MANUAL PROSEDUR EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN
JURUSAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011
MANUAL PROSEDUR EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN JURUSAN KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kode Dokumen Revisi Tanggal Diajukan oleh
: : : :
00801 06000.03-07 3 9 Juni 2011 Anggota UJM ttd
Dikendalikan oleh
Dra. Diana Lyrawati, Apt. MS, PhD : Management Representative ttd
Disetujui oleh
Dr. dr. Retty Ratnawati, MSc. : Plt. Ketua Jurusan Kedokteran ttd Dr. dra. Sri Winarsih, Apt, MSi
2
1. TUJUAN
Melakukan kegiatan evaluasi hasil belajar mengajar (PBM) apakah sudah sesuai dengan yang ditargetkan
2. RUANG LINGKUP
Program S1 Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
3. TANGGUNG JAWAB
Jurusan, Subag Akademis, Dosen.
4. DEFINISI
1. Evaluasi: kegiatan yang mengkaji hasil yang telah dicapai terutama dalam kegiatan belajar mengajar. 2. Proses Belajar Mengajar: kegiatan akademis yang terjadi di Jurusan Kedokteran sehubungan dengan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. Evaluasi Hasil Belajar terdiri dari Evaluasi Blok, Evaluasi Non-Blok, dan Evaluasi Penunjang. 3. Evaluasi Blok terdiri dari evaluasi komponen Blok: 1) evaluasi Matakuliah Disiplin Ilmu (Kuliah dan Praktikum) yang berintegrasi dalam Blok terkait, 2) evaluasi Modul Blok, dan 3) evaluasi keterampilan. 4. Evaluasi Non-Blok terdiri dari Evaluasi PBL, Metodologi, Tugas Akhir, dan PKNM. 5. Evaluasi Penunjang terdiri dari: Perbaikan Ujian Blok, Semester Pendek, Ujian Khusus, dan Ujian Kemajuan Belajar (Progress test). 6. Evaluasi Hasil Belajar dilakukan dalam 3 tahap: skoring (pemberian angka), grading (transformasi angka kedalam Nilai), dan pengambilan keputusan (lulus/tidak lulus) 7. Kriteria pembuatan soal sesuai dengan kriteria yang diterapkan Unit Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) FKUB.Secara periodik, Laboratorium melakukan evaluasi hasil pembelajaran terhadap dosen dan mahasiswa minimal 1 kali semester. (00801 07000.022)
5. REFERENSI
1. UU RI No.20/2003 tentang Sisdiknas 2. Kepmendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi 3. Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa 4. Pedoman Pendidikan UB yang berlaku 5. Pedoman Pendidikan PSPD FKUB yang berlaku 6. Standar Akademik GJM FK-UB 7. Kompetensi Lulusan
6. PROSEDUR EVALUASI BLOK 6.1
Evaluasi Matakuliah Disiplin Ilmu (MKDI) Laboratorium a. Evaluasi MKDI meliputi ujian MKDI dan Ujian Praktikum MKDI. b. Evaluasi MKDI dilakukan oleh Laboratorium terkait, dilaksanakan pada tempat dan jadwal sesuai jadwal
3
pembelajaran Blok yang disusun oleh Tim Blok dan ditetapkan oleh Jurusan. c. Jumlah soal, jenis ujian (MCQ), tingkat kedalaman soal, pembobotan, scoring, grading dari ujian MKDI ditentukan oleh masing-masing Laboratorium, disusun dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. d. Evaluasi Praktikum dirancang dan dilaksanakan oleh Laboratorium terkait, alokasi waktu di usulkan Laboratorium kepada Tim Blok yang selanjutnya ditetapkan oleh Jurusan. Tempat pelaksanaan ujian praktikum di Laboratorium masingmasing. e. Apabila di dalam MKDI dibelajarkan modul MKDI (yang sifatnya non-integrasi), maka nilai modul tersebut merupakan bagian dari skor kognitif MKDI. f. Skor Akhir MKDI dihitung dari skor kognitif dan skor praktikum yang pembobotannya diserahkan kepada Laboratorium masing-masing. g. Skor Akhir MKDI tidak dikonversikan ke dalam nilai dan menjadi sebagian dari skor MKK/Blok. h. Skor akhir MKDI ini juga menjadi bagian untuk diperhitungkan oleh Laboratorium terkait sebagai bagian Nilai MKDI yang bersangkutan dalam Transkip Akademik. i. Total skor MKDI baru dikonversikan ke dalam nilai pada Transkrip Akademik (pada tahap akhir program Sarjana Kedokteran). 6.2
Evaluasi Modul MKK a. Ujian Modul MKK (modul terintegrasi) dilakukan oleh Tim Blok/MKK, dilaksanakan pada tempat dan jadwal sesuai jadwal pembelajaran Blok yang disusun oleh Tim Blok dan ditetapkan oleh Jurusan. b. Materi ujian adalah kontribusi materi dari MKDI yang berintegrasi dengan jumlah soal masing-masing ditentukan oleh Tim Blok. c. Jumlah soal, jenis ujian (MCQ), tingkat kedalaman soal, pembobotan, scoring, grading ujian MKDI ditentukan oleh Tim Blok. Disusun dalam bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. d. Konstruksi Ujian Modul diharapkan menyesuaikan dengan konstruksi Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI). e. Skor Ujian Modul MKK merupakan bagian dari skor Blok/MKK. g. Skor Ujian Modul MKK tidak dikonversikan kedalam Nilai.
