4 BAB II DATA DAN ANALIS A
2.1
Data Penulisan
Data ini didapat penulis dari : 1.
Wawancara dari distributor / mandatoris dari Sylvanian Families
2.
Pengamatan lapangan dari pembelian mainan anak
3.
Brosur dan booklet sylvanian families
4.
Angket (Poling dari masyarakat)
5.
Literatur ( buku,artikel elektronik maupun non elektronik) a. http://www.sylvaniantoys.com b. http://www.fujikyu.co.jp/fujiyamaresort/ c. http://www.sylvanian-families.jp/ d. http://www.flairplc.co.uk e. http://www.wikipediaindonesia.co.id
5 2.1.1
Sejarah Boneka
Boneka dapat dikatakan merupakan mainan yang paling tua. Boneka sudah ada pada zaman Yunani, Romawi, maupun M esir kuno. Namun fungsi, bentuk, maupun bahan dasar pembuatannya masih berbeda sekali antara dulu dan sekarang. Umumnya boneka dibuat sebagai mainan anak-anak, namun terkadang digunakan sebagai fungsi-fungsi ritual yang berhubungan dengan alam atau hal-hal yang bersifat ghaib, ataupun mistik. M isalnya berupa upacara-upacara ritual keagamaan pada zaman dahulu, permainan jelangkung, sihir ataupun upacara pemanggilan roh. Sering kali boneka ditemukan dalam situs-situs sejarah maupun prasejarah.
Perkembangan sejarah boneka dari zaman ke zaman Masa 3000-2000 S M Pada zaman ini, boneka umumnya terbuat dari tanah liat, tulang, maupun patahan kayu,ataupun potongan kain. Bentuknya masih sangat sederhana dan memiliki fungsi ritual. Contohnya di Yunani dan Romawi kuno, setiap anak perempuan haris memiliki boneka. Kemudian membuatkannya baju, dan mereka wajib menyimpannya sampai menjelang pernikahan. Saat menjelang pernikahan, boneka itu wajib diletakkan si altar Arthemis (untuk orang-orang Yunani) ataupun altar Diana (untuk orang-orang Romawi) untuk upacara keagamaan mereka. Di M esir kuno, boneka digunakan sebagai pengganti kurban manusia.
6 Masa 600 S M Pada zaman ini mulai ada boneka yang pakaiannya dapat diganti dan kaki setra tangannya dapat digerakkan. Fungsi boneka masih sama seperti pada zaman sebelumnya, yakni untuk upacara ritual. Boneka dianggap sebagai gambaran atau lambang humanis.
Masa Abad ke-5 Inilah abad pertengahan dimana bahan dasar boneka mulai ada yang dari kayu. Fungsi ritual boneka masih terasa pada zaman ini. Seperti di M eksiko, boneka banyak yang berwujud keluarga suci dan digunakan untuk perayaan Natal. Di India Hopi, boneka menjadi bagian dalam upacara kesuburan (sebagai permohonan supaya diberi kesuburan dan kemakmuran).
Masa Abad ke-14 Boneka modern mulai muncul di Eropa pada abad ini. Bentuknya sangat berbeda dengan boneka yang ada sebelumnya. Wajahnya cantik dan halus seperti manusia, serta berdada. Pada zaman ini , boneka tidak lagi bersifat ritual, tetapi dipakai untuk mode yang ada pada zaman itu. Untuk itu, bonekanya memakai baju atau gaun dan rambutnya sangat menyerupai dengan mode yanga ada pada zamai itu. Tak jarang para bangsawan menggunakan boneka untuk memamerkan sekaligus mempopulerkan boneka yang ada di negara mereka (pada masa itu majalah mode belum ada). Seperti yang dilakukan Ratu Perancis, Isabeau of Bavaria, terhadap Ratu Inggris. Kenyataannya berkat boneka, mode di Perancis dapat memjadi lebih populer di seluruh negeri hingga sekarang.
