Kehendak
M e w a r t a k a n
I m a n
Allah d a n
K a s i h
BERITA U.K.I A G U S T U S
DIRGAHAYU RI KE-69 17 AGUSTUS
1945-2014 GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. A. Purwono SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email:
[email protected]
2 0 1 4 / N O . 2 6 7
W W W . U K I . C A
MUSA
Iman dan Kepemimpinan | Rm. Yulius Sunardi, SCJ |
eserta ziarah ke Lancaster, Pennsylvania, USA, tanggal 18-20 Juli, 2014 untuk melihat drama “MOSES” pasti masih mengingat saya. Puteri Firaun memberi saya nama MUSA karena saya diselamatkan dari (di atas) air (Kel 2: 10). Banyak orang menilai saya sebagai pemimpin besar dan tanpa cacat. Sejujurnya, dari kecil sampai tua, saya selalu takut dan cemas (Kel 2: 12 & 14), tak percaya diri (Kel 4: 1), dan gagap (Kel 10). Itu sebab saya mudah menghindar dan selalu punya alasan menolak peran apapun yang ditawarkan pada saya (Kel 4:13). Tapi syukurlah, dari rasa takut, tak percaya diri, dan gagap tersebut, saya akhirnya mengerti apa arti pembebasan, iman, dan kepemimpinan. Soal ketakutan, saya punya certificate. Saya tak tahu persis kenapa saya selalu takut, ragu, dan susah ambil keputusan. Mungkin pengalaman terapung-apung di atas air jadi
P
sumber rasa terancam, takut, dan cemas (Kel 2:1-10). Mungkin kematian orang Mesir di tangan saya menghantui jiwa saya (Kej 2:12). Mungkin juga, saya mewarisi ketakutan keluarga, tetangga, dan bangsa saya yang tak pernah mencecap rasa aman. Takut dan kuatir selalu menghantui jiwa saya; dan membuat saya ingin lari menghindar atau sembunyi. Anda bisa bayangkan, betapa lelah hidup dalam ketakutan, dan betapa haus jiwa saya akan kedamaian dan keselamatan. Namun ada juga hal penting terjadi dalam diri saya. Saat melihat saudari-saudara saya yang kerja paksa tiap hari dan hidup dalam ketakutan di Mesir, saya bisa jadi amat sedih, marah, berani, dan nekat. Saya menjadi seperti banteng yang marah untuk melindungi anakanaknya. Yang terpenting, saya merasakan bahwa Allah telah membuat ketakutan saya menjadi kehausan besar akan pembebasan. Seakan Allah berbisik, “Ketakutanmu Bersambung ke halaman 8,
Pastor Pamong Rm. Antonius Purwono SCJ, (647) 896.5945
[email protected] Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
[email protected]
KEPENGURUSAN WILAYAH EAST UKI
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA Koordinator Christine Budihardjo, (647) 895.7089
[email protected] Wakil Koordinator Albert Tee, (905) 824.1168
[email protected] Sekretaris Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
[email protected] Bendahara Janto Solichin, (416) 587.2362
[email protected] WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah Nani Widjaja, (416) 890.0894
[email protected] Seksi Liturgi Jeffrey Susilo, (416) 388.6169
[email protected] Seksi Bina Iman Reza Aguswidjaya, (647) 863.0030
[email protected] Seksi Sosial Sofjan “Chopi” Suhadi, (416) 949.3900
[email protected] Seksi Rumah Tangga Selvie Widjaja, (647) 896.6121
[email protected] Usher Harty Doyle, (647) 533.6246
[email protected] WILAYAH BARAT Ketua Wilayah Ben Dijong, (905) 997.5765
[email protected] Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
[email protected] Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475
[email protected] Seksi Sosial Lucas Noegroho, (416) 859.0222
[email protected] Seksi Rumah Tangga Ribkah Mesach, (905) 286.9081
[email protected] Usher Joyo Sudardi, (905) 785.6379
[email protected] BIDANG KHUSUS Mudika, Yoanitha
[email protected] PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor Lilian Tjokro, (905) 887.9546
[email protected] Ketua Sakristi Hendry Wijaya, (416) 450.6536
[email protected]
Adrianus Sofjan Suhadi (Chopi) Ketua Wilayah East 2014-2016
Esther Kurniadi Seksi Bina Iman East
Damianus Indyarta Seksi Sosial East
Setelah hampir dua bulan jabatan Ketua Wilayah East mengalami kekosongan, pada Misa UKI 27 July 2014 lalu Romo Purwono, SCJ berkenan melantik pengurus-pengurus baru yaitu: Ketua Wilayah East (2014 – 2016) : Sdr. Adrianus Sofjan Suhadi (Chopi) Seksi Bina Iman East : Sdri. Esther Kurniadi (menggantikan Reza Agus) Seksi Sosial East : Sdr. Damian Indyarta (menggantikan Chopi) Selamat berkarya dan Selamat melayani. Tuhan memberkati. Christine Budihardjo Koordinator
SELAMAT MENUNTUT ILMU di OTTAWA, ROMO PURWONO, SCJ. Baru satu tahun kebersamaan UKI dan Romo Purwono sebagai Pamong UKI, tepatnya sejak 3 July 2013. Pada Misa UKI 10 Agustus lalu Romo Pur berpamitan kepada warga UKI yang hadir untuk melanjutkan sekolah ke Ottawa (Univ. of St. Paul). Karena keberadaan Romo di Ottawa maka Komunitas SCJ – Toronto telah mengajukan permohonan kepada Archdiocese of Toronto untuk mengangkat satu orang romo dari Indonesia sebagai Pamong UKI menggantikan Romo Purwono. Romo Pur mulai berada di Ottawa sejak tanggal 14 Agustus, untuk mengadakan orientasi kota Ottawa dan juga Univ. of St. Paul. Selama kekosongan menunggu kedatangan romo pamong baru, segala urusan UKI akan ditangani oleh mantan pamong UKI selama 8 tahun yaitu Romo Aegidius Warsito, SCJ. Bersama ini saya mengajak seluruh warga UKI di Toronto dan di manapun Anda berada, untuk berdoa demi kelancaran belajar Romo Purwono di Ottawa, dalam mengemban amanah dari SCJ – Indonesia. Kita juga akan berdoa untuk kelancaran pengurusan surat dan visa Canada bagi romo pamong baru UKI. Tuhan telah menghidupi dan mengantar UKI ke usia yang ke-34….kita harus percaya bahwa Dia akan tetap menyertai langkah UKI dalam perjalanan iman dan kasih di masa depan. Amin. Salam, Christine Budihardjo Koordinator
AGUSTUS
HALAMAN
2014/NO.267
3
Di samping kuil Parthenon
Acropolis of Athens | oleh Rm Aegidius Warsito SCJ |
Acropolis adalah sebuah kota tua dengan dataran tinggi berbatu setinggi 156 m, dan di tempat ini kita bisa menemukan beberapa reruntuhan bangunan kuno yg menjadi pusat sejarah Athena. Kini Acropolis menjadi bukti sejarah kebanggaan Athena tentang kejayaan sekitar 2.400 tahun lalu.
Theatre of Herodes Atticus
cropolis terletak pada lokasi yang menarik pada sebuah perbukitan kota Athena, dan dari sini dapat dinikmati pemandangan ke kawasan perdagangan Athena dengan Agora (pasar) nya yang merupakan pusat keramaian, sehingga Acropolis menyimbolkan dewi kebijaksanaan, keadilan, semangat dan inspirasi bagi penduduk Athena. Lingkungan utama komplek Acropolis sendiri terdiri atas kuil-kuil yang membentuk sebuah panorama kota, antara lain: Erichteion, Parthenon, Nike dan Propylaea. Erichteion adalah sebuah bangunan kuil yang masih baru dan sangat indah sebagai pengganti bangunan sebelumnya yang mengalami kehancuran pada 480 SM akibat peperangan dengan bangsa Persia yang dipimpin Salamis. Kuil yang dibangun oleh arsitek Mnesicles antara tahun 421-405 SM dan memiliki ukuran yang kecil, tak beraturan, bertingkat dengan gaya kolom ionic ini terletak pada situs yang dikelilingi oleh hutan keramat dan tanah perkuburan. Terdapat tiga ciri utama kuil ini: adanya beranda, jendela di setiap bagian dari pintu di beranda sebelah timur, ornamen berbentuk gadis pada kolom yang berfungsi sebagai penopang atap beranda
A
AGUSTUS
2014/NO.267
Mendengarkan penjelasan dari guide di depan Acropolis
HALAMAN
4
salah satunya adalah kuil dewi Nike untuk bersyukur atas kemenangan dalam peperangan dan mohon kebijaksanaan. Sementara itu kita juga menemukan bangunan lain yang diberi nama Propylaea, yaitu sebuah bangunan pintu gerbang kompleks Acropolis pada jaman Pericles sebagai pemimpin Athena yang meminta Phidias merencanakan pembangunan kembali Acropolis secara keseluruhan pada akhir Perang Persia. Bangunan Propylaea ini sendiri dirancang oleh arsitek Mnesicles, 437- 432 SM. Sementara itu di pintu masuk Acropolis sebelah selatan, kita bisa menyaksikan bangunan theater terbuka yang masih kokoh berdiri yaitu theater Dionysus dan beberapa ratus meter jauhnya dari
bagian selatan. Bentuk ini sedikit ramping dan berkesan seolah-olah sedang menjunjung beban berupa atap. Parthenon merupakan bangunan yang sangat menonjol dan merupakan pusat dari Acropolis. Parthenon dibangun antara 447-438 SM sebagai karya dari arsitek Ictimus (Iktinos) dan Callicrates (Kallikrates) dan ahli pematung Phidias (Pheidias). Parthenon adalah kuil tertua di Yunani dan merupakan tempat pemujaan bagi dewi Athena. Dahulu, hal ini disimbolkan dengan berdirinya patung dewi Athena setinggi 12 meter yang terbuat dari gading gajah dan emas. Pada kuil ini juga banyak disematkan patung-patung yang melambangkan demokrasi. Di Acropolis juga terdapat beberapa kuil kecil, Kuil Erechtheum or Erichteion
Sebuah gereja Orthodok Yunani di atas bukit dekat kompleks Acropolis
theater ini kita akan menemukan satu teater lagi yaitu theater Herodes Atticus yang dalam proses pemugaran. Di lokasi Acropolis ini masih banyak bangunan yang berdiri kokoh walau tidak ada struktur bangunan yang utuh lagi. Sebelum terjadi invasi bangsa Persia atau yang sekarang dikenal sebagai daerah Iran, Acropolis adalah daerah yang tertata rapi. Namun invasi itu menjadikan semua bangunan porak-poranda. Akan tetapi setelah kebangkitan pimpinan Athena, mereka berhasil mengusir bangsa Persia dan merestorasi bangunan-bangunan yang
HALAMAN
5
telah dihancurkan menjadi seperti sedia kala. Tidak berselang lama, kekaisaran Ottoman dari Turki- Seljuk menginvasi Yunani secara keseluruhan dan Acropolis pun jatuh ke tangan mereka. Namun berbeda dengan saat pendudukan bangsa Persia, bangsa Ottoman malah menjadikan daerah Acropolis sebagai daerah konservasi sehingga Acropolis menjadi simbol dari Athena. Untuk masuk ke gerbang Acropolis ini kita harus melewati tangga yang terbuat dari marmer dan limestone. Pilar-pilar marmer yang besar-besar membuat suasana ini
Sehingga kita tidak terkungkung oleh teknologi sekarang untuk diterapkan pada jaman itu. Mereka memiliki teknologi yang bisa jadi lebih modern, dilihat dari benda purbakala yang bisa kita saksikan di Acropolis ini. Di
Theatre of Dionysus Eleuthreus
sinilah kita bisa melihat keagungan Tuhan yang berkarya pada setiap peradaban umat manusia di bumi ini. Thanks God, saya (paling tidak) diberi kesempatan untuk melihat dan mengagumi semuanya ini.□
Sekali-kali photographer (Julian Wibowo) mejeng dengan latar belakang kuil Erichteion
Denah Lokasi dari the Acropolis of Athena Material yang berserakan di kompleks Acropolis
benar-benar terasa kita berada pada jaman dimana bangunan ini dibuat. Yang menjadi pertanyaan besar kita, tentu adalah bagaimana membawa marmer-marmer yang utuh dan besar ini ke puncak bukit di ketinggian 150 meter itu. Teknologi apa yang dimiliki pada peradaban manusia saat itu? Dari segi kesenian juga mereka sangat piawai mengukir marmer. Mungkin kita harus mengubah konsep berfikir kita untuk dapat memahami keadaan saat itu.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Parthenon. Old Temple of Athens Erechtheum Statue of Athena Promachos. Propylaea Temple of Athens Nike Eleusinion Sanctuary of Artemis Brauronia Chalkotheke Pandroseion Arrephorion. Altar of Athens.
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Sanctuary of Zeus Polieus. Sanctuary of Pandion Theatre of Herodes Atticus. Stoa of Eumenes Sanctuary of Asclepieion. Theatre of Dionysus Eleuthereus. Odeon of Pericles Temenos of Dionysus Eleuthereus. Aglaureion.
AGUSTUS
2014/NO.267
HALAMAN
6
Lukas 9: 13 Tetapi Ia berkata kepada mereka: ”Kamu harus memberi mereka makan!”…. uhan menciptakan kita dan menghendaki kita untuk saling mengasihi agar kita tidak binasa dan memperoleh hidup yang kekal. Yesus sendiri memberikan banyak contoh bagaimana Ia berkarya karena tergerak oleh kasih-Nya kepada orang banyak. Perintah-Nya kepada para murid “Kamu yang harus memberi mereka makan” menegaskan bahwa kita juga harus mengasihi sesama kita. Yesus telah melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan yang tersedia untuk memberi makan 5000 orang lebih. Dia juga menggunakan tangan-tangan manusia ciptaan Allah sebagai saluran kemurahan hati Allah dalam membagi rejeki bagi banyak orang lain. Kerelaan, keikhlasan dan kedermawanan kita bagi sesama adalah mukjijat yang digunakan Yesus untuk menopang kehidupan umat-Nya.
T
Catatan Redaksi. Tulisan di bawah ini (pernah dimuat di milist UKI, dalam bahasa Inggris) merupakan pengalaman seorang rekan kita di saat beliau bergabung dengan team volunteer membangun rumah-rumah sederhana bagi masyarakat miskin Cambodia. Kesediaan beliau untuk menuliskan kembali pengalamannya dalam Berita UKI untuk sharing kepada kita akan kasih Tuhan yang tak mengenal batas, dan bahwa iman katolik harus kita wujudkan dalam karya nyata. Tuhan akan selalu menunggu kita untuk kembali kepada-Nya dan menjadi tangan dan kaki -Nya.
sebelah Selatan dan Timur. Berpenduduk sekitar 14.8 juta jiwa menempati urutan ke-70 negara berpenduduk terpadat di dunia. Cambodia adalah negara komunis, dengan sebagian besar penduduk menganut agama Budha, dan berbahasa Khmer. Sejak pecah perang Vietnam yang menyebar ke Cambodia di 1975, kelompok Khmer Merah (Rouge) di bawah pimpinan Pol Pot telah memakan korban sekitar 1 – 2 juta jiwa dalam kurun waktu 4 tahun dengan adanya “killing fields” (pembunuhan massal) ataupun kerja paksa. Situasi politik yang kacau, kudeta dan pembunuhan masih berlangsung hingga tahun 1998. Akibat kekejaman dan hampir tidak adanya pembangunan sumberdaya manusia selama lebih dari 30 tahun, Cambodia termasuk dalam kelompok negara-negara termiskin di dunia. Salah satu organisasi non-profit NGO (Non Government Organization) Tabitha Foundation (tabitha.ca) memiliki komitmen untuk membantu masyarakat miskin Cambodia agar terlepas dari kualitas hidup yang rendah dan mempunyai kepercayaan diri untuk hidup mandiri. Karya Tabitha Foundation bagi masyarakat Cambodia antara lain meningkatkan kesehatan, membangun rumah-rumah sederhana, penyediaan air bersih dan pembangunan system drainase, pembangunan jalan, pengembangan pengusaha kecil, pelatihan pekerja di berbagai industri dan pelatihan kerja sama dalam komunitas.
CAMBODIA Cambodia atau kita kenal dengan nama Kamboja (Kampuchea) beribukota Phnom Penh, terletak di semenanjung Indochina, berbatasan dengan Thailand dan Laos di Utara, serta Vietnam di
Mission ke Cambodia Oktober 2013. Selama 2 minggu saya berada di Cambodia, bersama 21 orang volunteer lainnya mengerjakan misi pembangunan rumah-rumah bagi orangorang yang sangat miskin di negara ini
melalui Tabitha Foundation. Team volunteer 22 orang ini terdiri dari 17 orang asal Australia dan 5 orang dari Canada dimana hanya saya yang berasal dari Toronto dan 4 orang lainnya berasal dari Vancouver. Target mission kali ini adalah membangun 18 rumah kecil sederhana. Mission kami ditujukan bagi keluargakeluarga miskin di Propinsi Koh Kong, sekitar 300 kilometer Barat Laut (northwest) Phnom Penh. Selama mission ini kami tinggal di sebuah desa sekitar 60 kilometer dari lokasi pembangunan rumah. Acara rutin setiap hari adalah bangun jam 6 pagi, sarapan jam 6:30, lalu berangkat ke lokasi sekitar jam 7. Kami berusaha berangkat sepagi mungkin sebelum matahari tinggi dan panas terik menyerang. Cuaca di daerah ini sangat panas. Perjalanan dimulai dengan kendaraan mobil melalui jalanjalan tak beraspal, yang dilanjutkan dengan berjalan kaki sepanjang beberapa ratus meter ke lokasi karena jembatan penghubung rusak tertimpa hujan lebat dan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu. Selain medan tak beraspal, 60 kilometer perjalanan ini memakan waktu lebih dari satu jam oleh karena rombongan harus sering berhenti menunggu kerbau atau sapi menyeberang/ melintasi jalan. Semangat team volunteer sangat tinggi meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, cuaca yang ekstrim hujan, panas, dan angin, serta lalat dan nyamuk yang luar biasa banyaknya meskipun di siang hari. Suhu siang hari dapat mencapai 40 derajat Celcius dan sangat lembab. Setiap hari selalu ada hujan yang awalnya kami rasakan sebagai siraman memberikan rasa segar. Namun, setelah hujan reda udara menjadi sangat lembab
HALAMAN
7
Sambungan dari halaman 1,
membuat badan berkeringat sepanjang hari. Untuk mencegah ‘heatstrokes’ kami harus mengguyur kepala dengan air sungai. Saya tidak pernah menduga kalau air sungai yang kotor bisa memberikan rasa nyaman di tubuh.
Warga desa mempersiapkan makan siang kami (atas) dan makan siang yang sederhana namun nikmat (bawah)
Orang-orang desa di lokasi menyajikan santapan siang setiap hari bagi team kami, sangat sederhana namun nikmat sekali. Semua makanan yang dimasak oleh mereka berasal dari bahan-bahan segar. Listrik dan air bersih (ledeng) tidak tersedia di lokasi ini. Sore hari sekitar jam 4 kami berhenti bekerja, dan bermain bola dengan anak-anak desa sebelum kami kembali ke tempat kami
BERITA
U.K.I
menginap. "Untuk
Sesampainya di desa tempat kami menginap, kami langsung makan malam secepatnya karena sudah merasa lelah
membangun sebuah rumah diperlukan biaya sekitar US$1500, tidak sebanding dengan “kebahagiaan” yang kami dan para keluarga miskin penerima sumbangan rasakan. Satu rumah sangat kecil yang saya bangun dapat saya sumbangkan kepada keluarga yang terdiri dari lima orang yaitu: ayah, ibu, nenek, dan dua anak perempuan. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka berlima dapat hidup dan tinggal di tempat sekecil itu. Namun bila dibandingkan dengan tempat tinggal mereka saat ini, rumah kecil ini bagaikan mansion. Yang penting mereka tidak basah kuyup kalau hujan seperti yang dialami mereka selama ini.
Di saat acara serah terima rumah-rumah yang kami bangun, seluruh keluarga memberikan penghargaan dan penghormatan dengan tradisi adat Cambodia. Selesai upacara, mereka dipersilakan untuk memasuki rumah baru mereka untuk pertama kalinya. Rumah" mereka selama ini (atas) dan rumah Menyaksikan para keluarga miskin baru yang kami bangun untuk mereka (bawah) Cambodia menerima rumah-rumah kecil mereka dengan penuh rasa terima untuk melakukan hal-hal lain. Apalagi kasih, saya mengalami keharuan yang tempat makan kami berada di luar rumah, besar…. apa yang saya kerjakan dalam nyamuk meraja-lela. Sebelum tidur kami mission ini memberikan arti yang begitu mandi, yang sudah pasti tanpa air panas. besar bagi mereka, lebih besar dari US$1500. Pemberian Setulus Hati Bekerja sama dengan teman-teman dalam team, saya berhasil menyelesaikan pembangunan dua rumah sederhana. Satu rumah saya dedikasikan untuk almarhum kedua orang tua saya, yang telah menyediakan bukan hanya tempat tinggal secara fisik namun juga naungan dan perlindungan dalam kehidupan saya. Satu rumah lagi untuk perusahaan tempat saya bekerja di Toronto, yang telah ikut menjadi sponsor dalam mission ini.
Saya menyesal tidak dapat memberikan lebih dari apa yang telah saya sumbangkan kali ini. Tetapi yang penting pemberian ini benar-benar saya berikan secara tulus dari dalam hati saya. Semoga Tuhan memberkati apa yang telah saya dan volunteer lainnya kerjakan dan berikan untuk mereka. Tiga Butir Nasi Hampir 2 juta orang Cambodia dibunuh
HALAMAN
8
oleh kelompok Khmer Merah di sekitar tahun 1975 sampai tahun 1979. Satu dari empat orang di negara ini dibunuh oleh kekerasan dan kebrutalan bangsanya sendiri. Sebagian besar dari orang-orang yang masih hidup di negara ini adalah mereka yang selamat dari kekejaman pada saat itu. Pada mission kali ini saya berkesempatan berkenalan dengan seorang wanita bernama Vorng yang selamat dari kekejaman. Di suatu hari tentara-tentara Khmer Merah datang ke rumahnya, menyeret ayah dan enam saudara lakilakinya ke halaman depan rumah. Mereka membunuh tujuh anggota keluarganya di depan matanya. Vorng tidak dibunuh karena mereka memerlukan anak perempuan untuk menjaga bayi-bayi yang ditinggal mati orang tuanya. Tugasnya adalah menjaga enam bayi meskipun pada saat itu dia sendiri masih berumur enam tahun. Bayibayi tersebut hanya diberi makan tiga butir nasi tiga kali sehari. Kalau ada bayi yang menangis terus-menerus, salah seorang tentara akan merampas bayi yang sedang dia jaga, dan dibenturkan ke
dinding sampai mati. Setelah itu mereka akan bilang, “Lihat…. persoalan selesai”. Vorng mengalami kekejaman ini selama tiga setengah tahun. Hampir setiap malam dia harus menyaksikan perbuatan brutal dan sadis dari para tentara Khmer Merah. Setelah dibebaskan, Vorng mengalami trauma dan gangguan mental. Di saat dia menuturkan kisah ini ke saya, dia selalu berkata berulang-ulang bahwa pembunuhan bayi-bayi tersebut adalah kesalahan dia karena tidak mampu melindungi bayi-bayi tersebut meskipun dia sendiri sadar, tak ada yang dapat dia perbuat saat itu.
tua, yang selamat dari ranjau tanah atau mereka yang hidupnya sangat miskin, selalu ada senyuman di wajah mereka setiap kali kami bertemu. Saya sungguh berharap mempunyai kesempatan untuk melakukan mission ini kembali di masa mendatang. □ Aw kohn Cambodia)
(“salam”
dalam
bahasa
Dengan demikian iman dapat bersinar dalam hidup kita, kita akan memperoleh berkat-Nya, dan orang lain dapat bersuka cita karena iman itu juga.
Vorng tidak menikah sampai saat ini dan mengadopsi empat anak yatim piatu. Anak yang tertua sekarang sedang mengambil master degree di universitas. Dia benar-benar seorang survivor. Saya merasa bersyukur dapat bertemu dan berkenalan dengan Vorng. Untuk sebuah bangsa yang telah mengalami banyak kejadian-kejadian kejam, saya tidak melihat adanya rasa dendam di antara masyarakat Cambodia. Baik anak-anak yang kehilangan orang
Sambungan dari halaman 1,
adalah ketakutan bangsamu, dan kehausan jiwamu akan pembebasan juga kehausan bangsamu.” Perlu waktu lama bagi saya untuk memproses dan mengamini bahwa Allah telah merubah ketakutan saya menjadi alasan untuk menyelamatkan saudari-saudara saya. Saya juga punya ijasah skeptis dan tak percara diri. Dari aneka ancaman dan ketakutan yang panjang, saya jadi skeptis terhadap hidup dan tak punya rasa percaya. Mungkin aslinya saya lelah karena takut, putus asa karena tak ada resolusi dalam jiwa, dan akhirnya jadi tak percaya diri dan skeptis pada orang lain dan pada
Allah. Walau ada sedikit kesadaran bahwa Allah pelan-pelan mendamaikan jiwa saya yang terpecah dan mempercayai saya lebih dari pada saya percaya kepadaNya, rasa tak percaya dan skeptis selalu ada. Seakan ada pikiran otomatis yang bersuara, “kamu akan selalu begitu; keadaan akan tetap sama; takkan ada pembebasan.” Itu sebabnya susah bagi saya untuk percaya apalagi berharap. Bahkan Allahpun perlu waktu amat lama untuk meyakinkan saya. Syukurlah, Allah tak pernah berhenti percaya dan menaruh harapan pada saya. Dia selalu punya cara kreatif untuk
meyakinkan saya (Kel 3, 4, & 6). Jujur hadiah terbesar yang kuterima dari Allah bukanlah karena dipilih untuk memimpin; tetapi karena Allah membuat saya percaya. Saya belajar menjadi percaya karena Allah mempercayai saya lebih dulu. Aneh memang; tapi itu yang kualami: Allah mempercai seorang yang tak percaya diri menjadi percaya. Akhirnya, saya punya gelar doctor gagap. Kitab Keluaran menyebut gelar ini dengan istilah, “berat mulut dan berat lidah” (Kel 4: 10). Saya tidak tahu apakah ini cacat pusaka yang menjadi berkat, atau ini berkat yang menjengkelkan. Tidak enak jadi Bersambung ke halaman 10,
AGUSTUS
2014/NO.267
HALAMAN
9
CAMPING - UKI
4 – 6 July 2014, Grundy Lake Provincial Park, Britt, ON
Hiking bersama di trail sepanjang 5 km, lunch di tengah perjalanan. Thu liat Romo Pur sampai ngos-ngosan, bukan karena hiking-nya tapi capek nungguin kita-kita yang nggak nyampe-nyampe, jalannya pelaaaaannnn……sekali.
keras, beberapa rekan memegang erat tongkat-tongkat penyanggah terpal supaya nggak ambruk. Potluck dinner selalu rame dengan perebutan makanan…. Foto bersama dan memanggang marshmallow, fish tofu….□ [Lucas Noegroho]
Camping UKI tahun ini dilaksanakan agak sedikit awal oleh karena kita tidak mendapatkan group camping di lokasi KillBear. Di Grundy Lake group camping kita menempati lokasi persis di pinggir danau, tempat kita mancing dan canoeing, tidak terlalu jauh dari public washrooms, banyak pohon dan semak yang menyebabkan nyamuk-nyamuk berhamburan menyambut kedatangan warga UKI. Hari pertama, Jumat 4 July, beberapa peserta tiba di lokasi sekitar tengah hari, diawali hujan besar selama kurang lebih 40 menit, beberapa tenda berhasil didirikan dengan gotongroyong. Kalau di Jakarta kita pernah mengalami banjir, maka demikian pula para peserta Camping UKI ini…terutama Fransky dan Amel. Romo Purwono juga ikut serta dalam Camping ini, pengalaman kedua bagi beliau selama di Toronto. Nikmatnya Camping UKI adalah di saat malam kita menyalakan api unggun, sambil berkaraoke diiringi dentingan gitar Om Romo Pur…mulai dari lagu rohani (yang lupa juduljudulnya) sampai lagu Koes Plus, Ebiet G. Ade, dan lain-lain. Pemandangan indah dapat dinikmati saat kita hiking, lumayan sekitar 5 km. Ber-canoe ria, dan ada juga yang mancing….begitu dapat ikan, dilepas lagi. Misa di tempat terbuka, yang dipersembahkan oleh Romo Pur dibarengi dengan tiupan angin
HALAMAN
10
Pertandingan Bola Volley – HUT RI Ke-69 9 Agustus 2014 – Univ. of Toronto, Mississauga
D
alam rangka merayakan hari ulangtahun Republik Indonesia ke-69, KJRI Toronto menyelenggarakan acara tahunan pertandingan Bola Volley pada hari Sabtu. 9 Agustus 2014 di Aula Gym – Univ. of Toronto, Mississauga. Pertandingan ini diikuti oleh 12 team yang berasal dari berbagai kelompok masyarakat Indonesia yang ada di Greater Toronto Area (GTA). UKI pada kesempatan ini mengirimkan 4 team terbaiknya yaitu UKI 1 dan UKI 2 dari Wilayah East, UKI 3 dari Wilayah West, dan UKI 4 dari kelompok Mudika. Para pemain 4 team UKI mengenakan seragam berwarna biru bertuliskan UKI Toronto yang berwarna putih. Pertandingan berlangsung lancar, menarik dan cukup ketat. Para penonton memberikan dukungan fanatik bagi team kelompoknya (penonton UKI pakai kaos biru juga). Dimulai sekitar pukul 9 pagi sampai pukul 4.30 sore, dengan hasil sebagai berikut: Juara 1 : UKI 1 (juara bertahan untuk ke-3 kalinya) Juara 2 : UKI 3 Juara 3 : Team “Kita-kita” (gabungan berbagai kelompok) Sebenarnya UKI 2 (setelah dikalahkan oleh UKI 1 di semifinal) berkesempatan melakukan sapu bersih juara seperti tahun sebelumnya namun melalui pertandingan alot dan melelahkan, akhirnya harus menyerahkan gelar juara 3 kepada team “Kita-kita”. Kata pepatah bola itu kan bundar, jadi kadang menang....kadang bisa kalah juga.
VIVA UKI - GO BLUE!!… Bagaimanapun, hasil ini tetap memberikan kebanggaan untuk Keluarga Besar UKI, kita datang untuk bertanding dengan semangat kebersamaan, dan selalu nggak mau rugi....pulang bawa medali. Selamat bagi para pemain dan penonton UKI. Terima
kasih : Lukas Noegroho, Indyarta, Tyo, dan Bambang Micha yang telah mengorganisir ke-4 team UKI. □ [Indyarta]
Sambungan dari halaman 8,
orang gagap seperti saya. Stress melulu! Coba bayangkan gimana saya harus menghadapi Firaun? Meyakinkan saudari-saudara sebangsa? Tapi Allah punya maksud besar: Menyertakan sebanyak mungkin orang sebagai Team Penyelamat. Harun membuat mulut-lidah saya jadi ringan. Dia menjadi juru bicara dalam kegagapan saya (Kel 4:15.30). Meriam menjaga saya waktu kecil dan meneguhkan saya (Kel 2:4). Dia memimpin kelompok wanita dengan koor dan tarian, dan dengan teamnya, dia mengobarkan semangat dan harapan saudari-saudaraku (Kel 15: 20-21). Dari kegagapan yang menjengkelkan, pelan-pelan saya belajar apa artinya kepemimpinan yang Allah maksudkan: Teamwork.
Akhir kata, saya tak perlu menyembunyikan ketakutan dan kecemasan saya; karena di situ jugalah saya menemukan panggilan Allah, yakni kehausan akan pembebasan dan kenekatan dalam misi keselamatan. Saya tak perlu malu dengan kegagapan dan ketidak-percayaan diri karena keduanya adalah ruang yang disediakan Allah bagi orang lain. Allah memberikan Harun dan Meriam sebagai Team Members dalam misi keselamatan dan pembebasan. Dalam team keselamatan, setiap anggota punya peran khusus, dan semua penting. Musa, Saudara Tua Yulius Sunardi, SCJ
“Every Precious Gift Comes From Above” ( James 1:17)
Zoe Rosalina Judith Drake
Lukas 2: 29-30 “Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam dalam sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang daripada-Mu”
August 7, 2014 Born to Sandra Pudjowargono & Andrew Drake
Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:
Proud Grandparents Swan Pudjowargono
Dra. Ella Suri Tanubrata Sutiyono
Rejoicing with you on the arrival of your precious baby girl “ Umat Katolik Indonesia “
Meninggal, 11 Agustus 2014 di Jakarta Istri dari Alm. Sutiyono Sumomihardjo Ibu / Ibu Mertua dari MF Lestari dan Frederikus Lusti Tulis Yosi Waluyono Kusumowijoyo dan Nurlela Oma dari Alvin, Laura, Karina, Adrianus
Terima kasih atas foto2 berhubungan dengan UKI Camping di Grundy Provincial Park dan dengan "Moses". Romo Sunardi berbicara mengenai pengalaman itu dengan saya. Pada tanggal 29 Agustus, saya berangkat ke Filipina dan ke Vietnam sampai 8 Oktober. Salam kepada UKI, Juliana. Romo Wayne
Saudara dari Kel. Liduina Undyantara & Joseph (Canada) Kel. (Alm) Pong Permadi & Ariyanti (Jakarta) Kel. (Alm) Mauritius Suliantoro & (Alm) Susana (Semarang) Kel (Alm) Jeanette Lesama & Murad Lesmana (Jakarta) Kel. (Alm) Ella Soetiyono & (Alm) Soetiyono (Jakarta) Kel. Deacon Val Danukarjanto & Wies (Canada) Kel. Steve Taniredjo & Magdalena (Canada)
Mrs. Mary Casper Meninggal 17 Agustus 2014, di Leamington, ON Ibunda Fr. James Casper, SCJ Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA TELEPHONE # 905-695-1745