Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 BAB I PENDAHULUAN
1.1. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan suatu entitas pelaporan merupakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama
satu
periode
pelaporan.
Laporan
keuangan
terutama
digunakan
untuk
membandingkan realisasi pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundangundangan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas desentralisasi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi yang luas pada dasarnya diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dalam Sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selanjutnya sesuai dengan peraturan perundangan bidang pengelolaan keuangan negara, yaitu UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, UU Nomor 15 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 dan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 dan seiring dengan paradigma penyelenggaraan pemerintahan saat ini, upaya untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik merupakan suatu tuntutan sehingga sudah menjadi komitmen bersama yang harus dibangun segenap komponen pemerintahan agar pelayanan pada masyarakat dapat dioptimalkan. Dalam pelaksanaannya, pemerintah daerah harus memperhatikan tingkat efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan otonomi daerah tersebut dengan memperhatikan hubungan pemerintah pusat-daerah, antar pemerintah daerah serta potensi daerah itu sendiri. Salah satu diantaranya yang memegang peranan penting adalah aspek keuangan daerah. Aspek Keuangan Daerah meliputi penggalian potensi, fungsi alokasi, kualitas pengelolaan dan penatausahaan serta pertanggungjawaban keuangan daerah. Selanjutnya dalam aspek pengelolaan keuangan daerah tersebut, pada periode Tahun 2007 merupakan transisi dari peraturan perundangan bidang pengelolaan keuangan daerah, yaitu dengan terbitnya PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
1 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 sebagai implementasi dari UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Selanjutnya dalam aspek pengelolaan keuangan daerah tersebut, terutama dalam pelaksanaan dan pelaporan APBD 2007 secara teknis administrasi merupakan masa transisi, yaitu dari keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta tata cara penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah, pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dan penyusunan perhitungan APBD ke Permendagri No. 13 Tahun 2006 dimana SKPD sudah menyusun dan melaporkan Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 Pasal 295 yang berbunyi: 1) “Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 294 ayat (1) disampaikan kepada kepala daerah melalui PPKD paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. 2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh pejabat pengguna anggaran sebagai hasil pelaksanaan anggaran yang berada di SKPD yang menjadi tanggungjawabnya. 3) Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari: a. Laporan realisasi anggaran b. Neraca dan c. Catatan atas laporan keuangan 4) Laporan keuangan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dengan surat pernyataan kepala SKPD bahwa pengelola APBD yang menjadi tanggung jawabnya telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai dan standar akuntansi pemerintahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 5) Format surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tercantum dalam lampiran EXXIF peraturan menteri ini”. Adapun maksud dari penyusunan Laporan Keuangan ini adalah: a. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Cirebon adalah untuk memenuhi ketentuan peraturan perundangan bidang pengelolaan keuangan daerah khususnya UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah serta Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. b. Untuk menyajikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dalam rangka meningkatkan perbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. c. Untuk menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya. d. Laporan
Keuangan
Pemerintah
kota
Cirebon
adalah
laporan
berupa
konsolidasian/penggabungan laporan keuangan seluruh SKPD dari laporan: 1) LRA (Laporan Realisasi Anggaran) 2) Neraca 3) Arus Kas
2 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 4) CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan) Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya, dengan: a. Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; b. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas dana pemerintah; c. Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi; d. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya; e. Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya; f. Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan pemerintahan; g. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam mendanai aktivitasnya. Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan, sumberdaya yang dihasilkan dari operasi yang berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi bagi pengguna mengenai: a. Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan anggaran;dan b. Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas anggaran yang ditetapkan oleh DPRD. Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam hal: a.
Aset;
b.
Kewajiban;
c.
Ekuitas dana;
d.
Pendapatan;
e.
Belanja;
f.
Transfer;
g.
Pembiayaan; dan
h.
Arus kas.
3 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kota Cirebon atas pelaksanaan APBD Tahun 2012 adalah: a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Pengelolaan Keuangan Negara. d. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. e. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. g. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 10 Tahun 2004 tentang Rincian Kewenangan yang Dilaksanakan Pemerintah Kota Cirebon. h. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Stratejik Pemerintah Kota Cirebon Tahun 2008-2013. i. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 13 Tahun 2012 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cirebon Tahun 2012. j. Peraturan Walikota Cirebon Nomor 64 Tahun 2012 Tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Cirebon Tahun 2012. 1. 3. SISTEMATIKA PENULISAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Bab I: Pendahuluan 1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Bab II: Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja APBD 2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan 2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD Bab III: Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan SKPD 3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan Bab IV: Kebijakan Akuntansi 4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Bab V : Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan 5.1. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 5.2. Penjelasan Pos-pos Neraca 5.3. Penjelasan Pos-pos Laporan Arus Kas Bab VI : Penutup.
4 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1.
EKONOMI MAKRO Keberhasilan pembangunan ekonomi di Kota Cirebon tidak lepas dari upaya Pemerintah Kota Cirebon dalam mewujudkan Visi Kota Cirebon, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah: “Dengan Nuansa Religius, Kota Cirebon menjadi kota perdagangan dan jasa yang maju dan sejahtera”. Sedangkan salah satu misinya adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan sarana dan prasarana ekonomi serta meningkatkan produktivitas ekonomi yang berdaya saing tinggi dengan tujuan tuj akhirnya untuk mensejahterakan atau meningkatkan taraf hidup masyarakat Kota Cirebon. Berdasarkan hal tersebut, maka Pemerintah Kota Cirebon berusaha melaksanakan pembangunan ekonomi yang diarahkan pada bidang-bidang bidang bidang yang dapat meningkatkan kesejahteraan an masyarakat dan menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan pendapatan, sehingga akan meningkatkan daya beli secara merata dalam memenuhi segala kebutuhan masyarakat. Secara mendasar, perekonomian Kota Cirebon dipengaruhi oleh letak geografis geogr yang strategis dan karakteristik sumber daya alam sehingga struktur perekonomiannya didominasi oleh sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa. Hal ini terlihat pada grafik struktur Produk Domestik Bruto (PDRB) Kota Cirebon berdasarkan sektor ekonominya. Grafik 2.1.1 : PDRB Sektoral Kota Cirebon Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2007-2010 2007 2010 (Milyar Rupiah)
4000 3000 2000 2007
1000 0
2010 2007
2008 2009 2010
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
5 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Grafik 2.1.2 : Perkembangan PDRB Kota Cirebon Tahun 2005-2010 (Milyar Rupiah) 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 2005
2006
2007
2008
Atas Dasar Harga 6,840 Berlaku
7,975
9,149 10,698 11,632 10,921
Atas Dasar Harga 4,854 Konstan
5,123
5,513
5,824
2009
6,117
2010
5,247
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Perkembangan PDRB Tahun 2005-2010 baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan memiliki kecenderungan meningkat, namun pada tahun 2009-2010 mengalami perlambatan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kinerja beberapa sektor, yaitu sektor transportasi khususnya angkutan laut yang mengalami penurunan jumlah barang yang dimuat dari pelabuhan Cirebon, serta sektor industri pengolahan yang diakibatkan PT. British American Tobacco Indonesia Tbk. yang berlokasi di Cirebon tidak berproduksi lagi mulai 1 Januari 2010. Walaupun pada kedua sektor tersebut mengalami penurunan kinerja, akan tetapi secara keseluruhan kesejateraan penduduk Kota Cirebon dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan meningkat dari Rp548.440,00 pada tahun 2008 menjadi Rp692.772,00 pada tahun 2010. Hal ini mengindikasikan bahwa Pemerintah Kota Cirebon telah mampu untuk mengawal peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Grafik 2.1.3 : Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Tahun 2008-2010 (Rupiah/Bulan) 400,000 350,000
373,536 329,237
352,954
333,943
300,000
300,404
250,000 214,497
200,000
Makanan
150,000
Non Makanan
100,000 50,000 2008
2009
2010
Sumber: BPS Kota Cirebon
6 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 2.2.
KEBIJAKAN KEUANGAN Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kerangka Anggaran, Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan. Hal tersebut menjadikan Keuangan Daerah merupakan salah satu faktor penentu dalam penyelenggaraan fungsi-fungsi pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan Keuangan Daerah diarahkan untuk meningkatkan struktur keuangan yang lebih baik melalui peningkatan kemampuan keuangan daerah, pengelolaan keuangan daerah dan pengawasan keuangan daerah. Kebijakan tersebut diharapkan meningkatkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD. Hal tersebut ditempuh melalui peningkatan target penerimaan daerah sedangkan untuk belanja melakukan efisiensi terhadap Belanja Pegawai dan Belaja Barang dan Jasa, selektif dalam belanja modal
serta
memacu investasi daerah yang
diprioritaskan. Untuk pembiayaan mengoptimalkan pemanfaatan sumber penerimaan daerah dalam menutupi defisit tahun anggaran berjalan dan pengeluaran lainnya. Kebijakan tersebut selanjutnya dituangkan dalam Kebijakan Umum APBD (KUA). KUA merupakan dokumen dalam penyusunan APBD yang memuat pokok-pokok pikiran melalui proses penjaringan aspirasi masyarakat dengan mempertimbangkan kondisi dan kemampuan daerah termasuk kinerja pelayanan yang telah dicapai dalam tahun anggaran sebelumnya. Kebijakan Umum APBD (KUA) mempertimbangkan pula Rencana Stratejik Pemerintah Daerah dan Dokumen Perencanaan lainnya, kebijakan Pemerintah Pusat, pertimbangan kondisi sosial, politik, ekonomi dan isu-isu global yang berkembang di masyarakat. Kebijakan keuangan meliputi komponen-komponen dan kinerja pelayanan yang diharapkan pada setiap kewenangan Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. 2.2.1. Kebijakan Pendapatan Pendapatan Daerah terdiri dari tiga kelompok pendapatan, yaitu Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Adapun jenis kelompok pendapatan tersebut adalah sebagai berikut: a. Pendapatan Asli Daerah Pendapatan Asli Daerah terdiri dari empat jenis pendapatan yaitu: 1) Hasil Pajak Daerah; 2) Hasil Retribusi Daerah; 3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan; 4) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. b. Dana Perimbangan Pendapatan Dana Perimbangan terdiri dari tiga jenis pendapatan yaitu: 1) Dana Bagi Hasil Pajak/Hasil bukan Pajak;
7 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 2) Dana Alokasi Umum; 3) Dana Alokasi Khusus. c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah terdiri dari lima jenis pendapatan yaitu: 1) Hibah
berasal
dari
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Daerah
lainnya,
Badan/Lembaga/Organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat; 2) Dana
darurat
dari
Pemerintah
Pusat
dalam
rangka
penanggulangan
korban/kerusakan akibat bencana alam; 3) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi; 4) Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus; 5) Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya.
2.2.2. Kebijakan Belanja Daerah Belanja Daerah terdiri dari dua kelompok, yaitu belanja tidak langsung dan belanja langsung. Adapun jenis kelompok belanja tersebut adalah sebagai berikut: a. Belanja tidak langsung Belanja tidak langsung terdiri dari tujuh jenis belanja yaitu: 1) belanja pegawai; 2) belanja bunga; 3) belanja subsidi; 4) belanja hibah; 5) belanja bantuan sosial; 6) belanja bagi hasil; 7) belanja bantuan keuangan dan; 8) belanja tidak terduga. b. Belanja langsung Belanja langsung terdiri dari tiga jenis belanja yaitu: 1) belanja pegawai; 2) belanja barang dan jasa dan; 3) belanja modal. Arah kebijakan anggaran belanja untuk setiap kelompok belanja, yaitu: 1) Untuk Belanja Tidak Langsung, arah kebijakannya mencakup: a)
Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Tidak Langsung dari Belanja Pegawai;
b)
Pemberian bantuan kepada organisasi kemasyarakatan didasarkan pada tingkat kebutuhan dan kemendesakan dalam rangka mendukung secara signifikan
terhadap
upaya
penanggulangan
permasalahan
kemiskinan,
8 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 pengurangan pengangguran, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta penciptaan sustainabilitas ekologi. 2) Untuk Belanja Langsung, arah kebijakan mencakup: a) Stabilisasi dan/atau peningkatan Belanja Langsung dari Belanja Pegawai , Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal; b) Penyeimbang komposisi antara Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal untuk kegiatan Fisik Konstruksi dan kegiatan Non Fisik Konstruksi; c) Penyeimbang komposisi Belanja Langsung; d) Penyeimbang komposisi seperti terdapat pada point 2 dan point 3 harus didasarkan pada indeks relevansi anggaran yang berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2012 dengan merujuk pada 9 (sembilan) Prioritas Pembangunan Daerah tahun 2012.
2.2.3. Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah
terdiri dari dua kelompok pembiayaan yaitu penerimaan
pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. a. Penerimaan pembiayaan terdiri dari: 1) sisa lebih pembiayaan anggaran tahun anggaran sebelumnya (SiLPA); 2) pencairan dana cadangan; 3) hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; 4) penerimaan pinjaman daerah; 5) penerimaan kembali pemberian pinjaman; 6) penerimaan piutang daerah. b. Pengeluaran pembiayaan terdiri dari: 1) pembentukan dana cadangan; 2) penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; 3) pembayaran pokok utang; 4) pemberian pinjaman daerah. Arah kebijakan anggaran pembiayaan daerah untuk setiap kelompok pembiayaan, yaitu: a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikut, mencakup: sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran tahun sebelumnya (SILPA); pencairan dana cadangan; hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan; penerimaan pinjaman daerah; penerimaan kembali penerimaan pinjaman; dan penerimaan piutang daerah. Kebijakan penerimaan pembiayaan adalah sebagai berikut:
9 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 1) Sisa Lebih Anggaran tahun sebelumya (SILPA) dipergunakan sebagai sumber penerimaan pada APBD tahun berikutnya dan rata-rata SILPA akan di upayakan seminimal mungkin dengan melaksanakan perencanaan dan pelaksanaan anggaran secara konsisten. 2) Merintis kerjasama dengan pihak ketiga baik dari dalam maupun luar negeri melalui pola insentif ataupun bentuk kerjasama lainnya yang menguntungkan untuk membiayai pembangunan infrastruktur publik ataupun program/kegiatan strategis lainnya. b. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Pengeluaran pembiayaan adalah pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran
yang
bersangkutan
maupun
pada
tahun-tahun
anggaran
berikutnya,
mencakup:pembentukan dana cadangan; penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; pembayaran pokok utang; dan pemberian pinjaman daerah. Kebijakan pengeluaran pembiayaan adalah sebagai berikut: 1) Pengeluaran pembiayaan direncanakan untuk pembayaran hutang pokok yang jatuh tempo, penyertaan modal BUMD, dan dana lainnya. 2) Penyertaan modal dan pemberian pinjaman manakala terjadi surplus anggaran. 3) Penyertaan modal BUMD dibarengi dengan
revitalisasi dan restrukturisasi kinerja
BUMD dan pendayagunaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan dalam rangka efisiensi pengeluaran pembiayaan termasuk kajian kepada kelayakan BUMD. 4) Perlunya kebijakan lebih lanjut yang berkaitan dengan penurunan/pengurangan pengeluaran pembiayaan daerah tiap-tiap pos pengeluaran pembiayaan daerah.
1.2.3.1. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Cirebon merupakan gabungan keseluruhan laporan keuangan entitas akuntansi, termasuk laporan
keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal. Proses penggabungan antara akun-akun yang diselenggarakan oleh suatu entitas pelaporan dengan entitas akuntansi lainnya, dengan mengeliminasi akun-akun timbal balik agar dapat disajikan sebagai satu entitas pelaporan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan Arus Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK). Laporan keuangan konsolidasian disajikan untuk periode pelaporan yang sama dengan periode pelaporan keuangan entitas pelaporan dan disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya.
1.2.3.2. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon tahun 2012 berdasarkan urusan, program dan kegiatan dialokasikan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai Struktur Organisasi dan Tata Kerja.
10 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Realisasi Pendapatan Daerah yang diperoleh selama Tahun Anggaran 2012 (sejak 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012) dalam rangka membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan mencapai sebesar Rp872.125.300.174,00 atau 100,12% dari Anggaran setelah perubahan yang telah ditetapkan sebesar Rp871.070.274.388,80. Urusan pemerintahan dan organisasi pada Pemerintah Kota Cirebon dilaksanakan oleh 54 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dijabarkan melalui program dan kegiatan dengan jumlah keseluruhan anggaran belanja sebesar Rp907.004.674.733,80.
2.3. INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD Rencana pembangunan jangka menengah Kota Cirebon 2008-2013 disusun dengan maksud program-program pembangunan di daerah dalam rangka pelaksanaan RPJM Kota Cirebon adalah sebagai pedoman bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menyusun Renstra SKPD dan program serta kegiatan yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon dan APBD Provinsi Jawa Barat maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
2.3.1. Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, APBD menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, pendapatan, belanja dan pembiayaan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 1. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 3. Sekretariat Daerah a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Komunikasi dan Informatika c) Pertanahan 4. Sekretariat DPRD a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 5. Dinas Pendidikan a) Pedidikan b) Kepemudaan dan Olahraga
11 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 6.