7 Masa Abad ke-15 Kalau pada zaman sebelumnya boneka dibuat untuk pribadi, mulai pada zaman ini boneka dikomersialkan. Fungsinya pun bergeser dari ritual dan mode menjadi mainan. Dalam sejarah tercatat, pembuatan boneka secara komersial pertama berada di Jerman. Kota-kota yang memproduksinya adalah Nuremberg, Augsburg, dan Sonneberg. Bersamaan dengan dikomersialkan boneka tersebut maka serikat pekerja pembuatan boneka terbentuk sehingga terdapataturan standardalam membuat dan memasarkan boneka. Penampilan boneka-boneka yang diproduksi di Jerman semasa itu umumnya seperti wanita Jerman sesungguhnya. Bahan seperti kayu, tanah liat dan potongan kain masih tetap digunakan.
Masa Abad ke-16 Bahan dan mutu boneka terus diperbaiki. Pabriknya pun tidak lagi hanya di Jerman, tetapi ada juga di Inggris, Perancis, Belanda, dan Italia. Tahun 1636 mulai tercipta boneka yang rambutnya dari rambut wanita sungguhan.
8 Masa Abad ke-17 Pada zaman ini, boneka tidak saja berbentuk wanita anggun, tetapi ada juga dalam bentuk yang lain seperti bayi dengan pakaian tidurnnya atau bocah kecil dengan kostum kelasinya. Penampilan boneka tidak lagi sekaku dulu. Bahan dasarnya tidak lagi menggunakan kayu atau tanah liat, tetapi mulai menggunakan soft leather (kulit lembut) dan lilin supaya kulitnya tampak seperti manusia. Lalu selain mata yang sudah dapat digerakkan, boneka pun mulai dapat mengeluarkan suara tangis dan berjalan. Masa Abad ke-18 Pada masa ini mulai tercipta boneka yang dapat berkata “Papa” dan “M ama” jika ditekan pada bagian tertentu. Ini berkat kotak suara mekanik yang ditemukan oleh Johann Nepomuk M aelzel pada tahun 1827. Selain itu, bahan yang digunakan untuk membuat boneka semakin variatif. Selain lilin dan soft leather (kulit lembut), ada dari karet, porselin, keramik, sampai selluloid.
Masa Abad ke-19 Perkembangan pembuatan boneka semakin cepat pada abad ini. Para pembuata boneka saling adu kemampuan untuk membuat yang terbaik. Oleh karena itu, berbagai karakter boneka bermunculan di pasaran. Yang terkenal adalah “Kewpie” (1913), boneka anak kecil yang berpipi tembem dan berperut besar buatan Rose O’Neill dari Amerika. Lalu yang juga terkenal yaitu “Reggedy Ann” (1918), boneka kain buatan Johny Gruelle yang mencerminkan kebaikan, keberanian, dan kejujuran, serta “Bye-Lo Babby” (1922),
9 boneka bayi yang baru lahiryang dapat memejamkan mata saat tidur buatan Grace Putnam dari Jerman. Aneka ekspreasi dan elemen wajah boneka pun semakin lengkap. Ada yang ditambah bulu mata, lesung pipi, serta bagian mulutnya dapat dibuka sehingga dapat terlihat giginya, ada pula yang kukunya diberi macam-macam cat kuku, sampai yang dapat meminum dari botol susunya dan mengompol.
Masa abad ke-20 Pada masa ini, boneka-boneka yang ada di pasaran kebanyakan terbuat dari plastik dan vinyl. Kelebihan boneka tidak hanya dalam ekspresi tetapi juga style. Contohnya “Barbie” yang muncul tahun 1959 diciptakan oleh Ruth Handler. Boneka remaja tersebut memiliki berbagai macam aksesoris, pakaian dan perlengkapan yang bermacam-macam. M eski begitu boneka ini bukan berarti sama dengan boneka modern yang muncul di Eropa. Fungsinya pun sudah berbeda. Kalau dulu menjadi patokan mode khususnya di Perancis, sekarang hanya sekedar mainan.
