Management Excellence ; Sebuah Pendekatan Praktis Untuk Membangun Organisasi Yang Excellent Oleh : Weni Novandari., SE.MM *) e-mail :
[email protected] Program Doktor Ilmu Manajemen Universitas Jenderal Soedirman Abstract The concept of management continues to evolve over time. New concepts in management replace the previous concepts that are not relevant anymore with the recent condition. One thing to be observed is that the concepts of management should not merely a collection of principles, procedures, methods and techniques, but the concept should be operationalized, so it can be implemented by the organization. This article discusses about how to become an excellent organization with the implementation of management excellence. Organizational excellence itself is a manifestation of the concept of total quality management. By applying excellence management, organization will be able to understand the changes and quickly adapt even utilize the changes into the source of their advantage. Organizations are able to understand and align the needs of all stakeholders , able to anticipate the market movements, and capable of interpreting trends will come and the current condition of the well so that the organization can enhancing their performance and achieve long-term excellence. Keywords:
management concept, manifestation of the concept, excellent organization, management excellence, long-term excellence.
jika diterapkan dalam organisasi akan
PENDAHULUAN Konsep dan pemikiran manajemen terus berkembang dari waktu ke waktu, mulai dari era revolusi industri hingga era modern saat ini.
Bisa dikatakan
bahwa sejarah perkembangan konsep dan pemikiran manajemen tersebut merupakan sebuah gambaran alur cerita
dapat
memberikan
kinerja
yang
maksimal. Secara garis besar perkembangan konsep dan pemikiran manajemen dapat dibedakan menjadi 4 bidang pemikiran administrative
yaitu
scientific
management management
&
theory,
untuk menemukan sebuah “formula
behavioural
theory,
yang tepat” dalam manajemen yang
quantitative management theory dan modern management theory. Terdapat
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
perbedaan penekanan perhatian yang
harus diopersionalkan agar organisasi
diberikan oleh para ahli manajemen
yang menerapkan manajemen kualitas
untuk tiap-tiap konsep tersebut. Dalam
tersebut dapat menjadi perusahaan
perkembangannya,
kritik
yang
argumentasi
konsep-konsep
untuk
dan
unggul
dan
organizational
excellence
adalah
manajemen terdahulu menjadi landasan
operasional
dari
kuat bagi munculnya konsep-konsep
management (Kevin J. Foley,2001)
baru dalam manajemen yang lebih modern
serta
yang
lebih
relevan
dengan realitas praktis yang terjadi. Teori Total Quality Management
manifestasi total
quality
Organisasi yang excellent adalah organisasi yang berhasil mencapai dan mempertahankan kinerja yang luar biasa
dalam
memenuhi
bahkan
(TQM) merupakan bagian dari konsep
melebihi harapan para stakeholdernya.
modern management.
Dalam Total
Organisasi yang excellent dapat kita
Quality Management, kebutuhan dan
jumpai dalam lingkungan bisnis yang
harapan konsumen adalah yang utama,
berbeda,
dan secara bersamaan memastikan
berbeda dan dengan ukuran serta
bahwa
bentuk
kebutuhan
stakeholder
lain
dan juga
harapan terpenuhi.
dengan
stakeholder
organisasi
yang
yang
berbeda.
Terdapat satu persamaan dari berbagai
Berbagai riset menunjukkan bahwa
organisasi
organisasi
yaitu, mereka mempunyai satu pola
manajemen
yang
terbukti
excellent
tersebut
lebih
umum yang sama yang didasarkan
sukses dan lebih berhasil dalam jangka
pada sejumlah atribut atau cara kerja
panjang dibanding dengan organisasi
yang
yang tidak mengadopsi konsep tersebut
organisasi yang biasa-biasa saja, yaitu
(Hausner, 1999). Implikasi praktis dari
perusahaan-perusahaan tersebut telah
penerapan manajemen kualitas (quality
menerapkan
management)
(excellence management)
manajemen
kualitas
mengadopsi
yang
adalah kualitas
bahwa (quality
management) bukan hanya sekedar kumpulan prinsip, prosedur, metode
membedakan
mereka
manajemen
dari
excellent
PEMBAHASAN Karakter organisasi yang unggul (excellence organization)
dan teknik. Namun manajemen kualitas
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
Pendekatan utama dari excellence management
adalah
sesuatu yang baru. Selain itu
mengerahkan
perusahaan
semua sumber daya perusahaan untuk
mempunyai
mencapai sesuatu yang luar biasa
kecepatan
(excellent).
