HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS MEMBACA MAJALAH INTERNAL DAN SENSE OF BELONGING ANGGOTA ORGANISASI (Studi Pada Anggota Polda Lampung Sebagai Pembaca Majalah Internal Tribrata News)
(Skripsi)
Oleh DWI ANGGRAENI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS MEMBACA MAJALAH INTERNAL DAN SENSE OF BELONGING ANGGOTA ORGANISASI (Studi Pada Anggota Polda Lampung Sebagai Pembaca Majalah Internal Tribrata News)
Oleh
Dwi Anggraeni
Hubungan yang harmonis dan kondusif antara organisasi dan publik internal tidak dapat tercipta dengan sendirinya, diperlukan adanya usaha-usaha khusus pihak organisasi untuk menciptakannya melalui cara pendekatan komunikasi internal yang tepat dan efektif. Oleh karena itu, organisasi memerlukan sebuah media komunikasi internal yang dapat menumbuhkan perasaan positif anggota organisasi salah satunya sense of belonging. Sense of belonging dapat memberikan dampak positif pada kehidupan dan kelangsungan organisasi, rasa memiliki yang ada pada diri anggota organisasi akan membuat anggota memiliki etos kerja yang tinggi, profesional, dan optimal, sehingga pada akhirnya membentuk citra positif organisasi. Dalam mewujudkan komunikasi internal yang baik, Polda Lampung membentuk sebuah media komunikasi internal berupa majalah yakni majalah Tribrata News yang diterbitkan setiap bulannya yang selalu memuat prestasi dan pencapaian serta penghargaan yang diraih oleh Polda Lampung yang kemudian diinformasikan melalui majalah Tribrata News untuk meningkatkan rasa bangga dan rasa memiliki anggota kepada kesatuannya. Untuk mengukur sejauh mana majalah Tribrata News telah berhasil menstimuli para pembacanya yaitu anggota Polda Lampung. Maka perlu diketahui apakah terdapat hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging pada diri anggota Polda Lampung sebagai pembaca majalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News sebagai variabel X dan sense of belonging anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca sebagai variabel Y.
Teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini adalah Teori Jarum Hipodermik. Tipe penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner sebagai data primer dan didukung dengan studi kepustakaan yakni dokumen, majalah dan buku saku personel Polda Lampung sebagai data sekunder. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Total Sampling dengan sampel berjumlah 58 orang anggota Polda Lampung yang berdomisili Perumahan Polri Hajimena dan teknik analisa data yang digunakan adalah rumus Tata Jenjang Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa korelasi antara variabel X dan Y sebesar 0.574. Nilai korelasi tersebut berada pada kategori “sedang”. Pengujian hipotesis menunjukan bahwa Thitung>Ttabel dengan taraf signifikansi 5% yaitu 6,426>2,009. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Besarnya hubungan antara aktivitas membaca majalah internal Tribrata News dan sense of belonging pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca adalah sebesar 32,94%. Hal ini berarti 67,06% sense of belonging anggota Polda Lampung berhubungan dengan faktor lain. Dari hasil data perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa“Terdapat hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News”.Selain itu, terdapat faktor atau aktivitas lain yang berhubungan dengan sense of belonging anggota Polda Lampung tidak diteliti pada penelitian ini.
Kata kunci :Aktivitas Membaca, Majalah Internal, Sense Of Belonging
ABSTRACT
CORRELATION THE ACTIVITY OF READING INTERNAL MAGAZINE AND SENSE OF BELONGING MEMBER OF ORGANIZATION (Study On Members Of The Polda Lampung As Readers Internal Magazine Tribrata News) By Dwi Anggraeni
Harmonious relations and conducive between organizations and public internal cannot created by itself, there needs to be efforts the organization for it in a manner approach communication internal appropriate and effective. Hence , organization need a media of communication internal which can foster positive feelings member organizations of one of them sense of belonging. Sense of belonging can have a positive impact in the life of and continuity of organization , a sense of belonging that are with them a member of organization will makes the members having work ethic high, professional, and optimal, so in the end form an image of positive organization .In realizing communication internal good , Polda Lampung form a media of communication internal one of them in the form of magazine internal the magazine Tribrata News that is published every our moon is always load achievement and award was by Polda Lampung which then be informed of through magazine Tribrata News to enhance their sense of proud and a sense of belonging members to organization.
To measure the extent to which the magazine has been successfully stimulate Tribrata News readers are members of Lampung Police. It is necessary to know whether there is a relationship between the activity of reading magazines Tribrata News with a sense of belonging on the members of Lampung Police as magazine readers.As for the purpose of this research is to find and described the relationship between activity read the Tribrata News as variable X and sense of belonging a member of a Polda Lampung as readers in variable Y. A theory that used as a the research is theory Hypodermic Needle Theory . Type research is descriptive with the quantitative approach, while methods used is survey .Technique collecting data which used in this research was questionnaires as the primary data and supported by study the document literature, magazines and pocketbooks personnel Polda lampung of file sekunder. Technique the sample collection in this research using total of sampling from were 58 members Polda Lampung that dwelled Housing Polri Hajimena and techniques analysis the data used was formula Tata Jenjang Spearman.
The result showed that the correlation between variables X and Y worth 0.574. Correlation value it is in category “medium”. The hypothesis testing showed Tcount> Ttable at significance level of 5% with a ratio of 6,426>2,009 so that Ha is accepted and H0 is rejected. The relationship between activity read the internal magazine Tribrata News and sense of belonging in a member of Polda Lampung as readers was in 32,94 %.This means 67,06 % sense of belonging members of the Polda Lampung associated with other factors. Results from the above data calculation can conclude that there is the corelation between activity read Tribrata News magazine with a sense of belonging on the self members of the organization of Polda Lampung as readers magazine Tribrata News. Moreover, there are factors or another activity that deals with the sense of belonging members of Polda Lampung not be researched in this research
Keywords: Internal Magazine , Sense Of Belonging, The Activity Of Reading ,
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS MEMBACA MAJALAH INTERNAL DAN SENSE OF BELONGING ANGGOTA ORGANISASI (Studi Pada Anggota Polda Lampung Sebagai Pembaca Majalah Internal Tribrata News)
Oleh DWI ANGGRAENI Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ILMU KOMUNIKASI Pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Dwi Anggraeni. Dilahirkan di Natar pada tanggal 25 April 1994. Penulis merupakan putri kedua dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan Bapak (Alm) A. Rasyid dan Ibu Linda Surtina S.Pd. Penulis menempuh pendidikan di TK Kartika II-27 Bandar Lampung pada tahun 2000, SD AL-KAUTSAR Bandar Lampung pada tahun 2006, SMP AL-KAUTSAR Bandar Lampung 2009, SMA AL-KAUTSAR Bandar Lampung pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis terdaftar sebagai mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN Jalur Undangan. Semasa menjadi mahasiswa, penulis aktif sebagai anggota HMJ Ilmu Komunikasi sebagai anggota bidang broadcasting periode kepengurusan 2013-2014 dan anggota bidang public relations periode kepengurusan 2014-2015. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pagar Dewa Suka Mulya, Kec. Pagar Dewa, Kab. Tulang Bawang Barat pada bulan Juli-Agustus 2015 dan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung pada bulan Februari 2016.
MOTTO Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Q.S. Al- Insyirah :6-7) Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah datangnya (Q.S. An-Nahl :53) Dan bahwa Manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya (Q.S. An-Najm: 39) Everything will be okay in the end. If it’s not okay, it’s not the end. Cheer Up and Don’t Give Up! (@gustiaherlinda)
PERSEMBAHAN Kupersembahkan skripsiku ini kepada……
Motivasi, Semangat dan Tujuan Hidupku Ayahanda (Alm) A.Rasyid dan Ibunda Linda Surtina. Terima kasih untuk doa, kasih sayang, semua pengorbanan dan kesabaran, terima kasih untuk segala-galanya Kakak dan Adik ku tersayang Anggesti Irka Safitri S.I.P. dan Maulin Rafikki Terima kasih atas doa dan dukungannya Sahabat dan teman-temanku yang terbaik Terima kasih untuk semua warna dan suka duka kebersamaannya
SANWACANA
Alhamdulillahhirobbil’alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena bantuan, berkat, rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul“Hubungan Antara Aktivitas Membaca Majalah Internal dan Sense Of Belonging Anggota Organisasi (Studi Pada Anggota Polda Lampung Sebagai Pembaca Majalah Internal Tribrata News)” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai hambatan dan kesulitan. Tanpa adanya bantuan, dukungan, motivasi, dan semangat dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada: 1. Allah SWT, atas segala berkat, rahmat, hidayah-Nya serta kesehatan dan petunjuk yang selalu Engkau berikan kepada kami. Maafkan hamba-Mu ini yang sering melakukan kesalahan dihadapan-Mu. 2. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
3. Ibu Dhanik Sulistyarini, S.Sos.,M.Comn&Media St., selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, terimakasih untuk segala keiklasannya mendidik dan membantu mahasiswa selama ini. 4. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom, M.Si selaku Seketaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, terimakasih untuk segala keiklasannya mendidik dan membantu mahasiswa selama ini. 5. Ibu Hestin Oktiani, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing, terimakasih atas kesabaran dan keiklasan dalam memberikan bimbingan, masukan dan saran, arahan, nasihat serta motivasi kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi secara baik dan maksimal. 6. Ibu Dra.Ida Nurhaida, M.Si selaku Dosen Pembahas, terima kasih atas masukan, pengarahan, saran dan kritik yang dapat membangun dan menjadi penyempurna untuk skripsi ini. 7. Bapak Dr. Andy Corry Wardhani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak membantu proses akademik Penulis selama masa perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung. 8. Kepada seluruh Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Terima kasih setulus-tulusnya atas segala ilmu bermanfaat yang telah diberikan kepada penulis.
9. Bapak dan Ibu Staf Administrasi FISIP Universitas Lampung, khususnya Bu Ria, Mas Hendro, dan Mas Andy yang telah membantu penulis dalam persiapan seminar hingga ujian skripsi. 10. Kedua orang tuaku, Ayahanda (Alm) A.Rasyid dan Ibunda Linda Surtina yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh ketulusan dan kasih sayang. Terima kasih untuk cinta yang tak terbatas apapun, kalianlah hidup dan tujuan hidupku dan kalianlah semangatku dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Kakak dan Adikku tersayang Anggesti Irka Safitri S.I.P. dan Maulin Rafikki terima kasih telah memberikan motivasi dan mendoakan yang terbaik untuk penulis, semoga kelak kita bertiga bisa menjadi orang yang sukses, bisa buat bangga papi dan mami, dan semoga kita selalu ingat dan bisa mewujudkan semua pesan papi. 12. Ardiansyah Prima Aditya S.I.Kom, terima kasih sudah selalu ada dalam segala situasi dan kondisi selama 3 tahun ini, terima kasih telah menjadi penyemangat,
mendukung,
mendoakan
dan
membantu
dalam
menyelesaikan skripsi ini, terima kasih buat waktu, kesabaran dan motivasinya. Semangat cari kerja! 13. Sahabat yang sudah menjadi saudara Aulia Kartika S.I.P dan Astari Puja Seraya, terima kasih selalu menjadi penghibur selama 11 tahun persahabatan kita, terima kasih selalu menjadi sahabat yang siap siaga disaat apapun selalu menguatkan dan mengingatkan. Semoga kita bisa sama-sama terus yaa.
14. Sahabat-sahabat yang selalu ada dan menemani dari awal masa kuliah, Selly Tri Damayanti S.I.Kom, Dini Zelviana, Cita Rahmada dan Amalia Safitri terima kasih selalu saling mensupport, terima kasih selalu ada baik senang maupun susah. Semoga kita bisa terus sama-sama yaa sukses buat kita semua! Amiinnn 15. Seluruh teman-teman Ilmu Komunikasi angkatan 2012 yang tidak bisa disebutkan
namanya
satu
persatu,
terima
kasih
atas
segala
kebersamaannya. 16. Oloy Production, terima kasih atas semua bantuannya selama skripsian. Semangat yang masih skripsian semoga dilancarkan dan cepet selesai! 17. Keluarga KKN Desa Pagar Dewa Suka Mulya Tutut, Mbak Els, Lita, Kak Arlyandi, Dewi, Arya. Terima kasih untuk kebersamaannya selama 2 bulan bertahan tanpa saling meninggalkan. Semoga kita bisa terus jadi keluarga yang tetap solid dan sukses untuk kita! 18. Terima kasih kepada Bapak Rais Yusuf selaku Kepala Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan beserta staf, Bapak Trisna selaku Kepala Dusun V Perum Polri, Bapak ketua RT Perumahan Polri Hajimena dari blok A sampai blok E. Terima kasih sudah membantu dan mendukung untuk kelancaran skripsi ini. 19. Seluruh responden Anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena, terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner penelitian ini.
Seluruh pihak-pihak lain yang telah banyak membantu dan mendoakan dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas seluruh ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua.
Bandar Lampung, Januari 2017 Penulis,
Dwi Anggraeni
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. B. Rumusan Masalah ....................................................................................... C. Tujuan Penelitian......................................................................................... D. Kegunaan Penelitian....................................................................................
1 10 10 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................................................... 12 B. Humas Dalam Organisasi Formal ............................................................... 15 1. Definisi Organisasi....................................................................................... 15 2. Definisi Humas ............................................................................................ 16 3. Fungsi Humas .............................................................................................. 17 4. Publik Humas ............................................................................................... 18 5. Proses Komunikasi Internal Dalam Kegiatan Humas.................................. 20 B. Pemanfaatan Media Kehumasan Dalam Menjalankan Fungsi Humas Sebagai Media Komunikasi Organisasi .................................................................... 23 1. Manfaat Media Kehumasan Bagi Instansi ................................................... 24 2. Jenis-Jenis Media Kehumasan ..................................................................... 25 C. Media Internal Sebagai Pembentuk Sense Of Belonging Anggota Organisasi 25 1. Fungsi Media Internal ................................................................................. 26 2. Tujuan Media Internal.................................................................................. 27 3. Jenis-Jenis Media Internal............................................................................ 27 4. Jenis-Jenis Jurnal Internal ............................................................................ 28 5. Majalah Internal ........................................................................................... 29 6. Intensitas Penerbitan Majalah Internal......................................................... 29 7. Isi Materi Yang Disampaikan Dalam Majalah Internal ............................... 30 8. Efek Penyampaian Pesan Komunikasi Dalam Bidang Kehumasan............. 31 9. Pengertian Sense Of Belonging .................................................................... 32 10. Sense Of Belonging Dalam Organisasi Atau Kelompok........................... 35 D. Landasan Teori............................................................................................ 37 E. Kerangka Pemikiran .................................................................................... 40 F. Hipotesis ...................................................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian............................................................................................. B. Metode Penelitian........................................................................................ C. Variabel Penelitian ...................................................................................... D. Definisi Konsep........................................................................................... E. Definisi Operasional .................................................................................... F. Populasi dan Sampel .................................................................................... G. Sumber Data................................................................................................ H. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... I. Teknik Pengelolahan Data ........................................................................... J. Teknik Penentuan Skor Jawaban................................................................. K.Analisa Data ................................................................................................. L. Pengujian Instrumen ....................................................................................
