LAPORAN TAHUNAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAMBI TAHUN ANGGARAN 2015 Percepatan Swasembada Pangan dan Bioindustri Pertanian Melalui Program Pendampingan, Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi, Diseminasi dan Kerjasama Berwawasan Agribisnis Mendukung Kemandirian Pangan Penanggung Jawab Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Disusun oleh: Rima Purnamayani, SP, M.Si Bambang Heriyanto, S.IP Dewan Redaksi: Ir. Julistia Bobihoe Ir. Nur Asni, MS Dr. Zubir, S.Pt, M.Si Dr. Desi Hernita, SP, MP Penyunting Pelaksana dan Tata Letak drh. Sari Yanti Hayanti Kiki Suheiti, STP, M. Eng Desy Nofriati, SP, M. Si Suci Primilestari, SP, M. Si Desain Sampul Eva Salvia, SP Penerbit: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jl. Samarinda Paal V, Kec. Kota Baru, Kota Jambi, Jambi 36128 Jl.Raya Jambi - Palembang km. 16, Desa Pondok Meja, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi Telp. (0741)7053525/40174, Fax. (0741) 40413 Email :
[email protected]/
[email protected] Website: http://jambi.litbang.pertanian.go.id
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat izin dan rahmat-Nya Laporan Tahunan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Tahun 2015 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan tahunan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban institusi terhadap pelaksanaan kegiatan selama tahun anggaran 2015. Tujuan penulisan laporan ini untuk melaporkan hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPTP Jambi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPTP Jambi sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, baik itu tugas pendampingan, pengkajian, diseminasi maupun kerjasama. Diharapkan laporan tahunan ini dapat memberikan gambaran mengenai hasil-hasil pengkajian dan kegiatan umum di BPTP Jambi yang sudah dilaksanakan dan dapat memberi manfaat bagi para pengguna. Masukan dan saran membangun dari semua pihak sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan penyusunan laporan tahun berikutnya. Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam penyusunan laporan ini, khusus kepada tim penyusun yang sudah dapat mewujudkan Laporan Tahunan BPTP Jambi Tahun 2015 ini dengan baik. Mudahmudahan laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Jambi, 16 Januari 2016 Kepala Balai,
Ir. Endrizal, M. Sc NIP. 19580101 198503 1 005
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................. i DAFTAR ISI........................................................................... ii DAFTAR TABEL..................................................................... vi DAFTAR GAMBAR .................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN.............................................................. viii I.
PENDAHULUAN ............................................................... 9 1.1. Visi dan Misi ............................................................ 12 1.2. Tugas ..................................................................... 12 1.3. Fungsi .................................................................... 13 1.4. Sasaran dan Tujuan ................................................. 14 1.5. Struktur Organisasi .................................................. 15
II. KETATAUSAHAAN ......................................................... 17 2.1. Kepegawaian .......................................................... 17 2.1.1. Ketenagaan......................................................... 17 2.1.2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala ................................ 20 2.1.3. Daftar Pegawai yang Cuti, Mutasi dan Naik Pangkat 20 2.2. Keuangan ............................................................... 20 2.3. Umum .................................................................... 21 2.3.1. Surat Menyurat ................................................... 21 2.3.2. Fasilitas .............................................................. 21 III. PENDAMPINGAN INOVASI PERTANIAN DAN PROGRAM TRATEGIS NASIONAL/PROGRAM TEROBOSAN ................ 22 3.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional ................................................................. 22 3.1.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan (Padi dan Kedelai) Nasional di Dua Lokasi .. 22 3.1.2. Pendampingan Pengembangan Kawasan Hortikultura (Cabai dan Jeruk) Nasional di 5 Lokasi .................. 23 3.1.3. Pendampingan Pengembangan Kawasan Perkebunan (Karet) Nasional di 2 Lokasi .................................. 24 3.1.4. Pendampingan Pengembangan Kawasan Ternak (Sapi Potong) Nasional di 2 Lokasi ................................. 25 3.2. Pendampingan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan ............................................................... 26 3.3. Pendampingan Kalender Tanam Terpadu Padi Sawah, Jagung dan Kedelai di Provinsi Jambi ........................ 27 3.4. Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Provinsi Jambi ......................................................... 28
ii
3.5. 3.6. 3.7. 3.8. 3.9.
Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama Kementan ............................................................... 29 Pengembangan Nanas-Sapi Menuju Pertanian Bioindustri Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan di Provinsi Jambi 30 Pengembangan Model Usaha Tani Integrasi Sapi-Sawit pada Perkebunan Rakyat Menuju Pertanian Bioindustri Berkelanjutan .......................................................... 32 Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar Padi ....................................................... 33 Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan Wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar Kedelai ................................................... 34
IV. TEKNOLOGI YANG TERDISEMINASI KE PENGGUNA ......... 36 4.1. Diseminasi Informasi Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi ......................................... 36 4.1.1. Visitor Plot Tanaman dan Ternak .......................... 36 4.1.2. Pengembangan Informasi Pertanian Melalui Media Cetak ................................................................. 37 4.1.3. Pengelolaan Website............................................ 39 4.1.4. Pengelolaan Perpustakaan Digital.......................... 39 4.1.5. Pengembangan Informasi Pertanian Melalui Media Elektronik ........................................................... 40 4.2. Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi untuk Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian di Provinsi Jambi ..................................................................... 41 4.3. Taman Agroinovasi .................................................. 43 V.
TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI ....................................... 45 5.1. Kajian Teknologi Reklamasi Lahan Pasca Tambang Batubara di Provinsi Jambi ....................................... 45 5.2. Kajian Inovasi Teknologi Budidaya Padi Lokal Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan di Provinsi Jambi ..................................................................... 46 5.2.1. Kajian Potensi Hasil Beberapa Tanaman Padi Lokal (Sawah dan Ladang) ............................................ 46 5.2.2. Kajian Budidaya Tanaman Padi Lokal Ekonomis Tinggi Adaptif dengan Teknologi Input Kimia Rendah ....... 49 5.3. Inovasi Teknologi Untuk Peningkatan Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Jambi .......................................... 50
iii
5.3.1. Pengkajian Penggunaan Pupuk Hayati Unggulan Nasional (PHUN) pada Tanaman Padi Lahan Sawah Irigasi Provinsi Jambi ........................................... 50 5.3.2. Penerapan Pupuk Hayati Unggulan Nasional (PHUN) pada Tanaman Kedelai di Lahan Rawa Pasang Surut Provinsi Jambi ..................................................... 51 5.4. Percepatan Pembangunan Pertanian Berbasis Inovasi di Lahan Sub Optimal Kab. Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi ..................................................................... 52 5.5. Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi II ( AEZ II) Skala 1 : 50.000 di Provinsi Jambi ..................................................................... 53 5.6. Pengelolaan Sumber Daya Genetik di Provinsi Jambi... 56 5.7. Penerapan Inovasi Pascapanen dalam Upaya Meningkatkan Kualitas dan Menekan Susut Hasil Padi di Provinsi Jambi ......................................................... 57 VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN .................... 59 6.1. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jambi dan Penyusunan Renstra 2015-2019 ............... 59 VII. PRODUKSI BENIH ......................................................... 61 7.1. Unit Pengelolaan Benih Sumber Padi di Provinsi Jambi ..................................................... 61 7.2. Unit Pengelolaan Benih Sumber Kedelai di Provinsi Jambi ..................................................... 62 VIII.KERJASAMA.................................................................. 63 8.1. Kerjasama Penelitian dan Pengembangan .................. 64 8.1.1. Pengembangan dan Kesehatan Hewan (Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak sapi) ... 66 8.1.2. Observasi Klinis Standar Operasional Prosedur pada Pelayanan Kesehatan Tradisional Urut Patah Tulang Provinsi Jambi ..................................................... 67 8.1.3. Kajian Rencana Pengembangan Sirsak Kota Sungai Penuh................................................................. 68 8.2. Kerjasama Khusus ................................................... 69 8.2.1. Pengembangan Penangkar Benih Kedelai Mendukung Penyediaan Benih Berkualitas di Pedesaan ............. 69 8.2.2. Pengembangan Agens Hayati sebagai Bagian Strategi Pengendalian Penyakit Kanker Batang Duku Ramah Lingkungan ......................................................... 70
iv
8.2.3. Kajian Peningkatan Angka Kelahiran pada Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB) di Provinsi Jambi 71 8.2.4. Adaptasi Perubahan Iklim melalui Desain Model Simulasi Tanaman Padi di Lahan Rawa Provinsi Jambi 73 8.2.5. Pengelolaan Lahan Rawa Lebak Secara Berkelanjutan 74 8.3. Narasumber ............................................................ 76 IX. PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL ............................................ 77 9.1. Perencanaan dan Penyusunan Program/Anggaran serta Revisi ..................................................................... 77 9.2. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan.............................. 77 9.3. Sistem Pengendalian Internal ................................... 78 X.
PENGELOLAAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI ............. 80
XI. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ....................................... 83 11.1. Pelatihan Jangka Pendek .......................................... 83 11.2. Pelatihan Jangka Panjang ......................................... 85 XII. PENUTUP ..................................................................... 86 XIII. LAMPIRAN .................................................................... 88
v
DAFTAR TABEL Tabel 1. Sebaran Tenaga pada BPTP Jambi Berdasarkan pada Disiplin Ilmu sampai dengan Desember 2015 ......................... 18 Tabel 2. Jumlah Surat Masuk dan Keluar per 31 Desember 2015 .......................................................................................... 21 Tabel 3. Keadaan Bangunan yang Dikelola BPTP Jambi sampai dengan 31 Desember 2015.................................................. 21 Tabel 4. Judul Publikasi Tercetak Tahun 2015 ........................ 38 Tabel 5. MoU dan Perjanjian Kerjasama BPTP Jambi dan Mitra Tahun 2015 ........................................................................ 65 Tabel 6. Kerjasama yang tidak di Atur dalam MoU dan Perjanjian Kerjasama........................................................................... 66 Tabel 7. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Magang/Pelatihan Jangka Pendek pada Tahun 2015 ............... 83 Tabel 8. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Pelatihan Jangka Panjang hingga T.A. 2015. ........................................ 85
vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta Wilayah Kerja BPTP Jambi ............................ 10 Gambar 2. Struktur Organisasi BPTP Jambi Tahun 2015 .......... 16 Gambar 3. Distribusi Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan Desember 2015 ............................................ 17 Gambar 4. Distribusi PNS dan CPNS Berdasarkan Golongan sampai dengan Desember 2015 ............................................ 17 Gambar 5. Jumlah Tenaga Fungsional BPTP Jambi sampai dengan Desember 2015 ........... Error! Bookmark not defined. Gambar 6. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja dalam DIPA Tahun Anggaran 2015 ................................................. 20 Gambar 7. Nenas dan Hasil Olahannya dari Kegiatan Bioindustri .......................................................................................... 32 Gambar 8. Pelaksanaan Kegiatan Bioindustri Sapi Sawit .......... 33 Gambar 9. Kunjungan stakeholder ke Visitor Plot BPTP Jambi.. 37 Gambar 10. Perpustakaan digital sebagai sarana diseminasi berbasis IT.......................................................................... 40 Gambar 11. Taman Agro Inovasi sebagai Wahana Agro Edukasi .......................................................................................... 44 Gambar 12. Padi Lokal yang akan disimpan dengan Malai ....... 49 Gambar 13. Penerapan PHUN pada Tanaman Kedelai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur......................................... 52 Gambar 14. Peta Satuan Lahan Kabupaten Muaro Jambi ......... 54 Gambar 15. Peta Satuan Lahan Kabupaten Muaro Jambi ......... 54 Gambar 16. Gudang UPBS .................................................... 62 Gambar 17. Benih Kedelai dalam Kemasan ............................ 63 Gambar 18. Foto Penandatanganan MoU BPTP Jambi dan Universitas Jambi................................................................. 65 Gambar 19. Jumlah Permintaan Narasumber Tahun 2014 dan 2015................................................................................... 76 Gambar 20. Jumlah Permintaan Narasumber Kategori Pertanian dan Non Pertanian Tahun 2014 dan 2015 .............................. 76
vii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pegawai yang Naik Gaji Berkala pada Tahun 2015................................................................................... 88 Lampiran 2. Data Cuti Pegawai di BPTP Jambi pada Tahun 2015 .......................................................................................... 89 Lampiran 3. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat dan Diangkat Sampai Desember 2015 ...................................................... 95 Lampiran 4. Nama Pegawai PNS BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A.2015 ............................................................. 97 Lampiran 5. Nama Pegawai Kontrak BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A.2015 ........................................................... 100 Lampiran 6. Daftar Alat Laboratorium di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015 ................................................................. 101 Lampiran 7. Daftar Alat Lapangan/Mesin BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015 ................................................................. 101 Lampiran 8. Daftar Alat Pengolahan Data di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015 ............................................................ 103 Lampiran 9. Kendaraan Bermotor BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015. ................................................................ 103 Lampiran 10. Rekapitulasi Permintaan Sebagai Narasumber di BPTP Jambi Pada Tahun 2015 ............................................ 104
viii
I. PENDAHULUAN Pembangunan pertanian tahun 2015 merupakan pelaksanaan tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Berdasarkan arahan dari kebijakan nasional, maka upaya pemenuhan kebutuhan pangan masih menjadi hal yang utama, disamping mulai memberikan perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan energi. Upaya pemenuhan kebutuhan pangan dan energi juga harus dapat menjamin kesejahteraan petani yang mengusahakannya, sehingga arah kebijakan adalah mengembangkan penerapan
nilai
konsep
tambah
pertanian
kegiatan bioindustri.
pertanian Inovasi
melalui pertanian
merupakan komponen kunci dalam pembangunan pertanian, terutama dalam menghadapi kondisi sumberdaya yang semakin terbatas serta perubahan iklim global. Dinamika tersebut, ditambah dengan perubahan lingkungan strategis serta respon terhadap perubahan strategi pembangunan pertanian nasional, menuntut ketersediaan inovasi pertanian yang semakin meningkat. Dengan demikian BPTP sebgai institusi yang mendapatkan tugas untuk melaksanakan pengkajian dan pengembangan teknologi pertanian, memiliki ruang yang besar untuk berkiprah dalam mendukung pembangunan pertanian. BPTP Jambi merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) di Provinsi Jambi. BPTP Jambi terus berupaya mengatasi masalah dan kendala yang dihadapi petani dalam berproduksi
melalui
pengkajian
dan
pengembangan
inovasi
teknologi. Selain itu, BPTP Jambi sebagai suatu lembaga pengkajian dengan wilayah kerja Provinsi Jambi dituntut untuk lebih berperan dalam memberikan kontribusi pembangunan pertanian melalui kerjasama dan sinergisme dengan pemerintah daerah, perguruan tinggi maupun pihak swasta.
9
Berdasarkan
Surat
Keputusan
Mentan
Nomor:
350/Kpts/OT.210/6/2000 tanggal 12 Juni 2001, wilayah kerja BPTP Jambi meliputi Provinsi Jambi yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 2 Kotamadya. Wilayah Provinsi Jambi dengan luas sekitar 53,435 km2 dengan bentuk wilayah mulai dari berbukit, pegunungan dan sebagian tempat merupakan daerah dataran dan rawa pasang surut. Wilayah kerja BPTP Jambi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja BPTP Jambi Keterangan : Ibu kota Kabupaten dan Kota
BPTP Jambi diharapkan mampu menyediakan/merakit paket teknologi spesifik lokasi berwawasan agribisnis dan berkelanjutan sesuai dengan mandatnya. Pada Tahun 2015, program utama BPTP Jambi masih melanjutkan program strategis Kementerian Pertanian yang disesuaikan dengan program Nawa Cita Pemerintah Republik Indonesia, terutama dalam pencapaian swasembada padi, jagung dan kedelai dalam waktu 3 tahun.
Program yang lebih dikenal
dengan sebutan UPSUS (Upaya Khusus) peningkatan swasembada pajale
(padi,
jagung
dan kedelai)
ini merupakan
program 10
Kementerian Pertanian yang sangat didukung oleh BPTP Jambi melalui koordinasi dan kerjasama dengan dinas pertanian dan badan penyuluhan provinsi maupun kabupaten/kota. Program pendampingan strategis lainnya adalah Pendampingan Kawasan Pertanian Nasional (Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman
Perkebunan,
Ternak)
di
11
Kabupaten/Kota,
Pendampingan PUAP, Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) serta Pendampingan Kalender Tanam Terpadu. Penerapan program strategis ini juga bersinergi dengan instansi terkait untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian di Provinsi Jambi. Selain melaksanakan program pendampingan, BPTP Jambi sebagai unit pelaksana Balitbangtan yang berada di Provinsi Jambi, juga harus mendukung dan mengembangkan potensi daerah terutama sumber daya lahan dan komoditas spesifik lokasi. Berdasarkan agroekosistem, Provinsi Jambi memiliki agroekosistem lahan kering dataran rendah iklim basah, lahan kering dataran tinggi iklim basah. Lahan basah terdiri dari lahan rawa lebak dan lahan
pasang
surut.
Pada
Tahun
2015
pengkajian
yang
dilaksanakan BPTP Jambi berbasis pada agroekosistem sehingga bersifat spesifik lokasi, guna mendukung pembangunan pertanian di Provinsi Jambi. Beberapa teknologi yang telah dihasilkan oleh Balitbangtan, diterapkan secara spesifik lokasi oleh BPTP Jambi, sehingga menghasilkan rekomendasi teknologi untuk berbagai agroekosistem tersebut diatas. Dalam melaksanakan mandat, tugas dan fungsinya, BPTP Jambi didukung dengan dana
dari DIPA BPTP Jambi T.A. 2015
yang bersumber dari APBN.
11
1.1. Visi dan Misi Berdasarkan Renstra Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2015-2019, maka visi BPTP Jambi adalah “Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan pertanian terkemuka di dunia dalam mewujudkan sistem pertanian bio-industri tropika berkelanjutan”. Untuk mencapai visi tersebut, terdapat beberapa misi yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Merakit, menguji dan mengembangkan inovasi pertanian tropika unggul berdaya saing mendukung pertanian bioindustri, 2. Mendiseminasikan inovasi pertanian tropika unggul dalam rangka
peningkatan
scientific recognition dan impact
recognition. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya BPTP Jambi menganut beberapa tata nilai yang menjadi pedoman dalam pola kerja dan mengikat seluruh komponen yang ada di Balitbangtan. Tata nilai tersebut antara lain: 1. Balitbangtan adalah lembaga yang terus berkembang dan merupakan Fast Learning Organization, 2. Dalam melaksanakan pekerjaan selalu mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas kerja, 3. Menjunjung tinggi integritas lembaga dan personal sebagai bagian dari upaya mewujudkan corporate management yang baik, 4. Selalu bekerja secara cerdas, keras, ikhlas, tuntas dan mawas. 1.2. Tugas BPTP Jambi berperan sebagai jembatan teknologi pertanian dari lembaga-lembaga penelitian komoditas nasional, perguruan tinggi, swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), untuk dirakit 12
dan direkayasa sesuai dengan kondisi daerah Provinsi Jambi serta didiseminasikan ke para pengguna. Berdasarkan peran tersebut, BPTP Jambi bertugas melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi. 1.3. Fungsi Sebagai unit kerja yang berada di daerah, BPTP Jambi telah menjadi salah satu sumber teknologi dan informasi teknologi pertanian serta kebijakan pertanian, sehingga dapat memberi masukan kepada pemerintah daerah dalam perencanaan dan pengelolaan pembangunan pertanian di wilayah Provinsi Jambi. BPTP
Jambi
sebagai
UPT
Balitbangtan
di
Provinsi
Jambi,
melaksanakan tugas dan fungsi menyelenggarakan pengkajian yang mengacu kepada Permentan No. 20 Tahun 2013 Tentang Organisasi dan Tata Kerja BPTP, Bab. I Pasal 2 menyebutkan bahwa,
BPTP
mempunyai
tugas
pengkajian,
perakitan
dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi dengan fungsi: 1. Pelaksanaan
penyusunan
program,
rencana
kerja,
anggaran, evaluasi, dan laporan pengkajian, perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, 2. Pelaksanaan
inventarisasi
dan
identifikasi
kebutuhan
teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, 3. Pelaksanaan penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, 4. Pelaksanaan pengembangan teknologi dan diseminasi hasil pengkajian serta perakitan materi penyuluhan, 5. Penyiapan
kerjasama,
penyebarluasan
dan
informasi, pendayagunaan
dokumentasi, hasil
serta
pengkajian,
13
perakitan dan pengembangan teknologi pertanian tepat guna spesifik lokasi, 6. Pemberian
pelayanan
teknik
pengkajian,
perakitan
dan
pengembangan teknologi pertanian tepat guna, 7. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan BPTP. 1.4. Sasaran dan Tujuan Berdasarkan Renstra Balitbangtan 2015-2019, maka sasaran penelitian/pengkajian yang ingin dicapai oleh BPTP Jambi adalah: 1. Tersedianya teknologi dan inovasi budidaya, pasca panen, dan
prototipe
bioenjinering
alsintan dengan
berbasis
bioscience
memanfaatkan
dan
advanced
techonology, seperti teknologi nano, bioteknologi, iradiasi, bioinformatica dan bioprosesing yang adaptif, 2. Tersedianya data dan informasi sumberdaya pertanian (lahan, air, iklim dan sumberdaya genetik) berbasis bioinformatika dan geo-spasial dengan dukungan teknologi informasi, 3. Tersedianya model pengembangan inovasi pertanian, kelembagaan, dan rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian, 4. Tersedia dan terdistribusinya produk inovasi pertanian (benih/bibit sumber, prototipe, peta, data, dan informasi) dan materi transfer teknologi, 5. Penguatan dan perluasan jejaring kerja mendukung terwujudnya lembaga litbang pertanian yang handal dan terkemuka serta meningkatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 tahun ke depan adalah: 14
1. Menghasilkan tropika
dan
unggul
mengembangkan
berdaya
saing
inovasi
pertanian
mendukung
pertanian
bioindustri berbasis advanced technology dan bioscience, aplikasi teknologi informasi, dan adaptif terhadap dinamika iklim, 2. Mengoptimalkan pemanfaatan inovasi pertanian tropika unggul
untuk
mendukung
pengembangan
iptek
dan
pembangunan pertanian nasional. 1.5. Struktur Organisasi BPTP Jambi adalah UPT Pusat Balitbangtan, Kementerian Pertanian yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada
Kepala
Balai
Besar
Pengkajian
dan
Pengembangan
Teknologi Pertanian (BBP2TP). Struktur organisasi BPTP Jambi dapat dilihat pada Gambar 2.
15
Gambar 2. Struktur Organisasi BPTP Jambi Tahun 2015
16
II. KETATAUSAHAAN
2.1. Kepegawaian 2.1.1. Ketenagaan Ketenagaan pada BPTP Jambi hingga Desember 2015 adalah 104 orang yang terdiri dari 82 PNS/ASN dan 22 tenaga kontrak. Perkembangan dan sebaran ketenagaan BPTP Jambi berdasarkan tingkat pendidikan dan kepangkatan dapat dilihat pada Gambar 3 dan 4. Sebaran ketenagaan berdasarkan disiplin ilmu, dapat dilihat pada Tabel 1.
Gambar 3. Distribusi Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan Desember 2015
Gambar 4. Distribusi PNS dan CPNS Berdasarkan Golongan sampai dengan Desember 2015 17
Tabel 1. Sebaran Tenaga pada BPTP Jambi Berdasarkan pada Disiplin Ilmu sampai dengan Desember 2015 NO.
DISIPLIN ILMU
1.