tindakan untuk menyesuaikan diri
Pendekatan
excellence
yang
unggul
fleksibilitas dalam
management diperkenalkan oleh Peter
dengan
dan Waterman pada awal tahun 1980an
lingkungan bisnis.
melalui karyanya yang berjudul “In
2. Close to the customer
dan
mengambil
perubahan
dalam
Menurut
Kepuasan konsumen merupakan
mereka sebuah perusahaan tidak cukup
hal yang sangat penting dalam
hanya menjadi sebuah organisasi yang
menjalankan
efektif namun juga harus bisa mencapai
Perusahaan yang unggul dapat
organisasi yang unggul (excellence
memahami
organization) melalui perbaikan yang
keinginan
terus
memberikan kualitas produk dan
Search
of
Excellence”.
menerus
pada
setiap
aspek
kualitas organisasi.
sebuah
bisnis.
kebutuhan konsumen
dan
kemudian
layanan yang excellent kepada konsumennya.
Peters dan Waterman melakukan
3. Autonomy and Entrepreneurship
penelitian terhadap 62 (enam puluh
Perusahaan yang unggul mampu
dua) perusahaan sukses di Amerika
memotivasi karyawannya untuk
Serikat. Dari hasil penelitian tersebut
lebih berani dalam mengambil
Peters
resiko,
dan
Waterman
berhasil
mengidentifikasi delapan karakteristik penting
yang
menonjol
perusahaan-perusahaan
dari unggul
mengembangkan
kreativitas dan melakukan inovasi 4. Productivity Trough People Perusahaan
menyadari
bahwa
tersebut, yaitu :
sumberdaya manusia adalah asset
1. A bias for action
penting bagi perusahaan. Untuk itu
Perusahaan yang unggul akan lebih
perusahaan
berorientasi
mengembangkan kapasitas SDM,
(action),
pada tidak
takut
tindakan untuk
melakukan inovasi dan mencoba
menciptakan
harus
atmosfer
dapat
kerja
dimana terdapat suasana kerja
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
yang saling menghargai satu sama
sederhana dengan jumlah staf yang
lain,
ramping dinilai penting untuk
serta
antusiasme
untuk
bekerja sama antar karyawan.
menjaga agar perusahaan tetap
5. Hands-on Value Driven
lincah dan cepat dalam mengambil
Perusahaan yang unggul adalah perusahaan
yang
tidak
keputusan. 8. Simultaneous
Loose-Tight
mengabaikan arti penting dari
Properties
tujuan-tujuan yang bersifat jangka
Perusahaan yang unggul memiliki
panjang,
kemampuan menjalankan konsep-
bahkan
Karyawan
transedental.
diyakinkan
bahwa
konsep manajemen yang sepintas
mereka tidak hanya bekerja untuk
terlihat bertentangan. Perusahaan
uang, tetapi juga untuk mencapai
yang unggul mampu memegang
cita-cita yang luhur (superordinate
erat nilai-nilai dasar dari organisasi
goals). Mereka berusaha memberi
mereka, memiliki perencanaan dan
makna transedental yang secara
kontrol yang baik terhadap kinerja
rutin dilakukan dalam perusahaan.
organisasi namu disisi lain juga
6. Stick to The Knitting
memberikan otonomi dan mampu
Perusahaan yang unggul adalah
memotivasi karyawan utuk terus
perusahaan selalu fokus untuk
mengembangkan kreativitas.
melakukan sesuatu yang terbaik 7. Simple Form, Lean Staff Perusahaan
yang
menyadari
bahwa
Budaya unggul
perusahaan
Organisasi
Yang
Mendukung Kinerja yang Unggul (Excellent Performance)
besar biasanya kurang cepat atau kurang
adaptif
menghadapi
Peters
dan
Waterman
menyatakan
perubahan di lingkungan sekitar.
bahwa untuk membangun organisasi
Dengan kata lain, perusahaan besar
yang
cenderung memiliki hirarki yang
organisasi
panjang, melakukan formalisasi,
organisasi akan mendukung kinerja
dan
yang
unggul suatu organisasi. Tom Peters
yang
dan
proses
berlebihan.
prosedural Organisasi
excellent
yang
Waterman
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
dibutuhkan kuat.
budaya Budaya
mengidentifikasi
7
faktor kinerja unggul yang dikenal
manajemen
kepemimpinan
(style),
dengan 7-S Mc Kinsey Framework.
sistem (system), sumber daya manusia
Ketujuh faktor tersebut adalah strategi
(staff), ketrampilan (skill), nilai-nilai
(strategy), struktur (structure), gaya
bersama (share values).
Gambar 1. 7-s McKinsey Sumber Ketujuh
faktor
McKinsey
(7-s
1. Shared Values
McKinsey) di atas digolongkan dalam
Adalah nilai budaya kerja yang
2 kelompok yaitu The Hard S’s, yaitu
hidup ditengah organisasi tersebut.
faktor-faktor yang feasible dan mudah
Budaya kerja menjadi guideline atau
diidentifikasikan,
panduan
terdiri
dari
:
bagi
Stucture, Strategi & Systems, dan The
organisasi
Soft S’s, yaitu faktor-faktor yang sulit
berkembang.
didefinisikan,
meliputi
:
Shared
para
untuk
anggota
tumbuh
dan
2. Structure
Values, Skills, Staf, & Style. Lebih
Struktur organisasi (organizational
lanjut Tom Peters dan Waterman
structure) merupakan cerminan dari
menyatakan shared values merupakan
shared values
inti dari model kinerja unggul tersebut.
upaya
organisasi
pencapaian
dalam
sasaran
dan
tujuan organisasi secara optimal. Uraian masing-masing faktor Konsep
Struktur
7-S McKinsey, adalah sebagai berikut :
mencerminkan
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
yang shared
sanggup values
dengan baik akan memberdayakan
efektif dan efisien. Jika ketrampilan
organisasi untuk mencapai sasaran
para pelaksana organisasi kurang
dan tujuan tersebut.
sesuai dengan kebutuhan organisasi
3. System
tersebut untuk mewujudkan visinya,
Sistem
yang
dikembangkan
maka
organisasi
tersebut
akan
kontraproduktif.
Oleh
organisasi juga bersumber pada
cenderung
shared values yang ada. Sistem ini
karenanya,
termasuk
cerminan dari
berbagai
menyangkut
hal
yang
skills core
merupakan competence
perencanaan,
organisasi, karena strategi yang
implementasi, kontrol dan evaluasi,
disusun juga merupakan refleksi
anggaran, dan penghargaan.
atas skills yang ada.
4. Staff
6. Style
Berdasarkan shared values yang
Gaya manajemen (kepemimpinan)
ada, organisasi membentuk personil
organisasi
di dalamnya (pengelola). Organisasi
perpaduan antara kelima elemen
akan menentukan prasyarat orang-
sebelumnya.
orang seperti apa yang dianggap
tersebut
sesuai
dengan
dan
kepemimpinan seperti apakah yang
tujuan
organisasi.
Sebagaimana
paling tepat agar organisasi dapat
diketahui, jika tujuan organisasi dan
mencapai sasaran dan tujuannya
tujuan individu di dalamnya tidak
secara efektif dan efisien. Gaya
searah, maka akan sangat sulit bagi
kepemimpinan yang kurang tepat
organisasi
dapat
dengan kelima elemen tersebut akan
tumbuh dan berkembang dengan
menyebabkan organisasi menjadi
baik.
gagal
keberadaan
tersebut
untuk
5. Skills
merupakan
hasil
Kelima
elemen
menentukan
atau
gaya
bahkan
menuju
kehancuran.
Ketrampilan
setiap
di
7. Strategy
dalam organisasi merupakan unsur
Strategi
yang
bagi
dimaksudkan agar organisasi dapat
keberhasilan organisasi mencapai
memiliki arahan yang jelas dan
sasaran
tegas
sangat
dan
individu
penting
tujuannya
dengan
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
suatu
tentang
organisasi
cara-cara
yang
dipakainya untuk mencapai sasaran
Oestreich dan Frank Buytendijk,
dan tujuan organisasi.
