LAPORAN AUDIT STANDAR UDANG ASC (Draf Laporan Audit) I. INFORMASI KLIEN Nama Perusahaan:
PT Central Proteina Prima, Tbk.
Alamat Perusahaan:
9th Floor Wisma GKBI, JI. Jenderal Sudirman No. 28, Jakarta, 10210, Indonesia
Email:
Penangggung Jawab Sertifikasi:
Chusni Nugroho Nama Lengkap:
Nama JabatnKoordinator Sertifikasi
Back-ground of applicant's farm(s):
[email protected]
Jumlah Kolam Penumbuhan:
5460
Permukaan Air dalam Hektar
1515 Ha
Tahun Pendirian Perusahaan:
1995
Jumlah Karyawan Peternakan:
1540
Nama Pemasok Pakan:
PT. Central Pertiwi Bahari Feedmill
Nama Pemasok Benih:
PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery
Kapasitas Produksi Tahunan:
20000 MT
Durasi Panen:
4 Bulan
Sistem Penanganan AIr:
Air Laut Disaring --> Diabstraksi ke kanal inlet --> Dipompa ke kolam penumbuhan --> Dibuang ke kanal suboutlet dan outlet yang terhubung ke Sungai Mesuji
Sertifikasi Lain Yang Dimiliki: Global G.A.P., BAP Informasi Lain: II. LINGKUP SERTIFIKASI Versi Standar: Lokasi #1 : PT Central Proteina Prima Farm Nama Lokasi & Alamat:
Koordinat GPS Peternakan: Aktivitas:
Alamat:
Desa Bumi Pratama Mandira Village, Organ Komering llir, Sumatera Selatan, Indonesia
Alamat:
Lokasi #1 :
Garis Lintang Helipad : 4º 2.9’ 68” Selatan
Koordinat Lokasi: Lintang 4º 1’ 47.17”- 4º 8’ 42.29 LS
Lintang 105º 47’ 49” Timur
N/A garis Bujur: 105º 44’ 28.22 Bujur Timur - 105º 52’ 0.42” Timur.
Lokasi #2 : Tidak Ada Peternakan Intensif Litopenaeus vannmei
Spesies Yang Dibiakkan: Kantung Air Yang Diterima:
Lokasi #2: N/A
L. vannamei
Spesies Lainnya:
Tidak Ada
Laut
Perubahan Lingkup Sejak Audit Terakhir:Tidak Ada Lokasi Yang Tidak di Dalam Lingkup:
Lokasi #1 : Alamat:
Lokasi #2: Alamat:
Tipe Audit:
Awal
Nomor Sertifikat Terkini
ASC-F-BVSP-060 IND
III. INFORMASI AUDIT Tidak Ada Nomor Survei
Pertama Berlaku sejak
Re-sertifikasi
Tidak Ada Siklus Sertifikasi
16.01.2015
Berlaku sampai 3.00 MD (di lokasi)
15.01.2018
Status Sertifikasi Saat Ini: Kunjungan Lokasi & Tanggal audit:
11-12 April, 2016
Durasi: (hari)
Tanggal Penulisan Draf Laporan:
17 April, 2016
Tanggal Pemeriksaan Draf Laporan: 03-May-16
Tanggal Penulisan Laporan Final: Tim Audit:
Tanggal Pemeriksaan Laporan Final: Pimpinan Tim:
Md. Masud Hasan
Anggota Tim:
Swapnil Shinde
Spesialis:
Tidak Ada
Pengamat:
Nugraha Lucky Aditya (Interpreter)
Pertama
Pemeriksaan di Kantor dan aktivitas lain yang dilakukan sebelum atau sesudah kunjungan lokasi:
Peta Lokasi, Pemeriksaan Rencana Kesehatan Hewan BEIA, p-SIA, Prosedur Peternakan, Catatan pembelian pakan & PL, Perhitungan kolam yang dipanen, Daftar UU dan perundanagan yang berlaku, Daftar periksa pra-audit, Daftar pihak ynag berkepentingan
Donny- QA; Chusni Nugroho- MKT, Yo HendrikMarketing; Dyah- Marketing, Raya Y - Data Entry QA; Adhi R-AHS; Hamdan-AHS; Agur- QA; Suranto- QA-WM; Todung Parl-HC; Supriyadi-OS; Nama dan afiliasi karyawan peternakan Simon- QC; Surono-HR; Joko Pryo P-PCM; Eka yang berpartpartisipasi dalam audit: Darmodji-LOE; Suroto-EED; Heriyulianto- EED; Ridwan- Damon Trace; Chataria- QA; ShodikinCD; Ramli Ary- ID Operasi; Meiyu- Medis; SudibroHC; Zainuri- CP
Nama pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam audit:
Herman - Kepala Desa (Pemerintah); Nazli - Tokoh Setempat; Hamzani - Tokoh Setempat; Hamzani - Perwakilan Masyarakat Desa; Hatta - Nelayan; Sastro - Tokoh Setempat; Nurcholis - Generasi Muda; Nurul Bahri - Kepada Desa (Pemerintah)
IV. TEMUAN AUDIT Ringkasan audit sebelumnya (jika ada):
Penilaian sebelumnya atas kseimpulan temuan; (jika ada)
Penilaian Saat ini kesimpulan temuan; (jika ada)
Ringkasan audit saat ini:
Jumlah: Referensi:
Pengamatan 5 EV 1-3, EV 5, EV 18
Status
Sudah Diakomodasi
Number: Referensi: Status
Nonkonformitas Minor 22 NC EV 4, EV 7-17; SC 1-4; SC 6; SC 8-12 21 Ditutup 1 Tunda (Pasal 7.5.4)Dikarenakan adanya permohonan variansi oleh CAB-IMO Nonkonformitas Minor 5 EV Minor NC 1-2, SC Minor 1-2
Pengamatan 1
Nonkonformitas Mayor 4 NC EV 6; EV 19; SC 5; SC 7 3 Ditutup, 1 Diajukan lagi Nonkonformitas Mayor 1 EV Major 1
Terdapat 5 (lima) NC/ Non-konformitas (1 Mayor dan 4 Minor) selama audit. Organisasi akan direkomendasikan untuk melanjutkan sertifikat saat ini dan seluruh nonkonformitas bisa berhasil ditutup. Selain itu, organisasi harus menyerahkan bukti NC (7.5.4) sebelumnya (Permohonan untuk Variansi oleh CAB-IMO) guna menutup nonkonformitas ini V. KESIMPULAN AUDIT
Penetapan dimulainya CoC
Evaluasi atas sistem penelusuran, pelacakan dan segregasi dalam operasi pembudidayaan aor sudah memadai untuk memastikan seluruh produk budidaya air Komentar dari auditor serta bukti yang teridentifikasi dan terjual telah disertifikasi oleh operasi yang berasal dari unit sertifikasi Tingkat Risiko Items Komentar dari auditor dan buktinya Rendah Medium Tinggi 1. Sistem penelusuran, pelacakan dan segregasi yang digunakan
2. Peluang penggantian produk bersertifikasi dan nonsertifikat sebelum dan pada saat panen
Penetapan kelayakan produk budidaya 3. Kemungkinan memperkenalkan produk dari luar air untuk memasuki Rantai Penanganan unit sertifikasi selanjutnya dan titik-titik di mana bisa 4. Kesungguhan pemohon atau sistem manajemen dimasuki: pemegang sertifikat 5. Aktivitas pemindahan yang terjadi 6. Penggunaan tenaga subkontrak penanganan atau pemrosesan pascapanen Saran auditor
Peternakan mempunyai sistem yang jelas atas penelusuran, pelacakan dan segregasi
X
Peternakan hanya mempunyai satu produk pembudidayaan. Selain itu, hanya satu sistem manajemen dan sistem teknis di seluruh peternakan. Organisasi mempunyai angkutan mereka sendiri dan 3 (tiga) pabrik pemrosesan ke mana produk ini dipasok Peternakan mempunyai sistem penelusuran, pelacakan dan segregasi yang baik, tidaklah mudah untuk memperkenalkan produk dari luar unit sertifikasi Sistem manajemen sudah bagus dan diimplementasikan dengan baik. Peternakan juga disertifikasi BAP dan Global G.A.P. Aktivitas transportasi baik melalui jalan dan sungai oleh transportasi sendiri selama panen
X
X
X X
Tidak ada penggunaan tenaga subkontrak selama panen
X
Sistemnya sudah memadai, produk budidaya air dari operasinya bisa masuk ke rantai penanganan bersertifikat serta berhak menerima label ASC
Ya X
Tidak
Justifikasi Sistem pelacakannya sudah memadai. Peternakan mempunyai satu pabrik pakan dan pemasok serta tempat penetasan. Keduanya bersertifikat BAP
Pertimbangan atas keputusan: -Sistem penelusuran, pelacakan dan segregasi di dalam operasi budidaya air: Petani menyimpan seluruh catatan yang berhubungan dengan penelusuran, pelacakan dan sgregasi UDANG yang dipanen, seperti informasi penyetokan/ penyimpanan dari tiap unit dan pemasok PL untuk membuktikan kepatuhan pada standar ASC. PT Central Proteina Prima Farm adalah mitra rekanan PT Central Proteina Prima, Tbk. Yang memiliki 3 (tiga) pablik pemroses, yakni Pabrik Pemrosesan CPB 1 disertifikasi untuk BAP: 01/04/2015 sampai 25.03.2016; Pabrik Pemrosesan CPB 2 disertifikasi BAP: 05/04/2015 sampai 07/04/2016; Pabrik Pemrosesan CPB 1&2 disertifikasi untuk sertifikasi keamanan makanan BRC. Semua produk peternakan dikirim ke ketiga pabrik pemrosesan ini. Selain itu, peternakan memiliki satu pabrik pakan bernama PT. Central Pertiwi Bahari Feedmill (Kode Pakan: 584sB, Sertifikat BAP No. M10061) dan satu penetasan benih bernama PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery (Sertifikat BAP No. H10024/BAP1146). Peternakan, pabrik pemrosesan, pabrik pakan dan tempat penetasan benih berada di bawah manajemen yang sama. - Penggunaan transportasi pemindahan: Dalam rangka mengontrol aktivitas panen, staf QC/ kendali mutu dari pabrik pemrosesan dan petani, bersamasama menyaksikan panen. Produk yang dipanen ditempatkan dalam wadah bersegel dengan label identifikasi, dan staf Kendali Mutu lalu memonitor transportasi produk langsung ke pabrik pemrosesan. Tidak pemindahan dan tidak ada peluang salah identifikasi dan/atau hilangnya pelacakan selama transportasi itu. - Operator yang bertanggung jawab dan titik peletakan: Setelah panen dari peternakan, operator yang berhak bertugas bertanggung jawab atas penanganan bahan mentah yang telah dipanen dari PT Central Proteina Prima Farm ke 3 pabrik pemrosesan di bawah PT Central Proteina Prima, Tbk. Ada 3 (tiga) titik peletakan berbeda di tiga pabrik pemrosesan. –Peluang penggantian produk bersertifikasi dan nonsertifikasi di dalam unit sertifikasi: PT Central Proteina Prima Farm hanya memiliki satu sistem manajemen untuk mengontrol aktivitas pembudidayaan air, dan peternakan tidak menggunakan antibiotik apapun dalam kasus apapun, jadi seluruh produk yang dipanen dalam kondisi yang sama. Tidak ada peluang penggantian/substitusi antara produk ASC dan non-ASC di dalam unit sertifikasi ooperasi budidaya air. - Titik dari mana sertfikasi Chain of Custody/ Rantai Penanganan diharuskan: Dengan demikian, aktivitas transportasinya dikontrol oleh petani dan staf Kendali Mutu hingga titik peletakan. Sertifikasi Rantai Penanganan diperlukan dari titik penerimaan udang pada tiga pabrik pemrosesan di bawah PT Central Proteina Prima, Tbk. Seluruh pabrik pemrosesan sudah bersertifikat BAP dan 2 (dua) pabrik sudah bersertifikat BRC.
Auditor(s) justification for determinaion:
Gambarkan titik perubahan kepemilikan sejak mana sertifikasi rantai penanganan dibutuhkan
Lingkup sertifikasi terdiri dari penumbuhan, panen. Sertifikasi Coc diperlukan dari titik pertama penjualan ke pabrik pemrosesan. Hanya produk-produk yang dipanen pada dan setelah tanggal audit peternakan pertama ASC yang disetujui untuk mambawa label ASC. Peternakan sudah besertifikat ASC, tanggal penerbitan: 16.01.2015
Nomor Sertifikat:
140489-1
Tanggal penerbitan
16.01.2015
Lingkup Sertifikasi:
Operasi Budidaya Air untuk Udang
Daftar nonkonformitas yang masih harus diselesaikan:
Terdapat 5 (lima) NC/ nonkonformitas (1 Mayor dan 4 Minor) selama audit. Organisasi akan direkomendasikan untuk melanjutkan sertifikat saat ini, dan semua nonkonformitas wajib berhasil diselesaikan. Selain itu, organisasi harus menyerahkan bukti NC (7.5.4) terdahulu (Permohonan Variansi oleh CAB-IMO) untuk menutup nonkonformitas.
VI KEPUTUSAN SERTIFIKASI
Tanggal Jatuh Tempo 15.01.2018
Data Rahasia untuk Informasi Komersial Sensitif:
Nama:
Tanda Tangan Perwakilan Klien:
Tanda Tangan Auditor:
Chusni Nugroho
Md. Masud Hasan
Tanggal:
Nama:
Tanggal:
Lingkup: Standar Udang ASC saat ini meliputi spesies di bawah genus Liptopenaeus dan Penaeus. Standar Udang ASC dan manual audit terkait, diarahkan menuju produksi L. vannamei dan P. monodon. Spesies udang lain dapat disertifikasi apabila mereka bisa memenuhi ambang kinerja seperti dijelaskan dalam dokumen ini
INSTRUKSI UNTUK PETERNAKAN/AUDITORS: Pedoman audit ini dikembangkan untuk perusahaan. Versi Standar Udang ASC 1.0 dikembangkan melalui Dialog Budidaya Air Udang, pada Maret 27, 2014. Lampiran A (Restorasi Mangrove) bisa ditemukan di bagian akhir dari Pedoman Audit ini. Referensi lainnya (I, II, III, IV, V, VI, VII) dalam Pedoman Audit ini hingga Lampiran dapat ditemukan dalam dokumen Standar Udang ASC. Pedoman ini dilengkapi dengan daftar periksa pra-audit yang terpisah yang memberi garis besar informasi minimum yang harus diketahui klien sebelum audit pertama. Sebelum audit, klien dan badan penilaian konformitas (CAB) mereka harus mencapai kesepakatan mengenai apakah audit memerlukan kunjungan ke kantor pusat klien maupun lokasi peternakan, di mana informasi disimpan ditiap lokasi tersebut, dan format catatan yang bisa diterima (yakni elektronik atau dokumen kertas). Untuk menetapkan tingkat kepatuhan terhadap Standar Udang ASC, penting untuk memanfaatkan informasi dari siklus panen lengkap, atau pada titik tertentu dalam masa panen (yaitu stocking/ penyetokan) atas berbagai persyaratan. Untuk alasan ini, dalam audit pertama, penting bagi peternakan untuk menampilkan data lengkap dari sedikitnya satu atau lebih siklus panen lengkap per lokasi pada saat penilaian. Maka, pada saat audit pertama: • Petani harus mampu menunjukkan catatan lengkap (yakni pemakaian pakan, tingkat mortalitas dsb.) dari sedikitnya satu siklus panen lengkap per lokasi (yakni dari penyetokan hingga panen) serta informasi yang relevan untuk seluruh stok panen setelah panen itu distok. • Penilai sertifikat harus menggunakan catatan dari setiap lokasi itu untuk menghitung tingkat kepatuhan dari indikator yang relevan Berlaku untuk seluruh persyaratan yang relevan dalam Pedoman Audit ini: Klien: Pada audit pertama: data dari sedikitnya satu siklus panen lengkap per lokasi harus tersedia untuk penilai sertifikat. Auditor: Pada audit pertama: data dari sedikitnya satu siklus panen lengkap per lokasi harus digunakan untuk menetapkan kepatuhannya. Catatan untuk peternakan: Selain untuk mematuhi Standar Udang ASC, auditor bisa menetapkan apakah peternakan perlu mendapatkan sertifikasi ASC Chain of Custody / Rantai Penanganan yang sah untuk menjaga daya telusur yang kredibel dari produk bersertifikat ASC di peternakan
PRINSIP 1. MEMATUHI SELURUH PERATURAN DAN PERUNDANGAN DAERAH DAN NASIONAL YANG BERLAKU
C
Major NC
Minor NC
NA
Kriteria 1.1: Kepatuhan terhadap persyaratan nasional dan daerah yang terdokumentasi Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
a. Memiliki catatan untuk diperlihatkan bahwa peternakan mempunyai semua registrasi sebagaimana diwajibkan otoritas daerah dan nasional. Auditor akan perlu menghubungi pra-audit peternakan dan meminta daftar izin kepatuhan hukum yang dibutuhkan untuk memastikan mereka mengetahui persyaratan hukum nasional. P1 juga memeriksa A. Memverifikasi bahwa peternakan mempunyai semua daftar laporan pemeriksaan pemerintah (apabila pemerintah melakukan hal ini registrasi sebagaimana disyaratkan otoritas daerah dan nasional secara berkala) untuk verifikasi bahwa perizinan bukan dokumen ‘semata’ dengan stempel namun juga merefleksikan hubungan yang berlangsung dalam rangka kepatuhan ulang terhadap syarat-syarat perizinan.