44 44 45 46 48 50 51 52 53 53 54 56
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Majalah Tribrata News .................................................. 1. Profil Majalah Tribrata News....................................................................... 2. Struktur Organisasi dan Tim Kerja Majalah Tribrata News ........................ 3. Alamat Redaksi Majalah Tribrata News ...................................................... 4. Logo Tribrata News ..................................................................................... B. GambaranLokasiPenelitian ......................................................................... 1. Sejarah dan Asal Usul Desa Hajimena ........................................................ 2.Keterangan Demografi Desa Hajimena........................................................ 3. Visi Desa Hajimena...................................................................................... 4. Misi Desa Hajimena..................................................................................... 5.Struktur Organisasi Desa Hajimena..............................................................
58 58 60 60 61 61 61 63 64 64 64
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ............................................................................................ 1.Identitas Resonden ........................................................................................ 2.Uji Validitas .................................................................................................. 3.Uji Reliabilitas .............................................................................................. 4.Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................. 5.Analisis Data ................................................................................................. 6.Pengujian Hipotesis....................................................................................... B. Pembahasan Penelitian ................................................................................ 1.Aktivitas Membaca Majalah Internal............................................................ 2.Sense of belonging.........................................................................................
66 66 68 70 71 122 129 130 130 137
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan .................................................................................................. B.Saran .............................................................................................................
144 145
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1. Contoh artikel majalah Tribrata News yang memuat prestasi dan pencapaian serta penghargaan-penghargaan yang diraih oleh Polda Lampung ......................................................................................... 8 2. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 13 3. Indikator Definisi Operasional.................................................................. 48 4. Data anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena .......................................................................................... 50 62 5. Daftar nama-nama pejabat kepala Kampung Desa Hajimena .................. 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 66 7. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.............................................. 67 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat ........................................ 67 9. Uji Validitas Variabel X ........................................................................... 68 10. Uji Validitas Variabel Y ........................................................................... 69 11. Uji Reliabilitas Variabel X........................................................................ 70 12. Uji Reliabilitas Variabel Y........................................................................ 71 13. Presentase Nilai/ Kategori Kontinum ....................................................... 72 14. Membaca majalah Tribrata News untuk mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang terjadi di dalam organisasi............................. 73 15. Membaca majalah Tribrata News untuk memuaskan rasa ingin tahu ...... 74 16. Membaca majalah Tribrata News untuk mendapatkan hiburan................ 75 17. Membaca majalah Tribrata News untuk mendapatkan pengetahuan baru 76 18. Membaca atau memilih rubrik yang disukai saja ketika membaca majalah Tribrata News .............................................................................. 77 19. Hasil Skor Kriterium Dimensi 1 Variabel X............................................. 79 20. Membaca isi keseluruhan isi majalah Tribrata News ketika membaca majalah Tribrata News .............................................................................. 80 21. Membaca keseluruhan sebuah artikel ketika membaca majalah Tribrata News............................................................................................ 81 22. Banyaknya informasi (artikel) yang dibaca setiap kali membaca majalah Tribrata News .............................................................................. 82 23. Hasil Skor Kriterium Dimensi 2 Variabel X............................................. 84 24. Lama waktu yang dibutuhkan dalam setiap kali membaca majalah Tribrata News............................................................................................ 85
25. Hasil Skor Kriterium Dimensi 3 Variabel X.............................................. 86 26. Tingkat keseringan membaca majalah Tribrata News ............................... 87 27. Hasil Skor Kriterium Dimensi 4 Variabel X.............................................. 89 28. Membaca majalah dengan seksama atau serius ......................................... 90 29. Hasil Skor Kriterium Dimensi 5 Variabel X.............................................. 91 30. Memahami informasi atau pesan yang dibaca dalam majalah Tribrata News 92 31. Hasil Skor Kriterium Dimensi 6 Variabel X.............................................. 93 32. Hasil Presentase Tiap Indikator Variabel X............................................... 94 33. Hasil Presentase Tiap Dimensi Variabel X................................................ 95 34. Merasa dihargai sebagai anggota Polda Lampung..................................... 97 35. Merasa diperlukan/dibutuhkan sebagai anggota Polda Lampung.............. 98 36. Merasa diterima atau diakui sebagai anggota Polda Lampung.................. 99 37. Merasa diperlakukan dengan baik oleh organisasi Polda Lampung .......... 100 38. Merasa ditanggapi dengan positif oleh organisasi Polda Lampung........... 101 39. Merasa senang (enjoyment) menjadi bagian anggota Polda Lampung ...... 102 40. Merasa dilibatkan oleh organisasi Polda Lampung ................................... 103 41. Merasa bangga apabila organisasi meraih pencapaian atau prestasi.......... 104 42. Merasa sedih apabila terjadi hal negatif/buruk pada organisasi Polda Lampung .................................................................................................... 105 43. Merasa kecewa apabila terjadi hal negatif/buruk pada organisasi Polda Lampung .................................................................................................... 106 44. Merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari organisasi Polda Lampung 107 45. Merasa bahwa memiliki andil dalam organisasi Polda Lampung.............. 108 46. Hasil Skor Kriterium Dimensi Valued Involvement................................... 109 47. Merasa bahwa karakter atau kepribadian sebagai anggota Polda Lampung telah sesuai dengan prinsip dan janji Polri................................. 110 48. Merasa bahwa sikap dan perilaku sebagai anggota Polda Lampung telah sesuai dengan prinsip dan janji Polri.......................................................... 111 49. Merasa bahwa dirinya memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi sebagai seorang anggota Polda Lampung........................................ 112 50. Merasa bahwa dirinya memiliki wawasan yang luas sebagai seorang anggota Polda Lampung............................................................................. 113 51. Merasa sebagai seorang anggota Polda Lampung sudah melayani masyarakat dengan baik ............................................................................. 114 52. Merasa sebagai seorang anggota Polda Lampung sudah melindungi/ mengayomi masyarakat dengan baik ......................................................... 115 53. Merasa tidak lelah menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai anggota Polda Lampung............................................................................. 116 54. Merasa sebagai seorang anggota Polda Lampung sudah taat dan patuh terhadap peraturan disiplin anggota Polri .................................................. 117 55. Merasa sebagai anggota Polda Lampung wajib menjaga citra dan nama baik Polri .......................................................................................... 118 56. Merasa sebagai seorang anggota Polda Lampung bersedia mengorbankan kepentingan pribadinya untuk kepentingan organisasi ..... 119 57. Hasil Skor Kriterium Dimensi Valued Involvement................................... 120 58. Hasil Presentase Tiap Indikator Variabel Y............................................... 121 59. Hasil Presentase Tiap Dimensi Variabel Y................................................ 122 60. Hasil Uji Normalitas (One-Sample Kolmogorov Smirnov Test) .............. 124
61. Hasil Test for Linearity (ANOVA Table) .................................................. 126 62. Hasil korelasi antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dan Sense Of belonging anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News............................................................................................. 127 63. Hasil Pengujian Hipotesis .......................................................................... 129
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 1. Logo Tribrata News ....................................................................... Gambar 2. Diagram Pie Dimensi Variabel X................................................... Gambar 3. Diagram Pie Dimensi Variabel Y................................................... Gambar 4. Hasil Uji Normalitas ......................................................................
61 95 122 125
DAFTAR BAGAN
Bagan
Halaman
Bagan 1.Kerangka Pikir Penelitian ..................................................................
42
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya sebuah lembaga atau organisasi sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan lembaga atau organisasi tersebut dalam melakukan komunikasi. Komunikasi merupakan unsur pokok yang sangat penting dilakukan dalam suatu lembaga atau organisasi karena komunikasi merupakan proses linear atau proses sebab akibat, yang mencerminkan pengirim pesan (komunikator) atau sumber atau encoder (yang aktif) untuk mengubah pengetahuan, sikap atau penerima pesan atau sasaran khalayak atau decoder yang pasif (Mulyana,2002:58).
Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing lembaga atau organisasi dalam melakukan komunikasi, baik komunikasi internal ataupun komunikasi eksternal melalui surat, majalah, telepon, dan lainnya. Hal itu semua pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik dengan publik intern ataupun publik ekstern.
Menciptakan komunikasi dua arah dan mengatur arus informasi, publikasi, serta pesan dari organisasi kepada publiknya, atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif dari kedua belah pihak merupakan salah satu fungsi humas. (Cutlip
2
2007:4). Dengan kata lain, Humas berperan sebagai penghubung atau jembatan komunikasi antara organisasi dengan publik, baik itu dengan publik internal maupun publik eksternal serta merencanakan dan melakukan kegiatan komunikasi dengan seefektif mungkin agar apa yang menjadi tujuan utama dari kegiatan komunikasi tersebut dapat tercapai.
Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut, Humas tidak hanya digunakan untuk membina hubungan dengan pihak luar (publik eksternal). Namun, penting pula bahwa humas berfungsi sebagai penghubung atau sebagai jembatan komunikasi lembaga atau organisasi untuk memberikan informasi kedalam (publik internal), antara pimpinan kepada anggotanya. Dengan keberadaan humas sebagai jembatan komunikasi, setidaknya akan membuat hubungan antara lembaga atau organisasi dengan anggotanya berjalan dengan baik.
Komunikasi internal merupakan hal yang penting dijaga dan dikembangkan. Kegiatan komunikasi internal yang dilakukan humas haruslah dilakukan secara baik dan efektif agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dengan baik pula oleh komunikan. Dalam hal ini, dalam penyampaian informasinya sebuah lembaga atau organisasi membutuhkan suatu media komunikasi internal yang menyediakan informasi lengkap tentang lembaga atau organisasi dan berbagai aktifitasnya yang dibutuhkan untuk dapat diketahui oleh publik internalnya.
3
Informasi mengenai suatu organisasi atau lembaga sangat penting bagi anggota organisasi atau lembaga tersebut dan sekitarnya. Informasi-informasi ini berkaitan dengan perkembangan yang terjadi di dalam organisasi atau lembaga, juga aktivitas serta kebijakan yang ada perlu disampaikan kepada anggotanya, agar apa yang diinginkan oleh pimpinan dapat tersampaikan dengan tepat.
Media internal merupakan sebuah produk tulisan dari Humas sekaligus identitas organisasi atau lembaga yang dimana mampu mengirimkan nilai-nilai atau budaya dari suatu lembaga atau organisasi sehingga pada akhirnya membentuk citra lembaga atau organisasi khususnya bagi khalayak internal. Selain itu, media internal juga sebagai saluran komunikasi yang efektif untuk menjangkau seluruh khalayak internal untuk meningkatkan kualitas lembaga, dan menambah wawasan dan pengetahuan anggota lembaga tersebut dalam segala bidang yang berkaitan dengan organisasi tersebut. Dan salah satu tugas humas adalah menyampaikan informasi dan kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga atau organisasi kepada anggotanya, sehingga humas dituntut memiliki kreativitas tinggi dalam cara menyampaikan informasi tersebut kepada anggotanya.
Menurut Gamble, Teri and Michael dalam bukunya Communication works tahun 1956. Tujuan atau manfaat dari media internal adalah: 1. Sebagai media penyebarluasan informasi tentang operasional perusahaan, mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan mengangkat isu umum masalah-masalah perusahaan. 2. Saat dimanfaatkan dengan baik, media internal mampu mendekatkan karyawan dan perusahaan. Pengukuran keberhasilan media internal adalah saat karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi melalui media internal.
4
3. Dapat membantu saling pengertian antar karyawan. 4. Menanamkan budaya organisasi, mempertahankan dan mensosialisasikan perubahan. (Gamble, Teri and Michael. Communication works. Seventh edition. C.Wright Mills, The Mass Society, Chapter in the Power Elite,1956. Dalam jurnal PR dan Media Internal oleh Fakhri Fabiansyah (http://www.scribd.com). Diakses pada 15 Januari 2016, pukul 19.00 WIB)
Anggota lembaga atau organisasi adalah aset yang terpenting di dalam sebuah organisasi atau lembaga karena mereka dapat menggerakan, melaksanakan serta merealisasikan tujuan organisasi atau lembaga. Oleh karena itu, anggota organisasi atau lembaga membutuhkan media komunikasi untuk memenuhi kebutuhan mereka akan informasi dimana tempat mereka bekerja. Agar anggotanya bisa mendapatkan informasi yang terbaru mengenai hal apa saja yang terjadi di lembaga tempat mereka bekerja, seperti event yang akan digelar, pemberian penghargaan, dan masih banyak lagi informasi yang dibutuhkan.
Disinilah dibutuhkan media komunikasi internal yang tepat bagi humas dalam menyampaikan informasi seperti majalah, bulletin, majalah dinding, web portal dan lain-lain. Menurut Wilbur Schram suatu kegiatan komunikasi dapat berjalan dengan baik bila terjadinya keterkaitan atau pertautan antara minat dan kepentingan dari sumber informasi dengan yang menerima informasi (Effendy, 2006:10). Dengan kata lain, adanya kesesuaian pesan yang diterima oleh penerima dengan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Keberhasilan komunikasi melalui media
komunikasi
tercermin
dari
kemampuan
media
mempengaruhi kelompok sasaran sesuai dengan yang diinginkan.
tersebut
untuk
5
Saat ini, penggunaan media internal sebagai media komunikasi antara organisasi atau lembaga dengan publiknya sudah banyak digunakan oleh lembaga-lembaga di Indonesia. Salah satu lembaga negara yang memanfaatkan fungsi media internal sebagai media komunikasi dua arah antara lembaga dengan publiknya yaitu Kepolisian Daerah Lampung (Polda Lampung)
Polda Lampung merupakan satuan pelaksana utama kewilayahan daerah Lampung yang memiliki beberapa cabang satuan-satuan kerja dan memiliki jumlah anggota yang banyak serta lingkup kerja yang luas. Informasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Hubungan yang harmonis antara lembaga dan publik internal tidak dapat tercipta dengan sendirinya, diperlukan adanya usaha-usaha khusus pihak lembaga untuk menciptakannya, karena itu sebagai lembaga yang besar memerlukan sebuah media komunikasi internal yang dapat menghubungkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota cabang satuan kerja satu dengan anggota cabang lain. Dalam mewujudkan komunikasi internal yang baik, Polda Lampung membentuk sebuah media komunikasi internal yang salah satunya berupa majalah internal yakni majalah Tribrata News.
Majalah Tribrata News merupakan media komunikasi internal yang diterbitkan oleh Bidang Humas Polda Lampung sejak tahun 1997 dan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Humas Polda Lampung. Majalah Internal Polda Lampung ini dahulu bernama Ruwa Jurai, Namun pada September 2015 majalah internal Ruwa Jurai ini memasuki babak baru, yakni pergantian nama dari Ruwa Jurai menjadi Tribrata News. Bukan hanya Ruwa Jurai, pergantian nama menjadi Tribrata News juga dilakukan terhadap seluruh majalah yang ada di lingkungan
6
Polri dan jajaran. Pergantian nama ini dilakukan dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri
Majalah Tribrata News terbit setiap 1 bulan sekali dan memuat berbagai informasi tentang kegiatan dan aktivitas lembaga dan informasi-informasi tentang Polda Lampung. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pimpinan Redaksi Majalah Tribrata News yang juga sebagai Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Dra.Hj. Sulistyaningsih (13 Januari 2016, pukul 13.00 WIB) Majalah ini terbit satu bulan sekali dengan oplah sebanyak 3000 eksemplar setiap bulannya. 3000 eksemplar ini akan didistribusikan dan disebar oleh kurir internal kepada Polda, Satuan Kerja, Polres, Polsek, Instansi terkait yang ada di seluruh Lampung, serta Polda seluruh Indonesia dan majalah Tribrata News ini dijual dengan harga 2.500 rupiah per eksemplarnya.
Majalah Tribrata News terdiri dari 32 halaman dengan tema-tema yang berbeda setiap bulannya. Tema disesuaikan dengan kabar terbaru yang sedang berkembang di Polda Lampung. Rubrik-rubrik yang dimuat di dalam majalah Tribrata News biasanya terdiri dari laporan utama, laporan khusus, berita, wawancara, artikel dan lain sebagainya. Rubrik-rubrik yang ada di dalam majalah Tribrata News ini biasanya tidak tetap tergantung dan menyesuaikan berita apa saja yang dimuat. Di dalam majalah Tribrata News berita dan artikel yang dimuat bebas diisi oleh anggota Polda Lampung dari berbagai kesatuan, biasanya humas masing-masing kesatuan akan mengirimkan berita dan dokumentasi mengenai peristiwa atau berita terbaru di kesatuannya kepada dewan redaksi untuk dimuat di dalam
7
majalah Tribrata News dan akan dipilih dan diseleksi terlebih dahulu sebelum dimuat.
Tujuan utama dari dari adanya majalah Tribrata News ini, yaitu untuk memberikan penerangan mengenai Polda dan Polres Lampung kepada pihak internal maupun pihak eksternal, sebagai sarana penghubung penyedia layanan informasi bagi anggota Kepolisian Daerah Lampung. Selain itu, majalah Tribrata News bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara lembaga atau organisasi dengan anggotanya maupun sesama anggota, Memberikan informasiinformasi yang nantinya akan menambah pengetahuan anggota serta keluarga akan kegiatan-kegiatan lembaga dan juga mengikuti segala perkembangan di lembaga. (Sumber: Hasil Wawancara dengan AKBP Dra.Hj. Sulistyaningsih selaku pimpinan redaksi majalah Tribrata News, 13 Januari 2016, pukul 13.00 WIB)
Pemilihan objek Sense of Belonging dalam penelitian ini didasarkan pada beritaberita dan artikel yang diterbitkan setiap bulannya yang selalu memuat prestasi dan pencapaian yang diraih serta penghargaan-penghargaan yang diraih oleh Polda Lampung dan anggota perseorangan yang kemudian diinformasikan melalui majalah Tribrata News untuk meningkatkan rasa bangga dan rasa memiliki karyawan kepada kesatuannya, contoh diantaranya adalah:
8
Tabel 1 Contoh Artikel Majalah Tribrata News Yang Memuat Prestasi Dan Pencapaian Serta Penghargaan-Penghargaan Yang Diraih Oleh Polda Lampung No 1.
Judul Berita Operasi Ketupat Krakatau 2015 sukses, Korban
Edisi/Halaman 01, September 2015/ 8
Meninggal, turun 5% 2.
Peringatan HUT Polwan di Lampung Polwan Siap
02, Oktober 2015/ 8
Jadi Pelopor Revolusi Mental 3.
Kabid Humas Raih Hawa Award 2015
03, November 2015/ 28
4.
Kapolda Resmikan Website Tribratanews Polda
04, Desember 2015/ 20
Lampung
Sumber: Majalah TribrataNews Edisi 01-04 Desember 2015
Seorang psikolog Amerika Abraham Maslow, dalam papernya yang ditulis tahun 1943 menyatakan bahwa sense of belonging adalah “the third most important human need”. Sense of belonging sebagai pembentuk identitas dalam diri individu dan sebagai motivasi untuk mereka berpartisipasi dalam masyarakat atau kelompoknya. (https://en.wikipedia.org/wiki/Maslow's_hierarchy of_needs. Diakses pada 15 Januari 2016, pukul 19.00 WIB)
Sense of belonging (rasa dimiliki) ini dapat memberikan dampak positif pada kehidupan dan kelangsungan lembaga. Sense of belonging merupakan sikap peranan bahwa ia termasuk didalam suatu kelompok sosial, didalamnya ia mempunyai peranan dan tugas, sehingga diapun merasa puas bahwa dia berharga sebagai anggota kelompok. Rasa memiliki akan membuat anggota memiliki etos kerja yang tinggi, profesional, dan optimal.
9
Pada penelitian ini peneliti memilih lokasi atau tempat penelitian di Perumahan Polri Hajimena. Pemilihan tempat ini dikarenakan Perumahan Polri Hajimena merupakan perumahan dimana mayoritas warganya berprofesi sebagai Anggota Kepolisian Daerah Lampung. Jumlah anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena berjumlah 58 kepala keluarga (Sumber: Arsip Kepala Dusun Perumahan Polri Hajimena tahun 2015). Selain itu, pemilihan lokasi penelitian diadakan dirumah subyek agar penelitian yang dilakukan lebih intensif dan tidak menggangu pekerjaan dari subyek selain itu subyek akan merasa lebih nyaman, jujur, terbuka, tidak ada tekanan dari atasan, sehingga data yang diperoleh lebih mendalam dan diharapkan hasil yang akan didapatkan lebih maksimal, dibandingkan dengan melakukan penelitian di kantor, subyek mungkin akan merasa terganggu dengan kesibukan pekerjaan, ada perasaan tidak enak dan terbebani atau takut dengan atasan sehingga jawaban menjadi tidak jujur.
Selain itu pemilihan lokasi penelitian ini karena anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena ini juga beragam dari berbagai kesatuan seperti anggota Pol Air, Brimob, Polwan, Anggota Bhayangkari dan lain sebagainya sehingga hasil data yang didapatkan nanti lebih beragam pula dibandingkan hanya melakukan penelitian di Polda, Polres, atau kantor kesatuan yang lain. Sehingga berdasarkan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Perumahan Polri Hajimena sebagai lokasi penelitian.
Dengan adanya latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti Bagaimana sense of belonging yang terbentuk pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News. Hal ini penting untuk
10
dilakukan untuk mengukur sejauh mana majalah Tribrata News telah berhasil menimbulkan efek sense of belonging dan menyentuh para pembacanya dalam hal ini anggota Polda Lampung, serta untuk mengetahui sejauh mana majalah Tribrata News ini dibaca, dinikmati serta untuk mempertahankankan kualitas atau meningkatkan kualitasnya. Dalam melakukan penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah metode kuantitatif dengan metode survey kepada 58 anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News.
11
D. Kegunaan Penelitian
1.
Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk mengembangkan kajian kehumasan di bidang ilmu komunikasi khususnya yang terkait dengan efek media internal organisasi serta dapat bermanfaat bagi bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
2.
Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pengelola majalah dan dewan redaksi majalah untuk dijadikan bahan evaluasi terhadap peran, isi dan juga kontribusi majalah Tribrata News.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan serta relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan. Peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai tolak ukur dan acuan untuk menyelesaikannya. Penelitian terdahulu memudahkan penulis dalam menentukan langkah yang sistematis untuk penyusunan penelitian. Dengan demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap serta pembanding dalam menyusun skripsi ini sehingga lebih memadai. Selain itu, telaah pada penelitian terdahulu berguna untuk memberikan gambaran awal mengenai kajian terkait dengan masalah dalam penelitian ini.
Setelah peneliti melakukan tinjauan pustaka pada hasil penelitian terdahulu, ditemukan beberapa penelitian tentang media humas internal perusahaan khususnya majalah. Berikut ini adalah penelitian mengenai media humas internal lembaga atau organisasi:
13
Tabel 2 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti dan Efektivitas Majalah Internal “Warta Keluarga Djarum” Sebagai Wahana Komunikasi Internal Judul Penelitian Perusahaan (Kasus Karyawan PT Djarum) oleh Nur Dinna Utami (Skripsi) DepartemenSains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat 1. Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2010 Secara keseluruhan efektivitas majalah internal Hasil “Warta Keluarga Djarum” sudah cukup baik. Fungsi majalah “Warta Keluarga Djarum” sebagai wahana komunikasi internal perusahaan sudah cukup efektif. Terbukti dari 25 atribut indikator efektivitas majalah “Warta Keluarga Djarum”, sebanyak 17 atribut memiliki kinerja yang melebihi skor rata-rata dari rata-rata skor tingkat kinerja/ kenyataan. Metode Penelitian Kuantitatif Metode Penelitian 1. Penelitian ini meneliti mengenai media internal Persamaan organisasi, khusunya majalah 2. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. Penelitian ini hanya berfokus pada majalah internal Perbedaan sebagai wahana komunikasi internal perusahaan, sedangkan penelitian yang akan diteliti berfokus pada efek dari majalah internal. Penelitian ini memberikan kontibusi bagi bagi Kontribusi peneliti dalam tinjauan mengenai proses komunikasi dalam kegiatan humas internal dan majalah internal 2. Nama Peneliti dan Efektivitas Majalah Internal "ANTARKITA" Di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Dalam Penyebaran Judul Penelitian Informasi Kepada Karyawannya Di Kota Bandung oleh Santi (Skripsi), Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi HumasUniversitas Komputer IndonesiaBandung 2012 Efektivitas Majalah AntarKita bisa dikatakan Hasil efektif karena selain bisa menyebarkan informasi secara merata kepada para karyawan di PT. CocaCola Amatil Indonesia, karyawan pun cukup menyenangi majalah tersebut. Pendekatan Kualitatif, Metode Deskriptif Metode Penelitian Penelitian ini meneliti mengenai majalah internal di Persamaan perusahaan atau organisasi
14
1. Penelitian ini berfokus pada majalah internal dalam penyebaran informasi kepada karyawannya, sedangkan penelitian yang akan diteliti berfokus pada salah satu efek dari majalah internal yakni Sense Of Belonging. 2. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif. Penelitian ini memberikan kontibusi bagi bagi Kontribusi peneliti dalam tinjauan mengenai efektivitas,media internal, majalah internal Nama Peneliti dan Efektivitas Majalah Internal Bagi Karyawan Dalam Mempengaruhi Sikap Karyawan Terhadap Judul Penelitian Transformasi Budaya TIPCE PT Bank X Tbk oleh Rena Bagliani (Skripsi), Program Studi Hubungan Masyarakat, Universitas Indonesia 2009 Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa Majalah Hasil Mandiri dapat dikatakan mencapai tahap efektif dilihat dari pengetahuan dan pendapat responden mengenai Majalah Mandiri. Sikap karyawan terhadap budaya TIPCE telah mencapai aspek konatif, dengan melewati tahap kognitif dan afektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, Metode Penelitian metode eksplanatif 1. Penelitian ini meneliti mengenai majalah Persamaan internal di perusahaan atau organisasi 2. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3. Penelitian ini berfokus pada efek yang ditimbulkan oleh majalah internal Penelitian ini berfokus pada efek majalah internal Perbedaan dalam mempengaruhi sikap karyawan terhadap transformasi budaya TIPCE, sedangkan penelitian yang akan diteliti berfokus pada efek pesan majalah internal yakni Sense Of Belonging. Penelitian ini memberikan kontibusi bagi bagi Kontribusi peneliti dalam tinjauan mengenai humas dan majalah internal Perbedaan
3.
Sumber: (http://skpm.ipb.ac.id), (http://elib.unikom.ac.id), (http://lib.ui.ac.id)
15
B. Humas Dalam Organisasi Formal
1. Definisi Organisasi Organisasi merupakan suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Banyak pemikiran dari para ahli yang membahas mengenai organisasi, salah satunya adalah definisi yang ditulis oleh Hasibuan (2004:120) organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
Dalam kata-kata yang lebih sederhana, organisasi adalah sekelompok orang yang bersatu padu bekerja untuk suatu tujuan bersama dibawah kepemimpinan bersama dengan alat-alat yang tepat. Sedangkan Sutarto (2002 : 40) menyimpulkan bahwa secara keseluruhan, organisasi adalah sistem saling mempengaruhi antar orang dalam kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi juga dapat dikatakan sebagai kesatuan social yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif didefinisikan dan bekerja secara terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dari definisi-definisi diatas maka dapat disimpulkan organisasi merupakan sebuah wadah yang menampung orang dan obyek yang berusaha mencapai tujuan bersama.
16
2. Definisi Humas Pada dasarnya, humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Mulai dari yayasan, perguruan tinggi, dinas militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah, bahkan pesantren pun memerlukan humas. Kebutuhan akan kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kata menyukai atau tidak, karena humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Berikut adalah beberapa definisi humas atau Public Relations menurut para ahli: a.
Definisi J.C., Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, State of New York, Public Relations atau Humas adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawai-nya dan public umumnya, kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan (Abdurachman,2001 :24)
b.
Definisi The British Institute of Public Relation, Public Relation merupakan usaha terencana dan berkesinambungan untuk membina dan memelihara itikad baik dan pengertian bersama antara sebuah korporasi dengan publiknya (Jefkins, 2003:11)
c.
Cutlip, Center dan Broom, “Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasi, membangun, dan mempertahankan hubungan baik antara organisasi dengan publik yang berkertergantungan.” (L.Willcox & Cameron, 2009:5)
17
Jadi berdasarkan pengertian humas atau Public Relations diatas bisa dilihat bahwa seorang Public Relations atau humas menggunakan dan melakukan kegiatan komunikasi
untuk
menanamkan
dan
meperoleh
pengertian,
goodwill,
kepercayaan, dan penghargaan dari publiknya.
3. Fungsi Humas Sebagai seorang Humas yang professional, terdapat fungsi-fungsi yang harus dijalankan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Fungsi-fungsi dari seorang humas diantaranya adalah sebagai berikut: Seitel mengungkapkan 6 fungsi dari Public Relations, yaitu: a. Writing atau yang biasa juga disebut dengan kemampuan untuk menulis dan merupakan keahlian dasar yang harus dimiliki oleh praktisi humas, kegiatan menulis dapat digunakan untuk membuat materi publikasi mulai dari news release, naskah pidato, brosur, majalah dan lain sebagainya. b. Media Relations, menjalin hubungan dengan press merupakan fungsi humas yang terdepan c. Planning (atau perencanaan) seperti acara khusus (events), acara media (media events),fungsi manajemen, dan sebagainya. d. Counseling, dalam menjalin hubungan dengan manajaemen dan interaksinya dengan publik-publik kunci e. Research, mengenai segala bentuk tindakan dan opini yang mempengaruhi perilaku dan kepercayaan f. Publicity, fungsi yang berkaitan dengan pemasaran, sering disalah artikan sebagai fungsi tunggal dari praktisi humas, yaitu untuk menciptakan
18
publisitas yang positif bagi klien maupun pimpinan organisasi atau perusahaan. (Seitel,2004:10-11) (Seitel, Frasier P.2004. International Editions, The Practice Of Public Relations. New Jersey. Pretinee Hall. Dalam e-journal.uajy.ac.id/1908/2/1KOM02818.pdf. diakses pada hari sabtu 2 April 2016 pukul 20:00 WIB) Dapat dilihat dari 6 fungsi yang di jabarkan oleh Seitel, dalam penelitian ini Divisi Humas Polda Lampung telah menjalankan salah satu fungsi Public Relations yakni fungsi poin satu yakni Writing. Dimana Divisi Humas Polda Lampung memproses penulisan dan penerbitan majalah internal Tribrata News
4. Publik Humas Pada umumnya kegiatan humas ditujukan pada kegiatan internal publik dan eksternal publik, kedua macam publik ini dapat juga dikenal dengan istilah stakeholder. Publik internal berada dalam organisasi sedangkan publik eksternal merupakan publik yang berada diluar organisasi. -Internal Public Relations Macam-macam publik ini tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik internal secara umum didalam perusahaan atau organisasi : 1. Publik pegawai (employee public) Publik
pegawai
merupakan
sekumpulan
orang
yang
melakukan
penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah maupun kesatuan kerja swasta. Publik pegawai adalah salah satu internal publik yang dijadikan salah satu sasaran dari kegiatan humas di dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Mereka
19
merupapakan suatu potensi yang sangat berarti dalam organisasi, potensi mana yang dapat dikembangkan lebih baik dari sebelumnya 2. Publik manajer (manager public) Manager adalah orang-orang yang dapat mengabdikan dirinya bagi kepentingan perusahaan melalui kemampuannya dalam mengelola perusahaan agar dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan tujuan perusahaan. 3. Publik pemegang saham (stockholder public) Pemegang saham adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Publik pemegang saham merupakan salah satu publik internal humas yang sangat penting sebab besar kecilnya modal menentukkan besar kecilnya perusahaan atau organisasi, sehingga hubungan dengan stockholder ini tidak boleh dikesampingkan oleh pihak perusahaan atau organisasi. 4. Publik buruh (labour public). Pubik
buruh
merupakan
orang
yang
menggunakan
tenaga
dan
kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada pemberi kerja atau pengusaha. (Ruslan,2012:51)
-Eksternal Public Relations Sama halnya dengan internal PR, eksternal PR juga tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik eksternal secara umum didalam perusahaan atau organisasi :
20
1. Publik Pers (press public) 2. Publik Pemerintahan (government public) 3. Publik masyarakat sekitar (community public) 4. Publik rekanan atau pemasok (supplier public) 5. Publik pelanggan (customer public) 6. Publik konsumen (consumer public) 7. Publik bidang pendidikan (educational public). 8. Publik umum (general public)
Dalam penelitian ini fokus publik humas yang akan diteliti disini adalah publik internal humas, khususnya Employee public/ publik pegawai yakni anggota Polda Lampung, karena tujuan dari penelitian ini mengetahui dan mendeskripsikan apakah sense of belonging anggota organisasi dapat terbentuk melalui majalah internal, yakni majalah internal Tribrata News dalam membangun Sense Of Belonging Anggota Polda Lampung.
5. Proses Komunikasi Internal Dalam Kegiatan Humas Komunikasi internal merupakan faktor yang penting dalam suatu organisasi, karena komunikasi internal adalah jantung dari sebuah perusahaan atau organisasi. Saat komunikasi internal di dalam sebuah perusahaan terjalin dengan baik, maka seluruh karyawan akan memiliki cara pandang yang sama. Berikut pengertian komunikasi internal dari beberapa ahli : (Ragusa, 2010:7) 1.
Bovee dan Thill (2000), “Komunikasi internal adalah perubahan dari informasi dan ide-ide di dalam sebuah organisasi.”
21
2.
Kalla (2005), “Seluruh komunikasi formal dan informal yang mengambil tempat di dalam suatu organisasi. Komunikasi internal digunakan dalam jumlah banyak karena ingin mencapai goal yang merupakan proses komunikasi yang ada di dalam perusahaan.”
(Ragusa, Antonio. 2010. Internal Communication Managent. London: Antonio Ragusa and Ventus Publishing ApS. Dalam jurnal http://ejournal.uajy.ac.id/8302/1/SCA0002.pdf. Diakses pada hari Rabu, 20 April 2016 pukul 20.00 WIB)
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggotaanggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dan sebagainya. Proses komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi,
petunjuk-petunjuk,
informasi-informasi,
kepada
bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saransaran, pengaduan-pengaduan, dan sebagainya kepada pimpinan. 2. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran
22
pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja (Romli, 2014: 6).
Komunikasi merupakan hal yang mengikat kesatuan organisasi. Komunikasi membantu anggota-anggota organisasi dalam mencapai tujuan individu dan juga organisasi,
merespon
dan
mengimplementasikan
perubahan
organisasi,
mengoordinasikan aktivitas organisasi, dan ikut memainkan peran dalam hampir semua tindakan organisasi yang relevan. Jika sebuah organisasi sampai pada titik dimana komunikasi dalam organisasi tidak efektif yang seharusnya, organisasi itu tidak akan berfungsi seefektif yang seharusnya.
Dalam Kegiatan Humas ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan public internalnya, hal ini tergantung dari bagaimana cara seorang humas untuk menciptakan komunikasi yang efektif dengan publiknya. Komunikasi internal dapat dilakukan dengan lisan, melalui media baik cetak maupun elektronik, visual dan tulisan.
Pada penelitian ini komunikasi internal yang dilakukan oleh Divisi Humas Polda Lampung yakni melalui media internal berupa majalah internal Tribrata News.Kehadiran media internal yang dikelola oleh Humas Internal adalah untuk menggantikan komunikasi interpersonal antara lembaga dengan anggotanya dengan menyajikan informasi-informasi mengenai perkembangan lembaga atau instansi.
23
B. Pemanfaatan Media Kehumasan Dalam Menjalankan Fungsi Humas Sebagai Media Komunikasi Organisasi
Dalam mencapai tujuan-tujuan nya Public Relations atau humas menggunakan media-media kehumasan untuk menunjang kinerjanya. Media merupakan saluran, sarana penghubung, atau alat-alat komunikasi. Sementara media public relation atau humas adalah berbagai macam sarana penghubung yang digunakan public relations atau humas dengan publiknya untuk membantu pencapaian tujuan perusahaan. (Siregar dan Pasaribu,2000:11).
Media Humas (PR Media) adalah segala bentuk media (sarana/saluran/channel) yang digunakan praktisi humas dalam pekerjaannya dengan tujuan publikasi yang luas agar produk atau jasa yang humas pasarkan lebih dikenal oleh masyarakat. Media humas bersifat lebih kepada publikasi dan komunikasi. Media komunikasi yang penting digunakan humas adalah dalam kemitraannya dengan media pers (cetak atau elektronik) dikenal dengan media relations (hubungan media) atau press relations (hubungan pers). (https://www.scribd.com/doc/232797958/Modul-Public.Relations. Diakses pada Minggu 13 Maret 2016, pukul 19.30 WIB)
Pemanfaatan media kehumasan sangat membantu perusahaan, lembaga atau instansi dalam menjalankan fungsinya yakni dalam menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyebarkan opini public kepada organisasi. Melalui penggunaan dan pemanfaatan media humas penyebaran informasi kepada publiknya dapat
24
dilakukan dengan cepat, efisien melalui media-media seperti surat kabar, majalah, telepon dan lain sebagainya.
Pada penelitian ini Divisi Humas Polda Lampung juga memanfaatkan media kehumasan dalam menjalankan fungsinya, dimana Divisi Humas Polda Lampung membuat dan memproses penulisan majalah Tribrata News sebagai sarana komunikasi kepada publiknya baik public internal maupun public eksternal nya. Majalah Tribrata News ini dimanfaatkan sebagai sarana penghubung penyedia layanan informasi bagi anggota Polda Lampung, untuk menciptakan hubungan yang baik antara lembaga atau organisasi dengan anggotanya maupun sesama anggota, serta memberikan informasi-informasi yang nantinya akan menambah pengetahuan anggota serta keluarga akan kegiatan-kegiatan lembaga dan juga mengikuti segala perkembangan di lembaga.
1. Manfaat Media Kehumasan Bagi Instansi Bagi sebuah Instansi media memiliki manfaat dan pengaruh yang sangat besar. Berikut manfaat media kehumasan bagi instansi atau organisasi 1. Menjalin komunikasi berkesinambungan antara public internal dan eksternal 2. Meningkatkan kepercayaan publik 3. Meningkatkan citra baik instansi/organisasi 4. Memperoleh itikad baik dan kepercayaan dari publik dan masyarakat pada umumnya (http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/MODUL-AJAR-D3PUBLIC-RELATION -ONLINE.pdf. Diakses pada Minggu 13 Maret 2016, pukul 19.30 WIB)
25
2. Jenis-Jenis Media Kehumasan Ruslan dalam bukunya yang berjudul Kampanye Public Relations, membagi media humas kedalam 4 kelompok, yaitu: 1. Media umum, seperti surat-menyurat, telepon, fax, dan telegraf 2. Media massa, seperti media cetak yakni surat kabar, majalah, tabloid, bulletin. Sedangkan media elektronik seperti televisi, radio dan film 3. Media khusus, seperti iklan, logo dan nama perusahaan atau produk yang merupakan sarana atau media untuk tujuan promosi dan komersial yang efektif 4. Media internal, yaitu media yang digunakan untuk kepentingan kalangan terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktifitas humas. (Ruslan, 2008:21)
Dalam penelitian ini Divisi Humas Polda Lampung menggunakan salah satu jenis media kehumasan yakni media internal berupa majalah internal yakni majalah Tribrata News sebagai media yang dipakai untuk menjadi media informasi bagi seluruh anggota Polda Lampung.
C. Media Internal Sebagai Pembentuk Sense Of Belonging Anggota Organisasi
Media
komunikasi
internal
adalah
media
yang
digunakan
untuk
mengkomunikasikan suatu informasi kepada pendengar atau pembaca (audience) baik cetak maupun elektronik (Ruslan, 2003:20). Media korporasi atau organisasi secara lebih luwes dapat membantu pihak manajemen korporasi atau pengurus suatu organisasi untuk menanamkan, memelihara, dan memperkenalkan
26
perubahan yang berkaitan dengan budaya korporasi atau organisasi dalam cara yang lebih sesuai dan pada kesempatan yang lebih tepat. (Siregar dan Pasaribu, 2000:34)
1. Fungsi Media Internal H. Frazier dalam bukunya Humas Membangun Citra dan Komunikasi (2004:291) mengemukakan bahwa fungsi media internal yaitu melaporkan berbagai kebijaksanaan dan program suatu perusahaan kepada khalayaknya, memelihara dan membangun hubungan komunikasi kepada publiknya baik internal maupun eksternal, dan mengetengahkan bagaimana perusahaan bekerja untuk kepentingan umum sehingga timbul penghargaan dari masyarakat. Sedangkan menurut Rosady Ruslan (2012 :187) fungsi media internal yaitu : 1. Penyampaian pesan-pesan, informasi, dan berita (bentuk tulisan atau photo release) mengenai aktivitas perusahaan, manfaat produk barang dan jasa dan publikasi lainnya. 2. Sebagai media komunikasi internal dan eksternal, yang diedarkan atau diberikan secara gratis dalam upaya yang ditujukan kepada para konsumen, pelanggan, distributor, supplier, relasi bisnis, dewan direksi, pemegang saham dan karyawan. 3. Sebagai ajang komunikasi khusus antar karyawan : misalnya ucapan selamat ulang tahun, informasi kelahiran bayi dari keluarga karyawan, kegiatan olahraga, wisata keagamaan, dan lain-lain. 4. Sebagai sarana media untuk pelatihan dan pendidikan dalam bidang tulismenulis karyawan, serta staf Humas atau PR yang berbkat dan berpotensi sebagai penulis ilmiah populer. 5. Terdapat nilai tambah untuk departemen Humas atau PR untuk menunjukkan segi kemampuan dalam upaya menerbitkan media khusus in-house jurnal yang bermutu, continue, terbit secara berkala dan diatur dengan penampilan yang profesional baik kualitas maupun segi kuantitas berita, lay out, isi halaman, susunan redaktur, gambar (photo essay) yang ditata apik dan lebih menarik segi cover atau seninya (arts) serta tata warna dan sebagainya.