Dinas Kesehatan a) Kesehatan
7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil a) Kependudukan dan Catatan Sipil 8. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi a) Sosial b) Ketenagakerjaan 9.
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumberdaya Mineral a) Pekerjaan Umum b) Perumahan c) Penataan Ruangan
10.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan a) Perumahan b) Lingkungan Hidup c) Pertanahan
11. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaa dan Pariwisata a) Kebudayaan b) Kepemudaan dan Olahraga c) Pariwisata 12.
Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi a) Perhubungan b) Komuniasi dan Informatika
13. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah a) Otonomi Daerah, Pemerintahah Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 14. Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian a) Pertanian b) Kehutanan c) Kelautan Dan Perikanan 15. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah a) Koperasi dan UKM b) Perdagangan c) Industri 16. RSUD Gunung Jati a) Kesehatan 17. Inspektorat a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 18. Badan Kepegawaian dan Pendidikan Pelatihan
12 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 19. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah b) Perencanaan Pembangunan c) Stastik 20.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan a) Penanaman Modal
21. Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana a) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa b) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak c) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera d) Stastik 22. Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah a) Kearsipan b) Perpustakaan 23. Satuan Polisi Pamong Praja a) Kesatuan Banga dan Politik Dalam Negeri 24. Kantor Lingkungan Hidup a) Lingkungan Hidup 25. Kantor Penanaman Modal a) Penanaman Modal 26. Kantor Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran a) Perumahan 27. Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat a) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 28. Kantor Ketahanan Pangan a) Ketahanan Pangan 29. Kecamatan Kejaksan a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Perencanan Pembangunan c) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 30. Kecamatan Pekalipan a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Perencanan Pembangunan c) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 31. Kecamatan Kesambi
13 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Perencanaan Pembangunan c) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 32. Kecamatan Lemahwungkuk a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Perencanaan Pembangunan c) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 33. Kecamatan Harjamukti a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Perencanan Pembangunan 34. Kelurahan Kejaksan a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 35. Kelurahan Kebon Baru a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 36. Kelurahan Kesenden a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 37. Kelurahan Sukapura a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat aerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 38. Kelurahan Kesambi a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 39. Kelurahan Sunyaragi a) Otonomi Daerah, Pemeritahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 40. Kelurahan Drajat
14 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 41. Kelurahan Pekiringan a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 42. Kelurahan Karyamulya a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 43. Kelurahan Lemahwungkuk a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 44. Kelurahan Panjunan a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 45. Kelurahan Kesepuhan a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administras Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 46. Kelurahan Pegambiran a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 47. Kelurahan Pekalipan a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 48. Kelurahan Pekalangan a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 49. Kelurahan Jagasatru a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyaakat dan Desa
15 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 50. Kelurahan Pulasaren a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 51. Kelurahan Harjamukti a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 52. Kelurahan Argasunya a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 53. Kelurahan Kalijaga a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 54. Kelurahan Kecapi. a) Otonomi Daerah Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 55. Kelurahan Larangan a) Otonomi Daerah, Pemerintahan Daerah, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian b) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
16 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Sebagaimana dikemukakan pada bab terdahulu, bahwa struktur APBD Kota Cirebon sudah mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) bahwa dalam Catatan Atas Laporan Keuangan harus menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja APBD yang berisi gambaran realisasi pencapaian efektifitas dan efisiensi program dan kegiatan selama pelaksanaan APBD Tahun 2012.
1.1. IKHTISAR REALISASI PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN SKPD Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan untuk Belanja Langsung masingmasing SKPD per program dan kegiatan dapat dilihat dalam lampiran catatan atas laporan keuangan ini.
1.2. HAMBATAN DAN KENDALA YANG ADA DALAM PENCAPAIAN TARGET YANG TELAH DITETAPKAN a. Permasalahan Utama Pendapatan Daerah Secara umum realisasi pendapatan daerah pada Tahun 2012 ini mencapai target kecuali Retribusi Daerah (76,12%), Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (47,43%), Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah (95,77%), Dana Bagi Hasil Pajak (97,51%), Pendapatan Bagi Hasil Pajak (90,93%), dan Bantuan Keuangan dari Provinsi (95,74%). Permasalahan dan kendala yang dihadapi atas tidak tercapainya target pendapatan tersebut adalah sebagai berikut : 1) Untuk Pendapatan Retribusi Daerah diakibatkan adanya Surat Edaran Walikota Cirebon yang menghentikan sementara atas retribusi dari bulan Januari s/d April 2012; 2) Untuk Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan diakibatkan Perusahaan Daerah belum memberikan bagian laba kepada Pemerintah Kota Cirebon secara utuh, terutama bagian laba dari PDAM yang tahun 2011 dan 2012 belum sama sekali meberikan bagian laba tersebut. 3) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah diakibatkan pemanfaatan fasilitas sosial dan umum milik Pemerintah Kota Cirebon oleh masyarakat tidak memenuhi target. 4) Dana Bagi Hasil Pajak dan Pendapatan Bagi Hasil Pajak akibat transfer dari Pemerintah Pusat dan Provinsi tidak memenuhi target. 5) Bantuan Keuangan dari Provinsi diakibatkan pencairan yang menggunakan pihak ketiga dibayarkan sesuai dengan nilai kontrak ditambah dengan biaya umum. Sehingga dengan kata lain, tidak tercapainya target anggaran akibat efesiensi belanja.
17 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 b. Permasalahan Utama Belanja Daerah Permasalahan utama belanja daerah adalah terbatasnya kemampuan keuangan daerah dalam mendanai program dan kegiatan pembangunan dan sangat tergantungnya sumber pendapatan daerah dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah serta tidak seimbangnya pertumbuhan pendapatan daerah dengan pertumbuhan belanja daerah. Disamping itu belanja daerah untuk kegiatan oleh SKPD lebih banyak direalisasikan menjelang berakhirnya Tahun anggran 2012 yang disebabkan oleh terlambatnya penyelesaian administrasi kegiatan, terjadinya gagal tender dan faktor lainnya sehingga hal ini menyebabkan rendahnya daya serap anggaran belanja Tahun 2012.
c. Permasalahan Utama Pembiayaan Daerah Permasalahan utama pembiayaan adalah sisa SILPA dari hasil menutup defisit realisasi anggaran tidak mencukupi untuk digunakan untuk membiayai pengeluaran pembiayaan yang akan digunakan untuk penyertaan modal, pembayaran hutang dan pemberian pinjaman daerah.
18 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI 4.1.
ENTITAS AKUNTANSI DAN ENTITAS PELAPORAN KEUANGAN DAERAH Entitas pelaporan adalah satuan instansi pemerintah atau satuan program pemerintah yang menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang diharuskan menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan. Kebijakan umum tentang entitas pelaporan akan menentukan entitas akuntansi pada pusat-pusat pertanggungjawaban keuangan daerah. Dalam menetapkan entitas pelaporan perlu dipertimbangkan syarat pengelolaan, pengendalian, dan penguasaan suatu entitas pelaporan
terhadap
aset,
yurisdiksi,
tugas
dan
misi
tertentu,
dengan
bentuk
pertanggungjawaban dan wewenang yang terpisah dari entitas pelaporan lainnya. Kebijakan akuntansi umum mengenai entitas pelaporan ditetapkan bahwa entitas pelaporan keuangan daerah adalah Pemerintah Daerah secara keseluruhan yang dalam hal ini dikonsolidasikan oleh Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah sedangkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lainnya merupakan pusat-pusat pertanggungjawaban (responsibility centre) atau entitas akuntansi. Sehubungan dengan hal itu, maka kantor/unit kerja yang ditetapkan sebagai pusat pertanggungjawaban atau entitas akuntansi adalah sebagai berikut: a. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Setwan); b. Sekretariat Daerah; c.
Dinas/Satuan Kerja;
d. Badan/Lembaga Teknis Daerah; e. Tiap-tiap Kecamatan dan Kelurahan (Setiap Kecamatan dan Kelurahan merupakan pusat pertanggungjawaban tersendiri). Kebijakan tentang entitas pelaporan juga mengacu pada konsep bahwa setiap pusat pertanggungjawaban harus bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
4.2.
BASIS AKUNTANSI YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Sehubungan dengan penyusunan Laporan Keuangan beberapa informasi penting yang perlu disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini adalah sebagai berikut: a. Laporan Realisasi Anggaran 1) Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh Pemerintah Kota Cirebon dalam satu periode pelaporan. 2) Laporan Realisasi Anggaran memuat: a) Unsur-unsur pendapatan
19 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 b) Unsur-unsur belanja c) Unsur-unsur transfer d) Unsur-unsur surplus/defisit e) Unsur-unsur pembiayaan f)
Unsur-unsur sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran.
b. Neraca 1) Penyusunan
Neraca
Pemerintah
Kota
Cirebon
menganut
Prinsip
Substansi
Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form). Periode Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan
Kota
Cirebon Tahun 2012 adalah per 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. 2) Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah: a) Basis Kas digunakan untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan. b) Basis Akrual digunakan untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana. 3) Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Tidak termasuk dalam pengertian sumber daya ekonomi adalah sumber daya alam seperti hutan, sungai, danau/rawa, kekayaan didasar laut, dan kandungan pertambangan yang belum dieksplorasi. a) Kas (1)
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah.
(2)
Pencatatan kas menggunakan basis kas.
(3)
Kas di Kas Daerah dan di Bendahara dinyatakan dalam rupiah. Jika terdapat kas dalam valuta asing maka harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, kas dalam valuta asing dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah BI pada tanggal neraca.
(4)
Nilai kas pada tanggal neraca adalah hasil opname kas di masing-masing pemegang kas (Bendahara Umum Daerah dan Bendahara Pengeluaran).
b) Piutang (1)
Piutang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode akuntansi
20 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 (2)
Piutang adalah transaksi yang terjadi antara pemerintah daerah dengan pihak ketiga, dapat berupa penjualan barang, kewajiban pihak ketiga kepada pemerintah daerah yang belum dilunasi, seperti pajak/restribusi atau pinjaman uang yang belum dilunasi pada saat pencatatan
(3)
Piutang dinilai serta disajikan di neraca sebesar nilai nominal
(4)
Piutang diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut
(5)
Piutang Pajak/Retribusi diakui sebagai piutang apabila telah diterbitkan dasar ketetapan pajak/retribusi yaitu Surat Ketetapan Pajak Daerah/Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKPD/SKRD)
c) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (1)
Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi merupakan reklasifikasi tagihan angsuran jangka panjang Tuntutan Perbendaharaan (TP) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) ke dalam piutang jangka pendek yang disebabkan adanya tagihan angsuran jangka panjang yang jatuh tempo tahun berikutnya.
(2)
Perkiraan Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar TGR dinilai sebesar nilai nomimal
(3)
Perkiraan Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Bagian Lancar TGR diakui
pada
saat
timbulnya
hak
atas
bagian
lancar
dari
Tuntutan
Perbendaharaan dan TGR. d) Persediaan (1)
Persediaan adalah barang atau perlengkapan yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah dan atau dimaksudkan untuk dijual/ diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.
(2)
Pada
akhir
periode
akuntansi,
persediaan
dicatat
berdasarkan
hasil
inventarisasi fisik. Persediaan dinilai dalam neraca dengan cara: (a) Biaya perolehan terakhir apabila diperoleh dengan pembelian; (b) Biaya standar atau biaya produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri; (c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi. (3)
Jenis-jenis persediaan: (a) Persediaan
Habis
Pakai,
adalah
barang-barang
yang
bekas
penggunaannya tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK; (b) Persediaan Tak Habis Pakai, adalah persediaan yang dapat digunakan berulang kali, misalnya box file; (c) Persediaan Bekas Pakai adalah persediaan bekas pakai yang masih dapat digunakan , misalnya spare part bekas kendaraan bermotor yang masih bisa digunakan;
21 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 (d) Persediaan untuk dijual, misalnya aspal dalam drum, obat-obatan, alat-alat kesehatan, bibit, benih ikan dan sebagainya. e) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Negara/Daerah atau Lembaga keuangan lainnya dicatat sebesar jumlah yang dibayar oleh pemerintah daerah. Dengan demikian pemerintah daerah memiliki kepentingan yang berdasarkan perjanjiannya dinyatakan sebagai penyertaan modal. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah dicatat dalam neraca sebesar nilai nominal. f)
Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi atau 1 (satu) tahun untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan atau dari sitaan atau rampasan. Kebijakan penilaian aset tetap menggunakan standar akuntansi keuangan pemerintah yang berlaku untuk instansi pemerintah. Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan, apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Penggunaan aset tetap sampai dengan saat ini belum dihitung penyusutannya. Terhadap aset tetap yang kondisinya rusak berat diklasifikasikan sebagai aset lainnya. Pengungkapan nilai Aset di neraca sepenuhnya mengacu kepada PP 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)- Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) No. 07 Paragrap 36 yaitu: “Biaya administrasi dan biaya umum lainnya bukan merupakan suatu komponen biaya aset tetap sepanjang biaya tersebut tidak dapat didistribusikan secara langsung pada biaya perolehan aset atau membawa aset ke kondisi kerjanya”.
g) Konstruksi Dalam Pengerjaan Konstruksi Dalam Pengerjaan baru dicatat berdasarkan Surat Perintah Membayar (SPM) yang diterbitkan atas pekerjaan tersebut. Apabila penilaian konstruksi dalam pengerjaan berdasarkan SPM yang diterbitkan tidak memungkinkan, maka nilai konstruksi dalam pengerjaan didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Apabila biaya perolehan suatu konstruksi dalam pengerjaan dinyatakan dalam valuta asing, maka harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah BI pada saat perolehan.
22 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 h) Built, Operate and Transfer (BOT) Adalah pemanfaatan barang/kekayaan milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara pihak lain tersebut membangun dan/atau sarana lain beserta fasilitas diatas tanah tersebut, serta mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu, kemudian menyerahkan kembali tanah, bangunan, atau sarana lain berikut fasilitasnya
tersebut
beserta
pendayagunaannya
kepada
negara
setelah
berakhirnya waktu yang telah disepakati. i)
Dana Bergulir Dana Bergulir meliputi Program Pengembangan Usaha Kecil. Program Dana Bergulir berupa bantuan pinjaman penyaluran modal kepada pengusaha kecil sesuai dengan program Pemerintah Kota Cirebon. Pengelolaan dana tersebut diserahkan kepada Bank Jabar Cabang Cirebon. Jumlah yang dicatat di neraca adalah sebesar dana yang telah disalurkan dari Pemerintah Kota Cirebon kepada Bank Jabar Cabang Cirebon. Program Pengembangan Usaha Kecil berupa bantuan kepada Usaha Kecil dibawah Bagian Bina Ekonomi dalam bentuk bantuan dengan bunga lunak, periode pinjaman 2 tahun dan bertujuan untuk penguatan Perekonomian Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah Kota Cirebon.
j)
Kewajiban Jangka Pendek Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban lancar yang harus dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban ini dibukukan sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam valuta asing dikonversikan ke rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal transaksi. Kewajiban Jangka Pendek terdiri dari: a. Bagian Lancar (BL) Kewajiban Kepada Pemerintah Pusat Merupakan Bagian Kewajiban Jangka Panjang kepada Pemerintah Pusat, yang dipindahkan ke Kewajiban Jangka Pendek, karena telah jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. b. Kewajiban Perhitungan pihak Ketiga Merupakan Kewajiban Jangka Pendek kepada pihak ketiga yang akan jatuh tempo dalam satu periode akuntansi. c.
Kewajiban Bunga, Denda dan Commitment Fee Kewajiban Bunga adalah beban bunga yang harus dibayar oleh Pemerintah Daerah kepada Lender melalui DP3 (Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman) – Departemen Keuangan, atas realisasi pinjaman dengan tarif suku bunga tertentu, serta waktu pembayaran yang telah ditetapkan dalam pinjaman.
23 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Denda adalah kewajiban yang timbul karena Pemerintah Daerah tidak dapat melunasi angsuran pokok maupun bunganya tepat waktu dengan prosentase tertentu sesuai perjanjian pinjaman yang telah disepakati bersama. Commitment Fee adalah kewajiban yang harus dibayar oleh Pemerintah Daerah sebesar prosentase tertentu terhadap jumlah pinjaman yang belum/tidak ditariknya sampai dengan batas waktu yang telah disepakati dalam perjanjian pinjaman. k) Kewajiban Jangka Panjang Kewajiban jangka panjang merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi. Kewajiban jangka panjang dicatat pada saat dana tersebut diterima sebesar nominal. Nilai kewajiban dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Kewajiban jangka panjang terdiri dari dari: (1) Kewajiban Kepada Pemerintah Kewajiban jangka panjang kepada pemerintah adalah bagian kewajiban kepada pemerintah pusat yang akan jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi (2) Kewajiban Bunga dan Jasa Bank Jangka Panjang Kewajiban bunga dan jasa bank jangka panjang merupakan kewajiban bunga dan jasa bank jangka panjang yang akan jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi l)
Ekuitas Dana Ekuitas dana adalah hak residual atas aset Pemerintah Kota Cirebon setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas dana terdiri dari: (1) Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih jumlah nilai Aset Lancar dikurangi dengan jumlah Kewajiban Jangka Pendek. (2) Ekuitas Dana Investasi Ekuitas
Dana
diinvestasikan
Investasi dalam
merupakan
Investasi
selisih
Permanen,
antara Aset
jumlah
Tetap,
nilai
Aset
yang
Lainnya,
dibandingkan dengan jumlah nilai Kewajiban Jangka Panjang. (3) Ekuitas Dana Cadangan, merupakan kekayaan Pemerintah Kota Cirebon yang dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai peraturan perundang-undangan.
