BIDANG ILMU: EKONOMI
LAPORAN HASIL PENELITIAN DISERTASI DOKTOR TAHUN ANGGARAN 2010
Judul
Peneliti
: Konflik Peran Perempuan Bali yang Bekerja Di Sektor Publik: Suatu Tinjauan Perspektif Ekonomi dan Non Ekonomi : Ida Ayu Nyoman Saskara
Dibiayai Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Penugasan Penelitian Disertasi Doktor Tahun Anggaran 2010 Nomor : 492/SP2H/PP/DP2M/VI/2010, tanggal 11 Juni 2010.
Universitas Brawijaya Malang 2010
RINGKASAN Pembangunan menghasilkan perubahan termasuk berubahnya peran wanita yang seharusnya membawa konsekuensi berubah pula peran-peran pria dalam tatanan sosial yang ada. Budaya dan adat-istiadat di Bali, selain faktor sosial, ekonomi dan lingkungan dimana mereka bekerja dapat menyebabkan konflik dalam menentukan pilihan apakah mengorbankan pekerjaan publik demi melaksanakan kegiatan domestic (rumahtangga dan adat), atau mengorbankan kegiatan domestik untuk kegiatan public yang menghasilkan uang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh variabel ekonomi, dan non ekonomi (budaya, lingkungan kerja dan sosial) yang menyebabkan konflik, (2) mengetahui pengaruh variabel budaya terhadap variabel ekonomi dan variable lingkungan kerja, (3). mengetahui pengaruh variabel ekonomi terhadap variabel sosial, bagi wanita Bali yang bekerja di sektor publik (4). mendapatkan pemahaman mengenai perilaku perempuan Bali dalam mengatasi konflik peran sebagai ibu rumah tangga yang bekerja di sektor publik untuk menopang ekonomi keluarga tanpa mengabaikan kegiatanrumah tangga dan kewajiban adat budaya Bali. Manfaat yang diharapkan adalah: (1) untuk pengembangan ilmu (akademik), yaitu pemahaman obyektif tentang eksistensi kehidupan kaum perempuan Bali dalam perannya disektor domestik (rumah tangga dan adat) di satu sisi dan di sisi lain berperan sebagai pekerja disektor publik. (2) bagi Pemerintah dalam menentukan kebijakan program pemberdayaan perempuan dalam pembangunan dengan merumuskan sasaran strategi pengarusutamaan gender, yaitu mencapai kesetaraan dan keadilan gender di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Dan bagi masyarakat sebagai pengampu kearifan lokal (local genius), adalah mempertahankan adat budaya Bali sebagai kearifan lokal melalui pemberdayaan perempuan Bali dengan peningkatan perannya di sektor publik di samping domestik sehingga dapat melahirkan generasi penerus yang cerdas, sejahtera, dan tidak tercabut dari budaya Bali. Lokasi penelitian dipilih menurut daerah tempat tinggal yaitu wilayah perkotaan, perdesaan, dan wilayah transisi. Wilayah perkotaan akan diwakili oleh Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, wilayah pedesaan diwakili oleh Kabupaten Bangli, dan Karangasem, wilayah transisi diwakili oleh Kabupaten Tabanan dan Gianyar. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perempuan Bali yang bekerja di sektor publik di wilayah terpilih. Jumlah populasi di setiap wilayah penelitian belum/tidak diketahui, untuk itu jumlah responden/sampel di setiap wilayah penelitian akan ditentukan dengan kuota tertentu, dan sampel akan ditentukan secara purposive (purposive sampling), yaitu sepuluh (10) kali jumlah variabel dalam penelitian yaitu 21 variabel, dalam penelitian ini total responden sebanyak 216 orang, dimana di masingmasing Kabupaten diambil sebanyak 36 responden. Untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai kondisi pelaksanaan adat/agama dan partisipasi masyarakat akan dilakukan wawancara mendalam dengan pemuka adat di semua kabupaten/kota terpilih. Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi dari beberapa metode, yaitu metode observasi, wawancara terstruktur dan Wawancara mendalam/indepth interview. Variabel penelitian atau faktor yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ini adalah faktor budaya, ekonomi, lingkungan kerja, sosial dan konflik. Masing-masing faktor atau variabel laten ini diukur dari beberapa indikator. Untuk menjawab tujuan penelitian 1,2 dan 3, model analisis yang digunakan adalah analisis PLS (Parsial Least Square) dengan menggunakan bantuan program komputer paket SmartPLS, sedangkan tujuan 4 akan dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa uji validitas dan reliabelitas instrument penelitian valid dan reliable, didasarkan pada kriteria bahwa indikator disebut valid karena nilai Koefisien Korelasi Product Moment memperoleh skor total r ≥ 0,30 dan reliabel karena nilai Alpha Cronbach α ≥ 0,60. Demikian juga pengujian asumsi penting di dalam analisis PLS bahwa antar variabel di dalam model struktural (inner model) adalah berhubungan linier, dengan metode Curve Fit, dihitung dengan bantuan software SPSS. Hasil uji goodness of fit
