ORGANISASI YANG AMAN UNTUK ANAK
PERANGKAT PELATIHAN
Sebuah panduan praktis perlindungan anak bagi organisasi masyarakat sipil
ORGANISASI YANG AMAN UNTUK ANAK PERANGKAT PELATIHAN Sebuah panduan praktis perlindungan anak bagi organisasi masyarakat sipil
Sumber perlindungan anak praktis bagi organisasi akar rumput Sinart King: Lynne Benson: Stephanie Delaney: Deborah Muir: Manida Naebklang:
Penulis dan Menejer Proyek Direktur Program dan Penasehat Teknis Penasehat Teknis Editor Tata Letak dan Desain
Juli 2006 ISBN: 974-94522-4-0 Save the Children UK, South East and East Asia Regional Office (Programmes Unit) 14th floor, Maneeya Center Building 518/5 Ploenchit Road, Bangkok 10 330, Thailand Tel: ++ 662 6841286-88, Fax: ++ 662 6841289 ECPAT International 328 Phayathai Road, Ratachathewi Bangkok 10400 Thailand Tel: 66 02 215 3388, 66 02 611 0972 Fax: 66 02 215 8272 Email:
[email protected] Bahan dalam terbitan ini dapat direproduksi dan diadaptasi secara bebas selama sumber materi tersebut dicantumkan. Versi elektronik dapat diunduh dari: http://www.savethechildren.org.uk http://www.ecpat.net http://www.unicef.org/Thailand Kredit foto: Manchester Police (Myra Hindley), US Immigration and Customs Enforcement (Michael Lewis Clarke), Manager On Line (Waralongkorn Janehat) serta Court TV dan CNN (Mary Kay LeTourneau). Terjemahan bahasa Indonesia oleh Mr. Ramlan Penanggungjawab alih bahasa: Ahmad Sofian Mr. Misran Lubis (Yayasan PKPA-Indonesia)
(Yayasan PKPA-Indonesia) (Ecpat Affiliate Group Indonesia)
Terima kasih dan penghargaan kami ucapkan kepada Save the Children UK, ECPAT International dan UNICEF atas dukungan dan kontribusi mereka atas terciptanya Perangkat Pelatihan Organisasi Yang Aman Untuk Anak ini. Sinart King dan Lynne Benson dari Save the Children merancang proses, menyediakan konsultasi organisasi dan isi tertulis dari perangkat tersebut dan mengadakan pelatihan uji coba terhadap materi tersebut. Stephanie Delaney dari ECPAT International memberi kontribusi berupa nasehat dan dukungan teknis sedangkan Manida Naebklang merancang dan memproduksi perangkat ini untuk publikasi. Kontribusi finansial dari UNICEF memungkinkan terlaksananya pekerjaan ini. Terima kasih juga kami ucapkan kepada lebih dari 30 organisasi non pemerintah di Thailand dimana para menejer dan staf di dalamnya telah ikut serta dalam proyek ini dan memberikan wawasan yang sangat berharga untuk membantu merevisi materi yang kini terdapat dalam perangkat pelatihan ini. Selain itu, terima kasih kepada beberapa kelompok lain atas kerja keras mereka yang kami gunakan dalam materi perlindungan anak: ChildHope, Tearfund, NSPCC dan Viva Network di Inggris, Save the Children UK dan Sweden, UNICEF, Child Wise (ECPAT di Australia), dan Stairway Foundation di Filipina yang telah memberikan begitu banyak informasi dan inspirasi bagi terciptanya perangkat ini. Kebijakan perlindungan anak pada beberapa LSM internasional juga telah membantu membimbing terlaksananya pelatihan tersebut, termasuk kebijakan Save the Children, ChildHope, ECPAT International, World Vision International, Plan International dan United Nations Inter-Agency Standing Committee Task Force on Protection from Sexual Exploitation and Abuse in Humanitarian Crises. Terima kasih juga kami ucapkan kepada Deborah Muir yang telah mengedit materi ini dan memberikan banyak saran yang berharga.
PENDAHULUAN
Ucapan Terima Kasih
RAINING OOLKIT
PENDAHULUAN
RAINING Daftar Isi OOLKIT
Kata Pengantar Pendahuluan
1
Modul 1
5
Meningkatkan Kesadaran Tentang Perlindungan Anak Catatan Pelatihan
6
Latihan
32
Tambahan Catatan Pelatihan
72
Formulir Evaluasi
91
Slide Show Handout
94
Modul 2
109
Kontak Organisasi Anda Dengan Anak-anak dan Seberapa Baik Anda Menangani Isu-isu Perlindungan Anak Catatan Pelatihan
110
Latihan
142
Formulir Evaluasi
180
Slide Show Handout
183
Module 3
191
Apa Yang Organisasi Dapat Lakukan Untuk Meningkatkan Status Perlindungan Anak Mereka Catatan Pelatihan
205
Dokumen Tambahan (termasuk contoh kebijakan)
205
Formulir Evaluasi
288
Sumber-sumber Yang Digunakan
291
PENDAHULUAN
RAINING OOLKIT
PENDAHULUAN
RAINING Kata Pengantar OOLKIT Tanggap darurat terhadap gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan berbagai negara di sekitar Samudera Hindia pada bulan Desember 2004 telah mengakibatkan ledakan jumlah organisasi non pemerintah (ornop), organisasi berbasis komunitas, yayasan pribadi dan umum serta berbagai struktur masyarakat lokal yang bekerja dalam isu-isu anak di berbagai propinsi yang terkena dampak di Thailand. Sebagian besar dari organisasi ini memiliki kontak langsung dengan anak baik melalui pemberian layanan seperti penitipan anak, sekolah formal atau informal maupun program pendampingan dan remaja (termasuk aktifitas olah raga dan budaya, pelatihan kecakapan hidup atau program psikososial). Beberapa dari organisasi ini baru didirikan oleh orang-orang yang peduli dan memiliki niat baik untuk memenuhi kebutuhan darurat. Beberapa lainnya merupakan organisasi nasional yang telah lama berdiri, organisasi-organisasi dengan pendanaan kuat yang mungkin telah menangani isu-isu anak di Thailand selama 20 tahun. Save the Children UK memiliki pengalaman bekerja dengan banyak lembaga mitra ini sejak memulai operasinya di Thailand pada tahun 1986. Save the Children telah menemukan bahwa hanya sedikit LSM Thailand dan LSM internasional lain yang baru dibentuk yang benar-benar sadar mengenai kebutuhan perlindungan anak dalam sebuah organisasi (yaitu dalam hal perekrutan, manajemen dan pengawasan, tingkah laku staf dan anak, dan lingkungan fasilitas fisik) dan bahwa hanya sedikit organisasi yang akan memiliki langkah atau sistem perlindungan anak dalam bentuk apapun. Hal seperti ini sangat mengkhawatirkan dalam sebuah keadaan respon darurat dimana anakanak sangat rentan terhadap kekerasan, penelantaran dan eksploitasi. Kurangnya perhatian pada prosedur perlindungan anak dalam organisasi mungkin disebabkan karena: • Meskipun telah ada Undang-undang Perlindungan Anak Thailand (2003), pemahaman dan implementasi undang-undang ini pada tingkat lokal masih sangat lemah. Lembaga dan staf sudah menghadapi dilema perlindungan anak yang sulit yang seringkali menjadi lebih rumit karena kepekaan budaya dan
kepekaan lokal.
• Kekerasan terhadap anak dalam organisasi sering lebih dipandang sebagai masalah ‘barat’ daripada masalah Asia Tenggara.
• Bahkan dalam organisasi-organisasi yang sudah cukup mapan, manajemen praktek baik dan prosedur sumber daya manusia sering kurang, yang melemahkan posisi LSM sehubungan dengan perlindungan anak. • Hanya terdapat sedikit pemahaman bersama antara badan-badan tersebut tentang isu perlindungan anak, standar praktek atau dampaknya terhadap organisasi. • Organisasi
lokal
sering
mengandalkan
penggunaan
relawan
dimana
pengawasan atau pengetahuan tentang latar belakang individu terbatas. Dalam kasus propinsi-propinsi yang terkena dampak tsunami, beberapa organisasi berjuang keras menghadapi kesulitan manajemen baik relawan nasional maupun relawan asing. Save the Children UK, dengan dukungan teknis dari ECPAT International dan pendanaan dari UNICEF, telah memprioritaskan kebutuhan sebanyak mungkin organisasi lokal yang bekerja dengan anak-anak untuk mengembangkan langkah-langkah penjagaan yang efektif untuk melindungi anak-anak dan untuk membuat standar-standar ini menjadi sebuah realita yang praktis bagi staf, relawan dan mitra. Aspek tata kelola yang baik ini juga penting untuk menjaga reputasi dan kredibilitas masing-masing lembaga dan sektor secara keseluruhan. Proyek Organisasi Yang Aman Untuk Anak yang telah mengembangkan program pelatihan dan perangkat ini bertujuan untuk mendukung pengembangan sebuah pendekatan berbasis standar yang menawarkan bantuan praktis kepada lembagalembaga tersebut dalam menangani isu tersebut. Pelatihan tersebut sudah diuji coba dan dites serta direvisi dan dites lagi dengan lebih dari 30 organisasi lokal yang bekerja dengan anak-anak di Thailand dengan relawan remaja dari 6 negara di wilayah Mekong dan dalam bentuk terbatas dengan organisasi anggota ECPAT di Afrika Timur dan Eropa. Umpan balik dari organisasi yang telah ikut serta dalam pelatihan sejak Desember 2005 mengindikasikan telah ada sebuah perubahan sikap dan sebuah pengakuan dan kesediaan baru untuk bertanggung jawab dalam organisasi mereka sendiri untuk menjamin bahwa anak-anak menerima perlindungan sebaik mungkin. Komentarkomentar dari pelatihan tersebut antara lain sebagai berikut:
PENDAHULUAN
RAINING OOLKIT
RAINING OOLKIT
PENDAHULUAN
Saya telah mengerti bahwa kekerasan terhadap anak dapat terjadi dimana pun, kapan pun dan kita tidak dapat mengetahui hal tersebut sebelum hal tersebut terjadi.
Saya akan menerapkan semua yang telah saya pelajari hari ini dalam kerja lapangan kami serta menyajikannya kepada kelompok sasaran kami. Saya akan mengadakan pertemuan untuk mengajar anggota masyarakat untuk melindungi anakanak dan juga akan melatih para relawan perlindungan anak serta kelompok remaja kami
Jika semua peserta dan organisasi dapat berbuat sebanyak ini, kita akan berada satu langkah lebih maju untuk memastikan bahwa semua anak mendapatkan hak mereka atas perlindungan.
Lynne Benson
Tsunami Programme Response Director
Save the Children UK (Thailand)
Program dan perangkat pelatihan Organisasi Yang Aman Untuk Anak menyediakan sebuah kerangka kerja bagi pengembangan dan penerapan praktis kebijakan perlindungan anak dalam organisasi lokal yang bekerja dengan dan untuk anak. Pelatihan ini secara khusus menyasar organisasi akar rumput dan organisasi lokal yang mungkin tidak memiliki departemen kebijakan dan spesialis perlindungan anak internal. Pelatihan yang disediakan dalam 3 modul dalam perangkat pelatihan ini telah diuji dan direvisi dengan lebih dari 30 organisasi lokal yang bekerja dengan anak-anak di Thailand. Tujuan khusus dari pelatihan ini adalah untuk mendorong organisasi untuk melihat kedalam organisasi mereka sendiri dan menelaah diri mereka sendiri apa yang dapat mereka lakukan untuk menjamin agar organisasi mereka menjunjung tinggi praktek terbaik dalam perlindungan anak. Dengan melaksanakan hal tersebut, organisasi juga akan melindungi reputasi mereka. Panduan ini bukan buku pegangan prosedur perlindungan anak. Panduan ini bertujuan untuk meminimalisir dan menghapuskan bahaya terhadap anak dan bukan untuk memberikan pelatihan tentang hak-hak anak. Perlindungan anak bukan hanya sebuah hak, tetapi juga merupakan sebuah kebutuhan penting dan mendesak. Jenis-jenis kekerasan dimana anak-anak membutuhkan perlindungan sangatlah banyak – hukuman fisik dan emosional, gangguan dan hinaan, penelantaran, kekerasan seksual dan eksploitasi. Semua itu berbahaya bagi anak dan tidak dapat diterima.
Hal terpenting yang saya pelajari adalah definisi kekerasan. Sebelumnya, saya pikir cuma ada kekerasan seksual Bagaimana menggunakan perangkat pelatihan ini Pelatihan dan perangkat pelatihan ini dirancang untuk dapat diakses dengan mudah dan tidak membutuhkan sumber yang besar untuk penggunaannya. Materi atau bahan yang terdapat di dalamnya diambil dari berbagai sumber dan negara untuk menekankan sifat global dari pentingnya perlindun gan anak dalam organisasi.
Materi atau bahan tersebut dapat disesuaikan dengan berbagai jenis organisasi dan konteks budaya. Organisasi yang mengadopsi pelatihan ini disarankan untuk memilih contoh-contoh dari perangkat pelatihan ini yang paling mungkin mendapatkan respon atau tanggapan positif dalam lokasi mereka.
1
PENDAHULUAN
Pendahuluan
ERANGKAT ELATIHAN
PENDAHULUAN
2
ERANGKAT E L A TTeknik I H Ayang N digunakan dalam pelatihan
ini merupakan sebuah perpaduan yang baik antara teori, partisipasi dan studi kasus yang relevan dengan isi tersebut. Ini membantu saya untuk memahami isu-isu ini dengan jelas
Perangkat Pelatihan Organisasi Yang Aman Untuk Anak ini dapat digunakan untuk tujuantujuan berikut ini: •
Penerangan yang ringkas sendiri
•
Penilaian dan perekrutan staf
•
Pelantikan staf
•
Pelatihan departemen atau organisasi secara keseluruhan
•
Penilaian sendiri organisasi dan pengembangan prosedur organisasi
•
Peningkatan kesadaran dalam masyarakat lokal
•
Sebagai sebuah kerangka kerja bagi donor untuk menilai organisasi
•
Untuk membantu organisasi besar melatih organisasi yang lebih kecil dan memberikan sertifikasi berbasis lokal
Perangkat pelatihan ini berisi 3 modul dan sebuah panduan belajar sendiri (self-study). Modul 1 melihat Peningkatan Kesadaran tentang Perlindungan Anak. Modul 2 menilai Kontak Organisasi Anda dengan Anak-anak – Seberapa Baik Anda Menangani Isu-isu Perlindungan Anak. Modul 3 memberi panduan khusus tentang Apa Yang Organisasi Dapat Lakukan untuk Meningkatkan Status Perlindungan Anak Mereka. Panduan Belajar Sendiri ini menyajikan informasi sesuai dengan struktur modul pelatihan ini. Akan tetapi, Panduan Belajar Sendiri tersebut tidak mencakup secara keseluruhan modul ketiga tersebut karena modul ini menyasar organisasi yang mengembangkan kebijakan dan panduannya sendiri. Panduan Belajar Sendiri tersebut memang membantu staf untuk mempelajari status organisasi mereka sendiri terkait dengan kebijakan, prosedur dan staf perlindungan anak.
Proses langkah demi langkah yang mudah ini sangatlah baik. Proses tersebut tidak terlalu berlebihan bagi mereka yang hanya memiliki sedikit pemahaman tentang isu-isu perlindungan anak
ERANGKAT ELATIHAN
3
dilakukan secara terpisah dalam periode waktu tertentu atau dalam sebuah program intensif selama 3 hari. Perlu dicatat bahwa setiap modul membutuhkan lokakarya pelatihan sehari, dengan Modul 3 yang membutuhkan pengalokasian waktu tindak lanjut. Pelatihan tersebut dapat dilakukan dengan sekelompok organisasi atau hanya dalam satu organisasi saja. Bahan-bahan tersebut ditulis dan disajikan dengan cara yang memungkinkan sebuah organisasi dan pelatih untuk memilih elemen-elemen tertentu untuk dimasukkan ke dalam pelatihan tersebut atau dijalankan selama keseluruhan proses tersebut. Terserah kepada organisasi untuk menentukan kebutuhan dan tujuan mereka dan untuk memilih pengalokasian waktu yang sesuai dengan pilihan yang telah mereka buat. Akan tetapi, bahkan sebelum memulai proses ini, organisasi harus mempertimbangkan apa yang akan mereka lakukan dengan informasi yang muncul selama pelatihan tersebut. Yaitu, apa yang akan organisasi lakukan jika proses tersebut mengakibatkan pengidentifikasian seseorang yang prakteknya membahayakan anak atau pandangannya tidak dapat diterima secara organisasi? Organisasi juga harus mengingat bahwa pelatihan dan tindak lanjut tersebut adalah bagian dari sebuah proses dan mungkin akan butuh waktu – dan perkembangan pribadi individu – untuk membawa semua staf pada tingkat pemahaman dan kompetensi terkait dengan perlindungan anak yang diinginkan.
Saya sudah belajar apa yang tidak saya harapkan sebelumnya, yaitu bahwa ada banyak resiko dalam praktek organisasi kami yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi anak-anak maupun staf Pelatihan dan pelatih Pelatih – baik internal maupun eksternal – harus sangat terbiasa dengan berbagai materi dan isu terkait dengan perlindungan anak dan kekerasan terhadap anak dan mempersiapkan diri dengan baik untuk berbagai isu yang berpotensi menimbulkan perdebatan dan sulit. Catatan pelatih dimaksudkan untuk membantu pelatih tersebut terkait dengan masalah ini. Fasilitator eksternal harus diberi penjelasan singkat tentang dimana organisasi tersebut ‘berada’ dan apa yang organisasi tersebut ingin capai dan akan lakukan.
PENDAHULUAN
Struktur modul perangkat pelatihan ini memungkinkan ketiga pelatihan tersebut untuk
4
ERANGKAT ELATIHAN
PENDAHULUAN
Pelatih juga harus jelas tentang isu-isu kerahasiaan selama pelatihan tersebut dan menangani isu ini pada awal pelatihan dalam membuat aturan dasar untuk kerja kelompok. Pelatihan tersebut membutuhkan sebuah lingkungan belajar yang dapat dipercaya walaupun memungkinkan tindak lanjut terhadap setiap pembongkaran yang mengindikasikan kekerasan potensial atau aktual terhadap anak. Oleh karena itu, pelatihan tersebut harus berjalan dalam kerahasiaan yang baik dan kebijakan meniup peluit (whistle-blowing) organisasi masih berlaku. Peraturan dasar tentang kerahasiaan dan pembongkaran juga perlu dibicarakan dengan baik karena isi pelatihan tersebut dapat memiliki dampak emosional terhadap para peserta. Bagi sebagian orang, isi pelatihan tersebut dapat memicu ingatan dan respon pada pengalaman negatif dalam latar belakang mereka sendiri. Forum pelatihan tersebut bukanlah tempat yang baik untuk melakukan pembongkaran atau terapi. Oleh karena itu, disarankan untuk memasukkan sebuah bagian dalam aturan dasar tersebut tentang cara yang sesuai untuk membongkar atau mengungkap informasi rahasia dan mengakses dukungan dan panduan. Setelah melihat bahan tersebut, pelatih mungkin harus melakukan beberapa perubahan kecil untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan konteks lokal dari sebuah organisasi. Pelatih harus melakukan pekerjaannya sendiri dalam membuat konteks, peraturan dasar, perkenalan, pemecah es (icebreaker) dan penyemangat (energizer). Penterjemahan ke dalam bahasa setempat mungkin dibutuhkan. Pelatih memiliki keleluasaan untuk menentukan bagaimana menggunakan penyajian slide yang paling sesuai dengan organisasi yang terlibat dan konteks pelatihan. Bahanbahan ini dimaksudkan untuk mendukung diskusi dan pertukaran informasi dan bukan untuk dibaca satu demi satu. Misalnya, definisi kekerasan yang diberikan pada slide dalam Modul 1 dapat disajikan di layar sebagai bahan latar belakang saat kelompok tersebut mendiskusikan berbagai isu dan kasus terkait. Pada bagian pelatihan dalam Modul 1, catat bahwa susunan bahan tersebut merupakan sebuah strategi yang dimaksudkan untuk memindahkan peserta dari kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang besar dan tidak diragukan ke isu-isu dan poin-poin yang mendapatkan lebih sedikit konsensus (seperti kekerasan emosional dan pemukulan). Terakhir, banyak bahan yang ada dalam perangkat pelatihan ini yang diambil dari sumbersumber yang tersedia secara umum. Jika memungkinkan, referensi diberikan dan daftar sumber dimasukkan dalam perangkat pelatihan ini. Akan tetapi, jika pengakuan telah terabaikan, mohon hubungi penerbit dan edisi-edisi mendatang akan diperbaharui untuk mencerminkan hal ini.
MODUL 1 Meningkatkan Kesadaran Tentang Perlindungan Anak Catatan Pelatihan Latihan Catatan Pelatihan Tambahan Formulir Evaluasi Slide Show Handout
CATATAN PELATIHAN
MODULE 1 Peningkatan Kesadaran Tentang Perlindungan Anak Tujuan • Bagi peserta untuk mengenal definisi dan jenis kekerasan terhadap anak dan penelantaran yang berbeda-beda. • Bagi peserta untuk menyadari bahwa kekerasan terhadap anak dapat terjadi dalam organisasi atau komunitas mereka sendiri dan bahwa kekerasan tersebut sering dapat dicegah. • Bagi peserta untuk menyadari bahwa sebagai pekerja dalam organisasi yang fokus anak mereka memiliki sebuah kewajiban pengasuhan dan tanggungjawab untuk
7
Sumber/bahan
Waktu
Lihat Latihan, Catatan Pelatihan dan Slide Show
1 hari
Handout Modul 1 yang dimasukkan dalam perangkat pelatihan ini. Kertas flipchart, lembaran kertas atau stiker, spidol dan pulpen. Waktu 25 menit
Instruksi lokakarya Langkah 1. Pemecah es/ perkenalan Slide 1
Catatan untuk pelatih Sebuah saran adalah untuk meminta para peserta untuk membentuk sebuah garis/lingkaran berdasarkan pada informasi tertentu (seperti peserta yang tinggal paling dekat dengan tempat pelatihan sampai peserta yang tinggal paling jauh, atau berdasarkan pada ulang tahun mulai Januari sampai Desember, atau yang dilahirkan pada hari Senin sampai Minggu, dsb). Lebih disukai gunakan informasi yang tidak dapat dilihat sehingga orang mulai saling berkomunikasi. Perintahkan para peserta untuk memperkenalkan diri mereka sendiri. Pelatih tidak boleh
MODUL
melindungi anak-anak.
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih mengkoordinir tetapi sekedar menyarankan para peserta tersebut untuk berbicara dengan orang lain yang belum mereka kenal. Hanya dibutuhkan sebuah perkenalan singkat untuk setiap orang, seperti nama, organisasi dan bidang. Seorang perwakilan organisasi dapat menyajikan informasi yang lebih banyak tentang organisasi mereka (latar belakang, proyek, dsb).
MODUL 1
8
Sebuah perkenalan singkat tentang organisasi yang melaksanakan lokakarya tersebut atau organisasi pelatih boleh ditambahkan. Kenalkan pelatih/fasilitator 5 menit
Langkah 2. Tujuan
Tujuan: Untuk mengklarifikasi tujuan lokakarya dan menilai pemahaman peserta.
Perintahkan para peserta untuk merefleksi tentang:
Refleksi pribadi, bukan aktifitas kelompok.
• Apa yang anda harapkan untuk anda pelajari dari lokakarya ini? • Apa yang membawa anda ke sini pada hari ini? Minta beberapa relawan untuk merespon. Pastikan setiap orang memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan lokakarya tersebut dan kemudian perkenalkan topiktopik yang akan dicakup dalam Modul 1. Slide 2 Sebelum lokakarya tersebut,
Para peserta dapat menilai kembali pertanyaan-pertanyaan ini di akhir lokakarya untuk melihat apakah pengharapan mereka telah terpenuhi. Untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi anak, pertama sekali kita harus tahu anak-anak harus dilindungi dari apa. Pengetahuan tentang definisi kekerasan dan jenisjenis kekerasan yang berbeda akan membantu kita untuk mengidentifikasi kekerasan terhadap anak saat kekerasan
Instruksi lokakarya pelatih harus membuat sebuah ‘tempat parkir’ – sebuah kotak atau selembar kertas flipchart dimana para peserta dapat mencatat berbagai pertanyaan, komentar atau keprihatinan mereka selama pelatihan. Beritahu para peserta tentang saluran ini. Fasilitator dapat memilih untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini di akhir lokakarya tersebut. Catatan: umpan balik akan berguna untuk memperbaiki pelatihan-pelatihan yang akan dilakukan pada masa mendatang.
Catatan untuk pelatih tersebut terjadi. Penting juga untuk mengingatkan para peserta bahwa ini adalah sebuah lokakarya peningkatan kesadaran. Ini bukan pelatihan perlindungan anak. Mereka tidak dapat berharap untuk mempelajari segala hal tentang kekerasan terhadap anak dan perlindungan anak dalam lokakarya sehari. Jika mereka mengharapkan ini, maka mereka akan kecewa.
Pelatih memerintahkan para peserta untuk menyarankan aturan dasar atau kesepakatan untuk bekerjasama selama sesi tersebut. Saran termasuk menjaga ketetapan waktu, mendengarkan orang lain dan menerima perbedaan pendapat, mematikan hand phone atau memakai mode senyap, menjawab telepon di luar ruangan/pleno. Mengklarifikasi masalah kerahasiaan dalam aturan dasar. Pelatihan membutuhkan sebuah lingkungan kepercayaan tetapi juga memungkinkan tindak lanjut tentang penyingkapan yang mengindikasikan bahaya potensial atau nyata bagi anak. (Lihat Pendahuluan dari perangkat pelatihan ini). 45 menit
Langkah 3. Cerita Sungai Aligator (Latihan 1)
9
MODUL 1
Waktu
Latihan tersebut bertujuan untuk membuat para peserta sadar akan persepsi mereka sendiri tentang kekerasan terhadap anak.
Waktu
Instruksi lokakarya Siapkan kertas handout dan pulpen. Slide 3
10
Catatan untuk pelatih Catatan: Ganti judul cerita tersebut menjadi ‘buaya’ jika itu lebih sesuai dengan konteks lokal. Juga ganti nama-nama karakter atau pemeran tersebut dengan nama-nama lokal.
MODUL 1
Cerita dan diskusi tersebut dapat membangkitkan perasaan yang kuat diantara para peserta. Jika pelatih tidak yakin dia dapat mengelola diskusi tersebut, dia sebaiknya jangan menggunakan cerita tersebut. Sebagai pengganti, pergi ke Slide 5 untuk membuat poin tentang kekerasan terhadap anak.
Bagi para peserta dalam beberapa kelompok kecil terdiri dari 4 sampai 6 orang. Beri waktu 15 menit kepada peserta untuk membaca cerita tersebut dan mendiskusikannya dengan kelompok mereka. Minta umpan balik dari setiap kelompok.
Lihat Catatan Pelatihan Tambahan untuk poin-poin debat.
Cerita tersebut kontroversial dan diskusi cenderung untuk berlanjut setelah waktu yang dialokasikan. Oleh karena itu, pelatih harus memastikan bahwa setiap orang diam dan mendengarkan saat yang lain memberikan umpan balik. Setiap jawaban diperbolehkan karena ini mendorong debat. Pemeringkatan tidak sepenting alasan mengapa karakter atau pemeran seharusnya atau tidak seharusnya dipersalahkan. Pesan kuncinya adalah bahwa karakter Raem tidak seharusnya
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih dipersalahkan. Arahkan diskusi pada kesimpulan ini.
Diskusi: Tanya peserta apakah mereka terkejut mengetahui bahwa Raem adalah seorang anak perempuan berumur 12 tahun. Apakah hal itu akan merubah pandangan setiap orang tentang siapa yang paling disalahkan?
Sikap orang tidak akan berubah dalam satu hari. Pelatih hanya bisa mencoba untuk menunjukkan moral dari cerita tersebut kepada para peserta dan sebagai akibatnya, mudah-mudahan mereka akan menjadi lebih sadar tentang hak-hak anak. Ingat bahwa pandangan peserta sangat pribadi bagi mereka dan mereka sepertinya menjadi defensif jika ditunjukkan ketidaksetujuan yang kuat terhadap pendapat mereka. Salah satu tekniknya adalah jangan memberitahu mereka apa yang benar atau salah tetapi memfasilitasi diskusi tersebut sehingga peserta sendiri mencapai sebuah kesimpulan yang sesuai. Untuk membantu hal ini, pelatih dapat mengizinkan seorang peserta yang pandangannya lebih diorientasikan pada hak-hak anak untuk membujuk peserta lain untuk mempertimbangkan kembali pandangan mereka. Pelatih harus mewaspadai komentar-komentar yang menunjukkan persetujuan pada tingkah laku yang tidak pantas atau kekerasan seperti ‘tidak masalah melakukan hubungan seks dengan anak-anak’, atau ‘dia mendapatkan yang seharusnya karena dia memintanya’. Jika ini terjadi, cari tahu mengapa ini dikatakan dan dorong peserta lain untuk menentang pandangan ini.
Pelatih kemudian membuat poin terkait dengan kekerasan.
Tekankan: 1. Kekerasan terjadi dalam situasi-
11
MODUL 1
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya Slide 4 dan 5
MODUL 1
12
Catatan untuk pelatih situasi dimana kekuatan atau kekuasaan antara orang tidak seimbang. 2. Kekerasan tidak pernah menjadi kesalahan anak walaupun jika dia bertindak secara tidak pantas (kekerasan selanjutnya dapat dicegah dengan mengajarkan tingkah laku protektif). 3. Orang dewasa memiliki tanggung jawab utama untuk melindungi seorang anak karena anak tidak memiliki tingkat pengalaman hidup yang sama atau kemampuan untuk mengambil keputusan seperti orang dewasa. Kekerasan sering dapat dicegah jika orang dewasa menganggap serius pengaduan anak dan melakukan intervensi. Ini juga dapat menjadi sebuah latihan yang berguna bagi organisasi untuk mengidentifikasi kesesuaian staf mereka untuk bekerja dengan anak-anak. Seorang staf yang telah ditunjuk seperti focal point perlindungan anak harus menindaklanjuti setiap orang yang mengkritik karakter Raem dengan keras atau mengungkapkan komentar yang tidak layak seperti yang telah dijelaskan di atas.
15 menit
Istirahat pagi Transisi: Pelatih memberitahu para peserta bahwa sudah biasa ada jawaban dan pandangan yang berbeda. Persepsi tentang kekerasan terhadap anak berbedabeda antara tempat yang satu dengan tempat lainnya. Kita harus
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
mengakui perbedaan pendapat. Masalah ini akan dibahas lebih lanjut selama lokakarya. Langkah 4. Selalu, Kadangkadang, Tidak Pernah (Latihan 2)
Siapkan 3 label berjudul: Selalu, Kadang-kadang dan Tidak Pernah.
Tujuan: Untuk menyoroti perbedaan pendapat tentang kekerasan terhadap anak dan untuk mendorong orang untuk berpikir tentang tingkah laku mereka sendiri dan bagaimana tingkah laku tersebut dapat dianggap kekerasan.
Tulis juga pernyataan-pernyataan Latihan 2 tentang kekerasan terhadap anak dan perlindungan anak di atas kertas dan letakkan dalam sebuah tas atau kotak. Tunjuk 3 tempat berbeda (3 sudut dari sebuah ruangan atau 3 tanda yang ditempatkan dalam sebuah ruangan sesuai dengan label yang telah disebutkan di atas). Tempat tersebut harus sejauh mungkin dari tempat yang lain karena jarak tersebut menciptakan kegembiraan karena berlari mengelilingi ruangan tersebut.
Lihat Catatan Pelatihan Tambahan untuk poin-poin untuk mendukung pelatih selama diskusi tersebut.
Slide 6 Jelaskan kepada para peserta bahwa mereka akan diminta secara pribadi untuk mengeluarkan salah satu dari kertas-kertas tersebut dari dalam tas atau kotak dan kemudian membacakan pernyataan yang tertulis di atas kertas tersebut kepada kelompok itu. Saat mendengar pernyataan tentang kekerasan terhadap anak dan
13
MODUL 1
50menit
Jika memungkinkan, minta seorang pendukung untuk membantu agar kelompok tersebut tetap diam dan memperhatikan ketika orang-orang tersebar di bagian-bagian ruangan yang berbeda tersebut.
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
perlindungan anak, peserta lain harus pergi ke tempat tersebut, yaitu: Selalu, Kadang-kadang atau Tidak Pernah yang mereka anggap sesuai dengan pernyataan tersebut.
MODUL 1
14
Setelah setiap pernyataan, pelatih bertanya kepada beberapa peserta mengapa mereka telah memilih Selalu, Kadang-kadang atau Tidak Pernah.
Jika peserta memilih ‘Kadangkadang’, maka itu bisa mengarah pada sebuah diskusi yang hidup atau sengit. Akan tetapi, jangan terjebak dalam memperdebatkan detail atau rincian tentang pernyataan ini. Pelatih hanya perlu meminta komentar yang cepat tentang pilihan dan konteks tersebut dari para peserta. Misalnya, jika mereka berpikir bahwa kadang-kadang tidak masalah memukul anak, maka tanyakan dalam situasi apa hal ini akan berlaku. Perintahkan peserta lain yang tidak setuju untuk menyampaikan pandangan mereka juga secara singkat. Tujuannya adalah untuk melihat perbedaan pendapat. Tetapi, pelatih harus segera menangani setiap jawaban yang menunjukkan persetujuan atas kekerasan terhadap anak berdasarkan standar atau budaya apapun. Misalnya, membiarkan seorang anak laki-laki berusia dibawah 18 tahun menonton film porno tidak pernah dapat diterima. Habiskan sedikit waktu untuk memfasilitasi atau membantu kelompok itu sendiri untuk mencapai kesimpulan yang tepat mengapa skenario seperti itu dianggap kekerasan.
10 menit
Instruksi lokakarya Langkah 5. Definisi Kekerasan dan Penelantaran
Catatan untuk pelatih Tujuan: Untuk membiasakan para peserta dengan sebuah pemahaman tentang kekerasan dan penelantaran.
Walaupun kita memiliki pandangan yang berbeda, ada beberapa standar yang disetujui tentang apa itu kekerasan terhadap anak dan penelantaran. Pelatih menerangkan kepada kelompok dan mereka melihat beberapa definisi kekerasan terhadap anak dan penelantaran yang diambil dari organisasi internasional dan undang-undang di Thailand. (Definisi tersebut dipaparkan dalam slide.) Slides 7-13
15
MODUL 1
Waktu
Ganti referensi undang-undang Thailand dengan undang-undang yang relevan dimana pelatihan tersebut dilaksanakan (Slide 9-10). Catatan: Perlu memasukkan informasi yang sesuai dengan negara dimana pelatihan tersebut dilakukan dalam Slide 13 (Opsional).
Pelatih menunjukkan slide dan menjelaskan definisi-definisi tersebut.
Pelatih boleh memilih untuk menangani isu yang didiskusikan oleh para peserta dalam latihan Selalu, Kadang-kadang, Tidak Pernah. Gunakan standar-standar yang diterima secara luas ini untuk menunjukkan mengapa beberapa skenario yang dimasukkan kedalam latihan tersebut dianggap sebagai kekerasan terhadap anak. Misalnya, membiarkan seorang anak laki-laki berumur 13 tahun menonton film porno termasuk kekerasan karena bahan tersebut tidak sesuai dengan umurnya dan akan membahayakan
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih perkembangan pribadinya.
Transisi: Setelah kelompok tersebut mempelajari apa yang dimaksud dengan kekerasan terhadap anak, sekarang mereka akan mempertimbangkan beberapa keyakinan seputar isu ini dan melihat apakah keyakinan tersebut benar atau salah.
16
MODUL 1
10 menit
Langkah 6. Setuju atau Tidak Setuju (Latihan 3) Siapkan handout untuk Latihan 3.
Tujuan: Untuk menangani mitos dan asumsi seputar kekerasan terhadap anak.
Berikan lembar kerja untuk Latihan 3 kepada para peserta untuk dikerjakan secara pribadi.
20 min.
Minta beberapa relawan untuk memberikan umpan balik tentang apakah mereka setuju atau tidak setuju dengan pernyataan itu dan mengapa.
Pendekatan yang baik adalah selesaikan pernyataan-pernyataan dalam lembar kerja tersebut dengan cepat ke seluruh kelompok. Di akhir, perintahkan peserta yang memberikan jawaban berbeda dari sisa kelompok tersebut untuk berbagi pemikiran mereka.
Langkah 7. Benar atau Salah? Keyakinan umum seputar kekerasan terhadap anak (Latihan 4)
Tujuan: Untuk menangani mitos dan asumsi tentang kekerasan terhadap anak.
Diskusikan beberapa pernyataan yang diambil dari Latihan 2 dan 4. Jelaskan fakta yang membantah mitos dan asumsi tersebut dengan menggunakan informasi yang dimasukkan dalam Latihan 3 dan beberapa slide yang ditawarkan dalam perangkat pelatihan ini.
Lihat catatan Latihan 4 tentang pengaturan informasi yang harus dikaji kembali.
Instruksi lokakarya Slides 14-34
Poin penutup.
1 jam
Catatan untuk pelatih Catatan: Slide show tersebut telah disiapkan dengan menggunakan ‘custom animation’. Slide untuk ‘benar atau salah’ menggunakan fungsi ini untuk membuat jarak waktu yang singkat sebelum semua teks muncul di layar. Poin utamanya adalah mengatakan bahwa kita tidak dapat memprediksi bagaimana kekerasan terhadap anak akan terjadi. Oleh karena itu, organisasi harus mengambil tindakan untuk mencoba mencegah kekerasan terhadap anak tersebut. Pada sore hari, jenis kekerasan yang berbeda-beda akan didiskusikan dan apa yang organisasi dapat lakukan untuk menangani isu-isu kekerasan terhadap anak.
Istirahat makan siang
10menit
Penyemangat (opsional)
20menit
Langkah 8.Jenis-jenis Kekerasan (Latihan 4a)
Siapkan flipchart dengan judul, stiker atau kertas kecil dan pulpen.
Tujuan: Untuk memberikan sebuah ikhtisar tentang jenis dan bentuk kekerasan terhadap anak yang berbeda-beda.
Slide 35 Pasang 5 kertas flipchart masingmasing dengan judul berikut ini: Kekerasan Fisik, Kekerasan Seksual, Kekerasan Emosional (termasuk Kekerasan Verbal), Penelantaran, Kekerasan Sosial (kemiskinan, konflik dan/atau diskriminasi). Tempatkan kelima kertas flipchart tersebut di sekitar ruangan.
Catat bahwa kekerasan verbal merupakan sub kategori dari kekerasan emosional. Catat bahwa eksploitasi dapat mencakup serangkaian kekerasan. Poin kuncinya adalah bahwa eksploitasi terkait dengan usaha untuk mendapat keuntungan atau manfaat dari kekerasan dengan
17
MODUL 1
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih menggunakan posisi kekuatan atau wewenang untuk ‘menawar’ sesuatu (seperti seks). Lihat contohnya dari Afrika Barat dalam Latihan tersebut. Juga catat bahwa ‘kekerasan sosial’ tidak dianggap sebagai kategori kekerasan formal tetapi dimasukkan di sini untuk memungkinkan diskusi tentang isu-isu yang selalu muncul selama pelatihan.
MODUL 1
18
Pelatih memerintahkan peserta untuk menulis di atas kertas kecil contoh-contoh kekerasan seperti menghantam atau memukul. Perintahkan peserta untuk melakukan ini secara pribadi. Kemudian, cari persetujuan dari seluruh kelompok tentang setiap contoh. Tulis contohcontoh tersebut di atas stiker dan perintahkan peserta untuk meletakkan contoh-contoh ini pada flipchart di bawah judul yang mereka anggap sesuai. Dalam diskusi, pelatih harus mengaitkan contoh-contoh kekerasan dan penelantaran yang sama. Perintahkan 5 relawan untuk menyimpulkan setiap flipchart dan kemudian tanya mereka apakah mereka berpikir bahwa ada contoh-contoh yang seharusnya dipindahkan ke kategori yang berbeda. Diskusikan bentuk-bentuk kekerasan yang tidak disebutkan oleh peserta. Beritahukan kepada peserta bahwa sesi berikutnya akan melihat beberapa studi kasus yang menggambarkan jenis kekerasan
Fasilitator harus mengelilingi ruangan tersebut dan mendorong para peserta untuk memikirkan beberapa contoh. Atau, pelatih boleh memilih untuk menyiapkan beberapa jawaban yang tidak dipertimbangkan oleh orang dan masukkan jawaban tersebut dalam diskusi. Catat bahwa beberapa bentuk kekerasan masuk dalam lebih dari satu kategori. Menurut standar internasional, beberapa praktek budaya melanggar hak-hak anak dan/atau
Instruksi lokakarya dan penelantaran yang berbedabeda. Ambil flipchart tersebut karena flipchart itu akan terkait dengan sesi sore.
1 jam 45 menit
Catatan untuk pelatih membahayakan perkembangan mereka. Oleh karena itu, sebagian orang dalam pelatihan tersebut mungkin melihat praktek-praktek kekerasan tertentu sebagai sesuatu yang normal atau dapat diterima. Pelatih harus berhati-hati ketika mendiskusikan isu ini dan mempertahankan keseimbangan antara standar perlindungan anak dengan rasa hormat terhadap keyakinan budaya. Akan tetapi, mereka harus tetap teguh bahwa hak-hak anak sangat penting.
Langkah 9. Studi Kasus tentang Kekerasan (Latihan 4b)
Tujuan: Untuk memberikan pengetahuan teknis tentang isu kekerasan terhadap anak, penelantaran dan eksploitasi.
Siapkan handouts
Lihat catatan dengan Latihan 4b tentang pengaturan informasi yang harus dikaji ulang.
Bagikan studi kasus tersebut. Organisir seluruh kelompok ke dalam kelompok-kelompok kecil. Jelaskan kepada para peserta bahwa setiap kelompok akan diberi tugas studi kasus yang berbeda untuk dilaporkan. Kelompok tersebut harus mencoba untu mengidentifikasi jenis (jenis-jenis) kekerasan yang dipaparkan dalam studi kasus mereka dan kemudian melaporkan kembali pada pleno. Jika waktu mengizinkan, kelompok tersebut harus diperintahkan untuk membaca semua studi kasus tersebut. Kemudian, setiap kelompok menyajikan sebuah ringkasan
Tangani pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dimiliki oleh para peserta dengan menggunakan definisi-definisi yang disajikan dalam Latihan 4a. Gunakan juga informasi ini untuk membantu mengategorikan jenis kekerasan dan menjelaskan apakah sebuah tingkah laku abusif atau tidak.
19
MODUL 1
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
tentang temuan-temuannya dan ringkasan diskusi.
20
Pelatih meminta kelompok lain untuk mengatakan jika mereka berpikir sebaliknya atau punya komentar tambahan. Kemudian menyajikan informasi tersebut dalam slide.
MODUL 1
Slides 36-66
Catatan: Slide show tersebut telah disiapkan dengan menggunakan ‘custom animation’. Slide untuk studi kasus menggunakan fungsi ini untuk membuat jarak waktu yang singkat sebelum semua teks muncul di layar. Pelatih harus selektif dan menggunakan slide yang paling sesuai dengan organisasi yang terlibat dan konteks pelatihan tersebut. Misalnya, definisi kekerasan berada di layar dalam latar belakang saat pelatih tersebut memimpin diskusi tentang berbagai isu dan kasus. Waktu yang lebih banyak akan dibutuhkan jika semua slide dalam bagian ini dicakup.
Jika waktu mengizinkan, pelatih boleh bertanya kepada para peserta apakah mereka tidak yakin tentang bagaimana mengkategorikan kekerasan. Arahkan kelompok tersebut secara keseluruhan untuk menemukan sebuah jawaban atau merespon secara langsung dengan sebuah penjelasan.
Pelatih harus benar-benar siap untuk menjawab pertanyaanpertanyaan tidak terduga. Pelatih boleh memilih untuk menghabiskan lebih banyak atau lebih sedikit waktu pada setiap studi kasus, tergantung pada ketertarikan dan tingkat pemahaman peserta. Misalnya, waktu yang lebih banyak mungkin dibutuhkan untuk menjelaskan kekerasan sosial daripada kekerasan fisik. Mohon diingat bahwa kekerasan seksual hanya satu bentuk kekerasan terhadap anak.
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih Kategori hanyalah panduan. Hal terpenting adalah menyadari aspek kekerasan terhadap anak yang berbeda-beda. Apa yang kadang-kadang tidak dapat kita lihat seperti kekerasan emosional dan kekerasan verbal bisa sama bahayanya dengan jenis-jenis kekerasan yang lebih jelas.
Poin penutup sebelum istirahat.
15 menit
Istirahat sore
10 menit
Langkah 10. Dapatkah Anda Beritahu?
Siapkan beberapa lembar kertas untuk dipakai menulis.
Semua kategori kekerasan, kecuali untuk kekerasan sosial, akan dilihat nanti saat lokakarya ini memfokuskan pada apa yang organisasi dapat lakukan untuk mencegah kekerasan. Kekerasan sosial tidak akan dibahas lebih lanjut karena kekerasan sosial lebih sulit untuk dikontrol oleh organisasi.
Ini adalah sebuah aktifitas penyemangat. Aktifitas ini terkait dengan aktifitas selanjutnya yang akan berfungsi sebagai sebuah transisi bagi para peserta untuk mulai memikirkan tentang kekerasan terhadap anak dalam organisasi atau masyarakat mereka sendiri.
Perintahkan para peserta untuk menuliskan satu hal tentang diri mereka sendiri yang koleganya atau peserta lain tidak ketahui. Mereka harus melipat kertas mereka dan memberikannya kepada pelatih. Terangkan sebelum pelatihan bahwa pelatih atau beberapa peserta yang telah ditunjuk
Pelatih harus memberikan waktu untuk aktifitas ini karena proses menebak tersebut dapat
21
MODUL 1
Waktu
Waktu
MODUL 1
22
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
akan secara acak memilih beberapa dari kertas tersebut dan membacanya dengan keras. Peserta akan diminta untuk menebak siapa yang telah menulisnya. Orang yang kelompoknya memilih hanya perlu mengatakan apakah tebakan itu benar atau tidak. Bahkan, jikalaupun tebakan itu benar, mereka tidak diwajibkan untuk mengatakan demikian. Tidak perlu untuk mengungkap siapa yang telah menulis komentar tersebut.
menjadi sebuah aktifitas yang menyenangkan bagi para peserta. Kadang-kadang mereka menebak dengan benar, tetapi pelatih dapat membuat poin bahwa mungkin mereka akan menebak dengan benar hanya sekali dalam 10 kali.
Pelatih membuat poin bahwa orang menyimpan sesuatu untuk diri mereka sendiri dan kita tidak dapat mengetahui segalanya tentang orang lain. Jelaskan bahwa aktifitas ini akan membantu peserta untuk memahami aktifitas selanjutnya dengan lebih baik. Transisi: Sekarang kelompok tersebut tahu bahwa kekerasan terhadap anak dan penelantaran banyak terjadi dalam masyarakat. Tetapi bagaimana dengan organisasi atau masyarakat kita sendiri? 15 menit
Langkah 11. Jenis-jenis Kekerasan dan Penelantaran
Tujuan: Untuk meningkatkan kesadaran tentang kewajiban pengasuhan dan pentingnya memiliki sebuah mekanisme perlindungan anak. Ini adalah tujuan prioritas dari lokakarya ini.
Flipchart dari Latihan 4a (jenisjenis kekerasan) harus masih ditempatkan di dinding. Slide 67
Catatan: Slide 67 menggunakan ‘custom animation’.
Instruksi lokakarya Tanyakan kepada para peserta, menurut mereka yang mana dari bentuk-bentuk kekerasan ini yang dapat terjadi dalam organisasi atau masyarakat mereka sendiri.
Pelatih menerangkan kepada para peserta bahwa tidak mungkin mengetahui dengan pasti apakah, kapan dan bagaimana kekerasan terhadap anak dapat terjadi dalam sebuah organisasi. Akan tetapi, sebagai pekerja kemanusiaan, kita harus berkomitmen untuk menciptakan sebuah lingkungan untuk anak seaman mungkin dan memastikan semua hak anak-anak yang ada dalam pengasuhan kita terpenuhi.
Catatan untuk pelatih Jika para peserta mengatakan tidak ada atau hanya sedikit dari kekerasan itu yang akan terjadi, maka pelatih harus bertanya apakah mereka yakin. Jelaskan bahwa aktifitas sebelumnya menunjukkan bahwa tidak mungkin bagi orang untuk mengetahui segalanya tentang semua orang. Walaupun jika anda bekerja dengan seseorang untuk jangka waktu yang lama, anda tidak dapat mengetahui semua tentang dia. Jika seseorang menjadi pelaku kekerasan terhadap anak, apakah mereka akan memberitahu informasi ini kepada masyarakat?