C
Dokumen legal berikut ini sudah diperiksa dan terbukti sudah diperbarui dan sesuai1. Surat Izin Usaha dari Provinsi, Surat Izin Usaha No. 04/16/IUT/PMDN/DkopKm&Pm/III/2004, tidak dibutuhkan validitas 2. Tanda Daftar Perusahaan No. 0609.1.05.0681 dari Departemen Industri dan Perdagangan, berlaku sampai 23 September, 2017 3. Sertifikat Praktik Budidaya Air Yang Baik/ Good Aquaculture Practices Certificate (ID-SS-CBIB-P.3994) dari Kementerian Kemaritiman dan Perikanan, Dirjen Pembudiyaan Air spesies Liptopenaeus vannamei, berlaku selama 3 tahun sejak dikeluarkan tanggal 30.08.2013 4. Izin Lokasi Usaha dari Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ref. 273/KEP/I/2003 peta yang terlampir sudah diverifikasi 5. Izin Gangguan dari Pemkab Ogan Komering Ilir Ref. 649/PTSP-BPPM/IG/IX/2012 Peternakan dimiliki oleh komunitas perusahaan dan petani. Peternakan sudah mematuhi semua persyaratan legal untuk aktivitas usahanya Sumber air yang masuk adalah laut. Air laut yang masuk (dekat dengan pintu air inlet) terbukti diuji setiap bulannya. Datanya terbukti disimpan sejak Jan, 2013. Data dari tiga bulan terakhir (Jan-Feb-Mar’ 2016) sudah diperiksa dan terbukti rata-rata pH7.94, TSS- 38, TSP-0, TAN-0, BOD5-14, COD-39, DO-5 dan salinitas - 30. Batas yang diizinkan atas parameter tembusan/rembesan air sudah ditetapkan oleh badan hukum Ref. 660.I/30/KEP/B.LH/2023 untuk pH-6-9, BOD- 150 mg/l, TSS 100 mg/l, minyak & lemak - 30. Catatan uji rembesan peternakan (Ref. 1001/BIPA/U1756 sampai dengan UP- 1763/P/12/2015) sudah diperiksa dan terbukti seluruh parameter ada di dalam batas yang diizinkan.
1.1.1
Indikator: Kepatuhan pada peraturan dan perundangan daerah dan nasional. Persyaratan: Bukti perizinan atau dokumentasi relevan lain yang ada untuk peraturan yang berlaku. Keberlakuan; Semua
b. Mempunyai lisensi peternakan budidaya air (jika ada)
B. Memverifikasi bahwa peternakan mempunyai lisensi peternakan budidaya air (jika ada).
C
Sertifikat Praktik Budidaya Air Yang Diterima (ID-SS-CBIB-P.3994) dari Kementerian Kemarimitan dan Perikanan, Dirjen Budidaya Air untuk spesies Liptopenaeus vannamei, berlaku 3 tahun sejak tanggal diterbitkan 30.08.2013.
c. Memiliki lisensi perdagangan (jika ada).
C. Memverifikasi bahwa peternakan mempunyai lisensi perdagangan (jika ada).
C
Surat Izin Usaha dari Pemprov, No. 04/16/IUT/PMDN/DkopKm&Pm/III/2004, tidak perlu validitas. Nomor Wajib Pajak 01.002.945.0.054.000. Dokumen pajak telah diperiksa dan terbukti sudah diperbarui
d. Memiliki kontrak, lisensi atau perizinan lain sebagaimana diwajibkan oleh otoritas daerah dan nasional, termasuk (jika ada) namun tidak terbatas pada hak atas tanah/dan/atau pemakaian air, impor dan D. Memverifikasi kepatuhan perpindahan pembenihan atau postlarva, penggunaan obat-obatan atau bahan kimia, pembuangan limbah, pembuangan air limbah, serta kontrol tenaga kerja dan predator (Lihat juga 1.1.3. dan 1.1.4).
e. Menunjukkan sebuah daftar digital atau tertulis dari seluruh aktivitas operasional atas apa peternakan memiliki prosedurnya. Prosedur diperlukan untuk tindakan yang membutuhkan pelatihan pekerja peternakan umumnya, atau untuk aktivitas yang mewakili manajemen risiko yang dibutuhkan untuk peternakan
E. Memverifikasi bahwa daftarnya ada dan lengkap
C
C
Izin Lokasi dari Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ref. 273/KEP/I/2003 peta terlampir sudah diverifikasi. Surat izin pembuangan air limbah No.: 660.I/30/KEP/B.LH/2015, berlaku untuk 5 (lima) tahun sejak dikeluarkan pada 2015. Izin wilayah kanal air intake dan wilayah untuk stasiun (air laut) air intake dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan: dikeluarkan tahun 1996. Izin lokasi dan wilayah sudah diindikasikan (750 ha). Perizinan merujuk pada laporan EIA jika dibutuhkan penghutanan kembali. Tidak ada penyebutan spesifik ditemukan untuk penghutanan kembali. Benih L. vannamei diimpor dari Hawaii. Lporan Status Kesehatan dari Kantor Pengendalian Penyakit Hewan, Deaprtemen Pertanian, Hawaii sudah diperiksa, tanggal pengiriman terakhir: 19.02.2016, jumlah kotak: 147. Importirnya adalah perusahaan satu induk dari peternakan, bernama PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery (Sertifikat BAP No. H10024/BAP1146). Eksportirnya bernama Shrimp Improvement Systems Hawaii LLC, yang sudah dievaluasi secara berkala oleh PCR untuk IHHNV, WSSV’, TSV, YHV, BP, MBV, IMNV dan NHP selama 24 bulan berturut-turut. Uji terkini bertanggal 02.11.2015 menunjukkan bahwa benih sudah bebas dari deteksi tersebut, Ref. 18088362806/11.02.2016. Sertifikat yang berkaitan dengan SPF, Ref. 18088362805/23.12.2015, Serifikat Bebas GMO dan Sertifikat Bebas Antibiotik (Yaitu Chloramphenicol, Furazolidine, Oxytetracycline) untuk Shrimp Improvement System, Hawaii LLC, Surat izin impor benih L. vannamei dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pemerintah RI udah diverifikasi Ref. 6205/DPB/PB.510.D5/XI/15. Laporan Analisis dari pabrik pakan perusahaan satu induk bernama PT. Central Pertiwi Bahari Feedmill (Kode Pakan: 584sB, Sertifikat BAP No. M10061) untuk parameter Aflatoxin B1, Aflatoxin B2, Aflatoxin G1, Aflatoxin G2, Aldrin, Dieldrin, cic-Chlordane, trans-Chlordane, o,p- DDD, p.p-DDD, o,pDDE, p,p- DDE, o.p- DDT, p,p-DDT, Endrin, Heptachlor, Heptachlor Epoxide, Hexachlorobenzene, Lindane, Total Merkuri (Total Hg) semuanya terbukti Tidak Terdeteksi. Selain itu, parameter Cadmium (Cd)- 0.721, Timbal (Pb)-0.131, Total Arsenik (Total As)-0.861. Parameter mikrobiologis menunjukkan E. coli- 0 MPN/g, Salmonella spp. Nihil/25 g, ragi dan jamur <0.1 juta/g. Pengujian di atas dilaksanakan oleh laboratorium ISO 17025:2005 terakreditasi pihak ketiga bernama PT. Angler Bio Chemlab, Ref. ,Sertifikat No. 151504-3/4 April, 2015. Di samping itu, hasil uji Dioxin menunjukkan Tidak Terdeteksi, Ref. Sertifikat No. 151504-3/04.04.2015. Seluruh hasil itu sudah dinyatakan lengkap dan berdasarkan kriteria kendali mutu laboratorium.
Organisasi telah menyusun SOP atas Pembudidayaan Air dan Daya Penelusuran, edisi terakhir pada November, 2015 mengenai Keamanan Hayati & Daya Penelusuran, proses pembudidayaan peternakan, pengendalaian penyakit, pemecahan masalah, prosedur kedaruratan dsb sudah diperiksa. Rencana pelatihan untuk tahun 2016 sudah ada. Beberapa catatan pelatihan yaitu agenda, sertifikat kehadiran, catatan pra-uji, catatan post-test sudah diperiksa• Pelatihan tentan Kesehatan & Keselamatan, bertanggal 29.11.2015 • Pelatihan tentang Keamanan Hayati, bertanggal17.11.2015 • Pelatihan tentang Penanganan Bahan Kimia, bertanggal 28.10.2015 • Pelatihan tengan Keamanan Hayati, bertanggal 23.11.2015
a. Menyiapkan izin dan lisensi dari pemerintah (jika ada) tersedia secara publik. “Tersedia secara publik” didefinisikan sebagai “sebuah tatacara yang mudah diakses atau dilihat oleh publik,” yang termasuk, namun tidak terbatas pada, hal-hal berikut: diposting secara terusmenerus dan benar pada sebuah ruang publik (yakni rambu peternakan, jendela halaman depan atau di dinding kantor yang bisa diakses publik), atau tersedia melalui e-mail, diposting berdasarkan permintaan atau pada website internet.
1.1.2
A. Memverifikasi bahwa peternakan telah menyediakan kepatuhan hukumnya terbuka untuk umum Indikator: Transparansi pada kepatuhan hukum. Persyaratan: Izin operasional dan lisensi yang dikeluarkan pemerintah sudah tersedia satu bulan setelah permintaan. Keberlakuan: Semua b. Menyimpan catatan permintaan informasi dari publik. Catatan harus memasukkan tanggal permintaan, nama orang yang meminta, B.Izin operasional yang dikeluarkan pemerintah tersedia secara informasi yang diminta, tanggapan yang diberikan, tanggal saat publik sebulan sejak dikeluarkan otoritas pemerintah melalui tanggapan diberikan dan, jika tanggapan diberikan setelah 14 hari kerja tatacara yang mereka pilih untuk menyediakan informasi publik sejak diterimanya permintaan, justifikasi atas keterlambatan.
Peternakan telah disetujui di bawah otoritas nasional, (referensi web link Kementerian Maritim dan Perikanan www.djpp.kkp.go.id yang sudah diverifikasi selama audit). Rujukan pada alat yang disediakan secara publik melalui website perusahaan peternakan adalah www.cpp.co.id yang bisa diakses dan dilihat publik. Nomor registrasi perusahaan juga ditampilkan di pintu gerbang. Terdapat komunitas di dalam wilayah peternakan yang sama. Pertemuan lengkap dengan komunitas itu bertanggal 17.02.2016, yang sudah diverifikasi sehubungan dengan hal ini.
C
C
PRINSIP 2. LOKASI PETERNAKAN BERADA DI LOKASI YANG SESUAI DENGAN LINGKUNGAN SERTA MELESTARIKAN KERAGAMAN HAYATI DAN EKOSISTEM ALAM YANG PENTINGC
Rujukan komentar pada 1.1.2 a
Major NC
Minor NC
NA
Kriteria 2.1: Penilaian Dampak terhadap Lingkungan Keragaman Hayati (B-EIA) Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
2.1.1
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
A. Memverifikasi bahwa peternakan memiliki laporan B-EIA dan bahwa metodologi yand diadopsi sudah mematuhi Lampiran I. a. Menyerahkan laporan B-EIA. Di negara-negara di mana tidak ada Meneliti daftar periksa lampiran A poin demi poin. Pastikan proses akreditasi formal, terdapat opsi untuk memanfaatkan ahli peternakan sudah mengikuti rekomendasi dan protokol Indikator: Para pemilik peternakan harus menugaskan partisipan B-EIA ekologi dari kalangan akademisi (bekerja di universitas), atau seorang monitoring B-EIA. ahli ekologi yang publikasinya sudah ditinjau oleh kalangan yang sama Memverifikasi bahwa peternakan sudah mengetahui Lampiran serta menyebarluaskan hasil dan dalam 5 tahun terakhir. Nama ahli ekologi ini akan muncul dalam A, juga B-EIA dan mereka sudah mengimplementasikan keluaran secara terbuka dalam laporan yang tersedia secara terbuka untuk memastikan temuan-temuan. Verifikasikan bahwa para pekerja menyadari isi bahasa setempat yang layak. Proses akuntabilitasnya. Peternakan harus menunjukkan bahwa mereka sudah kandungan B-EIA dan langkah-langkah yang diperlukan dan dokumen B-EIA harus mengimplementasikan rekomendasi yang dibuat dalam B-EIA dan mengganti dampak operasi pada lingkungan. mengikuti garis besar dalam bahwa protokol monitoring B-EIA sudah dibuat. Ditinjau setiap 6 tahun Lampiran A. oleh penilai atau ahli ekologi relevan. Selama audit melalui pengamatan Komentar Tambahan: Persyaratan: laporan tersedia dan langsung, rencana tindakan/monitoring B-EIA akan dimonitor. Selama wawancara masyarakat setempat, verifikasikan bahwa mematuhi proses B-EIA di Lampiran Syarat dan prasyarat merujuk pada kewajiban menggunakan EIA para pemangku kepentingan sudah dikonsultasikan mengenai I terdahulu sebagai input, yang akan secara alami menghasilkan riset B-EIA oleh ahli ekologi. Mencatat pertemuan rapat dengan Keberlakuan: Semua pertimbangan dampak yang sudah terdaftar dan mengikuti pedoman pemangku kepentingan (masyarakat) untuk mengumpulkan kerangka kerja dan metodologi dalam Lampiran I. informasi dalam penyusunan B-EIA. Selama audit pengamatan langsung verifikasikan implementasi rencana tindakan/monitoring B-EIA
Kriteria 2.2: Pelestarian atas area terlindung [13] atau habitat kritis Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
C
Laporan BEIA pada 2008 bernama Andal: Studi Penilaian Risiko Lingkungan 2008, yang dikeluarkan oleh Kantor Lingkungan, Energi dan Mineral, Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering llir pada 14 April 2008. Laporan monitoring untuk pemerintah sudah ada. Selain EIA, juga diwakibkan bagi operasi peternakan udang di Indonesia dan dilakukan oleh pihak pemerintah yang berakreditasi, Kementerian Lingkungan, Laporan B-EIA2014 dikerjakan oleh ahli biologi senior dari Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung: tim pelaksana terdiri atas 3 orang dari tingkat master bidang biologi. Laporan B-EIA disusun pada April 2014. Laporan B-EIA tambahan dikerjakan (sesudah Audit Sertifikasi ASC terakhir) pada December, 2015 oleh beberapa peneliti dari Universitas Lumpung. Laporan B-EIA itu sudah ditinjau dan ditemukan sudah terakomodasi sesuai persyaratan Lampiran - I Selama audit, beberapa pemangku kepentingan (7 orang) diwawancarai. Mereka sudah menyadari mengenai B-IEA. Catatan pertemuan juga sudah ada. Hasil dari peningkatannya juga sudah tercatat
a. Memberikan koordinat geografis dari peternakan (dalam derajat dan menit garis bujur dan lintang) serta akurasi dua desimal dalam menit geografis (semisal 15º 22,65' Utara; 22º 43,78' Timur memanfaatkan koordinat World Geodetic System 84 (WGS84)). Pusat lokasi produksi apabila peternakan lebih kecil dari 1 hektar, sudut-sudut kontur dari peternakan yang lebih luas.
2.2.1
Indikator: Ganti Rugi atas Mengambil Lokasi dalam Wilayah Yang Dilindungi (PA). Persyaratan: Tidak ada, terkecuali di dalam PA dengan kategori V dari IUCN apabila sistem peternakan dianggap sebagai pemanfaat tanah tradisional [14], atau kategori VI jika peternakan dibangun secara sah sebelum penetapan sebagai Wilayah Yang Terlindungi dan dalam kedua kasus mematuhi tujuan manajemen serta rencana PA, dan peternakan udang juga tidak melebihi 25% dari total wilayah yang dilindungi [15]. Keberlakuan: Semua
A. Memverifikasi bahwa koordinat geografis sudah tersedia serta akurat dan apakah peternakan didirikan bukan di dalam sebuah wilayah yang dilindungi.
B. Memverifikasi bahwa penetapan itu sudah akurat dan bahwa wilayah itu bukan ditetapkan sebagai Kategori I-IV PA pada saat konstruksi/ pembangunan dan/atau perizinan yang relevan sudah diperoleh pada saat pembangunan C. Memverifikasi bahwa buktinya sudah tersedia dan kredibel, c. Untuk peternakan yang didirikan di dalam PA dengan IUCN kategori dan bahwa peternakan tidak menempati lebih dari 25% dari V, sediakan bukti bahwa sistem peternakan bisa dianggap sebagai wilayah yang dilindungi. Auditor harus meregister dan pemanfaatan tanah tradisional dan bahwa peternakan tidak menduduki berkonsultasi pada IBAT dalam website Conservation melebihi 25% dari total wilayah yang dilindungi. Bukti tersebut boleh International https://www.ibatforbusiness.org/login. Auditor harus termasuk peta resmi wilayah yang dilindungi, artikel yang ditinjau memverifikasi bahwa lokasi dan aktivitas peternakan sesuai secara kritis atau laporan dari organisasi ternama. dengan zonisasi dan rencana manajemen wilayah yang dilindungi D. Memverifikasi bahwa buktinya sudah tersedia dan kredibel. d. Untuk peternakan yang didirikan di dalam PA dengan IUCN kategori Auditor harus meregister dan berkonsultasi pada IBAT dalam VI, berikan bukti bahwa peternakan dibangun secara sah sebelum website Conservation International penetapan sebagai wilayah yang dilindungi. Buktinya mungkin termasuk https://www.ibatforbusiness.org/login. Auditor harus pernyataan pemerintah, artikel yang ditinjau secara kritis atau laporan memverifikasi bahwa lokasi dan aktivitas peternakan sesuai dari organisasi ternama. dengan zonisasi dan rencana manajemen wilayah yang dilindungi b. Apabila peternakan didirikan di dalam wilayah yang dilindungi, berikan bukti penetapan wilayah terlindungi tersebut
e. Untuk peternakan yang didirikan di dalam PA dengan IUCN kategori IV, berikan bukti kepada ASC bahwa lokasi dan aktivitas peternakan sudah sesuai dengan zona wilayah yang dilindungi serta rencana manajemen dan juga bahwa ASC TAG sudah disetujui untuk peternakan yang dipertimbangkan untuk sertifikasi ASC
E. Memverifikasi bahwa buktinya sudah tersedia dan kredibel. Auditor harus meregister dan berkonsultasi pada IBAT dalam website Conservation International https://www.ibatforbusiness.org/login. Auditor harus memverifikasi bahwa lokasi dan aktivitas peternakan sesuai dengan zonisasi dan rencana manajemen wilayah yang dilindungi.
