EDISI
02 2016
Bergerak Bersama Membangun Semarang
www.semarangkota.go.id
Masyarakat Antusias Sambut Ramadan
Memilih Mainan Aman untuk Anak
Ancaman Alergi Dibalik Sajian
Editorial
Semarang Siap Jadi Kota Tangguh SELAMA ini Kota Semarang sudah pernah menghadapi berbagai guncangan dan tekanan seperti banjir, longsor, kemiskinan, pengangguran dan berbagai tantangan lainnya. Masyarakat Semarang telah melakukan berbagai adaptasi lokal sebagai langkah antisipasi terhadap tantangan yang mereka hadapi. Begitu pula pemerintah Kota Semarang, telah meluncurkan dan menjalankan berbagai program pembangunan. Namun, kota-kota dunia menghadapi berbagai tantangan yang makin kompleks dan dinamis, misalnya dalam hal perubahan iklim. Kota-kota dunia perlu melakukan berbagai usaha ekstra agar menjadi lebih tangguh, sehingga lebih siap menghadapi beragam guncangan dan tekanan perkotaan yang akan datang. Perlu dipikirkan bagaimana penanganan-penanganan di kota dapat lebih efektif ke depan, lebih menyasar ke pusat permasalahan, serta melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan, khususnya warga kota. Didukung oleh Rockefeller Foundation, Semarang kini menjadi kota pertama di Indonesia yang tergabung dalam jejaring global 100 Resilient Cities (100RC) atau 100 kota tangguh. Program 100RC yang diinisiasi oleh The Rockefeller Foundation ini bertujuan untuk membantu kota-kota agar lebih tangguh menghadapi guncangan dan tekanan baik fisik, sosial, dan ekonomi. Partisipasi Semarang dalam 100RC membuka peluang untuk memperkaya konteks dan pengetahuan lokal dalam menghadapi berbagai tantangan ketahanan kota dengan pembelajaran dari institusi internasional kota lain dalam jejaring 100RC, melalui berbagai peluang kolaborasi.
Strategi Ketahanan Kota Tahun 2016 ini, Kota Semarang tengah menyiapkan strategi ketahanan kota atau City Resilience Strategy/ CRS. Strategi ketahanan kota ini merupakan upaya awal untuk membangun Semarang yang lebih baik. Strategi ketahanan kota membantu menyiapkan Semarang menjadi lebih tangguh dengan memperhatikan konteks lokal di Semarang. Selain itu, salah satu prinsip dalam 100RC adalah proses yang inklusif untuk memastikan strategi ketahanan kota telah melingkupi berbagai perspektif dan gagasan dari berbagai elemen masyarakat kota Untuk itu, proses 100RC berusaha “mendengarkan” bermacam perspektif melalui kolaborasi dengan beragam elemen masyarakat. Proses dalam 100RC dikoordinasi oleh pemerintah kota dan melibatkan baik pemerintah kota itu sendiri, pemerintah provinsi, akademisi, sektor usaha maupun perwakilan komunitas. Dengan demikian, strategi ketahanan kota ini dapat memberikan masukan berharga yang nantinya dapat terintegrasi dengan proses perencanaan di kota Semarang. Dalam proses penyusunan strategi, terdapat ada enam pilar kunci yang harus dipenuhi oleh Kota Semarang untuk membantu menjadi kota lebih tangguh. Enam pilar itu adalah air dan energi berkelanjutan, peluang ekonomi baru, kesiapsiagaan untuk bencana dan wabah penyakit, mobiiltas terpadu, transparansi informasi publik serta tata pemerintahan, dan SDM yang kompetitif. Terkait dengan itu, dokumen Strategi Ketahanan Kota telah diluncurkan 23 Mei 2016. Dokumen itu dapat digunakan sebagai rencana awal yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan kota. Hal ini sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Jangka Panjang Kota Semarang. Strategi ketahanan kota memperkaya upaya kota dalam membangun ketahanan dengan menciptakan beragam manfaat yang diperoleh dari pelaksanakan setiap inisiatif. Mari berkontribusi membangun Semarang Tangguh!
DITERBITKAN OLEH : Bagian Humas Setda Kota Semarang | PELINDUNG: | Walikota PEMBINA : Sekda Kota Semarang PENANGGUNG JAWAB/ PEMIMPIN REDAKSI : Kepala Bagian Humas Setda Kota Semarang | REDAKTUR PELAKSANA: Ka Sub Bag Peliputan & Dokumentasi | STAF REDAKSI : Tjahjo, Wulan, Ana, Nugroho | TATA WAJAH: Ian Narayudha | ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas Setda Kota Semarang Jl. Pemuda 148 Semarang Redaksi menerima tulisan & foto-foto seputar kegiatan warga di lingkungan RT, RW, kelurahan dan kecamatan. Kirimkan melalui email:
[email protected] atau kirimkan langsung ke Bagian Humas Setda Kota Semarang, Gedung Moch. Ihsan Lt. 2
Media Semarang | 3
Kanjeng Bupati semarang Raden Mas Tumenggung Aryo Purbaningrat memukul bedug menandai di mulainya bulan suci ramadhan
sorotan
DAFTAR ISI
Semarang Tangguh Komitmen untuk Warga
Warak Ngendog 22 Fantasi di SNC 2016
Ancaman Alergi
30
di Balik Sajian Menggoda Memilih Mainan Aman & Destinasi Baru Menyenangkan untuk Anak Desa Wisata Masyarakat Antusias Sambut Ramadan 24 4 | Media Semarang
Kandri
40
34 Warga Pucung Nguras Sendang Gede 26
Media Semarang | 5
sorotan
sorotan
Akhir-akhir Ini kita membaca atau melihat di beberapa media tentang istilah ‘’Semarang Kota Tangguh”. Hampir semua memberitakan tentang keterpilihan Semarang sebagai salah satu kota tangguh di dunia. Orang-orang yang membaca, khususnya warga Semarang mulai menyikapi berita ini, ada yang menyikapinya dengan perasaan bangga dan gembira, karena kotanya dinyatakan sebagai kota tangguh, sibuk mengacungkan jempol meski belum tahu benar duduk perkaranya. Ada pula yang menyikapinya dengan sinis dan skeptis, “Tangguh?Tangguh apanya?” Sebuah kota yang tidak sepopuler Bandung, Surabaya, apalagi Jakarta, kota yang masih berkutat menangani banyak masalah seperti rob dan banjir tiba-tiba mendapatkan predikat “Tangguh”, sebuah kata besar yang menggambarkan sesuatu yang kuat dan sanggup melewati banyak rintangan. Semua respons adalah sah, dan menjadi sinyal yang menyenangkan bahwa warga Semarang peduli dengan kotanya, namun agar menjadi terang, beberapa hal mesti kita jelaskan. Adalah program 100 Resilient Cities (100 Kota Tangguh) yang menjadikan Semarang menjadi salah satu bagian darinya. 100 Resilient Citiesatau 100RC adalah program dan jaringan kerja sama antarkota di dunia untuk memulai langkah membangun kekuatan untuk menghadapi problem-problem kota yang umum seperti kepadatan penduduk, tata ruang, transportasi mau pun problem-problem lokal yang berbeda di tiap kota, seperti rob dan banjir di Semarang. Jadi “Tangguh” bukanlah predikat atas sebuah kemenangan melainkan predikat 6 | Media Semarang
atas kehendak dan keterlibatan. Warga Semarang tetap harus berbangga, bukan karena kotanya sudah dalam kondisi tangguh, melainkan karena kotanya memiliki komitmen untuk menjadi kota yang tangguh, yang bisa menghadapi masalah dan mengolahnya menjadi kekuatan bersama. Komitmen ini adalah hal besar yang harus diupayakan bersama-sama, sesuai dengan tagline “Bergerak Bersama” yang dicanangkan oleh Wali Kota Hendrar Prihadi. Program 100RC pun menekankan inklusivitas sebagai salah satu syarat tangguhnya sebuah kota. Inklusif berarti tidak eksklusif atau tertutup. Inklusif berarti kota membuka diri dan mepersilahkan semua pihak untuk terlibat. Inklusif berarti kota adalah bagian dari kehidupan sosial warga, sehingga baik buruknya akan mempengaruhi baik buruknya kehidupan sosial mereka. Sebuah kota yang dimiliki warganya akan berkembang sesuai kebutuhandan keinginan pemiliknya yaitu warga. Masalahnya, bagaimana mewujudkan konsep yang indah ini? 100RC memulainya dengan identifikasi masalah kota secara partisifatif dengan mencatat pendapat dari sebanyak mungkin pemangku kepentingan di kota Semarang mulai dari pemerintah, akademisi, LSM lokal, para tenaga ahli dari DP2K, para pemuda, komunitas-komunitas, dan masyarakat umum. Masalah masalah ini dikategorisasi menjadi dua yaitu guncangan dan tekanan.
Guncangan adalah masalah yang datang secara tiba-tiba, biasanya bersifat massif dan sanggup melumpuhkan sistem kota seperti banjir bandang, longsor, wabah penyakit. Sementara tekanan adalah masalah yang datang dalam jangka waktu tertentu, bisa diprediksi, dan skalanyabervariasi dari kecil sampai besar. Di semarang tekanan-tekanan itu antara lain rob, kemacetan, kekurangan air bersih, pengangguran, dan lain-lain. Dari guncangan dan tekanan yang teridentifikasi kemudian terlihat peta permasalahan dan keterkaitan antara masalah sehingga kemudian secara bersama-sama melalui diskusi dengan seluruh pemangku kepentingan kita menentukan skala prioritas atau fokus area. Untuk kota Semarang kita menghasilkan 3 fokus area yaitu Perlindungan, Mobilitas, dan Kapasitas. Perlindungan adalah memastikan sistem kota yang ada mampu memenuhi kebutuhan dasar, memastikan keamanan sosial ekonomi dan mempersiapkan kondisi darurat untuk bencana dan wabah penyakit.Salah satu contoh sederhana dari hal ini
adalahbagaimana Semarang meningkatkan kemampuan ekonomi warganya dan memastikan tercukupinya kebutuhankebutuhannya. Sektor UMKM dan ekonomi kreatif yang ada di Semarang sangat potensial untuk dikembangkan. Banyak usaha yang sesuai dengan karakter khas Kota Semarang, seperti pengrajin batik, usaha bandeng presto, dan makanan tradisiona.Masyarakat tidak boleh hanya menjadi obyek di pasar, tetapi juga sebagai pelaku ekonomi. Kegiatan ini dapat didukung berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan pengadaan infrastruktur untuk memperlancar distribusi. Mobilitas memfokuskan pada penyediaan aksesbilitas dan konektivitas yang baik bagi masyarakat.Aksesibilitas dan konektivitas sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat untuk beraktivitas. Meningkatnya jumlah kendaraan pribadi menyebabkan kemacetan,
bertambahnya polusi dan menurunnya okupansi angkutan umum. Karena itu Semarang membutuhkan transportasi publik yang efektif baik dari segi waktu, kemudahan dan biaya. Kapasitas adalah usaha penguatan kapasitas sistem dan manusia sehingga proses kolaborasi dalam mengurus kotamenjadi lebih berkualitas. Sebagai contoh proses perencanaan partisipatif seperti Musrenbang akan mendapatkan hasil yang maksimal jika pihak-pihak yang terlibat memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang lingkungannya dan didukung oleh sistem yang solid, transparan, dan efektif. Di sini pemerintah kota bisa mengambil peran, transparansi informasi dalam pemerintahan akan meningkatkan pengetahuan warga tentang pembangunan kota, sehingga ide, kritik, atau solusi yang lahir baik dalam Musrenbang mau pun lewat media lain menjadi lebih beragam dan berkualitas. Dalam menyelesaikan
permasalahan-permasalahan kota, factor infrastruktur tidak menjadi hal yang dominan dalam menyelesaikannya. Faktor manusia dan sistem pemerintahan yang berjalan punya andil yang besar dalam efektif dan tidaknya penanganan sebuah masalah. Sebagai contoh, ketidaktahuan masyarakat tentang penggunaan di wilayah hulu dan keterbatasan pemerintah kotadalam penegakan regulasi membuat penyalahgunaan lahan menjadi marak dan memperparah masalah banjir di kota. Di titik ini peran pembangunan kapasitas menjadi vital dalam membuat pembangunanpembangunan yang dilakukan menjadi lebih berkelanjutan.
