minat Majalah INternal Nusantara Empat
Kenapa Dahlan Harahap Janji Hati
Memilih Pensiun? kepada Tuhan PTPN IV Raih Laba Tertinggi, Sepanjang Berdirinya Perusahaan
MINAT Rekaman Lensa PROGRAM PEMBINAAN IIKK KE BERASTAGI
Ketua dan Wakil Ketua IIKK di kebun Pembibitan Bunga PT Bibit Baru-Selectani Berastagi, Selasa, 31 Januari 2012.
Foto Bersama Dr Petrus Sitepu Direktur PT Daling Farm Berastagi dan rombongan IIKK saat berada di Tongging Point Resort Simalem.
Ketua dan Wakil Ketua IIKK saat melantunkan lagu pada malam keakraban di mess Dura PTPN IV Berastagi.
2
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
Surat
dari Jalan Suprapto No. 2
P
ara karyawan, mitra usaha dan pembaca yang berbahagia.
Perubahan selalu membawa kita pada dua kelompok, yaitu kelompok yang menolak dan kelompok yang menerima. Umumnya, kelompok yang menolak akan lebih banyak jumlahnya, dan mereka sering disebut sebagai kelompok mapan. Perubahan menjadi tidak nyaman bagi kelompok ini karena dapat mengganggu apa yang telah disukai dan dianggap sebagai keharusan yang benar. Tentu saja perubahan perlu diterjemahkan dan diperkenalkan dalam nilai-nilai baru, berikut proyeksinya secara jelas, sehingga semua pihak lebih mudah menerimanya. Selain itu, perubahan yang paling baik akan dilakukan oleh pimpinan puncak atau top management. Dengan wewenang yang dimilikinya untuk memutuskan dan menggerakkan semua sumber daya, perubahan dari atas ini dapat mempercepat realisasi dan pencapaian tujuan dari perubahan itu sendiri. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, perubahan keorganisasian akan dilakukan terhadap seluruh perkebunan milik negara. Restrukturisasi organisasi ini akan mewujudkan satu perusahaan holding perkebunan yang kelak akan tercatat sebagai perusahaan perkebunan terbesar di dunia baik dari parameter aset maupun ukuran rentang kendalinya. Nilai-nilai utama yang ingin dicapai dari proses perubahan
ini nantinya adalah efisiensi, efektifitas, peningkatan produktivitas dan penguatan daya saing di kancah global. Demi tujuan itu, dan sebagai wujud kecintaan kita pada negeri ini, maka perubahan itu harus diterima. Kita harus menyesuaikan diri dengan hal-hal baru dan mengadaptasi perubahan yang senantiasa terus menerus terjadi di sekeliling kita. Perubahan adalah bagian yang penting bagi perusahaan yang punya keinginan untuk berkembang, di mana inovasi menjadi mesin penggeraknya. Perubahan adalah bagian dari bisnis. Kita mengenang sosok seperti Steve Jobs karena perubahan yang telah dibawanya pada Apple. Semakin jauh kita menatap ke depan, semakin mudah kita mengetahui bagaimana perubahan itu dilakukan dan kapan waktu yang paling tepat untuk mengeksekusinya. Saya atas nama seluruh keluarga besar PTPN IV dengan gembira menyambut era baru industri perkebunan di Indonesia. Kita telah melakukan banyak perubahan, sehingga kita tidak akan cemas terhadap satu perubahan lagi. Terimakasih atas kerjasama yang kita bangun selama ini, dan ayo terus bekerja!
Dahlan Harahap
Dirut
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
3
MINAT
Redaksi
Menyapa
SK. Direksi PTPN IV No.04.12/Kpts/01/1/2002 Tanggal 28 Januari 2002
Penasihat Direksi PTPN IV Pemimpin Redaksi Kepala Bagian Corporate Secretary PTPN IV
Redaksi Public Relation/ Corporate Communication Diterbitkan Corporate Secretary PT Perkebunan Nusantara IV Alamat Corporate Secretary Kantor Pusat PTPN IV Jl. Letjend. Suprapto No.2 Medan 20151 Telp. (061) 4154666 ext 4015, Fax (061) 4573117 e-mail:
[email protected]
P
embaca yang budiman. Terimakasih untuk terus mengikuti isu-isu yang kami sajikan hingga edisi ini. Kami telah berupaya untuk tepat waktu tiba di tangan Anda, namun terkadang hal itu tidak tercapai. Meskipun demikian, kami berusaha untuk tetap menghadirkan liputan-liputan terkini dan menjadi pokok perhatian industri perkebunan, terutama di lingkungan PTPN IV sendiri. Pada edisi ini, kami menyajikan rencana-rencana yang berkaitan dengan program restrukturisasi perusahaan perkebunan negara. Kami yakin, isu ini masih menjadi topik yang sangat penting dan menarik dalam beberapa bulan ke depan, karena tahapan-tahapan menuju program tersebut akan bertahap dan menjadi penting untuk diikuti setiap karyawan. Liputan-liputan lainnya masih menyangkut kegiatan internal perkebunan, di samping tentunya penyajian artikel-artikel yang memuat perkembangan teknologi dan temuan-temuan terbaru dalam industri perkebunan. Khusus mengenai artikel ilmiah, kami berharap dapat memberi manfaat pada Anda dan syukur-syukur bisa langsung diaplikasikan demi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kita. Akhirnya, kami ucapkan, selamat menikmati sajian edisi ini. Saran, kritik dan sumbangan tulisan dari segenap stakeholder PTPN IV tetap kami tunggu demi perbaikan dan pengembangan majalah ini. Sampai ketemu pada edisi selanjutnya.
4
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
MINAT Daftar isi
2012
Hal.
6 - PTPN IV dan PTPN XIV Dirikan Perusahaan Patungan 6 - Internalisasi MR dan Pengendalian Internal 7 - Janji dari Hati kepada Tuhan 8 - DIALOG DUO “DAHLAN” 9 - “Pak Menteri Mendengar Pendapat Saya” 10 - Silaturahmi Dirut dengan SP di Akhir Periode 12 - Dahlan Iskan: ”Rayuan Saya Gagal” 13 - Sambutan Direktur Utama Pada Upacara Bendera, Selasa 17 Januari 2012 14 - PTPN IV Raih Laba Tertinggi, Sepanjang Berdirinya Perusahaan 15 - Memahami Karakter Melalui DISC 17 - BEI Harapkan BUMN Serap ‘Capital Inflow’ 18 - Awards 2011 19 - Kementerian BUMN Kembali Gelar Pasar Murah 20 - Mutasi/Promosi dan Pelepasan Pemangku Jabatan Puncak 21 - Gano-KitIV.1, Alat Pintar Deteksi Dini Ganoderma sp Pada Tanaman Kelapa Sawit 24 - Delapan Tantangan Perekonomian Indonesia Tahun 2012 25 - Tepuk Tangan Untuk Sang Dirut 26 - Pengumuman Klarifikasi Terkait Isu Pembayaran dalam Penerimaan Karyawan atau Pengangkatan Pejabat di PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) 27 - Workshop: Direksi Tidak Bertanggungjawab Bila Ambil Keputusan Sesuai Prosedur 27 - UU Mata Uang Harus Di-judicial Review 28 - Inovasi Menekan Losis Minyak (II) 30 - Humor Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
5
MINAT
PTPN IV dan PTPN XIV Dirikan Perusahaan Patungan
D
irut PTPN IV Dahlan Harahap dan Dirut PTPN XIV Amrullah AM menandatangani Perjanjian Pendirian Perusahaan Patungan dan Penandatanganan Akta Pendirian PT Sinergi Perkebunan Nusantara (PT SPN), bertempat di Jakarta, Rabu 14 Desember 2011.
Internalisasi MR dan Pengendalian Internal
K
ebijakan Manajemen Risiko (MR) PTPN IV (Persero) telah diciptakan dan menjadi suatu pedoman. MR sendiri telah sejalan dengan visi, misi dan tujuan perusahaaan untuk menjadikan PTPN IV sebagai perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi di pasar global, berkembang dan tumbuh berkelanjutan, bermanfaat bagi pemegang saham, karyawan, pekebun, petani, masyarakat dan lingkungan, serta memperhatikan lingkungan bisnis perusahaan yang berubah dan berkembang cepat. Maka risiko harus menjadi bagian integral dari proses bisnis, pengambilan keputusan dan budaya setiap insan perusahaan. MR telah dikeluarkan tanggal 31 Mei 2011 yang lalu. Pedoman MR PTPN IV (Persero) disusun dengan pendampingan dari BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara, sekaligus penyusunan Pedoman Sistem Pengendalian Internal PTPN IV (Persero).
Dalam acara tersebut, Dahlan Harahap didampingi Dirprod Balaman Tarigan, Dirkeu Setia Dharma Sebayang, Direnbang Ahmad Haslan Saragih, Dirsdm Rusdi Lubis, Amrullah AM, didampingi Dirprod Natsir Djidding, Dirkeu Budi Purnomo dan Dirsdm Bambang Hartadi. Pendirian Perusahaan Patungan PT SPN merupakan bentuk sinergi antar BUMN sesuai arahan dari Kantor Kementerian BUMN dan termasuk dalam Program Retreat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beberapa waktu yang lalu. Dalam pendirian PT SPN, PTPN IV bersama PTPN XIV mengelola Kebun Tomata seluas ± 15.584 Ha yang terletak di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.
Internalisasi MR oleh BPKP Provsu didampingi Bagian Sekretaris Perusahaan
Dengan kerjasama ini, PT SPN akan merehabilitasi, membangun kebun dan pabrik kelapa sawit (PKS) di Kebun Tomata dengan nilai investasi diperkirakan sebesar ± 700 milyar, dengan sumber pembiayaan dari setoran modal PTPN IV dan pinjaman dari perbankan.
Tindak lanjut dari penciptaan Pedoman Manajemen Risiko PTPN IV sebagai salah satu bentuk implementasi dari prinsipprinsip Good Corporate Governance yang dapat diterapkan di setiap aktivitas perusahaan guna mengurangi atau menekan risiko sekecil mungkin, sehingga diharapkan perusahaan akan dapat memperoleh hasil yang optimal.
Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Kerjasama PTPN IV dan PTPN XIV kepada masyarakat di sekitar Kebun Tomata, masyarakat sangat mendukung kerjasama ini dan mengharapkan PT SPN segera membangun PKS untuk dapat menampung TBS masyarakat. Selama ini hasil TBS masyarakat dijual di PKS di luar Kabupaten Morowali dengan jarak ± 150 km.
