MINAT
2
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
Surat
dari Jalan Suprapto No. 2 Para rekan kerja, mitra, dan sahabat sekalian…
K
ita telah diizinkan memasuki kembali satu momen khusus yang terjadi setiap tahun, yaitu bulan Ramadhan atau bulan puasa. Bulan ini terasa istimewa bukan karena siklus matahari atau pengaruh tata surya. Ini hanya bulan biasa di antara 12 bulan yang kita hapal. Satu-satunya yang membuat setiap Ramadhan luar biasa adalah terbitnya konsensus mengenai perilaku kolektif yang ditujukan bagi setiap umat Muslim untuk menahan hawa nafsu berupa ibadah puasa. Saya tidak bermaksud menggantikan peran ustadz untuk menjelaskan makna puasa ini. Apalagi, saya yakin hal itu sudah jelas bagi kita semua. Tapi izinkanlah saya mencoba meng-implant makna puasa itu ke dalam semangat kerja kita, sikap hidup kolektif, serta melukiskannya sebagai sumber spirit dalam konteks kinerja perusahaan. Puasa antara lain menganjurkan hidup sederhana, dan mengajak kita untuk hanya mengkonsumsi apa yang kita butuhkan, menggunakan apa yang kita perlukan serta mengerjakan apa yang diamanahkan. Sebuah korporasi yang ingin berkembang tentu saja sangat membutuhkan sikap yang sangat mendasar ini. Pemborosan, konsumsi berlebihan, dan perilaku sia-sia adalah musuh perusahaan mana saja. Kita harus mampu memanfaatkan apa yang ada dan mencukupkan apa yang kita butuhkan dalam level tugas dan lingkup kerja kita masing-masing, atau kita akan jatuh dalam lubang pemborosan. Implementasinya, marilah selalu berhati-hati untuk merancang dan menggunakan unit-unit cost, hindari pemborosan dan kesia-siaan. Sikap sederhana, apabila menelusup
dalam karakter setiap bagian dalam perusahaan ini, akan membawa kita pada efisiensi dan efektivitas yang luar biasa. Lebih dari itu, sederhana dalam segala aspek ternyata juga dapat dibuktikan keunggulannya, terutama bagi diri kita sendiri sebagai individuindividu. Lihatlah dampak dari pola konsumsi yang sangat berlebihan di negara-negara maju dan kaya. Gaya hidup mereka itu telah mengakibatkan tingginya masalah kesehatan, khususnya yang masuk kategori non-communicable desease (NCD) atau penyakit tidak menular. Kelebihan lemak dan gula telah menempatkan serangan jantung, stroke dan diabetes sebagai pembunuh utama manusia, justru setelah masyarakat dunia berhasil mengatasi penyakit-penyakit menular. Kelebihan konsumsi dan minimnya gerakan fisik adalah dua faktor yang kerap menandai gaya hidup mewah di negara kaya. Kita beruntung, karena orang kebun sejatinya adalah orangorang yang harus bergerak, berpindah dan berkeringat. Kita memiliki teritori luas yang harus diawasi. Marilah kita bergerak dan aktif untuk perusahaan dan untuk diri kita sendiri. Hiduplah dengan sehat, dan karenanya hiduplah secara sederhana.
Di dalam bulan puasa, kita juga tetap dianjurkan bekerja seperti biasa. Tidak ada dispensasi apa-apa bagi orang yang berpuasa. Tidak ada excuse. Tugas-tugas adalah amanah yang tetap harus diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak boleh malas. Dengan itu, buatlah dirimu istimewa di bulan ini, berbagilah bila mampu, dan jangan ikut-ikutan sebagai pendukung kenaikan harga-harga barang setiap menjelang bulan puasa karena meningkatnya hasrat konsumsi dan menurunnya produktivitas, yang justru sangat bertentangan dengan semangat puasa itu sendiri. Itulah yang ingin saya sampaikan, semoga berkenan, dan saya ucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi kita semua.
Dirut,
Dahlan Harahap
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
3
MINAT
Redaksi
Menyapa
SK. Direksi PTPN IV No.04.12/Kpts/01/1/2002 Tanggal 28 Januari 2002
Penasihat Direksi PTPN IV Pemimpin Redaksi Kepala Bagian Corporate Secretary PTPN IV
Redaksi Public Relation/ Corporate Communication Diterbitkan Corporate Secretary PT Perkebunan Nusantara IV Alamat Corporate Secretary Kantor Pusat PTPN IV Jl. Letjend. Suprapto No.2 Medan 20151 Telp. (061) 4154666 ext 4015, Fax (061) 4573117
P
embaca yang budiman. Kami berharap, edisi ini telah sampai ke meja Anda pada saat sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Dengan demikian, kami juga berharap, MINAT akan menjadi teman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi peningkatan kwalitas puasa Anda, khususnya para pembaca yang beragama Islam. Pada kesempatan kali ini, kami kembali menyajikan sejumlah informasi dalam bentuk artikel maupun berita seputar perkebunan dan berbagai aspek yang berkaitan dengannya. Informasi ini kami harapkan tidak saja membuat Anda tahu, tapi bisa lebih jauh memancing wacana dan interpretasi yang seterusnya berpengaruh positif terhadap kinerja dan konsolidasikonsolidasi pemikiran di dunia perkebunan. Tentunya, kita juga sangat terbuka terhadap feedback wacana dari setiap isu yang disampaikan dalam setiap edisi yang kami keluarkan. Isu utama yang kami ketengahkan
kali ini adalah berbagai upaya saintifik yang telah dilakukan berbagai pihak untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Dengan menggelar riset secara terus menerus, produktivitas itu memang meningkat, tapi masih dibutuhkan riset lanjutan agar hasil maksimal yang diinginkan bisa aplikatif dan ekonomis. Dan untuk itu, isu utama ini kami harapkan dapat membawa Anda pada satu modal pemikiran untuk selanjutnya berinovasi dan melakukan temuantemuan baru setiap saat, baik lewat riset, pengorganisasian, maupun peningkatan produktivitas lewat pembentukan mental individual. Begitupun, Andalah yang lebih berhak memberikan penilaian dan kritik terhadap majalah ini. Kami mengundang Anda semua untuk menikmati edisi ini agar dapat memberikan masukan serta saran. Selamat membaca. Redaksi
e-mail:
[email protected] Di dalam Edisi Minat bulan Juni 2011 terdapat kesalahan, yaitu: Tertulis Pendirian PT Agro Sinergi Nusantara komposisi saham masing-masing pihak adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Komposisi Bentuk Setoran PTPN I 49,4% Setoran tunai Inbreng, kebun kelapa sawit seluas ± 18.178 Ha, yaitu (i) Kebun Krueng Luas, (ii) Kebun Ujung PTPN IV 50,6% Lamie dan (iii) Kebun Batee Puteh. Seharusnya Pendirian PT Agro Sinergi Nusantara komposisi saham masing-masing pihak adalah sebagai berikut: Pemegang Saham Komposisi Bentuk Setoran PTPN I 49,4% Inbreng, kebun kelapa sawit seluas seluas ± 18.178 Ha, yaitu (i) Kebun Krueng Luas, (ii) Kebun Ujung Lamie dan (iii) Kebun Batee Puteh. PTPN IV 50,6% Setoran tunai
RALAT
Dengan demikian, kesalahan telah kami perbaiki (red)
4
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
MINAT Daftar isi
2011
Tekan Kejahatan Korupsi, BPK dan 32 BUMN Bikin Kesepakatan - 6 Direksi PTPN IV Terima Kunjungan Peserta Lemhannas RI Perusahaan Negara dalam Pembatasan Gerak Teroris - 7 BPKP Pusat: Capaian GCG PTPN IV Tertinggi di Antara BUMN Perkebunan - 8 Bantuan Benih dan Fungisida untuk 1.500 Hektar Lahan di Simalungun - 9 Instruksi Pasca Kunjungan Dirut ke Proyek Pengembangan Madina - 11 Merasa Jenuh? Ayo Berwisata Ala Bagian Pengadaan PTPN IV! - 16 PTPN IV Bantu Korban Gempa Bumi di Taput - 18 Petenis PTPN IV Perkuat PELTI Medan dalam Ajang Internasional - 18 Soal Tuntutan Pembebasan Lahan di Bah Jambi, PTPN IV Menerima Delegasi GEMASI -19 Awas, Ada Potensi Overheating di Negara Berkembang - 19 Menimbang Risiko Bencana Alam terhadap Perusahaan di Sumut - 20 Komitmen Kita terhadap Lingkungan - 22 Walhi: “Sekitar 50% Lahan Sawit Indonesia Dikuasai Asing” - 23 Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan Rekayasa Produktivitas Kelapa Sawit - 24 PTPN IV Peringati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW. Dahlan Harahap: Mari Bekerja Keras, Cerdas dan Ikhlas - 28 Daun Alpukat untuk Anti Hipertensi - 29 Humor - 30
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
5
MINAT
Tekan Kejahatan Korupsi,
S
BPK dan 32 BUMN Bikin Kesepakatan
ebanyak 32 BUMN beramai-ramai menyepakati nota kesepahaman kerjasama bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk memeriksa dokumen perusahaan negara (auditee). Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan antara Sekretaris Jenderal BPK Hendar Ristriawan dengan pimpinan BUMN yang terlibat. Perusahaan negara yang terlibat dalam kesepahaman ini antara lain
mewakili BUMN pada acara tersebut mengatakan, atas nama BUMN, dia menyampaikan terimakasih kepada BPK RI yang telah mendorong BUMN untuk memenuhi prinsipprinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran. Sebagaimana diketahui, sesuai UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, pada BAB VII Pemeriksaan Eksternal Pasal 71
huruf b UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan pasal 9 ayat (1) huruf b UU No. 15 Tahun 2006, tentang BPK. “Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, maka BPK dan BUMN akan bersinergi dalam pelaksanaan audit, sehingga data dari BUMN dapat diakses melalui elektronik (e-audite). Semua ini akan lebih mempercepat proses pengauditan dan
Jajaran direksi BUMN bersama BPK berkomitmen anti KKN PTPN I hingga XIV, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja, Perum Perhutani, PT Inhutani I hingga V, PT Perikanan Nusantara, Perum Prasarana Perikanan Samudra, PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, Perum Bulog, Perum Jasa Tirta I dan II, PT Berdikari, PT Semen Gresik, dan PT Sarana Multi Infrastruktur. Dirut PTPN IV Dahlan Harahap
6
ayat (2), disebutkan bahwa BPK berwenang melakukan pemeriksaan terhadap BUMN sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Selanjutnya BPK memiliki kewenangan untuk meminta dokumen yang wajib diberikan setiap orang serta mengakses data dalam rangka pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, sesuai dengan pasal 10 huruf a dan
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
menghemat pengeluaran biaya yang ditimbulkan. Kemudian, pekerjaan-pekerjaan ke depan senantiasa terawasi dengan baik, dan semoga akan berjalan sebagaimana yang kita harapkan bersama,” jelas Dahlan. Secara bertahap, penerapan e-audit ini diharapkan bisa menjadi akselerasi transformasi pemeriksaan dari suatu “beban