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 2.2.2 Pemindahan/ penghilangan mangrove apapun harus dikompensasi dengan mengizinkan penanaman kembali atau penanaman ulang hutan alami di sebuah area yang berukuran sama, dengan memakai spesies asli yang diadaptasi pada kondisi hidrologis spesifik dari lokasi peternakan. Saat penanaman ulang hutan, penanaman harus dilakukan untuk menciptakan hutan dengan komposisi yang relative mirip dan harus memasukkan 80% spesies pohon yang pernah ada pada komunitas habitat aslinya. Penghilangan atau pemindahan lahan basah alami juga harus dikompensasi dengan penciptaan area yang memiliki karakteristik ekologis yang sama [25].
2.2.2
Indikator: Ganti rugi atas berkedudukan di ekosistem mangrove [16] dan lahan basah lainnya [17], atau area yang penting secara ekologis sebagaimana ditetapkan oleh B-EIA atau rencana/ daftar otoritas nasional/negara/daerah. Persyaratan: Tidak ada untuk peternakan yang dibangun (dengan atau tanpa izin) setelah Mei 1999, terkecuali stasiun pemompaan dan kanal inlet/outlet, dikarenakan mereka sudah mendapat izin dari otoritas dan sebuah area yang serupa sudah direhabilitasi [18] sebagai kompensasinya. Untuk peternakan yang dibangun atau mendapat izin sebelum Mei 1999,
Garis lintang helipad di kantor pusat peternakan: 4º 2.9’ 68” Selatan; Garis Bujur 105º 47’ 49” Timur. Dari koordinat lokasi: Garis Lintang 4º 1’ 47.17”- 4º 8’ 42.29 LS; Garis Bujur: 105º 44’ 28.22 Bujur Timur - 105º 52’ 0.42” Timur. Elevasi 0-10 meter di atas permukaan laut. Sudah diverifikasi di lokasi bahwa peternakan tidak terletak di sebuah PA/ wilayah yang dilindungi.
C
NA
Peternakan tidak berada di wilayah yang dilindungi, dan hal ini sudah diperiksa silang mellaui internet, yakni melalui protectplanet dan google serta beberapa dokumen relevan lain.
NA
Peternakan tidak berada di wilayah yang dilindungi, dan hal ini sudah diperiksa silang mellaui internet, yakni melalui protectplanet dan google serta beberapa dokumen relevan lain.
NA
Peternakan tidak berada di wilayah yang dilindungi, dan hal ini sudah diperiksa silang mellaui internet, yakni melalui protectplanet dan google serta beberapa dokumen relevan lain.
NA
Peternakan tidak berada di wilayah yang dilindungi, dan hal ini sudah diperiksa silang mellaui internet, yakni melalui protectplanet dan google serta beberapa dokumen relevan lain.
2.2.2
Indikator: Ganti rugi atas berkedudukan di ekosistem mangrove [16] dan lahan basah lainnya [17], atau area yang penting secara ekologis sebagaimana ditetapkan oleh B-EIA atau rencana/ daftar otoritas nasional/negara/daerah. Persyaratan: Tidak ada untuk peternakan yang dibangun (dengan atau tanpa izin) setelah Mei 1999, terkecuali stasiun pemompaan dan kanal inlet/outlet, dikarenakan mereka sudah mendapat izin dari otoritas dan sebuah area yang serupa sudah direhabilitasi [18] sebagai kompensasinya. Untuk peternakan yang dibangun atau mendapat izin sebelum Mei 1999, para peternak/ petani diwajibkan untuk mengganti rugi melalui rehabilitasi sebagaimana ditetapkan oleh B-EIA, atau rencana/ daftar otoritas nasional/negara/daerah, atau 50% dari ekosistem yang terdampak (yang lebih besar) [19]. Keberlakuan: Semua
A. Memverifikasi bahwa pernyataan tersebut sudah akurat dalam wawancara dengan masyarakat setempat. Jika konversi a. Menyerahkan sebuah pernyataan yang menyebutkan tahun mangrove atau lahan basah dilakukan setelah Mei 1999 dengan pembangunan peternakan, menyebutkan tanggal perluasan peternakan alasan selain pendirian stasiun pemompaan atau kanal, ajukan lanjutan serta tanggal juga alasan konversi mangrove atau lahan basah sebuah nonkonformitas/NC. Auditor harus menggunakan peta yang dilakukan setelah Mei 1999. Selain itu, auditor harus pemanfaatan lahan dari area sebelum dan setelah 1999, serta menggunakan peta pemanfaatan lahan dari area sebelum dan setelah merujuk pada B-EIA yang harus menyebutkan kondisi ekologis 1999. Dokumen-dokumen itu biasanya tersedia di kantor pemerintah awal sebelum pendirian peternakan. Dokumen-dokumen itu daerah (bagian perencanaan). Citra satelit sebelum dan setelah 1999 biasanya tersedia di kantor pemerintah daerah (bagian juga diperbolehkan apabila ada. perencanaan). Citra satelit sebelum dan sesudah 1999 jiga diperbolehkan apabila ada
b. Untuk peternakan yang ekosistem mangrove/lahan basah alaminya sudah dikonversi sebelum Mei 1999, menyediakan penjelasan lokasi (termasuk area permukaan) dari area yang sedang direhabilitasi. Apabila regenerasi alami sudah dimulai di sebuah area yang telah dibebaskan dan jika sebarannya sudah dilakukan dengan baik, maka hal ini bisa dipandang sebagai "rehabilitasi". Dengan adanya situasi ini, penanaman kembali akan jauh lebih bernilai ketimbang mencoba rehabilitasi yang mungkin akan atau tidak dilakukan dengan sukses. Rekomendasikan bahwa auditor harus menerima bukti-bukti kondisi dari area yang terdampak yang memperlihatkan adanya rehabilitasi.
Dari hasil wawancara dengan para pemangku kepentingan selama audit, peternakan siudah berdiri sebelum 1999. Dalam wawancara dengan Bapak Ali Rosidi, seorang pemilik kolam, ia mengatakan bahwa ia telah mengambil alih kepemilikan sejak 2008, dari pamannya, Bapak Supriyono, yang mulai mengoperasikan kolam-kolam itu pada 1997. Juga diketahui bahwa peternakan udang dimulai di blok 3 pada 1995, di blok 4 pada 1996, blok 2 pada 1997 dan di blok 1 pada 1998. Laporan EIA tahun 1998, 2008, 2014 dan 2015 menyebutkan bahwa area yang ada saat ini sebelumnya adalah peternakan udang tradisional yang berjarak 50 meter dari mangrove (sabuk hijau) sepanjang pesisir pantai. Peternakan itu terletak berdekatan dengan area peternakan udang. Peta tahun 2000 dan 2014 sudah diperlihatkan dan dibandingkan, di mana tidak ada perubahan area operasi peternakan udang lama dan baru. Selain itu, perjanjian kontrak dan lisensi juga telah diverifikasi selama audit
C
B. Memverifikasi bahwa area yang direhabilitasi sudah sesuai dengan persyaratan dan memiliki area permukaan sebagaimana disyaratkan dalam B-EIA, dan dinyatakan dalam peraturan atau sedikitnya 50% dari area yang dikonversi, manapun yang lebih besar.
NA
Tidak terjadi kerusakan mangrove. Izin pemanfaatan area stasiun air intake/masuk (air laut) dan kanal air intake/masuk dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan: diterbitkan pada 1996. Ganti rugi atas lokasi dan area juga disebutkan (750 ha). Izinnya merujuk pada laporan EIA jika ada penanaman ulang hutan diperlukan. Tidak ada penyebutan spesifik ditemukan untuk penanaman ulang hutan/ reforestation.
C. Memverifikasi bahwa area yang direhabilitasi sudah sesuai dengan persyaratan dan memiliki area permukaan sebagaimana disyaratkan dalam B-EIA, dan dinyatakan dalam c. Untuk peternakan yang ekosistem mangrove/lahan basah alaminya peraturan atau sedikitnya seluas area yang telah dikonversi, sudah dikonversi untuk membangun stasiun pemompaan atau kanal manapun yang lebih besar. Auditor harus menerima bukti dari inlet/outlet, menyerahkan penjelasan lokasi (termasuk area permukaan) kondisi area yang terdampak yang menunjukkan rehabilitasi, dari area yang sedang direhabilitasi apakah itu buatan manusia, alami, atau gabungan keduanya. Permukaan dan kondisi area yang direhabilitasi harus dikonfirmasi. Merujuk pada Lampiran A di bagian akhir pedoman auditor
NA
Tidak terjadi kerusakan/pengrusakan mangrove
Footnote
[13] Wilayah/Area Yang Dilindungi: Sebuah area yang dilindungi adalah “ruang geografis yang digambarkan dengan jelas, diakui, diperuntukkan dan dikelola, melalui tatacara yang sah atau cara lain yang efektif, untuk memenuhi konservasi alam jangka panjang bersama pelayanan ekosistem yang berhubungan serta nilai-nilai budaya”. Sumber: Dudley, N. (Editor) (2008), Guidelines for Applying Protected Area Management Categories, Gland, Switzerland: IUCN. x + 86pp. Wilayah/area Yang Dilindungi/PA dapat ditetapkan sebagai PA daerah, provinsi, negara atau nasional.
Footnote
[14] Definisi: “Budidaya [pemanfaatan lahan] air tradisional adalah sebuah bentuk asli peternakan/pertanian dan sebagai hasil dari evolusi serentak sistem lokal, social dan lingkungan yang mendiami pertimbangan ekologis tingkat tinggi dan diekspresikan melalui penggunaan intensif pengetahuan lokal dan sumber daya alam, termasuk pengelolaan keragaman hayati air/ tanah dalam bentuk berbagai sistem pertanian dan budidaya air.” (Diadaptasi dari Miguel A. Altieri, Department of Environmental Science, Policy and Management, University of California, Berkeley).
Footnote
[15] Contoh lain sertifikasi di dalam PA, misalnya Kategori IV PA, yang dizonasi ke dalam beragam area yang dimanfaatkan, akan harus dianggap atas dasar kasus per kasus oleh ASC Technical Advisory Group yang berkonsultasi dengan otoritas pengelola wilayah yang dilindungi/ PA tertentu.
Footnote
Footnote
[16] Ekosistem Mangrove: Hutan Mangrove adalah salah satu dari ekosistem dunia yang paling produktif. Hutan ini sering disebut "tidal forests"/ hutan laut pasang, "coastal woodlands‟/ daratan hutan pantai atau "oceanic rainforests‟/ hutan hujan laut. Mangrove adalah tanaman kayu yang tumbuh di ketinggian tropis dan subtropis di sepanjang pertemuan daratan-laut, tanjung, muara, teluk, sungai kering, dan di sungai, mencapai hulu hingga ke titik di mana air masih mengandung garam (Qasim, l998). Tanaman ini dan organisme terkait lainnya (mikroba, fungi, tanaman lain serta binatang), menentukan "komunitas hutan mangrove‟ atau "mangal‟ (Lihat Tomlinson PB (1986) The Botany of Mangroves. Cambridge, UK: Cambridge University Press. 413 p. untuk daftar lengkap spesies tanaman mangrove yang benar dan terkait) mangal dan faktor-faktor abiotik yang berhubungan menentukan ekosistem mangrove (Kathiresan and Bingham, 2001). [17] Lahan Basah Alami : Untuk tujuan standar ini, lahan basah alami bersifat artifisial (yakni bukan buatan manusia) kawasan rawa, payau, tanah lembab atau berair, permanen atau sementara, dengan air yang statis atau mengalir, segar, agak asin atau garam, termasuk daerah air laut pada kedalaman dengan arus ombak rendah tidak melebihi 6 (enam) meter. Mungkin saja penggabungan zona pantai dan muara yang berdekatan dengan dataran basah, dan atau kepulauan atau area kantung air laut yang lebih dalam dari 6 (enam) meter dengan arus rendah yang mengalir di dataran basah". Lampiran 7. Ramsar Wetland Definition (Ramsar, Iran, 1971), Classification and Criteria for Internationally Important Wetlands. Berdasarkan konvensi tentang Wetlands (Dataran Basah) „wetlands‟ didefinisikan oleh Artikel 1.1 dan 2.1).
Footnote
[18] Lampiran Rehabilitasi disusun sebagai bagian dari tahap pengujian pada 2011.
Footnote
[19] Dianjurkan mempertimbangan program pemerintah daerah untuk restorasi dan efektivitasnya. Kawasan Mangrove yang dilestarikan di dalam peternakan bisa dianggap sebagai bagian dari kompensasi (yakni jika sebuah peternakan berukuran 2 ha, namun mereka membiarkan 1 ha mangrove di dalam peternakan itu, hal ini bisa dianggap sebagai sudah mematuhi ketentuan).
Footnote
[24] http://www.ramsar.org/
Footnote
[25] Karakteristik ekologis serupa: lingkungan dengan densitas sama (tidak berbeda secara signifikan pada level p=0.05, berdasarkan sedikitnya tiga transeksi sampel acak) terdiri dari lima spesies komunitas dominan, kekayaan spesies di dalam 10% dari aslinya dan komposisinya menunjukkan tata urut dominasi yang sama. Ini akan ditentukan melalui proses monitoring dasar awal selama audit untuk peternakan yang sudah mapan, atau melalui EIAs, untuk peternakan baru atau yang sedang diperluas.
Kriteria 2.3: Pertimbangan atas habitat yang kritis bagi spesies yang terancam Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
2.3.1
Indikator: Penggantian/ tunjangan atas penempatan peternakan [26] pada habitat kritis dari spesies yang terancam [27] sebagaimana didefinisikan oleh Daftar Merah IUCN, proses pendaftaran nasional [28] dan daftar resmi lainnya [29]. Persyaratan: Tidak Ada Keberlakuan: Semua
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
a. Menyerahkan laporan B-EIA yang menyebutkan apakah peternakan terletak di sebuah area yang dianggap sebagai habitat kritis bagi spesies yang terancam. Auditor harus mereferensikan peta interaktif pada website AZE: http://www.zeroextinction.org/
A.Memeriksa laporan B-EIA dan mengkonfirmasi bahwa peternakan tidak berlokasi di sebuah area yang dianggap sebagai habitat kritis bagi spesies yang sedang terancam. Auditor harus mereferensikan peta interaktif pada website AZE: http://www.zeroextinction.org/
a. Melakukan pencarian di literatur terpublikasi dan kelabu (yakni koran daerah, majalah) untuk mengidentifikasi spesies yang terancam yang ada di dalam kawasan.
A.Memeriksa hasil pencarian untuk kecukupan dan kelengkapan dan bahwa para pekerja sudah mengetahui adanya spesies yang terancam serta langkah perlindungan
b. Menetapkan apakah spesies yang ada di kawasan, terdaftar sebagai B. Memeriksa ulang sumber dan akurasi daftar tersebut “terancam/ hampir punah” oleh otoritas nasional relevan.
c. Menyusun sebuah daftar dari seluruh spesies terancam yang ada di kawasan dengan menggabungkan hasil dari 2.3.1(a) dan 2.3.1(b) dengan hasil dari pencarian database IUCN.
2.3.2
Indikator: Mempertahankan habitat kritis bagi spesies yang terancam di batas-batas peternakan dan mengimplementasikan langkah perlindungan atas kawasan tersebut. Persyaratan: Implementasi langkah perlindungan atas habitat yang diidentifikasi pada proses B-EIA [30].
C. Memeriksa daftar untuk kelengkapannya. Bandingkan dengan hasil dari pencarian atas database IUCN untuk spesies "daftar merah". Auditor harus memverifikasi bahwa peternakan secara berkesinambungan mengimplementasikan rekomendasi yang dibuat konsultan BEIA guna mempertahankan habitat dimaksud.
C
C
C
C
Tidak berlokasi di habitat kritis, berdasarkan pencarian di internet. Selain itu , dalam B-EIA 2014, peternakan menganalisa kategori IUCN, di mana tidak ada spesies yang sedang terancam di dalam area namun beberapa dilindungi oleh UU (yakni buaya, rusa, burung-Alcedo coerulescens, burung-Pelargopsis capensis).
Tidak ditemukan spesies hampir punah/ terancam di dalam area. Peternakan dinilai dari IUCN atas spesies berisiko di wilayah itu: http://www.iucnredlist.org/documents/redlist_website_users_guide.pdf dan juga dalam situs AZE http://www.zeroextinction.org/. Selain itu, silakan lihat B-EIA, tidak ada EN (spesies yang hampir punah/ terancam). Tidak ditemukan spesies hampir punah/ terancam di dalam kawasan. Peternakan dinilai dari IUCN atas spesies berisiko di wilayah itu: http://www.iucnredlist.org/documents/redlist_website_users_guide.pdf dan juga dalam situs AZE http://www.zeroextinction.org/ . Selain itu, silakan lihat B-EIA, tidak ditemukan EN (spesies hampir punah/ terancam).
Tidak ditemukan spesies hampir punah/ terancam di dalam kawasan. Peternakan dinilai dari IUCN atas spesies berisiko di wilayah itu: http://www.iucnredlist.org/documents/redlist_website_users_guide.pdf dan juga dalam situs AZE http://www.zeroextinction.org/ . Selain itu, silakan lihat B-EIA, tidak ditemukan EN (spesies hampir punah/ terancam).
2.3.2
Indikator: Mempertahankan habitat kritis bagi spesies yang terancam di batas-batas peternakan dan mengimplementasikan langkah perlindungan atas kawasan tersebut. Persyaratan: Implementasi langkah d. Menyusun prosedur tertulis yang menjelaskan bagaimana perlindungan atas habitat yang diidentifikasi pada proses B-EIA [30]. peternakan mencegah dampak negatif atas spesies terancam yang mungkin ada dalam peternakan. Prosedur itu harus memasukkan sebuah deskripsi mengenai habitat yang sedang direstorasi, jika ada.