24 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 c. Laporan Arus Kas a) Laporan
Arus
Kas
menyajikan
informasi mengenai sumber, penggunaan,
perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. b) Arus masuk dan arus keluar kas diklasifikasikan berdasarkan
4.3.
(1)
Aktivitas operasi
(2)
Aktivitas investasi nonkeuangan
(3)
Aktivitas pembiayaan
(4)
Aktivitas nonanggaran
BASIS PENGUKURAN YANG MENDASARI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN a.
Periode Akuntansi Periode akuntansi yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah Kota Cirebon adalah periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.
b.
Pos-Pos Neraca Kebijakan pos-pos neraca menjelaskan tentang perlakuan akuntansi atas akun neraca terdiri atas : 1)
2)
Persediaan dinilai berdasarkan : a)
Harga pembelian;
b)
Harga jual untuk kertas berharga (materai dan leges).
Investasi Permanen dinilai sebesar penyertaan pada BUMD yang berasal dari Pemerintah Kota Cirebon atau pelimpahan dari Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat.
3)
Aset Tetap dinilai sebesar nilai historis yaitu seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap sampai siap pakai, terhadap aset yang belum mempunyai nilai maka dalam penilaiannya ditetapkan sebagai berikut : a)
Tanah Penilaian atas tanah yang tidak mempunyai nilai perolehan, penilaiannya dilakukan oleh Bagian Perlengkapan dan Keuangan Sekretariat Daerah.
b)
Gedung dan Bangunan Penilaian atas gedung dan bangunan didasarkan pada konstruksi bangunan (permanen, semi permanen dan darurat).
c)
Kendaraan Kendaraan yang belum mempunyai nilai perolehan, penilaiannya dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2002 tentang Penghitungan Dasar Penggunaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama.
25 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 4)
Aset tetap yang dicatat dalam Neraca Tahun 2012 adalah aset awal tahun 2012 kemudian ditambah dengan mutasi Tahun Anggaran 2012.
5)
6)
Eksistensi dan batasan hak milik atas Aset tetap : a)
Untuk Tanah
: Sertifikat
b)
Gedung dan Bangunan
: Sertifikat
c)
Mesin dan Peralatan (Kendaraan)
: BPKB
Aset tetap ini dikelompokan menjadi : a)
Tanah;
b)
Peralatan dan Mesin;
c)
Gedung dan Bangunan;
d)
Jalan, Irigasi dan Jaringan;
e)
Aset Tetap Lainnya;
f)
Konstruksi Dalam Pengerjaan;
7)
Hutang Jangka Pendek dibukukan sesuai nilai nominalnya.
8)
Hutang Jangka Panjang dibukukan sesuai nilai nominal berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan perhitungannya secara bersama antara Pemerintah Kota Cirebon dengan Direktorat Jendral Penerusan Anggaran Departemen Keuangan.
9)
Ekuitas Dana merupakan selisih antara jumlah nilai aset dengan jumlah nilai hutang.
26 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1. Penjelasan Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2012
Tahun 2011
PENDAPATAN Rp872.125.300.174,00
Rp838.617.783.414,00
Realisasi Pendapatan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp872.125.300.174,00 atau 100,12% dari target Pendapatan periode tersebut sebesar Rp871.070.274.388,80. Realisasi Pendapatan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp33.507.516.760,00 atau 3,99% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan tahun 2011 sebesar Rp838.617.783.414,00.
Tahun 2012
Tahun 2011
PENDAPATAN ASLI DAERAH Rp149.489.858.160,00
Rp120.130.531.059,00
Realisasi Pendapatan Asli Daerah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah
sebesar
Rp147.880.392.393,00.
Rp149.489.858.160,00 Realisasi
tersebut
atau
101,09%
mengalami
dari
target
kenaikan
sebesar sebesar
Rp29.359.327.101,00 atau 24,44% dibandingkan dengan realisasi Pendapatan Asli Daerah tahun 2011 sebesar Rp120.130.531.059,00. Penjelasan lebih lanjut Pendapatan Asli Daerah adalah sebagai berikut:
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.1 : Pendapatan Pajak Daerah Rp58.294.336.963,00
Rp46.129.881.876,00
Realisasi Pajak Daerah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp58.294.336.963,00 atau 120,66% dari target sebesar Rp48.313.130.237,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp12.164.455.087,00 atau 26,37% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp46.129.881.876,00.
27 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Tabel 5.1.1.1 Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2011 Uraian
% Perubahan
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
• Pajak Hotel
Rp 4.810.475.828,00
Rp 3.407.259.633,00
Rp 1.403.216.195,00
41,18%
• Pajak Restoran
Rp 11.216.762.902,00
Rp 7.579.094.211,00
Rp 3.637.668.691,00
48,00%
• Pajak Hiburan
Rp 1.651.182.307,00
Rp 1.126.464.599,00
Rp
524.717.708,00
46,58%
• Pajak Reklame
Rp 2.987.231.895,00
Rp 2.685.435.552,00
Rp
301.796.343,00
11,24%
• Pajak Penerangan Jalan
Rp 11.498.691.688,00
Rp 11.147.201.382,00
Rp
351.490.306,00
3,15%
• Pajak Parkir
Rp
828.421.350,00
Rp
Rp
290.211.250,00
53,92%
• Pajak Air Baw ah Tanah
Rp
56.598.150,00
Rp
64.227.400,00
Rp
(7.629.250,00)
-11,88%
• Pajak Sarang Burung Walet
Rp
5.130.000,00
Rp
12.210.000,00
Rp
(7.080.000,00)
-57,99%
• Pajak Lingkungan
Rp 25.239.842.843,00
Rp 19.569.778.999,00
Rp 5.670.063.844,00
28,97%
JUMLAH
Rp 58.294.336.963,00
Rp 46.129.881.876,00
Rp 12.164.455.087,00
538.210.100,00
Pada tahun 2012, Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah telah ditetap, sehingga: a. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 05 Tahun 1998 tentang Pajak Penerangan Jalan (Lembaran Daerah Kota Daerah Tingkat II Cirebon Tahun 1998 Nomor 14 Seri A2) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Kotamadya Tingkat II Cirebon Nomor 05 Tahun 1998 tentang Pajak Penerangan Jalan; b. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2001 tentang Pajak Penyelenggaraan Parkir di Luar Badan Jalan; c. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 5 Tahun 2004 tentang Pajak Hotel; d. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 6 Tahun 2004 tentang Pajak Restoran; e. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 7 Tahun 2004 tentang Pajak Reklame; f. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Tahun 2010 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan; g. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Air tanah; h. Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan; dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Matriks perubahan atas Perda tersebut adalah sebagai berikut:
28 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Tabel 5.1.1.2 Matriks Perbedaan Perda Pendapatan Daerah No. 3 Tahun 2012 dengan Perda Sebelumnya Uraian PAJAK HOTEL Obyek pajak untuk penyediaan • rumah kos PAJAK RESTORAN Obyek pajak untuk penyediaan jasa • boga/katering PAJAK REKLAME PAJAK HIBURAN • Tontonan film/bioskop • Panti pijat, mandi uap/spa • Pagelaran musik dan tari • Hiburan kesenian rakyat • Diskotik dan klab malam • Permainan ketangkasan PAJAK PENERANGAN JALAN • Dari PLN, untuk bukan industri • Dari PLN, untuk industri • Dari bukan PLN, untuk industri Dari bukan PLN, untuk bukan • industri PAJAK AIR BAWAH TANAH PAJAK PARKIR • Tarif pajak PAJAK SARANG BURUNG WALET • Tarif pajak PAJAK LINGKUNGAN (BPHTB)
Perda Sebelumnya
Perda No. 3 Tahun 2012 Dimasukkan sebagai obyek pajak dengan tarif sebesar 5%
Belum dimasukkan
Belum dimasukkan
Dimasukkan sebagai obyek pajak dengan tarif sebesar 10% idem
Tarif pajak sebesar 10% s/d 30% Tarif pajak sebesar 35% Tarif pajak sebesar 20% Tarif pajak sebesar 20% Tarif pajak sebesar 35% Tarif pajak sebesar 15% s/d 35%
Tarif pajak sebesar Tarif pajak sebesar Tarif pajak sebesar Tarif pajak sebesar Tarif pajak sebesar Tarif pajak sebesar
10% 40% 30% 0% 40% 20%
Tarif pajak paling tinggi 8% Tarif pajak paling tinggi 7% Tarif pajak paling tinggi 9%
Tarif pajak sebesar 5% Tarif pajak sebesar 3% Tarif pajak sebesar 3%
Tarif pajak paling tinggi 10%
Tarif pajak sebesar 1,5% idem
Sebesar 20%
Sebesar 30%
Sebesar 20% untuk habitat alami, dan sebesar 15% untuk di luar Sebesar 10% habitat alami idem
Dengan adanya Perda No. 3 Tahun 2012, terdapat penambahan Pendapatan Asli Daerah yang secara langsung dapat ditelusuri dari rincian Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Kota Cirebon Tahun 2012, yaitu pendapatan dari pajak atas penyediaan Rumah Kos sebesar Rp7.417.635,00 dan pendapatan pajak atas penyediaan jasa Catering sebesar Rp822.592.497,00. Terlepas dari adanya perda tersebut, kenaikan Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2012 yang cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya berasal dari Pajak Lingkungan (BPHTB) yang naik sebesar Rp5.670.063.844,00, Pajak Restoran yang naik sebesar Rp3.637.668.691,00, dan Pajak Hotel yang naik sebesar Rp1.403.216.195,00. Kenaikan Pajak Lingkungan (BPHTB) salah satunya akibat keberhasilan upaya Pemerintah Kota Cirebon dari tahun 2011 sampai dengan sekarang untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak terhadap BPHTP. Upaya tersebut antara lain: a. melakukan pertemuan dan rapat koordinasi dengan instansi terkait, terutama dengan KKP Pratama Cirebon dalam hal pembinaan dan pendampingan; b. memberikan pelatihan yang berhubungan dengan BPHTB terhadap PNSD yang bertanggung jawab terhadap hal tersebut; c. memberikan sosialisasi secara intens kepada masyarakat agar masyarakat dapat menghitung sendiri besarnya BPHTB yang harus dibayarnya. Sedangkan untuk kenaikan pendapatan yang berasal dari Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan lebih didasarkan pada naiknya rata-rata pengunjung dari tahun sebelumnya,
29 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 sehingga pada tahun 2012 terjadi kenaikan omzet dari usaha hotel, restoran, dan hiburan yang cukup signifikan. Salah satu indikator yang mendorong kenaikan tersebut dapat terlihat dari Grafik 5.1.1.1.
Grafik 5.1.1.1 Banyaknya Tamu Mancanegara dan Nusantara pada Hotel Berbintang dan Akomodasi Lainnya di Kota Cirebon Tahun 2009-2012 2009 (Orang)
450000 400000 350000 300000 250000
Hotel Berbintang
200000
Akomodasi Lainnya
150000 100000 50000 0 2009
2010
2011
2012
Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat
Pendapatan yang berasal dari Pajak Reklame pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan sebesar Rp301.796.343,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal Hal ini diakibatkan adanya penambahan jumlah reklame yang terpasang dan penambahan wajib pajak baru, disertai dengan optimalisasi Pemerintah Kota Cirebon dalam hal pendataan di lapangan dan pemberian Surat Pemberitahuan atau Teguran bagi wajib pajak yang memasuki mem jatuh tempo. Walaupun dalam Perda No. 3 Tahun 2012 mengalami penurunan tarif pajak, pendapatan yang berasal dari Pajak Penerangan Jalan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp351.490.306,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan masih m berkembangnya industri properti di Kota Cirebon dan adanya kemudahan yang diberikan oleh PT. PLN (Persero) dalam pemasangan sambungan listrik baru. Pendapatan yang berasal dari Pajak Parkir pada tahun 2012 juga mengalami kenaikan sebesar Rp290.211.250,00 Rp290.211.250,00 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diakibatkan oleh keberhasilan Pemerintah Kota Cirebon untuk menertibkan pengelolaan parkir dan melakukan teguran terhadap wajib pajak secara efektif sehingga pembayaran pajaknya tepat dalam perhitungan maupun waktu wakt pembayarannya. Selain adanya kenaikan, terdapat juga penurunan penerimaan pendapatan yang berasal dari dua sumber pajak daerah, yaitu Pajak Air Bawah Tanah yang pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp7.629.250,00 dibandingkan tahun sebelumnya dan Pajak Sarang Burung Walet yang pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp7.080.000,00
30 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk Pajak Air Bawah Tanah, penurunan tersebut akibat adanya beberapa usaha jasa pencucian kendaraan bermotor yang berpindah menggunakan air PDAM. Sedangkan untuk Pajak Sarang Burung Walet, penurunannya akibat adanya penurunan tarif pajak (dari 15%-20% menjadi 10%) dan omzet para wajib pajak.
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.2 : Pendapatan Retribusi Daerah Rp9.805.820.896,00
Rp11.301.436.345,00
Realisasi Retribusi Daerah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp9.805.820.896,00 atau 76,12% dari target sebesar Rp12.882.067.350,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp1.495.615.449,00 atau 13,23% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp11.301.436.345,00. Penurunan pendapatan retribusi yang signifikan ini diakibatkan adanya Surat Edaran Walikota Cirebon yang menghentikan sementara pemungutan atas retribusi per Januari 2012 s/d April 2012, sehingga pendapatan retribusi yang diperoleh Pemerintah Kota Cirebon hanya berjalan efektif selama 8 bulan yaitu dari bulan Mei 2012 s/d Desember 2012.
Tabel 5.1.2.1 Realisasi Pendapatan Retribusi Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2011 Uraian • Retribusi Jasa Umum
% Perubahan
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
Rp 6.787.412.028,00
Rp 7.850.803.055,00
Rp (1.063.391.027,00)
-13,54% -46,61%
• Retribusi Jasa Usaha
Rp
716.190.000,00
Rp 1.341.325.550,00
Rp
(625.135.550,00)
• Retribusi Perizinan Tertentu
Rp 2.302.218.868,00
Rp 2.109.307.740,00
Rp
192.911.128,00
JUMLAH
Rp 9.805.820.896,00
Rp 11.301.436.345,00
Rp (1.495.615.449,00)
5.1.3 : Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Tahun 2012 Rp1.601.714.882,00
9,15%
Tahun 2011 Rp1.016.812.985,00
Realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.601.714.882,00 atau 47,43% dari target sebesar Rp3.376.795.598,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp584.901.897,00 atau 57,52% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp1.016.812.985,00.
31 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Tabel 5.1.3.1 Realisasi Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Tahun 2012 dan Tahun 2011 Uraian
Tahun 2012
• Bagian Laba PDAM
Rp
Tahun 2011 -
Rp
Perubahan Nilai -
Rp
% Perubahan
-
-
• Bagian Laba PD. Bank Pasar
Rp
396.253.654,00
Rp
-
Rp
396.253.654,00
-
• Bagian Laba PD. Farmasi
Rp
144.207.791,00
Rp
-
Rp
144.207.791,00
-
20.607.000,00
20.607.000,00
• Bagian Laba PD. Pasar
Rp
• Bagian Laba PD. Pembangunan
Rp
• Penerimaan Deviden Bank BJB
Rp 1.040.646.437,00
Rp 1.016.812.985,00
Rp
23.833.452,00
Rp 1.601.714.882,00
Rp 1.016.812.985,00
Rp
584.901.897,00
JUMLAH
-
Rp
-
Rp
Rp
-
Rp
-
-
2,34%
Pada tahun 2011, Bagian Laba dari Perusahaan Daerah sebesar Rp476.105.600,00 (PD. Bank Pasar sebesar Rp325.000.000,00, PD. Pasar sebesar Rp131.105.600,00, dan PD. Farmasi Ciremai Rp20.000.000,00) diklasifikasikan sebagai Penerimaan Kembali Investasi (Penerimaan Pembiayaan), akan tetapi pada tahun 2012 Bagian Laba Perusahaan Daerah diklasifikasikan sebagai Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan. Jika melihat laporan keuangan perusahaan daerah, pada tahun 2011 terdapat 2 perusahaan daerah yang mengalami kerugian sehingga Pemerintah Kota Cirebon tidak mendapatkan bagian laba, yaitu PDAM dengan kerugian sebesar Rp654.326.050,47 dan PD. Pembangunan dengan kerugian sebesar Rp4.150.240,00. Sedangkan pada tahun 2012, hanya terdapat 1 perusahaan daerah yang mengalami kerugian yaitu PD. Pembangunan dengan kerugian sebesar Rp5.673.838,00 (unaudited). Untuk PDAM, laporan keuangan PDAM menyatakan bahwa PDAM pada tahun 2012 memperoleh laba sebesar Rp1.142.232.332,08 (unaudited), akan tetapi bagi hasil laba untuk Pemerintah Kota Cirebon belum dapat direalisasikan sampai dengan 31 Desember 2012 karena menunggu hasil audit dari akuntan publik.
