Laporan Keberlanjutan
2014
Enriching People, Advancing Sustainability
IDX: BBNI
Daftar Isi
2
Progres Kinerja Keberlanjutan BNI
45
BNI Untuk Indonesia
5
Sekilas BNI
51
BNI Untuk Nasabah
11
Tentang Laporan Ini
63
BNI Untuk Pegawai
16
Sambutan Komisaris Utama
75
BNI Untuk Masyarakat
87
BNI Untuk Lingkungan
20
Sambutan Direktur Utama
96
25
Pemangku Kepentingan Pilar Keberlanjutan BNI
Laporan Pengecekan Sesuai GRI G4 Core
97
Daftar Indeks GRI G4 Core
33
Etika dan Tata Kelola
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan anggota dari:
Sri Kehati Index
Enriching People, Advancing Sustainability Sejak awal beroperasi melayani nasabah dan masyarakat Indonesia, BNI memiliki salah satu tujuan utama, yaitu membantu setiap nasabah dan seluruh masyarakat negeri ini untuk mencapai kesejahteraan. Namun tidak berhenti sampai disitu, operasional dan seluruh aktivitas yang BNI lakukan haruslah berdasarkan pada kepercayaan, integritas, profesionalisme dan tanggung jawab yang lebih luas terhadap lingkungan dan komunitas. Karena sebagai salah satu bank terbesar dan terkemuka di Indonesia, BNI memiliki sumber daya dan kekuatan untuk memberikan dampak positif dan manfaat yang luas kepada publik. Inilah yang menjadi semangat dan dasar dari seluruh strategi keberlanjutan bagi BNI.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
1
Progres Kinerja Keberlanjutan Bni EKONOMI
2011
2012
2013
2014
Distribusi Manfaat pada Ekonomi Indonesia (Rp miliar) Penyaluran Program Kemitraan (melalui PKBL)
63,1
37,7
12,6
22,0
Penyaluran Dana Bina Lingkungan (melalui PKBL)
58,3
185,6
88,7
59,1
Remunerasi Pegawai (gaji dan tunjangan)
5.042
5.578
6.169
6.876
Manfaat Pensiun yang Dibayarkan (kewajiban yang diakui dalam neraca konsolidasi)
217,9
255,6
65,1
117,5
Total Pajak Yang Dibayarkan kepada Pemerintah (Rp miliar)
1.653
1.851
2.210
2.686
1.364
1.585
1.687
1.760
5
5
6
6
14,7
16,5
17,8
15,6
Laba sebelum Beban Pajak
7.461
8.899
11.278
13.524
Laba Bersih
5.826
7.046
9.058
10.829
312
378
486
578
Perbankan Konsumer
34.729
43.891
50.709
55.338
Perbankan Komersial (Kecil dan Menengah)
58.660
70.603
69.127
77.384
Keberadaan Pasar Jumlah Kantor Bank Dalam Negeri (Outlet) Cabang Luar Negeri Jumlah Akun termasuk Kartu Kredit (juta) Kinerja Finansial (Rp miliar)
2
Laba per Saham Dasar (Rp) Komposisi Pinjaman berdasarkan Jenis (Rp miliar)
57.594
72.235
112.234
119.715
Perbankan Perusahaan Anak
5.458
7.819
11.334
15.104
Perbankan International
7.092
6.194
7.234
10.082
Manufaktur
29.983
33.910
45.398
51.031
Perdagangan, Restoran & Hotel
27.330
35.026
40.391
43.356
Perbankan Korporasi
Penyaluran Program Kemitraan (melalui PKBL)
22,0 miliar Penyaluran Dana Bina Lingkungan (melalui PKBL)
59,1 miliar
Komposisi Pinjaman berdasarkan Sektor (Rp miliar)
Agrikultur
11.694
15.960
18.593
24.355
Jasa
15.600
16.410
25.217
25.444
Konstruksi
9.497
11.795
12.394
12.091
Transportasi dan Komunikasi
9.655
14.524
18.951
20.330
Layanan Sosial
1.523
1.749
2.025
1.956
Pertambangan
12.302
12.332
15.586
18.384
7.727
9.515
12.927
14.329
38.222
49.521
59.157
66.346
Listrik, Gas, dan Air Lain-lain
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
SOSIAL
2011
2013
2012
2014
Keberagaman Pegawai Jumlah Pegawai
23.639
24.861
26.100
26.536
Jumlah Pegawai Perempuan
11.819
12.560
13.336
13.702
Tingkat Pergantian Pegawai
4,5%
2,1%
4,4%
4,7%
8
8
8
8
6,5
6,5
6,7
2,8
Dana “Program Kemitraan BUMN Peduli” yang Disalurkan
11.475
83.834
2.465
-
Mitra binaan usaha mikro dalam “Program Kemitraan” (orang)
5.307
6.075
4.476
5.172
476
487
5.511
2.892
Perbankan Inklusif “Pojok BNI” untuk Pengembangan Wirausaha Mahasiswa Perguruan Tinggi (Unit) Jumlah “Kredit Usaha Rakyat” yang Disalurkan melalui BNI (Rp triliun) Investasi Masyarakat (Rp juta)
Jumlah Donasi Bencana Alam yang Dikumpulkan dan Disalurkan melalui BNI LINGKUNGAN
2011
2012
2013
2014
3
Energi (Kantor Pusat) dari PLN 17.775.180
17.987.880
18.126.660
17.924.520
Volume Air yang Diambil dari PDAM (m3)
161.754
161.982
154.662
149.554
Volume Air yang Diambil dari Sumur (m3)
2.354
974
5.456
2.935
83.632
203.589
430.968
559.338
59,5
76,0
64,5
83,3
1.010
1.298
2.513
1.744
Konsumsi Energi Total (KWh) Air (Kantor Pusat)
Kertas (Kantor Pusat) Jumlah Kertas yang Dikurangi dengan e-Billing (dalam Lembar) Volume Kertas yang Dikurangi dengan BNI Online Forum (dalam Ton; dihitung 1 rim ≈ 500 lembar @70gr) Penghijauan Jumlah Pohon yang Ditanam dan Dirawat (ribuan Pohon)
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Jumlah Pohon yang Ditanam dan Dirawat
1,7
juta pohon
4
Profesionalisme, Integritas, Orientasi Pelanggan, dan Perbaikan Tiada Henti menjadi empat nilai budaya kerja yang selalu diwariskan BNI kepada setiap insannya.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
5
Sekilas Bni
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Visi BNI Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja
Misi BNI
6
• Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah dan selaku mitra pilihan utama (the bank choice) • Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor • Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi • Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan komunitas • Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik [G4-56]
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau dikenal dengan nama BNI, didirikan pada tanggal 5 Juli 1946. BNI menjadi bank sirkulasi pertama di Indonesia yang memiliki kewenangan untuk mengatur sirkulasi alat pembayaran pertama Republik Indonesia yaitu Oeang Republik Indonesia (ORI), yang dimulai hanya beberapa bulan pasca diresmikannya BNI yaitu tanggal 30 Oktober 1946. Kedua tanggal itu sekaligus menjadi Hari Bank Nasional dan juga Hari Keuangan Nasional. [G4-3][G4-4] Pada tahun 1955 seiring dengan penambahan modal, BNI telah beralih fungsi dari bank sirkulasi menjadi bank komersial. Untuk memperkuat permodalan demi memberikan hasil terbaik kepada nasabah, pada tahun 1996 BNI melakukan Penawaran Umum Saham Perdana untuk 25% sahamnya dan menjadi bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pertama yang mencatatkan namanya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Hingga per 31 Desember 2014, pemegang saham BNI sebagian adalah pemerintah sebesar 60% dan publik sebesar 40%. [G4-7] Gedung BNI yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 1, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10220, Indonesia, menjadi Kantor Pusat BNI untuk memberikan layanan jasa keuangan terbaik kepada seluruh lapisan masyarakat, baik konsumer, UMKM dan korporasi yang didukung oleh berbagai anak perusahaan di bidang perbankan syariah (BNI Syariah), pembiayaan konsumer (BNI Multi Finance), pasar modal (BNI Securities), asuransi (BNI Life Insurance), dan jasa kiriman uang (BNI Remittance). Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan signifikan terkait struktur saham dan kepemilikan BNI. [G4-8][G4-13]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
4 Nilai Budaya Kerja BNI • Profesionalisme
• Integritas
• Orientasi Pelanggan
• Perbaikan Tiada Henti
6 Nilai Perilaku Utama Insan BNI • Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik
• Jujur, Tulus dan Ikhlas
• Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab
• Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis
• Senantiasa Melakukan Penyempurnaan
• Kreatif dan Inovatif [G4-56]
7
Struktur Usaha dan Kepemilikan BNI Pada Anak Perusahaan Per 31 Desember 2014 [G4-7] BNI
PT BANK BNI SYARIAH
PT BNI MULTI FINANCE
99.90%
99.98%
PT BNI SECURITIES
PT BNI LIFE INSURANCE
75.00%
99.99%
BNI REMITTANCE LTD
100%
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Sarana Bersama PembiayaanIndonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia
1.00%
1.00%
0.52%
8.00%
1.43%
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Sebagai bukti dari nilai budaya kerja BNI yang mencakup orientasi pelanggan, BNI didukung oleh 26.536 pegawai yang tersebar di 15 wilayah di Indonesia dan 6 kota di luar negeri. BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas, mencakup 1.760 outlet domestik dan 6 cabang luar negeri di New York, London, Hong Kong, Singapura, Tokyo, dan Osaka. Sebanyak 14.071 unit ATM milik sendiri di dalam negeri dan 6 unit ATM di luar negeri, yaitu 4 unit ATM di Hong Kong dan 2 unit ATM di Singapura, serta fasilitas internet banking dan SMS banking sehingga menjadikan BNI sebagai bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja. Berkat pencapaian tersebut, BNI kini memiliki total aset senilai Rp 350,2 triliun dan berhasil membukukan laba tahun 2014 sebesar Rp10,8 triliun. [G4-6][G4-9]
Jumlah Outlet BNI
1.687
1.585
1.760
1.364 1.148
2010
2011
2012
2013
2014
Penghargaan yang Berkaitan dengan Sustainability 8
Indonesian CSR Awards 2014 “Kampoeng BNI Imogiri”
Sri-Kehati dan SWA “The Best Companies 2014 Sri-Kehati Index“
Best Sustainability Report 2013 “Category Financial Services SRA 2014”
Indonesia Sustainability Reporting Awards 2014 “Commendation for 1st G4 Sustainability Report 2013”
Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) “Constituent of Sustainable Responsible Investment SRI-Kehati Index”
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Lembar Identitas Perusahaan [G4-3][G4-4][G4-5][G4-7] Nama Perusahaan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Alamat Kantor Pusat
Gedung BNI Jl. Jend. Sudirman Kav.1 Jakarta 10220 PO Box 1946, Jakarta Mampang 12700
Tel. : +62 21 2511946
(140 lines)
I-Telex : 765185BNI DLN IA
765186BNI DLN IA
Fax. : +62 21 2511214
E-mail :
[email protected]
Website : www.bni.co.id
Pendirian Perusahaan
5 Juli 1946
Pemegang Saham (per 31 Desember 2014)
Negara Republik Indonesia (60%) Publik (40%)
Pencatatan Saham
Bursa Efek Jakarta
Bidang Usaha
Perbankan
Kode Saham
BBNI
Produk dan Layanan
Simpanan, Pinjaman, Kartu Kredit, E-Banking
Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan
(PwC Indonesia)
Plaza 89
JI. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6
Jakarta 12940 Indonesia
Telephone: [62] (21) 521 2901
Telecopier: [62] (21) 5290 5555, (21) 5290 5050
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Puri Datindo
Wisma Diners Club Annex Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220
Tel. (62-21) 5709009
Fax. (62-21) 5709026
Perusahaan Pemeringkat
Standard & Poor‘s 30 Cecil Street
PrudentialTower 17th floor
Singapore 30 Cecil Street
PrudentialTower 17th floor
Singapore 049712
Phone : (65) 6438 2881
Website : www.standardandpoors.com Moody‘s Singapore Pte Ltd 50 Raffles Place #23-06 Singapore LandTower 048623 Phone : (65) 6398-8300
Fax : (65) 6398-8301
Website : www.moodys.com PT Fitch Ratings Indonesia PrudentialTower 20th floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta Selatan 12910 – Indonesia Phone : (62-21) 57957755
Fax : (62-21) 57957750
Website : www.fitchratings.com PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) PaninTower Senayan City 17th Floor Jalan Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270, INDONESIA
Tel. (62-21) 7278 2380 Fax. (62-21) 7278 2370 Website : www.pefindo.com
Alamat Kontak
Divisi Komunikasi Perusahaan & Kesekretariatan Gedung BNI, Lantai 24
Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta 10220 Tel. (62-21) 2511946, 5728387, 5728037 Fax. (62-21) 5728295, 5728053
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
9
10
Laporan Keberlanjutan ini diterbitkan selaras dan merupakan bagian yang tidak dapat pisahkan dengan Laporan Tahunan BNI 2014. Laporan Keberlanjutan yang kami terbitkan setiap tahun mengungkapkan arti keberlanjutan bagi BNI serta upaya kami dalam mengintegrasikan prinsip Triple Bottom Line dengan strategi bisnis dan operasional sehari-hari.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
11
Tentang Laporan Ini
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
BNI mempublikasikan Laporan Keberlanjutan setiap tahun secara konsisten sejak tahun 2009. Laporan ini selaras dan merupakan kesinambungan, tidak dapat dipisahkan dari Laporan Keberlanjutan 2013 yang diterbitkan pada Maret 2014. [G4-29][G4-30] Melalui Laporan Keberlanjutan ini, BNI menyajikan informasi yang seimbang dan komprehensif mengenai aspek ekonomi, sosial dan lingkungan serta kegiatan dan kinerja Tanggung Jawab Sosial perusahaan terkait bisnis dan operasional, serta sebagai bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas. Selain itu sebagai perusahaan terbuka, Laporan Keberlanjutan adalah bentuk kepatuhan pada regulasi Otoritas Jasa Keuangan, melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam- LK: Kep-431/ bl/2012 tertanggal 1 Agustus 2012 tentang penyampaian Laporan Tahunan Perusahaan yang mengharuskan menyertakan laporan CSR dalam laporan tahunan atau dalam sebuah laporan terpisah, seperti Laporan Keberlanjutan.
Cakupan dan Batasan
12
Laporan Keberlanjutan ini memuat periode data yang terhitung sejak 1 Januari hingga 31 Desember 2014, dimana mencakup data kantor pusat BNI dan kegiatan operasional kami di seluruh Indonesia. Laporan Keberlanjutan ini tidak mencakup program, kegiatan ataupun data dari perusahaan anak (PT Bank BNI Syariah, PT BNI Multi Finance, PT BNI Securities, PT BNI Life Insurance dan BNI Remittance Ltd.). Ke depan, bni akan mendorong perusahaan anak untuk menyusun Laporan Keberlanjutan di entitasnya masing-masing. [G4-17][G4-20][G4-28] Dalam operasional sehari-hari, BNI dibantu oleh para pemasok, baik pemasok barang maupun jasa (outsourcing). Menyadari bahwa kinerja mereka turut mempengaruhi reputasi dan nama baik BNI, maka Laporan Keberlanjutan ini turut mencakup berbagai kebijakan dan kriteria seleksi serta evaluasi pemasok barang dan jasa khususnya para pemasok tenaga kerja dalam bidang security, sales and promotion, debt collector, transportasi dan cleaning service. Kebijakan dan kriteria evaluasi pemasok tersebut mencakup aspek ketenagakerjaan, perlindungan hak-hak pegawai dan penghormatan pada hak asasi manusia. [G4-21]
Pedoman dan Standar Pelaporan Laporan ini disusun sesuai dengan kriteria G4 Core dan Financial Service Sector Supplement yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Pedoman G4 memiliki dua opsi penyusunan Laporan Keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive. Untuk Laporan Keberlanjutan 2014 ini, BNI memilih menerapkan G4-Core. Verifikasi kesesuaian dengan GRI G4-Core telah dilakukan oleh pihak ketiga independen, yaitu National Center for Sustainability Reporting (NCSR), sebagaimana tercantum dalam Pernyataan Verifikasi Pihak Ketiga pada halaman 98 laporan ini. [G4-33] Untuk memudahkan para pembaca dengan mudah menemukan relevansi isi Laporan Keberlanjutan dengan indikator GRI G4, kami mencantumkan indikator GRI di setiap halaman terkait. Daftar lengkap seluruh aspek dan indikator GRI G4 dapat ditemukan pada halaman 99.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Isi Laporan Laporan Keberlanjutan ini fokus pada kegiatan bisnis kami sebagai bank yang melaksanakan fungsi operasional, seperti perbankan konsumer, komersial dan korporasi di indonesia. Laporan Keberlanjutan ini juga mencakup studi kasus dan kegiatan operasional BNI sepanjang tahun 2014. Dapat dipastikan tidak ada perubahan signifikan ataupun perubahan pada prinsip komparabilitas data dari laporan sebelumnya. Oleh karena itu, tidak ada pernyataan ulang (restatement) dalam Laporan Keberlanjutan ini. [G4-22] [G4-23] Dalam setiap siklus pelaporan, konten laporan direlevansikan dengan bisnis BNI, sekaligus untuk memastikan bahwa Laporan Keberlanjutan telah memuat data dan informasi mutakhir terkait keberlanjutan dan kepentingan para pemangku kepentingan. Laporan Keberlanjutan ini memuat tiga aspek utama, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial secara berimbang. [G4-18] Penentuan isi Laporan Keberlanjutan didasarkan pada empat prinsip GRI G4, yaitu: Keterlibatan Pemangku Kepentingan Prinsip ini mengharuskan pemangku kepentingan dilibatkan dalam proses penyusunan, mulai dari penentuan konten laporan sampai dengan pemberian masukan terhadap Laporan Keberlanjutan yang telah dipublikasikan; Konteks Keberlanjutan - Prinsip ini mengharuskan Laporan Keberlanjutan meliputi seluruh isuisu keberlanjutan yang relevan bagi BNI; Materialitas - Prinsip ini mengharuskan Laporan Keberlanjutan berisi isu-isu atau aspek material yang diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan; Kelengkapan
- Prinsip ini mengharuskan Laporan Keberlanjutan dibuat dengan cakupan dan periode pelaporan tertentu serta didukung data yang lengkap untuk cakupan dan periode pelaporan.
[G4-18]
Langkah 1 IDENTIFIKASI
Langkah 2 PRIORITAS
Langkah 3 VALIDASI
Konteks Keberlanjutan
Materialitas
Kelengkapan
Pelibatan Pemangku Kepentingan Laporan Keberlanjutan 2014
Langkah 4 REVIEW Konteks Keberlanjutan
Pelibatan Pemangku Kepentingan
Menentukan Aspek Material dan Batasan Laporan Seperti halnya tahun sebelumnya, BNI menyelenggarakan workshop internal yang melibatkan berbagai unit kerja di BNI. Dalam sesi diskusi tersebut, isu-isu material yang telah ditentukan pada laporan sebelumnya kembali diangkat untuk dibahas dengan tujuan memperoleh umpan balik dari tim internal terhadap aspek material, cakupan dan batasan pelaporan, serta penyajian informasi dan data. Melalui sesi ini, BNI berupaya untuk terus memperbaiki kualitas Laporan Keberlanjutan serta mengembangkan berbagai kebijakan dan target-target yang relevan dengan indikator kinerja utama GRI G4. [G4-18][G4-19][G4-20][G4-21]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
13
Daftar Aspek Material dan Boundary
2
Market Presence
3
Dampak Ekonomi Tidak Langsung
4
Material
5
Energi
6
Ketenagakerjaan
7
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
8
Pelatihan dan Pendidikan
9
Penilaian Praktik Perburuhan Pemasok
10
Asesmen Hak Asasi Pemasok
11
Masyarakat Lokal
12
Anti Korupsi
13
Kebijakan Publik
14
Pemberian Label Produk dan Jasa
15
Privasi Nasabah
16
Produk Portofolio
n
ta s
Clea nin g
i
Sale s
Kinerja Ekonomi
or sp
e
1
Tr a
BNI
Di Dalam Perusahaan
ektor K ol
Anak Peruahaan
ic rv Se
14
Di Luar Perusahaan
Aspek Material
Anak Perusahaan
Security
No
BNI Anak Perusahaan Di Luar Perusahaan
Pilar kerberlanjutan BNI yang dilaporkan dalam laporan ini merupakan hasil pelibatan pemangku kepentingan dan prinsip pelaporan keberlanjutan GRI G4 yang turut memperhatikan world best practice implementasi sustainability seperti ISO 26000 dan United Nation Global Compact (UNGC). Pilar ini menjadi arah strategis kami untuk menjadi sebuah institusi perbankan yang tidak hanya unggul dari aspek bisnis dan operasional, namun mampu memberikan nilai tambah pada seluruh produk dan layanan kami dimana setiap nasabah, investor dan para pemangku kepentingan yakin bahwa BNI senantiasa menjunjung tinggi nilainilai sosial dan pelestarian alam dalam setiap langkah. Kami mendefinisikan isi Laporan Keberlanjutan tahun ini dengan membuat Pilar Keberlanjutan BNI seperti terlihat pada gambar di samping. [G4-18][G4-19][G4-20][G4-21]
BNI untuk Indonesia BNI untuk Lingkungan
Pilar Keberlanjutan BNI
BNI untuk Masyarakat
BNI untuk Nasabah
BNI untuk Pegawai
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Mengacu pada pedoman GRI G4, pengungkapan pendekatan manajemen dari setiap aspek material yang teridentifikasi akan dikategorikan dan dibahas dalam bab atau bagian yang relevan di dalam Laporan Keberlanjutan ini.