Budidaya Pertanian Ilmu Tanah Nutrisi Tanaman Crop Science Biologi Penyuluhan Teknologi Pascapanen Ilmu Pertanian PWD Bahasa Indonesia Pengelolaan Sumber Daya Fitopatologi Agronomi Ilmu Ternak Manajemen Produksi Ternak Administrasi Negara Komunikasi Pembangunan Pertanian Peternakan Entomologi Agroklimatologi Teknologi Benih Teknologi Hasil Pertanian Sosial Ekonomi Pertanian Teknik Pertanian Kedokteran Hewan
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
TINGKAT PENDIDIKAN S3 S2 S1/D4
4
D3
D2
SMA
SMP
5 1 1
1 1
1 2
1 1
1
1 1
1 2 1
1 2
2 2 2 1
1
1 1
1
1 1 1
2 2
1 1
18
Tabel 1. Lanjutan NO.
27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
DISIPLIN ILMU
Pemuliaan Tanaman Sosek Peternakan Agribisnis Akuntansi Aquakultur Teknik Komputer Perpustakaan SPMA Tata Usaha Mesin Umum Produksi Pertanian Tata Buku TPH IPA IPS Pertanian Agribisnis Produksi Tanaman SMP Jumlah
TINGKAT PENDIDIKAN S3
S2
S1/D4
D3
D2
SMA
SMP
1 1 1 1 1 1
1 3 1 1 1 1 2 5 7 1 1
7
16
28
3
1
23
4 4
Tenaga fungsional BPTP Jambi terdiri dari 36 peneliti, 6 penyuluh, 2 Teknisi litkayasa, dan 1 pustakawan. Sebaran dari masing-masing jabatan fungsional tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Jumlah Tenaga Fungsional BPTP Jambi sampai dengan Desember 2015 19
Kenaikan
gaji
berkala
merupakan
hal
yang
rutin
dilaksanakan dalam kegiatan kepegawaian BPTP Jambi. Daftar Kenaikan Gaji Berkala staf BPTP Jambi selama tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 1.
2.1.2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala Kenaikan gaji berkala merupakan
hal
yang
rutin
dilaksanakan dalam kegiatan kepegawaian BPTP Jambi. Daftar Kenaikan Gaji Berkala staf BPTP Jambi selama tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran 1. 2.1.3. Daftar Pegawai yang Cuti, Mutasi dan Naik Pangkat Dinamika kegiatan kepegawaian BPTP Jambi dapat dilihat dari pegawai yang cuti, mutasi dan naik pangkat. Cuti dan naik pangkat merupakan hak PNS seperti halnya dengan kenaikan gaji berkala. Daftar pegawai cuti dan naik pangkat sampai Desember 2015 dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. 2.2. Keuangan BPTP Jambi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya pada T.A. 2015 didukung oleh dana APBN yang bersumber dari DIPA T.A. 2015. Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja dalam DIPA T.A. 2015 disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja dalam DIPA 20 Tahun Anggaran 2015
2.3. Umum 2.3.1. Surat Menyurat Rincian surat masuk dan keluar tahun 2015 disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Surat Masuk dan Keluar per 31 Desember 2015 No. Jenis Surat Masuk Keluar 1. Biasa 1414 366 2. Penting 3. Rahasia Jumlah 1414 366
2.3.2. Fasilitas Fasilitas yang dikelola BPTP Jambi meliputi tanah, bangunan kantor, rumah dinas, fasilitas lapang dan mesin pertanian, laboratorium tanah dan tanaman, laboratorium pasca panen dan fasilitas pendukung lainnya yaitu kendaraan roda dua, kendaraan roda empat dan komputer. Informasi tentang keadaan bangunan yang dikelola disajikan pada Tabel 3. Selain itu terdapat fasilitasfasilitas
penunjang
kegiatan
balai,
diantaranya
laboratorium
(Lampiran 6), alsintan (Lampiran 7), alat pengolah data (Lampiran 8) serta kendaraan bermotor (Lampiran 9). Tabel 3. Keadaan Bangunan yang Dikelola BPTP Jambi sampai dengan 31 Desember 2015. No. Uraian Volume Lokasi 1. TANAH: Komplek Kantor 8.100 m2 Kotabaru Komplek Kantor 34.264 m2 Sungai Tiga 2. BANGUNAN: Kantor Kotabaru 891m2 Kotabaru Kantor Sungai Tiga 520 m2 Sungai Tiga Perumahan 4 Unit x 70 m2 Kotabaru 4 Unit x 50 m2 Kotabaru 1 Unit x 120 m2 Kotabaru Perumahan 4 Unit x 70 m2 Sungai Tiga Rumah Dinas 1 Unit x 70 m2 Sungai Tiga 5 Unit x 50 m2 Sungai Tiga Guest House 120 m2 Kotabaru Laboratorium 110 m2 Sungai Tiga Garasi 50 m2 Kotabaru Ruang Sholat 30 m2 Kotabaru 36 m2 Sungai Tiga 21
III. PENDAMPINGAN INOVASI PERTANIAN DAN PROGRAM TRATEGIS NASIONAL/PROGRAM TEROBOSAN 3.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Pertanian Nasional 3.1.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan (Padi dan Kedelai) Nasional di Dua Lokasi 3.1.1.1. Pendampingan Pengembangan Kawasan Padi Nasional di Kabupaten Merangin
Tujuan kegiatan 1) mendampingi pengembangan kawasan padi di Kabupaten Merangin dengan muatan teknologi PTT padi, 2) meningkatkan kemampuan petani untuk mengelola usahatani secara terpadu dan berwawasan agribisnis, 3) meningkatkan kinerja kelembagaan usahatani, 4) mengsingkronisasikan program dinas/instansi
terkait
dalam
suatu
kawasan.
Kegiatan
Pendampingan Pengebangan Kawasan padi Nasional di Provinsi Jambi dilaksanakan di Kabupaten Merangin yang penetapannya sesuai
dengan
Permentan
50/2012
tentang
Pedoman
Pengembangan Kawasan Pertanian. Luas yang dijadikan sebagai lokasi pengembangan kawasan padi minimal 2.500 ha. Prosedur dan tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut 1) mengadakan koordinasi dengan dinas terkait 2) penentuan dan identifikasi kawasan yang akan didampingi, 3) perencanaan kegiatan pendampingan kasawan pengembangan padi dan 4) baseline data kawasan pengembangan padi. Hasil display VUB padi pada kawasan pendampingan Inpara 3 sebesar 4,8 t/ha, Inpari 12 sebesar 4,73 t/ha, Inpari 30 4,18 t/ha, sedangkan sebagai pembanding dipakai ciherang dengan hasil 2,56 t/ha. Usahatani padi yang dilakukan layak untuk diusahakan dengan nilai R/C 1,97-2,23. Pendapatan usahatani berkisar mulai dari Rp 5.758.000, - sampai Rp 12.162.000,-. Tingkat adopsi teknologi dasar dan pilihan berkisar dari 25-100%. Penyebaran publikasi kepada penyuluh dan petani 4 judul dan satu kali sosialisasi Katam
22
telah
dilaksanakan.
Pendampingan
Pengembangan
Kawasan
Kedelai Nasional di Kabupaten Tebo Pengkajian bertujuan untuk melakukan pendampingan kawasan nasional kedelai Kabupaten Tebo, meningkatan adopsi dan difusi terhadap budidaya kedelai, meningkatan produktivitas kedelai,
meningkatkan
kemampuan
petani
untuk
mengelola
kelembagaan usahatani secara agribisnis, mengsinkronkan program dinas/instansi terkait dalam kawasan. Bentuk
pendampingan
yang
telah
dilakukan
berupa
koordinasi, sosialisasi, sebagai nara sumber, memberikan pelatihan, penerapan teknologi PTT spesfik lokasi, memberikan kalender tanam, melaksanakan display VUB kedelai, menyebar luaskan distribusi publikasi melalui media cetak dan elektronik. Hasil pendampingan menunjukkan bahwa kawasan kedelai mampu meningkatkan adopsi dan difusi terutama dalam penggunaan varietas unggul, benih bermutu, pengaturan populasi tanaman, penyiapan
lahan
dan
pengendalian
organisme
pengganggu
tanaman (OPT). 3.1.2. Pendampingan Pengembangan Kawasan Hortikultura (Cabai dan Jeruk) Nasional di 5 Lokasi Pengembangan Kawasan Pertanian Hortikultura di Provinsi Jambi dilaksanakan di lima kabupaten yaitu: Kabupaten Kerinci dan Tanjung Jabung Barat untuk komoditas jeruk serta Kabupaten Merangin, Muaro Jambi dan Kota Jambi untuk cabai merah. Pendekatan kegiatan melalui koordinasi dan keterpaduan program dari Pemerintah Daerah, Dinas dan Instansi terkait komoditas yang dikembangkan dari hulu – ilir. Pengembangan kawasan ini direncanakan 5 tahun yang dimulai tahun 2015 – 2019, dengan menerapkan pendampingan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Bentuk pendampingan 23
yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 berupa narasumber tentang teknologi budidaya jeruk dan cabai ramah lingkungan, pelatihan pemanfaatan limbah kopi dan ternak sebagai kompos, penyediaan materi informasi tentang budidaya jeruk dan cabai, serta
demplot
teknologi
budidaya
jeruk
dan
cabai
ramah
lingkungan. 3.1.3. Pendampingan Pengembangan Kawasan Perkebunan (Karet) Nasional di 2 Lokasi Kegiatan pendampingan kawasan perkebunan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengimplentasikan inovasi teknologi Badan Litbang Pertanian dan rekayasa kelembagaan serta singkronisasi program dan kegiatan dari dinas /instansi terkait dengan pertanian secara luas dari hulu sampai hilir. Secara spesifik dengan adanya kegiatan ini diharapkan didapatkan model pengembangan kawasan perkebunan karet rakyat, meningkatnya produktivitas tanaman karet rakyat, meningkatnya kemampuan petani untuk mengelola usahatani karet secara terpadu dan berwawasan agribisnis, meningkatnya kinerja kelembagaan usahatani karet rakyat, dan mensingkronisasikan program dinas/instansi terkait dalam suatu kawasan pengembangan karet rakyat. Pendampingan dilaksanakan di Desa Tanjung Marwo, Kec. Muara Tembesi, Kab. Batang Hari dan di Desa Sungai Gelam, Kec. Sungai Gelam, Kab. Muaro Jambi. Pada ke 2 lokasi dibuat Demplot masing-masing 1 unit dengan luas 1 ha. Kegiatan Demplot difokuskan untuk mengaplikasikan teknologi pemupukan dan pengendalian JAP. Khusus di Kab. Muaro Jambi pada Demplot juga dilakukan penanaman jahe sebagai tanaman sela. Pendampingan juga dilakukan terhadap pembinaan kelembagaan kelompok tani, teknologi panen, pasca panen dan pemasaran.
24
Pemeliharaan kebun seperti penyiangan, pemupukan dan pengendalian penyakit terutama penyakit JAP belum banyak petani yang melakukan dan mengakibatkan jumlah tegakan rendah (200300 pohon/ha). Pemasaran bokar, petani juga tidak punya posisi tawar karena harga ditentukan sepihak oleh pedagang. Khusus petani di Desa Sungai Gelam, petani menjual hasil panen dalam bentuk basah atau dijual setiap hari dengan kandungan kadar karet (KKK) rendah berkisar 28-35%, rata-rata harga jual 25-30 % dibawah
harga
normal
dibanding
apabila bokar dijual per
mingguan. Kelompok tani masih kurang aktif dan belum mampu untuk menggerakkan anggotanya menghasilkan bokar berkualitas, KKK karet petani rendah berkisar 40 sampai 50 %. Kedepan, untuk meningkatkan KKK dan posisi tawar petani, peran Kelompok tani sangat diharapkan. 3.1.4. Pendampingan Pengembangan Kawasan Ternak (Sapi Potong) Nasional di 2 Lokasi Kegiatan pendampingan kawasan ternak bertujuan 1) mendampingi pengembangan kawasan ternak sapi potong di Kabupaten Sarolangun dan Kerinci dengan muatan sistem integrasi sapi
tanaman,
2)
meningkatkan
kemampuan
petani
untuk
mengelola usahatani secara terpadu dan berwawasan agribisnis, 3) meningkatkan
kinerja
kelembagaan
usahatani,
dan
4)
mengsinkronisasikan program dinas/instansi terkait dalam suatu kawasan. Kegiatan di Kabupaten Bungo dilaksanakan di Desa Teluk Pandak Kecamatan Tanah Sepenggal, dengan inovasi teknologi perbaikan kandang dari sistem lantai biasa menjadi sistem kandang komunal dengan lantai menggunakan litter dari serbuk gergaji. Pelaksanaan kegiatan di Kabupaten Sarolongun yaitu di Desa Pematang
Kabau,
Kecamatan
Air
Hitam
dilakukan
dengan
melaksanakan kegiatan temu teknologi, demonstarsi pembuatan 25
pupuk
cair
berbahan
limbah
ternak
sapi,
pendampingan
pemeliharaan sapi induk, pelayanan kesehatan ternak sapi, pendampingan usaha ternak sapi-padi, dan pendampingan usaha ternak sapi-sawit. Hasil kegiatan berupa pendampingan perbaikan dua unit kandang peternak di Desa Teluk Pandak dan produksi kompos di panen sebanyak kurang lebih satu ton. Temu lapang 53 peserta dengan materi kelembagan penyuluhan, sosialisai sapi sawit, manajemen usaha ternak rakyat pengolahan limbah sapi menjadi pupuk
oranik
dan
tanaman
tahan
terhadap
naungan.
Pendampingan pelayanan kesehatan ternak sapi dilakukan dengan pemeriksaan betina yang diduga bunting dan pemberian vitamin dan obat cacing pada sapi pejantan dan bakalan bibit. Pada pendampingan sapi padi, dilaksanakan pemberian pupuk kandang sebanyak 2 ton/ha pada satu petani padi. 3.2. Pendampingan Pengembangan Perdesaan Program PUAP bertujuan untuk kemiskinan,
2)
penurunan
tingkat
Usaha 1)
Agribisnis
penanggulangan
pengangguran,
dan
3)
penciptaan lapangan kerja di perdesaan, serta 4) meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan. Pada tahun tahun 2015, Provinsi Jambi mendapat alokasi program PUAP sebanyak 63 Desa/Gapoktan yang berlangsung dalam 6 (enam) tahapan penetapan Daftar Nominatif Sementara (DNS). Sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan program PUAP, BPTP Jambi telah berkontribusi dan berperan aktif dalam melaksanakan fungsi kesekretariatan PUAP di tingkat provinsi, mengkoordinasikan pelaksanaan PUAP dengan tim teknis PUAP kabupaten/kota, 26
memfasilitasi dan verifikasi administrasi biaya operasional PMT, verifikasi Rencana Usaha Bersama (RUB) dan dokumen administrasi Gapoktan,
pendampingan/monitoring
Gapoktan,
dan
evaluasi
kinerja Penyelia Mitra Tani, serta pelaporan pelaksanaan kegiatan PUAP. Dana BLM-PUAP telah dimanfaatkan oleh petani untuk kegiatan: 1) budidaya pertanian (on farm) meliputi: tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perkebunan, dan 2) non budidaya (of farm) meliputi: industri rumah tangga pertanian, pemasaran hasil pertanian skala mikro (bakulan), dan usaha lain berbasis pertanian. Sementara itu ditinjau dari aspek sistem pengelolaan dana BLM-PUAP, Gapoktan PUAP Provinsi Jambi telah berhasil menumbuhkan sebanyak 110 (seratus sepuluh) Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A). 3.3. Pendampingan Kalender Tanam Terpadu Padi Sawah, Jagung dan Kedelai di Provinsi Jambi Tahap awal penyusunan Katam Terpadu lebih difokuskan pada agroekosistem lahan sawah irigasi, dan saat ini sudah tersedia Katam Terpadu untuk agroekosistem lahan rawa. Pendampingan Katam Terpadu MT I/MH dan MT II/MK Tahun 2015 di Provinsi Jambi sudah dilakukan dalam bentuk sosialisasi, verifikasi, dan validasi. Sosialisasi dan verifikasi Katam Terpadu MT I/MH dan MT II/MK Tahun 2015 sudah dilakukan di tingkat Provinsi, yaitu pada acara Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan pada acara sarasehan indeks kepuasan pelayanan yang diselenggarakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG) Provinsi Jambi.
Pada tingkat Kabupaten
sosialisasi Katam Terpadu MT I/MH dan MT II/MK telah dilakukan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Muaro Jambi, Kerinci, Merangin, Tebo, dan Batanghari. Tingkat kecamatan 27
sosialisasi sudah dilakukan di Kecamatan Berbak, Dendang, dan Kumpeh Ulu. Sosialisasi juga dilaksanakan dalam bentuk FGD dan seminar Katam Terpadu MT II/MK serta Standing Crop dengan kepala
BPTP
Jambi
dan
koordinator
wilayah
seluruh
Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi. Verifikasi dan validasi dilakukan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan melakukan persiapan tanam dan penyemaian benih Inpara 3. 3.4. Pendampingan Kawasan Rumah Pangan Lestari di Provinsi Jambi Kegiatan pendampingan KRPL merupakan salah satu solusi untuk mensingkronkan antara program PEMDA Provinsi Jambi khususnya KRPL P2KP dan KRPL Mitra dengan kegiatan KRPL yang ada di BPTP Jambi. Pada TA 2015, BPTP Jambi melaksanakan pendampingan
KRPL
sebagai
model
pemanfaatan
lahan
pekarangan pada empat lokasi di tiga kabupaten/kota di Propinsi Jambi sesuai dengan pemetaan hasil kegiatan Pendampingan KRPL BPTP Jambi TA 2014. Lokasi kegiatantersebut berada di Kabupaten Sarolangun, Tanjung Jabung Barat dan Kota Sungai Penuh. Kabupaten/Kota memiliki
masing-masing satu lokasi, kecuali
Kabupaten Sarolangun 2 lokasi. Sejalan dengan kegiatan tersebut dilakukanjuga pendampingan terhadap kegiatan KRPL P2KP dan KRPL Mitra se Provinsi Jambi yang berada pada 9 kabupaten dan 2 kota. Pendampingan KRPL dilakukan dengan cara sosialisasi, pertemuan, pelatihan, pembangunan kebun bibit, pemutaran film, pembagian leafleat, brosur, dan buku yang berhubungan dengan KRPL serta pembinaan kelembagaan kelompok. Komoditi yang dibudidayakan seperti sayuran penghasil daun (bayam, kangkung, seledri, selada, pakcoy, kailan, sawi, bawang daun, kemangi dan lain-lain), sayuran penghasil buah (cabai, tomat, terong, pare, 28
mentimun, gambas, kembang kol, kubis, kacang panjang dan lainlain) tanaman toga (kunyit, serai, jahe, lengkuas, kumis kucing, protowali, sambiloto, sirih dan lain-lain), dan tanaman buah-buahan (jambu, sirsak, pepaya, jeruk, stroberi, buah naga dan lain-lain). Pendampingan KRPL mampu memberikan kontribusi positif terhadap penghematan dan penambahan penghasilan rumah tangga. Manfaat langsung dari kegiatan ini adalah terpilihnya KRPL Desa Semau, Kecamatan Bramitam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai penerima Piagam Penghargaan Prakarti Utama II Tingkat
Nasional,
Pelaksana
Terbaik
Pemanfaatan
Halaman
Pekarangan Hatinya PKK Kategori Kabupaten Tahun 2014dan pada tanggal 11-12 Desember 2015 dipercaya sebagai tuan rumah Peringatan Hari Bumi tahun 2015 Tingkat Nasional Regional I Sumatera. 3.5. Identifikasi Calon Lokasi, Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS PJK dan Komoditas Utama Kementan Tujuan pengkajian a) melakukan pendampingan UPSUS Pajale, analisis fluktuasi harga Pajale, pendampingan pencapaian program UPSUS bersama-sama dengan dinas/instansi terkait, b) mendiseminasikan teknologi PTT Pajale, c) memotivasi petani untuk mengintensifkan
penerapan
teknologi
untuk
peningkatan
produktivitas padi 19,45%, jagung 12,60%, dan kedelai 67,39%. Prosedur
pengkajian
pendampingan
dilaksanakan
di
11 kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dari Januari s/d Desember 2015. Pendampingan dilaksanakan melalui kegiatan koordinasi, display VUB, penerapan teknologi perangkap tikus, teknologi Salibu, narasumber/pelatihan, penyebaran inovasi teknologi melalui media cetak dan elektronik.
29
Hasil pelaksanaan kegiatan yaitu ditetapkannya BPTP Jambi sebagai
Posko
UPSUS
Pajale
Provinsi
Jambi,
terbentuknya
what’sapp (WA) group UPSUS Pajale tingkat provinsi dan nasional, transfer teknologi melalui nara sumber sebanyak 17 kali, temu lapang 1 kali, penerapan jajar legowo padi pada MK 2015 di 8 kabupaten/kota sebesar 9,7-76,20 % atau seluas 429,50-5.318,0 ha dengan peningkatan produktivitas 22,67-28,60%%. Hasil display VUB Inpari 6 di Sungai Penuh sebesar 7,92 t/ha. Hasil display VUB Inpari 30, dan Inpari 17 di sawah bukaan baru Kota Jambi masingmasing 3,36 ton/ha, dan 3,04 ton/ha. Teknologi Hazton di Tebo dengan VUB Inpara 3, menghasilkan produkstivitas 3,7-4,6 ton/ha. Penerapan pengendalian tikus menggunakan TBS dan LTBS dapat memerangkap 200-an ekor tikus betina di setiap lokasi, sehingga potensi
pengendalian
sebesar
16.000-an
ekor
tikus
sawah
permusim tanam. Fluktuasi harga beras menunjukkan harga tertinggi Rp 10.250,- dan terendah Rp. 9.425, -. Sementara tingkat kenaikan tertinggi harga beras sebesar Rp 150,- dan tingkat penurunan tertinggi harga beras sebesar Rp 700,-. Terkait dengan pelaksanaan
pelaporan,
pengiriman
laporan
harga
Pajale
perminggu ke BBP2TP sejak Mei-Desember 2015, dan data RJI sejak November-Desember 2015. 3.6. Pengembangan Nanas-Sapi Menuju Pertanian Bioindustri Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan di Provinsi Jambi Kegiatan bioindustri nanas yang dintegrasikan dengan sapi di
Provinsi
Jambi
bertujuan
untuk
mendapatkan
model
pengembangan tanaman nanas menuju pertanian bioindustri berkelanjutan dan ramah lingkungan di Provinsi Jambi. Metode yang
digunakan
dengan
pendekatan
identifikasi
wilayah,
partisipatif, onfarm dan kawasan (luas lahan, jumlah petani/poktan, 30
jumlah peternak dan pengrajin). Lingkup kegiatan meliputi: identifikasi sumberdaya usaha tani nanas di Desa Tangkit Baru, pengkajian potensi tanaman nanas sebagai tanaman bioindustri, pengkajian tanaman nanas dan integrasi sapi, inventarisasi GRK dan pengkajian upaya penurunan GRK pada pertanaman nanas di lahan gambut. Identifikasi/baseline menunjukkan bahwa kepemilikan lahan nanas berkisar 1 - 3 hektar dengan status milik sendiri 83,3 % dan menanam nanas turun temurun tanpa disertai tenologi budidaya yang dianjurkan. Nanas Tangkit yang ditanam merupakan jenis Queen, menggunakan pupuk hanya Urea dan KCl. Produksi buah nanas mencapai 20.000 – 22.000 per hari. Kelompok ternak di Desa Tangki telah memanfaatan limbah untuk pakan dan sudah ada rumah kompos serta mesin penggiling kompos (bantuan dari dinas Pertanian Muaro Jambi). Pengolahan pupuk kompos sudah dilakukan dan hasilnya sudah dijual oleh peternak dengan harga Rp. 1000/kg dan sudah di kemas dengan karung plastik. Kegiatan inovasi teknologi dibidang pengolahan buah nanas telah menghasilkan jelly nanas, permen jelly nanas, leather fruit. Verifikasi pengolahan yang dilakukan adalah menentukan formulasi jelly dan jenis bahan jelly yang digunakan yaitu agar dan jelly. Hasil verifikasi pengolahan minuman jelly nanas yang disukai (dari uji organoleptik) adalah dengan formulasi: konsentrasi gula 25%, bahan jelly 0,25% dan pengenceran sari nanas dan air 1:2. Formulasi ini memberikan citarasa yang paling disukai sesuai karakterisitik nanas tangkit. Upaya mengurangi kerusakan buah selama pasca panen dilakukan dengan membuat satu contoh rumah “pre cooling” (tempat penampungan sementara). Limbah nanas berupa kulit dimanfaatkan sedangkan kotoran sapi menjadi pupuk untuk pertanaman nanas. Inovasi teknologi yang ditetapkan pada 31
budidaya nanas terdiri dari pemupukan berimbang dan ramah lingkungan. Diseminasi dan sosialisasi yang sudah dilakukan melalui media cetak leaflet, media elektronik (RRI, Jambi TV, DVD), serta seminar nasional dan internasional. Pembinaan petani juga dilakukan oleh instansi lain seperti Universitas Jambi, Dinas Pertanian Kabupaten Muaro Jambi, BP3K/Penyuluh dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jambi, tetapi belum membentuk jejaring yang masif.