Direksi PTPN IV Terima Kunjungan Peserta Lemhannas RI dan keharusan” menjadi suatu “kebutuhan”. “Ini merupakan tugas pemeriksaan pengelolaan keuangan negara dan perintah undang-undang untuk meminta data atau dokumen kepada pihak yang diperiksa (auditee) dan atau pihak lain yang terkait,” jelas Ketua BPK, Hadi Poernomo, di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin 6 Mei lalu. Ia menambahkan, guna mempermudah perolehan data atau dokumen, BPK akan membentuk pusat data dengan auditee melalui link and match auditee (LMA). “Jangan hanya bikin slogan, kita harus coba implementasikan. Selama ini pemerintah belum punya monitoring yang lengkap. Ini untuk mengurangi kejatahatan korupsi secara sistemik. Caranya LMA, mudah-mudahan dapat dipecahkan,” ucapnya. Pusat data BPK akan menggabungkan data elektronik internal (e-BPK) dengan data auditee (e-auditee). Dengan demikian, BPK dapat melakukan perekaman, pengolahan, pemanfaatan, dan monitoring data yang bersumber dari berbagai pihak. Dengan sistem ini, diharapkan akan terwujud pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang efektif. Dalam mengakses data, BPK berpegang pada UU No.15 Tahun 2004, pasal 10 serta UU No.15 Tahun 2006 pasal 9 ayat 1. Di mana BPK berhak mengaudit seluruh unit organisasi lembaga negara. M
Perusahaan Negara dalam Pembatasan Gerak Teroris
D
irprod Balaman Tarigan dan Dirsdm Rusdi Lubis menerima kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Peserta Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XVII Lemhannas RI Tahun 2011, yang dipimpin oleh Mayjen TNI Bambang Sutrisno dan 22 orang anggota yang berasal dari sipil maupun militer di ruang Auditorium Kanpus PTPN IV Jl Letjend Suprapto No. 2 Medan, Rabu 8 Juni siang. Rusdi Lubis dalam sambutannya menguraikan bahwa PTPN IV berdiri tahun 1996, sebagai salah satu dari 15 BUMN yang bergerak dalam bidang agroindustri perkebunan di Indonesia. Bisnis inti perusahaan meliputi budidaya dan pengolahan komoditi kelapa sawit dan teh, dengan produk yang dihasilkan berupa minyak sawit (crude palm oil), inti sawit (palm kernel), palm kernel oil (PKO), palm kernel meal (PKM), dan teh hitam. Kemudian, Rusdi juga memaparkan struktur organisasi perusahaan dan menyajikan company profile PTPN IV dalam bentuk video yang menayangkan perjalanan perusahaan selama 15 tahun, berikut hand out kinerja PTPN IV mulai tahun 2006-2010,
termasuk RKAP 2011. Pimpinan rombongan Lemhannas Mayjen TNI Bambang Sutrisno mengatakan, kunjungan mereka menyongsong tema “Penanggulangan Terorisme dalam Rangka Ketahanan Nasional”. Untuk itu, peserta mengharapkan adanya data-data yang dimiliki perusahaan yang berkaitan dengan terorisme, mengingat PTPN IV memiliki objek-objek vital yang tersebar di Provinsi Sumut. Dalam sesi tanya jawab, peserta memberikan masukan tentang upaya mencegah terorisme agar tidak berkembang melalui penciptaan kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan agama yang lebih serasi, selaras dan seimbang. Di samping itu mereka juga mengharapkan adanya suatu skenario agar perusahaan senantiasa mampu berkompetisi dengan perusahaan perkebunan swasta dan menjadi perusahaan yang koorporatif, baik di dalam maupun di luar perusahaan. Acara diskusi dilanjutkan dengan tukar-menukar cenderamata dari Lemhannas RI kepada PTPN IV dan sebaliknya, serta makan siang bersama di lobby utama Kanpus PTPN IV Medan. Hadir juga pada acara tersebut antara lain Kepala Bagian dan Kepala Urusan Kanpus PTPN IV Medan. M
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
7
MINAT
Dirut Dahlan Harahap menerima pedoman Manajemen Risiko dan Kebijakan SPI dan hasil evaluasi penerapan GCG dari BPKP Perwakilan Sumut, diserahkan Direktur Pengawasan Badan Usaha Jasa Konstruksi Sudjono.
BPKP Pusat: Capaian GCG PTPN IV Tertinggi di Antara BUMN Perkebunan
D
ireksi PTPN IV menerima 2 pedoman dan 1 hasil evaluasi dari BPKP Perwakilan Sumut, Senin 13 Juni lalu di ruang rapat Kantor Perwakilan Jakarta. Pedoman yang diterima yaitu Manajemen Risiko dan Kebijakan Sistem Pengendalian Internal serta satu Laporan Hasil Evaluasi Penerapan GCG Tahun 2010 di PTPN IV. Dalam acara serah terima dokumen tersebut, hadir jajaran direksi PTPN IV, Direktur Pengawasan Badan Usaha Jasa Agrobisnis Jasa Konstruksi dan Perdagangan, Kasubdit Pengawasan Badan Usaha Perkebunan, serta Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara beserta Kepala Bidang dan Tim. Pada kesempatan itu, Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara, Mohammad Yusup, menjelaskan secara ringkas mengenai penyelesaian pelaksanaan asistensi penyusunan pedoman Manajemen Risiko dan Kebijakan Sistem Pengendalian
8
Internal serta Evaluasi Penerapan GCG Tahun 2010 di PTPN IV.
usaha internalisasi kedua pedoman ini ke seluruh lingkungan PTPN IV.
Dirut Dahlan Harahap, atas nama manajemen menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada BPKP, khususnya kepada BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara yang telah mendorong perusahaan dalam pengelolaannya untuk memenuhi prinsip-prinsip GCG seperti profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran. “Saya berharap, melalui dua pedoman dan satu hasil evaluasi ini, perusahaan dapat mengetahui perkembangan penerapan prinsip-prinsip GCG secara berkala dan berkesinambungan, sehingga diharapkan pencapaian skor GCG kami dapat meningkat dari tahun ke tahun,” kata Dahlan.
Dari BPKP Pusat yang disampaikan oleh Direktur Pengawasan Badan Usaha Jasa Agrobisnis Jasa Konstruksi, Sudjono, yang mewakili Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara yang berhalangan hadir, diketahui bahwa skor capaian GCG PTPN IV merupakan nilai tertinggi untuk BUMN di sektor perkebunan, yaitu dengan nilai 90,40 dengan predikat “SANGAT BAIK”.
Direnbang Ahmad Haslan Saragih mengatakan, kerjasama PTPN IV dengan BPKP dapat terus berkesinambungan, termasuk dalam
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
Dalam melaksanakan evaluasi, BPKP bekerja secara profesional dan obyektif, dan berharap perusahaan bisa mempertahankan, bahkan meningkatkan skor yang telah dicapainya. Acara diakhiri dengan penyerahan buku pedoman secara simbolis oleh Direktur Pengawasan Badan Usaha Jasa Agrobisnis Jasa Konstruksi dan Perdagangan pada Deputi Bidang Akuntan Negara BPKP Pusat, kepada Dirut Dahlan Harahap.
Bantuan Benih dan Fungisida untuk 1.500 Hektar Lahan di Simalungun
Dirprod Balaman Tarigan didampingi Asisten II Pemkab. Simalungun Latif Nasution menyerahkan bantuan benih padi dan fungisida nordox kepada 16 Kelompok Tani di Kabupaten Simalungun, Rabu (6/7) siang.
P
T Perkebunan Nusantara IV (Persero) merealisasikan bantuan kepada petani di sekitar unit usahanya di Kabupaten Simalungun. Bantuan itu berupa benih padi dan fungisida nordox, sebagai bagian dari Program Bina Lingkungan. Penyerahan bantuan kepada petani di Dusun Gerak Tani Nagori Silampuyang, Kecamatan Siantar, dilakukan Rabu 6 Juli 2011. Targetnya adalah mendukung peningkatan produksi tanaman pangan, karena Simalungun
merupakan salah satu kabupaten yang tercatat sebagai produsen beras terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Balaman Tarigan mengatakan, bantuan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahaan dan merupakan dukungan terhadap Program Ketahanan Pangan di Kabupaten Simalungun. “Bantuan ini kita sesuaikan dengan kondisi dan potensi pertanian di Simalungun. Penyerahan bantuan adalah program rutin yang dilakukan setiap tahun sebagai salah satu bentuk kepedulian PTPN IV terhadap masyarakat,”
ungkapnya. Balaman juga mengharapkan, bantuan tersebut akan memberikan nilai positif dan memberikan kesadaran yang lebih kuat bagi masyarakat untuk turut menjaga aset perusahaan, sehingga ke depan bantuan yang diberikan semakin besar serta berkelanjutan. “Apalagi, perusahaan sudah berkomitmen untuk meningkatkan kemitraaan dengan pemerintah daerah tempat perusahaan berada,” tambahnya. Kepala Bagian PKBL PTPN IV
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
9
MINAT
Foto bersama 16 Ketua Kelompok Tani di Kabupaten Simalungun dengan Dirprod Balaman Tarigan dan Asisten II Pemkab. Simalungun Latif Nasution, sebagai ungkapan terimakasih kepada PTPN IV yang peduli memberikan bantuan benih padi dan fungisida nordox. Drs. Muhtadin Harahap, MSi, mengatakan, jumlah bantuan yang akan disalurkan tersebar di 13 kecamatan, khususnya sentra tanaman pangan dan palawija. Bantuan benih padi diserahkan untuk lahan seluas 1.000 hektar, sedangkan untuk komoditas jagung seluas 500 hektar, sehingga total bantuan benih yang disiapkan adalah untuk kebutuhan 1.500 hektar, ditambah fungisida nordox. Tahap awal bantuan telah direalisasikan dengan penyerahan benih padi sebanyak 8.750 kg kepada 16 kelompok tani dan bantuan fungisida nordox sebanyak 500 kg. “Diharapkan, dengan bantuan ini, tingkat kesejahteraan petani akan meningkat. Besaran nilai bantuan yang diberikan setiap tahunnya akan disesuaikan dengan tingkat keuntungan perusahaan,” jelasnya. Sementara, Kepala Dinas Pertanian
10
Pemkab Simalungun Amran Sinaga berharap bantuan benih padi dan jagung dari PTPN IV akan dapat membantu petani dalam penyediaan bibit berkualitas. Dengan bantuan benih ini, ia optimis target peningkatan produksi beras di Kabupaten Simalungun sebesar 5% tahun ini bisa tercapai. “Nilai bantuan benih untuk lahan seluas 1.500 hektar itu setara dengan 37,5 ton benih dengan asumsi setiap satu hektar membutuhkan benih 25 kg. Diharapkan ke depan PTPN IV terus memberikan perhatian kepada petani, tidak hanya dalam bentuk benih, tapi juga alat pertanian dalam upaya mendukung Ketahanan Pangan Nasional,” katanya. Ketua Kelompok Tani Kenanga Sauhur Desa Silai Manik Kecamatan Siantar Gafar Silalahi yang mewakili 16 kelompok tani, menyatakan rasa syukur yang dalam atas bantuan
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
ini. “Kami berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan PTPN IV yang tetap peduli kepada petani, dan berharap bantuan dapat berkelanjutan, serta mengimbau kepada masyarakat sekitar Unit Usaha PTPN IV agar sama-sama kita menjaga aset PTPN IV sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” katanya. Bantuan kali ini diserahkan secara simbolis kepada 16 kelompok tani (poktan) oleh Direktur Produksi PTPN IV Medan Balaman Tarigan, disaksikan Asisten II Pemkab Simalungun Latif Nasution, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Simalungun Amran Sinaga, mewakili Kepala Dinas Pertanian Provsu Sugeng, General Manager Regional IV PT Sang Hyang Seri Syaiful Bahry, Camat Kecamatan Siantar, Jawa Maraja, Hatonduhan serta Manajer Grup dan Manajer Unit Usaha PTPN IV.
