November 2011
kang
LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Realisasi Triwulan III-2011
1
Alamat Redaksi: Biro Neraca Pembayaran Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 16 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350 Telepon : (021) 3818328 Faksimili : (021) 3800134 E-mail :
[email protected] Website : www.bi.go.id
2
November 2011
LAPORAN NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
Realisasi Triwulan III-2011
3
DAFTAR ISI
4
RINGKASAN
1
PERKEMBANGAN NPI TW. III-2011 SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
3
TRANSAKSI BERJALAN
5
1.
Neraca Perdagangan Barang
5
1.1.
Ekspor Barang
6
1.2.
Impor Barang
12
2.
Neraca Perdagangan Jasa
16
3.
Neraca Pendapatan
17
4.
Neraca Transfer Berjalan
18
TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL
21
1.
Investasi Langsung
21
2.
Investasi Portofolio
22
3.
Investasi Lainnya
25
CADANGAN DEVISA
29
INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL
31
DAFTAR TABEL Hal
Hal
Tabel 1
Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia dan Beberapa Indikator Ekonomi
4
Tabel 14
Impor (f.o.b) menurut Kelompok Barang
13
Tabel 2
Neraca Perdagangan Barang menurut Pengelompokan BPM5
6
Tabel 15
Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
13
Tabel 3
Pertumbuhan Ekspor Barang per Sektor
6
Tabel 16
Impor 10 Komoditas Utama Nonmigas (c.i.f) menurut Kategori Ekonomi
13
Tabel 4
Perkembangan Ekspor Barang menurut Negara Tujuan Utama
7
Tabel 17
Impor Bahan Penolong untuk Industri (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
14
Tabel 5
Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama
7
Tabel 18
Impor Barang Modal kecuali Alat Angkutan (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
14
Tabel 6
Ekspor Batubara menurut Negara Tujuan Utama
8
Tabel 19
Impor Suku Cadang & Aksesori untuk Barang modal (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
15
Tabel 7
Ekspor Minyak Sawit menurut Negara Tujuan Utama
9
Tabel 20
Impor Suku Cadang & Aksesori untuk Peralatan Transportasi (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
15
Tabel 8
Ekspor Produk Karet menurut Negara Tujuan Utama
10
Tabel 21
Impor Bahan Baku untuk Industri (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
15
Tabel 9
Ekspor Produk TPT menurut Negara Tujuan Utama
10
Tabel 22
Perkembangan Impor Minyak
16
Tabel 10
Ekspor Produk Logam menurut Negara Tujuan Utama
10
Tabel 23
Permintaan dan Penawaran Minyak Dunia
16
Tabel 11
Ekspor Peralatan Listrik menurut Negara Tujuan Utama
11
Tabel 24
Perkembangan Sovereign Rating Indonesia
23
Tabel 12
Perkembangan Ekspor Minyak
11
Tabel 25
Indikator Sustainabilitas Eksternal
31
Tabel 13
Perkembangan Ekspor Gas
12
5
DAFTAR GRAFIK Hal
Hal
6
Grafik 1
Transaksi Berjalan
5
Grafik 17
Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi
22
Grafik 2
Neraca Perdagangan Nonmigas
5
Grafik 18
Perkembangan PMA menurut Negara Asal
22
Grafik 3
Neraca Perdagangan Migas
6
Grafik 19
Perkembangan Investasi Portofolio
23
Grafik 4
Perkembangan Harga Batubara Dunia
8
Grafik 20
Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh Asing
23
Grafik 5
Perkembangan Harga Minyak Sawit Dunia
9
Grafik 21
Perkembangan Yield Global Bond Indonesia dan US T-Notes
24
Grafik 6
Perkembangan Harga Karet Dunia
9
Grafik 22
Perkembangan SBI Rate
24
Grafik 7
Perkembangan Harga Minyak Dunia
12
Grafik 23
Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG
24
Grafik 8
Perkembangan Konsumsi BBM
16
Grafik 24
Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN
25
Grafik 9
Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa
16
Grafik 25
Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi
25
Grafik 10
Perkembangan Jasa Perjalanan
17
Grafik 26
Perkembangan Investasi Lainnya
26
Grafik 11
Perkembangan Neraca Pendapatan
18
Grafik 27
Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta
26
Grafik 12
Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja
18
Grafik 28
Perkembangan Lainnya
26
Grafik 13
Komposisi Jumlah TKI di Asia Pasifik
19
Grafik 29
Perkembangan PLN Sektor Publik
27
Grafik 14
Komposisi Jumlah TKI di Timur Tengah dan Afrika
19
Grafik 30
Perkembangan PLN Sektor Swasta
27
Grafik 15
Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial
21
Grafik 31
Perkembangan Cadangan Devisa
29
Grafik 16
Perkembangan Investasi Langsung
22
Transaksi
Kewajiban
Investasi
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
7
RINGKASAN
Pada triwulan III 2011 transaksi berjalan masih menunjukkan kinerja yang positif dengan mencatat surplus USD0,2 miliar. Namun, surplus pada transaksi berjalan tersebut tidak dapat menutupi defisit USD3,4 miliar yang terjadi pada transaksi modal dan finansial. Sejalan dengan itu, secara keseluruhan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami defisit USD4,0 miliar dan jumlah cadangan devisa turun menjadi USD114,5 miliar pada akhir September 2011. Jumlah cadangan devisa ini diperkirakan cukup untuk membiayai kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah selama 6,6 bulan. Kinerja transaksi berjalan masih positif karena surplus pada neraca barang dan neraca transfer berjalan melampaui defisit pada neraca jasa dan neraca pendapatan. Surplus neraca barang tetap tinggi berkat kinerja neraca perdagangan migas yang membaik. Setelah sempat mengalami defisit pada triwulan sebelumnya, neraca perdagangan migas kembali mengalami surplus, ditopang oleh produksi minyak dan volume ekspor gas yang meningkat serta volume impor minyak yang menurun. Kontribusi positif juga berasal dari berkurangnya defisit neraca jasa seiring dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Transaksi modal dan finansial mengalami defisit akibat keluarnya sebagian investor asing dari pasar surat utang negara dan pasar saham domestik serta besarnya jumlah SBI milik investor asing yang jatuh tempo. Arus keluar investasi portofolio tersebut dipicu oleh terjadinya gejolak di pasar finansial global menyusul proses penyelesaian krisis utang di Eropa yang berlarut-larut. Di sisi lain, minat investor asing untuk menanamkan modalnya dalam bentuk investasi langsung dan pemberian kredit kepada sektor swasta masih tetap tinggi, didukung oleh iklim investasi yang kondusif dan terjaganya stabilitas perekonomian di dalam negeri.
1
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
2
PERKEMBANGAN NPI TW. III-2011 SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada Tw. III-2011mengalami defisit sebesar USD4,0miliar, terutama akibat tekanan pada transaksi modal dan finansial yang mengalami defisit sekitar USD3,4 miliar yang jauh lebih besar dibandingkan surplus transaksi berjalan (USD0,2 miliar). Di tengah ketidakpastian yang tinggi atas penyelesaian krisis utang di Eropa yang menyebabkan perlambatan ekonomi di kawasan tersebut dan juga perlambatan ekonomi AS, kinerja neraca perdagangan barang masih mencatat surplus. Bersama dengan surplus pada transfer berjalan, surplus tersebut mampu melebihi defisit yang terjadi pada neraca pendapatan dan neraca jasa, sehingga transaksi berjalan tetap surplus. Di sisi lain, dampak dari kondisi di Eropa dan AS menyebabkan arus keluar modal investasi portofolio mengalir deras, terutama pada komponen saham dan Surat Utang Negara. Kendatipun demikian, level arus masuk modal langsung yang cukup tinggi mampu menahan laju penurunan kinerja transaksi modal dan finansial menjadi tidak terlalu dalam. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia selama Tw. III-2011, antara lain:
Diversifikasi mitra dagang Indonesia mendorong kinerja ekspor di triwulan laporan tetap kuat kendati laju harga komoditas utama ekspor melambat;
Pertumbuhan ekonomi Tw. III-2011 cukup tinggi mencapai 6,5%, didukung oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 4,8% dan 7,1%. Perkembangan permintaan domestik ini mendorong akselerasi pertumbuhan impor nonmigas;
Produksi minyak yang meningkat dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang sedikit menurun menyebabkan defisit neraca perdagangan minyak mengecil;
Gejolak di pasar keuangan global akibat ketidakpastian penyelesaian krisis sovereign debt di kawasan Eropa dan memburuknya perekonomian Amerika Serikat berimbas pada perkembangan pasar finansial di emerging
markets, termasuk Indonesia. Derasnya arus keluar modal asing, terutama pada Agustus-September 2011, dari pasar saham domestik dan Surat Utang Negara (SUN) serta besarnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI) milik asing yang jatuh tempo menyebabkan tekanan defisit pada transaksi modal dan finansial.
3
Tabel 1 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia dan Beberapa Indikator Ekonomi KOMPONEN
SATUAN
2010*
2009 Tw. I
Tw. II
Tw. III
2011 Tw. IV
Total
Tw. I*
Tw. II** Tw. III**
INDIKATOR EKONOMI DUNIA Pertumbuhan Ekonomi - Amerika Serikat - Jepang
% (y.o.y) % (y.o.y)
-3.5 -6.3
2.2 5.7
3.3 3.1
3.5 5.0
3.1 2.2
3.0 4.0
2.2 -1.0
1.6 -1.1
1.6 0.0
- Uni Eropa
% (y.o.y)
-4.1
0.8
2.0
2.0
2.0
1.8
2.5
1.8
1.4
p
- Singapura - China
% (y.o.y)
-0.8 9.1
16.4 11.9
19.4 10.3
10.5 9.6
12.0 9.8
14.5 10.3
9.3 9.7
1.0 9.5
5.5 9.1
p
61.1 71.8 5,150 682.8 214.6
75.5 95.2 7,232 807.7 345.2
76.6 99.5 7,027 813.0 381.5
73.8 93.6 7,243 874.7 360.7
83.9 107.6 8,637 1,108.0 459.1
77.5 99.0 7,535 900.8 386.6
101.3 129.0 9,642 1,251.0 602.2
112.2 120.0 9,173 1,147.0 560.1
108.4 120.6 8,984 1,079.0 497.7
% % % % %
0.3 0.1 1.2 0.7 1.8
0.3 0.1 1.0 0.3 1.8
0.3 0.1 1.0 0.5 1.8
0.3 0.1 1.0 0.4 1.8
0.3 0.1 1.0 0.3 2.0
0.3 0.1 1.0 0.3 1.8
0.3 0.1 1.0 0.3 2.3
0.3 0.1 1.3 0.3 2.3
0.3 0.1 1.5 0.4 2.3
% (y.o.y) % (y.o.y) % (y.o.y) % (y.o.y) % (y.o.y)
2.8 -1.7 0.9 -0.5 1.9
2.4 -1.1 1.6 1.6 2.4
1.1 -0.7 1.5 2.7 2.9
1.1 -0.6 1.8 3.7 3.6
1.4 0.0 2.2 4.6 4.6
1.4 0.0 2.2 4.6 4.6
2.7 -0.5 2.6 5.0 5.4
3.4 -0.4 2.7 5.2 6.4
3.9 0.0 3.0 5.5 6.1
4.5 2.78 10,395 59.6 0.949 390.7 1,029.6 7.0
5.6 3.43 9,263 75.2 0.954 94.3 276.6 7.8
6.1 5.05 9,118 76.8 0.965 100.3 308.7 7.8
5.8 5.80 9,001 73.8 0.950 105.6 310.8 7.5
6.9 6.96 8,963 84.9 0.912 104.8 314.7 8.1
6.1 6.96 9,084 77.7 0.945 404.9 1,210.8 7.8
6.5 6.65 8,899 102.3 0.908 108.6 268.6 10.3
6.5 5.44 8,590 114.9 0.900 113.3 268.9 12.1
6.5 4.93 8,610 111.1 0.908 113.1 294.7 12.9
7.15
6.50
6.50
6.50
6.50
6.50
6.75
6.75
6.75
juta USD juta USD juta USD juta USD juta USD
10,628 4,852 15,481 -2,975 12,506
1,936 5,590 7,526 -905 6,621
1,409 3,697 5,106 315 5,421
1,205 7,384 8,590 -1,635 6,955
1,093 9,550 10,642 646 11,289
5,643 26,220 31,863 -1,578 30,285
2,071 6,428 8,499 -833 7,666
475 13,089 13,564 -1,688 11,876
199 -3,391 -3,192 -768 -3,960
juta USD
66,105
71,823
76,321
86,551
96,207
96,207
105,709
119,655
114,503
Harga Komoditas Dunia ¹⁾ - Minyak Mentah (OPEC) - Batubara - Tembaga - CPO - Karet Suku Bunga Internasional ¹⁾ - Amerika Serikat - Jepang - Uni Eropa - Singapura - China Inflasi ²⁾ - Amerika Serikat - Jepang - Uni Eropa - Singapura - China
% (y.o.y) USD/barel USD/metric ton USD/metric ton USD/ton cent USD/kg
INDIKATOR EKONOMI DOMESTIK PDB Inflasi IHK ²⁾ Nilai Tukar ¹⁾ Harga Minyak Indonesia Produksi Minyak Konsumsi BBM Ekspor Gas (LNG) Harga Rata-Rata Ekspor Gas (LNG) BI Rate 1)
% (y.o.y) % (y.o.y) (Rp/USD) USD/barel juta barel per hari juta barel juta mmbtu USD/mmbtu %
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA -
Transaksi Berjalan Transaksi Modal dan Finansial Total Net Errors and Omissions Overall Balance 2) - Cadangan Devisa
Sumber: Bank Indonesia, CEIC, IMF, World Bank, dan berbagai sumber lain ¹⁾ dihitung secara rata-rata bulanan ²⁾ posisi akhir bulan pada periode bersangkutan * Angka sementara (khusus data Neraca Pembayaran Indonesia) ** Angka sangat sementara (khusus data Neraca Pembayaran Indonesia) p (estimasi consensus forecast)
4
TRANSAKSI BERJALAN
Transaksi berjalan pada Tw. III-2011 mencatat
ekspor nonmigas tumbuh lebih rendah (0,3%, q.t.q)
surplus sebesar USD0,2 miliar (0,1% PDB) didukung
dibandingkan
impor
nonmigas
(4,9%,
q.t.q).
kinerja positif neraca perdagangan nonmigas, neraca
Fenomena ini sejalan dengan permintaan domestik
perdagangan gas, dan transfer berjalan yang lebih
yang tetap tinggi, sementara permintaan eksternal
besar dari defisit neraca perdagangan minyak, neraca
mengalami perlambatan.
jasa, dan neraca pendapatan. Namun demikian, surplus
Bila dibandingkan dengan periode yang sama
tersebut tercatat lebih rendah dari kinerja triwulan
tahun sebelumnya (y.o.y), ekspor nonmigas masih
sebelumnya (surplus USD0,5 miliar), terutama karena
tumbuh lebih tinggi dibanding impor nonmigas,
akselerasi pertumbuhan impor sejalan dengan kuatnya
masing-masing sebesar 29,5% dan 27,3%.
aktivitas ekonomi domestik dan melebarnya defisit
juta USD
neraca pendapatan akibat besarnya pembayaran profit
45,000
transfer dan imbal hasil investasi kepada investor asing.
35,000
juta USD 13,000
40,000
11,000
30,000 Juta USD
9,000
25,000
12,000
7,000
20,000
10,000
15,000
8,000 6,000
10,000
4,000
5,000
2,000
0
5,000 3,000 1,000 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II*Tw.III**
0
2009
-2,000
2010*
2011
-4,000
Ekspor
-6,000
Impor
Nrc. Perdagangan Nonmigas (RHS)
* Angka Sementara ** Angka sangat sementara
-8,000 -10,000 Tw.I
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I 2009
Nrc. Perdagangan
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II* Tw.III** 2010*
Jasa
Pendapatan
2011 Trf. Berjalan
Grafik 2 Neraca Perdagangan Nonmigas
Transaksi Berjalan
* Angka Sementara ** Angka sangat sementara
Kenaikan surplus neraca perdagangan gas sebesar Grafik 1 Transaksi Berjalan
9,0% dari triwulan sebelumnya sehingga mencapai USD4,6 miliar turut berkontribusi pada perbaikan
1. Neraca Perdagangan Barang
neraca perdagangan barang. Di sisi lain, defisit neraca
Surplus neraca perdagangan barang pada Tw. III-
perdagangan
minyak
berkurang
ditopang
oleh
2011 relatif sama dengan triwulan sebelumnya sebesar
kenaikan produksi minyak, sementara impor minyak
USD9,6 miliar. Kuatnya ekspor terlihat dari lebih
menurun sejalan dengan perkembangan harga minyak
tingginya ekspor nonmigas dan migas dibandingkan
yang cenderung menurun. Dengan perkembangan ini
triwulan
dibandingkan
neraca perdagangan migas pada triwulan laporan
dengan Tw. II-2011, neraca perdagangan nonmigas
mengalami surplus USD416 juta dibanding capaian
pada periode laporan tercatat lebih rendah, karena
triwulan sebelumnya yang defisit sekitar USD914 juta.
sebelumnya.
Namun,
bila
5
Juta USD 12,000
Juta USD 2,400
10,000
2,000
8,000
1,600
6,000
1,200
4,000
800
2,000
400
0
-400
-4,000
-800
-6,000
-1,200 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II*Tw.III**
Ekspor
Impor
USD52,8
miliar
atau
sebesar
2011
1,8%
USD51,8
dari
miliar.
triwulan
Berdasarkan
pertumbuhan ekspor produk pertambangan yang meningkat 11,6% (q.t.q). Namun pertumbuhan negatif dari sektor pertanian dan manufaktur, masing-masing
Nrc. Perdagangan migas (RHS)
sebesar -7,1% (q.t.q) dan -2,3% (q.t.q), menghambat
* Angka Sementara ** Angka sangat sementara
pertumbuhan ekspor barang lebih lanjut. Kontribusi
Grafik 3 Neraca Perdagangan Migas
terbesar ekspor barang tersebut adalah dari sektor
Kinerja neraca perdagangan barang juga dapat dilihat berdasarkan pengelompokan lima jenis barang
manufaktur
(62,9%)
dan
produk
pertambangan
(32,9%).
berikut: (1) barang dagangan umum, (2) barang untuk
Jika dibandingkan dengan periode yang sama
diolah, (3) barang yang diperbaiki, (4) barang yang
pada tahun sebelumnya, ekspor barang Tw. III-2011
diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut, dan
tumbuh 32,8% (y.o.y), lebih lambat dari pertumbuhan
(5) emas nonmoneter.
Tw.
Surplus neraca perdagangan
II-2011
sebesar
38,3%
ini
terutama
(y.o.y).
Perlambatan
barang terutama disumbang oleh kelompok barang
pertumbuhan
dagangan umum yang mencatat surplus sebesar
pertumbuhan negatif dari ekspor produk pertanian
USD8,9 miliar pada triwulan laporan, lebih tinggi
sebesar -13,2% (y.o.y) dan perlambatan ekspor produk
dibanding periode sebelumnya sebesar USD8,2 miliar.
manufaktur (28,6%, y.o.y), sedangkan ekspor produk
Sementara itu, kelompok barang yang diperbaiki masih
pertambangan tumbuh lebih tinggi (44,0%, y.o.y)
mencatat defisit di triwulan laporan, yaitu sebesar
dibanding triwulan sebelumnya (40,0%, y.o.y).
disebabkan
oleh
Tabel 3 Pertumbuhan Ekspor Barang Per Sektor
USD30 juta. Tabel 2 Neraca Perdagangan Barang menurut Pengelompokan BPM5
Pangsa (%)
Rincian 2010*
Nrc. Perdagangan (juta USD) Rincian
2010* Total
Barang Dagangan Umum
2011 Tw.I*
Tw.II*
Tw.III**
29,449
7,633
8,779
8,877
Barang untuk Diolah
-216
602
76
26
Barang yang Diperbaiki Barang yg diperoleh di pelabuhan
-159
-34
-28
-30
Emas Nonmoneter Nrc. Perdagangan Brg. * Angka sementara ** Angka sangat sementara
6
naik
sektoral, pertumbuhan ekspor barang ini didukung oleh
0
2010*
Ekspor barang pada Tw. III-2011 tercatat sebesar sebelumnya
-2,000
2009
1.1. Ekspor Barang
538
258
339
365
1,016
227
471
320
30,628
8,686
9,637
9,558
Produk Pertanian Produk Manufaktur (termasuk migas) Produk Pertambangan (termasuk migas) Barang Lainnya (termasuk minyak) Total Ekspor a.l. Minyak Gas * Angka sementara ** Angka sangat sementara
Pertumbuhan q.t.q (%)
2011** Jan-Sep Tw.I*
Pertumbuhan y.o.y (%)
2011 2011 Tw.II* Tw.III** Tw.I* Tw.II* Tw.III**
3,2 63,7
2,5 62,9
-9,6 -1,8
2,1 13,1
-7,1 -2,3
17,4 32,8
15,3 -13,2 38,9 28,6
31,7
32,9
4,6
12,0
11,6
27,5
40,0
44,0
1,5
1,7
1,3
54,2
-8,2
31,8
28,4
88,3
100,0
100,0
0,0
13,0
1,8
30,6
38,3
32,8
9,9 8,2
10,1 8,9
6,8 12,6
3,0 16,0
3,8 14,0
36,6 28,1
30,2 35,8
38,4 59,9
negara tujuan utama seperti Jepang, China, dan
Tabel 4 Perkembangan Ekspor Barang menurut Negara Tujuan Utama
Singapura mengalami pertumbuhan positif, dengan
Tw. III-2011**
Secara triwulanan, ekspor barang ke beberapa
pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor barang ke
Negara
Nilai (Juta USD)
Singapura (27,5%; q.t.q). Di sisi lain, ekspor barang Indonesia ke Uni Eropa dan Amerika Serikat tumbuh negatif sebesar masing-masing -7,5% (q.t.q) dan-2,3% (q.t.q), seiring dengan perlambatan ekonomi yang dialami terkait krisis utang yang melanda negara-negara di kawasan tersebut. Secara tahunan, ekspor ke semua negara
tujuan
utama
tumbuh
positif,
dengan
Jepang China Singapura Uni Eropa Amerika Serikat Lainnya Total **
Pangsa (%)
8,702 6,195 5,498 5,153 3,988 23,216 52,751
16.5 11.7 10.4 9.8 7.6 44.0 100.0
Pertumb. (%) q.t.q
y.o.y
1.1 9.8 27.5 -7.5 -2.3 -1.6 1.8
29.9 72.5 74.7 15.4 8.1 28.1 32.8
Angka sementara
pertumbuhan tertinggi terjadi pada ekspor ke negara-
Beberapa komoditas utama yang mendukung
negara emerging markets di Asia seperti Singapura dan
perkembangan ekspor nonmigas pada periode laporan
China.
antara lain batubara, minyak sawit, produk karet, tekstil dan produk tekstil, produk logam, dan peralatan listrik. Tabel 5 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama Pangsa (%) Rincian 2010*
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Batubara Minyak Sawit Produk Karet Tekstil & Produk Tekstil Produk Logam Peralatan Listrik Tembaga Bahan Kimia Makanan Olahan Kertas
13.8 10.4 7.1 8.7 7.6 8.5 4.9 2.6 2.8 3.2
2011**
Nominal 2011
Pertumbuhan q.t.q (%) Riil Harga 2011 2011
Nominal 2011
Pertumbuhan y.o.y (%) Riil 2011
Harga 2011
Jan-Sep Tw. II* Tw. III** Tw. II* Tw. III** Tw. II* Tw. III** Tw. II* Tw. III** Tw. II* Tw. III** Tw. II* Tw. III**
15.5 10.2 9.1 8.4 7.9 7.1 3.6 3.0 2.7 2.6
19.7 81.1 9.4 2.1 4.2 2.0 -13.5 21.0 10.9 13.1
9.2 -20.4 -7.4 -1.1 -1.1 11.0 53.6 -6.9 4.7 -2.8
23.0 89.5 10.3 0.1 6.1 -3.8 -31.0 20.1 6.3 12.8
5.2 -12.2 3.6 -5.9 -3.9 25.4 69.7 -6.9 12.0 -9.2
-2.8 -4.4 -0.7 2.0 -1.8 6.0 25.4 0.8 4.3 0.2
3.8 54.5 -9.3 125.1 -10.6 65.6 5.1 24.5 1.1 52.1 -11.5 3.4 -9.5 -1.8 -0.1 47.9 -6.5 27.6 7.0 4.7
59.6 17.1 59.0 15.9 38.1 8.1 -4.7 56.2 35.1 9.4
21.8 57.2 35.7 13.2 22.2 -16.6 -53.9 33.4 13.2 -0.2
23.4 26.8 -7.4 43.2 43.1 22.1 -0.9 10.0 9.9 24.4 6.4 24.0 -45.1 113.1 34.9 10.9 31.3 12.7 -4.1 4.9
29.3 26.4 11.1 16.9 25.7 1.5 73.5 15.8 2.9 14.0
*) Angka sementara **) Angka sangat sementara
7
Batubara
Selain
Batubara merupakan komoditas utama ekspor nonmigas Indonesia dengan pangsa ekspor tertinggi, sebesar
15,5%
selama
2011
(s.d.
September).
Pencapaian nilai ekspor batubara selama periode
China
dan
Korea
Jepang
(6,3%;
q.t.q).
Sedangkan
India dan Taiwan, masing-masing sebesar -3,5%; q.t.q. Tabel 6 Ekspor Batubara menurut Negara Tujuan Utama Tw. III-2011** Negara
9,2% dibanding periode sebelumnya. ekspor (5,2%; q.t.q),
sementara harga ekspor batubara tumbuh sebesar 3,8% (q.t.q) di triwulan laporan. Peningkatan volume ekspor
utamanya
ditopang
oleh
meningkatnya
pengiriman batubara ke China (26,9%; q.t.q) dan Korea Selatan (27,9%; q.t.q). Perlambatan ekonomi China, yang tercermin dari turunnya PDB China dari 9,5%
penurunan
permintaan ekspor batubara terjadi pada ekspor tujuan
tahun 2009, yaitu sebesar USD7,1 miliar atau tumbuh
oleh pertumbuhan volume
kenaikan
permintaan ekspor batubara juga terjadi untuk tujuan
laporan ini merupakan pencapaian nilai tertinggi sejak
Pertumbuhan ekspor batubara lebih dipengaruhi
Selatan,
Nilai (Juta USD)
China India Jepang Korea Selatan Taiwan Lainnya Total **
Pangsa (%)
2,155 1,203 893 739 559 1,514 7,064
Pertumbuhan (%) q.t.q
30.5 17.0 12.6 10.5 7.9 21.4 100.0
26.9 -3.5 6.3 27.9 -3.5 -0.8 9.2
y.o.y
124.3 122.1 30.6 16.8 53.4 21.8 59.6
Angka sangat sementara
Selain tumbuh positif secara triwulanan, perbaikan
(y.o.y) pada Tw. II-2011 menjadi 9,1% (y.o.y) pada
kinerja
triwulan
terhadap
pertumbuhan secara tahunan yang meningkat dari
permintaan China terhadap batubara Indonesia. Hal ini
54,5% pada Tw. II-2011 menjadi 59,6% pada triwulan
disebabkan oleh besarnya kebutuhan China terhadap
laporan.
laporan,
tidak
berpengaruh
batubara sebagai bahan bakar pembangkit listrik, kebutuhan
industri,
dan
antisipasi
menghadapi
ekspor
batubara
juga
tercermin
pada
Minyak Sawit Pada Tw. III-2011 ekspor minyak sawit mengalami
datangnya musim dingin pada triwulan IV. Harga batubara di pasar internasional pada Tw. III-
pertumbuhan negatif sebesar -20,4% dibandingkan
USD120/Mton.
triwulan sebelumnya atau turun dari USD5,2 miliar di
Pergerakan ini dipengaruhi oleh lesunya permintaan
Tw. II-2011 menjadi USD4,2 miliar pada Tw. III-2011.
batubara dari Eropa terkait krisis utang yang masih
Penurunan nilai ekspor tersebut disebabkan oleh
melanda kawasan tersebut.
penurunan volume ekspor minyak sawit maupun
2011
bergerak
stabil
di
sekitar
penurunan harga ekspor seiring dengan penurunan USD/MTon
harga minyak sawit dunia pada Tw. III-2011.
140 120
Penurunan volume ekspor minyak sawit terjadi
100
pada hampir semua negara tujuan utama ekspor
80 60
minyak
40
mencatatkan
20
Penetapan kebijakan pajak ekspor (bea keluar) dalam
0 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III 2009
2010
2011
Sumber : Bank Dunia
Grafik 4 Perkembangan Harga Batubara Dunia
8
sawit,
kecuali
pertumbuhan
Singapura
yang
masih
sebesar
6,1%
(q.t.q).
rangka menjaga kebutuhan dan pasokan minyak sawit di dalam negeri dan untuk pengembangan industri hilir minyak sawit di Indonesia diduga ikut mempengaruhi penurunan volume selama Tw. III-2011.
Tabel 7 Ekspor Minyak Sawit menurut Negara Tujuan Utama
Tw . III-2011** Negara
Nilai (Juta USD)
India
Pangsa (%)
menjadi USD465,3 sen/kg di Tw. III-2011. Penurunan harga karet disebabkan oleh melemahnya permintaan dunia akibat kekhawatiran semakin banyaknya negara-
Pertumbuhan (%) q.t.q
y .o.y
negara
35.1
-13.5
14.2
Uni Eropa
500
11.9
-19.8
-23.5
China
438
10.4
-38.4
16.6
Singapura
235
5.6
6.1
73.5
Malaysia
232
5.5
-50.0
12.7
c/kg 700
yang
mengalami
krisis
utang,
pulihnya industri otomotif di Jepang pascagempa dan tsunami.
Lainnya
1,331
31.6
-14.8
42.7
600
Total
4,213
100.0
-20.4
17.1
500
Angka sangat sementara
Eropa
melemahnya perekonomian Amerika Serikat, dan belum
1,478
**
di
400
Selain menurunnya permintaan minyak sawit, penurunan kinerja ekspor tersebut juga dipengaruhi oleh harga minyak sawit dunia yang turun sebesar
300 200 100 0 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III
5,9% (q.t.q) dari USD1.147/MTon pada Tw. II-2011
2009
menjadi USD1.079/MTon pada Tw. III-2011.
2010
2011
Sumber : Bank Dunia
USD/MTon
Grafik 6 Perkembangan Harga Karet Dunia
1400 1200
Penurunan
1000
harga
karet
dunia
tersebut
800
terefleksikan pada penurunan unit price ekspor karet
600
Indonesia sebesar 10,6% (q.t.q).
400
Dari sisi volume, ekspor produk karet tumbuh
200
sebesar 3,6% dibandingkan triwulan sebelumnya.
0 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III 2009
2010
2011
Sumber : Bank dunia
Grafik 5 Perkembangan Harga Minyak Sawit Dunia
Peningkatan didorong
volume
oleh
ekspor
peningkatan
tersebut
utamanya
permintaan
ekspor
dari China dan Korea Selatan yang masing-masing tumbuh 27,0% (q.t.q) dan 9,9% (q.t.q). Namun pertumbuhan volume ekspor tertahan oleh penurunan
Produk Karet
permintaan ekspor produk karet dari negara-negara
Ekspor produk karet pada Tw. III-2011mengalami
tujuan
utama
yang
merupakan
konsumen
karet
pertumbuhan negatif sebesar -7,4% dari triwulan
terbesar dunia, yaitu Uni Eropa, Amerika Serikat, dan
sebelumnya. Nilai ekspor produk karet Tw. III-2011
Jepang.
mencapai USD3,6 miliar, turun dari USD3,9 miliar di Tw. II-2011.
Penurunan nilai ekspor
Meskipun
secara
triwulanan
mengalami
ini lebih
penurunan, namun secara tahunan ekspor karet
disebabkan oleh penurunan harga karet dunia sebesar
Indonesia pada Tw. III-2011 mengalami peningkatan
12% (q.t.q) dari USD530,1 sen/kg di Tw. II-2011
yang signifikan, sebesar 59,0%.
9
Tabel 8 Ekspor Produk Karet menurut Negara Tujuan Utama
Ekspor produk logam pada Tw. III-2011 tercatat
Tw . III-2011** Nilai Pangsa Pertumbuhan (%) (Juta USD) (%) q.t.q y .o.y
Negara
Produk Logam
sebesar USD3,2 miliar, turun 1,1% dari periode sebelumnya. Penurunan ekspor produk logam ini
Amerika Serikat
823
22.8
-11.2
73.7
disebabkan oleh penurunan volume ekspor produk
Uni Eropa
616
17.0
-15.5
89.2
logam, di antaranya timah (-14,2%; q.t.q), alumunium
China
612
16.9
27.0
69.5
Jepang
461
12.8
-16.3
45.2
(-3,5%; q.t.q), besi (-18,61; q.t.q), dan seng (-21,3%;
Korea Selatan
153
4.2
9.9
97.8
Lainnya
950
26.3
-11.6
32.3
3,615
100.0
-7.4
59.0
Total **
Angka sangat sementara
q.t.q). Penurunan ekspor produk logam terutama untuk negara tujuan Singapura (-14,7%; q.t.q), karena penurunan ekspor timah dan seng masing-masing sebesar -30,0% (q.t.q) dan -78,2% (q.t.q). Sedangkan
Tekstil dan Produk Tekstil (TPT)
ekspor ke Jepang, Malaysia, Thailand, dan Uni Eropa
Nilai ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) pada
mengalami pertumbuhan yang positif. Tabel 10 Ekspor Produk Logam menurut Negara Tujuan Utama
Tw. III-2011 sebesar USD3,4 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Penurunan nilai
ekspor
TPT
sebesar
1,1%
(q.t.q)
tersebut
Tw . III-2011**
disebabkan oleh penurunan volume ekspor sebesar
Negara
5,9% (q.t.q), terutama ekspor TPT untuk negara tujuan
Nilai Pangsa (Juta USD) (%)
Pertumbuhan (%) q.t.q
y .o.y
Uni Eropa yang merupakan pasar terbesar kedua untuk
Jepang
997
30.9
1.4
42.5
ekspor TPT Indonesia.
Singapura
562
17.4
-14.7
32.5
Malaysia
303
9.4
6.8
13.4
Thailand
282
8.7
13.7
101.3
Uni Eropa
188
5.8
4.3
34.1
893
27.7
-1.4
34.4
3,226
100.0
-1.1
38.1
Sementara itu, ekspor TPT ke Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan China
menunjukkan
peningkatan, masing-masing sebesar 4,5%, 4,7%, 4,6%, dan 28,6% (q.t.q).
Hal ini berimplikasi pada
kinerja ekspor TPT secara tahunan yang tumbuh sebesar
Lainnya Total **
Angka sangat sementara
15,9% (y.o.y). Jika dibandingkan dengan periode yang sama
Tabel 9 Ekspor Produk TPT menurut Negara Tujuan Utama
tahun sebelumnya, kinerja ekspor produk logam tumbuh 38,1% (y.o.y) pada triwulan laporan.
Tw .III-2011** Negara
Nilai (Juta USD)
Amerika Serikat
(%)
q.t.q
y .o.y
Peralatan Listrik
1,208
35.6
4.5
8.4
Uni Eropa
632
18.6
-6.8
15.5
Ekspor peralatan listrik pada periode laporan
Jepang
261
7.7
4.7
63.3
meningkat dari periode sebelumnya sebesar 11,0%
Korea Selatan
126
3.7
4.6
23.4
dengan nilai sebesar USD3,1 miliar. Peningkatan nilai ekspor
China
115
3.4
28.6
51.5
Lainnya
1,053
31.0
-7.5
13.4
Total
3,396
100.0
-1.1
15.9
**
10
Pangsa Pertumbuhan (%)
Angka sangat sementara
alat
listrik
tersebut
disebabkan
oleh
pertumbuhan volume ekspor peralatan listrik yang naik 25,4% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Negara tujuan utama ekspor peralatan listrik Indonesia adalah Singapura, Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang,
dan
Hongkong
yang
Singapura dengan jenis minyak mentah Belida, Attaka, Belanak, SLC, dan Duri. Tabel 12 Perkembangan Ekspor Minyak
keseluruhannya
mengalami pertumbuhan positif.
2011
Tabel 11 Ekspor Peralatan Listrik menurut Negara Tujuan Utama
Rincian
Nilai (Juta USD)
Pangsa (%)
Volume (juta USD) (mbbl) Nilai
Tw . III-2011** Negara
Tw. II*
Pertumbuhan (%) q.t.q
y .o.y
Ekspor Minyak Mentah Produk Kilang
5,000 3,522 1,478
42.0 30.7 11.3
Tw. III** Harga
Nilai
($/barel) (juta USD)
Volume (mbbl)
5,189 3,510 1,679
114.9 130.9
42.5 31.6 10.9
Harga ($/barel)
111.1 153.8
Singapura
718
23.1
2.5
-3.0
Uni Eropa
419
13.5
24.8
11.9
Amerika Serikat
334
10.7
9.6
-11.6
Jepang
326
10.5
18.9
0.7
Hongkong
218
7.0
36.1
54.9
Brent
Lainnya
1,096
35.2
6.7
18.9
USD112,4/barel, USD102,5/barel, dan USD117,1/barel
Total
3,111
100.0
11.0
8.1
**
Angka sangat sementara
Secara tahunan, ekspor peralatan listrik tumbuh positif 8,1% (y.o.y) pada Tw. III-2011. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yaitu sebesar 3,4% (y.o.y).
Ekspor Minyak Nilai ekspor minyak pada Tw. III-2011 tercatat
Sumber: BPMigas dan PT Pertamina (diolah) * Angka sementara ** Angka sangat sementara
Rata-rata triwulanan harga minyak OPEC, WTI, dan
pada
mengalami Tw.
penurunan
II-2011
masing-masing
menjadi
dari
USD108,5/barel,
USD89,7/barel, dan USD112,5/barel pada Tw. III-2011. Penurunan harga
minyak
dunia
dipicu
oleh
turunnya permintaan minyak dari beberapa negara OECD termasuk di dalamnya beberapa negara Uni Eropa akibat pelemahan ekonomi global. Selain itu, penurunan harga minyak juga dipicu oleh revisi ke bawah
prediksi oleh
IMF
dalam
ekonomi
World
dunia
Economic
sebesar USD5,2 miliar, lebih tinggi 3,8% dari triwulan
tahun
sebelumnya sebesar USD5,0 miliar. Peningkatan nilai
Outlook September 2011 menjadi 4% turun dari
ekspor minyak disebabkan oleh peningkatan nilai
perkiraan Juli 2011 sebesar 4,3%. Revisi ke bawah
ekspor produk kilang sebesar 13,6% (q.t.q), yang lebih
pertumbuhan ekonomi dunia ini disebabkan oleh masih
dipengaruhi oleh faktor kenaikan harga produk minyak,
rentannya perekonomian Amerika Serikat dan Uni
sementara harga minyak mentah cenderung lebih
2011
pertumbuhan
Eropa.
rendah dari triwulan sebelumnya. Sejalan dengan tren
Dari sisi suplai, kembali beroperasinya kilang Libia
penurunan harga minyak mentah, nilai ekspor minyak
pascakonflik internalnya kembali menambah pasokan
mentah turun tipis pada Tw. III-2011 sebesar 0,3%
minyak dunia. Namun dengan penurunan permintaan
(q.t.q).
minyak, akan terjadi oversupply yang semakin menahan
Ekspor minyak mentah Indonesia antara lain
ditujukan ke Jepang, Australia, Korea Selatan, dan
harga minyak dunia untuk naik.
11
Kenaikan nilai ekspor LNG didukung baik oleh
USD/barel 140
peningkatan volume ekspor maupun harga. Volume
130 120
ekspor LNG tumbuh 9,7% (q.t.q) dari 269 juta MMBTU
110
pada Tw. II-2011 menjadi 295 juta MMBTU pada Tw. III-
100 90
2011. Harga LNG naik 6,6% (q.t.q) dari USD12,1/juta
80 70
MMBTU pada Tw. II-2011 menjadi USD12,9/juta
60
SLC Harga Ekspor Indonesia WTI OPEC
50 40 30
MMBTU pada Tw. III-2011. Sedangkan peningkatan nilai ekspor natural gas didukung oleh kenaikan volume
J M M J S N J M M J S N J M M J S N J M M J S 2008
2009
2010
ekspor sebesar 4,0% (q.t.q), dari 90 juta MMBTU pada
2011
Tw. II-2011 menjadi 94 juta MMBTU pada Tw. III-2011.
Sumber: OPEC, Ditjen Migas
Grafik 7 Perkembangan Harga Minyak Dunia
Peningkatan volume ekspor gas disebabkan oleh bertambahnya produksi gas karena membaiknya kinerja
Volume ekspor minyak minyak mentah pada triwulan laporan meningkat sejalan dengan kenaikan produksi minyak nasional dari 0,900 juta barel/hari pada
dari beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan kenaikan kapasitas produksi gas dari Lapangan Tangguh.
Tw. II-2011 menjadi 0,908 juta barel/hari pada Tw. III2011, meski masih jauh di bawah target APBN-P 2011 (0,945 juta barel/hari). Lebih tingginya produksi minyak selama periode laporan terjadi setelah selesainya perbaikan beberapa sumur produksi yang pada periode sebelumnya mengalami gangguan, seperti pada ladang minyak Belida
Conoco Philips, West Madura
dari USD4,5 miliar di Tw. II-2011 menjadi USD5,1 miliar. Peningkatan nilai ekspor gas didukung oleh kenaikan ekspor LNG dan gas alam, masing-masing naik sebesar 18,3% (q.t.q) dan 3,0% (q.t.q).
dibanding
menjadi USD43,2 miliar.
triwulan
sebelumnya
Impor nonmigas tumbuh
4,9% (q.t.q) dan impor gas naik 82,0% (q.t.q),
Nilai (juta USD)
4,490 3,225 0 1,265
1)
Vol
269 90
2)
12.1 14.0
barang
konsumsi
dengan
akselerasi
(q.t.q).
Kenaikan impor barang modal dan barang
konsumsi tersebut sejalan dengan kegiatan investasi domestik dan konsumsi yang tumbuh cukup tinggi Sementara
itu,
impor
kelompok
bahan
baku/barang penolong tumbuh negatif 3,6% (q.t.q). Tw. III**
Harga
dan
triwulanan masing-masing sebesar 27,0% dan 11,8%
laporan.
2011 Tw. II**
modal
(masing-masing 5,1% dan 2,3%; q.t.q) pada triwulan
Tabel 13 Perkembangan Ekspor Gas
Nilai (juta USD)
5,119 3,816 0 1,303
1)
Vol
295 94
Secara tahunan, pada Tw. III-2011 impor barang Harga
2)
12.9 13.9
* Angka sementara ** Angka sangat sementara 1) Untuk LNG dan Natural Gas satuan juta mmbtu, LPG satuan ribu Metric Ton 2) Untuk LNG dan Natural Gas satuan USD/juta mmbtu, LPG satuan USD/ribu Metric Ton
12
2,5%
kenaikan impor terutama terjadi pada kelompok barang
Ekspor Gas pada Tw. III-2011 meningkat 14,0%
Sumber: BPMigas
meningkat
Berdasarkan kategori ekonomi secara luas (BEC),
Ekspor Gas
Ekspor - LNG - LPG - Natural Gas
Pada periode laporan, nilai impor barang (f.o.b)
sedangkan impor minyak turun 7,6% (q.t.q).
Pertamina EP, dan Blok Mahakam.
Rincian
1.2. Impor Barang
mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu 34,5%. Akselerasi impor terjadi baik pada kelompok barang
konsumsi
(46,9%),
bahan
baku/barang
penolong (33,4%), maupun barang modal (31,2%). Hal ini sejalan dengan roda perekonomian domestik
yang secara riil tumbuh 6,5%, ditopang oleh konsumsi
Impor komoditas nonmigas Indonesia sebagian
rumah tangga dan investasi riil yang tumbuh masing-
besar berasal dari China (17,5%), Jepang (14,6%),
masing sebesar 4,8% dan 7,1%.
Singapura (8,5%), Thailand (8,4%), dan Amerika
Tabel 14 Impor (f.o.b) menurut Kelompok Barang Pangsa Rincian 2010*
Barang Konsumsi (Termasuk migas) Bhn baku/brg. Penolong (Termasuk migas) Barang Modal Barang Lainnya (termasuk minyak) Total Impor a.l Minyak Gas
Serikat (7,2%).
menjadi negara terbesar asal impor, sementara Thailand
Pertumbuhan q.t.q Pertumbuhan y.o.y (%) (%)
2011** Jan-Sep Tw.I*
12.4
13.3 18.1
70.5
71.4
2011 Tw.II* Tw.III** Tw.I*
2011 Tw.II* Tw.III**
0.1 11.8 48.1 34.2 46.9
2.5 18.6
-3.6 34.0 41.2 33.4
sejak triwulan lalu memantapkan posisinya pada jajaran negara asal impor terbesar. Impor bahan pangan yang tinggi dari negara tersebut menjadi penyebab utama impor asal Thailand tetap tinggi. Sementara itu, kendatipun
16.3 0.8
China dan Jepang tetap konsisten
14.7 -12.6 2.1 27.0 13.9 26.1 31.2 0.6 -37.7 10.7 20.5 -10.1 -1.2 8.3
kawasan
Eropa
tersebut masih tetap tinggi. Tabel 15 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
Tw.III-2011**
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Negara
Impor nonmigas selama triwulan III-2011 mencapai USD33,3
miliar
(f.o.b),
meningkat
4,9%
(q.t.q)
dibandingkan triwulan sebelumnya. Secara tahunan, impor nonmigas mencatat kenaikan yang lebih tinggi (27,3%; y.o.y). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada impor kelompok barang konsumsi.
diselimuti
ketidakpastian perekonomiannya, impor asal kawasan
100.0 100.0 1.5 13.5 2.5 32.0 37.8 34.5 19.1 22.6 12.0 21.7 -7.6 58.9 68.9 62.6 0.8 1.0 -15.6 -18.5 82.2 73.1 53.2 151.5
Impor Nonmigas
masih
Nilai
Pangsa
(Juta USD)
(%)
Pertumbuhan (%) q.t.q
y.o.y
China
6.484
17,5
-3,5
26,8
Jepang
5.092
14,6
20,0
12,4
Singapura
2.968
8,5
14,1
22,5
Thailand
2.692
8,4
3,4
18,5
2.568
7,2
0,7
46,0
15.587 35.391
44,0 100,0
3,5 9,1
35,6 28,1
Amerika Serikat Lainnya Total **
Angka sangat sementara
Tabel 16 Impor 10 Komoditas Utama Nonmigas (c.i.f) menurut Kategori Ekonomi Pangsa (%)
Rincian
2010*
2011** Jan-Sep
Bahan penolong untuk industri
39,1
39,5
Barang modal (kecuali alat angkutan)
17,5
Suku cadang dan aksesori untuk barang modal
13,8
Suku cadang & aksesori utk peralatan transportasi
Pertumbuhan 2011 (%) (q.t.q) (y.o.y) Tw.II*
Tw.III**
Tw.II*
Tw.III**
16,8
-4,1
33,2
24,6
16,9
8,4
9,9
31,6
26,5
12,4
12,9
3,7
17,5
8,0
5,8
5,3
1,9
13,5
12,6
17,9
Alat angkutan lainnya untuk industri
5,2
5,2
3,8
59,7
29,1
54,2
Bahan baku untuk industri
4,2
5,2
44,0
-18,2
75,6
48,7
Makanan dan minuman primer (untuk industri)
2,9
3,2
24,6
2,5
47,2
67,0
Makanan & minuman diolah, untuk rumah tangga
2,3
2,6
-31,5
9,4
23,8
60,3
Makanan dan minuman diolah (untuk industri)
2,1
2,6
15,3
6,1
62,6
80,7
Makanan & minuman primer, untuk rumah tangga
1,1
1,5
1,0
65,5
36,9
102,1
* Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
13
Bahan Penolong untuk Industri
26,5% (y.o.y). Penanaman modal asing di Indonesia
Tidak berbeda dengan triwulan sebelumnya, impor bahan penolong untuk industri selama Tw. III-2011 masih tetap berada pada urutan pertama dari total impor nonmigas dengan pangsa sebesar 39,5%. Impor komoditas tersebut pada Tw. III-2011 tercatat sebesar USD13,3
miliar
dibandingkan
(c.i.f)
triwulan
atau
lebih
sebelumnya.
rendah
4,1%
Namun
bila
dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, impor komoditas bahan penolong untuk industri meningkat 24,6%. Komoditas utama yang menopang kinerja impor kelompok tersebut antara lain berupa
besi
&
baja
dan
tekstil
(barang-barang
yang terus meningkat dan ekspansi usaha di dalam negeri ditengarai menjadi faktor penunjang atas perbaikan kinerja ini. Impor mesin-mesin untuk industri khusus dan umum serta alat-alat telekomunikasi menjadi penopang utama kenaikan impor kelompok ini. Negara utama asal impor komoditas ini adalah China (pangsa 33,4%), Jepang (16,2%), dan Singapura (9,2%). Secara tahunan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada impor dari Thailand, Singapura, dan Korea Selatan masing-masing sebesar 57,0%, 49,0% dan 48,9%. Tabel 18 Impor Barang Modal kecuali Alat Angkutan (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
manufaktur) serta produk bahan kimia dan plastik. Negara
Tabel 17 Impor Bahan Penolong untuk Industri (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
Negara
Tw. III - 2011** Nilai Pangsa Pertumbuhan (%) (juta USD) (%) q.t.q y.o.y
China Jepang Korea Selatan Singapura Thailand Lainnya
2,307 1,584 1,218 1,096 746 6,364
Total
17.3 11.9 9.1 8.2 5.6 47.8
-13.0 6.0 1.1 3.3 -8.1 -4.5
31.9 6.9 -6.4 35.6 -32.3 49.8
13,315 100.0
-4.1
24.6
** Angka sangat sementara
Tw. III - 2011** Nilai Pangsa Pertumbuhan (%) (juta USD) (%) q.t.q y.o.y
China Jepang Singapura Korea Selatan Thailand Lainnya
2,031 986 561 293 254 1,948
33.4 16.2 9.2 4.8 4.2 32.1
2.2 21.9 54.5 19.8 22.8 1.8
22.6 17.3 49.0 48.9 57.0 24.2
Total
6,073 100.0
9.9
26.5
** Angka sangat sementara
Suku Cadang & Aksesori untuk Barang Modal Impor jenis suku cadang & aksesori untuk barang modal pada Tw. III-2011 mengalami pertumbuhan
Berdasarkan negara asal barang, komoditas asal China (pangsa 17,3%), Jepang (11,9%), Korea Selatan (9,1%), dan Singapura (8,2%) mendominasi
impor
bahan penolong untuk industri. Secara triwulanan, perlambatan impor komoditas tersebut dipengaruhi oleh penurunan impor asal China dan Thailand.
14
impor,
baik
ini sejalan dengan dinamika yang terjadi pada impor kelompok barang modal (kecuali alat angkutan). Komoditas-komoditas utama yang diimpor antara lain umum, mesin-mesin untuk industri khusus, serta suku cadang peralatan telekomunikasi. Pangsa impor suku
Kelompok komoditas di urutan kedua terbesar ini peningkatan
dibanding triwulan sebelumnya (3,7%). Perkembangan
produk peralatan listrik, perlengkapan mesin-mesin
Barang Modal (kecuali Alat Angkutan)
menunjukkan
tahunan sebesar 8,0% dan tumbuh cukup tinggi
cadang & aksesori untuk barang modal terbesar berasal
secara
dari China (21,4%), Jepang (19,4%), dan Singapura
triwulanan maupun tahunan. Pada Tw. III-2011, impor
(16,7%). Pertumbuhan impor tahunan yang lebih tinggi
kelompok barang modal kecuali alat angkutan tercatat
pada triwulan laporan tertahan oleh pertumbuhan
sebesar USD6,1 miliar (c.i.f) atau naik 9,9% (q.t.q) dan
negatif impor suku cadang dari Jepang.
Tabel 19 Impor Suku Cadang & Aksesori untuk Barang Modal (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
Negara
Tw. III - 2011** Nilai Pangsa Pertumbuhan (%) (juta USD) (%) q.t.q y.o.y
China Jepang Singapura Hongkong Amerika Serikat Lainnya
932 849 730 245 244 1,366
21.4 19.4 16.7 5.6 5.6 31.3
9.7 7.3 15.6 11.2 0.3 -7.4
17.5 -5.6 13.7 53.1 15.3 2.4
Total
4,367 100.0
3.7
8.0
tahunan tinggi (48,7%) namun secara triwulanan tumbuh negatif 18,2%, atau senilai USD1,7 miliar. Produk-produk yang banyak diimpor terutama adalah banyak terkait dengan kebutuhan industri TPT, produk logam, dan kertas & pulp. Dari lima besar negara asal impor, Australia (pangsa 10,8%) masih mencatatkan pertumbuhan triwulanan yang positif. Sementara secara tahunan, seluruhnya
kecuali
Dalam periode laporan, impor suku cadang & aksesori untuk peralatan transportasi naik tinggi, baik secara triwulanan maupun tahunan, masing-masing sebesar 13,5% dan 17,9%. Impor kelompok barang tersebut terbesar berasal dari Jepang (35,2%), Thailand (23,6%), China (9,2%), serta Singapura (8,9%). akselerasi
Serikat
Tw. III - 2011** Nilai Pangsa Pertumbuhan (%) (juta USD) (%) q.t.q y.o.y
Negara
menopang
Amerika
Tabel 21 Impor Bahan Baku untuk Industri (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
Suku Cadang & Aksesori untuk Peralatan Transportasi
yang
asal
mencatatkan perbaikan.
** Angka sangat sementara
Komoditas
impor
impor
kelompok barang tersebut adalah impor kendaraan bermotor khusus industri.
Australia Amerika Serikat China Inggris India Lainnya
180 164 98 78 71 1,076
10.8 9.8 5.9 4.7 4.3 64.5
15.8 -65.2 -20.9 -18.1 -69.1 11.7
42.4 -7.3 35.4 89.2 145.1 59.2
Total
1,668 100.0
-18.2
48.7
** Angka sangat sementara
Impor Minyak Nilai impor minyak dalam periode Tw. III-2011
Tabel 20 Impor Suku Cadang & Aksesori untuk Peralatan Transportasi (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
mencapai USD9,3 miliar, turun 7,6% dari triwulan sebelumnya, terutama karena penurunan impor minyak
Negara
Tw. III - 2011** Nilai Pangsa Pertumbuhan (%) (juta USD) (%) q.t.q y.o.y
Jepang Thailand China Singapura Amerika Serikat Lainnya Total
667 447 173 168 114 323
35.2 23.6 9.2 8.9 6.0 17.1-
21.2 31.8 7.0 8.0 47.4 -15.8
26.9 27.2 32.5 67.4 72.6 -25.0
1,892 100.0
13.5
17.9
** Angka sangat sementara
Bahan Baku untuk Industri
mentah menjadi 20,9 juta barel dari sebelumnya 29,4 juta barel.
Penurunan nilai impor minyak didukung
oleh faktor kenaikan produksi minyak
domestik,
konsumsi BBM yang relatif lebih rendah, dan harga minyak yang terus bergerak turun. Impor minyak mentah yang meningkat tersebut digunakan sebagai intake beberapa kilang, seperti kilang
Cilacap,
Balongan,
dan
Balikpapan
yang
merupakan kilang utama yang menopang kebutuhan BBM dalam negeri. Impor minyak tersebut berasal dari
Impor nonmigas dalam bentuk komoditas bahan
kawasan Timur Tengah dengan jenis minyak ALC (Arab
baku untuk industri (pangsa 5,2% dari total impor
Light Crude), Nile Blend, dan sisanya berasal dari
nonmigas) dalam Tw. III-2011 mencatat pertumbuhan
Brunei, China, dan Malaysia.
15
Tabel 22 Perkembangan Impor Minyak
diperkirakan sejalan dengan naiknya kebutuhan energi listrik untuk menunjang kegiatan produksi di dalam
2011 Tw. II**
Rincian
Nilai Volum e (juta USD) (m bbl)
Impor Minyak Mentah Produk Kilang
10,098 3,190 6,908
negeri yang meningkat di tengah program konversi ke
Tw. III** Harga Nilai Volum e ($/barel) (juta USD) (m bbl)
87.9 29.4 58.5
108.4 118.1
9,335 2,266 7,069
Harga ($/barel)
sumber energi non-BBM yang belum sepenuhnya terlaksana. Di sisi lain, penggunaan BBM oleh sektor
78.1 20.9 57.2
108.2 123.7
rumah tangga terus menunjukkan penurunan. Juta Kilo Liter
Sumber: BPMigas dan PT Pertamina (diolah)
20
* Angka sementara
18
** Angka sangat sementara
16
Listrik
Rmh Tangga
Industri
Transportasi
14
Tabel 23 Permintaan dan Penawaran Minyak Dunia
12 10 8
2010 Rincian (dalam mbpd )
2011*
6
2009 Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Total Tw. I Tw. II Tw. III
4 2
Permintaan Minyak Amerika Utara China Eropa Barat Lainnya
0
23.3 23.6 23.8 24.3 24.0 23.9 23.8 23.3 23.7 8.3 8.4 9.1 9.2 9.1 8.9 9.1 9.5 9.5 14.5 14.2 14.1 14.8 14.7 14.4 14.2 14.1 14.7 38.4 39.4 38.7 39.6 40.3 39.5 40.4 39.3 40.5
Total Permintaan Minyak 84.5 85.5 85.7 87.9 88.2 86.8 87.5 86.2 88.4 Penyediaan Minyak OPEC Non OPEC
-0.2
0.4
0.3
-1.5
-1.0
-0.4
-0.6
-0.9
0,900 juta barel pada Tw. II-2011 menjadi sekitar 0,908 juta barel pada triwulan laporan. Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh selesainya perbaikan di beberapa produksi
yang
Kendati
sebelumnya
meningkat,
mengalami
jumlah
produksi
2. Neraca Perdagangan Jasa
defisit
pada
triwulan sebelumnya.
jasa perjalanan kembali mencatat surplus pada periode laporan, seiring dengan meningkatnya jumlah pelawat mancanegara ke Indonesia. Juta USD 1000 500
jauh dibawah target produksi minyak dalam APBN-P
-500
0 -1000 -1500
Di sisi penggunaan, konsumsi BBM pada periode laporan sedikit menurun dari 113,3 juta barel menjadi 113,1 juta barel. Berdasarkan sektor penggunanya, peningkatan konsumsi BBM tersebut lebih disebabkan tingginya
penggunaan
BBM
oleh
sektor
transportasi (pangsa 60%), industri (24%), dan listrik 13%).
USD3,4 miliar
Menyempitnya defisit tersebut terutama karena neraca
tersebut dan akumulasi hingga September 2011 masih 2011.
16
Grafik 8 Perkembangan Konsumsi BBM
mencatat defisit USD2,8 miliar, lebih rendah dibanding
Produksi minyak nasional meningkat dari rata-rata
oleh
2011
Pada Tw. III-2011, neraca perdagangan jasa
*) Angka sementara
gangguan.
2010*
-0.7
Sumber: Laporan Minyak Bulanan OPEC - Oktober 2011
sumur
2009 Sumber: Pertamina (diolah) * Angka sementara ** Angka sangat sementara
28.8 33.8 33.9 34.5 34.3 34.1 29.6 29.2 29.9 55.5 52.1 52.1 51.9 52.9 52.3 57.9 57.2 57.9
Total Penyediaan Minyak 84.3 85.9 86.0 86.4 87.2 86.4 87.5 86.4 87.8 Netto Permintaan Penyediaan
Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV Tw. I Tw. II* Tw. III**
Kenaikan
konsumsi
BBM
sektor
listrik
-2000 -2500 -3000 -3500 -4000 Tw.I
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I 2009
Transportasi
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II* Tw.III** 2010*
Travel
Jasa Lainnya
2011
Jasa, net
* Angka Sementara ** Angka sangat sementara
Grafik 9 Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa
Setelah pada periode sebelumnya mengalami
Sebagaimana triwulan sebelumnya, negara-negara
defisit USD5 juta, jasa perjalanan kembali mencatat
tetangga tetap merupakan sumber utama wisman yang
surplus sebesar USD396 juta. Surplus tersebut ditopang
berkunjung ke Indonesia. Wisman dari Singapura
oleh pola musiman peningkatan jumlah kunjungan
menduduki posisi teratas (pangsa 22%), diikuti oleh
pelawat mancanegara ke Indonesia dan pengeluaran
Malaysia (15%), dan Australia (13%).
pelawat mancanegara yang pada periode laporan
Tujuan
favorit
wisman
ke
Indonesia
masih
mencatat jumlah yang lebih tinggi dibanding triwulan
terkonsentrasi pada tiga daerah, yaitu Bali (pangsa
sebelumnya. Di sisi lain, pada periode laporan jumlah
38%), diikuti Jakarta (26%) dan Batam (17%). Inbound
pelawat Indonesia yang berkunjung ke luar negeri
traveler terbanyak yang berkunjung ke Bali berasal dari
sedikit lebih tinggi, namun pengeluaran pelawat
Australia, selanjutnya China, dan Malaysia.
Indonesia ke luar negeri yang lebih rendah dibanding jumlah
pengeluaran
pada
periode
sebelumnya
mengakibatkan outflow jasa travel berkurang. Jumlah
pelawat
ke
luar
negeri
Sementara itu, negara tujuan utama untuk wisnus, adalah kawasan Asia, yaitu Singapura (pangsa 33%), Malaysia (31%), dan China (8%).
(wisatawan
nusantara-wisnus/outbound traveler) selama Tw. III2011 tercatat sebanyak 1,74 juta orang, meningkat 0,6 persen dari triwulan sebelumnya (1,73 juta orang). Namun, bertambahnya jumlah wisnus tersebut tidak
Juta USD 1,000.00 800.00 600.00 400.00
200.00 0.00 J FMAMJ J ASOND J FMAMJ J ASOND J FMAMJ J AS
disertai dengan kenaikan pengeluaran jasa perjalanan
-200.00
yang pada triwulan laporan hanya tercatat sebesar
-400.00
USD1,69 miliar dibanding USD1,74 miliar pada triwulan sebelumnya.
Sementara itu, jumlah pelawat yang
berkunjung ke Indonesia (wisatawan mancanegarawisman/inbound
traveler)
selama
Tw.
2009
2010*
2011**
-600.00 -800.00 -1,000.00 Arus Masuk (juta USD)
Arus keluar (juta USD)
Neraca Perjalanan (juta USD)
* Angka sementara ** Angka sngat sementara
Grafik 10 Perkembangan Jasa Perjalanan
III-2011
meningkat menjadi 2,03 juta orang dari periode sebelumnya
sebanyak
1,90
juta
orang
(6,8%).
Sejalan dengan peningkatan jumlah kedatangan
Kenaikan tersebut diikuti pula dengan peningkatan
pelawat
penerimaan jasa perjalanan menjadi sebesar USD2,1
transportasi
penumpang
miliar, dibanding periode sebelumnya sebesar USD1,7
meningkat
sehingga
miliar.
transportasi dari USD2,4 miliar di triwulan sebelumnya
Sejumlah agenda pariwisata berskala internasional
mancanegara
ke
Indonesia, pada
Tw.
ekspor
jasa
III-2011
juga
defisit
jasa
mengurangi
menjadi USD2,2 miliar di triwulan laporan.
telah diselenggarakan guna menarik minat wisman datang ke Indonesia. Penyelenggaraan Sail to Indonesia
3. Neraca Pendapatan
layang-layang
Defisit neraca pendapatan selama Tw. III-2011
Jawa Barat, dan the
mencapai USD7,6 miliar, naik dari defisit USD6,7
Sabang International Regatta 2011 menjadi salah satu
miliar pada periode sebelumnya. Melebarnya defisit ini
pemicu
terutama
dari
Darwin
Australia,
internasional di Pangandaran meningkatnya
Indonesia.
festival
kunjungan
turis
asing
ke
bersumber
dari
kenaikan
pembayaran
pendapatan investasi portofolio berupa dividen dan
17
bunga atas kepemilikan surat-surat berharga oleh nonresiden.
Pembayaran
tersebut
meningkat
dari
1500
USD1,7 miliar menjadi USD2,7 miliar.
1000
Selain itu, penanaman modal asing yang semakin meningkat
dan
kinerja
perusahaan
yang
investasi
langsung.
Pada
triwulan
500
solid
berdampak pada peningkatan pembayaran bagi hasil atas
Juta USD 2000
laporan,
0 -500 -1000 Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II*Tw.III**
pembayaran investasi langsung bertambah dari USD4,5
2009
miliar menjadi USD4,9 miliar.
Remitansi TKI
Di sisi lain, pembayaran bunga pinjaman luar negeri
pemerintah
maupun
korporasi
Penurunan ini
berakibat
defisit
pada
lebih
rendahnya
Remitansi TKA
2011
Remitansi Tenaga Kerja, net
* Angka Sementara ** Angka sangat sementara
menurun
sesuai dengan pola musimannya.
2010*
Grafik 12 Perkembangan Remitansi Tenaga Kerja
Penempatan TKI pada Tw. III-2011 mencapai 135
neraca
pendapatan investasi lainnya pada periode laporan
ribu
orang,
lebih
rendah
5,6%
dari
triwulan
menjadi USD0,3 miliar dari sebelumnya defisit USD0,8
sebelumnya (137 ribu orang). Hal ini terkait dengan
miliar.
kebijakan Pemerintah dalam memperketat penempatan TKI dan moratorium dengan Malaysia dan Arab Saudi.
Juta USD 0
Namun demikian, struktur penempatan TKI di luar
-1,000
negeri bertambah baik, terutama akibat penambahan
-2,000 -3,000
tenaga kerja sektor formal. Bertambahnya penempatan
-4,000
TKI formal tersebut terutama terjadi untuk tujuan
-5,000 -6,000
penempatan Jepang, Hongkong, Macau, dan Kuwait.
-7,000 -8,000 Tw.I
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I 2009
Income, net
Inv. Income
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II* Tw.III** 2010*
DI Income
2011
PI Income
OI Income
Sementara itu, penempatan di Amerika Serikat dan Eropa
masih
stabil,
terutama
pada
sektor
jasa
(perhotelan, kesehatan, dan kapal pesiar). Dalam perkembangannya, penempatan di wilayah
* Angka Sementara ** Angka sangat sementara
Asia Pasifik dan wilayah Timur Tengah dan Afrika relatif
Grafik 11 Perkembangan Neraca Pendapatan
seimbang dengan pangsa terhadap total sekitar 49,0%. Seiring dengan perkembangan penempatan dan
4. Neraca Transfer Berjalan Neraca
18
transfer
berjalan
kepulangan TKI selama triwulan laporan, jumlah TKI pada
Tw.
III-2011
pada akhir September 2011 relatif sama dengan posisi
mencatat surplus yang relatif sama dengan surplus
akhir Juni 2011, yaitu sekitar 4.122 ribu orang.
periode sebelumnya, yaitu sebesar USD1,0 miliar.
Menurut komposisi negaranya, jumlah TKI di wilayah
Surplus neraca transfer berjalan pada periode laporan
Asia Pasifik pada akhir September 2011 sebagian besar
masih ditopang oleh penerimaan remitansi tenaga kerja
terkonsentrasi di negara Malaysia (pangsa 76,7%),
yang juga relatif stabil dibanding periode sebelumnya di
Hong Kong (7,3%), Taiwan (6,0%), dan Singapura
kisaran USD1,7 miliar.
(5,8%). Dalam periode yang sama, Arab Saudi masih
menjadi negara dengan jumlah TKI terbanyak (pangsa 83,3%) untuk kawasan Timur Tengah dan Afrika, diikuti Uni Emirat Arab (7,8%) dan Yordania (3,4%). Korea Selatan, 1.2%
Jepang, 1.0%
Lainnya, 0.8%
Oman , 1.1% Yordania, 3.4% Qatar, 1.9% Bahrain, 0.6% Kuwait, 0.9%
lainnya, 0.9%
UEA, 7.8%
Taiwan, 6.0%
Hongkong, 7.3% Brunei, 1.1%
Singapura, 5.8% sumber: Depnakertrans, BNP2TKI
Malaysia, 76.7%
Arab saudi, 83.3%
Grafik 14 Komposisi Jumlah TKI di Timur Tengah dan Afrika
sumber: Depnakertrans, BNP2TKI
Grafik 13 Komposisi Jumlah TKI di Asia Pasifik
19
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
20
TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL Kinerja transaksi modal dan finansial pada Tw. III2011 mengalami tekanan dengan mencatat defisit sebesar
USD3,4
miliar,
setelah
pada
triwulan
sebelumnya mengalami surplus yang signifikan sebesar USD13,1 miliar. Defisit tersebut dipicu oleh derasnya aliran keluar modal asing dari pasar saham domestik dan Surat Utang Negara (SUN) akibat tingginya ketidakpastian di negara maju terkait krisis utang Eropa dan
pelemahan
ekonomi
Amerika
Serikat,
serta
besarnya jumlah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) milik nonresiden yang jatuh tempo pada periode laporan. Tekanan defisit juga berasal dari neraca transaksi investasi lainnya terutama karena perbankan domestik kembali melakukan penempatan simpanan di luar negeri terkait dengan kuatnya ekspor dan sebagai antisipasi
terhadap
permintaan
valas
nasabah.
Sementara itu, kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat dan prospek investasi yang positif tetap menarik arus masuk investasi langsung dalam bentuk penanaman modal asing (PMA).
1. Investasi Langsung Di tengah kondisi eksternal yang kurang kondusif, investasi langsung masih menunjukkan kinerja yang positif dengan mencatat aliran masuk PMA neto sebesar USD3,7 miliar, ditopang oleh iklim investasi yang baik serta prospek fundamental perekonomian domestik
yang
kuat
sehingga
mampu
menjaga
optimisme investor untuk tetap menanamkan modalnya di Indonesia. Iklim investasi domestik yang baik tersebut tercermin pada hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang menunjukkan nilai investasi yang terus meningkat terutama berupa investasi baru. Iklim investasi yang baik juga ditunjukkan oleh indeks tendensi bisnis BPS yang meningkat dari 105,8 menjadi 108,5 pada triwulan laporan. Namun, aliran masuk PMA tersebut lebih rendah dibanding
triwulan
sebelumnya,
terutama
karena
adanya transaksi akuisisi perusahaan domestik oleh asing dalam jumlah yang cukup signifikan yang terjadi
Juta USD
pada Tw. II-2011. Selain itu, aliran masuk PMA neto
14,000
12,000
dalam
10,000
bentuk
utang
antar-perusahaan
terafiliasi
(intercompany loans) yang tercatat pada triwulan
8,000 6,000
laporan juga relatif lebih rendah karena besarnya
4,000 2,000
pembayaran kembali utang tersebut sejalan dengan
0 -2,000
kuatnya kinerja keuangan perusahaan. Secara tahunan,
-4,000 -6,000 Tw.I
Tw.III 2009
* Angka Sementara ** Angka sangat sementara
Tw.I
Tw.III
Tw.I*
2010*
Tw.III** 2011
Investasi Langsung
Investasi Portofolio
Investasi Lainnya
Transaksi Modal & Finansial
Grafik 15 Perkembangan Transaksi Modal dan Finansial
aliran masuk PMA tumbuh 30,1% (y.o.y). Di sisi lain, tingginya risiko dan ketidakpastian perekonomian global menyebabkan investor domestik lebih berhati-hati dalam menanamkan investasinya ke negara lain. Hal ini tercermin dari arus investasi
21
langsung Indonesia ke luar negeri yang menurun dari
Berdasarkan negara asal investasi, Jepang dan
USD2,6 miliar pada Tw. II-2011 menjadi USD1,4 miliar
negara-negara di kawasan ASEAN tetap menjadi
pada triwulan laporan. Dengan kondisi tersebut, arus
kontributor utama arus masuk PMA selama Tw. III-
investasi langsung neto pada periode laporan tercatat
2011. Pangsa investasi dari negara-negara tersebut
sebesar USD2,4 miliar, lebih rendah dari
mencapai 84,2% dari total investasi PMA pada periode
triwulan
sebelumnya (USD3,5 miliar).
laporan.
Juta USD
Juta USD
7.000
2.250
6.000
2.000
5.000
1.750
4.000 3.000
1.500
2.000
1.250
1.000
1.000
0 -1.000
750
-2.000
500
-3.000
250
-4.000 Tw.I
Tw.II Tw.III Tw.IV
Tw.I
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II* Tw.III**
2009
2010*
2011
Investasi Penduduk ke LN * angka sementara ** angka sangat sementara
0 Jepang
-250
Penanaman Modal Asing-PMA
Investasi Langsung
AS
Eropa
-500 Tw.I'11*
* angka sementara ** angka sangat sementara
Emerging Market Asia (termasuk China)
Tw.II'11*
ASEAN
Lain-lain
Tw.III'11**
Grafik 18 Perkembangan PMA menurut Negara Asal
Grafik 16 Perkembangan Investasi Langsung
sektoral,
sektor
industri
Perkembangan PMA yang positif tersebut sejalan
pertambangan
masih
menjadi
dengan data realisasi PMA yang dipublikasikan oleh
penyumbang utama arus masuk modal PMA selama
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Data
Tw.
perdagangan.
BKPM mencatat Singapura sebagai negara dengan nilai
Potensi harga minyak dan harga komoditas yang masih
realisasi investasi terbesar selama Tw. III-2011, yaitu
cukup tinggi ditengarai menjadi insentif bagi investor
sebesar USD1,3 miliar, disusul Jepang dengan nilai
untuk menanamkan modalnya pada kedua sektor
investasi USD0,3 miliar.
Ditinjau
dari
manufaktur
sisi
dan
III-2011,
diikuti
oleh
sektor
tersebut.
2. Investasi Portofolio
Juta USD
Ketidakpastian penyelesaian krisis utang luar
2.500
negeri
di
kawasan
Eropa
serta
melambatnya
2.000
perekonomian Amerika Serikat memberikan tekanan yang dalam terhadap kinerja investasi portofolio pada
1.500
Tw. III-2011. Pada periode laporan, investasi portofolio
1.000
neto mencatat defisit USD4,7 miliar, berkebalikan dari capaian triwulan sebelumnya yang mencatat surplus
500
USD5,5 miliar.
0
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan * Angka sementara ** Angka sangat sementara
Pertambangan
Manufaktur
Tw.I'11*
Tw.II'11*
Konstruksi Tw.III'11**
Keuangan (termasuk as uransi)
Perdagangan
Lain-lain (tmsk Jasa, Properti)
Grafik 17 Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonomi
22
Defisit tersebut terutama bersumber
dari derasnya arus keluar modal asing dari investasi portofolio berupa saham dan surat berharga sektor publik.
Juta USD
Miliar USD
8.000
30
7.000
28
6.000
26
5.000
24
4.000
22
3.000
20
2.000
18
1.000
16
0
14
-1.000
12
-2.000
10
-3.000
8
-4.000
6
-5.000
4
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
Tw.I
Tw.II
2009
* angka sementara ** angka sangat sementara
Tw.III
Tw.IV
Tw.I* Tw.II* Tw.III**
2010*
Inves tasi Portofolio, as et Inves tasi Portofolio, neto
Sep Oct NovDec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct NovDec Jan Feb Mar Apr May Jun JulAgustSep
Inves tasi Portofolio, kewajiban 2009
Grafik 19 Perkembangan Investasi Portofolio
Pada
triwulan
2 0
2011
kewajiban
2011 Kepemilikan SBI oleh Asing
Grafik 20 Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN oleh Asing
investasi
Perbaikan kondisi investasi di Indonesia mendasari
portofolio sektor publik mencatat defisit sebesar
lembaga pemeringkat internasional Japan Credit Rating
USD4,3
triwulan
Agency pada Agustus 2011 menegaskan peringkat
sebelumnya yang mencatat surplus USD3,0 miliar.
Indonesia untuk foreign currency long-term senior debt
Defisit tersebut terutama akibat keluarnya sebagian
pada BBB- dan local currency long-term senior debt
modal asing dari pasar Surat Utang Negara (SUN) dan
pada BBB dengan stable outlook untuk masing-masing
tingginya
peringkat.
miliar,
laporan,
2010 Kepemilikan SUN oleh Asing
berkebalikan
Sertifikat
Bank
dengan
Indonesia
(SBI)
milik
nonresiden yang jatuh tempo di triwulan laporan.
mencerminkan
Dampak dari derasnya aliran keluar modal asing dari
investasi
portofolio
domestik
prospek
yang
peringkat
rating
pertumbuhan
berkelanjutan
dengan
ini
ekonomi dukungan
posisi
permintaan domestik yang solid, penurunan beban
kepemilikan asing pada SUN di akhir September 2011
utang publik sebagai hasil dari pengelolaan fiskal yang
turun sebesar USD2,0 miliar dari USD25,3 miliar
berhati-hati, dan ketahanan perekonomian Indonesia
menjadi USD23,3 miliar. Kondisi ini terutama terjadi
terhadap shock eksternal seiring peningkatan akumulasi
selama
cadangan devisa dan kapasitas pengelolaan utang luar
September
2011,
menyebabkan
Penegasan
dimana
investor
asing
(khususnya dalam minggu terakhir) tercatat melakukan
negeri. Tabel 24 Perkembangan Sovereign Rating Indonesia
aksi jual SUN sebesar USD3,2 miliar, melebihi jumlah pelepasan saat terjadinya krisis keuangan global pada Oktober 2008 (USD1,3 miliar). Sementara itu, posisi kepemilikan asing pada SBI juga tercatat turun dari USD7,2 miliar menjadi USD4,6 miliar di akhir September 2011. Kondisi ini selain dipengaruhi oleh besarnya jumlah SBI yang jatuh tempo selama triwulan laporan, juga akibat lebih rendahnya arus masuk modal dari nonresiden terkait dengan kebijakan 6 month holding period. Dengan demikian,
Moody's 23 Desember 2008 11 Juni 2009 16 September 2009 21 Juni 2010 17 Januari 2011
Standard & Poor's Ba3* Ba3*** Ba2 Ba2*** Ba1
26 Juli 2006 7 November 2008 23 Oktober 2009 12 Maret 2010 8 April 2011
Rating and Investment Information (R&I)
Fitch
BB27 Januari 2005 BB-* 14 Februari 2008 BB-*** 21 Januari 2009 BB 25 Januari 2010 BB+ 24 Februari 2011
BBBB BB* BB+ BB+***
Japan Credit Rating Agency
12 Oktober 2006 31 Oktober 2007
BBBB+
25 September 2008 5 Februari 2009
Januari 2009 7 Oktober 2009 14 Oktober 2010
BB+* 7 Juli 2009 BB+* 13 Juli 2010 BB+*** 24 Agustus 2011
BB* BB** BB+ BBBBBB-*
* rating telah diakui
porsi kepemilikan SBI oleh asing turun dari 33,1%
** revisi outlook dari positif menjadi stabil
menjadi 27,4%.
Catatan: Utang Jangka Panjang Valas
*** revisi outlook dari stabil menjadi positif
23
yield
Indikator
spread
antara
obligasi
% 11
Pemerintah Indonesia dan US T-Notes meningkat signifikan di bulan Juli hingga September 2011 karena terpengaruh turbulensi isu global. Namun, risiko
tersebut
diindikasi
bersifat
temporer
10
9
8
ditopang oleh kuatnya fundamental perekonomian Indonesia
dan
keyakinan
pelaku
pasar
terhadap
prospek perekonomian Indonesia ke depan.
7
6 JanFebMarAprMayJun Jul AugSepOctNovDecJanFebMarAprMayJun Jul AugSepOctNovDecJanFebMarAprMayJun JulAgust Sep
% 6
2009
2010
SBI 1 bulan
5
2011
SBI 6 bulan
SBI 9 bulan
Grafik 22 Perkembangan SBI Rate
4
3
Dari sisi sektor swasta, sentimen negatif akibat
2
gejolak pasar keuangan global berdampak terhadap
1
kinerja pasar saham domestik. Gejolak di pasar keuangan global tersebut mendorong investor asing
0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt NovDes Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agts Sept 2010 Yield Global Bond Indo'15
2011
melakukan penyesuaian portofolio di pasar keuangan domestik sebagaimana tercermin dari arus keluar neto
US: Treasury Securities Yield: 10 years
saham yang dimiliki investor asing sebesar USD1,1
Grafik 21
miliar, berkebalikan dengan triwulan sebelumnya yang
Perkembangan Yield Global Bond Indonesia dan US T-Notes
mencatat arus masuk neto sebesar USD0,8 miliar.
Dari sisi imbal hasil, rupiah masih lebih kompetitif
Respon
investor
asing
untuk
mengurangi
dibandingkan dengan negara kawasan tercermin dari
eksposurnya di emerging market yang diikuti dengan
selisih suku bunga dalam negeri dan luar negeri (UIP
pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan Indeks
Uncovered Interest Parity) yang masih relatif tinggi
Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah. Pada akhir
(5,47%).
Tw. III-2011, IHSG melemah cukup tajam sebesar 8,7%
Meskipun kawasan
faktor
mengalami
melambatnya
risiko
di
peningkatan
perekonomian
mayoritas seiring
global,
negara dengan
daya
tarik
investasi dalam rupiah tetap tinggi. Indikator CIP (Covered Interest Parity) juga masih menunjukkan tren positif dan berada pada level 2,51% pada akhir triwulan laporan. Relatif tingginya imbal hasil juga terlihat dari suku bunga yang ditawarkan oleh SBI dengan tenor 9 bulan yakni sebesar 6,8%.
24
SBI 3 bulan
ke level 3.549. IHSG Juta USD 900 800 4.000 700 600 3.600 500 400 3.200 300 200 2.800 100 0 -100 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep 2.400 -200 -300 2010 2011 2.000 -400 -500 1.600 -600 -700 1.200 -800 Neto Asing IHSG (RHS) -900 -1.000 800 Sumber : BEI
Grafik 23 Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG
searah
melakukan delisting, yaitu Dynaplast Tbk. Menyusul
dengan pergerakan indeks harga saham negara-negara
selesainya transaksi tender offer yang berimplikasi pada
lain di kawasan regional yang juga mengalami tekanan
minimnya saham milik publik.
Memburuknya
kinerja
IHSG
berjalan
seiring meningkatnya risiko eksternal.
Di sisi lain, investasi penduduk pada aset portofolio asing
Indeks 4.500
turun
dari
USD0,7
miliar
pada
triwulan
sebelumnya menjadi net penarikan sebesar USD0,1
4.000
miliar karena berkurangnya penempatan sektor swasta
3.500 3.000
pada instrumen investasi asing dan adanya aset
2.500
investasi portofolio sektor publik yang jatuh tempo
2.000 1.500
pada periode laporan.
1.000
Dengan berbagai perkembangan pada sisi aset dan
500 0 Mei Jun JulAgustSep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun JulAgustSep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun JulAgustSep 2009
STI Singapore
2010
IHSG
SET Thailand
pada triwulan laporan mencatat arus keluar neto
2011
Phillipines Index (PCOMP)
kewajiban tersebut, investasi portofolio sektor publik
Malaysia Index (KLCI)
Sumber: Bloomberg
Grafik 24 Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN
sebesar
USD3,9
miliar,
sementara
sektor
swasta
mengalami defisit USD0,8 miliar. Juta USD
Secara terutama oleh
sektoral, disebabkan
saham-saham
memburuknya
kinerja
tekanan
yang
dialami
7.000
5.000 3.000
tersebut
1.000
antara lain disebabkan oleh pengaruh ekspektasi
-1.000
koreksi
-3.000
minyak
sebesar harga
Namun
23,6%.
Pelemahan
komoditas
seiring
permintaan
pertambangan
9.000
yang
terkoreksi
sektor
jual
IHSG
dunia
demikian,
bahan
dengan
tambang
perkiraan
terhadap
penurunan
komoditas
saham-saham
dan
tersebut.
beberapa
sektor
lainnya seperti sektor konsumsi dan aneka industri masih menunjukkan penguatan masing-masing sebesar 2,0% dan 0,1%. Kinerja positif kedua sektor tersebut terutama
ditopang
oleh
stabilnya
pertumbuhan
konsumsi nasional serta kinerja keuangan emiten yang cukup solid. Meskipun
-5.000
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
Tw.I
2009 Inv. Portofolio sektor Publik
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
2010* Inv. Portofolio sektor Swasta
Tw.I*
Tw.II* Tw.III** 2011
Inv. Portofolio, neto
* angka sementara ** angka sangat sementara
Grafik 25 Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi
3. Investasi Lainnya Transaksi investasi lainnya pada triwulan laporan mencatat defisit sebesar USD1,1 miliar, berkebalikan
pasar
saham
tekanan,
dengan periode sebelumnya yang mengalami surplus
tambahan lima
sebesar USD4,1 miliar. Defisit yang terjadi terutama
emiten yang melakukan penawaran saham baru (Initial
didorong oleh kenaikan penempatan aset investasi lain
Public Offering-IPO). Di sisi lain, satu emiten tercatat
sektor swasta di luar negeri.
dalam periode laporan,
mengalami
terdapat
25
Juta USD
Juta USD
6,000
6,000
5,000
4,000
4,000
2,000
3,000
0
2,000 1,000
-2,000
0
-4,000
-1,000
-6,000
-2,000 -3,000
-8,000 Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
Tw.I
2009
Investasi lainnya, aset
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
Tw.I*
2010*
Tw.II* Tw.III**
Tw.I
Tw.II
Tw.IV
Tw.I
Tw.II
2009
2011
Investasi lainnya, kewajiban
Tw.III
Investasi lainnya, neto
Piutang dagang
Tw.III
Tw.IV
Tw.I*
2010*
Uang & simpanan
Pinjaman, neto
Tw.II*
Tw.III**
2011 Kewajiban lainnya
Inv. lainnya, kewajiban
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Grafik 26 Perkembangan Investasi Lainnya
Grafik 28 Perkembangan Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya
Pada triwulan III-2011, aset investasi lainnya
Sisi kewajiban transaksi investasi lainnya untuk
mengalami defisit (arus keluar neto) sebesar USD3,2
sektor publik pada Tw. III-2011 mencatat penurunan
miliar, berbeda arah dengan triwulan sebelumnya yang
defisit dari USD1,4 miliar pada triwulan sebelumnya
mencatat surplus (arus masuk neto) sebesar USD2,0
menjadi USD0,7 miliar. Penurunan defisit tersebut
miliar. Peningkatan aset domestik di luar negeri
terutama disebabkan oleh penurunan pembayaran PLN
tersebut seluruhnya berasal dari sektor swasta berupa
pemerintah
kenaikan piutang dagang dan dana simpanan sejalan
sebelumnya menjadi USD1,0 miliar. Hal ini sesuai
dengan tingginya kegiatan ekspor barang.
dengan siklusnya pembayaran PLN yang cenderung
dari
USD1,8
miliar
pada
periode
meningkat pada triwulan kedua dan keempat.
Juta USD
4,500
Di sisi lain, penarikan PLN sektor publik mengalami
3,500 2,500
peningkatan menjadi USD0,6 miliar dibanding USD0,4
1,500 500
miliar pada periode sebelumnya. Peningkatan penarikan
-500 -1,500
terjadi baik untuk pinjaman program maupun pinjaman
-2,500
proyek yang masing-masing meningkat dari USD7 juta
-3,500 -4,500
dan USD356 juta pada periode sebelumnya menjadi
-5,500 -6,500 Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
2009 Pinjaman
Uang & simpanan
Tw.I
Tw.II
Tw.III
2010* Aset lainnya
Tw.IV
Tw.I*
Tw.II*
Tw.III**
2011 Investasi lainnya sektor swasta, aset
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Grafik 27 Transaksi Aset Investasi LainnyaSektor Swasta
26
USD119 juta dan USD456 juta. Pada
periode
laporan,
Pemerintah
Indonesia
menandatangani beberapa perjanjian pinjaman baru, di antaranya dari International Fund for Agriculture
Development (IFAD), IBRD, dan Pemerintah Federasi
Di sisi kewajiban, investasi lainnya pada periode
Rusia. Pinjaman dari IFAD sebesar SDR30 juta ditujukan
laporan mengalami peningkatan surplus dari USD2,0
untuk proyek Smallholder Development Project in
miliar pada triwulan sebelumnya menjadi USD2,1 miliar.
Eastern Indonesia (SOLID). Sementara itu, pinjaman dari
Peningkatan surplus tersebut terutama disebabkan oleh
IBRD sebesar USD531 juta ditujukan untuk program
kenaikan penarikan pinjaman luar negeri (PLN) sektor
Fourth National Program for Community Empowerment
publik dan perbankan yang disertai dengan penurunan
in Rural Areas, dan pinjaman dari Pemerintah Federal
pembayaran PLN sektor publik dan sektor korporasi.
Rusia akan digunakan untuk pengadaan alat utama
sistem senjata (alutsista) sebesar USD4 juta oleh
Penurunan surplus tersebut terutama disebabkan oleh
Kementerian Pertahanan.
penurunan surplus transaksi uang & simpanan dari
Di sisi lain, pemerintah juga terus berusaha untuk mengurangi jumlah pinjaman luar negerinya dengan cara melakukan debt swap. Pada periode laporan,
USD1,1 miliar pada periode sebelumnya menjadi USD0,6 miliar. Sementara itu dari sisi penarikan PLN, sektor
terealisasi pengalihan pinjaman sebesar €10 juta yang
swasta
mencatat
berasal dari Jerman untuk proyek Global Fund to Fight
USD6,8
miliar
AIDS, Tubercolosis and Malaria (GFATM) dan USD6,4
USD6,7 miliar pada triwulan sebelumnya. Penarikan PLN
juta dari Amerika Serikat untuk proyek Tropical Forest
yang cukup tinggi tersebut berasal dari penarikan PLN
Conservation Act (TFCA).
sektor perbankan sebesar USD 1,6 miliar dan sektor korporasi
Juta USD
3,000
penarikan
pada
sebesar
pinjaman
triwulan
USD5,2
laporan
miliar.
Di
sebesar dibanding
sisi
lain,
pembayaran PLN sektor swasta mencatat peningkatan
2,000
dari USD4,6 miliar pada periode sebelumnya menjadi
1,000
USD4,7 miliar.
0 Juta USD -1,000 -2,000 -3,000 Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
Tw.I
2009
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
Tw.I*
2010* Penarikan
Pembayaran
Tw.II*
Tw.III**
2011 Neto
* Angka sementara ** Angka sangata sementara
Grafik29 Perkembangan PLN Sektor Publik
8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0 -1,000 -2,000 -3,000 -4,000 -5,000 -6,000 Tw.I
Sementara
itu,
kewajiban
transaksi
investasi
lainnya sektor swasta pada periode laporan mencatat surplus sebesar USD2,8 miliar, lebih rendah dibanding
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
2009 * Angka sementara ** Angka sangat sementara
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw.IV
Tw.I*
2010* Penarikan
Pembayaran
Tw.II* Tw.III** 2011
Neto
Grafik 30 Perkembangan PLN Sektor Swasta
surplus pada triwulan sebelumnya (USD3,4 miliar).
27
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
28
CADANGAN DEVISA Tekanan pada transaksi modal dan finansial yang menyebabkan neraca pembayaran pada
Tw. III-2011
pembayaran utang luar negeri pemerintah selama 6,6 bulan.
mencatat defisit berimplikasi pada penurunan posisi
Cadangan devisa tersebut antara lain berupa
cadangan devisa pada akhir triwulan laporan dari
cadangan dalam valuta asing USD107,5 miliar (93,9%
USD119,7 menjadi USD114,5 miliar. Jumlah cadangan
dari total cadangan devisa), monetary gold sebesar
devisa yang dikelola oleh Bank Indonesia tersebut
USD3,8 miliar (3,3%), dan special drawing rights (SDR)
cukup
sebesar USD2,8 miliar (2,4%).
untuk
membiayai
kebutuhan
impor
dan
Bln Impor
Juta USD
8.00
140,000
7.00
120,000
6.00
100,000
5.00
80,000
4.00 60,000
3.00
40,000
2.00
20,000
1.00 0.00
0 Tw.I
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I 2009
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I* Tw.II* Tw.III** 2010*
Cadev (RHS)
2011
Bulan Impor & Pembayaran ULNPemerintah
Grafik 31 Perkembangan Cadangan Devisa
29
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
30
INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL
Kenaikan ekspor dan menyusutnya defisit neraca jasa
menyebabkan
kontribusi
eksternal
devisa yang menurun akibat tekanan di transaksi modal
meningkat (tercermin
dan finansial, rasio ULN terhadap cadangan devisa
pada rasio net ekspor barang dan jasa terhadap PDB).
meningkat namun masih tetap terjaga baik. Sementara
Dengan
dan
itu, debt service ratio (rasio beban pembayaran utang
impor barang dan jasa mengindikasikan semakin
terhadap ekspor) menurun dibandingkan triwulan
tingginya derajat keterbukaan perekonomian Indonesia
sebelumnya sesuai dengan pola musiman di mana
(tercermin pada rasio ekspor ditambah impor terhadap
pembayaran utang pada Tw. III lebih rendahdari Tw. II-
PDB).
2011.
terhadap pembentukan PDB semakin
besarnya
sektor
Dari sisi finansial, seiring dengan posisi cadangan
volume
ekspor
Tabel 25 Indikator Sustainabilitas Eksternal 2009
INDIKATOR
Tw . I
1)
Tw . II
2010*
Tw . III
Tw . IV
Tw . I
Tw . II
2011
Tw . III
Tw . IV
Tw . I*
Tw . II** Tw . III**
2.4
1.8
1.2
2.5
1.2
0.8
0.6
0.6
1.1
0.2
1)
3.9
3.8
3.2
4.6
3.0
2.6
2.9
3.4
3.3
2.9
3.0
Ekspor + Impor Barang dan Jasa / PDB (%) 1)
44.0
43.5
44.5
47.1
44.7
44.7
44.3
50.1
47.8
50.0
49.5
23.3 29.7 5.3 275.3 49.4
25.0 30.3 5.6 267.0 49.0
19.8 33.0 6.2 269.7 50.3
24.6 31.8 5.8 261.5 47.9
21.2 30.4 5.6 251.8 46.1
23.2 28.7 5.3 240.2 44.1
20.3 28.6 5.8 224.5 45.5
23.7 28.4 6.0 210.4 44.6
18.0 28.1 6.1 198.7 42.8
22.5 28.4 6.3 186.2 41.2
21.2 31.1 6.6 195.3 41.3
113,327 508,432 27,122 -22,741 -6,858 -1,786 -5,072 150,965 27,079 54,840
131,771 507,550 31,189 -26,171 -8,356 -3,353 -5,004 153,741 28,230 57,576
146,047 508,658 34,838 -30,156 -7,387 -1,962 -5,425 167,989 31,356 62,287
153,205 544,350 39,653 -32,542 -10,300 -3,558 -6,742 172,871 31,673 66,105
163,611 594,634 38,961 -34,113 -8,722 -2,053 -6,669 180,834 33,102 71,823
175,301 638,164 41,459 -36,887 -10,134 -3,153 -6,981 183,329 33,672 76,321
186,734 678,852 44,046 -38,608 -9,448 -2,249 -7,199 194,349 39,366 86,551
188,058 713,705 50,374 -43,929 -12,553 -3,264 -9,289 202,413 42,908 96,207
196,824 746,918 50,274 -43,712 -9,483 -2,385 -7,098 210,080 45,258 105,709
212,774 784,391 56,326 -50,069 -13,228 -3,132 -10,097 222,816 49,294 119,655
221,348 719,557 58,161 -51,416 -12,896 -2,231 -10,665 223,676 47,313 114,503
Transaksi Berjalan/PDB (%)
Ekspor - Impor Barang dan Jasa / PDB (%)
Debt Service Ratio (DSR) (%) 2) Posisi ULN Total/PDB (%) 3) Posisi ULN Jangka Pendek/PDB (%) 3) Posisi ULN Total/Cadangan Devisa (%) Posisi ULN Jangka Pendek/Cadangan Devisa (%) Memorandum: PDB Harga Berlaku (kuartalan, juta USD) PDB Harga Berlaku (annualized, juta USD) Ekspor Barang & Jasa (juta USD) Impor Barang & Jasa (juta USD) Debt Service Payments (juta USD)
- Pemerintah - Swasta (termasuk BUMN) Posisi ULN Total (juta USD) 4) Posisi ULN Jangka Pendek (juta USD) Posisi Cadangan Devisa (juta USD)
4)
0.1
Keterangan: 1)
Menggunakan PDB harga berlaku kuartalan
2)
Debt Service Payments dibagi ekspor barang & Jasa
3)
Menggunakan PDB harga berlaku annualized (penjumlahan PDB empat triwulan ke belakang)
4)
Menggunakan angka sementara posisi utang luar negeri (bulan Juni 2011) * Angka sementara ** Angka sangat sementara
31
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
32
LAMPIRAN
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Tabel
1
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: RINGKASAN
......................
35
Tabel Tabel
2.A
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, BARANG
......................
36
2.B
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, EKSPOR BARANG MENURUT SEKTOR
......................
37
Tabel
2.C
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, IMPOR BARANG MENURUT
......................
38
Tabel
2.D
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, JASA-JASA
......................
39
Tabel
2.E
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, PENDAPATAN
......................
40
Tabel
2.F
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, TRANSFER BERJALAN
......................
41
Tabel
3
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LANGSUNG
......................
41
Tabel
4
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI PORTOFOLIO
......................
42
Tabel
5
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LAINNYA
......................
43
KATEGORI EKONOMI
33
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
34
TABEL 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA RINGKASAN (Juta USD) November 2011
URAIAN
I.
Transaksi Berjalan
II.
A. Barang 1 - Ekspor - Impor 1. Nonmigas a. Ekspor b. Impor 2. Minyak a. Ekspor b. Impor 3. Gas a. Ekspor b. Impor B. Jasa-jasa 1. Ekspor 2. Impor C. Pendapatan 1. Penerimaan 2. Pembayaran D. Transfer berjalan 1. Penerimaan 2. Pembayaran Transaksi Modal & Finansial A. Transaksi Modal 2 B. Transaksi Finansial
- Aset - Kewajiban 1. Investasi Langsung a. Ke luar negeri b. Di Indonesia (PMA) 2. Investasi Portofolio a. Aset b. Kewajiban 1) Sektor publik 2) Sektor swasta 3. Investasi Lainnya a. Aset b. Kewajiban 1) Sektor publik 2) Sektor swasta III. Total (I + II) IV. Selisih Perhitungan Bersih V. Neraca Keseluruhan (III + IV) 3 VI. Cadangan Devisa dan Yang Terkait A. Transaksi Cadangan Devisa B. Pinjaman IMF 1. Penarikan 2. Pembayaran Memorandum: Posisi Cadangan Devisa dalam Bulan Impor dan Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah Transaksi Berjalan (% PDB) Rasio Pembayaran Utang (%) a.l. Rasio Pembayaran Utang Pemerintah & Otoritas Moneter (%) 1) 2) 3) * ** R
2009 Tw. I 2.690
Tw. II 2.377
Tw. III 1.781
2010* Tw. IV 3.781
TOTAL 10.628
6.052 7.493 6.931 10.455 30.932 24.195 28.158 31.289 36.004 119.646 -18.143 -20.665 -24.358 -25.549 -88.714 4.883 6.033 6.282 8.362 25.560 20.530 23.751 25.603 29.145 99.030 -15.647 -17.718 -19.321 -20.783 -73.470 -571 -439 -2.012 -995 -4.016 1.798 2.394 2.938 3.660 10.790 -2.368 -2.833 -4.950 -4.655 -14.806 1.740 1.899 2.661 3.088 9.388 1.867 2.013 2.748 3.198 9.826 -127 -113 -87 -110 -438 -1.672 -2.476 -2.249 -3.344 -9.741 2.926 3.031 3.549 3.649 13.155 -4.598 -5.507 -5.798 -6.993 -22.896 -2.742 -3.776 -4.072 -4.551 -15.140 557 387 582 395 1.921 -3.299 -4.163 -4.653 -4.946 -17.061 1.051 1.135 1.171 1.221 4.578 1.719 1.790 1.838 1.894 7.241 -668 -655 -667 -673 -2.663 1.835 -2.320 2.924 2.414 4.852 14
Tw. I 1.936
Tw. II
Tw. III
1.409
2011 Tw. IV
1.205
1.093
TOTAL 5.643
6.954 6.848 7.593 9.232 30.628 35.088 37.444 39.712 45.830 158.074 -28.134 -30.596 -32.119 -36.597 -127.447 5.812 5.881 6.605 9.097 27.395 28.511 30.298 32.763 37.845 129.416 -22.699 -24.417 -26.158 -28.747 -102.021 -1.663 -2.140 -1.991 -2.859 -8.653 3.556 3.840 3.749 4.547 15.691 -5.219 -5.980 -5.740 -7.406 -24.344 2.805 3.107 2.980 2.994 11.886 3.022 3.306 3.201 3.438 12.968 -217 -200 -222 -444 -1.082 -2.106 -2.275 -2.155 -2.788 -9.324 3.873 4.015 4.334 4.544 16.766 -5.979 -6.291 -6.489 -7.332 -26.090 -3.993 -4.262 -5.385 -6.652 -20.291 444 443 521 482 1.890 -4.436 -4.705 -5.906 -7.134 -22.181 1.080 1.098 1.151 1.301 4.630 1.815 1.816 1.883 2.057 7.571 -735 -718 -732 -756 -2.941 5.590 3.697 7.384 9.550 26.220
Tw. I*
Tw. II*
2.071
Tw. III**
475
199
8.684 9.637 9.558 45.818 51.797 52.751 -37.134 -42.160 -43.194 8.628 10.551 9.142 37.092 42.307 42.443 -28.464 -31.756 -33.302 -3.439 -5.098 -4.146 4.856 5.000 5.189 -8.295 -10.098 -9.335 3.495 4.184 4.562 3.870 4.490 5.119 -375 -306 -557 -2.122 -3.379 -2.812 4.456 4.530 5.410 -6.578 -7.909 -8.222 -5.518 -6.746 -7.588 579 635 654 -6.098 -7.381 -8.242 1.028 963 1.042 1.830 1.841 1.908 -802 -878 -865 6.428 13.089 -3.391
19
29
34
96
18
2
4
26
50
1
0
0
1.815 -1.384 3.199 628 -1.276 1.904 1.950 133 1.817 2.902 -1.085 -763 -241 -522 0 -522 4.524 -570 3.955
-2.349 -3.454 1.105 575 -872 1.447 1.893 362 1.532 1.696 -164 -4.817 -2.943 -1.874 -2.010 137 57 995 1.052
2.891 -6.755 9.645 647 -340 987 2.972 -331 3.303 2.597 706 -728 -6.083 5.355 3.084 2.271 4.705 -1.159 3.546
2.399 4.756 -2.803 -14.395 5.202 19.151 779 2.628 239 -2.249 540 4.877 3.521 10.336 -307 -144 3.828 10.480 2.383 9.578 1.445 902 -1.900 -8.208 -2.735 -12.002 834 3.794 452 1.526 382 2.268 6.195 15.481 -2.241 -2.975 3.954 12.506
5.572 -3.601 9.172 2.484 -427 2.911 6.159 -409 6.569 6.556 13 -3.072 -2.764 -308 147 -455 7.526 -905 6.621
3.695 -583 4.277 2.298 -982 3.280 1.089 -152 1.241 997 244 308 552 -244 -879 636 5.106 315 5.421
7.380 -4.748 12.128 1.684 -1.191 2.875 4.517 -1.597 6.114 4.820 1.295 1.179 -1.960 3.139 1.093 2.046 8.590 -1.635 6.955
9.524 2.031 7.494 4.241 -64 4.305 1.437 -353 1.789 1.154 636 3.846 2.447 1.400 1.395 5 10.642 646 11.289
26.171 -6.901 33.071 10.706 -2.664 13.371 13.202 -2.511 15.713 13.526 2.187 2.262 -1.725 3.987 1.756 2.231 31.863 -1.578 30.285
6.427 -3.517 9.943 3.243 -1.748 4.990 3.588 -521 4.109 4.383 -274 -404 -1.248 844 95 749 8.499 -833 7.666
13.089 -1.273 14.362 3.490 -2.571 6.061 5.537 -731 6.268 2.964 3.304 4.062 2.029 2.033 -1.402 3.435 13.564 -1.688 11.876
-3.391 -4.413 1.022 2.389 -1.351 3.741 -4.709 110 -4.819 -4.270 -549 -1.072 -3.172 2.101 -712 2.813 -3.192 -768 -3.960
-3.955
-1.052
-3.546
-3.954
-12.506
-6.621
-5.421
-6.955
-11.289
-30.285
-7.666
-11.876
3.960
-3.955 0 0 0
-1.052 0 0 0
-3.546 0 0 0
-3.954 0 0 0
-12.506 0 0 0
-6.621 0 0 0
-5.421 0 0 0
-6.955 0 0 0
-11.289 0 0 0
-30.285 0 0 0
-7.666 0 0 0
-11.876 0 0 0
3.960 0 0 0
54.840 5,4 2,37 23,3 6,1
57.576 5,7 1,80 25,0 10,0
62.287 6,1 1,22 19,8 5,3
66.105 6,5 2,47 24,6 8,5
66.105 6,5 1,95 23,2 7,5
71.823 5,2 1,18 21,2 5,0
76.321 5,6 0,80 23,2 7,2
86.551 6,3 0,65 20,3 4,8
96.207 7,0 0,58 23,7 6,2
96.207 7,0 0,79 21,7 5,8
105.709 119.655 114.503 6,1 6,9 6,6 1,05 0,22 0,09 18,0 22,5 21,2 4,5 5,3 3,7
Dalam free on board (fob) Tidak termasuk cadangan devisa dan yang terkait. Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit. Angka-angka sementara Angka-angka sangat sementara Angka tidak tersedia Revisi
35
TABEL 2.A NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN BARANG (Juta USD) November 2011
URAIAN Barang 1
* ** R
36
Tw. I
Tw. II
Tw. III
2010* Tw. IV
TOTAL
Tw. I
Tw. II
Tw. III
2011 Tw. IV
TOTAL
Tw. I*
Tw. II*
Tw. III**
- Ekspor - Impor
6.052 7.493 6.931 10.455 30.932 24.195 28.158 31.289 36.004 119.646 -18.143 -20.665 -24.358 -25.549 -88.714
6.954 6.848 7.593 9.232 30.628 35.088 37.444 39.712 45.830 158.074 -28.134 -30.596 -32.119 -36.597 -127.447
8.684 9.637 9.558 45.818 51.797 52.751 -37.134 -42.160 -43.194
A. Barang dagangan umum 1. Ekspor a.l. Minyak & Gas 2. Impor a.l. Minyak & Gas B. Barang untuk diolah 1. Ekspor 2. Impor C. Barang yang diperbaiki 1. Ekspor 2. Impor D. Barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut 1. Ekspor a.l. Minyak & Gas 2. Impor a.l. Minyak & Gas E. Emas nonmoneter 1. Ekspor 2. Impor
6.108 22.310 3.526 -16.202 -2.478 -487 1.293 -1.780 -46 19 -66 124 215 139 -91 -18 354 358 -4
7.263 26.075 4.248 -18.812 -2.924 17 1.705 -1.687 -38 25 -63 116 214 158 -98 -23 135 140 -5
7.397 29.386 5.529 -21.990 -5.006 -605 1.526 -2.131 -64 15 -79 70 223 157 -153 -31 133 139 -6
6.995 32.686 6.349 -25.691 -5.408 -313 1.909 -2.222 -30 10 -40 126 293 229 -167 -27 176 190 -14
6.143 34.703 6.906 -28.560 -6.137 147 1.961 -1.814 -32 22 -54 177 328 240 -151 -42 412 430 -18
7.430 37.139 6.765 -29.710 -5.915 -80 2.085 -2.164 -46 14 -60 113 274 184 -161 -47 176 201 -24
7.633 42.603 8.438 -34.971 -8.614 602 2.565 -1.963 -34 11 -45 258 398 288 -140 -55 227 241 -14
8.779 48.446 9.134 -39.667 -10.328 76 2.349 -2.273 -28 9 -37 339 506 356 -167 -76 471 487 -16
8.877 49.416 9.887 -40.538 -9.810 26 2.416 -2.390 -30 25 -55 365 565 421 -200 -82 320 330 -10
-29,7 -22,2 -54,2 -32,5 -26,7 -54,9 41,8 0,962
-24,6 -14,8 -53,4 -35,2 -25,3 -64,0 56,9 0,941
-17,8 -11,1 -38,8 -24,6 -22,9 -30,7 66,5 0,943
45,0 38,9 79,5 55,1 45,1 117,8 75,2 0,954
33,0 27,6 62,2 48,1 37,8 109,7 76,8 0,965
26,9 28,0 22,2 31,9 35,4 18,3 73,8 0,950
30,6 30,1 32,7 32,0 25,4 59,5 102,3 0,908
38,3 39,6 32,8 37,8 30,1 68,4 114,9 0,900
32,8 29,5 48,3 34,5 27,3 65,9 111,1 0,908
Memorandum: 1. Pertumbuhan (%, yoy) a. Ekspor (fob) - Nonmigas - Migas b. Impor (fob) - Nonmigas - Migas 2. Harga rata-rata ekspor minyak mentah (USD/barel) 3. Produksi minyak mentah (juta barel per hari) 1)
2009
Dalam free on board (fob) Angka-angka sementara Angka-angka sangat sementara Angka tidak tersedia Revisi
10.382 31.150 33.744 111.515 6.690 19.994 -23.362 -80.365 -4.707 -15.115 -97 -1.172 1.783 6.307 -1.880 -7.479 -35 -184 13 72 -48 -256 -3 307 247 898 168 622 -250 -591 -58 -130 209 831 217 854 -8 -23
20,9 17,5 38,2 -0,2 -8,2 60,9 73,1 0,951
-14,3 -8,2 -35,0 -24,0 -20,8 -36,3 59,6 0,949
8.881 29.449 43.100 147.629 7.752 27.772 -34.219 -118.179 -7.804 -25.264 29 -216 2.089 8.043 -2.060 -8.260 -51 -159 19 65 -70 -224 122 538 343 1.238 233 886 -221 -700 -47 -162 251 1.016 279 1.099 -27 -83
27,3 29,8 16,4 43,2 38,3 64,7 84,9 0,912
32,1 30,7 39,0 43,7 38,9 66,8 77,7 0,945
TABEL 2.B NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN EKSPOR BARANG MENURUT SEKTOR (Juta USD) November 2011
URAIAN Ekspor 1 a. Produk General Pertanian merchandise Kopi Teh Rempah-rempah Tembakau Coklat Udang Lainnya Produk Manufaktur Tekstil & produk tekstil Produk kayu olahan Minyak sawit Bahan kimia Produk logam Peralatan listrik Semen Kertas Produk karet Produk minyak 2 Elpiji
3
Lainnya Produk Pertambangan dan Lainnya Tembaga Nikel Batubara Bauksit Minyak mentah 2 Gas alam 3 a.l. Gas alam cair Produk tambang lainnya Produk sektor lainnya Barang lainnya Emas nonmoneter Barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut Barang yang diperbaiki 1) 2) 3) * ** R
2009 Tw. I
Tw. II
Tw. III
24.195 902 144 31 46 31 178 208 264
28.158 1.035 244 36 59 34 201 179 281
31.289 1.173 254 37 63 17 323 194 285
15.653 2.183 470 1.687 370 1.552 1.688 30 768 897
18.218 2.309 550 2.336 498 1.438 2.051 48 852 1.076
331 0 5.678
2010* Tw. IV
TOTAL
2011 TOTAL
Tw. I*
45.830 1.404 245 37 142 16 305 238 423
158.074 4.991 812 150 409 77 1.187 851 1.506
45.818 1.268 281 35 106 10 207 239 390
51.797 1.294 286 33 119 21 147 260 429
52.751 1.202 247 35 95 18 124 261 422
25.105 2.929 665 3.597 782 2.336 2.878 27 990 2.273
29.746 3.023 741 5.087 952 2.980 2.946 41 1.139 2.690
100.640 11.292 2.821 13.423 3.426 9.877 10.948 109 4.134 9.240
29.218 3.364 717 2.921 1.084 3.128 2.749 17 985 3.566
33.057 3.433 820 5.290 1.312 3.260 2.803 12 1.114 3.903
32.286 3.396 801 4.213 1.221 3.226 3.111 16 1.083 3.615
943
800
974
3.586
1.132
1.122
1.258
0 7.854
0 7.827
0 9.171
0 31.786
0 9.557
0 9.989
0 10.346
11.518 1.435 125 4.214 90
11.748 1.210 125 4.187 111
12.735 1.914 128 4.427 126
14.039 1.767 197 4.974 127
50.040 6.325 575 17.801 454
14.682 1.373 226 5.406 151
16.444 1.188 333 6.469 206
18.344 1.825 366 7.064 192
8.008
2.459
2.656
2.764
3.340
11.219
3.435
3.522
3.510
9.778 7.189 259 251
3.022 2.169 100 75
3.306 2.406 75 78
3.201 2.325 93 82
3.438 2.532 111 84
12.968 9.432 379 319
3.870 2.747 117 103
4.490 3.225 143 93
5.119 3.816 175 93
1.824 854 898 72
493 190 293 10
780 430 328 22
488 201 274 14
641 279 343 19
2.402 1.099 1.238 65
650 241 398 11
1.002 487 506 9
920 330 565 25
Tw. I
Tw. II
Tw. III
36.004 119.646 1.238 4.347 181 823 40 144 70 239 20 102 374 1.077 203 784 349 1.179
35.088 1.081 113 38 60 20 309 184 357
37.444 1.123 183 38 77 25 206 217 377
39.712 1.385 271 38 129 17 367 213 350
19.331 2.416 553 2.714 659 1.982 2.366 45 870 1.227
22.300 2.396 654 3.517 751 2.201 2.464 35 938 1.482
75.502 9.304 2.226 10.254 2.278 7.173 8.569 158 3.429 4.682
21.996 2.582 711 2.389 805 2.417 2.412 17 941 1.920
23.794 2.758 704 2.350 887 2.144 2.711 24 1.064 2.356
460
575
793
2.160
868
0 6.599
0 5.923
48 7.021
48 25.221
0 6.933
7.048 1.152 31 2.532 32
8.527 967 66 3.532 57
10.409 1.461 92 3.706 69
11.989 1.801 102 3.995 83
37.973 5.380 292 13.765 240
1.328
1.775
2.206
2.699
1.867 1.426 55 52
2.013 1.448 50 67
2.748 1.989 66 61
3.150 2.326 88 70
592 358 215 19
379 140 214 25
377 139 223 15
477 217 247 13
Tw. IV
Tw. II*
Tw. III**
Dalam free on board (fob) Merupakan komponen ekspor kelompok minyak Merupakan komponen ekspor kelompok gas Angka-angka sementara Angka-angka sangat sementara Angka tidak tersedia Revisi
37
TABEL 2.C NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN IMPOR BARANG MENURUT KATEGORI EKONOMI (Juta USD) November 2011
URAIAN Impor
1
a. Barang General Konsumsi merchandise Makanan & minuman primer, untuk rumah tangga Makanan & minuman diolah, untuk rumah tangga Mobil penumpang Alat angkutan lainnya bukan untuk industri Barang konsumsi tahan lama Barang konsumsi setengah tahan lama Barang konsumsi tidak tahan lama 2 Bahan bakar dan pelumas, diolah, produk minyak Barang lainnya Bahan baku/barang penolong Makanan dan minuman primer (untuk industri) Makanan dan minuman diolah (untuk industri) Bahan baku untuk industri Bahan penolong untuk industri Suku cadang dan asesori untuk barang modal Suku cadang dan asesori untuk peralatan transportasi Bahan bakar dan pelumas, primer a.l. minyak mentah 2 Bahan bakar dan pelumas, diolah a.l. Produk minyak 2 a.l. Elpiji 3 Barang Modal Barang modal (kecuali alat angkutan) Mobil penumpang Alat angkutan lainnya untuk industri Barang lainnya Emas nonmoneter Barang yang diperoleh di pelabuhan oleh sarana pengangkut Barang yang diperbaiki 1) 2) 3) * ** R
38
Dalam free on board (fob) Merupakan komponen impor kelompok minyak Merupakan komponen impor kelompok gas Angka-angka sementara Angka-angka sangat sementara Angka tidak tersedia Revisi
2009
2010*
2011
Tw. I
Tw. II
Tw. III
Tw. IV
TOTAL
Tw. I
Tw. II
Tw. III
Tw. IV
TOTAL
-18.143 -1.946 -239 -290 -30 -70 -131 -159 -228
-20.665 -2.366 -221 -305 -51 -83 -195 -213 -295
-24.358 -2.973 -242 -334 -90 -189 -246 -235 -280
-25.549 -2.689 -202 -351 -134 -70 -197 -255 -293
-88.714 -9.975 -904 -1.279 -305 -412 -769 -861 -1.096
-28.134 -3.528 -231 -591 -169 -99 -284 -256 -292
-30.596 -3.896 -270 -551 -157 -124 -263 -316 -340
-32.119 -3.979 -302 -466 -177 -148 -273 -339 -366
-36.597 -127.447 -4.426 -15.829 -304 -1.107 -688 -2.296 -157 -659 -167 -538 -242 -1.063 -358 -1.268 -401 -1.400
-774 -27
-974 -29
-1.297 -60
-1.173 -14
-4.218 -130
-1.563 -45
-1.854 -21
-1.883 -25
-2.025 -83
-12.119 -569 -216 -475 -5.811 -2.314 -1.004 -774
-14.008 -767 -450 -692 -6.766 -2.507 -838 -890
-17.191 -669 -375 -750 -7.747 -2.925 -975 -1.542
-18.382 -631 -490 -921 -8.551 -3.070 -1.123 -1.490
-61.700 -2.636 -1.532 -2.838 -28.876 -10.816 -3.940 -4.696
-19.609 -778 -393 -849 -9.293 -3.174 -1.233 -1.723
-22.072 -742 -530 -1.149 -10.304 -3.546 -1.466 -1.726
-22.514 -671 -505 -1.110 -10.555 -3.997 -1.587 -1.434
-769 -957
-885 -1.097
-1.537 -2.209
-1.485 -2.104
-4.675 -6.367
-1.718 -2.165
-1.720 -2.608
-808
-952
-2.086
-1.938
-5.784
-1.911
-127
-113
-87
-110
-438
-217
-3.917 -2.576 -28 -1.313
-4.125 -2.644 -47 -1.434
-3.956 -2.915 -80 -961
-4.171 -2.903 -113 -1.156
-16.170 -11.039 -268 -4.863
-160 -4 -91 -66
-166 -5 -98 -63
-238 -6 -153 -79
-306 -8 -250 -48
-870 -23 -591 -256
Tw. I*
Tw. II*
Tw. III**
-37.134 -5.226 -364 -992 -201 -153 -271 -327 -353
-42.160 -5.229 -366 -676 -183 -112 -279 -435 -402
-43.194 -5.847 -605 -739 -254 -138 -354 -409 -420
-7.324 -174
-2.505 -59
-2.760 -16
-2.892 -34
-25.628 -919 -798 -1.285 -11.048 -3.912 -1.829 -2.682
-89.823 -3.111 -2.227 -4.392 -41.199 -14.630 -6.116 -7.565
-26.269 -877 -748 -1.402 -11.764 -3.694 -1.620 -2.118
-31.155 -1.093 -862 -2.018 -13.728 -4.168 -1.651 -3.194
-30.023 -1.120 -914 -1.650 -13.165 -4.321 -1.873 -2.273
-1.427 -2.655
-2.677 -3.153
-7.543 -10.582
-2.114 -4.045
-3.190 -4.441
-2.266 -4.707
-2.364
-2.383
-2.657
-9.315
-3.619
-4.072
-4.094
-200
-222
-444
-1.082
-375
-306
-557
-4.776 -3.475 -152 -1.148
-4.405 -3.366 -133 -906
-5.381 -3.977 -156 -1.248
-6.225 -4.756 -141 -1.328
-20.787 -15.574 -583 -4.631
-5.439 -4.126 -175 -1.138
-5.556 -4.273 -153 -1.131
-7.059 -4.943 -222 -1.894
-221 -14 -167 -40
-223 -18 -151 -54
-245 -24 -161 -60
-319 -27 -221 -70
-1.008 -83 -700 -224
-199 -14 -140 -45
-220 -16 -167 -37
-265 -10 -200 -55
TABEL 2.D NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN JASA-JASA (Juta USD) November 2011
URAIAN
2009 Tw. I
Tw. II
Tw. III
2010* Tw. IV
TOTAL
Tw. I
Tw. II
Tw. III
2011 Tw. IV
TOTAL
Tw. I*
Tw. II*
Tw. III**
Jasa-jasa - Ekspor - Impor A. Transportasi 1. Ekspor 2. Impor a. Penumpang 1) Ekspor 2) Impor b. Barang 1) Ekspor 2) Impor c. Lainnya 1) Ekspor 2) Impor B. Perjalanan 1. Ekspor 2. Impor C. Jasa komunikasi 1. Ekspor 2. Impor D. Jasa konstruksi 1. Ekspor 2. Impor
-1.672 2.926 -4.598 -711 556 -1.267 -207 113 -320 -538 352 -890 33 91 -57 228 1.228 -1.000 159 247 -89 -3 215 -2180
-2.476 3.031 -5.507 -854 593 -1.447 -302 99 -401 -612 386 -998 60 108 -48 216 1.368 -1.152 156 280 -125 -169 104 -2730
-2.249 3.549 -5.798 -1.041 673 -1.714 -334 126 -461 -794 406 -1.200 87 141 -54 235 1.489 -1.254 150 258 -108 -15 140 -1550
-3.344 3.649 -6.993 -1.477 617 -2.094 -293 117 -410 -1.263 354 -1.617 79 146 -67 -397 1.513 -1.910 114 245 -131 -25 127 -1530
-9.741 13.155 -22.896 -4.083 2.439 -6.522 -1.136 456 -1.592 -3.206 1.498 -4.704 259 485 -226 282 5.598 -5.316 578 1.031 -452 -213 586 -7980
-2.106 3.873 -5.979 -1.219 566 -1.785 -288 128 -416 -985 332 -1.318 54 105 -52 351 1.689 -1.338 115 247 -132 -81 103 -1840
-2.275 4.015 -6.291 -1.546 664 -2.210 -382 143 -525 -1.216 394 -1.610 52 126 -75 61 1.554 -1.493 146 282 -136 -7 112 -1190
-2.155 4.334 -6.489 -1.616 685 -2.300 -388 189 -577 -1.291 352 -1.642 63 144 -81 283 1.809 -1.526 168 297 -129 6 167 -1610
-2.788 4.544 -7.332 -1.626 751 -2.378 -320 200 -519 -1.356 401 -1.757 49 151 -102 -133 1.905 -2.038 149 299 -150 9 138 -1280
-9.324 16.766 -26.090 -6.007 2.665 -8.673 -1.377 660 -2.037 -4.848 1.479 -6.327 217 526 -309 563 6.958 -6.395 579 1.126 -547 -72 520 -5920
-2.122 4.456 -6.578 -1.805 728 -2.533 -223 244 -466 -1.600 374 -1.974 18 110 -92 366 1.907 -1.541 134 282 -148 20 112 -920
-3.379 4.530 -7.909 -2.393 743 -3.136 -383 219 -601 -2.039 392 -2.432 30 132 -102 -5 1.738 -1.743 170 383 -213 20 118 -980
-2.812 5.410 -8.222 -2.247 913 -3.160 -317 290 -607 -1.958 473 -2.431 28 150 -122 396 2.086 -1.690 162 385 -223 38 146 -1080
E. Jasa asuransi 1. Ekspor 2. Impor F. Jasa keuangan 1. Ekspor 2. Impor G. Jasa komputer dan informasi 1. Ekspor 2. Impor H. Royalti dan imbalan lisensi 1. Ekspor 2. Impor I. Jasa bisnis lainnya 1. Ekspor 2. Impor J. Jasa personal, kultural, dan rekreasi 1. Ekspor 2. Impor K. Jasa pemerintah yang tidak dicatat di tempat lain 1. Ekspor 2. Impor Memorandum: Jumlah pelawat (ribuan orang) - Ke dalam negeri - Ke luar negeri
-238 2 -240 -23 38 -61 -79 36 -114 -314 16 -330 -783 420 -1.203 -7 16 -23 98 152 -54
-488 3 -491 -63 46 -108 -202 34 -236 -396 11 -407 -725 431 -1.156 -27 17 -44 76 144 -68
-293 4 -297 -83 42 -125 -111 30 -141 -401 7 -408 -734 769 -1.503 -8 20 -27 51 117 -66
-279 12 -291 -59 52 -111 -124 26 -151 -381 5 -385 -757 907 -1.663 -10 22 -32 52 124 -73
-1.298 21 -1.318 -227 178 -405 -516 126 -642 -1.492 38 -1.530 -2.998 2.527 -5.525 -51 75 -126 277 537 -260
-331 2 -333 -92 48 -140 -120 23 -143 -362 9 -371 -377 1.013 -1.391 -7 18 -25 16 154 -138
-282 4 -286 -32 81 -113 -111 33 -144 -330 12 -342 -210 1.100 -1.310 -5 26 -31 41 148 -107
-253 5 -257 -27 58 -85 -131 31 -162 -329 20 -350 -261 1.113 -1.375 -9 26 -35 14 123 -108
-266 12 -278 33 145 -112 -108 27 -135 -535 19 -554 -298 1.083 -1.381 -8 34 -42 -6 131 -137
-1.131 22 -1.153 -118 332 -450 -471 114 -585 -1.557 60 -1.616 -1.147 4.309 -5.456 -29 104 -133 65 555 -490
-288 2 -290 21 102 -82 -83 26 -109 -346 22 -368 -166 1.083 -1.249 -8 31 -38 32 161 -129
-307 4 -310 -164 95 -259 -79 75 -154 -427 30 -457 -222 1.147 -1.368 -1 43 -44 27 154 -127
-320 5 -325 -42 101 -143 -108 62 -170 -512 11 -523 -174 1.517 -1.691 -16 37 -52 10 147 -137
1.464 -1.192
1.590 -1.373
1.671 -1.495
1.726 -1.881
6.452 -5.942
1.642 -1.413
1.800 -1.573
1.833 -1.669
1.842 -1.799
7.118 -6.454
1.742 -1.533
1.903 -1.729
2.033 -1.740
* ** R
Angka-angka sementara Angka-angka sangat sementara Angka tidak tersedia Revisi
39
TABEL 2.E NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN PENDAPATAN (Juta USD) November 2011
URAIAN
Tw. I
Tw. II
Tw. III
2010* Tw. IV
TOTAL
Tw. I
Tw. II
Tw. III
2011 Tw. IV
TOTAL
Tw. I*
Tw. II*
Tw. III**
Pendapatan - Penerimaan - Pembayaran A. Kompensasi tenaga kerja 1. Penerimaan 2. Pembayaran B. Pendapatan investasi 1. Penerimaan 2. Pembayaran a. Pendapatan investasi langsung
-2.742 557 -3.299 -228 42 -271 -2.514 515 -3.029 -1.726
-3.776 387 -4.163 -178 48 -226 -3.598 339 -3.937 -2.054
-4.072 582 -4.653 -187 42 -229 -3.885 540 -4.425 -2.134
-4.551 395 -4.946 -185 43 -228 -4.366 352 -4.718 -2.721
-15.140 1.921 -17.061 -778 175 -953 -14.362 1.746 -16.108 -8.635
-3.993 444 -4.436 -181 45 -226 -3.812 399 -4.211 -2.619
-4.262 443 -4.705 -188 51 -239 -4.074 392 -4.466 -2.344
-5.385 521 -5.906 -205 42 -248 -5.179 479 -5.658 -2.959
-6.652 482 -7.134 -208 43 -251 -6.445 439 -6.883 -4.375
-20.291 1.890 -22.181 -781 181 -962 -19.510 1.709 -21.218 -12.297
-5.518 579 -6.098 -201 47 -247 -5.318 533 -5.850 -3.876
-6.746 635 -7.381 -209 53 -262 -6.537 582 -7.119 -4.467
-7.588 654 -8.242 -230 44 -274 -7.358 610 -7.967 -4.820
1) Pendapatan ekuitas a) Penerimaan b) Pembayaran 2) Pendapatan utang (bunga) a) Penerimaan b) Pembayaran b. Pendapatan investasi portofolio 1) Pendapatan ekuitas a) Penerimaan b) Pembayaran 2) Pendapatan utang (bunga) a) Penerimaan b) Pembayaran c. Pendapatan investasi lainnya a) Penerimaan b) Pembayaran
-1.694 41 -1.736 -32 2 -34 -385 -129 54 -183 -256 363 -619 -403 54 -457
-2.008 39 -2.048 -46 5 -51 -677 -399 89 -488 -278 143 -421 -866 64 -930
-2.099 53 -2.151 -35 4 -39 -1.408 -918 85 -1.002 -490 298 -788 -343 101 -444
-2.683 64 -2.748 -38 4 -42 -790 -367 61 -429 -423 156 -579 -854 66 -921
-8.485 198 -8.682 -151 15 -165 -3.260 -1.814 288 -2.102 -1.447 961 -2.407 -2.466 285 -2.751
-2.591 39 -2.630 -28 2 -29 -809 -56 111 -167 -753 203 -956 -384 44 -428
-2.301 30 -2.331 -43 9 -51 -988 -504 70 -574 -484 236 -720 -743 47 -790
-2.889 25 -2.914 -70 3 -73 -1.849 -1.004 98 -1.102 -845 302 -1.147 -371 51 -422
-4.273 26 -4.299 -102 6 -109 -1.169 -668 79 -747 -500 261 -761 -901 67 -968
-12.053 120 -12.174 -243 19 -262 -4.814 -2.232 358 -2.590 -2.582 1.002 -3.584 -2.399 209 -2.608
-3.847 47 -3.895 -29 2 -31 -1.133 -178 80 -258 -954 317 -1.271 -309 87 -395
-4.410 40 -4.450 -58 4 -62 -1.286 -741 79 -820 -544 370 -914 -784 89 -873
-4.783 40 -4.823 -37 6 -43 -2.255 -1.159 56 -1.215 -1.096 383 -1.479 -283 126 -409
* **
Angka-angka sementara Angka-angka sangat sementara - Angka tidak tersedia R Revisi
40
2009
TABEL 2.F NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI BERJALAN TRANSFER BERJALAN (Juta USD) November 2011
URAIAN
Transfer berjalan - Penerimaan - Pembayaran A. Pemerintah 1. Penerimaan 2. Pembayaran B. Sektor lainnya 1. Remitansi Tenaga Kerja a. Penerimaan b. Pembayaran 2. Transfer lainnya a. Penerimaan b. Pembayaran Memorandum: - Jumlah Tenaga Kerja Indonesia/TKI (ribuan orang) - Jumlah Tenaga Kerja Asing/TKA (ribuan orang) *
2009 Tw. I
Tw. II
Tw. III
2010* Tw. IV
TOTAL
Tw. I
Tw. II
Tw. III
2011 Tw. IV
TOTAL
Tw. I*
Tw. II*
Tw. III**
1.051 1.719 -668 4 4 0 1.048 1.150 1.566 -416 -102 150 -252
1.135 1.790 -655 14 14 0 1.121 1.222 1.662 -441 -100 114 -214
1.171 1.838 -667 20 20 0 1.150 1.236 1.683 -447 -86 135 -221
1.221 1.894 -673 52 52 0 1.169 1.262 1.707 -445 -93 135 -228
4.578 7.241 -2.663 89 89 0 4.488 4.869 6.618 -1.748 -381 534 -915
1.080 1.815 -735 3 3 0 1.077 1.218 1.659 -441 -140 154 -294
1.098 1.816 -718 18 18 0 1.080 1.217 1.681 -463 -137 117 -254
1.151 1.883 -732 34 34 0 1.117 1.224 1.706 -483 -107 143 -250
1.301 2.057 -756 231 231 0 1.070 1.199 1.689 -491 -129 136 -265
4.630 7.571 -2.941 287 287 0 4.344 4.857 6.735 -1.877 -514 550 -1.063
1.028 1.830 -802 4 6 -2 1.023 1.186 1.669 -483 -163 155 -318
963 1.841 -878 44 44 0 919 1.164 1.675 -511 -245 122 -366
1.042 1.908 -865 49 51 -2 993 1.174 1.708 -534 -180 149 -329
4.406 44
4.417 46
4.373 45
4.385 46
4.385 46
4.379 47
4.358 49
4.332 50
4.201 51
4.201 51
4.180 51
4.122 54
4.122 56
Angka-angka sementara
**
Angka-angka sangat sementara - Angka tidak tersedia
R
Revisi
TABEL 3 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI LANGSUNG (Juta USD) November 2011
URAIAN
2009 Tw. I
Tw. II
Tw. III
2010* Tw. IV
TOTAL
Tw. I
Tw. II
Tw. III
2011 Tw. IV
TOTAL
Tw. I*
Tw. II*
Tw. III**
Investasi Langsung A. Ke luar negeri 1. Modal ekuitas dan laba ditanam kembali 2. Modal lainnya
628 -1.276 -581 -695
575 -872 -330 -542
647 -340 -320 -20
779 239 -292 531
2.628 -2.249 -1.524 -725
2.484 -427 -143 -284
2.298 -982 -207 -775
1.684 -1.191 -333 -858
4.241 -64 -358 295
10.706 -2.664 -1.041 -1.623
3.243 -1.748 -982 -766
3.490 -2.571 -1.488 -1.083
2.389 -1.351 -603 -748
B. Di Indonesia (PMA) 1. Modal ekuitas dan laba ditanam kembali 2. Modal lainnya a. Penerimaan b. Pembayaran
1.904 1.865 39 2.582 -2.543
1.447 1.432 14 2.063 -2.049
987 1.186 -199 1.725 -1.924
540 498 41 2.166 -2.124
4.877 4.982 -104 8.536 -8.640
2.911 2.450 461 3.332 -2.871
3.280 2.607 673 3.680 -3.008
2.875 2.708 167 3.808 -3.641
4.305 4.303 2 3.548 -3.546
13.371 12.068 1.302 14.368 -13.066
4.990 4.171 820 4.206 -3.387
6.061 5.095 966 4.591 -3.625
3.741 3.523 218 4.126 -3.908
* **
Angka-angka sementara Angka-angka sangat sementara - Angka tidak tersedia
R
Revisi
41
TABEL 4 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI PORTOFOLIO (Juta USD) November 2011
URAIAN
Tw. I
Tw. II
Tw. III
TOTAL
Tw. IV
Tw. I*
Tw. II*
Tw. III**
2.972
3.521
10.336
6.159
1.089
4.517
1.437
13.202
3.588
5.537
-4.709
-331
-307
-144
-409
-152
-1.597
-353
-2.511
-521
-731
110
1. Sektor publik
0
0
0
0
0
0
0
-1.477
-544
-2.021
-293
-34
337
a. Saham
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
b. Surat utang
0
0
0
0
0
0
0
-1.477
-544
-2.021
-293
-34
337
133 -58 191 285 -94 1.817 2.902
362 -16 378 140 238 1.532 1.696
-331 -184 -147 -248 101 3.303 2.597
-307 -105 -203 -227 24 3.828 2.383
-144 -363 219 -50 269 10.480 9.578
-409 -63 -346 -142 -204 6.569 6.556
-152 -37 -115 -46 -69 1.241 997
-121 -17 -104 -70 -34 6.114 4.820
192 21 171 1 170 1.789 1.154
-490 -96 -394 -257 -137 15.713 13.526
-228 -17 -211 -166 -45 4.109 4.383
-697 -245 -452 -423 -29 6.268 2.964
-227 -80 -147 -354 208 -4.819 -4.270
2) Pemerintah a) denominasi valuta asing b) denominasi rupiah 2. Sektor swasta a. Saham b. Surat utang 1) Obligasi dan wesel 2) Lainnya Angka-angka sementara Angka-angka sangat sementara - Angka tidak tersedia
42
TOTAL
Tw. IV
362
1) Otoritas moneter
R
Tw. III
1.893
2. Sektor swasta a. Saham b. Surat utang 1) Obligasi dan wesel 2) Lainnya B. Kewajiban 1. Sektor publik a. Saham b. Surat utang
N/A
Tw. II
2011
133
A. Aset
*
Tw. I
2010*
1.950
Investasi Portofolio
**
2009
Tidak dapat diterapkan Revisi
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
N/A
2.902
1.696
2.597
2.383
9.578
6.556
997
4.820
1.154
13.526
4.383
2.964
-4.270
700
420
1.616
822
3.558
2.049
-2.252
2.572
-1.089
1.281
2.577
-1.869
-2.412
2.202
1.276
981
1.561
6.020
4.507
3.249
2.247
2.242
12.245
1.806
4.833
-1.858
2.920
598
370
0
3.888
1.860
0
0
734
2.594
0
2.100
0
-718
678
611
1.561
2.132
2.647
3.249
2.247
1.508
9.651
1.806
2.733
-1.858
-1.085 -446 -639 -101 -538
-164 418 -582 -307 -275
706 545 161 -100 261
1.445 270 1.175 558 617
902 787 115 50 65
13 373 -360 -192 -168
244 420 -177 -85 -91
1.295 1.292 3 16 -13
636 46 589 387 202
2.187 2.132 56 126 -70
-274 -802 528 -142 670
3.304 805 2.499 1.637 862
-549 -1.072 524 225 299
TABEL 5 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRANSAKSI FINANSIAL INVESTASI LAINNYA (Juta USD) November 2011
URAIAN
2009 Tw. I
Tw. II
2010*
Tw. III
TOTAL
Tw. IV
Tw. I
Tw. II
Tw. III
2011 TOTAL
Tw. IV
Tw. I*
Tw. II*
Tw. III**
Investasi Lainnya
-763
-4.817
-728
-1.900
-8.208
-3.072
308
1.179
3.846
2.262
-404
4.062
-1.072
A. Aset
-241
-2.943
-6.083
-2.735
-12.002
-2.764
552
-1.960
2.447
-1.725
-1.248
2.029
-3.172
66
-3
40
-3
101
2
2
-3
0
1
-2
0
0
-307
-2.941
-6.124
-2.731
-12.103
-2.766
550
-1.956
2.446
-1.726
-1.246
2.029
-3.172
1. Sektor publik 2. Sektor swasta a. Pinjaman
-15
45
38
-257
-188
-163
27
-110
23
-224
-32
-138
-250
b. Uang dan simpanan
-46
-2.178
-4.876
-1.933
-9.033
-1.731
1.063
-1.470
3.242
1.103
-344
3.815
-1.238
-247
-808
-1.285
-542
-2.882
-871
-540
-377
-818
-2.606
-871
-1.648
-1.685
-522 0
-1.874 -2.010
5.355 3.084
834 452
3.794 1.526
-308 147
-244 -879
3.139 1.093
1.400 1.395
3.987 1.756
844 95
2.033 -1.402
2.101 -712
c. Aset lainnya B. Kewajiban 1. Sektor publik
0
-2.010
364
451
-1.195
149
-879
-385
852
-264
-198
-1.436
-375
1) Otoritas moneter 1 a) Penarikan
-45
-7
-5
-11
-68
-8
-13
-11
-17
-48
-17
-22
-24
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
b) Pembayaran
-45
-7
-5
-11
-68
-8
-13
-11
-17
-48
-17
-22
-24
a. Pinjaman
45
-2.002
369
461
-1.127
156
-867
-374
870
-215
-181
-1.414
-351
992
289
1.362
2.887
5.529
1.095
1.008
546
2.725
5.375
672
363
575
(1) Program
315
11
559
2.077
2.962
596
607
130
1.840
3.174
216
7
119
(2) Proyek
676
278
803
810
2.567
499
401
416
885
2.200
456
356
456
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-946
-2.291
-993
-2.426
-6.656
-939
-1.875
-920
-1.856
-5.590
-853
-1.777
-926
0 -522 -81 559 2.419 -1.860 -1.000 0
-1 137 -18 -288 1.919 -2.207 443 0
2.720 2.271 44 2.150 4.929 -2.779 77 0
1 382 23 646 4.209 -3.563 -287 0
2.721 2.268 -32 3.068 13.477 -10.409 -767 0
-1 -455 51 -276 2.735 -3.010 -230 0
0 636 81 321 3.351 -3.029 234 0
1.478 2.046 2 992 3.559 -2.567 1.052 0
543 5 97 -672 3.785 -4.457 580 0
2.020 2.231 230 366 13.430 -13.064 1.635 0
293 749 193 1.600 4.394 -2.794 -1.044 0
34 3.435 330 2.049 6.693 -4.644 1.057 0
-337 2.813 118 2.065 6.802 -4.737 629 0
2) Pemerintah a) Penarikan
(3) Lainnya 2 b) Pembayaran b. Kewajiban lainnya 2. Sektor swasta a. Utang dagang b. Pinjaman 1) Penarikan 2) Pembayaran c. Uang dan simpanan d. Kewajiban lainnya 1) Tidak termasuk penggunaan kredit dan pinjaman IMF 2) Termasuk bantuan pangan, fasilitas kredit ekspor, penjadwalan kembali, dll *
Angka-angka sementara
**
Angka-angka sangat sementara
-
Angka tidak tersedia
R
Revisi
43