PENERAPAN STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS DALAM POSITIONING PT. BANK MUAMALAT INDONESIA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S. Sy)
Oleh: RAJES SOLIHIN ( 109046100179) KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436
ABSTRAK RAJES SOLIHIN
Penerapan Strategi Komunikasi Bisnis Dalam Positioning PT. Bank Muamalat Indonesia Skripsi ini meneliti tentang strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank nasional pertama yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah. Adapun rumusan masalahnya adalah: pertama Bagaimana konsep strategi komunikasi bisnis yang dilakukan PT. Bank Muamalat Indonesia. Ke-dua Bagaimana penerapan komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia. Ke-tiga Apakah strategi komunikasi bisnis yang diterapkan PT. Bank Muamalat Indonesia memberikan dampak positif terhadap positioningnya dengan bank-bank syariah lainnya. Adapun metodologi yang dipakai adalah kualitatif, dengan pendekatan deskriptif analisis yang dijelaskan oleh Bogdan dan Taylor (1999). Strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Mualamat untuk mendapatkan positioning yang diinginkan adalah dengan cara melakukan identifikasi keunggulan untuk bersaing dan memposisikan perusahaannya dengan memberikan layanan terbaik, kepercayaan serta kemudahan bagi semua nasabahnya. Aplikasi strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Muamalat untuk mensosialisasikan keunggulan bersaingnya adalah dengan melalui media lokal di masing-masing daerah, seperti tv lokal, radio lokal, surat kabar lokal, instansi - instansi lokal yang bekerjasama dengan Bank Muamalat untuk melaksanakan kegiatan lomba, beasiswa pendidikan dan bakti sosial. Segmentasi pasar Bank Muamalat yang sebelumnya adalah pasar emosional spiritual sekarang beralih ke pasar rasional. Keywords: Strategi, Komunikasi Bisnis, Positioning, Bank Muamalat Indonesia.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, pertama-pertama penulis mengucap rasa syukur yang begitu dalam kepada Allah SWT yang memberikan nikmat Iman, Islam, dan nikmat kesehatan. Karena dengan nikmat tersebut, penulis mendapatkan kemudahan untuk bisa menyelesaikan skripsi ini. Selawat kepada junjungan Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan Pelajaran Komunikasi dan Pikir Terbaik di muka Bumi ini. Meskipun banyak kendala-kendala di tengah perjalanan yang terkadang menjadi beban penulis dan penghambat proses, tapi semua ini penulis jadikan pembelajaran dan pengalaman yang sangat berharga. Dengan usaha dan kerja keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Strategi Komunikasi Bisnis Dalam Positioning Bank Muamalat Indonesia.” Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Ayahanda H . Abu Bakar Umar dan Ibunda Hj. Rukiyah yang tak pernah bosan memberi semangat dan nasehat kepada penulis untuk terus membaca dan menyelesaikan skripsi ini. Kepada kakak - kakakku tercinta Reka Indrayani, Vijay Arifin dan Rena Marisa yang juga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik bantuan moril dan materil.
2. Chynthia Helena Marin, Teman hidup penulis yang sekarang sudah halal dalam syariat agama. Yang tak pernah henti memotivasi, menginspirasi dan membantu penulis dalam proses penulisan skripsi ini. 3. Bapak Sofyan Rizal selaku dosen pembimbing yang begitu banyak membantu,
meluangkan
waktu,
memberikan
pengarahan,
dan
kesempurnaan pada penulisan skripsi ini. Semoga dengan bimbingan Bapak, ilmu yang pernah ditorehkan kepada penulis pada saat-saat bimbingan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat. Kebijaksanaanmu, kesabaranmu dalam membimbing kami membuat kami sadar akan pentingnya Ilmu dalam kehidupan kami. Bapak yang selalu bijaksana, Bapak yang selalu mengajarkan nilai-nilai kehidupan bagi penulis. 4. Bapak, selaku Dekan Fakultas Syariah Dan Hukum. Wakil Dekan I Bidang Akademik , Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum serta Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan 5. Ketua
Jurusan Prodi Muamalat beserta Sekretaris Jurusan Prodi
Muamalat, atas segala bantuan dan bimbingannya selama ini. 6. Bank Muamalat Indonesia yang telah mengizinkan dan membantu selama proses penelitian. 7. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis. 8. Bapak Tubagus Wahyudi, ST, Msi, MCHt, CHI dan Dwi Andiani yang juga merupakan Guru Kehidupan penulis, yang tak henti-hentinya selalu memberikan motivasi dalam kehidupan pada saat perkuliahan di Kahfi Motivator School.
9. Teman seperjuangan PS E 2009, yang saling membantu satu sama lain dan tetap menjaga kekompakan. 10. Teman-teman sejalan dan seperjuangan,Azis Fathullah, Fachrurozy, Amry Mahmud, Icha Villa Andreas, Sofwan Tamami, Mukhtiar dan semua teman - teman yang selalu menginspirasi untuk tetap positif dalam berpikir.
Dan akhir kata dari penulis, semoga segala bentuk motivasi, dukungan, harapan, dan keberkahan doa yang diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang berlimpah dan diridai oleh Allah SWT. Amin yaa rabba al-alamin.
Ciputat, Januari 2015
Rajes Solihin
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ KATA PENGANTAR ..................................................................................... LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ DAFTAR ISI .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 5 C. Batasan dan Rumusan Masalah ......................................................... 5 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 6 E. Metode Penelitian .............................................................................. 7 1. Jenis Penelitian ............................................................................. 7 2. Objek Penelitian ........................................................................... 8 3. Sumber Data ................................................................................. 8 4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 9 5. Teknik Analisis Data .................................................................. 10 6. Pedoman Penulisan Skripsi ......................................................... 10 F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 10
BAB II TINJAUAN TEORI A. Teori Strategi ..................................................................................... 12
1. Pengertian Strategi ...................................................................... 12 2. Tahapan – Tahapan Strategi ........................................................ 14 B. Teori Komunikasi Bisnis ................................................................... 18 1. Pengertian Komunikasi Bisnis .................................................... 18 2. Tehnik Komunikasi Bisnis .......................................................... 19 3. Komunikasi Efektif Dan Tujuan Komunikasi Bisnis .................. 21 C. Teori Positioning ............................................................................... 24 1. Pengertian Positioning ................................................................ 24 2. Ciri - Ciri Positioning .................................................................. 27 3. Tehknik Positioning .................................................................... 28 D. Teori Bank Syariah ........................................................................... 29 1. Pengertian Dan Sejarah Bank Syariah ........................................ 29 2. Tujuan Dan Prinsip Bank Syariah ............................................... 35 3. Tehknik Positioning .................................................................... 28 E. Review Studi Terdahulu ................................................................... 38
BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA A. Sejarah Dan Profil Bank Muamalat Indonesia ................................. 41 B. Visi Dan Misi Bank Muamalat Indonesia ........................................ 42 C. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia ................................ 43 D. Akad Dari Produk Bank Muamalat Indonesia ................................. 44 E. Produk Dan Jasa Bank Muamalat Indonesia ................................... 49
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Komunikasi Bisnis Bank Muamalat Indonesia .................... 56
B. Mengidentifikasi Keunggulan Bersaing ............................................ 60 C. Penerapan Strategi Komunikasi Bisnis Terkait Keunggulan Kompetitif Yang Dimiliki .................................................................................... 72 D. Pertumbuhan Dan Pencapaian Bank Muamalat Indonesia ................ 76 E. Penentuan Positioning Bank Muamalat Indonesia Di Bidang Industri Perbankan Syariah di Indonesia ......................................................... 78
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................ 82 B. Saran .................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
1
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat di era konseptual, yaitu era dimana hal yang paling dihargai adalah invosi, produktivitas, kreativitas dan pada era ini segala fasilitas sudah memadai, semua serba gampang dan otomatis sehingga persaingan pun semakin ketat karena menjadi kebutuhan manusia di berbagai aspek kehidupan.1 Dengan perkembangan teknologi, masyarakat pun semakin dipermudah untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang mereka butuhkan, baik melalui mulut ke mulut, media massa, smartphone, laptop dan berbagai teknologi yang ada di era sekarang secara instan, hal tersebut menjadikan masyarakat dapat menyeleksi secara teliti berbagai data dan informasi yang mereka terima. Dengan semakin dimanjakan dan dipermudahnya rutinitas dengan kehadiran teknologi tersebut, masyarakat pun semakin cerdas dan memiliki banyak data mengenai berbagai macam hal, sehingga meningkatkan proses selektivitas dalam memilih produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan untuk mereka konsumsi. Kondisi ini memaksa semua produsen untuk berfikir kritis agar
1
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari memenangkan-persaingan-di-era-konseptual/
http://titozheng.wordpress.com/2013/01/10/
2
menghasilkan produk yang inovatif, produsen pun harus bisa memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen agar produk yang mereka tawarkan di pasar mampu bersaing secara kompetitif. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang dan mampu bersaing dengan kompetitornya. Maka untuk dapat mewujudkan hal tersebut setiap perusahaan memiliki berbagai strategi dalam bisnis mereka dan memiliki tata cara pelaksanaan yang berbeda-beda. Salah satu strategi yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah bagaimana cara mereka mengkomunikasikan kepada konsumen tentang perusahaan mereka, prestasi dari perusahaan mereka, produk-produk yang mereka tawarkan serta manfaat yang akan dirasakan konsumen ketika menggunakan produk mereka. Perusahaan yang memiliki strategi komunikasi yang baik dalam penyampaian informasi kepada masyarakat tentang produk mereka, hal tersebut dapat menarik minat konsumen, yang pada akhirnya akan terbentuk brand image (citra merek) yang baik pula tentang perusahaan tersebut di mata masyarakat. Dewasa ini perusahaan menghadapi persaingan paling ketat yang pernah ada. Akan tetapi, peralihan filosofi produk dan penjualan ke filosofi pemasaran
3
memberikan kesempatan lebih baik kepada perusahaan untuk mengungguli pesaingnya.2 Tantangan yang dihadapi perusahaan di zaman sekarang adalah berlomba untuk memperkenalkan produk mereka dengan baik di masyarakat, lalu memberikan stimulus untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap produk mereka. Persaingan yang terjadi sekarang bukan lagi produk lawan produk atau bisnis lawan bisnis melainkan persaingan perusahaan melawan perusahaan, sehingga perusahaan harus menjadi komunikator yang baik dengan memiliki kemampuan strategi komunikasi yang baik dan mampu memanfaatkan berbagai media komunikasi sebagai sarana untuk menyerang konsumen secara efektif dan efisien. Dalam komunikasi pemasaran ada tiga hal yang menjadi tujuan utama perusahaan, yaitu: 1. Menyebarkan informasi (komunikasi informatif) 2. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif) 3. Mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi reminding).3 Pada zaman sekarang, yang menjadi urat nadi perekonomian suatu Negara adalah dunia perbankan. Di Indonesia sendiri terdapat bank konvensional dan bank 2
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (PT. Macanan Jaya Cemerlang, 2006), h. 171. 3 Andy Krisdasusila, Memenangkan Persaingan Bisnis Melalui Efektivitas Komunikasi (ISSN 1412-5331, Vol. 6 No. 2).
4
syariah yang memiliki tujuan yang sama, yaitu menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha ataupun kegiatan-kegiatan lainnya. Pada abad ke-20 mulai berkembang pesat perbankan syariah, yang diplopori oleh PT. Bank Muamalat Indonesia sebagai bank nasional pertama yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah. Respon masyarakat pun cukup baik terhadap keberadaan bank ini, hal ini terlihat dari kenaikan pangsa pasar Bank Muamalat di akhir tahun 2013 sebesar 24%. Perolehan market share Bank Muamalat tumbuh bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 23% yang berbanding lurus dengan pertumbuhan aset Bank Muamalat.4 Perkembangan sistem keuangan syariah pun semakin kuat setelah ditetapkannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, yang mana dalam UndangUndang tersebut diatur dengan sangat rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan oleh bank syariah. Selain itu, Undang-Undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka unit usaha syariah atau bahkan mengonversi diri menjadi bank syariah. Dengan Undang-Undang tersebut menyebabkan semakin banyak bank-bank syariah yang bermunculan di Indonesia, sehingga persaingan yang harus dihadapi PT. Bank Muamalat Indonesia pun semakin berat, karena setiap bank akan berusaha untuk menarik minat masyarakat sebanyak-banyaknya untuk memenuhi tujuan dari masing-masing bank.
