LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN TIM PENCERAH NUSANTARA DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FKUI 24 SEPTEMBER – 1 OKTOBER 2012
PENDAHULUAN Berbasis pada masalah kesehatan dan masih adanya daerah yang status kesehatannya masih rendah karena tidak adanya sumber daya manusia, Program Pencerah Nusantara diciptakan untuk reorientasi fungsi pelayanan kesehatan di tingkat primer yakni menguatkan Puskesmas sebagai garda ujung tombak pelayanan kesehatan lini pertama di masyarakat. Program Pencerah Nusantara akan mengirim 7 tim kesehatan sebagai agent of change yang terdiri dari dokter, bidan, perawat dan pemerhati kesehatan (psikolog, sarjana kesehatan masyarakat, ahli gizi dan farmasi). Ketujuh daerah yang akan menjadi tempat kerja mereka yaitu : 1. Pasuruan, Jawa Barat 2. Karawang, Jawa Timur 3. Mentawai, Sumatra Barat 4. Kaltim 5. Ogotua, Sulawesi Tengah 6. Lindu, Sulawesi Tengah 7. Ende, NTT Untuk itu diperlukan persiapan bagi tim kesehatan tersebut di atas untuk bekerja di daerah terpencil untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sekitar khususnya mempercepat pencapaian MDG’s. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) telah bersepakat untuk terlibat dalam kegiatan ini dalam bentuk pelatihan tim tenaga kesehatan yang akan dikirim ke berbagai wilayah tersebut di atas. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas merupakan salah satu departemen di FKUI terlibat dalam pelatihan ini utamanya adalah untuk melaksanakan suatu bentuk pelatihan berbasis kedokteran komunitas sehingga tenaga kesehatan yang akan diterjunkan ke lapangan mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan melalui program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. TUJUAN UMUM Menghasilkan tim tenaga kesehatan yang siap bekerja sebagai pemimpin masyarakat dan agent of change bagi peningkatan status kesehatan masyarakat (terkait kesehatan yang tertera dalam MDG) di berbagai wilayah di Indonesia. TUJUAN KHUSUS 1. Menghasilkan tim kesehatan yang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan dan faktor‐faktor yang berkontribusi, memberdayakan masyarakat, menilai program serta melakukan pelayanan kesehatan dengan pendekatan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan terkait kesehatan yang tertera dalam MDG.
1
2. Membuat plan of action (rencana kerja) satu tahun yang dapat diterapkan selama bekerja di puskesmas dan wilayah kerja sekitarnya.
LINGKUP BAHASAN 1. Interprofessional Healthcare 2. Sistem Kesehatan Nasional 3. Millenium Development Goals (MDG) 4. Fungsi Puskesmas 5. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 6. Program kesehatan ibu dan anak (tujuan, strategi, indikator, program terkait) 7. Jaminan Persalinan (Jampersal) 8. Peran dokter dalam pencapaian MDG 9. Evaluasi Program Puskesmas 10. Diagnosis Komunitas 11. Peningkatan pelayanan dengan pendekatan kedokteran keluarga 12. Patient safety dan worker safety 13. Quality Assurance 14. Pemberdayaan Masyarakat 15. Manajemen Puskesmas 16. Plan of Action METODA 1. Kuliah interaktif 2. Praktek lapangan 3. Diskusi 4. Laporan setiap kegiatan dan POA STRATEGI Pelatihan dilakukan terintegrasi atau secara parallel untuk setiap fungsi/lokasi penempatan (Dokter, Bidan, Perawat, Pemerhati Kesehatan, Tim Puskesmas) WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Tanggal : 24 September – 1 Oktober 2012 Tempat : 1. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI 2. Puskesmas Kelurahan di wilayah Kecamatan Pulogadung • Puskesmas Kelurahan Kayu Putih • Puskesmas Kelurahan Jatinegara Kaum • Puskesmas Kelurahan Cipinang 3. Puskesmas Kelurahan di wilayah Kecamatan Cakung • Puskesmas Kelurahan Pulo Gebang • Puskesmas Kelurahan Jatinegara • Puskesmas Kelurahan Cakung Barat • Puskesmas Kelurahan Penggilingan
