PERAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM MENJAGA LOYALITAS KARYAWAN PADA TITILES DENPASAR Gusti Ayu Putu Yayang Murgawantari, Ni Luh Ramaswati Purnawan, I Gusti Agung Alit Suryawati Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Udayana
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRAK The title of this research is “the role of leadership communication in maintaining the loyalty of the employees of Titiles in Denpasar, Bali. The aim of this research is to describe the role of leadership communication that has been done by the leader of Titiles, which has increased the loyalty of employees. This research applies descriptive qualitative method. The technique to gather the data in this research is depth interviews, observations and documentary studies. The technique to gather the 4 informants is purposive sampling. Great leadership communication skills that have been applied in Titiles also impacted the encouragement of employee’s loyalty. Through the applications of Barrett’s leadership communication (strategic objective, process, messages and communication staff) and Maslow hierarchy of needs theory principles (physiologies, secured, social, reward and self-conception) have also affected the loyalty of the employees. Keywords : Communication, Employee, Leadership, Loyalty, Titiles. Loyalitas karyawanmenjadi hal yang
1. PENDAHULUAN
pentingdi
1.1. Latar Belakang bisnis,
menuntut
setiap
karena
loyalitas
merupakansikap setia terhadap perusahaan
Daya saing yang sangat kuat dalam dunia
perusahaan
meskipun perusahaan dalam keadaan untung
pelaku
atau rugi.
organisasi untuk terus meningkatkan dan
Keberhasilan
berhasil dalam mencapai tujuannya.Sumber
suatu
perusahaan
daya manusia menjadi hal yang sangat
tergantung dari faktor kepemimpinan dan
krusial,
kebutuhan
loyalitas dan kinerja pada karyawannya.
karyawan
Salah satu perusahaan yang menarik untuk
di
karyawan
mana
selayaknya
diperhitungkan
agar
memiliki tanggung jawab dan peranan yang
diteliti
baik serta memiliki loyalitas yang tinggi
Denpasar, Bali yaitu merupakan perusahaan
terhadap perusahaan (Mulyadi,2015:5).
yang bergerak dalam bidang pengolahan
1
adalah
Titiles
yang
berpusat
di
daging produk yang dihasilkan seperti sosis,
Bagi perusahaan Titiles Denpasar
dendeng, abon, ham. Yang
penulis diharapkan dapat membantu pimpinan
menarik
perhatian
penulis
perusahaan dalam menerapkan komunikasi
adalah karyawan Titiles berjumlah 70 orang
kepemimpinan
yang
tepat
yang rata-rata bekerja selama kurang lebih 20
menjaga loyalitas karyawan.
untuk
dapat
tahun dan sebagian besar karyawannya
1.6 Sistematika Penulisan
bekerja dari awal memulai karir hingga masa
Pendahuluan, kajian pustaka, metodologi
pensiun. Hal tersbut membuat penelitian ini
penelitian, pembahasan, penutup.
menarik untuk mengkaji bagaimana peran
2. KAJIAN PUSTAKA
komunikasi
pimpinan
Titiles
sehingga
Beberapa penelitian serupa terdahulu
membuat pegawai nyaman dan betah bekerja
yang peneliti temukan untuk
di perusahaan tersebut dalam jangka waktu
penelitian beberapa di antaranya adalah
yang lama.
sebagai berikut:
1.2 Rumusan Masalah Bagaimanakah kepemimpinan
Penelitian pertama dilakukan oleh Nur Azmi
peran dalam
komunikasi
menjaga
(2015), dengan mengambil judul penelitian
loyalitas
“Pola
karyawan pada Titiles Denpasar?
penelitian
mengetahui
Pimpinan
Dalam
(Brand Presenter) di PT. Budiman Subrata ini, peneliti ingin
Peran
kepemimpinan
Komunikasi
Meningkatkan Loyalitas Kerja Karyawan BP
1.3 Batasan Masalah Dalam
menunjang
Niaga Pekanbaru”.Penelitian kedua dilakukan
komunikasi menjaga
“Peran
hal
ini
Loyalitas Karyawan (Studi Deskriptif Kualitatif
komunikasi antara pimpinan ke bawahan
pada Perusahaan Otobus Blue Star Salatiga).
dan sebaliknya.
2.1Kerangka Konseptual
loyalitas
Titiles
karyawan,
dalam
oleh Muhamad Tibyan (2015) dengan judul
dalam
1.4 Tujuan Penelitian
2.1.1
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Komunikasi
Organisasi
terhadap
Pengertian Peran Menurut
Merton
(dalam
bagaimana peran komunikasi kepemimpinan
Raho 2007:67) peranan memiliki penjelasan
dalam menjaga loyalitas karyawan pada
sebagai kedudukan dari suatu status tertentu
Titiles Denpasar.
diperoleh
Selanjutnya
Manfaat Teoritis
mampu
menambah
Menurut
Dougherty
&
teori ini membentuk kerangka konseptualisasi
kajian
pengembangan ilmu komunikasi, khususnya
dalam studi perilaku organisasi.
penerapan komunikasi kepemimpinan dalam
2.1.2 Komunikasi
kepemimpinan
(leadership communication)
menjaga loyalitas karyawan. 1.5.2
pola
Pritchard tahun 1985 (dalam Bauer 2003: 55)
Dalam aspek teoritis, penelitian ini diharapkan
masyarakan melalui
tingkah laku masyarakat.
