Laporan Tahunan
Annual Report 2013
PT YULIE SEKURINDO Tbk.
Visi dan Misi
Visi
Menjadi Perusahaan Efek yang terpercaya dan terintegrasi penuh dalam Bidang “Brokerage, Underwriter & Financial Advisory Services”.
Meningkatkan kepercayaan nasabah dengan memberikan kualitas pelayanan Misi
yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah. Meningkatkan eksistensi dan nilai Perseroan secara berkesinambungan agar dapat memberi nilai tambah kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan stakeholders (pemangku kepentingan). Membantu perusahaan menengah dan besar khususnya dalam lingkup restrukturisasi dan ekspansi bisnis agar dapat berkembang dan berkompetisi dalam dunia bisnis.
Daftar Isi 1
Visi dan Misi
10
Dewan Komisaris dan Direksi
2
Ikhtisar Data Keuangan Penting
11
Sumber Daya Manusia
3
Laporan Dewan Komisaris
12
Analisis Dan Pembahasan Manajemen
5
Laporan Dewan Direksi
16
Informasi Khusus
7
Profil Perseroan
18
Tata Kelola Perusahaan
9
Informasi Perseroan
25
Laporan Komite Audit
9
Struktur Organisasi
26
Laporan Keuangan
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
Ikhtisar Data Keuangan Penting
A. Data Keuangan (dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Uraian Pendapatan Usaha Laba (Rugi) Usaha Laba (Rugi) Komprehensif Jumlah Aset Lancar jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas Laba (Rugi) per saham dasar
2013
2012
2011
2.452 (358) 1.511 54.204 54.610 2.613 51.996 12
1.854 (433) 2.592 53.667 54.002 3.517 50.485 7
2.328 (431) 915 50.013 50.358 2.466 47.893 3
B. Rasio-Rasio Penting (dalam persentase)
Uraian
2013
2012
2011
Rasio Pertumbuhan *Pendapatan Usaha *Laba (Rugi) Usaha *Laba (Rugi) Komprehensif *Jumlah Aset *Jumlah Liabilitas *Jumlah Ekuitas
32,28 (17,16) (41,69) 1,12 (25,69) 2,99
(20,37) 0,37 183,44 7,24 42,64 5,41
0,91 (31,80) * (5,06) (59,34) 1,95
Rasio Usaha *Laba (Rugi) Usaha terhadap Pendapatan Usaha *Laba (Rugi) Komprehensif terhadap Pendapatan Usaha *Laba (Rugi) Komprehensif terhadap Aset *Laba (Rugi) Komprehensif terhadap Ekuitas
(14,61) 61,63 2,76 2,90
(23,34) 139,82 4,80 5,13
(18,52) 39,28 1,82 1,91
2.074,04 5,02 4,78
1.525,90 6,96 6,51
2.028,42 5,15 4,90
Rasio Keuangan *Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek *Liabilitas terhadap Ekuitas *Liabilitas terhadap Aset
Catatan * Rasio pertumbuhan laba (rugi) komprehensif tidak bisa dihitung karena pada tahun 2011 Perseroan memperoleh laba, sehingga tidak dapat diperbandingkan dengan tahun 2010 yang mengalami rugi.
2
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
Laporan Dewan Komisaris
Para Pemegang Saham yang terhormat, Tak terasa tahun 2013 segera kita tinggalkan. Sepanjang tahun ini bisa dikatakan Indonesia melewati tahun yang penuh tantangan. Berbagai peristiwa ekonomi dan bisnis disertai dengan respons kebijakan, serta dinamika politik telah mewarnai situasi di Tanah Air dengan aneka dampak yang muncul. Kondisi perekonomian yang relatif tertekan, nilai tukar rupiah melemah sehingga menembus Rp 12.000,- per dollar Amerika Serikat, sementara tingkat inflasi meroket mencapai 8,38 % (menurut Badan Pusat Statistik), sedangkan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) meningkat mencapai 7,50 %, indeks harga saham merosot dan diakhir tahun ditutup menjadi 4.274, dan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi terkoreksi mencapai 5,78 %, menjadi menu utama sepanjang tahun. Isu tentang menurunnya kapasitas industri dan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi salah satu pemicu defisit transaksi berjalan, juga begitu dominan sepanjang tahun 2013, diluar perdebatan alot tentang pembangunan infrastruktur yang jalan di tempat, yang dipandang sebagai penyebab multikomplek bagi koreksi ekonomi Indonesia, karena tidak mampu memanfaatkan ledakan kelas menengah secara optimal. Rupiah sempat menyentuh level terendah dalam 5 tahun terakhir ketika mencapai Rp 12.000,- pada perdagangan di bulan Desember 2013, kondisi ini seharusnya menjadi momentum bagi otoritas pembuat kebijakan ekonomi makro, baik di sektor riil, fiskal maupun sektor keuangan dan moneter untuk melakukan peninjauan ulang secara menyeluruh. Pelemahan rupiah yang dipicu oleh defisit akun perdagangan (trade account) dan penurunan kinerja di akun modal (capital account) menjadi faktor penyebab tertekannya nilai tukar rupiah. Di sisi akun perdagangan defisit dipicu oleh pertama, penurunan harga komoditas seperti batubara dan minyak kelapa sawit. Kedua, ekspor produk manufaktur ternyata juga kurang elastis terhadap penurunan harga, secara teori ketika rupiah terdepresiasi semestinya daya saing produk meningkat, sehingga ekspor naik dan impor turun. Hal yang terjadi ekspor tidak tumbuh signifikan dan impor masih tinggi, akibat rendahnya daya saing produk ekspor maupun tingginya ketergantungan industri manufaktur terhadap bahan baku impor. Ketiga, impor bahan bakar minyak ternyata masih meningkat, walaupun subsidi BBM sudah dikurangi. Di sisi akun modal mengalami tekanan, aliran modal keluar baik dalam bentuk portofolio saham maupun pembayaran utang luar negeri cukup besar, sehingga ikut memberikan tekanan pada nilai rupiah. Indonesia menurut Bank Dunia memiliki kelas menengah yang solid, jumlahnya bertambah sekitar 7 juta setiap tahun. Ciri kelas menengah Indonesia yaitu daya belinya tinggi, kemauannya untuk berhasil juga besar, dan satu hal yang terpenting yaitu sangat konsumtif. Mereka umumnya berusia muda, sehingga daya belinya langsung ditransformasikan kebelanja konsumsi. Ini yang menjelaskan mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi, bahkan meski permintaan global lesu sekalipun. Itu semua berkat kelas menengah yang lahir dari jumlah penduduk yang sangat besar dalam dekade terakhir ini. Mereka menggerakkan ekonomi, mendorong pabrik terus berproduksi dan menciptakan lapangan kerja, dan dengan sendirinya semakin mendorong daya beli dan konsumsi.
3
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
Pada tanggal 12 Juni 2013 di Hotel Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Sehubungan masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan telah berakhir, maka dalam RUPST diputuskan untuk mengangkat kembali seluruh anggota Komisaris Perseroan yang telah berakhir masa jabatannya tersebut menjadi anggota Komisaris yang baru, sehingga susunan anggota Komisaris Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut :
Namun perilaku konsumtif, permintaan yang tinggi akan barang dan jasa tidak seluruhnya mampu dipenuhi oleh kapasitas produksi dan kompetensi industri dalam negeri. Industri nasional tidak mampu menyediakan permintaan kelas menengah yang tumbuh pesat tersebut, akibatnya impor kian membanjir terutama untuk produk bernilai tambah tinggi dan berkandungan teknologi tinggi. Impor barang modal, barang antara dan bahan baku untuk produksi di dalam negeri pun juga membanjir, untuk diolah lebih lanjut guna memenuhi konsumsi kelas menengah ini, termasuk produk otomotif. Akibatnya impor bahan bakar minyak juga semakin besar, karena produksi minyak di dalam negeri sudah tidak sanggup memenuhi kebutuhan konsumsi BBM untuk mobil yang dimiliki oleh kelas menengah yang terus miningkat.
Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: Johnlin Yuwono : Oey Rivera Wijaya
Terakhir Dewan Komisaris menyampaikan selamat dan penghargaan kepada Direksi beserta seluruh jajaran manajemen atas prestasi yang berhasil diraih selama tahun 2013 dalam meningkatkan pengelolaan dan peningkatan nilai Perseroan, serta ucapan terima kasih kepada seluruh pemegang saham, para nasabah serta seluruh mitra kerja atas dukungan, saran dan masukan serta kerjasamanya, sehingga bisnis Perseroan memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya dalam mendukung program Pemerintah mempercepat pembangunan pasar modal untuk mendorong memacu pertumbuhan perekonomian nasional.
Maka dampaknya menjadi simultan dan efek negatifnya terakumulasi, selain difisit transaksi berjalan yang sudah berlangsung sejak akhir tahun 2011, pemerintah juga harus menanggung beban subsidi BBM yang semakin membesar. Itulah realita yang kita hadapi, kelas menengah yang tumbuh pesat ternyata justru memicu masalah karena kapasitas nasional yang belum siap untuk memenuhi permintaan yang semakin melesat. Inilah yang oleh banyak ahli ekonomi disebut sebagai gejala jebakan kelas menengah (middle income trap). Dewan Komisaris selama tahun 2013 ini telah meningkatkan pengawasan dan pengendalian atas kinerja Direksi dalam mengelola Perseroan. Pengawasan Dewan Komisaris dilakukan dengan memberikan kajian dan rekomendasi untuk kemajuan Perseroan, dan dalam menjalankan tugasnya Dewan Komisaris telah dibantu dan bekerja sama secara aktif dengan Komite Audit, yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan.
Johnlin Yuwono Komisaris Utama
4
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
Laporan Dewan Direksi
Para Pemegang Saham yang terhormat, Sepertinya tahun 2013 akan selalu diingat pelaku pasar modal sebagai tahun penuh drama, banyak kejutan tak mudah ditebak, kejutan yang memberikan banyak pelajaran berharga. Di bursa saham tak ada yang pernah menduga euforia di bulan Mei, berubah arah menjadi duka seketika, hanya dalam hitungan minggu tren pasar berbalik arah. Situasi ini mudah dimengerti, ekspektasi sedari awal memang digantung tinggi. Analis pasar modal ramai-ramai menerka IHSG tembus 5.000 di akhir tahun, semua percaya bahkan tak sedikit berharap lebih. Hingga 5 bulan pertama tahun ini, skenario itu seperti terbayar tuntas, aliran dana asing mengucur deras. Sesuai dugaan indeks terus melesat dan mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah pasar modal di level 5.214 di bulan Mei. Jika dihitung sejak akhir tahun 2012, indeks telah meningkat mencapai 20.8 %. Pencapaian imbal hasil itu membuat sebagian larut dalam kegembiraan, sisanya mulai cemas. Disamping valuasi yang terbilang ketinggian, sentimen negatif mulai berkembang. Benar saja, pesta itu terlalu dini, euforia beringsut padam, berganti kepanikan yang disulut dari Amerika Serikat. Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) mulai mengirimkan sinyal pemangkasan (tapering off) stimulus moneter (quantitative easing) Amerika Serikat. Pasar panik khawatir dana asing keluar dari pasar, situasi ini diperkeruh dengan kenaikan harga BBM bersubsidi. Imbasnya pada Agustus 2013, IHSG turun ke titik terendah sepanjang tahun di level 3.967. Bursa Efek Indonesia (BEI) sebetulnya tidak tinggal diam menanggapi gejala tersebut, demi merangsang kepentingan investasi jangka panjang ketentuan baru dikeluarkan, yakni perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga. Dengan selisih kuotasi harga jual – harga beli yang baru, investor akan lebih mudah mengelola risiko portofolio dengan pergerakan harga yang lebih datar. Perubahan fraksi harga membuat pergerakan naik – turunnya harga saham menjadi lebih lambat. Untuk menjaga risiko efek atau aset milik nasabah hilang, BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga merumuskan aturan dana perlindungan pemodal yang mencakup besaran klaim kehilangan dana, sebagai pengelola dibentuk PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia (P3IEI). Nantinya nasabah dapat melaporkan kasus kehilangan efek lantas P3IEI akan melakukan investigasi, kalau terbukti perusahaan efek harus mengganti, kalau tidak mau P3IEI akan perkarakan secara perdata. Semua upaya ini diharapkan dapat membuat pasar modal Indonesia tak lagi cepat panik, bila drama tahun ini kembali terulang. Direksi menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG), Direksi percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan,
5
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
Pada tanggal 12 Juni 2013 di Hotel Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Sehubungan masa jabatan anggota Direksi telah berakhir, maka dalam RUPST diputuskan untuk mengangkat kembali seluruh anggota Direksi yang telah berakhir masa jabatannya tersebut menjadi anggota Direksi yang baru, sehingga susunan anggota Direksi sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut :
Pada tahun ini laba komprehensif Perseroan mencapai Rp 1.511 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 1.080 juta atau 41,69 % dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 2.592 juta. Perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp 3.028 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 1.153 juta atau 61,51 % dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1.875 juta. Sedangkan penghasilan lainlain menjadi Rp 3.354 juta ditahun 2013 yang merupakan kenaikan sebesar Rp 1.090 juta atau 48,17 %, dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 2.263 juta. Disamping itu rugi usaha dapat ditekan menjadi Rp 358 juta ditahun 2013 yang merupakan penurunan sebesar Rp 74 juta atau 17,16 %, dibandingkan tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 432 juta. Manajemen beranggapan kinerja Perseroan di tahun ini cukup membanggakan.
Direksi Direktur Utama Direktur Independen
: Luciana : Rusmady Hansa
Akhirnya atas nama Direksi kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi- tingginya kepada semua staf dan karyawan, para pemegang saham, seluruh nasabah serta para mitra kerja dan stakeholder lainnya atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik untuk mencapai semua target dan rencana kerja Perseroan selama tahun 2013. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karuniaNya kepada kita semua.
Tahun ini Perseroan sebagai peserta sindikasi penjamin emisi efek telah memperoleh 18 emiten yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk, PT Dyandra Media International Tbk, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Acset Indonusa Tbk, PT Semen Baturaja Tbk, PT Electronic City Indonesia Tbk, PT Bank Maspion Indonesia Tbk, PT Cipaganti Citra Graha Tbk, PT Arita Prima Indonesia Tbk, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk, PT Indomobil Multi Jasa Tbk, PT Logindo Samudramakmur Tbk, PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk, PT Bank Panin Syariah Tbk, Bank Ina Perdana Tbk, PT Capitol Nusantara Indonesia dan PT Asuransi Mitra Maparya Tbk.