Enam Pilar Strategi Untuk memenuhi tiga hal di atas, Kota Semarang merumuskan strategi ketahanan kota. Strategi ini didasarkan pada prioritas masalah, kelayakan, serta keselarasan dengan program-program kota yang sudah
Media Semarang | 7
sorotan
sorotan
Ringkasan Inisiatif LAMPIRAN: RINGKASAN INSIATIF KETAHANAN KOTA Ketahanan Kota Semarang SEMARANG
Semarang Tangguh
mau pun yang akan berjalan, dengan tetep mengedepankan semangat “bergerak bersama”. Strategi Ketahanan Kota, yang diluncurkan pada 23 Mei 2016 ini diusun dalam kurun 12 bulan, terdiri atas enam enam strategi pilar, 18 strategi ketahanan, dan 53 inisiatif. Strategi pilar adalah strategi yang mewakili problemproblem besar Kota Semarang yang kemudian diturunkan lebih detil dalam 18 strategi ketahanan. Adapun enam strategi pilar tersebut adalah:
dan jasa. Untuk itu, Semarang perlu kreatif melihat berbagai peluang ekonomi baru untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah pengangguran karena tren ini. Kami percaya bahwa dengan menciptakan iklim ekonomi, yang dapat membuka peluang-peluang baru, tantangantantangan Semarang yang terkait kondisi ekonomi dan pengangguran akan teratasi. Diharapkan Semarang dapat memastikan kesejahteraan masyarakatnya.
1. Air dan Energi Berkelanjutan
Semarang adalah kota yang rentan terhadap risiko banjir, longsor, dan wabah penyakit demam dengue. Bencana juga memiliki dimensi yang luas, terkait dengan masalah di skala regional, isu pemanfaatan ruang, dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengetahuan akan risikorisiko tersebut perlu diketahui masyarakat, sehingga mereka lebih siap menghadapinya. Selain itu, juga mengeksplorasi teknologi terkini yang dapat mengurangi risiko bencana. Semarang harus siap menghadapi tantangan ini untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Semarang akan meningkatkan penyampaian informasi dan kolaborasi untuk kesiapan terhadap bencana dan wabah penyakit
Semarang mengalami kelangkaan air. Risikonya pun makin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan. Selain itu, kita harus mempertimbangkan kondisi topografis Semarang yang berbukit serta ancaman kekeringan. Di sisi lain, Semarang juga menghadapi tantangan distribusi listrik. Pemadaman masih sering terjadi. Untuk mengatasi tantangan ini, Semarang perlu memenuhi kebutuhan masyarakatnya sekaligus mengampanyekan penghematan air dan energi. Kami yakin kami dapat mencapai tujuan ini melalui berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan kinerja sistem manajemen air, melalui mendorong inovasi penyediaan air, serta mendorong perilaku ramah lingkungan.
2. Peluang Ekonomi Baru
Angka pengangguran di kota Semarang melebihi rata-rata angka di Jawa Tengah dan nasional. Salah satu penyebabnya adalah lapangan pekerjaan yang tersedia belum mampu memenuhi tingginya jumlah pencari kerja. Semarang yang semula lekat dengan sektor industri mulai bergerak ke sektor perdagangan
8 | Media Semarang
3. Kesiapan Risiko Bencana dan Wabah Penyakit
4. Mobilitas Terpadu
Kemacetan di Semarang semakin menjadi, karena meningkatnya penggunaan kendaran pribadi yang tidak dibarengi oleh peningkatan kapasitas jalan yang memadai. Transportasi publik yang terintegrasi dan berkualitas, serta terjangkau perlu untuk dikembangkan, sehingga minat masyarakat untuk beralih ke angkutan umum dapat meningkat. Semarang telah mengidentifikasi kebutuhan konektivitas yang lebih
baik dan peningkatan kapasitas institusi penyedia transportasi umum. Semarang akan meningkatkan konektivitas secara efisien dan kapasitas kelembagaan layanan transportasi untuk menjawab tantangan mobilitas terkait kemacetan, rendahnya kualitas layanan transportasi dan rendahnya aksesibilitas
5. Transparansi Informasi Public dan Tata Pemerintahan Pengawasan terhadap kinerja perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bisa diwujudkan melalui peningkatan akses masyarakat terhadap informasi publik kota. Selain peningkatan akses, berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) juga perlu meningkatkan koordinasi untuk penyampaian data dan informasi terpadu. Selain bermanfaat bagi masyarakat, data terpadu juga akan mendukung berbagai dinas di Pemkot Semarang untuk merumuskan kebijakan yang efektif dan tidak saling tumpang tindih. Informasi program pembangunan kota harus terus disebarluaskan kepada masyarakat agar kualitas dan performa program pembangunan kota dapat meningkat.
6. Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing
Kualitas SDM yang rendah serta kesenjangan bidang keahlian yang dimiliki pencari kerja adalah isu penting di Semarang. Sementara itu, pasar tenaga kerja bersifat regional dan bahkan internasional dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Semarang telah mengidentifikasi kebutuhan pengembangan masyarakat, baik keahlian maupun pengetahuan. Kerja sama antarpihak untuk penyaluran kerja diharapkan akan mengurangi kesenjangan pasar tenaga kerja. (*)
No
Inisiatif
Pelaksana Utama
Status
Type
Jangka Waktu
Pilar 1. Air dan Energi Berkelanjutan Strategi 1. Mengembangkan dan mengoptimalkan pengelolaan air baku
1
Peningkatan pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran pencemaran sungai
- BLH - Dinas PSDA & ESDM
Program Pengembangan
Kunci
Pendek
2
Konservasi daerah aliran sungai, tangkapan air dan sumber air baku
- BLH - Dinas Pertanian
Program Pengembangan
Kunci
Pendek
3
Advokasi dan koordinasi dengan pemerintah provinsi, pusat dan wilayah sekitar
Program Pengembangan
Pendukung
Dinas PSDA/ESDM
Strategi 2. Mendorong inovasi dalam penyediaan air - BLH - Dinas PSDA & ESDM - DTKP
4
Peningkatan skala pemanenan air hujan
5
Optimalisasi penggunaan air permukaan
6
7
PDAM - BLH - PSDA/ESDM - PDAM - DTKP - Penyedia air swasta
Pengembangan teknologi grey water
recycle
Pengembangan teknologi desalinasi air laut
- PSDA/ESDMPDAM- Penyedia air swasta
Program Pengembangan
Kunci
Pendek
Program Eksisting
Kunci
Menengah
Program Pengembangan
Pendukung
Potensi
Pendukung
Strategi 3. Mendorong perilaku hemat energi 8
Kampanye perilaku hemat energi
-
Pemkot Semarang Sektor usaha LSM Universitas
9
Peningkatan skala pemanfaatan sampah menjadi energi
- BLH - DKP - Penyedia energi swasta - LSM - Universitas
Program Pengembangan
Kunci
Pendek
Program Eksisting
Kunci
Menengah
Pilar 2. Peluang Ekonomi Baru Strategi 1. Mendorong kewirausahaan lokal dalam mewujudkan usaha perdagangan dan jasa yang berdaya saing Peningkatan kapasitas - Dinas Koperasi Program 10 UMKM dan ekonomi - UMKM Kunci Menengah Pengembangan kreatif - KADIN
11
Pengembangan pusat informasi dan jual beli produk
- Dinas Koperasi dan UMKM - FEDEP - Sektor usaha - KADIN
Program Pengembangan
Pendukung
49
Media Semarang | 9
sorotan
sorotan Semarang Tangguh
Semarang Tangguh No
12
Inisiatif
Pelaksana Utama - Dinas Koperasi dan UMKM- FEDEPKADIN- Lembaga Keuangan
Pengembangan Ecommerce dan Ebusiness
Status
Potensi
13
Peningkatan Partisipasi jaminan sosial ketenagakerjaan
- Dinas Ketenagakerjaan dan transmigrasi
14
Peningkatan kapasitas dan pengelolaan sektor informal
- Dinas Koperasi dan UMKM - Dinas Pasar - Sektor usaha - Lembaga Keuangan
Program Pengembangan
15
Pengubahan citra pasar tradisional
- Dinas Pasar
Program Pengembangan
Program Pengembangan
Type
Jangka Waktu
Peningkatan pengelolaan sanitasi perkotaan
25
Peningkatan kapasitas pemangku kepentingan dalam menghadapi bencana dan wabah penyakit
Pendukung
Pendek
26
17
- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan - Perusahaan pariwisata - LSM
Program Pengembangan
Kunci
18
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
- BLH - LSM - Universitas
Program Pengembangan
Pendukung
19
20
21
22
Pengembangan teknologi pengendalian DBD
- Dinas Kesehatan
Pengembangan teknologi dalam menghadapi bencana
-
BPBD PSDA/ESDM BAPPEDA sektor usaha Universitas
Program Pengembangan
Kunci
Menengah
-
Program Pengembangan
Pendukung
BPBD Dinas Kesehatan Universitas LSM
Kunci
Program Pengembangan
Kunci
Program Pengembangan Program Pengembangan
Program Pengembangan
Penyusunan rencana kontijensi secara partisipatif
- BPBD
Potensi
Kunci
Panjang
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Program Pengembangan
Kunci
Pendek
28
Perluasan koridor BRT dan angkutan feeder
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Program Eksisting
Kunci
Pendek
29
Penyiapan MRT
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Program Pengembangan
Pendukung
30
Penyediaan bus sekolah yang integral dengan BRT
- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika - Dinas Pendidikan
Potensi
Pendukung
31
Optimalisasi fasilitas transportasi publik yang ramah bagi difabel dan lingkungan
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Program Pengembangan
Pendukung
32
Optimalisasi penggunaan trotoar dan jalur sepeda
- Dinas Bina Marga - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Program Pengembangan
Pendukung
Menengah
Menengah
Pendek
Strategi 2. Meningkatkan koordinasi dan kualitas manajemen kelembagaan transportasi publik
Strategi 1. Mengembangkan teknologi tepat guna untuk mengendalikan bencana dan wabah penyakit - BPBD - DTKP
- Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Pengoptimalan integrasi antar moda
Pilar 3. Kesiapsiagaan Bencana dan Wabah Penyakit
Pengembangan informasi daerah rawan bencana bagi publik
Jangka Waktu
27
Strategi 3. Mendorong penguatan kerjasama ABCG (Academic-Business-Community-Government) dalam penciptaan lapangan kerja - BAPPEDA - FEDEP - Sektor usaha
Type
Pilar 4. Mobilitas Terpadu Strategi 1. Mendorong perubahan perilaku dari moda transportasi privat ke moda transportasi publik
Pendukung
Pengembangan ekowisata dan eduwisata
Koordinasi ABCG untuk penciptaan lapangan kerja
Status
Pelaksana Utama
Strategi 3. Meningkatkan koordinasi melalui pembuatan rencana kontingensi bencana kota
Potensi
farming
24
Pendukung
- Dinas Pertanian - Perusahaan makanan - Perusahaan pertanian - Universitas - LSM
16
Inisiatif
Pendukung
Strategi 2. Mengembangkan jenis-jenis usaha inovatif yang ramah lingkungan dan bernilai sosial
Pengembangan urban
No
Kunci
Pendukung
33
Penguatan manajemen kelembagaan BRT
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
34
Pembentukan konsorsium angkutan umum
35
Pembentukan forum koordinasi transportasi lintas Kedungsepur
Pendek
Pendek
Pendukung
Strategi 2. Meningkatkan peran dan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan bencana dan wabah penyakit Pembentukan Kelompok Siaga Bencana (KSB) di Program 23 Kunci Pendek - BPBD seluruh kelurahan rawan Pengembangan bencana
Program Eksisting
Kunci
Pendek
- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Potensi
Kunci
Menengah
- Dinas Perhubungan dan Komunikasi - Bappeda - Bappeda Provinsi Jawa Tengah
Potensi
Pendukung
Strategi 3. Meningkatkan integrasi transportasi terpadu 36
10 | Media Semarang 50
Intensifikasi pembangunan pada rencana pusat pertumbuhan
- Bappeda - Dinas Tata kota dan Perumahan
Program Pengembangan
Kunci
Media Semarang | 5111
sorotan
sorotan Semarang Tangguh
Semarang Tangguh No
Inisiatif
Pelaksana Utama
37
Penyusunan masterplan transportasi regional
- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika - Kementrian Perhubungan
38
Peningkatan akses ke Obyek wisata melalui transportasi publik
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
39
Peningkatan aksesibilitas ke pusat pertumbuhan
- Bappeda - Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Status
Type
Jangka Waktu
No
Inisiatif
Program Pengembangan
Pendukung
Pendek
50
Penyelarasan pendidikan dan pelatihan dengan tren ekonomi
Potensi
Pendukung
Pendek
51
Peningkatan kapasitas masyarakat lulusan SD dan SMP
Program Pengembangan
Pendukung 52
Pengadaan beasiswa dan penyebarluasan informasi beasiswa
41
Peningkatan sistem emusrenbang
Jangka Waktu
- Lembaga pendidikan dan pelatihan - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Potensi
Pendukung
Pendek
- Dinas Ketenagakerjaan dan transmigrasi - Bapermasper kb
Program Pengembangan
Pendukung
- Bappeda
Program Pengembangan
Kunci
Bappeda
Program Pengembangan
Pendukung
- Dinas Pendidikan
Program Pengembangan
Pendukung
Strategi 3. Meningkatkan pelayanan pendidikan
Strategi 1. Mengoptimalkan musrenbang dalam proses perencanaan pembangunan daerah 40
Type
