M e w a r t a k a n
I m a n
d a n
K a s i h
BERITA U.K.I J U N E
2 0 1 4 / N O . 2 6 5
Kesendirian
KEGIATAN DI BULAN JULI
Dalam Sebuah Kisah
Misa Minggu II, 13 Juli 2014
W W W . U K I . C A
Misa Minggu IV,
| Oleh Romo Antonius Purwono SCJ |
27 Juli 2014
iang itu, matahari sangat terik di High Park. Namun teriknya tak menyengat, karena laju angin. Ia semilir, menghembuskan kesegaran perpaduan aroma alam. Sepeda yang kukayuh, tak pula menimbulkan peluh. Hanya nafas terengah, saat melaju di tanjakan Center Rd. yang penghujungnya, bertemu Colborne Lodge Dr. Bila belok ke kanan dan terus ke utara akan bertemu Bloor Street West, sebaliknya bila belok ke kiri, terus ke selatan, jalanan menurun dan bertemu jalan besar bernama The Queensway. Namun Colborne Lodge Dr yang membentang dan membelah High Park dari Selatan ke Utara, tengahnya merupakan tempat datar. Sehingga tidak heran jika ada Grenadier Restaurant di situ. Juga tempat parkir yang lumayan luas. Kusandarkan sepedaku. Lalu, kumelangkah ke arah pohon rindang di sudut jalan. Di sana ada kursi menghadap ke jalan. Letaknya sangat strategis untuk memandang sekeliling dan menyaksikan orang lalu lalang. Tapi, saya memilih untuk tidak mengamati itu semua. Hanya rasa hauslah yang menggoda perhatianku untuk mengambil air minum dalam tas yang tadi
S
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. A. Purwono SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email:
[email protected]
kubawa. Kuambil lalu ku minum. Kutarik nafas dalam dan kunikmati kesegaran yang semakin sempurna rasanya. Kusandarkan punggungku di kursi dan menikmati semilir angin. Dalam hati, aku cuma bisa bergumam, inikah yang disebut kebahagiaan? Kedamaian? Atau apalah namanya? Kalau iya, betapa mudah mendapatkannya, ambil sepeda, pergi ke park, duduk sendirian menikmati semilir angin dan kesegaran alam. Tidak diganggu oleh urusan atau apapun. Betul betul menikmati kesendirian yang menyegarkan. Namun aku kembali terusik oleh sebuah pertanyaan lain. Jenis kebahagian, kedamaian, dan kenyamanan macam apakah yang sedang kunikmati dan kuperjuangkan ini? Tidakkah aku menjadi sosok yang sedang berburu kenyamanan. Aku sedang berada pada sebuah nilai yang tidak keliru tetapi, tidakkah sangat jauh dengan nilai yang seharusnya kuperjuangkan? Aku tersenyum malu pada diri sendiri. Teringat kotbah dan juga renungan yang pernah kubawakan tentang sikap lepas bebas. Bahwa salah satu hal yang bisa membuat hidup seseorang bisa lepas bebas, adalah kerelaan meninggalkan kemapanan Bersambung ke halaman 8,
Pastor Pamong Rm. Antonius Purwono SCJ, (647) 896.5945
[email protected] Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA Koordinator Christine Budihardjo, (647) 895.7089
[email protected] Wakil Koordinator Albert Tee, (905) 824.1168
[email protected] Sekretaris Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
[email protected] Bendahara Janto Solichin, (416) 587.2362
[email protected] WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah
[email protected] Seksi Liturgi Jeffrey Susilo, (416) 388.6169
[email protected] Seksi Bina Iman Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030
[email protected] Seksi Sosial Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900
[email protected] Seksi Rumah Tangga Selvie Widjaja, (647) 896.6121
[email protected] Usher Harty Doyle, (647) 533.6246
[email protected] WILAYAH BARAT Ketua Wilayah Ben Dijong, (905) 997.5765
[email protected] Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
[email protected] Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475
[email protected] Seksi Sosial Lucas Noegroho, (416) 859.0222
[email protected] Seksi Rumah Tangga Ribkah Mesach, (905) 286.9081
[email protected] Usher Joyo Sudardi, (905) 785.6379
[email protected] BIDANG KHUSUS Mudika, Yoanitha
[email protected] PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor Lilian Tjokro, (905) 887.9546
[email protected] Ketua Sakristi Hendry Wijaya, (416) 450.6536
[email protected]
JUNE
2014/NO.265
HALAMAN
3
Heraklion Heraclion
Iraklion
Salah satu sisi reruntuhan the Palace of Knossos
Heraklion adalah kota terbesar sekaligus ibukota dari pulau Crete (Kreta) – Yunani, bahkan juga salah satu kota besar di Yunani. Adapun jumlah penduduknya (berdasarkan sensus 2011) sebanyak 173.993 dengan luas wilayah 120 km2 dan tingkat kepadatan peduduk 1,450/km2.
Ilustrasi the Palace of Knossos. Saluran air untuk memenuhi kebutuhan penghuni the Palace of Knossos (diambil dari bukit)
| Oleh Rm Aegidius Warsito SCJ |
i kota inilah kita bisa menjumpai reruntuhan the Palace of Knossos, yang pada masa Minoan merupakan pusat penduduk di Crete/Kreta. Meskipun tidak ada bukti arkeologi, Knossos kemungkinan memiliki pelabuhan yang berlokasi di Heraklion sejak tahun 2000 SM. Kota Heraklion yang sekarang, didirikan pada 824 oleh Saracen yang telah diusir dari Al-Andalus oleh Emir Al-Hakam I, yang telah mengambil alih pulau ini dari Kekaisaran Romawi Timur. Mereka membangun parit di sekitar kota untuk perlindungan, dan diberi nama kota ,ربض الخندقrabḍ al-ḫandaq (Castle of the Moat). Jam 7 am kapal mendarat di pelabuhan Heraklion dan rombongan UKI langsung masuk bus untuk mengunjungi reruntuhan the Palace of Knossos. The Palace of Knossos tidak dapat disangkal sebagai ibukota Minoan Crete. Istana ini sangat megah, sangat kompleks, dan lebih flamboyan daripada istana lainnya yang kita kenal, dan terletak sekitar
D
The Throne room
JUNE
HALAMAN
2014/NO.265
Queen’s Megaron
The Magazine of the Giant Pithoi (yang warna coklat adalah aslinya)
Kouloures
dua puluh menit di selatan kota pelabuhan modern Heraklion. Knossos dihuni selama beberapa ribu tahun, dimulai dengan pemukiman neolitik sampai dengan milenium ketujuh SM, dan ditinggalkan setelah kehancurannya pada tahun 1375 SM yang menandai berakhirnya peradaban Minoan. Istana pertama dibangun di bukit yang rendah dan di samping sungai Krairatos pada sekitar tahun 1900 SM di atas re-
Makan siang terakhir di Louis Olympia Cruse (Nasi Goreng, Ayam Bali, sambal)
runtuhan pemukiman sebelumnya. Istana ini hancur untuk pertama kalinya bersamaan dengan istana Protopalatial lain di sekitar Crete pada 1700 SM, yang mungkin disebabkan oleh gempa bumi besar atau invasi dari bangsa asing. Akan tetapi istana ini segera dibangun kembali
4
dengan konstruksi yang lebih rumit dan megah dan sempat mengalami kerusakan beberapa kali karena gempa bumi, invasi dari bangsa lain, dan yang paling hebat pada tahun 1450 SM oleh letusan gunung berapi Thera serta invasi bangsa Mycenaean yang kemudian menggunakan tempat ini sebagai pusat pemerintahannya selama menguasai pulau Crete/Kreta sampai 1375 SM. Arthur Evans, seorang Arkeolog Inggris yang menggali situs ini pada tahun 1900 M telah memulihkan sebagian besar the Palace of Knossos (yang menempati areal seluas kurang lebih 20.000 meter persegi) dengan tujuan agar generasi sekarang bisa menghargai kemegahan dan kompleksitas struktur bangunan yang berkembang selama beberapa ribu tahun yang. Kalau kita melihat bangunan istana yang bertingkat dan kompleks ini maka kita dapat memahami mengapa the Palace of Knossos dikaitkan dengan labirin mitologis. Menurut mitologi Yunani, perancang dari istana ini adalah Dedalos dan anaknya Ikaros. Bagi kita, para pengunjung jaman sekarang, daerah sekitar jalan yang menuju ke ke istana utama, memperlihatkan reruntuhan strata kaya yang menjangkau ribuan tahun. Di sebelah kiri pintu masuk jalan ada tiga kouloures besar dalam bentuk lubang-lubang bulat besar yang mengungkapkan bahwa di bawah mereka ada sisa-sisa reruntuhan bangunan Prepalatial. The Palace of Knossos adalah pusat administrasi seluruh pulau selama masa Minoan, dan dengan apa yang ada di dalam istana ini menggambarkan pertumbuhan yang luar biasa dan tingkat kemakmuran yang ada pada saat itu seperti yang bisa disaksikan di dalam perpustakaan, lokakarya, dan lukisan dinding. Ruangan the Throne, dengan tahta gipsum dan bangku-bangku untuk menampung enam belas orang, halaman tengah, dan teater, bersama dengan ruang kerajaan melukiskan potret dari the Palace of Knossos sebagai forum ritual yang rumit dan kejadian sejarah yang sangat luar biasa. Kesan saya pribadi, tempat ini sungguh luar biasa karena dibangun pada ribuan tahun sebelum Yesus lahir. Ini merupakan karya arsitektur yang luar biasa, dengan peralatan yang sangat sederhana tapi bisa menghasilkan sebuah karya arsitektur yang sangat mengagumkan. Saya yakin bahwa pembangunan istana ini memakan waktu puluhan tahun dan mungkin para pekerja juga bergantian (karena dimakan usia) akan tetapi yang hebatnya bahwa mereka bisa mempertahankan idea awal pembangunan.
JUNE
2014/NO.265
Kapal yang menjemput rombongan dari Louis Olympia Cruse dengan latar belakang Santorini
HALAMAN
Mampir di kedai Es Krim sebelum melihat Caldera Volcano Santorini
Dari sini saya bisa menyadari betapa Tuhan sungguh menjadikan manusia itu makhluk ciptaan yang lebih unggul dari ciptaan yang lainnya sehingga dengan keunggulannya ini manusia dapat berkreasi dan menciptakan karya yang agung. Jam 11.30 rombongan kembali ke kapal untuk makan siang dengan menu khusus yang telah dipersiapkan oleh para awak kapal yang berasal dari Indonesia, yaitu nasi goreng dan ayam goreng Bali dengan sambalnya. Jam 1 pm rombongan pilgrimage UKI mengadakan misa di salah satu ruangan yang ada di kapal, sementara itu kapal Louis Olympia Cruise melanjutkan perjalanan menuju ke Santorini (kurang lebih 3 jam dari Heraklion). Dan seperti hari sebelumnya, kapal terpaksa melabuhkan jangkarnya di tengah laut, karena dermaga Santorini cukup dangkal untuk dirapati kapal sekelas Cruise. Oleh karena seperti sehari sebelumnya, kami dijemput oleh kapal-kapal kecil dan kami melanjutkannya perjalanan dengan bus naik ke atas bukit untuk melihat dan mengagumi keindahan pulau ini. Santorini adalah bagian dari wilayah Thera – Yunani merupakan sebuah pulau di bagian selatan Laut Aegean, sekitar 200 km (120 mil) tenggara dari daratan Yunani. Pulau ini memiliki luas sekitar 90.69 km2 dengan jumlah penduduk sekitar15.550 (menurut sensus 2011). Pulau ini sendiri terbentuk dari letusan sebuah gunung berapi yang sangat dasyat puluhan ribu tahun yang lalu. Adapun nama Santorini diberikan oleh kekaisaran Romawi pada abad ke 13, yang merupakan referensi
Pemandangan indah di Caldera Volcano – Santorini
5
Salah satu pemandangan indah dari Caldera Volcano - Santorini
ke Saint Irene, dari nama katedral tua di desa Perissa. Sebelum itu, pulau ini dikenal dengan nama Kalliste (artinya "salah satu yang paling indah"), atau Strongýlē (artinya "yang melingkar"), atau Thera. Nama Thera dihidupkan kembali pada abad kesembilan belas sebagai nama resmi pulau dan kota utama di pulau ini, akan tetapi nama Santorini masih populer digunakan sampai sekarang. Pulau ini sungguh menyuguhkan panorama yang sangat indah sehingga tidak heran menjadi obyek tourism, khususnya musim summer. Rombongan UKI sendiri diberikan kebebesan untuk berfoto dan menikmati keindahan pulau ini dari atas bukit, dan setelah hari semakin gelap kami diantar oleh sang guide local menuju ke Gondola untuk turun ke dermaga yang sangat curam. Turun dari bukit dengan Gondola sih memakan waktu yang singkat sekali (sekitar 5 menit), akan tetapi antrean panjang untuk bisa masuk ke Gondola memakan waktu lebih dari satu jam. Saya pribadi sangat senang dengan pengalaman hari ini, karena cukup bervariasi kegiatan hari ini yaitu: melihat reruntuhan the Palace of Knossos, Misa di kapal (yang juga dihadiri 3 orang tamu dari Australia dan Korea), melihat keindahan alam, di samping itu kendaraan yang dipakai juga bervariasi kapal cruise, kapal kecil, bus, dan gondola. Sungguh suatu pengalaman yang sangat mengesankan, yang membuat saya bisa tidur pulas di malam terakhir dengan Louis Olympia Cruise yang melanjutkan perjalanan pulang ke Athena. □
Salah satu gereja yang ada di Santorini
Salah satu ornament yang ada di dalam gereja di Santorini Antrean panjang ( 1 jam lebih) untuk bisa naik Gondola turun dari bukit di Santorini
HALAMAN
6
Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) “GRATIA SPIRITUS SANCTI” PDKK Gratia Spiritus Sancti di bentuk pada tahun 2008 sebagai wadah anggota KTM (Komunitas Tritunggal Mahakudus) untuk melayani umat Katolik dan mengembangkan bakat serta karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan Allah kepada tiap-tiap pribadi. Sebagaimana visi dan misinya, PD “Gratia” dimaksudkan untuk membawa jiwa-jiwa lebih dekat kepada Tuhan serta membina para anggotanya untuk mempunyai semangat pelayanan yang sejati, penuh komitmen dan dedikasi serta semata-mata melayani untuk kemuliaan Tuhan. Di samping itu PD “Gratia” merupakan wadah umat Allah memperdalam iman Katolik seturut dengan perkembangan jaman. PD “Gratia mempunyai semangat evangelisasi yang tinggi serta terbuka pada karya dan bimbingan Roh Kudus. PD “Gratia” mempunyai ciri yang khusus dan unik yaitu murni Katolik serta bersumber pada Karismatik dan spiritualitas Karmel, sama dengan spiritualitas yang dimiliki KTM. Sebagai anggota CCRC (Catholic Charismatic Renewal Council) Toronto, PD “Gratia” menjadi salah satu saluran informasi dari ICCRS di Vatikan (International Catholic Char-
ismatic Renewal Service) bagi umat Katolik Toronto serta tunduk pada ketentuan Uskup setempat. Pertemuan PD “Gratia” diselenggarakan 2 kali sebulan yaitu pada hari: Jumat ke-2 dalam Bahasa Inggris Jumat ke-4 dalam Bahasa Indonesia Tempat: Gereja St. Gabriel Parish, 670 Sheppard Avenue East, North York, Ontario M2K 1B7 Jam: 7:30 pm – 9:30 pm Semua umat yang rindu akan Sabda Allah, silakan datang dan bergabung dengan kami. Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi Steven Susanto (
[email protected]) atau William Bong (
[email protected]).
Seminar Dasar Hidup Baru bersama Fr. Daren Bryk CC
Retreat Hening KTM di Jericho House
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28)
Sing to Praise the Almighty bersama MUDIKA UKI
HALAMAN
7
Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM)
KTM Toronto di San Diego, CA, Retret Santa Teresia Lisieux
KTM Toronto, Retret Hening 2013
KTM adalah persekutuan orang beriman yang didirikan sebagai sebuah Komunitas Awam di dalam Gereja untuk melayani umat Allah dalam kesatuan dan di bawah bimbingan para Uskup setempat. KTM di Toronto telah terdaftar di Keuskupan Toronto dan berada di bawah bimbingan Suster Putri Karmel yang berdomisili di San Francisco. KTM berusaha menghayati hidup kristiani yang sejati, berdasarkan pada misteri agung cinta Bapa, Putera dan Roh Kudus. Tujuan KTM adalah membentuk anggotanya menjadi murid Kristus yang sejati, mengenal Allah secara pribadi dan menjadikan Yesus pusat hidup mereka. Karena itu penghayatan Sakramen terutama Ekaristi dan Tobat, doa dan kontemplasi, peresapan Sabda Allah dan keterbukaan pada Roh Kudus dengan segala karunia-Nya menjadi prioritas dalam hidup anggotanya.
KTM Toronto hiking di Scarborough Bluffs
Sebagai komunitas, mereka berkumpul dalam kelompok kecil yang disebut kelompok sel, dimana semua anggotanya saling
membantu dalam pertumbuhan iman dan cinta persaudaraan. KTM tersebar di lima benua dan saat ini telah terbentuk 5 kelompok sel di Greater Toronto Area dan 3 kelompok sel di Vancouver. KTM bernaung dibawah perlindungan Bunda Maria serta meneladani imannya yang besar dan kerendahan hatinya yang mendalam. “Vivit Dominus in cuius conspectu sto” (Allah hidup dan aku berdiri di hadapanNya) adalah motto KTM yang diambil dari kehidupan Nabi Elia yang senantiasa hidup di hadirat Allah dan segala kegiatannya didorong oleh kehendak Allah. Kegiatan KTM Toronto antara lain: Persekutuan Doa Karimastik Katolik (PDKK) “Gratia Spiritus Sancti”. Retreat dan seminar. Pemutaran serial “Catholicism” oleh Fr. Barron dan diskusi kelompok. Adorasi. Fasilitator kepada youth group. Pelayanan pribadi. Ziarah dan piknik. Untuk informasi lebih lanjut mengenai KTM, silakan menghubungi pelayan wilayah KTM Toronto, Ancella Pitasari (
[email protected]).
HALAMAN
8
Sambungan dari halaman 1,
dan kenyamanan. Sementara yang sedang kulakukan adalah meninggalkan paradoks itu. Aku sedang berburu kemapanan dan menikmati kenyamanan. Mengusir “kegundahan” kuambil sebuah buku yang juga kubawa dalam tas berjudul “The Way of The Heart: Desert Sprituality and Contemporary Ministry. Karangan Henry J.M. Nouwen. Dalam salah satu bagian, Nouwen menuliskan; “In order to understand the meaning of solitude, we must first un mask the ways in which the idea of solitude has been distorted by our world. We say to each other that we need some solitude in our lives. What we really are thinking of, however, is a time and a place for ourselves in which we are not bothered by other people, can think our own thoughts, express our own complaints, and do our own thing, whatever it may be. For us, solitude most often means privacy. We have come to dubious conviction that we all have a right to privacy. Solitude thus becomes like a spiritual property for which we can compete on the free market of spiritual goods. But there is more. We also think solitude as a station where we can recharge our batteries, or as the corner of the boxing ring where our wounds are oiled, our muscles massaged, and our courage restored by fitting slogans. In short, we think of solitude as a place where we gather new strength to continue the ongoing competition. But that is not the solitude of St. John the Baptist, of St. Anthony or St. Benedict, of Charles de Foucauld or the brothers of Taize. For them solitude is not a private or therapeutic place. Rather, it is place of conversion, the place where the old self dies and the new self is born, the place where the emergence of the new man and the new woman occurs. How can we gain a clearer understanding of this transforming solitude? Let me try to describe in more detail the struggle as well as the counter that takes place in this solitude. In solitude I get rid of my scaffolding: no friends to talk with, no telephone calls to make, no meeting to attend, no music to entertain, no books to distract, just me-naked, vulnarable, weak, sinful, deprived, broken-nothing. It is nothingness so dreadful that everything in me wants to run to my friends, my work, and my distractions so that I can forget my nothingness and make myself believe that I am worth something. But that is not all. As soon as I decide to stay in my solitude, confusing ideas, disturbing images, wild fantasies, and weird associations jump about in my
mind like monkeys in a banana tree. Anger and greed begin to show their ugly faces. I give long, hostile speeches to my enemies and dream lustful dreams in which I am wealthy, influential, and very attractive-or poor, ugly, and in need of immediate consolation. Thus, I try again to run from the dark abyss of my nothingness and restore my false self in all its vainglory. The task is to persevere in my solitude, to stay in my cell until all my seductive visitors get tired of pounding on my door and leave me alone. The “Insenheim Altar” painted by Grunewald shows with frightening realism the ugly faces of many demons who tempted Anthony in his solitude. The struggle is real because the danger is real. It is the danger of living the whole of our life as one long defense against the reality of our condition, one restless effort to convince ourselves of our virtuousness. Yet Jesus “did not come to call the virtues, but sinner” (Matthew 9:13). That is the struggle. It is to die to the false self. But this struggle is far, far beyond our own strength. Anyone who wants to fight his demons with his own weapon is a fool. The wisdom of the desert is that the confrontation with our own frightening nothingness forces us to surrender ourselves totally and unconditionally to the Lord Jesus Christ. Alone, we cannot face “the mystery of iniquity” with impunity. Only Christ can overcome the powers of evil. Only in and through him can we survive the trials of our solitude. Sampai di sini kuhentikan buku yang kubaca. Kutarik nafas dalam dalam. Dan kehembuskan dengan kelegaan. Ada rasa puas mendapat pencerahan dari buku yang baru kubaca. Bahwa dalam “kesendirian”ku menikmati “kenyamanan”, “kebahagiaan” dan “kedamaian”, tetaplah memiliki makna, manakala menjadi moment untuk mengubah manusia lama menjadi manusia baru. Ia bermakna karena dalam “kesendirian” bukanlah sebuah pelarian dari aneka kebisingan. “Kesendirian” justru kesempatan masuk dalam diri, menemukan diri yang rapuh, lemah, dan aneka ketakutan lain. Dari situ, “kekosongan diri” menjadi peluang untuk sampai pada diri yang dipenuhi oleh Allah sendiri. Hidup yang dipenuhi oleh Allah, akan menjadi hidup yang berkelimpahan. Seperti sepeda yang kini kuambil untuk melanjutkan perjalanan, demikian juga inspirasi tersebut menjadi bagian untuk melanjutkan perjalanan hidup. Aku belok ke kiri. Menyusuri Colborne Lodge Rd ke arah selatan. Sepeda tak perlu kukayuh terus menerus, karena jalanan menurun. Dan inilah kebahagian, menemukan pencerahan saat dalam “kegalauan”.□
JUNE
2014/NO.265
HALAMAN
9
Thank YOU It was really a good and unique experience to be with 40 UKI Mudikans at their Annual Retreat in May 16-18/2014 at Crieff Hills Community Retreat & Conference Centre, Puslinch, ON. I was deeply touched with the way they expressed their understanding and belief in God, as our Creator who has given grace and mercy. First words came to my mind after the adoration were, “I am sorry that I have never had enough time to be with you, the Mudikans of UKI family…” I thank God for His helping hands through Maya, Rudy, Kris, and Siu Yang for over the years. They did not only help in preparing meals, transportation, lodging, but also being with those young people through their journey of Catholic faith. I also would like to thank all parents who gave permissions to their young ones to join the retreat; who helped preparing some meals, delivered them to Crieff Hills, and provided transportation for Mudikans. Highly appreciated! My big thanks to Fr. Peter McKenna who has been teaching, guiding, and being with the Mudikans despite his busy time with the Becoming Neighbours and other things. He remembers every Mudikan’s name and face. He often asked me who their parents are, which challenged me since he gave only their first names… On the last day, Fr. McKenna also led all participants to do the clean-up, not only their rooms but also conference and dining rooms. It was really a big help! Thanks to Mudika Core team (Yoan, Aldo, Mike, and team) for arranging the event…. Simple, but nice and
memorable. Yes, Mudika is part of UKI family. We are walking together on our journey of Catholic faith. May God always lead Mudika in each and every step they are taking. Amen. Christine Budihardjo Koordinator UKI | Markham, June 2014
HALAMAN
10
ATT IT U D E OF GRATITUDE B E
T H A N K F U L
Gratitude seems to be something that is underused. We all need to show our gratitude towards one another more frequently… Gratitude An excerpt from: Love is a Verb by Glenn Van Ekeren
"In
spite of our supersonic generation, high-tech wizardry, and computer gadgetry, there is no technical tool equal to praise." — Jerry D. Twentier Upon accepting an award, Jack Benny once remarked, "I really don't deserve this. But I have arthritis, and I don't deserve that either." Wouldn't it be great if appreciation would become as natural to give as undesirable life experiences were to contract? How many times do small, seemingly insignificant actions go unnoticed? The doers of such tasks feel they would be better off getting attention in unacceptable ways. Consider the employee who came in late one morning only to be greeted by his supervisor who says, "Sam, you're late!" Sam goes about his duties thinking, "So that's what I need to do to get noticed. Day in and day out I do my job without anyone paying any attention. Come in late and finally, they know I'm working here." People want to believe their efforts deserve praise, and they are willing to go to great lengths to receive it. Yet, expressing appreciation is one of the most neglected acts in relationships. When you observe people doing good things, let them know you recognize it. How? Glad you asked. Here are some simple phrases that will help you praise people and encourage them to repeat their positive behavior:
I appreciate the way you… I'm impressed with… You're terrific, because… Thanks for going all out when you… One of the things I enjoy most about you is… I admire your… Great job with… I really enjoy working with you because… Our team couldn't be successful without your… Thank you for your… You made my day when… You can be proud of your… You did an outstanding job of… It's evident you have the ability to… I like your… You deserve a pat on the back for… You should be proud of yourself for… I admire the way you take the time to… You're really good at… You've got my support with… What a great idea! It's evident you have a special knack of… You were a great help when… You have a special gift for… I enjoy being with you because you… You're doing a top-notch job of… It's fun watching you… I know you can do it! I believe in you… Your commitment to _____ is appreciated! The power of positive praise is limited only by its lack of use. How many people do you know who could benefit from a sincere "congratulations" or "great job" or possibly even "you're the best?" Silent appreciation doesn't mean much. Let others know your positive regards toward them. They'll live up to your compliment. Samuel Goldwyn said, "When someone does something good, applaud! You will make two people happy." Take time to look through that list of phrases you can use to applaud people. Use them frequently. Find additional ways to praise and increase people's good feelings about themselves. You'll be happy you did. Make it a great day!
Mengaku dosa merupakan kewajiban sebagai orang Katolik. Namun saya masih lemah dalam mendisiplinkan diri melakukan pengakuan dosa secara teratur selain di luar jadwal “NaPas” (Natal dan Paska)!. Pada saat pengakuan dosa di bulan ini ...merasa malu, lemah dan tidak pantas di hadapan Tuhan, melalui seorang Pastor yang menjadi saluran rahmat pengampuan dan pendamaian Allah dalam sakramen pengakuan dosa atau sakramen tobat, menguatkan saya kembali akan pentingnya bukan hanya sekedar menyesali atas dosa-dosa saya, melainkan keinginan dan usaha untuk melakukan perubahan hati dan seluruh sikap hidup. Allah hanya meminta niat baik dan usaha pertobatan yang dilakukan dari manusia, dan Allah selalu siap menerima orang yang bertobat. Seusai bertobat, kemudian ada beberapa “homework” yang diberikan oleh Pastor kepada saya salah satunya, sepulangnya dari sini ambil waktu di setiap sore atau malam hari, jadikan hal yang rutin untuk jalan seputar rumah - nikmati udara dan kesendirian anda dengan memikirkan Allah Tri-Tunggal (Bapa, Putra dan Roh Kudus), kemudian pikirkan tiga hal yang telah terjadi di kehidupan saya pada hari ini yang merupakan berkat dan rahmat yang telah dilimpahkan oleh Tuhan, bersyukur dan berterimakasih atas segalanya. Homework lainnya adalah membaca artikel mengenai Gratitude yang akan dikirimkan untuk direnungkan dan dilakukan sebagai inspirational reflection. Melalui kesempatan ini, saya sajikan di atas bacaan mengenai ``Attitude of Gratitude, Be Thankful``.□ [Angie Hanapie]
PENDAFTARAN PETUGAS-PETUGAS LITURGY UKI Bagi Anda yang berminat, silakan mendaftarkan diri. Bagi anda yang sudah bertugas saat ini, wajib daftar ulang. Pendaftaran paling lambat 5 July 2014. Petugas Lektor kepada LilianTjokro (
[email protected] 905 887 9546 Petugas Sakristan & Pembagi Komuni (khusus bagi Anda yang sudah melayani di parish local), Kepada Henry Wijaya (
[email protected]) 905 887 9546 Petugas Usher EAST: Harty Doyle (
[email protected]) atau 647 533 6246 WEST: Joyo Sudardi (
[email protected]) atau 905 785 6379
Lukas 2: 29-30 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu” Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya: Ibu Elizabeth Maria Betsy Meninggal 29 Mei 2014 Di Surabaya, Indonesia Adik/Adik Ipar dri Tris dan Max Steven Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
Bagi Anda yang mendaftar sebagai Lektor, Sakristan & Pembagi Komuni, dan Usher, Anda WAJIB hadir dalam Pelatihan & Penyegaran di hari Sabtu, 26 July 2014. Petugas Altar Server / Misdinar (untuk anak-anak yang sudah menerima komuni pertama sampai Grade 12) Kepada Christine Budihardjo (
[email protected]) UCAPAN TERIMAKASIH Warga UKI yang terkasih,Keluarga besar almarhum Dr.Christopher Budihardjo, yaitu Linda Budihardjo, anak, cucu dan mantu, Oma Tini Tedjo dan keluarga besar Tedjosoengkono di Indonesia, USA, dan Canada, mengucapkan banyak terima kasih atas doa, perhatian, simpati, dan ucapan bela sungkawa melalui email dari semua teman-teman and warga UKI Toronto, khususnya kepada Romo Pur, Romo Aegi, dan Christine Budihardjo. Almarhum telah dikremasi di Jakarta pada tanggal 29 May 2014. Terima kasih atas segala doa dan support dari anda semua.
Hi Everyone, The UKI West team is looking to recruit volleyball players for the tournament on August 9th, 2014. There are limited spaces and are at a first come first serve basis. If you are interested in playing, please email me directly at
[email protected]
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA TELEPHONE # 905-695-1745