minat
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA EMPAT
Menuju BUMN Bersih Tahun 2014
Mitra Binaan PTPN IV Ikuti Potensi Nusantara Expo 2013 Indonesia Green Award, PTPN IV Raih 2 Penghargaan Meraih Anugerah BUMN Berdaya Saing Terbaik 2013
Edisi Januari 2014
O MINAT
Rekaman Lensa
Sertijab. Dirut Erwin Nasution saat menandatangani Berita Acara Serah Terima Jabatan Manajer Kebun Pabatu Ir. Rizal H. Damanik Kepada Ir. Brata Wahyu Rizal disaksikan seluruh jajaran Direksi PTPN IV, Senin 2/12, di Auditorium Kanpus Medan (kiri). Manajer GUU I Budiono saat membacakan fakta integritas pejabat puncak dan diikuti seluruh peserta sertijab (kanan).
Cenderamata. Dirsdm Andi Wibisono selaku Dewan Penasehat Puskopkar PTPN IV memberikan cenderamata sebagai ucapan terimakasih berupa satu buah cincin dari Puskopkar kepada Syahruddin Ali atas berakhirnya masa jabatan sebagai Ketua V Puskopkar PTPN IV dan saat ini masih menjabat Manajer Umum disaksikan Ketua I Hj. Deriati dan Ketua IV Nurmala Dewi Hasibuan, Selasa 3/12, di ruang Dirsdm (kiri). Muhtadin Harahap selaku Ketua III dan Taufiqqurrachman selaku Sekretaris I Puskopkar yang menjalani pensiun dari perusahaan juga menerima cenderamata ucapan terimakasih berupa satu buah cincin dari perusahaan yang diserahkan oleh Dewan Penasehat Puskopkar PTPN IV (kanan).
SP-Bun. Dirut Erwin Nasution, Dirkeu Setia Dharma Sebayang, Dirsdm Andi Wibisono, Kabag Sekretaris Perusahaan Mohd. Abdul Ghoni, dan Ketua SP-Bun Wispramono Budiman, beserta Pengurus SP-Bun, foto bersama saat acara pelepasan Bantuan Bencana Alam Gunung Sinabung, Kamis 5/12, di depan Kantor Pusat Medan (kiri). Usai memberikan bantuan, Ketua SP-Bun Wispramono Budiman dalam suasana haru memberikan salam sembari mengucapkan kalimat bersabar dan tawakal kepada para pengungsi di tempat penampungan Islamic Centre Kabanjahe, Tanah Karo (kanan).
SURAT DARI JALAN SUPRAPTO NO. 2 Para staf, karyawan dan mitra kerja yang saya muliakan. Selamat menyambut Tahun Baru 2014. Semoga di tahun ini, kita semua menemukan hal-hal baru yang lebih baik. Kiranya, setiap tindakan kita di masa lalu dan sekarang akan dapat membawa kita kepada konsekuensi yang menyenangkan dan bergerak lurus menuju apa yang kita cita-citakan. Amin. Kita telah melewati tahun 2013 dengan berbagai catatan. Di antaranya adalah fakta bahwa instabilitas ekonomi global telah mengganggu sejumlah target kerja yang kita tetapkan. Kita telah berusaha keras, namun Tuhan jualah yang menentukan hasilnya. Namun bila masalah-masalah yang kita hadapi di masa lalu dapat kita angkat bersama sebagai hikmah, maka pelajaran pertama yang dapat kita petik adalah, kita benar-benar telah hidup dalam sebuah kampung global (global village) di mana kita tidak bisa lagi membatasi rencana perusahaan berdasarkan apa yang kita punya. Mulai saat ini, kita harus mulai membangun rencana kita berdasarkan apa yang dimiliki dunia pada hari ini dan apa kemungkinannya di masa mendatang. Sebagaimana sebuah kampung, kapasitas ekonomi dunia tentulah terbatas. Di tengah keterbatasan itu, kita semua berbagi peran untuk menemukan keseimbangan. Dalam proses menuju keseimbangan (equilibrium) itu, sering terjadi proses-proses yang menyakitkan. Dalam teori survival of the fittest, kemungkinan yang terjadi adalah kematian atau kepunahan makhluk hidup untuk memberikan tempat kepada kelompok makhluk hidup yang lebih kuat dan unggul. Relevansinya dalam dunia bisnis dan ekonomi adalah terjadinya kebangkrutan atau
kemunduran untuk memberikan tempat bagi usaha yang lebih sehat. Apakah “usaha yang sehat” itu? Indikasinya ternyata tidak tergantung kepada besar atau kecilnya suatu unit usaha itu, melainkan sangat ditentukan oleh cara kerja atau mekanisme yang berlangsung dalam perusahaan bersangkutan. Perusahaan yang sehat sama dengan tubuh manusia yang sehat. Ia tak boleh terlalu gemuk karena kekurangan gerak. Tidak boleh ada lemak yang menumpuk, karena bisa-bisa ia terancam stroke. Hatihati pula dengan penumpukan gula. Untuk itu, marilah selalu menjaga kesehatan perusahaan kita ini. Mari mengeluarkan biaya secara efisien, dan menggunakannya dengan efektif. Mari bergerak (bekerja keras) dan “berkeringat” setiap hari agar kita tidak terjangkit penyakit malas dan ketidakbergunaan. Tahun 2014 ini adalah tahun yang penuh gairah dan euforia. Ombak semakin besar di haluan. Untuk itu, telah dipilih sebuah tema perusahaan yang relevan dengan masalah ini, yaitu “Tahun Tata Kelola Terbaik serta Unggul dalam Produktivitas dan Biaya”. Semoga dengan mengamalkan tema ini, kitalah yang akan menjadi salah satu the survival of the fittest itu. Selamat bekerja, selamat berjuang! Dirut
Erwin Nasution
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
3
MINAT KEPUTUSAN DIREKSI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) Nomor : 04.01/Kpts/02/III/2013 Penasihat Direksi Pemimpin Redaksi Kabag Sekretaris Perusahaan Wakil Pemimpin Redaksi Kaur Humas/Komunikasi Sekretaris Redaksi Dina Chairunnisa Nasution Staf Redaksi: Liputan Khusus Syahrul Aman Siregar, Tofan Erlangga Sidabalok Bisnis Proses Masriefnal Muaz, Dewa Putu Siantara, Emir Rizal Lubis, Sri Anggraeni, Al Irwin Manova, Dedy Amirsyah Hubungan Industrial Wispramono Budiman, Rohana, Dina Chairunnisa Nasution Inovasi Handy Oktaruna, Khayamuddin Panjaitan, Mahdi Al Haris Hukum Rudi Hartono, Ganda Wiatmaja Beranda Latifah Hanum, Syahrul Aman Siregar, Effendi Tambunan, Sri Banun Ningsih Fotografer Effendi Tambunan, Rafsanjani Distribusi Sri Banun Ningsih, Usia Ndruru Desain Grafis Akhmad Junaedi Siregar Diterbitkan Corporate Secretary PT Perkebunan Nusantara IV Alamat Corporate Secretary Kantor Pusat PTPN IV Jl. Letjend. Suprapto No.2 Medan - 20151 Telp. (061) 4154666 ext 4015 Fax(061) 4573117 e-mail:
[email protected]
4
REDAKSI MENYAPA Pembaca yang budiman. Memasuki edisi pertama di tahun 2014 ini, kami berusaha mewaspadai jebakan rutinitas keredaksian yang dapat menumpulkan sensitifitas kami terhadap perkembangan informasi yang dibutuhkan perusahaan. Sebagaimana diketahui, rutinitas adalah musuh bagi penerbitan berkala. Bahkan apabila tidak dapat mengatasinya, sebuah media seperti Majalah MINAT ini bisa membeku oleh kehadirannya sendiri yang monoton dan sama. Tapi kami merasa sangat beruntung, karena setidaknya pada tiga edisi terakhir telah terjadi beberapa perubahan yang meningkatkan semangat kerja kami. Yang paling utama di antaranya adalah hadirnya tulisan-tulisan dari para Direksi secara rutin di setiap edisi. Tentu saja, tulisan ini memberikan perspektif baru dari top level, sehingga kita dapat menerima informasi dari orang pertama mengenai haluan kapal ini. Dengan membaca majalah ini, maka kita semua berpeluang mengikuti perkembangan pemikiran Direksi, terlepas di posisi apapun peran dan level tanggung jawab kita. Demikianlah, di awal tahun ini, kami merasa gembira karena semakin dapat menguatkan peran majalah ini dalam merajut dan menghubungkan pemikiran dari rentang struktur terdekat maupun terjauh ke dalam sebuah medium majalah ini. Kiranya tradisi menulis ini akan menjadi satu budaya tersendiri yang khas di lingkungan keluarga besar PTPN IV, dan dapat diikuti oleh kalangan yang lebih luas di perusahaan ini. Kami akan semakin membuka diri untuk tulisan-tulisan yang berasal dari bagian manapun, asalkan ia dapat memberi kontribusi pemikiran dan gagasan untuk memajukan perusahaan. Bagaimanapun juga, pemikiran yang beragam adalah kekayaan sosial yang dapat kita ramu dan sajikan menjadi kekuatan struktural. Lebih dari itu, keberagaman bisa menjauhkan kita dari bahaya monoton dan kebekuan sudut pandang. Kami sangat menakuti hal yang satu ini. Makanya, ayolah menulis. Ayo berkontribusi lebih aktif di tahun 2014 ini dan seterusnya. Selamat memasuki hari pertama Anda di 2014. Semoga lebih baik!
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
MINAT DAFTAR ISI
2013 6. Mitra Binaan PTPN IV Ikuti Pameran Potensi Nusantara Expo 2013 7. Indonesia Green Award, PTPN IV Raih 2 Penghargaan 8. Menuju BUMN Bersih Tahun 2014 10 SP-Bun PTPN IV Peduli Bencana Gunung Sinabung 11. Meraih Anugerah BUMN Berdaya Saing Terbaik 2013 12. Mengapa Kita (Ada) di Sini? 14. Pelatihan dan Pembentukan Jaringan Usaha Mitra Binaan 16. Transformasi menuju SDM yang Kompeten dan Dewasa di Masa Depan 15. Karyawan Jadi Pebisnis, Kenapa Tidak? 17. Tipe Pekerja Seperti Apa Anda? 19. Membendung Banjirnya Teh Impor ke Indonesia 20. Mewujudkan a Dream Job 22. Kenapa Perilaku Konsumtif itu Mudah Menular? 24. Sekeping Cerita tentang Kegigihan dan Daya Juang 26. Motivasi dalam Bekerja 27. Persamaan Matematika Potensi Produksi Kelapa Sawit 30 - Cut Off
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
5
MINAT
Liputan Khusus
Mitra Binaan PTPN IV Ikuti Pameran Potensi Nusantara Expo 2013
2
4
3
5
1 1. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY Tasbir, SH, MM, melakukan gunting pita sekaligus meresmikan pembukaan Pameran Potensi Nusantara Expo 2013 di Mall Galeria Yogyakarta, 21 Nopember 2013. 2. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY Tasbir, SH, MM, saatmengunjungi stand pameran mitra binaan PTPN IV (Persero) usai membuka pameran di Mall Galeria Yogyakarta.
4. Foto bersama Tim Pameran PKBL Mhd. Rasyid, Abd. Hakim Hasibuan, dan Mitra binaan PTPN IV (Persero) di stand Pameran Potensi Nusantara Expo 2013 di Mall Galeria Yogyakarta.
3. Asisten PKBL Program Kemitraan Aditia Prananta, SE menjelaskan kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY mengenai salah satu produk mitra binaan PTPN IV (Persero).
5. Stand mitra binaan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) mendapat penghargaan penilaian kategori stand terbaik ketiga dari penyelenggara Pameran Potensi Nusantara Expo 2013.
Mitra binaan PTPN IV mengikuti Pameran Potensi Nusantara Expo 2013 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan PT. Defia Production di Mall Galeria Yogyakarta pada tanggal 21-24 Nopember 2013.
