PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG INDONESIA)
PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan....................................................................................................................
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif .......................................................................................................
2
Laporan Perubahan Ekuitas ................................................................................................................
3
Laporan Arus Kas ................................................................................................................................
4
Catatan Atas Laporan Keuangan ........................................................................................................
5 - 38
***************************
PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) Catatan ASET Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang reverse repo-bersih Portofolio efek Piutang lembaga kliring dan penjamin Piutang nasabah-pihak ketiga Piutang lain-lain Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Penyertaan pada bursa efek Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 3.118.843.871 pada tahun 2014 (2013 : Rp 3.072.107.043) Aset Pajak Tangguhan - bersih Aset lain-lain
2014
2013
2c, 2e, 4 2f, 5 2g, 6 2h, 7 2h, 8 2h, 9 2d, 2h, 10 2i 2q, 11 2k, 12
25.861.408.111 1.085.638.871 8.204.186.155 1.493.927.747 3.039.114.500 412.652.944 12.990.121.958 8.523.926 6.798.853 135.000.000
25.510.745.238 1.047.400.848 7.800.588.073 5.277.510.162 963.617.000 621.721.628 12.965.834.101 11.916.667 4.803.243 135.000.000
2l, 13 2q,15 2h
72.099.223 212.343.688 2.290.000
97.786.051 170.913.894 2.290.000
53.524.105.976
54.610.126.905
1.166.873.000 2.269.522.839 24.308.696 189.718.661 1.099.374.754
890.717.500 689.178.118 19.170.927 80.729.121 933.655.587
4.749.797.950
2.613.451.253
17 2s, 18
51.000.000.000 353.366.883
51.000.000.000 353.366.883
19
500.000.000 1.517.354.038 (4.596.412.895)
JUMLAH ASET
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang pada lembaga kliring dan penjamin Utang nasabah-pihak ketiga Utang pajak Biaya masih harus dibayar Liabilitas imbalan kerja
2j, 8 2j,14 2q,15 2j, 16 2p, 28
Jumlah Liabilitas EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham Modal dasar - 540.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 255.000.000 saham Tambahan modal disetor-bersih Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya Komponen ekuitas lainnya
300.000.000 1.693.964.331 (1.350.655.562)
Jumlah Ekuitas
48.774.308.026
51.996.675.652
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
53.524.105.976
54.610.126.905
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1
PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Catatan PENDAPATAN USAHA Pendapatan kegiatan perantara perdagangan efek Pendapatan kegiatan penjaminan emisi efek Pendapatan dividen dan bunga
2014
2r, 22 2r, 23 2r, 2g, 24
Jumlah pendapatan usaha BEBAN USAHA Beban kepegawaian Telekomunikasi Administrasi dan umum Penyusutan Sewa kantor Jasa profesional Perjalanan dinas Jamuan dan sumbangan Kustodian Beban pemeliharaan sistem Lain-lain
2r, 2p, 3, 25, 28 2r 2r 2r, 2l, 3 2r, 2c, 31 2r 2r 2r 2r 2r 2r
Jumlah beban usaha RUGI USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Selisih kurs-bersih Pendapatan bunga Beban keuangan Lain-lain - bersih
2r 2r, 2d, 27 2r, 26 2r
Jumlah penghasilan lain-lain - bersih (RUGI) LABA SEBELUM MANFAAT PAJAK PENGHASILAN MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Pajak tangguhan
642.319.233 13.476.176 472.598.082
1.295.653.237 21.276.739 1.135.588.472
1.128.393.491
2.452.518.448
1.277.669.654 66.829.830 442.289.559 46.736.829 349.866.715 549.838.200 27.852.264 27.264.449 12.615.567 136.409.000 55.692.431
1.265.768.919 67.790.549 355.137.065 27.724.900 270.000.000 346.381.250 134.188.243 78.380.830 23.163.590 138.119.300 104.335.835
2.993.064.498
2.810.990.481
(1.864.671.007 )
(358.472.033)
270.726.713 1.592.074.631 (16.175.522 ) 5.098
2.721.547.530 648.290.696 (19.042.013) 3.604.737
1.846.630.920
3.354.400.950
(18.040.087 )
2q, 15
LABA BERSIH Pendapatan komprehensif lainnya Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari Aset keuangan tersedia untuk dijual
19
JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF LABA PER SAHAM
2013
2t, 30
41.429.794
33.016.434
23.389.707
3.028.945.351
(3.245.757.333)
(1.517.360.625)
(3.222.367.626)
1.511.584.726
0,1
12
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
2.995.928.917
PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Saldo Laba (Defisit)
Saldo 31 Desember 2012
Belum Ditentukan Penggunaanya
Telah Ditentukan Penggunaanya Untuk Dana Cadangan Umum
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor bersih
51.000.000.000
353.366.883
166.705.063
(1.334.981.020)
300.000.000
50.485.090.926
-
(1.517.360.625)
3.028.945.351
-
1.511.584.726
353.366.883
(1.350.655.562)
1.693.964.331
300.000.000
51.996.675.652
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun 2013 Saldo 31 Desember 2013
Keuntungan (Kerugian) Yang Belum Direalisasi Dari Asset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
-
51.000.000.000
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk dana cadangan umum
-
-
-
(200.000.000)
200.000.000
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun 2014
-
-
(3.245.757.333)
23.389.707
-
(4.596.412.895)
1.517.354.038
500.000.000
Saldo 31 Desember 2014
51.000.000.000
353.366.883
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
Jumlah Ekuitas
-
( 3.222.367.626)
48.774.308.026
PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2014
2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan komisi perantara perdagangan efek Penerimaan jasa penjaminan emisi dan penjualan efek Penerimaan dividen dan bunga Penerimaan atas efek diperdagangkan Penerimaan (pembayaran) dari (kepada) nasabah Penerimaan (Pembayaran) lembaga kliring dan penjaminan Penjualan (pembelian) portofolio efek Pembayaran kepada pemasok dan karyawan Penerimaan (Pembayaran) pajak - bersih Penerimaan dari operasi lainnya - bersih
642.319.233
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
1.276.119.212
13.476.176 945.449.631 69.000.000 1.789.413.405
21.276.739 1.755.882.634 60.000.000 (365.832.324 )
(1.799.342.000 ) 3.783.582.415 (2.738.998.722 ) 3.142.159 (2.336.329.424 )
371.588.000 14.465.975 (2.636.400.088 ) (16.221.684 ) 2.257.397.522
371.712.873
2.738.275.986
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap
(21.050.000 )
(70.707.100 )
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(21.050.000 )
(70.707.100 )
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
350.662.873
2.667.568.886
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
25.510.745.238
22.843.176.352
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
25.861.408.111
25.510.745.238