27
2. Tujuan Media Internal Tujuan media internal menurut Rosady Ruslan (2012: 189) antara lain : 1. Membangun
komunikasi
atas
dasar
human
relationship
untuk
menanamkan visi, misi, falsafah, nilai-nilai, dan budaya perusahaan (corporate culture). 2. Menanamkan semangat korps 3. Meningkatkan motivasi dan produktivitas karyawan 4. Meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan 5. Meningkatkan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan 6. Menyebarkan best practise diantara karyawan 7. Mendorong transparasi dan komunikasi internal
3. Jenis-Jenis Media Internal Untuk menjangkau khalayak (public) tertentu dalam rangka mencapai tujuantujuan Public Relations, adakalanya penggunaan media massa melalui pers, radio, atau televisi tidak lagi sesuai, apalagi jika khalayak tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Contoh dari khalayak tersebut adalah para staf atau anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya dapat dijangkau melalui jurnal internal. Wahana komunikasi internal itu sendiri memiliki beberapa bentuk, antara lain: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jurnal internal (house journals) Video Slide Kaset-kaset rekaman audio Kursus-kursus pendidikan tambahan Ucapan-ucapan lisan Seminar dan konferens Eksibisi khusus. (Jefkins, 2003:117)
28
Dalam hal ini, media internal yang akan peneliti uraikan adalah mengenai jurnal internal (house journals), karena penelitian yang dilakukan ini adalah tentang Majalah Internal yang termasuk ke dalam jenis-jenis jurnal internal.
4. Jenis-jenis Jurnal Internal Menurut Frank Jefkins dalam bukunya yang berjudul Public Relations bahwa istilah “jurnal” dapat diartikan secara luas yakni sebagai terbitan atau bahan cetakan yang diterbitkan secara teratur. Adapun bentuk-bentuknya cukup bervariasi, antara lain sebagai berikut: 1. Majalah: Jurnal internal dengan format majalah dan biasanya berukuran A4 (297x210mm). Isinya kebanyakan adalah tulisan fitur dan ilustrasi. Jurnal ini bisa dicetak dengan menggunakan teknik lithografi atau photogravure. 2. Koran: Meskipun mirip dengan koran tabloid, tapi isinya terdiri dari berita yang disisipi dengan tulisan fitur dan ilustrasi. Proses percetakannya biasanya lebih canggih, yakni secara offset-litho. 3. Newsletter : Jumlah halamannya biasanya sedikit, yakni 2 hingga 8 halaman, dan biasanya berukuran A4. Sebagian besar isinya adalah tulisan-tulisan singkat dengan atau tanpa gambar. Percetakannya menggunakan teknik lithografiatau dapat diproduksi pada mesin fotokopi kantor (office copier) 4. Majalah dinding: Bentuknya seperti poster kecil yang ditempelkan pada dinding. Ini merupakan suatu medium yang biasa digunakan untuk keperluan internal maupun eksternal. (Jefkins, 2003 : 147)
29
5. Majalah Internal Jefkins dalam Bukunya “Public Relations” mengemukakan :“Untuk menjangkau khalayak tertentu dalam rangka mencapai tujuan public relations adakalanya penggunaan media massa, pers, radio, televisi tidak sesuai, apalagi jika khalayaknya tersebut hanya terdiri dari beberapa kelompok kecil saja. Khalayak seperti itu adalah para staf atau anggota organisasi sendiri yang mungkin hanya dapat dijangkau melalui jurnal internal.”(Jefkins, 2003:127)
Majalah internal merupakan majalah yang diterbitkan untuk kalangan internal dan idealnya dicetak secara rutin dan berkala. Dengan adanya majalah internal, maka akan terlihat bagaimana caranya suatu organisasi dapat menciptakan dan memanfaatkan media sendiri, bukan hanya media-media umum yang biasa dipakai untuk menjangkau khalayak komersial. Hal tersebut hanya bisa terimplementasi dengan baik apabila humas internal mampu menyelenggarakan komunikasi yang bersifat persuasive dan informatif.
6. Intensitas Penerbitan Majalah Internal Setiap penerbitan jurnal mempunyai intensitas penerbitan yang berbeda-beda, baik itu frekuensi, kualitas maupun cakupan pembaca. Dalam suatu intensitas terdapat intensitas tinggi dan intensitas rendah menurut Mc. Ewewn dan Greenberg yand dikutip oleh Deddy Mulyana dalam bukunya “Human Communication Prinsipprinsip Dasar” mengemukakan bahwa : “Perbandingan antara pesan berintensitas tinggi dan rendah pada subjek yang sama menunjukkan bahwa khalayak pesan berinteraksi tinggi lebih jelas dan lebih logis.” (Mulyana, 1996:147)
30
Tinggi atau tidaknya intensitas tergantung kepada menarik atau tidaknya suatu issue menurut pengamat dalam hal ini masyarakat, apabila menurut pengamat suatu pesan itu menarik maka pesan akan disampaikan dalam intensitas yang tinggi begitu juga sebaliknya.
Seorang ahli bernama Bandura mengemukakan bahwa : “Peristiwa yang menarik perhatian ialah yang tampak menonjol dan sederhana, terjadi berulang-ulang atau menimbulkan perasaan positif pada pengamatnya “(1999:241)
7. Isi Materi Yang Disampaikan Dalam Majalah Internal Isi materi yang disampaikan pada jurnal internal biasanya berupa pesan yang merupakan pernyataan dalam bentuk stimuli yang disampaikan sumber pada penerima.
Menurut
Effendy
dalam
bukunya
“Dimensi
Komunikasi”
mengemukakan bahwa :“Pesan merupakan pernyataan dalam bentuk stimuli yang disampaikan komunikator kepada sasaran dan memerlukan suatu strategi atau perencanaan komunikasi dimana didalamnya kita harus menentukan jenis-jenis pesan. Ini dapat berupa pesan yang mengandung informasi (information message), pesan yang mengandung perintah (insrtuctional message) dan pesan yang berusaha mendorong (motivational message).”(Effendy, 2001:20)
Lambang atau simbol yang disampaikan pada pesan tersebut biasanya berupa kata-kata yang dapat menimbulkan reaksi atau emosi terhadap pendengar atau pemerhatinya, juga dapat membangkitkan semangat atau membujuk orang lain, sehingga kata sering kali digunakan untuk menggerakan perasaan orang lain.
31
Kemudian pesan yang akan disampaikan sebaiknya disusun sebaik mungkin sehingga para karyawan mengetahui maksud dari pesan yang ingin disampaikan oleh humas perusahaan atau lembaga. Menurut Schramm pesan-pesan tersebut harus disusun, antara lain : 1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian komunikan. 2. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut 3. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk memberikan yang dikehendaki. (2002:20)
Dalam proses pembentukannya, penerbit dalam hal ini humas dituntut untuk mampu memilih dan merangkai kata-kata yang dapat mengarahkan anggotanya untuk berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan harapan perusahaan atau lembaga. Hal ini didukung oleh pendapat Effendy dalam bukunya “Dimensi Komunikasi”yang berisi :“Suatu pesan akan diterima oleh komunikan apabila pesan yang disampaikan jelas maksudnya dan mudah dimengerti, actual dalam memberikan informasi kepada komunikan sehingga dapat menimbilkan perubahan sikap pada diri komunikan serta pesan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan.” (Effendy, 2001:39) Jadi dalam hal ini untuk menyampaikan pesan pada khalayak atau karyawan, suatu pesan tidak perlu berlebihan yang hanya akan membuat jenuh karyawan atau anggota untuk melihatnya, melainkan suatu pesan yang singkat, padat dan bermakna supaya dapat mudah dimengerti dan dipahami
8. Efek Penyampaian Pesan Komunikasi Dalam Bidang Kehumasan Suatu komunikasi dapat dikatakan efektif apabila komunikasi yang dilakukan tersebut menimbulkan efek atau pengaruh. Efek adalah semua pengaruh komunikasi yang dilakukan secara terencana mempunyai tujuan, yakni
32
memengaruhi khalayak atau penerima. Pengaruh atau efek ialah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan (Stuart dalam Cangara 2008 : 11).
Dalam bidang kehumasan penyampaian pesan komunikasi melalui berbagai saluran komunikasi internal yang dilakukan oleh humas seperti penggunaan media internal dapat menimbulkan banyak efek-efek yang dapat menimbulkan hasil yang positif terhadap public internalnya, diantaranya adalah: 1.
Citra baik (good image)
2.
Itikad Baik (Good Will),
3.
Saling Pengertian (Mutual Understanding),
4.
Saling Mempercayai (Mutual Confidence),
5.
Saling Menghargai (Mutual Appreciations)
6.
Toleransi (Tolerance)
7.
Menciptakan Rasa Memiliki (Sense Of Belonging)
8.
Motivasi
9.
Kreativitas
10. Ingin Mencapai Prestasi Kerja Semaksimal Mungkin. (Effendy,2002: 23)
9. Pengertian Sense Of Belonging Gozali Saydam (2006:34) mengemukakan bahwa sense of belonging adalah kebutuhan setiap orang untuk diterima keberadaannya oleh lingkungannya. Menurut
Stan
Kossler (1983:237)
yang dimaksud
dengan rasa
ingin
memiliki/turut memiliki adalah perasaan termasuk dalam suatu kelompok adakah pekerjaan merasa sebagai bagian dari suatu tim atau kelompok.
33
Sense of belonging didefinisikan oleh Hagerty, Lynch-Sauer, Patusky, Bouwsema, dan Collier (dalam Choenarom, 2005) sebagai sebuah pengalaman dari keterlibatan personal dalam sebuah sistem atau lingkungan sehingga individu tersebut merasakan dirinya sebagai bagian
yang terintegral
(bagian
yang
penting) dalam sebuah sistem atau lingkungan tertentu. Dapat disimpulkan bahwa sense of belonging
adalah keterlibatan seseorang dalam sebuah
kelompok atau situasi tertentu dan merasa dirinya memiliki andil dalam kelompok atau situasi tersebut. Anant (dalam Shlomi, 2010) mengatakan bahwa sense of belonging memiliki penekanan pada dua aspek utama, yaitu: (1) Memiliki pengalaman akan penghargaan dari sebuah keterlibatan, (2) Merasakan kecocokan sebagai bagian atau anggota dari sebuah kelompok.
Hagerty, et.al. (dalam Shlomi, 2010) telah menegaskan bahwa sebuah sense of belonging merupakan hal yang penting untuk persepsi positif pada lingkungan sosial sama baiknya dengan persepsi terhadap diri sendiri (misalnya pembentukan identitas).
Hagerty (dalam Walz, 2008) kemudian mendefinisikan kembali dua aspek penyusun sense of belonging yang dijelaskan oleh Anant sebelumnya serta kehadiran antecedent dari sense of belonging yang terdiri dari tiga penyusun utama. Adapun kedua bentuk aspek beserta penjelasan lebih lanjut dan ketiga aspek dari antecedent yang menjadi dasar dari pembentukan SOBI (Sense of Belonging Instrument) adalah:
34
1.
Aspek sense of belonging yaitu a) Valued Involvement merupakan pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan/dibutuhkan, serta perasaan diterima, b) Fit, yaitu persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada.
2.
Antecedent atau pelopor sense of belonging merupakan keseluruhan peristiwa yang terjadi sebelum munculnya sense of belonging. Adapun antecedent dari sense of belonging meliputi: a) Energy for involvement (kekuatan untuk merasakan keterikatan atau keterlibatan), b) Potential and desire for meaningful involvement (potensi dan hasrat atau keinginan untuk memaknai
keterikatan, c) Potential
for shared or complementary
characteristics (potensi untuk berbagi dan melengkapi karakter).
SOBI (sense of belonging instrument) kemudian terbagi menjadi dua yaitu SOBIP dan SOBI-A. SOBI-P tersusun dari kedua atribut sense of belonging, sedangkan SOBI-A tersusun dari antecedent dari sense of belonging itu sendiri.
(Muhaeminah. 2005. Game Therapy Untuk Meningkatkan Sense Of Belonging Anak Panti Asuhan Vol.03. Dalam jurnal http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/2125/2275. Diakses pada hari Sabtu 12 Maret 2016, pukul 20.00 WIB)
Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrument SOBI-P sebagai indicator penelitian. SOBI-P terdiri dari 2 aspek yaitu Valued Involvement merupakan pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan/dibutuhkan, serta perasaan diterima, dan Fit, yaitu persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada.
35
Seperti yang dijelaskan sebelumnya SOBI merupakan instrumen self-report yang terdiri dari dua skor skala yang terpisah, SOBI-P (psychological state) dan SOBIA (antecedents). Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan SOBI-P karena SOBI-P dan SOBI-A memang merupakan dua skor skala yang terpisah dan mengukur dua kondisi yang berbeda pula. SOBI-P merupakan skala yang berfungsi untuk mengukur tingkatan sense of belonging individu. Adapaun SOBIA hanya mengukur antecedent atau seberapa kuat keinginan seseorang untuk memperoleh sense of belonging itu sendiri.
10. Sense Of Belonging Dalam Organisasi Atau Kelompok Sense of belonging atau rasa memiliki yang dimaksud bersifat aktif. Diwujudkan dalam bentuk inisiatif, keberanian mengambil tanggung jawab dan risiko, serta keinginan berbagi. Sense of belonging juga mengubah bentuk keterikatan orang dengan organisasi, dari sekadar yang bernuansa bisnis dan transaksional menjadi semacam keterikatan batin.
Manusia memang memiliki perasaan ingin diterima. ini adalah suatu hal yang wajar, kebutuhan akan penerimaan itu berlaku dimana saja termaksud didalam organisasi atau kelompok. Organisasi selalu memiliki sistemnya sendiri sehingga ketika pertama kali masuk kesana, seseorang akan dipaksa untuk beradaptasi, ketika proses adaptasi ini berjalan rasa memiliki terhadap organisasi itu pun mulai tumbuh.
Tumbuhnya rasa memiliki tersebut tidak dapat berdiri sendiri, organisasi juga harus memfasilitasi tumbuhnya sense of belonging atau rasa memiliki. Ketika
36
seseorang mulai mempelajari dan memahami kode etik dan peraturan dalam organisasi tersebut, secara tidak langsung ia mulai merasa mempelajari dan memahami kode etik dan peraturan dalam organisasi tersebut, secara tidak langsung ia mulai menjadi bagian didalamnya. lalu ia akan melihat kondisi sekitar dan mencari cara untuk bisa diterima disana.
