LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
REALISASI 2006 PRAKIRAAN TW I-2007 PROYEKSI 2007-2008
DAFTAR ISI Halaman
DAFTAR TABEL dan GRAFIK RINGKASAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN NPI 2006
…………………………………………………
1
TRANSAKSI BERJALAN
…………………………………………………
3
1.
Neraca Perdagangan Nonmigas
…………………………………………………
3
1.1.
Ekspor Nonmigas
…………………………………………………
4
1.2.
Impor Nonmigas
…………………………………………………
11
Neraca Perdagangan Migas
…………………………………………………
13
2.1.
Minyak
…………………………………………………
13
2.2.
Gas
…………………………………………………
17
2.
3.
Transaksi Jasa
…………………………………………………
17
4.
Transaksi Pendapatan
…………………………………………………
19
5.
Current Transfer
…………………………………………………
19
TRANSAKSI MODAL dan FINANSIAL
…………………………………………………
21
1.
Transaksi Modal
…………………………………………………
21
2.
Transaksi Finansial
…………………………………………………
22
2.1.
Sektor Publik
…………………………………………………
23
2.2.
Sektor Swasta
…………………………………………………
25
CADANGAN DEVISA
…………………………………………………
29
INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL
…………………………………………………
31
ASUMSI NPI 2007
…………………………………………………
33
PROYEKSI NPI 2007
…………………………………………………
35
PRAKIRAAN NPI Tw I-2007
…………………………………………………
39
ASUMSI NPI 2008
…………………………………………………
41
PROYEKSI NPI 2008
…………………………………………………
43
BOKS dan LAMPIRAN
DAFTAR TABEL dan GRAFIK
4
TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Indikator Utama NPI 2005-2006 Negara Utama Tujuan Ekspor Menurut Jenis Komoditi, SITC 2 Digits Produksi dan Konsumsi Karet Dunia Negara Utama Asal Barang Impor Menurut Jenis Komoditi, SITC 2 Digit Perkembangan Ekspor dan Impor Minyak Permintaan dan Produksi Minyak Mentah (mbpd) Perkembangan Hibah Non Investasi Perkembangan Hibah Investasi Perkembangan Aliran Masuk Transaksi Finansial Indikator Sustainabilitas Eksternal Asumsi NPI 2006 dan 2007 Asumsi NPI 2006, 2007 dan 2008
........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ...........................
halaman 2 5 6 12 14 15 20 21 22 30 32 39
GRAFIK Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik Grafik
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Transaksi Berjalan Neraca Perdagangan Nonmigas Ekspor Nonmigas Pangsa Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara Tujuan Ekspor Pertanian Harga Karet Dunia Harga Kopi Dunia Harga Udang Dunia Ekspor Pertambangan Harga Tembaga Dunia Harga Batubara Dunia Ekspor Industri Harga CPO Dunia Volume Ekspor Tekstil Volume Ekspor Alat-alat Listrik dan Elektronik Pangsa Impor Nonmigas dari Negara Asal Impor Barang Konsumsi, Bahan Baku dan Barang Modal Impor Minyak Mentah Perkembangan Harga Minyak SLC dan Beberapa Minyak Dunia Produksi, Kuota OPEC dan Harga Minyak Ekspor Indonesia Konsumsi dan Harga BBM Transaksi Jasa, Pendapatan dan Current Transfer Jasa Transportasi dan Pariwisata Perkembangan Jasa Travel Perkembangan WR-TKI Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial Per Jenis Investasi Penyelesaian Transaksi Perdagangan Valas/Rp via Vostro Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial Per Sektor Perkembangan Posisi SBI dan SUN oleh Non Resident Perkembangan Transaksi Finansial Sektor Publik Perkembangan Transaksi Finansial Sektor Swasta Perkembangan Direct Investment di Indonesia Perkembangan Transaksi Asing di BEJ dan Nilai Tukar Posisi Obligasi Korporasi Domestik Cadangan Devisa dan Bulan Impor
........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ........................... ...........................
3 4 4 5 5 6 7 8 8 9 9 9 10 11 11 12 13 14 15 15 16 17 17 18 19 23 23 23 24 25 25 26 27 27 29
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Ringkasan
“NPI 2006 Mencatat Surplus Tertinggi Sepanjang Sejarah” Kinerja NPI yang terus membaik sampai dengan akhir tw IV mendorong NPI keseluruhan tahun 2006 mencapai surplus sebesar USD15,0 miliar, tertinggi sepanjang sejarah. Surplus yang tinggi tersebut didukung oleh masih berlanjutnya kenaikan pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya di negara-negara emerging seperti Cina dan India, kenaikan harga komoditi dunia yang lebih tinggi dari prakiraan semula, dan tingginya likuiditas pasar keuangan internasional. Kondisi tersebut didukung pula oleh terjaganya stabilitas makroekonomi di dalam negeri meskipun permintaan domestik sedikit melemah. Secara keseluruhan ekspor nonmigas tumbuh 20,7% lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya sebesar 19%. Harga minyak yang sempat menyentuh level tertinggi sebesar USD77,0/bl telah mendorong peningkatan ekspor migas sebesar 9,4% meskipun produksi cenderung menurun. Perkembangan tersebut telah mendongkrak kinerja ekspor 2006 hingga menembus level USD100 miliar. Laju kenaikan nilai ekspor migas tidak setajam kenaikan harga minyak karena volume ekspor cenderung turun terkait dengan produksi minyak yang menurun dan pengalihan sebagian produksi gas dari yang semula untuk ekspor menjadi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Lonjakan harga BBM yang terjadi pada Oktober 2005 yang kemudian diikuti oleh kenaikan laju inflasi dan suku bunga telah menyebabkan melemahnya permintaan impor baik migas maupun nonmigas. Selama 2006, impor nonmigas hanya tumbuh 7%, sedikit lebih tinggi daripada prakiraan semula sebesar 4%, namun jauh lebih rendah daripada 36% pada 2005. Kinerja ekspor yang menguat di tengah impor yang melemah mengakibatkan neraca perdagangan meningkat tajam mencapai USD29,7 miliar, lebih tinggi daripada level rata-ratanya setelah krisis keuangan 1997/1998 sebesar USD22 miliar. Tingginya surplus neraca perdagangan dapat menutup kenaikan defisit neraca jasa dan neraca pendapatan sehingga transaksi berjalan mencatat surplus USD9,6 miliar atau 2,6% PDB, jauh meningkat dari surplus tahun sebelumnya sebesar USD0,3 miliar atau 0,1% PDB. Dalam periode yang sama, likuiditas global yang melimpah mendorong masuknya aliran dana ke negara emerging, khususnya di kawasan Asia. Perbedaan tingkat suku bunga, stabilitas ekonomi, serta nilai tukar yang cenderung menguat dan relatif stabil telah memberikan pengaruh positif bagi masuknya aliran dana, khususnya investasi portofolio. Sepanjang 2006, hampir setengah dari total aliran dana berbentuk investasi portofolio mengingat imbal hasil penempatan dalam bentuk rupiah masih relatif menarik. Di tengah berlanjutnya penurunan suku bunga SBI, investasi portofolio dalam bentuk saham meningkat secara signifikan sehingga mendorong IHSG mencapai level tertinggi dalam sejarah sebesar 1.800 pada akhir tahun. Namun, besarnya aliran dana jangka pendek tersebut juga meningkatkan kerentanan NPI terhadap risiko perubahan sentimen pasar. Sementara itu, aliran dana jangka panjang berupa FDI masih tumbuh terbatas dikarenakan perbaikan iklim investasi yang masih bergerak lambat, realisasi infrastruktur summit I dan II yang masih dalam proses, sedangkan investor baru masih menunjukkan sikap ”wait & see”. Kinerja NPI yang membaik mendorong peningkatan cadangan devisa dan memungkinkan percepatan pelunasan pembayaran utang IMF sebesar USD7,6 miliar. Secara keseluruhan cadangan devisa meningkat dari USD34,7 miliar pada 2005 menjadi USD42,6 miliar pada 2006. Cadangan devisa tersebut mampu membiayai 4,5 bulan impor dan pembayaran ULN pemerintah.
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
5
Berbeda dengan tahun 2006, kinerja NPI 2007 diprakirakan akan dihadapkan pada kondisi melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan menurunnya harga-harga komoditi ekspor sehingga pertumbuhan ekspor nonmigas akan melambat menjadi 9%. Di sisi lain, perbaikan ekonomi domestik akan memberi dampak pada kenaikan kebutuhan impor barang, sehingga pertumbuhan impor nonmigas akan meningkat menjadi 14,5%. Dengan gambaran kinerja ekspor impor tersebut, surplus transaksi berjalan diprakirakan akan lebih rendah daripada tahun sebelumnya, yaitu sekitar USD8,1 miliar atau 2% PDB. Beberapa kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah pokok, seperti korupsi, kendala infrastruktur dan hambatan birokrasi dan regulasi diharapkan dapat memacu masuknya aliran dana dalam bentuk FDI. Namun demikian, proyeksi menurunnya suku bunga BI rate diperkirakan membawa dampak pada penurunan aliran dana jangka pendek. Secara keseluruhan, NPI 2007 diprakirakan akan mengalami surplus sebesar USD8,5 miliar dengan cadangan devisa mencapai USD51,1 miliar atau setara dengan 5,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Seperti halnya tahun 2007, kinerja NPI 2008 masih diwarnai oleh pengaruh lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi domestik. Kondisi ini diprakirakan akan mengakibatkan menurunnya pertumbuhan ekspor nonmigas menjadi 8,5% dan meningkatnya pertumbuhan impor nonmigas menjadi 15,5%. Perkembangan tersebut mengakibatkan surplus transaksi berjalan diprakirakan menurun menjadi USD4,2 miliar atau 1% PDB. Di sisi lain, seiring dengan semakin membaiknya iklim investasi, aliran dana masuk dalam bentuk FDI maupun investasi portofolio diprakirakan terus meningkat sehingga surplus transaksi keuangan akan naik secara signifikan. Secara keseluruhan, kinerja NPI mengalami surplus USD6,7 miliar dan mendorong kenaikan cadangan devisa menjadi sekitar USD57,8 miliar atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
6
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN NPI 2006 Ekspansi ekonomi dunia, harga minyak mendorong ekspor nonmigas tumbuh tinggi
Ekspansi ekonomi dunia yang masih meningkat hingga mencapai 5,1% dan melambungnya harga minyak dunia yang memicu kenaikan harga komoditi di sektor energi dan nonenergi telah menjadi faktor utama yang mendorong lonjakan ekspor Indonesia. Secara rata-rata harga komoditi primer nonmigas di pasar dunia meningkat tajam sebesar 22,1%, sementara harga minyak meningkat hingga sempat menyentuh level USD77,0/bl dan keseluruhan tahun mencapai USD62,3/bl. Rendahnya kegiatan investasi di sektor migas dan pengalihan sebagian produksi gas untuk konsumsi domestik mengakibatkan produksi minyak dan volume ekspor gas menurun.
Pertumbuhan ekonomi 2006 melambat akibat daya beli menurun sebagai dampak kenaikan harga BBM
Sebaliknya, di dalam negeri daya beli masyarakat mengalami penurunan yang signifikan sebagaimana tercermin pada melambatnya pertumbuhan ekonomi dari 5,6% pada 2005 menjadi 5,5% pada 2006. Kondisi ini adalah dampak dari kenaikan harga BBM pada Oktober 2005 yang mengakibatkan tingginya laju inflasi dan meningkatnya suku bunga sejak Tw.IV- 2005 hingga pertengahan 2006. Kenaikan harga BBM dan diversifikasi sumber energi menyebabkan konsumsi BBM menurun 6,8%. Faktor-faktor di atas mengakibatkan pertumbuhan impor menurun tajam. Di sektor pariwisata masalah keamanan, bencana alam dan wabah flu burung masih menjadi faktor yang menurunkan minat wisman (wisatawan mancanegara) berkunjung ke Indonesia.
Inflasi yang terkendali dan perbedaan suku bunga menjadi faktor pendorong aliran masuk jangka pendek
Keberhasilan dalam menekan inflasi dari 17,1% pada 2005 menjadi 6,6% pada 2006 yang kemudian memungkinkan terjadinya penurunan suku bunga memberi dampak pada peningkatan volume transaksi di pasar saham yang memicu indeks naik ke level tertinggi dalam sejarah. Sekalipun suku bunga domestik terus menurun tetapi perbedaannya dengan suku bunga luar negeri masih menarik. Kondisi tersebut menjadi faktor pendorong derasnya aliran dana jangka pendek dalam bentuk SUN, SBI, dan pembelian obligasi korporasi. Namun iklim investasi yang belum membaik menjadi faktor penghambat masuknya aliran dana jangka panjang dalam bentuk FDI.
Tabel 1 Indikator Utama NPI 2005-2006 2005 Total
Q.1
2006 Q.3
Q.2
Q4
Total
Indikator Ekonomi Dunia : Pertumbuhan Ekonomi Dunia (%)
4.9
-
-
-
-
5.1
Volume Perdagangan Dunia (%)
7.4
-
-
-
-
8.9
Harga Kom.Nonmigas Dunia (%)
10.3
-
-
-
-
22.1
Indikator Ekonomi Domestik : PDB (y.o.y, %)
5.6
4.7
5.2
5.4
6.1
5.5
Inflasi IHK (%)
17.1
15.7
15.5
14.6
6.1
6.6
9,645
9,075
9,300
9,235
9,025
9,025
52.0
60.1
67.6
66.0
55.4
62.3
1.054
1.035
1.023
981
990
1.007
339.46
88.09
89.96
98.66
95.66
372.37
8.00
12.75
12.50
11.25
9.75
9.75
Nilai Tukar (Rp/USD) Harga Minyak (USD/barel) Produksi Minyak (mbpd) Konsumsi BBM (mb) BI rate sumber: BI, WEO dan APBN
2
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
TRANSAKSI BERJALAN Transaksi berjalan 2006 mencatat surplus
Transaksi berjalan pada 2006 mencatat surplus sebesar USD9,6 miliar, melonjak tinggi dibanding 2005 yang hanya mencapai USD278 juta. Angka surplus transaksi berjalan ini
sedikit lebih kecil dibanding prakiraan semula (NPI publikasi November
2006) sebesar USD9,7 miliar. Hal ini terkait dengan pertumbuhan impor nonmigas yang mencapai 7%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya 4%. Surplus transaksi berjalan 2006 didukung oleh neraca perdagangan & current transfer
Tingginya surplus transaksi berjalan didukung oleh surplus neraca perdagangan, baik migas maupun nonmigas, yang secara keseluruhan meningkat dari USD17,5 miliar pada 2005 menjadi USD29,7 miliar pada 2006. Kenaikan surplus juga terjadi pada neraca current transfer. Sementara itu, neraca jasa dan neraca pendapatan (income) mengalami kenaikan defisit. Grafik 1 Transaksi Berjalan
juta USD 9,000
Juta USD 9,000
7,000
7,000
5,000
5,000
3,000
3,000
1,000
1,000
-1,000
-1,000
-3,000
-3,000
-5,000
-5,000 -7,000
-7,000 Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
2004 Services Current Trans.
Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
2005
Q.1
Q.2
Q.3
Q.4*
2006
Income Current Account
Trade Balance
1. Neraca Perdagangan Nonmigas Neraca Perdagangan Nonmigas 2006 meningkat sangat signifikan dibanding 2005
Surplus neraca perdagangan non migas 2006 tercatat sebesar USD23,4 miliar, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan
2005 yang hanya mencapai surplus
USD13,3 miliar, namun lebih rendah sekitar USD529 juta dibandingkan
dengan
prakiraan sebelumnya. Surplus yang tinggi ini terutama terkait dengan lonjakan ekspor nonmigas yang didorong selain oleh faktor kenaikan harga, juga karena meningkatnya volume ekspor. Di sisi lain, baik nilai maupun volume impor nonmigas
mengalami
pertumbuhan yang rendah.
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
3
Grafik 2 Neraca Perdagangan Nonmigas juta USD 23,000 20,500 18,000 15,500 13,000 10,500 8,000 5,500 3,000 500 Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
Q.2
2004
Q.3
Q.4
Q.1
2005
Ekspor
Impor
Q.2
Q.3
Q.4*
2006
Neraca Perdagangan Nonmigas
1.1. Ekspor Nonmigas Ekspor nonmigas 2006 meningkat terutama dari sektor pertanian dan pertambangan
Pertumbuhan ekspor nonmigas di 2006
mencapai 20,7% sedikit lebih tinggi
dibanding perkiraan semula sebesar 19 %. Tingginya angka pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pesatnya kenaikan permintaan dunia yang mengakibatkan volume dan harga ekspor berbagai komoditi nonmigas utama, seperti karet, batubara, tembaga, CPO, mesin, elektronik, produk kimia, dan TPT meningkat tajam (8 komoditi ini mencakup 64% dari total ekspor nonmigas). Berdasarkan sektoral, pertumbuhan tersebut terutama bersumber dari sektor
pertanian yang tumbuh 30,7% dan
mempunyai pangsa sebesar 14,5%, kemudian diikuti oleh sektor pertambangan yang tumbuh 39,3% dengan pangsa sebesar 20,5%. Sementara itu, sektor industri yang mempunyai pangsa paling besar 64,9%, pertumbuhannya hanya sebesar 13,8%. Tingginya pertumbuhan nilai ekspor komoditi pertanian lebih banyak didorong oleh faktor harga, sedangkan untuk sektor pertambangan, peningkatannya didorong baik oleh faktor harga maupun volume.
Grafik 3 Ekspor Nonmigas Jut a USD
16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 Q.1
Q.2
Q.3
2003 Pertanian
4
Q.4
Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
2004 Pertambangan
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
2005
Q.2
Q.3 Q.4*
2006 Industri
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Separuh dari total ekspor nonmigas ditujukan ke 5 negara
Selama 2006, sebesar 50,0% ekspor nonmigas masih ditujukan ke lima negara tujuan utama, yaitu Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Cina, dan Malaysia. Namun pangsa ekspor ke Amerika Serikat dan Singapura cenderung menurun. Sebaliknya pangsa ekspor ke Jepang dan Cina cenderung meningkat. Grafik 4 Pangsa Ekspor Nonmigas Berdasarkan Negara Tujuan Juta USD 20.00 18.00 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00
Sg
Variasi komoditi ekspor ke lima negara tujuan utama cukup beragam
Jpn
RRC
USA
Q4-2006
Q3-2006
Q2-2006
Q1-2006
Q4-2005
Q3-2005
Q2-2005
Q1-2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
0.00
Mal
Selama 2006 ekspor nonmigas ke Amerika Serikat terutama berupa pakaian serta karet mentah dan sintetis, ke Jepang berupa bijih logam dan sisa-sisa logam serta batu bara, kokas dan briket, ke Cina berupa minyak dan lemak nabati, ke Singapura berupa mesin listrik dan peralatan lainnya serta mesin kantor dan pengolah data, sedangkan ke Malaysia terutama berupa logam tidak mengandung besi. Jenis-jenis komoditi tersebut hampir tidak berubah dari periode sebelumnya.
Tabel 2 Negara Utama Tujuan Ekspor Menurut Jenis Komoditi, SITC 2 Digit 2006 (% pangsa thd total ekspor non migas) Amerika Serikat
Nilai Ekspor Pertanian 2006 meningkat terutama karena harga yang naik
Jepang
Cina
Singapura
Malaysia
Pakaian
4,30%
Bijih Logam dan Sisa-sisa 4,19% Minyak dan Lemak Logam Nabati
1,19% Mesin Listrik, Aparat dan 1,57% Logam Tidak Alat-Alatnya Mengandung Besi
Karet Mentah, Sintetis dan Pugaran
1,38%
Batu Bara, Kokas dan Briket
1,65% Karet Mentah, Sintetis 0,83% Logam Tidak dan Pugaran Mengandung Besi
0,94% Minyak dan Lemak Nabati
Ikan,Kerang0,84% kerangan,Moluska dan Perabotan 0,70%
Barang-Barang Karet
1,13% Kimia Organis
Mesin Listrik, Aparat dan Alat-Alatnya
0,98% Pulp dan Kertas
0,88% Batu Bara, Kokas dan 0,36% Briket 0,78% Kopi,Teh,Coklat,Rempah- 0,33% Rempah
0,74% Mesin Kantor dan Pengolah Data 0,69% Alat Telekomunikasi
0,54% 0,51%
Nilai ekspor pertanian 2006 mencapai USD10,2 miliar atau tumbuh 30,7%. Pertumbuhan nilai ekspor yang tinggi tersebut lebih banyak didorong oleh kenaikan harga karena pada periode yang sama volume ekspor hanya naik 2,5%.
Beberapa
komoditi utama yang kenaikan nilai ekspornya ditopang oleh faktor harga, antara lain kopi, karet dan udang. Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
5
Grafik 5 Ekspor Pertanian Juta USD 1,100 1,000
Karet
900
Udang
800
Kopi
700 600 500 400 300 200 100 0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2002
Ekspor karet meningkat dibanding periode yang sama di tahun 2005 didorong oleh kenaikan harga
2003
2004
2005
2006
Ekspor karet alam meningkat 73,4% sehingga mencapai USD4,3 miliar, dengan kenaikan volume 17,2%. Pertumbuhan yang tajam tersebut didorong oleh kenaikan harga di pasar internasional sejalan dengan masih tingginya harga minyak dan tingginya permintaan dari industri otomotif dunia. Grafik 6 Harga Karet Dunia 140
120
Rubber, FOB Maylaysian/Singapore, US cents per pound
100
80
60
40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
20 2003
2004
2005
2006
Sumber: IFS, IMF
Cina menjadi pasar potensial karet alam asal Indonesia
Sepanjang 2006, konsumen karet alam dunia didominasi oleh Cina (22,0%), diikuti AS (16,0%), dan Jepang (10,0%). Produsen karet alam
terbesar di dunia tetap
dipegang oleh Thailand dengan pangsa lebih dari 33% dari total produksi karet alam dunia, sementara Indonesia dan Malaysia memiliki pangsa masing-masing 26% dan 13%. Ekspor karet alam Indonesia masih ditujukan ke pasar tradisional seperti AS, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Jerman, dan Kanada. Namun pangsa ekspor ke Cina terus meningkat sejalan dengan tingginya pertumbuhan industri otomotif di negara tersebut.
Sebagai salah satu komoditi unggulan di sektor perkebunan, pemerintah memasukkan karet alam ke dalam program revitalisasi dua juta hektar lahan pertanian selama 2006-2010 melalui perluasan lahan sebesar 300 ribu hektar.
6
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Tabel 3 Produksi dan Konsumsi Karet Dunia (‘000 Tones) Tahun
Karet Alam
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
6,440 6,470 6,850 6,872 6,739 7,261 7,345 7,992 8,645 8,682 9,192 9,762
Produksi Karet Synthetic 9,760 10,080 9,880 10,336 10,819 10,485 10,882 11,448 11,978 11,965 12,527 13,104
Total
Karet Alam
16,200 16,550 16,730 17,208 17,558 17,746 18,227 19,440 20,623 20,647 21,719 22,866
6,110 6,470 6,570 6,646 7,315 7,223 7,546 7,967 8,319 8,742 9,074 9,419
Konsumsi Karet Synthetic 9,590 10,010 9,870 10,196 10,764 10,253 10,723 11,381 11,860 11,917 12,246 13,244
Total 15,700 16,480 16,440 16,842 18,079 17,476 18,269 19,348 20,179 20,659 21,320 22,663
Sumber : International Rubber Study Group (IRSG) vol 60 No. 6-7, March/April 2006 dan BI, diolah
Ekspor kopi mengalami pertumbuhan positif di sisi nilai
Selama 2006 ekspor kopi mencapai USD599 juta atau meningkat 14,5%. Faktor
harga dunia yang meningkat mendorong kenaikan nilai ekspor kopi Indonesia. Berkebalikan dengan perkembangan harga, volume kopi mengalami pertumbuhan negatif 7,4%. Grafik 7 menunjukkan bahwa sepanjang 2006 harga kopi cenderung meningkat baik untuk jenis Arabica maupun Robusta. Harga kopi Arabica cenderung berada di atas Robusta karena permintaan dan tingkat kesulitan produksinya lebih tinggi. Sekitar 93% ekspor kopi Indonesia merupakan jenis Robusta.
Sejak 1984, Indonesia menduduki posisi nomor tiga setelah Brazil dan Kolombia sebagai negara pengekspor kopi terbesar. Bahkan untuk ekspor kopi robusta, Indonesia menduduki peringkat pertama dunia. Namun sejak tahun 1997, posisi Indonesia bergeser menjadi peringkat empat setelah Vietnam. Peningkatan posisi Vietnam didukung oleh produktivitas kopi yang tinggi, yakni 3,5 juta ton per hektar, sementara Indonesia hanya sekitar 900 kilogram per hektar. Grafik 7 Harga Kopi Dunia 160 Coffee, Arabicas,ICO, US cents per pound 140
Coffee, Robusta, ICO, US cents per pound
120 100 80 60 40
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
20 2003
2004
2005
2006
Sumber: IFS,IMF
Ekspor udang mengalami peningkatan karena masih tingginya harga dunia
Nilai ekspor udang sepanjang 2006 mencapai USD925 juta atau tumbuh 10,7%, didukung baik oleh kenaikan harga maupun volume. Ekspor udang Indonesia banyak ditujukan ke Jepang dan Amerika Serikat. Industri udang Indonesia menghadapi
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
7
kompetisi yang sangat kuat dari negara-negara pesaing di kawasan Asia, seperti Cina, Thailand dan Vietnam. Khusus untuk pasar Amerika Serikat, persaingan juga berasal dari negara-negara Amerika Latin, seperti Ekuador, Peru dan Panama.
