BREAKING BAD NEWS ENDANG BASUKI, 2011 DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
REFLEKSI • Pernah mengalami mendapat BBN? • Perasaan?
• Pernah mengabarkan BBN? • Merasa mudah? • Merasa sulit?
Breaking Bad News • Merupakan tugas yang tidak mudah • Belum diajarkan di sebagian besar FK dan PPDS di Indonesia • Pelatihan rutin baru dilakukan pada Kursus Peri-operatif yang diselenggarakan olek Kolegium Bedah dan Reanimasi Indonesia • KETERAMPILAN DIPEROLEH DENGAN MELIHAT CONTOH YANG BELUM TENTU BENAR
BAD NEWS • “ANY NEWS THAT DRASTICALLY AND NEGATIVELY ALTERS THE PATIENT’S VIEW OF HIS OR HER FUTURE”
CONTOH • Terminal illness, karena berbagai sebab • Kegagalan operasi
• Konseling medik • Memperoleh “informed consent” melalui prosedur yang benar
• Kanker, autis, thalasemia • Penyakit kronik, DM, TBC, Osteoporosis, renal failure
KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN DOKTER • TIDAK MELAKUKAN “BBN” • Mengharap BBN dilakukan oleg sejawat lain • Menghindari keluarga pasien
• MENUNDA DENGAN ALASAN PERLU PEMERIKSAAN LAIN • TIDAK JUJUR
SUDUT PANDANG PASIEN • Kehilangan rasa aman • Mempunyai rasa takut, sedih, putus asa, menyesali diri • Mengalami masa penolakan, marah, akhirnya menerima • Sangat membutuhkan dukungan dokter • Ingin tahu prognosis dan berapa lama masih dapat hidup
SUDUT PANDANG DOKTER • Bagi dokter baru, BBN tidak mudah • Pada beberapa kasus, seolah-olah tidak dapat menangani pasien dengan baik • Khawatir menjadi sasaran kemarahan keluarga • Jujur • Memberikan harapan yang realistis, sesuai evidence based medicine
STRATEGI “Kembali ke DALIL EMAS”
• JUJUR • JANGAN MEMBERITAHU LEBIH DARI YANG IA INGINKAN • BERHATI-HATI DENGAN PROGNOSIS • JANGAN MENGHILANGKAN HARAPAN PASIEN
KEPADA SIAPA BBN? • HAK SIAPA UNTUK MEMPEROLEH KETERANGAN?? • • • • •
Pasien? Pasangan pasien? Orangtua? Keluarga? Teman?
OLEH SIAPA • DOKTER KELUARGA YANG MENGIRIM PASIEN UNTUK TEST DI RUMAH SAKIT • BILA SAAT JAGA HAMPIR USAI, DELEGASIKAN KEPADA DOKTER JAGA BERIKUTNYA
KAPAN? • LANGSUNG MUNGKIN (KEMATIAN) • SESEGERA MUNGKIN (HIV INFECTION) • DAPAT DITUNDA BEBERAPA WAKTU
KETERAMPILAN UNTUK BREAKING BAD NEWS • Gunakan keterampilan ELISITASI yakni memancing pertanyaan pasien. • Menjawab pertanyaan pasien sesuai dengan kebutuhan mereka (patient centered)
KETERAMPILAN UNTUK BREAKING BAD NEWS • Bersikap EKSTRA SENSITIF. • Empati sangat penting • Tunjukkan empati dalam bentuk verbal dan non-verbal • Kontak mata • Sikap duduk • Suara • Sampaikan pengertian anda • Lakukan refleksi isi • Lakukan refleksi perasaan
KETERAMPILAN UNTUK BREAKING BAD NEWS • Gunakan istilah dalam kedokteran secara berhati-hati misalnya kanker, tumor, metastase, ganas, trombosis. • Check pengertian pasien tentang informasi yang sudah kita berikan secara bertahap, jangan sekaligus.
KETERAMPILAN UNTUK BREAKING BAD NEWS • Penolakan oleh pasien dan keluarga harus ditangani dengan hati-hati. Jangan terpengaruh oleh sikap pasien. Tugas dokter “mendukung”pasien. • Tawarkan “second opinion”, bila pasien/keluarga tampak ragu
SPIKES PROTOCOL (Baile et.al, 2000) STEP 1
• S-SETTING up interview • Lingkungan yang nyaman • Libatkan orang terdekat tidak harus pasangan • Berikan salam, perkenalkan diri anda pasien/keluarga/teman dekat • Duduk bersama, mata sejajar
• Buat hubungan erat dengan pasien (kontak mata, touching, sikap tubuh menunjukkan kepedulian) • Jangan sampai pertemuan terganggu • Matikan hp • Hati-hati dengan komunikasi non-verbal (melihat jam, menguap, sms dsbnya) • Jangan ada petugas lain lalu-lalang
• Untuk pertemuan ke dua • Minta pasien siapkan pertanyaan • Berikan nomor yang bisa dihubungi mereka
STEP 2 • P-Assessing the Patient’s PERCEPTION • Sebelum memberitahu, tanya dulu! • Apa yang pasien ketahui tentang kondisi penyakitnya • Bagaimana perasaan pasien
STEP 3 • I-Obtaining patient’s INVITATION • Sebagian besar pasien ingin mendengar diagnosis dan prognosis • Sebagian kecil pasien, tidak ingin mendengar tentang kondisinya
STEP 4 • K- Giving KNOWLEDGE and information to the patient • Pasien harus diberitahu diagnosis dan prognosis sejujurnya dalam bahasa sederhana dan cara yang halus • Perlu memberikan “warning shot” sebagai indikasi bahwa akan menyampaikan berita buruk
• Jangan menggunakan “medical jargon” • Bila prognosis kurang baik, pasien harus diyakinkan bahwa akan selalu mendapat dukungan yang sebesar-besarnya • Katakan kepada pasien bahwa anda akan selalu bersama dia
STEP 5 • E-Adressing the Patient’s EMOTIONS with Emphatic Responses • Amati emosi pasien • Cari tahu apa penyebab dari emosi pasien • Berikan waktu kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya
STEP 6 • S-STRATEGY AND SUMMARY • Sampaikan tindakan apa yang harus dilakukan oleh pasien • Sampaikan ringkasan
SELAMAT BERLATIH
Endangbasuki photoworks