model struktural yaitu nilai predictive-relevance (Q2), dihitung berdasarkan nilai R2 masing-masing variabel endogen, variabel Ekonomi sebesar 0,087, Sosial = 0,131, Lingkungan kerja = 0,226 dan variabel Konflik sebesar 0,185 sehingga diperoleh nilai predictive-relevance: Q2 = 1 - (1- 0,087)(1-0,131)(1-0,226)(1-0,185) = 0,49952 Dengan nilai predictive-relevance Q2 = 49,95 % berarti model mampu menjelaskan fenomena empiris tentang variabel-variabel yang mempengaruhi konflik sebesar 49,95 %, sisanya dipengaruhi oleh error dan variabel lain yang belum masuk ke dalam model. Nilai factor loading yang menunjukkan bobot dari setiap dimensi sebagai pengukur dari masing-masing variabel, dimensi dengan factor loading terbesar menunjukkan bahwa dimensi tersebut sebagai pengukur variabel yang terkuat (dominan). Variabel budaya (X), bahwa X2 yaitu keketatan awig-awig adalah sebagai pengukur variable budaya yang terkuat, variabel ekonomi (Y1), adalah kontribusi penghasilan istri terhadap pengeluaran rumah tangga(Y1.2), variabel lingkungan kerja (Y2), indikator disiplin kerja sebagai pengukur variabel yg dominan, variabel sosial (Y3), adalah indikator perubahan perilaku (Y3.2) sebagai pengukur variabel yang dominan dan variabel konflik (Y4), adalah indikator oportunity cost sebagai pengukur variabel konflik yang terkuat. Pengujian hipotesis jalur pengaruh langsung pada model diuji dengan t-test secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel budaya dan variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap konflik pada α 1%, variabel budaya juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja pada α1%. Sementara terhadap variabel ekonomi, budaya bepengaruh negatif signifikan pada α 10%. Kalau dilihat arah hubungan variabel bahwa varabel ekonomi yang dihipotesiskan berpengaruh postif terhadap konflik adalah tidak terjadi, diperoleh hasil berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik keadaan ekonomi masyarakat konfliknya semakin kecil, karena dalam hal-hal tertentu konflik pilihan apakah mengorbankan pekerjaan publik untuk pekerjaan domestik dapat diatasi dengan kompensasi misalnya membeli untuk kebutuhan rumahtangga, adat dan agama, atau bisa membayar pembantu untuk pekerjaan rumah, sehingga konflik multiperan yang dihadapi perempuan yang bekerja disektor publik dapat lebih ditekan. Terdapat perubahan perilaku perempuan bali yang bekerja di sektor publik, misalnya dalam mengatasi konplik akan multiperan yang dilakoni, untuk pekerjaan rumahtangga bisa membayar pembantu, untuk pekerjaan adat yang bisa diwakili akan diwakili oleh keluarga karena mereka (responden) bekerja membantu keluarga mencari nafkah, sehingga ada pengertian dan pemahaman oleh keluarga. Hal ini juga didukung oleh hasil wawancara mendalam kepada key informan tokoh-tokoh masyarakat, dan pengamatan peneliti selama dilapangan, bahwa perubahan perilaku perempuan juga didukung oleh berubahnya perilaku laki-laki dimana mereka mau membantu mengerjakan pekerjaan domestik yang notabene disebut pekerjaan perempuan. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa variabel budaya dan lingkungan kerja adalah signifikan berpengaruh positif terhadap konflik, sedangkan variable ekonomi dan sosial tidak signifikan berpengaruh terhadap konflik. Variabel budaya berpengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel ekonomi, variabel budaya juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja, variabel ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel sosial. Terdapat perubahan perilaku bagi wanita bali yang bekerja di sektor publik.