Strategi 2. Mendorong peningkatan kualitas pendidikan angkatan kerja
Pilar 5. Transparansi Informasi Publik dan Tata Pemerintahan
Peningkatan mekanisme Pra-Musrenbang
Status
Pelaksana Utama
53
Pengembangan pelayanan pendidikan lanjut untuk semua umur
- Dinas Pendidikan - Universitas
Program Pengembangan
Kunci
Menengah
Menengah
Strategi 2. Meningkatkan integrasi perencanaan dan penganggaran daerah
42
Peningkatan kapasitas aparatur perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah
BKD
Program Pengembangan
Kunci
43
Integrasi perencanaan dan penganggaran
Bappeda
Program Pengembangan
Kunci
Pendek
44
Publikasi rencana dan implementasi program
- Bappeda - Setda bagian humas
Program Pengembangan
Pendukung
Menengah
45
Peningkatan penatausahaan, monitoring dan evaluasi anggaran
Bappeda
Program Pengembangan
Pendukung
Strategi 3. Meningkatkan koordinasi antar SKPD untuk pengintegrasian data dan penyampaian informasi publik Peningkatan pengelolaan informasi dan - PPID Program 46 Kunci Pendek dokumentasi untuk - Universitas Pengembangan publik
47
Peningkatan kapasitas perangkat keras dan lunak pendukung teknologi sistem informasi daerah
- Setda bagian Humas- Setda bagian PDE
Program Pengembangan
Pendukung
48
Pengembangan sistem perijinan daring (online)
BPPT
Program Pengembangan
Pendukung
Menengah
Pilar 6. SDM Berdaya Saing Strategi 1. Menyiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar 49
Pusat informasi karir
12 | Media Semarang
- Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Potensi
Kunci
Pendek
Media Semarang | 13 53
52
Foto: dadan ramdani | Dok. MBS Lens Society
sorotan
sorotan
Strategi yang Perlu Didukung Aksi STRATEGI ketahanan kota yang telah disusun di Kota Semarang, perlu diterapkan agar menghasilkan dampak yang nyata. Strategi itu harus diturunkan menjadi inisiatif-inisiatif aksi. Aksi yang dipilih harus bisa melibatkan banyak pihak khususnya warga, sehingga ketahanan kota menjadi kerja dan tanggung jawab bersama. Sebab, ketahanan kota akan berhasil jika dia menjadi sebuah gerakan (movement) seluruh warga dan bukan berhenti menjadi program atau proyek pemerintah kota yang berjangka pendek. Setidaknya ada 53 inisiatif yang telah disusun dalam strategi ketahanan kota. Ada beberapa contoh menarik inisiatif yang menggambarkan sebuah gerakan bersama, salahs atunya adalah pertanian kota (urban farming) dan penerapan transportasi massal. Perlu Inisiatif Bergerak Bersama Bertani (berkebun) merupakan kegiatan langka di kota-kota besar di Indonesia.Tak ada lagi lahan kosong yang dapat digunakan untuk berkebun. Harga lahan yang semakin mahal karena lokasi yang menjual, terutama lahan di pusat perkotaan, menjadikan wilayah perkotaan di dominasi bangunan. Pada akhirnya tidak lagi tersisa secuil lahan untuk berkebun di perkotaan. Kota Semarang sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang merangkap sebagai Ibu kota
14 | Media Semarang
Provinsi Jawa Tengah tentunya mengalami peristiwa minimnya lahan berkebun perkotaan. Selain minimnya lahan berkebun, polusi perkotaan yang semakin meningkat sebagai dampak peningkatan penggunaan kendaraan pribadi setiap tahunnya, tidak didukung dengan ketersediaan lahan penghijauan. Tercatat pada 2014, jumlah kendaraan pribadi di Kota Semarang lebih dari satu juta, mengalami peningkatan yang drastic dari 800 ribu kendaraan pada tahun tahun 2012 (DPPAD, 2010-2015). Tak ayal kemudian mulai bermunculan masyarakat yang menderita penyakit ISPA, yang didominasi oleh balita. Tidak menutup kemungkinan bahwa penderta penyakit ISPA akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, seiring dengan bertambahnya jumlah penggunaan kendaraan priba di perkotaan. Pertanian kota yang telah lama menjadi perbicangan di era modern merupakan kegiatan bertani yang muncul sebagai salah satu jawaban akan kegelisahan masyarakat perkotaan dalam menyikapi keterbatasan lahan dan sebagai alternative dalam menyikapi peningkatan polusi perkotaan saat ini. Pada dasarnya kegiatan pertanian kota merupakan kegiatan bercocok tanam yang dilakukan dengan memanfaatkan lahan sempit perkotaan. Kegiatan
ini terdiri atas sekelompok kegiatan yang meliputi produksi, distribusi sampai dengan pemasaran produkproduk hasil pertanian. Lahan yang dapat digunakan bervariasi, bisa dilakukan di pekarangan, atap rumah, atau di tembok-tembok bangunan. Metode pertanian kota yang dapat diterapkan juga beragam, mulai dari hidroponic, vertical garden, dan tanaman pot. Berbagai manfaat dapat diperoleh dari kegiatan pertanian kota sebagai salah satu aspek pemenuhan keindahan kota, menjadi salah satu jalan dalam perwujudan penggunaan tata ruang terutama di wilayah perkotaan. Juga menjadi salah satu metode alternative peluang ekonomi baru dan berperan sebagai konsep alternative pemenuhan kebutuhan pangan perkotaan. Pertanian kota adalah kegiatan yang berbasis di masyarakat kota. Implementor utamanya adalah warga, sedangkan pemerintah berfungsi sebagai fasilitator yang mendampingi. Langkah ini nantinya menjadi contoh nyata ketahanan kota yang dibangun bersama dan menjadi wajah sebuah kota yang inklusif.
Transportasi Massal untuk Memperlancar Mobilitas Semarang lekat dengan permasalahan transportasi, sama halnya dengan kota-kota
lainnya di Indonesia. Belum ada kota di Indonesia yang berhasil menyelesaikan permasalahan ini dengan baik. Pesatnya pertumbuhan kendaraan pribadi, baik mobil maupun sepeda motor, tidak disertai dengan pertumbuhan jalan. Di Semarang, kendaraan pribadi meningkat 16% setiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan jalan hanya sebesar 0,01%, sudah jelas jalan sabagai prasarana utama transportasi tidak cukup menampung beban yang ada. Meski demikian, tidak benar rasanya apabila solusi yang diambil adalah terus menambah jalan raya. Banyak guna lahan lainnya seperti permukiman yang pada akhirnya akan tergusur hanya untuk memfasilitasi obsesi masyarakat akan penggunaan kendaraan pribadi. Gaya hidup masyarakat yang perlu diubah. Masyarakat Kota Semarang, khususnya, perlu didorong untuk menggunakan kendaraan umum. Semarang memiliki berbagai macam jenis kendaraan umum, mulai dari becak, angkot hingga BRT yang dapat menjangkau wilayah yang cukup jauh.
Sayangnya kondisi transportasi umum belum memadai, sehingga masyarakat enggan menggunakannya. Saat ini kita mendapati beberapa halte BRT dalam kondisi yang memprihatinkan. Halte-halte ini tidak dirawat baik dan belum mengakomodasi kebutuhan kaum difabel. Belum lagi kurangnya kedisiplinan pengemudi saat mengendarai kendaraannya. BRT merupakan contoh nyata kurangnya kedisiplinan menimbulkan bahaya yang berarti. BRT memiliki fasilitas khusus, dimana pintu masuk penumpang memili kiketinggian sekitar50 cm dari tanah, sehingga penumpang perlu menaiki halte. Sudah sepantasnya pengemudi BRT berhenti tepat di depan halte, namun seringkali kendaraan diberhentikan tidak merapat di halte, sehingga penumpang perlu melompat ke dalam kendaraan. Hal tersebut cukup berbahaya. Bagaimana apabila ada penumpang tidak cukup waspada? Lansia misalnya, atau penumpang dengan kebutuhan khusus. Kondisi tersebut sangat tidak menguntungkan mereka.
Dari segi keterjangkauan, Rahma dkk dalam penelitiannya tahun 2014 juga menemukan bahwa kemampuan masyarakat berpendapatan rendah dalam membayar biaya perjalanan untuk satu hari adalah Rp 10.000. Namun, biaya sekali jalan kombinasi angkutan kota dan BRT mencapai Rp 6.500/sekali jalan atau Rp 13.000 untuk perjalanan bolak-balik. Masih banyak hal yang harus dibenahi, termasuk manajemen dan koordinasi, apabila masyarakat Kota Semarang ingin memiliki transportasi yang aman, nyaman, dan memadai untuk mendukung aktivitasnya. Transportasi umum tidak bisa hanya menjadi kewenangan lokal semata. Kewenangan regional juga berperan di sini. Kota-kota besar di Indonesia memiliki karakteristik yang sama, tidak terkecuali Semarang. Masyarakat bekerja di pusat kota, namun memilih tinggal di daerah pinggiran maupun kota sekitarnya karena harga lahan yang lebih rendah. Pembenahan transportasi menjadi hal yang mutlak, agar masyarakat tertarik untuk menggunakan transportasi
Media Semarang | 15
WARTA KOTA
sorotan
public dalam beraktivitas.
Strategi Pilar Ketahanan Kota Semarang Salah satu pilar yang diusung dalam strategi ketahanan kota yaitu mobilitas yang terpadu. Ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, serta meningkatkan kapasitas kelembagaan layanan transportasi yang menjadi fondasi dalam sistem transportasi. Tigas trategi yang tercantum mencoba menyelesaikan permasalahan dan menjawab tantangan Kota Semarang. Tiga strategi yang diusung yaitu mendorong perubahan perilaku dari moda privat ke moda publik, meningkatkan koordinasi dan kualitas manajemen kelembagaan transportasi public serta meningkatkan integrasi transportasi terpadu Perbaikan fasilitas umum sehingga ramah lingkungan dan ramah difabel merupakan inisiatif yang perlu dilakukan dengan cepat agar masyarakat mau menggunakan kendaraan umum. Pemerintah Kota Semarang sudah punya program khusus untuk memperbaiki fasilitas halte bus dan membuatnya lebih ramah difabel. Sayangnya, program ini belum berjalan dengan optimal. Halhal yang akan dilakukan pada inisiatif ini yaitu evaluasi kondisi halte dan identifikasi kebutuhan perbaikan dan penyediaan halte baru, pembangunan fasilitas transportasi public ramah difabel, dan penyediaan transportasi publik berbahan bakar gas. Para pelajar merupakan elemen kota yang perlu difasilitasi. Bila dilihat dari segi kemampuan membayar biaya transportasi
16 | Media Semarang
FKK Ujung Tombak Kota Sehat Ketua Forum Kota Sehat Kota publik, para pelajar adalah kaum yang terbilang rentan. Selain itu, mereka belum cukup umur untuk membawa kendaraan pribadi. Saat ini sudah ada beberapa armada BRT yang diperuntukkan pelajar, tapi armada ini masih memerlukan angkutan bus sekolah yang berperan sebagai bus pengumpan (feeder). Untuk mewujudkan hadirnya bus sekolah ini, kita bisa bekerja sama dengan beberapa perusahaan terutama untuk bidang Corporate Social Responsibility (CSR) mereka. Penyediaan bus sekolah ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengurangi angka kecelakaan lalu lintas, terutama bagi anakanak dan remaja. Sebelumnya, identifikasi jalur permukiman dan fasilitas pendidikan harus dilakukan, sehingga jalur bus sekolah nantinya dapat tepat sasaran dan menjangkau para pelajar Kota Semarang. Selain itu, perlu terus berupayameningkatkan sistem BRT dan pengoptimalan moda
transportasi umum lainnya. Saat ini Kota Semarang juga mengkaji kebutuhan untuk MRT. Seperti BRT, unsur pokok yang akan diterapkan (jalur khusus, halte, dan manajemen persimpangan) masih belum didesain secara optimal. Unsur-unsur pokok ini masih butuh pengkajian lebih jauh. Beberapa inisiaitif sederhana juga dapat dilakukan oleh masyarakat untuk mendukung strategi ini. Salah satu contohnya adalah dengan mengunduh aplikasi BRT dan ACTS Semarang untuk memantau kondisi lalu lintas di kota ini. Warga juga bisa berbagi penggunaan kendaraan pribadi dengan keluarga dan rekan kerja, menggunakan transportasi umum, berjalan kaki dan bersepeda. Selain dapat mengurangi kemacetan, inisiatif-inisiatif ini juga dapat mengurangi dampak gas efek rumah kaca di Kota Semarang. Mari bergerak bersama untuk menjadikan Semarang kota yang tangguh! (*)
Semarang, Ny. Tia Hendrar Prihadi dalam Raker Kesehatan 2016 sangat prihatin dengan kasus AKI (Angka Kematian Ibu), DBD, dan HIV/ AIDS yang terbilang cukup tinggi dalam kurun waktu tiga tahun belakangkan ini di Kota Semarang. “Data Dinas Kesehatan Kota menunjukkan bahwa angka kejadian DBD di Kota Semarang masih terbilang cukup tinggi, dengan angka kejadian fluktuatif. Begitupun dengan AKI dan HIV/AIDS”, tutur Tia Hendrar Prihadi dalam Raker Kesehatan 2016 yang diadakan di Hotel Aston selama 2 hari berturutturut 25-26 Mei 2016. Dengan peserta berjumlah 200 orang dari institusi pendidikan, puskesmas, kelurahan dan Kecamatan se-Kota Semarang. Dua narasumber yaitu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo dan Kepala Bapedda Kota Semarang Bambang Haryono. Mereka masing-masing memaparkan bertemakan “Kebijakan dan Strategi Dinas Kesehatan Dalam Mencapai Kota Sehat” dan “Peran Pemerintah Kota Semarang Dalam Mengoptimalkan FKK”.