4
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2078706/ pangsa-pasar-bank-muamalat-naik-1-di-2013
5
Berdasarkan ulasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Strategi Komunikasi Bisnis Dalam Positioning PT.
Bank Muamalat Indonesia” B. IDENTIFIKASI MASALAH Sebelum dapat dirumuskan masalah penelitian perlu dibuat identifikasi masalah. Berikut ini dikemukakan masalah-masalah yang ada pada objek yang diteliti antara lain: 1. PT. Bank Muamalat Indonesia merupakan pelopor bank syariah di Indonesia. 2. Tantangan persaingan bank-bank syariah di Indonesia dan produk-produk yang ditawarkan semakin kompetitif. 3. Masyarakat yang semakin selektif dalam memilih lembaga keuangan sebagai lembaga untuk penghimpunan atau penyaluran dana.
C. BATASAN DAN RUMUSAN MASALAH Pada tulisan ini penulis hanya membatasi penelitiaannya pada PT. Bank Muamalat Indonesia dan bagaimana konsep serta implementasi strategi komunikasi bisnis mereka di tahun 2012 – 2013. Dari latar belakang permasalahan yang sudah dipaparkan sebelumnya, penulis pun merumuskan penerapan strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia hanya pada bidang produk, harga, distribusi dan promosi:
6
1. Bagaimana konsep strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia. 2. Bagaimana penerapan komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia. 3. Apakah strategi komunikasi bisnis yang diterapkan PT. Bank Muamalat Indonesia memberikan dampak positif terhadap positioningnya dengan bankbank syariah lainnya.
D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui konsep strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia. 2. Untuk mengetahui strategi-strategi komunikasi bisnis apa saja yang diterapkan PT. Bank Muamalat Indonesia dalam menghadapi persaingan positioning bank-bank syariah di Indonesia. 3. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia dalam persaingan positioning bank-bank syariah lainnya. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah: 1. Manfaat teoritis, untuk mendapatkan pengetahuan tentang pandangan terhadap penerapan strategi komunikasi bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia dalam persaingan positioning bank-bank syariah dan sebagai bahan bacaan
7
tambahan dan sumber referensi atau bahan kajian untuk penelitian selanjutnya. 2. Manfaat praktis, sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan dalam penerapan strategi komunikasi bisnis bagi bank – bank syariah yang ada di Indonesia, khususnya bagi PT. Bank Muamalat Indonesia.
E. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari: 1. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut untuk kemudian ditarik kesimpulan. Penulis mengumpulkan data dari lapangan melalui staff Bank Muamalat Indonesia yang memiliki kaitan dengan masalah yang diangkat oleh penulis. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, angka-angka dan gambar. Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian dengan cara melakukan wawancara, mengamati dan mengumpulkan data, kemudian data yang diperoleh oleh penulis disusun, dikembangkan dan selanjutnya dikemukakan dengan seobjektif mungkin. Kemudian penulis menganalisa guna mendapatkan data-data yang diperlukan.
8
2. Objek Penelitian Adapun dalam penentuan lokasi, menjadi objek penelitian atau pendekatan ini adalah: PT. Bank Muamalat Indonesia.
3. Sumber Data Sumber data dalam suatu penelitian merupakan hal tepenting guna mengetahui dan menjelaskan valid atau tidaknya suatu penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini penulis menggunakan: a. Data Primer Dalam data primer ini, penulis melakukan observasi sendiri di lapangan, dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait yaitu staff Bank Muamalat Indonesia. b. Data Sekunder Dalam data sekunder ini penulis mengumpulkan data yang tersusun dalam bentuk dokumen - dokumen berupa buku - buku, internet, brosur Bank Muamalat, dokumen evaluasi tahunan Bank Muamalat dan laporan tahunan Bank Muamalat.
9
4. Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini, penulis secara langsung melakukan riset terhadap objek penelitian untuk mengumpulkan data-data yang dianalisa. Studi lapangan yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan dua cara: 1. Wawancara, Penulis melakukan wawancara langsung dengan Oman Sukmana selaku Head Of Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia yang bertanggung jawab dalam strategi marketing komunikasi yang dilakukan Bank Muamalat dan
Novi
selaku Admin Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia yang bertanggung jawab mengola data - data tentang marketing komunikasi yang dilakukan Bank Muamalat. 2. Studi dokumentasi, Penulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan cara mencari data dokumentasi Bank Muamalat Indonesia yang tersedia seperti brosur, naskah, buku dan lain sebagainya. Tujuan studi dokumentasi agar penulis dapat melengkapi data - data yang diperoleh sehingga bisa menguatkan atau mengkritisi hasil wawancara yang telah dilakukan penulis.
5. Teknik analisis data
10
Penulis memulai dengan analisa teoritis tentang penerapan strategi komunikasi bisnis yang sudah dilakukan. Selanjutnya data-data yang telah terkumpul dari hasil wawancara dan studi dokumentasi dari pihak
PT. Bank Muamalat
Indonesia dianalisis berdasarkan pengelompokan data yang sesuai dengan masalah yang sedang dibahas yang pada akhirnya akan diambil kesimpulan.
6. Pedoman penulisan skripsi Adapun penulisan dan teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012.
F. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memperoleh pemahaman tentang uraian dan gambaran dalam skripsi ini, maka penulis membaginya kedalam lima bab, yang mana dalam setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematikanya adalah sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Yang meliputi: latar belakang masalah, perumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
11
Membahas tentang: Pengertian strategi, tahapan-tahapan strategi, pengertian komunikasi bisnis, tujuan komunikasi bisnis, langkahlangkah strategi komunikasi bisnis, pengertian positioning, langkahlangkah positioning, pengertian dan sejarah bank syariah. BAB III
GAMBARAN UMUM Membahas tentang: gambaran umum PT. Bank Muamalat Indonesia, yang meliputi sejarah singkat dan perkembangan Bank Muamalat Indonesia, VISI dan MISI, struktur organisasi, produk dan jasa Bank Muamalat Indonesia.
BAB IV
PENERAPAN DAN ANALISA KOMUNIKASI BISNIS DALAM POSITIONING PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Membahas tentang kajian masalah seputar indikasi permasalahan dengan mendiskripsikan dan menganalisa untuk mencari solusi masalah ataupun pengembangan bisnis PT. Bank Muamalat Indonesia.
BAB V
PENUTUP Berisi tentang kesimpulan yang merupakan intisari dari pokok-pokok bahasan serta uraian bahasan tersebut diatas.
12
BAB II TINJAUAN TEORI A. TEORI STRATEGI 1. Pengertian Strategi Dari segi etimologi, kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos yang berasal dari kata stratogos yang berarti militer, yang berarti memimpin. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan generalship atau sesuatu yang dilakukan oleh para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan perang, Sehingga tidak mengherankan jika pada awal perkembangannya istilah strategi digunakan popular dilingkungan militer.1 Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama.2 Penggunaan kata strategi dalam manajemen atau suatu organisasi diartikan sebagai kiat cara dan taktik utama yang dirancang secara sistematis dalam melaksanakan fungsi manajemen yang terarah pada tujuan strategi organisasi.3
1
Setiawan Hari Purnomo dan Zuelkiflimansyah, Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar (Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1999), h. 8. 2 Rafi’udin dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah (Bandung: Pustaka Setia), hal. 76 3
Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Dengan Ilustrasi Dibidang Pendidikan (Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 2000 cet. Ke-1), h.147.
13
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian dari strategi adalah:4 a. Ilmu dan seni menggunakan sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang dan damai b. Ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang dalam kondisi menguntungkan c. Tempat yang baik menurut siasat perang d. Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus Untuk mengetahui lebih jelas mengenai strategi, penulis mengedepankan pengertian strategi yang dikemukakan beberapa pakar diantaranya: a. Menurut
Sondang
Siagian,
strategi
adalah
cara
terbaik
untuk
mempergunakan dana, daya dan tenaga yanga tersedia sesua dengan tuntutan perubahan lingkungan.5 b. Menurut Onong Uchana, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.6 c. Menurut Prof. Dr. A. M. Kardiman, strategi adalah penentuan tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu perusahaan atau organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan mengalokasikan
4
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), h. 1092. Sondang Siagian, Analisis serta perumusan kebijaksanaan dan strategi organisasi, Cet.II, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), h. 17 6 Onong Uchana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999) h. 32. 5
14
sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.7 d. Menurut Dr. Fuad Anshori mengatakan bahwa, dalam pengertian dasarnya strategi adalah metode titik untuk untuk memenangkan suatu persaingan. Persaingan itu berbentuk pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai senjata dan tenaga manusia. Sedangkan dalam bidang non militer, strategi dan taktik adalah suatu cara memenangkan suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.8
2. Tahapan – tahapan strategi Seperti yang dikatakan oleh Joel Ross dan Michael, bahwa sebuah organisasi tanpa adanya strategi umpama kapal tanpa kemudi, bergerak berputar dalam lingkaran. Organisasi yang demikian seperti pengembara tanpa tujuan tertentu.9 a. Perumusan strategi Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi
7 8 9
A. M. Kardiman, Pengantar Ilmu Manajemen (Jakarta: Pron Hallindo), h. 58. Fuad anshori, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia (Bandung: Mizan, 1990), h. 40. Ibid
15
alternative, memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan. Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi kerangka kerja, diantaranya:10 a. Tahap input (masukan), dalam tahap ini proses yang dilakukan ialah meringkas informasi sebagai masukan awal. Dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi. b. Tahap pencocokan, proses yang dilakukan ialah memfokuskan pada menghasilkan strategi alternative yang layak dengan memadukan faktor-faktor eksternal dan internal. c. Tahap keputusan, menggunakan ancaman teknik setelah diproses dari input secara sasaran dalam mengevaluasi strategi alternative yang diidentifikasi dalam tahap 2. Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan tujuan artinya peran perencanaan amatlah penting dan mempunyai andil yang besar.
10
Sondang Siagian, Analisis serta perumusan kebijaksanaan dan strategi organisasi, Cet.II, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986), h. 25.
16
b. Implementasi strategi Setelah para manager memilih strategi yang ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang ditetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. Tanpa adanya komitmen dan kerjasama dalam pelaksanaan strategi, maka proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Implementasi strategi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya manusia yang ditampakan melalui penetapan struktur organisasi, mekanisme kepemimpinan yang dijalankan berikut budaya perusahaan dan organisasi.11 c. Evaluasi strategi Tahap akhir dari dalam strategi ialah evaluasi strategi, 3 macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:12 1) Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi. Adanya perubahan faktor eksternal seperti tindakan yang dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi satu hambatan dalam pencapaian tujuan. Begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau 11
M. Isnam Yusanto dan M. Widjaja Kusuma, Manajemen Strategi Perspektif Syariah (Jakarta: Khairul Bayan, 2003, Cet. Ke -1), h. 92. 12 Amirullah dan Sari Budi Candika, Manajemen Stratejik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002 Cet. Ke-1), h. 104.
17
aktifitas implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai. 2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan) Menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah pencapaian sasaran yang dinyatakan kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan mudah dibuktikan. Kriteria yang meramalkan hasil lebih penting daripada kriteria yang mengungkapkan apa yang telah terjadi. 3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana dalam mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi baru harus dirumuskan. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan atau hasil tindakan tidak sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang direncanakan, maka disitulah tindakan korektif diperlukan. Tindakan korektif harus menempatkan posisi yang lebih baik untuk lebih mampu
memanfaatkan
kekuatan
internal,
menghindari,
mengurangi
meringankan ancaman eksternal serta mampu memperbaiki kelemahan internal.
dan
18
B. TEORI KOMUNIKASI BISNIS 1. Pengertian Komunikasi Bisnis Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan, tidak hanya manusia akan tetapi semua alam semesta berkomunikasi dengan cara dan pola mereka sendiri. Komunikasi merupakan media yang menjadikan dua objek saling mengerti dengan maksud dan persepsi satu sama lain dengan cara saling mengirimkan pesan. Menurut Himstreet dan Baty dalam Business Communications: Principles and Methods, Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan symbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.13 Dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak manusia yang belum tepat dalam pengimplementasian dari komunikasi, sehingga akan menyebabkan kurangnya pemahaman atau bahkan kesalahan pemahaman dari objek yang menerima pesan. Hal itu mendorong agar manusia selalu dapat berkomunikasi secara baik, benar dan bagus. Sedangkan secara sederhana komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan 13
Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2011), h. 4.