P
ameran yang diikuti oleh 25 stand ini diselenggarakan dalam rangka mendukung program pemerintah untukmeningkatkan sektor ekonomi dan pariwisata, serta bertujuan sebagai sarana bagi perusahaan, produsen dan pengusaha kecil menengah (UKM) untuk mempromosikan produk dan jasa secara efektif dan efisien. Ajang ini didedikasikan bagi perusahaan-perusahaan swasta, instansi pemerintah pusat dan daerah, serta Badan Usaha Milik Negara, khususnya mitra binaannya. Dalam pemeran ini disediakan informasi investasi, teknologi dan pendidikan bagi perdagangan usaha kecil menengah, juga dihadirkan produk-produk unggulan setiap daerah serta budaya dan pariwisata. Tujuannya
6
untuk memperkuat pasar dalam negeri dan membangun jaringan bisnis hingga meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk bangsa sendiri. Peserta pameran yang berjumlah sekitar 25 stand di antaranya berasal dari Disperindag Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Jombang, Kabupaten Probolinggo, PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Madu Baru, Kabupaten Pasuruan, Provinsi jawa Timur, Provinsi Makasar, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada kesempatan itu, stand PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) mendapat penghargaan penilaian kategori stand terbaik ketiga dari penyelenggara.
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
Liputan Khusus
Indonesia Green Award, PTPN IV Raih 2 Penghargaan Tahun 1994, pelestarian alam telah menjadi komitmen nasional yang membutuhkan dukungan seluruh lapisan masyarakat. RSPO dan ISPO menyatakan bahwa ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah primer sangat terlarang untuk diganggu dan harus dilestarikan oleh perkebunan sawit. Tujuannya adalah untuk memelihara fungsi ekologi kawasan sumber mata air dan sekaligus menciptakan habitat bagi satwa liar. Perlindungan juga diberikan terhadap pepohonan. Keberadaan bermacam jenis tumbuhan (flora) yang ada di kawasan hutan Bronbosch sangat mempengaruhi ketersediaan mata air, sehubungan resapan air akan terjadi dengan adanya kumpulan tumbuhan yang dapat menahan air.
Trofi Indonesia Green Award 2013 yang diperoleh PTPN IV.
P
TPN IV memiliki areal konservasi seluas 5.648 ha yang tersebar di 33 unit kebun. Sebagai perusahaan yang peduli terhadap lingkungan, PTPN IV mewujudkan komitmen dalam pelestarian keanekaragaman hayati dengan memelihara setiap areal konservasi yang dimiliki. Salah satunya adalah hutan Bronbosch sebagai ekosistem hutan hujan tropis primer yang masih tersisa di Kebun Bah Jambi. Posisinya terletak pada koordinat 99011’0’’E (Bujur Timur) dan 2058’0’’ N (Lintang Utara) dengan luas 34,7 ha. Pelestarian hutan konservasi ini sejalan dengan misi PTPN IV untuk meningkatkan tanggung jawab sosial dan lingkungan serta ikut menunjang kebijakan program pemerintah dan daerah. Upaya untuk melestarikan
ekosistem ini, salah satunya adalah melalui RSPO di mana PTPN IV sejak tahun 2009 telah menjadi salah satu anggota dengan nomor membership 1-00-8209-00000.
Manajemen Kebun Bah Jambi yang telah memelihara dan menata kawasan hutan Bronbosch sangat diharapkan untuk melaksanakan pemantauan karena hutan ini dapat sekaligus menjadi tempat belajar bagi aktivisaktivis lingkungan yang berada di sekitar kebun, terutama generasi muda perkebunan. (RHO/Perencanaan)
Sebagai bentuk keseriusan, maka pada bulan Mei tahun 2013, PTPN IV mengikuti Indonesia Green Award di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Latofi sebagai penyelenggara. Dalam hal ini PTPN IV berhasil memperoleh 2 (dua) penghargaan, yaitu sebagai Perusahaan Pelestari Keanekaragaman Hayati dan Perusahaan Pelestari Sumber Daya Air. Berdasarkan Konvensi Keanekaragaman Hayati (Biodiversity Convention) yang diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia melalui Undang-undang Nomor 5
Pohon raja tualang (Kompasia excelsea) di hutan Bronbosch.
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
7
MINAT
Liputan Khusus
35 Jabatan Dimutasi
Menuju BUMN Bersih Tahun 2014
H
ari itu, Senin 2 Desember 2013, merupakan hari yang sangat luar biasa dan spesial bagi PTPN IV. Pada hari tersebut, dilakukan mutasi/promosi bagi Pemangku Jabatan Puncak (PJP) yang jumlahnya mencapai 35 jabatan. “Ini merupakan peristiwa besar bagi kita. Dengan mutasi dan promosi ini, saya berharap kita akan menuju suatu performa kinerja yang lebih baik dan kompak,” ungkap Dirut PTPN IV Erwin Nasution dalam pengarahannya seusai melaksanakan serah terima jabatan (sertijab) mutasi/promosi di Auditorium Kantor Pusat Jalan Letjend R. Suprapto No. 2 Medan. Hadir dalam acara tersebut, Direktur Produksi PTPN IV Ahmad Haslan Saragih, Direktur Keuangan PTPN IV Setia Dharma Sebayang, Direktur
8
Perencanaan dan Pengembangan Usaha Memed Wiramihardja, Direktur SDM dan Umum Andi Wibisono, Kepala Bagian, Manajer Grup Unit Usaha I-V dan Manajer dengan Tugas Khusus. Pada bagian lain, Erwin Nasution mengatakan bahwa mutasi/promosi yang dilakukan telah melalui mekanisme dan proses yang sangat matang dalam Board Of Director (BOD). Kebijakan ini dilakukan karena latar belakang adanya karyawan pimpinan yang memasuki Masa Bebas Tugas (MBT), serta adanya performa manajer yang kurang berhasil. “Memang awalnya ada beberapa jabatan yang lowong dan lama tidak diisi, tapi ini semua bukan ada unsur kesengajaan, melainkan memerlukan pemikiran yang matang dan proses yang panjang. Hal ini ke depan menjadi perhatian dari Bagian Sumber Daya Manusia untuk
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
melakukan kaderisasi yang terukur,” jelas Dirut. Ada 14 Pemangku Jabatan Puncak (PJP) yang beragam tidak menjalani MBT. Ada yang hanya 1 bulan, bahkan ada yang 6 bulan hingga memasuki pensiun. Semua pergantian dalam organisasi diharapkan tidak membuat goncangan. Kepada pejabat yang baru dan mutasi, manajemen berharap dapat mengelola sumber daya yang ada dengan maksimal, khususnya Bagian Tanaman, SDM dan GUU. “Tata kelola perusahaan di tahun 2014 harus lebih baik lagi dalam rangka menuju BUMN bersih seperti yang dicanangkan Kementerian BUMN dan PTPN IV sejak tanggal 28 November 2013 yang lalu. Kita telah menyatakan siap menjadi BUMN yang bersih,” tambah Erwin.
. JANUARI 2014
Liputan Khusus Untuk itu, ia mengajak semua pihak melakukan pekerjaan dengan semangat, ikhlas dan sungguh-sungguh serta mengharapkan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa agar segala upaya yang dilakukan menjadi amal ibadah secara keseluruhan. Erwin menekankan, tantangan ke depan bagi perusahaan perkebunan cukup berat. Ini berangkat dari pengalaman tahun 2013 yang cukup menjadi pelajaran bagi perkebunan, di mana harga jual CPO dan produktivitasnya turun dalam waktu yang sama. Oleh karenanya perusahaan harus mempu meningkatkan daya saing dengan menciptakan inovasi dan efisiensi di semua lini. Di tahun 2014 ini, tuntutan terhadap tata kelola korporasi dengan koridor GCG yang terukur menjadi salah satu faktor kunci. Implementasi eprocurement, ebidding dan pelaksanaan road map BUMN bersih merupakan amanah pemegang saham yang harus dilaksanakan. Tidak mengherankan kalau ada nuansa yang berbeda dari sertijab kali ini. Para pemangku jabatan puncak bersedia menandatangani pakta integritas yang secara eksplisit memuat amanah yang setiap saat akan dievaluasi. Maknanya, jika menurut penilaian manajemen ia tidak cakap dan tidak amanah, maka tanggung jawabh akan dialihkan kepada pejabat lain.
Sertijab Berdasarkan Keputusan Direksi PTPN IV No: 04.15/Kpts/R/121/XI/2013 Karyawan Pemangku Jabatan Puncak yang Menerima Mutasi NAMA JABATAN Edi Supradigama Kabag Hukum dan Pertanahan Lidang Panggabean Kabag Umum Yanto Ginting Manajer PBB Nurmala Dewi Hasibuan Kabag SDM Rizal H. Damanik Kabag Tanaman Brata Wahyu Rizal Manajer Kebun Pabatu Ahmad Syukri Noviar Manajer Kebun Berangir Leonard Parlindungan Manajer Kebun Aek Nauli Yuniarwan Sebayang Manajer Kebun Ajamu Mananti A. Butar-Butar Manajer Kebun Panai Jaya Iman Suadinoto Manajer Kebun Pasir Mandoge Jhon Edi Purba Manajer dengan tugas khusus Benny Alfian Manajer dengan tugas khusus Budiono Manajer GUU I Mhd. Zulham Audi Manajer GUU III M. Deddy Pratopo Kabag Pengembangan Usaha Eka Priari Manajer GUU IV Razak Manajer Kebun Dolok Ilir Irwansyah Dalimunthe Manajer Kebun Gunung Bayu Sukiman Manajer Kebun Meranti Paham Asral Tanjung Manajer GUU II Made Supantana Manajer Kebun Bah Jambi Eddy Usman Manajer Kebun Dolok Sinumbah Rasyid Dian Manajer Kebun Adolina Karyawan yang Mendapat Promosi Jabatan NAMA JABATAN Aswin Manajer Kebun Tanah Itam Ulu Irianto Kabag Pengolahan Amrin Pane Manajer Kebun Tonduhan Setiawan Tarigan Manajer MSI Suyadi Manajer Kebun Timur BM Sutio Baskoro Manajer Kebun Sidamanik Albert Ginting Manajer KPJ Afrizal Manajer Kebun Tobasari Marthias M Manajer Plasma Madina Mardani Tampubolon Manajer Kebun Padang Matinggi Darma Moga Purba Manajer Kebun Bah Birung Ulu Karyawan yang Memasuki MBT/Pensiun A. Wahid Rambey Muhtadin Harahap Taufiqqurrachman Imanuel Singarimbun Sigit Karyadi Indah Triharyani Hanif Soekasman Bagian MA Pulungan Parpunguan Simatupang Marolop Simarmata Paulus Adil Karo-Karo Zainal Abidin Sumar Makmur
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
9
MINAT Liputan Khusus SP-Bun PTPN IV Peduli Bencana Gunung Sinabung
S
erikat Pekerja Perkebunan (SPBun) PTPN IV melaksanakan kegiatan sosial peduli bencana, Kamis 5 Desember 2013 lalu, yang merupakan program rutin khusus untuk daerah yang terkena bencana alam. Bantuan kepada korban bencana alam letusan Gunung Sinabung ini diberikan pada empat titik posko pengungsian, yaitu Posko Utama, Masjid Agung, Islamic Center dan Universitas Tanah Karo, yang seluruhnya berada di kawasan Kabanjahe, Tanah Karo. Ketua Umum SP-Bun PTPN IV Wispramono Budiman mengatakan, bantuan yang diberikan SP-Bun merupakan wujud kepedulian seluruh karyawan PTPN IV kepada para pengungsi korban bencana alam Gunung Sinabung. Tujuannya untuk meringankan beban yang dirasakan oleh para pengungsi yang berada di penampungan. “Mudah-mudahan bantuan ini dapat bemanfaat secara
10
langsung dan tepat sasaran. Dan saya juga ingin menyampaikan salam dari Ketua Federasi SP-Bun PTPN yang tidak dapat hadir saat ini namun beliau telah berusaha memotivasi kita semua untuk segera menyalurkan bantuan dan berharap seluruh pengungsi dapat memperbanyak sabar dan tawakal seraya berdoa agar keadaan ini cepat berakhir,” kata Wispramono. Suasana haru tampak ketika Ketua Umum beserta jajaran Pengurus Harian SP-Bun berjabatan tangan langsung kepada para pengungsi di Posko Penampungan. Wispramono Budiman mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh jajaran direksi dan manajemen yang sebelumnya telah berpartisipasi dan menunjukkan kepedulian kepada korban bencana alam Gunung Sinabung, yakni dengan memberi bantuan berupa 20 ton beras, 5 ton gula dan 400 kotak mie instan di 7 titik, yaitu Posko 1 Masjid Agung Jl. Veteran Kabanjahe, Posko 2 Klasis
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
GBKP Jl. Kiras Bangun Kabanjahe, Posko 3 Gedung Serbaguna/KNPI Jl. Pahlawan Kabanjahe, Posko 4 Zentrum GBKP Jl. Nabung Surbakti Kabanjahe, Posko 5 GBKP Payung Desa Payung, Posko 6 Mesjid Payung Desa Payung dan Posko 7 Desa Mardinding Kec. Tiganderkat. Bantuan yang diberikan SP-Bun kali ini antara lain berupa handuk 83, 5 lusin, makanan balita 37 karton, sabun 200 kotak, ikan asin belah 300 kg dan pakaian dalam untuk pria dan wanita 251 lusin. Pemberian bantuan di 4 titik posko juga dihadiri pengurus SP-Bun Pusat PTPN IV, di antaranya Sekretaris Umum Mashudi Erhan, Ketua VI M. Najib Lubis, Ketua VII Nano Junaidi, Sekretaris I Burhanuddin Lubis, Sekretaris VII Deni Candra Iskandar, Bendahara III Suyatno, dan Bendahara VII Chairul Hilman Harahap. (set)
. JANUARI 2014
Liputan Khusus
Meraih Anugerah BUMN Agroindustri Berdaya Saing Terbaik 2013
PTPN IV berhasil meraih posisi terbaik kedua pada Anugerah BUMN Agroindustri Berdaya Saing Terbaik 2013. Anugerah ini diselenggarakan oleh BUMN Track yang didukung oleh PPM Manajemen, Kamis (5/12), di Ballroom Grand Mulia, Kuningan, Jakarta. Kali ini Panitia mengusung tema “Membangun Daya Saing untuk Mewujudkan BUMN Unggul”.