Luciana
Direktur Utama
6
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
Profil Perseroan Pertumbuhan Nilai Transaksi (Milliar Rupiah) Perseroan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1989 berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H. No. 49. Pada tahun 1996 nama Perseroan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo.
1.000
Saat ini Perseroan terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia. Kegiatan usaha yang Perseroan jalankan adalah dalam bidang perantara pedagang efek, penjamin emisi efek dan kegiatan lain dengan memperhatikan ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal. Perseroan memperoleh ijin usaha di bidang Penjamin Emisi Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-64/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992 dan bidang Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992.
200
903
859
800 600
539
400 0
2011
2012
2013
Pertumbuhan Volume Transaksi (Juta Saham) 2.000
1.625
1.500 1.000
991
1.013
2012
2013
500
Tanggal 10 Desember 2004 Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta setelah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perseroan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200,- per saham, dengan harga penawaran Rp 215,- per saham pada tanggal 26 November 2004.
0
2011
Pertumbuhan Frekuensi Transaksi (x) 40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0
Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja yang terbaik, antara lain melalui peningkatan kegiatan usaha dan pelayanan yang terfokus pada nasabah, serta senantiasa melakukan peningkatan efisiensi dan produktivitas di seluruh kegiatan utama Perseroan.
A. Perantara Pedagang Efek
38.456
34.430 27.492
2011
2012
2013
Teknologi Informasi Perseroan senantiasa mengoptimalkan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah dalam melakukan transaksi perdagangan efeknya, seperti dalam bidang teknologi informasi berupa fasilitas Remote Trading yang memberikan ketepatan dan kecepatan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah. Menyadari bahwa Perseroan berada dalam bisnis yang sarat akan teknologi, Perseroan terus melakukan pengembangan di bidang informasi teknologi, baik yang disyaratkan oleh regulator maupun internal Perseroan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Pengembangan informasi teknologi dilakukan disegala lini Perseroan, mulai dari infrastruktur jaringan, perangkat keras sampai ke aplikasi dan database. Dalam hal pengembangan infrastruktur Perseroan telah menggunakan Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM) dengan jaringan fiber optic, jaringan tersebut digunakan untuk menghubungkan sistem Perseroan secara online dengan SRO (BEI, KPEI dan KSEI) untuk kelancaran transaksi serta kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, pengembangan sistem perdagangan JATS NextG 2.0 oleh BEI untuk meningkatkan kapasitas sistem perdagangan, pengembangan Disaster Recovery Center (DRC) sebagai backup (cadangan) atas sistem trading dan server milik Perseroan, dan pengembangan Business Continuity Plan (BCP) yaitu suatu perencanaan berupa langkah-langkah yang diambil untuk memastikan operasional Perseroan tetap dapat terus dilakukan walaupun adanya bencana, letaknya ada di Duta Merlin.
Pemasaran Kegiatan pemasaran merupakan aspek penting bagi Perseroan dalam mencapai targetnya, dengan meningkatkan jumlah nasabah dan nilai transaksi, beberapa langkah strategis telah dan akan dilaksanakan Perseroan dalam rangka mencapai target tersebut. Pemasaran sepanjang tahun ini dilakukan dengan fokus pada peningkatan jumlah nasabah, disamping meningkatkan nilai investasi tiap nasabah. Aktivitas pemasaran juga dikembangkan dalam meningkatkan pelayanan kepada nasabah yang sudah ada, khususnya dalam menghadapi gejolak yang terjadi di pasar modal. Tenaga pemasaran Perseroan secara intensif melakukan komunikasi dengan nasabah guna memberikan gambaran dan analisa terbaru mengenai perkembangan yang terjadi di pasar, sehingga nasabah memperoleh gambaran lebih luas mengenai kondisi pasar modal sebelum mereka mengambil keputusan investasi terhadap portofolio efek yang dimilikinya. Dalam menjalankan usahanya Perseroan sangat menaruh perhatian akan tingkat kepuasan nasabahnya, untuk jasa perantara pedagang efek nasabah Perseroan hampir 98 % merupakan nasabah perorangan. Perseroan melakukan strategi pelayanan dengan pendekatan pribadi. Dengan demikian setiap staff pemasaran dapat mengetahui karakter masing-masing nasabahnya dan tingkat layanan yang diperlukan agar nasabah dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Dan di masa mendatang perluasan jaringan pemasaran dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading).
7
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
dengan harga tertentu dan berjanji untuk menjual kembali Operasional dengan harga yang sama ditambah tingkat bunga tertentu atau Divisi operasional memiliki peran yang sangat penting untuk dengan harga tertentu yang lebih tinggi, selisih antara harga memberikan dukungan kepada Perseroan untuk bersaing di beli dan harga jual kembali merupakan penghasilan bunga. pasar modal yang penuh dinamika ini. Peningkatan efisiensi Aktivitas ini bertujuan untuk menempatkan sebagian dana dan efektifitas dalam rangka menerapkan peraturan dan Perseroan ke dalam aset produktif yang dapat meningkatkan kebijakan Perseroan yang didasarkan pada peraturan pendapatan usaha, jumlah reverse repo pertanggal 30 dan perundang-undangan yang berlaku di pasar modal, Desember 2013 adalah sebesar Rp 7.800 juta. menjadi kunci penting dalam memenangkan persaingan di pasar modal. Divisi operasioanl selama tahun 2013 dapat c. Penjamin Emisi Efek dan Penasehat Keuangan mengantisipasi dengan baik dinamika yang terjadi di pasar (Investment Banking & Corporate Finance) modal, diantaranya turut berpartisipasi dalam program yang Perseroan berupaya untuk meningkatkan aktivitas divisi disusun Bapepam & LK (OJK) dan Self Regulatory Organization corporate finance baik sebagai penjamin pelaksana emisi (SRO) dengan melakukan implementasi Single Investor efek, penjamin emisi efek maupun sebagai agen penjual Identification (SID) dan pemisahan Rekening Dana Nasabah untuk saham. Dalam bidang investment banking, Perseroan (RDN) yang merupakan dasar bagi pengembangan pasar mempunyai target untuk menangani perusahaan - perusahaan modal menuju penerapan Straight Throught Processing (STP) yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha yaitu otomisasi perdagangan efek. dan kinerja yang baik, disamping upaya untuk meningkatkan aktivitas di bidang penasehat keuangan (financial advisory) Dengan semakin tingginya pengetahuan dan pemahaman bagi institusi yang akan melakukan emisi saham. nasabah akan peluang investasi di pasar modal, nasabah semakin cermat dalam memilih jasa keuangan, termasuk Dalam tahun ini, Perseroan berperan dalam kegiatan Penjamin memilih perusahaan efek. Perseroan memberikan kualitas Emisi Efek sebagai peserta penjamin emisi (underwriter) dari produk dan layanan khusus sehubungan dengan penyelesaian beberapa penawaran umum saham di Bursa Efek Indonesia transaksi efek (settlement) yang dilakukan secara disiplin (BEI), perusahaan - perusahaan itu antara lain adalah sebagai dan akurat, serta memberikan kenyamanan nasabah untuk berikut : menyimpan asetnya di perusahaan efek (kustodian). Akurasi informasi mengenai posisi transaksi efek dan dana nasabah merupakan hal Porsi Penjaminan No Nama Perusahaan penting yang harus dipantau setiap hari. Lembar Rp Kebutuhan hal tersebut membuat divisi 295.000.000 1.000.000 1 PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk operasional menjalankan beberapa upaya 175.000.000 500.000 2 PT Dyandra Media International Tbk untuk mengelola dan menyelesaikan 36.000.000 30.000 3 PT Austindo Nusantara Jaya Tbk transaksi efek secara tepat waktu, 72.000.000 300.000 4 PT Sri Rejeki Isman Tbk menyediakan informasi yang bisa 100.000 250.000.000 5 PT Acset Indonusa Tbk diandalkan mengenai asset nasabah 436.240.000 779.000 6 PT Semen Baturaja Tbk dan limit transaksi bursa dengan sistem 68.850.000 17.000 7 PT Electronic City Indonesia Tbk di back office yang terintegrasi dengan 128.000.000 8 PT Bank Maspion Indonesia Tbk 400.000 sistem di front office, divisi operasional 450.000 85.500.000 9 PT Cipaganti Citra Graha Tbk berperan penting dalam hal : 33.000.000 150.000 10 PT Arita Prima Indonesia Tbk 11 PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk
400.000
268.000.000
• Mengelola administrasi efek 250.000 125.000.000 12 PT Indomobil Multi Jasa Tbk 50.000 140.000.000 13 PT Logindo Samudramakmur Tbk nasabah secara tepat dan akurat 100.000 58.000.000 14 PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk agar diperoleh informasi yang tepat 465.000.000 4.650.000 15 PT Bank Panin Syariah Tbk mengenai hak dan aset nasabah, 24.000.000 16 PT Bank Ina Perdana Tbk 100.000 sehingga menumbuhkan rasa nyaman 305.000 61.000.000 17 PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk dan percaya dari nasabah. 54.000.000 200.000 18 PT Asuransi Mitra Maparya Tbk • Menyelesaikan transaksi nasabah Jumlah 2.774.590.000 dengan tepat waktu dan akurat. • Mempermudah proses adminitrasi catatan, penyimpanan dan pelaporan serta rekonsiliasi Di tahun mendatang walaupun beberapa tantangan mungkin aset nasabah dari waktu kewaktu. akan muncul sehubungan dengan krisis perekonomian global, • Melakukan pengkinian data nasabah agar informasi dapat divisi investment banking & corporate finance tetap yakin langsung sampai ke nasabah. bahwa kondisi pasar modal akan tetap kondusif dan peluang • Mengirimkan data kegiatan korporasi yang dilakukan pertumbuhan tetap terbuka. Divisi ini akan terus memperkuat emiten ke nasabah sesuai dengan data kepemilikan tim dan semakin fokus dalam jasa penasehat keuangan, sambil nasabah. tetap mempertahankan posisi dalam kompetisi penjaminan b. Pendapatan Tetap emisi saham. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan Kegiatan utama di segmen ini sebagai perantara dan pedagang komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan efek bersifat utang, dengan instrumen yang diperdagangkan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi antara lain adalah efek Reverse Repo yaitu Perseroan membeli penjaminan emisi saham.
8
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
Informasi Perseroan Nama Perusahaan PT Yulie Sekurindo Tbk
Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan Konica Building, Lantai 5 Jl. Gunung Sahari Raya No. 78 Jakarta 10610
Alamat Plaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia Tel. : 021 - 51402180, 51402181 Fax. : 021 - 51402182 Emai :
[email protected] [email protected] [email protected] Website : www.yuliesekurindo.com
Biro Administrasi Efek PT Adimitra Transferindo Plaza Property Lantai 2 Jl. Perintis Kemerdekaan Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No. 1 Jakarta Timur 13210 Kustodian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Gedung Bursa Efek Jakarta Tower I, Lantai 5 Jl Jend. Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta 12910
Bidang Usaha Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek Kode Saham YULE Sekretaris Perusahaan Rohati
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris
Johnlin Yuwono, Oey Rivera Wijaya
Komite Audit
Oey Rivera Wijaya, Victor Sianipar, Deddy. G
Direksi
Luciana, Rusmady Hansa
Sekretaris Perusahaan
Internal Audit Dan Compliance Sutan Wijono
Umum & Personalia
Teknologi Informasi
Rohati
CorFin & Invest. Banking
Marketing
9
Akuntansi & Keuangan
Kustodian
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
Dewan Komisaris dan Direksi
JOHNLIN YUWONO, Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Surabaya tahun 1947. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Jurusan Aerospace di California State University, Amerika Serikat pada tahun 1973. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek (1995) dan Wakil Manajer Investasi (2004). Memulai karirnya di PT. Malak International Textile sebagai Direktur Operasional (1977 – 1983). Menjabat sebagai Komisaris PT Bank Alfa (1993 1997), sebagai Direktur Utama PT Siwani Makmur Tbk (1995 - 1997), sebagai Direktur Keuangan PT JAIC Indonesia (1998 – 2005). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris sejak tahun 2009, dan pada tanggal 10 Januari 2013 diangkat sebagai Komisaris Utama, kemudian diangkat kembali sebagai Komisaris Utama berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 Juni 2013 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2016.
OEY RIVERA WIJAYA, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1958. Menyelesaikan pendidikan Diploma Akademi Akuntansi pada tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi di Universitas Terbuka (UT) pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Multi Pastika Abadi dengan jabatan Staff Accounting (1978 – 1980). Menjabat sebagai Konsultan Jasa Akuntansi Dan Pajak di Jakarta (1980 - 1985). Bekerja di PT Kawan Niaga Sahabat Textile Industri sebagai Accounting & Finance Manager (1988 - 1994). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Petindo Jaya Sakti (1995 – 2006). Sebagai Finance Manager di PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1996 – 1998). Bekerja sebagai Direktur di PT Bumi Mas Kencana (2006 – sekarang). Menjabat sebagai Member of Ex Co di PT Asia Prima Packaging (2007 – sekarang). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2010, kemudian diangkat kembali sebagai Komisaris Independen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 Juni 2013 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2016.
LUCIANA Direktur Utama Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1966. Pada tahun 1989, menyelesaikan pendidikannya di Universitas Atmajaya, Fakultas Ilmu Administrasi. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (1994). Berpengalaman lebih dari 18 tahun dalam industri pasar modal. Memulai karirnya di PT Ramayana Artha Perkasa sebagai Finance (1990 - 1991), sebagai Firm Manager (1991 - 1996), menjabat sebagai Head of Sales Equity (1996 - 2000) dan terakhir sebagai Compliance (2002 – 2009). Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur Utama sejak tahun 2009, kemudian diangkat kembali sebagai Direktur Utama berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 Juni 2013 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2016.
RUSMADY HANSA, Direktur Independen Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta tahun 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Buddhi, pada tahun 2006 dan pernah duduk di tingkat II Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, tahun 1984. Memiliki izin perorangan dari Bapepam sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek (2000), Wakil Penjamin Emisi Efek (2002) dan Wakil Manajer Investasi (2006). Memulai karirnya di PT Makmur Swasembada bekerja sebagai Staff Accounting (1981 – 1983), PT Haniwell Murni Co. sebagai Senior Accounting (1985 – 1999). Menjabat sebagai Kepala Akuntansi PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 – 2000), Direktur Keuangan PT Kestrel Sekuritas Surabaya (2000 – 2002). Menjabat sebagai Direktur Independen sejak tahun 2003, dan diangkat kembali sebagai Direktur Independen berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 12 Juni 2013 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2016.
10
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
Sumber Daya Manusia
Pengembangan kompetensi karyawan dilakukan melalui program pelatihan yang dilaksanakan baik di luar maupun di dalam perusahaan. Pelatihan yang telah diberikan bagi karyawan front office antara lain mengenai pemahaman produk - produk pasar modal, teknik presentasi dan strategi pemasaran, serta upaya mempertahankan loyalitas nasabah. Pelatihan dan pemahaman tentang Prinsip Pengenalan Nasabah (Know Your Customer), seminar tentang peraturan perdagangan dan transaksi saham, seminar peraturan mengenai transaksi mencurigakan dan pencucian uang (money laundring), seminar perubahan satuan perdagangan (lot size) dan fraksi harga yang baru, pengembangan Disaster Recovery Center (DRC) sebagai backup (cadangan) atas sistem trading dan server milik Perseroan, dan pengembangan Business Continuity Plan (BCP) yaitu perencanaan berupa langkah-langkah yang diambil untuk memastikan operasional Perseroan tetap dapat terus dilakukan walaupun adanya bencana.
Dalam hal peningkatan produktivitas kerja serta mengikuti perkembangan pasar modal, Perseroan secara berkesinambungan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan, baik sebagai sarana penyegaran maupun tambahan ketrampilan. Dalam pelaksanaannya, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam seminar, lokakarya atau kursus - kursus tertentu sesuai dengan bidang tugasnya masing – masing. Untuk meningkatkan kesejahteraan, Perseroan memberikan berbagai fasilitas – fasilitas seperti pemberian gaji yang telah sesuai dengan ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) tingkat propinsi, Tunjangan Hari Raya (THR), Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), memfasilitasi penggantian biaya kesehatan / berobat, memfasilitasi acara rekreasi karyawan bersama, santunan bagi keluarga yang meninggal, pemberian cuti tahunan dan cuti melahirkan, pemberian penggantian biaya transportasi dan penggantian uang makan bagi karyawan yang lembur.
Bagi karyawan back office, pelatihan yang telah dilakukan antara lain mengenai perpajakan, standar akuntansi dan pasar modal Syariah. Selanjutnya Perseroan bekerja sama dengan Self Regulatory Organization (SRO) yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengadakan pelatihan bagi karyawan mengenai pelaksanaan Single Investor Identification (SID) dan pemisahan Rekening Dana Nasabah (RDN) yang merupakan dasar bagi penerapan Straight Through Processing (STP) yaitu otomatisasi pelaksanaan perdagangan efek, juga penerapan pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang sesuai dengan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (PAPE) yang baru.
Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-547/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 Tentang Perizinan Wakil Perusahaan Efek, antara lain diatur keharusan adanya izin perorangan bagi para pelaku perorangan yang menjalankan profesi di bidang pasar modal. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Perseroan memiliki karyawan sebanyak 21 orang yang keseluruhannya merupakan karyawan tetap, dan 11 karyawan diantaranya telah memiliki izin standar profesi pasar modal (WPPE, WPEE, WMI) yang dikeluarkan oleh Bapepam & LK (OJK).
11
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
Analisa dan Pembahasan Manajemen
disebabkan peningkatan jumlah reverse repo yang diberikan kepada pihak ketiga, yang berasal dari pencairan deposito berjangka yang telah jatuh tempo dan tidak diperpanjang kembali.
A. PENDAPATAN USAHA Pendapatan usaha pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 2.452 juta, yang berasal dari kegiatan perantara perdagangan efek, pendapatan bunga serta kegiatan penjaminan emisi dan penjualan efek. Pendapatan usaha pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 598 juta atau 32,28 % dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 1.854 juta. Peningkatan pendapatan usaha ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan dari pendapatan bunga.
B. BEBAN USAHA Beban usaha Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 2.810 juta dimana terjadi kenaikan sebesar Rp 524 juta atau 22,92 % dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 2.286 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan antara lain oleh adanya kenaikan atas beban lain-lain, beban perjalanan dinas, beban kepegawaian dan beban pemeliharaan sistem, walaupun diikuti penurunan atas beban telekomunikasi dan beban penyusutan.
PENDAPATAN KEGIATAN PERANTARA PERDAGANGAN EFEK Pendapatan kegiatan dari transaksi perantara perdagangan efek Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.295 juta mengalami peningkatan sebesar Rp 73 juta atau 5,97 % dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 1.222 juta. Kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya peningkatan atas aktivitas perdagangan saham sebagai akibat intensifitas oleh tenaga pemasaran terhadap nasabah Perseroan. Dalam pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek ini termasuk juga dari pendapatan keuntungan - bersih atas perdagangan efek dari nilai portofolio saham yang dimiliki Perseroan.
C. LABA (RUGI) KOMPREHENSIF RUGI USAHA Pada tahun 2013 Perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp 358 juta, penurunan sebesar Rp 74 juta atau 17,16 % dibandingkan tahun 2012 yang mengalami rugi usaha sebesar Rp 432 juta. Penurunan ini terutama disebabkan antara lain oleh adanya kenaikan pendapatan usaha, walaupun juga diikuti dengan peningkatan beban usaha.
Pertumbuhan Komisi Transaksi (Juta Rupiah) 1.500
PENGHASILAN LAIN – LAIN Pada tahun 2013 penghasilan lain – lain Perseroan adalah sebesar Rp 3.354 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 1.090 juta atau 48,17 % dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 2.263 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan atas keuntungan selisih kurs sebagai akibat kenaikan kurs Dollar di pasar, walaupun diikuti dengan penurunan atas pendapatan bunga yang disebabkan pencairan sebagian deposito berjangka yang telah jatuh tempo.
1.434
1.200 1.222
1.295
900 2011
2012
2013
PENDAPATAN KEGIATAN PENJAMINAN EMISI DAN PENJUALAN EFEK Pendapatan kegiatan penjaminan emisi dan penjualan efek merupakan hasil dari keikutsertaan Perseroan sebagai peserta penjamin emisi efek untuk penawaran umum saham. Pendapatan jasa penjaminan emisi Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 21 juta atau sama besarnya dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 21 juta juga, hal ini disebabkan sama besarnya porsi penjaminan yang ditanggung Perseroan dalam rangka keikutsertaan dalam sindikasi penjaminan emisi efek.
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Pendapatan komprehensif lain yang diperoleh Perseroan merupakan keuntungan atau kerugian aset keuangan yang tersedia untuk dijual yang belum direalisasi. Pada tahun 2013 Perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 1.517 juta, dibandingkan tahun 2012 yang memperoleh keuntungan sebesar Rp 717 juta. Kerugian ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan harga saham-saham di pasar, yang ditandai dengan menurunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). LABA KOMPREHENSIF Perseroan pada tahun 2013 memperoleh laba komprehensif sebesar Rp 1.511 juta, menurun sebesar Rp 1.080 atau 41,69 % dibanding tahun 2012 yang memperoleh laba komprehensif sebesar Rp 2.592 juta. Penurunan ini terutama disumbangkan oleh kerugian atas pendapatan komprehensif lainnya.
PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga yang diperoleh Perseroan merupakan pendapatan bunga atas transaksi pembelian efek saham dengan janji dijual kembali (pendapatan reverse repo). Pendapatan bunga Perseroan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1.135 juta mengalami kenaikan sebesar Rp 526 juta atau 86,30 %, dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar Rp 609 juta, hal ini
12
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
Pendapatan Usaha, Rugi Usaha dan Laba Komprehensi (Jutaan Rupiah)
Pendapatan Usaha
Rugi Usaha
Laba Komprehensif
3.000
2.500
2.592
2.452
2.328
2.000 1.854
1.500
1.511
1.000 915
500
0
-500
2011
2012
-431
-433
2013
-358
PROFITABILITAS Profitabilitas antara lain diukur dengan rasio-rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Imbal Hasil Investasi (Return On Assets) dan Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity). Rasio ini menggambarkan kemampuan Perseroan untuk mendapatkan laba pada suatu masa tertentu. ● Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin) adalah rasio dari laba komprehensif terhadap pendapatan Perseroan. ● Imbal Hasil Investasi (Return On Assets) adalah rasio dari perputaran aset dalam menghasilkan laba komprehensif. ● Imbal Hasil Ekuitas (Return On Equity) adalah rasio dari laba komprehensif terhadap ekuitas.
URAIAN Rasio Keuangan Net Profit Margin Return On Assets Return On Equity
31 Desember 2011
2012
2013
39,28 % 1,82 % 1,91 %
139,82% 4,80 % 5,13 %
61,63 % 2,76 % 2,90 %
150
139,82
120
90 61,63
60 39,28
Net Profit Margin Return On Assets Return On Equity
13
30
0
1,82 1,91
4,80 5,13
2,76 2,90
2011
2012
2013
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
E. ARUS KAS AKTIVITAS OPERASI Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 2.738 juta terutama terdiri dari penerimaan dari operasi lainnya sebesar Rp 2.257 juta, penerimaan bunga sebesar Rp 1.755 juta dan penerimaan komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 1.276 juta, yang diimbangi dengan berbagai pembayaran seperti pembayaran beban usaha sebesar Rp 2.636 juta dan pembayaran kepada nasabah sebesar Rp 365 juta.
D. ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS ASET Jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 54.610 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 607 juta atau 1,12 % dibanding aset Perseroan pada tahun 2012 yang berjumlah Rp 54.002 juta. Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh adanya peningkatan kas dan setara kas, yang diperoleh dari penurunan piutang pada lembaga kliring dan penjaminan disebabkan sebagian piutang tersebut telah jatuh tempo. Yang termasuk aset tidak lancar adalah penyertaan pada bursa efek, aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset lain-lain, sisanya merupakan aset lancar.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 1.394 juta terutama terdiri dari penerimaan bunga sebesar Rp 1.787 juta, penerimaan komisi perantara perdagangan efek sebesar Rp 849 juta dan penerimaan dari operasi lainnya sebesar Rp 726 juta, yang diimbangi dengan berbagai pembayaran seperti pembayaran beban usaha sebesar Rp 2.154 juta dan pembayaran kepada nasabah sebesar Rp 509 juta.
LIABILITAS Jumlah liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 2.613 juta dimana terjadi penurunan sebesar Rp 903 juta atau 25,69 % dibanding liabilitas Perseroan pada tahun 2012 yang berjumlah Rp 3.517 juta. Penurunan jumlah liabilitas tersebut disebabkan terutama oleh adanya penurunan utang pada lembaga kliring dan penjaminan serta penurunan utang nasabah – pihak ketiga, karena sebagian utang tersebut telah jatuh tempo. Semua liabilitas Perseroan dikategorikan sebagai liabilitas jangka pendek.
AKTIVITAS INVESTASI Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp 70 juta, terdiri dari pembayaran perolehan aset tetap sebesar Rp 70 juta.
EKUITAS Jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 51.996 juta dimana terjadi peningkatan sebesar Rp 1.511 juta atau 2,99 % dibandingkan ekuitas Perseroan pada tahun 2012 yang berjumlah Rp 50.485 juta. Kenaikan jumlah ekuitas tersebut disebabkan oleh adanya surplus saldo laba belum ditentukan penggunaannya sebagai akibat Perseroan memperoleh laba bersih usaha, walaupun diikuti oleh defisit komponen ekuitas lainnya sebagai akibat Perseroan mengalami kerugian pendapatan komprehensif lainnya.
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 8.845 juta, terdiri dari pencairan deposito berjangka sebesar Rp 8.688 juta dan penerimaan hasil penjualan aset tetap sebesar Rp 170 juta, yang diimbangi dengan pembayaran perolehan aset tetap sebesar Rp 12 juta. AKTIVITAS PENDANAAN Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp 12.932 juta, terdiri dari pemberian pinjaman kepada pihak berelasi.
Total Aset, Liabilitas Dan Ekuitas Total Aset 60.000
Liabilitas
54.002
54.610
50.485
51.996
2.466
3.517
2.613
2011
2012
2013
50.358
50.000 47.893
F. TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG Tingkat kolektibilitas piutang merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk mendapatkan penghasilan dari penagihan piutang, dan diukur dengan menggunakan perbandingan jumlah pendapatan usaha terhadap piutang jangka pendek Perseroan, yang berupa piutang kepada nasabah untuk transaksi efek nasabah. Jangka waktu kredit yang diberikan Perseroan adalah 3 hari, dan sampai saat ini tidak ada nasabah yang melebihi jangka waktu kredit tersebut. Disamping itu Perseroan tidak memberikan fasilitas marjin kepada nasabah berupa dana talangan untuk transaksi efek nasabah.
Ekuitas
40.000 30.000 20.000 10.000 0
14
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
I. PROSPEK USAHA DAN ASPEK PEMASARAN Dalam bidang Perantara Pedagang Efek, Perseroan akan menambah jumlah nasabah perorangan maupun nasabah institusi seperti Dana Pensiun, Asuransi, Fund Manager dan lainnya. Pelayanan yang optimal akan terus ditingkatkan, dengan adanya fasilitas Remote Trading, kecepatan dan ketetapan dalam melakukan transaksi pesanan nasabah dapat terjamin. Perseroan juga akan meningkatkan dalam memberikan informasi investasi yang dapat dipercaya.
G. KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG LIKUIDITAS Likuiditas diukur dengan menggunakan perbandingan jumlah aset lancar (diluar penyertaan pada bursa efek, aset pajak tangguhan, aset tetap dan aset lain-lain) terhadap liabilitas jangka pendek dan merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar 2.074,04 % dan 1.525,90 %. Kenaikan rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek tersebut disebabkan karena penurunan liabilitas jangka pendek pada tahun 2013 sebesar Rp 903 juta atau 25,69 % jika dibandingkan dengan tahun 2012, yang disebabkan antara lain oleh adanya penurunan atas utang lembaga kliring dan penjaminan serta utang nasabah – pihak ketiga.
Perseroan akan meningkatkan aktivitas dalam bidang Penjamin Emisi Efek, baik dalam penawaran umum saham maupun dalam bidang Investment Banking. Perseroan menargetkan perusahaan menengah yang bergerak dalam industri yang memiliki prospek usaha yang baik. Perseroan akan memberikan nilai tambah sebagai Penasehat Keuangan (Financial Advisory) bagi perusahaan menengah agar dapat terus berkembang. Selain itu divisi ini akan meningkatkan jalinan komunikasi dan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan sekuritas lain dalam menangani berbagai proyek sindikasi penjaminan emisi saham.
SOLVABILITAS Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh liabilitas dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (Solvabilitas Ekuitas) atau membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset (Solvabilitas Aset).
Dimasa mendatang dalam usaha Perseroan memperluas jaringan pemasaran, dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan meluncurkan fasilitas transaksi saham melalui internet (Online Trading). Keunggulan online trading antara lain kemampuannya menjangkau kota – kota besar di Indonesia, fasilitas ini sangat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi di berbagai lokasi, sepanjang nasabah tersebut memiliki koneksi dengan jaringan internet.
Perseroan memiliki Solvabilitas Ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 5,02 % dan 6,96 %. Penurunan rasio liabilitas terhadap ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan total liabilitas yang didapat karena penurunan utang lembaga kliring dan penjaminan serta utang nasabah - pihak ketiga.
J. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Sedangkan untuk Solvabilitas Aset pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar 4,78 % dan 6,51 %. Penurunan rasio liabilitas terhadap aset disebabkan adanya penurunan jumlah liabilitas, yang diakibatkan oleh penurunan utang lembaga kliring dan penjaminan sebesar Rp 793 juta serta penurunan utang nasabah – pihak ketiga sebesar Rp 272 juta.
Laporan Keuangan Perseroan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan pada tanggal 17 Maret 2014 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Sampai dengan dibuatnya Laporan Keuangan Tahunan 2013, Perseroan tidak mempunyai informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan.
H. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN Perseroan berkewajiban untuk memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan Bapepam & LK No. V.D.5 yang terlampir dalam Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-566/BL/2011 tertanggal 31 Oktober 2011. Berdasarkan peraturan tersebut perusahaan efek wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25.000 juta atau 6,25 % dari jumlah liabilitas ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. Pada tanggal 30 Desember 2013, Perseroan memiliki saldo MKBD di atas ketentuan yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 36.122 juta.
15
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
Informasi Khusus A. Pencatatan dan Harga Saham Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
2013
Harga Saham
Kwartal
Terendah
Tertinggi 315 275 60 200 120 92 77 85 154 200 140 150 165 123
215 50 35 30 66 50 50 50 75 90 140 140 104 87
I II III IV I II III IV
Jumlah Saham (Lembar)
Penutupan
349,558,000 376.319,500 937.000 11.193.000 6.692.500 22.765.000 3.886.000 6.000.000 45.492.000 1.040.500 2.000 5.500 120.500 195.000
220 55 60 104 70 60 63 85 138 150 140 140 144 107
B. Dividen Tahun
Dividen per Saham (Rp)
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Dividen (Rp)
Tanggal Pembayaran
2004
6
255.000.000
1.530.000.000
15 Desember 2005
2005
8
255.000.000
2.040.000.000
15 Agustus 2006
2006
6,50
255.000.000
1.657.500.000
21 Agustus 2007
2007
9,50
255.000.000
2.422.500.000
24 Desember 2008
C. Pemegang Saham Yang Memiliki 5 % Atau Lebih Saham Perseroan No
Nama Pemegang Saham
1
PT Jeje Yutrindo Utama
Alamat Pemegang Saham
Status A/I
Jumlah Saham
%
I
133.725.000
52,44
133.725.000
52,44
Plaza Asia (ABDA) Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta Selatan Jumlah
D. Kepemilikan Saham Perseroan Oleh Direksi Dan Dewan Komisaris No
Nama
Jabatan
Jumlah Saham (Lembar)
Pemilikan (%)
1
Johnlin Yuwono
Komisaris Utama
0
0
2
Oey Rivera Wijaya
Komisaris Independen
0
0
3
Luciana
Direktur Utama
0
0
4
Rusmady Hansa
Direktur Independen
0
0
16
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
E. Kelompok Pemegang Saham Masyarakat No
Keterangan
Jumlah Saham
1
Pemodal Nasional
119.195.500
2
Pemodal Asing
804.000 Jumlah
120.000.000
F. Jumlah Saham Yang Beredar Di Masyarakat No
Keterangan
Jumlah Saham (Lembar)
Jumlah Nominal (Rp)
Modal Dasar
540.000.000
108.000.000.000
(%)
Modal Disetor Penuh : 1
PT Jeje Yutrindo Utama
133.725.000
26.745.000.000
52,44
2
Masyarakat
121.275.000
24.255.000.000
47,56
Jumlah Modal Disetor Penuh
255.000.000
51.000.000
100,00
Saham Dalam Portepel
285.000.000
57.000.000
G. Keterangan Tentang Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Johnlin Yuwono 8% PT Jeje Yutrindo Utama 52,44%
Jonathan Yuwono 90% Yu Shiaw Shian 2%
PT Yulie Sekurindo Tbk
Masyarakat 47,56%
17
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Perseroan menyadari sepenuhnya mengenai pentingnya Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/ GCG), Perseroan percaya bahwa dengan semakin baiknya penerapan tata kelola perusahaan maka akan memberikan hasil yang lebih baik pula kepada kinerja Perseroan.
Perseroan telah melakukan langkah - langkah dalam mencapai tata kelola perusahaan yang baik, sesuai dengan ketentuan dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Perseroan telah memiliki Komisaris Independen yang bekerja sama dengan Komisaris Utama dalam melaksanakan pengawasan. Perseroan telah memiliki Direktur Tidak Terafiliasi, guna menjamin adanya proses pengambilan keputusan pelaksanaan kegiatan operasional yang lebih obyektif. Perseroan telah membentuk Komite Audit yang terdiri dari Komisaris Independen yang bertindak sebagai Ketua dan 2 orang anggota guna membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan. Dan Perseroan juga telah memiliki Sekretaris Perusahaan sebagai media komunikasi antara Perseroan dengan para stakeholders.
Dalam rangka menjaga dan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan antara lain dengan pemegang saham, manajemen, pihak kreditur, pemerintah, karyawan dan seluruh stakeholder lainnya, diperlukan penerapan prinsip-prinsip dari GCG. Adapun prinsip-prinsip GCG yang senantiasa dan akan diterapkan oleh Perseroan adalah : a. Prinsip Fairness • Perlindungan terhadap seluruh kepentingan pemegang saham, yaitu dengan dibentuknya Komisaris Independen yang dimaksudkan untuk melindungi pemegang saham minoritas. • Pengelolaan Perseroan selalu memperhatikan kepentingan seluruh stakeholder berdasarkan prinsip keadilan dan kesetaraan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A. Rapat Umum Pemegang Saham Pada tanggal 12 Juni 2013 di Hotel Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Sehubungan masa jabatan anggota Direksi dan Komisaris Perseroan telah berakhir, maka dalam RUPST diputuskan untuk mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Komisaris Perseroan yang telah berakhir masa jabatannya tersebut menjadi anggota Direksi dan Komisaris yang baru, sehingga susunan anggota Direksi dan Komisaris Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2016 adalah sebagai berikut :
b. Prinsip Transparency • Laporan keuangan Perseroan diaudit oleh kantor akuntan public yang terdaftar di Bapepam & LK dan dilaporkan ke Bapepam & LK, Bursa Efek Indonesia serta diumumkan dalam surat kabar yang mempunyai peredaran nasional secara berkala. • Setiap akan melakukan corporate action yang material, Perseroan selalu menyampaikan kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia dan Bapepam & LK. • Pengelolaan aset atau investasi dilakukan secara hati-hati dan bertanggung jawab.
Direksi : Direktur Utama Direktur Independen
: Luciana : Rusmady Hansa
Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Independen
: Johnlin Yuwono : Oey Rivera Wijaya
Dalam RUPST telah diputuskan untuk tidak membagikan dividen tunai kepada pemegang saham, dengan alasan karena walaupun Perseroan memperoleh laba bersih tahun buku 2012 sebesar Rp 1.875.298.122,-, namun karena adanya akumulasi kerugian pada tahun buku 2011 yang tercatat sebesar Rp 3.210.279.142,- maka laba bersih tersebut digunakan untuk menutup akumulasi kerugian tersebut, sehingga akumulasi kerugian pada tahun buku 2012 tercatat menjadi sebesar Rp 1.334.981.020,-.
c. Prinsip Accountability • Mengatur kejelasan fungsi, hak dan kewajiban, wewenang dan tanggung jawab masing-masing antara pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi • Membentuk Komite Audit independent yang diketuai oleh Komisaris Independen. d. Prinsip Responsibility • Perseroan telah mengikutsertakan karyawan dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). • Perseroan secara konsisten melakukan pembayaran dan pelaporan pajak tepat pada waktunya. • Gaji karyawan seluruhnya telah diatas Upah Minimum Regional (UMR) tingkat propinsi.
B. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan perwakilan dari seluruh pemegang saham Perseroan. Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan nasihat kepada Direksi.
18
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
Saat ini Perseroan memiliki 2 orang anggota Komisaris, yang terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris Independen. Dengan adanya Komisaris Independen tersebut, maka pengawasan dan nasihat dapat lebih obyektif dan tetap memperhatikan kepentingan dari pemegang saham independen.
anggota Direksi telah memberikan kepastian akan kemampuan Direksi dalam memimpin aktivitas operasional Perseroan. Selanjutnya para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Direksi telah melakukan hal berikut :
para anggota Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam memenuhi tanggungjawabnya Dewan Komisaris melakukan hal-hal berikut :
• Memperlihatkan obyektivitas dan integritas tinggi, baik secara individu maupun secara kolektif. • Memperlihatkan kemampuan kepemimpinan dan tanggung-jawab, untuk membawa Perseroan lebih maju dan berkembang. • Mempromosikan visi dan misi serta mempromosikan peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dan kode etik. • Melakukan review terperinci mengenai kinerja operasional Perseroan • Melakukan perencanaan dan review terhadap suksesi, promosi/nominasi dan remunerasi manajemen. • Melakukan evaluasi terhadap kinerja dan efektivitas manajemen.
• Mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham Perseroan. • Mempraktekkan keadilan dan memiliki integritas baik secara individu maupun secara kolektif dalam Dewan Komisaris. • Mempromosikan visi dan misi Perseroan serta mempromosikan peraturan-peraturan Perseroan mengenai kepatuhan dank ode etik. • Mempelajari dan mendalami bisnis yang dilakukan oleh Perseroan, dan mengerti mengenai risiko bisnis perusahaan efek. • Melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran bisnis yang telah dipaparkan oleh Direksi. • Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja keuangan Perseroan. • Menjamin proses, control dan prosedur operasi standar telah dibuat dan dilaksanakan, sehingga integritas dari laporan keuangan Perseroan dapat dipertanggungjawabkan sepenuhnya. • Melakukan review menyeluruh dan obyektif atas kinerja Direktur Utama, dan dengan bantuan Direktur Utama mereview kinerja Direktur. • Menyempatkan waktu yang cukup untuk kepentingan Dewan Komisaris, dan masalah-masalah yang timbul dalam Komite Audit. • Melakukan perencanaan dan review terhadap proses suksesi, promosi/nominasi dan remunerasi Direksi. • Mengevaluasi kinerja dan efektifitas Dewan Komisaris.
D. Pelatihan Untuk Meningkatkan Kompetensi Direksi Direksi berperan signifikan dalam menjalankan dan mengatur tata kelola Perseroan, untuk meningkatkan pengetahuan maka Direksi telah mengikuti berbagai seminar dan pelatihan dalam bidang pasar modal, seperti penerapan Straight Through Processing yaitu otomatisasi perdagangan efek, penerapan Fund Separation yang merupakan pemisahan rekening dana nasabah, juga penerapan bergabungnya Bapepam & LK kedalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan penerapan pembentukan Dana Perlindungan Pemodal (Investor Protection Fund/IPF). E. Rapat Dewan Komisaris Dan Direksi Rapat Dewan Komisaris dan Direksi selalu dilaksanakan baik secara rutin maupun temporer, guna mengantisipasi secara cepat dan akurat atas setiap perkembangan yang terjadi berkaitan dengan Perseroan. Rapat dilaksanakan baik untuk seluruh Komisaris dan Direksi, maupun secara khusus antar anggota Komisaris dan atau Direksi.
C. Dewan Direksi Direksi saat ini memiliki 2 orang anggota, yang terdiri dari Direktur Utama dan Direktur Independen, dimana Direktur Independen tersebut merupakan Direktur yang tidak terafiliasi dengan pemegang saham pengendali Perseroan. Adanya komposisi Direktur Independen tersebut telah memberikan hasil berupa keputusan yang dilandasi atas sikap profesional dan tidak adanya pengaruh atau kepentingan tertentu yang dominan dari pemegang saham. Direksi Perseroan dibentuk dari individu yang memiliki berbagai keahlian, khususnya di bidang pasar modal dan keuangan. Pengetahuan dan pengalaman dari
Dalam Rapat tersebut dibahas mengenai kebijakan dan strategi yang telah dan akan dijalankan Perseroan, juga memastikan bahwa kinerja Perseroan telah sesuai dengan rencana kerja yang telah disusun pada awal tahun. Serta mengevaluasi apakah kegiatan operasional Perseroan telah sesuai dengan aktivitas usaha secara umum dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara rutin setiap 6 bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris, dan dilaksanakan secara temporer bila Dewan
19
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
Komisaris merasa ada yang perlu dibahas terhadap kebijakan dan strategi yang akan dijalankan Perseroan. Sedangkan rapat Dewan Komisaris dengan anggota Direksi dilaksanakan secara rutin setiap sebulan sekali, dan dilaksanakan secara temporer bila dirasa ada yang perlu dibahas mengenai kebijakan yang akan dijalankan Perseroan. Rapat anggota Direksi dilaksanakan secara rutin setiap sebulan sekali, dan dilaksanakan secara temporer bila anggota Direksi merasa ada yang perlu dibahas terhadap kebijakan yang akan dijalankan Perseroan.