Festival Boneka Di beberapa negara, boneka tidak hanya dipajang atau dimainkan secara perorangan. Tetapi dirayakan bersama. M isalnya di Jepang yang ada perayaan khusus yang namanya Hina M atsuri (dalam bahasa Indonesia artinya festival boneka). Hina M atsuri diadakan setiap tanggal 3 M aret dan sering disebut dengan nama “Girls Day”. Pada tanggal itu setiap keluarga yang memiliki anak gadis memajang koleksi boneka mereka dan berdoa
10 supaya anak gadis mereka bisa berkembang dan selalu diberi kegembiraan. Di India terdapat festival boneka yang bernama “navaratri”. Sesuai dengan namanya “Navaratri” atau yang dapat diartikan 9 (sembilan) malam, perayaan itu memang diadakan selama 9 (sembilan) malam untuk menghormati para dewi, antar lain Durga, Lakshmi, dan Saraswati.
2.1.2
Etika Komunikasi Komunikasi menandakan pula adanya interaksi antar anggota masyarakat, karena
komunikasi selalu melibatkan setidaknya dua orang. Dalam interaksi selalu diperlukan norma-norma atau aturan-aturan yang berfungsi untuk pengendaliaan atau social control. Tujuannya untuk menciptakan masyarakat yang tertib. Salah satu bentuk untuk mewujudkan tertibnya masyarakat adalah adanya etika, yakni filsafat yang mengkaji baik-buruknya suatu tindakan yang dilakukan manusia. Dalam kegiatan komunikasi juga dikenal etika berkomunikasi. Suatu pengetahuan rasional yang mengajak manusia agar dapat berkomunikasi dengan baik. Sayangnya, seringkali untuk kepentingan yang subjektif etika ini diabaikan. Alhasil sering pula muncul perselisihan karena adanya intervensi kepentingan yang mengakibatkan pihak lain.
11 Etika komunikasi memang harus ditegakkan jika tidak ingin terjadi hal-hal yang merugikan. Yang perlu diperhatikan dari etika komunikasi dalam promosi adalah : mengetahui
siapa
yang
menjadi
sasaran
promosi
tersebut,
bagaimana
mengkomunikasikan gagasan.
2.2
Data Perusahaan
Sylvanian Families merupakan salah satu mainan anak dengan karakteristik binatang dibawah pimpinan perusahaan EPOCH yang berdiri pada tahun 1985 di Jepang. Didistribusikan ke seluruh dunia dengan berbagai perusahaan kecil. Pada mulanya desain perabotannya masih sangat kaku. Pada tahun 1090an mainan tersebut mencuat. Sekarang ini ada lebih dari 60 (enam puluh) orang di bagian research and des ign dalam perusahaan Epoch Sylvanian Families di Jepang. M ereka tahun lalu mengadakan ulang tahunnya yang ke 20. Di Jepang Sylvanian Families berhasil mendapat ranking pertama atas penjualan mainan anak atau sebagai mainan kolektor. Karena lakunya mainan tersebut, dibangunlah taman bermain Sylvanian Families, seperti Dunia Fantasi Indonesia,
12 dengan skala satu berbanding satu (1:1) dengan karakteristik boneka – boneka Sylvanian Families dengan bangunan seperti pada mainannya di Fujiyama Resort di Jepang. Di Eropa, Sylvanian Families didistribusikan oleh perusahaan mainan anak Flair. Dengan desain packaging yang disesuaikan dengan selera konsumennya di Eropa, yang didominasi degan warna biru tua dan desain yang kaku. Begitu pula di benua Amerika yang didistribusikan oleh perusahaan Calico Critters yang menghasilkan desain packaging yang berbeda pula.