P
enghargaan ini diperoleh PTPN IV atas upaya perusahaan melakukan optimasi teknis dalam proses pengolahan kelapa sawit yang mampu meningkatkan kapasitas produksi, rendemen, kualitas hasil, kemudahan operasi, kemudahan pemeliharaan dan keamanan/ keselamatan. Dengan otomatisasi peralatan, tenaga kerja menjadi lebih terampil dan lebih berteknologi. Melalui implementasi teknologi vertical sterilizer, PTPN IV telah dinilai berhasil mengurangi dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan, kebersihan pabrik lebih terpelihara, keselamatan kerja lebih baik, dan faktor-faktor ini sesuai dengan penerapan ISO 9001:2008 dan ISO 14001:2004. Keunggulan daya saing yang lain yaitu, PTPN IV berkomitmen untuk menerapkan GCG secara konsisten dan
berkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan bukan hanya untuk kalangan internal, namun juga berlaku terhadap kalangan eksternal seperti para mitra bisnis, pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. BUMN diharapkan dapat terus mengembangkan daya saing guna mendukung peningkatan daya saing nasional. Anugerah BUMN pun dibentuk sebagai ajang penghargaan (award) pelaku BUMN dengan tujuan mendorong dan merangsang BUMN untuk terus meningkatkan daya saing pada ranah organisasi, budaya kerja, dan bisnis, agar menghasilkan produk dan jasa yang unggul dalam persaingan. Penghargaaan diberikan berdasarkan hasil perundingan panel ahli dan dewan juri melalui kajian kuesioner dan pendalaman kuesioner. Bertindak
sebagai juri kehormatan adalah Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang dibantu oleh Dewan Juri Anugerah BUMN, di antaranya Tanri Abeng, Ilham Habibie, Aviliani, A Pandu Djajanto, Agus Pambagyo, Muhammad Said Didu, Hermawan Kartajaya, Syamsuddin CH Haesy, Martinus Sulistio Rusli, dan Hadi M Djuraid. Dalam presentasi pendalaman kuesioner di hadapan dewan juri dan panel ahli, PTPN IV mengirimkan Deriati (Kabag MR dan GCG), Aida Farida (Kabag Perencanaan), Syahrul Aman Siregar (Humas), dan Halil Nasution (Kaur Bagian Perencanaan). Sebanyak 63 BUMN mengisi dan mengembalikan kuesioner untuk dikaji oleh tim PPM Manajemen. Dari jumlah tersebut, sebanyak 50 BUMN diundang untuk presentasi pendalaman kuesioner di hadapan dewan juri dan panel. (sas)
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
11
MINAT
Beranda Direksi
Oleh Memed Wiramihardja Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
SAYA, KAMI, ANDA, atau KITA Ada empat sebutan dalam tatanan penunjukan subyek orang dalam komunitas, yaitu saya, kami, anda, dan kita. Ketiga sebutan pertama, yaitu saya-kami-anda, menunjukkan adanya eksklusifitas subyek dalam komunitas, artinya bahwa ada kelompok orang di dalam dan ada kelompok orang di luar dalam komunitas tersebut. Sedangkan sebutan terakhir, yaitu kita, lebih menunjukkan inklusifitas dalam komunitas, artinya bahwa semua orang dalam komunitas tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh. Di manapun komunitas berada, suasana inklusif jauh lebih baik dan dapat diterima oleh seluruh anggota komunitas daripada suasana eksklusif. Mengapa pada awal tulisan ini saya membuat pembatasan subyek terlebih dulu? Jawabannya adalah karena tulisan ini saya tujukan kepada semua pembaca, termasuk diri saya, dalam satu koridor kesatuan komunitas secara inklusif, yaitu komunitas PTPN IV. Maka itu, saya lebih suka menggunakan kata kita sebagai subyek. Mengapa “KITA” Ada di Sini? Orang yang berada di suatu tempat tertentu seperti mall atau rumah makan
12
Mengapa KITA (Ada) di Sini? atau supermarket, pasti ada alasan kuat mengapa dia berada di tempat tersebut. Penggerak dari semua itu biasanya adalah adanya kebutuhan atau keperluan atau kepentingan dari orang tersebut, baik bersifat individu ataupun kelompok, dan bisa karena kesadaran ataupun karena keterpaksaan. Intinya adalah pasti ada alasan kuat di balik keberadaan seseorang memilih masuk di suatu tempat. Apa yang menyebabkan orang tertarik untuk berkunjung ke suatu mall atau tempat tertentu, pasti karena di tempat tersebut ada sesuatu yang dia perlukan. Untuk bisa di tempat tersebut dia harus mengikuti aturan main yang telah ditetapkan oleh pengelola atau manajemen tempat tersebut. Sebagai contoh dia harus memarkir kendaraannya di tempat tertentu dan mungkin harus membayar, dan lain-lain. Dengan kata lain bahwa setiap tempat pasti telah memiliki aturan main tersendiri yang harus dipatuhi oleh para pengunjungnya yang ingin berada di tempat tersebut. Demikian juga halnya dengan orangorang yang masuk untuk bersatu dalam tempat yang bernama PTPN IV. Pasti mereka telah mempunyai alasan-alasan kuat yang mendorong mereka masuk ke PTPN IV. Di sisi lain PTPN IV juga telah memiliki aturan main yang harus ditaati oleh mereka yang bergabung dalam PTPN IV. Oleh karena itu, akan muncul sinergi yang kuat bagi orang-orang yang berniat masuk ke dalam PTPN IV (kita) dan telah bisa menyesuaikan diri dan menaati aturan main yang ditetapkan oleh PTPN IV. Hubungan Interdependensi Jika kita berbicara tentang PTPN IV, maka akan ada dua organ utama dalam perusahaan ini, yaitu (1) perusahaan
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
(PTPN IV) sebagai entitas bisnis dan (2) kita yaitu semua orang yang berada dalam PTPN IV yang memiliki ikatan formal dengan PTPN IV, mulai dari Komisaris, Direksi, sampai dengan karyawan pelaksana terendah sebagai penggerak bisnis. Antara kedua organ ini, masing-masing berperan sangat penting dalam aktivitas bisnis PTPN IV. Yang satu dan lainnya memiliki hubungan interdependensi (saling ketergantungan). Kita semua telah memahami bahwa setiap aktivitas yang melibatkan lebih dari satu organ maka di antara organorgan tersebut pasti saling tergantung antara satu dan lainnya untuk bergerak bersama dengan cara yang selaras dan harmonis dalam rangka menghasilkan keluaran (outcome) yang diinginkan. Dalam tulisan ini, bahasan yang ingin saya angkat bukan tentang entitas bisnis PTPN IV, tetapi tentang kita sebagai penggerak PTPN IV. Sudah diungkapkan di atas bahwa antara kita dan PTPN IV terdapat hubungan yang saling tergantung dan saling membutuhkan. PTPN IV membutuhkan kita karena tanpa kita maka PTPN IV tidak dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi dan nilai manfaat bagi masyarakat dan lingkungannya. Sebaliknya, kita membutuhkan PTPN IV karena tanpa PTPN IV kita tidak memperoleh nilai tambah diri yang antara lain berupa pendapatan finansial dan status sosial. Dalam kaidah hubungan interdependensi dikatakan bahwa proses aktivitas akan menghasilkan keluaran yang maksimal jika antar organ yang terlibat dalam proses aktivitas tersebut, masing-masing memberikan kontribusi yang baik dan benar sesuai dengan fungsi dan perannya
. JANUARI 2014
Beranda Direksi di mana organ tersebut berada. Dengan merujuk pada kaidah ini, marilah kita mempertanyakan diri kita masingmasing: “(1) sudahkah kita memberikan kontribusi yang baik dan benar kepada PTPN IV?, (2) sudah setimpalkah antara nilai tambah diri yang kita peroleh dari PTPN IV berupa pendapatan finansial dan status sosial dengan kontribusi yang kita berikan kepada PTPN IV?”. Nampaknya kita perlu melakukan renungan yang mendalam dan sungguhsungguh dengan hati serta pikiran yang jernih untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut secara jujur dan tulus. Berkontribusi atau Disubsidi Jika Anda diminta untuk memilih apakah ingin berkontribusi ataukah ingin disubsidi? Saya sepenuhnya percaya bahwa jawaban Anda pasti “ingin berkontribusi”. Mengapa? Karena berkontribusi memiliki konotasi positif dan mengandung marwah yang tinggi. Berkontribusi hanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu, bermartabat, dan mempunyai harga diri. Sebaliknya disubsidi memiliki konotasi negatif. Subsidi hanya diberikan kepada sekelompok orang yang tidak mampu, atau orang-orang yang memang tidak memiliki martabat atau harga diri, mereka hanya mengandalkan kepada belas kasih pihak lain. Dalam perusahaan, kita dapat mencermati adanya sekelompok orang yang memiliki semangat dan kualitas kerja prima dan sekelompok orang yang memiliki sikap kerja sebaliknya, padahal kedua kelompok orang tersebut mendapatkan gaji yang sama dari perusahaan. Untuk hal seperti ini, kita dapat katakan bahwa kelompok pertama masuk dalam kategori orang-orang yang berkontribusi dalam perusahaan. Sedangkan kelompok kedua dapat dikategorikan sebagai orang-orang penerima subsidi dari orang-orang kelompok pertama. Kita diajarkan bahwa tangan di atas lebih mulia dari pada tangan di bawah. Artinya yang suka memberi lebih mulia dari
pada yang suka meminta. Dengan kata lain, berkontribusi lebih mulia daripada disubsidi. Selanjutnya saya ingin mengilustrasikan uraian di atas ke dalam perilaku seharihari dalam pekerjaan. Bahwasanya setiap karyawan yang bekerja di perusahaan, pasti ada serangkaian aktivitas yang harus dikerjakan. Proses kerja tersebut sudah tercantum dalam uraian pekerjaan (job description) yang biasanya meliputi tugas dan tanggung jawab serta wewenang dan hak, sehingga ada keseimbangan antara tugas dan tanggung jawab dengan wewenang dan hak. Dengan demikian menjadi sangat jelas bahwa setiap orang yang berada dalam perusahaan tentu mempunyai peran dan tanggung jawab pekerjaan yang diperlukan oleh perusahaan. Maka itu menjadi aneh jika dalam perusahaan ada orang-orang yang berleha-leha atau mangkir (bolos) kerja, bahkan berbuat sesuatu yang merugikan perusahaan.
kita terlalu kecil dibandingkan dengan kompensasi yang kita terima? Jika hal ini terjadi berarti ada bagian yang bukan hak kita. Bagaimana cara mengatasi hal ini, adalah sederhana saja. Bekerjalah yang sungguh-sungguh semata karena Allah, sehingga apa yang kita berikan menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan apa yang kita terima, biarkanlah sisanya menjadi urusan Allah (Do our best and lets Allah do the rest), dan perbanyaklah sedekah dan menolong sesama. Gaji halal saja tidaklah cukup tapi juga harus menjadikan rezeki yang thayib atau baik. Sebagai contoh, daging sapi itu halal dimakan, tapi kalau sudah terlalu lama disimpan dan kemungkinan mulai rusak maka daging tersebut menjadi tidak baik. Tentu contoh daging sapi ini hanya ilustrasi sederhana saja.