Data dari Dinas Kesehatan tahun 2013 ada 2.364 kasus DBD dan kematian 27 orang, tahun 2014 jumlahnya menurun menjadi 1.628 dengan angka kematian 27 orang, sementara pada tahun 2015, angka kejadian DBD sebanyak 1.737 dengan jumlah kematian 21 orang. Terakhir, di tahun 2016 sampai dengan minggu ke-19,kasus DBD yang terjadi ada 1.124 dengan 22 angka kematian. Sementara AKI tahun 2013 29 kasus, tahun 2014 meningkat menjadi 33 kasus, lalu di tahun 2015 terjadi 35 kasus AKI dan hingga Mei 2016 sudah ada 20 kasus AKI. Dengan peringkat tertingi Kelurahan Bandarharjo (5 kasus), disusul Kel. Banget Ayu (3 kasus), Kelurahan Tlogosari Kulon (3 kasus), Kelurahan Kedungmundu (3 kasus) dan Kelurahan Ngesrep (3 kasus). Dengan penyebab paling banyak karena eklampsia (34%), pendaharahan (28%), penyakit (26%), lain-lain (12%). Begitupun juga HIV/ AIDS masih tinggi di tahun 2013 75 kasus, tahun 2014 40 kasus dan 2015 turun menjadi 51 kasus. Dengan kematian berturut-turut 7, 5 dan 3 orang. Lanjut Tia Hendrar Prihadi,
agar lebih menghidupkan kembali eksistensi peran FKK (Forum Kesehatan Kelurahan) dalam penurunan DBD, AKI dan HIV/ AIDS menuju Kota Sehat. “FKK harus terus hidup, Forum Kesehatan Kelurahan merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan Kota Sehat. Salah satunya dengan fokus untuk menurunkan kasus DBD dan AKI di Kota Semarang” harap Tia Hendrar Prihadi. Namun itu semua dapat terwujud manakala Pemerintah, Stakeholder dan warga masyarakat bahu membahu menciptakan dan meningkatkan kualitas lingkungan, baik fisik, sosial budaya, mengembangkan potensi-potensi ekonomi masyarakat dengan cara memberdayakan masyarakat agar cepat saling mendukung dalam menerapkan fungsi-fungsi kehidupan dalam membangun potensi daerah. Lebih lanjut disampaikan Tia Hendrar Prihadi, Pemerintah Kota Semarang selalu mendukung untuk mewujudkan Kota Sehat dengan mengalokasikan dana di setiap Kelurahan se-Kota Semarang untuk pemberdayaan FKK. Dana tersebut direalisasikan tahun depan 2017. (*)
Media Semarang | 17
WARTA KOTA
WARTA KOTA
Kerja Bakti Pembuatan Tanggul Jalan Kaligawe
SEBANYAK 71 pejabat SKPD dan Pimpinan BUMD di lingkungan Pemkot Semarang (20/50) menyatakan komitmen bersama Program Penanganan Pengaduan Masyarakat dan Program One Data Indonesia. Komitmen tersebut dilakukan dalam bentuk penandatangan MoU di depan Wali Kota dan Sekda Kota Semarang. Mereka berkomitmen untuk memberikan jaminan kepastian penyelesaian pengaduan masyarakat yang tertuang dalam beberapa hal, yakni mendukung penuh penerapan inisiatif Lapor! Dan One Data Indonesia, menjalankan standar pengelolaan pengaduan, dan memberikan tindak lanjut secara aktif dan responsif, bersedia terhubung dengan Inisiatif One Data Indonesia dan melakukan pembenahan tata kelola data di Internal SKPD serta apabila melanggar komitmen bersama ini maka bersedia menerima konsekuensi sesuai peraturan yang berlaku. Wali Kota Hendrar Prihadi mengatakan, setelah melakukan penandatangan komitmen bersama ini, pimpinan SKPD hendaknya melakukan komitmen dengan penuh tanggung jawab. “Jangan pernah punya pemikiran untuk menjawab pengaduan masyarakat terutama dengan status No Comment.’’ Dia meminta jajarannya menjawab dengan cepat, tuntas, dan lengkap. Dia tidak menghendaki pejabat pemkot istilahnya “setengah kopling “ yang selalu menjawab siap...siap... ketika ada masalah. Akan tetapi tidak segera beraksi mengatasi masalah, cuma berdiam diri.
18 | Media Semarang
Komit Selesaikan
Aduan Warga Hendi mengingatkan bahwa semua aduan masyarakat Semarang sekarang dipantau langsung oleh Kantor Staf Presiden, sehingga dapat diketahui sejauh mana kecepatan pejabat pemkot merespons pengaduan masyarakat, dan ini tentu akan mempengaruhi penilaian kinerjanya sebagai pejabat struktural baik eselon II maupun III. Inisiatif Lapor dan One Data Indonesia merupakan salah satu bentuk pelayanan masyarakat efisien dan efektif. Sebab, warga cukup menuliskan keluhan atau pertanyaannya dan secara otomatis akan diteruskan langsung ke SKPD yang bersangkutan. Setelah itu dalam maksimal 10 hari kerja, warga akan mendapatkan jawaban. Untuk portal pengaduan
masyarakat yang telah dimiliki Pemkot Semarang ada dua, yakni lapor.go.id dan laporhendi. sorot.id. Kedua-kedua telah terintegrasi dengan Kantor Staf Kepresidenan, sehingga dari sistem inilah bisa dipantau dari pusat apa aja permasalahan yang dikeluhkan oleh warga, berapa banyak yang bisa diselesaikan oleh SKPD terkait. Sistem ini telah digunakan Pemkot awal Mei dan dapat diakses oleh masyarakat umum dengan cukup log ini ke salah satu alamat tersebut kemudian daftar email/FB/ twiteer ke home page lapor.go.id atau home page laporhendi.sorot.id. Jawaban pertanyaan, aduan, atau keluan dapat di terima maksimal 10 hari kerja. (*)
Masih sebagai langkah tindak lanjut penanganan rob di kawasan Genuk dan Kaligawe, Jumat(20/5) kemarin diselenggarakan kerja bakti pembuatan tanggul sementara di sepanjang ruas sungai jalan Kaligawe, Kecamatan Genuk. Dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Walikota Semarang, Hendar Prihadi, ratusan warga dan peserta mengikuti kegiatan kerja bakti ini. Terbagi dalam 5 titik lokasi, kegiatan ini melibatkan kurang lebih 800 peserta yang terdiri dari TNI, Polri, pelajar, taruna, warga masyarakat serta SKPD Pemkot Semarang. Kerja bakti masal ini dilaksanakan persis usai upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-108 yang bertempat di Halaman Polsek Genuk. Dalam peringatan kali ini diangkat tema “Mengukir Makna Kebangkitan Nasional dengan
Mewujudkan Indonesia yang Bekerja Nyata, Mandiri & Berkarakter”. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Gubernur Jawa Tengah dengan sambutan membacakan sambutan resmi Menkominfo, Rudiantara. Kebangkitan Nasional, menurutnya, mengingatkan kembali pada inspirasi tokoh Budi Utomo yang memunculkan SDM terdidik dengan jiwa kebangsaan untuk melepaskan diri dari penjajah. Semangat dan inspirasi ini, lanjutnya yang kemudian melahirkan sumpah pemuda yang terus menggelora hingga terwujudnya keberhasilan proklamasi kemerdekaan RI dari penjajah. Diyakininya, ideologi Pancasila sebagai suatu yang tak bisa ditawar lagi. Dunia digital yang terus berkembang, membawa tantangan, ancaman dan hambatan
baru bagi NKRI yang terbentang luas. Tantangan baru ini memiliki dimensi kecepatan dan cakupan luas sehingga menuntut tindakan sebagai kerja nyata. “Oleh karenanya, kompetisi global yang ada harus diwaspadai dan dijaga sehingga menjadi bangsa yang tetap progresif yang selalu melihat kedepan” ungkap Gubernur. Lebih lanjut, kerja produktif tanpa banyak bicara adalah modal dasar membangun bangsa. Kerja nyata, kemandirian serta karakter kuat juga menjadi kunci memenangkan kompetisi ini. Menutup sambutan Menkominfo, peringatan Harkitnas kali ini diharapkan dapat semakin menggelorakan semangat dalam melayani dan merespon cepat, mudah, dan murah berbagai kebutuhan warga masyarakat. (*)
Media Semarang | 19
KABAR WARGA
KABAR WARGA
Tradisi Semaan Quran
Masjid Kauman Semarang Masih Lestari Banyak cara yang dilakukan untuk mengisi waktu dengan Ibadah di bulan suci Ramadan sekaligus untuk menambah ilmu dan amalan salah satunya tradisi pengajian semaan yang dilakukan di Masjid Kauman Semarang. Pengajian yang sudah dilakukan sejak 70 tahun yang lalu memang diadakan setiap Ramadhan yang berisi kajian tafsir Alquran dan Fadhilah Al quran yang dipimpin oleh ulama dan penghafal Alquran, KH Ahmad Haqib Noor. Di hari pertama Ramadan lalu, ratusan orang baik pria maupun wanita berbondong-bondong mendatangi masjid bersejarah tersebut. Sebagaimana biasa rutin tiap Ramadan, ribuan jemaah mengikuti Semaan Alquran di Masjid Agung Kauman Semarang. Semaan itu dipimpin oleh KH Ahmad Nakib Alhafiz, Selasa 7 Juni 2016. Kegiatan Sema’an Al-Quran ini digelar setiap hari usai sholat Dzuhur
20 | Media Semarang
hingga menjelang sholat Asar. Selepas Salat Duhur hingga Asar, jamaah semakin ramai. Tak hanya dari Semarang, jamaah dari luar kota sekitar Semarang seperti Demak, Purwodadi, Kendal bahkan dari Yogyakarta juga turutmengikuti tradisi Semaan Al-Quran atau menyimak lafalan Al-Quran dari Imam besar Masjid Agung Semarang. Sesuai dengan makna Sema’an yang berarti menyimak, kegiatan Sema’an Al-Quran adalah pemahaman Quran dengan penafsiran yang sesungguhnya. Dengan diasuh oleh seorang Kyai yang sudah khatam Al-Quran 30 Juz, jamaah diberikan arti dan penjelasan setiap ayat di dalam Quran yang kemudian diemplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Pengasuh Sema’an Al-Quran, Kyai Haji Akhmad Naqib menjelaskan jika kegiatan Sema’an Al -Quran di Masjid Kauman ini sudah berlangsung sejak tahun 1960. Sema’an diawali dari tanggal 1 Romadhon hingga 25
Romadhon. Saat tanggal 26 Romadan, jamaah diharapkan sudah bisa khatam Quran 30 juz. Sema’an sudah ada sejak tahun 1960. Ini tradisi yang masih bertahan di Masjid Kauman yang merupakan salah satu Masjid tua di Semarang. Kegiatan Sema’an Al-Quran ini meyakinkan bahwa kepandaian seorang Muslim tidak hanya dilihat dari rutinitas ibadah dan kepandaian membaca Al-Quran. Namun pemahaman dan penafsiran Al-Quran dalam kehidupan bermasyarakat jauh lebih penting. Dalam sejarahnya, pengajian semaan Quran ini awalnya dirintis oleh KH Abdullah Umar. Setelah KH Abdullah Umar wafat, tradisi tersebut dilanjutkan oleh putra mendiang KH Abdullah Umar yaitu Mushoffa Abdullah Umar Lc. Dan kini Semaan Quran dipimpin oleh KH Ahmad Naqib Nur Alhafidz, beliau merupakan imam besar Masjid Agung Kauman Kota Semarang. (*)