Usaha yang dilakukan ini, apabila dihargai akan menimbukan rasa terimakasih dan empati pada organisasi. sehingga terbentuklah sense of belonging didalam dirinya. Sense of belonging atau rasa memiliki dapat terjadi di beberapa aspek dari yang skala kecil sampai skala besar, misalanya rasa memiliki terhadap keluarga, organisasi bahkan didalam kehidupan berbangsa.
Sense of belonging atau rasa memiliki memberikan dampak positif pada kehidupan seseorang atau organisasi, sebagai motor untuk kreativitas dan profesionalitas kerja, rasa memiliki akan membuat seseorang memiliki etos kerja yang tinggi, professional dan optimal.
37
D. Landasan Teori Teori Hypodemic Needle Theory (Teori Jarum Hipodermik)
Hypodemic Needle Theory (Teori Jarum Hipodermik) atau yang sering disebut dengan Teori Peluru dikemukakan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1950-an. Teori peluru merupakan teori pertama tentang pengaruh atau efek komunikasi massa terhadap khalayaknya. Teori peluru ini diperkenalkan setelah peristiwa penyiaran kaleideskop stasiun radio CBS di Amerika yang berjudul “The Invasion From Mars”. Isi teori ini mengatakan bahwa rakyat benar-benar rentan terhadap pesan-pesan komunikasi massa. Ia menyebutkan pula bahwa apabila pesan ”tepat sasaran”, ia akan mendapatkan efek yang diinginkan. Model jarum suntik pada dasarnya adalah aliran satu tahap (one step flow), yaitu media massa langsung kepada khalayak sebagai mass audience. Model ini mengasumsi media massa secara langsung, cepat, dan mempunyai efek yang amat kuat atas mass audience. Media massa ini sepadan dengan teori StimulusResponse (S-R) yang mekanistis dan sering digunakan pada penelitian psikologi. (Wiryanto, 2006:20) Menurut Melvin DeFleur berpendapat bahwa pada teori ini, media menyajikan stimuli perkasa yang secara seragam diperhatikan oleh massa. Stimuli yang membangkitkan desakan, emosi, atau proses lain yang hampir tidak terkontrol oleh individu. Setiap anggota massa memberikan respons yang sama pada stimuli yang datang dari media massa. Teori ini mengasumsikan massa yang tidak berdaya ditembakki oleh stimuli media massa maka disebut dengan “teori peluru” (bullet theory) atau “model hipodermik” yang menganalogikan pesan komunikasi
38
seperti obat yang disuntikkan dengan jarum ke bawah kulit pasien (Rakhmat, 1998: 197). Selain itu, dalam teori ini mencoba menjelaskan bagaimana proses berjalannya pesan dari sumber (source) kepada pihak yang menerima pesan atau komunikan (receiver). Secara singkat, media massa dalam teori ini bersifat sangat kuat dalam mempengaruhi penerima pesan. (Morissan, 2013: 505)
Adapun menurut Elihu Katz dalam bukunya, “The Diffusion Of New Ideas and Practise” menunjukkan aspek-aspek yang menarik dari model hypodermic needle ini, yaitu :
Media massa memiliki kekuatan yang luar biasa, sanggup menginjeksi secara mendalam ide-ide kedalam benak orang yang tidak berdaya
Mass audience dianggap seperti atom-atom yang terpisah satu sama lain, tidak saling berhubungan dan hanya berhubungan dengan media massa. Apabila individu-individu mass audiance berpendapat sama tentang suatu persoalan, hal ini bukan karena mereka berhubungan atau berkomunikasi satu dengan yang lain, melainkan karena mereka karena memperoleh pesan-pesan yang sama dari satu media.
Pada konteks penelitian ini media yang dimaksud bukan merupakan media massa melainkan media internal organisasi yaitu majalah internal. Meskipun bukan merupakan media massa, hal lain yang menjadi pertimbangan peneliti menggunakan teori peluru atau jarum hipodermik ini adalah meskipun majalah Tribrata News hanya majalah internal, tetapi media internal ini cukup besar dan luas penyebarannya seperti media massa. Majalah ini dicetak sebanyak 3000
39
eksemplar setiap bulannya dan selain didistribusikan kepada anggota Polda Lampung, majalah ini juga didistribusikan ke instansi terkait yang ada di seluruh Lampung serta Polda seluruh Indonesia.
Beberapa penelitian terdahulu juga menggunakan teori ini dalam penelitiannya yang membahas mengenai media internal diantaranya adalah skripsi Indah Hardiani yang berjudul Pengaruh Intensitas Membaca Newsletter “Intermezo SCTV” Terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan SCTV Tentang Aktivitas Perusahaan (Studi Kasus Newsletter “Intermezo Sctv” Periode Februari-Juli 2013) Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2013. Newsletter Intermezo pada penelitian ini merupakan media internal berupa in house jurnal yang berisikan tentang berita dan pengumuman seputar SCTV yang diterbitkan setiap bulan dan dibagikan untuk karyawan dan staff SCTV.
Penelitian ini menggunakan teori yang dimiliki oleh komunikasi massa yaitu model Jarum Hipodermik. Melalui model Jarum Hipodermik yang diterapkan pada penelitian ini maka yang menjadi stimulus dalam penelitian ini adalah aktivitas membaca majalah internal Tribrata News yang diterbitkan setiap bulannya oleh Divisi Humas Polda Lampung dan dibagikan kepada anggotanya sebagai media informasi. Sedangkan yang menjadi audience atau massa yang disuntikkan atau diterpa media internal ini adalah anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena. Dan efek atau respons yang ingin diketahui dari adanya suntikan atau terpaan dari majalah internal Tribrata News ini adalah sense of belonging.
40
E. Kerangka Pemikiran
Komunikasi merupakan unsur pokok yang sangat penting dilakukan dalam suatu lembaga atau organisasi, terutama komunikasi internal. Kegiatan komunikasi internal yang dilakukan humas haruslah dilakukan secara baik dan efektif agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh publik internalnya. Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing lembaga atau organisasi dalam melakukan komunikasi internal salah satunya melalui media internal yakni majalah internal.
Penggunaan majalah internal dapat memberikan respon dan dampak postif bagi publik internalnya salah satunya yakni sense of belonging atau rasa memiliki. Rasa memiliki akan membuat anggota memiliki etos kerja yang tinggi, profesional, dan optimal. Semakin sering khalayak melakukan aktivitas membaca majalah internal maka semakin besar kemungkinan efek sense of belonging yang muncul atau yang ada pada diri khalayak berhubungan dengan aktivitas membaca majalah internal yang dilakukan.
Pendekatan teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Hypodemic Needle Theory atau Teori Jarum Hipodermik. Dimana di dalam penelitian ini,melalui model Jarum Hipodermik peneliti ingin melihat efek dari aktivitas membaca majalah internal Tribrata News sebagai media internal terhadap sense of belonging yang ada pada diri anggota Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News. Secara umum, media massa memiliki persamaan dan perbedaan. Melalui persamaan ini, maka peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan
41
antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dan sense of belonging anggota Polda Lampung sebagai pembaca majalah.
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 variabel yang yaitu pada variabel X (Stimulus) yaitu aktivitas membaca media internal Tribrata News berupa, informasi, intensitas membaca,durasi membaca, tingkat perhatian dan tingkat pemahaman. Sedangkan pada variabel Y (Respon) peneliti menggunakan indikator SOBI (Sense Of Belonging Instrument)-P yang tersusun dari kedua atribut sense of belonging yakni 1) Valued Involvement yaitu merupakan pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan/ dibutuhkan, serta perasaan diterima, dan 2) Fit yaitu persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada.
42
Kerangka Pemikiran dari penelitian ini secara garis besar digambarkan melalui skema berikut ini: Bagan 1 Kerangka Pikir Penelitian POLRI
Polda Lampung
Divisi Humas Polda Lampung
Majalah Internal TribrataNews
Teori Jarum Hipodermik
Aktivitas Membaca Majalah Tribrata News (X) 1. Informasi 2. Intensitas Membaca 3. Durasi Membaca 4. Frekuensi membaca 5.Tingkat Perhatian 6. Tingkat Pemahaman
Anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena
Sense Of Belonging (SOBI-P) (Y) 1.Valued Involvement -Merasa dihargai, -Merasa diperlukan/dibutuhkan -Merasa diterima 2.Fit -persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada
43
F. Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta maupun kondisi yang sedang diamati sebagai petunjuk dan langkah penelitian selanjutnya.
Pertama, hipotesis harus menggambarkan hubungan antara variabel-variabel. Kedua, hipotesis harus memberi petunjuk bagaimana pengujian hubungan tersebut. Dalam penelitian ini penulis menyusun hipotesis sebagai berikut : H0 : Tidak terdapat hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News. Ha : Terdapat hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tipe penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012: 8) yaitu :“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Menurut Sugiyono (2012: 13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.
B. Metode Penelitian
Metode Penelitian ini adalah metode survey. Metode penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner
45
sebagai alat untuk pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, dan Effendi,2001:3)
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek ataukegiatan yang mempunyai variasi tertentu ditetapkan oleh peneliti untukdipelajari dan ditarik kesimpulan. Adapun variabel pada penelitian ini adalahsebagai berikut : 1.
Variabel bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang dipengaruhi atas ketentuan adanya variabel bebas.Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebabatau pendahulu dari variabel yang lain (Sugiyono, 2012:30).Biasanya variabel bebas ini ditandai dengan simbol X. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktivitas membaca majalah internal Tribrata News.
2.
Variabel terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur yang kedua itu disebut sebagai variabel terikat.Variabel terkait sering juga disebut dengan variabel tak bebas.Variabel tak bebas adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Sugiyono, 2012:30). Variabel terikat biasanya ditandai dengan simbol Y. Variabel terikat dalampenelitian ini adalah Sense Of Belonging anggota polda lampung.
46
D. Definisi Konsep
Definisi konsep adalah definisi yang dipakai oleh peneliti untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial atau alami, sehingga memudahkan peneliti untuk
mengoperasikan
konsep
tersebut
dilapangan
(Singarimbun
dan
Effendy,2006:121). Studi pada penelitian ini berisi kajian terhadap beberapa variabel yang secara konseptual dapat didefinisikan sebagai berikut: 1.
Aktivitas membaca Majalah Tribrata News Aktivitas
membaca
adalah
kegiatan
meresepsi,
menganalisis,
dan
menginterpretasi yang dilakukan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam media tulisan.
Dalam penelitian ini aktivitas membaca ditujukan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News. Aktivitas membaca yang berkaitan pada penelitian ini terdiri dari: a.
Informasi adalah tingkat kebutuhan anggota organisasi dengan informasi tentang peristiwa yang terjadi disekitarnya,informasi apa saja yang dibaca, dorongan akan mendapatkan pengetahuan, rasa ingin tahu, dorongan untuk belajar, dan dorongan untuk memperoleh perasaan amanmelalui pengetahuan yang didapat dari majalah internal Tribrata News
b.
Intensitas Membaca adalah tingkat kedalaman anggota organisasi dalam membaca majalah Tribrata News. Indikator ini untuk mengukur tingkat
47
kedalaman atau keseriusan responden dalam membaca keseluruhan isi majalah c.
Durasi Membaca adalah curahan waktuanggota organisasi dalam setiap membaca majalah Tribrata News
d.
Frekuensi Membaca adalah tingkat keseringan anggota organisasi dalam melakukan aktivitas membaca majalah internal Tribrata News
e.
Perhatian adalah tingkat keseksamaan anggota organisasi dalam membaca majalah Tribrata News. Indikator ini untuk mengukur tingkat fokus anggota organisasi dalam membaca majalah Tribrata News, apakah responden membaca dengan seksama, sambil melakukan kegiatan lain, atau hanya sambil lalu.
f.
Pemahaman adalah tingkat anggota organisasi memahami informasi atau pesan yang dibaca dalam majalah Tribrata News.
2.
Sense Of Belonging Sense Of Belonging anggota organisasi adalah sejumlah fakta yang memungkinkan timbul atau efek dari aktivitas membaca majalah internal Tribrata News. Pada penelitian ini peneliti menggunakan SOBI-P sebagai indikator penelitian dimana SOBI-P merupakan skala yang berfungsi untuk mengukur tingkatan sense of belonging individu yang terdiri dari 2 aspek yakni : a.
Valued Involvemen tadalah pengalaman seseorang terkait perasaan dihargai, diperlukan atau dibutuhkan ,serta perasaan diterima. Indikator Valued Involvementdalam penelitian ini yaitu:
48
a. Merasa Dihargai b. Merasa Diperlukan/Dibutuhkan c. Merasa Diterima
b.
Fit adalah persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki seseorang telah sesuai dengan sistem atau lingkungan dimana dirinya berada.Indikator Fit dalam penelitian ini yaitu: a. Persepsi bahwa karakteristik yang dimiliki telah sesuai dengan sistem dan lingkungan dimana dirinya berada
E. Definisi Operasional
Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2006:123), definisi operasional adalah petunjuk bagaimana suatu variabel diukur dengan membaca definisi operasional dalam penelitian, maka kita akan mengetahui baik buruknya variabel tersebut. Definisi operasional dalam penelitian ini antara lain: Tabel 3. Indikator Definisi Operasional Variabel
Dimensi Informasi
Variabel X Aktivitas anggota organisasi membaca majalah internal Tribrata News Intensitas Membaca
Durasi Membaca
Indikator 1. Mencari informasi tentang peristiwa yang terjadi di dalam organisasi 2. Memuaskan rasa ingin tahu 3. Mendapatkan hiburan 4. Mendapatkan pengetahuan baru 5. Memilih atau membaca rubrik yang disukai 1. Tingkat kedalaman anggota organisasi dalam membaca majalah Tribrata News 2. Membaca keseluruhan isi artikel 3. Banyaknya artikel atau informasi yang dibaca Curahan waktu anggota organisasi dalam setiap membaca majalah Tribrata News
Frekuensi
Tingkat keseringan anggota organisasi dalam melakukan aktivitas membaca amajalah internal Tribrata News
Tingkat Perhatian
Tingkat keseksamaan anggota organisasi dalam membaca majalah Tribrata News.
