LEMAK PADA PAKAN TERNAK DAPAT MEMPENGARUHI HASIL ANALISIS SERAT (NDF) D. Suherman dan Martini Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor
PENDAHULUAN Analisis komposisi dari pakan ternak merupakan hal yang diperlukan dalam menentukan kualitas pakan ternak tersebut . Dalam pakan ternak terdapat fraksi yang dapat dicerna dan yang tidak dapat dicerna oleh enzimenzim dalam tubuh ternak non ruminansia, akan tetapi fraksi ini masih mempunyai nilai gizi bagi ternak ruminansia (memamah biak) . Analisis serat yang dahulu dilakukan dengan metoda serat kasar (sampai sekarang pun masih ada yang melakukan), yaitu dengan menggunakan asam encer panas dan basa encer panas . Dengan metoda tersebut terjadi kehilang sebagian fraksi serat, antara lain hemisellulose dan lignin . Beranjak dari kelemahan di atas, th . 1960 Van Soest mengembangkan metode analisis serat dengan menggunakan larutan detergen netral . Metoda Van Soest digunakan untuk menganalisis serat yang berasal dari hijauan pakan ternak . Apabila dipakai untuk analisis serat dari pakan ternak komersial, atau sebagian pakan ternak yang mengandung kadar lemak (minyak) yang tinggi, perlu dihilangkan dahulu minyak (lemak) yang ada dalam pakan tersebut, karena dikhawatirkan akan mempengaruhi pada proses atau hasil analisis serat tersebut . BAHAN DAN CARA Contoh yang dianalisis (NDF) terdiri dari 3 jenis pakan ternak yang mengandung kadar minyak (lemak) rendah, sedang dan tinggi, serta dua contoh jenis rumput yaitu rumput gajah dan rumput hamil grass . Dan sebagai pembanding pada percobaan tersebut dipakai contoh konsentrat, dedak halus, dan biji karet . Penyiapan contoh Bahan yang dipakai sebagai contoh untuk analisis kandungan serat (NDF), dikering bekukan (freeze drying), kemudian contoh yang telah kering digiling sampai partikelnya mempunyai kehalusan 1,0 mm . Sebanyak 10 gram dari masing-masing contoh diambil untuk dihilangkan kandungan minyak (lemak) dengan cara ekstraksi lemak dengan menggunakan pelarut Haksen (cara Soxlet) .
107
Lokakarya Fungsional Non Penefiti
Cara Kerja Ditimbang 0,5 gram contoh dan dimasukkan kedalam gelas piala 600 ml, kemudian ditambahkan 60 ml larutan detergen netral . Campuran dipanaskan di atas pemanas pada suhu 200 ° C selama 60 menit dengan menggunakan alat reflux . - Setelah ekstrasi selesai, gelas piala diangkat dan langsung dituangkan ke dalam cawan masir yang telah diketahui bobotnya, penyaringan berlangsung dengan bantuan pompa vakum . - Setelah proses pencucian, cawan dan residu dikeringkan kedalam oven pada suhu 105°C . selama 8 jam, kemudian didinginkan di eksikator, selanjutnya ditimbang . Perhitungan : Serat detergen Netral (NDF)
%NDF = Keterangan ;
Wl-Wo W2
x 100%
Wo
= Bobot Cawan
W1
= Bobot Cawan + Residu
W2
= Bobot Contoh
HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil Analisis Serat (NDF) pada contoh konsentrat (Diet) yang telah bebas lemak, maupun contoh yang masih mengandung lemak tidak menunjukkan perbedaan nyata . Hal ini dimungkinkan kandungan minyak (lemak) contoh konsentrat itu relatif rendah (5,5%) . Pada contoh dengan kadar lemak sedang (16,8%) seperti pada dedak halus, hasil analisis serat (NDF), balk contoh dedak yang bebas lemak maupun yang masih mengandung lemak relatif sama, begitu juga pada proses penyaringan tidak mengalami kesulitan . Sedangkan pada contoh makanan konsentrat dengan kadar lemak sedang (12,7%), balk contoh konsentrat yang bebas lemak maupun contoh konsentrat yang masih mengandung lemak, ternyata mengalami kesulitan pada proses penyaringan, begitu pula pada hasil analisis serat (NDF) untuk contoh konsentrat yang bebas lemak diperoleh data-data yang kurang meyakinkan, hal ini disebabkan bukan hanya oleh pengaruh lemak, tetapi adanya senyawa karbohidrat atau protein yang dapat menganggu pada proses penyaringan dan nilai hasil analisis serat (NDF) .
1 08
Lokakarya Fungsional Non Penelit
Contoh pakan ternak yang mempunyai kadar lemak tinggi (>30%), seperti biji karet dengan kadar lemak (40%), sebelum dan sesudah ekstraksi lemak ternyata tidak mengalami banyak kesulitan pada proses penyaringan, tetapi diperoleh hasil NDF yang berbeda jauh untuk contoh biji karet yang masih mengandung lemak . Analisis serat (NDF) berdasarkan metoda Van Soest ternyata lebih cocok untuk contoh yang berupa rumput-rumputan, karena pengotor-pengotor seperti pati, lemak dan protein relatif rendah, sehingga tidak mempengaruhi terhadap proses penyaringan maupun nilai hasil analisis NDF . Tabel 1 . Nilai NDF pada contoh dengan kandungan lemak rendah Jenis contoh No . Diet yang tidak mengalami ekstraksi lemak
Kadar Lemak 5,5 rendah
Diet yang telah mengalami ekstrasi lemak
5,5 rendah
Kadar NDF
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
14,7 14,2 14,4 14,5 14,2 14,4 14,8 14,6
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
15,1 15,6 15,0 15,2 15,5 15,6 15,4 15,4
1.
Rata-rata NDF
14,5
15,4
Tabel 2 . Nilai NDF pada contoh kandungan lemak sedang (pertengahan) No .
III
IV
Jenis contoh
Dedak halus yang belum mengalami ekstraksi lemak
Dedak halus yang belum mengalami ekstraksi lemak
Kadar NDF
Kadar Lemak 16,8
16,8
1. 2. 3. 4.
23,3 23,5 23,4 23,3
1. 2. 3. 4.
23,4 23,0 23,7 23,1
Rata-rata NDF
23,4
23,3
1 09
Lokakarya Fungsional Non Penelifi
Tabel 3 . No .
V
Nilai NDF pada contoh dengan kandungan lemak sedang Jenis contoh
Diet yang belum mengalami ekstraksi lemak
VI
Diet yang telah mengalami ekstraksi lemak
Tabel 4 .
No .
VII
VIII
1 10
Kadar Lemak 12,7
12,7
Kadar NDF 1. 2. 3. 4.
19,6 19,5 19,4 19,4
1. 2. 3. 4.
22,1 22,3 22,7 22,4
Rata-rata NDF
19,4
22,4
Nilai NDF pada contoh makanan ternak dengan kandungan lemak tinggi (pertengahan) Jenis contoh
Biji karet yang belum mengalami ekstraksi lemak
Biji karet yang telah mengalami ekstrasi lemak
Kadar Lemak 16,8
42,4
Kadar NDF 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
42,5 42,9 42,9 41,8 42,4 42,1 41,9 42,3
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
11,9 11,8 12,1 12,2 12,4 12,0 12,3 12,1
Rata-rata NDF
42,3
12,1
Lokakarya Fungsional Non Peneliti
Tabel 5 . Nilai NDF pada contoh rumput-rumput N
I.
II
Jenis contoh
Rumput Gajah
Rumput Hamil
Kadar Lemak 2,2
2,0
Kadar NDF 1. 2. 3. 4.
62,8 64,2 62,4 63,5
1. 2. 3. 4.
74,3 75,1 72,7 75,8
Rata-rata NDF
63,4
74,4
KESIMPULAN Hasil analisis serat (NDF) menggunakan metoda Van Soest terhadap beberapa contoh pakan ternak yang mengandung lemak/minyak rendah, sedang dan tinggi serta jenis rumput, menunjukkan bahwa metoda Van Soest cenderung lebih sesuai bagi contoh berupa rumput-rumputan . Sedangkan bagi contoh yang mengandung pati, protein dan lemak tinggi akan berpengaruh terhadap hasil maupun proses analisis serat (NDF) . DAFTAR PUSTAKA Georing, HK, dan P .J . Van Soest (1970) Forage fiber analysis (Apparatus, reagent, prosedures and some applications) Agriculture, Hand Book No . 379, U .S . Depart . of Agriculture, Washington, D .C . Van Soest, P .J . (1963), Use of detergent in the analysis of fibrous feed, II . Rapid method for the determination of fiber and lignin in forage, Jour . .Assoc . off Agriculture Chom . Vol 46 . hal 829-835 . Van Soest, P .J . dan R .H . Wine (1967) Use of detergent in analysis of fibrous feed, IV Determination of plant cell wall Constituents, Jour . Assoc . off . Agric . Chom . Vol 50, hal . 50-55 .
111