Validasi dan Assurance Laporan Laporan Keberlanjutan ini menyajikan indikator kualitatif dan kuantitatif yang relevan untuk meningkatkan komparabilitas dan akuntabilitas laporan. Lebih dari itu, BNI menjunjung tinggi prinsip transparansi dan laporan yang berimbang. Sehingga dalam Laporan Keberlanjutan ini kami turut melaporkan berbagai tantangan, rintangan dan kinerja yang kurang baik disamping berbagai keberhasilan dan pencapaian selama periode pelaporan. Hal ini demi memastikan pembaca memperoleh informasi yang komprehensif dan objektif terhadap kinerja BNI secara menyeluruh dan berimbang. Untuk menjamin akurasi data yang disajikan dalam Laporan Keberlanjutan ini, BNI melakukan verifikasi dan tinjauan internal yang dilaksanakan dalam tiga tahap, yakni verifikasi draft awal, verifikasi draft kedua pada saat sebelum masuk ke proses desain dan verifikasi draft laporan final sebelum Laporan Keberlanjutan diterbitkan. Belum dilaksanakan audit eksternal independen (assurance) terhadap data yang disajikan dalam Laporan Keberlanjutan ini. Kedepan, BNI akan mempertimbangkan untuk melakukan assurance demi meningkatkan akurasi dan kredibilitas laporan kami. [G4-33]
Aksesibilitas Sejalan dengan upaya pelestarian alam, Laporan Keberlanjutan ini dicetak dalam jumlah yang terbatas. Laporan Keberlanjutan 2014 dan tahun-tahun sebelumnya ini dapat diunduh dari www.bni.co.id. Bagi pengguna smart phone dan tablet berbasis iOS dapat mengunduh Laporan Keberlanjutan ini melalui App Store, sedangkan bagi pengguna android dapat mengunduhnya melalui Play Store dengan kata kunci: SR BNI 2014.
Umpan Balik BNI berkomitmen untuk meningkatkan kualitas Laporan Keberlanjutan ini. Kami mengundang seluruh pembaca dan pemangku kepentingan untuk memberikan saran, ide, kritik serta pendapat ke: [G4-31] PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Corporate Community Responsibility Unit Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220, INDONESIA
PO BOX 2955 JKT
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
15
Sambutan Komisaris Utama [G4-1]
16
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
“Bagi BNI, Bank tidak dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama jika lingkungannya tidak dalam kondisi yang baik”.
Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dewan Komisaris dan Direksi sepakat untuk berbagi visi tentang pentingnya keberlanjutan sebagai bagian dari strategi BNI. Bagi BNI, sangat jelas bahwa Bank tidak dapat bertahan dalam kurun waktu yang lama jika lingkungannya tidak dalam kondisi yang baik. Meskipun keadaan ekonomi dan politik belum sepenuhnya kondusif pada 2014, BNI tetap tampil baik dan berkomitmen penuh untuk menjadi pemimpin dalam keberlanjutan dari dimensi jasa keuangan di Indonesia. Kami sangat percaya bahwa performa konsisten dan komitmen BNI untuk keberlanjutan saling berkaitan. Keberlanjutan bukan semata-mata mengejar profit, tetapi kita juga harus memberikan perhatian pada lingkungan hidup termasuk kehidupan masyarakatnya. Inilah value atau nilai yang ingin kami tanamkan dalam berbisnis sebagai lembaga intermediary dalam jasa keuangan. Keseimbangan pencapaian 3 P (profit, people, planet) merupakan elemen penting bagi sektor keuangan dan perbankan termasuk BNI. Hal itu kami tunjukkan misalnya dengan masuk ke pembiayaan energi terbarukan, agribisnis berkelanjutan, proyek infrastruktur, layanan perbankan yang efisien dan efektif serta terus meningkatkan performa unit baru kami, Corporate Community Responsibility (CCR) yang melaksanakan komitmen BNI dalam programprogram Keberlanjutan. Dewan Komisaris telah menyetujui kebijakan keberlanjutan, di mana semua kegiatan BNI harus cocok dan seimbang. Kami membahas isu-isu keberlanjutan dengan nasabah BNI dan memberikan saran yang diperlukan untuk mendukung langkah keberlanjutan, tidak hanya pada tingkat penilaian risiko dan compliance checks, tetapi juga di tingkat direksi dan manajemen. Kami percaya bahwa hal ini memperkuat hubungan BNI dengan nasabah sehingga mengilhami beberapa nasabah BNI untuk menerapkan kebijakan keberlanjutan.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
17
Salah satu kegiatan perikanan di Kampoeng BNI Lamongan, Jawa Timur.
18
Sebagai “perusahaan milik negara”, BNI telah ditunjuk sebagai agen pembangunan yang berkontribusi melalui pembiayaan dalam delapan sektor unggulan, yakni: agribisnis, telekomunikasi, makanan dan minuman, minyak gas dan pertambangan, industri kimia, konstruksi, kelistrikan, serta perdagangan besar dan retail. Tak ketinggalan sektor maritim, kelautan dan perikanan yang menjadi fokus utama Presiden RI Joko Widodo. BNI secara konsisten menyuarakan kepada dunia usaha untuk memperhatikan risiko lingkungan dan sosial agar pembangunan tepat sasaran dan mengurangi dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Bagaimanapun keberlanjutan selayaknya menjadi perhatian penting bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia. Tak terkecuali komunitas masyarakat yang terdiri dari petani, nelayan, pengrajin dan pedagang dimana keberlanjutan juga dapat mendukung kebutuhan hidup mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk itu, BNI menyediakan fasilitas yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Unit CCR menyediakan pelatihan, mendukung produksi dan penjualan produk dari mitra-mitra kami. Kami bekerja sama dengan Perguruan Tinggi dan Institusi-institusi terkait untuk melatih mitra BNI dengan keahlian khusus.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Stand peserta pameran Kampoeng BNI Nusantara di Jakarta, Juli 2014.
Kantor wilayah hingga kantor cabang BNI senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat lokal untuk memenuhi keperluan mereka di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, bencana alam, agama, keuangan dan kewirausahaan, serta seni dan budaya. Pengalaman kami menunjukkan bahwa praktek keberlanjutan yang dilakukan tidak hanya membantu masyarakat menjadi lebih tangguh dan lebih sejahtera, tetapi juga memperluas pasar BNI dan memperkuat hubungan BNI dengan masyarakat sekitar. Keberlanjutan dan tanggung jawab perusahaan juga telah tumbuh menjadi budaya organisasi BNI. Kami memastikan bahwa prinsip keberlanjutan akan tetap menjadi elemen inti dari strategi BNI pada masa yang akan datang. Salam,
Peter B. Stok Komisaris Utama
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
19
Sambutan Direktur Utama [G4-1]
20
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
“Kami menyadari bahwa keberlanjutan tidak hanya soal filantropi tetapi suatu tanggungjawab untuk mengembangkan masyarakat di wilayah operasional kami agar kehadiran dan nilai tambah BNI dirasakan dengan tindakan nyata.”
Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Selamat datang di Laporan Keberlanjutan BNI tahun 2014. Melalui laporan ini, BNI ingin melaporkan pendekatan-pendekatan kami dalam upaya mencapai pembangunan dan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkelanjutan, serta masa depan yang lebih baik bagi anak cucu kita. Selain itu, melalui Laporan Keberlanjutan ini BNI juga ingin menginspirasi para pelaku industri baik di sektor perbankan maupun di sektor-sektor lain untuk bergabung bersama BNI dan masyarakat global dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan, mengatasi perubahan iklim dan melakukan pelestarian alam. Bagi BNI, kegiatan bisnis tidak terlepas dari lingkungan dan masyarakat sekitar. Perusahaan tidak hanya mementingkan keuntungan semata tetapi juga harus berkelanjutan. Perkembangan bisnis dengan upaya pelestarian lingkungan harus seimbang demi mencapai pertumbuhan perusahaan tersebut di masa depan. Oleh karena itu, kepedulian dan tanggungjawab BNI kepada pegawai, lingkungan dan masyarakat merupakan bentuk dari misi BNI keempat yang berbunyi “Meningkatkan Kepedulian dan Tanggungjawab terhadap Lingkungan dan Komunitas”. Kami telah merespon tantangan tersebut dengan mendirikan unit khusus yang bernama Corporate Community Responsibility (CCR) untuk bertanggungjawab atas keberlanjutan perusahaan yang telah menjadi dasar strategi BNI dan bagian tak terpisahkan dari BNI. Kami ingin menyampaikan bahwa BNI dalam posisi on the right track untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami pun menyadari bahwa keberlanjutan tidak hanya berbicara aspek filantropis saja tetapi suatu tanggungjawab untuk mengembangkan masyarakat di wilayah operasional kami agar kehadiran dan nilai tambah BNI dirasakan dengan tindakan nyata. Ini bukan tanpa tantangan, karena kita membutuhkan program-program pembangunan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat dan tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
21
Kegiatan di Kampoeng BNI Batik Tulis Lasem, Rembang, Jawa Tengah
22
Beberapa inisiatif yang dilakukan BNI antara lain meningkatkan peluang bisnis dan memperkuat manajemen risiko dalam proses analisa kredit, membiayai beberapa proyek ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga hidro, geothermal, green building, sustainable plantation (RSPO), biogas, biomass, waste and recycle management, serta melakukan kegiatan-kegiatan BNI Go Green seperti program pembibitan dua juta tanaman keras, bike to work dan lain-lain. Kami mengharapkan agar bisnis berkelanjutan dapat menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan, sekaligus berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan hidup di manapun kegiatan bisnis itu berada. Melalui penggunaan teknologi baru, BNI menggarap generasi muda digital yang sadar terhadap high-tech, gadget dan aktif dalam social media. Hal ini mendorong praktek keberlanjutan di BNI untuk menghasilkan produk perbankan lebih efisien dan efektif. BNI adalah miniatur Indonesia dan sudah sepatutnya kami aktif mengkomunikasikan prinsip dalam praktek keberlanjutan kepada pemangku kepentingan untuk mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan sehingga menjadi sinergis dengan layanan dan produk perbankan BNI. Sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, BNI mendirikan Kampoeng BNI di berbagai daerah di Indonesia untuk mengangkat produk-produk lokal agar dapat berkembang lebih baik sehingga pelaku-pelaku usaha di Kampoeng BNI tersebut yang masih dalam kategori non bankable akhirnya menjadi feasible. Inilah nilainilai yang BNI tawarkan kepada customer dan nasabah bahwa keberlanjutan juga menyentuh aspek inklusi keuangan.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Produk Batik Tulis Lasem Mitra Binaan BNI, Rembang, Jawa Tengah
BNI berkomitmen meningkatkan human capital resources melalui berbagai macam pelatihan dan aktif dalam berbagai training Analis Lingkungan Hidup dan Konservasi Energi baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah, Regulator maupun Institusi-institusi lainnya. Sebagai anggota UNEP-FI, kami turut mempromosikan aspek keberlanjutan dengan pemangku kepentingan BNI seperti nasabah, debitur dan mitra korporat kami untuk bersama-sama memikul tanggungjawab demi keberlanjutan generasi saat ini maupun masa yang akan datang. Sepanjang tahun ini, BNI juga berhadapan dengan berbagai tantangan dalam inisiatif keberlanjutan. Sosialisasi tentang keberlanjutan dan kaitannya dengan pembiayaan kepada pegawai BNI menjadi salah satu pekerjaan mulia yang tidak pernah berakhir. Meningkatkan portfolio BNI dalam penyaluran kredit di bidang infrastruktur agar sejalan dengan pembangunan berkelanjutan membutuhkan kesadaran dan komitmen kuat bukan hanya dari jajaran Direksi namun juga keterlibatan nasabah, investor dan pegawai BNI. Kami yakin manfaat menjaga keberlanjutan ini dapat menimbulkan relasi kuat antara pihak-pihak yang saling membantu. Kami akan terus menyesuaikan strategi kami dengan perubahan di masyarakat dan negara. Salam,
Gatot M. Suwondo Direktur Utama
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
23
24
BNI menyadari bahwa kesukseskan dan keberlanjutan perusahaan ini bukanlah semata-mata hasil dari daya dan upaya kami sendiri. Sejalan dengan semangat dan tujuan untuk terus menjadi salah satu bank terbaik di Indonesia, BNI harus memahami dan responsif terhadap kebutuhan setiap pemangku kepentingan. Oleh karena itu pelibatan pemangku kepentingan sangatlah penting dalam proses penyusunan pilar keberlanjutan BNI. Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
25
Pemangku Kepentingan Pilar Keberlanjutan Bni Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Salah satu produk mitra binaan BNI di Pameran Kampoeng BNI Nusantara di Jakarta pada Juli 2014
26
Dunia terus mendorong para pelaku usaha untuk ikut peduli dan terlibat dalam upaya menuntaskan berbagai tantangan sosial dan lingkungan. Sebagai salah satu bank terkemuka dan terbesar di Indonesia, BNI bertekad untuk ikut serta menuntaskan berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Mendengarkan Pemangku Kepentingan Sebagai institusi perbankan nasional, salah satu tantangan utama bagi BNI adalah mendistribusikan kesempatan dan membuka peluang menuju kesejahteraan bagi jutaan rakyat Indonesia yang tersebar di kota sampai di desa terpencil di seluruh Nusantara. Selain itu, BNI terus memastikan setiap langkah mampu memberikan manfaat positif bagi perkembangan sosial, kemanusiaan dan pelestarian lingkungan. Demi mencapai tujuan yang diinginkan bersama, BNI melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan usaha dan proses pengambilan keputusan serta penentuan arah strategi Bank. BNI mendefinisikan pemangku kepentingan sebagai kelompok yang memiliki dampak dan/atau terdampak oleh operasional BNI. Melalui berbagai upaya perlibatan, BNI mampu menyelaraskan arah strategi usaha dengan harapan dan kebutuhan setiap pemangku kepentingan. Kami percaya dengan terus melibatkan serta mendengarkan aspirasi para pemangku kepentingan, BNI dapat terus tumbuh berkembang, memajukan masyarakat dan meningkatkan keberlanjutan. BNI memiliki metode pelibatan pemangku kepentingan yang beragam, kami ingin memastikan setiap pemangku kepentingan dapat dengan mudah, nyaman dan efektif dalam menyampaikan pendapat, ide dan kekhawatiran mereka. BNI juga memastikan bahwa masukan-masukan ini dipahami dengan jelas. Sepanjang tahun 2014, keterlibatan BNI dengan masing-masing pemangku kepentingan adalah sebagai berikut:
27
Pemangku Kepentingan, Metode Pelibatan dan Topik Material [G4-24] [G4-25] [G4-26] [G4-27] Pemangku Kepentingan [G4-24] Nasabah
Basis Penetapan [G4-25]
• Pengaruh • Ketergantungan
Pendekatan [G4-26] Metode Pelibatan
Tujuan
Topik [G4-27]
Frekuensi
Layanan Call Center
Menerima layanan dan keluhan nasabah
Setiap saat
•
Survei Kepuasan Pelanggan
Mengidentifikasi kepuasan nasabah dan aspek perbankan yang diperlukan
Setahun sekali
•
•
•
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Website informasi & Frontline information
Edukasi perbankan
Customer Gathering
Membina hubungan bisnis
Saat diperlukan • Minimal setahun sekali
Keamanan transaksi perbankan Kredit konsumer, usaha kecil dan menengah, serta korporasi Fasilitas perbankan dan kemudahan akses Informasi produk dan layanan perbankan yang jelas dan transparan Proses pengajuan kredit
• Peraturan dan Perundangan Perbankan • Harapan nasabah
Pemangku Kepentingan [G4-24] Pemegang Saham/ Investor
Tanggung Jawab
Pendekatan [G4-26] Metode Pelibatan
Tujuan Menyampaikan kinerja organisasi dan stabilitas perusahaan
Setiap kuartal
Rapat Umum Pemegang Saham
Melaporkan kinerja dan tata kelola perusahaan
Minimal 1 kali setahun
Media Internal (Portal)
Mensosialisasikan kebijakan dan strategi bidang kepegawaian
Setiap saat
Survei Kepuasan Pegawai
Mengidentifikasi kepuasan dan harapan pegawai
Setahun sekali
Serikat Pekerja Pengaruh
Pembahasan Perjanjian Kerja Bersama
Membina hubungan bipartit dengan serikat pekerja
Dua tahun sekali
Pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan
Pelaporan pelaksanaan kepatuhan dan notifikasi pada Bank Indonesia
Menginformasikan tingkat kepatuhan atas peraturan perundangan yang berlaku
Setahun dua kali
Basel II Accord - Basel Committee
Ikut serta dalam kegiatan-kegiatan studi yang diselenggarakan komite
Minimal setahun sekali
Pelaporan kepatuhan aspek syariah pada Dewan Syariah Nasional
Menginformasikan tingkat kepatuhan terhadap prinsip syariah
Minimal setahun sekali
Tanggung Jawab
• Kedekatan • Pengaruh • Tanggung Jawab
Topik [G4-27]
Frekuensi
Pelaporan Kinerja
Pegawai
28
Basis Penetapan [G4-25]
• Kinerja keuangan • Investasi untuk perusahaan ramah lingkungan • Kinerja nonkeuangan
• • • • •
• •
•
• •
• •
•
•
•
Hak-hak pegawai Kesetaraan kesempatan Proses rekrutmen Pengembangan karir Pengalaman bekerja yang berharga dan menyenangkan Hak-hak pegawai Remunerasi dan tunjangan Kepatuhan pada peraturan dan perundangan Informasi yang transparan Kesempatan untuk bekerjasama dalam penyelenggaraan program CSR Tata Kelola Perusahaan Analisa risiko lingkungan dan sosial dalam pemberian kredit Anti Bribery and Corruption (ABC) and Anti-Money Laundering (AML) and Anti Terrorism Prinsip kehati-hatian dalam operasional dan layanan perbankan BNI Sustainable Finance
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Pemangku Kepentingan [G4-24] Pemasok
Basis Penetapan [G4-25]
Ketergantungan
Pendekatan [G4-26] Metode Pelibatan Seminar dan Sosialisasi kebijakan
Tujuan Pengembangan merchant dan vendor BNI
Topik [G4-27]
Frekuensi Minimal setahun sekali
•
•
Organisasi Bisnis
Organisasi Masyarakat/ Lembaga Non Pemerintah
Media
Perwakilan
Perwakilan
Perwakilan
Pertemuan dan kegiatan nasional maupun regional
Peningkatan kesadaran tata perbankan dan keuangan
Konferensi Internasional
Peningkatan kesadaran tata kelola perbankan dan keuangan
Minimal setahun sekali
Kerja sama strategis dalam kepedulian sosial BNI
Memberdayakan lingkungan sosial dan meningkatkan kesejahteraan sasaran program
Minimal setahun dua kali
Pelaporan Program Kemitraan Bina Lingkungan
Mensosialisasikan kebijakan dan program kepedulian BNI
Setahun sekali
Memberikan informasi terkait bisnis perbankan dan informasi korporat
Saat diperlukan
Siaran Pers
Minimal setahun sekali
• •
• • •
• •
•
•
• • • •
•
•
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok Proses pengadaan barang dan jasa yang adil dan transparan Kinerja keuangan Investasi untuk perusahaan ramah lingkungan Kinerja nonkeuangan Kegiatan operasional Arah perkembangan bisnis (strategic direction) Dampak dan kinerja lingkungan Progress program CCR (Corporate Community Responsibility) yang dilaksanakan dan direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CCR Informasi mengenai kegiatan perusahaan Kinerja keuangan Kinerja nonkeuangan Dampak dan kinerja lingkungan Progress program CCR yang dilaksanakan dan direncanakan Kesempatan untuk berkolaborasi dalam program CCR Informasi mengenai kegiatan perusahaan
29
Menentukan Materialitas Selain memperhatikan apa yang menjadi isu dan kekhawatiran dari setiap kelompok pemangku kepentingan, BNI mengidentifikasi, memahami, menetapkan prioritas dan mengelola risiko, tantangan serta berbagai peluang yang paling material bagi keberlanjutan usaha saat ini dan di masa depan. Menetapkan prioritas pada isu-isu yang menjadi sorotan para pemangku kepentingan, berbagai tantangan dan risiko serta peluang yang mewarnai kegiatan usaha dan operasional BNI merupakan proses yang kompleks. Kami memastikan prioritas dan pilar keberlanjutan BNI mampu menjawab kekhawatiran pemangku kepentingan serta mendukung operasional dan pertumbuhan usaha BNI secara berimbang. Proses ini dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan melalui berbagai cara dan kesempatan. Masukan dan umpan balik mereka amat berharga untuk membantu BNI dalam membuat perencanaan bisnis dan operasional yang lebih efektif, memperbaiki kinerja, serta menyusun laporan yang lebih akurat dan transparan dalam rangka meningkatkan daya saing BNI. Tahun ini, Stakeholder Group Discussion (SGD) dilaksanakan pada 25 November 2014 dengan dihadiri oleh 20 orang responden yang mewakili berbagai kelompok pemangku kepentingan yang berbeda-beda, digunakan untuk meninjau ulang aspek-aspek material yang telah dilaporkan tahun sebelumnya melalui kuesioner dan diskusi terbuka. SGD tahun ini berkesimpulan bahwa aspek-aspek material yang dilaporkan dalam Laporan Keberlanjutan tahun 2014 adalah sama atau melanjutkan tahun sebelumnya. Matriks materialitas dari proses ini dapat diihat dibawah ini. [G4-18][G4-19] 30 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
High
Keberagaman dan HAM Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca
Pelatihan dan Pengembangan Karir Pegawai Kesetaraan Kesempatan Antar Gender
Manajemen Jejak Karbon Penerimaan Negara Analisa Risiko Lingkungan Sebelum Pemberian Kredit Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pembangunan Infrastruktur untuk Masyarakat Remunerasi dan Imbal Jasa Keamanan Perbankan
Medium
Fasilitas Perbankan untuk UKM
Kejelasan Informasi Portofolio Produk
Pembiayaan Sektor Energi Terbarukan Kemudahan Akses Perbankan Kesetaraan Kesempatan Antar Gender Peningkatan Kondisi Kehidupan Masyarakat
Low
Penting Bagi Pemangku Kepentingan
Pengendalian Pemakaian Listrik dan Bahan Bakar Minyak
Pelatihan dan Pegembangan Karir Pegawai
Low
Medium
High
Penting Bagi Perusahaan
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Pilar Keberlanjutan Bni Sebagai hasil dari pelibatan pemangku kepentingan dan analisa materialitas, BNI merumuskan Pilar Keberlanjutan BNI. Pilar-pilar ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang BNI terhadap pemangku kepentingan dan implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan secara konsisten. [G4-19] Pilar Keberlanjutan BNI BNI Untuk INDONESIA
BNI Untuk NASABAH
BNI Untuk Pegawai
BNI Untuk MASYARAKAT
BNI Untuk LINGKUNGAN
Topik Berdasarkan Survei Pemangku Kepentingan
Aspek Material GRI G4
Indikator GRI G4 yang dilaporkan
• Peningkatan kesejahteraan masyarakat • Kontribusi pada perekonomian negara • Mendorong investasi
Economic Performance
• Keamanan perbankan • Kemudahan akses perbankan • Kejelasan informasi mengenai produk
Indirect Economic Impact
EC8
Product Portofolio Product & Service Labelling Product Responsibility Customer Privacy Local Communities
FS2, FS3, FS6, FS7 PR5
Economic Performance Market Presence Employment Occupational Health and Safety Training & Education Discrimination Anti-Corruption
EC3
• Peningkatan kondisi kehidupan masyarakat • Pelayanan perbankan untuk sektor microfinance dan UKM • Pemberdayaan dan kegiatan sosial kemasyarakatan
Indirect Economic Impact
EC7, EC8
Local Community
SO1
• Analisa risiko lingkungan dan sosial atas pemberian kredit • Respon atas perubahan iklim/ mitigasi emisi karbon • Pemakaian energi listrik dan bahan bakar minyak • Produk dan layanan terkait dengan pembiayaan sektor energi terbarukan
Material
EN1
Energy
EN3
Product Portofolio
FS8
• Praktik-praktik ketenagakerjaan • Kesehatan dan Keselamatan Kerja • Kesejahteraan pegawai • Kepuasan pegawai dan hubungan industrial
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
EC1
Indirect Economic Impact EC8
FS16 DMA FS13, FS14
EC5 LA1, LA2 LA8 LA9, LA11 HR3 SO4, SO5
31
32
Sesuai dengan misi BNI kelima, “Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik“, penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) secara maksimal menjadi wujud komitmen BNI terhadap keberlanjutan.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Enriching People, Building Nation
Etika dan Tata Kelola
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
33
Seminar Green Banking Services kerjasama University of Cambridge U.K, Correspondent Bank Association dan BNI. Forum ini membahas hal-hal seputar Keberlanjutan, Ekonomi, Sosial dan Governance.