2008)
Seluruh faktor dalam model 7-S Mc
Tiga
Kinsey Framework di atas saling
Excellence
terkait dan bergantung satu sama
Secara
lain. Garis yang menghubungkan
unggul dibangun di atas 3 pilar, yaitu
atarara satu faktor dengan faktor lain
biaya, kualitas dan kecepatan. Dengan
dalam
penerapan
model
7-S
Framework
Mc
Kinsey
pilar
dalam
operasional
Management
oganisasi
Manajemen
yang
Exellence,
menunjukkan
organisasi akan memiliki keunggulan
bagaimana perubahan salah satu
lebih dari yang lain. Kinerja yang
variable
unggul sering dimulai dari kemampuan
akan
mempengaruhi
variable yang lain. Tulisan
ini
organisasi untuk memahami perubahan
selanjutnya
membahas
bahwa
excellence
dapat
akan
dan
dengan
cepat
menyesuaikan
manajemen
bahkan memanfaatkan perubahan yang
diaplikasikan
terjadi menjadi sumber keunggulan
secara luas pada berbagai ukuran
mereka. Kinerja unggul diperoleh bila
dan jenis organisasi. Penerapan
organisasi
manajemen
menyelaraskan
excellence
akan
mampu memahami kebutuhan
seluruh
mempunyai bentuk yang bervariasi
stakeholder
dalam penekanan prinsip, teori dan
mengantisipasi,
prosedur yang dianggap paling tepat
merubah pergerakan di pasar (agility),
dengan kondisi organisasi. Dalam
dan
tulisan
digambarkan
kecenderungan yang akan datang dan
kerangka dasar dalam penerapan
kondisi saat ini dengan baik (being
management
serta
smart) (Dan Lovallo dan Lenny, 2007).
panduan strategi untuk sukses dalam
Dari pernyataan di atas dapat digaris
menerapkan
bawahi bahwa terdapat 3 pilar utama
ini
akan
excellence
Management
(alignment),
dan
mampu
mengikuti
mampu
mengintepretasi
Excellence yang dikenalkan oleh
dalam
Oracle
excellence yaitu cerdas (smart), lincah
Corporation
(Thomas
penerapan
dan
manajemen
(agile) dan selaras (aligned).
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
Sumber : Thomas Oestreich dan Frank Buytendijk, 2008 perkembangan
Cerdas (Smart) Organisasi
yang
baru
adalah
seringkali memaksa perusahaan untuk
perusahaan yang dapat memanfaatkan
berubah. Organisasi-organisasi yang
data yang terdapat dalam organisasi,
berhasil adalah organisasi yang dapat
baik yang berasal dari internal maupun
beradaptasi
eksternal organisasi. Organisasi yang
lingkungan dengan cepat. Organisasi
cerdas
yang
akan
cerdas
teknologi
mengkombinasikan
lincah
dengan
hanya
membutuhkan
teknologi yang tepat dengan proses
sedikit
serta
bagaimana perubahan di pasar dapat
metodologi
terbaik
untuk
waktu
perubahan
untuk
mengubah data menjadi informasi yang
mempengaruhi
berarti yang dapat mendukung proses
yang lincah mampu mengidentifikasi
pengambilan keputusan
berbagai
di
seluruh
mereka.
memahami
tindakan
Organisasi
alternatif
untuk
organisasi. Dengan wawasan yang
menyesuaikan diri dengan perubahan
lebih
bahkan mampu mengambil peran aktif
baik
dibanding
kompetitor,
perusahaan-perusahaan tersebut dapat
dalam mendorong perubahan di pasar.
bergerak lebih cepat dan mendapatkan keunggulan kompetitif.
Selaras (Aligned)
Lincah (Agile)
Agar dapat terus berinovasi dan sukses,
Persaingan
global
yang
semakin
seluruh komponen rantai nilai dalam
kompetetif, pasar yang berubah serta
organisasi perlu bekerja sama dengan
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
baik. Organisasi yang selaras (aligned),
bagaimana
suatu
organisasi
menggunakan pendekatan kolaboratif
mencapai
yang menggabungkan kontribusi dari
Konsep ini merupakan perpanjangan
semua pemangku kepentingan dan
dari
berbagi informasi melalui sistem dan
mendefinisikan rantai nilai organisasi
proses yang terintegrasi.
di seluruh proses bisnis, kerangka
Excellence
konsep
dapat
Organization.
Porter
yang
memperluas ruang lingkup manajemen Kerangka
Kerja
Untuk
Meraih
kinerja untuk menyertakan lingkungan
Manajemen Excellence
stakeholder, model pasar dan model
Proses manajemen dapat diterjemahkan
bisnis.
dengan cara yang berbeda oleh manajer yang berbeda. Beberapa manajer akan
Kerangka Strategy to Success (S2S)
menjawab bahwa proses manajemen
terdiri dari enam langkah; di mana
adalah
seperti
output dari satu langkah akan menjadi
keuangan,
menjadi input di langkah selanjutnya.
berbagai
penganggaran,
aktivitas
pelaporan
manajemen sumber daya, dan analisis
Keenam langkah tersebut adalah :
varians.
1.