Gaji Halal atau Rezeki Thayib Sekarang marilah kita bahas tentang hak, di mana di dalamnya ada kompensasi berupa uang yang biasa dibawa pulang atau disebut take home pay. Uang yang dibawa pulang ke rumah sebagai hasil kerja kita untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga di mana ada anak, isteri, dan kadang kala ada orang tua dan suadara-saudara yang ikut di rumah kita. Saya ingin menggarisbawahi kalimat “ mencukupi kebutuhan hidup “ ini berarti bahwa sebagian uang yang kita bawa ke rumah akan digunakan oleh keluarga kita untuk dimakan dengan tentunya dibelanjakan terlebih dahulu berupa bahan makanan. Di sisi lain ada kalimat bijak yang kita percayai benar adanya bahwa hati-hati dengan setiap harta yang dimakan, karena kalau berasal dari halhal yang tidak baik akan membentuk jiwa yang tidak baik juga, karena nanti akan mengalir darah yang terkotori dalam tubuh kita.
Ilustrasi yang lebih nyata misalnya, seorang pegawai telah diberi tugas tertentu dengan imbalan tertentu. Jika pada pelaksanaannya pegawai tersebut sengaja memperlambat pekerjaannya sehingga untuk menyelesaikan targetnya tidak lagi bisa dengan jam kerja normal tapi harus over time atau lembur sehingga perusahaan harus membayar uang lemburnya, maka uang lembur yang diterima oleh pegawai tersebut halal hukumnya tetapi tidak thayib. Artinya tidak baik. Mengapa? Karena kalau dari sisi prosedur yang berlaku tidak ada yang dilanggar, namun kalau bertanya pada hati nurani, serasa ada yang mengganjal dalam hati karena uang lembur diperoleh dengan cara yang kurang patut. Dari kejadian tersebut sangat mungkin apa yang kita kerjakan hanya berdasarkan transaksi menurut pemikiran sendiri, bukan diniatkan untuk memberikan yang terbaik karena Allah. Bukankah bekerja itu ibadah? Dan kalau ibadah tentunya diniatkan untuk Allah semata dan bukan untuk siapa-siapa.
Kita harus mewaspadai apakah uang yang kita dapatkan sudah sesuai dengan apa yang telah kita berikan berupa karya dan upaya, atau mungkin karya dan upaya
Semoga tulisan ringkas ini dapat mencerahkan nurani kita sehingga kita dapat bekerja lebih amanah dan memperoleh rezeki yang thayib.
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
13
MINAT Liputan Khusus Pelatihan dan Pembentukan Jaringan Usaha Mitra Binaan
Kabag PKBL PTPN IV (Persero) Drs. R. Triawarman dan Kepala Kampus LPP Medan Bambang Edi Saputro, menyempatkan diri foto bersama dengan peserta pelatihan Manajemen Bisnis UKM Mitra Binaan PTPN IV (Persero).
P
ada Triwulan IV tahun 2013, Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PTPN IV (Persero) bekerjasama dengan LPP Kampus Medan menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Bisnis (Kewirausahaan) UKM Mitra Binaan PTPN IV (Persero). Pelatihan ini diikuti sebanyak 51 UKM Mitra Binaan PTPN IV (Persero) yang berasal dari daerah-daerah di Provinsi Sumatera Utara meliputi Medan, Langkat, Binjai, Deli Serdang dan Simalungun. Pada kesempatan acara pembukaan Pelatihan Angkatan LXX yang berlangsung di Kampus LPP Medan pada tanggal 18-19 Nopember 2013 ini, Kepala Bagian Drs. R. Triawarman, didampingi Kepala Urusan Program Kemitraan Irham Sinaga, SH dan Asisten Urusan Program Kemitraan Aditia Prananta, SE, menyampaikan paparan mengenai potensi UKM
14
Mitra Binaan PTPN IV (Persero) yang semakin membaik dalam kegiatan bisnis mereka. Hal ini antara lain dibuktikan dengan lancarnya pengembalian pinjaman yang diberikan, serta pencapaian angka kolektibilitas pada tahun 2012 sebesar 70,09% (audited), dan angka kemacetan kredit dari tahun ke tahun yang semakin kecil. “Bagi para UKM Mitra Binaan PTPN IV yang memiliki usaha propektus akan terbuka peluang untuk mengikuti kegiatan studi banding ke lokasi-lokasi UKM berprestasi di berbagai wilayah di Pulau Jawa dan Sumatera, serta berpeluang untuk mengikuti event-event pameran produk UKM Indonesia di dalam dan luar negeri,” ungkap Drs. R. Triawarman ketika memompa motivasi para peserta. Ia juga mengulas tentang aktivitas PTPN IV yang berkaitan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR).
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
Para pembicara (fasilitator pemateri) yang berasal dari berbagai kalangan/ instansi seperti para pelaku UKM yang telah sukses, POLMED, profesional dan LPP juga ikut memberikan presentasinya menyangkut bidangnya masing-masing. Ketua Panitia Pelatihan Manajemen Bisnis UKM Mitra Binaan PTPN IV, Drs. Agus Deni Sukanda, M.Si, yang juga pengajar LPP Kampus Medan, pada kesempatan tersebut menyampaikan laporan singkatnya kepada Manajemen PTPN IV (Persero). Ia merinci, kerjasama LPP Kampus Medan dengan Bagian PKBL PTPN IV (Persero) dalam pengelolaan pelatihan bagi para UKM Mitra Binaan PTPN IV (Persero) telah dimulai sejak tahun 2008 dan hingga saat ini telah dilaksanakan sebanyak LXX angkatan pelatihan dengan jumlah rata-rata per kelas 30 orang mitra binaan atau lebih kurang 2.100 orang UKM Mitra Binaan PTPN
. JANUARI 2014
Liputan Khusus
Kabag PKBL PTPN IV (Persero) Drs. R. Triawarman saat memberikan pelatihan Manajemen Bisnis UKM Mitra Binaan PTPN IV (Persero).
IV (Persero) dari berbagai wilayah Provinsi Sumatera Utara. Ketua Panitia juga menjelaskan bahwa metode pelatihan yang dilaksanakan selama 2 hari efektif per angkatan, dikemas secara praktis dan interaktif dengan model ice breaking, ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan, simulasi games, bursa pengalaman dan kunjungan lapangan (study visit).
Dari hasil supervisi Panitia PKBL PTPN IV (Persero) yang didampingi Irham Sinaga, SH selaku Kepala Urusan Program Kemitraan, dan Aditia Prananta, SE selaku Asisten Urusan Program Kemitraan dan tim Program Kemitraan, proses belajar mengajar di LPP Kampus Medan ditandai dengan partisipasi yang sangat positif dari UKM Mitra Binaan. Di samping mendapatkan ilmu, wawasan, pengalaman berharga dan suasana baru, para pelaku UKM
Mitra Binaan PTPN IV (Persero) juga difasilitasi untuk membentuk Forum Komunikasi/Silaturahmi dan Kontak Dagang, sehingga dalam jangka panjang para UKM Mitra Binaan PTPN IV (Persero) diharapkan dapat terus membina jaringan usaha terutama antar sesama Mitra Binaan PTPN IV (Persero) dan alumni pelatihan. (AP/PKBL)
MATERI PELATIHAN MANAJEMEN DAN ETIKA BISNIS UKM MITRABINAAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) ANGKATAN KE LXX Periode 18 s/d 19 Nopember 2013 No. 1. 2.
3.
M a t e ri Peningkatan Peran PKBL BUMN PTPN IV (Persero) Entrepreneurship dan Kewirausahaan Teknik Mengelola Usaha Skala Kecil dan Menengah, Aspek: - Studi Kelayakan Usaha, Pemasaran, Kemasan, Merek dan HAKI - Manajemen Keuangan - Pembukuan dan Pencatatan - Etika, Komunikasi Bisnis dan Pengelolaan Tenaga Kerja - Administrasi Pelaporan, Evaluasi dan Monitoring Mitrabinaan
4.
Diskusi Bursa Pengalaman dan Rencana Tindak Lanjut (RTL)
5.
Kunjungan Studi Lapangan ke Pengusaha Konveksi UD. Hesty
6.
Ice Breaking, Overview dan Itegrasi
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
Pengajar PTPN IV (Persero) LPP Kampus Medan Profesional POLMED PTPN IV (Persero) LPP Kampus Medan PTPN IV (Persero) Tim LPP dan PKBL PTPN IV (Persero) Tim LPP dan PKBL PTPN IV (Persero) Tim LPP dan PKBL PTPN IV (Persero)
. JANUARI 2014
15
MINAT
Tema Utama
Transformasi menuju SDM yang Kompeten dan Dewasa di Masa Depan Dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM, PTPN IV secara periodik telah melakukan pelatihan kepada karyawannya seperti kursus jabatan, seminar, semiloka dan inhouse training, baik untuk karyawan golongan IA sampai IID maupun untuk golongan IIIA sampai IVD. Semua kegiatan pelatihan tersebut pada intinya untuk meningkatkan kompetensi SDM PT Perkebunan IV (Persero).
P
T Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) sebagai salah satu Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) telah melakukan transformasi, termasuk dalam hal pengelolaan SDM. Hal ini tercermin dalam program transformasi yang telah dicanangkan Direksi PTPN IV yaitu: SDM sebagai asset yang paling penting yang harus ditransformasi menuju suatu tingkat kualifikasi yang diakui secara universal, dalam aspek kompetensi, kapabilitas dan integritas. Kompetensi merujuk kepada keahlian dan keterampilan yang berkaitan dengan tugasnya. Kapabilitas berkaitan dengan motivasi, daya juang, prakarsa, kemampuan membangun jaringan dan kerjasama. Sedangkan integritas berkaitan dengan loyalitas, kejujuran dan trustworthiness. Profesionalitas, mengacu kepada standar kemampuan/kecakapan pekerja sesuai dengan bidang tugas/jabatan yang disandangnya. Masing masing pekerjaan mempunyai standar kompetensi yang berbeda. Kompetensi biasanya bersifat keterampilan teknis atau dalam pengertian kemampuan manajerial. Spencer & Spencer, 1993, menyatakan, kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang dapat dipakai untuk memprediksi tingkat efektifitas, dan atau keberhasilan dalam tugas dan tanggung jawab dalam situasi tertentu. Hasil penelitian di Universitas Michigan menyimpulkan, kompetensi yang perlu dimiliki SDM dewasa di masa depan adalah: Mengetahui pengetahuan tentang bisnis, memiliki keahlian dalam mengelola SDM, memiliki kemampuan mengelola perubahan, memiliki kemampuan mengelola budaya, memiliki kredibilitas personil, dan mampu mengikuti perubahan organisasi.