34
Struktur dan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan BNI mencerminkan komitmen terhadap peningkatan kualitas,
keberlanjutan, nilai-nilai yang dianut pemegang saham dan pemangku kepentingan, keunggulan usaha dan tanggung jawab sosial dan lingkungan. [G4-34]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Pemegang Saham dan Investor [G4-34] Informasi yang layak dan seimbang tentang semua langkah pengembangan besar yang mempengaruhi perusahaan telah menjadi jaminan bagi BNI terhadap para pemegang saham dan investor. BNI berkomitmen untuk selalu menjaga hubungan baik dengan seluruh pemegang saham dan investor dengan menjalin komunikasi dan pelaporan yang akurat dan transparan. Seluruh informasi terkait kinerja BNI dan performa investasi dilaporkan secara periodik. Laporan triwulan mencakup kinerja keuangan dan operasional diterbitkan antara lain melalui website BNI bersama dengan laporan tahunan, materi presentasi, pengumuman, hasil keputusan RUPS, serta penjelasan terkait. Dalam setiap RUPS, BNI mendistribusikan Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan. Seluruh investor dan masyarakat umum juga dapat menemukan berbagai informasi mengenai perkembangan kinerja finansial dan keberlanjutan BNI melalui website BNI.
Dewan Komisaris [G4-34] Tugas dan tanggung jawab utama Dewan Komisaris BNI adalah melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan strategi BNI, memantau perkembangan BNI, serta memberikan saran kepada Direksi BNI. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya tersebut Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko (KPR), dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Per tanggal 31 Desember 2014, jumlah anggota Komisaris BNI berjumlah delapan orang, dengan empat orang diantaranya merupakan Komisaris Independen. Seluruh anggota Dewan Komisaris BNI merupakan perseorangan yang memiliki integritas, kemampuan dan pengalaman yang memadai dalam bidang perbankan dan keuangan sesuai dengan persyaratan fit and proper test Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang mengatur bahwa paling kurang 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen menjadi rujukan untuk penentuan komposisi Dewan Komisaris BNI. Komposisi Dewan Komisaris BNI per 31 Desember 2014 NAMA
JABATAN
Peter Benyamin Stok
Komisaris Utama/Komisaris Independen
Tirta Hidayat
Wakil Komisaris Utama
Achil Ridwan Djayadiningrat
Komisaris Independen
Fero Poerbonegoro
Komisaris Independen
A. Pandu Djajanto
Komisaris
B.S. Kusmuljono
Komisaris Independen
Daniel Theodore Sparringa
Komisaris
Kiagus Ahmad Badaruddin
Komisaris
Untuk memastikan independensi, setiap anggota komisaris diwajibkan: • Tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi • Telah mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Perseroan maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
35
•
•
Tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS. Untuk memastikan hal tersebut, Dewan Komisaris menugaskan Komite Audit untuk melakukan pemeriksaan dan kesimpulan hasil pemeriksaannya dimuat dalam Laporan Tahunan Bank. Kurang dari 50 (lima puluh) persen anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan komisaris pada perusahaan bukan lembaga keuangan dan satu orang anggota Dewan Komisaris merupakan perwakilan dari pemegang saham yaitu Kementerian BUMN.
Direksi [G4-34] Direksi BNI memiliki tanggung jawab atas hal yang terkait dengan perusahaan dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tanggung jawab utama Direksi BNI mencakup menetapkan dan meninjau tujuan strategis dan rencana bisnis perusahaan, menyetujui anggaran tahunan dan laporan keuangan, mengelola risiko bisnis, menyampaikan nilai-nilai pemegang saham, mengelola sumber daya manusia demi mencapai tujuan perusahaan serta melakukan pengawasan internal.
36
Direksi dibantu oleh Manajemen Eksekutif yang terdiri dari beberapa Pemimpin Divisi terkait, memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan laporan terkini secara teratur mengenai kegiatan bisnis perusahaan yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan. Rapat Direksi (Radisi) yang turut dihadiri oleh Manajemen Senior (Pemimpin Divisi), diselenggarakan secara berkala sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan. Direksi dibantu oleh Komite Risiko dan Kapital (KRK), Komite Sumber Daya Manusia, Komite Manajemen Teknologi (KMT), Komite Performance Management, Komite Produk, Komite Prosedur Kredit, Komite Kebijakan Kredit dan Komite Anti Fraud dalam menjalankan tugasnya. Per tanggal 31 Desember 2014, jumlah anggota Direksi BNI adalah 10 orang dan semuanya berdomisili di Indonesia. Seluruh anggota Direksi merupakan perseorangan yang memiliki integritas serta kemampuan dan pengalaman yang memadai dalam bidang perbankan dan telah lulus fit and proper test Bank Indonesia. Usulan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris kepada RUPS, setelah memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi. Komposisi Direksi BNI per tanggal 31 Desember 2014 Nama
Jabatan
Gatot Mudiantoro Suwondo
Direktur Utama
Felia Salim
Wakil Direktur Utama
Ahdi Jumhari Luddin
Direktur Hukum & Kepatuhan
Suwoko Singoastro
Direktur Tresuri & FI
Krishna R. Suparto
Direktur Bisnis Banking
Yap Tjay Soen
Direktur Keuangan
Adi Setianto
Direktur Jaringan & Layanan
Sutanto
Direktur Risiko Perusahaan
Honggo Widjojo Kangmasto
Direktur Operasional & TI
Darmadi Sutanto
Direktur Konsumer & Ritel
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Untuk menjaga independensi Direksi, maka ditetapkan ketentuan sebagai berikut: • Selain organ Perseroan, pihak lain manapun dilarang melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan Perseroan. • Anggota Direksi dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus Perseroan. • Anggota Direksi dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris. • Anggota Direksi dilarang menjadi pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif. • Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dilarang memiliki saham melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari modal disetor pada suatu perusahaan lain. Dalam hal terjadi benturan kepentingan, setiap anggota Direksi dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan BNI dan wajib mengungkapkan benturan kepentingan dimaksud dalam setiap keputusan.
Remunerasi Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan dan tanggung jawab serta kinerja individu untuk menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi bagi Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif (Pemimpin Unit yang menerima kuasa Direksi) dan pegawai secara menyeluruh.
Manajemen Risiko BNI melakukan evaluasi terhadap penerapan Manajemen Risiko melalui pemantauan risiko, yaitu dengan cara melihat potensi risiko dari laporan self assessment dan laporan profil risiko yang pelaksanaannya dikoordinasikan dengan divisi-divisi terkait. Evaluasi Manajemen Risiko yang dilakukan mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategi dan risiko kepatuhan. [G4-14]
Kode Etik dan Kepatuhan Sesuai dengan Pedoman GCG yang dikeluarkan Komite Nasional Kebijakan Governance tahun 2006 sekaligus sebagai upaya untuk memaksimalkan pelaksanaan GCG, BNI menerapkan Whistle Blowing System (WBS) dan Strategi Anti Fraud. Selain itu, BNI juga menerbitkan kode etik sebagai panduan pegawai dalam praktik bisnis sehari-hari yang beretika dengan para pemangku kepentingan. Kode etik ini disebarluaskan kepada seluruh pegawai melalui surel, surat, dan pelatihan yang dilakukan minimal setahun sekali. Kode etik ini juga disebarluaskan kepada semua mitra bisnis BNI melalui surel dan surat. [G4-56]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
37
14 Kode Etik BNI: [G4-56]
38
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bertindak profesional Menjadi panutan dan selalu mengingatkan Menjaga hubungan baik antar Insan BNI Menjaga kerahasiaan Menjaga keselamatan kerja Berkomitmen kepada lingkungan Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan 8. Mencegah benturan kepentingan 9. Larangan memberi, menerima hadiah atau cinderamata 10. Bertindak sebagai narasumber 11. Larangan menjadi anggota atau donatur parpol 12. Larangan mengungkapkan informasi yang tidak benar 13. Menggunakan dan menjaga aset BNI 14. Larangan menggunakan Corporate Identity
Selama periode pelaporan, BNI tidak dikenakan denda dan tidak melakukan pelanggaran terhadap hukum dan peraturan terkait keadilan persaingan usaha, praktik monopoli, dampak terhadap lingkungan, dampak terhadap kesehatan dan keselamatan, penyediaan informasi produk dan jasa, promosi, serta pelayanan jasa perbankan. [G4-PR9] Menjunjung Kode Etik BNI tentang kerahasiaan, BNI senantiasa menjaga kerahasiaan dan privasi data setiap nasabah kami. Dapat kami laporkan bahwa sepanjang tahun pelaporan tidak ada keluhan ataupun insiden signifikan terkait kerahasiaan data dan privasi pelanggan BNI. [G4-DMA] [G4-PR8] BNI juga menerapkan Fungsi Kepatuhan yang dijalankan Divisi Kepatuhan sebagaimana ditetapkan Direksi beserta fungsi-fungsi pokoknya. Adapun BNI telah melakukan beberapa aktivitas kepatuhan pada 2014 ini seperti pelaksanaan fungsi kepatuhan yang diimplementasikan ke dalam program Compliance Awareness dan Compliance Training hingga pengendalian internal seperti review rutin, compliance testing, dan review insidentil. Pada 2014, profil Risiko Kepatuhan BNI pada triwulan III berada pada risiko komposit dengan peringkat low (1) yang menunjukkan tidak terdapat pelanggaran ketentuan. Track record kepatuhan bank selama ini sangat baik dan bank telah menerapkan hampir seluruh standar keuangan dengan kode etik yang berlaku. Hal tersebut menunjukkan bahwa kemungkinan kerugian BNI dari risiko kepatuhan inheren secara komposit tergolong rendah dengan kualitas penerapan manajemen risiko kepatuhan sangat memadai. Kemudian hasil Self Assessment pelaksanaan GCG pada BNI posisi semester I 2014 berada di peringkat kedua yang mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan GCG yang secara umum baik.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Anti Money Laundering (Aml) dan Know Your Customers (Kyc) Dalam rangka mengantisipasi terjadinya pencucian uang dan pendanaan terorisme serta timbulnya potensi risiko, BNI secara terus menerus melakukan pemantauan atas penerapan Anti Money Laundering (AML) atau Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT), termasuk pelaksanaan Know Your Customer (KYC) atau Prinsip Mengenal Nasabah (PMN). BNI berupaya untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan PMN dan penerapan Program APU & PPT dengan: [G4-56][G4-SO3][G4-SO4] • Peran aktif dari Direksi dan Dewan Komisaris untuk mendukung pelaksanaan Program APU & PPT, • Meninjau secara berkala Kebijakan dan Pedoman Penerapan Program APU & PPT, • Menyempurnakan kebijakan, prosedur dan sistem informasi untuk memastikan kesesuaian dengan perkembangan ketentuan eksternal, • Memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada seluruh pegawai BNI. BNI terus menyempurnakan sistem informasi untuk mengidentifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan, mendeteksi Transaksi Keuangan Tunai dalam jumlah tertentu, serta alert system untuk mengidentifikasi calon nasabah yang dinilai memiliki risiko tinggi, calon nasabah yang berasal dari negara berisiko tinggi, serta mengidentifikasi bisnis berisiko tinggi yang kemungkinan digunakan dalam aktivitas pencucian uang maupun pembiayaan terorisme. [G4-SO3] BNI juga melakukan pemantauan pelaksanaan Pengkinian Data Nasabah dan melakukan sosialisasi secara berkesinambungan atas pelaksanaan PMN/KYC dan penerapan Program APU & PPT. Sosialisasi kepada seluruh pegawai BNI dilakukan melalui metode tatap muka maupun melalui program e-learning. [G4-SO3] [G4-SO4]
Menghindari Konflik Kepentingan Direksi dan pegawai harus melaporkan segala kemungkinan dimana kepentingan pribadi atau kelompok dapat menghalangi dalam memberikan penilaian yang obyektif. Mereka juga tidak diperkenankan memberi atau menerima suap, hadiah, sumbangan, dan menggunakan aset perusahaan atau informasi bisnis rahasia demi keuntungan pribadi sesuai dengan kebijakan BNI tentang konflik kepentingan yang tercantum dalam kode etik BNI. BNI tidak memberikan kontribusi kepada partai politik, tidak menerima keuntungan finansial apapun dari pemerintah daerah atau pemerintah pusat dan tidak berafiliasi dengan partai politik manapun.
Asosiasi Pada tahun 2013, BNI bergabung dengan United Nations Global Compact (UN Global Compact) melalui Indonesia Global Compact Network (IGCN) dengan menjadi signatory Global Compact yang ditandatangani di Bali, pada 23 Maret 2013. [G4-15][G4-16] UN Global Compact adalah sebutan untuk perusahaan-perusahaan yang secara sukarela menyelaraskan usaha dan strateginya dengan sepuluh prinsip universal di bidang hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan hidup dan anti korupsi serta mengambil tindakan dalam mendukung tujuan PBB termasuk Millennium Development Goals (MDGs). Dengan menjalankan kesepuluh prinsip tersebut maka dunia usaha/bisnis sebagai penggerak perekonomian global diharapkan dapat mendorong terciptanya market, perdagangan, teknologi dan jasa keuangan yang menghasilkan manfaat ekonomi dan keberlanjutan (sustainability) bagi masyarakat luas.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
39
Hak Asasi Manusia (HAM) 10 Prinsip Un Global Impact Network
Prinsip 1: Bisnis harus mendukung serta menghormati perlindungan internasional yang ada dalam deklarasi HAM. Prinsip 2: Memastikan mereka tidak berkolaborasi dalam penyalahgunaan HAM.
Ketenagakerjaan
Prinsip 3: Bisnis seharusnya mendukung kebebasan dalam berserikat dan mengenalkan secara efektif hak tawar kolektif. Prinsip 4: Mereduksi semua bentuk yang mengintimidasi pekerja. Prinsip 5: Penghapusan secara efektif pekerja anak. Prinsip 6: Menghapuskan diskriminasi pekerja dan profesi 40
Lingkungan
Prinsip 7: Bisnis harus mendukung pendekatan preventif yang mengancam lingkungan hidup Prinsip 8: Mengambil langkah-langkah inisiatif untuk mempromosikan tanggung jawab lingkungan yang lebih luas Prinsip 9: Mendukung pembangunan dan menyebarkan teknologi yang ramah lingkungan
Anti Korupsi
Prinsip 10: Bisnis harus bekerja melawan segala bentuk korupsi termasuk pemerasan dan penyuapan.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Salah satu outlet Mitra Binaan BNI di bidang industri kreatif di Bukit Tinggi Sumatera Barat
Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pemasok Pemasok merupakan salah satu mitra usaha yang tumbuh dan berkembang bersama dengan BNI yang menyuplai barang maupun jasa seperti jasa cleaning service, keamanan, transportasi dan lain-lain. Seleksi dan evaluasi setiap pemasok BNI dilakukan dengan cara-cara yang adil dan transparan serta memperhatikan sejumlah kriteria penilaian antara lain: syarat administrasi, legal, kinerja operasional, kepatuhan terhadap ketentuan ketenagakerjaan, hak asasi manusia serta peraturan dan kode etik BNI. [G4-LA14][G4-HR10] Proses pengadaan, seleksi penetapan dan hasil evaluasi pemasok disampaikan secara adil dan transparan. BNI melibatkan pemasok melalui komunikasi terbuka dan berbagai pertemuan serta seminar yang rutin diadakan untuk membahas hal-hal yang terkait dengan kinerja operasional, sosialisasi berbagai peraturan dan kebijakan, sampai pada pembahasan isu-isu ketenagakerjaan.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
41
Struktur Organisasi
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
DEWAN KOMISARIS
DIREKTUR UTAMA Gatot M. Suwondo WAKIL DIREKTUR UTAMA Felia Salim
SATUAN PENGAWASAN INTERNAL Anang Basuki
42
DIVISI PERENCANAAN STRATEGIS Bob Tyasika Ananta
DIVISI KOMUNIKASI PERUSAHAAN & KESEKRETARIATAN Tribuana Tunggadewi
UNIT KEMITRAAN & BINA LINGKUNGAN Nancy Martasuta
DIREKTUR BISNIS BANKING Krishna R. Suparto
DIREKTUR KONSUMER & RITEL Darmadi Sutanto
DIREKTUR JARINGAN & LAYANAN Adi Setianto
DIREKTUR OPERASIONAL & TI Honggo Widjojo Kangmasto
DIREKTUR BISNIS BANKING Krishna R. Suparto DIVISI BISNIS KORPORASI & MULTINASIONAL 1 Ridwan S. Jahja
DIREKTUR KONSUMER & RITEL Darmadi Sutanto DIVISI MANAJEMEN PRODUK KONSUMER & RITEL Wiweko Probojakti
DIREKTUR JARINGAN & LAYANAN Honggo Widjojo Kangmasto DIVISI PENGELOLAAN JARINGAN Adi Susilowati
DIREKTUR OPERASIONAL & TI Suwoko Singoastro
DIVISI BISNIS KORPORASI & MULTINASIONAL 2 Adiyasa Suhadibroto
DIVISI MANAJEMEN PEMASARAN & PORTFOLIO KONSUMER & RITEL Purnomo B. Soetadi
UNIT KUALITAS LAYANAN Sinta Indrarini Pradono
DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI Andi Nirwoto
DIVISI BUMN & INSTITUSI PEMERINTAH Putra Wahju Setyawan
DIVISI PENJUALAN KONSUMER & RITEL Ageng Purwanto
UNIT PUSAT LAYANAN PELANGGAN Siti Hasnah T. Pamilih
UNIT TATA KELOLA DATA Sigit Eri Soelistianto
DIVISI BISNIS KOMERSIAL & USAHA KECIL Siwi Peni
DIVISI BISNIS KARTU Wiweko Probojakti
WILAYAH
DIVISI JASA TRANSAKSIONAL PERBANKAN Iwan Kamaruddin
DIVISI Dana Pensiun Lembaga Keuangan Betty N. Alwi
DIVISI PENGEMBANGAN PASAR & MANAJEMEN PORTOFOLIO Tambok P. Setyawati
Unit PENYEMPURNAAN PROSES BISNIS KONSUMER & RITEL Moh. Hisyam
KOMITE KREDIT
DIVISI OPERASIONAL Fauzi
KOMITE PRODUK
KOMITE MANAJEMEN RISIKO & CAPITAL
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
DIREKTUR TRESURI & FI Suwoko Singoastro
DIREKTUR HUKUM & KEPATUHAN Ahdi Jumhari Luddin
DIREKTUR TRESURI & FI Adi Setianto
DIREKTUR HUKUM & KEPATUHAN Ahdi Jumhari Luddin
DIVISI TRESURI Aryo Bimo Notowidigdo
DIVISI KEPATUHAN Hendry Wibowo
DIVISI INTERNASIONAL A. Firman Wibowo
DIVISI HUKUM Disril Revolin Putra
DIREKTUR KEUANGAN Yap Tjay Soen
DIREKTUR KEUANGAN Yap Tjay Soen DIVISI PENGANGGARAN & PENGENDALIAN KEUANGAN Sigit Prastowo
DIVISI PENGELOLAAN ASET & PENGADAAN Tennisia Soekesi
DIREKTUR RISIKO PERUSAHAAN Sutanto
DIREKTUR RISIKO BISNIS*)
DIREKTUR RISIKO PERUSAHAAN Sutanto DIVISI MANAJEMEN RISIKO BANK Imam Budi Sarjito
DIREKTUR RISIKO BISNIS*)
DIVISI TATA KELOLA KEBIJAKAN Wicaksono Sarwo Edi
DIVISI PENYELAMATAN & PENYELESAIAN KREDIT KORPORASI Retno Murwani DIVISI PENYELAMATAN & PENYELESAIAN KREDIT KOMERSIAL & USAHA KECIL Slamet Djumantoro
DIVISI RISIKO BISNIS KORPORASI Farel Tua Silalahi
UNIT PENGEMBANGAN PERUSAHAAN ANAK Karya Budiana
DIVISI RISIKO BISNIS KOMERSIAL & USAHA KECIL Doddy Sulasmono D.