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 1. U M U M a. Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan Perusahaan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 49 tanggal 8 Agustus 1989. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7627.HT.01.01.TH.89 tanggal 19 Agustus 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 27 Oktober 1989. Tambahan No. 2768. Pada tahun 1996, nama Perusahaan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 17 oleh Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto S.H., tanggal 5 Juli 2013. dalam rangka perubahan Susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0069423.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 22 Juli 2013. Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama menjalani usaha sebagai perusahaan efek, antara lain seperti perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-64/PM/1992 dan No. KEP-65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992. Perusahaan memperoleh ijin usaha di bidang penjamin emisi efek dan bidang perantara pedagang efek. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Plaza ASIA Lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. PT Jeje Yutrindo Utama merupakan entitas induk terakhir dari Perusahaan. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 26 November 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-3536/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan harga penawaran Rp 215 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Jakarta (“BEJ”) sekarang Bursa Efek Indonesia (“BEI”) pada tanggal 10 Desember 2004. c. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: Johnlin Yuwono : Oey Rivera Wijaya
Direksi Direktur Utama Direktur
: Luciana : Rusmady Hansa
5
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 1. UMUM (lanjutan) c. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan) Susunan anggota komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Oey Rivera Wijaya : Victor Sianipar : Deddy Gunawan
Pembentukan komite audit Perusahaan telah dilakukan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5. Jumlah remunerasi yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sekitar 289 juta dan 283 juta, masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah karyawan tetap Perusahaan, masing-masing sejumlah 21 orang dan 17 orang. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan dan hasil usaha, dijelaskan dibawah ini: a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK, sekarang Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”). Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2014. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kecuali pengaruhnya atas penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2014 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep basis akrual, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), sesuai peraturan BAPEPAM-LK, sekarang Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
6
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) Standar Akuntansi Baru Berikut ini adalah ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang belum berlaku efektif untuk laporan keuangan Reksa Dana yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015: a. PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1. PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. b. PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, yang diadopsi dari IAS 12. PSAK ini memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. c. PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”, yang diadopsi dari IAS 36. PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. d. PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, yang diadopsi dari IAS 32. PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. e. PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang diadopsi dari IAS 39. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluwarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. f. PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang diadopsi dari IFRS 7. PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. g. PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13. PSAK ini memberikan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan. h. PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19. PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontijensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan i. ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penilaian Kembali Derivatif Melekat’, yang diadopsi dari IFRIC 9. ISAK ini memberikan panduan penilaian apakah derivatif melekat disyaratkan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai suatu derivatif. Manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interprestasi tersebut terhadap laporan keuangan.
7
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan perusahaan telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan Bapepam dan LK sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal. c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, kurs rata-rata dari mata uang asing yang digunakan adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing
2014
Dolar Amerika Serikat (US$) 1
12.440
2013 12.189
d. Transaksi Pihak Berelasi Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan Perusahaan. a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang tersebut : (i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan. (ii) Memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan. (iii) Personil manajemen kunci Perusahaan atau entitas induk Perusahaan. b) Suatu entitas berelasi dengan Perusahaan jika memenuhi salah satu hal berikut : (i) Entitas dan Perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha yang sama dengan Perusahaan. (ii) Entitas dan Perusahaan adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iii) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. (iv) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (v) Entitas dimana orang yang diidentifikasi dalam (a)(i) memiliki pengaruh sifnifikan atau merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut. e. Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
8
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
Deposito Berjangka Deposito berjangka baik yang dijaminkan untuk pinjaman ke bank maupun yang tidak dijaminkan dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi pada laporan posisi keuangan.
g. Transaksi Reverse Repo Transaksi reverse repo dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali dikurangi pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Pendapatan bunga yang timbul atas perjanjian reverse repo ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode kontrak dengan metode suku bunga efektif. h. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksinya, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: Nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif; Pinjaman yang diberikan dan piutang; dan Dimiliki hingga jatuh tempo. Tersedia untuk dijual. Nilai wajar melalui laporan laba rugi [Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)] FVTPL memiliki 2 (dua) sub kategori, yaitu: 1. Pada saat pengakuan awal, telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (Designated Upon Initial Recognition as at FVTPL); dan 2. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan (Held For Trading) Aset keuangan dapat ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebagai FVTPL pada pengakuan awal, hanya bila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: Nilai wajar melalui laporan laba rugi [Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)] (lanjutan)
Mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.