Model
mendefinisikan
tradisional
proses
manajemen
Memahami lingkungan pemangku kepentingan
sebagai siklus aktivitas PDCA (Plan,
(Understand
the
stakeholder environment)
Do, Check, Adjust) atau bisa disebut
2.
Pindai pasar (scan the market)
juga dengan siklus perencanaan dan
3.
Strategi
tentang
pengendalian (planning and control
(strategize
cycle). Pendekatan dalam manajemen
model)
excellence memberikan gambaran yang lebih
komprehensif
manajemen
dalam
dibanding
4.
proses dengan
about
the
bisnis business
Kelola rencana bisnis (manage the business plan)
5.
pandangan tradisional. Proses manajemen dalam manajemen
model
Jalankan operasi bisnis (run the business operations)
6.
Memberikan umpan balik pada
excellence dapat digambarkan dalam
semua tingkatan dengan mengukur
Kerangka Strategy-to-Success (S2S).
hasil bisnis (provide feedback on
Kerangka S2S menggambarkan proses
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
all levels by measuring business
results)
Sumber : Thomas Oestreich dan Frank Buytendijk, 2008 Penjelasan mengenai rantai nilai dalam
mendorong
proses manajemen sebagai strategi
sekaligus memenuhi harapan para
untuk dapat menerapkan manajemen
pemangku
excellence adalah sebagai berikut:
diperlukan.
1) Stakeholder Environment: Gain to
2) Market
kinerja
kepentingan
Model:
bisnis,
yang
Investigate
to
Sustain
Invest
Gain to Sustain adalah proses
Investigate to Invest adalah proses
manajemen untuk menghubungkan
manajemen
strategi
mengidentifikasi,
perusahaan
kepentingan
dengan
untuk mengevaluasi
para
stakeholders
termasuk
karyawan,
yang
regulator,
investasi. Tujuan dari proses ini
masyarakat dan investor. Tujuan
adalah untuk memilih alternatif
dari
strategi
utama pelanggan,
proses
pemasok,
ini
adalah
untuk
dan menciptakan peluang pasar paling
yang
menarik
untuk
menghasilkan
memastikan
bahwa
perusahaan
keuntungan tertinggi, keputusan
memperoleh
semua
kontribusi
mengenai pasar mana yang akan
yang
diperlukan
pemangku
dari
kepentingan
para
dimasuki, pasar mana yang akan
untuk
ditinggalkan serta pasar mana yang
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
menjadi fokus perhatian. Dalam
tingkat perusahaan, unit usaha,
proses ini, informasi eksternal
serta seluruh fungsi bisnis dalam
seperti intelijen pasar dan intelijen
rangka mencapai tujuan organisasi.
kompetitif akan dikombinasikan
Tujuan dari proses ini adalah untuk
dengan analisis internal kinerja
mengoptimalkan
portofolio produk atau jasa serta
alokasi sumber daya di seluruh
informasi
organisasi agar dapat secara efektif
dari
pelanggan
dan
kinerja geografis.
modal
dan
melaksanakan strateginya. Proses ini melibatkan penyelarasan target
3) Business Model: Design to Decide
dari
strategis
Design to Decide adalah proses
operasional,
manajemen
kesenjangan
untuk
merancang
untuk
tingkat
menyelesaikan antara
rencana
infrastruktur bisnis dan jaringan
keuangan dan kendala operasional
mitra untuk
memberikan nilai
dan terus melakukan peramalan
kepada pelanggan dengan cara
untuk menjaga organisasi berada
yang
pada jalur yang tepat.
paling
menguntungkan.
Tujuan dari proses ini adalah untuk memilih konfigurasi yang optimal
5) Business Operations: Analyze to
dalam menghubungkan rantai nilai
Adjust
perusahaan. Proses ini melibatkan
Analyze to Adjust (analisis untuk
analisis
melakukan penyesuaian) adalah
menentukan
skenario portofolio
untuk produk
proses
manajemen
untuk
perusahaan, outsourcing strategi,
menganalisis penyimpangan dari
mitra bisnis dan saluran, akuisisi
tujuan
dan strategi divestasi serta strategi
mengambil
pembiayaan.
Tujuan dari proses ini adalah untuk
perusahaan
untuk
tindakan
korektif.
mendeteksi
variasi
pelaksanaan
dan
Plan to Act atau Rencana Tindak
menganalisis
penyebab
adalah proses manajemen untuk
kecenderungan variasi ini, dan
menyelaraskan organisasi baik di
menentukan respon terbaik. Proses
4) Business Plan: Plan to Act
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
antara rencana, dan
ini melibatkan tindakan mulai dari
mereka
saat
ini.