DIVISI RISIKO BISNIS KONSUMER & RITEL Muhammad Iqbal
UNIT MANAJEMEN PERUBAHAN Welan Towai Palilingan
DIVISI MANAJEMEN MODAL MANUSIA Anggoro Eko Cahyo
KOMITE MANAJEMEN KINERJA
KOMITE MANAJEMEN TEKNOLOGI
KOMITE HUMAN CAPITAL
KOMITE KEBIJAKAN & PROSEDUR PERKREDITAN
DIVISI MANAJEMEN PEMBELAJARAN ORGANISASI Putu Bagus Kresna
*) Saat ini belum terisi, untuk sementara peran dan tanggungjawab Direktur Risiko Bisnis dirangkap oleh Direktur Risiko Perusahaan
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
43
44
Sebagai salah satu bank nasional terbesar, BNI dapat berperan besar dalam memacu pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Nilai-nilai ekonomi yang diterima perusahaan bukan saja didistribusikan untuk pemilik perusahaan, tetapi mengalir ke seluruh pemangku kepentingan lainnya, terutama kepada masyarakat Indonesia
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
45
Bni Untuk Indonesia
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Para pelajar SMP di Warsambin Kampung Manyaifun Kabupaten Raja Ampat, Papua, menerima bantuan pendidikan dari BNI ketika berlangsung kunjungan Sail Raja Ampat 2014.
46
Berkat sejarah yang panjang dan semangat untuk senantiasa memperbaiki diri, BNI terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bank terbesar di Indonesia. Hal ini tercermin dalam pencapaian nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan. Pada tahun 2014, kinerja ekonomi BNI menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun lalu.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Pertumbuhan Ekonomi yang Sehat Kinerja pertumbuhan ekonomi ditandai dengan kenaikan 23,9% dalam nilai ekonomi yang didistribusikan dan peningkatan 14,3% dalam nilai ekonomi yang diperoleh dibandingkan dengan tahun sebelumnya. BNI memiliki pertumbuhan ekonomi yang sehat karena perolehan nilai ekonomi yang diperoleh murni berasal dari kegiatan operasional maupun investasi BNI, dan tidak termasuk bantuan yang diberikan pemerintah. Untuk nilai ekonomi yang didistribusikan, seluruh besaran pengeluaran diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya memenuhi semua kewajiban BNI sebagai entitas bisnis. [G4-DMA][G4-EC1][G4-EC8] Nilai Ekonomi yang Diperoleh (Rp triliun) [G4-EC1] Uraian
2011
2012
2013
2014
25,9
29,6
33,2
40,4
b) Biaya operasional
5,3
6,1
7,9
8,6
c) Gaji dan tunjangan pegawai
5,0
5,6
6,1
6,8
d) Pembayaran kepada penyandang dana
9,7
9,4
9,5
13,7
e) Pengeluaran untuk pemerintah
1,4
1,5
2,2
2,7
f) Pengeluaran untuk masyarakat
0,1
0,2
0,1
0,1
Nilai ekonomi yang dipertahankan
4,4
6,8
7,4
8,5
Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan a) Penerimaan Nilai Ekonomi yang Didistribusikan
Kontribusi Pada Pendapatan Negara Sejak awal berdiri, BNI telah mendedikasikan diri untuk menggerakkan pembangunan ekonomi di Indonesia. BNI menyadari bahwa kontribusi terbesar yang telah dicapai justru terletak pada dampak tidak langsung yang dihasilkan dari proyek investasi yang dibiayai dan berbagai pembiayaan bagi sektor mikro dan usaha kecil menengah di negeri ini. BNI memiliki pertimbangan ketat untuk memercayakan kontribusi tersebut pada kesepakatan saling menguntungkan dengan beberapa perusahaan industri besar di Indonesia, yang telah terbukti terus berkembang dan memberikan kontribusi ekonomi yang kuat bagi bangsa Indonesia. [G4-DMA][G4-EC8] Pada 2014, BNI berkontribusi untuk pendapatan negara melalui pembayaran dividen sebesar Rp 2,7 triliun dan pajak penghasilan sebesar Rp 2,7 triliun. Besaran total jumlah pembayaran dividen dan pajak BNI pada 2014 meningkat sebesar 25,7% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, keberadaan jaringan BNI di luar negeri turut berkontribusi terhadap pendapatan BNI secara keseluruhan. Hal ini diperoleh dari total pendapatan seluruh cabang BNI di luar negeri pada akhir 2014 mencapai USD 92,2 juta, diantaranya dihasilkan dari transaksi trade, remittance dan kegiatan ekspor impor yang melibatkan pengusaha Indonesia dengan Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia dan Amerika Latin. [G4-EC1]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
47
Pembangkit Listrik Tenaga Biogas kapasitas 2 MW dari limbah tapioka yang didirikan oleh debitur korporasi BNI di Tulung Buyut Lampung Utara. BNI mendukung pembiayaan energi terbarukan untuk menambah pasokan listrik di Indonesia.
48
Mendorong Investasi, Mendorong Pertumbuhan Selain memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara, BNI juga berkomitmen meningkatkan perekonomian negara melalui investasi. Bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BNI mendukung program pemerintah dalam hal ini BKPM, untuk mempromosikan kegiatan investasi di Indonesia sekaligus menggali dan memperluas potensi pasar di kawasan internasional. [G4-DMA][G4-EC8]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
BNI Bridging Indonesia and The World [G4-DMA] [G4-EC8]
Pada Tahun 2014, BNI berkesempatan untuk menjembatani nasabah BNI yang berpotensi menjajaki bisnis global dan pebisnis di pasar Timur Tengah melalui forum Annual Investment Meeting di Dubai Convention Centre tanggal 8-10 April 2014. Guna memaksimalkan upaya tersebut, BNI mengundang nasabah-nasabah terbaik yang memiliki relasi bisnis di kawasan Timur Tengah untuk dipertemukan dengan mitra strategis dan investor selama konferensi dan pameran bertempat di Paviliun Indonesia. Upaya ini merupakan perwujudan nyata BNI dalam memfasilitasi business matching nasabah korporasi BNI dengan pelaku bisnis global, sesuai dengan semangat BNI Bridging Indonesia and The World. 49
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
50
Nasabah BNI memainkan peranan yang penting dalam upaya BNI menuju keberlanjutan. Tidak hanya memberikan kekuatan pada portofolio finansial kami, namun nasabah menjadi perpanjangan tangan BNI untuk memperkuat kinerja Triple Bottom Line, yakni: ekonomi, lingkungan dan sosial.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
51
Bni Untuk Nasabah
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Penampilan produk-produk mitra binaan BNI dalam pameran Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta
52
Sebagai institusi keuangan, dampak ekonomi, lingkungan dan sosial terbesar berasal dari aktivitas pembiayaan debitur BNI. Oleh karena itu, selain senantiasa mengimplementasikan prudent banking principles, aspek lingkungan dan sosial masyarakat merupakan aspek penting yang selalu dipertimbangkan BNI baik dalam berinteraksi
dengan setiap debitur dan nasabah ataupun dalam merancang ketentuan sebuah produk serta layanan jasa perbankan.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Untuk itu, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap nasabah, masyarakat dan lingkungan, BNI menjalankan berbagai langkah strategis yang bertujuan untuk memastikan setiap nasabah menjalankan kegiatan operasi usahanya di dalam koridor hukum, ketentuan lingkungan dan sosial, serta mengikuti best practice di sektor perbankan dan industri terkait lainnya. [G4-DMA]
rantai nilai kami: Menghimpun Kepercayaan, Menyalurkan Pertumbuhan [G4-12]
53
Pegawai BNI | Regulator | Pemerintah | Publik | Media
Portofolio Produk-Layanan dan Sebaran Nasabah Bni Dalam rangka memberikan layanan perbankan yang berkelanjutan, setiap bank harus mengelola risiko yang terdapat pada produk dan layanan bank. Dengan menerapkan prinsip keberlanjutan, BNI menjadi pelopor bahwa menjaga keseimbangan triple bottom line antara profit, people, dan planet terbukti dapat dilakukan. BNI memandang penting produk dan kualitas layanan melalui pengukuran tanggung jawab produk bahwa semuanya telah mengikuti pedoman praktek terbaik di sektor perbankan. 1. Penyaluran Dana untuk UKM [G4-FS2][G4-FS3][G4-FS6][G4-FS7] Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan sektor yang penting dan memberi kontribusi besar dalam mewujudkan sasaran pembangunan ekonomi nasional. Pemerintah juga telah membuat kebijakan untuk pengembangan sektor UKM dengan tujuan meningkatkan potensi dan partisipasi aktif UKM dalam proses pembangunan nasional. BNI pun ikut berpartisipasi dalam pengembangan sektor UKM untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat melalui penyediaan kredit untuk segmen UKM. Adapun penyaluran pinjaman program kelompok UKM dibagi menjadi delapan tipe yang sesuai dengan prinsip green banking, yakni:
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS) Kredit Pengembangan Energi Nabati Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) Kredit Usaha Ramah Produktif yang Ramah Lingkungan (Industrial Efficiency and Pollution Control atau dikenal sebagai IEPC -1 dan IEPC -2) • Kredit Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi (KLBI Pir-Trans) • Kredit Perusahaan yang Berorientasi pada Ekspor Asian Development Bank (ADB) • • • • •
dalam Rupiah
Tipe Pinjaman KKPE KUR KUPS KPEN-RP
2013 Realisasi
2014 Sisa
Realisasi
Sisa
-
196.205.370.479
-
200.631.270.442
6.713.840.071.064
4.194.709.363.695
2.873.771.177.185
3.186.179.314.222
-
61.412.755.774
-
56.037.528.030
-
347.135.494.929
-
526.551.972.425
IEPC-1
23.018.529.713
9.262.347.994
-
11.063.179.652
IEPC-2
66.883.825.000
28.199.212.700
-
5.460.712.986
KLBI (Pir-Trans)
25.225.767.601
6.124.853.128
-
-
USD 328.407,22
USD 47.272,63
-
-
ADB
54 Selain pinjaman program, pinjaman untuk kelompok usaha kecil dan menengah pada tahun 2014 yang telah disalurkan BNI mencapai Rp 77,4 triliun. 2. Kredit Konsumer [G4-FS2][G4-FS3][G4-FS6][G4-FS7] Selain penyaluran dana untuk UKM, BNI juga menyalurkan dana konsumer atau kredit konsumer seperti kredit kepemilikan rumah (BNI Griya), kredit kepemilikan kendaraan (BNI Oto), kredit tanpa agunan (BNI Fleksi), kredit pendidikan (BNI Cerdas), kredit ritel berbasis agunan (BNI Wira Usaha), dan kredit agunan simpanan untuk keperluan lainnya yang belum bisa terpenuhi oleh kredit lainnya (BNI Instan). Pada tahun 2014, pertumbuhan kredit konsumer tercatat sebesar 9,1% menjadi Rp 55,3 triliun dan menyumbang 19,9% dari total portofolio kredit BNI. Berikut adalah detail produk kredit konsumer BNI: • BNI Griya BNI Griya merupakan kredit konsumer di sektor properti yang meraih tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi yakni sebesar Rp 33,3 triliun di tahun 2014 dan menyumbang 60,2% dari total kredit konsumer BNI. Penyaluran BNI Griya memperhatikan aspek keberlanjutan karena mempersyaratkan tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH), fasilitas umum, pengolah sampah, serta tidak berada di daerah banjir dan di bawah Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi (SUTET). • BNI Oto Produk kepemilikan mobil BNI, BNI Oto, merupakan penyumbang kedua terbesar pada kredit konsumer & ritel BNI. BNI Oto menawarkan solusi pembiayaan kepemilikan kendaraan roda empat kondisi baru maupun bekas serta pembiayaan kepemilikan roda dua kondisi baru. Realisasi BNI Oto tahun 2014 mencapai Rp 6,0 triliun, termasuk penyaluran kredit yang dilakukan melalui pola chanelling maupun disalurkan langsung oleh BNI.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
• BNI Fleksi BNI Fleksi merupakan produk kredit tanpa agunan bagi para pegawai tetap dengan masa kerja minimal dua tahun. Produk ini menjadi salah satu penyumbang portofolio kredit konsumer & ritel BNI dengan meraih pertumbuhan kredit sebesar 36,6% di tahun 2014 menjadi Rp 1,3 triliun. • BNI Wira Usaha BNI Wira Usaha (BWU) merupakan produk kredit ritel berbasis agunan untuk kebutuhan produktif/non-konsumtif yang disalurkan melalui proses standar dengan menggunakan sistem e-LO (Electronic Loan Origination). Pada 2014, kredit BWU mencapai Rp 3,3 triliun. Komposisi Pinjaman Berdasarkan Kategori Nasabah (Rp miliar) [G4-FS6][G4-FS7] Perbankan Konsumer
55.338
19,9%
Perbankan Komersial (Kecil dan Menengah)
77.384
27,9%
119.715
43,1%
Perbankan Internasional
10,082
3,6%
Perbankan Perusahaan Anak
15.104
5,4%
277.622
100%
Perbankan Korporasi
Total
Mendampingi Setiap Nasabah BNI terus menjalankan berbagai langkah strategis yang bertujuan untuk memastikan nasabah dalam menjalankan operasi usahanya senantiasa berada dalam koridor patuh dalam ketentuan lingkungan dan sosial serta mengikuti best practice perbankan. Aktivitas operasi nasabah memiliki dampak langsung terhadap lingkungan dan sosial, oleh sebab itu BNI menyadari bahwa nasabah harus didampingi dengan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Apalagi, BNI kini telah bertransformasi dengan berfokus pada bisnis berbasis nasabah (customer centric) melalui produk dan layanan yang customized dan fleksibel menyesuaikan kebutuhan nasabah. • BNI Weekend Banking [G4-FS14] BNI memahami kesibukan nasabah retail yang kerap tidak memiliki waktu untuk mendatangi kantor layanan BNI pada hari biasa (weekdays). Maka itu, BNI membuka outlet BNI Weekend Banking pada hari Sabtu dan Minggu di beberapa lokasi strategis lebih dari 40 kota besar di seluruh Indonesia yang dapat menjangkau para nasabah retail. Pelayanan BNI Weekend Banking mencakup pembukaan rekening, setoran atau penarikan tunai, dan transfer/pemindahbukuan. • Financial Solution Saat ini nasabah korporasi di segmen business banking mengharapkan kontribusi perbankan bukan hanya dalam bentuk dana, tetapi menghadirkan solusi finansial yang customized. BNI menawarkan beragam solusi keuangan (financial solution) dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan keuangan nasabah korporasi. Mulai dari penerimaan hingga penjualan produk, maupun kebutuhan pendanaan dan penempatan dana.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
55
•
Kartu Kredit Komunitas [G4-FS14] Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus mendapatkan perhatian dari para pemangku kepentingan, termasuk dari segi pendanaan. BNI telah menerbitkan kartu kredit komunitas yang dapat memudahkan transaksi yang dilakukan UKM untuk membayar pinjaman yang diberikan BNI. Kartu kredit komunitas merupakan salah satu solusi kepada para pengusaha UKM agar lebih mudah dalam menyewa tempat usaha dan melakukan ekspansi usaha.
Memperluas Akses Perbankan Dapat mengoneksi tiap nasabah di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri menjadi dambaan bagi BNI. BNI terus berusaha memperluas akses perbankan untuk memberikan kemudahan kepada para nasabah dalam bertransaksi. Apalagi, BNI juga mulai fokus dalam penerapan program perbankan tanpa kantor (branchless banking) seperti yang sedang dicanangkan oleh pemerintah.
56
1. ATM Luar Negeri [G4-FS14] BNI telah merealisasikan operasional Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pertama yang dijalankan bank asal Indonesia di luar negeri secara full access. Pada tahap pertama, BNI mengoperasikan empat ATM di Hong Kong dan rencananya akan berlanjut di Singapura. ATM yang dibuka BNI ditempatkan pada lokasi-lokasi strategis sebagai berikut: [G4-13] • Dua buah ATM di BNI Kantor Cabang Hong Kong dengan alamat di G/F Far East Finance Centre, 16 Harcourt Road, Admiralty, Hong Kong. • Dua buah ATM di BNI Remittance Ltd (BRL) dengan alamat di Flat/RM5 on G/F, Nos 1-7 Keswick Street, Causeway Bay, Hong Kong yang menghadap Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong. 2. Perluas Tresuri ke Indonesia Timur [G4-FS13][G4-FS14] Untuk memberikan kemudahan kepada para nasabah dalam bertransaksi valuta asing baik fisik maupun non-fisik, BNI telah membuka Treasury Regional Area (TRA) di Manado. TRA Manado dapat melayani nasabah di wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. TRA Manado merupakan TRA kesepuluh yang dimiliki BNI. Sebelumnya BNI telah membuka TRA di Medan, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Denpasar.