Pertambakan udang termasuk dalam program revitalisasi di sektor perikanan yang dicanangkan Presiden 11 Juni 2005 yang lalu. Revitalisasi tambak udang yang telah dilakukan sepanjang 2006 antara lain, pemuliaan induk udang melalui breeding program, pembangunan balai benih ikan pantai, pengendalian distribusi induk dan benih, pengendalian hama, pengembangan sarana produksi yang meliputi pakan, obatobatan, dan pestisida. Grafik 8 Harga Udang Dunia 13 13
Shrimp, C&F Japan, US$ per kilogram
12 12 11 11 10 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
9 2003
2004
2005
2006
Sumber: IFS, IMF Nilai ekspor pertambangan selama 2006 meningkat terutama berasal dari tembaga dan batubara
Ekspor pertambangan pada 2006 mencapai nilai USD18,4 miliar atau tumbuh 39,3%. Kenaikan nilai ekspor pertambangan tersebut terutama didorong oleh kenaikan volume sebesar 47,0%, walaupun untuk beberapa komoditi juga didukung oleh kenaikan harga. Komoditi tambang utama yang mengalami pertumbuhan ekspor tinggi antara lain adalah batubara dan tembaga, yaitu masing-masing naik 34,0% dan 42,5%. Pertumbuhan ekspor tembaga lebih banyak didorong faktor harga, sementara pertumbuhan ekspor batubara lebih banyak ditopang oleh kenaikan volume. Grafik 9 Ekspor Pertambangan Juta USD 1,800 1,600
Tembaga
Batu bara
1,400 1,200 1,000 800 600 400 200
2002
Tingginya harga tembaga dunia memicu peningkatan laju pertumbuhan ekspor tembaga
8
2003
2004
2005
Q4
Q3
Q2
Q1
Q4
Q3
Q2
Q1
Q4
Q3
Q2
Q1
Q4
Q3
Q2
Q1
Q4
Q3
Q2
Q1
0
2006
Nilai ekspor tembaga meningkat sepanjang 2006 hingga mencapai USD6,6 miliar terutama didorong oleh faktor harga yang tinggi sedangkan volumenya menurun
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
sebesar 10,7%. Harga tembaga dunia melonjak tinggi terkait dengan adanya gangguan pasokan dan kuatnya permintaan terutama dari Cina dan India.
Gangguan suplai
tembaga terjadi sejak awal 2006, antara lain akibat aksi mogok buruh di Codelco (produsen terbesar tembaga dunia di Chile). Di samping itu, kenaikan harga tembaga juga dipicu oleh kenaikan biaya produksi sebagai akibat meningkatnya harga energi. Grafik 10 Harga Tembaga Dunia 9.000 8.000
Copper, US$ per metric tonne
7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1.000 2003
2004
2005
2006
Sumber: IFS, IMF Melonjaknya harga batubara dunia memicu peningkatan laju pertumbuhan ekspor batubara
Nilai ekspor batubara 2006 meningkat hingga mencapai USD6,2 miliar. Kenaikan tersebut selain di dorong oleh faktor harga juga oleh kenaikan volume sebesar 47,3%. Volume ekspor meningkat terkait dengan produksi batubara yang mengalami kenaikan hampir 10%. Kenaikan produksi tersebut di samping untuk memenuhi permintaan ekspor juga untuk mencukupi konsumsi domestik, terutama pada sektor pembangkit tenaga listrik. Cadangan potensial batubara diprakirakan masih mencukupi hingga 150 tahun. Grafik 11 Harga Batubara Dunia 70 65 60 55 50 45 40 35 Coal, Australian, US$ per metric tonne 30 25
2003
2004
2005
11 12
8 9 10
6 7
3 4 5
1 2
11 12
8 9 10
6 7
3 4 5
1 2
11 12
8 9 10
6 7
3 4 5
1 2
11 12
8 9 10
6 7
3 4 5
1 2
20 2006
Sumber: IFS, IMF
Ekspor industri pada 2006 meningkat terutama berasal dari CPO, TPT dan alat-alat listrik & elektronik
Ekspor industri 2006 mencatat nilai USD51,1 miliar atau tumbuh sebesar 13,8%. Kenaikan tersebut terutama disumbang oleh kenaikan harga dunia, khususnya CPO dan TPT. Sebaliknya, meskipun volumenya meningkat, nilai ekspor barang-barang listrik dan elektronik turun karena harganya melemah. Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
9
Grafik 12 Ekspor Industri Juta USD
2,800 2,400 2,000 1,600 1,200 800 400 0 Q1 2002
Q3
Q1 2003
Q3
Q1 2004
Tekstil
Ekspor CPO pada 2006 meningkat didorong oleh kenaikan harga dunia
Q3
Q1 2005
Alat-Alat Listrik
Q3
Q1 2006
Q3
CPO
Nilai dan volume ekspor CPO sepanjang 2006 mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 37,2% dan 24,4%. Harga CPO juga meningkat secara signifikan sepanjang 2006 didukung oleh permintaan dunia yang tinggi, terutama terkait dengan penggunaan CPO sebagai energi alternatif biodiesel.
Indonesia dan Malaysia sebagai produsen dan eksportir menguasai 90% pasokan CPO dunia. Negara konsumen terbesar adalah Cina dan India yang masing-masing menyerap 18,0% dan 11,0% dari total konsumsi dunia. Ekspor CPO Indonesia sekitar 58,0% berupa produk turunan dan hanya 42,0% berupa minyak sawit. Pasar terbesar CPO Indonesia adalah India yang secara rata-rata menyerap 2 juta ton per tahun.
CPO merupakan salah satu komoditi sektor perkebunan yang termasuk dalam program revitalisasi melalui penambahan luas lahan sebesar 1,5 juta hektar. Revitalisasi tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan utilisasi yang saat ini hanya sekitar 53,0% dari total kapasitas terpasang. Grafik 13 Harga CPO Dunia 550
500 CPO, Malaysia, US$ per metric tonne 450
400
350
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
300 2003
2004
2005
2006
Sumber: IFS, IMF Ekspor TPT meningkat baik nilai maupun volumenya
Pertumbuhan ekspor TPT selama 2006 masih tinggi, yaitu 12,2%, walaupun sedikit melambat dibandingkan 14,6% pada 2005. Dengan pertumbuhan tersebut nilai ekspor 2006 mencapai USD9,6 miliar. Dalam periode yang sama volume ekspor TPT mengalami peningkatan sebesar 8,3%.
10
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Pembebasan kuota tekstil dan kondisi permesinan yang hampir 75,0% telah berusia tua, 15-20 tahun, menyebabkan industri tekstil mengalami persaingan yang ketat dari produk Cina, baik di pasar domestik maupun ekspor. Di tambah lagi, adanya indikasi praktik transhipment yang dilakukan oleh beberapa eksportir, membuat ekspor ke Amerika dan Uni Eropa mengalami perlambatan. Terkait dengan itu Pemerintah Indonesia diharuskan membuat MOU baru mengenai pemberantasan transhipment, seperti yang telah dilakukan dengan Amerika.
Revitalisasi industri TPT dicanangkan pada akhir 2006 dan akan dimulai pada tahun 2007. Revitalisasi tersebut dilakukan dengan cara memberikan bantuan pinjaman dengan suku bunga murah untuk pembelian mesin dan upgrading teknologi tekstil. Grafik 14 Volume Ekspor Tekstil ribu Ton 600 500 400 300 200 100 0 I
II
III IV
I
2000
Ekspor alat-alat listrik dan elektronik mengalami penurunan secara nilai maupun secara volume turun
II
III IV
I
2001
II
III IV I
2002
II
III IV I
2003
II
III IV
I
2004
II
III IV
I
2005
II
III IV
2006
Ekspor alat-alat listrik dan elektronik pada 2006 secara nilai mengalami penurunan 6,0%, sebaliknya secara volume meningkat tipis 3,5%. Sepanjang 2006, harga produk elektronik, khususnya di kawasan regional mengalami penurunan yang signifikan terkait dengan membanjirnya produk murah dari Cina. Di samping itu, di pasar domestik produk elektronika juga mendapatkan pesaing yang ketat dari produk selundupan, sehingga membuat harga jatuh dan produsen memangkas produksinya hampir sebesar 50,0% sepanjang 2006. Grafik 15 Volume Ekspor Alat-alat Listrik dan Elektronik ribu Ton 250 200 150 100 50 0 I
II
III IV
2000
I
II
III IV
2001
I
II
III IV
2002
I
II
III IV
2003
I
II
III IV
2004
I
II
III IV
2005
I
II
III IV
2006
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
11
1.2. Impor Nonmigas Nilai Impor Nonmigas 2006 meningkat dibanding 2005
Impor nonmigas (c & f) pada 2006 meningkat sebesar 7,1%, atau rata-rata per bulan mencapai USD5,2 miliar. Angka realisasi pertumbuhan tersebut lebih tinggi daripada perkiraan sebelumnya (4,0%) karena impor kelompok bahan baku dan barang modal yang sangat lambat pada tiga triwulan pertama 2006 mulai meningkat secara signifikan pada triwulan IV-2006. Peningkatan nilai impor terjadi pada semua kelompok barang. Namun di sisi volume, pertumbuhan positif hanya terjadi pada impor bahan baku, sedangkan barang modal dan konsumsi mengalami penurunan.
Pangsa lima negara utama asal impor relatif tetap
Pangsa lima negara utama asal impor nonmigas relatif tidak berubah, yaitu Jepang, Cina, Amerika Serikat, Singapura dan Thailand yang sampai dengan 2006 secara bersama-sama mencapai 55,6% dari total impor non migas. Namun demikian, pangsa Singapura cenderung semakin membesar relatif dibanding negara asal impor lainnya. Grafik 16 Pangsa Impor Nonmigas dari Negara Asal Pangsa (%) 25 20 15 10 5 0 1995
1996
1997
1998
Singapura
Komoditi impor dari lima negara asal utama sangat bervariasi
1999
Jepang
2000
2001
Cina
2002
2003
2004
Amerika Serikat
2005
2006*
Thailand
Beberapa jenis barang utama yang diimpor dari negara asal utama tersebut selama 2006 antara lain, dari Jepang berupa kendaraan bermotor untuk jalan raya dan mesin industri, dari China berupa besi baja dan alat pengangkut, dari Amerika Serikat berupa alat pengangkut dan mesin industri dan perlengkapannya, dari Singapura berupa bahan kimia organis, serta dari Thailand berupa kendaraan bermotor untuk jalan raya. Tabel 4 Negara Utama Asal Barang Impor Menurut Jenis Komoditi, SITC 2 Digit 2006 (% pangsa thd total ekspor non migas)
12
Jepang Cina Kendaraan Bermotor Untuk 2,18% Besi dan Baja Jalan Raya
Amerika Serikat 1,76% Alat Pengangkutan Lainnya
Singapura 0,96% Kimia Organis
Thailand 1,92% Kendaraan Bermotor 1,89% Untuk Jalan Raya
Besi dan Baja
1,60% Mesi Industri dan Perlengkapannya
0,89% Mesi Industri dan Perlengkapannya
0,89% Alat Pengangkutan 1,17% Kimia Organis Lainnya
0,60%
Mesi Industri dan Perlengkapannya
1,50% Mesin Listrik, Aparat dan Alat-Alatnya
0,75% Biji-bijian Mengandung Minyak
0,67% Bahan Plastik
0,66% Mesi Industri dan Perlengkapannya
0,54%
Mesin Pembangkit Tenaga
1,22% Buah-buahan dan Sayursayuran
0,69% Bahan Kimia Lainnya
0,65% Mesi Industri dan Perlengkapannya
0,53% Bahan Plastik
0,33%
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Nilai Impor Barang Konsumsi 2006 meningkat dibanding 2006
Impor barang konsumsi mencatat nilai USD4,9 miliar, tumbuh 17,1%, tetapi secara volume turun 0,4%. Pertumbuhan terbesar terjadi pada impor bahan makanan dan minuman.
Impor Bahan Baku pada 2006 meningkat baik nilai maupun volumenya
Impor bahan baku mencatat nilai USD44,7 miliar, naik sebesar 6,8%. Kenaikan terjadi baik dari sisi nilai maupun volume dan terutama berasal dari kelompok bahan baku untuk industri baik primer maupun proses. Kenaikan tersebut termasuk impor suku cadang kendaraan bermotor untuk industri dan telekomunikasi.
Impor Barang Modal pada 2006 mengalami penurunan volume
Impor barang modal mencatat nilai USD12,1 miliar, tumbuh positif sebesar 6,0%. Sementara itu volume impor turun sebesar 4,2%, kecuali barang modal untuk industri yang mengalami
peningkatan sebesar 2,5%, terutama berupa mesin-mesin
telekomunikasi dan elektronik. Pertumbuhan volume impor tersebut sejalan dengan pertumbuhan industri domestik khususnya telekomunikasi yang sedang berkembang. Grafik 17 Impor Barang Konsumsi, Bahan Baku dan Barang Modal Juta USD
15,000
12,000
9,000
6,000
3,000
0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2002
2003
Barang Konsumsi
2004 Bahan Baku
2005
2006
Barang Modal
2. Neraca Perdagangan Migas Neraca Perdagangan migas mencatat surplus
Neraca perdagangan migas mencatat surplus sebesar USD6,4 miliar selama 2006, lebih tinggi dibandingkan 2005 yang hanya mencapai USD4,2 miliar. Surplus neraca migas tersebut terutama bersumber dari tingginya surplus neraca perdagangan gas, sementara neraca perdagangan minyak masih mengalami defisit. Realisasi surplus migas tersebut lebih rendah dibandingkan prakiraan sebelumnya yang mencapai sekitar USD8,4 miliar. Hal tersebut terutama disebabkan oleh realisasi volume ekspor LNG sebesar 1,1 juta MMBTU yang lebih rendah daripada kontrak sebesar 1,3 juta MMBTU.
2.1 Minyak Neraca perdagangan minyak mencatat penurunan defisit
Defisit neraca perdagangan minyak masih berlanjut namun nilainya menurun dibandingkan 2005. Penurunan defisit minyak di 2006
ini, selain disebabkan
oleh tingginya harga
yang rata-rata mencapai USD62.3/bl dibandingkan
USD52,0, juga disebabkan oleh turunnya volume impor minyak baik
2005 sebesar crude maupun
produk kilang. Kenaikan harga tersebut mendorong kenaikan nilai ekspor minyak sebesar 9,4%. Disisi lain, nilai impor minyak dalam bentuk BBM mengalami penurunan Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
13
cukup signifikan sekitar 21,5% akibat turunnya konsumsi BBM dalam negeri sebesar 6,8% sebagai dampak kenaikan harga BBM di bulan Oktober 2005. Grafik 18 Impor Minyak 2500
2000
1500
1000
2004
Oil Freight
Oct
Dec
Nov
Jul
Sep
Jun
Aug
Apr
May
Mar
Jan
2005
Feb
Oct
Dec
Nov
Jul
Sep
Jun
Aug
Apr
May
Jan
Mar
Feb
Dec
Oct
Nov
Jul
Sep
Jun
Aug
Apr
May
Jan
Mar
0
Feb
500
2006
Oil Import
Tabel 5 Perkembangan Ekspor dan Impor Minyak
Exports, f.o.b Crude Product Imports, c&f Crude Product Net Crude Product
Harga minyak meningkat dan sempat menyentuh USD77,0/bbl
TW IV- 2006 Total-2005 TW I- 2006 TW II- 2006 TW III- 2006 Volume Value (jt Price Volume Value (jt Price Volume Value (jt Price Volume Value (jt Price Volume Value (jt Price (jt bbl) USD) (USD/bbl (jt bbl) USD) (USD/bbl (jt bbl) USD) (USD/bbl (jt bbl) USD) (USD/bbl (jt bbl) USD) (USD/bbl 186 9,523 ) 43 2,459 ) 42 2,459 ) 43 2,459 ) 40 2,459 ) 140 7,259 51.79 32 1,919 60.13 31 2,083 67.60 29 1,908 65.97 29 1,613 55.34 11 674 60.58 12 778 66.81 14 853 61.31 11 673 61.43 46 2,264 49.23 285 17,317 49 3,247 65 5,058 66 5,021 64 3,701 118 6,503 54.97 27 1,705 64.04 30 2,129 70.69 28 1,921 69.23 30 1,681 55.86 22 1,542 68.83 35 2,929 84.40 39 3,100 80.23 34 2,020 59.36 166 10,814 65.03 -7,794 -654 -2,197 -2,259 -1,414 22 756 5 214 1 -46 1 -13 -1 -68 -120 -8,550 -11 -868 -23 -2,151 -25 -2,247 -23 -1,347
Pergerakan harga minyak mentah sepanjang 2006 sempat menyentuh level tertinggi sebesar USD77,0/bl (WTI) pada pertengahan Juli untuk kemudian memasuki akhir Agustus harga terus bergerak turun sampai menjelang akhir 2006. Walaupun di akhir 2006 menunjukkan pergerakan yang meningkat tapi hanya berada di bawah USD60,0/bl (WTI). Melonjaknya harga minyak, terutama di Juli dan Agustus, dari sisi permintaan disebabkan oleh meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dunia khususnya Cina dan India, sedangkan di sisi penawaran terkait dengan krisis geopolitik di Timur Tengah, kasus nuklir di Iran dan pemogokan buruh di Nigeria
yang memicu
kekhawatiran pasar terhadap kemungkinan terjadinya gangguan pasokan minyak mentah dunia. Harga minyak yang menurun drastis sejak akhir Agustus terkait dengan menurunnya ketegangan di Timur Tengah dan amannya stok minyak mentah di beberapa negara maju khususnya AS serta musim dingin yang tidak terlalu dingin di beberapa belahan dunia. Harga minyak yang terus menurun sampai menjelang akhir 2006
Terus menurunnya harga minyak menjelang akhir 2006 menyebabkan OPEC melakukan extraordinary meeting ke 143 yang berlangsung di Abuja, Nigeria, 14 Desember 2006. Pada pertemuan itu disepakati untuk kembali menurunkan kuota produksi minyak sebesar 500 ribu barel per hari yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Februari 2007.
14
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Grafik 19 Perkembangan Harga Minyak SLC dan Beberapa Minyak Dunia USD/bbl 80.00 70.00 60.00
SLC
Brent
WTI
OPEC
50.00 40.00 30.00 20.00 10.00
91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 2005
Dec
Oct
Nov
Sep
Jul
Aug
Jun
Apr
2006
Produksi minyak mentah menjelang akhir 2006 mencapai 1,007 mbpd, lebih rendah dibanding rata-rata tahun sebelumnya sebesar 1,054 mbpd. Kecenderungan menurunnya produksi minyak mentah Indonesia sudah dialami sejak tahun 2000-an. Bahkan sebagai anggota OPEC, produksi per hari Indonesia jauh di bawah kuota yang diberikan OPEC. Eksplorasi merupakan faktor penentu untuk meningkatkan cadangan dan produksi minyak dan gas bumi nasional. Cadangan minyak mentah di Indonesia diprakirakan hanya dapat digunakan sampai 18 tahun ke depan. Namun demikian, upaya untuk meningkatkan umur cadangan migas terus dilakukan, seperti kegiatan eksploitasi dalam rangka menemukan lapangan baru.
Dengan terus menurunnya produksi minyak mentah tersebut, momen kenaikan harga minyak yang signifikan pada paruh pertama 2006 tidak dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong ekspor minyak.
80
1.40
70
1.20
60
1.00
50
0.80
40
0.60
30
0.40
20
0.20
10
0.00
0 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov Dec Jan feb Mar apr may jun jul aug sep oct nov dec Jan feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
1.60
US $/barrel
Grafik 20 Produksi, Kuota OPEC dan Harga Minyak Ekspor Indonesia
juta barrel
Produksi minyak mentah di 2006 turun menjadi 1,007 .mbpd
May
Mar
Jan
Feb
0.00
2004
2005
2006
Periode Produksi Minyak
Kuota Produksi
Harga Minyak (US &/barrel)
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
15
Tabel 6 Permintaan dan Produksi Minyak Mentah (mbpd) World Oil Demand 2005 Total 2006 Total Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Oil Supply OPECNON Supply OPECSupply
83.32 84.21 84.60 84.50 84.50 83.20 83.30 84.60 84.50 84.40 84.20 84.30 84.30 84.10
29.92 29.60 29.65 29.71 29.61 29.80 29.48 29.58 29.51 29.79 29.67 29.45 28.84 30.16
Indonesia OPEC Production
Indonesia Ditjen Migas Production*
0.939 0.898 0.920 0.920 0.920 0.920 0.920 0.910 0.890 0.880 0.880 0.880 0.870 0.870
1.054 1.007 1.028 1.037 1.040 1.030 1.030 1.010 1.004 0.969 0.969 0.973 0.991 1.005
54.61 55.28 56.10 56.10 56.00 54.30 54.30 55.70 55.40 55.40 55.50 55.40 55.30 53.80
* Include condensate
Selain produksi, konsumsi BBM juga mengalami penurunan
Sepanjang 2006 konsumsi BBM domestik turun sebesar 6,8% dari tahun sebelumnya. Konsumsi BBM yang turun tersebut terkait dengan kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM hampir sebesar 126% di bulan Oktober 2005. Penyesuaian ini merupakan konsekuensi dari penetapan harga BBM dengan mengacu kepada harga pasar BBM di pasar Singapura. Penurunan konsumsi BBM terjadi di beberapa sektor. Di sektor rumah tangga konsumsi minyak tanah menurun terkait dengan konversi penggunaan minyak tanah dengan Elpiji dan adanya substitusi briket batubara. Konsumsi sektor industri juga mengalami penurunan terkait dengan penggunaan energi listrik dan batubara sebagai energi alternatif.
Grafik 21 Konsumsi dan Harga BBM 1 March: the average of domestic fuel ptice has been increased by 29%
1 October: the average of domestic fuel ptice has been increased secondly by 126%
mbpd 40.00
Rp/liter 5,000
35.00
4,500 4,000
30.00
3,500 Konsumsi BBM Harga Premium Impor BBM
25.00 20.00
3,000 2,500 2,000
15.00
1,500
10.00
1,000
5.00
dec
oct
nov
sep
jul
aug
jun
apr
May
March
Jan
Feb
Nov
Dec
Oct
Sep
Jul
2005
Aug
Jun
Apr
May
March
Jan
500 Feb
-
2006
2.2. Gas 16
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Neraca perdagangan gas di 2006 mengalami surplus
Dampak dari naiknya harga minyak dunia berpengaruh terhadap meningkatnya harga gas, baik LNG, LPG maupun gas alam. Selama 2006 harga LNG mencapai USD 8,45/mmbtu sehingga memberikan dampak pada surplus neraca perdagangan gas yang meningkat hingga menjadi USD11,6 miliar, dibanding 2005 sebesar USD10,7 miliar.
Volume ekspor gas menurun, disaat harga gas meningkat
Berkebalikan dengan perkembangan dari sisi harga, volume ekspor gas justru menurun, terutama untuk LNG dan LPG. Penurunan volume ekspor dimulai tahun 2005 dan terus berlanjut pada tahun 2006. Angka realisasi ekspor sebesar 1,1 juta MMBTU lebih rendah dibanding nilai kontrak yang harus dipenuhi sebesar 1,3 juta MMBTU. Penurunan angka ekspor LNG tersebut disebabkan oleh turunnya pasokan gas alam untuk kilang Arun dan Bontang. Sedangkan penurunan ekspor LPG selain disebabkan pengalihan pemanfaatan gas alam untuk memproduksi LPG menjadi LNG, juga karena kebijakan
pemanfaatan LPG untuk konsumsi domestik sebagai energi
alternatif menggantikan minyak tanah.
3. Transaksi Jasa Defist neraca jasa meningkat di 2006
Defisit transaksi jasa pada 2006 sebesar USD11,2 miliar meningkat 23,2 % dibandingkan 2005, namun kenaikan defisit tersebut tidak sebesar prakiraan semula (NPI exe. Nov 2006). Kenaikan defisit tersebut terutama karena meningkatnya impor jasa oleh perusahaan migas akibat kenaikan harga minyak. Di samping itu, defisit tersebut dipengaruhi juga oleh menurunnya jasa pariwisata. Grafik 22 Transaksi Jasa, Pendapatan dan Current Transfer Juta USD
0 -2,000 -4,000 -6,000 -8,000 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 2004 Services, Net Current Transfer, Net
Jasa transportasi mengalami peningkatan defisit
2005
2006 Income, Net Total Services, Net
Jasa pengangkutan (transportasi) pada 2006 mencatat peningkatan defisit sebesar USD1,4
miliar.
Kontribusi
terbesar
terhadap
peningkatan
defisit
adalah
jasa
pengangkutan barang (freight) yang meningkat defisitnya dari USD4,3 miliar menjadi USD5,1 miliar, sejalan dengan meningkatnya cost of freight yang didorong oleh kenaikan harga minyak mentah dunia.
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
17
Grafik 23 Jasa Transportasi dan Pariwisata Jut a USD 1,000 500 0 -500 -1,000 -1,500 -2,000 -2,500 -3,000 -3,500 -4,000 Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
2004 Transport asi
Kondisi domestik yang tidak menguntungkan menyebabkan jasa parawisata turun
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
2005
Q.2
Q.3
Q.4
2006
Travel
Jasa Lainnya
Jasa, n
Di sektor pariwisata, jasa travel inflows di 2006 mengalami penurunan karena jumlah realisasi kedatangan wisman selama periode yang bersangkutan berkurang 2,6 % menjadi sekitar 4871 ribu orang. Namun penurunan jumlah kedatangan wisman tersebut tidak sebesar prakiraan semula yang turun menjadi 4600 ribu orang (NPI exe. Nov 2006). Penurunan jumlah kedatangan wisman tersebut menyebabkan penurunan inflow devisa turis menjadi sebesar USD4,4 miliar, lebih kecil sekitar USD74 juta dibandingkan 2005. Mayoritas wisman berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Australia dan Amerika Serikat. Pintu masuk turis masih didominasi oleh bandara Ngurah Rai Bali, Soekarno Hatta dan Batam dengan pangsa masing-masing sekitar 27,3 %, 23,6 % dan 20,8 %. Penurunan kedatangan wisman tersebut diduga akibat masih berlanjutnya dampak bom Bali di 2005 lalu dan adanya travel warning dari beberapa negara, serta kondisi domestik yang tidak mendukung, seperti bencana alam gempa bumi dan tsunami, dan wabah endemi flu burung.