Ada yang khas, khususnya pada bulan Ramadhan di salah satu masjid tertua di Kota Semarang. Masjid tersebut bernama Masjid Jami Pekojan, Masjid yang berlokasi di Jalan Petolongan 1 ini rutin membuat dan membagikan jaburan berupa bubur India. Ahmad Ali, muslim keturunan Gujarat India, generasi ke empat yang dipercaya meracik bubur India di Masjid Pekojan. “Bubur India ini pertama kali diperkenalkan oleh musafir asal Gujarat India yang datang ke Jalan Pekojan pada saat bulan ramadhan. Gujarat India ini membuat bubur untuk menu jaburan berbuka puasa di Masjid Jami Pekojan bersama warga sekitar,” jelasnya saat di temui disela – sela meracik bubur. Dari situlah, Ali sapaan akrabnya, tradisi membuat bubur khas india menjadi salah satu tradisi yang sampai saat ini tetap terjaga di Masjid Jami Pekojan sejak 1878. “Cara memasak bubur India ala Masjid Jami’ Pekojan memang unik. Dua buah drum berukuran besar disiapkan untuk merebus air dan beras hingga menjadi bubur. Secara bersamaan 8 jenis rempah-rempah beraroma kuat dicampurkan ke dalam adonan bubur,” kata Ali. Rempah yang di gunakan, Ali menambahkan, yakni ada jahe, serai, cengkeh, daun salam, daun pandan, wortel, kayu manis, sayuran. dan bawang merah dan
Berbuka dengan Bubur India yang Melegenda
foto: Ikhsan Imam
putih supaya rasa bubur India jadi lengkap. Proses memasaknya memang cukup lama, sekitar 3 jaman, dimulai dari lepas tengah hari. Bubur yang telah jadi, kata Ali, kemudian dibagikan musafir yang kebetulan melintas dan lainnya disajikan dalam mangkuk plastik, bersamaan dengan kurma dan teh susu tarik sebagai hidangan
berbuka puasa. “Setiap hari kurang lebih 200 mangkok bubur yang disediakan, itu saja bisa lebih” ungkapnya. Bubur India ini sebenarnya hanya bubur putih biasa, yang membedakannya, selain masih menggunakan tungku kayu untuk memasaknya serta campuran bubur dihidangan berbeda di setiap harinya dan hanya ada di Masjid Jami Pekojan. Kenikmatan itu memang sangat terasa ketika seluruh musafir membaur, menyatap bubur bersama-bersama yang membuat suasana berbuka puasa di Masjid Jami Pekojan menjadi lebih berkesan. Tertarik merasakan lezatnya bubur India Masjid Jami’ Pekojan sebagai menu berbuka puasa? Mampir saja ke masjidnya saat menjelang waktu berbuka puasa. (*)
Media Semarang | 21
WARTA KOTA
Fantasi Warak Ngendog di SNC 2016 PERGELARAN Semarang Night Carnival (SNC) 2016 yang berlangsung Sabtu (7/5) dipadati ribuan pengunjung dan wisatawan. Mereka rela berdesak-desakan untuk menyaksikan beraneka kostum unik dan dan warna-warni dalam even budaya tahunan yang digelar dalam rangka rangkaian HUT ke-469 Kota Semarang. Bahkan, satu jam lebih awal sebelum acara mereka sudah memadati jalur sepanjang 1,3 km rute SNC Berbeda tahun-tahun sebelumnya, rute karnaval untuk pertama kalinya berada di kawasan Kota Lama, tepatnya dimulai dari Gereja Katolik St Yusup Paroki Gedangan/Gereja Bata Merah menuju Jembatan Mberok (finish). Pada SNC tahun lalu, rute karnaval bergerak mulai dari Gereja Blenduk di kawasan Kota Lama menuju Balai Kota Semarang, sementara tahun sebelumnya dari Balai Kota sampai kawasan Simpang Lima. Meski lebih pendek rutenya, kemeriahan SNC tidak berkurang. Acara berlangsung meriah dengan pentas musik dan wisatawan berselfie dengan latar belakang Gereja Blenduk yang disorot lampu warna ungu. 22 | Media Semarang
Ditambah dengan penampilan bintang baru Mytha Lestari. Pembukaan ditandai penekanan tombol sirene oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu serta didampingi pejabat lainnya. Hendrar Prihadi dalam mengatakan, SNC merupakan kegiatan yang dilaksanakan rutin sejak 2011. Pada gelaran kali ini, sengaja ditempatkan di Kawasan Kota Lama karena untuk mengangakat kearifan local yang ada di Semarang. “Ini merupakan gelaran keenam untuk memperingati hari ulang tahun ke-469
Kota Semarang,” ujarnya. Dia menjelaskan, tema yang diambil SNC kali ini adalah berasal dari legenda fauna mistis asli Semarang, yaitu Fantasi Warak Ngendog, hewan khas Kota Semarang yang menggambarkan tentang akulturasi budaya masyarakat di Kota Atlas. “Kepalanya berbentuk kepala naga merupakan simbol China, badannya adalah Buroq, simbol warga Arab dan kakinya adalah kaki Kambing yang merupakan simbol Jawa. Ketiga suku itulah yang mendiami Kota Semarang dan sejak dulu hingga sekarang tetap rukun dan damai,” katanya Di usia Kota Semarang yang
semakin tua, lanjut Hendi, pihaknya bertekad dan mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Kota Semarang semakin mantab berisi. Tentunya dengan kerja keras dan dukungan dari semua kalangan masyarakat. “Semoga Kota Semarang menjadi kota yang hebat, setara dengan kota lain dengan kekompakan warga yang selama ini terwujud,” tandasnya. Usai dibuka oleh Wali Kota, acara dilanjutkan dengan penampilan drumband dari PIP Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang. Kemudian diikuti arak-arakan Warak Ngendhog, Defile History of SNC, Defile SNC 2016 yang mengusung kostum ungu (tanduk), hijau (gigi), merah (lidah), kuning (sisik), dan biru (harmoni badan utuh). (*)
Media Semarang | 23
WARTA KOTA
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi selaku Kanjeng Bupati Semarang Raden Mas Tumenggung Arya Purbaningrat menyapa ribuan warga.
Dugderan Meriah
Masyarakat Antusias Sambut Ramadan TRADISI Dugderan dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadan 1437 H, yang digelar di halaman Balai kota meriah. lima ribu peserta arak-arakan karnaval Dugderan ditambah puluhan bendi hias dan 27 kendaraan hias memenuhi sepanjang Jl Pemuda. Karnaval Dugderan diawali oleh penampilah drum band Caka Lokananta dari Akademi Militer (Akmil) Magelang, yang mendemontrasikan berbagai atraksi yang menarik perhatian penonton . Pembukaan Dugderan ditandai dengan pemukulan bedug oleh
24 | Media Semarang
Raden Mas Aryo Purboningrat, yang diperankan oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Arak-arakan semakin meriah dengan hadirnya maskot dugder, yakni Warak Ngendok serta Kembang Manggar. Warak Ngendog dan Kembang Manggar banyak menghiasi kendaraan yang ditumpangi peserta karnaval dan menghiasi peserta karnaval. Kemeriahan karnaval mengundang antusiasme warga, yang memadati sepanjang perjalanan yang dilewati peserta. Tak hanya itu saja kesenian tek-tek juga diperdengarkan dalam
prosesi tersebut. Ratusan siswa SD hingga SMA/ SMK membawa alat musik dan mengenakan pakaian adat yang jika dimainkan bersuara tek-tek sangat keras. Mereka memainkan alat musik tersebut sepanjang Jalan Pemuda. Usai upacara, Wali Kota menaiki kereta kencana sambil dikawal oleh pasukan pandanaran, diikuti pasukan berkuda dan bendi hias yang ditumpangi jajaran muspida Kota Semarang. Mereka melakukan pawai menuju Masjid Besar Semarang, Kauman. “Ini harus kita pertahankan
untuk menanamkan rasa handarbeni, dan cinta terhadap budaya Kota Semarang,” ungkap Wali Kota saat setelah membuka event terbut. Sebagai tradisi budaya khas Semarang, lanjutnya, Dugderan mengandung makna ungkapan suka cita khususnya kaum muslim akan datangnya bulan suci Ramadan. Namun yang lebih penting adalah bahwa dugderan mengandung makna kebersamaan yang dilambari semangat mengangkat kearifan budaya lokal yang digambarkan dengan ikon Warak Ngendog. Ikon ini menyiratkan adanya kebersamaan, kerukunan dan guyubnya masyarakat Kota Semarang
tanpa melihat etnis atau latar belakang budaya maupun agama. “Intinya karnaval ini bukan hanya sekedar arak-arakan saja, namun menjadi sarana silaturahmi, dan semakin guyub dan rukun dalam menyambut Ramadan. Harapannya semua pihak saling menghormati baik yang berpuasa maupun yang tidak berpuasa. Selain itu ini merupakan bagian daripada tradisi turun-temurun yang harus dilestarikan,’’ kata Hendrar Prihadi. Sesampai di Masjid Besar Semarang Kauman, Wali Kota disambuat dengan tarian Warak Ngendog yang diperankan oleh siswasiswi SMA. Setelah itu Wali Kota
melaksanakan prosesi pembacaan sukhuf halaqah, pemukulan bedug sebanyak 17 kali diiringi dentuman meriam serta pembagian makanan khas Semarang roti Ganjel Rel dan air khataman Alquran. Usai prosesi di masjid Kauman, rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju Masjid Agung Jawa Tengah dengan menaiki bus. Guna menyerahkan sukhuf halaqah kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang bertindak sebagai Raden Mas Tumenggung Probo Hadikusumo. Acara dilanjutkan pemukulan bedug dan membunyikan meriam. (*)
Media Semarang | 25
KABAR WARGA
sendang dan secara simbolis membersihkan sampah. Selanjutnya dilanjutkan dengan penyembelihan ratusan ayam sumbangan dari 136 RT dan 16 RW di dalam sendang diikuti puluhan pemuda desa masuk ke air. Mereka berendam dan saling siram sebelum kemudian melakukan pengurasan air sendang menggunakan ember secara bersama-sama. Sejumlah warga ada yang menaburkan lele kedalam sendang sehingga prosesi tersebut berlangsung meriah. Sementara warga yang lain mengolah ayam yang telah disembelih dengan membakarnya dan memberi urapan bumbu berbahan dasar parutan kelapa. Ibu-ibu warga desa membawa berbagai macam makanan menyiapkan hidangan untuk dimakan bersama-sama diatas daun pisang yang telah digelar. Nasi bersama laukpauknya dicampur dan warga pun mengitarinya untuk melakukan tradisi makan bersama.
