M e w a r t a k a n
I m a n
d a n
K a s i h
BERITA U.K.I S E P T E M B E R
KEGIATAN DI BULAN OKTOBER
Misa Minggu II, 11 Oktober 2015
Misa Minggu IV, 25 Oktober 2015
Senior Appreciation Day, 31 Oktober 2015
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Novius Handy Randy Danurahardja Yusup Yusup Penasehat: Rm. J. Juliwan M. SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email:
[email protected]
A
2 0 1 5 / N O . 2 7 9
khir liburan....
Sejak awal September semakin banyak tulisan dan ungkapan ‘back to school’ atau ‘back to class’. Ungkapan ini mengingatkan kepada semua murid atau mahasiswa, semua pelajar untuk bersiap kembali memasuki dunia study formal. Maka semua perlu dipersiapkan untuk memasuki masa sekolah ini. Namun sebenarnya, bukan hanya para pelajar yang sedang diingatkan, melainkan semua orang yang terkait dengan mereka juga ikut diingatkan. Oleh sebab itulah para orang tua mulai sibuk mempersiapkan perlengkapan sekolah anakanak mereka. Bahkan semua orang ikut terkena arus kembalinya anak-anak ke sekolah ini, termasuk ritme hidup harian pun ikut terpengaruh. Situasi ini juga sekaligus menjadi tanda akhirnya masa liburan Musim Panas yang panjang. Berakhirlah masa piknik, camping, jalan-jalan keliling
dunia dan tidur panjang. Ini juga menjadi tanda bahwa sebentar lagi Musim Panas akan segera berakhir. Tentunya semua berharap bahwa ada banyak pengalaman indah selama masa liburan ini yang akan memberikan semangat baru. Jelaslah bahwa pengalaman yang didapat akan semakin
W W W . U K I . C A
bekerja dan semua aktivitas lainnya. Bahkan di Paroki juga, selama libur ada jadwal Misa selama Musim Panas, sekarang dikembalikan lagi ke jadwal biasa. Seolah semuanya kembali seperti biasa lagi dan mengulang yang sudah ada, hanya diubah selama masa liburan, kembali ke rutinitas. Apakah benar
Oleh Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ
... kembali ke ‘rutinitas’?.. mengembangkan setiap pribadi, baik secara manusiawi maupun secara ilahi/rohani. Rutin namun bukan rutinitas.. Terkesan bahwa ‘back to school’ menjadi kembali ke kegiatan rutin lagi bagi semua orang. Kegiatan yang biasa dilanjutkan, baik ke sekolah,
kembali ke ritme rutin lalu menjadi sebagai rutinitas? Tentu saja tidak begitu. Memang semuanya kembali ke rutin kegiatan dan kehidupan harian, namun ini bukanlah rutinitas. Setiap hari selalu ada 24 jam dan kegiatan kita mulai dari pagi dan berakhir pada malam hari, begitulah setiap hari berlangsung. Namun demikian setiap hari adalah Bersambung ke halaman 8,
Pastor Pamong Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ, (647) 532.1318
[email protected] Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA Koordinator Damianus Indyarta, (416) 284.4707
[email protected] Sekretaris Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
[email protected] Bendahara Janto Solichin, (416) 587.2362
[email protected] WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah Adrianus Sofjan Suhadi, (416) 949.3900
[email protected] Seksi Liturgi Jeffrey Susilo, (416) 388.6169
[email protected] Seksi Bina Iman Esther Kurniadi, (416) 371-2593
[email protected] Seksi Sosial Lusia Lie
[email protected], (416) 903.9718 Seksi Rumah Tangga Selvie Widjaja, (647) 896.6121
[email protected] Usher Harty Doyle, (647) 533.6246
[email protected] WILAYAH BARAT Ketua Wilayah Ben Dijong, (905) 997.5765
[email protected] Seksi Liturgi Raymond Wirahardja, (905) 812.9491
[email protected] Seksi Bina Iman Maya Adisuria, (905) 814.8475
[email protected] Seksi Sosial Lucas Noegroho, (416) 859.0222
[email protected] Seksi Rumah Tangga Ribkah Mesach, (905) 286.9081
[email protected] Usher Joyo Sudardi, (905) 785.6379
[email protected] BIDANG KHUSUS Mudika, Yoanitha
[email protected] PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor Lilian Tjokro, (905) 887.9546
[email protected] Ketua Sakristi Hendry Wijaya, (416) 450.6536
[email protected]
MISA UKI
Thanksgiving October 11, 2015 @ 2 p.m St. Anselm | 1 MacNaughton Rd. Toronto Setelah Misa, akan ada potluck Thanksgiving dinner di Basement. Mohon partisipasi dan kehadiran Anda semua.
9th Annual
UKI Senior Day October 31, 2015 10:00 am to 2:00 pm St Thomas More 2234 Ellesmere Road Scarborough, ON M1G 3M9
SEPTEMBER
2015/NO.279
HALAMAN
3
Mudika Annual Banquet, 2015 udika Banquet 20 15 Hi Guys. On August 15, 20 First of all, I want to apologize for not able to attend Mudika Banquet to15, Mudika had our annual banquet! As at night. Mudika CORES asked to explain what is Mudika and why Mudika the end of ever y year, we commemorate th is important to me. e growth that to ge th er we as ’ve had a family in Chris The initial name Mudika (stand for muda-mudi katolik) was born in t by presenting a few awards 1970s in Bogor, Indonesia. Mudika is a non-political ORGANZATION to our members. The banq uet this year was under the local parish executive council (Dewan), as a youth catholic South Common Co hosted in the mmunity Centre , with the prog group– Mudika member consist of young-adult in between age of 18-35 starting around ram 6:30 PM. and single. The banquet feat ur ed di nner with a mix Therefore if you are young Indonesian, catholic (UKI) and lives in GTA With of two cultures! sate ayam, lonton (Greater Toronto Area) – you would be better off be a member of g, and gado-gad course and pasta o for the first MUDIKA because Mudika is the Best !! for the second co ur se , al th m e youths were os t to o full to enjoy the MUDIKA itself is very important to me because: sundae bar optio However, the mos n for dessert! t memorable part I was born in catholic family, My parents have been involved in of th fro e ev m ening (aside th e awards) was th Church since I was a kid. I was in Mudika since then. FURe videos shown ni gh th ro t. ughout the Videos were ob THER, when I was a university student in Jogjakarta, I was also tained from prev ious leaders of a leader in Mudika (MISA KAMPUS) and I did a lot of similar Mudika, as well as po tential leaders, bo activities that you do here. FUN, isn’t it? Therefore, from my away. Om Indy wa th near and far s ev en there in spirit thro owned personal experience I know the importance of being a And of cour ugh a video! se, we’d like to co ngratulate all no member of MUDIKA and HOW its activities deepening my winner minees and s of the awards. FAITH. The most notabl two Mudika of th e ones were the e Years: Lyona Lim NOW, as a parent myself, I have the privilege of passing this Our than pi & Austin Atmaj ks go out to th a. ose who we ha legacy of faith, to my kids or to the future generation of UKI – ackn ven’t formally owledged, whethe Through Mudika I want all young people to know that there is r it be through yo ur support behind th so much more in life than the next paycheck, the next weekend e scenes or prayers. We hope th at yo u po continue to suprt us in the future activities or the next big purchase. I want to encourage you to and for all of us to ye ar ahead of us! have a blessed be a “MAN FOR OTHERS”.
M
MY beloved member of MUDIKA, Our love and pray ers are with you There are two things that I want you to remember TONIGHT, all, Mudika UKI Toro nt o 1. You are a treasure of THE LORD. God is good and He will always be good, to me and to all of you. I want you to experience HIS goodness through MUDIKA. 2. Always put GOD FIRST in your heart, with this, you can tackle all troubles, set-backs or any difficulties or challenges that you’ll face.
ka i d Mu uet q Ban .15 08 5 1 200
In this opportunity, I would like to congratulate all of you for your involvement in Mudika UKI. Thank you for considering UKI as part of your JOURNEY and to be part of our family– You will do a lot of great things in your life and hope you still and always remember your time here at Mudika UKI TORONTO. Have a blast tonight. Love you all and Once again thank you Damian Indyarta UKI Coordinator (August 15, 2015)
Selamat Ulang Tahun Imamat ke-11 Gembala Kita Romo Antonius Purwono SCJ 23 September 2015
Mission Appeal
Selamat Ulang Tahun ke-50 Romo Aegidius Warsito SCJ Tuhan Memberkati. 1 September 2015
The MUDIKA FAMILY
Oleh Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ
Mudika Banquet 08.15.2015
Pengantar etiap tahun, selama Musim Panas, Keuskupan Agung Toronto mengadakan penggalangan dana untuk tanah misi. Cara yang ditempuh adalah, di semua paroki di Keuskupan Agung Toronto, akan ada missionaris yang akan memberikan homili mengenai misi yang dilakukan di negaranya. Semua kolekte yang dikumpulkan pada kesempatan ini diperuntukkan bagi Tanah Misi, tempat asal dari para missionaris itu datang. Tahun ini dari Indonesia, homili diberikan oleh Rm. Juliwan, SCJ, yang berhomili di 3 paroki di GTA: St. Pius X (Inggris), Assomption de Notre-Dame Oshawa (Prancis) dan St. Mark (Inggris).
S
Homili Dalam homili ini dipresentasikan mengenai Indonesia secara umum, yang merupakan Negara Kepulauan dengan 17.000 pulau dan ada 5 pulau besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua). Penduduknya ada 252,8 juta jiwa dengan 87% beragama Islam dan 3% Katolik. Di tengah situasi Negara Indonesia inilah, Kongregasi SCJ berkarya sejak 1924. Secara khusus Misi SCJ di Indonesia tersebar di 3 pulau (Sumatera, Jawa dan Papua) dan di 6 keuskupan (Padang, Palembang, Tanjungkarang [Lampung], Jakarta,
August Babies
The wedding of Anthony Renditya and Clarissa Marcelly 08.29.2015
Matthew Ethan Pradjanata 08.06.2015 @ St Joseph’s Hospital, Toronto Born to Hertika Rusly & Laurence Edwin
Benedict Yusup 08.07.2015 @ Telogorejo Hospital, Semarang Born to Nadia Hardini & Yusup Yusup
Lochlan Lee Danukarjanto 08.17.2015 @ North York Hospital Born to Clara & Luki Danukarjanto
Daniel Andrew Hartono 08.21.2015 @ Milton Hospital, Milton Born to Helena & Rudy Hartono
Semarang [Yogyakarta] dan Timika [Papua]). Ada 3 karya utama yang dilakukan sampai sekarang, yakni karya parokial, karya bagi anak-anak panti asuhan, asrama dan sekolah dan formasio para calon biarawan dan imam. Bersambung ke halaman 10,
SEPTEMBER
2015/NO.279
HALAMAN
5
KONGREGASI ongregasi SCALABRINIANS K Scalabrinians merupakan (MISSIONARIES sebuah komunitas OF St. CHARLES) religius internasional yang
Berkantor pusat di Oak Park, Illionis (sedikit ke luar kota Chicago), kongregasi ini memilik cabang di USA, Canada, Mexico dan Guatemala. Anggota-anggotanya berasal dari 13 negara. Fokus pelayanan yang dilakukan kongregasi Scalabrinians selama 25 tahun terakhir melayani para Misa ini adalah Minggu B iasa ke-24 migran dan 13 S pada tang eptember gal 2015 diray pengungsi dari Joh akan oleh anes Juliw R o a mo n Maslim berbagai etnik, Petr SCJ dan P us Pitol C a stor S atau akr agama, dan deng ab di pang an gil kebudayaan di 32 Scala nama Fr. Peter dari kongregas brinian. B i elia negara di 5 benua. yang berasal da u putra Indonesia ri Flores d Didirikan oleh ditah an baru biskan seb a gai Imam John Baptist dari pada Univ Scalabrini (1839- dan la ersitas Ateneo de M tanggal 6 Mei 2015 . Lulusan anila Univ ng erstity, Ph 1905), Uskup menja sung di kirim ke Kan il lippines ada lan Piacenza, Itali di Thorn i pelayanan di gereja pada bulan Septem ber untuk hill sebaga S t. Paschal i Associate masa itu, pada Fr. P Baylon Ch Pastor. eter sanga urch, t senang s 28 Indon The Blessed John Scalabrini tanggal e k ali dapat m esia. Selam ene at datang Bishop and Founder November menunaika d i Kanada F mukan komunitas n tu g a r Peter da s pelayana 1887. Saat itu Kas n selamat n dalam Im ih Tuhan. an, Harap □ (Angie Han banyak terjadi migrasi besar-besaran dari Itali (dan an dan apie) Eropa) ke benua Amerika. Uskup Scalabrini banyak menolong para migran, mengorganisir dan menyediakan program-program religious, bantuan social dan kemanusiaan yang diperlukan berjuta-juta pengungsi di benua Amerika. Bishop John Baptist Scalabrini dinyatakan sebagai “The Blessed” oleh Paus Yohanes Paulus II di Roma, 9 November 1997. Beberapa kata mutiara (quotes) dari Bishop Scalabrini: “The Kingdom of God spreads through the Eucharist." "I begin a work and then I place it in the hands of God. He looks after it." "When God wants it, we must go forward no matter may happen."
Choir Gro u
p East
migrants with the migrants dan in mission with people on the move along with a special priority for the poorest migrants. □ |Christine Budihardjo|
Dear Umat Katolik Indonesia, I would like to express my deep thankfulness to all of you for a truly amazing camping-weekend at the Sauble Falls! It is a great gift that you allowed me to be part of this wonderful experience, that you welcomed me into you community, your tables, your camping places, your cars and your families. It was really wonderful for me to experience so much of your Indonesian hospitality. In my home country, Germany, it would be really hard to find something similar like this. So I take this wonderful experience of the sharing of God's love back to my country, in order to spread your model and to widen God's kingdom here on earth. Special thank I would like to express to the Priests of the Sacred Heart, to Indy, Marina and Rafael and to the youth group for their welcoming and loving hearts. May God bless you all! Hoping to see you again one day in the future! United in Christ, Sebastian Simros
ekan-rekan yang budiman! Suatu ketika Yohanes, salah satu dari para murid Yesus, bercerita kepada guru mereka bahwa mereka melihat orang yang mengeluarkan setan demi namanya. (Injil Minggu Biasa XXVI tahun B, Mrk 9:38-43.45.47-48.) Langsung Yohanes mencegahnya, kan orang itu bukan salah satu dari pengikut para murid Yesus! Murid ini berpendapat bahwa siapa saja yang mau menjalankan hal-hal yang baik mestinya bergabung dulu dengan kelompok yang sudah mapan seperti para murid terdekat tadi. Bukan sendiri-sendiri. Yohanes mengatakan “bukan pengikut kita”. Terasa adanya pendapat bahwa mengikuti Yesus baru dapat dijalani bersama dengan para muridnya. Seolah-olah mereka itu satu-satunya agen penyalur. Rupa-rupanya Yohanes berpikir dalam kerangka “keseragaman” dan tidak melihat nilai “keragaman” di antara para pengikut Yesus.
R
kita samakan dengan Gereja. Pertanyaannya berkembang: apakah mengikuti Yesus mesti terjadi dengan menjadi anggota Gereja? Lalu Gereja mana? Tidak semua akan dipecahkan di sini karena persoalan yang ditampilkan dalam Injil hari ini tidak dapat dijabarkan begitu ke keadaan masa kini. Namun demikian, kita dapat berusaha memahami prinsip-
terungkapi dalam ay. 39-42. Dalam ay. 39 diajaknya para murid menumbuhkan kelonggaran hati. Dikatakannya tentang orang yang mengeluarkan setan tapi bukan pengikut mereka, “Jangan kamu cegah dia, sebab tidak ada seorang pun yang telah mengerjakan mukjizat demi namaku dapat seketika itu juga mengumpat aku.” Bagi Yesus orang itu jelas-jelas menjadi pengikutnya. Para murid Yesus, juga yang paling dekat sekalipun, diminta agar longgar hati menghargai keragaman. Kemudian dalam ay. 40 dituntunnya para murid supaya sampai pada keyakinan bahwa “Siapa saja yang tidak melawan Oleh Prof. Agustinus GIANTO, S.J kita, ia ada di pihak kita.” Ada soal bahasa prinsip yang dikemukakan Yesus di yang agak pelik. Tetapi soalnya sini dan yang diikuti oleh komunitas selesai bila kita mengerti pernyataan pertama dulu. itu sebagai ajakan Yesus kepada para Dalam episode kali ini kita ikuti murid agar mampu dan berani bagaimana Yesus meluruskan menegaskan kalimat itu. Jadi yang pendapat Yohanes. Dilebarkannya dimaksud ialah murid-murid sendiri pula pandangan para murid lainnya. yang mempertengkarkan perkara Mereka diajarnya agar tidak melihat tadi.. Mereka diharapkannya bisa diri mereka sebagai kelompok pusat bertindak sebagai orang besar yang dalam umat. Janganlah mereka sejati. Tak usah mereka merasa menganggap orang-orang yang terancam bila ada orang yang belum atau tidak bergabung dengan mengerjakan hal serupa walaupun mereka sebagai yang bukan pengikut tidak bergabung dengan mereka. Yesus. Dengan kata lain, mereka Dengan bahasa zaman kita sekarang, diajak menyadari bahwa ada orang- mereka diharap agar berani orang yang mau menerima Yesus dan berkompetisi secara jujur. mengikutinya meskipun tidak jelasSelanjutnya, ada imbauan dalam jelas bergabung dengan para murid ay. 41 agar para murid memandangi terdekat. Yang menjadi ukuran bagi diri dengan cara yang benar. Mereka pengikut Yesus kiranya bukanlah sebenarnya memberi banyak kepada keseragaman dengan para murid tadi, siapa saja yang berbuat kebaikan melainkan keselarasan dengan Yesus sekecil apapun kepada mereka. dan dengan pengutusan yang Tetapi mereka itu mendatangkan dijalaninya. Dan keselarasan ini bisa pahala bagi orang lain bukan karena bermacam-macam ujudnya, bisa diri mereka sendiri, melainkan karena memuat keragaman. mereka itu adalah pengikutnya. Menjadi pengikut Kristus, itulah TIGA POKOK PENGAJARAN yang membawakan keselamatan bagi Ada tiga pokok ajaran yang orang lain, bukan menjadi pengikut
Keseragaman atau Keragaman?
MENGIKUTI YESUS Minggu lalu kita dengar bahwa barangsiapa dapat menghargai orang yang belum bisa berkata telah berbuat banyak, yakni “anak kecil”, sama dengan menerima Yesus sendiri, dan sebetulnya menerima Bapanya yang mengutusnya (Mrk 9:36-37). Diajarkannya bahwa mengikutinya hendaknya tidak dipandang dari dengan besarnya jasa atau banyaknya sumbangan, melainkan dengan keluguan. Dalam petikan bagi hari Minggu ini, pokok mengenai menjadi pengikut Yesus tampil kembali. Apakah mengikut Yesus berarti mesti ikut di dalam kelompok murid-muridnya? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab, apalagi bila kelompok murid Yesus
SEPTEMBER
2015/NO.279
para murid. Cocok dengan ajaran agar tidak mencari kedudukan, menginginkan status tinggi dalam umat, tidak menginginkan diri jadi pusat. Ayat ini sebenarnya ungkapan akan apa yang nyata-nyata diyakini umat awal seperti jelas dengan ungkapan “karena kamu adalah pengikut Kristus”. Yesus sendiri dalam hidupnya tidak pernah menyebut diri Kristus atau Mesias; ia memakai sebutan Anak Manusia. Akhirnya, para murid diminta dalam ay. 42 agar memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap orang-orang yang hendak mengikuti Yesus secara tulus. Ayat ini menggambarkan orang-orang itu sebagai “anak kecil” sejalan dengan pemakaian kata itu dalam Mrk 9:3637 yang ikut dibacakan hari Minggu lalu. Jangan sampai mereka dibiarkan “berbuat dosa” oleh para murid yang merasa lebih dekat dengan Yesus. Masalah dalam penerapan ayat ini bagi zaman ini tentunya berkisar pada siapa yang merasa murid dekat dan siapa yang menjadi pengikut Yesus pada umumnya itu. Dalam menafsirkan ayat-ayat Kitab Suci bagi kehidupan masa kini, sebaiknya dibuat penerapan yang luwes dan tidak kaku. Jadi, “para murid terdekat” tak usah membuat orang ingat akan para pemimpin Gereja, para pastor melulu, dan sebaliknya “anak kecil” tak perlu dibatasi pada umat. Yang berpihak pada Yesus dan pengutusannya menjadi pengikutnya. Yang ikut memperhatikan kesejahteraan mereka ialah murid terdekat. Begitulah, Yesus menekankan bahwa siapa saja yang merasa sudah dekat padanya, sudah masuk ke dalam kelompok murid terdekat, hendaklah ia memikirkan kesejahteraan mereka yang masih belajar, masih mencoba menemukan jalan mendekat kepada Kabar Gembira yang dibawakan Yesus. Inilah kenyataan ikut serta dalam
HALAMAN
perutusan dan pengutusan Yesus. Inilah kekuatan yang menghidukan Gereja. INTEGRITAS PENGIKUT YESUS Membiarkan orang yang sedang berjalan kepadanya “berdosa” adalah keburukan yang besar. Kata asli yang dipakai di situ harfiahnya berarti “tersandung jatuh”. Sanksi hukumannya lebih berat daripada orang yang ditenggelamkan ke dalam laut, dengan batu giling yang diikatkan pada lehernya. Dasar laut ialah wilayah kekuatan-kekuatan maut. Ditenggelamkan ke sana berarti diserahkan pada kuasa maut, tanpa kemungkinan naik karena pada lehernya diikatkan batu giling. Dan keadaan ini dikatakan mendingan daripada murid yang membiarkan orang jatuh tersandung! Tak usah Injil hari ini membuat kita-kita yang diserahi mendampingi umat merasa diancam. Sebaliknyalah, kita makin melihat betapa berartinya orang-orang yang telah dipercayakan kepada kita. Bagaimana kita bisa dipercaya begitu besar? Baiklah kita lihat bagian selanjutnya. Dalam bagian berikutnya, ay. 43-48, diperdengarkan beberapa petuah keras untuk tidak membiarkan diri sendiri tersandung. Jadi tanggung jawab bukan saja terhadap keadaan orang lain, melainkan juga bagi diri sendiri. Wajar. Orang yang dapat menjaga diri tentunya dapat menolong orang lain. Cara penyampaiannya amat konkret. Bila lengan menyebabkan diri jatuh dalam tindakan yang merugikan diri maka lebih baik dipenggal saja, begitu juga kaki, demikian pula mata. Dikatakan lebih baik hidup dengan satu lengan, berjalan timpang, atau buta sebelah daripada terjerumus ke dalam neraka. Bagaimana memahami petuahpetuah keras ini? Jelas bukan secara harfiah. Sekali lagi yang penting ialah melihat dasar pemikiran yang dikemukakan di sini. Para murid diminta menyadari bahwa kehidupan
7
dan Kerajaan Allah patut menjadi pilihan dasar. GARAM DAN API Dalam ay. 49 diberikan sebuah pepatah yang agak aneh: “(Karena) setiap orang akan digarami dengan api.” Digarami biasanya berarti diasinkan sehingga tak hambar atau lebih penting lagi, jadi awet. Tetapi pengawetan di sini dilakukan dengan api, dengan nyala dan panas yang bakal membersihkan semua yang bersifat campuran sehingga sisanya nanti hanya yang murni. Apa yang dimurnikan dengan api? Integritas sebagai murid, kejujuran serta keluguan dalam mengikuti Yesus, akan dimurnikan sehingga nanti yang keluar ialah murid yang tahan uji, dan yang bakal dapat mengasinkan orang banyak. Bukan yang membiarkan hambar dan tak bertahan lama. Pada akhir petikan ini ada ajakan agar dalam diri murid selalu ada “garam” tadi. Tentunya yang dimaksud ialah agar mereka senantiasa mampu mengawetkan diri sendiri dan juga orang lain. Bila demikian, hidup dalam damai satu sama lain akan menjadi kenyataan. Kalimat terakhir dalam petikan ini mengungkapkan hasil dari adanya daya pengawet dalam kehidupan batin para murid. Tanpa itu, tanpa integritas, akan sulitlah ada hidup damai di antara para murid. Injil hari ini mulai dengan perkiraan para murid bahwa mengikuti Yesus baru bisa terjadi bila orang mau menggabungkan diri dengan mereka. Yesus tidak membenarkan gagasan itu. Ia malah menegaskan betapa berharganya orang yang menjadi pengikut Yesus, siapa saja, entah para murid dekat entah yang da di luar kalangan itu. Mereka yang merasa sudah lebih dekat dengannya dimintanya agar memperhatikan orangorang yang mau mengikutinya. Kesetiaan pada tanggung jawab ini tanda kejujuran murid sang Guru dan menjadi ukuran bagi integritas Gereja di dunia ini. □
HALAMAN
8
Sambungan dari halaman 1,
hari baru dengan suasana baru. Dalam hal inilah kita harus sadar bahwa kembali ke rutin atau ke hal yang biasa, bukan berarti biasa-biasa saja. Tetap disadari bahwa selalu ada yang baru dalam hal biasa itu. Maka kehidupan kita yang rutin itu pun selalu baru dan diperbaharui. Sadarilah dengan baik bahwa setiap pagi kita membuka mata, kita menyambut hari BARU dan sudah bukan yang lama lagi. Kita yang menyambutnya pun juga harus selalu baru dan diperbaharui. Ingatlah sabda Yesus, bahwa anggur baru harus ditempatkan di kantong yang baru pula karena kalau tidak, maka akan merusak semuanya. Sungguh diperlukan kebaharuan dan pembaharuan dalam diri setiap orang, dalam diri kita masing-masing. Tidak mungkin kita hanya mengulangi yang lama sebagai rutinitas. Itulah yang membuat banyak orang menjadi cepat bosan, karena mereka hanya mengulangi yang sudah ada. Padahal waktu dan situasinya sudah berbeda. Perhatikanlah Perayaan Ekaristi atau Misa Kudus yang kita rayakan setiap hari selalu sama, bahkan sama di seluruh Gereja Katolik di dunia ini. Namun setiap kali kita merayakannya, selalu ada yang baru dan memang selalu baru, karena selalu aktual dan menyentuh hidup kita. Oleh sebab itulah, inilah saatnya kita memaknai kembali hidup dan kehidupan harian kita dengan semua aktivitas di dalamnya. Jadikanlah yang rutin itu selalu baru dan membahagiakan. Ingatlah kembali sabda Yesus, bahwa kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Sekolah kehidupan.. Dengan mengatakan ‘back to school’, berarti mengajak kita semua untuk kembali ke sekolah, untuk belajar bagi kehidupan kita. Pepatah Latin mengatakan, ‘Non scholae sed
vitae discimus’, yang artinya: ‘Kita belajar bukan untuk ilmu/kepandaian melainkan untuk kehidupan’. Sebuah ungkapan yang bagus dan sangat bermakna untuk kita renungakan bagi kehidupan kita masing-masing. Semua pelajaran dan ilmu yang kita dapat selama ini bukan hanya supaya kita pandai namun sangat berguna bagi kehidupan kita. Orang yang pandai adalah orang yang sungguh mampu mengintegrasikan ilmunya dengan kehidupannya. Maka kembali ke sekolah juga berlaku bagi kita semua, yakni kembali untuk belajar. Tentu saja belajar tidak hanya di gedung sekolah, melainkan sekolah kehidupan. Kita akan terus belajar untuk kehidupan kita, untuk semakin memaknai arti kehidupan kita sebagai citra Allah. Dengan berbagai ilmu dan pengalaman yang telah kita dapat selama ini, seharusnya kita menjadi pribadi yang semakin berkembang. Ada banyak pengalaman yang telah kita dapat dan kita belajar banyak dari semuanya itu bagi menata hidup kita sekarang ini. Cobalah menyadari sekarang, apa yang kita dapat selama masa liburan lalu, ke mana saja kita pergi, apa saja yang kita lihat dan buat dan apa pesannya bagi hidup kita saat ini. Apakah semua pengalaman itu ikut memberikan perubahan yang baik dalam diri kita, selain tentu harus waspada akan pengaruh negatifnya. Peristiwa pengungsian yang memilukan kita yang sedang terjadi saat ini, memberikan pelajaran apa kepada kita semua? Apakah ini hanya masalah kemanusiaan atau adakah yang lebih serius dibaliknya? Apa pengaruhnya bagi kita, bagi anda dan saya?
dan masuk ke ritme harian menjadi tantangan tersendiri. Kita bersyukur atas kesempatan yang ada dan yang sungguh membawa sukacita bagi kita, walaupun mungkin tidak semua orang dapat menikmatinya. Masa liburan dan Musim Panas ini seharusnya menjadi masa menyerap kekuatan baru dan kesegaran untuk mengisi perjalanan ke depan, di masa sekarang ini. Kita mempunyai cukup bekal untuk melangkah dalam perjalanan hidup saat ini. Dalam persatuan dengan Tuhan tentu semuanya dapat dihadapi dengan berani. Melangkah dengan penuh semangat, itulah yang kita harapkan. Peru kita sadari setiap saat bahwa kita tetap harus terus melangkah bersama sang waktu yang akan terus berputar. Maka janganlah hanya berdiam, melainkan bergeraklah terus seiring dengan tarikan nafas kehidupan dari Tuhan. Jelas bahwa dalam perjalanan ini, sediakan pula kesempatan untuk sejenak hening dan merenungkan setiap langkah kehidupan dan tindakan yang dilakukan. Semuanya ini akan semakin membuat hidup kita bermakna dan berbuah indah. Timbalah pula semangat itu dari Sabda Tuhan yang setiap hari kita dengarkan dan baca dalam Kitab Suci. Jadikanlah Sabda Tuhan itu makanan harian kita, yang selalu memberikan terang baru. Secara khusus bulan September ini dijadikan sebagai Bulan Kitab Suci di Indonesia. Marilah menyatukan hidup kita dan menghidupkan Sabda Tuhan di dalam diri kita. Marilah kita kembali belajar dan menekuni kehidupan jasmani dan rohani kita, kita ‘back to school of life.! ooooooo
Semangat baru.. Berakhirnya masa liburan, menjelang berakhirnya Musim Panas dan mulainya masa sekolah, bekerja
Rm. Johanes Juliwan Maslim, SCJ KE HIGH PARK KITA KEMBALI…..
SEPTEMBER
2015/NO.279
HALAMAN
Panti Asuhan St. Maria “PASANG SURUT”
Ekaristi Harian Sumber Hidup
Rekoleksi
Mencari Kayu Bakar
Cuci Piring
Dalam rangka memperingati HUT Panti Asuhan St. Maria Pasang Surut yang ke-30, kelompok Marriage Enrichment - ME2 mengadakan acara fund raising dengan menjual Nasi Langgi Pasang Surut. Seluruh hasil penjualan disumbangkan kepada Panti Asuhan. Terkumpul dana sebesar $ 795 dan dirupiahkan sebesar Rp 9 juta. Terimakasih kepada para volunteer dan donatur dari kelompok ME-2 dan para pembeli makanan untuk dapat berbagi kasih bagi saudara-saudari kita di Panti Asuhan. Panti Asuhan ini dipimpin oleh Romo Amatus Sukadi SCJ yang berlokasi di Jalur 20, Purwodadi, Air Sugihan, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan. Untuk kelangsungan kehidupan Panti Asuhan selama ini dibantu para dermawan dan donatur guna mencukupi kebutuhan anak-anak panti dan biaya rutin seperti akomodasi, gaji pendamping, sekolah, transportasi, dan biaya non rutin yang digunakan untuk perbaikan bangunan. |Angie Hanapie|
Matthew 8: 26 – He said to them: ”Why are you fearful, O you of little faith?” Then he arose and rebuked the winds and the sea, and there was a great calm.
Kasih Tuhan
tak pernah berakhir
Devotional Readings by Njoo Tik Poen
As Jesus and his disciples crossed the sea of Galilea, a storm came up and waves swept over their boat. Incredible Jesus was asleep. The disciples woke him up and said: ”Lord, save us! We are perishing!” In a gentle rebuke Jesus asked: ” Why are you fearful, O you of little faith?” Then, he arose and rebuked the winds and the sea, and there was a great calm. Like the disciples, the more we learn about Jesus, the more we trust him. Our greatest risk is failing to depend on him when life seems out of control. Let us pray: O Lord, strengthen our faith, so we keep trusting you in difficult times. Kadang-kadang Tuhan membiarkan kita berjuang menghadapi badai hidup ini agar kita menyadari ketergantungan kita kepada-Nya. Dengan demikian Dia memberi kesempatan kepada kita untuk bertumbuh dewasa dalam iman kepada-Nya. Akan tetapi kita selalu berada dalam pengawasan-Nya. Di saat yang tepat Dia akan menenangkan badai dan membawa kita ke tujuan yang telah ditentukan-Nya dengan selamat.|Christine Budihardjo|
9
SEPTEMBER
HALAMAN
2015/NO.279
Sambungan dari halaman 4,
Karya Parokial adalah karya di paroki-paroki dengan daerah yang menantang dan terkadang tidak mudah. Misalnya, pelayanan di Papua yang melintasi sungai-sungai dengan biaya tinggi dan penuh resiko. Karya bagi anak-anak panti asuhan dan asrama yang selama ini sudah berjalan dan terus dilanjutkan. Karya ini ada di Palembang (Pasangsurut dll), Lampung dan Papua. Banyak anak yang dibantu, khususnya yang tidak mampu dan yang sudah tidak mempunyai orang tua. Karya formasio yang mempersiapkan para calon imam dan bruder, baik di Seminari Menengah dan khususnya bagi para anggota SCJ. Mereka disiapkan baik bagi Indonesia maupun untuk diutus ke negara lain yang membutuhkan. Maka marilah kita hidup dengan sederhana supaya dapat membantu untuk membelikan bahan bakar bagi pelayanan Misi, supaya dapat membantu anak-anak yang hidup dalam kesederhanaan dan supaya dapat mempersiapkan para calon misionaris yang akan diutus ke seluruh dunia. □ Berkat Tuhan.□
10
1 Tesalonika 4:14 “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Kristus akan dikumpulkan Allah bersama-sama Dia” Umat Katolik Indonesia di Toronto dan sekitarnya, TURUT BERDUKA CITA, atas berpulangnya:
Ibu Jetty Liana Oentoro (64 th)
Meninggal, 27 Agustus 2015, di Ajax, ON Istri dari Anthonius Iskandar Oentoro Ibu dari John E. Oentoro, Jaymie Oentoro Ibu Mertua: Wies Oentoro Saudara kandung dari: Alm. Haryanto Suwiknyo & kel, Metty Dahlia Jaya, Netty Rahayu & Vincentius Oentoro. Saudara Ipar: Fransiskus G Oentoro & Angela Kumalasari Josephine E Oentoro & Alex Limarno Vicentius Oentoro & Netty Rahayu Ignatius S Oentoro & Indahyani Santoso Paulus R Oentoro & Anastasia Emmanuela M Erlan Oentoro & Sugijanto Oman Lidwina Erlin Oentoro & Robert D McKenzie
Ibu Ariani Lawu (90 th)
Meninggal 11 September 2015, di Bogor, Indonesia Ibu / Ibu Mertua dari: Surjanto Tirtarahardja & Inge Lesmana Oma dari Andrea Tirtarahardja, Elmar Tirtarahardja
Ibu Catharina Lumenta (78 th) (Kong Tjoek Lan)
Meninggal 13 September 2015, di Surabaya, Indonesia Istri dari Daniel Lumenta (Loe Kim Siong) Ibu / Ibu Mertua dari: Robertus Lumenta & Toeti Winarni Christina Lumenta & Johanes Trisno Handojo Maria Regina Lumenta & Kiong Tat Shiong Fransisca Lumenta Angela Lumenta & Rowan Arifin Oma dari Garielle A Lumenta, Raynaldo Handojo, Calvin Kiono, Julian Kiono, Alexandra S Handayani, April Gracia Keponakan: Erni Susanty & Peter Tanujaya Tan
Ibu Paulina Naju
UCAPAN TERIMA KASIH Keluarga Antonius serta John, Jaymie, Amelia dan Jeannyfre menghaturkan terima kasih yang sedalamdalamnya kepada seluruh keluarga UKI yang telah memberikan perhatian dan bantuan doa kepada Isteri dan Ibu kami, selama beliau sakit sampai wafatnya. Tuhan melimpahkan berkatNya kepada anda semua. The Oentoro Family, Antonius, John, Jaymie, Amelia and Jeannyfre expresses their gratitude and a million thankyous to the holy family, the Indonesian Community, who has given them their utmost helps and prayers towards the wife and our mother while she endured her sufferings until the time God our Father recalls her. He showers each one of you with His abundant blessings.
Meninggal 18 September 2015, Indonesia Istri dari Bapak Mikael Sempo Ibu / Ibu Mertua dari Aventinus Borgias & Anna Yohanes Giat & Sanna Romo Petrus Pitol CS Donatus Garu Semoga Tuhan Yang Maha Rahim memberi keselamatan kekal dan tempat peristirahatan yang indah di rumah Bapa di sorga. Dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi rahmat, kekuatan, ketabahan serta penghiburan dariNya.
WARGA UKI DAN INDONESIA HUBUNGI GREG ATAU SONELA HOXA TELEPHONE # 905-695-1745