2
PESERTA Sebanyak 32 orang yang dibagi menjadi 7 kelompok terdiri dari 4‐5 orang tiap kelompoknya. Masing‐masing kelompok terdiri dari dokter, perawat, bidan, dan pemerhati kesehatan Dokter Umum : 1. dr. Hafiidhaturrahmah ‐ Batu Kajang, Kalimantan 2. dr. Harika Putra ‐ Sumatera Barat 3. dr. Muhammad Riedha ‐ Jakarta 4. dr. Darsuna Mardhiah ‐ Pekanbaru 5. dr. AA Dwi Wulantari ‐ Bali 6. dr. Shafhan Dustur ‐ Aceh 7. dr. Stefani Christanti ‐ Malang 8. dr. Yurdhina Meilissa – Jakarta Bidan : 1. Sindi Shabrina ‐ Yogya 2. Feny Mariantika ‐ Jakarta 3. Resti Zulhaijah ‐ Bandung 4. Rizqi Amelia ‐ Yogya 5. Putri Windajayanti – Sumatera Barat 6. Indriya Suciati ‐ Mojokerto Perawat : 1. Zuniatmi ‐ Jakarta 2. Naela Mustika Khikmah 3. Amriyatun ‐ Jakarta 4. Luky Winanti ‐ Jakarta 5. Elys Indrayani ‐ Makasar 6. Fitri Arkham Fauzia ‐ Yogya 7. Nurul Widyastuti ‐ Jakarta Pemerhati Kesehatan : 1. Rahmad Aji Prasetya – Farmasi ‐ Surabaya 2. Fairuziana Humam ‐ Psikolog ‐ Aceh 3. Olivia Herlinda‐ Ahli Farmasi ‐ Bandung 4. Vidia Nuarista Annisa L – Ahli Gizi ‐ Jakarta 5. Hasrina – SKM ‐ Makasar 6. Bambang Murdiono – SKM ‐ Yogya 7. Utri Kularia – S1 Administrasi kebijakan Kesehatan ‐ Jakarta 8. Usman ‐ Epidemiologi ‐ Sulawesi Selatan 9. Intan Esaputra – Ahli Gizi ‐ Yogya 10. Egi Abdul Wahid – Perawat ( belum lulus ) ‐ Bandung 11. Nur Akbar Bahar – Epidemiologi ‐ Makasar
3
NARASUMBER DAN PEMBIMBING 1. Dekan FKUI (RS) 2. Dr. Judilherry (JJ) 3. Dr. Astrid Sulistomo (AS) 4. Dr. Herqutanto (HQ) 5. Dr. Trevino Pakasi (TP) 6. Dr. Joedo Prihartono (JP) 7. Dr. Retno Asti Werdhani (RAW) 8. Dr. Dewi Soemarko (DS) 9. Ambar Roestam (AR) 10. Dr. Resna A. Surawidjaja (RAS) 11. Dr. Setyawati Budiningsih (SB) 12. Dr. Aria Kekalih (AK) 13. Dr. Boy Sabarguna (BS) 14. Dr. Dhanasari V. Trisna (DV) KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN 1. Bekerja dalam kelompok 2. Melakukan evaluasi program 3. Melakukan diagnosis komunitas 4. Melakukan studi kasus dengan pendekatan kedokteran keluarga 5. Pemberdayaan masyarakat (mengajak masyarakat berpartisipasi untuk menyelesaikan masalah kesehatan sendiri) 6. Penyuluhan dan edukasi kesehatan 7. Membuat rencana kerja 1 tahun HUBUNGAN ANTAR KOMPETENSI 1. Setelah melakukan mapping data di puskesmas dan masyarkat dengan melakukan evaluasi program puskesmas dan diagnosis komunitas, maka peserta diharapkan dapat mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang ada melalui prioritas masalah dan penyebab masalah. Selanjutnya dilakukan prioritas pemecahan masalah dengan mengetahui kapasitas sumber daya dan infrastruktur wilayah sekitar untuk mendapatkan hasil yang optimal. Salah satu pemecahan masalah yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pemberdayaan masyarakat, yaitu mengajak masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam program kesehatan yang dibuat disertai peningkatan pengetahuan mengenai kesehatan. 2. Peningkatan pengetahuan kesehatan dapat dilakukan dalam bentuk edukasi kesehatan baik dalam bentuk formal dan informal sehingga diharapkan kemandirian masyarakat terhadap kesehatannya sendiri dapat terwujud dengan adanya perubahan perilaku. Hal ini secara tidak langsung akan berdampak terhadap penurunan angka kesakitan sehingga kualitas hidup masyarakat meningkat.