Lurah Pudak Payung Poerwo Kasmanto mengatakan bersih sendang ini dimaksudkan untuk sebagai sujud syukur perwujudan dengan membersihkan sendang. “ Maksud tradisi ini sebagai refleksi dalam membersihkan diri sementara menyembelih ayam sebagai satu wujud suka cita dari seluruh segenap lapisan masyarakat atas kemakmuran,” katanya. Ki Narto tokoh masyarakat Pudak Payung mengatakan awal ritual Nguras Sendang tersebut konon sendang tersebut adalah cikal bakal Eyang Tayem yang disebut-sebut sebagai dayang Pudak Payung. Sendang yang berisi air tersebut merupakan induk dari sendang-sendang yang ada di Pudak Payung sehingga dimulyakan. “ Air dari sendang ini adalah sumber kehidupan bagi warga sekitar sehinga dimuliakan sebagai wujud menyampaikan rasa syukur ke Tuhan agar kedepan warga diberikan rezeki dan terhindar dari malapetaka,” ungkapnya. (*)
Foto: Maulana M Fahmi
WARGA Desa Pucung Kelurahan Pudak Payung, Banyumanik Semarang menggelar ritual adat jelang Ramadan dengan menguras sumber mata air Sendang Gede, Jumat (27/5). Tradisi turun temurun yang dilaksanakan setiap Jumat Pahing bulan Ruwah tersebut digelar untuk mensucikan dan membersihkan diri sebelum memasuki Ramadan. Tak hanya itu, ritual tersebut juga dilakukan untuk melestarikan cikal bakal daerah Pudak Payung. Dalam ritual, Lurah Pudak Payung beserta jajaranya, RW dan sesepuh desa membasuh tubuh menggunakan air sendang kemudian masuk ke dalam
26 | Media Semarang
Media Semarang | 27
KABAR WARGA
WARTA KOTA
Pemerintah Kota Semarang
Tradisi Nyadran Warga Sawah Besar Tradisi Nyadran kembali digelar oleh warga Sawah Besar Semarang dengan dihadiri ratusan warga. Selain mengirim do’a kepada kerabat yang telah meninggal dunia, tradisi ini diakhiri dengan berebut makanan dan jajanan yang memang sengaja sudah dibawa dari rumah. Setiap akan memasuki bulan Puasa, orang Indonesia khususnya mereka yang ada di pulau Jawa, biasanya selalu mengadakan tradisi nyadran, yakni mengunjungi makam disertai mengirim do’a pada kerabat atau saudara yang telah meninggal dunia. Nyadran seperti halnya tradisi lainnya, juga sempat mengalami degradasi
28 | Media Semarang
akibat perkembangan zaman, khususnya di kota-kota besar contohnya di Kota Semarang. Namun berbeda dengan yang terjadi di kelurahan Sawah Besar Semarang, warga disini sampai sekarang masih memegang teguh tradisi nyadran tersebut. Sejak pagi mereka telah berkumpul di salah satu tempat Pemakaman Umum Margosari Mulyo, untuk mengadakan tradisi nyadran. Tak hanya itu, mereka yang kebetulan memiliki kerabat maupun saudara dan dimakamkan di tpu setempat, juga menyempatkan diri nyekar dan membersihkan makam. Menurut Sekretaris Kecamatan
(Sekcam) Gayamsari Suhadi bahwa tradisi nyadran di kelurahan Sawah Besar, seperti halnya tradisi dugderan, yang diadakan setiap akan memasuki bulan Puasa atau Ramadan. Karena tujuannya baik, yaitu memohonkan maaf atau mendoakan arwah yang telah meninggal dunia. “Dan kami berharap kegiatan ini bisa tetap di pertahankan setiap tahun oleh warga. Pasalnya baik nyadran maupun dugder yang diadakan warga maupun pemerintah kota Semarang, tak lain tujuannya hanya untuk nguri-uri budaya yang juga berhubungan dengan syiar agama Islam,”pungkasnya. (*)
menerima penghargaan Invesment Award kategori Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kota Terbaik 2016 dari BKPM RI (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Penghargaan berupa piagam diserahkan oleh Kepala BKPM RI, Franky Sibarani kepada Wakil Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu di Ruang Nusantara Gedung Suhartoyo BKPM RI -Jl. Jenderal Gatot Subroto No. 44, Jakarta. Investment Award merupakan penghargaan yang diberikan Pemerintah Pusat setiap dua tahun sekali terhadap penyelenggaraan PTSP di daerah (Provinsi, Kabupaten dan Kota) yang memiliki komitmen tinggi dan inovatif dalam memberikan kemudahan di bidang perizinan. Penilaian dilakukan selama setahun yang lalu oleh juri-juri independen yang berasal dari berbagai bidang. Diantaranya BKPM RI, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian PAN dan RB, Sekretariat Negara, Bappenas, Sekretaris Wakil Presiden, BPKP RI, dan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD).” Kriteria penilaian meliputi enam hal yaitu kelembagaan dari pelayanan terpadu, penerapan online, SOP yang telah diverifikasikan, transparansi termasuk soal biaya dan waktu yang jelas, inovasi pelayanan serta kemudahan dan insentif bagi pelaku usaha yang mematuhi aturan dan dalam melakukan investasi. Berdasarkan hasil penilaian
Kota Semarang Raih Investment Award
Kota Semarang terpilih dalam 5 besar Kota dengan peringkat keempat, setelah kota Palembang, Pekalongan, dan Banjar. Penghargaan ini merupakan penghargaan ketig kalinya diterima Pemkot Semarang. Tahun 2012 Kota Semarang meraih peringkat 2 nasioanal sedang Tahun 2014 Kota Semarang hanya masuk 10 besar. Menurut Kepala BKPM RI, Franky Sibarani dalam sambutan, Investment Award adalah sebuah penghargaan tertinggi di bidang pelayanan PTSP. Di era kompetisi saat ini daerah yang tidak melakukan inovasi dan memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan akan ditinggalkan oleh pelaku usaha/ investor. Akibatnya akan sedikit sekali pertumbuhan usaha baru yang berimbas pada lambatnya pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja kecil dan pendapatan daerah juga akan
minimum. “Ini merupakan prestasi luar biasa dan membanggakan dan perlu dicontoh bagi daerah yang belum memenuhi kriteria” ucapnya .Di sisi lain, Franky mengungkapkan, masih ada 31 kabupaten yang belum memiliki PTSP untuk mempermudah investasi. Penyebabnya, 31 kabupaten itu berada di daerah sulit terjangkau investasi sehingga tidak dapat membuat PTSP. Selain itu, masih ada empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang belum membuat PTSP. Franky menjelaskan, secara total dari 561 kabupaten dan kotamadya di Indonesia, sebanyak 526 daerah telah membentuk PTSP. Dari 526 daerah tersebut, 385 merupakan kabupaten, 98 kotamadya, empat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan lima Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBP). “Yang belum membuat kami harapkan dapat segera membuat,” katanya. (*)
Media Semarang | 29
KELUARGA
Mainan Aman &
Menyenangkan untuk Anak
Biasakan anak membuat dan menemukan mainannya sendiri. Membuat mainan dari bahan bekas dan bahan yang lain yang ada di sekitar rumah merangsang kreativitas dan kecerdasan anak. Bela, bocah lucu berusia 2 tahun sedang asyik memainkan boneka baru hadiah dari bibinya. Boneka tersebut sangat bagus, mirip bayi hidup. Selain bisa menangis, boneka yang modelnya mirip boneka Susan itu memiliki rambut lebat.
30 | Media Semarang
Nah, disaat asyik mencium dan memainkan boneka itulah, tibatiba Bela tersedak. Rupanya ada beberapa helai rambut boneka yang masuk ke mulutnya dan ada pernak hiasan rambut yang tertelan di tenggorokannya. Untung, masih
bisa ditolong dan tidak menimbulkan masalah yang lebih membahayakan. Lain lagi yang dilakukan Rendy. Bocah usia 5 tahun itu asyik bermain tiup balon yang dibuat dari air sabun dan batang daun pepaya. Maian tersebut dia buat sendiri dibantu mamanya yang memang lebih senang membuat aneka maian dari bahan seadanya di sekitar rumahnya dari pada membeli mainan di toko. ‘’Banyak hal yang bisa dijadikan mainan. Dengan memanfaatkan barang bekas atau bahan-bahan yang ada, anak bisa diajak melatih kreativitasnya,’’ kata
Yeni, mama Rendy. Ragam mainan untuk anak kini memang banyak ditawarkan. Mulai dari yang murah berbahan plastik aneka warna yang dijual di pasar dan warung kelontong, hingga mainan lego atau jenis mainan edukasi lain yang dirancang untuk merangsan syarat motorik atau bahkan, mengoptimalkan kecerdasan anak. Nah, berbicara tentang anak memang tak lepas dari mainan. Keduanya merupakan satu kesatuan dan tak bisa lagi dipisahkan. Begitu pentingnya mainan bagi anak menjadikan perannya sangat dominan mempengaruhi perkembangan anak. ‘’Kalau mau dicari padanannnya bisa jadi arti penting mainan bagi anak tak ubahnya arti pekerjaan bagi orang dewasa,’’ kata Dra Sri Sumijati MSi, dosen di Fakultas Psikologi Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang. Itu sebabnya jangan sembarangan membeli atau memilihkan mainan bagi anakanak. Banyak hal yang perlu dipertimbangan saat memilihkan atau memberikan mainan bagi anak kita. Menurut Sri Sumijati atau yang akrab disapa Asih ini, mainan yang berkualitas adalah mainan yang mampu merangsang perkembangan anak secara optimal. Hal ini mengingat, anak-anak yang berusia antara 0 - 12 tahun masih berada pada masa perkembangan. Baik perkembangan fisik, verbal, mental maupun moralnya. Menilik ragam mainan yang beredar di pasaran, Asih mengingatkan bahwa tidak setiap mainan yang mahal nilai kegunaannya juga tinggi. ‘’Tapi sebaliknya banyak juga mainan atau permainan yang sangat bagus tidak harus membeli,’’ katanya. Dalam prakteknya anak-anak justru kreatif menemukan mainan
dari barang-barang bekas atau bahan-bahan lain yang sebelumnya tidak terpikir oleh orang tua. Misalnya saja satu batang kayu bisa saja diimajinasikan sebagai gitar, tembakan atau bahkan setir mobil. ‘’Yang penting mainan yang dipakai anak-anak bisa mendukung permainan itu sendiri,’’ ucap dia mencontohkan saat kecil dirinya sering memakai daun-daun kering untuk mahkota. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa mainan apapun yang dimainkan anak haruslah aman, tidak berbahaya bagi kesehatan. Faktor keamanan ini tidak hanya dari segi fisik tapi juga psikis atau
mental si anak. Sering ditemukan, mainan yang menggunakan bahan-bahan berbahaya bagi anak. Misalnya plastik dan pewarna kimia yang bila dimasukkan ke mulut bisa meracuni si anak. Atau kalau tidak, mainan yang bila dimainkan ada bagianbagian mudah terlepas dan karena bentuknya yang kecil bisa tertelan si anak. ‘’Tak kalah penting bahwa saat membeli dan memberikan mainan pada anak harus tahu cara menggunakannya. Dengan demikian mainan tersebut bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak,’’ kata Asih. (*)
5 Tips Memilih Mainan Tetapkan tujuan Setiap kali membeli atau memberikan mainan kepada anak sebaiknya harus tahu tujuan yang ingin dicapai dari permainan yang diharapkan. Jangan asal membeli dan tidak tahu untuk apa kegunaan dari mainan tersebut.
Aman untuk kesehatan Pilihlah mainan yang aman baik dari segi kesehatan, khususnya tidak membahayakan fisik si anak. Bentuk runcing dan bahan-bahan yang mudah pecah rentan menyebabkan anak terluka secara fisik. Sebelum membeli dan memberikan kepada anak periksa terlebih dulu yakinkan bahwa semua bahan termasuk zat pewarna aman untuk anak.
Baca petunjuk Baca seluruh petunjuk cara penggunakan dan berilah contoh memainkannya. Dampingi anak saat menggunakan mainan
tersebut. Selain membangun relasi kerakraban dengan anak, bermain bersama anak sekaligus bisa mengawasi keanamannnya. Hindari memberi mainan kepada anak tanpa memahami cara memakainya.
Sesuaikan usia anak Memilih dan memberikan maian sesuai dengan usia. Mainan yang baik haruslah bisa membantu anak mengembangkan potensi dan segala aspek yang perlu dikembangkan. Karenanya, mainan untuk anak yang sudah besar jelas kurang tepat bagi balita, demikian juga sebaliknya.
Buatan sendiri Ajari anak untuk membuat mainan sendiri yang didapat dari bahan-bahan di sekitar. Mainan yang baik dan berkualitas tidak selalu mahal. Menemukan mainan dari bahan-bahan yang ada di sekitar selain ekonomis juga bisa lebih merangsang kreativitas anak.
Media Semarang | 31
KESEHATAN
Bugenvil
Mengatasi Gangguan Haid
Secara Alami Efek farmakologis bugenvil di antaranya adalah melancarkan peredaran darah.
mengandung saponin dan polifenol. Selain itu, beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bugenvil di antaranya adalah betanidin, isobetanidin, 6-o-P-saphoroside, dan 6-o-rhamnosysophoroside. Kembang kertas atau bugenvil mempunyai rasa pahit, kelat, dan hangat. Dari zat-zat yang terkandung di dalam setiap bagian tanaman tersebut, salah satu efek farmakologis bugenvil adalah bisa melancarkan peredaran darah. Meski memiliki banyak manfata, namun penggunaan bugenvil dalam dunia pengobatan herbal tetap tak boleh sembarangan. Akan lebih baik jika penggunaan tanaman ini didampingi oleh ahli medis atau ahli herbal yang bisa menentukan dosis paling tepat yang sesuai dengan tubuh dan kondisi kesehatan Anda. (*)
Cara Pengolahan n Haid yang tak teratur Ambillah 9-15 gram bunga bugenvil dan 15 gram umbi rumput teki, kemudian cuci sampai bersih. Rebus kedua bahan tersebut dengan 2 gelas air hingga didapatkan 1 gelas air sisa rebusan. Saring dan minum setiap hari secara rutin. n Biang keringat dan gatal-gatal Siapkan bunga bugenvil secukupnya, lidah buaya yang sudah dikupas serta daun sirih secukupnya. Kemudian cuci bersih semua bahan tersebut dan rebus dengan sedikit air sampai kental. Angkat dan dinginkan, lalu oleskan cairan tadi pada bagian yang gatal dan bagian penyebab biang keringat. Lakukan cara tersebut sampai gatal dan biang keringat hilang. n Terlambat haid ambil dan cuci bersih 15 gram bunga bugenvil, 90 gram lidah buaya yang sudah dikupas dan 15 gram temu hitam. Selanjutnya rebus semua bahan tersebut dengan menambahkan 2 gelas air hinga tersisa 1 gelas air rebusan. Saring dan minum setengah gelas saat pagi dan sore.