9
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aset Keuangan (lanjutan) Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika: Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau Merupakan derivative yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrument lindung nilai. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laba rugi. Portofolio Efek dengan tujuan diperdagangkan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan. Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri atas kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan bank, deposito berjangka, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang Perusahaan efek lain, piutang kegiatan penjaminan emisi efek, piutang lain-lain, dan aset lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek, kecuali untuk piutang jangka pendek, ketika pengakuan pendapatan bunga tidak material. Transaksi efek yang dipinjamkan dilaporkan sebagai pembiayaan yang dijamin kecuali jika terdapat letters of credit atau jaminan lain yang diperlakukan sebagai jaminan. Sehubungan dengan efek yang dipinjamkan, Perusahaan menerima jaminan dalam bentuk uang tunai atau jaminan lainnya. Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan, jatuh temponya dapat ditentukan dan Perusahaan memiliki intensi dan kemampuan yang positif untuk memilikinya hingga jatuh tempo. Pada pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung. Selanjutnya, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya amortisasi menggunkan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai, dengan pendapatan diakui pada tingkat pengembalian yang efektif dan disajikan dalam laporan keuangan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Aset keuangan tersedia untuk dijual / Available For Sale (AFS) Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki jatuh tempo; diperdagangkan; diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang berkaitan langsung.
10
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aset Keuangan (lanjutan) Aset keuangan tersedia untuk dijual / Available For Sale (AFS) (lanjutan) Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Kerugian penurunan nilai dan perbedaan nilai tukar sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya amortisasi pada mata uang moneter aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif bersama dengan bunga yang dihitung menggunakan suku bunga efektif. Perubahan lainnya pada nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual, dilaporkan pada pendapatan komprehensif lainnya, sampai pada saat aset keuangan tersebut dijual, sementara keuntungan dan kerugian kumulatif diakui pada laporan laba rugi. Portofolio Efek milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi komprehensif yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi komprehensif. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif pada saat hak Perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dan instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dan suku bunga efektif, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal posisi laporan keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, atau pinjaman yang diberikan dan piutang. Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai terjadi apabila terdapat bukti obyektif adanya peristiwa atau serangkaian kejadian sejak pengakuan. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya, dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
11
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aset Keuangan (lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: 1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau 2. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau 3. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan. Aset keuangan diukur pada biaya amortisasi - apabila terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai pada aset keuangan atau kelompok dari aset keuangan yang diklasifikasikan pada pinjaman yang diberikan dan piutang atau dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset atau kelompok aset dan nilai kini dari arus kas masa depan aset atau kelompok aset tersebut yang didiskonto dengan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individu untuk aset keuangan yang signifikan secara individu serta kolektif untuk aset yang secara individu tidak signifikan dan secara individu signifikan namun tidak terdapat bukti objektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang sejenis. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis Jika aset keuangan AFS dianggap mengalami penurunan nilai, maka keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrument ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
12
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h. Aset Keuangan (lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
i.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat.
j.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal saham. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL atau liabilitas keuangan lainnya. Liabilitas dalam kelompok FVTPL dapat diklasifikasikan lebih lanjut sebagai diperdagangkan atau yang ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan jika: Diterbitkan terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-sama dan atas bagian tersebut terdapat bukti adanya pola ambil untung jangka pendek terkini; atau Merupakan derivative liabilitas yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai
13
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas (lanjutan) Liabilitas keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan selain dari liabilitas keuangan kelompok diperdagangkan dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal jika: Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau Liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivative melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL. Liabilitas keuangan sebagai FVTPL diakui pada nilai wajar dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Setelah itu, diukur pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif diakui pada laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan lainnya Surat utang jangka pendek, utang pada lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, utang Perusahaan efek lain, utang kegiatan penjaminan emisi efek, utang jangka panjang, dan utang lain-lain pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
k. Penyertaan pada Bursa Efek Penyertaan pada Bursa Efek, yang mewakili kepentingan kepemilikan di bursa dan memberikan hak pada Perusahaan untuk menjalankan usaha di bursa, dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi penurunan nilai, nilai tercatat keanggotaan di bursa dievaluasi dan diturunkan langsung ke jumlah terpulihkan.
14
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Seluruh aset tetap disusutkan dengan metode saldo menurun ganda (double declining balance method ) berdasarkan taksiran umur ekonomis, dengan rincian sebagai berikut: Jenis Aset Tetap
Tarif
Kendaraan Peralatan Kantor Inventaris Kantor Renovasi Kantor
25% - 50% 50% 25% - 50% 25% - 50%
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi komprehensif yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun yang bersangkutan. m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Perusahaan menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari UPK). Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi sebagai “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga transaksi pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
15
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (lanjutan) Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurang nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. n. Rekening Efek Rekening Efek adalah rekening yang dimiliki oleh nasabah Perusahaan Efek dalam kaitannya dengan transaksi jual beli Efek oleh nasabah. Rekening Efek berisi catatan mengenai Efek dan dana yang dititipkan nasabah kepada Perusahan Efek. Rekening Efek nasabah tidak memenuhi kriteria pengakuan aset keuangan oleh Perusahaan, sehingga tidak dapat dicatat dalam laporan posisi keuangan Perusahaan, namun dicatat secara off balance sheet pada Buku Pembantu Dana dan Buku Pembantu Efek. o. Provisi Provisi diakui bila Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas serta jumlah liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal. p. Imbalan kerja Imbalan Pasca-Kerja Program Imbalan Pasti Perusahaan memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan No.13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program pensiun untuk pensiun normal. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset progrram diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.
16
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q. Pajak Penghasilan Pajak kini Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku. Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan. Pajak tangguhan Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi. Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan. Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
17
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Pendapatan komisi sebagai perantara pedagang portofolio efek diakui pada saat transaksi terjadi. Pendapatan dividen dari portofolio efek saham diakui pada saat emiten mengumumkan pembayaran dividen. Pendapatan bunga dari penempatan deposito berjangka, investasi kontrak pengelolaan dana dan lainnya, dan piutang marjin diakui ketika diperoleh berdasarkan basis akrual. Keuntungan (kerugian) dari perdagangan portofolio efek meliputi keuntungan (kerugian) yang timbul dari penjualan portofolio efek dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar portofolio efek. Jasa penjaminan emisi portofolio efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Beban Beban yang terjadi sehubungan dengan perdagangan efek untuk nasabah reguler maupun marjin, manajemen investasi dan penasehat investasi dibebankan pada saat terjadi. Beban yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasikan dan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui. Dalam hal kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi portofolio efek dibatalkan, maka beban penjaminan emisi tersebut dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. s. Biaya Emisi Efek Ekuitas Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor - agio saham yang berasal dari penawaran perdana saham tersebut. t.
