LEMBAR PERNYATAAN
Skripsi ini sebagai prasyarat untuk mendapatkan gelar sarjana Strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.adapun hal yang mengenai penyusunan, dengan ini menyatakan bahwa saya: 1.Memberikan informasi dan kajian skripsi asli dari hasil penelitian dan observasi langsung dari sekolah yang menjadi peneliti. 2.Memberikan/menuliskan referensi yang asli dan tertera pada isi penelitian tersebut 3.Jika penelitian skripsi ini adalah saduran fiktif atau jiplakan dari skripsi lain maka dengan ini saya siap untuk menerima sangsinya.
Hormat saya
Gunawan Setiawan NIM.102018224178
i
ABSTRAK Gunawan Setiawan. NIM 102018224178 Manajemen Pendidikan UIN Syarif Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Judul Skripsi ” Efektifitas KBK Dalam Pembelajaran di SMK Islamiyah Ciputat ”.
Kurikulum merupakan alat yang paling krusial dalam merumuskan dan mengembangkan kulaitas pendidikan yang bermutu,berdaya sosial yang tinggi dan relevan untuk tujuan pendidikan.KBK salah satu metode yang sedang digencarkan oleh pemerintah dalam mengembangkan pola pendidikan guna mengarah pada tingkat penataan yang lebih lanjut.dengan kurikulum sekolah mempunyai pegangan dalam tujuan yang lebih dinamis khususnya menciptakan suasana yang diharapkan baik dalam literature pendidikan sampai pada tingkat tujuan sekolah tersebut. Demikian KBK sebagai sarana implementasi dalam pengembangan pendidikan yang ada di sekolah menengah kejuruan yang berfungsi sebagai jenjang mulai dari yang paling tinggi,yakni tujuan umum pendidikan sampai pada tujuan yang paling rendah (perubahan prilaku) yang diharapkan setelah proses belajar mengajar. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas KBK dan penerapannya dalam proses belajar mengajar. penelitian yang penulis sajikan ini merupakan hal kecil untuk mengetahui usaha apa yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam pengembangan proses belajar mengajar serta dampak implemetasi KBK bagi siswa SMK Islamiyah.sesuai dengan tujuan pada konsep kurikulum yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara kepada pihak kepala sekolah dan bidang kurikulum serta menyebarkan angket kepada semua pihak guru.Adapun populasi yang dijangkau yaitu sejumlah 45 orang guru dan staf. Dari penelitian yang telah dilakukan,penulis melihat dan melakukan sebuah analisa maka SMK Islamiyah ini pada proses KBK belum secra efektif mampu dalam menerapkan tujuan KBK tersebut sesuai yang diharapkan.hal ini dapat dilihat dari tingkat kesiapan yang belum secara matang baik dari kepala sekolah dalam mengelola administrasi yang ada,tingkat kemampuan guru dalam pengajaran sampai pada sarana yang belum menunjang.hal itu dapat terlihat dari hasil wawancara, pengambilan data yang berkaitan dengan administrasi, sampai pada penyebaran angket kepada guru.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia dan keberkahan yang telah dianugerahkan kepada kita semua sehingga masih dapat menikmati segala kebaikanNya.dengan ini penulis menyajikan suatu data penelitian tentang “Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Proses Pembelajaran Siswa di SMK Islamiyah Ciputat”. Sebagai hasil penelitian ini penulis sajikan tentang keefektivitasannya sebuah kurikulum yang ada di SMK Islamiyah Ciputat. Semoga apa yang penulis sajikan dalam penelitian ini menjadi sedikit bahan informasi tentang efektivitas kurikulum Berbasis Kompetensi.maka dari itu penulis sangat berterima kasih kepada : 1. Allah SWT yang telah membimbing atas segala karunia dan kebaikan yang telah diberikan seluruhnya. 2. Ayahanda Wirma Afandi dan Ibunda Aliah yang telah memberikan semangat do’a yang luar biasa baik moril maupun materil sehingga bisa terselesainya tugas akhir ini. 3.
Para guru dan siswa SMK Islamiyah
4. Drs.Mas’ud Kepala SMK Islamiyah Ciputat yang telah memberikan informasi mengenai situasi pembelajaran yang ada. 5. Muhammad Nisad,S.Pd kepala bidang Kurikulum SMK Islamiyah Yang telah memberikan wacana tentang program kurikulum yang dibuat. 6. Sukarna Syarif,SH. Dosen pembimbing yang begitu semangat membimbing penulis sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini. 7. Drs.Syafril M.Pd.
Dosen pembimbing proposal yang memberikan arahan tentang
Pembutan proposal skripsi ini. 8. Para dosen FITK khususnya jurusan KI-MP yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan yang sebelumnya penulis belum dapatkan,sehingga dapat menjadi sumber kreatifitas, inspirasi dan kemampuan dalam menyusun tugas akhir ini.
iii
9. Para siswa dan adik adikku SMK,MTS Gunung sindur yang telah memberikan inspirasi dan pengalamannya dalam pembelajaran. 10. Ustad Arifin sebagai pembimbing spritual saya yang telah meyakinkan tentang suatu kebaikan dan perjuangan. 11. Para shabat seperjuanganku yang ada di kampus Khususnya KI-MP C 2002,yang memberikan semangat sehingga dapat menempuh tugas akhir kuliah ini. 12. Para teman pengajar yang ada di SMK, MTs, gunungsindur Bogor dan SMP Muhamadiyah Pamulang.. 13. Kakak dan adik-adik yang telah begitu mensuport dalam tugas skripsi ini.
Jakarta 25 juni 2010 Penulis
Gunawan Setiawan
iv
DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Masalah Penelitian 1.Identifikasi Masalah ....................................................................................... 4
2.Pembatasan Masalah ............................................................................. 4 3.Perumusan Maalah.......................................................................................... 4 C.Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
BAB II
LANDASAN TEORI A.Kurikulum Berbasis Kompetensi 1.Pengertian Kurikulum ...................................................................................... 6
2.Fungsi Kurikulum .................................................................................. 7 3.Latar Belakang KBK ........................................................................................ 9 4.Landasan dan Prinsip KBK ............................................................................. 10
5.Standar Kompetensi yang diharapkan ................................................... 12 6.Pendekatan Kompetensi ................................................................................. 14 B.Efektifitas Penerapan KBK Di Sekolah
1.Efektifitas Pembelajaran .................................................................. 15 2.Penilaian Proses Belajar ............................................................................ 18 a.Penilaian dalam Kompetensi .................................................................. 18
b.Penilaian Berbasis kelas ................................................................ 19 c.Proses pembelajaran Kompetensi ............................................................ 20 d.Manfaat Hasil Belajar ............................................................................. 21
3.Prosedur Pembelajaran dan Pembentukan Kompetensi .................... 22 4.Pengelolaan Kurikulum ............................................................................. 23 5.Inovasi Pengembangan Kurikulum............................................................. 24
6.Penyusunan Silabus ......................................................................... 25 7.Komponen Silabus .................................................................................... 25 8.Pengembangan Silabus .............................................................................. 26
v
BAB III
METODELOGI PENELITIAN A.Tujuan Penelitian ....................................................................... 28 B.Desain dan Jenis Penelitian......................................................... 28 C.Tempat dan waktu Penelitian ..................................................... 28 D.Teknik Pengumpulan data .......................................................... 28 E.Defenisi Operasional ................................................................. 30 F.Teknik Analisa Data ...................................................................... 30
BAB IV
PRESENTASI DAN ANALISA DATA 1.Gambaran umum SMK Islamiyah ................................................. 32 2.Deskripsi dan Analisa Data Berdasarkan Hasil Observasi .............. 35 3.Hasil Angket Kosioner .................................................................. 37 4.Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 52 5.Deskripsi Permasalahan Berdasarkan Analisa .......................... …. 54 6.Analisa dan Subjek Responden ...................................................... 55
BAB V
PENUTUP Kesimpulan dan Saran ....................................................................... 58
vi
TABEL
1. Sarana dan Prasarana yang menunjang………………………………….…...34 2. Frekuensi tentang penggunaan kontark pembelajaran……………….………37 3. Frekuensi tentang pelaksanaan kurikulum……………………………….…..37 4. Frekuensi tentang sarana untuk menunjang keahlian siswa…………….……38 5. Penggunaan RPP untuk pencapaian tingkat kompetensi siswa………….…...39 6. Penawaran kontrak belajar …………………………………………………..39 7. Melakukan persiapan awal bahan pengajaran…………………………….….40 8. Penerapan system SK,KD untuk pencapaian kurikulum…………………….41 9. Penggunaan alat Bantu untuk menunjang belajar siswa……………………..41 10. Penggunaan sarana Belajar yang disediakan…………………………...……42 11. Efektivitas wakt dalam belajar………………………………………....…….42 12. Penggunaan Simulasi/Games ………………………………………………..43 13. Pembuatan program portofolio……………………………………………….43 14. Melakukan Penilaian berkala kepada siswa…………………………..……..44 15. Program Evaluasi pencapaian tujuan belajar…………………………..…….45 16. Penetapan KKM………………………………………………………..……45 17. Efektivitas Dalam pengujian kompetensi ……………………………..…….46 18. Pemberian motivasi Kepada siswa…………………………………..………47 19. Pemberian Penghargaan kepada siswa………………………………..……..47 20. Penetapan dan penerapan kurikulum………………………………….…….48 21. Bentuk interaktif Guru di dalam kelas……………………………………...48 22. Penggunaan Metode diskusi………………………………………………..48 23. Pelatihan Pendidikan pada guru…………………………………...……….50 24. Pelatihan Keahlian kompetensi pada siswa…………………………...……50 25. Nilai Rata-rata Skor…………………………………………………………51
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Hasil wawancara
2.
Struktur Organisasi
3.
Rekapitulasi Data Guru
4.
Rekapitulasi Data siswa
5.
Lembar pengesahan judul Skripsi
6.
Outline Bimbingan Skripsi
7.
Riset wawancara
8.
Surat Keterangan SMK Islamiyah Ciputat.
viii
1
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG Kemajuan
ilmu
dan
teknologi,
terutama
tekhnologi
informasi
menyebabkan arus komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada bidang norma kehidupan dan ekonomi, seperti tersingkirnya tenaga kerja yang kurang berpendidikan, kurang terampil dan terkikisnya budaya lokal. Dengan cepatnya arus informasi dan budaya global mengakibatkan menurunnya norma-norma masyarakat kita yang bersifat konsumtif, hal itu menjadi rawan terhadap timbulnya gejolak social dan disintregrasi bangsa. kemudian adanya pasar bebas, kemampuan bersaing, penguasaan pengetahuan dan teknologi, menjadi semakin penting untuk kemajuan suatu bangsa. Situasi itu juga menjadikan ukuran kesejahteraan suatu bangsa telah
bergeser
dari
modal
fisik
atau
sumber
daya
alam
ke
modal
intelektual,pengetahuan,social dan kepercayaan. Situasi seperti itu
membutuhkan pendidikan yang memberikan
kecakapan hidup (life skill), yaitu yang memberikan keterampilan, kemahiran dan keahlian dengan kompetensi tinggi pada peserta didik. Dengan keterampilan tersebut menjadi bekal untuk mampu bertahan dalam suasana yang selalu berubah,tidak pasti dan kompetitif dalam kehidupanya. Kecakapan ini sebenarnya telah diperoleh siswa sejak dini melalui pendidikan formal di sekolah maupun yang bersifat
informal,
membentuk menjadi masyarakat berpengetahuan dengan belajar sepanjang hayat (life long education). Berdasarkan konteks di atas penulis menyajikan suatu data tentang penerapan keefektifan kurikulum berbasis kompetensi. KBK ini menjadi bahan acuan bagi siswa dalam menempuh pengetahuan guna memiliki kemampuan bakat dan minat dalam mata pelajaran yang diberikan oleh guru dan sekolah. Pada kenyataannya bahwa KBK belum secara maksimal diberlakukan di sekolah-sekolah, Kalaupun itu ada belum sepenuhnya dilakukan karena berbagai hal. keadaan itu terlihat Banyak guru
2
yang belum mengerti dari penerapan
KBK tersebut. Disamping itu fasilitas yang
kurang memadai, serta belum menunjang. Pada dasarnya kurikulum tetap digunakan dalam pembelajaran siswa baik formal maupun informal,
tetapi kurikulum biasa
digunakan kepada siswa sehingga siswa mampu : 1).berpikir bagaimana berpikir dan belajar bagaimana belajar 2).memadukan belajar formal dan informal 3).mengakses,memilih dan mengolah informasi untuk melengkapi pengetahuannya dan 4).mengatasi situasi yang ambigu/kabur,permasalahan dan tantangan yang tidak diramalkan atau belum pasti. Dari pemaparan tersebut sekiranya penulis melihat permasalahan yang ada di SMK Islamiyah berkaitan dengan kurikulum yang digunakan. Yaitu sudah efektivkah KBK diterapkan di sekolah tersebut, Strategi apa yang digunakan oleh kepala sekolah dalam pengembangan tingkat pemahaman siswa terhadap kemampuan dan keterampilan yang diperoleh, dan bagaimana peranan guru dalam implementasi KBK tersebut. Tingkat pengembangan KBK ditekankan agar siswa yang mengikuti pendidikan di sekolah memperoleh kompetensi yang diinginkan. Dengan demikian siswa bukan hanya menghafal, mengingat dan mengerti teori, tetapi juga menguasai bidang yang dipelajari. misalnya bila belajar bahasa Inggris siswa sungguh menjadi kompetens, untuk itu dapat juga berbicara dan berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dengan tekanan pada kompetensi diharapkan siswa sungguh menguasai bahan, dapat menggunakan dengan kemampuannya siswa semakin maju,dan dapat menggunakannya dalam hidup berasama di tengah masyarakat. “Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh istilah UNESCO disebut belajar itu untuk tahu,untuk dimengerti dan diterapkan dalam kehidupan selamanya”.1 Dengan pendekatan ini kurikulum lebih menekankan kompetensi apa yang diharapkan oleh siswa, entah kompetensi umum, bidang dan pelajaran tertentu. Dengan model ini juga
1
.J.Drost,SJ 2005 (Dari KBK sampai MBS ) Penerbit BUKU KOMPAS 2005, hal 11
3
dimungkinkan guru menggunakan bahan apapun yang sesuai dengan kompetensi yang dituju. Dalam pembelajaran kurikulum dapat dijadikan sebagai alat untuk menuju pada tujuan pendidikan yang terarah dan efektif, Tetapi bagaimana kurikulum itu diterapkan pada sebuah lembaga pendidikan yang notebene merupakan landasan awal untuk memulai proses belajar mengajar. Pendidikan menurut konsepsi kurikulum memiliki pengaruh,mengubah dan memberi corak baru kepada masyarakat dan kebudayaan. Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa pendidikan adalah alat rekontruksi social, diantaranya: “Jhon Dewey seorang peneliti pendidikan memandang pendidikan sebagai alat rekontruksi social yang paling efektif. Pendidikan merupakan alat konstruktif untuk memperbaiki masyarakat dan membina masa depan yang lebih baik.”2 Sehubungan itu penulis mencoba melakukan sebuah penelitian yang membahas bagaimana KBK yang ada di sekolah SMK Islamiyah. Dalam perumusan kurikulum sekolah, kompetensi itu perlu diuji,karena sebagai acuan siswa setelah ia lulus dari lembaga pendidikan tersebut. SMK Islamiyah merupakan sekolah yang menjadi harapan masyarkat sekitar, karena sudah menjadi bagian kemudahan bagi siswanya dalam mengembangkan kemapuan keahlian. Bila dilihat dari seperangkat kurikulum yang digunakan, SMK tersebut meiliki harapan pengembangan bagi kemajuan tingkat pendidikan, terlebih bagi siswanya yang akan menggali kemampuannya dibidang keahlian. Hal inilah yang menjadi penulis ingin lebih mengetahui tingkat keberhasilan dan keefektivannya dalam penerapan di bidng kurikulum berbasis kompetensi. perumusan kurikulum tersebut,
penulis melihat bahwa kemampuan siswa
dalam mempelajari sebuah keterampilan dapatlah melatih dirinya dalam pengenalan program studi, mulai dari pengenalan keahlian dalam teori dan praktik, sampai pada keahlian dalam berpikir, menganalisa dan kemampuannya melakukan sesuatu yang bersifat efektif. Dalam perumusan kurikulum para guru dilibatkan sebagai fasilitator 2
”S.Nasution” dalam Hamid Syarif (ed)pPengembangan kurikulum Penerbit PT Bina llmu Surabaya 1996.hal 24
4
untuk siswa
belajar. Keefektifan kurikulum itu dibuat berdasarkan pada jenis
kompetensi siswa dan kemampuan guru dalam menyampaikan pengajaran . SMK tesebut selain melihat jenis kompetensi siswa juga diharapkan dalam pembelajaran, akan membuahkan hasil. didasarkan pada bentuk kemampuan dan kecakapan siswa (Life Skill). Ketika siswa tersebut sudah selesai dengan program inputnya maka akan dapat melihat suatu bentuk keahlian yang diharapkan berhasil dalam penerapan kurikulum tersebut. A.Identifikasi Masalah Dalam pembahasan keefektivitasan kurikulum berbasis kompetensi ini penulis melakukan identifikasi sebagai berikut : 1.Belum adanya tindak lanjut KBK secara khusus yang menjadi tujuan penerapan siswa dalam bidang kompetensi di sekolah SMK Islamiyah tersebut. 2.Masih banyak guru yang belum memahami penerapan KBK tersebut. 3.Kurangnya strategi kepala sekolah dalam pengembangan dan penerapan KBK tersebut. B.Pembatasan Dan Perumusan Masalah Mengingat permasalahan yang cukup banyak untuk dibahas, dan untuk lebih memudahkan maka dengan ini dibatasi pada Efektifitas penerapan KBK dalam proses pembelajaran siswa. Adapun yang dimaksud dengan tingkat keefektifan kurikulum yaitu kurikulum yang diterapkan dapat diimplementasikan oleh para siswa
dalam bidang keahlian.
Sedangkan KBK yang dimaksud adalah bagaimana kurikulum tersebut menjadi bahan tujuan untuk pengembangan kompetensi siswa sebagai penguasaan keterampilan. Berdasarkan pembatasan tersebut, maka penulis selanjutnya merumuskan masalah sebagai berikut : 1.Bagaimana penerapan KBK di SMK Islamiyah tersebut. 2.Seberapa efektif penerapan KBK dalam proses pembelajaran di SMK Islamiyah tersebut.
5
C.Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang bersifat teoritis maupun praktek untuk mengembangkan penerapan kurikulum berbasis kompetensi
secara
efektif
dan
efesisen,Khususnya
bagi
sekolah
SMK
ISLAMIYAH.serta memberikan manfaat bagi penulis dalam melihat sebuah wacana pelaksanaan kurikulum untuk pencapaian tujuan pendidikan formal dan studi banding sehubungan manajemen sekolah.
6
BAB II LANDASAN TEORI A.Kurikulum Berbasis Kompetensi 1.
Pengertian kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam dokumen kurikulum 2004 dirumuskan bahwa kurikulum berbasis
kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan.3 Kurikulum
secara
luas/modern
mencakup
kehidupan
murid
dan
masyarakat,pemahaman semacam ini dikemukakan oleh William H.Killpatrick bahwa kurikulum dalam arti modern meliputi keseluruhan kehidupan anak,sepanjang sekolah dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan tersebut, atau sekolah seharusnya mengambil tanggung jawab atas pengembangan kehidupan tersebut . Dari pemahaman tersebut dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat program atau rencana
blajar
siswa
dibawah
tanggung
jawab
sekolah
sebagai
program
belajar,kurikulum hendaknya disusun secara sistematis dan logis agar dapat mencapai tujuan pendidikan sekolah yang telah ditetapkan. Ada beberapa kriteria dalam memilih isi kurikulum yang dikemukakan oleh Nana sudjana yaitu:4 a) Isi kurikulum harus sesuai,tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa. b) Isi kurikulum mencerminkan kenyataan sosial. c) Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiyah yang komperhenship. d) Isi kirikulum mengandung teori,prinsip dan konsep informasi faktual dan e) Isi kurikulum dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Pada dasarnya pengertian dan isi kurikulum di atas suatu hal penting yang harus diperhatikan adalah bahwa suatu kurikulum harus mampu menjawab sejumlah persoalan,dimana persoalan tersebut adalah merupakan persoalan-persoalan tentang apa 3
Sanjaya Wina,Pembelajaran dalam implementasi KBK (Jakarta Kencana pers 2008).hal 6
4
.Nurdin Syarifudn,Guru profesional dan Implementasi Kurikulum(Ciputat Pers Jakarta 2002).hal.55
7
persoalan,dimana persoalan tersebut adalah merupakan persoalan-prsoalan tentang apa tujuan yang ingin dicapai,pengalaman belajar apa yang harus disiapkan untuk mencapai tujuan tadi,bagaimana pengalaman itu diorganisir secara efektif dan efesien. Dari pengertian di atas KBK memiliki tiga arti karakteristik utama diantaranya, pertama merupakan kurikulum yang memuat sejumlah kompetensi dasar yang harus dicapai oeh siswa, kedua implementasi pembelajaran dalam KBK menekankan pada proses pengalaman dan memperhatikan keberagaman setiap individu, dan ketiga KBK merupakan bentuk evaluasi yang menekankan hasil dan proses belajar, sehingga pencapaian standar kompetensi dilakukan secara utuh yang tidak hanya mengukur aspek pengetahuan saja,akan tetapi sikap dan keterampilan5. 2.Fungsi kurikulum Kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta sebagai sebuah komponen dalam tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam undang-undang Sisdiknas no 20 tahun 2003 tentang standarisasi dan kurikulum pendidikan pada pasal 35-36.6 Tujuan pendidikkan berhubungan dengan manusia yang diidealisasikan atau dicita-citakan oleh suatu masyarakat atau bangsa.Manusia yang demikian sangat bergantung atas pandangan hidup (way of life). suatu masyarakat atau bangsa yang bersangkutan, dimana praktik pendidikan dilakukan. Membentuk manusia semacam ini haruslah diisi oleh serangkaian program pendidikan yang di dalamnya berisikan kegiatan
dan
pengalaman
belajar.
Program
tersebut
pada
akhirnya
akan
dilakukan/dilaksanakan oleh guru dan murid dilembaga pendidikan sekolah. “Berdsarkan konteks tersebut fungsi kurikulum secara teoritis diantaranya”: 7 a) sebagai Tujuan Pendidikan Merupakan tujuan pendidikan mempunyai jenjang,mulai dari yang paling tinggi, yakni tujuan umum pendidikan sampai pada tujuan yang paling rendah (perubahan prilaku) yang diharapkan setelah proses belajar mengajar. 5
. wina Sanjaya,Pembelajaran dalam implementasi Kurikulum KBK,(Prenada Media Group)hal.11 .Undang-undang No 20 Th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 35-36
6
7
.” Usman muladi,”Wirokusuma,dalam Syarif Hamid (ed)Pengembangan Kurikulum.hal 24
8
b.)Kurikulum dan Anak Kurikulum berfungsi sebagai kegiatan dan pengalaman yang akan disajikan kepada murid di bawah bimbingan sekolah atau guru. Kegiatan dan pengalaman ini dapat meliputi bidang pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan tertentu. c).Kurikulum dan Guru berfungsi sebagai pelaksana kurikulum di sekolah.kurikulum berisikan tentang jenisjenis program, cara pelaksanaan propgram, petugas pelaksanaan,dan alat-alat perlengkapan yang akan dipergunkan. d).Kurikulum dan Kepala Sekolah /Pembina Sekolah Kepala sekolah berfungsi sebagai supervisior dan Administrator serta bertanggung jawab terhadap pelaksana kurikulum di sekolah.Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah pedoman dalam pelaksanaan fungsi supervisior untuk memperbaiki situasi belajar, memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi balajar,memperkembangkan lebih lanjut. Pullias Young (1988) dan manna (1990) mendefinisikan bahwa sedikitnya 19 persen guru memiliki sifat,dintaranya sebagai pendidik, pengajar, model, teladan, peneliti,pendorong,kreatifitas,aktor,pemancipator,evolutor,pembangkit,pandangan,peker ja rutin,pembawa cerita, pengawas serta sebagai kulminator”.8 Karena itu sekolah dapat membuat perencanaan tenaga yang akan dibutuhkan secara tepat, jenis-jenis pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki oleh petugas, serta alat-alat yang akan diperlukan. Berdasarkan pemikiran tersebut, fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai berikut: Pertama, sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman bagi para siswa, kedua sebagai pedoman untuk menilai terhadap perkembangan murid dalam rangka penyerapan sejumlah pengalaman yang diberikan Disamping itu guru juga memiliki kepekaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia kependidikan, seperti perubahan kurikulum satu kali dalam sepuluh tahun. Guru diminta untuk cepat beradaptasi dengan perubahan itu dengan cara 8
.E.Mulyasa,Menjadi guru Profesional(Rosdakarya,Bandung 2005),hal 37
9
mengikuti penataran, workshop, dan belajar dengan teman se-profesi guru dalam pengembangan kurikulum harus memiliki pandangan mata burung (a bird eye view) mengenai proses pengembangan kurikulum.karena guru bekerja di kelas untuk menyampaikan kurikulum real, guru merupakan pengontrol kualitas belajar mulai dari awal sampai berakhirnya pembelajaran sebenarnya guru diminta informasi, kritikan dalam perbaikan kurikulum agar kurikulum itu menyentuh dan berguna untuk terciptanya life Skill dikalangan siswa. 3.Latar belakang KBK a.Pengertian Kompetensi Istilah kompetensi merupakan istilah turunan dari bahasa Inggris competence yang berarti kecakapan,kemampuan, dan wewenang. Dalam konteks kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap dan prilaku yang tercermin dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. 9 Proses pembelajaran yang didasarkan pada kompetensi atau penguatan adalah kegiatan belajar dan mengajar diarahkan untuk memberikan pengetahuan,sikap,dan keterampilan kepada peserta didik untuk melakukan sesuatu,berupa seperangkat tindakan (dalam bentuk kemahiran, ketetapan dan keberhasilan) penuh tanggung jawab yang harus dimilki seseorang untuk melakukan tugas-tugas pada jenis pekerjan tertentu. Goordon (1988: 109), yang dikutif mulyasa, menjelaskan bebrapa aspek atau ranah yang terkandung dalam kompetensi sebagai berikut : a. Pengetahuan (knowledge) b. pemahaman(understending) c. kemampuan (skill),nilai(value) d. sikap (attitude) dan minat (intererest).10 Dengan demikian Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai oleh 9
.Kansius ,Pengelolaan kelas yang dinamis,(Kansius Yogyakarta 2006).hal 130 10 ..E.Mulyasa,PAI Berbasis Kompetensi /Konsep dan Implementasi Kurikulum(Rosda,Bandung 2004).hal 51)
10
siswa,penilaian kegiatan belajar mengajar,dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Kompetensi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan pernyataan apa yang diharapkan dapat diketahui,disikapi atau dilakuakan siswa dalam setiap tingkatan kelas dan sekolah dan sekaligus menggambarkan kemajuan siswa yang dicapai secara bertahap dan berkelanjutan untk menjadi kompeten. b.Penilaian Berbasis kelas (PBK) Pusat kurikulum (2004) menyatakan bahwa PBK merupakan suatu kegiatan mengumpulkan iformasi tentang proses hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan, sehingga penilain tersebut akan mengukur apa yang hendak di ukur dari siswa. PBK ini memuat prinsip, saran dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas publik melalui identifikasi atau hasil belajar yang telah dicapai. “Dalam praktiknya PBK memperhatikan tiga ranah dominan yaitu ranah pengetahuan (kognitif), ranah sikap (afektif), dan ranah keterampilan (psikomotorik)”.11 PBK tersebut berguna untuk lima hal sebagai berikut: (1).Umpan balik bagi siswa tentang kemampuan dan kekuranganya (2).Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa (3).Umpan balik bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya (4).Memungkinkan siswa mencapai kompetensi dengan kecepatan berbeda-beda (5).Memberi informasi yang lebih komunikatif kepada steakholder tentang efektivitas pendidikan sehingga meningkat partisipasinya. : 4.Landasan dan Prinsip KBK Landasan-landasan kurikulum akan menyediakan informasi yang sangat berguna dalam pembuatan keputusan tentang kurikulum yang akan disusun.Hal ini menekankan perlunya menetapkan landasan-landasan sebelum memulai kegiatan pengembangan kurikulum.
11
.Muslich mansur.KTSP (Seri satandar nasional Pendidikan(Bumi Aksara,Jakarta 2007).hal.91
11
Ada
beberapa
kurikulum.Menurut
jenis
Tyler
landasan
(1949)
yang
landasan
digunakan dalam
pengembangan
kurikulum
dari
terdiri
landasan
filosofis,social budaya,dan psikologis.pendapat tersebut serupa denngan yang dikemukakan Murray Print (1993) bahwa landasan kurikulum terdiri dari landasan filosofis,social budaya, dan psikologis, perkembangan ilmu dan tekhnologi. Sesuai dengan prinsip diversifikasi dan desentralisasi pendidikan,maka pengembangan kurikulum ini digunakan prinsip dasar kesatuan dalam kebijakan yaitu dalam mencapai tujuan pendidikan perlu ditetapkan standar kompetensi yang harus dicapai siswa secara nasional, pada setiap jenjang pendidikan.Sedangkan,Prinsip keberagaman Pelaksanaan, yaitu dalam penyelenggaraan pendidikan yang meliputi perencanan dan pelaksanan kegiatan pembelajaran,penilaian,dan pengelolaannya mengakomodasi perbedaan-perbedaan
yang
berkaitan dengan kesiapan,potensi
akademik, minat, lingkungan, budaya,dan sumber daerah atau sekolah sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan masing-masing. Secara
rinci
pengembangan
kurikulum
Berbasis
Kompetensi
mempertimbangkan beberapa hal berikut ini: 1.Keimanan,nilai-nilai dan budi pekerti luhur yang perlu digali,dipahami,dan diamalkan oleh siswa. 2.Penguatan Integritas nasional yang dicapai melalui pendidikan yang memberikan pemahaman tentang masyarakat Indonesia yang majemuk dan kemajuan peradaban bangsa Indonesia dalam tatanan peradaban dunia yang multikultural dan multibahasa. 3.Keseimbangan berbagai bentuk pengalaman belajar siswa yang meliputi etika, logika, estetika dan kinestika. 4.Penyediaan tempat yang memberdayakan semua siswa untuk memperoleh pengetahuan,keterampilan,dan sikap sangat diutamakan seluruh siswa dari berbagai kelompok seperti kelompok yang kurang beruntung secara ekonomi dan social,yang memerlukan bantuan khusus, berbakat, dan unggul berhak menerima pendidikan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya. 5.Kemampuan berpikir
dan belajar
dengan
mengakses,memilih
dan menilai
pengetahuan untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh ketidakpastian
12
merupakan kompetensi penting dalam meghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 6.Kurikulum perlu memasukan unsur keterampilan atau kecakapan hidup agar siswa memiliki keterampilan sikap,dan prilaku adaptif,kooperatif dan kompetitif dalam menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan sehari-hari secara efektif. 7.Pendidikan berlanjut sepanjang hidup manusia untuk mengembangkan,menambah kesadaran,dan selalu belajar memahami dunia yang selalu berubah dalam berbagai bidang.kemampuan belajar sepanjang hayat dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan informal, serta pendidikan alternatif yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat. 8.Upaya memandirikan siswa untuk belajar,bekerja sama,dan menilai diri sendiri sangat perlu
diutamakan
agar
siswa
mampu
membangun
pemahaman
dan
pengetahuannya.penilaian berkelanjutan dan komperhensip menjadi sangat penting dalam rangka pencapaian upaya tersebut. 9.Pendekatan yang digunakan dalam mengorganisasikan pengalaman belajar berfokus pada kebutuhan siswa yang berpariasi dan mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu.keberhasilan pencapaian pengalaman belajar menuntut kemitraan dan tangung jawab bersama dari siswa,guru,sekolah,orang tua,dunia usaha,dan industri dan masyarakat. 5.Standar Kompetensi yang diharapkan Pada kurikulum Berbasis kompetensi tahun 2004 standar kompetensi adalah:”(a) pernyataan tujuan yang menjelaskan apa yang harus diketahui peserta didik dan kemampuan melakukan sesuatu bidang studi,dan (b) spesikasi skor atau peringkat kinerja yang berkaitan dengan kategori pencapaian seperti lulus atau memiliki keahlian”.12) Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang direflesikan atau diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.Untuk berkompeten dalam bidang tertentu,seseorang harus secara konsisten dan terus-menerus 12
. azyumardi.Azra,Perencanaan Sistem Pengajaran PAI.(Faza Media Jakarta 2006) hal.112
13
menunjukan
kompetensi
dalam
bidang
tersebut
dalam
cara
berpikir
dan
berprilaku/bertindak sehari-hari. Kompetensi harus mempunyai konteks dalam berbagai bidang kehidupan atau hal-hal lainnya yang diperlukan agar seseorang dapat melakukan sesuatu.Kehandalan kemampuan seseorang melakukan sesuatu harus didefenisikan secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui performans atau unjuk kerja yang dapat diukur dengan indikator tertentu. “KBK merupakan bentuk program life skill yang seharusnya tercermin dalam kurikulum nasional yang bisa diterapkan di lapangan.Dengan demikian life skill tidak perlu dibuatkan program khusus di luar kurikulum pendidikan nasional yang ada. Seperti dalam wujud community college maupun SMK empat tahun.Life skill dalam pengertian yang lebih luas tentunya mengerjakan bagaimana anak bisa berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan mengatasi persoalan yang muncul di masyarakat.13 Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pada dasarnya merupakan format atau standar yang menetapkan kompetensi apa yang diharapkan dapat dicapai siswa dalam setiap tingkatan kelas atau jenjang tertentu agar memiliki kecakapan hidup sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.Dengan demikian,kurikulum ini merupakan pergeseran penekan dari isi (apa yang tertuang) ke kompetensi (bagaimana berpikir,bersikap,belajar dan melakukan).oleh karena itu,pada guru dan siswa diharapkan dapat mengetahui kompetensi apa yang seharusnya dicapai pada setiap pembelajaran dan sejauh mana efektifitas kegiatan pembelajaran telah dicapai. Standar kompetensi yang dikembangkan dalam KBK ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut: a) Semua kompetensi dan pengalaman belajar dirancang secara berkesinambungan mulai dari TK & RA sampai SMA & MA.penetapan ini disesuaikan dengan kebutuhan sekolah dan masyarakat yang berbeda dan responsive terhadap perubahan social dan tekhnologi.
13
)WWW.KOMPAS.COM,26 Januari 2002.Kurikulum Pendidikan SMK
14
b) Siswa,orang tua dan guru dapat memperoleh kejelasan secara terbuka tentang hasil belajar apa yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa sekolah.Dengan demikian,dapat ditentukan berbagai pendekatan pembelajaran yang paling tepat,menyenangkan,dan menantang para siswa untuk mencapai hasil belajar setinggi mungkin sesuai dengan kebutuhan siswa,keadaan sekolah,dan tuntutan kehidupan. 6.Pendekatan Kompetensi Pendekatan kompetnsi merupakan pendekatan pengembangan kurikulum yang memfokuskan pada penggunaan kompetensi tertentu berdasarkan tahap-tahap perkembangan peserta didik.peserta didik berada pada proses perkembangan yang berkelanjutan dari seluruh seluruh aspek kepribadian,sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan sesuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan. Tujuan KBK adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi perannya dimasa datang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan hidup (life skill). Dengan demikian siswa secara wajar tanpa merasa tertekan secara proaktif dan kreatif menemukan solusinya sehingga mampu mengatasinya. 14 Kurikulum berbasis kompetensi terkait dengan pendekatan pengembangan pribadi, karena standr kompetensi yang dikembangkan berkenan dengan pribdi peserta didik, seperti kompetensi intlektual, social dan komunuikasi,penguaan nilai-nilai dan keterampilan-keterampilan, bedanya dalam kurikulum berbasis komptensi lebih difokuskan pada kompetensi potensial yang esensial,sedang pengembangan pribadi lebih menekankan keutuhan perkembangan kemampuan-kemampuan tersebut.
14
.Wina Sanjaya,Pembelajaran dalam Implementasi KBK(,Prenada Media Group Jakarta 200), hal 12
15
B.Efektifitas Penerapan KBK di Sekolah 1.Efektivitas Pembelajaran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:219) dikemukakan bahwa efektif berarti ada efeknya (akibatnya,pengaruhnya,kesannya),manjur atau mujarab, dapat membawa hasil. 15 Jadi efektivitas adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang dituju. Efektivitas adalah bagaimana suatu organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumber daya dalam usaha mewujudkan tujuan operasional. Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa efektifitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota.Dengan demikian persiapan mengajar bagaimana program tersebut behasil
melaksanakan semua tugas pokok pembelajaran serta
memanfaatkan sumber belajar untuk menyukseskan kurikulum tersebut. “Kajian terhadap efektivitas penddikan yang termuat dalam kurikulum memiliki tahapan dan waktu panjang, indikator ini mengacu pada ( input, proses, output dan outcome ).Indikator tersebut dijelaskan sebagai berikut”:16 1.Indikator input : indikator ini meliputi karakteristik guru, fasilitas, perlengkapan dan materi pendidikan serta kapasitas manajemen. 2.Indikator proses : indikator proses meliputi prilaku Administratif, alokasi waktu guru dan waktu peserta didik. 3.Indikator Output: ini berupa hasil-hasil dalam bentuk perolehan peserta didik dan dinamika system sekolah yang berhubungan dengan prestasi belajar dan hasil yang berhubungan dengan perubahan sikap dan kesamaan. 4.Indikator Output: indikator ini meliputi lulusan ketongkat pendidikan berikutnya.
15
..Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua (Balai Pustaka Jakarta 1996).hal 219 16 . EMulyasa , Implementasi Kurikulum 2004/Panduan pembelajaran KBK, (Remaja Rosdakarya Bndung 204)hal.91
16
“Efektivitas pembelajaran adalah seberapa efektiv perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan yang telah ditentukan. Dalam proses pendidikan,efektivitasnya dapat dilihat dari dua sisi, yakni: a. Efektifitas mengajar pendidik, berkaitan dengan sejauhmana kegiatan belajar mengajar yang telah direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. b. Efektivitas belajar anak didik, berkaitan dengan sejauhmana tujuan-tujuan yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan17. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan aktif siswa untuk membangun makna atau pemahaman terhadap suatu objek atau suatu peristiwa.Sedangkan kegiatan belajar mengajar merupakan upaya kegiatan menciptakan suasana yang mendorong inisiatif, motivasi dan tanggung jawab siswa untuk selalu menerapkan seluruh potensi dari dalam membangun gagasan melalui kegiatan belajar sepanjang hayat. Prinsip dasar kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah pengembangan keterampilan berpikir logis, kritis, kretaif, bersikap dan betanggung jawab pada kebiasaan dan prilaku sehari-hari melalui aktifitas pembelajaran secara aktif yaitu: 1.Berpusat pada siswa Setiap siswa berbeda dalam minat, kemampuan, kesenagan, pengalaman, kecepatan dan gaya belajar.Oleh karena itu kegiatan pembelajaran,organisasi kelas, materi pembelajaran, waktu belajar, alat belajar dan cara penilaian perlu beragam sesuai dengan karakteristik siswa. Dengan KBM hendaknya memungkinkan siswa bersosialisasi dengan menghargai perbedaan (pendapat, sikap, kemampuan, prestasi). 2.Mengembangkan keingintahuan dan imajinasi Setiap siswa menmiliki rasa ingin tahu dan daya imajinasi.pembelajaran hendaknya mendorong dan menjadikan mereka bersikap peka, kritis, mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab. 3.Memiliki semangat mandiri bekerjasama,dan berkompetisi
18..Abdullah Idi ,Pengembangan Kurikulum dan Teori Prakteik, (Gaya Media Jakarta 1999).hal.114
17
Siswa perlu dilatih untuk terbiasa bekerjasama dan berkompetisi.KBM perlu menyediakan tugas yang mendorong kerja yang mendorong untuk bekerjasama dengan menjunjung solidaritas. 4 menciptakan kondisi yang menyenangkan siswa akan belajar dan terus belajar jika kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan, nyaman dan jauh dari perilaku yang menyakitkan perasaan siswa .Suasana belajar yang menyenangkan sangat diperlukan karena otak tidak akan bekerja optimal bila perasaan dalam keadaan tertekan . perasaan senang biasanya akan muncul bila belajar diwujudkan dalam bentuk permainan, melakukan sendiri dan eksperimen dengan menggunakan berbagai sumber belajar yang menarik. 5.Mengembangkan beragam kemampuan dan pengalaman belajar. Pendidikan, kata lain untuk mendidik adalah educare yang berasal dari e-ducare yang berarti menggiring ke luar.Jadi educare dapat diartikan usaha pemuliaan.Jadi pemuliaan manusia atau pembentukan manusia, maka proses pendidikan sebagai proses informal.Tidak ada pendidikan formal, karena tidak mungkin.Seluruh proses pemuliaan, ialah pembentukan moral manusia muda hanya mungkin lewat interaksi informal antara dia dan lingkungan hidup manusia muda itu. Proses belajar atau pmebelajaran membantu para pelajar mengembangkan potensi intelektual yang ada padanya.karena sifat itu semua pengajaran adalah formal, tidak ada pengajaran informal.jadi tujuan utama pengajaran adalah usaha agar intelek setiap pelajar berkembang sepenuhnya seukuran talenta.Ciri yang paling besar dari pembelajaran ini adalah bahwa cara pembentukan manusia dewasa ini bukan sesuatu yang ditambahkan kepada petugas pengajar kita.pengajaran ini membentuk para pelajar sebagai pelajar.Pengajar dan pelajar belajar. Seorang pengajar mendidik dengan mengajar dan mengajar dengan mendidik.Salah satu hal yang paling penting dari pembelajaran adalah memperkenalkan refleksi sebagai unsure yang Esensial. Siswa akan belajar secara optimal jika pengalaman belajar yang disajikan dapat mengembangkan berbagai kemampuan seperti kemampuan logis sistematis, bahasa, musik, kinestika, dan kemampuan inter ataupun interpersonal.
18
6.Krakteristik mata pelajaran Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik pembelajarannya masing-masing seperti diantaranya: a) Sains berfokus pada kerja ilmiah dan pemahaman konsep b) Metematika menekankan penalaran. c) Ilmu-ilmu social pada pengetahuan,berpikir kritis,dan keterampilan social. d) Pendidikan agama pada moral dan perbuatan baik sebagai orang beragama. e) Bahasa pada kemampuan berkomunikasi. f) Kewarganegaraan pada kemampuan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,serta g) Kesenian dan keterampilan pada apresiasi barang seni/keterampilan dan memproduksi barang sani/keterampilan secara kreatif. 2.Penilaian Kompetensi siswa a.Penilaian dalam kompetensi Penilaian ini dapat dilakukan dalam kajian lisan,kuis,ulangan haraian,pekerjaan rumah, ujian semester dan ujian akhir semester.”Popham (dalam sudrajat,2004:12) mengemukakan tujuan kriteria dalam menyusuan tes kompetensi yang berkualitas, diantaranya”:18 1) Generality yaitu tugas yang diberikan kepada siswa dapat digeneralisasikan. 2) Autentic yaitu tugas sesuai dengan praktik kehidupan sehari-hari. 3) Multiple Fact yaitu sudah terukur dengan satu kemampuan yang diinginkan. 4) Tachability yaitu tugas yang diberikan harus relevan dengan materi yang diajarkan. 5) Fairness:Apakah tugas yang diberikan sudah cukup adil bagi peserta tes. 6) Fasibility merupakan penilain yang dilihat dari faktor biaya,tempat,waktu dan peralatan. 7) Scorability: nilai yang diberikan nantinya akurat dan reliable.
18 .Yamin,H,Maritim,Profesionalisme guru dan implementasi KB,(Gaung Persada Pers Jakarta 2006).hal.180
19
b.Penilaian berbasis kelas Penilaian atau asesmen merupakan kegiatan pengumpulan
informasi hasil
belajar siswa untuk menetapkan apakah siswa telah menguasai kompetensi yang ditetapkan oleh kurikulum.”Evertson dan Emmer menyampaikan tiga pokok penting dalam mengembangkan sistem pengelolaan kelas yang efektif, yaitu merencanakan pelajaran yang akan diberikan kepada siswa sebelum tahun ajaran baru, mengatur mata pelajaran selama beberapa minggu
pertama dan mengembangkan prilaku yang
diperlukan untuk melaksanakan dan mengatur sistem dalam setahun”.19 Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh, seorang guru dapat memberikan keputusan terhadap prestasi siswanya.”dalam hal ini
penilaian lebih
berfokus pada penilaian berbasis kelas (classroom based assessment)”.20seperti pertanyan
lisan di kelas,
kuis,
ulangan
harian,
tugas
kelompok,
ulangan
semester,ulangan kenaikan kelas, laporan kerja praktik, atau laporan praktikum, reponsi, dan ujian akhir.Penilaian tersebut dilakukan baik dalam bentuk tes tertulis (paper and pencil test), kinerja atau penampilan (performance), penugasan (project),hasil karya (produc) maupun pengumpulan kerja siswa (portofolio). Selanjutnya hal yang harus diperhatikan dalam penilaian berbasis kelas (PBK) adalah sebagai berikut: a) Memandang penilaian sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran. b) Mengembangkan strategi pembelajaran sebagai kegiatan refleksi (bercermin diri dari pengalaman belajar). c) Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar siswa. d) Mengakomodasi kebutuhan khusus siswa. e) Mengembangkan sistem pencatatan dalam pengamatan belajar siswa. f) Menggunakan penilaian dalam rangka mengumpulkan informasi untuk membuat keputusan tingkat pencapaian kompetensi siswa. 20. Sri.Esti Wuryani Djiwandono,Psikologi Pendidikan(PT.Grasindo Jakarta 2006).hal 296 21..Depdiknas.(KBK) Dalam menunjang Kecakapan hidup Siswa 2003.hal.16
20
Penilaian berbasis kelas harus memperhatikan tiga ranah yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotorik). Ketiga ranah ini sebaiknya dinilai proporsional sesuai dengan sifat mata pelajaran yang bersangkutan. 21 Dengan
demikian
dalam
pelaksanaannya,
penilaian
tersebut
bersifat
internal,artinya hanya dilakukan oleh guru yang mengasuhnya, terus menerus dan merupakan begian yang tak terpisahkan dengan kegiatan belajar mengajar. b.Proses pembelajaran kompetensi Pembelajaran kompetensi menekankan pembelajaran kearah penciptaan dan peningkatan serangkaian kemampuan dan potensi siswa agar bisa mengantisipasi tantangan aneka kehidupannya.Adapun penilain pembelajaran kompetensi dilaksanakan dengan mengedepankan beberapa hal prinsip berikut: 1) Berorientasi pada kompetensi Pencapaian hasil belajar siswa tidak dibandingankan dengan prestasi kelompok (nonreference assessment), tetapi dibaningkan dengan kemampuan sebelumnya dalam criteria pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.semua kompetensi harus ditumbuhkembangkan pada diri siswa harus mendapat peluang yang sama untuk dinilai. 2) Valid Penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa dan dilakukan dengan berbagai cara, mislnya apabila pembelajaran menggunakan pendekatan eksperimen maka kgiatan melakukan eksperimen harus menjadi salah satu objek yang dinilai. 3) Adil Penilaian harus adil terhadap siswa dengan tidak membedakan latar belakang social,ekonomi,budaya,baha,dan jender.
21 . Ahmad Sofyan dan Milana Burhanudin,Evaluasi pembelajaran IPA Berbasis kompetensi,(Lembaga Pneleiti UIN,Jakarta Pers 2006).hal 11
21
4) Terbuka Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan bahwa siswa telah menguasai suatu kompetensi harus jelas dan terbuka. 5) Berkesinambungan Penilaian dilakkukan secara berncana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya. 6) Menyeluruh Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur, termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa meliputi pengetahuan (kognitif),keterampilan(psikomotorik), sikap dan nilai (afektif) yang direflesikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. 7) Bermakna Laporan hasil
penelitian hendaknya memberikan deskripsi atau uraian yang
mudah dipahami, mempunyai arti, berguna dan bisa ditindaklanjuti oleh semua pihak terutama bagi siswa dan orang tua. 8) Mendidik Penilaian harus memberikan sumbangan yang positif terhadap pencapaian belajar siswa d.Manfaat Hasil Belajar Pada kurikulum SMK yang menggunakan piola kurikulum (Competency based curiculum) dibagi menjadi dua bagian,yaitu: 1).Kompetensi Generik (Generik competency) merupakan kecakapan umum yang harus dikuasai oleh semua siswa meliputi ; a. Kemampuan dasar dengan perkembangan IPTEK b. Menganalisis data dan informasi c. Kecakapan ungkapan ide dan informasi d. Kecakapan memecahkan masalah.dan e. Menguasai bahasa konunikasi
22
2).Kompetensi khusus keahlian dan kejuruan “Pada kompetensi ini meliputi bidang /program keahlian yang akan dimasuki oleh peserta didik”. 22 Hasil penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan dapat digunakan untuk hal-hal sebagai berikut: (1) Umpan balik bagi siswa agar mengetahui kemampuan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya. (2) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar siswa sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya. (3) Memberikan siswa mencapai kompetensi yang telah ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda. (4) Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada orang tua dan masyarakat tentang efektifitas pendidikan. 3.Prosedur pembelajaran dan Pembentukan Kompetensi Prosedur pembelajaran berbasis kompetensi merupakan keseluruhan proses usaha belajar dan pembentukan kompetensi peserta didik yang direncanakan.Untuk kepentingan tersebut, kompetensi, materi standar, indicator hasil belajar, PBK, dan waktu yang diperlukan harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehingga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optimal.Dalam hal ini pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku yang lebih baik. Kegiatan inti dari pembelajaran atau pembentukan kompetensi mencakup berbagai langkah yang perlu ditempuh oleh peserta didik dan guru Sebagai fasilitator,untuk mewujudkan kompetensi dasar hal ini ditempuh dengan berbagai cara,
22
). DEPDIKNAS,(Life Skill Education) Konsep dan Pola Pelaksanaan .hal.82
23
bergantung kepada situasi, kondisi, dan kebutuhan serta kemampuan peserta ddik.Prosedur yang ditempuh dalam pembentukan kompetensi adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan kompetensi dasar dan materi standar yang telah dituangkan dalam perencanan pembelajaran (satuan pembelajaran), guru menjelaskan kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik, dan cara individual. b. Guru menjelaskan materi standar secara logis dan sistematis.dan memberi kesempatan peserta didik untuk bertanya sampai materi standr tersebut benar-benar dikuasai. c. Membagikan materi standar atau sumber belajar berupa hand out dan foto copy beberapa bahan yang akan dipelajari. d. Guru memantau dan memeriksa kegiatan peserta didik dalam mengerjakan lembar kegiatan sekaligus memberikan bantuan ,arahan bagi mereka yang memerlukan. e. Setelah selesai memeriksa bersama-sama dengan cara menukar pekerjaan dengan teman lain, lalu guru menjelaskan setiap jawabannya. f.
Kekeliruan dan kesalahan jawaban diperbaiki oleh peserta didik,jika ada yang kurang jelas guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
4.Pengelolaan Kurikulum Sesuai dengan prinsip diversifikasi dan desentralisasi pendidikan, pengolaan yang mengacu pada kesiapan, kondisi, kebutuhan dan minat siswa, lingkungan, budaya dan potensi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.Dengan demikian,akan mendorong kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan tenaga pendidikan dan sumber daya lainnya yang mendukung penyelenggaraan pembelajaran yang berkualitas. Pelaksanaan kurikulum ditingkat sekolah adalah melalui penjabaran standar kompetensi dalam KBK menjadi silabus-silabus (perencanaan pembelajaran) oleh daerah, propinsi, kabupaten, kota, atau sekolah sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing, serta pelaksanaannya pada kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, terdapat pembagian peran dan tangung jawab dalam pengelolaan kurikulum di sekolah, kabupaten,/kota, propinsi, dan pusat terkait dan harus mendukung satu sama lai,diantaranya:
24
a.
Sekolah
b.
Dinas pendidikan Kabupaten /kota
c.
Dinas pendidikan propinsi dan
d.
Tingkat pusat
5.Inovasi dan Pengembangan Kurikulum Suatu inovasi tidak begitu saja dapat diterima. Perubahan-perubahan yang dibawa inovasi memerlukan persiapan dan waktu yang panjang, Kecepatan pelaksanaannya tergantung pada kondisi sekolah dan kesiapan para pelaksana (Hasan, 1995), Cepat atau lambatnya suatu inovasi diterima oleh masyarakat atau sekolah tergantung pada karakteristik inovasi tersebut Menurut Everett M. Rogers (1983), ada lima karakteristik suatu inovasi agar dapat diterima, yaitu: 1. Keuntungan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur dari nilai ekonomi, kepuasan, dan status sosial, atau karena mempunyai komponen yang sangat penting. Makin menguntungkan bagi penerima makin cepat tersebarnya inovasi. 2. Kompatibel, yaitu tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman masa lampau, dan kebutuhan penerima. 3. Kompleksitas, yaitu tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudal dimengerti dan mudah digunakan akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar dipergunakan akan lambat proses penyebarannya. 4. Triabilitas, yaitu dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. 5. Observabilitas, yaitu mudah tidaknya diamati suatu inovasi. “Sekaitan dengan hal-hal yang disebutkan di atas, Herrnawan (dalam Nursidik, 2008) mengemukan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu: 1. Prinsip relevansi, yaitu secara internal, di antara semua komponen dalam kurikulum itu mempunyai relevansi. Secara eksternal komponen-komponen kurikulum mempunyai relevansi epistimologi, relevansi psikologis, dan relevansi sosiologis. 2. Prinsip fleksibilitas, yaitu dalam pengembangan kurikulum diusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes dan fleksibel dalam pelaksanaannya.
25
3. Prinsip kontinuitas, yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal maupun horizontal. 4. Prinsip efisiensi, yakni mengusakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan surnber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat, dan tepat, sehingga hasilnya memadai. Prinsip efektivitas, yakni mengasahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas”. 23 6.Komponen Silabus Silabus merupakan perencanaan pembelajaran yang dijadikan acuan guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan.Oleh karena itu silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan kompon-komponen yang saling berkaitan dan memandu para yang menggunakannya dalam mengelola pembelajaran yaitu: 1.Kompetensi 2.Indikator 3.Materi 4.Langkah pembelajaran (pengalaman belajar) 5.Alokasi waktu 6.Sumber belajar (alat,bahan) 7.Penilaian Dalam penyajiannya format atau bentuk silabus tidak dibakukan.hal itu bisa dalam bentuk tabel atau uraian biasa,namun tetap memperhatikan aspek keterbacaan (mudah dibaca dan pihami oleh penggunanya),keterkaitan antar komponen,dan kepraktisan penggunaan. 7.Penyusunan Silabus Silabus pada dasarnya merupakan perencanaan pembelajaran dari seperangkat standar
kompetensi
dalam
pembelajaran.Penyusuanan
KBK silabus
yang
akan
tersebut
dilaksankan
pada
kegiatan
mempertimbangkan;karakteristik
siswa,tujuan,atau kemampuan yang akan dibenuk,hakekat materi, karakteristik 23
.)Sosialisai Kurikulum/Inovasi kurikulum di Indonesia/www.umnaw.com
26
individual guru,sumber belajar,sarana atau fasilitas yang tersedia,dan waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan kompetensi yang hendak dicapai. Pada prinsipnya,tidak ada silabus atau model pembelajaran yang standar,oleh karena itu setiap guru diharapkan dapat mengembangkan silabus-silabus yang sesuai dengan karakteristik pribadi guru dan kondisi lingkungan dimana guru bertugas. 8.Pengembangan Silabus Pembentukan tim pengembangan silabus perlu dilakukan terlebih dahulu untuk memenuhi criteria mutu silabus yang dapat dipertanggung jawabkan.pengembangan yang direkrut sebagai anggota tim hendaknya menguasai kurikulum,karakteristik dan perkembangan anak,materi pelajaran,metodik/didaktik,dan penilaian. Mekanisme pengembangan silabus tersebut secara sederhana adalah seperti berikut a.Perencanaan Mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang sesuai untuk mengembangakan silabus.pencarian informasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat tekhnologi dan informasi seperti muti-meldia dan internet. b.Pelaksanaan Menganalisis kebijakan penyelenggaraan KBK dan standar komptensi yang hendak dicapai,sebagai berikut: 1) Merumuskan tujuan pembelajaran dan menentukan materi pelajaran dari kompetensi yang hendak dicapai. 2) Menentukan metode dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran,kompetensi yang hendak dicapai,dan kaidah pedagogic pembelajaran. 3) Menentukan tekhik dan alat atau bentuk penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang hendak dicapai”. 24
25.E.Mulyasa (KBK) Konsep,Karakteristik dan Implementasi.(Rosdakarya Bndung 2004)hal.169
27
c.Perbaikan Para pengkaji dapat terdiri atas para spesialis kurikulum,ahli mata pelajaran,ahli metodik/didaktik,ahli penilaian,psikolog,guru/instruktur,kepala sekolah,pengawas,staf professional kantor dinas pendidikan,perwakilan orang tua siswa,dan siswa itu sendiri
28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis bertujuan untuk mengetahui : 1.Bagaimana Efektivitas Penerapan KBK itu di SMK Islamiyah 2.Usaha apa yang dilakukan kepala sekolah dalam pengimplementasiannya dan 3.Bagaimana dampak implementasi KBK bagi siswa tersebut B. Desain dan Jenis Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah kombinasi antara penelitian metode kuantitatif dan kualitataif bersifat deskriptif, yaitu penilaian untuk menggambarkan suatu keadaan yang sebenarnya dari fenomena yang terjadi, dan kemudian diteliti guna dibandingkan dengan teori yang ada. Data kualitatif yang diambil langsung dari objek atau sekolah sasaran penelitian yang dilakukan terdiri atas: a.Gambaran umum sekolah menengah kejuruan b.Efektifitas Penerapan KBK (analisa subjek respoden) c.Hasil wawancara dan koesioner (analisa) Adapun sumber data yang diambil berupa data kualitatif yaitu kepala sekolah dan wakabid Kurikulum berupa keterangan-keterangan dari berbagai literature yang berhubungan dengan judul skripsi. B.Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian skripsi tersebut pada Sekolah Menengah Kejuruan Islamiyah Jl.KH.Dewantoro Ciputat Tangerang Banten pada 10 juli sampai dengan 15 Agustus 2007. D.Teknik Pengumpulan Data Dalam tekhnik pengumpulan data tersebut penulis menggunakan tiga metode,yaitu :Angket, wawancara dan dokumentasi sebagai faktor pendukung.
29
1.Angket Angket adalah sekumpulan pertanyaan tertulis yang bersifat tertutup dengan pilihan yang sudah disediakan atau pertanyaan terbuka yang memungkinkan bagi responden untuk dapat mengisi dengan pendapat atau pengalaman yang dialaminya selama dalam pengajaran.Angket ini ditunjukan kepada guru dan siswa SMK Islamiyah ciputat. Untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan tingkat keefektivitasan KBK tersebut, dapat melalui angket yang telah diisi, dianalisa dan diolah berdasarkan criteria penilaian yang telah ditentukan pada pernyataan tentang metode belajar yaitu pada pernyataan tentang metode strategi pengajaran yang diterapkan yaitu pada jawaban (selalu,sering,kadang-kadang dan tidak pernah).Untuk pertanyaan positif,keempat alternative jawaban tersebut memiliki bobot : Selalu
(SL)
=4
Sering
(SR)
=3
Kadang-kadang
(KD) = 2
Tidak Pernah
(TP)
=1
Responden hanya memilih salah satu jawaban dari empat alternative tersebut sesuai dengan pendapat/keadaan yang sebenarnya. 2.Wawancara (sebagai faktor pendukung) wawancara adalah sebuah komunikasi dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dan data dari yang diwawancarai.Adapun berbagai dokumen yang berkaitan dengan pengembangan materi penelitian, akan dijabarkan dalam bentuk pemaparan kajian dokumentasi sebagai pelengkap hasil wawancara. tekhnik tersebut digunakan untuk memperoleh data atau informasi yang berhubungan dengan efektifitas KBK guna dapat melengkapi objek penelitian.Wawancara ini akan ditunjukan kepada kepala sekolah dan Wakil kepala bidang kurikulum yang digunakan untuk melengkapi data angket dan observasi.
30
3.Dokumentasi (sebagai faktor pendukung) Yang dimaksud dengan studi dokumentasi adalah data mengenai variable yang diteliti berupa catatan, buku panduan, dan data mengenai kegiatan yang menyangkut hal tentang penelitian. E.Defenisi Oprasional 1.Definisi Operasional Defenisi oprasioanl efektifitas penerapan KBK yang dimaksud adalah implementasi dan efesiensi dari kurikulum berbasis kompetensi, mencakup kompetensi guru,siswa dan program perencanaan yang telah dibuat oleh kepala sekolah sehingga apa yang direncanakan akan tercapai.Selain itu dalam penerapan KBK dapat menggali bentuk ketrampilan, kecakapan,dan kemampuan siswa dalam mengimplementasikannya setelah lulus dari sekolah tersebut,sehingga kompetensi yang dimiliki siswa dapat dikembangkan di lingkungan masyarakat. F.Teknik Analisis Data Tekhnik analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan, sehingga data yang diperoleh di lokasi observasi diklarifikasikan,diolah,dan dianalisis secara deskriptif. Dari hasil tersebut menjadi kesimpulan.Teknik yang digunakan adalah dengan mencari prosentase pada setiap jawaban yang dipilih responden setelah data tersebut diedit dan ditabulasikan terlebih dahulu.Adapun rumus yang penulis gunakan adalah rumus persentase yaitu :
31
P = __f__ x 100 % N Keterangan : P = Angka Persentase F = Frekuensi N = Jumlah sample objek penelitian
Berdasarkan hasil prosentase tersebut penulis menentukan kriteria sebagai berikut : No Persentase
Kriteria
1.
75% -100 %
Sangat Efektif
2.
51% - 75 %
Efektif
3.
26% - 50 %
Cukup Efektif
4.
0 % - 25 %
Tidak Efektif
Demikian metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini,sehingga penulis dapat mengetahui bagaimana tingkat keefektifan KBK dalam Proses pembelajaran siswa di SMK Islamiyah Ciputat.
32
BAB IV HASIL PENELITIAN A.Gambaran Umum SMK Islamiyah 1.Sejarah singkat dan Tujuan Berdirinya SMK Islamiyah Berdirinya SMK Al-Islamiyah berawal dari sebuah Yayasan yang didirikan,pada tahun 1978 dengan luas tanah 1600 M2. Pada waktu itu hanya memiliki dua lembaga pendidikan yakni PGA dan SMP, yang dipimpin oleh Ketua Yayasan H Jakarsino dan Drs.Syaiful Mila.Lembaga pendidikan tersebut didirikan atas dasar kebutuhan masyarakat sekitarnya.Dalam perkembangan selanjutnya diketuai pendirinya H.Agus Salim dan Sekretaris oleh Dede Syahroni.Berawalnya PGA dan SMP tersebut hanya berjumlah 30 siswa.Kemudian pada tahun 1980 barulah seluruh siswa dapat mengikuti ujian pertama semester.dengan dorongan semua guru yang sangat yang berperan dalam pembinaan siswa untuk melakukan ujian tes. Seiring perjalanan waktu Yayasan tersebut membuka lembaga pendidikan yang mengarah pada tingkat kebutuhan,minat masyarakat.Pada 27 Mei 1981 Yayasan Islamiyah mendirikan Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) dengan luas gedung 815 m2.Pada waktu itu SMEA hanya mempunyai satu bidang program studi yakni Tata Niaga.Masa kepemimpinan kepala sekolah berganti setiap periodenya mulai dari A..Basyri pada (1980-1982), Drs.Ismail Amin pada (1982-1984), Drs.Maman S.(19841987),Drs.Hiilmudin (1999-2005) dan sekarang dipimpin oleh Drs.Masud. Waktu berjalan hampir 19 tahun lamanya hingga sekarang lembaga tersebut berubah nama Sekolah menjadi Sekolah Menengah Kejuruan
yang dikepalai oleh
Drs.Mas’ud.Berdasarkan surat Keputusan Direktorat Bidang Pendidikan No.786/1.025/ M.81, atas jenjang Akreditasi disamakan dengan memiliki dua bidang keahlian yaitu Bisnis Manajemen(BM) dengan Program Akuntansi,Administrasi Perkantoran dan Penjualan.Sedangkan bidang yamg kedua yaitu Tekhnik Informasi (TI) dengan program Tekhnik Jaringan pengelolaan Komputer.
33
Perkembangan selanjutnya terlihat ketika beberapa fasiltas sarana pendidikan yang terus dikembangkan,mulai dari perpustakaan, Computer dan Bahasa.Begitu halnya dalam berbagai event perlombaan kreatifitas siswa untuk tekhnik industrsi dengan perakitan komputer system hardware dan software, menjadi juara tingkat kabupaten Tangerang harapan II. Dengan keberadaannya sekolah ini telah mendapat kepercayaan mayarakat, dengan semakin banyaknya orang tua yang mendaftarkan putra-putrinya ke sekolah SMK Islamiyah tersebut. II.Visi dan Misi SMK Islamiyah Sebagaimana lembaga pendidikan lainnya SMK ISLAMIYAH juga memiliki Visi dan Misi yang khusus. a).Visi Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,terampil dan memiliki keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta mampu bersaing pada tingkat Nasional. b).Misi 1.Menyiapkan calon tenaga kerja tingkat menengah yang mempunyai daya juang tinggi, kreatif, inovatif dan produktif serta mempunyai landasan iman dan taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. 2.Meningkatkan kualitas SDM dengan kemampuan professional sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan dunia Industri (DU/DI) 3.Menjadikan SMK Islamiyah sebagi tempat untuk mengembangkan kemampuan dengan tingkat ketrampilan yang tinggi,sehingga menjadi dapat bersaing baik di tingkat daerah maupun Nasional. III.Letak geografis SMK Islamiyah Berlokasi di JL,Ki Hajar Dewantoro No.23 Ciputat Tangerang Banten.dengan No.SK:786 /1.025 /M.81 IV.Keadaan Guru,Karyawan dan Siswa (Terlampir) Untuk menunjang kelancaran kegiatan pembelajaran perlu didukung tenaga pengajar yang memadai sesuai dengan kebutuhan sekolah, Adapun tenaga pengajar yang
34
terdapat SMK Islamiyah berjumlah 46 guru, (8 orang sebagai tenaga pengajar tetap dan 38 orang tenaga tidak tetap).dan 2 orang pegawai Tata Usaha. V.Keadaan Siswa SMK Islamiyah (Terlampir) Jumlah siswa SMK Islamiyah pada tahun ajaran 2007-2008 secara keseluruhan berjumlah 953 siswa.terdiri dari 405 siswa kelas satu,319 siswa kelas dua dan 229 siswa kelas tiga. VI.Keadaan ruang dan Sarana Keadan fasilitas yang menunjang dalam proses pembelajaran dengan fasilitas yang ada dapat dilihat pada table berikut ini: Tabel 2 Sarana Dan Prasarana dalam Menunjang Pembelajaran NO
Jenis Ruang
Jumlah Luas
Kondisi Baik
Ruang
Keterangan
Rusak ringan
1
Ruang Guru
1
49
V
Terpakai
2
Ruang Kepala
1
42
V
Terpakai
sekolah 3
Ruang TU
1
42
V
Terpakai
4
Ruang teori
1
48
V
Terpakai
5
Ruang
49
V
Terpakai
49
V
Terpakai
9
--
1
48
V
Terpakai
Lab
1
Komputer 6
Ruang
Lab
TI/TKPJ 7
Ruang Gudang
8
Ruang
V
perpustakaan 9
Ruang kelas
21
1029
V
Terpakai
10
Kamar kecil
5
5
V
Terpakai
11
Ruang praktek
1
52
V
Terpakai
35
B.Deskripsi dan Analisis Data berdasarkan hasil Observasi a.Penerapan Kurikulum Yang digunakan Penerapan kurikulum merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang baik atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dengan kata lain program penentuan pembelajaran berawal dari bagaimana kurikulum ini dibuat dan diterapkan dalam konsep pendidikan.keefektivan tersebut dapat mempertimbangkan kegiatan hal yang menyangkut proses pembelajaran dan pengenalan kompetensi.Sistem kurikulum program kejuruan pada sekolah SMK ini mengacu pada dua bentuk kurikulum pendidikan nasional yakni kurikulum berbasis kompetensi (KBK) tahun 2004, yang kemudian disusul dengan penyempurnaan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) 2006. Masing-masing kurikulum dibedakan fungsinya, bila KBK diperuntukan pada siswa kelas tiga, karena belum dirubah dengan KTSP. Sedangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) diperuntukan pada kelas satu dan dua karena sudah ada pergantian kurikulum. Pada masing-masing kurikulum tersebut tidak jauh berbeda dengan penerapan bidang kejuruan pada masing-masing program keahlian. Pada SMK tersebut kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum yang disosialisasikan pada siswa lewat pengenalan kebutuhan kompetensi sekolah.Selain itu proses pengembangan kurikulum sekolah memiliki program kurikulum tuntas yang diberikan pihak sekolah kepada siswa dalam pemahaman system teori dan praktek. Sejauh ini penulis melihat bahwa kurikulum yang digunakan adalah sebagai bentuk pengenalan program studi dimana para
siswa dapat memahami system teori dan
praktek. Pada penerapan tersebut juga diperkenalkan program mata diklat produktif untuk kehlian mata pelajaran kompetensi dengan standarisasi yang diberlakukan 7,00. Dengan demikian apa yang diharapkan sekolah dapat terwujud pada tujuan pembelajaran dalam bentuk keahlian yang akan dimiliki oleh para siswa. b.Data-data penelitian tentang Efektivitas penerapan KBK Data penelitian penerapan KBK yang diterapkan pada siswa kelas tiga di sekolah SMK Islamiyah Ciputat Tangerang Penulis dapatkan dari penelitian yang
36
dilakukan di SMK tersebut memperoleh data melalui Observasi, Dokumentasi dan angket yang diberikan kepada siswa Adapun gambaran umum SMK Islamiyah penulis memperoleh melalui dokumentasi berbentuk data yang terdapat pada bidang kurikulum, TU, dan para dewan guru. Untuk mendapatkan gambaran mengenai penerapan tingkat keefektifitasan KBK tersebut, dapat melalui angket yang telah diisi, dianalisa dan diolah berdasarkan criteria penilaian yang telah ditentukan pada angket guru dan siswa yang dianalisa berdasarkan criteria penilaian yang ditentukan pada pernyataan tentang metode strategi pengajaran yang diterapkan yaitu pada jawaban (selalu,sering,kadang-kadang dan tidak pernah).
37
Angket pada siswa Tabel 3 Frekuensi Tentang Penggunaan Kontrak Pembelajaran NO
Alternatif Jawaban
Jumlah
Prosentase
1.
selalu
40
33,4 %
2.
sering
20
16,6 %
3.
Kadang-kadang
57
47,5 %
4.
Tidak pernah
3
2,5%
120
100
Jumlah
Dari tabel 3 di atas,sebanyak 33,4% responden menjawab selalu bahwa guru menggunakan kontrak pembelajaran, 16,6 % menjawab sering, 47,5% menjawab kadang-kadang, dan 2,5% menjawab tidak pernah. Ini berarti guru dalam penggunaan kontrak belajar belum secara optimal.Kecenderungan yang dominan adalah sangat rendah ini ditandai dari pernyataan kadang-kadang yang lebih tinggi.Oleh karena itu perlu peningkatan lebih lanjut dalam penggunaan kontrak pembelajaran. Tabel 4 Frekuensi Tentang Pelaksanaan Kurikulum No
Alternatif Jawaban
Jumlah
Prosentase
1.
Selalu
57
47,5%
2.
Sering
20
16,6 %
3.
Kadang-kadang
40
33,4%
4.
Tidak pernah
3
2,5%
120
100
Jumlah
38
Dari data table 4 di atas menunjukan bahwa sebanyak 47,5% Reesponden menjawab selalu bahwa guru mensosialisasikan pelaksanaan kurikulum yang digunakan, 16,6% menjawab sering, 33,4% menjawab kadangkadang dan 2,5% menjawab tidak pernah.Dari data tersebut menunjukan bahwa penggunaan kurikulum oleh guru yang disosialisasikan kepada siswa dapat dikatakan ada peningkatan walaupun belum secara keseluruhan.
Tabel 5 Frekuensi Tentang Sarana Untuk Menunjang Keahlian Siswa NO
Alternatif jawaban Jumlah
Prosentase
1.
Sangat Cukup
5
4,17 %
2.
Cukup
65
54,17 %
3.
Kurang Cukup
30
25 %
4.
Tidak Cukup
20
16,66 %
Jumlah
120
100
Dari data table 5 di atas menunjukan bahwa responden yang menjawab sangat cukup tentang sarana untuk menunjang keahlian siswa sebanyak 4,17%, jawaban cukup sebanyak 54,17 %, kurang cukup 25 %, tidak cukup 16,66%. Dari data tersebut menunjukan prosentase terbesar pada jawaban cukup yang berarti penyediaan sarana pembelajaran di sekolah belum secara optimal di penuhi dan harus terus ditingkatkan karena masih ditemukan responden yang menjawab cukup untuk sarana pembelajaran.
39
C.Analisis pemahaman guru dalam pembelajaran KBK di SMK Islamiyah. (Angket pada Guru ) Tabel 1 Penggunaan RPP untuk pencapaian tingkat kompetensi siswa NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
20
44,45
2
Sering
10
22,22
3
Kadang-kadang
15
33,33
4
Tidak pernah
__
__
Jumlah
45
100 %
Dari data table 1 di atas menunjukan bahwa responden yang menjawab selalu untuk penggunaan RPP dalam pencapaian kompetensi siswa sebanyak 44,45%, jawaban sering sebanyak 22,22 %, kadang-kadang 33,33% dan tidak pernah 0%. Ini menunjukan bahwa dalam kegiatan tersebut guru sebagian besar menggunakan RPP untuk pembelajarannya,namun kegiatan tersebut harus terus ditingkatkan karena masih ditemukan responden yang menjawab sering dan kadang-kadang.
Tabel 2 Penawaran Kontrak Belajar NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
23
51,1
2
Sering
18
40
3
Kadang-kadang
4
8,9
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
40
Dari tabel 2 di atas terlihat responden yang menjawab selalu untuk pertanyaan dalam pemberian kontrak belajar sebanyak 51,1%, jawaban sering 40%, kadang-kadang 8,9% dan tidak pernah 0%.Dari data tersebut menunjukan bahwa prosentase selalu lebih besar, Ini menunjukan bahwa guru sudah memberikan penawaran kontrak belajar dalam proses KBM dan dinilai cukup baik, walaupun pada dasarnya masih ada jawaban sering dan kadang-kadang.
Tabel 3 Melakukan Persiapan Awal Bahan Pengajaran NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
20
44,5
2
Sering
15
33,3
3
Kadang-kadang
10
22,2
4
Tidak pernah
__
__
Jumlah
45
100 %
Dari data table 3 tersebut di atas menunjukan bahwa responden dalam menjawab selalu untuk melakukan persiapan awal pada bahan pengajaran 44,5%, jawaban sering 33,3 %, kadang-kadang 22,2%. Ini menunjukan bahwa guru 77,8 % melakukan persiapan terlebih dahulu sebelum belajar di mulai dan ini dinilai cukup efektif,tetapi perlu ditingkatkan lebih lanjut karena masih ditemukannya jawaban kadang-kadang.
41
Tabel 4 Penerapan Sistem SK (Standar kompetensi),KD (Kompetensi Dasar) Untuk Pencapaian Tujuan Kurikulum NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
27
60
2
Sering
15
33,3
3
Kadang-kadang
3
6,7
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 4 di atas menunjukan bahwa responden yang menjawab selalu pada penerapan system SKKD untuk pencapaian tujuan kurikulum sebesar 60%, jawaban sering 33,3%, dan kadang-kadang 6,7%. Dari data tersebut 93,3% guru cukup efektif sudah melakukan pencapaian kurikulum dan perlu dikembangkan lebih lanjut. Tabel 5 Penggunaan Alat Bantu Untuk menunjang Belajar siswa NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
20
44,5
2
Sering
15
33,3
3
Kadang-kadang
10
22,2
4
Tidak pernah
__
__
Jumlah
45
100 %
Dari table 5 di atas responden menjawab selalu pada pernyataan penggunaan alat bantu untuk menunjang belajar siswa sebesar 44,5%, jawaban sering 33,3%, dan kadang-kadang 22,2%. Ini menunjukan bahwa guru sebagian besar menggunakan alat bantu dalam pengembangan pembelajaran demi pemahaman lebih lanjut dan perlu ditingkatkan.
42
Tabel 6 Penggunaan Sarana Belajar yang disediakan Sekolah NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
12
26,7
2
Sering
18
22,2
3
Kadang-kadang
4
51,1
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 6 di atas responden
menjawab selalu bahwa sekolah
menyediakan sarana untuk belajar sebesar 26,7 %,sedangkan yang menjawab sering 22,2%, dan kadang-kadang 51,1%. Ini berarti bahwa guru dalam pembelajrannya belum secara maksimal menggunakan sarana belajar hal ini ditandai dari tingginya yang menjawab kadang-kadang, oleh karena itu perlu penyediaan yang lebih baik dan menggunkannya lebih efektif. Tabel 7 Efesiensi waktu dalam belajar yang disesuaikan dengan jadwal
NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
21
46,7
2
Sering
16
35,5
3
Kadang-kadang
8
17,8
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 7 di atas menunjukan bahwa responden menjawab selalu bahwa penggunaan waktu dalam belajar disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan sebesar 46,7 %, menjawab sering 35,5 %, dan kadang-kadang 17,8 %.ini menunjukan bahwa respnden sudah dapat mengetahi waktu yang telah
43
ditentukan untuk belajar,namun perlu ditingkatkan lebih lanjut agar dapat memahami tingkat disiplin.
Tabel 8 Penggunaan Simulasi / Games pada penyampaian Pembahasan Belajar NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
4
8,9
2
Sering
4
8,9
3
Kadang-kadang
25
55,5
4
Tidak pernah
12
26,7
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 8 responden menjawab selalu untuk penggunaan simulasi /games dalam penyampaian pembahasan belajar sebesar 8,9 %,menjawab sering 8,9%, kadang-kadang 55,5%,dan tiadak pernah 26,7 %. Hal ini menunjukan bahwa tidak semua waktu guru menggunakan simulasi/games pada penerangan materi ajar.ini tidak menjadi kewajiban seorang guru namun perlu memperhatikan tingkat strategi pembelajaran karena masih ada yang menjawab kadang-kadang yang melebihi tingkat dinamisasi dalam belajar.
Tabel 9 Pembuatan Program Portofolio Sebagai Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
15
33,3
2
Sering
5
11,1
3
Kadang-kadang
20
44,5
4
Tidak pernah
5
11,1
Jumlah
45
100 %
44
Dari data tabel 9 di atas bahwa responden menjawab selalu untuk pembuatan prgram portofolio sebagai indikator pencapaian kompetensi iswa sebesar 33,3 %,menjawab sering 11,1 %, kadang-kadang 44,5 %,dan tidak pernah 11,1 %. Ini menunjukan bahwa 44,4%
untuk pengajarannya guru
membuat program portofolio agar dapat mengetahui perkembangan pencapaian kealian siswa.Sedangkan 55,6 % menyatakan sebaliknya.ini menunjukan bahwa responden belum secara maksimal memahami dari konsep pembelajaran hal ini dintadai dengan tingginya responden yang menjawab kadang-kadang untuk itu perlu dioptimalkan lagi pengembangan pembelajarannya.
Tabel 10 Melakukan penilaian Berkala kepada setiap siswa NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
26
57,8
2
Sering
10
22,2
3
Kadang-kadang
9
20
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 10 di atas responden menjawab selalu untuk melakukan penilaian berkala sebesar 57,8 %,menjawab sering 22,2%,dan kadang-kadang 20%. Hal tersebut menunjukan bahwa responden lebih banyak melakukan penilain berkala kepada siswa dan ini perlu dipertahankan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam belajar.
45
Tabel 11 Program Evaluasi Untuk Mnegidentifiksi Ketercapaian Tujuan Belajar Siswa NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
25
55,6
2
Sering
7
15,6
3
Kadang-kadang
13
28,8
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 11 di atas,responden menjwab selalu untuk program evaluasi dalam mengidentifikasi ketercapaian tujuan belajar siswa sebesar 55,6%,menjawab sering 15,6 %,dan kadang-kadang 28,8 %.ini menunjukan bahwa responden sudah dapat dikatakan memahami tentang tujuan belajar siswa walupun pada dasarnya masih ditemukan yang menjawab kadang-kadang.Ini seharusnya perlu penerapan yang lebih matang dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran.
Tabel 12 Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan Pertimbangan Kemampuan Rata-rata siswa NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
36
80
2
Sering
7
15
3
Kadang-kadang
2
5
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
46
Dari data tabel 12 di atas responden menjawab selalu dalam penetapan KKM pada pertimbangan rata-rata siswa sebesar 80 %.menjawab sering 15 % dan kadang-kadang 5 %. Ini menunjukan bahwa respnden telah mampu dalam menentukan kriteria KKM sebagai bentuk pengukuran ketercapaian siswa dalam belajar.dan ini perlu dipertahankan agar dalam proses pembelajarannya dapat berjalan efektif.
Tabel 13 Efektivitas dalam pengujian Kompetensi Siswa NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
22
48,9
2
Sering
18
40
3
Kadang-kadang
5
11,1
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 13 di atas responden menjawab selalu untuk Efektifitas dalam pengujian kmpetensi sebesar 48,9 %,yang menjaab sering 40 %,dan kadangkadang 11,1 %.ini menunjukan bahwa responden dapat mengetahui tingkat ketercapaian kompetensi siswa dalam tes pengujian kompetensi,dan ini perlu dikembangkan lebih lanjut.
47
Tabel 14 Pemberian Motivasi Kepada Siswa Terhadap Pencapaian Kompetensi NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
25
55,5
2
Sering
17
37,8
3
Kadang-kadang
3
6,7
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 14 di atas responden menjawab selalu untuk pemberian motivasi kepada siswa terhadap ketercapaian kompetensi sebesar 55,5 %,menjawab sering 37,8 % dan kadang-kadang 6,7 %. Ini berarti bahwa responden dalam prses pembelajarannya selalu memberikan motivasi kepada siswa dan ini perlu dipertahankan agar siswa dapat memahami tentang keahlian yang diajarkannya. Tabel 15 Pemberian Penghargan Terhadap Siswa Berprestasi NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
14
31,2
2
Sering
9
20
3
Kadang-kadang
22
48,8
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 15 di atas responden menjawab selalu untuk kategori pemberian penghargaan terhadap siswa yang berprestasi sebesar 31,2 %,sering 20 % dan kadang-kadang 48,8 %. Ini menunjukan bahwa responden belum sepenuhnya memberikan pembinaan terhadap siswa yang mau belajar karena masih ditemukannya responden yang menjwab kadang-kadang hal ini dipengaruhi oleh belum sadarnya responden dalam memberikan pengajaran.
48
Tabel 16 Penetapan dan penerapan Kurikulum yang digunakan sekolah sebagai pedoman Pembelajaran NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
35
77,8
2
Sering
5
11,1
3
Kadang-kadang
5
11,1
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari tabel 16
di atas responden menjawab selalu untuk penetapan
kurikulum dan penerapan kurikulum yang digunakan sekolah sebagai pedoman pembelajaran sebesar 77,8 %.yang menjawab sering 11,1 % dan kadang-kadang 11,1 %. ini menunjukan bahwa responden telah memahami konsep kurikulum yang diterapkan sekolah sebagi tujuan pendidikan waluapun masih ditemukan responden yang menjawab kadang-kaang dan ini perlu dipertahankan dan dikembangkan dalam penetapan pedoman kurikulum demi tercapainya tujuan pendidikan.
Tabel 17 Bentuk Interaktif Guru Terhadap siswa di dalam maupun di luar Kelas NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
19
42,2
2
Sering
23
51,1
3
Kadang-kadang
3
6,7
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
49
Dari data tabel 17di atas responden menjawab selalu menunjukan bahwa responden melakukan iteraki dalam pembelajaran di sekolah maupun di luar sekolah sebesar 42,2 % yang menjawab sering 51,1 %,dan kadang-kadang 6,7 %.Ini menunjukan bahwa responden telah melakukan interaksi secara baik dalam pembelajaran di dalam kela maupun diluar kelas (sekolah) karena ini bisa mempengaruhi sejauh mana guru melakukan pendekatan secara emosinal dan ini perlu di pertahankan dan dikembangkan lebih lanjut.
Tabel 18 Penggunaan Metode diskusi dan Demonstrasi dalam Pembelajaran NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
23
51,1
2
Sering
13
28,9
3
Kadang-kadang
9
20
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 18 di atas bahwa responden menjaab selalu untuk penggunaan metode diskusi dan demonstrasi sebesar 51,1, menjawab sering 28,9 % dan kadang-kadang 20 %. Iini berarti respnen lebih banyak melakukan metode kegiatan belajar dengan diskusi dan demonstrasi hal tersebut ditunjukannya jwaban selalu dan ini perlu dikembangkan dan dipertahankan lebih lanjut agar siswa tidak merasa bosan dengan metode ceramah saja.
50
Tabel 19 Pelatiahan pendidikan untuk Pengembangan Komperensi guru NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
10
22,3
2
Sering
15
33,3
3
Kadang-kadang
20
44,4
4
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
Dari data tabel 19 di atas bahwa responen menjawab selalu melakukan pelatihan untuk pengembangan kmpetensi guru sebesar 22,3 %. Menjawab sering 33,3 % dan kadang-kaang 44,4%.Ini menunjukan bahwa respnden kurang begitu tertarik dengan adanya pelatihan hal tersebut masih tingginya rsponden yang menjawab kadang-kadang, ini menjadi perhatian khusus bagi kepala sekolah bahwa dalam pengembangan belajar perlu adanya pelatihan kompetensi guru untuk menunjang kemampuan guru dalam memahami tingkat kemampuan didalam pengajaran dan pengembangan siklus keahlian, dan ini belum secara optimal dilakukan.
Tabel 20 Peran serta siswa Untuk Pelatihan Keahlian Kompetensi NO
Alternatif Jawaban
Frekuensi
Presentase (%)
1
Selalu
25
55,5
3
Sering
17
37,8
4
Kadang-kadang
3
6,7
Tidak pernah
-
-
Jumlah
45
100 %
51
Dari data tabel 20 di atas responden menjawab selalu untuk tingkat pemerhati siswa dalam mengikuti pelatihan guna menunjang kemampuan sebesar 55,5 %, menjawab sering 37,8 % dan kadang-kadang 6,7 %. Ini menunjukan bahwa responden mendukung siswa dalam mengembangkan tingkat kemapuan dan keahlian dalam pelatihan, hal tersebut ditunjukan bahwa responden lebih tinggi menjawab selalu,dan ini perlu dikembangkan dan dipertahankan agar dalam pengembangan belajar siswa dapat termotivasi untuk mengetahui tingkat keahlian yang dimilikinya.
52
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Dari hasil data yang telah dianalisis dapat dijelakan bahwa yang menjadi responden pada penelitian ini, yaitu para guru dengan jumlah 45 orang, dengan dimensi perencanaan denngan jumlah item 5 pernyataan dengan skor yang diperoleh 422, pada dimensi pengelolaan pembelajaran dengan jumlah item 10 pernyataan makan skor yang diperoleh 257, sedangkan pada dimensi pelatihan pendidikan dengan jumlah item 5 maka skor yang diperoleh 210. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini : Deskripsi Data Efektifitas Penerapan KBK Pada pembelajaran Jumlah
Dimensi Penelitian
Jumlah Item
Skor
5
422
10
257
5
210
Responden Perencanaan Pengelolaan 45 Orang Guru
pembelajaran Pelatihan
dan
pendidikan Dari table di atas dapat diketahui beberapa jumlah skor yang diperoleh dari ketiga dimensi tersebut. Dan untuk mengetahui kategori dari nilai rata-rata skor penelitian dapat di lihat pada table di bawah berikut : Nilai Rata-rata Skor Penelitian Tabel 21 Variabel
Perencanaan
Nilai harapan
Niali Skor
(NH)
(NS)
5 x 4 = 20
422 : 45 = 9,37
NS x 100 %
Kategori
NH 9,37 x 100%
Cukup efektif
20 = 46,85% Pengelolaan
10 x 4 = 40
257 : 45 = 5,71
pembelajaran Pendidikan dan Pelatihan
5,72 x 100 %
Cukup efektif
40 = 14,27% 5 x 4 = 20
210: 45 = 4,66
4,66 x 100% 20
= 23,3%
Cukup efektif
53
Dari hasil di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata skor penelitian,dari 3 variabel,”pertama”perencanaan dengan nilai harapan 20, nilai skor 9,37, maka jumlah kategori yang diperoleh yaitu 46,85 (cukup efektif ), “kedua” pengelolaan pembelajaran dengan nilai harapan 40, nilai skor 5,71, maka jumlah kategori yang diperoleh yaitu 14,27 (cukup efektif),”ketiga pendidikan dan pelatihan dengan nilai harapan 20, niai skor 4,75,maka jumlah kategori yang diperoleh yaitu 23,3 % (cukup efektif ). Dengan demikian dari hasil analisis tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penggunan kurikulum berbasis kompetensi pada taraf keefektifannya mulai dari perencanaan, pengelolaan pembelajaran dan pendidikan dan pelatihan adalah cukup efektif.
54
C.Deskripsi Permasalahan Pada SMK Islamiyah Dalam sebuah susunan Kurikulum yang selalu diberlakukan sekolah merupakan hal yang signifikan dalam pencapaian kurikulum khususnya untuk penerapan system pembelajaran. Program kurikulum yang dibuat memuat beberapa hal yang menyangkut keberhasilan peserta didik dalam memahami konsep perencanan yang dibuat. Standar kompetnsi merupakan kecakapan untuk belajar sepanjang hayat sebagai akumulasi kemampuan setelah seseorang mempelajari berbagai kompetensi dasar yang dirumuskan setiap mata pelajaran. Dari permasalahan yang ditemukan,penulis melihat dan
mendeskripsikan
bahwa
SMK
Islamiyah
yang
didapatkan
lewat
observasi,wawancara dan pengambilan dokumentasi sebagai berukut : (1) pelaksanaan kurikulum yang masih belum dapat seluruhnya diaktualisasikan.Hal ini terlihat dari masih kurang pahamnya siswa dalam konsep kurikulum yang dibuat,kareana hanya disosialisasikan saja secara abstrak atau belum sepenuhnya dapat dimengerti. (2) Dari tenaga pengajar yang hampir 65 % tenaga tidak tetap sehingga menyulitkan bagi kepala sekolah dalam berkomunikasi tentang kompetensi yang dimiliki. Sementara itu siswa yang terkadang sulit untuk dapat meminta bantuan dalam pengembangan kompetensi. (3) Pada proses pembelajaran yang penulis lihat dari hasil observasi yang ada kebanyakan guru belum sepenuhnya mengetahui jenis kompetensi yang dimiliki oleh kebanyakan siswa,padahal criteria itu yang menjadi acuan tingkat pencapaian kurikulum.
55
E.Analisa Data Subjek Responden Kurikulum merupakan alat dalam penuntasan pembelajaran yang diterapkan di setiap sekolah dalam bentuk proses pembelajaan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegaiatan pemblajaran.Dimana kurikulum meliputi program sekolah dan elemen terlibat didalamnya baik siswa,guru,lembaga pendidikan,masyarkat,orang tua murid dan lingkungan masyarakat.Dari pemahaman tersebut dapatlah diketahui bahwa bentuk kurikulum merupakan sarana pembelajaran siswa dalam pencapaian kompetensi dan keahlian yang diharapkan. Dalam konsep kurikulum Berbasis Kompetensi lebih dikenal dengan kecakapan hidup (Life Skill) yang meliputi empat jenis kecakapan diantaranya: a. Kecakapan personal (Personal Skill) yang mencakup kecakapan mengenal diri (self awereness) dan kecakapan berpikir rasioanl (thingking skill). b. Kecakapan Sosial (social skill) c. Kecakapan Akademik (Akademik skill ) dan d. Kecakapan Vocasioanal (Vocasional skill ) Dari berbagai kecakapan tersebut akan dapat melahirkan kemapuan siswa dalam penguasaan kompetensi yang diharapkan,bukan hanya sebagai wacana belaka,namun hal itu sangat dianjurkan bagi siswa SMK.Terlebih mereka terjun di tengah-tengah masyarakat luas yang notabene 75 % digunakan dalam dunia industri dan ekonomi masyarakat,sehingga apa yang didapatkan selama dalam proses pembelajaran akan terasa bila keahlian yang dimilki akan berguna. Namun dalam hal ini KBK akan sangat menunjang apabila dalam proses pembelajran
dipenuhi dengan sarana yang dapat
memiliki nilai praktik,sehingga akan dapat efektif dalam proses pembelajaran.Selain itu ada beberapa hal yang menjadi tingkat pemahan siswa dalam menggali potensi yang dapat memilki pemahaman yang menunjang yaitu peranan guru dalam proses pembelajaran kelas. Para guru harus berperan aktif dalam memahami konsep materi dan standarisasi nilai kompetensi yang diharapkan. Dengan begitu siswa dapat dituntun untuk lebih baik dan mengerti apa yang menjadi acuan teori mata pelajaran yang telah disampaikan. Guru juga harus bersikap adil,bijak dan responsibility terhadap
56
perkembangan tingkat kemampuan siswa,karena tingkat pemahaman mereka sangat beragam. Dalam prinsip Kurikulum lebih dikenal dengan prinsip diversifikasi dan desentralisasi pendidikan yaitu standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa secara nasioanal. Hal ini berkaitan dengan dasar pebelajaran, penilaian, dan pengolahan pengakomodasian Akademik, minat, lingkungan, budaya dan sumber daya daerah atau sekolah sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan masing-masing. Sehubungan dengan hal tersebut,penulis melihat bahwa kurikulum yang ada di sekolah SMK Islamiyah Ciputat tersebut memiliki beberapa criteria yang dapat menjadi perhatian untuk lebih meningkatkan pengembangan kurikulum diantaranya kurikulum yang diterapkan belum semuanya elemen dalam sekolah tersebut mengetahui tentang konsep satuuan kurikulum yang dibuat,ini terlihat dari para siswa yang belum memahami tentang konsep kurikulum yang dibuat,walaupun mereka tidak dilibatkan secara langsung dalam penyusuananya dan ini akan menyebabkan tingkat proses tujuan awal akan menjadi lambat dalam melihat tingkat kebutuhan siswa,terlebih mereka sudah diperkenalkan dengan tingkat dasar kompetensi dalam satuan mata pelajaran.yang kedua factor tenaga pengajar yang tidak tetap dalam pengajaran dan ini akan menyulitkan perkembangan sekolah dalam memenuhi tingkat kebutuhan siswa,terutama bagi mereka yang notabene untuk dapat meminta bantuannya dalam pengenalan perkembangan kompetensi yang mereka harapkan. Yang ke tiga adalah tentang alat (prasarana yang digunakan ) diantaranya jumlah komputer yang sedikit dan sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah siswa yang ada terutama bagi kelas tiga yang memang sudah menjadi acauan pengembangan kompetensi. Dari data-data tersebut penulis melihat,menganalisa, dan memberikan tanggapan dari permasalahan yang ada bahwa pelaksanan perencanan kurikulum SMK Islamiyah belum cukup memberikan yang baik dalam hal penujang untuk sampai pada taraf penilaian, khususnya bagi siswa yang ingin mendalami kompetensi. Dari hal tersebut program pengembangan kurikulum yang ditawarkan oleh sekolah dalam perkembangan belajar siswa belum cukup untuk memenuhi standar criteria kompetnsi pada sekolah kejuruan,terutama dari tenaga pengajar yang tidak tetap
57
sehingga menyulitkan siswa dalam proses pembelajaran.selain itu kepala sekolah pun kesulitan dalam mensosialisaikan pengembangan kurikulum.tetapi ada beberapa hal system yang menjadi criteria penilaian program kurikulum yang dibuat yaitu siswa harus dapat menguasai konsep pembekalan kompetensi dengan nilai produktif diatas rata-rata 7,00,yang apabila siswa dapat memperoleh nilai tersebut maka siswa dinyatakan berhasil (lulus) dan dapat mengikuti program belajar berikutnya terutama bagi kelas tiga yang memang menjadi objek peneliti dalam system kurikulum berbasis komptensi. kedua tentang tenaga pengajar yang belum kompeten dalam penguasaan teori pembelajaran dan pembuatan rencana pembelajaran yang ditawarkan kepada siswa. ketiga tentang proses pengujian kompetensi kepada siswa yang sudah menjadi bagian peencanana pengembangan kurikulum dan itu dilaksanakan setiap semester akhir pada kelas tiga walaupun terkadang tim penguji merasa agak kesulitan dalam memberikan penawaran penilaian disebabkan kondisi siswa kelas tiga yang belum cukup dalam pembekalan,hal ini disebabkan kurangnya alat penunjang dalam uji kompetensi. Maka dari itu dalam perncanaan suatu konsep kurikulum berbasis kompetnsi dapat dilihat dari segi proses dan segi hasil.Dari segi proses pembelajaran atau pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik dapat menguasai bidang keahlian yang diberikan sekolah dan dapat mengimplementasikan lewat jalur prilaku yang positif dari suatu pengembangan kurikulum dan kompetensi juga dilihat dari aspek yang menunjang dalam suatu proses pembelajaran yaitu baik pembelajaran aktif dikelas maupun limgkungan sekitar yang mendukung,terlebih ada banyak faslisatas yang menunjang dalam pembelajaran.
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Skripsi ini tentang ”Efektifitas penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Proses Pembelajaran ”penulis menarik sebuah kesimpulan diantaranya sebagai berikut : 1. bahwa tingkat keefektivan kurikulum pada proses pembelajaran siswa cukup dapat dikatakan memenuhi harapan hal tersebut terlihat dari bentuk standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dilakukan yaitu 93,3% berupa pencapaian materi ajar yang di sampaikan yakni dari seperangkat dasar kompetensi yang ditawarkan,tetapi belum secara maksimal.hal tersebut disebabkan tingkat kebutuhan siswa lebih banyak
ketimbang dari tingkat
kebutuhan sekolah tersebut. 2. Tentang alat yang digunakan 48,8 % terbatas seperti computer,alat praktek,dan ruang praktek dalam pengembangan materi dan kompetensi.walaupun jumlah kelas yang memadai. 3. Kapasitas tenaga pengajar cenderung belum memenuhi taraf kualifikasi kejuruan.(belum sepenuhnya disesuaikan dengan keahlian) dan masing banyak yang
belum
memahami
tentang
program
perencanaan
KBK
dalam
pengajaran,baik pembuatan RPP, penyusunan materi secara struktur maupun dari pembuatan program fortopolio.Tapi lebih dari itu sekolah SMK Islamiyah sudah dapat memberikan peluang bagi siswa yang telah lulus dari sekolah tersebut,yakni telah bekerjasama dengan instansi yang terkait dalam pengembangan kompetensi. 4. Kurangnya bentuk Partisipasi pengembangan pembelajaran khsusunya pada pelatihan guru berupa keahlian pengajaran,seminar,dan hal lain yang berkaitan dengan pengembangan skil.ini dikarenakan kurangnya bentuk sosialisasi kepala sekolah dalam pengembangan penerapan kemampuan pada guru, selain itu terbentur dengan waktu dan biaya yang dikeluarkan.
59
5. Kurangnya strategi kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum, terutama yang berkaitan dengan tingkat kemempuan guru dalam mengimplementasikan tujuan kurikulum yakni masih banyaknya guru yang belum mengerti tentang sistem KBK yang ada.
B.Saran
Dari penyajian yang penulis paparkan tersebut adalah sebagian kecil dari apa yang didapat tentang sejauh mana konep KBK yang ada di lapangan.ini adalah sebuah wacana dalam melihat,mengambil dan menganalisis tentang suatu metode efektivitas Kurikulum Berbasis Kompetensi yang ada di sekolah SMK Islamiyah Ciputat.Semoga dalam bentuk pengolahan,strategi pembelajaran dan sarana penunjang dapat lebih ditingkatkan dalam pengembangan kurikulum dan pengajaran.Untuk itu penulis memberikan beberapa masukan kepada lembaga yang terkait di dalamnya diantaranya:
1. Kepala sekolah agar lebih memiliki staretegi dalam pengembangan kurikulum khususnya
yang
berkaitan
dengan
pengembangan
pengajaran
dan
implementasinya. 2. Guru sebaiknya memberikan kontribusi yang lebih untuk siswa,sehingga dalam pengembangan dan kemampuan skill siswa dapat lebih ditingkatkan baik dalam ranah afektif,kogitif dan Psikomotorik sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. 3. siswa lebih dapat meningkatkan kemampuannya baik dalam pengembangan maupun tingkatan penguasaan teori dan praktik sehingga kebutuhan yang ingin di dapatkan dapat menjadi penyesuaian dalam kebutuhan. 4. Stekholder maupun pengelola seharusnya memiliki kemampuan dalam bidang pendidikan khususnya,sehingga dapat terealisasi tingkat pengembangan baik secara strategi,metodhe,strange,man,mecanik,maupun manajemen sehingga apa yang menjadi tingkat kebutuhan dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang ada.
60
Keefektivan kurikulum hendaknya ditunjang dengan sistem pengambangan kompetensi baik berupa kompetensi dasar maupun kompetensi tingkat penguasaan skill sehingga dalam pengenalannya terdapat suatu bentuk yang akan mengarah pada perubahan prilaku dan kemampuan belajar siswa.bukan hanya itu pengembangan kompetensi juga harus dapat ditunjang dengan program pengembangan pengajaran yang tidak monoton,serta sarana yang menunjang dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehingga tujuan kurikulum tersebut dapat tercapai dengan efektiv. Semoga dalam paparan kajian tersebut menjadi bahan pengetahuan singkat bagi pembaca dan mohon maaf apabila ada suatu ketidakfalidan dalam penyampaian suatu penelitian.atas saran dan kritikannaya saya ucapkan terima kasih.
61
DAFTAR PUSTAKA
Azra Azyumardi.Prof, Dr.MA.Perencanan Sistem Pengajaran Pendidikan
Agama
Islam.Faza Media Jakarta 2006 DEPDIKNAS Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill Education) Konsep dan Pola Pelaksanaan. Direktorat Depdiknas Jakarta 2002 DEPDIKNAS,KBK (Dalam menunjang kecakapan hidup siswa ) Direktorat Jenderal pendidikan Dasar dan Menengah Tenaga Kpendidikan.Jakarta 2003 Djiwandono Wuryani Esti Sri Psikologi Pendidikan.PT Grasindo.Jakarta 2006 Dros.j,SJ.Dari KBK Sampai MBS.Penerbit Buku KOMPAS.Jakarta 2005 Idi Abdullah,Drs.Pengembangan Kurikulum teori dan Praktik,Gaya Media,Jakarta 1999 Kansisus.Pengelolaan Kelas yang Dinamis.Kansius Yogyakarta 2006 Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi kedua Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa.Balai Pustaka Jakarta 1996 Mulyasa,E.Dr.M.Pd.PAI Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum.ROSDA,Bandung 2004 Muslich Mnsur (Seri standar Nasional Pendidikan) KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.Bumi Aksara.Jakarta 2007 Mulyasa,E.Dr.M.Pd.Implementasi Kurikulum 2004 (Panduan Belajar KBK )PT Remaja Rosdakarya.Bandung 2004 Mulyasa,E.Dr.M.Pd KBK (Konsep,Karakteristik dan Implementasi) Rosdakarya.Bandung 2002 Mulyasa,E.Dr.M.Pd Menjadi Guru Profesional (Menciptakan kretaif dan menyenangkan).Rosdakarya.Bandung 2005 Nurdin Syafrudin,H.Drs.M.Pd.(Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum).Ciputat Pers,Jakarta 2002 Syarif Hamid.A.Drs.Pengembangan Kurikulum.PT Bina Ilmu.Surabaya.1996
62
Sofyan Ahmad,Drs,M.Pd,Fetronika Tonih.M.Pd.dan Milama Burhanudin,M.Pd.(Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi).Lembaga peneliti UIN Jakarta Pers.Jakarta 2006 Sanjana Wina,Dr,M.Pd. Pembelajaran dalam Implementasi kurikulum Berbasis Kompetensi.Prenada Media Group.Jakarta 2005 Undang-undang SISDIKNAS Tentang Kurikulum No.20 th 2003 Yamin,H.Martinis Profesionalisme Guru dan Implementasi KBK.Gaung Persada Pers,Jakarta 2006 www.kompas.com (Januari,Artikel Pendidikan,Program Life Skill Kurikulum) 2002 www.umnau.com (Versi HTML/Sosialisasi Kurikulum dan Inovasi Kurikulum di Indonesia).2008
PEDOMAN WAWANCARA EFEKTIFITAS PENERAPAN KBK PADA PEMBELAJARAN DI SMK ISLAMIYAH
Nama
: _____________________________
Usia
: _____________________________
Pendidikan Terakhir
: _____________________________
Jabatan
: _____________________________
1.Sistem Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini ! 2.Bagaimana kurikulum tersebut diterapkan dan apakah ada kurikulum lanjutan di sekolah ini ! 3.Apa perbedaan system KBK yang ada di sekolah ini ! 4.Srategi Apa yang dipakai dalam Kurikulum yang ada di sekolah ini ! 5.Bagaimana para guru dalam mengimplmentasikan Kurikulum pada pengajaran ! 6.Sejauh ini apakah ada kesulitan tentang penerapan Kurikum dan bagaimana mengatasinya.! 7.Bagaimana keterlibatan siswa dalam penerapan Kurikulum ! 8.Sejauh mana pemahaman siswa untuk Kurikulum yang diterapkan,khususnya dalam pembelajaran ! 9.Adakah pelatihan bagi siswa dan guru untuk pengembangan kompetensi yang diharapkan ! 10Apakah selama ini siswa sudah memahami tentang kurikulum yang diterapkan dan bagaimana keefktivannya dalam standarisasi yang dibuat ! 11.Adakah Sarana yang menunjang dalam penerpan Kurikulum sehingga dapat tercapai proses pembelajran ! Khususnya dalam bidng keahlan .! 12.Adakah Standarisasi nilai dalam pembelajaran untuk pencapaian kompetensi ! 13.Apakah semua Guru berlatar pendidikan,Khususnya dalam memegang mata pelajaran yang berkaiatan dengan kompetensi dasar Kejuruan ! 14.Menurut Bapak Kompetensi apa yang dibutuhkan sekolah ini untuk Out put selanjutnya ! 15.Apakah yang dibutuhkan sekolah ini dalam penerapan kurikulum,khususunya dalam menunjang kompetensi siswa !
HASIL WAWANCARA EFEKTIFITAS KBK PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMK ISLAMIYAH A. Sistem Kurikulum apa yang digunakan di sekolah ini !
B. Di sekolah ini kami menggunakan dua bentuk kurikulum yang dipakai yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 yang disempurnakan dan KTSP 2006 A. Bagaimana kurikulum tersebut diterapkan dan apakah ada kurikulum lanjutan di sekolah ini ! B. Kurikulum kami yang diterapkan di sekolah ini yaitu bentuk Kurikulum yang mengacu pada keahlian yang dicanangkan pada kelas tiga dengan system KBK,Sedangkan pada kelas satu dan dua mengacu pada KTSP namun tidak meninggalkan dari kurikulum KBK itu sendiri dimana pada masing-masing ada system lanjutan dengan penilaian keahlian yang sudah diberikan sehingga siswa dapat memeperoleh tingkat keahlian yang sudah diberikan sehingga siswa dapat memperoleh tingkat keahlian lebih lanjut pada tahap berikutnya. A. Apa perbedaan system KBK yang ada di sekolah ini ! B. Di sekolah kami ini adalah sistem KBK dimana siswa tidak lagi menjadi objek pengandalan materi karena siswa telah dipandu oleh modul yang telah dibuat oleh para guru,sehingga tidak lagi selalu mengunakan mtode ceramah saja atau mengandalkan satu referensi buku dengan begitu guru dapat memudahkan siswanya untuk dapat memahami kompetensi yang akan diberikan dengan berkaitan materi yang akan disampaikan,dan siswa pun lebih mudah memahami materi yang akan diberikan baik sebelum maupun sesudahnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar mereka. A. Srategi Apa yang dipakai dalam Kurikulum yang ada di sekolah ini ! B. Strategi dalam pembelajaran kami adalah dimana para guru selalu berperan aktif
dalam
memberikan materi ajar dengan kreatifitas para guru kepada siswa berdasarkan pada program pembelajaran produktf, bidang keahlan siswa yang mengacu pada KBK yang telah dicanangkan sekolah sebelumnya berupa rencana program belajar.sedangkan pada KTSP disesuaikan pada tingkat kebutuhan sekolah. A. Bagaimana para guru dalam mengimplmentasikan Kurikulum pada pengajaran ! B. Pada system pengajaran sekolah kami,guru diberikan kebebasan dalam pengajaran dengan berdasarkan kode etik dan program yang telah dibuat,yakni program gugus MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran ) yang dicanangkan setiap tahunnya,dengan begitu para guru dituntut dapat menyusun silabus /RPP,sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang diberikan. A. Sejauh ini apakah ada kesulitan tentang penerapan Kurikum dan bagaimana mengatasinya.!
B. Pernah ada yakni dari factor pemahaman guru yang tdak tetap mengajar di sekolah ini sehingga untuk mngevaluasinya kami belum dapat terlihat sejauhmana guru itu ada tingkat kesulitannya,tetapi dapat kami atasi dengan memberikan solusi lewat pengertian pembinaan pada guru. A. Bagaimana keterlibatan siswa dalam penerapan Kurikulum ! B. Untuk dapat menerapkan kurikulum yang sudah ada pada siswa,kami khususnya bidang kurikulum
sendiri
hanya
memberikan
sosialsasi
saja
tentang
kurikulum
yang
diterapkan,sehingga siswa tidak lagi dilibatkan secara langsung dalam penyusunanya. A. Sejauh mana pemahaman siswa untuk Kurikulum yang diterapkan,khususnya dalam pembelajaran ! B. belum sepenuhnya memahami tentang konsep kurikulum yang dibuat,Sejauh ini hanya dilihat
dengan
penilaian
ulangan
umum
dan
belum
dapat
dievaluasi
secara
keseluruhannya,dan apabila itu terlaksana maka tujuan Kurikulum yang telah dibuat akan dinyatakan telah sampai pada tujuan dan itu dapat dilihat pada ujian akhir . A. Adakah pelatihan bagi siswa dan guru untuk pengembangan kompetensi yang diharapkan ! B. Untuk pengembangan kompetensi sekolah kami mempunyai mata Diklat berupa bidang keahlian yang disebu program Produktif ,dan sekolah bekerjasama pada bidang Industri,Perusahan dan keahlian
pihak yang terkait yang berhubungan dengan pengembangan
siswa,diantaranya:
(TI)
Yaitu
bekerjasama
dengan
Indosat,UIN,dan
PUSPITEK.Sedangkan untuk Bidang Keahlian Akuntansi ditempatkan di Bank Jabar,Bank Wakalumni dan untuk Bidang Penjualan dan Administrasi Perkantoran bekerjasama dengan Supermarket Giant,Makro dan Kantor pemasaran.Sedangkan untuk Guru diadakan Diklat Akuntansi,Seminar pendidikan Kreatif guru dan Work Shoop di Lembaga Pendidikan dan Instansi Pemerintah. A. Apakah selama ini siswa sudah memahami tentang kurikulum yang diterapkan dan bagaimana keefktivannya dalam standarisasi yang dibuat ! B. Pada Kurikulum yang telah dicanangkan pemerintah setempat pada sekolah ini merupakan hal yang sangat dharapakan khususnya siswa dalam memahaminya,namun pada sampai saat ini siswa hanya memahami bentuk kompetensi yang dibutuhkan,dan efektiv atau tidaknya itu akan dapat terlihat setelah siswa mengikuti ujian akhir sekolah.dan selama ini belum terlihat seperti apa yang sepenuhnya diharapkan.
A. Adakah Sarana yang menunjang dalam penerpan Kurikulum sehingga dapat tercapanya proses pembelajran ! Khususnya dalam bidng keahlan .! B. Untuk
dapat
menunjang
pembelajaran
sekolah
kami
menyediakan
fasilitas
praktek,khususnya yang menyangkut dasar kompetensi diantaranya : a. Tekhnik Informatika Disediakan LAB Perakitan Computer,Internet Web Site system Online b. Penjualan : Koperasi,Cas register,dan Ruang Displey c. Sekretarsi dan Akuntansi: Siswa sudah dapat mengoperasikanLaptop,dan Ruang PenataanArsip dan File kantor serta system Akuntansi dasar yaitu siswa dapat membuat Jurnal. A. Adakah Standarisasi nilai dalam pembelajaran untuk pencapaian kompetensi ! B. Untuk pencapaian bidang keahlian yang disusun dalam pembelajran siswa harus dapat menguasai materi dan praktek 30 /70.Sedangkan untuk penguasan bidang program Produktif di atas 7,00 barulah siswa dinyatakan lulus dalam pembelajaran. A. Apakah semua Guru berlatar pendidikan,Khususnya dalam memegang mata pelajaran yang berkaiatan dengan kompetensi dasar Kejuruan ! B. Semua guru yang ada di sini mayoritas dari bidang pendidikan,walaupun ada beberapa yang tidak berpendidikan tinggi,dan dalam memegang mata pelajarnnyapun mereka sudah dapat menguasai dibidangnya. A. Menurut Bapak Kompetensi apa yang dibutuhkan sekolah ini untuk Out put selanjutnya ! B. Saya mengharapkan siswa setelah mereka lulus dari sekolah ini yang paling utama mereka dapat diterima oleh masyarakat setempat dan mereka dapat membuat atau membuka wirausaha sendiri,tidak hanya itu sekolah juga bekerjasama dengan instansi pemerintah dan perusahaan sehingga siswa sebagaian telah menjadi karyawan tetap.setelah mereka magang.diantaranya .PT Pratama Industri,Gian Swalayan.dan kantor pemasaran BSD. A. Apakah yang dibutuhkan sekolah ini dalam penerapan kurikulum,khususunya dalam menunjang kompetensi siswa ! B. Sekolah membutuhkan kreatifitas dalam melihat peluang dan meningkatkan kebutuhan masyarakat sekitar baik tingkat ekonomi maupun perkembangan dunia Usaha dan Industri.
STRUKTUR ORGANISASI SMK ISLAMIYAH CIPUTAT
KOMITE SEKOLAH Bambang Suharto.SE
KEPALA SEKOLAH Drs.Mas'ud
Koor.Pelaksaanaan TU Amrullah STAF TU Wiwi Tarwiyah.SE
Wakasek Kesiswaan Mulyono
Kajur TKPJ Kajur Akun Hasan Basri,SE Tri Iswati.S.Pd
Wakasek Sarana Pra Syarif Hidayah.BA
Wakasek Kurikulum
Muh.Nisad.S.Pd
Kajur.Adm Perk Dra.Tarsiti
Dede Suryadi
Kaj.PJ Dra.Hernawati
DEWAN GURU
SISWA
BP Drs.Mukhtar
Juhaedi,SAg
Wakasek Humas Fuad Faisal
Pembina OSIS
Koor.Prakr
M.Indra.SE
Drs.Oding
Siswa SMK Islamiyah Gambaran Jumlah Kelas 1,2,dan 3 Tahun 2007/2008 Bidang
Program Keahlian
Keahlian
Bisnis
&
Jumlah
Kelamin Lk Pr
Akuntansi
1Ak (1) 1Ak (2)
15 14
32 34
47 48
Adm.Perkantoran
1Ap (1) 1Ap (2)
2
44 46
46 46
Penjualan
1Pj (1) 1Pj (2) 1Pj (3) 1Pj (4) 1
29 27 28 17 17
20 20 20 17 23
49 47 48 34 40
9
149
256
405
2Ak (1) 2Ak (2)
10 5
32 36
42 41
83
2Ap 2Pj (1) 2Pj (2) 2Pj (3) 2Pj (4) 2TKPJ 8
6 7 11 18 11 28 96
37 27 25 24 22 20 223
43 34 36 42 33 48 319
43
145 48 319
3Ak (1) 3Ak (2)
9 5
25 35
34 40
74
3Pj (1) 3Pj (2) 3Pj (3) 3 TKPJ 6
15 15 9 13 66
26 30 25 22 163
41 45 34 35 229
311
642
953
TKPJ
Penjurusan
Informatika JUMLAH
Bisnis
&
Akuntansi Adm.Perkantoran Penjualan
Manajemen
Tekhnik
TKPJ JUMLAH
Informatika
Akuntansi Bisnis
&
Manajemen Tekhnik Informatika
Jumlah
Kelasikl
Manajemen
Tekhnik
Jenis
Penjualan
TKPJ JUMLAH
JUMLAH TOTAL
23
95 92
178 40 405
120 35 229
953
KOESIONER ANGKET SISWA SMK ISLAMIYAH CIPUTAT Nama
: ……………………………………..
Kelas/Semester
: ……………………………………..
Jurusan
: ……………………………………..
Hari/Tanggal
: …………………………………….
Pukul
: …………………………………….
Pernyataan tentang Kontrak pembelajaran 1.Sebelum proses pembelajaran dimulai guru dapat meberikan keterangan tentang kontark pembelajran,seperti strategi belajar dan nilai yang diinginkan. a.
selalu
b. sering
c.Kadang-kadang d.Tidak pernah
2.Apakah dalam proses penyampaian materi ajar kalian dapat memehami dengan baik a. selalu
c.Kadang-kadang
b. sering
d.Tidak pernah
3.Apakah semua guru mengajar memberikan metode yang sama a. selalu
c.Kadang-kadang
b. sering
d.Tidak pernah
4.Selama proses belajar berlangsung apa banyak kendala dalam memahami materi yang diberikan guru a. selalu
c.Kadang-kaang
b. Sering
d.Tidak pernah
5.Apakah kalian dalam proses belajar selalu memberikan pertanyaan yang setiap kali guru menerangkan tentang teori belajar a. Selalu
c.Kadang-kadang
b. Sering
d.Tidak pernah
Pernyataan tentang pelaksanaan Kurikulum 6.Apakah guru selama ini dalam mengajar telah memberikan keterangan tentang tujuan pembelajaran dan kurikulum yang dibutuhkan. a. Selalu b. Sering
c.Kadang-kadang d.Tidak pernah
7.Apakah selam ini dalam pembelajaan guru dapat memberikan penerangan tentang materi yang berkenaan dengan kompetensi yang dibutuhkan. a. Selalu
c.Kadang-kadang
b. Sering
d.Tidak pernah
8.Dalam pembeljaran,Apakah kurikulum sejauh iji lebih diperkenalkan terlebih dahulu. a. Selalu
c.Kadang-kadang
b. Sering
d.Tidak pernah
9.Sejauh ini apakah kalian memahami tentang konsep kuriulum yang diberikan sekolah dalam menunjang aktifvitas belajar. a. Selalu
c.Kadang-kadang
b. Sering
d.Tidak pernah
10.Apakah guru pernah memberikan penjelasan tentang kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran. a. Selalu
c.Kadang-kadang
b. Sering
d.Tidak pernah
Pernyataan tentang sarana belajar dalam bentuk keahlian 11.Dalam pembelajaran ada alat yang menunjang dalam praktek belajar. a. Sangat Cukup
c.Kurang cukup
b. Cukup
d.Tidak cukup
12.cukupkah guru menyediakan alat dalam menerangkan jenis dan kegunaan suatu keahlian a. Sangat Cukup
c.Kurang cukup
b. Cukup
d.Tidak cukup
13.berkesempatan cukupkah kalian dalam menggunakan alat tersebut a. Sangat Cukup
c.Kurang cukup
b. Cukup
d.Tidak cukup
14.Sekolah apakah menyediakan sarana penunjang belajarkalian
a. Sangat Cukup
c.Kurang cukup
b. Cukup
d.Tidak cukup
15.Cukupkah kalian diperkenalkan fungsi dan kegunaan alat penunjang selama ini a. Sangat Cukup
c.Kurang cukup
b. Cukup
d.Tidak cukup
Nama
:
Bid mata Pelajaran
:
Hari/ Tanggal
:
Pukul
:
Mohon bantuan Bapak/Ibu dalam pengisian koesioner ini sebagai tugas penelitian skripsi.dan pengisian koesioner tersebut adalah benar adanya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun. Ya
Tidak
1.Apakah Bapak /Ibu dalam mengajar melakukan persiapan bahan ajar terlebih da dahulu . a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
2.Apakah Bapak/Ibu selalu memahami materi ajar yang akan diberiakan kepada siswa dalam setiap pembelajaran. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
3.Apakah Bapak/Ibu menggunakan RPP sebagai pedoman pencapaian tingkat kompetensi. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Selalu
d.Tidak pernah
4.Selama dalam proses pembelajaran Apakah Bapak /Ibu selalu menilai kepribadian tingkah laku siswa dalan kelas. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
5.Apakah Bapak /Ibu menggunakan alat Bantu dalam pemahaman materi kepada siswa. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b. Sering
d.Tidak Pernah
6.Apakah Bapak/Ibu selalu memberikan tugas kepada siswa dalam pemberian materi ajar baik di dalam maupun di luar kelas a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
7.Apakah Bapak /Ibu menggunakan fortopolio sebagai
indicator
pencapaian
kompetensi a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
8.Apakah Bapak /Ibu menggunkan banyak referensi dalam pemberian materi kepada siswa. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
9.Apakah Bapak/Ibu selama dalam proses pembelajaran kelas menggunakan metode Tanya jawab kepada siswa. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b,Sering
d.Tiidak pernah
10.ApakahBaapak/Ibu menggunakan metode Ceramah dalam pembelajaran kepada siswa. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tiidak pernah
11.Apakah Bapak/Ibu menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran kelas. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
12.Apakah Bapak /Ibu berpedoman pada kuurikulum yang telah dibuat sekolah. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
13.Dalam pengembangan kompetensi Apakah Bapak/Ibu melakukan penilaian yang berkala kepada setiap siswa. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
14.Apakah Bapak/Ibu selalu mengikuti pelatihan untuk dapat menunjang pengembangan kompetensi a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tiidak Pernah
15.Selalu Efektifkah siswa dalam pencapaian keahlian ketika diujikan. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
16.Apakah siswa untuk pengembangan keahlian mengikuti pelatiahan (praktek) yang dicangkan setiap semesternya. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
17.Apakah Bapak /Ibu diberikan arahan tentang pengembangan kompetensi pembelajaran yang diharapkan. a. Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
18.Apakah Bapak /ibu menggunakan sarana (alat ) yang disediakan oleh sekolah. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Seering
d.Tidak pernah
19.Apakah siswa dalam pembelajaran menggunakan alat yang disediakan sekolah. a.Selalu
c.Kaadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah
20.Apakah Bapak/Ibu memberikan penghargaan baik spirit maupun moril kepada siswa yang berprestasi. a.Selalu
c.Kadang-kadang
b.Sering
d.Tidak pernah