Tanaman bugenvil sering kita lihat di pekarangan-pekarangan rumah. Berbunga pink atau merah mencolok mata, tanaman ini sering dijadikan sebagai tumbuhan hias. Tanaman ini termasuk istimewa. Karena selain cantik dan sedap dipandang mata, bugenvile ternyata juga memiliki manfaat lain yakni sebagai tumbuhan herbal yang bisa digunakan sebagai obat. Pemilik nama latin Bougainvillea ini menurut beberapa catatan berasal dari Amerika bagian selatan. Bentuknya yang sulit tumbuh tegak ini memiliki kebiasaan menggugurkan beberapa bunga lamanya saat akan kembali berbunga. Bunga
32 | Media Semarang
bugenvil sendiri berukuran kecil dan berada di tengah, dengan bentuk tipis mirip dengan kertas warna warni. Karena hal inilah, bugenvile sering disebut juga dengan bunga kertas. Nama bugenvil sendiri diambil dari seorang prajurit AL negara prancis yang bernama Sir Louis Antoine Bougainville. Bugenvile merupakan tanaman berduri yang dapat tumbuh di ketinggian 1-1400 meter di atas permukaan laut. Bugenvil memiliki batang tanaman yang agak keras serta mempunyai duri yang tajam dan bercabang. Daunnya sendiri berjenis tunggal, bertangkai dan berbentuk bulat telur sampai elips. Ujungnya runcing bertepi rata, dengan panjang antara 4 hingga
10 cm dan lebar 2 hingga 6 cm. Sedangkan pada bagian bunga, bugenvil memiliki bunga dengan ukuran kecil dengan bentuk yang menyerupai terompet, berkelopak tiga dan setiap bunga mempunyai satu daun pelindung yang lebar. Warna daun pelindungnya sendiri bermacam-macam tergantung jenisnya.
Beberapa Khasiat Beberapa khasiat yang bisa didapat dari bugenvil adalah sebagai obat hepatitis alami, obat bisul, dan obat keputihan ataupun obat untuk mengatasi haid yang tidak teratur. Khasiat ini didapatkan dari daun, bunga, akar dan kulit batang bugenvil yang memang banyak
n Sakit dan menggumpalnya darah
saat masa datang bulan
Ambil bunga bugenvil dan bunga mawar sebanyak 15 gram serta lidah buaya yang sudah dikupas. Rebus semua bahan tersebut dengan menambahkan 2 gelas air sampai didapat 1 gelas air rebusan. Minum air rebusan tersebut dua kali sehari. n Penyegar badan rebus bunga bugenvil jenis glabra sebanyak kurang lebih 10 gram selama 15 menit dengan ditambahkan air 3 gelas . Lalu saring air rebusan tersebut dan minum air rebusan tersebut 2 kali sehari. n Keputihan Rebus 15 gram bunga bugenvil, kemudian saring dan minum air rebusan tersebut.
Media Semarang | 33
KESEHATAN
Ancaman Alergi
menolak makanan inilah yang menyebabkan berbagai gejala itu. Yang bisa membedakan datangnya gejala ringan, sedang, atau berat bisa karena jumlah kadar
di Balik Sajian Menggoda
Genetika
Jika tak hati-hati Alergi bisa berakibat kematian Program acara wisata kuliner yang ditampilkan oleh berbagai media baik televisi maupun cetak memang menarik hati. Anda jadi bisa mengerti, apa dan dimana warung atau restoran yang khas dari suatu daerah. Sering lidah jadi berliur saat Anda menyimak wisata kuliner itu, dan akhirnya berhasrat ingin mencoba semuanya. Boleh-boleh saja sebenarnya bila Anda ingin menjajal beraneka olahan masakan khas dari berbagai daerah itu. Yang berlemak disantap, yang berkadar gula tinggi juga tak ditampik. Tak apa saja bila Anda adalah orang yang sehat. Tapi awas, berhati-hatilah bila Anda adalah orang yang alergi terhadap salah satu jenis makanan. Bila Anda tetap nekad menerobos makanan yang seharusnya dipantang ini, Anda bisa mendapatkan efek samping yang sangat membahayakan tubuh. “Alergi bisa berakibat ringan dan berat. Yang ringan, paling tubuh hanya akan menderita gatal pada kulit atau mulut dan tengorokan, bentol-bentol 34 | Media Semarang
seperti biduran, bersin-bersin, atau hidung berair. Pada efek sedang, akibat yang ditimbulkan bisa berupa mual hingga muntah. Sedangkan pada efek yang berat, tubuh bisa mengalami bengkak pada wajah dan juga saluran napas,” begitu ujar dr. Dwi Lestari Partiningrum Sp. Nah, bila saluran napas mengalami pembengkakan parah, maka asupan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh akan mengalami penyusutan. Hal ini tentu saja berbahaya, karena bila tak segera tertangani, tubuh yang kekurangan oksigen ini akan timpang sistemnya. Tensi bisa drop dengan cepat, dan bisa berlanjut ke hilang kesadaran . “Hilang kesadaran ini bisa berlanjut hingga ke kematian bila tak segera mendapatkan pertolongan yang cepat
imun dengan jalan mengonsumsi obatobatan antihistamin yang dijual bebas di pasaran seperti CTM. Atau bisa juga Anda menekan reaksi ini dengan jalan meminum obat-obatan steroid yang juga dijual bebas di pasaran. “Namun bila gejala sudah dalam taraf berat, maka mau tak mau Anda harus lari ke pusat medis terdekat. Di sana, di rumah sakit misalnya, Anda akan langsung disuntik dengan cairan ephinephrine, yaitu zat yang bertugas untuk menetralisir reaksi sistem imun ini dengan segera.”
makanan yang masuk, atau bisa juga karena tinggi rendahnya kadar immunoglobulin-e yang dimiliki tubuh.”
Dinetralisir dan akurat,” lanjut dokter yang berpraktek di RS. Telogorejo Semarang ini. Menurut dr. Dwi, berbagai gejala ini timbul akibat reaksi imunitas tubuh yang sedang bekerja. Bila ada zat makanan asing yang masuk ke dalam tubuh, dan sistem imunitas atau ketahanan tubuh kita merekam zat itu sebagai zat yang berbahaya, maka sistem imunitas tubuh ini akan berusaha menolak zat tersebut untuk keluar lagi dari dalam tubuh. “Reaksi sistem imun untuk
Immunoglobulin-e adalah sistem imun yang tugasnya bekerja mengenali zat makanan asing yang dipantang tubuh. Immunoglobulin-e ini memiliki semacam memori. Jadi Anda yang beralergi akan kacang, tak harus makan sebutir kacang baru bisa timbul reaksi penolakan itu. Anda bisa saja langsung merasa gatal atau mual-mual saat Anda cuma sekedar menyantap cemilan yang di dalamnya mengandung sedikit saja unsur kacang. Bila sudah timbul berbagai gejala, lantas apa yang bisa dilakukan? Bila gejala yang timbul masih dalam taraf ringan hingga sedang, Anda bisa menetralisir reaksi sistem
Apa yang membedakan alergi pada masing-masing orang tak bisa diketahui dengan pasti. Tapi sebuah penelitian membuktikan bahwa peran gen sangatlah berpengaruh di sini. Bila salah satu orang tua ada yang menderita alergi, maka prosentase kemungkinan anaknya juga memiliki alergi adalah sebesar 50%. Tapi bila kedua orang tua sama-sama memiliki alergi, maka prosentase anak juga akan memiliki alergi adalah sebesar 70%. Alergi yang diturunkan oleh genetika ini tak harus sama. Bila orang tua alergi pada debu, maka anak belum tentu alerginya juga pada debu. “Anak akan mengidap alergi, meskipun bentuk alerginya sangat berbeda dengan yang dimiliki oleh kedua orang tuanya. Semisal orang tua alergi debu, maka anak bisa saja mengidap alergi pada seafood,” ujar dr. Dwi. Pada dasarnya alergi tak bisa disembuhkan. Namun pada beberapa kasus, alergi bisa sedikit ditekan dengan jalan desensitisasi. Desentisisasi ini adalah proses menghilangkan alergi dengan jalan menyuntikkan zat yang ditolak oleh tubuh ke permukaan kulit sedikit demi sedikit hingga akhirnya, lama-kelamaan, tubuh akan bisa menerima zat itu dengan baik, tak lagi
menolaknya. “Kasus ini bisa berhasil bila kadar immunoglobulin-e yang dimiliki tubuh masihlah rendah. Bila sudah tinggi, maka desentisisasi tak akan mungkin menghasilkan apapun.” Lantas apa yang bisa menyebabkan immunglobulin-e pada tubuh menjadi tinggi? Tak lain karena pola makan orang itu sendiri. Bila seseorang sudah diketahui menderita alergi pada kacang namun masih tetap saja ngotot mengonsumsi kacang, maka lamakelamaan kadar immunoglobulinnya akan semakin meningkat. Meskipun pada setiap kali reaksi alergi muncul, orang itu sudah mengantisipasinya dengan obat-obatan antihistamin. “Jadi untuk Anda yang sudah beralergi pada sesuatu, hendaknya jangan memaksakan diri untuk tetap mengonsumsi penyebab alergi itu. Karena bila immunoglobulin sudah tinggi, maka meski Anda hanya mengonsumsi zat penyebab alergi itu dalam kadar kecil, maka reaksi yang timbul bisa sangat berat. Bisa juga sampai ke hilang kesadaran.” Jadi alergi memang bukan gangguan kesehatan ringan saja. Alergi ini kudu diwaspadai. Baik bagi orang yang sudah jelas memiliki riwayat alergi, maupun bagi mereka yang belum. Bagi Anda yang belum pernah terkena alergi, namun riwayat kesehatan orang tua ternyata memiliki alergi, sebaiknya Anda berhatihati dalam hal memilah makanan, terutama makanan-makanan yang biasanya sering menimbulkan reaksi alergi seperti kacang-kacangan, susu, atau seafood. “Jangan terlalu berlebihan dalam menyantap seafood, terutama hewan laut yang bercangkang keras seperti udang, kepiting, dan kerang. Ada baiknya sebelum Anda mengetesnya dahulu dengan mengambil suapan dalam porsi kecil.” (*)
Media Semarang | 35
WIRAUSAHA
MANFAATKAN POTENSI KOTA SEMARANG DALAM PERKEMBANGAN UMKM
Dalam rangka mengembangkan potensi UMKM di Kota Semarang, Dinas Koperasi & UMKM Kota Semarang menggelar acara yang bertajuk “Short Course Pelaku UMKM” di Gedung Lokakrida Moch. Ichsan lt.8 Balaikota Semarang. Acara tersebut dihadiri sekitar 60 peserta pelaku UMKM di Kota Semarang. Sementara narasumber yang hadir adalah Walikota Semarang. SelainWalikota Semarang, narasumber yang lain adalah GM Star Hotel, Bambang Mintosih, serta Darmanto dari Bank Jateng 36 | Media Semarang
Dalam kesempatan tersebut Hendi sapaan akrab Walikota Semarang menegaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang tanpa dukungan UMKM tidak akan berkembang pesat. Dihadapan peserta, Hendi mengajak kepada peserta dalam berpikir “Start Small, Think Big” yaitu mulai dari yang kecil namun berpikir besar. “yang saya lakukan adalah terus memelihara mimpi saya dan cara berpikir saya untuk berpikir secara global. Global dalam artian berpikir secara luas, tidak lantas karena kita hanya mempunyai usaha kecil lalu
kita hanya berpikir sempit” katanya Sebagai narasumber utama, Walikota Semarang memaparkan peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan seperti pemanfaatan potensi pasar. Semarang adalah kota dengan lokasi yang sangat strategis untuk dijangkau dengan darat, laut, ataupun udara. Maka Semarang diprediksi akan dikunjungi oleh banyak pendatang. Kemudian pemanfaatan potensi kemudahaan distribusi. Dalam segi transportasi perdagangan Semarang juga diuntungkan, seperti memiliki pelabuhan yang besar, dua
WIRAUSAHA
stasiun, dan bandara di dalam Kota. Potensi infrastruktur yang baik, Dengan perbaikan infrastruktur yang baik jalur perdagangan dapat lebih lancer. Potensi kondusifitas juga disunggung oleh Walikota Semarang, dengan kondusifitas yang bagus akan tercipta kota yang modern. Ditambahkan bahwa dukungan pemerintah adalah Semargres. Event tersebut adalah untuk merangsang para umkm.