Gambar 7. Nenas dan Hasil Olahannya dari Kegiatan Bioindustri
3.7. Pengembangan Model Usaha Tani Integrasi SapiSawit pada Perkebunan Rakyat Menuju Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Tujuan umum dari kegiatan ini adalah untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip bioindustri pertanian dalam pengelolaan komoditas sapi dan sawit secara integratif sehingga membentuk model yang sesuai bagi usaha perkebunan dan peternakan rakyat. Pelaksanaan kegiatan bersifat multiyears, pada tahun
pertama
dilakukan
inventarisasi
dan
karakterisasi
sumberdaya yang ada, perancangan dan simulasi model, introduksi beberapa komponen teknologi dasar terkait integrasi sapi-sawit serta sosialisasi. Introduksi teknologi pemanfaatan daun dan pelepah sawit sebagai pakan merupakan titik ungkit dari model ekspektasi yang akan dicapai. Hal ini telah dilakukan sehingga dari sebelumnya 32
tidak ada, saat ini tidak kurang dari 20 ekor sapi yang terbiasa dengan konsumsi bahan tersebut. Beberapa teknologi lain yang juga diintroduksikan adalah teknik silase dalam pengawetan pakan basal, dan teknologi alternatif akselerasi dekomposisi tankos. Seiring dengan itu juga telah dibangun unit pengolahan pakan beserta beberapa trench silo (Gambar 8). Perbibitan ternak juga sudah dilakukan aktualisasi kartukartu pelayanan IB dan rekording ternak, penanganan kasus-kasus kegagalan reproduksi dan pelayanan kesehatan hewan. Selain itu juga dilakukan pembinaan tata kelola organisasi kelompok tani seperti pembukuan dan pengelolaan keuangan. Secara umum dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pada tahun pertama
telah
diintroduksikan
dan
diterapkannya
beberapa
teknologi dasar integrasi sapi-sawit dan dilakukannya penataan kelompok tani yang menjadi pelaksana model tersebut.
Gambar 8. Pelaksanaan Kegiatan Bioindustri Sapi Sawit
3.8. Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar Padi Kegiatan Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan Wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar bertujuan untuk 1) meningkatkan kemampuan calon penangkar benih padi dalam memenuhi kebutuhan benih di kawasan setempat, 2) mengembangkan model kawasan mandiri padi
berbasis
masyarakat.
Model
kawasan
mandiri
benih 33
menggunakan
referensi
Model
Sistem
Perbenihan
Berbasis
Masyarakat yang dikembangkan oleh Consortium Unfavourable Rice
Environment
(CURE),
IRRI
mengembangkan
model
yang
melibatkan jaringan Balitkomoditas, BPTP dan Calon Penangkar berkoordinasi dengan Dinas terkait di daerah. Mandiri Padi Berbasis Masyarakat dilaksanakan di Desa Seling
Kecamatan
Tabir
Kabupaten
Merangin
dengan
agroekosistem sawah irigasi VUB Inpari 30. Sedangkan di lahan rawa pasang surut dengan VUB Inpara 3 dilaksanakan di Desa Margamulia, Kecamatan Rantau, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Paket teknologi yang diterapkan dalam kegiatan mandiri benih padi adalah teknologi produksi/perbanyakan benih sumber padi sawah mengacu kepada pedoman umum produksi benih sumber padi. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa pertumbuhan padi varietas Inpari 30 cukup baik dengan produksi 2500 kg. Penyebaran varietas tersebut di beberapa kelompok tani desa. Model pengembangan mandiri benih padi dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan tentang teknologi produksi benih padi; membina calon
penangkar
pendampingan
di
dengan lapangan.
mengadakan
pertemuan
Pengembangan
dan
dan
penguatan
kelembagaan calon penangkar dilakukan dengan harapan sehingga mereka bisa bekerja secara berkelompok dalam suatu sistem. 3.9. Model Penyediaan Benih untuk Pemenuhan Kebutuhan Wilayahnya melalui Peningkatan Kemampuan Calon Penangkar Kedelai Tujuan kegiatan ini adalah: 1) mengembangkan model kawasan mandiri benih kedelai yang mampu memproduksi benih berkualitas
untuk
memenuhi
kebutuhan
benih
di
kawasan
pengembangan kedelai secara mandiri melalui perbaikan mutu benih calon penangkar dan 2) memantapkan kelembagaan 34
perbenihan di kawasan pengembangan kedelai untuk menjamin penyediaan dan pendistribusian benih berkualitas varietas unggul spesifik lokasi secara cukup. Kegiatan dilaksanakan di Desa Dusun Baru Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo seluas 1 ha. Teknologi budidaya yang diterapkan penyiapan lahan, tanam, pengendalian OPT, rouging fase vegetatif dan fase generatif, panen dan pasca panen. Varietas yang digunakan ada 10 jenis (Anjasmoro, Grobogan, Paderman, Argomulyo, Tanggamus, Wilis, Dering, Gema, Sinabung dan Burangrang). Petani yang dibina ada 11 orang penangkar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa Varietas yang disenangi adalah 4 varietas yaitu Anjasmoro, Grobogan, Paderman dan Argomulyo.
35
IV. TEKNOLOGI YANG TERDISEMINASI KE PENGGUNA 4.1. Diseminasi Informasi Hasil Penelitian dan Pengkajian Teknologi Spesifik Lokasi 4.1.1. Visitor Plot Tanaman dan Ternak Tujuan kegiatan adalah membentuk petak percontohan/display teknologi: 1) pembibitan dan pemeliharaan tanaman buah, budidaya sayur, pemeliharaan kambing, budidaya ternak sapi, budidaya ikan, budidaya tanaman pangan dan budidaya ayam KUB, 2) mensosialisasikan hasil kegiatan kepada petani, PPL, peneliti, mahasiswa, pelajar dan masyarakat lain yang membutuhkan. Kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu pembuatan demplot percontohan teknologi budidaya tanaman sayuran seluas 500 m², dengan komoditas yang ditanam cabe rawit, cabe keriting, tomat, terong, sawi, slada, kangkung dan bayam yang dilakukan terus menerus. Pembentukan demplot teknologi budidaya tanaman palawija seluas 1500 m² dengan komoditas yang ditanam yaitu kacang tanah varietas kelinci, jagung pulut, jagung manis dan kacang hijau yang dilakukan 3 kali musim tanam. Pada demplot pembibitan buah-buahan telah melatih siswa PKL sebanyak 41 siswa praktek penyambungan batang bawah duku dan durian masing-masing siswa 10 batang. Sisa batang bawah durian, duku dan sirsak masih dalam proses penyambungan. Pada demplot ternak mendatangkan kambing jenis boerka dari Loka Kambing Potong Sumatera Utara sebanyak 6 ekor terdiri dari induk betina 5 ekor dan pejantan 1 ekor. Tingkat adaptasi dan perkembangan kambing boerka cukup baik, telah beranak 4 induk kambing borka. Akhir tahun 2015 perkembangan demplot kambing dari 5 induk kambing telah menghasilkan 15 anak kambing. Sapi berasal dari Grati tahun 2015 sebanyak 6 ekor, masing-masing betina 5 ekor dan jantan 1 ekor. Sapi telah menghasilkan 1 ekor 36
anak sapi betina. Saat ini sedang bunting 1 ekor induk betina. Pada demplot unggas dipelihara ayam KUB sebanyak 22 ekor masingmasing 18 ekor betina dan 4 ekor jantan telah menghasilkn telur sebanyak 280 butir. Semua demplot yang terdapat divisitorplot, telah di kunjungi oleh 674 orang berasal dari taman kanak kanak, sekolah dasar, sekolah kejuruan, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi.
Gambar 9. Kunjungan Stakeholder ke Visitor Plot BPTP Jambi
4.1.2. Pengembangan Informasi Pertanian Melalui Media Cetak BPTP Jambi terus mengupayakan agar inovasi teknologi pertanian sampai ke pengguna, salah satunya adalah alam bentuk diseminasi melalui publikasi, dengan membuat barang cetakan seperti poster, flier, brosur, leaflet, dan kalender. Tujuan kegiatan ini adalah menyebarkan hasil-hasil pengkajian spesifik lokasi dan penelitian
Balitbangtan
dalam
bentuk
media
tercetak
dan
memperoleh umpan balik dari pengguna mengenai efektivitas media cetak yang didiseminasikan.
37
Kegiatan
media
cetak
mengkoordinasikan
seluruh
pencetakan di setiap kegiatan yang dilaksanakan di BPTP Jambi. Tahun 2015 dicetak 12 leaflet, 3 buku saku, 3 brosur dan 3 buku serta kalender tahun 2016 (Tabel 4) Kegiatan Pengembangan Informasi melalui Media Cetak menghasilkan 14 teknologi yang terdiseminasikan ke pengguna. Tabel 4. Judul Publikasi Tercetak Tahun 2015 NO. JUDUL/TEMA 1. Pupuk Hayati Unggul Nasional: Solusi Produktivitas Tinggi Ramah Lingkungan di Lahan Rawa 2. Teknologi Budidaya Kelinci: Alternatif Protein Hewani 3. Teknologi Pengendalian Jamur Akar Putih pada Areal Peremajaan Karet 4. Deteksi Dini Kebuntingan pada Sapi 5. Teknologi Budidaya Nanas di Lahan Gambut 6. Aplikasi dan Manfaat Pupuk Organik pada Tanaman Kelapa Sawit 7. Layanan BPTP Jambi (Vistor plot, Taman Agroinovasi, Pustaka, Web) 8. Merubah Gulma Menjadi Pestisida Nabati 9. Teknologi Produksi Kedelai di Lahan Pasang Surut Tipe C dan D Provinsi Jambi 10. Teknologi Produksi Kedelai di Lahan Kering Provinsi Jambi 11. Teknologi Produksi Kedelai di Lahan Kering Masam Provinsi Jambi 12. Teknologi Produksi Kedelai di Lahan Sawah Provinsi Jambi 13. Teknologi Produksi Benih Padi 14. Rekomendasi Teknologi Padi, Jagung dan Kedelai 15. Olahan Pangan Lokal Spesifik Jambi 16. Succes Story Pengembangan Lahan Sub Optimal Tanjung Jabung Timur 17. Teknologi Pembuatan Kompos Limbah Kulit Kopi 18. Teknologi Penangan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Kopi Liberika Tungkal Komposit 19. Budidaya Jeruk Produktif di Lahan Pasang Surut 20. Memori Jabatan Kepala BPTP Jambi 2008-2015
BENTUK Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Leaflet Buku Saku Buku Saku Buku Saku Buku Brosur Brosur Brosur Buku
38
4.1.3. Pengelolaan Website Kegiatan pengelolaan website memiliki peranan sebagai solusi tepat dalam mendiseminasikan teknologi pertanian hingga ke pelosok wilayah kerja BPTP Jambi dengan biaya murah. Kegiatan pengelolaan website telah melakukan pembaharuan informasi berupa berita sebanyak 155 judul, artikel singkat berupa infomasi teknologi 28 judul, video 5 judul, rekaman RRI berupa audio sebanyak 32 judul, daftar harga pangan sebanyak 34 minggu dan kliping sebanyak 8 judul. Penggantian templet dari versi 2.1 ke 2.5 pada tahun 2015 dilakukan pengguna.
untuk
memberikan
tampilan
yang
menarik
bagi
Tampilan baru tersebut telah diupayakan untuk
melakukan tautan antara website instansi terkait dengan BPTP Jambi
sebanyak
12
tautan
yaitu
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Daerah (Balitbanda) Provinsi Jambi dan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Kota Jambi, Muaro Jambi, Balitbangda Muaro Jambi, Batanghari, Tanjung Jabung Timur, Tanjung Jabung Barat, Merangin dan Sarolangun serta Pusat Penelitian Teknologi Reklamasi Lahan. 4.1.4. Pengelolaan Perpustakaan Digital Perpustakaan BPTP Jambi adalah perpustakaan khusus tugas utama menunjang dan mendukung penelitian, pengkajian dan kegiatan lain yang ada pada BPTP Jambi. Perpustakaan telah dimanfaatkan oleh 828 orang pengguna terdiri dari pegawai 80 orang, pelajar 34 orang, mahasiswa 239 orang dan online 475 pengunjung. Upaya untuk meningkatkan jumlah pengguna dengan melaksanankan sosialisasi ke tiga sekolah SPMA
yaitu Sengeti,
Sungai Bahar dan Kerinci. Perpustakaan BPTP Jambi juga telah melengkapi koleksi dengan pengadaan buku 104 judul dan 185 eksemplar. 39
Gambar 10. Perpustakaan digital sebagai sarana diseminasi berbasis IT
4.1.5. Pengembangan Informasi Pertanian Melalui Media Elektronik Tujuan dari kegiatan ini adalah 1) menyebarluaskan hasilhasil pengkajian spesifik lokasi dan kegiatan penting BPTP Jambi dalam bidang pertanian yang diperlukan secara cepat kepada pengguna, 2) menyediakan inovasi dan informasi pertanian baru untuk memperbaiki/meningkatkan usaha pertanian, pemanfaatan inovasi dan informasi pertanian baru dalam usaha pertanian oleh pengguna. Hasil yang telah dicapai pada tahun 2015 adalah tayangan Siaran Berita di RRI Jambi dalam acara “Siaran Membangun Desa” dengan nara sumber dari peneliti BPTP Jambi sebanyak 20 kali tayang, siaran TV sebanyak 2 kali dengan judul 1) Dialog Interaktif Pertanian Bioindustri Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan dan 2) Liputan Khusus Pengembangan Integrasi Nanas – Sapi Menuju Pertanian Bioindustri. Hasil lain berupa 1 DVD berjudul Teknologi Pengolahan Pascapanen Jeruk Pamelo Astano. Hasil Kegiatan media elektronik telah dapat diaplikasikan di lapangan, terbukti dengan respon pemirsa dan pendengar dalam acara dialog yang diselenggarakan di radio, dan juga tingginya permintaan kepada BPTP Jambi untuk menyediakan materi siaran di RRI Jambi berupa wawancara, leaflet, liptan dan brosur, serta dimanfaatkannya DVD hasil-hasil pengkajian BPTP Jambi oleh petani, dinas pertanian dan stakeholder lain. 40
4.2. Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi untuk Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian di Provinsi Jambi Kegiatan ini bertujuan untuk: 1) mengkomunikasikan/ mendiseminasikan hasil-hasil LITKAJI kepada stakeholder melalui berbagai metoda dan media diseminasi (pameran/ekspose, temu teknis, gelar teknologi, temu lapang, dan cyber extension), 2) Mmningkatkan kapasitas BPP melalui scalling up inovasi teknologi pertanian dan 3) Menyediakan data/informasi tentang efektivitas metoda dan media yang digunakan dalam kegiatan diseminasi. Kajian Peningkatan Komunikasi dan Koordinasi untuk Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian dikemas dalam beberapa bentuk kegiatan meliputi: a) temu teknologi, b) gelar teknologi, c) temu lapang, d) scalling up inovasi teknologi pertanian, e) pemasyarakatan hasil litkaji melalui media cyber
extension, f) pameran/ekspose, dan g) efektivitas media informasi. Materi yang diusung pada kegiatan temu teknologi adalah: 1) dukungan Penyuluh terhadap Upsus, 2) teknologi perangkap tikus pada pertanaman padi, 3) teknologi pemupukan pada tanaman padi, dan 4) diseminasi inovasi teknologi pertanian. Gelar teknologi yang dilaksanakan adalah Pengendalian Hama Tikus Sawah. Gelar teknologi dilaksanakan dengan melibatkan Kelompok Tani Rengas Krumpung, yang beranggotakan sebanyak 39 orang dan penyuluh dari BPP Kumpeh Ulu, dan BPP Tanggo Rajo dengan nara sumber dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Padi dan BPTP Jambi. Kegiatan yang dilakukan adalah membuat demonstrasi plot berupa petak lahan penanaman padi sebagai tanaman perangkap. Teknologi yang diaplikasikan melalui gelar teknologi budidaya budidaya padi adalah: a) penggunaan varietas unggul (sesuai dengan permintaan petani), b) penggunaan pupuk organik, c) 41
penggunaan arak tanam Jajar Legowo, d) pemanfaatan teknologi pengendalian hama tikus sawah TBS dan LTBS, e) pemeliharaan tanaman berdasarkan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Kegiatan
Scalling-up
Inovasi
Teknologi
Pertanian
dilaksanakan bekerjasama dengan Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Bajubang Kab. Batanghari di lahan BP3K tersebut, berupa demplot budidaya tanaman semangka dengan penggunaan mulsa serta budidaya paria. Hasil kegiatan ini adalah upaya
optimalisasi
lahan
BP3K,
meningkatkan
keterampilan
Penyuluh Pertanian, serta meningkatkan skala produksi yaitu hasil panen semangka digunakan untuk musim tanam berikutnya, sehingga berkelanjutan. Hasil kegiatan demplot semangka antara varietas 1 dengan yang lain mempunyai umur panen yang tidak sama. Varietas semangkat Quality, Meanfull, superior, Geem, Diamond, dan Top Quality rata-rata dipanen pada umur 75-85 HST. Varietas Fengshan dipanen pada umur yang sedikit lebih awal, sedangkan varietas Orchids Sweet dipanen pada umur 65-75 HST Kegiatan Pemasyarakatan hasil litkaji melalui media cyber
extension bekerjasama dengan Sekretariat Bakorluh Provinsi Jambi, dimana BPTP Jambi menyediakan materi dan Bakorluh mengupload di situs PPSDMP.
Materi yang disampaikan sebanyak 10 materi,
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Pameran dilaksanakan pada Hari Krida Pertanian ke 43 Provinsi Jambi tanggal 30 Mei – 1 Juni 2015 di Sarolangun. Materi yang ditampilkan adalah vertiminaponik, olahan kulit jeruk pamelo, kopi liberika tungkal komposit, kompos tankos dan bahan pembuatannya, kompos kulit kopi dan bahan pembuatnya, silase asal pelepah kelapa sawit, display benih padi dan kedelai serta media cetak dan media elektronik berupa video yang langsung bisa disaksikan di stand pameran. Dari hasil survey tingat efektivitas temu teknologi dan gelar teknologi, diperoleh bahwa tingkat 42
kepuasan responden terhadap temu teknologi adalah: 152/200 x 100% = 76%, atau dengan kata lain sikap petani menerima temu teknologi (61 ℅ -100 ℅). Sedangkan untuk kegiatan gelar teknologi, dari 40 responden didapatkan skor 182 yang terletak di daerah yang baik berarti kegiatan gelar teknologi dalam upaya penyebaran informasi diterima dengan sangat puas oleh reponden. Kegiatan Teknologi,
Pameran/Ekspose,
Temu
Lapang,
dan
Temu
Teknologi,
Gelar
Cyber
Extension
telah
mendiseminasikan 20 teknologi kepada para pengguna. 4.3. Taman Agroinovasi Tujuan kegiatan ini adalah 1) mendiseminasikan inovasi teknologi pertanian yang telah dihasilkan oleh BPTP maupun Balitbangtan dalam 1 hamparan yang strategis, 2) menjadi tempat pembelajaran melalui konsultasi dan pelatihan, 3) menjadi sumber benih/bibit yang dapat disebarluaskan ke pengguna dan 4) menginisiasi terbentuknya Agro Inovasi Mart (Agri Mart). Kegiatan dilaksanakan di BPTP Jambi Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi. Komoditas utama yang ditanam di Tagrinov adalah buah naga, melon, terong, cabai keriting, cabai rawit, bawang merah, sawi, selada, bayam, kangkung dan pakcoy. Teknologi yang didisplay pada taman agro inovasi adalah teknologi budidaya tanaman hortikultura (sayuran, biofarmaka dan buah), teknologi pengendalian hama dengan metode perangkap kuning dan petrogenol, teknologi konservasi dengan tanaman penguat teras setaria, teknologi pemberian MPHP pada tanaman hortikultura, teknologi pencegahan penyakit. Inisiasi
pembentukan
agrimart
sedang
pada
tahap
pembangunan rancangan bentuk agri mart yang telah dibuat. 43
Penjualan dilakukan secara sederhana dan konsultasi di klinik agribisnis dilakukan di kantor sebelum agrimart selesai.
Gambar 11. Taman Agro Inovasi sebagai Wahana Agro Edukasi
44
V. TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI 5.1. Kajian Teknologi Reklamasi Lahan Pasca Tambang Batubara di Provinsi Jambi Tujuan khusus dari kegiatan ini adalah 1) mengetahui karakteristik kimia tanah pada lahan reklamasi pasca pertambangan batubara 2) mengkaji teknologi peningkatan kualitas kesuburan lahan reklamasi pasca pertambangan batubara. Survey karakteristik lahan dilakukan dengan pengambilan sampel tanah dan air analisis sifat kimia dan fisik tanah serta air existing.
Rancangan yang
digunakan adalah RAK dengan 3 ulangan dan 3 perlakuan ameliorant yaitu pupuk kandang, asam humat dan mikoriza. Tanaman yang
digunakan adalah tanaman jagung,
kacang
panjang, setaria sp dan legume cover crop, yang ditanam diantara tanaman akasia milik perusahaan. Parameter yang diamati adalah persentase
tumbuh,
berat
berangkasan
basah
dan
berat
berangkasan kering. Kegiatan survei dilaksanakan di Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, Sarolangun dan Muaro Bungo. Hasil survei diperoleh bahwa tingkat kesuburan lahan yang direklamasi tergolong rendah sampai sangat rendah. Mayoritas perusahaan tidak menempatkan kembali
tanah
ke
dalam
lubang
galian
sesuai
dengan
penempatannya, yaitu subsoil di bagian bawah dan topsoil di bagian atas. Sehingga kesuburan tanah sangat rendah. Kegiatan kajian dilaksanakan di PT. Gea Lestari Desa Tanjung Pauh Kec. Mestong Kabupaten Muaro Jambi. Persentase tumbuh tanaman jagung, kacang panjang dan legume pada semua ameliorant mencapai 100% sedangkan kontrol 80%. Amelioran pupuk kandang memberikan berat berangkasan basah dan kering tanaman jagung yang terbesar yaitu 137,98 g dan 45,71 g. Hal ini juga terjadi pada tanaman kacang panjang, ameliorant pupuk kandang menghasilkan berat basah terbesar (52,71 g) dan berat 45
kering terbesar (15,22 g). Tanaman legume dengan pemberian pupuk kandang juga menghasilkan berat basah terbesar (10,54 g) dan berat kering terbesar (8,36 g) jika dibandingkan dengan ameliiorant lain. Rekomendasi teknologi peningkatan kualitas kesuburan lahan tambang batubara yang dapat diberikan yaitu pengolahan tanah sempurna, pengapuran 2 ton/ha, dan pupuk kandang 20 ton/ha. 5.2. Kajian Inovasi Teknologi Budidaya Padi Lokal Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan di Provinsi Jambi 5.2.1. Kajian Potensi Hasil Beberapa Tanaman Padi Lokal (Sawah dan Ladang) Pengkajian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil beberapa padi lokal baik padi sawah maupun ladang dan keunggulan
spesifik
lainnya.