19
tertentu. Dimana dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik disamping harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, juga harus mampu menggunakan berbagai macam alat media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai.14
2. Tehnik Komunikasi Bisnis Dalam komunikasi bisnis ada banyak cara dapat dilakukan untuk merealisasikan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, antara lain:15 1. Mencetak buletin Diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi tentang perusahaan. 2. Membuat film dokumenter Perusahaan dapat membuat film dokumenter, misalnya menyangkut proses produksi kemudian disiarkan oleh televisi dalam bentuk berita pembangunan. 3. Publikasi Pimpinan perusahaan dapat mengundang para wartawan datang ke lokasi perusahaan, kemudian mengadakan wawancara tentang segala sesuatu mengenai perusahaan, seperti sejarah berdirinya perusahaan.
14 15
Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2011), h. 5. Valdhe Karundeng, Makalah Komunikasi Bisnis. Universitas Negeri Manado, 2012.
20
4. Promosi Teknik komunikasi yang paling banyak digunakan dalam bisnis adalah apa yang tercakup dalam kegiatan promosi. Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun ”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan. Dan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.16
3. Komunikasi Efektif dan Tujuan Komunikasi Bisnis Komunikasi bisnis yang efektif sangat bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis seseorang dapat menggunakan tulisan maupun
16
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/ strategipromosi-penjualan-definisi.html
21
lisan, sedangkan untuk menerima pesan-pesan bisnis, seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan.17 Komunikasi sendiri memiliki tujuan agar orang lain dapat memahami pesan yang dikirimkan. Dalam dunia bisnis, melalui komunikasi secara lisan ataupun tertulis diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu pesan secara lisan maupun tertulis memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang dikatakan dengan baik dan benar.18 Agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan dari komunikasi tersebut, kita harus memahami proses terjadinya komunikasi, yang mana menurut Aristoteles proses komunikasi terdiri dari 3 unsur penting, yaitu: 1. Pembicara, sumber komunikasi atau orang yang menyampaikan pesan 2. Pesan, apa yang dibicarakan 3. Penerima, orang yang menerima pesan Bagan 1, proses komunikasi menurut Aristoteles.19 SUMBER
PESAN
PENERIMA
17
Redi Panuju, Komunikasi Bisnis, Bisnis Sebagai Proses Komunikasi, Komunikasi Sebagai Kegiatan Bisnis (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995). 18 19
Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama, 2011), h. 7. Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2004) h. 23.
22
Sumber: Pengantar Ilmu Komunikasi 3 hal tersebut adalah hal yang sangat mempengaruhi terjadinya proses komunikasi efektif dan dapat mencapai tujuan dari komunikasi, yang mana penjelasan dari ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kredibilitas dan daya tarik komunikator. Kredibilitas
komunikator
menunjukan
bahwa
pesan
yang
disampaikannya dianggap benar dan dapat dipercaya. Kepercayaan yang tinggi terhadap komunikator akan menyebabkan kesediaan komunikan untuk meneriman pesan dan mengubah sikap sesuai keinginan komunikator. Buruknya kredibilitas komunikator bisa menimbulkan ketidakpercayaan sehingga komunikan tidak bersedia melakukan perubahan sikap, padahal pesan yang disampaikan komunikator sesungguhnya benar. Selain muncul melalui kepercayaan, kredibilitas juga bisa muncul melalui keahlian dan status sosial. Seorang komunikator yang memiliki daya tarik akan dikagumi, disenangi dan komunikannya bersedia melakukan upaya perubahan sikap. Contoh komunikator yang memiliki daya tarik adalah seorang artis. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan apabila banyak organisasi bisnis melibatkan artis agar komunikasi menjadi lebih efektif. 2. Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan
23
Suatu pesan akan menimbulkan reaksi dan umpan balik apabila memenuhi kondisi berikut: 1) Menarik perhatian, agar dapat menarik perhatian pesan dirancang dengan format yang baik, pilihan kata yang tepat, serta waktu dan media penyampaian yang tepat. 2) Menggunakan
lambang
atau
bahasa
yang
difahami
komunikan. 3) Mampu memahami kebutuhan pribadi komunikan. 3. Kemampuan komunikan untuk menerima dan memahami pesan. Komunikasi akan berlangsung efektif apabila komunikan memiliki kemampuan
untuk
memahami
pesan,
sadar
akan
kebutuhan
dan
kepentingannya.20
C. TEORI POSITIONING 1. Pengertian Positioning Perkembangan pemikiran pemasaran, disadari atau tidak, sejalan dengan perkembangan peradaban dan pemikiran masyarakat di berbagai bangsa. Hal ini dapat terjadi karena pemikiran di bidang pemasaran selalu melekat dalam kehidupan masyarakat yang selalu berfikir alternatif. Maksudnya adalah dimana masyarakat selalu dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas untuk mampu 20
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis (Yogyakarta, CV. Andi Offset, 2007), h. 15.
24
memaksimumkan kepuasan. Strategi yang saat ini dikenal sebagai strategi pemasaran modern adalah STP yaitu Segmentasi, Targeting dan Positioning.21 1) Segmentasi adalah proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan. Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan
satu
Segmentasi
pasar
atau
lebih
merupakan
segmen
suatu
aktivitas
pasar
tertentu.
membagi
atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.22 2) Targeting adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. 23 Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu : a) Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari
21
Philip Kothler, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2001) Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/p/ teori-teori-pemasaran.html 23 Ibid 22
25
setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran. b) Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi
laba
segmen
tersebut
dan
kesesuaiannya
dengan
strategi perusahaan.24 3) Positioning adalah suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai
bagaimana
perusahaan
mendapatkan
kepercayaan
pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.25 Pada penelitian ini, penulis menenkankan tentang konsep dari Positioning, yang mana positioning merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agar produk/merek/nama anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk/merek/nama lain dalam bentuk hubungan asosiatif.26 Hal tersebut menjadi pertimbangan bagi perusahaan untuk meneliti atau mengidentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan pesaing atau mencari kesempatan lain dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyelidiki dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan – 24
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://ilmumarketingdesain.blogspot.com/ 2012/09/pengertiansegmentasitargetingpositioni.html 25 Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://duniapemasaranglobal.blogspot.com/ p/teori-teori-pemasaran.html 26 Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning (Jakarta: PT. Gramedia, 2005), h. 527
26
perbedaan tersendiri, dengan tujuan agar perusahaan memiliki positioning yang baik di benak konsumen. Menurut Kotler, positioning adalah tindakan yang dilakukan marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam benak sasaran konsumennya.27 Maknanya perusahaan mencari posisi di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain perusahaan melakukan suatu tindakan atau langkah- langkah untuk mendesain citra perusahaan, dimana konsumen mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Oleh karena itu, strategi positioning merupakan faktor utama dalam meningkatkan kekuatan posisi pasar perusahaan di suatu pasar tertentu dibanding pesaing-pesaingnya. Definisi di atas mengandung pengertian bahwa positioning berorientasi pada fikiran atau persepsi konsumen, Penulis menyimpulkan bahwa positioning adalah usaha untuk menemukan suatu celah di benak konsumen agar konsumen mempunyai image yang khusus terhadap produk atau merk produk atau bahkan terhadap perusahaan.
27
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning (Jakarta: PT. Gramedia, 2005), h. 526.
27
2. Ciri-ciri positioning Sehubungan dengan definisi tentang positioning diatas, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan tentang ciri-ciri positioning:28 a. Positioning adalah strategi komunikasi, komunikasi dilakukan untuk menjembatani produk/merek/nama anda dengan calon konsumen. b. Positioning bersifat dinamis, persepsi konsumen terhadap suatu produk/merek/nama
bersifat
relatif
dan
terhadap
struktur
pasar/persaingan. begitu keadaan pasar berubah, begitu sebuah pemimpin pasar jatuh, atau begitu pendatang baru berhasil menguasai tempat tertentu, maka positioning produk pun akan berubah. c. positioning berhubungan dengan event marketing, karena positioning berhubungan dengan citra di benak konsumen, marketer harus mengembangkan strategi marketer public relations (MPR) melalui event marketing yang dipilih sesuai dengan karakter produk anda. d. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk. Konsumen biasanya tidak membeli produk, akan tetapi mengkombinasikan karakteristik dari produk tersebut. e. Positioning harus memberi arti dan arti itu harus penting bagi konsumen.
28
Ibid, hal. 527-533
28
f. Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan. Yang mana pernyataan tersebut harus dapat dinyatakan dengan mudah, enak didengar dan dapat dipercaya.
3. Tehnik positioning Konsumen memilih produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan apabila produk dan jasa tersebut memberikan nilai tambah dan terbaik bagi mereka. Untuk mencapai positioning yang baik diantara para pesaing, sehingga memiliki kesan yang baik dibenak konsumen, perusahaan harus memperhatikan beberapa cara positioning berikut:29 a. Positioning
berdasarkan
perbedaan
produk.
Marketer
dapat
menunjukan kepada pasarnya dimana letak perbedaan produknya terhadap pesaing. b. Positioning berdasarkan manfaat produk. Manfaat dari produk juga dapat ditonjolkan sebagai positioning sepanjang hal tersebut dianggap penting oleh konsumen. c. Positioning
berdasarkan
pemakaian.
Perusahaan
memenuhi
kebutuhan dari konsumennya sesuai dengan segmentasi pasarnya.
29
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning (Jakarta: PT. Gramedia, 2005), h. 538-542.
29
d. Positioning berdasarkan kategori produk. Positioning ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang baru muncul dalam suatu produk. e. Positioning kepada pesaing. Di Indonesia marketer dilarang mengiklankan produknya dengan membandingkan dirinya kepada para pesaingnya. akan tetapi dalam periklanan modern, positioning kepada pesaing mulai menjadi hal yang biasa dilakukan. f. Positioning melalui imajinasi. Positioning merupakan hubungan asosiatif. anda bisa mengembangkan positioning produk anda dengan menggunakan imajinasi -imajinasi seperti tempat, orang, benda, situasi dan lain sebagainya. g. Positioning berdasarkan masalah. Terutama untuk produk/jasa yang belum begitu dikenal, produk baru biasanya diciptakan untuk memberi solusi kepada konsumennya.
D. TEORI BANK SYARIAH 1. Pengertian dan Sejarah Bank Syariah Istilah lain yang digunakan untuk sebutan Bank Islam adalah Bank Syariah. Secara akademik, istilah Islam dan Syariah memang mempunyai pengertian yang
30
berbeda. Namun secara teknis untuk penyebutan Bank Islam dan Bank Syariah mempunya pengertian yang sama.30 Dalam ensiklopedia Islam, Bank Islam berarti “Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran serta pengedaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat islam.” Sedangkan menurut Amin Aziz, Bank Syariah (Islam) merupakan lembaga perbankan yang sistem operasinya berdasarkan syariat islam, hal ini dipertegas dengan UU No. 20 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan Bab 1 pasal 1 ayat 3 disebutkan, Bank Syariah adalah Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.31 Jauh sebelum lahirnya Bank Syariah, sistem bagi hasil seperti Mudhorobah dan Musyarokah dipastikan sudah ada sebelum datangnya Islam. Di Timur Tengah pra-Islam, kemitraan – kemitraan bisnis yang berdasarkan atas konsep mudhorobah telah berjalan berdampingan dengan konsep pinjaman sistem bungan sebagai cara untuk membiayai berbagai aktivitas ekonomi. Setelah kedatangan islam, transaksi keuangan berbasis bunga dilarang dan semua dana harus disalurkan berdasarkan
30
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait: BMI dan Takaful di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 5. 31 Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia (Jakarta: Bangkit, 1992), h. 1.
31
prinsip bagi hasil. Teknik kemitraan bisnis dengan menggunakan prinsip Mudhorobah, dipraktekan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW ketika bertindak sebagai Mudhorib (wakil atau pihak yang dimodali) untuk istrinya Siti Khodijah. Sementara khalifah yang ke-dua, Umar Bin Khattab menginvestasikan uang anak yatim pada para saudagar yang berdagang di jalur perdagangan antara Madinah dan Irak.32 Kemitraan – kemitraan bisnis berdasarkan bagi hasil yang sederhana semacam itu berlanjut dengan bentuk yang sama sekali tidak berubah selama beberapa abad, tetapi tidak berkembang menjadi sarana untuk investasi berskala luas yang membutuhkan pengumpulan dana besar-besaran dari banyak penabung perorangan. Meskipun menurut mazhab Hanafi, bisa saja memperluas kemitraan Mudhorobah dengan mengikuti bentuk sederhana itu. Perkembangan tidak terjadi sampai bermunculannya institusi-institusi keuangan islam. Pada masa selanjutnya beberapa eksperimen awal untuk perbankan islam berlangsung di Melayu pada pertengahan tahun 1940-an. Di Pakistan pada akhir tahun 1950-an, melalui jamaah islami pada tahun 1969 Egypt’s Mit Gamar Seving Bank (1963-1967). Akan tetapi perbankan islam tersebut tidak bertahan lama beroperasi, seperti Bank Pakistan bubar setelah beroperasi dua tahun saja. Sedangkan di Mesir Mit Gamar ditutup pada pertengahan tahun 1967 karena beberapa alasan
32
Latifa M, Algaoud dan Mervyn K. Louis, Perbankan Syariah “Prinsip Dan Praktek” (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2001), h. 14.
32
dan operasionalnya diambil alih Bank Nasional Mesir dengan berdasarkan bunga. Satu-satunya institusi islam yang bertahan pada periode awal adalah Nasser Sosial Bank (Mesir) dan Tabungan Haji (Malaysia). Diawal tahun 1970-an dibentuk OKI yang antara lain diprakarsai oleh almarhum Raja Faisal dari Arab Saudi yang juga menyarankan tiap negara Islam agar mendirikan Bank Islam. Berdirinya OKI mendorong terbentuknya Islamic Depelovment Bank (IDB) pada tahun 1975 yang dianggap sebagai pemicu tumbuhnya Bank Islam di mancanegara dengan pesat.33 Walaupun
pada
awal
perkembangannya
banyak
yang
menentang
perkembangan bank syariah, akan tetapi perkembangan bank syariah didunia terus menunjukan angka yang sangat signifikan. Forbes.com melaporkan bahwa pertumbuhan lembaga keuangan yang berdasarkan syariah Islam ini mencapai 10 % setiap tahun, dan assetnya sudah mencapai USD 500 miliar. Hingga sekarang asset tersebut terus mengalami peningkatan seiring dengan pelayanan yang dibutuhkan oleh 1,3 miliar muslim se dunia. Bahkan Direktur Global Dow Jones Islamic Market melaporkan perkembangan perbankan syariah dunia bisa mencapai 25 % per tahun.34 Berkembangnya bank-bank syariah dinegara islam berpengaruh ke Indonesia. Secara historis perkembangan perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan perbankan syariah internasional, serta perkembangan 33
Zainul Arifin, Memahami Bank Syariah: Lingkup, Peluang, Tantangan dan Prospek (Jakarta: Alvabet, 1999), h. 12. 34 Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewangubernur/Documents/6bf00812e40b4d0cb140ea80239c4966PerkembanganProspekPerbankan SyariahIndonesiaMEA201.pdf
33
dinamika pemikiran dan upayadari para ulama, ahli ekonomi baik secara individual maupun institusional. Pada periode 1980-an, diskusi mengenai Bank Syariah sebagai pialr ekonomi islam mulai dilakukan. Keberadaan Bank Syariah di Indonesia telah melalui proses yang panjang. Dalam penilaian Global Islamic Financial Report (GIFR) tahun 2011, Indonesia menduduki urutan keempat negara yang memiliki potensi dan kondusif dalam pengembangan industri keuangan syariah setelah Iran, Malaysia dan Saudi Arabia. Dengan melihat beberapa aspek dalam penghitungan indeks, seperti jumlah bank syariah, jumlah lembaga keuangan non-bank syariah, maupun ukuran aset keuangan syariah yang memiliki bobot terbesar, maka Indonesia diproyeksikan akan menduduki peringkat pertama dalam beberapa tahun ke depan. Optimisme ini sejalan dengan laju ekspansi kelembagaan dan akselerasi pertumbuhan aset perbankan syariah yang sangat tinggi, ditambah dengan volum penerbitan sukuk yang terus meningkat.35 Setelah pemerintah mengeluarkan paket kebijasanaan 27 Oktober 1988 (Pakto 1988) umat islam banyak yang mendirikan bank-bank Islam. Awal mula berdirinya perbankan syariah modern di Indonesia dapat dicatat pada waktu pendirian Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dana Murdhatillah dan BPR Berkah Amal Sejahtera pada awal tahun 1991 di Bandung yang diprakarsai oleh ISED (Institute for Shariah Economic Depelopment), kemudian pada bulan November 1991 berdiri
35
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://www.bi.go.id/id/ruang-media/pidato-dewangubernur/Documents/6bf00812e40b4d0cb140ea80239c4966PerkembanganProspekPerbankan SyariahIndonesiaMEA201.pdf
34
Bank Muamalat Indonesia (BMI) di Jakarta. Gagasan pembentukan Bank Syariah Nasional tersebut terkait erat dengan pokok pemikiran yang dihasilkan loka karya Majelis Ulama Indonesia MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990 di Cisarua- Bogor, dengan topik utama “Masalah Bunga Dan Perbankan”. Pokok pemikiran tersebut akhirnya dibawa dalam kongres tahunan MUI pada tanggal 22-25 Agustus 1990 yang menyetujui penyusunan cetak biru pendirian Bank Umum Syariah pertama di Indonesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI).36 Dalam rangka pemberian landasan hukum bagi beroperasinya perbankan syariah, dalam undang-undang No. 7/1992 dimuat tentang perbankan dengan prinsip bagi hasil yang selanjutnya diatur secara rinci dalam PP no. 72 Tahun 1992 tentang Bank dengan prinsip bagi hasil. Berdasarkan UU No. 7/1992 Bank syariah dipahami sebagai bank bagi hasil, selebihnya Bank Syariah harus tunduk pada seluruh aturan peraturan perbankan umum yang berlaku. Pada umumnya peraturan perbankan umum belum mengakomodir keunikan operasional Bank Syariah, karena pada saat itu tidak ada peraturan perundangan lainnya yang mendukung sistem operasional Bank Syariah. Oleh karenanya manajemen Bank Syariah cenderung mengadopsi produk-produk perbankan konvensional yang disyariahkan dengan variasi produk yang terbatas. Akibatnya tidak semua kebutuhan masyarakat terakomodasi dan produk yang ada tidak kompetitif terhadap semua produk Bank Konvensional.
36
Direktorat Perbankan Syariah, Arah Kebijakan Dan Perkembangan Perbankan Syariah Nasional (Jakarta: Bank Indonesia, 2004), h.3.
35
Selama lebih dari enam tahun beroperasi, kecuali Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992dan peraturan pemerintah nomor 72 Tahun 1992, praktis tidak ada peraturan perundang-undangan lainnya yang mendukung sistem beroperasinya perbankan syariah. Ketiadaan perangkat hukum pendukung ini memaksa perbankan syariah menyesuaikan produk-produknya dengan hukum positif yang berlaku (yang nota bene berbasis bunga), di Indonesia. Akibatnya ciri-ciri syariah yang melekat padanya menjadi tersamar dan Bank Islam di Indonesia tampil seperti layaknya Bank Konvensional. Karena dibatasinya perkembangan Syariah saat itu, membuat BMI menjadi pemain tunggal dipasar dengan sejumlah problematika terutama berkaitan dengan masalah pengelolaan likuiditas dan mitra kerjasama. Sehingga dengan keterbatasan tersebut selama periode tahun 1992 – 1998 hanya berdiri satu Bank Syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia dan 78 Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) sebagai pelaku perbankan yang terbesar di berbagai kota di Indonesia.
2. Tujuan Dan Prinsip Bank Syariah a. Tujuan Bank Syariah Dalam perjalanan Bank Konvensional dirasakan mengalami kegagalan dalam menjalani fungsi utamanya yaitu menjembatani antara pemilik modal atau sering
36
disebut pihak kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana, maka dibentuklah bank-bank Islam dengan tujuan: 1) Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk ber-muamalah secara islami, khususnya bermuamalah dalam perbankan, agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha/perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan) dimana usaha tersebut dilarang dalam islam dan juga menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan ekonomi umat. 2) Untuk menciptakan suatu keadilan dibidang ekonomi, dengan jalan meratakan pendapatan melalui kegiatan investasi agar tidak terjadi kesenjangan antara pemilik modal dengan orang yang membutuhkan dana. 3) Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka peluang berusaha kepada kelompok miskin, yang diarahkan kepada usaha yang produktif, menuju kemandirian berusaha (berwirausaha). 4) Untuk
membantu
menanggulangi
(mengentaskan)
masalah
kemiskinan, yang pada umumnya merupakan program utama dari negara-negara yang sedang berkembang. 5) Untuk menjaga kestabilan sistem keuangan pemerintahan. 6) Untuk menyelamatkan ketergantungan orang-orang Islam terhadap bank konvensional yang menyebabkan umat islam berada dibawah
37
kekuasaan bank, sehingga umat islam tidak bisa melaksanakan ajaran agamanya
secara
penuh,
terutama
di
bidang
bisnis
dan
perekonomiannya.37
b. Prinsip Bank Syariah Dalam operasinya, Bank Syariah mengikuti aturan-aturan dan norma-norma Islam, yaitu: 1) Bebas dari bunga (Riba) 2) Bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian (maysir) 3) Bebas dari hal-hal yang tidak jelas dan meragukan (Gharar) 4) Bebas dari hal-hal yang rusak atau tidak sah (Bathil) Secara singkat empat prinsip diatas bisa disebut MAGRIB (Maysir, Gharar, Riba dan Bathil)38
37
Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah (Yogyakarta: Ekonisia, 2003), h.
38
Ascarya Diana Yumanita, Bank Syariah (Jakarta: Bank Indonesia, 2005), h. 4.
40-41.
38
E. REVIEW STUDI TERDAHULU Adapun hasil - hasil sebelumnya dari penelitian - penelitian terdahulu dapat dilihat dalam matriks berikut.
Matriks Tentang Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan No
Aspek
Review Terdahulu
Perbedaan
Perbandingan 1
a. Judul
Tommi Eka Wirawan “Strategi
Rajesh Solihin
Pemasaran
Muamalat
PT.
Indonesia
Bank “Penerapan Strategi Komunikasi Dengan Bisnis Dalam Positioning PT. Bank
Pendekatan Keunggulan Kompetitif”
Muamalat Indonesia”
Tesis S2 Studi Magister Manajemen Jurusan Universitas Diponegoro
Perbankan
Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menjelaskan b. Fokus
pemasaran
tentang yang
strategi sebaiknya Meneliti dan menjelaskan tentang
digunakan oleh PT. Bank Muamalat strategi komunikasi bisnis yang Indonesia berdasarkan keunggulan dilakukan PT. Bank Muamalat kompetitif
yang
diantaranya
mereka
sebagai
Bank
miliki, Indonesia untuk menarik minat yang konsumen.
pertama kali menerapkan sistem tanpa bunga. 2.
a. Judul
Denisha Priyadi Firmansyah “Strategi
Komunikasi
Rajesh Solihin
Pemasaran “Penerapan Strategi Komunikasi
39
Terpadu di PT Bank Artha Graha Bisnis Dalam Positioning PT. Bank Muamalat Indonesia”
International, Tbk”
Jurnal Banking & Management, Vol Jurusan
Perbankan
Syariah
1. No.1, Mei 2012 ISSN : 2252- Fakultas Syariah dan Hukum UIN 8520 b. Fokus
3.
a. judul
Menjelaskan
Syarif Hidayatullah Jakarta tentang
strategi
Meneliti
dan
menjelaskan
komunikasi bisnis, studi kasus pada
tentang
strategi
komunikasi
PT. Bank Artha Graha International,
bisnis, studi kasus pada PT.
Tbk.
Bank Muamalat Indonesia
Sofia Indra “Aplikasi
Rajesh Solihin Strategi
Bisnis
Jasa “Penerapan Strategi Komunikasi
Asuransi Syariah Dalam Menghadapi Bisnis Dalam Positioning PT. Bank Persaingan Bebas (Studi Kasus PT. Muamalat Indonesia” Asuransi Takaful Keluarga)” Skripsi S1 Jurusan Asuransi Syariah Fakultas Syariah Dan Hukum UIN
Jurusan
Perbankan
Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
Syarif Hidayatullah Jakarta Meneliti dan menjelaskan tentang b. Fokus
Menjelaskan
tentang
berbagai strategi komunikasi bisnis yang
strategi bisnis yang digunakan PT. dilakukan PT. Bank Muamalat Asuransi Takaful Keluarga untuk Indonesia
dalam
persaingan
menghadapi persaingan bebas.
dengan
bank-bank
positioning
syariah lainnya.
40
4.
a. Judul
Yayah Tazriah
Rajesh Solihin
“Strategi Positioning Bank Syariah “Penerapan Strategi Komunikasi Mandiri Cabang Tangerang”
Bisnis Dalam Positioning PT. Bank Muamalat Indonesia” Jurusan
Skripsi
S1
Jurusan
Perbankan
Syariah
Manajemen Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Dakwah
Fakultas
Dakwah
Dan Syarif Hidayatullah Jakarta
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
b. Fokus
Meneliti dan menjelaskan tentang Menjelaskan
tentang
strategi strategi komunikasi bisnis yang
positioning Bank Syariah Mandiri dilakukan PT. Bank Muamalat dengan
melakukan
keunggulan bersaing
identifikasi
perusahaan dengan
bank
Indonesia
dalam
persaingan
positioning
dengan
bank-bank
untuk syariah syariah lainnya
lainnya.
41
BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA
A. SEJARAH DAN PROFIL BANK MUAMALAT INDONESIA PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 24 Rabius Tsani 1412 Hijriyah atau pada tanggal 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia. Bank Muamalat Indonesia memulai kegiatan operasinya pada tanggal 27 Syawwal 1412 Hijriyah atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 Milyar pada saat penanda tanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanamkan modalnya senilai Rp 106 miliar.1 Bank Mumalat Indonesia merupakan bank yang beroperasi sesuai ketentuan prinsip-prinsip syariah islam yaitu tidak mempergunakan perangkat bunga melainkan sistem bagi hasil. Bank Muamalat Indonesia menghindari perangkat bunga karena
1
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari www.muamalatbank.com
42
masih sangat banyak kalangan umat islam yang percaya bahwa tata cara penggunaannya dikhawatirkan mengandung unsur riba.2 Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk yang terus dikembangkan.3 Saat ini Bank Muamalat memberikan layanan bagi lebih dari 2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia. Jaringan Bank Muamalat Indonesia didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4.000 Kantor Pos Online/SOPP di seluruh Indonesia, 32.000 ATM, serta 95.000 merchant debet. Bank Muamalat Indonesia saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka cabang luar negri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia.
B. VISI DAN MISI BANK MUAMALAT INDONESIA Visi menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dikagumi dipasar rasional.
2
Zainulbahar Noor, Bank Muamalat Sebuah Mimpi, Harapan Dan Kenyakinan (Jakarta: Bening Publishing, 2006), h. 312. 3 Annual Report BMI, tahun 2010
43
Misi menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi stakeholder.
C. STRUKTUR ORGANISASI BANK MUAMALAT INDONESIA Pemegang tertinggi dalam struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS) yang membawahi Dewan Pengawas Syariah dan Dewan Komisaris. Pada struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia, Presiden Direktur terletak dibawah Dewan Komisaris serta membawahi 5 Divisi diantaranya
Compliance
and
Corporate
Planning
Direktor,
Treasury and
International Banking Director, Finance and Operation Director. Tabel berikut menunjukan struktur organisasi PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.4 Bagan 2. Divisi dalam struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia Compliance and Corporate Planning
1. Compiance Division 2. Corporate Secretary Division 3. Corporate Planning Division
Corporate Banking
1. Financing Support Division 2. Remedial Division 3. Product Development Division
4
Annual Report BMI, tahun 2010
44
Retail Banking
1. Retail Division 2. Sales Management and Support Division 3. Channel Management Division
Treasury and International Banking
1. Treasury Division 2. International Banking and Financing Institution Division 3. Funding Policy and Service Division
Finance and Operation
1. Administration and Network Operation Division 2. IT Management Division 3. Finance and Accounting Division
Sumber: Annual report BMI, tahun 2010
D. AKAD DARI PRODUK BANK MUAMALAT INDONESIA Bank Syariah yang ada di Indonesia rata - rata membagi jenis pembiayaan menjadi 3 kelompok besar, yaitu: (1) Pembiayaan bagi hasil; (2) Pembiayaan jual beli; (3) Pembiayaan jasa-jasa. Dari tiga kelompok tersebut dibagi menjadi sebagai berikut:5
5
Sumber: Bank Muamalat Indonesia
45
1. Pembiayaan Bagi Hasil a. Musyarakah Musyarakah adalah transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana dan/atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesua syariah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal masing-masing. b. Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama antar dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian pengelola.6 c. Mudharabah Muqoyyadah Mudharabah Muqoyyadah adalah transaksi mudharabah untuk kegiatan usaha yang cakupannya dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu dan daerah bisnis sesuai permintaan pemilik dana.
6
135.
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum (Tazkia Institute), h.
46
2. Pembiayaan Jual Beli a. Murabahah Murabahah adalah transaksi jual beli dimana pihak bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah dengan margin. 7 b. Salam Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjual belikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai. bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual.8 c. Istishna Istishna’ adalah transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan. Dalam isthisna pembayarannya dapat dilakukan beberapa kali (termin) pembayaran.9 d. Ijarah Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan. Transaksi
7 8 9
Adiwarman Karim, Bank Islam (PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 98. Adiwarman Karim, Bank Islam (PT. Raja Grafindo Persada, 2004) h. 99. Ibid. hal. 100
47
ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan jual beli, tapi perbedaannya terletak pada objek transaksinya.10 e. Ijarah Muntahiya Bittamlik Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa. Sifat pemindahan kepemilikan ini pula yang membedakan dengan ijarah biasa.11
3. Pembiayaan Jasa-Jasa a. Qardh Qordh adalah transaksi pinjam-meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. b. Rahn Rahn adalah menahan salah satu hak milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah jaminan utang atau gadai.
10 11
168.
Adiwarman Karim, Bank Islam (PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 101. Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum (Tazkia Institute), h.
48
c. Wakalah Wakalah adalah penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat. Dalam bahasa arab, hal ini dapat dipahami sebagai al-tafwidh. Contoh kalimat “aku serahkan urusanku kepada Allah” mewakili pengertian istilah tersebut.12 d. Hawalah Hawalah adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam istilah
ulama, hal ini merupakan
pemindahan beban utang dari muhil (orang yang berutang) menjadi tanggungan muhal’ alaih (orang yang berkewajiban membayar utang). e. Kafalah Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang teguh pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. 13
12
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum. Tazkia Institute. hal
13
Ibid. hal. 176
173
49
E. PRODUK DAN JASA BANK MUAMALAT INDONESIA Bank Muamalat Indonesia memiliki 2 macam produk, yaitu pendanaan dan pembiayaan dengan penjelasan sebagai berikut:14
1. PENDANAAN
a. Giro Muamalat Attijary
Produk giro berbasis akad wadiah yang memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. Merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis Nasabah perorangan maupun non-perorangan yang didukung oleh fasilitas Cash Management. b. Giro Muamalat Ultima iB Produk giro berbasis akad mudharabah yang memberikan kemudahan bertransaksi dan bagi hasil yang kompetitif. Sarana bagi nasabah perorangan dan non-perorangan untuk memenuhi kebutuhan transaksi bisnis sekaligus memberikan imbal hasil yang optimal. c. Tabungan Muamalat Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang akan meringankan transaksi keuangan Anda, memberikan akses yang mudah, serta manfaat yang luas. Tabungan
14
www.bankmuamalat.co.id/produk
50
Muamalat kini hadir dengan dua pilihan kartu ATM/Debit yaitu Shar-E Regular dan Shar-E Gold. d. Tabungan Muamalat Dollar
Tabungan syariah dalam denominasi valuta asing US Dollar (USD) dan Singapore Dollar (SGD) yang ditujukan untuk melayani kebutuhan transaksi dan investasi yang lebih beragam, khususnya yang melibatkan mata uang USD dan SGD.
e. Tabungan Haji Arafah
Tabungan haji dalam mata uang rupiah yang dikhususkan bagi Anda masyarakat muslim Indonesia yang berencana menunaikan ibadah Haji.
f. Tabungan Muamalat Umroh
Tabungan berencana dalam mata uang rupiah yang akan membantu Anda mewujudkan impian untuk berangkat beribadah Umroh.
g. TabunganKu
Tabungan syariah dalam mata uang rupiah yang sangat terjangkau bagi Anda dan semua kalangan masyarakat serta bebas biaya administrasi.
51
h. Tabungan iB Muamalat Rencana
Rencana dan impian di masa depan yang ingin kita wujudkan memerlukan keputusan perencanaan keuangan yang dilakukan saat ini, seperti perencanaan biaya pendidikan, dana persiapan pensiun/hari tua , biaya perjalanan wisata/ibadah, biaya pernikahan, biaya uang muka rumah/kendaraan, serta rencana atau impian lainnya. Tabungan iB Muamalat Rencana adalah solusi yang tepat untuk keputusan keuangan yang harus dilakukan saat ini untuk mewujudkan rencana dan impian di masa depan dengan cara yang sesuai prinsip syariah dengan akad mudhorobah mutlaqoh.
i. Tabungan iB Muamalat Prima
Sebagai bentuk dari komitmen PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk untuk memenuhi kebutuhan Nasabah dengan produk-produk yang inovatif, maka pada tanggal 13 Juli 2012 PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Secara resmi meluncurkan Tabungan iB Muamalat Prima. Tabungan Prioritas yang di desain bagi Nasabah yang ingin mendapatkan Bagi Hasil yang tinggi bahkan setara dengan deposito.
j. Deposito Mudharabah
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal bagi Anda.
52
k. Deposito Fulinvest
Deposito syariah dalam mata uang Rupiah dan US Dollar yang fleksibel dan memberikan hasil investasi yang optimal serta perlindungan asuransi jiwa gratis bagi Anda.
2. PEMBIAYAAN
a. KPR Muamalat iB
KPR Muamalat iB adalah produk pembiayaan yang akan membantu Anda untuk memiliki rumah (ready stock/bekas), apartemen, ruko, rukan, kios maupun pengalihan take-over KPR dari bank lain. Pembiayaan Rumah Indent, Pembangunan dan Renovasi.
b. AutoMuamalat
Automuamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu Anda untuk memiliki kendaraan bermotor. Produk ini adalah kerjasama Bank Muamalat dengan Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF).
53
c. Pembiayaan Umroh Muamalat
Pembiayaan Umroh Muamalat adalah produk pembiayaan yang akan membantu mewujudkan impian Anda untuk beribadah Umroh dalam waktu yang segera.
d. Pembiayaan kepada Anggota Koperasi Karyawan/Guru/PNS
Pembiayaan konsumtif yang diperuntukkan bagi beragam jenis pembelian konsumtif kepada karyawan/guru/PNS (selaku end user) melalui koperasi.
e. Pembiayaan Modal Kerja
Pembiayaan Modal Kerja adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan modal kerja usaha Anda sehingga kelancaran operasional dan rencana pengembangan usaha Anda akan terjamin.
f. Pembiayaan Modal Kerja LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi)
Pembiayaan Modal Kerja Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah adalah produk pembiayaan yang ditujukan untuk LKM Syariah (BPRS/BMT/Koperasi) yang
hendak
meningkatkan
pendapatan
dengan
memperbesar
pembiayaannya kepada Nasabah atau anggotanya (end-user).
portfolio
54
g. Pembiayaan Rekening Koran Syariah
Pembiayaan Rekening Koran Syariah adalah produk pembiayaan khusus modal kerja yang akan meringankan usaha Anda dalam mencairkan dan melunasi pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan.
h. Pembiayaan Jangka Pendek BPRS iB
Pembiayaan Jangka Pendek BPRS iB adalah produk pembiayaan yang ditujukan kepada Bank pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) untuk memenuhi kebutuhan modal kerja BPRS yang bersifat sementara (jangka pendek) dan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang akan disalurkan oleh BPRS ke end-user dengan pola executing.
i. Pembiayaan Investasi
Pembiayaan Investasi adalah produk pembiayaan yang akan membantu kebutuhan investasi usaha Anda sehingga mendukung rencana ekspansi yang telah Anda susun.
j. Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis
Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis adalah produk pembiayaan yang akan membantu usaha Anda untuk membeli, membangun ataupun merenovasi properti
55
maupun pengalihan take-over pembiayaan properti dari bank lain untuk kebutuhan bisnis Anda.
56
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Komunikasi Bisnis Bank Muamalat Indonesia Besarnya potensi pengembangan pasar
perbankan syariah di Indonesia,
antara lain tercermin dari jumlah nasabah yang ada. Pada tahun 2012, tepatnya selama sepuluh tahun ini telah terjadi peningkatan yang signifikan, yang sebelumnya jumlah nasabah perbankan syariah hanya ratusan ribu menjadi 7,9 juta nasabah perbankan syariah di Indonesia dan mengalami peningkatan 40% per tahun.1 Dengan meningkatnya masyarakat Indonesia yang menjadi pengguna jasa perbankan syariah, maka dirasakan perlunya penyesuaian terhadap strategi yang sudah dilakukan, sehingga pengembangan pasar perbankan syariah dapat dilakukan secara lebih luas lagi dengan mengedepankan kekhasan bank syariah dari segi sistem dan core value-nya yang bersifat terbuka bagi semua golongan masyarakat. Konsep strategi komunikasi bisnis Bank Muamalat Indonesia secara global adalah menjadi role model untuk perbankan syariah internasional. Bank Muamalat Indonesia memiliki visi dan misi ingin menjadi Bank Syariah yang dominan di Indonesia, baik dipasar emosional spiritual maupun pasar rasional. Sebelum tahun 2009, yang menjadi target Bank Muamalat Indonesia adalah pasar emosional
1
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari www.syariahmandiri.co.id
57
spiritual. Dimana pada pasar ini yang menjadi target adalah orang-orang yang memiliki keterikatan atas berdirinya Bank Muamalat serta orang-orang yang memiliki tingkat spiritualitas yang tinggi, karena faktanya memang Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas muslim. Akan tetapi, Bank Muamalat Indonesia menginginkan pertumbuhan yang lebih baik lagi, sehingga 5 tahun terakhir Bank Muamalat melakukan ekspansi pasar dengan melakukan pendekatan melalui komunikasi bisnis, sehingga yang menjadi targeting adalah pasar rasional, yaitu orang-orang yang sangat menggunakan logika dalam mempertimbangkan sesuatu hal, menilai baik dan buruknya serta keuntungan dan kerugiannya. Bank Muamalat yang memiliki tagline "Pertama Murni Syariah" mulai merubah pola komunikasi bisnisnya, yang sebelumnya hanya terfokus kepada pasar spiritual mulai bertransformasi dan memposisikan diri sebagai Bank Syariah yang modern. Salah satu langkah yang diambil Bank Muamalat Indonesia adalah melakukan perubahan logo untuk merubah citranya dimasyarakat. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk resmi berganti logo mulai hari ini. "Logo baru kami mempresentasikan upaya pionir perbankan syariah menyatukan spirit emosional dan komersial," ujar Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin di kantornya, Selasa, 1 Mei 2012. Ia mengatakan, perubahan logo baru ditujukan
58
membangun, merevitalisasi, dan meremajakan citranya yang sedang bertransformasi menjadi bank yang modern di tengah masyarakat yang dinamis.2 Visi Bank Muamalat yaitu menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, dan dikagumi di pasar rasional. Sesuai dengan visi Bank Muamalat, logo baru ini mempresentasikan upaya pioner perbankan syariah ini untuk menyatukan spirit emosional dan komersial sehingga keduanya menyatu harmonis dalam mendukung strategi bisnis Bank Muamalat dan menciptakan pengalaman baru dalam perbankan syariah. Seiring dengan peluncuran logo baru, ada enam hal transformasi yang ingin dilakukan Bank Muamalat:3 1) Positioning, artinya dengan logo baru ini perusahaan ingin melakukan rebranding dengan warna yang lebih fresh. 2) Distribution channel, dengan membuka banyak outlet yang didukung e-banking. 3) Operation centralized, yakni secara bertahap perusahaan akan memusatkan operasinya di kantor pusat. 4) Tranformasi dalam bidang IT. 5) Mengimplementasikan core banking sebagai bisnis baru. 2
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://www.tempo.co/read/news/2012/05/01/ 087400911/Ubah-Citra-Bank-Muamalat-Ganti-Logo 3 Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://bitebrands.blogspot.com/2013/01/logo-barubank-muamalat.html
59
6) Meningkatkan risk management, dengan mengantisipasi risiko sedini mungkin dalam industri yang semakin kompleks seperti saat ini. Konsep komunikasi bisnis yang mulai berkembang sejak tahun 2009 kini mulai terlihat hasilnya, yang mana dari data saat ini jumlah nasabah PT. Bank Muamalat Indonesia hampir 35% adalah non muslim.4 Bank Muamalat Indonesia menyadari bahwa dengan strategi yang tepat dan selalu menjalankan prinsip kehati-hatian, maka Bank Muamalat Indonesia akan terus mampu untuk bersaing dimasa yang akan datang. Sebagai bank yang berlandaskan prinsip syariah, Bank Muamalat Indonesia terus berupaya untuk menyediakan produk dan jasa perbankan yang semakin luas dan semakin lengkap. untuk mencapai sasaran tersebut, Bank Muamalat Indonesia bertekad untuk menyediakan layanan yang mengidentifikasi kebutuhan nasabah dan menawarkan produk serta pelayanan yang beragam, serta membina usaha-usaha kecil dan menengah. Dalam mempertahankan dan memasarkan jasa perbankan, Bank Muamalat Indonesia lebih mengutamakan kepada pelayanan dengan tujuan untuk menjaga hubungan baik jangka panjang dengan para nasabahnya dan terus berupaya untuk mendapatkan nasabah-nasabah baru. Bank Muamalat Indonesia pun melakukan banyak terobosan strategi komunikasi bisnis untuk mencapai visi mereka di tahun 2020 sebagai ASEAN Bank. Tiga hal berikut menjadi landasan Bank Muamalat 4
Hasil wawancara dengan Oman Sukmana - Head Of Corporate & Marketing Communication. Pada hari Senin, 9 Juni 2014
60
Indonesia dalam menerapkan strategi komunikasi bisnis untuk pengembangan jaringannya: 1. Menyebarkan informasi (komunikasi informatif), karena masih belum meratanya informasi yang dimiliki dan didapatkan masyarakat tentang Bank Muamalat Indonesia, maka hal ini bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen secara efektif dan efisien. 2. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif). Setelah informasi-informasi terkait Bank Muamalat Indonesia tersampaikan dengan baik, maka perlu ada stimulus untuk menarik masyarakat agar mau menjadi konsumen. 3. Mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi reminding). Hal ini dilakukan untuk menjaga nasabah agar tidak berpindah ke perbankan lainnya dan mengingatkan konsumen agar bisa memiliki loyalitas yang tinggi terhadap Bank Muamalat Indonesia, tentunya dengan menawarkan keuntungan yang akan mereka dapatkan dari Bank Muamalat.
B. Mengidentifikasi Keunggulan Bersaing Kunci untuk memenangkan dan mempertahankan konsumen adalah dengan memahami kebutuhan mereka secara lebih baik dibandingkan yang dilakukan oeh pesaing dan memberikan nilai manfaat yang lebih besar, sehingga mereka dapat tetap memiliki loyalitas terhada perusahaan. jika perusahaan dapat memposisikan dirinya
61
memberikan nilai yang unggul kepada pasar, maka perusahaan itu akan memperoleh keunggulan kompetitif. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, Bank Muamalat Indonesia melakukan identifikasi keunggulan kompetitif dan memposisikan produknya dengan memberikan layanan terbaik, kepercayaan dan kemudahan. Keunggulan yang diberikan Bank Muamalat Indonesia berupa service excelent, produk yang kompetitif dan memberikan layanan jasa keuangan yang mudah, cepat dan efektif. Adapun beberapa keunggulan Bank Muamalat yang didapatkan penulis dari hasil wawancara bersama Oman Sukmana selaku Head Of Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Bank Muamalat Indonesia adalah bank syariah pertama yang lahir tanpa induk, yang lahir dari spirit kemauan yang besar. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukan bahwa PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 1 November 1991, yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah Indonesia.5
2. Bank Muamalat Indonesia selalu meningkatkan produk-produk yang inovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
5
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari www.muamalatbank.com
62
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, pada tahun 2013 Bank Muamalat telah menjadi bank syariah paling inovatif di dunia atau The Most Innovative Islamic Bank versi Islamic Finance News. Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan Bank Muamalat Indonesia adalah menjadi satusatunya bank asal Indonesia yang telah mengoperasikan kantor cabang penuh (full branch) di Malaysia.6
3. Bank Muamalat Indonesia memiliki sistem profit sharing yang kompetitif dengan Bank-Bank syariah lainnya. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, untuk deposito pada Bank Muamalat tidak kompetitif dari semua tenor waktu yang ada, untuk tenor wakti 1 dan 3 bulan, persentase bagi hasil Bank Muamalat cukup besar dibandingkan dengan BSM. Untuk Tenor waktu 6 dan 12 bulan, persentase bagi hasil yang diberikan Bank Muamalat kepada nasabah lebih kecil jika dibandingkan dengan BSM. Tabel 1. Perbandingan bagi hasil antara BMI dan BSM.7
Masa Waktu Deposito 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan 6
Bank Muamalat Nasabah Bank 51,57% 50,56% 47,94% 43,83%
48,43% 49,44% 52,06% 56,17%
BSM Nasabah Bank 47,83% 47,83% 52,18% 52,18%
53,17% 53,17% 47,82% 47,82%
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari m.liputan6.com/bisnis/read/529027/bankmuamalat-jadi-bank-syariah-paling-inovatif-di-dunia 7 Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari http://aliciakomputer.blogspot.com/ 2009/03/peluang-membiakkan-uang-di-bank-syariah.html
63
4. Bank Muamalat Indonesia memiliki infrastuktur yang menunjang kebutuhan masyarakat, yang mana saat ini sudah memiliki 1400 ATM yang tersebar diseluruh Indonesia, yang mana termasuk dalam 10 besar diantara bank nasional sebagai Bank yang memiliki insfratuktur ATM terbanyak.
Grafik 1. Data jumlah ATM Bank Muamalat di Indonesia.8
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, Bank Muamalat tidak termasuk dalam 10 besar diantara bank nasional sebagai Bank yang memiliki insfratuktur ATM terbanyak. Berdasarkan hasil yang didapatkan dari Biro Riset Infobank, 10 bank nasional dengan jumlah ATM terbanyak adalah Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara 8
Data yang diperoleh dari Novi - Admin Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia
64
Indonesia (BNI), Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Permata, Panin Bank dan Bank OCBC NISP.9
5. Bank Muamalat Indonesia pun memberi kemudahan kepada masyaratkat, yang saat ini sudah memiliki kurang lebih 500 cabang diseluruh Indonesia. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, Bank Muamalat Indonesia saat ini memiliki 458 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Grafik 2. Pertumbuhan jaringan kantor BMI dari tahun 2008 - 2013.10
6. Bank Muamalat Indonesia memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah ataupun calon nasabah, hal ini dibuktikan oleh Bank
9
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari www.infobanknews.com/2011/05/10-bank-denganjumlah-atm-terbanyak/ 10 Data yang diperoleh dari Novi - Admin Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia
65
Muamalat Indonesia yang mendapatkan gelar sebagai Bank Syariah dengan pelayanan terbaik selama 6 tahun berturut-turut. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, Bank Muamalat Indonesia berhasil mendapatkan gelar sebagai The best Islamic Bank In Indonesia dalam kategori "World's Best Islamic Financial Institutions" dari Global Finance's Publisher selama 6 tahun berturut-turut, yaitu sejak tahun 2009 2014. penghargaan ini diberikan berdasarkan pertimbangan kualitatif dan kuantitatif yang bermuara pada bank yang paling banyak dipilih nasabah dalam memfasilitasi aktifitasnya.11 Bank Muamalat pun mendapatkan gelar sebagai Best Islamic Finance Bank In Indonesia dari Alpha Southeast Asia Award pada tahun 2013.12
7. Bank Muamalat Indonesia pun memberdayakan semua tools komunikasi, seperti membuat dan menyebarkan brosur, buletin, spanduk, mengadakan kegiatan lomba yang disponsori oleh Bank Muamalat, melakukan persentasi dan menyebarkan informasi melalui media sosial. Semua informasi tersebut disampaikan ke seluruh Indonesia dan kesemua lapisan masyarakat. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, hampir semua Bank Syariah lainnya melakukan dan memerdayakan semua tools komunikasi tersebut sehingga hal ini bukan menjadi keunggulan Bank Muamalat. 11
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari m.republika.co.id/berita/ekonomi/syariahekonomi/13/10/21/mv096w-bank-muamalat-pertahankan-predikat-bank-syariah-terbaik-di-indonesia 12 Annual Report Bank Muamalat Indonesia tahun 2013.
66
8. Bank Muamalat Indonesia memiliki corporate strategi planning sampai dengan tahun 2020 yang jelas, untuk menjadi ASEAN Bank. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, Bank Muamalat memiliki peta strategi perjalanan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2020 yang terbagi dalam beberapa fase berikut: 1) Stabilisasi (2009-2010) Pada tahapan stabilisasi di tahun 2009, Bank Muamalat berusaha untuk membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan bisnis kedepan. Dengan mengedepankan tema dan sasaran “laying the foundation for growth”, beberapa program konsolidasi telah dilakukan dan terutama diarahkan pada aspek-aspek yang fundamental bagi bank yaitu melakukan penguatan permodalan, penyempurnaan struktur organisasi dan manajemen sumber daya manusia dan penguatan infrastruktur IT. Selain itu, penguatan dibidang kepatuhan, manajemen risiko dan sistem internal control, juga dilaksanakan guna melengkapi program konsolidasi tersebut. Tahapan stabilisasi berikutnya adalah di tahun 2010. Pada tahun tersebut, proses stabilisasi terutama diarahkan pada 5 (lima) aspek penting yaitu penguatan human capital, peningkatan prinsip-prinsip good corporate governance, mendorong program efisiensi, penghandalan produk dan layanan serta penguatan internal kontrol. Pada tahap ini, berbagai inisiatif yang telah dilakukan telah memberikan hasil berupa perbaikan-perbaikan di beberapa aspek antara lain
67
menurunkan komposisi pegawai outsourcing dari 70% di 2009 menjadi 9% di akhir 2010, melakukan review dan rekomendasi terhadap pelaksanaan GCG, serta review atas pelaksanaan internal control. Disamping itu, dilakukan pula program efisiensi yang mampu menghemat beberapa pos-pos pengeluaran diantaranya melalui pengembangan ATM yang berhasil menekan beban subsidi, mengevaluasi kebijakan sewa kendaraan menjadi pembelian kendaraan, melakukan penghematan atas beban aktivitas kantor dan lain sebagainya. Di sisi layanan dan produk, beberapa inisiatif telah dilaksanakan diantaranya penyusunan Standard Operating Procedur (SOP) untuk standarisasi layanan, service score sebagai salah satu KPI unit bisnis, peningkatan kualitas layanan dengan bantuan konsultan (Quest), serta beberapa relaunch dan pengembangan produk-produk baru. 2) Transformasi (2011-2012) Tahapan
selanjutnya
setelah
stabilisasi
adalah
tahapan
operational
transformation. Tujuan dari tahapan ini adalah agar Bank Muamalat ke depan dapat bertransformasi menjadi entitas yang lebih kuat secara sistem dan struktur baik pada aspek finansial maupun aspek non finansial, untuk bisa men-deliver produk dan service yang memberikan benefit kepada nasabah. Proses transformasi ditekankan kepada enam elemen utama yaitu: (i) positioning; (ii) produk; (iii) distribusi; (iv) operasional; (v) teknologi informasi; dan (vi) manajemen risiko. Dari sisi positioning, untuk menuju pertumbuhan bisnis yang
68
lebih cepat dan berkelanjutan, disadari bahwa perlunya memperluas target pasar. Diawal pendiriannya, Bank Muamalat telah menetapkan emotional market sebagai target marketnya. Namun, disadari bahwa pasar emosional itu sangatlah terbatas sehingga masuk ke segmen pasar yang lebih luas yaitu pasar rasional adalah menjadi konsekuensi logis jika Bank Muamalat ingin bisa tumbuh lebih cepat. Oleh karena itu, berbagai infrastruktur dan elemen mendasar sebagai prasyarat masuk ke segmen pasar rasional disiapkan dan diperkuat termasuk diantaranya mengganti logo Bank Muamalat. Demikian pula halnya proses transformasi pada lima aspek lainnya adalah merupakan upaya Bank Muamalat untuk memenangkan persaingan di segmen pasar rasional. 3) Memimpin Pasar Dalam Performa Dan Pelayanan (2013-2015) Pada periode 2013-2015, setelah memperkokoh landasan bisnis guna menopang pertumbuhan yang berkelanjutan dan melengkapinya dengan proses transformasi dalam enam aspek utama, tahap berikutnya adalah mengoptimalisasikan model bisnis dan memfokuskan segmen bisnis untuk memperkuat penetrasi pasar. Tahapan ini adalah tahap awal dari aspirasi untuk menjadi leader di industri perbankan syariah dari sisi kinerja dan layanan. Bank Muamalat juga akan didorong untuk menjadi bank syariah pilihan melalui pemeliharaan budaya kerja yang positif, didukung dengan produk baru yang inovatif, pemenuhan terhadap aspek syariah sebagai nilai lebih, platform teknologi yang mendukung fokus bisnis dan optimal melayani kebutuhan nasabah. Upaya tersebut akan dilakukan
69
secara serius dan intensif, terutama ditujukan untuk meningkatkan daya saing Bank Muamalat, menyongsong era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
4) Most Value Bank (2016-2020) Pada akhirnya, aspirasi Bank Muamalat dalam beberapa tahun kedepan adalah menjadi most valued bank tidak saja di Indonesia melainkan juga di Asia Tenggara dengan mengedepankan nilai-nilai syariah didalam menjalankan bisnis. Bank Muamalat bertekad untuk dapat masuk dalam kategori “Qualified Asean Bank (QAB)” di bidang perbankan syariah pada saat dimulainya ASEAN Banking Integration 2020.13
9. Bank Muamalat Indonesia memiliki karyawan berusia produktif, lulusan perguruan tinggi dan sudah mendapatkan pelatihan melalui Muamalat Institute. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, lebih dari 80% karyawan Bank Muamalat Indonesia berada pada usia produktif dan didominasi oleh karyawan dengan lulusan strata 1. berikut tabel komposisi karyawan Bank Muamalat Indonesia:14
13 14
Annual Report Bank Muamalat Indonesia tahun 2013, hal. 202 - 204 Annual Report Bank Muamalat Indonesia tahun 2013, hal. 102
70
Tabel 2. Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Usia < 30 Tahun 31 - 40 Tahun ≥ 41 Tahun JUMLAH
Tahun 2013 4,253 1,330 437
Tahun 2012 3,459 1,092 382
6,020
4,933
Tabel 3. Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan Usia Pasca Sarjana Sarjana Diploma dan dibawahnya JUMLAH
Tahun 2013 132 5,304 584 6,020
Tahun 2012 132 4,417 384 4,933
Tabel 4. Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Usia Tetap Kontrak Outsource (Banking Staff) JUMLAH
Tahun 2013 3,643 2,377 6,020
Tahun 2012 2,415 2,516 8 4,939
10. Bank Muamalat Indonesia memiliki brand image yang kuat di benak masyarakat sebagai Bank Pertama Murni Syariah. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, Bank Muamalat Mendapatkan beberapa penghargaan terkait dengan brand image di mata masyarakat, yaitu:15 1) Penghargaan dari Majalah Modal sebagai "The Top Of Mind" (Bank Syariah yang mudah diingat), hasil survey Karim Business Consultant (KBC) dan Majalah Modal. 15
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari www.muamalatbank.com
71
2) Penghargaan dari SUPERBRANDS sebagai satu dari 101 perusahaan yang memiliki brand/merek yang kuat di Indonesia.
11. Bank Muamalat Indonesia sudah akan memiliki gedung sendiri yang akan diresmikan awal tahun 2015. Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, pembangunan Muamalat Tower sebanyak 25 lantai berada di Jalan Dr Satrio, Kuningan, dengan luas 24.069 meter persegi dan sekarang sudah sampai menyelesaikan pembangunan sebanyak 21 lantai. Relokasi kantor pusat akan dilakukan pada pertengahan tahun 2015.16 Gambar 1. Pembangunan Muamalat Tower di daerah Kuningan.17
16
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari gedung-baru/ 17 Ibid
http://mysharing.co/bank-muamalat-punya-
72
Salah satu tujuan Bank Muamalat membangun Muamalat Tower adalah untuk menunjukan eksistensinya diantara bank syariah lainnya dan untuk menumbuhkan brand image dimata masyarakat bahwa Bank Muamalat adalah Bank Syariah yang modern dan profesional, sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Utama Bank Muamalat Arviyan Arifin, “Dengan berkantor pusat di gedung milik sendiri, kami dapat menghemat biaya sewa atas fasilitas ruang untuk kantor pusat seperti yang selama ini dilakukan. Dengan dibangunnya Muamalat Tower akan menciptakan nilai bagi pemegang saham dan sekaligus meningkatkan image di mata publik sebagai bank syariah yang modern dan profesional”.18
C. Penerapan Strategi Komunikasi Bisnis terkait Keunggulan Kompetitif Yang Dimiliki Bank Muamalat Indonesia terus melakukan peningkatan pelayanan serta infrastuktur untuk menunjang semua visi dan misi yang dimilki perusahaan. Bank Muamalat Indonesia memiliki road map sampai dengan tahun 2020, yang mana setiap tahunnya memiliki target peningkatan dalam berbagai hal dan memiliki langkah - langkah yang jelas untuk dilakukan. Yang mana pada tahun 2009 - 2014 Bank Muamalat Indonesia melakukan transformasi, khususnya perubahan dalam pola komunikasi bisnis, dengan tujuan agar Bank Muamalat dapat diterima semua 18
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari gedung-baru/
http://mysharing.co/bank-muamalat-punya-
73
pasar, baik pasar emosional maupun pasar rasional. Transformasi selama 5 tahun tersebut, dibagi dalam beberapa fase berikut: 1) fase pertama, mempersiapkan dasar dan infrastuktur yang dimulai dari tahun 2009 - 2011. 2) Tahun 2012, Bank Muamalat melakukan pergantian logo, dengan tujuan agar Bank Muamalat lebih dapat diterima masyarakat secara luas. 3) Tahun 2013, Bank Muamalat melakukan peningkatan pelayanan dengan memberikan service excelent kepada nasabah maupun non nasabah, yang terbukti dengan prestasinya sebagai Bank Syariah dengan pelayanan terbaik di Indonesia. 4) Tahun 2016 nanti, Bank Muamalat mempunyai target untuk dapat memiliki aset sampai dengan 100 trilyun, agar dapat masuk dijajaran 10 Bank Nasional. 5) Tahun 2020 Bank Muamalat Indonesia sudah siap untuk menjadi ASEAN Bank.19
Berbagai keunggulan kompetitif yang dimiliki Bank Muamalat Indonesia, akan memberikan posisi yang unggul diantara bank syariah lainnya di benak masyarakat. Bank Muamalat Indonesia harus mengambil langkah-langkah strategis
19
Hasil wawancara dengan Oman Sukmana - Head Of Corporate & Marketing Communication. Pada hari Senin, 9 Juni 2014
74
untuk menyampaikan dan mengkomunikasikan posisi yang dikehendaki kepada pasar. Semua usaha bauran pemasaran Bank Muamalat Indonesia harus mendukung strategi positioning yang dilakukan agar dapat mencapai tujuan perusahan. Dalam mengkomunikasikan keunggulan yang dimiliki, setiap perusahaan harusnya
menetukan
pula
strategi
yang tepat
untuk
mengkomunikasikan
keunggulannya kepada konsumen. Oleh karena itu, Bank Muamalat Indonesia mempunyai
strategi-strategi
dalam
mengkomunikasikan
keunggulan
yang
dimilikinya baik brand, produk, maupun layanan kepada konsumen, yaitu dengan melakukan kegiatan canvasing door to door, pelaksanaan perlombaan, menyebarkan brosur dan surat, membuka gerai, persentasi, iklan di media lokal, memasang spanduk dan iklan di media sosial. Semua media komunikasi digunakan secara maksimal, dengan cara Bank Muamalat tidak akan memberikan celah yang terlewatkan dari semua media komunikasi yang dapat di akses masyarakat, agar bisa menyampaikan informasi, memberikan stimulus serta untuk menjaga nasabahnya agar memiliki loyalitas yang tinggi. Bank Muamalat tidak hanya menggunakan media komunikasi dari media - media nasional tapi juga menggunakan media lokal, seperti tv lokal, radio lokal, surat kabar lokal, instansi - instansi lokal yang bekerjasama dengan Bank Muamalat untuk melaksanakan kegiatan lomba, beasiswa pendidikan dan bakti sosial. Pengaplikasian dari strategi komunikasi bisnis Bank Muamalat untuk mendapatkan positioning yang baik, menjadi visi besar kesemua cabang Bank Muamalat di seluruh Indonesia dan akan dilakukan secara serentak