6.3
Evaluasi Keterampilan a. Evaluasi untuk Keterampilan Klinik pada Semester I dan II yang umumnya tidak termasuk dalam suatu Sistim tertentu dilakukan dengan lembar observasi.
4
1) Lembar observasi keterampilan klinik disusun berdasarkan variabel-variabel yang diobservasi dengan menggunakan skor masing-masing pada skala Lickert. 2) Dikonversikan kedalam Nilai dengan pedoman: Skor > 80 diberi sebutan “lulus (passed)” Skor ≤ 80 diberi sebutan “gagal (failed)” 3) Nilai konversi digunakan sebagai dasar untuk memberikan Sertifikat Kompetensi. 4) Untuk nilai “gagal (failed)”, dilakukan perbaikan nilai keterampilan pada saat pembelajaran keterampilan yang sama. b. Evaluasi keterampilan pada Semester III dan selanjutnya yang berbasis pada Sistim, merupakan evaluasi terhadap komponen-komponen keterampilan pada setiap Sistim menggunakan lembar observasi. 1) Komponen evaluasi: • Anamnesis/Keterampilan Berkomunikasi • Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Penunjang 2) Evaluasi komponen diatas ditambah evaluasi Keterampilan Diagnosis, Merancang Terapi, dan Pelaporan (reporting). 3) Skor keterampilan klinik dalam satu Blok diperhitungkan diantara skor-skor diatas dengan pembobotan tertentu. 4) Skor keterampilan klinik: • Dikonversikan kedalam nilai “lulus (passed)” dan “gagal (failed)” sebagai dasar untuk memberikan Sertifikat Kompetensi. • Tanpa konversi, skor ini akan menjadi bagian dari Skor Akhir Blok/MKK. 5) OSCE (Objective Structured Clinical Examination) Pada akhir setiap Blok diadakan 1 kali OSCE. OSCE dirancang dalam sejumlah “station” yang mewakili materi skill/Sistim dalam Blok terkait. 6) Skor Akhir Keterampilan pada Blok itu adalah: Skor Akhir Keterampilan = Skor Keterampilan MKK/Blok + Skor OSCE 2
c. Bagi mahasiswa yang tidak mengikuti pembelajaran skill tanpa alasan yang dibenarkan fakultas, tidak diperbolehkan mengikuti OSCE. 6.4.
Nilai Blok (Nilai MKK / Nilai Kompetensi) Skor Akhir Keterampilan Klinik pada Semester III dan selanjutnya tersebut diatas digabung dengan Skor Modul MKK (integrasi) dan MKDI untuk menjadi Skor Akhir Blok yang ditentukan dengan rumus :
5
Nilai Blok = 1x Skor MKDI + 2x Skor Modul MKK+ 1x Skor Akhir Keterampilan 4
7
PROSEDUR EVALUASI HASIL BELAJAR NON-BLOK Pembelajaran Non-Blok terdiri dari PBL, Metodologi, Tugas Akhir dan PKNM.