D. Memeriksa ulang prosedur untuk kecukupannya. Penilaian peternakan atas dampak pada spesies yang terdaftar di IUCN harus mempertimbangkan: (1) Kategori "Daftar Merah" regional, (2) Kategori "Daftar Merah" global dan (3) suatu estimasi mengenai proporsi (%) dari populasi global yang ada di dalam wilayah dimaksud. Keputusan mengenai apakah tiga variabel tersebut, pula faktor lain, digunakan untuk menetapkan prosedur di peternakan guna mencegah dampak negatif. Penting diingat bahwa jika populasi regional lebih atau kurang stabil tetapi hanya menentukan persentase yang kecil dari populasi global, dan tengah mengalami penurunan bersih, maka spesies itu akan mendapat perhatian khusus oleh peternakan karena tindakan perlindungan yang bakal diambil peternakan pada akhirnya akan berkontribusi pada tindakan dengan level kepentingan konservasi tingkat global.
E. Dalam wawancara masyarakat setempat, lakukan verifikasi bahwa tidak ada bukti jika peternakan saat ini mengandung dampak negatif pada spesies hampir punah dengan memastikan bahwa pertemuan kota sudah "tercatat"/ Berita Acara dan masyarakat setempat sudah diberikan pengetahuan mengenai spesies kritis dan apa tindakan yang diimplementasikan peternakan guna melindungi spesies dimaksud. Ringkasan pertemuan juga berisikan daftar partisipan.
-
Footnote
[26] Peternakan yang memulai pembangunan atau perluasan
Footnote
[27] Juga diketahui sebagai spesies berisiko; satu populasi organisme yang berisiko menjadi punah karena jumlahnya sedikit, atau terancam oleh lingkungan yang berubah atau parameter kerusakan. Panduan yang menginterpretasikan aplikasi kriteria dan Kategori Daftar Merah bisa dilihat di sini: http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/static/categories_criteria_3_1.
Footnote
[28]Proses apapun yang terjadi pada level nasional, provinsi, negara atau level lain di dalam negeri yang mengevaluasi status konservasi spesies terhadap seperangkat kriteria yang didefinisikan diakui oleh pengelola yang relevan. Proses pendaftaran itu mungkin secara hukum mengikat (yakni Endangered Species Act di AS atau Species at Risk Act di Kanada) atau mungkin tidak mengikat secara hukum. (yakni daftar spesies yang dibuat oleh COSEWIC di Kanada (Committee on the Status of Endangered Wildlife), atau Red Data Book di Vietnam).
Footnote
[29] Diterbitkan oleh lembaga pemerintahan atau antar-pemerintahan
Footnote
[30] A B-EIA harus mengetahui habitat kritis untuk seluruh spesies berisiko pada pembangunan dan desain lokasi yang diusulkan seperti halnya melindungi kawasan-kawasan itu. Syarat pertama adalah para petani menyadari keragaman spesies di peternakan mereka. Peternakan besar harus mendapatkan pendapat ahli sementara peternakan kecil bisa mempertimbangkan untuk memasukkan pemangku kepentingan setempat. B-EIA akan memperbolehkan petani untuk menunjukkan kepatuhannya.
Footnote
[31] www.iucnredlist.org
Footnote
[32] Hutan Mangrove: Sebuah hutan mangrove adalah sekumpulan pohon halophytic, semak, palem, pakis dan tanaman lain yang tumbuh di perairan agak asin sampai arus air laut di permukaan berlumpur, tepian sungai dan garis pantai di kawasan tropis dan subtropis. Vegetasi itu memiliki karakteristik umum hidup di zona yang dibanjiri gelombang pasang tertinggi dan berhadapan langsung dengan arus gelombang terkecil. Semua spesies mangrove juga memiliki karakteristik yang sama atas toleransi garamnya (Mitsch & Gosselink, 1993).
Footnote
[33]Mangel, M. Levin, P. &Patil, A. 2006. Menggunakan kriteria mapan dan sejarah untuk memprioritaskan habitat untuk kegunaan manajemen dan konservasi. Ecological Applications. 16(2): 797-806
Kriteria 2.4: Koridor, penghambat dan penyangga ekologis Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
C
Tidak ditemukan spesies hampir punah/ terancam di dalam kawasan. Peternakan dinilai dari IUCN atas spesies berisiko di wilayah itu: http://www.iucnredlist.org/documents/redlist_website_users_guide.pdf dan juga dalam situs AZE http://www.zeroextinction.org/ . Selain itu, silakan lihat B-EIA, tidak ditemukan EN (spesies hampir punah/ terancam).
C
Melihat hasil wawancara dengan perwakilan pengangku kepentingan (total 7 orang), ditemukan bahwa mereka sudah mengetahui tantang dampak negatif atas spesies yang terancam. Pertemuan dengan masyarakat juga diperiksa sehubungan hal ini. Selain itu, silakan merujuk ke B-EIA, tidak ada spesies yang terancam.
2.4.1
2.4.2
2.4.3
Untuk penyangga pesisir pantai, tetumbuhan/ vegetasi harus alamiah dan permanen dan harus didominasi oleh vegetasi penutup alamiah selaras dengan zona riparian endemik dalam jarak kurang dari lima km dari peternakan, sesuai permintaan. Lebar zona penyangga atau penghambat jika berdekatan ke kantung air alam, harus mematuhi persyaratan hukum pada saat pembangunannya, atau jika peraturan Indikator: Penghambat pantai: itu tak ada, ikuti kesimpulan di B-EIA, atau yang ada; ikuti kriteria berikut, jika lebih luas. Untuk garis pantai, laguna atau danau, zona Penghambat permanen (atau vegetasi alamiah atau hasil restorasi harus selebar 100 meter. Untuk sumber air alam berbatas, seperti sungai atau arus air, zona alamiah) minimum antara vegetasi alami atau hasil restorasi harus sedikitnya selebar 25 meter di kedua sisi. Kanal yang dibangun setelah Standar Udang ASC peternakan dan lingkungan kelautan dirilis tidak dapat menggantikan jalan arus air alami. (Buatlah sebuah peta yang menunjukkan garis pantai dan lebarnya relatif terhadap [34]. peternakan) Syarat: Seperti didefinisikan dalam peraturan perundangan pada saat pembangunan, atau sebagaimana ditegaskan oleh B-EIA, atau indikasi berikut dalam Panduan di bawah, A. Merujuk pada peraturan yang berlaku saat pembangunan yang lebih luas. a. Menyerahkan sebuah peta atau sketsa peternakan yang dan laporan BEIA, lakukan verifikasi bahwa lebar dan status Keberlakuan: Semua menunjukkan penyangga pantai dan ukuran lebar penyangga. (melalui pengamatan langsung) dari penyangga sudah layak.
Indikator: Pembatas tepian pantai: Lebar minimum vegetasi alami dan asli permanen antara peternakan dan lingkungan perairan/ payau [35] alami [36]. Syarat: Sebagaimana didefinisikan peraturan perundangan nasional a. Menyerahkan sebuah peta atau sketsa peternakan yang pada saat pembangunan, atau menunjukkan penyangga pantai dan ukuran lebar penyangga. sebagaimana ditetapkan secara khusus oleh B-EIA, atau mematuhi perintah yang diberikan dalam panduan di bawah ini, apabila lebih luas. Keberlakuan: Semua
Indikator: Koridor: Lebar minimum dari vegetasi alami dan penduduk permanen melalui peternakan untuk memberi ruang pergerakan hewan liar dan manusia di sepanjang lansekap daerah pertanian. Persyaratan: Sebagaimana ditegaskan dalam peraturan nasional pada saat pembangunan, atau sebagaimana ditetapkan pentingnya untuk fauna liar oleh BEIA, atau mengakses isu-isu yang diidentifikasi dalam B-EIA/p-SIA. Kebutuhan pergerakan fauna liar yang diidentifikasi selama B-EIA. Keberlakuan: Semua
a. Menyerahkan sebuah peta atau gambar dari peternakan yang memperlihatkan koridor dan ukuran lebar koridor. Selayaknya isu-isu "koridor" di dalam perbatsan peternakan dibicarakan dalam pertemuan kota berkala
C
A. Merujuk pada peraturan yang berlaku saat pembangunan dan laporan BEIA, lakukan verifikasi bahwa lebar dan status (melalui pengamatan langsung) dari penyangga sudah layak.
C
A. Merujuk pada peraturan yang berlaku di saat pembangunan, laporan B-EIA dan laporan P-SIA, memverifikasi bahwa lebar dan status (melalui pengamatan langsung) dari koridor (jika ada) sudah memadai. Selayaknya isu-isu "koridor" di dalam perbatsan peternakan dibicarakan dalam pertemuan kota berkala.
C
Footnote
[34] Untuk garis pantai terbuka dan kantung air alam terdekat, zona vegetasi alami harus memiliki lebar 100 meter.
Footnote
[35] Kanal artifisial atau alur sungai alam yang sudah mengalami modifikasi besar buatan manusia tidak termasuk dalam persyaratan ini
Lokasi terdekat berjarak sekitar 2,6 km dari area pesisir pantai. Peternakan telah menunjukkan penghambat tepian pantai dalam google earth
Menurut EIA 1998, lebar penyangga daerah pantai melebihi 100 meter. Tidak ada perluasan peternakan. Peternakan menunjukkan lebar penyangga dari blok 2 ke Sungai Mesuji sepanjang 2,2 km dan 360 m dari area terdekat (non-operasi) di blok 1 melalui program google earth map
Tidak ada koridor di dalam peternakan, sebagaimana merujuk laporan EIA 1998. Peternakan memiliki area yang mengelilinginya untuk pergerakan hewan liar. Kawasan peternakan dibebaskan untuk transit hewan.
Footnote
[36] Untuk batas tepian pantai, vegetasinya harus didominasi oleh peopohonan/ hutan/ tanaman penutup yang selaras dengan zona tepian pantai endemik alami di dalam jarak < 5 km dari peternakan, sesuai permintaan
Kriteria 2.5: Pencegahan salinisasi air segar alami dan sumber daya alam tanah Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
2.5.1
2.5.2
2.5.3
Indikator: Tunjangan ganti rugi atas pembuangan air bergaram ke kantong air segar alami [44]. Syarat: Tidak Ada Keberlakuan: Peternakan yang berlokasi di atau terkoneksi dengan kantong air segar alami
Indikator: Tunjangan ganti rugi atas penggunaan air tanah bersih di dalam kolam Persyaratan: Tidak ada Keberlakuan: Semua
Indikator: Konduktansi air spesifik atau konsentrasi klorida dalam sumur air bersih dipakai oleh peternakan atau berlokasi di bangunan yang berdekatan [45]. Persyaratan: Untuk seluruh sumur air bersih (diidentifikasi sebelum penilaian lengkap), konduktansi spesifik tidak boleh melebihi 1,500 μS/cm dan/atau konsentrasi klorida tidak melebihi 300 mg/L [46]. Keberlakuan: Semua air sumur. Kriteria ini hanya diberlakuan atas air sumur dan tidak untuk air permukaan tanah. Peternakan yang terletak di dekat sumur air bersih atau proses abstraksi air bersih dari tanah.
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
a. Menyediakan deskripsi pengelolaan air di dalam peternakan, dengan menguraikan rinci kantong air masuk dan air limbah. Deskripsi itu harus memasukkan penjelasan tertulis mengenai bagaimana peternakan mencegah gangguan air payau atau air garam ke dalam wilayah akuifer air segar alami
A. Memeriksa deskripsi, menilai akurasi dan memverifikasi (juga melalui pengamatan langsung) bahwa memang di sana tidak ada pembuangan air garam ke dalam kantong air segar alami. Auditor perlu meninjau laporan BEIA untuk memeriksa bagaimana pemantauan salinitas air yang melingkupinya dilakukan dengan merujuk pada rekomendasi BEIA dan bahwa air peternakan tidak berdampak dalam hal salinitas
a. Menyediakan deskripsi tentang pengelolaan air di dalam peternakan, dengan menguraikan rinci kantung air masuk dan air limbah serta lokasi sumur air bersih alami (bahkan jika itu bersifat musiman).
A. Memeriksa deskripsi, menilai akurasi dan memverifikasi (juga melalui pengamatan langsung) bahwa tidak ada penggunaan air tanah bersih di dalam kolam
NA
C
NA
Peternakan mengambil air laut dari kanal inlet di mana muka airnya dipertahankan oleh pintu air.Tidak ada kantung air bersih di dalam peternakan. Hanya sungai air payau yang terhubung dari kanal outlet/ pembuangan peternakan ke air laut dan hal ini sudah diverifikasi di tempat. Laporan BEIA, Desember 2015 juga ditinjau sehubungan dengan hal ini
Tidak ada air bersih tanah yang dipakai untuk mengontrol salinitas kolam. Hanya pergantian air yang dilakukan oleh kanal inlet untuk pengontrolan salinitas. Rentang salinitas 12-30 pt dipakai untuk membudidaya udang. Salintas air laut adalah 34 ppt (ditemukan maksimum 38 ppt).
Instruksi untuk Klien mengenai Indikator 2.5.3 Maksud dari indikator kinerja ini adalah untuk memastikan bahwa air tanah bersih dan akuifer alam tidak terdampak oleh aktivitas peternakan udang. Agar peternakan layak untuk sertifikasi, seluruh sumur air bersih baik yang berlokasi di dalam peternakan atau dekat bangunan atau sumur apapun yang dimanfaatkan oleh peternakan sejauh apapun dari peternakan, harus teridentifikasi di dalam peta peternakan (PI ***), dan catatannya menyajikan nilai konsentrasi konduktansi dan klorida salinitas untuk semuanya. Sumur-sumur harus disiapkan untuk audit pertama. Sumur yang teridentifikasi sebagai "Air bersih" sebelum penilaian lengkap, adalah yang memiliki nilai konduktansi di bawah 1500 μS/cm dan/atau konsentrasi klorida salinitas kurang dari 300 mg/L. Peternakan akan diharuskan membuat catatan yang memperlihatkan uji salinitas/ konduktansi yang sedang berlangsung dan dilakukan tiap 6 bulan, dengan seperangkat uji selama musim kemarau dan satu selama musim penghujan. Pemantauan yang sedang berlangsung harus memperlihatkan bahwa status air bersih dari sumur tetap dipertahankan. Sifat mengalirkan arus listrik (konduktansi) harus diukur dengan menggunakan sebuah conductivity meter atau uji klorida (bukan klorin) jika level salinitasnya <2 bagian per seribu. Jika sebuah sumur tidak tersedia dalam bangunan, sumur terdekat dalam jarak 1 km bisa dimonitor (dibebaskan jika tidak ada sumur dalam jarak 1 km dari peternakan). Konduktansi harus diukur dengan menggunakan conductivity meter atau uji klorida (bukan klorin). Harap dicatat bahwa pertimbangan yang berhubungan dengan air permukaan (versus air tanah dalam sumur) dapat dilihat di 2.5.1. a.Menyimpan catatan bulanan konduktansi spesifik yang diukur di sebuah sumur air bersih dalam, atau di lingkungan terdekat ke peternakan (dalam radius 1 km atau sumur terdekat), atau sumur apapun yang dipakai oleh peternakan sejauh apapun dari peternakan. Lanjutkan sedikitnya tiap enam bulan setelah audit pertama di masa nilai tertinggi dan terrendah, seperti ditetapkan selama pemantauan awal bulanan.
A. Mengonfirmasikan bahwa peternakan mempunyai catatan lengkap dan akurat untuk konduktansi spesifik air atau konsentrasi klorida yang dimulai sebelum tanggal audit pertama dan dilanjutkan tiap enam bulan berikutnya, pada periode nilai tertinggi dan terendah, sebagaimana ditetapkan dalam monitoring awal bulanan. Untuk seluruh sumur air bersih.
b. Menyiapkan pengukuran konduktansi spesifik yang akan dilakukan di B. Auditor mengawasi pengukuran dan mengonfirmasikan hadapan auditor. kepatuhan terhadap persyaratan c. .Menyiapkan pengukuran konduktansi spesifik yang akan dilakukan di hadapan auditor. Apabila air di dalam sumur air bersih melampaui batas konduktansi/salinitas yang disyaratkan dan kenaikan tersebut dikarenakan fenomena di luar kontrol petani, berikan bukti dari laporan B-EIA
C. Menyerahkan bukti dari laporan B-EIA bahwa kenaikan tersebut dikarenakan sebuah fenomena di luar kendali petani
C
06 sumur tabung dalam berlokasi di peternakan. Selain membeli galon air untuk kebutuhan minum, masyarakat juga memanfaatkan sumur tabung dalam untuk tujuan mandi, memasak dan juga minum. Laporan BEIA pada Desember, 2015 berfokus pada air sumur tabung dalam. Selain itu, catatan pengujian laboratorium Jan-Maret, 2016 menunjukkan salinitas 0 ppt.
C
Pengukuran salinitas dilakukan di hadapan auditor di satu sumur tabung dalam
NA
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa konduktansi spesifik di sumur air bersih tidak melebihi batas konduktansi/salinitas. Laporan BEIA, Desember 2015 juga berfokus pada hal ini
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 2.5.4, 2.5.5 Prosedur untuk mengukur klorida atau konduktansi spesifik dalam tanah diturunkan dari metoda yang dipakai oleh Boyd et al. (2006) untuk tanah kolam budidaya air. Contoh tanah harus diambil dengan cara menekan sampel inti (tabung PVC 1-inchi akan mencukupi namun pengambil sampel tanah professional juga bisa dimanfaatkan) ke dalam tanah dengan palu hingga kedalaman 20 cm. Sampelsampel harus dikeringkan (baik dengan menempatkannya pada lapisan tipis di lembaran plastik serta mengeksposnya ke udara di ruang berventilasi cukup dan hangat atau dalam oven bersuhu 60°C) kemudian dihaluskan dan dicampur (menggunakan lumpang atau sebuah penghancur tanah mekanis). Lalu pengukuran dilanjutkan dengan pengambilan 20g sampel tanah kering dan menempatkannya dalam sebuah wadah gelas. Ditambahkan 40 mL air hasil distilasi/ suling kemudian kocok campuran dengan tangan selama lima menit. Konduktansi spesifik bisa diukur langsung dalam campuran atau campuran itu bisa disaring dan konsentrasi kloridanya diukur. Gandakan nilai pengukuran konduktansi spesifik sebanyak dua kali untuk disesuaikan cairannya (40 mL air untuk 20g tanah). Nilai konduktansi spesifik di atas 1,500 μS/cm atau konsentrasi klorida di atas 300 mg/L menunjukkan bahwa tanahnya asin/ bergaram. Para petani harus mulai memonitoring data sebalum diaudit. Kenaikan bersih dinyatakan sebagai sebuah kenaikan 25% atau lebih dari nilai awal yang diksampaikan selama audit sertifikasi awal.