Pengkajian
dilaksanakan
di
6
Kabupaten (Kerinci, Sarolangun, Merangin, Bungo, Tebo, dan Tanjung Jabung Barat) dengan metode survei dan desk study. Responden adalah pejabat terkait lingkup pertanian, BMKG, BPS dan instansi lainnya serta petani. Setiap Kabupaten memiliki jenis padi lokal tertentu yang bisa sama ataupun berbeda dengan Kabupaten lain. Jenis padi ladang lokal yang ditemukan di Kabupaten Tebo yaitu Kuku Balam Putih, Renik, Dayang Rindu, Seribu Naik, Rias, Klemas, Merah, Knong, Bungin, Duku, Grentel dan padi sawah lokal adalah Rimbun Daun. Di Kabupaten Bungo hanya padi ladang lokal yang ditemukan yaitu Saigon, Perak Halus, Seni Bungin, Seni Murai, Silang, Ketan Hitam, Ketan Merah, Kuku Balam, Serai Air, Rias. Di Kabupaten Merangin padi sawah lokal adalah Silang Rotan, Silang Payo, Silang Putih, Silang Merah, Pulut Hitam, Pulut Putih, Pulut Merah, Padi Lai, Payo Tinggi, Pulut Ijo (ketan putih), Pulut Arang 46
(Ketan hitam), Padi Jambu, Payo Likad, Silang, Silang Jambu, Payo, Payo Putih, Ranai dan padi ladang lokal adalah Seni Bungin, Pulut Santan Gulo, Tunggung, Seni Bungin Putih, Seni Bungin Kuning, Kuning, Perak, Sungkai, Kubu, Ugan, Pihak, Sigading, Halus, Ijo, Puyuh, Pandan. Di Kabupaten Sarolangun, padi ladang lokal yang diperoleh adalah Padi Gedang, Padi Mayang, Padi Bulu Buluh, Padi Rejang, Ketan Hitam, Ketan Kuning, Silang, Godang, Kasah, Sawah Duku, Seni, Seni Lentik, Seni Air Mas,
Sepulut Minyak, Sepulut
Tani, Ekor Kuda, Padi Umoh, Padi Udang, Padi Seni Lamo, Seni Baru, Seni Kuku Balam, Seni Pandan, Seni Kuning, Seni Ekor Kuda, Seni Rejang, Seni Pauh dan Seni Letup, Kasah Kuning dan Kasah Biasa (agak putih), Pulut (ketan) Putih, Pulut Tali, Pulut Peram, Padi Halus, Padi Klemas, Seribu Bali dan Selakah. Padi sawah lokal di Kabupaten Sarolangun adalah padi Nipah Panjang, Padi Jambi, Padi Rendah Tangkui, Sawah Duku.
Di Kabupaten Kerinci
ditemukan padi sawah lokal yaitu Payo, Payo Dukung, Payo Silang, Surian, Payo Serampas. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat ditemukan padi lokal pasang surut yaitu
bendera (wangi
aromanya), kuatik putih (padi lokal) dan karya (unggul lokal), serta padi ladang 1000 naik, Kuku Balam Halus, Silumat, Padi merah, Pulut Putih dan Pulut Hitam, Kuku Balam, Rias, dan Sungut. Kondisi produksi tiap jenis padi lokal sangat sulit diperoleh. Informasi produksi yang diperoleh merupakan hasil rata-rata. Data produksi masing-masing padi lokal yang disurvey sangat berbeda. Di Kabupaten Bungo, rata-rata hasil ubinan Padi Kuku Balam putih 3,2 ton/Ha. Padi lokal Seribu Naik diinformasikan hasil panennya hanya mencapai 1,8 ton per ha, sementara dari hasil ubinan adalah 1,9 ton/ha. Produksi ubinan padi lokal di Kabupaten Tebo berkisar 1,9-3,2 ton/ha dengan rata-rata 2,37 ton/ha. Di Kabupaten Bungo produksi padi Kuku Balam ditingkat petani adalah 2,5 ton/ha dengan hasil ubinan 3,5 ton/ha. Rata-rata hasil panen padi lokal 47
petani berkisar 2,33 ton/ha dan hasil ubinan 3,7 ton/ha. Di Kabupaten Kerinci, rata-rata hasil panen padi Payo ditingkat petani adalah 3,5 ton/ha, dan rata-rata hasil ubinan adalah 4 ton/ha. Di Kabupaten Merangin, hasil padi lokal rata-rata 3,2 ton/ha dan ratarata hasil ubinan 4 ton/ha. Di Kabupaten Sarolangun rata-rata hasil padi ladang (Rendah Tangkui, Padi Mayang, Duku Sawah, Padi Halus) adalah 2,7 Ton/Ha. Hasil panen padi halus berkisar antara 3,3-3,5 ton/ha. Rata-rata hasil panen padi lokal menurut petani adalah 2,7 ton/ha dan hasil ubinan 3,75 ton/ha.
Di Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, hasil ubinan padi lokal Kuatik Putih adalah 7,5 ton/Ha, hasil ubinan padi lokal karya 5,4 ton/Ha.
Rata-rata
hasil ubinan adalah 4,97 ton/ha. Rata-rata hasil padi lokal menurut petani dan hasil ubinan masih dibawah 5 ton/ha pada enam Kabupaten. Potensi hasil bisa mencapai lebih besar dari 5 ton/ha. Keunggulan penanaman padi melalui nilai LQ adalah padi ladang lokal yang memiliki nilai LQ lebih besar dibanding padi sawah lokal. Penanaman padi lokal masih terus dipertahankan oleh petani karena memiliki rasa yang enak, disukai keluarga, benih tersedia, tahan hama dan penyakit. Selain itu, nilai-nilai kearifan lokal yang dipertahankan oleh petani dalam budidaya padi lokal adalah sistem tanam secara gotong royong yang dikenal dengan beberapa istilah, penyimpanan benih bisa lebih lama jika disertakan dengan malai, waktu tanam disepakati bersama dan biasanya dilakukan setiap setelah lebaran haji.
48
Gambar 12. Padi Lokal yang akan disimpan dengan Malai
5.2.2. Kajian Budidaya Tanaman Padi Lokal Ekonomis Tinggi Adaptif dengan Teknologi Input Kimia Rendah Penelitian bertujuan untuk mendapatkan kultivar padi lokal ekonomis tinggi adaptif masukan kimia rendah, serta mendapatkan teknologi budidaya padi dengan input kimia rendah mendukung pertanian ramah lingkungan. Penelitian dilakukan di Desa Rengas Bandung Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.Lahan sawah merupakan lahan sawah lebak, dimana kondisi air tergantung pada curah hujan. Penelitian ini merupakan penelitian 2 faktor dimana faktor 1) adalah Varietas (V1-6) yang terdiri dari 1) Padi Merah 2) Padi Arang 3) Padi Putih 4) Padi Telur Bujuk 5) Padi Silang Rotan dan 6) Padi Batang Piaman. Faktor 2) adalah Teknologi Input kimia Rendah yaitu 1. Teknologi Petani (Tp) = Sistem tanam tegel jarak tanam 25 - 30 cm x 25 cm, penggunaan Pupuk Urea 200 kg + SP-36 50 kg + KCl 50 kg/ha, serta penggunaan pestisida kimia; 2. Teknologi Introduksi (Ti) = Sistem tanam legowo 4:1, Penggunaan pupuk Urea 150 kg/ha + SP-36 50 Kg/ha + KCl 50 kg/ha + kompos 3 ton/ha, serta penggunaan pestisida nabati. Perlakuan disusun secara RAK. Data agronomis yang dikumpulkan adalah data pertumbuhan tanaman, 49
hasil serta komponen hasil. Data unsur cuaca dan data serangan hama dan penyakit dikumpulkan sebagai data penunjang. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara varietas yang diuji dengan teknologi yang diaplikasikan. Hasil tertinggi diperoleh pada varietas padi Merah dengan teknologi Introduksi, sedangkan yang terendah adalah padi Arang dengan teknologi Petani. Paket Teknologi Introduksi (Ti) = Sistem tanam legowo 4:1, Penggunaan pupuk Urea 150 kg/ha + SP-36 50 Kg/ha + KCl 50 kg/ha + kompos 3 ton/ha + penggunaan pestisida nabati, dapat menjadi alternatif teknologi input kimia rendah yang mendukung pertanian ramah lingkungan. 5.3. Inovasi Teknologi Untuk Peningkatan Produksi Tanaman Pangan di Provinsi Jambi 5.3.1. Pengkajian Penggunaan Pupuk Hayati Unggulan Nasional (PHUN) pada Tanaman Padi Lahan Sawah Irigasi Provinsi Jambi Pupuk hayati adalah mikroorganisme hidup yang ditambahkan ke dalam tanah dalam bentuk inokulan atau bentuk lain untuk memfasilitasi atau menyediakan hara tertentu bagi tanaman.
Tujuan adalah 1) menerapkan paket teknologi PHUN
pada tanaman padi di lahan sawah irigasi, 2) meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani tanaman padi di lahan sawah irigasi. Pengkajian ini dilaksanakan pada lahan sawah irigasi di Desa Sri Agung Kecamatan Batang Asam Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
Provinsi
Jambi
pada
MK
2015.
Pengkajian
dilaksanakan di lahan petani seluas 1.200 m2 dan varietas yang digunakan Inpari 30. Penanaman padi dengan sistem jajar legowo 4:1 dan umur bibit 15 hari setelah semai (HSS). Adapun perlakuan PHUN padi adalah: A) 150 kg/ha Urea+100 kg/ha SP36+50 kg/ha KCl+1000 kg/ha Pukan. B) 150 kg/ha Urea+200 kg/ha SP36+50 50
kg/ha KCl, C) 150 kg/ha Urea+100 kg/ha SP36+50 kg/ha KCl+2000 kg/ha Pukan, D) 75 kg/ha Urea+50 kg/ha SP36+25 kg/ha KCl+1000 kg/ha Pukan+Agrimeth, E) 75 kg/ha Urea+50 kg/ha SP36+25 kg/ha KCl+1000 kg/ha Pukan+Biovam, F) 75 kg/ha
Urea+50
kg/ha
SP36+25
kg/ha
KCl+1000
kg/ha
Pukan+Provibio, G) 75 kg/ha Urea+50 kg/ha SP36+25 kg/ha KCl+1000 kg/ha Pukan+Nutrifarm. Dari beberapa perlakuan yang diujicobakan menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman padi terlihat pada perlakuan F dan G terlihat keragaan tanaman padi lebih baik dibanding perlakuan lainnya kemudian diikuti pada perlakuan C. Hal ini menunjukkan bahwa
tanaman
padi
membutuhkan
pupuk
yang
dapat
diaplikasikan ke tanah maupun ke tanamannya. Penggunaan pupuk setengah dosis anjuran dan PHUN memberikan pertumbuhan dan hasil berkisar 6,06 t/ha – 6,96 t/ha, sedangkan perlakuan pemupukan dan tanpa pemberian PHUN memberikan hasil berkisar 5,90 t/ha – 6,30 t/ha. Kombinasi penggunaan PHUN dan pupuk anorganik mampu menghemat penggunaan pupuk anorganik 50 persen. Hasil tertinggi yang diperoleh dengan penggunaan pupuk setengah dosis anjuran dan PHUN Provibio adalah 6,96 t/ha. Secara finansial pemberian PHUN dan setengah dosis anjuran pupuk anorganik layak untuk diusahakan. 5.3.2. Penerapan Pupuk Hayati Unggulan Nasional (PHUN) pada Tanaman Kedelai di Lahan Rawa Pasang Surut Provinsi Jambi Tujuan kegiatan adalah menerapkan paket teknologi PHUN pada tanaman kedelai di lahan pasang surut dan meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani tanaman kedelai di lahan pasang surut.
51
Pengkajian dilaksanakan pada lahan pasang surut di Desa Simpang Kecamatan Berbak Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi pada MK 2015 dengan perlakuan PHUN (agrisoy, kedelai plus, probio dan agrimeth), pupuk kandang, pupuk anorganik, herbisida, pestisida dan alat pendukung kegiatan lapangan, seluas 2 ha. Hasil yang diperoleh menunjukan perlakuan PHUN dapat menghemat
penggunaan
pupuk
an-organik
sampai
dengan
50 %.
Gambar 13. Penerapan PHUN pada Tanaman Kedelai di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
5.4. Percepatan Pembangunan Pertanian Berbasis Inovasi di Lahan Sub Optimal Kab. Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi Optimalisasi pemanfaatan dan keberlanjutan sisten usaha tani di lahan rawa pasang surut dilakukan oleh Balitbangtan dengan menyusun model pengembangan lahan rawa pasang surut, yang implementasinya dilaksanakan bersama dengan pemerintah daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Kegiatan pengkajian dan pengembangan dilaksanakan di Desa Karya Bakti Kecamatan Rantau Rasau pada kelompok tani Karya Baru dengan luas hamparan sawah 25 ha, dimana 10 ha merupakan hamparan pengkajian dan 15 ha merupakan kegiatan pengembangan diterapkan
dan
teknologi
Penerapan. pengelolaan
Pada
hamparan
tanah
dan
pengkajian
air,
dimana
membandingkan antara teknologi eksisting (cara petani) dengan 52
teknologi introduksi (pendekatan PTT). Teknologi tata air mikro (TAM) dengan 3 model yaitu: 1) Model-1, 2) Model-2, dan 3) Model-3. Kegiatan ini dilaksanakan pada MT II (musim kering) tahun 2015. Teknologi diintroduksi ialah pengelolaan tanaman secara terpadu (PTT) dengan komponen teknologi varietas Impara 3,
penyiapan
lahan
dengan
baik,
rekomendasi
pemupukan
berdasarkan status hara P dan K tanah dan pemupukan N berdasarkan bagan warna daun (BWD), dimana Urea 75 kg/ha sebagai pupuk dasar dan pemupukan selanjutnya berdasarkan BWD, SP36 50 kg/ha, rock fosfat 100 kg/ha, KCl 50 kg/ha, jerami dikembalikan ke tanah, dolomit 500 kg/ha, pengendalian gulma, hama dan penyakit tanaman sesuai kebutuhan. Dengan sistem tanam legowo 2:1 diperoleh hasil padi 3,46 ton/ha, legowo 4:1 hasil 3,37 t/ha, dan sistem tegel 3,16 t/ha GKP. Produksi padi pada Tam model-1 diperoleh hasil rata-rata 3,319 t/ha gabah kering panen (GKP), TAM model-2 diperoleh hasil 3,111 t/ha GKP, dan pada TAM model-3 hasil 2,870 t/ha GKP. Dari hasil pengkajian diperoleh bahwa pengelolaan air dengan model-1 memberikan hasil tertinggi dibandingkan model-2 dan model-3. 5.5. Pewilayahan Komoditas Pertanian Berdasarkan Zona Agroekologi II ( AEZ II) Skala 1 : 50.000 di Provinsi Jambi Tujuan Kegiatan ini 1) menyusun peta sumberdaya lahan skala 1:50.000 dan 2) menyusun peta pewilayahan komoditas pertanian skala 1:50.000. Keluaran dari kegiatan ini adalah: 1) Peta potensi sumberdaya lahan skala 1:50.000, 2) peta pewilayahan komoditas pertanian Kabupaten Batanghari, Muaro Jambi dan Kota Jambi skala 1:50.000. Pengkajian berlangsung dari bulan Januari sampai Desember 2015.
53
Gambar 14. Peta Satuan Lahan Kabupaten Muaro Jambi
Gambar 15. Peta Satuan Lahan Kabupaten Muaro Jambi
54
Hasil Pengkajian diperoleh bahwa satuan lahan Kabupaten Batanghari dengan luas wilayah 566.782 ha terdiri dari 30 satuan lahan. Lahan di Kabupaten Batanghari umumnya mempunyai relief berombak sampai bergelombang (64,07%), berbukit (18,29%), dan datar sampai agak datar (16,26%). Tanah terdiri dari tanah atasan (upland) dan tanah bawahan (lowland) yang berkembang dari bahan aluvium (sungai), batupasir, dan batuliat, menghasilkan 5 ordo yaitu histosols, entisols, inceptisols, oxisol dan ultisols. Berdasarkan zona agro ekologi Kabupaten Batanghari terdiri dari 6 zona, dimana peruntukan hutan lindung zona Iax1 (6.361 ha) dan hutan produksi terdiri zona Iax2 (19.507 ha), peruntukan Perkebunan
(budidaya
tanaman
perkebunan
dan
wanatani/budidaya lorong) terdiri dari zona IIax dan IIIax (238.466 ha), peruntukan pertanian lahan basah (intensifikasi padi sawah) yaitu zona IVax1 dan IVax1i (54.339 ha) dan lahan kering (komoditas pagi gogo, palawija dan sayuran) yaitu zona IVax2 (215.303 ha). Peruntukan budidaya tanaman buah-buahan dan sayuran yaitu zona V1 1.985 ha) dan peruntukan hutan lindung (vegetasi alami) berupa tanah gambut (422 ha). Satuan lahan Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi 578.913 ha terdiri dari 21 satuan lahan. Lahan di Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi umumnya mempunyai relief datar sampai agak datar (70,13%), berombak sampai bergelombang (25,93%), dan berbukit (2,85%). Tanah terdiri dari tanah atasan (upland) dan tanah bawahan (lowland) yang berkembang dari bahan aluvium (sungai), liat marin, organik, batupasir, dan batuliat, menghasilkan 5 ordo yaitu histosols, entisols, inceptisols, oxisol dan ultisols. Berdasarkan zona agro ekologi Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi terdiri dari 6 zona, dimana zona peruntukan hutan produksi Iax2 (2.548 ha), peruntukan Perkebunan (budidaya 55
tanaman
perkebunan)
zona
IIax
(25.436
ha)
dan
wanatani/budidaya lorong) zona IIIax (49.680 ha), peruntukan pertanian lahan basah (intensifikasi padi sawah) yaitu zona IVax1 dan IVax1i (56.076 ha) dan lahan kering (komoditas padi gogo, palawija dan sayuran) yaitu zona IVax2 (163.251 ha). Peruntukan budidaya tanaman buah-buahan yaitu zona V1 (80.793 ha) dan peruntukan hutan lindung (vegetasi alami) berupa tanah gambut yaitu zona V2 dan VI (167.297 ha). Berdasarkan sifat-sifat tanah dan topografi lahan di kabupaten Batanghari maupun kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi, maka teknologi aplikasi pengelolaan lahan untuk pengembangan komoditas pertanian pada topografi lahan datar sampai agak datar dengan tingkat kesuburan tanahnya rendah, maka untuk pengembangan tanaman pangan (tanaman semusim) perlu perbaikan kesuburan tanah dengan penerapan teknologi pemupukan spesifik lokasi berdasarkan jenis komoditas yang akan dikembangkan dan karakteristik tanahnya. Sedangkan pada lahan dengan topografi berombak-bergelombang sampai berbukit diutamakan untuk pengembangan tanaman tahunan yang dibarengi dengan teknologi konservasi lahan dalam bentuk budidaya lorong (alley cropping) dan teras. 5.6. Pengelolaan Sumber Daya Genetik di Provinsi Jambi Kegiatan pengelolaan Sumber Daya Genetik di Provinsi Jambi bertujuan 1) mengkarakterisasi sumber daya genetik tanaman padi lokal, dan hortikultura spesifik lokasi Jambi, 2) mengkoleksi SDG tanaman padi lokal, dan tanaman hortikultura. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah jenis tanaman buah lokal yang eksplorasi dan karakterisasi di Kabupaten Kerinci antara lain; langsat satu asesi, pisang 4 asesi (pisang telur, pisang telur panjang, pisang dingin dan pisang rajo), durian 2 asesi (durian tembago/hiang dan durian pulau tengah), jeruk 2 asesi 56
(jeruk pulau tengah dan jeruk sehring), jambu air pulau tengah 1 asesi, alpokat susu 1 asesi dan manggis semerap 1 asesi. Tanaman Hortikultura di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang sudah dikarakterisasi yaitu Duku Badang, Nanas Paun, Jeruk Kunci dan Manggis. Buah-buahan spesifik lokasi yang diperoleh dari hasil eksplorasi dan sudah dikarakterisasi di Kabupaten Tebo yaitu 10 spesies tanaman yaitu Durio sp, Spondias sp, 4 species Garcinia, 2 species Nephelium, dan 2 species Artocarpus. Buah-buahan tersebut umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar. Penanaman padi lokal untuk dikarakterisasi dilaksanakan secara ex situ di kebun koleksi BPTP Jambi. Untuk melakukan karakterisasi dilakukan penanaman padi lokal sejumlah 20 jenis padi lokal dengan menggunakan media tanam ember plastik, daya kecambah benih padi lokal rata-rata 70-80 persen. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa pada umumnya padi lokal yang diuji mempunyai tinggi tanaman antara 80,25 - 123 cm. Dimana tinggi tanaman tertinggi terdapat pada padi lokal Tupai (123 cm) dan terendah pada padi lokal Botol (80,25 cm). Jumlah anakan masing-masing padi lokal yang karakterisasi menunjukkan jumlah anakan yang beragam antara 19,25 – 45,5 anakan.
Jumlah anakan tertinggi terdapat
pada padi lokal Botol (45,5 anakan) dan jumlah anakan terendah pada padi lokal Semi Tupai (19,25 anakan). 5.7. Penerapan Inovasi Pascapanen dalam Upaya Meningkatkan Kualitas dan Menekan Susut Hasil Padi di Provinsi Jambi Penerapan prinsip-prinsip Good Handling Practices (GHP) diantaranya melalui penerapan teknologi, sistem dan cara panen yang tepat, penggunaan mesin perontok, teknologi pengeringan (sinar matahari dan alat pengering), dan teknologi penyimpanan (cara dan lama penyimpanan), dengan tujuan utama meningkatkan 57
kualitas dan menekan susut hasil. Tujuan kegiatan ini adalah : 1). perbaikan teknologi pascapanen (teknologi panen, perontokan dan teknologi pengeringan) padi spesifik lokasi untuk meningkatkan kualitas dan menekan susut hasil, 2. mendapatkan padi yang berkualitas memenuhi standar mutu perdagangan di Provinsi Jambi. Pengkajian dilaksanakan di salah satu daerah sentra produksi padi di lahan pasang surut yaitu Desa Marga Mulya Kecamatan Rantau Rasau Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Masalah utama yang umum dihadapi petani pada usahatani padi adalah susut hasil yang masih tinggi dalam penanganan pasca panen. Besarnya tingkat kehilangan hasil padi mencapai 17,79%. Hasil kajian memperlihatkan bahwa susut panen padi dengan cara GHP adalah 1,6% (varietas Inpara 3), 1,5% (varietas Ciherang), susut panen padi dengan Combine Harvester 1,47 % (Inpara 3), sedangkan dengan cara petani susut panen cukup tinggi yaitu 5,1% (Inpara 3) dan 4,5% (Ciherang). Susut perontokan dengan menggunakan thresser dengan cara GHP adalah 3,44% dan dengan cara petani susut perontokan lebih tinggi lagi yaitu 5,67%. Sedangkan susut pengeringan tidak terlalu berbeda antara cara GHP dan cara petani yaitu masing-masing 1,28% dan 2,14%. Pada pengamatan analisa mutu gabah memperlihatkan bahwa mutu gabah yang dihasilkan dengan cara penanganan GHP memperoleh mutu 1.