1.5Manfaat Penelitian 1.5.1
oleh
Manfaat Praktis
2.2.2.1 Pengertian komunikasi
2
Istilah
komunikasi
dari
mempengaruhi produktivitas; (5) Meluruskan
bahasa latin“communicatio” yang memiliki arti
karyawan dibelakang performa perusahaan
pemberitahuan atau pertukaran pikiran.
yang objektif dan memposisikan mereka agar
Komunikasi
adalah
berasal
suatu
proses
dapat meraih yang terbaik.
penyampaian pesan baik berupa ide atau gagasan
dari
lainnyadengan
satu
pihak
maksud
kepada
pihak
untuk
saling
2.2.2.6 Gaya Kepemimpinan Menurut
situasi,
terdapat
5
tipe
kepemimpinan (Siagian,2011), yaitu: (1) Tipe
mempengaruhi (Sutikno, 2014:118).
otokratik;(2)
2.2.2.2 Pengertian kepemimpinan
paternalistic; (4) Tipe kharismatik; (5) Tipe
Kepemimpinan
adalah
seseorang
Tipe
militeristik;
(3)
Tipe
demokratik.
yang mempunyaikecakapan dan kelebihan
2.2.2.7 Prinsip komunikasi kepemimpinan
dalam suatu bidang tertentu dan mampu
yang efektif
mempengaruhi dan menggerakkan bawahan
Di dalam sebuah organisasi, terdapat
dengan baik.
tujuh prinsip yang digunakan untuk mengukur
2.2.2.3 Sifat – Sifat Kepemimpinan
tingkat efisiensi komunikasi antara pimpinan
Edwin
Ghiselli
mengungkapkan
teori
dan karyawan dalam suatu perusahaan,
tentang sifat kepemimpinan (Handoko, 1995:
menurut
297). Edwin Ghiselli menjelaskan terdapat 6
Strategic Objectives. Perencanaan strategi
sifat
komunikasi yang sudah berbanding lurus
kepemimpinan,
yaitu:
(1)
sebagai
Barrett
pelaksana atau pengawas fungsi-fungsi dasar
dengan
manajemen; (2) prestasi dalam pekerjaan; (3)
Processes.
Kecerdasan;
terintegrasi
(4)
Kepercayaan
diri;(5)
(2006:270),
pencapaian Proses masuk
yaitu:(a)
perusahaan; komunikasi
kedalam
(b) yang
perencanaan
Ketegasan; (6) Inisiatif.
program yang dilakukan setiap tahun; (c)
2.2.2.4 Fungsi kepemimpinan
Management. Manajemen yang menerima
Menurut Siagian (2011:167) Terdapat
tanggung jawab utama dalam bidang strategi
lima fungsi kepemimpinan, yaitu: (a) Fungsi
komunikasi; (d) Messages.Pesan yang telah
penentu arah; (b) juru bicara; (c) komunikator;
ditetapkan, bersifat konsisten, dan berstrategi;
(d) mediator; (e) integrator.
(e) Media/ Forums.Menggunakan berbagai
2.2.2.5 Tujuan Kepemimpinan
channel atau saluran yang berhubungan tepat
Menurut Barrett (2006:269), terdapat
terhadap budaya dan pesan yang ada; (f)
lima tujuan dari komunikasi kepemimpinan,
Communication Staff. Menempatkan strategi
yaitu: (1) Untuk mengedukasi atau mendidik
komunikasi yang tepat di area fungsional
karyawan tentang visi, misi dan strategi
perusahaan;
perusahaan; (2) Memotivasi karyawan guna
Assessment.Frekuensinya
mendukung segala strategi perusahaan; (3)
secara berkala dan termasuk pada penerapan
Mendorong karyawan untuk menampilkan
hasil penilaian akhir atau evaluasi.
usaha yang lebih tinggi dengan berusaha
2.2.3 Teori hierarki kebutuhan Maslow
senyamannya;
(4)
Membatasi
kesalahpahaman dan isu negatif yang dapat
3
(g)
Communication dapat
diukur
Teori
Abraham
mengenaimotivasi kebutuhan.
Maslow
memuat
dariteori Maslow
bekerjasama,
hierarki
rasa
memiliki,
kesukaan
terhadap pekerjaan.
menyatakan
Steers dan Porter dalam (Safitri, 2015)
bahwaterdapat 5 jenis kebutuhan di dalam
menjelaskan
setiap kehidupan: (1) Fisiologis, seperti, seks
perusahaan, antaralain: (a) kemauan yang
dan
besar untuk menjadi anggota perusahaan; (b)
kebutuhan
fisik,
kelaparan,
perlindungan,kehausan,lainnya;
tempat
aspek
loyalitas
terhadap
(2)
Rasa
keamanan
dan
seoptimal mungkin untuk perusahaan; (c)
perlindungan dari bahaya fisik; (3) Sosial,
Penerimaan dan kepercayaan yang pasti
kasih
berdasarkan nilai-nilai perusahaan.
aman,
emosional,
sayang,
kemauan
kenyamanan,rasa
memiliki,persahabatandan
penerimaan
(4)
yang
Pambudi
tinggi
dalam
untuk
(Safitri,
berusaha
2015)
juga
Penghargaan, meliputi faktor-faktor internal
memaparkanterdapat lima faktor penting yang
sepertikemandirian,rasa
dan
menjadi tolak ukur loyalitas karyawan, yaitu:
eksternal
(a) karyawan dialokasikan pada perusahaan
sepertipengakuan, perhatian danstatus; (5)
tertentu; (b) Karyawan dapat memahami seluk
Aktualisasi diri, berupa kemauan seseorang
beluk perusahaan hingga para pelanggannya;
untuk menjadi apa, meliputi pertumbuhan,
(c) karyawan turut andil dalam menjaga
pencapaian
hubungan baik antara perusahaan dengan
pencapaian,
serta
harga
diri,
faktor-faktor
potensi
dan
pemenuhan
kemamuan diri (Robbins &Judge, 2015:128)
pelanggannya;
2.2.4 Pengertian loyalitas karyawan
sebagai aset yang tak berwujud yangtidak
Loyalitas sangat berpengaruh terhadap
(d)
karyawan
dikatakan
dapat dibandingkan dengan para pesaing
kinerja karyawan dalam perusahaan(Safitri,
lainnya.