Instruksi Pasca Kunjungan Dirut ke Proyek Pengembangan Madina
Hamparan TBM Proyek Balap
P
royek pengembangan PTPN IV di Kabupaten Mandailing Natal mendapat kunjungan khusus dari Dirut Dahlan Harahap. Sejumlah unit proyek yang mendapat perhatian Dirut adalah Proyek Timur, Proyek Balap dan Plasma Madina. Kunjungan yang dilaksanakan dari tanggal 24-25 Mei 2011 ini menghasilkan beberapa catatan spesifik yang yang memerlukan tindak lanjut jajaran Kepala Bagian, Manajer GUU dan Manajer Unit terkait. I. Proyek Timur
1. Pembukaan lahan di daerah yang berbatasan dengan hutan lindung. - Diingatkan kembali agar pembukaan lahan yang berbatasan langsung dengan areal hutan lindung untuk lebih memperhatikan batas/patok yang ditentukan oleh instansi terkait. - Manajer agar berkoordinasi dan memastikan secara benar bersama instansi terkait menyangkut batas/ patok areal hutan lindung agar tidak menjadi masalah di waktu yang akan datang. 2. Pemeliharaan TBM yang kondisinya heterogen.
- Pemeliharaan dan pemupukan TBM yang heterogen agar diperhatikan secara ekstra dan disesuaikan dengan tahun tanamnya masing-masing. Diharapkan pertumbuhan TBM berkembang dengan maksimal. - Sehubungan dengan kondisi yang demikian, manajer dan jajarannya harus memberikan perhatian dan kepedulian yang lebih. 3. TM yang berasal dari eks bibit PT AAN Lakukan pengambilan data untuk menginventarisir potensi per pokok agar mengetahui potensi produksi dan produktivitasnya pada saat panen puncak.
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
11
MINAT
Areal rendahan di Afd. I Proyek Balap. II. Proyek Balap 1. Pemeliharaan tanaman. - Pemeliharaan dan pemupukan untuk TBM yang kondisinya heterogen agar diperhatikan secara ekstra dan disesuaikan dengan tahun tanamnya masing-masing. - Berikan perhatian yang lebih fokus dalam pemeliharaan tanaman, dan juga lakukan konsolidasi tanaman untuk menjaga kerapatannya, sehingga target produksi yang direncanakan di masa yang akan datang dapat dicapai dengan maksimal. 2. Disain terasan pada pekerjaan land clearing untuk areal di perbukitan. - Manajer Proyek Balap, Manajer GUU-IV dan Bagian Pengembangan Usaha, agar
12
berkoordinasi untuk membuat disain terasan dan penanaman yang optimal dengan mempertimbangkan kontur bukit yang ada. Untuk itu perlu membuat penyesuaian formulasi biaya yang lebih optimal. Untuk sementara, land clearing yang dikerjakan saat ini difokuskan pada areal rendahan yang cenderung lebih rata.
3. Cadangan areal untuk konservasi. Dirut mengingatkan agar tetap memperhatikan cadangan areal untuk konservasi alam guna mendukung program lingkungan hidup. Untuk areal yang
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
topografinya sudah terlampau terjal, agar dihutankan kembali.
4. Inventarisasi kondisi cat perumahan staf dan karyawan yang pudar. Manajer Proyek Balap dan Bagian Teknik agar segera menginventarisir jumlah bangunan rumah staf dan karyawan yang kondisi catnya sudah pudar. Diharapkan bersamasama dengan mitra kerja/ pemborong, mencarikan solusi untuk melakukan pengecatan/ perawatan ulang, karena bangunan perumahan tersebut masih baru dibangun.
dengan mitra kerja/pemborong, mencarikan solusi untuk melakukan pengecatan/perawatan ulang, karena bangunan perumahan tersebut masih baru dibangun.
5. Pembuatan ponton permanen untuk penyeberangan dari Proyek Balap ke Batahan.
Terasan yang saat ini sedang dibangun di Afd. I Proyek Balap. 4. Inventarisasi kondisi cat perumahan staf dan karyawan yang pudar. Manajer Proyek Balap dan Bagian
Teknik agar segera menginventarisir jumlah bangunan rumah staf dan karyawan yang kondisi catnya sudah pudar. Diharapkan bersama-sama
Dirut menginstruksikan agar Manajer Proyek Balap, Bagian Pengembangan Usaha, Bagian Teknik dan Bagian PKBL untuk berkoordinasi membuat rancangan dan perhitungan biaya pembuatan ponton permanen untuk penyeberangan di Proyek Balap. Pendanaan pembuatan ponton permanen tersebut akan diambil dari dana PKBL.
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
13
MINAT
Ponton penyeberangan dari Proyek Balap ke Batahan. 6. Sumber air bersih untuk kebutuhan karyawan. Dikarenakan sulitnya mendapatkan sumber air bersih untuk kebutuhan konsumsi dan rumah tangga lainnya, Dirut menyarankan agar Manajer Proyek Balap berkoordinasi dengan bagian terkait untuk mencarikan solusi pemanfaatan air dari sungai yang ada. 7. Perawatan jalan dan pembangunan prasarana pendukung lainnya.
14
Untuk meraih potensi produksi yang maksimal dan memudahkan perawatan tanaman, pemeliharaan jalan dan prasarana lainnya supaya dilakukan dengan baik dan berkesinambungan. Pembangunan jembatan dan titi panen agar disesuaikan dengan kondisi dan spesifikasi yang ada di lapangan. Diharapkan prasarana tersebut dirancang dan dibangun dengan baik, serta dilaksanakan oleh mitra kerja yang memang berkompeten di bidang tersebut.
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
III. Plasma Madi na 1. Audit khusus di Plasma Madina. Agar SPI bekerjasama dengan Manajer Plasma Madina untuk melakukan audit khusus, guna mencari akar permasalahan dan kendala yang ada dalam pembangunan kebun plasma. Hasil audit dijadikan dasar untuk perbaikan ke depan, terutama kondisi tanaman di plasma yang kurang jagur dibandingkan dengan kebun inti.
2. Kekosongan personil Asisten Afdeling yang definitif. Saat ini personil yang menjabat sebagai Asisten Afdeling masih dipegang oleh Calon Karyawan Pimpinan yang saat ini masih menjalani masa orientasi. Dirut menginstruksikan agar bagian terkait segera mengisi posisi Asisten Afdeling di Plasma Madina dengan Karyawan Pimpinan yang sudah definitif agar dapat bertanggung jawab secara penuh, mengingat beban dan tantangan kerjanya yang lebih berat.
3. Pembangunan sarana jalan, jembatan dan infrastruktur pendukung lainnya.
Kondisi TBM di Plasma Madina
Kondisi TBM di Plasma Madina yang cukup baik.
- Untuk meraih potensi produksi yang maksimal dan memudahkan perawatan tanaman selanjutnya, pemeliharaan jalan dan prasarana lainnya supaya dilakukan dengan baik dan berkesinambungan. Pembangunan jembatan dan titi panen agar disesuaikan dengan kondisi dan spesifikasi di lapangan. - Infrastruktur tersebut dirancang dan dibangun dengan baik, serta dilaksanakan oleh mitra kerja yang memang berkompeten di bidang tersebut. Untuk pembiayaan pembangunan jalan, jembatan dan prasarana lainnya yang harus dilakukan dalam pembangunan kebun plasma, agar diperhitungkan dengan baik. Bila pembiayaannya tidak terakomodir di dalam unit cost yang telah disepakati sebelumnya, agar segera disosialisasikan kepada pengurus KUD dan petani peserta plasma untuk disesuaikan kembali menjadi tanggungan mereka.
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
15
MINAT
Merasa Jenuh? Ayo Berwisata Ala Bagian Pengadaan PTPN IV!
K
adangkala, kita terlalu disibukkan oleh urusan pekerjaan rutin maupun urusan pribadi yang bisa membuat kita tidak nyaman. Kali ini, kita mengajak Anda semua memanfaatkan waktu liburan dengan mengadakan wisata bersama dengan kolega atau teman sekerja. Tentu akan beda rasanya, bukan? Itulah yang telah dilaksanakan oleh Keluarga Besar Bagian Pengadaan PTPN IV yang dipimpin oleh Ibu Asmah Purba. Sososk seorang ibu ini memang dikenal selalu pandai menciptakan kebersamaan, baik dalam pekerjaan/team work maupun kebersamaan dengan keluarga bawahan sendiri.
terdapat kolam. Permainan lain yang tak kalah menariknya adalah adu ketangkasan yang bisa membuat kita terkecoh dan tertawa terpingkal-pingkal bersama.
Kegiatan berwisata kali ini dilakukan dalam bentuk kegiatan out bond di Pondok Ladang Pancur Batu, dan tanpa diduga, sampai juga pada kegiatan piknik ke Thailand. Wisata Out Bond di Pondok Ladang Pancur Batu Hari Sabtu 5 Maret lalu, Keluarga Besar Bagian Pengadaan Medan Plus GPU Bah Jambi tiba di Pondok Ladang, arah Tuntungan. Sekitar 80 orang dari semua personil karyawan, ditambah istri dan anak, mengikuti permainan yang disajikan di alam terbuka. Jenis permainan flying fox adalah salah satu kegiatan yang cukup digemari anak-anak maupun orang dewasa. Permainan ini memerlukan keberanian dan membuat sport jantung. Tempat mendaratnya cukup nyaman dengan panjang lintasan 60 meter dan di bawahnya
Kabag. Pengadaan, Asmah Purba, menyerahkan hadiah lucky draw kepada Amir Darma. Setelah makan siang, acara dilanjutkan lagi dengan hiburan yang diiringi keyboard dan diselingi penarikan kupon lucky draw. Acara dipandu oleh Emir Maulana dan Mulyono. Setiap keluarga mendapat hadiah yang cukup memuaskan, dan hadiah utama adalah sebuah kompor gas, yang diraih oleh Amir Darma, yang langsung diserahkan oleh Kabag Pengadaan, Asmah Purba. Piknik ke Thailand Libur empat hari, termasuk cuti bersama, telah dimanfaatkan kembali oleh Ibu Asmah Purba untuk piknik bersama personil Bagian Pengadaan dari tanggal 2 hingga 5 Juni 2011 ke Thailand. Piknik ini memakai jasa Travel Expo Panorama Indah Medan. Keberangkatan dari Bandara Polonia Medan memakan waktu 2 jam sampai ke Bandara Internasional Suvarnabhumi Airport, dan di bandara rombongan sudah dijemput oleh pemandu wisata perwakilan dari Thailand yang mengalungkan bunga sebagai tanda selamat datang.
Foto bersama Keluarga Besar Bagian Pengadaan.
16
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
Acara selama 4 hari ini cukup padat dengan berbagai kunjungan ke sejumlah destinasi wisata Thailand.