Layanan Perbankan yang Aman dan Nyaman Perkembangan teknologi dan meningkatnya era digital membuat perusahaan perbankan menjadi salah satu sasaran tindak kejahatan. Kasus-kasus pembobolan rekening dan ATM di berbagai daerah di Indonesia membuat para nasabah bank merasa tak nyaman. BNI telah melakukan prosedur keamanan di setiap kantor dan ATM serta menambah sistem keamanan di Internet Banking. [G4-DMA]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
•
•
Teknologi Keamanan Mesin ATM Modus penggunaan kartu ATM palsu dan pembobolan ATM lewat listrik mati sudah diantisipasi BNI dengan menambah teknologi keamanan mesin ATM BNI. Saat ini, semua ATM BNI sudah dilengkapi sensor sehingga ketika terjadi penarikan uang saat listrik mati, saldo tetap tercatat berkurang. [G4-DMA] Sistem Keamanan BNI Internet Banking (BNI E-Secure) BNI Internet Banking adalah fasilitas layanan yang diberikan kepada nasabah untuk melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet sehingga dapat mempermudah penggunanya dalam bertransaksi kapanpun dan di manapun. Layanan BNI Internet Banking mengutamakan kemudahan dan keamanan informasi serta transaksi finansial dengan menggunakan International Internet Standard Security SSL 3.0 dengan sistem enkripsi 128-bit sehingga informasi pribadi dan keuangan nasabah lebih terjamin keamanannya. BNI telah menerapkan alat pengaman tambahan untuk transaksi finansial di BNI Internet Banking bernama BNI e-Secure. BNI e-Secure berfungsi menghasilkan PIN yang selalu berganti (dynamic PIN) setiap nasabah melakukan transaksi. [G4-DMA]
Pendidikan Finansial dan Pengelolaan Keuangan yang Bijak Sebagai wujud dukungan atas langkah pemerintah dalam menjalankan Strategi Nasional Literasi Keuangan, BNI turut gencar menyosialisasikan program literasi keuangan (financial planning). BNI merasa memiliki tanggung jawab kepada masyarakat dalam mengelola keuangan untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Tahun ini, BNI menciptakan program BNI Financial Board Game yang merupakan terobosan baru untuk belajar pengelolaan dan perencanaan keuangan secara sederhana dan menyenangkan. [G4-FS16] BNI Financial Board Game dibuat menyerupai permainan Monopoli. Permainan ini disiapkan sebagai alat untuk belajar mengelola keuangan dan perencanaan investasi yang disesuaikan dengan kondisi sektor keuangan di Indonesia dan beragam produk keuangan yang dimiliki BNI. BNI Financial Board Game juga dapat melatih penggunanya untuk dapat dengan mudah dan lebih cepat memahami informasi mengenai seluk beluk dunia keuangan, mulai dari kondisi ekonomi makro, cara membelanjakan uang, hingga perbedaan karakter berbagai produk keuangan seperti perbankan, asuransi dan produk investasi lainnya. [G4-FS16]
Pengembangan Produk dan Layanan Baru Sebuah perusahaan harus mencetak profit untuk menjaga keberlanjutannya namun ketiga aspek yakni ekonomi, lingkungan dan sosial harus dapat berjalan beriringan dan saling melengkapi. Dalam meningkatkan aspek ekonomi, BNI terus mengembangkan produk dan layanan pada tahun 2014 ini. Hal itu dilakukan BNI agar dapat menjaga keberlanjutan ekonomi perusahaan.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
57
•
•
•
58
•
BNI TapCash BNI meluncurkan BNI TapCash, yakni kartu (uang digital) yang dapat memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi pembayaran. BNI TapCash dapat digunakan seluruh merchant yang telah bekerja sama dengan BNI seperti di beberapa fasilitas umum seperti commuter line, jalan tol, area parkir, bus Transjakarta dan lingkungan kampus seperti BNI-UGM FoodPark dan Kantin UI. BNI meluncurkan produk ini di area perhelatan musik bertaraf internasional Java Jazz Festival (JJF) 2014. BNI JCB Platinum Untuk memberikan manfaat kepada masyarakat Jepang yang bekerja di Indonesia, BNI meluncurkan Kartu Kredit JCB Platinum, hasil kerja sama dengan penyedia jasa pembayaran kartu kredit berskala internasional yang berbasis di Jepang, yaitu Japan Card Bureau (JCB). Kerja sama ini juga diharapkan akan mampu memicu keinginan pengguna kartu kredit JCB di Jepang, China, Korea, Taiwan dan negara-negara Asia lain untuk melakukan perjalanan ke Indonesia, sehingga BNI akan dapat meningkatkan pelayanan jasa perbankannya seiring perekonomian nasional dan regional yang terus tumbuh. BNI Emerald World MasterCard BNI telah meluncurkan kartu debit paling eksklusif pertama di Indonesia dengan fasilitas yang berlaku di seluruh dunia, yakni Kartu Debit BNI Emerald World MasterCard. Kartu debit BNI Emerald World MasterCard memiliki fasilitas yang ditujukan kepada nasabah prioritas yang ingin mendapatkan pengalaman terbaik untuk mendukung kegiatan seharihari mereka. Paspor Online BNI menjadi satu-satunya bank yang melayani pembayaran paspor online, yakni layanan baru dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI. Uji coba pembayaran paspor melalui BNI sudah dilakukan untuk memberikan kepastian pelayanan, biaya, dan transparansi kepada masyarakat. Saat ini BNI sudah melayani semua Kantor Imigrasi di seluruh Indonesia.
Pelayanan Nasabah, Kepuasan, dan Penanganan Komplain Sebagai perusahaan perbankan nasional, BNI bertanggung jawab atas produk yang diberikan kepada pelanggan dan memerhatikan pentingnya kepuasan pelanggan. BNI juga memberikan apresiasi maksimal terhadap kesetiaan para nasabah yang terus menggunakan produk BNI dalam setiap transaksinya. Mulai dari pengundian hadiah, potongan harga, hingga customer engagement dalam setiap kegiatan BNI. [G4-PR5]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Mengapresiasi Nasabah Setia BNI
Mengapresiasi Nasabah Setia BNI
BNI menyadari bahwa nasabah adalah bagian yang tidak terpisahkan dari pertumbuhan yang telah ditorehkan. Kesetiaan para nasabah menjadikan BNI sebagai salah satu bank terbesar dan terkuat di Indonesia. Sebagai apresiasi kami terhadap kesetiaan mereka, BNI memiliki berbagai program khusus, diantaranya:
•
Ajak Nasabah Ke Stamford Bridge
Sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah setia, BNI mengadakan program apresiasi loyalitas tersebut bernama “BNI Goes to Stamford Bridge”. Program ini mengajak para nasabah terpilih termasuk pengguna kartu co branding BNI dan klub sepak bola Inggris, Chelsea FC, untuk menyaksikan pertandingan sepak bola Liga Inggris di London. Program ini juga merupakan bagian dari kontribusi BNI dalam upaya meningkatkan kualitas sepak bola di Indonesia.
•
Program Rejeki Taplus
BNI meluncurkan program “Rejeki BNI Taplus” yang dipersembahkan sebagai bagian dari apresiasi para nasabah setia. BNI menyiapkan miliaran cashback hanya dengan bertransaksi sesering mungkin melalui BNI ATM, BNI SMS Banking, BNI Internet Banking, BNI Kartu Debit dan BNI Debit Online. Pada 2014, BNI membagikan rejeki kepada 46.000 nasabah setia.
Penanganan Komplain Nasabah BNI selalu percaya bahwa nasabah memiliki kontribusi besar dalam memberikan masukan untuk perkembangan perbaikan layanan. Contact Center BNI merupakan jembatan penghubung antara pelanggan dengan manajemen. Perbaikan terus dilakukan mulai dari peningkatan aplikasi dan infrastruktur hingga pada peningkatan soft skill pegawai. [G4-PR5]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
59
Data Komplain Nasabah [G4-PR5] Media Complaint Media Massa (Koran)
2013 Banking
Credit Card
2014 OCC
Banking
Credit Card
OCC
4
15
48
5
3
93
30
57
41
11
36
0
Media Sosial
0
32
0
94
68
0
Surat/Fax
2
46
2.918
0
2
3.873
1.103
1.020
177
683
619
170
Telepon
54.036
91.554
9.923
86.809
77.467
12.802
Lain-lain
0
316
43.413
0
257
66.436
55.085
93.040
56.520
87.602
78.452
83.374
Media Elektronik (Online)
Email
Total
Penyelesaian Keluhan [G4-PR5] Jenis Keluhan Banking
60
2013 Total
On Progress
%
2014 Selesai
%
Total
On Progress
%
Selesai
%
55.085
2.826
5,13
52.529
94,87 87.602
3.302
3,77
84.300
96,20
Credit Card 93.040
3.995
4,29
89.045
95,71 78.452
3.544
4,52
74.908
95,48
Online Customer Complaint (OCC)
3.456
6,11
53.064
93,89 83.374
3.771
4,47
79.603
95,48
56.520
Dalam upaya menyediakan layanan dan jasa keuangan yang memuaskan bagi nasabah, BNI terus melakukan peningkatan layanan dengan perbaikan sarana dan prasarana pendukungnya. Bank terus berupaya meningkatkan kapabilitas pegawai dan teknologi informasi agar mampu melayani kebutuhan nasabah. Indikator kepuasan pelanggan dicerminkan dalam survey oleh pihak independen yaitu Marketing Research Indonesia yang menunjukkan bahwa Bank berhasil mencapai Top 2 di tahun 2014 . [G4-PR5]
BNI Perluas Layanan Contact Center PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) memperkuat layanan contact center dengan menambah pusat layanan baru di Surabaya yang diresmikan oleh Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo pada 17 Desember 2014. Penambahan pusat layanan ini merupakan salah satu cara memperkuat business continuity plan dan disaster recovery BNI. Melalui layanan BNI Call 500046, nasabah diberi kemudahan mendapatkan informasi, melakukan transaksi serta memperoleh solusi atas setiap permasalahan yang berhubungan dengan layanan perbankan BNI. Layanan contact center di Surabaya juga berfungsi sebagai main-site BNI Contact Center yang berada di Jakarta. BNI Contact Center di Surabaya ini beroperasi secara aktif selama 24 jam agar layanan kepada nasabah BNI tidak pernah terhenti.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Petugas Layanan Contact Center di Surabaya
Penentuan lokasi contact center Surabaya ditetapkan di Gedung BNI Graha Pangeran Surabaya dengan mempertimbangkan optimalisasi aset milik BNI serta upaya untuk melakukan efisiensi operasional. Surabaya menjadi kota pilihan BNI karena merupakan kota kedua terbesar di Indonesia.
Employee Engagement Dalam rangka menangkap aspirasi pegawai, BNI menyelenggarakan Voice of Employee Survey (VoES) 2014. Secara spesifik, survei tersebut bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai engagement level dari pegawai BNI dan seluruh unit organisasinya serta faktor-faktor kunci yang mendorong peningkatan engagement level. Hasil survei ini dapat digunakan sebagai dasar perbaikan pengelolaan sumber daya manusia ke depan. Hasil VoES 2014 menunjukkan bahwa 46,88% pegawai BNI memiliki engagement level yang sangat tinggi terhadap perusahaan, lebih tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan global. Hal ini merupakan salah satu modal utama bagi BNI untuk mendorong pencapaian target dan peningkatan reputasi organisasi melalui dukungan pegawai yang antusias dan memiliki persepsi positif dalam bekerja. Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor kunci yang secara signifikan mendorong peningkatan engagement level adalah Kepemimpinan, Kebijakan & Organisasi, Remunerasi, Infrastruktur Kerja, Iklim Kerja dan Worklife Balance.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
61
62
BNI berharap agar setiap pegawai merasa bangga menjadi bagian dari keluarga besar BNI serta dapat berkarya dan menorehkan prestasi bersama
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
63
Bni Untuk Pegawai
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Beberapa staf BNI berdiskusi dengan tim UNEP-FI membahas keberlanjutan, bisnis dan risiko pada industri kelapa sawit Indonesia
64
BNI selalu percaya bahwa pegawai merupakan salah satu aset paling berharga bagi organisasi dan
perusahaan manapun. Keberlanjutan tidak akan mungkin dicapai tanpa andil dari pegawai. BNI pun berusaha menciptakan kondisi dan pengalaman bekerja terbaik untuk seluruh pegawai. BNI menginginkan setiap pegawai merasa bangga menjadi bagian dari keluarga BNI serta dapat berkarya dan menorehkan prestasi bersama. Tentunya, tanpa dedikasi dan kerja keras seluruh pegawai, BNI tidak akan mungkin tumbuh dengan baik dan mencapai keberlanjutan.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Kesempatan Bekerja yang Adil dan Merata
Sebagai salah satu bank nasional terbesar di Indonesia, kehadiran BNI memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menciptakan lapangan kerja. Kesempatan bekerja terbuka bagi siapapun yang ingin bergabung dengan BNI. BNI juga memiliki kebijakan yang memastikan bahwa setiap pegawai dan calon pegawai diperlakukan dengan adil dan penuh rasa hormat tanpa melihat perbedaan usia, ras, agama, keyakinan, jenis kelamin, hingga kondisi fisik. BNI bahkan menentang segala bentuk diskriminasi dan memegang prinsip kemanusiaan serta menghormati hak asasi manusia dalam pengelolaan sumber daya manusia. Berkat kebijakan tersebut, BNI tidak menemukan atau menerima pengaduan terkait tindakan diskriminasi. [G4-HR3] [G4-DMA]
Budaya Kerja Insan Bni
BNI memiliki budaya kerja yakni prinsip yang diyakini dan menjadi landasan berbagai kebijakan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) serta menjadi panduan perilaku untuk setiap insan BNI. Budaya kerja ini dikenal dengan PRINSIP 46. Seluruh insan BNI mulai dari jajaran komisaris, direksi, hingga pegawai di lini terdepat termasuk pegawai rekanan di BNI wajib mematuhi perilaku dan tata nilai budaya kerja ini. PRINSIP 46 terdiri dari empat nilai utama dan enam perilaku utama Insan BNI yang diharapkan dapat dipahami sebagai pokok dasar berpikir dan bersikap setiap Insan BNI dalam setiap aktivitas pekerjaannya. [G4-56]
Prinsip 46
4 Nilai Budaya Kerja BNI: • Profesionalisme • Integritas • Orientasi Pelanggan • Perbaikan Tiada Henti 6 Perilaku Utama Insan BNI • Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik • Jujur, tulus, dan ikhlas • Disiplin, konsisten, dan bertanggung jawab • Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis • Senantiasa melakukan penyempurnaan • Kreatif dan inovatif
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
65
BNI percaya melalui implementasi budaya kerja ini, BNI mampu mewujudkan visi untuk “Menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja.” Maka itu, sosialisasi budaya kerja terus dilakukan kepada setiap pegawai. BNI ingin memastikan setiap insan BNI memiliki pemahaman dan semangat yang sama untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan. Sosialisasi budaya kerja dilakukan kepada setiap pegawai yang baru bergabung menjadi bagian dari Insan BNI melalui program induksi baik untuk jenjang fresh graduate maupun experience hire. [G4-SO4] [G4-DMA]
Profil dan Distribusi Pegawai
Hingga akhir tahun 2014, jumlah pegawai BNI berjumlah 26.536 orang yang tersebar di Kantor Pusat Jakarta dan 15 wilayah operasional BNI di seluruh Indonesia, serta enam cabang BNI di luar negeri. Untuk efisiensi dan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia, BNI berusaha memperkerjakan pegawai setempat yang berasal dari wilayah operasional setempat. Seluruh pegawai BNI direkrut secara lokal di masing-masing wilayah operasional. BNI percaya bahwa hal ini tidak hanya dapat membantu perekonomian dan pembangunan daerah dengan penciptaan lapangan kerja, tetapi juga akan membantu BNI dalam memahami budaya, local wisdom dan kebutuhan pelanggan lokal. [G4-LA1] Distribusi Pegawai Berdasarkan Wilayah Operasional [G4-LA1] [G4-10] 66
Wilayah Kantor Pusat Jakarta Medan Padang Palembang Bandung Semarang Surabaya Makassar Denpasar Banjarmasin Manado Papua Jakarta Senayan Jakarta Kota Jakarta BSD Jakarta Kemayoran Cabang Luar Negeri Grand Total
Pria 3.585 673 610 573 745 923 1.130 550 619 716 353 156 524 567 471 622 17 12.834
Wanita 2.996 668 628 609 791 1.096 1.250 541 567 756 441 153 786 717 800 898 5 13.702
Jumlah 6.581 1.341 1.238 1.182 1.536 2.019 2.380 1.091 1.186 1.472 794 309 1.310 1.284 1.271 1.520 22 26.536
Persentase 24,80 5,05 4,67 4,54 5,79 7,61 8,97 4,11 4,47 5,45 2,99 1,17 4,94 4,79 4,79 5,73 0,08 100,00
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkat Jabatan [G4-LA1]
Turnover Pegawai Berdasarkan Gender [G4-LA1]
8.668
5.277
Pria
4.143 3.848
4,73%
1.500 693 111
34
Assistant Vice President
Pria
Wanita
Wanita
1.110
936 216
Vice President
4,74%
0
Manager
Assistant Manager
Assistant
Pegawai Dasar
Distribusi Pegawai Berdasarkan Gender, Jenjang Usia dan Jabatan [G4-LA1] <= 25 Tahun
> 25 - 30 > 30 - 35 > 35 - 40 > 40 - 45 > 45 - 50 Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
> 50 Tahun
Grand Total
67
Pria Vice President
-
-
-
1
21
59
30
111
Assistant Vice President
-
-
10
37
208
287
151
693
Manager Assistant Manager
-
13
80
381
432
402
192
1.500
59
786
393
1.281
730
641
253
4.143
Assistant
578
2.760
725
871
233
87
23
5.277
Pegawai Dasar
157
246
117
234
70
152
134
1.110
Total Pria
794
3.805
1.325
2.805
1.694
1.628
783
12.834
Vice President
-
-
-
9
19
6
34
Assistant Vice President
-
-
3
11
79
90
33
216
Manager
-
17
89
220
335
212
63
936
Wanita
Assistant Manager Assistant
-
147
936
356
934
827
486
162
3.848
1.459
4.774
988
1.214
209
22
2
8.668
Pegawai Dasar
-
-
-
-
-
-
-
-
Total Wanita
1.606
5.727
1.436
2.379
1.459
829
266
13.702
Grand Total
2.400
9.532
2.761
5.184
3.153
2.457
1.049
26.536
Merekrut Talenta Baru
Sebagai proses keberlanjutan perusahaan, BNI tak lupa untuk merekrut pegawai baru yang diprioritaskan memenuhi gap capacity terkait pembukaan outlet dan target ekspansi bisnis. Pada 2014, BNI telah melakukan beberapa inisiatif untuk meningkatkan efektivitas dari proses rekrutmen sebagai bagian dari strategi dalam memastikan man-power sustainability. Beberapa dari inisiatif tersebut adalah:
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
• • •
• •
•
Memanfaatkan jaringan media sosial untuk mendapatkan calon pegawai potensial melalui kerjasama dengan situs Linked-in serta media sosial lainnya Peningkatan penggunaan teknologi melalui e-recruitment dan optimalisasi keikutsertaan job fair untuk menjaring calon pegawai bertalenta Mengadakan rekrutmen tenaga lokal melalui Officer Development Program (ODP) Lokal dengan desentralisasi pelatihan di Kantor Wilayah dalam rangka memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakat sekitar serta optimalisasi penyerapan tenaga kerja di daerah. Melanjutkan pemberian beasiswa dengan pola ikatan dinas melalui Early Recruitment Program bagi 24 Perguruan Tinggi terpilih. Perluasan sourcing channel dengan memanfaatkan channel/outlet BNI di luar negeri untuk mendapatkan calon kandidat Warga Negara Indonesia (WNI) lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri. Melaksanakan survei Employee Value Proposition (EVP) sebagai salah satu input untuk meningkatkan efektivitas sistem rekrutmen, menggali faktor-faktor attractiveness BNI sekaligus meningkatkan corporate brand image BNI di mata para pencari kerja.