Laba per Saham Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham“ laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 255.000.000 pada tahun 2014 dan 2013.
18
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi. Hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan No. 50 (Revisi 2010) dipenuhi. Dengan demikian. aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2h. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan. mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp 1.099.374.755 dan Rp 933.655.587. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28.
19
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 8 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset. dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih aset tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebesar Rp. 72.099.223 dan Rp 97.786.051. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 13. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
20
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2014 Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dollar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk US$ 808,17 pada tahun 2014 ( US$ 799 : 2013) Standard Chartered Bank US$ 463,66 pada tahun 2014 ( US$ 55 : 2013)
2013
196.725
104.400
23.326.071 73.873.525 1.990.225
22.996.833 1.117.978 993.209
10.053.635
9.736.695
5.767.930
676.123
115.208.111
35.625.238
Setara kas Deposito berjangka Standard Chartered Bank Dolar Amerika Serikat (US$ 1.080.000) Rupiah
13.435.200.000 12.311.000.000
13.164.120.000 12.311.000.000
Jumlah setara kas
25.746.200.000
25.475.120.000
Jumlah Kas dan Setara kas
25.861.408.111
25.510.745.238
5,25% 2%
5,97% 2%
Jumlah kas dan bank
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Mata uang Rupiah Mata uang Dolar Amerika Serikat
5. DEPOSITO BERJANGKA Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Pihak ketiga – rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk
699.220.346 380.000.000
661.010.113 380.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
6.418.525
6.390.735
1.085.638.871
1.047.400.848
5,25%-6,5%
5,25%-6,5%
Jumlah Tingkat bunga deposito berjangka per tahun mata uang rupiah
21
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 5. DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan) Deposito berjangka tersebut merupakan dana jaminan kliring yang diagunkan pada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) untuk menjamin kelancaran penanggulangan kegagalan transaksi efek anggota bursa pemakai jasa KPEI, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI. Pada tanggal 31 Desember 2014, dana jaminan kliring tersebut ditempatkan pada PT Bank Central Asia Tbk dan Bank Mandiri (Persero) Tbk masing-masing sebesar Rp 699.220.346 dan Rp. 380.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2014, deposito berjangka tersebut juga termasuk deposito kontrak opsi saham sebesar Rp 6.418.525 yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sebagai agunan untuk pelaksanaan transaksi kontrak opsi saham, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI.
6. PIUTANG REVERSE REPO Akun ini terdiri dari: 2014 No. 1
Tanggal Perjanjian
Tanggal Jatuh Tempo
Harga Perolehan 377.750.108
Harga Jual Kembali 402.303.865
Bunga yang masih harus Diterima
16 Januari 2014
16 Januari 2015
2
1 Maret 2014
28 Februari 2015
502.359.222
3
10 Maret 2014
9 Maret 2015
3.855.745.028
4
10 Maret 2014
9 Maret 2015
3.082.089.663
3.267.015.143
34.958.515
Nilai Tercatat
1.076.329
527.545.999
532.500.775
4.954.776
4.043.356.074
4.087.089.730
43.733.656
3.232.056.628 401.227.454 8.204.186.155
2013 No.
Tanggal Perjanjian
Tanggal Jatuh Tempo
Harga Perolehan
Harga Jual Kembali
Bunga yang masih harus Diterima
Nilai Tercatat
1
1 Maret 2013
26 Februari 2014
471.698.800
502.359.222
25.690.738
497.389.538
2
10 Maret 2013
9 Maret 2014
3.620.417.867
3.855.745.028
190.351.184
3.810.769.051
3
9 Maret 2013
9 Maret 2014
2.893.980.904
3.082.089.663
152.957.562
3.046.948.466
4
30 Desember 2013
30 Desember 2014
445.401.700
474.352.811
79.318
445.481.018 7.800.588.073
Daftar efek saham piutang reverse repo pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Yulie Sekurindo Tbk (YULE), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), dan PT Panorama Transport Tbk (WEHA). Tingkat bunga per tahun piutang reverse repo adalah masing-masing sebesar 6,5 % dan 7%, masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
22
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 7. PORTOFOLIO EFEK Akun ini terdiri dari efek saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan rincian sebagai berikut : 2014
2013
Efek Tersedia Untuk Dijual PT Inovasi Infracom Tbk PT Siwani Makmur Tbk Lain-Lain Ditambah (Dikurangi) Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi (Catatan 20)
4.061.857.037 1.982.388.036 46.095.303
4.558.196.655 1.985.252.472 84.716.597
(4.596.412.895)
(1.350.655.562)
Jumlah – Bersih
1.493.927.747
5.277.510.162
Perusahaan menetapkan nilai wajar portofolio efek saham berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Penetapan harga wajar berdasarkan nilai pasar merupakan pertimbangan terbaik manajemen. 8. PIUTANG DAN UTANG PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMIN Akun ini merupakan tagihan dan liabiliitas kepada PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sehubungan dengan perhitungan penyelesaian (settlement) transaksi perdagangan efek yang dilakukan oleh Perusahaan di bursa efek, dengan rincian sebagai berikut: 2014
2013
Piutang lembaga kliring dan penjaminan
3.039.114.500
963.617.000
Utang lembaga kliring dan penjaminan
1.166.873.000
890.717.500
9. PIUTANG NASABAH - PIHAK KETIGA Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi Perusahaan sebagai perantara perdagangan efek, dengan rincian sebagai berikut:
Pihak ketiga Nasabah pemilik rekening - transaksi reguler
2014
2013
412.652.944
621.721.628
Pada umumnya, seluruh piutang nasabah diselesaikan dalam waktu singkat, biasanya dalam waktu 3 (tiga) hari dari tanggal perdagangan, sehingga manajemen tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang nasabah.
23
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 10. PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari :
Piutang pihak berelasi Piutang bunga Piutang karyawan
2014 12.932.500.000 53.122.808 4.499.150
2013 12.932.500.000 33.334.101
Jumlah
12.990.121.958
12.965.834.101
Piutang karyawan merupakan pinjaman karyawan yang pembayarannya dilakukan melalui pemotongan gaji bulanan, pinjaman tidak dibebankan bunga. Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: Persentase Terhadap Jumlah Aset 2014 2013
Jumlah Piutang Pihak Berelasi Johnlin Yuwono Jonathan Yuwono Jumlah
2014
2013
8.087.500.000 4.845.000.000 12.932.500.000
8.087.500.000 4.845.000.000 12.932.500.000
14,81% 8,87% 23,68%
Persentase Terhadap Jumlah Akun yang Bersangkutan 2014 2013
Jumlah 2014 Beban Sewa PT. Jeje Yutrindo Utama
2013
349.866.715
14,81% 8,87% 23,68%
270.000.000
100,00%
100,00%
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut: a. PT Jeje Yutrindo Utama merupakan pemegang saham utama Perusahaan. b. Johnlin Yuwono dan Jonathan Yuwono, merupakan pihak berelasi lainnya. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan sesuai dengan syarat dan ketentuan yang disepakati kedua belah pihak yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak tidak berelasi. Pada tahun 2014 dan 2013, jumlah beban yang diakui Perusahaan sehubungan dengan kompensasi bruto bagi manajemen kunci adalah sebagai berikut: 2014 Imbalan kerja jangka pendek (dalam jutaan Rupiah)
289
2013 283
Jumlah dalam tabel di atas merupakan jumlah yang diakui sebagai biaya selama periode pelaporan sehubungan dengan kompensasi yang diberikan kepada personil manajemen kunci tersebut. Manajemen kunci Perusahaan terdiri dari semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
24
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 11. PAJAK DIBAYAR DI MUKA Akun ini terdiri dari: 2014
2013
Pajak Penghasilan: Pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai - masukan
6.798.853
4.803.243
Jumlah Pajak Dibayar Di Muka
6.798.853
4.803.243
12. PENYERTAAN PADA BURSA EFEK Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan memiliki penyertaan di PT Bursa Efek Indonesia sebesar Rp.135.000.000 Pemilikan saham pada PT Bursa Efek Indonesia merupakan syarat keanggotaan bursa dan dicatat sebesar biaya perolehan. Penyertaan Perusahaan di PT Bursa Efek Indonesia tidak mengalami penurunan nilai masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
13. ASET TETAP Aset tetap terdiri atas: 31 Desember 2014 Saldo Awal Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan Peralatan Kantor Inventaris Kantor Renovasi Kantor Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan Peralatan Kantor Inventaris Kantor Renovasi Kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Buku
Penambahan/ Reklafikasi
Pengurangan/ Reklafikasi
Saldo Akhir
882.761.182 910.724.292 892.511.055 483.896.565
21.050.000
-
-
-
882.761.182 931.774.292 892.511.055 483.896.565
3.169.893.094
21.050.000
-
3.190.943.094
858.745.291 836.954.137 892.511.055 483.896.560
6.003.971 40.732.857 -
-
864.749.262 877.686.994 892.511.055 483.896.560
3.072.107.043
46.736.828
-
3.118.843.871
97.786.051
72.099.223
25
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 13. ASET TETAP (lanjutan) 31 Desember 2013 Penambahan/ Reklafikasi
Saldo Awal Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Kendaraan Peralatan Kantor Inventaris Kantor Renovasi Kantor Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Kendaraan Peralatan Kantor Inventaris Kantor Renovasi Kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan
Pengurangan/ Reklafikasi
Saldo Akhir
882.761.182 840.017.193 892.511.054 483.896.565
70.707.100 -
-
882.761.182 910.724.293 892.511.054 483.896.565
3.099.185.994
70.707.100
-
3.169.893.094
850.739.998 817.234.530 892.511.054 483.896.565
8.005.293 19.719.607 -
-
858.745.291 836.954.137 892.511.055 483.896.560
3.044.382.143
27.724.900
-
3.072.107.043
Nilai Buku
54.803.851
97.786.051
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha adalah sebesar Rp. 46.736.828 dan Rp 27.724.900, masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan tersebut dapat dipulihkan sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas aset tersebut.