7.1
Penilaian PBL • Oleh karena tujuan utama pembelajaran PBL adalah mengembangkan keterampilan belajar, maka proses pembelajaran diberikan pembobotan yang lebih besar dan terhadap hasil ujian PBL tidak ada perbaikan. • Nilai PBL pada setiap semester dihitung sebagai berikut: Nilai PBL = 2x Nilai Diskusi + 1x Ujian tulis PBL 3
7.2
Evaluasi Metodologi Oleh karena pembelajaran MK Metodologi tidak menggunakan sistem end block, maka disyaratkan kehadiran mahasiswa 80%. a. Evaluasi Metodologi-1: 1) Ujian tulis 2) Tugas terstruktur 3) Seminar Nilai Akhir = 60% Ujian Tulis (MCQ) + 40% Tugas Terstruktur (termasuk seminar)
b. Evaluasi Metodologi-2: 1) Ujian tulis 2) Tugas modul Nilai Akhir = 60% Ujian Tulis (MCQ) + 40% Tugas Modul
c. 1) 2)
Evaluasi Metodologi-3 (Metodologi Riset): Ujian tulis Proposal
Nilai Akhir = 40% Ujian Tulis (MCQ) + 60% Nilai Proposal
7.3
Evaluasi Tugas Akhir a. Penilaian ujian Tugas Akhir meliputi: 1) Penilaian Proses Penulisan Tugas Akhir dan Penilaian Selama Ujian dengan bobot masing-masing 50% 2) Penilaian Proses Penulisan oleh Pembimbing meliputi Sikap
6
(40%), Pengetahuan keilmuan (40%), Kreativitas Keilmuan (20%) 3) Penilaian Selama Ujian oleh Majelis Penguji meliputi Naskah (40%), Penyajian (40%), Pengetahuan keilmuan (20%). b. Penentuan Nilai Akhir: Nilai akhir ujian Tugas Akhir diputuskan melalui musyawarah Majelis Penguji. Nilai akhir ujian dinyatakan dengan skor yang kemudian dikonversi ke dalam huruf A, B+, B, C+, C, D+, D atau E. Atas kesepakatan Majelis Penguji, nilai (huruf) tersebut dapat diumumkan kepada mahasiswa pada saat selesai ujian. c. Mahasiswa dinyatakan “lulus” apabila sekurangkurangnya memperoleh nilai C. Dalam hal revisi dianggap cukup banyak, Ketua Penguji boleh mengumumkan dengan kata “lulus” saja. d. Mahasiswa yang dinyatakan belum lulus melaksanakan keputusan Majelis Penguji. 7.4
ujian harus
Program Kerja Nyata Mahasiswa (PKNM) a. Supervisi oleh Pembimbing dilakukan sebanyak 2 kali pada saat awal dan akhir kegiatan intervensi b. Evaluasi kegiatan PKNM terdiri dari : • Evaluasi “input” meliputi Ujian Pembekalan • Evaluasi “Proses” meliputi penilaian terhadap kinerja dan progress kegiatan mahasiswa melalui Buku Log masing-masing • Evaluasi “Out put” meliputi Nilai Proposal, Nilai Laporan dan Nilai Presentasi c.
Nilai Akhir (NA) dihitung dengan menggunakan rumus :
Nilai Akhir PKNM = (1x Nilai “Input”) + (2x rerata Nilai Proses) + (2x rerata Nilai “Output”) 5
d. Bagi mahasiswa yang memiliki nilai SKK ≥3, maka rerata Nilai Evaluasi Proses menggunakan kriteria: • SKK 3-10 setara dengan nilai skor 80 • SKK >10 setara dengan nilai skor 85 8.
PROSEDUR UJIAN PENUNJANG Ujian Penunjang adalah ujian-ujian yang diadakan untuk memperbaiki hasil ujian sumatif, meningkatkan indeks prestasi, dan mengukur perkembangan kemampuan retensi mahasiswa terhadap penguasaan kompetensi.
7
8.1
Perbaikan Ujian Blok (Ujian Perbaikan/UP) a. Perbaikan Skor Modul MKK dan MKDI dilakukan pada waktu Perbaikan Ujian Blok yang dilaksanakan pada akhir semester (UAS). Hasil ujian perbaikan modul tersebut kemudian diperbandingkan dengan skor modul sebelumnya untuk diambil yang tertinggi untuk menjadi skor akhir Blok. Maksimum perolehan ujian perbaikan adalah 80 (B+). b. Untuk mengikuti UP, mahasiswa wajib mendaftar pada Bagian Sub Akademik. c. Setelah mengikuti Ujian Perbaikan, skor akhir Blok menjadi: Skor Akhir Blok = 1x Skor MKDI + 2 Skor Modul MKK tertinggi + 1x Skor Keterampilan 4
8.2
Semester Pendek (SP) a. Semester Pendek dilakukan pada setiap akhir semester (semester ganjil dan semester genap). b. Untuk mengikuti Semester Pendek, mahasiswa harus mendaftar pada Bagian Sub Akademik. c. Semester Pendek merupakan tempat untuk perbaikan skor MKK maupun MKDI semester terkait bagi mahasiswa yang akan memperbaikinya. d. Semester Pendek diperuntukkan bagi mahasiswa yang sudah pernah mengikuti pembelajaran Blok yang diperbaiki, dengan nilai perolehan maksimal 80 (B+). d. Mahasiswa yang belum pernah mengikuti pembelajaran blok karena alasan yang dibenarkan fakultas, diperbolehkan mengikuti SP dengan nilai perolehan maksimal 80 (B+). e. Semester Pendek dilaksanakan oleh laboratorium masingmasing terkait dengan blok yang dibelajarkan pada semester bersangkutan. f. Skor Akhir MKK atau MKDI diambil dari skor tertinggi antara nilai SP dengan skor sebelumnya. Skor Akhir MKDI ini merupakan bagian transkrip akademik MKDI bersangkutan. g. Setelah mengikuti SP, Skor Akhir (final) yang menjadi Nilai Kompetensi/Blok/MKK menjadi: Skor Akhir Semester = 1x Skor MKDI tertinggi + 2 x Skor Modul MKK tertinggi + 1x Skor 4
8.3
Ujian Khusus (UK) a. Sebelum memasuki tahap pendidikan profesi (sebelum memasuki clerkship) dimungkinkan diadakan Ujian Khusus bila dipandang perlu. Ujian ini diadakan apabila terdapat forced majeur, misalnya mahasiswa belum lulus dari ujian MKDI tertentu dalam blok tertentu setelah serangkaian Ujian Perbaikan
8
dilalui dan mahasiswa tersebut hampir mencapai terminasi lama masa studi yang ditentukan. b. Untuk mengikuti Ujian Khusus, mahasiswa wajib mendaftar pada Bagian Sub Akademik. c. Yang diperbaiki pada Ujian Khusus adalah MKDI, dengan nilai perolehan maksimum adalah 75 (B). 8.4
Ujian Kemajuan Belajar (Progress Test) a. Ujian kemajuan belajar merupakan ujian formatif dan dilaksanakan pada setiap akhir tahun (Desember). b. Ujian ini wajib diikuti oleh setiap mahasiswa, dan merupakan prasyarat untuk mengikuti yudisium Sarjana Kedokteran (SKed.).
9.
PROSEDUR KONVERSI SKOR MENJADI NILAI HURUF Konversi skor ke dalam nilai huruf mengacu pada kriteria berikut. Tabel 9.1 Konversi Skor ke dalam Nilai Huruf
10.
Skor
Nilai Huruf
>80
A
75,1 s/d 80
B+
70 s/d 75
B
60,1 s/d <70
C+
56 s/d 60
C
50,1 s/d <56
D+
45,1 s/d 50
D
≤ 45
E
PROSEDUR PENILAIAN KEMAMPUAN AKADEMIK Indeks Prestasi (IP) adalah parameter yang digunakan untuk mengukur kemampuan individu mahasiswa berdasarkan hasil studi yang diperoleh pada semester sebelumnya. Indeks Prestasi (IP) diukur sebagai berikut.
