Profil Kesehatan Tahun 2009
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2009
DINAS KESEHATAN JL. Sultan Hadiwijaya No. 44 Telp.0291– 685934
http : //dinkes.demakkab.go.id .demakkab.go.id e-mail mail :
[email protected]
1
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Pelindung : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Penasehat : Sekretaris Kepala Bidang Kesga dan Yankes Kepala Bidang P3PL Kepala Bidang Bindal Farmasi Kepala Bidang Promkes dan PM Pengarah : Kasubbag Program Penyusun : Sumitro,SKM Suyitno, S.Sos Widi Setyadi Judul : Profil Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2009 Alamat : Jl.Sultan Hadiwijaya No.44 Demak Telp./ Fax (0291) 685934 Web http://dinkes.demakkab.go.id e-mail ;
[email protected] Dicetak : Januari 2010 Diterbitkan oleh : Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Jl.Sultan Hadiwijaya No.44 Demak Telp./ Fax (0291) 685934 Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.
2
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dengan tersusunnya Buku Profil Kesehatan Kabupaten Demak ini. Profil Kesehatan Kabupaten Demak tahun 2009 ini merupakan kelanjutan dari profil kesehatan tahun-tahun sebelumnya. Dewasa ini, Sistem Informasi Kesehatan mulai mengalami perkembangan yang pesat sehingga dapat berperan dalam menunjang program kesehatan, sejalan dengan hal tersebut kebutuhan akan data / informasi yang lengkap dan akurat semakin terasa diperlukan peranannya dalam perencanaan dan evaluasi program-program kesehatan sebagai upaya untuk mensukseskan pembangunan nasional khusunya di bidang kesehatan. Penyusunan Buku Profil Kesehatan merupakan salah satu upaya untuk memberikan gambaran / informasi hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan pembangunan di bidang kesehatan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Selanjutnya profil kesehatan dapat digunakan monitoring, evaluasi dari program-program serta sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan kegiatan di tahun yang akan datang. Buku profil kesehatan ini memuat 73 tabel, yang bersumber dari Dinas Kesehatan Kab. Demak, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.Demak, Bapermas dan KB, Puskesmas se Kab. Demak, RSD Sunan Kalijaga Demak, RSI NU Demak, RS Pelita Anugerah Mranggen Demak, serta instansi terkait lainnya. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Buku Profil Kesehatan 2009 ini masih terdapat kekurangan, untuk itu kami selalu mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan buku ini. Akhir kata ucapan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan buku ini.
Demak,
Januari 2010
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAK
dr. H. SINGGIH SETYONO, M.MR NIP 19640913 199012 1 001
3
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar ................................................................................... ........i Daftar Isi ..................................................................................................... ii Daftar Tabel................................................................................................iii Daftar Gambar............................................................................................iv
Bab I : PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang........................................................................ 1 B. Tujuan.......................................................................................2 C. Sistematika...............................................................................3 Bab II : GAMBARAN UMUM..................................................................... 4 A. Visi dan Misi............................................................................ 6 B. Keadaan Geografis.................................................................. 8 C. Pemerintahan......... .......... ................................................... 11 D. Keadaan Demografi................................................................15 E. Keadaan Sosial Budaya.........................................................18 Bab III : DERAJAT KESEHATAN........................................................... 20 A. Angka Kematian Bayi (AKB).................................................. 21 B. Angka Kematian Balita (AKABA)......................................... ..22 C. Angka Kemtian Ibu (AKI)........................................................23 D. Angka Kesakitan.....................................................................24 E. Status Gizi..............................................................................31 Bab IV: UPAYA KESEHATAN.............................................................. ..34 A. Pelayanan Kesehatan ......................................................... . 34 B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan.................................. 42 C. Pelayanan Kesehatan Rujukan.......................................... ....42 D. Pemberantasan Penyakit Menular......................................... 42 E. Kesehatan Lingkungan, Sanitasi Dasar, Perilaku 4
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Masyarakat ............................................................................52 F. Pelayanan Kefarmasian.........................................................62 G. Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)................................63 Bab V : SUMBER DAYA KESEHATAN.................................................. 64 A. Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar dan Pelayanan Kesehatan Rujuan.................. .............................................. 64 B. Tenaga Kesehatan.............................. .................................. 67 C. Sumber Pembiayaan Kesehatan.............................................69 Bab VI : KESIMPULAN DAN SARAN............. ....................................... 73 A. Kesimpulan ......................................................................... ..... 73 B. Saran......................................................................................... 76
5
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3 Tabel 4
Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8
Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18
Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA / KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KECAMATAN JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KECAMATAN JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIPERINCI MENURUT KECAMATAN AFP RATE, PERSENTASE TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI HIV/AIDS, INFEKSI MENULAR SEKSUAL, DBD DAN DIARE PADA BALITA DITANGANI PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANI JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI STATUS GIZI BALITA DAN JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN CAKUPAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA SD DAN PELAYANAN KESEHATAN REMAJA JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PELAYANAN KB BARU MENURUT KECAMATAN PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN 6
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 28
Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 34 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 48
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI MENURUT KECAMATAN CAKUPAN BAYI, BALITA YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET Fe1 DAN Fe3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH WANITA USIA SUBUR YANG MENDAPATKAN IMUNISASI TT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PRESENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YANG DIRUJUK JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN PELAYANAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT (GADAR) JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS JUMLAH PENDERITA DAN SERTA JUMLAH KECAMATAN DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG KLB JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KECAMATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KETERSEDIAAN OBAT SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA DAN KECAMATAN PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH
7
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 57 Tabel 58
Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 73
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA DAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR PENYULUHAN PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN NAFZA PERSENTASE PENULISAN RESEP OBAT GENERIK DI RS PEMERINTAH DAN RS SWASTA JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL JUMLAH KELUARGA SADAR GIZI KEBUTUHAN PENGADAAN KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL DAN OBAT GENERIK KEBUTUHAN PENGADAAN KETERSEDIAAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA PEMERIKSAAN KESEHATAN SISWA TK, SD, SLTP, SLTA PERSENTASE PENDERITA LEPTOSPIROSIS DITANGANI PERSENTASE PENDERITA SUSPEC FLU BURUNG DITANGANI
8
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Gambar 9 Gambar 10 Gambar 11 Gambar 12 Gambar 13 Gambar 14 Gambar 15 Gambar 16 Gambar 17 Gambar 18
Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Demak Tahun 2005 – 2008 Jumlah Penduduk Kabupaten Demak Per Kecamatan Tahun 2008 Jumlah Bayi Lahir Hidup Kabupaten Demak Per Kecamatan Tahun 2008 Grafik 10 besar penyakit Kabupaten Demak Tahun 2008 Persentase Gizi Buruk Balita Kabupaten Demak Tahun 2004 – 2008 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2005 – 2008 Persentase Cakupan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Balita ( Prasekolah ) Tahun 2006- 2008 Persentase Peserta KB Aktif Kabupaten Demak Tahun 2004 – 2008 Persentase Peserta KB Baru Kabupaten Demak Tahun 2004 – 2008 Cakupan UCI Desa Kabupaten Demak Tahun 2003 – 2008 Jumlah Kejadian Penyakit DBD Kabupaten Demak Tahun 2005-2008 Cakupan Rumah / Bangunan Bebas Jentik Kabupaten Demak Tahun 2005 – 2008 Jumlah Kejadian Penyakit Diare Kabupaten Demak Tahun 2005-2008 Cakupan Rumah Sehat Kabupaten Demak Tahun 2004 –2007 Cakupan Rumah / Bangunan Bebas Jentik Kabupaten Demak Tahun 2005 – 2008 Persentase Rumah Tangga Berperilaku Bersih dan Sehat menurut strata Kabupaten Demak Tahun 2008 Persentase Posyandu menurut Strata Kabupaten Demak Tahun 2008 Persentase Anggaran Bidang Kesehatan terhadap APBD Kabupaten Demak Tahun 2005 – 2008
9
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
10
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
© Hak Cipta DINAS KESEHATAN KABUPATEN DEMAK
11
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait dalam konotasi dipengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek demografi/kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk tingkat pendidikan serta keadaan dan perkembangan lingkungan fisik maupun biologik. Salah satu kebutuhan dalam pelaksanaaan pembangunan dan usaha mencapai tujuan pembangunan kesehatan adalah informasi yang valid dan akurat. Oleh karena itu pengembangan sistim informasi, khususnya di bidang kesehatan dewasa ini perlu semakin dimantapkan dan dikembangkan. Hal ini akan mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya-upaya kesehatan demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu bentuk pengembangan sistem informasi dibidang kesehatan adalah menampilkan hasil pembangunan dibidang kesehatan, yang diwujudkan dalam penyajian data keberhasilan pencapaian program-program kesehatan yang sudah dilaksanakan di 12
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Kabupaten Demak, yaitu dalam bentuk buku “ Profil Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2009 “. Profil kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak adalah gambaran situasi kesehatan di Kabupaten Demak, yang memuat berbagai data tentang situasi
dan hasil
pembangunan kesehatan selama satu tahun. Data dan informasi yang termuat antara lain data kependudukan, fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan, masalah kesehatan dan lain sebagainya. Profil kesehatan ini disajikan secara sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Kabupaten Demak khususnya, dan semua masyarakat pada umumnya. Selain untuk menyajikan informasi kesehatan, profil bisa dipakai sebagai tolok ukur keberhasilan/kemajuan pembangunan kesehatan yang telah dilakukan selama tahun 2009 dibandingkan dengan target yang sudah ditetapkan, untuk memberikan gambaran tentang pembangunan kesehatan, program dan kebijakan yang dilaksanakan di Kabupaten Demak. sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kegiatan, program dan kebijakan di bidang kesehatan, sekaligus bisa dipakai sebagai bahan evaluasi dalam upaya “ Mewujudkan Masyarakat Demak Yang Sehat dan Mandiri “.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Tujuan disusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Demak Tahun 2009 adalah tersedianya data / informasi yang relevan, akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan dalam rangka meningkatkan kemampuan manajemen kesehatan secara berhasilguna dan berdayaguna sebagai upaya Mewujudkan Masyarakat Demak Sehat dan Mandiri. 13
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
2. Tujuan Khusus Secara khusus tujuan penyusunan Profil Kesehatan adalah : a. Diperolehnya Data / informasi umum dan lingkungan yang meliputi lingkungan fisik dan biologi, perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, data kependudukan dan sosial ekonomi; b. Diperolehnya Data / informasi tentang status kesehatan masyarakat yang meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat; c. Diperolehnya Data / informasi tentang upaya kesehatan, yang meliputi cakupan kegiatan dan sumber daya kesehatan. d. Diperolehnya Data / informasi untuk bahan penyusunan perencanaan kegiatan program kesehatan; e. Tersedianya alat untuk pemantauan dan evaluasi tahunan program – program kesehatan; f.
Tersedianya wadah integrasi berbagai data yang telah dikumpulkan oleh berbagai sistem pencatatan dan pelaporan yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun Unit-Unit Kesehatan lainnya;
g. Tersedianya alat untuk memacu penyempurnaan sistem pencatatan dan pelaporan kesehatan.
C. SISTEMATIKA Untuk lebih menggambarkan situasi derajat kesehatan, peningkatan upaya kesehatan dan sumber daya yang ada serta situasi kesehatan secara umum Kabupaten Demak
14
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
tahun 2009 ini, maka disusunlah Buku Profil Kesehatan yang disusun secara sistematika sebagai berikut : Bab-1 : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya. Bab-2 : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/Kota. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota.
15
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab-6 : Kesimpulan Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Lampiran - lampiran Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kab/Kota dan 73 tabel data yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten sehat dan Indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. Profil Kesehatan dapat disajikan dalam bentuk tercetak (berupa buku) atau dalam bentuk lain (disket, cd-rom, tampilan di situs internet, dan lain-lain). Daftar Pustaka
16
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
BAB II GAMBARAN UMUM A. VISI DAN MISI Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak adalah
TERWUJUDNYA MASYARAKAT MASYARAKAT DEMAK YANG SEHAT DAN MANDIRI
Dan Misi Dinas Kesehatan adalah : 1. Meningkatkan dan memberdayakan sumber daya kesehatan secara konsisten dan berkesinambungan. 2. Mengupayakan pembangunan di Demak yang berwawasan kesehatan. 3. Mendorong kemandirian masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat. 4. Menjamin pelayanan kesehatan secara prima, komprehensip, profesional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 5. Menjalin kerja sama dengan mitra / partner. Penjelasan Pernyataan Visi Yang dimaksud sehat adalah kondisi dimana individu, keluarga, masyarakat Kabupaten Demak tidak mengalami gangguan penyakit yang mengakibatkan terganggunya aktivitas sehari-hari baik secara jasmani, rohani dan sosial. Yang dimaksud mandiri adalah individu, keluarga, dan masyarakat Kabupaten Demak mampu untuk mengatasi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat baik dalam pembiayaan kesehatan maupun pemanfaatan fasilitas kesehatan. 17
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Penjelasan Pernyataan Misi 1. Meningkatkan dan memberdayakan sumber daya kesehatan secara konsisten dan berkesinambungan. Memberdayakan dimaksudkan bahwa sumber daya kesehatan yang dipunyai dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pencapaian program dan kegiatan, Konsisiten dan berkesinambungan dimaksudkan bahwa kebijakan, program, dan kegiatan pemberdayaan sumber daya kesehatan tidak terputus serta saling mendukung satu sama lain. 2. Mengupayakan pembangunan di Demak yang berwawasan kesehatan. Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa setiap upaya pembangunan harus berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misi ini dimaksudkan sektor
lain
dalam
mengambil
kebijakan,
program
dan
kegiatan
selalu
mempertimbangkan aspek-aspek kesehatan. Sehingga hasil pembangunan tidak menimbulkan dampak yang memperburuk kesehatan. 3. Mendorong kemandirian masyarakat dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat. Yang dimaksud mandiri adalah individu, keluarga, dan masyarakat Kabupaten Demak mampu untuk mengatasi dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat baik dalam pembiayaan kesehatan maupun pemanfaatan fasilitas kesehatan. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hidup bersih dan sehat dimaksudkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari selalu berperilaku bersih dan sehat.
18
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
4. Menjamin pelayanan kesehatan secara prima, komprehensip, profesional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat semaksimal mungkin berdasarkan prinsip jaminan mutu, mulai dari promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif serta dilaksanakan oleh tenaga yang mempunyai kualifikasi yang sesuai; dengan tetap memegang prinsip pemerataan pelayanan kesehatan pada seluruh lapisan masyarakat. 5. Menjalin kerja sama dengan mitra / partner. Misi ini dimaksudkan agar setiap kebijakan, program dan kegiatan semaksimal mungkin melibatkan pihak ketiga ( perusahaan, organisasi profesi, LSM, supplier, sarana kesehatan swasta ).
B. KEADAAN GEOGRAFIS ( GEOGRAPHICAL LOCATION ) 1. Letak Geografi Demak sebagai salah satu kabupaten di Jawa Tengah terletak pada koordinator 6 43’26” - 7 09’43” Lintang Selatan dan 110 27’58 – 110 48’47” Bujur Timur. Wilayah ini sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan Laut Jawa, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan, sebelah Selatan berbatasan denagan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang serta sebelah Barat berbatasan dengan Kota Semarang. Jarak terjauh dari barat – timur adalah sepanjang 49 Km dan dari utara ke selatan sepanjang 41 KM.
19
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Tabel . 1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan Kabupaten Demak Tahun 2009 No Kecamatan Luas Wilayah (Ha) % 1
Mranggen
7222
8,05
2
Karangawen
6695
7,46
3
Guntur
5753
6,41
4
Sayung
7869
8,77
5
Karangtengah
5155
5,74
6
Bonang
8324
9,28
7
Demak
6113
6,81
8
Wonosalam
5788
6,45
9
Dempet
6161
6,87
10
Gajah
4783
5,33
11
Karanganyar
6776
7,55
12
Mijen
5029
5,60
13
Wedung
9876
11,00
14
Kebonagung
4199
4,68
89.743
100,00
Jumlah
Dari tabel di atas terlihat bahwa Kecamatan Wedung memeliki daerah yang paling luas yakni sebesar 11,00 % dari luas wilayah Kabupaten Demak ( 89.743 ha ),
20
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
sedangkan daerah yang paling kecil adalah Kecamatan Kebonagung yang hanya memiliki 4,68 % dari luas wilayah Kabupaten Demak. Dilihat dari ketinggian permukaan tanah dari permukaan laut (elevasi), wilayah Kabupaten Demak terletak mulai dari 0 m sampai dengan 100 m dari permukaan laut. 2. Luas Penggunaan Tanah Secara administratif luas wilayah Kabupaten Demak adalah 89.743 ha, terdiri atas 14 kecamatan , 243 desa dan 6 kelurahan. Sebagai daerah agraris yang kebanyakan penduduknya bermata pencaharian bercocok tanam, sebagian besar wilayah Kabupaten Demak terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 50.087 ha (56,62 %) dan selebihnya adalah lahan kering. Menurut penggunaannya, sebagian besar lahan sawah yang digunakan berpengairan tadah hujan 23,45 %, tehnis 19,22 % dan setengah tehnis 7,60 % . Sedangkan untuk lahan kering 15,14 % digunakan untuk kebun/tegal, 14,74 % digunakan untuk bangunan dan halaman serta 6,11 % digunakan untuk tambak. 3. Keadaan Iklim Sebagaimana musim di Indonesia pada umumnya di Kabupaten Demak hanya dikenal dua musin yaitu musim kemarau dan penghujan. Pada bulan Juni sampai dengan bulan September arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret arus angin banyak mengandung uap air yang berasal dari Asia dan Samudra Pasifik, sehingga terjadi musim penghujan. Selama tahun 2008 di wilayah Kabupaten Demak telah terjadi sebanyak : 96 hari 21
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
hujan, dengan curah hujan antara 458 mm sampai dengan 1661 mm. Jumlah hari terbanyak di daerah Jebor, desa Bolo (kecamatan Demak) dan paling sedikit di daerah Brambang (Kecamatan Mranggen). Sementara curah hujan tertinggi di daerah Brumbung (Kecamatan Mranggen) dan paling sedikit di daerah Brambang (Kecamatan Karangawen).
C. PEMERINTAHAN 1. Pemerintah Kabupaten Demak Demak merupakan salah satu daerah yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Pusat Pemerintahan Kabupaten Demak terletak di komplek Kantor Bupati Demak, yang berada di Jalan Kyai Singkil No. 7 Demak. Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, merupakan salah satu Dinas daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Demak. Dinas Kesehatan yang berlokasi di Jalan Sultan Hadiwijaya Nomor 44 Kelurahan Mangunjiwan
Kecamatan
Demak
Kabupaten
Demak,
mempunyai
tugas
melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang kesehatan. Dinas Kesehatan, yang merupakan unsur pelaksanaan Pemerintahan Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi :
22
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dibidang kesehatan. Dalam melaksanakan tugas seperti tersebut diatas, Dinas Kesehatan Kabupaten Demak menyelenggarakan fungsi : a.
Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kesehatan,
b.
Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum,
c.
Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang kesehatan,
d.
Pengelolaan urusan ketata usahaan dinas.
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak adalah sebagaimana berikut ini : a. Kepala; b. Sekretariat, yang membawahi: 1)
Sub Bagian Program;
2)
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3)
Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat, yang membawahi : 1)
Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan;
2)
Seksi Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat;
3)
Seksi Usaha Kesehatan Sekolah dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.
d. Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan lingkungan, yang membawahi : 1)
Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit;
2)
Seksi Pemberantasan Penyakit Menular;
3)
Seksi Penyehatan Lingkungan. 23
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
e. Bidang Kesehatan Keluarga dan Pelayanan Kesehatan, yang membawahi : 1)
Seksi Kesehatan Keluarga;
2)
Seksi Gizi; dan
3)
Seksi Pelayanan Kesehatan.
f. Bidang Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan Kesehatan, yang membawahi : 1)
Seksi Pembinaan dan Pengendalian Obat dan Obat Tradisional;
2)
Seksi Pembinaan dan Pengendalian Makanan dan Minuman dan Bahan Berbahaya; dan
3)
Seksi Pembinaan
dan Pengendalian Kosmetik Alat Kesehatan dan
Perbekalan Kesehatan g. Unit Pelaksana Teknis Dinas. h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat dengan tugas pokok pengelolaan program dan kegiatan, Keuangan, Umum dan Kepegawaian, dengan fungsi a.
Pelaksanaan perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Dinas dan Sekretariat;
b.
Pengelolaan administrasi umum, kepegawaian, dan keuangan Dinas;
Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan tugas pokok pengelolaan program dan kegiatan bidang promosi kesehatan, pemberdayaan peran serta masyarakat, dan mempunyai fungsi: a.
Perumusan petunjuk teknis promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; 24
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
b.
Pengoordinasian dan fasilitasi kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
c.
Pengendalian dan pemantauan kegiatan bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
d.
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan penyehatan lingkungan dengan tugas pokok bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit, pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan, dan mempunyai fungsi: a.
Perumusan petunjuk teknis pencegahan dan penanggulangan penyakit, pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan.
b.
Pengoordinasian dan fasilitasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit, pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan.
c.
Pengendalian dan pemantauan kegiatan bidang pencegahan dan penanggulangan penyakit, pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan.
d.
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penanggulangan penyakit, pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan.
Bidang Kesehatan Keluarga dan Pelayanan Kesehatan dengan
tugas pokok
membantu bidang Kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan dan Gizi, dan mempunyai fungsi: a.
Perumusan petunjuk teknis Kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan dan Gizi;
25
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
b.
Pengoordinasian dan fasilitasi kegiatan Kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan dan Gizi;
c.
Pengendalian dan pemantauan kegiatan bidang Kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan dan Gizi;
d.
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Kesehatan Keluarga, pelayanan kesehatan dan Gizi;
Bidang Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan Kesehatan dengan tugas pokok dalam pengelolaan program dan kegiatan pembinaan dan pengendalian obat dan obat tradisional, pembinaan dan pengendalian makanan minuman dan bahan berbahaya, pembinaan dan pengendalian kosmetik, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan, dan mempunyai fungsi: a.
Perumusan petunjuk teknis Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan Kesehatan ;
b.
Pengoordinasian dan fasilitasi kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan Kesehatan;
c.
Pengendalian dan pemantauan kegiatan bidang Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan Kesehatan;
d.
Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan Kesehatan;
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat dengan tugas pokok menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
26
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, dan mempunyai fungsi: a.
Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;
b.
Pusat pemberdayaan masyarakat;
c.
Pusat pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat;
d.
Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan Puskesmas.
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Laboratorium Kesehatan Daerah dengan tugas pokok menyelenggarakan pelayanan laboratorium klinik, laboratorium kesehatan masyarakat dan rujukan laboratorium, dan mempunyai fungsi : a.
Pemberian layanan laboratorium klinik sesuai dengan standar kesehatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b.
Pemberian layanan laboratorium kesehatan masyarakat sesuai dengan standar kesehatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c.
Pemberian layanan rujukan laboratorium sesuai dengan standar kesehatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d.
Pengoordinasian pelaksanaan tugas pejabat fungsional yang ada di Laboratorium Kesehatan Daerah;
e.
Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan Laboratorium Kesehatan Daerah.
27
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak adalah sebagai berikut:
KEPALA DINAS Subbag Program KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sekretariat
Subbag Umum dan Kepegawaian
Subbag Keuangan
2. Bidang Kesehatan Keluarga dan Pelayanan Kesehatan
Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan lingkungan
Bidang Pembinaan dan Pengendalian Farmasi dan Perbekalan Kesehatan
Bidang Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Seksi Kesehatan Keluarga
Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Seksi Pembinaan dan Pengendalian Obat dan Obat Tradisional
Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan
Seksi Gizi
Seksi Pemberantasan Penyakit Menular
Seksi Pembinaan dan Pengendalian Makanan dan Minuman dan Bahan Berbahaya
Seksi Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat;
SEKSI Bindal Kosmetik & Alkes
SEKSI UKS dan JPK
Seksi Pelayanan Kesehatan
Seksi Penyehatan Lingkungan
UPTD : 26 PUSKESMAS DAN 1 LABKESDA
28
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
2. Banyaknya desa/kelurahan dan Kecamatan Kabupaten Demak terbagi atas 14 kecamatan, 243 desa dan 6 kelurahan. Menurut klasifikasinya, Wilayah Kabupaten Demak terdiri dari 168 desa/kelurahan swadaya mula dan 81 desa swakarya mula. Menurut tingkat perkembangan LKMD, maka di Kabupaten Demak terdapat 29 desa kategori II dan 220 desa berkategori III. D. KEADAAN DEMOGRAFI 1. Kependudukan Jumlah penduduk di Kabupaten Demak dari tahun 2006 200 sampai dengan tahun 2009 selalu mengalami peningkatan terlihat pada grafik di bawah ini : Gambar.1 Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Demak Tahun 2006 200 – 2009
1.250.000
1.200.000
1.150.000
1.100.000
1.050.000
1.000.000
950.000 JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN DEMAK TAHUN 2006 - 2009
2006
2007
2008
2009
1.043.111
1.073.187
1.076.980
1.198.936
Sumber Data : Th.2006-2008 Th.2006 dari BPS Kab.Demak dan Th.2009 dari Dispenduk Capil Kab.Demak
29
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Jumlah penduduk Kabupaten Demak berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Demak, pada tahun 2009 berjumlah 1.198.936 1. jiwa, yang terdiri dari 602.036 ( 50.21 %) orang laki-laki dan 593.386 ( 49,79 % ) orang perempuan. Secara berurutan Jumlah Penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Mranggen sejumlah 158.547 orang, Kecamatan Demak sejumlah 112.107 orang. Sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Kebonagung sejumlah 43.298 orang, seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Gambar.2 Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Demak Menurut Persebarannya Per Kecamatan Tahun 2009 KEBONAGUNG WEDUNG MIJEN KARANGANYAR GAJAH DEMPET WONOSALAM
43.298 89.901 62.435 76.581 51.876 60.179 81.143 112.107 107.354
DEMAK BONANG KARANGTENGAH SAYUNG GUNTUR KARANGAWEN MRANGGEN
69.144 107.558 86.505 92.308 158.547
Menurut kelompok umur, sebagian besar penduduk Kabupaten Demak termasuk dalam usia produktif ( 15 – 64 tahun ) sebanyak 829.162 (69.16 69.16%), dan selebihnya sebanyak 369.774 orang (30,84%) %) berusia di bawah 15 tahun dan berusia 65 tahun 30
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
keatas. Dari angka tersebut tersebut dapat diketahui angka ketergantungan (dependency ratio) Kabupaten Demak adalah sebesar 44,17 %. Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 (0 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 (15 tahun). Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain Sela itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 15 64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Atas dasar konsep ini dapat digambarkan berapa besar jumlah penduduk penduduk yang tergantung pada penduduk usia kerja. Meskipun tidak terlalu akurat, rasio ketergantungan semacam ini memberikan gambaran ekonomis penduduk dari sisi demografi. Gambar.2 Grafik Perbandingan Penduduk Laki-laki dan Perempuan Kabupaten Demak Per Kecamatan Tahun 2009 90000 80000 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 0 MRANG KARANG KARANG BONAN WONOS KARANG WEDUN KEBONA GUNTUR SAYUNG DEMAK DEMPET GAJAH MIJEN AWEN ANYAR GEN TENGAH G ALAM G GUNG L
79234
45948
43292
54137
34724
54481
55841
40936
29929
26009
38678
31556
45749
21522
P
78902
46068
42977
53232
34223
52471
56132
39925
30034
25646
37640
30643
43861
21632
31
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
2. Fertilitas dan Mortalitas Selama tahun 2009, 200 di Kabupaten Demak terdapat 22.368 kelahiran hidup. Kelahiran tertinggi terjadi di wilayah kerja Puskesmas Karangtengah yaitu sebanyak 1.432 1.43 (6,40%) sedangkan tingkat kelahiran terendah terdapat di Kecamatan Mijen 1 yaitu sebesar 512 (2,29 2,29 %). Seperti terlihat pada gambar di bawah ini : Gambar . 3 Grafik Jumlah Bayi Lahir Hidup Kabupaten Demak Per Puskesmas Tahun 2009 668 668 725
KEBONAGUNG WEDUNG II WEDUNG I MIJEN II
966 512
MIJEN I KARANGANYAR II
672 723 674
KARANGANYAR I GAJAH DEMPET
1.058
WONOSALAM II WONOSALAM I DEMAK III
709
DEMAK II
710
1.054 1.371 523
DEMAK I
1.141
BONANG II BONANG I KARANGTENGAH
920 1.432 867
SAYUNG II
956
SAYUNG I
648
GUNTUR II GUNTUR I
845 741
KARANGAWEN II
910
KARANGAWEN I MRANGGEN III
800 810
MRANGGEN II MRANGGEN I
1.265 -
200
400
600
800
1.000
1.200
1.400
1.600
E. KEADAAN SOSIAL BUDAYA 1. Pendidikan Kondisi Sosial Budaya di Kabupaten Demak, dapat diketahui dari segi pendidikan yang sangat sangat diperlukan oleh setiap penduduk. Setiap penduduk berhak untuk mengenyam pendidikan, khususnya penduduk usia 7 – 24 tahun. Pada tahun 2009
32
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
jumlah penduduk usia 7 – 24 tahun yang masih bersekolah pada SD sebanyak 111.390 orang, SLTP sebanyak 23.296 orang dan SLTA sebanyak 16.632 orang. Sarana pendukung dalam bidang pendidikan adalah tersedianya 577 sekolah Dasar (SD), 63 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan 45 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Sedangkan jumlah guru yang tersedia adalah 5.609 orang untuk SD, 1.573 orang untuk SLTP dan 1.193 orang untuk SLTA. 2. Agama Suasana kerukunan kehidupan beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan harapan kita bersama. Beragam tempat beribadat merupakan salah satu bukti kerukunan agama diantara umat. Mayoritas penduduk Kabupaten Demak beragama Islam, yang mencapai 99,47 % dari total penduduk. Selebihnya penduduk yang beragama Kristen-katholik sebesar 0.52 % dan yang memeluk agama Hindu/Budha sebesar 0.01 %. Banyaknya tempat peribadatan di kabupaten Demak pada tahun 2009 mencapai 4089 buah, yang terdiri atas masjid dan mushola sebesar 99.44 %, gereja katholik, protestan dan pure sebesar 0.56 %.
33
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
BAB III DERAJAT KESEHATAN
Pengertian tentang keadaan sehat dan sakit sangat penting mengingat kita harus dapat menentukan ada/tidaknya permasalahan/penyakit diantara masyarakat dan seberapa banyaknya. Secara sederhana keadaan sakit itu dinyatakan sebagai : Penyimpangan dari keadaan normal, baik struktur maupun fungsinya atau Keadaan dimana tubuh atau organisme atau bagian dari organisme/populasi yang diteliti tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat dari keadaan patologisnya.
Menurut UU RI No. 23 tahun 1992, yang dimaksud dengan keadaan sehat adalah keadaan meliputi kesehatan badan, rohani ( mental ) dan social dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit, cacat, dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi. Beberapa aspek yang dapat dihubungkan dengan derajat kesehatan adalah : lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku.
Program pembangunan kesehatan yang selama ini dilaksanakan dapat dikatakan cukup berhasil sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara cukup bermakna, walaupun masih dijumpai bebarapa masalah dan hambatan yang mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan. Derajat kesehatan yang optimal dapat dilihat dari unsur kualitas hidup serta unsur mortalitas dan yang mempengaruhinya yaitu morbiditas dan status gizi masyarakat.
Di Indonesia, Beberapa indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat pada suatu daerah adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Umur Harapan 34
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Hidup (UHH) dan Status Gizi. Indikator tersebut ditentukan dengan 4 faktor utama yaitu Perilaku Masyarakat, Lingkungan, Pelayanan Kesehatan dan Faktor Genetika.
Adapun indikator hasil antara, yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup masyarakat, akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta Indikator proses dan masukan, yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan, dan kontribusi sektor terkait.
Keempat faktor utama ini diintervensi melalui beberapa kegiatan pokok yang mempunyai daya ungkit besar terhadap upaya-upaya percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA dan Peningkatan Status Gizi Masyarakat serta status Angka Kesakitan dan Kondisi Penyakit Menular.
Keberhasilan upaya-upaya kesehatan yang dilakukan dapat dinilai sebagai indikator output yang cukup signifikan mempengaruhi indikator outcome. Gambaran derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Demak, berikut ini disajikan dalam situasi Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizi Masyarakat. A. MORTALITAS ( Angka Kematian ) Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Secara umum kejadian kematian pada 35
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
manusia berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari gangguan penyakit atau akibat dari proses interaksi berbagai faktor yang secara sendirisendiri atau bersama-sama mengakibatkan kematian dalam masyarakat. Salah satu alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini adalah dengan melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya tingkat kematian dan penyakit penyebab utama kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat dilihat dari berbagai uraian berikut.
1. Angka Kematian Bayi (AKB) Infant Mortality Rate atau Angka kematian bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Indikator ini terkait langsung dengan terget kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan tempat tinggal anak-anak termasuk pemeliharaan kesehatannya. AKB cenderung lebih menggambarkan kesehatan reproduksi. AKB relevan dipakai untuk memonitor pencapaian terget program karena mewakili komponen penting pada kematian balita. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian di fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia berasal dari berbagai sumber, yaitu Sensus Penduduk, Surkesnas/Susenas, dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Beberapa tahun terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup besar meskipun pada tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis 36
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
yang melanda Indonesia. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia dari tahun 1995 sampai dengan tahun 1999 cenderung menurun yakni 55 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1995 dan terus menurun hingga mencapai 46 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian naik menjadi 47 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan salah satu indikator yang paling menonjol dalam menilai derajat kesehatan adalah Angka Kematian Bayi (AKB = IMR). Angka Kematian Bayi dihitung dari banyaknya kematian bayi berusia kurang 1 tahun per 1000 kelahiran hidup pada waktu yang sama. Manfaat dari IMR ini, adalah untuk mengetahui gambaran tingkat permasalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Angka kematian bayi diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu : 1) Rendah jika AKB kurang dari 20. 2) Sedang jika AKB antara 20 – 49. 3) Tinggi jika AKB antara 50 – 99. 4) Sangat Tinggi AKB lebih dari 100. Menurut hasil Surkesnas/Susenas, AKB di Indonesia pada tahun 2001 sebesar 50 per 1.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002-2003 terjadi penurunan yang cukup 37
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
besar, yaitu menjadi 35 per 1.000 kelahiran hidup sementara hasil SDKI 2007 hasilnya menurun lagi menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup, angka ini berada jauh dari yang diproyeksikan oleh Depkes RI yakni sebesar 26,89 per 1.000 kelahiran hidup. Adapun nilai normative AKB yang kurang dari 40 sangat sulit diupayakan penurunannya (hard rock), antara 40-70 tergolong sedang, namun sulit untuk diturunkan, dan lebih besar dari 70 tergolong mudah untuk diturunkan. Angka kematian bayi di Kabupaten Demak menurut data tabel 6 pada tahun 2009 sebanyak 102. Sedangkan jumlah kelahiran hidup tahun 2009 sebanyak 22.368 KH. Jadi IMR Kabupaten Demak pada tahun 2009 adalah sebesar 4,56 perseribu kelahiran hidup. Sedangkan tahun 2008 sebanyak 123 dan jumlah kelahiran hidup tahun 2008 sebanyak 23.007 KH Penyebab kematian bayi di Kabupaten Demak tahun 2009 adalah BBLR sebesar 43,87% dan Umur bayi meninggal 0-7 hr :70,40%. Dengan IMR pada tahun 2008 adalah sebesar 5,1 perseribu kelahiran hidup, dan Jika dibandingkan pada tahun 2008 mengalami penurunan. Dengan asumsi bahwa bila IMR di suatu wilayah tinggi, maka status kesehatan di wilayah tersebut rendah, begitu juga sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa status kesehatan Kabupaten Demak mengalami peningkatan dengan menurunnya angka kematian bayi pada tahun 2009 karena IMR di Kabupaten Demak masuk dalam klasifikasi rendah. 3. ANGKA KEMATIAN BALITA ( AKABA ) Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan 38
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
anak dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan anak Balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan, indikator ini menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial, dalam arti besar dan tingkat kemiskinan penduduk, sehingga kerap dipakai untuk mengidentifikasi kesulitan ekonomi penduduk. Adapun nilai normative AKABA yakni : a. lebih besar dari 140 tergolong sangat tinggi. b. antara 71-140 sedang. c. kurang dari 71 rendah. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate ) adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1.000 penduduk. Angka ini disebut kasar sebab belum memperhitungkan umur penduduk. Angka Kematian Balita atau disebut juga Child Mortality Rate (CMR) merupakan jumlah kematian anak balita (1-4 tahun) pada suatu wilayah dan periode waktu tertentu per jumlah penduduk usia 1-4 tahun pada pertengahan tahun dalam wilayah yang sama kali 1.000 (Konstanta). Angka Kematian Balita di Indonesia (menurut estimasi SUPAS 1995) dalam beberapa tahun terakhir (kecuali tahun 2001) terlihat mengalami penurunan yang cukup bermakna. Pada tahun 1986 AKABA diperkirakan sebesar 111 per 1.000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 81 pada tahun 1993 dan turun lagi menjadi 44,7 pada tahun 2000. Manfaat dari CMR ini adalah untuk mengetahuinya gambaran tingkat permasalahan kesehatan anak balita, tingkat pelayanan dan keberhasilan kegiatan KIA/ Posyandu
39
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
serta untuk menilai kondisi sanitasi lingkungan, kesehatan anak balita seperti gizi, penyakit menular dan kecelakaan. Angka Kematian balita di Kabupaten Demak dalam beberapa tahun terakhir terlihat mengalami peningkatan. Pada Tahun 2007 sebanyak 6 Balita, tahun 2008 sebanyak 13 balita sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 15 Balita ( 0.67 / 1000 KH ), masih tergolong rendah, tetapi perlu mendapat perhatian khusus agar tidak selalu mengalami peningkatan. Agar keberhasilan program KIA / Posyandu segera tercapai. 4. ANGKA KEMATIAN IBU ( AKI ) AKI adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas. Untuk mengantisipasi masalah ini maka diperlukan terobosan-terobosan dengan mengurangi peran dukun dan meningkatkan peran Bidan. Harapan kita agar bidan di desa benar-benar sebagai ujung tombak dalam upaya penurunan AKB (IMR) dan AKI (MMR). Angka Kematian Ibu (AKI) diperoleh melalui berbagai survey yang dilakukan secara khusus seperti survey di Rumah Sakit dan beberapa survey di masyarakat dengan cakupan wilayah yang terbatas. Dengan dilaksanakannya Survey Kesehatan Rumah
40
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
Tangga (SKRT) dan Survey Demografi & Kesehatan Indonesia (SDKI), maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey-survey sebelumnya. Angka kematian ibu diketahui dari jumlah kematian karena kehamilan, persalinan dan ibu nifas per jumlah kelahiran hidup di wilayah tertentu dalam waktu tertentu. Angka Kematian Ibu mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh : keadaan sosial ekonomi dan kesehatan menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, serta tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetric. •
Penyebab utama Preeklamsia/eklamsia,perd arahan,peny,jantung & sebab lain
•
Terjadi pd : - usia 20-35 th
: 71,87%
- Pendidikan SD
: 62,5%
- Paritas <5
: 81,25%
- ANC >4X
: 87,5%
- saat bersalin
: 46,8%
- Di RS
: 84,31%
Untuk Kabupaten Demak pada
tahun 2009 adalah sebesar 143.06 / 100.000
kelahiran hidup. Dengan asumsi bahwa tingginya angka kematian ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetric rendah, maka dapat dikatakan terjadi penurunan 41
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
angka MMR, yang berarti terjadi peningkatan tingkat derajat kesehatan di Kabupaten Demak. Upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Demak : •
Bidan Desa harus domisili di wilayah kerja
•
Pembentukan tim AMP Kabupaten & Audit maternal perinatal secara periodik
•
Revitalisasi Puskesmas Poned & RS Ponek
•
Persalinan dengan 4 tangan
•
Penambahan SDM bidan
•
Peningkatan kualitas desa P4K
•
Peningkatan mutu SDM Bidan
•
Meningkatkan kemitraan Bidan – Dukun bayi
•
Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program
•
Peningkatan Pelayanan KB
•
Monitoring dan evaluasi pendistribusian konsumsi Fe pada ibu hamil
•
Pelatihan Live Saving Skill (LSS), Contraception treatmeen Update (CTU ), Penanganan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED), Asuhan Pasca Keguguran ( APK ), Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja ( PKPR ), Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ).
•
Pelayanan peningkatan kesehatan ibu dan anak (Bintek)
•
Audit Maternal Perinatal (AMP)
•
Monev Program Perencanaan Pertolongan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K )
•
Monev persalinan 4 tangan oleh nakes 42
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
•
Pemantauan Poliklinik Kesehatan Desa
•
Pengadaan stiker blangko P4K
•
Sosialisasi Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh Kembang (SDIDTK)
•
Lomba balita Sehat
•
Pembinaan Posyandu Lansia
D. ANGKA KESAKITAN ( MORBIDITAS ) Angka kesakitan penduduk diperoleh dari data yang berasal dari masyarakat (community based data) yang diperoleh melalui studi morbiditas, dan hasil pengumpulan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Demak serta dari sarana pelayanan kesehatan (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Tabel.2 Sepuluh Besar Penyakit Kabupaten Demak Tahun 2009. NAMA PENYAKIT BARU LAMA JUMLAH
NO
Infeksi akut lain pd sal.pernpsn 1 bag.atas
63242
28491
91733
2 Influenza, virus tak teidentifikasi
53598
12768
66366
3 Rheumatoid arthritis lain
33066
31691
64757
4 Gastritis
29198
17711
46909
5 Nasopharingitis akuta (common cold)
27315
16132
43447
6 Hipertensi primer
13400
18928
32328
7 Diare dan gastroenteritis non spesifik
23346
5201
28547
8 Pharingitis
22559
3801
26360
9 Konyungtifitis
17074
6017
23091
10 Penyakit Kulit karena jamur
12444
3428
15872
TOTAL KUNJUNGAN
519073
253211
772284
43
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
4,00
2,06
2,99
3,41
3,70
6,00
4,19
8,00
5,63
6,07
10,00
8,39
12,00
8,59
11,88
Gambar.4 Grafik Persentase Sepuluh Besar Penyakit di Kabupaten Demak Tahun 2009
2,00 Penyakit Kulit karena jamur
Konyungtifitis
Pharingitis
Diare dan gastroenteritis non spesifik
Hipertensi primer
Nasopharingitis akuta (common cold)
Gastritis
Rheumatoid arthritis lain
Influenza, virus tak teidentifikasi Infeksi akut lain pd sal.pernpsn bag.atas
Tabel.3 Rekapitulasi Kunjungan Rawat Jalan di Puskesmas dan Jaringannya Kabupaten Demak Tahun 2009. Total Kunjungan KODE
NAMA PENYAKIT BARU
LAMA
JUMLAH
1804
Infeksi akut lain pd sal.pernpsn bag.atas
63242
28491
91733
1805
Influenza, virus tak teidentifikasi
53598
12768
66366
4001
Rheumatoid arthritis lain
33066
31691
64757
2102
Gastritis
29198
17711
46909
1801
Nasopharingitis akuta (common cold)
27315
16132
43447
1601
Hipertensi primer
13400
18928
32328
0105
Diare dan gastroenteritis non spesifik
23346
5201
28547
1802
Pharingitis
22559
3801
26360
1203
Konyungtifitis
17074
6017
23091
0701
Penyakit Kulit karena jamur
12444
3428
15872
44
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
4113
Demam
10523
5235
15758
4114
Pusing
10369
4196
14565
3809
Dermatitis lain
10172
2924
13096
1806
Penyakit lain pd sal pernafasan bag. atas
8636
3796
12432
1905
asma
4040
7592
11632
2006
Peny. Gusi & jaringan periodental, abses
7472
3111
10583
3805
Atopic dermatitis (Alergi)
7462
2825
10287
0708
Scabies
6093
1555
7648
4102
Nyeri perut dan panggul
5164
2341
7505
1803
Tonsilitis
5359
1760
7119
1302
Otitis media
5258
1729
6987
2101
Tukak lambung
4086
2428
6514
2001
Gangguan pertumbuhan gigi dan erupsi
4745
1585
6330
0806
Kencing manis
2077
4201
6278
2003
Carries Gigi
4408
1762
6170
4002
Gout
3880
2267
6147
3807
Penyakit kontak alergi
3892
1908
5800
3704
Anemia lain
4294
1274
5568
3802
Abses, Furuncle, Carbuncle
3839
1512
5351
4116
Letih Lesu
3856
1189
5045
2905
KB Suntik
4044
936
4980
2005
Peny. Pulpa & jaringan Periapikal
3280
974
4254
0406
Herpes Simplex
3429
800
4229
4115
Nyeri tak jelas
3178
779
3957
0102
Typus perut
2861
972
3833
0204
Tuberkulosis Klinis (suspect) BTA (-)
1894
1450
3344
2103
Dyspepsia
2617
610
3227
0103
Inf. Bakteri lain, mis. disentri basiler
2638
546
3184
0407
Varicella
2264
696
2960
3806
Seborrrhoic dermatitis
2086
822
2908
4104
Nyeri ulu hati
2226
506
2732
3601
Kecelakaan
2111
545
2656
1304
Ggg telinga lain, mis. Cerumen
2094
559
2653
45
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
0201
Tuberkulosis Paru BTA (+)
1194
1396
2590
3811
Urticaria
1963
533
2496
3701
Anemia : Deff. Fe
1774
688
2462
2906
KB pil
761
1530
2291
4103
Mual dan muntah
1753
501
2254
1901
Laringitis & Rachitis
2142
80
2222
0408
Herpes Zoster
1563
633
2196
0104
Inf. protozoa lain, mis.disentri amoeba
1762
358
2120
1703
Phlebitis
1487
515
2002
1603
Hypotensi
1455
543
1998
1902
Pneumonia
1822
64
1886
1201
Hordeulum (Bintilan)
1304
374
1678
1301
Otitis Externa
1275
301
1576
3810
Psoriasis
1316
141
1457
1903
Bronkhitis akuta
956
479
1435
1701
Wasir (Hemorhoid)
839
434
1273
1907
Peny lain dari sal pernafasan bag bawah
609
619
1228
3808
Pruritis
881
325
1206
0203
TB Katagori I
311
877
1188
1202
Radang saluran kelenjar mata
859
264
1123
4005
Osteoporosis dgn / tanpa fraktur
489
542
1031
0208
TB Katagori III
226
776
1002
0209
TB Extra paru
707
290
997
0206
TB Katagori I
489
477
966
4305
Infeksi pernafasan
610
352
962
3702
Anemia : Deff. B12
660
254
914
1208
Katarak
480
422
902
2004
Calculus dan deposit lain
745
129
874
2008
Konsultasi & tidak ada kelainan
629
190
819
3803
Cellulitis
613
201
814
3901
Stroke
316
388
704
4302
Infeksi lain
599
88
687
1204
Pterigium
516
122
638
46
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
3703
Anemia : Deff. Asam Folat
534
79
613
3611
Trauma tdk disebut bag tubuh
310
283
593
0504
Malaria Klinis
563
0
563
2002
Impacted
408
105
513
4108
Rash kulit
444
66
510
1207
Iridocyclitis termasuk uveitis
443
64
507
0305
Kusta MB
107
389
496
0207
TB Katagori II
62
423
485
4109
Masa lokal di kulit / bawah kulit
377
98
475
1904
Bronkhitis kronik
222
251
473
4105
Dysphagia
374
74
448
1303
Tuli
330
115
445
2908
KB inplant
400
1
401
0202
TB Relaps
162
225
387
2201
Nephotic Syndrome
356
23
379
0405
DHF
274
78
352
1104
Migraine
265
72
337
1103
Epilepsi
123
196
319
1906
Pleuritis
105
207
312
1702
Varises
275
34
309
0807
Type 1 : IDDM
92
213
305
3801
Impetigo
237
63
300
0307
Batuk Rejan
165
128
293
0205
TB Relaps
99
175
274
0416
Parotitis
193
81
274
1401
Angina Pectoris
217
54
271
0808
Type 2 : NIDDM
176
90
266
3804
Lymphadenitis akuta
188
74
262
2007
Kelainan dento fasial termasuk mal-oklus
223
38
261
4304
Malnutrisi
211
14
225
2203
Nefritis akuta
28
196
224
1006
Gangguan Psikotik
87
126
213
3612
Luka Bakar
147
42
189
47
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
1402
Ggg irama jantung
92
87
179
2907
KB kondom
159
12
171
0304
Kusta PB
74
92
166
3812
Acne vulgaris
60
72
132
4106
Ikterik
101
23
124
2902
KB IUD
119
0
119
0702
Frambusia M
81
37
118
4127
Proteinurea
118
0
118
1500
Demam Rematik & Peny.Jantung Rematik
60
50
110
1005
Gangguan kepribadian
46
58
104
0801
GAKI :Gondok Endemik => derajad 1
88
12
100
0409
Campak
74
25
99
0707
Cacing kremi
56
30
86
0908
Defisensi thiamine (vitamin B1)
44
27
71
1209
Glaukoma
42
26
68
0602
Sifilis tahap awal
54
10
64
2106
Hernia inguinal
56
8
64
0412
Hepatitis B akuta
39
22
61
0804
Hipertiroidisme
25
34
59
2104
Apendicitis akuta
45
9
54
2204
Nefritis kronika
23
28
51
0401
Trakhoma
27
22
49
0302
Leptospirosis
38
10
48
0101
Kolera
25
18
43
0805
Lambat belajar (tdk naik kelas, dikatrol)
21
20
41
4303
Neoplasma
39
0
39
0411
Hepatitis A akuta
30
6
36
4107
Asites
32
4
36
3513
Tumor Jinak Lain - lain
17
18
35
1403
Gagal jantung
18
16
34
2107
Hernia femoral
23
10
33
1004
Gangguan Neurotik
16
12
28
0601
Sifilis Conginetal
15
12
27
48
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
0705
Cacing tambang
11
15
26
0802
Hipotiroidisme conginetal : kretin
19
2
21
2207
Batu ginjal & ureter
19
1
20
2105
Apendiditis lain
17
2
19
2901
Konseling KB
16
0
16
2108
Hernia abdominal
12
3
15
3813
Ulcus dicubitus
9
3
12
0303
Pes
5
6
11
0306
Difteria
2
8
10
0404
Dengue Fever
10
0
10
3511
Tumor Jinak: Payudara
8
2
10
0704
Filariasis
5
4
9
1007
Retardasi Mental
2
7
9
0907
Defisiensi vitamin A
8
0
8
3503
Tumor Ganas: Payudara
5
3
8
1101
Meningitis
5
1
6
2109
Peny. Hati menahun / cerhosis hepatis
6
0
6
2208
Batu kandung kemih
5
1
6
1008
Gangguan bermula pada bayi, anak/remaja
1
4
5
2301
Hypertrofi prostate
4
1
5
4309
Cacat conginetal
5
0
5
0301
Anthrax
3
1
4
0706
Ascariasis (cacing gelang)
4
0
4
0803
Hipotiroidisme sub klinik
1
3
4
0901
Kwashiorkor
2
2
4
2206
Gagal ginjal kronik
2
2
4
0402
Poliomyelitis Akut
2
1
3
0604
Infeksi Gonokok
2
1
3
2205
Gagal ginjal akuta
2
1
3
0603
Sifilis tahap lanjut
1
1
2
0703
Cacing pita
0
2
2
1003
Penyalahgunaan Narkoba
2
0
2
2903
KB lestari : Tubektomi
2
0
2
49
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
1001
Penyalahgunaan alkohol
0
1
1
2202
Glomerulo Nefritis akuta
0
1
1
2601
Pendarahan dlm masa kehamilan
1
0
1
3514
CA Hepar
1
0
1
4400
Penyakit lain-lain
28568
15981
44549
4601
Kunjungan Ibu Menyusui
1658
7825
9483
519073
253211
772284
Jumlah
E. STATUS GIZI BALITA Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi pada Balita adalah dengan anthropometri yang diukur melalui indeks Berat Badan menurut umur (BB/U) atau berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB). Kategori yang digunakan adalah: gizi lebih (zscore>+ 2 SD); gizi baik (z-score-2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score<-2 SD sampai -3 SD) dan gizi buruk (z-score<-3 SD). Sejak tahun 1992 untuk mengukur keadaan gizi anak balita digunakan standar WHONCHS untuk index berat badan menurut umur. Namun dari beberapa studi/survey yang melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan (BB/TB), pada umumnya, pengukuran BB/TB menunjukkan keadaan gizi kurang yang lebih jelas, dan sensitif/peka dibandingkan prevalensi berdasarkan pengukuran berat badan menurut umur seperti hasil dari pengukuran prevalensi gizi kurang menurut BB/TB (wasting) sesudah tahun 1992 berkisar antara 10 – 14 %. Masalah gizi kurang pada anak balita dikaji kecenderungannya menurut Susenas dan survei atau pemantauan lainnya. Secara nasional, menurut Susenas tahun 1989,
50
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
prevalensi gizi buruk dan kurang pada balita adalah 37,5 % menurun menjadi 24,7 % tahun 2000, yang berarti mengalami penurunan sekitar 34 %. Dari hasil Susenas 2001 di Indonesia, persentase Balita yang bergizi baik adalah sebesar 64,14%, yang bergizi sedang 21,51% dan sisanya 9,35% adalah Balita bergizi kurang/ buruk atau yang dikenal dengan istilah Kurang Kalori Protein (KKP). Bila dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase balita perempuan bergizi baik relatif lebih tinggi daripada balita laki-laki, demikian pula gizi kurang/buruk lebih tinggi pada balita laki-laki dibandingkan balita perempuan. (Sumber : BPS, hasil Survei Konsumsi Garam Yodium Rumah Tangga, 2002 – 2003)
Perkembangan keadaan gizi masyarakat dapat dipantau melalui hasil pencatatan dan pelaporan program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin dalam hasil penimbangan bayi dan balita setiap bulan di posyandu. Pada tahun 2009 di Kabupaten Demak menunjukkan jumlah Bayi Lahir Hidup sebanyak 22.368 bayi dan jumlah Balita yang ada (S) sebesar 93.454 anak. Untuk kasus bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2009 yaitu sebanyak 226 bayi ( 1.01%), meningkat bila dibandingdengan tahun 2008 yaitu 147 bayi (0,64 %).
51
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
Profil Kesehatan Tahun 2009
KECAMATAN RAWAN GIZI KAB JEPARA
U
WEDUNG II
PETA KECAMATAN RAWAN GIZI PETA RAWAN GIZI
19.1
PRM
LAUT JAWA
WEDUNG
•
KAB. KUDUS
I PRM MIJEN1 KR. ANYAR II
BONANG II
•
DEMAK II
BONANG I
KR. ANYAR 1 DEMAK I
SAYUNG I
PRM DE
MA
GAJAH W. SLM I
K3
KR. TENGAH
W. SALAM II
1
•
KEBONAGUNG
Kota
SAYUNG II
SMG
KAB. GROBOGAN
GUNTUR II 1 DEMPET
GUNTUR I PPM MRANGGEN I 22.3 PRM KR AWEN I .
MRANGGEN II
Indikator penilaian rawan gizi adalah prosentase gizi buruk + gizi kurang (KEP Total) > 15 %, hanya 5 kec. Yg bebas rawan gizi (warna hijau) Penyebab : asupan gizi kurang & peny.infeksi, pola asuh tdk baik, kemiskinan, kurang pengetahuan dll Pemecahan masalah : - PMT, pengobatan, konseling gizi, peningkatan kwalitas posyandu - Peningkatan kerjasama linprog & linsek
18.9 KR. AWEN II
KAB. GROBOGAN
Sedangkan jumlah Balita yang datang dan ditimbang ( D ) di posyandu dari seluruh balita yang ada 93.454 anak ( S ) yaitu sejumlah 74.408 anak ( 79.62% ) dengan rincian jumlah balita yang naik berat badannya sebanyak 58.514 anak ( 78.64% ) dan Bawah Garis Merah ( BGM ) sebanyak 1.725 anak ( 2.32 %). Permasalahan gizi yang masih tetap ada dan jumlah cenderung menurun adalah masalah gizi buruk. Gizi Kurang sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang kurang, keadaan sosial ekonomi dan kejadian penyakit. Sedangkan untuk kasus gizi buruk ditemukan sebanyak 123 kasus. Sedangkan tahun 2008 sebanyak 46 kasus. Dari seluruh kasus gizi buruk tersebut juga telah dilakukan intervensi khususnya upaya perbaikan gizi masyarakat dalam bentuk kegiatan pemberian PMT pemulihan selama 180 hari, perawatan serta pengobatan baik di puskesmas maupun di Rumah Sakit dengan bantuan dana program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan APBD II. 52
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak