Agustus 20132016 Agustus
T0
LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan II 2016
1
Alamat Redaksi: Grup Neraca Pembayaran dan Pengembangan Statistik Departemen Statistik Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon : (021) 29816688 Faksimili : (021) 3501935 E-mail :
[email protected] Website : www.bi.go.id
2
Agustus 2016
LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
Realisasi Triwulan II 2016
3
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
4
DAFTAR ISI
RINGKASAN
Transaksi Berjalan
1
PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRIWULAN II 2016
3
TRANSAKSI BERJALAN
4
Neraca Perdagangan Barang
4
Neraca Perdagangan Nonmigas
4
Neraca Perdagangan Migas
10
Neraca Perdagangan Jasa
12
Neraca Pendapatan Primer
13
Neraca Pendapatan Sekunder
13
TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL
14
Investasi Langsung
14
Investasi Portofolio
16
Investasi Lainnya
18
INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL
21
PROSPEK NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
23
Boks 1: Perubahan Angka Statistik NPI Dibandingkan Publikasi Triwulan I 2016
25
LAMPIRAN
27
5
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
6
DAFTAR TABEL Hal
Hal
Tabel 1
Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang (Berdasarkan SITC)
5
Tabel 6
Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
10
Tabel 2
Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama
6
Tabel 7
Perkembangan Ekspor Minyak
11
Tabel 3
Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama (Berdasarkan HS)
8
Tabel 8
Perkembangan Impor Minyak (f.o.b)
11
Tabel 4
Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Kelompok Barang
9
Tabel 9
Perkembangan Ekspor Gas
12
Tabel 5
Impor (c.i.f) Komoditas Nonmigas Utama
10
Tabel 10
Indikator Sustainabilitas Eksternal
21
DAFTAR GRAFIK Hal
Hal Grafik 1
Neraca Pembayaran Indonesia
3
Grafik 14
Investasi Langsung
15
Grafik 2
Transaksi Berjalan
4
Grafik 15
PMA menurut Sektor Ekonomi
15
Grafik 3
Neraca Perdagangan Nonmigas
5
Grafik 16
PMA menurut Negara Asal
15
Grafik 4
Pertumbuhan Ekspor Nonmigas
5
Grafik 17
Investasi Portofolio
16
Grafik 5
Neraca Perdagangan Migas
11
Grafik 18
Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh Asing
17
Grafik 6
Perkembangan Harga Minyak Dunia
11
Grafik 19
Transaksi Asing di BEI dan IHSG
17
Grafik 7
Neraca Perdagangan Jasa
12
Grafik 20
Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN
17
Grafik 8
Neraca Jasa Travel
12
Grafik 21
Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi
18
Grafik 9
Pembayaran Jasa Freight
13
Grafik 22
Investasi Lainnya
18
Grafik 10
Neraca Pendapatan Primer
13
Grafik 23
Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta
18
Grafik 11
Perkembangan Transfer Personal
13
Grafik 24
Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya Sektor Swasta
19
Grafik 12
Posisi Tenaga Kerja Indonesia Tw. II 2016
14
Grafik 25
Pinjaman Luar Negeri Sektor Publik
19
Grafik 13
Transaksi Modal dan Finansial
14
7
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
8
RINGKASAN
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan II 2016 mencatat surplus, ditopang oleh menurunnya defisit transaksi berjalan dan meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial . Surplus NPI tercatat
T r terjaganya stabilitas makroekonomi. aDefisit transaksi berjalan menurun didorong oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas . Defisit n transaksi berjalan menurun dari USD4,8 miliar (2,2% PDB) pada triwulan I 2016 menjadi USD4,7 miliar (2,0% PDB) pada triwulan II 2016. Penurunan tersebut ditopang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan s nonmigas akibat peningkatan ekspor nonmigas yang lebih besar dari peningkatan impor nonmigas. Kinerja a nonmigas terutama didukung oleh peningkatan ekspor produk manufaktur seperti tekstil dan produk ekspor tekstil, kendaraan dan bagiannya, serta mesin dan peralatan mekanik. Sementara itu, peningkatan impor k nonmigas terutama didukung oleh kenaikan impor bahan baku. Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas si seiring dengan meningkatnya harga minyak dunia. Selain itu, defisit neraca jasa juga meningkat melebar, mengikuti B pola musiman surplus neraca jasa perjalanan yang rendah pada triwulan laporan. eSurplus transaksi modal dan finansial meningkat, didukung oleh persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan meredanya ketidakpastian di pasar keuangan global. Surplus rj transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2016 mencapai USD7,4 miliar, lebih besar dibandingkan dengan al pada triwulan sebelumnya sebesar USD4,6 miliar, terutama ditopang oleh aliran masuk modal investasi surplus portofolio. Aliran masuk modal investasi portofolio neto meningkat signifikan mencapai USD8,4 miliar pada a triwulan II 2016, sebagian besar didukung oleh penerbitan obligasi global pemerintah dan net inflows dari n asing yang melakukan pembelian di pasar saham serta pasar SBN rupiah. Selain itu, surplus investasi investor sebesar USD2,2 miliar, setelah pada triwulan sebelumnya mengalami defisit sebesar USD0,3 miliar. Perkembangan ini menunjukkan keseimbangan eksternal perekonomian yang semakin baik dan turut menopang
langsung juga tercatat meningkat menjadi USD3,0 miliar dari USD2,7 miliar pada triwulan I 2016, seiring dengan positifnya prospek ekonomi domestik. Perkembangan tersebut pada gilirannya memperkuat cadangan devisa. Posisi cadangan devisa meningkat dari USD107,5 miliar pada akhir triwulan I 2016 menjadi USD109,8 miliar pada akhir triwulan II 2016. Jumlah cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah selama 8,0 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional.
1
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
2
PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRIWULAN II 2016 Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI)
tinggi dan dan meningkatnya defisit neraca jasa
membaik dengan kembali mencatat surplus. Pada
mengikuti
triwulan II 2016, NPI mencatat surplus sebesar USD2,2
perjalanan yang rendah pada triwulan laporan.
miliar setelah pada triwulan I 2016 mengalami defisit
Secara tahunan, defisit transaksi berjalan triwulan II
sebesar USD0,3 miliar. Surplus NPI pada triwulan
2016 tersebut lebih besar dibandingkan dengan
laporan tersebut ditopang oleh surplus transaksi
defisit
modal dan finansial yang meningkat signifikan
sebelumnya sebesar USD4,3 miliar (2,0% PDB) karena
sehingga dapat membiayai seluruhnya defisit transaksi
surplus neraca perdagangan nonmigas yang lebih
berjalan
rendah.
yang
menurun.
Perkembangan
ini
pola
pada
musiman
triwulan
surplus
yang
sama
neraca
pada
jasa
tahun
menunjukkan keseimbangan eksternal perekonomian
Surplus transaksi modal dan finansial meningkat
yang semakin baik dan turut menopang terjaganya
didukung persepsi positif investor terhadap prospek
stabilitas makroekonomi (Grafik 1).
perekonomian
domestik
dan
meredanya
Perkembangan NPI tersebut pada gilirannya
ketidakpastian di pasar keuangan global. Surplus
memperkuat cadangan devisa. Posisi cadangan devisa
transaksi modal dan finansial pada triwulan II 2016
pada akhir Juni 2016 tercatat sebesar USD109,8
mencapai
miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir
dibandingkan
Maret
Jumlah
sebelumnya (USD4,6 miliar) maupun triwulan yang
cadangan devisa per akhir Juni 2016 tersebut cukup
sama tahun sebelumnya (USD2,0 miliar). Kenaikan
untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan
surplus
utang luar negeri pemerintah selama 8,0 bulan dan
terutama berasal dari peningkatan neto aliran masuk
berada di atas standar kecukupan internasional sekitar
modal investasi portofolio dan didukung pula oleh
3 bulan impor.
neto arus masuk investasi langsung yang meningkat.
2016
sebesar
USD107,5
miliar.
USD7,4
miliar,
dengan
transaksi
modal
meningkat
surplus
dan
pada
finansial
signifikan triwulan
tersebut
Defisit transaksi berjalan menurun pada triwulan
Di sisi lain, defisit investasi lainnya meningkat,
II 2016 didorong oleh kenaikan surplus neraca
terutama karena naiknya penempatan aset penduduk
perdagangan nonmigas. Defisit transaksi berjalan
di luar negeri.
pada triwulan II 2016 tercatat sebesar USD4,7 miliar (2,0% PDB), lebih rendah dibandingkan dengan
miliar USD
miliar USD
20
150
15
120
defisit sebesar USD4,8 miliar (2,2% PDB) pada
10
triwulan I 2016. Penurunan defisit tersebut didukung
5
90
0
60
kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas
-5 -10
lebih tinggi dibandingkan impor nonmigas (4,6%
-15
qtq). Penurunan defisit transaksi berjalan lebih lanjut tertahan
oleh
bertambahnya
defisit
neraca
perdagangan migas sebagai dampak kenaikan impor minyak seiring dengan harga minyak dunia yang lebih
30 0 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
karena ekspor nonmigas meningkat (9,4% qtq) yang
2010
2011
* angka sementara ** angka sangat sementara
2012
2013
2014
2015*
2016
Trans. Modal & Finansial
Trans. Berjalan
Neraca Keseluruhan
Cadev (RHS)
Grafik 1 Neraca Pembayaran Indonesia
3
TRANSAKSI BERJALAN
dampak dari meningkatnya impor minyak seiring
Kinerja transaksi berjalan membaik di tengah
dengan kenaikan harga minyak dunia pada triwulan
berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik
laporan. Selain itu, defisit neraca jasa juga meningkat
pada triwulan II 2016. Defisit transaksi berjalan pada
terutama dipengaruhi oleh menyempitnya surplus jasa
triwulan laporan tercatat sebesar USD4,7 miliar (2,0%
travel mengikuti pola musimannya. Sementara itu,
PDB), lebih rendah dibandingkan dengan defisit
kinerja
triwulan I 2016 sebesar USD4,8 miliar (2,2% PDB),
pendapatan sekunder relatif sama dengan triwulan
namun lebih tinggi dibandingkan dengan defisit
sebelumnya.
triwulan yang sama pada 2015 sebesar USD4,3 miliar (2,0% PDB). Penurunan defisit transaksi berjalan tersebut didorong oleh meningkatnya surplus neraca
neraca
pendapatan
primer
dan
neraca
Neraca Perdagangan Barang Neraca perdagangan barang triwulan II 2016 mencatat surplus sebesar USD3,7 miliar, naik 37,2%
perdagangan nonmigas (Grafik 2).
dibandingkan dengan surplus triwulan I 2016 sebesar miliar USD 15
USD2,7 miliar. Perbaikan kinerja neraca perdagangan
10
barang tersebut dipengaruhi oleh peningkatan surplus
5
neraca perdagangan nonmigas, sementara defisit
0
neraca
-5 -10
perdagangan
migas
meningkat.
Namun
demikian, surplus neraca perdagangan barang pada
-15
triwulan laporan lebih rendah 9,9% dibandingkan Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
-20
2010
2011
2012
2013
2014
Pend. Sekunder Jasa Neraca. Perd. Nonmigas
* angka sementara ** angka sangat sementara
2015*
2016
Pend. Primer Neraca Perd. Migas Trans. Berjalan
Grafik 2 Transaksi Berjalan
dengan surplus pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD4,1 miliar.
Neraca Perdagangan Nonmigas Surplus
neraca
perdagangan
nonmigas
pada triwulan II 2016 tercatat sebesar USD5,1 miliar, Pada
triwulan
II
2016,
surplus
neraca
lebih tinggi dibandingkan dengan surplus triwulan
perdagangan nonmigas meningkat dipengaruhi oleh
sebelumnya sebesar USD3,6 miliar. Meningkatnya
kenaikan ekspor nonmigas yang lebih besar (9,4%
surplus
qtq) dibandingkan dengan kenaikan impor nonmigas
disebabkan oleh ekspor nonmigas yang meningkat
(4,6% qtq). Peningkatan ekspor nonmigas terutama
9,4% (qtq), lebih
dipengaruhi faktor perbaikan harga komoditas di
peningkatan impor nonmigas sebesar 4,6% (qtq).
tengah masih lemahnya permintaan dunia, sementara kenaikan
impor
nonmigas
didukung
perbaikan
permintaan domestik dan harga impor. Sebaliknya,
perkembangan
tinggi
nonmigas
tersebut
dibandingkan dengan
Secara tahunan, surplus neraca perdagangan nonmigas triwulan laporan lebih rendah dibandingkan dengan surplus triwulan II 2015 sebesar USD6,2 miliar. Penurunan kinerja tersebut disebabkan oleh
transaksi berjalan lainnya menahan penurunan defisit
ekspor nonmigas yang turun lebih dalam (-5,8% yoy)
transaksi
dibandingkan dengan penurunan impor nonmigas
lebih
lanjut.
Defisit
neraca
perdagangan migas bertambah terutama sebagai
4
perdagangan
komponen
berjalan
pada
neraca
(-3,2% yoy) (Grafik 3).
lebih
lambat
dibandingkan
dengan
triwulan
sebelumnya yang menurun lebih tajam sebesar 9,7% (yoy).
Grafik 3 Neraca Perdagangan Nonmigas Grafik 4 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas
Ekspor Nonmigas Ekspor nonmigas pada triwulan II 2016 tercatat
Penurunan ekspor nonmigas secara tahunan
sebesar USD33,0 miliar, naik 9,4% (qtq) dari triwulan
yang lebih terbatas didukung oleh perbaikan harga
sebelumnya sebesar USD30,2 miliar. Secara tahunan,
ekspor. Sementara itu, volume ekspor nonmigas turun
ekspor nonmigas triwulan II 2016 terkontraksi 5,8%
lebih dalam karena penurunan volume ekspor produk
(yoy) bila dibandingkan dengan periode yang sama di
primer tidak dapat diimbangi oleh kenaikan volume
tahun 2015, namun demikian penurunan tersebut
ekspor produk manufaktur (Tabel 1).
Tabel 1 Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang (Berdasarkan SITC) Pangsa (%)
Pertumbuhan Tahunan (% yoy) 2015*
Rincian 2015*
2016**
48.7 51.4 -
2016
Tw. I
Tw. II
Tw. III
Tw. IV
TOTAL
Tw. I*
Tw. II**
44.0 47.5 -
-10.2 14.3 -21.4
-5.7 25.7 -25.0
-16.2 18.7 -29.5
-18.4 12.4 -27.4
-12.7 17.5 -25.7
-17.6 -0.4 -17.3
-16.1 -13.7 -2.7
30.2 31.3 -
28.1 29.9 -
-12.0 8.8 -19.2
-1.7 26.5 -22.3
-12.0 21.9 -27.8
-13.1 20.3 -27.8
-9.8 18.8 -24.1
-11.4 9.2 -18.9
-13.5 -10.2 -3.6
Makanan Nominal Riil Indeks Harga
23.7 22.7 -
22.0 21.4 -
-9.0 11.2 -18.2
0.6 29.3 -22.2
-13.4 19.1 -27.3
-13.4 16.5 -25.7
-9.0 18.5 -23.2
-11.1 6.8 -16.8
-14.2 -11.7 -2.8
Bahan Baku Nominal Riil Indeks Harga
6.5 5.8 -
6.1 6.2 -
-21.5 -1.9 -20.0
-9.2 12.0 -18.9
-6.9 24.8 -25.4
-12.0 25.8 -30.0
-12.6 14.0 -23.3
-12.4 18.5 -26.1
-10.6 3.1 -13.3
18.5 8.7 -
15.9 7.8 -
-7.4 9.6 -15.6
-11.6 7.0 -17.4
-22.4 -4.9 -18.4
-26.5 -14.5 -14.0
-17.0 -0.8 -16.4
-26.6 -18.3 -10.1
-20.4 -16.9 -4.2
49.9 47.9 -
54.6 51.8 -
-4.9 -8.0 3.3
-4.5 -7.4 3.2
-4.9 -4.2 -0.7
-13.3 -10.3 -3.4
-6.9 -7.4 0.5
-2.0 -2.2 0.2
4.1 3.5 0.6
C. Lainnya Nominal Riil Indeks Harga
1.5 0.7 -
1.5 0.7 -
-26.1 -22.2 -4.9
-17.8 -11.6 -6.9
-14.0 -2.1 -12.2
-6.8 1.7 -8.4
-17.0 -9.7 -8.1
-21.4 -11.2 -11.4
-19.8 -22.3 3.2
Total Nominal Riil Indeks Harga
100.0 100.0 -
100.0 100.0 -
-8.0 2.3 -10.0
-5.3 7.8 -12.1
-10.9 4.7 -14.9
-15.8 -3.4 -12.8
-10.0 2.8 -12.4
-9.7 -1.7 -8.2
-5.8 -3.4 -2.4
A. Produk Primer Nominal Riil Indeks Harga Produk Pertanian Nominal Riil Indeks Harga
Produk Bahan Bakar & Pertambangan Nominal Riil Indeks Harga B. Produk Manufaktur Nominal Riil Indeks Harga
*) angka sementara **) angka sangat sementara
5
Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama
tekstil dengan total pangsa 19,7% dari keseluruhan ekspor ke Jepang. Di sisi lain, ekspor batubara dan
Ekspor nonmigas ke sepuluh negara tujuan utama triwulan II 2016 turun 6,1% (yoy), membaik
alat listik, ukur & fotografi dengan pangsa 23,3% masih mengalami penurunan.
dibandingkan dengan pertumbuhan di triwulan I
Perbaikan ekspor ke Tiongkok ditopang oleh
2016 sebesar -9,3% (yoy). Perbaikan kinerja ekspor
kenaikan ekspor batubara dan barang dari logam
tersebut terutama ditopang oleh ekspor ke Amerika
tidak
Serikat, Singapura, dan Filipina yang tumbuh positif.
keseluruhan ekspor ke Tiongkok. Sementara itu,
Selain itu, ekspor ke Jepang, Tiongkok, Korea Selatan,
ekspor minyak nabati dan kayu olahan dengan total
dan Thailand membaik dibandingkan dengan triwulan
pangsa 22,1% masih menurun.
mulia
dengan total pangsa
29,0%
dari
sebelumnya meskipun masih tumbuh negatif. Di sisi
Perlambatan penurunan ekspor ke Korea Selatan
lain, ekspor ke India, Malaysia, dan Australia &
ditopang oleh kenaikan ekspor tekstil dan barang dari
Oceania menunjukkan penurunan yang lebih dalam
logam tidak mulia (pangsa 17,5% dari total ekspor ke
(Tabel 2)
negara
Tabel 2 Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama
tersebut)
serta
didukung
pula
oleh
perlambatan penurunan ekspor batubara (pangsa 21,4%). Sebaliknya, ekspor bijih tembaga (pangsa
Pangsa (%)
Pertumbuhan Tahunan (%, yoy) 2015*
Rincian 2015* 2016** 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Amerika Serikat Jepang Tiongkok Singapura India Malaysia Korea Selatan Filipina Thailand Australia dan Oceania
Total 10 Negara
8,4%) mengalami penurunan.
2016
Tw. I
Tw. II
Tw. III
Tw. IV
TOTAL Tw. I*
Tw. II**
11.6 9.9 10.0 6.5 8.8 4.7 4.1 3.0 3.5 2.8
12.4 10.1 9.7 7.1 7.0 4.5 4.0 3.7 3.6 2.6
-1.1 -5.4 -36.5 1.7 7.3 3.5 0.1 -2.0 -6.4 -36.4
-0.4 -8.4 -13.1 -19.4 18.1 0.2 0.4 4.2 -4.0 -17.0
-4.8 -12.9 -9.6 -9.2 -27.0 -7.3 -6.3 7.2 -11.6 7.4
-7.6 -17.1 -13.8 -16.8 -14.2 -9.8 -16.8 -7.2 -10.2 -21.6
-3.5 -11.1 -19.5 -11.4 -5.1 -3.4 -5.7 0.8 -8.0 -17.5
-4.0 -6.0 -9.4 -3.3 -28.5 -12.9 -12.5 7.6 -12.3 5.6
4.4 -2.3 -7.2 5.2 -33.0 -15.4 -7.5 34.6 0.0 -18.6
64.9
64.6
-9.6
-4.4
-10.0
-13.5
-9.4
-9.3
-6.1
*) angka sementara
mesin & peralatan mekanik disertai perlambatan penurunan ekspor barang dari logam tidak mulia dengan total pangsa 40,6% dari total ekspor ke Thailand mendukung perbaikan ekspor ke negara tersebut. Perbaikan ekspor lebih lanjut tertahan oleh turunnya ekspor batubara (pangsa 13,3%) yang lebih
**) angka sangat sementara
Peningkatan ekspor ke Amerika Serikat terutama
tajam dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
karena naiknya ekspor tekstil, karet alam olahan, serta
Di sisi lain, penurunan ekspor ke India terutama
alat listrik, ukur & fotografi dengan total pangsa
disebabkan oleh turunnya ekspor batu bara dan
43,9% dari keseluruhan ekspor ke negara tersebut.
minyak nabati sebagai komoditas dengan pangsa
Peningkatan ekspor ke Singapura terutama disebabkan oleh meningkatnya ekspor mesin dan peralatan
mekanik
serta
didukung
pula
terbesar dari keseluruhan ekspor ke negara tersebut, yaitu sebesar 70,6%.
oleh
Sementara itu, turunnya ekspor ke Malaysia
perlambatan penurunan ekspor barang dari logam
disebabkan oleh turunnya ekspor sebagian besar
tidak mulia dan minyak nabati dengan total pangsa
komoditas ekspor utama seperti batu bara, makanan
24,1% terhadap keseluruhan ekspor ke Singapura.
olahan, barang dari logam tidak mulia, dan minyak
Peningkatan ekspor kendaraan dan bagiannya (total pangsa 28,0% dari keseluruhan ekspor ke
6
Naiknya ekspor kendaraan & bagiannya serta
nabati dengan total pangsa 45,6% dari keseluruhan ekspor ke Malaysia.
Filipina) menjadi penyebab utama meningkatnya
Adapun penurunan ekspor ke Australia dan
ekspor ke Filipina. Selain itu, kenaikan ekspor ke
Oceania disebabkan oleh turunnya ekspor barang dari
Filipina juga didorong oleh naiknya ekspor bijih
logam tidak mulia dan makanan olahan dengan total
tembaga (pangsa 9,3%) .
pangsa kedua komoditas tersebut sebesar 34,0%
Sementara itu, laju penurunan ekspor ke Jepang
terhadap
tertahan oleh kenaikan ekspor bijih tembaga dan
Oceania.
keseluruhan
ekspor
ke
Australia
dan
Ekspor Nonmigas menurut Komoditas Utama
ekspor
terjadi
terutama
untuk
negara
tujuan
Perbaikan kinerja ekspor nonmigas triwulan II
Singapura sebesar 8,3% (yoy) dan Thailand sebesar
2016 juga tercermin dari penurunan pertumbuhan
49,0% (yoy). Pangsa ekspor ke dua negara ini
ekspor komoditas utama yang lebih terbatas. Nilai
mencapai 30,9% dari total ekspor mesin & peralatan
ekspor sepuluh komoditas utama pada triwulan
mekanik.
laporan tumbuh negatif 9,5% (yoy), lebih baik
peralatan mekanik masih mengalami penurunan
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (-14,6%
meskipun melambat dibandingkan dengan triwulan I
yoy) ditopang oleh faktor perbaikan harga. Perbaikan
2016.
Sementara itu, harga ekspor mesin &
harga terjadi pada hampir seluruh komoditas utama
Ekspor batubara pada triwulan II 2016 tercatat
ekspor, kecuali alat listrik. Harga ekspor minyak nabati
turun 22,5% (yoy), dipengaruhi turunnya ekspor ke
dan batubara bahkan telah tumbuh positif mengikuti
negara tujuan utama ekspor batubara, yaitu India
perkembangan
(-36,7% yoy), Jepang (22,1% yoy), dan Korea Selatan
harga
ekspor
kendaraan
dan
bagiannya yang melanjutkan tren kenaikan (Tabel 3). Di sisi lain, secara riil (volume) ekspor komoditas
(-25,0% yoy). Pangsa ekspor batubara ke negaranegara tersebut mencapai 48,4% dari total ekspor
penurunan,
batubara. Penurunan ekspor batubara ke Tiongkok
terutama karena volume ekspor minyak nabati,
dipengaruhi oleh pelemahan ekonomi Tiongkok,
batubara, dan barang dari logam tidak mulia yang
sedangkan kinerja ekspor batubara ke India terhalang
mencatat pertumbuhan negatif. Di sisi lain, volume
oleh harga batubara Indonesia yang relatif lebih
ekspor tekstil dan produk tekstil, alat listrik, makanan
mahal
olahan, kendaraan & bagiannya, karet olahan, mesin
lainnya.
utama
nonmigas
masih
mengalami
& peralatan mekanik, dan kayu olahan mencatat peningkatan (Tabel 3).
dibandingkan
negara
eksportir
batubara
Di sisi harga, harga ekspor batubara triwulan laporan tumbuh 0,3% (yoy) (cek: di tabel harga turun)
Ekspor tekstil pada triwulan II 2016 tercatat naik
sejalan dengan perbaikan harga batubara dunia.
1,1% (yoy) dipengaruhi oleh naiknya ekspor ke
Kenaikan ini didorong oleh peningkatan harga minyak
Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Jerman.
dunia serta penurunan produksi batubara Amerika
Dengan total pangsa 51,2% dari keseluruhan ekspor
Serikat.
tekstil, ekspor ke empat negara tersebut naik masing-
Perlambatan laju penurunan ekspor alat listrik
masing 4,1% (yoy), 5,9% (yoy), 17,2% (yoy), dan
terutama ditopang oleh peningkatan ekspor tujuan
6,1% (yoy). Kenaikan ekspor tekstil pada triwulan
Amerika Serikat yang menunjukkan pertumbuhan
laporan ditopang oleh peningkatan volume ekspor
sebesar 4,6% (yoy). Selain itu, perbaikan harga juga
dan perbaikan harga ekspor meskipun masih tumbuh
berperan dalam perlambatan ekspor alat listrik.
negatif. Peningkatan ekspor kendaraan dan bagiannya
Perbaikan kinerja ekspor barang dari logam tidak mulia
dipengaruhi
oleh
tingginya
pertumbuhan
pada triwulan laporan tumbuh positif sebesar 14,8%.
ekspor dengan negara tujuan Tiongkok (68,7% yoy)
Pertumbuhan didukung oleh naiknya ekspor ke
yang memiliki pangsa sebesar 14,4% dari total ekspor
Filipina (115,3% yoy), terutama ekspor sepeda motor,
barang dari logam tidak mulia. Perbaikan ekspor
Thailand (22,7% yoy), dan Jepang (11,2% yoy).
barang dari logam tidak mulia didukung oleh faktor
Ekspor ke tiga negara ini mencapai 46,6% dari total
volume dan harga ekspor.
ekspor kendaraan dan bagiannya.