Dihadapan 60 peserta, Hendi menegaskan kemudahan mengenai perijinan. “kami tidak ingin bahwa usaha sedulur-sedulur terhambat karena proses birokrasi yang berbelit. Saya terbuka terhadap komunikasi dengan sedulur-sedulur 24 jam. Mari manfaatkan komitmen pemerintah ini dengan bertindak pro aktif. Jangan melanggar aturan yang ada. Kami akan terus berusaha secara maksimal memfasilitasi
perijinan sedulur-sedulur sebagai modal agar usaha sedulur-sedulur dapat naik level menjadi sebuah usaha yang lebih hebat lagi” imbuhnya Narasumber kedua Bambang Mintosih GM Star Hotel dalam paparannya mengatakan bahwa seluruh GM di Kota Semarang akan mendukung umkm. Kemitraan harus selalu dibangun guna kemudahan akses umkm. “Kemitraan adalah Communication, Trust, Cooperative, Top
Management Support” katanya. Sementara itu Darmanto dari Bank Jateng selaku narasumber yang terakhr mengatakan, bahwa dalam program umkm tersebut, pihak Bank Jateng memberikan pinjaman modal dengan plafon maksimal 25 juta untuk modal kerja dan investasi dengan bunga 7% per-tahun, persyaratannya adalah mempunyai usaha minimal 6 bulan, kemudian ijin usaha mikro kecil, dengan catatan usaha tersebut tidak sedang terkena masalah. (*)
Media Semarang | 37
WIRAUSAHA
Kelompok Tani Kuncen Farm Wakili Jateng Kelompok Tani ‘Kuncen Farm’ binaan Dinas Pertanian Kota Semarang menerima kunjungan Tim Juri dari Pusat untuk Penilaian Management Usaha Kelompok Peternak Berprestasi mewakili Jawa Tengah di tingkat Nasional. Kedatangan tim penilai pagi itu diterima oleh Kepala Dinas Pertanian di PKT Kuncen Farm Dukuh Kuncen RT 04 RW03 38 | Media Semarang
Kelurahan Bubakan Kecamatan Mijen. Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Rusdiana mewakili Walikota menyebutkan bahwa Ini merupakan suatu kebanggaan bagi Kota Semarang bisa masuk dalam lomba manajemen usaha kelompok peternak berprestasi hingga tingkat nasional. Kelurahan Bubakan Kecamatan
Mijen Kota Semarang merupakan kelurahan yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani, diantara komunitas petani tersebut sudah terbentuk Gabungan Kelompok Tani Makmur Barokah yang terdiri dari Kelompok Tani Karya Makmur dan Kelompok Tani Sidomukti. Salah satu anggota Gapoktan Makmur Barokah yaitu Kelompok Tani Karya Makmur yang berdiri sejak tahun 2008 memiliki anggota yang berbudidaya kambing PE. Rabu tanggal 29 Januari 2014 bertempat di sekretariat Gapoktan Makmur Barokah sekaligus KT. Karya Makmur, disepakati beberapa anggota kelompok membuat kelompok baru dengan tujuan agar bisa lebih fokus dalam budidaya kambing. Beranggotakan peternak
kambing dan domba dengan jumlah anggota awal 15 orang. Memulai usaha melalui modal pribadi anggota dan pinjaman KKPE Bank Jateng senilai Rp 525.000.000,-. Populasi ternak kambing awal sejumlah 70 ekor, rata-rata kepemilikan 4 ekor/ peternak. “Dan tentu saja, Kami menyambut baik penyelenggaraan lomba ini karena adanya lomba manajemen usaha kelompok peternak berprestasi ini akan memberikan motivasi atau dorongan bagi sedulur-sedulur kelompok tani khususnya para peternak untuk terus meningkatkan kiprah dan perannya dalam mengelola peternakan di Kota Semarang,” ujarnya. Selain itu, sambungnya penyelenggaraan lomba ini juga bisa berfungsi sebagai sarana evaluasi terhadap programprogram di bidang peternakan yang telah dilaksanakan selama ini, sehingga kekurangan yang ada bisa diketahui dan kita benahi. “Dengan
kata lain, capaian dalam lomba ini merupakan tolok ukur sejauh mana pembangunan di bidang pertanian dan peternakan di Kota Semarang telah dilaksanakan”. Sementara Ketua Tim Penilai Idha Susanti, Spt, M.Si dari Dirjen Petrenakan berharap kelompok tani Kuncen Farm kedepan dapat memberi bantuan kepada masyarakat lain. “Bantuan ini jangan selalu dinilai dari materi melainkan bisa bantuan berupa ilmu dan pengalaman yang mana akan bermanfaat bagi yang lain,” ungkapnya. Ia juga berharap kelompok tani ini dapat menjadi contoh di tingkat nasional karena saat ini sudah menjadi kelompok tani percontohan di tingkat Provinsi. Pelatihan yang telah diikuti yaitu Bintek Pengolahan Hasil, Observasi lapang KPSBU, BPTSPHMT Lembang Jabar, Bintek Pengolahan Pupuk Organik, Bintek Pakan, Pelatihan NKV. Sedangkan prestasi yang pernah diperoleh diantaranya Juara I
Lomba Kelompok Tani Ternak Kambing Tk. Kota Semarang tahun 2015, Juara I Lomba Kelompok Tani Ternak Kambing Tk. Provinsi Jawa Tengah tahun 2015, Juara I Lomba Durian Lokal Unggul Semarang Festival Durian Tahun 2016. Selama ini Kelompok Tani ‘Kuncen Farm’ melakukan pengolahan hasil dan pemasaran Budidaya Kambing, Pengolahan Susu, Paket Aqiqoh, Pengolahan Pupuk Organik, Budidaya Sayuran Organik serta secara rutin memasarkan produk susu segar, yogurt, dan pupuk organik. Rencana Kegiatan Kedepan Kelompok Tani ‘Kuncen Farm’ akan meningkatkan populasi ternak kambing, meningkatkan kualitas dan kuantitas ternak kambing dan produk olahan hasil peternakan, menindaklanjuti ijin produk olahan susu ke BPOM, memperluas jaringan pemasaran produk. Di akhir dilakukan peninjauan lapangan berupa ternak kambing, pengolahan pupuk organic, serta produksi yogurt. Diharapkan melalui lomba ini akan meningkatkan kemampuan kelompok peternak dalam menerapkan usaha budidaya ternak sesuai Good Farming Practises (GFP) yang nantinya akan meningkatkan produktivitas, pendapatan dan kesejahteraan petani ternak. (*)
Media Semarang | 39
JALANJALAN
hanya goa kreo dan waduk Jatibarang saja, Desa Wisata Kandri adalah salah satu alternatif bahkan bisa menjadi destinasi wisata unggulan Kota Semarang, Desa Wisata yang letaknya hanya beberapa ratus meter saja dari pintu masuk wisata goa kreo ini ternyata memiliki potensi wisata alam dan budaya yang luar biasa. Salah satunya adalah wisata yang memacu adrenalin yaitu river tubing yang dalam bahasa lokalnya disebut ngintir kali jogo, yaitu wisata air semacam rafting dengan menaiki sebuah ban pelampung dengan peralatan yang tingkat keamanan yang cukup
tinggi meliputi helm, pelampung, pelindung lutut dan siku dan pemandu lokal yang sangat paham akan kondisi wilayah sungai. Sungai yang menjadi rute river tubing ini bermuara di waduk jatibarang ini. Selain river tubing, desa wisata Kandri ini juga memiliki rumah pintar yaitu semacam ruang serbaguna yang dapat menampung 300an orang untuk berkegiatan disini, rumah pintar ini dikelilingi oleh sawah dan kolam ikan yang dapat digunakan sebagai wisata fun edukasi bagi anak usia sekolah. Kegiatan yang bias dilakukan seperti menanam padi, memanen singkong serta tanaman palawija
lainnya. Selain itu ada juga kegiatan edukasi memberi pakan ternak dan menangkap ikan. Kegiatan ini sangat disenangi putra putri kita selain melepas penat juga mendapatkan kesenangan yang sangat jarang ditemukan di wilayah perkotaan. Para Ibu di desa wisata kandri juga dibekali sebagai chef handal untuk mengajarkan kelas memasak masakan lokal kepada pengunjung tempat wisata. ini. Bagi pengunjung luar kota desa wisata Kandri juga menyiapkan homestay yang memiliki view gunung dan persawahan khas pedesaan. (*)
Destinasi Baru Desa Wisata Kandri Gunungpati
River tubing salah satu wahana andalan desa wisata Kandri
S
iapa tak mengenal destinasi wisata Goa Kreo dan Waduk Jatibarang di kota Semarang? Ya, setelah pemberitaan dan promosi yang gencar hampir setiap akhir pecan, desa wisata kandri yang masuk wilayah kecamatan Gunungpati ini tidak pernah sepi. Apalagi jika ada kegiatan tertentu seperti festival durian yang diadakan beberapa bulan yang lalu. Ternyata wilayah kandri tidak Anak-anak diajak merasakan sensasinya menanam padi di sawah
40 | Media Semarang
Media Semarang | 41 Diajarkan juga cara memberi makan hewan ternak
JALANJALAN
Mengendepankan Paseduluran MENYAMBUT datangnya bulan Ramadan dan bulan Bung Karno yang dimulai awal Juni ini, Minggu (29/5) pagi Wali kota Semarang Hendrar Prihadi membuka kegiatan bertajuk Festival Seni dan Budaya yang bertempat di Taman Menteri Supeno. Menurut Wali kota yang juga ketua Taruna Merah Putih, festival ini diinisiasi untuk mengingatkan pemuda di Kota Semarang akan keberagaman yang dimiliki Kota Semarang yang tumbuh sebagai kota metropolitan, namun tidak meninggalkan nilai-nilai seni budaya lokal, tetapi justru didorong menjadi pembingkai pertumbuhan kota metropolitan yang tetap mengedepankan “paseduluran”. Adanya festival ini memberikan pemandangan yang berbeda di Taman Menteri Supeno. Taman yang berada di dekat Simpanglima Semarang ini berubah menjadi lautan merah putih. Berbagai dekorasi yang menunjukkan kekhasan Kota Semarang seperti patung warak, barongsai, dan sepeda onthel pun dipajang di
sepanjang Jalan Menteri Supeno yang mengitari taman tersebut. Juga stand aneka kuliner digelar sepanjang jalan menteri Supeno Meski saat itu belum memasuki bulan Ramadan, tetapi suara thekthek telah menggema di salah satu jantung Kota Semarang ini. Hal ini dikarenakan adanya lomba thek-thek dalam festival ini. Lomba digelar antarkecamatan untuk menyambut bulan Ramadan. Para penampil kesenian thekthek dari 16 Kecamatan di Kota Semarang beradu kreativitas untuk memperebutkan juara 1, 2, dan 3. Aneka bunyi-bunyian baik alat musik, maupun perkakas yang bisa menimbulkan efek bunyi yang menarik seperti tong plastik, menambah meriahnya acara ini para peserta tampak menikmati bunyi yang dihasilkan . ”Kita ingin menyentuh segmen anak muda untuk bergerak bersama melestarikan seni thek-thek khas bulan Ramadhan ini, bunyi thekthek selain untuk mengingatkan kaum muslim makan sahur
melaksanakan ibadah puasa, juga mengingatkan anak muda di Kota Semarang untuk berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan dengan tetap menghormati kenyamanan warga masyarakat lainnya,” kata Wali Kota. Menurut dia, kesantunan dan saling menghormati sesama warga masyarakat mempunyai kontribusi yang besar untuk menjaga kondusifitas kota ini. Selain Wali Kota, acara tersebut juga dihadiri Edo Kondologit dan Nico Siahaan yang juga tergabung dalam Taruna Merah Putih. berskala nasional. Kegiatan ini mendapat perhatian tokoh nasional. Hal tersebut terlihat dari kehadiran Maruarar Sirait yang merupakan anggota DPR RI dan Ketua DPP Taruna Merah Putih. Dalam kesempatan tersebut Maruarar Sirait bahkan mengatakan akan mendukung dengan membuat acara yang lebih besar. “Dalam waktu dekat kita akan buat festival yang lebih besar,’’ kata Mauarar Sirait. (*)
42 | Media Semarang Walikota Semarang memberikan ucapan selamat kepada Mustika Laksitawati penerima penghargaan Satyalencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI
foto: dok LensSociety