Tahun 2012
5.1.4 : Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Tahun 2011
Rp79.787.985.419,00
Rp61.682.399.853,00
Realisasi Lain-lain PAD yang sah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah
sebesar
Rp79.787.985.419,00
atau
95,77%
dari
target
sebesar
Rp83.308.399.208,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp18.105.585.566,00 atau 29,35% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp61.682.399.853,00. Ada 4 penyebab yang dominan atas kenaikan tersebut: a. Adanya kenaikan Penerimaan Jasa Giro sebesar Rp1.045.018.193,00 akibat lebih tingginya pendapatan tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 tetapi dari segi belanja tahun 2012 lebih rendah dibandingkan tahun 2011 sehingga kas di Bank BJB selama tahun berjalan 2012 lebih tinggi dibandingkan kas di Bank BJB selama tahun berjalan 2011.
32 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 b. Adanya kenaikan Penerimaan Bunga Deposito sebesar Rp1.613.110.366,00 akibat adanya SILPA tahun berjalan yang didepositokan selama periode 1 Januari 2012 s/d 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp30.000.000.000,00. c. Adanya kenaikan Pendapatan dari Pengembalian sebesar Rp1.568.031.029,00 akibat dikembalikannya kas pada Bendahara Pengeluaran ke Kas Daerah yang membengkak yaitu tahun 2011 hanya sebesar Rp6.994.990, sedangkan tahun 2012 menjadi Rp352.295.943,00. Selain itu terdapat pengembalian uang ke Kas Daerah oleh pihak-pihak terkait akibat hasil rekomendasi instansi pemeriksa internal maupun eksternal yang cukup signifikan peningkatannya di tahun 2012 dibandingkan tahun 2011. d. Adanya kenaikan pendapatan dari Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum sebesar Rp13.206.109.241,00 akibat meningkatnya pendapatan BLUD (RSUD Gunung Jati) yang cukup signifikan, yaitu pada tahun 2011 sebesar Rp56.949.888.530,00 menjadi Rp70.159.335.621,00 pada tahun 2012. Sedangkan pendapatan dari penyewaan alat berat dan pungutan atas operasional becak mengalami penurunan.
Tabel 5.1.4.1 Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Tahun 2012 dan Tahun 2011 Tahun 2012
Uraian •
Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan
Rp
350.495.420,00
Tahun 2011 Rp
Perubahan Nilai
433.160.490,00
Rp
(82.665.070,00)
% Perubahan -19,08%
• Penerimaan Jasa Giro
Rp 2.582.563.159,00
Rp 1.537.544.966,00
Rp 1.045.018.193,00
67,97%
• Penerimaan Bunga Deposito
Rp 3.336.160.026,00
Rp 1.723.049.660,00
Rp 1.613.110.366,00
93,62%
Rp
33.294.220,00
Rp
39.618.220,00
Rp
(6.324.000,00)
Rp
33.498.409,00
Rp
2.334.552,00
Rp
31.163.857,00
1334,90%
• Pendapatan Denda Pajak
Rp
240.430.361,00
Rp
75.772.123,00
Rp
164.658.238,00
217,31%
• Pendapatan Denda Retribusi
Rp
985.000,00
Rp
Rp
985.000,00
-
Rp 2.190.800.753,00
Rp
622.769.724,00
Rp 1.568.031.029,00
251,78%
Rp 70.209.987.271,00
Rp 57.003.878.030,00
Rp 13.206.109.241,00
23,17%
Rp
Rp
Rp
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Pendapatan Denda • Keterlambatan Pelaksanaan •
Pendapatan dari Pengembalian Fasilitas Sosial dan Fasilitas • Umum •
• Lain-lain PAD yang Sah JUMLAH
809.770.800,00
Rp 79.787.985.419,00
-
244.272.088,00
Rp 61.682.399.853,00
565.498.712,00
-15,96%
231,50%
Rp 18.105.585.566,00
33 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Tahun 2012
Tahun 2011
Pendapatan Transfer Rp697.285.094.054,00
Rp615.875.169.855,00
Pendapatan Transfer merupakan pendapatan yang diperoleh dari Pemerintah Pusat dan dari Pemerintah Provinsi. Realisasi Pendapatan Transfer untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp697.285.094.054,00 atau 100,08% dari target sebesar
Rp696.710.878.635,80.
Realisasi
tersebut
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp81.409.924.199,00 atau 13,22% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp615.875.169.855,00.
Tahun 2012
Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan
Tahun 2011
Rp653.010.223.492,00
Rp533.161.934.978,00
Realisasi Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp653.010.223.492,00 atau 100,77% dari target sebesar Rp648.019.430.704,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar
Rp119.848.288.514,00
atau
22,48%
dari
realisasi
tahun
2011
sebesar
Rp533.161.934.978,00. Penjelasan lebih lanjut Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan adalah sebagai berikut:
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.5 : Dana Bagi Hasil Pajak Rp53.629.417.857,00
Rp43.463.077.120,00
Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012
adalah
sebesar
Rp53.629.417.857,00
atau
97,51%
dari
target
sebesar
Rp55.000.000.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp10.166.340.737,00 atau 23,39% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp43.463.077.120,00.
Tabel 5.1.5.1 Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak Tahun 2012 dan Tahun 2011 % Pe rubahan
Uraian
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
•
Bagi Hasil dari Pajak Bumi dan Bangunan
Rp 28.604.579.462,00
Rp 26.363.454.600,00
Rp 2.241.124.862,00
8,50%
•
Bagi Hasil dari PPh Pasal 25 dan Pasal 29 WP Orang Pribadi Dalam Negeri dan PPh Pasal 21
Rp 25.024.838.395,00
Rp 17.099.622.520,00
Rp 7.925.215.875,00
46,35%
Rp 53.629.417.857,00
Rp 43.463.077.120,00
Rp 10.166.340.737,00
JUMLAH
34 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tahun 2012
5.1.6 : Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)
Tahun 2011
Rp27.900.924.635,00
Rp23.105.944.681,00
Realisasi Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp27.900.924.635,00 atau 135,44% dari target sebesar Rp20.600.000.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp4.794.979.954,00 atau 20,75% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp23.105.944.681,00.
Tabel 5.1.6.1 Realisasi Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) Tahun 2012 dan Tahun 2011 Uraian Bagi Hasil dari Provinsi • Sumber Daya Hutan (PSDH) Bagi Hasil dari Iuran • Eksplorasi dan Iuran Bagi Hasil dari Pungutan • Pengusaha Perikanan Bagi Hasil dari • Pertambangan Minyak Bumi Bagi Hasil dari • Pertambangan Gas Bumi Bagi Hasil dari • Pertambangan Panas Bumi Bagi Hasil dari Alokasi Cukai • Tembakau 1) JUMLAH
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
% Perubahan
Rp
128.715.694,00
Rp
222.768.996,00
Rp
(94.053.302,00)
-42,22%
Rp
453.121.099,00
Rp
472.749.589,00
Rp
(19.628.490,00)
-4,15%
Rp
373.369.940,00
Rp
261.048.242,00
Rp
112.321.698,00
43,03%
Rp 9.850.379.314,00
Rp 9.607.915.568,00
Rp
242.463.746,00
2,52%
Rp 4.176.434.124,00
Rp 4.177.985.528,00
Rp
Rp 10.154.337.336,00
Rp 8.363.476.758,00
Rp 1.790.860.578,00
21,41%
Rp 2.764.567.128,00
Rp
Rp 2.764.567.128,00
-
Rp 27.900.924.635,00
Rp 23.105.944.681,00
-
(1.551.404,00)
-0,04%
Rp 4.794.979.954,00
Catatan: 1)
Pada Tahun 2011, Bagi Hasil dari Alokasi Cukai Tembakau di dalam Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Cirebon diklasifikasikan secara terpisah dari kelompok Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) dimana pada tahun 2011 dikalsifikasikan ke dalam Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau.
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.7 : Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau Rp0,00
Rp5.335.707.817,00
Pada Tahun 2012, Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau di dalam Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Pemerintah Kota Cirebon diklasifikasikan kedalam kelompok Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) sehingga pos ini tidak mengalami realisasi.
35 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.8 : Dana Alokasi Umum Rp551.307.701.000,00
Rp456.586.505.360,00
Realisasi Dana Alokasi Umum (DAU) untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp551.307.701.000,00 atau 100,24% dari target sebesar Rp550.014.349.945,00.
Realisasi
tersebut
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp94.721.195.640,00 atau 20,75% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp456.586.505.360,00.
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.9 : Dana Alokasi Khusus Rp20.172.180.000,00
Rp4.670.700.000,00
Realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar atau 100% dari target sebesar Rp20.172.180.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp15.501.480.000,00 atau 331,89% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp4.670.700.000,00.
Tahun 2012
Tahun 2011
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya Rp0,00
Rp35.618.820.500,00
Penjelasan lebih lanjut Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya adalah sebagai berikut:
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.10 : Dana Penyesuaian Rp0,00
Rp35.618.820.500,00
Pada tahun 2012, Pendapatan Transfer yang berasal dari Dana Penyesuaian tidak terjadi realisasi.
Tahun 2012
Tahun 2011
Transfer Pemerintah Provinsi Rp44.274.870.562,00
Rp47.094.414.377,00
Penjelasan lebih lanjut Transfer Pemerintah Provinsi adalah sebagai berikut:
36 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.11 : Pendapatan Bagi Hasil Pajak Rp44.274.870.562,00
Rp47.094.414.377,00
Realisasi Pendapatan Bagi Hasil Pajak untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp44.274.870.562,00 atau 90,93% dari target sebesar Rp48.691.447.931,80. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp2.819.543.815,00 atau 5,99% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp47.094.414.377,00.
Tabel 5.1.11.1 Realisasi Pendapatan Bagi Hasil Pajak Tahun 2012 dan Tahun 2011 Uraian
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
% Perubahan
•
Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor
Rp 18.642.890.437,00
Rp 22.646.598.024,00
Rp (4.003.707.587,00)
-17,68%
•
Bagi Hasil dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Rp 15.639.888.018,00
Rp 13.795.269.559,00
Rp 1.844.618.459,00
13,37%
•
Bagi Hasil dari Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
Rp 9.968.573.444,00
Rp 10.652.096.956,00
Rp
-6,42%
Rp
899.031,00
Rp
Rp
449.193,00
99,86%
Rp
22.619.632,00
Rp
Rp
22.619.632,00
-
Bagi Hasil dari Pajak • Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan •
Bagi Hasil dari Retribusi Kemetrologian JUMLAH
Rp 44.274.870.562,00
449.838,00
-
Rp 47.094.414.377,00
(683.523.512,00)
Rp (2.819.543.815,00)
Tahun 2012
Tahun 2011
Lain-lain Pendapatan yang Sah Rp25.350.347.960,00
Rp102.612.082.500,00
Penjelasan lebih lanjut Lain-lain Pendapatan yang Sah adalah sebagai berikut:
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.12 : Bantuan Keuangan dari Provinsi Rp25.350.347.960,00
Rp102.612.082.500,00
Realisasi Pendapatan dari Bantuan Keuangan Provinsi untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp25.350.347.960,00 atau 95,74% dari target sebesar
Rp26.479.003.360,00.
Realisasi
tersebut
mengalami
penurunan
sebesar
Rp77.261.734.540,00 atau 75,29% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp102.612.082.500,00.
37 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tahun 2012
Tahun 2011
BELANJA Rp813.671.539.785,00
Rp818.299.128.015,00
Realisasi Belanja untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp813.671.539.785,00 atau 89,71% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp907.004.674.733,80.
Realisasi
tersebut
mengalami
penurunan
sebesar
Rp4.627.588.230,00 atau 0,57% dibandingkan dengan realisasi Belanja tahun 2011 sebesar Rp818.299.128.015,00.
Tahun 2012
Tahun 2011
Belanja Operasi Rp719.698.354.700,00
Rp678.287.977.370,00
Realisasi Belanja Operasi untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp719.698.354.700,00 atau 90,98% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp791.040.713.660,40.
Realisasi
tersebut
mengalami
kenaikan
sebesar
Rp41.410.377.330,00 atau 6,11% dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar Rp678.287.977.370,00. Penjelasan lebih lanjut Belanja Operasi adalah sebagai berikut:
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.13 : Belanja Pegawai Rp488.122.941.867,00
Rp440.602.025.239,00
Realisasi Belanja Pegawai untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp488.122.941.867,00 atau 92,77% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp526.190.297.470,40. Rp47.520.916.628,00
Realisasi atau
10,79%
tersebut dari
realisasi
mengalami Tahun
kenaikan
Anggaran
2011
sebesar sebesar
Rp440.602.025.239,00.
38 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Tabel 5.1.13.1 Realisasi Belanja Pegawai Tahun 2012 dan Tahun 2011 % Perubahan
Uraian
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
BELANJA TIDAK LANGSUNG (BTL)
Rp 438.857.097.517,00
Rp 398.190.846.404,00
Rp 40.666.251.113,00
10,21%
• Gaji dan Tunjangan
Rp 322.709.181.643,00
Rp 296.023.219.153,00
Rp 26.685.962.490,00
9,01%
Tambahan Pengahasilan • PNS
Rp 110.410.373.230,00
Rp 96.516.417.095,00
Rp 13.893.956.135,00
14,40%
Belanja Penerimaan Lainnya • Pimpinan dan Anggota DPRD Rp serta KDH/WKDH
1.733.160.000,00
Rp
1.853.160.000,00
Rp
(120.000.000,00)
-6,48%
Insentif Pemungutan • Pajak/Retribusi
Rp
4.004.382.644,00
Rp
3.798.050.156,00
Rp
206.332.488,00
5,43%
BELANJA LANGSUNG (BL)
Rp 49.265.844.350,00
Rp 42.411.178.835,00
Rp 6.854.665.515,00
16,16%
• Honor PNS
Rp 28.377.913.905,00
Rp 24.221.956.790,00
Rp 4.155.957.115,00
17,16%
• Honor Non PNS
Rp 15.202.618.945,00
Rp 11.726.939.745,00
Rp 3.475.679.200,00
29,64%
• Uang Lembur
Rp
1.741.469.500,00
Rp
Rp
484.760.500,00
38,57%
Uang untuk Diberikan • Kepada Pihak Ketiga/ Masyarakat
Rp
702.575.000,00
Rp
Rp
702.575.000,00
-
Rp
3.241.267.000,00
Rp
•
Honorarium Pengelolaan Dana Bos JUMLAH BTL dan BL
Rp 488.122.941.867,00
1.256.709.000,00
-
5.205.573.300,00
Rp 440.602.025.239,00
Rp (1.964.306.300,00)
-37,73%
Rp 47.520.916.628,00
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.14 : Belanja Barang Rp182.443.867.453,00
Rp167.095.665.044,00
Realisasi Belanja Barang untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp182.443.867.453,00 atau 87,67% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp208.099.444.790,00. Realisasi Belanja Barang tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp15.348.202.409,00
atau
9,19%
dari
realisasi
Tahun
Anggaran
2011
sebesar
Rp167.095.665.044,00.
39 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Tabel 5.1.14.1 Realisasi Belanja Barang Tahun 2012 dan Tahun 2011 Tahun 2012
Uraian
Tahun 2011
% Perubahan
Perubahan Nilai
• Belanja Bahan Pakai Habis Kantor
Rp
10.018.033.131
Rp
8.050.648.769
Rp
• Belanja Bahan/Material
Rp
5.951.363.215
Rp
6.285.216.456
Rp
1.967.384.362
24,44%
• Belanja Jasa Kantor
Rp
29.292.154.550
Rp
24.328.327.870
Rp
• Belanja Premi Asuransi
Rp
638.684.604
Rp
785.607.098
Rp
• Belanja Peraw atan Kendaraan Bermotor
Rp
5.967.137.608
Rp
4.856.101.937
Rp
• Belanja Cetak dan Penggandaan
Rp
7.491.921.905
Rp
7.580.038.140
Rp
• Belanja Sew a Rumah/Gedung/Gudang/ Parkir
Rp
3.803.200.287
Rp
3.413.198.779
Rp
390.001.508
11,43%
• Belanja Sew a Sarana Mobilitas
Rp
694.487.500
Rp
511.741.400
Rp
182.746.100
35,71%
• Belanja Sew a Perleng. dan Peral. Kantor
Rp
968.895.000
Rp
900.190.000
Rp
68.705.000
7,63%
• Belanja Makanan dan Minuman
Rp
12.190.257.994
Rp
11.156.769.011
Rp
1.033.488.983
• Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya
Rp
869.581.630
Rp
1.218.396.500
Rp
(348.814.870)
-28,63%
• Belanja Pakaian Kerja
Rp
202.200.500
Rp
354.088.500
Rp
(151.888.000)
-42,90%
• Belanja Pak. Khusus dan Hari-hari Tertentu
Rp
738.452.090
Rp
1.366.444.150
Rp
(627.992.060)
-45,96%
• Belanja Perjalanan Dinas
Rp
7.900.711.552
Rp
6.758.912.221
Rp
1.141.799.331
16,89%
• Belanja Beasisw a Pendidikan PNS
Rp
236.313.840
Rp
134.200.000
Rp
102.113.840
76,09%
• Belanja Kursus-kursus, Pelatihan, Bintek PNS
Rp
1.543.810.775
Rp
1.274.977.000
Rp
• Belanja Pemeliharaan
Rp
5.983.016.212
Rp
7.020.057.375
Rp
• Belanja Jasa Konsultasi
Rp
7.311.515.244
Rp
5.903.798.135
Rp
1.407.717.109
23,84%
• Belanja Hadiah
Rp
161.641.250
Rp
1.207.989.500
Rp
(1.046.348.250)
-86,62%
• Belanja Kursus-kursus, Pelatihan, Bintek DPRD
Rp
1.213.500.000
Rp
1.104.000.000
Rp
109.500.000
9,92%
• Belanja Operasional RSUD
Rp
69.834.226.026
Rp
57.809.304.317
Rp
12.024.921.709
20,80%
(333.853.241)
-5,31%
4.963.826.680
20,40%
(146.922.494)
-18,70%
1.111.035.671
22,88%
(88.116.235)
-1,16%
9,26%
268.833.775
21,09%
(1.037.041.163)
-14,77%
• Belanja Sew a Alat Praktek Pelatihan Masy.
Rp
19.650.000
Rp
24.850.000
Rp
(5.200.000)
-20,93%
• Belanja Barang Dana BOS
Rp
8.115.146.000
Rp
14.949.567.886
Rp
(6.834.421.886)
-45,72%
• Belanja Barang Yang Akan Diserahkan ke Masy. Rp JUMLAH Rp
1.297.966.540
Rp
101.240.000
Rp
1.196.726.540
182.443.867.453
Rp
167.095.665.044
Rp
15.348.202.409
Tahun 2012
1182,07%
Tahun 2011
5.1.15 : Belanja Hibah Rp28.112.233.380,00
Rp35.607.586.721,00
Realisasi Belanja Hibah untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar
Rp28.112.233.380,00 atau 82,26% dari anggaran yang tersedia sebesar
Rp34.175.589.000,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp7.495.353.341,00 atau 21,05 % dari realisasi Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp35.607.586.721,00.
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.16 : Belanja Bantuan Sosial Rp13.800.300.000,00
Rp28.267.382.566,00
Realisasi Belanja Bantuan Sosial untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp13.800.300.000,00 atau 90,27% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp15.287.882.400,00. Rp14.467.082.566,00
Realisasi atau
51,18%
tersebut dari
mengalami
realisasi
Tahun
penurunan Anggaran
2011
sebesar sebesar
Rp28.267.382.566,00.
40 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.17 : Belanja Bantuan Keuangan Rp7.219.012.000,00
Rp6.715.317.800,00
Realisasi Belanja Bantuan Keuangan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp7.219.012.000,00 atau 99,06% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp7.287.500.000,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp503.694.200,00 atau 7,50% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp6.715.317.800,00.
Tabel 5.1.17.1 Realisasi Belanja Bantuan Keuangan Tahun 2012 dan Tahun 2011
Uraian
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
% Perubahan
•
Belanja Bantuan Keuangan kepada Kelurahan
Rp 6.686.750.000,00
Rp 6.656.500.000,00
Rp
30.250.000,00
0,45%
•
Belanja Bantuan Keuangan Partai Politik
Rp
Rp
58.817.800,00
Rp
473.444.200,00
804,93%
Rp 6.715.317.800,00
Rp
503.694.200,00
JUMLAH
532.262.000,00
Rp 7.219.012.000,00
Tahun 2012
Tahun 2011
Belanja Modal Rp93.925.244.322,00
Rp140.011.150.645,00
Realisasi Belanja Modal untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp93.925.244.322,00 atau 81,80% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp114.823.961.073,00. Rp46.085.906.323,00
Realisasi atau
32,92%
tersebut dari
mengalami
realisasi
Tahun
penurunan Anggaran
2011
sebesar sebesar
Rp140.011.150.645,00. Penjelasan lebih lanjut Belanja Modal adalah sebagai berikut:
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.18 : Belanja Tanah Rp0,00
Rp274.723.800,00
Pada tahun 2012, Pemerintah Kota Cirebon tidak melakukan realisasi terhadap Belanja Tanah.
41 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.19 : Belanja Peralatan dan Mesin Rp36.773.195.672,00
Rp54.699.363.795,00
Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp36.773.195.672,00 atau 83,57% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp44.004.904.725,90. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp17.926.168.123,00 atau 32,77% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp54.699.363.795,00.
Tabel 5.1.19.1 Realisasi Belanja Peralatan dan Mesin Tahun 2012 dan Tahun 2011 Uraian
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
• BM Pengadaan Alat-alat berat
Rp
202.250.000
Rp
3.470.069.500
Rp
• BM Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Bermotor
Rp
5.403.732.150
Rp
4.869.322.700
Rp
534.409.450
10,98%
• BM Pengadaan Alat-alat Angkutan Darat Tidak Bermotor Rp
50.970.200
Rp
70.213.000
Rp
(19.242.800)
-27,41%
Rp • BM Pengadaan Alat-alat Angkutan di Atas Air Tidak Bermotor
89.100.000
Rp
23.000.000
Rp
66.100.000
287,39%
Rp
361.695.000
Rp
516.548.000
Rp
(154.853.000)
-29,98%
• BM Pengadaan Alat-alat Pengolahan Pertanian dan TernakRp
768.956.000
Rp
102.754.000
Rp
666.202.000
648,35%
• BM Pengadaan Peralatan Kantor
Rp
448.326.225
Rp
248.360.700
Rp
199.965.525
80,51%
• BM Pengadaan Perlengkapan Kantor
Rp
4.296.422.883
Rp
3.812.495.160
Rp
483.927.723
• BM Pengadaan Komputer
Rp
5.613.694.493
Rp
8.968.875.650
Rp
• BM Pengadaan Mebeulair
Rp
4.007.007.660
Rp
3.387.991.368
Rp
619.016.292
18,27%
• BM Pengadaan Peralatan Rumah Tangga
Rp
107.234.400
Rp
142.333.700
Rp
(35.099.300)
-24,66%
• BM Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga
Rp
351.172.564
Rp
346.183.300
Rp
4.989.264
1,44%
• BM Pengadaan Alat-alat Studio
Rp
979.495.047
Rp
512.640.250
Rp
466.854.797
91,07%
• BM Pengadaan Alat-alat Komunikasi
Rp
506.590.500
Rp
1.070.057.800
Rp
(563.467.300)
-52,66%
• BM Pengadaan Alat-alat Bengkel
(3.267.819.500)
% Perubahan
(3.355.181.157)
12,69% -37,41%
• BM Pengadaan Alat-alat Ukur
Rp
411.955.000
Rp
17.270.000
Rp
• BM Pengadaan Alat-alat Kedokteran
Rp
6.166.300.000
Rp
17.315.127.420
Rp
(11.148.827.420)
-64,39%
• BM Pengadaan Alat-alat Laboratorium
Rp
991.314.300
Rp
3.742.540.700
Rp
(2.751.226.400)
-73,51%
• BM Pengadaan Alat-alat Persenjataan/Keamanan
Rp
421.747.000
Rp
257.013.200
Rp
• BM Alat Persampahan
Rp
286.278.250
• BM Alat Pelatihan Masyarakat
Rp
-
394.685.000
-94,17%
164.733.800
Rp
260.577.000
Rp
25.701.250
Rp
569.160.000
Rp
(569.160.000)
• BM Alat-alat Kemping/Upacara Besar
Rp
604.000
Rp
500.000
Rp
104.000
• BM Dana BOS
Rp
4.835.587.000
Rp
4.688.740.347
Rp
146.846.653
• BM Pengadaan Prasarana Dagang
Rp
Rp
307.590.000
Rp
(307.590.000)
-
2285,38%
64,10% 9,86% -100,00% 20,80% 3,13% -100,00%
• BM Pengadaan Alat Pengendalian dan Pengamanan JalanRp
422.603.000
Rp
-
Rp
422.603.000
-
Rp
50.160.000
Rp
-
Rp
50.160.000
-
Rp
36.773.195.672
Rp
• BM Pengadaan Mesin Fogging JUMLAH
54.699.363.795
Rp
(17.926.168.123)
42 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.20 : Belanja Bangunan dan Gedung Rp33.957.342.125,00
Rp20.947.989.925,00
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp33.957.342.125,00 atau 86,92% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp39.066.000.192,50. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp13.009.352.200,00 atau 62,10% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp20.947.989.925,00.
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.21 : Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp21.865.985.775,00
Rp62.790.461.025,00
Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp21.865.985.775,00 atau 83,03% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp26.334.692.750,00. Realisasi tersebut mengalami penurunan sebesar Rp40.924.475.250,00 atau 65,18% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp62.790.461.025,00.
Tabel 5.1.21.1 Realisasi Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan Tahun 2012 dan Tahun 2011 Uraian
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
•
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan
Rp 14.547.682.300,00
Rp 36.033.120.300,00
Rp (21.485.438.000,00)
•
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jembatan
Rp
Rp
Rp
•
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Bangunan Air
Rp 6.626.218.200,00
Belanja Modal Pengadaan • Instalasi Listrik, Telepon, dan Rp Air •
Belanja Modal Alat Pembuat Resapan Air JUMLAH
Rp
406.200.000,00
285.885.275,00
-
Rp 21.865.985.775,00
312.732.000,00
% Perubahan -59,63%
93.468.000,00
29,89%
Rp 25.549.705.600,00
Rp (18.923.487.400,00)
-74,07%
Rp
893.028.125,00
Rp
(607.142.850,00)
-67,99%
Rp
1.875.000,00
Rp
(1.875.000,00)
-
Rp 62.790.461.025,00
Rp (40.924.475.250,00)
43 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.22 : Belanja Aset Tetap Lainnya Rp1.328.720.750,00
Rp1.298.612.100,00
Realisasi Belanja Modal Aset Tetap Lainnya untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.328.720.750,00 atau 94,93% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp1.399.687.090,00. Realisasi tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp30.108.650,00 atau 2,32% dari realisasi tahun 2011 sebesar Rp1.298.612.100,00.
Tabel 5.1.22.1 Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya Tahun 2012 dan Tahun 2011
Uraian
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
% Perubahan
Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan
Rp
536.231.950,00
Rp
368.611.700,00
Rp
167.620.250,00
45,47%
Belanja Modal Pengadaan • Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan
Rp
212.762.800,00
Rp
734.059.000,00
Rp
(521.296.200,00)
-71,02%
Belanja Modal Pengadaan Rp Hew an/Ternak dan Tanaman
579.726.000,00
Rp
195.941.400,00
Rp
383.784.600,00
195,87%
Rp 1.298.612.100,00
Rp
30.108.650,00
•
•
JUMLAH
Rp 1.328.720.750,00
Tahun 2012
Tahun 2011
Belanja Tak Terduga Rp47.940.763,00
Rp0,00
Penjelasan lebih lanjut Belanja Tak Terduga adalah sebagai berikut:
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.23 : Belanja Tak Terduga Rp47.940.763,00
Rp0,00
Realisasi Belanja Tak Terduga untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp47.940.763,00 atau 4,21% dari anggaran yang tersedia sebesar Rp1.140.000.000,00.
44 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Tahun 2012
Tahun 2011
PEMBIAYAAN NETTO Rp29.013.913.320,00
Rp12.259.744.946,00
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan maupun pengeluaran yang akan dibayar atau diterima kembali yang dalam penganggarannya dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan dapat berasal dari pinjaman dan hasil investasi, sedangkan pengeluaran pembiayaan digunakan antara lain untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, penyertaan modal oleh Pemerintah Daerah dan pembentukan dana cadangan. Realisasi pembiayaan selama periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 menghasilkan pembiayaan neto sebesar Rp29.013.913.320,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.24 Pembiayaan - Penerimaan Daerah Rp32.578.400.345,00
Rp20.424.636.099,00
Realisasi Penerimaan Pembiayaan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp32.578.400.345,00 atau 82,31% dari anggaran sebesar Rp39.578.400.345,00. Realisasi Penerimaan Pembiayaan tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar
Rp12.153.764.246,00
atau
59,51%
dari
realisasi
tahun
2011
sebesar
Rp20.424.636.099,00. Tabel 5.1.24.1 Realisasi Pembiayaan – Penerimaan Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2011
Uraian
% Perubahan
Tahun 2012
Tahun 2011
Perubahan Nilai
• Penggunaan SILPA
Rp 32.227.709.701,00
Rp 18.738.424.068,00
Rp 13.489.285.633,00
Sisa Kas BLUD RSUD • Gunung Jati Tahun Sebelumnya
Rp
Rp 1.210.106.431,00
Rp
(859.415.787,00)
-71,02%
Penerimaan Kembali Investasi
Rp
Rp
Rp
(476.105.600,00)
-100,00%
•
JUMLAH
350.690.644,00
-
Rp 32.578.400.345,00
476.105.600,00
Rp 20.424.636.099,00
71,99%
Rp 12.153.764.246,00
Pada tahun 2012, Penerimaan Kembali Investasi tidak mengalami realisasi karena bagian laba Pemerintah Kota Cirebon atas investasi di perusahaan daerah diklasifikasikan pada
45 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan (Pendapatan Asli Daerah) yang realisasinya sebesar Rp561.068.445,00.
Tahun 2012
Tahun 2011
5.1.25 Pembiayaan - Pengeluaran Daerah Rp3.564.487.025,00
Rp8.164.891.153,00
Realisasi Pengeluaran Pembiayaan untuk periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.564.487.025,00 atau 97,82% dari anggaran sebesar Rp3.644.000.000,00. Realisasi Pengeluaran Pembiayaan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar
Rp4.600.404.128,00
atau
56,34%
dari
realisasi
tahun
2011
sebesar
Rp8.164.891.153,00.
Tabel 5.1.25.1 Realisasi Pembiayaan – Pengeluaran Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2011
Uraian • Pem bentukan Dana Cadangan • Penyertaan Modal Pem da:
Tahun 2012 Rp
-
Rp 3.400.000.000,00
PDAM
Rp 1.400.000.000,00
PD. Farmasi
Rp 2.000.000.000,00
• Pem bayaran Pokok Utang JUMLAH
Rp
164.487.025,00
Rp 3.564.487.025,00
% Perubahan
Tahun 2011
Perubahan Nilai
Rp 7.000.000.000,00
Rp (7.000.000.000,00)
-100,00%
Rp 1.000.000.000,00
Rp 2.400.000.000,00
240,00%
Rp
Rp
164.891.153,00
Rp 8.164.891.153,00
(404.128,00)
-0,25%
Rp (4.600.404.128,00)
46 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 PERHITUNGAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN 2012
Realisasi Pendapatan : a. PAD b. Pendapatan Transfer c. Lain-lain PAD yang Sah Jumlah (I) Realisasi Belanja : a. Belanja Operasi b. Belanja Modal
(Rp. (Rp.
719.698.354.700,00) 93.925.244.322,00)
c. Belanja Tak Terduga
(Rp.
47.940.763,00)
Rp. Rp. Rp.
149.489.858.160,00 697.285.094.054,00 25.350.347.960,00 Rp.
872.125.300.174,00
(Rp.
813.671.539.785,00)
Rp.
-
Rp.
29.013.913.320,00
Saldo Akhir Kas Daerah (BUD) *)
Rp. Rp.
87.467.673.709,00 56.439.577.527,00
Perbedaan
Rp.
(31.028.096.182,00)
Jumlah (II) Realisasi Transfer : a. Transfer ke Desa b. Transfer ke Ormas Jumlah (III) Realisasi Pembiayaan : a. Penerimaan *) b. Pengeluaran Jumlah (IV)
Rp. Rp.
Rp. (Rp.