Slide 68 Melindungi anak-anak dari semua kemungkinan bahaya dan situasi tidak terduga merupakan sebuah bagian dari kewajiban organisasi yang mengasuh anakanak. Pelatih mendiskusikan definisi kewajiban pengasuhan dan tanggung jawab organisasi (seperti yang dijelaskan dalam slide).
Pelatih harus terbiasa dengan Konvensi Hak Anak dan hukum nasional dari negara dimana mereka bekerja (contohnya, Undang-undang Perlindungan Anak Thailand Tahun 2003). Mereka harus mampu untuk menerangkan tentang Konvensi Hak Anak dan hukum nasional tersebut kepada para peserta dalam bahasa yang sederhana. Ingat untuk menekankan sumber dan pesan kunci itu.
23
MODUL 1
Waktu
Waktu
MODUL 1
24
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
Slides 69-74
Ganti Slide 74 dengan data yang relevan dengan negara dimana pelatihan tersebut dilakukan atau jangan gunakan slide tersebut.
Pelatih mencatat bahwa organisasi dapat memberikan perlindungan yang lebih baik kepada anak-anak jika ada sebuah sistem perlindungan. Sistem seperti itu termasuk kebijakan dan prosedur yang transparan bagi semua staf. Definisi didiskusikan di sini (dijelaskan dalam slide 7677).
Pelatih harus memahami perbedaan antara kebijakan dan prosedur. Kebijakan adalah sebuah ‘pernyataan misi’ dari sebuah organisasi. Sedangkan prosedur dimasukkan dalam kode etik untuk staf guna membantu organisasi untuk mencapai tujuan kebijakannya. Contohnya, sebuah kebijakan adalah ‘Kami menghargai setiap pendapat anak’. Prosedur yang mencerminkan kebijakan ini ‘Anggap serius perkataan seorang anak ketika dia melaporkan kekerasan’. Tekankan bahwa kebijakan perlindungan anak bukanlah program perlindungan anak tetapi memberikan sebuah kerangka kerja dan membantu staf untuk bekerja pada program mereka dengan cara yang bertanggung jawab dan aman untuk anak.
Slides 75-77 Pelatih membuat poin bahwa sebuah sistem perlindungan anak akan melindungi anak-anak dan juga organisasi dan stafnya. Menerapkan standar perlindungan anak yang baik membantu organisasi untuk menegakkan pertanggungjawaban dan kredibilitasnya. Sebuah sistem yang dilaksanakan dengan baik juga akan memandu organisasi untuk menangani tuduhan palsu atau situasi yang sulit dan tidak terduga.
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
Slide 78 Transisi: Aktifitas selanjutnya akan membantu para peserta untuk memahami mengapa sistem perlindungan anak penting untuk organisasi yang terfokus pada anak. Langkah 12. Sistem
Pelatih meminta 7 relawan. Satu relawan akan bertindak sebagai seorang anak (anak laki-laki atau perempuan) yang diasuh oleh sebuah organisasi. Dua orang akan mewakili pelaku kekerasan. Sedangkan empat orang yang lain akan mewakili staf LSM (pemain utama dalam sistem perlindungan anak dalam organisasi). Jangan terangkan dulu peran keseluruhan kelompok tersebut.
Pelatih memerintahkan peserta yang akan mewakili anak untuk berada di tengah ruangan (tanpa menjelaskan kepada mereka siapa yang mereka wakili). Orang yang membantu tersebut meminggirkan mereka yang mewakili pelaku kekerasan. Mereka diberitahu peran mereka dan diperintahkan untuk mencoba merayu ‘anak’ tersebut untuk meninggalkan tengah ruangan tersebut dengan mereka. Mereka
Tujuan: Untuk mengilustrasikan pentingnya sistem perlindungan anak yang diformalkan dalam sebuah organisasi.
Akan bermanfaat bagi pelatih untuk menyuruh seseorang untuk membantu mereka untuk memberi penjelasan singkat dan mengatur salah satu kelompok tersebut.
Idealnya, orang yang mewakili pelaku kekerasan tidak boleh jauh lebih tinggi atau lebih kuat daripada para pelindung. Ini agar peserta merasa bahwa mereka dapat melindungi anak-anak dan kuat. Misalnya, jika ada 2 orang yang badannya besar
MODUL 1
10 menit
25
Waktu
MODUL 1
26
Instruksi lokakarya boleh merayu ‘anak’ tersebut dengan menggunakan kata-kata atau mereka boleh menarik ‘anak’ tersebut dengan lembut. ‘Pelaku kekerasan’ tersebut tidak boleh mendengar instruksi pelatih kepada anggota kelompok yang lain, jadi pastikan mereka tahu orang yang mana yang mewakili ‘anak’. Pelatih menjelaskan kepada 4 orang yang telah ditunjuk sebagai pelindung baik mereka memiliki peran tertentu dalam organisasi atau hanya karena mereka bekerja untuk sebuah organisasi anak. Biarkan mereka menempatkan diri mereka sendiri di sekitar ruangan tersebut atau pelatih dapat menempatkan mereka. Setidaknya, seseorang harus ditempatkan dekat dengan ‘anak’ tersebut. Informasikan kepada peserta yang lain bahwa kelima relawan tersebut mewakili anak dan pekerja LSM. Jangan terangkan dulu tentang ‘pelaku kekerasan’ tersebut. Kemudian, orang yang membantu pelatih tersebut menyarankan ‘pelaku kekerasan’ untuk bergabung kembali dengan kelompok tersebut dan mencoba agar ‘anak’ tersebut mau pergi dengan mereka. Mereka boleh disarankan untuk memberikan komentar seperti ‘membawa seorang anak begitu mudah karena tidak ada orang yang mengawasinya’. Komentar ini akan memberi para pengamat sebuah tanda tentang apa yang sedang
Catatan untuk pelatih diantara relawan tersebut, maka pelatih boleh menempatkan satu dari mereka sebagai pelindung dan satu lagi sebagai pelaku kekerasan.
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
terjadi (dan siapa yang diwakili oleh peserta ‘pelaku kekerasan’). Jangan suruh para pelindung untuk menghalangi ‘pelaku kekerasan’ tersebut. Tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada para peserta betapa rentannya seorang anak ketika LSM tidak menyadari sebuah masalah dan tidak memiliki sebuah sistem perlindungan anak. Pelatih kemudian memberitahu pelindung tersebut tentang peran mereka dan meminta mereka untuk melakukan hal terbaik untuk menghalangi ‘pelaku kekerasan’ tersebut. Sarankan kepada mereka untuk membentuk rintangan di sekitar ‘anak’ tersebut dan mencoba untuk mengintervensi ketika ‘pelaku kekerasan’ tersebut mendekat.
27
Jika pelindung tersebut dengan serta merta mendapatkan ide itu dan menghalangi ‘pelaku kekerasan’ tersebut, maka tidak perlu melanjutkan bagian kedua dari aktifitas ini.
Perintahkan ‘pelaku kekerasan’ tersebut untuk mendekati ‘anak’ itu lagi. Kali ini, ‘pelaku kekerasan’ tersebut merasa lebih sulit karena pelindung itu tahu bagaimana melakukan pekerjaan mereka. Pelatih menjelaskan bahwa ‘anak’ tersebut terlindungi dengan lebih baik jika pelindung tersebut bekerja sebagai sebuah tim. Pimpin diskusi tentang bagaimana kerjasama dan mengetahui apa yang harus dilakukan dapat mengurangi potensi bagi seorang anak untuk menjadi korban kekerasan dalam sebuah organisasi.
‘Pelaku kekerasan’ tersebut kadang-kadang bisa mencapai ‘anak’ itu. Jelaskan kepada para peserta bahwa sistem perlindungan anak tidak dapat benar-benar menghalangi bahaya, tetapi sistem tersebut memang dapat membatasi potensi bahaya dan membantu untuk mengurangi dampaknya (bagi anak, organisasi dan staf).
MODUL 1
Waktu
Waktu
MODUL 1
28
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
Pelatih menjelaskan bahwa latihan tersebut menunjukkan bahwa tidak mungkin mengetahui secara pasti apakah, kapan dan bagaimana kekerasan terhadap anak bisa terjadi. Asumsi sosial bisa salah. Aktifitas ‘Dapatkah Anda Beritahu’ menunjukkan bahwa walaupun kita bekerja dengan kolega kita setiap hari, kita tidak selalu tahu mereka dengan baik. Karena alasan ini maka penting bagi organisasi untuk menciptakan sebuah sistem perlindungan anak yang solid untuk mengurangi kepelikan dan kemungkinan terjadinya kekerasan dalam organisasi. Jika staf sadar akan masalah ini dan bekerja sama, maka mereka sering dapat mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.
Catat bahwa latihan tersebut menunjukkan kekerasan seksual, tetapi latihan tersebut juga bisa menjadi sebuah situasi kekerasan verbal dan psikologis atau bentuk lain dari kurangnya perhatian atau pengasuhan yang layak.
Slide 79
Note: Slide 79 uses ‘custom animation’.
Transisi: Sebuah cerita akan disampaikan. Cerita ini menunjukkan mengapa mencegah sesuatu yang buruk agar tidak terjadi merupakan sebuah ide yang lebih baik daripada mencoba untuk menanganinya setelah hal itu terjadi.
15 menit
Step 13. Babies in the River (Exercise 5)
Tujuan: Untuk menyiapkan penutupan lokakarya ini dengan menguatkan ide bahwa sistem perlindungan anak merupakan sebuah alat yang efektif dan penting untuk mencegah kekerasan terhadap anak.
Pelatih menyampaikan cerita tersebut (Latihan 5) dan menjelaskan bahwa cerita itu menunjukkan bahwa pencegahan
Lihat Catatan Pelatihan Tambahan untuk poin-poin yang akan diperdebatkan.
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
merupakan pendekatan terbaik. Perlindungan anak yang ada merupakan sebuah alat pencegahan yang efektif yang secara signifikan akan mengurangi kemungkinan anakanak mengalami kekerasan. Organisasi dapat mengambil langkah-langkah selanjutnya untuk menciptakan sistem perlindungan anak mereka sendiri. Pelatih memperkenalkan 2 modul berikutnya secara singkat. Slides 80-81
29 Program yang dilaksanakan dalam lokakarya ini hanya bagian pertama dari modul pelatihan ini. Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan terhadap anak dan menunjukkan mengapa sistem perlindungan anak dibutuhkan dalam organisasi. Pelatihan dalam Modul 2 akan membantu organisasi untuk mengkaji seberapa baik mereka menangani isu-isu perlindungan anak dan untuk mengidentifikasi praktek-praktek baik mereka. Modul 3 memberi panduan untuk membantu organisasi untuk mengkaji praktek mereka dan mengembangkan kebijakan dan prosudur yang layak. Organisasi yang telah memiliki mekanisme dapat mengkaji bagaimana memperbaiki standar perlindungan anak mereka. Elemen opsional bagi organisasi adalah untuk melihat sampel kebijakan dari organisasi lain untuk menentukan apakah mereka akan memasukkan salah satu dari isinya kedalam kebijakan mereka sendiri atau tidak. Organisasi dapat menghubungi LSM yang telah memiliki kebijakan perlindungan anak untuk membantu mereka dalam
MODUL 1
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih penilaian, konsultasi dan evaluasi organisasi. Disamping itu, LSM lokal dapat mempertimbangkan untuk membentuk sebuah badan koordinasi untuk memonitor pelaksanaan kebijakan perlindungan anak di seluruh LSM. Badan koordinasi tersebut dapat memberikan sertifikat kepada organisasi yang turut serta dalam pelatihan dan organisasi yang membuat dan melaksanakan sistem perlindungan anak.
MODUL 1
30
Jika badan koordinasi seperti itu sudah ada, maka badan koordinasi tersebut dapat memberikan sertifikat karena turut serta dalam lokakarya tersebut dan memberikan informasi tentang pelatihan dan konsultasi yang akan datang. Langkah 14. Penutup Slide 82 Jika waktu mengizinkan, pelatih dapat menangani isu-isu yang muncul dalam ‘tempat parkir’ atau memimpin tanya-jawab. Jika tidak, langsung pindah ke bagian evaluasi. Bagikan formulir evaluasi atau jalankan sebuah sesi umpan balik verbal (respon harus dicatat untuk laporan lokakarya dan pembelajaran).
Sebuah formulir evaluasi telah dimasukkan dalam perangkat pelatihan ini. Sebagai alternatif, pelatih boleh saja memerintahkan para peserta untuk mengingat kembali refleksi pribadi mereka pada awal lokakarya ini dan menilai apakah pengharapanpengharapan mereka telah terpenuhi. Metode lain adalah meminta para peserta untuk membentuk sebuah lingkaran.
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih Hidupkan musik dan perintahkan peserta untuk memberikan pulpen kepada orang yang berada di sampingnya. Ketika musik tersebut berhenti, orang yang memegang pulpen tersebut disuruh untuk melengkapi sebuah kalimat yang memberi umpan balik terhadap pelatihan ini. Contoh:
Penutupan formal dan penyelesaian setiap reimbursement.
1. Satu hal yang telah saya pelajari hari ini adalah… 2. Satu komentar untuk pelatihan hari ini adalah … 3. Studi kasus yang paling saya ingat adalah … 4. Studi kasus yang paling mengejutkan saya adalah … 5. Jenis kekerasan yang memiliki dampak paling buruk adalah …
31
MODUL 1
Waktu
Latihan
Modul 1: Latihan 1 Cerita:Sungai Aligator
ERANGKAT ELATIHAN
Raem mengenakan sebuah rok ketat dan blus pendek karena dia ingin kelihatan seksi di mata Kwan. Daeng mengatakan bahwa dia akan menyeberangkannya. Tetapi, pandangan matanya membuat Raem takut. Jadi, dia menemui sahabatnya yang bernama Yai dan menerangkan keadaannya kepada Yai. Tetapi, Yai tidak ingin terlibat dalam situasi tersebut sama sekali. Raem memohon tetapi Yai masih tidak mau juga karena dia tidak dapat membantunya. Dia merasa bahwa satu-satunya pilihan bagi dirinya adalah naik perahu tersebut walaupun dia tidak mempercayai Daeng. Setelah meninggalkan tepian sungai tersebut, Daeng mengatakan kepada Raem bahwa dia tidak dapat mengontrol dirinya sendiri dan harus melakukan hubungan seks dengan dia. Ketika Raem menolak, dia mengancam akan melemparkannya ke luar perahu. Daeng mengatakan jika Raem mau menuruti permintaannya maka dia akan mengantarkan dirinya sampai ke seberang sungai dengan selamat. Raem takut dimangsa oleh aligator tersebut dan tidak melihat adanya sebuah pilihan untuk dirinya. Jadi, secara fisik dia tidak melawan atau menolak Daeng. Kemudian Daeng mengantarkannya ke tepian sungai dimana Kwan tinggal. Ketika Raem menceritakan kepada Kwan apa yang telah terjadi pada dirinya, Kwan mengatakan bahwa Daeng meminta hubungan seks dengan dirinya karena cara dia berpakaian. Kwan menganggap Raem sudah tidak suci lagi dan mencampak dirinya dengan hina. Merasa sakit hati dan ditolak, Raem menemui seorang sahabatnya bernama Singha yang memegang sabuk hitam dalam karate. Singha sangat marah dengan Kwan dan merasa iba terhadap Raem. Dia mencari Kwan dan memukulinya dengan brutal. Raem merasa senang sekali ketika melihat Kwan mendapatkan yang seharusnya dia dapatkan. Saat matahari tenggelam di kaki langit, Raem dapat terdengar mentertawakan Kwan.
33
MODUL 1
Pada zaman dahulu, Raem jatuh cinta dengan seseorang yang bernama Kwan. Kwan tinggal di tepi sungai. Sedangkan Raem tinggal di tepi sungai yang ada di seberangnya. Sungai yang memisahkan mereka dipenuhi dengan aligator yang kelaparan. Raem ingin menyeberangi sungai tersebut agar bisa bersama dengan Kwan. Sayangnya, jembatan yang menghubungkan kedua tepi sungai tersebut sudah hanyut. Jadi, dia menemui Daeng, yaitu seorang kapten perahu sungai untuk menyeberangkan dirinya.
Pertanyaan Siapa diantara karakter atau pemeran berikut ini yang paling
34
bersalah atas apa yang telah terjadi pada Raem? Kenapa? (Mungkin ada lebih dari satu jawaban). 1. Kwan 2. Yai
MODUL 1
3. Raem 4. Singha 5. Daeng
Modul 1: Latihan 2 Selalu, Kandang-kadang, Tidak Pernah
ERANGKAT ELATIHAN
Apakah menurut anda pernyataan/tingkah laku berikut tidak masalah atau bermasalah? Kenapa? Mengapa pernyataan/tingkah laku tersebut kadangkadang tidak masalah dan dalam konteks apa?
Memukul tidak menimbulkan bahaya serius dan efektif sebagai sebuah hukuman. Anak sering mengarang-ngarang cerita untuk mendapatkan perhatian anda. Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun sangat matang dan senang menghabiskan waktu dengan abang atau teman-temannya yang berumur 22 tahun. Mereka sudah beberapa kali menonton film porno bersama. Tidak ada aktifitas seks apapun atau saran untuk aktifitas seksual tersebut oleh abang atau teman-temannya. Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun membawa adik perempuannya ke dalam sebuah kamar dan melakukan onani di depannya. Dia tidak menyentuh maupun melakukan aktifitas seksual apapun dengan adiknya. Anak perempuan tersebut malah merasa ingin tahu dan senang ketimbang takut. Dia baru berusia 8 tahun. Seorang anak meminta bantuan kepada seorang guru relawan untuk mengerjakan PR-nya. Guru tersebut mengatakan bahwa dia akan mengerjakannya, tetapi anak
Kadangkadang
Tidak Pernah
MODUL 1
Selalu
35
Selalu tersebut harus memotong rumput sebagai imbalannya.
MODUL 1
36
Seorang guru mengatakan bahwa dia akan memberi nilai yang bagus kepada seorang pelajar dalam sebuah ujian jika dia setuju untuk melakukan hubungan seks dengan guru tersebut.
ERANGKAT ELATIHAN
Bibi dari seorang anak perempuan berusia 10 tahun menyuruhnya untuk menjual bunga kepada para wisatawan setiap malam di sekitar bar di sebuah kota resor sendirian dari sore sampai tengah malam. Tetapi, hal ini tidak masalah karena anak tersebut membantu keluarganya untuk mencari uang. Seorang ayah menyuruh anak perempuannya yang berusia 10 tahun untuk membersihkan garasi setiap minggu. ‘Melakukan tanpa’ membuat seorang anak menghargai nilai sesuatu. Jika seorang anak kedinginan dan kelaparan karena orang tuanya terlalu miskin, maka itu adalah kekerasan terhadap anak. Seorang anak kecil memiliki kulit yang hitam dan gigi yang tidak rata. Di kelas, seorang guru mengejek dia dengan mengatakan bahwa dia harus melakukan operasi plastik. Jika tidak, maka tidak akan ada orang yang mau menikahinya. Seorang relawan asing yang bekerja pada komunitas membeli bir untuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun ketika anak itu memintanya.
Kadangkadang
Tidak Pernah
Seorang wartawan mewawancarai seorang anak yatim-piatu di sebuah tempat penampungan sementara. Besoknya, foto anak itu terpampang di halaman depan sebuah surat kabar dengan kata-kata ‘rumah rusak dan hancur, kedua orang tua langsung terbunuh oleh tsunami’. Ketika anak tersebut melihat surat kabar itu, dia sangat terganggu. Melaporkan kekerasan bahkan akan lebih menghina anak, jadi lebih baik diam dan biarkan kekerasan itu berlalu begitu saja. Tidak ada sistem hukum yang memadai di sini, jadi kenapa harus melapor. Saya tidak akan percaya polisi akan berbuat sesuatu terkait dengan kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang dilaporkan.
Kadangkadang
Tidak Pernah
ERANGKAT ELATIHAN
37
MODUL 1
Selalu
Modul 1: Latihan 3
Setuju atau tidak setuju?
MODUL 1
38
ERANGKAT ELATIHAN
Apakah anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan berikut? Kenapa?
1. Anak penyandang cacat harus dipisahkan dari anak-anak lain sehingga mereka tidak membebankan nasib sial mereka pada anak yang lain. 2. Anak-anak ‘yang payah’ harus dihukum berat. 3. Anak cacat tidak berkelamin. Oleh karena itu, mereka lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi korban kekerasan. 4. Kekerasan terhadap anak bukan sebuah masalah dalam masyarakat saya. Kekerasan terhadap anak terjadi di tempat lain. 5. Guru dan orang tua memiliki hak untuk memukul anak-anak yang mereka anggap bertingkah laku kurang baik. 6. Sebagian besar kekerasan tidak diniatkan dan terjadi secara mendadak. 7. Pelaku kekerasan adalah korban kekerasan saat mereka masih anak-anak. Oleh karena itu, mereka tidak dapat mengontrol diri mereka sendiri. 8. Pelaku kejahatan berasal dari keluarga kelas bawah dan tidak berpendidikan.
Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Tidak Setuju
9. Kadang-kadang korban yang paling disalahkan karena merekalah yang menyebabkan kekerasan itu terjadi pada diri mereka sendiri. 10. Anak laki-laki tidak benar-benar beresiko untuk menjadi korban kekerasan seksual.
ERANGKAT ELATIHAN
39
12. Perempuan tidak pernah melakukan kekerasan seksual terhadap anak. 13. Orang asing (orang yang tidak dikenal) adalah ancaman terbesar bagi anak. 14. Guru tidak akan pernah melakukan kekerasan terhadap anak. 15. Anda selalu dapat memberitahu siapa yang aman dengan anak-anak. 16. Staf yang dipekerjakan untuk bekerja dengan anak-anak tidak mungkin melakukan kekerasan terhadap mereka.
MODUL 1
11. Pelaku kekerasan seksual terhadap anak selalu pria tua dan kotor.
Modul 1: Latihan 4
Benar atau Salah: Keyakinan Umum Seputar Kekerasan Terhadap Anak
Catatan ini memberi informasi kepada pelatih untuk membantu dalam
40
ERANGKAT ELATIHAN
memfasilitasi diskusi kelompok. Nomor slide disertai dengan pernyataan yang relevan dari Latihan 3. Kemudian, ada beberapa bahan penjelas dan contoh yang dapat dipergunakan untuk mengklarifikasi poin dengan para peserta. Pelatih disarankan untuk tidak membacakan semua informasi ini.
MODUL 1
Slides 15-16 Anak cacat tidak berkelamin. Oleh karena itu, mereka lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi korban kekerasan (No. 1).
Salah Menurut sebuah laporan dari Inggris oleh NSPCC dan National Working Group on Child Protection and Disability, anak cacat hampir 4 kali lebih mungkin untuk menjadi korban kekerasan seksual, fisik dan emosional serta penelantaran daripada anak yang bukan penyandang cacat. Akan tetapi, laporan tersebut menyatakan bahwa umumnya dipercaya bahwa anak penyandang cacat tidak menjadi korban kekerasan. Laporan tersebut juga menekankan bahwa anak penyandang cacat sering tidak memiliki keterampilan untuk melaporkan kekerasan. Sebagian besar orang gagal untuk mengajak bicara anak penyandang cacat tentang pengalaman dan perasaan mereka. Sistem dan praktek perlindungan anak tidak memperhatikan keadaan dan kebutuhan khusus anak penyandang cacat yang menjadi korban kekerasan. 1 Slides 17-18 Orang asing (orang yang tidak dikenal) adalah ancaman terbesar bagi anak (No. 13).
______________________________
1
Lihat NSPCC. 2003. It doesn’t happen to disabled children: Child protection and disabled children. London, UK: NSPCC and National Working Group on Child Protection and Disability.
Salah Dari 501 kasus kekerasan seksual yang dilaporkan kepada kepolisian Filiphina dan Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan pada tahun 2000, 4 kelompok utama pelaku kekerasan adalah: kenalan (22 persen), tetangga (21 persen), ayah (19 persen) dan paman (11
ERANGKAT ELATIHAN
persen). 5 persen dari pelaku kekerasan seksual adalah orang asing atau orang yang tidak dikenal. (Statistik ini ada dalam Slide 18). Slides 19-20
41
Salah Tanya para peserta apakah mereka tahu siapa diantara 3 orang yang digambarkan dalam slide tersebut yang merupakan pelaku kekerasan terhadap anak. Dorong mereka untuk membuat tebakan dan tanya alasan untuk respon para peserta. Jangan beritahu para peserta jawaban tersebut tetapi katakan pernyataan-pernyataan lain akan dikaji dulu dan pernyataan-pernyataan tersebut akan mengungkap jawaban tersebut. (Ketiganya adalah pelaku kekerasan). (No. 15). Slide 21 Perempuan tidak pernah melakukan kekerasan seksual terhadap anak. Pelaku kekerasan seksual terhadap anak selalu pria tua dan kotor (No. 11-12).
Salah Slide 22 Myra Hindley dan Ian Brady membunuh 4 anak pada tahun 1963 dan 1964 dan mengubur mayat mereka di dekat Manchester, di Inggris utara. Para korban yaitu Lesley Ann Downey (10 tahun), John Kilbride (12 tahun), Keith Bennett (12 tahun) dan Pauline Reade (16 tahun) menjadi korban kekerasan seksual sebelum mereka dibunuh. Hindley dan Brady ditangkap setelah mereka membunuh Edward Evans (17 tahun) di rumah mereka ketika ada abang ipar Hindley yang melaporkan pembunuhan itu kepada polisi. Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia telah mendengar Brady membicarakan tentang
MODUL 1
Anda selalu dapat memberitahu siapa yang aman dengan anak-anak (No. 15).
pembunuhan-pembunuhan lain dan mayat-mayat yang dikubur, tetapi dia tidak mempercayainya. Hindley dan Brady mengaku tidak bersalah dalam persidangan mereka pada tahun 1966. Bukti dihadirkan ke pengadilan berupa sebuah rekaman yang dibuat oleh Hindley dan Brady tentang detik-detik terakhir dari
42
ERANGKAT ELATIHAN
salah satu dari korban mereka saat mereka menyiksa dan melakukan kekerasan seksual terhadapnya sebelum akhirnya mencekiknya. Mereka berdua didakwa membunuh Lesley Ann Downey dan Edward Evans, sedangkan Brady juga didakwa membunuh John Kilbride. Mereka dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Mayat Keith Bennett
MODUL 1
dan Pauline Reade belum ditemukan pada saat persidangan, tetapi pada tahun 1980-an Hindley dan Brady mengakui pembunuhanpembunuhan tersebut. 2 Slide 23 Mary Kay LeTourneau, seorang guru, dijatuhi hukuman di Seattle, AS, pada tahun 1997 karena memperkosa salah satu siswanya. Pada saat itu, dia berusia 35 tahun dan anak laki-laki itu berusia 13 tahun. Dia mengaku bersalah dan menerima hukuman penjara yang ditangguhkan dengan syarat dia menerima konseling, tidak menghubungi anak tersebut dan mematuhi syarat-syarat hukum untuk penjahat seks. Pada tahun 1998, LeTourneau dihukum kembali setelah melanggar syarat-syarat hukuman percobaannya dengan tetap menemui anak laki-laki tersebut yang sudah berusia 14 tahun. Dia dijatuhi hukuman penjara selama lebih dari 7 tahun. Pada saat ditangkap, LeTourneau sedang mengandung bayi dari anak laki-laki itu. Dia juga menikah dengan 4 anak-anak. Pertama sekali LeTourneau bertemu dengan anak laki-laki tersebut ketika dia masih pelajar kelas II. Anak tersebut dan LeTourneau mengembangkan sebuah persahabatan yang berlanjut. Dia juga menjadi gurunya di kelas VI. Menurut laporan, hubungan tersebut menjadi hubungan seksual ketika anak tersebut kelas VII pada tahun 1996. ______________________________
Lihat BBC News. 2000. ‘The Moors murders’. UK: BBC. 28 February. Kredit: Photo of Myra Hindley courtesy of Manchester Police. 2
Kecurigaan dimulai dari suami LeTourneau yang menemukan beberapa pucuk surat cinta yang ditulis oleh istrinya untuk anak laki-laki itu ketika dia berusia 13 tahun dan memberitahu sanak keluarga yang kemudian menghubungi layanan perlindungan anak setempat. Suami LeTourneau menceraikannya dan bersama dengan anak-anaknya pindah ke negara lain. Sekolah dimana LeTourneau bekerja menskor dirinya dari pekerjaaannya tanpa bayaran.
ERANGKAT ELATIHAN
43
Sekarang, ibu anak itu mengasuh bayi dari putranya dan LeTourneau. Pada
saat
pembacaan
dakwaan,
dia
mengatakan
LeTourneau
seharusnya menerima pengampunan dari pengadilan. Dia dilaporkan ‘LeTourneau
adalah
seorang
manusia
yang
telah
melakukan sebuah kesalahan besar’. Dalam wawancara, anak laki-laki itu telah mengatakan bahwa hubungannya dengan LeTourneau merupakan ‘cinta sebenarnya’ dan dia tidak menganggap dirinya sebagai seorang korban apapun. 3 Kesimpulan Kejahatan yang dilakukan oleh Hindley dan LeTourneau – yang dalam foto terlihat benar-benar terlihat seperti wanita normal – menunjukkan bahwa perempuan juga dapat melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak. Jadi, pelaku bisa saja bukan ‘pria tua yang kotor’. Slide 24 Sebagian besar kekerasan tidak diniatkan dan terjadi secara mendadak (No. 6). Anak laki-laki tidak benar-benar beresiko untuk menjadi korban kekerasan seksual. (No. 10). Salah Hindley secara berulang-ulang menyiksa beberapa anak. LeTourneau melakukan kekerasan terhadap siswanya lebih dari satu kali. Anak ______________________________
3
Lihat CourtTV.com. 1998. ‘Washington v. LeTourneau: Original Sentencing from November 14, 1997’. Courtroom Television Network. 18 March. Kredit: Photos of Mary Kay LeTourneau supplied by Court TV and Cable News Network (CNN).
MODUL 1
mengatakan,
laki-laki menjadi korban kedua perempuan tersebut. Berikut ini adalah sebuah contoh tentang seorang pelaku kekerasan yang berkali-kali melakukan kekerasan seksual kepada beberapa anak laki-laki. Slide 25
44
ERANGKAT ELATIHAN
Orang pertama yang dituntut dan dihukum berdasarkan sebuah undangundang baru yang bertujuan untuk mencegah warga negara AS dari melakukan perjalanan ke luar negeri untuk melakukan hubungan seks dengan anak-anak dihukum di Seattle pada bulan Juni 2004 selama
MODUL 1
lebih dari 8 tahun penjara. Michael Lewis Clark, seorang pensiunan tentara berpangkat sersan yang berusia 70 tahun yang telah tinggal di Kamboja selama 7 tahun, ditangkap di Phnom Penh pada tahun 2003. Dia mengaku bersalah di sebuah pengadilan di AS karena melakukan hubungan seks dengan 2 orang anak laki-laki dari Kamboja berusia 10 dan 13 tahun. Menurut dokumen pengadilan, Clark mengatakan kepada para penyidik bahwa dia mungkin telah melakukan hubungan seks dengan sebanyak 50 anak laki-laki berusia antara 10 dan 18 tahun dan membayar mereka sebesar US$ 2 setiap kali melakukan hubungan seks dengan mereka. Hakim Pengadilan Negeri AS bernama Robert Lasnik mengatakan bahwa anak-anak yang dieksploitasi oleh Clark sangat beresiko karena kemiskinan mereka. Clark adalah orang pertama di AS yang dihukum berdasarkan sebuah undang-undang yang disahkan pada tahun 2003. Undang-undang tersebut, yang lebih dikenal sebagai sebuah langkah anti pornografi anak,
memungkinkan
penuntutan
warga
negara Amerika
yang
melakukan perjalanan ke luar negeri untuk melakukan hubungan seks dengan anak-anak. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari sebuah usaha yang lebih baik di seluruh dunia diantara pemerintah, LSM dan organisasi kesejahteraan anak untuk menangani eksploitasi seksual terhadap anak di negara-negara miskin. Sampai dengan bulan Juni 2004, ada 6 orang pria yang telah didakwa sesuai dengan undang-undang baru tersebut, termasuk Gary Evans Jackson (56 tahun) yang mengaku bersalah karena melakukan aktifitas seksual dengan 3 anak laki-laki dari Kamboja berusia 10, 14 dan 15 tahun.
Dalam pembelaan mereka, Clark dan Jackson berhak untuk menentang dasar undang-undang tersebut. Pengacara Clark mengatakan undangundang tersebut melewati jangkauan Pemerintah AS. Para pengacara AS mengatakan hukuman yang relatif berat terhadap Clark akan meletakkan pemangsa anak pada peringatan. 4 Kesimpulan
ERANGKAT ELATIHAN
45
Dua jenis pelaku kejahatan seks anak dikenal sebagai pelaku kejahatan
situasional dan preferensial. Pelaku kejahatan situasional tidak memiliki sebuah situasi dimana mereka melakukan kekerasan terhadap anak. Mereka mungkin berniat untuk melakukan hal ini sekali. Kemudian, mereka kadangkadang akan lebih suka untuk melakukan hubungan seks dengan seorang anak dan mengulangi kekerasan seperti itu. Sedangkan pelaku kejahatan preferensial memiliki sebuah pilihan seks aktif untuk anak-anak. Banyak orang dengan pilihan seperti itu akan menjalani proses yang sangat panjang untuk melakukan hubungan seks dengan anak-anak, termasuk perencanaan untuk bertemu anak-anak dan melakukan perjalanan jauh untuk mengajak anakanak (mereka sering pergi ke berbagai negara atau kota selain negara atau kota dimana mereka biasanya tinggal). Nafsu seks mereka terhadap anakanak bersifat mendorong. Walaupun sebagian besar dari anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual adalah anak perempuan, tetapi anak laki-laki juga menjadi korban. Anak laki-laki mungkin menerima lebih sedikit simpati daripada anak perempuan dan kadang-kadang bisa lebih sulit bagi seorang anak laki-laki untuk membongkar kekerasan seksual, baik yang dilakukan oleh seorang pria atau wanita. Seorang anak laki-laki yang menjadi korban kekerasan seksual oleh seorang wanita mungkin lebih memilih untuk tidak melaporkan kekerasan tersebut karena dia dihadapkan dengan pandangan – dipromosikan di banyak kebudayaan – bahwa pengalaman seks adalah cara untuk membuktikan kejantanan dan bahwa laki-laki akan selalu menerima seks. Anak laki-laki itu mungkin tidak mengakui bahkan kepada dirinya sendiri bahwa dia telah mengalami kekerasan. Jika seorang anak laki-laki menjadi korban kekerasan
______________________________
Lihat Clarridge, C. 2004. ‘8-year term levied in 1st prosecution under new child-sex law’. The Seattle Times. 26 June. Kredit: Photo of Michael Clarke courtesy of US Immigration and Customs Enforcement (ICE). 4
MODUL 1
sebuah kecenderungan seks inklusif untuk anak-anak tetapi memanfaatkan
oleh seorang pria, dia mungkin merasa takut untuk menghadapi stigma sosial tentang homoseksualitas yang merupakan sebuah hal yang tabu dalam beberapa budaya. 5 Slide 26
46
ERANGKAT ELATIHAN
Kekerasan terhadap anak bukan sebuah masalah dalam masyarakat saya. Kekerasan terhadap anak terjadi di tempat lain (No. 4).
Salah
MODUL 1
Slide 27
Jika perlu, masukkan data khusus negara.
Eksploitasi seksual komersial di Thailand Banyak anak-anak di Thailand yang beresiko terhadap kekerasan dan eksploitasi seksual. Kekerasan seksual terhadap anak tidak hanya terjadi di negara-negara Barat tetapi juga sebuah isu lokal yang setiap orang harus sadari. Setiap tahun, banyak wisatawan seks yang melakukan perjalanan ke negara-negara di Asia Tenggara untuk melakukan kekerasan seksual terhadap anak. Kota-kota di Thailand seperti Bangkok, Pattaya, Phuket dan Chiang Mai merupakan tujuan utama untuk orang asing yang menjadi pelaku kekerasan di Thailand. 6 Pelaku kekerasan seksual juga bisa orang-orang yang ada dalam masyarakat dan orang dari tempat lain di negara tersebut.
Slide 28 Perkuat ide bahwa kekerasan seksual terhadap anak mungkin lebih dekat ke rumah daripada yang peserta sadari. Juga, catat bahwa bentuk-bentuk kekerasan seksual tanpa kontak bisa seabusif kekerasan fisik terhadap anak.
______________________________
5 6
UNICEF. 2001. Profiting from Abuse. Geneva: UNICEF. Ibid..
Website pornografi anak di Thailand Menurut sebuah laporan ECPAT International, Violence against Children in Cyberspace, Thailand adalah salah satu dari sejumlah negara dimana sebagian besar website gratis yang berisi pornografi anak telah ditemukan.
ERANGKAT ELATIHAN
Rusia dan bekas negara bagian Uni Soviet, AS, Spanyol, Jepang dan
47
Korea Selatan adalah negara-negara dimana sebagian besar website
gratis ditawarkan. ECPAT mengatakan bahwa setengah dari gambargambar kekerasan seksual terhadap anak yang dijual di internet berasal dari AS dan seperempatnya lagi dari Rusia. AS dan Rusia juga menjadi tuan rumah (host) utama untuk website pornografi anak komersial dan diikuti oleh Spanyol dan Swedia. Laporan tersebut menyatakan bahwa sebagian besar pornografi anak dipertukarkan secara gratis di internet, tetapi pornografi anak juga telah menggerakkan sebuah bisnis bawah tanah yang bernilai milyaran dolar yang menyebarkan jutaan gambar kekerasan seksual terhadap anak. Laporan tersebut mengingatkan bahwa berbagai teknologi baru berkembang lebih cepat daripada kemampuan penegakkan hukum untuk menghentikan pelaku pornografi anak di internet. ECPAT menghendaki hukum nasional yang lebih kuat dan aksi industri yang terkoordinir untuk melindungi anak-anak dari kekerasan melalui teknologi informasi baru. Bahkan, negara-negara miskin di Afrika dan Asia dimana akses internet terbatas telah menunjukkan sebuah gelombang dalam pelaku pornografi dengan menggunakan kamera hand phone untuk merekam kekerasan seksual terhadap anak dan mengirim gambar ke seluruh dunia. Layanan pesan langsung juga telah menjadi sebuah forum bagi pelaku kejahatan seks untuk menemui anak-anak. ‘Kekerasan seperti itu dapat menembus, menyebabkan dampak fisik dan psikologis yang dalam dan lama serta mengalahkan sumber daya lembaga penegak hukum’, kata ECPAT yang telah melakukan kajian tersebut sebagai bagian dari Kajian Global Perserikatan BangsaBangsa Tentang Kekerasan Terhadap Anak. Laporan tersebut menyoroti ‘kemudahan yang dimiliki oleh orang-orang
MODUL 1
yang berniat untuk membahayakan anak berpindah diantara dunia fisik dan dunia maya untuk mengeksploitasi seorang anak’. 7 Slide 29 Sebagian peserta mungkin merasa bahwa kekerasan seksual terhadap anak
48
ERANGKAT ELATIHAN
hanya terjadi dalam budaya-budaya Barat. Kasus Waralongkorn Janehat dari Thailand membuktikan bahwa asumsi ini salah. Kekerasan seksual terhadap anak merupakan sebuah fenomena dunia dan pelaku bisa memiliki kewarganegaraan mana saja.
MODUL 1
Pada bulan Agustus 2005, sebuah pengadilan tinggi di Udan Thani, Thailand, menjatuhi hukuman kepada Waralongkorn Janehat (Kru Nong), seorang mantan sekretaris sebuah yayasan di Thailand, selama 48 tahun penjara karena melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak yang berada dibawah pengasuhannya. Akan tetapi, pengacaranya berencana untuk melakukan banding. Kru Nong (38 tahun) menjalankan sebuah rumah singgah untuk anak-anak jalanan. Dia didakwa melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak usia dibawah 15 tahun (dengan dan tanpa izin dari anak tersebut), melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak usia diatas 15 tahun tanpa izin mereka dan menggunakan kekuatan fisik dengan anak-anak yang ada dibawah pengasuhannya. Polisi menetapkan dakwaan tersebut setelah menyelidiki pengaduan ke kantor propinsi Kementerian Pembangunan Sosial dan Keamanan Manusia sehingga anak-anak dari rumah singgah tersebut terlibat dalam tingkah laku yang tidak layak, melarikan diri, pencurian dan perkelahian. Penyelidikan tersebut menemukan bahwa Kru Nong melakukan kekerasan seksual terhadap dua anak ketika mereka masih tinggal di rumah singgah tersebut. Kekerasan tersebut terjadi beberapa kali sampai akhirnya anak-anak tersebut melarikan diri. Anak-anak tersebut memberikan bukti bahwa banyak anak-anak lain yang juga telah menjadi korban kekerasan seksual. Enam orang anak usia 14 sampai 17 tahun menjadi korban kekerasan sebelum melarikan diri ke rumah singgah pemerintah atau rumah singgah LSM lain. Mereka mengatakan bahwa mereka mengalami kekerasan seksual sebanyak ______________________________
7
Diadaptasi dari Agence-Presse France. 2005. ‘Thailand ‘is among nations with the most free websites’. Bangkok, Thailand: The Bangkok Post. 12 November.
Lihat juga Muir, D. 2005. Violence against Children in Cyberspace. Bangkok, Thailand: ECPAT International.
4 atau 5 kali pada waktu dan lokasi yang berbeda. Setelah surat penangkapan untuk Kru Nong dikeluarkan pada bulan Februari 2004, komite yayasan tersebut menutup yayasan itu. Pada saat itu, Kru Nong masih bertanggung jawab atas rumah singgah anak tersebut walaupun dia dianggap tidak memiliki anak-anak dibawah pengasuhannya lagi. 8 Slide 30
ERANGKAT ELATIHAN
49
Staf yang dipekerjakan untuk bekerja dengan anak-anak tidak mungkin
Salah Waralongkorn Janehat (Kru Nong) malah memanfaatkan posisi lebih tingginya di rumah singgah yang dimaksudkan untuk melindungi anak-anak tersebut untuk mengeksploitasi mereka. Mary Kay LeTourneau adalah seorang guru yang seharusnya dapat dipercaya oleh anak-anak. Tetapi, dia malah menyalahgunakan posisinya untuk memanfaatkan seorang anak laki-laki yang masih terlalu muda untuk memahami bahwa dia telah mengalami kekerasan. Hubungan antara seorang anak dengan seorang pengasuh/pendamping atau pekerja kemanusiaan lain harus dicegah karena dinamika kekuasaan antara mereka tidak seimbang. Misalnya, pekerja pemberi bantuan berada dalam posisi lebih tinggi karena mereka memiliki sumber daya berupa bantuan. Orang yang memiliki niat abusif dapat menggunakan kemampuan mereka untuk memberi bantuan sebagai sebuah alat tawar demi keuntungan mereka sendiri. Pertimbangkan cerita Sungai Aligator dimana Daeng memiliki kekuasaan atas Raem (disimbolkan oleh sebuah perahu) yang kemudian dia salah gunakan untuk melukai Raem. Slide 31
______________________________
8
Diadaptasi dari Naik, A. 2002. ‘Protecting Children from the Protectors: Lessons from West Africa’. In Forced Migration Review, Oxford, UK. No. 15. October. hal.16-19.
Lihat juga UNHCR and Save the Children UK. 2002. Sexual Violence and Exploitation: The Experience of Refugee Children in Guinea, Liberia and Sierra Leone. UNHCR and Save the Children UK.
MODUL 1
melakukan kekerasan terhadap mereka (No. 16).
Anak pengungsi dieksploitasi secara seksual oleh pekerja
pemberi bantuan Pentingnya untuk melindungi anak-anak pengungsi dan anak-anak terlantar dari para pekerja kemanusiaan
50
ERANGKAT ELATIHAN
tidak mendapatkan perhatian besar hingga dirilisnya berbagai temuan dari laporan bersama UNHCR dan Save the Children, Sexual Violence and Exploitation: The Experience of Refugee Children in Guinea, Liberia and
MODUL 1
Sierra Leone, pada tahun 2002. Sebagian besar didasarkan pada pengakuan anakanak yang dikumpulkan selama misi 40 hari ke wilayah tersebut pada bulan Oktober dan Nopember 2001, tim tersebut melaporkan bukti tentang eksploitasi seksual ‘yang luas’
terhadap anak-anak pengungsi di Liberia,
Guinea dan Sierra Leone. Menurut dugaan, banyak dari eksploitasi seksual tersebut dilakukan oleh para pekerja yang dipekerjakan secara lokal oleh LSM nasional dan internasional serta badan-badan PBB, termasuk UNHCR. Menurut laporan, di ketiga negara tersebut para pekerja memanfaatkan “bantuan dan layanan kemanusiaan yang dimaksudkan untuk memberi manfaat kepada para pengungsi sebagai sebuah alat eksploitasi”, kata tim tersebut. Sebuah Catatan untuk Mitra Pelaksana dan Operasional tentang kekerasan dan eksploitasi seksual terhadap pengungsi anak di Afrika Barat menyatakan bahwa sebagian besar orang yang diduga sebagai pelaku eksploitasi tersebut adalah staf nasional laki-laki yang menukar komoditas kemanusiaan (seperti roti, sabun, obat-obatan dan terpal) dengan layanan untuk melakukan hubungan seks dengan anak-anak perempuan berusia dibawah 18 tahun. Catatan tersebut menyatakan bahwa praktek tersebut secara khusus terjadi di tempat-tempat dengan program bantuan yang signifikan dan kamp pengungsi di Guinea dan Liberia.
Ketika ibu menyuruh saya pergi ke sungai untuk mencuci piring, seorang penjaga perdamaian menyuruh saya untuk membuka baju saya sehingga dia dapat mengambil sebuah gambar. Ketika saya meminta dia untuk memberikan uang kepada saya, dia mengatakan tidak ada uang untuk anak-anak, cuma roti.
ERANGKAT ELATIHAN
51
Disamping pekerja pemberi bantuan, makalah tersebut juga menyebutkan dugaan eksploitasi seksual terhadap anak yang dilakukan oleh para penjaga
lebih dari 40 badan dan organisasi dan hampir 70 orang yang disebutkan dalam berbagai pengakuan. Setelah laporan tersebut dirilis, UN Inter-Agency Standing Committee membentuk sebuah Gugus Tugas untuk Perlindungan dari Eksploitasi dan Kekerasan Seksual dalam Krisis Kemanusiaan. Laporan Juni 2002 dari gugus tugas tersebut mengemukakan prinsip-prinsip utama dari sebuah kode etik untuk pekerja kemanusiaan. Sebagian dari prinsip tersebut adalah larangan melakukan hubungan seks dengan penerima manfaat yang berusia dibawah 18 tahun; larangan pertukaran makanan, layanan atau bantuan untuk seks; dan sebuah syarat bagi staf untuk melaporkan keprihatinan dan kecurigaan mereka. Gugus tugas tersebut juga membuat beberapa rekomendasi terkait dengan masalah pengaturan kamp dan pemberian bantuan kemanusiaan seperti meningkatkan jumlah staf perempuan; kunjungan lapangan yang lebih sering oleh staf pengawas, dan mengembangkan prosedur laporan rahasia. 9 Slide 32 Pelatih harus mampu untuk memberikan beberapa contoh yang diambil dari prinsip-prinsip dasar kode etik untuk pekerja kemanusiaan (berasal dari laporan tentang Afrika Barat). Contoh, pelarangan hubungan seks antara pekerja pemberi bantuan dengan penerima manfaat yang berusia dibawah 18 tahun atau kewajiban staf untuk melaporkan keprihatinan dan kecurigaan ______________________________
9
Diadaptasi dari Human Rights Watch. 2001. ‘South Africa: Sexual Violence Rampant in Schools’. Johannesburg, South Africa: HRW. 27 March. Lihat juga Human Rights Watch. 2001. Scared at School: Sexual Violence Against Girls in South African Schools. HRW.
MODUL 1
perdamaian internasional dan tokoh masyarakat. Secara keseluruhan, ada
tentang kekerasan seksual yang dilakukan oleh teman kerja. Kasus
ini
menunjukkan
bahwa
bahkan
pekerja
kemanusiaan
dapat
melakukan kekerasan dan mengeksploitasi anak-anak. Ini tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa semua pekerja kemanusiaan/pendamping akan melakukan kekerasan terhadap anak. Akan tetapi, dalam beberapa kasus
52
ERANGKAT ELATIHAN
yang jarang, hal itu dapat terjadi sehingga kebijakan tertulis dibutuhkan agar lembaga bantuan dapat merujuk pada kebijakan tersebut. Slide 33
MODUL 1
Eksploitasi seksual di sekolah Menurut sebuah laporan dari Human Rights Watch, Scared at School: Sexual Violence against Girls in South African Schools, di sekolahsekolah di seluruh Afrika Selatan, ribuan anak perempuan dari setiap ras dan kelompok ekonomi mengalami kekerasan dan pelecehan seksual karena mereka merasa rentan terhadap akses mereka pada pendidikan. Pihak berwenang sekolah jarang sekali menegur para pelaku dan banyak anak perempuan menghentikan sementara pendidikan mereka atau meninggalkan bangku sekolah karena mereka merasa rentan terhadap pelecehan seksual. Erika George, penulis laporan tersebut, mengatakan: “Aparat Afrika Selatan mengatakan mereka memiliki komitmen terhadap kesetaraan pendidikan. Jika mereka bersungguhsungguh, maka mereka harus menangani masalah kekerasan seksual di sekolah secepatnya.” Laporan yang didasarkan pada wawancara dengan para korban, orang tua mereka, guru dan petugas sekolah tersebut mendokumentasikan bagaimana anak-anak perempuan diperkosa, menjadi korban kekerasan seksual dan dilecehkan secara seksual di sekolah oleh teman sekelas mereka yang laki-laki dan bahkan oleh guru mereka. Guru dapat menyalahgunakan kewenangan mereka untuk melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak perempuan. Mereka kadang-kadang menguatkan permintaan seks tersebut dengan ancaman hukuman badaniah atau janji untuk memberi nilai bagus atau uang. Laporan tersebut mengisahkan cerita PC (15 tahun) yang sempat berpikir untuk putus sekolah ketika dia diwawancarai pada bulan Maret
2000. PC sedang berjuang untuk berprestasi secara akademis setelah menjadi korban kekerasan seksual oleh gurunya di sebuah sekolah Johannesburg. Dia mengatakan bagaimana kepercayaannya kepada gurunya hancur ketika guru tersebut meminta dia untuk memulai sebuah ‘hubungan
ERANGKAT ELATIHAN
kencan’ dan mengajaknya berhubungan seks ketimbang membantunya mengerjakan PR. “Dia menyuruh saya untuk membuka pakaian saya,” katanya.
53
Guru tersebut melakukan kekerasan seksual terhadap dirinya sebelum dia untuk berhenti. Saya berkata kepada dia bahwa sudah waktunya bagi orang tua saya untuk menjemput saya. Orang tua saya datang 10 menit kemudian....Saya tidak kembali ke sekolah selama sebulan setelah kejadian itu.....semuanya mengingatkan saya tentang apa yang telah terjadi.” Walaupun guru PC sedang cuti dari sekolah ketika laporan tersebut dirilis, menunda persidangan kejahatannya karena perkosaan terhadap siswi lain yang masih dibawah umur dengan atau tanpa paksaan, PC tetap merasa takut dan masih tidak merasa nyaman berada di sekolahnya. ‘Saya tidak ingin berada di sana. Saya hanya tidak perduli lagi. Saya berpikir untuk pindah sekolah, tetapi kenapa? Jika hal itu dapat terjadi di sini, maka hal itu dapat terjadi di mana saja. Saya tidak mau kembali ke sekolah manapun.’ Wajib hukumnya untuk melaporkan kekerasan seksual terhadap anak di Afrika Selatan, tetapi anak-anak perempuan yang memang melaporkan kekerasan seksual pada umumnya menerima respon permusuhan dan tidak perduli dari pihak berwenang di sekolah. Menurut laporan tersebut, sekolah sering berjanji untuk menangani masalah tersebut secara internal dan mendesak keluarga anak untuk tidak melaporkan masalah tersebut kepada polisi atau memberitahukan masalah itu kepada publik. Human Rights Watch mendesak pemerintah untuk mengadopsi dan menyebarluaskan sepasang panduan prosedur standar yang mengatur
MODUL 1
orang tuanya datang untuk menjemputnya dari sekolah. “Saya menyuruh
bagaimana sekolah harus menangani berbagai dugaan kekerasan seksual dan yang menerangkan bagaimana seharusnya sekolah memperlakukan para korban, pelaku dan kekerasan. 10
Slide 34 54
ERANGKAT ELATIHAN
Poin yang harus dibuat dalam kesimpulan adalah bahwa kita tidak pernah dapat memprediksi bagaimana kekerasan terhadap anak dalam berbagai bentuknya dapat terjadi. Oleh sebab itu, organisasi harus memiliki sebuah
MODUL 1
sistem untuk mencegahnya.
______________________________
10
Diadaptasi dari Human Rights Watch. 2001. ‘South Africa: Sexual Violence Rampant in Schools’. Johannesburg, South Africa: HRW. 27 March.
Lihat juga Human Rights Watch. 2001. Scared at School: Sexual Violence Against Girls in South African Schools. HRW.
Modul 1: Latihan 4a Jenis-jenis kekerasan, eksploitasi dan penelantaran Kekerasan mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut ini:
1. Fisik
2. Emosional
• Menghukum anak secara berlebihan
• Mengisolasi atau mengeluarkan anak
• Menampar, meninju, memukul, mengguncang-guncangkan, menendang, membakar, menolak/ mendorong, merebut
• Memberikan stigma kepada anak
• Memukul anak dengan sebuah benda • Meninggalkan anak dalam posisi yang tidak nyaman dan/atau tidak bermartabat untuk jangka waktu yang lama atau dalam sebuah lingkungan yang buruk • Memaksa anak untuk bekerja dalam kondisi kerja yang buruk atau dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan umur anak untuk jangka waktu yang lama • Kekerasan geng • Perayaan perpeloncoan yang membahayakan
• Memperlakukan anak yang menjadi korban sebagai tersangka (bertanya dan penyelidikan berulang-ulang) • Kegagalan untuk memberikan sebuah lingkungan suportif atau yang mendukung • Kegagalan untuk memberi anak rasa diri yang layak (contoh: mengkritik berat badan) • Pengasuh utama tidak merespon kebutuhan emosional anak • Mengeksploitasi anak • Memperlakukan atau memandang anak dengan hina, rasa tidak hormat dan memburukkan nama orang lain
• Pola-pola meremehkan, memburukkan nama orang lain, • Mengancam untuk membahayakan menyalahkan, menakut-nakuti, seseorang mendiskriminasi atau mengejek • Menggertak/mengganggu
• Menyebarkan rumor • Memeras anak
MODUL
55
• Menempatkan anak dalam institusi tanpa mencari opsi-opsi lain • Gangguan dan permintaan seks di internet
56 3. Seksual Keterlibatan anak dalam sebuah aktifitas seksual yang tidak benar-benar
MODUL 1
dia pahami, tidak bisa memberikan izin atau secara perkembangan tidak siap, seperti:
Kontak
Non kontak
• Mencium atau memegang dengan cara seksual
• Panggilan cabul atau kata-kata cabul dalam komputer, telepon atau catatan tertulis
• Menyentuh dan mengelus-elus daerah kemaluan
• Seks virtual
• Memaksa anak untuk menyentuh daerah kemaluan orang lain
• Ajakan dan rayuan seks di internet
• Memaksa anak untuk melalukan oral seks
• Voyeurisme (kelainan jiwa, yaitu adanya dorongan yang tidak terkendali untuk secara diamdiam mengintip atau melihat seseorang yang berlainan jenis atau sejenis tergantung orientasi seksual berbeda yang sedang telanjang, menanggalkan pakaian atau melakukan kegiatan seksual).
• Hubungan seks melalui kemaluan atau dubur dan aktifitas seks lain • Menggigit daerah kemaluan anak Inses • Hubungan seks dengan hewan • Eksploitasi seksual dimana kekerasan seksual terhadap anak melibatkan bentuk-bentuk transaksi komersial (uang atau kebaikan) • Pariwisata seks anak dimana pelaku kekerasan melakukan perjalanan ke tempat lain selain tempat mereka dan di sana melakukan hubungan seks dengan anak
• Ekshibisionisme (kelainan atau ketidakwajaran yg ditandai dengan kecenderungan memperlihatkan hal-hal yg tidak senonoh, seperti alat kelamin kepada orang lain untuk pemuasan diri). • Dihadapkan pada pornografi atau dimanfaatkan untuk membuat pornografi
• Pertanyaan atau komentar yang mengganggu secara seksual • Dipaksa untuk melakukan masturbasi sendiri atau menonton
Catat bahwa kekerasan fisik, penelantaran dan kekerasan seksual juga
57
termasuk kekerasan emosional.
4. Penelantaran
tersebut lebih tentang tidak aktif dan tidak melakukan apapun daripada bentuk-bentuk kekerasan sebelumnya yang lebih aktif. • Tidak perhatian/penghilangan kepedulian • Kegagalan untuk mengawasi dan melindungi anak dari bahaya • Meninggalkan anak di rumah untuk jangka waktu yang lama tanpa pengawasan • Mengirim anak tanpa memastikan mereka akan aman dan bahagia di tempat dimana mereka dikirim. • Gagal untuk menjamin gizi yang sesuai untuk anak (orang tua mungkin memberi anak uang untuk membeli makanan tetapi mereka tidak mengawasi untuk memastikan mereka makan dengan sehat; orang tua mungkin secara sengaja menyembunyikan makanan dari anak) • Gagal untuk menjamin anak sekolah (orang tua dan/atau guru) • Gagal untuk menindaklanjuti atau melaporkan luka lebam atau luka bakar yang berulang (misalnya, seorang pekerja kesehatan masyarakat) • Mengalah pada setiap keinginan anak karena hal itu dianggap sebagai sebuah pilihan yang mudah walaupun dia tahu bahwa pilihan ini bukan untuk kepentingan terbaik bagi perkembangan anak • Kegagalan untuk meluangkan waktu untuk mengawasi aktifitas anak secara layak dan oleh karena itu hal ini bisa berpotensi untuk
MODUL
Penelantaran juga membahayakan anak-anak walaupun penelantaran
menghadapkan anak• pada bahaya • Kegagalan untuk menjamin sebuah lingkungan yang aman (meninggalkan benda-benda berbahaya dalam jangkauan anak seperti obat, senjata, pisau, pornografi, dsb)
58 5. Sosial (Kemiskinan)
MODUL 1
Kekerasan sosial (kemiskinan) tidak secara tegas merupakan bentuk kekerasan tetapi ini dimasukkan di sini untuk membantu membedakan antara kekerasan dan penelantaran dan keadaan sosial yang kesemuanya itu dapat menyebabkan bahaya bagi anak. • Tidak memiliki rumah/tidak memiliki negara • Menjadi pengungsi karena perang/bencana alam • Dipaksa untuk menjadi tentara anak • Ketidakpastian politik • Kurangnya pilihan ekonomi • Tidak ada atau terbatasnya akses terhadap layanan sosial dasar • Ditolak hak-hak dasarnya melalui hukum (misalnya, dimana seorang pelaku kejahatan berumur dibawah 18 tahun disidangkan di pengadilan seolah-olah mereka orang dewasa) • Praktek-praktek seperti pernikahan dini, pemotongan alat kelamin laki-laki dan perempuan, pemilihan jenis kelamin pra kelahiran dan pembunuhan anak bayi perempuan • Sikap yang mempromosikan ide bahwa anak-anak sebagai hak milik orang dewasa (orang tua dan suami) dan keyakinan bahwa anak perempuan lebih rendah daripada anak laki-laki • Sangat lazimnya kekerasan dalam arus utama media massa • Kampanye politik yang mendorong penangkapan anak-anak yang hidup di jalanan
Latihan 4b Studi kasus tentang jenis-jenis kekerasan dan penelantaran
ERANGKAT ELATIHAN
Catatan diskusi mengikuti 5handout studi kasus di bawah ini. Studi Kasus 1
59
Menurut hasil pemeriksaan sebab musab kematian, seorang siswi di Inggris yang mengeluh karena diganggu meninggal dunia dengan hand phone di tangannya setelah meminum penghilang rasa sakit dengan alkohol. Danielle Goss (15 tahun) meninggalkan 2 catatan kepada keluarganya yang sepertinya ditulis setelah dia meminum penghilang rasa sakit dan alkohol terlalu banyak. Salah satu catatan tersebut berbunyi: ‘Jika saya hidup, saya mohon maaf. Saya menyayangi kalian semua. Saya sangat menyayangi kalian. Berharap saya hidup. Dari Dani.’ Dia meninggal setelah menulis catatan tersebut pada malam yang sama di apartemen neneknya. Ibu Danielle, Diane Goss (38 tahun) dalam agenda sidang untuk mendengarkan keterangan saksi mengatakan: “Pada satu ketika, seorang anak perempuan mengejar dia dan memanggilnya anak mama. Mereka juga sering mengganggu dia dengan meneleponnya dan kemudian menutup telepon tersebut.” Dia menambahkan bahwa penyiksa Danielle telah ‘memburunya’ lewat telepon. Dia mengatakan: “Menurut saya dia melakukan apa yang dia lakukan sebagai sebuah usaha untuk menakut-nakuti mereka. Saya sudah melihat rekaman telepon tersebut dan rekaman itu menunjukkan beberapa panggilan dari hand phone dan dari sebuah wartel pada malam dia meninggal. Putri saya punya segalanya untuk hidup tetapi panggilan-panggilan telepon itu telah mendorongnya sampai ke tepi. Bahkan dia meninggal dengan menggenggam hand phone.” Nyonya Goss yang memiliki 2 anak lain menambahkan: “Saya pikir itu sebuah teriakan minta tolong, tapi saya tidak mendengarnya.” Dia mengatakan kematian putrinya merupakan sebuah peringatan bagi para orang tua. “Ketika anak anda merasa bingung dan berusaha untuk menolak anda, saya pikir anda harus mengetahui sebabnya.”
MODUL 1
Remaja yang menjadi korban gangguan telepon meninggal sambil menggenggam hand phone
“Danielle memang berbicara dengan saya, kami dapat membicarakan hampir semua hal dengan cukup terbuka, tetapi saya tidak menyadari tingkat penderitaan sebenarnya yang dia rasakan dan bagaimana orang-orang ini mendapatkan dia. Saya tidak melihat tanda-tanda peringatan tersebut. Saya mencari tanda-tanda tersebut tetapi saya tidak melihatnya. Kadang-kadang remaja menyembunyikan apa yang mereka rasakan. Mereka tidak suka
60
ERANGKAT ELATIHAN
terbuka tentang cara mereka diperlakukan.” Sahabat Danielle mengatakan pada pemeriksaan tersebut bahwa dalam beberapa kesempatan dia telah diganggu dan diancam lewat sedikit uang yang dituduhkan dihutang dari seorang anak perempuan yang lebih tua. Kepala
MODUL 1
sekolah menggambarkan dia sebagai ‘seorang gadis yang cantik, pendiam dan sensitif,’ dan dalam sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi mengatakan: “Saat memeriksa rekamannya saya tidak menemukan apapun kecuali komentar-komentar yang baik.” Pemeriksaan sebab musabab kematian tersebut menunjukkan bahwa Danielle telah mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit sampai tingkat yang mematikan dan cukup alkohol untuk menempatkan dirinya sedikit melewati batas minum-mengemudi. Petugas yang memeriksa sebab musabab kematian tersebut mengatakan dia yakin bahwa Danielle telah mengambil langkah tersebut sebagai sebuah pembelaan untuk mendapatkan bantuan. “Dalam pandangan saya, catatan-catatan tersebut menunjukkan betapa bingungnya dia,” tambahnya. “Dia menuliskan catatan-catatan tersebut setelah meminum obat-obatan itu untuk mengungkapkan bagaimana perasaannya. Dia tidak berniat untuk bunuh diri.” Putusan: kecelakaan. Sumber: Stokes, P. 2000. ‘Teenage victim of phone bullies died clutching mobile’. UK: The Telegraph. August 19.
Studi Kasus 2
Sebuah kejahatan yang diperlukan? Hukuman badaniah telah dilarang di sekolah-sekolah di Thailand selama lebih dari 5 tahun, tetapi itu tidak untuk mengatakan bahwa hukuman badaniah tidak terjadi. Faktanya, hukuman badaniah sepertinya dipandang sebagai sebuah kejahatan yang diperlukan oleh banyak orang.
“Lebih dari 3 tahun terakhir, saya sudah melihat banyak siswa yang dipukul dengan tongkat,” kata seorang guru yang meminta namanya untuk tidak disebutkan. “Seorang gadis begitu terkenal karena menggunakannya sehingga saat dia pergi para siswa M6 menghadiahinya dengan sebuah tongkat baru sebagai hadiah dengan mengatakan bahwa dia telah menggunakan tongkat lamanya sampai hancur.”
ERANGKAT ELATIHAN
Guru tersebut tidak sendirian, walaupun tidak ada orang yang telah
61
diwawancarai untuk artikel ini yang akan mengakui telah menggunakan hukuman badaniah. Akan tetapi, memang banyak yang membenarkan
“Mengingat fakta bahwa guru memiliki begitu banyak jumlah siswa dalam sebuah ruang kelas, maka mereka tidak punya waktu untuk bergurau dan membujuk. Mereka menjaga tata tertib atau tidak,” kata guru yang lain. “Demi keselamatan setiap orang dan untuk menciptakan sebuah lingkungan belajar, guru tersebut akan memberi sebuah pukulan yang bagus kepada mereka yang tidak mau patuh. Mengabaikan tingkah laku buruk mereka hanya membiarkan mereka menjadi orang dewasa yang buruk yang menurut saya merupakan penelantaran anak.” Tentu saja, tidak ada orang yang akan mendukung pengabaian tingkah laku buruk, tetapi ada opsi atau pilihan hukuman lain yang terbuka bagi para guru. Pilihan tersebut termasuk teguran verbal, memberi kegiatan ekstrakurikuler, penggunaan hukuman percobaan dan pada akhirnya penskorsan dan pengeluaran. Tetapi sepertinya yang menjadi masalah di sekolah-sekolah di Thailand adalah tidak mungkin bagi para guru terikat waktu untuk menggunakan bentuk-bentuk hukuman alternatif tersebut. Ukuran kelas yang besar dan tingkah laku siswa yang berbeda-beda membuat pelaksanaan solusi-solusi yang lebih kreatif tidak dapat dijalankan. “Pada hari yang lain, setelah semua siswa di kelas tersebut tidak muncul dan melihat mereka berkeliaran di sekitar sekolah untuk menghindari saya, maka saya menghubungi salah satu guru yang disiplin,” kata seorang guru yang tidak diketahui namanya. “[Dia] segera mengumpulkan para siswa tersebut (seluruhnya 55 orang) dan,
MODUL 1
penggunaan hukuman badaniah.
di luar sebuah tempat rekreasi di depan ratusan siswa yang lain, membuat sebuah tongkat yang sangat besar dan maju untuk memukul mereka semua dengan keras.” “Saya pastinya merasa bahwa kelas 2 Matayom ini tidak akan cabut dari kelas saya lagi.”
62
ERANGKAT ELATIHAN
• Sumber: Leppard, M. 2006. ‘Spare the rod ... spoil the child? Corporal punishment in Thailand and beyond’. Bangkok, Thailand: The Bangkok Post, Learning Post. 2-10 April.
MODUL 1
• Lihat juga: Bunnag, S. 2000. ‘Teachers fi nd caning ban a bruise to their egos’. Bangkok, Thailand: The Bangkok Post. 13 September. Studi Kasus 3
Wisatawan seks dipenjara Seorang wisatawan seks dari Inggris telah dipenjara selama setidaknya 6 tahun setelah ‘memangsa’ anak-anak di Afrika. Alexander Kilpatrick (56 tahun) berulang kali pergi ke Afrika untuk memangsa anak-anak yang dilanda kemiskinan sambil mengunjungi salah satu anaknya, yaitu seorang pekerja pemberi bantuan yang ‘sangat dihormati’ di Ghana. Hakim berkata kepada Kilpatrick yang telah beruban: ‘Anda melakukan perjalanan ke Ghana dan di sana anda secara sistematis telah melakukan kekerasan terhadap dua anak berumur 13 dan 15 tahun. Mereka rentan karena usia dan keadaan mereka. Ini adalah sebuah elemen dari pariwisata seks yang sangat menjijikkan. Anda memanfaatkan kemiskinan yang hina papa dan keadaan dimana anak-anak di Afrika dan negara-negara lain mendapati diri mereka sendiri begitu miskin. Anda memberi mereka makanan, jamuan dan alkohol dan anda kemudian melakukan kekerasan seksual terhadap mereka dengan cara yang paling menjijikkan.’ Perbuatan Kilpatrick yang menjijikkan tersebut berakhir ketika seorang wisatawan Prancis melihat dia di Ghana sedang membagi-bagikan mainan kepada anak-anak. Dia ditangkap saat kembali ke Inggris dimana petugas bea cukai menemukan 4.000 foto dan klip video dalam laptopnya yang berisi gambar-gambar kekerasan seksual terhadap anak (pornografi anak). Ayah dari 2 orang anak ini merupakan orang pertama yang dipenjara berdasarkan perundang-undangan baru yang memungkinkan pihak berwenang untuk ‘menjangkau seluruh dunia’ guna menyeret pelaku kekerasan seksual anak yang berkewarganegaraan Inggris
ke pengadilan. Pada saat penangkapannya di Inggris, Kilpatrick juga sedang ‘memelihara’ seorang anak laki-laki di Inggris untuk dijadikan korban kekerasannya. Jika dia belum tertangkap, “anak laki-laki itu akan sudah dirayu lebih lanjut dengan sebuah pandangan pada kekerasan seksual”, kata pengadilan London.
ERANGKAT ELATIHAN
Pengadilan tersebut mendengar bagaimana anak laki-laki itu nyaris menjadi
korban kekerasan. Anak laki-laki tersebut dan ibu tunggalnya sudah mengenal
63
Kilpatrick dan oleh karena itu, ketika dia mengunjungi mereka, mereka menyambutnya tanpa menaruh rasa curiga sedikit pun. Karena rasa percaya yang dia peroleh, Kilpatrick diizinkan untuk membawa dia jalan-jalan dengan
tidur, dapur dan toilet. Tetapi, selama perjalanan tersebut anak laki-laki itu diberi begitu banyak alkohol dan jadi sakit. Oleh sebab itu, ibunya menjadi sangat marah. Penangkapan Kilpatrick mencegah kontak lebih lanjut dengan anak laki-laki tersebut. Kilpatrick yang akan harus mendaftar sebagai pelaku kejahatan seks seumur hidup dilarang bekerja dengan anak-anak atau menemani anak-anak kecuali jika diizinkan dan dilarang pergi ke Afrika, Thailand dan sejumlah daerah tujuan wisata seks lainnya. Sumber: News and Star. 2006. ‘Perverted sex tourist jailed’. UK: News and Star. 7 January Studi Kasus 4
Orang tua didakwa atas kematian anak perempuan (7 tahun) Jessica (7 tahun) ditemukan oleh polisi yang merespon sebuah panggilan telepon yang dilakukan oleh ibunya. Tak lama setelah mayat anak perempuan tersebut dibawa pergi, polisi memenjarakan orang tuanya saat jaksa mulai mengumpulkan keterangan mengenai kasus mereka. Orang tua Jessica mengatakan kepada polisi bahwa dia muntah dan kemudian koma setelah merangkak ke tempat tidur dengan ayahnya. Akan tetapi, otopsi kemudian menunjukkan bahwa dia telah tersedak dengan muntahnya sendiri, kemungkinan disebabkan oleh sebuah gangguan usus yang disebabkan oleh kekurangan makanan.
MODUL 1
mobil vannya yang telah dimodifikasi dengan menambahkan sebuah tempat
Polisi kemudian mengatakan bahwa orang tuanya telah mengurung dia dalam sebuah kamar yang gelap tanpa penghangat dan akses terhadap air atau toilet. Sebuah laporan dalam majalah Jerman mengatakan para penyidik telah menemukan bahwa ayahnya telah mencoba untuk memasang sebuah perangkap untuk menyetrum gadis kecil tersebut.
64
ERANGKAT ELATIHAN
Sejak saat itu, para ahli jiwa telah berspekulasi bahwa orang tua tersebut rupanya memiliki masalah alkohol dan menderita masalah kepribadian ekstrim yang berakar dari pengalaman traumatis mereka sendiri saat anak-anak. Orang tua tersebut menyangkal telah terlibat dalam kematian putri mereka
MODUL 1
sendiri dan mengatakan kepada para penyidik bahwa dia adalah anak yang payah. Jessica rupanya tidak memiliki teman dan tidak pernah mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak maupun sekolah. Para tetangga mengatakan bahwa mereka sangat jarang melihat anak perempuan tersebut dan hanya melihat orang tuanya yang keluar masuk apartemen tersebut. Dalam kasus Jessica, pihak berwenang sekolah Hamburg diserang karena tidak berbuat lebih setelah mengirim seseorang ke apartemen tersebut untuk mencari tahu apa yang terjadi. Walaupun pihak berwenang tersebut telah mengirim sepucuk surat pemberitahuan kepada orang tua anak tersebut untuk membayar denda karena tidak mendaftarkan anak mereka ke sekolah, mereka tidak memberitahu badan perlindungan anak terkait. Jika dihukum, pasangan tersebut menghadapi ancaman hukuman penjara sampai 15 tahun. Sumber: Deutsche Welle. 2005. ‘Trial of Parents in Child Neglect Case Begins’. Germany: Deutsche Welle. 24 August.
Studi Kasus 5
Anak-anak dari Mae Yao, Chiang Rai Sama seperti suku-suku pegunungan lain di Thailand, anak-anak dari Mae Yao menghadapi sebuah situasi yang menantang terkait dengan status sosial mereka. Sekitar 50 persen dari semua orang suku di Thailand tidak memiliki kewarganegaraan. Kewarganegaraan Thailand segera diberikan hanya jika baik anak maupun orang tuanya dilahirkan di Thailand dan itu hanya dipertimbangkan jika seseorang telah tinggal di negara tersebut
selama lebih dari 3 tahun. Mereka yang tidak memiliki kewarganegaraan tidak mendapatkan akses terhadap manfaat kesejahteraan pemerintah apapun. Ijazah sekolah yang diberikan pada usia 15 tahun diberi stempel bukan warga negara yang berarti bahwa semua pendidikan lebih lanjut harus dibiayai sendiri. Biaya ini
ERANGKAT ELATIHAN
jauh di atas anggaran rata-rata keluarga suku pegunungan. Warga negara
Thailand dikenai tarif tetap standar sebesar 30 baht untuk setiap pengobatan
65
yang diterima di rumah sakit pemerintah, tetapi orang yang hidup di Thailand yang tidak memiliki bukti kewarganegaraan Thailand diwajibkan untuk
membayar harga penuh. Tanpa kewarganegaraan, tidak mungkin untuk ikut bekerja secara resmi atau bahkan memiliki sebuah kendaraan. Secara harfiah, bukan warga negara berarti orang yang tidak ada. Selama bertahun-tahun, kebijakan Thailand tentang sistem pedidikan telah dirubah untuk memasukkan suku minoritas. Generasi anak-anak suku pegunungan ini adalah yang pertama sekali mendapatkan kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan sebuah perspektif yang berbeda di dunia, yaitu sebuah kesempatan luar biasa untuk memperoleh keterampilan yang berguna di dunia modern. Masalahnya adalah bahwa banyak anakanak suku pegunungan yang tidak mampu membayar berbagai tagihan atau biaya yang dibutuhkan untuk bersekolah di pendidikan tinggi tanpa kewarganegaraan dan meninggalkan bangku sekolah pada usia 15 tahun. Disamping itu, sebagian guru di Thailand meremehkan identitas etnis seorang anak suku. Oleh karena itu, banyak anak merasa malu dengan rumah dan budaya mereka karena mereka dianggap primitif. Daripada pulang ke rumah, mereka merantau ke berbagai kota untuk mencari pekerjaan dan secara langsung masuk ke dalam lingkaran eksploitasi. Begitu pergi ke kota, orang suku pegunungan rentan untuk dieksploitasi oleh para majikan yang memanfaatkan tidak adanya kewarganegaraan dari orang kampung tersebut. Bahkan, orang suku pegunungan yang memiliki kewarganegaraan Thailand dieksploitasi karena kurangnya pengetahuan tentang hak-hak mereka dan sistem penegakkan hukum di Thailand. Kekerasan seksual, eksploitasi keuangan, buruh anak, pelacuran atau sering kali kombinasi keempatnya menjadi masalah umum bagi suku minoritas di kota Chiang Rai. Sampai masalah kewarganegaraan dipecahkan, keselamatan dan
MODUL 1
memilih, membeli tanah, melakukan perjalanan ke luar kabupaten anda,
kemakmuran total dari anak-anak suku pegunungan akan selalu tetap tidak pasti. Sumber: The Mirror Art Group. ‘Peoples of Mae Yao – Hilltribe Issues’. Thailand: The Mirror Art Group.
66
ERANGKAT ELATIHAN Latihan 4b
MODUL 1
Studi kasus tentang bentuk-bentuk kekerasan dan penelantaran: Catatan diskusi
Slide 36 Pertanyaan panduan untuk diskusi kelompok: Apa jenis atau jenis-jenis kekerasan dan penelantaran yang terjadi dalam studi kasus ini? Slides 37-41 Studi Kasus 1 (Kekerasan verbal/emosional) Kasus ini menunjukkan bagaimana kekerasan verbal dapat dengan mudah berubah menjadi kekerasan emosional dan dapat memiliki dampak yang jauh lebih parah bagi korban. Tekankan 3 faktor yang akan merubah kekerasan verbal menjadi kekerasan emosional (Slide 40). Disamping itu, beri beberapa contoh kepada para peserta. Jika teman dekat anda dan orang yang tidak anda kenal menghina anda, orang yang mana yang akan membuat anda merasa lebih terluka? Contoh: Yang mana yang akan membuat anda lebih terganggu – seorang teman yang mengejek anda sekali atau seorang teman yang selalu mengejek anda berkali-kali dalam sehari? Rujuk pada contoh tentang seorang anak perempuan dengan gigi yang tidak rata dalam Selalu, Kadang-kadang, Tidak Pernah (Latihan 2). Dimana anda membuat garis antara olokan main-main dan menghina seorang anak? Anakanak memiliki mekanisme penanganan yang berbeda. Anak-anak yang pemalu mungkin tidak akan mengungkapkan rasa malu mereka. Kita harus selalu menyadari kata-kata dan tindakan kita sendiri sehingga tidak menyebabkan dampak psikologi apapun terhadap anak-anak.
Studi kasus ini merupakan sebuah contoh tentang bagaimana teknologi baru dapat dipergunakan dengan cara-cara yang dapat menyebabkan bahaya. Peserta harus menyadari tentang bentuk-bentuk kekerasan baru ini dan berusaha sebaik-baiknya untuk mencegah kekerasan tersebut agar tidak sampai terjadi dalam organisasi mereka atau masyarakat dimana mereka bekerja. Misalnya, mengetahui bahwa hand phone dapat dipergunakan untuk
ERANGKAT ELATIHAN
mengambil gambar anak-anak, maka organisasi harus mempertimbangkan untuk menambahkan panduan komunikasi seperti melarang para pengunjung
67
menggunakan hand phone serta kamera untuk mengambil gambar.
Studi Kasus 2 (kekerasan fisik) Diskusi pleno didasarkan pada gambar tersebut (Slide 42) yang menunjukkan gambar anak-anak tentang hukuman badaniah. Grafik dalam Slide 43 menunjukkan beberapa temuan pencarian dari Mongolia tentang jumlah anak-anak yang telah menjadi sasaran bentuk hukuman apapun. 11 Sebanyak 595 anak-anak turut serta dalam survei tersebut. Sebagian besar telah mengalami hukuman badaniah. Contoh ini dan contoh Thailand dalam Slide 44 dapat diganti dengan informasi dari negara dimana pelatihan ini dilaksanakan. Tekankan bahwa kekerasan fisik dapat mengakibatkan bahaya nyata atau potensial. Kekerasan fisik melibatkan tindakan sadar yang dapat terjadi secara spontan atau yang melibatkan pemikiran sebelumnya. Kekerasan fisik biasanya akan menjadi sebuah tindakan agresif seperti memukul anak, menempatkan anak dalam sebuah posisi atau lingkungan yang menyakitkan secara fisik untuk jangka waktu yang lama, atau mendorong anak ke depan sebuah mobil. Persoalan hukuman badaniah dapat berubah menjadi sebuah debat diantara para peserta. Jangan terlalu argumentatif atau mengharapkan para peserta untuk merubah pemikiran mereka suatu hari nanti. Tunjukkan perbedaan antara hukuman dan disiplin. Disiplin mengarahkan perhatian pada tingkah
______________________________
11
Save the Children UK, 2005. Corporal Punishment of Children: Views of Children in Some Schools, Kindergartens and Institutions. Ulaan Baatar, Mongolia: Save the Children UK.
MODUL 1
Slides 42-49
laku, bukan pada anak tersebut. Seorang anak akan selalu menerima sebuah penjelasan tentang mengapa mereka harus disiplin. Kita harus mendisiplinkan anak, bukan menghukum mereka. Sarankan kepada para peserta untuk mempertimbangkan penguatan positif daripada hukuman fisik (Slide 48). Beri hadiah kepada anak ketika mereka melakukan sesuatu yang baik. Hapus apa yang mereka suka atau gunakan metode ‘waktu habis’ ketika mereka telah
68
ERANGKAT ELATIHAN
melakukan sesuatu yang buruk. (Periode untuk waktu habis tersebut harus sesuai dengan usia mereka dan selalu menjelaskan mengapa aksi itu terjadi.) Dua kutipan tersebut mencerminkan dampak psikologis yang ditimbulkan oleh hukuman fisik pada seorang anak (Slide 49-50). 12 Anak-anak yang mengalami hukuman badaniah patuh karena mereka merasa takut jika dilukai,
MODUL 1
bukan berarti karena mereka memahami mengapa baik bagi mereka untuk mendengarkan orang dewasa. 13 Slides 50-59
Studi Kasus 3 (kekerasan seksual) Pada awalnya, kekerasan seksual dianggap sebagai bentuk kekerasan fisik. Akan tetapi, sekarang dipahami bahwa sifat kekerasan tersebut lebih kompleks. Berbagai teknologi baru dimanfaatkan untuk melakukan kekerasan dan mengeksploitasi anak dengan cara dimana kekerasan seksual dapat terjadi walaupun tidak ada kontak fisik (misalnya, melalui penggunaan internet untuk membuat dan menyebarkan gambar tentang kekerasan seksual untuk anak atau penggunaan kamera hand phone untuk mengambil gambar abusif dari seorang anak, dsb). Oleh sebab itu, kekerasan seksual adalah kategori bahaya yang berbeda yang melibatkan kekerasan kontak dan non kontak. Kutipan dalam Slide 59 menunjukkan bahwa kekasan non kontak dapat menyebabkan dampak yang sama parahnya pada anak dengan kekerasan seksual fisik karena kekerasan tersebut lebih terkait dengan penghianatan kepercayaan daripada tindakan fisik sendiri. 14 Diketahui bahwa para pelaku kekerasan dengan cepat memanfaatkan situasi______________________________
12
13
14
Save the Children. 2005. Ending Physical and Humiliating Punishment of Children: Making It Happen. Save the Children. Ahmed, S., Bwana, J., Guga, E., Kitunga, D., Mgulambwa, A., Mtambalike, P., Mtunguja, L. and Mwandayi, E. 1998. Children in Need of Special Protection Measures: A Tanzanian Study: Fieldwork Protocol, Phase II. Dar es Salaam: UNICEF. Engelbrecht, L., Ray, M., Calingacion, B. and Jorgensen, L. 2003. Daughter, A Story of Incest. Oriental Mindoro, Philippines: Stairway Foundation Inc.
situasi dimana anak-anak menjadi sangat rentan seperti di negara-negara miskin atau negara-negara sedang berkembang dan dalam situasi gawat darurat. Anak-anak ini sering kali menjadi kelompok sasaran kerja LSM. Karena alasan ini, pengetahuan tentang bagaimana para wisatawan seks anak dan pelaku kekerasan lain bekerja dapat diterapkan dalam banyak bidang kerja LSM. Ketika staf sumber daya manusia sadar akan masalah
ERANGKAT ELATIHAN
tersebut, mereka lebih siap untuk menghalangi para pelaku kekerasan tersebut
melalui proses perekrutan atau lebih mampu mengidentifikasi kekerasan jika
69
kekerasan tersebut terjadi. Staf lapangan yang sadar akan berbagai strategi yang digunakan oleh pelaku kekerasan seksual dapat melakukan intervensi
Memelihara atau grooming adalah sebuah proses membujuk atau mengajak seorang anak untuk melakukan hubungan seks. Siklus kekerasan dapat berlanjut karena pelaku kekerasan menggunakan taktik seperti janji, ancaman atau paksaan untuk membungkam anak tentang kekerasan mereka. Juga sulit bagi seorang anak untuk melaporkan kekerasan karena orang lain mungkin melihat pelaku kekerasan tersebut sebagai orang yang baik hati dan oleh karena itu anak tersebut merasa takut mereka tidak akan dipercayai. 15 Slides 60-61
Studi Kasus 4 (penelantaran) Penelantaran adalah tidak memberi anak perkembangan yang layak: pengasuhan, cinta atau kasih sayang, perhatian, bimbingan, tempat tinggal, gizi, pendidikan, dsb. Seorang anak dapat diberi kekayaan, kemewahan dan kepemilikan materi, tetapi mereka masih ditelantarkan jika mereka tidak mendapatkan pengasuhan, cinta atau kasih sayang, dorongan dan perhatian. Kegagalan untuk memberikan hal-hal non materi yang dibutuhkan dianggap sebagai penelantaran tanpa memandang berapa banyak materi yang diberikan kepada seorang anak. Misalnya, orang tua dapat memanjakan seorang anak dengan kemewahan tetapi tidak memiliki waktu untuk mengasuh anak tersebut sendiri. Kegagalan untuk memberikan pengasuhan yang dibutuhkan oleh seorang anak termasuk penelantaran karena kegagalan ini dapat mengganggu perkembangan sosial seorang anak. Penelantaran juga termasuk kegagalan untuk bertindak untuk menjamin ______________________________
15
Finkelhor, D. 1984. Child Sexual Abuse: New Theory and Research. New York: Free Press.
MODUL 1
secara dini untuk mencegah kekerasan tersebut agar tidak terjadi.
bahwa lingkungan anak aman dan sesuai atau ketika seorang pengasuh tidak perhatian (secara sengaja atau tidak sengaja) dan menelantarkan keselamatan anak tersebut. Misalnya, pengasuh mungkin berada di bawah pengaruh obat-obatan atau alkohol dan sementara itu anak mereka berada dalam bahaya dengan membakar dirinya sendiri di kompor, berkeliaran di jalan yang berbahaya atau tidak menerima pelayanan medis ketika dibutuhkan.
70
ERANGKAT ELATIHAN
Isu tentang penelantaran ini sering menimbulkan perdebatan, khususnya terkait dengan peran yang dimainkan oleh niat, yaitu: apakah sesuatu disengaja atau sebuah kesalahan? Oleh sebab itu, fasilitator disarankan untuk tidak larut dalam debat ini tetapi fokus pada keluaran tersebut, yaitu bahwa anak berada
MODUL 1
atau bisa berada dalam bahaya.
Slides 62-66
Studi Kasus 5 (kekerasan sosial) Mohon dicatat dengan jelas bahwa kekerasan sosial biasanya tidak dianggap sebagai sebuah kategori kekerasan resmi tetapi dimasukkan di sini untuk membantu memahami konteks sosial dan untuk memberi tempat bagi isu-isu yang dimunculkan oleh para peserta. Jelaskan konsep kekerasan sosial dengan lebih menekankan pada ide tentang masyarakat daripada individu sebagai sumber bahaya. Contohnya adalah anak-anak yang menjadi rentan karena bencana alam, sumber daya lokal yang terbatas, konflik politik, krisis ekonomi, dsb. Dalam skenario yang disajikan di sini, kurangnya identitas formal menjadi faktor yang membuat anak-anak menjadi rentan. Tanpa adanya pendaftaran kelahiran dan kewarganegaraan, maka anak-anak tidak bisa mengakses berbagai layanan sosial dasar seperti pendidikan, layanan kesehatan dan perlindungan. Dalam beberapa sesi, para peserta mungkin menghubungkan penyebab di luar kekerasan dengan menyalahkan kekerasan tersebut pada masyarakat. Misalnya, para peserta dalam pelatihan percontohan (pilot training) untuk perangkat pelatihan ini menceritakan sebuah kisah tentang orang dewasa yang menggunakan anak-anak untuk membeli obat-obatan karena anak-anak hanya mendapatkan hukuman penjara setengah dari orang dewasa. Beberapa peserta mengelompokkan ini sebagai kekerasan sosial karena referensi hukum. Akan tetapi, bukan ini masalahnya; tanggung jawab orang dewasa
tidak seharusnya dimaafkan atau dikurangi. Dalam kasus ini, sistem hukum dirancang untuk mempertimbangkan kurangnya pengalaman anak sedangkan orang dewasa tersebut memutuskan untuk memanfaatkan hukum tersebut sebagai sebuah alasan untuk mengeksploitasi anak. Orang dewasa tersebut membuat sebuah pilihan pribadi, bukan struktur sosial. Oleh sebab itu, penting untuk memfasilitasi diskusi tersebut sehingga para peserta lebih fokus pada
ERANGKAT ELATIHAN
tanggung jawab mereka untuk menghapuskan dan mencegah kekerasan dan penelantaran (melalui perlindungan anak sistematis dalam organisasi mereka)
71
Module 1: Latihan 5 Bayi di sungai Pada zaman dahulu penduduk desa menemukan bayi-bayi yang mengapung di sungai. Setiap pagi, ketika mereka mengambil air, mereka akan menemukan bayi-bayi yang mengapung di sepanjang aliran sungai tersebut. Pada hari berikutnya, mereka akan mengambil bayi-bayi tersebut dan membawanya ke desa. Penduduk desa mengobati setiap luka yang dialami oleh bayi-bayi tersebut dan memberi mereka makan sampai mereka sehat. Suatu hari, penduduk desa tidak tahan lagi dengan masalah ini. Mereka mendaki bukit untuk mengetahui siapa yang membuang bayi-bayi tersebut ke sungai dan membujuk mereka untuk tidak melakukan hal itu lagi. Sejak saat itu, mereka tidak perlu mengambil dan merawat bayi-bayi yang sakit lagi. Semua bayi tersebut sudah benar-benar sehat dan kering!
MODUL 1
daripada merujuk setiap permasalahan sebagai kesalahan masyarakat.
Tambahan Catatan Pelatihan
Raem menyadari resiko tersebut dan seharusnya jangan pergi dengan Daeng.
Kemampuan Raem untuk membuat keputusan yang sesuai untuk dirinya sendiri atau untuk menghindari resiko tersebut.
Kita seharusnya jangan terlalu melindungi anak. Raem seharusnya lebih bertanggung jawab untuk melindungi dirinya sendiri.
Raem membuat keputusannya sendiri untuk naik ke perahu tersebut, Daeng tidak memaksanya.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Poin yang harus dipertimbangkan
Latihan 1/Langkah 3 dalam Catatan Pelatihan
Cerita Sungai Aligator
MODUL
Anak-anak mungkin menyadari bahwa ada banyak resiko, tetapi mereka tidak benarbenar memahami tingkat resiko tersebut. Kita tidak dapat menerapkan standar-standar yang
Anak-anak (seperti yang diwakilkan oleh Raem) tidak memiliki tingkat pengalaman hidup yang sama atau kemampuan untuk mengambil keputusan seperti orang dewasa. Oleh karena itu, dalam sistem hukum mereka tidak diizinkan untuk meminum alkohol, menyetir atau memberikan suara sampai mereka dianggap telah mencapai tingkat kematangan tertentu.
Respon yang sesuai
menyiapkan diri untuk berbagai argumen dan pernyataan yang mungkin diangkat oleh para peserta selama pelaksanaan pelatihan ini.
Pelatih boleh mengkaji ulang catatan tambahan ini untuk lebih membiasakan diri mereka sendiri dengan isu-isu perlindungan anak dan
73
Tingkah laku Raem sebagai faktor yang berkontribusi pada kekerasan tersebut.
Poin yang harus dipertimbangkan
Itu adalah kesalahan Raem karena seorang anak perempuan/perempuan dewasa tidak diharapkan untuk memulai pertemuan atau kencan dengan seorang anak laki-laki/laki-laki dewasa.
Itu adalah kesalahan Raem karena dia berpakaian dengan cara yang menggoda.
Raem adalah orang yang paling pantas untuk dipersalahkan karena dia yang membawa kekerasan tersebut pada dirinya sendiri.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Respon yang sesuai
Cara Raem bertingkah laku bukanlah sebuah alasan bagi pelaku kejahatan untuk melanggar haknya (tetapi dapat dicegah dengan mengajarkan tingkah laku yang pantas kepada anak).
digunakan untuk menilai orang dewasa pada anak-anak. Karena alasan ini, adalah tanggung jawab orang dewasa untuk melindungi anakanak dan menyiapkan mereka sehingga mereka akan memiliki kemampuan untuk melindungi diri mereka sendiri pada masa yang akan datang (dengan mengajarkan kecakapan hidup, dsb).
MODUL 1 74
Penggunaan cerita tersebut untuk mencerminkan situasi kekerasan terhadap anak dalam kehidupan nyata.
Poin yang harus dipertimbangkan
Raem tidak dapat berusia 12 tahun karena anak yang masih kecil belum seharusnya jatuh cinta.
Cerita ini hanya sebuah dongeng, bukan kisah nyata.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
MODUL
Peran atau karakter dalam cerita tersebut juga menyimbolkan orang-orang yang memiliki peran berbeda-beda dalam situasi kehidupan nyata (Daeng sebagai pelaku kekerasan dan Raem sebagai korban). Tujuan dari cerita ini adalah lebih untuk mengeksplorasi pemikiran kata hati para peserta tentang kekerasan terhadap anak, bukan untuk melihat cerita tersebut secara harfiah.
Itu bukan tentang Raem jatuh cinta, tetapi lebih tentang sebuah situasi dimana seorang anak melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan usianya untuk menyenangkan orang yang dia cintai atau hormati (orang tua, guru, dsb).
Respon yang sesuai
75
Jika anda memukul orang dewasa, anda dapat ditangkap. Di Swedia, anda akan ditangkap karena memukul seorang anak. Anak-anak lebih rentan daripada orang dewasa dan sering tidak menahan diri mereka sendiri seperti orang dewasa. Aspek psikologis dari hukuman fisik akan memiliki dampak jangka panjang pada anak. Anda dapat mendisiplinkan anak dengan cara yang tidak kejam dan abusif secara emosional. Siapa yang memutuskan apakah pukulan tersebut kuat atau pelan? ‘Pukulan pelan’ anda mungkin menyakitkan bagi anak tersebut. Yang lebih penting adalah dampak emosional dari hukuman fisik yang menyebabkan bahaya yang lebih besar pada anak-anak, bukan tingkat sakitnya.
Ketika masih anak-anak saya dipukul dan nggak apa-apa.
Pukulan yang pelan tidak masalah.
Memukul tidak menyebabkan bahaya serius dan efektif sebagai sebuah hukuman
Respon yang sesuai
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan
Latihan 2/Langkah 4 dalam Catatan Pelatihan
Selalu, Kadang-kadang, Tidak Pernah
MODUL 1 76
Anak-anak mengarang-ngarang cerita telah menjadi korban kekerasan seksual untuk mendapatkan perhatian.
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan
Sebagai pekerja LSM, kita harus menganggap perkataan anak serius dan melapor kepada orang/lembaga terkait untuk penyelidikan lebih lanjut. Bukan tugas kita untuk menyatakan pendapat tentang anak.
Kita dapat memutuskan apakah mempercayai anak atau tidak atau melakukan aksi lebih lanjut berdasarkan pada kepribadian atau tingkah lakunya pada masa yang lampau. (Jika seorang anak perempuan memiliki kepribadian baik, itu berarti dia tidak berbohong.)
MODUL
Ketika anak menjadi korban kekerasan seksual, maka dia harus mengungkap banyak rincian terkait dengan terjadinya kejahatan tersebut. Anak-anak biasanya tidak akan menjelaskan panjang lebar untuk membuat rincian tersebut. Pengungkapan dapat menjadi sebuah hal yang sangat memalukan bagi anak.
Ada sebuah perbedaan antara disiplin dan hukuman (memukul). Disiplin mengarahkan hukuman tersebut pada tingkah laku, bukan pada anak. Setelah dihukum, anak bertingkah laku seperti yang diminta oleh orang tua karena dia meresa takut, bukan karena mereka memahami pemikiran orang tua.
Respon yang sesuai
Itu benar karena sebagian anak sangat membutuhkan perhatian seperti contohnya adalah anak jalanan.
Memukul adalah cara yang efektif untuk mendisiplinkan anak.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
77
Seorang anak laki-laki berusia 14 tahun melakukan masturbasi atau ononi di depan adik perempuannya. Dia tidak takut.
Ini tidak dianggap sebagai sebuah kekerasan karena aktifitas seksual sebenarnya tidak terjadi.
Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun telah menonton film porno dengan abangnya. Tidak ada aktifitas seksual atau saran untuk aktifitas seksual tersebut.
Ini tidak dianggap sebagai sebuah kekerasan karena aktifitas seksual sebenarnya tidak terjadi.
Ini satu-satunya cara agar orang tua melakukan kontak dengan anak mereka. Mereka mungkin menganggap diri mereka orang tua yang ‘keren atau gaul’ dengan membiarkan seorang anak melihat pornografi.
Lebih baik bagi anak tersebut menonton dengan anggota keluarga daripada dengan orang lain (karena abangnya bermaksud baik).
Ini adalah pendidikan seks.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan Respon yang sesuai
Ini adalah sebuah bentuk kekerasan non kontak. Penunjukkan perbuatan cabul abang tersebut tidak sesuai dengan usia anak perempuan tersebut.
Pornografi tidak mencerminkan hubungan seksual yang sehat tetapi pornografi pada umumnya merupakan sebuah pelukisan tentang aktifitas seksual biasa dan tidak terlindungi yang dipindahkan dari pengalaman dunia nyata. Polisi internasional mencatat bahwa pornografi di internet secara eksplisit semakin hebat. Pornografi tidak memberi bimbingan yang baik bagi anak untuk hubungan yang matang.
Ini adalah sebuah bentuk kekerasan non kontak. Anak laki-laki tersebut dihadapkan pada bahanbahan pornografi yang tidak sesuai dengan umurnya.
MODUL 1 78
Seorang guru relawan akan membantu seorang anak setempat mengerjakan pekerjaan rumahnya. Sebagai imbalan, anak laki-laki itu harus memotong rumput untuk guru itu.
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan
Anak-anak seharusnya belajar untuk bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Jika tidak, mereka tidak akan menghargai nilai sesuatu dalam kehidupan.
Saya pikir hanya orang dewasa yang dapat melakukan kekerasan terhadap anak.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
MODUL
‘Penyalahgunaan (posisi lebih tinggi atau) kekuasaan’. Adalah tugas guru untuk mengajar dan tidak mengharapkan kebaikan sebagai imbalan dari siswa.
Anak-anak memiliki hak atas pendidikan. Oleh sebab itu, mereka seharusnya tidak perlu bekerja untuk mendapatkan pendidikan tersebut. Disamping itu, guru itu sudah dewasa dan telah memilih untuk menjadi relawan sedangkan anak tersebut tidak punya pilihan dan seharusnya jangan dihukum karena ingin belajar. Paling tidak, layanan sebagai imbalan untuk bayaran ekstra harus berbasis sekolah, bukan pribadi.
Pelaku kekerasan bisa saja anak-anak sendiri.
Jika tingkah laku ini dianggap dapat diterima, ada kemungkinan bahwa tingkah laku tersebut dapat mengarah pada tingkah laku selanjutnya yang lebih ekstrim.
Respon yang sesuai
79
Seorang guru menawarkan nilai bagus sebagai imbalan untuk hubungan seks.
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan
Guru adalah ‘pangganti orang tua’ sehingga seharusnya memiliki sebuah kewajiban untuk melindungi anak-anak, bukan mengeksploitasi mereka.
Orang dewasa seharusnya jangan pernah melakukan hubungan seksual dengan anak-anak.
Anak-anak memiliki hak atas pendidikan tanpa ada syarat-syarat yang diperlukan.
Tingkah laku guru tersebut tidak pernah dapat diterima.
Memotong rumput sebagai imbalan untuk saat ini, tetapi bagaimana jika guru tersebut minta untuk melakukan hubungan seks sebagai imbalan pada masa yang akan datang? Apakah itu berarti tidak masalah?
Seorang guru ‘relawan’ tidak dibayar, setidaknya itu yang harus dia dapatkan sebagai imbalan.
Siswa tersebut mungkin telah ‘mengecoh’ guru tersebut.
Respon yang sesuai
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
MODUL 1 80
Dia harus membantu keluarganya mencari uang.
Seorang bibi menyuruh seorang anak perempuan menjual bunga di sekitar bar di sebuah kota resor setiap malam.
Anak-anak yang membantu orang tua mereka bekerja sudah biasa dalam masyarakat kami.
Menyuruh anak-anak bekerja akan membantu mereka untuk menjadi lebih kuat dan lebih mandiri.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan
MODUL
Pertimbangkan sensitifitas berbagai isu buruh anak dalam beberapa budaya. Misalnya, di daerah pedesaan di Thailand, anak-anak membantu orang tua mereka bekerja setelah pulang sekolah untuk mendapatkan penghasilan. Ini adalah sebuah tradisi dan dianggap normal. Jika para peserta bersikeras bahwa anak perempuan tersebut harus menjual bunga untuk membantu keluarganya, tanya mereka apakah ada cara lain untuk mendapatkan penghasilan. Jika ini benar-benar menjadi satu-satunya pilihan, maka anak tersebut harus didampingi oleh orang dewasa setiap waktu.
Itu bukan tempat atau waktu yang cocok bagi seorang anak. Hal itu dapat menghadapkan anak tersebut pada ketelanjangan atau aktifitas seksual yang tidak sesuai dengan umurnya (bentuk kekerasan seksual non kontak). Hal itu menyebabkan anak beresiko terhadap pelaku kekerasan yang telah dewasa yang sering mengunjungi bar tersebut.
Respon yang sesuai
81
Itu kesalahan orang tuanya.
Jika seorang anak kedinginan dan kelaparan karena orang tuanya terlalu miskin, maka itu adalah kekerasan terhadap anak.
Pernyataan ini sangat subyektif. Tidak ada keharusan bagi para peserta untuk mencapai kesimpulan yang sama.
Bukan keputusan orang tua tersebut untuk membuat anak kelaparan, tetapi mereka tidak mampu untuk memberikan kebutuhan-kebutuhan dasar (kekerasan sosial).
Anak-anak harus memiliki disiplin. Akan tetapi, ada beberapa standar minimum. Anak-anak tidak seharusnya disuruh melakukan tanpa kebutuhankebutuhan dasar seperti makanan, layanan kesehatan, dsb.
Anak-anak harus memiliki disiplin dan harus belajar bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu.
Melakukan tanpa membuat anak menghargai nilai sesuatu.
Respon yang sesuai
Hal ini dapat menjadi sebuah aktifitas yang membantu ikatan anggota keluarga dan tidak masalah selama pekerjaan itu tidak eksploitatif atau mengganggu waktu anak tersebut untuk beristirahat, bermain dan belajar.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Seorang ayah menyuruh anak perempuannya untuk membantu membersihkan garasi setiap minggu.
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan
MODUL 1 82
Guru tersebut hanya menggoda.
Itu hanya sebotol bir dan disamping itu, anak laki-laki itu yang memintanya.
Seorang relawan asing membelikan bir untuk seorang anak laki-laki berusia 15 tahun.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Seorang guru mengatakan kepada seorang anak kecil yang memiliki kulit yang hitam dan gigi yang tidak rata bahwa dia harus melakukan operasi.
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan
MODUL
Itu dapat mengarah pada masalah lebih lanjut untuk anak tersebut dan orang dewasa kemudian akan bertanggung jawab atas hal ini juga.
Orang dewasa seharusnya lebih tahu daripada memberi alkohol kepada seorang anak walaupun dia memintanya. Itu melanggar hukum dan tentu saja sebuah pelepasan tanggung jawab oleh orang dewasa.
Seorang guru seharusnya memiliki standar profesi yang lebih tinggi yang memotivasi anakanak dan memberi contoh yang baik daripada merusak mereka dan memberi contoh yang buruk.
Ini adalah sebuah kekejaman dan penghinaan – kekerasan emosional.
Respon yang sesuai
83
Hal ini tidak berharga jika biayanya adalah kerugian emosional bagi anak tersebut.
Apakah tidak akan jadi masalah jika anda diperkosa dan kemudian foto anda dimasukkan di halaman depan sebuah surat kabar? Jika itu adalah sebuah cara untuk menunjukkan realitas, maka identitas anak tersebut seharusnya dilindungi dan privasinya dihormati.
Tindakan wartawan tersebut tidak menjadi masalah sebagai sebuah cara untuk penggalangan dana atau untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah tersebut. Dimuat dalam berita akan membantu anak tersebut untuk mandiri dan terus maju.
Seorang wartawan mewawancarai seorang anak laki-laki untuk sebuah artikel utama. Anak laki-laki itu sangat terganggu ketika dia melihatnya.
Dapatkah seorang relawan selalu dipercayai tanpa ragu-ragu? Informasi tentang pekerja kemanusiaan yang melakukan kekerasan seksual terhadap anak-anak dalam modul pelatihan ini membuktikan bahwa hal ini salah. Kita tidak dapat memberitahu apakah seseorang memiliki niat jahat terhadap anak-anak atau tidak.
Respon yang sama dengan yang di atas berlaku.
Respon yang sesuai
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan
MODUL 1 84
Saya tidak akan percaya polisi akan berbuat sesuatu terkait dengan kasus-kasus kekerasan terhadap anak yang dilaporkan.
Tidak ada sistem hukum yang memadai di sini, jadi kenapa harus melapor.
Melaporkan kekerasan akan menghina anak, jadi lebih baik diam.
Skenario/poin yang harus dipertimbangkan Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
MODUL
Biasanya ada banyak jalan untuk melaporkan – LSM lokal, polisi yang lebih senior atau staf kesejahteraan sosial dan kelompok hak azasi manusia.
Jika anda tetap diam maka pelaku kejahatan tidak akan dihukum dan anak tidak akan dibantu.
Respon yang sesuai
85
Pelaku kekerasan mungkin kadang-kadang telah mengalami kekerasan saat mereka masih anakanak, tapi itu bukan sebuah alasan bagi mereka untuk melanggar hak orang lain. Kekerasan yang mereka alami bukanlah pilihan mereka, tetapi sekarang mereka dapat mengambil keputusannya sendiri untuk tidak melakukan kekerasan kepada orang lain. Orang dewasa harus bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri.
2. Pelaku kekerasan adalah korban kekerasan saat mereka masih anak-anak. Oleh karena itu, mereka tidak dapat mengontrol diri mereka sendiri. (Pernyataan No. 7)
Respon yang sesuai
Ini bukan alasan. Orang dewasa harus mengontrol diri mereka sendiri.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
1. Sebagian besar kekerasan tidak diniatkan dan terjadi secara mendadak. (Pernyataan No. 6)
Pernyataan/poin untuk dipertimbangkan
Latihan 3/Langkah 6 dalam Catatan Pelatihan
Setuju atau Tidak Setuju?
MODUL 1 86
Apakah penelantaran dianggap sebagai sebuah bentuk kekerasan?
Pernyataan/poin untuk dipertimbangkan Penelantaran bukan sebuah kekerasan karena penelantaran adalah tentang tidak melakukan apapun daripada membahayakan seseorang secara agresif.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Latihan 4b/Langkah 9 dalam Catatan Pelatihan
Studi Kasus tentang Kekerasan
MODUL
Penelantaran tidak dikategorikan sebagai kekerasan. Penelantaran adalah sebuah kategori terpisah dengan menghilangkan pengasuhan dan dukungan yang layak. Kekerasan dikaitkan dengan ide keagresifan dan kekerasan sedangkan penelantaran lebih pasif dan tentang tidak bertindak. Akan tetapi, penelantaran adalah sebuah tindakan yang melanggar hak anak. Itu berarti hak anak atas perlindungan tidak dipenuhi. Misalnya, ketika seorang pengasuh lalai dan meninggalkan benda-benda berbahaya dalam jangkauan seorang anak (seperti pisau, obat atau pornografi, dsb), maka dia melanggar hak anak terhadap perlindungan.
Respon yang sesuai
87
Ide tentang hak dan tanggung jawab.
Pernyataan/poin untuk dipertimbangkan Apakah memiliki hak berarti bahwa anak-anak dapat melakukan apapun yang mereka inginkan?
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Respon yang sesuai
Tidak. Apa yang anak-anak inginkan tidak harus hal-hal yang paling sesuai dengan usia dan perkembangan mereka. Anak-anak tidak memiliki pengalaman hidup atau kematangan yang cukup untuk selalu membuat keputusan tentang apa yang mereka inginkan atau butuhkan. Orang dewasa memiliki sebuah tanggung jawab untuk memutuskan apa yang terbaik bagi mereka walaupun ini harus dilakukan dengan berkonsultasi dengan anak-anak sehingga mereka memahami dan setuju. Hak dan tanggung jawab harus selalu didiskusikan dalam konteks yang sama. Anak-anak memiliki hak tetapi pada saat yang sama mereka harus bertanggung jawab untuk memastikan bahwa tindakan mereka sendiri tidak melanggar hak orang lain.
MODUL 1 88
Kita tidak membutuhkan standar perlindungan anak karena semua staf memiliki niat yang baik.
Kebijakan hanya sebuah dokumen. Kebijakan tidak praktis dalam kerja lapangan.
Kita sudah melakukan pekerjaan yang baik untuk anak (seperti membantu korban kekerasan atau menjalankan children’s center). Kita tidak perlu untuk memiliki sebuah kebijakan perlindungan anak.
Pentingnya sistem perlindungan anak organisasi.
Efektifitas sistem rujukan eksternal.
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Pernyataan/poin untuk dipertimbangkan
Latihan 5/Langkah 13 dalam Catatan Pelatihan
Bayi di sungai (sistem perlindungan anak)
MODUL
Menyusun panduan tertulis formal akan membantu untuk mempertahankan
Sebagian besar pekerja LSM punya niat baik, tetapi dalam sebuah situasi darurat atau krisis mereka mungkin tidak dapat berpikir dengan jernih. Mungkin staf anda saat ini memang memiliki niat baik, tetapi dapatkah anda pastikan akan tetap seperti ini pada masa yang akan datang?
Dapatkah anda benar-benar yakin? Dalam aktifitas ‘Dapatkah anda beritahu’, anda tidak tahu segalanya tentang kolega anda walaupun jika anda sudah lama bekerja dengan mereka.
Respon yang sesuai
89
Pernyataan/poin untuk dipertimbangkan
Mengapa kita harus memiliki kebijakan organisasi ketika sistem rujukan eksternal tidak akan berubah (sistem rujukan eksternal tersebut masih korup dan tidak efektif)?
Kemungkinan argumen dan pernyataan dari kelompok
Respon yang sesuai
Memulai standar perlindungan anak dalam organisasi merupakan sebuah awal yang baik dan cara yang tepat untuk mengadvokasi organisasi-organisasi lain untuk melakukan hal serupa. Jika banyak organisasi yang bertindak seperti ini, mereka dapat secara bersama-sama mendorong masyarakat luas untuk mengubah berbagai sikap dan praktek yang membahayakan anak-anak.
Kebijakan perlindungan anak juga membantu untuk melindungi staf dari tuduhan palsu. Organisasi juga lebih terlindungi dari kerusakan atau penelitian cermat media dan sebagai akibatnya akan mampu bekerja dengan lebih efektif.
pengetahuan dan praktek baik dalam sebuah organisasi. Dengan adanya dokumen sebagai rujukan, staf pada masa yang akan datang akan tahu pasti bagaimana untuk merespon dalam situasi-situasi yang berbeda.
MODUL 1 90
Formulir Evaluasi
Evaluasi Pelatihan Meningkatkan Kesadaran Tentang Perlindungan Anak (Modul 1) 92
ERANGKAT ELATIHAN
Mohon bantu kami untuk meningkatkan kualitas dari pelatihan yang kami berikan dengan meluangkan sedikit waktu untuk mengisi formulir ini. Anda tidak harus menyebutkan nama anda, tetapi jika anda melakukannya itu akan membantu kami apabila kami ingin menindaklanjuti saran-saran anda. Mohon gunakan lembaran kertas lain jika anda membutuhkan lebih banyak tempat
MODUL 1
untuk jawaban anda. Tanggal Kursus: ........................................................................................... Nama Pelatih: ............................................................................................. Nama/organisasi anda (opsional): ............................................................... .................................................................................................................... 1. Sebelum berpartisipasi dalam kursus ini, berapa banyak anda tahu tentang perlindungan anak/kekerasan terhadap anak? Mohon beri tanda pada skala di bawah ini (0 = tidak ada, 10 = pengetahuan ahli). 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2. Sejak mengikuti kursus ini, berapa banyak menurut anda yang anda ketahui tentang perlindungan anak/kekerasan terhadap anak? Mohon beri tanda pada skala di bawah ini. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 3. Bagaimana anda akan menilai pelatihan ini? Baik sekali
Baik
Sedang
Buruk
4. Bagaimana anda akan menilai pelatih tersebut? Baik
sekali Baik
Sedang
Buruk
5. Apa hal terpenting yang telah anda pelajari dalam pelatihan tersebut? -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ERANGKAT ELATIHAN
6. Apa yang dapat diperbaiki dalam pelatihan tersebut untuk membuatnya lebih baik pada masa yang akan datang?
93
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
7. Apa satu kata yang akan anda gunakan untuk menggambarkan pelatihan tersebut? ------------------------------------------------------------------------------------------8. Komentar tambahan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih!
MODUL 1
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Slide Show H andout
SLIDE: 1
SLIDE: 2
SLIDE: 3
SLIDE: 4
SLIDE: 5
SLIDE: 6
MODUL
95
SLIDE: 7
SLIDE: 8
SLIDE: 9
SLIDE: 10
SLIDE: 11
SLIDE: 12
MODUL 1
96
SLIDE: 13
SLIDE: 14
SLIDE: 15
SLIDE: 16
SLIDE: 17
SLIDE: 18
MODUL
97
SLIDE: 19
SLIDE: 20
SLIDE: 21
SLIDE: 22
SLIDE: 23
SLIDE: 24
MODUL 1
98
SLIDE: 25
SLIDE: 26
SLIDE: 27
SLIDE: 28
SLIDE 29
SLIDE: 30
MODUL
99
SLIDE: 31
SLIDE: 32
SLIDE: 33
SLIDE: 34
SLIDE: 35
SLIDE: 36
MODUL 1
100
SLIDE: 37
SLIDE: 38
SLIDE: 39
SLIDE: 40
SLIDE: 41
SLIDE: 42
MODUL
101
SLIDE: 43
SLIDE: 44
SLIDE: 45
SLIDE: 46
SLIDE: 47
SLIDE: 48
MODUL 1
102
SLIDES: 49
SLIDES: 50
SLIDES: 51
SLIDES: 52
SLIDES: 53
SLIDES: 54
MODUL
103
SLIDE: 55
SLIDE: 56
SLIDE: 57
SLIDE: 58
SLIDE: 59
SLIDE: 60
MODUL 1
104
SLIDE: 61
SLIDE: 62
SLIDE: 63
SLIDE: 64
SLIDE: 65
SLIDE: 66
MODUL
105
SLIDE: 67
SLIDE: 68
SLIDE: 69
SLIDE: 70
SLIDE: 71
SLIDE: 72
MODUL 1
106
SLIDE: 73
SLIDE: 74
SLIDE: 75
SLIDE: 76
SLIDE: 77
SLIDE: 78
MODUL
107
SLIDE: 79
SLIDE: 80
SLIDE: 81
SLIDE: 82
MODUL 1
108
MODUL 2 KONTAK ORGANISASI ANDA DENGAN ANAK-ANAK – SEBERAPA BAIK ANDA MENANGANI ISU-ISU PERLINDUNGAN ANAK Catatan Pelatihan Latihan Formulir Evaluasi Slide Show Handout
Seperate page
CATATAN PELATIAN
MODUL 2 Kontak Organisasi Anda Dengan Anak-anak – Seberapa Baik Anda Menangani Isu-isu Perlindungan Anak Tujuan • Bagi peserta untuk menilai sifat kontak antara staf organisasi mereka dengan anak-anak. • Bagi peserta untuk memahami resiko kekerasan terhadap anak (atau tuduhan palsu) yang terjadi dalam organisasi mereka. • Bagi peserta untuk memikirkan mekanisme yang telah mereka miliki untuk menangani resiko dan untuk mengidentifikasi respon-respon yang layak terhadap isu-isu perlindungan anak. • Bagi peserta untuk menjelaskan praktek baik organisasi mereka terkait dengan perlindungan anak. Sumber/bahan
Waktu
Lihat Latihan dan Slide Show Handout Modul 2
1 hari
yang dimasukkan dalam perangkat pelatihan ini. Kertas flipchart, stiker, spidol dan pulpen.
Waktu 20 menit
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
Langkah 1. Pengenalan dasar Slides 1-2 Pelatih mengundang setiap organisasi yang mewakili untuk menjelaskan kerja atau programnya dan kemudian memerintahkan setiap peserta untuk memberitahu siapa mereka dan peran mereka dalam organisasi mereka. Tetapkan peraturan dasar.
Jelaskan masalah kerahasiaan dalam peraturan dasar tersebut. Pelatihan ini
MODUL 2
111
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih membutuhkan sebuah lingkungan yang dapat dipercaya tetapi harus memungkinkan untuk dilakukannya tindak lanjut atas setiap pembongkaran yang mengindikasikan bahaya potensial atau bahaya nyata terhadap anak. (Lihat bagian Pendahuluan dari perangkat pelatihan ini.)
MODUL 2
112
Penting untuk menetapkan sebuah lingkungan pelatihan yang layak pada tahap awal. Jika tidak, maka organisasi dan staf mereka akan defensif tentang berbagai celah dalam praktek perlindungan anak mereka sendiri. Pelatih harus menekankan bahwa para peserta tidak diharapkan untuk mengetahui atau memiliki semua kriteria perlindungan anak yang akan dibahas dalam sesi ini. Saat kelompok tersebut belajar bersama melalui pelatihan ini, maka para peserta akan semakin menyadari tentang isuisu perlindungan anak dan berbagai alasan mengapa isuisu tersebut harus ditangani. Penting untuk mengakui bahwa tidak ada organisasi yang sempurna sehingga tidak akan mengejutkan ketika orang menyadari bahwa ada sejumlah bidang yang dapat diperbaiki dalam organisasi mereka. Dalam sesi organisasi gabungan, tidak ada organisasi yang diharapkan untuk memberitahu secara terbuka tentang bidang-bidangnya yang harus diperbaiki kecuali
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih jika organisasi tersebut ingin melakukan hal tersebut. Karena alasan ini, penting bahwa orang didudukkan bersama dengan kolega dari organisasi mereka sendiri.
Lihat kembali Modul 1 atau lompati bagian ini jika para peserta telah melakukan pelatihan pertama tersebut baru-baru ini dan isinya masih segar dalam ingatan mereka.
Walaupun beberapa organisasi memilih untuk melompati Modul 1, pesan-pesan kunci dari pelatihan tersebut diringkas di sini.
Slide 3 Harapan: Mempertimbangkan apa yang telah dipelajari dalam pelatihan pertama, apa yang para peserta harapkan dapat mereka pelajari dari Modul 2? Transisi dari Modul 1 ke Modul 2.
Slide 4 Pelatih menjelaskan: Dalam Modul pelatihan 1, kita menjadi lebih sadar bahwa berbagai bentuk kekerasan terhadap anak dapat terjadi dalam organisasi kita dan bahwa menjadi tanggung jawab kita untuk mencegah dan menanganinya. Dalam modul ini, kita akan melihat kemungkinan kekerasan terhadap anak serta berbagai resiko perlindungan anak yang lain yang terjadi dalam pekerjaan kita. Sebagai orgaisasi, kita akan menilai seberapa baik kita menangani
113
MODUL 2
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
isu-isu perlindungan anak dan bagaimana kita dapat memperbaiki praktek-praktek kita untuk menjamin bahwa anak-anak, staf dan organisasi tersebut aman. Transisi: Pertama, staf harus memahami mengapa mereka semua harus memiliki sebuah tanggung jawab untuk melindungi anak-anak. Latihan berikut akan menunjukkan tingkat keterlibatan yang berbeda-beda yang staf miliki dengan anak-anak dan dampak potensial yang dapat menyertainya.
114
Langkah 2. Latihan 1: Lingakaran Interaksi
MODUL 2
30 min.
Siapkan kertas flipchart dengan 6 lingkaran yang digambar di atasnya seperti yang ada dalam Slide 5 dan stiker (atau pulpen warna) untuk setiap organisasi yang diwakili oleh para peserta. Slide 5 Pelatih membagi para peserta dalam beberapa kelompok kecil sesuai dengan organisasi mereka. Pelatih memasang kertas-kertas flipchart
Tujuan: Untuk menyoroti perbedaan sifat kontak antara staf organisasi dan anak-anak. (Walaupun staf tidak bekerja secara langsung dengan anak-anak, tetapi pekerjaan mereka masih akan memiliki sebuah dampak terhadap anakanak. Dalam konteks ini, staf termasuk relawan.)
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
tersebut dengan gambar Lingkaran Interaksi dari Slide 5, satu lembar untuk setiap organisasi. Pelatih membagikan stiker atau pulpen warna kepada para peserta. Jika memungkinkan, setiap peserta dalam kelompok yang sama harus menerima warna yang berbeda. Pelatih menyuruh para peserta untuk memikirkan tentang atau menjelaskan sebuah rutinitas di lapangan atau di kantor. Apa peran dan tanggung jawab utama mereka? Pelatih menjelaskan bahwa para peserta akan diminta untuk menggunakan sebuah stiker atau pulpen warna untuk mengidentifikasi peran dan kontak mereka dengan anak-anak sesuai dengan serangkaian pertayaan yang harus diikuti.
115
Setiap orang dapat meletakkan sebuah stiker atau tanda di sebelah lebih dari satu jenis kontak.
Perintahkan para peserta untuk meletakkan sebuah stiker dalam lingkaran 1 jika mereka berkerja dengan anakanak secara langsung.
Ini menunjukkan kontak langsung para peserta dengan anak-anak pada tingkat pribadi. Posisi bisa termasuk guru, konselor atau pengasuh/ pendamping.
Perintahkan para peserta untuk meletakkan sebuah stiker dalam lingkaran 2 jika mereka bekerja dengan sekelompok anak.
Ini juga menandakan kontak langsung dengan anak-anak. Posisi bisa termasuk staf lapangan yang menjalankan children’s center, fasilitator untuk kamp remaja atau aktifitas-aktifitas lain. Sebagian orang mungkin hanya kadang-
MODUL 2
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih kadang saja memiliki jenis kontak ini. Misalnya, peneliti (selama pengumpulan data) atau staf tingkat nasional (selama perjalanan monitoring).
Perintahkan para peserta untuk meletakkan sebuah stiker dalam lingkaran 3 jika mereka bekerja secara langsung dalam masyarakat dimana terdapat anak-anak.
Ini menyoroti kontak dimana anak-anak menjadi penerima manfaat skunder. Misalnya, beberapa organisasi bekerja dengan sebuah komunitas secara keseluruhan dan anakanak mungkin bukan menjadi kelompok sasaran primer. Tetapi, kerja atau program tersebut memiliki sebuah dampak pada anak-anak karena mereka adalah anggota masyarakat. Staf dapat melakukan kontak langsung dengan anak-anak saat bekerja di lapangan. Misalnya, mereka mungkin bekerja untuk sistem sanitasi air saat anak-anak dalam masyarakat tersebut ada di sekitar tempat itu.
Perintahkan para peserta untuk meletakkan sebuah stiker dalam lingkaran 4 jika mereka tidak bekerja penuh waktu (full-time) di lapangan tetapi kadang-kadang pergi ke sana (misalnya, pada perjalanan monitoring), atau tidak pernah mengunjungi sebuah proyek tetapi memiliki akses terhadap informasi pribadi anak-anak (nama, umur, foto, lokasi, dsb) yang dapat mereka peroleh secara langsung dari staf lapangan atau anak-anak atau melalui saluran komunikasi yang lain seperti database, telepon atau surat elektronik (email).
Ini menyoroti kontak tidak langsung organisasi dengan anak-anak. Staf tingkat nasional mungkin tidak menghabiskan waktu mereka dengan anak-anak secara fisik, tetapi mereka berada dalam posisi yang dapat menghadapkan anak-anak pada kerentanan. Misalnya, memberikan informasi rahasia seorang anak tanpa izin anak tersebut.
MODUL 2
116
Instruksi lokakarya Perintahkan para peserta untuk meletakkan sebuah stiker dalam lingkaran 5 jika mereka membuat keputusan yang dapat mempengaruhi anakanak (terkait dengan kebijakan, praktek, pendanaan, dsb).
Perintahkan para peserta untuk meletakkan sebuah stiker dalam lingkaran 6 jika fungsi kerja mereka tidak mempengaruhi anak-anak secara langsung.
Catatan untuk pelatih Ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa walaupun staf tingkat manajemen tidak memiliki kontak langsung dengan anak-anak, mereka masih bisa membuat keputusan yang memiliki dampak terhadap anak-anak. Orang dalam kelompok ini bisa termasuk menejer eksekutif, keuangan dan operasi. Sebagian organisasi tidak bekerja secara langsung dengan anak-anak tetapi memberikan pendanaan kepada organisasi-organisasi yang bekerja langsung dengan anak-anak. Oleh karena itu, mereka juga diwajibkan untuk membuat perlindungan anak sebagai sebuah prioritas ketika mereka mengambil keputusan. Sebagian pekerjaan staf mungkin tidak memiliki dampak langsung pada anak-anak (seperti akuntan, supir atau petugas kebersihan). Tetapi, anak-anak mungkin sudah terbiasa dengan kehadiran mereka dan mempercayai mereka sebagai orang dewasa dalam organisasi tersebut. Disamping itu, masyarakat mungkin memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap mereka karena mereka bekerja untuk organisasi yang fokus pada anak. Standar perlindungan anak harus diterapkan pada staf ini seperti juga pada stafstaf lain yang memiliki kontak langsung dengan anak-anak. Hal ini seharusnya tidak terjadi. Semua anggota organisasi
117
MODUL 2
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih yang fokus pada anak (atau pengembangan masyarakat) seharusnya memiliki kontak dengan anak-anak pada tingkat tertentu. Dalam beberapa sesi, mungkin ada konsentrasi peserta yang bekerja dalam satu bidang (hanya manajemen, hanya staf lapangan, dsb). Dalam kasus ini, pelatih dapat menyuruh para peserta untuk meletakkan stiker atau beberapa stiker untuk staf dan relawan lain dalam organisasi mereka yang tidak hadir dalam lokakarya ini (supir, akuntan, dsb).
118
MODUL 2
Pelatih memerintahkan setiap kelompok organisasi tersebut untuk melihat flipchart mereka. Apakah ada kejutan?
Sekarang, para peserta seharusnya menyadari bahwa pekerjaan mereka memiliki dampak potensial yang luas terhadap anak-anak. Misalnya, jika mereka mengidentifikasi fokus pekerjaan mereka sebagai pengembangan masyarakat, mereka mungkin merasa terkejut melihat berbagai jenis kontak yang dimiliki oleh orang-orang yang berada dalam organisasi mereka. Jika ada lebih dari satu organisasi dalam sesi tersebut, pelatih dapat memerintahkan kelompok-kelompok tersebut untuk mengunjungi lingkaran dari kelompok lain dan minta umpan balik. Pertanyaan dapat berupa: Apa sifat/aktifitas dari proyek anda? Apakah setiap orang sudah meletakkan nama mereka dalam lebih dari satu lingkaran? Jika anda bekerja
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih dengan sekelompok anakanak, berapa banyak anakanak yang bekerja dengan anda untuk sekali pertemuan dan berapa sering?
Pelatih memerintahkan setiap kelompok organisasi tersebut untuk melihat flipchart mereka. Apakah ada kejutan? Pelatih membuat poin bahwa setiap orang harus terlibat dalam sistem perlindungan anak organisasi karena semua pekerja kemanusiaan berinteraksi dengan anakanak pada poin tertentu dalam pekerjaan mereka – sebagian dengan banyak lapisan interaksi dan tanggung jawab. Pelatih merangkum setiap jenis interaksi dan dampak potensialnya terhadap anakanak (seperti yang dijelaskan dalam Slide 7 dan dicontohkan oleh beberapa lingkaran yang dihasilkan). Slides 6-7
Beberapa staf, khususnya mereka yang berada di lapisan luar dari lingkaran tersebut, mungkin merasa bahwa mereka tidak perlu belajar tentang perlindungan anak. Disamping itu, ketika membicarakan tentang perlindungan anak, sebagian besar orang pertama sekali akan memikirkan tentang berbagai skenario ekstrim seperti menyelamatkan anakanak dari eksploitasi atau memberikan rehabilitasi untuk korban kekerasan. Poin dari perlindungan anak dalam organisasi adalah bahwa terdapat tingkat perlindungan anak yang berbeda-beda dalam sebuah organisasi dan tidak semua orang memiliki peran dan tanggung jawab yang sama. Tanggung jawab staf yang berada dalam lapisan luar adalah lebih tentang mengetahui bagaimana bertingkah laku secara layak di sekitar anak atau kemana melaporkan kekerasan jika kekerasan tersebut mereka ketahui. Berbagai tanggung jawab ini sama pentingnya dengan staf yang memiliki peran program pro-aktif. Staf yang tidak bekerja secara langsung dengan anak-anak tetap menjadi bagian dari sebuah organisasi. Oleh sebab itu, mereka harus mengetahui
119
MODUL 2
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
tentang perlindungan anak sehingga mereka dapat membantu untuk menjaga reputasi baik dari organisasi mereka. Misalnya, pikirkan tentang seorang penjaga toko yang kasar kepada anda. Ketika anda memberitahu orang lain tentang pegawai yang kasar tersebut, anda mungkin akan mengatakan dimana dia bekerja daripada memberitahu nama pegawai tersebut. Hal yang sama juga berlaku ketika staf sebuah LSM bertingkah laku secara tidak pantas.
120
MODUL 2
Catatan untuk pelatih
25 min.
Transisi: Pelatih menerangkan kepada para peserta bahwa sebagian organisasi mungkin telah mengetahui bahwa staf mereka memiliki frekuensi interaksi yang tinggi dengan anak-anak sedangkan staf yang lain hanya memiliki frekuensi interaksi yang sedikit. Hal ini tidak mencerminkan tingkat resiko yang lebih tinggi atau lebih rendah. Jika staf dari sebuah organisasi jarang memiliki kontak langsung dengan anak-anak, itu tidak berarti bahwa organisasi tersebut memiliki lebih sedikit resiko perlindungan anak daripada kontak regular. Ada banyak faktor dalam menentukan bahaya potensial bagi anakanak – dalam beberapa kasus – yang dapat menyebabkan bahaya bagi sebuah organisasi dan/atau stafnya. Faktor-faktor ini akan terlihat dalam latihan berikutnya.
Tujuan: Untuk menilai sebagai
25 menit
Instruksi lokakarya Langkah 3. Faktor resiko (Latihan 2)
Catatan untuk pelatih
perorangan atau sebagai sebuah organisasi resiko dalam praktek mereka dan oleh sebab itu meningkatkan kesadaran tentang faktor-faktor yang dapat memberikan kontribusi pada resiko perlindungan anak yang lebih besar dalam organisasi peserta sendiri.
Siapkan handout Latihan 2 dan pulpen. Slides 8-9 Bagikan lembaran yang dimasukkan dalam Latihan 2 untuk diisi secara perorangan. (Sebagai alternatif, latihan ini dapat diisi dan dibagi dalam organisasi peserta sendiri.) Pelatih memerintahkan para peserta untuk memikirkan aktifitas-aktifitas yang disebutkan dalam handout tersebut di tempat kerja mereka sendiri dan kemudian melingkari jawaban yang paling akurat untuk mereka. Misalnya, seorang guru di sebuah sekolah boleh mengadakan praktek menari dengan staf lain yang mengawasi di pusat rekreasi sekolah setelah jam sekolah. Para peserta disarankan untuk menambah aktifitas atau situasi lain yang terjadi dalam organisasi mereka jika aktifitas atau situasi tersebut tidak disebutkan dalam handout tersebut.
121
Manajemen, staf kantor nasional dan mereka yang fungsinya tidak mempengaruhi anak-anak secara langsung harus dipasangkan dengan staf lapangan. Pelatih harus memastikan bahwa staf lapangan tidak diintimidasi oleh kehadiran menejer. Pelatih menerangkan bahwa latihan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi berbagai celah dalam praktek untuk memperbaiki praktek tersebut. Para menejer harus berpikiran terbuka dan mengakui berbagai resiko yang mungkin timbul. Pelatih boleh meminta para relawan untuk memberi umpan balik pada seluruh peserta. Sadari bahwa latihan tersebut dapat menciptakan ketidaknyamanan diantara para peserta tentang praktek-praktek mereka sendiri. Karena alasan
MODUL 2
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih ini, mereka mungkin boleh berbicara secara terbuka jika jawaban tersebut dibagikan dalam sebuah kelompok organisasi. Pelatih masih boleh meminta umpan balik umum tentang apakah para peserta merasa terkejut atau tidak melihat apa yang mereka temukan.
MODUL 2
122
Pelatih menerangkan bahwa jawaban-jawaban yang masuk dalam 3 baris pertama dalam lembaran handout tersebut (yang diarsir dengan warna merah jambu dalam Slide 9) dianggap resiko yang rendah. Sebuah organisasi harus peduli jika banyak dari jawaban mereka masuk ke dalam baris 3 berikutnya (diarsir dengan warna merah dalam Slide 9). Ini mencerminkan tingkat yang tinggi atau kecenderungan untuk resiko perlindungan anak dalam praktek organisasi.
Catat bahwa walaupun fotocopy handout untuk latihan tersebut akan berwarna hitamputih, Slide 9 menyajikan pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam kisi berwarna dimana merah mengindikasikan resiko yang tinggi dan merah jambu/merah muda mengindikasikan resiko yang lebih rendah.
Pelatih menyimpulkan faktor-faktor yang dapat berkontribusi pada resikoresiko perlindungan anak yang semakin besar. Ini termasuk pengawasan, waktu, lokasi dan sifat dari sebuah aktifitas.
Jawaban-jawaban tersebut tidak jelas. Misalnya, berolah raga pada akhir pekan mungkin tidak menjadi masalah jika ada staf lain yang ikut. Memberikan les privat pada siang hari tidak lebih aman daripada pada malam hari jika tutor tersebut sendirian dengan seorang anak dalam sebuah ruangan yang pintunya tertutup. Intinya adalah bahwa semua faktor harus dipertimbangkan dulu sebelum tingkat resiko dari sebuah aktifitas dapat dinilai.
Slide 10
Pengawasan: Para pekerja kemanusiaan seharusnya
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih selalu bekerja berpasangan atau sebagai sebuah kelompok untuk menghindari tuduhan palsu atau kemungkinan tingkah laku yang berbahaya terhadap anak tidak terawasi. Jika tidak ada mitra kerja, disarankan agar orang dewasa dalam masyarakat berada di sekitar tempat itu ketika seorang staf organisasi melakukan berbagai aktifitas dengan anak-anak. Anggota masyarakat lebih dekat dengan anak-anak daripada orang dari luar masyarakat tersebut dan mungkin akan lebih siap siaga untuk melindungi anakanak mereka dan melaporkan kekerasan. Walaupun mengakui bahwa resiko bagi seorang anak lebih mungkin datang dari anggota masyarakat mereka sendiri (lihat Modul 1), ketiadaan pemeriksaan latar belakang untuk para relawan dan pengawasan bagi para pengunjung dapat menghadirkan berbagai resiko. Waktu dan lokasi: Konteks menemui seorang anak diluar pekerjaan berbeda dengan menangani seorang anak dalam konteks pekerjaan yang jelas. Hal ini dapat menimbulkan sebuah resiko. Resiko tersebut bahkan lebih besar lagi ketika staf LSM menghabiskan waktu diluar jam kerjanya dengan seorang anak atau anak-anak sampai pagi. Ada ruang untuk terjadinya salah tafsir walaupun staf tersebut memiliki niat yang sangat baik.
123
MODUL 2
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih Sifat kontak: Sifat beberapa aktifitas dapat meningkatkan tingkat resiko seperti berbagai aktifitas satu lawan satu dan aktifitas-aktifitas yang memerlukan kedekatan fisik. Resiko mungkin akan semakin meningkat ketika bekerja dengan orang-orang yang rentan, mengalami cacat fisik atau yang telah menjadi korban karena mereka membutuhkan pengasuhan dan perhatian yang lebih besar daripada anak-anak lain. Disamping itu, anak-anak menjadi lebih rentan ketika informasi pribadi mereka dapat dibuka. Inilah yang terjadi saat mengumpulkan data penelitian, mengakses database atau mewawancarai anak-anak. Kerentanan anakanak juga meningkat ketika mereka berada di luar elemen mereka seperti dalam situasi gawat darurat atau ketika mereka mengungsi.
15 min.
15 min.
MODUL 2
124
Pelatih harus menekankan bahwa poin utamanya adalah bahwa sebuah organisasi seharusnya memiliki sebuah ‘budaya terbuka dan budaya sadar’. Organisasi seharusnya selalu membiarkan orang lain mengetahui atau melihat apa yang sedang terjadi ketika staf melakukan berbagai aktifitas dengan anak-anak. Orang-orang juga seharusnya sadar tentang tingkah laku mereka sendiri. Tindakan para pekerja kemanusiaan harus tidak memiliki ruang untuk salah penafsiran atau kemunculan resiko. Nanti
Berbagai aktifitas dengan anak-anak seharusnya selalu melibatkan sedikitnya dua staf atau, jika hal ini tidak memungkinkan, satu staf dan satu anggota masyarakat (walaupun jika seseorang tidak turut serta secara langsung). Ini termasuk ketika mengangkut seorang anak. Memberikan kenyamanan atau konseling kepada seorang anak membutuhkan sebuah tempat pribadi, tetapi hal ini seharusnya dilakukan dengan cara yang masih memungkinkan orang lain untuk melihat (misalnya dengan
Instruksi lokakarya dalam lokakarya ini, beberapa studi kasus perlindungan anak akan diperlihatkan untuk mengidentifikasi berbagai celah dalam praktek dan bagaimana organisasi dapat memperbaiki praktek mereka.
Slide 11
Catatan untuk pelatih membiarkan pintu ke ruang tersebut tetap terbuka atau berinteraksi dengan seorang anak di sebuah tempat umum yang cukup jauh dari orang lain sehingga percakapan tersebut tidak dapat didengarkan). Jika memungkinkan, pilih jam kantor atau hari-hari biasa untuk melakukan berbagai aktifitas. Jika anda menemui seorang anak dari proyek anda setelah bekerja, secepatnya informasikan kepada kolega anda pada keesokan harinya. Para pengunjung seperti sponsor atau perwakilan media tidak boleh ditinggal sendirian dengan anak-anak. Mereka juga seharusnya tidak mengunjungi anak-anak di rumah karena hal ini akan membuat mereka berhubungan dengan anak secara langsung. Oleh karena itu, mereka nanti dapat mengunjungi anak tersebut tanpa memberitahukan kepada organisasi tersebut.
15 min.
Istirahat pagi
Transisi: Latihan sebelumnya telah membantu untuk mengidentifikasi poin-poin bahaya dimana berbagai resiko untuk anak (atau sebuah organisasi) bisa meningkat. Sekarang kita akan lebih banyak memikirkan tentang apa arti resiko.
125
MODUL 2
Waktu
Waktu 15 menit
126
Instruksi lokakarya Langkah 4. Diskusi: Resiko, Penilaian Resiko dan Manajemen Resiko (Segitiga Akibat)
Pelatih dapat meminta relawan untuk memberikan umpan balik dahulu tentang apa arti dari istilah-istilah ini menurut mereka – resiko, penilaian resiko dan manajemen resiko. Definisi dari resiko dibahas di sini. Resiko merujuk pada kemungkinan bahwa hal-hal yang tidak diinginkan akan terjadi.
MODUL 2
Slide 12 Untuk mencegah situasisituasi yang tidak diinginkan, kita harus mampu untuk mengidentifikasi resikoresiko terkait dan mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi resiko-resiko tersebut. Definisi penilaian resiko dan manajemen resiko dibahas di sini. Slides 13-14 Penilaian resiko dan manajemen resiko adalah konsep sederhana yang dipergunakan oleh setiap orang dalam kehidupan seharihari tanpa menyadarinya. Pelatih menerangkan bahwa dua contoh akan dipergunakan sebagai sebuah alat peraga untuk membantu para peserta mendapatkan sebuah
Catatan untuk pelatih Tujuan: Untuk meningkatkan pengakuan tentang keharusan untuk menilai resiko potensial untuk anak-anak dan untuk organisasi dan menggunakan pemahaman itu untuk bertindak sebelumnya untuk mengurangi resiko.
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep tersebut. Contoh 1: Ramalan cuaca Slide 15
Contoh 2: Anak di sebuah rumah
Pelatih menerangkan sebuah situasi dimana seseorang mendengarkan sebuah ramalan cuaca dan mendengar ada kemungkinan bahwa hari itu akan turun hujan. (Ini mengidentifikasi resiko tersebut.) Mereka mendengar akan turun hujan deras. (Ini menganalisa cakupan masalah tersebut.) Oleh karena itu, mereka membawa sebuah payung ketika mereka pergi ke luar. (Ini mengelola resiko tersebut untuk mengurangi kepelikan masalah kehujanan.)
Slide 16 Dengan menggunakan Slide 16, pelatih bertanya kepada para peserta menurut mereka apa yang dapat menyebabkan bahaya pada anak, seberapa serius bahaya tersebut dan bagaimana mereka mencegah bahaya tersebut agar tidak terjadi. Pelatih membuat sebuah poin bahwa inilah caranya untuk menilai dan mengelola resiko. Lihat betapa sederhanya hal itu. Setiap orang dapat melakukannya.
127
MODUL 2
Waktu
Konsep tersebut mungkin sulit bagi beberapa kelompok. Dalam kasus seperti itu, pelatih harus memberi lebih banyak waktu untuk melakukan diskusi. Perintahkan kepada para peserta untuk meluangkan waktu beberapa menit untuk memikirkan berbagai resiko dalam kehidupan seharihari mereka dan bagaimana
Waktu
Instruksi lokakarya
MODUL 2
128
Pelatih mencatat bahwa ada berbagai resiko dalam aspek kehidupan kita yang berbedabeda. Pelatihan ini hanya melihat pada resiko-resiko yang terkait dengan isu-isu perlindungan anak. Pelatih dapat bertanya pada para
Catatan untuk pelatih mereka menangani resikoresiko tersebut. Kemudian minta beberapa relawan untuk memberikan umpan balik kepada pleno. Dalam proses ini, pelatih harus mampu untuk memberi beberapa contoh kepada para peserta yang mudah untuk dipahami atau terkait dengan kehidupan sehari-hari mereka. Salah satu skenario adalah memikirkan seseorang yang mengendarai sebuah sepeda motor. Resikonya adalah kendaraan tersebut rusak pada malam hari dan terjadi sebuah kecelakaan. Pengendara sepeda motor tersebut menangani resikoresiko ini dahulu dengan memeriksa mesin tersebut sebelum berangkat, tidak melakukan perjalanan pada malam hari dan/atau memakai sebuah helm. Skenario lainnya adalah menyeberang jalan. Anda memeriksa jika ada mobil yang melintas (mengidentifikasi resiko) dan jika ada mobil yang melintas, maka anda menilai berapa banyak serta kecepatan dan jaraknya (menganalisa resiko tersebut). Kemudian anda mengurangi resiko tersebut berdasarkan pada tingkat kepelikan seperti tidak menyeberang jalan sama sekali atau berhenti separuh jalan di penyeberangan di tengah jalan, dsb.
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
peserta apa pendapat mereka tentang resiko perlindungan anak dalam sebuah organisasi dan kemudian memaparkan jawaban-jawaban yang telah dimasukkan dalam slide berikutnya. Slide 17 Konsep penilaian dan manajemen resiko sangat berguna saat menciptakan sebuah organisasi yang aman untuk anak. Dalam mempertimbangkan akibat dari setiap resiko, penting bahwa semua faktor terkait dipertimbangkan. Penekanannya bukan terletak pada bentuk segitiga tersebut (Segitiga Akibat, Slide 18) tetapi lebih pada ide bahwa sudut dari segitiga tersebut akan ditarik ke arah-arah yang berbeda jika semua faktor yang dicatat tidak dalam proporsi yang sama (Slide 19-20).
Transisi: Latihan berikutnya akan membahas tentang beberapa skenario perlindungan anak dan melihat bagaimana konsep untuk menilai dan mengelola resikoresiko perlindungan anak diterapkan dalam pekerjaan kita.
1 hour. 15 Menit
Langkah 5. Skenario Perlindungan Anak (Latihan 3)
Tujuan: Untuk membantu organisasi agar dapat 1) mengidentifikasi resikoresiko perlindungan anak
MODUL 2
Slides 18-21
129
Waktu
Instruksi lokakarya
Siapkan handout Latihan 3a dan pulpen.
Catatan untuk pelatih dalam pekerjaan mereka; 2) menilai ruang lingkup masalah tersebut dan memprioritaskan intervensi; 3) menilai seberapa baik mereka menangani isuisu perlindungan anak dan mengidentifikasi respon yang layak untuk skenario-skenario yang berbeda; dan 4) berbagi praktek baik mereka dengan organisasi lain.
Slides 22-25
MODUL 2
130
Pelatih membagikan beberapa studi kasus dalam Latihan 3a kepada para peserta. Pelatih menjelaskan bahwa mereka harus bekerja dalam kelompok (seperti yang sebelumnya, berdasarkan organisasi) dalam menilai berbagai skenario yang dipaparkan dalam studi kasus tersebut. Mereka harus mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam Slide 22. Setiap kelompok akan diberi kasus yang berbeda untuk disajikan kepada peserta-peserta lain. Sebuah kisi diberikan dengan setiap skenario untuk membantu diskusi tersebut. Slide 23 dan 24 memberi contoh bagaimana mengisi kisi tersebut. Diantara kelompok mereka, para peserta harus mengidentifikasi berbagai resiko yang ada dalam sebuah skenario (dimana mereka berpikir sesuatu bisa menjadi salah, dsb) dan menuliskannya dalam kisi tersebut. Mereka
Sebagai alternatif, kelompok boleh memasukkan peserta dari organisasi lain untuk mendorong pertukaran praktek baik. Idealnya, setiap kelompok terdiri dari 5 orang.
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
juga harus memberikan alasan mengapa mereka berpikir seperti itu. Mereka juga diminta untuk mengidentifikasi cakupan masalah tersebut, khususnya terkait dengan keseriusan dan kemungkinan terjadinya masalah tersebut dalam organisasi mereka dan alasannya mengapa.
Dua pertanyaan tentang pengidentifikasian dan cakupan masalah tersebut akan membantu para peserta untuk menilai resiko-resiko tersebut dan memprioritaskan intervensi mereka. Yaitu, pertama sekali mereka harus memutuskan untuk memberikan perhatian dan sumber daya terbesar kepada masalah-masalah yang paling mungkin terjadi.
Kelompok tersebut juga harus menyarankan responrespon yang layak untuk isuisu perlindungan anak yang telah mereka identifikasi. Ini bisa termasuk mekanismemekanisme yang dimiliki oleh organisasi mereka untuk memecahkan masalah seperti itu walaupun respon tersebut tidak diformalkan dalam bentuk tulisan (seperti kebijakan, panduan, peraturan, praktek umum, dsb).
Pertanyaan tentang berbagai respon tersebut nantinya akan berfungsi sebagai dasar untuk proses pendokumentasian praktek-praktek baik dalam lokakarya ini. Para peserta nanti dapat mengunjungi bagian ini lagi ketika mereka mengisi Kisi Praktek Baik (Latihan 4) untuk mengetahui apakah mereka dapat mengembangkan berbagai kebijakan dan prosedur dari apa yang telah mereka miliki. Bagi organisasiorganisasi yang telah memiliki kebijakan dan panduan, latihan ini dapat membantu mereka untuk mengidentifikasi berbagai celah yang harus diisi (bidangbidang yang tidak ditangani dalam kebijakan mereka). Skenario 1 sampai 6 adalah wajib. Pelatih harus memberikan skenario 7 sampai 11 kepada kelompok-kelompok yang mengerjakan latihan tersebut dengan cepat dan memiliki waktu ekstra/lebih.
131
MODUL 2
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Jelaskan kepada para peserta bahwa latihan tersebut akan dilanjutkan dalam sesi sore.
Para peserta harus melewati setidaknya 4 studi kasus diantara seluruh kelompok sebelum istirahat makan siang.
1 Jam
Istirahat makan siang
15 menit
Penyemangat (opsional)
30 menit
Langkah 6. Diskusi tentang Kasus dan Segitiga Akibat
Tujuan: Untuk melakukan pengukuran resiko dengan memprioritaskan pada resikoresiko yang paling mungkin dan paling berat.
Kembali ke Slide 18-21
Tunjukkan slide-slide tersebut dengan cepat hanya sebagai sebuah pengingat tentang konsep Segitiga Akibat.
Pelatih menerangkan bahwa organisasi harus memprioritaskan intervensiintervensi mereka berdasarkan pada perpaduan kedahsyatan dan frekuensi dari resiko potensial tersebut. Jika kelompok-kelompok tersebut punya waktu, mereka harus menangani semua isu perlindungan anak tersebut. Jika waktunya terbatas, mulai dengan yang menjadi prioritas.
Misalnya, dua skenario sama hebat atau dahsyatnya tetapi yang satu mungkin lebih sering muncul. Kelompok tersebut harus menangani masalah yang lebih sering terjadi sebelum menangani masalah berikutnya.
Pelatih mencatat bahwa organisasi-organisasi tersebut dapat memiliki fokus yang berbeda, tergantung pada sifat kerja atau program mereka dan berbagai celah yang harus ditangani. Oleh karena itu,
Misalnya, sebuah organisasi mungkin mengidentifikasi bahwa berbagai resiko dalam merekrut relawan tidak menjadi prioritas utama karena organisasi tersebut tidak memiliki pekerja relawan.
132
MODUL 2
Catatan untuk pelatih
1 Jam 15 menit
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
tidak penting bagi sebuah organisasi untuk menekankan secara sama 6 bidang perlindungan anak tersebut dalam jangka pendek.
Organisasi tersebut mungkin memandang dukungan anak (child sponsorship) sebagai sebuah prioritas karena dukungan anak tersebut merupakan aktifitas penggalangan dana utama. Oleh karena itu, akan masuk akal jika organisasi tersebut lebih memfokuskan pada penanganan akses oleh orangorang luar (sponsor) dan media daripada relawan. Fokus tersebut akan berbeda untuk organisasi berbasis relawan.
Langkah 7. Diskusi Pleno
Tujuan: Untuk lebih memperhalus analisa tentang resiko dengan merujuk pada bidang-bidang organisasi tertentu yang mencakup perlindungan anak.
Siapkan handout catatan Latihan 3b untuk pelatih (Skenario Perlindungan Anak), tetapi hanya berikan handout tersebut kepada para peserta ketika latihan tersebut sudah selesai.
Pelatih meminta setiap kelompok untuk menyajikan studi kasus yang ditugaskan untuk mereka. (Kerja kelompok dalam Langkah 6, Latihan 3.) Para peserta lain disarankan untuk mengomentari tentang temuan-temuan tersebut. Untuk setiap skenario kasus, gunakan 6 bidang perlindungan anak yang ada dalam Slide 25 sebagai
133
MODUL 2
Waktu
Lihat catatan Latihan 3b untuk pelatih untuk mengelola informasi dalam studi kasus tersebut.
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
sebuah panduan. Pelatih bertanya pada pleno menurut mereka masuk ke bidang mana isu-isu perlindungan anak yang mereka diskusikan. Slide 25
134
15 menit
Istirahat sore
15 min.
Langkah 8. Membisikkan dalam Barisan
Tujuan: Untuk menggunakan penyemangat ini sebagai sebuah transisi untuk menekankan nilai memformalkan berbagai kebijakan dan panduan tersebut secara tertulis.
Siapkan kertas flipchart dan pulpen warna.
MODUL 2
Slide 26 Perintahkan para peserta untuk membentuk beberapa kelompok besar (jika memungkinkan, satu kelompok lebih dari 10 orang). Setiap kelompok harus membentuk sebuah barisan (atau sebuah lingkaran). Pelatih membisikkan – hanya sekali – sebuah kalimat kepada orang pertama yang ada dalam barisan tersebut. Kalimat tersebut harus cukup panjang dan berisi kata-kata yang permulaannya sama bunyinya, sajak dan banyak detail atau rincian. Kalimat tersebut tidak boleh berupa peribahasa/pepatah umum atau teka-teki yang sudah akrab dengan para peserta. Contoh: Mr. Wellington Wales who wore a white shirt well-worn
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih jeans was walking towards the warehouse in the valley which belongs to Mrs. Valerie Wong.
Atas tanda dari pelatih, orang pertama dalam setiap kelompok akan membisikkan kalimat tersebut kepada orang yang di sebelahnya dan kemudian orang itu memberitahu orang yang lain dan seterusnya sampai orang terakhir menerima pesan tersebut. Jelaskan bahwa setiap orang harus membisikkan kalimat tersebut hanya sekali saja. Orang terakhir dalam setiap baris akan menuliskan kalimat tersebut dan kemudian memerintahkan orang pertama tersebut untuk mengungkap atau memberitahu pesan yang sebenarnya untuk mengetahui apakah pesan pertama dan pesan terakhir tersebut sama atau tidak. Pelatih juga boleh mengulangi kalimat yang mereka bisikkan kepada orang di sebelahnya untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum pesan tersebut dirubah. Pelatih bertanya kepada para peserta apakah menurut mereka, mereka akan membuat lebih sedikit kesalahan dengan membacakan kalimat tersebut kepada orang di sebelahnya daripada hanya menghapalnya.
Jika memungkinkan, perintahkan seseorang untuk membantu membisikkan kalimat yang sama kepada kelompok yang lain.
135
MODUL 2
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
Slide 27 Pelatih membuat poin bahwa latihan tersebut menunjukkan bahwa mudah bagi seseorang untuk melupakan atau menyalahtafsirkan sesuatu yang tidak ditulis. Organisasi mungkin memiliki praktek baik, tetapi dalam situasi gawat darurat atau krisis, pemikiran tersebut bisa menjadi tidak jelas. Dengan dokumen tertulis sebagai sebuah referensi, staf organisasi dapat merespon dengan baik untuk mengurangi resiko dan menghindari terjadinya kesalahan.
136
MODUL 2
Latihan selanjutnya membantu organisasi untuk memulai proses pengembangan kebijakan dan panduan perlindungan anak mereka sendiri. 40 menit
Langkah 9. Kisi Praktek Baik (Latihan 4)
Tujuan: Untuk para peserta untuk menyebutkan strategi mereka saat ini untuk menangani resiko-resiko perlindungan anak (yang tidak diformalkan secara tertulis) dan untuk mengidentifikasi bidangbidang yang dapat diperbaiki.
Siapkan handout dan pulpen. Slide 28 Para peserta berada dalam kelompok organisasi mereka sendiri. Pelatih menjelaskan bahwa mereka harus terlebih dahulu menjawab pertanyaanpertanyaan dalam kisi tersebut
Terlepas dari menjawab ya atau tidak, para peserta mungkin menjawab bahwa mereka tidak tahu atau pertanyaan tersebut tidak sesuai. Hal ini akan menyoroti
Instruksi lokakarya secara pribadi dan kemudian membandingkan jawaban mereka dengan jawaban kolega mereka. Para peserta disarankan untuk mengunjungi kembali latihan-latihan sebelumnya (Faktor Resiko dan Skenario Perlindungan Anak) untuk menilai apakah organisasi mereka memiliki praktek-praktek baik yang dapat ditambahkan dalam 6 bidang perlindungan anak yang disebutkan dalam kisi tersebut.
Pelatih meminta beberapa relawan untuk memberikan umpan balik. Pertanyaan dapat berupa: Apakah anda memiliki praktek-praktek terbaik yang ingin anda bagikan dalam pleno ini? Apakah jawabanjawaban dari para menejer berbeda dengan jawabanjawaban dari staf yang lain? Apakah jawaban-jawaban tersebut berbeda diantara para staf? Bagaimana? Apakah ini sebuah kejutan? Ringkasan: Pelatih membuat poin bahwa sebagian besar
Catatan untuk pelatih perbedaan dalam pengakuan seseorang terhadap kebijakan organisasi dan akibatnya menekankan pada pentingnya pendidikan dan pelatihan tersebut. Sensitifitas: Pelatih memberitahu para peserta bahwa penting bagi para menejer untuk tidak bersifat kritis jika jawaban staf tersebut bukan seperti yang mereka harapkan. Misalnya, direktur mengatakan bahwa organisasi tersebut memiliki kebijakan perlindungan anak sedangkan staf lapangan mengatakan bahwa sepengetahuannya organisasi tersebut tidak memiliki kebijakan perlindungan anak. Catat bahwa ini adalah sebuah kesempatan untuk para menejer dan staf untuk belajar lebih banyak tentang situasi organisasi mereka dan bagaimana mereka dapat mempraktekkan kebijakan tersebut.
Modul 3 adalah sebuah sistem untuk membantu organisasi
137
MODUL 2
Waktu
Waktu
Catatan untuk pelatih
organisasi memiliki praktekpraktek baik. Akan tetapi, jika praktek-praktek baik tersebut tidak dibuat secara tertulis, maka ada resiko bahwa pengetahuan dan kesadaran tersebut akan hilang ketika orang meninggalkan organisasi tersebut. Karena alasan ini, penting bagi organisasi untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur perlindungan anak mereka sendiri. Tahap berikutnya dari proses ini (Modul 3: Apa Yang Organisasi Dapat Lakukan Untuk Meningkatkan Status Perlindungan Anak Mereka) akan membantu organisasi untuk mencapai tujuan ini.
untuk mengembangkan kebijakan perlindungan anak dan mengimplementasikannya. Organisasi membentuk sebuah kelompok kerja dan mengambil inisiatif dalam menuliskan berbagai kebijakan dan dokumen praktek baik mereka sendiri serta mengembangkan rencana implementasi. Staf organisasi harus memiliki sebuah kesempatan untuk mengomentari kebijakan tersebut yang mencatat apakah kebijakan tersebut dapat diterapkan secara praktis. Modul 3 memasukkan beberapa sampel kebijakan dari LSM internasional. Organisasi dapat mengkaji ulang kebijakan-kebijakan tersebut dan memutuskan apakah ada sesuatu yang lain yang akan mereka masukkan lagi dalam kebijakan dan praktek mereka sendiri.
MODUL 2
138
Instruksi lokakarya
Pada tahap ini, organisasi yang berpartisipasi harus mengidentifikasi seorang focal point untuk mengkoordinir kelompok kerja kebijakan perlindungan anak untuk organisasi mereka. Orang ini harus memiliki kewenangan untuk memutuskan siapa yang akan menjadi bagian dari kelompok kerja tersebut dan harus memiliki pengaruh diantara para menejer senior yang terlibat dalam proses tersebut.
Pelatih meminta salinan Kisi Praktek Baik yang
Organisasi juga dapat menghubungi LSM lain
Instruksi lokakarya telah diisi dari setiap kelompok organisasi. Pelatih menjelaskan bahwa dokumen ini akan menjadi dasar untuk pengembangan kebijakan perlindungan anak selama pelatihan Modul 3. Staf harus setuju dalam organisasi mereka tentang perkiraan ketetapan waktu (timeline) untuk menggerakkan proses perumusan kebijakan tersebut. Orang yang menjadi focal point tersebut harus melakukan tindak lanjut dengan pesertapeserta kunci dari organisasi mereka dan menanyakan kesediaan mereka untuk menghadiri pelatihan Modul 3.
Catatan untuk pelatih yang telah memiliki sebuah kebijakan perlindungan anak untuk membantu mereka mengembangkan kebijakan perlindungan anak mereka sendiri. LSM-LSM lain mungkin dapat mendukung mereka, khususnya untuk konsultasi dan pemberian bahan-bahan sumber.
139
Slides 29-30 Pelatih menunjukkan versi Kisi Praktek Baik yang ada dalam Slide 29 kepada para peserta. Jelaskan bahwa setiap organisasi harus mengisi versi kisi ini sebelum (atau jika waktu memungkinkan, di awal) pelatihan Modul 3. Pelatih menyimpulkan elemen-elemen penting dari kebijakan dan prosedur perlindungan anak yang ada dalam Slide 30.
MODUL 2
Waktu
Slide 31 Pelatih menekankan faktorfaktor penting yang harus dipertimbangkan ketika organisasi mengembangkan kebijakan dan panduan mereka.
Kepentingan terbaik anak: Catat bahwa apa yang terbaik untuk anak harus selalu menjadi prioritas saat sebuah organisasi menciptakan standar perlindungan anak. Penting bahwa hak-hak anak dihormati sesuai dengan Konvensi PBB tentang Hak-hak Anak
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih dan hukum nasional. Yang termasuk hak dasar adalah hak atas perlindungan dari bahaya, hak atas sebuah lingkungan yang aman dan layak dan hak untuk didengarkan dan dihargai. Kebijakan sebagai sebuah strategi pengurangan bahaya: Memiliki sebuah kebijakan bukan berarti bahwa sesuatu yang buruk tidak akan pernah terjadi; tetapi hal itu menunjukkan bahwa organisasi bersikap pro-aktif dan telah mengambil langkahlangkah sebelumnya untuk mencegah bahaya (dan untuk menanganinya sebaik mungkin jika bahaya tersebut terjadi).
140
MODUL 2
Tanggung jawab dan kepemilikan: Staf pada semua tingkatan harus terlibat dalam keseluruhan proses tersebut sehingga mereka memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki. Sebuah kebijakan organisasi mungkin akan lebih diakui dan diikuti
5 menit
Langkah 10. Tanaman Kantor (Latihan 5)
Slide 32
Tujuan: Untuk menggambarkan pentingnya keterlibatan organisasi dalam proses pengembangan kebijakan perlindungan anak.
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
Pelatih menyampaikan cerita yang ada dalam Latihan 5. Kesimpulannya, buat poin bahwa sebuah kebijakan seperti tanaman dalam cerita ini – agar tanaman itu bisa bertahan hidup, setiap orang dalam organisasi tersebut harus merawatnya sejak dari awal sehingga mereka merasa bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Slide 33 Penutupan formal dan pendistribusian formulir evaluasi.
Sebuah formulir evaluasi dimasukkan dalam perangkat pelatihan ini.
141
MODUL 2
Waktu
LATIHAN
Modul 2: Latihan 2 Faktor-faktor Resiko Siapa (lagi yang ada di sekitar tempat itu?)
Kapan?
Dimana?
Dengan dua pekerja
Pagi
Tempat kerja/kantor
Waktu makan siang
Tempat tersendiri tetapi
atau lebih
Dengan pekerja lain
orang lain masih dapat melihat
Dengan anggota
Siang
masyarakat di sekitar
143
Tempat umum/ direncanakan
Dengan relawan atau
Sore
pengunjung di sekitar
Tempat umum/tidak direncanakan
tempat itu
Sendiri dengan
Larut malam/lewat
Tempat anda atau tempat
sekelompok anak
larut malam
anak
Sendiri dengan
Bukan jam kerja
Tempat tersendiri dan
seorang anak
biasanya/akhir pekan
terpisah
Fotocopy kisi ini dan isi untuk aktifitas-aktifitas pada halaman berikutnya (atau pilih beberapa aktifitas dan tambahkan aktifitas-aktifitas lain yang sesuai dengan pekerjaan anda dan isi kisi tersebut untuk akfitifitas-aktifitas itu).
MODUL 2
tempat itu
1.
Mengajar sebuah mata pelajaran/mengorganisir dan melaksanakan kegiatan rekreasi
2.
Les privat/bantuan tambahan untuk mengerjakan PR/penahanan sekolah
3.
Mengasuh anak-anak (di children’s center, rumah pengasuhan, taman kanak-kanak, rumah sakit)
4.
Menemani anak-anak ke acara publik yang direncanakan (kamping anak, perjalanan lapangan)
5.
Menemani seorang anak ke suatu tempat (ke ruang gawat darurat, rumah sakit, pengadilan) untuk urusan pribadinya
6.
Menemani seorang anak (di rumah, dsb) secara tidak diduga atau diberitahu secara mendadak
MODULE 2
144
RAINING OOLKIT
7.
Menenangkan seorang anak ketika dia merasa bingung dan menemui
anda
8.
Memberikan konseling, memberikan perawatan fisik dan/atau medis
9.
Seorang anak mengalami luka memar di kakinya dan anda harus merawat
luka tersebut
10. Memandikan seorang anak cacat 11. Seorang donor datang untuk mengunjungi anak yang dia sponsori 12. Relawan melakukan aktifitas (mengajar, bermain) dengan anak-anak 13. Mengumpulkan data penelitian (diskusi kelompok terfokus, kuesioner, gambar) 14. Relawan melakukan pelayanan masyarakat (pembangunan jembatan, renovasi sekolah) di sebuah tempat dimana terdapat anak-anak 15. Melakukan sebuah wawancara (untuk perjalanan monitoring, evaluasi, untuk mengumpulkan informasi dari seorang korban atau seseorang yang sangat beresiko) 16. Seorang perwakilan media ingin mewawancarai seorang anak untuk sebuah laporan media
Modul 2: Latihan 3a Skenario perlindungan anak Handouts untuk diskusi kelompok.
Studi Kasus 1
Seorang warga negara asing datang di kantor anda. Dia berencana untuk tinggal selama 2 tahun di negara anda dan ingin menjadi relawan sebagai seorang guru bahasa Inggris dalam masyarakat dimana anda bekerja. Dia sudah banyak melakukan perjalanan dan bekerja di setiap negara yang telah dia kunjungi. Dalam
RAINING OOLKIT
pekerjaan dia sebelumnya, dia sudah bekerja selama 6 bulan di Kamboja. Ada
145
celah selama 2 tahun antara posisi itu dan pekerjaan dia sebelumnya. Dia tidak
menyebutkan seseorang yang menjadi referensi dalam daftar riwayat hidupnya
Resiko-resiko perlindungan anak adalah: Mengapa? Seberapa serius? Mengapa? Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa? Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
MODULE 2
(dia menjelaskan hal ini karena dia sering berpindah-pindah).
Studi Kasus 2
Anda adalah koordinator dari banyak proyek anak dalam satu masyarakat. Suatu hari, seorang anak di sebuah children’s center datang dan mengatakan kepada anda dia tidak merasa nyaman berada di dekat ayah tirinya. Dia mengatakan bahwa ayah tirinya sering masuk ke dalam kamarnya tanpa diundang, khususnya ketika anak laki-laki itu sedang mandi dan telanjang. Dia sering ditinggal di rumah sendiri dengan ayah tirinya tersebut karena ibunya bekerja. Anak laki-laki itu merasa bahwa sesuatu yang buruk dapat terjadi dan meminta nomor telepon genggam anda.
146
RAINING OOLKIT
Resiko-resiko perlindungan anak adalah:
MODULE 2
Mengapa?
Seberapa serius? Mengapa?
Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa? Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
Studi Kasus 3
Anda sedang mengunjungi salah satu lokasi proyek anda (shelter, drop in center, dsb). Selama kunjungan tersebut, sebagai sebuah bentuk disiplin, anda menyaksikan seorang staf berteriak pada seorang anak dan mentertawakannya di depan sekelompok anak lain yang didorong untuk mentertawakan dia.
Resiko-resiko perlindungan anak adalah: Mengapa?
Mengapa? Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa? Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
RAINING OOLKIT
147
MODULE 2
Seberapa serius?
Studi Kasus 4
Seorang anak perempuan di kelas anda memiliki tingkah laku yang baik dan sepanjang pengetahuan anda dia tidak pernah berbohong. Akhir-akhir ini, dia tidak seperti dirinya sendiri yang kelihatan bingung dan terisolir. Suatu hari, setelah pulang sekolah, anda menyuruh dia duduk dan bertanya apa masalahnya. Dia mengatakan bahwa kepala sekolah, bos anda, telah menggerayangi daerah pribadinya pada beberapa kesempatan. Dia benar-benar tidak merasa nyaman dengan peristiwa itu. Akan tetapi, dia meminta anda untuk tidak menceritakan tentang hal ini kepada siapapun.
148
RAINING OOLKIT
Resiko-resiko
perlindungan anak adalah:
MODULE 2
Mengapa?
Seberapa serius? Mengapa?
Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa?
Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
Studi Kasus 5
Lokasi proyek anda dapat diakses melalui jalan utama maupun jalan belakang. Jalan masuk utamanya memiliki tanda agar para pengunjung melapor ke kantor pusat LSM anda sebelum memasuki masyarakat tersebut, tetapi tidak ada tanda tersebut di jalan belakang itu. Suatu hari, anda menemukan beberapa orang tidak dikenal sedang berbicara dengan anak-anak. Selajutnya, anak-anak tersebut memberitahu anda bahwa orang-orang tersebut telah menanyakan banyak pertanyaan pribadi kepada mereka seperti dimana mereka tinggal, dimana sekolah mereka dan dimana mereka bermain.
Mengapa? Seberapa serius? Mengapa? Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa? Apa yang harus dilakukan?
Mengapa?
RAINING OOLKIT
MODULE 2
Resiko-resiko perlindungan anak adalah:
149
Studi Kasus 6
Anda mengantarkan seorang anak dari sebuah desa untuk mendapatkan pengobatan di sebuah rumah sakit besar di kota. Hari sudah larut malam saat anda hendak mengantarkan anak perempuan itu pulang ke rumahnya. Sebuah badai telah menghanyutkan jembatan yang menuju ke desanya. Kalian berdua menginap di sebuah penginapan yang sama karena itu satusatunya penginapan yang tersedia. Keesokan paginya, anda mengembalikan anak tersebut kepada orang tuanya. Anda sama sekali tidak menyentuh anak perempuan tersebut. Beberapa hari kemudian, orang tua anak perempuan tersebut mengadukan anda atas perkosaan gadis dibawah umur dengan atau
150
RAINING OOLKIT
tanpa paksaan.
Resiko-resiko perlindungan anak adalah: MODULE 2
Mengapa?
Seberapa serius? Mengapa? Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa? Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
Studi Kasus 7
Seorang donor mengunjungi lokasi proyek anda. Dia telah mensponsori seorang anak selama 5 tahun dan ingin mengunjunginya di rumah untuk mengetahui bagaimana keadaan dirinya dan keluarganya. Dia juga ingin mengetahui apakah keluarga tersebut telah menerima uang yang telah dia kirimkan dan menggunakan uang tersebut untuk membeli apa yang mereka butuhkan seperti peralatan kerja, kebutuhan rumah tangga, seragam sekolah, dsb.
Donor yang sama telah mendengar tentang seorang anak perempuan dan
RAINING OOLKIT
ingin mensponsori dia juga. Kedua orang tua anak tersebut telah meninggal
dunia karena HIV/AIDS. Anak perempuan tersebut juga menderita HIV tetapi
151
dia akan bertahan hidup untuk jangka waktu yang lama jika dia memperoleh
informasi pribadi anak perempuan tersebut seperti nama, alamat, foto, dsb. sebelum dia dapat mengambil sebuah keputusan.
Resiko-resiko perlindungan anak adalah: Mengapa? Seberapa serius? Mengapa?
Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa?
MODULE 2
pengasuhan dan pengobatan yang layak. Pertama, donor tersebut meminta
Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
Studi Kasus 8
Organisasi mitra anda telah mengeluhkan tentang sebuah foto dalam laporan tahunan anda. Foto tersebut berisi 5 anak perempuan yang dapat dikenali dengan jelas yang hanya memakai celana dalam dengan sebuah tulisan
152
RAINING OOLKIT
yang berbunyi: ‘Sumbangan menyelamatkan 5 pekerja seks anak dari sebuah
MODULE 2
lokalisasi dalam kota.’
Resiko-resiko perlindungan anak adalah: Mengapa? Seberapa serius? Mengapa?
Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa? Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
Studi Kasus 9
Anda bekerja di sebuah children’s center dan sangat dekat dengan salah satu dari anak-anak tersebut. Anda sering memberinya pelukan persahabatan dan menenangkan dia setiap kali dia punya masalah di rumah. Suatu hari, anak laki-laki tersebut menemui anda dan mengatakan dia merasa tertarik dengan anda.
Mengapa? Seberapa serius? Mengapa?
Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa? Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
RAINING OOLKIT
153
MODULE 2
Resiko-resiko perlindungan anak adalah:
Studi Kasus 10 Anda menemani seorang staf dari sebuah LSM yang berkunjung dalam sebuah kunjungan ke salah satu proyek anda. Secara informal, perwakilan tersebut bertanya kepada anak-anak tersebut apa pendapat mereka tentang proyek tersebut. Seorang anak mengatakan bahwa dia tidak menyukai salah seorang staf dari organisasi anda. Anak-anak yang lain menganggukkan kepala mereka tanda setuju, tetapi mereka tidak mau mengatakan lebih lanjut. Menyaksikan hal ini, anda berpikir bahwa ada sesuatu yang salah.
Resiko-resiko perlindungan anak adalah:
154
RAINING OOLKIT
Mengapa?
MODULE 2
Seberapa serius? Mengapa?
Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa?
Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
Studi Kasus 11 Anda telah bekerja dengan sebuah komunitas nelayan selama bertahun-tahun dan anda sangat dihormati di sana. Suatu hari, seorang kepala desa menemui anda dan mengatakan bahwa para penduduk desa menginginkan bantuan untuk membuat sebuah rencana rumah tinggal untuk para wisatawan untuk mendapatkan penghasilan diluar musim melaut. Dia meminta nasehat anda.
Resiko-resiko perlindungan anak adalah: Mengapa?
Mengapa?
Bagaimana kemungkinan untuk terjadi? Mengapa? Apa yang harus dilakukan? Mengapa?
RAINING OOLKIT
155
MODULE 2
Seberapa serius?
Modul 2: Latihan 3b Skenario perlindungan anak Gunakan catatan ini sebagai referensi selama pelatihan ini dan beri para peserta sebuah fotocopy setelah latihan ini selesai. Studi Kasus 1 Resiko perlindungan anak (Bidang: perekrutan, pekerjaan dan kerelawanan) • Tidak disebutkan ada orang yang jadi referensi dan tidak ada pemeriksaan latar belakang: Penting untuk mengetahui apakah orang
156
yang melamar pekerjaan atau relawan tersebut memiliki hukuman
RAINING OOLKIT
pengadilan yang mengindikasikan tingkah laku yang jahat, abusif atau tidak layak.
• Sering berpindah-pindah: Para pedofil dan pelaku kekerasan seks anak lainnya pada umumnya berpindah-pindah tempat karena takut
MODULE 2
orang akan mengetahui tentang kejahatan mereka. Kadang-kadang mereka memilih untuk tinggal di negara-negara yang memiliki hukum perlindungan anak yang lemah. Akan tetapi, sering melakukan perjalanan bukanlah faktor penentu dalam menentukan apakah seseorang secara potensial berbahaya atau tidak.
• Celah dalam sejarah pekerjaan: Jika tidak ada penjelasan yang masuk akal dan dapat dibuktikan yang ditawarkan, celah ini bisa disebabkan oleh waktu dalam tahanan atau aktifitas yang mencurigakan. Periksalah celah tersebut dengan hati-hati. • Dalam
situasi
gawat
darurat,
hambatan
waktu
kadang-kadang
menghalangi pemeriksaan referensi dengan segera – jadi ada sebuah kebutuhan untuk sistem monitoring yang kuat dan tidak ada pekerjaan yang tidak didampingi atau tidak diawasi. Apa yang harus dilakukan? • Jangan rekrut seseorang yang tidak menyebutkan orang yang menjadi referensi dalam daftar riwayat hidup mereka. Minta sedikitnya dua
orang yang menjadi referensi yang bukan anggota keluarga. Salah satunya harus menejer dari pekerjaan sebelumnya. Tanyakan kepada orang yang menjadi referensi tersebut apakah menurut mereka pelamar tersebut cocok untuk bekerja dengan anak-anak. • Jika memungkinkan, perintahkan pelamar tersebut untuk menjalani pemeriksaan polisi atau jika ada, membawa satu pemeriksaan kepolisian dari negaranya. • Dalam sebuah situasi gawat darurat, sebuah organisasi dapat menyatakan bahwa penting untuk merekrut orang dengan cepat, termasuk seseorang yang memenuhi syarat dan banyak dibutuhkan tetapi tidak memiliki referensi. Dalam situasi yang ekstrim seperti itu, rekrut dia tetapi jangan izinkan dia sendirian dengan anak-anak tanpa pengawasan staf. Praktek ini harus menjadi usaha terakhir dan jika memungkinkan harus dihindari.
RAINING OOLKIT
• Masukkan panduan untuk perekrutan dalam buku pedoman sumber
157
daya manusia. Staf sumber daya manusia harus dilatih untuk mengidentifikasi
kemungkinan
pelaku
kekerasan
terhadap
anak
(misalnya, untuk mencatat tingkah laku yang mencurigakan, untuk pelamar atau perpindahan yang sering) atau staf perlindungan anak harus dilibatkan dalam panel wawancara. Studi Kasus 2 Resiko perlindungan anak (Bidang: Pendidikan dan pelatihan) • Semua staf harus diberitahu tentang kode etik organisasi. • Kode etik tersebut harus memasukkan sebuah pelarangan terhadap sebuah hubungan pribadi antara seorang pekerja dan seorang anak. Memberikan nomor telepon pribadi seseorang itu sangat pribadi. Beresiko bagi seorang anak untuk menjadi terlalu tergantung pada satu staf; secara tidak sengaja, dampak psikologi dapat dialami oleh anak tersebut jika staf tersebut meninggalkan organisasi itu. Memberikan nomor telepon pribadi juga berarti bahwa staf tersebut memiliki sebuah kewajiban penuh (malam, hari libur dan akhir pekan) untuk mendukung anak tersebut. Hal ini melanggar batas-batas pribadi staf tersebut dan dapat mempengaruhi kemampuannya untuk terus bekerja dalam bidang
MODULE 2
mengajukan pertanyaan tentang celah dalam sejarah pekerjaan
ini dalam jangka panjang.
Resiko perlindungan anak (Bidang: Mekanisme pelaporan untuk keprihatinan/kasus dan rujukan) • Para pekerja LSM memiliki sebuah tanggung jawab untuk melaporkan kecurigaan dan keprihatinan kepada focal point perlindungan anak organisasi atau lembaga rujukan terkait sehingga kemungkinan kekerasan dapat ditangani. Apa yang harus dilakukan? • Memberikan informasi kepada staf tentang kebijakan dan prosedur perlindungan anak organisasi. Pendidikan dapat dilakukan melalui
158
RAINING OOLKIT
orientasi staf, buku pedoman dan kursus penyejuk.
• Membuat sebuah sistem yang efektif dalam organisasi untuk anakanak melaporkan kekerasan. Salah satu pilihan adalah sistem ‘wajib telepon’ dimana staf yang ada selama waktu yang telah ditetapkan
MODULE 2
untuk menjawab panggilan-panggilan seperti itu. Anak kemudian akan merasa bahwa dia mendapatkan dukungan dari staf organisasi yang telah akrab dengan mereka tanpa menciptakan hubungan yang terlalu pribadi dan terikat dengan satu staf dan staf masih akan memiliki waktu pribadi.
• Organisasi harus memiliki panduan yang jelas tentang prosedur pelaporan yang menetapkan kepada siapa staf harus melaporkan kecurigaan atau kasus kekerasan, apa yang selanjutnya terjadi dan apa yang staf tersebut dapat lakukan (mis: memindahkan anak dari lingkungan tersebut atau memberi mereka sebuah strategi untuk menangani resiko tersebut). Studi Kasus 3 Resiko perlindungan anak (Bidang: Kode etik profesi) • Menghina seorang anak merupakan sebuah kekerasan emosional. Para pekerja kemanusiaan harus menjadi sebuah contoh bagi masyarakat dan tingkah laku seperti ini tidak pernah dapat diterima.
• Tingkah laku yang buruk dapat berlanjut jika tidak ada prosedur disiplin yang memadai. Resiko perlindungan anak (Bidang: Mekanisme pelaporan untuk keprihatinan/ kasus dan rujukan) • Ada sebuah resiko jika staf yang menyaksikan tidak melaporkan keprihatinan mereka atau tidak ada sistem internal yang memadai untuk menangani berbagai pengaduan.
Apa yang harus dilakukan? • Berikan informasi tentang kode etik kepada staf tersebut melalui
RAINING OOLKIT
orientasi staf, bahan informasi dan pendidikan serta kursus penyejuk dalam perlindungan anak.
159
• Panduan yang jelas tentang prosedur disiplin.
• Panduan yang jelas tentang prosedur pelaporan. anak-anak
dan
masyarakat
sehingga
mereka
dapat
mengidentifikasi kekerasan dan melaporkan kecurigaan dan kasus. Studi Kasus 4
Resiko perlindungan anak (Bidang: Mekanisme pelaporan untuk keprihatinan/ kasus dan rujukan) • Jika kecurigaan tersebut terbukti benar, maka anak perempuan tersebut beresiko mengalami kekerasan seksual yang lebih hebat atau untuk jangka waktu yang lama. • Jika kecurigaan tersebut terbukti tidak benar, maka kepala sekolah tersebut telah menjadi korban tuduhan palsu. Reputasi kepala sekolah dan organisasi tersebut bisa hancur. Apa yang harus dilakukan? • Dalam kedua kasus tersebut, kerahasiaan anak tersebut harus ditembus/ dibuka karena keselamatan anak tersebut dipertaruhkan. Dibutuhkan
MODULE 2
• Mendidik
sebuah penyelidikan internal sebelum melakukan pelaporan eksternal. • Jelaskan kepada anak tersebut bahwa pengaduannya harus dilaporkan dan mengapa. Jelaskan kepadanya apa yang akan terjadi nanti. • Laporkan kecurigaan tersebut kepada focal point perlindungan anak dan isi formulir pangaduan. Orang yang pertama sekali menerima pengaduan tersebut tidak boleh melakukan penyelidikan. Kepala sekolah tersebut harus diskors dari pekerjaan tersebut dan tidak boleh melakukan kontak dengan anak-anak sampai penyelidikan tersebut selesai dilakukan. • Lakukan tindak lanjut dengan anak tersebut. Ini bisa termasuk intervensi seperti konseling, menjamin kesejahteraan anak di sekolah dan dalam pendidikannya dan mendukung anak tersebut untuk menangani setiap konsekuensi hukum. • Ingat bahwa orang yang menjadi tertuduh tersebut harus dianggap tidak
160
RAINING OOLKIT
bersalah sampai bukti menunjukkan bahwa tuduhan tersebut memang benar. Jika tuduhan tersebut benar, maka staf tersebut harus dipecat dari organisasi itu.
• Jika tuduhan tersebut palsu, maka kepala sekolah tersebut harus benar-
MODULE 2
benar dibebaskan dari tuduhan tersebut dan didukung oleh organisasi itu untuk menangani apa yang telah terjadi.
• Selidiki alasan-alasan untuk tuduhan palsu tersebut. Jika anak tersebut telah berbohong, maka dia harus memahami mengapa dia harus meminta maaf kepada kepala sekolah tersebut. Dia juga akan membutuhkan konseling (untuk menangani tuduhan palsu tersebut dan untuk mengukur apakah mungkin dia telah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang lain). • Jika diketahui bahwa anak tersebut telah disuruh untuk membuat tuduhan tersebut oleh seseorang di luar organisasi tersebut, maka orang itu harus disuruh meminta maaf kepada kepala sekolah dan organisasi tersebut. Jika suruhan tersebut datang dari salah seorang staf, maka staf tersebut harus dipecat dari organisasi itu dan harus meminta maaf kepada kepala sekolah tersebut.
Studi Kasus 5 Resiko perlindungan anak (Bidang: Pendidikan dan pelatihan) • Disamping pintu masuk utama tersebut, tidak ada cara lain untuk mengontrol akses pengunjung kepada masyarakat dimana anda bekerja. • Tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana para pengunjung tersebut dapat menggunakan informasi anak tersebut. Mereka dapat menggunakan informasi tersebut dengan cara yang dapat memberikan stigma kepada mereka atau menghadapkan mereka pada bahaya. Apa yang harus dilakukan?
RAINING OOLKIT
• Tutup jalan belakang tersebut atau buat sebuah sistem masuk dengan
161
memasang sebuah tanda bagi para pengunjung ke kantor LSM tersebut sebelum mereka memasuki masyarakat tersebut.
• Didik anak-anak dan masyarakat tentang bagaimana menangani
pribadi kepada orang yang tidak dikenal, laporkan kepada staf LSM jika ada pengunjung yang mencurigakan) melalui pelatihan dan bahan pendidikan. Studi Kasus 6 Resiko perlindungan anak (Bidang: Kebijakan dan prosedur) • Kebijakan perlindungan anak tersebut harus memasukkan larangan bagi staf untuk melakukan perjalanan sendirian dengan anak-anak, khususnya pada waktu malam. • Prosedur perlindungan anak harus tersedia bagi semua staf dalam bahasa yang sederhana.
MODULE 2
kunjungan yang tidak diharapkan (misalnya, jangan berikan informasi
Apa yang harus dilakukan? •
Selalu memerintahkan sedikitnya dua pekerja untuk mendampingi anak-anak atau perintahkan orang tua atau sanak keluarga anak untuk mendampingi pekerja dan anak tersebut.
•
Tidak ada perjalanan malam.
•
Jika ada sebuah situasi yang tidak diharapkan dimana seorang pekerja harus menginap dengan seorang anak, jika memungkinkan, maka telepon menejer/focal point perlindungan anak tersebut dan orang tua si anak untuk menginformasikan situasi tersebut sebelumnya kepada mereka.
Studi Kasus 7 Resiko perlindungan anak (Bidang: Akses oleh pengunjung eksternal dan
162
RAINING OOLKIT
masalah komunikasi)
• Para pengunjung seperti donor atau LSM yang berkunjung jangan diizinkan untuk mengunjungi seorang anak di rumahnya karena hal itu
MODULE 2
akan membuat mereka bersentuhan langsung dengan anak tersebut. Mereka bisa saja kembali lagi untuk menemui anak tersebut tanpa pengawasan. Hal ini bisa menjadi sebuah kesempatan bagi orangorang yang memiliki niat jahat untuk mengeksploitasi anak tersebut.
• Jika sebuah organisasi bersikeras bahwa kontak antara para pengunjung dengan anak-anak sangat penting bagi operasinya, maka organisasi tersebut harus mempertimbangkan bagaimana mereka akan menjamin perlindungan anak. • LSM seharusnya tidak boleh memberikan informasi anak kepada orang luar karena tidak ada cara untuk mengetahui bagaimana mereka akan menggunakan informasi tersebut (memberikan stigma kepada anak tersebut atau menghadapkannya pada kerentanan). Apa yang harus dilakukan? • Atur donor tersebut untuk menemui anak itu di kantor atau tempat umum. Staf harus mengawasi pertemuan ini sepanjang waktu. • Masukkan prosedur untuk kunjungan donor dalam buku pegangan staf. • Para pengunjung harus diberitahu tentang kebijakan perlindungan anak dari organisasi tersebut dan menandatanganinya sebagai pengakuan.
• Informasikan
kepada
donor-donor
potensial
bahwa
informasi
tentang anak perempuan bersifat rahasia. Staf dapat memberikan informasi kepada donor tersebut tentang bagaimana pendanaan akan dipergunakan seperti perlakuan/layanan yang mana, untuk berapa lama dan berbagai keluaran yang diharapkan. • Masukkan panduan dalam buku pegangan staf tentang pemberian informasi. Studi Kasus 8 Resiko perlindungan anak (Bidang: Akses oleh pengungjung eksternal dan masalah komunikasi) • Informasi anak dipergunakan dengan cara yang memberikan stigma
RAINING OOLKIT
kepada mereka (mereka tidak berpakaian dengan baik, diidentifikasi
163
sebagai korban kekerasan dan eksploitasi seksual dan sepertinya mereka tidak memberikan izin mereka untuk pempublikasian foto tersebut). dan diteliti dengan lebih seksama. Apa yang harus dilakukan? •
Organisasi tersebut harus meminta maaf kepada anak-anak perempuan tersebut (dan keluarga mereka) karena telah mempublikasikan situasi mereka. Mereka harus berhati-hati karena ada kemungkinan bahwa orang-orang seperti perwakilan media yang mencari mereka untuk laporan tindak lanjut. Jika hal itu terjadi, maka anak-anak perempuan/ keluarga tersebut harus disarankan untuk segera memberitahu sebuah lembaga rujukan lokal atau focal point perlindungan anak dari organisasi tersebut.
•
Masukkan panduan tentang pemberian informasi dalam buku pegangan staf. Berbagai peran dan tanggung jawab dari setiap fungsi tersebut harus teridentifikasi dengan jelas (misalnya, identitas anak-anak harus disembunyikan oleh staf lapangan sebelum bahan seperti itu dikirim ke bagian komunikasi).
MODULE 2
• Organisasi tersebut beresiko kehilangan rasa hormat dari para mitra
Studi Kasus 9 Resiko perlindungan anak (Bidang: Kebijakan dan prosedur, kode etik profesi serta pendidikan dan latihan) • Kebijakan organisasi tersebut harus mencakup pelarangan hubungan pribadi antara seorang pekerja dan seorang anak. • Berbahaya ketika seorang anak menjadi terlalu tergantung pada satu staf; secara tidak sengaja, dampak psikologi dapat dialami oleh anak tersebut jika staf tersebut meninggalkan organisasi itu. Apa yang harus dilakukan? • Staf harus menerangkan kepada anak tersebut bahwa mereka tidak
164
RAINING OOLKIT
dapat memiliki sebuah hubungan pribadi dan meminta maaf karena mungkin telah menyesatkan anak tersebut karena terlalu ramah.
• Staf tersebut harus merubah tingkah laku mereka (walaupun tetap ramah) sehingga anak tersebut mengakui bahwa sebuah hubungan
MODULE 2
pribadi tidak mungkin untuk dijalin.
• Staf tersebut harus mencoba untuk tidak pernah sendirian dengan anak tersebut. • Informasi tentang kebijakan organisasi harus diberikan kepada semua staf dalam bahasa yang sederhana.
Studi Kasus 10 Resiko perlindungan anak (Bidang: Mekanisme pelaporan untuk keprihatinan/ kasus dan rujukan) • Staf tersebut mungkin menggunakan tingkah laku yang buruk terhadap anak-anak dan ini dapat berlanjut jika staf lain tidak melaporkannya atau jika organisasi tersebut tidak memiliki sebuah sistem pelaporan dan respon yang memadai. • Anak-anak yang berada di penampungan tersebut dapat mengalami kekerasan atau dampak psikologis jika tingkah laku yang buruk tersebut tidak dihentikan.
Apa yang harus dilakukan? • Setelah para pengunjung pergi, kembali lagi dan tanyakan kepada anak-anak tersebut mengapa mereka tidak menyukai staf itu. Beri tahu mereka bahwa percakapan tersebut akan dirahasiakan dan apa yang akan terjadi nanti (penyelidikan, kemungkinan penggantian staf, dsb). • Laporkan setiap kecurigaan kepada focal point perlindungan anak tersebut untuk penyelidikan dan aksi lebih lanjut. Isi formulir pengaduan. • Prosedur pelaporan yang jelas dikembangkan dan dibagikan kepada staf. • Didik anak-anak dan masyarakat sehingga mereka dapat mengidentifikasi kekerasan dan melaporkan kecurigaan dan kasus dengan berani.
Studi Kasus 11
RAINING OOLKIT
165
masalah komunikasi)
• Sebuah rumah tinggal akan membuat para pengunjung bersentuhan langsung dengan anak-anak dalam masyarakat tersebut. Hal itu dapat membuka sebuah kesempatan bagi orang-orang yang memiliki niat jahat untuk melakukan kekerasan atau mengeksploitasi anak-anak. Apa yang harus dilakukan?
• Berikan nasehat kepada masyarakat tentang resiko tersebut. Orangorang mungkin akan berpikir ulang untuk membuat sebuah rumah tinggal. • Jika anggota masyarakat masih ingin melanjutkan rencana mereka, sarankan kepada mereka agar mereka mengambil berbagai langkah untuk menangani resiko-resiko perlindungan anak. Misalnya, membuat rumah-rumah yang diperuntukkan bagi para wisatawan terpisah dari rumah tangga yang memiliki anak; jangan izinkan para wisatawan untuk mengambil gambar anak-anak, masuk ke rumah penduduk atau masuk ke daerah pemukiman pada malam hari (ini juga memberi penduduk desa waktu dan tempat pribadi); pastikan bahwa para wisatawan sadar
MODULE 2
Resiko perlindungan anak (Bidang: Akses oleh pengunjung eksternal dan
akan budaya lokal dan disarankan untuk menghormatinya melalui brosur informasi atau bahkan ‘kontrak’ yang telah ditandatangani terkait dengan kunjungan rumah tinggal tersebut; didik anak-anak dan anggota masyarakat tentang interaksi dengan para wisatawan dan mengetahui kepada siapa harus melapor jika ada tingkah laku atau aktifitas yang mencurigakan. • Jelaskan kepada anak-anak untuk tidak masuk ke dalam rumah para wisatawan atau pergi kemana saja dengan seorang wisatawan.
MODULE 2
166
RAINING OOLKIT
Modul 2: Latihan 4 Kisi tentang Praktek Baik Nama organisasi:
1. Perekrutan/Pekerjaan/Kerelawanan (1) Apakah anda memiliki?
(2) Secara tertulis?
Iklan lowongan pekerjaan merujuk anak dan proses pemindaian atau pemeriksaan. Panduan untuk staf sumber daya manusia untuk mengidentifikasi tingkah laku yang mencurigakan, aktifitas yang mencurigakan, celah dalam sejarah pekerjaan. Satu anggota panel perekrutan telah menjalani pelatihan atau terbiasa dengan berbagai isu perlindungan anak. Pemeriksaan referensi (melalui telepon, email atau faks).
RAINING OOLKIT
167
MODULE 2
pada kebijakan perlindungan
1. Perekrutan/Pekerjaan/Kerelawanan
Seorang pelamar pekerjaan menandatangani sebuah surat pernyataan pribadi bahwa dia tidak memiliki penghukuman kejahatan (atau jika ada, memberi pemeriksaan polisi). Calon/relawan yang berhasil atau lulus menandatangani sebuah surat
168
RAINING OOLKIT
pernyataan komitmen terhadap kebijakan perlindungan anak organisasi.
MODULE 2
Berkas pribadi berisi identifikasi
foto dan detail kontak pekerja selalu diperbaharui. Terdapat sebuah sistem pencatatan untuk proses disiplin, penyelidikan dan keluaran internal.
(1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
2. Pendidikan dan Pelatihan (1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
Peningkatan kesadaran tentang pelatihan perlindungan anak sebagai bagian dari orientasi staf (dalam 3 bulan bekerja). Sebuah pengenalan tentang kebijakan dan prosedur perlindungan anak untuk staf sederhana (idealnya, dalam 2 minggu bekerja). Sebuah kursus penyegar tentang perlindungan anak bagi semua staf setiap 6-12 bulan. Staf yang mengetahui apa yang harus dilakukan dalam situasisituasi yang berbeda terkait dengan isu-isu perlindungan anak. Seorang nara sumber dan/atau bahan sumber selalu tersedia bagi staf untuk digunakan sebagai rujukan jika mereka memiliki pertanyaan terkait dengan perlindungan anak.
RAINING OOLKIT
169
MODULE 2
dalam bahasa yang jelas dan
2. Pendidikan dan Pelatihan
Sebuah update tentang bahan pelatihan dan pendidikan setiap 6-12 bulan. Kumpulan informasi bagi masyarakat umum dan pengunjung tentang kebijakan dan prosedur perlindungan anak organisasi tersebut.
170
RAINING OOLKIT
Para relawan dan staf paruh waktu mendapatkan pelatihan dasar
MODULE 2
tentang perlindungan anak.
Orientasi tentang hak-hak anak, bagaimana melindungi diri
mereka sendiri serta kemana dan bagaimana melaporkan kekerasan diberikan kepada anak-anak. Informasi tentang bahan dan proses pelatihan diberikan kepada organisasi-organisasi lain.
(1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
3. Kode Etik Profesi (1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
Kode etik terhadap anak-anak yang mencerminkan Konvensi tentang Hak-hak Anak serta etika organisasi (seperti larangan hukuman fisik/ yang memalukan, larangan meneriaki anak, manajemen tingkah laku, panduan tentang kontak fisik, dsb).
etik tersebut dilanggar. Pengawasan orang dewasa yang memadai selama pelaksanaan berbagai kegiatan yang melibatkan anak-anak. Pelarangan hubungan pribadi antara seorang pekerja dengan seorang anak. Larangan mempekerjakan seorang anak sebagai pembantu rumah tangga. Panduan tentang pendampingan anak (termasuk larangan untuk melakukan perjalanan sendiri dengan anak-anak dan larangan melakukan perjalanan pada malam hari).
RAINING OOLKIT
171
MODULE 2
Prosedur disiplin organisasi jika kode
3. Kode Etik Profesi
Syarat bagi staf untuk selalu bertanggung jawab atas aksi atau tindakan mereka (walaupun seorang anak mungkin bertingkah laku yang menggoda). Guidelines on appropriate behaviour of children towards other children.
MODULE 2
172
RAINING OOLKIT
(1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
4. Mekanisme Pelaporan (untuk Keprihatinan dan Kasus) dan Rujukan (1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
Sebuah budaya organisasi dimana anda merasa bahwa anda dapat berbicara secara terbuka tentang berbagai keprihatinan kekerasan terhadap anak. Syarat bagi staf untuk melaporkan keprihatinan dan kasus kekerasan
Seorang focal point kemana staf dapat melaporkan berbagai keprihatinan dan kasus. Panduan dalam penanganan tuduhan (langkah-langkah yang harus diambil dan formulir pelaporan yang distandarkan). Flow-chart manajemen untuk pelaporan dugaan kekerasan (siapa bertanggung jawab untuk aksi apa). Sistem pencarian (folder, buku, database, dsb) untuk menindaklanjuti berbagai kasus (yang bisa mengungkap trend umum).
RAINING OOLKIT
173
MODULE 2
terhadap anak.
4. Mekanisme Pelaporan (untuk Keprihatinan dan Kasus) dan Rujukan
Rencana untuk memberikan pengawasan dan dukungan untuk orang-orang yang terkena dampak selama dan pasca sebuah tuduhan. Proses untuk tindak lanjut dengan anak dan keluarganya tentang sebuah pengaduan.
174
RAINING OOLKIT
Lembaga-lembaga yang sesuai
kemana seorang focal point dapat memberikan atau meneruskan
MODULE 2
informasi (dan detail kontak terbaru) LSM lain yang memiliki hubungan kerja yang proaktif dengan anda (jaringan dukungan)
(1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
5. Akses oleh Pengunjung Eksternal (Donor, Media, LSM Lain) & Komunikasi (1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
Komunikasi dengan staf (seperti antara staf nasional dan staf lapangan) sebelum pengunjung tiba di sebuah lokasi proyek. Komunikasi dengan masyarakat dan anak-anak sebelum pengunjung tiba di sebuah lokasi proyek.
dimana masyarakat dan anakanak diberitahu tentang tujuan dari sebuah kunjungan atau wawancara. Sebuah cara untuk mengontrol gerakan pengunjung (pagar, tempat masuk khusus, tanda). Pemindaian korespondensi antara seorang anak dan orang dari luar (seperti sponsor yang telah disetujui) untuk mencegah pertukaran alamat rumah atau bahasa yang tidak pantas.
RAINING OOLKIT
175
MODULE 2
Sesi penjelasan singkat (briefing)
5. Akses oleh Pengunjung Eksternal (Donor, Media, LSM Lain) & Komunikasi
Panduan tentang pemberian informasi baik secara internal maupun eksternal (seperti pengungkapan informasi pribadi anak-anak yang dibatasi untuk orang-orang yang harus mengetahui) untuk menangani permintaan informasi dari donor atau pengunjung.
176
RAINING OOLKIT
Panduan tentang penggunaan informasi anak oleh media –
wawancara, foto, rekaman suara
MODULE 2
atau video (seperti mendapatkan formulir izin, memastikan anak-
anak berpakaian dengan sopan dan digambarkan dengan layak).
(1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
6. Kebijakan dan Prosedur (1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
Sebuah kebijakan perlindungan anak yang memasukkan semua bidang-bidang lain. Sebuah kebijakan yang secara jelas menggambarkan pemahaman organisasi dan definisi kekerasan.
anak yang diterapkan dengan caracara yang sensitif secara budaya tetapi tanpa memaafkan perbuatanperbuatan perlakuan salah yang secara universal digambarkan sebagai kekerasan. Prosedur yang mencerminkan kebijakan tersebut. Standar minimum dalam perlindungan anak sebagai syarat untuk mitra yang bekerja dengan anak. Sebuah budaya organisasi yang menjamin anak-anak didengar dan dihargai sebagai individu.
RAINING OOLKIT
177
MODULE 2
Sebuah kebijakan perlindungan
6. Kebijakan dan Prosedur
Manajemen memahami pentingnya memiliki sebuah kebijakan perlindungan anak. Sebuah kelompok kerja untuk seluruh tanggung jawab untuk menjamin pelaksanaan kebijakan perlindungan anak.
178
RAINING OOLKIT
Staf yang memahami mengapa
sebuah organisasi harus memiliki sebuah kebijakan perlindungan
MODULE 2
anak.
Niat dan komitmen untuk
mengembangkan kebijakan dan prosedur perlindungan anak anda sendiri (jika anda belum memiliki kebijakan dan prosedur tersebut). Organisasi lain yang dapat memberikan dukungan teknis untuk membantu anda mengembangkan sistem perlindungan anak anda sendiri. Perencanaan untuk melakukan sebuah konsultasi dengan anakanak ketika mengembangkan kebijakan dan prosedur perlindungan anak.
(1)
(2)
Do you have?
Is it in writing?
Modul 2: Latihan 5 Tanaman Kantor Ada seorang pekerja di sebuah kantor yang memiliki tanaman yang paling indah di mejanya. Dia sudah merawat tanaman tersebut sampai suatu hari pria tersebut mendapatkan sebuah pekerjaan baru dan harus meninggalkan kantor tersebut. Dia meninggalkan tanaman tersebut sebagai hadiah kepada teman-teman sekantornya sehingga mereka juga dapat menikmati keindahan tanaman tersebut. Tetapi, tidak seorang pun di kantor tersebut yang tahu banyak tentang bagaimana merawat tanaman dan mereka juga berpikir bahwa mereka tidak punya waktu untuk merawatnya. Tidak seorang pun yang berpikir bahwa itu
RAINING OOLKIT
adalah tanggung jawab mereka. Lambat laun, daun tanaman yang indah
179
tersebut mulai layu dan akhirnya tanaman tersebut mati. Staf kantor tersebut
MODULE 2
merasa sedih karena tanaman yang indah itu telah tiada.
FORMULIR EVALUASI
Evaluasi Pelatihan Kontak Organisasi Anda dengan Anak-anak dan Seberapa Baik Anda Menangani Isu-isu Perlindungan Anak (Modul 2) Mohon bantu kami untuk meningkatkan kualitas dari pelatihan yang kami berikan dengan meluangkan sedikit waktu untuk mengisi formulir ini. Anda tidak harus menyebutkan nama anda, tetapi jika anda melakukannya itu akan membantu kami apabila kami ingin menindaklanjuti saran-saran anda. Mohon gunakan lembaran kertas lain jika anda membutuhkan lebih banyak tempat untuk jawaban anda. Tanggal Kursus: ........................................................................................... Nama Pelatih: ..............................................................................................
RAINING OOLKIT
Nama/organisasi anda (opsional): ................................................................ ....................................................................................................................
181
1. Sebelum berpartisipasi dalam kursus ini, berapa banyak anda tahu tentang bawah ini (0 = tidak ada, 10 = pengetahuan ahli).
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2. Sejak mengikuti kursus ini, berapa banyak menurut anda yang anda ketahui tentang kebijakan dan prosedur perlindungan anak? Mohon beri tanda pada skala di bawah ini. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Bagaimana anda akan menilai pelatihan ini? Baik
sekali
Baik
Sedang
Buruk
4. Bagaimana anda akan menilai pelatih tersebut? Baik
sekali
Baik
Sedang
Buruk
MODULE 2
kebijakan dan prosedur perlindungan anak? Mohon beri tanda pada skala di
5. Apa hal terpenting yang telah anda pelajari dalam pelatihan tersebut? -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------6. Apa yang dapat diperbaiki dalam pelatihan tersebut untuk membuatnya lebih baik pada masa yang akan datang? --------------------------------------------------------------------------------------------------
182
RAINING OOLKIT
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODULE 2
7. Apa satu kata yang akan anda gunakan untuk menggambarkan pelatihan tersebut?
--------------------------------------------------------------------------------------------------8. Komentar tambahan -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Terima kasih!
SLIDE SHOW HANDOUT
SLIDE: 1
SLIDE: 2
SLIDE: 3
SLIDE: 4
SLIDE: 5
SLIDE: 6
MODUL 2
184
SLIDE: 7
SLIDE: 8
SLIDE: 9
SLIDE: 10
MODUL 2
185
SLIDE: 11
SLIDE: 12
SLIDE: 13
SLIDE: 14
SLIDE: 15
SLIDE: 16
SLIDE: 17
SLIDE: 18
MODUL 2
186
SLIDE: 19
SLIDE: 20
Akibat = dapat Membahayakan Sehinggaharus ditagani
SLIDE: 21
SLIDE: 22
MODUL 2
187
SLIDE: 23
SLIDE: 24
SLIDE: 25
SLIDE: 26
SLIDE: 27
SLIDE: 28
SLIDE: 29
SLIDE: 30
MODUL 2
188
SLIDE: 31
SLIDE: 32
SLIDE: 33
MODUL 2
189
MODUL 2 190
MODUL 3 APA YANG ORGANISASI DAPAT LAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN STATUS PERLINDUNGAN ANAK MEREKA Catatan Pelatihan Dokumen Tambahan Formulir Evaluasi
CATATAN PELATIHAN
MODUL 3 Apa Yang Organisasi Dapat Lakukan Untuk Meningkatkan Status Perlindungan Anak Mereka Tujuan • Bagi organisasi untuk mulai mengembangkan kebijakan dan prosedur perlindungan anak mereka. • Bagi organisasi untuk mulai mendiskusikan rencana pelaksanaan kebijakan dan prosedur mereka. Sumber/bahan
Waktu
Lihat Dokumen Tambahan Modul 3 yang telah dimasukkan dalam perangkat pelatihan ini.
2-3 hari: 1 hari untuk fasilitator bekerja dengan organisasi dan setidaknya 1 hari lagi, lebih disukai 2 hari, untuk kelompok kerja untuk menyusun draft kebijakan.
Kertas flipchart, pulpen warna, kertas warna, isolatip, lembaran kertas atau stiker.
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
193
Langkah 1. Undangan Lihat Dokumen Tambahan 1 Modul 3 (Kisi Praktek Baik) dan Dokumen Tambahan 2 (Sampel Surat Undangan). Setidaknya, seminggu sebelum dilaksanakannya konsultasi tersebut, fasilitator harus menyebarkan surat undangan kepada organisasiorganisasi yang terlibat. Kirimkan juga versi lengkap dari Kisi Praktek Baik tersebut untuk para anggota kelompok
Idealnya, fasilitator harus orang yang sama yang telah melatih staf organisasi tersebut dalam Modul 1 dan Modul 2. Jika tidak, dia harus memiliki sebuah pemahaman yang baik tentang perlindungan anak dalam organisasi.
MODUL 3
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya kerja agar dapat diisi. Jika memungkinkan, perintahkan untuk mengembalikan kisi yang telah diisi kepada fasilitator tersebut sebelum dilaksanakannya konsultasi tersebut.
Catatan untuk pelatih
Catat bahwa organisasi harus sudah membentuk sebuah kelompok kerja internal sebagai akibat atau hasil dari pelatihan dalam Modul 2.
Hari 1: Konsultasi 15 min.
Langkah 2. Pendahuluan Siapkan fotocopy Kisi Praktek Baik yang telah diisi oleh organisasi tersebut. Fasilitator memberikan sebuah fotocopy Kisi Praktek Baik yang telah diisi tersebut kepada semua peserta. Jelaskan bahwa kisi tersebut akan dipergunakan sebagai sebuah referensi dalam Modul 3.
MODUL 3
194
Fasilitator menjelaskan proses untuk Modul 3 kepada para peserta.
Modul 3 termasuk konsultasi 1 hari dengan fasilitator ditambah setidaknya 1 hari lagi (lebih disukai 2 hari) bagi kelompok kerja internal untuk menyusun draft kebijakan perlindungan anak untuk organisasi mereka. Selama konsultasi tersebut, fasilitator membimbing kelompok kerja tersebut melalui setiap dari ke-5 bidang perlindungan anak pertama dalam organisasi yang ada dalam Kisi Praktek Baik tersebut. Para peserta kemudian diharapkan untuk mengerjakan kisi mereka sendiri untuk menyusun
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih draft kebijakan perlindungan anak dalam organisasi (mempraktekkan bidang 6). Seorang focal point yang telah ditunjuk di akhir pelatihan Modul 2 harus mengkoordinir penyusunan draft kebijakan tersebut. Jika hal ini belum dilakukan, sekarang kelompok tersebut harus diperintahkan untuk memilih focal point tersebut. Peran focal point tersebut adalah untuk meminta masukan dan umpan balik dari semua tingkatan staf (manajemen sampai praktisi), menyusun draft kebijakan, merevisi versi final dan berkoordinasi dengan staf untuk mempraktekkan kebijakan tersebut.
25 menit
Langkah 3. Kisi Praktek Baik Fasilitator memerintahkan seorang peserta untuk menyajikan respon organisasi dalam Kisi Praktek Baik yang telah diisi (selanjutnya disebut kisi). Minta umpan balik di akhir penyajian tersebut. Apakah seluruh peserta setuju dengan respon tersebut atau tidak? Mengapa?
Bagi beberapa organisasi, mungkin hanya satu orang yang telah mengisi kisi tersebut. Sesi ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa semua peserta memiliki pemahaman yang sama tentang praktek organisasi mereka.
Langkah 4. Menetapkan Prioritas
Tujuan: Untuk memprioritaskan strategi-strategi perlindungan anak bagi organisasi.
195
MODULE 3
35 menit
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
Siapkan 5 label dengan menggunakan judul yang ada dalam Dokumen Tambahan 3. Isolatip juga dibutuhkan.
MODUL 3
196
Dokumen Tambahan 3
Lihat contoh ‘permata prioritas’ yang ada dalam Dokumen Tambahan 3. Catatan: manfaat bentuk permata tersebut adalah bahwa bentuk permata tersebut bekerja secara visual untuk memungkinkan pengidentifikasian cepat terhadap bidang-bidang yang dianggap paling penting dan kurang penting.
(15 menit) Fasilitator membagikan 5 label yang merujuk pada bidang-bidang perlindungan anak organisasi kepada para peserta (kecuali bidang 6). Para peserta diminta untuk bekerjasama sebagai sebuah organisasi untuk menentukan bidang prioritas masing-masing untuk dikerjakan oleh organisasi mereka. Bidang yang menjadi prioritas utama harus ditempatkan di bagian paling atas (gunakan dinding, flipchart atau lantai). Bidang yang dianggap sebagai prioritas terendah harus ditempatkan di bagian paling bawah atau dasar. Tiga bidang prioritas tengah harus ditempatkan dalam sebuah garis horizontal antara label paling atas dengan label paling bawah. Hasilnya adalah bahwa label-
Fasilitator tersebut memimpin diskusi itu dengan meminta para peserta untuk mempertimbangkan sifat aktifitas-aktifitas organisasi mereka. Apakah organisasi tersebut berbasis relawan? Apakah organisasi tersebut adalah sebuah organisasi sponsorship anak? dst. Para peserta disarankan untuk melihat berbagai celah yang harus diperbaiki. Misalnya, para peserta mengidentifikasi Bidang 1 (perekrutan/pekerjaan/ kerelawanan) sebagai prioritas rendah karena walaupun organisasi tersebut memang menggunakan relawan, organisasi tersebut telah memiliki mekanisme untuk menangani isu-isu perlindungan anak dalam bidang ini (seperti panduan tertulis untuk staf sumber
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
label tersebut ditempatkan dalam bentuk sebuah permata.
daya manusia, pemeriksaan referensi, dsb).
(10 menit) Fasilitator meminta para peserta untuk mengomentari mengapa mereka memutuskan untuk memprioritaskan bidangbidang tersebut dengan cara tertentu. Istirahat pagi Langkah 5. Memeriksa Praktek Kita Sendiri
Dokumen Tambahan 4 Fasilitator memilih bidang prioritas utama yang diidentifikasi oleh kelompok tersebut dan menjelaskan bahwa kelompok tersebut akan menilai prioritas ini dengan seksama. Fasilitator membimbing kelompok tersebut melalui syarat-syarat yang disebutkan dalam kisi itu untuk bidang yang dipilih tersebut. (Sebagai alternatif, fasilitator boleh memilih untuk mengawali dengan sebuah bidang yang kelihatan paling positif untuk organisasi
Tujuan: 1) Untuk menghasilkan catatan-catatan dasar yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk membuat sebuah draft kebijakan perlindungan anak; 2) untuk mengumpulkan berbagai dokumen relevan yang ada dari organisasi tersebut; dan 3) untuk mengidentifikasi berbagai celah yang harus ditangani.
197
MODULE 3
45 menit
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
tersebut dan juga untuk membangun rasa percaya diantara para peserta). Para peserta diminta untuk memberikan berbagai dokumen pendukung atau bukti untuk setiap mekanisme yang mereka katakan telah mereka miliki dalam bidang yang akan ditangani. Jika para peserta mengidentifikasi bahwa berbagai mekanisme tersebut tidak ada, maka kelompok tersebut diminta untuk mendiskusikan berbagai strategi untuk memecahkan masalah ini.
Catat bahwa undangan untuk menghadiri konsultasi tersebut meminta para peserta untuk membawa berbagai dokumen yang relevan.
Melalui proses ini, kelompok tersebut akan mengidentifikasi syarat-syarat yang terdapat dalam kisi tersebut yang tidak sesuai dengan organisasi mereka.
Misalnya, sebuah pemeriksaan kepolisian terhadap para pelamar tidak memungkinkan karena sistem seperti itu tidak ada di negara yang bersangkutan. Dalam kasus seperti itu, organisasi jangan memasukkan syarat itu dalam kisi mereka (dan demikian pula dalam kebijakan mereka), tetapi mereka harus memikirkan sebuah alternatif yang dapat diterima.
MODUL 3
198
Fasilitator menjelaskan kepada para peserta bahwa mereka akan diminta untuk menyusun draft sebuah kebijakan perlindungan anak untuk bidang tersebut dengan menggunakan informasi yang telah mereka kumpulkan dari diskusi tersebut. Proses penentuan berbagai syarat untuk kebijakan tersebut akan
Waktu
Catatan untuk pelatih
Instruksi lokakarya diulangi dalam latihan-latihan berikutnya untuk menangani setiap bidang yang ada dalam kisi tersebut. Langkah 6. Pengembangan Kebijakan
Tujuan: 1) Untuk menghasilkan sebuah draft kebijakan yang mencakup bidang perlindungan anak utama yang diprioritaskan dan 2) untuk menghasilkan catatan-catatan dasar untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur untuk 4 bidang perlindungan anak yang lain.
Siapkan handout Dokumen Tambahan 5 (kebijakan perlindungan anak dan studi kasus). Siapkan juga kertas flipchart, pulpen warna dan isolatip. Dokumen Tambahan 5 Fasilitator meminta para peserta untuk membentuk 3 kelompok. Dua kelompok diminta untuk mengulangi proses yang dipergunakan dalam latihan sebelumnya untuk menganalisa 4 bidang prioritas yang belum didiskusikan secara terperinci. Perintahkan mereka untuk bersiap-siap mendiskusikan analisa mereka tentang praktek dan syarat perlindungan anak dalam organisasi mereka dalam bidang-bidang ini pada sore hari (seperti yang dilakukan dalam latihan Memeriksa Praktek Kita Sendiri).
199 .
MODULE 3
45 menit
Waktu
Catatan untuk pelatih
Satu kelompok diminta untuk mengerjakan draft kebijakan untuk bidang yang telah dianalisa oleh semua peserta dalam latihan sebelumnya. Berikan contoh-contoh Dokumen Tambahan 5 dan studi kasus kepada peserta kelompok tersebut. Sarankan kelompok tersebut untuk membuat sebuah dokumen satu halaman, berspasi baik dan mudah dipahami. Kelompok tersebut harus menyiapkan draft kebijakan tersebut dalam kertas flipchart agar dapat disajikan kepada semua kelompok pada sore harinya. Sebagai alternatif, kelompok tersebut juga boleh menyiapkan draft tersebut sehingga dapat dicetak atau difotocopy dan dibagikan kepada para peserta yang lain. Sarankan juga kepada kelompok tersebut untuk bersiap-siap menawarkan analisa tentang praktek perlindungan anak dalam organisasi mereka dalam penyajian draft kebijakan tersebut.
200
MODUL 3
Instruksi lokakarya
Istirahat makan siang 1 jam 30 menit
Langkah 7. Pengembangan dan Implementasi Kebijakan
Tujuan: 1) Untuk memperhalus draft kebijakan untuk bidang prioritas utama;; 2) untuk mengembangkan draft kebijakan untuk bidang prioritas kedua dan ketiga; dan 3) untuk menguraikan draft strategi untuk
Catatan untuk pelatih
Instruksi lokakarya Siapkan handout Dokumen Tambahan 5 dan 6 (contoh prosedur implementasi).
pengimplementasian kebijakan prioritas utama.
Dokumen Tambahan 5-6
Fasilitator membagikan contoh dan studi kasus Dokumen Tambahan 5 kepada para peserta dalam 2 kelompok yang tidak menerima contoh dan studi kasus tersebut sebelumnya. Fasilitator meminta masingmasing dari 2 kelompok ini untuk menyusun sebuah draft kebijakan perlindungan anak yang mencakup bidang-bidang yang pada pagi hari dianggap sebagai bidang prioritas kedua dan ketiga (2 dari 3 prioritas tersebut diletakkan pada lapisan tengah dari permata tersebut). Kelompok-kelompok itu harus menulis draft kebijakan mereka pada kertas flipchart atau mengetiknya untuk disajikan kepada pleno dalam sesi berikutnya, bersamaan dengan analisa mereka pada pagi hari tentang syarat organisasi mereka dalam bidang-bidang yang berbeda. Kelompok yang telah bekerja untuk mengembangkan sebuah kebijakan untuk bidang prioritas pertama tersebut akan terus bekerja pada draft tersebut. Bagikan Dokumen Tambahan 6 kepada para
201
MODULE 3
Waktu
Beritahu kelompok tersebut bahwa strategi untuk pengimplementasian tersebut membutuhkan sebuah ketetapan waktu (timeline), pengidentifikasian peran staf untuk aksi implementasi (siapa
Waktu
202
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
anggota kelompok tersebut dan sarankan mereka untuk mempertimbangkan sebuah draft strategi tentang langkah-langkah praktis untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut. Poin-poin utama dari strategi tersebut harus dituliskan pada kertas flipchart bersama dengan draft kebijakan sebagaimana yang telah diminta sebelumnya.
akan melakukan apa agar strategi itu bergerak) dan langkah-langkah khusus yang harus diambil. Lihat Dokumen Tambahan 6 untuk beberapa contoh tentang setiap bidang.
15 menit
Istirahat sore
1 jam 20 menit
Langkah 8. Presentase (Penyajian)
Siapkan beberapa lembar kertas kecil dan isolatip atau stiker. Perintahkan setiap kelompok untuk meletakkan draft kebijakan mereka di sekitat ruangan.
MODUL 3
Dokumen Tambahan 5-6 (1 jam) Setiap kelompok menyajikan draft kebijakan mereka dan menawarkan analisa tentang praktek perlindungan anak organisasi mereka. Fasilitator memerintahkan para peserta lain untuk memberikan komentar apakah mereka setuju dengan kebijakan dan analisa tersebut atau tidak.
Tujuan: 1) Untuk menghasilkan draft kebijakan yang telah disetujui yang mencakup bidang-bidang perlindungan anak yang diprioritaskan dan 2) untuk menggerakkan aksiaksi pengimplementasian.
Instruksi lokakarya (30 menit) Setelah 3 penyajian tersebut, fasilitator meminta para peserta untuk melihat draft kebijakankebijakan yang telah ditulis dan diletakkan di sekitar ruangan tersebut secara lebih dekat. Perintahkan mereka untuk menuliskan berbagai komentar dan saran mereka di atas lembaran kertas (atau stiker) dan lengketkan lembaran kertas tersebut di bawah atau di sekitar draft kebijakan tersebut. Jika ada waktu, fasilitator meminta para peserta untuk memakai kertas berwarna yang berbeda untuk memberikan berbagai saran untuk pengimplementasian kebijakan tersebut. Kelompok-kelompok tersebut akan merevisi draft-draft mereka dengan menggunakan umpan balik ini pada keesokan harinya.
15 menit
Catatan untuk pelatih Pengaturan waktu dan fokus menjadi kebijaksanaan fasilitator. Jika memungkinkan, pada poin ini akan menguntungkan untuk mendorong semua peserta untuk mempertimbangkan langkah-langkah untuk pengimplementasian sembari mereka mengukur berbagai kebijakan tersebut sebagai persiapan untuk kerja mereka pada Hari 2. Jika demikian, pastikan bahwa sekarang semua peserta memiliki Dokumen Tambahan 5-6.
203
Langkah 9. Perencanaan Kedepan dan Penutupan Siapkan handout Dokumen Tambahan 7. Dokumen Tambahan 7 Fasilitator membagikan handout yang memberikan panduan bagi organisasi untuk terus mengembangkan draft kebijakan perlindungan anak dan strategi
MODULE 3
Waktu
Waktu
Instruksi lokakarya
Catatan untuk pelatih
pengimplementasiannya pada Hari 2 dan 3. Fasilitator dan para peserta menyetujui tanggal untuk melakukan tindak lanjut dengan organisasi tersebut terkait dengan versi final dari kebijakan perlindungan anak dan strategi untuk pengimplementasiannya. Ini tidak boleh lebih dari 2 minggu setelah pelaksanaan konsultasi ini. Penutupan resmi dan formulir evaluasi dibagikan untuk diisi pada akhir proses 2 atau 3 hari tersebut.
MODUL 3
204
Proses finalisasi kebijakankebijakan tersebut harus termasuk mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dan meminta berbagai komentar dan masukan dari staf dalam organisasi tersebut terkait dengan kebijakan-kebijakan dan pengimplementasiannya. Sebuah formulir evaluasi telah dimasukkan dalam perangkat pelatihan ini.
DOKUMEN TAMBAHAN
pemindaian/pemeriksaan.
perlindungan anak dan proses
merujuk pada kebijakan
Iklan lowongan pekerjaan
Kisi Praktek Baik
RA INING OOLKIT
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bidang 1. Perekrutan/Pekerjaan/Kerelawanan
Nama organisasi:...................................................
Dokumen Tambahan 1
MODUL 3 206 Bagaimana itu dapat diperbaiki?
faks).
MODUL 3
(melalui telepon, email atau
Pemeriksaan referensi
perlindungan anak.
dengan berbagai isu
pelatihan atau terbiasa
perekrutan telah menjalani
Satu anggota panel
dalam sejarah pekerjaan.
yang mencurigakan, celah
yang mencurigakan, aktifitas
mengidentifikasi tingkah laku
daya manusia untuk
Panduan untuk staf sumber
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bidang 1. Perekrutan/Pekerjaan/Kerelawanan
RAINING OOLKIT 207
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
diperbaharui.
kontak pekerja selalu
identifikasi foto dan detail
Berkas pribadi berisi
perlindungan anak organisasi.
komitmen terhadap kebijakan
sebuah surat pernyataan
atau lulus menandatangani
Calon/relawan yang berhasil
memberi pemeriksaan polisi).
kejahatan (atau jika ada,
tidak memiliki penghukuman
pernyataan pribadi bahwa dia
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bidang 1. Perekrutan/Pekerjaan/Kerelawanan
RA INING OOLKIT
menandatangani sebuah surat
Seorang pelamar pekerjaan
MODUL 3 208 Bagaimana itu dapat diperbaiki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
Apakah ada sesuatu yang lain yang organisasi anda telah lakukan dengan baik terkait dengan kode etik profesi?
keluaran internal.
disiplin, penyelidikan dan
pencatatan untuk proses
Terdapat sebuah sistem
Apakah anda memiliki?
Bidang 1. Perekrutan/Pekerjaan/Kerelawanan
MODUL 3
RAINING OOLKIT 209
bagi semua staf setiap tahun.
tentang perlindungan anak
Sebuah kursus penyegar
minggu bekerja).
sederhana (idealnya, dalam 2
dalam bahasa yang jelas dan
perlindungan anak untuk staf
kebijakan dan prosedur
Sebuah pengenalan tentang
(dalam 3 bulan bekerja).
bagian dari orientasi staf
perlindungan anak sebagai
tentang pelatihan
Peningkatan kesadaran
MODUL 3
Apakah anda memiliki?
210 Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bidang 2. Pendidikan dan Pelatihan
RA INING OOLKIT Bagaimana itu dapat diperbaiki?
MODUL 3
pendidikan setiap 6-12 bulan.
bahan pelatihan dan
Sebuah update tentang
dengan perlindungan anak.
memiliki pertanyaan terkait
sebagai rujukan jika mereka
bagi staf untuk digunakan
bahan sumber selalu tersedia
Seorang nara sumber dan/atau
perlindungan anak.
terkait dengan isu-isu
situasi-situasi yang berbeda
yang harus dilakukan dalam
Staf yang mengetahui apa
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bidang 2. Pendidikan dan Pelatihan
RAINING OOLKIT 211
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
diberikan kepada anak-anak.
melaporkan kekerasan
kemana dan bagaimana
diri mereka sendiri serta
anak, bagaimana melindungi
Orientasi tentang hak-hak
anak.
dasar tentang perlindungan
waktu mendapatkan pelatihan
Para relawan dan staf paruh
anak organisasi tersebut.
dan prosedur perlindungan
pengunjung tentang kebijakan
masyarakat umum dan
Kumpulan informasi bagi
MODUL 3
Apakah anda memiliki?
RA INING OOLKIT Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bidang 2. Pendidikan dan Pelatihan
212 Bagaimana itu dapat diperbaiki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
Apakah ada sesuatu yang lain yang organisasi anda telah lakukan dengan baik terkait dengan pendidikan/latihan?
lain.
kepada organisasi-organisasi
proses pelatihan diberikan
Informasi tentang bahan dan
Apakah anda memiliki?
Bidang 2. Pendidikan dan Pelatihan
MODUL 3
RAINING OOLKIT 213
anak-anak.
kegiatan yang melibatkan
pelaksanaan berbagai
yang memadai selama
Pengawasan orang dewasa
dilanggar.
jika kode etik tersebut
Prosedur disiplin organisasi
kontak fisik, dsb).
Apakah anda memiliki?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
3. Kode Etik Profesi
Apakah secara tertulis?
RA INING OOLKIT
tingkah laku, panduan tentang
meneriaki anak, manajemen
yang memalukan, larangan
larangan hukuman fisik/
etika organisasi (seperti
tentang Hak-hak Anak serta
yang mencerminkan Konvensi
Kode etik terhadap anak-anak
MODUL 3 214 Bagaimana itu dapat diperbaiki?
malam hari).
MODUL 3
melakukan perjalanan pada
anak-anak dan larangan
perjalanan sendiri dengan
larangan untuk melakukan
pendampingan anak (termasuk
Panduan tentang
pembantu rumah tangga.
seorang anak sebagai
Larangan mempekerjakan
dengan seorang anak.
antara seorang pekerja
Pelarangan hubungan pribadi
Apakah anda memiliki?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
3. Kode Etik Profesi Apakah secara tertulis?
RAINING OOLKIT 215
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
Apakah anda memiliki?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
3. Kode Etik Profesi
Apakah secara tertulis?
RA INING OOLKIT Bagaimana itu dapat diperbaiki?
Apakah ada sesuatu yang lain yang organisasi anda telah lakukan dengan baik terkait dengan kode etik profesi?
terhadap anak-anak lain.
laku yang pantas anak-anak
Panduan tentang tingkah
menggoda).
mungkin bertingkah laku yang
(walaupun seorang anak
aksi atau tindakan mereka
bertanggung jawab atas
Syarat bagi staf untuk selalu
MODUL 3 216
MODUL 3
Panduan dalam penanganan tuduhan (langkah-langkah yang harus diambil dan formulir pelaporan yang
Seorang focal point kemana staf dapat melaporkan berbagai keprihatinan dan kasus.
Syarat bagi staf untuk melaporkan keprihatinan dan kasus kekerasan terhadap anak.
Sebuah budaya organisasi dimana anda merasa bahwa anda dapat berbicara secara terbuka tentang berbagai keprihatinan kekerasan terhadap anak.
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
4. Mekanisme Pelaporan (untuk Keprihatinan dan Kasus) dan Rujukan
RAINING OOLKIT 217
RA INING OOLKIT
Proses untuk tindak lanjut dengan anak dan keluarganya tentang sebuah pengaduan.
Rencana untuk memberikan pengawasan dan dukungan untuk orang-orang yang terkena dampak selama dan pasca sebuah tuduhan.
Sistem pencarian (folder, buku, database, dsb) untuk menindaklanjuti berbagai kasus (yang bisa mengungkap trend umum).
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
4. Mekanisme Pelaporan (untuk Keprihatinan dan Kasus) dan Rujukan
Flow-chart manajemen untuk pelaporan dugaan kekerasan (siapa bertanggung jawab untuk aksi apa).
distandarkan).
MODUL 3 218
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
MODUL 3
Apakah ada sesuatu yang lain yang organisasi anda telah lakukan dengan baik terkait dengan mekanisme pelaporan (untuk keprihatinan dan kasus) dan rujukan?
LSM lain yang memiliki hubungan kerja yang proaktif dengan anda (jaringan dukungan)
Lembaga-lembaga yang sesuai untuk seorang focal point dapat memberikan informasi (dan detail kontak terbaru)
Apakah anda memiliki?
4. Mekanisme Pelaporan (untuk Keprihatinan dan Kasus) dan Rujukan
RAINING OOLKIT 219
MODUL 3 220
Sesi penjelasan singkat (briefing) dimana masyarakat dan anak-anak diberitahu tentang tujuan dari sebuah kunjungan atau wawancara.
Komunikasi dengan masyarakat dan anak-anak sebelum pengunjung tiba di sebuah lokasi proyek.
Komunikasi dengan staf (seperti antara staf nasional dan staf lapangan) sebelum pengunjung tiba di sebuah lokasi proyek.
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
5. Akses oleh Pengunjung Eksternal (Donor, Media, LSM lain) dan Komunikasi
RA INING OOLKIT
Pemindaian korespondensi antara seorang anak dan orang dari luar (seperti sponsor yang telah disetujui) untuk mencegah pertukaran alamat rumah atau bahasa yang tidak pantas.
Sebuah cara untuk mengontrol gerakan pengunjung (pagar, tempat masuk khusus, tanda).
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
MODUL 3
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
5. Akses oleh Pengunjung Eksternal (Donor, Media, LSM lain) dan Komunikasi
RAINING OOLKIT 221
MODUL 3 222
Panduan tentang penggunaan informasi anak oleh media – wawancara, foto, rekaman suara atau video (seperti mendapatkan formulir izin, memastikan anak-anak berpakaian dengan sopan dan digambarkan dengan layak).
Panduan tentang pemberian informasi baik secara internal maupun eksternal (seperti pengungkapan informasi pribadi anak-anak yang dibatasi untuk orang-orang yang harus mengetahui) untuk menangani permintaan informasi dari donor atau pengunjung.
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
5. Akses oleh Pengunjung Eksternal (Donor, Media, LSM lain) dan Komunikasi
RA INING OOLKIT
Apakah ada sesuatu yang lain yang organisasi anda telah lakukan dengan baik terkait dengan mekanisme pelaporan (untuk keprihatinan dan kasus) dan rujukan?
MODUL 3
RAINING OOLKIT 223
Sebuah kebijakan perlindungan anak yang diterapkan dengan cara-cara yang sensitif secara budaya tetapi tanpa memaafkan perbuatan-perbuatan perlakuan salah yang secara universal digambarkan sebagai kekerasan.
Sebuah kebijakan yang secara jelas menggambarkan pemahaman organisasi dan definisi kekerasan.
Sebuah kebijakan perlindungan anak yang memasukkan semua bidangbidang lain.
MODUL 3
Apakah anda memiliki?
224 Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
6. Kebijakan dan Prosedur
RA INING OOLKIT Bagaimana itu dapat diperbaiki?
MODUL 3
Manajemen memahami pentingnya memiliki sebuah kebijakan perlindungan anak.
Sebuah budaya organisasi yang menjamin anak-anak didengar dan dihargai sebagai individu.
Standar minimum dalam perlindungan anak sebagai syarat untuk mitra yang bekerja dengan anak.
Prosedur yang mencerminkan kebijakan tersebut.
Apakah anda memiliki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
6. Kebijakan dan Prosedur
RAINING OOLKIT 225
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
Organisasi lain yang dapat memberikan dukungan teknis untuk membantu anda mengembangkan sistem perlindungan anak anda sendiri.
Niat dan komitmen untuk mengembangkan kebijakan dan prosedur perlindungan anak anda sendiri (jika anda belum memiliki kebijakan dan prosedur tersebut).
Staf yang memahami mengapa sebuah organisasi harus memiliki sebuah kebijakan perlindungan anak.
Sebuah kelompok kerja untuk seluruh tanggung jawab untuk menjamin pelaksanaan kebijakan perlindungan anak.
MODUL 3
Apakah anda memiliki?
226 Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
6. Kebijakan dan Prosedur
RA INING OOLKIT Bagaimana itu dapat diperbaiki?
Apakah secara tertulis?
Apakah Apakah dibagikan dipraktekkan? kepada staf?
Bagaimana itu dapat diperbaiki?
Apakah ada sesuatu yang lain yang organisasi anda telah lakukan dengan baik terkait dengan kebijakan dan prosedur?
Perencanaan untuk melakukan sebuah konsultasi dengan anak-anak ketika mengembangkan kebijakan dan prosedur perlindungan anak.
Apakah anda memiliki?
6. Kebijakan dan Prosedur
MODUL 3
RAINING OOLKIT 227
Dokumen Tambahan 2
Contoh surat undangan Sesuaikan surat ini dengan apakah pelatihan ini dilaksanakan oleh organisasi itu sendiri secara internal atau oleh sebuah organisasi eksternal yang mengundang organisasi-organisasi lain untuk bergabung dalam pelatihan tersebut. Surat tersebut dapat dipersiapkan dan ditandatangani oleh organisasi tuan rumah atau fasilitator yang telah ditunjuk; atau didistribusikan oleh seorang menejer senior sebagai sebuah memo internal. Fasilitator tersebut dapat disewa secara eksternal dan lebih disukai telah melaksanakan pelatihan untuk Modul 1 dan 2. Masukkan Kisi Praktek Baik (Dokumen Tambahan 1) dan surat balasan yang menyertai surat ini. Catat juga agenda yang disarankan untuk Hari 2 dan 3 yang ada di bagian akhir dari modul ini (Dokumen Tambahan 7).
[Tanggal] Para Kolega Yang Terhormat, [Nama] menghargai partisipasi anda dalam dua bagian pertama dari pelatihan bagi organisasi untuk mengembangkan kebijakan dan proses perlindungan anak mereka sendiri. Bagian pertama dari pelatihan dalam Modul 1 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran staf tentang isu-isu kekerasan terhadap
228
RA INING OOLKIT
anak dan untuk menunjukkan kepada mereka bahwa sistem perlindungan anak merupakan alat yang efektif untuk mencegah kekerasan terhadap anak. Dalam Modul 2, sejumlah organisasi telah bekerja sama untuk menilai resiko-resiko yang mungkin muncul dalam pekerjaan mereka. Mereka juga telah mendiskusikan beberapa skenario perlindungan anak yang dapat memiliki dampak potensial terhadap anak-anak, staf dan organisasi itu
MODUL 3
sendiri. Organisasi juga mulai memeriksa secara lebih dekat praktek-praktek perlindungan anak mereka sendiri dan berbagai celah yang harus ditangani. Sekarang kami akan mengambil langkah ketiga dengan menggunakan Modul 3. Modul ini, yaitu Apa Yang Organisasi Dapat Lakukan Untuk Meningkatkan Status Perlindungan Anak Mereka, melibatkan sebuah sesi konsultasi dengan [nama fasilitator] yang akan membantu organisasi untuk menggabungkan
atau membentuk sebuah kelompok kerja kebijakan dan memberikan bimbingan kepada para peserta untuk menyusun draft kebijakan dan panduan perlindungan anak untuk organisasi mereka. Kelompok kerja tersebut juga mulai melihat berbagai strategi untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut. Proses tersebut membutuhkan setidaknya 2 hari walaupun 3 hari lebih disukai. [Nama fasilitator] akan bekerja dengan para peserta pada hari pertama untuk memfasilitasi diskusi tentang berbagai isu dan penilaian sejumlah sampel kebijakan dari organisasi-organisasi lain. Pada hari kedua dan ketiga, staf organisasi diharapkan untuk bekerja dengan organisasi mereka sendiri untuk mengembangkan sebuah kebijakan perlindungan anak dan prosedur untuk pengimplementasiannya. Staf yang memiliki peran-peran yang berbeda harus mendapatkan sebuah kesempatan untuk memberikan kontribusi pada draft kebijakan tersebut sebelum draft tersebut difinalkan dan yang terpenting dipraktekkan. Sebuah kelompok kerja harus terdiri dari 6-12 anggota yang mewakili tingkat kewenangan dan fungsi yang berbeda-beda dalam organisasi tersebut. Jika organisasi anda memiliki kurang dari 6 orang, maka akan dibutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mengembangkan sebuah kebijakan. Setidaknya, 1 menejer senior harus hadir (direktur atau asisten direktur atau menejer operasi). Personil yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan aktifitas-aktifitas yang terkait dengan 6 bidang perlindungan anak yang ada
RAINING OOLKIT
dalam Kisi Praktek Baik terlampir juga harus masuk dalam kelompok kerja ini. Staf itu termasuk menejer sumber daya manusia, koordinator lapangan,
229
menejer komunikasi, dst. Para peserta tersebut harus menghadiri keseluruhan konsultasi 2 atau 3 hari tersebut.
Dalam persiapan konsultasi tersebut, kelompok kerja itu diminta untuk mengisi
sebelum pelaksanaan konsultasi tersebut, maka mereka disarankan untuk berkomunikasi melalui email atau cara-cara lain. Semua peserta diminta untuk membawa setiap dokumen orgnisasi terkait dengan prosedur perlindungan anak, termasuk kebijakan atau panduan perekrutan dan pelantikan ke konsultasi tersebut.
MODUL 3
Kisi Praktek Baik tersebut. Jika staf tidak memiliki waktu untuk bertemu
[Nama] akan menanggung biaya perjalanan yang masuk akal untuk konsultasi tersebut. [Nama fasilitator] akan menyiapkan jadwal untuk menyesuaikan kesediaan staf. Mohon isi formulir balasan dan kembalikan kepada [Name] sebelum [tanggal balasan]. Tidak diragukan lagi bahwa sebuah kebulatan tekad yang kuat untuk memperbaiki perlindungan anak dalam organisasi akan berkontribusi pada perlindungan anak yang lebih baik dalam masyarakat luas. Kami tunggu untuk bekerjasama dengan anda untuk mencapai tujuan ini. Hormat saya,
MODUL 3
230
RA INING OOLKIT
Formulir Balasan Apa Yang Organisasi Dapat Lakukan Untuk Meningkatkan Status Perlindungan Anak Mereka Mohon fakskan atau emailkan ke [nama organisasi tuan rumah] Organisasi ......................................................................................... Nama contact person: ......................................................................... Nomor telepon/faks/ HP ...................................................................... Email: .................................................................................................... Tanggal yang lebih disukai untuk menghadiri konsultasi................................ Peserta:
Posisi dalam
Lokasi penempatan
organisasi
RAINING OOLKIT
231
MODUL 3
Nama
Dokumen Tambahan 3
Menentukan prioritas Kepala/heading untuk latihan (dari Kisi Praktek Baik) 1. Perekrutan/Pekerjaan/Kerelawanan 2. Pendidikan dan Latihan 3. Kode Etik Profesi 4. Mekanisme Pelaporan (untuk Keprihatinan dan Kasus) dan Rujukan 5. Akses oleh Pengunjung Eksternal (Donor, Media, LSM lain) & Komunikasi Di bawah ini adalah sebuah contoh permata prioritas Organisasi X adalah sebuah organisasi sponsorship anak. Organisasi tersebut menghasilkan banyak bahan penggalangan dana, tidak merekrut relawan, staf telah bekerja dengan organisasi tersebut untuk jangka waktu yang lama, dan organisasi tersebut jarang menggaji orang baru. Oleh karena itu, organisasi tersebut dapat memprioritaskan bidang-bidang perlindungan anaknya sesuai dengan hal itu.
Prioritas utama
232
Akses Oleh Pengunjung Eksternal (Donor, Media, LSM lain) dan Komunikasi
RA INING OOLKIT
MODUL 3
Pendidikan dan Latihan
Prioritas Sedang Kode Etik Profesi
Prioritas terendah Perekrutan/Pekerjaan/ Kerelawanan
Mekanisme Pelaporan (untuk Keprihatinan dan Kasus) Kode Etik dan Rujukan
Dokumen Tambahan 4
Memeriksa praktek kita sendiri Lihat kembali pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk setiap bidang keprihatinan dalam Kisi Praktek Baik untuk membantu memfasilitasi diskusi dalam sesi ini. 1. Apakah anda memiliki? 2. Apakah secara tertulis? • Jika organisasi tersebut memiliki sebuah praktek perlindungan anak dalam bidang ini, apakah secara tertulis? Apakah anda memiliki dokumen tersebut? • Jika organisasi tersebut memiliki praktek ini dan praktek tersebut secara tertulis tetapi masih perlu diperbaiki, dapatkah anda menyetujui apa yang harus diperbaiki dan menuliskannya? • Jika organisasi tersebut memiliki praktek ini dan praktek tersebut tidak secara tertulis, bagaimana anda tahu bahwa itu merupakan sebuah praktek dari organisasi tersebut? Apakah itu sebuah praktek umum? Bagaimana praktek tersebut diimplementasikan? Apakah semua staf tahu tentang praktek itu? • Jika organisasi tersebut memiliki praktek ini tetapi praktek tersebut tidak secara tertulis, dapatkah anda menyetujui apa praktek itu dan menuliskannya? • Jika organisasi tersebut tidak memiliki praktek ini, dapatkah anda
RAINING OOLKIT
menyetujui apa yang harus jadi praktek tersebut dan menuliskannya? 3. Apakah dibagikan kepada staf?
233
• Bagaimana praktek atau strategi tersebut diberikan atau dibagikan kepada staf? (Brosur informasi, buku pegangan staf, melalui email, relevan tersebut?
4. Apakah dipraktekkan? • Bagaimana anda tahu strategi tersebut dipraktekkan? Berikan sebuah contoh atau skenario dan jelaskan bagaimana strategi tersebut ditangani dalam organisasi tersebut? • Apakah ada sebuah mekanisme untuk memonitor pengimplementasian strategi tersebut dan apakah strategi tersebut selalu dipraktekkan? Misalnya, bagaimana strategi tersebut bekerja ketika sebuah tim pergi ke lapangan untuk memonitor sebuah proyek atau bagaimana strategi tersebut diterapkan ketika seorang menejer lokasi sedang melakukan monitoring pada tingkat lapangan?
MODUL 3
orientasi staf, rapat, dst). Apakah anda memiliki dokumen-dokumen
Dokumen Tambahan 5
Contoh kebijakan: Kutipan Berikut ini adalah beberapa kutipan dari kebijakan-kebijakan perlindungan anak dari beberapa LSM dan lembaga internasional (ECPAT International, Plan International, Save the Children, World Vision International dan UN InterAgency Standing Committee Task Force on Protection from Sexual Exploitation and Abuse in Humanitarian Crises). Catat bahwa organisasi memiliki kebijakan yang berbeda-beda, tergantung pada sifat kerja atau program mereka. Kotak yang menyertai menyajikan berbagai skenario dimana kebijakan tersebut diaplikasikan.
Bidang 1: Perekrutan/Pekerjaan/Relawan
[Organisasi] harus memastikan bahwa spesifikasi pekerjaan/penempatan relawan/kerangka acuan (TOR), dsb. menguraikan berbagai tanggung jawab perlindungan anak umum dan khusus secara jelas.
Pemindaian dasar terhadap para pelamar pekerjaan termasuk surat lamaran tertulis, wawancara pribadi dan pemeriksaan referensi. Selama proses wawancara tersebut, para pelamar harus ditanyai tentang pekerjaan mereka sebelumnya dengan anak-anak.
MODUL 3
234
RA INING OOLKIT
Contoh Kasus Untuk Bidang 1
Seorang warga negara asing datang di kantor anda. Dia berencana untuk tinggal selama 2 tahun di negara anda dan ingin menjadi relawan sebagai seorang guru bahasa Inggris dalam masyarakat dimana anda bekerja. Dia sudah banyak melakukan perjalanan dan bekerja di setiap negara yang telah dia kunjungi. Dalam pekerjaan dia sebelumnya, dia sudah bekerja selama 6 bulan di Kamboja. Ada celah selama 2 tahun antara posisi itu dan pekerjaan dia sebelumnya. Dia tidak menyebutkan referensi apapun dalam daftar riwayat hidupnya dan menjelaskan hal ini karena dia sering berpindah-pindah.
Bidang 2: Pendidikan dan Latihan • [Organisasi] percaya dengan peningkatan kesadaran yang memberikan pendidikan untuk staf, anggota board dan relawan tentang defenisi eksploitasi, kekerasan dan penelantaran, termasuk indikator-indikator pedofilia (yang didefinisikan sebagai sebuah pilihan untuk melakukan aktifitas seksual dengan seorang anak) dan kekerasan seksual dalam konteks lokal. • Semua staf, anggota board/badan penasehat dan personil lain diharuskan untuk mengakui secara tertulis penerimaan dan pemahaman tentang Kebijakan dan Standar Kebijakan Anak [dari organisasi tersebut]. Mereka juga harus diberitahu tentang berbagai perubahan kebijakan saat perubahan tersebut terjadi. • Semua staf, relawan dan perwakilan-perwakilan lain [dari organisasi tersebut] harus terbiasa dengan kebijakan tersebut dan menyadari masalah kekerasan dan resiko terhadap anak-anak. • Penting bagi semua staf dan orang-orang lain yang memiliki kontak dengan anak-anak untuk menyadari tentang situasi-situasi yang dapat menghadirkan berbagai resiko dan mengelola resiko-resiko tersebut. • Menejer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua pekerjaan
RAINING OOLKIT
harus dilakukan penilaian resiko dan langkah-langkah yang diperlukan harus diambil untuk mengurangi berbagai resiko terhadap anak-anak.
235
• Menejer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa langkah-langkah
untuk meningkatkan kesadaran dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dipenuhi, mis: melalui pengawasan, manajemen prestasi.
MODUL 3
harus diambil dan kebutuhan-kebutuhan yang telah teridentifikasi
Contoh Kasus Bidang 2 Anda adalah koordinator dari banyak proyek anak dalam satu masyarakat. Suatu hari, seorang anak di sebuah children’s center datang dan mengatakan kepada anda dia tidak merasa nyaman berada di dekat ayah tirinya. Dia mengatakan bahwa ayah tirinya sering masuk ke dalam kamarnya tanpa diundang, khususnya ketika anak laki-laki itu sedang mandi dan telanjang. Dia sering ditinggal di rumah sendiri dengan ayah tirinya tersebut karena ibunya bekerja. Anak laki-laki itu merasa bahwa sesuatu yang buruk dapat terjadi dan meminta nomor telepon genggam anda. • Rencana program mempromosikan pencegahan kekerasan, eksploitasi dan penelantaran anak dengan mencari penyebab-penyebabnya dan memberikan respon untuk mendukung tanggung jawab keluarga dan masyarakat untuk kesejahteraan anak. • Penting bagi semua staf dan orang-orang lain yang memiliki kontak dengan anak-anak untuk berbicara dengan anak-anak tentang kontak mereka dengan staf atau orang lain dan mendorong mereka untuk mengangkat setiap keprihatinan. • Penting bagi semua staf dan orang-orang lain yang memiliki kontak dengan anak-anak untuk memberdayakan anak-anak – mendikusikan
RA INING OOLKIT
tentang hak-hak anak dengan mereka, apa yang dapat diterima dan
236
tidak dapat diterima dan apa yang dapat mereka lakukan jika ada sebuah masalah.
• Staf harus berkontribusi pada sebuah lingkungan dimana anak-anak mampu untuk mengenali tingkah laku yang tidak dapat diterima dan
MODUL 3
merasa mampu untuk mendiskusikan tentang hak-hak dan keprihatinan mereka.
• Anak-anak dianggap sebagai peserta aktif yang harapan dan aspirasinya dihargai dan yang kesejahteraannya sangat penting. Mereka dilibatkan dalam program-program yang dirancang untuk melindungi mereka melalui berbagai mekanisme yang memberi mereka sebuah suara dan keterampilan untuk melindungi diri mereka sendiri. Akan tetapi, tanggung jawab untuk perlindungan anak tetap terletak pada orang dewasa. Anakanak tidak seharusnya diharapkan untuk mengambil keputusan orang dewasa.
• Untuk pengimplementasian yang efektif, sebuah kebijakan harus dipahami secara akurat atau tepat oleh semua staf. [Organisasi] akan melaksanakan serangkaian penjelasan singkat (briefing) untuk staf, anggota board, mitra, relawan, orang yang magang, konsultan dan perwakilan-perwakilan lain. [Organisasi] akan membuat semua orang yang terlibat dengan organisasi menyadari tentang kebijakan perlindungan anak melalui pelatihan, pelantikan dan penjelasan singkat (briefing).
Bidang 3: Kode Etik Profesi • Hubungan seksual antara pekerja kemanusiaan dengan penerima manfaat sangat dilarang karena hubungan tersebut telah menjadi sifatnya didasarkan pada dinamika kekuasaan yang tidak seimbang. Hubungan seperti itu merusak kredibilitas dan integritas program bantuan kemanusiaan. • Aktiftas seksual dengan anak-anak (orang yang berumur dibawah 18 tahun) dilarang tanpa memandang usia dewasa atau usia izin seksual secara lokal. Keyakinan yang salah tentang usia anak bukan sebuah pembelaan. • Personil [organisasi] harus menyadari bahwa mereka dapat bekerja dengan anak-anak yang karena lingkungan dan kekerasan yang telah mereka alami dapat memanfaatkan sebuah hubungan untuk mendapatkan ‘perhatian khusus’. Orang dewasa selalu dianggap bertanggung jawab walaupun
RAINING OOLKIT
jika anak tersebut bertingkah laku yang menggoda. Orang dewasa harus
menghindari untuk ditempatkan dalam sebuah posisi yang membahayakan atau rentan. • Personil
[organisasi]
dilarang
memanjakan,
memegang,
237
mencium,
atau tidak sensitif secara budaya. Untuk menghindari kesalahpahaman,
direkomendasikan untuk memohon izin terlebih dahulu sebelum menyentuh atau memegang tangan seorang anak. • Secara umum, tidak layak untuk menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak sendirian dan jauh dari orang-orang lain. • Jika memungkinkan dan praktis, peraturan ‘dua orang dewasa’ dimana dua orang dewasa atau lebih mengawasi semua aktifitas yang melibatkan anak-anak harus diikuti. Jika hal ini tidak memungkinkan, maka staf
MODUL 3
memeluk atau menyentuh anak-anak dengan cara yang tidak pantas
disarankan untuk mencari alternatif lain seperti didampingi oleh anggota masyarakat saat mengunjungi anak-anak. • Staf dan orang-orang lain harus menghindari berbagai tindakan dan tingkah laku yang dapat dianggap sebagai praktek yang buruk atau berpotensi abusif. Misalnya, mereka tidak boleh secara fisik bertingkah laku dengan cara yang tidak pantas atau provokatif secara seksual. • Staf [organisasi] harus memperhatikan persepsi dan pembawaan dalam bahasa, tindakan dan hubungan mereka dengan anak-anak. • Staf tidak boleh tidur dalam ruangan atau tempat tidur yang sama dengan anak yang bekerja dengan mereka. • Staf tidak boleh melakukan hal-hal yang bersifat pribadi bagi anak-anak yang dapat mereka lakukan sendiri. • Staf tidak boleh bertindak secara sengaja untuk mempermalukan, menghina, meremehkan atau merendahkan anak-anak atau melakukan bentuk kekerasan emosional apapun. • Staf tidak boleh mendiskriminasikan, menunjukkan perlakuan yang berbeda atau memberikan perlakuan lebih baik kepada anak-anak tertentu.
238
RA INING OOLKIT
• Personil tidak boleh mempekerjakan anak-anak sebagai ‘pembantu rumah tangga’ atau memberikan tempat tinggal untuk anak-anak di rumah mereka. Walaupun memberikan pekerjaan kepada seorang anak dapat diterima secara budaya dan memberikan manfaat, hal ini dapat mengarah pada kesalahpahaman dan tidak sesuai dengan usaha [organisasi] untuk melarang buruh anak yang eksploitatif.
MODUL 3
• Eksploitasi dan kekerasan yang dilakukan oleh pekerja kemanusiaan termasuk perbuatan yang sangat keji dan oleh karena itu menjadi dasar untuk pemutusan kerja. • Orang yang diduga menjadi pelaku kekerasan terhadap anak biasanya akan dilarang untuk berhubungan dengan [organisasi] selama dilakukannya penyelidikan dugaan tersebut. [Organisasi] akan memutuskan semua hubungan dengan setiap kolega [organisasi] yang terbukti telah melakukan kekerasan terhadap anak.
Contoh Kasus Bidang 3 1. Anda sedang mengunjungi salah satu lokasi proyek anda (shelter, drop in center, dsb). Selama kunjungan tersebut, sebagai sebuah bentuk disiplin, anda menyaksikan seorang staf berteriak pada seorang anak dan mentertawakannya di depan sekelompok anak lain yang didorong untuk mentertawakan dia. 2. Anda bekerja di sebuah children’s center dan sangat dekat dengan salah satu dari anak-anak tersebut. Anda sering memberinya pelukan persahabatan dan menenangkan dia setiap kali dia punya masalah di rumah. Suatu hari, anak laki-laki tersebut menemui anda dan mengatakan dia merasa tertarik dengan anda.
Bidang 4: Mekanisme Pelaporan (untuk Keprihatinan dan Kasus) dan Rujukan • Ketika
pekerja
kemanusiaan
mengembangkan
keprihatinan
atau
kecurigaan terkait dengan kekerasan atau eksploitasi yang dilakukan oleh teman sekerja, apakah dalam lembaga yang sama ataupun tidak, dia harus melaporkan keprihatinan seperti itu melalui mekanisme pelaporan lembaga yang telah ditetapkan.
RAINING OOLKIT
• Penting bagi semua staf dan orang-orang lain yang memiliki kontak dengan anak-anak untuk mengetahui bahwa harus ada budaya keterbukaan
239
guna memungkinkan diangkatnya atau didiskusikannya setiap isu atau keprihatinan.
serius setiap keprihatinan yang muncul.
• [Organisasi] akan memastikan bahwa organisasi mendengarkan dan menganggap serius segala pandangan dan keinginan anak-anak. • [Organisasi] akan memastikan bahwa organisasi mendukung anak-anak, staf dan orang dewasa lain yang mengangkat keprihatinan atau yang menjadi sasaran keprihatinan tersebut.
MODUL 3
• [Organisasi] akan memastikan bahwa organisasi tersebut menganggap
• Saat diberitahu tentang sebuah kejadian, direktur nasional/negara atau wakil presiden regional segera memberitahu Koordinator Perlindungan Anak Kemitraan (dengan sebuah salinan kepada Departemen Hukum Kemitraan). Koordinator Perlindungan Anak tersebut secara rahasia memonitor dan mengkaji respon dan keluaran tersebut dengan tujuan untuk merevisi dan memperhalus langkah-langkah perlindungan anak. • Jika anda memiliki kecurigaan atau keprihatinan apapun terkait dengan kemungkinan terjadinya kekerasan terhadap anak atau jika ada sesuatu yang anda rasa tidak nyaman, maka anda harus mengangkat masalah ini dengan menejer anda atau kontak utama anda dalam [organisasi]. Jika tidak memungkinkan, cari menejer senior. • Menejer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa terdapat prosedur untuk melaporkan dan merespon keprihatinan, jika tersedia, termasuk hubungan yang jelas dengan sumber-sumber dukungan eksternal. • Staf harus mengangkat keprihatinan tentang setiap kasus kecurigaan kekerasan sesuai dengan prosedur-prosedur lokal yang berlaku. • Kesejahteraan anak sangat penting bagi [organisasi]. Jika kekerasan seksual telah terbukti atau diduga telah terjadi, maka setiap usaha harus dilakukan untuk membantu anak tersebut dalam mengatasi trauma atau rasa bersalah yang mungkin dia alami. Ini bisa termasuk konseling
240
RA INING OOLKIT
psikologis atau bentuk bantuan lain yang dianggap penting dan sesuai.
• Majikan harus diberitahu bahwa dakwaan telah dibuat terhadap dirinya dan diberi kesempatan untuk merespon. Sebagai akibat dari dakwaan ini, [organisasi] memiliki sebuah kewajiban untuk memulai sebuah penyelidikan internal. Majikan tersebut disarankan untuk berpartisipasi
MODUL 3
dalam penyelidikan tersebut dengan memberikan informasi dan namanama saksi yang harus diwawancarai. Pada kesimpulan penyelidikan tersebut, majikan tersebut harus diberitahu hasil-hasil dari penyelidikan tersebut dan jika ada, tindakan atau aksi korektif apa yang akan diambil.
• Semua
informasi
tentang
kejadian
dan
penyelidikan
tersebut
didokumentasikan secara tertulis. Sebuah salinan laporan rahasia tentang penyelidikan dan kesimpulan tersebut harus diberikan kepada Koordinator Perlindungan Anak tersebut. • Rencana pelaporan harus termasuk sebuah rencana untuk menangani
pertanyaan-pertanyaan media dengan memasukkan seorang juru bicara yang telah ditunjuk. • Jika seorang majikan mengangkat sebuah keprihatinan logis tentang dugaan kekerasan terhadap anak yang terbukti tidak ditemukan, tidak ada aksi atau tindakan yang akan diambil terhadap majikan tersebut. Akan tetapi, setiap majikan yang membuat tuduhan palsu atau jahat akan menghadapi tindakan disiplin. [Organisasi] akan mengambil tindakan hukum atau tindakan lainnya terhadap kolega [organisasi] lain yang membuat tuduhan palsu atau jahat tentang kekerasan terhadap anak. • Sebuah dugaan tentang kekerasan terhadap anak adalah sebuah isu serius. Penting bagi semua pihak untuk tetap menjaga kerahasiaan. Pertukaran informasi yang dapat mengidentifikasi seorang anak atau orang yang diduga sebagai pelaku harus berdasarkan pada ‘harus tahu’. Kecuali jika kekerasan terbukti telah terjadi, seseorang harus selalu merujuk pada ‘dugaan kekerasan’ tersebut.
Contoh Kasus Bidang 4 1. Seorang anak perempuan di kelas anda memiliki tingkah laku yang baik dan sepanjang pengetahuan anda dia tidak pernah berbohong. Akhirakhir ini, dia tidak seperti dirinya sendiri yang kelihatan bingung dan terisolir. Suatu hari, setelah pulang sekolah, anda menyuruh dia duduk
RAINING OOLKIT
dan bertanya apa masalahnya. Dia mengatakan bahwa kepala sekolah, bos anda, telah menggerayangi daerah pribadinya pada beberapa
241
kesempatan. Dia benar-benar tidak merasa nyaman dengan peristiwa ini kepada siapapun.
2. Anda menemani seorang staf dari sebuah LSM yang berkunjung
dalam sebuah kunjungan ke salah satu proyek anda. Secara informal, perwakilan tersebut bertanya kepada anak-anak tersebut apa pendapat mereka tentang proyek tersebut. Seorang anak mengatakan bahwa dia tidak menyukai salah seorang staf dari organisasi anda. Anak-anak yang lain menganggukkan kepala mereka tanda setuju, tetapi mereka tidak mau mengatakan lebih lanjut. Menyaksikan hal ini, anda berpikir bahwa ada sesuatu yang salah.
MODUL 3
itu. Akan tetapi, dia meminta anda untuk tidak menceritakan tentang hal
Bidang 5: Akses oleh Pengunjung Eksternal (Donor, Media, LSM Lain) dan Komunikasi • Sejarah anak yang disponsori, folder gambar dan foto anak-anak disimpan dalam fasilitas yang terkunci dan aman yang dapat diakses oleh jumlah orang yang terbatas. • Semua korespondensi atau surat menyurat dengan anak yang disponsori dikaji
kembali
untuk
mendeteksi
berbagai
komentar,
permohonan
atau kecabulan yang tidak pantas dan sugestif. Jika diketahui terjadi korespondensi yang tidak pantas, maka [organisasi] berhak untuk menolak sponsorship atau memutuskan hubungan tersebut. • Pada saat pemberian dukungan, sponsor harus diberitahu bahwa kebijakan [organisasi] melarang kunjungan yang tidak diberitahukan. Sponsor harus diperintahkan untuk menandatangani sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima dan memahami kebijakan kunjungan [organisasi tersebut]. • Masyarakat dan keluarga yang berpartisipasi dalam program sponsorship diberitahu tentang prosedur [organisasi] tentang kunjungan sponsor. Mereka disarankan untuk segera melaporkan setiap kunjungan yang belum direncanakan oleh staf [organisasi] atau setiap permohonan dari seorang sponsor yang mendorong penyembunyian informasi dari staf [organisasi] atau anggota masyarakat.
242
RA INING OOLKIT
• Sponsor dan anak yang disponsorinya tidak boleh saling bertukar alamat rumah.
• Kunjungan kepada anak-anak yang disponsori harus diawasi. Ini bisa
MODUL 3
dilakukan dengan meminta agar sponsor menemui anak di sebuah lokasi pusat seperti kantor LSM.
• Seorang staf harus mendampingi semua pengunjung ke lokasi proyek. • Staf tidak boleh membuka informasi yang mengidentifikasi keluarga atau anak yang disponsori kepada orang-orang yang tidak berwenang atau menyediakan informasi tersebut kepada masyarakat umum tanpa izin keluarga dan, jika memungkinkan, dari anak tersebut.
• Komunikasi tentang anak harus menggunakan gambar yang layak dan terhormat dan tidak menghadirkan mereka sebagai korban. Anak-anak harus memakai pakaian yang sopan dan pose yang dapat ditafsirkan sugestif
secara
seksual
harus
dihindarkan.
Hindari
bahasa
yang
menyatakan secara tidak langsung sebuah hubungan kekuasaan. • Website [organisasi] tidak boleh menggunakan gambar anak-anak tanpa izin resmi dari kantor [organisasi] yang bertanggung jawab atas proyek dan orang tua/wali dari anak tersebut. Izin ini harus dalam bentuk tertulis dan bisa menjadi bagian dari paket dokumen yang ditandatangani oleh orang tua/wali anak ketika anak tersebut bergabung dalam program sponsorship tersebut. • Informasi pribadi dan fisik anak yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi lokasi seorang anak di sebuah negara tidak boleh dipergunakan dalam website [organisasi] atau setiap bentuk komunikasi lain tentang anak. • Mengirimkan informasi melalui faks tidak disarankan kecuali jika benarbenar diperlukan. Judul dalam pesan email harus aman dan ditandai sebagai rahasia.
Contoh Studi Kasus Bidang 5
RAINING OOLKIT
1. Lokasi proyek anda dapat diakses melalui jalan utama maupun jalan
belakang. Jalan masuk utamanya memiliki tanda agar para pengunjung
243
melapor ke kantor utama LSM anda sebelum memasuki masyarakat
tersebut, tetapi tidak ada tanda tersebut di jalan belakang itu. Suatu hari, anda menemukan beberapa orang tidak dikenal sedang berbicara bahwa orang-orang tersebut telah menanyakan banyak pertanyaan
pribadi kepada mereka seperti dimana mereka tinggal, dimana sekolah mereka dan dimana mereka bermain.
MODUL 3
dengan anak-anak. Selajutnya, anak-anak tersebut memberitahu anda
2. Seorang
donor
mengunjungi
lokasi
proyek
anda.
Dia
telah
mensponsori seorang anak selama 5 tahun dan ingin mengunjunginya di rumah untuk mengetahui bagaimana keadaan dirinya dan keluarganya. Dia juga ingin mengetahui apakah keluarga tersebut telah menerima uang yang telah dia kirimkan dan menggunakan uang tersebut untuk membeli apa yang mereka butuhkan seperti peralatan kerja, kebutuhan rumah tangga, seragam sekolah, dsb. Donor yang sama telah mendengar tentang seorang anak perempuan dan ingin mensponsori dia juga. Kedua orang tua anak tersebut telah meninggal dunia karena HIV/AIDS. Anak perempuan tersebut juga menderita HIV tetapi dia akan bertahan hidup untuk jangka waktu yang lama jika dia memperoleh pengasuhan dan pengobatan yang layak. Pertama, donor tersebut meminta informasi pribadi anak perempuan tersebut seperti nama, alamat, foto, dsb. sebelum dia dapat mengambil sebuah keputusan. 3. Organisasi mitra anda telah mengeluhkan tentang sebuah foto dalam laporan tahunan anda. Foto tersebut berisi 5 anak perempuan yang dapat dikenali dengan jelas yang hanya memakai celana dalam dengan sebuah tulisan yang berbunyi: ‘Sumbangan menyelamatkan 5 pekerja seks anak dari sebuah lokalisasi dalam kota.’ 4. Anda telah bekerja dengan sebuah komunitas nelayan selama
244
RA INING OOLKIT
bertahun-tahun dan anda sangat dihormati di sana. Suatu hari, seorang kepala desa menemui anda dan mengatakan bahwa para penduduk desa menginginkan bantuan untuk membuat sebuah rencana rumah tinggal untuk para wisatawan untuk mendapatkan
MODUL 3
penghasilan diluar musim melaut. Dia meminta nasehat anda.
Bidang 6: Kebijakan dan Prosedur • [Organisasi ] percaya bahwa kekerasan terhadap anak adalah pelanggaran terhadap hak-hak mereka sebagaimana yang telah diatur dalam Konvensi PBB tentang Hak-hak Anak. • Anak berarti setiap orang yang berusia dibawah 18 tahun. • Kekerasan terhadap anak berarti kekerasan seksual atau bahaya fisik atau mental yang secara sengaja ditimbulkan kepada seorang anak. • Eksploitasi seksual adalah setiap penyalahgunaan posisi rentan, kekuasaan yang berbeda, atau kepercayaan untuk tujuan-tujuan seksual; ini termasuk mengambil keuntungan secara financial, sosial atau politis dari ekploitasi seksual terhadap orang lain. • Pertukaran uang, pekerjaan, barang atau layanan untuk hubungan seksual, termasuk kesenangan seksual atau bentuk-bentuk penghinaan, merendahkan diri atau eksploitasi lain dilarang. Ini termasuk pertukaran bantuan yang dikarenakan oleh penerima manfaat. • Kadang-kadang kebijakan tersebut mengakui bahwa staf dan orangorang lain yang dilibatkan oleh [organisasi] atau mitranya untuk bekerja dengan anak-anak dapat menimbulkan resiko bagi anak-anak dan
RAINING OOLKIT
menyalahgunakan posisi kepercayaan mereka.
245
• Kebijakan tersebut menuntut standar praktek profesional yang paling
tinggi dalam bekerja dengan anak-anak dan menjelaskan berbagai nilai
• Menejer pada semua tingkatan memiliki tanggung jawab khusus untuk mendukung dan mengembangkan sistem yang menjaga sebuah lingkungan yang
mencegah
eksploitasi
dan
kekerasan
dan
mempromosikan
pengimplementasian kode etik mereka. • Menejer bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua staf, mitra dan orang-orang terkait lainnya memiliki akses terhadap kebijakan perlindungan anak, sadar akan isinya dan jelas tentang berbagai tanggung jawab yang kebijakan tersebut embankan kepada mereka.
MODUL 3
dan prinsip yang harus mendukung pendekatan kita kepada anak-anak.
• [Organisasi] akan memastikan bahwa kebijakan perlindungan anak dijadikan sebagai sebuah referensi dalam semua kontrak, perjanjian dana bantuan/kemitraan, dsb. • [Organisasi] akan memastikan bahwa sistem perlindungan anak menjadi sasaran monitoring dan kaji ulang periodik dan bahwa berbagai isu dan proses benar-benar didokumentasikan sehingga aksi yang layak dapat diambil dan berbagai pelajaran dari pengalaman disatukan pada tingkat lokal dan perusahaan. • [Organisasi] juga mengakui bahwa mereka memiliki sebuah tanggung jawab moral dan hukum untuk memastikan bahwa anak-anak terlindungi dari eksploitasi, kekerasan dan penelantaran dari staf, anggota board, mitra, relawan, orang yang melakukan magang, konsultan dan perwakilan lainnya di dalam dan di luar program baik secara langsung maupun tidak langsung. • Pemahaman kita tentang kekerasan dan eksploitasi terhadap anak memasukkan, tetapi tidak terbatas pada: Kekerasan Seksual Terhadap Anak: Kekerasan seksual terhadap anak dapat didefinisikan sebagai kontak atau interaksi antara seorang anak yang lebih tua atau anak yang lebih banyak nalar atau orang dewasa (orang asing, saudara kandung atau orang yang berada dalam posisi
246
RA INING OOLKIT
kewenangan seperti orang tua atau pengasuh) dimana anak tersebut dipergunakan sebagai sebuah obyek pemuas bagi anak yang lebih tua atau orang dewasa tersebut. Kontak atau interaksi ini dilakukan terhadap anak dengan menggunakan paksaan, tipuan, suap, ancaman atau tekanan. Kekerasan seksual dapat berupa fisik, verbal atau emosional.
MODUL 3
Kekerasan Emosional: Perlakuan buruk emosional yang terus menerus terhadap seorang anak yang dapat menyebabkan dampak yang besar dan terus-menerus terhadap perkembangan emosional anak. Kekerasan emosional dapat berupa mengatakan kepada anak-anak bahwa mereka tidak berharga dan tidak dicintai/disayangi, tidak cakap, atau dinilai hanya selama mereka memenuhi kebutuhan orang lain. Kekerasan emosional bisa melibatkan pengharapan-pengharapan yang tidak layak secara umur atau perkembangan yang diberikan kepada seorang anak. Kekerasan
emosional dapat termasuk menyebabkan seorang anak sering merasa takut atau dalam bahaya, atau eksploitasi atau korupsi terhadap seorang anak. Sedikit tingkat kekerasan emosional terlibat dalam semua jenis perlakuan buruk terhadap seorang anak walaupun kekerasan emosional tersebut juga dapat terjadi secara independen.
Contoh Kasus Bidang 6 Anda mengantarkan seorang anak dari sebuah desa untuk mendapatkan pengobatan di sebuah rumah sakit besar di kota. Hari sudah larut malam saat anda hendak mengantarkan anak perempuan itu pulang ke rumahnya. Sebuah badai telah menghanyutkan jembatan yang menuju ke desanya. Kalian berdua menginap di sebuah penginapan yang sama karena itu satu-satunya penginapan yang tersedia. Keesokan paginya, anda mengembalikan anak tersebut kepada orang tuanya. Anda sama sekali tidak menyentuh anak perempuan tersebut. Beberapa hari kemudian, orang tua anak perempuan tersebut mengadukan anda atas perkosaan gadis dibawah umur dengan atau tanpa paksaan.
MODUL 3
RAINING OOLKIT
247
Dokumen Tambahan 6
Prosedur pengimplementasian Halaman berikut berisi beberapa contoh prosedur pengimplementasian kebijakan yang dipergunakan oleh berbagai LSM internasional yang dapat menawarkan panduan bagi organisasi-organisasi lain dalam mengembangkan strategi-strategi pengimplementasian mereka. Catat bahwa organisasi memiliki strategi yang berbeda-beda untuk mengimplementasikan berbagai kebijakan perlindungan anak, tergantung pada sifat kerja mereka. Di bawah ini adalah senbuah ringkasan sebelum berbagai kebijakan sebenarnya disajikan mulai dari halaman 268 dan setelahnya.
Bidang 1: Perekrutan/Pekerjaan/Relawan Iklan lowongan pekerjaan merujuk pada kebijakan perlindungan anak dan proses pemindaian/pemeriksaan. (Lihat contoh kebijakan 1: Iklan lowongan pekerjaan Save the Children UK.) Panduan untuk staf sumber daya manusia untuk mengidentifikasi tingkah laku yang mencurigakan, aktifitas yang mencurigakan, celah dalam sejarah pekerjaan. (Lihat contoh kebijakan 2: Panduan wawancara ChildHope.)
248
Bidang 2: Pendidikan dan Latihan
RA INING OOLKIT
Orientasi tentang hak-hak anak, bagaimana melindungi diri mereka sendiri serta kemana dan bagaimana melaporkan kekerasan diberikan kepada anak-anak. (Lihat contoh kebijakan 3: Poster informasi tentang
MODUL 3
hak World Vision International.) Orientasi tentang bagaimana melaporkan kekerasan terhadap anak, bagaimana memperlakukan pengunjung dan bagaimana staf diharapkan untuk bertingkah laku diberikan kepada anggota masyarakat (Lihat contoh kebijakan 3: Poster World Vision International.) Orientasi tentang anak dapat termasuk pendidikan tentang ‘peraturan sentuhan’
terkait
dengan
kontak
yang
aman,
tidak
aman
dan
membingungkan dengan orang dewasa. (Lihat contoh kebijakan 4: Buku pedoman lokakarya Stairway Foundation.)
Bidang 3: Kode Etik Profesi Program pelantikan internal memasukkan pelatihan tentang kode etik organisasi untuk staf. (Lihat contoh kebijakan 5: Kode Etik Staf Save the Children.)
Bidang 4: Mekanisme Pelaporan dan Komunikasi Formulir pelaporan yang distandarkan. (Lihat contoh kebijakan 6 dan 7: ECPAT International dan ChildHope.) Flow-chart manajemen untuk pelaporan dugaan kekerasan. (Lihat contoh kebijakan 8 dan 9: Plan Thailand dan ChildHope.)
Bidang 5: Pengunjung Eksternal (Donor, Media, LSM Lain) & Komunikasi Formulir izin anak harus dipergunakan dalam semua wawancara dengan anak yang dilakukan oleh media. (Lihat contoh kebijakan 10: Formulir izin Save the Children.) Semua staf harus sadar tentang garis pedoman untuk etika wawancara media dengan staf, anak serta pembuatan dan penggunaan foto dan film anak. (Lihat contoh kebijakan 11 dan 12: ECPAT International dan Save the Children UK.)
Bidang 6: Kebijakan dan Prosedur
RAINING OOLKIT
249
Para organisasi mitra diminta untuk mematuhi standar minimum dalam Children.)
MODUL 3
perlindungan anak. (Lihat contoh kebijakan 13: Sampel kontrak Save the
Contoh kebijakan 1: Iklan lowongan pekerjaan Contoh ini diberikan oleh Save the Children UK. Save the Children adalah sebuah LSM internasional yang bekerja untuk mencapai kebaikan abadi untuk anak-anak. Aliansi Save the Children berusaha untuk memperbaiki kehidupan anak-anak di 115 negara di seluruh dunia. Save the Children sedang melakukan perluasan operasinya dan sedang mencari posisiposisi berikut ini:
MODUL 3
250
ThaiTanggung Jawab Utama Ü Melakukan advokasi terhadap LSM-LSM di Thailand yang terkena dampak tsunami yang bekerja dengan anak-anak untuk turut serta dalam program ‘Ensuring Child Safe organisations’ Save the Children UK. Ü Membantu menilai kebutuhan kebijakan/sistem perlindungan anak dari komunitas LSM lokal yang membantu respon tsunami. Ü Membantu LSM untuk mengembangkan struktur dan prosedur perlindungan anak internal mereka. Ü Memberikan kontribusi untuk memperhalus ‘perangkat’ khusus bahan dan sumber pelatihan Save the Children UK yang dapat dipergunakan untuk mendukung setiap lembaga (termasuk mitra pemerintah) yang bekerja untuk perlindungan anak. Ü Berfungsi sebagai bagian dari sebuah tim untuk mendukung LSM dan organisasi yang peduli/bertanggung jawab untuk anak-anak sehingga mereka mampu untuk mengembangkan prosedur dan mekanisme pelaporan untuk penanganan isu-isu perlindungan anak. Ü Memfasilitasi jaringan organisasi lokal yang bekerja untuk perlindungan anak untuk saling bertukar pelajaran yang didapat dan pengalaman tentang pengembangan sebuah organisasi yang aman untuk anak. Ü Membantu untuk melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan dampak sistem Perlindungan Anak dalam semua pekerjaan kami di daerah yang terkena dampak tsunami.
RA INING OOLKIT
Mohon dicatat bahwa posisi-posisi di atas membutuhkan: Ü Hanya warga negara Thailand (kontrak selama 12 bulan dengan kemungkinan untuk perpanjangan) Ü Sarjana dengan jurusan yang relevan Ü Mampu mengoperasikan komputer dengan baik Ü Mampu berbicara dan menulis dalam bahasa Inggris menjadi nilai tambah
Ü Memiliki kepribadian yang menarik, dapat berkomunikasi dengan baik dan
sensitif dalam bekerja dengan mitra lokal Ü Bersedia untuk melakukan perjalanan secara intensif, khususnya ke Thailand Selatan Ü Untuk ditempatkan di Bangkok, Thailand Ü Memiliki pemahaman dan komitmen terhadap hak-hak anak sangat penting Ü Berpengalaman bekerja di sebuah LSM Ü Memiliki kemampuan untuk menjadi pelatih dan fasilitator Ü Lebih disukai yang bisa menyetir
Prosedur perekrutan dan seleksi serta pemeriksaan mencerminkan komitmen kami terhadap perlindungan anak dari kekerasan. CV dan surat pengantar harus diemailkan ke
[email protected]. Hanya calon yang memenuhi syarat yang akan dipanggil. Tanggal penutupan: 18 Agustus 2005. Pembagian tugas lengkap hanya akan diberikan kepada calon yang memenuhi syarat.
MODUL 3
RAINING OOLKIT
251
Contoh kebijakan 2: Wawancara kerja Contoh ini diberikan oleh ChildHope.
1. Wawancara harus dipandang sebagai sebuah kesempatan untuk menilai kesesuaian calon terkait dengan perlindungan anak. Staf Perlindungan Anak harus mengingatkan panel wawancara tentang beberapa dasar terkait dengan kekerasan terhadap anak, mis: bahwa pelaku kekerasan benar-benar terlihat ‘normal’, sering kali sangat lihai dalam penipuan, berdagang dan ‘memelihara’ (organisasi serta anak). 2. Oleh karena itu, mohon ingat prinsip wawancara kesempatan yang sama (yaitu: setiap orang harus ditanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sama tanpa diskriminasi), panel wawancara tersebut harus memperhatikan:
MODUL 3
252
• Celah dalam sejarah pekerjaan; • Sering berpindah-pindah pekerjaan atau alamat; • Alasan keluar dari pekerjaan sebelumnya (khususnya jika hal itu kelihatannya dilakukan secara tiba-tiba); • Juga merupakan praktek terbaik untuk mendapatkan klarifikasi tentang setiap kewajiban atau prestasi yang kelihatan ‘samar’ dalam CV tersebut dalam kaitannya dengan bekerja dengan anak-anak; • Perhatikan bahasa tubuh dan penghindaran, kontradiksi dan ketidaksesuaian dalam jawaban-jawaban yang diberikan (walaupun ini harus ditafsirkan dalam konteks dan semangat akal sehat).
RA INING OOLKIT
3. Penting dalam wawancara tersebut bahwa isu kekerasan terhadap anak dibicarakan secara terbuka dan panel wawancara menekankan kembali bahwa organisasi memiliki kebijakan dan prosedur perlindungan anak yang komprehensif. Transparansi merupakan bagian penting dari pencegahan kekerasan: seorang pelaku kekerasan dapat memutuskan bahwa tidak cukup kesempatan untuk melakukan kekerasan dalam sebuah budaya yang terbuka dan sadar. 4. Para pelamar, khususnya untuk posisi yang terlibat langsung dalam isuisu perlindungan anak, harus sudah membaca kebijakan tersebut sebelum dilakukannya wawancara itu (dan lebih disukai telah menandatangani sebuah komitmen untuk kebijakan tersebut). Panel wawancara dapat menggunakan ini sebagai sebuah kesempatan untuk melihat apakah calon tersebut telah membaca kebijakan itu dengan baik dan apakah mereka telah memahaminya. Hal ini mengingatkan calon tersebut bahwa organisasi tersebut menganggap serius kebijakan itu.
5. Pertanyaan-pertanyaan langsung dan yang menantang mendorong seleksi sendiri (yaitu: para calon menarik diri mereka sendiri dari proses tersebut). Pertanyaan-pertanyaan pasti harus disesuaikan dengan pembagian tugas dan tingkat senioritas dari posisi yang dilamar: a. Pernahkan anda bekerja di suatu tempat dimana seorang kolega melakukan kekerasan terhadap anak? Apa yang terjadi dan bagaimana kekerasan tersebut ditangani? Bagaimana pendapat anda tentang cara penanganan kekerasan tersebut? Apakah anda sendiri akan menanganinya dengan berbeda? b. Apakah anda menyadari tentang kebijakan perlindungan anak kami? Apa pendapat anda tentang kebijakan perlindungan anak tersebut? c. Kapan dianggap layak atau tidak layak berada sendirian dengan seorang anak (misalnya: dalam sebuah kunjungan proyek)? d. Bagaimana dan kapan dianggap layak untuk menenangkan seorang anak? e. Hal-hal apa saja yang membuat pengambilan foto seorang anak jalanan dianggap tidak layak untuk dipublikasikan dalam laporan tahunan organisasi kita? (Panel wawancara harus melihat hal-hal seperti: pakaian yang tidak pantas; jika nama mereka belum dirubah/diganti; foto diambil dan dipergunakan tanpa izin dari anak tersebut.) f. Jika seorang anak diperkosa karena dia sembrono dan berpakaian yang menggoda, apakah menurut anda apa yang terjadi merupakan bagian dari kesalahan anak? 6. Tanda-tanda bahaya termasuk (tetapi tidak terbatas pada):
RAINING OOLKIT
Penyajian yang terlalu halus atau kegemaran untuk menyenangkan; Kemampuan pendengaran, hubungan atau komunikasi yang buruk; Pertanyaan/pernyataan yang asing atau tidak layak tentang anak-anak; Menyatakan ketertarikan untuk menghabiskan waktu dengan anak-anak/ bekerja dengan anak-anak dengan umur atau jenis kelamin tertentu; • Ketertarikan yang besar terhadap pornografi anak; • Latar belakang apakah sering melakukan perjalanan ke luar negeri secara reguler, khususnya ke daerah-daerah tujuan dimana terdapat pariwisata seks anak. 7. Akan tetapi, mungkin saja tidak ada satupun dari tanda-tanda di atas. Tanda-tanda tersebut bisa tidak jelas. “Pedofil terlatih tidak dapat dideteksi oleh perasaan yang mendalam atau tanda-tanda bahaya yang jelas. Mereka dapat menirukan atau menjadi orang yang sangat anda inginkan untuk mendapatkan pekerjaan ini.” Tetapi jangan menyerah – tetap waspada:
MODUL 3
• • • •
253
“Ingat, dengarkan reaksi anda yang paling dalam tetapi kontrol reaksi tersebut dengan praktek baik!” 8. Walaupun ada pertanyaan-pertanyaan ini, wawancara tersebut harus dipastikan berakhir dengan sebuah catatan positif.
Sumber: Jackson, E. and Wernham, M. 2005. Child Protection Policies and Procedures Toolkit. London: ChildHope. hal.144-145.
MODUL 3
254
RA INING OOLKIT
Contoh kebijakan 3: Mendidik anak-anak dan masyarakat Contoh ini diberikan oleh World Vision International. Teks di bawah ini muncul dalam poster yang menjadi bagian dari perangkat perlindungan anak World Vision yang telah dipergunakan di beberapa tempat penampungan sementara di daerah-daerah yang terkena dampak tsunami. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa anak-anak dan masyarakat sadar akan hak-hak mereka dan tahu apa yang harus dilakukan jika staf, relawan atau pengunjung tidak mamatuhi kode etik tersebut. Perangkat perlindungan anak tersebut juga termasuk: 1) Sebuah kebijakan perlindungan anak (yang harus diakui dan ditandatangani oleh semua staf, relawan dan pengunjung); 2) survei penilaian resiko (untuk menemukan kerentanan anak-anak dalam masyarakat); dan 3) teks untuk papan tanda yang dimaksudkan untuk membantu staf untuk mengontrol pergerakan para pengunjung di tempat penampungan sementara tersebut dan untuk mempermudah pemberian sebuah kebijakan perlindungan anak kepada para pengunjung untuk mereka tandatangani.
Informasi untuk Anak Anda memiliki hak untuk: n Aman n Dihargai n Privasi n Dilindungi dari kekerasan n Meminta bantuan
RAINING OOLKIT
World Vision menganggap serius anak-anak: n Keamanan/keselamatan dan kebahagiaan anda penting bagi kami. n Kami ingin agar anda aman ketika anda sedang bersama staf World Vision, dalam gedung World Vision atau turut serta dalam aktifitas-aktifitas World Vision. n Ketika anda menerima makanan, selimut, tenda atau benda-benda lain dari World Vision dan lembaga-lembaga lain, anda tidak boleh memberi apapun sebagai imbalan.
255
MODUL 3
n Didengar dan dipercaya
Apa yang dapat anda lakukan jika anda merasa tidak aman atau nyaman: n Katakan ‘tidak’ untuk turut serta dalam sebuah aktifitas.
n Coba untuk tidak sendirian dengan seseorang yang membuat anda merasa
tidak nyaman. n Bicara pada seseorang yang anda percayai – mungkin seseorang dalam keluarga anda, guru anda atau staf World Vision. Jika anda ingin, maka anda dapat berbicara dengan _________ yang berada di _____________ Apa yang akan kami lakukan jika anda mengatakan kepada kami bahwa anda tidak merasa aman: n Kami akan mendengarkan anda dan menganggap anda serius. n Kami akan bertindak demi kepentingan terbaik anda. n Kami akan berusaha sebaik-baiknya untuk membantu anda merasa aman. Apa yang tidak akan kami lakukan: n Mengatakan itu salah anda. n Mengatakan kepada banyak orang bagaimana perasaan anda atau apa yang telah terjadi.
MODUL 3
256
RA INING OOLKIT
Informasi untuk Masyarakat
RAINING OOLKIT
Apa yang harus anda lakukan jika anda merasa khawatir tentang kekerasan yang dilakukan oleh staf atau pengunjung:
• Coba untuk tidak sendirian dengan seseorang yang membuat anda merasa
tidak nyaman. • Berbicara dengan seseorang yang anda percayai – staf World Vision, staf LSM lain, guru atau tokoh masyarakat.
257
MODUL 3
Semua staf World Vision serta semua relawan dan pengunjung ke masyarakat atau komunitas anda telah setuju untuk mematuhi kode etik tersebut. Poster ini memberi anda informasi tentang kode etik ini. Poster ini juga memberi tahu anda tentang hak-hak anda dan apa yang dapat anda lakukan jika anda prihatin dengan tingkah laku staf atau pengunjung terhadap diri anda sendiri, anak-anak anda atau orang lain. • Staf World Vision dan para pengunjung adalah tamu masyarakat. Orang yang ada dalam masyarakat, termasuk anak-anak, harus diperlakukan secara terhormat dan bermartabat. • Semua pengunjung harus didampingi oleh staf World Vision sepanjang waktu. • Pengunjung tidak boleh mengambil gambar anak-anak atau bermain dengan anak-anak tanpa izin dari orang tua. • Staf dan relawan tidak boleh sendirian dengan seorang anak tanpa izin dari orang tua. Pengunjung dan relawan pengunjung tidak boleh sendirian dengan anak-anak. • Staf, relawan dan pengunjung tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan anggota masyarakat tersebut. • Ketika anda menerima makanan, selimut atau apapun dari World Vision, anda tidak boleh memberi apapun sebagai imbalan. • Anak-anak tidak boleh disentuh atau diemong dengan cara yang membuat mereka atau orang tua mereka merasa tidak nyaman. • Menyentuh bagian vital anak-anak merupakan perbuatan yang melanggar hukum dan jika anda melihat hal seperti ini segera laporkan. • Anda memiliki hak atas kebebasan berbudaya dan beragama. • Tidak ada staf, termasuk guru di ruang ramah anak, yang boleh menampar atau memukul seorang anak.
Apa yang akan dilakukan World Vision untuk membantu anda: • Kami akan mendengarkan anda dan menganggap anda serius. • Kami tidak akan memberitahu siapapun bagaimana perasaan anda
atau apa yang telah terjadi kecuali jika anda memang ingin kami memberitahukannya. • Kami tidak akan mengatakan kepada anda bahwa itu salah anda atau anda
salah. En posters for community and children (World Vision International)
MODUL 3
258
RA INING OOLKIT
Contoh kebijakan 4: Mendidik anak-anak Contoh ini diberikan oleh Stairway Foundation. Penting untuk mengajarkan berbagai keterampilan kepada anak-anak sehingga mereka mampu untuk mengenali dan melaporkan kasus-kasus kekerasan. Aktifitas-aktifitas berikut ini adalah bagian dari lokakarya anak yang dilaksanakan oleh Stairway Foundation di Filiphina. Dalam lokakarya tersebut, anak-anak diajarkan tentang hak-hak mereka dan bagaimana mereka seharusnya diperlakukan oleh orang dewasa. Mereka belajar bahwa mereka tidak boleh mentolelir berbagai tingkah laku dan situasi dimana mereka merasa tidak nyaman. Catat bahwa ini bukanlah aktifitas-aktifitas yang berdiri sendiri; aktifitas-aktifitas tersebut harus disesuaikan dan dimasukkan dalam konteks pelatihan hak-hak anak.
Aktifitas 1: Diskusi tentang keamanan/peraturan sentuhan Tujuannya adalah agar anak-anak menyayangi dan menghormati tubuh mereka dan mengajar mereka tentang peraturan sentuhan. Ü Peraturan Sentuhan 1
Tidak pernah tidak apa-apa bagi seseorang yang lebih tua atau lebih kuat daripada anda untuk menyentuh bagian-bagian tubuh pribadi anda atau meminta anda untuk menyentuh bagian-bagian pribadi tubuhnya
RAINING OOLKIT
atau untuk memfoto bagian-bagian tubuh pribadi (berikan beberapa contoh dan perintahkan anak-anak untuk memberikan beberapa contoh). Ü Peraturan Sentuhan 2
259
pribadi anda atau meminta anda untuk menyentuh bagian-bagian
tubuh pribadinya atau ingin memfoto, maka katakan “TIDAK!”. Larilah ke seseorang yang aman dan katakan kepada orang itu apa yang telah terjadi (berikan beberapa contoh dan perintahkan anak-anak untuk memberikan beberapa contoh). Ü Peraturan Sentuhan 3
Tidak pernah menjadi kesalahan anak jika bagian-bagian tubuh pribadinya disentuh (berikan beberapa contoh dan perintahkan anakanak untuk memberikan beberapa contoh).
MODUL 3
Jika seseorang mencoba untuk menyentuh bagian-bagian tubuh
Ü Peraturan Sentuhan 4
Jangan pernah rahasiakan tentang pelanggaran terhadap Peraturan Sentuhan tersebut (berikan beberapa contoh dan perintahkan anakanak untuk memberikan beberapa contoh).
Poin-poin pelatihan: • Beritahu anak-anak bahwa mereka semua sangat spesial dan oleh karena itu setiap bagian dari tubuh manusia itu bersifat sakral dan harus dihormati. • Tubuh anda hanya milik anda dan tidak ada orang yang berhak untuk menyentuh anda dengan cara yang tidak anda sukai atau pahami. • Memahami dan menghormati tubuh anda dapat membantu anda agar tetap aman. • Anda berhak untuk dilindungi dari semua bentuk kekerasan dan eksploitasi. • Anda juga berhak untuk mengungkapkan berbagai pandangan dan pendapat anda. Aktifitas 2: Kenali Apa Yang Selalu Tidak Apa-apa dan Apa Yang Tidak Pernah Tidak Apa-apa Tujuannya adalah agar anak-anak belajar Rangkaian Kesatuan Sentuhan
MODUL 3
260
Anda membutuhkan: • Rangkaian Kesatuan Sentuhan (Sentuhan Aman/Tidak Aman/ Membingungkan); kartu indeks dengan sejumlah penjelasan tentang berbagai situasi yang berisi beberapa contoh sentuhan yang berbedabeda (satu situasi per kartu). Sebagian situasi harus menggambarkan sentuhan yang tidak layak; sedangkan sebagian yang lain harus menggambarkan sentuhan yang layak; atau bermakna ganda. Masukkan situasi dengan lawan jenis dan situasi dengan sesama jenis serta situasi perpaduan antara anak-anak dan orang dewasa.
RA INING OOLKIT
Bagaimana melakukan ini: • Letakkan Rangkaian Kesatuan Sentuhan tersebut di papan/dinding. • Dapatkan dari contoh-contoh remaja tentang berbagai sentuhan aman, tidak aman dan membingungkan. w Sentuhan Aman (sentuhan yang layak) – seorang ibu yang memeluk seorang anak.
w Sentuhan Tidak Aman (sentuhan yang tidak layak) – memukul
dengan begitu keras sehingga menyebabkan luka memar. w Sentuhan Yang Membingungkan (sentuhan yang bermakna ganda) – seorang paman menggosok-gosok payudara keponakan perempuannya. • Selanjutnya, berikan sebuah kartu untuk setiap peserta (atau bentuk beberapa kelompok) dan perintahkan setiap peserta untuk membaca situasi-situasi tersebut dengan keras secara bergantian. • Setelah setiap situasi tersebut dibaca, perintahkan kelompok tersebut untuk memutuskan apakah sentuhan tersebut menggambarkan selalu tidak apa-apa, kadang-kadang tidak apa-apa (tergantung pada keadaan) atau tidak pernah tidak apa-apa. Apa yang harus dilakukan selanjutnya: • Jelaskan bahwa banyak situasi yang masuk dalam wilayah abu-abu – tingkah laku tersebut bisa tidak apa-apa dalam keadaan tertentu tetapi akan menjadi masalah dalam keadaan yang lain. Poin-poin pelatihan: • Anak-anak/remaja harus mampu untuk mengenali situasi-situasi yang berpotensi untuk menimbulkan bahaya sejak dini. • Salah satu cara bagi mereka untuk melakukan hal ini adalah dengan mengenali emosi-emosi yang tidak nyaman dan kemudian menanganinya. ANAK-ANAK HARUS MELAPORKAN SENTUHAN YANG TIDAK AMAN DAN SENTUHAN YANG MEMBINGUNGKAN.
RAINING OOLKIT
261
Aktifitas 3: Diskusi tentang tingkah laku pasif, agresif dan tegas
laku pasif, agresif dan tegas.
Anda membutuhkan: Definisi tingkah laku pasif, agresif dan tegas: Pasif – ketika kebutuhan orang lain terpenuhi dengan melanggar hakhak anda. Agresif – ketika kebutuhan anda terpenuhi dengan melanggar hak-hak orang lain. Tegas – ketika kebutuhan anda terpenuhi dan anda tidak melanggar hak-hak anda atau hak-hak orang lain.
MODUL 3
Tujuannya adalah agar anak-anak mempelajari perbedaan antara tingkah
Bagaimana melakukan ini: • Letakkan definisi “pasif,” “agresif,” dan “tegas.” • Katakan kepada kelompok tersebut bahwa ada cara yang berbeda-beda untuk bagaimana kita merespon berbagai situasi. • Diskusikan setiap definisi tersebut, berikan beberapa contoh khusus dan perintahkan kelompok tersebut untuk memberikan beberapa contoh. • Tunjukkan definisi-definisi tersebut melalui permainan peran (role playing) yang dimainkan oleh kelompok tersebut. • Perintahkan remaja tersebut untuk membentuk beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang dan mendiskusikan/mempraktekkan tingkah laku mana yang akan mereka peran mainkan atau anda dapat memberikan tugas kepada setiap kelompok. • Perintahkan setiap kelompok untuk memainkan peran tingkah laku mereka di depan kelompok-kelompok lain. Kelompok yang lain tersebut harus mencoba dan menebak jenis tingkah laku apa yang sedang dilakukan. Apa yang harus dilakukan selanjutnya: • Setelah setiap permainan peran tersebut, perintahkan kelompok tersebut untuk berbagi apakah berpikir orang yang menginginkan sesuatu atau berusaha untuk melindungi dirinya sendiri menggunakan tingkah laku pasif, agresif atau tegas. Jika waktu memungkinkan, ulangi permainan peran yang menggambarkan tingkah laku pasif/agresif; akan tetapi, kali ini pergunakan pendekatan tegas.
MODUL 3
262
RA INING OOLKIT
Sampel permainan peran: • Seorang anak kecil sedang bermain bola basket dengan temantemannya. Seorang anak yang lebih tua datang dan mengambil bola tersebut dari anak itu dan mendorongnya ke tanah. • Seorang remaja melihat remaja kedua sedang mengganggu pacarnya dan mendekatinya tentang hal itu. • Seorang anak telah berulang kali meminta bantuan ekstra dari seorang guru matematika; guru tersebut selalu berjanji untuk kembali lagi kepada anak tersebut tetapi tidak pernah menepatinya. Poin-poin pelatihan: • Ketika anda ingin tegas, anda mengatakan: w “Saya kira” (nyatakan fakta tersebut). w “Saya merasa” (nyatakan bagaimana fakta tersebut mempengaruhi anda secara emosional).
w “Saya ingin” (meminta sebuah perubahan). • Sebuah pernyataan yang tegas menangani sesuatu pada suatu waktu serta khusus dan terfokus. • Tegas terhadap seorang pelaku kejahatan atau seseorang yang berpotensi untuk menjadi pelaku kejahatan dapat mencegah sebuah kekerasan agar tidak terjadi.
Aktifitas 4: Mempraktekkan cara-cara untuk merespon situasi abusif (“Bagaimana jika”) Tujuannya adalah agar anak-anak mempraktekkan respon terhadap tingkah laku abusif.
RAINING OOLKIT
Apa yang harus dilakukan selanjutnya: w Pergi. w Berteriak “Tahan!” w Katakan tidak. w Katakan kepada orang tersebut anda akan beritahukan kepada orang lain. w Segera cari orang yang telah dewasa dan minta bantuan; jika orang dewasa pertama tidak merespon, cari orang dewasa lainnya. w Perhatikan bagaimana tampang orang tersebut jika anda ditanyai nanti.
263
MODUL 3
Bagaimana melakukan ini: • Praktekkan “Bagaimana jika” dengan kelompok tersebut dengan contoh-contoh khusus untuk sentuhan dan ketegasan. w Bagaimana jika di sekolah guru anda meminta anda untuk tetap berada di dalam kelas setelah jam pelajaran dan mengatakan bahwa anda sangat spesial dan harus mendapatkan nilai spesial/ khusus dan merangkul anda dengan terlalu erat dan mengatakan dia ingin menjadi sahabat khusus dan sahabat rahasia anda. (Respon bisa termasuk: tidak; menolak/mendorong dan berlari ke luar ruangan; mengatakan bahwa anda akan memberitahu orang tua anda… selalu dengan pendirian, kontak mata dan bahasa tubuh.) w Bagaimana jika paman anda mencium mulut anda dan mengatakan kepada anda untuk tidak memberitahu siapa pun?
Poin-poin pelatihan: • Belajar ketegasan membantu anda untuk mempertahankan hak-hak anda tanpa melanggar hak-hak anda atau hak-hak orang lain. • Jika seseorang berusaha untuk mendekati atau melakukan kekerasan terhadap anda, ingat untuk mengatakan “Tidak.” Lari dan katakan kepada orang dewasa yang anda percayai. • Semakin banyak pengetahuan dan praktek dengan keamanan/ keselamatan pribadi, semakin siap anda untuk mengatasi masalahmasalah potensial, khususnya kekerasan. Sumber: Stairway Foundation. ‘Animation for the Prevention of Child Sexual Abuse’. Oriental Mindoro, Philippines: Stairway Foundation Inc. (Buku pegangan pelatihan yang tidak diterbitkan.)
MODUL 3
264
RA INING OOLKIT
Contoh kebijakan 5: Kode etik Contoh ini diberikan oleh Save the Children dimana semua staf baru diminta untuk menandatangani sebuah kode etik. Berikut ini adalah versi ringkasnya..
Kode Etik Staf – Apa Artinya Itu bagi Saya? Sebagai seorang pekerja atau perwakilan Save the Children, saya akan mempromosikan nilai-nilai dan prinsip-prinsipnya dan melindungi reputasinya dengan: • Menghargai hak-hak dasar orang lain dengan bertindak secara adil, jujur
dan bijaksana dan dengan memperlakukan orang lain secara bermartabat dan terhormat dan menghargai hukum nasional serta budaya, tradisi, adat istiadat dan praktek lokal yang sejalan dengan berbagai konvensi PBB. • Bekerja secara aktif untuk melindungi anak-anak dengan mematuhi
kebijakan dan prosedur perlindungan anak Save the Children. • Menegakkan standar tinggi untuk etika pribadi dan profesi. • Melindungi keamanan/keselamatan dan kesejahteraan diri saya sendiri dan
orang lain. • Melindungi aset dan sumber daya organisasi.
RAINING OOLKIT
265
Kode Etik ini.
Menegakkan standar tinggi untuk etika pribadi dan profesi berarti saya tidak akan bertingkah laku yang melanggar kode etik tersebut, merusak kemampuan saya untuk melakukan pekerjaan saya atau mungkin membawa Save the Children dalam keburukan. Misalnya, saya tidak akan: • Terlibat dalam hubungan seksual dengan setiap orang yang berusia dibawah
18 tahun atau melakukan kekerasan atau mengeksploitasi seorang anak dengan cara apapun.
MODUL 3
• Melaporkan setiap hal yang melanggar standar-standar yang termuat dalam
• Menukar uang, pekerjaan, barang atau layanan untuk kesenangan seksual. • Meminum alkohol atau menggunakan zat-zat lain dengan cara yang dapat
secara merugikan mempengaruhi kemampuan saya untuk melakukan pekerjaan saya atau mempengaruhi reputasi organisasi. • Memiliki, atau mendapat keuntungan dari penjualan, barang-barang atau
zat-zat ilegal.
• Menerima sogokan atau hadiah signifikan (kecuali tanda penghargaan
kecil) dari pemerintah, penerima manfaat, donor, suplier atau pihak-pihak lain, yang telah ditawarkan sebagai akibat dari pekerjaan saya. • Melakukan bisnis untuk suplai barang atau layanan kepada Save the
Children dengan keluarga, teman atau kontak pribadi atau menggunakan aset Save the Children untuk keuntungan pribadi. • Bertingkah laku dengan cara yang dapat mengancam keamanan diri saya
sendiri ataupun orang lain. • Menggunakan komputer atau peralatan-peralatan lain milik organisasi
untuk melihat, mengunduh, membuat atau menyebarkan bahan yang tidak layak seperti pornografi.
MODUL 3
266
RA INING OOLKIT
Contoh kebijakan 6: Formulir pencatatan dan monitoring
Contoh ini diberikan oleh ECPAT International. FORMULIR PELAPORAN UNTUK KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK
Nama & Detail Anak (including identity papers and numbers):
Nama orang & organisasi yang mengisi formulir laporan & siapa yang berbicara dengan anak tersebut tentang kejadian itu: Tanggal Laporan: Nomor Kasus:
Apakah tempat tersebut aman? (jika tempat tersebut tidak aman maka dibutuhkan tempat tinggal alternatif bagi anak tersebut) Apa yang terjadi?
Siapa pelaku tindak kekerasan tersebut? (catat informasi sebanyak mungkin – jika nama pelaku tidak diketahui, masukkan hal tersebut sebagai keterangan)
RAINING OOLKIT
267
MODUL 3
Dimana anak tersebut tinggal dan siapa yang bertanggung jawab terhadap mereka?
FORMULIR PELAPORAN UNTUK KEJAHATAN SEKSUAL TERHADAP ANAK
Bagaimana situasinya? (termasuk waktu, tempat, dsb).
Siapa lagi yang berada di sana?
Siapa lagi yang mengetahui tentang kejadian tersebut? (Detail lengkap, termasuk nama dan pihak-pihak lain yang terlibat)
Apa yang akan dilakukan oleh anak tersebut selanjutnya?
Layanan-layanan apa yang dibutuhkan oleh anak tersebut? (seperti layanan medis & dukungan lain). Siapa yang harus memberikan layanan dan dukungan tersebut?
Who will follow up the case, and what is the timescale?
Tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan? (jelaskan siapa yang akan melakukan tindakan tersebut dan kapan tindakan tersebut akan dilaksanakan)
MODUL 3
268
RA INING OOLKIT
SAMBUNGAN FORMULIR PELAPORAN
Nomor Kasus:
Catatan Tindak Lanjut, Tindakan Berikutnya & Informasi: Tindakan/Informasi
Catatan dibuat oleh:
RAINING OOLKIT
269
MODUL 3
Tanggal:
Contoh kebijakan 7: Melaporkan dugaan kekerasan atau kekerasan yang dilihat Contoh ini diberikan oleh ChildHope.
Jika anda mengetahui bahwa keselamatan seorang anak mungkin sedang berada dalam bahaya, mohon isi formulir ini sepanjang pengetahuan anda. Mohon dicatat bahwa keprihatinan perlindungan anak harus dilaporkan secara langsung kepada staf perlindungan anak yang telah ditunjuk dengan segera (lebih disukai pada hari kerja yang sama). Karena alasan kerahasiaan, laporan tersebut harus anda tulis dan tandatangani sendiri. Laporan tersebut harus dikirimkan hanya kepada staf perlindungan anak yang telah ditunjuk tersebut. Laporan tersebut akan disimpan di sebuah tempat yang aman dan terjamin dan diperlakukan dengan sangat rahasia. 1. Tentang anda Nama anda Jabatan anda Tempat kerja Hubungan anda dengan anak Detail kontak
MODUL 3
270
2. Tentang anak Nama anak Jenis kelamin anak Usia anak Alamat anak Wali anak
RA INING OOLKIT
3. Tentang keprihatinan anda Apakah kekerasan tersebut dilihat atau diduga? Apakah keprihatinan ini didasarkan pada informasi dari tangan pertama atau informasi yang diberikan oleh orang lain kepada anda? (Jika demikian siapa?) Apakah anak tersebut mengungkapkan/membongkar kekerasan tersebut kepada anda? Tanggal dugaan kejadian tersebut Waktu dugaan kejadian tersebut Lokasi dugaan kejadian tersebut Nama terduga sebagai pelaku kejahatan Jabatan Sifat dugaan
Pengamatan pribadi anda (luka yang dapat dilihat, keadaan emosi anak, dsb). (Catatan: Buat perbedaan yang jelas antara apa itu fakta, apa itu opini atau kabar angin/desas-desus.) Tepatnya apa yang anak tersebut atau sumber lain katakan kepada anda (jika relevan) dan bagaimana anda merespon dia. (Jangan arahkan anak tersebut. Catat detail sebenarnya.) Informasi lain yang belum tercakup sebelumnya. Apakah ada anak/orang lain yang terlibat dalam dugaan kejadian tersebut (korban kekerasan lain atau saksi lain)? Aksi/tindakan yang diambil. Ditandatangani Tanggal
Sumber: Child Jackson, E. and Wernham, M. 2005. Child Protection Policies and Procedures Toolkit. London: ChildHope. hal.152-153.
MODUL 3
RAINING OOLKIT
271
Contoh kebijakan 8: Prosedur pelaporan Contoh ini diberikan oleh Plan Thailand.
Flow-chart ini menunjukkan proses pelaporan untuk sebuah organisasi yang besar (yang beroperasi atau bekerja di lebih dari satu lokasi dan memiliki sebuah kantor nasional dan mungkin kantor pusat di negara lain) yang mungkin juga menangani kasus-kasus masyarakat secara reguler. Aksi atau tindakan yang harus dilakukan mungkin berbeda-beda, tergantung pada apakah orang yang menjadi tertuduh tersebut adalah seorang staf atau anggota masyarakat. Jika orang yang menjadi tertuduh tersebut berasal dari luar, maka organisasi tidak dapat terlibat secara penuh dalam penyelidikan atau penghukuman tetapi lebih menjadi LSM rujukan atau saksi. Jika kasus tersebut melibatkan teman sejawat/kolega (contoh: pekerja, konsultan, sponsor, relawan, mitra kontrak, organisasi mitra atau perwakilan dan mitra kontrak hukum), maka organisasi harus memiliki kontrol yang lebih besar terhadap kasus tersebut seperti memutuskan langkah-langkah apa yang harus diambil. Ini bertujuan untuk melindungi orang yang menjadi tertuduh dan reputasi organisasi tersebut.
MODUL 3
272
RA INING OOLKIT
Orang yang mengangkat keprihatinan tersebut
Kumpulkan informasi dasar
Layanan medis darurat
Orang yang mengangkat keprihatinan tersebut
Tempat yang aman untuk anak
Laporan verbal dan diskusi dengan pengawas/ supervisor
Isi formulir pelaporan
Kejadian melibatkan teman sejawat organisasi
Kejadian melibatkan masyarakat, organisasi eksternal atau orang lain yang tidak terkait dengan organisasi tersebut
Laporkan kepada Direktur Negara/Focal point perlindungan anak Menejer perlindungan anak di kantor pusat.
RAINING OOLKIT Berikan bantuan tindak lanjut sebagaimana yang dibutuhkan.
Focal point perlindungan anak berkoordinasi dengan menejer lokasi untuk menyiapkan rencana aksi.
Kepolisian
Layanan perlindungan anak
Hubungi kantor kesejahteraan sosial lokal atau dapatkan bantuan dari LSM yang bekerja untuk perlindungan anak
Penyelidikan internal
Sumber: Plan Thailand. 2006. Child Protection Handbook.
273
MODUL 3
Penskorsan sementara. Tetap informasikan tindakan yang diambil kepada menejer perlindungan anak dan direktur negara
Tetap informasikan kepada focal point perlindungan anak
Contoh kebijakan 9: Prosedur pelaporan Contoh yang diberikan oleh ChildHope ini menguraikan sebuah proses pelaporan untuk organisasi yang lebih kecil (atau organisasi yang biasanya tidak menangani kasus-kasus masyarakat).
Keprihatinan tentang dugaan kekerasan, kekerasan yang disaksikan atau potensi kekerasan terhadap anak dari organisasi/proyek yang dilakukan oleh salah satu (atau lebih) dari orang-orang berikut ini: • Staf • Pengunjung proyek • Anak/anak-anak lain dalam proyek tersebut
Diskusikan keprihatinan anda dengan orang yang telah ditunjuk/kontak utama dalam organisasi anda (lebih disukai pada hari kerja yang sama): Nama: 274
Jabatan: Lokasi:
Jika keprihatinan anda melibatkan orang khusus ini, maka temui orang yang paling sesuai, yaitu: menejer senior. Nama: Jabatan: Lokasi: Detail kontak:
MODUL 3
Detail kontak:
Aksi atau tindakan akan diambil oleh staf perlindungan anak yang telah ditunjuk atau menejer (hal ini mungkin membutuhkan konsultasi dengan manajemen yang lebih senior) untuk memastikan bahwa anak tersebut aman sebagai sebuah prioritas dan kemudian menyelidiki masalah tersebut.
Lembaga rujukan perlindungan anak setempat
Kepolisian setempat
Sumber: ChildHope. 2005. Child Protection Policies and Procedures Toolkit.
Contoh kebijakan 10: Izin anak Contoh ini diberikan oleh Save the Children UK.
Formulir izin untuk anak yang diwawancarai yang berusia dibawah 12 tahun
Nama saya adalah ___________________________.
Mereka akan menanyai saya tentang kehidupan dan ide saya, saya merasa Mereka akan menghabiskan waktu selama 2 sampai 3 jam untuk berbicara dengan saya, saya merasa Jika itu terlalu lama buat saya, saya boleh meminta untuk pergi bermain dengan teman-teman atau beristirahat. Saya merasa Mereka akan merekam percakapan saya dengan perekam suara dan kamera, saya merasa
Tetapi, jika saya tidak ingin orang lain mengetahui nama saya, maka saya dapat mengatakan jangan beritahu nama saya. Saya merasa
berbicara dengan mereka.
memberitahu mereka tentang berbagai hal. menghabiskan waktu untuk berbicara dengan mereka.
saya dapat beristirahat.
RAINING OOLKIT
275
melihat wajah saya di buku dan televisi.
nama saya dapat disembunyikan.
MODUL 3
Ada seorang pengunjung/beberapa pengunjung dari Save the Children untuk berbicara dengan saya, saya merasa
Mereka juga akan berbicara dengan orang tua/wali, guru dan teman-teman saya, saya merasa Mereka mengatakan bahwa mereka sudah meminta izin dari orang tua/wali saya untuk berbicara dengan saya, saya merasa Mereka berjanji untuk memberi saya salinan setiap buku dan film yang memuat wajah saya, saya merasa
dengan hal itu.
mereka telah melakukan hal itu.
dengan hal itu.
Ini tanda tangan saya: _________________________________
Tanggal:
MODUL 3
276
RA INING OOLKIT
Tempat:
Contoh kebijakan 11: Penggunaan foto Contoh ini diberikan oleh ECPAT International.
Dilarang menggunakan foto atau gambar dari seorang anak yang dapat diidentifikasi atau dikenali dalam setiap terbitan ECPAT International untuk menggambarkan aspek eksploitasi seksual komersial anak apapun. Dilarang juga menggunakan sebuah gambar dari seorang anak yang dapat diidentifikasi atau dikenali dalam setiap terbitan ECPAT International jika foto tersebut dapat mengarahkan orang yang melihatnya untuk meyakini bahwa anak tersebut merupakan korban eksploitasi seksual komersial. Larangan ini berlaku tanpa memandang izin yang diberikan baik oleh anak tersebut, orang dewasa yang secara hukum bertanggung jawab atas pengasuhan mereka atau lembaga apapun yang mungkin memiliki foto tersebut. Satu-satunya pengecualian adalah jika anak yang ada dalam gambar tersebut, yang telah mencapai usia 18 tahun, memberi izin penuh untuk dirinya sendiri untuk diidentifikasi atau dikenali sebagai seorang korban eksploitasi seksual komersial dalam sebuah terbitan ECPAT. Harus ada mekanisme bagi orang tersebut untuk dapat menarik kembali izin itu kapan saja dan untuk menghapus gambar tersebut secepatnya dari terbitan itu.
RAINING OOLKIT
Dalam konteks ini, anak yang dapat diidentifikasi atau dikenali adalah anak yang identitasnya mungkin dibuka atau diungkap dengan menunjukkan seluruh atau sebagian wajah atau tubuh mereka atau daerah sekitar yang khusus. Sebuah terbitan bisa termasuk setiap bahan yang disimpan atau dikirimkan dalam salinan keras (hard copy), film, format elektronik ataupun format digital. Izin berarti orang tersebut memahami keadaan dimana gambar tersebut akan dipergunakan dan akibat apapun yang mungkin timbul dari penerbitan, penyebaran ataupun sirkulasi gambar tersebut.
277
MODUL 3
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk melindungi privasi dan reputasi anakanak yang menjadi korban eksploitasi seksual komersial dan untuk mencegah bahaya tambahan apapun terhadap mereka melalui penerbitan gambar mereka. Kebijakan tersebut juga berusaha untuk melindungi anak-anak lain agar tidak disalahsangkakan sebagai korban eksploitasi seksual komersial.
Dalam berbagai terbitan ECPAT International dimana gambar-gambar tidak secara jelas menggambarkan aspek-aspek eksplotasi seksual komersial (contoh: aktifitas partisipasi anak dan remaja, proyek pendidikan non-formal), maka gambar dari seorang anak yang dapat diidentifikasi atau dikenali tersebut dapat dipergunakan jika izin penuh telah diperoleh dari anak dan orang tua/walinya. Jika izin belum diperoleh dari anak dan orang tua/walinya karena alasan apapun, maka foto tersebut tidak boleh dipergunakan dengan cara apapun yang dapat mengidentifikasi anak tersebut.
GAMBAR KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK ECPAT menentang penggunaan pornografi anak untuk tujuan-tujuan pendidikan sebagai sebuah pelanggaran yang tidak perlu terhadap privasi anak yang menjadi korban.
MODUL 3
278
Pada kesempatan-kesempatan tertentu, lembaga penegak hukum dianggap penting untuk merilis foto-foto anak yang menjadi korban pornografi yang juga dikenal dengan gambar kekerasan terhadap anak kepada publik untuk membantu menemukan lokasi dan menyelamatkan anak tersebut dengan segera. ECPAT percaya bahwa rilis publik tersebut hanya dilakukan jika lembaga penegak hukum tersebut memiliki alasan yang tepat untuk meyakini bahaya segera bagi anak tersebut lebih besar daripada bahaya yang ditimbulkan oleh penerbitan foto tersebut. Dalam kasus-kasus seperti itu, gambar yang dirilis tidak boleh gambar kekerasan seksual terhadap anak, keselamatan anak harus menjadi prioritas dan lembaga penegak hukum harus berusaha untuk berkonsultasi dengan para profesional lain tentang kepentingan terbaik anak sebelum merilis gambar seperti itu.
RA INING OOLKIT
Adalah bertentangan dengan kebijakan ECPAT bagi para staf atau anggotanya untuk memiliki pornografi anak, kecuali jika hal ini dilakukan dengan izin khusus dan atas kerjasama dengan kepolisian setempat dan dalam lingkungan yang dikontrol secara ketat seperti sebuah hotline atau sebuah operasi monitoring, pelaporan atau pencarian serupa yang juga melibatkan penegak hukum.
Contoh kebijakan 12: Penggunaan foto Contoh ini diberikan oleh Save the Children.
Setiap gambar mengisahkan sebuah cerita. Kekuatan foto tidak dapat disangkal lagi. Foto memainkan sebuah peran yang sangat penting dalam menggambarkan siapa kita, nilai-nilai kita dan pekerjaan kita dengan anak-anak. Gambar yang kita gunakan harus menunjukkan situasi dimana anak-anak tinggal, keadaan yang membuat mereka rentan dan pekerjaan yang sedang kita lakukan untuk membawa perubahan nyata dan abadi dalam kehidupan mereka. Penggunaan foto kita harus konsisten dan menjadi cerminan tepat tentang pekerjaan dan cap kita dan harus menghindarkan stereotip yang merusak dan kata klise. Dengan demikian, audiens kita dapat benar-benar mengerti bagaimana kehidupan anakanak dimana kita bekerja. Foto harus memberi kesan bahwa tidak ada kamera dan tidak boleh kelihatan seperti berada di atas panggung. Menjadi tanggung jawab setiap orang yang menggunakan atau mengambil foto untuk Save the Children untuk memeriksa beberapa pertimbangan dalam kerangka kerja panduan ini. Hubungi Editor Gambar di
[email protected] untuk dukungan tambahan. Kerentanan dan martabat. Kami bekerja dengan sebagian anakanak yang paling rentan di dunia. Kami harus menunjukkan kerentanan ini tanpa merampas martabat anak-anak.
279
sebagai korban yang tidak berdaya yaitu, memotong gambar anak-anak dengan mata yang sedih sambil memandang kamera. Kita harus jujur dan jangan sentimentil.
Tunjukkan keadaan yang membuat anak-anak
rentan. Tunjukkan mereka sebagai orang yang aktif dan banyak akal ketika mereka memang mampu menjadi seperti itu. Jika dianggap sesuai, masukkan keluarga, orang tua atau pengasuh
MODUL 3
Jangan tunjukkan anak
2. Realitas dan konteks. Gambar kita harus menunjukkan realitas kehidupan anak-anak dan lingkungan dimana mereka tinggal.
Jangan
gunakan gambar dimana anak dapat berada dimana pun di dunia ini, dalam situasi apapun. Hindari gambar dimana anak berpose atau tersenyum pada kamera.
Gunakan
gambar yang mengisahkan sebuah cerita dan gambar yang audiens dapat terlibat. Tunjukkan keadaan dan lingkungan dimana anakanak dan keluarga mereka tinggal. Tunjukkan anak-anak menjalani kehidupan mereka daripada terlibat dengan kamera
Jangan
gunakan foto yang menonjolkan sudut (angle) dan mengubah perspektif (mis: memandang ke atas atau ke bawah anak tersebut).
Gunakan
gambar yang memiliki gaya ‘terbang di dinding’ yang diambil setingkat dengan anak atau anak-anak tersebut dan dimana mereka kelihatan tidak menyadari kamera tersebut.
280 Jangan
MODUL 3
gunakan foto hitam putih karena foto hitam putih tersebut tidak menunjukkan dunia sebagaimana kita melihatnya, yaitu berwarna.
Gunakan foto warna karena foto warna lebih realistis.
Ingat untuk selalu memastikan gambar-gambar yang anda gunakan adalah: • berasal dari perpustakaan foto kita saat ini dan bukan koleksi-koleksi lain • diambil dan dikredit secara benar – informasi ini diberikan di perpustakaan tersebut • resolusi dan format yang layak untuk tujuan penerbitan anda.
3. Apa yang kita lakukan. Save the Children berjuang untuk membawa solusi-solusi yang berarti dan abadi bagi berbagai masalah yang dihadapi oleh anak-anak. Kita harus menunjukkan bahwa kita adalah sebuah organisasi yang aktif yang mendapatkan berbagai hasil.
Jangan
hanya gunakan foto yang menggambarkan kerentanan anak-anak – masukkan gambar yang menunjukkan Save the Children di tempat kerja.
Gunakan
Tunjukkan bagaimana kerja Save the Children memiliki sebuah dampak dan membantu untuk merubah kehidupan anak-anak. Tunjukkan staf kami yang bekerja dengan anak-anak dan anak-anak yang saling bekerja – mis: pendidik sebaya
Jangan
Sejauh mungkin jangan tunjukkan pekerja bantuan ekpatriat yang berkulit putih yang menyalurkan bantuan kepada para penerima pasif.
Gunakan
Tunjukkan staf lokal Save the Children dan organisasi mitra yang bekerja untuk mendukung anak-anak dan keluarga mereka.
281
gunakan foto anak-anak yang berpose dengan logo kami yang terdapat di spanduk, dsb.
Gunakan
gambar yang menunjukkan Save the Children sedang beraksi dimana logo kami muncul di pakaian, kendaraan atau bangunan dalam latar belakang gambar tersebut
Ingat untuk selalu memastikan bahwa gambar-gambar yang anda gunakan telah diambil dengan izin dari anak tersebut (jika cukup tua) dan izin pengasuh mereka. Formulir izin tersedia untuk penempatan Inggris (ini merupakan syarat hukum). Untuk foto luar negeri dan Inggris, anda juga dapat menggunakan buku saku informasi kami, Your Story is Important, dan salinan majalah kami atau terbitan-terbitan lain untuk membantu anda menjelaskan kepada orang lain mengapa kita ingin memfoto mereka.
MODUL 3
Jangan
4. Inklusif. Mengkomunikasikan kerja kami dengan cara yang tidak diskriminatif yang mempromosikan kesempatan yang sama.
Jangan
tunjukkan anak-anak dari satu kelompok etnis dalam situasi-situasi dimana Save the Children sedang bekerja dengan berbagai masyarakat atau sejumlah negara.
Tunjukkan
latar belakang budaya anakanak yang berbeda yang bekerja dengan kami, khususnya ketika anda sedang membuat bahan umum dan bahan yang menggambarkan kerja kami dalam masyarakat multi etnis.
Jangan gunakan foto
anak perempuan dan anak laki-laki dalam peran stereotip, kecuali jika anda sedang membuat sebuah poin tentang diskriminasi atau foto tersebut mencerminkan realitas kehidupan mereka.
Tunjukkan anak perempuan dan anak laki-laki
yang turut serta dalam berbagai aktifitas – mis: dalam pendidikan atau sebagai peserta dalam kelompok anak. Pastikan ada keseimbangan yang baik antara anak perempuan dengan anak laki-laki ketika anda sedang menggunakan sejumlah gambar.
282
MODUL 3
Jangan
tunjukkan anak cacat sebagai anak pasif dan terisolir dari masyarakat mereka, kecuali jika anda sedang membuat sebuah poin tentang situasi ini.
Pronosikan sikap positif terhadap kecacatan dengan menunjukkan anak cacat menjalani kehidupan sehari-hari mereka sebagai anggota masyarakat.
Ketika anda menempatkan foto, selalu pastikan: • Editor Gambar memberikan penjelasan singkat atau memberi anda panduan – ada kewajiban hukum, organisasi dan etika yang harus dipertimbangkan. • Setiap koleksi yang anda miliki dikirim ke Editor Gambar untuk pengeditan untuk penggunaan umum dan pemasukan dalam perpustakaan foto kami.
Contoh kebijakan 13: Perjanjian dengan mitra Contoh yang diberikan oleh Save the Children UK ini adalah sebuah sampel pernyataan yang diambil dari perjanjian pendanaan dengan mitra.
Perjanjian Kebijakan Perlindungan Anak [Organisasi] mengakui bahwa organisasi tersebut telah menerima sebuah salinan Kebijakan Perlindungan Anak Save the Children UK dan telah membacanya. Kebijakan tersebut merupakan sebuah syarat mutlak dari Save the Children UK dan ketentuan dari perjanjian ini bahwa tidak seorang pun yang melakukan pekerjaan atas nama Save the Children, menurut perjanjian ini, terlibat atau telah terlibat dalam atau terkait dengan kekerasan atau eksploitasi terhadap anak sebagaimana yang dijelaskan dalam Kebijakan Perlindungan Anak tersebut. [Organisasi] setuju untuk membagikan Kebijakan Perlindungan Anak tersebut kepada semua staf dan pekerjanya dan memerintahkan mereka untuk mematuhi dan menerapkan kebijakan tersebut dengan ketat dalam semua kontak mereka dengan anakanak. Jika diketahui bahwa staf [organisasi] telah terlibat dalam perlakuan salah terhadap anak-anak sebagaimana yang dijelaskan dalam Kebijakan Perlindungan Anak Save the Children tersebut, maka hal ini akan dianggap sebagai sebuah pelanggaran terhadap syarat-syarat perjanjian ini dan akibatnya Save the Children berhak untuk memutus perjanjian tersebut dengan segera.
MODUL 3
RAINING OOLKIT
283
Dokumen Tambahan 7
Berikut ini adalah agenda yang disarankan bagi organisasi untuk terus mengembangkan kebijakan perlindungan anak mereka pada Hari 2 dan 3 dari Modul 3.
Agenda Hari 2 09:00-10:15
Meninjau kembali umpan balik yang diterima dari para kolega pada Hari 1 Secara bersamaan merevisi draft kebijakan dan prosedur pengimplementasian untuk bidang prioritas pertama. Atau satu kelompok merevisi draft kebijakan dan prosedur pengimplementasian untuk bidang prioritas pertama dan memberikannya kembali kepada para kolega. Dua kelompok yang lain merevisi lebih lanjut kebijakan mereka untuk bidang 2 dan 3.
284
10:15-10:30
Istirahat pagi
10:30 -12:00
Dua kelompok yang mengerjakan kebijakan untuk bidang prioritas kedua dan ketiga terus merevisi kebijakan mereka dan menilai prosedur pengimplementasian tersebut. Kelompok-kelompok tersebut harus menganalisa praktek organisasi (mengulang proses Hari 1).
MODUL 3
Kelompok ketiga melihat kerangka kebijakan secara keseluruhan, termasuk nilai organisasi, pernyataan misi, konteks untuk kebijakan tersebut, dsb.
12:00-01:00
Istirahat makan siang
01:00-02:30
Dua kelompok yang mengerjakan bidang-bidang kebijakan tersebut sekarang mengerjakan bidang prioritas 4 dan 5. Jika kelompok yang lain telah selesai mengembangkan kerangka kebijakan secara keseluruhan, maka anggota kelompok tersebut dapat bergabung dengan dua kelompok yang lain tersebut. Di akhir sesi, kelompok-kelompok tersebut menempatkan draft kebijakan tersebut, termasuk kebijakan secara keseluruhan, di sekitar ruangan tersebut sehingga semua peserta bisa memberikan komentar.
02:30-02:45
Istirahat sore
02:45-4:15
Berbagi kerja yang dihasilkan. Kelompok menyajikan draft kebijakan yang telah ditempatkan di sekitar ruangan tersebut kepada pleno. Para peserta juga diminta untuk menempatkan komentarkomentar mereka, termasuk berbagai komentar tentang prosedur pengimplementasian tersebut, di bawah atau di
285
sekitar kebijakan-kebijakan yang ditempatkan di sekitar
4:15-4:30
Perencanaan kedepan dan penutupan
MODUL 3
ruangan tersebut.
Hari 3 Jika sebuah organisasi memutuskan untuk tidak melanjutkan konsultasi tersebut sampai hari ketiga, maka kelompok kerja kebijakan internal harus menyebutkan sebuah tanggal kapan tugas-tugas berikut ini akan diselesaikan. Tanggal tersebut harus dijadwalkan di akhir Hari 2. Jika kelompok tersebut dapat melanjutkan untuk hari ketiga, maka tugas-tugas berikut ini harus diselesaikan selama hari tersebut oleh tim itu. 1. Semua peserta mengembangkan sebuah strategi pengimplementasian, membuat ketetapan waktu (timeline) untuk melaksanakan aksi-aksi tersebut. 1. Satu orang menyusun dan mengetik versi kebijakan perlindungan anak organisasi yang telah direvisi, termasuk kebijakan secara keseluruhan. 1. Kelompok tersebut mengembangkan sebuah strategi untuk mendapatkan umpan balik tentang kebijakan-kebijakan tersebut dari staf-staf yang lain. Misalnya, umpan balik dapat diberikan melalui email atau koordinator dapat mengadakan rapat di kantor lapangan mereka sehingga staf tersebut dapat mengomentari kebijakan tersebut.
Langkah selanjutnya
286
RA INING OOLKIT
1. Kelompok kerja tersebut mengumpulkan umpan balik dari staf dan membuat penyesuaian yang dibutuhkan dengan kebijakan-kebijakan tersebut,
menyusun
sebuah
kebijakan
perlindungan
anak
yang
mencakup bidang-bidang prioritas tersebut (berdasarkan pada tanggal
MODUL 3
yang telah ditetapkan).
2. Kebijakan yang telah difinalkan diberikan kepada fasilitator (berdasarkan pada tanggal yang telah ditetapkan). 3. Bahan dibuat untuk memberitahu staf, anak-anak dan orang-orang lain tentang kebijakan tersebut.
4. Lakukan aktifitas-aktifitas seperti membagikan bahan-bahan informasi tersebut kepada departemen-departemen terkait (sumber daya manusia, kantor lapangan dan seterusnya), mengadakan sebuah sesi untuk mendidik staf tentang kebijakan tersebut serta mendidik masyarakat dan anak anak tentang kebijakan tersebut. 5. Pikirkan
tentang
rencana
untuk
pelaksanaan/pengimplementasian
memonitor kebijakan
kemajuan
tersebut.
tentang
Bagaimana
anda mengetahui dan memastikan bahwa kebijakan tersebut telah dipraktekkan?
MODUL 3
RAINING OOLKIT
287
FORMULIR EVALUASI
Evaluasi Pelatihan Apa Yang Organisasi Dapat Lakukan Untuk Meningkatkan Status Perlindungan Anak Mereka (Modul 3)
Mohon bantu kami untuk meningkatkan kualitas dari pelatihan yang kami berikan dengan meluangkan sedikit waktu untuk mengisi formulir ini. Anda tidak harus menyebutkan nama anda, tetapi jika anda melakukannya itu akan membantu kami apabila kami ingin menindaklanjuti saran-saran anda. Mohon gunakan lembaran kertas lain jika anda membutuhkan lebih banyak tempat untuk jawaban anda. Tanggal Kursus: ........................................................................................... Nama Pelatih: ................................................................................... Nama/organisasi anda (opsional): ............................................................... 1. Bagaimana anda akan menilai konsultasi ini? Baik
sekali
Baik
Sedang
Buruk
RAINING OOLKIT
2. Bagaimana anda akan menilai fasilitator tersebut? Baik
sekali
Baik
Sedang
289
Buruk
organisasi
anda
untuk
mengembangkan
kebijakan
dan
prosedur
perlindungan anak? Sangat berguna
Berguna
Agak berguna Tidak berguna sama sekali
MODUL 3
3. Apakah menurut anda konsultasi ini berguna untuk membantu
4. Hal-hal terpenting apa yang telah anda pelajari dari proses ini (mengembangkan
sebuah
kebijakan
perlindungan
anak
dalam
organisasi)? -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Tantangan-tantangan apa yang dihadapi oleh organisasi anda untuk berpartisipasi dalam proses ini? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------6. Apa yang dapat diperbaiki untuk membuat proses tersebut lebih baik pada masa yang akan datang?
290
RA INING OOLKIT
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
MODUL 3
--------------------------------------------------------------------------------------------------7. Komentar tambahan
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Terima kasih!
SUMBER-SUMBER YANG DIGUNAKAN
Ahmed, S., Bwana, J., Guga, E., Kitunga, D., Mgulambwa, A., Mtambalike, P., Mtunguja, L. and Mwandayi, E. 1998. Children in Need of Special Protection Measures: A Tanzanian Study: Fieldwork Protocol, Phase II. Dar es Salaam, UNICEF. Engelbrecht, L., Ray, M., Calingacion, B. and Jorgensen, L. 2003. Daughter, A Story of Incest. Oriental Mindoro, Philippines: Stairway Foundation Inc. Finkelhor, D. 1984. Child Sexual Abuse: New Theory and Research. New York: Free Press. Human Rights Watch. 2001. Scared at School: Sexual Violence Against Girls in South African Schools. HRW. Available at: http://www.hrw.org/reports/2001/safrica/ Human Rights Watch. 2001. ‘South Africa: Sexual Violence Rampant in Schools’. Johannesburg, South Africa: HRW. 27 March. Available at: http://hrw.org/english/ docs/2001/03/27/safric324.htm Inter-Agency Standing Committee. June 2002. Report of the Task Force on Protection from Sexual Exploitation and Abuse in Humanitarian Crises. United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA). Available at http://www.reliefweb.int/ idp/docs/references/protsexexpPoARep.pdf Jackson, E. and Wernham, M. 2005. Child Protection Policies and Procedures Toolkit. London: ChildHope. Lowndes, J. 2005. Community Leadership and Life Skills Training. Thailand: Childwise and World Vision. (Unpublished.) Mirror Art Group, The. ‘Peoples of Mae Yao – Hilltribe Issues’. Thailand: The Mirror Art Group. Available at: http://www.mirrorartgroup.org/web/peoplesofmaeyao/issues.htm Muir, D. 2005. Violence against Children in Cyberspace. Bangkok, Thailand: ECPAT International. Available at: http://www.ecpat.net Naik, A. 2002. ‘Protecting Children from the Protectors: Lessons from West Africa’. In Forced Migration Review, Oxford, UK. No. 15. October. pp.16-19. Available at: http://www.reliefweb.int/library/RSC_Oxford/data/FMR%5CEnglish%5CFMR15%5Cfmr1 5full.pdf NSPCC. 2003. It doesn’t happen to disabled children: Child protection and disabled children. London, UK: NSPCC and National Working Group on Child Protection and Disability (NWGCPD). Available at: http://www.nspcc.org.uk/Inform/AboutUs/
TeamsAndServices/NWGCPD/ItDoesntHappenToDisabledChildren_asp_ifega23601.html Royal Government of Thailand. 2003. Thailand Child Protection Act 2003. Available at: http://www.tipinasia.info/files/law/8/2/28/Child%20Protection%20Act%20-%20Eng.doc Save the Children. 2005. Ending Physical and Humiliating Punishment of Children: Making It Happen. Save the Children. Available at http://www.rb.se/eng/Programme/ TheUNStudyonViolenceagainstChildren.htm Save the Children UK. 1999. Child Protection Policy: Protecting Children, Preventing Abuse. SC UK, London. Save the Children UK. 2005. Corporal Punishment of Children: Views of Children in Some Schools, Kindergartens and Institutions. Ulan Bator, Mongolia: Save the Children UK. Stairway Foundation. ‘Animation for the Prevention of Child Sexual Abuse’. Oriental Mindoro, Philippines: Stairway Foundation Inc. (Unpublished manual.) Tearfund and NSPCC. 2003. Setting the Standard: A Common Approach to Child Protection for International NGOs. London: Tearfund and NSPCC. UNGA. 1989, Convention on the Rights of the Child, GA Res. 44/25, Annex, 44 UN GAOR. Supp. (No. 49) at 167, UN Doc. A/44/49 (1989). Entered into force 2 September 1990. Available at www.ohchr.org/english/law/crc.htm UNHCR and Save the Children UK. 2002. Sexual Violence and Exploitation: The Experience of Refugee Children in Guinea, Liberia and Sierra Leone. UNHCR and Save the Children UK. Available at http://www.unhcr.org/cgi-bin/texis/vtx/news/opendoc. htm?tbl=NEWS&id=3c7bf8094 UNICEF. 2001. Profiting from Abuse. Geneva: UNICEF. Available at: http://www.unicef. org/publications/pub_profiting_en.pdf
RAINING OOLKIT
UNICEF. 2006. Excluded and Invisible: State of the World’s Children. Geneva: UNICEF.
293
RESOURCES USED
WHO. 2003. World Report on Violence and Health. Geneva: World Health Organisation.
Media resources used for case studies Agence-Presse France. 2005. ‘Thailand ‘is among nations with the most free websites’. Bangkok, Thailand: The Bangkok Post. 12 November. BBC News. 2000. ‘The Moors murders’. UK: BBC. 28 February. Available at: http://news. bbc.co.uk/1/hi/uk/659266.stm Bunnag, S. 2000. ‘Teachers find caning ban a bruise to their egos’. Bangkok, Thailand: The Bangkok Post. 13 September. Available at: http://www.corpun.com/ths00009.htm Clarridge, C. 2004. ‘8-year term levied in 1st prosecution under new child-sex law’. The Seattle Times. 26 June. Available at: http://seattletimes.nwsource.com/html/ localnews/2001965981_molest26.html CourtTV.com. 1998. ‘Washington v. Letourneau: Original Sentencing from November 14, 1997’. Courtroom Television Network. 18 March. Available at: http://www.courttv.com/ trials/letourneau/ Deutsche Welle. 2005. ‘Trial of Parents in Child Neglect Case Begins’. Germany: Deutsche Welle. 24 August. Available at: http://www.dw-world.de/dw/ article/0,1564,1689105,00.html Leppard, M. 2006. ‘Spare the rod ... spoil the child? Corporal punishment in Thailand and beyond’. Bangkok, Thailand: The Bangkok Post, Learning Post. 2-10 April. Available at: http://www.bangkokpost.net/education/04Apr2006_lern001.php
Manager Online. 2005. ‘48 Years Sentencing for Kru Nong, Sexually Abused Baan Saeng Tawan Children, Udon Thani’. Manager Online. 5 August. Available at: http:// www.manager.co.th News and Star. 2006. ‘Perverted sex tourist jailed’. UK: News and Star. 7 January. Available at: http://www.newsandstar.co.uk/news/viewarticle.aspx?id=318606
294
RAINING OOLKIT
Stokes, P. 2000. ‘Teenage victim of phone bullies died clutching mobile’. UK: The Telegraph. August 19. Available at: http://www.telegraph.co.uk/news/main.jhtml?xml=/
SESOURCES USED
news/2000/08/19/ndani19.xml
training ini adalah hal terbaik yang pernah saya lakukan quote from participant
ECPAT International adalah jaringan dari organisasi-organisasi dari lebih dari 75 negara yang bekeja terhadap penarikan segala bentuk eksploitasi seksual terhadap anak.
supported by
ORGANISASI YANG AMAN - UNTUK ANAK
Save the Children berjuang di Inggris dan seluruh Dunia untuk anak yang menderita karena kemiskinan, penyakit, ketidak adilan dan kekerasan. Kami bekerja dengan mereka untuk mencari jawaban atas pertanyaan seumur hidup atas masalah yang mereka hadapi.
ORGANISASI YANG AMAN - UNTUK ANAK
PERANGKAT PELATIHAN Sebuah panduan praktis perlindungan anak bagi organisasi masyarakat sipil