Jika
tanggapan taktis langsung, seperti
organisasi ingin menjadi organisasi
mengubah status kredit pelanggan
yang excellent maka mereka harus
', untuk menyesuaikan rencana
melakukan transformasi
bisnis atau bahkan mengevaluasi
proses bisnis mereka. Dalam skala
ulang strategi, tergantung pada
minimal, transformasi bisnis yang
besarnya dampak yang dihasilkan.
dilakukan
akan
suatu
dalam
memberikan
dampak positif pada peningkatan 6) Business Results: Record to Report
efisiensi dalam proses organisasi,
Record to Report adalah proses
diantaranya pelayanan yang lebih
manajemen
baik pada pelanggan serta proses
untuk
memberikan
umpan balik strategi, keuangan
produksi
dan operasional untuk memahami
Sementara
bagaimana kinerja bisnis. Proses
yang lebih besar yang mungkin
ini
melibatkan
melibatkan
mengubah informasi
pengumpulan,
dan yang
memberikan relevan,
tepat
yang
strategis
lebih
efisien.
transformasi
perubahan organisasi
bisnis
arah -seperti
mendefinisikan ulang tujuan usaha,
waktu dan akurat kepada seluruh
mengadopsi
stakeholder di dalam dan di luar
baru, dan / atau mengubah sumber
organisasi, memberikan
struktur
organisasi
dalam
rangka
daya (misalnya, teknologi baru,
wawasan
tentang
outsourcing)
jelas
akan
bagaimana harapan mereka telah
memberikan dampak yang lebih
terpenuhi
besar bagi organisasi
Kerangka Strategy-to-Success (S2S) memberikan panduan dalam proses
manajemen
bagaimana
suatu organisasi dapat mencapai Organizational
Excellence.
Dengan memahami rantai nilai di atas, organisasi dapat melakukan
Stratton,
2011).
peningkatan
nilai
(William Upaya
dan
kinerja
melalui perbaikan terus-menerus serta
menyelaraskan
organisasi
dengan
tujuan tujuan
stakeholder akan berdampak pada kinerja organisasi yang lebih baik, yang dapat memberikan profit
evaluasi dan menganalisis kondisi *) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
serta return yang lebih baik bagi
membangun budaya organisasi yang
para pemegang saham, posisi yang
berorientasi
lebih baik dalam persaingan dan
keunggulan jangka penjang.
pada akhirnya tercapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
management
excellence merupakan kunci untuk menjadi
organisasi
yang
unggul
(excellent). Untuk itu perusahaan harus dapat mengelola dengan baik faktor kunci
untuk
meraih
keunggulan
tersebut. Konsep, metode dan kerangka strategis
tidak
manajemen
akan
tidak
berarti
mampu
Organisasi
pencapaian
harus
mampu
membangun budaya organisasi yang
PENUTUP Penerapan
pada
jika untuk
kuat dan,
dimana semua anggota
organisasi
menyadari
pemahaman
dan
pentingnya penyelarasan
kebutuhan seluruh stakeholder, peka terhadap perubahan dan dengan cepat melakukan
penyesuaian
perubahan
yang
terjadi
dengan serta
mempunyai hasrat untuk terus menerus melakukan perbaikan dalam proses bisnis
sehingga
keunggulan
berkelanjutan dapat tercapai.
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED
yang
DAFTAR PUSTAKA Dan P. Lovallo and Lenny T. Mendonca. 2007. “Strategy's Strategist: An Interview with Richard Rumelt,” McKinsey Quarterly. Foley, J. K. 2001. “From quality management to organization excellence”: Don‘t throw the baby out with the bath water;, Proceedings of the fourth international and seventh national research conference on quality management, Sydney Hausner, Alexander and Ardndt, G. (1999), “A Selection of Best Management Practices in Australian Organisations” in Dalrymple, John (ed), Proceedings of the Third International and Sixth National Research Conference on Quality Management, pp. 217-226, Sydney: Consensus Books. Peters, T.J. and Waterman, R.H. 1982. In Search of Excellence: Lessons from America’s Best Run Companies, Harper and Row, New York, NY Thomas Oestreich and Frank Buytendijk. 2008. Management Excellence. How Tomorrow’s Leaders Will Get Ahead. An Oracle Thought Leadership White Paper . USA William (Bill) Stratton.2011. Can Value Chain Analysis Lead to Business Transformation? Journal of Management Excellence: Business Transformation Updated
*) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED