Pembahasan benedict Pada praktikum biokimia gizi tentang pemeriksaan kadar glukosa
urine
dengan
metode
benedict,
kelompok
kami
menggunakan sampel urine fenti. Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa. Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi, namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict. Berdasarkan literatur untuk mengetahui adanya monosakarida dan disakarida pereduksi dalam makanan, sample makanan dilarutkan dalam air, dan ditambahkan sedikit pereaksi benedict. Dipanaskan dalam waterbath selamaa 4-10 menit. Selama proses ini larutan akan berubah warna menjadi biru (tanpa adanya glukosa), hijau, kuning, orange, merah dan merah bata atau coklat (kandungan glukosa tinggi). Sukrosa
(gula
pasir)
tidak
terdeteksi
oleh
pereaksi
Benedict. Sukrosa mengandung dua monosakrida (fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan glikosidic sedemikian rupa sehingga tidak mengandung gugus aldehid bebas dan alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi. Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine yang mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine diketahui mengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan untuk memastikan jenis gula pereduksi apa yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit diabetes.
Pada uji Benedict, pereaksi ini berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natriumkarbonat dan natriumsitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu++ dari kuprisulfat menjadi ion Cu
yang
kemudian
mengendap
sebagai
(Cu2O).
adanya
natriumkarbonat dan natriumsitrat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah. Dalam suasana alkalis, sakarida akan membentuk
enedid
yang
mudah
teroksidasi.
Semua
monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dan trekalosa akan bereaksi positif bila dilakukan uji benedict. Larutan tembaga yang alkalis bila direduksi oleh karbohidrat yang mempunyai gugus aldehid atau keton bebas akan membentuk Cupro Oksida (Cu2O) yang berwarna hijau, merah orange atau merah bata dan adanya endapan merah bata pada dasar tabung reaksi. Pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus aromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula
pereduksi, namun karena
memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict. Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa.Dalam keadaan normal, urine sama sekali tidak mengandung glukosa. Hal ini karena urine mempunyai fungsi yaitu untuk membuang zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan dalam tubuh. Sedangkan pada dasarnya, glukosa merupakan suatu zat yang masih diperlukan oleh tubuh sebagai sumber energi. Hormon insulin merupakan suatu hormon yang dihasilkan
oleh
pankreas
yang
bertanggung
jawab
dalam
mempertahankan kadar gula darah normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi. Namun, pada orang-orang
tertentu pankreas mereka tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau bahkan tidak menghasilkan hormon insulin sama sekali yang mengakibatkan kadar gula darah akan naik. Kadar gula dalam darah yang berlebihan dalam tubuh akan mengganggu tekanan osmotik darah. Untuk itu gula yang berlebihan itu harus dikeluarkan bersama urine. Uji benedict Adanya glukosa dalam urin dapat dinyatakan berdasarkan sifat glukosa yang dapat mereduksi ion-ion logam tertentu
dalam
spesifi k terhadap
larutan glukosa,
alkalis. gula
Uji
lain
ini
yang
tidak
hanya
mempunyaisifat
mereduksi dapat juga memberikan hasilyang positif. Gugus aldehid atau keton bebas gulaakan mereduksi kuproksida dalam pereaksi benedict menjadi kuprooksida yang berwarna. Pada praktikum ini Metode benedict yang pertama kali dilakukan adalah menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung. Tambahkan pada tabung tersebut 8 tetes sampel urine dari fenti, lalu dikocok hingga bercampur rata. Dengan menggunakan penjepit tabung panaskan diatas api hingga mendidih, tetap dipanaskan 1-2 menit atau masukkan tabung ke dalam air mendidih selama 5 menit. Pemanasan bertujuan untuk mempercepat jalannya reaksi antara logam Cudalam pereaksi benedict dengan glukosadalam urin, kemudian didinginkan denganperlahan. Angkat tabung, biarkan dingin selama 5 menit. Hasilnya dapat dilihat dengan 5 macam tanda. Urine negatif Apabila warna urine tersebut tetap berwarna biru berarti menandakan bahwa orang yang memiliki urine tersebut normal tidak ada kandungan glukosa didalamnya. Urine positif (+1) Apabila larutan tersebut berubah warna menjadi hijau kekuningan dengan sedikit endapan kuning, kadar glukosanya 0,5-1%. Urine positif (+2) apanila larutan menjadi kuning dengan
banyak endapan, kadar glukosanya antara 1-1,5 %. Urine positif (+3) apabila warna urine tersebut menjadi jingga/ warna lumpur keruh, kadar glukosa antara 2- 3,5 %. Urine positif(+4) apabila warna menjadi merah keruh/larutan jernih, endapan merah, kadar glukosa > 3,5 %.
Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering.
Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.
Tambahkan pada tabung tersebut 8 tetes sampel urine dari fenti, lalu dikocok hingga bercampur rata.
Dengan menggunakan penjepit tabung panaskan diatas api hingga mendidih, tetap dipanaskan 1-2 menit atau masukkan tabung ke dalam air mendidih selama 5 menit.
Angkat tabung, biarkan dingin selama 5 menit.
DAFTAR PUSTAKA Soewoto, Hafiz dkk. 2001.Biokimia Eksperimen Laboratorium: UIPressGirindra Poedjiadi A. 2005.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta: Penerbit UI-Press http://www.academia.edu/5057451/Identifikasi_KH
https://anitamuina.wordpress.com/category/laporan-praktikumbiokimia/ http://wahyuriyadi.blogspot.co.id/2009/10/uji-benedict-adalah-ujikimia-untuk.html