58
VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jambi dan Penyusunan Renstra 2015-2019 Kegiatan analisis kebijakan pembangunan pertanian di Provinsi Jambi, terfokus kepada analisis kebijakan pengembangan lahan rawa pasang surut sebagai sentra produksi tanaman pangan utama di Provinsi Jambi dengan tujuan menganalisis potensi dan identifikasi permasalahan dan dukungan kebijakan yang diperlukan bagi pengembangan lahan pasang surut sebagai sentra produksi utama komoditas padi dan kedelai di Provinsi Jambi. Untuk pemanfaatan lahan pasang surut sebagai areal pertanian yang produktifi, dewasa ini telah tersedia paket teknologi usaha pertanian, secara umum paket teknologi yang dihasilkan tersebut di atas berisikan: a) pengelolaan lahan dan tata air; b) teknik budidaya (Tanaman, ikan dan ternak) dan; c) teknik reklamasi lahan. Tipe luapan air yang dominan adalah B dan C, pada tipe luapan ini penataan lahah diarahkan sebaagai surjan yang memiliki kelebihan: 1) stabilitas produksi terutama untuk padi lebih mantap; 2) pengolahan tanah dan pemeliharaan tanaman lebih murah; (intensitas tanam lebih tinggi dan; 4) kemungkinan diversifikasi lebih tinggi. Peran pasang surut terhadap total produksi tanaman pangan utama terutama padi, jagung dan kedelai Provinsi Jambi, cukup signifikan. Dalam kurun waktu 2010 – 2014, kontribusinya berkisar antara 20,41 % - 27,77 % untuk padi, 10, 56 % - 16,16 % untuk jagung, dan 19, 90 % - 37,78 % untuk kedelai. Salah satu karakterisitik
lahan
pasang
surut
yang
mengharuskan
pengelolaannya dilakukan secara hati-hati dan berdasarkan konsep konservasinya adalah struktur lahannya masih sangat labil (Fragile). Strukur ini relative mudah berubah kearah yang kurang baik, 59
seperti terjadinya oksidasi lapisan pirit yang bersifat racun bagi tanaman. Oksidasi lapisan pirit ini berakibat kualitas/kesuburan lahan menjadi sangat berkurang yang seterusnya, produksi dan produktivitas tanaman yang ditanam menjadi rendah. Akibatnya adalah petani tidak bergairah untuk mengelola lahannya sebagai areal pertanaman pangan, bahkan sebagian menjadi semak belukar. Disamping menurunnya kualitas/kesuburan lahan akibat pengelolaan yang kurang hati-hati, terjadinya alih fungsi lahan dari areal pertanaman pangan menjadi areal perkebunan kelapa sawit juiga menjadi masalah tersendiri. Untuk itu, sejalan dengan telah berlakunya UU. No 41 tahun 2009 tetang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang telah dilengkapi dengan PP No. 1 tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, telah memiliki Pertaturan Daerah No. 18 Tahun 2013 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan. Luas lahan yang ditetapkan meliputi 17.001,49 ha dan potensi lahan cadangan pertanian pangan berkelanjutan seluas 5.682,00 ha sehingga total luas lahan pertanian pangan berkelanjutan 22.683,49 ha. Programprogram yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur dalam kerangka meningkatkan
produksi
padi
melalui
peningkatan
indeks
pertanaman dari 100% menjadi 200% adalah Gertak Paduka dan
Gertak Tanpa Dusta. Peningkatan produksi tanaman pangan utama ini seyogyanya di dukung dengan kebijakan pembangunan dan pengembangan infrastruktur pertanian pada khususnya dan infrastruktur perekonomian pada umumnya.
60
VII.PRODUKSI BENIH 7.1. Unit Pengelolaan Benih Sumber Padi di Provinsi Jambi Tujuan kegiatan UPBS adalah 1) memproduksi benih padi sebanyak 44,5 ton terdiri dari FS (6 ton), dan SS (38,5 ton), 2) mempercepat pengembangan varietas unggul baru yang mampu meningkatkan
produksi,
produktivitas
serta
mewujudkan
pengembangan sistem perbenihan yang efisien dan handal. Luaran kegiatan UPBS adalah 1) tersedianya benih padi sejumlah 44,5 ton terdiri dari FS/label putih (6 ton), dan SS/label ungu (38,5 ton), 2) berkembangnya pengguna VUB yang sesuai dengan preferensi konsumen. Kegiatan UPBS pada tahun 2015 dilaksanakan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Batanghari, Merangin, dan Kerinci. Varietas Unggul Baru (VUB) padi yang digunakan adalah Inpara 3 (BS/label kuning), Inpari 30 (FS/label putih), Inpari 28 (FS/label putih), Inpara 3 (FS/label putih). Paket teknologi yang diterapkan adalah teknologi
produksi/perbanyakan
benih
sumber
padi
sawah
mengacu kepada pedoman umum produksi benih sumber padi Badan Litbang Pertanian (2013). Produksi benih yang dihasilkan dari kegiatan UPBS pada tahun 2015 sampai bulan Oktober 2015 sejumlah 22,56 ton, terdiri dari 1,7 ton (FS/Label Putih) dan 20,86 (SS/Label Ungu). Pada musim tanam MH 2015 (Oktober 2015-Maret 2016) penananam padi dilaksanakan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Batanghari, Merangin dan Kerinci. Varietas unggul baru (VUB) padi yang digunakan adalah Mekongga (BS), Inpara 3 (FS), Inpari 30 (FS) dengan total luas pertanaman seluas 20 ha. Diharapkan dari pertanaman ini akan memperoleh produksi benih sebanyak 30 ton dengan rincian kelas benih FS (label putih) sebanyak 6 ton dan kelas benih SS (label ungu) sebanyak 24 ton. Distribusi dan 61
penyebaran benih hasil kegiatan UPBS sudah menyebar hampir ke setiap kabupaten di Provinsi Jambi. Penyebarluasan informasi tentang kegiatan UPBS telah dilaksanakan melalui kegiatan koordinasi, dan pertemuan denganpetani dan petugas lapang baik formal maupun informal. Penggunaan varietas unggul baru padi mendapat respon yang baik dari petani dan pengguna lainnya baik varietas untuk lahan sawah maupun lahan rawa lebak, dan pasang surut.
Gambar 16. Gudang UPBS
7.2. Unit Pengelolaan di Provinsi Jambi Kegiatan bertujuan
Benih untuk
Sumber memproduksi
Kedelai dan
menyebarluaskan benih varietas unggul kedelai kelas FS dan SS; Meningkatkan kemampuan dan kapasitas petani penangkar dalam memproduksi benih kedelai; Analisis preferensi petani kedelai terhadap varietas unggul kedelai; Analisis sistem penyediaan benih kedelai serta pola kebutuhan dan ketersediaan benih kedelai di Provinsi Jambi. Kegiatan perbanyakan benih unggul kedelai dengan target kelas Foundation Seed (FS) 1,0 ton, Stock Seed (SS) 42,19 ton, menggunakan varietas Anjasmoro dilaksanakan di Desa Dusun Baru, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Kegiatan perbanyakan benih kedelai dilaksanakan secara partisipatif
bekerjasama
dengan
petani
sejak
perencanaan,
62
pelaksanaan sampai dengan evaluasi dan prosesing awal sehingga petani memahami setiap tahapan kegiatan penangkaran. Hasil pertanaman kedelai BS-FS seluas 2 hektar diproses menjadi benih bersertifikat sebanyak 2,5 ton. Perbanyakan benih FS melebihi target (2,5 t), sedangkan target benih SS 42,19 t seluas 40 hektar belum panen. Kemampuan dan kapasitas petani penangkar meningkat, hal ini dilihat dari keberhasilan memproduksi benih dan diperolehnya penghargaan sebagai kelompok penangkar terbaik Provinsi Jambi. Benih sumber dari UPBS BPTP Jambi mejadi harapan bagi pemenuhan benih kedelai bagi program-program Pemerintiah Provinsi maupun kabupaten/kota.
VIII.
Gambar 17. Benih Kedelai dalam Kemasan
63
KERJASAMA 8.1. Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Pedoman kerja sama telah diatur melalui Peraturan Menteri Pertanian No: 53/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Merujuk pada peraturan
ini
yang
dimaksud
dengan
kerja
sama
adalah
kesepakatan antara UK/UPT dan mitra kerja sama dari dalam maupun luar negeri untuk bidang penelitian dan pengembangan. Sedangkan Mitra kerja sama adalah lembaga penelitian, pihak swasta, instansi pemerintah, perguruan tinggi, badan hukum, LSM dan perseorangan dari dalam maupun luar negeri. Ruang lingkup kegiatan meliputi; penelitian, perekayasaan, pengkajian, dan pengembangan
dalam
bidang
pertanian.
Adapun
sasaran
kerjasama ditujukan untuk menghasilkan keluaran antaralain berupa teknologi, formula, data, informasi, prototype, rekomendasi, varietas dan lain-lain. Kerjasama yang dilakukan dengan mitra dalam negeri dan atau dalam bentuk konsorsium untuk kepentingan para pihak yang bertujuan
mempercepat
invensi,
mempercepat
diseminasi,
memperkuat invensi dan alih teknologi non lisensi. Semua pihak berkontribusi pada kegiatan dan diatur dalam suatu perjanjian. Pada Tahun 2015, BPTP Jambi telah menjalin kerjasama melalui
Memorandum
of
Understanding
(MoU)
maupun
Perjanjian
Kerjasama, disajikan pada Tabel 5.
64
Tabel 5. MoU dan Perjanjian Kerjasama BPTP Jambi dan Mitra Tahun 2015 No. Judul Mitra 1. Pengembangan Pusat Lembaga Penelitian Universitas Penelitian Teknologi Jambi, BPTP Jambi, Badan Reklamasi Lahan di Provinsi Penelitian dan Pengembangan Jambi Daerah Prov. Jambi 2. Model pengembangan Badan Penelitian dan Pertanian Pedesaan Melalui Pengembangan Daerah Prov. Sistem Inovasi Daerah (SIDA) Jambi, Pemda Tanjung Jabung di Provinsi Jambi Barat, Lemlit UNJA, Puslit Kakao Indonesia, Ass. Deputi Jaringan IPTRK Pusat dan Daerah Kemeristek 3. Penempatan Siswa Praktek SMKN 6 Merangin Kerja Industri (Prakerin) 4. Penempatan Siswa Praktek SMKN 2 Muaro Jambi Kerja Industri (Prakerin) 5. Penempatan Siswa Magang Politani Payakumbuh 6. Penelitian dan Peningkatan Fakultas Pertanian Universitas SDM di Bidang Pertanian Jambi (2015-2020) 7. Perjanjian Kerjasama Kajian PT. Gea Lestari Teknologi Reklamasi Lahan Pasca Tambang Batubara
Gambar 18. Foto Penandatanganan MoU BPTP Jambi dan Universitas Jambi
Kerjasama pelayanan yang dilaksanakan berupa pemanfaatan dan
pendayagunaan
tenaga
peneliti
BPTP
Jambi
dengan
Balitbangda, Pemerintah Kota Sungai Penuh dan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Kerjasama pelayanan yang tidak diatur melalui MoU maupun Perjanjian Kerjasama pada tahun 2015 disajikan pada Tabel 6.
65
Tabel 6. Kerjasama yang tidak di Atur dalam MoU dan Perjanjian Kerjasama No. Mitra Judul Kegiatan Peneliti Terkait 1. Badan Penelitian dan Pengembangan dan Dr. Zubir, S. Pengembangan Kesehatan Hewan Pt, M. Si Daerah Prov. Jambi (Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi) 2. Dinas Kesehatan Observasi Klinis Dr. Desi Provinsi Jambi Standar Operasional Hernita Prosedur pada Ir. Linda Yanti, Pelayanan Kesehatan M. Si Tradisional Urut Patah Tulang di Provinsi Jambi 3. Bappeda Sungai Kajian Rencana Dr. Araz Meilin Penuh Pengembangan Sirsak Kota Sungai Penuh
8.1.1. Pengembangan dan Kesehatan Hewan (Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak sapi) Kegiatan ini akan menguraikan berbagai permasalahan pengembangan program IB di Provinsi Jambi guna menjadi pedoman
bagi
pengambil
kebijakan
di
daerah.
Penelitian
dilaksanakan dengan metode survei. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara
terstruktur
menggunakan
daftar
pertanyaan.
Responden adalah 1 orang pejabat yang mengkoordinasi kegiatan IB di kabupaten, 2 orang petugas IB dan 20 orang peternak sapi di setiap wilayah pelayanan IB. Survei dilakukan di 5 kabupaten dan masing-masing kabupaten setidaknya ditentukan 2 ULIB/SPIB sebagai wilayah survei. Kelima kabupaten tersebut adalah Kerinci, Sarolangun, Tebo, Muaro Jambi dan Tanjung Jabung Timur. Hasil survei menyimpulkan hal-hal sebagai berikut 1). secara umum pendataan sapi potong di Provinsi Jambi selama lima tahun terlihat belum
konsisten
serta
sangat
berfluktuasi,
2).
kinerja
perkembangan sapi dilihat dari jumlah sapi dianggap mati (sapi 66
diesemblih untuk konsumsi dan mati karena penyakit) cenderung lebih besar dari jumlah sapi yang lahir, 3). skala usaha peternak sapi potong sebagian besar masih dibawah skala usaha yang menguntungkan (74,77%), 4). tingkat keberhasilan pelaksanaan inseminasi buatan di Provinsi Jambi masih rendah terlihat dari S/C dengan nilai 2,18 atau masih diatas 2 sedangkan CR dengan nilai 50,07% atau masih di bawah 70%, dan 5). kondisi induk sapi, deteksi birahi, keterampilan inseminator dan motivasi peternak berpengaruh negatif terhadap S/C dan berpengaruh positif terhadap CR. Artinya semakin baik kondisi induk sapi, deteksi birahi, keterampilan inseminator dan motivasi peternak maka semakin kecil nilai S/C dan sebaliknya nilai CR semakin besar. 8.1.2. Observasi Klinis Standar Operasional Prosedur pada Pelayanan Kesehatan Tradisional Urut Patah Tulang Provinsi Jambi Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Tahun 2014
yang
pengurutan,
telah ramuan
mendapatkan (tanaman
informasi obat)
yang
tentang
metode
digunakan
dan
perawatan yang dilakukan. Metode pengurutan yang dilakukan dijadikan dasar untuk pembuatan SPO dan dikaji dengan merujuk pada persyaratan secara ilmu kedokteran dan kesehatan. Metode penelitian merupakan penelitian analitik eksperimen ausai dengan post test only control group design dengan memilih sampel penelitian yaitu pengurut tradisional yang menggunakan SOP dan pengurut tradisional yang tidak menggunakan SOP sebagai pembanding. Penelitian dilaksanakan di 4 Kabupaten yaitu Muaro Jambi, Batanghari, Bungo dan Kerinci. Pasien yang menjadi objek pengamatan adalah yang berobat pada masing-masing pengurut. Pengamatan dilakukan pada pasien 2 kali yaitu pada saat
67
awal dan 3 bulan setelah pengurutan. Intsrumen pengamatan disusun berupa kuesioner berdasar SOP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk penyembuhan pasien dengan menggunakan SOP patah tulang lebih cepat dibandingkan yang tidak menggunakan SOP. Efek samping tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Efek samping lebih ditentukan oleh jenis patah tulang, yaitu patah 1 atau lebih disertai remuk/hancur, retak dan tidak rata, umumnya tidak sembuh sempurna atau menimbulkan efek samping seperti ngilu, kesemutan, tonjolan, bengkak, tidak lurus atau mengecil sedangkan patah 1 utuh (tidak remuk) dapat sembuh sempurna. 8.1.3. Kajian Rencana Pengembangan Sirsak Kota Sungai Penuh Kerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemerintah Kota Sungai Penuh sebagai tenaga peneliti kajian rencana pengembangan produk sirsak Kota Sungai Penuh, berdasarkan Keputusan Kepala Bappeda Sungai Penuh Nomor 105 Tahun 2015 tanggal 13 Juli 2015. Kegiatan yang dilakukan adalah terlibat aktif dalam tim untuk penyusunan proposal, pengumpulan data, pengolahan data, persentase hasil kegiatan dan pelaporan. Tujuan kegiatan adalah merupakan bagian/salah satu kegiatan dari implementasi road map SIDa Kota Sungai Penuh dalam Peningkatan Ekonomi Kerakyatan berbasis Produk Sirsak. Maksud dan tujuan penyusunan roadmap pengembangan sida peningkatan ekonomi rakyat berbasis produk sirsak Kota Sungai Penuh adalah sebagai berikut 1) meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah dengan mensinergiskan unsur lembaga/instansi lain agar dapat mendorong tumbuhnya industri di daerah dan meningkatkan daya saing yang berujung pada pertumbuhan 68
ekonomi kerakyatan sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah dapat tumbuh lebih cepat, 2) pelaksanaan MP3EI (Masterplan Percepatan
dan
Perluasan
Pembangunan
Ekonomi),
3)
meningkatkan daya tambah suatu komoditas/produk sehingga secara ekonomi mempunyai nilai lebih besar (produk hulu menjadi produk hilir), dan 4) SIDa dilakukan secara bersama-sama dan saling
berkoordinasi
antara
Pemda,
Perguruan
Tinggi
dan
Swasta/Perbankan dan unsur lainnya sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh pelaku sendiri dan masyarakat umum dikemudian hari. 8.2. Kerjasama Khusus Pada tahun 2015, terdapat kerjasama khusus yaitu kegiatan yang didanai KKP3SL dan KKP3N yaitu: 8.2.1. Pengembangan Penangkar Benih Kedelai Mendukung Penyediaan Benih Berkualitas di Pedesaan Penelitian ini bertujuan pemetaan perbenihan kedelai di Provinsi Jambi, menumbuh kembangkan penangkar benih kedelai, dan menerapkan teknologi perbanyakan benih kedelai. Penelitian dilaksanakan di daerah sentra produksi kedelai yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Tebo dan Bungo. Penelitian survei dilaksanakan di tiga kabupaten tersebut, tetapi untuk penelitian berbentuk on-farm hanya dilaksanakan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari bulan Maret-Nopember 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa; kebutuhan benih kedelai di Provinsi Jambi defisiit sebanyak 321.780 kg atau kemampuan menyediakan benih hanya 22% saja, kurangnya kelompok tani penangkar, yang menyebabkan kurangnya pasok benih adalah masih rendahnya tingkat kelulusan benih yang diajukan, pangsa pasar sebahagian besar tergantung pada proyek pemerintah. 69
Masih rendahnya tingkat kelulusan benih bersertifikat disebabkan oleh teknik penjemuran oleh petani yang belum dipahami dengan baik. Petani untuk mengurangi kadar air melakukan penjemuran 4-5 jam/hari pada panas terik, hal ini akan mematikan
daya
tumbuh
kedelai.
Hasil
analisis
komparatif
usahatani produksi benih kedelai layak dan lebih menguntungkan dibandingkan usahatani kedelai konsumsi. R/C usahatani konsumsi 2,45 dan usaha benih 2,69. Penerimaan dari usahatani konsumsi sebesar Rp. 10.850.000,- /ha/MT atau Rp. 2.712.500,- /bln dan dari usahatani produksi benih sebesar Rp. 17.700.000,- /ha/MT atau Rp. 4.425.000/bulan.
Penerimaan
dari
usahatani
produksi
benih
bersumber dari penjualan dalam bentuk benih sebesar Rp. 15.900.000 dan dalam bentuk konsumsi sebesar Rp. 1.800.000,-, hal ini terjadi karena tidak semua produksi dalam usahatani benih yang menjadi benih, tetapi ada bagian sortilan yang tidak bisa dijadikan benih sehingga dijual dalam bentuk konsumsi. Dengan demikian
maka, keuntungan
konsumsi
sebesar
Rp.
yang diperoleh dari
6.427.500,-/ha/MT,
usahatani
sedangkan
pada
usahatani produksi benih memberikan keutungan sebesar Rp. 11.113.500,-/ha/MT. 8.2.2. Pengembangan Agens Hayati sebagai Bagian Strategi Pengendalian Penyakit Kanker Batang Duku Ramah Lingkungan Kajian ini bertujuan untuk 1) memperoleh agens hayati yang dapat digunakan sebagai pengendali penyakit kanker batang, sekaligus sebagai pemacu pertumbuhan tanaman di pembibitan duku, dan 2) memperoleh kombinasi kerapatan efektif agens hayati yang dapat menekan perkembangan penyakit kanker batang di pembibitan duku. Kajian merupakan penelitian eksplorasi yang dilanjutkan dengan pengujian skala rumah kasa yang mengikuti 70
rancangan acak kelompok faktorial, terdiri dari 1) Bakteri endofit, 2) Jamur mikoriza (Glomus spp.), dan 3) Jamur antagonis (Trichoderma spp.) masing-masing 3 taraf. Variabel yang diamati berupa masa inkubasi penyakit kanker batang, gejala penyakit kanker batang duku yang mengikuti perkembangan seiring dengan waktu pengamatan, dan pertumbuhan bibit duku. Hasil
kajian
menunjukkan
diperoleh
dan
berhasil
mengisolasi agens hayati yang terdiri dari jamur mikoriza (Glomus spp.), jamur Trichoderma spp., bakteri endofit (Serratia spp.) yang berpotensi dapat digunakan sebagai agens hayati pengendali penyakit tanaman. Hasil pengujian skala rumah kasa memperoleh kombinasi
agens hayati
yang paling baik dalam
menekan
perkembangan penyakit kanker batang duku sekaligus dapat memacu pertumbuhan tanaman bibit duku yaitu No. 59-E2M3T3 (inokulum bakteri endofit 25 ml, inokulum jamur mikoriza 10 g, inokulum T. harzianum 5 g), dan No. 91-E2M1T2 (inokulum bakteri endofit 10 ml, inokulum jamur mikoriza 3 g, inokulum T. harzianum 3 g). Penambahan agens hayati dalam pembibitan duku berpotensi dapat meningkatkan pertumbuhan bibit duku paling tinggi sebesar 293 % dari pada kontrol. 8.2.3. Kajian Peningkatan Angka Kelahiran pada Satuan Pelayanan Inseminasi Buatan (SPIB) di Provinsi Jambi Kegiatan ini mengidentifikasi karakteristik faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran di wilayah SPIB, merancang model peningkatan angka kelahiran, melaksanakan dan mengevaluasinya. Survei atau karakterisasi dilaksanakan di empat SPIB/ULIB yaitu 1) SPIB Rimbo Ulu, 2) SPIB Pamenang, 3) SPIB Hitam Ulu dan 4) SPIB Pelawan-Singkut. Model ekspektasi diimplementasikan dalam suatu
71
kawasan yang menjadi bagian suatu SPIB yaitu Desa Bunga Antoi Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Keberhasilan
kelahiran
keberhasilan-keberhasilan
sangat
melewati
tergantung tahapan
pada
reproduksi
sebelumnya. Keberhasilan melahirkan berawal pada keberhasilan bunting dan estrus. Keberhasilan bunting pada kawasan IB merupakan ukuran utama keberhasilan pelaksanaan IB sehingga parameter keberhasilan IB menjadi layak dicermati dalam meninjau tingkat kelahiran. Keberhasilan IB pada kawasan SPIB yang disurvei ditunjukkan dengan nilai parameter berikut service per conception 1,91, conception rate 53%, calving interval 13,21 bulan dan calving
rate 57,49%. Angka kelahiran pedet pada suatu kawasan pelayanan IB dipengaruhi beberapa faktor. Namun dari semua faktor yang telah dianalisis, diperoleh 2 faktor dominan yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan angka kelahiran. Kedua faktor tersebut adalah intensitas pengamatan status reproduksi dan penanganan gangguan reproduksi. Pelaksanaan kedua hal tersebut secara optimal perlu diupayakan oleh sejumlah tindakan yang menjadi faktor pendukung layanan seperti aktualisasi kartu IB dan aktualisasi fungsi petugas IB menurut hirarki. Jenis-jenis gangguan reproduksi yang banyak ditemukan adalah kawin berulang dan tidak munculnya berahi pasca melahirkan. Sebanyak 82 % penanganan gangguan reproduksi berhasil diatasi hingga hingga ternak menjalani tahapan reproduksi berikutnya. Pencapaian target kegiatan ini baru akan terlihat pada tahun kedua kegiatan, dimana angka kelahiran nyata dapat diperoleh.
72
8.2.4. Adaptasi Perubahan Iklim melalui Desain Model Simulasi Tanaman Padi di Lahan Rawa Provinsi Jambi Peningkatan produksi padi dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan marginal (rawa pasang surut). Lahan pasang surut di Provinsi Jambi mencapai 39.538 ha. Usahatani dan produktivitas padi sangat dipengaruhi oleh perubahan cuaca dan iklim. Perubahan tersebut dapat dianalisis dan diprediksi lebih lanjut dengan menggunakan model. Adaptasi dampak perubahan iklim diperlukan melalui penggunaan model simulasi tanaman padi yang didesain. Hasil pengujian dengan uji t berpasangan antara prediksi model dan observasi kedua varietas padi di Simbur Naik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) pada peubah umur tanaman, dan LAI. Pengujian pada parameter pertumbuhan dan hasil seperti biomassa akar, batang, dan daun menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05). Model simulasi tanaman padi rawa pasang surut di Simbur Naik
dapat
mensimulasi
proses
dari
setiap
periode
fase
perkembangan tanaman, produksi biomassa dari masing-masing organ tanaman padi berupa akar, batang, daun, serta LAI sesuai dengan pengukuran lapang pada percobaan pertama dan kedua. Berdasarkan uji grafik hubungan antara prediksi model dengan pengukuran lapang menghasilkan koefisien determinasi (R2) yang lebih besar dari 0,80 untuk semua peubah yang diuji. Berdasarkan validasi tersebut, model simulasi tanaman padi dapat mensimulasi proses dari setiap periode fase perkembangan tanaman, produksi biomassa dari masing-masing organ tanaman padi sesuai dengan pengukuran lapang dalam penelitian ini. Model simulasi yang disusun dapat diaplikasikan untuk menentukan waktu tanam yang optimal, antisipasi dampak perubahan iklim akibat kenaikan suhu
73
udara atau perubahan curah hujan terhadap produksi padi pasang surut. Hasil aplikasi model menunjukkan bahwa waktu tanam padi pertama di lahan pasang surut Simbur Naik dapat dilakukan pada musim hujan mulai Oktober III secara sebar benih langsung. Tanam padi kedua pada musim hujan ini dengan penerapan teknologi masih bisa dilakukan pada Januari I – Januari II. Model memprediksi penanaman padi pada waktu ini dapat memberikan peluang hasil tertinggi mencapai 6,6 ton/ha. Tanam padi ketiga pada MK/MT II dapat dilakukan pada Mei II sampai Juli I. Penanaman padi pada musim tanam ini berdasarkan prediksi model dapat memberikan potensi hasil tertinggi sekitar 6,5 ton/ha. Pola pengembangan
teknologi
usahatani
tanaman
padi
ramah
lingkungan di lahan rawa dapat dilakukan melalui aplikasi paket inovasi teknologi yang dimulai dari penentuan waktu tanam yang tepat,
pengolahan
menggunakan
lahan
yang
baik
dan
efisien
(dapat
hand traktor), pengelolaan muka air tanah,
pengunaan VUB Inpara 1 dan 2, penanaman jajar legowo 2 : 1 dan 4 : 1, waktu pemindahan bibit sekitar 2 minggu, pemupukan spesifik lokasi dengan dosis sesuai uji tanah, penerapan PHT dan penggunaan biopestisida, mekanisasi saat pembersihan lahan dan panen. 8.2.5. Pengelolaan Lahan Rawa Lebak Secara Berkelanjutan Tujuan kegiatan adalah mengidentifikasi, memetakan dan menyusun
strategis pengolahan lahan rawa berbasis konservasi
pada skala nasional (1:250.000) dan lahan terpilih (1:50.000) dan menyusun
paket
teknologi
pengelolaan
rawa
lebak
dalam
meningkatkan produktivitas tanaman padi dan penurunan GRK.
74
Penelitian dilaksanakan di lahan rawa lebak Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Waktu pelaksanaan penelitian dari bulan Maret sampai Nopember 2015. Penelitian dilakukan melalui dua kegiatan utama yaitu mengidentifikasi, memetakan dan menyusun strategi pengelolaan lahan rawa berbasis konservasi pada skala nasional (1:250.000) serta lahan terpilih (1:50.000) dan menyusun paket teknologi pengelolaan rawa lebak dan penurunan GRK dalam meningkatkan produkstivitas tanaman padi. Penelitian identifikasi dan pemetaan dilakukan dalam bentuk survei dan penerapan paket teknologi dilakukan dengan membuat demplot seluas lebih 1 ha di lahan petani. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan analisis peta pengelolaan lahan rawa berbasis konservasi, maka lahan rawa lebak di Kabupaten Muaro Jambi dapat diusahakan untuk budidaya tanaman pangan (padi dan jagung), tanaman buah (duku, durian, dan nenas) dan hortikultura (cabe, tomat, dan terong), dan ketela pohon. Hasil identifikasi peta dan verifikasi lapang penanaman padi di lahan rawa lebak Kabupaten Muaro Jambi ini dilakukan pada lahan rawa lebak dangkal dan tengahan, terletak di sepanjang DAS Batanghari, dengan lereng 0-3%. Budidaya tanaman padi masih menggunakan teknologi sederhana dan manual, pemupukan tidak dilakukan, dan benih yang digunakan adalah varietas lokal atau raja hitam. Atas pertimbangan identifikasi ini maka diperlukan sentuhan inovasi teknologi dan aplikasi komponen teknologi budidaya padi spesifik lokasi, berkelanjutan dengan memberikan hasil optimal. Komponen teknologi yang akan diterapkan adalah introduksi VUB, aplikasi amelioran/pengapuran dan pemupukan spesifik lokasi berdasarkan analisis tanah dengan dosis dan waktu pemberian yang
tepat,
aplikasi
mekanisasi
berupa
alat
tanam
padi,
pengendalian hama penyakit terpadu, mekanisasi panen dan pasca panen. 75
8.3. Narasumber BPTP Jambi dipercaya menjadi narasumber pada berbagai kegiatan dan stakeholder, baik intansi terkait maupun petani. Pada Tahun 2015 ini permintaan sebagai narasumber meningkat, karena BPTP Jambi semakin dikenal eksistensinya dalam bidang teknologi pertanian. Perbandingan jumlah narasumber 2014 dan 2015 serta persentase permintaan pertanian dan non pertanian disajikan pada Gambar 19 sedangkan narasumber terkait disajikan pada Lampiran 10.
Gambar 19. Jumlah Permintaan Narasumber Tahun 2014 dan 2015
Gambar 20. Jumlah Permintaan Narasumber Kategori Pertanian dan Non Pertanian Tahun 2014 dan 2015 76
IX. PERENCANAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL 9.1. Perencanaan dan Penyusunan Program/Anggaran serta Revisi Perencanaan kegiatan yang dilakukan pada Tahun 2015 adalah Perencanaan dan Penyusunan Program/Anggaran untuk Tahun 2016. Proses perencanaan dimulai dengan penyusunan matrik, RPTP, RKTM, RDHP, dan penyusunan proposal yang digunakan sebagai bahan untuk aplikasi I-Program (Intranet Program). Proses evaluasi proposal dilakukan oleh tim evaluator dari BBP2TP). Hasil evaluasi disampaikan secara tertulis yang memuat nilai tiap-tiap proposal RPTP dan RDHP. Berdasarkan hasil evaluasi dilakukan penetapan kegiatan yang diusulkan melalui Perencanaan Pagu Indikatif. Pemantapan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 di finalkan melalui penyusunan anggaran pada Pagu Defenitif. Proses revisi juga terjadi selama tahun 2015. 9.2. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Monitoring dan evaluasi (monev) pengkajian dan diseminasi adalah suatu proses pemantauan dan penilaian kemajuan serta keberhasilan
suatu
kegiatan
pengkajian
dan
diseminasi.
Pelaksanaan kegiatan monev dilakukan selama tiga kali dalam setahun, yang meliputi monev perencanaan (ex-ante), monev pelaksanaan (on going) dan monev akhir kegiatan (ex-post). Tujuan pengkajian permasalahan
kegiatan
dan dan
monev
diseminasi
adalah T.A.
keberhasilan
menganalisis
2015,
(peluang)
kinerja
mengidentifikasi sebagai
bahan
pertimbangan untuk perbaikan selanjutnya dan merumuskan bahan masukan kepada pimpinan dalam perbaikan arah kebijakan pengkajian dan diseminasi teknologi. Luaran yang diharapkan dalam monev adalah kinerja kegiatan pengkajian dan diseminasi 77
teknologi T.A. 2015. Permasalahan dan keberhasilan (peluang) kegiatan pengkajian dan diseminasi serta bahan masukan kepada pimpinan (Kepala BPTP) dalam memperbaiki arah kebijakan pengkajian dan diseminasi teknologi. Hasil evaluasi kinerja seluruh kegiatan (RKTM, RPTP, RDHP) sudah berjalan dengan baik. Hasil evaluasi dituangkan dalam Laporan Monev Ex Ante, Monev On Going dan Monev Ex Post Tahun 2015. Kegiatan yang diwadahi RKTM yang merupakan kegiatan rutin BPTP Jambi sudah berjalan sesuai dengan perencanaan dan perkembangan pada setiap bulan. Kegiatan yang diwadahi RPTP terdiri dari kegiatan APBN dan SMARTD. Kinerja kegiatan APBN dan SMARTD baik di lapangan maupun pada laporan rutin telah sesuai dengan perencanaan yang ada. Kegiatan yang diwadahi oleh RDHP, kinerja kegiatannya cukup baik dan telah sesuai dengan perencanaan yang ada. Kinerja kegiatan perbenihan di Provinsi Jambi melalui UPBS dapat memenuhi 64,5% dari target produksi benih padi tersertifikasi dan 47,31% dari target produksi benih tersertifikasi yang sudah ditetapkan. Kegiatan diseminasi lainnya (Visitor Plot/Petak Percontohan, Pameran/Eskpose, Pengelolaan Website, Pengembangan Pustaka digital) sudah berjalan dengan sangat baik. Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan dan berjalan sesuai dengan perencanaan demikian pula dengan laporan rutin. Seluruh kegiatan yang perlu mendapat perbaikan adalah ketepatan waktu penyerahan laporan rutin (bulan, triwulan, laporan tengah tahun dan laporan akhir kegiatan). 9.3. Sistem Pengendalian Internal Tahun 2015 ini kegiatan Satuan Pelaksana Pengendalian Intern BPTP Jambi telah berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan tugasnya, yang difokuskan pada hasil audit Itjentan 78
2014 dan audit implementasi ISO 9001:2008. Berkaitan dengan hal tersebut, telah dilakukan tindak lanjut untuk kedua audit tersebut yaitu memberi tanggapan LHP Itjentan dan perbaikan hasil audit sesuai
dengan
saran
perbaikan
yang
ada.
Disamping
itu
pemantauan yang dilakukan Satlak PU sehubungan pada awal tahun anggaran adalah mencoba memantau terhadap persiapan pelaksanaan kegiatan yang sangat berkaitan dengan kegiatan perencanaan. Pada akhir tahun, pemantauan lebih ditekankan pada kegiatan tinjauan manajemen dan arah perbaikan dan penyelesaian tanggung jawab pelaporan akhir pada setiap kegiatan.
79
X. PENGELOLAAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI Indonesia telah menjadikan transparansi sebagai parameter keberhasilan, mulai dari pemerintah pusat hingga ke daerah. Tak terkecuali Kementerian Pertanian sebagai Badan Publik, menjadikan transparasnsi sebagai simbol keberhasilan dan kesuksesan. Apalagi dengan
dikeluarkannya
UU
No.
14
Tahun
2008
tentang
Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang merupakan sarana pengawasan dari publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan
publik
dalam memberikan
pelayanan
umum
kepada
masyarakat. BPTP Jambi sebagai unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian yang juga merupakan badan publik, wajib mengikuti UU KIP ini. Salah satunya adalah dengan melakukan pelayanan publik serta memberikan informasi secara terbuka kepada pengguna informasi kecuali informasi yang dikecualikan. Pelaksanaan UU KIP ini diimplementasikan dengan kegiatan Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi, dengan pelaksananya adalah pejabat pengelola informasi dan dokumentasi sebagai PPID Pelaksana UPT dari Kementerian Pertanian. Pada tahun pembenahan
2015
terhadap
ini,
BPTP
pelayanan
Jambi sudah melakukan public
diantaranya
adalah
membuat SK organisasi pelayanan informasi dan dokumentasi, menerbitkan Standar Pelayanan Publik dan mempublikasikan informasi mengenai layanan public melalui. Dalam upaya menjadikan BPTP
Jambisebagai instansi
pemerintah yang memberikan pelayanan secara baik, bersih, transparan, dan akuntabel sesuai dengan tusi, maka perlu ditetapkan nilai-nilai budaya, maklumat dan komitmen pelayanan sebagai arah dan langkah tahapan yang perlu dituangkan dalam standar pelayanan publik (SPP) dan dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi BPTP Jambi dalam memberikan 80
pelayanan. Yang tercakup dalam SPP ini adalah : 1. VISI:
Terwujud dan berfungsinya pengelolaan layanan
publik yang nyaman, tepat dan bertanggungjawab. 2. MISI: a. Mendorong keterbukaan penyelenggaraan pelayanan dibidang pertanian b. Mewujudkan pelayanan publik yang nyaman, tepat dan bertanggungjawab c. Membangun dan mengembangkan sistem pelayanan yang ramah pengguna melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi 3. MOTTO:
NyaMAN,
Tepat
dan
BertanggungjawAB
(MANTAB) 4. MAKLUMAT
DILAKSANAKAN
“PROSES
PELAYANAN:
SECARA
NYAMAN,
BERTANGGUNGJAWAB
DENGAN
SEMUA
DAN
KEMAMPUAN
PELAYANAN TEPAT
DAN
MENGOPTIMALKAN
SUMBERDAYA
UNTUK
MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK” Dalam memberikan pelayanan jasa dan penyediaan produk, UPP Kementerian Pertanian menerapkan SPP yang meliputi
persyaratan
administratif
dan
persyaratan
teknis
tentang tolok ukur layanan yang diberikan kepada pengguna jasa. SPP wajib mempertimbangkan beberapa hal yaitu jenis pelayanan, bentuk pelayanan, waktu pelayanan, sumber daya manusia (SDM) pelaksana dan sarana pelayanan indikator pencapaian pelayanan. Produk layanan yang dihasilkan adalah : 1. Layanan
jasa:
narasumber,analisis tanaman,
informasi,konsultasi
dan
laboratorium
dan
pembuatan
peta,
tanah
perpustakaan
pengolahan hasil pertanian, 81
2. Layanan penyediaan produk: benih padi dan kedelai, bibit karet, produk ayam KUB,
jamur tiram, bibit
sayuran dan buah,pupuk organik, jasa pengolahan hasil pertanian. Sepanjang kurun waktu 2015 telah masuk sejumlah …. permintaan konsultasi dan 41 orang yang melaksanakan magang untuk siswa dan mahasiswanya, pembelian benih padi dan kedelai, serta permintaan pelatihan pengolahan hasil pertanian.
Selain itu jasa layanan perpustakaan juga aktif
melayani penggunanya. Permintaan konsultasi masuk melalui 2 metode yaitu secara langsung dan melalui website BPTP Jambi. Telah disiapkan pula resepsionis dengan formulir layanan publik serta kotak saran sebagai sarana pengaduan dan saran.
82
XI. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 11.1. Pelatihan Jangka Pendek Penyelenggaraan kegiatan latihan bagi peneliti, penyuluh dan teknisi sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu. Tahun 2015 beberapa staf BPTP Jambi telah mengikuti pelatihan jangka pendek yang dilaksanakan di dalam dan luar negeri (Tabel 7). Tabel No.
7.
Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Magang/Pelatihan Jangka Pendek pada Tahun 2015 Nama Diklat
Peserta
Lokasi
Nama
Magang SDG
1
Bogor
2.
Diklat Alsintan
1
Serpong
3.
Short Course Agricultural in Transition Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Keahlian pengadaan/B/J
1
Netherland
3
Bogor
Pelatihan Bahasa Inggris Kelas Internet Based TOEFL (IBT) Preparation Tkt Intermediate Pelatihan Teknis Meningkatkan Produksi Benih dan Penguatan Penangkar Benih Padi dan Pelatihan Teknis Model Kawasan Mandiri Benih Padi Berbasis Masyarakat Sosialisasi Pengembangan Pemetaan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai
2
Bogor
2
Sukamandi
Ir. Julistia B, Ir. Jumakir
1
Serpong
Hendri P, SP., M. Si
1.
4.
5.
6.
7.
Eva Salvia, SP Kiki Suheiti, S. TP., M. Eng. Kiki Suheiti, S. TP., M. Eng. Dr. Zubir, S. Pt., MP, Suartika, Hj. Emi Nursanti drh.Sari YH, Kamalia M, S. TP
83
Tabel 7. Lanjutan No. Nama Diklat 8. Training of Trainer (T0T) Calon Pelatih Mekanisasi Pertanian 9. Pelatihan dan Symposium Katam Terpadu
10.
11. 12. 13. 14.
15.
16.
Peserta 1
Lokasi Serpong
Nama Parulian, SST
3
Jakarta
Pelatihan Aplikasi SAIBA (Sistem Akuntansi Berbasis Akrual) Sosialisasi Sistem Informasi PNBP Online Pelatihan Agribisnis
1
Cipayung
Ir. Endrizal, M. Sc.; Hendri P, SP., M. Si, Dr.Salwati, SP., M. Si Ike Yudi W, SE
2
Jakarta
1
Lembang
Short Course Lost Harvest and Wasted Food Regional Workshop on Improvement and Development of Country-Spesific Emission Factor for Methane from Enteric Fermentation (Training) Workshop “ Strengthening Impact Assesment in CGIAR (SIAC) Workshop Daya Saing dan Indeks Produktivitas Pertanian
1
Netherland
1
CibedugCiawi, BogorJabar
drh.Sari YH
1
BandungJawa Barat
Syafri Edi, SP
1
UGMYogyakarta
Ir. Nur Imdah M
Ike Yudi W, SE; Yesi Fransiska Ir. Muzirman, M. Si Desy Nofriati, Sp., M. Si
84
11.2. Pelatihan Jangka Panjang Pelatihan jangka panjang bertujuan untuk peningkatan kualitas SDM di BPTP Jambi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pada tahun 2015, terdapat 1 orang staf sedang mengikuti pelatihan jangka panjang untuk jenjang pendidikan S2 di Perguruan Tinggi dalam negeri yang dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Pelatihan Jangka Panjang hingga T.A. 2015. Jenjang Tahun No. Nama Tempat Pendidikan Mulai Widya Sari Murni, September Universitas 1. Program S2 SP 2014 Brawijaya
85
XII. pedampingan,
Kegiatan kerjasama BPTP
PENUTUP pengkajian,
diseminasi
dan
Jambi pada tahun 2015 sangat progresif
dibandingkan tahun sebelumnya, terutama dalam kegiatan UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai.
BPTP Jambi
menjadi tumpuan dalam hal pendampingan teknologi, koordinasi, serta database yang berkaitan dengan hal tersebut. Keberadaan Koordinator Wilayah di tiap kabupaten/kota menjadi ujung tombak pendampingan teknologi
di daerah. Kegiatan pendampingan
semakin memantapkan posisi BPTP Jambi dari Provinsi Jambi dengan banyaknya permintaan narasumber/tenaga ahli di BPTP Jambi.
Kegiatan pengkajian dan diseminasi yang menghasilkan
teknologi spesifik lokasi dan teknologi yang terdiseminasi ke pengguna telah berjalan dengan baik dan mecapai Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan dalam DIPA 2015. Jumlah kegiatan
kerjasama
BPTP
Jambi
meningkat
tajam. Hal
ini
membuktikan bahwa BPTP Jambi telah melaksanakan program pendampingan, manajemen
pengkajian,
perkantoran
diseminasi,
yang
hasilnya
kerjasama
serta
diharapkan
dapat
memberikan sumbangan/kontribusi teknologi secara optimal bagi kepentingan pembangunan pertanian di daerah, khususnya dalam bidang pengkajian komoditas spesifik lokasi, serta mempercepat dan memperlancar proses alih teknologi dari sumber teknologi kepada pengguna. Sistem pengendalian internal telah berjalan baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga pelaksanaan manajemen, kegiatan dan administrasi lebih tertib. Pelayanan publik masih harus ditingkatkan lagi terutama dari segi kejelasan biaya.
Hal ini
terungkap dari hasil survey indeks kepuasan masyarakat yang dilaksanakan di 2 semester dengan nilai 72,504 (Baik) untuk
86
semester 1 dan 76,262 untuk semester 2 yang merupakan pencapaian nilai IKM terbaik selama ini. BPTP Jambi harus lebih meningkatkan diseminasi agar tingkat adopsi dan difusi teknologi pertanian yang dihasilkan oleh BPTP maupun Balitbangtan dapat meningkat dan meluas di Provinsi Jambi. Selain itu sinergisitas BPTP Jambi dengan instansi terkait harus lebih ditingkatkan dengan dieratkan untuk mencapai tujuan. Pelaksanaan pembangunan zona integritas WBK/WBBM menjadi salah satu fokus kegiatan di tahun mendatang.
87
XIII. LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pegawai yang Naik Gaji Berkala pada Tahun 2015 TMT NO. NAMA GOLONGAN BERKALA 1. Ir. Firdaus Penata Tk. I / III d 1 Februari 2. Purnomo Sidhi, A. Md Pengatur Tk. I / II d 1 Maret 3. Hery Nugroho, SP, Penata / III c Sda MP 4. Dr. Sigid Handoko, Penata Tk. I / III d Sda SP, M. Si 5. Endang Susilawati, S. Penata / III c Sda Pt 6. Dr. Lutfi Izhar, SP, Penata / III c Sda M. Sc 7. Dr. Desi Hernita, SP, Penata Tk. I / III d Sda MP 8. Erika Siahaan Penata Muda Tk. I / III Sda b 9. Hasniarti, A.MD Penata / III c Sda 10. Fitriyana Penata Muda Tk. I / III Sda b 11. Barwanto Pengatur Muda Tk. I / II Sda c 12. Hedi Hermawan Penata Muda / III a Sda 13. Ir. Linda Yanti, M.Si Penata Tk. I / III d 1 April 14.