Untuk pelaksanaan pedoman tersebut, saat ini sedang dilakukan internalisasi ke Bagian/GUU/Unit Usaha di mana penyelenggaraannya dilaksanakan oleh conterpart dari Bagian Sekretaris Perusahaan bersama-sama tim dari BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Utara. (Rudi Hartono)
6
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
Janji dari Hati kepada Tuhan
Sebuah kebanggaan memiliki seorang seperti beliau…
R
abu, tanggal 25 Januari 2012, mengambil tempat di ruang rapat direksi, Direktur Utama PTPN IV, Dahlan Harahap, mengundang direksi beserta seluruh Kepala Bagian dan Sekretaris SP-BUN (Wispramono Budi) bersama Humas (Lidang Panggabean). Materi rapat sengaja tidak diberitahu sebelumnya oleh Corporate Secretary, peserta rapat hanya diberitahu bahwa ada hal penting yang akan disampaikan oleh Direktur Utama. Seyogyanya pertemuan tersebut dilaksanakan sehari sebelumnya. Dengan mengucap salam, Dirut membuka pertemuan. “Saya undang Bapak dan Ibu semua pagi ini terkait isu-isu yang
berkembang beberapa hari terakhir, khususnya rilis berita dari Menteri BUMN dengan judul “kebisingan pergantian direksi”. Saya mau ceritakan secara lengkap, apa dan bagaimana sesungguhnya duduk ceritanya. Berita ini berawal dari keputusan saya menolak untuk diangkat kembali sebagai direksi, secara khusus sebagai direktur holding. Pada hari Minggu, tanggal 15 Januari saat saya sedang di lapangan golf, beberapa kali Menteri BUMN, Pak Dahlan Iskan (DI) mencoba menghubungi saya untuk bicara, namun tidak berhasil. Sejak dari hole 1 sampai hole 4, saya juga coba kembali menghubungi beliau, namun juga tidak berhasil, hingga di hole 9, akhirnya kami berhasil bicara dan
janjian ketemu Senin pagi jam 07.00 di Kantor Kementerian BUMN. Tentu saja sepanjang proses telephonan tersebut main saya jadi kacau…(peserta rapat tertawa). Senin pagi jam 07.00 akhirnya kami bertemu di Kementerian. Walau saya katakan saya sudah sarapan, namun Pak Menteri dengan menyendok sendiri makanan ke piring, tetap menyuguhkan sarapan kepada saya. Wah..tentu saya nggak enak dong menolak. Akhirnya kami makan pagi bersama, dengan menu yang dibawa dari rumah beliau. Kami makan sambil ngobrol. Sesekali beliau mengambil lauk dan menuangkan ke piring saya, rasanya memang enak, tapi pedasnya minta ampun…saya sampai sakit perut (peserta rapat kembali tertawa).
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
7
MINAT
Dahlan Iskan
Dahlan Harahap
DIALOG DUO
“DAHLAN”
Dahlan Iskan (DI) : Saya dengar di luar, Bapak tidak mau lagi jadi direksi. Nggak betul kan? Dahlan Harahap (DH) : (Terdiam sesaat).. Betul itu, Pak. DI : Kenapa, alasannya apa? DH : Berawal dari pengangkatan saya jadi Direktur SDM di PTPN VI akhir tahun 1998, saat itu saya berumur 45 tahun lebih. Pada masa itu di tengah situasi politik yang kadang berubah dengan cepat, periode direksi yang seharusnya 5 tahun, bisa saja tidak penuh, artinya baru 3 tahun menjabat sudah diganti dan tidak diangkat lagi. Di saat itu saya berdoa
8
kepada Tuhan, agar hal tersebut tidak terjadi pada saya, semoga saya bisa pensiun dengan normal hingga usia 56 tahun. Kekuatiran saya terbukti, bahwa periode kita saat itu tidak penuh 5 tahun. Tahun 2001 terjadi pergantian direksi, dan beberapa orang teman saya saat itu harus pensiun karena tidak diangkat lagi, padahal usia mereka masih relatif muda. Saya bersyukur masih dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Utama di PTPN IX Semarang. Pada saat itu saya berdoa kepada Tuhan : Ya Allah… kalau jabatan ini baik bagiku, beri aku kesempatan untuk pensiun hingga berumur 56 tahun”. Tahun 2003 kembali terjadi pergantian direksi di PTPN, saya mendapat kepercayaan
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
menjadi Direktur Utama di PTPN IV, saya bersyukur kepada Tuhan. Pada tahun itu genap usia saya 50 tahun. Hingga pergantian direksi tahun 2006, saya dipercaya kembali untuk periode kedua sebagai Direktur Utama di PTPN-IV. Saat itu saya sujud syukur kepada Tuhan…Terimakasih Tuhan… Engkau menjawab doaku, biarlah ini yang terakhir… DI : Wahh…Bapak ini memang luar biasa… (terdiam sejenak). Lalu selanjutnya Bapak mau kemana, apakah akan bekerja di swasta misalnya? DH : Tidak Pak. saya tidak kemanamana, memang beberapa perusahaan swasta mengajak saya untuk
bergabung, tapi saya tolak. DI : (Dengan mimik heran) Lalu Anda kegiatannya apa? DH : Saya mau fokus kepada keluarga saja dan menjalankan agama saja Pak. DI : Wah…wah..saya semakin kagum sama Pak Dahlan ini. Padahal saya tadinya mengajak ketemu sama Bapak mau membujuk Bapak agar masih bersedia menjadi direksi. Saya sendiri tadinya tidak bersedia menjadi Menteri BUMN, karena saya ingin membenahi pesantren milik keluarga. Ada 260 pesantren keluarga yang menyebar di Jawa Timur. Terus terang saya salut sama Pak Dahlan, Bapak sangat tulus, orang seperti Bapak ini yang sangat dibutuhkan saat ini untuk membangun BUMN ini. Apakah janji Bapak ini tidak bisa ditawar lagi? DH : Maafkan saya Pak Menteri, saya merasa sudah tua, biarlah kesempatan ini diberikan kepada yang lebih muda. DI : Yang berpengalaman dan sebaik Bapak Dahlan tidak ada, yang muda pun belum ada. DH : Ini adalah janji hati saya Pak Menteri…Kalau saya menerima lagi menjadi direksi, rasanya saya menghianati hati saya.
“Pak Menteri Mendengar Pendapat Saya”
S
eluruh dialog antara Menteri BUMN – Dahlan Iskan dan Dirut PTPN IV – Dahlan Harahap tersebut di atas, disampaikan Pak Dahlan Harahap dengan runtut dan mengalir bagai air di hadapan peserta rapat pagi itu. Menjelaskan alasan beliau kenapa beliau menyampaikan usulan induk holding adalah PTPN III kepada Menteri, beliau berkata : “Jangan ada pikiran Saudara-saudara bahwa saya mengkerdilkan PTPN IV, karena menurut saya, sebagai anak holding, PTPN IV akan lebih lincah. Tidak ada istilah kalah menang dalam menetapkan champion. Karena harus ada yang ditunjuk sebagai induk. Dan untuk Saudara ketahui, penetapan N3 sebagai induk sesungguhnya sudah ada
dalam kantong Pak Menteri. Istilahnya, beliau hanya ingin melengkapi, ibarat masakan yang belum diberi garam. Dengan mendengar pendapat saya, beliau lebih yakin dan percaya diri untuk menetapkan PTPN III sebagai induk”. Pak Dirut merasa sangat perlu menyampaikan hal tersebut, karena beliau dianggap menghianati PTPN IV dengan tidak mengajukan sebagai champion. “Semua langkah ini saya ambil dengan terlebih dulu memohon petunjuk dari Tuhan.” That’s the real story… Redaksi Minat.
DI : (Sambil menoleh kepada Bapak Azis) Pak Dahlan Harahap ini memang luar biasa, orang-orang berusaha dengan berbagai cara untuk menjadi direksi, beliau ini malah menolak. Luar biasa, saya salut sama Bapak. Menurut Bapak, induk holding PTPN, Tiga atau Empat? DH : Dari kemampu-labaan, menurut saya PTPN- III. DI : Inilah hebatnya beliau ini. Dia tidak bicara secara emosional. Kalau menurut Pak Dahlan Harahap, siapa yang cocok menjadi Komisaris Holding? DH : Menurut saya harus selevel menteri, atau yang pernah menjabat sebagai menteri.
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
9
MINAT
Silaturahmi Dirut dengan SP di Akhir Periode
10
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
S
uasana silaturahmi Serikat Pekerja Perkebunan (SP Bun) PTPN IV, Senin 30 Januari 2012, di Hotel Polonia Medan, berlangsung khidmat dan diliputi rasa persaudaraan. Acara ini digelar karena SP Bun merasa bahwa silaturahmi adalah cara yang paling agung, mudah dan berkah untuk lebih mendekatkan hati ke hati setelah terjadinya hubungan panjang yang pasang surut di antara sesama pekerja, karyawan, maupun direksi di lingkungan perkebunan PTPN IV. Ketua Umum SP Bun Syahruddin Ali mengatakan, forum silaturahmi ini dilaksanakan mengingat akan berakhirnya periode jabatan direksi—termasuk Direktur Utama Dahlan Harahap—dan masa jabatan ketua umum (ketum) SP Bun sendiri di perusahaan. Kemitraan antara SP Bun dan perusahaan telah
terjalin kurang lebih 8,5 tahun, yang membawa perusahaan serta pekerjanya ke arah pencapaian yang lebih baik dari berbagai parameter kuantitatif maupun kualitatif. Ada dua agenda yang digelar SP Bun dalam acara ini. Selain silaturahmi, juga diadakan rapat pleno untuk menentukan sikap SP Bun menjelang berakhirnya jabatan ketum di perusahaan. Ketum menyerahkan sepenuhnya sikap selanjutnya kepada pleno. Menurut anggaran dasar organisasi, jabatan ketum dengan sendirinya akan berakhir apabila ketum tidak lagi aktif di perusahaan, walaupun periode jabatan Ketum SP Bun baru akan berakhir tahun 2014. Dalam kesempatan silaturahmi ini, Dirut Dahlan Harahap juga mengatakan bahwa periode jabatan direksi sudah berakhir
tanggal 25 Januari 2012 kemarin. Setelah tanggal tersebut, secara legalitas direksi tidak berhak lagi melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perusahaan, misalnya menandatangani transfer uang gaji bagi karyawan. “Namun sebelum saya berangkat untuk menghadiri acara ini, saya sudah mengirim sms kepada Menteri Negara BUMN, menanyakan tentang legalitas jabatan direksi, dan beberapa menit kemudian sudah ada jawaban dari Menteri yang menyatakan perpanjangan masa jabatan direksi sampai dengan diangkatnya direksi yang definitif. Ini sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN No. 39/MBU/2012 tanggal 30 Januari 2012,” katanya. Sedangkan menyangkut holding perkebunan, Dahlan Harahap mengatakan bahwa dia pernah diundang Menteri Negera BUMN Dahlan Iskan untuk berdiskusi (lihat Janji Hati Dahlan
Harahap). “Intinya Meneg BUMN mengatakan bahwa PTPN IV adalah salah satu BUMN Perkebunan terbaik di antara BUMN Perkebunan yang ada, namun karena saya sudah menyatakan tidak bersedia menjabat direksi lagi, maka Dahlan Iskan menghunjuk PTPN III sebagai champion dalam holdingisasi BUMN Perkebunan. Sebenarnya, baik dari pihak PTPN IV maupun PTPN III sendiri merasa kurang berbahagia atas keputusan Dahlan Harahap untuk memasuki masa pensiun. “Dari sisi PTPN IV, teman-teman merasa ditinggalkan oleh saya, karena seolah-olah saya tidak memperjuangkan perusahaan sebagai champion holding. Di sisi lain, teman-teman di PTPN III pasti timbul kecurigaan, seolah-olah pilihan saya ini
didasarkan atas keinginan agar Direksi PTPN III yang akan menjadi holding diganti semua. Sebenarnya konsep PTPN III menjadi holding sudah dibahas sebelumnya oleh Kementerian BUMN. Tentunya Menteri Negera BUMN telah memegang konsep tersebut. Keputusan beliau menjadi bulat setelah diskusi dengan saya, apalagi ketidakbersediaan saya untuk dipilih kembali menjadi Dirut BUMN. Pada akhirnya saya hanya berdoa yang terbaik buat PTPN yang kita cintai, sekarang dan di masa yang akan datang,” ungkap Dahlan Harahap. Dalam kesempatan itu juga, ia meminta maaf atas kekurangan yang selama ini terjadi di lingkup PTPN IV dan menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah diberikan semua pihak kepada perusahaan. “Kita telah menjadi satu tim, itulah yang terpenting, sehingga perusahaan yang sama-sama kita cintai ini