2015).
Sedangkan menurut Steers dan Porter Menurut Utomo dalam (Safitri, 2015)
(Safitri, 2015) menjelaskan bahwa loyalitas
kesetiaan seseorang bukan hanya sekedar
kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor:
pada fisik semata, namun juga kepada
(a) Karakteristik pribadi, prestasi yang dimiliki
kesetiaan non fisik, seperti pikiran dan
ras jenis kelamin,usia, tingkat pendidikan
perhatian.Loyalitas
berikan
lama masa kerja, dan sifat kepribadian; (b)
dalam suatu perusahaan bersifat mutlak untuk
Karakteristik pekerjaan, umpan balik tugas
pencapaian perusahaan.Menurut Reichheld
kerja, stres kerja, interaksi sosial, identifikasi
dalam
baik
tugas, dan kecocokan tugas; (c) Karakteristik,
loyalitas yang karyawan berikan terhadap
yang dipandang sebagai sentralisasi, tingkat
perusahaan, maka semakin baik mudah pula
keikutsertaan dalam pengambilan keputusan,
bagi
tingkat
(Tibyan,
yang
kriawan
2015:14),
perusahaan
untuk
semakin
mencapaian
tujuannya.
asosiasi
perusahaan,
Aspek-aspek
perusahaan
tingkat
formalitas,ketergantungan fungsional maupun
terdapat pada individu dikemukakan oleh
fungsi kontrol perusahaan; (d) Pengalaman
Siswanto
selama
(Safitri,
kerja
desain
tanggungjawab
yang
dalam
loyalitas
ddan
2015)
antara
lain:Taat pada peraturan, kemauan untuk
bekerja
di
perusahaan,
yaitu
internalisasi karyawan terhadap perusahaan
4
meliputi sikap baik terhadap perusahaan, rasa
terhadap perusahaan, merasakan adanya
aman yang timbul karena rasa percaya
kepuasan
3. METODE PENELITIAN
informan yang telah diketahui mempunyai
3.1 Jenis Penelitian
pengetahuan, pengalaman dan memahami
Dalam
penelitian
ini
data
masalah
yang
yang
selama
ada
kaitannya
bekerja.
dengan
penelitian yang dilakukan (Sugiyono, 2014:78)
digunakan bersifat kualitatif.Riset kualitatif memiliki tujuan untuk menjelaskan fenomena
pribadi
3.5 Teknik Pengumpulan Data
melalui
Teknik pengumpulan data yang dilakukan
pengumpulan data yang sedalam-dalamnya
dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik
pula (Krisyantono, 2006).
yaitu sumber data yang diperoleh bentuknya
dengan
sedalam-dalamnya
Jenis
penelitian
yang
sama
digunakan
namun
menggunakan
adalah desain deskriptif kualitatif.Paradigma
pengumpulan
post-positivisme digunakan dalam penelitian
beda(Sugiyono, 2014:241).
ini karena paradigm ini digunakan untuk
3.5.1
dimana
peneliti
yang
berbeda-
Wawancara Adapun dari karyawan dipilih 3 kandidat
meneliti pada kondisi objek yang bersifat alamiah,
data
teknik
yang memiliki pengalaman kerja paling lama
berkedudukan
sebagai instrumen kunci. (Sugiyono, 2014:9).
pada Titiles Denpasar dan 1 orang pimpinan
3.2Sumber Data
Titiles Denpasar.
1. Data
primer
diperoleh
3.5.2
dengan
Observasi Pengumpulan data dalam teknik ini
caraobservasi dan wawancara. 2. Data sekunder dikumpulkan melalui arsip
adalah dengan terjun dan melihat langsung
perusahaan dari sumber-sumber yang
kegiatan komunikasi antara perusahaan dan
telah diarsipkan, seperti: buku, artikel
karyawan pada Titiles selama beberapa bulan
yang
dari bulan September tahun 2015 sampai
berkaitan
kepemimpinan,
dengan
komunikasi
komunikasi
waktu yang belum ditentukan.
internal,
3.5.3
komunikasi antar pribadi, struktur arsip perusahaan
(dokumentasi),
Studi Dokumentasi Teknik
struktur
pengumpulan
data
ini
organisasi, jumlah karyawan, dan lain-
mempelajari buku-buku referensi, laporan-
lain.
laporan, majalah-majalah, jurnal-jurnal dan media lainnya yang memiliki relevansi dengan
3.3 Unit Analisis Untuk
melengkapi
data
masalah dalam penelitian ini serta digunakan
dalam
sebagai
penelitian ini, maka telah ditentukan unit
teori
yang
sifatnya
menunjang laporan ini. (Sugiyono, 2014:240).
analisis dalam penelitian ini adalah Titiles
3.6 Teknik Analisis Data
Denpasar.
Terdapat
3.4 Teknik Penentuan Informan purposif
penentuaninforman
yaitu dengan
tiga
teknik
analisis
data
kualitatif menurut Miles dan Huberman (dalam
Penelitian ini menggunakan teknik sampling
landasan
Sugiyono,
teknik
2014:246)
yaitu
reduksi
data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.(1)
mengambil
Reduksi Datamelibatkan beberapa tahapan,
5
tahap pertama yaitu pengelompokan, dan
perusahaan
meringkas data. Tahap kedua menyusun
pensiun.
kode; (2) Penyajian data, bentuk penyajian
4.2 Temuan Penelitian
berupa
teks
naratif,
jaringan
dan
karena
alasan
sudah
masa
Pada bab ini peneliti menyajikan
baganmatriks, grafik; (3) kesimpulan
tentang hasil penelitian yang diperoleh melalui
3.7 Teknik Penyajian Data
wawancara sebanyak tiga kali kepada 4 orang
Data penelitian kualitatif lazimnya
informan yang terdiri dari 3 orang karyawan
disajikan dalam bentuk deskriptif atau naratif
dan 1 orang pimpinan dengan berpedoman
bukan dalam bentuk tabel-tabel data (Tohirin,
kepada daftar pertanyaan yang telah disusun
2012:85).
sebelumnya.
3.8 Keterbatasan Penelitian
observasi selama tujuh bulan mulai bulan
Selain
itu,
juga
melakukan
Maret hingga Oktober 2016.
Penelitian ini memiliki keterbatasan,
4.2.1 Komunikasi Kepemimpinan
yaitu ruang lingkup penelitian komunikasi pimpinan yang hanya dilakukan di satu
Perusahaan Titiles Denpasar saat ini
perusahaan saja.Selain itu, penelitian ini
dipimpin oleh tiga orang, namun pimpinan
melibatkan komunikasi antara pimpinan dan
yang selalu berada di kantor adalah Bapak
karyawan
Afat Koeshardi atau yang akrab dipanggil Koh
serta
sebaliknya
pada
Titiles
Denpasar.
Afat. Titiles
4. PEMBAHASAN
Denpasar
mampu
berdiri
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
selama kurang lebih enam puluh tahun tidak
4.1.1 Titiles Denpasar
lepas dari peran para karyawannya yang telah
Titiles
Denpasar
bekerja dari awal berdiri perusahaan hingga
merupakan
perusahaan yang bergerak dalam bidang
sekarang,
pengolahan daging.Selain pusatnya di Bali,
bekerja dari awal berdirinya perusahaan yaitu
produknya
bernama Ko Ayin namun saat ini beliau telah
telah
dipasarkan
ke
daerah
didirikan
oleh
karyawan
yang
“Ko Ayin adalah orang yang paling lama pernah bekerja disini, beliau sudah bekerja lama sekali di sini, dari awal titiles terbentuk sampe sudah terkenal, beliau sudah dianggap seperti keluarga sendiri oleh pimpinan kami, beliau juga sudah dikasi tempat tinggal untuk keluarganya karena pengabdiannya selama 40 tahun hingga beliau sakitsakitan beliau masih sering datang ke titiles, hingga akhirnya beliau meninggal tahun 2014 karna penyakitnya itu” (wawancara 6 Agustus 2016). Dari hasil observasi terlihat di dalam
perusahaan keluarga yang telah berdiri sejak 1950,
seorang
almarhum.
Surabaya, Jakarta, dan Timika.Titiles adalah
tahun
ada
Alm.Selamet
Santoso yang merupakan pria keturunan Cina-Malang bersama istrinya.Yang menarik dari perusahaan ini adalah seluruh karyawan tersebut rata-rata bekerja selama kurang lebih 20 tahun dan sebagian besar karyawannya bekerja dari awal memulai karir hingga masa pensiun. Dapat dilihat dari data turnover karyawan dalam lima tahun terakhir hanya
organisasi Titiles, komunikasi yang sering
ditemukan dua karyawan yang keluar dari
dilakukan
dalam
menggunakan
6
percakapan
bahasa
sehari-hari
informal
seperti
bahasa
sehari-hari
bukan
bahasa
baku.
disampaikan oleh pimpinan tidak berjalan
Selain bahasa informal, bahasa formal juga
sesuai dengan yang diperintahkan.
digunakan oleh pimpinan ketika rapat evaluasi
Selain itu, perusahaan Titiles tidaklah
untuk menyampaikan informasi atau intruksi
luput dari adanya kesalah pahaman atau
di dalam sebuah rapat atau pertemuan.
konflik.Konflik yang terjadi antar karyawan
Dalam
dengan
seperti perbedaan pendapat sering terjadi
karyawannya, pimpinan Titiles menyatakan
namun hal ini tidak membuat adanya jarak
lebih sering berkomunikasi dengan caraface
antar karyawan, karena peran pimpinan yang
to face dibanding dengan menggunakan
selalu sensitif terhadap adanya permasalahan
media
berkomunikasi
komunikasi
seperti
telephone.
yang terjadi dilingkungan perusahaan.
Komunikasi lewat media digunakan apabila
Namun
pimpinan sedang tidak berada di kantor.
antara
karyawan
dan
dengan komunikasi yang efektif yang terjalin
pimpinan, mudah dilakukan dikarenakan tidak jarak
permasalahan
konflik yang terjadi tersebut dapat diatasi
Dalam melakukan komunikasi dengan
ada
setiap
antara pimpinan dan karyawan.
dan
Seperti
dalam
hal
mengambil
pimpinan.Dilihat dari hasil observasi yang
keputusan perusahaan pimpinan menyatakan
dilakukan di Titiles apabila karyawan ingin
akan selalu melibatkan karyawannya, hal ini
berkomunikasi dengan pimpinan, karyawan
dikarenakan menurut Koh Afat perusahaan
dapat langsung menemui pimpinannya.Tidak
bukanlah miliknya pribadi namun juga milik
perlu melewati perantara seperti sekretaris
seluruh karyawan yang bekerja di sini apabila
pimpinan,
pimpinan
ada suatu keputusan mengenai perusahaan
bertugas untuk mengurus segala sesuatu
yang harus diambil maka perlu melibatkan
urusan pimpinan baik yang bersifat internal
anggota perusahaan yang lain.
atau
karena
yang
sekretaris
berhubungan
dengan
pihak
Selain dalam kegiatan operasional di
eksternal seperti instansi pemerintah, bukan
perusahaan,
sebagai
hubungan
perantara
komunikasi
antara
untuk
melakukan
pimpinan
dengan
dengan
juga
karyawannya
menjalin melalui
kegiatan diluar perusahaan, seperti acara gathering dan pada saat acara ulang tahun
karyawannya. Pernyataan dari pimpinan di atas dibenarkan
pimpinan
oleh
Yusmayanti,
pimpinan di mana karyawan akan diundang
namun
dalam acara tersebut. Ketika perayaan ulang
Yusmayanti mengakui miscommunication
tahun pimpinan yang diadakan di rumah
antara pimpinan dan karyawan terkadang
pimpinan, seluruh karyawan akan beramai-
masih terjadi dikarenakan, ketika pimpinan
ramai datang ke acara tersebut. Dari kegiatan
memberikan intruksi kepada karyawan yang
tersebut dapat dilihat kekompakan antara
tergolong baru, intruksi tersebut kemudian
pimpinan dan karyawan Titiles Denpasar
tidak di evaluasi kembali oleh pimpinan dan
4.2.2 Loyalitas Karyawan
hal tersebut yang akan menjadi masalah di kemudian
hari
ketika
intruksi
Dari hasil observasi yang ditemukan
yang
di dalam perusahaan Titiles, Pimpinan Titiles merupakan
7
sosok
yang
peduli
terhadap
tunjangan dan fasilitas kerja yang didapatkan
pimpinan perusahaan yang telah dianggap
oleh karyawannya.Hal ini terlihat dari adanya
sesuai
karyawan yang khusus bekerja di dapur yang
penelitian ini, pemimpin perusahaan Titiles
bertugas untuk menyiapkan makanan untuk
sudah
seluruh
tunjangan
berdasarkan konsep strategic objective, yaitu
karyawan, pimpinan memberikan tunjangan
dalam bentuk rapat evaluasi antara pimpinan
kesehatan berupa BPJS dan tunjangan hari
perusahaan dengan karyawan di perusahaan
raya untuk seluruh karyawannya.
tersebut.
karyawan
Dari
Titiles.Untuk
hasil
wawancara
dengan
tujuan
melakukan
perusahaan.Dalam
strategi
komunikasi
dengan
Sesuai dengan hasil observasi yang
pimpinan sekaligus pemilik perusahaan yaitu
sudah dilakukan, diketahui bahwa komunikasi
Bapak
Koeshardi
antara pimpinan dan karyawan bersifat dua
mengungkapkan bahwa sebagai pemimpin
arah sesuai dengan dialogue strategy yaitu
yang baik, pemimpin harus dapat membuat
dimana komunikasi terjadi dua arah antara
pegawainya merasa nyaman bekerja dibawah
pimpinan
pimpinannya karena apabila karyawan sudah
perusahaan
merasa nyaman loyalitas itu akan datang
kepada karyawan tidak hanya membujuk,
sendiri dari diri individu masing-masing.
tetapi juga mendengarkan, mempelajari, dan
Koeshardi,
Bapak
Karyawan di Titiles juga mengungkapkan
dengan
karyawan,
melakukan
memahami
sebagai
pimpinan
dialog
proses
langsung
komunikasi.
senang dengan adanya insentif ketika mereka
Dengan komunikasi dialog yang dilakukan
lembur karena hal tersebut membuat mereka
pimpinan
lebih semangat untuk bekerja dan merasa
emosional dengan karyawannya dan dapat
kerja kerasnya di hargai dengan adanya
lebih mengenal karyawannya secara pribadi.
insentif tersebut.
B. Prinsip Processes Dilihat
4.3 Analisa Masalah dan Pembahasan Dalam
penelitian
merasa
lebih
dari
dekat
prinsip
komunikasi
secara
processes,
ini,
peneliti
keberhasilan
kepemimpinan
prinsip
dalam perusahaan dapat dilihat dari proses
menggunakan
konsep
tujuh
kepemimpinan
menurut
Barrett
untuk
komunikasi yang berlangsung di perusahaan
proses
komunikasi
antara
tersebut. Pada perusahaan Titiles, pimpinan
perusahaan
Titiles
dengan
menganalisa pimpinan karyawan
dan
Teori
Hirarki
perusahaan proses
Kebutuhan
sudah
dalam
menerapkan
komunikasi
konsep
kepemimpinan
Maslow sebagai pisau analisa dan alat ukur
terhadap karyawannya. Dari hasil observasi
loyalitas
dan
karyawan
terhadap
perusahaan
wawancara
yang
sudah
dilakukan,
Titiles.
perusahaan tersebut sangat pasif dalam
4.3.1 Analisa Komunikasi Kepemimpinan
menggunakan media baik cetak maupun
A. Prinsip Strategic Objective
elektronik dalam proses komunikasi antara pimpinan dengan karyawan.
Berdasarkan prinsip kepemimpinan strategic objective
Pimpinan
yang dinyatakan oleh
perusahaan
lebih
Barett (2006), Komunikasi kepemimpinan juga
mengutamakan proses komunikasi secara
dapat diukur melalui strategi komunikasi
langsung atau face to face, di mana proses
8
komunikasi ini yang dianggap paling tepat
kepemimpinan selanjutnya yang ditunjukan
oleh pimpinan perusahaan karena dapat
oleh
meningkatkan hubungan emosional antara
komunikator.Fungsi
karyawan
sebagai
dengan
pimpinannya.
Melalui
pimpinan
ini
adalah
fungsi
berikutnya
mediator.Fungsi
adalah
pemimpin
yang
terakhir yaitu sebagai integrator.
proses komunikasi tatap muka ini, pesan atau informasi dari pimpinan perusahaan terhadap karyawan di perusahaan Titiles
D.Prinsip Messages
tersebut
Dilihat dari prinsip Messages, yaitu
bersifat spontan dan simultan, baik pesan yang bersifat verbal maupun non-verbal
mengenai konsep pesan atau informasi yang
C. Prinsip Management
dikirimkan
Berdasarkan Management,Barett
menyatakan
oleh
pimpinan
terhadap
prinsip
bawahannya.Dalam penelitian ini, perusahaan
bahwa
pimpinan
Titiles
juga
telah
menerapkan
strategi komunikasi kepemimpinan tertumpu
konseptualisasi penyampaian pesan secara
pada manajemen pada perusahaan tersebut,
langsung
di mana manajemen memiliki tanggung jawab
perusahaan pengolahan daging tersebut.
utama dalam bidang komunikasi. Dari hasil
E.Prinsip Media/Forum
observasi diketahui bahwa proses komunikasi
terhadap
Dilihat
para
karyawan
berdasarkan
di
konsep
kepemimpinan di perusahaan Titiles tidak
Media/Forumdalam
tertumpu pada tanggung jawab manajemen,
kepemimpinan, Barett menyatakan bahwa
namun
media merupakan salah satu faktor penting
semua
menjadi
tanggung
jawab
pimpinan perusahaan secara menyeluruh. Berdasarkan manajemen
hasil
komunikasi
komunikasi
dalam strategi komunikasi kepemimpinan.
analisa
Jadi,
dapat
dikatakan
bahwa
kepemimpin
penggunaan media dalam proses komunikasi
perusahaan Titiles maka dapat dikatakan
di perusahaan Titiles masih sangat rendah
menurut
intensitasnya. Meskipun terkadang media
bahwa
gaya
kepemimpinan
(Siagian,2011) perusahaan tersebut bersifat
komunikasi
Demokratis. Unsur kepemimpinan demokratis
menyampaikan pesan atau informasi dari
pada
atasan
perusahaan
tersebut
seperti;
tersebut
terhadap
digunakan
bawahannya,
keterbukaan pimpinan perusahaan terhadap
pimpinan
masukan, kritik maupun saran pada saat
menggunakan
melakukan rapat kinerja bersama karyawan.
pribadi terhadap karyawannya.
Apabila
dianalisa
lebih
Siagian
berdasarkan
konsep
ini
namun
cenderung
komunikasi
antar
D. Prinsip Communication Staff
dalam,
Berdasarkan prinsip communication
perusahaan Titiles ini juga sudah menerapkan konsep
perusahaan
untuk
staff,
fungsi
Barett
menyatakan
bahwa
prinsip
kepemimpinan.Fungsi yang pertama adalah
komunikasi kepemimpinan juga ditentukan
mengenai
oleh keberhasilan communication staff.Pada
peran
pemimpin
perusahaan
sebagai penentu arah perusahaan.Fungsi
penelitian
kedua yang ditunjukan oleh perusahaan
memiliki staff khusus communication officer
tersebut adalah sebagai juru bicara.Fungsi
yang mengatur tata kelola informasi atau
9
ini,
perusahaan
Titiles
tidak
pesan dari atasan terhadap karyawan di
Selain komunikasi yang efektif antara
perusahaan tersebut, tetapi dikelola langsung
pimpinan dan bawahan, salah satu faktor lain
oleh owner sendiri dan dibantu supervisor
yang menyebabkan karyawan Titiles memiliki
atau kepala masing-masing divisi.
loyalitas tinggi yaitu berdasarkan teori hierarki
Jadi,
strategi
komunikasi
kebutuhan Maslow, apabila pimpinan telah
communication staff yang bersifat internal
memenuhi
pada perusahaan Titiles diimplementasikan
karyawannya, maka loyalitas karyawannya
langsung
terhadap perusahaan akan terjaga.
terhadap
perusahaan
kepala-kepala
yang
devisi
bertugas
sebagai
tingkat
kebutuhan
hierarki
Jadi, dengan terpenuhinya kebutuhan
penyambung atau penyampai ulang pesan
karyawan
pimpinan
komunikasi kepemimpinan yang cukup baik,
kepada
perusahaan
semua
tersebut.
karyawan
Sedangkan
di
strategi
maka
dan
loyalitas
penerapan
karyawan
prinsip-prinsip
di
komunikasi communication staff yang bersifat
tersebut menjadi semakin kuat.
eksternal akan dilaksanakan oleh sekretaris
A. Kebutuhan fisiologis
yang bertanggung jawab penuh terhadap
Berdasarkan komponen kebutuhan fisiologis
pimpinan perusahaan.
berdasarkan
kepada
kepuasan
karyawan diberikan fasilitas tempat tinggal
perusahaan Titiles ini dapat ditemukan pada
komunikasi meningkatkan
yang resiko
cenderung
berupa mess.
audit
B. Kebutuhan rasa aman
dapat
Berdasarkan komponen kebutuhan
miscommunication
rasa
dalam perusahaan. 4.2.2
aman
Maslow
mengatakan
bahwa
keberhasilan seorang pemimpin perusahaan
Analisa loyalitas karyawan Titiles berdasarkan
oleh
(rumah) dari perusahaan dan untuk seluruh
kepemimpinan
atau
diberikan
ini juga mendapatkan fasilitas perlindungan
dilaksanakan dengan baik oleh karyawannya.
evaluasi
yang
yang sudah bekerja cukup lama di perusahan
penuh atas pesan yang disampaikan akan
skala
fisiologis
perusahaan.Selain itu, beberapa karyawan
sudah mempercayai dan bertanggung jawab
rendahnya
kepuasan
menjadi meningkat karena adanya faktor
terhadap
karyawannya. Pimpinan perusahaan Titiles
dari
karyawannya.Sehingga,
karyawan bekerja di perusahaan tersebut
evaluasi pesan atau informasi yang dikirimkan
kelemahan
tempat
minum sebanyak dua kali dalam sehari
dengan skala atau frekuensi penerapan hasil
Jadi
meliputi
memberikan fasilitas kebutuhan makan dan
berlangsung di perusahaan dapat diukur
perusahaan
manusia
bahwa
kebutuhan fisik lainnya.Perusahaan tersebut
menyatakan bahwa proses komunikasi yang
pimpinan
menyebutkan
perlindungan,kelaparan, seks,kehausan, dan
prinsip
communication assesment, di mana Barett
oleh
Maslow
kebutuhan
E. Prinsip Communication Assesment Dilihat
perusahaan
Teori
juga ditentukan atas pemenuhan kebutuhan
Hierarki
atas rasa aman dan perlindungan dari bahaya
Kebutuhan Maslow
fisik maupun emosional kepada karyawannya. Hal tersebut terwujud dengan perlindungan
10
emosional seperti; pembagian uang bonus,
loyalitas
uang tunjangan hari raya, uang angpao, uang
perusahaan.Penghargaan
tunjangan akhir tahun, dan lain sebagainya
menjadi dua yaitu berdasarkan faktor internal
yang diberikan oleh pimpinan perusahaan
misalnya; kemandirian dan pencapaian,rasa
Titiles secara adil dan merata terhadap
harga
seluruh karyawan.
misalnya status, pengakuan dan perhatian.
Perlindungan
secara
fisik
karyawan
diri,
serta
Hal
juga
terhadap tersebut
faktor-faktor
tersebut
dibagi
eksternal
dibuktikan
dengan
dipenuhi oleh perusahaan tersebut, di mana
loyalitas karyawan terhadap perusahaan di
karyawan
kesehatannya
mana lama masa kerja karyawan terhitung
dalam bekerja dengan adanya tanggungan
hingga 20 tahun lebih. Karyawan diberikan
kesehatan (BPJS).
ruang untuk mengambil keputusan apabila
C. Kebutuhan sosial
ada hal yang sangat mendesak dan pimpinan
juga
ditanggung
Pemenuhan kebutuhan sosial yang
sedang tidak ada di kantor. Sehingga, dari
dimaksud yaitu mengenai kebutuhan akan
capaian faktor internal tersebut, capaian
kasih sayang, kenyamanan,rasa memiliki,
perusahaan
persahabatan,penerimaan
tercapai.
yang
sudah
menjadi
lebih
mudah
untuk
dirasakan oleh karyawan di perusahaan
Pada faktor eksternal, yaitu berupa
tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan
pengakuan atas status di mana pimpinan
rendahnya intensitas perasaan iri terhadap
perusahaan tidak pernah membedakan antara
rekan
kerja
karena
memperlakukan antara
satu
seluruh dengan
pimpinan
yang
satu karyawan dengan karyawan lainnya.
karyawan
sama
Sehingga, dapat dikatakan baik secara faktor
tanpa
internal maupun eksternal berdasarkan teori
yang
lain
kebutuhan Maslow akan penghargaan, sudah
membedakan status atau jabatan. Pola
komunikasi
kekeluargaan
terpenuhi
juga
dengan
sangat
baik
oleh
diterapkan oleh pimpinan perusahaan ini.Pola
perusahaan Titiles tersebut sehingga loyalitas
komunikasi kekeluargaan ini juga menjadi
karyawan
tolak
semakin kuat.
ukur pemenuhan kebutuhan sosial
terhadap
perusahaan
menjadi
E. Kebutuhan Aktualisasi Diri
berdasarkan pendekatan teori Maslow. Jadi
Pada
dapat dikatakan bahwa kebutuhan karyawan
pemenuhan
kebutuhan
akan pemenuhan hak sosial di perusahaan
aktualisasi diri, Maslow menyatakan bahwa
menurut Maslow ini sudah tercapai dengan
suksesnya pemenuhan kebutuhan tersebut
baik, sehingga karyawan menjadi lebih loyal
apabila terdapat dorongan untuk membentuk
untuk bekerja kepada perusahaan.
seseorang
untuk
menjadi
apa,
meliputi
pertumbuhan dan meningkatkan potensi dan
D. Kebutuhan atas penghargaan penghargaan
pemenuhan diri. Di perusahaan tersebut,
berdasarkan teori Maslow juga merupakan
calon karyawan yang ingin bergabung dan
salah
bekerja di perusahaan Titiles tersebut akan
Kebutuhan
satu
faktor
atas
yang
krusial
dalam
suksesnya perusahaan mencapai capaian
diberikan
yang diiginkan serta untuk meningkatkan
manajerial hingga pelatihan produksi selama
11
pelatihan
mendasar
mengenai
tiga bulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa
3. Faktor
penentu
dari
keberhasilan
pemenuhan kebutuhan akan aktualisasi diri
komunikasi
pada perusahaan tersebut sudah dipenuhi
diterapkan
oleh pimpinan perusahaan, meskipun tidak
Titiles yaitu loyalitas karyawan. Loyalitas
semua karyawan memperoleh kesempatan
karyawan ditentukan dengan tercapainya
untuk merasakan langsung pendidikan dan
aspek-aspek
pelatihan manajerial tersebut.
nyaman untuk bekerja dalam jangka waktu
5.PENUTUP
yang cukup lama, terjaminnya tanggungan
5.1 Simpulan
kesehatan karyawan, rasa kekeluargaan
Dapat
ditarik
kesimpulan
kepemimpinan oleh
yang
pimpinan
loyalitas
telah
perusahaan
seperti;
rasa
yang sangat kuat hingga pemenuhan
sebagai
berikut:
fasilitas fisik maupun emosional yang
1. Komunikasi yang sering dilakukan antara
disediakan
pimpinan
dan
karyawan
Titiles.
merupakan
komunikasi
dan informal, yang dimaksudkan untuk
kelompok
menjalin
Titiles
antara
pimpinan
pimpinan
kepemimpinan dengan
yaitu;(1)strategic
sesuai
tercapai
kepemimpinan
Barett,
kebutuhan
Titiles,
langsung
khususnya
pimpinan
mendorong
peningkatan
kebutuhan
baik.
yang
Pemenuhan
dimaksud
adalah
kebutuhan rasa aman;(3) pemenuhan
yang
kebutuhan
kepada
sosial;
(4)kebutuhan
penghargaan; (5)kebutuhan aktualisasi diri.
5.2 Saran
pada
perusahaan
perusahaan
dengan
(1)kebutuhan fisiologis;(2) pemenuhan
objective;(2)process;(3)
komunikasi
perusahaan
oleh pimpinan perusahaan Titiles sudah
2. Berdasarkan analisa strategi komunikasi
manajemen
pimpinan
antar
Prinsip-prinsip
kepala divisi di perusahaan tersebut.
kepemimpinan
dan
skill
dalam teori Maslow yang dilaksanakan
baik
messages;(4)communication staff diimplementasikan
pribadi
Pemenuhan
dimaksud
yang
konsep
juga
penerapan
oleh
dengan
perusahaan.
oleh
4.
penerapan prinsip-prinsip kepemimpiann dilakukan
antar
perusahaan
loyalitas dan kinerja karyawan.
dengan karyawan. Pemenuhan kebutuhan
sudah
pimpinan
Tambahannya,
komunikasi tatap muka, dialogue, formal
kedekatan
oleh
Beberapa saran dapat disampaikan
tersebut
sebagai berikut:
memiliki gaya kepemimpinan demokratis.
Saran untuk pimpinan perusahaan Titiles:
Selain itu, pimpinan perusahaan Titiles
1.
juga
telah
menunjukan
Memaksimalkan
implementasi
prinsip-
implementasi
prinsip komunikasi kepemimpinan yang
fungsi-fungsi kepemimpinan dengan baik,
belum tercapai, contohnya penggunaan
yaitu; sebagai penentu arah perusahaan,
media
sebagai
elektronik
juru
penghubung
dan
bicara
perusahaan,
membangun
relasi,
komunikasi dan
baik
cetak
melakukan
atau
evaluasi
komunikasi oleh pimpinan perusahaan
sebagai komunikator, sebagai mediator
setelah melakukan instruksi.
dan sebagai integrator dalam perusahaan.
12
2.
Meningkatkan pemenuhan
dan kebutuhan
Jurnal dan Skripsi Muhammad Tibyan, (2015), “Peran Komunikasi Organisasi pada Loyalitas Karyawan (Studi Deskriptif Kualitatif pada Perusahaan Otobus Blue Star Salatiga”, Skripsi (online) 28 Mei 2016, laman
Nur Azmi, 2015, Pola Komunikasi Pimpinan Dalam Meningkatkan Loyalitas Kerja Karyawan BP (Brand Presenter) di PT. Budiman Subrata Niaga Pekanbaru, JOM FISIP Vol. 2 No. 2 - Oktober 2015, (online) 28 Mei 2016, laman Safitri, Rahmadana (2015), “Pengaruh Kompensasi Terhadap Loyalitas Karyawan PT. Putera Lautan Kumala Lines Samarinda”, eJournal Administrasi Bisnis, Universitas Mulawarman (online) 15 April 2016, laman <ejournal.adbisnis.fisipunmul.ac.id>
mengevaluasi lainnya
yang
tidak ada dalam teori kebutuhan Maslow, contohnya pendidikan
pemenuhan dan
pelatihan
kebutuhan terhadap
seluruh karyawan, tidak hanya kepala divisinya saja.
DAFTAR PUSTAKA Buku Barrett,
Deborah J., 2006, Leadership Communication, First Edition, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. Barrett, Deborah J., 2008, Leadership Communication, Second Edition, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc. Handoko, T. hani. 1995. Management Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, Yogyakarta. Krisyantono, Rachmat, (2006). Riset Komunikasi: Disertasi Contoh Praktis Riset Media, Public Relation, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Littlejohn, 1999, Theories of Human Communication, Wadsworth Publishing Company, Belmont, California. Mulyadi, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia(MSDM), In Media-Anggota IKAPI, Bogor. Moore, Frazier. 2000. Hubungan Masyarakat, Prinsip, Kasus dan Masalah. Jilid 2, (terjemahan). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Robbins & Judge. 2015. Perilaku Organisasi: Organizational Behavior. Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat Siagian, P.S., 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Sobry Sutikno, 2014, Pemimpin dan Kepemimpinan, Tips Praktis untuk Menjadi Pemimpin yang Diidolakan, Holistica, Lombok. Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. Tohirin, 2012, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Rajawali Pers, Jakar
13