16
Asosiasi Kompetensi Amerika Tahun 1996 yang telah melakukan studi pada 217 perusahaan berskala menengah besar yang sudah mengaplikasikan pendekatan berbasis kompetensi, menemukan bahwa: 1. Sebanyak 75% dari perusahaan yang dijadikan objek studi menyatakan kompetensi memberi dampak yang sangat positif bagi organisasi, terutama dalam membangun perilaku karyawan dan budaya organisasi. 2. Sebanyak 59% perusahaan menyatakan bahwa kompetensi dapat meningkatkan kinerja karyawan. 3. Sebanyak 42% perusahaan menyatakan dapat meningkatkan organisasi dalam keunggulan bersaing. 4. Sebanyak 34% perusahaan menyatakan kompetensi dapat meningkatkan kerjasama antar fungsional antar tim/unit kerja. 5. Informasi terkini menyatakan bahwa .pendekatan berbasis kompetensi yang paling berhasil adalah dalam bidang pengembangan SDM. Pada tanggal 21 sampai 22 Nopember 2013 telah dilaksanakan pelatihan internal di bidang pengolahan dan tanaman di Kebun Bah Jambi. Pelatihan tersebut menghadirkan semua kepala dinas tanaman dan pengolahan. Unit Kebun Bah Jambi dihunjuk sebagai pilot project tempat pelaksanan pelatihan dimaksud. Pembukaan pelatihan dan pengarahan disampaikan oleh Manajer GU-I Ir. Hanif Soekasman. Dalam sambutannya, ia mengajak semua karyawan pimpinan untuk saling berbagi ilmu untuk membangun kompetensi para karyawan PTPN 4, khususnya dalam melakukan transfer knowledge. “Hanya dengan membangun kompetensilah karyawan kita dapat bersaing di masa yang akan datang, dan agar kita bisa menjadi perusahaan agro industri yang unggul dan berkelanjutan sesuai visi PTPN4,” katanya. (Rohana/ SDM Kanpus)
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
Beranda
TIPE PEKERJA SEPERTI APA ANDA?
T
idak bisa bohong, kuis ini akan menjawab pertanyaan yang menjadi judul tulisan ini.
Mungkin Anda menyadari kehidupan di kantor tak ubahnya dinamika hidup sehari-hari. Bahkan mungkin waktu Anda lebih banyak Anda habiskan di kantor, yang di dalamnya ada pergaulan dan kerja sama. Asal tahu saja, tipe kepribadian dan perilaku ketika bekerja, tak jarang menjadi salah satu faktor kemajuan karier Anda. Cari tahu kepribadian Anda lewat kuis berikut ini: 1. Ketika sedang sibuk di depan komputer, tiba-tiba Atasan memanggil Anda, Apa yang terbersit di pikiran Anda? a. Atasan memuji pekerjaan saya, tentu saja! b. Atasan berencana menaikkan jabatan saya. c. Duh, jangan-jangan saya dimarahi karena sering nge-game. d. Sepertinya, keisengan saya menyebar menjadi gosip kantor, ketahuan deh. e. Duh, pasti ada kerjaan tambahan nih, yang ini aja belum kelar..huf! 2. Anda tak sengaja mendengar rekan kerja mengomentari Anda. Apa katanya? a. Loyal banget pada perusahaan. b. Diaaaaaa teruuus, anak emas atasan! c. Anaknya seru diajak gaul. d. Ah, emosian banget. e. Penampilannya oke. 3. Apa yang paling Anda sukai dari pekerjaan Anda? a. Teman kantor yang gaul dan asyik. b. Bisa bertemu banyak orang baru. c. Diberi kesempatan untuk maju. d. Dari bawahan sampai atasan, semua baik. e. Bisa istirahat lebih dari 1 jam. 4. Apa yang paling tidak Anda sukai
dari pekerjaan Anda? a. Sepertinya, semua hal. b. Rekan kerja yang tidak kooperatif. c. Atasan yang banyak menuntut. d. Pekerjaan yang tidak ada habisnya. e. Monoton, tidak ada kesempatan buat bersenang-senang. 5. Tim Anda berhasil mencapai target. Apa yang ada di benak Anda? a. Sudah jelas, saya atasan yang hebat! b. It’s party time! c. Tahun depan harus meningkatkan kualitas lagi. d. Menjadikan alat untuk menarik perhatian atasan. e. Terserah, toh saya pasti tidak dianggap. 6. Berapa jam dalam sehari Anda benar-benar bekerja? a. Nine to five, makan siang kira-kira 2 jam. b. Tidak tahu, yang penting datang, duduk, pulang. c. Yang pertama datang, dan yang terakhir pulang d. Lebih lama dari semua karyawan. e. Tidak menghitung. Kalau pekerjaan menurut saya sudah selesai, boleh pulang kan? 7. Apakah Anda selalu menghadiri acara kantor? a. Pokoknya tidak mau absen sama yang namanya kumpul-kumpul. b. Selalu, meninggalkan kesan baik itu penting. c. Kadang-kadang saja, kalau sedang ingin. d. Kalau Atasan datang, saya wajib datang. e. Duh, gak ada waktu deh . 8. Bagaimana biasanya Anda menghabiskan waktu makan siang? a. Bekerja dong. Harus ada yang mengerjakan saat yang lain keluar. b. Meeting dengan klien. c. Belum ada rencana, tunggu ada yang
mengajak. d. Makan siang di luar dengan teman di luar kantor. e. Makan di ruangan, kumpul dengan rekan kerja lain. 9. Apa pendapat Anda tentang perusahaan Anda saat ini? a. Saya mencintai pekerjaan saya. b. Saya yakin bisa melakukan yang lebih baik. c. Saya tipe pekerja yang loyal pada perusahaan. Kalau diberi kepercayaan, saya pasti akan menjadi pemimpin yang baik. d. Banyak karyawan yang oke di sini. e. Banyak mengadakan acara yang seru dan heboh. 10. Pendapat Anda tentang atasan Anda? a. Saya kagum padanya. b. Saya berharap berada di posisinya suatu hari nanti. c. Nothing special, biasa aja. d. Orangnya menyenangkan. e. Aduh, nyebelin banget.
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
17
MINAT
Beranda
CARA MENGHITUNG Untuk menemukan tipe kepribadian Anda di dunia kerja, jumlahkan skor dari tiap pertanyaan, lalu cocokkan dengan skor di bawah:
perusahaan adalah surga dunia. Saking senangnya bersosialisasi, Anda bisa menomorduakan pekerjaan. Terkadang Anda bisa lupa untuk kembali ke kantor, ketika sedang keluar makan siang dengan teman. SOLUSI : Sifat Anda yang supel dan luwes sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung karier. Hanya batasi diri dalam bersosialisasi, dan kembangkan network untuk hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan Anda. Apalagi, kalau hal ini dilakukan di saat jam kerja. SKOR 31-40 : Ambisius Anda selalu menganggap diri sebagai pemegang kontrol dan bertanggung jawab atas semua hal. Kehidupan Anda hanya berkisar antara rumah dan kantor. Senang tampil sempurna dan berusaha melakukan segala cara untuk mencapai jabatan adalah kegiatan Anda seharihari. Hati-hati terbuai kekuasaan semu.
SKOR 0-10 : Teman adalah segalanya Anda memandang rekan kerja sebagai sahabat sehidup semati. Anda setia menemani kemanapun mereka pergi dan terlihat seperti tidak memiliki lingkungan pertemanan lain. Sulitnya membatasi hal-hal pribadi dan pekerjaan membuat Anda sulit bersikap profesional. Padahal, tak semua rekan kerja bisa dipercaya dan dijadikan teman. SOLUSI : Anda harus sadar bahwa sikap ini bisa berakibat kurang baik, karena pengetahuan Anda akan jadi terbatas seputar pekerjaan dan lingkungan kantor anda saja. Manfaatkan temanteman dan lingkungan disekitar luar kantor anda, yang bisa memperluas pergaulan dan pengetahuan Anda. Anda juga bisa mengikuti komunitas di luar kantor yang menawarkan acara atau kegiatan di akhir minggu. SKOR 11-20 : Perfeksionis Anda memiliki sikap perfeksionis
18
dalam melakukan pekerjaan dan emosi yang mudah meledak. Coba koreksi diri, apakah karena Anda ingin hasil pekerjaan kantor memuaskan, sehingga Anda melakukan semuanya sendiri? Sifat dan pandangan negatif ini membuat Anda tegang dan stres.
SOLUSI : Seseorang yang pada dasarnya haus kekuasaan memang sulit diubah. Risikonya, Anda tdak memiliki banyak teman, karena umumnya tipe seperti ini kurang disukai rekan kerja. Waspadalah terhadap komplain dari rekan kerja lainnya. (dcnst)
SOLUSI : Orang yang perfeksionis lebih mudah didera. Selain itu, perhatian yang berlebih terhadap detail juga bisa membuat karier jangka panjang Anda mandek. Perusahaan lebih membutuhkan orang yang bijaksana dan tenang dalam menghadapi masalah. Kecenderungan untuk tampil sempurna itu juga penting, asal kadarnya tidak berlebihan. Mintalah teman terdekat mengingatkan, jika sifat perfeksionis Anda sudah melewati batas. SKOR 21-30 : Ratu Pesta Bagi Anda, gaul dengan teman-teman diluar jam kantor atau menghadiri pesta
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
Beranda
MEMBENDUNG BANJIRNYA TEH IMPOR KE INDONESIA
T
eh merupakan salah satu komoditas perkebunan yang merupakan penyumbang devisa negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Teh sebagai komoditas penyumbang devisa mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi negara. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5 negara eksportir teh dunia, kini tergusur ke ranking ke-7 dunia. Turki dan Vietnam berhasil naik kelas ke posisi ke-5 dan ke-6 dalam hal penguasaan pangsa pasar teh internasional. Sementara peringkat pertama masih diduduki oleh China, disusul oleh India, Kenya dan Sri Lanka. Masa kejayaan teh Indonesia di dunia internasional sepertinya sudah berlalu. Redupnya komoditas ini tak lepas akibat dari serbuan teh impor yang gencar masuk ke negeri ini. Kondisi ini diperparah dengan menyusutnya luas lahan perkebunan. Akibatnya, teh asal Indonesia kalah bersaing. Dalam 10 tahun terakhir luas lahan perkebunan teh di Indonesia berkurang 30.000 hektar atau saat ini tersisa 120.000 hektar, Jika hal ini dibiarkan, sangat mungkin Indonesia akan menjadi importir besar teh dunia. Menyusutnya luas lahan perkebunan teh akibat meningkatnya alih fungsi lahan—dan sisa lahan yang ada sebagian besar adalah peninggalan Belanda dengan tanaman jenis lama yang produktifitasnya rendah—telah menyebabkan produksi teh turun terus. Lahan perkebunan berkurang setiap tahun seluas 2.584 hektar atau 1,7%. Kepala Bidang Usaha Pusat Penelitian Teh dan Kina PT Riset Perkebunan Nusantara, Rochayati, mengatakan, penurunan areal teh itu menyebabkan
produksi turun 0,9% atau 1.470 ton per tahun. Serbuan teh impor berdasarkan data BPS sudah mencapai 12.000 ton pada 2010. Namun, impor teh Indonesia pada tahun 2012 sudah mencapai 20.000 ton. Teh Vietnam membanjiri Indonesia. Membanjirnya teh impor karena antara lain disebabkan bea masuk yang diturunkan dari 5% menjadi 0% mulai 2010. Padahal, beberapa negara seperti Srilanka masih mengenakan bea masuk teh sebesar 25%, India 114%, China 114%, dan Turki mengenakan tarif bea masuk sebesar 145%. Dewan Teh Indonesia (DTI) hingga kini masih menunggu kebijakan pemerintah menyangkut pengaturan teh impor. DTI mengusulkan agar teh impor dikenakan tarif sebesar 25 persen. Pengenaan non tarif barrier terhadap teh impor juga diusulkan, seperti aturan tentang standar teh. Dengan begitu, teh yang masuk ke Indonesia benar-benar memenuhi
standar. Ketua Bidang Kerjasama DTI, Agus Supriyadi, mengatakan, derasnya impor teh dari luar negeri perlu diwaspadai. Masuknya teh impor akan memukul industri teh dalam negeri, khususnya teh rakyat. Apalagi tidak adanya aturan pada teh impor yang berakibat pada membanjirnya berbagai produk teh di Indonesia. “Sulit bagi kita kalau teh yang masuk di bawah standar. karena hal itu akan akan memukul industri teh kita, khususnya teh rakyat. Apalagi kalau harganya sudah dibanting dari negara pengimpor. Karena sudah out of standard, maka dijual murah. Impor teh memang diperlukan sepanjang ada aturan yang jelas. Karena itu perlu ada filter berupa tarif barrier maupun non tarif barrier dari pemerintah,” katanya. (S. Anggraini/ Ref. Media Perkebunan)
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
19
MINAT
Hubungan Industrial
Mewujudkan a Dream Job
Beberapa waktu lalu, tim peneliti dari Cornell University melakukan survei terhadap responden, yang semuanya berusia di atas 70 tahun. Responden generasi tua ini dianggap telah makan asam garam kehidupan, dan karenanya layak memberikan wisdom.
S
alah satu pertanyaan yang diajukan kepada mereka adalah: apa wisdom yang layak di-stabilo oleh generasi yang lebih muda? Salah satu jawaban sentral yang berulang kali dimunculkan oleh mayoritas responden adalah ini : do not stay in a job you dislike. Jawaban itu muncul secara mencolok, dan melampaui wisdom lain seputar soal kehidupan pernikahan, keluarga, dan tema lainnya. Do not stay in a job you dislike (Jangan pertahankan pekerjaan yang tidak
20
Anda sukai). Sekeping jawab yang cukup menohok. Mungkin karena kita memang menghabiskan mayoritas waktu kita untuk bekerja. Mungkin hingga 30 tahun lamanya kita harus bekerja. Selama 30 tahun lamanya, tiap pagi bangun untuk melakukan pekerjaan yang tidak kita cintai? Come on..Be persistent about looking for a job that makes you happy (Harus gigih mencari pekerjaan yang membuat Anda bahagia). Ini wisdom lain yang juga menyertai hasil survei kepada 1.500 responden generasi tua itu.
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
Pertanyaan yang lantas layak untuk dibungkus adalah ini : rute apa yang kudu ditempuh untuk menemukan a dream job? Berdasar observasi dan hasil studi, berikut tiga kriteria yang layak dicatat untuk menelusuri apakah kita sudah punya a dream job atau belum. Dream Job # 1 : Your Job Gives You a Very Handsome Income. Ini kriteria klasik dan sangat basic. Sebelum faktor ini terpenuhi, sebaiknya tidak perlu bicara muluk-muluk tentang teori motivasi, empowering, dan bla... bla... lainnya. Simpel saja: bekerja untuk sebuah profesi dengan imbalan Rp 35 juta/ bulan sangat berbeda “rasanya” dengan yang imbalannya (gaji/income/profit) hanya Rp 3,5 juta/bulan.
. JANUARI 2014
Hubungan Industrial Your income defines the market value of YOU. Kalau penghasilan Anda tinggi, berarti your market value is optimal. Kalau sebaliknya, mungkin harga diri kita memang murah meriah. Didiskon lagi. Karena itu, perjalanan menemukan a dream job mesti menempatkan elemen ini sebagai salah satu kriteria kunci. Pekerjaan dengan income yang jeggeerr...niscaya akan membuat kita bisa menabung buat beli rumah sendiri. Atau bahkan bisa ikut membiayai orang tua untuk pergi umroh. Dream Job # 2 : You Love Your Job. Dunia akan terasa lebih indah, kalau sudah gajinya tinggi, kita juga mencintai pekerjaan kita. Jika apa yang kita kerjakan di kantor selaras dengan minat dan passion kita. Orang yang berminat menjadi guru, mungkin akan senang jika menjadi trainer (fasilitator pelatihan). Orang yang suka menggambar, mungkin akan senang jika bekerja sebagai disainer grafis. Dan orang yang suka ngobrol serta mendengarkan curhatan temannya, mungkin cocok menjadi sales produk asuransi (studi menunjukkan, sales yang lebih banyak mendengar – dan bicara lebih sedikit – lebih berhasil menjual produknya).
Dream job hanya akan mengejawantah, jika kriteria kedua ini bisa diringkus dengan sepenuh sukma. Sekeping dimensi yang akan membuat kita tak sabar menanti hari Senin pagi tiba: sebab bekerja bagi kita adalah keindahan hidup yang layak dirayakan dengan penuh selebrasi. Dream Job # 3 : Your Job is Close to Your Home. Ini temuan riset terbaru: memiliki pekerjaan di kantor yang jauh dari rumah, memberikan dampak negatif yang cukup signifikan bagi kebahagiaan karyawan. Apalagi jika sudah jauh, macet lagi. Di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, elemen terakhir ini merupakan problem yang serius. Kemacetan yang kian marak membuat perjalanan pergi dan pulang dari kantor membutuhkan perjuangan yang tiada kenal letih. Puluhan tahun menyusuri jalanan tiap pagi dan petang dalam kemacetan, sungguh berdampak serius terhadap kesehatan jiwa seseorang (begitu hasil riset yang dilakukan Gallup Well Being
Index). Itulah kenapa, untuk menemukan a dream job, riset itu memberi saran, sebisa mungkin pilihlah kantor yang dekat dengan rumah. Yang mungkin hanya perlu waktu 10 menit untuk menjangkaunya dengan sepeda. Atau 20 menit dengan jalan kaki. What a beautiful office. DEMIKIANLAH, tiga rute yang perlu di-stabilo kala kita mau menemukan a dream job : a handsome salary, a lovely job, dan jarak kantor yang dekat dengan rumah. Tidak mudah menemukan kombinasi ketiganya. Namun tiga rute itu juga bukan hal yang mustahil untuk bisa diringkus. Sekali lagi, Be persistent about looking for a job that makes you happy. Dan seperti kata Steve Jobs: if you have not found it yet, keep looking. Don’t settle... Keep finding your dream job. Selamat bekerja teman. Selamat berjuang menelusuri pekerjaan impianmu. (Bambang Agustian/Pabrik Mesin Tenera)
Banyak pekerjaan di kantor dan perusahaan yang menawarkan tantangan yang menarik. Banyak tugas kantor yang dinamis, variatif dan kadang memang berdampak positif bagi kebutuhan konsumen (ini elemen penting untuk membuat kita merasa bahwa pekerjaan kita memang bermakna. A meaningful job).
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
21
MINAT Beranda Kenapa Perilaku Konsumtif itu Mudah Menular?
Kenapa perilaku yang konsumtif itu mudah menular? Jawabannya mudah: karena secara instingtif manusia itu sangat mudah untuk berperilaku latah.
T
eman-teman saya pakai Android. Saya harus pake juga dong. Tetangga kanan kiri saya sudah pakai Avanza/Ertiga/Jazz, maka saya harus beli mobil juga dong. Dalam behavior science, istilah latah itu acap disebut sebagai “social proof” atau “social imitation”. Dan puluhan studi empirik kian menegaskan betapa manusia itu sangat mudah untuk meniru perilaku orang lain. Sangat rentan untuk jatuh dalam perangkap social imitation. Ilustrasi berikut mungkin bisa menggambarkan bagaimana proses penularan perilaku itu terjadi.
22
Alkisah, ada seorang anak muda yang berasal dari latar belakang yang relatif bersahaja. Selepas lulus kuliah, ia diterima bekerja di sebuah perusahaan besar dengan kantor pusat yang megah di bilangan Thamrin, Jakarta. Dalam beberapa minggu pertama bekerja, ia mengalami sejenis “cultural shock”. Bukan apa-apa. Rekan-rekan kerja yang ada di kantor elit itu rata-rata memakai baju yang keren (atau blazer yang mahal) plus tas kerja branded (entah ori atau KW2, yang penting branded). Hampir semua teman kerjanya juga memakai gadget keluaran terbaru: entah bermerek iPhone seri 5s, Xperia Z atau Samsung Galaxy S4.
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
Pelan-pelan anak muda dari latar keluarga yang sederhana itu dipaksa melakukan “proses akulturasi budaya kerja”. Perilaku konsumtif rekan-rekan kerjanya itu memberikan “hidden pressure” yang kuat bagi dirinya. Kalau tak pakai gadget baru, ia akan jadi seperti “anomali” (terasing,) sebab itu ia terpaksa harus pakai juga. Para peneliti behavior science menyebut, hidden pressure dari rekanrekan sekeliling adalah alat ampuh untuk mengubah perilaku seseorang. Peer pressure yang tersembunyi (tidak kelihatan secara eksplisit tapi bisa dirasakan) adalah alat ampuh “to deconstruct behaviors”. Proses social imitation terjadi di situ. Keinginan anak muda itu untuk selaras (conformance) dengan norma perilaku sekitarnya membuat ia harus juga meniru perilaku rekan-rekan kerjanya.
. JANUARI 2014
Beranda Pelan namun pasti, anak muda itu akan menjalani gaya hidup dan perilaku yang sama dengan rekannya: konsumtif dan snobbish (snobbish artinya gaji tidak tinggi-tinggi amat, tapi gaya hidup sok keren. Gadget harus keluaran terbaru. Tas harus branded). Uraian yang mirip di atas juga terbukti dalam studi yang dilakukan oleh Harvard Medical School: berteman dan bergaul dengan orang yang overweight (gendut, tinggi kolesterol) akan membuat Anda juga punya peluang besar ikutikutan gendut dan tinggi kolesterol. Dengan kata lain: gendut (obesitas) itu menular. Pasien serangan jantung meningkat pesat di kota-kota besar di tanah air karena gaya hidup yang tidak sehat. Overweight dan kegemaran makanan tinggi kolesterol (gorengan, sup kaki kambing, kuah nasi padang, sup buntut, cumi bakar, mi instan, fried chicken, es durian) adalah pemicu utama. Penjelasan dalam studi itu juga mirip dengan uraian di atas: bergaul dengan orang-orang overweight dan tidak peduli kolesterol akan memberikan “hidden pressure” agar kita juga meniru perilaku mereka. Pelan-pelan kita juga berusaha conform dan meniru perilaku makan orangorang tinggi kolesterol di sekitar kita.
Makanan apa saja dihajar bleh, tak peduli isinya junk food atau lemak bertumpuk. Yang penting rasanya “mak nyus”. Studi itu juga menulis, orang-orang yang overweight dan tinggi kolesterol itu, selain pola makannya ngawur, juga punya gaya hidup yang bodoh, tidak banyak gerak, terlalu banyak duduk, dan malas olahraga.
Dari uraian di atas, saya ingin mengajak Anda semua untuk merenung sekarang juga. Coba pikirkan teman atau rekan kerja sekantor di sekeliling Anda. Identifikasikan siapa saja di antara mereka yang punya gaya hidup cenderung konsumtif, dan menjalani pola hidup tidak sehat. Bayangkan di benakmu sekarang, siapa saja mereka itu.
Bergaul dengan orang-orang seperti itu akan membuat kita berpikiran seperti ini: “Ah, mereka saja tidak
Pelan-pelan jauhi mereka, dan ambil jarak. Sebab bergaul intens dengan mereka hanya akan membuat Anda
pernah olahraga kok, saya tak melakukan ya tak apa apa toh? Normal tho?”
tertulari gaya konsumtif dan menjalani pola hidup tidak sehat. Sebab sering tanpa kita sadari, perilaku itu sangat mudah menular melalui proses “social imitation”.
Perasaan seperti itu pelan-pelan akan membentuk perilaku dan habit yang mendorong diri kita untuk juga malas olahraga, dengan tumpukan lemak bersemayam dalam tubuh kita. Proses social imitation kegendutan dan gaya hidup tidak sehat berjalan dengan pola seperti itu.
Karena itu, selalu kenanglah kalimat ini: your preers and friends will reshape your behavior and habits. (Bambang Agustian/Pabrik Mesin Tenera)
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
23
MINAT Beranda Sekeping Cerita tentang Kegigihan dan Daya Juang di kantornya, ia kemudian sekilas berkenalan dengan dunia internet – sebuah dunia yang ia pikir, mungkin bisa membuatnya terbebas dari kelas buruh rendahan. Begitulah, tiap akhir pekan ia lalu nongkrong seharian di toko buku Gramedia, dekat kos-kosannya yang reot di kawasan kumuh Jakarta Barat. Ia betah berjam-jam di toko itu demi membaca dan menggali ilmu tentang internet (ia hanya sanggup membaca di tempat, sebab ia tak cukup punya uang untuk membeli buku-buku tersebut). Ia nongkrong membaca begitu banyak buku tentang internet: tentang blogspot, wordpress, PHP, online reseller hingga Search Engine Optimation. Istilah-istilah dunia online itu tak membuatnya gentar, meski ia sadar hanyalah buruh lulusan SMP dari sebuah desa nun jauh di pedalaman.
Belakangan ini, demo buruh marak di mana-mana. Tuntutan mereka sama: agar gaji UMR/UMP bisa dinaikkan secara signifikan. Meski acap membuat jalanan macet, dan perusahaan tempat mereka bekerja terpaksa tutup karena tak kuat menanggung beban biaya, demo buruh itu terus Kegigihannya untuk mengubah nasib berjalan dengan penuh gelora. membuat ia tekun belajar secara
D
i tengah suara protes yang terus membahana itu, kita mungkin perlu menengok kisah Darmanto, buruh kasar yang hanya lulusan SMP. Dalam sunyi, ia lebih memilih mengubah nasib dengan tangan sendiri. Tidak dengan suara tuntutan yang acap memekakkan telinga. Kisah Darmanto adalah sekeping cerita tentang kegigihan, tentang daya juang yang bertumpu pada etos kemadirian dan bukan selalu menuntut pihak lain agar dirinya sejahtera. Saya mengenal Darmanto dari internet.
24
Darmanto adalah pria dari kampung udik. Tepatnya di Dusun Kranding, Warungpring, 2 jam dari Kota Pemalang. Sebuah dusun yang berada di bibir hutan Randudongkal, jauh dari modernitas dan hingar bingar dunia digital. Ia hanya lulusan SMP. Ia tak punya uang untuk sekolah ke SMA. Selepas SMP ia bekerja sebagai buruh rendahan di sebuah perusahaan percetakan di Jakarta Barat. Namun gajinya tak seberapa. Ia bosan dengan kemiskinan yang setia menemaninya. Dari komputer
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
otodidak. “Sebab hanya dengan ini, saya bisa mengubah nasib secara mandiri”. Begitu ia membatin kala itu, sambil kakinya pegal-pegal lantaran ia hanya boleh membaca buku di tempat toko buku sambil berdiri berjam-jam. Kala malam tiba, ia menghabiskan waktu di internet dengan tarif termurah. Ia tekun mempraktikkan apa yang telah ia baca. Pelan-pelan ia kemudian bisa membuat web, melakukan programming CSS, hingga mengulik teknik tentang optimasi page rank. Dengan kemauan, tak ada yang tak mungkin, bahkan bagi buruh kasar yang cuma lulusan SMP.
. JANUARI 2014
Beranda
Dari proses itu, ia kemudian memberanikan diri memberikan layanan jasa internet: mulai dari membuat web design, jasa review blog hingga jasa SEO. Ia masih melakukannya sembari tetap bekerja sebagai buruh rendahan di kantor percetakan.
Turut Berduka Cita Segenap jajaran Direksi dan Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya :
Ibu Hj. Suwarti Kabul
(Orangtua perempuan Sdr. Ir. Rasyid Dian (Manajer Kebun Adolina) 14 Desember 2013
Setelah dijalani selama setahun secara sambilan, ia merasa waktunya tak lagi cukup, sebab order terus datang. Enam bulan lalu ia resmi resign dari jabatannya yang ia sandang dengan penuh kepahitan: buruh kelas rendahan dengan upah pas-pasan. Kini ia bekerja secara full time sebagai an Internet Expert from Randudongkal. Ia juga memutuskan untuk pulang ke kampungnya, Dusun Kranding yang jauh dari keramaian. Dari desa yang sunyi itu, ia menjalani usahanya dengan penuh passion (meski desa, koneksi internet di dusunnya tergolong cepat karena masuk dalam jangkauan SmartFren). Penghasilannya kini jauh lebih banyak dibanding saat ia menjadi buruh rendahan. Bukan hanya itu, ia bisa menjalani usahanya dari desanya yang teduh, dengan biaya hidup yang jauh lebih murah dibanding di Jakarta. Sekali lagi, kisah Darmanto menyuguhkan sekeping wisdom: perubahan nasib bisa dilakukan siapa saja, tanpa melihat status pendidikan, kelas sosial ataupun apakah Anda lahir di kota atau desa kampungan. Darmanto mungkin sejenis insan yang percaya bahwa hanya dirinya sendiri yang bisa mengubah nasib, dan bukan dengan berpangku tangan pada belas kasihan orang lain. Spirit kemandiriannya membuat ia terus gigih belajar, mengejar ilmu dan kemudian memanfaatkannya demi perubahan nasib. (Bambang Agustian/Pabrik Mesin Tenera)
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tempat yang layak disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan
Turut Berduka Cita Segenap jajaran Direksi dan Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya :
Ibu Hj. Farida Isa Nasution
(Mertua Perempauan Bp. Ishak Tupono/Asisten Urusan Bagian Umum) 17 Desember 2013 Pukul 04.00 WIB Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tempat yang layak disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan
Turut Berduka Cita Segenap jajaran Direksi dan Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya :
Sdr. Badullah Hasibuan (Kaur Tim Evaluasi RKO Kanpus)
17 Desember 2013 Pukul 13.00 WIB Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tempat yang layak disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan
Turut Berduka Cita Segenap jajaran Direksi dan Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya :
Sdr. Jhon Edi Purba
(Manajer Tugas Khusus Tim Evaluasi RKO) 20 Desember 2013 Pukul 03.00 WIB Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tempat yang layak disisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
25
MINAT Bisnis Proses MOTIVASI DALAM BEKERJA DREAM
Adanya motivasi kerja ternyata berpengaruh besar terhadap kesuksesan seseorang. Seseorang tidak akan berhasil meraih kesuksesan tanpa adanya dorongan motivasi yang diikuti dengan tekad kuat untuk bekerja keras. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan, dibutuhkan adanya proses dan perjuangan yang cukup panjang.
M
otivasi kerja merupakan dorongan dari dalam diri seseorang yang membuatnya tergerak melakukan kegiatan produktif, hingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Adanya motivasi kerja ternyata berpengaruh besar terhadap kesuksesan seseorang. Motivasi kerja yang dimiliki seseorang juga dapat mengalami perubahan, terkadang bisa naik dan suatu waktu juga bisa turun. Hal inilah yang menyebabkan seseorang terkadang dapat bekerja dengan penampilan kerja terbaiknya, jika motivasi kerjanya sedang naik. Dan tak jarang pula seseorang bekerja dengan malas-malasan jika kondisi motivasi kerjanya sedang turun.
26
Biasanya motivasi kerja akan turun ketika seseorang merasa tidak puas dengan hasil kerja yang didapatkan. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengembalikan motivasi kerja seseorang. Berikut beberapa solusi yang dapat dijalankan. 1. Jadikan hasil kerja sebagai tujuan utama Anda. . Besarnya hasil kerja atau reward yang diperoleh seseorang, baik berupa materi maupun non materi dapat dijadikan sebagai tujuan utama motivasi kerja. Hal itu akan membuat Anda selalu berusaha untuk mewujudkan hasil kerja yang terbaik. Selain itu dengan adanya dorongan tersebut menjadikan seseorang bekerja dengan optimal
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
guna meraih sukses. 2. Mengembangkan potensi diri dengan mengikuti seminar ataupun workshop. Mengikuti acara seminar ataupun workshop dapat meningkatkan kemampuan kerja maupun motivasi kerja yang Anda butuhkan, sehingga kualitas kerja kita dapat meningkat, dan mendekatkan Anda pada tujuan yang dicitakan. 3. Agendakan aktivitas yang dapat menghilangkan kejenuhan kerja. Agendakan untuk mengadakan acara outbond maupun rekreasi bersama rekan kerja, sehingga dapat menghilangkan kejenuhan kerja yang dapat menurunkan motivasi. Selain itu kegiatan tersebut juga dapat mempererat hubungan antara para karyawan dengan atasannya. 4. Komunikasikan masalah pekerjaan yang dihadapi. Biasakan untuk mengomunikasikan masalah pekerjaan yang dihadapi dengan rekan kerja, sehingga masalah yang menghambat pekerjaan dapat segera diatasi dan tidak berlarut-larut. 5. Pilihlah bidang pekerjaan yang memang Anda senangi. Memilih bidang pekerjaan yang Anda senangi akan mengurangi kejenuhan kerja yang sering muncul karena menjalankan pekerjaaan yang disenangi membuat seseorang merasa nyaman dan tidak terbebani. Dengan menyadari pengaruh motivasi kerja terhadap kesuksesan, kiranya kita akan terdorong untuk kerja keras dalam menjalankan tugas. Tanpa adanya kerja keras, tak akan pernah ada kesuksesan. (Suhendro Gunawan/OSA/dari berbagai sumber)
. JANUARI 2014
Inovasi
PERSAMAAN MATEMATIKA POTENSI PRODUKSI KELAPA SAWIT Pendugaan potensi produksi tanaman kelapa sawit dari masing-masing produsen benih, dapat dilakukan dengan pendekatan fungsi matematis. Secara umum kemungkinan dari produksi tanaman kelapa sawit ini dapat diduga dengan menduga pola hubungan dari tahun ke-n dan produksi yang dicapai oleh tanaman tersebut.
P
endugaan pola tersebut dapat ditemukan dengan menggunakan analisis secara matematis, sehingga terbentuk suatu persamaan tertentu yang menunjukkan hubungan antara kedua komponen yang telah dikemukakan sebelumnya. Fungsi matematis yang sering digunakan untuk hal tersebut adalah fungsi regresi. Fungsi regresi yang digunakan, akan dapat menduga persamaan matematis yang dihasilkan dari hubungan tersebut. Umumnya ada beberapa jenis model pendugaan yang umum dihasilkan dari analisis ini antara lain: linier, kuadratik (x2), Qubic (x3), eksponensial (fungsi xn) dan logaritmik (fungsi logaritma). Untuk analisis ini dapat dilakukan dengan bantuan komputer. Ternyata persamaan matematika untuk menghitung potensi produksi yang dikeluarkan produsen benih dapat dilakukan dengan program Minitab 16 yang menggunakan regresi dan metode Fitted Line Plot dengan persamaan pangkat tiga (kubik). Angka hasil dari persamaan kubik tersebut memang tidak sama persis dengan potensi produksi tetapi mendekati dengan persamaan kubik dan tingkat akurasi sebagai berikut: Keterangan : X : Umur tanaman, Y : Produktivitas
PPKS
PPKS KELAS LAHAN
FORMULA
AKURASI (%)
Kelas Lahan I
98,00
Kelas Lahan II
98,90
Kelas Lahan III
99,30
LONSUM
LONSUM KELAS LAHAN
FORMULA
AKURASI (%)
Kelas Lahan I
51,10*
Kelas Lahan II
49,10*
Kelas Lahan III
50,8*
*:akurasi sangat rendah persamaan tidak dapat digunakan
SOCFIN
SOCFIN KELAS LAHAN
FORMULA
AKURASI (%)
Kelas Lahan I
91,70
Kelas Lahan II
91,90
Kelas Lahan III
91,60
Example: Jika X : 12 tahun pada kelas lahan 1 PPKS Maka Y =……? Khusus untuk kecambah asal Lonsum persamaan kubik diatas tidak dapat digunakan karena akurasi persamaan tersebut hanya mencapai 50 %. Solution :
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
27
MINAT
Inovasi Berikut adalah kurva persamaan kubik potensi produksi dengan menggunakan kecambah asal Lonsum:
Berikut adalah kurva persamaan kubik potensi produksi dengan menggunakan kecambah asal PPKS.
