LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT KOTA PONTIANAK
Tahun 2016
Jalan Rahadi Usman No. 3 Pontianak Telpon/Faksimili (0561)744294 Email
[email protected]
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
Kata Pengantar Dalam rangka melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan yang merupakan amanah dari seluruh stakeholders Inspektorat Kota Pontianak, sudah menjadi kewajiban dan kebutuhan untuk melaporkan amanah tersebut. Inspektorat Kota Pontianak yang
merupakan bagian dari
penyelenggaraan pemerintahan Kota
Pontianak tidak dapat melepaskan kewajiban untuk menunjukkan akuntabilitasnya. Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja (LK) Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016 adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dengan mengacu pada Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016. Laporan Kinerja sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP)
merupakan
salah
satu
cara
untuk
mewujudkan
tata
kepemerintahan yang baik (good governance), mendorong peningkatan pelayanan publik dan mencegah praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak ini memiliki dua fungsi utama yaitu: -
Pertama, sebagai sarana bagi Inspektorat Kota Pontianak dalam rangka kewajiban
menyampaikan
pertanggungjawaban
kinerja
kepada
seluruh
stakeholders. -
Kedua, sebagai sarana evaluasi mandiri (selfevaluation) atas pencapaian kinerja Inspektorat sebagai upaya penyempurnaan kinerja di masa mendatang, terutama dalam hal dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan, serta kebijakan.
i
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
Dengan
demikian
kami
berharap
Laporan
Kinerja
ini
menjadi
media
pertanggungjawaban kinerja yang dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan mendorong peningkatan kinerja Inspektorat Kota Pontianak di masa yang akan datang.
Pontianak,
Februari 2017
Inspektur Kota Pontianak, ttd
Hj. Zumyati, S.Sos.M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19571017 198303 2 002
ii
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..……………………………………………………………………….....
i
RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) …………………………………….
iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..
v
PENDAHULUAN …………………………………………………………….
1
A. Gambaran Umum Inspektorat Kota Pontianak………………......
1
B. Issu Strategis Inspektorat Kota Pontianak ..................................
3
C. Permasalahan Utama ………………………………………….......
4
D. Sistematika Pelaporan.................................................................
6
BAB I
:
. BAB II
BAB III
PERENCANAAN KINERJA .............................................................
:
8
1. Rencana Strategis............…………………………………………..
8
2. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja...……………………………
10
3. Sasaran ………………………………………………………...........
13
4. Program ……………………………………....................................
14
AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………………………….
15
A. Capaian Kinerja Organisasi..........……………………………………..
15
1) Indikator Kinerja ..........................................................................
15
2) Pengukuran Kinerja ....................................................................
15
3) Capaian Akuntabilitas Kinerja .....................................................
15
4) Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja ........................................
16
B. Realisasi Anggaran............................………………………………...
36 41
BAB IV
:
PENUTUP ……………………………………………………………………
Lampiran
:
1. Tabel IV.1 Rencana Strategis Tahun 2015-2019 2. Rencana Kinerja Tahunan 2016 3. Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2016 4. Rencana Aksi Perjanjian Kinerja 2016 5. Pengukuran Kinerja Tahun 2016 6. SOP Mekanisme Pengumpulan Data Kinerja
v
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM INSPEKTORAT KOTA PONTIANAK Sebagai salah satu unit kerja eselon II dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak,
Inspektorat
Kota
Pontianak
memiliki
ciri
khas
tersendiri
dibandingkan dengan unit kerja eselon II lainnya, yaitu Inspektorat merupakan unsur pengawasan fungsional terhadap unit kerja yang berada dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Daerah. 1. Tugas dan Fungsi Berdasarkan
Peraturan
Daerah
Nomor
11
Tahun
2008
tentang
Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak sebagaimana telah diiubah beberapa kali, terakhir terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak. Inspektorat Kota Pontianak mempunyai tugas : “Melakukan
Pengawasan
Pemerintahan
terhadap
Pelaksanaan
Urusan
di Daerah”
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Inspektorat Kota Pontianak menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dan fasilitasi di bidang pengawasan. b. Penyusunan dan perumusan rencana dan program kerja di bidang pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah. c. Pemberian dukungan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah. d. Pengendalian
dan
pembinaan
teknis
di
bidang
pemeriksaan,
pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan serta pelaksanaan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. e. Pengkoordinasian,
monitoring
dan
evaluasi
serta
pelaporan
pelaksanaan tugas dibidang pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan f. Pelaksanaan tugas lain di bidang pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang diberikan oleh Walikota Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
1
2. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 48 Tahun 2012 tentang Susunan Organisasi Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kota Pontianak dan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 53 Tahun 2012 tentang Uraian Tugas Jabatan Inspektorat Kota Pontianak. Susunan organisasi Inspektorat Kota Pontianak terdiri dari : a. Inspektur; b. Sekretaris; 1. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan 3. Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; c. Inspektur Pembantu Wilayah I; d. Inspektur Pembantu Wilayah II; e. Inspektur Pembantu Wilayah III; f. Inspektur Pembantu Wilayah IV; g. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu. Struktur Organisasi Inspektorat Kota Pontianak sebagai berikut:
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
2
B. Issu Strategis INSPEKTORAT KOTA PONTIANAK Keberhasilan pelaksanaan tugas Inspektorat Kota Pontianak mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis sangat dipengaruhi oleh lingkungan strategis baik eksternal maupun internal. Lingkungan strategis eksternal dapat diidentifikasi berupa: 1.
Komitmen Pemerintah untuk menyelenggarakan Pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab (good and clean governance) Komitmen Kepala Daerah untuk terus dan tetap mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Daerah yang telah dicapai selama 5 tahun berturut-turut, untuk terus meningkatkan nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah, untuk terus meningkatkan maturitas
SPIP,
meningkatkan
Standar
Pelayanan
Minimal,
pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dan Peningkatan Sumber Daya Aparatur yang bebas dari KKN, Kolusi dan Nepotisme. Inspektorat Kota Pontianak sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak tentu tidak lepas dari kewajiban untuk mengawal kebijakan Kepala Daerah tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2.
Birokrasi yang dituntut semakin profesional dalam melayani publik Pada era reformasi sekarang ini, masyarakat menjadi semakin kritis dan menginginkan adanya pelayanan prima yang transparan dalam setiap kegiatan birokrasi. Hal ini mengharuskan para birokrat dipemerintahan untuk bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya untuk masyarakat.
3.
Nilai-nilai etis/kepantasan dan moral Dalam pelaksanaan setiap kegiatan, Inspektorat dituntut untuk tetap mengedepankan nilai-nilai etis/kepantasan dan moral, sehingga dapat mempertanggungjawabkan setiap kegiatan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tidak menyimpang dari nilai-nilai etis/kepantasan yang ada dalam masyarakat Indonesia. Nilai-nilai etis yang dikembangkan Inspektorat adalah:
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
3
a. Profesional Profesional artinya berwawasan luas,kompeten, memiliki etos kerja yang tinggi dan menjunjung tinggi etika profesi. b. Integritas Integritas berarti bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi, walaupun dalam keadaan yang sangat sulit untuk melakukannya. c. Independen Indenpenden berarti teguh memegang prinsip sesuai aturan dan tidak
terpengaruh
oleh
pihak
lain,
bebas
dari
beberapa
kepentingan yang bersinggungan dalam pelaksanaan tugas. d. Responsif Responsif artinya tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah dan segera memberikan respon/masukan kepada pengambil kebijakan. Dalam konteks ini Inspektorat tidak harus menunggu penugasan dari Kepala Daerah tetapi Inspektorat dapat segera menentukan langkah-langkah pengawasan yang efektif secara mandiri untuk mengawal kesuksesan pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah dan segera mengusulkan titik-titik prioritas pengawasan yang akan dilakukan untuk suksesnya kebijakan tersebut. Lingkungan strategis internal berupa: 1.
Dukungan dan komitmen penuh dari Pimpinan Inspektorat;
2.
Tugas dan fungsi yang jelas;
3.
Kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai;
4.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai;
5.
Pedoman-pedoman pelaksanaan tugas yang jelas dan terstruktur
C. PERMASALAHAN UTAMA Beberapa permasalahan yang dihadapi Inspektorat Kota Pontianak dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan antara lain yaitu: a. Bahwa fungsi Inspektorat tidak lagi menjadi watchdog tetapi juga sebagai penjamin mutu (quality assurance). Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
4
b. Mempertahankan dan meningkatkan opini Hasil Pemeriksaan BPK-RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. c. Meningkatkan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Pemerintah Kota Pontianak. d. Adanya kualitas temuan kurang memadai dan penyerapan anggaran yang belum optimal.
Faktor penyebab permasalahan diatas adalah: a. Adanya
perubahan
paradigma
mendasar
dalam
pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan perkembangan saat ini, sebagaimana kebijakan pengawasan yang dikeluarkan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri terhadap kompleksitas dan cakupan kerja pemerintah daerah, yaitu untuk mendorong kepatuhan dan konsistensi implementasi aturan, serta meningkatkan upaya pengendalian dan manajemen resiko. Peran APIP akan dikatakan maksimal apabila Sistem Pengendalian Internal (SPI) tersedia dengan baik, tujuan SPI dapat tercapai melalui quality assurance, serta efektivitas manjemen resiko melalui peran konsultasi. b. Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah dapat dilihat dari opini Laporan Keuangan yang diberikan oleh Auditor Eksternal (BPK-RI). Semakin baik opini yang diberikan BPK-RI menandakan kinerja suatu instansi semakin akuntabel. Selain itu akuntabilitas kinerja dalam penilaian SAKIP sesuatu hal yang patut diperhitungkan , karena didalam SAKIP tersebut juga menggambarkan potensi dan realisasi keuangan serta
pencapaian
outcome
maupun
output
dari
setiap
SKPD
(Pemerintah Kota Pontianak). Hal ini merupakan suatu hal yang harus dipertanggungjawabkan
kepada
masyarakat
(public)
sebagai
stakeholder. c. Taraf pengetahuan yang dimiliki oleh auditor berbeda-beda sehingga temuan yang dihasilkan merupan temuan yang berulangkali dan dianggap sebagai rutinitas. Terkait penyerapan anggaran yang belum optimal disebabkan oleh karena penetapan APBD dan pelaksanaan kegiatan yang tidak tepat waktu. Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
5
Dari aspek kajian identifikasi permasalahan yang dilakukan terhadap kinerja Inspektorat terdapat perubahan paradigma dari aparat pengawas yang menjadi wactch dog sekarang berfungsi menjadi quality assurance. Quality Assurance berfungsi memberikan keyakinan yang memadai atas pelaksanaan tugas dan fungsi suatu kegiatan yang dilakukan. Standar yang digunakan untuk menjalankan fungsi quality assurance dalam melaksanakan tugas pengawasan/pemeriksaan adalah penerapan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) dan Standar Audit Pemerintah maupun Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Perlu penyempurnaan Pedoman Operasional Pemeriksaan untuk menjalankan fungsi quality assurance. Disamping itu perlu menerapkan audit berbasis resiko (risk bassed audit). D. SISTEMATIKA PELAPORAN Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2015, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menginformasikan Gambaran
Umum
Inspektorat
Kota
Pontianak,
Permasalahan Utama (Strategic Issued) Inspektorat Kota Pontianak dan Sistematika Pelaporan. BAB II PERENCANAAN KINERJA Menguraikan ringkasan/ikhtisar Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Menyajikan capaian kinerja Inspektorat Kota Pontianak untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja Inspektorat Kota Pontianak. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
6
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5) Analisis
penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan; 6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja; B. Realisasi Anggaran Diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja Inspektorat Kota Pontianak sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. BAB IV PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan Inspektorat Kota Pontianak untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran : 1) Perjanjian Kinerja 2) Lain-lain yang dianggap perlu
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
7
BAB II PERENCANAAN KINERJA
P D d D D
erencanaan
Kinerja
Inspektorat
Kota
Pontianak
dimulai
dari
Perencanaan Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2015-2019, Perencanaan Kinerja Tahunan Inspektorat Kota Pontianak 2016 dan Perjanjian Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016.
Perencanaan Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016, merupakan tahun kedua dari periode Renstra Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2015-2019. 1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) Rencana Strategis meliputi pernyataan visi dan misi, penetapan tujuan, serta penentuan
strategi/cara
pencapaian
tujuan
(kebijakan,
program,
dan
kegiatan). Perumusan Renstra Inspektorat mencakup visi, misi, tujuan, serta cara pencapaian tujuan, yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Visi Inspektorat Kota Pontianak: “Terwujudnya Pengawasan Yang Profesional Dan Berfungsi Optimal” Pernyataan visi tersebut di atas mengandung tiga kata kunci yaitu : 1. Pengawasan,
yang
dimaksud
dengan
pengawasan
menurut
Permendagri nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah jo Permendagri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah Proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan Daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan perundangundangan. 2. Profesional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparatur yang memiliki integritas, kompetensi dan kemampuan yang didukung dengan pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. diharapkan
Dengan
terwujudnya
terselenggaranya
pengawasan
pemerintahan
yang yang
profesional baik
dalam
memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, meningkatkan pendapatan
daerah
penyimpangan
yang
dan
mencegah
berpotensi
terjadinya
dapat
kebocoran
merugikan
dan
keuangan
negara/daerah dan penyalahgunaan wewenang sedini mungkin. Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
8
3. Berfungsi Optimal adalah pengawasan yang dilakukan oleh pejabat pengawas pemerintah dan auditor diharapkan dapat berfungsi optimal dalam
mewujudkan
pemerintahan
yang akuntabel, transparan,
partisipatif dan adil dalam menegakkan hukum dan ketentuan yang berlaku. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor : 22 tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 terakhir dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Inspektorat Kota Pontianak
belum berfungsi secara optimal, karena selama ini
peran pengawasan di Kota Pontianak dilakukan bersama-sama dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) lainnya dan Aparat Pengawasan
Eksternal
(BPK-RI)
yang
silih
berganti
melakukan
pemeriksaan terhadap obrik yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. Namun adanya Lembaga Pemeriksaan Intern lainnya yang semula diharapkan mampu membantu dan mendorong pengawasan intern dalam mendeteksi dan mengantisipasi berbagai bentuk penyimpangan ternyata tidak atau kurang bisa menghentikan penyimpangan tersebut. Dengan berlakunya Otonomi Daerah dan keadaan yang penuh tantangan serta banyaknya hal yang berkaitan dengan ketidakpastian akibat perubahan-perubahan yang sering terjadi, diharapkan Inspektorat Kota Pontianak dapat melakukan perubahan secara terencana. Intinya Inspektorat
Kota
Pontianak
sebagai
Aparat
Pengawasan
Intern
Pemerintah dan perpanjangan tangan Walikota harus menuju Paradigma baru yaitu menjadi suatu lembaga yang lebih berperan aktif dan antisipatif dalam pelaksanaan tugasnya tidak hanya dapat menyalahkan namun dapat memberikan jalan keluar (way out) dalam rangka membantu keberhasilan pelaksanaan seluruh tugas-tugas Pemerintahan b. Misi Inspektorat Kota Pontianak Misi adalah rumusan umum mengenai upaya yang akan dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Maka misi Inspektorat Kota Pontianak adalah: 1. Meningkatkan
Sumber
Daya
Aparatur
Pengawasan
Yang
Berkualitas Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
9
2. Mendorong Terselenggaranya Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance) dan Peningkatan Pelayanan Publik.
c. Tujuan Tujuan strategis merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu tertentu, umumnya 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. Dengan diformulasikannya tujuan strategis ini maka Inspektorat Kota Pontianak dapat secara tepat mengetahui apa yang harus dilaksanakan dalam memenuhi visi dan misinya dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Lebih dari itu, perumusan tujuan strategis juga memungkinkan untuk mengukur sejauh mana visi dan misi yang telah dicapai mengingat tujuan strategis dirumuskan berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun tujuan strategis Inspektorat Kota Pontianak yaitu : “Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja, Keuangan dan Pengawasan Intern Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak”
2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perencanaan dan perjanjian kinerja tahun 2015 merupakan salah satu bentuk implementasi
Renstra
dalam
perencanaan
tahunan
Inspektorat
Kota
Pontianak. a. Perencanaan Kinerja Perencanaan kinerja tahun 2016 diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki. Setiap sasaran strategis yang telah ditetapkan dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terdapat sejumlah kegiatan yang
merupakan
tindakan
nyata
untuk dilaksanakan
pada
tahun
bersangkutan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Dalam lingkup Inspektorat Kota Pontianak yang merupakan unit kerja eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak, perencanaan kinerja diwujudkan dalam bentuk Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2016. RKT tersebut adalah salah satu bentuk implementasi dokumen perjanjian kinerja (PK) dan Rencana Strategis (Renstra) dalam perencanaan kinerja tahunan. Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
10
b. Perjanjian Kinerja (PK) Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil (outcome), Inspektorat Kota Pontianak pada Tahun Anggaran 2016 telah menandatangani Perjanjian Kinerja dengan Walikota Pontianak pada tanggal 21 Januari 2016 dan perubahannya pada bulan Desember 2016. Perjanjian Kinerja adalah proses penyusunan dan
penetapan
kinerja
secara sistematis yang berorientasi pada hasil berdasarkan misi, tujuan,
sasaran
strategis,
memperhitungkan
dan
kemampuan
indikator
sumber
kinerja
daya
yang
utama
dengan
dimiliki
SKPD.
Perjanjian kinerja adalah suatu pernyataan yang berisi suatu tekad atau janji dari Inspektur selaku Pengguna kesanggupan mewujudkan
kepada suatu
Anggaran,
yang
atasan langsungnya
target
kinerja
tertentu
menyatakan
(Walikota) untuk
yang
telah
ditetapkan
berdasarkan rencana kinerja tahunan yang akan dicapai, dan pemberi amanah atau atasan langsungnya memberikan persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 menyajikan tentang perjanjian kinerja yang akan diwujudkan Inspektorat Kota Pontianak pada tahun berjalan, yang disusun berdasarkan Rencana Kinerja Tahunan 2016 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016 sebagai penjabaran dari pelaksanaan Rencana
Strategis
Perencanaan
Inspektorat
kinerja
Kota
Pontianak
Tahun
2015-2019.
tahunan, yang disingkat RKT adalah
proses
penyusunan dan penetapan rencana kegiatan tahunan dan indikator kinerja secara sistematis yang berorientasi pada hasil berdasarkan misi, tujuan, sasaran, indikator kinerja utama, kebijakan, dan program dengan memperhitungkan
kemampuan
sumber
daya
yang
dimiliki
SKPD.
Perjanjian dan rencana kinerja tahunan 2016 sebagaimana dituangkan dalam lampiran Perjanjian Kinerja merupakan suatu kontrak kinerja indikator
tahunan
SKPD,
yang
perjanjian atau
memuat sasaran
strategis,
sasaran, target sasaran yang disusun berdasarkan indikator
kinerja utama SKPD, program dan kegiatan beserta target keluaran (output) dan anggaran per program/kegiatan. Pada tahun 2016 Inspektorat Kota Pontianak (berdasarkan Lampiran Keputusan Inspektur Kota Pontianak Nomor 11.a Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Inspektorat Kota Pontianak Tahun 20152019 telah menetapkan 2 (dua) sasaran strategis dengan 5 (lima) indikator Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
11
kinerja utama dan kemudian pada bulan Desember 2016 direvisi sehubungan dilakukan reviu internal terhadap Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama, sehingga menjadi 1 (satu) tujuan, 3 (tiga) sasaran strategis dan 5 (lima) Indikator Kinerja Utama dan didukung dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp.2.278.249.600,Adapun IKU Inspektorat Kota Pontianak setelah direvsi untuk periode 2016-2019, adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 : IKU Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016-2019
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
1
2
1. Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
Persentase Penurunan Jumlah Temuan BPK-RI atas Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
2. Meningkatknya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pembangunan
Persentase jumlah pengaduan ditindaklanjuti.
3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
Persentase Nilai Evaluasi SAKIP OPD oleh Inspektorat dengan kategori “BB (Sangat Baik)”
Persentase Penurunan Jumlah Rekomendasi BPK-RI atas Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah masyarakat yang
Persentase jumlah temuan BPK-RI dan APIP yang selesai ditindak lanjuti sesuai rekomendasi.
Adapun IKU Inspektorat Kota Pontianak tersebut di atas merupakan hasil reviu selama tahun 2016. IKU Inspektorat Kota Pontianak 2016-2019, telah dimasukkan dalam usulan Perencanaan Kinerja Tahunan 2016 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Adapun Perjanjian Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016, dapat dijelaskan seperti uraian dibawah ini :
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
12
Tabel 2.2 : Perjanjian Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
1. Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
Persentase Penurunan Jumlah Temuan BPK-RI atas Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
0%
2. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pembangunan
3. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
Persentase Penurunan Jumlah Rekomendasi BPK-RI atas Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
2,94%
Persentase jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
100%
Persentase jumlah temuan BPK-RI dan APIP yang selesai ditindak lanjuti sesuai rekomendasi.
75%
Persentase Nilai Evaluasi SAKIP OPD oleh Inspektorat dengan kategori “BB (Sangat Baik)”
25%
Jumlah Anggaran Rp.2.278.249.600,Hasil reviu terhadap IKU dan Renstra Inspektorat Pemerintah Kota Pontianak Tahun 2015-2019, menghasilkan perubahan pada struktur sasaran strategis meskipun tidak terdapat perubahan yang mendasar. Perubahan tersebut untuk dapat membuat keselarasan antara sasaran strategis dengan IKU dan dapat mendukung pencapaian kinerja yang diharapkan dalam dokumen RPJM Kota Pontianak Tahun 2015-2019.
3. SASARAN
Penjelasan hasil reviu terhadap sasaran strategis Inspektorat Kota Pontianak, sebagaimana dalam tabel 2.1 diatas adalah sebagai berikut : 1) Sasaran Strategis 1 “Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan di Lingkungan
Pemerintah
mendorong semua OPD
Kota
Pontianak”
dimaksudkan
untuk
dapat mengimplementasikan pengelolaan
keuangan dengan baik, handal, akuntabel sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sehingga terwujud opini WTP atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
13
2) Sasaran Strategis 2 “Meningkatnya efisiensi dan ektivitas pelaksanaan pembangunan” dimaksudkan untuk menjamin kualitas pembangunan di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak agar semakin lebih baik, setiap
pengaduan
masyarakat
dan
temuan
pemeriksaan
ditindaklanjuti dan temuan pengawasan oleh APIP diharapkan semakin menurun. 3) Sasaran Strategis 3 “Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak” dimaksudkan untuk mendorong semua OPD
dilingkungan
mengimplementasikan
Pemerintah Sistem
Kota
Pontianak
Akuntabilitas
Kinerja
dapat Instansi
Pemerintah (SAKIP) dengan baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja organisasi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak.
4. PROGRAM
Program strategis yang diperjanjikan dalam Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2016 sebagai berikut: 1.
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
2.
Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
3.
Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
14
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A
kuntabilitas kinerja Inspektorat Kota Pontianak tahun 2016, dijelaskan dengan Capaian Kinerja Organisasi dan Realisasi Anggaran selama Tahun 2016. Capaian Kinerja Inspektorat Kota Pontianak tahun 2016 sebesar 60,64% atau termasuk dalam kategori “Cukup Berhasil”.
Berikut ini penjelasan mengenai akuntabilitas kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016. A. Capaian Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Capaian kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016 dianalisis dan dievaluasi berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun capaian kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016 sebagai berikut : No 1
1.
2.
3.
Sasaran Strategis 2
Indikator Kinerja 3
Target 4
Realisasi 5
% 6
Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
Persentase Penurunan Jumlah Temuan BPK-RI atas Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
0%
0%
0
Persentase Penurunan Jumlah Rekomendasi BPK-RI atas Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
2,94%
2,94%
100
Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pembangunan
Persentase jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.
100%
75%
75
Persentase jumlah temuan BPK-RI dan APIP yang selesai ditindak lanjuti sesuai rekomendasi.
75%
78,52%
104,69
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
Persentase Nilai Evaluasi SAKIP OPD oleh Inspektorat dengan kategori “BB (Sangat Baik)”
25%
5,88%
23,52
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
15
Analisis dan evaluasi capaian kinerja Inspektorat Kota Pontianak : Sasaran 1: Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
Tahun 2016 Walikota Pontianak Menerima Penghargaan opini WTP ke 5 kalinya atas LKD Tahun Anggaran 2015
Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Persentase Penurunan Jumlah Temuan BPK-RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Persentase Penurunan Jumlah Rekomendasi BPK-RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Capaian 2015 Target Realisasi 0% 0% 2,94%
2,94%
% 0 100
Capaian kinerja sasaran strategis ini sebesar 50% atau termasuk dalam kategori ”Tidak Berhasil” dengan penjelasan sebagai berikut :
Persentase Penurunan Jumlah Temuan BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Hasil Audit BPK-RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016 atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2015 Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
16
No.
1 1.
Temuan Pemeriksaan
Judul 2 SPI Pengelolaan Aplikasi Keuangan pada Pemerintah Kota Pontianak belum Optimal
Jml 3 1
Nilai 4
Rekomendasi
Uraian 3 BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar menginstruksikan: a. Kepala BPKAD dan Kepala SKPD agar melakukan pengawasan atas pengelolaan dan pengendalian aplikasi keuangan sehingga mendukung proses penyusunan laporan keuangan; b. Kepala SKPD memerintahkan Kasubag. Keuangan dan Bendahara SKPD sebagai user untuk menggunakan aplikasi dengan tertib.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
Jml 4
Nilai 5
1
0,00
1
0,00
17
2.
Pengelolaan Piutang dan Pendapatan Retribusi Parkir pada Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Belum Tertib
1
BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar menginstruksikan Kepala Dishubkominfo: a. Melakukan pengendalian secara optimal atas pengelolaan pendapatan parkir dan penatausahaan piutang retribusi parkir serta membuat kesepakatan dengan Koordinator Parkir sebagai dasar pengakuan piutang dan pendapatan pada laporan keuangan;
1
0,00
b. Memerintahkan Kepala UPTD Parkir tertib dalam pengelolaan pendapatan parkirdan pencatatan piutang.
1
0,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
18
3.
Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Belum Tertib
1
BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar: a. Membuat dan menetapkan mekanisme dan prosedur baku (SOP) sebagai pedoman sekolah penerima untuk menyusun laporan penggunaan dana BOS berdasarkan jenis belanja untuk kepentingan penyajian Laporan Keuangan sesuai SAP dan standar biaya Pemerintah Kota Pontianak;
1
0,00
b. Menginstruksikan Kepala BPKAD selaku SKPKD untuk menyiapkan database penerimaan dan pengeluaran dana diluar APBD serta menyajikan seluruh BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat pendapatan, belanja, dan aset dari penerimaan diluar APBD pada Laporan Keuangan;
1
0,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
19
c. Menginstrusikan Kepala Dinas Pendidikan melaporkan realisasi pendapatan dan belanja BOS termasuk aset dalam Laporan Keuangan Dinas Pendidikan, danmenelusuri selisih Belanja Modal dan mutasi aset pada SIMBADA sebesarRp4.429.414.893,93 , serta melakukan pengawasan melekat secara optimal atas penggunaan dana BOS;
1
0,00
d. Menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan selaku Penanggung Jawab BOS memerintahkan Tim Pelaksana BOS melaporkan rekapitulasi aset atas penggunaan dana BOS;
1
0,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
20
e. Menginstrusikan Kepala Dinas Pendidikan untuk memerintahkan Kasubag Keuangan Dinas Pendidikan menyusun Laporan Keuangan Dinas Pendidikan secara lengkap termasuk realisasi belanja BOS dan seluruh aset dari dana BOS sesuai dengan SAP;
1
0,00
f. Menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan melakukan pengarahan dan sosialisasi kepada Kepala Sekolah terhadap penyusunan laporan penggunaan dana BOS sesuai dengan jenis belanja, memerintahkan Kepala Sekolah melaporkan seluruh aset dari penggunaan dana BOS pada Format BOS-09 dan SIMBADA sesuai ketentuan serta melaporkan Aset Tetap atas selisih realisasi Belanja Modal dan Aset Tetap sebesar Rp4.429.414.893,93.
1
0,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
21
4.
Pengelolaan Kas pada Pemerintah Kota Pontianak Belum Tertib
1 33.516.974,20
BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar menginstruksikan: a. Kepala BPKAD untuk memerintahkan:1) Kepala Bidang Perbendaharaan BPKAD lebih optimal dalam mengendalikan pelaporan Daftar Transaksi Harian Belanja dan membuat mekanisme pelaporan Daftar Transaksi Harian Pajak;
1
0,00
1
13.227.121,34
2) Kepala Bidang Perbendaharaan dan Kepala UPTD Kasda melakukan koordinasi dalam pencairan kas.
b. Kepala Dinas Pendidikan untuk memerintahkan:1) Kasubag Keuangan dan Bendahara Pengeluaran Dinas Pendidikan melakukan pengelolaan kas dan melakukan verifikasi pertanggungjawaban dana BOSDA;
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
22
2) PPTK kegiatan BOSDA tertib dalam mengumpulkan laporan dan bukti pertanggungjawaban BOSDA dari Sekolah; 3) Kepala Sekolah dan Bendahara BOSDA tertib dalam membuat dan melaporkan pertanggungjawaban dana BOSDA dan menyetorkan bunga tabungan penampungan dana BOSDA sebesar Rp13.227.121.34; c. Kepala Dinas Kesehatan untuk memerintahkan Bendahara Pengelola Dana BPJS menyetorkan bunga tabungan pada tabungan dana BPJS non Kapitasi sebesar Rp4.964.378.86;
1
4.964.378,86
d. Kepala RSUD untuk memerintahkan Bendahara Pengeluaran RSUD untuk melakukan koordinasi dengan Pihak Bank BRI terkait adanya pemotongan pajak atas bunga jasa giro pada rekening milik RSUD yang seharusnya tidak dipotong pajak.
1
4.964.378,86
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
23
5.
6.
Kegiatan Validasi Data Piutang PBB-P2 pada Dinas Pendapatan Daerah Belum Optimal
Pengelolaan Persediaan pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dan Dinas Pendapatan Daerah Belum Tertib
1
1
BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar menginstruksikan Kepala Dinas Pendapatan : a. Melakukan validasi secara cermat sebelum membuat kebijakan terkait Piutang PBB-P2, melanjutkan pelaksanaan validasi bertahap secara berkelanjutan serta lebih optimal dalam mengawasi pelaksanaan validasi data PBB-P2;
1
0,00
b. Memerintahkan Tim Validasi Piutang lebih optimal dalam melaksanakan validasi piutang PBB-P2 yaitu: 1) Menyesuaikan data Wajib Pajak pada aplikasi dengan data Wajib Pajak pada pembayaran SPT; 2) Menyajikan data Objek Pajak dan Wajib Pajak secara lengkap dan melakukan konfirmasi data piutang yang tercatat pada Aplikasi kepada Wajib Pajak.
1
0,00
BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar :a. Membuat dan menetapkan prosedur baku (SOP) tentang pelaksanaan pemeriksaan fisik persediaan akhir tahun termasuk format berita acara dan jadwal pelaksanaannya;
1
0,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
24
7.
Pengelolaan Aset Tetap dan Aset Tak Berwujud pada Pemerintah Kota Pontianak Belum Tertib
1
b. Menginstruksikan Kepala Dishubkominfo dan Dispenda melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan persediaan secara memadai;
1
0,00
c. Menginstruksikan Kepala Dishubkominfo dan Dispenda untuk memerintahkan Penyimpan Barang/Pembantu Penyimpan Barang dan atasan langsungPenyimpan Barang/Pembantu Penyimpan Barang pada Dishubkominfo dan Dispenda melaksanakan pengelolaan persediaan dengan tertib yaitumelaksanakan stock opname serta melakukan pencatatan dan pelaporanpersediaan sesuai kondisi sebenarnya.
1
0,00
BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar: a. Menyusun dan menetapkan Kebijakan Akuntansi tentang penghapusan gedung sebagian;
1
0,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
25
b. Memperbaiki dan menetapkan Kebijakan Akuntansi tentang Aset Tak Berwujud dengan berpedoman pada SAP;
1
0,00
c. Menginstruksikan para Kepala SKPD terkait selaku Pengguna Barang melakukan pengawasan, pengendalian dan pengamanan barang milik daerah secara memadai sesuai dengan Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 dan SAP;
1
0,00
d. Menginstruksikan Kepala BPKAD memerintahkan Kepala Bidang Aset BPKAD untuk melakukan penilaian seluruh aset tetap yang belum memiliki nilai perolehan secara bertahap;
1
0,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
26
1.
KEPATUHAN Pengelolaan Hotel Training pada SMK Negeri 5 Pontianak Tidak Sesuai Ketentuan
1 123.172.446,00
e. Menginstruksikan Kepala SKPD memerintahkan Kasubag Keuangan SKPD,Kepala Bidang Akuntansi BPKAD dan Kepala Bidang Aset BPKAD dalam proses penyusunan Laporan Keuangan mendokumentasikan dan melakukan inventarisasi bukti pencatatan aset tak berwujud dengan lengkap, melakukan rekonsiliasi data aset secara berkala serta optimal melakukan verifikasi pencatatan aset dan perhitungan penyusutan;
1
0,00
f. Menginstruksikan Kepala SKPD untuk memerintahkan Pengurus barang. Pembantu Pengurus Barang dan atasan Pengurus Barang SKPD terkait mengelompokkan aset tetap sesuai dengan kelompoknya dan menghitung penyusutan aset tetap di aplikasi.
1
0,00
BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan: a. Menyusun petunjuk operasional tentang pengelolaan Hotel Training sesuai ketentuan, melakukan pengendalian atas pengelolaan Hotel Training termasuk penerimaan pendapatan atas penggunaan aset daerah secara optimal dan menganggarkan kebutuhan operasional hotel;
1
0,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
27
2.
Realisasi Honorarium Bulanan Guru Honorer dan Tenaga Kependidikan Honorer dari Dana BOS Melebihi Batas Maksimum
1 867.567.475,45
b. Memberikan sanksi kepada Kepala Sekolah SMKN 5 membuat kebijakan penggunaan langsung termasuk pemberian reward guru dari penerimaan atas penggunaan aset daerah;
1
0,00
c. Memberikan sanksi kepada Pengelola Hotel yang tidak tertib dalam mengelola dan mempertanggungjawabkan penerimaan Hotel Training.
1
0,00
BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar menginstruksikan: a. Kepala Dinas Pendidikan dan Tim Manajemen BOS Kota Pontianak optimal dalam melakukan pembinaan pengelolaan dana BOS, dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi, serta memantau pelaporan penggunan dana BOS sesuai ketentuan;
1
0,00
Kepala Dinas Pendidikan memerintahkan dan menegur Kepala Sekolah selaku penanggungjawab untuk menggunakan dana BOS dengan tertib sesuai petunjuk teknis pelaksanaan penggunaan BOS.
1
0,00
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
28
3.
Pengadaan Barang dan Jasa untuk Diserahkan Kepada Masyarakat sebesar Rp334.440.000,00 Tidak Sesuai SPK dan Dianggarkan serta Direalisasikan pada Belanja Modal
1 334.440.000,00
10
BPK merekomendasikan Walikota Pontianak agar menginstruksikan: a. Pengguna Anggaran Dinas Pendidikan melakukan penyusunan anggaran dengan mempedomani SAP dan Pedoman Penyusunan APBD;
1
0,00
b. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk melaksanakan reviu usulan anggaran SKPD secara optimal sesuai SAP dan Pedoman Penyusunan APBD;
1
0,00
c. Kepala Dinas Pendidikan menegur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) yang kurang cermat dalam melakukan verifikasi dan menyetujui pembayaran pekerjaan yang tidak sesuai kontrak.
1
0,00
Jumlah
33
23.155.879,06
1.358.696.895,65
Jumlah temuan BPK-RI hasil pemeriksaan tahun 2015 terhadap LKD Tahun Anggaran 2014 sebanyak 10 temuan dan hasil pemeriksaan tahun 2016 terhadap LKD Tahun Anggaran 2015 sebanyak 10 temuan, dengan demikian tahun anggaran 2014 dan 2015 jumlah temuan BPK-RI tidak mengalami penurunan ataupun meningkat (0)%).
Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Kalbar selama 3 tahun terakhir sbb: Hasil Pemeriksaan BPK-RI Jumlah Temuan terhadap LKD Kota Pontianak Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
2014 10
Tahun 2015 10
2016 10 29
Persentase Penurunan Jumlah Rekomendasi BPK RI atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Jumlah rekomendasi BPK-RI hasil pemeriksaan tahun 2015 terhadap LKD Tahun Anggaran 2014 sebanyak 34 rekomendasi dan hasil pemeriksaan tahun 2016 terhadap LKD Tahun Anggaran 2015 sebanyak 33 rekomendasi, dengan demikian tahun anggaran 2014 dan 2015 jumlah rekomendasi BPK-RI ada mengalami penurunan 1 (satu) atau sebesar 2,94% Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan Provinsi Kalbar selama 3 tahun terakhir sbb: Hasil Pemeriksaan BPK-RI Jumlah Rekomendasi terhadap LKD Kota Pontianak
Tahun 2015 34
2014 23
2016 33
Adapun untuk mencapai Sasaran Sategis 1 (kesatu) yaitu Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak didukung dengan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan Kdh dengan dua (2) indikator kinerja sasaran sebagaimana tersebut diatas, dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan Dengan indikator 10 kegiatan yang diperiksa dan realisasi hanya 3 (tiga) kegiatan atau 30%. Jumlah anggaran dialokasikan untuk kegiatan ini sebesar Rp.32.600.000,- dan direalisasikan sebesar Rp.26.100.000,atau 80,06%. 2) Inventarisasi Penanganan Penyampaian LP2P/LHKPN Dengan
indikator
jumlah
pegawai
negeri
sipil
yang
wajib
menyampaikan LP2P dan LHKPN sebanyak 6.996 orang dan realisasinya 6.010 orang atau. 85,91%. Jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp.76.950.000,direalisasikan sebesar Rp.61.100.000,- atau 79,40%. 3) Pemeriksaan Regular Dengan indikator kegiatan jumlah pemeriksaan regular/tupoksi SKPD yang dilakukan sesuai PKPT ditargetkan 33 kegiatan dan direalisasikan 100%
dengan jumlah anggaran sebesar Rp.1.235.225.000,- dan
direalisasikan sebesar Rp.1.223.580.000,- atau 99,06%.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
30
4) Pemeriksaan Serentak Penyampaian Pengesahan Sisa UYHD/SPJ Dan BOS Sebanyak 34 SKPD dan 16 sekolah yang diperiksa dengan jumlah 50 LHP dengan jumlah anggaran sebesar Rp.215.250.000,- dan direalisasikan sebesar Rp.197.785.000,- atau 91,89%. 5) Pelaksanaan Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (AD PPK) Dengan indikator kinerja jumlah laporan kegiatan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan
aksi
daerah
dalam
rangka
percepatan
pemberantasan korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak dengan 4
laporan triwulan.
dengan
Rp.22.784.600,- dan direalisasikan
jumlah anggaran
sebesar
sebesar Rp.4.875.000,- atau
21,40%. 6) Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kota Dengan indikator kegiatan jumlah laporan keuangan SKPD yang direviu sebanyak 35 SKPD dengan jumlah 35 LHR yang terdiri dari 34 LHR SKPD dan 1 LHR Pemkot, dengan jumlah anggaran sebesar Rp.144.525.000,- dan direalisasikan sebesar
Rp.140.995.000,- atau
97,56%. Total anggaran yang dialokasikan untuk pelaksanaan Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan Kdh
dengan 8
(delapan) kegiatan pada sasaran kesatu ini berjumlah Rp. 1.847.524.600,- dan direalisasikan sebesar Rp.1.751.190.800,- atau 94,79%.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
31
Sasaran 2: Meningkatnya Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan
Rapat Koordinasi dan Gelar Pengawasan dan Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Hasil Pengawasan
Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja Persentase jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti. Persentase jumlah temuan BPK-RI dan APIP yang selesai ditindak lanjuti sesuai rekomendasi.
Capaian 2015 Target Realisasi 100% 75% 75%
78,52%
% 75 104,69
Capaian kinerja sasaran strategis ini sebesar 89,85% atau termasuk dalam kategori ”Sangat Berhasil”, dengan penjelasan sebagai berikut Persentase jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti REKAPITULASI LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN (LHP) KASUS PENGADUAN MASYARAKAT/PEMERIKSAAN KHUSUS TAHUN 2016 No. 1
NO. DAN TGL SURAT PEMERIKSAAN No. dan Tgl. LHP TUGAS KASUS/KHUSUS ST.Khusus/01/ITKO/2 Pengaduan Sdr. Edy 700/2/P/RHS/ITKO-TIM/2016 016 Tgl. 9 Februari Budiman terkait adanya Tgl 31/03/2016 2016 biaya jasa gambar terhadap pengurusan IMB pada Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Kota Pontianak
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
32
2
3
4
5
6
7
ST.Khusus/02/ITKO/2 Dugaan adanya korupsi 016 Tgl. 17 Maret (Mark Up) atas 2016 pengadaan penyimpanan perlengkapan kantor TA 2015 pada Dinas Kesehatan Kota Pontianak ST.Khusus/03/ITKO/2 Pemeriksaan terkait 016 Tgl. 18 Mei 2016 laporan Sdri. Syarifah Zahara Perihal masalah dalam rumah tangga dengan Sdr. Nizamuddin, A.Md., PNS pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak ST.Khusus/04/ITKO/2 Verifikasi/validasi data 016 Tgl. 10 Juni 2016 Personil, Pendanaan, Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) Pemerintah Kota Pontianak yang akan dialihkan menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. ST.Khusus/05/ITKO/2 Pemeriksaan terhadap 016 Tgl. 4 Agustus tata kelola dana BOS 2016 pada SMP Negeri 12 Pontianak. ST.Khusus/06/ITKO/2 Pemeriksaan khusus atas 016 Tgl. 27 pengaduan Komite SDN September 2016 10 Kecamatan Pontianak Utara terkait pengelolaan dana BOS pada SD Negeri 10 Kecamatan Pontianak Utara ST.Khusus/07/ITKO/2 Pemeriksaan terkait 016 Tgl. 30 laporan Sdri. Suliyamah September 2016 PNS Puskesmas Perum II terkait hubungan perselingkuhan Sdri. Surya Ramdaniah PNS pada RSUD Sultan Sy. Moh. Alkadrie Kota Pontianak dengan Sdr. M. Alfandy.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
700/3/P/RHS/ITKO-IRBAN I/2016 Tgl 22/4/2016
700/4/P/RHS/ITKO-IRBAN I/2016 Tgl 28/10/2016
-
700/5/P/RHS/ITKO-IRBAN II/2016 Tgl 04/11/2016
-
700/6/P/RHS/ITKO-IRBAN I/2016 Tgl 08/12/2016
33
8
ST.Khusus/08/ITKO/2 Verifikasi/validasi data 700/7/P/RHS/ITKO-TIM/2016 016 Tgl. 19 Personil, Pendanaan, Tgl 30 /01/2017 September 2016 Sarana dan Prasarana serta Dokumen (P3D) Metrologi dari Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kota Pontianak.
Untuk
mencapai
sasaran
2
(dua)
diatas
melalui
Program
Mengintensifkan
Penanganan Pengaduan Masyarakat dengan total Anggaran Rp.134.600.000,- dan direalisasikan sebesar Rp.133.800.000,- atau 99,41%. Untuk mencapai indikator kesatu dari sasaran 2 diatas melalui 1 (satu) kegiatan Pemeriksaan Khusus Kasus Pengaduan Masyarakat dengan jumlah anggaran sebesar Rp.134.600.000,- dan direalisasikan sebesar Rp.133.800.000,- atau 99,41%. Hasil pemeriksaan tahun 2016 berdasarkan surat yang masuk ke Inspektorat Kota Pontianak melalui surat pengaduan, kotak pengaduan, maupun disposisi langsung dari Walikota Pontianak sebanyak
8 (delapan), selesai ditindaklanjuti 6 kasus (75%) dan 2 kasus dalam
proses penyelesaian LHP (25%).
Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Pontianak selama 3 tahun terakhir sbb: Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Pontianak
Tahun 2015 4
2014 5
Jumlah Pemeriksaan Khusus/Kasus Pengaduan Masyarakat
2016 8
Persentase jumlah temuan BPK-RI dan APIP yang selesai ditindaklanjuti sesuai rekomendasi DATA TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN BPK-RI DAN APIP S/D SEMESTER II TAHUN 2016 DAN PENDING TAHUN SEBELUMNYA HASIL PEMANTAUAN TINDAK LANJUT
Belum Ditindak lanjuti
Tidak Dapat Ditindak lanjuti Dengan Alasan yang sah
% Rekome ndasi yang Selesai Ditindak lanjuti
NO
TEMUAN PEMERIKSAAN
Tahun Pemeriksaan
Jlh Temuan
Jlh Rekomendasi
Sesuai dengan Rekom endasi
Belum Sesuai dan Proses Tindak Lanjut
(1 )
(2 )
(3 )
(4 )
(5 )
(6 )
(7 )
(8 )
(9 )
(10 ) = 6/5X100
2004 -2016
373
752
553
190
7
2
73,54
2009 - 2016
122
122
119
3
0
0
97,54
2015 - 2016
155
155
136
0
19
0
87,74
650
1029
808
193
26
2
78,52
1 2 3
BPK-RI PERWAKILAN KALBAR INSPEKTORAT PROVINSI INSPEKTORAT KOTA TOTAL
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
34
Jumlah Rekomendasi BPK-RI dan APIP hasil temuan dari tahun 2004 s/d 2016 = 1.029 Jumlah Rekomendasi BPK-RI dan APIP yang selesai ditindaklanjuti
= 808
Persentase rekomendasi yang ditindaklanjuti
=78,52%
Untuk mencapai indikator kedua dari sasaran 2 (dua) diatas melalui Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh dengan kegiatan Inventarisasi Temuan Pengawasan dengan jumlah
anggaran
sebesar
Rp.41.590.000,-
dan
direalisasikan
sebesar
Rp.39.380.800,- atau 89,88% dan kegiatan Monitoring TL Hasil Temuan Pengawasan
dengan
jumlah
anggaran
sebesar
Rp.78.600.000,-
dan
direalisasikan sebesar Rp.59.375.000,- atau 75,54%.
Sasaran 3:
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Pemerintah Kota Pontianak
Tahun 2017 Wakil Walikota Pontianak Menerima Penghargaan atas Penilaian SAKIP Kota Pontianak Tahun Anggaran 2015 dengan Predikat Baik “B”
Indikator dan capaian kinerja dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut: Indikator Kinerja
Persentase Nilai Evaluasi SAKIP OPD oleh Inspektorat dengan kategori “BB (Sangat Baik)
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
Capaian 2015 Target
Realisasi
%
25%
5,88%
23,52
35
Capaian kinerja sasaran strategis ini sebesar 23,52% atau termasuk dalam kategori ”Tidak Berhasil”, dengan penjelasan sebagai berikut:
Persentase Nilai Evaluasi SAKIP OPD oleh Inspektorat dengan kategori “BB (Sangat Baik)”
Tabel 3.9. Nilai Kinerja Organisasi Perangkat Daerah
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
UNIT KERJA Dinas Kesehatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Inspektorat Kota Pontianak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Pendidikan Dinas Pendapatan Daerah Kecamatan Pontianak Tenggara Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sekretariat Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Dinas Kebersihan dan Pertaman Dinas Pekerjaan Umum Kecamatan Pontianak Barat Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak dan KB Rumah Sakit Umum Daerah Badan Kepegawaian Daerah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kecamatan Pontianak Selatan Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Ddsokumentasi Sekretariat DPRD Kecamatan Pontianak Timur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kantor Kesatuan Bangsa dan Sosial Politik Kecamatan Pontianak Utara
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
Nilai T.A 2015 Kinerja Kategori 73,69 BB 71,01 BB 69,80 B 69,62 B 69,35 B 69,24 B 69,07 B 69,05 B 68,28 B 68,01 B 67,89 B 66,94 B 66,80 B 66,64 B 66,57 B 66,51 B 66,45
B
66,17 65,84
B B
65,60
B
65,54 65,17 65,12 64,90 64,61 64,05 62,87 62,30 62,21 61,91
B B B B B B B B B B 36
31 32 33 34
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kecamatan Pontianak Kota Dinas Pemuda dan Olahraga Badan Lingkungan Hidup Total Rata-rata
61,37 61,26 61,04 60,06 2244,94 66,03
B B B B B
Untuk mendukung capaian peningkatan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Pontianak, Inspektorat Kota Pontianak melakukan Evaluasi Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah dengan dukungan Program Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan
melalui
kegiatan
Evaluasi
Laporan
Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah dengan anggaran sebesar Rp.160.750.000,direalisasikan sebesar Rp.142.080.000,- atau 88,39% dan Kegiatan Evaluasi Laporan Kinerja SKPD dan Reviu Laporan Kinerja Pemerintah Daerah dengan anggaran sebesar Rp.135.375.000,- direalisasikan sebesar Rp.112.295.000,atau 82,95%. Hasil evaluasi kinerja terhadap 34 (tiga puluh empat) OPD di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak tahun 2016 sebagaimana tersebut diatas, dijelaskan sebagai berikut : Hasil evaluasi kinerja, hanya 2 (dua) OPD yang sudah berkinerja Sangat Baik (5,88%) dan 32 OPD berkinerja Baik (94,12%), berdasarkan hasil evaluasi Inspektorat Pemerintah Kota Pontianak, yang dilaksanakan pada tahun 2016 berpedoman kepada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Komponen yang dinilai meliputi: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Internal dan Capaian Kinerja. Hambatan atau kendala yang dihadapi dalam pencapaian target pada sasaran ini adalah sbb: - Renstra SKPD belum sepenuhnya berorientasi kepada hasil - Tujuan yang ditetapkan dalam Renstra belum dilengkapi dengan ukuran (indikator) serta belum disertai target setiap tahun; - Sebagian program dan kegiatan yang ditetapkan kurang relevan dalam mendukung pencapaian sasaran strategis - Sistem pengumpulan data belum mengitegrasikan data kinerja dengan data keuangan - Evaluasi atas program baru sebatas pelaksanaan program dan penyerapan anggarannya, belum kepada hasil program; Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
37
- Informasi pelaporan kinerja yang disajikan belum secara maksimal dapat dipergunakan untuk penilaian kinerja; - Masih dijumpai ketidakselarasan antara kegiatan, hasil program dengan peran yang diemban oleh setiap SKPD. - Dalam mengimlementasikan SAKIP belum menerapkan Teknologi Informasi. - Hasil evaluasi internal belum secara maksimal ditindaklanjuti untuk perbaikan pelaksanaan program dimasa yang akan datang;
Upaya/rencana yang dilakukan untuk peningkatan pencapaian target sebagai berikut: - Melakukan penyempurnaan pada Indikator Kinerja Utama mulai dari level SKPD sampai dengan indikator kinerja di level eselon III dan IV agar tercipta keselarasan penjabaran - Melakukan reviu terhadap program, kegiatan dan komponen anggaran agar selaras dengan IKU yang disempurnakan - Menyusun rencana aksi kinerja berupa tahapan aktvitas kegiatan yang mendukung tercapainya hasil/sasaran strategis yang telah diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja.
Hasil Evaluasi SAKIP Organisasi Perangkat Daerah dan Pemerintah Kota Pontianak oleh Inspektorat dan Kementerian PAN dan RB selama 3 tahun terakhir dengan realisasi sbb: Hasil Evaluasi SAKIP Nilai SAKIP OPD Hasil Evaluasi Inspektorat Nilai SAKIP Pemerintah Kota Pontianak Hasil Evaluasi Kementerian PAN dan RB
Predikat % Predikat Nilai
2014 B 100% CC 55,41
Tahun 2015 BB 8.82% CC 57,47
2016 BB 5,88% B 60,12
B. Realisasi Anggaran Dalam melaksanakan seluruh kegiatan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, Inspektorat Kota Pontianak telah menyusun anggaran yang diperlukan sesuai dengan target kinerja yang telah disepakati bersama. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Inspektorat Kota Pontianak berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 13 Tahun 2015 tanggal 28 Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
38
Desember 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2016, Peraturan Walikota Pontianak Nomor 62 Tahun 2015 tanggal 28 Desember 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2016 ditetapkan sebesar Rp.7.735.633.042,- Dan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2016 dan Peraturan Walikota Pontianak Nomor 47 Tahun 2016 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Pontianak Tahun Anggaran 2016. Anggaran Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016 ditetapkan menjadi sebesar Rp.7.800.644.680,- direalisasikan s/d 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.7.321.317.499,- atau sebesar 93,86% . Alokasi dan realisasi anggaran tahun 2016 dapat diuraikan sebagai berikut: No.
Anggaran (Rp)
Kelompok Belanja
Sebelum Perubahan
Setelah Perubahan
Realisasi (Rp)
%
I
BELANJA TIDAK LANGSUNG
3.539.215.442
3.754.227.080
3.626.315.366
96,59
-
Belanja Pegawai
3.539.215.442
3.754.227.080
3.626.315.366
96,59
II
BELANJA LANGSUNG
4.196.417.600
4.046.417.600
3.695.002.133
91,32
-
Belanja Pegawai
1.172.100.000
1.177.600.000
1.057.890.000
89,83
-
Belanja Barang dan Jasa
2.926.131.800
2.642.074.750
2.417.721.783
91,51
-
Belanja Modal
98.185.800
226.742.850
219.390.350
96,76
7.735.633.042
7.800.644.680
7.321.317.499
93,86
JUMLAH BELANJA (BTL + BL)
a.
Belanja Tidak Langsung direalisasikan sebesar Rp.3.626.315.366,- atau 96,59% digunakan untuk :
b.
Belanja gaji dan tunjangan
Tambahan penghasilan PNS
Belanja makanan dan minuman harian pegawai
Belanja Langsung direalisasikan sebesar Rp.3.695.002.133,- atau 91,32%. Anggaran belanja langsung dialokasikan ke seluruh programprogram yang diselenggarakan oleh Inspektorat Kota Pontianak pada tahun 2016 dalam rangka pelaksanaan operasional pengawasan daerah. Selain itu Inspektorat Kota Pontianak mempunyai program prioritas dalam pelaksanaan pengawasan daerah, program prioritas inilah yang secara teknis bersentuhan langsung terhadap pelaksanaan pengawasan guna mencapai target-target pengawasan yang telah ditetapkan. Adapun kegiatan, alokasi anggaran dan realisasi pada program prioritas tersebut adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
39
Realisasi Anggaran Per Kegiatan Pada Program Prioritas Tahun 2016 No
Uraian
Jumlah Anggaran (Rp)
1
2
3
4
I
Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
1.847.524.600
1.751.190.800
94,79
96.333.800
1
Inventarisasi Temuan Pengawasan
41.590.000
37.380.800
89,88
4.209.200
2
Monitoring Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
78.800.000
59.375.000
75,54
19.225.000
3
Pemeriksaan Akhir Jabatan
32.600.000
26.100.000
80,06
6.500.000
4
Inventarisasi dan Penanganan Penyampaian LP2P dan LHKPN
76.950.000
61.100.000
79,40
15.850.000
5
Pemeriksaan Reguler
1.235.225.000
1.223.580.000
99,06
11.645.000
6
Pemeriksaan Serentak Pengesahan SPJ
215.250.000
197.785.000
91,89
17.465.000
7
Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
22.784.600
4.875.000
21,40
17.909.800
8
Reviu Laporan Keuangan SKPD dan Laporan Keuangan Daerah (LKD)
144.525.000
140.995.000
97,56
3.530.000
II
Program MengIntensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
134.600.000
133.800.000
99,41
800.000
1
Pemeriksaan khusus /kasus pengaduan masyarakat
134.600.000
133.800.000
99,41
800.000
III
Program Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
296.125.000
254.375.000
85,90
41.750.000
1
Evaluasi Laporan Sistem Pengendalian Instansi Pemerintah (SPIP)
160.750.000
142.080.000
88,39
18.670.000
2
Evaluasi Laporan Kinerja SKPD dan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah
135.375.000
112.295.000
82,95
23.080.000
2.278.249.600
2.139.365.800
93,90
138.883.800
Penyampaian
Total
Sisa Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) %
5
Dari tabel diatas realisasi anggaran dari 3 (tiga) program prioritas dengan sebelas (11) kegiatan sebesar Rp.2.139.365.800,- atau 93,90% dibandingkan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.278.249.600,- dan sisa anggaran sebesar Rp.138.883.800,- atau 6,10% Penyerapan anggaran sebesar 93,90% dari target anggaran yang disediakan bukan menjadi hambatan untuk pencapaian 3 (tiga) sasaran strategis yang telah ditetapkan Inspektorat.
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
40
BAB IV PENUTUP A. Simpulan Umum Inspektorat Kota Pontianak telah berupaya mencapai kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Adapun kesimpulan umum pencapaian kinerja Inspektorat Kota Pontianak selama tahun 2016, adalah sebagai berikut : 1. Inspektorat Kota Pontianak belum mencapai dengan baik semua target kinerja 2. Terdapat beberapa Indikator kinerja yang capaiannya harus ditingkatkan. Adapun tingkat keberhasilan atas 5 (lima) indikator kinerja program atau indikator kinerja outcome, atas 3 (tiga) program sebagaimana dimuat dalam Renstra 2015-2019, dapat disimpulkan sebagai berikut : Indikator kinerja program yang dicapai dengan kategori “Sangat Berhasil” (>85%) adalah : 1.
Persentase penurunan jumlah rekomendasi BPK-RI atas Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (100%)
2.
Persentase jumlah temuan BPK-RI dan APIP yang selesai ditindak lanjuti sesuai rekomendasi (104,69%).
Indikator kinerja program yang dicapai dengan kategori “Berhasil “(70< s.d ≤85%) : 1.
Persentase jumlah pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti (75%)
Indikator kinerja program yang dicapai dengan kategori “Tidak berhasil” (≤55%) : 1.
Persentase penurunan jumlah temuan BPK-RI atas Audit Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (0%).
2.
Persentase Nilai Evaluasi SAKIP OPD oleh Inspektorat dengan kategori “BB” atau Sangat Baik (23,52%)
Tingkat keberhasilan atas 11 (sebelas) indikator kinerja kegiatan (output) sebagaimana Pengukuran Kinerja Tahun 2016, dapat disimpulkan sbb :
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
41
Sepuluh (10) indikator kinerja tercapai dengan kategori “Sangat Berhasil” (>85%)
Satu (1) indikator kinerja tercapai dengan kategori “Berhasil “(70< s.d ≤85%)
Capaian indikator kinerja kegiatan (output) secara rinci dapat diuraikan sebagai berikut : Indikator kinerja kegiatan yang dicapai dengan kategori “Sangat Berhasil “(>85%) : 1.
Laporan hasil evaluasi SAKIP SKPD (100%)
2.
Laporan hasil evaluasi SPIP SKPD (100%)
3.
Laporan hasil monitoring tindak lanjut temuan pemeriksaan (100%)
4.
Laporan hasil inventaris temuan pengawasan (100%)
5.
Laporan hasil pemeriksaan serentak sisa UYHD/SPJ Dana BOS (100%)
6.
Laporan hasil pemeriksaan reguler (Tupoksi) SKPD (100%)
7.
Laporan hasil reviu atas laporan keuangan SKPD dan Pemkot (100%)
8.
Laporan hasil kegiatan monev RAD BPK (100%)
9.
Laporan hasil pemeriksaan akhir masa jabatan Kepala SKPD (100%)
10. Pegawai dan penyelenggara yang menyampaikan LP2P dan LHKPN (85,91%) Indikator kinerja kegiatan yang dicapai dengan kategori “Berhasil “(70< s.d ≤85%) : 1.
Laporan hasil pemeriksaan khusus/kasus pengaduan masyarakat (75%)
B. Langkah ke depan Langkah perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja Inspektorat Kota Pontianak di masa mendatang, yaitu : 1. Merancang dan menerapkan teknologi informasi dalam implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja 2. Meningkatkan pemahaman tentang SAKIP bagi Evaluator maupun calon
evaluator serta Staf yang menangani penyusunan SAKIP. 3. Melakukan
upaya peningkatan level Kapabilitas APIP Inspektorat Kota
Pontianak
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
42
4. Melaksanakan Bimbingan Teknis, Sosialisasi, maupun Pelatihan Kantor Sendiri
terhadap fungsional Auditor, P2UPD dan Fungsional Umum dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Aparatur Inspektorat. Seluruh pegawai Inspektorat Kota Pontianak berkomitmen untuk bekerja keras dalam rangka melaksanakan rencana tersebut agar dapat direalisasikan sehingga lebih meningkatkan kinerja Inspektorat Kota Pontianak dan dengan demikian dapat mendorong visi Inspektorat yaitu “Terwujudnya Pengawasan Yang Profesional Dan Berfungsi Optimal”. Demikian Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas akuntabilitas kinerja tahun 2016. Pontianak,
Februari 2017
Inspektur Kota Pontianak, ttd Hj. ZUMYATI, S.Sos, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19571017 198303 2 002
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
43
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF (Executive Summary) Laporan
Kinerja
(LK)
Inspektorat
Kota
Pontianak
Tahun
2016
menginformasikan tugas dan fungsi serta hasil capaian kinerja Inspektorat Kota Pontianak dalam tahun 2016 yang merujuk pada Rencana Strategis (Renstra) Perubahan Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016-2019 dan Rencana Kinerja Tahun 2016. Berdasarkan kedua dokumen perencanaan tersebut, Inspektorat Kota Pontianak menetapkan 3 (tiga) sasaran strategis dengan 5 indikator kinerja sasaran yang dicapai melalui 3 (tiga) program dengan 11 kegiatan. Untuk melaksanakan program dan kegiatan tahun 2016 dianggarkan sebesar Rp.2..278.249.600,- berasal dari DPA tahun anggaran 2016 dan direalisasikan sebesar Rp.2.139.039.300,- atau sebesar 93,90%. Dengan dukungan sumber daya manusia sebanyak 44 pegawai. Pada tahun 2016, Inspektorat Kota Pontianak telah berhasil mencapai target atas sasaran dan program yang ditetapkan. Hasil dari pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut: 1.
Sasaran
Strategis
1
yaitu
Meningkatnya
Akuntabilitas
Keuangan
dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja utama dengan capaian sebesar 50% atau dengan kategori Tidak Berhasil (≤55%). 2.
Sasaran Strategis 2 yaitu Meningkatnya Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja utama dengan capaian sebesar 89,85% atau dengan kategori Sangat Berhasil (>85%) .
3.
Sasaran Strategis 3 yaitu Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja dilingkungan Pemerintah Kota Pontianak diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja utama dengan capaian sebesar 23,52% atau dengan kategori Tidak Berhasil (≤55%).
Hasil kinerja yang dicapai berdasarkan pengukuran kinerja yang diungkapkan dalam Laporan Kinerja ini akan memotivasi pimpinan dan staf Inspektorat Kota Pontianak untuk terus bekerja keras demi mempertahankan dan meningkatkan kinerja. Hal-hal yang masih perlu disempurnakan kedepan adalah :
iii
Laporan Kinerja Inspektorat Kota Pontianak Tahun 2016
1. Merancang dan menerapkan teknologi informasi dalam implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja 2. Meningkatkan pemahaman tentang SAKIP bagi Evaluator maupun calon
evaluator serta Staf yang menangani penyusunan SAKIP. 3. Melakukan upaya peningkatan level Kapabilitas APIP Inspektorat Kota
Pontianak 4. Melaksanakan Bimbingan Teknis, Sosialisasi, maupun Pelatihan Kantor Sendiri
terhadap fungsional Auditor, P2UPD dan Fungsional Umum dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Aparatur Inspektorat.
iiii