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan Perseroan kepada publik dan pihak otoritas, seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. • Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundangan di bidang pasar modal, dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan. • Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen Perseroan dan akuntan atas jasa yang diberikannya. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee. • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal. • Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi. • Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan. • Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan. • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.
F. Remunerasi Dewan Komisaris Dan Direksi Penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris ditentukan oleh Komisaris Utama, dan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun 2013, anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi sebesar Rp 100 juta. Penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi ditentukan oleh Komisaris Utama, untuk tahun 2013 remunerasi anggota Direksi adalah sebesar Rp 183 juta. G. Komite Audit Saat ini Komite Audit memiliki 3 orang anggota, dimana 1 orang diantaranya merupakan Komisaris Independen yang merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Komite Audit telah bertanggung-jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan yang dibuat oleh Direksi, khususnya terhadap hal-hal yang dipandang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris. Serta melakukan kegiatankegiatan lain yang berkaitan dengan tanggung-jawab Dewan Komisaris, seperti pemeriksaan laporan keuangan yang akan dipublikasi, juga pemenuhan semua ketentuan yang terkait terhadap Perseroan dan memeriksa laporan dari internal audit.
Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Komite Audit juga berkewajiban untuk memperhatikan risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan Manajemen Risiko oleh Direksi, kemudian melakukan investigasi dan melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai keluhan yang muncul terhadap Perseroan dan menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi.
Ketua
: Oey Rivera Wijaya
Anggota Anggota
: Victor Sianipar : Deddy Gunawan
VICTOR SIANIPAR, Anggota Komite Audit Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Medan tahun 1952. Menyelesaikan pendidikan terakhir di bidang Bisnis Manajemen di Sekolah Tinggi Prasetya Mulya, Jakarta pada tahun 1997. Memulai karirnya di PT Upjohn Indonesia, Jakarta sebagai Manager Divisi Pemasaran (1976 – 1996). Menjabat sebagai General Manager PT Haniwell Murni Co, Tangerang (1996 - 2004). Bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2004 sampai 2006. Menjabat sebagai Direktur di PT Sumber Cakrawala Intinusa sejak tahun 2007 sampai sekarang.
Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan Divisi Pengawasan Internal. Selanjutnya setiap hasil Rapat Komite Audit segera disampaikan kepada Dewan Komisaris agar dapat dibahas dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya Komite Audit melakukan hal berikut :
20
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
DEDDY GUNAWAN, Anggota Komite Audit
ROHATI, Sekretaris Perusahaan
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Tangerang tahun 1963. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IBEK, Jakarta pada tahun 1994. Memulai karirnya di PT Petindo Jaya Sakti dengan jabatan terakhir sebagai Manager Keuangan (1987 – 2007). Menjabat sebagai Manager Accounting di PT Asia Prima Packaging (2007 - sekarang).
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Cirebon tahun 1972. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Persada, pada tahun 2008. Memulai karirnya di PT Adhi Sentosa Abadi dengan jabatan sebagai Staff Administrasi (1993 – 1995). Menjabat sebagai Staff Finance di PT Bamaputra Sarana Plastindo (1996 - 1999), Staff Finance, Accounting & Tax PT Kestrel Sekuritas Indonesia (1999 - 2004). Bergabung dengan Perseroan sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2004 sampai sekarang.
H. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan tugasnya antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberi masukan kepada Direksi dalam mematuhi ketentuan pasar modal, serta sebagai penghubung antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI dan masyarakat.
I. Internal Audit Divisi Internal Audit melakukan kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perseroan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola perusahaan.
Perseroan menyadari sepenuhnya akan pentingnya membuka semua jalur komunikasi dengan para stakeholder, yaitu pemegang saham, nasabah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI, analis maupun pihak lainnya yang terkait dengan Perseroan. Komunikasi yang baik akan memberikan kepastian bagi para stakeholder mengenai perkembangan terbaru Perseroan, sementara Perseroan juga mengharapkan adanya umpan balik (feedback) dari para stakeholders untuk peningkatan kinerja Perseroan. Distribusi informasi tersebut telah dilakukan melalui berbagai cara.
Divisi Internal Audit berwenang untuk mengakses seluruh informasi yang relevan tentang Perseroan terkait dengan tugas dan fungsinya, juga melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit, selain itu mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit, selanjutnya melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya divisi Internal Audit melakukan hal berikut :
Sesuai dengan ketentuan di pasar modal mengenai kewajiban penyampaian informasi, Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan telah menyampaikan Laporan Keuangan Triwulanan, Laporan Keuangan Tengah Tahunan, Laporan Tahunan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia, KPEI, KSEI secara tepat waktu serta dikomunikasikan kepada publik melalui surat kabar. Perseroan juga selalu menyampaikan informasi penting yang bersifat temporer untuk menghindari adanya ketidak jelasan informasi, baik melalui Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun media massa.
• Menyusun dan melaksanakan rencana audit internal tahunan. • Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan. • Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi. • Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. • Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris. • Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. • Bekerja sama dengan Komite Audit. • Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukan. • Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Pada tanggal 12 Juni 2013 bertempat di Hotel Mega Anggrek – Jakarta Barat, Perseroan telah melaksanakan Paparan Publik (Public Expose) yang menjelaskan perkembangan kinerja Perseroan, kebijakan yang telah dan akan diambil serta prospek usaha. Acara ini dihadiri oleh para pemegang saham dan investor, sejumlah investor juga telah menanyakan langsung mengenai perkembangan dan rencana usaha Perseroan.
21
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
J. Pengendalian Intern (Internal Control)/ Kepatuhan (Compliance)
instruksi, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan Perseroan, dan melaksanakan transaksi efek dengan ketentuan :
Divisi kepatuhan wajib bersifat independen dari divisi lainnya, namun memiliki akses yang tidak terbatas kepada divisi lainnya terkait dengan tugasnya untuk memastikan kepatuhan Perseroan. Divisi ini ditetapkan sebagai wakil yang ditugaskan oleh Perseroan untuk menangani proses pemeriksaan dari Bapepam & LK dan Bursa Efek Indonesia. Dalam memenuhi tanggung-jawabnya divisi kepatuhan melakukan hal berikut :
• Menyusun dan memastikan pelaksanaan parameter batasan transaksi (trading limit), baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan Perseroan, yang formulasinya tertuang dalam Prosedur Operasi Standar (SOP). • Melakukan verifikasi bahwa rekening efek nasabah telah dibuka dan disetujui oleh divisi pemasaran. • Melakukan verifikasi sebelum melaksanakan pesanan dan atau instruksi nasabah untuk memastikan ketersediaan dana dan atau efek dalam rekening efek nasabah, dalam rangka penyelesaian transaksi efek. • Bagi nasabah yang tidak mempunyai rekening efek di Perseroan, verifikasi ketersediaan dana dan atau efek dilakukan dengan memastikan bahwa nasabah dimaksud telah membuat pernyataan tertulis. • Pelaksanaan verifikasi terhadap rekening efek dan ketersediaan dana dan atau efek, dapat dilakukan baik secara manual maupun elektronik melalui sistem manajemen risiko Perseroan yang terintegrasi.
• Mengidentifikasi kebijakan, prosedur operasi standar dan peraturan perundang-undangan yang terkait. • Menyusun kebijakan dan posedur tugas pokok dan fungsi divisi kepatuhan. • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan dan prosedur operasi standar. • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai perizinan. • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai pelaksanaan pengawasan pegawai. • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai pengendalian internal. • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang serta pendanaan kegiatan terorisme. • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan mengenai perdagangan efek. • Melakukan penanganan dan pengadministrasian pengaduan nasabah dengan wajib memiliki mekanisme khusus untuk menangani dan menindaklanjuti pengaduan tertulis dari nasabah (internal dispute resolution). • Melakukan pengawasan rencana kelangsungan usaha (business continuity plan). • Menyampaikan laporan secara berkala minimal 1 kali dalam setahun, dan laporan secara insidental kepada Dewan Komisaris dan atau Direksi. • Menyediakan bantuan dan melakukan pelatihan kepada pegawai pada divisi lain dalam rangka memenuhi kepatuhan divisi dimaksud terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal dan peraturan lain yang terkait.
Divisi manajemen risiko wajib menyusun Prosedur Operasi Standar, terkait dengan transaksi efek yang dilakukan untuk kepentingan Perseroan atau pihak terafiliasi, seperti pemegang saham, anggota Direksi, Dewan Komisaris maupun pegawai Perseroan, dan melaporkan transaksi efek dimaksud kepada divisi kepatuhan. L. Tujuan Dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan 1. MANAJEMEN MODAL Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal hasil kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman.
Divisi kepatuhan wajib melaporkan secara rahasia kepada Dewan Komisaris dan Bapepam & LK jika menemukan adanya indikasi pelanggaran atas ketentuan peraturan perundangundangan yang dilakukan oleh Perseroan atau nasabah.
Perusahaan juga diwajibkan untuk memelihara persyaratan minimum modal kerja bersih seperti yang disebutkan dalam peraturan Bapepam dan LK No. V.D.5, yang antara lain menentukan Modal Kerja Bersih Disesuaikan untuk PE yang beroperasi sebagai perantara perdagangan efek, manajer investasi dan penjamin emisi sebesar Rp 25 miliar atau 6,25 % dari total liabilitas tanpa Utang Sub-Ordinasi dan Utang Dalam
K. Manajemen Risiko Divisi manajemen risiko bertanggung jawab untuk mengelola sistem pengendalian risiko, menyusun parameter dan melakukan verifikasi dalam memproses pesanan dan atau
22
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
Rangka Penawaran Umum / Penawaran Terbatas ditambah Ranking Liabilities, mana yang lebih tinggi, ditambah Rp 200 juta dan 0,1 % dari total dana yang dikelola. Jika hal ini tidak dipantau dan disesuaikan, tingkat modal kerja sesuai peraturan dapat berada di bawah jumlah minimum yang ditetapkan oleh regulator, yang dapat mengakibatkan berbagai sanksi mulai dari denda sampai dengan penghentian sebagian atau seluruh kegiatan usaha. Untuk mengatasi risiko ini, Perusahaan terus mengevaluasi tingkat kebutuhan modal kerja berdasarkan peraturan dan memantau perkembangan peraturan tentang modal kerja bersih yang disyaratkan dan mempersiapkan peningkatan batas minimum yang diperlukan sesuai peraturan yang mungkin terjadi dari waktu ke waktu di masa datang.
ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan terkena risiko harga pasar. Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi tersedia untuk dijual. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan komite. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar.
Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 30 Desember 2013. Perusahaan juga diwajibkan untuk mempunyai modal disetor di atas ketentuan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan No. 179/KMK.010/2003 tentang kepemilikan saham dan permodalan perusahaan efek.
Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito berjangka, perdagangan utang jatuh tempo dan pinjaman dari lembaga keuangan. Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan sesuai dengan pasar.
Pada tanggal 30 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi persyaratan tersebut.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang akan dialami Perusahaan, apabila nasabah atau pihak lawan, gagal untuk memenuhi liabilitas kontraktual. Perusahaan tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang akan diterima, tingkat jaminannya serta dengan memonitor eksposur yang berhubungan dengan batasan-batasan tersebut.
2. MANAJEMEN RISIKO Perusahaan telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangannya.Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Dewan Direksi menentukan kebijakan tertulis manajemen risiko keuangan secara keseluruhan melalui masukan laporan komite-komite risiko yang dibentuk dalam divisi-divisi terkait.
Eksposur risiko kredit Perusahaan berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Perusahaan memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen diterima Perusahaan atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa.
Perusahaan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk likuiditas, harga pasar, kredit dan suku bunga. Dana Perusahaan dan eksposur suku bunga dikelola oleh fungsi keuangan Perusahaan sesuai dengan kerangka kebijakan yang disetujui oleh komite. Kerangka tersebut memaparkan risiko pada Perusahaan dan langkahlangkah yang akan diambil untuk mengelola risiko. Komite risiko Perusahaan menetapkan dan memantau kebijakan ini.
Risiko Likuiditas Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Risiko Harga Pasar Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut
23
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
N. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)
M. Perkara Yang Sedang Dihadapi Perseroan, Direksi Dan Dewan Komisaris
Sebagai bagian dari komunitas masyarakat pada umumnya, Perseroan juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan Perseroan. Tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan dalam berbagai kegiatan sosial, khususnya dalam rangka peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai berbagai aktivitas dan peluang investasi di pasar modal. Perseroan telah menyumbangkan puluhan buku mengenai pasar modal kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Buddhi, puluhan majalah mengenai komputer kepada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Dharma Putra , serta puluhan majalah mengenai ekonomi kepada Perguruan Setia Bhakti, ketiganya di Tangerang sebagai tanggung jawab sosial Perseroan di bidang pendidikan khususnya di bidang pasar modal, teknologi informasi dan ekonomi.
Hingga laporan ini dibuat, Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris tidak pernah terlibat suatu sengketa atau perselisihan pada instansi peradilan di tempat kedudukan Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris, serta di tempat mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya, baik dalam perkara pidana, perdata maupun perburuhan, di hadapan badan peradilan umum dan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) dan Panitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah (P4D). Disamping itu Perseroan juga tidak terlibat dalam suatu pendaftaran atau perkara yang menyangkut kepailitan, penundaan kewajiban pembayaran hutang, atau pembubaran atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi lainnya yang berwenang, termasuk yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
24
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yu l i e S e ku rindo T bk
Laporan Komite Audit
atas laporan keuangan tahun 2013 untuk membahas ruang lingkup, rencana audit dan pelaksanaannya guna memastikan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Kemudian membahas koreksi dan perbaikan serta saran-saran dari auditor eksternal sebagai hasil audit atas laporan keuangan tahun 2013.
Komite Audit adalah sebuah komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan pihak-pihak yang independent terhadap Perseroan dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Tugas-tugas Komite Audit diatur dalam Piagam Komite Audit, yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit berfungsi membantu Dewan Komisaris melaksanakan tanggung jawab pengawasan dalam hal-hal yang terkait dengan laporan keuangan dan efektifitas proses audit internal dan eksternal, dengan tujuan untuk memastikan kelayakan pengendalian internal serta kualitas dan integritas laporan keuangan Perseroan.
Rapat Komite Audit dilaksanakan secara rutin setiap 6 bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite Audit, dan dilaksanakan secara temporer bila Komite Audit merasa perlu untuk membahas sesuatu masalah. Sedangkan rapat Komite Audit dengan Dewan Komisioner dilaksanakan secara rutin setiap 6 bulan sekali, dan dapat dilangsungkan secara temporer bila Dewan Komisaris merasa memang ada yang perlu dibahas mengenai pengawasan Perseroan.
A. Kegiatan Komite Audit Tujuan utama yang hendak dicapai dari kegiatan Komite Audit adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan-laporan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris adalah layak dan dapat dipercaya, juga kebijakan-kebijakan yang diputuskan oleh Direksi adalah tepat dan dilaksanakan oleh para karyawan dengan tepat pula, serta Perseroan dalam kegiatan usahanya telah mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik di bidang pasar modal maupun peraturan perundang-undangan lainnya.
B. Pendapat Komite Audit Berdasarkan hasil penelaahan seperti tersebut diatas, Komite Audit berpendapat sebagai berikut : 1. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku 2013 disajikan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, Komite Audit telah melakukan evaluasi kegiatan Perseroan yang meliputi menelaah laporan kegiatan internal Perseroan baik bulanan maupun triwulanan dan laporan keuangan Perseroan akhir tahun. Kemudian mengevaluasi sistem akuntansi Perseroan dan struktur pengendalian internal, juga menilai efektivitas kerja satuan internal audit, serta menelaah risalah Rapat Direksi Perseroan. Terakhir menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.
2. Tidak terdapat temuan ataupun hal-hal yang menyebabkan Komite Audit berkesimpulan bahwa Perseroan telah melakukan kegiatan yang dapat dipandang sebagai unsur tindakan pelanggaran hukum ataupun penyimpangan dari peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan peraturan lainnya sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. 3. Auditor Eksternal cukup independen, telah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Disamping itu melakukan evaluasi kegiatan auditor eksternal yang meliputi menelaah independensi auditor eksternal dalam kaitannya dengan penugasan audit oleh Perseroan, juga berdiskusi dengan auditor eksternal yang akan melakukan audit
Jakarta, 31 Maret 2014
Oey Rivera Wijaya Ketua
25
Laporan Tahunan 2013 Annual Report
PT Yulie Sekur indo Tbk
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013 Laporan Tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Yulie Sekurindo Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tanda tangannya masing – masing di bawah ini.
Dewan Direksi
Luciana
Rusmady Hansa
Direktur Utama
Direktur Independen
Dewan Komisaris
Johnlin Yuwono
Oey Rivera Wijaya
Komisaris Utama
Komisaris Independen
26
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan ....................................................................................................................
1-2
Laporan Laba Rugi Komprehensif .......................................................................................................
3
Laporan Perubahan Ekuitas ................................................................................................................
4
Laporan Arus Kas ................................................................................................................................
5
Catatan atas Laporan Keuangan .........................................................................................................
6 - 37
**************************
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan ASET Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang reverse repo - bersih Portofolio efek Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah - pihak ketiga Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Penyertaan pada bursa efek Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.072.107.043 pada tahun 2013 dan Rp 3.044.382.143 pada tahun 2012 Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain
2013
2012
3d, 5 3e, 6 3f, 7 3g, 8 3g, 9 3g, 10 3g, 11 3c, 12 3i 3q, 16 3j, 13
25.510.745.238 1.047.400.848 7.800.588.073 5.277.510.162 963.617.000 621.721.628 12.965.834.101 11.916.667 4.803.243 135.000.000
22.843.176.352 1.018.912.302 7.371.624.560 6.801.336.762 2.129.072.500 527.227.935 1.404.000 12.962.317.969 12.100.738 135.000.000
3k, 3l, 14 3q, 16
97.786.051 170.913.894 2.290.000
54.803.851 137.897.460 7.290.000
54.610.126.905
54.002.164.429
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
1
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang pada lembaga kliring dan penjaminan Utang nasabah - pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Liabilitas imbalan kerja
3h, 9 3h, 15 3q, 16 17 3o, 28
890.717.500 689.178.118 19.170.927 80.729.121 933.655.587
1.684.585.000 961.920.749 30.589.368 38.388.534 801.589.852
2.613.451.253
3.517.073.503
51.000.000.000 353.366.883
51.000.000.000 353.366.883
300.000.000 1.693.964.331 (1.350.655.562 )
300.000.000 (1.334.981.020 ) 166.705.063
JUMLAH EKUITAS
51.996.675.652
50.485.090.926
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
54.610.126.905
54.002.164.429
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar - 540.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 255.000.000 saham Tambahan modal disetor - bersih Saldo laba (defisit) Telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya Komponen ekuitas lainnya
18 3s, 19
20
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
2
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan PENDAPATAN USAHA Pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek Pendapatan dividen dan bunga Pendapatan kegiatan penjaminan emisi efek
2012
3p, 23 3f, 3p, 24
1.295.653.237 1.135.588.472
1.222.585.318 609.544.981
3p, 25
21.276.739
21.894.450
2.452.518.448
1.854.024.749
1.265.768.919 386.300.655 270.000.000 204.569.073 138.119.300 67.790.549 27.724.900 450.717.085
1.123.561.128 375.849.627 270.000.000 71.239.002 96.118.900 143.584.448 67.286.201 139.153.743
2.810.990.481
2.286.793.049
Jumlah Pendapatan Usaha BEBAN USAHA Beban kepegawaian Administrasi dan umum Sewa kantor Perjalanan dinas Beban pemeliharaan sistem Telekomunikasi Penyusutan Lain-lain
2013
3p 3p 3c, 12, 31 3p 3p 3p 14 3p
Jumlah Beban Usaha RUGI USAHA
(358.472.033 )
(432.768.300 )
2.721.547.530 648.290.696 (19.042.013 ) 3.604.737
1.260.118.422 844.571.634 (12.236.123 ) 170.000.000 1.408.638
Jumlah Penghasilan Lain-lain - Bersih
3.354.400.950
2.263.862.571
LABA SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
2.995.928.917
1.831.094.271
33.016.434
44.203.851
3.028.945.351
1.875.298.122
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Selisih kurs - bersih Pendapatan bunga Beban keuangan Laba penjualan aset tetap Lain-lain - bersih
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Pajak tangguhan
3b 3p, 26 3p, 27 14 3p
3q, 16
LABA BERSIH Pendapatan Komprehensif Lainnya Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual
20
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LABA PER SAHAM
3t, 30
(1.517.360.625 ) 1.511.584.726
2.592.328.682
12
7
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
3
717.030.560
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Tambahan Modal Disetor Bersih
Modal Saham Saldo 31 Desember 2011 Jumlah pendapatan komprehensif Saldo 31 Desember 2012 Jumlah pendapatan komprehensif Saldo 31 Desember 2013
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Aset Keuangan tersedia untuk Dijual
Saldo Laba (Defisit)
Belum Ditentukan Penggunaannya
Telah Ditentukan Penggunaannya Untuk Dana Cadangan Umum
(550.325.497)
(3.210.279.142 )
300.000.000
47.892.762.244
717.030.560
1.875.298.122
-
2.592.328.682
166.705.063
(1.334.981.020 )
Jumlah Ekuitas
51.000.000.000
353.366.883
-
-
51.000.000.000
353.366.883
300.000.000
50.485.090.926
-
-
(1.517.360.625)
3.028.945.351
-
1.511.584.726
51.000.000.000
353.366.883
(1.350.655.562)
1.693.964.331
300.000.000
51.996.675.652
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
4
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan komisi perantara perdagangan efek Penerimaan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Penerimaan (pembayaran) lembaga kliring dan penjaminan Penerimaan (pembayaran) dari (kepada) nasabah Penjualan (pembelian) portofolio efek Penerimaan atas efek diperdagangkan Penerimaan dividen dan bunga Penerimaan (pembayaran) pajak - bersih Pembayaran beban usaha Penerimaan dari operasi lainnya - bersih Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Penurunan (kenaikan) deposito berjangka Hasil penjualan aset tetap
14 14
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan piutang pihak berelasi
2013
1.276.119.212
849.197.818
21.276.739
21.894.450
371.588.000 (365.832.324 ) 14.465.975 60.000.000 1.755.882.634 (16.221.684 ) (2.636.400.088 ) 2.257.397.522
294.519.000 (509.551.325 ) 240.707.321 135.928.890 1.787.441.261 2.781.861 (2.154.179.391 ) 726.254.228
2.738.275.986
1.394.994.113
(70.707.100 ) -
(12.870.000 ) 8.688.000.000 170.000.000
(70.707.100)
8.845.130.000
12
-
(12.932.500.000 )
-
(12.932.500.000)
2.667.568.886
(2.692.375.887 )
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2012
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
22.843.176.352
25.535.552.239
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
25.510.745.238
22.843.176.352
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
5
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1. U M U M a. Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan Perusahaan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 49 tanggal 8 Agustus 1989. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7627.HT.01.01.TH.89 tanggal 19 Agustus 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 27 Oktober 1989. Tambahan No. 2768. Pada tahun 1996, nama Perusahaan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 259 dari Notaris Irawan Soerodjo, S.H., tanggal 25 Juli 2008. dalam rangka penyesuaian anggaran dasar Perusahaan dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai “Perseroan Terbatas“. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-75638.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008. Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama menjalani usaha sebagai perusahaan efek, antara lain seperti perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992. Perusahaan memperoleh ijin usaha di bidang penjamin emisi efek dan bidang perantara pedagang efek. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Plaza ASIA Lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. PT Jeje Yutrindo Utama merupakan entitas induk terakhir dari Perusahaan. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 26 November 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-3536/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan harga penawaran Rp 215 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI)) pada tanggal 10 Desember 2004. c. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Johnlin Yuwono Oey Rivera Wijaya
Direksi Direktur Utama Direktur
: :
Luciana Rusmady Hansa
6
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1. U M U M (lanjutan) c. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan) Susunan anggota komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: : :
Oey Rivera Wijaya Victor Sianipar Deddy Gunawan
Pembentukan komite audit BAPEPAM-LK No. IX.I.5.
Perusahaan
telah
dilakukan
sesuai
dengan
Peraturan
Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sekitar 283 juta dan 309 juta, masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah karyawan tetap Perusahaan, masing-masing sejumlah 17 orang dan 18 orang (tidak diaudit).
2. PENERAPAN PERNYATAAN (PSAK REVISI DAN ISAK)
DAN
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN
Standar akuntansi baru atau penyesuaian atas standar akuntansi yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai tanggal 1 Januari 2013, yang relevan terhadap Perusahaan: -
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan Pengungkapan” (Revisi 2010)
Perusahaan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dari penyesuaian PSAK 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan. Berikut adalah interpretasi standar baru yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang akan dimulai tanggal 1 Januari 2014, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan Perusahaan: -
ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan” ISAK 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”
Pencabutan standar ini tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak material atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya: -
PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi (PPSAK No. 10)”
Standar baru, revisi dan intepretasi yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 adalah sebagai berikut: -
PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
7
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN (PSAK REVISI DAN ISAK) (lanjutan)
INTERPRETASI
STANDAR
AKUNTANSI
KEUANGAN
Revisi dan standar baru di atas akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai tanggal 1 Januari 2015. Pada saat penerbitan laporan keuangan, manajemen masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Perusahaan. Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum tanggal 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak tanggal 1 Januari 2013. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk portofolio efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), sesuai peraturan BAPEPAM-LK, dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, kurs rata-rata dari mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing
2013
Dolar Amerika Serikat (US$) 1
12.189
8
2012 9.670
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Transaksi Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan Perusahaan. a)
b)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut : (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan. (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan. (iii) personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan. Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut : (i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan. (ii) Entitas dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iii) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. (iv) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (v) Entitas dimana orang yang diidentifikasi dalam (a)(i) memiliki pengaruh sifnifikan atau merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut.
d. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Deposito berjangka Deposito berjangka baik yang dijaminkan untuk pinjaman bank maupun yang tidak dijaminkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi pada laporan posisi keuangan. f.
Transaksi Reverse Repo Transaksi reverse repo dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Pendapatan bunga yang timbul atas perjanjian reverse repo ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode kontrak dengan metode suku bunga efektif.
g. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), tersedia untuk dijual (AFS) dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal.
9
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Aset Keuangan (lanjutan) Metode Suku Bunga Efektif Metode Suku Bunga Efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan dan mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen efek utang selain dari aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai FVTPL. Aset Keuangan Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL) Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: • Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau • Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada pengakuan awal, jika: • Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau • Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau • Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK No. 55 (Revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset dan liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 33. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Efek hutang, saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasi sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 33.
10
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Aset Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) (lanjutan) Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode Suku Bunga Efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang perusahaan efek, piutang nasabah, piutang lain-lain dan piutang reverse repo dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Aset dan liabilitas keuangan dari transaksi efek saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal Laporan Posisi Keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut dampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang ignifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: • Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau • Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau • Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. • Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
11
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang dimasa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar.
12
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Aset Keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan (lanjutan) Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima. h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai Liabilitas atau Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas terhadap setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan diukur pada FVTPL atau liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika: • Diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau • Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau • Merupakan derivatif liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai. Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: • Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau • Liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau • Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derifatif melekat, dan PSAK 55 (Revisi 2011) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Liabilitas keuangan sebagai FVTPL dinyatakan sebesar nilai wajar, dengan laba atau rugi yang timbul diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif mencakup setiap bunga yang dibayar atas liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara yang dijelaskan dalam Catatan 33.
13
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) Liabilitas Keuangan Lainnya Utang pada lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, dan utang lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode Suku Bunga Efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Metode Suku Bunga Efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan beban bunga selama periode relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur liabilitas keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. i.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat.
j.