Fitted Line Plot
Fitted Line Plot
C2 = 8.486 + 5.223 C1 - 0.4193 C1**2 + 0.01066 C1**3
C2 = - 21.35 + 11.59 C1 - 0.7453 C1**2 + 0.01416 C1**3 S R-Sq R-Sq(adj)
35
32.5
0.993622 98.3% 98.0%
30.0
30
2.21820 59.7% 51.1%
S R-Sq R-Sq(adj)
1.92020 51.8% 44.1%
S R-Sq R-Sq(adj)
1.84932 59.5% 50.8%
27.5
25
25.0
C2
C2
S R-Sq R-Sq(adj)
20
22.5 15
20.0
10
17.5
5 0
5
10
15
20
15.0
25
5
C1
10
1. Lahan I
20
Kelas Lahan I
Fitted Line Plot
Fitted Line Plot
C2 = 13.47 + 2.649 C1 - 0.1593 C1**2 + 0.002904 C1**3
C2 = - 18.88 + 10.14 C1 - 0.6303 C1**2 + 0.01159 C1**3 35
S R-Sq R-Sq(adj)
30
27.5
0.693956 99.0% 98.9%
25.0
Kelas Lahan II
22.5 C2
25 C2
15 C1
20
20.0
15
17.5
10
15.0 0
5
5
10
15
20
25
C1
0
5
10
15
20
25
Kelas Lahan II
C1
2. Lahan II
Fitted Line Plot
C2 = 6.960 + 4.351 C1 - 0.3495 C1**2 + 0.008889 C1**3
Fitted Line Plot
C2 = - 18.73 + 9.466 C1 - 0.5778 C1**2 + 0.01042 C1**3
25.0 S R-Sq R-Sq(adj)
30
0.520714 99.4% 99.3%
22.5
C2
25 20
20.0
C2
17.5
15
15.0 10
5
5
10
15 C1
0
5
3. Lahan III
28
10
15 C1
20
25
Kelas Lahan III
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
20
Inovasi Berikut adalah kurva persamaan kubik potensi produksi dengan menggunakan kecambah asal Socfin: C2 = - 4.110 + 7.303 C1 - 0.5470 C1**2 + 0.01273 C1**3
C2 = - 4.571 + 8.125 C1 - 0.6089 C1**2 + 0.01418 C1**3
35
S R-Sq R-Sq(adj)
S R-Sq R-Sq(adj)
30
1.31209 93.2% 91.7%
30
28
1.19658 93.3% 91.9%
S R-Sq R-Sq(adj)
26
1.09981 93.0% 91.6%
24
25
22 C2
25
C2
C2
Fitted Line Plot
Fitted Line Plot
Fitted Line Plot
C2 = - 4.884 + 8.788 C1 - 0.6576 C1**2 + 0.01529 C1**3
20
20 18 16
20
15
14 12
15
10
10 5
10
15
5
20
10
15
5
20
10
Kelas Lahan I
15
20
C1
C1
C1
Kelas Lahan II
Kelas Lahan III
STANDARD PRODUKSI Umur Tanaman 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Rerata
POTENSI (TON/HA) S-2
S-1 PPKS 6.00 16.00 19.00 23.00 28.00 32.00 34.00 35.00 35.00 35.00 34.00 33.00 32.00 30.50 29.00 28.00 27.00 26.00 25.50 25.00 24.00 23.00 22.50 27.07
Socfin
Lonsum
13.30 21.90 26.60 29.00 30.20 30.90 31.10 31.40 31.40 31.40 31.40 31.40 31.40 30.90 30.40 30.10 29.50 29.00
16.22 25.06 30.40 29.33 28.14 27.11 27.09 28.25 28.25 28.25 29.34 29.34 29.34 29.27 29.31 29.45 29.28 29.33
28.60
27.93
PPKS 5.00 14.00 17.00 21.00 26.00 28.00 30.00 31.00 32.00 32.00 32.00 31.00 30.00 28.50 27.50 27.00 26.00 25.00 24.00 23.00 22.00 21.50 21.00 24.98
Socfin 12.30 20.10 24.50 26.70 27.90 28.50 28.70 28.90 28.90 28.90 28.90 28.90 28.90 28.50 28.00 27.60 27.20 26.70
26.40
Lonsum 15.00 23.00 28.00 27.00 26.00 25.00 25.00 26.00 26.00 26.00 27.00 27.00 27.00 27.00 27.00 27.00 27.00 27.00 26.00 26.00 25.00 25.00 25.00 25.65
S-3 PPKS 4.00 12.00 15.00 19.00 23.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 30.00 29.50 28.50 27.00 26.00 25.00 24.00 23.00 22.00 21.00 20.00 19.50 19.50 22.96
Socfin
Lonsum
11.00 18.10 22.10 24.00 25.10 25.60 25.80 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 26.00 25.60 25.20 25.00 24.40 24.00
13.41 20.71 25.26 24.27 23.39 22.46 22.47 23.39 23.39 23.39 24.29 24.29 24.29 24.25 24.30 24.46 24.22 24.27
23.80
23.14
Semoga persamaan diatas dapat digunakan oleh para planters, dan bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan kelapa sawit di masa mendatang. Amin. (Mahdi Al Haris SP, MM dan Mahmud Irfan Lubis SP, MP)
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
. JANUARI 2014
29
MINAT
Refleksi
Mohd. Abdul Ghoni
Cut Off
Ketika majalah ini sampai di tangan pembaca, tahun 2013 sudah berada di penghujung waktu. Sebentar lagi kita memasuki tahun 2014. Cukup banyak yang kita lakukan dan saksikan dalam perjalanan korporasi selama setahun terakhir. Salah satu yang perlu dicatat, tahun 2013 merupakan periode sulit dalam perjalanan korporasi kita, yaitu turunnya produktivitas dan harga jual CPO secara bersamaan. Ternyata, daya tahan dan daya saing kita masih perlu dibenahi. Kita belum terlalu tangguh menghadapi guncangan yang menerpa. Pelajaran berharga yang bisa dipetik yaitu perlunya telaah dan penataan ulang proses bisnis agar kelak lebih siap menghadapi kejadian serupa di masa datang. Pengalaman adalah guru terbaik, terlalu sayang apabila kita mengabaikan pelajaran kehidupan.
U
jian dan kematangan adalah dua sisi yang saling melengkapi. Tidak dikatakan seseorang sudah matang jika belum pernah memenangi pertempuran atau melampaui suatu cobaan. Berbahagialah orang yang mampu menangkap hikmat dari kejadian yang dialaminya, karena bermakna Tuhan masih memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Sesuai janjiNya, setiap kesulitan pasti mengandung kemudahan. Sejarah disusun bukan hanya oleh untaian catatan peristiwa semata. Setiap kejadian membawa pesan yang bisa dijadikan bekal untuk menapaki perjalanan ke depan. Masa depan adalah sesuatu yang ghaib, tak satupun manusia mampu memprediksi apa yang akan terjadi. Namun dengan berbekal kearifan masa lalu, kita bisa “membaca” peluang kejadian di masa mendatang. Dari padanya risiko dapat dimitigasi, dicarikan jawaban apakah akan diterima, dielakkan atau ditanggung bersama dengan segala konsekuensinya. Adalah merupakan sebuah kebajikan, ketika memasuki babak akhir suatu masa, kita dihimbau untuk membuat kilas balik perjalanan hidup. Seperti ketika berdiri di depan cermin, esensi refleksi adalah melakukan retrospeksi (melihat ke masa lalu) dan introspeksi (melihat ke diri
30
sendiri) tentang apa yang telah dijalani dan saksikan. Banyak suka duka dialami, yang kesemuanya itu sarat dengan makna bagi yang mampu mengambilnya sebagai pelajaran hidup. Beruntunglah jika kita mampu membaca deretan peristiwa kehidupan menjadi sumber kearifan baru. Bahwa “keledai pun tak akan mau masuk lubang yang sama”. Melalui akal budi, manusia dapat membuat persiapan yang lebih baik sebagai bekal menempuh lembaran hidup yang masih tersisa. Refleksi akan bermanfaat apabila memenuhi dua syarat yaitu zero mind dan kesadaran untuk oto kritik. Zero mind bermakna mengosongkan alam pikiran kita untuk menerima sumber kebenaran dari manapun. Kebenaran tidak mengenal kelas, bisa datang dari seseorang yang tak memiliki pangkat dan ketenaran. Sedangkan oto-kritik bermakna tak perlu merasa terhina untuk mengakui kekeliruan telah dibuatnya ketika membuat pilihan kebijakan. Refleksi yang hanya mengenang keberhasilan sendiri atau bahkan melebih-lebihkan peran, tidak ada manfaatnya. Bahkan sangat berbahaya, karena akan muncul sikap bangga diri, membesar-besarkan perannya, meniadakan peran orang lain, yang bisa terpeleset ke perilaku ujub. Atau sebaliknya, hanya sibuk mencari “kambing hitam” atas kegagalan
MAJALAH INTERNAL NUSANTARA IV
yang terjadi dengan menyalahkan dan menumpahkannya kepada orang lain. Kalau itu terjadi maka berlakulah adegium “tak pandai menari, dibilang langit berjungkit” atau “buruk muka cermin dibelah”. Bagi seseorang yang bekerja dalam tim, refleksi bermanfaat apabila mampu menerima kenyataan bahwa ada kelemahan diri sehingga tujuan organisasi tidak tercapai. Meminjam istilah akuntansi, ujung yang ingin diraih dari refleksi adalah melakukan cut-off. Membuat pisah-batas antara perbuatan jelek yang masuk “masa lalu” dan harus tutup buku dengan perilaku kebaikan atau amal saleh yang harus dipertahankan. Memisahkan yang baik dari yang buruk dan selanjutnya berjanji untuk berbuat lebih baik lagi, adalah esensi dari cut off. Semacam pertobatan atau moratorium untuk tidak mengulangi perbuatan yang kurang patut. Mulai menapak ke depan dengan memperbanyak amalan kebaikan bagi diri, keluarga dan lingkungan yang lebih luas lagi seperti perusahaan dan komunitas sosial lainnya. Pujangga Joyoboyo menggambarkan tujuan hidup manusia digambarkan sebagai “sangkan paraning dumadi”. Suatu perjalanan kembali kepada asal mula kejadian, kembali kepada Sang Pencipta. Merupakan keniscayaan bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Yang ada adalah manusia yang berusaha merubah diri sebaik mungkin agar langkah ke depan lebih baik dari masa lalu. Mudah-mudahan ajakan refleksi ini mampu menginspirasi pembaca untuk membuat sejarah -sekecil apapun itu - sehingga kita layak disebut sebagai manusia yang beruntung. Sebagaimana kata Pujangga Khairil Anwar, hidup di dunia hanya sekali ini, maka jadikanlah ia bermakna dan bermanfaat bagi orang banyak. Selamat Tahun Baru 2014!
. JANUARI 2014
KISAH SANG CAMELLIA Dengarlah sekelumit kisah dari Camellia, Nikmat dan harum aroma tubuhnya, Indah mempesona bagai lukisan dewata wajah anggunnya, Tapi sayang jiwa Camellia merana... Camellia harus tampil prima, Camellia selalu dituntut kuantitasnya, Camellia harus jempolan kualitasnya, Camellia berusaha jadi primadona dunia, Tapi hati Camellia remuk redam... Camellia butuh perawatan tubuh agar indah, Tapi malang Tak ada obat untuk membersihkannya, Camellia berjuang sendiri dgn tangannya mencabuti, Seluruh gulma yang menggerogoti tubuhnya, Apa daya gulma tiada terkendali.... Camellia kadang menahan perih kelaparan, Perihnya lapar ketiadaan asupan, Namun dia biarkan tubuhnya dipaksa kerja keras, Demi kuantitas yang harus dia raih, Namun tanpa nutrisi penghapus perih kelaparan Camellia yang cantik bisa menjadi lumpuh, Kakinya terbenam lumpur saat berjalan, Berjalan lunglai di jalan yang tak berbatu, Jalan yang bahkan grader atau compactor tak pernah datang menyentuh, Aduhai, Camellia pun menjadi lanas dan pasrah, Pembuluh darahnya tak lancar Maka Camellia cuma bisa prihatin dan berdoa, Agar Sang Pemilik jiwanya bisa lebih mencintainya, Memberikan yang Camellia butuhkan, Bukan sekadar kuantitas dan kualitas belaka yangg diharapkan.... Dari Camellia di Sidamanik
TAHUN TATA KELOLA TERBAIK SERTA UNGGUL DALAM PRODUKTIVITAS DAN BIAYA