75
serta dengan konsep yang sama. Penyesuaian strategi dengan kondisi didaerah masing - masing tetap dilakukan, hal ini disebabkan karena perbedaan golongan masyarakat di setiap daerah, sehingga perlu stategi yang menyesuaikan dengan psikologis, budaya, media dan kebiasaan masyarakat setempat.20 Grafik 3. Aplikasi strategi komunikasi bisnis Bank Muamalat Indonesia.21
8%
Buka Gerai
13%
7%
Persentasi Media Nasional
17%
15%
Media Lokal Spanduk & Brosur Canvasing
8% 22%
20
Sponsorship Lomba & Bakti Sosial Sosial Media
10%
Hasil wawancara dengan Oman Sukmana - Head Of Corporate & Marketing Communication. Pada hari Senin, 9 Juni 2014 21
Ibid
76
D. Pertumbuhan Dan Pencapaian Bank Muamalat Indonesia Tabel 5. Ikhtisar Keuangan Bank Muamalat Kuartal 1 201422 Ikhtisar Keuangan Bank Muamalat Kuartal I 2014 (inhouse ) Parameter Q1 2013 Q1 2014 Growth Total Aset 46,471.26 54,790.98 17.90% Pembiayaan 35,105.17 42,429.00 20.86% 34,582.19 40,251.80 16.39% DPK 3,731.05 4,018.08 7.69% CA 9,344.67 11,135.35 19.16% SA 21,506.47 25,098.36 16.70% TD Laba Sebelum Pajak 186.31 194.65 4.48% KPMM 12.08% 17.61% 45.78% NPF Nett 1.76% 1.56% -11.36% FDR 102.20% 105.40% 3.13% *Miliar Rupiah
22
Data yang diperoleh dari Novi - Admin Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia
77
Grafik 4. Pertumbuhan aset Bank Mumalat Indonesia 2008-2013.23
Asset Growth 60,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 -
54,915
44,932 44,932 16,157
32,529
12,596
Miliar Rp
Grafik 5. Pertumbuhan dana pihak ketiga BMI 2008-2013.24
Third Party Fund Growth 45,000 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 -
23
41,791
34,911 26,774 17,442 13,361 10,073 Miliar Rp
Data yang diperoleh dari Novi - Admin Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia 24
Ibid
78
Grafik 6. Pertumbuhan pembiayaan BMI 2008-2013.25
E. Penentuan Positioning Bank Muamalat Indonesia Di Bidang Industri Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2008 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perbankan syariah, akibat adanya kenaikan harga minyak dunia serta krisis keuangan yang mengganggu stabilitas sistem keuangan, baik di negara-negara maju maupun negara berkembang. Selain itu kreasi-kreasi transaksi keuangan yang cenderung memiliki tingkat spekulasi tinggi mengakibatkan keterpurukan sistem keuangan konvensional sehingga berdampak ke dalam resesi ekonomi global. Krisis keuangan yang terjadi 25
Data yang diperoleh dari Novi - Admin Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia
79
secara global telah memberikan imbas negatif terhadap ketahanan sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada level tertentu juga mempengaruhi perkembangan industri perbankan syariah. Namun demikian, walaupun menghadapi tekanan yang cukup berarti, industri perbankan syariah masih memiliki daya tahan sangat baik yang dapat meningkatkan fungsi intermediasi perbankan syariah yang terus berjalan efektif dan stabil. Perkembangan perbankan syariah dalam kurun waktu 2 tahun terakhir tergolong pesat. Dari data Bank Indonesia tercatat aset perbankan syariah per Oktober 2013 meningkat menjadi Rp. 229,5 triliun, dengan jumlah rekening di perbankan syariah mencapai 12 juta rekening atau 9,2% dari total rekening perbankan nasional serta jumlah jaringan kantor perbankan syariah mencapai 2.925 kantor.26 Walaupun aset perbankan syariah masih sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan aset perbankan konvensional, akan tetapi hal ini menunjukan kenaikan yang sangat signifikan terhadap ketertarikan masyarakat untuk menjadi nasabah di perbankan syariah. Berikut data untuk perbandingan aset dan keuntungan bank syariah di Indonesia pada tahun 2013:27 1. Bank Syariah Mandiri berhasil menjadi bank syariah dengan raupan keuntungan terbesar yaitu Rp. 805,6 milyar, dengan aset yang juga terbesar yaitu Rp. 54,2 triliyun.
26 27
Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari www.kemenkeu.go.id Diakses pada tanggal 15 Maret 2015 dari www.kontan.co.id
80
2. Bank Muamalat Indonesia tercatat di posisi kedua, dengan keuntungan sebesar Rp. 389,4 milyar dan memiliki aset sebesar Rp 44,9 triliun. Jumlah tersebut meningkat 38,1% dari tahun sebelumnya yaitu Rp. 32,5 triliyun. 3. Unit Usaha Syariah Bank Permata mengalami lonjakan laba bersih 93%, keuntungan yang diraih yaitu Rp. 256,4 milyar, dengan aset yang dimiliki sebesar 10,6 triliyun. 4. PT. Bank Syariah Mega Indonesia yang dimiliki oleh Chairul Tanjung masuk kedalam posisi 5 besar. Dengan keuntungan sebesar 256 milyar dan dengan jumlah aset tercatat sebanyak 5,5 triliyun. 5. Unit Usaha Syariah Bank CIMB Niaga berada diurutan kelima, dengan laba sebesar Rp. 138 miliyar dan memiliki aset yang lebih besar dibandingkan PT. Bank Syariah Mega Indonesia yaitu sebanyak Rp. 9 triliyun.
81
Grafik 7. Perbandingan Laba 5 Bank Syariah di Indonesia.28
PERBANDINGAN LABA 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
LABA
BSM
BMI
SYARIAH PERMATA
SYARIAH MEGA
CIMB SYARIAH
Grafik 8. Perbandingan Asset 5 Bank Syariah di Indonesia.29
PERBANDINGAN ASSET 60
50 40 30 DALAM TRILIYUN
20 10 0
BSM
28
BMI
SYARIAH PERMATA
SYARIAH MEGA
CIMB SYARIAH
Data yang diperoleh dari Novi - Admin Corporate & Marketing Communication Bank Muamalat Indonesia 29
Ibid
82
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa penelitian dan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Mualamat untuk mendapatkan positioning yang diinginkan adalah dengan cara melakukan identifikasi keunggulan untuk bersaing dan memposisikan perusahaannya dengan memberikan layanan terbaik, kepercayaan serta kemudahan bagi semua nasabahnya. Selain itu, Bank Muamalat juga memberikan pelayanan jasa keuangan yang lebih mudah dan efektif dengan memperbanyak outletnya diseluruh Indonesia. 2. Aplikasi strategi komunikasi bisnis yang dilakukan Bank Muamalat untuk mensosialisasikan keunggulan bersaingnya adalah dengan melalui media lokal di masing-masing, seperti tv lokal, radio lokal, surat kabar lokal, instansi - instansi lokal yang bekerjasama dengan Bank Muamalat untuk melaksanakan kegiatan lomba, beasiswa pendidikan dan bakti sosial. Akan tetapi hal tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing daerah sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat didaerah tersebut. Segmentasi pasar Bank Muamalat yang sebelumnya adalah pasar emosional spiritual sekarang beralih ke pasar rasional. Hal ini sejalan dengan visi dan
83
misi dari BMI yaitu menjadi Bank Syariah yang dominan di Indonesia, baik dipasar emosional spiritual maupun pasar rasional. Oleh karena itu, pendekatan yang dilakukan oleh Bank Muamalat untuk membidik pasar rasional adalah dengan memberikan pelayanan terbaik. 3. Strategi komunikasi bisnis yang sudah dilakukan Bank Muamalat telah cukup memberikan dampak positif terhadap positioningnya diantara bank syariah lainnya. hal ini terlihat dari peningkatan jumlah nasabah, aset dan dana pihak ketiga yang dimiliki Bank Muamalat sampai dengan saat ini, akan tetapi masih cukup tertinggal dengan pencapaian yang dimiliki oleh BSM. B. SARAN Berdasarkan hasil analisa penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka penulis memberikan beberapa saran berikut: 1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar bisa melakukan penelitian terhadap perbankan secara global yang ada di Indonesia yaitu antara bank syariah dan bank konvensional. 2. Kepada pihak Bank Muamalat agar lebih meningkatkan profesionalitas dan manajemen perbankan yang islami serta senantiasa meningkatkan skill IPTEK dan IMTEK, sehingga Bank Muamalat tetap berlandaskan
84
syariat islam walaupun yang menjadi segmentasinya adalah pasar rasional. 3. Kepada Bank Muamalat agar lebih gencar lagi dalam mensosialisasikan produk-produknya kepada masyarakat dan juga memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang produk-produk tersebut, karena masih banyak masyarakat yang awam dengan istilah-istilah yang ada dalam dunia perbankan syariah. 4. Kepada Bank Muamalat agar lebih meningkatkan lagi pelayanan yang diberikan kepada nasabah dan non nasabah, teknologi yang lebih canggih, jaringan yang semakin luas, kemudahan dalam mengakses serta keamanan yang tinggi. Beberapa hal tersebut yang menjadi tolak ukur pasar rasional dalam mempertimbangkan pilihannya. 5. Kepada Bank Muamalat agar lebih menjaga keterbukaan antara bank dan nasabah, serta selalu terbuka untuk menerima input dari nasabah dan non nasabah serta selalu menjalin kerjasama dengan institusi-institusi kampus dan lembaga islam lainnya. 6. Kepada bank Muamalat agar dapat selalu melakukan inovasi dalam mengembangkan produk yang ditawarkan kepada nasabah, dengan selalu meningkatkan kualitas produk dan terus meningkatkan kualitas pelayanan yang berorientasi kepada kepuasaan nasabah.
DAFTAR PUSTAKA Amin, A. Riawan. Menata Perbankan Syariah Di Indonesia. Jakarta: UIN Press, 2009. Antonio, Muhammad Syafi’I. Bank Syariah: Suatu Pengenalan Umum. Jakarta: Tazkia Institute, 1999. Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep Dan Strategi. Jakarta: Rajawali Press, 2010. Ciptono, Fandy. Seri Manajemen Merek 01- Manajemen Dan Strategi Merek. Yogyakarta: Andi Publisher, 2011. Effendi, Onong Uchana. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999. Hamid, Farid Dan Heri Budianto. Ilmu Komunikasi: Sekarang Dan Tantangan Masa Depan, Jakarta: Kencana, 2011. Hasan, Ali, Marketing Bank Syariah: Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Kartajaya, Hermawan. On Positioning - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004.
Kartajaya, Hermawan. On Segmentation - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004. Kartajaya, Hermawan. Boosting Field Marketing Performance: From Strategy To Execution. Bandung: Mizan, 2006. Kartajaya, Hermawan. On Brand - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004. Kartajaya, Hermawan. On Marketing Mix - Seri 9 Elemen Marketing. Bandung: Mizan, 2004. Kartajaya, Hermawan & Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung: Mizan, 2006. Kasali, Rhenald. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995. Kasmir. Manajemen Perbankan. Jakarta: Grafindo Persada, 2001. Kotler, Philip. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2001. Morissan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana, 2010. Parsons, Patricia J. Etika Public Relations. Jakarta: Erlangga, 2004. Purwanto, Djoko. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga, 2011.
Susanto, A.B Dan Himawan Wijanarko. Power Branding: Membangun Brand Yang Legendaris. Bandung: Mizan, 2004. Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008. Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2008. Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010. Yusanto, Muhammad Ismail Dan Muhammad Karebet Widjajakusuma. Manajemen Strategis Perspektif Syariah. Jakarta: Khairul Bayaan, 2003.