Demi stabilitas kondisi kerja, BNI menyadari rasio turnover pegawai harus diminimalisir. BNI telah menetapkan rasio turnover pegawai pada tahun 2014 harus di bawah 5%. Hingga akhir tahun 2014, jumlah pegawai yang mengundurkan diri adalah 850 orang atau 3,24% dari total pegawai BNI. Dengan memperhitungkan karyawan yang mengundurkan diri, diberhentikan, dan pensiun, maka turnover karyawan BNI adalah 4,73% dari total karyawan atau 1.243 orang. [G4-LA1] 68
Turnover Pegawai Berdasarkan Gender [G4-LA1] Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Pria
608
4,74%
Wanita
635
4,73%
1.243
4,73%
Total
Turnover Pegawai Berdasarkan Umur* [G4-LA1] Kelompok Umur
Pria
Wanita
Jumlah
Persentase
82
136
218
17,54
> 25 - 30 Tahun
205
316
521
41,91
> 30 - 35 Tahun
50
52
102
8,21
> 35 - 40 Tahun
35
57
92
7,40
> 40 - 45 Tahun
28
23
51
4,10
> 45 - 50 Tahun
22
5
27
2,17
> 50 Tahun
186
46
232
18,66
Total
608
635
1.243
100,00
≤ 25 Tahun
* Voluntarily Resign
Pengembangan, Pelatihan dan Motivasi
BNI menyadari bahwa mempertahankan talenta-talenta terbaik di perusahaan merupakan strategi yang sangat penting. Untuk mempertahankan insan-insan yang potensial, BNI terus melakukan perbaikan dan berinovasi dalam program-program retensi pegawai, seperti: • Program pelatihan, pengembangan dan pendidikan pegawai termasuk beasiswa untuk pegawai BNI
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
• • •
Penyesuaian remunerasi dan berbagai fasilitas serta tunjangan untuk pegawai dan keluarga pegawai Career Path Planning untuk setiap pegawai Melakukan penilaian kinerja untuk seluruh pegawai setiap tahunnya [G4-LA11]
1. Program Pelatihan dan Pengembangan BNI selalu percaya bahwa pegawai adalah salah satu aset yang paling berharga. Agar BNI dapat memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan dan mencapai keberlanjutan, BNI membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, tangguh, profesional dan beretika. Oleh karena itu BNI terus berupaya mengasah talenta dan meningkatkan kompetensi pegawai melalui berbagai program pelatihan, pengembangan dan pendidikan pegawai. Pengembangan SDM tahun 2014 difokuskan pada pengembangan kompetensi untuk meningkatkan kinerja untuk menghadapi tren perkembangan pasar industri perbankan di ASEAN menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Demi menciptakan SDM unggul tersebut, BNI melakukan pengembangan SDM yang difokuskan pada: [G4-LA9] • Penyempurnaan organisasi (strategi, kemitraan bisnis, keahlian, pelayanan) • Pemenuhan kapasitas (capacity fulfillment) • Peningkatan kemampuan (capability enhancement) 2. Program Pembelajaran Pada tahun 2014, BNI membagi program pembelajaran yang terbagi dalam delapan akademi dan lima stream bisnis yang tergambar pada BNI Learning Framework. Pelaksanaan program pembelajaran ini merupakan kebutuhan bagi setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya dalam mencapai target dan tujuan perusahaan sekaligus mampu memberikan pengalaman bekerja terbaik. Selain program pembelajaran, BNI juga memiliki 42 program e-learning sebagai pelengkap pembelajaran. BNI juga melaksanakan program pembelajaran yang bersifat penyegaran bagi unit-unit yang menangani compliance, legal ataupun risiko. Programprogram ini rutin diselenggarakan dengan tujuan meminimalisasi kesalahan, fraud, maupun kerugian. Program-program tersebut antara lain refreshing jurist, refreshing compliance officer dan refreshing auditor. BNI secara rutin menyelenggarakan seminar internal mengenai GCG dan Business Ethics yang diikuti oleh Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat eksekutif BNI. [G4-LA9] Jumlah Kelas
Jumlah Learner
6
11
531
171
439
10.571
41
164
4.705
8
40
1.118
Leadership Academy
30
209
6.921
Marketing, Sales, & Service Academy
35
111
2.843
1
26
871
13
68
2.119
305
1.068
29.679
Academy Banking Operation Academy Corporate Core Function Academy Credit & Business Academy Governance, Risk, & Compliance Academy
Transactional Banking Academy Treasury & Global Banking Academy Total
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Jumlah Program
69
3. Pengembangan Karier Sebagai salah satu aset terpenting perusahaan, potensi pegawai harus terus dikembangkan terutama pada carier path mereka. Untuk mendukung ekspansi bisnis serta menjamin kelancaran proses bisnis secara berkelanjutan, BNI mempunyai sistem perencanaan dan pengembangan karier pegawai yang terintegrasi. Komponen penting dalam sistem ini adalah penetapan kriteria dan identifikasi sekumpulan pegawai dengan kinerja unggul yang masuk dalam kategori talent pool, yakni pegawai yang dinilai memiliki potensi untuk menjadi next leader BNI. Kemudian, para pegawai tersebut diikutsertakan dalam Leadership Development Program (LDP). Pada 2014, LDP dilaksanakan sebanyak 2 batch masing-masing LDP 1000 Batch 10 dan LDP TOP 1000 dengan total peserta mencapai 126 pegawai. [G4-LA9] Selain itu, BNI juga melaksanakan Individual Development Plan (IDP) yang memuat perencanaan karier dan pengembangan kompetensi pegawai. Hal ini dimaksudkan agar memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pegawai. Masukan yang diperoleh dari IDP kemudian dituangkan dalam sebuah Learning Need Analysis (LNA) yang menjadi dasar panduan bagi para pemimpin unit dalam mengembangkan kompetensi pegawai yang berada di bawah tanggung jawabnya. BNI juga menerapkan Dual Career Path Management (Dual CPM) yang memberikan kesempatan kepada pegawai untuk dapat memilih jalur karier manajerial atau spesialis. Program ini merupakan program berkesinambungan dan dilakukan secara bertahap. [G4-LA9] 70
Kesehatan dan Kesejahteraan
1. Kesehatan dan Keselamatan Kesehatan merupakan hal utama bagi setiap orang. Tanpa fisik yang sehat, seseorang tidak akan bisa melakukan aktivitas dan bekerja sehingga tidak akan tercipta suatu keberlanjutan bagi perusahaan. Selain peduli terhadap pengembangan karier pegawai, BNI juga memerhatikan kesehatan dan keselamatan para pegawai. Sebagai perwujudan dari komitmen K3, BNI yang juga tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), BNI membuat program-program untuk menjaga kesehatan para pegawai. [G4-LA8] [G4-DMA] • Olah raga rutin setiap hari Jumat pagi yang dilaksanakan di seluruh cabang • Kampanye serta penyuluhan terkait penyakit kronis dan tips hidup sehat • Optimalisasi waktu istirahat dan antisipasi kelelahan Untuk menjamin keselamatan kerja setiap pegawai, BNI juga mengadakan simulasi rutin waspada kebakaran dan evakuasi baik di Kantor Pusat, Wilayah maupun Cabang khususnya yang menempati gedung tinggi bertingkat. [G4-LA8] [G4-DMA] 2. Remunerasi dan Tunjangan Pegawai Untuk meningkatkan motivasi dan kinerja para pegawai, BNI mendasarkan kebijakan remunerasi pada kompetensi, pengalaman dan kinerja pegawai. Semakin baik kinerja, kompetensi, prestasi dan tanggung jawab pegawai maka semakin tinggi pula kompensasi serta tunjangan yang akan diterima. BNI tidak mendasarkan besaran remunerasi dan tunjangan pada perbedaan gender. BNI juga menentukan besaran remunerasi dan tunjangan melalui salary survey yang dilaksanakan oleh pihak independen. Melalui survei tersebut, BNI ingin memastikan remunerasi dan tunjangan yang diberikan sesuai
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
dengan perusahaan sejenis dan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang berlaku. Berdasarkan salary survey tahun 2014, pegawai golongan entry level BNI menerima gaji pokok yang jumlahnya minimal 15% lebih tinggi dibandingkan dengan UMP setempat. [G4-EC5] Standar Gaji Entry Level BNI 2014 [G4-EC5] Wilayah
Besaran UMP 2014 (Rp)
Besaran Gaji Pokok Entery Level BNI (Rp)
Medan
1.505.850
2.200.000
Padang
1.490.000
2.200.000
Palembang
1.825.600
2.200.000
Bandung
2.000.000
2.200.000
Semarang
830.000
2.200.000
Surabaya
866.250
2.200.000
Makassar
1.800.000
2.200.000
Denpasar
1.542.600
2.200.000
Banjarasin
1.620.000
2.200.000
Manado
1.900.000
2.200.000
Papua
2.040.000
2.200.000
Jakarta Senayan
2.400.000
2.400.000
Jakarta Kota
2.400.000
2.400.000
Jakarta BSD
2.400.000
2.400.000
Jakarta Kemayoran
2.400.000
2.400.000
71
Pada tahun 2014, total realisasi pengeluaran dana untuk remunerasi dan tunjangan pegawai (termasuk direksi) adalah sebesar Rp 6,87 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 11,34% dibandingkan tahun sebelumnya Rp 6,17 triliun. Dana ini mencakup pembayaran gaji pegawai dan direksi, bonus, cuti, uang makan, Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan, pengobatan, akomodasi, perumahan, tunjangan kerja bergilir, jaminan hari tua, pensiun dan jenis tunjangan pegawai lainnya. [G4-EC3] Remunerasi dan Manfaat yang Diterima Pegawai Tetap dan Kontrak [G4-LA2] Jenis Remunerasi dan Manfaat yang Diterima Gaji dan upah Jamsostek Santunan kematian dan uang duka Insentif dan tunjangan Bantuan bencana alam dan musibah Tunjangan penugasan/kesetaraan Tunjangan hari tua Tunjangan perumahan dan pengobatan Cuti tahunan dan cuti khusus dukungan berkeluarga Cuti melahirkan/keguguran Cuti haid Cuti menunaikan/menjalankan kewajiban beragama Cuti besar setiap 5 tahun dan ongkos perjalanan Dana pensiun Pesangon
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Tetap ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Kontrak ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Rasio Gaji Pegawai yang Tertinggi dan Terendah Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
48,48:1
Rasio gaji direksi yang tertinggi dan terendah
1,11:1
Rasio gaji anggota dewan komisaris yang tertinggi dan terendah
1,11:1
Rasio gaji direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
1,64:1
Whistle Blowing System (Wbs) Sebagai langkah antisipasi dan penindakan terjadinya pelanggaran di BNI yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan citra BNI, BNI mengimplementasikan Whistle Blowing Systems (WBS) dengan nama “WBS to CEO”. WBS merupakan komitmen untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih dan berintegritas dalam bentuk partisipasi aktif Insan BNI untuk melaporkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan BNI. Laporan yang disampaikan melalui WBS adalah laporan tindak pelanggaran sebagai berikut: [G4-SO5] • Kecurangan Perbuatan tidak jujur atau tipu muslihat meliputi penipuan, pemerasan, pemalsuan, penyembunyian atau penghancuran dokumen/laporan atau menggunakan dokumen palsu, yang dilakukan oleh seseorang/sekelompok orang yang menimbulkan potensi kerugian ataupun kerugian nyata terhadap perusahaan. 72
• Pelanggaran peraturan/hukum Melakukan tindakan/perbuatan pelanggaran yang diancam sanksi menurut ketentuan hukum yang berlaku baik internal maupun eksternal. • Benturan kepentingan Situasi dimana anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, anggota Komite, pegawai tetap/non tetap/outsourcing (Insan BNI) karena kedudukan, jabatan atau wewenang yang dimilikinya di BNI mempunyai kepentingan pribadi yang dapat mempengaruhi tugas yang diamanatkan oleh BNI secara objektif, sehingga menimbulkan adanya pertentangan antara kepentingan pribadi dan/atau kelompok dan/atau keluarga dengan kepentingan ekonomis BNI. • Penyuapan/gratifikasi Menerima sesuatu dalam bentuk apapun dan berapapun jumlah/nilainya dari pihak lain terkait dengan jabatan/wewenang/tanggungjawabnya di BNI. • Kelakuan tidak etis Perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh Insan BNI yang tidak dapat dibenarkan secara etika yang berlaku seperti pelanggaran kepada Code of Conduct BNI.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Status
No.
Jenis Tindak Pelanggaran
Jumlah Laporan
Penyelesaian Dalam Proses
Terbukti Review Pendalaman
Proses Sanksi
Teguran
Konseling
Sanksi Administratif
Tidak cukup bukti/tidak terbukti kebenarannya
1.
Benturan kepentingan
3
1
0
0
1
1
0
0
2.
Kelakuan tidak etis
8
0
0
0
1
3
0
4
3.
Kecurangan
3
0
1
0
0
0
0
2
4.
Penyuapan/gratifikasi
1
0
0
0
0
0
0
1
5.
Pelanggaran aturan/ hukum
20
3
1
0
0
4
0
12
35
4
2
0
2
8
0
19
Total
Pembinaan Hubungan Industrial BNI mendukung penuh kebebasan pegawai untuk berkumpul, berserikat, dan berpendapat melalui Serikat Pekerja. Serikat ini menjadi wadah komunikasi dan aspirasi para pegawai BNI. Sekitar 24.351 orang pegawai BNI atau 91,77% dari total pegawai telah terdaftar sebagai anggota serikat pekerja BNI. Persentase ini naik 3,77% dari tahun sebelumnya. BNI membina hubungan industrial sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. BNI dan perwakilan Serikat Pekerja telah menyepakati Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang bertujuan untuk melindungi hak dan kewajiban pegawai dan BNI. BNI secara rutin mengadakan berbagai pertemuan sharing session bersama Serikat Pekerja, yang bertujuan untuk menerima aspirasi, usulan, saran dan kritik dari pegawai. [G4-11]
CEO Menyapa
Jelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, BNI menyiapkan cara untuk meningkatkan efisiensi perbankan di Tanah Air guna memenangkan persaingan antar bank lainnya dalam lingkup wilayah ASEAN. BNI secara reguler menggelar acara “CEO Menyapa” yang bertema “Pererat Komunikasi untuk Meningkatkan Kinerja”. Acara ini dilaksanakan untuk mendapat masukan dari pegawai agar menjadikan BNI lebih baik lagi. Tak hanya itu, BNI juga mengajak para pegawai untuk siap menghadapi tren perkembangan pasar industri perbankan di wilayah ASEAN. Pasalnya, efisiensi yang dilakukan bankbank nasional menjadi kunci untuk menghadapi serangan pasar bebas di Indonesia
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
73
74
Sebagai institusi perbankan nasional, kesejahteraan masyarakat Indonesia menjadi semangat dan tujuan utama BNI dalam berkarya.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
75
Bni Untuk Masyarakat
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Pengembangan Tenun Sumba menjadi salah satu perhatian BNI dalam membantu mitra binaan di kawasan Indonesia Timur
76
Mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. 05/MB/2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), BNI telah melaksanakan program-program PKBL yang mengusung tema Bersama Membangun Negeri (BNI Berbagi) di seluruh Indonesia dengan melibatkan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak eksternal, pegawai BNI dan institusi terkait. Melalui program ini, BNI berusaha untuk meningkatkan dampak positif dan manfaat keberadaan BNI di tengah masyarakat Indonesia demi memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat serta lingkungan yang lebih baik. [G4-DMA] [G4-EC7][G4-EC8] [G4-SO1]
Program Kemitraan Program kemitraan pada tahun 2014 difokuskan pada bidang industri kerajinan kreatif dan pangan melalui program Kampoeng BNI di seluruh Wilayah Indonesia. BNI berharap dengan program-program tersebut dapat mengembangkan potensi ekonomi masyarakat di suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan maupun bantuan dalam rangka penguatan kapasitas bagi masyarakat di daerah tersebut. [G4-DMA][G4-EC7][G4-EC8][G4-SO1] 1. Kampoeng BNI Sebagai salah satu bank nasional terbesar yang mewakili kepentingan berbagai pihak, BNI berperan aktif dalam pengembangan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat kecil. Tujuannya untuk menciptakan kemajuan ekonomi dan sosial terutama pada usaha mikro, kecil dan koperasi dengan harapan kelompok usaha yang bersangkutan mampu berperan menjadi kekuatan ekonomi yang kuat dan sehat. Peran ini terus dilaksanakan
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
melalui berbagai program Corporate Community Responsibility (CCR), salah satunya meneruskan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berkonsep “Kampoeng BNI”. Dengan Kampoeng BNI, BNI terus memperluas perkembangan industri kreatif dengan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat kawasan pedesaan melalui penyaluran kredit Program Kemitraan yang mengelola potensi sumber daya setempat dan kearifan lokal sekaligus pembinaan berkelanjutan. Program Kampoeng BNI tidak sekadar menyalurkan pembiayaan usaha, tapi juga memberikan capacity building atau pelatihan peningkatan kapasitas seperti pelatihan tenun sesuai dengan keinginan pasar internasional, pelatihan pembukuan sederhana, pelatihan pemasaran efektif dan pelatihan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan mitra binaan.
Sejak tahun 2007, BNI sudah mengembangkan 28 Kampoeng BNI di Indonesia. Dimana tiap Kampoeng menonjolkan ciri khas masing-masing. Pada tahun 2014, BNI menambah 4 Kampoeng yakni Kampoeng BNI Batik Tulis Wiradesa (Pekalongan), Kampoeng BNI Batik Tulis Lasem (Rembang), Kampoeng BNI Imogiri (Bantul), dan Kampoeng BNI Kain Sasirangan (Banjarmasin). Total dana yang tersalur mencapai Rp 18,28 miliar. [G4-EC7][G4-SO1]
Kampoeng BNI Tahun 2014 Dalam Angka Jumlah Mitra Binaan
Dana Bantuan Kredit (Rp)
Dana Bantuan Sarana Umum (Rp)
Kampoeng BNI Batik Tulis Wiradesa Pekalongan (Jawa Tengah)
42
4,98 miliar
3,3 miliar
Kampoeng BNI Batik Tulis Lasem Rembang (Jawa Tengah)
101
2,1 miliar
598 juta
Kampoeng BNI Imogiri Bantul (DI Yogyakarta)
200
3,8 miliar
547 juta
Kampoeng BNI Kain Sasirangan Banjarmasin (Kalsel)
23
2,1 miliar
892 juta
Lokasi
Membawa UMKM Indonesia ke Pasar Internasional Melalui Pameran Produk Kampoeng BNI [G4-DMA] [G4-EC7][G4-EC8] [G4-SO1]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Belanda, BNI mengadakan Pameran Produk Kampoeng BNI pada Agustus 2014 sebagai bagian dari rangkaian “The Pride of Indonesia Heritage” dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-69. Pameran ini menampilkan display koleksi desainer Denny Wirawan dan Tuty Cholid serta beragam produk mitra binaan Kampoeng BNI seperti kerajinan kain tenun dan batik, seni pahat kayu dan logam, perhiasan perak dan seni modern serta kerajinan kulit untuk fashion dan gaya hidup. Pengunjung begitu antusias menyaksikan pameran ini dan berinteraksi langsung dengan para mitra binaan BNI.
77
Kampoeng Bni Sejuta Pesona Kearifan Lokal Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor perbankan, BNI mengemban amanat dan tanggung jawab untuk menghantarkan seluruh lapisan masyarakat negeri ini menuju kemandirian dan kesejahteraan yang berkelanjutan. Adalah tantangan tersendiri untuk mencapai hal tersebut, karena Indonesia adalah negeri yang begitu besar dengan ragam budaya dan potensi daerah. Untuk itulah BNI meluncurkan program “Kampoeng BNI”. Sejak pertama kali diinisiasi pada tahun 2007, program Kampoeng BNI adalah pelopor program kepedulian masyarakat yang terintegrasi dengan proses bisnis. Saat ini, Kampoeng BNI telah berkembang menjadi flagship program dalam rangka mewujudkan cita-cita BNI untuk membangun pedesaan, memberdayakan masyarakat, dan mengembangkan potensi ekonomi di setiap daerah berbasis potensi sumber daya lokal. Kampoeng BNI bergerak dengan pola pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit lunak sekaligus pembinaan berkelanjutan melalui capacity building, pendampingan, promosi, dan dukungan infrastruktur, sehingga secara jangka panjang masyarakat dapat mandiri dan meningkatkan taraf hidupnya. Pada tahun 2014, BNI menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Kampoeng BNI Sejuta Pesona Kearifan Lokal” yang didedikasikan kepada seluruh mitra binaan Kampoeng BNI di seluruh Nusantara. Buku tersebut bertujuan untuk menonjolkan keunikan dan ciri khas dari masing-masing Kampoeng BNI. Melalui buku ini diharapkan setiap Kampoeng BNI menjadi semakin bersemangat untuk tumbuh dan berkembang bersama BNI menuju masyarakat yang lebih sejahtera. 78
Menilik Kabar dan Cerita Mitra Kampoeng BNI
I Gede Surya Atmaja
Tahun 2005, I Gede Surya Atmaja memulai usaha uang kepeng, sebuah kerajinan seni yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan, khususnya perlengkapan ibadah. Mayoritas pembelinya berasal dari desa sekitar, yang menggunakan produk tersebut sebagai pendukung kebutuhan upacara adat, serta pura maupun rumah tinggal. Usaha yang dijalankan kian berkembang setelah masuknya BNI yang menjadikan desanya sebagai Kampoeng BNI pada 2011. Selain mendapatkan pelatihan, Gede juga mendapatkan suntikan modal. “Dengan bantuan yang diberikan BNI, saya semakin percaya diri untuk memenuhi pesanan dalam jumlah besar,” ungkap ayah empat anak ini. Kini, Gede menikmati buah kegigihannya. Perbulan, ia mampu mengantongi keuntungan rata-rata Rp75 juta. Kini dari hasil usahanya tersebut. Berkat BNI, penjualannya pun meluas. Tak hanya di pulau Bali, karena pelanggan baru berdatangan dari Lampung, Sulawesi dan pulau Jawa. “Saya bahagia karena usaha ini mampu memperkerjakan banyak orang. Semoga ke depan BNI terus membina desa kami menjadi lebih maju,” ungkap pria yang memegang prinsip jujur dan bekerja keras dalam menjalankan usahnya
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Kampoeng BNI Kampoeng BNI TENUN SUMATERA TENUN PANDAI SIKEK SELATAN
Kampoeng BNI BATIK TULIS WIRADESA
Kampoeng BNI PERIKANAN MUARA ANGKE
Kampoeng BNI SENI KAMASAN
Pluit Jakarta
Klungkung Bali
Muara Penimbung SumSel
Pandai Sikek SumBar
Kemplong Jateng
“Mengoptimalkan Potensi Pengasin Ikan Tradisional”
“Melestarikan Budaya Leluhur”
“Songket Sriwijaya Yang Melegenda”
“Selamatkan Warisan Nenek Moyang”
“Tetesan Keringat Yang Berharga”
60 Mitra Binaan BNI Rp2,4 miliar penyaluran* dan Rp500 juta bina lingkungan
101 Mitra Binaan BNI Rp1,6 miliar penyaluran* dan Rp247 juta bina lingkungan
365 Mitra Binaan BNI Rp2,42miliar penyaluran* dan Rp480 juta bina lingkungan
36 Mitra Binaan BNI Rp760 juta penyaluran* dan Rp900 juta bina lingkungan
42 Mitra Binaan BNI Rp3,3 miliar penyaluran* dan Rp498 juta bina lingkungan
Kampoeng BNI IMOGIRI
Kampoeng BNI BATIK TULIS LASEM
Kampoeng BNI NELAYAN LAMONGAN
Kampoeng BNI PISANG LUMAJANG
Kampoeng BNI SASIRANGAN
Karangtengah Yogyakarta
Babagan Jateng
Lamongan Jatim
Kandangtepus Jatim
Sasirangan Kalsel
“Semua Ada di Satu Desa”
“Mengukir Jejak Tionghoa di Tanah Lasem”
“Mengangkat Martabat Kaum Nelayan”
“Mendulang Emas Pisang Mas Kirana”
“Memaknai Nilai Luhur Selembar Kain”
379 Mitra Binaan BNI Rp5,2 miliar penyaluran* dan Rp547 juta bina lingkungan
101 Mitra Binaan BNI Rp2,1 miliar penyaluran* dan Rp598 juta bina lingkungan
567 Mitra Binaan BNI Rp22,6 miliar penyaluran* dan Rp569 juta bina lingkungan
88 Mitra Binaan BNI Rp3,1 miliar penyaluran* dan Rp405 juta bina lingkungan
23 Mitra Binaan BNI Rp2,1 miliar penyaluran* dan Rp892 juta bina lingkungan
* Pinjaman Lunak Program Kemitraan
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
79
Suasana Desa Ekowisata Air Terjun Srigethuk Gunungkidul DIY
2. Desa Ekowisata BNI BNI telah melihat potensi yang dimiliki Indonesia sebagai negara yang kaya dengan sumber daya alamn. Oleh karena itu, BNI memanfaatkan potensi wisata di berbagai daerah di Indonesia untuk dikembangkan dalam konsep Ekowisata agar masyarakat setempat mendapatkan manfaat ekonomi dari kedatangan wisatawan sekaligus melestarikan sumber daya alam secara berkelanjutan diantaranya dengan mempertahankan budaya dan kearifan lokal. Melalui program ini, BNI berharap agar masyarakat desa tetap menjaga kelestarian alam dan mempertahankan kearifan dan tradisi lokal. [G4-DMA] [G4-EC7][G4-EC8] [G4-SO1]
80
a. Raja Ampat Raja Ampat merupakan salah satu daerah yang sangat populer untuk menjadi tujuan wisata. Raja Ampat memiliki keindahan alami suasana pulau, pantai, dan laut yang memanjakan para wisatawan. Perairan Kepulauan Raja Ampat merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik bagi para penyelam di seluruh dunia. Terlebih, Raja Ampat juga diakui memiliki kelengkapan flora dan fauna bawah air yang sangat beragam. Hal ini membuat BNI tertarik untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di daerah tersebut. Bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB-UGM), BNI mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata – Pengabdian Pada Masyarakat (KKN-PPM) di Kampung Manyaifun, Distrik Waigo Barat Kepulauan. Tema yang diangkat adalah Pemberdayaan Kawasan Terpadu Berbasis Kearifan Lokal melalui Penguatan Kapasitas Masyarakat di Kampung Manyaifun. [G4-EC7][G4-SO1] b. Pulau Komodo Pulau Komodo merupakan salah satu kebanggaan Indonesia di bidang pariwisata dengan menjadi salah satu dari tujuh keajaiban alam (New 7 Wonders of Nature) di dunia. Selain keajaiban komodo sebagai binatang purba, kawasan di sekitar Taman Nasional Komodo (TNK) sangat terkenal akan keindahan alamnya. Seperti terumbu karang, kekayaan ikan dan hewan lautnya sehingga kawasan ini ditetapkan oleh pemerintah sebagai kawasan strategis wisata, Indonesia Timur. Namun demikian, potensi wisata ternyata belum membawa dampak langsung terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Pulau Komodo. Hal itu disebabkan pendapatan nelayan sebagai profesi utama mereka yang tidak pasti, ketidakmampuan masyarakat dalam mengelola keuangan, ketiadaan lembaga bantuan keuangan untuk mengelola keuangan (simpan pinjam), kondisi kampung yang padat dan kumuh sehingga beberapa tempat seperti di Labuan Bajo belum menarik hati wisatawan. [G4-EC7][G4-EC8] [G4-SO1]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Program pelatihan kompos yang diselenggarakan oleh BNI di Pantai Iboih Kota Sabang, Provinsi Aceh
BNI kemudian menyadari bahwa potensi ekowisata di Pulau Komodo harus dioptimalkan. Bekerja sama dengan Yayasan Komodo Kita, BNI mengalokasikan Rp 7,077 miliar untuk menjadikan Pulau Komodo sebagai desa wisata dengan empat program utama, yakni promosi pariwisata, pengembangan sumber daya manusia, transformasi sosial, dan mendorong kebijakan pemerintah. Program ini merupakan program lanjutan yang dijalankan selama dua tahun terakhir. BNI percaya bahwa antara masyarakat Pulau Komodo dengan lingkungan sekitarnya terutama hewan Komodo harus tercipta hubungan timbal balik saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) secara keberlanjutan. Masyarakat perlu diberi penyuluhan agar dapat menjaga kebersihan sehingga nantinya menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Komodo. [G4-EC7][G4-SO1]
c. Sabang Sesuai imbauan Pemerintah RI, semua pihak termasuk perusahaan perlu memberikan perhatian pada pulau-pulau terluar di Indonesia dalam rangka program pemberdayaan masyarakat dan turut menjaga keutuhan NKRI. Kota Sabang yang terletak di Pulau Weh menjadi salah satu bagi BNI karena merupakan pulau terluar di ujung paling Barat wilayah Indonesia serta memiliki makna historis dan nasionalisme bagi NKRI melalui tagline “Dari Sabang Sampai Merauke”.
