FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
STRATEGI KOMUNIKASI KALAPA ENTERTAINMENT & PRODUCTIONS DALAM MENCIPTAKAN SENSE OF BELONGING PADA KARYAWAN
SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Komunikasi
Disusun oleh Nama : Ade Dian Lestari Nim : 042 99-001 Bidang Studi : Hubungan Masyarakat
JAKARTA 2007
2
i
4
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI JURUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT
ABSTRAKSI Ade Dian Lestari (04299-001) Strategi Komunikasi KALAPA Entertainment & Productions dalam Menciptakan Sense of Belonging Pada Karyawan 79 halaman; 3 tabel; lampiran Bibliografi : 16 Acuan (1985-2003) Kata Kunci : Strategi Komunikasi dan Sense of Belonging Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan dengan manusia lainnya dimanapun manusia itu berada, baik public internal maupun pablik eksternal. Melalui proses itulah seorang humas dapat memperkirakan strategi apa yang akan digunakan dalam mencapai suatu tujuan dalam perusahaan dan program kerjanya. Dimana strategi tersebut dijabarkan dalam langkah – langkah yang telah diperhitungkan dan direncanakan. Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tersebut. Namun strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis. Dalam arti kata strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang suatu perusahaan, pengambilan rangkaian tindakan, pengalokasian sumber daya yang perlu untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Sense of Belonging adalah rasa memiliki yang ada pada diri karyawan terhadap organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi apa yang digunakan oleh KALAPA Entertainment dalam menciptakan sense of belonging pada karyawan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus dengan melakukan wawancara lebih dalam kepada narasumber atau key informan. Dalam metode ini data dikumpulkan dengan menggunakan wawancara secara langsung kepada para karyawan, humas dan pemilik perusahaan. Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh dengan wawancara mendalam dengan narasumber, maka penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi komunikasi yang digunakan oleh pihak KALAPA Entertainment adalah dengan memenuhi kebutuhan sosial karyawan. Dan kebutuhan karyawan akan rasa diakui oleh atasan maupun perusahaan.
iii
5
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan petunjuk, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul : “Strategi Komunikasi KALAPA Entertainment & Production Dalam Menciptakan Sense of Belonging pada Karyawan” ini dapat diselesaikan. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan unutk memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Sosial pada fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana. Penyusun menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun masih sangat diperlukan. Tanpa bantuan dan bibingandari berbagai pihak, tentunya akan sulit untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya haturkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada : 1. Ibu Dra. Diah Wardhani Msi, selaku dosen pembimbing pertama dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang telah banyak meluangkan waktunya, tenaga dan pikiran guna membantu dalam penyusunan skripsi ini. 2. Bpk Drs. Amir, M.Si. selaku pembimbing kedua yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini. 3. Kepada kedua orang tuaku, terima kasih ibu dan bapak atas kesabaran yang dan doa – doanya.
iv
6
4. Ibu Irmulan Sati T. SH, M. Si, selaku ketua jurusan Humas Universitas Mercu Buana. 5. Dosen pengajar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana yang telah memberikan bekal ilmu selama ini, dan seluruh staf Fakultas Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan bantuan. 6. Bapak Firdaus Mohemd selaku Program Director dan Pemilik KALAPA Entertainment & Productions, thank’s ya bang atas dukungannya selama ini. 7. Bapak Erwin Sahdat selaku Production Manager dan Humas KALAPA Entertainment & Productions. 8. Bapak Aan Fernandes selaku Event Manager KALAPA Entetainment & Productions. 9. Untuk seluruh karyawan KALAPA Entertainment yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, mba mira, mas yadi, mul, om dek, bang idey, aku lulus juga bang, akhirnya, hehehe. Seluruh karyawan deh pokoknya. 10. Buat adik – adikku danu dan tantri serta kakakku evi dan ari, juga bang rinal terima kasih atas dukungan kalian. 11. Sahabat – sahabatku yang selalu mensupport dwee, ganonk, atid, P.O.D, N’dang bo, echi, nyam2, vony, the monk, Boye, Vera, Uwie, Ana yang lagi dilampung, martin, ade sempal, Acit di London School, Gita teman bawelku, anak2 cafe belakang yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Makasih ya! 12. Untuk kantorku IJO LUMUT dan ILUSIONS, Teteh Ida, Ria, Mas Arif, Okta, Sigit, Nia, Lily, dan yang lainnya makasich atas doa – doanya yah.
v
7
13. Terakhir, untuk orang yang sangat aku sayangi dan cintai, DICKY, terima kasih atas kesabaran dan kebawelan – kebawelan kamu, tanpa dukungan kamu skripsi
ini
ga
mungkin
akan
terwujud.
Makasih
ya
sayang...................................................................
Akhir kata dengan segala kerendahan hati semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Jakarta 30 April 2007
Ade Dian Lestari
vi
8
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN LULUS SIDANG SKRIPSI .............................i LEMBAR PENGESAHAN DAN PERBAIKAN SKRIPSI ..........................ii ABSTRAKSI .....................................................................................................iii KATA PENGANTAR ......................................................................................iv DAFTAR ISI .....................................................................................................vii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang .......................................................................1
1.2
Perumusan Masalah ...............................................................6
1.3
Tujuan Penelitian ...................................................................6
1.4
Signifikansi Penelitian ...........................................................6 1.4.1 Akademis ...................................................................6 1.4.2 Praktis ........................................................................7
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN 2.1
Pengertian Komunikasi Organisasi ........................................8
2.2
Pengertian Hubungan Masyarakat .........................................10 2.2.1 Fungsi Humas ............................................................11 2.2.2 Peran Humas ..............................................................14
BAB III
2.3
Pengertian Internal Public Relations .....................................15
2.4
Strategi Komunikasi Humas ..................................................17
2.5
Pengertian Sense of Belonging ...............................................23
METODOLOGI 3.1
Tipe Penelitian .......................................................................28
3.2
Metode Penelitian ..................................................................28
3.3
Penentuan Narasumber/ Key Informan .................................29 vii
9
3.4
Tekhnik Pengumpulan Data ..................................................30 3.4.1 Data Primer ................................................................30 3.4.2 Data Sekunder ............................................................30
BAB IV
3.5
Tekhnik Analisa Data ............................................................30
3.6
Definisi Konsep .....................................................................31
3.7
Fokus Penelitian .....................................................................31
HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1
Sejarah Perusahaan ................................................................36 4.1.1 Visi .............................................................................40 4.1.2 Misi ............................................................................41 4.1.3 Tujuan Perusahaan .....................................................41
4.2
Hasil Penelitian ......................................................................41 4.2.1 Pengumpulan Data .....................................................41 4.2.2 Perencanaan ..............................................................48 4.2.3 Pelaksanaan ...............................................................54 4.2.4 Evaluasi .....................................................................58
4.3
BAB V
Analisa Data ...........................................................................63
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan ............................................................................76
5.2
Saran ......................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dalam rangka mengantisipasi era pasar bebas yang ditandai oleh dunia usaha yang semakin kompetitif, setiap perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan produktifitas kerjanya melalui manajemen dan profesionalisme yang berkualitas. Untuk dapat bersaing pada era pasar bebas ini dibutuhkan manajemen yang baik oleh suatu perusahaan. Manajemen yang baik adalah manajemen yang dapat mencakup seluruh aspek, baik kedalam perusahaan maupun ke luar perusahaan. Humas melalui kegiatan komunikasi dapat pula melakukan pembinaan atau menjalin hubungan yang harmonis dalam ruang lingkup kerjanya dengan publik internal dan eksternal, untuk memberikan pemahaman dan kepercayaan dari mereka terhadap pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Komunikasi dan humas saling berkaitan satu dan lainnya, karena pada hakekatnya humas adalah kegiatan komunikasi. Aktifitas Humas sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi atau suatu perusahaan dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu. Pada prinsipnya fungsi Humas secara struktural dalam organisasi merupakan bagian intregal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu lembaga atau organisasi dan sekaligus terkait langsung dengan top manajemen, oleh karena itu kehadiran peranan Humas selayaknya berfungsi secara optimal.
1
2
Dalam konsep kehumasan sebagai fungsi komunikasi, penting dipahami bahwa kegiatan utama Humas adalah melakukan komunikasi dengan publik. Akan tetapi di dalam lingkungan organisasi humas pun ikut menentukan. Humas diharapkan dapat membantu organisasinya dalam membangun filosofi-filosofi, mencapai
tujuan-tujuan
yang
ditetapkan
organisasi,
beradaptasi
dengan
lingkungan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.1 Humas yang dilandasi oleh asas bahwa untuk memperoleh citra yang baik, suatu organisasi seharusnya dilengkapi kegiatan hubungan yang baik dengan public internal maupun public eksternal. Melalui proses situ maka seorang Humas dapat memperkirakan strategi apa yang dan bagaimana yang dipergunakan dalam perencanaan untuk mencapai suatu tujuan dalam perusahaannya dan program kerja merupakan suatu strategi yang dijabarkan dalam langkah-langkah yang telah diperhitungkan atau direncanakan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Dengan demikian maka strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan program komunikasi (Communication Planning) dengan manajemen komunikasi (Communications Management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka strategi komunikasi Humas dapat diarahkan pada Stakeholder, diantaranya stakeholder internal yaitu para pemegang saham , top manajemen dan karyawan.
1
I Gusti Ngurah Putra, Manajemen Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya, 1999), Hal. 9
3
Hubungan antar sesama karyawan (employee relations) perlu dibina sebaik mungkin, akan lebih baik apabila pembinaan tersebut difokuskan pada intern organisasinya
(internal
relations)
dengan
memperlihatkan
kepentingan-
kepentingan karyawan dan perilaku menyimpang yang dapt menghambat tercapainya tujuan perusahaan. Agar dapat terjalin dengan baik dan harmonis hubungan dengan karyawan, setiap pimpinan dalam perusahaan harus mampu melakukan methode of communications seperti yang dilakukan oleh humas. Methode of communications merupakan rangkaian atau system kegiatan humas, melalui kegiatan komunikasi yang khas. Artinya sebagai metode komunikasi terdapat makna bahwa setiap pimpinan dari sebuah organisasi bagaimanapun kecilnya dapat melaksanakan fungsi-fungsi Humas. Dapat disimpulkan bahwa hubungan fungsional antara Humas dan organisasi adalah sebagai metode komunikasi, yaitu mengefektifkan dan mengefisiensikan upayaupaya pencapaian tujuan organisasi.2 Melalui methode of communications, seorang humas harus mampu membuat strategi dalam manajemen komunikasinya agar tercipta rasa sense of belonging pada karyawan. Karyawan yang merupakan salah satu publik internal dan merupakan sumber daya yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas karyawan yang dimiliki. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pembinaan karyawan selain diharapkan dapat menimbulkan loyalitas, juga terus menerus
2
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta, Rajawali Pers, hal 18.
4
diupayakan agar timbul sense of belonging terhadap perusahaan, yang akan dapat mengarahkan produktifitas kerja karyawan yang tinggi bagi perusahaan. Produktifitas kerja yang tinggi, diperoleh dari adanya manajemen yang baik, sehingga menciptakan loyalitas kerja yang baik sehingga diharapkan muncul sense of belonging pada karyawan terhadap perusahaan. Seorang karyawan dikatakan mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) terhadap organisasi, kalau ia merasakan bahwa kerugian organisasi dirasakan sebagai kerugiannya sendiri. Bila organisasi maju, maka hal itu diyakininya akan turut memajukan kepentingan dirinya sendiri.3 Tak
terkecuali
perusahaan
Event
Organizer
seperti
KALAPA
Entertainment & Productions, yang terletak di Jakarta yang bergerak dibidang jasa penyelenggara event seperti pameran, seminar, konferensi, bazaar, gathering, outing dan lain sebagainya yang memiliki spesifikasi tujuan yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya dan tujuannya. Dalam rangka mewujudkan visi dan meningkatkan kinerja usaha di era kompetitif ini, tentunya harus didukung peran serta yang besar dari para karyawan KALAPA Entertainment & Productions, yakni karyawan yang berkualitas dan handal yang dapat meningkatkan produktifitas kerja yang tinggi bagi perusahaan. Dimana setiap karyawan memiliki karakteristik yang berbeda. Produktifitas kerja yang tinggi dapat tercipta, apabila di dalam perusahaan terdapat suasana atau iklim kerja yang harmonis, penuh dengan dukungan, perhatian dan kerjasama dalam upaya memotivasi karyawan untuk menjalankan
3
Gouzali Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Djambatan, Jakarta, 2000), hal. 56
5
program-program yang telah ditetapkan sehingga karyawan memiliki sense of belonging terhadap perusahaan. Untuk menciptakan kondisi demikian setiap pimpinan dalam perusahaan harus mampu melakukan komunikasi karyawan dengan baik seperti halnya komunikasi yang dilakukan Humas, yaitu komunikasi dalam rangka mencapai saling pengertian, itikad baik dan citra positif bagi perusahaan, baik pada publik internal maupun eksternal perusahaan. Pada akhirnya karyawan dapat menunjukkan dan menggambarkan sikapnya untuk loyalitas dan sense of belonging (rasa memiliki) terhadap perusahaan. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik meneliti tentang strategi komunikasi KALAPA Entertainment & Productions dalam menciptakan sense of belonging pada karyawan. Penulis memilih KALAPA Entertainment & Productions Jakarta sebagai objek penelitian, karena perusahaan tersebut memiliki karyawan yang masing-masing memiliki tugas yang sudah diembankan sehingga dituntut memiliki kreatifitas yang baik dan dinamis dalam menuangkan ide-idenya yang di dukung oleh pengalaman masing-masing individu yang berlatar belakang berbeda sehingga saling melengkapi. Secara keseluruhan aktifitas kinerja karyawan KALAPA Entertainment & Productions telah menunjukkan hasil yang semakin baik tiap tahunnya, hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya event yang telah maupun yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat baik sebagai penggagas maupun pelaksana event. Tentunya untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut produktifitas kerja yang tinggi dari para karyawan sangat diperlukan, dan hal tersebut dapat diperoleh dengan adanya penerapan strategi komunikasi yang dilakukan oleh pihak
6
KALAPA Entertainment & Productions Jakarta, dalam menciptakan sense of belonging pada karyawannya. Dengan latar belakang tersebutlah maka peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam penelitian ini.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan penjelasan mengenai latar belakang diatas maka perumusan
masalah yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana Strategi Komunikasi KALAPA Entertainment & Productions dalam Menciptakan Sense of Belonging pada Karyawan ?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Strategi Komunikasi KALAPA Entertainment & Productions dalam Menciptakan Sense of Belonging pada Karyawan.
1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1 Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan nyata bagi ilmu pengetahuan kehumasan dalam konsep “Komunikasi Organisasi” berkaitan dengan kegiatan Humas dalam membantu manajemen mengenai suatu strategi komunikasi Humas dalam menumbuhkan Sense of Belonging pada karyawan.
7
1.4.2. Praktis Hasil penelitian ini diupayakan dapat memberikan sumbangan dan saran bagi KALAPA Entertainment & Productions dalam menggunakan konsep strategi komunikasi Humas yang akan mampu mengarahkan pada Sense of Belonging karyawan.
8
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan tindakan yang memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Secara teoritis kita mengenal beragam tindak komunikasi berdasarkan pada konteks dimana komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antar pribadi, komunikasi antar kelompok, komunikasi massa dan konteks komunikasi organisasi.4 Komunikasi
organisasi
berlangsung
dalam
konteks
organisasi.
Komunikasi organisasi secara sederhana dapat didefinisikan sebagai komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan olehnya, yaitu : “Komunikasi organisasi adalah sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling menguntungkan satu sama lain (the flow of messages within a network of interdepedent relationship), yaitu bahwa arus komunikasi dalam organiasai meliputi komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal”. Masing-masing arus komunikasi tersebut mempunyai perbedaan fungsi yang sangat tegas. Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human Communication menguraikan masing-masing fungsi dari kedua arus komunikasi dalam organisasi yang terdiri dari :
4
Djuarsa Sendjaja,dkk, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 1998, hal 131.
8
9
a). Arus Komunikasi Vertikal 1. Downward Communication, komunikasi berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tatanan manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah : a.
Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction)
b.
Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retinale)
c.
Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (proceduresand practisce)
d.
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2. Upward Communication, terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah : a.
Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan.
b.
Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
c.
Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
d.
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.
10
b). Arus Komunikasi Horisontal Tindak komunikasi ini berlangsung diantara karyawan ataupun bagian lain yang memiliki kedudukan yang setara. Adapun fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah : 1. Memperbaiki koordinasi tugas 2. Upaya pemecahan masalah 3. Saling berbagi informasi 4. Upaya memecahkan konflik. 5. Membina hubungan melalui kegiatan bersama.5
2.2. Pengertian Hubungan Masyarakat Menurut para praktisi Humas sedunia yang terhimpun dalam The Internasional Public Relation Association membuat kesepakatan dalam merumuskan definisi dengan harapan batasan ini lebih dapat diterima oleh semua pihak . Definisinya sebagai berikut : “Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen dari budi yang dijalankan secara berkesinambungan dan berencana dengan mana organisasi dan lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya dengan menilai pendapat umum diantara mereka dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif dan untuk melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien dengan melancarkan informasi yang berencana dan tersebar luas”.6
5 6
Ibid, hal 133 Aly Bachtiar, Ibid, hal 4
11
Pengertian Humas yang berkaitan dengan manajemen organisasi menurut J.C. Seidel yang dikutip Oemi Abdurahman adalah sebagai berikut : “Humas adalah proses yang kontinue dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya; ke dalam dengan mengadakan analisa dan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, ke luar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan”.7 Salah satu kegiatan komunikasi Humas adalah kegiatan Humas yang bersifat dua arah. Kegiatannya meliputi komunikasi kebawah dan komunikasi ke atas.8 Dalam melakukan komunikasi ke bawah informasi dapat dilakukan dengan : a.
Mengadakan rapat.
b.
Memasang pengumuman
c.
Menerbitkan majalah internal perusahaan
Sedangkan dalam membina komunikasi ke atas, dilakukan dengan cara : a. Mengadakan pertemuan untuk menampung pendapat b. Mengadakan rubrik khusus dalam majalah internal, semacam surat pembaca, tetapi khusus karyawan c. Membuat kotak saran untuk menampung saran bagi kepentingan organisasi dan kepentingan karyawan.9
2.2.1. Fungsi Humas Fungsi utama Humas adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga dengan publiknya, intern maupun ekstern, dalam
7
Oemi Abdurachman, Dasar-dasar Public Relations, Citra Aditya Bakti, Bandung, 1990, hal 24-25 Onong Uchjana Effendy, HR & PR Dalam Manajemen, Alumni, Bandung, 1986, hal 136 9 Subernya dari mana neeehh……. 8
12
rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publiknya dalam upaya menciptakan iklim pendapat yang menguntungkan perusahaan atau lembaga. Sebagai fungsi manajemen yang memegang peranan penting dalam mengelola hubungan komunikasi dalam organisasi atau perusahaan adalah Humas. Menurut Bertrand R. Canfield, dalam buku “Public Relations Principles and Problem” mengemukakan fungsi Humas sebagai berikut: 1. Mengabdi kepada kepentingan umum. Tugas Humas adalah melayani publik yang hubungan harmonisnya terus dibina serta menciptakan dan memelihara hubungan ke dalam serta keluar. 2. Memelihara komunikasi yang baik, yaitu hubungan yang komunikatif antara Public Relations Officer dengan publik untuk memperoleh pengertian dan dukungan yang positif. Karena hubungan dengan publik internal dan publik ekstenal sangat penting dalam kehidupan organisasi yang dilandasi dengan rasa empati hingga menimbulkan rasa simpati. 3. Menitik beratkan pada moral dan perilaku yang baik, karena Humas wakil dari organisasi yang berhubungan dengan publik. 10 Fungsi Humas adalah menciptakan pemahaman yang menguntungkan, yang disebut dengan image atau citra, reputasi seseorang atau lembaga atau organisasi swasta maupun pemerintahan. Dapat dikatakan fungsi Humas merupakan jembatan antara organisasi publiknya, baik eksternal maupun internal. 10
F. Rachmadi, Public Relations Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Umum, 1994), Hal. 21
13
Humas harus mampu mengadakan analisa intern organisasi, memahami filosofi dan arah kebijakan organisasi serta mampu menganalisa kondisi publik organisasi itu pula. Seperti yang dikemukakan F. Rachmadi sebagai berikut : Humas mempunyai fungsi timbal balik, keluar dan kedalam. Keluar ia harus mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran (image) masyarakat yang positif terhadap segala tindakan dan kebijakan organisasi atau lembaganya. Kedalam, ia harus mengenali, mengidentifikasi hal-hal yang dapat menimbulkan sikap dan gambaran yang negatif (kurang menguntungkan) dalam masyarakat sebelum sesuatu tindakan atau kebijakan itu dijalankan.11 Seorang Humas diharapkan kemampuannya untuk mencapai saling pengertian,
menghargai
dan
saling
mempercayai,
Penyampaian
pesan
(komunikator) dengan pihak penerima pesan (komunikan). Bila tercapai keadaan saling mengerti dan mempercayai maka akan ada umpan balik (feed back) yang positif dari komunikan. Hal tersebut selaras dengan tugas dan kewajiban utama dari seorang Humas, seperti yang dikemukakan oleh Frank Jefkins : Yang berkewajiban untuk menyediakan informasi kepada khalayak, informasi tersebut berupa kebijakan organisasi, kegiatan, produk, jasa dan personalia sekomprehensif mungkin agar khalayak mendapatkan pengetahuan yang optimal.12 Seperti yang telah dikemukakan diatas hubungan kerjasama kedua belah pihak dapat dibina dengan baik jika adanya kegiatan penyampaian informasi kepada publik.
11 12
F. Rachmadi, op. cit, hal. 22. Frank Jefkins, op. cit, hal. 28
14
Hal penting untuk diperhatikan adalah cara penyampaian semua pesan tersebut haruslah komunikatif, akrap dan tidak kaku. Informasi atau keterangan yang telah disusun dengan benar dan disertai dengan ide-ide cemerlang yang dapat menunjukkan kualitas kegiatan perusahaan.
2.2.2. Peran Humas dalam Organisasi Hubungan masyarakat disebut Public Relations, dengan ruang lingkup kegiatan yang menyangkut baik individu kedalam maupun individu keluar dan semua kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing lembaga atau organisasi. Hubungan masyarakat mencakup berbagai macam hubungan atau relations yang semuanya bertujuan untuk mencapai hubungan yang harmonis antara badan-badan yang menjalankan hubungan-hubungan itu dengan masyarkat serta masyarakat luar yang ada hubungan dengna badan-badan tersebut. Untuk mengetahui pengertian humas atau public relations penulis awali dari H. Frazier Moore dalam bukunya yang berjudul “Hubungan Masyarakat Prinsip, kasus dan masalah” humas dalam organisasi mempunyai fungsi mempersiapkan materi dan memberikan pelayanan untuk panitia dan cabang lokal, mengawasi tugas dan personal staf, membentuk dan mengembalikan anggaran belanja hubungan masyarakat, memperkerjakan dan mengarahkan tenaga tata usaha dan stenografis, mendkoordinasikan kegiatan organisasi yang
15
melibatkan masyarkat, merencanakan program hubungan masyarakat, menyusun kebijakan dan menilai efektifitas hubungan masyarakat.13 Berdasarkan hal tersebut dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, praktisi Humas memiliki tugas sebagai berikut : menyelenggarkan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi kepada publik, memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum masyarakat, mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik terhadap kebijakan perusahaan dalam menyelenggarakan hubungan baik dengan publiknya.14
2.3. Pengertian Internal Public Relations Internal Public Relations adalah publik yang menjadi bagian dari unit atau organisasi itu sendiri dan mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif didalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.15 Sedangkan yang termasuk didalam pelaksanaan hubungan dengan Internal Public Relations adalah karyawan (employee) dan para pemegang saham (stockholder). Publik yang menjadi sasaran didalam mengembangkan komunikasi organisasi adalah karyawan, yaitu Internal Relations. Tujuan yang ingin dicapai didalam Internal Relations adalah menciptakan karyawan yang memiliki kegairahan kerja yang tinggi.16
13
Frazier Moore, penyunting : Onong Uchjana Efendy. Hubungan Masyarakat, Prinsip, Kasus dan Masalah”, Bandung remaja karya 1998 halaman 196 14 Frank Jefkins, Publik Relations, Jakarta, PT. Erlangga, 1995. Hal 9 15 Ibid, hal 34 16 Oemi Abdurachman, Op. Cit, hal 34
16
Tingkat efektifitas dari Internal Public Relations sangat dipengaruhi oleh tiga hal pokok, yaitu : 1. Keterbukaan pihak manajemen 2. Kesadaran dan pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti penting komunikasi dengan para pegawai. 3. Keberadaan seorang manajer komunikasi (manajer Humas) yang tidak hanya ahli dan berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber-sumber daya teknis yang modern.17 Telah disebutkan bahwa fungsi manajemen yang dilakukan oleh Humas bertujuan meraih pengertian umum, dan citra perusahaan yang positif. Untuk mendapatkan citra positif perusahaan, dapat dimulai dari menciptakan citra internal perusahaan yang positif. Citra internal terbentuk dari iklim komunikasi positif yang ada diperusahaan. Sebab dengan iklim komunikasi positif yang diciptakan oleh Humas dapat membuat karyawan memiliki kreatifitas kerja dan loyalitas yang tinggi. Produktifitas yang tinggi tentunya dapat mencerminkan manajemen perusahaan sangat berkualitas dan menciptakan citra perusahaan yang positif secara keseluruhan dimata publiknya, yaitu publik internal dan publik eksternal. Humas internal dalam suatu perusahaan terdiri dari beberapa tingkatan yaitu : a. Hubungan dengan pekerja atau karyawan (employee relations) pada umumnya, beserta keluarga karyawan khususnya.
17
Frank Jefkins, Public Relation, Edisi keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999, hal 172
17
b. Hubungan dengan pihak jajaran pimpinan dalam manajemen perusahaan (management relations), baik dilevel korporat atau level sebagai pelaksanaan. c. Hubungan dengan pemilik perusahaan atau pemegang saham (stakeholder relations).18 Humas melalui proses komunikasi dapat menjalin hubungan insani antara kedua belah pihak manajemen dengan karyawan didalam suatu organisasi. Melalui proses komunikasi Humas dapat memperlancar arus informasi dari pimpinan kepada karyawan, bertujuan untuk memelihara stabilitas kerja, meningkatkan kesadaran karyawan untuk lebih giat guna memasyarakatkan struktur organisasi dan peran serta tanggung jawab dan loyalitas karyawan, mencegah salah pengertian yang dapat menghambat kelancaran kerja, meniadakan konflik kepentingan antar golongan didalam organisasi.
2.4
Strategi Komunikasi Humas Kata strategi selalu diartikan atau disejajarkan dengan kata cara strategi
kemudian berarti cara untuk menyelesaikan sesuatu. Dalam konteks ini pandangan kata cara untuk strategi tidaklah melulu salah karena memang strategi adalah cara.19 Strategi itu sendiri adalah suatu kerangka kerja yang sistematis untuk melakukan tindakan suatu rencana untuk menyusun sumber daya komunikasi guna mencapai suatu perubahan tertentu dalam komunikasi manusia. Strategi 18 19
Rosady Ruslan, Op. cit, hal. 251. Ibid, hal 29
18
komunikasi merupakan tahapan untuk memperoleh jawaban atau memberikan solusi yang tepat untuk menanggulangi suatu masalah. Sedangkan perencanaan strategis atau yang lebih sering disebut manajemen strategis merupakan arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada pengembangan suatu strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran atau tujuan perusahaan. Proses manajemen strategis menentukan sasaran yang berupa tujuan, aktifitas, atau program dan pelaksanaan serta membuat kesimpulan strategis.
20
Adapun tujuan
strategi komunikasi adalah: a.
To Secure Understanding Untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam komunikasi.
b.
To Establish Acceptance Bagaimana cara penerimaan pesan terus terbina dengan baik.
c.
To Move Actions Penggiatan untuk motivasi
c.
The Goals Which The Communicator Though The Achieve Bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut.21 Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen
(management) untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana opersionalnya.
20 21
Glueck dan Jauch; Manajemen Strategis dan Kebijakan Organisasi, Jakarta, Erlangga,1987,hal 9 Rosady Roslan, Op.cit, hal 29
19
Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan program komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata pendekatan (approach) bias berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.22 Adapun penjelasan dari tahap strategi komunikasi di atas adalah : a. Perencanaan Strategi (Planning) Merupakan bagian penting didalam usaha memperoleh public opinion yang menguntungkan. Perencanaan ini merupakan bidang yang cukup penting, karena menghubungkan kegiatan komunikasi dengan kepentingan organisasi atau
perusahaannya.
Serta
harus
mempunyai
kemampuan
untuk
menghubungkan berbagi masalah sosial, politik, ekonomi dengan masalah manajemen atau marketing apabila perusahaannya bergerak dibidang penjualan barang atau jasa. Adapun langkah – langkah yang harus dilakukan Humas, yaitu : 1. Merumuskan apa dan tujuan yang harus dicapai oleh Humas ketika mengirim pesan - pesan. 2. Mengelola data yang diperolehnya tentang berbagai faktor sosial, politik, ekonomi sekitarnya yang diperlukan. 3. Merumuskan bagaimana pesan disebarkan. 4. Menentukan tekhnik komunikasinya.
22
Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, hal 32
20
5. Memeriksa kesempurnaan informasi yang diperolehnya. 6. Membandingkan pengalaman - pengalaman pihak - pihak lain dengan organisasi atau perusahaannya sendiri guna memperoleh langkah terakhir. 7. Mengadakan analisa atas informasi yang diperoleh serta merumuskannya dengan program kerja, yaitu sesuai dengan situasi ataupun tempat. b. Manajemen Strategi (Strategy Management) Manajemen strategi Humas, merupakan suatu proses pengorganisasian jangka panjang dari berbagai fakta, sumber informasi menyangkut sesuatu dan kelemahan yang dimiliki oleh lembaga bersangkutan, hingga pelaksanaan fungsi - fungsi manajemen kehumasan yang aktivitasnya untuk menangkap peluang yang ada secara langsung atau tidak langsung bertujuan menciptakan persepsi yang positif, baik diberikan secara individual maupun penilaian opini publik yang menguntungkan terhadap lembaga atau organisasinya. 23 Dalam arti umum kata strategi selalu berarti mengurusi sesuatu secara besar, luas, panjang dan menyeluruh. Dalam organisasi atau perusahaan, strategic planning adalah perencanaan organisasi untuk menuju suatu titik yang dikenal dengan nama visi, misi dan objektif. Secara spesifik ketiga hal tersebut adalah suatu tujuan jangka panjang. Definisi strategi menangkap inti berpikir strategis dan harapan manajemen: ” Strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan tujuan dan sasaran
23
F. Rachmadi, Op.cit, hal 12
21
jangka panjang suatu perusahaan, pengambilan rangkaian tindakan, dan pengalokasian sumber daya yang perlu untuk melaksanakan misi ini. ”24 Empat langkah yang biasa dilakukan dalam proses Humas dalam menyusun startegi sebagaimana yang diajukan oleh Cutlip dan Center, yaitu 25: 1. Definisikan masalah Pada tahap ini ditentukan : ”Apa yang terjadi sekarang” intelijen yang meliputi analisis SWOT yaitu Strength (Kekuatan) yaitu suatu perusahaan yang mempunyai keadaan intern yang relatif kuat dan lingkungan mendukung. Weakness (Kelemahaan) yaitu keadaan dimana perusahaan mempunyai struktur intern yang lemah namun berada pada keadaan lingkungan yang mendukung. Dimana Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) dikaji dari unsur-unsur yang berasal dari dalam perusahaan, kemudian Oppurtunitites (Peluang) yaitu kesempatan yang dimanfaatkan oleh suatu perusahaan untuk menungkatkan kinerja dari perusahan dan menjalin hbungan harmonis dengan lingkungan sekitar yang ada. Threats (Ancaman), ancaman dari luar sangat besar pengaruhnya bagi kelangsungan produktifitas dari perusahaan, untuk itu sumber ancaman perlu didekati, dikendalikan atau dipantau agar tidak mengajak unsur ’memusuhi’ perusahaan. Unsur Oppurtunitites dan Threats datang dari luar perusahaan. Perlu diketahui bahwa langkah ini dilakukan oleh seorang praktisi humas setiap saat secara kontinu, bukan hanya pada saat krisis terjadi.
24
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom, Effective Public Relation, Edisi kedelapan, Indeks, hal 292 25 Scott M. Cutlip dan Allen H. Center, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999, hal. 135.
22
2. Perencanaan dan program Informasi yang terkumpul dalam langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan publik program, tujuan, tindakan, serta strategi, taktik dan tujuan komunikasi. Untuk itu penemuan dari langkah pertama harus dijadikan faktor kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua dari proses ini menjawab ” Berdasarkan situasi yang telah kita pelajari, apa yang sebaiknya kita ubah, lakukan dan katakan ”. 3. Tindakan dan Komunikasi Langkah ketiga mencakup pelaksanaan program tindakan dan komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap publik demi mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah ”Siapa yang harus melakukan dan mengatakannya, kapan,dimana dan bagaimana ?” 4. Evaluasi Program Langkah terakhir ini mencakup penilaian persiapan, pelaksanaan, dan hasil program. Saat program sedang dilaksanakan dibuat penyesuaian berdasarkan evaluasi umpan balik tentang bagaimana program berjalan atau tidak. Program diteruskan atau dihentikan setelah mempelajari ”Bagaimana kita sekarang atau dulu ?”26 Tujuan dari strategi-strategi diatas yang dilakukan oleh humas adalah untuk menciptakan dan memelihara hubungan penuh kepercayaan dengan karyawan melalui hubungan yang efektif antar pribadi sebagai usaha humas dalam menumbuhkan sense of belonging dan loyalitas kerja karyawan pada perusahaan.
26
Cutlip, Center & Broom, Op.cit, hal 268
23
Tindakan strategi menghasilkan dari mengetahui bagaimana kebijakan organisasi, prosedur, tindakan dan output lain berkontribusi, kepada masalahmasalah humas sebagai dinilai keluar melewati kesepahaman dari masalah ini sangat mendasar untuk merancang strategi tindakan. Strategi tindakan mengkonsentrasikan atas penyesuaian dan adaptasi di dalam
organisasi.
Kesempatan
untuk
menerapkan
beberapa
perubahan
bagaimanapun mensyaratkan bahwa baik manajemen puncak dan praktisi mendefinisikan humas sebagai suatu yang lebih penting dibandingkan publisitas dan mengkomunikasikan secara persuasive (halus). Bentuk media komunikasi yang digunakan untuk mengkomunikasikan kegiatan Humas, yaitu : • The printed word Majalah, surat kabar, booklet, surat – surat, buletin, papan pengumuman, pster, reklame dan lain-lain. •
The spoken word Rapat, pertemuan-pertemuan, konferensi dan sebagainya.
•
Media lainnya Televisi, radio, pameran, open house.27
2.5. Pengertian Sense of Belonging Seorang karyawan dikatakan mempunyai rasa memiliki (sense of belonging) terhadap organisasi, kalau ia merasakan bahwa kerugian organisasi
24
dirasakan sebagai kerugiannya sendiri. Bila organisasi maju, maka hal itu diyakininya akan turut memajukan kepentingan dirinya sendiri. Menurut Gouzali Saydam dalam bukunya “ Manajemen Sumber Daya Manusia ”, mengatakan bahwa orang yang memiliki rasa memiliki organisasi terlihat pada gejala-gejala antara lain : a. Merasa sedih dikala organisasi mengalami musibah. b. Merasa tersinggung bila ada orang yang mencoba-coba melecehkan nama baik organisasinya. c. Merasa bangga bila organisasinya mendapat kemajuan. d. Mengikuti segala kegiatan yang diadakan oleh organisasi. e. Mempunyai disiplin tinggi dan tidak mau merugikan organisasi. f. Bersedia menjadi pelopor untuk kemajuan organisasi.28 Sense of belonging atau rasa memiliki dalam hal ini bisa tercapai dengan kebutuhan-kebutuhan yang dipuaskan. Menurut Heidjarachman Ranupandjojo mengatakan bahwa kebutuhan manusia itu pada dasarnya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. Kebutuhan fisiologi dasar, menyangkut pemuasan kebutuhan fisik atau biologis seperti makan, minum, tempat tinggal dan yang sejenis sebagaimana kebutuhan untuk mengamankan pemuasan kebutuhan tersebut. 2. Kebutuhan sosial, karena manusia tergantung satu sama lain, maka terdapatlah kebutuhan yang hanya dapat dipuaskan apabila masing-masing individu ditolong atau diakui oleh orang lain. Pekerjaan sering kali memberikan 27
Anggoro Linggar, Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, Cetakan Pertama, Juni, 2000, hal 57
25
kepuasan kebutuhan sosial menjadi anggota suatu kelompok terterntu memberikan rasa identifikasi (sense of identifications) dan rasa memiliki (sense of belonging). Dengan menjadi anggota suatu kelompok, mereka merasakan adanya kebersamaan sehingga dapat memperbaiki moral. Setiap karyawan ingin adanya perlakuan yang adil, perhatian dan pertolongan dari atasan maupun rekan sekerja. Semua itu merupakan kebutuhan-kebutuhan sosial yang perlu bagi mereka. 3. Kebutuhan egoistik, ini menyangkut masalah keinginan manusia untuk “independen” dalam melakukan sesuatu sesuai dengan keinginanya dan mempunyai rasa pencapaian sasaran yang diinginkan seperti : prestasi, otonomi, pengetahuan dan sebagainya. Perasaan memiliki prestasi (sense of achivement) atas suatu organisasi juga merupakan suatu kebutuhan seorang karyawan (kebutuhan egoistik). Dengan demikian pula keinginan akan pengetahuan, keinginan mandiri (otonomi) dan sebagainya.29 Masing-masing kebutuhan tersebut dapat dipuaskan melalui berbagai macam bentuk seperti : pemuasan di luar pekerjaan, pemuasan di sekitar tempat mereka bekerja atau pemuasan lewat pekerjaan. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba mendefinisikan sense of belonging sebagai suatu kebutuhan mendasar manusia atau individu dalam berkelompok atau berorganisasi berkeinginan untuk merasa memiliki dan dimiliki di lingkungan tempat ia bekerja sebagai upaya memenuhi kebutuhan sosialnya.
28 29
Gouzali Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Djambatan, Jakarta, 2000), hal. 56 Ibid, hal. 87-88
26
Dalam sense of belonging seseorang atau karyawan, terdapat hal-hal yang dapat dilihat dari : A. Keinginan berprestasi, yaitu setiap orang atau karyawan memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu hal atau pekerjaan yang dapat membawa dirinya ke jenjang karier yang lebih baik agar memperoleh penghargaan atau reward atas prestasi yang telah dilakukan. Hal ini ditunjukan oleh perilaku karyawan yaitu : a. Karyawan ingin menunjukan prestasi yang dimiliki b. Karyawan ingin memperoleh penghargaan atau reward atas prestasi yang dimiliki. c. Karyawan berkeinginan menjadi yang terbaik diantara karyawan yang lainnya. B. Loyalitas karyawan, yaitu ketersediaan karyawan yang ditunjukan melalui kesetiaanya yang besar dalam bekerja untuk mengabdikan diri pada organisasi guna kemajuan organisasi tersebut. Rasa loyalitas harus ditumbuhkan dalam sebuah iklim kerja, karena dapat meningkatkan efektifitas kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan rasa loyalitas ditunjukan karyawan melalui perilakunya yaitu : a. Karyawan sudah mengabdikan diri pada organisasi dalam kurun waktu yang relatif lama. b. Karyawan merasa bangga menjadi bagian dari organisasi tersebut. c. Karyawan dapat bekerja sama, saling mendukung, bahu membahu sesama rekan sekerjanya di dalam organisasi.
27
C. Tanggung jawab, kewajiban yang besar yang dilakukan setiap karyawan terhadap pekerjaannya, agar selesai tepat pada waktunya dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan keinginan atasannya. Tanggung jawab juga merupakan cermin dari perilaku karyawan itu sendiri. Seorang karyawan yang memiliki tanggung jawab dapat dilihat dari perilakunya antara lain : a. kemampuan karyawan dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh atasan. b. Karyawan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan atasan tepat pada waktu yang telah ditentukan. c. Hasil pekerjaan yang dikerjakan karyawan sangat memuaskan dan sesuai yang diharapkan oleh atasan. D. Semangat kerja, yaitu karyawan memiliki motivasi yang besar dalam dirinya untuk melakukan atau menyelesaikan tugas yang ditanggung jawabkan kepadanya. Semangat kerja dapat tercermin melalui perilaku karyawan yaitu : a. Karyawan selalu berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya b. Karyawan sering memberikan masukan atau usulan tentang pekerjaannya tanpa diminta oleh atasan. c. Karyawan berusaha meningkatkan absensi atau kehadiran untuk bekerja tepat waktu.
28
BAB III METODOLOGI
3.1
Tipe Penelitian Dalam penelitian ini tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu
penelitian yang hanya mengumpulkan informasi secara rinci dan berusaha memaparkan strategi saja, tanpa melakukan pengujian terhadap suatu hipotesa. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan kualitatif, yakni hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu permasalahan atau keadaan sebagaimana adanya yang bersifat mengungkapkan fakta yaitu hasil penelitian ini menekankan pada gambaran secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti.30
3.8
Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang bersifat
studi kasus tekhnik penelitian ini berguna untuk menyelidiki gejala aktual, dalam konteks kehidupan nyata, dimana batas - batas antar gejala dan konteksnya tidak tergambar jelas dan menggunakan sumber fakta ganda.31 Robert K.Yin menjelaskan secara umum bahwa studi kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan ”How” atau ”Why”. Sebagai salah satu metode penelitian, studi kasus
30
H. Hadari. Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University, 1985, hal 131 Narbuko Cholid & H. Abu Achamadi, Metodologi Penelitian, Bumi Akasara, Jakarta, 1997, hal 46-47
31
28
29
berkaitan dengan strategi yang menekankan adanya pertanyaan bagaimana dan mengapa karena peneliti memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa peristiwa masa kini yang akan diselidiki dengan fenomena masa kini.32
3.3
Penentuan Narasumber/ Key Informan Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara lebih dalam pada
narasumber atau key informan yaitu : 1. Program Director KALAPA Entertainment & Productions yakni : Firdaus Mohemed. 2. Production
Manajer
sekaligus
merangkap
sebagai
Humas
KALAPA
Entertainment & Productions yakni : Erwin Sahdat. 3. Event Manager KALAPA Entertainment & Productions yaitu Aan Fernandes. Alasan penulis memilih Program Director dan Production Manajer serta Event Manager KALAPA Entertainment & Productions sebagai narasumber karena merupakan pihak yang berkompeten atau terlibat dalam pelaksanaan strategi komunikasi dalam menciptakan sense of belonging pada karyawan, sehingga penulis dapat memperoleh data - data yang akurat yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
32
Robert.K.Yin, Studi Kasus (desain dan metode) ahli bahasa M.Djanzi, PT. Raja Grasindo Perkasa, Jakarta, 1995, hal 1
30
3.4
Tekhnik Pengumpulan Data
3.4.1
Data Primer Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara langsung dari
narasumber melalui wawancara yang lebih mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara tatap muka yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian serta sumber-sumber tertulis dari perusahaan seperti data-data dan dokumen. 3.4.2 Data Sekunder Data sekunder dilakukan dengan observasi, yaitu melakukan dengan pengamatan terhadap kegiatan komunikasi dan dengan studi kepustakaan yaitu mengadakan pengumpulan, pencarian dan penelaahan data-data yang terkait dengan penelitian terhadap buku-buku, majalah-majalah, literatur-literatur dan referensi tertulis lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
3.5 Tekhnik Analisa Data Analisa data merupakan penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan berdasarkan data yang diperoleh dengan wawancara mendalam dengan nara sumber, maka penelitian ini akan dideskripsikan dan dijabarkan secara kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian. Karena metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, maka artinya semua data yang didapat dihimpun dan disusun secara sistematis, cermat dan diolah menjadi data deskriptif kualitatif,
31
yang bertujuan untuk membuat gambaran, deskripsi, atau lukisan secara sistematik, faktual, akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta fenomenafenomena yang di selidiki. Penelitian ini menggunakan teknik analisa data triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.33
3.6 Definisi Konsep 1. Strategi Komunikasi Humas Merupakan perencanaan Humas dalam suatu upaya atau langkah - langkah yang tepat dan dipilih oleh Humas untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Atau sebuah alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Humas dalam kerangka suatu rencana Humas. 2. Sense of Belonging Sense of Belonging sebagai suatu kebutuhan mendasar manusia atau individu dalam berkelompok atau berorganisasi berkeinginan untuk merasa memiliki dan dimilki di lingkungan tempat ia bekerja sebagai upaya memenuhi kebutuhan sosialnya,
3.7 Fokus Penelitian Fokus
atau
batasan
penelitian
adalah
unsur
penelitian
yang
memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain
32
operasionalisasi adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel penelitian.40 Berdasarkan judul diatas serta tujuan penelitian yaitu strategi komunikasi KALAPA Entertainment & Productions dalam menciptakan sense of belonging pada karyawan, maka fokus penelitian ini adalah : -
Strategi komunikasi Humas Dalam strategi komunikasi Humas ini yang dapat dilihat adalah : A.
Pengumpulan data (Fact Finding), yaitu mengumpulkan dan menganalisa data mengenai karyawan mulai jumlakh karyawan dalam perusahaan, latar belakang pendidikan mereka, visi dan misi perusahaan serta tujuannya, apa kelemahan dan kekuatan dari perusahaan, apa yang menjadi ancaman dan peluang bagi perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti KALAPA Entertainment. Serta hambatan – hambatan yang menjadi masalah bagi perusahaan
B.
Perencanaan ( Planning ), dalam hal ini penulis mencoba mencari tahu mengenai perencanaan kegiatan internal perusahan selama satu tahun dengan tujuan untuk mengetahui bentuk dan tekhnis kegiatan apa yang akan dilakukan, strategi apa yang digunakan guna meningkatkan motivasi dan produktifitas kerja karyawan, target khalayak, kapan dan dimanakah kegiatan berlangsung.
33
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, 1991), Hal.330 40 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES, 1982), hal. 46
33
C.
Pelakasanaan, yaitu mengenai bagaiman perencanaan kegiatan tersebut berjalan atau terlaksana secara baik dimana dalam kegiatan tersebut karyawan dilibatkan secara langsung.Jenis kegiatan tersebut yaitu berupa Family and Employee Gathering yang diadakan secara rutin setiap tahunnya, zodiac party, pemilihan karyawan teladan atau berprestasi, buka puasa bersama, dan lain sebaginya. Kemudian media komunikasi apa yang digunakan dalam menyampaikan pesan tersebut.
D.
Pengevaluasian ( Evaluating ), dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan target atau rencana. Seperti meningkatnya semangat kerja sehingga karyawan lebih berprestasi, karyawan lebih bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh atasan, dan lain sebagainya.
- Sense of Belonging : Dalam sense of belonging karyawan, hal-hal yang dapat dilihat dari : A. Keinginan berprestasi, yaitu setiap orang atau karyawan memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu hal atau pekerjaan yang dapat membawa dirinya ke jenjang karier yang lebih baik agar memperoleh penghargaan atau reward atas prestasi yang telah dilakukan. Hal ini ditunjukan oleh perilaku karyawan yaitu : - Karyawan ingin menunjukan prestasi yang dimiliki
34
- Karyawan ingin memperoleh penghargaan atau reward atas prestasi yang dimiliki. - Karyawan berkeinginan menjadi yang terbaik diantara karyawan yang lainnya. B. Loyalitas karyawan, yaitu ketersediaan karyawan yang ditunjukan melalui kesetiaanya yang besar dalam bekerja untuk mengabdikan diri pada organisasi guna kemajuan organisasi tersebut. Rasa loyalitas ditunjukan karyawan melalui perilakunya yaitu : -
Karyawan sudah mengabdikan diri pada organisasi dalam kurun waktu yang relatif lama.
-
Karyawan merasa bangga menjadi bagian dari organisasi tersebut.
-
Karyawan dapat bekerja sama, saling mendukung, bahu membahu sesama rekan sekerjanya di dalam organisasi.
C. Tanggung jawab, kewajiban yang besar yang dilakukan setiap karyawan terhadap pekerjaannya, agar selesai tepat pada waktunya dan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan atasan sesuai dengan keinginan atasannya. Tanggung jawab juga merupakan cermin dari perilaku karyawan itu sendiri. Seorang karyawan yang memiliki tanggung jawab dapat dilihat dari perilakunya antara lain : -
Kemampuan karyawan dalam menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh atasan.
-
Karyawan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan atasan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
35
-
Hasil pekerjaan yang dikerjakan karyawan sangat memuaskan dan sesuai yang diharapkan oleh atasan.
D. Semangat kerja, yaitu karyawan memiliki motivasi yang besar dalam dirinya untuk melakukan atau menyelesaikan tugas yang ditanggung jawabkan kepadanya. Semangat kerja dapat tercermin melalui perilaku karyawan yaitu : -
Karyawan selalu berusaha meningkatkan produktivitas kerjanya
-
Karyawan sering memberikan masukan atau usulan tentang pekerjaannya tanpa diminta oleh atasan.
-
Karyawan berusaha meningkatkan absensi atau kehadiran untuk bekerja tepat waktu.
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Sejarah Perusahaan KALAPA adalah sebuah perusahaan Event Organizer yang selanjutnya
disebut sebagai E.O. dapat dikatakan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelaksana dan penggagas Event, seperti launching sebuah produk, pameran, seminar, konferensi, bazaar, gathering, wedding planner, outing, dan lain-lain,
yang
memiliki
spesifikasi
tujuan
yang
berbeda-beda
sesuai
kebutuhannya. KALAPA Entertainment & Production sendiri telah berdiri sejak akhir tahun 1999, dan telah mengalami regenerasi beberapa kali. Dengan berbagai macam karakter yang ada pada karyawan, KALAPA Entertainment & Production tetap berdiri kokoh walaupun banyak perusahaan Event Organizer lainnya yang mulai menjamur. KALAPA Entertainment merupakan Event Organizer yang terdiri dari sekelompok anak muda yang kreatif dan dinamis dalam menuangkan ide- ide serta didukung oleh pengalaman masing- masing individu yang berlatar belakang berbeda
sehingga saling
melengkapi. Saat ini KALAPA Entertainment & Production memiliki banyak ide serta gagasan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menghasilkan keuntungan dan manfaat dalam jangka waktu pendek dan panjang. Dalam jangka waktu pendek kita memiliki rancangan program selama 1 tahun berjalan yang terbagi dalam berbagai macam jenis event yang sudah siap untuk dijalankan.
36
37
Beberapa program diantaranya direncanakan untuk menjadi event yang sifatnya reguler dan dapat berjalan melebihi jangka waktu 1 tahun. Program jangka panjang ini dimaksudkan untuk membentuk coorporate image yang dijadikan landasan dan modal dasar unutk dapat bersaing dalam dunia usaha penyelenggaraan event di era globalisasi. Guna melaksanakan program tersebut tentunya terdapat faktor-faktor yang menentukan terselenggaranya sebuah event dengan baik atau sukses. Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang penyelenggaraan suatu event perlu memperhatikan faktor-faktor yaitu : 1. Tema 2. Venue (Lokasi) 3. Persiapan Proyek 4. Faktor Pembiayaan 5. Management Perusahaan 6. Faktor Resiko Adapun kegiatan Humas KALAPA Entertainment terdiri dari dua bagian yaitu internal dan eksternal. Kegiatan Internal Humas KALAPA Entertaiment yaitu : a. Rapat atau meeting Yaitu menyelenggarakan pertemuan antar pihak atasan dengan bawahan khususnya untuk membicarakan program kerja yang sedang dilaksanakan atau akan dilaksanakan. Rapat ini biasanya diadakan setiap pagi selama 15 menit dan weekly meet setiap hari jumat.
38
b. Intermemo Yaitu surat pemberitahuan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. c. Family and Employee Gathering Yaitu kegiatan tour atau tamasya bersama yang dilakukan secara rutin sekali dalam setahun. d. HUT Perusahaan Yaitu acara yang diselenggarakan tiap tahunnya sebagai wujud perayaan atau syukuran Ulang Tahun Perusahaan. e. Zodiaz Party Yaitu kegiatan yang dilakukan secara rutin apabila ada karyawannya yang merayakan ulang tahun dengan tujuan agar dapat terjalin hubungan yang harmonis antar karyawan. f. Announcement Board Yaitu pemberitahuan kepada karyawan mengenaiEmployee of the year atau karyawan teladan yang teerpilih tiap tahunnya. Acara ditujukan agar seluruh karyawan bekerja lebih baik lagi dan bersemangat. Selain itu juga pemberitahuan kepada karyawan mengenai kegiatan internal yang sedang, akan, dan sudah berlangsung. g.
Halal Bihalal, Buka Puasa Bersama, Open House, maupun hari besar agama lainnya seperti Idul Fitri atau Natal dan lain sebagainya yang dapt menciptakan adanya rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama karyawan.
39
Sementara untuk kegiatan Eksternal yang dilakukan oleh pihak KALAPA Entertainment adalah : a. Personal Relationships Yaitu hubungan antara Humas KALAPA Entertainment dengan klien atau pihak lainnya. b. Special Event Sebagai tim pelaksana dan penggagas sebuah event. Contohnya : Gathering, Outing, Launching dan lain-lain. Jadi pada dasarnya kegiatan internal lebih menitik beratkan pada menciptakan suasana kerja serta hubungan yang harmonis atau menciptakn sense of belonging yang tinggi pada karyawan. Dan kegiatan Eksternal lebih tertuju pada kepada menjaga citra atau image KALAPA Entertainment pada kahalayak luas. 4.1.1
Visi Menjadikan perusahaan dengan standard internasional dan memberikan
pelayanan yang terbaik. 4.1.2
Misi Berusaha ikut berperan aktif secara profesional sebagai penyelenggara
kegiatan yang berkualitas dan tepat sasaran untuk event baik yang berskala kecil, menengah ataupun besar.
40
4.1.3
Tujuan Perusahaan Ikut berpartisipasi dalam membuka lowongan kerja bagi anak – anak muda
yang memiliki kreatifitas tinggi dan ikut berperan aktif secara profesional dalam proses penyelenggaraan kegiatan ( Event ).
4.2
Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian mengenai strategi komunikasi Humas KALAPA
Entertainment dalam menciptakan Sense of Belonging kepada karyawan yang belokasi di Jalan Cisanggiri II no. 4-6 Keb. Baru Jakarta 12170. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara lebih dalam dengan beberapa narasumber dan juga studi pustaka yang diperoleh dari arsip, dokumen, dan sumber tertulis lainnya. Berikut adalah laporan dari hasil penelitian tersebut. 4.2.1
Pengumpulan Data (Fact Finding) Tahap ini merupakan kegiatan mendapatkan data dan fakta yang erat
sangkut pautnya dengan penelitian. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin. Dalam hal ini Humas berusaha mencari keterangan yang merupakan data faktual. Dari hasil riset yang dilakukan penulis dengan mewawancarai secara langsung dengan Humas dan pemilik KALAPA Entertaiment & Production telah mendapatkan data dan informasi yang berhubungan khususnya yang berkaitan dengan Sense of Belonging pada karyawan. Dalam melakukan wawancara, penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan dengan menggunakan metode analisa SWOT (Strength, Weakness, Oppurtunities, and Threats) yang nantinya dapat
41
menentukan strategi apa yang digunakan oleh KALAPA Entertainment & Production dalam menciptakan Sense of Belonging pada karyawan. a. Kekuatan (strengths) Berdasarkan hasil wawancara dengan Saudara Firdaus Mohemd selaku Program
Director
sekaligus
pemilik
KALAPA
Entertainment
yang
mengatakan tentang kekuatan yang dimiliki yaitu bahwa KALAPA Entertainment
memiliki karyawan yang berkualitas, namun juga mereka
memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi dan jiwa yang dinamis dalam menuangkan ide- ide dengan latar belakang pendidikan mereka yang berbeda, yaitu fakultas kriminologi, antropologi, dan masih banyak lagi. Sehingga saling melengkapi satu sama lain. Tingkat kreatifitas karyawan dapat dilihat dalam memberikan ide- ide baik sebagai penggagas atau sebagai pelaksana event, contohnya dalam konsep event gathering baik family gathering atau company gathering mereka mencoba memasukkan konsep outbond yang biasanya hanya dapat diikuti oleh orang dewasa saja, namun mereka mencoba mengkombinasikannya sehingga anak – anak pun dapat mengikuti games yang telah dibuat. Contoh games yang dibuat adalah Collect The Animal yaitu games yang diikuti oleh
6 orang yang masing – masing peserta
memegang tali tambang dimana di tengah – tengah tali tersebut ada kail yang digunakan untuk mengambil binatang yang terbuat dari sterofoam. Kemudian binatang – binatang tersebut diletakkan ke dalam wadah atau ember yang telah disediakan. Dari permainan ini dapat dilihat bagaimana kerjasama tim, kekompakan, dan strategi yang digunakan.
42
b.
Kelemahan (Weaknesses) Selanjutnya untuk kelemahannya menurut hasil wawancara dengan Saudara Firdaus Mohemd, adalah pada Sumber Daya Manusia yang kurang memadai, dalam arti jumlah karyawan yang bekerja di KALAPA Entertainment tidak banyak seperti layaknya sebuah perusahaan. Hal ini disebabkan karena kendala dana atau anggaran yang masih terbatas. Oleh karena itu banyak karyawan yang berstatuskan freelance atau karyawan lepas. Pada dasarnya jumlah karyawan yang layak pada perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti Event Organizer sekitar 200 - 300 orang termasuk karyawan freelance, berbeda dengan KALAPA Entertainment yang memiliki karyawan sekitar 100 orang termasuk karyawan freelance yang bekerja di bagian produksi. Ukuran ideal dapat dilihat dari struktur organisasi dan job desk karyawan serta tidak merangkapnya tugas atau jabatan. Namun hal ini dihadapi oleh pihak KALAPA Entertainment yang mengalami perangkapan jabatan, contoh ini dialami oleh Bapak Erwin Sahdat yaitu sebagai Production Manager sekaligus sebagai Humas KALAPA Entertainment.
c. Kesempatan (Opportunities) Dalam hal ini peluang atau Opportunities yang dimiliki oleh KALAPA Entertainment selaku produsen jasa event adalah jumlah pesaing atau Event Organizer lainnya yang tidak terlalu banyak. Jumlah Event Organizer yang dihadapi oleh KALAPA Entertainment dalam satu tahun ± 5 sampai 7. Ini pun diketahui ketika mereka sama – sama mengajukan konsep ke sebuah perusahaan yang ingin mengadakan event. Menurut KALAPA Entertainment
43
mereka sering melakukan kerjasama dengan Event organizer lainnya, contohnya KALAPA Entertainment melakukan kerjasama dengan sebuah E.O yang bernama Air Putih, E. O ini lebih bergerak di Advertising dan lebih banyak mengerjakan event – event konser musik besar. Maka ketika E. O Air putih mendapatkan job atau project seperti gatehering, launching sebuah produk, dan lain sebagainya mereka menyerahkan kepada KALAPA Entertainment namun atas nama Air Putih bukan KALAPA Entertainment. Hal ini pun telah disepakati yang penting project berjalan dengan lancar. Dan ini pun terjadi bukan hanya pada satu E.O namun mereka sudah banyak melakukan kolaborasi dengan E. O lainnya, dan mereka masih menjalin silahturahmi. Sehingga banyak project – project event yang diberikan oleh pihak KALAPA Entertainment. Karena itulah KALAPA Entertainment tidak menganggap E.O lainnya sebagai pesaing mereka. Kemudian adanya rasa percaya klien yang telah menggunakan jasa KALAPA Entertainment untuk menggunakannya lagi sebagai Event Organizer perusahannya. Hal ini terjadi pada pihak Glaxo Smith and Kline ( GSK ) yang telah mempercayai pihak KALAPA Entertainment dalam menangani event – event yang akan dilaksanakan. d. Ancaman ( Threats ) KALAPA Entertainment menganggap bahwa berpindahnya karyawan tetap mereka ke Event Organizer atau perusahaan lainnya menjadi ancaman bagi KALAPA Entertainment. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya Sumber Daya Manusia yang kreatif pada KALAPA Entertainment.
44
Dari hasil analisis SWOT tersebut, memberikan sebuah gambaran tentang strategi komunikasi apa yang tepat dan sesuai yang harus digunakan oleh pihak KALAPA Entertainment dalam menciptakan sense of belonging dengan mempertimbangkan faktor-faktor penting di atas. Menurut Bapak Firdaus Mohemd masalah– masalah yang komunikasi internal yang selama ini terjadi adalah sering terjadinya miss understanding
atau kesalah pahaman dalam
pelaksanaan event. Hal ini disebabkan terjadinya overload atau menumpuknya tugas atau pekerjaan yang diberikan pada karyawan. Berikut hasil wawancara dengan pemilik KALAPA Entertainment yaitu bapak Firdaus Mohemd : “ Selama ini hambatan yang sering terjadi hanya sering terjadinya kesalah pahaman atau miss understanding pada karyawan mungkin ini terjadi karena menumpuknya tugas yang diberikan sehingga membuat mereka overload. Namun sejauh ini kami memahami jadi jika ini terjadi kami saling memback up satu sama lain. Seperti kita saling tolong atau bantu tugas si A atau si B. Kemudian dalam pemberian tugas sejauh ini mereka dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, dalam arti mereka tidak lalai dalam mengerjakannya dan lebih mementingkan tugas daripada kepentingan pribadi. Contohnya ada salah seorang karyawan disini yang menjadi anggota klub motor, ketika klub motor tersebut mengadakan touring ke Jogjakarta sementara kita sedang ada event maka karyawan tersebut memilih menyelesaikan pekerjaannya ketimbang touring bersama klub motornya. Sementara untuk kehadiran karyawan menurut pantauan saya mereka tidak sering bolos ini terbukti dengan saya melihat langsung hadirnya mereka dikantor. Karena kami tidak menerapkan sistem ruangan namun hanyalah penyekat setinggi dada yang membatasi ruang kerja karyawan. “
Hal ini pun diperkuat oleh Humas KALAPA Entertainment yaitu Bapak Erwin Sahdat, berikut hasil wawancaranya : “ Sejauh ini tugas yang diberikan oleh atasan dapat kami selesaikan dengan baik, apabila ada pemberian tugas lain, maka kami melihat dahulu tugas mana yanng lebih dateline. Itu yang lebih kami prioritaskan, namun bukan berarti tugas yang lain kami lalaikan namun itu hanya bersifat penundaan sementara. Untuk kehadiran karyawan, kami merasa jika kami bolos kerja, kami merasa kehilangan
45
kesempatan. Dalam arti, satu; kami kehilangan waktu yang sangat berharga untuk mencari project event, yang kedua kami kehilangan uang. Ada project ada uang, kalau kita kehilangan uang maka otomatis kita kehilangan uang tambahan. “
Begitu pula hasil wawancara dengan karyawan yaitu Aan Fernandes selaku Event Manager : “ Tugas yang diberikan oleh atasan sejauh ini dapat kami kerjakan sesuai dengan dateline, apabila ada penumpukan tugas kami lebih mendahulukan tugas yang menjadi dateline ketimbang tugas lainnya. Untuk masalah kehadiran kami hampir tidak pernah melakukan, sejauh ini jika kami keluar kantor hanya untuk kepentingan kantor, entah itu meeting dengan klien atau produksi pra event.”
Sebelum mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan masalah perencanaan kegiatan penulis mengajukan pertanyaan mengenai karyawan atau SDM yang ada pada KALAPA Entertainment & Production. Berikut penjelasan Bapak
Firdaus Mohemd selaku Production Director dan Pemilik KALAPA
Entertainment mengenai SDM yang ada di dalam perusahaan : “Jumlah karyawan disini memang tidak seperti layaknya diperusahaan lainnya. Karyawan tetap kami hanya sekitar 40 orang, sisanya hanya freelance dimana kami menggaji mereka per event saja, dilihat dari hasil kerja mereka cukup memuaskan dalam arti kami tidak menghadapi kendala yang besar.” Hal ini pun diperkuat berdasarkan wawancara langsung dengan Humas KALAPA Entertainment yaitu Bapak Erwin Sahdat : “Untuk karyawan tetap kami ada 30 sampai 40 orang, sementara kami lebih banyak dikaryawan freelance-nya,terlebih ketika event berlangsung, bisa 40 orang per event. Hasil kerja mereka pun memuaskan tidak ada masalah yang berat. “ Begitu pula dengan hasil wawancara dengan karyawan KALAPA Entertainment yaitu Aan Fernandes selaku Event Manager : “Karyawan yang ada di KALAPA Entertainment kurang lebih 30-an orang, namun karyawan freelance-nya banyak. Namun ketika event akan berlangsung banyak karyawan yang dilibatkan sebanyak 40 sampai 50 orang per event dengan
46
skala event besar atau nasional. Seperti Event Hari Olahraga Nasional, Event roadshow 7 kota-nya U Mild, dan lain sebagainya.” Berikut penjelasan dari Firdaus Mohemd selaku Program Director KALAPA Entertainment & Production mengenai target yang harus dicapai oleh karyawan : “ Untuk target event kami selalu memberikan kepada karyawan sebanyak 3 sampai 4 event per bulannya. Apabila ada karyawan yang tidak memenuhi target kami tidak mengenakan sanksi, hanya saja mereka tidak mendapatkan bonus hanya gaji saja. ”
Hal ini didukung pula dari hasil wawancara dengan Erwin Sahdat selaku Production Manager :
“ Target selalu ada, yaitu 3 sampai 4 event perbulan, jika tidak memenuhi target sanksi akan dirasakan oleh karyawan sendiri antara lain seperti tidak mendapatkan bonus dan komisinya.” Hal ini pun diperjelas oleh karyawan KALAPA Entertainment sendiri yaitu Aan fernandes sebagai Event Manager : “ Iya kami ada target setiap bulannya, jika kami tidak memenuhi target ya kami yang rugi sendiri. Karena kami tidak mendapatkan bonus lainnnya, hanya mendapatkan gaji saja, itupun terkadang telat jika memang kami tidak mendapatkan project.”
Dalam sebuah perusahaan terdapat peraturan – peraturan yang harus ditaati oleh para karyawan baik secara tertulis atau tidak. Karyawan pun memiliki hak dan kewajiban yang sam besar terhadap perusahaan. Begitu pula dengan KALAPA Entertainment yang mengatur hak dan kewajiban para karyawan terhadap perusahaan. Seperti karyawan berhak untuk menggunakan fasilitas yang
47
diberikan oleh perusahaan, karyawan juga berhak untuk mendapatkan tunjangan – tunjangan, seperti tunjangan kesehatan sebanyak 50 % dari biaya berobat. Sementara kewajiban para karyawan adalah memajukan perusahaan dan menjaga nama baik perusahaan. Apabila ada karyawan yang tidak memenuhi kewajibannya maka pihak KALAPA Entertainment akan memberikan surat peringatan sebanyak 3 kali, dan terakhir surat pemecatan karyawan yang dianggap lalai terhadap tugasnya. Dalam menyelenggarakan suatu program kegiatan pihak KALAPA Entertainment biasanya telah menentukan waktu yang akan dilakukan, baik itu kegiatan internal maupun kegiatan eksternal. Tujuan yang ingin dicapai adalah mempererat tali silaturahmi dengan karyawan. Bilamana program dikatakan berjalan sukses pihak KALAPA menilainya melalui koordinasi dan evaluasi.
4.2.2
Perencanaan (Planning) Untuk mengetahui kegiatan komunikasi apa saja yang diselenggarakan
oleh Humas KALAPA Entertainment pada tahun 2006 tersebut berjalan atau tidak dalam menciptakan Sense of Belonging karyawan secara keseluruhan, dapat dilihat melalui data hasil wawancara kepada karyawan. Berikut petikan hasil wawancara langsung kepada Program Director KALAPA Entertainment mengenai perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.
“Program kegiatan internal kami hanya berupa Family and Employee Gathering, ada pemilihan karyawan terbaik, zodiac party, Open House, perayaan hari raya seperti halal bihalal, buka puasa, natalan, dan lain sebagainya.Yang bertujuan meningkatkan tali silahturahmi karyawan, sehingga menimbulkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan. “
48
Tujuan kegiatan ini adalah
untuk memotivasi kerja dan produktifitas
karyawan serta meningkatkan tali silahturahmi antar karyawan. Dalam melakukan kegiatan tersebut Humas menggunakan media, baik media cetak atau media lainnya. Begitu pula dengan Humas KALAPA Entertainment, media yang digunakan
dalam menyampaikan pesan adalah melalui papan pengumuman,
rapat, konferensi dan lain-lain. Media yang digunakan lebih bersifat the spoken word atau berbicara secara langsung kepada karyawan, hal ini dilakukan dalam rangka pimpinan ingin langsung mengetahui secara langsung tanggapan dari karyawan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. Suasana kerja pun turut mendukung motivasi kerja karyawan, hal ini dapat dilihat seperti ketika melaksanakan rapat internal yang diadakan rutin sebanyak dua kali dalam seminggu. Iklim komunikasi yang tercipta saat itu adalah iklim yang demokratis dimana karyawan berhak untuk menyampaikan pendapatnya dan atasan pun mendengarkan dengan baik. Jika memang saran itu berguna maka akan digunakan sebaliknya jika saran tersebut tidak layak digunakan maka tidak digunakan. Berikut petikan hasil wawancara dengan Bapak Firdaus Mohemd selaku Program Director KALAPA Entertainment mengenai situasi dan kondisi pada saat rapat berjalan : “ Suasana rapat biasanya berjalan harmonis dan demikratis ini bisa dilihat ketika karyawan menyampaikan aspirasinya dan biasanya kita tampung. Apabila berguna kita pakai jika tidak ya tidak kita pakai. Namun semua itu tetap berdasarkan hasil keputusan bersama antar karyawan. “
Pemberian rasa simpati atau atensi atasan kepada bawahan dapat membuat karyawan merasa diperhatikan oleh atasan maupun perusahaan. Hal ini dilakukan dalam upaya melakukan pendekatan komunikasi kepada karyawan.
49
Sehingga dapat memotivasi semangat dan produktifitas kerja karyawan, dan lebih dekat dengan atasan karena aspirasi mereka ditampung atau didengar oleh atasan. Karyawan pun merasa dihargai oleh perusahaan maupun atasan dan menimbulkan loyalitas kepada perusahaan. Berikut penjelasan dari Erwin Sahdat selaku Humas KALAPA Entertainment mengenai jenis kegiatan apa yang akan dilaksanakan : “ Program kegiatan internal kami pada tahun 2006 berupa Family and Employee Gathering, zodiac party yaitu kegiatan yang dilakukan secara rutin dalam satu tahun dengan maksud merayakan hari Ultah karyawan yang berprestasi dengan tujuan agar dapat menjalin hubungan yang harmonis antar karyawan KALAPA Entertainment. Kemudian juga ada pemilihan karyawan terbaik yang terpilih setiap tahunnya, acara ini ditujukan untuk seluruh karyawan agar dapat bekerja lebih baik lagi dan bersemangat. ” Dalam pelaksanaan program kegiatan tersebut orang yang bertanggung jawab atau sebagai ketua pelaksana adalah program director KALAPA Entertainment yang sekaligus pemilik dari KALAPA Entertainment & Production sendiri, yaitu Bapak Firdaus Mohemd yang berfungsi sebagai pengawas dari kegiatan tersebut. Dalam tahap ini karyawan tidak dilibatkan secara langsung dalam proses perencanaan, namun lebih dilibatkan dalam proses kegiatannnya. Berikut tabel perencanaan kegiatan yang diadakan oleh pihak KALAPA Entertainment :
1
RENCANA KEGIATAN RAPAT INTERNAL
FAMILY GATHERING
EMPLOYEE GATHERING
HUT Perusahaan
ZODIAC PARTY
PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK
WAKTU KEGIATAN 2x dlm seminggu
TEMPAT KHALAYAK MEDIA TARGET/ KEGIATAN KOMUNIKASI TUJUAN Membicarakan Kantor Karyawan Papan program kerja pengumuman, even surat pemberitahuan. Meningkatkan Setiap bulan Juli Tempat Keluarga Papan tali wisata karyawan pengumuman, silahturahmi surat antar keluarga pemberitahuan karyawan Meningkatkan Setiap akhir tahun Tempat Karyawan Papan tali wisata pengumuman, silahturahmi surat antar keluarga pemberitahuan karyawan Sebagai wujud Setiap 15 April Tempat Karyawan Papan syukuran atas wisata, hotel pengumuman, ulang tahun surat perusahaan pemberitahuan Diadakan 2x Restoran, Karyawan Papan Menjalin dalam setahun kantor pengumuman hubungan yang harmonis antar karyawan Meningkatkan Karyawan Papan Diadakan setiap Tempat produktivitas pengumuman, akhir tahun wisata kerja pemberitahuan diumumkan karyawan berbarengan dengan
NARASUMBER Bpk. Erwin sebagai KALAPA Entertainment Bpk. Erwin sebagai KALAPA Entertainment
Sahdat Humas
Sahdat Humas
PENANGGUNG JAWAB Bpk. Firdaus Mohemd sebagai pemilik KALAPA Entertainment Bpk. Firdaus Mohemd sebagai pemilik KALAPA Entertainment
Bpk. Erwin Sahdat Bpk. Firdaus Mohemd pemilik sebagai Humas sebagai KALAPA KALAPA Entertainment Entertainment Bpk. Erwin sebagai KALAPA Entertainment Bpk. Erwin sebagai KALAPA Entertainment
Sahdat Bpk. Firdaus Mohemd pemilik Humas sebagai KALAPA Entertainment Sahdat Bpk. Firdaus Mohemd pemilik Humas sebagai KALAPA Entertainment
Bpk. Erwin Sahdat Bpk. Firdaus Mohemd pemilik sebagai Humas sebagai KALAPA KALAPA Entertainment Entertainment
2
RENCANA KEGIATAN RAPAT INTERNAL
FAMILY GATHERING
EMPLOYEE GATHERING
HUT Perusahaan
ZODIAC PARTY
PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK
WAKTU KEGIATAN 2x dlm seminggu
TEMPAT KHALAYAK MEDIA TARGET/ KEGIATAN KOMUNIKASI TUJUAN Membicarakan Kantor Karyawan Papan program kerja pengumuman, even surat pemberitahuan. Meningkatkan Setiap bulan Juli Tempat Keluarga Papan tali wisata karyawan pengumuman, silahturahmi surat antar keluarga pemberitahuan karyawan Meningkatkan Setiap akhir tahun Tempat Karyawan Papan tali wisata pengumuman, silahturahmi surat antar keluarga pemberitahuan karyawan Sebagai wujud Setiap 15 April Tempat Karyawan Papan syukuran atas wisata, hotel pengumuman, ulang tahun surat perusahaan pemberitahuan Diadakan 2x Restoran, Karyawan Papan Menjalin dalam setahun kantor pengumuman hubungan yang harmonis antar karyawan Meningkatkan Karyawan Papan Diadakan setiap Tempat produktivitas pengumuman, akhir tahun wisata kerja pemberitahuan diumumkan karyawan berbarengan dengan
NARASUMBER Bpk. Erwin sebagai KALAPA Entertainment Bpk. Erwin sebagai KALAPA Entertainment
Sahdat Humas
Sahdat Humas
PENANGGUNG JAWAB Bpk. Firdaus Mohemd sebagai pemilik KALAPA Entertainment Bpk. Firdaus Mohemd sebagai pemilik KALAPA Entertainment
Bpk. Erwin Sahdat Bpk. Firdaus Mohemd pemilik sebagai Humas sebagai KALAPA KALAPA Entertainment Entertainment Bpk. Erwin sebagai KALAPA Entertainment Bpk. Erwin sebagai KALAPA Entertainment
Sahdat Bpk. Firdaus Mohemd pemilik Humas sebagai KALAPA Entertainment Sahdat Bpk. Firdaus Mohemd pemilik Humas sebagai KALAPA Entertainment
Bpk. Erwin Sahdat Bpk. Firdaus Mohemd pemilik sebagai Humas sebagai KALAPA KALAPA Entertainment Entertainment
52
4.2.3
Pelaksanaan (Actuating) Mengenai kegiatan apa saja yang dijalankan oleh pihak KALAPA, berikut
penjelasan
dari
Firdaus
Mohemd
selaku
Program
Director
KALAPA
Entertainment . “Kami menjalankan kegiatan-kegiatan internal maupun eksternal dalam agenda kegiatan. Untuk jenis kegiatan internalnya berupaFamily Gathering yaitu acara tour bersama anggota keluarga yang rutin diadakan satu kali dalam setahun, employee gathering yaitu acara tamasya karyawan dalam rangka menghilangkan kepenatan atas menumpuknya pekerjaan mereka selama ini, open house, gathering, buka puasa bersama, zodic party, ada pemilihan karyawan berprestasi dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk memotivasi kerja dan semangat mereka.Untuk jenis kegiatan eksternal kita lebih membina hubungan yang baik dengan pihak klien atau personal relationships.”
Dari hasil riset yang dilakukan oleh penulis dengan mewawancarai secara langsung dengan Humas KALAPA, penulis telah mendapat informasi yang berhubungan dengan jenis kegiatan internal yang sudah dilakukan oleh pihak KALAPA Entertainment & Production pada tahun 2006, dalam hal ini Erwin Sahdat memberikan penjelasan mengenai hal tersebut : “Setiap tahun KALAPA selalu melakukan program – program kegiatan yang diharapkan dapat memotivasi dan meningkatkan kerja karyawan, sehingga timbul Sense of Belonging. Program ini terbukti dengan ikut andilnya karyawan dalam kegiatan tersebut dan saling mendukung atau support sehingga mempererat tali silaturahmi kami. Kami saling memback up pekerjaan dan saling tolong menolong satu sama lain, pokoknya kita bantu sebisa mungkin.”
Berikut hasil wawancara penulis dengan karyawan mengenai kegiatan yang dilaksanakan, yaitu dengan Aan Fernandes selaku Event Manager : “ Kegiatan yang kami lakukan berupa Family gathering, employee gathering, buka puasa bersama dikantor yang dihadiri oleh turut anak-anak panti asuhan, karyawan yang bekerja maupun yang pernah bekerja di KALAPA Entertainment baik karyawan , halal bihalal setelah perayaan Idul Fitri, perayaan Ultah karyawan atau perusahaan, dan lain sebagainya. Untuk tempat dan waktu pelaksanaan, kita
53
lihat keadaan dahulu. Apabila memungkinkan kita laksanakan di dalam kantor jika tidak kita laksanakan diluar. “
Dari petikan wawancara tersebut dapat dilihat bahwa pihak KALAPA Entertainment & Production banyak melakukan hubungan baik kepada karyawannya. Hal ini pula dirasakan oleh karyawan bahwa ada rasa diakui oleh satu sama lain dan perusahaan. Hingga timbul rasa saling memiliki baik kepada individu lainnya maupun kepada perusahaan. Menurut karyawan kegiatan ini harus terus atau rutin diadakan oleh perusahaan guna meningkatkan tali silahturahmi antar karyawan dan memotivasi kerja
sehingga produktifitas pun meningkat. Selain itu dengan diadakannya
Gathering di luar kota diharapkan dapat menghilangkan rasa bosan atau jenuh karyawan pada pekerjaan, sehingga begitu mereka kembali bekerja sudah dalam keadaan yang lebih bersemangat akan tugas – tugasnya. Berikut Tabel Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2006 Kalapa Entertainment.
52
RENCANA KEGIATAN RAPAT INTERNAL
WAKTU KEGIATAN 2x dlm seminggu
TEMPAT KEGIATAN Kantor
JUMLAH PESERTA Bpk. Erwin 5 sampai 10 Membicarakan sebagai orang yang terdiri program kerja Sahdat Humas KALAPA dari para divisieven divisi Entertainment
FAMILY GATHERING
Setiap bulan Juli
Tempat wisata
Meningkatkan tali silahturahmi antar keluarga karyawan
EMPLOYEE GATHERING
Setiap tahun
akhir Tempat wisata
Meningkatkan tali silahturahmi antar keluarga karyawan
HUT Perusahaaan
Setiap 15 April
ZODIAC PARTY
Tempat hotel
TUJUAN
wisata, Sebagai wujud syukuran atas ulang tahun perusahaan Diadakan 2x Restoran, kantor Menjalin dalam setahun hubungan yang harmonis antar
NARASUMBER
KOMENTAR PESERTA Dibutuhkan rapat guna memprogramkan dan mengevaluasi setiap kegiatan Bpk. Erwin Seluruh keluarga Kalau bisa terus diadakan setiap Sahdat sebagai karyawan tahunnya guna Humas KALAPA meningkatkan tali Entertainment silahturahmi keluarga kami Kalau bisa terus Bpk. Erwin Seluruh diadakan setiap Sahdat sebagai karyawan tahunnya guna Humas KALAPA meningkatkan tali Entertainment silaturahmi antar karyawan sekaligus menghilangkan kepenatan akan pekerjaan Kita jadi kenal Bpk. Erwin Seluruh dan dekat dengan Sahdat sebagai karyawan karyawan lainnya Humas KALAPA Entertainment Mudah-mudahan Bpk. Erwin Orang-orang tahun depan ultah Sahdat sebagai terdekat lain Humas KALAPA karyawan yang karyawan
53
PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK
HALAL BIHALAL, BUKA PUASA BERSAMA DAN LAINLAIN
Diadakan setiap Tempat wisata akhir tahun diumumkan berbarengan dengan employee gathering Saat hari raya Kantor agama
karyawan Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
Entertainment Bpk. Erwin Sahdat sebagai Humas KALAPA Entertainment
berultah dirayakan juga Satu orang yaitu Ini menjadikan karyawan yang kami bersemangat berprestasi dalam bekerja untuk menjadi yang terbaik Senang sekali Bpk. Erwin Seluruh Meningkatkan kami sebagai karyawan yang artinya tali sirahturahmi Sahdat Humas KALAPA merayakan hari diperhatikan oleh karyawan besar agama atasan Entertainment tersebut
58
4.2.4
Evaluating (Evaluasi) Dari
hasil riset yang dilakukan oleh penulis dengan mewawancarai
secara langsung kepada Humas dan Pemilik atau Production Director KALAPA Entertainment. Penulis mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan evaluasi program kegiatan yang dilakukan oleh pihak KALAPA Entertainment dalam menciptakan Sense of Belonging kepada karyawan. Dalam melakukan suatu evaluasi, pihak KALAPA Entertainment hanya melihat titik penting dari bagaimana mekanisme evaluasi program kegiatan itu dilakukan, pihak KALAPA Entertainment melakukan mekanisme evaluasi program kegiatan yaitu dengan melihat : 1. Evaluasi kerja tim pengawas dari program kegiatan yang dilakukan, apakah sesuai dengan target atau tidak. 2. Melakukan rapat internal dengan para direksi tertinggi di perusahaan, membicarakan apakah kegiatan yang dilakukan sukses atau tidak. Ini dapat dilihat dari adanya feed back positif dari karyawan, serta melihat banyaknya saran dan kritik yang diterima. Berikut ini adalah penjelasan Bapak Firdaus Mohemd mengenai evaluasi program yang telah dilaksanakan oleh pihak KALAPA Entertainment; “ Mengevaluasi setiap kegiatan selalu dilakukan oleh kami, strategi yang digunakan adalah dengan melakukan evaluasi internal oleh anggota panitia. Dalam evaluasi tersebut dibicarakan apakah kegiatan tersebut sukses atau tidak. Jika sukses kegiatan akan dipertahankan, jika tidak maka akan diganti dengan kegiatan yang lain atau dirubah. Untuk pertanggungjawaban dari proses evaluasi tersebut berada dibawah tanggung jawab saya langsung “ Setelah melakukan evaluasi suatu program kegiatan maka hasil yang dicapai dari proses evaluasi tersebut yaitu bagaimana program kegiatan yang dilakukan
59
sudah dapat dinilai secara koordinasi, efektif dan efisien. Nilai koordinasi dapat dilihat dari bagaimana cara kerja karyawan, dan untuk dapat dikatakan efektif dan efisien jika program itu berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun, dengan waktu yang singkat, padat, dan tanpa menghabiskan anggaran yang banyak. Selain itu penulis mengajukan pertanyaan kepada karyawan apakah program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pihak KALAPA Entertainment berhasil atau tidak terhadap timbulnya rasa saling memiliki (Sense of Belonging ). Dari hasil wawancara dengan para karyawan membuktikan bahwa
karyawan
mempunyai rasa saling memiliki satu sama lain dan loyal pada perusahaan. Ini terbukti dengan ikut terlibatnya Humas maupun pemilik KALAPA Entertainment dalam membantu memberikan solusi tehadap permasalahan yang dihadapi oleh karyawan, khususnya mengenai pekerjaan maupun lingkungan pekerjaan yang kurang harmonis ( kesalah pahaman antar karyawan ). Ini menandakan bahwa sesuai dengan fungsinya bahwa baik Humas maupun pemilik KALAPA Entertainment telah mampu melakukan pendekatan komunikasi internal kepada karyawan, dimana pendekatan tersebut berlangsung secara efektif dan dengan respon atau feedback yang bersifat dua arah atau timbal balik. Selain itu karyawan menyatakan bahwa mereka turut sedih apabila perusahaan rugi atau gagal dalam mendapatkan project event, ini menunjukkan bahwa ada keterikatan atau ada rasa memiliki
karyawan terhadap perusahaan. Sehingga
mereka berusaha melakukan pekerjaan sebaik mungkin guna kemajuan perusahaan.
60
Berikut adalah tabel evaluasi atas kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pihak KALAPA Entertainment pada tahun 2006 :
58
RENCANA KEGIATAN RAPAT INTERNAL
TUJUAN Membicarakan program kerja even
SUASANA
TEMPAT
Harmonis
Kantor
Komputer, papan pengumuman
FAMILY GATHERING
Meningkatkan tali Harmonis silahturahmi antar kompak keluarga karyawan
EMPLOYEE GATHERING
Meningkatkan tali Harmonis dan seru silahturahmi antara karyawan
Tempat wisata
Akomodasi, hiburan dan lain-lain
HUT Perusahaan
Sebagai wujud Harmonis syukuran atas ulang tahun perusahaan Menjalin hubungan Harmonis yang harmonis antar karyawan
Tempat wisata, hotel
Akomodasi, hiburan dan lain-lain
ZODIAC PARTY
dan Tempat wisata
FASILITAS
Akomodasi, hiburan dan lain-lain
Kantor atau disebuah Hiburan dan catering restoran
KOMENTAR PESERTA Dibutuhkan rapat guna memprogramkan dan mengevaluasi setiap kegiatan Kalau bisa terus diadakan setiap tahunnya guna meningkatkan tali silaturahmi keluarga kami Kalau bisa terus diadakan setiap tahunnya guna meningkatkan tali silahturahmi antar karyawan sekaligus menghilangkan kepenatan akan pekerjaan Kita jadi kenal dan dekat dengan karyawan lainnya Mudah-mudahan tahun depan ulatah karyawan lain dirayakan juga
59
PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK
Meningkatkan Baik dan harmonis produktivitas kerja karyawan
HALAL BIHALAL, Meningkatkan BUKA PUASA silahturahmi BERSAMA, DAN karyawan LAIN-LAIN
tali Harmonis
Kantor
Kantor
Penambahan dan komisi
bonus Ini menjadikan kami bersemangat dalam bekerja untuk menjadi yang terbaik Senang sekali artinya kami diperhatikan oleh atasan
63
4.3
Analisa Data Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan.Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja,melainkan harus mampu menunjukan bagaimana taktik operasionalnya. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan program komunikasi ( communication planning ) dengan manajemen komunikasi ( communication management ) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Banyak perusahaan yang menggunakan strategi komunikasi dalam usahanya
menciptakan
sense
of
belonging
pada
karyawan
terhadap
perusahaannnya, guna meningkatkan kualitas kerja para karyawannya serta menjaga nama baik perusahaannya. Pentingnya strategi ini telah disadari oleh pihak KALAPA Entertainment sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa yaitu Event Organizer. Tujuannya adalah untuk mempererat tali silahturahmi dengan para karyawan yang dimaksudkan agar tercipta sense of belonging pada karyawan sehingga mereka loyal pada perusahaan. Komunikasi yang terjadi disuatu organisasi atau perusahaan tertentu menunjukkan bahwa didalam organisasi atau perusahaan tersebut terjadi human communication berupa penyampaian informasi, interaksi dan lain – lain. Dan human communication ini dapat terjadi didalam komunikasi internal. Komunikasi internal adalah komunikasi yang terjadi didalam organisasi atau perusahaan itu sendiri baik secara vertikal maupun horizontal dan bersifat formal dan informal. Fungsi komunikasi internal itu sendiri adalah sebagai
64
penyampaian informasi yang nantinya sangat diharapkan dapat menciptakan saling pemahaman (mutual understanding) dan kerjasama diantara sesama karyawan. Atau dengan kata lain adalah untuk mempererat hubungan antara pimpinan dengan karyawan, antara atasan dengan bawahan, antara sesama karyawan ataupun semua yang terlibat dengan publik internal. Dalam hal ini Humas sangat berperan penting dalam pelaksanaan komunikasi internal yang dilakukan melalui program –program kegiatan komunikasi internalnya Proses pengumpulan data dan fakta (fact finding ) dengan memberikan pertanyaan kepada key informan KALAPA Entertainment yang tertuju pada bagaimana penulis ingin mengetahui tentang profile KALAPA Entertainment secara internal mulai dari sejarah berdirinya, visi dan misi, data karyawan dan lain sebagainya. Fact finding menurut Martson dalam bukunya Onong Uchjana Effendy yaitu bahwa tahap ini merupakan kegiatan mendapatkan data dan fakta ( fact finding ) yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan dilakukan, segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin. Dalam tahap ini Humas berusaha mencari keterangan yang merupakan data factual, disini Humas mengadakan perbandingan, pertimbangan dan penilaian. Sehingga akhirnya dapat diperoleh kesimpulan sampai dimana derajat ketelitian dan derajat kebenaran dari data yang diperoleh itu. Data yang sudah matang itu lalu dipisah-pisahkan diklarifikasikan dan dikelompokkan. Data tersebut
disusun
sedemikian
rupa,
sehingga
memudahkan
dalam
penggunaannya.34 34
Onong Uchjana Effendy, Human Relation dan Public Relations, Mandar Maju, Bandung, 1993, hal 124- 131.
65
Selain itu penulis juga ingin mengetahui perencanaan (planning) kegiatan komunikasi
dan
strategi
komunikasi
yang
dilakukan
oleh
KALAPA
Entertainment. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh penulis adalah dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada key informan yang tujuannya ingin mengetahui
sejauhmana
perencanaan
KALAPA
Entertainment
didalam
melakukan kegiatan internalnya. Selain itu juga penulis ingin mengetahui strategi apa yang digunakan oleh KALAPA Entertainment dalam melakukan kegiatan internalnya. Cara penyampaian informasi, pemahaman karyawan terhadap informasi yang disampaikan serta kesan dan minat karyawan terhadap kegiatan komunikasi internal tersebut dapat dijadikan tolak ukur bagi Humas untuk mengetahui strategi komunikasi apa yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan tersebut khususnya untuk mencapai karyawan yang memiliki rasa memiliki dan rasa kebanggaan tersendiri menjadi bagian dari organisasi atau perusahaan. Dalam sebuah organisasi strategi sangat dibutuhkan dan sangat diperlukan khususnya strategi komunikasi. Banyak perusahaan yang menggunakan strategi komunikasi dalam usahanya menciptakan dan meningkatkan sense of belonging pada karyawan guna meningkatkan kualitas dan produktifitas kerja karyawan serta menjaga nama baik perusahaan. Pentingnya strategi komunikasi ini telah dilakukan
oleh KALAPA
Entertainment salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa khususnya Event Organizer . Penggunaan strategi komunikasi sudah lama digunakan, tujuan yang ingin adalah untuk menciptakan hubungan yang baik atau mempererat tali
66
silahturahmi antar karyawan sehingga timbul rasa kekeluargaan dan kebersamaan, kemudian tercipta rasa saling memiliki ( Sense of Belonging ) pada perusahaan. Tahap melakukan kegiatan humas menurut Cutlip and Center yaitu dengan melihat empat tahapan antara lain mengumpulkan data dan fakta ( Fact Finding ), Perencanaan ( Planning ), pelaksanaan, (Actuating ), evaluasi ( Evaluating ).35 Proses pengumpulan data dilakukan oleh penulis dengan memberikan pertanyaan kepada key informan KALAPA Entertainment yang tertuju pada bagaimana penulis ingin mengetahui tentang profile perusahaan, mulai dari sejarah berdirinya, visi dan misi, tujuan, khalayak sasaran, dan lain-lain. Untuk mencapai komunikasi yang efektif seorang humas harus melakukan perencanaan yang baik dalam melaksanakan kegiatan komunikasi internalnya baik secara formal ataupun informal. Dalam program kegiatan humas KALAPA Entertainment telah menentukan target, rencana waktu yang akan ditentukan, tempat pelaksanaan dan juga khalayak sasarannya. Biasanya kegiatan ini dipublikasikan melalui
telepon, surat, papan pengumuman, rapat dan lain
sebagainya. Tujuan yang ingin dicapai didalam melakukan suatu program kegiatan yaitu mempererat tali silahturahmi dengan pihak lain, bekerjasama dan saling mendukung antara pihak internal maupun pihak eksternal. Selain itu juga penulis ingin mengetahui bagaimana perencanaan (planning ) kegiatan dalam melaksanakan strategi komunikasi pada KALAPA Entertainment. Langkah yang dilakukan oleh penulis adalah dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada key informan yang tujuannya ingin mengetahui 35
Onong Uchajana Effendy, Human Relations dan Public Relation, Mandar Maju, Bandung, 1993, hal 124 - 131
67
sejauhmana perencanaan KALAPA Entertainment didalam
melakukan suatu
kegiatan internal maupun eksternal. Menurut Cutlip and Center ada empat langkah yang harus dilakukan oleh seorang humas dalam menyusun strategi komunikasi yaitu pertama pengumpulan data hal ini dilakukan humas guna mengidentifikasi masalah ; pada tahap ini meliputi analisis SWOT yaitu Strength ( kekuatan ) , Weakness ( kelemahan ), Oppurtunities (peluang ), Threats ( Ancaman ). Yang kedua perencanaan, langkah ini ditujukan untuk menentukan kegiatan apa yang akan dilaksanakan, strategi apa yang akan digunakan, khalayak atau sasaran, tindakan dari program kegiatan perusahaan atau organisasi. Ketiga pelaksanaan atau tindakan yaitu mencakup pelaksanaan program kegiatan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Yang terakhir adalah pengevaluasian program, langkah ini mencakup penilaian atas hasil program kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan apakah berjalan dengan baik atau tidak. Keempat langkah Strategi komunikasi inilah yang digunakan oleh pihak KALAPA Entertainment dalam melaksanakan program kegiatan internalnya. Sebelum melaksanakan kegiatan humas KALAPA Entertainment mendefinisikan masalah terlebih dahulu. Yaitu dengan jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak yaitu sekitar 100 orang termasuk karyawan freelance, pimpinan berusaha melakukan pendekatan secara persuasif kepada karyawan. Upaya lain yang diberikan adalah pemberian atensi atau rasa simpati dan adanya contact person
68
kepada karyawan dalam rangka wujud nyata dari kegiatan komunikasi internal yang dilakukan oleh pihak KALAPA Entertainment. Pimpinan berusaha untuk membantu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi karyawan, khususnya permasalahan mengenai pekerjaan atau lingkungan kerja yang kurang harmonis ( kesalah pahaman antar karyawan ). Dan adanya contact person yang dilakukan yang dilakukan oleh Humas dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Humas sering bertegur sapa maupun berbincang – bincang dengan karyawan pada saat jam istirahat maupun diluar jam kerja. Maka jelaslah sesuai dengan fungsinya Humas KALAPA Entertainment dapat dikatakan mampu melakukan pendekatan dengan baik kepada karyawan, dimana pendekatan tersebut berlangsung secara efektif dan menimbulkan feed back yang bersifat dua arah atau timbal balik. Selain itu perusahaan telah memberikan fasilitas yang memudahkan proses kerja
karyawan mulai fasilitas transportasi yaitu mobil, motor ataupun
memberikan uang transportasi penggunaan taksi. Ditambah uang tunjangan kesehatan kepada karyawan sebanyak 50 % dari biaya berobat. Dalam perusahaan atau instansi, karyawan memiliki hak dan kewajiban yang sama atas kemajuan perusahaan. Hal itu pula yang akan terjadi apabila karyawan yang lalai terhadap tugas yang diberikan oleh pimpinan. KALAPA Entertainment akan memberikan surat peringatan sebanyak 3 kali kepada karyawan yang menyalahi peraturan dan surat pemecatan diri apabila surat peringatan sudah tidak dianggap lagi oleh karyawan.
69
Setelah mengetahui masalah apa saja yang terjadi, humas menyusun atau merencanakan program kegiatan apa yang dapat
meningkatkan gairah atau
semangat kerja karyawan dan menghindari terjadinya turn over pada karyawan apabila perusahaan mengalami krisis. Program kegiatan itu berupa Employee and Family Gathering diluar kota yang diadakan satu kali dalam setahun, diadakannya pemilihan karyawan teladan atau berprestasi, zodiac party yaitu acara yang dilakukan secara rutin sebanyak dua kali guna meningkatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan, dan lain - lain. Karyawan menyatakan tertarik untuk ikut serta. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan internal yang bersifat informal menimbulkan minat pada karyawan untuk ikut berpartisipasi atau ikut menjadi bagian dari kegiatan tersebut. Dengan menjadi bagian dari proses kegiatan tersebut menunjukkan bahwa karyawan ikut serta dalam proses pelaksanaan kegiatan dari perencanaan kegiatan komunikasi yang diselenggarakan oleh pihak KALAPA Entertainment. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Family Gathering adalah kegiatan berlibur yang diadakan sebanyak satu kali dalam satu tahun diikuti oleh keluarga dari karyawan KALAPA Entertainment sendiri, Employee Gathering yaitu kegiatan tour atau tamasya yang dilakukan secara rutin sekali dalam setahun oleh karyawan , zodiac party merupakan kegiatan yang dilakukan secara rutin dua kali dalam setahun dengan maksud merayakan hari Ultah karyawan , HUT perusahaan dan lain – lain. Pengevaluasian, merupakan penilaian terakhir atas kegiatan komunikasi yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh pihak KALAPA Entertainment
70
dalam menciptakan rasa saling memiliki ( sense of belonging ). Dalam proses ini para direksi tertinggi melakukan rapat internal guna membicarakan apakah kegiatan komunikasi berjalan dengan baik atau tidak. Setelah melakukan evaluasi suatu program kegiatan maka hasil yang dicapai dari proses evaluasi tersebut yaitu bagaimana program kegiatan yang dilakukan sudah dapat dinilai secara koordinasi, efektif dan efisien. Nilai koordinasi dapat dilihat dari bagaimana cara kerja karyawan, dan untuk dapat dikatakan efektif dan efisien jika program kegiatan tersebut berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun, dengan waktu yang singkat, padat dan tanpa menghabiskan anggaran yang banyak. Seperti yang telah disinggung diatas bahawa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi apa yang digunakan oleh KALAPA Entertainment dalam menciptakan sense of belonging pada karyawan. Sense of belonging adalah rasa ingin diterima, dibutuhkan, diharagai keberadaannnya, baik secara fisik maupun secara pikiran oleh perusahaan atau organisasai. Dan yang menjadi indikator dari sense of belonging itu sendiri adalah adanya pemenuhan kebutuhan sosial karyawan diperusahaan. Adapun kebutuhan sosial itu terdiri dari adanya rasa kebersamaan dan kekeluargaan, adanya interaksi yang bersifat timbal balik, dan adanya perhatian atau pertolongan dari anggota lain. Cara singkat yang dapat ditempuh untuk memenuhi salah satu kebutuhan sosial karyawan ini adalah dengan jalan mengetahui faktor – faktor yang dapat membuktikan bahwa karyawan mempunyai rasa saling memiliki yang tinggi terhadap perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikatakan bahwa pertama karyawan selalu memprioritaskan tugas kantor, hal ini dapat diartikan bahwa
71
karyawan tidak mementingkan dirinya sendiri, mereka selalu berusaha semaksimal mungkin untuk selalu mendahulukan pekerjaannya daripada kepentingan pribadinya. Karena apabila dia mementingkan dirinya sendiri maka dia tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga merugikan karyawan lainnya karena pekerjaan yang dia lakukan menyangkut kepentingan orang banyak , dimana dalam hal ini rasa kebersamaan dalam bekerja ( team work ) sangat diperlukan. Sama halnya dengan tidak mementingkan diri sendiri, kesadaran karyawan dalam melakukan kegiatan perusahaan secara bersama – sama adalah untuk mencapai tujuan perusahaan juga yang merupakan faktor pendukung timbulnya rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan. Karyawan sadar bahwa kegitan yang mereka lakukan adalah untuk mencapai tujuan perusahaaan. Timbulnya perasaan – perasaan karyawan terhadap perusahaan pun menjadi faktor pendukung dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara denagan para karyawan, mereka ikut merasa sedih apabila perushaan mengalmi kerugian seperti kehilangan project event baik dalam skala kecil maupun skala besar. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa strategi komunikasi yang digunakan oleh KALAPA Entertainment dalam menciptakan Sense of belonging pada karyawan adalah dengan memenuhi kebutuhan sosial karyawan . Yaitu dengan memberikan fasilitas – fasilitas kantor, memberikan tunjangan, mengadakan kegiatan internal seperti family and employee gathering, zodiac party, pemilihan karyawan terbaik dan lain
72
sebagainya yang dapat meningkatkan produktifitas kerja dan memotivasi semangat kerja karyawan. Kemudian hal ini menimbulkan perasaan kepada karyawan terhadap perusahaan, mereka ikut merasa sedih apabila ada perusahaan mengalami kerugian. Timbulnya rasa saling bantu satu sama lain, hal terbukti dengan saling memback up pekerjaan antar karyawan apabila ada teman mereka mengalami overload tugas yang diberikan oleh pimpinan. Program kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan oleh pihak KALAPA Entertainment tidak menemui hambatan dan kendala, sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kemudian karyawan tidak pernah atau jarang bolos kerja, mereka pergi keluar kantor hanya melakukan meeting dengan klien atau produksi pra event saja. Karena mereka menganggap waktu adalah uang, dan itu sangat mereka hargai. Berdasarkan
hasil
penelitian
ini
pula
upaya
Humas
KALAPA
Entertainment melalui kegiatan komunikasi internalnya secara keseluruhan dinilai efektif dalam menciptakan sense of belonging pada karyawan. Dan pemenuhan kebutuhan sosial karyawan pun terpenuhi , sesuai dengan fungsi Humas menurut Bachtiar Aly yang mengatakan bahwa kegiatan Humas dalam perusahaan lebih banyak pada pemenuhan kebutuhan yang bersifat sosial. Setelah dibahas satu persatu yang menjadi indikator dalam penelitian ini dan menghasilkan data yang akurat maka sangat diharapkan situasi atau keadaan tersebut terus meningkat. Dan hal tersebut tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak khususnya karyawan itu sendiri untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan demi kemajuan bersama.
73
Hasil yang diperoleh adalah terlihat bahwa kegiatan yang dilakukan oleh KALAPA Entertainment banyak yang bersifat social needs, seperti Family Gathering yaitu kegiatan tour atau tamasya yang dilakukan secara rutin sekali dalam setahun, HUT perusahaan yaitu acara yang diselenggarakan tiap tahunnya sebagai wujud perayaan atau syukuran atas berdirinya perusahaan, zodiac party yaitu kegiatan yang dilakukan secara rutin apabila ada karyawannya yang merayakan Ultah dengan tujuan agar dapat terkalin hubungan yang harmonis antar karyawan, halal bihalal maupun hari raya besar lainnya. Hal ini terbukti dapat membuat karyawan merasa diakui dan dihargai oleh perusahaan. Bahkan kegiatan tersebut juga terbukti dapat menimbulkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan pada karyawan, sehingga timbul sense of belonging karyawan terhadap KALAPA Entertainment. Tahapan selanjutnya adalah pengawasan terhadap kegiatan atau program yang telah direncanakan, hasil yang diperoleh bahwa orang – orang yang terlibat langsung dalam tahap pengawasan ini adalah Program Director sekaligus pemilik yaitu Bapak Firdaus Mohemd dan Production Manager sekaligus Humas KALAPA Entertainment yaitu Bapak Erwin Sahdat. Tahapan yang terakhir adalah evaluating (evaluasi ) program. Hal yang dilakukan oleh penulis adalah dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan kepada key informan tentang evaluasi kegiatan yang dilakukan. Hasil yang diperoleh adalah banyak strategi yang digunakan oleh pihak KALAPA Entertainment didalam mengevaluasi program kegiatannya agar kegiatan tersebut sukses, terkoordinasi dan berkualitas. Berdasarkan data yang diperoleh dari
74
beberapa tahapan diatas maka hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis melalui in deep interview dengan key informan yang dapat dipercaya, akhirnya penulis dapat mengetahui bahwa strategi apa yang digunakan oleh KALAPA Entertainment
yaitu adanya dengan memenuhi kebutuhan sosial atau social
needs karyawan, yaitu kebutuhan yang hanya dapat dipuaskan apabila masingmasing individu ditolong atau diakui oleh orang lain. Kebutuhan sosial (social needs ) merupakan kebutuhan yang hanya dapat dipuaskan apabila masing – masing individu ditolong atau diakui oleh orang lain. Pekerjaan seringkali memberikan kepuasan kebutuhan sosial menjadi anggota suatu kelompok tertentu untuk memberikan rasa identifikasi ( sense of identifications ) dan rasa memiliki ( sense of belonging). Dengan menjadi suatu anggota kelompok mereka merasakan adanya kebersamaan sehingga memperbaiki morak atau sikap. Setiap karyawan ingin adanya perlakuan yang adil, perhatian dan pertolongan dari atasan maupun rekan kerja. Semua itu merupakan kebutuhan sosial yang perlu bagi mereka.36 Setelah menganalisa dari hasil yang diperoleh oleh penulis maka dapat dikatakan Entertainment
bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh KALAPA dalam menciptakan sense of belonging pada karyawan sesuai
dengan konsep yang ada. Selain itu juga strategi komunikasi yang dilakukan oleh KALAPA Entertainment sudah dapat digunakan dan dijalankan. Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (mangement) untuk mencapai tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak hanya
36
Gouzali Saydam, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Djambatan, Jakarta, 2000), hal. 87- 88
75
berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Dengan demikian strategi yang merupakan paduan perencanaan program komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu juga dilihat dari sisi strategi komunikasi dapat dikatakan pula bahwa Humas dan Pemilik sekaligus Program Director KALAPA Entertainment berhasil dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan strategi-strategi komunikasi yang ada. Terbukti bahwa KALAPA Entertainment mampu menciptakan hubungan yang baik kepada pihak stakeholder, yaitu karyawan. Sehingga menimbulkan sense of belonging pada karyawan terhadap perusahaan
76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Strategi adalah suatu kerangka kerja yang sistematis untuk melakukan tindakan suatu rencana guna menyusun sumber daya komunikasi untuk mencapai suatu perubahan tertentu dalam komunikasi manusia. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan panduan perencanaan program komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan dalam arti kata pendekatan bisa berbeda sewaktu – waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Menurut Cutlip and Center ada empat langkah yang harus dilakukan oleh seorang humas dalam menyusun strategi komunikasi yaitu pertama pengumpulan data hal ini dilakukan humas guna mengidentifikasi masalah ; pada tahap ini meliputi analisis SWOT yaitu Strength ( kekuatan ) , Weakness ( kelemahan ), Oppurtunities (peluang ), Threats ( Ancaman ). Yang kedua perencanaan, langkah ini ditujukan untuk menentukan kegiatan apa yang akan dilaksanakan, strategi apa yang akan digunakan, khalayak atau sasaran, tindakan dari program kegiatan perusahaan atau organisasi. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi Komunikasi KALAPA Entertainment dalam upayanya menciptakan sense of belonging pada karyawan dapat dilihat bahwa konsep tersebut digunakan oleh pihak KALAPA
76
77
Entertainment dalam melaksanakan kegiatan internalnya. Program – program strategi komunikasi yang dibuat oleh pihak KALAPA Entertainment dalam menciptakan sense of belonging pada karyawan tidaklah mengalami hambatan hal ini dapat dilihat dari ikut sertanya karyawan dalam proses kegiatan tersebut. Seperti dalam kegiatan Family and Employee Gathering yaitu kegiatan tour atau tamasya ke luar kota bersama – sama keluarga karyawan ataupun para staff karyawan saja yang rutin diadakan setiap tahunnya. Kemudian pemilihan karyawan terbaik, kegiatan ini diadakan guna meningkatkan motivasi kerja karyawan untuk menjadi yang terbaik diantara para karyawan. Zodiac party yaitu kegiatan yang diadakan apabila ada karyawan yang Ultah, biasanya acara ini diadakan diadakan kantor seperti syukuran kecil – kecilan atau makan – makan diluar. Hal ini terbukti dapat membuat karyawan merasa diakui oleh atasan ataupun perusahaan. Sehingga timbul sense of belonging ( rasa memiliki ) terhadap perusahaan. Sense of belonging adalah kebutuhan dasar manusia dalam berkelompok atau berorganisasi untuk merasa memiliki dan dimiliki dilingkungan tempat ia bekerja sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan sosialnya. Kebutuhan sosial hanya dapat dipuaskan apabila masing – masing individu ditolong atau diakui oleh orang lain. Dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi komunikasi yang digunakan oleh KALAPA Entertainment dalam menciptakan sense of belonging pada karyawan adalah dengan memenuhi kebutuhan sosial karyawan ( social needs ) yaitu dengan memberikan fasilitas – fasilitas kantor yang ada, memberikan tunjangan kesehatan kepada karyawan, mengadakan kegiatan internal seperti Family and Employee
78
Gathering, zodiac party, pemilihan karyawan terbaik, halal bihalal dan lain sebagainya dengan harapan dapat meningkatkan motivasi dan produktifitas kerja karyawan.
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat bahwa pada saat pelaksanaan program – program kegiatan pihak KALAPA Entertainment kurang atau jarang sekali menggunakan media dalam penyampaian pesan atau program kegiatan yang akan dilaksanakan.. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena ruang kerja karyawan yang tidak disekat oleh tembok melainkan hanya papan sebatas dada orang dewasa, bahkan ada juga ruangan sebuah divisi yang sama sekali tidak dibatasi atau di sekat. Hal ini mungkin pula
disebabkan karena KALAPA Entertainment
menanamkan konsep terbuka pada karyawan, sehingga apabila ada karyawan yang butuh pertolongan dapat segera ditolong oleh karyawan lainnya. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilihat dari sisi lainnya, seperti
penilaian
masyarakat
atau
khalayak
terhadap
citra
KALAPA
Entertainment. Atau mengenai employee relations yang ada dalam perusahaan KALAPA Entertainment. Sehingga dapat dilihat dua sudut pandang berbeda yaitu dari pihak dalam dan dari pihak luar, dimana penelitian tersebut menggunakan pendekatan dan metode penelitian yang berbeda.
79
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachman, Oemi, Dasar-dasar Public Relations, (Citra Aditya Bakti, Bandung, 1990). Cholid Narbuko & H. Abu Achamadi, Metodologi Penelitian, (Bumi Aksara, Jakarta, 1997). Davis Keith dan Jhon W. Newstrom, Perilaku dalam Organisasi, (Terjemahan Agus Dharma, SH, M. Ed, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1994). Onong Uchjana, HR & PR Dalam Manajemen, (Alumni, Bandung, 1986). Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori & Praktek, (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1997). Goldharber Gerald M., Organizational Communication, (New York, 1990). Jefkins Frank, Public Relations, (Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1999). Robert K. Yin, Studi Kasus (Desain dan Metode), Ahli Bahasa M. Djanzi, (PT. Raja Grasindo Perkasa, Jakarta, 1995). Moleong Lexy, J. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, 1991). Nawawi H. Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Gajah Mada University, 1985). Putra I Gusti Ngurah, Manajemen Hubungan Masyarakat, (Jakarta : Penerbit Universitas Atmajaya, 1999). Ruslan Rosady, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi, (Rajawali Pers, Jakarta, 1998). Saydam Gouzali, Manjemen Sumber Daya Manusia, (Djambatan, Jakarta, 2000). Sendjaja Djuarsa, dkk, Teori Komunikasi, (Universitas Terbuka, Jakarta, 1998). Simandjuntak John, P. Public Relations, (Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003). Steers Richard M, Efektivitas Organisasi, (Jakarta, Bumi Aksar, 1985).
80
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Alamat T/Tgl. Lahir No. Telp Jenis Kelamin Tinggi badan Berat Badan Agama Status
: : : : : : : : :
Ade Dian Lestari Jl. Bumi Bintaro Permai No.17 Rt 010/08, 12320 Jakarta 21 Mei 1981 (021)7356005/ 08567861390 Perempuan 165 cm 48 kg Islam Belum Menikah
Pendidikan Formal : • Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi Jurusan Public Relations Pengalaman Kerja Formal : • PKL PT. POS INDONESIA • Account Executive KALAPA Entertainment & Productions • F.A AIG LIPPO • Account Executive PT. Dwi Kreasi Kharisma Pengalaman Kerja : • LO of LG Dealers Gathering, Puncak, 2002. • LO Ultah SCTV Gathering, Anyer, 2002. • Stand Guide Kratingdaenk, Jakarta, 2002. • Usher Muktamar Partai Bintang Reformasi, Jakarta, 2002. • Usher Wedding at Patra Jasa,2003. • LO Family Gathering Jasa Raharja, Cibubur, 2003. • Usher Wedding Uya “TOFFU” Kuya & Astrid, Balai Sudirman, 2003. • Usher Of LG Gathering, Hailai Ancol, 2003. • Usher Sparkling Tatoo at Musro Cafe, Hotel Borobudur 2003. • Usher Muktamar Partai Bintang Reformasi, Pondok Gede, 2003. • Female Presenter Prolipid & Pro Uric Agustus s/d Oktober 2003. • Usher RZERECTIONS, Taman Ria Senayan, 2004. • Female Presenter Prolipid & Pro Uric Agustus s/d Oktober 2004. • Usher Seminar Prostat, Indofarma, Gedung PBNU, 2004. • Usher Seminar Asam Urat, Indofarma, Cakung, 2004. • Usher SBY Fans Clubs, Cibubur, 2004. • Usher Dephub “Hari Transportasi”, Jakarta, 2004. • Usher Seminar Wira usaha, Hotel Treva, 2004. • Usher Seminar Wira usaha, Hotel Borobudur, 2004. • Usher GSK, Hotel Shangrilla, 2005.
81
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Female presenter multivitamin anak Hufalysin, Februari – Maret 2005. LO of LG at Kelapa Gading, 2005. LO Manulife Gathering at Manggala WanaBakti, 2005. LO BNI 46 Outing Company, Hotel Borobudur, 2006. Female Presenter Roadshow Sehat Bersama GSK, 2006. LO Outing GSK, Hotel Mercure Ancol, 2006. LO Outing PU, Cibodas, 2006. Female Presenter Road Show Sport Aksi, 2006. LO Family Gathering Castrol, 2006. Sales Promotion Girl of Sehat Bersama GSK, 2006. LO Gathering ASTEL, 2006. LO Gathering Sampoerna Hijau, Ancol 2006. LO Distributions Gathering Castrol, 2006. Usher Soft Launching Water Treatment of Sanyo, 2006. Female Presenter Roadshow U Mild U Bikers, Jakarta 2007 Stand Guide U Mild U Bikers, PRJ. 2007 LO Family Gathering Adhi Karya, Taman Safari. 2007 Female Presenter Road Show Diabetasol, 2007. LO Gathering Telkomsel Wisata Argo Gunung Mas, 2007. LO Gathering APL, Sukabumi, 2007. Koord. LO Launching Suzuki Karimun Estilo, Semanggi Expo, 2007. Koord. LO Ultah TELKOMSEL ke- 12, Mall Mangga Dua, 2007. Koord. Event Roadshow Sehat Bersama Scott Emulsions, 2007.