dapat maju, tumbuh dan berkembang,” katanya. Selama 8,6 tahun masa kepemimpinan Dahlan Harahap di PTPN IV, perusahaan telah mampu merasionalisasi karyawan dari 45.000-an menjadi sekarang 28.000-an orang. Sedangkan asetnya tumbuh pesat dari hanya Rp 1,7 triliun dengan laba Rp 169 miliar pada tahun 2003, menjadi Rp 7,8 triliun dengan laba Rp 1,2 triliun pada 2011. “Ini adalah hasil dari kerja keras kita keseluruhan, terutama karyawan. Mudahmudahan perusahaan akan mendapat direksi baru dan jauh lebih baik dari yang ada sekarang ini,” harap Dahlan. Direktur SDM dan Umum, Rusdi Lubis, yang juga berkesempatan berbicara juga turut memohon maaf atas kesalahan
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
11
MINAT baik yang disengaja maupun tidak dalam hubungan industrial yang dijalani pekerja dan direksi selama ini. “Kalau kita amati apa sebenarnya yang terjadi di perusahaan di bawah kepemimpinan Dirut Dahlan Harahap, salah satu yang paling menonjol adalah karyawan memiliki semangat, ada rasa persatuan dan kesatuan, keteladanan, toleransi beragama, pemberdayaan wanita, budaya yang sakral, dan sikap pengorbanan yang cukup tinggi demi kepentingan perusahaan. Ketika semua itu menjadi nilai-nilai dan kredo, dampaknya adalah pertumbuhan yang tinggi sebagaimana kita lihat pada aset dan laba,” jelas Rusdi. Ia juga mengingatkan bahwa ke depan perusahaan akan dihadapkan kepada hubungan masalah pertanahan, SARA, serta pengangguran yang tersembunyi, baik karena pertambahan populasi penduduk maupun karena dampak instabilitas sosial politik. “Di sinilah kepemimpinan yang arif dan bijaksana akan diuji sehingga masalah tersebut dapat dilalui tanpa merugikan pihak manapun,” katanya. Direktur Produksi Balaman Tarigan dengan sedikit lebih rileks menganalogikan perusahaan dengan syair-syair lagu, mengajak jajaran PTPN IV “jangan menyerah, syukuri apa adanya dan kemesraan ini janganlah cepat berlalu”. Dia menyatakan, banyak target yang sudah dicapai dalam bidang produksi. “Jalan-jalan produksi di kebun sudah dapat dilalui dengan kendaraan biasa, tidak mesti lagi dengan gardan dua. Jalan-jalan produksi tidak lagi seperti arena off road, pabrik kita juga sudah seperti layaknya laboratorium,” ungkapnya. Berbeda dengan acara rapat SP Bun yang biasanya kental dengan formalitas, siang itu ada warna silaturahmi yang sangat kuat serta keharuan. Setelah usai acara, tidak seperti biasa, Dahlan Harahap mendatangi setiap meja untuk menyalami peserta silaturahmi dengan hangat (sas/minat)
12
Dahlan Iskan:
”Rayuan Saya Gagal”
M
enyandang dua nama depan yang sama sekaligus bekerja di lingkungan BUMN, Menteri BUMN Dahlan Iskan tampaknya memberikan perhatian khusus pada sosok Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara IV Dahlan Harahap. Menteri BUMN menyebut Dahlan Harahap sebagai pribadi yang berintegritas tinggi dan mengabdikan hidupnya untuk perkebunan. Di sela-sela makan siangnya bersama wartawan di ruang kerja Kementerian BUMN, mantan orang nomor satu di PLN Persero ini tak henti-hentinya membicarakan kebaikan Dirut PTPN IV itu. Ia mengatakan, keluarga besar PTPN IV beruntung memiliki pemimpin seperti Dahlan Harahap. “Hidupnya ikhlas dan integritasnya baik. Bahkan beliau sepenuhnya memikirkan PTPN IV,” tutur Dahlan. Selain itu, Dirut PTPN IV di matanya merupakan pribadi yang tahan dengan godaan, baik materi maupun jabatan.
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
“Beliau itu tidak mempunyai keinginan yang aneh-aneh dan saya anggap netral untuk membicarakan kemajuan perusahaan perkebunan ke depan,” urainya. Sayang, kata Dahlan Iskan, Dirut PTPN IV enggan melanjutkan masa kepemimpinannya di BUMN manapun. “Saya sudah merayu beliau untuk bisa terus bekerja di BUMN. Namun Pak Dahlan Harahap tetap pada pendiriannya, bahwa tahun ini menjadi tahun terakhirnya untuk bekerja di lingkungan BUMN,” kata Meneg BUMN. “Waktu saya ketemu, saya rayu beliau, namun rayuan saya tidak berhasil,” tambahnya. Ia menganggap Dahlan Harahap netral, terutama dalam menyampaikan laporan tentang kinerja perusahaan. Khusus di BUMN perkebunan, ia melihat suara yang menyerukan kejelekan dan kebaikan adalah sama. Untuk itu, kata Meneg BUMN, ia akan mendengar kata-kata Dahlan Harahap, dan meminta pendapatnya kelak apabila diperlukan. (susan s/ minat)
Sambutan Direktur Utama
Upacara Bendera, Selasa 17 Januari 2012 Bismillahhirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum, warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, salam sejahtera. Pertama-tama marilah kita mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-Nya, sepanjang Tahun 2011 yang lalu hingga menghantar kita memasuki tahun 2012 ini dalam keadaan sehat wal’afiat. Saya berharap seluruh KaryawanKaryawati hadir pada pagi hari ini, menghadiri upacara bendera yang pertama kita laksanakan di awal tahun pada hari Selasa, 17 Januari 2012 di seluruh Unit Usaha PTPN IV. Saudara-Saudara, Karyawan-Karyawati PT Perkebunan Nusantara IV, yang saya hormati. Mengulangi pidato saya beberapa hari yang lalu, tepatnya pada acara Tahun Baru 2012 Keluarga Besar PTPN IV, bahwa capaian kinerja perusahaan dari sisi operasional khususnya di bidang produksi kelapa sawit belum mencapai anggaran, sementara produktivitas TBS mampu melampaui realisasi tahun lalu, dari 23,30 ton/ha Tahun 2010, meningkat menjadi 23,46 ton/ha pada Tahun 2011, walaupun masih di bawah target yang ditetapkan pada 23,76 ton/ha, dan capaian kinerja keuangan bahkan sudah melampaui anggaran lebih kurang 7,65%, sementara untuk komoditas teh, produksinya masih di bawah anggaran. Dari hasil kerja keras kita bersama di Tahun 2011 yang lalu, saya melihat masih ada ruang dan peluang untuk
meningkatkan kinerja, mengingat tren harga komoditas kelapa sawit di Tahun 2012 diperkirakan masih baik. Khusus komoditas teh harus terus melakukan upaya-upaya perbaikan melalui peningkatan kualitas teh jadi serta produktivitasnya. Untuk Tahun 2012 ini, Direksi telah menetapkan tema kerja perusahaan yakni: “KINERJA PRIMA dan KAYA INOVASI”, sama dengan tahun lalu. Tema kerja ini sejalan dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2010 – 2014, yang telah disetujui Menteri BUMN, dengan visi “menjadi perusahaan kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik”. Sejalan dengan hal tersebut, untuk mengamankan target-target yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2012 ini, penting untuk dipahami pertama-tama kepada seluruh Pemangku Jabatan Puncak (PJP): 1. Pahami RKAP secara komprehensif, 2. Selaraskan antara Strategi, Kebijakan dan Program Kerja Perusahaan per Direktorat secara terintegrasi, 3. Lakukan pemetaan produksi secara
sistematis; blok per blok, per afdeling, per kebun hingga tingkat perusahaan, 4. Identifikasi setiap permasalahan secara dini (early warning system), 5. Laksanakan seluruh proses dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Secara khusus kepada Manajer, Kepala Dinas dan Asisten di seluruh unit kerja, sebagaimana wawancara yang telah menjadi tulisan dalam Majalah Minat edisi terakhir, jadilah pribadi yang patut diteladani bagi seluruh karyawan. Mari kembalikan nilai-nilai budaya perkebunan yang sudah semakin luntur, melalui kegiatan-kegiatan bersama untuk terciptanya suasana yang kondusif di kebun Saudara. Mengakhiri sambutan ini, saya menggarisbawahi tantangan Tahun 2012 ini untuk dihadapi dengan penuh kearifan, tanggung jawab dan rasa optimisme yang tinggi. Demikian sambutan saya, kurang lebih mohon dimaafkan. Selamat bekerja dan berkarya. Billahi taufik wal hidayah, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi, salam sejahtera!
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
13
MINAT
PTPN IV Raih Laba Tertinggi, Sepanjang Berdirinya Perusahaan
C
apaian laba PTPN IV sepanjang tahun 2011 telah menembus angka Rp1,2 triliun lebih, atau 7,65% di atas anggaran, demikian disampaikan Dirut Dahlan Harahap pada acara Tahun Baru 2012 Keluarga Besar PTPN IV, di hadapan Dewan Komisaris dan stakeholder, Minggu 8 Januari 2012 di Ballroom Hotel Grand Angkasa Medan. Peningkatan perolehan laba, menurut Dirut Dahlan Harahap tidak terlepas dari membaiknya harga komoditas andalan PTPN IV, yaitu kelapa sawit, selain adanya upaya-upaya efisiensi di berbagai bidang. “Kinerja operasional perusahaan masih di bawah RKAP, namun yang sangat menggembirakan produktivitas TBS mampu melampaui realisasi tahun lalu, dari 23,28 ton/ha tahun 2010, meningkat menjadi 23,46 ton/ha pada tahun 2011, artinya pertumbuhan terus berlanjut. Sedangkan untuk komoditi teh, perusahaan terus melakukan upaya-upaya perbaikan melalui peremajaan tanaman dengan klonklon unggul,” sambung Dahlan Harahap. Hadir dalam acara seluruh Direksi masingmasing beserta isteri, Dewan Komisaris, Usman Damanik, Zainal Arifin, Irwansyah Nasution, Tungkot Sipayung, Ketua Umum SP Bun PTPN IV H Syahruddin Ali SH MSi, Ketua dan Wakil Ketua IIKK PTPN IV, Direktur Anak Perusahaan, Pemangku Jabatan Puncak, Karyawan, Mitra Kerja, Media dan undangan lainnya. Perlu untuk menjadi perhatian semua saat ini bahwa kebijakan Kementerian BUMN melalui surat No 236 tahun 2011 yang mengalihkan sebagian wewenang kepada Dewan Komisaris, sehingga Dewan Komisaris akan lebih berperan lagi dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan, seperti pengesahan RKAP yang
14
selama ini harus ke kantor Kementerian, sekarang cukup diputuskan bersama Dewan Komisaris. Kebijakan ini lebih tepat, sehingga perusahaan dapat berjalan lebih cepat lagi. Perusahaan menyongsong tema kerja tahun 2012 yaitu “Kinerja Prima dan Kaya Inovasi”, yang sama dengan tahun 2011, tema ini masih relevan untuk dilanjutkan. Pengakuan dari berbagai pemangku kepentingan atas kinerja perusahaan cukup positif, ini dapat dilihat dari berbagai penghargaan yang diterima sepanjang tahun 2011, antara lain juara I kategori Inovasi Produk Agrikultur BUMN Terbaik di antara 69 perusahaan, pemenang ke-3 Annual Report Award 2010, peringkat ke-5 dari 48 perusahaan BUMN yang kinerjanya baik dengan predikat Sangat Bagus, Anugerah Infobank BUMN Award 2011 dengan predikat Sangat Bagus, Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), Anugerah Lingkungan bagi PKS PTPN IV Kebun Bah Jambi, dengan peringkat BIRU di antara 1.002 perusahaan. Penghargaan yang diterima, adalah sebuah pengakuan atas kerja keras seluruh jajaran manajemen yang diharapkan menjadi motivasi yang kuat bagi seluruh karyawan
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
dalam mewujudkan pertumbuhan yang cepat dan harmonis (growing faster in harmony). Ketua Umum SP-Bun Syahruddin Ali, menegaskan kembali tentang moto SP yakni “Perusahaan Sehat, Karyawan Sejahtera“ masih sejalan dengan tema kerja perusahaan “Kinerja Prima dan Kaya Inovasi”. Melalui moto dan tema yang ada, seluruh karyawan senantiasa bekerja keras dan mengharapkan ada peningkatan penghasilan pada tahuntahun yang akan datang. Usman Damanik mewakili Dewan Komisaris mengatakan, bahwa setiap memasuki dan menyongsong Tahun Baru yang paling hakiki adalah mengevaluasi perjalanan yang telah dilalui, kemudian menyusun langkah ke depannya. Menanggapi permintaan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, seperti yang disampaikan Ketua Umum SP-Bun, Dewan Komisaris akan mempertimbangkan dengan Direksi, bila perusahaan maju dan sehat, karyawan juga memperoleh hasil yang setimpal, kenapa tidak! Acara dipandu Lidang Panggabean, dihibur oleh Joy Tobing yang membuat suasana semakin bertambah semarak.