Penyertaan Pada Bursa Efek Penyertaan pada Bursa Efek Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan yang merupakan taksiran manajemen atas penurunan nilai dari keanggotaan pada bursa tersebut. Penyertaan pada Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu persyaratan sebagai anggota bursa.
k. Aset Tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), masing-masing dengan tarif sebagai berikut: Tarif Kendaraan Peralatan kantor Inventaris kantor Renovasi kantor
25% - 50% 50% 25% - 50% 25% - 50%
14
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) k. Aset Tetap (lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. Nilai aset ditelaah kembali pada tanggal laporan posisi keuangan atas kemungkinan terjadinya penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. l.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Perusahaan menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari UPK). Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga transaksi pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurang nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
15
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Sewa Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya pada tanggal pengakuan awal. Sewa Pembiayaan Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Sewa Operasi Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Dengan demikian, pembayaran sewa yang dilakukan oleh Perusahaan sebagai lessee diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. n. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan. o. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan. Imbalan pascakerja Perusahaan memberikan imbalan pascakerja kepada karyawan sesuai dengan ketentuan dari undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected-unit-credit. Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata karyawan dengan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pada program imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan periode dimana imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
16
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Transaksi efek berikut pendapatan komisi Perdagangan transaksi efek yang lazim dicatat pada tanggal perdagangan, seolah-olah transaksi efek telah diselesaikan. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi efek yang merupakan tanggungan dan risiko Perusahaan dicatat berdasarkan tanggal perdagangan. Transaksi efek pelanggan dilaporkan pada tanggal penyelesaian dan pendapatan komisi dan beban terkait dilaporkan pada tanggal perdagangan. Jumlah piutang dan utang dari transaksi efek yang belum mencapai tanggal penyelesaian kontraknya dicatat bersih pada laporan posisi keuangan. Pencatatan utang dan piutang dana dengan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang timbul karena transaksi bursa dilakukan secara netting yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Pencatatan utang dan piutang dana dengan nasabah yang timbul karena transaksi bursa di pasar regular dilakukan secara netting untuk setiap nasabah yang penyelesaiannya jatuh tempo pada hari yang sama. Komisi dan biaya terkait kliring dicatat berdasarkan tanggal perdagangan saat terjadinya transaksi efek. Jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Pendapatan dari jasa penjaminan emisi dan penjualan efek meliputi keuntungan, kerugian dan jasa, setelah dikurangi biaya sindikasi, yang timbul dari penawaran efek dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin emisi atau agen. Pendapatan dari konsesi penjualan dicatat pada tanggal penyelesaian, dan jasa penjaminan emisi diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Pendapatan dividen dan bunga Pendapatan dividen dari investasi diakui pada saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran telah ditetapkan (dengan ketentuan bahwa besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal). Pendapatan bunga diakui jika besar kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir kepada Perusahaan dan jumlah pendapatan dapat diukur secara handal. Pendapatan bunga diakui atas dasar waktu, dengan mengacu pada pokok dan suku bunga efektif yang berlaku, yang merupakan tingkat diskonto yang tepat untuk mengestimasi penerimaan kas masa depan selama perkiraan umur aset keuangan ke jumlah tercatat aset pada saat pengakuan awal. Beban Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Pada saat diketahui bahwa kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut dibebankan pada laporan laba rugi. Beban lainnya diakui sesuai manfaatnya.
17
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q. Pajak Penghasilan Pajak kini Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku. Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan. Pajak tangguhan Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi. Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan. Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama. r.
Rekening Efek Rekening efek adalah rekening yang dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya dengan transaksi jual beli efek oleh nasabah. Rekening efek berisi catatan mengenai efek dan dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahaan Efek. Rekening efek nasabah tidak memenuhi kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat dicatat dalam laporan posisi keuangan Perusahaan, namun dicatat secara off balance sheet pada Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek.
18
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. Biaya Emisi Efek Ekuitas Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor - agio saham yang berasal dari penawaran perdana saham tersebut. t.
Laba per Saham Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham“ laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 255.000.000 saham, masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.
4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 4. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Nasabah Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan nasabah dan status kredit dari nasabah berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas nasabah terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang nasabah. Nilai tercatat dari piutang nasabah Perusahaan sebelum penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 621.721.628 dan Rp 527.227.935. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 10.
19
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
4. PENGGUNAAN PENILAIAN, ESTIMASI DAN ASUMSI OLEH MANAJEMEN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai. Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 933.655.587 dan Rp 801.589.852. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 4 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 97.786.051 dan Rp 54.803.851. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. Nilai tercatat dari aset keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 54.324.707.050 dan Rp 53.797.362.380 (Catatan 33) sedangkan nilai tercatat liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp 1.660.624.739 dan Rp 2.684.894.283 (Catatan 33).
20
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
5. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2013 Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Tbk Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$ 799 pada tahun 2013 dan US$ 914 pada tahun 2012) Standard Chartered Bank (US$ 55 pada tahun 2013) PT Bank Mayapada Tbk (US$ 1.107 pada tahun 2012) PT Bank Capital Tbk (US$ 170 pada tahun 2012)
2012
104.400
1.974.897
22.996.833 1.117.978 993.209 -
65.598.382 1.520.707 3.003.291.624
9.736.695
8.842.539
676.123
-
-
10.701.596
-
1.646.607
35.625.238
3.093.576.352
Setara Kas Deposito berjangka Standard Chartered Bank Dolar Amerika Serikat (US$ 1.080.000) Rupiah PT Bank Mayapada Tbk Dolar Amerika Serikat (US$ 1.080.000) Rupiah
13.164.120.000 12.311.000.000
-
-
10.443.600.000 9.306.000.000
Jumlah Setara Kas
25.475.120.000
19.749.600.000
Jumlah Kas dan Setara Kas
25.510.745.238
22.843.176.352
5,97% 2%
6,5% 2%
Jumlah Kas dan Bank
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Mata uang Rupiah Mata uang Dolar Amerika Serikat
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat kas dan setara kas Perusahaan yang dibatasi penggunaannya atau ditempatkan pada pihak berelasi. 6. DEPOSITO BERJANGKA Akun ini terdiri dari:
Pihak Ketiga - Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah
21
2013
2012
661.010.113 380.000.000 6.390.735
632.289.912 380.000.000 6.622.390
1.047.400.848
1.018.912.302
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
6. DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) 2013 Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Mata uang Rupiah
2012
5,25% - 6,5%
6,5% - 7%
Deposito berjangka tersebut merupakan dana jaminan kliring yang diagunkan pada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) untuk menjamin kelancaran penanggulangan kegagalan transaksi efek anggota bursa pemakai jasa KPEI, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI. Pada tanggal 31 Desember 2013, dana jaminan kliring tersebut ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 661.010.113 dan pada PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp 380.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2012, dana jaminan kliring tersebut ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 632.289.912 dan pada PT Bank Central Asia Tbk sebesar Rp 380.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, deposito berjangka tersebut juga termasuk deposito kontrak opsi saham sebesar Rp 6.390.735 dan Rp 6.622.390 yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai agunan untuk pelaksanaan transaksi kontrak opsi saham, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI.
7. PIUTANG REVERSE REPO Akun ini terdiri dari: 2013
No. 1. 2. 3. 4.
Tanggal Perjanjian 1 Maret 2013 10 Maret 2013 9 Maret 2013 30 Desember 2013
Tanggal Jatuh Tempo 28 Februari 2014 9 Maret 2014 9 Maret 2014 30 Desember 2014
Harga Perolehan 471.698.800 3.620.417.867 2.893.980.904 445.401.700
Harga Jual Kembali 502.359.222 3.855.745.028 3.082.089.663 474.352.811
Bunga yang Masih Harus Diterima 25.690.738 190.351.184 152.967.562 79.318
Nilai Tercatat 497.389.538 3.810.769.051 3.046.948.466 445.481.018 7.800.588.073
2012
No. 1. 2. 3. 4.
Tanggal Perjanjian 1 Maret 2012 10 Maret 2012 10 Maret 2012 16 Mei 2012
Tanggal Jatuh Tempo 28 Februari 2013 9 Maret 2013 9 Maret 2013 15 Mei 2013
Harga Perolehan 440.840.000 3.383.586.100 2.704.655.050 453.908.124
Harga Jual Kembali 471.698.800 3.620.417.867 2.893.980.904 485.681.693
Bunga yang Masih Harus Diterima 25.856.962 188.831.620 153.957.288 19.989.416
Nilai Tercatat 466.696.962 3.572.417.720 2.858.612.338 473.897.540 7.371.624.560
Daftar efek saham piutang reverse repo pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Yulie Sekurindo Tbk (YULE), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Panorama Transport Tbk (WEHA). Tingkat bunga per tahun piutang reverse repo adalah sebesar 7%, masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.
22
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
8. PORTOFOLIO EFEK - BERSIH Akun ini terdiri dari efek saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan rincian sebagai berikut: 2013 Efek Tersedia untuk Dijual PT Inovisi Infracom Tbk PT Siwani Makmur Tbk Lain-lain Ditambah (dikurangi) keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi (Catatan 20)
4.558.196.655 1.985.252.472 84.716.597 (1.350.655.562 )
Bersih
5.277.510.162
2012 4.559.252.500 1.985.252.472 90.126.727 166.705.063 6.801.336.762
Perusahaan menetapkan nilai wajar portofolio efek saham berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Penetapan harga wajar berdasarkan nilai pasar merupakan pertimbangan terbaik manajemen. 9. PIUTANG DAN UTANG PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN Akun ini merupakan tagihan dan liabiliitas kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan perhitungan penyelesaian (settlement) transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh Perusahaan di bursa efek, dengan rincian sebagai berikut: 2013
2012
Piutang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan
963.617.000
2.219.072.500
Utang pada Lembaga Kliring dan Penjaminan
890.717.500
1.684.585.000
10. PIUTANG NASABAH Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi Perusahaan sebagai perantara perdagangan efek, dengan rincian sebagai berikut:
Pihak ketiga Nasabah pemilik rekening - transaksi reguler
2013
2012
621.721.628
527.227.935
Pada umumnya, seluruh piutang nasabah diselesaikan dalam waktu singkat, biasanya dalam waktu 3 (tiga) hari dari tanggal perdagangan, sehingga manajemen tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang nasabah. 11. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK LAIN Pada tanggal 31 Desember 2012, saldo sebesar Rp 1.404.000 merupakan piutang kepada perusahaan efek, yaitu PT Mandiri Sekuritas (pihak ketiga) sehubungan dengan transaksi perdagangan efek.
23
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
12. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2013
2012
Piutang pihak berelasi Piutang karyawan
12.932.500.000 33.334.101
12.932.500.000 29.817.969
Jumlah
12.965.834.101
12.962.317.969
Piutang karyawan merupakan pinjaman karyawan yang pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan, pinjaman tidak dibebankan bunga. Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Aset
Jumlah 2013 Piutang Pihak Berelasi Johnlin Yuwono Jonathan Yuwono Jumlah
2012
2013
8.087.500.000 4.845.000.000
8.087.500.000 4.845.000.000
14,81% 8,87%
14,98% 8,97%
12.932.500.000
12.932.500.000
23,68%
23,95%
Persentase Terhadap Jumlah Akun yang Bersangkutan
Jumlah 2013 Beban Sewa PT Jeje Yutrindo Utama (Catatan 31)
2012
2012
270.000.000
2013
270.000.000
2012
100,00%
100,00%
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut: a. PT Jeje Yutrindo Utama merupakan pemegang saham utama Perusahaan. b. Johnlin Yuwono dan Jonathan Yuwono, merupakan pihak berelasi lainnya. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Pada tahun 2013 dan 2012, jumlah beban yang diakui Perusahaan sehubungan dengan kompensasi bruto bagi manajemen kunci adalah sebagai berikut: 2013 Imbalan kerja jangka pendek (dalam jutaan Rupiah)
2012 283
309
Jumlah dalam tabel di atas merupakan jumlah yang diakui sebagai biaya selama periode pelaporan sehubungan dengan kompensasi yang diberikan kepada personil manajemen kunci tersebut. Manajemen kunci Perusahaan terdiri dari semua anggota dewan komisaris dan direksi.