4
MASALAH KESEHATAN YANG DIBAHAS 1. Ibu dengan factor risiko kehamilan dan Persalinan (KB, Usia muda, usia tua, jarak kelahiran, perilaku ANC, pola asuh) 2. Masalah gizi pada ibu atau bayi/balita 3. Ibu dengan malaria, TB, HIV/AIDS 4. Bayi dan balita dengan gangguan tumbuh kembang dan penyakit infeksi 5. Masalah imunisasi RUANG LINGKUP KERJA LAPANGAN 1. Keluarga Berencana (PKM. Kel. Kayu Putih) 2. Infeksi anak diare (PKM. Kel. Cipinang) 3. Infeksi anak ISPA (PKM. Kel. Jatinegara Kaum) 4. Posyandu (PKM. Kel. Jatinegara) 5. Imunisasi (PKM. Kel. Pulo Gebang) 6. ANC dan Persalinan (PKM. Kel. Penggilingan) 7. Gizi (PKM. Kel. Cakung Barat) KERJA MANDIRI 1. Mengumpulkan data 2. Menganalisis data 3. Membuat laporan 4. Kerja dalam kelompok 5. Kunjungan rumah MATERI YANG DIBERIKAN DALAM SEMINAR KIT (Flash disk 8GB, notebook, pulpen, map): 1. Buku Pedoman Depkes 2. Undang‐undang dan peraturan pemerintah 3. Makalah narasumber 4. Panduan diskusi 5. Berkas pasien dan berkas keluarga 6. Profil puskesmas praktik lapangan 7. Profil puskesmas MDG 8. Biodata dan nomor kontak narasumber IKK KEGIATAN PESERTA DI LAPANGAN • Rabu, 26 September 2012, Pukul 10.30 – Tiba di Puskesmas Kelurahan masing‐masing – Mendengarkan Presentasi profil wilayah Kelurahan • Rabu, 26 September pukul 11.00 s.d Kamis, 27 September pukul 12.00 – Mengambil data untuk evaluasi program – Mengambil data untuk diagnosis komunitas (kuantitatif/kualitatif) • Jumat, 28 September Pukul 8.00 – 12.00 – Mengambil kasus di poliklinik – Mengisi berkas pasien
5
– Diagnosis klinis – [Mengisi berkas keluarga (kunjungan rumah)] • Sabtu, 29 September Pukul 8.00 ‐12.00 – Kunjungan rumah untuk melengkapi berkas keluarga – Identifikasi masalah keluarga/lingkungan yang berkontribusi terhadap penyakit TUGAS HASIL KERJA 1. Laporan Diagnosis Komunitas 2. Laporan Evaluasi Program 3. Berkas pasien dan berkas keluarga 4. Plan of Action 1 tahun berdasarkan profil puskesmas dan wilayah penempatan masing‐masing TIM PENGELOLA 1. Penasehat : DR.Dr.Astrid Sulistomo, MPH, SpOK Dr. Setyawati Budiningsih, MPH 2. Ketua Pelaksana : Dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid 3. Wakil Ketua : Dr. Aria Kekalih, M.TI 4. PJ Lapangan : Erlaini, SKM 5. Sekretariat : Nilam Mandasari ; Nuzulia Indah EVALUASI KEGIATAN Evaluasi kegiatan diketahui melalui kuesioner yang dibagikan setelah presentasi pleno di hari terakhir pelatihan. Evaluasi kegiatan meliputi pengorganisasian, fasilitas, dan akomodasi, materi yang diberikan serta metode yang digunakan. Berikut adalah hasil evaluasi berdasarkan 31 kuesioner yang terisi lengkap dari 32 peserta yang ada:
6
PENYELENGGARAAN Pelatihan ini bermanfaat bagi saya Pelatihan ini akan memberi manfaat bagi klien saya Pengorganisasian pelatihan ini dilaksanakan dengan baik Pada umumnya pengajar/fasilitator pelatihan ini terampil Ruangan belajar pada pelatihan ini baik Akomodasi pada pelatihan ini baik Konsumsi pada pelatihan ini baik Materi dan handout pada pelatihan ini baik Audio visual pada pelatihan ini baik Waktu pelatihan ini memadai
MATERI Pembukaan Sistem kesehatan nasional/MDG/fungsi puskesmas Program KIA dan jampersal Manajemen puskesmas Evaluasi program Diagnosis komunitas Pemberdayaan masyarakat Pendekatan kedokteran keluarga Patient safety and worker safety Quality assurance Dinamika kelompok Peran tenaga kesehatan dalam MDG Plan of Action
METODE Diskusi kelompok Kuliah Kerja lapangan Presentasi pleno
Sangat Tidak Setuju N (%) 0 (0)
Tidak Setuju N (%) 0 (0)
Setuju
Sangat Setuju
N (%) 11 (35.5)
N (%) 20 (64.5)
0 (0)
0 (0)
14 (45.2)
17 (54.8)
0 (0)
1 (3.2)
19 (61.3)
11 (35.5)
0 (0)
17 (54.8)
14 (45.2)
0 (0)
8 (25.8)
20 (64.5)
3 (9.7)
0 (0) 0 (0)
1 (3.2)
19 (61.3) 21 (67.7)
11 (35.5) 10 (32.3)
0 (0)
1 (3.2)
19 (61.3)
11 (35.5)
0 (0) 0 (0) Sangat Tidak Baik N (%) 0 (0)
1 (3.2) 6 (19.4)
22 (71) 20 (64.5)
8 (25.8) 5 (61.1)
Tidak Baik
Baik
Sangat Baik
N (%) 0 (0)
N (%) 20 (64.5)
N (%) 11 (35.5)
0 (0)
2 (6.5)
25 (80.6)
4 (12.9)
0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) Sangat Tidak Baik N (%) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0)
1 (3.2) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 2 (6.5) 0 (0) 0 (0) 0 (0)
28 (90.3) 28 (90) 25 (80.6) 19 (61.3) 20 (64.5) 21 (67.7) 21 (67.7) 26 (83.9) 12 (38.7) 16 (51.6) 20 (64.5)
2 (6.5) 3 (9.6) 6 (19.3) 12 (38.7) 11 (35.5) 10 (32.3) 10 (32.3) 3 (9.7) 19 (61.3) 15 (48.4) 11 (35.5)
Tidak Baik
Baik
Sangat Baik
N (%) 0 (0) 1 (3.2) 0 (0) 0 (0)
N (%) 20 (64.5) 24 (77.4) 15 (48.4) 22 (71)
N (%) 11 (35.5) 6 (19.4) 16 (51.6) 9 (29)
7
8