Kunjungan wisatawan Indonesia ke LN mengalami peningkatan sebaliknya kunjungan wisman menurun
Di sisi outflow, kunjungan wisman Indonesia ke LN meningkat selama 2006 menyebabkan pengeluaran devisa turis mencapai USD3,6 miliar atau naik 1,3 % dibanding 2005. Singapura dan Malaysia tetap menjadi negara tujuan utama kunjungan penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 71,1% dari total kunjungan (outbound survey, 2006). Grafik 24 Perkembangan Jasa Travel rib org 600
SA RS M ar 2003
B o m M ario t A gt 2003
P emilu Legislatif A pril 2004
B o m Kuningan Sept 2004
Tsunami A ceh akhir Des 2004
500
B o m B ali II Okt 2005
Gempa Jo gja Gn. M erapi M ay 2006
Tsunami P angandaran Juli 2006
400
300
200
100
0
- 100
- 200
- 300
- 400 J uml ah Inbound ( r i bu or ang)
J umlah Out bound ( r i bu or ang) ex c l. Haj j
Inbound- Out bound ( r ibu or ang)
- 500
2003
18
2004
2005
2006
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Jasa komunikasi transaksi incoming lebih besar daripada outgoing
Penerimaan devisa net dari jasa komunikasi yang mencakup jasa telekomunikasi dan pos dan kurir tetap dapat dipertahankan positif selama 2006. Kedua jenis jasa komunikasi mencerminkan transaksi incoming lebih besar daripada outgoing, sehingga secara
neto
memberikan
surplus
devisa.
Demikian
juga,
pembelanjaan
kedutaan/perwakilan negara asing berupa belanja pegawai, barang, pemeliharaan dan belanja perjalanan dibandingkan pembiayaan kedutaan/perwakilan Indonesia di luar negeri masih mencatat penerimaan devisa neto positif.
4. Transaksi Pendapatan Transaksi pendapatan mencatat peningkatan defisit
Defisit transaksi pendapatan (income) selama 2006 sebesar USD13,7 miliar meningkat 6,1%. Namun demikian, defisit tersebut sedikit lebih rendah dari prakiraan semula sebesar USD 14,1 miliar (NPI exe. Nov 2006). Di sisi outflows, kenaikan defisit tersebut antara lain disebabkan oleh meningkatnya pembayaran imbal hasil investasi portofolio sebesar 62,5% menjadi USD2,7 miliar seiring dengan derasnya pembelian saham dan meningkatnya stok SUN dan SBI yang dimiliki asing. Penyebab lainnya adalah kenaikan profit transfer FDI dan reinvested earnings (R/E) yang mencapai USD5,3 miliar atau naik sekitar 22,1 % sejalan dengan bertambahnya stok FDI. Sementara itu, profit transfer KPS migas menurun sekitar 14,2% menjadi USD4,1 miliar. Di sisi inflows, pendapatan dari investasi portofolio penduduk Indonesia di luar negeri (aset) mencapai USD1,4 miliar atau naik 9,6%.
5. Current Transfer Current transfer mencatat penurunan surplus
Current transfer selama 2006 mencapai surplus USD4,9 miliar, sedikit lebih tinggi dibandingkan 2005. Penerimaan terbesar masih tetap disumbang oleh workers’ remittances (WR) – TKI dan hibah terkait dengan bencana Tsunami. Inflows WR mencatat USD5,6 miliar meningkat sekitar 5,3 % dibanding tahun sebelumnya. Arab Saudi bersama dengan Malaysia tetap merupakan negara penyumbang WR-TKI terbesar, yaitu sekitar 73 % dari total penempatan TKI selama 2006 atau sekitar 472 ribu orang. Sementara itu, outflows WR-TKA (Tenaga Kerja Asing) meningkat sekitar 27,1 % dari tahun 2005 menjadi USD1,1 miliar.
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
19
Grafik 25 Perkembangan Workers’ Remittances j uta USD
2,000 1,500 1,000 500 0 - 500 Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
Q.2
2004
TKI Inflow
Realisasi penerimaan hibah yang lebih rendah dari komitmennya
Q.3
Q.4
Q.1
Q.2
2005
Q.3
Q.4
2006
TKA Outflow
Worker's Remittance, net
Penerimaan hibah di 2006 masih merupakan kelanjutan dari komitmen bantuan internasional pasca bencana Tsunami di NAD dan Nias 2005. Realisasi hibah non investasi selama 2006 mencapai USD176 juta, seluruhnya untuk korban bencana Tsunami. Realisasi hibah tersebut lebih rendah dari komitmen total 2006 sebesar USD479 juta. Dari total hibah tersebut sebagian besar disalurkan melalui NGO, sementara sisanya melalui pemerintah. Tabel 7 Perkembangan Hibah Non Investasi
2005 TOTAL
HIBAH NON INVEST. (Current Transfer)
Total Government Non Government Org.
20
Aceh
Reg.
Total
Q.1.
Q.2.
2006* ACEH Q.3 Q.4
Total
317
26
343
37
46
73
20
176
18
26
44
4
9
4
3
20
300
0
300
33
37
69
17
156
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL Transaksi modal dan finansial selama 2006 mencatat peningkatan surplus dibanding 2005
Transaksi modal dan finansial selama 2006 mengalami surplus USD2.451 juta, meningkat sangat tajam dari surplus yang terjadi di 2005 sebesar USD345 juta. Angka tersebut juga jauh lebih tinggi dari prakiraan semula, yaitu defisit USD 855 juta (NPI exe. Nov 2006). Tingginya surplus tersebut akibat meningkatnya
aliran masuk investasi
portofolio, terutama dalam bentuk pembelian saham, serta realisasi penarikan program loan yang lebih besar daripada perkiraan semula. Surplus tersebut juga bersumber dari berkurangnya aset penduduk di luar negeri berupa rekening giro dan deposito yang cukup signifikan. Grafik 26 Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial per Jenis Investasi Jut a USD
Jut a USD
4000
400
3000
300
2000
200
1000
100
0
0
- 1000
- 100
-2000
- 200 Direct Invest ment
-3000
- 300
Port f olio Invest ment
-4000
- 400
Ot her Invest ment
-5000
- 500
Capit al Account
-6000
- 600
Financial Account
-7000
- 700 Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
Q.2
2004
Q.3
Q.4
Q.1
2005
Q.2
Q.3
Q.4
2006
1. Transaksi Modal Transaksi modal mengalami surplus berupa hibah untuk gempa Yogyakarta
Transaksi modal mencatat surplus sebesar USD304 juta terutama didorong oleh meningkatnya bantuan hibah untuk investasi. Surplus tersebut sedikit lebih tinggi dari prakiraan semula sebesar USD234 juta (NPI exe. Nov 2006). Dari total hibah tersebut 73,4% merupakan hibah investasi sektor swasta dan sisanya di sektor publik, keduanya terkait dengan bantuan korban bencana tsunami dan gempa Yogyakarta. Tabel 8 Perkembangan Hibah Investasi HIBAH INVESTASI (Capital Transfer)
TOTAL Aceh
Total
Reg.
Total
Q.1.
Q.2.
2006* Q.3 Q.4
Total
334
0
334
66
48
100
89
303
Public (Govt.)
27
0
27
9
25
25
21
80
Private (NGO)
307
0
307
57
23
75
68
223
Ket. Reg.: reguler (pledge CGI) Sumber: BRR, UN, Bappenas
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
21
2. Transaksi Finansial Surplus yang tajam di transaksi finansial bersumber dari aliran masuk investasi portfolio
Surplus di transaksi finansial meningkat tajam dari USD12 juta di 2005 menjadi USD2,1 miliar, lebih tinggi dari prakiraan semula sebesar USD 1,1 miliar (NPI exe. Nov 2006). Peningkatan surplus tersebut lebih banyak didorong oleh aliran masuk dalam bentuk investasi portofolio, di samping terjadi penurunan di sisi aset, yaitu berkurangnya penempatan dana oleh penduduk pada rekening giro dan deposito bank di luar negeri yang cukup signifikan.
Inflow FDI mencatat peningkatan dibanding 2005
Aliran masuk modal jangka panjang (FDI/direct investment in Indonesia) selama 2006 sedikit meningkat sebesar 1,1%, tetapi lebih rendah dari prakiraan semula sebesar 2,3% (NPI exe. Nov 2006). Peningkatan terjadi pada inflows sektor migas yang naik 6,5%, sedangkan sektor nonmigas menurun 3,2%. Sekalipun aliran masuk sedikit meningkat, secara keseluruhan transaksi FDI mengalami penurunan net surplus karena meningkatnya pembayaran utang FDI di sektor nonmigas. Namun jika transaksi penjualan PT. HM Sampoerna pada tahun 2005 dikeluarkan, transaksi FDI masih mengalami peningkatan.
Aliran Investasi Portofolio masih tinggi sepanjang 2006
Dari sisi liabilities, investasi portofolio selama
2006 mengalami surplus sebesar
USD5,7 miliar, sedikit lebih tinggi dibanding surplus pada 2005 yang mencapai USD5,3 miliar. Namun demikian, surplus tersebut lebih rendah dari prakiraan semula sebesar USD6,6 miliar (NPI exe. Nov 2006). Peningkatan surplus investasi portofolio terjadi terutama akibat derasnya arus masuk dana ke pasar saham domestik.
Investasi Lain mengalami penurunan net defisit yang cukup tajam
Investasi lainnya selama 2006 mengalami penurunan net defisit yang tajam dari USD9,4 miliar menjadi USD5,8 miliar. Net defisit tersebut juga jauh lebih rendah dari prakiraan semula sebesar minus USD10,7 miliar (NPI exe. Nov 2006). Penurunan net defisit tersebut sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya aset bank domestik dalam bentuk rekening giro dan deposito di luar negeri. Di samping itu, di sisi liabilities terjadi peningkatan aliran masuk dalam bentuk bantuan program dan proyek. Tabel 9 Perkembangan Aliran Masuk di Transaksi Finansial 2005 Inflows, liabilities, o/w
22
2006
41,580
43,828
Investasi Portfolio, o/w Sektor Publik Bonds (Valas) SUN SBI Sektor Swasta Saham Surat Utang Korporasi (issued domestic)
14,671 6,454 2,095 2,567 1,792 8,217 7,315 902
16,738 7,550 1,930 3,097 2,523 9,188 8,179 1,009
FDI Nonmigas Saham dan Laba ditahan Pinjaman Migas Saham dan Laba ditahan
15,218 8,395 6,758 1,637 6,823 6,823
15,389 8,125 4,485 3,640 7,264 7,264
Investasi Lainnya, o/w Sektor Publik Bantuan Program Bantuan Proyek Sektor Swasta Trade Credit Banking Corporate
11,691 2,598 1,250 1,348 9,093 1,067 2,513 5,513
11,701 3,587 1,501 2,086 8,114 953 1,289 5,872
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Vostro mengalami net inflows jangka pendek untuk pembelian surat-surat berharga
Meningkatnya aliran modal masuk berupa pembelian surat berharga yang dibeli asing tercermin pada aliran dana yang mengalir melalui rekening Rupiah milik nonresiden di bank domestik (Vostro) dimana terjadi net inflows jangka pendek yang sebagian besar ditujukan untuk pembelian SUN dan SBI. Aliran vostro tersebut sebagian besar dilakukan melalui bank asing di domestik. Grafik 27 Penyelesaian Transaksi Perdagangan Valas/Rp via Vostro
2.1 Sektor Publik Penurunan surplus yang tajam di sektor publik terutama karena tidak adanya debt moratorium
Selama 2006 sektor publik mencatat penurunan surplus yang tajam dari USD4,0 miliar menjadi USD2,0 miliar namun masih lebih tinggi dari prakiraan semula sebesar USD1,6 miliar (NPI exe. Nov 2006). Surplus menurun dibanding periode sebelumnya karena pemerintah tidak lagi memperoleh debt moratorium seperti yang didapatkan pada tahun sebelumnya. Di sisi transaksi investasi portfolio, aliran masuk dalam bentuk SUN, dan SBI masih tetap tinggi . Grafik 28 Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial Per Sektor Juta 6,000 4,000 2,000 0 -2,000 -4,000 -6,000 Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
2004
Sektor Publik
Investasi portofolio sektor publik mencatat surplus walaupun turun
Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
2005
Q.1*
Q.2*
Q.3*
Q.4**
2006
Sektor Sw asta
Transaksi Modal
Investasi portofolio sektor publik selama 2006 mencatat net inflows, namun tidak setinggi surplus yang terjadi di 2005 karena net inflows dalam bentuk SUN dan SBI mengalami penurunan dan terjadi pembayaran
yankee bond sebesar USD400 juta.
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
23
Selisih suku bunga domestik dan internasional yang masih menarik disertai dengan kondisi pasar keuangan global yang likuid membuat aliran masuk dalam bentuk SUN dan SBI meningkat signifikan, masing-masing bertumbuh 7,8% dan 40,8%. Namun dalam periode yang sama terjadi pula kenaikan penjualan SUN dan SBI oleh asing masing-masing sebesar 75,9% dan 95,5%. Akibatnya, secara neto arus masuk modal asing dalam bentuk SUN dan SBI menurun masing-masing sebesar 0,6% dan 49,3%. Meskipun demikian, transaksi perdagangan SUN dan SBI oleh asing masih mencatat net beli sehingga ikut mendukung kestabilan Rupiah pada level RP/USD 9,000-an. Dengan perkembangan tersebut posisi SUN dan SBI yang dimiliki oleh asing pada akhir 2006 masing-masing mencapai level Rp54,9 triliun dan Rp18,1 triliun, meningkat dari posisi 2005 yang masing-masing sebesar Rp31,1 triliun dan Rp14,9 triliun.
Grafik 29 Perkembangan Posisi SBI dan SUN oleh Non Resident Rp/USD
trilyun Rp 70
8.000
Kepemilikan SBI oleh Asing Kepemilikan SUN oleh Asing Nilai Tukar
60 50
8.500
9.000
40 30
9.500
20 10.000 10 -
Transaksi investasi lainnya mengalami lonjakan defisit pasca debt moratorium
Dec
Oct
Nov
Sept
Jul
Augt
Juni
Apr
May
Mar
Jan
Feb
Des
Okt
Nop
Sep
Jul
2005
Aug
Jun
Apr
Mei
Mar
Jan
Feb
Des
Okt
2004
Nop
Sep
Jul
Aug
10.500
2006
Dengan tidak adanya debt moratorium di 2006, transaksi finansial sektor publik dalam bentuk investasi lainnya mengalami lonjakan defisit dari USD848 juta menjadi USD2,5 miliar. Namun demikian, selama 2006 terjadi peningkatan pencairan pinjaman, baik dalam bentuk bantuan program maupun proyek, yaitu masing-masing 20,3% dan 35,2%. Pencairan bantuan program mencapai USD1,5 miliar yang sebagian besar berasal dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Bank Dunia (IBRD). Di samping itu, juga diterima bantuan pinjaman dari JBIC dan Bank Pembangunan Islam (IDB). Sumber bantuan program yang mengalami kenaikan berasal dari IBRD sebesar USD 530 juta dari tahun sebelumnya sebesar USD399 juta. Bantuan program sepanjang 2006 lebih banyak diperuntukan untuk development policy program dan perbaikan good governance. Di sisi lain, pencairan bantuan proyek mengalami kenaikan, terutama dari CGI yang mencapai USD1,5 miliar dari tahun sebelumnya sebesar USD1,1 miliar. Pinjaman tersebut lebih banyak ditujukan untuk proyek infrastruktur dalam rangka perbaikan iklim investasi, termasuk bantuan proyek yang diperuntukan bagi proyek listrik dan pembangunan jalan.
24
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Grafik 30 Perkembangan Transaksi Finansial Sektor Publik Jut a USD 4500 3500
Port folio Investment
2500
Other Investment
1500
Financial Account
500 -500 -1500 -2500 Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
2004
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
Q.2
2005
Q.3
Q.4*
2006
2. Sektor Swasta Surplus transaksi finansial swasta didorong oleh berkurangnya penempatan asset rekening giro dan deposito bank di LN
Transaksi finansial swasta selama 2006 mengalami surplus USD0,2 miliar dibandingkan defisit sebesar USD4,0 miliar pada 2005. Perkembangan transaksi finansial swasta tersebut berbeda dari prakiraan semula sebesar defisit USD2,7 miliar (NPI exe. Nov 2006). Surplus tersebut terutama disumbang oleh peningkatan inflows di sisi liabilities dan berkurangnya simpanan rekening giro dan deposito milik bank domestik di luar negeri. Grafik 31 Perkembangan Transaksi Finansial Sektor Swasta Juta USD 3000 2000 1000 0 -1000 -2000
Direct Invest ment
-3000
Portfolio Investment
-4000
Ot her Invest ment
-5000
Financial Account
-6000 Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
2004
Q.2
Q.3
Q.4
2005
Q.1
Q.2
Q.3
Q.4*
2006
Transaksi FDI (direct investment in Indonesia) mencatat penurunan surplus dari FDI neto mengalami penurunan surplus
USD8,3 miliar pada 2005 menjadi USD7,5 miliar pada 2006, namun sedikit lebih tinggi dari prakiraan semula sebesar USD7,4 miliar (NPI exe. Nov 2006). Akan tetapi, jika transaksi penjualan PT. HM Sampoerna pada tahun 2005 sebesar USD 3,2 miliar dikeluarkan,
transaksi
FDI
mengalami
peningkatan
sebesar
47,1%.
Dengan
memperhitungkan investasi penduduk di luar negeri (direct investment abroad), Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
25
transaksi direct investment mencapai surplus USD4,1 miliar, turun dibanding USD5,3 miliar pada 2005. Inflows FDI sektor migas meningkat
Inflows FDI yang meningkat di sektor migas dari USD6,8 miliar menjadi USD7,3 miliar didorong oleh potensi hidrokarbon Indonesia yang masih cukup besar yang ditunjukkan dengan peningkatan cadangan terbukti dari 4,19 juta barel pada 2005 menjadi 4,37 juta barel pada 2006. Di samping itu, harga minyak dunia yang berada pada keseimbangan baru USD50.0/bl dipandang masih menarik. Kondisi ini mengakibatkan investasi yang dikeluarkan oleh KPS untuk kegiatan eksplorasi meningkat. Tingginya minat investor di sektor migas juga terbukti dengan telah ditandatangani 18 proyek wilayah kerja dari total 21 proyek wilayah kerja langsung yang ditawarkan pada 13 Desember 2006. Ditambah lagi adanya komitmen investasi dari Cina yang telah ditandatangani Oktober 2006 dalam forum Indonesia China Energy Forum II (ICEF) di Shanghai dan komitmen investor Jepang yang ditandatangani November 2006 di Tokyo dalam Indonesia Japan Energy Round Table VII (IJERT). Proyekproyek yang ditandatangani tersebut membutuhkan 5-10 tahun untuk berproduksi.
Tidak tercatat aliran inflow dari privatisasi dan banking restructuring
Di sisi lain, dalam periode laporan tidak tercatat aliran FDI sektor nonmigas melalui privatisasi atau restrukturisasi perbankan. Hal ini disebabkan, dari Rp1,0 triliun nilai privatisasi (yang dikelola oleh PT. PPA) dan Rp2,6 triliun nilai restrukturisasi perbankan yang direalisasikan selama tahun 2006, sebagian dibeli oleh investor asing melalui pasar saham dan sebagian lainnya dibeli oleh investor domestik.
Grafik 32 Perkembangan Direct Investment di Indonesia. Inflows Oil & Gas
Jut a USD 4500
Inflows Non Oil & Gas
4000
Direct Investment Liabilities, net
3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Q.1
Q.2
Q.3 2004
Investasi portfolio sektor swasta mencatat surplus
Q.4
Q.1
Q.2
Q.3 2005
Q.4
Q.1
Q.2
Q.3
Q.4*
2006
Dari sisi liabilities, investasi portofolio neto sektor swasta mengalami peningkatan surplus dari USD444 juta pada 2005 menjadi USD1,3 miliar pada 2006. Namun surplus tersebut lebih rendah dari prakiraan semula sebesar USD2,2 miliar (NPI exe. Nov 2006). Peningkatan tersebut berasal dari derasnya arus masuk ke pasar saham yang bertambah sebesar 11,8%. Dengan memperhitungkan kenaikan aset penduduk di luar negeri
26
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
dalam bentuk surat berharga, secara neto investasi portofolio sektor swasta mencatat defisit sebesar USD659 juta. Transaksi saham net inflows dan IHSG tertinggi sepanjang sejarah
Transaksi saham sepanjang 2006 mengalami net inflows sebesar USD1,9 miliar, dibandingkan net outflow sebesar USD0,2 miliar pada 2005. Sejalan dengan hal tersebut, angka IHSG meningkat tajam ke level tertinggi sepanjang sejarah, yaitu sebesar 1.805, dan terjadi penguatan nilai tukar Rupiah. Grafik 33 Perkembangan Transaksi Asing di BEJ dan Nilai Tukar miliar Rp
IHSG 2,00
Foreign Buy
3,000
Foreign Sell
2,500
1,80
Foreign Net IHSG
2,000
IHSG
Nilai Tukar 800
IHSG
2,800
Nilai Tukar
850
1,60
2,300
1,500
1,40
1,000
900
1,20
1,800
500
950
1,00
Investasi surat utang yang diterbitkan oleh korporasi juga mengalami peningkatan inflows
Des
Nov
Sep Oct
800
1,300
1000
600
2005
Nov Des
Sep Oct
Jun Jul Aug
Apr May
Feb Mar
-
1050 Des Jan
-2,500
800 Okt Nop
200
Agust Sep
400
-2,000
Mei Jun Jul
-1,500
Mar Apr
2006
Jan Feb
Jun Jul
Aug
Apr
2005
May
Jan
Feb Mar
Des
Sep
Okt Nop
Agust
Jun Jul
Mei
Jan
Feb
-500 -1,000
Mar Apr
0
2006
Sementara itu, transaksi portofolio dalam bentuk surat utang milik korporasi domestik yang diterbitkan di pasar dalam negeri dan luar negeri mencatat net outflows sebesar USD0,65 miliar, menurun dibandingkan net inflows sebesar USD0,61 miliar pada 2005. Terjadinya net outflows tersebut terutama disebabkan oleh cukup besarnya jumlah obligasi korporasi yang jatuh tempo, sedangkan dari sisi inflows sebenarnya terjadi kenaikan arus masuk yang cukup besar. Peningkatan inflows tersebut mengindikasikan semakin besarnya minat perusahaan untuk memanfaatkan pasar obligasi sebagai alternatif sumber pembiayaan di luar perbankan. Grafik 34 Posisi Obligasi Korporasi Domestik Jut a USD 800 600 400 200 0 -200 -400 -600 -800 Q.1
Q.2
Q.3
Q.4
Q.1
2004
Q.3
Q.4
Q.1
Q.2
2005 Obligasi LN
Investasi lainnya sektor swasta mencatat penurunan defisit tajam
Q.2
Q.3
Q.4
2006 Obligasi DN
Di sisi liabilities, investasi lainnya sektor swasta mencatat kenaikan surplus dari USD 45 juta pada 2005 menjadi USD 320 juta pada 2006 dan berbeda dari prakiraan semula sebesar defisit USD29 juta (NPI exe. Nov 2006). Peningkatan surplus tersebut terutama Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
27
akibat berkurangnya pembayaran utang sektor perbankan dari USD3,8 miliar pada 2005 menjadi USD1,0 miliar pada 2006. Sementara itu, di sektor korporasi terjadi peningkatan pembayaran utang dari USD4,5 miliar menjadi USD6,5 miliar. Di sisi aset, terjadi penarikan simpanan rekening giro dan deposito milik bank domestik di luar negeri dalam jumlah yang cukup besar. Penurunan aset tersebut antara lain disebabkan oleh adanya kenaikan kebutuhan devisa sehubungan dengan terjadinya pencairan SBI oleh asing pada triwulan kedua dan dampak stabilisasi valas oleh Bank Indonesia untuk meredam kuatnya tekanan apresiasi nilai tukar Rupiah pada triwulan pertama. Dengan perkembangan tersebut, secara neto investasi lainnya sektor swasta mengalami penurunan defisit yang tajam dari USD8,6 miliar menjadi USD3,3 miliar.
28
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
CADANGAN DEVISA
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
29
Posisi cadangan devisa 2006 meningkat mencapai USD42,6 miliar
Sejalan dengan kenaikan surplus neraca pembayaran Indonesia, pada akhir 2006 cadangan devisa mencapai USD42,6 miliar, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun 2005 yang mencapai USD34,7 miliar, dan dari prakiraan semula sebesar USD40,4 miliar (NPI exe. Nov 2006). Jumlah cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah selama 4,5 bulan. Peningkatan tersebut terutama berasal dari kenaikan penerimaan devisa hasil ekspor migas akibat kenaikan harga minyak yang rata-rata mencapai USD62,7/bl, lebih tinggi dari rata-rata tahun sebelumnya sebesar USD52/bl. Kenaikan cadangan devisa sebagian juga terkait dengan langkah Bank Indonesia dalam menstabilkan nilai tukar yang cenderung menguat, terutama pada triwulan pertama, sebagai akibat terus meningkatnya arus masuk dana jangka pendek.
Surplus NPI dan cadangan devisa yang tinggi mendorong pemerintah melunasi utang ke IMF
Surplus neraca pembayaran, baik yang terjadi di sisi transaksi berjalan maupun transaksi modal & keuangan, serta tingginya posisi cadangan devisa telah mendukung kestabilan nilai tukar rupiah selama periode laporan. Meskipun Bank Sentral Amerika Serikat masih mengadopsi kebijakan moneter ketat sementara Bank Indonesia cenderung memperlonggar kebijakan moneternya dengan menurunkan suku bunga BI rate, nilai tukar rupiah tetap stabil, bahkan cenderung menguat, dan inflasi semakin menurun. Kondisi ini mendorong pemerintah untuk mempercepat pelunasan utang pada IMF, tahap pertama pada akhir Juni 2006 sebesar USD3,7 miliar dan tahap kedua pada Oktober 2006 sebesar USD3,0 miliar, sehingga secara total percepatan pelunasan utang IMF mencapai USD7,6 miliar. Grafik 35 Cadangan Devisa dan Bulan Impor
45,000
bln Impor dan Pembayaran ULN Pemerintah 7.5
40,000
7.0
juta USD
6.5
35,000
6.0
30,000
5.5
25,000
5.0 4.5
20,000
4.0
15,000
3.5
10,000
3.0 1
2
3
2002
30
4
1
2
3
2003
4
1
2
3
2004
4
1
2
3
2005
4
1
2
3
4
2006
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL Ketergantungan ekonomi pada pembiayaan eksternal berkurang
Pada 2006 ketergantungan perekonomian domestik terhadap sumber pembiayaan eksternal dalam membiayai kegiatan investasi di dalam negeri mengalami penurunan, bahkan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menjadi negara pengekspor modal sebagaimana tercermin pada rasio transaksi berjalan terhadap PDB dan rasio net ekspor barang dan jasa terhadap PDB yang mencatat surplus dan cenderung meningkat.