24
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
13. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki penyertaan di PT Bursa Efek Indonesia sebesar Rp 135.000.000. Pemilikan saham pada PT Bursa Efek Indonesia merupakan syarat keanggotaan bursa dan dicatat sebesar biaya perolehan. Penyertaan Perusahaan di PT Bursa Efek Indonesia tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
14. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari: 2013 Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan Peralatan kantor Inventaris kantor Renovasi kantor
Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
882.761.182 840.017.193 892.511.054 483.896.565
70.707.100 -
-
882.761.182 910.724.293 892.511.054 483.896.565
Jumlah Biaya Perolehan
3.099.185.994
70.707.100
-
3.169.893.094
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan Peralatan kantor Inventaris kantor Renovasi kantor
850.739.998 817.234.530 892.511.055 483.896.560
8.005.293 19.719.607 -
-
858.745.291 836.954.137 892.511.055 483.896.560
3.044.382.143
27.724.900
-
3.072.107.043
Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
54.803.851
97.786.051
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
2012
Saldo Awal
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan Peralatan kantor Inventaris kantor Renovasi kantor
1.406.619.182 827.147.193 892.511.054 483.896.565
12.870.000 -
523.858.000 -
882.761.182 840.017.193 892.511.054 483.896.565
Jumlah Biaya Perolehan
3.610.173.994
12.870.000
523.858.000
3.099.185.994
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan Peralatan kantor Inventaris kantor Renovasi kantor
1.327.438.676 797.107.651 892.511.055 483.896.560
47.159.322 20.126.879 -
523.858.000 -
850.739.998 817.234.530 892.511.055 483.896.560
Jumlah Akumulasi Penyusutan
3.500.953.942
67.286.201
523.858.000
3.044.382.143
Nilai Buku
109.220.052
54.803.851
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha adalah sebesar Rp 27.724.900 dan Rp 67.286.201, masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012. Rincian penjualan aset tetap pada tahun 2012 adalah sebagai berikut:
25
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
14. ASET TETAP (lanjutan) Nilai tercatat Akumulasi penyusutan
523.858.000 (523.858.000 )
Nilai buku Harga jual
170.000.000
Laba penjualan aset tetap
170.000.000
Laba penjualan aset tetap disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 2.994.501.147 dan Rp 2.823.252.772. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap Perusahaan tidak diasuransikan dari berbagai risiko kerugian yang ada. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut. 15. UTANG NASABAH Akun ini merupakan saldo penjualan portofolio efek oleh nasabah yang belum diselesaikan pembayarannya, dengan rincian sebagai berikut:
Pihak ketiga Nasabah pemilik rekening - transaksi reguler
2013
2012
689.178.118
961.920.749
2013
2012
16. PERPAJAKAN a. Utang pajak dan pajak dibayar di muka Utang Pajak Utang pajak terdiri dari:
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Keluaran - bersih Pajak transaksi penjualan efek Jumlah
9.451.500 1.010.000 8.709.427
9.832.150 680.000 1.360.095 18.717.123
19.170.927
30.589.368
Pajak dibayar di muka Jumlah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Masukan - bersih pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 4.803.243, yang disajikan sebagai akun “Pajak Dibayar di Muka” pada laporan posisi keuangan. 26
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Manfaat pajak penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran laba fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum manfaat pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif Beda temporer: Liabilitas imbalan kerja Penyusutan Beda tetap: Sumbangan dan representasi Penghasilan yang pajaknya bersifat final Lain-lain Taksiran laba fiskal tahun berjalan Akumulasi taksiran rugi fiskal awal tahun Rugi fiskal yang tidak dapat direalisasi Akumulasi taksiran rugi fiskal akhir tahun
2012
2.995.928.917
1.831.094.271
132.065.735 -
125.711.822 51.103.599
78.380.830 (648.290.696 ) 110.255.335
77.328.800 (844.571.634 ) (337.022.210 )
2.668.340.121 (3.507.638.228 ) 382.918.437
903.644.648 (4.411.282.876 ) -
(456.379.670 )
(3.507.638.228 )
Perusahaan akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2013 kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) berdasarkan perhitungan pajak di atas. Taksiran rugi fiskal pada tahun 2012 tersebut adalah sesuai dengan jumlah dalam SPT tahun 2012 yang telah dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum manfaat pajak penghasilan dengan manfaat pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Laba sebelum manfaat pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
2.995.928.917
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Sumbangan dan representasi Penghasilan yang pajaknya bersifat final Lain-lain Rugi fiskal yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan Manfaat pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif
27
2012 1.831.094.271
(748.982.228 )
(457.773.569 )
(19.595.208 ) 162.072.674 (27.563.834 )
(19.332.200 ) 211.142.908 84.255.549
667.085.030
225.911.163
33.016.434
44.203.851
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Aset pajak tangguhan - bersih Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan 2013
2012
Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja Penyusutan
233.413.894 97.376.398
200.397.463 97.376.395
Jumlah
330.790.292
297.773.858
62.500.000 97.376.398
62.500.000 97.376.398
Jumlah
159.876.398
159.876.398
Aset pajak tangguhan - bersih
170.913.894
137.897.460
Liabilitas pajak tangguhan Laba perdagangan efek - bersih Sewa pembiayaan
d. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia. Perusahaan menghitung. menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008. Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. e. Tarif pajak Tarif tunggal pajak penghasilan badan adalah 25% mulai tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif tersebut. 17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 2013
2012
Beban kantor Beban transaksi
69.009.054 11.720.067
19.885.522 18.503.012
Jumlah
80.729.121
38.388.534
18. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut:
28
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
18. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
PT Jeje Yutrindo Utama Chu Jang Lie *) Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
133.725.000 1.275.000
52,44% 0,50%
26.745.000.000 255.000.000
120.000.000
47,06%
24.000.000.000
Jumlah
255.000.000
100,00 %
51.000.000.000
*)
Telah meninggal dunia pada tanggal 14 November 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013 belum terdapat perubahan pemegang saham Perusahaan.
Tidak terdapat anggota Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) tahunan berikutnya. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan. Perusahaan dapat menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan tambahan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH Akun ini merupakan agio saham. yang merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat (Catatan 1b), setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan tersebut. Rincian tambahan modal disetor - bersih adalah sebagai berikut: Jumlah Agio saham sehubungan penawaran umum saham (Catatan 1b) Biaya emisi efek ekuitas (Catatan 3s) Bersih
1.800.000.000 (1.446.633.117 ) 353.366.883
29
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
20. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) YANG BELUM DIREALISASI DARI ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL Akun ini terdiri dari: 2013
2012
166.705.063
(550.325.497 )
Awal tahun Perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
(1.517.360.625 )
717.030.560
Akhir tahun
(1.350.655.562 )
166.705.063
21. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi saldo Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. V.D.5 yang terlampir dalam surat keputusan BAPEPAM No. Kep-27/PM/1999 tanggal 31 Desember 1999, diperbaharui dengan keputusan No. Kep-20/PM/2003 tanggal 8 Mei 2003 dan keputusan No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 serta peraturan BAPEPAM-LK No. X.E.1 yang tertuang dalam lampiran keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-460/BL/2008 tanggal 10 November 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, perusahaan efek menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi efek dan peratara perdagangan efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, wajib memiliki MKBD sama dengan atau di atas saldo minimum Rp 25.000.000.000. Pada tahun 2011, keputusan No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 diperbaharui dengan keputusan No. Kep-566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011. Berdasarkan keputusan tersebut, perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25.000.000.000 atau 6,25% dari jumlah liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. Keputusan ini harus diterapkan oleh Perusahaan paling lambat tanggal 31 Januari 2012. Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
22. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Dividen tunai Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 12 Juni 2013, sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara RUPST No. 24, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2012. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 28 Juni 2012, sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara RUPST No. 102, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2011.
30
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
22. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM (lanjutan) Cadangan umum Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan telah mempunyai cadangan umum sebesar Rp 300.000.000 atau 0,59% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Manajemen bermaksud untuk meningkatkan cadangan umum tersebut di masa datang. 23. PENDAPATAN KEGIATAN PERANTARA PERDAGANGAN EFEK Akun ini merupakan komisi yang diperoleh dari aktivitas Perusahaan sebagai perantara perdagangan efek, dengan rincian sebagai berikut: 2013
2012
Komisi transaksi Laba terealisasi atas penjualan efek untuk diperdagangkan - bersih
1.276.119.212
849.197.818
19.534.025
373.387.500
Jumlah
1.295.653.237
1.222.585.318
24. PENDAPATAN DIVIDEN DAN BUNGA - BERSIH Akun ini merupakan pendapatan dividen dan pendapatan bunga dari transaksi reverse repo. 25. PENDAPATAN KEGIATAN PENJAMINAN EMISI EFEK Akun ini merupakan imbalan jasa yang diterima Perusahan sebagai penjamin emisi dan agen penjualan atas penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu atas saham dan reksadana. 26. PENDAPATAN BUNGA Akun ini merupakan pendapatan bunga yang berasal dari: 2013
2012
Deposito Jasa giro
586.270.701 62.019.995
747.057.535 97.514.099
Jumlah
648.290.696
844.571.634
27. BEBAN KEUANGAN Akun ini merupakan biaya administrasi bank sebesar Rp 19.042.013 dan Rp 12.236.123, masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.
31
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
28. IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan mencatat imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan laporannya, masing-masing No. 325/UUK-13/BDA/II/2014 tanggal 17 Februari 2014 dan No. 485/UUK-13/BDA/III/2013 tanggal 7 Maret 2013, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto Tabel mortalitas Umur pensiun Tingkat kenaikan gaji Tingkat kecacatan
: 8,80% per tahun (2012: 6%) : TMI-II : 55 tahun : 10% per tahun : 10% dari tingkat mortalita
Analisis liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja” di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan beban kepegawaian yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, adalah sebagai berikut: a. Liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan 2013 Nilai kini liabilitas imbalan kerja Keuntungan aktuarial yang belum diakui Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan
2012
2011
2010
2009
759.512.464
790.500.707
498.394.850
300.857.473
272.803.909
174.143.123
11.089.145
177.483.180
291.381.495
253.186.669
933.655.587
801.589.852
675.878.030
592.238.968
525.990.578
b. Beban imbalan kerja karyawan
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas keuntungan aktuarial Beban yang diakui pada tahun berjalan
c.
2013
2012
2011
2010
84.635.693 47.430.042
99.566.902 34.887.639
71.595.308 28.581.460
49.607.196 30.008.430
30.618.696 23.992.816
(16.537.706 )
(13.367.236 )
(14.618.891 )
83.639.062
66.248.390
39.992.621
2011
2010
132.065.735
(8.742.719 ) 125.711.822
2009
Mutasi nilai bersih atas liabilitas imbalan kerja karyawan 2013
2012
2009
Saldo awal liabilitas bersih Beban tahun berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
801.589.852
675.878.030
592.238.968
525.990.578
485.997.957
132.065.735
125.711.822
83.639.062
66.248.390
39.992.621
Saldo akhir liabilitas bersih
933.655.587
801.589.852
675.878.030
592.238.968
525.990.578
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.
32
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
29. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan memiliki aset moneter dalam mata uang asing, terutama sebagai berikut: 2013 Mata Uang Asing Aset Kas dan setara kas
US$
1.080.854
Ekuivalen Dalam Rupiah 13.174.532.818
2012 Mata Uang Asing Aset Kas dan setara kas
US$
1.082.192
Ekuivalen Dalam Rupiah 10.464.790.742
Pada tanggal 17 Maret 2014, kurs rata-rata mata uang asing yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah US$ 1 = Rp 11.272.
30. LABA PER SAHAM Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut: 2013 Laba tahun berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar Laba per saham
2012
3.028.945.351
1.875.298.122
255.000.000
255.000.000
12
7
31. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING Pada tanggal 17 Mei 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor yang terletak di Plaza ASIA (dahulu Plaza ABDA) untuk kegiatan usaha Perusahaan dengan PT Jeje Yutrindo Utama (pihak berelasi) (lihat Catatan 12) dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 1 Juli 2005 sampai dengan tanggal 20 Juni 2006 dan terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. Jumlah beban sewa pada tahun 2013 dan 2012, masing-masing adalah sebesar Rp 270.000.000, yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi komprehensif.
33
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN A. MANAJEMEN MODAL Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbal hasil kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman. B. MANAJEMEN RISIKO Perusahaan telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Dewan Direksi menentukan kebijakan tertulis manajemen risiko keuangan secara keseluruhan melalui masukan laporan komite-komite risiko yang dibentuk dalam divisi-divisi terkait. Perusahaan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk likuiditas, harga pasar, kredit dan suku bunga. Dana Perusahaan dan eksposur suku bunga dikelola oleh fungsi keuangan Perusahaan sesuai dengan kerangka kebijakan yang disetujui oleh komite. Kerangka tersebut memaparkan risiko pada Perusahaan dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengelola risiko. Komite risiko Perusahaan menetapkan dan memantau kebijakan ini. Risiko Harga Pasar Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan terkena risiko harga pasar. Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi tersedia untuk dijual. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan komite. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito berjangka, perdagangan utang jatuh tempo dan pinjaman dari lembaga keuangan. Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan sesuai dengan pasar. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang akan dialami Perusahaan, apabila nasabah atau pihak lawan, gagal untuk memenuhi liabilitas kontraktual. Perusahaan tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang akan diterima, tingkat jaminannya serta dengan memonitor eksposur yang berhubungan dengan batasan-batasan tersebut. 34
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) B. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Kredit (lanjutan) Eksposur risiko kredit Perusahaan berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Perusahaan memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen diterima Perusahaan atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa. Risiko Likuiditas Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN a. Klasifikasi Instrumen Keuangan Perusahaan memiliki berbagai macam aset keuangan, diantaranya kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang reverse repo, piutang pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang perusahaan efek lain dan piutang nasabah - pihak ketiga, yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan liabilitas keuangan diantaranya utang pada lembaga kliring dan penjaminan dan utang nasabah. Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 3. Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 Nilai tercatat
Nilai wajar
Aset Keuangan Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang reverse repo Portofolio efek - bersih Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah - pihak ketiga Piutang lain-lain Penyertaan pada bursa efek Aset lain-lain
25.510.745.238 1.047.400.848 7.800.588.073 5.277.510.162 963.617.000 621.721.628 12.965.834.101 135.000.000 2.290.000
25.510.745.238 1.047.400.848 7.800.588.073 5.277.510.162 963.617.000 621.721.628 12.965.834.101 135.000.000 2.290.000
Jumlah Aset Keuangan
54.324.707.050
54.324.707.050
35
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) a. Klasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan) 2013 Nilai tercatat Liabilitas Keuangan Utang lembaga kliring dan penjaminan Utang nasabah Biaya masih harus dibayar Jumlah Liabilitas Keuangan
Nilai wajar
890.717.500 689.178.118 80.729.121
890.717.500 689.178.118 80.729.121
1.660.624.739
1.660.624.739
2012 Nilai tercatat
Nilai wajar
Aset Keuangan Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang reverse repo Portofolio efek - bersih Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah - pihak ketiga Piutang perusahaan efek Piutang lain-lain Penyertaan pada bursa efek Aset lain-lain
22.843.176.352 1.018.912.302 7.371.624.560 6.801.336.762 2.129.072.500 527.227.935 1.404.000 12.962.317.969 135.000.000 7.290.000
22.843.176.352 1.018.912.302 7.371.624.560 6.801.336.762 2.129.072.500 527.227.935 1.404.000 12.962.317.969 135.000.000 7.290.000
Jumlah Aset Keuangan
53.797.362.380
53.797.362.380
Liabilitas Keuangan Utang pada lembaga kliring dan penjaminan Utang nasabah Biaya masih harus dibayar
1.684.585.000 961.920.749 38.388.534
1.684.585.000 961.920.749 38.388.534
Jumlah Liabilitas Keuangan
2.684.894.283
2.684.894.283
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksinya. Nilai wajar Efek yang diperdagangkan di Bursa, adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif dan Lembaga Penilaian Harga Efek tidak menerbitkan harga pasar wajar untuk instrumen keuangan tersebut, Perusahaan menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut: •
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar, yaitu harga penutupan (closing price).
36
PT YULIE SEKURINDO Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) •
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa.
•
Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.
34. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 17 Maret 2014.
37
PT Yulie Sekurindo Tbk Plaza Asia (d/h Plaza ABDA) Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190, Indonesia Tel. : 021 - 51402180, 51402181 Fax. : 021 - 51402182 Emai :
[email protected] [email protected] [email protected] Website : www.yuliesekurindo.com