Selanjutnya, laju penurunan ekspor karet olahan
Ekspor mesin & peralatan mekanik meningkat
triwulan II 2016 juga tercatat lebih lambat (-10,4%
sebesar 13,4% pada triwulan II 2016. Peningkatan
yoy) dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
7
dipengaruhi ekspor riil yang tumbuh 4,7% (yoy) dan
meningkatnya harga minyak mentah dan pelemahan
penurunan harga ekspor yang lebih terbatas.
mata uang ringgit. Penurunan ekspor minyak nabati
Penurunan harga ekspor karet olahan sejalan
di triwulan II 2016 terutama terjadi untuk ekspor
dengan penurunan ekonomi dunia. Selain itu dari sisi
tujuan India (-23,9% yoy), Tiongkok (-43,2% yoy),
suplai, pasokan karet masih tinggi terutama dari
dan Pakistan (-22,7% yoy). Sebaliknya, ekspor minyak
negara-negara penghasil karet seperti Thailand dan
nabati ke negara tujuan Amerika Serikat meningkat
Indonesia.
45,0% (yoy).
Sejalan dengan itu, perlambatan laju penurunan
Adapun penurunan ekspor makanan olahan
ekspor kayu olahan di triwulan II 2016 juga
sebesar 0,8% (yoy) di triwulan II 2016 utamanya
disebabkan oleh faktor perbaikan harga ekspor dan
disebabkan oleh turunnya ekspor ke Amerika Serikat
didukung oleh volume ekspor yang masih meningkat
(-5,7% yoy), Malaysia (-17,5% yoy), dan Filipina
meskipun lebih lambat dibandingkan dengan triwulan
(-10,7% yoy) dengan total pangsa 36,6% dari total
sebelumnya.
ekspor makanan olahan. Penurunan ini disebabkan
Di sisi lain, ekspor minyak nabati, sebagian besar
oleh harga ekspor yang tumbuh negatif sebesar 6,6%
(82,4%) berupa minyak kelapa sawit, turun 22,6%
(yoy), sementara volume ekspor makanan olahan
(yoy) di triwulan II 2016 disebabkan turunnya volume
meningkat
ekspor sementara harga tercatat meningkat. Harga
dibandingkan
ekspor minyak nabati tumbuh positif sebesar 8,5%
sebelumnya.
(yoy)
di
triwulan
laporan
seiring
sebesar
6,1%
dengan
(yoy),
lebih
peningkatan
rendah triwulan
dengan
Tabel 3 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama (Berdasarkan HS) Share (%) Uraian
2015 2015* 2016**
Tw. I
2016
2015
Tw. II Tw. III Tw. IV TOTAL Tw. I* Tw. II** Tw. I
Indeks Harga 2016
2015*
Tw. II Tw. III Tw. IV TOTAL Tw. I* Tw. II** Tw. I
2016
Tw. II Tw. III Tw. IV TOTAL Tw. I* Tw. II**
1. Minyak Nabati
13.6
12.0
-12.6
6.0
-16.9
-17.9
-10.7
-16.3
-22.6
10.8
36.6
9.0
-0.8
14.6
-12.5
-28.7
-21.2
-22.4
-23.7
-17.2
-22.1
-4.4
2. Batubara
12.1
10.2
-17.7
-24.9
-24.9
-26.5
-23.4
-28.4
-22.5
-6.9
-12.6
-13.1
-20.1
-12.3
-24.3
-22.7
-11.6
-14.1
-13.6
-8.1
-12.6
-5.5
0.3
3. Tekstil dan Produk Tekstil
9.4
9.9
-2.6
-2.7
-5.8
-4.8
-4.0
-4.7
1.1
2.0
2.9
-0.4
0.8
1.5
0.0
4.5
-4.5
-5.5
-5.4
-5.5
-5.4
-4.7
-3.3
4. Alat Listrik, Ukur, Fotografi, dll
6.7
6.6
-12.1
-11.8
-14.0
-14.7
-13.2
-8.6
-3.9
-5.9
-4.6
-7.7
-12.9
-7.5
-7.7
1.6
-6.5
-7.5
-6.9
-2.1
-6.1
-0.6
-5.4
5. Barang dari Logam tdk Mulia
5.8
5.3
-3.7
-16.1
-18.7
-24.9
-16.2
-24.4
-12.5
1.9
-8.6
-0.3
-5.5
-3.3
-12.3
-5.6
-5.4
-8.2
-18.4
-20.5
-13.4
-13.8
-7.3
6. Makanan Olahan
4.8
4.9
3.5
-0.4
-6.9
1.4
-0.6
1.7
-0.8
3.4
-0.3
4.0
13.4
5.1
13.0
6.1
0.1
-0.1
-10.5
-10.6
-5.4
-9.9
-6.6
7. Kendaraan & Bagiannya
4.1
4.4
9.4
20.5
3.8
-16.4
3.3
-14.1
14.8
3.0
14.1
1.1
-19.5
-1.4
-16.7
10.5
6.2
5.5
2.7
3.9
4.8
3.1
3.8
8. Karet Olahan
4.4
4.2
-31.7
-13.2
-6.6
-12.1
-16.8
-13.0
-10.4
-23.8
-4.0
16.5
19.3
-0.2
14.3
4.7
-10.4
-9.5
-19.8
-26.3
-16.6
-23.9
-14.4
9. Mesin & Peralatan Mekanik
3.9
4.1
-15.8
-13.4
-9.1
-23.1
-15.5
-9.3
13.4
-14.7
-12.4
-8.5
-21.2
-14.3
-7.5
15.7
-1.3
-1.1
-0.6
-2.4
-1.4
-2.0
-1.9
10. Kayu Olahan
2.9
2.9
-2.2
0.4
-4.2
-3.5
-2.3
-3.1
-5.8
12.8
31.8
34.7
40.6
29.6
31.2
10.0
-13.3
-23.9
-28.9
-31.3
-24.6
-26.1
-14.3
Total 10 Komoditas
67.6
64.5
-11.0
-8.1
-13.6
-16.3
-12.2
-14.6
-9.5
-2.6
2.8
1.3
-2.9
0.0
-5.6
-5.9
-8.6
-10.6
-14.7
-13.8
-12.3
-9.5
-3.8
*) angka sementara **) angka sangat sementara
8
Pertumbuhan (%, yoy) Riil
Nominal
8.5
Impor Nonmigas
Impor barang konsumsi pada triwulan II 2016
Impor nonmigas (c.i.f) triwulan II 2016 masih
naik 6,5% (yoy), melambat dibandingkan dengan
tumbuh negatif namun dengan laju penurunan yang
pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai
melambat. Impor nonmigas turun 3,4% (yoy), lebih
27,3% (yoy). Peningkatan impor barang konsumsi
lambat
pada triwulan laporan dipengaruhi oleh naiknya
dibandingkan
dengan
penurunan
pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar
-8,6%
permintaan
maupun
harga.
Peningkatan
impor
(yoy). Melambatnya penurunan impor nonmigas
barang konsumsi utamanya disebabkan oleh naiknya
tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan
impor senjata dan amunisi serta hasil olahan yang
domestik dan perbaikan harga.
dapat dimakan.
Perlambatan laju penurunan impor nonmigas
Impor bahan baku turun 2,6% (yoy) di triwulan II
terjadi pada kelompok bahan baku dan barang
2016, lebih lambat dibandingkan dengan penurunan
modal, terutama karena perbaikan volume impor.
impor pada triwulan sebelumnya sebesar 9,5% (yoy),
Volume impor bahan baku bahkan telah tumbuh
dipengaruhi volume impor yang tercatat meningkat.
positif pada triwulan laporan. Selain itu, perbaikan
Perlambatan laju penurunan impor bahan baku
impor barang modal juga didorong oleh harga impor
terutama
yang meningkat. Di sisi lain, impor barang konsumsi
telekomunikasi, biji gandum & meslin, serta bagian
mengalami
melambat
dan perlengkapan kendaraan bermotor, masing-
sebelumnya,
masing sebesar 40,3% (yoy), 11,6% (yoy), dan 7,8%
peningkatan
dibandingkan
dengan
meskipun triwulan
dipengaruhi perlambatan pertumbuhan volume impor sementara harga impor meningkat lebih tinggi (Tabel 4).
dipengaruhi
kenaikan
impor
pesawat
(yoy) (Tabel 5). Sementara itu, impor barang modal turun 12,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan penurunan
Tabel 4 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Kelompok Barang Pangsa (%)
2015* 2016**
didukung perbaikan volume impor meskipun masih tumbuh negatif dan kenaikan harga. Perlambatan laju
Pertumbuhan Tahunan (% yoy) 2014
Rincian
impor triwulan sebelumnya sebesar 19,0% (yoy),
2015*
2016
Total
Tw. I
Tw. II
Tw. III
Tw. IV
Total
Tw. I* Tw. II**
impor mesin otomatis pengolah data dan satuannya
Barang Konsumsi Nominal Riil Indeks Harga
8.7 7.4 -
10.4 8.6 -
-6.1 -13.1 8.1
-8.8 -7.7 -1.2
-9.3 -7.1 -2.4
-14.9 -13.0 -2.2
-6.3 -6.1 -0.3
-9.9 -8.1 -1.9
27.3 25.4 1.5
6.5 0.8 5.7
69.5 81.2 -
70.5 82.0 -
-3.4 -0.8 -2.7
-1.7 5.2 -6.6
-15.2 -8.0 -7.9
-17.7 -10.3 -8.3
-13.8 -6.4 -8.0
-12.3 -4.4 -8.3
-9.5 -0.8 -8.8
-2.6 7.2 -9.2
21.0 11.5 -
18.7 9.4 -
-4.7 -15.5 12.8
-8.7 -21.5 16.3
-21.7 -32.8 16.5
-20.6 -29.2 12.2
-10.9 -15.7 5.7
-15.6 -26.3 14.5
-19.0 -23.2 5.5
-12.2 -19.7 9.4
Nominal 100.0 100.0 Riil 100.0 100.0 Indeks Harga *) angka sementara **) angka sangat sementara
-3.9 -6.6 2.8
-3.9 -4.7 0.8
-16.3 -16.4 0.2
-17.4 -16.4 -1.1
-11.4 -9.1 -2.5
-12.4 -11.9 -0.5
-8.6 -6.2 -2.5
-3.4 -2.8 -0.6
Bahan Baku Nominal Riil Indeks Harga
penurunan impor barang modal terutama terjadi pada serta pesawat telekomunikasi dan bagian-bagiannya, sementara impor pemanas dan pendingin bahkan tercatat meningkat (Tabel 5).
Barang Modal Nominal Riil Indeks Harga
Total
9
Tabel 5 Impor (c.i.f) Komoditas Nonmigas Utama Pangsa (%) Rincian (by BEC & SITC 3 DG)
2015* 2015* 2016**
TOTAL IMPOR
Pertumbuhan (y.o.y, %) Riil
Nominal
100.0 100.0
2016
Indeks Harga
2015*
2016
2015*
2016
Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV* TOTAL* Tw.I * Tw.II** Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV* TOTAL* Tw.I * Tw.II** Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV* TOTAL* Tw.I * Tw.II** -3.9 -16.3 -17.4 -11.4 -12.4
I. Barang Konsumsi, a.l: Beras Senjata dan Amunisi Buah-buahan, Segar, atau Dikeringkan Hasil Olahan yang Dapat Dimakan Obat-obatan (Termasuk Obat Hewan)
8.7 0.3 0.4 0.6 0.5 0.5
10.4 -8.8 -9.3 0.8 7.8 15.6 0.7 -63.1 114.2 0.6 -31.6 -15.0 0.5 8.3 -13.7 0.5 23.3 28.1
II. Bahan Baku / Penolong, a.l: Pesawat Telekomunikasi dan Bagian-bagiannya Biji Gandum dan Meslin Bagian Dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor Alat Penyambung atau Pemutus Arus Listrik Makanan Ternak III. Barang Modal, a.l: Mesin Otomatis Pengolah Data dan Satuannya Mesin Lainnya Untuk Industri Tertentu Pesawat Telekomunikasi dan Bagian-bagiannya Pemanas dan Pendingin & Alat-alatnya Pompa untuk Lainnya dan Kompresor
69.5 1.6 1.8 2.1 2.2 2.3 21.0 2.0 1.7 2.6 1.2 1.1
70.5 -1.7 -15.2 -17.7 -13.8 -12.3 2.4 -31.1 29.2 60.6 84.2 25.3 2.3 -0.3 -19.4 -17.1 -11.4 -12.8 2.2 -8.1 -16.8 -12.5 -26.4 -15.9 2.0 -1.8 2.5 4.9 14.2 4.9 1.9 24.2 -23.3 -40.3 -7.4 -17.0 18.7 -8.7 -21.7 -20.6 -10.9 -15.6 1.7 9.5 -27.2 -15.6 7.4 -6.2 1.5 -6.9 -5.2 -9.6 -15.8 -9.2 1.4 -20.5 -37.4 -35.0 -22.9 -29.2 1.1 20.6 -16.8 18.4 27.1 13.2 1.1 -2.1 -13.2 -7.2 26.6 0.0
-8.6
-3.4
-14.9 -6.3 -9.9 27.3 6.5 -80.1 4.8 -9.4 1,279.1 -33.0 -12.9 273.8 9.7 574.3 218.9 -11.8 -3.9 -15.7 39.3 -10.9 2.0 -4.8 -3.0 2.3 4.4 -1.8 -16.4 5.8 12.1 -11.9 -9.5 71.8 31.3 -9.1 -1.7 -24.1 -19.0 -20.5 -7.8 -52.9 -21.1 14.1
-2.6 40.3 11.6 7.8 -4.1 -20.6 -12.2 -4.9 -22.7 -49.6 67.2 -5.3
-4.7 -16.4 -16.4
-2.8
0.8
0.2
-1.1
-7.7 -7.0 -13.0 -6.1 -8.4 25.4 0.8 1.8 13.0 -79.2 -1.5 -11.6 1,262.5 -32.8 -62.5 118.5 -9.3 284.8 12.7 580.9 215.4 -49.0 -24.4 -16.0 -1.8 -24.1 64.7 -2.8 8.9 -16.2 -0.9 -12.1 -6.2 -3.9 -7.4 30.5 32.3 -4.1 -13.0 8.6 16.9 -2.1
-1.2 6.0 -1.6 34.0 -0.6 -5.5
-2.4 2.4 -2.0 12.5 3.0 -3.2
-2.2 -0.3 -4.4 -1.5 -4.0 284.8 5.0 -1.8 2.9 -12.1 2.5 -13.0
-1.5 1.5 5.7 2.4 1.2 -0.3 -2.6 -1.0 1.1 11.2 -15.4 -8.4 3.4 6.5 12.7 -2.6 -4.1 -10.0
5.2 -27.3 -1.6 -9.3 4.1 23.9 -21.5 12.1 -4.7 -16.2 18.5 -4.6
-6.6 -5.2 1.3 1.3 -5.7 0.3 16.3 -2.3 -2.3 -5.2 1.8 2.6
-7.9 -4.1 -1.4 1.7 -6.1 -7.9 16.5 -1.3 -2.3 -4.1 1.7 2.6
-8.3 -8.0 -3.4 88.6 0.3 -3.0 2.4 -29.0 -6.5 22.5 -3.7 -5.8 12.2 5.7 -1.9 10.4 -1.9 -13.8 -3.4 -21.0 1.7 24.2 2.8 23.0
-7.7 -3.8 -2.1 2.3 -6.3 -3.3 12.5 -2.1 -2.2 -3.8 1.9 2.7
-8.0 34.7 -18.3 -18.2 9.2 -16.7 -32.8 -26.2 -3.0 -34.8 -18.2 -15.4
-10.2 66.3 -17.3 -14.6 12.2 -38.0 -29.2 -14.0 -7.8 -32.7 16.4 -9.7
-9.1 -11.8
-6.4 88.6 -3.0 -29.0 22.5 -5.8 -15.8 10.4 -13.8 -21.0 24.2 23.0
-5.0 30.2 -10.9 -17.8 12.0 -14.2 -25.0 -4.3 -7.2 -26.4 11.1 -2.7
-6.2
-0.8 80.9 44.4 -12.7 6.1 -19.7 -23.2 -18.7 -6.6 -50.4 -22.7 10.0
7.2 47.8 34.0 4.5 3.1 -14.7 -19.7 -3.6 -22.0 -46.9 64.3 -8.6
-2.5
-0.7
-2.5
-0.6
-8.8 -9.2 -5.0 -5.1 -9.1 -16.7 4.1 3.2 -7.3 -7.0 -5.5 -6.9 5.5 9.4 -2.2 -1.4 -1.4 -0.8 -5.0 -5.1 2.1 1.8 3.7 3.6
*angka sementara ** angka sangat sementara
Impor Nonmigas menurut Negara Asal
Tabel 6 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
Berdasarkan negara asal, penurunan impor pada triwulan II 2016 terjadi untuk seluruh negara asal kecuali
Tiongkok
dan
Thailand
(Tabel
kenaikan impor mesin dan mekanik, barang dari logam tidak mulia, dan produk teskstil dengan total pangsa 46,4% terhadap total impor dari Tiongkok, pertumbuhan
impor
dari
Thailand
didorong oleh kenaikan impor makanan olahan,
Pertumbuhan Tahunan (%, yoy) 2015*
2015* 2016**
6).
Pertumbuhan impor dari Tiongkok didorong oleh
sementara
Pangsa (%) Rincian
2016
Tw. I
Tw. II Tw. III Tw.IV TOTAL Tw.I*
Tw.II**
1 Tiongkok 2 Jepang 3 Thailand 4 Singapura 5 Amerika Serikat 6 Korea Selatan 7 Australia dan Oseania 8 Malaysia 9 Vietnam 10 Jerman
24.7 11.2 6.8 7.6 6.4 5.3 4.5 4.2 2.7 2.9
26.0 10.9 7.9 6.4 5.9 5.1 4.6 4.2 2.7 2.6
4.3 -11.5 -9.5 -13.0 -6.8 -5.6 -7.7 -12.0 25.2 -0.5
-9.6 -20.9 -21.9 -11.8 -7.5 -30.5 -6.8 -12.8 -15.4 -24.2
-7.0 -30.0 -20.9 -7.9 -14.0 -21.8 -27.3 -15.6 -12.0 -21.9
-4.1 -22.7 -16.3 -4.3 3.3 -26.3 -22.6 -12.8 -2.6 -15.7
-4.2 -21.3 -17.3 -9.2 -6.3 -21.6 -16.2 -13.2 -1.9 -16.0
-4.5 -19.1 11.7 -6.4 -10.6 -18.8 -11.1 -12.0 -6.5 -26.0
7.8 -6.7 5.3 -20.5 -19.5 -7.8 -9.1 -2.6 -7.9 -13.4
Total 10 Negara
76.3
76.2
-4.2
-15.1
-16.6
-11.3
-12.4
-8.8
-4.1
*) angka sementara ** angka sangat sementara
mesin & mekanik dan alat-alat listrik dengan total pangsa 38,4% terhadap total impor dari Thailand. Sementara itu, walaupun masih menunjukkan
Neraca perdagangan migas triwulan II 2016
pertumbuhan yang negatif, impor dari Jepang, Korea
secara triwulanan mengalami pemburukan meskipun
Selatan, Australia dan Oseania, Malaysia, serta Jerman
secara tahunan mengalami perbaikan. Defisit neraca
menunjukkan
dengan
migas triwulan II 2016 tercatat sebesar USD1,4 miliar,
periode sebelumnya. Di sisi lain, impor dari Singapura,
lebih tinggi dibandingkan dengan defisit triwulan I
Amerika Serikat, dan Vietnam masih menunjukkan
2016 sebesar USD0,8 miliar akan tetapi lebih rendah
penurunan.
mengalami
dibandingkan defisit triwulan II 2015 sebesar USD2,1
penurunan terbesar yang disebabkan oleh turunnya
miliar. Pemburukan neraca migas didorong oleh
impor bahan kimia, barang dari logam tidak mulia,
peningkatan impor yang lebih tinggi dibandingkan
dan mesin & mekanik dengan total pangsa 35,8%
dengan peningkatan ekspor (Grafik 4)
perbaikan
Impor
dari
dibandingkan
Singapura
terhadap total impor dari Singapura.
10
Neraca Perdagangan Migas
minyak jenis SLC, WTI, Brent, dan OPEC naik masingmasing
dari
USD33,8/barel,
USD37,1/barel,
USD37,6/barel, dan USD33,5/barel pada triwulan I 2016 menjadi USD 44,1/barel, USD45,6/barel, USD 47,0/barel, dan USD42,3/barel (Grafik5).
Grafik 5 Neraca Perdagangan Migas
Ekspor Minyak Pada triwulan II 2016, ekspor minyak naik 43,0% (qtq) menjadi sebesar USD1,8 miliar dari
Grafik 6 Perkembangan Harga Minyak Dunia
USD1,3 miliar di triwulan sebelumnya (Tabel 7). Peningkatan ekspor minyak secara kuartalan tersebut terutama dipengaruhi oleh naiknya ekspor minyak mentah dan produk kilang masing-masing sebesar 53,4% dan 8,7%, baik secara volume maupun harga ekspor. Sejalan dengan peningkatan volume ekspor minyak mentah triwulan II 2016, lifting minyak triwulan II 2016 naik 3,7% (qtq) dari 0,802 juta barel/hari menjadi 0,832 juta barel/hari. Hal ini
Impor Minyak Impor minyak triwulan II 2016 meningkat 31,6% (qtq) menjadi USD4,3 miliar dari triwulan sebelumnya sebesar USD3,2 miliar. Peningkatan impor minyak didorong oleh meningkatnya harga dan volume impor minyak. Kenaikan volume impor minyak terjadi pada impor minyak mentah, sedangkan impor produk kilang menunjukkan sedikit penurunan (Tabel 8). Tabel 8 Perkembangan Impor Minyak (f.o.b)
mengindikasikan adanya perbaikan di sektor hulu minyak Indonesia.
2016
Tabel 7 Perkembangan Ekspor Minyak
Rincian
2016
Rincian Ekspor Minyak Mentah Produk Kilang
Tw. I*
Tw. II**
Nilai Volume Harga¹ Nilai (juta USD) (mbbl) (USD/barel) (juta USD)
1,253 961 293
40.3 32.2 8.1
29.8 36.0
1,793 1,474 318
Volume (mbbl)
43.5 35.5 8.0
Harga¹ (USD/barel)
Impor Minyak Mentah Produk Kilang
Tw. I* Nilai (juta USD)
3,250 1,295 1,956
Volume (mbbl)
83.5 36.6 46.8
Tw. II** Harga¹ Nilai (USD/barel) (juta USD)
35.3 41.8
4,279 1,897 2,382
Volume (mbbl)
88.2 42.4 45.8
Harga¹ (USD/barel)
44.8 52.0
¹⁾ nilai impor dibagi dengan volume impor Sumber: SKK Migas dan Pertamina (diolah)
41.6 39.6
¹⁾ nilai ekspor dibagi dengan volume ekspor Sumber: SKK Migas dan Pertamina (diolah) * angka sementara ** angka sangat sementara
* angka sementara ** angka sangat sementara
Ekspor Gas Ekspor gas pada triwulan II 2016 turun 13,0%
Pada sisi harga minyak, kenaikan harga minyak
(qtq) menjadi USD1,4 miliar, terutama disebabkan
tersebut tidak lepas dari kenaikan harga minyak
oleh turunnya ekspor LNG (-21,6% qtq) yang
dunia. Harga minyak dunia pada triwulan II 2016
dikarenakan oleh penurunan harga dan volume
bergerak naik. Rata-rata harga triwulan II-2016 untuk
ekspor (Tabel 9).
11
Tabel 9 Perkembangan Ekspor Gas
miliar USD 4
3
2016 Nilai Volume¹ (juta USD)
Ekspor LNG Gas Alam LPG Gas Lainnya
1,662 1,325 331 0 6
213.5 73.9 0.1 0.3
2
Tw. II** Harga²
Nilai Volume¹ (juta USD)
6.2 4.5 0.2 19.2
1,445 1,038 400 0 6
Harga²
1 0
205.5 72.2 0.1 0.3
5.0 5.5 0.0 19.2
¹⁾ vol LNG, gas alam, dan gas lainnya dlm juta mmbtu, vol LPG dalam ribu m/t, total volume dlm juta mmbtu
-1 -2 -3 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
Tw. I*
Rincian
2010
²⁾ harga LNG, gas alam, dan gas lainnya dalam USD/juta mmbtu, harga LPG dalam USD/ribu metric ton Sumber: SKK Migas
2011
* angka sementara ** angka sangat sementara
2013
Ekspor
2014
2015*
2016
Perjalanan (net)
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Grafik 8 Neraca Jasa Travel
Neraca Perdagangan Jasa Defisit neraca jasa pada triwulan II 2016 tercatat
Penerimaan jasa perjalanan dari wisatawan
sebesar USD2,0 miliar, lebih tinggi dibandingkan
mancanegara (wisman) turun menjadi USD2,5 miliar
dengan
triwulan
pada triwulan II 2016 dari sebelumnya sebesar
sebelumnya terutama karena menurunnya surplus
USD2,9 miliar pada triwulan I 2015 dipengaruhi oleh
jasa perjalanan mengikuti pola musimannya (Grafik
pola pengeluaran wisman yang lebih rendah pada
7).
triwulan laporan. Sementara itu, jumlah wisman yang
defisit
USD1,1
miliar
pada
berkunjung ke Indonesia selama triwulan II 2016
miliar USD 2
tercatat meningkat menjadi 2,55 juta orang dari 2,43
1
juta orang pada triwulan sebelumnya.
0
Pola yang kurang lebih sama juga terjadi pada
-1
sisi pembayaran jasa perjalanan. Jumlah wisatawan
-2
nasional (wisnas) yang bepergian ke luar negeri pada
-4
triwulan laporan tercatat sebanyak 2,08 juta orang,
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
-3
2010
2011
Jasa Lainnya
2012 Perjalanan
2013
2014
2015*
Transportasi
2016
meningkat dibandingkan dengan jumlah wisnas pada triwulan sebelumnya sebesar 2,07 juta orang. Namun
Jasa (net)
demikian, pola pengeluaran wisnas yang cenderung
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Grafik 7 Neraca Perdagangan Jasa
lebih
rendah
sebelumnya
Pada triwulan laporan, surplus neraca jasa perjalanan tercatat sebesar USD0,8 miliar, turun dari USD1,2 miliar pada triwulan sebelumnya. Penurunan
12
2012
Impor
dibandingkan menyebabkan
dengan
triwulan
pembayaran
jasa
perjalanan tercatat relatif sama dengan triwulan sebelumnya sebesar USD1,7 miliar. Wisatawan
asal
Singapura,
Malaysia,
dan
surplus neraca jasa perjalanan tersebut dipengaruhi
Australia merupakan kelompok wisman terbesar yang
oleh turunnya penerimaan jasa perjalanan (-13,0%
berkunjung ke Indonesia selama triwulan II 2016.
qtq)
dengan
Adapun tujuan favorit wisman ke Indonesia masih
penurunan pembayaran jasa perjalanan (-1,1% qtq)
terkonsentrasi pada tiga daerah, yaitu Bali, Jakarta,
(Grafik 8).
dan Batam.
yang
lebih
tajam
dibandingkan
Sementara itu, perkembangan jasa freight yang
Neraca Pendapatan Sekunder
merupakan penyumbang utama defisit neraca jasa
Surplus
relatif stabil. Pembayaran jasa freight pada triwulan II 2016
triwulan
sebelumnya
karena
Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan neto penerimaan
diimbangi oleh penurunan pembayaran freight impor
miliar USD
0.0 Freight Import (RHS)
-0.5
-10 -15
-1.0
-20 -25
-1.5
-30
-35 -40
dapat
2014
2015*
personal
dari
remitansi
(TKI) tercatat sebesar
Tenaga
Kerja
USD2,3 miliar,
(TKA) di Indonesia sebesar USD0,8 miliar (Grafik 11).
-2.5
2.5
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
2013
yang
sementara pembayaran remitansi Tenaga Kerja Asing
miliar USD 3.0
-3.0
2012
Indonesia
-2.0
-45 -50
transfer Thousands
0
2011
personal
transfer lainnya. Pada triwulan laporan, penerimaan
miliar USD
2010
transfer
terkompensasi oleh penurunan neto pembayaran
nonmigas (-1,2% qtq) (Grafik 8).
Impor
pada
sama dengan surplus pada triwulan sebelumnya.
kenaikan
pembayaran freight impor migas (24,3% qtq) dapat
-5
pendapatan sekunder
triwulan II 2016 tercatat sebesar USD1,2 miliar, relatif
tercatat sebesar USD1,5 miliar, relatif sama
dengan
neraca
2.0 1.5 1.0
0.5
2016
0.0 * angka sementara; ** angka sangat sementara
-0.5
Grafik 9 Pembayaran Jasa Freight
-1.0 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
-1.5
Neraca Pendapatan Primer
2010
2011
2012
Pembayaran
Defisit neraca pendapatan primer pada triwulan periode
Perkembangan
sebelumnya tersebut
(Grafik
dipengaruhi
10). oleh
menurunnya atribusi pendapatan investasi langsung kepada investor asing yang terkompensasi oleh meningkatnya pembayaran bunga pinjaman luar negeri pemerintah maupun sektor swasta.
2014
2015*
2016
Transfer Personal (net)
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Grafik 11 Perkembangan Transfer Personal
II 2016 tercatat sebesar USD7,6 miliar, relatif sama dengan
2013
Penerimaan
Ditinjau dari negara asal transfer, remitansi TKI yang bekerja di kawasan Asia Pasifik menjadi penyumbang terbesar, yaitu mencapai USD1,2 miliar, diikuti kawasan Timur Tengah dan Afrika sebesar USD0,9 miliar, dan kawasan lain sebesar USD0,2 miliar. Pada akhir triwulan II 2016
miliar USD 0
tercatat 3,8 juta
penduduk Indonesia bekerja menjadi TKI di luar
-1
negeri. Data BNP2TKI mengindikasikan bahwa 67,1%
-2 -3
dari jumlah TKI tersebut bekerja di wilayah Asia Pasifik
-4
-5
dengan porsi terbesar berada di Malaysia, Taiwan,
-6
Hongkong, dan Singapura. Sementara itu, sekitar
-7 -8
32,0% lainnya bekerja di regional Timur Tengah dan Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
-9
2010
2011
2012
Pend. Inv. Langsung Pend. Inv. Portofolio
2013
2014
2015*
Pend.Inv. Lainnya Pendapatan Primer (net)
2016
Afrika, dengan porsi terbesar berada di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania (Grafik 12).
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Grafik 10 Neraca Pendapatan Primer
13
miliar USD
Eropa Amerika, 0.6% 0.3%
20 15 10 5
Malaysia, 52.1%
Timteng & Afrika, 32.0%
0
Asia Pasifik, 67.1%
-5 -10
Taiwan, 5.0%
Lainnya, 1.3% Korsel, 0.7%
Sumber: BNP2TKI
Hongkong, 3.9%
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
-15
Singapura, 3.1%
2010
Brunei, 1.0%
2013
2014
2015*
2016
Investasi Portofolio Trans. Modal & Finansial
Grafik 13 Transaksi Modal dan Finansial
Investasi Langsung
TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL positif
perekonomian
investor
domestik
prospek
Prospek ekonomi dan perbaikan iklim investasi
meredanya
Indonesia masih menjadi faktor penarik minat investor
terhadap dan
telah
asing untuk menanamkan modalnya secara langsung
mendorong meningkatnya arus masuk dana asing.
di Indonesia. Pada triwulan II 2016, arus masuk modal
Pada triwulan II 2016, surplus transaksi modal dan
investasi
finansial mencatat surplus sebesar USD7,4 miliar,
USD3,0 miliar dari USD2,7 miliar pada triwulan I
meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus
2016. Peningkatan surplus investasi langsung tersebut
pada triwulan I 2016 sebesar USD4,6 miliar. Surplus
terutama dipengaruhi oleh kenaikan aliran masuk
tersebut juga lebih tinggi dibandingkan dengan
investasi langsung sisi kewajiban sejalan dengan
surplus pada triwulan yang sama tahun sebelumnya
membaiknya perekonomian domestik pada triwulan
sebesar USD2,0 miliar (Grafik 13).
laporan. Perkembangan tersebut juga sejalan dengan
ketidakpastian
di
Peningkatan
14
2012
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Grafik 12 Posisi Tenaga Kerja Indonesia Tw. II 2016
Persepsi
2011
Investasi Lainnya Investasi Langsung
pasar
surplus
keuangan
transaksi
global
modal
dan
langsung
tercatat
meningkat
menjadi
laporan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank
finansial pada triwulan laporan terutama ditopang
Indonesia yang mengindikasikan
oleh aliran masuk modal investasi portofolio neto
pada
yang
besar
dibandingkan dengan periode sebelumnya. Namun
didukung oleh penerbitan obligasi global pemerintah
demikian, surplus investasi langsung pada triwulan II
dan aksi investor asing yang melakukan pembelian
2016 masih lebih rendah dibandingkan dengan
neto di pasar saham dan pasar SBN rupiah. Selain itu,
surplus pada periode yang sama tahun sebelumnya
surplus investasi langsung juga tercatat meningkat
sebesar USD3,9 miliar.
mencapai
USD8,4
miliar,
sebagian
triwulan
II
2016
kegiatan usaha
tumbuh
lebih
tinggi
menjadi USD3,0 miliar dari USD2,7 miliar pada
Pada sisi kewajiban, investasi langsung pada
triwulan sebelumnya. Di sisi lain, defisit investasi
triwulan II 2016 mencatat neto arus masuk modal
lainnya meningkat seiring naiknya aset penduduk di
asing (surplus) sebesar USD4,2 miliar, meningkat
luar negeri.
dibandingkan
dengan
surplus
pada
triwulan
sebelumnya sebesar USD3,7 miliar. Kenaikan tersebut
pangsa sebesar 99,2% dari total PMA atau senilai
terutama didorong oleh meningkatnya arus masuk
USD3,61 miliar. Modal masuk PMA pada ketiga
modal asing dalam bentuk ekuitas, antara lain terkait
sektor tersebut lebih besar dibandingkan dengan
dengan transaksi right issue beberapa perusahaan
triwulan sebelumnya senilai USD2,18 miliar atau
modal asing yang tercatat di bursa. Sementara itu,
sekitar 78,4% dari total PMA.
neto pembayaran utang kepada afiliasi di luar negeri tercatat lebih besar dibandingkan dengan triwulan I 2016. Pada sisi aset, neto arus keluar investasi langsung pada triwulan II 2016 juga tercatat meningkat dari USD1,0 miliar pada triwulan sebelumnya menjadi USD1,2
miliar.
Kenaikan
arus
keluar
tersebut
terutama terjadi pada modal ekuitas, sementara tagihan kepada afiliasi di luar negeri dalam bentuk utang berkurang sebagaimana tercermin dari neto arus masuk instrumen utang dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (Grafik 14).
Grafik 15 PMA menurut Sektor Ekonomi
Berdasarkan negara asal investasi, aliran masuk modal PMA masih didominasi oleh negara di kawasan ASEAN, disusul oleh Jepang dan Eropa (Grafik 16). Sepanjang triwulan II 2016, ketiga kawasan tersebut menanamkan
dananya
dalam
bentuk
investasi
langsung di Indonesia senilai USD3,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan arus masuk PMA pada triwulan sebelumnya sebesar USD2,5 miliar. Khusus untuk negara di kawasan ASEAN, aliran masuk Investasi langsung dari kawasan tersebut pada triwulan II 2016 mencapai USD1,5 miliar (pangsa 41,7% dari total PMA). Sementara itu, investasi asing
Grafik 14 Investasi Langsung
langsung dari negara lainnya justru mencatat net
Berdasarkan arah investasi, investasi langsung
outflow atau defisit sebesar USD0,7 miliar.
asing di Indonesia mencatat neto arus masuk modal asing
sebesar
USD3,64
miliar,
lebih
besar
dibandingkan arus masuk pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar USD2,8 miliar, namun lebih rendah dibandingkan dengan capaian pada triwulan yang sama tahun sebelumnya sebesar USD5,1 miliar. Secara sektoral, sektor manufaktur, sektor lainlain (termasuk jasa dan properti), serta sektor perdagangan merupakan sektor-sektor utama yang menarik aliran masuk modal PMA selama triwulan II 2016 (Grafik 15). Ketiga sektor tersebut memiliki
Grafik 16 PMA menurut Negara Asal
15
Perkembangan PMA pada triwulan II 2016 yang
pendorong dan penarik derasnya aliran masuk
mengalami peningkatan tersebut sejalan dengan
investasi portofolio neto pada triwulan II 2016 yang
realisasi
Badan
tercatat meningkat menjadi sebesar USD8,4 miliar
Republik
dari USD4,4 miliar pada triwulan sebelumnya (Grafik
Indonesia. Realisasi PMA selama triwulan II 2016
17). Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi
berdasarkan laporan BKPM tercatat sebesar Rp99,4
arus masuk modal portofolio asing (sisi kewajiban
triliun (ekuivalen dengan USD7,1 miliar). Realisasi
investasi portofolio) yang mencapai USD7,9 miliar
tersebut meningkat sebesar 3,1% dibandingkan
untuk keseluruhan triwulan II 2016, jauh lebih besar
dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar
Rp96,1 triliun (ekuivalen dengan USD6,9 miliar), dan
USD4,6 miliar. Kenaikan tersebut terutama didukung
lebih tinggi 7,9% dibandingkan dengan triwulan yang
oleh penerbitan obligasi global pemerintah pada Juni
sama tahun sebelumnya.
2016 dan aksi investor asing yang tercatat melakukan
PMA
yang
dipublikasikan
oleh
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Secara
sektoral,
BKPM
1
melaporkan
bahwa
realisasi PMA pada triwulan II 2016 terkonsentrasi
net beli yang cukup besar pada Surat Berharga Negara (SBN) berdenominasi rupiah dan saham.
pada sektor industri logam dasar, barang logam,
Peningkatan surplus investasi portofolio neto
mesin dan elektronik senilai USD0,9 miliar (pangsa
juga dipengaruhi surplus di sisi aset sebagai dampak
12,5% dari total PMA); pertambangan senilai USD0,7
neto jual atas surat berharga asing yang dilakukan
miliar (pangsa 10,0%); industri kimia dasar, barang
penduduk Indonesia sebesar USD0,5 miliar, setelah
kimia dan farmasi senilai USD0,6 miliar (pangsa
pada
8,3%);
penempatan di luar negeri sebesar USD0,2 miliar.
perumahan,
kawasan
industri
dan
triwulan
sebelumnya
mencatat
neto
perkantoran senilai USD0,6 miliar (pangsa 7,9%); serta sektor industri makanan senilai USD0,5 miliar (pangsa 7,3%). Kelima sektor industri tersebut memberikan kontribusi senilai USD3,9 miliar atau sebesar 54,2% dari total PMA. Sementara itu, jika ditinjau dari negara asal investasi, realisasi PMA terutama berasal dari negara Singapura, Malaysia,
Jepang,
Hongkong,
masing-masing
senilai
Tiongkok, USD2,0
dan miliar,
USD1,3 miliar, USD0,6 miliar, USD0,5 miliar, dan USD0,4 miliar, dengan pangsa kelima negara tersebut mencapai 68% dari total PMA.
Grafik 17 Investasi Portofolio
Pada triwulan II 2016, sebagian besar dana asing
Investasi Portofolio
masuk pada instrumen portofolio sektor publik yang
Berbagai perkembangan yang terjadi di pasar
berasal dari penerbitan obligasi global pemerintah
keuangan global dan domestik telah menjadi faktor
sekitar USD4,1 miliar dari total penerbitan sebesar USD4,3 miliar pada Juni 2016.
1
Data realisasi PMA BKPM mencatat keseluruhan nilai proyek yang direalisasikan pada suatu periode dan tidak mencakup investasi di sektor migas, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, serta industri rumah tangga. Sementara, data PMA yang tercatat di NPI mencakup hanya data aliran modal yang diterima perusahaan PMA dari investor langsungnya dan perusahaan dalam satu grup di luar negeri selama suatu periode dan meliputi investasi langsung di seluruh sektor ekonomi.
16
Selain itu, aliran masuk dana asing dalam jumlah besar juga tercatat pada instrumen Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah yang mencapai USD2,5 miliar. Namun demikian, arus masuk dana
asing pada SUN rupiah tersebut lebih rendah
Kinerja positif di pasar saham pada triwulan II
dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar
2016 juga ditunjukkan oleh Indeks Harga Saham
USD3,5 miliar, terutama karena keluarnya dana asing
Gabungan
pada Mei 2016 seiring meningkatnya risiko di pasar
mengalami peningkatan dan ditutup menguat 3,53%
keuangan global terkait rencana penyesuaian FFR.
pada level 5.016,6 dari posisi akhir triwulan I 2016
Sejalan dengan neto beli asing pada triwulan II 2016,
posisi
kepemilikan
asing
pada
(IHSG)
yang
secara
point-to-point
sebesar 4.845,4.
SUN
berdenominasi rupiah meningkat menjadi sekitar USD47,2 miliar (44,6% dari total posisi SUN rupiah) di akhir triwulan laporan dari posisi akhir triwulan sebelumnya sebesar USD44,3 miliar (44,0% dari total posisi SUN rupiah). Sementara itu, investor asing pada triwulan II 2016 juga tercatat melakukan neto beli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) sebesar USD0,2 miliar, meningkat
dibandingkan
dengan
triwulan
sebelumnya yang hanya mencatat net beli sebesar USD0,1 miliar. Kondisi ini menyebabkan posisi kepemilikan SBI oleh asing meningkat menjadi USD0,3
miliar
(5,3%
dari
total
posisi
Grafik 19 Transaksi Asing di BEI dan IHSG
SBI)
Pada triwulan II 2016, IHSG bergerak searah
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang
dengan pergerakan indeks harga saham di bursa
mencatat posisi USD0,1 miliar (1,3% dari total posisi
regional Asia Tenggara yang berada dalam tren
SBI) (Grafik 18).
peningkatan. Harga saham di bursa regional ditutup menguat dibandingkan dengan harga penutupan akhir triwulan I 2016 (Grafik 20).
Grafik 18 Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh Asing
Dinamika eksternal dan sentimen positif investor terhadap prospek perekonomian domestik berimbas pula pada perkembangan bursa yang menunjukkan
Grafik 20 Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN
Aktivitas pasar saham di Bursa Efek Indonesia
pada triwulan II 2016. Investor
(BEI) pada triwulan II 2016 ditopang oleh tambahan
nonresiden membukukan neto beli saham sebesar
lima emiten baru yang melakukan penawaran saham
USD0,7 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan neto
perdana (IPO), yaitu Bank Ganesha (BGTG), Cikarang
beli pada triwulan sebelumnya sebesar USD0,3 miliar.
Listrindo (POWR), Silo Maritime Perdana (SHIP), Duta
kinerja positif
Intidaya (DAYA), dan Graha Andrasentra Propertindo
17
setara dengan USD277,3 juta. Nilai emisi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan total nilai emisi yang tercatat pada triwulan sebelumnya sebesar Rp0,2 triliun atau setara dengan USD12,9 juta dari tiga emiten baru. Dengan
perkembangan
tersebut,
surplus
miliar USD 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10 -12 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
(JGLE), dengan total emisi senilai Rp3,7 triliun atau
investasi portofolio neto pada triwulan II 2016 terutama
disumbang
oleh
sektor
publik
2010
yang
mencatat neto arus masuk investasi portofolio sebesar
2011
2012
Inv. Lainnya - Kewajiban
2013
2014
Inv. Lainnya - Aset
2015*
2016
Investasi Lainnya (net)
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Grafik 22 Investasi Lainnya
USD7,2 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan arus masuk pada triwulan sebelumnya sebesar USD5,1 miliar. Selain itu, sektor swasta menyumbang neto
Pada sisi aset, transaksi investasi lainnya sektor
arus masuk investasi portofolio sebesar USD1,2 miliar,
swasta pada triwulan laporan mengalami defisit (arus
setelah pada
keluar bersih) USD3,0 miliar, berbalik dibandingkan
triwulan sebelumnya mencatat defisit
dengan surplus USD4 juta pada triwulan sebelumnya.
sebesar USD0,6 miliar pada (Grafik 21).
Defisit tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan penempatan simpanan di luar negeri sektor swasta (Grafik 23). miliar USD 6
4 2 0 -2 -4 -6 -8
-10 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
-12
Grafik 21 Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi
2010
Aset lainnya
2011
2012
Uang & Simpanan
2013
2014
Pinjaman
2015*
2016
Investasi Lainnya - Aset
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Investasi Lainnya
Grafik 23 Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta
Transaksi investasi lainnya pada triwulan II 2016 tinggi
Pada sisi kewajiban, transaksi investasi lainnya di
dibandingkan dengan periode sebelumnya yang
sektor swasta pada triwulan laporan mencatat surplus
mencatat defisit sebesar USD2,5 miliar, namun masih
sebesar USD0,9 miliar, berbalik dari defisit triwulan
lebih kecil dibandingkan dengan defisit di triwulan II
sebelumnya sebesar USD2,4 miliar. Surplus tersebut
2015 sebesar USD7,4 miliar. Defisit pada triwulan
dipengaruhi
laporan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan
pinjaman luar negeri sektor bank karena kenaikan
transaksi
penarikan pinjaman luar negeri sektor bank. Selain
mengalami
defisit
US3,9
penempatan
miliar,
simpanan
domestik di luar negeri (Grafik 22).
lebih
sektor
swasta
oleh
turunnya
neto
pembayaran
itu, kewajiban dalam bentuk simpanan nonresiden di perbankan domestik juga tercatat inflow (Grafik 24).
18
dibandingkan dengan periode yang sama pada 2015,
miliar USD 6
terutama
5 4
karena
adanya
pembayaran
pinjaman
program.
3
Pada triwulan II 2016, penarikan pinjaman luar
2 1
negeri Pemerintah tercatat sebesar USD0,5 miliar,
0 -1
USD0,3 miliar di antaranya merupakan penarikan
-2 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
-3
2010
2011
* angka sementara; ** angka sangat sementara
2012
2013
2014
Utang Dagang Uang & Simpanan Investasi Lainnya - Kewajiban
2015*
dalam bentuk pinjaman program dan sisanya dalam bentuk
penarikan
pinjaman
proyek.
Penarikan
2016
pinjaman program tersebut seluruhnya berasal dari
Kewajiban lainnya Pinjaman
IBRD.
Grafik 24 Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya Sektor Swasta
miliar USD 3 2 1
kewajiban untuk sektor publik pada triwulan II 2016
0
mencatat defisit sebesar USD1,8 miliar, lebih rendah
-1
dibanding
periode
-2
sebelumnya (Grafik 25). Defisit tersebut disebabkan
-3
defisit
USD0,1
miliar
pada
oleh lebih tingginya neto pembayaran pinjaman luar
negeri
musimannya.
pemerintah Pembayaran
sebagaimana pinjaman
luar
pola negeri
pemerintah pada triwulan II 2016 lebih besar
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II**
Sementara itu, transaksi investasi lainnya di sisi
2010
2011
2012
Pembayaran
2013 Penarikan
2014
2015*
2016
Pinjaman (net)
* angka sementara; ** angka sangat sementara
Grafik 25 Pinjaman Luar Negeri Sektor Publik
19
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
20
INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL
Membaiknya keseimbangan eksternal Indonesia
barang dan jasa terhadap PDB) bergerak membaik,
pada triwulan II 2016 tercermin pada perkembangan
sejalan
beberapa indikator sustainabilitas eksternal. Rasio
Indonesia (rasio akumulasi ekspor dan impor barang
defisit transaksi berjalan terhadap PDB mengecil
serta jasa terhadap PDB) yang relatif lebih tinggi
menjadi 2,0% dari 2,2% pada triwulan I 2016 sejalan
dibandingkan
dengan defisit transaksi berjalan yang menyempit. Hal
sebelumnya.
ini sejalan dengan langkah kebijakan untuk menjaga
dengan
derajat
dengan
keterbukaan
kondisi
ekonomi
pada
triwulan
Sementara itu, bertambahnya posisi cadangan
stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang
devisa
ditempuh oleh Bank Indonesia dan Pemerintah,
kecukupan
terutama
kewajiban jangka pendek meningkat, sebagaimana
untuk
mengendalikan defisit
transaksi
berjalan.
pada
triwulan
cadangan
II
2016
devisa
menyebabkan
dalam
memenuhi
ditunjukkan oleh rasio posisi utang luar negeri (ULN)
Peningkatan ekspor
barang dan
jasa
yang
berjangka pendek terhadap cadangan devisa yang
lebih besar daripada peningkatan impor barang dan
lebih
jasa
sebelumnya.
menyebabkan
kontribusi
sektor
eksternal
kecil
dibandingkan
dengan
triwulan
terhadap perekonomian domestik (rasio net ekspor Tabel 10 Indikator Sustainabilitas Eksternal 2014 Total
Transaksi Berjalan/PDB (% ) 1) Ekspor - Impor Barang dan Jasa / PDB (% ) 1) Ekspor + Impor Barang dan Jasa / PDB (% ) Posisi ULN Total/PDB2) (% ) Posisi ULN Jangka Pendek3)/PDB2) (% ) Posisi ULN Total/Cadangan Devisa (% ) 3)
1)
Posisi ULN Jangka Pendek /Cadangan Devisa (% )
2015* Tw. I
Tw. II
Tw.III
2016 Tw.IV
Total
Tw. I*
Tw. II**
-3.09 -0.34 45.0
-1.94 0.58 40.1
-1.96 0.68 40.3
-1.92 0.94 37.5
-2.39 0.10 38.1
-2.05 0.58 39.0
-2.19 0.72 34.9
-2.02 0.74 35.1
32.9 6.7
33.5 6.4
34.5 6.4
34.8 6.5
36.0 6.4
36.0 6.4
36.6 6.6
36.8 5.1
262.2 53.0
268.1 51.4
282.3 52.6
297.1 55.3
292.8 52.4
292.8 52.4
294.6 53.4
294.9 40.6
Keterangan: 1) 3)
Menggunakan PDB harga berlaku kuartalan
2)
Menggunakan PDB harga berlaku annualized (penjumlahan PDB empat triwulan ke belakang)
4)
menurut jangka waktu sisa meliputi pembayaran pokok dan bunga atas utang jangka panjang dan pembayaran bunga atas utang jangka pendek * Angka sementara ** Angka sangat sementara
21
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
22
PROSPEK NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Prospek Neraca Pembayaran Indonesia ke depan
reformasi struktural yang terus berlangsung, termasuk
diprakirakan akan terus membaik. Meningkatnya
adanya sentimen positif dari implementasi Undang-
optimisme terhadap prospek perekonomian Indonesia,
Undang Pengampunan Pajak. Prakiraan aliran masuk
khususnya
Undang-Undang
modal asing yang meningkat tersebut mendorong
Pengampunan Pajak, diharapkan mampu mendorong
peningkatan surplus neraca transaksi modal dan
percepatan
finansial sehingga mampu melebihi defisit yang terjadi
dilakukan
pasca
disahkannya
pembangunan oleh
infrastruktur
Pemerintah.
Kondisi
yang tersebut
diperkirakan akan meningkatkan permintaan domestik
pada neraca transaksi berjalan. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mewaspadai
dan impor nonmigas. Selain itu, ekspor nonmigas juga
risiko
eksternal
dan
diprakirakan membaik seiring dengan melambatnya
memengaruhi kinerja neraca pembayaran secara
laju penurunan harga komoditas. Secara keseluruhan,
keseluruhan. Bank Indonesia meyakini kinerja NPI ke
defisit transaksi berjalan tahun 2016 diprakirakan
depan akan semakin baik, didukung oleh bauran
sedikit meningkat, namun masih di bawah batas aman
kebijakan
3% dari PDB.
penguatan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah
moneter
dan
domestik
yang
makroprudensial,
dapat
serta
Meskipun masih dibayangi berbagai sentimen di
dalam mendorong percepatan reformasi struktural
pasar keuangan dunia, aliran masuk modal asing
guna meningkatkan iklim investasi dan daya saing
diprakirakan meningkat didukung oleh membaiknya
ekonomi,
fundamental ekonomi
implementasi Undang-Undang Pengampunan Pajak.
Indonesia
sejalan
dengan
termasuk
mendukung
kelancaran
23
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
24
Boks 1: Perubahan Angka Statistik NPI Dibandingkan Publikasi Triwulan I 2016 Dalam publikasi triwulan II 2016 ini terdapat beberapa perubahan terhadap data yang telah dirilis sebelumnya pada publikasi triwulan I 2016. Perubahan tersebut disebabkan adanya pengkinian data dari beberapa sumber data dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1 Perbandingan Publikasi NPI Juta USD
Komponen
Tw. I Lama Baru
Tw. II Lama Baru
2015* Tw. III Lama Baru
Tw. IV Lama Baru
TOTAL Lama Baru
2016 Tw. I* Lama Baru
Transaksi Berjalan Barang Jasa Pendapatan Primer Pendapatan Sekunder
-4,136 3,063 -1,816 -6,811 1,428
-4,141 3,063 -1,816 -6,815 1,428
-4,286 4,125 -2,634 -7,202 1,426
-4,286 4,125 -2,634 -7,202 1,426
-4,156 4,141 -2,111 -7,459 1,273
-4,154 4,141 -2,111 -7,458 1,273
-5,075 1,961 -1,740 -6,678 1,382
-5,115 1,961 -1,740 -6,718 1,382
-17,654 13,289 -8,301 -28,151 5,508
-17,697 13,289 -8,301 -28,194 5,508
-4,668 2,779 -1,133 -7,547 1,234
-4,762 2,709 -1,148 -7,556 1,234
Transaksi Modal dan Finansial Investasi Langsung Investasi Portofolio Derivatif Finansial Investasi Lainnya
5,004 1,659 8,509 93 -5,258
4,956 1,617 8,509 93 -5,263
1,846 3,677 5,592 -3 -7,420
2,035 3,890 5,571 -3 -7,424
223 1,834 -2,218 231 375
219 1,833 -2,202 231 356
9,838 2,773 4,868 -301 2,485
9,888 3,295 4,857 -301 2,024
16,911 9,943 16,750 20 -9,819
17,099 10,635 16,735 20 -10,308
4,174 2,208 4,410 -94 -2,350
4,591 2,679 4,447 -22 -2,513
* angka sementara
Transaksi Barang perubahan data transaksi barang triwulan I 2016 disebabkan adanya pengkinian data migas dan nonmigas. Transaksi Jasa perubahan data transaksi jasa triwulan I 2016 karena adanya koreksi data travel wisatawan nasional oleh BPS di pintu lainnya sejak Januari 2016. Transaksi Pendapatan Primer perubahan data transaksi pendapatan primer karena pengkinian data utang luar negeri (ULN) untuk triwulan I dan III 2015, sementara perubahan data untuk triwulan IV 2015 dan triwulan I 2016 karena pengkinian data pendapatan investasi langsung sektor migas. Transaksi Investasi Langsung - perubahan data investasi langsung karena pengkinian data utang luar negeri (ULN) dan data investasi langsung sektor migas, khususnya pada triwulan IV 2015. Transaksi Investasi Portofolio perubahan data investasi portofolio karena pengkinian data ULN tahun 2015 dan data Laporan Lalu Lintas Devisa (LLD) untuk triwulan I 2016. Transaksi Investasi Lainnya perubahan data investasi lainnya karena pengkinian data ULN tahun 2015 dan data LLD untuk triwulan I 2016.
25
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
26
LAMPIRAN
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
T Tabel Tabel r Tabel Tabela Tabel n Tabel Tabel s a k si B e rj al a n Tabel
1
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: RINGKASAN
......................
29
2
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, BARANG
......................
30
3
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, JASA-JASA
......................
31
4
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, PENDAPATAN PRIMER
......................
32
5
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, PENDAPATAN SEKUNDER
......................
33
6
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LANGSUNG
......................
33
7
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI PORTOFOLIO
......................
34
8
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LAINNYA
......................
35
27
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
28
TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) Agustus 2016
ITEMS
2014 Total
I. Transaksi Berjalan
2015* Tw.I
Tw.II
Tw.III
2016 Tw.IV
Total
Tw.I*
Tw.II**
-26,716
-4,141
-4,286
-4,154
-5,115
-17,697
-4,762
A. Barang
7,776
3,063
4,125
4,141
1,961
13,289
2,709
3,718
- Ekspor
176,086
37,827
39,685
36,086
34,767
148,365
33,100
36,249
- Impor
-168,310
-34,764
-35,561
-31,945
-32,806
-135,076
-30,391
-32,531
6,268
2,690
3,810
4,047
2,012
12,560
2,400
3,485
- Ekspor, fob.
174,554
37,450
39,366
35,728
34,421
146,965
32,747
35,944
- Impor, fob. a. Nonmigas
-168,286
-34,760
-35,557
-31,680
-32,409
-134,406
-30,347
-32,458
18,097
3,947
5,932
6,158
2,986
19,023
3,244
4,916
- Ekspor, fob
145,802
33,068
34,722
32,038
30,713
130,541
29,836
32,708
- Impor, fob
-127,704
-29,122
-28,790
-25,880
-27,727
-111,518
-26,592
-27,792
-11,830
-1,256
-2,122
-2,111
-973
-6,463
-843
-1,431
- Ekspor, fob
28,752
4,382
4,644
3,690
3,708
16,424
2,912
3,236
- Impor, fob
-40,582
-5,638
-6,767
-5,801
-4,681
-22,887
-3,755
-4,667
2. Barang Lainnya
1,509
372
315
94
-51
730
308
232
- Ekspor, fob.
1,533
376
319
358
346
1,400
352
305
-24
-4
-4
-264
-398
-670
-44
-73
-10,010
-1,816
-2,634
-2,111
-1,740
-8,301
-1,148
-1,999
1. Barang Dagangan Umum
b. Migas
- Impor, fob. B. Jasa - jasa
-4,679
- Ekspor
23,531
5,555
5,101
5,486
6,087
22,228
5,758
5,403
- Impor
-33,541
-7,371
-7,736
-7,597
-7,826
-30,529
-6,907
-7,402
-29,703
-6,815
-7,202
-7,458
-6,718
-28,194
-7,556
-7,624
2,130
468
722
705
930
2,826
515
800
-31,832
-7,283
-7,925
-8,163
-7,649
-31,020
-8,072
-8,425 1,227
C. Pendapatan Primer - Penerimaan - Pembayaran D. Pendapatan Sekunder
5,220
1,428
1,426
1,273
1,382
5,508
1,234
- Penerimaan
9,374
2,521
2,645
2,540
2,655
10,362
2,478
2,567
- Pembayaran
-4,154
-1,094
-1,220
-1,267
-1,273
-4,853
-1,245
-1,340
II. Transaksi Modal
27
1
0
2
14
17
0
4
- Penerimaan
27
1
0
2
14
17
0
4
- Pembayaran
0
0
0
0
0
0
0
0
44,916
4,955
2,034
218
9,875
17,082
4,590
7,415
III. Transaksi Finansial - Aset - Kewajiban 1. Investasi Langsung a. Aset b. Kewajiban 2. Investasi Portofolio a. Aset b. Kewajiban - Sektor publik2)
-10,786
-8,302
-9,073
-3,787
-121
-21,283
-898
-3,854
55,702
13,257
11,108
4,005
9,996
38,365
5,488
11,270
14,733
1,617
3,890
1,833
3,295
10,635
2,679
2,991
-10,388
-3,450
-3,394
-1,345
-1,230
-9,419
-1,011
-1,204
25,121
5,067
7,284
3,178
4,525
20,054
3,690
4,195
26,067
8,509
5,571
-2,202
4,857
16,735
4,447
8,382
2,587
24
-737
-683
427
-968
-168
481
23,480
8,484
6,309
-1,519
4,429
17,703
4,614
7,901
15,380
6,942
3,808
891
5,728
17,369
4,919
7,250
- Sektor swasta3) 3. Derivatif Finansial
8,100
1,542
2,500
-2,410
-1,299
334
-305
652
-156
93
-3
231
-301
20
-22
-25
4. Investasi Lainnya
4,272
-5,263
-7,424
356
2,024
-10,308
-2,513
-3,933
-3,427
-5,081
-5,171
-1,955
645
-11,562
4
-3,302
7,699
-182
-2,253
2,311
1,379
1,254
-2,518
-631
-4,209
-1,144
-1,366
1,665
377
-469
-119
-1,548
11,907
962
-887
646
1,002
1,723
-2,398
917
18,226
815
-2,252
-3,935
4,773
-598
-172
2,741
a. Aset b. Kewajiban - Sektor publik2) - Sektor swasta3) IV. Total (I + II + III) V. Selisih Perhitungan Bersih
-2,978
488
-674
-630
316
-500
-115
-579
VI. Neraca Keseluruhan (IV + V)
15,249
1,303
-2,925
-4,565
5,089
-1,098
-287
2,162
-15,249
-1,303
2,925
4,565
-5,089
1,098
287
-2,162
-15,249
-1,303
2,925
4,565
-5,089
1,098
287
-2,162
B. Kredit dan Pinjaman IMF
0
0
0
0
0
0
0
0
C. Exceptional Financing
0
0
0
0
0
0
0
0
111,862 111,554 108,030
101,720
105,931
105,931
107,543
109,789
VII. Cadangan Devisa dan yang terkait A. Transaksi Cadangan Devisa
4)
Memorandum: - Posisi Cadangan Devisa Dalam Bulan Impor dan Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah - Transaksi Berjalan (% PDB)
6.4
6.6
6.8
6.8
7.4
7.4
7.7
8.0
-3.00
-1.94
-1.96
-1.92
-2.39
-2.05
-2.19
-2.02
Catatan 1) Berdasarkan BPM6, namun penggunaan tanda "+" and "-" mengikuti BPM5 2) Terdiri dari Pemerintah dan Bank Sentral 3) Terdiri dari Bank and Non Bank 4) Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit *angka sementara ** angka sangat sementara
29
TABEL 2 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN BARANG (Juta USD) Agustus 2016
ITEMS Barang 1) - Ekspor - Impor A. Barang dagangan umum 1. Nonmigas a. Ekspor b. Impor 2. Minyak a. Ekspor b. Impor 3. Gas a. Ekspor b. Impor B. Barang lainnya a.l. Emas nonmoneter a. Ekspor b. Impor Memorandum: 1. Nominal a. Total Ekspor (fob) - Nonmigas - Migas b. Total Impor (fob) - Nonmigas - Migas 2. Pertumbuhan (% , yoy) a. Total Ekspor (fob) - Nonmigas - Migas b. Total Impor (fob) - Nonmigas - Migas 3. Harga rata-rata ekspor minyak mentah (USD/barel) 4. Produksi minyak mentah (juta barel per hari)
Catatan: 1)
30
Dalam free on board (fob).
2014
2015* Tw.III
2016
Total
Tw.I
Tw.II
Tw.IV
Total
Tw.I*
Tw.II**
7,776 176,086 -168,310 6,268 18,097 145,802 -127,704 -23,903 13,806 -37,709 12,074 14,946 -2,873 1,509 1,509 1,533 -24
3,063 37,827 -34,764 2,690 3,947 33,068 -29,122 -3,184 1,927 -5,111 1,927 2,455 -528 372 372 376 -4
4,125 39,685 -35,561 3,810 5,932 34,722 -28,790 -3,658 2,611 -6,268 1,535 2,034 -498 315 315 319 -4
4,141 36,086 -31,945 4,047 6,158 32,038 -25,880 -3,521 1,786 -5,307 1,410 1,904 -494 94 94 358 -264
1,961 34,767 -32,806 2,012 2,986 30,713 -27,727 -2,743 1,510 -4,253 1,770 2,198 -429 -51 -51 346 -398
13,289 148,365 -135,076 12,560 19,023 130,541 -111,518 -13,106 7,833 -20,938 6,643 8,592 -1,949 730 730 1,400 -670
2,709 33,100 -30,391 2,400 3,244 29,836 -26,592 -1,997 1,253 -3,250 1,154 1,658 -505 308 308 352 -44
3,718 36,249 -32,531 3,485 4,916 32,708 -27,792 -2,486 1,793 -4,279 1,055 1,443 -388 232 232 305 -73
176,086 147,334 28,752 -168,310 -127,729 -40,582
37,827 33,445 4,382 -34,764 -29,126 -5,638
39,685 35,041 4,644 -35,561 -28,794 -6,767
36,086 32,395 3,690 -31,945 -26,144 -5,801
34,767 31,059 3,708 -32,806 -28,125 -4,681
148,365 131,941 16,424 -135,076 -112,189 -22,887
33,100 30,188 2,912 -30,391 -26,636 -3,755
36,249 33,013 3,236 -32,531 -27,865 -4,667
-3.3 -0.8 -14.4 -4.5 -3.9 -6.3 95.8 0.788
-13.9 -8.0 -42.3 -14.3 -3.7 -45.5 50.7 0.766
-10.8 -5.3 -38.2 -20.8 -15.8 -36.7 59.1 0.793
-17.2 -10.9 -49.2 -24.0 -17.4 -44.2 45.8 0.794
-19.6 -15.7 -41.9 -19.6 -11.1 -48.9 39.6 0.794
-15.4 -10.0 -42.9 -19.7 -12.2 -43.6 48.8 0.787
-12.5 -9.7 -33.5 -12.6 -8.5 -33.4 28.7 0.836
-8.7 -5.8 -30.3 -8.5 -3.2 -31.0 41.3 0.833
TABEL 3 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN JASA-JASA (Juta USD) Agustus 2016
ITEMS
2014 Total
Jasa-jasa - Ekspor - Impor A. Jasa manufaktur - Ekspor - Impor B. Jasa pemeliharaan dan perbaikan - Ekspor - Impor C. Transportasi - Ekspor - Impor a. Penumpang - Ekspor - Impor b. Barang - Ekspor - Impor c. Lainnya - Ekspor - Impor D. Perjalanan - Ekspor - Impor E. Jasa konstruksi - Ekspor - Impor F. Jasa asuransi dan dana pensiun - Ekspor - Impor G. Jasa keuangan - Ekspor - Impor H. Biaya penggunaan kekayaan intelektual - Ekspor - Impor I. Jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi - Ekspor - Impor J. Jasa bisnis lainnya - Ekspor - Impor K. Jasa personal, kultural, dan rekreasi - Ekspor - Impor L. Jasa pemerintah - Ekspor - Impor Memorandum: Jumlah pelawat (ribuan orang) - Ke dalam negeri - Ke luar negeri
2015* Tw.I
Tw.II
Tw.III
2016 Tw.IV
Total
Tw.I*
Tw.II**
-10,010 23,531 -33,541 425 425 0 -376 100 -476 -8,184 3,791 -11,975 -1,275 1,306 -2,581 -6,707 1,751 -8,458 -201 735 -936 2,579 10,261 -7,682 52 712 -660 -938 26 -964 -398 223 -621 -1,802 60 -1,862 -481 1,140 -1,621 -940 6,032 -6,972 -94 150 -244 147 611 -464
-1,816 5,555 -7,371 80 80 0 -78 26 -105 -1,520 814 -2,335 -141 334 -476 -1,367 354 -1,721 -12 126 -138 1,059 2,756 -1,698 -5 117 -122 -215 2 -218 -121 45 -166 -328 13 -340 -193 281 -474 -617 1,230 -1,847 -12 26 -38 135 163 -28
-2,634 5,101 -7,736 95 95 0 -41 38 -79 -1,639 837 -2,476 -294 323 -618 -1,372 362 -1,734 27 151 -124 609 2,292 -1,683 -31 82 -113 -316 4 -321 -156 54 -210 -463 17 -479 -233 204 -437 -563 1,271 -1,834 22 32 -11 83 176 -93
-2,111 5,486 -7,597 101 101 0 -61 27 -87 -1,584 812 -2,396 -373 325 -698 -1,271 317 -1,588 60 171 -111 827 2,796 -1,969 -77 102 -178 -206 6 -212 -72 98 -170 -290 10 -299 -137 255 -392 -741 1,108 -1,849 18 25 -7 109 146 -37
-1,740 6,087 -7,826 79 79 0 -61 28 -89 -1,378 1,016 -2,395 -406 311 -717 -1,171 396 -1,566 198 310 -112 974 2,916 -1,942 38 77 -39 -179 14 -193 -132 67 -199 -518 15 -534 -183 306 -488 -543 1,390 -1,933 20 31 -11 142 147 -5
-8,301 22,228 -30,529 356 356 0 -241 118 -359 -6,122 3,479 -9,602 -1,215 1,293 -2,508 -5,181 1,429 -6,610 273 758 -484 3,469 10,761 -7,292 -74 378 -453 -916 26 -943 -481 264 -744 -1,598 54 -1,653 -746 1,046 -1,791 -2,464 4,999 -7,463 48 115 -67 469 632 -163
-1,148 5,758 -6,907 83 83 0 -83 41 -125 -1,223 874 -2,098 -141 333 -474 -1,088 411 -1,499 5 130 -125 1,172 2,894 -1,722 38 70 -31 -147 2 -150 -185 71 -256 -358 13 -371 -205 194 -399 -398 1,331 -1,729 0 16 -16 158 169 -11
-1,999 5,403 -7,402 89 89 0 -37 34 -71 -1,357 964 -2,321 -252 316 -568 -1,038 492 -1,531 -67 156 -222 815 2,519 -1,704 17 54 -37 -190 5 -194 -93 80 -173 -624 10 -634 -291 229 -520 -513 1,212 -1,725 12 25 -14 172 181 -9
9,488 8,242
2,328 2,040
2,377 2,051
2,555 2,228
2,535 2,026
9,794 8,345
2,427 2,070
2,551 2,075
31
TABEL 4 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN PENDAPATAN PRIMER (Juta USD) Agustus 2016
ITEMS
2014 Total
Pendapatan Primer - Penerimaan - Pembayaran A. Kompensansi tenaga kerja - Penerimaan - Pembayaran B. Pendapatan investasi - Penerimaan - Pembayaran a. Pendapatan investasi langsung 1) Pendapatan modal ekuitas - Penerimaan - Pembayaran 2) Pendapatan utang (bunga) - Penerimaan - Pembayaran b. Pendapatan investasi portofolio 1) Pendapatan modal ekuitas - Penerimaan - Pembayaran 2) Pendapatan utang (bunga) - Penerimaan - Pembayaran c. Pendapatan investasi lainnya - Penerimaan - Pembayaran
32
-29,703 2,130 -31,832 -1,200 206 -1,406 -28,503 1,924 -30,426 -19,271 -17,888 140 -18,028 -1,383 50 -1,432 -7,106 -2,221 399 -2,620 -4,885 608 -5,492 -2,126 728 -2,853
2015* Tw.I -6,815 468 -7,283 -316 53 -370 -6,499 414 -6,914 -4,108 -3,809 23 -3,832 -299 8 -307 -1,916 -217 58 -275 -1,700 212 -1,912 -475 113 -588
Tw.II -7,202 722 -7,925 -322 61 -383 -6,880 661 -7,542 -4,395 -4,134 23 -4,158 -261 2 -264 -1,750 -977 88 -1,065 -773 432 -1,205 -735 115 -850
Tw.III -7,458 705 -8,163 -356 49 -405 -7,101 657 -7,758 -4,859 -4,407 9 -4,416 -452 4 -456 -1,859 -367 38 -405 -1,493 517 -2,010 -382 89 -471
2016 Tw.IV -6,718 930 -7,649 -367 50 -416 -6,352 881 -7,233 -4,775 -4,375 17 -4,392 -400 7 -407 -879 -375 98 -474 -504 651 -1,155 -697 108 -805
Total -28,194 2,826 -31,020 -1,361 213 -1,574 -26,832 2,614 -29,446 -18,138 -16,725 72 -16,797 -1,413 21 -1,434 -6,406 -1,936 283 -2,219 -4,470 1,812 -6,282 -2,288 426 -2,714
Tw.I* -7,556 515 -8,072 -360 55 -415 -7,196 460 -7,656 -4,528 -4,218 2 -4,219 -310 2 -312 -2,234 -218 59 -277 -2,016 245 -2,261 -434 152 -587
Tw.II** -7,624 800 -8,425 -367 63 -430 -7,257 737 -7,994 -4,258 -4,087 31 -4,118 -171 33 -204 -2,271 -1,348 151 -1,499 -923 355 -1,278 -728 167 -895
TABEL 5 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN PENDAPATAN SEKUNDER (Juta USD) Agustus 2016
2014
ITEMS
Total Pendapatan Sekunder - Penerimaan - Pembayaran A. Pemerintah - Penerimaan - Pembayaran B. Sektor lainnya 1. Transfer personal - Penerimaan - Pembayaran 2.Transfer lainnya - Penerimaan - Pembayaran Memorandum: - Jumlah Tenaga Kerja Indonesia/TKI (ribuan orang) - Jumlah Tenaga Kerja Asing/TKA (ribuan orang)
2015* Tw.I
Tw.II
Tw.III
2016 Tw.IV
Total
Tw.I*
Tw.II**
5,220 9,374 -4,154 232 239 -7 4,988 5,632 8,345 -2,713 -644 789 -1,434
1,428 2,521 -1,094 8 8 0 1,419 1,614 2,336 -721 -195 177 -372
1,426 2,645 -1,220 2 3 -1 1,424 1,642 2,390 -747 -218 253 -471
1,273 2,540 -1,267 15 15 0 1,258 1,605 2,356 -750 -347 169 -516
1,382 2,655 -1,273 124 124 0 1,258 1,553 2,366 -812 -295 166 -461
5,508 10,362 -4,853 149 150 -1 5,360 6,415 9,447 -3,031 -1,056 765 -1,821
1,234 2,478 -1,245 0 5 -5 1,234 1,526 2,301 -775 -292 172 -464
1,227 2,567 -1,340 38 38 0 1,189 1,428 2,268 -840 -239 261 -500
3,944 77
3,893 77
3,837 79
3,755 83
3,686 86
3,686 86
3,639 83
3,591 89
TABEL 6 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI LANGSUNG (Juta USD) Agustus 2016
ITEMS
2014 Total
Investasi Langsung A. Aset 1. Modal ekuitas 2. Instrumen utang B. Kewajiban 1. Modal ekuitas 2. Instrumen utang a. Penerimaan b. Pembayaran Memorandum: Investasi langsung berdasarkan arah investasi A. Ke luar negeri 1. Modal ekuitas 2. Instrumen utang B. Di Indonesia (PMA) 1. Modal ekuitas 2. Instrumen utang
2015* Tw.III
2016
Tw.I
Tw.II
Tw.IV
Total
Tw.I*
Tw.II**
14,733 -10,388 -9,566 -822 25,121 21,895 3,225 80,051 -76,826
1,617 -3,450 -2,706 -744 5,067 4,335 732 21,152 -20,420
3,890 -3,394 -2,486 -908 7,284 5,199 2,085 22,131 -20,046
1,833 -1,345 -1,605 260 3,178 4,539 -1,361 18,261 -19,622
3,295 -1,230 -1,546 316 4,525 5,612 -1,086 13,915 -15,001
10,635 -9,419 -8,343 -1,076 20,054 19,685 370 75,458 -75,089
2,679 -1,011 -1,300 289 3,690 3,501 189 13,008 -12,819
2,991 -1,204 -1,640 436 4,195 5,514 -1,319 12,422 -13,741
14,733 -7,077 -5,408 -1,670 21,811 17,737 4,073
1,617 -2,155 -1,592 -564 3,772 3,221 551
3,890 -1,240 -1,549 308 5,130 4,261 869
1,833 -2,257 -846 -1,411 4,090 3,780 310
3,295 -629 -595 -33 3,924 4,660 -737
10,635 -6,281 -4,581 -1,700 16,917 15,923 993
2,679 -99 -347 248 2,777 2,548 230
2,991 -646 -709 62 3,637 4,583 -945
33
TABEL 7 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI PORTOFOLIO (Juta USD) Agustus 2016
ITEMS
2014 Total
Investasi Portofolio A. Aset 1. Sektor publik a. Modal ekuitas b. Surat utang 2. Sektor swasta a. Modal ekuitas b. Surat utang B. Kewajiban 1. Sektor publik a. Modal ekuitas b. Surat utang 1) Bank sentral 2) Pemerintah a) Jangka pendek b) Jangka panjang 2. Sektor swasta a. Modal ekuitas b. Surat utang 1) Jangka pendek 2) Jangka panjang Memorandum: Surat Utang Pemerintah, Kewajiban 1. Dalam Rupiah 2. Dalam Valuta Asing
Catatan: N/A : Tidak dapat diterapkan
34
2015* Tw.I
Tw.II
Tw.III
2016 Tw.IV
Total
Tw.I*
Tw.II**
26,067 2,587 2,965 0 2,965 -379 -753 374 23,480 15,380 N/A 15,380 -117 15,497 118 15,378 8,100 3,259 4,841 1,317 3,524
8,509 24 713 0 713 -689 -258 -431 8,484 6,942 N/A 6,942 -125 7,067 296 6,771 1,542 437 1,105 -217 1,322
5,571 -737 -13 0 -13 -724 -317 -406 6,309 3,808 N/A 3,808 182 3,627 51 3,576 2,500 -88 2,589 271 2,318
-2,202 -683 -180 0 -180 -503 -180 -323 -1,519 891 N/A 891 -194 1,084 -417 1,501 -2,410 -1,200 -1,210 -1,154 -56
4,857 427 -128 0 -128 555 148 407 4,429 5,728 N/A 5,728 2 5,725 32 5,694 -1,299 -696 -603 -1,240 637
16,735 -968 392 0 392 -1,360 -608 -753 17,703 17,369 N/A 17,369 -135 17,503 -38 17,542 334 -1,547 1,881 -2,340 4,221
4,447 -168 174 0 174 -341 -147 -195 4,614 4,919 N/A 4,919 68 4,851 -172 5,022 -305 314 -618 -480 -139
8,382 481 -53 0 -53 534 -120 654 7,901 7,250 N/A 7,250 248 7,002 176 6,827 652 667 -15 28 -43
15,497 11,838 3,658
7,067 3,407 3,660
3,627 2,527 1,100
1,084 -992 2,076
5,725 2,575 3,150
17,503 7,518 9,986
4,851 3,501 1,350
7,002 2,862 4,140
TABEL 8 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI LAINNYA (Juta USD) Agustus 2016
ITEMS
2014 Total
2015* Tw.I
Tw.II
Tw.III
2016 Tw.IV
Total
Tw.I*
Tw.II**
Investasi Lainnya A. Aset 1. Sektor publik 2. Sektor swasta a. Uang dan simpanan b. Pinjaman c. Piutang datang dan uang muka d. Aset lainnya B. Kewajiban 1. Sektor publik a. Uang dan simpanan b. Pinjaman
4,272 -3,427 0 -3,427 -2,279 616 -915 -849 7,699 -4,209 0 -1,243
-5,263 -5,081 0 -5,081 -4,237 -168 -523 -153 -182 -1,144 0 -431
-7,424 -5,171 0 -5,171 -3,073 -443 -1,233 -422 -2,253 -1,366 0 -1,380
356 -1,955 0 -1,955 -646 -325 -436 -549 2,311 1,665 0 1,485
2,024 645 0 645 544 -99 210 -10 1,379 377 0 249
-10,308 -11,562 0 -11,562 -7,411 -1,034 -1,982 -1,134 1,254 -469 0 -77
-2,513 4 0 4 -766 299 117 355 -2,518 -119 0 54
-3,933 -3,302 -269 -3,033 -1,903 -21 -764 -345 -631 -1,548 0 -1,601
1) Bank sentral 1) a) Penarikan b) Pembayaran 2) Pemerintah a) Penarikan (1) Program (2) Proyek (3) Lainnya b) Pembayaran c. Kewajiban lainnya 2. Sektor swasta a. Uang dan simpanan b. Pinjaman 1) Penarikan 2) Pembayaran c. Utang dagang dan uang muka d. Kewajiban lainnya
-15 0 -15 -1,228 4,035 1,540 2,494 0 -5,263 -2,965 11,907 2,381 8,785 37,494 -28,709 209 532
0 0 0 -431 237 0 237 0 -668 -713 962 -70 960 7,970 -7,010 -37 108
-9 0 -9 -1,371 382 74 308 0 -1,753 13 -887 120 -935 7,268 -8,204 1 -72
0 0 0 1,485 2,134 2,000 134 0 -649 180 646 531 -628 5,569 -6,197 657 86
-24 0 -24 273 2,077 1,815 262 0 -1,804 128 1,002 187 1,207 9,280 -8,073 -150 -242
-33 0 -33 -44 4,829 3,889 940 0 -4,874 -392 1,723 768 605 30,087 -29,483 471 -120
0 0 0 54 778 529 249 0 -724 -174 -2,398 -820 -1,748 3,516 -5,265 165 5
-24 0 -24 -1,577 463 280 183 0 -2,040 53 917 1,056 -896 5,355 -6,250 792 -36
Catatan: 1)
Tidak termasuk kredit dan pinjaman dengan IMF.
35