Derajat keterbukaan ekonomi menurun
Dalam periode yang sama derajat keterbukaan ekonomi Indonesia sebagaimana diukur dengan rasio ekspor plus impor terhadap PDB mengalami penurunan terutama sebagai akibat dari lemahnya permintaan impor.
DSR cenderung meningkat Terkait pelunasan IMF
Sementara itu, beban pembayaran ULN yang tercermin pada DSR cenderung meningkat sehubungan dengan adanya percepatan pelunasan utang IMF dan kenaikan pembayaran pokok dan bunga ULN sektor swasta.
Potensi beban pembayaran ULN cenderung menurun
Namun potensi beban pembayaran ULN ke depan cenderung menurun sebagaimana tercermin pada rasio eksternal debt terhadap PDB menurun. Di sisi lain, kemampuan untuk membayar ULN di masa datang cenderung meningkat sebagaimana tercermin pada rasio posisi ULN terhadap posisi cadangan devisa yang menurun.
Tabel 10 Indikator Sustainabilitas Eksternal Rincian Transaksi Berjalan/PDB Ekspor - Impor Barang dan Jasa / PDB Ekspor + Impor Barang dan Jasa / PDB DSR Posisi ULN/PDB Posisi ULN/Cadangan Devisa
1996
1997
2002
2003
2004
2005
2006*
-3.4 -6.1 58.1 35.9
-2.3 -5.5 65.5 44.5
3.9 3.9 75.8 33.1
3.4 2.8 67.8 32.0
0.6 4.4 60.1 27.1
0.1 2.9 66.1 17.3
2.6 5.0 56.8 24.5
48.5 574.7
60.3 636.9
65.7 409.8
56.8 373.1
53.4 377.3
46.1 384.4
34.1 296.1
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
31
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
32
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
ASUMSI NPI 2007
Perlambatan permintaan dunia 2007 diprakirakan akan mewarnai kondisi eksternal Indonesia
Berbeda dengan tahun 2006, arah perkembangan NPI 2007 diperkirakan akan dipengaruhi oleh
prakiraan melambatnya pertumbuhan permintaan dunia
dan
penurunan harga-harga komoditi dunia, serta membaiknya kinerja perekonomian domestik, khususnya dari sisi investasi.
Harga komoditi nonmigas Indonesia diprakirakan masih tinggi , disaat harga dunia melemah
Di tahun 2007 ekonomi dunia diprakirakan masih akan tumbuh sebesar 4,9%, sedikit melemah dibandingkan 5,1% pada 2006.
Seiring dengan melemahnya
permintaan dunia, harga rata-rata beberapa komoditi nonmigas di pasar internasional diprakirakan akan menurun. Sekalipun demikian, harga beberapa komoditi unggulan ekspor Indonesia, khususnya karet, kopi, kayu, batubara, nikel, CPO dan beberapa produk manufaktur, diprakirakan masih akan mengalami kenaikan meskipun tidak setinggi tahun sebelumnya. Harga minyak dunia juga diperkirakan sedikit melemah mendekati harga ekuilibrium sehingga menjadi sekitar USD60,0/bl (minas) dibandingkan rata-rata tahun sebelumnya sebesar USD62,3/bl. Penurunan ini terkait dengan meredanya permasalahan geopolitik di Timur Tengah, normalnya pasokan minyak dunia, dan semakin meluasnya penggunaan energi alternatif.
Pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan lebih baik dari tahun sebelumnya
Sebaliknya pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2007 diperkirakan mencapai 6,0%, lebih baik dari 5,5% pada 2006. Perbaikan kondisi ekonomi di dalam negeri tersebut diperkirakan didorong oleh membaiknya daya beli masyarakat dan minat investasi seiring dengan terjaganya stabilitas makroekonomi, mulai diimplementasikannya beberapa proyek infrastruktur, serta dikeluarkannya beberapa kebijakan pendukung iklim investasi. Terjaganya stabilitas makroekonomi antara lain tercermin pada laju inflasi yang diprakirakan menurun dari 6,6% pada 2006 menjadi 6% pada 2007.
Sejalan dengan kenaikan permintaan domestik, konsumsi BBM diprakirakan Konsumsi BBM diprakirakan naik, sedangkan produksi minyak & volume ekspor LNG diprakirakan menurun
meningkat 2% setelah pada tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 6,8%. Sementara itu, produksi minyak mentah diprakirakan sedikit menurun dari 1,007 mbpd menjadi 1,000 mbpd pada 2007, karena tambahan produksi yang dihasilkan dari investasi baru di sektor minyak belum mampu menutupi terus berkurangnya produksi dari lapangan minyak lama. Volume ekspor LNG juga diprakirakan akan menurun karena beberapa kontrak ekspor LNG akan berakhir dan adanya pengalihan produksi gas untuk konsumsi domestik.
Kegiatan pariwisata di tahun depan diprakirakan masih belum menunjukkan Kegiatan pariwisata diprakirakan masih belum cerah
perkembangan yang cerah walaupun sedikit lebih baik dari tahun lalu. Beberapa hal
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
33
masih menjadi kendala kedatangan turis ke Indonesia seperti faktor keamanan, serta minimnya sarana dan prasarana pendukung. investasi diprakirakan meningkat seiring membaiknya iklim investasi dan stabilitas makroekonomi
Di sektor finansial, membaiknya iklim investasi serta stabilitas makroekonomi diprakirakan akan menarik investor untuk lebih banyak menanamkan dananya dalam investasi berjangka panjang. Hal ini didukung komitmen beberapa negara, seperti Cina, Jepang dan India, yang akan merealisasikan proyek-proyek di sektor transportasi, jalan tol dan pembangkit listrik di tahun 2007. Beberapa proyek investasi di sektor migas yang sudah disetujui di tahun-tahun sebelumnya diprakirakan akan direalisasikan pada 2007, seperti pembangunan kilang LNG Tangguh dan pengembangan sumur minyak blok Cepu. Perbaikan iklim investasi dan stabilitas makroekonomi diprakirakan juga akan mendorong kenaikan arus masuk modal jangka pendek tetapi untuk beberapa jenis investasi kenaikannya akan sedikit tertahan seiring dengan semakin menyempitnya perbedaan suku bunga. Di sisi publik, seiring dengan meningkatnya defisit fiskal, kebutuhan pembiayaan APBN dalam bentuk ULN dan obligasi pemerintah diprakirakan akan bertambah.
Tabel 11 Asumsi NPI 2006 dan 2007 ITE MS
2006
2007* Tw.I
Tw.II
2007* Tw.III
Tw.IV
As ums i E konomi Dunia : P ertumbuhan E konomi Dunia (%)
5.1
-
-
-
-
Volume P erdagangan Dunia (%)
8.9
-
-
-
-
4.9 7.6
Harga Kom.Nonmigas Dunia (%)
22.1
-
-
-
-
-4.8
P DB (y.o.y, %)
5.5
-
-
-
-
6.0
Inflas i IHK (%)
6.6
-
-
-
-
6.0
9,025
-
-
-
-
9,300
As ums i E konomi Domes tik :
Nilai T ukar (R p/US D) Harga Minyak (US D/barel)
62.3
58.0
59.0
62.0
61.0
60.0
P roduks i Minyak (mbpd)
1.007
1,000
1,000
1,000
1,000
1.000
Kons ums i B B M (mb)
372.4
87.4
93.1
102.6
96.9
379.8
9.75
-
-
-
-
8.90
B I rate s umber: B I, WE O dan AP B N
34
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
PROYEKSI NPI 2007 Arah NPI 2007 diprakirakan akan dipengaruhi melambatnya kondisi eksternal dan membaiknya ekonomi domestik
Surplus transaksi berjalan diprakirakan sedikit menurun
Berbeda dengan tahun 2006, arah perkembangan NPI 2007 diprakirakan akan dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan permintaan dunia dan menurunnya harga komoditi ekspor di pasar internasional serta membaiknya kinerja perekonomian domestik, khususnya dari sisi investasi.
Surplus transaksi berjalan diperkirakan sedikit menurun dari USD9,6 miliar (2,6% PDB) pada 2006 menjadi sekitar USD8,1 miliar (2,0% PDB) pada 2007. Penurunan surplus ini diperkirakan karena:
Pertumbuhan ekspor nonmigas diprakirakan lebih rendah
x Laju pertumbuhan ekonomi dunia dan volume perdagangan dunia yang diprakirakan melambat dan harga komoditi primer yang diprakirakan menurun pada 2007 akan memberi dampak pada menurunnya laju pertumbuhan ekspor nonmigas menjadi
Pertumbuhan impor nonmigas diprakirakan lebih tinggi
sekitar 9,0%, jauh lebih rendah daripada 20,7% pada 2006. x Meningkatnya pertumbuhan ekonomi domestik membawa konsekuensi pada tingginya permintaan impor sehingga nilai impor nonmigas diperkirakan meningkat sekitar 14,5%, lebih tinggi daripada 7,1% pada 2006.
Ekspor migas, harga minyak, produksi & ekspor minyak diprakirakan turun
x Ekspor migas diperkirakan turun sekitar 2,4% akibat turunnya harga minyak dunia dari USD62,3/bl pada 2006 menjadi sekitar USD60/bl pada 2007 dan kembali menurunnya produksi dan volume ekspor minyak mentah dan LNG.
Transaksi jasa diprakirakan naik
x Defisit transaksi jasa diprakirakan mengalami kenaikan dari USD11,2 miliar menjadi USD12,4 miliar pada 2007, antara lain karena meningkatnya pengeluaran jasa angkut barang impor dan menurunnya penerimaan devisa neto dari jasa pariwisata. Meskipun jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia diprakirakan meningkat dari 4,9 juta orang pada 2006 menjadi 5,3 juta orang pada 2007, penerimaan devisa bersih yang diperoleh dari jasa pariwisata diprakirakan menurun karena kenaikan devisa yang dibelanjakan oleh wisatawan domestik di LN lebih besar daripada kenaikan devisa yang diperoleh dari wisatawan mancanegara.yang berkunjung ke Indonesia.
Defisit transaksi pendapatan diprakirakan meningkat
x Defisit transaksi pendapatan diprakirakan mengalami peningkatan dari USD13,7 miliar menjadi USD13,8 miliar pada 2007. Beberapa komponen yang mengalami kenaikan defisit, antara lain profit transfer perusahaan FDI dan kompensasi tenaga kerja asing (TKA) terkait hibah bantuan teknis untuk Aceh.
Surplus current transfer
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
35
diprakirakan sedikit menurun
x Surplus current transfer diprakirakan sedikit menurun dari USD4,9 miliar menjadi USD4,8 miliar pada 2007, terutama karena remitansi gaji TKA ke luar negeri meningkat lebih besar daripada kenaikan remitansi gaji TKI dari luar negeri.
Nilai impor migas diprakirakan menurun
Sementara itu, nilai impor migas diprakirakan turun sekitar 8,8% karena dampak penurunan harga minyak lebih besar daripada dampak kenaikan volume impor minyak. Volume impor mengalami kenaikan sejalan dengan prakiraan meningkatnya konsumsi BBM.
Surplus transaksi berjalan sedikti lebih besar dibandingkan prakiran semula
Proyeksi surplus transaksi berjalan 2007 sebesar USD8,1 miliar tersebut sedikit lebih besar daripada prakiraan sebelumnya sebesar USD7,7 miliar (NPI publikasi November 2006), terutama karena: x Informasi terbaru mengindikasikan bahwa harga beberapa komoditas ekspor utama selama tahun 2007 (khususnya harga karet, kopi, kayu, batubara, nikel, CPO, dan harga beberapa produk manufaktur) diprakirakan lebih baik daripada prakiraan sebelumnya sehingga proyeksi pertumbuhan nilai ekspor nonmigas mengalami revisi ke atas dari 8,0% menjadi 9,0%. x Defisit neraca minyak lebih rendah daripada perkiraan sebelumnya karena konsumsi BBM diperkirakan tumbuh lebih lambat (2,0%) daripada perkiraan sebelumnya (4,5%) sejalan dengan berjalannya program konversi minyak tanah menjadi LPG dan diversifikasi sumber energi sektor industri.
Surplus transaksi keuangan dari sisi liabilities diprakirakan akan meningkat
Dari sisi liabilities, sejalan dengan membaiknya iklim investasi dan terjaganya stabilitas makroekonomi, transaksi keuangan diprakirakan akan mencatat kenaikan surplus dari USD11,1 miliar pada 2006 menjadi USD12,7 miliar pada 2007. Dalam periode yang sama sejalan dengan surplus transaksi berjalan yang masih cukup besar, jumlah aset milik penduduk yang ditempatkan di luar negeri, baik dalam bentuk direct investment maupun surat berharga dan simpanan, diprakirakan akan meningkat. Dengan perkembangan dari sisi liabilities dan aset tersebut, transaksi modal dan keuangan diprakirakan masih mengalami surplus sekitar USD0,4 miliar, namun lebih kecil daripada surplus sekitar USD2,5 miliar pada 2006.
Arus masuk modal asing diprakirakan akan didominasi oleh FDI
Arus masuk modal asing diprakirakan akan semakin banyak bersumber dari FDI daripada investasi portofolio, dengan rincian sebagai berikut: x Upaya perbaikan iklim investasi yang dilakukan sejak 2006 dan semakin diintensifkan pada 2007 diperkirakan akan mendorong kenaikan arus masuk FDI meskipun dampaknya diperkirakan belum optimal. Arus masuk FDI pada 2007 diperkirakan mencapai neto surplus sebesar USD8,8 miliar, lebih tinggi dari USD7,5 miliar pada 2006. Dengan memperhitungkan kenaikan penanaman modal langsung oleh
36
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
penduduk di luar negeri, secara neto investasi langsung akan mencapai surplus USD5,3 miliar, lebih tinggi dari USD4,1 miliar pada 2006. Arus masuk investasi portofolio diprakirakan masih surplus
x Dari sisi liabilities arus masuk investasi portofolio, terutama dalam bentuk pembelian saham, SUN, dan obligasi korporasi oleh investor asing, diperkirakan masih surplus (USD5,1 miliar) meskipun sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya (USD5,7 miliar) seiring dengan kecenderungan menurunnya suku bunga domestik. Jumlah perusahaan yang akan melaksanakan IPO pada 2007 diprakirakan lebih banyak daripada yang terjadi pada 2006, yaitu sebanyak 25 perusahaan melalui BEJ dan 20 perusahaan melalui BES. Dengan memperhitungkan kenaikan pembelian surat berharga milik asing oleh penduduk, secara neto investasi portofolio akan mencapai surplus USD3,1 miliar, lebih rendah dari USD3,8 miliar pada 2006.
Investasi portofolio diprakirakan akan meningkat
x Untuk jenis investasi lain di luar investasi langsung dan investasi portofolio diprakirakan akan terjadi kenaikan penarikan ULN, baik publik maupun swasta, yaitu dari USD5,83 miliar menjadi USD6,9 miliar, sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian di dalam negeri. Namun, dengan memperhitungkan kenaikan pembayaran ULN dan peningkatan aset milik penduduk di luar negeri, secara neto investasi lain diprakirakan mengalami kenaikan defisit dari USD5,76 miliar menjadi USD8,4 miliar.
Proyeksi transaksi modal dan keuangan 2007 sebesar surplus USD0,4 miliar Proyeksi transaksi modal & keuangan berbeda dengan prakiraan sebelumnya
tersebut berbeda dengan proyeksi sebelumnya. Pada NPI publikasi November 2006 transaksi modal dan keuangan 2007 diproyeksikan akan mengalami defisit sekitar USD1,7 miliar. Perubahan proyeksi dari defisit menjadi surplus tersebut terutama disebabkan oleh: x Koreksi angka proyeksi PDB sehingga proyeksi arus masuk FDI dan utang luar negeri sektor swasta nonbank lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. x Penurunan proyeksi pembayaran utang luar negeri perbankan sejalan dengan adanya informasi terbaru mengenai rencana penarikan utang (RKAT) bank-bank. x Penurunan proyeksi pembayaran utang luar negeri korporasi sejalan dengan informasi terbaru dari Sistem Informasi Utang Luar Negeri (SIUL) Bank Indonesia.
Dengan gambaran proyeksi transaksi berjalan serta transaksi modal dan keuangan NPI 2007 diproyeksikan surplus dan Cadev meningkat
seperti di atas, NPI secara keseluruhan akan mencatat surplus sebesar USD8,5 miliar sehingga cadangan devisa pada akhir 2007 diprakirakan akan meningkat menjadi sekitar USD51 miliar atau setara dengan 5,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
37
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
38
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
PRAKIRAAN TW I-2007 Kinerja NPI diprakirakan cukup kuat di tw I-2007 dengan surplus di transaksi berjalan
Kinerja NPI pada tw I-2007 diprakirakan masih cukup kuat sebagaimana tercermin pada surplus transaksi berjalan yang dapat mencapai USD3,2 miliar, lebih tinggi daripada USD2,6 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Masih tingginya surplus tersebut didukung oleh pertumbuhan ekspor nonmigas yang diprakirakan masih cukup tinggi, yaitu 15,5%. Meskipun untuk keseluruhan tahun diprakirakan melambat, kinerja ekspor nonmigas di tw I-2007 masih cukup kuat karena harga beberapa komoditi utama di pasar dunia selama periode tersebut masih mengalami kenaikan yang signifikan. Masih tingginya surplus transaksi berjalan tersebut diprakirakan juga disebabkan oleh pertumbuhan impor nonmigas yang masih relatif rendah, yaitu sekitar 8,8%. Sekalipun demikian, pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari yang terjadi pada periode yang sama tahun 2006 yang hanya tumbuh 1,4%. Hal ini konsisten dengan gambaran prospek impor nonmigas selama tahun 2007 yang diprakirakan tumbuh semakin cepat, yaitu sekitar 14,5%.
Harga minyak diprakirakan cenderung menurun
Tren penurunan harga minyak dunia di akhir 2006 diprakirakan berlanjut sampai paro pertama 2007. Harga minyak Indonesia di tw I-2007 diprakirakan rata-rata sekitar USD58,0/bl, lebih rendah dari periode yang sama 2006. Sejalan dengan menurunnya harga minyak dan volume ekspor migas,
nilai
ekspor migas pada tw I-2007
diprakirakan turun 8,7% dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai impor migas diprakirakan relatif konstan karena penurunan harga dapat diimbangi oleh peningkatan volume impor. Defisit transaksi jasa diprakirakan meningkat
Defisit transaksi jasa di tw I-2007 diprakirakan mengalami peningkatan menjadi USD3,0 miliar, sedikit lebih tinggi daripada USD2,6 miliar pada 2006. Peningkatan tersebut terutama karena kenaikan ongkos angkut impor. Defisit transaksi pendapatan diprakirakan USD2,8 miliar, relatif stabil dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, surplus current transfer mengalami sedikit penurunan menjadi USD1,2 miliar akibat meningkatnya remitansi gaji TKA ke luar negeri melebihi kenaikan remintansi TKI ke dalam negeri.
Aliran modal jangka pendek diprakirakan melambat, sementara aliran modal jangka panjang mulai meningkat
Aliran modal masuk berjangka pendek diprakirakan masih akan berlangsung walaupun tidak sebesar di tahun 2006. Faktor utama yang menjadi penyebab adalah tren penurunan BI rate yang diperkirakan berlanjut sampai paro pertama 2007, sehingga aliran masuk berjangka pendek di tw I-2007 seperti SUN dan SBI serta saham sedikit lebih rendah dibanding periode yang sama 2006. Akan tetapi, aliran modal jangka panjang dalam dalam bentuk FDI pada tw I-2007 diprakirakan mengalami peningkatan
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
39
dibandingkan periode yang sama 2006 karena kenaikan penarikan pinjaman. Dengan perkembangan tersebut transaksi modal dan keuangan diprakirakan masih akan mengalami surplus sekitar USD128 juta, lebih rendah daripada periode yang sama 2006. Cadangan devisa diprakirakan meningkat
Secara keseluruhan, surplus transaksi berjalan yang diprakirakan masih cukup tinggi dan transaksi modal dan keuangan yang masih mengalami net inflows menyebabkan NPI pada tw I-2007 mengalami surplus sebesar USD3,3 miliar. Sejalan dengan itu, cadangan devisa pada akhir tw I-2007 diprakirakan meningkat menjadi USD45,9 miliar atau setara dengan 4,8 bulan impor.
40
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
ASUMSI NPI 2008 Perlambatan ekonomi dunia tahun 2008 diprakirakan akan berlanjut sedangkan ekonomi domestik akan lebih baik
Perlambatan ekonomi dunia yang terjadi pada tahun 2007 diprakirakan akan berlanjut pada tahun 2008, diwarnai oleh melemahnya volume perdagangan dunia dan harga rata-rata beberapa komoditi nonmigas di pasar internasional. Sementara itu, kinerja ekonomi domestik diprakirakan akan semakin baik, terutama didorong oleh kegiatan investasi yang semakin banyak direalisasikan pada tahun 2008. Gambaran prakiraan kondisi eksternal dan internal tersebut akan mempengaruhi proyeksi NPI 2008.
Ekonomi dunia diprakirakan akan mempengaruhi kinerja ekspor nonmigas
Di tahun 2008, ekonomi dunia diprakirakan masih akan tumbuh sebesar 4,8%, sedikit melemah dibandingkan 4,9% pada 2007. Sejalan dengan melemahnya permintaan dan volume perdagangan dunia, rata-rata harga
komoditi nonmigas di
pasar internasional diprakirakan akan menurun sekitar 6,1%. Namun harga beberapa komoditi unggulan ekspor Indonesia, seperti karet, batubara, dan CPO diprakirakan akan tetap tinggi sejalan dengan berkembangnya industri otomotif dunia, dan meluasnya pemakaian energi alternatif. Harga minyak Indonesia diprakirakan menurun
Pada tahun 2008 akan diwarnai oleh perkembangan penawaran dan permintaan minyak dunia yang lebih stabil. Di satu sisi, permintaan minyak dunia diperkirakan tidak banyak mengalami lonjakan terkait dengan pertumbuhan ekonomi dunia yang sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya. Di sisi lain, meredanya konflik di beberapa negara produsen minyak diprakirakan akan mendorong kembalinya tingkat produksi
pada
kapasitas normal. Perkembangan tersebut diprakirakan akan mendorong penurunan harga minyak dari USD60,0/bl ke USD54,0/bl. Adanya kecenderungan pemanfaatan sumber energi alternatif seperti gas dan biodiesel di beberapa belahan dunia turut menjadi faktor pendorong turunnya harga minyak mentah dunia. Pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan akan meningkat
Berlawanan dengan kondisi eksternal, pertumbuhan ekonomi domestik tahun 2008 diprakirakan mencapai 6,2%, lebih tinggi daripada 6,0% pada 2007, terutama ditopang oleh semakin tingginya permintaan investasi dan konsumsi. Kondisi tersebut didukung oleh terjaganya kestabilan makroekonomi seperti tercermin pada laju inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil. Meskipun pertumbuhan ekonomi cenderung meningkat, kenaikan konsumsi BBM diprakirakan akan sama dengan tahun sebelumnya, yaitu 2%, sejalan dengan semakin meluasnya penggunaan energi alternatif di dalam negeri.
Produksi minyak diprakirakan akan meningkat, sedangkan volume ekspor LNG turun
Produksi minyak diproyeksikan akan naik menjadi 1,015 mbpd dari 1,000 mbpd pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terkait dengan mulai beroperasinya beberapa ladang minyak baru, seperti lapangan minyak blok Cepu dan peningkatan kemampuan Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
41
produksi di lapangan brown field dan marginal dengan menggunakan teknologi baru. Berbeda dengan gambaran proyeksi produksi minyak yang mulai meningkat, volume ekspor LNG diprakirakan akan terus menurun seperti halnya terjadi pada 2007. Penurunan tersebut disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas akibat penundaan operasionalisasi Kilang LNG Tangguh sampai
tahun 2009, dan selesainya kontrak
penjualan LNG ke Korea yang tidak diperpanjang di tahun 2008, terkait dengan kebijakan penggunaan energi gas untuk konsumsi domestik. Kinerja sektor pariwisata diprakirakan akan mulai membaik
Kegiatan sektor pariwisata di tahun 2008 diprakirakan mulai menunjukan perkembangan yang lebih baik didukung oleh implementasi beberapa kebijakan pemerintah di bidang pariwisata, antara lain rencana pembukaan 12 kantor perwakilan di luar negeri, penambahan jalur penerbangan langsung ke daerah tujuan wisata, perluasan pasar wisman ke Timur Tengah, Cina dan India, strategi pemasaran paket wisata Bali Plus. Jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia diprakirakan meningkat walaupun masih terkendala oleh beberapa hal seperti keamanan dan bencana alam.
Investasi jangka panjang diprakirakan akan meningkat
Di sektor finansial, terus membaiknya iklim
investasi serta stabilitas makro
ekonomi diprakirakan dapat menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk investasi jangka panjang di Indonesia. Sejumlah proyek yang ditawarkan pemerintah dalam forum Summit Infrastructure II diprakirakan akan lebih direalisasikan pada 2008. Kondisi fundamental ekonomi yang semakin kuat diprakirakan juga akan mampu mengatasi dampak semakin sempitnya perbedaan suku bunga akibat penurunan suku bunga domestik sehingga arus masuk modal jangka pendek meningkat dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan 2006. Sementara itu dari sisi publik, dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan APBN, pemerintah akan mengurangi ketergantungan pada sumber pembiayaan eksternal dan meningkatkan porsi pembiayaan domestik. Tabel 12 Asumsi NPI 2006, 2007 dan 2008 ITE MS
2006
2007*
2008**
As ums i E konomi Dunia : P ertumbuhan E konomi Dunia (%)
5.1
4.9
4.8
Volume P erdagangan Dunia (%)
8.9
7.6
6.9
Harga Kom.Nonmigas Dunia (%)
22.1
-4.8
-6.1
As ums i E konomi Domes tik : P DB (y.o.y, %)
5.5
6.0
6.2
Inflas i IHK (%)
6.6
6.0
5.0
9,025
9,300
9,400
62.3
60.0
54.0
P roduks i Minyak (mbpd)
1.007
1.000
1.015
Kons ums i B B M (mb)
372.4
379.8
387.4
9.75
8.90
8.50
Nilai T ukar (R p/US D) Harga Minyak (US D/barel)
B I rate s umber: B I, WE O dan AP B N
42
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
PROYEKSI NPI 2008 Arah NPI 2008 diprakirakan akan dipengaruhi melemahnya kondisi eksternal dan membaiknya ekonomi domestik Surplus transaksi berjalan diprakirakan menurun
Laju pertumbuhan ekspor nonmigas diprakirakan menurun
Seperti halnya tahun 2007, arah perkembangan NPI 2008 diperkirakan akan dipengaruhi oleh, di satu sisi, semakin melambatnya pertumbuhan permintaan dunia dan menurunnya harga komoditi ekspor, serta sisi lain, semakin membaiknya kinerja perekonomian domestik, khususnya dari sisi investasi. Surplus transaksi berjalan diprakirakan kembali menurun menjadi USD4,2 miliar atau sekitar 1,0% PDB. Penurunan surplus tersebut diprakirakan terutama karena:
x
Laju pertumbuhan ekonomi dunia dan volume perdagangan dunia yang diprakirakan kembali melambat dan harga komoditi primer yang diprakirakan menurun pada 2008 akan memberi dampak pada menurunnya laju pertumbuhan ekspor nonmigas dari 9% pada 2007 menjadi sekitar 8,5%. Sekalipun pertumbuhannya melambat, beberapa komoditi unggulan, seperti karet, tembaga, batu bara, serta beberapa komoditi industri seperti CPO, tekstil, elektronik dan mesin-mesin diprakirakan masih akan tetap menunjukkan kinerja yang cukup kuat. Produk-produk ekspor tersebut memiliki basis produksi yang
kuat dan jaringan
pemasaran yang luas sehingga memiliki keunggulan kompetitif yang cukup tinggi dibanding produk dari negara lain. Laju pertumbuhan impor nonmigas diprakirakan meningkat
x
Semakin cepatnya laju pertumbuhan ekonomi domestik membawa konsekuensi pada tingginya permintaan impor sehingga nilai impor nonmigas diprakirakan meningkat dari 14,5% pada 2007 menjadi sekitar 15,5%. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih banyak didorong oleh kegiatan investasi, impor nonmigas dalam bentuk bahan baku dan barang modal diprakirakan akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat.
Ekspor migas diprakirakan menurun seiring penurunan harga minyak
x
Nilai ekspor migas diprakirakan kembali menurun sekitar 10,6% sebagai dampak dari menurunnya harga minyak dunia dan menurunnya volume ekspor LNG. Penurunan terbesar terjadi pada nilai ekspor LNG, yaitu turun 19,9%, sementara nilai ekspor minyak turun sekitar 2,4%.
Defisit transaksi pendapatan diprakirakan akan meningkat
x
Defisit transaksi pendapatan diprakirakan akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sedangkan defisit transaksi jasa diprakirakan stabil. Meningkatnya profitabilitas perusahaan FDI seiring dengan terus membaiknya kinerja ekonomi di dalam negeri diprakirakan akan menyebabkan meningkatnya profit transfer perusahaan FDI & Reinvested Earning. Di samping itu, kenaikan arus masuk investasi
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
43
portofolio mengakibatkan meningkatnya pembayaran bunga atas surat utang penduduk yang dimiliki asing. Transaksi modal & keuangan dari sisi liabilities diprakirakan akan mengalami kenaikan surplus
Perbaikan iklim investasi dan implementasi proyek-proyek infrastruktur diperkirakan akan lebih terasa dampaknya di tahun 2008 sehingga transaksi modal dan keuangan dari sisi liabilities diperkirakan mengalami kenaikan surplus menjadi sekitar USD13,9 miliar, dibanding surplus USD12,7 miliar pada tahun 2007. Dalam periode yang sama sejalan dengan surplus transaksi berjalan yang menurun, tambahan aset milik penduduk yang ditempatkan di luar negeri, baik dalam bentuk direct investment maupun surat berharga dan simpanan, diprakirakan akan lebih kecil daripada tahun sebelumnya. Dengan perkembangan dari sisi liabilities dan aset tersebut, transaksi modal dan keuangan diprakirakan akan mengalami kenaikan surplus yang signifikan menjadi sekitar USD2,6 miliar, dibandingkan surplus USD0,4 miliar pada 2007.
FDI dan investasi portofolio diprakirakan akan surplus, sedangkan investasi lain defisit
Investasi langsung (FDI) dan investasi portofolio diprakirakan akan kembali mencatat surplus, sementara investasi lain masih akan mengalami defisit dengan rincian sebagai berikut
x FDI diprakirakan akan meningkat
Kenaikan arus masuk modal asing terbesar diperkirakan akan terjadi dalam bentuk FDI, yaitu dari sekitar USD8,8 miliar pada 2007 menjadi sekitar USD9,4 miliar pada 2008. Dengan memperhitungkan kenaikan penanaman modal langsung oleh penduduk di luar negeri, secara neto investasi langsung akan mencapai surplus USD5,5 miliar, lebih tinggi dari USD5,3 miliar pada 2007.
Investasi portofolio diprakirakan juga meningkat
x
Sejalan dengan semakin baiknya fundamental ekonomi domestik, kepercayaan para pelaku pasar keuangan internasional diperkirakan semakin tinggi sehingga arus masuk modal portofolio diprakirakan juga kembali meningkat secara signifikan. Dari sisi liabilities arus masuk modal portofolio, terutama dalam bentuk pembelian saham, SUN, dan obligasi korporasi oleh investor asing, diperkirakan surplus (USD5,9 miliar) lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya (USD5,1 miliar). Dengan memperhitungkan kenaikan pembelian surat berharga milik asing oleh penduduk, secara neto investasi portofolio akan mencapai surplus USD3,8 miliar, lebih tinggi dari USD3,1 miliar pada 2007.
Investasi lain diprakirakan akan menurun
x
Untuk jenis investasi lain di luar investasi langsung dan investasi portofolio, kenaikan arus masuk dana asing diperkirakan juga akan disumbangkan oleh kenaikan penarikan utang luar negeri sektor perbankan dan swasta nonbank, yaitu dari USD8,9 miliar menjadi USD10,2 miliar, seiring dengan meningkatnya kebutuhan pembiayaan ekonomi domestik. Sementara itu, penarikan ULN sektor publik diprakirakan akan menurun, yaitu dari USD4,3 miliar menjadi USD4,0 miliar, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pembiayaan
44
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
APBN dari sumber eksternal. Secara keseluruhan, penarikan ULN akan meningkat dari USD13,2 miliar menjadi USD14,2 miliar. Setelah memperhitungkan pembayaran ULN dan perubahan aset milik penduduk di luar negeri, secara neto investasi lain diprakirakan akan mengalami penurunan defisit dari USD7,1 miliar menjadi USD5,5 miliar. Cadangan devisa diprakirakan akan meningkat
Sejalan dengan transaksi berjalan yang diperkirakan masih mencatat surplus dan transaksi modal dan keuangan yang diperkirakan mengalami kenaikan surplus, cadangan devisa diperkirakan akan bertambah menjadi sekitar USD57,8 miliar atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri.
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
45
BOKS dan LAMPIRAN Boks Boks
1.
Passanger Exit Survey dan Outbond Survey tahun 2006
1
Lampiran Neraca Pembayaran Indonesia Tabel 1.1 Indonesia’s Balance Of Payments Summary (millions of USD) Tabel 1.2 Indonesia’s Balance Of Payments Current Account (millions of USD) Tabel 1.3 Indonesia’s Balance Of Payments Capital and Financial Account (millions of USD) Tabel 1.4 Indonesia’s Balance Of Payments Government and Monetary Authorities Sector Financial Account (millions of USD) Tabel 1.5 Indonesia’s Balance Of Payments Private Sector Financial Account (millions of USD)
........................ ........................ ........................
3 4 5
........................ ........................
6 7
Ekspor dan Impor Nonmigas Tabel 2.1 Non Oil and Gas Exports Value by Commodities (millions of USD) Tabel 2.2 Non Oil and Gas Exports Volume by Commodities (thousands Tons) Tabel 2.3 Non Oil and Gas Imports Value by Broad Economic Categories (BEC) (millions of USD) Tabel 2.4 Non Oil and Gas Imports Volume by Broad Economic Categories (BEC) (thousands Tons) Tabel 2.5 Non Oil and Gas Exports Value by Country of Destination (millions of USD) Tabel 2.6 Non Oil and Gas Imports Value by Country of Destination (millions of USD)
........................ ........................ ........................ ........................ ........................ ........................
8 9 10 11 12 13
Tourist Tabel Tabel
Tourist Inflows Tourist Outflows
........................ ........................
14 15
Type of Securities Owned by Non Residents (millions of USD)
........................
16
3.1 3.2
Securities Tabel 4.1
Boks 1
PASSENGER EXIT SURVEY & OUTBOND SURVEY TAHUN 2006 Rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan meningkat dari rata-rata USD 904 per hari menjadi USD 913 per hari dan rata-rata lama tinggal wisman cenderung sama seperti tahun sebelumnya, yaitu masih dalam kisaran 9 hari. Sementara itu, rata-rata pengeluaran penduduk Indonesia yang bepergian ke luar negeri meningkat 12.86% menjadi USD 771.71 per kunjungan dibandingkan tahun 2005, namun rata-rata lama tinggal justru menurun dari 8.15 hari menjadi 7.71 hari
1. Perkembangan Wisman dan Wisnas Indonesia a. b. c.
Total wisman yang datang ke Indonesia selama tahun 2006 mencapai 4,871,351 orang atau menurun 2.6% dibandingkan tahun 2005. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia yang berpergian ke luar negeri (tanpa haji) mencapai 4,226,268 atau mengalami kenaikan sebesar 7.2 % dibanding tahun sebelumnya. Jumlah wisman yang datang ke Indonesia (inbound) sejak 2002 hingga 2006 cenderung menurun. Di sisi lain jumlah penduduk Indonesia yang berpergian ke luar negeri justru mengalami peningkatan seperti terlihat pada grafik 1.
Grafik 1 Perkembangan Inbound dan Outbond (2002-2006) Inbound
Outbound
6,000,000
Orang
5,000,000 4,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000 2002
2003
2004
2005
2006
2. Passenger Exit Survey (PES) a. PES bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai profil, pola perjalanan, lama tinggal, pola pengeluaran, dan pandangan wisatawan mancanegera (wisman) terhadap kondisi kepariwisataan nasional. PES tahun 2006 dilaksanakan di 8 pintu keluar utama dari Indonesia yaitu Soekarno Hatta, Ngurah Rai, Juanda, Polonia, Batam, Tanjung Pinang, Entikong, dan Sam Ratulangi pada bulan Agustus (peak season) dan bulan Mei (low season) terhadap sejumlah 8.024 responden. b. Data hasil PES yang digunakan dalam penyusunan NPI adalah rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan. Data tersebut selanjutnya akan digunakan untuk perhitungan inflow travel pada transaksi berjalan (current account). c. Pokok-pokok hasil penelitian: x Struktur jenis pengeluaran wisman masih sama seperti tahun 2005, yaitu yang terbesar untuk akomodasi (45.15%), kemudian makanan dan minuman (20.01%). Komponen pengeluaran terkecil adalah untuk pendidikan (0.14%). x Rata-rata pengeluaran wisman per kunjungan mengalami kenaikan dibanding tahun 2005, yaitu dari USD 904 menjadi USD 913.09. x Sementara itu, seperti terlihat pada grafik 2, terjadi perubahan pengeluaran menurut maksud kunjungan, untuk tahun 2005 yang terbesar adalah untuk tujuan kesehatan, namun untuk tahun 2006 pengeluaran terbesar adalah untuk kegiatan olahraga. x Berdasarkan tipe pekerjaan wisman, pensiunan memiliki pengeluaran terbesar, yaitu mencapai USD 1,137 per kunjungan. x Rata-rata lama tinggal wisman cenderung sama seperti tahun sebelumnya, yaitu masih dalam kisaran 9 hari. Dilihat dari maksud kunjungan, rata-rata lama tinggal yang terbesar adalah untuk tujuan belajar, yaitu 17 hari.
Metodologi: Passenger Exit Survey (PES) merupakan survey tahunan oleh Dep. Budpar kepada wisman melalui wawancara langsung wisman yang akan meninggalkan Indonesia di beberapa pintu keluar utama. O utbond Survey merupakan survey tahunan oleh Dep. Budpar kepada wisnas melalui wawancara langsung wisnas yang akan meninggalkan Indonesia di beberapa pintu keluar utama.
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
1
Grafik 2 Rata-rata Pengeluaran Wisman Menurut Maksud Kunjungan 2005
Grafik 3 Rata-rata Pengeluaran Wisman Menurut Pekerjaan
2006
2005
1400.00
1200.00
1200.00
1000.00
1000.00
2006
800.00
800.00
USD
USD
600.00
600.00
400.00
400.00
200.00
200.00
0.00
0.00
Mengj. Teman
Dinas
998.69
856.49
844.69
620.42
1139.07
764.02
1325.25 1043.00
869.89
950.95
904.00
2005 940.51 898.61 927.65 786.10 826.35 792.32 849.87 1028.01 930.09 904.00
2006 1024.30
872.46
605.20
672.56
874.44
595.76
1204.67
1273.87
882.83
913.09
2006 978.12 867.45 831.02 820.68 818.49
997.10
Ratarata
Karyaw Pensiu RataIbu RT Pelajar Lainnya an nan rata
Bisnis Konvens
2005
Keagam Kesehat Belajar Olahraga Lainnya aan an
Profesi Manag Peg onal er Pem
Liburan
Militer
824.17
841.15 1137.22 999.44 913.09
3. Outbond Survey a.
b.
c.
Outbond survey bertujuan untuk meneliti perjalanan penduduk Indonesia ke luar negeri pada tahun 2006 sehingga diperoleh potret perilaku penduduk Indonesia yang meliputi pola perjalanan, lama tinggal, dan pola pengeluaran. Penelitian dilakukan di 10 bandar udara dan 1 pelabuhan laut di Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta, Ngurah Rai, Polonia, Sultan Syarif Kasim, Minangkabau, Adisumarmo, Juanda, Sam Ratulangi, Supadio, Sepinggan, dan Pelabuhan Laut/Ferri Sekupang,dengan jumlah responden sebesar 4,500 orang. Data outbond survey yang digunakan dalam penyusunan NPI adalah rata-rata pengeluaran per kunjungan, sebagai salah satu komponen dalam perhitungan travel outflow dan moda transportasi internasional untuk passenger transport. Pokok-pokok hasil penelitian: x Rata-rata pengeluaran penduduk Indonesia yang berpergian ke luar negeri meningkat 12.86% menjadi USD 771,71 per kunjungan. x Jenis pengeluaran terbesar digunakan untuk kebutuhan penginapan (akomodasi) sebesar 31.87% dan belanja cinderamata sebesar 18.07%. x Dilihat dari maksud kunjungan (grafik 4), rata rata pengeluaran untuk berpergian dengan tujuan belajar/studi/kursus merupakan yang tertinggi, namun jika dilihat per hari, tujuan belajar/studi/kursus justru yang terendah karena rata-rata lama tinggalnya tergolong lama (25.84 hari). x Rata-rata pengeluaran terbesar adalah untuk negara tujuan Amerika sedangkan yang terkecil untuk Malaysia seperti terlihat pada grafik 5. Grafik 4 Rata-rata Pengeluaran Penduduk Indonesia Menurut Maksud Kunjungan 2005
Grafik 5 Rata-rata Pengeluaran Penduduk Indonesia Menurut Negara Tujuan
2006
2500.00
1600.00 1400.00
2005
2006
2000.00
1200.00 1500.00
USD
USD
1000.00 800.00 600.00
1000.00 500.00
400.00 200.00
0.00
0.00
Mengj. Teman
MICE
Keagama Kesehata Belajar Olahraga Lainnya an n
Ratarata
Liburan
Bisnis
2005
605.78
690.96 449.85
706.50
759.47
865.34 1483.69 638.03
616.22
683.78
2006
743.18
753.90
689.41
855.52
1133.06 1506.45
835.54
777.71
535.28
764.07
Singa Malay Thaila Hong Taiwa Jepan China pura sia nd kong n g
Ameri Austr Belan Rataka alia da rata Serik
2005 623.94 650.28 710.40 1137.70 954.90 1830.01838.75 2034.7 1181.50 1398.0 683.78 2006 684.08 606.80 775.93 754.41 651.70 792.20 940.41 1429.6 1150.32 1276.6 777.71
x Untuk negara tujuan, sebagian besar penduduk Indonesia melakukan kunjungan ke kawasan Asean (77.79%), terutama ke Singapura (40.2%) dan Malaysia (30.93%). Kemudian ke kawasan Eropa (8.03%), terutama Belanda, Perancis, dan Jerman. x Rata-rata lama tinggal penduduk Indonesia yang berkunjung ke luar negeri menurun 5.4% dibandingkan tahun 2005, dari 8.15 hari menjadi 7.71 hari.
2
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Table 1.1 Indonesia’s Balance Of Payments Summary (millions of USD) February, 2007
2005
ITEMS I.
Q.1
Q.2
2006* Q.3
278
2,569
1,472
3,495
2,091
9,628
3,154
2,030
1,339
1,552
8,074
4,226
17,534
6,699
6,976
8,593
7,451
29,718
7,726
7,889
7,006
6,908
29,529
26,238
23,268
25,474
27,601
26,385
102,728
25,536
27,704
28,843
27,360
109,443
114,622
-16,569 -18,498 -19,008 -18,934
-73,010
-17,810
-19,815
-21,837
-20,452
-79,913
-88,384
Current Account A. Goods, net (Trade Balance) 1)
1. Exports, fob 2) 2. Import, fob
86,995 -69,462
Q.4
Total
Q.1
Q.2
2007** Q.3
Q.4
Total
2008**
B. Services, net
-9,122
-2,558
-2,668
-2,756
-3,255
-11,237
-2,969
-3,020
-3,229
-3,219
-12,437
-12,496
C. Income, net
-12,927
-2,776
-4,031
-3,662
-3,249
-13,718
-2,795
-4,028
-3,750
-3,246
-13,819
-14,593
4,793
1,204
1,195
1,321
1,144
4,865
1,192
1,188
1,312
1,109
4,800
5,076
345
2,420
-427
-1,723
2,180
2,451
128
-890
643
529
410
2,555
49
100
77
115
57
383
192
D. Current Transfers, net II. Capital & Financial Account A. Capital Account
333
B. Financial Account 1. Direct investment a. Abroad, net b. In Indonesia (FDI), net 2. Portfolio investment, net a. Assets, net b. Liabilities, net 3. Other investment a. Assets, net b. Liabilities, net 3)
4)
Changes in Reserves Assets a. Reserve Asset Changes b. Use of Fund Credit and Loans Purchases Repurchases
303
134
2,355
-475
-1,823
2,092
2,148
51
-1,005
509
472
27
2,363
5,271 -3,065 8,336 4,190 -1,080 5,270 -9,449 -8,646 -803
650 -655 1,305 3,730 -392 4,122 -2,025 -1,417 -608
820 -517 1,337 -1,152 -446 -706 -143 801 -944
605 -1,105 1,710 105 -333 437 -2,533 -1,562 -972
2,021 -1,141 3,162 1,124 -739 1,863 -1,053 -1,400 347
4,096 -3,418 7,514 3,806 -1,910 5,716 -5,755 -3,578 -2,177
931 -747 1,678 1,942 -401 2,342 -2,821 -2,002 -819
1,161 -696 1,857 514 -300 814 -2,680 -1,701 -979
1,530 -1,007 2,538 316 -601 917 -1,337 -1,426 89
1,668 -1,115 2,783 339 -701 1,040 -1,535 -1,928 394
5,290 -3,565 8,855 3,110 -2,003 5,113 -8,373 -7,058 -1,315
5,451 -3,940 9,390 3,844 -2,099 5,944 -6,932 -5,506 -1,426
623
4,990
1,045
1,772
4,272
12,079
3,282
1,139
1,982
2,081
8,484
6,781
-179
796
2,333
865
-1,038
2,956
0
0
0
0
-1
0
444
5,786
3,379
2,637
3,234
15,035
3,282
1,139
1,982
2,081
8,483
6,780
-444
-5,786
-3,379
-2,637
-3,234
-15,035
-3,282
-1,139
-1,982
-2,081
-8,483
-6,780
1,596 663
-5,357 -5,359
-26 354
-2,246 -2,189
-233 -233
-7,862 -7,428
-3,282 -3,282
-1,139 -1,139
-1,982 -1,982
-2,081 -2,081
-8,483 -8,483
-6,780 -6,780
-1,107 0 -1,107
-427 0 -427
-3,733 0 -3,733
-448 0 -448
-3,001 0 -3,001
-7,608 0 -7,608
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
34,724 4.3 0.1 17.3 6.7
40,082 4.3
40,107 4.3
42,353 4.5
42,586 4.5
45,868 4.8
47,007 5.0
48,988 5.2
51,069 5.4
17.4 9.8
30.6 21.1
17.5 7.1
32.4 19.1
42,586 4.5 2.6 24.5 14.3
14.2 5.8
18.3 8.8
14.7 5.5
18.4 8.9
51,069 5.4 2.0 16.4 7.3
57,849 5.7 1.0 16.6 7.1
V. Overall Balance (III + IV) VI. Reserves and Related Items
88
12
III. Total (I + II) IV. Errors & Omissions
66
Memorandum: Reserve Assets Position
5)
(In Months of Imports & Official Debt Repayment)
Current Account (% GDP) Debt Service Ratio (%) 6) o/w. Government & Monetary Authority 1)
Since May 2004 part of the reporting method of non oil & gas export han been changed into on-line-system
2)
Since April 2004 part of the reporting method of non oil & gas import han been changed into on-line-system
3)
Excluding the use of Fund credit and loans
4)
Negative represents surplus and positive represents deficit. Since the first quarter of 2004, changes in reserve assets only cover data on changes due to transaction.
5)
Based on Gross Foreign Asset concept replacing Official Reserve concept since 1998 and based on International Reserve and Foreign Currency Liquidity (IRFCL) concept since 2000
6)
Ratio of external debt service payments to export of goods and services.
*
Provisional figures
**
Very provisional figures
-
Not available
…
Data are not available yet
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
3
Table 1.2 Indonesia’s Balance Of Payments Current Account (millions of USD) February, 2007
2005
ITEMS Current Account A. Goods, net (Trade Balance) - Non Oil and Gas - Oil and Gas Exports, fob 1) - Non Oil and Gas - Oil and Gas Imports, fob - Non Oil and Gas - Oil and Gas
2)
Q.2
278
2,569
1,472
3,495
2,091
9,628
3,154
2,030
1,339
1,552
8,074
4,226
17,534 13,321 4,212
6,699 4,201 2,497
6,976 5,744 1,232
8,593 7,267 1,326
7,451 6,141 1,310
29,718 23,353 6,365
7,726 5,760 1,966
7,889 5,995 1,894
7,006 5,407 1,600
6,908 5,146 1,762
29,529 22,308 7,221
26,238 19,618 6,621
86,995
23,268
25,474
27,601
26,385
102,728
25,536
27,704
28,843
27,360
109,443
114,622
66,753 20,243
17,751 5,517
19,561 5,913
21,621 5,981
21,645 4,739
80,578 22,150
20,501 5,035
22,381 5,322
23,094 5,749
21,853 5,506
87,830 21,613
95,295 19,327
Q.4
Total
Q.1
Q.2
2007** Q.3
Q.4
Total
2008**
-69,462
-16,569 -18,498 -19,008 -18,934
-73,010
-17,810
-19,815
-21,837
-20,452
-79,913
-88,384
-53,431 -16,030
-13,550 -13,817 -14,354 -15,504 -3,019 -4,682 -4,655 -3,429
-57,224 -15,785
-14,741 -3,069
-16,386 -3,428
-17,687 -4,149
-16,707 -3,745
-65,522 -14,391
-75,678 -12,706
B. Services, net 1. Transportation, net a. Freight, net b. Passenger and Other, net 2. Travel, net a. Inflow b. Outflow 3. Other services, net
-9,122 -4,609 -4,331 -278 938 4,522 -3,584 -5,451
-2,558 -1,305 -1,110 -195 143 983 -840 -1,395
-2,668 -1,513 -1,313 -200 311 1,142 -830 -1,466
-2,756 -1,551 -1,329 -222 331 1,162 -831 -1,536
-3,255 -1,676 -1,319 -357 32 1,161 -1,129 -1,611
-11,237 -6,046 -5,072 -974 817 4,448 -3,631 -6,008
-2,969 -1,431 -1,202 -229 223 1,059 -836 -1,761
-3,020 -1,651 -1,415 -236 292 1,231 -938 -1,661
-3,229 -1,822 -1,563 -259 313 1,253 -939 -1,720
-3,219 -1,845 -1,435 -410 -124 1,251 -1,376 -1,249
-12,437 -6,750 -5,615 -1,135 704 4,794 -4,090 -6,391
-12,496 -7,254 -6,294 -960 1,197 5,479 -4,282 -6,439
C. Income, net 1. Compensation of employees 2. Investment income a. Direct investment b. Portfolio investment c. Other investment - Interest Payments
-12,927 -221 -12,706 -9,316 -456 -2,933 -3,680 -2,667 -1,013 747 249 498
-2,776 -23 -2,753 -2,226 -96 -432 -644 -465 -180 213 54 159
-4,031 -16 -4,015 -2,847 -253 -915 -1,094 -898 -195 178 63 115
-3,662 -44 -3,618 -2,501 -696 -421 -673 -415 -258 253 83 170
-3,249 -54 -3,194 -2,035 -285 -874 -1,120 -814 -306 245 75 170
-13,718 -137 -13,581 -9,610 -1,330 -2,642 -3,531 -2,592 -939 889 275 614
-2,795 -54 -2,740 -2,393 -55 -292 -535 -340 -196 244 77 167
-4,028 -47 -3,980 -3,061 -206 -714 -915 -716 -199 202 81 121
-3,750 -86 -3,664 -2,689 -648 -327 -589 -312 -277 262 84 178
-3,246 -102 -3,144 -2,188 -233 -723 -989 -685 -304 266 87 178
-13,819 -290 -13,529 -10,331 -1,143 -2,056 -3,029 -2,052 -977 973 329 644
-14,593 -310 -14,283 -11,150 -1,517 -1,616 -2,666 -1,888 -778 1,050 375 675
D. Current Transfers, net 1. Government, net 2. Other sectors, net a. Workers' Remittances, net b. Other transfers, net
4,793 44 4,749 4,462 288
1,204 4 1,200 1,135 66
1,195 9 1,187 1,105 81
1,321 5 1,317 1,202 115
1,144 3 1,141 1,078 63
4,865 20 4,844 4,520 325
1,192 6 1,186 1,127 59
1,188 8 1,180 1,084 95
1,312 10 1,302 1,194 108
1,109 4 1,105 1,042 63
4,800 28 4,772 4,447 325
5,076 14 5,062 4,940 122
Memorandum: Non Oil and Gas Export Growth, fob (%) Non Oil and Gas Import Growth, c&f (%) Oil Unit Prices (USD/barrel) Oil Production (millions barrel per day) Tourist Inflows (thousand people)
22.5 36.0 52.0 1,054 5,002
55.4 990 1,272
20.7 7.1 62.3 1,007 4,871
61.0 1,000 1,370
9.0 14.5 60.0 1,000 5,250
8.5 15.5 54.0 1,015 6,000
o/w Governt. & Mon.Authority interest payments
-
Others Interest Earnings Governt Related & Mon.Authorities 2)
Others
4
Q.1
2006* Q.3
60.1 1,035 1,076
67.6 1,023 1,251
1)
Since May 2004 part of the method of reporting non oil & gas export han been changed into on-line-system
2)
Since April 2004 part of the method of reporting non oil & gas import han been changed into on-line-system
*
Provisional figures
**
Very provisional figures
-
Not available
…
Data are not available yet
66.0 981 1,273
58.0 1,000 1,160
59.0 1,000 1,348
62.0 1,000 1,372
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Table 1.3 Indonesia’s Balance Of Payments Capital and Financial Account (millions of USD) February, 2007
Q.1
Q.2
2006* Q.3
333
66
49
100
88
303
77
115
134
57
383
192
B. Financial Account 1. Direct investment a. Abroad - Equity capital & Reinvested earnings - Other capital o/w. Loan
12 5,271 -3,065 -331 -2,734 …
2,355 650 -655 -164 -491 …
-475 820 -517 30 -547 …
-1,823 605 -1,105 -294 -811 …
2,092 2,021 -1,141 -295 -846 …
2,148 4,096 -3,418 -723 -2,695 …
51 931 -747 -107 -640 0
-1,005 1,161 -696 -79 -617 0
509 1,530 -1,007 -143 -865 0
472 1,668 -1,115 -293 -823 0
27 5,290 -3,565 -621 -2,944 …
2,363 5,451 -3,940 -686 -3,254 …
b. In Indonesia (FDI) - Equity capital & Reinvested earnings - Other capital o/w. Loans: - Drawings - Repayments
8,336 7,812 524 1,637 -1,113
1,305 1,280 26 734 -708
1,337 1,126 211 734 -523
1,710 1,644 66 962 -896
3,162 3,055 107 1,210 -1,103
7,514 7,105 409 3,640 -3,230
1,678 1,315 363 869 -507
1,857 1,481 375 911 -536
2,538 2,144 394 972 -578
2,783 2,396 387 949 -562
8,855 7,336 1,519 3,701 -2,182
9,390 8,097 1,293 3,768 -2,475
2. Portfolio investment a. Assets - Equity securities - Debt securities Bonds and Notes Other
4,190 -1,080 38 -1,118 -1,118 0
3,730 -392 -23 -369 -369 0
-1,152 -446 -143 -303 -303 0
105 -333 197 -530 -530 0
1,124 -739 -119 -620 -620 0
3,806 -1,910 -88 -1,822 -1,822 0
1,942 -401 -18 -382 -382 0
514 -300 -14 -287 -287 0
316 -601 -28 -573 -573 0
339 -701 -32 -669 -669 0
3,110 -2,003 -92 -1,911 -1,911 0
3,844 -2,099 -97 -2,003 -2,003 0
b. Liabilities - Equity securities - Debt securities Bonds and Notes Other
5,270 -165 5,435 4,758 677
4,122 516 3,606 3,102 504
-706 358 -1,065 307 -1,372
437 401 36 -94 130
1,863 622 1,241 160 1,081
5,716 1,898 3,818 3,475 343
2,342 593 1,749 1,649 100
814 521 293 233 60
917 599 318 268 50
1,040 702 338 298 40
5,113 2,415 2,698 2,448 250
5,944 3,222 2,722 2,597 125
-9,449 -8,646 187 -8,833
-2,025 -1,417 55 -1,472
-143 801 -68 869
-2,533 -1,562 -33 -1,529
-1,053 -1,400 -25 -1,375
-5,755 -3,578 -71 -3,507
-2,821 -2,002 -15 -1,987
-2,680 -1,701 -11 -1,690
-1,337 -1,426 -22 -1,404
-1,535 -1,928 -26 -1,902
-8,373 -7,058 -74 -6,983
-6,932 -5,506 -78 -5,428
-803 -1,122 13,292 -14,415 319
-608 -649 2,022 -2,670 40
-944 -864 2,522 -3,386 -80
-972 -979 2,155 -3,134 8
347 -379 4,049 -4,428 726
-2,177 -2,871 10,748 -13,619 694
-819 -884 1,910 -2,794 65
-979 -1,056 2,948 -4,004 77
89 -8 3,074 -3,083 98
394 291 4,183 -3,892 103
-1,315 -1,658 12,115 -13,773 343
-1,426 -1,806 12,972 -14,778 381
345
2,420
-427
-1,723
2,180
2,451
128
-890
643
529
410
2,555
ITEMS A. Capital Account
3. Other Investment a. Assets - Loans - Other 1) b. Liabilities - Loans 2) Drawings Repayments - Other 1) C. Total (A + B) 1)
Including currency and deposits
2)
Excluding the use of Fund Credit and Loans
*
Provisional figures
**
Very provisional figures
-
Not available
…
Data are not available yet
2005
Q.4
Total
Q.1
Q.2
2007** Q.3
Q.4
Total
2008**
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
5
Table 1.4 Indonesia’s Balance Of Payments Government and Monetary Authorities Sector Financial Account (millions of USD) February, 2007
2005
ITEMS I.
Q.2
Q.4
Total
Q.1
Q.2
2007** Q.3
Q.4
Total
2008**
Government
3,833
3,119
-596
-459
90
2,154
832
-893
250
674
863
661
A. Portfolio investment 1. Assets b. Equity securities a. Debt securities 2. Liabilities b. Equity securities a. Debt securities
4,149 0 0 0 4,149 0 4,149
3,527 0 0 0 3,527 0 3,527
275 0 0 0 275 0 275
323 0 0 0 323 0 323
-2 0 0 0 -2 0 -2
4,123 0 0 0 4,123 0 4,123
1,700 0 0 0 1,700 0 1,700
275 0 0 0 275 0 275
275 0 0 0 275 0 275
275 0 0 0 275 0 275
2,525 0 0 0 2,525 0 2,525
2,710 0 0 0 2,710 0 2,710
-315 0
-407 0
-871 0
-782 0
92 0
-1,969 0
-868 0
-1,168 0
-25 0
399 0
-1,662 0
-2,049 0
-315 -315 5,266 1,250 750 399 101 0 1,348 1,133 1,133 777 356 0 216 2,668 1,770 898 -5,581
-407 -407 700 99 0 0 99 0 601 472 430 206 224 42 129 0 0 0 -1,108
-871 -871 594 0 0 0 0 0 594 302 287 109 178 15 292 0 0 0 -1,465
-782 -782 323 0 0 0 0 0 323 284 276 156 119 8 39 0 0 0 -1,105
92 92 1,970 1,401 600 530 0 271 568 483 410 327 83 73 85 0 0 0 -1,878
-1,969 -1,969 3,587 1,501 600 530 99 271 2,086 1,541 1,403 799 605 138 545 0 0 0 -5,555
-868 -868 258 0 0 0 0 0 258 198 198 90 108 0 60 0 0 0 -1,126
-1,168 -1,168 716 200 0 0 200 0 516 396 396 180 216 0 120 0 0 0 -1,884
-25 -25 1,024 250 0 0 0 250 774 594 594 270 324 0 180 0 0 0 -1,049
399 399 2,332 1,300 700 600 0 0 1,032 792 792 360 432 0 240 0 0 0 -1,933
-1,662 -1,662 4,331 1,750 700 600 200 250 2,581 1,981 1,981 901 1,080 0 600 0 0 0 -5,992
-2,049 -2,049 4,000 1,500 700 600 200 0 2,500 2,200 1,528 755 774 672 300 0 0 0 -6,050
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
145
-6
-1,374
116
1,079
-186
86
58
23
38
205
56
677 0
504 0
-1,372 0
130 0
1,081 0
343 0
100 0
60 0
50 0
40 0
250 0
125 0
677 677
504 504
-1,372 -1,372
130 130
1,081 1,081
343 343
100 100
60 60
50 50
40 40
250 250
125 125
-532 0
-510 0
-2 0
-14 0
-2 0
-528 0
-14 0
-2 0
-27 0
-2 0
-45 0
-69 0
-532
-510
-2
-14
-2
-528
-14
-2
-27
-2
-45
-69
-532 0 -532
-510 0 -510
-2 0 -2
-14 0 -14
-2 0 -2
-528 0 -528
-14 0 -14
-2 0 -2
-27 0 -27
-2 0 -2
-45 0 -45
-69 0 -69
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
3,978
3,114
-1,970
-344
1,168
1,968
918
-835
274
712
1,068
717
-1,107 0 -1,107
-427 0 -427
-3,733 0 -3,733
-448 0 -448
-3,001 0 -3,001
-7,608 0 -7,608
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
B. Other investment 1. Assets 2. Liabilites a. Loans i. Drawings - Program Aid ADB IBRD JBIC Others - Project Aid CGI ODA Bilateral Multilateral Non ODA Non CGI - Reschedulling Principal Interest ii. Repayments 2. Other II. Monetary Authorities A. Portfolio investment 1. Assets 1. Liabilities a. Debt securities
B. Other investment 1. Assets 2. Liabilites 1)
a. Loans i Drawings ii. Repayments b. Other III. Total (I + II) Memorandum: The use of Fund Credit and Loans: Purchases Repurchases
6
Q.1
2006* Q.3
1)
Excluding the use of Fund Credit and Loans
*
Provisional figures
**
Very provisional figures
-
Not available
…
Data are not available yet
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Table 1.5 Indonesia’s Balance Of Payments Private Sector Financial Account (millions of USD) February, 2007
ITEMS
2005 Q.1
Q.2
2006* Q.3
Q.4
Total
Q.1
Q.2
2007** Q.3
Q.4
Total
2008**
A. Direct investment 1. Abroad - Equity capital & Reinvested earnings - Reinvested Earnings - Other capital o/w. Loan
5,271 -3,065 -331 … -2,734 …
650 -655 -164 … -491 …
820 -517 30 … -547 …
605 -1,105 -294 … -811 …
2,021 -1,141 -295 … -846 …
4,096 -3,418 -723 … -2,695 …
931 -747 -107 … -640 …
1,161 -696 -79 … -617 …
1,530 -1,007 -143 … -865 …
1,668 -1,115 -293 … -823 …
5,290 -3,565 -621 … -2,944 …
5,451 -3,940 -686 … -3,254 …
2. In Indonesia (FDI) - Equity capital & Reinvested earnings - Reinvested Earnings - Other capital o/w. Loans : - Drawings - Repayments
8,336 7,812 … 524 1,637 -1,113
1,305 1,280 … 26 734 -708
1,337 1,126 … 211 734 -523
1,710 1,644 … 66 962 -896
3,162 3,055 … 107 1,210 -1,103
7,514 7,105 … 409 3,640 -3,230
1,678 1,315 … 363 869 -507
1,857 1,481 … 375 911 -536
2,538 2,144 … 394 972 -578
2,783 2,396 … 387 949 -562
8,855 7,336 … 1,519 3,701 -2,182
9,390 8,097 … 1,293 3,768 -2,475
B. Portfolio investment 1. Assets - Equity securities - Debt securities Bonds and Notes Other
-636 -1,080 38 -1,118 -1,118 0
-301 -392 -23 -369 -369 0
-55 -446 -143 -303 -303 0
-348 -333 197 -530 -530 0
46 -739 -119 -620 -620 0
-659 -1,910 -88 -1,822 -1,822 0
142 -401 -18 -382 -382 0
179 -300 -14 -287 -287 0
-9 -601 -28 -573 -573 0
24 -701 -32 -669 -669 0
335 -2,003 -92 -1,911 -1,911 0
1,009 -2,099 -97 -2,003 -2,003 0
2. Liabilities - Equity securities - Debt securities Bonds and Notes Other
444 -165 609 609 0
91 516 -425 -425 0
391 358 32 32 0
-16 401 -417 -417 0
785 622 162 162 0
1,250 1,898 -647 -647 0
542 593 -51 -51 0
479 521 -42 -42 0
592 599 -7 -7 0
725 702 23 23 0
2,338 2,415 -77 -77 0
3,109 3,222 -113 -113 0
-8,601 -8,646 187 -8,833
-1,108 -1,417 55 -1,472
730 801 -68 869
-1,737 -1,562 -33 -1,529
-1,143 -1,400 -25 -1,375
-3,258 -3,578 -71 -3,507
-1,939 -2,002 -15 -1,987
-1,510 -1,701 -11 -1,690
-1,285 -1,426 -22 -1,404
-1,931 -1,928 -26 -1,902
-6,666 -7,058 -74 -6,983
-4,813 -5,506 -78 -5,428
45 -275 8,026 -8,301 319
309 269 1,322 -1,053 40
-71 9 1,928 -1,919 -80
-175 -183 1,832 -2,015 8
257 -469 2,080 -2,548 726
320 -374 7,161 -7,535 694
63 -2 1,652 -1,654 65
192 114 2,232 -2,117 77
141 43 2,050 -2,007 98
-3 -106 1,850 -1,957 103
392 49 7,784 -7,735 343
693 312 8,972 -8,660 381
-3,966
-759
1,495
-1,480
924
179
-866
-170
236
-240
-1,041
1,647
C. Others investment 1. Assets - Loans 1) - Other 2. Liabilities - Loans - Drawings - Repayments 1) - Other D. Total (A+B+C) 1)
Including currency and deposits
*
Provisional figures
**
Very provisional figures
-
Not available
…
Data are not available yet
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
7
*)
Table 2.1 Non Oil and Gas Exports Value by Commodities (millions of USD) 2005 Tw I Commodities Value
Total I. Agriculture 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Timber Rubber Coffee Tea Pepper Tobacco Manioc Animal & Husb Products - Shrimps and prawns 9. Hides 10. Others II. Mineral 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tin Copper Nickel Aluminium Coal Others
III. Manufactured 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Textile & Textile Products - Garments Handicraft Wood Products - Plywood Rattan Products Palm Oils Copra Cake Chemical Products Metal Products Electrical Appliances Cement Papers Rubber Products Glass & Glassware Footwear Plastic Products Machinery & Mechanic Others
Share %
2006
Tw II Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw III Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw I
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw II Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw III Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
15,538.2
100.0
-96.0
16,949.3
100.0
24.9
16,551.0
100.0
11.4
17,551.9
100.0
17.3
17,751.2
100.0
14.2
19,536.6
100.0
15.3
21,694.6
100.0
31.1
21,645.4
100.0
1,769.0
11.4
-96.0
1,986.6
11.7
16.6
1,940.7
11.7
9.4
2,112.2
12.0
18.6
2,314.8
13.0
30.9
2,533.5
13.0
27.5
2,997.4
13.8
54.5
2,357.6
10.9
11.6
102.9 541.5 98.9 30.9 14.4 73.6 7.0 460.8 176.8 22.9 416.1
0.7 3.5 0.6 0.2 0.1 0.5 0.0 3.0 1.1 0.1 2.7
-97.1 -94.2 -95.5 -96.5 -97.4 -96.1 -110.2 -96.7 -97.5 -96.5 -96.3
117.2 630.2 134.5 30.7 13.6 72.8 0.7 557.8 201.8 24.5 404.7
0.7 3.7 0.8 0.2 0.1 0.4 0.0 3.3 1.2 0.1 2.4
-15.8 10.3 68.6 12.5 1.0 23.8 129.2 32.9 -1.3 17.6 8.6
99.6 628.4 152.7 29.0 13.3 64.7 5.4 485.2 243.9 22.9 439.3
0.6 3.8 0.9 0.2 0.1 0.4 0.0 2.9 1.5 0.1 2.7
-19.8 14.1 63.3 -9.9 -22.7 5.1 21.9 0.1 7.9 -7.1 15.6
84.0 669.1 137.2 28.2 16.5 80.1 13.9 522.7 212.8 32.5 527.9
0.5 3.8 0.8 0.2 0.1 0.5 0.1 3.0 1.2 0.2 3.0
-24.2 24.6 60.4 -39.0 34.8 28.1 -1.3 6.6 16.1 57.3 31.4
95.2 939.0 136.4 31.4 15.9 84.8 1.4 504.5 225.1 30.1 476.1
0.5 5.3 0.8 0.2 0.1 0.5 0.0 2.8 1.3 0.2 2.7
-7.4 73.4 37.9 1.9 10.3 15.2 -80.1 9.5 27.3 31.5 14.4
128.5 1,073.2 95.3 36.9 9.3 85.6 0.1 527.2 241.1 35.5 541.9
0.7 5.5 0.5 0.2 0.0 0.4 0.0 2.7 1.2 0.2 2.8
9.7 70.3 -29.2 19.9 -31.4 17.5 -78.7 -5.5 19.5 44.7 33.9
136.6 1,394.1 227.8 37.3 26.3 82.3 4.7 534.8 249.1 35.3 518.1
0.6 6.4 1.1 0.2 0.1 0.4 0.0 2.5 1.1 0.2 2.4
37.2 121.8 49.2 28.7 97.4 27.1 -13.8 10.2 2.1 54.0 17.9
129.9 875.8 139.7 28.8 23.9 74.0 8.4 489.5 209.6 40.6 547.0
0.6 4.0 0.6 0.1 0.1 0.3 0.0 2.3 1.0 0.2 2.5
54.6 30.9 1.8 2.1 44.8 -7.6 -39.4 -6.4 -1.5 24.8 3.6
23.3
2,780.1
17.9
-94.5
3,291.7
19.4
45.7
3,400.9
20.5
44.3
3,767.5
21.5
18.4
3,597.7
20.3
29.4
4,309.7
22.1
30.9
4,865.9
22.4
43.1
5,667.3
26.2
50.4
212.8 1,023.3 237.1 150.6 693.9 462.3
1.4 6.6 1.5 1.0 4.5 3.0
-91.7 -95.0 -89.9 -94.3 -95.4 -94.1
250.5 1,040.6 364.0 114.1 1,155.1 367.4
1.5 6.1 2.1 0.7 6.8 2.2
38.8 64.3 1.4 27.5 76.4 7.3
256.1 1,197.8 271.7 132.9 1,279.7 262.8
1.5 7.2 1.6 0.8 7.7 1.6
14.1 67.0 368.7 22.1 36.3 -15.3
198.8 1,641.9 306.6 118.7 1,227.6 274.0
1.1 9.4 1.7 0.7 7.0 1.6
-10.0 65.0 -40.1 -0.6 30.3 -30.2
228.4 1,257.8 197.4 185.9 1,322.6 405.7
1.3 7.1 1.1 1.0 7.5 2.3
7.3 22.9 -16.8 23.4 90.6 -12.3
274.6 1,415.8 389.7 200.1 1,539.8 489.9
1.4 7.2 2.0 1.0 7.9 2.5
9.6 36.0 7.1 75.4 33.3 33.3
253.6 1,783.3 408.8 192.5 1,671.3 556.4
1.2 8.2 1.9 0.9 7.7 2.6
-1.0 48.9 50.5 44.9 30.6 111.7
163.3 2,114.2 841.5 212.2 1,675.8 660.3
0.8 9.8 3.9 1.0 7.7 3.1
-17.8 28.8 174.5 78.8 36.5 141.0
10,850.7
69.8
-96.3
11,507.3
67.9
20.4
11,022.0
66.6
3.3
11,545.3
65.8
16.1
11,658.7
65.7
7.4
12,415.2
63.5
7.9
13,595.3
62.7
23.3
13,461.4
62.2
16.6
2,126.4 1,245.3 18.9 826.4 240.0 58.9 597.0 6.2 1,132.4 149.0 2,305.9 61.2 809.3 192.3 101.6 361.4 78.8 849.9 1,175.1
13.7 8.0 0.1 5.3 1.5 0.4 3.8 0.0 7.3 1.0 14.8 0.4 5.2 1.2 0.7 2.3 0.5 5.5 7.6
-96.7 -96.6 -97.1 -96.4 -96.6 -97.5 -95.9 -95.7 -95.7 -96.1 -96.7 -95.2 -96.2 -94.9 -96.2 -96.9 -96.0 -94.6 -96.2
2,104.3 1,193.6 21.6 727.6 240.3 53.6 1,006.0 6.9 1,118.9 145.8 2,529.4 35.9 912.1 196.1 94.9 361.4 89.6 893.7 1,209.5
12.4 7.0 0.1 4.3 1.4 0.3 5.9 0.0 6.6 0.9 14.9 0.2 5.4 1.2 0.6 2.1 0.5 5.3 7.1
11.6 7.7 -1.4 16.2 28.9 -7.8 17.9 3.5 26.2 30.9 16.0 15.0 36.2 17.4 14.8 8.9 26.5 56.1 20.1
2,181.6 1,301.6 22.6 700.5 237.1 34.5 999.4 6.0 1,084.4 143.5 2,444.5 44.2 715.8 195.7 93.3 317.4 86.3 833.3 1,118.9
13.2 7.9 0.1 4.2 1.4 0.2 6.0 0.0 6.6 0.9 14.8 0.3 4.3 1.2 0.6 1.9 0.5 5.0 6.8
-4.1 -3.1 -0.2 10.4 14.7 -19.3 4.7 2.1 7.5 32.9 -3.2 16.7 12.6 9.4 3.9 3.8 3.4 25.9 1.7
2,167.6 1,233.1 22.1 695.0 248.9 39.6 1,117.1 4.8 1,127.8 124.7 2,524.2 43.0 810.4 211.6 91.7 372.1 96.1 879.1 1,218.5
12.3 7.0 0.1 4.0 1.4 0.2 6.4 0.0 6.4 0.7 14.4 0.2 4.6 1.2 0.5 2.1 0.5 5.0 6.9
16.6 20.0 12.6 12.9 20.7 -1.5 25.6 -25.4 6.0 11.7 18.7 36.2 16.8 29.0 0.9 15.5 30.2 30.7 4.7
2,264.8 1,322.6 21.5 699.6 249.5 54.5 1,067.2 4.1 1,158.4 181.6 2,108.2 55.1 850.1 238.1 94.5 397.6 93.9 1,091.1 1,278.3
12.8 7.5 0.1 3.9 1.4 0.3 6.0 0.0 6.5 1.0 11.9 0.3 4.8 1.3 0.5 2.2 0.5 6.1 7.2
6.5 6.2 13.6 -15.3 4.0 -7.4 78.8 -34.1 2.3 21.8 -8.6 -9.9 5.0 23.8 -6.9 10.0 19.1 28.4 8.8
2,391.7 1,413.6 22.4 647.9 214.3 52.9 1,157.0 4.0 1,237.6 216.5 2,076.2 58.8 957.1 263.9 106.7 434.9 94.6 1,461.3 1,231.6
12.2 7.2 0.1 3.3 1.1 0.3 5.9 0.0 6.3 1.1 10.6 0.3 4.9 1.4 0.5 2.2 0.5 7.5 6.3
13.7 18.4 3.8 -11.0 -10.8 -1.1 15.0 -43.0 10.6 48.6 -17.9 64.0 4.9 34.6 12.4 20.3 5.5 63.5 1.8
2,647.0 1,624.2 24.6 796.8 228.9 39.6 1,323.8 3.3 1,457.5 195.0 2,581.7 70.5 1,109.1 249.2 99.6 396.8 110.3 1,160.9 1,329.5
12.2 7.5 0.1 3.7 1.1 0.2 6.1 0.0 6.7 0.9 11.9 0.3 5.1 1.1 0.5 1.8 0.5 5.4 6.1
21.3 24.8 8.8 13.8 -3.4 14.5 32.5 -45.4 34.4 35.9 5.6 59.6 54.9 27.3 6.7 25.0 27.8 39.3 18.8
2,319.2 1,354.7 18.8 757.5 320.1 41.6 1,553.6 3.5 1,477.8 211.7 2,446.0 79.4 966.5 242.1 85.6 371.4 102.3 1,428.5 1,355.9
10.7 6.3 0.1 3.5 1.5 0.2 7.2 0.0 6.8 1.0 11.3 0.4 4.5 1.1 0.4 1.7 0.5 6.6 6.3
7.0 9.9 -14.7 9.0 28.6 5.2 39.1 -26.6 31.0 69.8 -3.1 84.5 19.3 14.4 -6.7 -0.2 6.5 62.5 11.3
-97.4
43.7
0.3
-5.4
44.4
0.3
-29.0
71.9
0.4
50.6
138.1
0.8
80.7
171.2
0.9
291.6
118.0
0.5
165.6
111.2
0.5
54.7
120.0
0.7
143.0
0.9
55.0
0.3
42.0
0.2
-32.3
107.0
0.5
-10.8
118.0
0.5
-17.5
70.1
0.3
27.5
IV. Others (Non-monetary Gold)
76.4
0.5
V.Repair on Goods & Goods Procured in Port
62.0
0.4
*) Angka Sementara
8
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
*)
Table 2.2 Non Oil and Gas Exports Volume by Commodities (thousands Tons) 2005 Tw I Commodities Value
Total I. Agriculture 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Timber Rubber Coffee Tea Pepper Tobacco Manioc Animal & Husb Products - Shrimps and prawns 9. Hides 10. Others II. Mineral 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tin Copper Nickel Aluminium Coal Others
III. Manufactured 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Textile & Textile Products - Garments Handicraft Wood Products - Plywood Rattan Products Palm Oils Copra Cake Chemical Products Metal Products Electrical Appliances Cement Papers Rubber Products Glass & Glassware Footwear Plastic Products Machinery & Mechanic Others
2006
Tw II
Growth % Share % (y.o.y)
Value
Tw III
Growth % Share % (y.o.y)
Value
Tw I
Tw IV
Growth % Share % (y.o.y)
Value
Growth % Share % (y.o.y)
Value
Tw II
Growth % Share % (y.o.y)
Value
Tw III
Growth % Share % (y.o.y)
Value
Share %
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
42,058.4
100.0
-97.3
52,912.2
100.0
15.5
56,766.9
100.0
16.7
54,914.3
100.0
5.9
61,233.6
100.0
45.6
71,879.2
100.0
35.8
77,043.8
100.0
35.7
78,059.0
100.0
42.1
1,794.5
4.3
-96.6
1,960.4
3.7
-7.8
2,038.4
3.6
1.3
2,428.6
4.4
12.7
2,181.4
3.6
21.6
1,931.6
2.7
-1.5
2,238.7
2.9
9.8
2,075.1
2.7
-14.6
259.0 467.2 88.8 27.1 8.3 23.5 83.9 202.0 26.2 2.9 631.8
0.6 1.1 0.2 0.1 0.0 0.1 0.2 0.5 0.1 0.0 1.5
-97.7 -96.5 -96.6 -96.7 -97.1 -96.0 -80.3 -96.6 -98.0 -93.2 -96.2
381.9 533.5 110.4 25.5 31.4 21.5 7.6 206.1 29.4 3.3 639.4
0.7 1.0 0.2 0.0 0.1 0.0 0.0 0.4 0.1 0.0 1.2
4.9 8.3 35.1 8.3 316.4 5.8 136.6 17.2 -13.5 31.7 -33.1
439.5 495.9 124.3 24.2 7.4 17.6 48.4 173.9 37.4 2.9 704.1
0.8 0.9 0.2 0.0 0.0 0.0 0.1 0.3 0.1 0.0 1.2
16.5 0.5 5.0 -6.3 -19.9 -14.6 -4.3 -40.1 1.0 13.0 12.9
244.8 456.1 116.6 23.9 10.6 21.8 119.9 649.6 32.3 3.5 781.8
0.4 0.8 0.2 0.0 0.0 0.0 0.2 1.2 0.1 0.0 1.4
-54.3 -2.2 9.5 -12.2 41.7 23.4 -28.2 192.8 9.8 50.3 29.9
280.8 568.4 104.1 25.9 10.1 26.1 13.1 216.2 34.0 2.8 933.9
0.5 0.9 0.2 0.0 0.0 0.0 0.0 0.4 0.1 0.0 1.5
8.5 21.7 17.2 -4.4 21.6 11.1 -84.4 7.0 29.4 -4.1 47.8
300.0 572.8 58.1 26.1 4.9 26.1 0.9 225.7 34.3 2.6 714.4
0.4 0.8 0.1 0.0 0.0 0.0 0.0 0.3 0.0 0.0 1.0
-21.5 7.4 -47.3 2.5 -84.3 21.4 -88.7 9.6 16.8 -20.0 11.7
255.5 662.1 162.8 24.2 11.7 23.9 40.0 193.8 34.1 2.0 862.7
0.3 0.9 0.2 0.0 0.0 0.0 0.1 0.3 0.0 0.0 1.1
-41.9 33.5 31.0 0.2 57.6 35.5 -17.5 11.5 -8.8 -32.3 22.5
340.3 484.8 82.5 18.9 8.6 18.1 77.0 175.7 28.3 2.5 866.8
0.4 0.6 0.1 0.0 0.0 0.0 0.1 0.2 0.0 0.0 1.1
39.0 6.3 -29.3 -21.0 -19.0 -16.9 -35.8 -73.0 -12.4 -28.6 10.9
30,483.1
72.5
-97.4
39,435.2
74.5
16.2
43,497.0
76.6
20.7
40,932.3
74.5
4.5
47,128.8
77.0
54.6
57,299.3
79.7
45.3
60,912.1
79.1
40.0
61,622.8
78.9
50.5
85.8 663.4 762.4 545.0 24,015.4 4,411.2
0.2 1.6 1.8 1.3 57.1 10.5
-91.5 -97.4 -96.6 -95.4 -96.2 -99.1
43.5 593.1 978.9 403.4 33,420.0 3,996.4
0.1 1.1 1.9 0.8 63.2 7.6
15.0 13.5 -6.9 -3.7 25.0 -22.7
46.7 765.5 1,003.2 844.4 37,058.5 3,778.7
0.1 1.3 1.8 1.5 65.3 6.7
-3.1 46.4 27.2 182.0 22.8 -9.7
46.9 809.2 838.3 916.4 35,101.6 3,219.8
0.1 1.5 1.5 1.7 63.9 5.9
-5.0 5.0 -30.0 220.9 8.1 -26.8
48.1 505.4 676.3 1,273.5 39,476.2 5,149.3
0.1 0.8 1.1 2.1 64.5 8.4
-43.9 -23.8 -11.3 133.7 64.4 16.7
47.6 556.6 1,163.5 1,918.0 48,087.0 5,526.6
0.1 0.8 1.6 2.7 66.9 7.7
9.5 -6.1 18.8 375.5 43.9 38.3
42.8 621.8 885.0 1,964.2 51,825.0 5,573.4
0.1 0.8 1.1 2.5 67.3 7.2
-8.3 -18.8 -11.8 132.6 39.8 47.5
33.2 844.7 1,832.0 1,990.9 51,558.7 5,363.3
0.0 1.1 2.3 2.6 66.1 6.9
-29.2 4.4 118.5 117.2 46.9 66.6
9,780.9
23.3
-97.1
11,516.5
21.8
17.9
11,231.2
19.8
6.2
11,553.2
21.0
9.9
11,923.4
19.5
21.9
12,648.2
17.6
9.8
13,892.9
18.0
23.7
14,361.0
18.4
24.3
424.7 95.2 8.2 1,124.3 234.4 21.3 1,667.4 87.5 1,542.3 154.8 176.0 1,261.0 1,487.6 88.5 206.1 26.5 49.4 194.5 1,260.8
1.0 0.2 0.0 2.7 0.6 0.1 4.0 0.2 3.7 0.4 0.4 3.0 3.5 0.2 0.5 0.1 0.1 0.5 3.0
-97.3 -97.3 -98.1 -97.3 -97.2 -98.2 -96.3 -95.3 -97.3 -96.0 -97.3 -98.2 -96.4 -95.9 -97.1 -97.6 -95.8 -95.5 -96.7
442.6 98.2 9.8 957.9 227.0 20.1 2,812.3 108.8 1,833.4 88.0 172.7 1,356.1 1,618.4 82.6 202.0 25.5 53.8 203.1 1,529.4
0.8 0.2 0.0 1.8 0.4 0.0 5.3 0.2 3.5 0.2 0.3 2.6 3.1 0.2 0.4 0.0 0.1 0.4 2.9
6.8 2.8 -1.2 3.8 14.1 -9.3 51.4 34.4 18.5 -14.3 -8.8 -2.6 25.6 -3.0 4.1 -1.5 35.6 -2.2 10.0
455.5 106.8 10.4 925.4 228.8 13.4 2,715.4 84.1 1,900.2 85.6 193.5 1,467.0 1,278.9 80.5 197.3 21.6 56.5 220.2 1,525.6
0.8 0.2 0.0 1.6 0.4 0.0 4.8 0.1 3.3 0.2 0.3 2.6 2.3 0.1 0.3 0.0 0.1 0.4 2.7
1.6 -3.7 16.7 6.1 14.2 -16.4 7.8 13.7 8.5 28.2 -7.6 -6.5 21.0 -5.6 -16.7 -3.3 19.0 34.7 6.6
463.4 99.6 10.1 907.6 230.6 15.5 3,074.1 85.5 1,778.6 70.6 187.6 1,354.2 1,434.3 83.4 188.7 25.9 53.1 182.6 1,637.9
0.8 0.2 0.0 1.7 0.4 0.0 5.6 0.2 3.2 0.1 0.3 2.5 2.6 0.2 0.3 0.0 0.1 0.3 3.0
20.3 27.6 20.1 6.8 15.9 0.9 26.0 9.4 17.4 11.4 11.2 -15.4 11.0 2.3 -11.6 6.8 19.7 12.8 4.0
474.5 102.0 9.9 870.0 221.3 21.0 2,909.0 82.5 1,782.3 105.0 180.3 1,527.5 1,511.6 92.1 251.0 27.9 52.1 269.8 1,756.7
0.8 0.2 0.0 1.4 0.4 0.0 4.8 0.1 2.9 0.2 0.3 2.5 2.5 0.2 0.4 0.0 0.1 0.4 2.9
11.7 7.1 21.0 -22.6 -5.6 -1.2 74.5 -5.7 15.6 -32.2 2.5 21.1 1.6 4.1 21.8 5.5 5.6 38.7 39.3
490.7 109.5 8.7 740.6 175.0 18.8 3,017.1 65.1 2,238.5 121.3 179.5 1,683.8 1,604.3 97.8 280.9 30.1 52.8 289.4 1,728.7
0.7 0.2 0.0 1.0 0.2 0.0 4.2 0.1 3.1 0.2 0.2 2.3 2.2 0.1 0.4 0.0 0.1 0.4 2.4
10.9 11.6 -10.4 -22.7 -22.9 -6.1 7.3 -40.2 22.1 37.8 4.0 24.2 -0.9 18.3 39.0 17.9 -1.9 42.5 13.0
508.3 130.1 9.7 842.4 180.5 14.5 3,260.4 46.3 2,502.8 108.4 212.1 2,016.1 1,893.5 88.2 248.6 26.9 61.4 256.9 1,796.4
0.7 0.2 0.0 1.1 0.2 0.0 4.2 0.1 3.2 0.1 0.3 2.6 2.5 0.1 0.3 0.0 0.1 0.3 2.3
11.6 21.9 -6.6 -9.0 -21.1 7.8 20.1 -44.9 31.7 26.7 9.6 37.4 48.1 9.6 26.0 24.4 8.7 16.6 17.8
460.3 104.1 7.8 735.8 147.9 14.9 3,584.3 46.3 2,709.9 119.3 183.7 2,398.8 1,557.5 86.6 182.8 25.9 53.4 295.4 1,898.3
0.6 0.1 0.0 0.9 0.2 0.0 4.6 0.1 3.5 0.2 0.2 3.1 2.0 0.1 0.2 0.0 0.1 0.4 2.4
-0.7 4.5 -22.9 -18.9 -35.8 -3.8 16.6 -45.8 52.4 68.9 -2.1 77.1 8.6 3.8 -3.1 0.2 0.6 61.8 15.9
-100.0
0.0
0.0
-31.5
0.3
0.0
4,735.5
0.2
0.0
2,562.3
0.0
0.0
23.1
0.0
0.0
183.0
0.0
0.0
-95.6
0.0
0.0
-95.6
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
IV. Others (Non-monetary Gold)
0.0
0.0
V.Repair on Goods & Goods Procured in Port
0.0
0.0
*) Angka Sementara
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
9
Table 2.3 Non Oil and Gas Imports Value by Broad Economic Categories (BEC) (millions of USD) 2005 Tw I Commodities Value
Import Total I.
Consumption Goods 112 122 510 522 610 620 630 700
10
-
Food & Beverages (Primary), Mainly for Household Food & Beverages (Processed), Mainly for Household Passenger Motor Cars Transport Equipment, non-industrial Durable Consumption Goods Semi-durable Consumption Goods Non-durable Consumption Goods Goods Not Elsewhere Specified
II.
Raw Materials & Auxiliary Goods 111 - Food & Beverages (Primary), Mainly for Industry 121 - Food & Beverages (Processed), Mainly for Industry 210 - Raw Materials (Primary), for Industry 220 - Raw Materials (Processed), for Industry 310 - Fuels & Lubricants (Primary) 322 - Fuels & Lubricants (Processed) 420 - Parts & Accessories for Capital Goods 530 - Parts & Accessories for Transport Equipment
III.
Capital Goods 410 - Capital Goods (except Transport Equipment) 510 - Passenger Motor Cars 521 - Transport Equipment for Industry
IV.
Others
Share %
2006
Tw II Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw III Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw I
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw II Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw III Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
14,452.8
100.0
-94.8
15,105.5
100.0
45.8
14,609.2
100.0
34.6
13,748.9
100.0
18.2
14,719.3
100.0
1.8
14,994.1
100.0
-0.7
15,628.8
100.0
7.0
16,869.1
100.0
22.7
1,056.5 94.1 293.5 141.2 60.7 120.5 139.5 197.1 9.9
7.3 0.7 2.0 1.0 0.4 0.8 1.0 1.4 0.1
-93.8 -96.6 -94.8 -84.7 -66.1 -91.3 -93.4 -94.6 -98.4
1,050.0 95.0 304.6 129.6 56.4 126.8 138.7 193.8 5.1
7.0 0.6 2.0 0.9 0.4 0.8 0.9 1.3 0.0
49.6 -4.3 54.5 84.3 1,041.5 65.2 68.3 25.7 -69.4
1,005.5 96.2 271.2 109.1 83.4 126.4 138.0 176.9 4.4
6.9 0.7 1.9 0.7 0.6 0.9 0.9 1.2 0.0
36.8 -19.4 39.5 29.6 637.5 78.4 61.8 7.6 -19.9
1,045.5 120.9 291.0 99.6 36.3 109.4 203.2 178.3 6.8
7.6 0.9 2.1 0.7 0.3 0.8 1.5 1.3 0.0
29.5 8.7 28.2 27.1 189.7 32.8 120.9 4.3 -79.1
1,224.3 146.3 320.7 127.3 79.3 122.9 136.1 288.1 3.6
8.3 1.0 2.2 0.9 0.5 0.8 0.9 2.0 0.0
15.9 55.4 9.3 -9.8 30.7 2.0 -2.4 46.2 -64.1
1,244.6 150.9 298.0 127.5 42.0 126.6 224.6 258.0 17.0
8.3 1.0 2.0 0.9 0.3 0.8 1.5 1.7 0.1
18.5 58.9 -2.2 -1.6 -25.5 -0.1 61.9 33.1 233.6
1,207.2 160.0 348.7 99.1 39.7 133.3 186.3 232.6 7.6
7.7 1.0 2.2 0.6 0.3 0.9 1.2 1.5 0.0
20.1 66.2 28.6 -9.1 -52.5 5.5 35.0 31.5 74.9
1,202.3 126.3 337.9 81.1 58.0 146.1 209.5 225.8 17.6
7.1 0.7 2.0 0.5 0.3 0.9 1.2 1.3 0.1
15.0 4.5 16.1 -18.5 59.6 33.6 3.1 26.7 156.9
10,272.6 343.4 178.4 592.0 5,632.7 2.7 58.0 2,487.9 977.5
71.1 2.4 1.2 4.1 39.0 0.0 0.4 17.2 6.8
-95.2 -97.0 -96.8 -97.0 -95.6 -66.4 -96.3 -89.8 -95.6
10,991.2 335.5 226.0 709.6 5,930.4 5.5 67.2 2,648.0 1,068.9
72.8 2.2 1.5 4.7 39.3 0.0 0.4 17.5 7.1
41.9 -21.9 38.3 10.4 27.8 236.6 0.9 188.3 21.2
10,544.1 338.7 212.0 644.8 5,488.8 2.7 78.3 2,657.9 1,120.9
72.2 2.3 1.5 4.4 37.6 0.0 0.5 18.2 7.7
33.5 -27.4 11.8 -9.3 14.9 -23.2 31.5 176.5 53.3
9,959.9 305.5 179.9 561.8 5,525.8 3.1 69.3 2,260.1 1,054.4
72.4 2.2 1.3 4.1 40.2 0.0 0.5 16.4 7.7
20.4 -27.0 -2.6 -13.0 9.7 -68.5 -7.3 120.5 20.0
10,692.2 295.1 194.9 578.7 5,933.8 4.4 48.4 2,700.6 936.3
72.6 2.0 1.3 3.9 40.3 0.0 0.3 18.3 6.4
4.1 -14.0 9.2 -2.2 5.3 60.2 -16.6 8.5 -4.2
10,726.8 348.4 252.8 669.0 6,054.4 2.3 36.1 2,475.5 888.2
71.5 2.3 1.7 4.5 40.4 0.0 0.2 16.5 5.9
-2.4 3.8 11.9 -5.7 2.1 -57.6 -46.3 -6.5 -16.9
11,257.3 394.7 246.1 779.2 6,618.5 4.4 40.9 2,338.2 835.3
72.0 2.5 1.6 5.0 42.3 0.0 0.3 15.0 5.3
6.8 16.5 16.1 20.8 20.6 63.6 -47.8 -12.0 -25.5
11,994.8 317.6 224.1 712.0 6,665.9 20.0 56.6 2,950.1 1,048.6
71.1 1.9 1.3 4.2 39.5 0.1 0.3 17.5 6.2
20.4 4.0 24.5 26.7 20.6 539.1 -18.3 30.5 -0.6
3,022.7 2,521.0 141.2 360.5
20.9 17.4 1.0 2.5
-93.7 -94.0 -88.4 -91.5
2,848.3 2,215.8 129.6 502.9
18.9 14.7 0.9 3.3
48.9 41.0 51.2 96.4
2,886.6 2,278.9 109.1 498.6
19.8 15.6 0.7 3.4
30.2 27.9 9.2 48.9
2,633.5 2,001.5 99.6 532.5
19.2 14.6 0.7 3.9
3.0 2.3 6.9 4.9
2,702.3 2,032.1 127.3 543.0
18.4 13.8 0.9 3.7
-10.6 -19.4 -9.8 50.6
2,838.6 2,028.8 127.5 682.3
18.9 13.5 0.9 4.6
-0.3 -8.4 -1.6 35.7
3,024.9 2,374.4 99.1 551.4
19.4 15.2 0.6 3.5
4.8 4.2 -9.1 10.6
3,527.9 2,805.0 81.1 641.8
20.9 16.6 0.5 3.8
34.0 40.1 -18.5 20.5
101.0
0.7
216.0
1.4
173.0
1.2
110.0
0.8
100.5
0.7
-0.5
184.1
1.2
-14.8
139.3
0.9
-19.5
144.0
0.9
30.9
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Table 2.4 Non Oil and Gas Imports Volume by Broad Economic Categories (BEC) (thousands Tons) 2005 Tw I Commodities Value
Import Total I.
Consumption Goods 112 - Food & Beverages (Primary), Mainly for Household 122 - Food & Beverages (Processed), Mainly for Household 510 - Passenger Motor Cars 522 - Transport Equipment, non-industrial 610 - Durable Consumption Goods 620 - Semi-durable Consumption Goods 630 - Non-durable Consumption Goods 700 - Goods Not Elsewhere Specified
II.
Raw Materials & Auxiliary Goods 111 - Food & Beverages (Primary), Mainly for Industry 121 - Food & Beverages (Processed), Mainly for Industry 210 - Raw Materials (Primary), for Industry 220 - Raw Materials (Processed), for Industry 310 - Fuels & Lubricants (Primary) 322 - Fuels & Lubricants (Processed) 420 - Parts & Accessories for Capital Goods 530 - Parts & Accessories for Transport Equipment
III.