Foto kiri: Syahrizal Hasibuan setelah dikalungi bunga. Foto kanan: Asmah Purba dan Indah Triharyani di Airport. Rombongan antara lain menikmati panorama indah sekitar Pantai Pattaya dan bermain parasailing/parasut terbang di atas laut yang ditarik oleh speed boat. Selanjutnya mereka menuju Pulau Coral, melihat aktraksi kickboxing dan pertunjukan gajah. Di Bangkok, rombongan menyusuri Sungai Chao Phraya, sungai terbesar di kota itu, sekaligus menyeberang untuk melihat Candi Wat Arun, dan singgah ke pengrajin kulit, pusat kerajinan batu permata dan distributor madu lebah. Tentu tidak ketinggalan pula shopping untuk oleh-oleh ke Plaza Ma Bun Kong (MBK) seumpama Medan Mall atau Mangga Dua di Jakarta Rombongan kembali ke Medan pada tanggal 5 Juni 2011 dengan membawa beragam kenangan indah. Mereka dengan wajah ceria berkemas menaiki bus menuju Bandara Suvarnabhumi yang berjarak 40 km dari Bangkok dengan waktu tempuh 1 jam. Di dalam kendaraan, disempatkan untuk mengutarakan kesan yang diwakili oleh Azwar Tanjung, Kaur Pengadaan, dan Emir Maulana Lubis dari Karpel. Kemudian dalam pengarahannya, Asmah Purba menekankan kembali perlunya memupuk rasa kebersamaan. “Bagaimanapun juga, kerja sama teamwork hasilnya akan lebih baik dari pada yang dikerjakan sendiri,” katanya.
layangnya cukup banyak, sehingga jalan yang dilalui lancar dan tidak ada kemacetan dari Kota Bangkok hingga ke bandara. Dan kalau mau mengingat salah satu tempat yang dikunjungi, yakni tempat pertunjukan budaya Thailand, cukup mengakses internet www.nongnoochtropicalgarden. com. Dengan adanya wisata bersama ini, diharapkan akan terjalin kekompakan dan menjadikan pikiran segar kembali, sehingga semua personil dapat menjalankan aktivitasnya kembali dengan prima sebagaimana yang diharapkan dalam tema kerja PTPN-IV tahun ini, yaitu menciptakan “Kinerja Prima dan Kaya Inovasi”. (Rzl Hsb/GPU)
Ia juga mengingatkan agar kebersamaan yang telah berlangsung lama di antara personil di Pengadaan terus dipertahankan, termasuk pada mereka yang dalam waktu dekat ini akan menjalani MBT/Pensiun. “Meskipun telah pensiun, kita berharap hubungan ini dapat berlanjut dengan baik,” ungkapnya. Tak terasa, bus yang dinaiki telah sampai di bandara melalui Kabag Pengadaan Asmah Purba, berfoto bersama di Wat Arun. jalan layang yang langsung terhubung ke lantai 3. Jalan Di sebelahnya (berpakaian khas Thailand) adalah Ira Wahyuni. Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
17
MINAT
PTPN IV Bantu Korban Gempa Bumi di Taput
P
TPN IV, melalui program Bina Lingkungan, kembali merealisasikan berbagai bentuk kepedulian terhadap korban bencana alam. Kali ini bantuan diberikan kepada korban gempa bumi di 7 titik sarana umum yang rusak total di Kecamatan Pahae Jae, Kabupaten Tapanuli Utara, Selasa 12 Juli lalu. Total nilai bantuan Rp 240 juta diberikan untuk perbaikan sarana umum, sosial dan pendidikan. Bantuan itu diberikan dalam bentuk bahanbahan yang diperlukan seperti seng, semen, batu bata, besi beton, broti serta perangkat meubelair untuk sarana pendidikan (meja dan kursi).
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya bagi proses rehabilitasi fisik dan menolong recovery sosial. Penerima bantuan yang diwakili Parlagutan Gultom, Pengurus Masjid Assalam Aek Botik, Desa Setia, dan Pendeta Silitonga, Pengurus Gereja Injil Sepenuh (GBIS) Desa Nahornop, serta Marudul Gultom Ketua Komita SD Negeri 173234 Sarulla, menyampaikan ungkapan terimakasih masyarakat atas kepedulian PTPN IV. Penyerahan bantuan disaksikan Camat Pahae Jae, Elyanto Sitompul, dan Camat Pahae Julu, Rianto Lumbantobing.
Asisten Urusan Bagian PKBL, Irham Sinaga SH, Mewakili PTPN IV, pada saat menyerahkan bantuan tersebut mengatakan, bantuan ini merupakan wujud kepedulian PTPN IV selaku BUMN Perkebunan kepada korban bencana alam, dengan harapan dapat
18
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
Petenis PTPN IV Perkuat PELTI Medan dalam Ajang Internasional
P
ELTI Medan yang diketuai Mamora Sirait dan Ketua Tim Armen Siregar berhasil menjadi juara ke-3 di Pertandingan Tenis Antar Club International yang diselenggarakan di Sabah, Kota Kinabalu, Malaysia. Sedangkan juara pertama direbut oleh tim dari Kuala Lumpur, dan juara ke-2 diraih tim dari Filipina. Tim PELTI Medan sendiri antara lain diperkuat oleh 4 karyawan PTPN IV. “Keberhasilan petenis PELTI Medan ini tidak terlepas dari kerja keras para atlet,” kata Ketua Tenis PELTI Medan Mamora Sirait dan Armen Siregar sembari mengucapkan terimakasih kepada seluruh pendukung, terutama Direktur Utama PTPN IV Dahlan Harahap, dan Direktur SDM & Umum PTPN IV Rusdi Lubis selaku Pembina Olahraga di PTPN IV. Para pimpinan perusahaan tersebut telah ikut berpartisipasi serta memberikan izin, akomodasi dan support kepada pemain dari PTPN IV yang sengaja memperkuat tim yang dikirim oleh PELTI Medan ke ajang tersebut.
Soal Tuntutan Pembebasan Awas, Ada Potensi Lahan di Bah Jambi, PTPN Overheating di Negara Berkembang IV Menerima Delegasi enteri Keuangan (Menkeu), Agus Martowardojo, memperingatkan adanya pemanasan ekonomi (overheating) yang mungkin terjadi GEMASI di negara-negara berkembang dengan tingkat
P
uluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Simalungun (GEMASI), melakukan aksi di depan Kantor Pusat PTPN IV, Jalan Letjend R. Suprapto No. 2 Medan, Kamis 9 Juni lalu. Mereka meminta pihak PTPN IV mengembalikan tanah seluas 60 hektar di Desa Mariah Jambi, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, yang telah dikuasai masyarakat sejak jaman penjajahan Jepang. Menurut delegasi pengunjuk rasa yang akhirnya diterima pihak PTPN IV, tanah yang berada di dalam HGU PTPN IV Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, itu terletak di Blok 6, 7, 8, 9 dan 10, Afdeling I, dengan luas kurang lebih 60 hektar dan diusahai oleh sebanyak 61 kepala keluarga (KK) dengan bercocok tanam dan bersawah. Mereka meminta PTPN IV dan Pemda Simalungun mencabut dan membatalkan ganti rugi, baik berupa lahan pengganti maupun uang kompensasi yang telah diberikan pihak PTPN IV dan Pemda Simalungun. Setelah berorasi dan mengeluarkan pernyataan sikap, sebanyak 5 orang delegasi pengunjuk rasa diterima Corporate Secretary PTPN IV Ir. Andi Wibisono, Msi, didampingi Kaur Humas Lidang Panggabean, Wakil Papam Mayor Khotib Siregar, Asisten Bagian Hukum dan Pertanahan Roy K Sitepu, serta dihadiri Kapolsek Medan Kota Kompol Sandy Sinurat, SIK, Kanit Binmas AKP M. Yamin, dan Panit 2 Ipda B. Simarmata di Ruang Rapat Direksi PTPN IV Medan. Corporate Secretary Andi Wibisono mengatakan, HGU yang dimiliki PTPN IV sudah melalui prosedur dan ketentuan yang berlaku, dan tuntutan masyarakat tidak menjadi masalah, karena HGU Kebun Bah Jambi akan berakhir pada tahun 2026. Jika masyarakat memiliki bukti-bukti yang kuat mengenai kepemilikan tanah itu, mereka dapat menempuh jalur hukum, karena PTPN IV memiliki legal aspek hukum atas kepemilikan tanah yang diusahai. Dalam pertemuan kedua belah pihak, Kapolsek Medan Kota menyimpulkan antara lain, persoalan tanah ini lebih kurang sudah 43 tahun yang lalu dan diangkat kembali ke permukaan karena banyak membawa kepentingan. Pihak kepolisian menghargai aspirasi yang disampaikan pengunjuk rasa, tetapi dengan beretika baik, penuh dengan kesabaran, dan proses ini membutuhkan waktu. “Jangan dilakukan dengan cara anarkis seperti memanjat pagar atau melemparkan sejumlah telur ke arah bangunan,” himbaunya. Kapolsek juga menyarankan agar pihak GEMASI melakukan koordinasi kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun, sehingga ada pertemuan yang konkrit atas persoalan ini.
M
perekonomian baik seperti Indonesia.