14. UTANG NASABAH Akun ini merupakan saldo penjualan portofolio efek oleh nasabah yang belum diselesaikan pembayarannya, dengan rincian sebagai berikut: 2014 2013 Pihak ketiga Nasabah pemilik rekening - transaksi reguler
2.269.522.839
689.178.118
15. PERPAJAKAN a. Utang pajak Utang pajak terdiri dari: 2014
2013
Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pajak transaksi penjualan efek
1.536.484 1.000.000 21.772.212
9.451.500 1.010.000 8.709.427
Jumlah Utang Pajak
24.308.696
19.170.927
26
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Manfaat Pajak Penghasilan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan taksiran rugi fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 2013 Rugi (Laba) sebelum manfaat pajak penghasilan Menurut laporan laba rugi komprehensif
(18.040.085 )
Beda temporer : Liabilitas imbalan kerja
165.719.167
132.065.735
Beda permanen: Sumbangan dan representasi Penghasilan yang pajaknya bersifat final Lain- lain
27.264.449 (945.449.631 ) 187.398.578
78.380.830 (648.290.696) 110.255.335
Taksiran laba (rugi) fiskal tahun berjalan Akumulasi taksiran rugi fiskal awal tahun Rugi fiskal yang tidak dapat direalisasi
(583.107.522 ) (456.379.670 ) -
2.668.340.121 (3.507.638.228) 382.918.437
(1.039.487.192 )
(456.379.670)
Akumulasi taksiran rugi fiskal akhir tahun
2.995.928.917
Perusahaan akan menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) tahun 2014 kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) berdasarkan perhitungan pajak di bawah. Taksiran rugi fiskal pada tahun 2013 tersebut adalah sesuai dengan jumlah dalam SPT tahun 2013 yang telah dilaporkan kepada Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum manfaat pajak penghasilan dengan manfaat pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Laba sebelum manfaat pajak penghasilan Menurut laporan laba rugi komprehensif
(18.040.085 )
Manfaat (Beban) pajak penghasilan dengan Tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Penghasilan yang pajaknya bersifat final Sumbangan dan representasi Lain-lain Rugi fiskal yang tidak diakui sebagai Aset pajak tangguhan Manfaat pajak penghasilan menurut laba rugi komprehensif
27
4.510.023
2013
2.995.928.917
(748.982.228)
236.362.408 (6.816.111 ) (46.849.645 )
162.072.674 (19.595.208) (27.563.834)
(145.776.881 )
667.085.030
41.429.794
33.016.434
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 15. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Aset pajak tangguhan - bersih Pajak tangguhan yang berasal dari pengaruh beda temporer yang signifikan antara pelaporan komersil dengan pelaporan fiskal
Aset Pajak Tangguhan Liabilitas Imbalan kerja Penyusutan Jumlah Liabilitas pajak tangguhan Sewa pembiayaan Laba perdagangan efek-bersih Jumlah Aset Pajak Tangguhan-bersih
2014
2013
274.843.688 97.376.398
233.413.894 97.376.398
372.220.086
330.790.292
97.376.398 62.500.000
97.376.398 62.500.000
159.876.398
159.876.398
212.343.688
170.913.894
d. Administrasi Berdasarkan peraturan perpajakan Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar secara sendiri pajak penghasilannya (self-assessment). Untuk tahun pajak sebelum tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menetapkan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak. e. Perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan Di bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp 50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100 juta. Sesuai dengan perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010. Perhitungan pajak penghasilan tangguhan telah menggunakan tarif pajak baru tersebut.
28
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari : 2014
2013
Beban kantor Beban transaksi
171.783.317 17.935.344
69.009.054 11.720.067
Jumlah
189.718.661
80.729.121
17. MODAL SAHAM Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Adimitra Transferindo, Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan
Jumlah
PT Jeje Yutrindo Utama Chu Jang Lie *) Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan di bawah 5%)
133.725.000 1.275.000
52,44 % 0,50 %
26.745.000.000 255.000.000
120.000.000
47,06 %
24.000.000.000
Jumlah
266.000.000
100,00 %
51.000.000.000
*) Telah meninggal dunia pada tanggal 14 November 2012. Pada tanggal 31 Desember 2014 belum terdapat perubahan pemegang saham Perusahaan. Tidak terdapat anggota Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perusahaan, sesuai Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) tahunan berikutnya. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan. Perusahaan dapat menyesuaikan usulan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan tambahan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses dalam manajemen modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
29
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 18. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH Akun ini merupakan agio saham. yang merupakan selisih antara jumlah harga jual dengan jumlah nilai nominal saham yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat (Catatan 1b), setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan tersebut. Rincian tambahan modal disetor - bersih adalah sebagai berikut:
Agio saham sehubungan penawaran umum saham (catatan 1b) Biaya emisi efek ekuitas (catatan 2s)
Jumlah 861.866.883 (508.500.000) 353.366.883
Bersih
19. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) YANG BELUM DIREALISASI DARI ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL Akun ini terdiri dari: 2014 Awal Tahun Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
(1.350.655.562)
Akhir Tahun
2013 166.705.063
(3.245.757.333)
(1.517.360.625)
(4.596.412.895)
(1.350.655.562)
20. MODAL KERJA BERSIH DISESUAIKAN Perusahaan berkewajiban untuk memenuhi saldo Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. V.D.5 yang terlampir dalam surat keputusan BAPEPAM No. Kep-27/PM/1999 tanggal 31 Desember 1999, diperbaharui dengan keputusan No. Kep20/PM/2003 tanggal 8 Mei 2003 dan keputusan No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 serta peraturan BAPEPAM-LK No. X.E.1 yang tertuang dalam lampiran keputusan Ketua BAPEPAMLK No. Kep-460/BL/2008 tanggal 10 November 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, perusahaan efek menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi efek dan peratara perdagangan efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, wajib memiliki MKBD sama dengan atau di atas saldo minimum Rp 25.000.000.000. Pada tahun 2011, keputusan No. Kep-550/BL/2010 tanggal 28 Desember 2010 diperbaharui dengan keputusan No. Kep566/BL/2011 tanggal 31 Oktober 2011. Berdasarkan keputusan tersebut, perusahaan efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah, wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25.000.000.000 atau 6,25% dari jumlah liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka penawaran umum/penawaran terbatas ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. Keputusan ini harus diterapkan oleh Perusahaan paling lambat tanggal 31 Januari 2012. Perusahaan telah memenuhi persyaratan Modal Kerja Bersih Disesuaikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
30
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 21. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM Dividen Tunai Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 20 Juni 2014, sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara RUPST No. 51, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2013. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 12 Juni 2013, sebagaimana dinyatakan dalam Berita Acara RUPST No. 24, pada tanggal yang sama, yang dibuat di hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham menyetujui untuk tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham untuk tahun buku 2012. Cadangan Umum Berdasarkan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih setiap tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan telah mempunyai cadangan umum masingmasing sebesar Rp.500.000.000 atau 0,98% dan Rp 300.000.000 atau 0,59% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Manajemen bermaksud untuk meningkatkan cadangan umum tersebut di masa datang.