2.2.1
Perusahaan Mandatoris di Indonesia
Di Indonesia, Sylvanian Families mulai didistribusi pada bulan Febuari 2003 oleh PT. M ulti Sigmasurya Perkasa sebagai distribusi tunggal. Sekarang ini terdapat 25 (dua puluh lima) outlet di Indonesia, antara lain di Kid’s Station, M etro Department Store, maupun toko sendiri di M ega M all Pluit lt.1 No. 36A, Jakarta. Di Indonesia, Sylvanian Families lebih terfokus pada distribusi dan desain dari Epoch Jepang. M ereka mendistribusikan kebanyakan dari perusahaan Jepang yaitu Epoch, karena barang yang dijual satuan dan beberapa barang dari Flair.
13 2.2.2 Data Produk
Sylvanian Families berasal dari 2 kata yaitu Sylvanian dari kata “Sylvania” yang berarti hutan -hutan dan kata “Families” yang berati keluarga – keluarga. Sehingga Sylvanain Families diambil dari karakter keluarga anggota hutan.
Data produk yang diambil berdaskan dari kategori :
Karakter : Rp 59.000,00 – Rp 69.000,00
14
Rumah
: Rp 399.000,00 – Rp 5.000.000,00
Set Item : Rp159.000,00 – Rp 299.000,00
M ainan anak : Rp 159.000,00 – Rp 259.000,00
15
Perabotan : Rp 39.000,00 – Rp 89.000,00
Pakaian
: Rp 39.000,00 – Rp 59.000,00
16 2.3
Data Kompetitor (Indirect)
Barbie
Barbie adalah mainan anak yang mengambil karakteristik manusia, dengan keunggulan rambut yang dapat disisir dan pakaian yang dapat diganti. M ainan yang berasal dari Amerika ini mempunyai penggemarnya sendiri. Tetapi sekarang ini di Amerika, pasaran boneka Barbie mulai menurun. Begitu pula di Indonesia, konsumen mulai penat dengan boneka Barbie yang hanya menampilkan karakteristik manusia saja.
Bratz
Bratz merupakan mainan anak yang mengambil karakteristik manusia juga, tetapi dengan anatomi tubuh kecil dibandingkan dengan kepala dan kakinya. Keunggulan dari mainan boneka Bratz yaitu anak – anak dapat belajar berdandan seperti orang tua mereka.
17 2.4
Target Komunikasi
Target Pasar Demografi Usia
:
Primer
: 16th – 24th
Sekunder
: dewasa <25th
Tersier
:anak – anak 10th – 15th
Pendidikan
:
SM U ke atas
Jenis Kelamin
:
Primer
: Perempuan
Sekunder
: Pria
Primer
: SES golongan A (>10 juta / bulan)
Sekunder
: SES golongan B (5-10 juta / bulan)
Golongan Sosial
:
Geografi Tempat tinggal
:
Perkotaan (ibukota dan kota-kota besar)
Karakteristik
:
menyukai sesuatu yang unik (hobby)
Behavior
:
memiliki imajinasi yang kuat
Psikografi
18 Analisa S WOT
S trength
:
- Boneka koleksi yang sedang tren di negara lain (Jepang, Amerika, Eropa) - Kualitas boneka yang sangat baik.
Weakness
:
- Kurangnya promosi tentang Sylvanian Families di Indonesia. - Harga relatif mahal.
Opportunity
:
- Tidak ada pesaing permainan sejenis yang menggunakan karakter hewan. - Terdapat pangsa pasar cukup prospektif di Indonesia.
Threat
:
- Akan adanya perusahaan lain yang membuat barang sejenis dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang buruk. - Kecenderungan masyarakat Indonesia untuk lebih memilih barang yang lebih murah dengan tidak memperdulikan kualitas.
19 2.5
Komparasi
Sylvanian Families -
M engambil tokoh – tokoh dari dunia binatang yang unik
-
Banyak karakternya sehingga kolektor tidak bosan
-
Banyak desain perabotannya sehingga kita dapat menata ruangan sesuai dengan keinginan kita
-
Dapat menata ruangan dengan perabotan – perabotan yang dapat dibeli satuan.
Barbie & Bratz -
M engambil tokoh dari dunia manusia sehingga banyak masyarakat yang mulai bosan.
-
Perabotan hanya satu jenis desain
-
Perabotan yang monoton.