Memahami Karakter Melalui DISC
B
agian Pendidikan dan Pelatihan Internal SDM PTPN IV menggelar pelatihan DISC@WORK Tanggal 26-27 Oktober 2011 lalu di Grand Aston City Hall Medan. Pelatihan pengenalan karakter ini dihadiri 50 peserta karyawan dari Kepala Bagian, Manajer Unit dan beberapa Kepala Urusan PTPN IV.
berhubungan erat dengan tipe perilaku yang berbeda. Kelebihan darah membuat seseorang menjadi sanguin, empedu kuning menghasilkan sifat kolerik, lendir secara alamiah akan menghasilkan penampilan yang plegmatik, dan empedu hitam berhubungan dengan sifat seseorang yang melankolik. Teori ini pertama kali disusun secara sistematis oleh Hipocrates.
Pemetaan empat karakter yang sekarang populer disebut dengan DISC dan Personality Plus dideteksi sudah ada sejak zaman kuno. Menurut kebudayaan dan kepercayaan bangsa Yunani, perilaku dan kepribadian seseorang merupakan bagian integral dengan kesehatannya.
Konon diceritakan bahwa Hipocrates naik ke atas gedung tertinggi di seluruh kota dan mengamati satu persatu orang yang masuk ke kota melalui pintu gerbang. Dari pengamatan dan analisa per orang, akhirnya Hipocrates memperoleh empat jenis karakter dasar manusia yang sekarang dirumuskan dalam DISC. Formula ini tetap digunakan sampai abad pertengahan.
Mereka percaya bahwa tubuh berisi empat cairan dasar (humours) yang berhubungan dengan empat elemen yaitu api, udara, air dan tanah. Ketika salah satu cairan itu lebih banyak atau lebih dominan dibanding yang lainnya, akan mempengaruhi kecenderungan umum atau mood seseorang.
Tentunya kita sepakat bahwa teori-teori tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan fakta-fakta medis. Akan tetapi, apa yang telah dirumuskan Bangsa Yunani itu adalah metode sistematis pertama yang telah dilakukan untuk mendeskripsikan
digunakan. Namun pendekatan modern tidak lagi mengukur jumlah empedu kuning atau cairan lainnya dalam diri seseorang untuk menentukan kepribadian mereka. Tetapi ide di belakang itu secara tidak langsung dapat ditelusuri hingga pada teori-teori Hipocrates. Tentu saja kebenaran cerita itu perlu dipertanyakan, namun setidaknya kita ketahui bahwa ilmu DISC juga memiliki legenda menarik di balik penemuan dan penyempurnaannya. Dan sesungguhnya dari legenda ini kita bisa menyimpulkan bahwa mengamati berbagai orang di sekitar kita–seperti yang dilakukan Hipocrates, bisa menolong kita untuk memahami lebih dalam mengenai karakter orang lain. Memahami DISC Pada awal 1920-an, seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat, William Moulton Marston mengembangkan teori untuk menjelaskan respon emosional seseorang. Sampai pada masa itu, pekerjaan sejenis ini umumnya terbatas pada orang-orang yang sakit secara mental atau perilaku kriminal. Kali ini Marston bermaksud mengembangkan ide ini mencakup kepribadian orang-orang biasa atau normal. Untuk menguji teorinya, Marston membutuhkan berbagai cara mengukur kepribadian yang ia coba ungkap.
Para peserta pelatihan berfose bersama dengan Dirsdm/umum dan Pembicara
Penelitiannya dilakukan dengan cara mengukur empat faktor penting, yaitu dominance (D), influence (I), steadiness (S) dan compliance (C), yang kemudian dikenal sebagai DISC. Pada tahun 1926, Marston menerbitkan penemuannya dalam sebuah buku terkenal yang berjudul The Emotions of Normal People, yang juga berisikan sebuah deskripsi singkat tentang berbagai pengujian dan percobaan yang telah dikembangkannya.
Empat cairan itu adalah darah (blood), empedu kuning (yellow bile), lendir (phlegm) dan empedu hitam (black bile). Masing-masing elemen dipercaya
Sesuai singkatannya, DISC mengukur empat faktor perilaku seseorang, yaitu dominance, influence, steadiness dan compliance. Ini merupakan suatu
tipe atau karakter orang. Metode pendekatan ini dianggap berhasil karena sampai hari ini, istilah sanguine, phlegmatic, choleric dan melancholic masih saja
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
15
MINAT konstruksi yang cukup kompleks dan tidak mudah digambarkan dengan satu kata saja, tetapi dapat dikelompokkan sebagai unsur ketegasan (assertiveness), komunikasi (communication), kesabaran (patience) dan struktur (structure). Masing-masing orang memiliki dominasi faktor-faktor yang berbeda satu dengan lainnya. DISC hadir menjadi sebuah kekuatan dalam menginterpretasi hubungan antar faktor-faktor tersebut. Seseorang yang memiliki ”D” yang tinggi namun juga memiliki tingkat ”I” yang tinggi pula, akan berperilaku berbeda dengan seseorang yang memiliki ”D” yang tinggi tetapi tanpa ”I”. Akhirnya kombinasi dari faktor-faktor tersebut akan menghasilkan profil yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. DISC dapat digunakan untuk mendeskripsikan cara pendekatan atau gaya yang dikembangkan seseorang, motivasi dan termasuk hal yang tidak disukainya (dislike), kekuatan dan kelemahannya, serta pandangan-pandangan mereka terhadap orang lain. Lebih jauh hal ini tentunya dapat membantu untuk memperkirakan reaksi seseorang pada situasi dan keadaan yang sedang dihadapinya. Di balik keunggulan DISC, keterbatasannya terletak pada kemampuannya yang hanya dapat memberikan gambaran perilaku seseorang tetapi tidak dapat memberikan gambaran kemampuan teknis dan tingkat pengetahuannya. Sebagai contoh, DISC dapat memberikan informasi mengenai perilaku dan temperamen yang cocok sebagai seorang administrasi, namun tidak dapat memberikan informasi mengenai kemampuan, peran dan tugasnya. Empat jenis karakter yang diungkapkan oleh Hipocrates pada abad pertengahan yakni kolerik, sanguin, plegmatik dan melankolik dikaitkan dengan empat jenis karakter yang diungkapkan oleh Marston pada DISC yakni dominance, influence, steadiness dan compliance memiliki keterkaitan yang sangat erat sehingga menghasilkan kesamaan seperti berikut: Dominance = Kolerik
16
Influence = Sanguin Steadiness = Plegmatik Compliance = Melankolik Dengan demikian, apa yang menjadi perhatian Hipocrates pada abad pertengahan hingga masa Marston, sampai hari ini masih digunakan meskipun dengan istilah yang berbeda. Pengenalan DISC
Banyak perusahaan saat ini sudah menggunakan DISC untuk meningkatkan efektifitas dalam membangun relasi dengan pegawainya dan secara tidak langsung dapat meningkatkan produktifitas perusahaan. Berikut beberapa karakter pada DISC: 1. Dominance atau Kolerik • Pegawai yang masuk dalam model ini adalah mereka yang suka mengendalikan lingkungan mereka. • Senang menggerakkan teman-teman mereka. • To the point, tidak bertele-tele. • Senang mengambil peran penting. • Pembuat keputusan, problem solver dan melaksanakan berbagai hal. • Cenderung menyukai posisi sebagai leader. Meskipun demikian, ketika menjadi leader, mereka cenderung akan menjadi ketua yang otoriter, demanding dan kurang memiliki kesabaran serta empati pada anggota. Ciri khas verbal: lebih banyak menyatakan daripada bertanya, berusaha untuk berbicara dari pada mendengar, terus terang dan langsung ke tujuan. Ciri khas vokal: bicara dengan nada kuat, berkomunikasi dengan seketika,
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
menggunakan intonasi suara yang menantang. Ciri khas visual: berjabat tangan dengan kuat, berusaha membuat kontak mata, memperlihatkan ketidaksabaran, menggunakan bahasa tubuh yang bergerak cepat. 2. Influence atau sanguine
• Pegawai dengan model ini adalah mereka
yang suka bergaul, ekstrovert dan senang berada pada lingkaran pertemanan yang luas. Mereka benar-benar menikmati berada bersama teman-temannya. Mereka tidak suka menyelesaikan sesuatu atau bekerja sendirian (single fighter). Sebaliknya, mereka lebih suka berhubungan, belajar dan bekerja dengan teman-temannya daripada sendirian. • Kekurangan dan kelebihan influence style. • Pegawai dengan model ini juga memiliki empati yang tinggi terhadap temannya, dan mudah melibatkan perasaan ketika menjalankan aktivitasnya. • Mereka pada dasarnya orang yang penuh optimisme, antusias dan cenderung memiliki sifat dasar yang riang. • Mereka bukan orang yang tepat ketika harus mengerjakan tugas-tugas yang menuntut ketelitian tinggi seperti akuntansi dan matematika/fisika. • Pada sisi lain, mereka dapat menjadi best promotor untuk gagasan-gagasan baru. Ciri khas verbal: menceritakan kisah dan anekdot, berbagi perasaan dan pandangan pribadi, menggunakan pola bicara informal. Ciri khas vokal: membuat variasi dalam tinggi rendahnya suara, kualitas bicara yang dramatis, menggunakan gaya bicara cepat dan bervolume tinggi. Ciri khas visual: menggunakan ekspresi wajah yang hidup, cenderung bertindak spontan, menggunakan banyak gerakan tangan dan tubuh. 3. Steadiness atau plegmatik • Cenderung introvert, reserve dan quiet. • Melakukan sesuatu secara sistematis, teratur dan bertahap. • Menyukai sesuatu yang berjalan dengan konsisten, dapat diprediksi dan lingkungan belajar yang stabil dan harmonis
• Pegawai dalam model ini juga tergolong
pribadi yang sabar, dapat diandalkan dan cenderung memiliki loyalitas yang tinggi. Ciri khas verbal: lebih mendengar dari pada berbicara, cenderung menahan pendapat, kurang banyak menggunakan komunikasi lisan. Ciri khas vokal: bicara dengan sikap sederhana, menggunakan nada ekpresi yang kurang kuat, bicara dengan volume rendah dan lebih tenang. Ciri khas visual: berjabat tangan dengan lembut, memperlihatkan kesabaran, menggunakan sedikit ekspresi wajah yang bergairah. 4. Compliance atau melankolik
• Ketika mereka termotivasi secara negatif,
mereka akan menjadi sinis atau sangat kritis. Ciri khas verbal: berorientasi fakta dan tugas, cenderung resmi dan sebagaimana mestinya, memfokuskan komunikasi. Ciri khas vokal: bicara monoton dan konstan, menggunakan sedikit variasi tinggi rendahnya suara. Ciri khas visual: jarang menggunakan gerakgerik tubuh, bergerak secara terkontrol, menggunakan bahasa tubuh lebih lambat. Namun demikian, karakter paling besar dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalaman, sedangkan sisanya dibentuk oleh genetika. Jadi karakter pada dasarnya
BEI Harapkan BUMN Serap ‘Capital Inflow’
B Indonesia.
ursa Efek Indonesia (BEI) berharap pemerintah dapat mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi agen penyerap dana asing yang masuk ke
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Ito Warsito mengatakan hal itu usai acara pembukaaan bursa saham, Senin 2 Januari 2012. “Pemerintah bisa mendorong BUMN menjadi agen penyerap capital inflow sektor riil. Dengan investasi yang banyak masuk ke sektor riil dapat menggerakkan ekonomi,” ujar Ito. Lebih lanjut ia menuturkan, BUMN juga diharapkan dapat mengubah paradigma melakukan mencari pendanaan investasi untuk infrastruktur. BUMN dapat memanfaatkan penerbitan obligasi untuk pendanaan selain penawaran umum saham perdana. Hal ini mengantisipasi investor dan dana yang akan masuk ke Indonesia mengingat Indonesia mendapatkan rating investment grade dari Fitch Rating.
Para peserta saat asyik mendengar uraian pembicara
• Pegawai dalam kategori ini termasuk
pribadi yang menekankan akurasi dan ketelitian. • Menyukai sesuatu yang direncanakan dengan matang dan bersifat menyeluruh. • Suka dengan pelajaran yang mengacu pada rumus dan cara pengerjaan yang baku. • Pemikir yang kritis dan suka melakukan analisis untuk memastikan akurasi. • Karena cenderung terfokus pada keteraturan, mereka skeptis terhadap gagasan-gagasan baru yang radikal. Mereka juga agak enggan menerima proses perubahan yang mendadak.
dibentuk dan tidak diciptakan. Dibentuk artinya harus melalui proses. Lantas, bagaimana menemukan karakter kita? Temukanlah temperamen dasar kita! Pelajari kelemahan dan kelebihan dengan baik kemudian kembangkan kelemahan menjadi kelebihan kita dan perkuat kelebihan kita agar dapat menjadi manfaat bagi orang lain. Seperti Wasiat Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib, ”sebaik-baik manusia ialah orang dapat memberi manfaat kepada manusia lain” (TJ/SDMKP). (Disadur dari berbagai sumber)
Selain itu, menurut Ito, perbaikan infrastruktur mesti ditingkatkan oleh pemerintah dan BUMN seperti infrastruktur jalan raya, pelabuhaan dan bandara. Dengan meningkatkan infrastruktur dapat menyerap tenaga kerja paling besar. Apalagi dengan MP3EI diharapkan BUMN dapat sebagai agen pemerintah untuk mengembangkan pelaksanaan MP3EI. Dalam masalah ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah mengharapkan pada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terkait rencana penawaran umum saham perdana (IPO) beberapa BUMN. ”Saya dengar tahun depan minimal tiga yang IPO, tapi kalau Pak Dahlan, tiga itu bisa sampainya lima,” kata Susilo. (inilah.com)
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
17
MINAT
T
Awards 2011
ak salah bila kita memutar kembali arah jarum jam dari Januari hingga Desember 2011. Review setahun yang lalu akan memperlihatkan prestasi apa yang sudah diperoleh PTPN IV (Persero). Dalam perjalanan di Tahun 2011, PTPN IV menerima beberapa penghargaan yang membanggakan. Penghargaan itu merupakan buah dari kerja keras semua lapisan sumber daya manusia PTPN IV yang melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan apa yang telah ditentukan atau digariskan oleh pimpinan perusahaan. Dalam perjalanan panjang itu, kebijakan Direksi PTPN IV dalam menakodai perusahaan tanpa disadari telah menghasilkan penghargaan oleh pihak ke-3. Pemberi penghargaan senantiasa memantau apa yang dikerjakan oleh perusahaan dalam upaya mencapai target sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan yang telah ditetapkan. Prestasi-prestasi yang diperoleh PTPN IV selama Januari s/d Desember 2011, kiranya perlu diangkat sebagai upaya mengingatkan kita kembali dalam memasuki Tahun 2012. Penghargaan dimaksudkan agar pada tahun yang baru ini menjadikan kinerja kita lebih meningkat lagi sebagaimana yang diperoleh pada tahun sebelumnya. Ada beberapa kesuksesan yang tercatat di Tahun 2011 dan mendapat penghargaan dari berbagai pihak setelah melihat kinerja PTPN IV. Ada pun penghargaan tersebut sebagai berikut : 1. Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) kepada Kebun
18
Pabatu Kabupaten Serdang Bedagai, Kebun Dolok Ilir Kabupaten Simalungun, Kebun Pulu Raja Kabupaten Asahan, dari PT TUV Nord Indonesia, pada 23 Maret 2011 lalu. 2. PTPN IV di peringkat ke-5 dari 48 perusahaan BUMN yang berpredikat “Sangat Bagus”, menurut data Biro Riset Infobank 2011 atas laporan keuangan perusahaan selama dua tahun berturut-turut yaitu 2009 dan 2010 dengan kriteria Rating Pertumbuhan (30%), dan Rasio Keuangan (70%), pada 5 September 2011. 3. Pemenang ke-3 Annual Report Award 2010 kategori BUMN/ BUMN Non Keuangan Non Listed, diserahkan oleh Menteri Keuangan Agus Martowardoyo di Jakarta, pada 14 September 2011 4. Penghargaan Kinerja Keuangan berpredikat “Sangat Bagus” terhadap 48 Perusahaan BUMN (termasuk PTPN IV) dari 113 BUMN dalam acara Anugrah
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
Infobank BUMN Award 2011 yang berlangsung pada 24 Oktober 2011 di Hotel Mulia Jakarta. 5. Anugrah Lingkungan bagi PKS PTPN IV Kebun Bah Jambi dengan peringkat BIRU di antara 1.002 perusahaan lainnya. Anugrah diserahkan Wapres Boediono pada acara penyerahan penghargaaan Malam Anugrah Lingkungan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) Priode Tahun 2010 – 2011, Rabu 30 November 2011 di Jakarta. 6. Juara 1 Inovasi Produk Agrikultur BUMN Terbaik, yang diberikan Oleh Majalah BUMN Track yang diserahkan pada malam Anugrah BUMN 2011 di Hotel Four Seasons Jakarta, pada Kamis 1 Desember 2011. Demikian kilas balik perjalanan PTPN IV (Persero) selama Tahun 2011. Semoga perjalanan tersebut di Tahun 2012 akan semakin lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian BUMN Kembali Gelar Pasar Murah
M
enyongsong Natal & Tahun Baru 2012, Kementerian BUMN melalui BUMN di seluruh Indonesia kembali melakukan aksi nyata dengan menggelar Pasar Murah. Acara yang sama sebelumnya dilakukan dalam menyongsong Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1432 H.
melibatkan seluruh BUMN melalui Koordinator Forum Komunikasi BUMN di seluruh wilayah.
Pasar murah ini bertujuan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok pangan. Aksi Pasar Murah direncanakan sebelum memasuki Natal, kemudian tiga hari menjelang Tahun Baru. Kegiatan ini
Sistem penjualan tidak hanya terfokus pada satu tempat, tetapi juga dilakukan secara bergerak (moverable) khususnya ke daerah-daerah marjinal. Ketiga bahan pokok tersebut dijual dengan rata-rata 30% di bawah harga pasar.
Forum Komunikasi BUMN Sumatera Utara telah memulai kegiatan pada 19 Desember 2011 lalu di beberapa titik dengan menggelar pasar murah dengan menjual bahan pangan berupa beras, gula pasir dan minyak goreng.
Pasar Murah di Kel. Sudirejo I Jl. Santun Medan Jumat, 26 Desember 2011.
Pasar Murah di Kel. Denai Jl.Pelajar Medan.
Sesuai hasil pertemuan FK BUMN Sumut tertanggal 13 Desember 2011 yang lalu, ada 15 perusahaan yang sepakat menggelar Pasar Murah. Dana bersumber dari BUMN Peduli senilai Rp1,8 miliar. “Program Pasar Murah ini akan dilaksanakan di Kota Medan, kabupaten lingkup Provinsi Sumatera Utara tepatnya di sekitar wilayah kerja BUMN pelaksana,” sambut Koordinator FK BUMN Sumut Dahlan Harahap melalui Sekretaris FK Andi Wibisono didampingi Humas FK Lidang Panggabean.
Pasar murah di Kel. Denai Jl. Pelajar Medan.
Pasar Murah di Kel. Sudirejo I Jl. Santun Medan.
Pasar Murah di Kel. Sudirejo I Jl. Santun Medan.
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
19
MINAT
Mutasi/Promosi dan Pelepasan Pemangku Jabatan Puncak
P
T Perkebunan Nusantara IV (Persero), Medan melakukan mutasi/promosi dan pelepasan Pemangku Jabatan Puncak (PJP), Senin 9 Januari 2012, di ruang Auditorium Kantor Pusat (Kanpus) PTPN IV yang terletak di Jalan Letjend. R. Suprapto No. 2 Medan. Dalam kesempatan itu, Dirut Dahlan Harahap mengatakan bahwa pengabdian di perusahaan tidak berakhir karena seseorang itu telah memasuki Masa Bebas Tugas (MBT), melainkan di luar perusahaan pun dapat dilakukan dengan memberikan sumbang saran yang membangun. Kepada yang menerima promosi, diharapkan lebih proaktif melaksanakan tugas dan tanggung jawab di perusahaan, dan yang ditempatkan di anak perusahaan agar menguasai dan mengambilalih ilmu serta teknologi untuk dibawa ke perusahaan barunya. Penerima mutasi: 1. Manajer Kebun Pabatu, Ir M Deddy
Pratopo mutasi menjadi Manajer Kebun Gunung Bayu. 2. Manajer Kebun Aek Nauli, Ir Mulyadi Is mutasi menjadi Manajer Kebun Pabatu. 3. Manajer Kebun Tobasari, Ir Wilson Siahaan mutasi menjadi Manajer Kebun Sawit Langkat. Promosi pemangku jabatan puncak diterima: 1. Kepala Urusan Bagian SPI, Ir Eddy Yanto menjadi Pj Manajer Sei Kopas. 2. Kepala Urusan GUU I, Ir Mosul Parmonangan menjadi Site Engineer Pembangunan PKS Proyek Timur. 3. Kepala Dinas Tanaman Kebun Ajamu, Drs Yuniarwan Sebayang menjadi Pj Manajer Kebun Aek Nauli. 4. Kepala Dinas Tanaman Kebun Dolok Ilir, Ir Sukiman menjadi Pj Manajer Kebun Tobasari Bagi yang mendapat promosi, menandatangani Kontrak Karya, untuk dinilai kinerjanya kurun waktu 1(satu) tahun.
Anugerah BUMN 2011 Anugerah BUMN 2011 untuk kategori Inovasi Produk Agrikultur BUMN Terbaik. Pemenang I diraih oleh PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dan pemenang II oleh PT Sang Hyang Seri, pemenang III oleh Perum Perhutani (Persero).
20
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
Promosi jabatan karyawan administratif di PT Nusantara Mas (Anak Perusahaan PT Musim Mas dan PTPN IV) diterima: 1. Kepala Urusan Bagian Perencanaan, Ir Setiawan Tarigan menjadi Wakil Direktur Utama. 2. Kepala Urusan Bagian SDM, Abd Rahim Purba SE menjadi Direktur Umum dan Pengembangan Usaha. PJP yang menjalani MBT dan akan memasuki pensiun; Ir Ahmad Sulaiman Lubis (Manajer Kebun Sawit Langkat) dan Ir Erwin Zulkarnaen Hasibuan (Manajer Kebun Sei Kopas). Hadir pada acara Dahlan Harahap (Direktur Utama), Setia Dharma Sebayang (Direktur Keuangan), Ahmad Haslan Saragih (Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha), Rusdi Lubis (Direktur SDM dan Umum), Corporate Secretary Ir Andi Wibisono MSi, Kepala Bagian SDM Ir Hj Deriati MM, Manajer Grup Unit Usaha I, II, III, IV dan V beserta Kepala Bagian lainnya.
Gano-KitIV.1, Alat Pintar Deteksi Dini Ganoderma sp Pada Tanaman Kelapa Sawit Pendahuluan Penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma sp merupakan penyakit yang paling merusak pada tanaman kelapa sawit, mulai dari pembibitan, tanaman muda sampai tanaman dewasa. Tingkat serangan terus meningkat pada generasi kedua dan seterusnya. Tanaman yang mati pada periode tanam kedua dan ketiga dapat mencapai 40% dan kehilangan produksi mencapai 60%.
perangkat teknik deteksi memiliki nilai tambah komersial yang cukup tinggi untuk monitoring serangan. Selain itu, Gano-Kit dapat digunakan sebagai pendeteksi efektifitas teknik-teknik aplikasi pencegahan dan pengobatan Ganoderma sp. Gano-Kit adalah alat cepat, sederhana dan murah untuk mendeteksi dini Ganoderma sp dengan menggunakan teknik serologi berbasis
dot immunobinding assay (DIBA) di lapang. Penurunan produksi akibat infeksi Ganoderma sp pada tanaman kelapa sawit sangat tinggi. Infeksi sebesar 3% saja telah menurunkan produksi sebesar 50% (Tabel 1). Pada tingkat serangan 1%, kerugian yang ditimbulkan di Indonesia saat ini dapat mencapai US$ 38 juta per tahun.
Dampak serangan Ganoderma pada tanaman kelapa sawit akan menurunkan serapan air dan hara dari dalam tanah, meningkatnya potensi penularan infeksi terhadap tanaman di sekelilingnya, menurunnya persentase bobot dan jumlah Tandan Buah Segar (TBS) serta potensi kematian tanaman. Kerugian tidak hanya berupa kehilangan produksi tetapi juga berupa penurunan efisiensi pengelolaan kebun karena biaya per pohon per satuan luas menjadi lebih mahal. Sebagai salah satu negara penghasil kelapa sawit utama di dunia, Indonesia perlu mengembangkan sendiri teknik diagnostik. PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) bekerja sama dengan Balai Penelitian BPBPI telah mengembangkan teknik deteksi Ganoderma sp dengan antibodi dari kuning telur berbasis ELISA dengan nama produksi Gano-KitIV.1 untuk diaplikasikan di lapangan sehingga akan memberikan kontribusi yang nyata untuk mengendalikan serangan busuk pangkal batang kelapa sawit secara efektif. Teknik lain berupa deteksi molecular berbasis antibodi untuk deteksi Ganoderma sp. Sampai saat ini belum tersedia di pasar. Tersedianya Gano-Kit sebagai
Serangan Ganoderma sp. pada tanaman kelapa sawit tua dan tanaman remaja menghasilkan.
Serangan Ganoderma sp pada tanaman belum menghasilkan. Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
21
MINAT Tabel 1. Penurunan Produksi TBS dengan Tingkat Infeksi Ganoderma sp.
Sumber : Saragih et al (2010) Dari nilai ekonomi, penurunan pendapatan bersih akibat serangan Ganoderma pada tanaman kelapa sawit adalah sangat besar (Tabel 2). Kondisi ini sangat mempengaruhi produktivitas dan kesehatan perusahaan. Tabel 2. Perbandingan Pendapatan Bersih Tanaman Kelapa Sawit terhadap Persentase Tingkat Infeksi Ganoderma (Rp. Juta/ha).
Deskripsi Inovasi Gano-Kit Metode deteksi Ganoderma sp selama ini menggunakan sistem konvensional yaitu melalui penampakan visual setelah tanaman menunjukkan gejala terserang berat dan diketahui pada saat tanaman sakit stadium berat dan menunggu kematian. Melalui berbagai inovasi dan percobaan, GanokitIV.1 mampu mendeteksi dini serangan Ganoderma sp pada saat tanaman tampak sehat, terserang stadium ringan, medium maupun berat. Hasil deteksi dapat diketahui di lokasi dan pada waktu bersamaan. Kondisi ini sebagai early warning system dan memberi kemudahan untuk melakukan tindakan preventif dan kuratif pada areal yang terdeteksi. Kondisi demikian mempercepat tindakan yang dibutuhkan untuk mengendalikan dan menghambat serangan Ganoderma sp. Selain itu, Gano-Kit dapat digunakan sebagai alat uji efektifitas produk anti Ganoderma sp dan juga sangat berguna untuk tanaman kelapa sawit bernilai tinggi seperti pohon induk, pohon jantan dan pohon individu unggul sumber ortet. Prinsip Kerja Gano-Kit Teknik serologi merupakan suatu cara untuk melihat reaksi spesifik antara antigen dengan antibodi yang sesuai layaknya antigen pada saat tes golongan darah. Antigen adalah bahan asing yang masuk dalam tubuh manusia atau hewan sedangkan antibodi adalah protein dalam tubuh hewan dan manusia untuk melawan atau menetralisir bahan asing yang masuk dalam tubuh. Secara ringkas prinsip pengujian teknik serologi DIBA adalah mengikat antigen ke membran (nitrocellulose, nylon, atau polyvinylidine diflouride) dan mereaksikan dengan antibodi yang telah dilabel enzim, direaksikan dengan substrat dan kromogen yang tidak larut air.
Sumber : Suharyanto et al (2009) Diagram Alir Produksi Gano-Kit
22
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
Kemasan dan Isi Gano-Kit Satu kemasan Gano-Kit terdiri dari: - 1 buah kotak uji ukuran 4 cm x 2 cm x 1,5 cm, berisi 20 lembar kertas uji. - 1 kemasan A. Antigen berisi : 20 tube penggerus sampel tanaman volume 2 ml, 1 buah pengaduk gelas, 1 buah pipet tetes, 1 buah botol plastik PBS Ag berisi 10 ml. - 1 buah botol plastik TEN TC Blocking volume 15 ml. - 1 kemasan B. Antibodi, berisi 1 botol kaca Antibodi; 1 botol plastik TEN TC Ab volume 14 ml; 1 buah pipet tetes . - 1 kemasan C. PBS Tween, berisi -1 tube Tween 20 volume 5 µl; 1 botol plastik PBST 50 ml. - 1 kemasan D. Konjugat, berisi 1 botol kaca konjugat peroksidase; 1 botol plastik TEN TC konjugat volume 20 ml. - 1 kemasan E. Pewarna, berisi 1 tube Hydrogen Peroksidase (H2O2 ) volume 12 µl; -1 botol plastik PBS DAB 15 ml; 1 tablet DAB (10 mg). - 1 buah kotak uji ukuran 4 cm.
Sumber : Saragih et 3. al Kemasan (2010). dan isi Gano-Kit. Gambar
Cara Penggunaan Gano-Kit Sebelum membuka kertas uji, gunakan sarung tangan terlebih dahulu dan selanjutnya dilakukan langkah kerja sebagai berikut: 1. Cairan sampel antigen-antigen (bagian yang bening), teteskan pada tiga titik di atas kertas uji masingmasing sebanyak 1 tetes dengan pipet tetes, kemudian dikeringanginkan selama 5 menit. 2. Basuh pipet dengan air bersih sebelum digunakan untuk sampel antigen lainnya. 3. Letakkan kertas uji pada kotak uji (bagian yang ditetesi menghadap ke atas) selanjutnya rendamkan dalam kotak uji dengan 15 ml TEN TC Blocking, goyang selama 15 menit kemudian buang TEN TC Blocking. 4. Larutan TEN TC Ab (pada Kemasan B) tambahkan sedikit demi sedikit dengan bantuan pipet ke botol vial antibodi sampai larutan TEN TC Ab habis, kemudian aduk larutan dengan menggunakan batang pengaduk hingga larut, lalu tuang ke kotak uji. 5. Tween 20 (Kemasan C) campurkan ke dalam buffer PBST, kemudian kocok hingga larut. 6. Buffer PBST tuangkan ke kotak uji sampai batas tera kotak uji, goyangkan sebentar (1 menit) lalu buang kemudian ulangi proses ini tiga kali berturut-turut. 7. Larutan TEN TC Konjugat pada kemasan D tambahkan ke dalam botol vial konjugat peroksidase kemudian aduk hingga larut dan tuang larutan TEN TC konjugat ke kotak uji, biarkan satu jam sambil goyang dan selanjutnya dibuang. 8. Sisa buffer PBST tuangkan ke kotak uji sampai batas tera kotak uji, goyangkan sebentar lalu buang, kemudian ulangi proses ini sampai tiga kali berturut-turut. 9. PBS DAB pada Kemasan E tambahkan ke dalam tabung Eppendorf berisi H2O2 dengan pipet tetes kemudian kocok, selanjutnya dengan pipet tetes yang sama pindahkan ke dalam botol PBS DAB. 10. Satu tablet DAB masukkan ke dalam botol PBS DAB, kocoklah hingga larut, kemudian tuangkan ke kotak uji lalu goyanglah selama 15 menit sampai muncul warna coklat pada kertas uji. 11. Tampung larutan PBS DAB ke dalam plastik limbah kemudian tiriskan kertas uji pada kertas HVS selama beberapa menit. 12. Amati intensitas warna yang terjadi secara visual berdasarkan intensitas bercak berwarna coklat yang terbentuk atau berdasarkan persentase angka red, green dan blue (RGB) pada titik reaksi dengan Adobe Photoshop versi CS3 tahun 2007 dan menghasilkan angka proporsi kadar warna merah, hijau dan biru pada bercak hasil DIBA. Semakin kuat presentasi red, green dan blue maka semakin kuat tingkat infeksi Ganoderma sp.
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
23
MINAT Hasil Uji Gano-Kit Setelah dilakukan pengamatan, kita dapat melihat pada kertas uji intensitas warna yang terjadi secara visual (Gambar 4) dan selanjutnya kita dapat mengetahui kondisi kesehatan tanaman tersebut sesuai dengan kriteria warna tertentu (Tabel 3).
Delapan Tantangan Perekonomian Indonesia Tahun 2012
P
erekonomian Indonesia di Tahun 2012 akan terus tumbuh, meskipun krisis Eropa berpotensi menggangu pertumbuhan ekonomi global.
Gambar 4. Kertas uji setelah dilakukan pengamatan. Tabel 3. Parameter pengambilan sampel berdasarkan gejala timbulnya serangan Ganoderma sp. Warna
Gejala
H (Hijau)
Tanaman sehat
K (Kuning)
Tanaman tampak sehat, pada pangkal batang terlihat gejala terserang
M (Merah)
Tanaman sakit, gejala dapat dilihat pada pangkal batang dan tajuk
T (Hitam)
Tanaman terserang berat
P (Putih)
Tanaman tumbang
PENUTUP Gano-KitIV.1 merupakan seri pertama penemuan dalam upaya deteksi dini Ganoderma dengan menggunakan teknik serologi berbasis DIBA (dot immunobinding assay). Inovasi ini menunjukkan komitmen yang kuat dan istoqomah seluruh pihak perusahaan dalam mengelola aset (tanaman) dari serangan Ganoderma. Selain dari nilai keekonomisan, keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan GanoKit adalah tindakan preventif dan kuratif pengendalian Ganoderma dapat dilakukan sedini mungkin yang dapat berimplikasi pada pengurangan kematian tanaman dan sebagai Alat Uji Efektivitas Produk Anti Ganoderma di mana tanaman yang telah diberi perlakuan (produk anti Ganoderma) dapat diuji kesembuhannya dengan menggunakan Gano-Kit serta juga sangat berguna untuk deteksi kesehatan tanaman kelapa sawit bernilai tinggi seperti pohon induk, pohon jantan dan pohon individu unggul sumber ortet. (Khayamuddin Panjaitan, SUR 04.09 disarikan dari Penelitian Gano-Kit dan berbagai sumber lainnya).
24
Ada delapan tantangan dan resiko yang dihadapi perekonomian Indonesia di Tahun 2012, antara lain: 1. Gejolak di pasar keuangan dunia dan resesi di Kawasan Eropa berpotensi menggangu perekonomian Indonesia 2. Pertumbuhan ekspor diperkirakan akan menurun, pelemahan permintaan barang secara langsung dari negara maju seperti Eropa dan Amerika. Diwaspadai penurunan ekspor Indonesia terhadap penurunan surplus transaksi berjalan dan akumulasi cadangan devisa. 3. Pengeringan likuiditas mata uang asing terutama US Dollar dan Euro yang disebabkan pemulangan kapital tempat asalnya. Ini terjadi karena para investor maupun Bank-bank Eropa dan Amerika harus memperkuat permodalan mereka untuk kompensasi pengurangan nilai aset perbankan di Eropa. 4. Kemampuan penyerapan anggaran pemerintaah yang terus menurun dalam beberapa tahun belakangan. Ini tercermin dari surplus kas yaang sangat besar di rekening bank pemerintah di Bank Indonesia. 5. Kenaikan harga minyak dunia dan harga beras yang dapat berdampak terhadap pembengkakan subsidi maupun kenaikan inflasi. 6. Keterlambatan dalam infrastruktur, pelabuhan udara, laut dan jalan yang mengganggu iklim investasi dan menggerus daya saing Indonesia di pasar modal maupun domestik. 7. Keadaan krisis kepercayaan para pelaku bisnis dan masyarakat umumnya sangat rentan. 8. Gini Ratio yang baik menunjukkan cenderung ketimpangan yang memburuk, padahal berbagai program kemiskinan (antara lain PNPM, Program Keluarga Harapan) sudah dijalankan. Untuk menghadapi tantangan di atas, Indonesia harus mengambil langkah-langkah yang perlu untuk meminimalkan pengaruh negatif dari perkembangaan perekonomian global. Langkah pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga stabilitas sistem keuangan. (Ketua KEN Chairul Tanjung)
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
Catatan Redaktur Minat
Tepuk Tangan untuk Sang Dirut
T
perusahaan. Prestasi yang diperoleh bukan pula karena berkat salah seorang atau bagian yang yang menentukan, tapi semua berjalan atas kerja sama yang bersinergi antara satu dengan lainnya dan tentunya adanya faktor di luar kekuasaan yang juga tidak bisa diabaikan sebagai insan yang berketuhanan.
Tepuk tangan dari peserta upacara, karyawan PTPN IV saat Dirut, Dahlan Harahap menyampaikan sambutannya pada bait kalimat yang menyatakan “capaian perolehan laba tahun 2011 sebelum PPh mampu melampaui anggaran, dan selama sejarah PTPN IV inilah capaian laba yang maksimal kita peroleh”
Profil pemimpin yang mampu memanajemen dan menjadi panutan tak terlepas dari kemampuannya menjadi sumber inspiratif dan kreatif sekaligus motivatif bagi jajaran di bawahnya untuk lebih berproduktif dalam menjalankan usaha sesuai apa yang direncanakan berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan.
idak seperti biasanya pada upacara tujuhbelasan, kali ini upacara yang dilangsungkan mengakhiri Tahun 2011, 19 Desember 2011 yang lalu di Kantor Pusat PTPN IV, Medan, para peserta upacara secara spontan bertepuk tangan atas sambutan Dirut PTPN IV.
Apa makna tepuk tangan spontan itu? Tidak lain adalah demikian besarnya hati para karyawan mendengar pernyataan dari Dirut dalam pidatonya itu. Mereka merasa bahwa kerja prima yang dilakukan selama ini telah memenuhi hasil, juga karyawan merasakan bahwa karya tahun ini lebih baik dari tahuntahun sebelumnya. Ungkapan Sang Dirut juga terasa mengandung motivasi yang menjadi cambuk untuk lebih lagi berkarya untuk Tahun 2012. Makna tepuk tangan juga dapat diartikan sebagai ungkapan betapa besar kerja sama yang dijalin selama ini antara pimpinan dan bawahan. Kerja sama sendiri mendorong satu sinergi yang dapat menumbuhkan produktivitas kerja dan menentukan arah bahtera perusahaan menuju satu tujuan yang sama, tentunya akan sangat sempurna jika dinakodai oleh sosok seorang Dirut yang selalu mengayomi dan menjadi teladan bagi yang dipimpinnya. Dirut juga menjelaskan bahwa kendati kinerja yang diperoleh tidak memenuhi target sesuai yang diharapkan, namun karena faktor harga jual komoditi CPO, menjadi suatu anugrah tersendiri sehingga pada akhirnya capaian perolehan laba sebelum PPh mampu melampaui anggaran. Inilah yang menjadi dambaan dari seorang pemimpin dari sebuah
Memang tidak mudah menjadi seorang pemimpin. Seyogianya, di samping memiliki keterampilan leadership yang memadai, pemimpin juga harus dilengkapi dengan etika (beramal kebajikan) dan moral (mengharamkan perbuatan tercela), jika tidak, bisa saja orang– orang yang dipimpin, hanya akan nunduk di depan dan ”nanduk” di belakang. Mudah-mudahan tepuk tangan karyawan untuk pidato upacara tujuhbelasan akhir Tahun 2011 kepada Sang Dirut bermakna suatu ketulusan dan penuh arti, dan menjadikan perusahaan terus maju dan berkembang di Tahun 2012 yang diprediksi keadaan badai tantangan dan rintangan yang menerpa juga bukan semakin ringan . (ERL)
PENGUMUMAN KLARIFIKASI TERKAIT ISU PEMBAYARAN DALAM PENERIMAAN KARYAWAN ATAU PENGANGKATAN PEJABAT DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
S
ehubungan banyaknya isu atau berita yang beredar terkait dengan adanya pembayaran dalam penerimaan karyawan atau pengangkatan pejabat di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) atau disingkat PTPN IV (Persero), maka dengan ini diberitahukan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa secara tegas Manajemen PTPN IV (Persero) menyatakan tidak pernah meminta pembayaran atau kompensasi dalam bentuk apapun, berkaitan dengan penerimaan karyawan atau pengangkatan pejabat di PTPN IV (Persero) atau dengan kata lain isu atau berita tersebut adalah tidak benar. 2. Untuk penerimaan Karyawan PTPN IV (Persero) yang telah diumumkan beberapa hari yang lalu di media massa dan website PTPN IV (Persero), kami
menyatakan tidak dikenakan biaya atau pungutan apapun. 3. Apabila ada pihak yang mengaku sebagai Karyawan PTPN IV (Persero) atau pihak lain yang menyatakan dapat membantu atau menjanjikan bisa meluluskan dalam penerimaan karyawan atau pengangkatan pejabat di PTPN IV (Persero) dengan meminta imbalan sejumlah uang atau bentuk lain, agar melaporkan kepada Manajemen PTPN IV (Persero) beralamat di Jalan Letjend Suprapto No. 2 Medan, Telp. (62-61) 4154 666, dengan melampirkan buktibukti yang sah atau kepada pihak yang berwajib (Kepolisian) atas tuduhan tindak pidana penipuan. Pengumuman ini dimaksudkan sebagai klarifikasi di mana telah diumumkan semenjak 12 Januari 2012 yang lalu atas nama PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) melalui Sekretaris Perusahaan.
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
25
MINAT Workshop:
Direksi Tidak Bertanggungjawab Bila Ambil Keputusan Sesuai Prosedur menyuluh apa isi kontraknya. “Maka jika kemudian terjadi perselisihan maka mereka pasti berada di pihak yang dirugikan. Ini merupakan budaya yang biasa pada perusahaan-perusahaan di Indonesia,” ungkapnya.
Prof Erman Rajagukguk SH LLM, PhD (dua dari kanan) sedang berbicara pada workshop Pengamanan Bertransaksi Bisnis dari Sudut Hukum, didampingi Komisaris Utama PTPN IV Muhammad Said Didu (sudut kanan), Prof Hikmahanto SH LLM PhD (dua dari kiri) dan Prof Dr Bismar Nasution SH MH (tengah).
D
ireksi tidak bertanggungjawab pribadi atas kerugian perseroan dalam suatu transaksi bisnis, bila ia mengambil keputusan sesuai prosedur anggaran dasar, penuh kehati-hatian dan tidak mempunyai pertentangan kepentingan dalam transaksi. Hal tersebut diungkap pada workshop bertema Pengamanan Bertransaksi Bisnis dari Sudut Hukum yang digelar Bina Hukum di Aula Kantor Pusat PTPN IV, Senin 19 Desember 2011. “Suatu transaksi bisnis saja bisa merugi, tetapi kerugian tersebut bukanlah karena kesalahan direksi, melainkan karena faktor-faktor di luar perusahaan,” ujar Prof Erman Rajagukguk SH LLM, PhD, selaku narasumber. Selain Prof Erman, narasumber lainnya adalah Prof Hikmahanto SH LLM PhD (Fakultas Hukum Universitas Indonesia) dan Prof Dr Bismar Nasution SH MH (Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara). Workshop dimoderatori oleh Dr Mahmul Siregar SH MHum. Hadir pada workshop itu Komisaris PTPN IV Said Didu dan Dirut PTPN IV Ir Dahlan Harahap yang juga menyampaikan sambutan.