22. PENDAPATAN KEGIATAN PERANTARA PERDAGANGAN EFEK Akun ini terdiri dari: 2014
Komisi transaksi Laba (Rugi) terealisasi atas penjualan efek untuk Diperdagangkan - bersih Jumlah
785.301.188 (142.981.955) 642.319.233
2013
1.276.119.212 19.534.025 1.295.653.237
23. PENDAPATAN KEGIATAN PENJAMINAN EMISI EFEK Akun ini merupakan imbalan jasa yang diterima Perusahan sebagai penjamin emisi dan agen penjualan atas penawaran umum saham dan obligasi serta penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu atas saham dan reksadana.
24. PENDAPATAN DIVIDEN DAN BUNGA Akun ini merupakan pendapatan dividen dan pendapatan bunga dari transaksi reverse repo.
31
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 25. BEBAN KEPEGAWAIAN Rincian beban kepegawaian adalah sebagai berikut: 2014 Gaji, tunjangan, dan kesejahteraan karyawan Imbalan kerja karyawan Remunerasi Jamsostek Makan lembur karyawan Jumlah Beban Kepegawaian
2013
978.396.287 165.719.167 102.000.000 30.973.200 581.000
1.001.637.449 132.065.735 100.000.000 29.675.887 875.000
1.277.669.654
1.264.254.071
26. BEBAN KEUANGAN Akun ini merupakan biaya administrasi bank sebesar Rp. 16.175.522 dan Rp 19.042.013, masingmasing pada tahun 2014 dan 2013
27. PENDAPATAN BUNGA Akun ini merupakan pendapatan bunga yang berasal dari:
Deposito Pinjaman pihak berelasi Jasa giro Jumlah Pendapatan Bunga
2014
2013
945.241.715 646.625.000 207.916
586.270.701 62.019.995
1.592.074.631
648.290.696
28. IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan mencatat imbalan pasca kerja karyawan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, masing-masing berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Bumi Dharma Aktuaria, aktuaris independen, berdasarkan laporannya, masing-masing 260/UUK-13/BDA/III/2015 tanggal 5 Maret 2015 dan No. 325/UUK-13/BDA/II/2014 tanggal 17 Februari 2014, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi-asumsi pokok yang digunakan dalam perhitungan aktuaria tersebut adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto : 8,00% per tahun (2013: 8,80%) Tabel mortalitas : TMI-2011 Umur pensiun : 55 tahun Tingkat kenaikan gaji : 10,00% per tahun Tingkat kecacatan : 10,00% dari tingkat mortalita Analisis liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan yang disajikan sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja” di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan beban kepegawaian yang dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, adalah sebagai berikut:
32
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 28. IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan) a. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Nilai kini liabilitas imbalan kerja Keuntungan aktuarial yang belum diakui Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan
2014
2013
972.334.566 127.040.188
759.512.464 174.143.123
1.099.374.754
933.655.587
b. Beban imbalan kerja karyawan 2014
c.
2013
Biaya jasa kini Biaya bunga Amortisasi atas keuntungan aktuarial
106.800.770 66.837.097 (7.918.700 )
84.635.693 47.430.042 -
Beban yang diakui pada tahun berjalan
165.719.167
132.065.735
2014
2013
933.655.587
801.589.852
165.719.167
132.065.735
1.099.374.754
933.655.587
Mutasi nilai bersih atas kewajiban imbalan kerja karyawan
Saldo awal liabilitas bersih Beban tahun berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif Saldo akhir liabilitas bersih
Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi liabilitas tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang berlaku.
29. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASING 2014 Ekuivalen dalam Rupiah
Mata uang asing Aset Kas dan setara kas
US$ 1.081.271,83
13.451.021.565
2013 Mata uang asing Aset Kas dan setara kas
US$ 1.080.854
33
Ekuivalen dalam Rupiah 13.174.532.818
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 30. LABA PER SAHAM Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Laba Tahun Berjalan Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
2014 23.389.707 255.000.000
2013 3.028.945.351 255.000.000
0,1
12
Laba per Saham 31. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING
Pada tanggal 17 Mei 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa menyewa ruangan kantor yang terletak di Plaza ASIA (dahulu Plaza ABDA) untuk kegiatan usaha Perusahaan dengan PT Jeje Yutrindo Utama (pihak berelasi) (lihat Catatan 11) dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal 1 Juli 2005 sampai dengan tanggal 20 Juni 2006 dan terakhir telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 Juni 2015. Jumlah beban sewa pada tahun 2014 dan 2013, masing-masing adalah sebesar Rp 349.866.715 dan Rp Rp 270.000.000, yang dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi komprehensif.
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN A. MANAJEMEN MODAL Perusahaan mengelola modal ditujukan untuk memastikan kemampuan Perusahaan melanjutkan usaha secara berkelanjutan dan memaksimumkan imbalan hasil kepada pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Untuk memelihara atau mencapai struktur modal yang optimal, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah pembayaran dividen, pengurangan modal, penerbitan saham baru atau membeli kembali saham beredar, mendapatkan pinjaman baru atau menjual aset untuk mengurangi pinjaman. B. MANAJEMEN RISIKO Perusahaan telah mendokumentasikan kebijakan manajemen risiko keuangannya. Kebijakan yang ditetapkan merupakan strategi bisnis secara menyeluruh dan filosofi manajemen risiko. Keseluruhan strategi manajemen risiko Perusahaan ditujukan untuk meminimalkan pengaruh ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar terhadap kinerja keuangan Perusahaan. Dewan Direksi menentukan kebijakan tertulis manajemen risiko keuangan secara keseluruhan melalui masukan laporan komitekomite risiko yang dibentuk dalam divisi-divisi terkait. Perusahaan beroperasi di dalam negeri dan menghadapi berbagai risiko keuangan, termasuk likuiditas, harga pasar, kredit dan suku bunga. Dana Perusahaan dan eksposur suku bunga dikelola oleh fungsi keuangan Perusahaan sesuai dengan kerangka kebijakan yang disetujui oleh komite. Kerangka tersebut memaparkan risiko pada Perusahaan dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengelola risiko. Komite risiko Perusahaan menetapkan dan memantau kebijakan ini.