2.5.4
2.5.5
Indikator: Konduktansi spesifik tanah atau konsentrasi klorida yang berdekatan dengan ekosistem tanah dan ladang pertanian [47] [48]. Persyaratan: Tidak ada kenaikan bersih ketika dibandingkan dengan tahun pertama monitoring Keberlakuan: Seluruh peternakan
Indikator: Nilai konduktansi spesifik atau konsentrasi klorida dari sedimen sebelum pembuangan ke luar peternakan. Persyaratan: Konduktansi spesifik atau nilai konsentrasi klorida tidak boleh melebihi nilai dari tanah di area pembuangan [49]. Keberlakuan: Seluruh peternakan
a. Simpan catatannya tiap enam bulan untuk konduktansi spesifik yang diukur di ekosistem tanah dan ladang pertanian yang berdekatan. BEIA harus mengidentifikasi stasiun pengambilan sampel dan frekuensi monitoringnya. Auditor harus merujuk pada catatan kaki [48] untuk panduan spesifik mengenai kriteria monitoring.
A. Confirm the farm has complete and accurate records of specific conductance and that specific conductance did not show any net increase (fluctuations that do not indicate an increasing trend are not considered a net increase). A cross check should be conducted to verify that the B-EIA reports sampling stations and frequency of monitoring are adhered to. Auditors should validate monitored data at least four points within the farm perimeter (one station per perimeter side). Monitored station should remain the same across years and identified on farm map.
C
Laporan BEIA, Desember 2015 mengidentifikasi stasiun pengambilan sampel dan frekuensi untuk memonitor konsentrasi klorida tanah. Pengukuran atas salinitas tanah tidak bisa dilakukan di 4 (empat) area, disebabkan area Timur tertutup oleh Sungai Mesuji, jadi hanya bisa dilakukan di area bagian Utara. Konsentrasi klorida tanah menunjukkan 40.42 ppm pada 2015 dan 43.42 ppm pada 2016 (kuartal pertama).
b. Menyiapkan pengukuran konduktansi spesifik yang akan dilakukan di B. Auditor mengawasi pengukuran dan mengonfirmasi hadapan auditor kepatuhannya terhadap persyaratan
C
Konsentrasi klorida tanah diukur di hadapan auditor ditemukan 42.4.
c. Apabila konduktansi spesifik memperlihatkan kenaikan bersih sejak tahun monitoring pertama, berikan buktinya dari sebuah organisasi resmi independen (badan pemerintah, universitas) bahwa kenaikan itu disebabkan fenomena di luar kontrol petani
C. Berikan bukti dari sebuah organisasi resmi independen (badan pemerintah, universitas) bahwa kenaikan itu disebabkan fenomena di luar kontrol petani
C
Konsentrasi klorida tanah sedikit lebih tinggi dari hasil tahun lalu. Terbukti oleh EIA bahwa salinitas alir laut inlet berfluktuasi antara 12-30 ppt. Kenaikan ini di luar kendali petani. Konsentrasi klorida tanah juga akan diverifikasi dalam audit selanjutnya, sementara kenaikan bersihnya (pada 2016) akdan dihitung pada akhir tahun
a. Menyimpan catatan konduktansi spesifik sedimen sebelum pembuangan ke luar peternakan dan konduktansi spesifik di area pembuangan.
A. Mengonfirmasi bahwa peternakan memiliki catatan lengkap dan akurat serta mematuhi persyaratan
NA
Peternakan tidak membuang sedimen di luar peternakan. Sedimen dimanfaatkan untuk elevasi tepian dan perbaikan tepian dari erosi. Prosedur operasi standar untuk kanal (kanal outlet) dan pemeliharaan kolam No. 02/PCMSOP/10/2014 sudah diperiksa sehubungan dengan hal ini.
b.Menyusun tatacara pengukuran konduktansi spesifik di area pembuangan untuk dilakukan di hadapan auditor.
B. Auditor mengawasi pengukuran dan mengonfirmasi kepatuhan terhadap persyaratan.
NA
Sedimen tidak dipuang ke luar area peternakan
Footnote
[44] Kantung air bersih di permukaan yang dekat dengan bangunan peternakan atau menerima air buangan dari peternakan. Air bersih dikarakterisasikan dengan konduktansi spesifik kurang dari 1,500 μS/cm dan konsentrasi klorida kurang dari 300 mg/L. Nilai-nilai ini selaras dengan rendahnya salinitas hingga 1 parts per seribu. Peternakan yang bisa menunjukkan bahwa air dan tanah di sekelilingnya mempuyai salinitas 2 parts atau lebih per seribu, serta menggunakan refractometer genggam tidak akan diwajibkan untuk menyerahkan pengukuran konduktansi atau konsentrasi klorida. Kantung-kantung air yang memperlihatkan kondisi air bersih hanya selama puncak musim penghujan dianggap sebagai kantung air payau berdasarkan persyaratan ini
Footnote
[45] Pengecualian dibuat apabila bisa ditunjukkan bahwa intrusi/gangguan air laut atau fenomena lain yang di luar kendali peternak, bertanggung jawab atas kenaikan ini
Footnote
[46] Konduktansi spesifik atau konsentrasi klorida harus dimonitor pada frekuensi yang diadaptasi untuk fluktuasi yang memungkinkan disebabkan faktor alami seperi derasnya hujan, dan perbandingan dengan nilai-nilai tahun pertama.
Footnote
[47] Pengecualian dibuat apabila bisa ditunjukkan bahwa intrusi/gangguan air laut atau fenomena lain yang di luar kendali peternak, bertanggung jawab atas kenaikan ini.
Footnote
[48] Salinitas tanah harus diukur dalam jarak 25 meter di dalam ekosistem lahan yang berdekatan dan ladang pertanian, setiap enam bulan. Jika kontaminasi garam terdeteksi di stasiun kedalaman 25-meter, monitoring bisa diperpanjang apabila perlu. Tidak ada kenaikan progresif dari konduktansi spesifik atau konsentrasi klorida yang perlu diamati selama bertahun-tahun, apabila dibandingkan dengan tahun pertama monitoring
Footnote
[49] Jika seorang petani udang mempunyai kontrak di luar peternakan untuk membuang tanah pada sebuah lokasi tertentu, mereka diizinkan melakukannya sepanjang tidak ada pembuangan dalam sebuah habitat alami atau fasilitas umum tanpa izin tertulis dari masyarakat
PRINSIP 5: MENGELOLA KESEHATAN DAN KENYAMANAN UDANG MELALUI TATACARA BERTANGGUNG JAWAB
C
Major NC
Minor NC
NA
Kriteria 5.1: Pencegahan Penyakit Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
5.1.1
5.1.2
Indikator: Mengembangkan dan mempertahankan sebuah rencana kesehatan operasional yang mengakomodasi: 1) Patogen-patogen yang bisa muncul dari lingkungan terdekat ke dalam peternakan (yakni predator dan kontrol vektor), 2) Patogen-patogen yang bisa menyebar dari dalam peternakan ke lingkungan sekitar terdekat (yakni rembesan penyaringan/sterilisasi, dan limbah semisal manajemen bangkai udang) 3) Menyebarnya patogen di dalam peternakan. Sangat penting untuk menghindari lintas kontaminasi, mendeteksi dan mencegah patogen yang muncul, serta memonitor tanda-tanda eksternal patologi dan hewan sekarat. Persyaratan: Menunjukkan bahwa rencana kesehatan operasional sudah berfungsi Keberlakuan: Semua
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
Instruksi untuk Auditor Mengenai 5.1.1 Auditor harus mampu memahami pengertian komponen rencana kesehatan dan mengerti risiko-risiko yang berhubungan dengan operasi peternakan dan bagaimana peternakan berencana untuk memperbaiki praktik produksi secara berkelanjutan guna mengakomodasi langkah-langkah itu. Auditor harus merasa yakin bahwa peternakan tindak mengkontaminasi atau menyebarkan penyakit ke lingkungan sekitarnya, dan sudah menerapkan langkah pencegahan yang layak diadaptasi untuk melokalisir risiko dan mempunyai mekanisme untuk mencegah penyebaran infeksi dari satu kolam ke kolam lain. Misalnya, jika sebuah peternakan berskala kecil, setelah mengalami kejadian kematian yang mungkin disebabkan WSD (yakni sebagaimana ditetapkan dengan memakai pertanda kasar dan/atau uji cepat sisi kolam), tidak membuang air ke lingkungan alami, hal itu akan mematuhi persyaratan ini. Di area di mana akses ke kapasitas diagnostik terbatas, pertanda kasar bisa dipakai untuk melakukan diagnosa.
a. Indikator: Menyusun dan menyimpan rencana kesehatan operasional yang mencakup: 1) Patogen yang bisa saja muncul dari lingkungan sekitar lalu masuk ke dalam peternakan (yaitu predator dan kontrol vector), 2) Patogen yang bisa menyebar dari peternakan ke lingkungan sekitar (yakni, penyaringan/ sterilisasi tembusan dan limbah seperti A. Memeriksa rencana kesehatan untuk kepatuhan pengelolaan udang mati) 3) Penyebaran patogen di dalam peternakan. Penting untuk mencegah lintas kontaminasi, mendeteksi dan mencegah patogen yang muncul, dan memonitor pertanda eksternal dari patologi dan hewan yang hampir mati
Indikator: Penyaringan di jalur masuk (inlet) air untuk meminimalisir masuknya patogen Persyaratan: Jejaring, teralis, sekat a. Memastikan seluruh lubang inlet peternakan dan kolam memiliki kasa atau pembatas dengan ukuran jejaring, teralis, sekat kasa atau pembatas dengan ukuran lubang lubang mencukupi mencukupi [85] sudha ada di seluruh inlet peternakan atau kolam. Keberlakuan: Semua
A. Mengonfirmasi keberadaan jejaring, teralis, sekat kasa atau pembatas di inlet peternakan atau kolam
C
Organisasi sudah mempunyai rencana kesehatan penyakit hewan. Dalam rencana kesehatan penyakit hewan, peternakan sudah mengidentifikasi risiko untuk penyakit vibriosis, penyakit virus dsb. Kemudian, diagnosis, frekuensi sampling, metoda analisis sudah ditetapkan sesuai rencana. Alur proses untuk penyakit yang teridentifikasi dan diagnosis Referensi; DP-FSH/SHI-II-06 juga sudah diperiksa. Monitoring kesehatan dan status monitoring diagnosis sudah diverifikasi dalam audit
C
Peternakan menggunakan jejaring kasa untuk menyaring air yang diambil dari kanal inlet. Tiga lapis jejaring kasa, yakni berukuran 4 mm, 1 mm dan 300 micron pada pipa dari air laut ke kolam pemroses dan dari kolam pemroses ke sub-inlet serta dari sub-inlet ke seluruh masing-masing kolam. Telah diverifikasi di lokasi bahwa semua inlet memiliki jejaring dan kasa dengan ukuran lubang yang cukup. Sistem monitoring jejaring berurut sesuai kolam dan baeis juga ada.
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 5.1.3 - Tingkat Survival/ Daya Tahan Hidup (SR) Langkah 1 - Penghitungan Tingkat Survival Kolam Satuan dan jumlah perkiraan udang dipanen dihitung dengan membagi udang hidup yang dipanen dengan bobot berat rata-rata panen dan SR bisa diestimasi untuk tiap kolam dengan memakai formula berikut: % Daya Hidup Kolam = [(Udang Hidup Dipanen/Berat Bobo rata-rata)/Jumlah PL Persediaan] Petani bertanggung jawab atas seluruh hitungan, termasuk hitungan PL persediaan dan hitungan jumlah penetasan. Jumlah hitungan PL persediaan harus dilakukan saat PL dipindah dari tempat penetasan ke peternakan, apakah mereka disimpan langsung di kolam pertumbuhan atau pada beberapa tempat sementara, alur perawatan atau kolam. Langkah 2 - Tingkat Survival Rata-rata Tahunan adalah nilai bobot rata-rata untuk seluruh kolam yang dipanen selama 12 bulan terakhir dan dihitung dengan cara berikut: SR dalam % = ((% Tingkat Survival Kolam 1 x Jumlah post-larva tersedia di Kolam 1) + (% Tingkat Survival Kolam 2 x jumlah postlarvae tersimpan di Kolam 2) + … + (Tingkat Survival Kolam n x Jumlah post-larvae tersimpan di Kolam n)) / Total jumlah post-larvae tersimpan di seluruh kolam. Sebuah sistem penghitungan menjadi hal penting untuk Standar Udang ASC guna menggambarkan metoda menghitung PL, jadi ukuran SR akan bermakna. Seluruh tingkat survival kolam satuan sebesar 95% dan lebih diasumsikan akan muncul dari satu perkiraan keliru dari jumlah post-larvae dan akibatnya tidak akan dapat dimasukkan dalam penghitungan survival rata-rata tahunan.
5.1.3
Indikator: Tingkat survival (daya hidup) rata-rata tahunan peternakan [86] (SR): 1) Sistem kolam dengan isian gas nonpermanen tanpa pakan 2) Sistem kolam dengan isian gas nonpermanen tapi diberi pakan [87] 3) Sistem kolam dengan isian gas permanen tapi diberi pakan. Persyaratan: SR >25% SR >45% SR >60% Keberlakuan: Semua
a. Peternakan harus dapat menunjukkan lembar kerja perhitungan peternakan dan mereka boleh atau tidak mengaitkannya dengan kuitansi pembelian. Menyimpan catatan guna memperlihatkan jumlah total udang tersimpan di setiap kolam dalam 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan dan catatan itu harus meliputi sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan). Jika tempat penetasan telur terintegrasi secara vertikal dengan peternakan, perhitungan keluar pada tempat penetasan bisa dipakai sebagai gantinya.
A. Memeriksa lembar kerja perhitungan post-larvae peternakan. Marjin kesalahan lembar kerja post-larvae peternakan tidak boleh melebihi 5%. Jika perusahaan terintegrasi (pemasok larvae + peternakan), satu perhitungan sudah mencukupi. Auditor akan perlu mengonfirmasi akurasi dari metoda yang dipakai oleh peternakan
C
b. Menyimpan catatan panen untuk setiap panen (yakni kuitansi penjualan atau kuitansi pabrik pemrosesan) yang memadai untuk diperlihatkan guna menunjukkan jumlah total udang yang dipanen dari setiap kolam. Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan).
B. Memeriksa catatan. Mengkonfirmasi bahwa catatan peternakan mencukupi untuk menentukan jumlah udang dipanen dari setiap lampiran.
C
c. Menghitung bobot rata-rata dari Mortalitas Persentase Riil (lihat di atas). Memberikan perhitungannya kepada auditor. Perhitungan harus berdasarkan hitungan post-larvae di tempat penetasan, apabila tempat penetasan secara vertikal terintegrasi dengan peternakan. Untuk peternakan yang mempunyai pemasok tempat penetasan independen, perhitungan harus berdasarkan hitungan peternakan dan merujuk silang pada hitungan tempat penetasan
C. Memeriksa perhitungan peternakan untuk memverifikasi akurasi rujukan silang dengan hitungan tempat penetasan. Kategorisasikan sistem peternakan ke dalam 1 dari 3 kategori dan konfirmasikan bahwa rata-rata persentase riil mortalitas memenuhi persyaratan.
C
ATingkat Daya Tahan Hidup Tahunan pada 2015 adalah 62.68. Tingkat Daya Tahan Hidup Tahunan pada 2016 (Jan-Feb) tercatat 59.45. Peternakan mengoperasikan sebuah peternakan intensif (4 kali sehari pemberian pakan, sistem kolam yang diisi gas secara permanen) dengan densitas penyimpanan hampir 80-85 PL ct/m2. Hanya ada satu tempat penetasan telur yang memasok ke peternakan yakni PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery (Sertifikat BAP No. H10024/BAP1146, Global GAP Nomor 4050373389734). Serifkat Asal & Kendali Mutu tempat penetasan No. Referensi. Doc-FM-04/PS-QCD/FQC-01 sudah diperiksa. FCR (2014)- 1.75, FCR (2015)- 2.12 dan FCR (2016 hingga Februari)- 2.06 Total pakan yang dipakai 41619216 Kg, Total udang dipanen 19675086 Kg, Produksi 3.591 MT/0.5 Ha pada 2015. Total pakan dipakai 5320000 Kg, Total udang dipanen 2579714 Kg, produksi 3.481 MT/0.5 Ha pada 2016 (hingga Februari). Total penyetokan/ penyimpanan PL 2445626949, densitas penyimpanan 83 PL ct/m2, Mean bobot tubuh 13.25 g pada 2015. Catatan yang berhubungan dengan tempat penetasan yakni jumlah kasus, tanggal pemeriksaan, tanggal panen, sumber benih, tempat penetasan dan jumlah tangki, siklus spesies dsb sudah tersimpan baik. Catatan pengiriman dan panen Catatan panen udang telah tersimpan baik. Catatan panen menjelaskan nomor kolam dan petani beserta transportasi pada suhu dingin (<3 derajat centigrade). Catatan panen juga menunjukkan Kode Pakan dan Kode PL Serta Asal PL. Catatan panen dan pengiriman PL ref. 0215/FHD/BLK/2015) menyebutkan nama petani, Nomor registrasi petani, nomor kolam, nomor blok, nomor baris, area kolam dan jumlah total PL. Catatan penyetokan dan panen udang terbukti konsisten satu sama lain. Tingkat Daya Tahan Hidup Tahunan pada 2015 adalah 62.68. Tingkat Daya Tahan Hidup Tahunan pada 2016 (Jan-Feb) tercatat 59.45. Total stok PL adalah 2445626949, densitas stok 83%, mean bobot tubuh 13.25 g pada 2015.
Tingkat Daya Tahan Hidup Tahunan pada 2015 adalah 62.68 %. Peternakan mengoperasikan sebuah peternakan intensif (4 kali sehari pemberian pakan, sistem kolam dengan pemberian gas permanen) dengan densitas stok 83 ct/m2 (2015). Model penumbuhan udang intensif, dengan pemberian gas/udara serta pemberian pakan, hasilnya menunjukkan kepatuhan
Jika 20% produksi di Indonesia menggunakan benih SPF atau SPR untuk spesies yang ada, para petani yang sudah disertifikasi dengan standar ini juga harus memanfaatkannya. Petani harus menyimpan daftar tempat penetasan di Indonesia atau wilayahnya, dengan menyebutkan yang manakah yang menghasilkan postlarva SPF/SPR. Auditor akan harus memverifikasi apakah postlarva SPF/SPR dianggap tersedia secara komersial berdasarkan % tempat penetasan yang memproduksi postlarvae SPF/SPR. Untuk benih non-SPF atau non-SPR, jika akan memenuhi standar ini, seluruh daftar penyakit yang ada dalam World Organisation for Animal Health (OIE) [92] harus diujikan guna membuktikan benihnya bersih, terkecuali sudah jelas, bahwa berdasarkan bukti ilmiah Indonesia sudah bebas dari penyakit-penyakit itu, atau bahwa spesies yang dikembangkan petani tidak sensitif terhadap penyakit tersebut."
5.1.4
Indikator: Presentase simpanan postlarva (PL) yang Bebas Patogen Spesifik (SPF) [88] atau Resisten Patogen Spesifik (SPR) [89] bagi seluruh patogen penting 90]. Persyaratan: 100% jika tersedia di pasar secara komersial [91], yakni jika untuk spesies apapun, sedikitnya 20% dari stok PL di negara ini adalah stok SPF atau SPR, maka pasokannya dianggap tersedia secara komersial. Jika tidak tersedia secara komersial, PL yang sudah dipindai untuk seluruh patogen juga bisa dipakai. Keberlakuan: Semua
a.Menyimpan kuitansi dan/atau pernyataan dari pemasok postlarvae yang menyebutkan status SPF dan SPR dari benih di tempat penetasan serta patogen ata stujuan apa postlarvae diuji. Menyimpan catatan selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan.
A. Apabila negara dan spesies yang didaftarkan oleh petani adalah negara/spesies di mana 100% SPF/SPR postlarva-nya diperlukan, konfirmasikan semua postlarva yang ada di persediaan berasal dari benih pengembangbiakan SPF atau SPR .
C
Terdapat satu pemasok penetasan ke peternakan, yakni PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery (Sertifikat BAP No. H10024/BAP1146, Global GAP Nomor 4050373389734). Sertifikat Asal Barang & Jaminan Mutu tempat penetasan Ref. DocFM-04/PS-QCD/FQC-01 juga sudah diperiksa. Parameter-parameternya, seperti usia Pl, panjang rata-rata, koefisien selisih, perubahan bentuk tubuh, penyakit (WSSV, IHHNV, TSV, TMNV) ditemukan sudah diuji. Mutu air dalam kemasan, yakni salinitas, suhu, DO, kadar pH sudah dimonitor Surat jaminan dari tempat penetasan bahwa tidak ada antibiotika, termasuk Chloramphenicol atau senyawa dan bahan aditif illegal lain (seperti terdaftar di USFDA dan persyaratan US EPA) terbukti tidak digunakan. Selain itu, Izin Pembudidayaan di Indonesia Ref. 41/MEN/2201 juga terbukti ada. Benih pengembangbiakan L. vannamei diimpor dari Hawaii. Laporan Status Kesehatan dari Kantor Pengendali Penyakit Hewan, Departemen Pertanian, Hawaii sudah diperiksa, tanggal pengiriman terakhir: 08.01.2016, jumlah kasus: 294. Importirnya adalah perusahaan satu atap, yakni PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery (Sertifikat BAP No. H10024/BAP1146). Eksportirnya adalah Shrimp Improvement Systems Hawaii LLC, yang secara berkala dievaluasi oleh PCR untuk IHHNV, WSSV’, TSV, YHV, BP, MBV, IMNV dan NHP selama 24 bulan berturut. Pengujian terbaru bertanggal 02.11.2015 menunjukkan benih pengembangbiakan bebas dari deteksi penyakit. Ref. 18088362806/11.02.2016. Sertifikat terkait SPF, Ref. 18088362805/23.12.2015, Sertifikat Bebas GMO dan Sertifikat Bebas Antibiotik (Yakni Chloramphenicol,
b. Menyimpan daftar OIE atas apa penyakit postlarva harus diuji (lihat instruksi di atas).
B. Konfirmasikan akurasi daftar OIE dan postlarvae sudah diuji untuk penyakit relevan yang terdaftar di OIE
C
Daftar penyakit menurut OIE sudah ada. Hanya ada satu tempat penetasan yang memasok kep peternakan, yakni PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery (Serifikat BAP No. H10024/BAP1146, Nomor Global GAP 4050373389734). Hasil uji penyakit di tempat penetasan juga tersedia
c. Jika ada dari daftar penyakit OIE tidak relevan (lihat instruksi), serahkan buktinya (yakni kertas kajian ilmiah yang telah ditinjau ilmuwan atau salinan pernyataan resmi dari otoritas berkompeten)
C. Memeriksa buktinya dan mengonfirmasi akurasinya
Catatan Kaki
[85] Justifikasi ukuran lubang kasa harus diperlihatkan kepada auditor dan didasarkan pada faktor risiko penyakit setempat (yaknim keberadaan, kemungkina vektor, dsb).
Catatan Kaki
[86] Tingkat daya tahan hidup tidak termasuk daya tahan hidup tempat penetasan.
Catatan Kaki
[87] Pemberian udara permanen artinya kapasitas pemberian udara terpasang selama lebih dari 90% periode pertumbuhan untuk mempertahankan sebuah massa biologis tinggi yang melampaui kapasitas bawaan alami dari sistem pembudidayaan dan untuk pemberian pakan pada tingkat yang berkaitan guna memastikan tingkat pertumbuhan terbaik yang paling memungkinan. Pemberian udara darurat tidaklah dianggap sebagai sebuah pemberian udara permanen
Catatan Kaki Catatan Kaki
[88] Bebas Patogen Spesifik: sebuah istilah yang dipakai untuk hewan yang dijamin bebas dari patogen tertentu. Klaim stok tersertifikasi diiringi dengan sebuah daftar patogen yang tidak ada. [89] Resisten Patogen Spesifik menjelaskan ciri-ciri genetis dari seekor udang yang menurunkan beberapa sifat resisten terhadap satu patogen tertentu. Udang SPR biasanya dihasilkan dari satu program pengembangbiakan spesifik yang didesain untuk meningkatkan resistensi terhadap virus tertenti. Dalam persyaratan ini, program yang menggunakan pendekatan pemilihan massal (yakni mengambil semua udang yang bertahan hidup di dalam sebuah kolam) bisa diterima, karena status resistensi dari stok itu dapat diperlihatkan secara ilmiah.
NA
Tidak ada
Catatan Kaki
[90] Seluruh penyakit, yang membuat spesies yang diternakkan menjadi rentan, didaftar oleh OIE atau otoritas nasional yang berkompeten.
Catatan Kaki
[91] Lihat Lampiran untuk rincian mengenai pengecualian dan kelayakan SPR/ SPF
Catatan Kaki
[92] http://www.oie.int
Kriteria 5.2: Pengontrolan Predator [93] Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 5.2.1 Persyaratan ini tidak diterapkan pada perawatan air kolam. Pengendalian skematis predator mematikan dijelaskan sebagai suatu percobaan aktif untuk membunuh seekor hewan. Penggunaan pagar dan peralatan pasif pencegah binatang predator sangat dianjurkan.
5.2.1
Indikator: Tunjangan/ kompensasi atas pengendalian skematis atas predator mematikan terhadap spesies yang dilindungi, terancam atau dalam bahaya sebagaimana ditetapkan oleh Daftar Merah/ Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN) [94] proses pendaftaran nasional [95], atau daftar resmi lainnya [96]. Persyaratan: Tidak ada Keberlakuan: Semua
a. Menyimpan daftar seluruh perangkat pengendali predator dan lokasi perangkat itu
A. Memeriksa prosedur pengendalian predator dan daftar perangkat pengendali predator
C
Prosedur ( DP-MR/QA-002, 2014) untuk mengontrol predator ada di tempatnya dan telah diperiksa. Prosedur tsb ditetapkan berdasarkan program Animal Welfare yang tidak membahayakan hewan liar. Selain itu, sebuah SOP mengenai keamanan hayati Ref. PS-WM-IQA-201 sudah disusun. Sesuai SOP, pagar untuk burung, pagar untuk kepiting, dan lapisan sekat jejaring sudah terpasang di peternakan
b. Menyimpan daftar seluruh spesies yang dilindungi, terancam atau dalam bahaya yang berpotensi memasuki peternakan dan menampilkan/ memasang daftar spesies relevan pada titk-titik relevan di peternakan
B. Memeriksa akurasi daftarnya
C
IUCN membuat daftar spesies dalam bahaya yang dijelaskan dalam BEIA. Organisasi ini telah mensurvei spesies-spesies yang dalam bahaya. Studi lapangan dan pengamatan fisik sudah dilakukan. Tidak ada spesies yang dalam bahaya teridentifikasi di dalam peternakan
-
C. Menginspeksi lokasi untuk memverifikasi tidak ada penggunaan pengontrol predator mematikan yang bisa menyebabkan kematian spesies yang dilindungi, terancam atau dalam bahaya
C
Tidak ada pengendalian predator mematikan yang digunakan di peternakan
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 5.2.2 Hanya bahan kimia yang terdaftar di negara produsen yang bisa dipakai. Selain itu, pemakaian pestisida harus mematuhi persyaratan of 5.3.5.
5.2.2
Indikator: Tunjangan/kompensasi atas penggunaan senapan tembak dan memilih bahan kimia untuk pengendalian predator. Persyaratan: Tidak ada Keberlakuan: Semua
a. Peternakan mengendalikan predator dan menyimpan daftar perangkat pengendali predator (sesuai 5.2.1a).
A. Memeriksa daftar perangkat pengontrol predator dan mengkonfirmasi tidak ada senapan tembak ataupun bahan kimia terlarang dipakai untuk pengontrolan predator
C
Merujuk pada prosedur, lihat 5.2.1A
-
B. Memeriksa lokasi-lokasi untuk memverifikasi tidak ada pemakaian senapan tembak atau pun bahan kimia terlarang untuk pengontrolan predator.
C
Tidak ada senapan tembak ataupun bahan kimia terlarang dipakai untuk mengontrol predator. Penembakan mercon menjadi tindakan di lokasi untuk mengusir burung.
5.2.3
Catatan Kaki Catatan Kaki
Indikator: Jika pengendali predator pembunuh digunakan, sebuah program monitoring dasar harus diterapkan untuk mendokumentasikan frekuensi kedatangan, ragam spesies dan jumlah hewan yang berinteraksi dengan peternakan. Persyaratan: Ya Keberlakuan: Semua
a. Jika pengontrol predator mematikan dipakai, susun dan pertahankan A. Memeriksa hasil program monitoring dan memverifikasi sebuah program monitoring. kelayakan serta akurasi hasilnya
NA
Tidak berlaku. Merujuk pada komentar 5.2.2 B
b. Peternakan harus mengidentifikasi dan memonitor semua kejadian di mana pengontrol predator mematikan digunakan, menyebutkan B.Memverifikasi program monitoring peternakan atas tanggal, spesies, metoda yang dipakai dan pertimbangan untuk perlindungan hewan yang dalam bahaya menggunakan perangkat mematikan ketimbang alternatif nonmematikan
NA
Tidak ada spesies yang dalam bahaya di peternakan (merujuk ke B-EIA).
[93] Predator: Hewan-hewan yang mempertahankan hidup dengan memangsa hewan lain. [94] Daftar Merah IUCN dapat diakses melalui www.iucnredlist.org.
Catatan Kaki
[95] Proses daftar nasional: Proses apapun yang dilakukan pada level nasional, provinsi, negara, atau level lain di dalam negeri yang mengevaluasi status konservasi spesies terhadap serangkaian kriteria yang dijelaskan dan diketahui pemerintah terkait. Proses daftar itu bisa mengikat secara hukum (Yakni UU Spesies Dalam Bahaya/ Endangered Species Act di AS atau UU Spesies Berisiko/ Species at Risk Act di Kanada), atau mungkin tidak mengikat secara hukum (Misalnya daftar spesies yang dibuat oleh COSEWIC di Kanada (Committee on the Status of Endangered Wildlife), atau Buku Daftar Merah di Vietnam).
Catatan Kaki
[96] Catatan: tidak berlaku untuk kolam penanganan air dan hewan air lain yang hidup di dalamnya.
Kriteria 5.3: Pengelolaan dan Penanganan Penyakit Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 5.3.1 Persyaratan ini berlaku untuk seluruh antibiotik, seluruh metoda aplikasi dan untuk penggunaan langsung maupun pemberian pakan obat. Indikator ini tidak berlaku pada tempat penetasan, di dalam atau di luar lokasi
5.3.1
5.3.2
Indikator: Tunjangan/ kompensasi atas pemakaian antibiotik dan pemberian pakan obat pada produk berlabel ASC (Peternakan bisa disertifikasi, tapi produk spesifik yang menerima pemberian pakan obat tidak akan berwenang untuk menempel label ASC). Persyaratan: Tidak Ada Keberlakuan: Semua
Indikator: Tunjangan kompensasi atas pemakaian antibiotik yang dikategorikan sebagai sangat penting oleh World Health Organization [97] (WHO), bahkan apabila disetujui oleh otoritas nasional terkait. Persyaratan: Tidak Ada Keberlakuan: Semua
a. Peternakan harus menyusun daftar semua obat penyakit hewan, produk kimia dan biologi yang dipakai di peternakan dalam 12 bulan terakhir. Untuk audit A. Memeriksa daftar obat, produk kimia dan biologis di peternakan. pertama, catatannya harus mencakup sedikitnya satu panen penuh per lokasi (Lihat pembukaan).
C
Daftar produk bahan kimia dan biologis di peternakan sudah diperiksa dan diverifikasi dari lokasi serta memanfaatkan catatan. Tidak ada pemakain antibiotik terverifikasi dalam pemeriksaan ruang penyimpanan, database inventori dan wawancara. Daftar bahan kimia terlarang dari pemerintah sudah disimpan di peternakan.
C
Catatan yang merinci penggunaan produk input di peternakan selama siklus tahun 2015 dan 2016 sudah diperiksa. Setelah panen dari tiap kolam, peternakan memiliki catatan ringkasan atas seluruh penggunaan produk bahan kimia dan biologi. Tidak penggunaan antibiotik yang telah diverifikasi melalui pemeriksaan ruang penyimpanan, database inventori dan wawancara. Daftar bahan kimia terlarang dari pemerintah tersimpan di peternakan.
b. Menyediakan catatan yang merinci pemakaian obat penyakit hewan, produk kimia dan biologi di setiap ruang di peternakan selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya satu panen penuh per lokasi (Lihat Pembukaan).
B. Memeriksa catatan untuk mengkonfirmasi pemakaian produk oleh peternakan. Selama pemeriksaan di lokasi, memverifikasi bahwa tidak ada bukti pemakaian yang tak tercatat atas obat-obat penyakit hewan, produk kimia atau biologis (Yakni tidak ada wadah kosong atau pasokan di gudang yang tidak diinventarisasi).
c. Jika ada pemakaian antibiotik atau pakan pengobatan, harap dirinci dan pertahankan sistem penelusuran guna memastikan tidak ada produk yang ditangani kemudian dijual dengan label ASC. Dalam hal ini, peternakan perlu memiliki Sertifikat Rantai Pengamanan/ Chain of Custody Certification ASC yang sah
C. Memegang bukti yang cukup bahwa organisasi telah mengoperasikan sebuah sistem penelusuran yang akurat. Jika peternakan memakai/ pernah memakai antibiotik atau pemberian pakan pengobatan, periksalah validitas Rantai Penanganan peternakan
NA
Tidak satupun penggunaan antibiotika yang terverifikasi melalui pemeriksaan ruang penyimpanan, database inventori dan wawancara
A. Memeriksa daftar antibiotik yang sudah dipakai
NA
Tidak satupun penggunaan antibiotika yang terverifikasi melalui pemeriksaan ruang penyimpanan, database inventori dan wawancara
B. Periksa silang daftar antibiotik yang dipakai oleh peternakan terhadap daftar antibiotik WHO yang penting untuk pengobatan manusia serta antibiotik yang dilarang oleh otoritas nasional yang berkompeten.
NA
Tidak satupun penggunaan antibiotika yang terverifikasi melalui pemeriksaan ruang penyimpanan, database inventori dan wawancara
C. Memeriksa pengetahuan petani mengenai antibiotik yang dilarang
NA
Tidak satupun penggunaan antibiotika yang terverifikasi melalui pemeriksaan ruang penyimpanan, database inventori dan wawancara
D. Selama kunjungan di lokasi, memverifikasi bahwa tidak ada bukti penggunaan antibiotik yang penting untuk pengobatan manusia melalui pengamatan dan pemeriksaan langsung.