26
Prof Erman yang membawakan makalah, Business Judgement Rule: Pengamanan Transaksi Bisnis dari Sudut Korporasi berpendapat bahwa perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang dalam bidang perdata misalnya pelanggaran pasal 1365 KUH Perdata dan menyalahkan wewenang dalam UU Perseroan Terbatas, tidak merupakan tindak pidana. “Pelakunya baru bisa dijatuhi hukuman pidana bila ia terbukti melakukan pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang tersebut karena menerima suap atau melakukan tindak pidana lainnya. Tindakan itu baru menjadi tindak pidana korupsi kalau pelakunya melanggar perbuatan melawan hukum yang dihukum dengan saksi pidana,” ujarnya. Sementara Prof Hikmahanto Juwana menyanyangkan banyak pihak di Indonesia yang tidak memperhatikan isi atau klasula kontrak secara mendetail. “Mereka hanya memperhatikan isi atau khususnya nilai yang tercantum dalam kontrak itu saja,” ujarnya. Menurut Prof Hikmahanto, jika nilai yang diinginkan sudah tercantum sesuai dengan keinginannya maka kontrak segera ditandatangani dan tidak didalami secara
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
Karena itu ia mengimbau perusahaanperusahaan Indonesia yang ingin mengikat kontrak dengan perusahaan asing terutamanya harus melihat kontrak secara mendetail agar nantinya tidak dirugikan apabila terjadi sengketa. “Kontrak itu biasanya tebal-tebal meski isinya itu-itu juga,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Prof Hikmahanto juga mengungkapkan bahwa selama ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang kerap menjadi “sapi perahan” oknumoknum tertentu. “Dengan perusahaan asing mereka tidak berani macam-macam karena akan langsung lapor pemerintah. Sementara kepada perusahaan swasta, biasanya punya beking yang lebih tinggi. Akhirnya BUMN yang menjadi sapi perah,” ujarnya. Soal kontrak, hal yang sama juga dikatakan Prof Bismar Nasution. Menurut Prof Bismar, perancangan kontrak harus dipersiapkan dengan baik. Tidak boleh mencontoh kontrak-kontrak yang telah ada. “Sebelum ditandatangani harus dibaca secara teliti. Formulasi atau klausula kontrak harus sejalan dengan bisnis yang diperjanjikan dan dipandang dari sudut hukum dapat melindungi kepentingan bisnis si pembuat kontrak,” ujarnya. Menurut Prof Bismar, ketelitian membuat kontrak penting untuk menghindari resiko, baik karena tuntutan perbuatan melawan hukum atau tuntutan ganti rugi maupun karena tidak dipenuhi prestasi.”Oleh karena itu, sebelum membuat kontrak harus bertanya kepada pihak yang ahli mengenai hal yang diperjanjikan,” ujarnya. (rrs)
UU Mata Uang Harus Di-judicial Review
D
alam workshop yang diselenggarakan Bina Hukum tentang pemahaman penggunaan mata uang asing pada transaksi bisnis di Indonesia dalam perspektif UU No 7 Tahun 2011 Tentang Mata Uang, diungkapkan bahwa UU ini tidak jelas dan kabur karena itu harus direview. Workshop berlangsung di Hotel Grand Aston Medan, Rabu 14 Desember 2011. Hadir dalam acara peserta dari perbankan, perusahaan negara/swasta, praktisi hukum dengan narasumber Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Universitas Indonesia Prof Hikmahanto Juwana SH LLM PhD, Guru Besar FH USU Prof Dr Bismar Nasution SH MH, Dr Zulkarnain Sitompul SH LLM (BI), Dr Mahmud Mulyadi SH MHum (Dosen FH USU) dengan moderator Dr Mahmul Siregar SH MHum. Prof Hikmahanto menyampaikan bahwa harapannya agar legislatif (DPR) melakukan legislative review atas UU Mata Uang. Jika legislatif dan pemerintah tidak responsif, maka asosiasi atau masyarakat bisa melakukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi. Indonesia memang butuh pengaturan tentang mata uang rupiah sebagai mata uang resmi dan merupakan implementasi pasal 23B UUD 1945. Dalam UU Mata Uang, tidak hanya diatur berbagai hal yang terkait mata uang rupiah, tetapi juga mengatur mata uang yang harus digunakan oleh masyarakat di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sementara pengertian Wilayah NKRI sangat rancu karena termasuk di pesawat, kedutaan besar dan lainnya.
Bagaimana jika orang asing yang berurusan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) harus menggunakan rupiah, sehingga di mana mereka mencari rupiah. Di sisi lain, bagaimana masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah perbatasan, misal di Bali dan Batam, transaksi banyak menggunakan mata uang asing. Seharusnya penggunaan mata uang tidak perlu diatur, sebab rupiah akan dipakai kalau dianggap stabil dan kuat. Sementara Dr Mahmud Mulyadi lebih banyak menyorotinya dari sisi pidana. Tidak semua kesalahan dianggap pidana karena ada juga yang masuk pelanggaran. Dr Mahmud mencontohkan apakah orang yang melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang asing telah melakukan perbuatan tercela? Beberapa pasal yang paling banyak disoroti terutama ketentuan pidana seperti Pasal 21 Ayat (1) dan (2) serta Pasal 23 Ayat (1) dan (2). Pasal 23 Ayat (2) sudah jelas disebutkan ada
pengecualian untuk pembayaran atau penyelesaian kewajiban salam valuta asing yang telah diperjanjikan secara tertulis. Dalam bagian penjelasan sudah disebutkan sudah jelas, tapi sebenarnya tidak ada yang jelas. Guru besar Prof Bismar Nasution yang juga Ketua Bina Hukum, selain menyampaikan kiat pelaku usaha agar terhindar dari Ketentuan Pidana UU Mata Uang juga menyampaikan UU yang disahkan 28 Juni 2011 ini masih baru dan harus bisa dimengerti dengan cepat khususnya berbagai klausul yang berkaitan dengan valuta asing dalam bertransaksi bisnis. Di samping itu, kita perlu memahami berbagai problem yang dihadapi masyarakat atau pelaku usaha terkait UU Mata Uang karena UU ini membatasi kebebasan pelaku usaha dalam bertransaksi. PTPN IV mengutus Ir Amrin Pane, Ir Johanes Sudharma Pribadi, Nurbeti SE, Togu Manurung SE, Ir Elisabeth L Tobing, Ir Hidayat Darpo MM, M Usman Nasution SH, Rudi Hartono SH dan Syahrul Aman Siregar S.AP untuk hadir dalam acara.
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
27
MINAT
Inovasi Menekan Losis Minyak (II) Oleh: Sehukur Sitepu
Rencana uji coba sistem pengolahan ampas filter niagara
berupa :
Bahan yang digunakan untuk membuat peralatan mengolah ampas niagara sebagian besar merupakan bahan eks pakai PPIS maupun PKS. Sehingga percobaan ini dapat dikatakan tidak banyak memakai biaya, kecuali biaya operasional .
• Minyak kotor masuk ke conveyor minyak kotor yang sudah ada, seterusnya ke bak screen, selanjutnya menjadi produksi PKO.
Mesin/instalasi tambahan yang baru ditempatkan di samping proses dari awal hingga akhir. Alat/mesin tersebut berupa bunker yang berfungsi untuk menampung campuran ampas niagara– PKM. Di bawah bunker tersebut terdapat sebuah screw conveyor yang berfungsi mengantar campuran ampas niagara + PKM ke dalam corong mesin press cake.
• Palm kernel mill masuk ke conveyor PKM yang sudah ada dikirim ke gudang menjadi produksi PKM (alur prosesnya seperti gambar)
Untuk memudahkan proses pengolahan ampas filter niagara dalam volume yang lebih banyak kami mencoba membuat peralatan dengan memanfaatkan bahan eks pakai. Mesin/ instalasi yang dibuat antara lain,
Biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan Mesin dan Instalasi untuk percobaan antara lain,
Proses Pengolahan Produksi ampas filter niagara sebanyak 3,5-4 ton per hari dicampur dengan palm kerner mill dengan perbandingan 1:2 diaduk sampai merata. Proses pencampuran dilakukan di gudang PKM menggunakan loader. Menentukan perbandingan antara ampas niagara dengan PKM dilakukan dengan menghitung jumlah ampas niagara dan PKM berdasarkan jumlah skovel yang diambil. Setelah hasil campuran tersebut merata, maka selanjutnya campuran dimasukkan ke bunker dengan menggunakan loader. Kemudian baru dilaksanakan pengepressan dengan mesin press cake B II No. 16. Out-put dari penge-press-an campuran tersebut
28
Gambar 1. Proses pencampuran ampas niagara dengan PKM.
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
Gambar 2. Ampas yang telah dicampur diisi ke bunker.
Gambar 4. Penampungan minyak hasil olahan.
Gambar 5. Penimbangan minyak hasil olahan. Gambar 3. Proses penge-press-an dengan mesin kempa cake EK 150.
Bersambung ke edisi depan . . . Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
29
MINAT
HUMOR Kejahatan Saat Natal Hari ini adalah Natal dan seorang hakim sedang dalam suasana hati yang gembira saat ia bertanya kepada tahanan. ”Anda dituntut karena tuduhan apa?”, Hakim bertanya. ”Melakukan belanja Natal terlalu awal”, jawab Terdakwa. ”Itu bukan suatu pelanggaran”, kata Hakim, ”seberapa awal Anda melakukan belanja?” ”Sebelum toko dibuka”, Terdakwa jujur.
Lebih Memilih Menjadi Teman Monster Seorang pria mengunjungi seorang psikiater untuk membicarakan mimpinya. ”Setiap malam,” kata Pria itu, ”aku selalu bermimpi ada tiga monster yang sangat ganas duduk di sisi tempat tidurku, dan siap untuk menyerang aku.” ”Hmm,” komentar Psikiater tersebut, ”aku sangat yakin dapat menyelesaikan masalah Anda. Tapi pengobatan ini
30
akan menghabiskan biaya kira-kira dua sampai tiga juta rupiah.” ”Tiga juta rupiah!” Pria itu terkejut. ”Kalau begitu, sudahlah, tidak usah dipikirkan lagilah monster-monster itu. Aku pikir aku akan pulang saja ke rumah dan mencoba untuk menjadi teman monster-monster itu.”
oleh gurunya sembari bertanya. Guru : ”Udin, kenapa kamu tak pernah datang ke sekolah satu minggu terakhir ini?” Udin : ”Saya tidak datang karena hujan, Bu.” Guru : ”Kalau hujan tidak berhenti selama satu bulan, apa artinya itu, Udin?” Udin : ”Itu artinya banjir, Bu ...”
Membeli Ayam Rayuan Cinta Kurus Meski Gunung Ibu pergi ke pasar untuk beli ayam. Kebetulan di pasar ada orang yang jual Menghalangi ayam utuh. Ibu: ”Bang, ayam satu ekornya berapa?” Pedagang: ”20 ribu, Bu.” Ibu: ”Tapi kok kurus sih, Bang.” Pedagang: (Spontan menjawab) “Yaelah.. Bu, kemoceng saja yang tidak ada dagingnya saja 18 ribu!” Ibu: “???”
Alasan Malas Berangkat Sekolah Ada seorang siswa yang sangat malas ke sekolah. Sebut saja namanya Udin. Ketika dia datang, langsung dihadang
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
Cewek : ”Abang, abang benar-benar cinta gak sama aku?” Cowok : ”Tentu donk!” Cewek : ”Buktinya?” Cowok : ”Walaupun laut terbentang luas di antara kita, aku akan berenang untuk sampai ke tempatmu.” Cewek : ”Terus?” Cowok : ”Walaupun beribu-ribu gunung menghalangi kita, aku akan mendakinya untuk terus bersamamu.” Cewek : ”Benar?” Cowok : ”Bener donk, dan walaupun badai api mengelilingimu, aku akan menerobosnya untuk terus mendatangimu” Cewek : ”Terus kenapa kemaren gak datang?” Cowok : ”Gerimis ...!”
Rekaman Lensa TAHUN BARU KELUARGA BESAR PTPN IV
Dirkeu menerima ucapan selamat Tahun Baru dari Dirut di kediaman pribadi, dan dari keluarga besar PTPN IV, Sabtu, 7 Januari 2012.
Foto bersama penyanyi Joy Tobing, dan suasana resepsi.
(Kiri) Direksi dan IIKK bernyanyi dan menari bersama Joy Tobing. (Kanan) Direksi menerima ucapan selamat Tahun Baru.
Majalah Internal Nusantara Empat • Pebruari 2012
31
Kinerja Prima dan Kaya INOVASI
Selamat
Tahun BAru
2012