-
32.578.400.345,00 3.564.487.025,00)
SiLPA Tahun 2012
Penjelasan Perbedaan: (1) Saldo Akhir Kas BLUD RSUD Sunan Gunung Jati Tahun 2012 (2) Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran (3) Saldo Deposito Tahun 2012 per 31 Desember 2012 Jumlah
(Rp (Rp
675.800.239,00) 352.295.943,00)
(Rp (Rp
30.000.000.000,00) 31.028.096.182,00)
*) Dalam jumlah realisasi penerimaan pembiayaan (SiLPA tahun lalu) termasuk Saldo awal kas di RSUD Gunungjati sedangkan pendapatan menjadi bagian dari Realisasi PAD dan belanja menjadi bagian dari Belanja Barang dan Jasa. 47 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 5.2. Penjelasan Pos-pos Neraca Berikut ini disajikan uraian masing-masing rekening yang terdapat dalam Neraca Pemerintah Kota Cirebon Per 31 Desember 2012.
Per 31 Desember 2012
Per Desember 2011
1) Kas di Kas Daerah 86.439.577.527,00
32.220.714.711,00
Saldo Kas di Kas Daerah sebesar Rp86.439.577.527,00 merupakan saldo Kas Pemerintah Kota Cirebon yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah per 31 Desember 2012. Saldo tersebut diperoleh melalui perhitungan Kas Daerah dan hasil rekonsiliasi dengan Rekening Koran Bank per 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut :
-
Bank BJB Cabang Cirebon Rekening Kas Umum Daerah Nomor 0000290853001 Deposito Jangka Pendek: Pembukaan Deposito tahun 2010 pada Bank Mandiri Cabang Cirebon: Rek. 134.02.04415153.3
Rp
1.000.000.000,00
Rek. 134.02.04415152.5
Rp
1.000.000.000,00
Rek. 134.02.04415154.1
Rp
1.000.000.000,00
Rek. 134.02.04415155.8
Rp
1.000.000.000,00
Rek. 134.02.04415156.6
Rp
1.000.000.000,00
Rp
5.000.000.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00
Rp
56.439.577.527,00
Rp
30.000.000.000,00
Rp
86.439.577.527,00
Pembukaan Deposito tahun 2011 RRek. A 1354949 BTN Rek. A 1354997 BTN Rek. PAA 0456914 BNI Rek. A 305174 Bank BJB Rek. A 305175 Bank BJB
25.000.000.000,00
Jumlah Deposito Jangka Pendek: Jumlah
Dari hasil rekonsiliasi dengan Rekening Koran Bank BJB Cabang Cirebon, terdapat selisih Rp10.000.000,00 disebabkan adanya double pencairan SP2D Nomor 931/0674/LS/BNT/2012 tanggal 11 Desember 2012 dengan pencairan tanggal
20 Desember 2012 dan pencairan
tanggal 28 Desember 2012. Kelebihan pencairan tersebut telah disetor kembali pada tanggal 21 Januari 2013. Apabila dibandingkan dengan saldo per 31 Desember 2011 sebesar Rp32.220.714.711,00,
terdapat
kenaikan
Saldo
Kas
di
Kas
Daerah
sebesar
Rp54.218.862.816,00 atau 168,27%.
48 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
2) Kas di Bendahara Pengeluaran 353.010.287,00
11.781.684.213,00
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2012 sebesar Rp353.010.287,00 terdiri dari Kas UYHD di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp352.295.943,00 per 31 Januari 2013 seluruhnya telah disetor ke Kas Daerah. Sedangkan sebesar Rp714.344,00 berupa jasa giro yang seluruhnya telah disetor ke Kas Daerah per 28 Februari 2012, apabila dibandingkan dengan
Tahun
2011
sebesar
Rp11.781.684.213,00
terdapat
penurunan
sebesar
Rp11.428.673.926,00 atau 97%. Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran terdiri dari: Uraian
Sisa UYHD
a.
DPPKD (PPKD)
Rp
346.300.000,00
b.
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UMKM
Rp
5.995.943,00
c.
Dinas Perhubungan-Inkom
Rp
d.
Kelurahan Pekalangan
Rp
e.
Kelurahan Argasunya
f.
RSUD Gunung Jati
Jumlah
Jasa Giro Rp
594.243 -
Rp
97.204
-
Rp
2.000
Rp
-
Rp
15.991
Rp
-
Rp
4.906
Rp
352.295.943,00
Rp
714.344
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
3) Kas di Bendahara Penerimaan 87.818.497,50
0,00
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp87.818.497,50 terdapat pada Dinas Kesehatan sebesar Rp.18.021.000,00 merupakan pendapatan retribusi daerah yang belum disetor ke kas daerah dan terdapat pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi UKM sebesar Rp.69.797.497,50 merupakan sisa kas dana bergulir yang belum digulirkan kembali, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp.0,00 terdapat kenaikan sebesar Rp87.818.497,50 atau 100%.
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
4) Kas di BLUD RSUD Gunungjati 675.800.239 ,00
350.690.644,00
Saldo Kas BLUD RSUD Gunung Jati per 31 Desember 2012 sebesar Rp675.800.239,00 pada Tahun 2012 diakui sebagai Kas di Bendahara Penerima BLUD. Kas tersebut merupakan sisa kas pada Kas di BLUD RSUD Gunung Jati yang pengelolaan keuangannya terpisah dari Kas Daerah dan termasuk dalam jumlah SiLPA, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp350.690.644,00 terdapat kenaikan sebesar Rp325.109.595,00 atau 92,70%.
49 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Saldo per 31 Desember 2011
Rp
350.690.644,00
Penerimaan selama tahun 2012
Rp
70.159.335.621,00
Pengeluaran selama Tahun 2012 Saldo per 31 Desember 2012
Rp Rp Rp
70.501.026.265,00 69.834.226.026,00 675.800.239,00
Rincian selengkapnya pada Lampiran 1a
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
5) Piutang Pajak 239.706.605,00
233.450.331,00
Piutang Pajak Daerah sebesar Rp239.706.605,00 adalah kewajiban Wajib Pajak (WP)
atas
penetapan pajak daerah dan denda pajak yang sampai dengan 31 Desember 2012 yang belum dibayar. apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp233.450.331,00 terdapat kenaikan sebesar Rp6.256.274,00 atau 2,68%. Piutang pajak tersebut terdapat di Dinas Pengelolaan Pendapatan dan Keuangan Daerah dengan mutasi sebagai berikut:
1. Saldo per 1 Januari 2012 Piutang Pajak : Saldo awal Piutang Pajak:
Rp
228.056.868,00
Jumlah SKPD terbit selama tahun 2012
Rp
46.742.055.659,00
Rp
46.970.112.527,00
Rp
46.747.700.912,00
Jumlah Realisasi pembayaran dalam tahun 2012 Saldo per 31 Des 2012
Rp
2. Saldo per 1 Januari 2012 Piutang denda Pajak: Realisasi pembayaran dalam tahun 2012
Rp
5.393.463,00
Rp
4.833.558,00
Jumlah Piutang Denda Pajak
Rp
559.905,00
Penambahan denda pajak tahun 2012
Rp
16.735.085,00
Jumlah Piutang pajak dan denda pajak 2012
222.411.615,00
Rp
17.294.990,00
Rp
239.706.605,00
Rincian selengkapnya pada Lampiran 2
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
6) Piutang Retribusi 9.305.681.797,00
70.970.250,00
Piutang retribusi per 31 Desember 2012 di Dinas Kebersihan dan Pertamanan sebesar Rp9.305.681.797,00 terdiri dari tunggakan bagi hasil RPPPK Kabupaten Cirebon sebesar Rp990.239.452,00 dan tunggakan RPPPKL PDAM Kota Cirebon sebesar Rp8.315.442.345,00. Apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp70.970.250,00 terdapat kenaikan sebesar
50 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Rp9.234.711.547,00 atau 13012,1%. Kenaikan ini disebabkan adanya koreksi atas akumulasi tunggakan retribusi sampai dengan 31 Desember 2011 yang belum diakui sebagai piutang. Rincian tunggakan tersebut diuraikan sebagai berikut: No
Rincian Tunggakan RPPK
I
Tahun 2012
II
S.d 31 Desember 2011
1
Pelanggan lainnya
2
TNI Polri
3
Pemerintah Kota Cirebon
4
Dana yang masih harus disetor
5
Rek Non Aktif Koreksi karena kekurangan digit
6 7
Kabupaten Cirebon (Rp) 210,744,861.00
7,835,315,846.00
763,846,626.50
8,599,162,472.50
2,101,500.00
15,932,762.00
13,831,262.00 270,690.00
Koreksi tahun 2010 Kelebihan setoran milik PDAM Kabupaten Cirebon
8.
Kota Cirebon (Rp) 279,609,748.00
(Rp) 490,354,609.00
-
270,690.00
40,475,069.00 142,917,670.00
Jumlah
-
-
11,206,964.50
51,682,033.50
-
142,917,670.00
5,898,310.00
2,339,500.00
8,237,810.00
(2,876,250.00)
Sub Jumlah II
8,035,832,597.00
779,494,591.00
8,815,327,188.00
Jumlah
8,315,442,345.00
990,239,452.00
9,305,681,797.00
Dari jumlah saldo Piutang Retribusi sebesar Rp9.305.681.797,00 tersebut, sudah dapat diklasifikasikan berdasarkan umur piutang sebesar Rp8.175.031.041,00, sedangkan sisanya masih dalam proses verifikasi rincian tunggakan dan penghitungan umur piutang oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Klasifikasi umur Piutang Retribusi sebesar Rp8.175.031.041,00 dapat diuraikan sebagai berikut:
Umur Piutang Per 31 Desember 2012 No
Tunggakan RPPK
0-12 Bulan
13-24 Bulan
25-36 Bulan
>36 Bulan
1.410.874.481
1.284.129.708
4.989.672.243
1
Kota Cirebon
279.609.748
2
Kabupaten Cirebon
210.744.861
Jumlah
490.354.609
Jumlah 7.964.286.180 210.744.861
1.410.874.481
1.284.129.708
Per 31 Desember 2012
4.989.672.243
8.175.031.041
Per 31 Desember 2011
7) Piutang PAD Lainnya 167.865.693,00
1.309.842.786,70
Saldo piutang PAD lainnya per 31 Desember 2012 sebesar Rp167.865.693,00 merupakan saldo Piutang yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan berupa Piutang Tunggakan Mou Pengangkutan Sampah di DKP, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp1.309.842.786,70 terdapat penurunan sebesar Rp1.141.977.094,00 atau 87,18% Rincian selengkapnya pada Lampiran 3
51 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Per 31 Desember 2012
8) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Per 31 Desember 2011
46.899.000,00
14.040.020,00
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran sebesR Rp46.899.000,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp14.040.020,00 terdapat kenaikan sebesar Rp32.858.980,00 atau 234,04%. Piutang tersebut adalah piutang atas penjualan kendaraan roda dua dan roda empat yang belum dilunasi selama tahun 2012 yang diuraikan sebagai berikut:
Saldo per 1 Januari 2012: Penambahan Penjualan kendaraan
Rp Rp
14.040.020,00 294.004.300,00 308.044.320,00
Jumlah Jumlah pembayaran dalam tahun 2012
Rp
261.445.420,00
Saldo per 31 Desember 2012
Rp
46.598.900,00
Berdasarkan SK. Walikota Nomor 028/KEP.398PK/2012 tanggal 15 Oktober 2012 (an. Dahrin
Rp.
46.899.000,00
Syahrir) sebesar
Selisih
Rp.
300.100,00
Selisih tersebut terjadi dikarenakan kelebihan pembayaran Hasil Penjualan Kendaraan Dinas Roda Dua sebesar Rp.100,00 an. Drs. FERRY RIYANTO Nopol
E 2855 A dan sebesar
Rp.300.000,00 an. Shomad Nopol E 2393 A. Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran 4
9) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
50.495.820,00
58.209.784,00
Saldo Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah per 31 Desember 2012 sebesar Rp50.495.820,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp58.209.784,00 terdapat penurunan sebesar Rp7.713.964,00 atau 13,25,18%. Piutang tersebut merupakan saldo Piutang Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah yang akan jatuh tempo dalam tahun 2013 atas kasus kerugian keuangan daerah karena kelalaian pegawai dan kehilangan aset dengan rincian sebagai berikut:
Saldo awal Piutang
58.209.784,00
Saldo Awal Tagihan (TGR)
17.580.256,00
Penambahan TGR Tahun 2012
9.600.000,00
Jumlah
85.390.040,00
Pembayaran TGR Tahun 2012
(33.294.220,00)
Saldo Akhir TGR
52.095.820,00
52 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Saldo tersebut terdiri dari: - Jatuh Tempo Tahun 2013 (sebagai Piutang)
50.495.820,00
- Jatuh Tempo diatas Thn. 2013 (sebagai tagihan)
1.600.000,00
Jumlah
52.095.820,00
Adapun Piutang Ganti Rugi atas Kekayaan Daerah perorangannya dapat dirinci sebagai berikut:
JT Th. 2013
JT di atas Th.
(sebagai
2013 (sebagai
piutang)
tagihan)
Nama
1. KASRI RUSMAN, Kasi Transtib,
Jumlah
Rp
1.305.800,00
0,00
1.305.800,00
Rp
1.041.460,00
0,00
1.041.460,00
2. SUPARDI, Pelaksana Dinas Kimpraswil, 3. Drs. AHMAD KUSRIADI, Pengawas Rp
1.316.000,00
0,00
1.316.000,00
4. KARLIN, Pelaksana Dinas Pertanian,
Dinas Pendidkan,
Rp
1.316.000,00
0,00
1.316.000,00
5. SAPRUDIN, Sekretaris Dinas KP,
Rp
2.466.560,00
0,00
2.466.560,00
Rp
15.470.000,00
0,00
15.470.000,00
Rp
21.580.000,00
0,00
21.580.000,00
Rp
1.200.000,00
400.000,00
1.600.000,00
Rp
4.800.000,00
1.200.000,00
6.000.000,00
Rp
50.495.820,00
1.600.000,00
52.095.820,00
6. PIPIH PRIYATNA, SH, Kasubag di Bappeda, 7. Drs. IRIANTO LEGOWO, Kabag Umum RSUD Gunung Jati, 8. M.SOPIAN, S.ST/BPMPPKB, 9. SYAHRONI Jumlah
Rincian selengkapnya disajikan pada Lampiran 5
Per 31 Desember 2012
10) Piutang Lainnya (Pihak Ketiga)
Saldo
7.770.772.643,00
piutang
lainnya
per
31 Desember
2012
sebesar
Per 31 Desember 2011 Rp9.555.853.267,00
Rp7.770.772.643,00
apabila
dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp9.555.853.267,00 terdapat penurunan sebesar Rp1.785.080.624,00 atau 18,68% merupakan saldo Piutang yang dimiliki oleh RSUD Gunungjati yang terdiri dari: Piutang Umum
Rp
3.727.402.712,00
Piutang Askes
Rp
898.918.000,00
Piutang Jamkesmas
Rp
1.601.321.207,00
Piutang Jamkesda
Rp
772.390.731,00
Piutang Kerjasama
Rp
770.739.993,00
Rp
7.770.772.643,00
Jumlah
Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran nomor 5
53 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
11) Persediaan 11.043.402.736,00
9.081.247.553,34
Saldo Persediaan per 31 Desember 2012 sebesar Rp11.043.402.736,00 apabila dibandingkan dengan
Tahun
2011
sebesar
Rp9.081.247.553,34
terdapat
kenaikan
sebesar
Rp1.962.155.182,66 atau 21,61%, persediaan tersebut merupakan saldo persediaan habis pakai yang berada di masing-masing SKPD dan sesuai dengan hasil inventarisasi fisik/stock opname yang dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2012 dengan rincian sebagai berikut:
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Persediaan Alat tulis kantor Persediaan Brg Kuasi/Cetakan Benda Pos Persediaan alat listrik Persediaan alat kebersihan Persediaan Bahan/Bibit Tanaman Persediaan Bibit Ternak Persediaan Alat Kesehatan/KB Persediaan Obat-obatan/bahan kimia Peralatan dapur/bahan pakai habis Jumlah
Rp
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
155.759.838,00 1.221.463.128,00 6.000,00 49.191.592,00 47.049.702,00 26.615.900,00 632.176.250,00 3.212.987.567,00 5.697.069.759,00 1.083.000,00
Rp
11.043.402.736,00
Rp
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap fisik persediaan obat-obatan pada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Farmasi Tahun 2010 pada BPMPPKB masih terdapat obat kadaluarsa, rusak dan tidak dapat dipakai (proses penghapusan) yang tidak dicantumkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan dengan rincian sebagai berikut: No.