DAFTAR PUSTAKA . Undang-Undang Sisdiknas Tahun 1989 ________ ,2008, Perempuan Bangkit Indonesia Bisa, Press Release (Kementrian Pemberdayaan Perempuan) --------------,1991. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed Kedua, Balai Pustaka, Jakarta Abdullah, Irwan. 1995. Reproduksi Kerimpangang Gender. Partisipasi Perempuan dalam Kegiatan Sosial. Jakarta: Prisma XXVI (b): 3-13. Anwar, Affendi. 1997. Masalah Sumber Daya Modal Manusia (Human Capital) Khususnya dalam Mengatasi Kesenjangan Gender dan Kebijaksanaan Pemerataan ekonomi. Unpublish Ariani, I Gusti Ayu Agung, 2004. Bias Jender Dalam Hukum Perkawinan ( UU No, 1 Tahun 1974) Tinjauan Dialektik: Peter.L. Berger. Dalam Krta patrika Vol.29 No.1 Januari Tahun 2004. Fakultas Hukum Unud Denpasar, Bainar. 1998. Wacana Perempuan dalam Keindonesiaan dan Kemodernan. Jakarta: PT Pustaka Cidesindo Blossfeld, Hans-Peter and Hofmeister, Heather. 2006. Globalization, Uncertainty, and Women Careers- An International Comparison, Cheltenham, UK and Northampton, MA, USA: Edward Elgar Bogden dan Biklen. 1982. Qualitative Research for Education: An Introduction Theory and Methods. Boston; Allyn And Bacon Inc. Brook, Gary B; O'Neil, J.M.,(1995); Men in Families : Old Constraints, New Possibilities dalam Levant &Pollack (ed); A New Psychology of Man; Basic Books. Caplan. 1978. The Culture Construction of Sexuality. Dalam Fakih M 1996. Gender dalam Analisis Sosial. Edisi 4 November. Akatiga: Bandung. Chandrakirana, Kemala, Tantangan Perubahan dalam Bermasyarakat dan Bernegara dari Sisi Perempuan, dalam Kompas “Indonesia Abad XII: Di Tengah Kepungan Global”(Jakarta: Penerbit Harian Kompas, 2000) DeMeulenaere, S. & Lietaer, B. Sustaining Cultural Vitality in a Globalizing World: The Balinese Example. International Journal of Social Economics, Vol. 30 No. 9 2003. Dzuhayatin, S.R.; 1997; Agama dan Budaya Perempuan: Mempertanyakan Posisi perempuan dalam Islam; dalam Abdullah, I (ed); Sangkan Paran Gender; Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Endang Lestari Hastuti,2004, Hambatan Sosial Budaya dalam Pengarusutamaan Gender di Indonesia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Departemen Pertanian, Icaserd Working Paper No.50. Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen. Edisi 2, BP . Undip. Semarang. Frankel, Lois P. 2007. See Jane Lead 99 Kiat Sukses Memimpin bagi Perempuan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Faruk HT; 1997; Pendekar Wanita di Goa Hantu; dalam Abdullah, Irwan (ed); Sangkan Paran Gender; Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Friedman Simon T. Tidd dan Raymond A.. 2002. Conflict style and coping with role conflict: an extension of the uncertainty model of work stress. International journal of conflict Management, volume 13, No. 3 Gerson, K 1985: Hard choices: How women Decide about Work Career and Motherhood, Berkeley, University of California Press Geertz C. (1980), Negara: the Theater State in Nineteenth Century Bali, Princeton University Press, Princeton. Handayani Trisakti, DRA.MM, dkk. 2008. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. UPT Penerbit Muhamadyah Malang : Malang Hastuti, Hendang Lestari. 2004. Hambatan Sosial Budaya dalam Pengarusautamaan Gender di Indonesia. ICASERD Working Paper No. 50. Henley, N.M. (1985), “Psychology and gender”, Signs: Journal of Women in Culture and Society, Vol. 11, pp. 1100-29 Henry Simamura. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia; Edisi III, STIE YKPN Yogyakarta Hesti R Wijaya.2004 dalam Perempuan dalam Wacana Politik Orde Baru,Pilihan Artikel Pisma, LP3ES Indonesia Ibrahim dkk. 1998. Ferempuan dan Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Ihromi,TO.1990. Masalah-masalah dalam Keluarga Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja: Para Ibu yang Berperan Tunggal dan yang Berperan Ganda. Laporan Penelitian.Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ida, Laode. 2003. Posisi Perempuan dalam Otonomi Daerah. Kompas Tanggal 3 Februari 2003. Jeniver Denicolis Bragger, et.all,2006, Work Family Conflict, Work Family Culture, and Organiational Citizenship Behavior Among Teacher, Journal Of Business and Psychologi, volume 20, No 2 Jurnal Perempuan. 2004. Laporan Tapol tentang tahanan Perempuan Aceh termasuk informasi dari majalah bulanan berbahasa Indonesia Aceh kita. Tgl. 5 Oktober 2004. www.kalyanamitra.or.id. Khan, R L,Wolfe,DM, Quinn,R, Snoek, J D & Rosenthal, R A (1967). Oganizational Stress: Studies in Role Conflict and Ambigulty. New York.Wiley Koentjaraningrat,1987. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Penerbit UI Press Kossek & Ozeki,1998. Work- Family Conflict, Policies and The Job-Life Satisfaction Relationship:a Review and Directions for Organizational Behavior-human Resources Research, Journal of Applied Pcychology.
Kulik Liat dan Faisal Rayyan. 2006. Relationship between dual earner spouse, strategies for coping with h home-work demand and emotional wellbeing. Community, Work and Family, Volume 9, No. 4, pp:457-477. Lily Juliana D. Et.all, 2006. A Gender-Sensitive Study Of Mcclelland’s Needs, Stress And Turnover Intent With Work-Famili Conflict. Women in Management Review. Volume 21 No. 8, pp: 662-680. Mangkuprawira,S,1984. Alokasi Waktu dan Kontribusi Kerja Anggota Keluarga dalam Kegiatan Ekonomi Rumah Tangga: Studi Kasus di Dua Tipe Desa di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, Disertasi Doktor, Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor Mardikanto, Totok, 1985. Emansipasi Wanita Indonesia Retrospek dan Prospek. Dalam Mardikanto T (Ed): wanita dan Keluarga. PT Tri Tunggal Tata Fajar. Surakarata. Mathis, Robert L., John H Jockson,.2000. Human Resource Management, 9th Edition,South-Westen Collage Publishing, United States of America Menpan Taufiq Efendi,2009 Remunerasi Tingkatkan Produktivitas Disampaikan pada Acara Peringatan Hari Jadi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Jakarta ,Kompas, 30 mei 2009. Mills, M. (2004) ‘Stability and change: the structuration of partnership histories in Canada, the Netherlands and the Russian Federation’, European Journal of Population, 20: 141–75. Moore, Helen A. 1996. Sosiologi Wanita. Jakarta: PT Rineka Cipta Mosse, Julia Cleves. 1996. Gender dan Pembangunana. Pustaka Pelajar. Yogyakarata Muhadjir, Prof. Dr. Hnoeng. 2000. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Rakerasin: Yogyakarta Muthaliin, A. 2000. Bias Gender dalam Pendidikan. Yogyakarta: Muhammadiyah University Press. Myers; 1996; Social Psychology; The McGraw-Hill Companies, Inc Nini Yang et. al. 2000. Source of work-family conflict: a sino US Comparation of the effect of work and family demand. Academic Management Journal. Volume 43 No. 1, 113-123 O’Malley,William J.1992. Budaya dan Masalah Industrialisasi, dalam Helen Hughes(Editor), Keberhasilan Industrialisasi di Asia Timur. Jakarta: gramedia Pustaka Utama. O’Neal, Good & S.Holmes; 1995; Fifteen Years of Theory and Research on Men's Gender Role Conflict: New Paradigms for Empirical Research dalam Levant & Pollack (ed); A New Psychology of Man; Basic Books. Putra Astiti. 1989. Perubahan Ekonomi Rumahtangga dan Status Sosial Wanita dalam Masyarakat Bali yang Patrilinial. Pusat Studi Wanita UNUD ------------. 1995. Peranan Wanita Dalam Pembangunan. Hasil Penelitian Universitas Udayana Bekerjasama dengan Bappeda Tk.I Bali.
Pranadji, T, et. al. 2000. Perekayasaan Sosial Budaya dalam Percepatan Transformasi Peranian Berkelanjutan, Laporan hasil Penelitian, P/SE-ARMP II, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Realyta, Silviana. 2007. Fear Success Wanita Bekerja Pada Etnis Melayu. Thesis S-2 Universitas Sumatra Utara. Sakernas.2007. Survei Ketenagakerjaan Nasional. BPS dan BAPPEDA Sajogyo, Pujiwati. 1987. Pengembangan Peranan Wanita Khususnya di Pedesaan Yang Sedang Berubah dari Masyarakat Pertanian ke Industri di Indonesia 1981-1987. Seminar Fungsi Sosial Ekonomi Wanita Indonesia. -----------------------. 1993. Pengembangan Sumber daya Manusia Khususnya Tenaga Kerja Wanita dalam Pembangunan Jangka Panjang. Makalah Seminar tentang Masalah Tenaga Kerja Wanita Indonesia dalam Pembangunan Nasional, Fak. Ekonomi Universitas Nusa Bangsa, Bogor. Sjaifudin, H. 1992. Gender Marginalisasi dan Pekerjaan di Pedesaan, Wanita Pengusaha, tenaga kerja upahan dan Tenaga Kejra di Jawa Barat. Warta Studi Perempuan. Sjoholm, F. (1999) Productivity Growth in Indonesia: The Role of Regional Characteristics and Direct Foreign Investment, Economic Development and Culture Change, Vo. 47, No. 3, The University of Chicago Press. Sri Utari,2006, Mengikis Ketidakadilan Gender dalam Adat Bali , Temu Ilmiah II Asosiasi Pengajar dan Peminat Hukum Berspektif Gender se Indonesia ( APPHGI). Surabaya Sukesi, Keppi, 1991. Status dan Peranan Perempuan: Apa Implikasinya Bagi Studi Perempuan, dalam Warta Studi Perempuan. Vol. 2 No 1. Jakarta: PDII-LIPI Sunasri, A A,2003, Konplik Peran Wanita Bekerja, di Desa Pemecutan Kaja Kota Denpasar,Tesis Program Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar. Suradisastra, K. 1998. Perspektif Keterlibatan Wanita di Sektor Pertanian. Forum Penelitian Agro Ekonomi. FAE, Vol 16 No. 2 Susanna Lo,et.all. 2003. Work-Family Conflict and coping strategy adopted by female married professional in Hong Kong. Journal Of Business and Psychologi, Volume 18, No. 4, pp: 182-190 Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2007, BPS-Statistik Indonesia, BAPPENAS Soemartoyo, S.R. 2002. Pemberdayaan Perempuan di Indonesia dan Peluang Untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan. Disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan pada The ACT Seminar and Summit. Japan- Indonesia: Dinamic Relationship for Regional Development. Todaro, Michael P. 2003. Pembangunan Ekonomi I Edisi kelima, PT Bumi Aksara: Jakarta Trisakti Handayani & Sugiarti, 2006, Konsep dan Teknik Penelitian Gender, Edisi revisi, UMM Press, Malang
UNDP. 2006. The Economics of Democracy Financing Human Development in Indonesia, National Human Development Report. BPS-Statistics Indonesia, BAPPENAS. Varian, Hal R. 2005. Intermediate Micro Economics A Modern Approach, Seventh Edition, Barkely California. Whedariyadnya.2000. Wanita Moral dan Pembangunan: Pandangan dari Sudut Ajaran Agama Hindu. Buletin Kembang Rampai Wanita Bali, Pusat Studi Wanita Unud, h.99-102 Wiersma. Uco J,1990. Gender differences in job attribute preference: work-home role conflict and job level as mediating variables. Journal of Occupational Psychology. 63. 231-243 Word Bank Publications, 2000, Pembangunan berperspektif Gender, Melalui Kesetaraan Gender, dalam Hak, Sumber Daya dan Kebebasan Berpendapat, www.wordbank.org/publications Yale Law School. 2004. Indonesian Human Rights Abuses in West Papua: Application of the law of Genocide to the History of Indonesian Control Yale LawSchool. Tgl.April2004. www.law.yale.edu/outside/html/Public_Affais/426/westpapuahrights.pdf