Capital Goods 410 - Capital Goods (except Transport Equipment) 510 - Passenger Motor Cars 521 - Transport Equipment for Industry
IV. Others
Share %
2006
Tw II Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw III Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw I
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw II Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw III Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
12,674.8
100.0
-96.3
14,680.4
100.0
33.2
13,086.9
100.0
14.5
12,655.2
100.0
21.4
13,748.3
100.0
8.5
13,860.1
100.0
-5.6
14,531.9
100.0
11.0
13,300.6
100.0
5.1
905.1 215.4 467.3 17.6 14.0 42.0 71.7 77.0 0.2
7.1 1.7 3.7 0.1 0.1 0.3 0.6 0.6 0.0
-96.4 -96.0 -97.1 -91.6 -81.4 -93.0 -94.9 -93.6 -99.9
993.7 248.8 515.9 15.2 13.8 47.8 90.8 61.2 0.3
6.8 1.7 3.5 0.1 0.1 0.3 0.6 0.4 0.0
39.2 27.3 47.4 76.5 134.4 49.3 21.3 30.5 79.5
871.1 233.0 409.3 12.7 12.5 41.9 95.7 65.4 0.5
6.7 1.8 3.1 0.1 0.1 0.3 0.7 0.5 0.0
37.5 -0.1 77.7 27.2 45.1 24.5 29.3 49.2 884.1
732.1 185.1 392.5 11.9 5.2 33.1 54.6 49.5 0.2
5.8 1.5 3.1 0.1 0.0 0.3 0.4 0.4 0.0
12.6 -2.0 29.0 27.6 17.8 3.2 -13.9 4.7 -51.2
914.3 257.7 487.7 14.9 11.9 40.8 52.2 48.9 0.2
6.7 1.9 3.5 0.1 0.1 0.3 0.4 0.4 0.0
1.0 19.6 4.4 -15.8 -14.9 -2.8 -27.2 -36.4 21.0
831.5 257.4 353.3 14.4 12.1 43.1 88.1 62.5 0.7
6.0 1.9 2.5 0.1 0.1 0.3 0.6 0.5 0.0
-16.3 3.5 -31.5 -5.4 -12.1 -9.9 -3.0 2.1 119.9
867.6 276.5 368.9 10.5 12.2 44.7 90.0 64.4 0.5
6.0 1.9 2.5 0.1 0.1 0.3 0.6 0.4 0.0
-0.4 18.7 -9.9 -17.9 -2.1 6.5 -6.0 -1.6 -7.9
875.7 188.8 470.1 8.5 12.5 39.2 73.3 83.0 0.1
6.6 1.4 3.5 0.1 0.1 0.3 0.6 0.6 0.0
19.6 2.0 19.8 -28.6 142.7 18.5 34.3 67.8 -27.7
11,416.2 1,508.1 399.2 2,505.2 6,518.7 23.0 79.5 225.7 156.9
90.1 11.9 3.1 19.8 51.4 0.2 0.6 1.8 1.2
-96.3 -96.3 -97.1 -97.4 -95.6 -94.2 -94.3 -93.1 -95.4
13,211.7 1,432.0 605.1 3,992.9 6,656.9 39.5 65.6 259.1 160.6
90.0 9.8 4.1 27.2 45.3 0.3 0.4 1.8 1.1
31.5 11.2 100.4 39.5 27.4 217.3 -20.2 87.5 16.2
11,415.2 1,418.3 549.8 2,875.7 6,113.9 13.8 53.2 225.4 165.1
87.2 10.8 4.2 22.0 46.7 0.1 0.4 1.7 1.3
8.8 -4.1 60.9 8.2 8.0 -41.6 -25.5 71.8 30.1
11,460.9 1,448.2 438.4 2,784.0 6,336.5 21.3 96.6 192.5 143.2
90.6 11.4 3.5 22.0 50.1 0.2 0.8 1.5 1.1
21.9 5.0 50.1 9.6 31.0 -47.8 61.9 45.0 16.8
12,384.2 1,354.7 421.6 3,190.4 7,015.5 27.0 44.0 194.8 136.1
90.1 9.9 3.1 23.2 51.0 0.2 0.3 1.4 1.0
8.5 -10.2 5.6 27.4 7.6 17.6 -44.6 -13.7 -13.3
12,583.7 1,622.5 547.0 3,286.0 6,715.5 14.9 37.8 222.0 138.0
90.8 11.7 3.9 23.7 48.5 0.1 0.3 1.6 1.0
-4.8 13.3 -9.6 -17.7 0.9 -62.2 -42.5 -14.3 -14.1
13,135.7 1,679.4 503.0 3,624.4 6,883.0 30.1 39.5 232.6 143.7
90.4 11.6 3.5 24.9 47.4 0.2 0.3 1.6 1.0
15.1 18.4 -8.5 26.0 12.6 117.7 -25.8 3.2 -13.0
11,844.3 1,367.5 465.3 3,139.5 6,403.0 54.8 25.8 191.3 197.0
89.1 10.3 3.5 23.6 48.1 0.4 0.2 1.4 1.5
3.3 -5.6 6.1 12.8 1.0 158.0 -73.3 -0.6 37.6
353.5 267.5 17.6 68.3
2.8 2.1 0.1 0.5
-96.2 -96.3 -91.6 -96.3
475.0 320.0 15.2 139.8
3.2 2.2 0.1 1.0
82.3 52.2 76.5 235.0
800.5 344.4 12.7 443.4
6.1 2.6 0.1 3.4
161.4 58.2 27.2 464.3
462.2 336.3 11.9 114.0
3.7 2.7 0.1 0.9
24.7 48.0 27.6 -14.9
449.9 342.1 14.9 92.9
3.3 2.5 0.1 0.7
27.3 27.9 -15.8 36.0
444.8 326.2 14.4 104.2
3.2 2.4 0.1 0.8
-6.4 1.9 -5.4 -25.4
528.6 320.7 10.5 197.4
3.6 2.2 0.1 1.4
-34.0 -6.9 -17.9 -55.5
580.5 310.4 8.5 261.7
4.4 2.3 0.1 2.0
25.6 -7.7 -28.6 129.6
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
11
Table 2.5 Non Oil and Gas Exports Value by Country of Destination (millions of USD) 2005 Tw I
Commodities Value
Total AFRICA
Value
Tw III
Growth % Share % (y.o.y)
Value
Share %
Tw I
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw II Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw III Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
15,538.2
100.0
-96.0
16,949.3
100.0
24.9
16,551.0
100.0
11.4
17,551.9
100.0
17.3
17,751.2
100.0
14.2
19,536.6
100.0
15.3
21,694.6
100.0
31.1
21,645.5
100.0
23.3
404.0
2.6
-95.8
404.2
2.4
20.7
406.4
2.5
20.2
440.8
2.5
28.1
412.0
2.3
2.0
462.5
2.4
14.4
486.9
2.2
19.8
629.1
2.9
42.7
AMERICA
2,649.2
17.0
-96.4
2,734.1
16.1
16.2
2,819.0
17.0
4.5
2,825.4
16.1
28.4
3,006.9
16.9
13.5
3,179.3
16.3
16.3
3,567.0
16.4
26.5
3,106.2
14.4
9.9
USA Western Hemesphere Canada Others
2,272.4 182.0 117.1 77.7
14.6 1.2 0.8 0.5
-96.4 -96.0 -96.5 -97.6
2,299.1 232.7 107.8 94.6
13.6 1.4 0.6 0.6
15.1 40.6 9.7 3.7
2,327.4 260.3 123.7 107.6
14.1 1.6 0.7 0.7
3.4 18.7 1.7 0.6
2,368.4 252.6 115.4 89.1
13.5 1.4 0.7 0.5
28.7 29.6 26.5 21.8
2,546.5 255.5 123.4 81.5
14.3 1.4 0.7 0.5
12.1 40.4 5.4 5.0
2,613.6 314.7 148.9 102.1
13.4 1.6 0.8 0.5
13.7 35.2 38.2 7.9
2,920.9 375.2 149.5 121.4
13.5 1.7 0.7 0.6
25.5 44.2 20.9 12.8
2,518.7 366.8 119.8 100.9
11.6 1.7 0.6 0.5
6.3 45.2 3.8 13.3
ASIA
9,345.7
60.1
-95.9
10,661.6
62.9
27.5
10,260.8
62.0
13.7
10,996.0
62.6
15.3
10,820.9
61.0
15.8
12,400.1
63.5
16.3
13,636.1
62.9
32.9
13,703.4
63.3
24.6
ASEAN - Brunei Darussalam - Malaysia - Philipina - Singapore - Thailand - Vietnam - Myanmar - Cambodia - Lao PDR
3,424.5 8.6 744.6 268.2 1,683.7 541.0 143.6 13.0 21.6 0.3
22.0 0.1 4.8 1.7 10.8 3.5 0.9 0.1 0.1 0.0
-95.7 -96.8 -95.4 -96.3 -96.2 -93.4 -95.9 -97.5 -95.4 -100.5
3,825.5 7.9 781.9 343.7 1,997.7 494.5 156.5 22.3 20.9 0.2
22.6 0.0 4.6 2.0 11.8 2.9 0.9 0.1 0.1 0.0
33.0 14.7 16.5 44.0 38.5 40.6 16.5 55.7 26.4 -61.4
3,566.9 9.4 859.7 357.0 1,712.9 427.9 160.9 16.6 21.6 0.9
21.6 0.1 5.2 2.2 10.3 2.6 1.0 0.1 0.1 0.0
4.2 33.1 11.1 -20.6 7.6 5.5 1.3 -16.9 26.1 341.5
3,672.2 10.3 870.4 433.7 1,625.9 500.6 186.0 20.7 24.3 0.4
20.9 0.1 5.0 2.5 9.3 2.9 1.1 0.1 0.1 0.0
6.8 34.4 21.9 18.1 -2.5 4.9 4.3 103.5 46.3 -30.7
3,888.0 9.1 980.1 361.1 1,787.3 485.0 211.7 24.7 27.6 1.3
21.9 0.1 5.5 2.0 10.1 2.7 1.2 0.1 0.2 0.0
13.5 6.8 31.6 34.6 6.2 -10.4 47.4 90.8 28.0 334.6
4,296.1 13.4 1,064.3 333.2 2,025.6 540.0 256.9 34.2 26.7 1.8
22.0 0.1 5.4 1.7 10.4 2.8 1.3 0.2 0.1 0.0
12.3 69.0 36.1 -3.1 1.4 9.2 64.2 53.8 27.7 863.6
4,334.7 7.9 1,007.8 320.8 2,074.3 588.1 271.6 37.8 25.7 0.7
20.0 0.0 4.6 1.5 9.6 2.7 1.3 0.2 0.1 0.0
21.5 -16.5 17.2 -10.1 21.1 37.4 68.9 127.4 19.0 -22.0
4,113.7 8.4 837.4 397.0 2,003.2 506.9 283.5 50.4 26.3 0.5
19.0 0.0 3.9 1.8 9.3 2.3 1.3 0.2 0.1 0.0
12.0 -18.6 -3.8 -8.5 23.2 1.3 52.4 143.0 8.4 36.4
ASIA EXCL.ASEAN - Hongkong - India - Iraq - Japan - South Korea - Pakistan - China - Saudi Arabia - Taiwan - Others
5,917.6 314.7 561.9 29.5 2,307.6 543.1 86.3 889.9 117.6 368.9 698.1
38.1 2.0 3.6 0.2 14.9 3.5 0.6 5.7 0.8 2.4 4.5
-95.9 -97.1 -94.7 -91.5 -96.1 -96.3 -95.5 -94.9 -96.9 -96.5 -95.8
6,832.8 407.7 634.0 26.1 2,592.5 653.5 158.9 991.9 137.7 501.4 729.1
40.3 2.4 3.7 0.2 15.3 3.9 0.9 5.9 0.8 3.0 4.3
24.6 20.3 21.1 206.7 20.8 33.6 47.0 12.2 49.4 51.7 29.2
6,690.1 342.0 836.7 13.2 2,366.7 628.0 180.8 1,009.0 136.2 451.0 726.7
40.4 2.1 5.1 0.1 14.3 3.8 1.1 6.1 0.8 2.7 4.4
19.5 -5.2 36.1 -39.2 16.2 62.1 51.5 19.6 22.1 4.7 7.9
7,320.9 379.4 841.3 16.1 2,506.8 842.7 197.7 1,090.7 130.6 477.3 838.4
41.7 2.2 4.8 0.1 14.3 4.8 1.1 6.2 0.7 2.7 4.8
20.2 11.1 51.7 -19.6 1.5 65.4 92.5 16.8 20.8 17.3 30.3
6,930.8 396.3 648.0 24.3 2,410.7 745.4 177.3 1,156.4 120.8 454.1 797.5
39.0 2.2 3.7 0.1 13.6 4.2 1.0 6.5 0.7 2.6 4.5
17.1 25.9 15.3 -17.4 4.5 37.2 105.4 29.9 2.7 23.1 14.2
8,102.3 425.5 704.9 21.7 2,945.1 737.9 193.1 1,334.8 168.2 627.0 944.3
41.5 2.2 3.6 0.1 15.1 3.8 1.0 6.8 0.9 3.2 4.8
18.6 4.4 11.2 -17.2 13.6 12.9 21.6 34.6 22.1 25.0 29.5
9,299.1 486.9 923.8 22.9 3,325.1 915.7 214.6 1,640.4 187.7 618.7 963.2
42.9 2.2 4.3 0.1 15.3 4.2 1.0 7.6 0.9 2.9 4.4
39.0 42.4 10.4 73.9 40.5 45.8 18.7 62.6 37.8 37.2 32.6
9,588.2 407.0 1,232.5 2.7 3,539.6 1,001.0 189.6 1,477.0 162.4 600.3 976.3
44.3 1.9 5.7 0.0 16.4 4.6 0.9 6.8 0.8 2.8 4.5
31.0 7.3 46.5 -83.4 41.2 18.8 -4.1 35.4 24.3 25.8 16.4
AUSTRALIA & OCEANIA EUROPE EUROPEAN COMMUNITY - Belgium - France - Germany - Italy - Netherlands - United Kingdom - Others
12
2006
Tw II
Growth % Share % (y.o.y)
449.9
2.9
-95.6
324.5
1.9
0.3
372.8
2.3
-5.9
366.1
2.1
9.3
415.2
2.3
-7.7
434.3
2.2
33.8
504.4
2.3
35.3
648.9
3.0
77.3
2,627.5
16.9
-96.4
2,704.9
16.0
23.2
2,549.0
15.4
6.0
2,868.6
16.3
12.7
3,054.2
17.2
16.2
2,953.5
15.1
9.2
3,382.1
15.6
32.7
3,557.8
16.4
24.0
2,458.1 245.6 159.2 426.2 241.3 455.8 315.7 614.2
15.8 1.6 1.0 2.7 1.6 2.9 2.0 4.0
-96.4 -96.4 -97.1 -96.2 -95.7 -96.6 -97.3 -95.6
2,509.2 256.7 170.2 431.6 246.5 509.7 319.5 575.0
14.8 1.5 1.0 2.5 1.5 3.0 1.9 3.4
21.5 11.9 9.9 9.3 19.7 20.3 11.6 55.4
2,394.2 234.6 129.4 452.3 222.4 546.0 326.4 483.1
14.5 1.4 0.8 2.7 1.3 3.3 2.0 2.9
5.2 6.4 -14.7 4.3 0.5 18.9 -12.2 15.8
2,689.5 242.9 150.0 457.6 240.3 619.8 309.7 669.3
15.3 1.4 0.9 2.6 1.4 3.5 1.8 3.8
14.3 9.6 -15.4 24.1 -0.7 28.3 -1.5 22.6
2,893.1 261.1 164.6 452.1 287.0 586.9 337.7 803.7
16.3 1.5 0.9 2.5 1.6 3.3 1.9 4.5
17.7 6.3 3.4 6.1 18.9 28.8 7.0 30.9
2,780.1 293.1 176.5 452.2 287.4 590.6 354.7 625.6
14.2 1.5 0.9 2.3 1.5 3.0 1.8 3.2
10.8 14.2 3.7 4.8 16.6 15.9 11.0 8.8
3,172.0 301.2 190.0 560.4 346.1 643.2 386.0 745.0
14.6 1.4 0.9 2.6 1.6 3.0 1.8 3.4
32.5 28.4 46.9 23.9 55.6 17.8 18.3 54.2
3,281.0 285.4 188.3 571.8 288.9 806.0 364.0 776.5
15.2 1.3 0.9 2.6 1.3 3.7 1.7 3.6
22.0 17.5 25.6 25.0 20.3 30.0 17.5 16.0
Russia
40.1
0.3
-94.4
60.5
0.4
96.2
49.1
0.3
37.2
52.6
0.3
24.0
50.3
0.3
25.4
60.8
0.3
0.5
58.4
0.3
18.9
98.6
0.5
87.2
Others
129.3
0.8
-97.3
135.2
0.8
36.0
105.7
0.6
12.6
126.5
0.7
-15.9
110.9
0.6
-14.2
112.6
0.6
-16.8
151.6
0.7
43.5
178.3
0.8
40.9
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Table 2.6 Non Oil and Gas Imports Value by Country of Origin (millions of USD) 2006
2005 Tw I Commodities Value
Total
Share %
Tw II Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw III Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw I
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw II Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw III Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Tw IV Growth % (y.o.y)
Value
Share %
Growth % (y.o.y)
15,054.9
100.0
-94.6
15,268.5
100.0
47.4
14,503.4
100.0
33.7
13,529.6
100.0
224.3
15,080.8
100.0
0.2
15,305.8
100.0
0.2
15,148.3
100.0
4.4
16,869.1
100.0
24.7
166.2
1.1
-95.7
215.0
1.4
49.7
207.7
1.4
52.2
732.0
5.4
1,118.6
214.4
1.4
29.0
180.8
1.2
-15.9
163.7
1.1
-21.2
143.2
0.8
-80.4
AMERICA
1,714.3
11.4
-95.9
2,120.0
13.9
46.3
1,850.1
12.8
20.0
7,427.2
54.9
1,326.7
1,745.1
11.6
1.8
2,027.4
13.2
-4.4
2,246.3
14.8
21.4
1,557.7
9.2
-79.0
USA Western Hemesphere Canada Others
1,205.3 324.6 172.2 12.2
8.0 2.2 1.1 0.1
-96.2 -93.7 -96.3 -97.7
1,350.1 408.4 343.7 17.7
8.8 2.7 2.3 0.1
33.5 68.9 83.4 102.0
1,143.2 457.4 215.9 33.6
7.9 3.2 1.5 0.2
27.2 7.8 1.8 370.1
5,003.1 1,449.0 896.4 78.7
37.0 10.7 6.6 0.6
1,245.0 1,694.6 1,264.9 3,539.5
1,196.5 330.9 184.7 32.9
7.9 2.2 1.2 0.2
-0.7 2.0 7.3 169.5
1,348.3 413.3 240.5 25.4
8.8 2.7 1.6 0.2
-0.1 1.2 -30.0 43.3
1,591.1 375.2 238.1 41.8
10.5 2.5 1.6 0.3
39.2 -18.0 10.3 24.6
1,023.5 332.7 183.7 17.8
6.1 2.0 1.1 0.1
-79.5 -77.0 -79.5 -77.4
AFRICA
8,350.4
55.5
-94.8
8,538.8
55.9
40.6
7,583.0
52.3
17.2
31,601.7
233.6
1,262.5
7,284.7
48.3
-12.8
7,469.0
48.8
-12.5
8,601.0
56.8
13.4
11,707.4
69.4
-63.0
ASEAN - Brunei Darussalam - Malaysia - Philipina - Singapore - Thailand - Vietnam - Myanmar - Cambodia
2,609.3 3.4 444.4 99.4 942.2 1,084.1 27.8 8.0 0.1
17.3 0.0 3.0 0.7 6.3 7.2 0.2 0.1 0.0
-94.1 -97.1 -94.6 -93.3 -95.3 -91.9 -98.1 -96.9 -99.9
2,773.7 2.5 468.4 122.0 1,022.6 1,124.7 28.7 4.5 0.2
18.2 0.0 3.1 0.8 6.7 7.4 0.2 0.0 0.0
52.0 75.5 34.5 86.4 43.1 70.9 0.5 -42.2 -50.0
2,514.2 1.8 469.7 93.0 948.1 974.3 23.6 3.2 0.4
17.3 0.0 3.2 0.6 6.5 6.7 0.2 0.0 0.0
28.1 -16.0 31.3 46.5 24.1 29.7 22.0 -14.2 329.6
10,154.1 9.7 1,777.7 411.3 3,832.3 3,987.9 115.5 18.5 1.0
75.1 0.1 13.1 3.0 28.3 29.5 0.9 0.1 0.0
1,384.9 377.5 1,517.2 1,800.6 1,399.5 1,293.3 1,576.8 1,418.3 301.2
2,537.6 0.9 464.2 80.5 1,030.2 897.4 57.3 7.0 0.1
16.8 0.0 3.1 0.5 6.8 6.0 0.4 0.0 0.0
-2.7 -74.4 4.4 -19.0 9.3 -17.2 106.4 -11.9 -16.5
2,603.8 1.1 442.7 84.4 1,122.6 908.3 37.0 7.5 0.3
17.0 0.0 2.9 0.6 7.3 5.9 0.2 0.0 0.0
-6.1 -55.7 -5.5 -30.8 9.8 -19.2 28.7 64.9 3.9
2,921.0 2.2 573.3 105.7 1,206.6 982.7 44.5 5.5 0.3
19.3 0.0 3.8 0.7 8.0 6.5 0.3 0.0 0.0
16.2 22.4 22.1 13.7 27.3 0.9 88.5 70.5 -24.0
4,108.4 1.1 651.9 120.7 2,128.1 1,073.4 126.9 5.0 1.1
24.4 0.0 3.9 0.7 12.6 6.4 0.8 0.0 0.0
-59.5 -89.1 -63.3 -70.6 -44.5 -73.1 9.9 -72.9 6.5
ASIA EXCL.ASEAN - Hongkong - India - Japan - South Korea - Pakistan - China - Saudi Arabia - Taiwan - Others
5,741.0 84.3 397.2 2,549.4 573.3 17.6 1,446.7 75.2 406.8 190.3
38.1 0.6 2.6 16.9 3.8 0.1 9.6 0.5 2.7 1.3
-95.1 -97.1 -93.7 -94.9 -96.8 -96.9 -93.4 -96.4 -96.5 -95.1
5,765.0 97.9 356.9 2,432.5 539.0 11.0 1,636.4 58.6 402.0 230.6
37.8 0.6 2.3 15.9 3.5 0.1 10.7 0.4 2.6 1.5
35.7 29.4 1.8 38.6 -3.0 -12.0 67.4 41.1 11.0 96.6
5,068.1 99.0 239.9 2,212.0 534.3 14.1 1,364.7 64.7 393.1 146.3
34.9 0.7 1.7 15.3 3.7 0.1 9.4 0.4 2.7 1.0
12.4 -3.0 -2.6 14.6 -6.7 40.9 27.2 1.5 16.8 -16.3
21,446.5 367.1 1,294.8 9,094.1 2,185.5 59.9 5,892.1 266.1 1,570.4 716.3
158.5 2.7 9.6 67.2 16.2 0.4 43.5 2.0 11.6 5.3
1,211.3 1,038.4 1,190.3 1,290.9 1,028.4 615.9 1,181.1 2,425.5 1,106.1 1,444.4
4,746.8 104.3 407.8 1,787.8 489.2 12.4 1,380.6 64.5 374.9 125.4
31.5 0.7 2.7 11.9 3.2 0.1 9.2 0.4 2.5 0.8
-17.3 23.8 2.6 -29.9 -14.7 -29.8 -4.6 -14.2 -7.8 -34.1
4,865.1 97.2 482.9 1,590.9 495.6 17.4 1,632.7 67.9 344.4 136.1
31.8 0.6 3.2 10.4 3.2 0.1 10.7 0.4 2.3 0.9
-15.6 -0.7 35.3 -34.6 -8.1 57.8 -0.2 15.9 -14.3 -41.0
5,680.0 114.2 406.8 1,776.7 528.9 9.3 2,191.3 93.2 375.2 184.3
37.5 0.8 2.7 11.7 3.5 0.1 14.5 0.6 2.5 1.2
12.1 15.4 69.5 -19.7 -1.0 -33.8 60.6 44.0 -4.5 26.0
7,595.0 594.5 386.0 2,607.3 1,169.3 16.9 2,033.0 75.6 556.3 160.1
45.0 3.5 2.3 15.5 6.9 0.1 12.1 0.4 3.3 0.9
-64.6 61.9 -70.2 -71.3 -46.5 -71.8 -65.5 -71.6 -64.6 -77.7 -70.7
ASIA
723.7
4.8
-96.2
779.2
5.1
22.8
925.8
6.4
28.9
3,260.8
24.1
1,459.8
867.8
5.8
19.9
1,015.0
6.6
30.3
1,073.2
7.1
15.9
957.0
5.7
2,211.5
14.7
-95.6
2,309.9
15.1
12.1
2,422.2
16.7
22.2
9,147.3
67.6
1,155.1
2,319.9
15.4
4.9
2,365.6
15.5
2.4
2,543.2
16.8
5.0
2,503.7
14.8
-72.6
1,793.6 95.0 157.7 620.4 226.1 113.7 167.4 413.4
11.9 0.6 1.0 4.1 1.5 0.8 1.1 2.7
-95.9 -96.0 -96.8 -95.5 -94.6 -97.3 -97.1 -95.0
1,962.0 121.9 221.4 568.7 206.7 161.6 225.0 456.8
12.8 0.8 1.4 3.7 1.4 1.1 1.5 3.0
13.1 63.7 10.7 -9.5 55.7 15.6 -9.5 47.2
2,059.1 114.1 253.9 595.9 163.1 108.5 207.6 616.0
14.2 0.8 1.8 4.1 1.1 0.7 1.4 4.2
20.4 30.7 53.0 11.0 2.9 -14.5 1.1 43.6
7,560.2 420.9 868.1 2,294.2 744.3 507.9 843.8 1,881.0
55.9 3.1 6.4 17.0 5.5 3.8 6.2 13.9
1,278.2 1,319.6 1,755.1 1,312.8 1,064.1 1,165.6 1,227.6 1,223.7
1,910.0 131.6 255.4 467.9 138.0 245.0 169.8 502.4
12.7 0.9 1.7 3.1 0.9 1.6 1.1 3.3
6.5 38.5 62.0 -24.6 -39.0 115.5 1.4 21.5
1,997.0 106.0 333.4 481.5 195.7 124.6 231.7 524.0
13.0 0.7 2.2 3.1 1.3 0.8 1.5 3.4
1.8 -13.0 50.6 -15.3 -5.3 -22.8 3.0 14.7
2,057.2 89.8 326.6 478.6 211.0 134.9 196.1 620.1
13.6 0.6 2.2 3.2 1.4 0.9 1.3 4.1
-0.1 -21.3 28.7 -19.7 29.4 24.4 -5.5 0.7
2,235.9 69.7 331.6 722.8 151.2 156.2 187.4 617.1
13.3 0.4 2.0 4.3 0.9 0.9 1.1 3.7
-70.4 -83.4 -61.8 -68.5 -79.7 -69.3 -77.8 -67.2
Russia
152.0
1.0
-91.8
132.6
0.9
56.6
118.2
0.8
43.3
565.9
4.2
706.9
149.3
1.0
-1.8
136.0
0.9
2.5
161.2
1.1
36.4
77.5
0.5
-86.3
Others
265.9
1.8
-94.6
215.3
1.4
-10.8
244.9
1.7
29.7
1,021.1
7.5
827.2
260.6
1.7
-2.0
232.7
1.5
8.1
324.8
2.1
32.6
190.4
1.1
-81.4
AUSTRALIA & OCEANIA EUROPE EUROPEAN COMMUNITY - Belgium - France - Germany - Italy - Netherlands - United Kingdom - Others
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
13
Table 3.1 Tourist Inflows Periode (1)
14
13 Pintu Utama
Pintu lainnya
BOP (Jmh wisman=2+3)
(number of people)
(number of people)
(number of people)
(2)
(3)
(4)
BOP Value In Juta USD
% y.o.y
% (y.t.d)
(5)
(6)
(7)
2004 Q1 Q2 Q3 Q4
4,541,165 1,034,236 1,099,096 1,278,022 1,129,811
779,941 177,990 188,656 219,368 193,928
5,321,106 1,212,226 1,287,752 1,497,390 1,323,739
4,798 1,093 1,161 1,350 1,194
18.8 15.2 44.3 16.3 6.3
18.8 15.2 28.6 23.7 18.9
2005 Q1 Q2 Q3 Q4
4,074,354 1,003,616 1,045,871 1,183,757 841,110
927,747 215,625 228,421 239,116 244,585
5,002,101 1,219,241 1,274,292 1,422,873 1,085,695
4,522 1,102 1,152 1,286 981
-5.8 0.8 -0.8 -4.7 -17.8
-5.8 0.8 0.0 -1.8 -5.8
2006 Q1 Q2 Q3 Q4
3,977,482 871,817 1,023,099 1,038,857 1,043,709
893,869 204,589 227,472 233,972 227,836
4,871,351 1,076,406 1,250,571 1,272,829 1,271,545
4,448 983 1,142 1,162 1,161
-1.6 -10.8 -0.9 -9.7 18.3
-1.6 -10.8 -0.9 -7.2 -1.6
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
Table 3.2 Tourist Outflows Periode (1)
13 Pintu Utama
Pintu lainnya
Jml Haji (Depag)
BOP (Jmh wisnus=2+3+4)
(number of people)
(number of people)
(number of people)
(number of people)
(2)
(3)
(4)
Haji Value In Juta USD
(5)
BOP Value In Juta USD
% y.o.y
% (y.t.d)
(6)
(7)
(8)
2004 Q1 Q2 Q3 Q4
3,941,381 942,948 847,679 1,022,310 1,128,444
101,061 24,178 21,735 26,213 28,934
204,945 204,945 0 0 0
3,837,497 762,181 869,414 1,048,523 1,157,378
452 452
3,507 1,059 692 835 922
13.8 -6.0 52.8 40.1 1.6
13.8 -175.1 10.8 18.8 13.8
2005 Q1 Q2 Q3 Q4
4,106,225 948,509 991,334 1,024,447 1,141,935
105,288 24,321 25,419 26,268 29,280
267,501 205,382 0 0 62,119
3,944,012 767,448 1,016,753 1,050,715 1,109,096
511 394
117
3,651 1,005 810 837 1,000
4.1 -5.1 16.9 0.2 8.5
4.1 -5.1 3.6 2.5 4.1
2006 *) Q1 Q2 Q3 Q4
4,322,499 941,626 1,081,620 1,082,682 1,216,571
110,843 24,144 27,733 27,771 31,194
354,749 207,064 147,685
4,078,593 758,706 1,109,353 1,110,453 1,100,080
466 272 194
3,630 840 830 831 1,129
-0.6 -16.4 2.5 -0.7 13.0
-0.6 -16.4 -8.0 -5.7 -0.6
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008
15
Table 4.1 Type of Securities Owned by Non Residents (millions of USD) No
Securities
2005
2006
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
Tw I
Tw II
Tw III
Tw IV
266,744,689.95 -
278,148,013.37 -
274,548,373.21 -
310,353,689.43 -
348,456,533.02 -
342,489,462.07 -
407,897,592.25 -
253,306,762.13 -
310,856.73 432,204.43
339,459.63 784,459.38
729,117.72 361,871.80
1,455,633.57 64,199.29
910,445.32 1,879.98
1,629,393.64 41,667.18
1,775,497.04 19,029.63
999,028.15 17,816.43
47,182.49 2,966,831.90 563,343.75
45,098.49 2,816,798.69 563,343.75
44,896.76 2,971,934.67 745,818.79
227,134.53 2,657,779.28 745,818.79
193,160.37 2,429,893.21 710,480.70
185,068.58 2,123,747.19 434,263.71
186,061.71 2,226,001.78 554,645.66
157,449.99 1,913,096.61 525,493.85
(dlm juta rupiah) 1
2
3
4
5
6
Saham IDR USD Bank Kustodian Obligasi IDR USD Medium Term Notes IDR USD JPY Floating Rate Notes IDR USD Commercial Papers IDR USD Promissory Notes IDR USD
(dlm ribu USD) Total Saham Total Debt Sec Transaksi saham, netto (data dari BEJ)
16
-
-
-
-
-
-
-
-
38,055.40 216,213.96
38,055.40 210,730.16
38,055.40 234,515.02
73,604.28 122,914.32
38,055.43 206,793.65
38,055.40 201,989.82
38,055.40 105,736.95
38,055.43 103,192.39
1,135,917.96 10,154,693.57
1,129,075.15 10,212,372.54
1,135,133.02 10,819,715.06
4,569,995.26 9,247,005.80
592,689.91 10,129,408.57
2,139,207.24 10,905,904.09
1,946,536.86 10,958,862.90
2,135,002.33 11,028,703.36
28,137.63 1,673.56
28,636.67 1,660.70
26,629.33 1,656.75
31,572.09 1,949.55
38,397.41 1,676.34
36,826.82 1,903.15
44,168.66 1,928.58
28,067.23 1,874.55
-1,748.51
-1,568.68
765.70
766.54
515.55
-64.19
28.04
240.33
Realisasi 2006 , Prakiraan Tw I-2007, dan Proyeksi 2007-2008