n ∑ Ki NAi I=1 IP = --------------n ∑ Ki I=1
•
IP
adalah Indeks Prestasi, dapat berupa IP semester
9
atau IP Kumulatif • K adalah jumlah satuan waktu efektif masing-masing Matakuliah Kompetensi • NA adalah Nilai Akhir masing-masing Matakuliah Kompetensi (MKK) • n adalah jumlah Matakuliah Kompetensi yang diambil dalam 1 semester terkait Besarnya beban studi pada setiap semester ditentukan sama untuk setiap mahasiswa. Hal ini disebabkan karena dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, digunakan sistim end block dengan 2 blok dalam 1 semester. Tiap blok terdiri atas sejumlah Matakuliah Kompetensi dengan beban studi masing-masing. Mahasiswa tidak dapat mengambil matakuliah tertentu melainkan mengambil seluruh blok dalam 1 semester. Dengan perkataan lain, besarnya IP tidak berpengaruh terhadap jumlah dan beban Matakuliah Kompetensi yang diambil. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah parameter yang digunakan untuk mengukur kemampuan individu mahasiswa berdasarkan hasil studi seluruh semester sebelumnya. Besarnya Indeks Prestasi Kumulatif menjadi salah satu parameter penentuan dapat tidaknya mahasiswa melanjutkan studinya pada Program Studi Pendidikan Dokter. 11.
EVALUASI PENDIDIKAN DAN LAMA MASA STUDI Evaluasi Pendidikan adalah Evaluasi untuk menentukan boleh tidaknya seorang mahasiswa melanjutkan pendidikan dokter pada semester-semester berikutnya. Evaluasi diadakan 3 kali, masing-masing : 1 Evaluasi pada akhir Semester II a. Evaluasi disini adalah untuk menentukan apakah mahasiswa dipandang telah menguasai dasar-dasar Ilmu Kedokteran untuk dapat melanjutkan diri pada tahap pendidikan Kompetensi Klinik. b. Mahasiswa yang lulus evaluasi ini dapat melanjutkan diri pada Semester III dan selanjutnya. Mahasiswa dinyatakan lulus apabila Nilai semua matakuliah di Semester I dan Semester II sekurang-kurangnya C. c. Mahasiswa yang tidak lulus masih dapat memperbaiki diri dalam waktu selama-lamanya 2 semester. Jika sesudah tenggang waktu tersebut belum juga lulus, mahasiswa yang bersangkutan diminta mengundurkan diri dari pendidikan dokter. 2
Evaluasi pada akhir Semester VII
10
a. Evaluasi disini adalah untuk menentukan apakah mahasiswa dipandang telah memenuhi syarat untuk menyandang gelar Sarjana Kedokteran (SKed.) dan dapat melanjutkan diri ke tahap pendidikan profesi dan atau pendidikan pascasarjana. b. Mahasiswa yang tidak lulus masih dapat memperbaiki diri dalam waktu selama-lamanya 3 semester. Jika sesudah tenggang waktu tersebut belum juga lulus, mahasiswa yang bersangkutan diminta mengundurkan diri dari pendidikan dokter. 3. Evaluasi pada akhir Semester X a. Evaluasi ini dimaksudkan untuk menentukan apakah seorang mahasiswa dapat mengikuti program internship/magang. b. Masa studi pendidikan tahap profesi dapat diikuti selamalamanya 6 semester. 4. Ketetapan putus studi dikeluarkan oleh Rektor berdasarkan laporan fakultas sesuai rekomendasi Jurusan Kedokteran. 12.
TRANSKRIP AKADEMIK a. Transkrip akademik adalah lampiran Ijazah Kesarjanaan yang berisikan daftar nama Matakuliah Disiplin Ilmu yang dibelajarkan sepanjang pendidikan dokter dari Semester I sampai dengan VII termasuk nilai akhir masing-masing MKDI yang diperoleh mahasiswa penerima ijazah. b. Nilai-nilai merepresentasikan kemampuan akademik lulusan untuk dipergunakan mengikuti pendidikan lanjutan Pascasarjana dan Spesialisasi serta untuk memenuhi persyaratan kerja yang membutuhkannya. Transkrip Kompetensi a. Transkrip Kompetensi adalah Tanda lulus pendidikan dokter yang berisikan daftar Matakuliah Kompetensi yang dibelajarkan sepanjang pendidikan dokter dari semester I sampai VII dan Clerkship/Internship termasuk nilai akhir masing-masing MKK dan Nilai Rotasi pada setiap bagian klinik. b. Nilai-Nilai merepresentasikan penguasaan standar kompetensi dokter yang dipersyaratkan Konsil Kedokteran Indonesia untuk dipergunakan melakukan registrasi dokter pada Konsil kedokteran Indonesia dan mendapatkan Tanda Registrasi. Tanda Registrasi menjadi prasyarat untuk megajukan permohonan ijin praktik pribadi maupun ijin praktik dalam sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta. Sertifikat Kompetensi a. Sertifikat kompetensi
adalah
11
pernyataan
Jurusan
Kedokteran bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah mengikuti dan dinyatakan mencapai keterampilan klinik suatu blok MKK. b. Sertifikat Kompetensi digunakan sebagai bagian prasyarat untuk mengikuti rotasi klinik terkait Sistim / Laboratorium tertentu yang membutuhkan kompetensi tersebut dalam praktik klinik. 13.
13.1
YUDISIUM Nilai akhir kelulusan ditetapkan dalam proses yudisium. Yudisium diadakan pada akhir pendidikan tahap akademik dan tahap profesi. Sarjana Kedokteran Dalam yudisium seorang mahasiswa dinyatakan lulus Pendidikan Tahap Akademik apabila lulus dalam transkrip akademik dengan nilai sekurang-kurangnya C, lulus dalam tranksrip kompetensi, dan memiliki sertifikat kompetensi. a. Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus sebagai Sarjana Kedokteran apabila telah memenuhi seluruh ketentuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam Pedoman Akademik ini dan tidak melampaui maksimum masa studi 11 (sebelas) semester. b. Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat yaitu ‘Memuaskan’, ‘Sangat Memuaskan’, dan ‘Dengan Pujian’. c. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar menentukan predikat kelulusan: IPK 2,00 – 2,75: Memuaskan (“Satisfy”) IPK 2,76 – 3,50: Sangat Memuaskan (“Excellent”) IPK 3,51 – 4.00: Dengan Pujian (“Cum laude”) d. Predikat kelulusan ‘Dengan Pujian’ juga dengan memperhatikan ketepatan lama studi yaitu 7 (tujuh) semester dan tidak ada nilai C+/C. Profesi Dokter a. Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus sebagai Dokter apabila telah memenuhi seluruh ketentuan pendidikan sebagaimana tercantum dalam Pedoman Akademik ini dan tidak melampaui maksimum masa studi profesi 6 (enam) semester.
13.2
b. Predikat kelulusan terdiri dari 3 tingkat ‘Memuaskan’, ‘Sangat Memuaskan’, dan ‘Dengan Pujian’.
yaitu
c. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai menentukan predikat kelulusan: • IPK 2,00 – 2,75: Memuaskan (“Satisfy”)
dasar
12
• •
IPK 2,76 – 3,50: Sangat Memuaskan (“Excellent”) IPK 3,51 – 4.00: Dengan Pujian (“Cum laude”)
d. Predikat kelulusan ‘Dengan Pujian’ juga dengan memperhatikan ketepatan lama studi yaitu 3 (tiga) semester dan tidak ada nilai C+/C.
14.
DIAGRAM ALIR
UJIAN MKDI-A PADA BLOKBLOK LAIN
UJIAN MKDI-A (TERMASUK PRAKTIKUM )
UJIAN MODUL MKK (BLOK-X)
TRANSKRIP AKADEMIK MKDI-A TRANKRIP KOMPETENSI MKK/BLOK-X
ASESMEN SKILL
ASSESSMEN SKILL LAINNYA
SERTIFIKAT KOMPETENSI
Gambar 14.1 Diagram Alir Evaluasi
15.
DOKUMEN TERKAIT
1. 2. 3.
Tim UJM
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
13
IK evaluasi PBM (00801 07000.022) Kuesiner evaluasi PBM (00801 09000.0307-01) Rekapitulasi hasil evaluasi PBM (00801 08000.03-07-01) dr Sudjari, DTM&H, MSi, SpParK. Safrina Dewi Ratnaningrum Ssi, MSi. Med. Dr. Tri Yudani MR, MAppSc. Dr. dr. Retty Ratnawati, MSc Dra. Diana Lyrawati, Apt. MS, PhD dr. Nurul Hidayati, M.Sc. dr Cholid Tri Tjahjono, MKes, SpJP Rizal Rahmanda Akbar Alfian Wika Cahyono