Karmiden Sitorus
15.
Raden Acep
16. 17. 18.
Drs. Suharyon B. Heryanto, S.IP Hj. Emi Nursanti
19.
Ir. Yardha
20. 21. 22.
Farida Animar Syamsurizal SY
23.
Kusningsih
24.
Wasito
25.
Yondrizal
Penata Muda Tk. I / III b Penata Muda Tk. I / III b Pembina Tk. I / IV c Penata Tk. I / III d Penata Muda Tk. I / III b Pembina Utama Muda / IV c Penata Muda / III a Penata Muda / III a Penata Muda Tk. I / III b Penata Muda Tk. I / III b Pengatur Muda Tk. I / II b Juru Tk. I / I d
Sda Sda Sda Sda Sda Sda Sda 1 Mei Sda 1 Juli Sda Sda
88
Lampiran 1. Lanjutan NO.
NAMA
GOLONGAN
26. 27.
Amaldy Ir. Adri, M. Si
Juru Tk. I / I d Pembina / IV a
28. 29. 30.
Hendri Purnama, SP, M. Si Tri Kunto Prihono, SP Ir. Endrizal, M. Sc
31.
Jon Hendri, SP
32.
Rusman
33.
Dewi Novalinda, SP
34. 35. 36.
Widya Sari Murni, SP Masito, S.Pt Defira Suci Gusfarina, SP Eva Salvia, SP
Penata Muda Tk. I / III b Penata / III c Pembina Utama Muda / IV c Penata Muda Tk. I / III b Pengatur Muda Tk. I / II b Penata Muda Tk. I / III b Penata Muda / III a Penata Muda / III a Penata Muda / III a
37. 38. 39. 40. 41.
Rima Purnamayani, SP,M.Si Syafri Edi, SP Muslim BS Ir. Busyra BS., M. Si
42.
Sapriadi
43.
Dr. Erwan W, SP., M. Si
TMT BERKALA Sda 1 September Sda 1 Oktober Sda Sda 1 November 1 Desember Sda Sda Sda
Penata Muda Tk. I / III b Penata / III c
Sda
Pembina Tk. I/IV b Pengatur Tk. I/ II d Pembina Utama Muda, IV c Pengatur Muda Tk. I, II b Penata, III c
1 Januari Sda Sda
Sda
Sda Sda
Lampiran 2. Data Cuti Pegawai di BPTP Jambi pada Tahun 2015 Lama Cuti Tanggal No. Nama (Hari Jenis Cuti Cuti Kerja/Bulan) I. Januari 1. Defira Suci G, 3 Bulan 1-17 Cuti Bersalin SP (mulai 17 Nov’ 14) 2. Ir. Yardha 1 HK 2 Cuti Tahunan 3. Erika Siahaan 1 HK 2 Cuti Tahunan 4. Dewi Novalinda, 1 HK 2 Cuti Tahunan SP 5. Karmiden 1 HK 2 Cuti Tahunan Sitorus 89
Lampiraan 2. Lanjutan No. I. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Januari Tri Kunto Prihono, SP Purnomo Sidhi Ir. Bustami Ir. Nur Imdah M Dr. Erwan Wahyudi, SP., M. Si drh. Sari Yanti H Romanti Sitanggang. A. Ma Rima Purnamayani, SP., M. Si Kiki Suheiti, S. TP., M. Eng. Ir. Endrizal. M. Sc Ir. Julistia Bobihoe Salwati Eva Salvia. SP Rima Purnamayani, SP., M. Si Dr. Salwati, SP., M. Si Drs. Suharyon Dr. Zubir, S. Pt., MP Masito, S. Pt Masito, S. Pt Endang Susilawati, S. Pt Ir. H. Ahmad Yusri, M. Si
Lama Cuti (Hari Kerja/Bulan)
Tanggal Cuti
Jenis Cuti
3 HK
2–6
Cuti Tahunan
1 1 1 5
7 12 15 26 – 30
Cuti Cuti Cuti Cuti
3 HK 1 HK
22, 26 - 27 23
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
1 HK
23
Cuti Tahunan
1 HK
26
Cuti Tahunan
1 HK
30
Cuti Tahunan
1 HK
30
Cuti Tahunan
1 HK 30 Pebruari 1 HK 2 1 HK 2
Cuti Tahunan
9 HK
2 – 12
Cuti Besar
4 HK 2 HK
10 – 13 5–6
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
3 HK
2,3,4
3 HK 3 HK
5,6,10 5, 18 dan 20 18-23
Cuti Alasan Penting Cuti Tahunan Cuti Tahunan
HK HK HK HK
3 HK
Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
Cuti Tahunan
90
Lampiran 2. Lanjutan No. II 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. III 1. 2. 3. 4. 5. 6. IV 1. 2. 3. 4. 5. 6. V 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama
Desy Nofriati, SP., M. Si Syafri Edi, SP Ir. H. Syafrial Defira Suci G, SP Ir. Muzirman, M. Si Erika Siahaan Wasito
Lama Cuti Tanggal (Hari Cuti Kerja/Bulan) Pebruari 1 HK 20
Jenis Cuti
Cuti Tahunan
1 HK 1 HK 1 HK
20 20 23
Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan
2 HK
25-26
Cuti Tahunan
3 HK 1 HK
25-27 26
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
1 HK 1 HK 3 HK
2 13 16-18
Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Alasan Penting
2HK
19-20
Cuti Tahunan
4 HK
26 – 31
Cuti Besar
Maret Raden Acep Masito Romanti Sitanggang, A. Ma Romanti Sitanggang, A. Ma Ir. H. Ahmad Yusri, M. Si Erika Siahaan Masito, S. Pt Ir. H. Ahmad Yusri, M. Si Kiki Suheiti, S. TP., M. Eng. Syamsurizal SY Fitriyana Ir. Syafrial Masito, S. Pt Ike Yudi Winarni, SE Endi Putra, SP Fitriyana Defira Suci G Kusningsih Suartika
2 HK
30-31 April 3 Bulan (Bulan 6-30 (6 I) April – 6 Juli) 4 HK 1 - 7 April
Cuti Tahunan Cuti Bersalin Cuti Besar
2 HK
16-17
Cuti Tahunan
4 HK 1 HK 1 HK
21-24 22 24
Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan
1 - 31
Cuti Bersalin
12-15
Cuti Tahunan
15-18 15 15 18-19 & 21 20-22
Cuti Cuti Cuti Cuti Cuti
Mei 3 Bulan (Bulan II) 3 HK 2 1 1 3 3
HK HK HK HK HK
Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan 91
Lampiran 2. Lanjutan No. V 8. 9. 10. VI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. VII 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama
Siti Fatimah Farida Ir. Syafrial Masito, S. Pt Defira Suci G, SP Kiki Suheiti, S. TP., M. Eng. Hasniarti, A. Md Romanti Sitanggang, A. Ma Muzirman Hasniarti, A. Md Emi Nursanti Hasniarti, A. Md Endang S, S. Pt Animar Romanti S, A. Ma
Lama Cuti (Hari Kerja/Bulan) Mei 3 HK 1 HK 2 HK Juni 3 Bulan (Bulan III) 1 HK
Tanggal Cuti
Jenis Cuti
20-22 27 28-29
Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan
1 - 30
Cuti Bersalin
1
Cuti Tahunan
1 HK
1
Cuti Tahunan
1 HK
1
Cuti Tahunan
2 HK
4-5
Cuti Tahunan
3 3 3 2 1 1 2
8-10 8-10 15-17 18-19 19 22 24-25
Cuti Cuti Cuti Cuti Cuti Cuti Cuti
HK HK HK HK HK HK HK
Tahunan tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan
Juli Masito, S. Pt
3 Bulan 4 HK
Farida Endang Susilawati, S. Pt Desi Nofriati, SP., M. Si Ir. Nur Asni, MS
1 HK 1 HK
1-6 13-14 23-24 6 13
2 HK
13-14
Cuti Tahunan
4 HK
Cuti Tahunan
Ir. Busyra BS, M. Si Mildaerizanti, SP., M. Si Dr. Araz Meilin, SP., M. Si Endi Putra, SP Ir. Linda Yanti, M. Si
4 HK 2 HK
13-14 dan 23 -24 13-14 dan 23 -24 13-14
2 HK
13-14
Cuti Tahunan
4 HK 2 HK
23-28 23-24
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
dan
Cuti Bersalin Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
92
Lampiran 2. Lanjutan No. VII 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 1. 2. 3. 4. IX 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. X 1. 2.
Nama
Jon Hendri, SP., M. Si Ir. H. Ahmad Yusri, M. Si Erika Siahaan Drs. Suharyon Dewi Novalinda, SP Defira Suci G, SP Purnomo Sidhi, A. Md Jainal Abidin Hutagaol, SP Suci Primilestari, SP., M. Si Fitriyana Ir. Marlina Susy R Suci Primilestari, SP., M. Si Ir. Syafrial Ir. Nur Asni, MS Ir. Busyra BS, M. Si Purnomo Sidhi, A. Md Fitriyana Syamsurizal Dr. Araz Meilin, SP., M. Si Hery Nugroho, SP., MP Endang Susilawati Dewi Novalinda, SP Ir. H. Ahmad Yusri, M. Si Kiki Suheiti, S.TP., M. Eng.
Lama Cuti (Hari Kerja/Bulan) Juli 4 HK
23-28
Cuti Tahunan
2 HK
23-24
Cuti Tahunan
1 HK 4 HK 2 HK
23 28-31 27-28
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
3 HK
2,28,30
Cuti Tahunan
5 HK
Cuti Tahunan
3 HK
23,24,27, 28, 31 18-20
2 HK
28, 31
Cuti Tahunan
1 HK 1 HK
18 27
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
September 1 HK 1
Cuti Tahunan
3 HK
Tanggal Cuti
dan
Jenis Cuti
Cuti Tahunan
1 HK 1 HK
17-18 21 14 14
Cuti Tahunan
2 HK
1, 29
Cuti Tahunan
2 HK 4 HK 1 HK
15-16 14-17 28
Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan
3 HK
21-23
Cuti Tahunan
2 HK
8, 18
Cuti Tahunan
1 HK
14
Cuti Tahunan
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
Oktober 3 HK 8-12
Cuti Tahunan
2 HK
Cuti Tahunan
6, 19
93
Lampiran 2. Lanjutan No. X 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. XI 1. 2. 3. 4. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nama
Purnomo Sidhi, A. Md Dr. Araz Meilin, SP., M. Si Ike Yudi Winarni, SE Ir. Nur Imdah M Ir. Linda Yanti, M. Si Wasito Hj. Emi Nursanti Endang Sunandar, SE Dr. Araz Meilin, SP., M. Si Hj. Emi Nursanti Dewi Novalinda, SP Defira Suci Gusfarina, SP Farida Dr. Erwan W, SP., M. Si Wasito Ir. Nur Asni, MS Ir. Busyra BS, M. Si Kiki Suheiti, SP., M. Eng. Fitriyana Ir. Linda Yanti, M. Si Romanti Sitanggang, A. Ma Hasniarti, A. Md Desy Nofriati, SP., M. Si
Lama Cuti Tanggal (Hari Cuti Kerja/Bulan) Oktober 3 HK 9-13 1 HK
12
2 HK
15-16
1 HK 1 HK
19 19
1 HK 2 HK
20 29-30
8 HK
6-16
Cuti alasan penting
Cuti Tahunan (berlanjut ke Bln Nov) Cuti Tahunan
November 1 HK 5 2 HK 4 HK
Jenis Cuti
Cuti Tahunan
2 HK
2-3 2, 23,24 3,4
7 HK 2 HK
11-19 17-18
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
1 HK 3 HK 2 HK
18 23-25 20
Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan
1 HK
25
Cuti Tahunan
3 HK 2 HK
20-24 26, 27
Cuti Tahunan Cuti Tahunan
1 HK
26
Cuti Tahunan
1 HK 1 HK
30 30
Cuti Tahunan Cuti tahunan
20,
Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan
94
Lampiran 2. Lanjutan No. XII 1. 2.
Nama
Lama Cuti Tanggal (Hari Cuti Kerja/Bulan) Desember 3 HK 1-3 2 HK 1,15
13. 14.
Linda Yanti Desy Nofriati, SP., M. Si Mildaerizanti, SP, M. Sc Suci Primilestari, SP, M. Si Siti Fatimah Drs. Tukimin Rusman Animar drh. Sari Yanti H Ir. Yardha Emmy Manurung Karmiden Sitorus Yesi Fransiska Agusnadi
15.
Syafri Edi, SP
7 HK
16.
Dr. Desi Hernita, SP., MP Kusningsih Firdaus
8 HK
Hasniarti, A. Md Raden Acep Tri Kunto Prihono, SP Barwanto
1 HK 2 HK 4 HK
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
17. 18. 19. 20. 21. 22.
Cuti Tahunan Cuti tahunan
3 HK
10-14
Cuti Tahunan
1 HK
11
Cuti Tahunan
1 8 8 4 1 1 4
10 14-23 14-23 15-18 17 dan 31 18 28 – 31
Cuti Cuti Cuti Cuti Cuti Cuti Cuti
21 – 23 dan 28 - 31 28 – 31 18 – 23 dan 28 - 31 21 – 23 dan 28-31 18 – 23 dan 28-31 14-18 21 – 23 dan 28 - 31 30 28-29 28-31
Cuti Tahunan
30-31
Cuti Tahunan
HK HK HK HK HK HK HK
7 HK 4 HK 8 HK
5 HK 7 HK
2 HK
Jenis Cuti
Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan Tahunan
Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti Tahunan Cuti tahunan
Lampiran 3. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat dan Diangkat Sampai Desember 2015 PANGKAT / NO. NAMA TMT PANGKAT GOLONGAN 1. Tri Kunto Prihono, Penata, III/b ke 1 April 2015, SP Penata Tk. I, III/c Masa Kerja 27 Tahun 6 Bulan 2. Endang Susilawati, Penata, III/b ke 1 April 2015, S. Pt Penata Tk. I, III/d Masa Kerja 16 Tahun 1 Bulan 95
Lampiran 3. Lanjutan
3.
Jainal Abidin Hutagaol, SP
PANGKAT / GOLONGAN Penata, III/b ke Penata Tk. I, III/c
4.
Desy Nofriati, SP., M. Si
Penata, III/b ke Penata Tk. I, III/c
5.
Rustan Hadi
6.
Ike Yudi Winarni, SE
7.
Endi Putra, SP
8.
Yesi Fransiska
9.
Barwanto
10.
Robby Hariyanto
11.
Sapriadi
12.
Kamalia S.Tp
13.
Ir. Nur Asni, MS
Penata Muda, III/A Ke Penata Muda Tk. I, III/B Penata Muda, III/A Ke Penata Muda Tk. I III/B, Penata Muda, III/A Ke Penata Muda Tk. I , III/B Pengatur Muda Tk. I, Ii/B Ke Pengatur , II/ C Pengatur Muda Tk. I, II/B Ke Pengatur , II/ C Pengatur Muda Tk. I, Ii/B Ke Pengatur, II /C Pengatur Muda, II/ A Ke Pengatur Muda Tk. I, II/B Penata Muda, III/A Ke Penata Muda Tk. I III/B, Pembina, IV/A Ke Pembina Tk. I, IV/B
14.
Rima Purnamayani, SP., M.Si
Penata, III/C Ke Penata Tk. I, III/D
15.
Dr. Araz Meilin, SP., M.Si
Penata, III/C Ke Penata Tk. I, III/D
16.
Suci Primilestari,
Penata Muda Tk. I, III/B
NO.
NAMA
Muliyanti,
TMT PANGKAT 1 April 2015, Masa Kerja 12 Tahun 4 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 4 Tahun 3 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 23 Tahun 0 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 4 Tahun 3 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 4 Tahun 3 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 15 Tahun 8 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 13 Tahun 1 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 13 Tahun 3 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 10 Tahun 3 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 4 Tahun 3 Bulan 1 April 2015, Masa Kerja 31 Tahun 0 Bulan 1 Oktober 2015, Masa Kerja 11 Tahun 10 Bulan 1 Oktober 2015, Masa Kerja 10 Tahun 9 Bulan 1 Juli 2015 (Pengangkatan PNS)
96
Lampiran 4. Nama Pegawai PNS BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A.2015 No.
N a m a
Pangkat/Gol.
1.
Ir. Endrizal, M. Sc
Pembina Utama Muda, IV/c
2.
Ir. Julistia Bobihoe Ir. Yardha
Pembina Utama Muda, IV/c Pembina Utama Muda, IV/c Pembina Utama Muda, IV/c Pembina Utama Muda, IV/c Pembina Utama Muda, IV/c Pembina Tk. I, IV/b Pembina Tk. I, IV/b Pembina, IV/a
3. 4. 5.
Ir. Busyra BS, M. Si Ir. Syafrial
6.
Drs. Suharyon
7. 8. 9.
Syafri Edi, SP Ir. Nur Asni, MS Ir. H. Ahmad Yusri, M.Si Ir. Muzirman, M. Si Ir. Nur Imdah Minsyah Ir. Adri, M. Si Ir. Marlina Susy Rangkuti
10. 11. 12. 13.
Pembina, IV/a Pembina, IV/a
Kepala BPTP Jambi/Peneliti Madya Peneliti Utama Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Madya Peneliti Madya Penyusun Laporan Penyuluh Pertanian Muda Peneliti Madya
14.
Drs. Tukimin
Penata Tk. I, III/d
15. 16.
Ir. Firdaus Dr. Desi Hernita, SP, MP Dr. Zubir, S.Pt, MP Dr. Sigid Handoko, SP, M.Si Ir. Bustami Endang Sunandar, SE Ir. Jumakir B. Heryanto, S. IP Ir. Linda Yanti, M. Si Hasniarti, A.Md
Penata Tk. I, III/d Penata Tk. I, III/d
Peneliti Madya Penyuluh Pertanian Pertama/Koord. Kepegawaian Pramu Pameran dan Peragaan Peneliti Muda Peneliti Muda
Penata Tk. I, III/d
Peneliti Pertama
Penata Tk. I, III/d
Peneliti Pertama
Penata Tk. I, III/d Penata Tk. I, III/d Penata Tk. I, III/d Penata Tk. I, III/d
Peneliti Muda Pengadministrasi Keuangan Peneliti Madya Kasub Bag. TU
Penata Tk. I, III/d
Peneliti Muda
Penata, III/c
Pengumpul Data
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Pembina, IV/a Penata Tk. I, III/d
JABATAN
97
Lampiran 4. Lanjutan No. N a m a 26.
Pangkat/Gol.
JABATAN
Penata, III/c
Peneliti Muda
Penata, III/c
Peneliti Muda
Penata, III/c
Peneliti Muda
Penata Tk. I, III/d
Peneliti Muda
Penata, III/c
Peneliti Muda
Penata, III/c
Peneliti Muda
Penata, III/c
Penyuluh Pertanian Muda Penyuluh Pertanian Pertama Peneliti Muda
45.
Dr. Lutfi Izhar, SP, M.Sc Dr. Salwati, SP, M.Si Hery Nugroho, SP, MP Rima Purnamayani, SP., M.Si Dr. Erwan Wahyudi, SP, M.Si Endang Susilawati, S. Pt Jainal Abidin Hutagaol, SP Tri Kunto Prihono, SP Desy Nofriati, SP., M. Si Fitriyana Syamsurizal SY Erika Siahaan Dewi Novalinda, SP Hendri Purnama, SP., M. Si Hj. Emi Nursanti Kiki Suheiti, S. TP., M. Eng. drh. Sari Yanti Hayanti Romanti Sitanggang, A.Ma Kusningsih
46.
Suartika
Penata Muda Tk. I, III/b
47.
Raden Acep
Penata Muda Tk. I, III/b
48.
Emmy Manurung Jon Hendri, SP., M. Si
Penata Muda Tk. I, III/b
27. 28. 29. 30. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44.
49.
Penata, III/c Penata, III/c Penata Penata Penata Penata
Muda Muda Muda Muda
Tk. Tk. Tk. Tk.
I, I, I, I,
III/b III/b III/b III/b
Pengumpul Data Agendaris Agendaris Peneliti Pertama
Penata Muda Tk. I, III/b
Peneliti Pertama
Penata Muda Tk. I, III/b Penata Muda Tk. I, III/b
Penghimpun dan Pengolah Data Peneliti Pertama
Penata Muda Tk. I, III/b
Peneliti Pertama
Penata Muda Tk. I, III/b
Pustakawan Pelaksana Lanjutan
Penata Muda Tk. I, III/b
Teknisi Lit. Pelaksana Lanjutan Penghimpun dan Pengolah Data Penghimpun dan Pengolah Data Pengadministrasi Keuangan Peneliti Pertama
Penata Muda Tk. I, III/b
98
Lampiran 4. Lanjutan No. 50.
Pangkat/Gol. Penata Muda Tk. I, III/b
53.
N a m a Karmiden Sitorus Eva Salvia, SP Ike Yudi Winarni, SE Endi Putra, SP
54.
Rustan Hadi
Penata Muda Tk. I, III/b
55.
Suci Primilestari, SP., M. Si Joko Supriyanto, SP Agusnadi, SE
Penata Muda Tk. I, III/b
63. 64.
Widya Sari Murni, SP Defira Suci Gusfarina, SP Masito, S.Pt Kamalia Muliyanti, S.TP Alvan Ronald Sinaga Animar Farida
65.
Siti Fatimah
Penata Muda, III/a
66.
Muslim BS
Pengatur Tk. I, II/d
67.
Pengatur Tk. I, II/d
68.
Purnomo Sidhi, A. Md Hedi Hermawan
70.
Yesi Fransiska
Pengatur, II/c
71.
Pengatur, II/c
72. 73.
Robby Hariyanto Barwanto Wasito
74.
Posma Siagian
51. 52.
56. 57. 58. 59. 60. 61. 62.
Penata Muda Tk. I, III/b Penata Muda Tk. I, III/b Penata Muda Tk. I, III/b
JABATAN Pengadministrasi Keuangan Peneliti Pertama Petugas SAK Penyuluh Pertanian Pertama Teknisi Lit. Pelaksana Lanjutan Pengadministrasi Umum
Penata Muda, III/a
Peneliti Pertama
Penata Muda, III/a Penata Muda, III/a
Pengadministrasi dan Penyaji Data Peneliti Pertama
Penata Muda, III/a
Peneliti Pertama
Penata Muda, III/a Penata Muda Tk. I, III/b
Peneliti Pertama Peneliti Pertama
Penata Muda, III/a
Petugas Satpam
Penata Muda, III/a Penata Muda, III/a
Pembuat Daftar Gaji Pengadministrasi Umum Bendahara Pengeluaran Petugas Operasional Kenderaan Dinas Pengadministrasi dan Penyaji Data Pramu Pameran dan Peragaan Bendahara Penerimaan Petugas Satpam
Pengatur Tk. I, II/d
Pengatur, II/c Pengatur Muda Tk. I, II/b Pengatur Muda Tk. I, II/b
Pengemudi Petugas Kandang Hewan Percobaan Petugas Satpam
99
Lampiran 4. Lanjutan No. 75.
N a m a Rusman
76.
Siswadi
77.
Sapriadi
78. 78. 79.
Amaldy Yondrizal Ratna Rubiana, SP., M. Si Parulian Simarmata, SST Uus Effendi Bayu Oktareza
80. 81. 82.