49
Tingkat Pemahaman
Variabel Y Sense Belonging
Valued Involvement Of
Fit
Tingkat pemahaman anggota organisasi memahami informasi atau pesan yang dibaca dalam majalah Tribrata News. Responden merasa dihargai sebagai anggota organisasi Responden merasa diperlukan /dibutuhkan sebagai anggota organisasi Responden merasa diterima atau diakui sebagai anggota organisasi Responden merasa diperlakukan dengan baik oleh organisasi Responden merasa ditanggapi dengan positif oleh organisasi Responden merasa senang (enjoyment) menjadi bagian atau anggota organisasi Responden merasa dilibatkan oleh organisasi Responden merasa bangga menjadi anggota organisasi apabila organisasi meraih pencapaian dan prestasi Responden merasa sedih apabila terjadi hal negatif atau buruk pada organisasinya Responden merasa kecewa apabila terjadi hal negatif atau buruk pada organisasinya Responden merasa bahwa dirinya merupakan bagian dari organisasi Responden merasakan perasaan memiliki andil dalam organisasi Responden merasa bahwa karakteristik atau kepribadian telah sesuai dengan organisasinya Responden merasa bahwa sikap dan perilakunya sebagai anggota organisasi telah sesuai dengan organisasi Responden merasa bahwa dirinya memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi sebagai anggota organisasi Responden merasa bahwa dirinya memiliki wawasan yang luas sebagai anggota organisasi Responden merasa sebagai anggota organisasi dirinya sudah melayani masyarakat dengan baik Responden merasa sebagai anggota
50
organisasi dirinya sudah melindungi /mengayomi masyarakat dengan baik Responden tidak merasa lelah menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai anggota organisasi Responden merasa bahwa sebagai anggota organisasi sudah taat dan patuh terhadap peraturan disiplin yang berlaku di organisasi Responden merasa bahwa sebagai anggota organisasi wajib menjaga citra dan nama baik organisasi Responden merasa bahwa sebagai anggota organisasi bersedia mengorbankan kepentingan pribadi untuk kepentingan organisasi Responden merasa bahwa sebagai anggota organisasi ingin/perlu untuk berprestasi
F. Populasi dan Sampel
1.
Populasi Populasi dalam metode penelitian digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok obyek yang menjadi sasaran penelitian.Populasi dalam penelitian ini yaitu Anggota Polda Lampung yang berdomisili atau tinggal di Perumahan Polri Hajimena yang berjumlah 58 orang
Tabel 4.Data Anggota Polda Lampung yang Berdomisili di Perumahan Polri Hajimena Blok Perumahan Polri Hajimena A B C D E
Jumlah Anggota Polda Lampung 15 orang 10 orang 9 orang 18 orang 6 orang
Jumlah Seluruh
58 orang
Sumber :Arsip Kepala Dusun Perumahan Polri Hajimena bulan November tahun 2015
51
2.
Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil anggota populasi yang diambil menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.Sampel dalam penelitian ini adalah Anggota Polda Lampung yang berdomisili atau tinggal di Perumahan Polri Hajimena.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling, teknik ini digunakan dengan mengikutsertakan seluruh populasi sebagai sampel penelitian atau teknik yang menggunakan sampel dari keseluruhan populasi penelitian (Ruslan,2004:142). Berdasarkan pendapat tersebut, karena populasi dalam penelitian ini berjumlah kurang dari 100 orang, maka seluruh populasi yang berjumlah 58 orang ditetapkan sebagai sampel penelitian.
G. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ialah: a.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti dari responden di lokasi penelitian atau obyek penelitian. Dalam hal ini, data primer diperoleh dari survey menggunakan instrument pengumpulan data berupa kuesioner.
b.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder merupakan data tambahan dari berbagai sumber, seperti buku
52
literatur, majalah, dan sumber lain yang berhubungan dan dianggap relevan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini data sekunder yang peneliti gunakan yakni buku saku personel Polda Lampung, majalah Tribrata News, dan dokumen Kelurahan Hajimena.
H. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sebagai berikut: 1.
Observasi Hal ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian untuk mengamati secara cermat berbagai kegiatan dan peristiwa terjadi.
2.
Kuisioner Kuisioner ditujukan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian (Singarimbun, dan Effendi, 2006:175). Data diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden. Responden akan diberi kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan masalah penelitian dan menyediakan alternative jawaban.
3.
Studi Kepustakaan Pengumpulan data dari berbagai literature pendukung seperti buku, jurnal penelitian atau laporan penelitian, dan internet, yang berkaitan dengan obejk yang diteliti.
53
I.
Teknik Pengelolahan Data
Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah mengadakan pengelolahan data Teknik pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1.
Tahapan editing, merupakan tahapan dalam menentukan kembali datayang berhasil diperoleh dalam rangka menjamin validitas nya serta dapat segera diproses lebih lanjut.
2.
Tabulasi, yaitu memasukkan data kedalam tabel-tabel agar lebih mudah diinterprestasikan.
3.
Koding, yaitu tahap pemberian kode-kode tertentu terhadap data/jawaban yang kitaperoleh dari responden.
4.
Tahapan interprestasi data, data-data yang telah dideskripsikan baik melalui narasimaupun tabel, selanjutnya diinterprestasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian.
J.
Teknik Penentuan Skor Jawaban
Dalam Penelitian ini peneliti memilih mengunakan Skala pengukuran Likert.Skala Likert dipergunakan untuk mengukur persepsi, pendapat, sikap, serta penilaian seseorang terhadap fenomena sosial (Sugiyono, 2012:23).Teknik ini berdasarkan pada data yang diperoleh darihasil penyebaran kuisioner serta dokumentasi yang diinterprestasikan dankemudian ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian. Penskoran menggunakan penilaian sebagai berikut :
54
1.
Untuk alternatif jawaban a diberi skor 5
2.
Untuk alternatif jawaban b diberi skor 4
3.
Untuk alternatif jawaban c diberi skor 3
4.
Untuk alternatif jawaban d diberi skor 2
5.
Untuk alternatif jawaban e diberi skor 1
K. Analisa Data
Seluruh data yang terkumpul, khususnya data dari variabel-variabel penelitian ini akandianalisa secara kuantitatif, yaitu memberikan skor atau nilai dengan kategori yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan analisa data seperti ini, maka akan didapatkan data kuantitatif dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada responden. Data ini kemudian diterapkan pada rumus statistik untuk uji hipotesis yang diajukan peneliti.
Untuk menentukan terbukti atau tidaknya hipotesis penelitian dengan dua variabel, akan digunakan rumus Tata Jenjang Spearman, yaitu untuk mencari korelasi dimana kedua data yang dikorelasikan mempunyai gejala ordinal. Oleh karena sampel penelitian ini jumlahnya cukup besar (lebih dari 30), dapat dipastikan menemui jenjang-jenjang kembar, maka digunakan rumus ”Tata Jenjang Spearman” (Siegel:1986, 250):
=
∑
+∑ ∑
Dimana 2
=
3
−
12
− ∑d
.∑ −
55
2
=
3
−
12
−
Dan untuk menenrukan jenjang kembar digunakan rumus = =
− 12
− 12
Keterangan : Rs = Koefisien korelasi variabel xy (Tata Jenjang Spearman) N = Jumlah sampel Σdi2 = Jumlah kuadrat selisih antara jenjang Tx = Jenjang kembar pada variabel x Ty = Jenjang kembar pada variabel y Σx2 = Jumlah jenjang pada variabel x Σy2 = Jumlah jenjang pada variabel y 2, 3, 12 = Nilai konstan Setelah rs diketahui, maka langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya nilait.Signifikansi hubungan antara dua variabel ditentukan oleh perbandingan antara thitung dan ttabel (tStudent’s). Untuk itu diperlukan tingkat kepercayaan misalnya 95% atau 0,5. Dimana derajat kebebasan (df) dihitung dengan rumus : df=n–2. 1.
Apabila harga thitung > ttabel, maka hipotesis dapat diterima (H0 ditolak,Haditerima).
Artinya
ada
hubungan
yang
signifikan
antara
variabelyang satu dengan variabel yang lain. 2.
Apabila harga thitung < ttabel, maka hipotesis akan ditolak (H0 diterima,Ha ditolak). Artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabelyang satu dengan variabel yang lain.
56
Penelitian ini mengunakan analisis korelasi. Analisis korelasi bertujuan untuk menyelidiki apakah antara dua buah variabel berhubungan satu sama lain dan mengukur derajat keeratannya. Hubungan yang terjadi antara variabel-variabel dinyatakan dalam angka yang disebut sebagai koefisien korelasi.Koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar +1.Hubungan negatif berarti berlawanan arah, sedangkan hubungan positif menunjukkan searah perubahannya.
Nilai hubungan dinyatakan dengan r (koefisien korelasi) yang dapat dinyatakan korelasi rendah atau tinggi dan dalam penelitian ini nilai hubungan antar variabel berpedoman pada ketentuan dari Sugiyono(2010:231)yang menyatakan bahwa: 0,00 –0,199 korelasi sangat rendah, hubungan rendah atau lemah sekali. 0,20 –0,399 korelasi rendah, hubungan rendah atau lemah tetapi pasti. 0,40 – 0,599 korelasi sedang, hubungan yang cukup berarti 0,60 – 0,799 korelasi tinggi, hubungan yang kuat atau tinggi 0,80 – 1,000 korelasi sangat tinggi, hubungan sangat kuat/ tinggi sekali
L. Pengujian Instrumen
1.
Uji Validitas Kuisioner
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan menurut Singarimbun (2006:120) validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengukur tingkat validitas instrument, penulis menggunakan rumus PearsonProduct Moment sebagai berikut :
57
=
Keterangan : rXY X Y X2 Y2 N XY
{ ∑
(∑
) − (∑ ∑ )
− (∑ ) } { { ∑
− (∑ ) }
= koofisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y (Nilai Validitas) = Hasil Skor angket variabel X = Hasil Skor angket variabel Y = Hasil perkalian kuadrat dari hasil angket variabel X = Hasil perkalian kuadrat dari hasil angket variabel Y = jumlah sampel penelitian = Hasil perkalian antara variabel X dan Y
Apabila nilai rXY (r hitung) > r tabel, maka item pertanyaan dari kuisioner tersebut dinyatakan alat tes yang valid. Sebaliknya apabila nilai rxy (r hitung < rtabel, maka item pertanyaan dari kuisioner tersebut dinyatakan tidak valid.
2.
Uji Realibilitas
Uji realibilitas adalah ukuran yang menunjukan bahwa instrument yang digunakan dapat dipercaya sebagai alat ukur data karena instrument tersebut sudah baik. Untuk mengukur tingkat realibilitas instrument digunakan teknik Koefisien Alpha (CronBach) yaitu : =
Keterangan : α : nilai realibilitas (alpha) K : jumlah item pertanyaan ∑α 12 : nilai varians masing-masing item ∑α t2 : nilai varians total
−1
1
∑ ∑
Dalam metode pengujian reliabilitas, standar yang digunakan dalam menentukan reliabel dan tidaknya suatu instrumen adalah nilai Alpha Cronbach harus lebih besar dari 0.6 (Sekaran, 2006:182).
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Majalah Tribrata News
1.
Profil Majalah Tribrata News
Majalah Tribrata News merupakan media komunikasi internal yang diterbitkan oleh Divisi Humas Polda Lampung sejak tahun 1997 dan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Humas Polda Lampung. Majalah Internal Polda Lampung ini dahulu bernama Ruwa Jurai, Namun pada September 2015 majalah internal Ruwa Jurai ini memasuki babak baru, yakni pergantian nama dari Ruwa Jurai menjadi Tribrata News. Bukan hanya Ruwa Jurai, pergantian nama menjadi Tribrata News juga dilakukan terhadap seluruh majalah yang ada di lingkungan Polri dan jajaran. Pergantian nama ini dilakukan dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Majalah Tribrata News terbit setiap 1 bulan sekali dan memuat berbagai informasi tentang kegiatan dan aktivitas lembaga dan informasi-informasi tentang Polda Lampung. Majalah ini terbit satu bulan sekali dengan oplah sebanyak 3000 eksemplar setiap bulannya. 3000 eksemplar ini akan didistribusikan dan disebar oleh kurir internal kepada Polda, Satuan Kerja, Polres, Polsek, Instansi terkait yang ada di seluruh Lampung, serta Polda seluruh Indonesia.
59
Majalah Tribrata News ini dijual dengan harga 2.500 rupiah per eksemplarnya. Majalah Tribrata News terdiri dari 32 halaman dengan tema-tema yang berbeda setiap bulannya. Tema disesuaikan dengan kabar terbaru yang sedang berkembang di Polda Lampung. Rubrik-rubrik yang dimuat di dalam Majalah Tribrata News biasanya terdiri dari laporan utama, laporan khusus, berita, wawancara, artikel dan lain sebagainya. Rubrik-rubrik yang ada di dalam Majalah Tribrata News ini biasanya tidak tetap tergantung dan menyesuaikan berita apa saja yang akan dimuat. Di dalam Majalah Tribrata News berita dan artikel yang dimuat bebas diisi oleh anggota Polda Lampung dari berbagai kesatuan, biasanya humas masing-masing kesatuan akan mengirimkan berita dan dokumentasi mengenai peristiwa atau berita terbaru di kesatuannya kepada dewan redaksi untuk dimuat di dalam majalah Tribrata News dan akan dipilih dan diseleksi terlebih dahulu sebelum dimuat.
Tujuan utama dari dari adanya majalah Tribrata News ini, yaitu untuk memberikan penerangan mengenai Polda dan Polres Lampung kepada pihak internal maupun pihak eksternal, sebagai sarana penghubung penyedia layanan informasi bagi anggota Kepolisian Daerah Lampung. Selain itu, Majalah Tribrata News bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara lembaga atau organisasi dengan anggotanya maupun sesama anggota, Memberikan informasiinformasi yang nantinya akan menambah pengetahuan anggota serta keluarga akan kegiatan-kegiatan lembaga dan juga mengikuti segala perkembangan di lembaga.
60
2.
Struktur Organisasi dan Tim Kerja Majalah Tribrata News a. Pelindung
: Kapolda Lampung
b. Dewan Penasehat
: Wakapolda, Irwasda, Para Karo, Para Direktur, Para Kabid
c. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab : AKBP Dra Sulistyaningsih
3.
d. Wakil Pemimpin Umum
: Kompol Hidayat Hutasuhut
e. Wakil Pemimpin Redaksi
: H. Ismetri Rajab
f. Sekertaris Redaksi
: Herlina, S.H.
g. Redaktur Pelaksana
: Yasmon Putera. S.H.
h. Staf Redaksi
: AKP Chairul Ansori, Yusrizal, Briptu Ferry, Hengki, S.H.
i. Bendahara
: Agustin Kadarwati S.E.
j. Sirkulasi
: Suparno
Alamat Redaksi Majalah Tribrata News Ruang Bid Humas Mapolda Lampung, Jalan WR Supratman No.1 Bandar Lampung. Website :www.tribratanewspoldalampung.info Telp
:(0721) 474182
Fax
:(0721) 474182
61
4.
