Lay out TPST ke TPA
A
A
B
2
1
3
B 14
10
11
12
13
4
Pipa Lindi 18 9
15
8 18
7
19
5 17 16 18
1) Area penerima 2) Area pemilahan 3) Area pemilahan plastik 4) Area pencacah s.basah 5) Area pengomposan 6) Area pematangan 7) Area pengayakan 8) Gudang kompos 9) Gudang b.lapak plastik 10) Gudang b.lapak kertas 11) Gudang b.lapak logam 12) Gudang b.lapak kaca/gelas 13) Gudang b.lapak karet 14) Area kontainer residu 15) Jembatan timbang 19) Bak penampung lindi
6
1
Kebutuhan Tenaga Kerja
2
ASPEK FINANSIAL Biaya Investasi : (2010) • Bangunan pengolahan • Jembatan timbang • Peralatan
Rp. 5.081.283.000,Rp. 110.000.000,Rp. 830.500.000,-
Biaya Operasional dan pemeliharaan : (2011) • Peralatan dan perlengkapan pendukung • Gaji pegawai • Bahan bakar • Pemeliharaan alat • Bahan pendukung pengomposan • Pengeluaran listrik dan air
Rp. 132.120.000,Rp. 1.979.428.738,Rp. 201.100.000,Rp. 94.050.000,Rp. 477.855.000,Rp. 33.605.190,-
Pendapatan : • Penjualan kompos dan produk daur ulang (Untuk tahun 2011)
Rp. 3.724.694.814,3
Kelayakan investasi Net Present Value (NPV), i = 15% didapatkan nilai (+) Rp. 1.601.765.377,• Asumsi : • Investasi dilakukan awal tahun (2010) • Biaya perlengkapan naik 5% setiap tahun. • Biaya bahan pendukung pengomposan naik 5% setiap tahun. • Biaya gaji naik 5% setiap tahun. • Biaya listrik dan air naik 3% setiap tahun • Penjualan hasil produksi dianggap berada pada kondisi supply = demand. Internal Rate Return (IRR), tingkat suku bungan awal 15% didapat nilai IRR = 22,84 % Benefit Cost Ratio = 1,09 ......................................................>>>>
Investasi LAYAK 4
ASPEK KELEMBAGAAN
Struktur Organisasi Dinas Pasar dan Kebersihan Dasar : Perda No. 12 Tahun 2008
Kepala Dinas Posisi Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya
(memaksimalkan keadaan internal (kekuatan) dengan memanfaatkan peluang ) Kelompok Jabatan Fungsional
Sekretaris
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Kondisi Internal Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Perencanaan
Kekuatan
II Bidang Kebersihan
Bidang Pasar
Seksi Pemeliharaan dan Perawatan
Seksi Penertiban Pasar
+1,82 Bidang Pengelolaan Limbah
Seksi Kondisi Eksternal Sarana Prasaranan Pengolahan +0,18 Limbah
Peluang Seksi Kebersihan
Seksi +2,11 Pembinaan Pasar Modern
Seksi Angkutan dan TPA
Seksi Pembinaan Pasar Tradisional
I
Ancaman +0,91
Seksi -1,20 Pengolahan Limbah Padat
Seksi Pengolahan Limbah Cair -1,64
UPTD Pasar Pemerintah Kota Palangka Raya
III
Kelemahan Perda No.29 Tahun 2004 (tentang retribusi) Perda No.03 Tahun 2006 (tentang pengelolaan kebersihan)
IV
5
Berdasaran Analisis SWOT, Strategi yang diperlukan : • Melakukan pemanfaatan alokasi dana tersedia di APBD semaksimal mungkin, serta berupaya mendapatkan dukungan dana tambahan (dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat serta pihak swasta). • Meningkatkan peran DPK sebagai penggerak (leader) pelaksanaan program 3 R dengan melibatkan peran serta masyarakat. • Mempersiapkan tupoksi dan SOP penerapan TPST. • Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak pemanfaat produk daur ulang. • Memaksimalkan fungsi dan peran Bidang Pengolahan Limbah khususnya Seksi Pengolahan Limbah Padat serta mempersiapkan struktur organisasi rencana penerapan TPST di TPA km.14.
6
Rencana susunan kelembagaan TPST
7
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan (1) 1)
Potensi daur ulang berdasarkan analisis mass balance, -
-
Potensi daur ulang sebesar 79,97 % Dari 70,06 % sampah basah yang terpilah 92,01% dapat diolah menjadi kompos. Dari 14,95% timbulan sampah plastik, setelah dilakukan pemilahan berdasarkan jenisnya 11,14% dapat dijual ke pabrik daur ulang plastik. Jenis sampah kering lain (gelas/kaca, logam/aluminium, karet dan kertas) tidak diolah lebih lanjut (namun langsung dikemas dan dijual). Sarana dan prasarana yang dibutuhkan : Area penerima sampah, Area pemilahan (dilengkapi dengan mesin belt conveyor), Area pencacah sampah basah (dilengkapi dengan 8 buah mesin pencacah), Area pengomposan, Area pematangan, Area pengayakan (dilengkapi dengan 2 buah mesin pengayak), Gudang pengemasan, kantor pengelola serta peralatan/perlengkapan pendukung untuk operasional teknis pengolahan rutin.
8
Kesimpulan (2) 2)
Analisis finansial selama tahun rencana diperoleh : • Total Biaya investasi
Rp. 6.860.588.000,-
• Biaya Operasional dan Pemeliharaan • Perkiraan pendapatan dari produk daur ulang
Rp. 26.746.092.785,Rp. 43.519.041.982,-
• Nilai NPV dengan tingkat suku bunga 15% bernilai positif sebesar Rp 1.601.765.377,nilai IRR = 22,48 dan nilai rasio B/C = 1,09 sehingga bisa dikatakan pengadaan dan penerapan TPST di TPA km.14 layak dilaksanakan.
3)
Berdasarkan analisis SWOT , Menunjukkan posisi kuadran II yaitu strategi memaksimalkan keadaan internal (kekuatan) dengan memanfaatkan peluang :
• Melakukan pemanfaatan alokasi dana pengelolaan sampah yang tersedia di APBD semaksimal mungkin, serta berupaya mendapatkan dukungan dana tambahan. • Meningkatkan pelaksanaan program 3 R dengan melibatkan peran serta masyarakat. • Mempersiapkan tupoksi dan SOP penerapan TPST. • Melakukan kerjasama dengan pihak-pihak pemanfaat produk daur ulang. • Memaksimalkan fungsi dan peran Bidang Pengolahan Limbah khususnya Seksi Pengolahan Limbah Padat serta mempersiapkan struktur organisasi rencana penerapan TPST di TPA km.14.
9
Saran Perlu dilakukan kajian lebih lanjut terhadap upaya pemilahan sampah sejak di sumber sampah yang diikuti dengan pengumpulan dan pengangkutan terpisah. Hal ini untuk membantu meringankan beban kerja TPST. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut terhadap penimbunan residu hasil pengolahan TPST dengan metoda yang ramah lingkungan. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut terhadap upaya pemasaran produk daur ulang hasil pengolahan di TPST.
10
11