“Kalau di negara-negara berkembang yang sedang tumbuh secara umum, tantangannya adalah overheating, asset bubble dan juga inflasi, khususnya karena harga pangan dan energi yang terus meningkat,“ ujarnya saat ditemui wartawan pada Forum Ekonomi Dunia–Asia Timur (World Economic Forum on East Asia/WEF-EA) di Jakarta, Minggu 12 Juni lalu. Potensi overheating itu, lanjut Menkeu, lebih disebabkan masuknya arus modal di negara-negara berkembang akibat pemulihan ekonomi melambat di negara-negara maju. Ia juga mengingatkan kemungkinan adanya ledakan kredit (credit boom) akibat ekspansi kredit yang berlebihan seperti pemberian kredit pemilikan rumah yang membuat individu menjadi terlilit utang, seperti yang terjadi di China. “Ada beberapa negara yang ekspansi kreditnya berlebih, sehingga perlu ada konsolidasi. Karena masih ada pembiayaan properti yang berlebihan dan rasio utang yang terlalu tinggi di individu,“ ujarnya. Menkeu menjelaskan berbagai kendala tersebut dapat diatasi dengan koordinasi yang intensif antara otoritas moneter dan otoritas fiskal dalam menjaga surplus neraca pembayaran, asumsi makra dan defisit anggaran. Karena balance of payment kita sehat, balance of payment sampai 30 miliar dolar Amerika Serikat, maka kita punya cadangan devisa sampai 116 miliar dolar, kita punya fiskal yang bisa kita jaga selama 10 tahun terakhir, dan selalu pada bilangan di bawah dua persen. Mari kita jaga,“ katanya. Pemerintah juga berupaya agar tidak terjadi defisit neraca perdagangan karena saat ini kondisi ekspor dan impor Indonesia masih terlihat sehat. “Kita melakukan preview atas kondisi Indonesia dari waktu ke waktu. Kita harus monitor, apakah current account defisit terjadi di Indonesia. Indonesia kan current account-nya masih positif tahun lalu,“ ujarnya. Agus juga menjelaskan kondisi perbankan nasional yang menunjukkan perkembangan yang baik dengan pertumbuhan kredit 22 persen, rasio kecukupan modal (CAR) 17 persen dan kredit bermasalah (NPL) 2,6 persen. Atas dasar inilah, ia berkeyakinan, prospek ekonomi Indonesia akan membaik dan mampu bertahan dari potensi pemanasan ekonomi serta tingginya risiko laju inflasi. “Itu menunjukkan kondisi yang sehat dan kita lihat dalam perbankan kita ternyata ada bentuk derivatif atau transaksi yang membahayakan dan kemudian pasar modal sudah sehat. Kita terus melakukan investasi untuk surveillance atas pasar modal. Atas dasar ini, perkonomian Indonesia baik,“ demikian Agus. (Ant) Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
19
MINAT
Menimbang Risiko Bencana Alam terhadap Perusahaan di Sumut
R
isiko yang mengancam dunia usaha dapat muncul dalam berbagai bentuk, baik yang terkait dengan risiko faktor internal (pasar, kredit, operasional) maupun risiko faktor eksternal seperti bencana alam. Semua bentuk risiko ini tentu perlu di-menej agar potensi kerugian dapat diminimalisir. Faktor risiko perusahaan terkait bencana alam secara nyata telah kita lihat di beberapa daerah yang tertimpa bencana seperti gempa
20
Ilustrasi bumi, tsunami, dan longsor. Bukan sedikit kerugian yang dialami oleh beberapa perusahaan yang berada di lokasi bencana. Sebagian bahkan sempat tak dapat beroperasi sehingga mengalami kerugian yang besar. Kesemua ini bila tidak diantisipasi secara dini, akan menciptakan kerugian yang lebih besar. Untuk menjaga dan mengurangi risiko yang diakibatkan faktor bencana, perlu ada gerakan yang terencana dan terpadu bagi perusahaan. Gerakan itu selanjutnya memerlukan koordinasi dengan
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
pemerintah maupun masyarakat dalam pelaksanaannya. Soalnya, bila terjadi bencana, orang akan menjadi panik dan tidak siap dalam menghadapinya. Bahkan sering terjadi tindakan yang saling berbenturan, tidak terarah dan terlihat panik, padahal korban sudah berjatuhan dan situasi itu memerlukan tindakan penyelamatan segera dan pemulihan keadaan yang sudah tak lagi berjalan. Rawan Bencana Sudah saatnya kita segera
melakukan tindakan antisipatif terhadap bencana alam, mengingat posisi geografis kita di Indonesia yang menurut laporan UNESCO pada tahun 2005 masuk pada peringkat ke-7 sebagai negara paling rawan dilanda bencana. Juga sebuah firma konsultan risiko global, Maplecroft, telah menempatkan Indonesia dalam kategori nomor dua di dunia yang rentan bencana dalam Indeks Risiko Bencana Alam (ISDR). Untuk menilai keadaan ini, tentunya kita yang berada di Sumatera Utara perlu pula untuk melihat posisi kita yang dikaitkan dengan bencana alam tersebut. Berdasarkan pendapat Danny Hilman, Ketua Peneliti Gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), bencana yang telah dan akan terjadi di Sumatera Utara akan didominasi oleh gempa dan gunung berapi. Akibat bencana tersebut, Sumut berpotensi mengalami kerugian paling besar setelah wilayah Timur dan Jawa. (Wsp 28/5-2011). Sebenarnya bukan hanya gunung berapi dan gempa. Daerah kita juga berpotensi tsunami di pesisir barat, tanah longsor, banjir, air bah, angin topan/puting beliung, kekeringan, kebakaran, hama penyakit tanaman, epidemi, wabah, bahkan kejadian antariksa/benda angkasa. Itu semua menjadi alasan yang kuat bagi kita untuk bersiap lebih dini. Menarik juga untuk menyimak pendapat Direktur Pemberdayaan Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ir Medi Herlianto, CES, MM, yang hadir memberikan pemahaman terhadap kesiapsiagaan penanggulangan bencana di hadapan Pemerintah Kabupaten/ Kota, BUMN, BUMD se-Sumutera Utara yang berlangsung di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provsu, Jalan MedanBinjei KM 10,5 pada 27 Mei
lalu. Beliau mengungkapkan, betapa memprihatinkannya kondisi kita bila bencana terjadi. Tanpa persiapan yang cukup, bencana alam dapat menimbulkan dampak seperti hilangnya nyawa, kehilangan properti, turunnya kualitas hidup, turunnya pertumbuhan ekonomi, menambah hutang, dan kemunduran pembangunan ekonomi. “Bencana sangat terkait dengan aspek yang sangat luas dan kompleks. Oleh karenanya, pemerintah tak dapat melakukan penanggulangan bencana sendiri tanpa melibatkan masyarakat dan lembaga usaha. Ketiga pilar inilah (pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat) yang dapat bergerak untuk penaggulangan bencana baik setelah bencana, tanggap darurat sampai pada pasca bencana,” paparnya. Mengingat rawannya bencana yang dihadapi wilayah Sumatera, ia mengharapkan agar kabupaten/kota membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan membangun sinergi kepada lembaga, dunia usaha dan masyarakat. Peran dunia usaha, baik BUMN maupun BUMD antara lain dapat diaplikasikan dengan mengalokasikan sebagian dana CSR untuk penanggulangan bencana, atau badan usaha juga bisa memiliki kerelawanan sendiri. Bagi dunia usaha, walaupun sebagian risiko terhadap bencana telah dialihkan kepada badan usaha lain, namun risiko bencana yang memiliki dampak luas terhadap eksistensi perusahaan perlu sejak dini menjadi perhatian dalam upaya penanggulangan maupun pemulihannya. Mengingat risiko bencana yang bersifat luas tidak mungkin diatasi sendiri oleh perusahaan, maka hal ini perlu disinergikan kepada tiga pilar yang disebut di atas. Sebagaimana yang disebut dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pada pasal
1 ayat 17, risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan dalam kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat. Perusahaan sebagai lembaga/badan usaha dituntut berpartisipasi dalam rangka membantu penataan daerah rawan bencana ke arah lebih baik dan menunjukkan rasa kepedulian daerah rawan bencana. Hal ini sesuai dengan PP 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, pasal 87, di mana penataan daerah rawan bencana dilakukan melalui upaya kampanye peduli bencana, mendorong tumbuhnya rasa peduli dan setia kawan pada lembaga, organisasi kemasyarakatan, dan dunia usaha serta mendorong partisipasi dalam bidang pendanaan dan kegiatan persiapan menghadapi bencana. Dalam pelaksanaannya, partisipasi dan peran serta perusahaan sebagai lembaga/badan usaha dilakukan dengan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Merunut pada laporan LIPI, wilayah Sumatera Utara di sepanjang jalan hingga menuju wilayah Toba akan terjadi patahan-patahan dari dalam bumi sampai daerah Tanah Karo. Kondisi itu dapat mengakibatkan potensi gempa. Gempa ini tidaklah diikuti tsunami, dan gempa tidak merenggut jiwa, tapi keruntuhan bangunanlah yang merenggut jiwa. Oleh karenanya, Pemerintah Daerah sejak dini harus lebih tanggap. Bila dunia usaha maupun masyarakat ingin membangun gedung atau rumah, harus disediakan prosedur yang di dalamnya mengandung proteksi terhadap masyarakat, khususnya pemenuhan prosedur bangunan yang tahan gempa. (Emir Rizal Lubis)
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
21
MINAT Catatan Redaksi Minat
Komitmen Kita terhadap Lingkungan
B
etapapun besarnya keuntungan yang kita raih dari aktivitas industri, baik eksploitasi maupun budi daya, namun bila kita mengabaikan lingkungan alam sekitar, maka apa yang kita raih dan hasilkan itu akan segera sirna karena alam akan beraksi akibat terganggunya ekosistem. Fenomena-fenomena air bah, banjir, tanah longsor, pemanasan global dan ancaman alam lainnya adalah ancaman bagi kehidupan, termasuk eksistensi perusahaan itu sendiri. Menyadari hubungan konsekwensi ini, maka kebijakan perusahaan yang berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan adalah sebuah harga yang tidak dapat ditawar apabila kita bicara tentang industri yang berkelanjutan dan bervisi jangka panjang. Komitmen itu sesungguhnya bukan merupakan beban, tetapi justru melekat pada strategi perusahaan untuk dapat eksis secara terus menerus dalam menjalankan operasionalnya sesuai visi dan misinya. Oleh karenanya, PT Perkebunan Nusantara IV (persero) sebagai salah satu BUMN Perkebunan yang beroperasi di Sumatera Utara, memandang lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan alam sebagai bagian yang melekat dan tidak terpisahkan dari visinya, yakni “Menjadikan pusat keunggulan pengelolaan perusahaan agroindustri kelapa sawit dengan tata kelola perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan“. Untuk mencapai visi ini, dilakukan langkah-langkah yang spesifik, yaitu (1) menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif, (2) meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem, cara dan lingkungan kerja
22
yang mendorong munculnya kreativitas dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, (3) meningkatkan laba secara berkesinambungan, (4) mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), (4) meningkatkan tanggung
jawab sosial dan lingkungan, dan (5) melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah pusat/daerah. Dalam meraih cita-cita perusahaan ini, bukan tidak mungkin perusahaan mengalami gesekan terhadap lingkungan. Untuk menjamin agar gesekan tersebut tidak menimbulkan dampak lingkungan, perusahaan berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan, karena disadari bahwa alam tempat kita hidup dan menjalani kehidupan dalam skala yang lebih kecil dan khusus, adalah rumah besar bagi seluruh makhluk hidup dalam melakukan interaksi di dunia ini. “Menjaga kelestarian lingkungan menjadi hal yang penting dalam upaya menuju industri perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan“. Sebagai komitmen terhadap lingkungan, Direksi PT Perkebunan
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
Nusantra IV (Persero) telah menetapkan peran perusahaan untuk terlibat dalam kegiatan berupa penanaman dan pemeliharaan sejuta pohon, penghijauan bantaran Sungai Deli, penghijauan di Sibolangit dalam Jambore Lingkungan, gerakan penanaman 100 juta pohon di seluruh unit usaha, gerakan tanam, tebar dan pelihara oleh IIKK PTPN IV, dan penanaman 200 ribu pohon oleh IIKK PTPN IV. Di samping tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan, kegiatan-kegiatan tersebut juga tidak terlepas dari partisipasi berkaitan dengan program-program pemerintah, lembaga dan masyarakat, seperti program Gerakan Perempuan Tanam Pelihara Pohon (2007), Aksi Penanaman Serentak Indonesia (2007), Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia (2008), Keppres No. 24 tahun 2008 tentang Hari Menanam Pohon Indonesia, Surat Edaran Meneg BUMN No. SE-18/ MBU/2008 tanggal 18 Nopember 2008 tentang Penugasan BUMN untuk menggerakkan karyawan beserta keluarga untuk melakukan penanaman pohon, One Man One Tree (2009), One Man Ten Trees (2010) dan Program 1 miliar pohon (2010). Ke depan, beberapa program lingkungan yang akan dilaksanakan adalah berupa penghijauan di wilayah Provinsi Sumatera Utara, masingmasing sebanyak 300.000 pohon per tahun, melakukan tindakan nyata untuk mengurangi pemanasan global dengan melakukan penanaman pohon di atas lahan-lahan kritis, serta melakukan pemeliharaan penghijauan secara konsisten di setiap lingkungan unit usaha guna menghadapi perubahan iklim yang sangat ekstrim. (ERL)
L
Walhi: “Sekitar 50% Lahan Sawit Indonesia Dikuasai Asing”
SM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menyatakan, sekitar separuh dari lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia dimiliki oleh pihak asing. “Sebanyak 50 persen lahan sawit di Indonesia dikuasai oleh Malaysia, Singapura, AS, dan Belgia,” kata Manajer Kampanye Air dan Pangan Eksekutif Nasional Walhi, M. Islah, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, beberapa waktu lalu. Menurut dia, Indonesia mempunyai lahan sawit terluas di
hektar lahan pertanian. “Bahkan kini di Jawa rata-rata kepemilikan lahan hanya 0,25 hektare per kepala keluarga,” katanya.
Walhi juga menyoroti tiga kebijakan, antara lain UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan dan Peraturan
dari negara-negara ASEAN ke Papua dalam skema “food estate”. Sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono meminta pegiat LSM menghentikan ”black campaign” (kampanye hitam) yang menyudutkan industri minyak sawit (CPO) ASEAN, terutama Indonesia. ”Sejumlah permintaan agar Indonesia memperbaiki sistem perkebunan dan pengolahan minyak sawit dengan memperhatikan masalah lingkungan sudah dipenuhi,” kata Suswono. Tapi kalau black campaign terus dikumandangkan, saya kira hambatan masuk ke pasar Uni Eropa terus terjadi, dan sangat mengganggu kelangsungan industri CPO dalam negeri,” tambahnya. Menurut dia, produk CPO ASEAN sesungguhnya merupakan yang paling siap memasuki pasar bebas karena selain berdaya saing, juga produk daerah tropis memiliki karakteristik tersendiri yang tidak dipunyai negara-negara Eropa. Produksi CPO Indonesia hingga kini diketahui masih mengalami hambatan untuk masuk ke sejumlah pasar di Eropa yang dikaitkan dengan ketidaksiapan pengelolaan aspek lingkungan, terutama soal pengrusakan hutan yang dikaitkan dengan perubahan iklim.
dunia, tetapi dinilai tidak memiliki kedaulatan di sektor kelapa sawit. Krisis kedaulatan pangan ini melengkapi beragam kebijakan sebelumnya seperti kebijakan alih fungsi lahan kepada sektor tambang dan industri, sehingga berakibat pada alih fungsi tiga juta
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Sistem Budidaya Tanaman yang dinilai memberikan ruang bagi pihak industri besar untuk mengambil alih sektor pertanian. LSM lingkungan itu juga mengkritik pemerintah yang telah mengundang masuknya investasi
Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menunjukkan, produksi CPO Indonesia selama 2011 diperkirakan mencapai sekitar 22 juta ton sampai 22,5 juta ton, dengan volume ekspor diperkirakan mencapai 16,5 juta ton sampai 19 juta ton. (Diolah dari berbagai sumber)
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
23
MINAT
Masa Lalu, Masa Kini dan Masa Depan Rekayasa Produktivitas Kelapa Sawit
A
wal tahun 2000, sektor industri kelapa sawit sebagai salah satu tanaman utama minyak nabati, berada dalam tahap pengembangan menggiurkan. Hal itu ditandai dengan laju pertumbuhan yang signifikan dibandingkan dengan tiga tanaman minyak nabati dunia lainnya, yaitu kedelai, rapeseed dan bunga matahari. Laju pertumbuhan kelapa sawit sangat besar dibandingkan ketiga tanaman tersebut. Produksi minyak kelapa sawit terus mengalami peningkatan dari sangat kecil pada tahun 1960 sampai menyamai minyak kedelai sebagai pemasok utama minyak nabati pada awal tahun 2005. Beberapa keunggulan kelapa sawit dibandingkan dengan tanaman
24
penghasil minyak utama lainnya adalah tingginya potensi produksi. Perkebunan kelapa sawit saat ini rata-rata mampu mengeluarkan produksi CPO kurang dari 4 ton per hektar, berbuah sepanjang tahun dengan siklus 25 tahun. Beberapa kultivar baru hasil program pemuliaan mempunyai potensi produksi lebih dari 10 ton/ha. Beberapa pohon (individu) dapat dikembangbiakkan melalui sistem kultur jaringan (klonal), sehingga ia memiliki potensi produksi (yield potential) lebih tinggi pula. Sebaliknya, rapeseed atau minyak biji bunga matahari harus ditanam setiap tahun, hanya dapat dipanen selama periode singkat di musim panas, dan memberikan yield relatif kecil, yakni hanya 0,5-1 ton/ha. Minyak kedelai lebih rendah lagi, yaitu sekitar 0,3ton/ ha. Satu catatan tambahan, produksi
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
kelapa sawit juga jauh lebih ekonomis dan lebih murah serta memiliki dampak lingkungan yang jauh lebih rendah dari tanaman minyak lainnya. Hasil rata-rata produktivitas CPO tahunan di Malaysia saat ini adalah sekitar 4,08 ton/ha dan dapat meningkat menjadi lebih dari 6 ton/ha dengan memperbaiki kultur teknis dan panen. Kita ketahui bahwa perbaikan ini dapat dilakukan karena beberapa perkebunan besar telah mencapai hasil tinggi melalui sistem manajemen yang lebih efektif. Produktivitas tinggi di perkebunan yang dikelola dengan baik sebagian besar disebabkan oleh langkahlangkah konkrit seperti mengurangi kerugian tanaman akibat serangan hama dan penyakit, metode panen terbaik, mengurangi kehilangan selama
pengangkutan dan efisiensi dalam pengolahan. Adanya peningkatan tersebut tidak disebabkan faktor biologis maupun lingkungan, karena kelapa sawit ditanam pada tanah dan iklim yang relatif sama antara Malaysia dan Indonesia. Dengan mengadopsi langkah-langkah yang relatif lebih mudah, seorang manajer yang cerdas dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan dan bahkan mungkin dua kali lipat. Peningkatan produktivitas yang tinggi tersebut mampu direalisasikan tanpa menggunakan teknologi baru yang mahal. Faktor lainnya yang bersifat biologis adalah masalah hama. Hama yang secara ekonomis merugikan adalah Oryctes rhinoceros. Populasi dan tingkat serangan Oryctes menjadi lebih serius setelah dilakukan kebijakan zero burning sejak tahun 1990-an. Dua strategi yang paling menjanjikan untuk pengendalian secara biologis adalah menggunakan jamur Metarhizium anisopliae dan virus Oryctes yang merupakan kumbang pathogen yang efektif. Virus Oryctes mampu mengurangi populasi kumbang dengan tingkat infeksi di atas 75%. Dengan peningkatan jumlah replanting beberapa tahun ke depan, akan sangat penting mengembangkan agen-agen pengendalian hayati (biocontrol agent) pada area kebun. Penggunaan strategi biokontrol menjadi salah satu alternatif yang efektif dalam menghambat perkembangan Oryctes dibanding menggunakan pestisida. Bentukbentuk pengendalian hama terpadu pada saat ini merupakan pilihan utama di perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara. Ancaman terbesar lainnya terhadap produktivitas kelapa sawit adalah penyakit Ganoderma, yaitu penyebab busuk batang (basal stem rot). Penyakit ini telah menjadi masalah yang sangat serius di perkebunan kelapa sawit dalam skala besar sejak lebih dari setengah abad yang lalu. Proses perkembangan dan infeksi ganoderma cenderung menjadi lebih akut pada masa mendatang karena perkebunan telah banyak melakukan
peremajaan (replanting) sehingga telah terbentuk koloni jamur, virulensi dan cakupan geografis yang luas di areal perkebunan. Penelitian tentang ganoderma pada masa lalu terhambat oleh variabilitas genetik dan morfologi, namun penggunaan biokimia dan molecular genetic markers sekarang telah mampu mengidentifikasi jenis dan lokasi strain ganas dari jamur tersebut. Dalam masa lima tahun terakhir, kemajuan penggunaan teknologi telah mampu mendiagnosa infeksi dalam tahap dini. Pada satu dekade sebelumnya, ketika infeksi ganoderma didiagnosa, saat itu sudah terlambat untuk menyelamatkan pohon tersebut, dan kemungkinan besar pohon-pohon di sekitarnya juga telah terinfeksi. Deteksi dini infeksi ganoderma merupakan tindakan preventif yang sangat penting untuk pengendalian dan pemberantasan penyakit. Berbagai cara deteksi dini ganoderma yang telah dilakukan adalah melalui beberapa metode, antara lain Ganoderma selective medium, Enzyme-linked immunosorbent assay-polyclonal antibody (ELISAPab), Molecular polymerase chain reaction-DNA, technology biosensor tomografi (GanoSken) dan metode Dot Immunobinding Assay (DIBA). Walau kebanyakan metode ini masih dalam skala percobaan dan penyempurnaan, tetapi diagnosa ini pada akhirnya akan memungkinkan identifikasi dan pengelolaan patogen secara serius. Di samping penerapan manajemen non-bilogis dan pengendalian hama maupun penyakit tanaman kelapa sawit, produktivitas CPO juga dapat ditingkatkan sebanyak 8-10 ton/ha dengan menggunakan germplasma unggul yang diperoleh melalui seleksi dan program pemuliaan tanaman yang panjang dengan menggunakan seleksi, metode screening DNA atau teknologi transgenik. Dengan kombinasi beberapa metode peningkatan produktivitas sebelumnya, program pemuliaan tanaman diprediksi dapat memberikan produktivitas lebih dari 20 ton/ha
minyak pada masa mendatang. Di Malaysia, telah dikenal pasti beberapa pohon dengan produktivitas tinggi yang dapat diperbanyak secara klon tanpa kehilangan produktivitas TBS. Secara teoritis beberapa populasi dapat menghasilkan 60 ton/ha, sehingga kelapa sawit memiliki potensi besar tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar minyak nabati, tetapi juga berfungsi sebagai sumber industri non makanan berupa produk oleokimia. Pemulia telah mengambil pendekatan strategi terintegrasi yang selama satu dekade terakhir telah berhasil mengidentifikasi beberapa pusat plasma nutfah di Afrika dan Amerika Selatan, asal domestikasi jenis kelapa sawit, Elaeis guineensis dan Elaeis oleifera. Sejak tahun 2008, konsorsium dari 12 perusahaan Indonesia dan Malaysia telah melakukan eksplorasi ke Kamerun dan memperoleh 103 aksesi yang memiliki keragaman genetik yang tinggi. Material genetik yang diperoleh tentu masih memerlukan waktu untuk dapat digunakan menghasilkan varietas komersial. Pengalaman pemuliaan Deli Dura sehingga mencapai kualitas seperti saat ini menunjukkan bahwa dibutuhkan eliminasi dari sifat-sifat genetik yang kurang menguntungkan dengan melakukan rekombinasi intra dan inter populasi. Seleksi massa, negatif maupun positif, dilakukan terhadap karakter-karakter yang oleh masing-masing breeder diperkirakan memberikan keuntungan di masa mendatang. Sebagai contoh, salah satu jenis Elaeis oleifera mempunyai kandungan lebih 65% oleat. Koleksi ini dan lainnya sering dievaluasi dan diteliti dengan menggunakan metode konvensional, molecular genetic maupun menggunakan biokimia. Penggunaan molecular marker sangat penting dalam program pemuliaan tanaman yang berkesinambungan untuk menghasilkan kombinasi perubahan profil asam lemak dan produktivitas minyak yang tinggi. Strategi kedua yang dilakukan adalah diversifikasi komposisi asam lemak
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
25
MINAT bebas dengan melibatkan tranformasi genetik (transgenik) untuk memodulasi jalur biosintesis yang relevan. Teknologi ini melibatkan penambahan gen baru atau menekan aktivitas gen yang terlibat dalam metabolisme asam lemak. Strategi saat transformasi genetik melibatkan penggunaan RNA antisense dan mengatur gen thioesterase, sehingga memungkinkan asam palmitat menjadi memanjang. Untuk memperoleh asam oleat tinggi untuk eksploitasi komersial, cukup menggunakan promotor gen jaringan khusus. Pendekatan serupa dapat digunakan untuk memanipulasi komposisi asam minyak kernel kelapa sawit. Sebagai contoh, pemilihan salah satu plasto transgen dapat meningkatkan efisiensi ekspresi serta memfasilitasi biocontainment minyak sawit tanaman hasil transgenik. Transformasi melalui vektor Agrobacterium paling efisien juga sedang diselidiki. Inovasi lain adalah RNAi untuk menekan fungsi gen yang tidak diinginkan. Teknologi ini telah berhasil digunakan untuk menutup beberapa gen dalam metabolisme asam lemak. Upaya saat ini sedang berlangsung dalam beberapa kelompok untuk menghasilkan minyak sawit transgenik dengan oleat tinggi, tetapi hasil ini diprediksi baru dapat dinikmati secara massal pada tahun 2020-an. Pada waktu bersamaan, pendekatan pemuliaan secara konvensional dan koleksi plasma nutfah terus ditingkatkan untuk menemukan variasi genetik baru dari pusat-pusat asal tanaman. Selain itu jalan lebih spekulatif adalah melalui penelitian genetika molekuler untuk meningkatkan produk asam lemak yang diinginkan. Selama beberapa dekade terakhir, pemulia tanaman (breeders) telah menggunakan teknologi reproduksi dengan menggunakan DNA berbasis molekuler, kultur jaringan dan penerapan genomik dan proteomics. DNA Molekular Marker Pemulia tanaman selalu bergantung
26
pada pemilihan karakter agronomi yang menguntungkan dari beragam variasi genetik yang muncul karena cenderung dipengaruhi oleh gen dominan. Seringkali karakter agronomi yang terlihat dan mudah diidentifikasi adalah seperti tinggi atau warna bunga atau ketahanan terhadap serangan jamur. Dalam kasus lain, karakter dapat jauh lebih halus dan terkadang hanya dapat diukur dengan teknik analisis, misalnya beberapa produk sekunder atau komposisi asam lemak dari minyak. Dalam kondisi ini, pemulia perlu menganalisa setiap generasi baru untuk mengukur karakter atau fenotip dan memilih tanaman yang tepat. Munculnya seleksi dengan bantuan marker (penanda) telah
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
membantu pemulia tanaman untuk memilih beberapa tanaman yang dapat mengekspresikan karakter yang dibutuhkan dari puluhan ribu keturunan sebelum dikomersialisasi. Molekular marker seperti microsatellite, restriction fragment length polymorphisms (RFLP) dan randomamplified polymorphic DNA (RAPD) kini telah dikembangkan untuk tanaman kelapa sawit. Marker tersebut dapat dirakit menjadi peta genetik dengan utilitas yang cukup baik dalam program penangkaran komersial. Marker dapat digunakan untuk melacak keberadaan karakter berharga dalam populasi segregasi dari program pemuliaan tanaman. Sebagai contoh, jika suatu sifat (karakteristik) yang berguna seperti ketahanan terhadap
penyakit, meningkatkan kualitas gizi atau produksi lebih tinggi dapat dihubungkan dengan marker tertentu, ratusan atau ribuan planlet muda dapat diseleksi untuk memperoleh sifat tersebut tanpa harus menumbuhkan tanaman sampai menghasilkan. Penggunaan penanda molekuler dapat mengurangi waktu program pemuliaan tanaman beberapa tahun, sehingga secara signifikan mengurangi biaya. Secara konvensional, untuk tanaman kelapa sawit metode ini bisa berproduksi dalam waktu 3-5 tahun setelah tanam. Namun, dengan menggunakan penanda DNA, pemulia kelapa sawit secara teoritis dapat mengidentifikasi apakah plantlet baru membawa gen yang diperlukan sejak dini. Teknologi molecular marker sangat baik untuk dikembangkan, namun masih perlu banyak pengembangan, khususnya untuk tanaman kelapa sawit. Kultur Jaringan (Tissue Culture) Sebuah problem bagi tanaman tahunan (berumur panjang) adalah lamanya waktu berproduksi. Faktor-faktor ini membuat program pemuliaan tanaman tidak praktis secara konvensional, sehingga perbanyakan kultur jaringan telah digunakan sebagai alternatif untuk lebih cepat dan lebih mudah memperbanyak gen terbaik. Berdasarkan karakteristik seperti hasil, kualitas, dan tahan penyakit, para pemulia tanaman (breeders) biasanya akan memilih beberapa pohon dengan performa terbaik, atau juga hanya satu pohon terbaik untuk dibudidayakan. Proses kultur jaringan biasanya dari daun, diambil dari pohon yang terpilih untuk dibudidayakan dalam campuran nutrisi dan zat pengatur tumbuh sampai klon kecil diregenerasi. Dengan cara ini, satu pohon elit (performa terbaik) dapat diduplikasi secara besar dalam waktu yang singkat. Kelemahan yang jelas dari teknik ini adalah bahwa semua pohon klon program kultur jaringan bisa
berakhir menjadi genetik klon identik. Hal ini mungkin baik-baik saja jika klon berperilaku persis seperti tetuanya. Tetapi akhirnya keseragaman genetiknya dalam jangka panjang membuat rentan terhadap penyakit baru yang berbahaya. Ada risiko lainnya bila menggunakan perbanyakan kultur jaringan, yaitu perbanyakan klonal tidak selalu sukses secara komersial. Pada 1980-an, skema komersial untuk budidaya jutaan klon kelapa sawit unggul melalui vegetatif, kandas ketika pohon-pohon dewasa banyak ditemukan memiliki kelainan serius dalam pengembangan bunga mereka yang telah diinduksi selama kultur jaringan. Hal ini disebut ‘mantling’ fenotip yang disebabkan kegagalan pembentukan buah. Dalam problem minyak sawit, masalah ini diperparah oleh kenyataan bahwa tandan biasanya tidak muncul setelah berumur 5 tahun. Ini berarti bahwa kelainan itu tidak dapat diindentifikasi sejak awal, sehingga biaya yang dikeluarkan sangat mahal untuk mempertahankan populasi selama beberapa tahun. Meskipun beberapa dari tantangan tersebut kini telah diperbaiki melalui penelitian lebih lanjut, keyakinan pebisnis pada propagasi klonal belum sepenuhnya pulih, dan penanaman klonal relatif sedikit sampai sekarang. Hanya dalam beberapa tahun terakhir telah dilanjutkan program perbanyakan klonal pada perkebunan maju. Genomik Genomics adalah istilah yang diberikan kepada studi massa paralel urutan DNA dan protein dalam organisme dan spesifikasi kapan dan di mana urutan yang disajikan. Namun, genomik jauh lebih dari sekadar merakit informasi urutan DNA atau protein atau katalog ekspresi gen. Hal ini juga dapat digunakan sebagai alat dalam program breeding dan bahkan untuk domestikasi spesies baru tanaman sebagai tanaman masa depan. Banyak karakter penting pada tanaman,
termasuk beberapa sifat asam lemak yang diatur oleh sejumlah besar gen kompleks dan tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan hukum Mendel seperti yang diharapkan jika gen hanya satu atau dua yang terlibat. Contoh sifat-sifat kompleks tersebut, termasuk produksi tinggi, benih dan hasil protein, kualitas minyak dan waktu berbunga. Selama beberapa tahun terakhir, penggunaan alat genom yang lebih canggih telah menunjukkan kepada kita bahwa meskipun puluhan gen mungkin mendasari sifat yang kompleks, kadangkadang banyak variasi dalam ekspresi fenotipik disebabkan oleh sebagian kecil gen. Gen tersebut sekarang dapat diidentifikasi dan dipetakan berdasarkan kesamaan urutan, profil ekspresi dan penanda molekuler. Kesimpulan Komoditi kelapa sawit saat ini merupakan penghasil minyak nabati terbesar dunia dan memiliki peluang yang tinggi pada masa akan datang sebagai minyak nabati serbaguna. Sejak tahun 2005, kelapa sawit merupakan sumber utama dalam perdagangan minyak nabati dunia dan merupakan salah satu sumber utama tumbuhnya perekonomian negara Asia, terutama Malaysia dan Indonesia. Ada beberapa peluang dan tantangan yang harus dihadapi oleh industri kelapa sawit. Tantangan mengatasi kebuntuan produktivitas yang ditandai dengan produktivitas rata-rata perkebunan selama satu dekade terakhir tidak mengalami peningkatan signifikan. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui kultur teknis, manajemen efektif, meningkatkan biokontrol hama dan penyakit utama seperti Ganoderma dan Oryctes rhinoceros dan seluruh spektrum pendekatan pemuliaan dari pemuliaan konvensional sampai seleksi marker DNA untuk rekayasa genetic. Kita berpeluang untuk tetap menjadi lokomotif ekonomi dan teknologi dalam industri kelapa sawit ini. (Khayamuddin Panjaitan. Disarikan dari berbagai sumber).
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
27
MINAT PTPN IV Peringati Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhammad SAW
Dahlan Harahap: Mari Bekerja Keras, Cerdas dan Ikhlas
M
embangun sarana ibadah, misalnya masjid, tidaklah terlalu sulit dan sangat mudah diwujudkan, karena suatu perusahaan dalam operasionalnya memiliki biaya sosial keagamaan yang bertujuan mengembangkan sumber daya manusia melalui pembinaan spiritual. Namun, menurut Dirut PTPN IV Dahlan Harahap, pembangunan fisik tidak selalu menjamin masyarakat ke arah perbaikan. “Untuk itu, saya mengajak seluruh karyawan PTPN IV untuk bersama-sama berlomba berbuat kebaikan ketimbang mengukur keberhasilan dari sisi fisik dan sumbangan perusahaan saja. Kita perlu mewujudkan pola 3 AS, yaitu kerja kerAS, cerdAS dan ikhlAS. Implementasi pola ini telah dibuktikan oleh para karyawan PTPN IV yang telah mampu membangun masjid di Kebun Pabatu, Dolok Ilir, dan Balimbingan, dengan biaya pembangunan yang berasal dari infaq masing-masing karyawan Muslim, termasuk jajaran direksi,” ungkapnya. Demikian disampaikan Dahlan Harahap pada acara peringatan Isra’ Mi’raj yang dirangkaikan dengan Penyambutan Bulan Suci Ramadhan dan Peresmian Masjid Uswatun Hasanah Kebun Balimbingan di halaman Masjid Uswatun Hasanah, Kamis 14 Juli, malam. Hadir pada acara itu, di samping Dirut Dahlan Harahap, adalah Direnbang Ahmad Haslan Saragih, Dirsdm Rusdi Lubis, Bupati Simalungun diwakili Kepala Badan Kesbang Linmas Ir. H. Djadiaman Purba, Nyonya Rusdi Lubis, Nyonya Ahmad Haslan Saragih, Camat Tanah Jawa dan Hatonduan, Kapolsek Tanah Jawa, Danramil Tanah Jawa, Kepala Bagian, Manajer Grup, Manajer Unit Usaha, Pengurus Pusat Majelis Taklim dan Syiar Islam PTPN
28
Keluarga besar PTPN IV hadir bersama Wakil Ketua IIKK PTPN IV Nyonya Ahmad Haslan Saragih dan Nyonya Rusdi Lubis, pada acara peringatan Israk Mikraj 1432 H/2011 M
Dirut Dahlan Harahap menandatangani prasasti, sebagai tanda diresmikannya Masjid Uswatun Hasanah PTPN IV Kebun Balimbingan, Kamis (14/7).