NA
Tidak satupun penggunaan antibiotika yang terverifikasi melalui pemeriksaan ruang penyimpanan, database inventori dan wawancara
a. Menyimpan daftar semua antibiotik yang dipakai di peternakan selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatannya harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan). b. Peternakan tidak pernah menggunakan antibiotik yang sangat penting bagi pengobatan manusia sebagaimana dikategorisasikan oleh WHO dan antibiotik yang dilarang oleh otoritas nasional yang berkompeten selama 12 bulan terakhir. c. Memperlihatkan pengetahuan kerja mengenai antibiotik sangat penting dari WHO dan antibiotik yang dilarang oleh otoritas nasional yang berkompeten serta menunjukkan bahwa semua itu tidak dipakai di peternakan. -
Instructions to Client on Indicator 5.3.5 To know the lists of banned or restricted pesticides, refer to the following documents:53 Annex III of the Rotterdam Convention on Prior Informed Consent http://www.pic.int/TheConvention/Chemicals/AnnexIIIChemicals/tabid/1132/language/enUS/Default.aspx Stockholm Convention on Persistent Organic Pollutants. Annex A, B and C: http://www.pops.int/documents/convtext/convtext_en.pdf"http://www.pops.int/documents/convtext/convtext_en.pdf The WHO-recommended classification of pesticides by hazard and guidelines to classification: http://www.who.int/ipcs/publications/pesticides_hazard_2009.pdf
5.3.3
5.3.4
Indikator: Informasi tentang pemakaian dan penyimpanan bahan kimia Persyaratan: Catatan persediaan dan penggunaan sudah tersedia atas seluruh produk Keberlakuan: Semua
Indikator: Cara pemakaian yang benar atas produk bahan kimia oleh pekerja peternakan. Persyaratan: Bukti kesadaran pekerja/ pelatihan dan instruksi sudah tersedia Keberlakuan: Semua
a. Memelihara ruang penyimpanan untuk seluruh obat penyakit hewan, produk kimia dan biologis yang disediakan di bagian 5.3.1a
A. Memverifikasi bahwa ruang penyimpanan tersedia dan mencukupi untuk keselamatan dan terperliharanya mutu
C
Ruang penyimpanan sudah ada dan memadai untuk menyimpan kantung pakan, probiotik dan bahan kimia yang diperbolehkan seperti Klorin, Lime dsb.
b. Menyerahkan catatan yang merinci pemakaian obat penyakit hewan, produk bahan kimia dan biologi pada tiap kolam di peternakan selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan itu harus mencakup sedikirnya satu panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan).
B. Memeriksa catatan untuk menkonfirmasi penggunaan produk di peternakan. Selama pemeriksaan di tempat, lakukan verifikasi bahwa tidak ada bukti pemakaian obat penyakit hewan, produk bahan kimia maupun biologis yang tidak tercatat (yakni tidak ada wadah kosong atau pasokan gudang yang tidak terinventarisir).
C
Catatan yang merinci pemakaian seluruh produk input di peternakan selama 2015 dan 2016 sudah diperiksa.
a. Menyusun Prosedur Operasi Standar untuk pemakaian obat penyakit hewan, produk bahan kimia dan biologis.
A. Memeriksa SOP atas isi dari cara pemakaian yang aman dan implementasi pengobatan penyakit hewan dan produk bahan kimia serta biologi.
C
Daftar bahan kimia terlarang dari pemerintah disimpan oleh peternakan. SOP sudah diperiksa dan peternakan telah mengimplementasikan penggunaan semua bahan kimia di lokasi. Tidak pemakaian antibiotik terverifikasi melalui pemeriksaan ruang penyimpanan, database inventori dan wawancara
b. Memastikan bahwa karyawan sudah mengetahui dan terbiasa dengan SOP
B. Memverifikasi melalui wawancara bahwa karyawan mengetahui prosedur untuk pemakaian aman bahan kimia dan mereka memiliki akses ke instruksi terkini
C
Para karyawan sudah mengetahui prosedur pemakaian bahan kimia dan hal ini telah diverifikasi selama wawancara. Catatan pelatihan juga diperiksa, yakni Pelatihan untuk Penanganan Bahan Kimia, bertanggal 28.10.2015
-
C. Selama kunjungan di lokasi, verifikasikan bahwa tidak ada bukti kesalahan, agar mematuhi SOP
C
Tidak ada bukti kesalahan dalam mematuhi SOP.
5.3.5
5.3.6
5.3.7
Indikator: Tunjangan kompensasi atas penanganan air dengan pestisida yang dilarang atau dibatasi oleh Rotterdam Convention on Prior Informed Consent (PIC), Stockholm Convention on Persistent Organic Pollutants (POPs) atau diklasifikasi sebagai "sangat berbahaya” atau "sangat sangat berbahaya” (klasifikasi Ia dan Ib) oleh World Health Organization (WHO). Persyaratan: Tidak Ada Keberlakuan: Semua
A. Memeriksa daftar produk yang dipakai untuk kelengkapan
b. Menyusun pernyataan yang menyebutkan bahwa peternakan tidak pernah menggunakan pestisida apapun yang dilarang atau dibatasi oleh Rotterdam Convention on Prior Informed Consent (PIC), Stockholm Convention on Persistent Organic Pollutants (POPs) atau World Health Organization (WHO).
B. Memeriksa pernyataan dan selama kunjungan di lokasi, memverifikasi bahwa tidak ada tunjangan kompensasi atas penanganan air dengan pestisida yang dilarang atau dibatasi pemakaiannya oleh Rotterdam Convention on Prior Informed Consent (PIC), Stockholm Convention on Persistent Organic Pollutants (POPs), atau diklasaifikasi sebagai "sangat sangat berbahaya” or "sangat berbahaya” (klasifikasi Ia dan Ib) oleh World Health Organization (WHO)
C
Pernyataan peternakan (10 Oktober 2014) mengenai tidak adapemakaian bahan kimia terlarang dengan daftar terlarang dari PIC dan WHO juga tersedia. Daftar bahan kimia terlarang dari pemerintah sudah disimpan oleh peternakan
a. Menyimpan SOP sesuai 5.3.4a dan memastikan hal itu termasuk prosedur untuk netralisasi
A. Memeriksa kelayakan SOP
C
SOP sudah merujuk pada prosedur pengelolaan limbah. Tidak ada bahan kimia berbahaya yang digunakan.
b. Memastikan para karyawan sudah mengetahui SOP.
B. Mewawancara karyawan dan menilai kepatuhannya
C
Para karyawan sudah mengetahui prosedur pemakaian bahan kimia dan hal ini diverifikasi selama wawancara. Catatan pelatihan juga diperiksa, yakni Pelatihan Untuk Penanganan Bahan Kimia, bertanggal 28.10.2015.
-
C. Selama kunjungan di tempat, lakukan verifikasi bahwa tidak ada bukti kekeliruan dalam rangka mematuhi SOP.
C
Selama pemeriksaan di lokasi, tidak ada bukti kesalahan dalam rangka mematuhi SOP
a. Menyiapkan catatan yang merinci pemakaian produk biologis di peternakan selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya satu panen penuh per lokasi (Lihat Pembukaan)
A. Memeriksa catatan untuk mengkonfirmasi pemakaian produk di peternakan. Selama inspeksi di lokasi, lakukan berifikasi bahwa tidak ada bukti pemakaian tak tercatat dari obat penyakit hewan, produk bahan kimia dan biologis (yakni tidak ada wadah kosong atau pasokan gudang yang tidak diinventarisir). Menyiapkan inventori yang merinci probiotik yang dipakai dan dosisnya selama 12 bulan terakhir.
C
A. Memeriksa catatan untuk mengkonfirmasi pemakaian produk di peternakan. Selama inspeksi di lokasi, lakukan berifikasi bahwa tidak ada bukti pemakaian tak tercatat dari obat penyakit hewan, produk bahan kimia dan biologis (yakni tidak ada wadah kosong atau pasokan gudang yang tidak diinventarisir). Menyiapkan inventori yang merinci probiotik yang dipakai dan dosisnya selama 12 bulan terakhir.
b. Untuk daftar yang ada di 5.3.7a, perlihatkan bahwa setiap item sudah disetujui untuk budidaya air oleh otoritas relevan nasional. Apabila badan penyusun peraturan yang bertanggung jawab atas budidaya air tidak menyetujui probiotik atau agen biologis lainnya, maka produsen harus bisa memperlihatkan catatan pembelian, pengeluaran faktur dan informasi produk yang berhubungan dengan probiotik yang dipakai.
B. Mengonfirmasi bahwa daftar produk yang dipakai telah disetujui untuk budidaya air
C
Seluruh produk probiotik Super PS dan Vanna Pro di daftar peternakan dan di dalam penyimpanan sudah dusetujui oleh Kementerian Kemaritiman dan Perikanan (DKP RI No. D 050108 FBC, D1106169BBS)
NA
Indikator: Tunjangan kompensasi atas pembuangan bahan kimia berbahaya [98] tanpa netralisasi sebelumnya [99]. Persyaratan: Tidak Ada Keberlakuan: Semua
Indikator: Pemakaian probiotik turunan bakteri, tidak termasuk pemakaian produk fermentasi hingga benih di urutan bahan selanjutnya. Persyaratan: Hanya produk probiotik yang disetujui oleh otoritas yang berkompeten, yang dapat dipakai. Keberlakuan: Semua
Daftar seluruh produk dan dipakai di peternakan sudah diperiksa. Tidak ada pemakaian antibiotik atau obat yang diverifikasi melalui pemeriksaan ruang penyimpanan, database inventori dan wawancara. Sebuah daftar bahan kimia terlarang dari pemerintah sudah disimpan oleh peternakan
a. Menyimpan daftar seluruh produk yang dipakai di peternakan (sesuai 5.3.1a) selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (Lihat Pembukaan).
5.3.7
Indikator: Pemakaian probiotik turunan bakteri, tidak termasuk pemakaian produk fermentasi hingga benih di urutan bahan selanjutnya. Persyaratan: Hanya produk probiotik yang disetujui oleh otoritas yang berkompeten, yang dapat dipakai. Keberlakuan: Semua
c. Jika fermentasi dipraktikkan di lokasi, simpan dan patuhi protokol yang diberikan pemasok; termasuk menerapkan semua peringatan yang diwajibkan guna memastikan mereka tidak mengandung garis keturunan kontaminan.
C. Memverifikasi bahwa protokolnya tersedia, layak dan mematuhi SOP
C
Protokol/instruksi sudha ada. Probotik yang berbeda dipakai di kondisi yang berbeda dan pada tahapan pertumbuhan /kinerja berbeda
d. Jika fermentasi dipraktikkan di lokasi, pastikan bahwa produk fermentasi tidak dipakai untuk pembenihan atas pengiriman fermentasi selanjutnya, dan seluruh pengiriman harus menerima benih dengan menggunakan probiotik komersial
D. Verifikasikan melalui kunjungan lokasi dan wawancara karyawan bahwa tidak ada tanda-tanda produk fermentasi pernah digunakan untuk pembenihan fermentasi selanjutnya
C
Tidak ada pembenihan lanjutan di temukan di lokasi
Catatan Kaki
[97] Edisi ketiga dari WHO atas daftar antimikrobial sangat penting dan dan kritis dirilis pada 2009 dan bisa ditemukan di http://www.who.int/foodborne_disease/resistance/CIA_3.pdf
Catatan Kaki
[98] Bahan kimia berbahaya harus diidentifikasi melalui analisis risiko. Produk berbahaya umumnya yang dipakai di peternakan udang adalah lime,
disinfektan,
sodium
metabisulfite,
pestisida,
termasuk
piscicides alami seperti
teaseed
dan
rotenone
(menurut
Boyd dan Massaut ;
1999
serta
Gräslund dan
Bengtsson;
2001 untuk tinjauan risiko atas bahan kimia).
Catatan Kaki
[99] Hal ini bukan berarti bahwa buangannya harus ber - pH netral; namun perlu memastikan bahwa bahan kimia itu sudah rusak terurai dan air yang diproses harus tersimpan untuk waktu dengan daya tahan yang cukup sebelum dibuang untuk menjamin bahwa hewan di perairan yang menampungnya tidak mati. Jika airnya dibuang, efek lime akan secara alamiah dinetralkan sebelum airnya dibuang. Untuk bahan kimia yang dituangkan ke kolam, para petani harus menunggu hingga efeknya ternetralkan sebalum membuang air. Indikator ditujukan untuk mengakomodir kasus di mana bahan kimia yang dipakai selama panen (metabisulphite, klorin) yang mungkin dibuang begitu saja di saluran umum. Indikator telah berkembang menjadi lebih umum karena beberapa orang juga mencemaskan pemakaian bahan kimia dalam kolam. Dalam hal ini, para petani hanya perlu menunjukkan bahwa mereka tidak membuang air sebelumnya. Untuk bahan kima yang dipakai saat panen mereka harus membuang sisanya di beberapa kanal peternakan atau kolam pembuangan, atau menetralkannya secara kimiawi sebelum dibuang ke kanal umum. Indikatornya telah berkembang agar menjadi lebih umum karena beberapa orang juga mencemaskan bahan kimia yang digunakan di kolam. Dalam hal ini, petani hanya perlu menunjukkan bahwa mereka tidak membuang air dalam beberapa waktu sebelumnya. Untuk bahan kimia yang dipakai di masa panen mereka harus membuang sisanya dalam beberapa kanal peternakan atau kolam buangan, atau menetralkan nya secara kimiawi sebelum dibuang ke kanal publik
PRINSIP 6: MENGELOLA ASAL PEMBENIHAN, PEMILIHAN STOK DAN PENGARUH PENGELOLAAN STOK
C
Kriteria 6.1: Keberadaan spesies udang yang baru atau eksotis Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan Auditor Yang Diwajibkan):
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 6.1.1 – Penggunaan Spesies Udang Non-Lokal Keberlakuan: Indikator 6.1.1 hanya diberlakukan pada peternakan yang membudidaya spesies udang non-lokal. Peternakan yang hanya membudidaya spesies udang lokal bebas dari indikator ini. Meski demikian, beban pembuktian bagi peternakan adalah menunjukkan bahwa satu spesies hasil budidaya adalah asli bagi sebuah area. Peternakan bisa memberikan bukti dari sumber independen terkemuka, seperti kertas kerja penelitian yang sudah ditinjau ulang, IUCN, FAO atau dari organisasi internasional. Jika sudah dikonfirmasi, auditor harus menuliskan "tidak diberlakukan" berdasarkan kriteria kepatuhan ini. Untuk menunjukkan kepatuhan pada indikator 6.1.1, peternakan harus memberikan surat izin tempat penetasan dan lisensi impor. Informasi lain mengenai kode ICES untuk praktik pengenalan dan transfer organisme laut, bisa dilihat di http://www.ices.dk/reports/general/2004/icescop2004.pdf. Petani harus menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan kerja mengenai garis besarnya dan telah mematuhinya untuk membudidaya spesies udang non-lokal
Indikator: Penggunaan spesies udang
Major NC
Minor NC
NA
C
Peternakan mendokumentasikan bahwa pemasok post-larvae telah mengidentifikasi spesies (L. vannamei) udang yang diternakkan. Catatan pembelian PL sudah ditinjau. Terdapat satu tempat penetasan yang memasok ke peternakan, PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery (Sertifikat BAP No. H10024/BAP1146, Global GAP Nomor 4050373389734). Total persediaan PL 2445626949, densitas persediaan 83% pada 2015. Catatan relevan dari tempat penetasan antara lain jumlah kasus, tanggal pemeriksaan, tanggal panen. Panen PL harvest dan catatan pengiriman ref. 0215/FHD/BLK/2015) yang menyebutkan nama petani, Nomor Registrasi petani. Nomor Kolam, Nomor Blok, Nomor Baris, Area Kolam dan Total Jumlah PL
B. Mengonfirmasi dokumentasi yang menunjukkan bahwa spesies yang diternakkan adalah asli terhadap sistem b. Menyiapkan bukti dokumenter (kertas-kertas ilmiah yang sudah pengairan, siapkan bukti dokumenter (kertas-kertas ilmiah yang dipernah diulas, IUCN, FAO atau dari organisasi internasional lain). Jika sudah dipernah diulas, IUCN, FAO atau organisasi internasional spesiesnya tidak asli lokal, mohon merujuk c dan d (di bawah). lain). Jika spesies bukan asli lokal, harap merujuk pada c dan d (di bawah).
C
Izin sah terbukti ada. Sertfikat GAP (Praktik Pembudidayaan Air Tawar Yang Diterima) (ID-SS-CBIB-P.3994) dikeluarkan oleh Kementerian Perikanan dan Kemaritiman, Republik Indonesia, Dirjen Budidaya Air untuk spesies Liptopenaeus vannamei, berlaku 3 tahun sejak tanggal diterbitkan 30.08.2013.
C. Mengonfirmasi dokumentasi yang menunjukkan bahwa spesies yang diternakkan sudah diternakkan secara komersial c. Siapkan bukti dokumenter (kertas-kertas ilmiah yang sudah dipernah di daerah setempat, jika spesiesnya bukan asli lokal, siapkan diulas, pernyataan resmi pemerintah [otoritas kompeten] atau referensi bukti dokumenter (kertas-kertas ilmiah yang sudah dipernah setara lain yang menyatkaan bahwa spesies dimaksud diproduksi diulas, pernyataan resmi pemerintah [otoritas berkompeten] secara komersil di daerah setempat atau refernsi lain yang setara yang menyebutkan bahwa spesies itu diproduksi secara komersial di daerah setempat
C
Sertifikat dari Kementerian Kemaritiman dan Perikanan Nomor ID-SS-CBIB-P.3994 mengenai pelepasan spesies vannamei sebagai spesies utama. Website FAO menunjukkan bahwa spesies ini diproduksi secara komersial di daerah setempat
C
Ministry of Marine and Fisheries' Certificate ID-SS-CBIB-P.3994 on releasing of vannamei species as a primary species. FAO website shows specie is commercially produced locally.
C
Komentar merujuk ke 5.1.4
a. Auditor memeriksa melalui inspeksi langsung dokumen peternakan di mana pemasok postlarvae telah mengidentifikasi spesiesnya (nama Latin) dari udang yang diternakkan. Menyimpan catatan pembelian udang postlarvae selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, peternakan harus menyusun catatan yang mencakup ≥ 6 bulan.