Nama Barang
Jumlah
Kadaluarsa
Keterangan Alat tidak dapat dipergunakan lagi karena
1
Insertion
324
tidak efektif dan sudah ada metode baru yaitu IUD Copper T Alat tidak dapat dipergunakan dan tidak
2
Intravag
80
dipergunakan oleh akseptor dan jumlahnya sudah dikeluarkan dari Neraca
3
Plester Susuk KB
25
Jul-10
barang tidak dapat dipakai lagi karena tidak steril dan terlalu kecil
Catatan : Harga barang tidak dapat diketahui karena merupakan barang hibah dari provinsi dan pusat
Rincian persediaan lebih lanjut disajikan pada lampiran nomor 6
54 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
12) Beban Dibayar dimuka 245.833.333,33
0,00
Saldo Beban Dibayar dimuka per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp245.833.333,33 merupakan asuransi anggota DPRD yang telah dibayarkan pada Tahun 2012 sedangkan jatuh tempo asuransi sampai dengan tanggal 13 Juni 2013 (periode asuransi 14 Juni 2012 s.d. 13 Juni 2013) dengan nomor polis 0901.19.2012.06.0001.
13) Investasi Non Permanen –
Per 31 Desember 2012
Dana Bergulir
Per 31 Desember 2011
1.528.022.789,50
1.594.199.489,50
Saldo Investasi Non Permanen per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp1.528.022.789,50. apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp1.594.199.489,50 terdapat penurunan sebesar Rp66.176.700,00 atau 4,15%. Investasi jangka panjang non permanen tahun 2012 adalah merupakan dana bergulir yang disalurkan pada pihak ketiga /masyarakat untuk dipergulirkan dengan maksud sebagai stimulan atas ketahanan dan peningkatan kemampuan perekonomian masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran nomor 7
Per 31 Desember 2012
14) Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Penyertaan
Per 31 Desember 2011
55.157.259.013,70
Modal
Pemerintah
Daerah
per
31
61.914.778.264,71
Desember
2012
adalah
sebesar
Rp55.157.259.013,70, apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp61.914.778.264,71 terdapat penurunan sebesar Rp6.757.519.251,01 atau 10,91%. Saldo Penyertaan Modal tersebut merupakan investasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Cirebon pada Perusahaan Daerah/BUMD. Pengakuan, penilaian dan pencatatan Penyertaan Modal kepada Perusahaan Daerah menggunakan Metode Ekuitas. Penyajian nilai investasi pada Perusahaan Daerah / BUMD menggunakan data Laporan Keuangan sebelum audit. Rincian saldo Penyertaan Modal per 31 Desember 2012 disajikan dalam lampiran 8
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
15) Aset Tetap 2.406.211.810.338,43
Saldo
Aset
Tetap
Pemerintah
Rp2.406.211.810.338,43
apabila
Kota
Cirebon
dibandingkan
per
31
dengan
2.315.218.773.989,23
Desember Tahun
2012 2011
sebesar sebesar
Rp2.315.218.773.989,23 terdapat kenaikan sebesar Rp90.993.036.349,21 atau 3,93%.
55 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Jumlah tersebut terdiri dari: a. Tanah
Rp
1.107.652.366.075,00
b. Peralatan dan Mesin
Rp
288.313.611.167,00
c.
Rp
513.476.201.240,43
d. Jalan, Irigasi,Jaringan dan Instalasi
Rp
483.708.172.281,00
e. Aset Tetap Lainnya
Rp
13.061.459.575,00
Rp
2.406.211.810.338,43
Gedung dan Bangunan
Jumlah
a. Nilai Tanah sebesar Rp1.107.652.366.075,00 adalah tanah yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Cirebon yang terdiri dari tanah kosong, tanah atas bangunan, tanah di bawah konstruksi jalan, tanah irigasi dan tanah darat sekitar daerah irigasi. Mutasi Tanah selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo Awal per 01 Januari 2012
Rp
1.107.652.366.075,00
Penambahan 2012 - Belanja modal
Rp
0,00
Saldo per 31 Desember 2012
Rp
1.107.652.366.075,00
b. Nilai Peralatan dan Mesin sebesar Rp 288.313.611.167,00 adalah peralatan dan mesin yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Cirebon. Mutasi Peralatan dan Mesin selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo Awal per 01 Januari 2012
Rp
250.305.218.886,00
Belanja modal
Rp
36.773.195.672,00
Rp
4.006.479.140,00
Hibah/Bantuan/Barang dan Jasa
Rp
2.286.872.494,00
Jumlah
Rp
Penghapusan
Rp
(3.627.040.935,00)
Reklas
Rp
(1.421.944.090,00)
Non Aset (Belanja Pakai Habis)
Rp
(9.170.000,00)
Saldo per 31 Desember 2012
293.371.766.192,00
Rp
(5.058.155.025,00)
Rp
288.313.611.167,00
56 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Nilai Peralatan dan Mesin tersebut terdapat pada : NO
NAMA SKPD
JUMLAH
1
SEKRETARIAT DAERAH
18.086.797.991,00
2
7.415.686.773,00
3
SEKRETARIAT DPRD DINAS PENDAPATAN & PENGELOLAAN. KEUANGAN.DAERAH ( SELAKU SKPD )
4
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
2.105.559.349,00
5
INSPEKTORAT
1.407.396.150,00
6
BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT
2.081.834.000,00
7
DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA
8
KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
1.400.668.773,00
9
KANTOR POLISI PAMONG PRAJA
2.678.299.200,00
10
BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
2.692.496.750,00
11
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
2.886.757.200,00
12
KECAMATAN KEJAKSAN
796.162.280,00
13
KECAMATAN KESAMBI
920.427.282,00
14
KECAMATAN PEKALIPAN
972.574.422,00
15
KECAMATAN HARJAMUKTI
819.141.192,00
16
KECAMATAN LEMAHWUNGKUK
694.706.027,00
17
DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,PETERNAKAN&PERTANIAN
9.993.800.520,00
18
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI UMKM
4.041.524.490,00
19
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
2.758.610.000,00
20
DINAS KESEHATAN
26.562.745.636,00
21
RSUD GUNUNG JATI
75.773.657.391,00
22
63.989.995.570,00
23
DINAS PENDIDIKAN BADAN PEMBERDAYAAN MASY.PEMBERDY. PEREMPUAN DAN KB
24
DINAS PU, PERUMAHAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
25
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
26
KANTOR KETAHANAN PANGAN
27
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
6.539.702.423,00
12.143.369.231,00
4.491.528.832,00 7.842.653.200,00 10.585.013.700,00 637.693.550,00 4.648.179.150,00
57 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 NO 28
NAMA SKPD
JUMLAH 3.737.540.695,00
29
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KANTOR PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN DAMKAR
30
DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, BUDPAR
1.526.216.350,00
31
KELURAHAN LEMAHWUNGKUK
155.201.670,00
32
KELURAHAN PEGAMBIRAN
168.812.200,00
33
KELURAHAN PANJUNAN
165.736.700,00
34
KELURAHAN PEKALANGAN
188.252.040,00
35
KELURAHAN KEJAKSAN
164.999.050,00
36
KELURAHAN SUKAPURA
184.082.200,00
37
KELURAHAN KESENDEN
177.989.750,00
38
KELURAHAN KEBON BARU
199.541.100,00
39
KELURAHAN HARJAMUKTI
189.447.000,00
40
KELURAHAN KALIJAGA
179.401.200,00
41
KELURAHAN ARGASUNYA
203.493.410,00
42
KELURAHAN LARANGAN
194.534.950,00
43
KELURAHAN KECAPI
203.026.500,00
44
KELURAHAN PEKALIPAN
155.745.950,00
45
KELURAHAN JAGASATRU
188.220.250,00
46
KELURAHAN PULASAREN
191.805.100,00
47
KELURAHAN KESEPUHAN
153.927.700,00
48
KELURAHAN KESAMBI
194.474.730,00
49
KELURAHAN DRAJAT
147.677.250,00
50
KELURAHAN PEKIRINGAN
225.847.100,00
51
KELURAHAN SUNYARAGI
168.024.383,00
52
KELURAHAN KARYA MULYA
170.067.018,00
JUMLAH
c. Nilai Gedung dan Bangunan sebesar
4.112.565.789,00
288.313.611.167,00
Rp513.476.201.240,43 adalah gedung dan
bangunan milik Pemerintah Kota Cirebon berupa bangunan kantor, sekolah, dan bangunan lainnya yang terdapat pada instansi-instansi di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon.
Mutasi Gedung dan Bangunan selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut:
58 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Saldo Awal per 01 Januari 2012
a.
Belanja modal
b.
BLUD RSUD
c.
Hibah/Bantuan
490.796.643.977,23
33.957.342.125,00 626.651.575,00 6.000.000,00
Jumlah
525.386.637.677,23
d.
Penghapusan
(5.576.424.706,80)
e.
Reklas
(6.334.011.730,00)
Jumlah Pengurangan
(11.910.436.436,80)
Saldo per 31 Desember 2012
513.476.201.240,43
Nilai gedung dan bangunan tersebut terdapat pada :
NO
NAMA SKPD
1
SEKRETARIAT DAERAH
2 3
SEKRETARIAT DPRD DINAS PENDAPATAN & PENGELOLAAN. KEUANGAN.DAERAH ( SELAKU SKPD )
4
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
5
INSPEKTORAT
6
DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA
7
JUMLAH 35.588.867.616,00 4.285.554.691,00 1.119.415.000,00 80.900.000,00 22.680.000,00 22.116.898.100,00 248.220.000,00
8
KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KANTOR POLISI PAMONG PRAJA
9
BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
1.249.043.000,00 2.048.611.650,00
10
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
11
KECAMATAN KEJAKSAN
12
KECAMATAN KESAMBI
13
KECAMATAN PEKALIPAN
14
KECAMATAN HARJAMUKTI
1.096.630.000,00
15
KECAMATAN LEMAHWUNGKUK
1.161.869.000,00
16
DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,PETERNAKAN&PERTANIAN
270.280.000,00
998.973.000,00 2.049.780.000,00 813.180.000,00
13.719.778.350,00
59 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 NO
NAMA SKPD
JUMLAH
17
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI UMKM
18
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU
19
DINAS KESEHATAN
20
RSUD GUNUNG JATI
49.972.524.225,00
21
DINAS PENDIDIKAN
240.764.802.984,74
22
BADAN PEMBERDAYAAN MASY.PEMBERDY. PEREMPUAN DAN KB DINAS PU, PERUMAHAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
87.347.830.300,00
23 24
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
10.114.784.600,00
25
KANTOR KETAHANAN PANGAN
749.984.750,00
26
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
730.213.000,00
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
649.672.000,00
KANTOR PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN DAMKAR
758.889.023,69
28 29
DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, BUDPAR
291.200.000,00
30
KELURAHAN KEJAKSAN
32.700.000,00
31
KELURAHAN PULASAREN
39.604.500,00
32
KELURAHAN KESAMBI
27
3.057.675.800,00 318.750.000,00 30.363.762.650,00
1.373.944.000,00
39.183.000,00
JUMLAH
513.476.201.240,43
d. Nilai Jalan, Irigasi, Jaringan dan Instalasi sebesar Rp483.708.172.281,00 adalah nilai dari konstruksi jalan, jembatan, gorong-gorong, trotoar, bangunan air dan saluran.
Yang
dimaksud dengan jalan adalah jalan yang berstatus jalan kota. Mutasi Jalan, Irigasi dan Jaringan selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo Awal per 01 Januari 2012 1. Belanja modal 2. BLUD RSUD 3. Reklas Saldo per 31 Desember 2012
454.135.654.276,00 21.865.985.775,00 272.690.000,00 7.433.842.230,00 483.708.172.281,00
60 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut terdapat pada :
NO
NAMA SKPD
1
SEKRETARIAT DAERAH
2
SEKRETARIAT DPRD DINAS PENDAPATAN & PENGELOLAAN. KEUANGAN.DAERAH ( SELAKU SKPD )
3 4 5 6 7 8
JUMLAH 1.463.705.850,00 243.684.500,00 98.840.000,00 47.555.000,00
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA
4.956.286.550,00 6.600.000,00
KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KANTOR POLISI PAMONG PRAJA
2.000.000,00
BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
63.889.500,00
12
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KECAMATAN PEKALIPAN DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,PETERNAKAN&PERTANIAN DINAS KESEHATAN
13
RSUD GUNUNG JATI
14
DINAS PENDIDIKAN
15
DINAS PU, PERUMAHAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
16
DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
17
KANTOR KETAHANAN PANGAN
10.957.600,00
18
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
25.675.000,00
19
KANTOR PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN DAMKAR
56.242.250,00
20
DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, BUDPAR
17.109.200,00
21
KELURAHAN SUKAPURA
12.728.000,00
22 23
KELURAHAN KESENDEN KELURAHAN DRAJAT
1.839.000,00 933.000,00
9 10 11
150.844.950,00 7.202.600,00 4.356.526.100,00 1.227.448.550,00 10.034.064.520,00 26.704.000,00
JUMLAH
455.996.229.920,00 4.901.106.191,00
483.708.172.281,00
e. Nilai Aset Tetap Lainnya sebesar Rp13.061.459.575,00 adalah
aset lainnya milik
Pemerintah Kota Cirebon berupa buku-buku perpustakaan Rp,9.410.092.025,00 Barang bercorak kesenian, kebudayaan Rp1.799.769.550,00 dan hewan, ternak dan tanaman Rp1.851.598.000,00. Mutasi Asset Tetap Lainnya selama Tahun 2012 adalah sebagai berikut: Saldo Awal per 01 Januari 2012
1.
Belanja modal
2.
Reklas
12.328.890.775,00
1.328.720.750,00 2.875.000,00
Jumlah
13.660.486.525,00
61 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
3. 4.
Penghapusan
(17.069.950,00)
Reklas
(581.957.000,00) Jumlah Pengurangan
(599.026.950,00)
Saldo per 31 Desember 2012
13.061.459.575,00
Nilai Aset Tetap Lainnya terdapat pada : NO
NAMA SKPD
JUMLAH 631.706.400,00
1
SEKRETARIAT DAERAH
2 3
SEKRETARIAT DPRD DINAS PENDAPATAN & PENGELOLAAN. KEUANGAN.DAERAH ( SELAKU SKPD )
4
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
5
BADAN KEPEGAWAIAN DAN DKLAT
2.000.000,00
6
1.000.000,00
7
DINAS PERHUBUNGAN,KOMUNIKASI & INFORMATIKA BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
8
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
9
KECAMATAN KEJAKSAN
2.528.000,00
10
KECAMATAN KESAMBI
1.411.750,00
11
KECAMATAN PEKALIPAN
600.000,00
12
KECAMATAN HARJAMUKTI
629.000,00
13
KECAMATAN LEMAHWUNGKUK DINAS KELAUTAN, PERIKANAN,PETERNAKAN&PERTANIAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI UMKM DINAS KESEHATAN
909.500,00
14 15 16
242.851.500,00 91.850.000,00 24.150.000,00
1.517.895.875,00 10.462.000,00
871.486.800,00 46.791.500,00 18.015.000,00
19
DINAS PENDIDIKAN DINAS PU, PERUMAHAN, ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
20
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
21
DINAS PEMUDA, OLAH RAGA, BUDPAR
79.192.500,00
22
KELURAHAN PEKALANGAN
19.470.000,00
23
KELURAHAN KEJAKSAN
24
KELURAHAN SUKAPURA
25
KELURAHAN KALIJAGA
26
KELURAHAN KECAPI
17 18
8.574.905.550,00 4.200.000,00 718.629.200,00 158.090.000,00
2.000.000,00 5.600.000,00 30.085.000,00 5.000.000,00
13.061.459.575
JUMLAH
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
16) Dana Cadangan 7.000.000.000,00
7.000.000.000,00
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Cirebon Nomor 10 tahun 2010 tentang Dana Cadangan Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Cirebon Tahun 2013. Dengan Bilyet Deposito A 305286 0002-DEP-A305286 Deposito berjangka umum 006Z3P, tanggal 21 Desember 2011.
62 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
Per 31 Desember 2012
17) TagihanTuntutan Ganti Kerugian Daerah
Saldo Tagihan Tuntutan
Per 31 Desember 2011
1.600.000,00
Ganti
Kerugian
Daerah per
17.580.256,00
31 Desember
2012 sebesar
Rp1.600.000,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp 17.580.256,00 terdapat penurunan sebesar Rp15.580.256,00 atau 90,90%. Saldo tersebut merupakan Bagian Jangka Panjang Piutang Tuntutan Ganti Rugi yang akan jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi [lihat lampiran 5a]. Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
18) Aset Tidak Berwujud 168.400.000,00
168.400.000,00
Aset Tidak berwujud tersebut terdapat pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan KB sebesar Rp168.400.000,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp168.400.000,00 tidak terdapat kenaikan maupun penurunan. Saldo tersebut merupakan aplikasi basis data adat dan budaya nusantara hibah dari Kementerian Dalam Negeri.
19) Bagian Lancar Utang Jangka
Per 31 Desember 2012
Panjang
230.810.100,00
Per 31 Desember 2011 230.810.100,00
Jumlah Utang Jangka Panjang (utang bank) per 31 Desember 2012 sebesar Rp230.810.100,00 saldo tersebut merupakan bagian lancar utang jangka panjang yang telah dan akan jatuh tempo sampai dengan Tahun 2013. Adapun rinciannya sebagai berikut: 1.