34
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN (lanjutan) B. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) Risiko Harga Pasar Eksposur Perusahaan terhadap risiko harga pasar terutama muncul dari counterparty yang gagal memenuhi liabilitasnya atau melalui kesalahan perdagangan dan kesalahan lainnya. Dalam transaksi perdagangan di bursa, Perusahaan bertindak sebagai prinsipal dan kemudian menovasi kontrak tersebut ke nasabah. Kegagalan nasabah menerima perdagangan akan menyebabkan Perusahaan terkena risiko harga pasar. Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi. Perusahaan juga menghadapi risiko harga pasar terkait investasi tersedia untuk dijual. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolionya. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan yang ditentukan komite. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga arus kas adalah risiko arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Nilai wajar risiko suku bunga adalah risiko nilai wajar instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Aset dan liabilitas keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terutama terdiri dari deposito berjangka, perdagangan utang jatuh tempo dan pinjaman dari lembaga keuangan. Perusahaan memonitor perubahan suku bunga pasar untuk memastikan suku bunga Perusahaan sesuai dengan pasar. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang akan dialami Perusahaan, apabila nasabah atau pihak lawan, gagal untuk memenuhi liabilitas kontraktual. Perusahaan tidak memiliki risiko konsentrasi kredit yang signifikan. Perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang akan diterima, tingkat jaminannya serta dengan memonitor eksposur yang berhubungan dengan batasan-batasan tersebut. Eksposur risiko kredit Perusahaan berkaitan dengan kegiatan broker saham terasosiasi pada posisi kontraktual nasabah yang muncul pada saat perdagangan. Dengan demikian, Perusahaan memerlukan jaminan untuk mengurangi risiko tersebut. Jenis instrumen diterima Perusahaan atas jaminan tersebut dapat berupa kas dan efek yang tercatat di bursa. Risiko Likuiditas Manajemen telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas untuk pengelolaan dana jangka pendek, menengah dan jangka panjang dan persyaratan manajemen likuiditas. Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman, dengan terus memantau rencana dan realisasi arus kas dengan cara pencocokkan profil jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan.
35
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN a.
Klasifikasi Instrumen Keuangan Perusahaan memiliki berbagai macam aset keuangan, diantaranya kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang reverse repo, piutang pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang perusahaan efek lain dan piutang nasabah - pihak ketiga, yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan. Sedangkan liabilitas keuangan diantaranya utang pada lembaga kliring dan penjaminan dan utang nasabah. Rincian kebijakan akuntansi penting dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas diungkapkan dalam Catatan 2h. Nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan yang dicatat di laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
2014 Nilai tercatat Aset Keuangan Kas dan setara kas Deposito berjangka Piutang reverse repo Portofolio efek – bersih Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan Piutang nasabah- pihak ketiga Piutang Lain- lain Penyertaan pada bursa efek Aset Lain-lain Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Utang pada lembaga kliring dan penjaminan Utang nasabah Biaya masih harus dibayar Jumlah Liabilitas Keuangan
36
Nilai Wajar
25.861.408.111 1.085.638.871 8.204.186.155 1.493.927.747 3.039.114.500 412.652.944 12.990.121.958 135.000.000
25.861.408.111 1.085.638.871 8.204.186.155 1.493.927.747 3.093.114.500 412.652.944 12.990.121.958 135.000.000
2.290.000
2.290.000
53.224.340.285
53.224.340.285
1.166.873.000 2.269.522.839
1.166.873.000 2.269.522.839
189.718.661
189.718.661
3.626.114.500
3.626.114.500
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN a.
Klasifikasi Instrumen Keuangan (lanjutan) 2013 Nilai tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan Kas dan setara kas
25.510.745.238
25.510.745.238
Deposito berjangka
1.047.400.848
1.047.400.848
Piutang reverse repo
7.800.588.073
7.800.588.073
Portofolio efek – bersih
5.277.510.162
5.277.510.162
Piutang pada lembaga kliring dan penjaminan
963.617.000
963.617.000
Piutang nasabah- pihak ketiga
621.721.628
621.721.628
12.965.834.101
12.965.834.101
135.000.000
135.000.000
2.290.000
2.290.000
54.324.707.050
54.324.707.050
Utang pada lembaga kliring dan penjaminan
890.717.500
890.717.500
Utang nasabah
689.178.118
689.178.118
80.729.121
80.729.121
1.660.624.739
1.660.624.739
Piutang Lain- lain Penyertaan pada bursa efek Aset Lain-lain Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan
Biaya masih harus dibayar Jumlah Liabilitas Keuangan
b.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar aset keuangan pada saat pengakuan awal adalah sama dengan harga transaksinya. Nilai wajar Efek yang diperdagangkan di Bursa, adalah harga penutupan (closing price) pada tanggal perdagangan. Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif dan Lembaga Penilaian Harga Efek tidak menerbitkan harga pasar wajar untuk instrumen keuangan tersebut, Perusahaan menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar, yaitu harga penutupan (closing price) Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa. Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.
37
PT YULIE SEKURINDO TBK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN) 34. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 10 Maret 2015.
38