IV, Majelis Taklim dan Syiar Islam Komisariat Unit Usaha PTPN IV, serta undangan.
bulan Ramadhan ini sesama Muslim di lingkungan PTPN IV menyiapkan diri untuk menjalani transformasi karakter ke arah yang lebih islami. “Mari kita saling maaf memaafkan karena selama sebulan penuh kita berpuasa, kiranya akan mampu mewujudkan kepribadian yang jujur, sabar, tawakal dan senantiasa peduli terhadap lingkungan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Dahlan Harahap juga mengajak keluarga besar PTPN IV untuk senantiasa bersyukur, karena dengan niat yang baik dan tulus, perusahaan dan karyawan telah mampu menyelesaikan beberapa pembangunan masjid di lingkungan perusahaan. “Dengan swadaya, keluarga besar PTPN IV bersama masyarakat kaum Muslimin dan Muslimat sekitarnya, baru saja menyelesaikan pembangunan Masjid Uswatun Hasanah Kebun Balimbingan. Ini adalah karunia yang tak terkira,” katanya. Dirut juga menyampaikan secara pribadi penghargaan yang setinggitingginya kepada Pengurus MTSI Pusat bersama Komisariat MTSI, yang dengan gigih dan giat menyelesaikan permasalahan sepanjang pembangunan masjid itu. “Saya harapkan, setelah fisik masjid ini berdiri tegak, maka saatnya bagi para pengurus pusat dan komisariat MTSI untuk membangun jamaah masjid serta melakukan pembinaan keagamaan bagi anak-anak dan remaja, sekaligus menjadikan masjid sebagai sarana sosial kemasyarakatan lainnya,” himbau Dahlan. Pada kesempatan yang sama, Dirut juga berpesan agar dalam menyongsong
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
Ketua Panitia Isra’ Mi’raj Ir Amiruddin Silalahi yang juga adalah Manajer Kebun Balimbingan, melaporkan bahwa luas bangunan Masjid Uswatun Hasanah 16 x 15 meter, termasuk teras dengan biaya pembangunan Rp 635 juta lebih, yang berasal dari infaq keluarga besar PTPN IV, kaum Muslimin dan Muslimat sekitar Kebun Balimbingan. Acara diawali dengan pembayaan ayat suci Al Qur’an oleh Drs. H. Darwin Hasibuan (Juara II MTQ Internasional tahun 2011 di Iran), dan saritilawah oleh Husnah Atia Asoba. Di penghujung acara, tausyiah disampaikan Ustadz Drs. H. Amhar Nasution, yang pada intinya mengatakan bahwa, bagi umat yang membangun dan memakmurkan masjid, itu merupakan tindakan ibadah serta merupakan kendaraan menuju Padang Mahsyar. Ia mengingatkan, belum ada orang yang menjadi miskin kalau membantu orang di jalan yang baik.
Daun Alpukat untuk Anti Hipertensi
P
enyakit tekanan darah tinggi menjadi pembunuh diamdiam setelah menyebabkan gangguan fungsi jantung, ginjal, kognitif dan stroke. Dosen dan peneliti Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Azizahwati, mendiversifikasi ketersediaan obat herbal anti hipertensi berupa kapsul daun alpukat. Azizahwati, Rabu 15 Juni lalu mempresentasikan Laporan Akhir Hibah Riset Universitas Indonesia di UI, Depok, Jawa Barat. Ia meneliti pengapsulan ekstrak daun alpukat (Persea Americana Mill) bersama tim yang berasal dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran UI, yaitu Erni H Purwaningsih, Endang Hanani, dan Sutriyo. Mereka memperoleh dana hibah riset UI sebesar Rp 164,8 juta. Menurut Kepala Subdirektorat Riset dan Inkubator Industri UI Yasman, hibah riset UI berasal dari Program Dana Masyarakat yang diambil dari biaya operasional pendidikan (BOP) yang diserahkan oleh setiap mahasiswa yang terdaftar. Tersedia dana hibah untuk 199 kegiatan riset. Kategori kegiatan meliputi riset awal, pascasarjana, unggulan, dan multidisipliner. Besar dana Rp 40 juta (riset awal) sampai Rp 175 juta (riset multidisipliner). ”Peneliti utama diwajibkan dari UI,” kata Yasman. Yasman mengakui, riset yang dikerjakan sebagian besar untuk memenuhi rasa keingintahuan para dosen atau peneliti sehingga persentase hasil riset yang dapat diaplikasikan masyarakat dan industri masih relatif kecil. Namun, tim Azizahwati membuktikan riset mereka cukup aplikatif untuk memberikan alternatif kemasan dan produk obat herbal. Antihiperlipidemia Azizahwati mengatakan, selain sebagai Antihipertensi, kapsul daun alpukat berhasil dibuktikan sebagai antihiperlipidemia. Hiperlipidemia adalah kondisi yang disebabkan oleh kandungan
lemak atau kolestrol yang terlalu tinggi didalam darah. Bagi penderita hipertensi, kegemukan merupakan ciri khas mereka. Daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah pada penderita obesitas dengan hipertensi akan lebih tinggi dibandingkan dengan penderita yang mempunyai berat badan normal. Bagi yang mengalami hiperlipidemia, pola makan berlemak menjadi penyebab utama. Hal itu ditambah dengan gaya hidup kurang gerak sehingga memicu hiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan salah satu pemicu serangan jantung, yaitu
dan 40 mg/kg bb. Kelompok mencit yang diuji coba dengan ekstrak Daun alpukat dosisi 40 mg/kg bb memberikan hasil paling baik. Ekstrak etanol alpukat juga diketahui berfungsi sebagai antihipertensi pada dosis 40 mg/kg bb. Kemampuan menurunkan tekanan darah arteri rata-rata pada mencit jantan dan betina 58 mmHg dan 54,5 mmHg. Agar menderita hiperlipidemia, mencit di indukasi kuning telur atau lemak hewan lain ke tubuhnya. Adapun kondisi hipertensi mencit diperoleh dengan cara menginduksi garam. Alat pengering yang digunakan untuk daun alpukat adalah avicel PH 101 dengan perbandingan 1 : 0,75 dan penambahan 8,3 persen aerosil. Penggunaan avicel PH 102 disebutkan sebagai formula terbaik karena memiliki kerapatan massa (bulk density) dan laju alir yang paling besar. Hasilnya mengandung indeks kompresibilitas, kadar air, dan waktu hancur paling kecil. Maserasi
manakala kolesterol dalam darah yang mengendap sebagai plak di dinding pembuluh darah menjadi runtuh serta menyumbat pembuluh darah. Hipertensi dan hiperlipidemia menjadi penyebab kematian paling tinggi saat ini. Azizahwati mengatakan, riset daun alpukat yang dikapsulkan akan dijadikan produk obat herbal setaraf fitofarmaka. Fitofarmaka bisa diresepkan dokter seperti obat-obat berbahan kimia sintetis. Proses menuju fitofarmaka harus melewati uji klinis pada manusia. Penelitian Azizahwati saat ini masih pada taraf uji praklinis, yaitu melakukan uji coba pada mencit (tikus percoban). Hasil riset menunjukkan, pemberian ekstrak etanol daun alpukat memiliki efek antihiperlipidemia. Mencit dibagi tiga kelompok dan diberi ekstrak daun alpukat dengan dosis masing-masing 10 miligram per kilogram berat badan (mg/kg bb), 20mg/kg bb,
Pembuatan ekstrak daun alpukat dilakukan dengan maserasi dengan alkohol 70 persen. Maserasi adalah merendam untuk mengeluarkan senyawa aktif pada serbuk daun alpukat. Sebanyak 300 gram serbuk daun alpukat dimaserasi dengan alkohol 70 persen, sampai mencapai rendemen 29 persen. Kapsul daun alpukat menjadi obat herbal terstandar yang masih harus dikembangkan menjadi naka Azizahwati masih membutuhkan riset lebih lanjut dengan uji coba klinis pada manusia. Bagi masyarakat awam, daun alpukat tidak terbayang dapat memberikan manfaat berupa menurunkan tekanan darah dan kadar lemak yang tinggi merupakan ancaman penyakit yang banyak mendera masyarakat. Riset Azizahwati berhasil membuka mata segenap lapisan masyarakat. Kekayaan alam disekitar kita cukup bermakna dalam memberikan manfaat bagi kesehatan. (Diolah dari berbagai sumber)
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
29
MINAT
humor
Terbang Pertamakali Ibu Nyamuk: Gimana rasanya pertama kali bisa terbang
Nak? Anak nyamuk: Wah, seneng dan bangga banget Ma, semua yang kulewati pada tepuk tangan (Facebook/wall Cahyo Pramono)
Tukang Bohong Tonton yang baru pertama kali akan pergi ke Jakarta diberi pesan oleh Diki, teman sekampungnya yang telah bertahun-tahun tinggal di Jakarta. “Hati-hati di Jakarta, karena orang Jakarta banyak bohongnya, tukang tipu,” kata Diki. Ketika hendak turun dari bis kota di Terminal Pulo Gadung menuju rumah Diki, sang kondektur bis berteriak memberi tahu, “Awas kaki kiri duluan, kaki kiri duluan...!” Ingat akan pesan Diki, Tonton langsung berpikir, “Ah... pasti kondektur ini bohong.” Dan Tonton pun melompat dari bus yang masih berjalan dengan kaki kanan lebih dahulu. Tentu saja dia jatuh dan babak belur. Begitu berdiri, Tonton menyumpahnyumpah. “Memang orang Jakarta tukang bohong. Dengan kaki kanan saja babak belur, apalagi dengan kaki kiri!” (internet/kdc)
Kebaikan yang Pernah Dilakukan Seorang pria yang tampak kumuh dan duduk di
baris pertama tribun, mencemooh walikota ketika ia menyampaikan pidato panjang. Akhirnya walikota menunjuk ke pria tersebut dan berkata, “Dibandingkan dengan saya, silakan Anda berdiri dan mengatakan kepada para hadirin, apa yang pernah Anda lakukan untuk kebaikan kota ini?” “Nah, Pak Walikota,” kata pria itu dengan suara tegas. “Yang pernah saya lakukan untuk kebaikan kota ini adalah satu, yaitu saya tidak memilih Anda dalam pilkada kemarin.” (internet/kdc)
30
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
Contoh Istri Hemat Suami: “Neng, ini Akang ada uang 50 ribu. Dicukupin ya buat seminggu, syukur-syukur bisa buat sebulan.” Istri: “Iya kang, buat setahun juga bisa.” Suami: “Duuuh Akang beruntung banget ya punya istri Neng, udah baik, cantik, hemat lagi! Dibelikan apa tuh Neng, uang 50 ribu bisa buat setahun?” Istri: “Kaaalenddder Kaang...” (internet/kdc)
Berikan Aku Ciuman Terakhirmu Seorang preman berwajah garang sedang mengendarai
motor Harley. Ketika melewati seorang gadis cantik bergaun panjang yang sedang berdiri di atas jembatan layang, ia menghentikan motornya dan bertanya : “Apa yang sedang kamu lakukan?” Jawab sang gadis : “Saya ingin bunuh diri...” Mengambil kesempatan ini sang preman berkata: “Kalau begitu sebelum kamu melompat, berikan saya ciumanmu yang terakhir.” Sang gadis pun menciumnya. Setelah ciuman berakhir, sang preman dengan wajah berseri-seri berkata: “Mengapa kamu ingin bunuh diri? Ciumanmu begitu panas dan menggairahkan. Pasti banyak lelaki yg akan tergila-gila dengan ciumanmu ini.” Dengan sedih sang gadis menjawab : “Saya ingin bunuh diri karena orangtua dan keluarga saya menentang saya berpakaian dan berdandan seperti wanita...” (internet/kdc)
Tikus Membunuh Anjing Seorang pria masuk ke sebuah bar dan bertanya, “Apakah ada orang di sini yang memiliki Rottweiler di luar?”
“Ya, aku!” kata seorang biker, sambil berdiri, “Bagaimana?”Pria itu berkata, “Begini, sepertinya ada tikus yang membunuhnya...” “Apa yang kau bicarakan?!” kata biker serasa tidak percaya. “Bagaimana mungkin tikus kecil membunuh Rottweiler saya?” Pria itu berkata, “Yah, tampaknya tikus itu terjebak di tenggorokan anjing Anda!” (internet/kdc)
Majalah Internal Nusantara Empat • Juli 2011
31