SLA-394/DDI/1988- Pokok pinjaman
Rp
162.101.100,00
2.
INPRES PASAR No.B 150/IP-VII/INV/86
Rp
68.709.000,00
Rp
230.810.100,00
Jumlah
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Inpres Pasar sebesar Rp68.709.000,00 adalah merupakan sisa utang Pemerintah Kota Cirebon kepada BRI sebagai akibat dari pembayaran hutang PD Pasar kepada BRI melalui Kas Daerah, namun oleh Pemerintah Kota pembayarannya belum diteruskan kepada BRI. Pelunasan oleh PD Pasar pada tanggal 21 Desember 2010 dengan STS nomor 13/keb/2010 sebesar Rp68.709.000,00, tetapi sampai saat ini setoran tersebut belum disetorkan Pemerintah Kota ke BRI.
63 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
20) Utang Jangka Pendek Lainnya 4.695.726.890,00
29.229.922.641,31
Saldo Utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2012 sebesar Rp4.695.726.890,00 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp 29.229.922.641,31 terdapat penurunan sebesar Rp24.534.195.751,31
atau 83,94%. Utang tersebut adalah kewajiban RSUD
Gunungjati atas transaksi pengadaan barang khususnya obat-obatan dan alat kesehatan yang pembayarannya ditangguhkan atau tidak melalui pembayaran langsung. Rincian Utang Jangka Pendek Lainnya terdiri dari:
Utang kepada rekanan (84 persh.)
Rp
4.664.607.890,00
Biaya yg masih harus dibayar
Rp
31.119.000,00
Rp
4.695.726.890,00
Jumlah
Rincian selengkapnya disajikan pada lampiran nomor 10 dan 11
Per 31 Desember 2012
21) Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan
Per 31 Desember 2011
2.786.117.273,93
3.112.705.399,49
Utang Dalam Negeri Sektor Perbankan sebesar Rp2.786.117.273,93. Pada tahun 2012 terdapat pembayaran angsuran pokok sebesar Rp162.101.100,00 atas saldo awal kewajiban jangka panjang dan pada TA 2012 tidak terdapat penerimaan utang. Jumlah tersebut didapatkan dari rekonsiliasi atas nilai utang antara Pemerintah Kota Cirebon dengan Bank Mandiri sebagai bank pengelola pembayaran cicilan utang dan Departemen Keuangan selaku penerus pinjaman. Berdasarkan Surat dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S-750/MK.05/2011 tanggal 23 Nopember 2011 tentang Persetujuan Restrukturisasi Pinjaman Pemerintah Daerah, dan Surat Walikokota Cirebon Nomor 581/1148-DPPKD tanggal 28 Juni 2010 tentang Pelunasan
Pinjaman
Rp787.989.861,94,
Luar
Negeri
bahwa
Utang
No
RDA
04/DDI/1988
sebesar
No PRJ 054/MD.4/1987 sebesar Rp309.534.331,70 dan No SLA
781/DP.3/1995 sebesar Rp1.204.675.705,85
belum dapat dihapuskan dikarenakan belum
diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Keuangan tentang Penghapusan Utang Pemerintah Daerah.
64 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 Secara garis besar, perhitungan utang dapat dijelaskan dalam tabel berikut: NO 1
KETERANGAN
JUMLAH
SLA 394/DDI/1988 Utang Pokok dan Jasa bank 2. Pokok = 162.101.100,00 3. Non Pokok = 2.385.925,56 Pembayaran angsuran per 31 Desember 2012
2
810.505.500,00
Saldo Utang
(164.487.025,56) 646.018.474,44
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
(162.101.100,00)
Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012
483.917.374,44
RDA 04/DDI/1988 Utang pokok dan jasa bank
787.989.861,94
Pokok Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012 3
4
5
787.989.861,94
PRJ 054/MD.4/1987 Utang Pokok dan Jasa Bank
309.534.331,70
Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012
309.534.331,70
SLA 781/DP.3/1995 Utang Pokok dan Jasa Bank 1. Pokok 2. Non Pokok Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012
1.204.675.705,85
1.204.675.705,85
INPRES PASAR No.B 150/IP-VII/INV/86 Utang Pokok dan Jasa Bank Pembayaran angsuran per 31 Desember 2011 Sisa Utang
68.709.000,00 68.709.000,00
Bagian lancar utang jangka panjang
(68.709.000,00)
Sisa utang jangka panjang per 31 Desember 2012 (Berdasarkan surat tanda setoran no. 13/Keb/2010 sebesar Rp68.709.000,00 yaitu pelunasan hutang Inpres PD. Pasar Kota Cirebon)
-
2.786.117.273,93
TOTAL UTANG JANGKA PANJANG
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
22) Ekuitas Dana Lancar 111.500.327.187,83
35.215.970.818,73
Saldo Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp111.500.327,187,83 apabila dibandingkan dengan Tahun 2011 sebesar Rp35.215.970.818,73 terdapat kenaikan sebesar Rp76.284.356.369,10 atau 216,62%. Jumlah tersebut merupakan selisih antara Aset Lancar dengan Kewajiban Jangka Pendek. Saldo per 31 Desember 2012 dirinci sebagai berikut:
65 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012
2012
2011
SILPA
Rp
86.791.873.470,00
32.227.709.701,00
SiLPA di BLUD RSUD Gunung Jati
Rp
675.800.239,00
350.690.644,00
Pendapatan yang Ditangguhkan Cadangan piutang
Rp
88.352.841,50
304.909,00
Rp
17.581.421.558,00
11.242.366.438,70
Asuransi Dibayar dimuka
Rp
245.833.333,33
0,00
Cadangan Persediaan
Rp
11.043.402.736,00
9.081.247.553,34
Rp
(4.926.536.990,00)
(17.686.348.427,31)
Rp
111.500.327.187,83
35.215.970.818,73
Dana yg Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Jumlah Ekuitas Dana Lancar
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
23) Ekuitas Dana Investasi 2.460.280.974.867,71
2.375.801.026.599,95
Saldo Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp2.460.280.974.867,71 . Jumlah tersebut merupakan selisih antara jumlah nilai Investasi Permanen, Aset Tetap, Aset Lainnya dengan jumlah Kewajiban Jangka Panjang dengan rincian sebagai berikut:
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
Rp
56.685.281.803,20
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Rp
2.406.211.810.338,44
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Rp
170.000.000,00
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka panjang
Rp
(2.786.117.273,93)
Rp
2.460.280.974.867,71
Jumlah Ekuitas Dana Investasi
Per 31 Desember 2012
Per 31 Desember 2011
24) Ekuitas Dana Cadangan 7.000.000.000,00
7.000.000.000,00
Diinvestasikan dalam dana cadangan sebesar Rp7.000.000.000,00 yang diperuntukkan untuk Pemilihan Umum Walikota dan Wakil Walikota Cirebon Tahun 2013.
66 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 5.3. Penjelasan Pos-pos Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi positif sebesar Rp.152.028.509.291,00 yang terdiri dari:
2012
2011
- Arus Masuk Kas
871.774.804.754,00
838.184.622.924,00
- Arus Keluar Kas
719.746.295.463,00
678.287.977.370,00
152.028.509.291,00
159.896.645.554,00
Arus Kas Bersih
Arus kas bersih dari aktivitas operasi tahun 2012 sebesar Rp.152.028.509.291,00 apabila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp.159.896.645.554,00 terdapat penurunan sebesar Rp.7.868.136.263,00 atau 4,92% 5.3.1.
Arus Masuk Kas Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi sebesar Rp.871.774.804.754,00 dengan rincian sebagai berikut: No.
Uraian
Jumlah
1.
Pendapatan Pajak Daerah
Rp
58.294.336.963,00
2.
Rp
9.805.820.896,00
3.
Pendapatan Retribusi Daerah Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Rp
1.601.714.882,00
4.
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Rp
79.437.489.999,00
5.
Bagi Hasil Pajak
Rp
53.629.417.857,00
6.
Rp
27.900.924.635,00
7.
Bagi Hasil Sumber Daya Alam Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
Rp
-
8.
Dana Alokasi Umum
Rp
551.307.701.000,00
9.
Dana Alokasi Khusus
Rp
20.172.180.000,00
10. 11.
Dana Penyesuaian Pendapatan Bagi Hasil Pajak Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
Rp Rp
44.274.870.562,00
Rp
25.350.347.960,00
Rp
871.774.804.754,00
12.
Jumlah
67 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 5.3.2.
Arus Keluar Kas Arus Keluar Kas untuk Aktivitas Operasi sebesar Rp.719.746.295.463,00 dengan rincian sebagai berikut: No.
Uraian
Jumlah
1.
Belanja Pegawai
Rp
488.122.941.867,00
2.
Belanja Barang
Rp
182.443.867.453,00
3.
Belanja Hibah
Rp
28.112.233.380,00
4.
Belanja Bantuan Sosial
Rp
13.800.300.000,00
5.
Belanja Bantuan Keuangan
Rp
7.219.012.000,00
6.
Belanja Tak Terduga
Rp
47.940.763,00
Rp
719.746.295.463,00
Jumlah
Belanja Pegawai antara lain pengeluaran untuk membayar gaji, tunjangan dan
honorarium
pegawai
Pemerintah
Kota
Cirebon
selama
periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. Belanja Barang antara lain pengeluaran Pemerintah Kota Cirebon untuk membeli barang dan jasa serta untuk membayar biaya pemeliharaan aset aset Pemerintah Kota Cirebon selama periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. Belanja Hibah antara lain pengeluaran Pemerintah Kota Cirebon untuk belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta. Belanja Bantuan Sosial antara lain pengeluaran Pemerintah Kota Cirebon untuk belanja Bantuan Sosial Organisasi Kemasyarakatan. Belanja Bantuan Keuangan merupakan pengeluaran Pemerintah Kota Cirebon kepada Pemerintahan Desa dan belanja Bantuan Partai Politik selama periode 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. Belanja Tak Terduga merupakan setoran potongan pensiun PT. Taspen Kabupaten Cirebon yang masuk ke rekening Kas Daerah Pemerintah Kota Cirebon.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah negatif sebesar Rp.93.574.748.902,00 terdiri dari: Arus kas bersih dari aktivitas investasi asset non keuangan tahun 2012 sebesar Rp.-93.574.748.902,00 apabila
dibandingkan
dengan
tahun
2011
sebesar Rp.-139.577.990.154,00 terdapat kenaikan sebesar Rp 46.003.241.253,00 atau 32,95%
68 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 5.3.3.
Arus Masuk Kas Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan sebesar Rp.350.495.420,00. Arus Masuk Kas tersebut berasal dari penjualan peralatan/perlengkapan kantor tidak terpakai dan lelang kendaraan dinas.
5.3.4.
Arus Keluar Kas Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan adalah sebesar Rp.93.925.244.322,00 yang merupakan Belanja Modal dengan rincian sebagai berikut:
No.
Uraian
Jumlah
1.
Belanja Tanah
Rp
0,00
2.
Belanja Peralatan dan Mesin
Rp
36.773.195.672,00
3.
Belanja Gedung dan Bangunan
Rp
33.957.342.125,00
4.
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Rp
21.865.985.775,00
5.
Belanja Aset Tetap Lainnya
Rp
1.328.720.750,00
Rp
93.925.244.322,00
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan negatif sebesar Rp.3.564.487.025,00 terdiri dari:
2012
2011
- Arus Masuk Kas
0,00
476.105.600,00
- Arus Keluar Kas
3.564.487.025,00
8.164.891.153,00
(3.564.487.025,00)
(7.688.785.553,00)
Arus Kas Bersih
Arus
kas
bersih
Rp.-3.564.487.025,00
dari apabila
aktivitas
pembiayaan
dibandingkan
dengan
tahun 2012
sebesar
tahun
sebesar
2011
Rp.-7.688.785.553,00 terdapat kenaikan sebesar Rp 4.124.298.528,00 atau 53,64%. 5.3.5.
Arus Masuk Kas Tidak terdapat Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan.
69 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 5.3.6.
Arus Keluar Kas Arus
Keluar
Kas
dari
Rp.3.564.487.025,00
Aktivitas
Pembiayaan
adalah
sebesar
yang merupakan penyertaan modal (investasi)
pemerintah daerah dan pembayaran angsuran utang SLA 394.
No.
Uraian
1.
Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri
Rp
-
Rp
3.400.000.000,00
Rp
164.487.025,00
Jumlah
Rp
3.564.487.025,00
2. 3.
Jumlah
Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran sebesar Rp.11.774.384.314,00 terdiri dari: 2012
2011
- Arus Masuk Kas
58.236.751.088,00
69.434.616.716,00
- Arus Keluar Kas
70.011.135.402,00
57.660.232.402,00
(11.774.384.314,00)
11.774.384.314,00
Arus Kas Bersih Arus
kas
bersih
dari
aktivitas
Rp.-11.774.384.314,00 apabila
non
anggaran
dibandingkan
dengan
tahun
2012
sebesar
tahun
2011 sebesar
Rp.11.774.384.314,00 terdapat penurunan sebesar Rp.0,00 atau 0,00%. 5.3.7.
Arus Masuk Kas Arus
Masuk
Kas
dari
Aktivitas
Non
Anggaran
sebesar
Rp.58.236.751.088,00 yang merupakan Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), terdiri dari: No.
Uraian
Jumlah
1.
PPN dari Kegiatan
Rp
11.356.740.140,00
2.
PPh dari Kegiatan
Rp
2.295.210.954,00
3.
PPh Psl.21 dari Gaji dan Tunjangan
Rp
19.760.845.707,00
4.
Iuran Wajib Pegawai
Rp
23.828.485.191,00
5.
Tabungan Perumahan
Rp
583.077.000,00
6.
Askes PNS
Rp
-
7.
Taspen
Rp
328.047,00
8.
PHR
Rp
412.064.049,00
9.
Tambahan Penghasilan Beban Kerja yang Masih Harus Dibayar
Rp
-
Jumlah
Rp
58.236.751.088,00
70 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 5.3.8.
Arus Keluar Kas Arus
Keluar
Kas
dari
Aktivitas
Non
Anggaran
adalah
sebesar
Rp.70.011.135.402,00 merupakan Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), terdiri dari: No.
Uraian
Jumlah
1.
PPN dari Kegiatan
Rp
11.356.740.140,00
2.
PPh dari Kegiatan
Rp
2.295.210.954,00
3.
PPh Psl.21 dari Gaji dan Tunjangan
Rp
19.760.845.707,00
4.
Iuran Wajib Pegawai
Rp
23.828.485.191,00
5.
Tabungan Perumahan
Rp
583.077.000,00
6.
Askes PNS
Rp
-
7.
Taspen
Rp
328.047,00
8.
PHR
Rp
412.064.049,00
9.
Tambahan Penghasilan Beban Kerja yang Masih Harus Dibayar
Rp
11.774.384.314,00
Jumlah
Rp
70.011.135.402,00
Jumlah Arus Masuk Kas dan Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran merupakan pungutan dan setoran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang dilakukan DPPKD selaku Kuasa BUD berupa PPh Pasal 21, Iuran Wajib Pegawai,Taperum serta Taspen yang berasal dari pembayaran gaji dan tunjangan pegawai, Tambahan Penghasilan Beban Kerja yang sudah dibayarkan kepada pegawai, serta Pajak Kegiatan berupa PPN, PPh, dan PHR atas Pengadaan Barang dan Jasa yg disetor oleh fihak ketiga.
71 Pemerintah Kota Cirebon
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Tahun Anggaran 2012 BAB VI PENUTUP
Di dalam Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, terdapat penegasan di bidang pengelolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan negara adalah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan, dan kekuasaan pengelolaan keuangan negara dari presiden sebagian dilimpahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintah daerah. Ketentuan tersebut berdampak pada pengaturan pengelolaan keuangan daerah, yaitu bahwa gubernur/bupati/walikota bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan daerah sebagai bagian dari pemerintah daerah. Penyusunan dan penyajian LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) Kota Cirebon Tahun Anggaran 2012 ini masih melalui proses konversi, mengingat masih adanya perbedaan struktur APBD menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya. LKPD ini terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Catatan Atas Laporan Keuangan disusun dengan mengungkapkan beberapa penjelasan terhadap laporan keuangan secara keseluruhan sehingga diharapkan dapat dengan mudah dibaca dan dipahami oleh pengguna laporan, baik internal maupun eksternal. Semoga dengan tersusunnya LKPD ini dapat memberikan penjelasan dan informasi yang berguna sebagai media pertanggungjawaban serta sebagai upaya untuk lebih meningkatkan jinerja keuangan Pemerintah Kota Cirebon. Dengan ditemuinya berbagai kendala dalam pengelolaan keuangan daerah selama tahun anggaran 2012 ini, Pemerintah Kota Cirebon bertekad untuk terus selalu meningkatkan kualitas sistem pengelolaan keuangan daerah, baik dari sisi penyempurnaan aturan maupun dari sisi peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pengelolaan keuangan daerah.
WALIKOTA CIREBON
ANO SUTRISNO
72 Pemerintah Kota Cirebon