Logo Tribrata News Dibawah ini merupakan gambar logo majalah Tribrata News yang menjadi identitas dan ciri khas dari majalah internal Tribrata News Polda Lampung Gambar 1. Logo Tribrata News
Sumber: website tribrata news (www.tribratanewspoldalampung.info), diakses pada hari selasa tanggal 1 November 2016
B. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Sejarah Dan Asal-Usul Desa Hajimena
Secara etimologis, Hajimena sebenarnya berasal dari kata Aji, yang berarti ini dan Mena yang berarti duluan (dalam Bahasa Lampung). Kalau diartikan secara harfiah berarti penduduk yang bermukim diwilayah ini pertama kali (terlebih dahulu dari pendatang lain), yaitu Buay Sebiay yang asal mulanya berasal dari daerah Pagaruyung.
Pada abad ke 17, nenek moyang masyarakat Ajimena ini mengadakan migrasi kembali ke daerah Lampung Tengah tepatnya dikampung Gunung Haji, tidak lama kemudian mereka pindah kembali ke daerah Tegineneng yang sekarang masuk wilayah Kabupaten Pesawaran. Tepatnya yaitu di Kampung Ruluk Helok yang dibuktikan dengan bukti sejarah berupa tempat pemandian para leluhur
62
masyarakat Ajimena yang disebut Way Hilian, yang sampai akhirnya masyarakat Ajimena menempati wilayah sekarang, pada abad ke 18 dikarenakan penyusuran mereka kehulu sungai menyusuri Way Kandis.
Adapun perubahan nama kampung dari Ajimena menjadi Hajimena tidak diketahui kepastian waktu (diperkirakan abad ke 19) serta alasan perubahan nama terssebut. Ada juga panggilan Buay Sebiay sebagai masyarakat asli Hajimena pada awalnya terdiri dari enam punyimbang (kerabat/saudara) yaitu Minak Bandar /M.Yusuf, Batin Dulu, Minak Raja Niti, Sultan Ratu / Hi. Abdur Rahman, Pesiwa Batin / Abdul Karim, dan Raja Usuh (Sumber dari Dokumen Desa Hajimena tentang Sekelumit Asal-Usul Desa Hajimena)
Sejak tahun 1862, Kampung Ajimena telah memiliki Kepala Kampung yaitu Hambung Purba sebagai Kepala Kampung pertama. Hal ini dibuktikan dengan sebuah peninggalan sejarah berupa stempel kuningan yang bertuliskan Kampung Ajimena tahun 1862 dengan tulisan Aksara Lampung, dan semenjak tahun 1979 Kepala Kampung berubah menjadi Kepala Desa.
Daftar nama-nama pejabat kepala kampung / kepala Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan dari tahun 1862 sampai dengan sekarang yaitu sebagai berikut: Tabel 5. Daftar nama-nama pejabat kepala kampung Desa Hajimena: NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.
NAMA PEJABAT Ambung Purba Tihang Ratu (Poyang Th. Ratu) Hi. Matnuh Hi. Rahman Mularatu Pr. Bandar Raja Niti
JABATAN Kepala Kampung Kepala Kampung Kepala Kampung Kepala Kampung Kepala Kampung Kepala Kampung
PERIODE/ TAHUN 1862-1880 1981-1907 1908-1925 1926-1930 1930-1937 1938-1941
63
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18
Minak Pengaturan Raja Usuh Hi. Tihang Ratu Sutan Turunan Hi. Abdur Rahman Mukhsin P.Simanjuntak Anwar Anoem Sebiay Hi. Natalia Anoem. S Rais Yusuf Bahti Idris Rais Yusuf
Kepala Kampung Kepala Kampung Kepala Kampung Kepala Kampung Kepala Kampung Kepala Kampung Kepala Desa Kepala Desa Kepala Desa Kepala Desa Kepala Desa Kepala Desa
1941-1944 1944-1947 1948-1957 1958-1966 1966-1968 1968-1979 1979-1988 1988-1995 1995-1999 1999-2008 2008-2012 2012-Sekarang
Sumber: Monografi Desa Hajimena Tahun 2012
2.Keterangan Demografi Desa Hajimena
Letak geografi Desa Hajimena, terletak diantara: Sebelah Utara
: Desa Pemanggilan
Sebelah Selatan
: Kelurahan Rajabasa – Bandar Lampung
Sebelah Barat
: Desa Kurungan Nyawa – Pesawaran
Sebelah Timur
: Desa Sidosari
Luas wilayah Desa Hajimena adalah 750 Ha, letak geografis Desa Hajimena ada pada dataran rendah sedangkan kondisi topografi adalah datar dan ketinggian desa dari permukaan laut adalah 85 Meter. Klasifikasi Desa Hajimena merupakan Desa Swakarya. Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah jasa. Di Desa Hajimena terdapat Badan Perwakilan Desa (BPD) dan terdapat Lembaga Pemasyarakatan Desa (LPM). Desa Hajimena terdiri dari Rukun Warga sebanyak 14 RW dan Rukun Tetangga sebanyak 53 RT dan jumlah Dusun Di dalam Desa Hajimena sebanyak 7 Dusun, yang terdiri dari Dusun I Induk Kampung, Dusun II Way Layap, Dusun III Sinar Jati, Dusun IV Bataranila, Dusun V Perum Polri, Dusun VI Puri Sejahtera dan Dusun VII Sidorejo
64
3.Visi Desa Hajimena “Santun dan Iklas dalam Pelayanan Masyarakat dang dengan Semangat Gotong Royong Membangun Desa yang Kondusif dan Sejahtera di Landasi dengan Ketakwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa”
4.Misi Desa Hajimena Misi Desa Hajimena : 1.
Melaksanakan kinerja dengan penuh amanah dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang bersih dan mandiri.
2.
Menciptakan sikap santun dan ikhlas pada masyarakat dalam memberikan pelayanan.
3.
Menciptakan kerukunan kerja antar perangkat desa dalam melaksanakan tugas dengan disertai tanggung jawab.
4.
Membangun ekonomi, sosial budaya dan lingkungan yang efisien dan efektif.
5.
Merencanakan pemekaran desa untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan pemerataan pembangunan.
5.Struktur Organisasi Desa Hajimena
Susunan Organisasi Pemerintahan Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan : Kepala Desa Sekretaris Desa Kepala Urusan Pemerintahan Kepala Urusan Pembangunan Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat Kepala Urusan Umum Kepala Urusan Keuangan Kepala Dusun I Induk Kampung
: Rais Yusuf : Abdul Roni : Endang Iskandar : Abdul Roni : M.Munazar : Indah Ratna Marita : Saripah : Drs. M. Syahnuri
65
Kepala Dusun II Way Layap Kepala Dusun III Sinar Jati Kepala Dusun IV Perum Bataranila Kepala Dusun V Perum Polri Kepala Dusun VI Puri Sejahtera Kepala Dusun VII Sidorejo
: Hi. Hazairin, S.KM : Drs. Mansahid : Saiful Ibrahim : Trisna : Abdul Halim, S.KM : Budi Prasetyo
Pada penelitian ini lokasi penelitian hanya dilakukan di Dusun V Desa Hajimena yakni Perumahan Polri. Perumahan Polri Hajimena berlokasi di jalan Raya Hajimena, Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Perumahan Polri terdiri dari kurang lebih 105 Kepala Keluarga, yang mayoritas warganya berprofesi sebagai anggota Polri. Maka dari itu, peneliti hanya melakukan penelitian di perumahan polri saja karena populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah anggota Polda Lampung yang berdomisili di perumahan Polri Hajimena yang berjumlah 58 orang.
Perum Polri Hajimena terdiri dari 5 blok yakni blok A sampai blok E. Perum polri dikoordinir oleh kepala dusun dan RT. Berikut nama-nama pengurus perumahan polri hajimena yaitu Kepala Dusun
: Trisna, RT blok A: H. Cik Raden, RT blok
B: Darmawan, RT blok C: Zaelani, RT blok D: Saferi, RT blok E: Zaini.
144
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan pada penelitian ini mengenai hubungan antara aktivitas membaca majalah internal Tribarata News dan sense of belonging anggota organisasi, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Korelasi antar variabel menunjukkan hasil 0.574 dengan kategori “sedang”. Pengujian dengan
hipotesis
menunjukan
bahwa
thitung > ttabel
taraf signifikansi 5% yaitu 6,426 > 2,009. Dengan demikian
H0 ditolak dan Ha diterima. Jadi kedua variabel tersebut mempunyai hubungan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Terdapat hubungan antara aktivitas membaca majalah Tribrata News dengan sense of belonging pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News 2. Besarnya hubungan antara aktivitas membaca majalah internal Tribrata News (X) dan sense of belonging pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News (Y) adalah sebesar 32,94%. Sisanya 67,06% sense of belonging anggota Polda Lampung berhubungan dengan faktor atau aktivitas lain yang tidak diteliti pada penelitian ini.
145
B.
Saran Saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil penelitian dengan mencermati hal-hal yang tidak diteliti dalam penelitian ini, seperti faktor lain yang berhubungan dengan sense of belonging, serta bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut pada sense of belonging. 2. Diharapkan kepada humas Polda Lampung sebagai pengelola majalah Tribrata News untuk dapat meningkatkan kualitas majalah internal Tribrata News, terutama dari sisi jumlah halaman, tampilan, variasi isi, dan menambah informasi yang lebih banyak dan beragam serta informasi-informasi yang bersifat human touch, sehingga dapat meningkatkan sense of belonging dan perasaan positif lainnya pada diri anggota Polda Lampung. 3. Diharapkan kepada anggota Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News untuk terus meningkatkan aktivitas membaca majalah Tribrata News, memanfaatkan majalah Tribrata News sebagai sumber informasi, serta turut berpartisipasi dan berkontribusi aktif dalam memberikan tulisan, gagasan, dan ide-ide kreatif untuk majalah internal Tribrata News.
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : PT Citra AdityaBakti Bunging, Burhan. 2006. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Effendy, Onong Uchjana. 2001. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung :Rosdakarya ____________________.2002.Humas Suatu Studi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hasibuan, Malayu, S.P. 2004. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Cetakan Keempat: PT. Bumi Aksara. Jakarta Jefkins, Frank. 2003, Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga. M.Cutlip, Scott.,H.Center, Allen., dan M.Broom, Glen. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana, 2007 Moore, H, Frazier. 2004. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung:Remaja Rosda Karya. Morissan. 2013. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Mulyana, Deddy.2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Romli, K. 2014. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta: PT Grasindo. Ruslan, Rosady. 2012. Cetakan ke 11.Manajemen Public Relations & Media komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada ________________. 2008. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta :Raja Grafindo Persada.
________________. 2004. Metode Penelitian Public Relation, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES. Siregar&Pasaribu. 2000. Bagaimana Mengelola Media Korporasi-Organisasi. Yogyakarta : Kanisius Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D.Alfabeta: Bandung. Uma, Sekaran. 2006. Research Methods For Business. Salemba Empat. Jakarta Wiryanto.2006. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Grasindo
Jurnal: Bagliani,Rena.2009. Efektivitas Majalah Internal Bagi Karyawan Dalam Mempengaruhi Sikap Karyawan Terhadap Transformasi Budaya TIPCE PT Bank X Tbk. Program Studi Hubungan Masyarakat, Universitas Indonesia. (Skrispi) Muhaeminah. 2005. Game Therapy Untuk Meningkatkan Sense Of Belonging Anak Panti Asuhan.Vol.03.Dalam Jurnal http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view /2125/2275 .Diakses pada hari Sabtu 12 Maret 2016, pukul 20.00 WIB (Skrispi) Ragusa, Antonio. 2010. Internal Communication Managent. London: Antonio Ragusa and Ventus Publishing ApS. Dalam jurnal http://e-journal.uajy.ac.id/8302/1/SCA0002.pdf. Diakses pada hari Rabu, 20 April 2016 pukul 20.00 WIB (Skrispi) Santi. 2012. EfektivitasMajalah Internal "ANTARKITA" Di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Dalam Penyebaran Informasi Kepada Karyawannya Di Kota Bandung. Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas Universitas Komputer Indonesia Bandung (Skrispi) Utami, Dinna. 2010.Efektivitas Majalah Internal “Warta KeluargaDjarum” SebagaiWahana Komunikasi Internal Perusahaan (Kasus Karyawan PT Djarum). Departemen Sains Komunikasi Dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (Skrispi) http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/2125/2275. Diakses pada hari Minggu 13 Maret 2016, pukul 20.30 WIB Gamble, Teri and Michael. Communication works. Seventh edition.C.Wright Mills, The Mass Society, Chapter in the Power Elite,1956. Dalam Jurnal http://www.scribd.com/doc/88681413/PR-Dan-Media-Internal#scribd.Diakses pada 15 Januari 2016, pukul 19.00 WIB
Seitel, Frasier P.2004. International Editions, The Practice Of Public Relations. New Jersey Pretinee Hall. Dalam e-journal.uajy.ac.id/1908/2/1KOM02818.pdf. Diakses pada hari Sabtu 2 April 2016 pukul 20:00 WIB
Internet: https://www.scribd.com/doc/232797958/Modul-Public.Relations. Diakses pada Minggu 13 Maret 2016, pukul 19.30 WIB http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/MODUL-AJAR-D3-PUBLIC-RELATION ONLINE.pdf. Diakses pada Minggu 13 Maret 2016, pukul 19.30 WIB https://en.wikipedia.org/wiki/Maslow's_hierarchy of_needs.Diaksespada 15 Januari 2016, pukul 19.00 WIB
Wawancara: Wawancara dengan AKBP Dra.Hj.Sulistyaningsih selaku pimpinan redaksi Majalah Tribrata News, 13 Januari 2016, pukul 13.00 WIB Dokumen: Arsip Kepala Dusun Perumahan Polri Hajimena tahun 2015 Arsip Kelurahan Desa Hajimena Tahun 2012 Buku Saku Personel Polda Lampung
-