Pangkat/Gol. Pengatur Muda Tk. I, II/b Pengatur Muda Tk. I, II/b Pengatur Muda Tk. I, II/b Juru Tk. I, I/d Juru Tk. I, I/d CPNS, III/b CPNS, III/a CPNS, II/a CPNS, II/a
JABATAN Pramu Publikasi Petugas Satpam Penghimpun dan Pengolah Data Petugas Satpam Pekarya Kebun Pengadministrasi Umum Pengadministrasi Umum Caraka Operator Mesin
Lampiran 5. Nama Pegawai Kontrak BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A.2015 No. N a m a Jabatan 1. Slamet Winarko Cleaning Service 2. Supangatno Cleaning Service 3. Defriyanto Darman Cleaning Service 4. Umar Petugas Satpam 5. Marito Petugas Satpam 6. Wega Laksana Pengemudi 7. Mediyanto Pengemudi 8. Bambang Heryatno Petugas Satpam 9. Chandra Toba PS Petugas Satpam 10. Dendy Ruliyanda Pengemudi 11. Sintya Maulana Cleaning Service 12. Ira Manda Sari Cleaning Service 13. Mu'Amra Cleaning Service 14. Dedi Kurniawan Petugas Satpam 15. Heri Agus Triawan Petugas Satpam 16. Hendri Gunawan Petugas Satpam 17. Abi Muhamad Mukti Cleaning Service 18. Feny Tialonawarmi, SE Pramu Bakti 19. Adliati H. A. Md Pramu Bakti Pengumpul dan Pengolah 20. Dilah Rita Nikara, SP Data Pengumpul dan Pengolah 21. Yerry Irmaliasari, S. Kom Data Pengumpul dan Pengolah 22. Sherly Agustine, S. TP Data
100
Lampiran 6. Daftar Alat Laboratorium di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015 Jenis Peralatan No. Tahun Jenis Peralatan Jumlah Kondisi Perolehan 1. Spectrofotometer UV-Vis 1 2001 Rusak 2. pH meter 1 2001 Baik 3. Timbangan digital 2 2001 Baik 4. Timbangan analitik 1 2001 Baik 5. Autoclave 1 2001 Baik 6. Mikroskop binocular 2 2001 Baik 7. Shaker 1 2001 Baik 8. Mesin kocok 1 2001 Baik 9. Hot plate 1 2001 Baik 10. Oven 1 2001 Baik 11. Hydrometer 2 2001 Baik 12. Mesin penggiling 1 2001 Baik 13. Muffle Furnace 1 2001 Rusak 14. Vacum 1 2001 Baik 15. Hot plate with stirer 1 2001 Baik 16. Laboratory Blender 1 2001 Baik 17. Water bath 2 2001 Baik 18. Wood moisture meter 1 2001 Baik 19. Stop watch 2 2001 Baik 20. Water distillation 1 2001 Baik 21. Bor gambut 1 2011 Baik 22. Bor tanah mineral 3 2011 Baik 23. Flame photometer 1 2011 Baik 24. pH meter 2 2011 Baik 25. Lemari asam 1 2011 Baik 26. UPS 1 2011 Baik 27. Gas Chromatography 1 2011 Baik 27. Enkas 1 2011 Baik Lampiran 7. Daftar Alat Lapangan/Mesin BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015 NO URAIAN KUANTITAS 1. Sterilisator 1 2. Tonsil Dissector/Henke 1 3. Timbangan Elektronik 1 4. Alat Pengukur Kadar Air 2 5. Alat Pengukur Kelembaban 4 6. Sieve 1 7. Mortar (Alat Laboratorium Umum) 1 8. Vacum Pump 1 9. Kjeldahl Set 2 101
Lampiran 7. Lanjutan NO URAIAN 10. Alat Laboratorium Umum Lainnya 11. Desicator 12. Water Distiling 13. Peralatan Pencampur Kompos & Bio Stabilizer 14. Miscroscope Binoculair 15. Top Loading Balance (Alat Laboratorium Farmasi) 16. Weather Station 17. Analitycal Balance 18. Autoclave (Alat Laboratorium Pertanian) 19. Dehumidifier (Alat Laboratorium Pertanian) 20. Flamephotometer 21. Fumehood 22. Generator 23. Germinator 24. Grain Moisture Tester 25. Hot Plate (Alat Laboratorium Pertanian) 26. Hot Plate Stirer 27. Moisture Tester (Alat Laboratorium Pertanian) 28. Multichannel Pippete Dispenser 29. Oven (Alat Laboratorium Pertanian) 30. PH Meter Digital 31. PH Meter Portable 32. Seed Divider 33. Us-Vis Spectrophotometer 34. Vortex Mixer 35. Alat Laboratorium Pertanian Lainnya (Alat Laboratorium Pertanian) 36. Digital Thermometer 37. Disseting Set 38. Uninterupted Power Supply (UPS) 39. DC Calibration Set 40. Soil Permeameter 41. Signal Generator (Alat Lab. Elektronika & Telekomunikasi Pelayaran)
KUANTITAS 5 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 4 1 6 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1
102
Lampiran 7. Lanjutan NO URAIAN 42. Alat Laboratorium Uji Perangkat Lainnya 43. PH Meter Digital Portable 44. Bor 45. Tractor Tangan Dengan Perlengkapannya 46. Penyemprot Tangan (Hand Sprayer) 47. Alat Perontokan (Thesser Pedal) 48. Alat Perontokan Mesin (Power Thresser) 49. Alat Pemipil Jagung 50. Alat Pengering (Dryer) 51. Alat Pengambil Sample Tanah 52. Reaper
KUANTITAS 3 1 2 2 5 2 4 2 1 2 2
Lampiran 8. Daftar Alat Pengolahan Data di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015 NO MERK/TYPE KUANTITAS 1. Komputer 45 2. Hp All In One 22'' 1 3. Hp All In One 22'' 1 4. Hp All In One 22'' 1 5. Hp All In One 22'' 1 6. Laptop Merk Lain 17 7. Asus 14'' 1 8. Asus 14'' 1 9. Asus 14'' 1 10. Asus 14'' 1 11. Asus 14'' 1 Lampiran 9. Kendaraan Bermotor BPTP Jambi hingga 31 Desember 2015. NO URAIAN KUANTITAS 1. Mini Bus (Penumpang 14 Orang 3 Kebawah) 2. Mini Bus Ford (Penumpang 14 Orang 1 Kebawah) 3. Pick Up 2 4. Sepeda Motor 11 5. Sepeda Motor Honda 1 6. Kendaraan Bermotor Angkutan Barang 2 Lainnya
103
Lampiran 10. Rekapitulasi Permintaan Sebagai Narasumber di BPTP Jambi Pada Tahun 2015 No. Asal Surat Materi 1. Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah Melalui Diseminasi kita Tingkatkan SDM dan (LITBANGDA) Tanjung Jabung Barat Ekonomi Masyarakat 2. Bank Indonesia Pelatihan Teknologi Pertanian Padi di Lahan Gambut (Pengelolaan Tata Air Mikro dan Pemupukan) 3. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Potensi, Pemanfaatan dan Hasil Teknologi Pertanian Kajian/Penelitian Teknologi dan Kelembagaan Lahan Pasang Surut di Provinsi Jambi 4. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Budi Daya Tanaman Jagung di Daerah Aliran Jambi Sungai (DAS) 5. Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Pemanfaatan Tanaman Pekarangan di Lahan Pasang Surut 6. Sekretariat Daerah Provinsi Jambi Evaluasi Pelaksanaan Diklat dalam Pelaksanaan Program UPSUS Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2015 7 Sekretariat Daerah Tanjung Jabung Timur Kajian Terapan dan Rekomendasi Pengembangan Teknologi Pasang Surut 8. Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Pasca Panen dan Pengemasan Produk Kehutanan Kota Jambi Hortikultura (Sayuran Daun dan Buah) 9. Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah Pengelolaan Hama dan Penyakit Utama pada (LITBANGDA) Tanjung Jabung Barat Tanaman Kopi Liberika dengan Konsep PHT (Pengendalian Hama Terpadu)
Narasumber Rima Purnamayani, SP., M. Si Hendri Purnama, SP., M. Si Ir. Busyra BS, M. Si Ir. Adri, M. Si Syafri Edi, SP Ir. Endrizal, M. Sc Ir. Busyra, M. Si Ir. Linda Yanti, M. Si Dr. Araz Meilin, SP., M. Si
104
Lampiran 10. Lanjutan No. Asal Surat 10. Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi 11. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jambi 12.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jambi
13.
Teknologi Pertanian dan Kemandirian Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi
14.
Universitas Batanghari KKN Tematik Posdaya
15.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Jambi Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kuala Tungkal Dinas Pertanian Sarolangun
16. 17.
Materi Pemanfaatan Pekarangan pada Daerah Perkotaan Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui Pengembangan Ekonomi Kerakyatan yang Berwawasan Lingkungan Melalui Forum Komunikasi Kelitbangan Daerah (FKKD) Kita Integritaskan Program Provinsi Dengan Kabupaten/Kota yang Berbasis Kelitbangan Peran BPTP dalam Diseminasi dan Aplikasi Hasil-hasil Penelitian di Bidang Pertanian dalam Mewujudkan Kemandirian Pangan Penyuluhan Mengembangkan Kelompok Wanita Tani dan Peningkatan Produksi Pertanian dan Perikanan, serta Program Kerja pada Bidang Lingkungan yaitu Penyuluhan tentang Pupuk Organik Penggunaan Informasi Iklim untuk Mengatur Pola dan Jadwal Tanam Prospek Pengembangan Teknologi Pengolahan Buah-buahan Berbasis Sumber Daya Lokal Teknik Budidaya dan Pasca Panen Kacang Tanah
Narasumber Syafri Edi, SP Rima Purnamayani, SP., M. Si Dr. Zubir, S. Pt, MP
Ir. Endrizal, M. Sc Joko Supriyanto, SP dan Hendri Purnama, SP., M.Si Dr. Salwati, SP., M.Si Dr. Desi Hernita Ir. Yardha
105
Lampiran 10. Lanjutan No. Asal Surat 18. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi
24.
Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Thaha Jambi
25.
Direktorat Budidaya Aneka Kacang dan Umbi
26. 27.
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Jambi Sekretariat Daerah Tanjung Jabung Timur
Materi Evaluasi Pelaksanaan PUAP Tahun 2008 - 2014 di Provinsi Jambi Melakukan Pengolahan Calon Benih Teknis Penanganan Pasca Panen (Good handling Practices/GHP) Kajian Rencana Pengembangan Produk Sirsak untuk Pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Pemanfaatan Pekarangan dengan Konsep KRPL Bibit dan Pemilihan Bibit Ternak Unggas, Kandang dan Manajemen Perkandangan, Manajemen Pemeliharaan Itik Informasi BMKG untuk Mendukung Ketahanan Pangan Hasil Pengkajian BPTP Jambi dalam Mendukung Pengembangan Kedelai di Jambi Pengenalan dan Praktek Penggunaan BWD dan Soil Tester Mitigasi Iklim
28.
Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi
Pemanfaatan Pekarangan Berbasis KRPL
19. 20.
Balai Pelatihan Pertanian Jambi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi
21.
Badan Perencanaan Pembangunan (BAPPEDA) Sungai Penuh
22.
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Sungai Penuh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jambi
23.
Daerah
Narasumber Ir. Syafrial
Dr. Araz Meilin, SP, M. Si Ir. Bustami Dr. Zubir, S. Pt., MP Dr. Salwati, SP., M. Si Ir. Yardha Jon Hendri, SP / Syafri Edi, SP Dr. Salwati, SP., M. Si / Hendri Syafri Edi, SP
106
Lampiran 10. Lanjutan No. Asal Surat 29. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Muaro Jambi 30. Bank Indonesia 31.
Dinas Perkebunan Provinsi Jambi
32.
Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi Sekretariat Daerah Kabupaten Tebo Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batang Hari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi
33. 34. 35. 36.
Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Jambi
37.
Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Sungai Penuh
Materi Pengelolaan Kebun Bibit, Media Tanam dan Budidaya Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu dan Pemupukan Desiminasi Teknologi Pertanian Pada Upsus Pajale di Provinsi Jambi Peran BPTP dalam Peningkatan Produktivitas dan Olahan Karet Jambi Kebijakan Penelitian Komoditas Perkebunan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) Melalui Konsep KRPL Rekomendasi dan Kesesuaian Pengembangan Kawasan Hortikultura di Provinsi Jambi 1. Teknologi Pengendalian Hama Tikus dengan TBS (Trap Barrier System) dan LTBS (Linear Trap Barrier System), 2. 2. Teknologi Penetapan Dosis Pemupukan Padi, Jagung dan Kedele Sosialisai Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan bagi Kader PKK Lingkup Kota Sungai Penuh Tahun 2015
Narasumber Syafri Edi, SP Dr. Sigid Handoko, SP., M. Si Ir. Bustami Ir. Adri, M. Si Ir. Endrizal, M. Sc Ir. Adri, M. Si Dr. Desi Hernita, SP., MP Dr. Sigid Handoko, SP., M. Si dan Ir. Busyra BS, M. Si
107
Lampiran 10. Lanjutan No. Asal Surat 38. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jambi
39.
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batang Hari
40.
Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Batang Hari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Sungai Penuh Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tebo Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Jambi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur
41. 42. 43. 44. 45. 46. 47.
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Jambi
Materi 1. Implementasi dan Sinergis Program Model kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) 2. Teknologi Pengolahan Pangan Berbahan Baku Lokal Pelatihan Olahan Pangan Lokal Gapoktan PUAP menuju LKMA
Narasumber Syafri Edi, SP
Ir. Linda Yanti, M. Si dan Dewi Novalinda, SP Ir. Syafrial
Percepatan Kegiatan APBN-P Tahun 2015 Rekomendasi Teknologi dan Kalender Tanam Padi, Jagung, Kedele Tahun 2015 Pengolahan Pangan Lokal
Ir. Adri, M.Si Dr. Salwati
Program Kegiatan BPTP Tahun 2015
Ir. Yardha
Praktek Pengolahan Pangan Lokal
Dewi Novalinda, SP
Teknologi Budidaya Tanaman Padi (Mulai dari Pengolahan Tanah Sampai Panen dan Pasca Panen) Konsep KRPL
Ir. Busyra BS, M. Si
Dewi Novalinda, SP
Syafri Edi, SP
108
Lampiran 10. Lanjutan No. Asal Surat 48. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Jambi 49. Dinas Perkebunan Provinsi Jambi 50.
BBKPP Jambi
51. 52.
BKPPJambi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Jambi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Bungo Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Jambi
53. 54. 55. 56.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jambi Balitbangda Provinsi Jambi
57.
BKPP Kota Jambi
Materi Praktek Pengolahan Pangan Lokal
Narasumber Dewi Novalinda, SP
Kebijakan Pembangunan Pertanian Sub Sektor Perkebunan Tahun 2015 dan Perencanaan 2016 1. Teknologi Hidroponik Sederhana yang dapat dilaksanakan dengan Pekarangan Terbatas serta Praktek Cara Membuatnya 2. Penggunaan Teknologi Bagan Warna Daun (BWD) dan PH Tanah Praktek Pengolahan Pangan Lokal Praktek Pengolahan Pangan Lokal
Dr. Araz Meilin, SP, M. Si
Dukungan Pelaksanan Program Upaya Khusus Swasembada Padi, Jagung dan Kedele 1. Inovasi Teknologi Budidaya Padi Rawa / Sawah Lebak, 2. Karakteristik Lahan dan Sumberdaya Air / KATAM Tingkatkan Fungsi dan Kualitas Riset
Ir. Adri, M. Si
Melaksanakan Penelitian yang Berkualitas
Dr. Araz Meilin, SP., M. Si Dewi Novalinda, SP
Pelatihan Pangan Lokal
Syafri Edi, SP dan Ir. Jumakir
Dewi Novalinda, SP Dewi Novalinda, SP
Ir. Julistia Bobihoe Hendri dan Purnama, SP., M. Si BPTP Jambi
109
Lampiran 10. Lanjutan No. Asal Surat 58. Posko KKN Tematik Posdaya Univ. Batanghari 59. Posko KKN Tematik Posdaya Univ. Batanghari 60. Badan Ketahanan Pangan dan Pengolahan Lokal (BKPP) Kota Jambi 61. Dinas Perkebunan Provinsi Jambi 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68.
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Kota Jambi Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kab. Batanghari Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pemerintah Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pemerintah Kabupaten Batanghari UPTD BPSDMP Dinas Pertanian Prov. Jambi Dinas Jambi
Pertanian
Tanaman
Pangan
Provinsi
Materi Teknologi Pertanian Teknologi Pertanian Pelatihan Pengolahan Pangan Lokal
Narasumber Hendri P, SP., M. Si Hedi Hermawan Dewi Novalinda, SP
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Perkebunan (Musrenbangbun) Tahun 2016 Pelatihan Pangan Lokal
Dr. Araz Meilin, SP., M. Si Dewi Novalinda, SP
Gertaktanpadusta Tanaman Padi Tahun 2015
Ir. Busyra BS, M. Si
Temu Teknis Penyuluhan Pertanian Tingkat Kabupaten Apresiasi Gapoktan PUAP se- Kabupaten Batanghari Pelatihan Olahan Pangan Lokal
Dr. Salwati, SP., M. Si
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Petani POS IPAH Sosialisasi Penyusunan Masterplan
Dr. Sigid Handoko, SP., M. Si Dr. Desi Hernita, SP., MP
Ir. Syafrial Ir. Nur Asni, MS
110
Lampiran 10. Lanjutan No. Asal Surat 69. Sekretariat Badan Koordinasi Pemerintah Provinsi Jambi 70. Balai Besar Mekanisasi Pertanian
71. 72. 73. 74. 75. 76. 77.
Penyuluhan
Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Jambi Kepala Pusat Penelitian dan Pe ngembangan Peternakan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tanjung Jabung Kepala Kepala Kantor Penelitian dan Pengembangan Daerah (Litbangda) Kabupaten Jabung Barat
Materi Temu Teknologi dan Temu Aplikasi Teknologi se – Provinsi Jambi Tahun 2015 Pengembangan Pemetaan Mekanisasi Produksi Padi, Jagung dan Kedelai yang akan diintegrasikan dengan KATAM terpadu dalam rangka survey data alsin produksi Padi, Jagung, dan Kedelai di Provinsi Jambi Pelatihan Pengendalian Hama Terpadu dan Pemupukan Kegiatan Bimbingan Teknis Pengolahan Hasil dan Perbaikan Kemasan dan Pelabelan Komoditi Tanaman Pangan dan Hortikultura Fasilitasi Good Farming Practice (GFP) Kegiatan Bimbingan Teknis Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan Kegiatan Pelatihan Inovasi Pertanian dengan materi pascapanen Prospek Pengembangan Teknologi Pengolahan Buah-Buahan Berbasis Sumberdaya Lokal Pengelolaan Hama dan Penyakit Utama pada Tanaman Kopi Liberika dengan Konsep PHT
Narasumber Dr. Sigid Handoko, SP., M. Si Dr. Salwati, SP.M. Si
Dr. Sigid Handoko, SP, M. Si Ir. Nur Asni, MS Dr. Zubir, S. Pt., MP Ir. Nur Asni, MS Ir. Nur Asni, MS Ir. Nur Asni, MS Dr. Araz Meilin, SP., M. Si
111
Lampiran 10. Lanjutan No. Asal Surat 78. Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa 79. Kantor Penelitian dan pengembangan Daerah (Litbangda) Kabupaten Tanjung Jabung Barat 80. Ketua Kelompok Tani Melati Kelurahan Penyengat Rendah Kecamatan Telanaipura Jambi 81. RRI Jambi 82. RRI Jambi
Materi Gerakan Penghijauan melalui Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (Hatinya PKK) Diseminasi dan Sosialisasi Hasil- Hasil Penelitian dan Pengembangan Pelatihan Teknologi Pengendalian Hama Tikus Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
83. 84.
RRI Jambi RRI Jambi
Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
85. 86. 87.
RRI Jambi RRI Jambi RRI Jambi
Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
88.
RRI Jambi
Siaran Pedesaan
89. 90. 91. 92. 93.
RRI RRI RRI RRI RRI
Siaran Siaran Siaran Siaran Siaran
Jambi Jambi Jambi Jambi Jambi
Pedesaan Pedesaan Pedesaan Pedesaan Pedesaan
Narasumber Syafri Edi, SP Purnama, SP., M. Si Dr. Sigid Handoko, SP., M. Si Syafri Edi, SP Dr. Desi Hernita, SP., MP Ir. Bustami Suci Primilestari, SP., M. Si Dewi Novalinda, SP Kiki Suheiti, S. TP Kamalia Muliyanti, S. TP Dr. Sigid Handoko, SP, M. Si drh. Sari Yanti Hayanti Jon Hendri, SP., M. Si Hedi Hermawan Drs Suharyon Ir. Nur Imdah Minsyah
112
Lampiran 10. Lanjutan No. 94. RRI Jambi
Asal Surat
Materi Siaran Pedesaan
95. 96.
RRI Jambi RRI Jambi
Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
97.
RRI Jambi
Siaran Pedesaan
98. 99. 100. 101.
RRI RRI RRI RRI
Siaran Siaran Siaran Siaran
102.
RRI Jambi
Siaran Pedesaan
103. 104. 105.
RRI Jambi RRI Jambi RRI Jambi
Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
106. 107. 108.
RRI Jambi RRI Jambi RRI Jambi
Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
Jambi Jambi Jambi Jambi
Pedesaan Pedesaan Pedesaan Pedesaan
Narasumber Defira Suci Gusfarina, SP Endi Putra, SP Hendri Purnama, SP., M. Si Jainal Abidin Hutagaol, SP drh. Sari Yanti Hayanti Endi Putra, SP Syafri Edi, SP Mildaerizanti, SP., M. Sc Suci Primilestari, SP., M. Si Joko Supriyanto, SP Ir. Linda Yanti, M. Si Desy Nofriati, SP., M. Si Dewi Novalinda, SP Kiki Suheiti, S. TP Dr. Araz Meilin, SP., M. Si
113
Lampiran 10. Lanjutan No. 109. RRI Jambi
Asal Surat
Materi Siaran Pedesaan
110.
RRI Jambi
Siaran Pedesaan
111. 112. 113.
RRI Jambi RRI Jambi RRI Jambi
Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
114. 115.
RRI Jambi RRI Jambi
Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
116. 117. 118.
RRI Jambi RRI Jambi RRI Jambi
Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
119. 120. 121.
RRI Jambi RRI Jambi RRI Jambi
Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan Siaran Pedesaan
122.
RRI Jambi
Siaran Pedesaan
123.
RRI Jambi
Siaran Pedesaan
Narasumber Rima Purnamayani, SP., M. Si Hendri Purnama, SP., M. Si Jon Hendri, SP., M. Si Drs Suharyon Defira Suci Gusfarina, SP Endi Putra, SP Hendri Purnama, SP., M. Si Ir. Julistia Bobihoe Ir. Nur Imdah Minsyah Dr. Desi Hernita, SP., MP Dr. Zubir, S. Pt., MP Ir. Bustami Hendri Purnama, SP., M. Si Dr. Sigid Handoko, SP., M. Si Dr. Erwan Wahyudi, SP., M. Si
114
Lampiran 10. Lanjutan No. 124. RRI Jambi 125. 126.
RRI Jambi RRI Jambi
127.
RRI Jambi
Asal Surat
Materi Siaran Pedesaan Penangan Pedet Pada Masa Awal 1. Pembuatan Sekat Kanal Dilahan Gambut, 2. Teknis pembuatan Sekat Kanal Empat Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan di Lahan Pasang surut
Narasumber Hendri Purnama, SP., M. Si drh. Sari Yanti Hayanti Jon Hendri, SP., M. Si Hendri Purnama, SP, M. Si
115