Pantai Iboih merupakan salah satu andalan tujuan wisata Kota Sabang yang dikunjungi oleh sekitar 275 ribu wisatawan nusantara dan asing. BNI membantu pengembangan Pantai Iboih menjadi salah satu model ekowisata yang bebas dari sampah dengan mengelola sampah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Sistem pengelolaan sampah dibuat dengan melakukan pemilahan dan pengolahan sampah. Jenis sampah non-organik yang layak dijual dikumpulkan dan dijual kepada pemulung atau pengepul sampah. Sampah non-organik terutama plastik juga dimanfaatkan atau diolah oleh kelompok masyarakat menjadi aneka macam kerajinan yang layak jual. Sedangkan untuk sampah organik kemudian diolah menjadi kompos. Sementara sampah yang tidak dapat diolah dan tidak laku dijual dimasukkan ke dump truck sampah untuk diangkut oleh Dinas Kebersihan Kota Sabang ke TPA.
Pantai Iboih memiliki keunikan keanekaragaman flora dan fauna bawah laut. Selain itu air laut Pantai Iboih yang berwarna biru bersih menunjukkan bahwa masyarakat sangat peduli dengan lingkungannya. [G4-EC7][G4-EC8][G4-SO1]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
81
Melalui program ini, BNI juga memberikan bantuan antara lain pengadaan sarana gerbang di Sabang dan Pantai Iboih, tempat sampah, motor pengangkut sampah, mesin pengolah sampah, tempat pengolah sampah, hingga pelatihan (transfer of knowledge) kepada masyarakat setempat. [G4-EC7][G4-EC8][G4-SO1]
d. Gunungkidul BNI juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Java Learning Center dan masyarakat Desa Bleberan dalam pengembangan ekowisata Air Terjun Sri Gethuk dan Goa Rancang Kencono yang berlokasi di Desa Bleberan Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembangunan kawasan ini mencakup revitalisasi dan penambahan fasilitas seperti pembangunan pintu gerbang Desa Wisata Bleberan dan Obyek Wisata Sri Gethuk, pembangunan kios pedagang, pengadaan perahu dan pelampung, pengadaan gazebo, pelatihan (capacity employee) dan pengelolaan wisata secara lestari serta pengadaan tong sampah. [G4-EC7][G4-EC8][G4-SO1]
82
Air Terjun Sri Gethuk merupakan salah satu wisata alam yang sangat mempesona di Kabupaten Gunungkidul. Desa ini tengah naik daun dengan sejumlah spot hutan yang ditumbuhi pohon jati sehingga dalam dua tahun terakhir, Desa Bleberan menerima banyak kunjungan dari wisatawan dari berbagai daerah untuk menikmati Air Terjun Sri Gethuk dan Goa Rancang Kencono. Bahkan, obyek wisata Air Terjun Sri Gethuk dijadikan tempat syuting film Hollywood berjudul “Beyond Skyline” pada tanggal 15 - 16 Desember 2014. Kemungkinan air terjun Desa Bleberan adalah berada di lahan kapur (karst) yang identik sebagai daerah kekurangan air. Namun dengan adanya hutan jati yang dipelihara dengan baik maka supply air dapat terjaga dalam bentuk air terjun yang mengalir sepanjang tahun. Goa Rancang Kencono adalah goa purba di bawah tanah yang terbentuk dari proses geologis jutaan tahun lalu, sehingga memiliki nilai edukasi bagi pelajar dan masyarakat pada umumnya.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Program Bina Lingkungan
1. Bantuan Bencana Alam a. Bencana Banjir Bencana banjir di Jakarta dan sejumlah provinsi di Indonesia mendorong BNI untuk menyalurkan bantuan bagi korban bencana tersebut. Bantuan dimaksimalkan dengan mengajak pegawai BNI baik di kantor pusat maupun wilayah untuk menyumbangkan berbagai perlengkapan yang dibutuhkan korban bencana. Bantuan disalurkan kepada korban banjir di sejumlah wilayah Jakarta, Tigaraksa, Ciledug, Tangerang, Banten, Bekasi, Kabupaten Subang, dan banjir bandang di Manado. Total bantuan mencapai sekitar Rp 1 miliar. [G4-EC7][G4-SO1] b. Bencana Gunung Kelud dan Gunung Sinabung BNI telah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Kediri untuk membantu meringankan beban korban bencana alam letusan Gunung Kelud di Kediri dan sekitarnya. Kegiatan dilakukan dengan mendistribusikan bantuan ke posko-posko pengungsian seperti makanan siap saji, masker, makanan bayi dan obat-obatan. Tidak hanya daerah Kediri dan sekitarnya, BNI juga menjangkau beberapa daerah yang terkena imbas letusan Gunung Kelud seperti Semarang, Solo, dan Yogyakarta dengan membagikan masker kepada warga. Selain itu, BNI juga memaksimalkan layanan perbankan dan memastikan keamanan outlet Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang terkena abu vulkanik Gunung Kelud. [G4-EC7][G4-SO1]
BNI juga menyalurkan bantuan sosial kepada korban letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Pada bencana ini, BNI menyalurkan bantuan kepada siswa sekolah secara nasional dengan membuka 7.181 rekening Tabungan Kerjasama bagi 3.839 siswa Sekolah Dasar (SD), 2.045 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), 309 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan 988 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Total bantuan BNI pada korban bencana kedua gunung tersebut adalah Rp1,3 miliar. [G4-EC7][G4-SO1]
2. Bidang Pendidikan BNI turut aktif dalam menyiapkan beragam fasilitas untuk membantu perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. BNI telah membantu menyiapkan dana untuk pengadaan sebuah mobil pintar senilai Rp 510 juta bagi masyarakat di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. [G4-EC7][G4-SO1] 3. Bidang Peningkatan Kesehatan BNI sangat peduli terhadap peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia khususnya di daerah-daerah terpencil. Hal ini diwujudkan dalam bentuk bantuan peningkatan kesehatan berupa penyediaan kapal ambulans senilai Rp 4,5 miliar kepada TNI Angkatan Laut untuk memperluas layanan kesehatan kepada penduduk pulau-pulau terluar Indonesia. Selain itu, BNI juga memberikan dana bantuan Rp 331 juta untuk mendukung program TNI Angkatan Udara dalam memberikan pelayanan kesehatan di Kabupaten Karangasem, Bali. [G4-EC7][G4-SO1]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
83
Layanan Bagi Penyandang Disabilitas
Penyandang disabilitas, terutama pengguna kursi roda, dapat menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) lebih mudah di BNI dengan dibukanya fasilitas ATM yang dapat memenuhi kebutuhan khusus mereka. Sebagai langkah awal, BNI menyediakan satu unit ATM khusus bagi penyandang disabilitas di Kantor Cabang Utama Fatmawati yang telah tersedia sejak 03 Desember 2014. [G4-FS14]
84
ATM Khusus Penyandang Disabilitas ini memiliki spesifikasi yang memudahkan penggunanya, yaitu Pertama, jalan akses menuju Galeri ATM disiapkan agar dapat dilalui kursi roda. Kedua, pintu masuk ke lokasi ATM adalah pintu otomatis. Ketiga, lantai di bawah mesin ATM menggunakan lantai besi agar tidak licin saat dilalui kursi roda. Keempat, mesin ATM didesain lebih rendah dibandingkan ATM pada umumnya. Penyediaan ATM Khusus ini merupakan bentuk kepedulian BNI untuk lebih meningkatkan sisi humanitas khususnya pemberian layanan kepada para penyandang disabilitas. Di masa mendatang BNI akan mempersiapkan operasional ATM Khusus Penyandang Disabilitas di lebih banyak lokasi khususnya lokasi-lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan, bandara dan rumah sakit. Selain fasilitas ini, BNI juga telah memberikan kursi roda bagi penyandang disabilitas di Jakarta senilai Rp 300 juta di bulan Oktober 2014 melalui dana Program Bina Lingkungan.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
4. Bidang Pengembangan Sarana dan Prasarana Umum Tidak hanya membantu masyarakat dan lingkungan sekitar, BNI juga aktif dalam bekerja sama dengan Pemerintah untuk mewujudkan sinergitas utama pembangunan. Hal itu diwujudkan BNI dalam memberikan bantuan pengembangan sarana dan prasarana umum di Ngawi, Jawa Timur, berupa gazebo yang akan dipasang di Taman Pintar. Taman Pintar merupakan salah satu tempat wisata bagi anak-anak untuk sarana belajar dan bermain. Dengan pemberian gazebo tersebut, akan meningkatkan kenyamanan anak-anak dalam bermain dan belajar di Taman Pintar. [G4-EC7][G4-SO1] REALISASI DANA BINA LINGKUNGAN BNI 2014 Bidang
Realisasi (Rp.)
Pendidikan dan Pelatihan
18.531.531.613
Pelestarian Lingkungan
14.301.505.181
Peningkatan Kesehatan
5.607.869.332
Sarana Ibadah
11.127.854.000
Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum
5.391.376.276
Pengentasan Kemiskinan
1.380.791.400
Korban Bencana Alam
2.792.394.577
Total
59.133.322.379
Selain penyaluran dana Bina Lingkungan sebesar Rp 59,1 Miliar, BNI juga menyalurkan dana sebesar Rp 56,9 Miliar untuk program Corporate Community Responsibility selama tahun 2014.
REALISASI DANA BINA LINGKUNGAN BNI 2014 5%
2% 9%
31%
Pendidikan dan Pelatihan Pelestarian Lingkungan Peningkatan Kesehatan Sarana Ibadah 19%
Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum Pengentasan Kemiskinan Korban Bencana Alam
24%
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
9%
85
Peta Wilayah Kampoeng BNI yang Diresmikan 2014 dan Beberapa Program Bantuan BNI Melalui Dana Bina Lingkungan
TENUN PANDAI SIKEK Jumlah Mitra: 36 Penyaluran: Rp760 juta
ECOWISATA SABANG
Program Indonesia Mengajar
SASIRANGAN Jumlah Mitra: 23 Penyaluran: Rp2,1 miliar
Letusan Gunung Sinabung
86
Bank Sampah di Bukit Tinggi BATIK TULIS WIRADESA Jumlah Mitra: 42 Penyaluran: Rp3,3 miliar
Tenun Sumatera selatan Jumlah Mitra: 365 Penyaluran: Rp2,42 miliar
Letusan Gunung Kelud
PERIKANAN MUARA ANGKE
Jumlah Mitra: 60 Penyaluran: Rp2,4 miliar
PEMBANGKIT LISTRIK MIKRO HIDRO BATIK TULIS LASEM Jumlah Mitra: 101 Penyaluran: Rp2,1 miliar IMOGIRI Jumlah Mitra: 379 Penyaluran: Rp5,2 miliar
ECOWISATA AIR TERJUN SRI GETHUK
Kampoeng BNI (Dana Program Kemitraan) Bantuan BNI (Dana Bina Lingkungan)
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
PERTANIAN ORGANIK
Bencana Banjir di Manado
Sail Raja Ampat 2014
PERTANIAN TERINTEGRASI Bike 2 Work Srikandi Indonesia ECOWISATA RAJA AMPAT
PISANG LUMAJANG Jumlah Mitra: 88 Penyaluran: Rp3,1 miliar
Rumah Pintar
ECOWISATA KOMODO
Madu Hutan SumbawA Perawatan Hutan dan Taman Udayana
BIOGAS DAN MIKRO HIDRO Seni Kamasan Jumlah Mitra: 101 Penyaluran: Rp1,6 miliar
Nelayan Lamongan Jumlah Mitra: 567 Penyaluran: Rp22,6 miliar
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
87
88
BNI berperan aktif di sektor perbankan Indonesia dan masyarakat luas dengan menyuarakan pentingnya pelestarian alam dan berkelanjutan demi masa depan kami.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
89
Bni Untuk Lingkungan
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Pegawai BNI aktif dalam kegiatan kampanye Earth Hour untuk mendukung penghematan listrik dan energi. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Pusat BNI Jakarta, 28 Maret 2014
90
Mengelola dampak operasional BNI terhadap
lingkungan adalah salah satu kunci untuk menjadi
sebuah organisasi yang bertanggungjawab. BNI selalu
percaya bahwa pertumbuhan bisnis tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang kondusif. Oleh karena itu, BNI berkomitmen untuk mengelola dan meminimalisir dampak lingkungan
yang ditimbulkan dari aktivitas operasional sehingga mampu memberikan nilai lebih bagi para pemangku
kepentingan dan alam sekitar. Disamping itu, BNI turut mengajak dan memotivasi seluruh nasabah, insan BNI,
para mitra usaha dan masyarakat luas untuk turut serta dalam upaya pelestarian alam.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Green Operation
Green Banking
Green Activity
BNI Untuk Lingkungan
Sustainable Banking Dalam rangka mendukung program Perbankan Hijau (Green Banking) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) serta Lembaga Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance Institution) yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BNI melakukan berbagai strategi dan inisiatif untuk terlibat dalam program pelestarian alam, pemberdayaan masyarakat dan bisnis ramah lingkungan. Dalam pelaksanaan kebijakan ini, kami menggunakan hasil PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan) yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, sebagai pertimbangan dalam pemberian kredit kepada korporasi. BNI tidak lagi memberikan pinjaman bagi korporasi yang mempunyai peringkat PROPER merah dan hitam. [G4-DMA][G4-FS8] 1. Kredit Ramah Lingkungan (Green Lending) Untuk mewujudkan prinsip berkelanjutan (sustainability) dan penerapan triple bottom line, BNI menerapkan green lending yakni pinjaman yang diutamakan untuk usaha yang ramah lingkungan. Penyaluran green lending antara lain untuk membiayai perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, termasuk perusahaan yang memiliki salah satu atau lebih dari karakteristik berikut: [G4-DMA][G4-FS8] • Melakukan efisiensi dan konservasi energi • Melakukan efisiensi dalam penggunaan sumber daya alam • Melakukan inisiatif mitigasi gas rumah kaca (emisi karbon) • Menerapkan prinsip keberlanjutan dalam menjalankan usahanya • Menggunakan limbah sebagai bahan bakar produksi yang ramah lingkungan Total green lending yang telah disalurkan BNI sepanjang tahun 2014 adalah Rp 12,3 Triliun dimana sebesar Rp 8,3 Triliun merupakan total maksimum kredit untuk segmen komersial (commercial) dan korporasi (corporate), sementara sisanya sebesar Rp 4,0 Triliun adalah sisa pinjaman untuk credit program dengan segmen usaha kecil menengah (UKM). Green lending dimaksud mencakup pembiayaan proyek antara lain efisiensi energi, biogas, biomass, mini hydro, large hydro, sustainable palm oil and agriculture.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
91
Pembangkit Listrik Tenaga Biomass dari sekam padi dengan kapasitas 25 KW. Fasilitas ini terwujud berkat kerjasama BNI, USAID-ICED, IIEE dan komunitas masyarakat di Desa Munduk Buleleng Bali
92
2. Bina Lingkungan [G4-DMA] Dukungan BNI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak hanya melalui penyaluran pinjaman atau kredit. Skema lain adalah melalui PKBL diantaranya program pemberdayaan masyarakat melalui pemberdayaan pembangkit listrik yang digerakkan oleh energi terbarukan. Pasca pemberdayaan diharapkan memberi manfaat ekonomi karena masyarakat dapat mengakses energi dengan cara lebih murah, bersih dan berkelanjutan. Pemberdayaan pembangkit listrik energi terbatukan yang menggunakan dana PKBL adalah Sumba (mikro hidro dan biogas); Subang, Cianjur dan Garut (mikro hidro); Sumatera Utara (biogas); Pasuruan (biogas). 3. Penilaian Risiko Lingkungan dan Sosial dalam Penyaluran Kredit Sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, BNI mempunyai komitmen tinggi untuk menjalankan kegiatan dan usaha jasa keuangan yang peduli terhadap lingkungan. BNI telah
Melalui dana Bina Lingkungan, BNI membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mendukung Perkembangan Biomassa (PLTB) dengan kapasitas 25 Energi Baru Terbarukan Melalui KW yang berlokasi di Banjar Pura Desa Pembangunan Munduk, Kabupaten Buleleng, Bali. Pembangkit Listrik Tenaga Fasilitas ini terwujud berkat bantuan Biomassa kerja sama dari lembaga internasional [G4-DMA] hingga warga desa setempat. Seperti USAID - ICED (United States Agency for International Development - Indonesian Clean Energy Development) Insight Invest, Yayasan Indonesia Institute for Energy Economics (IIEE), dan Yayasan Wisnu. Total dana yang dialokasikan mencapai Rp 500 juta untuk pengadaan mesin dan peralatan pendukung. Adapun bahan bakar PLTB ini adalah sekam padi yang tersedia cukup melimpah dengan kebutuhan operasional per jam mencapai 30 kg sekam padi. Dengan dibangunnya PLTB ini diharapkan dapat membantu masyarakat sekitar dalam memenuhi kebutuhan listrik khususnya di area-area terpencil yang sulit terjangkau jaringan listrik PLN (off grid area).
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
membuat kebijakan dan prosedur dalam melakukan analisa dan penilaian potensi risiko lingkungan dan sosial atas portofolio produk yang kami pasarkan. Pemantauan kepatuhan nasabah terhadap peraturan lingkungan dan sosial dilakukan secara berkala. Setiap jenis produk telah disaring dan dinilai melalui prosedur yang berbeda meski memiliki tujuan yang sama, yakni mencegah dan mengurangi dampak negatif pada lingkungan. BNI pun telah memberikan tanggung jawab kepada unit kerja terkait untuk melaksanakan prosedurprosedur tersebut. [G4-DMA][G4-EN27]
BNI mempersyaratkan adanya dokumen AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan) dari proyek yang dibiayai. Selain itu penilaian kelayakan kredit tidak hanya didasarkan pada aspek profitabilitas (cash flow) dan ketersediaan jaminan (collateral) namun BNI melakukan identifikasi program yang dilakukan oleh debitur untuk mengantisipasi dampak negatif dari operasional perusahaan atau proyek. • Kredit Segmen Korporasi dan Menengah Berdasarkan ISPO atau RSPO Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) diberikan oleh lembaga independen kepada perusahaan yang bergerak dalam industri kelapa sawit. Sampai tahun 2014, total perusahaan yang sudah memiliki sertifikasi ISPO/RSPO adalah 9 perusahaan. [G4-EN27][G4-FS8] Status Sertifikasi ISPO/RSPO Nasabah ISPO RSPO
Jumlah Perusahaan
Tersertifikasi ISPO
3
Dalam Proses Sertifikasi ISPO
5
Tersertifikasi RSPO
6
Dalam Proses Sertifikasi RSPO
3
Total Pinjaman Yang Disalurkan
BNI Gelar Seminar Green Banking Services [G4-DMA] [G4-EN27]
Rp7,93 triliun
BNI berkomitmen menerapkan konsep Green Banking dengan memperkuat kemampuan manajemen risiko, khususnya sustainable yang terkait lingkungan hidup, dan mendorong perbankan untuk meningkatkan portofolio pembiayaan ramah lingkungan. BNI bekerja sama dengan Banking Environment Iniative (BEI) serta University of Cambridge menyelenggarakan Seminar Green Banking Services pada hari Senin, 15 September 2014 bertempat di Kantor Pusat BNI. Pada seminar kali ini BNI mengundang pemangku kepentingan BNI yang mewakili nasabah perseorangan, nasabah korporasi, mitra usaha, pegawai, dan regulator yang totalnya mencapai lebih dari 100 orang peserta. Seminar Green Banking Services ini diselenggarakan dengan tujuan membangun nilai bersama dari bank-bank internasional yang tergabung dalam BEI dan industri perbankan Indonesia, termasuk juga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berkaitan dengan layanan perbankan berbasis lingkungan (green banking services). Selain itu untuk menggali potensi peran regulasi perbankan terkait dengan isu-isu lingkungan, seperti misalnya ketahanan pangan dan ketersediaan energi bersih. Seminar ini menghadirkan Jeremy Wilson, Vice Chairman, Barclays Corporate Banking, Barclays Bank PLC yang juga merupakan Ketua Working Group BEI, Edi Setijawan, Deputi Direktur Departemen Penelitian dan Peraturan Perbankan OJK, Laksmi Prasvita, Executive Director Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture (PISAgro) dan Andrew Voysey, Director, Finance Sector Platforms at the University of Cambridge Institute for Sustainability Leadership.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
93
Green Operation Tidak hanya kegiatan eksternal, BNI juga memberlakukan green operation atau inisiatif pelestarian lingkungan di lingkungan operasional BNI. Kebijakan strategis BNI dalam upaya melestarikan lingkungan terus disempurnakan pada tahun 2014 yang mencakup efisiensi konsumsi energi listrik, daur ulang air konsumsi kantor, pengelolaan limbah, dan penghematan penggunaan kertas. [G4-DMA] 1. Konsumsi Energi Listrik Pada tahun 2014, konsumsi listrik dan air di Kantor Pusat BNI mencapai 17.924.520 KWh dan 152.489 m3. Jumlah ini termasuk penggunaan energi oleh penyewa kantor. Energi listrik yang BNI gunakan seluruhnya dipasok oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). [G4-EN3]
Adapun konsumsi listrik BNI turun sebesar 1,12% dari tahun sebelumnya. Konsumsi air mengalami penurunan sebesar 4,76% dibandingkan konsumsi air tahun 2013.
2. Earth Hour Dalam upaya mendukung kampanye Earth Hour, BNI telah membuat program aktivasi dengan membuat origami dari kertas bekas dan menjalankan program hemat energi dengan memadamkan seluruh lampu dan peralatan listrik yang tidak diperlukan seluruh kantor cabang di Indonesia. Sejak berpartisipasi dalam Earth Hour di tahun 2011, BNI berhasil menghemat listrik sebesar 33.983 KWh. [G4-EN6] 94
3. Kendaraan Operasional Pemeliharaan kendaraan operasional juga menjadi komitmen BNI dalam mengurangi kerusakan lingkungan. pembuangan gas dari kendaraan yang memiliki potensi polusi udara termasuk mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Pemeliharaan kendaraan operasional dan pengujian emisi gas buang dilakukan secara berkala sehingga emisi dari aktivitas transportasi dapat diminimalisir. Selain itu secara berkala BNI mengganti kendaraan operasional dan secara bertahap BNI meningkatkan jumlah kendaraan operasional yang hemat bahan bakar karena menggunakan volume silinder (cubical centimeter) yang relatif kecil. [G4-EN6] 4. Pengelolaan Limbah BNI terus berusaha mengurangi kerusakan lingkungan dengan membuang limbah ke tempat pembuangan akhir (TPA) dengan menerapkan kebijakan reduce, reuse, dan recycle (R3). BNI menyalurkan sampah plastik dan kertas kepada pihak ketiga untuk didaur ulang. Sedangkan untuk limbah berbahaya berupa minyak pelumas dari genset, BNI menerapkan prosedur penanganan pelumas bekas dengan penuh kehati-hatian. BNI selalu berusaha agar sumber daya yang menangani pelumas bekas dapat ditampung dan disimpan di tempat yang aman sebelum diserahkan kepada pihak ketiga yang telah memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup. 5. Penggunaan Kertas Kertas menjadi salah satu material penting bagi aktivitas perbankan. Namun, perlu diketahui bahwa setiap 15 rim kertas ukuran A4 akan menebang satu pohon berumur 5 tahun. Artinya, akan semakin banyak hutan di Indonesia yang akan habis untuk digunakan membuat kertas. Untuk itu, BNI berupaya melindungi hutan dengan melakukan penghematan dalam menggunakan kertas. Beberapa langkah yang telah kami lakukan antara lain: [G4-EN27]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
•
• • •
Mendorong alih teknologi untuk menggantikan pelayanan perbankan secara tradisional menjadi modern yang paperless. BNI juga terus meningkatkan layanan internet, mobile banking dan e-billing untuk mengurangi pemakaian kertas Mengedukasi nasabah untuk mengakses rekening secara online Meninjau ulang desain form dan laporan sebagai upaya untuk semakin mengefisiensikan penggunaan kertas Penggunaan media online BNI Forum untuk komunikasi dan publikasi internal secara paperless baik di Kantor Pusat, Wilayah maupun Cabang.
Green Activity Melanjutkan program bina lingkungan dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2014 ini BNI mengambil bagian dalam kegiatan berbasis lingkungan melalui partisipasi aktif maupun mempromosikan upaya meminimalkan kerusakan lingkungan. Beragam kegiatan dilakukan untuk melestarikan lingkungan sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam. BNI menyadari bahwa kegiatan green activity sangat diperlukan untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan alam dan lingkungan seperti yang telah menjadi prinsip Triple Bottom Line bisnis BNI. 1. Tanam Pohon Sebagai pelopor sustainable banking di Indonesia, BNI sangat mendukung setiap upaya dalam mengurangi emisi karbon, membudayakan gaya hidup sehat, ramah lingkungan serta mendukung program pemerintah “One Billion Indonesia Trees” (OBIT). Hal ini diwujudkan dalam kegiatan tanam 100.000 bibit pohon di Jakarta dan 5.000 bibit pohon di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Selain kedua daerah tersebut, BNI juga aktif mendistribusikan dan menanam pohon di sejumlah daerah seperti Hutan Kota Banda Aceh, Taman Kota Trembesi Banda Aceh, Hutan Kotan Manahan Solo, Taman Kota Wonosari-Yogyakarta, lereng Gunung Sumbing, Hutan dan Taman Kota Udayana-Bali. Bibit-bibit pohon berasal dari Pusat Pembibitan Tanaman BNI yang bekerja sama dengan Paguyuban Budiasi. Adapun sumbangan bibit pohon terdiri dari bibit tanaman kayu, buah, dan tanaman langka. Tanaman itu antara lain Sengon, Jabon, Trembesi, Rasamala, Afrika Mahoni, Manglit, Gaharu, Puspa, Kenari, Jakaranda, Eboni, Kayu Manis, Rambutan, Jambu Air, Klengkeng, Sirsak, Durian, Kasiamea, Matoa, dan lain sebagainya. Pada tahun 2014, Pusat Pembibitan Tanaman BNI memproduksi 1,5 juta tanaman keras dan 10.000 tanaman langka. Manfaat dari program ini mulai terasa secara konkrit yaitu dalam bentuk penyerapan gas karbon sebanyak 20,513 juta ton atau senilai Rp 15,390 miliar. [G4-fs8] Bibit pohon yang dihasilkan BNI dan dibagikan pada masyarakat secara gratis, tidak hanya untuk ditanam saja namun juga harus dirawat. Masyarakat penerima bibit pohon BNI menandatangani kesepakatan untuk melakukan program perawatan dan secara periodik dilaporkan ke kebun bibit BNI - Paguyuban Budiasi melalui email. Dengan demikian BNI Paguyuban Budiasi dapat memantau kondisi bibit pohon yang ditanam dan dirawat oleh masyarakat. Secara umum penanaman bibit pohon oleh masyarakat memiliki peluang hidup sekitar 90% dari total pohon yang ditanam.
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
95
2. Tour de Singkarak BNI kembali berpartisipasi dalam salah satu kompetisi olahraga bersepeda terkemuka di tanah air, Tour de Singkarak 2014 (TDS 2014). Seperti pada TDS tahun-tahun sebelumnya, kali ini BNI tetap memanfaatkan perhelatan tersebut untuk mengampanyekan pesan menghijaukan bumi dengan penanaman 2.000 Mangrove dan 2.000 Cemara Laut, serta pelepasan tukik atau penyu sebanyak 145 ekor ke habitat alam mereka di Pantai Tiram, Padang Pariaman. Penanaman Mangrove dan Cemara Laut merupakan salah satu upaya BNI dalam mendukung program pemerintah, yaitu menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26% hingga 41%, serta menyokong program OBIT. [G4-EN13] 3. Hutan Kota BNI memiliki Program Hutan Kota yang dibangun melalui kerja sama antara BNI dengan mitra lokal dan pemerintah kota setempat. Program Hutan Kota BNI merupakan perwujudan public-private partnership dengan melibatkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat lokal. Hutan Kota dan Taman Kota yang dibangun oleh BNI antara lain di Aceh, Jakarta, Solo, Bali, Wonosari dan kota-kota lain yang sedang dalam proses persiapan. [G4-EN13] 4. Training Solar PV (PLTS) Selama 2 tahun terakhir, BNI telah bekerjasama dengan institusi USAID-ICED (Indonesia Clean Energy Development) untuk melakukan capacity building dan pemberian second opinion di bidang analisa risiko (teknis, lingkungan, keuangan dan legal) proyek-proyek energi terbarukan (solar, mini hidro, biogas, biomass) dari calon debitur maupun debitur existing BNI. Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS atau sering juga disebut Pembangkit Solar Photo Voltaic/Solar PV) memang masih belum dimanfaatkan dengan optimal dan belum terserap oleh industri termasuk pembiayaan oleh perbankan. BNI kemudian mengadakan capacity building internal di bulan April 2014 tentang pengembangan energi Solar PV. Dalam training ini dibahas mengenai Analisa Solar PV Project dalam financial modeling, project development dan EPC project management. [G4-DMA][G4-EN27]
96
PENCAPAIAN UPAYA MENGURANGI JEJAK LINGKUNGAN DALAM OPERASIONAL BNI
2011
2012
2013
2014
17.775.180
17.987.880
18.126.669
17.924.520
Volume Air Diambil dari PDAM (m3)
161.754
161.982
154.662
149.554
Volume Air Diambil dari Sumur (m3)
2.354
974
5.456
2.935
Listrik (kWh) Pengunaan Energi Listrik dan Air
Transaksi Nominal Transaksi E-Banking
2011
2012
2013
2014
ATM (Rp miliar)
226.327
286.679
354.047
423.995
Internet Banking
17.292
25.204
37.686
52.980
3.835
6.815
17.705
18.788
755
713
826
755
SMS Banking Phone Banking
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
E-billing Jumlah Rekening Jumlah Rim Setara Jumlah Pohon
Pengurangan Kertas Melalui BNI Forum Paperless [G4-EN1]
Penghijauan
2012
2013
2014
83.632
145.421
307.834
399.527
234
407
862
1.119
15,61
27,15
57,46
74,58
Tahun
Jumlah Lembar
2011
13.708.200
7.882.215.000
1.828
2012
17.522.175
10.075.250.625
2.336
2013
14.862.470
8.545.920.250
1.982
2014
19.184.000
11.030.800.000
2.558
Area Inisiatif
Inisiatif Operasional Perbankan Ramah Lingkungan [G4-EN1]
2011
Efisiensi Biaya (dalam Rp)
2012
Efisiensi Pohon
2013
2014
97
Tagihan kartu Penghematan 2,2 juta Penghematan 1,9 kredit dalam 1 lembar setara Rp 6,2 juta lembar setara amplop miliar Rp 6,1 miliar
Penghematan 1,5 juta lembar setara Rp4,8 miliar
Layanan e-billing
Diikuti oleh 399.527 rekening (penghematan setara Rp15,6 miliar)
Diikuti oleh 145.421 rekening (penghematan setara Rp 5,5 miliar)
Jumlah Pohon Ditanam (x1000)
Pemakaian Passbook (Ton) [G4-EN1]
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Diikuti oleh 307.834 rekening (penghematan setara Rp 8,6 miliar)
2011
2012
2013
2014
1.010
1.298
2.513
1.744
2011
2012
2013
2014
68,7
81,9
123,1
89,4
Laporan Pengecekan Sesuai GRI G4 Core
Laporan Pengecekan Sesuai GRI G4 Core
98
National Center for Sustainability Reporting (NCSR) telah melakukan pengecekan sesuai GRI G4 Core atas Laporan Keberlanjutan PT BNI (Persero) Tbk 2014 (“Laporan”). Pengecekan dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana kriteria GRI G4 Core telah diterapkan dalam Laporan tersebut. Pengecekan ini bukan merupakan opini atas kinerja keberlanjutan maupun kualitas informasi yang dimuat dalam Laporan tersebut. Kami menyimpulkan bahwa Laporan ini telah menyajikan pengungkapanpengungkapan, baik sepenuhnya maupun sebagian, sesuai dengan kriteria GRI G4 Core National Center for Sustainability Reporting
Elmar Bouma Director
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Daftar Indeks GRI G4 Core [G4-32] Aspek Material
Indeks
Keterangan
Halaman
PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM Strategi dan Analisis
G4-1
Laporan Komisaris dan Direksi
Profil Organisasi
G4-3
Nama Organisasi
6, 9
G4-4
Produk dan Jasa
6, 9
G4-5
Lokasi Kantor Pusat Organisasi
9
G4-6
Wilayah Operasi
8
G4-7
Kepemilikan dan Bentuk hukum
G4-8
Pangsa Pasar
6
G4-9
Skala Organisasi
8
G4-10
Distribusi Pegawai
66
G4-11
Persentase Jumlah Pegawai yang tercakup dalam perjanjian perundingan bersama
73
G4-12
Rantai Pasokan
53
G4-13
Perubahan yang signifikan selama periode pelaporan
G4-14
Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan
37
G4-15
Prakarsa internasional yang didukung atau diadopsi
39
G4-16
Keanggotaan dalam asosiasi industri
39
G4-17
Daftar Perusahaan Anak
12
G4-18
Proses Penetapan Konten dan Boundary
G4-19
Daftar Identifikasi Aspek Penting
G4-20
Daftar Boundary
12,13,14
G4-21
Boundary di luar perusahaan
12,13,14
G4-22
Efek Penyajian ulang informasi tahun yang lalu
13
G4-23
Perubahan signifikan ruang lingkup dan boundary
13
G4-24
Daftar Pemangku kepentingan
27
G4-25
Basis pengidentifikasian pemangku kepentingan
27
G4-26
Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentingan
27
G4-27
Topik yang dibahas dengan pemangku kepentingan
27
Aspek Material dan Boundary
Pemangku Kepentingan
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
16-23
6,7,9
6,56
13,14,30 13, 14,30,31
99
Aspek Material Profil Laporan
Indeks
Keterangan
Halaman
G4-28
Periode Pelaporan
12
G4-29
Penerbitan laporan tahun lalu
12
G4-30
Siklus Pelaporan
12
G4-31
Kontak Personal
15
G4-32
Indeks GRI G4 Core
99-102
G4-33
Assurance Eksternal
12,15
Tata Kelola
G4-34
Struktur Organisasi
Etika dan Integritas
G4-56
Nilai-nilai Perusahaan
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk kinerja ekonomi
47
G4-EC1
Nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan
47
G4-EC3
Kecukupan Dana Pensiun Karyawan
71
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Market presence
47
G4-EC5
Rasio Gaji pegawai baru terhadap Upah Mimimum Regional (UMR)
71
34,35,36 6, 7, 37,38 39, 65
EKONOMI Kinerja Ekonomi
Market Presence
100
Dampak Ekonomi G4-DMA Tidak Langsung
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk dampak ekonomi tidak langsung
47, 48, 49, 76, 77, 80
G4-EC7
Dampak pembangunan prasarana umum dan bantuan lainnya
76, 77, 80, 81, 82, 83, 85
G4-EC8
Dampak ekonomi tidak langsung
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk material yang digunakan
94
G4-EN1
Pemakaian bahan
97
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Energi yang digunakan
94
G4-EN3
Konsumsi energi di dalam organisasi
94
G4-EN6
Pengurangan konsumsi energi
94
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Product & Services
G4-EN27
Upaya mitigasi dampak lingkungan produk dan layanan
47, 48, 49, 76, 77, 80, 81, 82
LINGKUNGAN Material
Energi
Produk & Layanan
52-53 93,94,96
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Aspek Material
Indeks
Keterangan
Halaman
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN DAN LINGKUNGAN KERJA YANG LAYAK Pegawai
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pelatihan dan Pendidikan
Penilaian Praktik Perburuhan Pemasok
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Pegawai
66
G4-LA1
Perputaran Pegawai
G4-LA2
Imbalan jasa pegawai tetap yang tidak diberikan kepada pegawai kontrak
71
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja
70
G4-LA8
Klausul Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam PKB. (Perjanjian Kerja Bersama)
70
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Pelatihan dan Pendidikan
70
G4-LA9
Jam pelatihan rata-rata per tahun per pegawai
69,70
G4-LA11
Review terhadap kinerja dan jenjang karir pegawai
69
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Penilaian Praktik Perburuhan Pemasok
41
G4-LA14
Seleksi pemasok berdasarkan praktik perburuhan.
41
G4-DMA
Pengungkapan pendekatan manajemen terkait diskriminasi
65
G4-HR3
Jumlah insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang diambil
65
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Asesmen Hak Asasi Manusia Pemasok
41
G4-HR10
Seleksi pemasok berdasarkan kriteria hak azasi manusia
41
66,67,68
HAK ASASI MANUSIA Diskriminasi
Asesmen Hak Asasi Manusia Pemasok
TANGGUNG JAWAB PRODUK G4-PR5
Hasil survei pengukuran kepuasan pelanggan
G4-PR8
Jumlah Total Keluhan yang terbukti terkait dengan pelanggaran privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan
38
G4-PR9
Sanksi atas ketidakpatuhan terkait produk dan jasa
38
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
58, 59, 60
101
Aspek Material
Indeks
Keterangan
Halaman
MASYARAKAT Masyarakat Setempat
Anti-korupsi
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Masyarakat Setempat
76
G4-SO1
Program untuk masyarakat dan dampaknya
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Anti korupsi
39
G4-SO3
Evaluasi risiko terhadap korupsi
39
G4-SO4
Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi
G4-SO5
Insiden korupsi yang terbukti dan tindak lanjut
76, 77, 80, 81, 82, 83, 85
39, 66 72
INDIKATOR KHUSUS SEKTOR LAYANAN KEUANGAN Produk Portofolio G4-DMA
Kebijakan yang mencakup aspek lingkungan dan sosial
53
G4-FS2
Prosedur menilai dan menyaring risiko lingkungan dan sosial
53,54
G4-FS3
Proses memantau klien sesuai dengan persyaratan lingkungan dan sosial
53,54
G4-FS6
Presentase portofolio
53,54,55
G4-FS7
Produk dan jasa bermanfaat bagi sosial
53,54,55
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen untuk Produk dan jasa khusus untuk lingkungan
G4-FS8
Produk dan jasa khusus untuk lingkungan
Privasi Nasabah
G4-DMA
Pengungkapan pendekatan manajemen terkait privasi pelanggan
56
Masyarakat Setempat
G4-FS13
Akses perbankan bagi masyarakat daerah terpencil
56
G4-FS14
Inisiatif untuk meningkatkan akses layanan keuangan
G4-DMA
Kebijakan terkait desain produk dan layana keuangan yang adil
57
G4-FS16
Inisiatif untuk meningkatkan literasi keuangan berdasakan tipe penerima manfaat
57
102
Tanggung Jawab Produk
91 91, 93, 95
55,56,84
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
103
Laporan ini Diterbitkan Pada Februari 2015 Laporan Keberlanjutan 2014 BNI
Dicetak diatas kertas bersertifikasi FSC
104
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BNI Building Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220, Indonesia Tel. : (62-21) 2511946, 572 8387 Fax. : (62-21) 572 8805 www.bni.co.id
Laporan Keberlanjutan 2014 BNI