6.1.1
Indikator: Penggunaan spesies udang non-lokal [104]. Persyaratan: Diizinkan, apabila spesiesnya ada dalam produksi komersial di daerah setempat [105] DAN tidak ada bukti [106] penetapan atau dampak pada ekosistem sekitar atas spesies dimaksud DAN ada dokumentasi (izin tempat penetasan, lisensi impor, dsb.) yang menunjukkan kepatuhan dengan prosedur pengenalan spesies baru sebagaimana diidentifikasi oleh pedoman impor internasional, nasional dan regional (yakni., OIE dan ICES [107]). Keberlakuan: Semua
A. Mengonfirmasi bahwa spesies yang diternakkan sudah teridentifikasi secara akurat dalam catatan pembelian
d. Jika spesiesnya bukan asli lokal, siapkan bukti dokumenter (kertaskertas ilmiah yang sudah dipernah diulas, pernyataan resmi pemerintah [otoritas kompeten] atau referensi setara lain yang menyebutkan tidak ada dampak negatif. D. Sedikitnya, memeriksa bukti tidak adanya dampak negatif Dampak negatif yang disebabkan stok yang direkrut sendiri antara lain, dan menilai akurasi dan kelayakannya melalui, seperti tinjauan namun tidak terbatas pada: internet, termasuk, sedikitnya, pencarian di Google. - mengubah keragaman genetis dari udang liar melalui pembenihan silang - persaingan (yakni tersingkirnya spesies lokal) - pemusnahan habitat
e. Jika spesiesnya bukan asli lokal, siapkan bukti dokumenter (izin tempat penetasan, lisensi impor, dsb.) yang menunjukkan kepatuhan pada prosedur pengenalan spesies baru sebagaimana diidentifikasi pedoman impor regional, nasional dan internasional (yakni, OIE dan ICES)
E. Memeriksa bukti dan menilai akurasi dan kelayakannya termasuk dokumentasi tempat penetasan sehubungan kepatuhan OIE serta peraturan perundangan impor nasional dan regional.
Indikator: Langkah pencegahan yang disiapkan untuk mencegah kaburnya udang saat panen dan selama pertumbuhan termasuk (A-F):
A. Sekat kasa atau pembatas efektif dengan ukuran lubang jaring yang memadai untuk hewan terkecil; sekat kasa atau pembatas digandakan untuk spesies non asli lokal. Persyaratan: Ya Keberlakuan; Semua
a. Menyiapkan catatan peternakan yang menyebutkan ukuran udang (yakni rata-rata berat yang tercatat bulanan). Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (Lihat Pembukaan).
A. Memeriksa catatan untuk ukuran udang pada berbagai unitunit penyimpanan
C
Catatan pembelian postlarva, termasuk lembar kerja penghitungan post-larva untuk tiap aktivitas penyimpanan stok. Catatan tahun 2015 dan 2016 telah diverifikasi. Peternakan memiliki catatan ukuran udang dari beragam unit penyimpan. Catatan panen dan pengiriman PL (ref. 0215/FHD/BLK/2015) menuliskan nama petani, nomor registrasi petani, nomor kolam, nomor blok, nomor baris, area kolam dan jumlah total PL. Total persediaan PL 2445626949, densitas persediaan 83%, Bobot Udang Mean 13,25 g pada 2015.
b. Menyimpan catatan yang menyebutkan ukuran lubang jaring atau teralis di seluruh peternakan, dan menuliskan mengapa ukuran lubang jaring terpilih adalah yang terlayak digunakan untuk hewan terkecil yang ada saat itu. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencapai ≥ 6 bulan.
B. Memeriksa catatan untuk ukuran lubang jala/jejaring atau lubang teralis. Konfirmasikan bahwa ukuran lubang jaring/teralis yang dipilih sudah memadai saat digunakan untuk hewan terkecil yang muncul.
C
Peternakan memiliki daftar periksa monitoring atas penyekatan jaring di titik inlet/ masuk dan outlet/ keluar selama persiapan kolam, persiapan pembudidayaan dan pengairan pada tiap panen per kolam. Ukuran lubang jaring/ jala cukup memadai untuk mencegah kaburnya udang terkecil.
C. Selama kunjungan di lokasi, memeriksa ukuran lubang jejaring kasa atau teralis untuk mengonfirmasi kepatuhannya. c. Apabila spesies bukan lokal asli, pastikan bahwa sekat jaring ganda Jika ada spesies non-lokal asli dalam pembudidayaan, dipakai pada titik-titik intake/ masuk dan pembuangan sepanjang waktu. konfirmasikan bahwa peternakan telah menggunakan sekat jaring berganda
C
Terbukti selama audit di lokasi bahwa jejaring berlapis ganda telah digunakan baik di titik intake/ masuk maupun pembuangan di sepanjang waktu.
a. Menyerahkan catatan atau pernyataan resmi yang menunjukkan tinggi muka air maksimum setempat (tinggi muka sungai, tinggi muka gelombang pasang, tinggi muka banjir, dsb) dalam 25 tahun sebelumnya.
C
Tinggi muka gelombang pasang tertinggi adalah 4.24 m di atas permukaan laut yang tercatat pada 2004. Catatan air pasang dari Tabel Pasang Laut Sungai Musi, Sumatra, Indonesia selama 1989-2014 telah diperiksa untuk tinggi air terendahtertinggi pasang laut. Merujuk ke tautan internet: www.tides.mobilegeographics.com.
A. Memeriksa catatan atau pernyataan dari badan pemerintah mengenai ketinggian maksimum tinggi air ketika banjir terjadi selama ≥ 25 tahun.
B. Perimeter di tepian atau pematang kolam memiliki ketinggian mencukupi dan konstruksi bangunan untuk mencegah penerobosan jika terjadi banjir luar biasa [108]. Persyaratan; Ya Keberlakuan: Semua 6.1.2
C. Pemeriksaan berkala dan tepat waktu sudah dilakukan dan tercatat dalam sebuah register permanen
b. Memiliki surat pernyataan dari otoritas setempat atau organisasi terkemuka yang melaporkan ketinggian (meter di atas permukaan laut) pematang di titik terendahnya. Menunjukkan lokasi titik rendah pematang dalam peta peternakan
B. Memeriksa pernyataan dan peta selama kunjungan di lokasi. Memeriksa bukti serta memverifikasi apakah ketinggian terendah pematang memang memadai untuk menghadapi ketinggian selama 25 tahun.
C
Peta peternakan menunjukkan ketinggian 4.49 meter di atas permukaan laut dari titik terendah pematang. Terbukti bahwa titik terendah adalah 0.79 meter di atas titik dinding pemecah ombak. Permasalahan ini dibahas dalam laporan BEIA (Desember, 2015). Peternakan memiliki peranti lunak Tide Comp untuk memonitoring tinggi gelombang pasang tinggi dan rendahnya. Peranti itu mampu menghitung data 50 tahun ke depan dan mundur ke belakang. Selain itu, monitoring dinding pemecah ombak dengan gelombang pasang juga tercatat Ref. Doc-DP-WM/IQA-540. Melalaui pengamatan langsung di tempat atas titik terendah, telah dikonfirmasi bahwa titik terendah memiliki ketinggian yang memadai untuk mencegah tumpahan air akibat banjir
a. Menyerahkan catatan peternakan pada sebuah register permanen untuk pemeriksaan berkala dan periodik atas lubang jala atau teralis yang dipakai dalam unit produksi (yakni unit pertumbuhan).
A. Memeriksa catatan untuk memverifikasi apakah inspeksi digelar berkala dan tepat waktu
C
Seluruh kolam memiliki sistem sekat jejaring ganda dan perangkat jebakan/ kotak penyaring outlet. Daftar periksa monitoring dari lapisan jejaring di titik inlet dan outlet selama persiapan kolam, pembudidayaan dan persiapan air pada tiap panen per kolam
b. Menyusun persiapan untuk auditor menyaksikan langsung inspeksi selama kunjungan di lokasi
B. Menyaksikan peternakan melaksanakan inspeksi lubang jejaring dan teralis untuk menkonfirmasi efektivitas program
C
Sekat kasa di Kolam No. 03/30 Romania H-2 dan Kolam No. 03/30/13 Nofrizal telah diverifikasi dan terbukti dalam kondisi baik
Persyaratan: Ya Keberlakuan; Semua
D. Perbaikan tepat waktu terhadap sistem sudah tercatat. Persyaratan: Ya Keberlakuan: Semua
a. Menyimpan catatan perbaikan dan mitigasi dalam sebuah register permanen. Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (Lihat Pembukaan)
A. Memeriksa register untuk memverifikasi perbaikan telah dikerjakan dan dicatat
C
Catatan kerusakan dimasukkan dalam lembar inspeksi dan sudah diperiksa. Peternakan telah menyusun sebuah SOP untuk pencegahan udang kabur.
a. Mengidentifikasi jumlah dan lokasi seluruh perangkat perangkap. Istilah 'perangkat perangkap’ tidak termasuk jejaring kasa atau pembatas teralis
A. Memeriksa bagaimana peternakan menggunakan perangkat perangkap untuk memonitor udang yang kabur
C
Dalam kunjungan lokasi di kolam (Kolam No. 03/30 Romania H-2 dan Kolam No. 03/30/13), terbbukti bahwa kolam memiliki sistem jejaring berlapis ganda dan perangkat perangkap / penaring kotak di outlet.
B. Memeriksa catatan pemeriksaan dan lolosnya udang yang teramati
C
Peternakan menyimpan catatan pemeriksaan jejaring berkala selama persiapan pengairan dan kolam, secara minguan selama pertukaran air dan selama panen. Sebuah catatan berformat FM-04/PS-IQA/QAA-01 telah dikembangkan untuk monitoring lolosnya udang dan terbukti tetap dipelihara.
c. Mengkonfigurasi perangkap selayaknya dan meletakkan sedemikian rupa untuk memastikan efektivitas monitoring seluas peternakan atas lolosnya udang
C. Selama kunjungan lokasi, melakukan inspeksi untuk memverifikasi bahwa perangkap telah dikonfigurasi sebaikbaiknya dan diletakkan sedemikian rupa guna memastikan efektivitas monitoring di seluas peternakan atas lolosnya udang
C
Perangkat perangkap (yakni kotak panen) diperlihatkan dan menunjukkan pemakaiannya selama audit. Perangkat lainnya juga efektif dalam sistem monitoring lolosnya udang
a. Menyusun dan mengimplementsikan protokol penangkapan kembali udang yang kabur
A. Memeriksa protokol penangkapan kembali udang yang kabur dan menilai bahwa protokol itu sudah dilaksanakan, terdapat catatan udang yang kabur, catatan tindakan yang diambil juga catatan modifikasi prosedur untuk mencegah terulangnya kejadian
C
Peternakan mempunyai langkah pencegahan untuk mencegah kaburnya udang. Peternakan telah menetapkan sebuah SOP untuk pencegahan udang kabur. Dan hal ini sudah dipertahankan. Protokol penangkapan kembali udang kabur juga terbukti ditingkatkan
C
Selama audit, kondisi jejaring dan kotak panen telah diverifikasi. Jejaring pada penyaring kotak outlet di tengah kolam memiliki ketebalan 1 mm screen. Peternakan telah memiliki SOP yang menyebutkan pencegahan agar peristiwa serupa tak terulang. Terbukti tidak ada udang kabur setelah audit BV terakhir.
E. Instalasi dan pengelolaan perangkat jebakan hingga data pengambilan sampel atas terjadinya pelarian/ b. Menyimpan catatan pemeriksaan perangkap berkala (sedikitnya per kaburnya udang, sudah tercatat. Persyaratan: Ya Keberlakuan ; Semua minggu) serta udang kabur yang teramati
F. Protokol penangkapan kembali udang kabur sudah disiapkan. Persyaratan: Ya Keberlakuan; Semua
6.1.3
Indikator: Udang yang kabur serta tindakan yang diambil untuk mencegah terulangnya kejadian. Persyaratan: Catatan tersedia untuk pemeriksaan. Keberlakuan: Semua
a. Jika terdeteksi adanya udang yang kabir, catat tindakan apapun yang diambil untuk mencegah terulangnya kejadian. Untuk audit pertama, A. Memeriksa kesesuaian tindakan yang sudah diambil oleh catatan itu harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi peternakan untuk mencegah terulangnya kejadian. (Lihat Pembukaan).
Catatan [104] Saat diterbitkannya Standar Udang ASC. Kaki Catatan [105] Di daerah setempat: di dalam negara tempat produksi. Kaki [106] GSC mengakui bahwa menetapkan―tidak ada bukti kesulitannya dan isu ini akan dimonitor oleh ASC Technical Advisory Group, yang akan mengevaluasi hal ini dengan Catatan basis kasus per kasus guna menetapkan bagaimana seharusnya hal ini diberlakukan di beragam daerah. Kaki Catatan [107] International Council for the Exploration of the Sea/ Dewan Internasional untuk Eksplorasi Laut Kaki Catatan [108] Kejadian Banjir Luar Biasa= peristiwa banjir 25-tahun Kaki Kriteria 6.2: Asal postlarvae atau pembenihan Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
6.2.1
6.2.2
Indikator: PL dan tempat penetasan mempunyai status bebas penyakit dan sumber yang memenuhi panduan impor regional, nasional dan internasional (yakni, OIE dan ICES) Persyaratan: Dokumentasi yang ada menunjukkan kepatuhan dalam dua tahun sejak tanggal penerbitan standar untuk tempat penyimpanan benih udang windu liar yang bersumber dari daerah setempat; segera diberlakukan pada seluruh kasus lainnya Keberlakuan: Semua
Indikator: Persentase total postlarvae dari tempat penetasan tertutup (yakni., pembenihan yang dikembangkan peternakan) Persyaratan: P. vannamei, P. indicus, P. stylirostris 100% P. Udang windu harus diperbaiki terus menerus, dan mencapai 100% dalam enam tahun setelah diterbitkannya standar. Keberlakuan: Semua
a. Menyiapkan bukti dokumenter yang menyatakan pengujian postlarvae untuk seluruh patogen relevan (lihat daftar dalam 5.1.4b dan bukti tambahan dalam 5.1.4c) terkecuali patogennya tidak ada di dalam A. Memeriksa bukti dan mengkonfirmasi akurasinya negeri. Simpan catatan pembelian postlarva atau kuitansinya selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama; catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan
b. Untuk seluruh peternakan yang menggunakan pembenihan selain udang windu dan untuk peternakan yang menyimpan postlarva dari pembenihan udang windu liar sejak 1 Januari 2015 hingga kini. Menyediakan bukti dokumenter yang menyatakan pembenihan udang untuk seluruh patogen relevan (lihat daftar dalam 5.1.4b dan bukti tambahan dalam 5.1.4c). Simpan catatan pembelian postlarva selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan
B. Memeriksa bukti dan mengkonfirmasi akurasinya
c. Jika peternakan terintegrasi secara vertikal dengan tempat penetasan, staf harus memiliki pengetahuan kerja mengenai pedoman pengenalan spesies baru/impor yang dirujuk untuk persyaratan ini
C. Menilai pengetahuan kerja manajemen peternakan tentang pedoman ini
a. Menyiapkan sebuah pernyataan dari pemasok postlarva yang menyebutkan spesies (nama Latin) udang yang diternakkan dan sumber pembenihan (termasuk apakah hasil tangkapan liar atau perangkap yang disiapkan). Simpan catatan pembelian postlarva selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan.
A. Memeriksa pernyataan dan memverifikasi bahwa hanya benih yang diperoleh melalui perangkap yang dipakai untuk seluruh spesies selain P. Udang windu dan sejak 1 Januari 2009, juga untuk benih P. Udang windu.
Satu tempat penetasan memasok ke peternakan, PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery (Sertifikat BAP No. H10024/BAP1146, Global GAP No. 4050373389734). Sertifikat Tempat Asal & Jaminan Mutu dari tempat penetasan Ref. Doc-FM-04/PSQCD/FQC-01 telah ditinjau ulang. Parameter seperti usia Pl, rata-rata panjang, koefisien selisih, perubahan bentuk tubuh, penyakit (WSSV, IHHNV, TSV, TMNV) sudah ditemukan telah diuji. Mutu air kemasan, yakni salinitas, temperatur, DO, dan pH sedang dimonitor. Benih L. vannamei diimpor dari Hawaii. Status Laporan Kesehatan dari Kantor Pengendali Penyakit Hewan, Departemen Pertanian Hawaii sudah diperiksa, tanggal pengiriman terakhir 08.01.2016, jumlah kasus; 294. Importirnya adalah rekanan usaha peternakan, PT Central Proteinaprima Tbk Hatchery (Sertifikat BAP No. H10024/BAP1146). Eksportirnya bernama Shrimp Improvement Systems Hawaii LLC yang sudah dievaluasi secara berkala oleh PCR untuk IHHNV, WSSV’, TSV, YHV, BP, MBV, IMNV dan NHP untuk selama 24 bulan berturut. Pengujian terkini bertanggal 02.11.2015 menunjukkan tempat penyimpanan benihnya bebas dari deteksi penyakit itu Ref. 18088362806/11.02.2016. Sertifikat sehubungan SPF, Ref. 18088362805/23.12.2015, Sertifikat Bebas GMO dan Sertfikat Bebas Antibiotik (yakni Chloramphenicol, Furazolidine, Oxytetracycline) dari Shrimp Improvement System, Hawaii LLC. Terbukti bahwa semua postlarv yang disimpan berasal dari tempat penyimpanan benih SPF. Peternakan menyimpan semua catatan pembelian PL. Catatan tahun 2015 dan 2016 sudah diperiksa. Total stok PL 2445626949, densitas stok 83PL ct/m2, Bobot Udang Mean 13.25 g pada 2015. Catatan yang relevan dengan tempat penetasan yakni jumlah kasus, tanggal pemeriksaan, tanggal panen, sumber tempat penyimpanan benih, tempat penetasan dan jumlah tangki, kode siklus spesies PL, jumlah PL dsb. sudah tersimpan. Catatan panen dan pengiriman PL ref. SJABO 6000179 dan 108/F80/BASFD-02/16 menyebutkan nama petani, Nomor
C
Laporan status kesehatan (No. Ref. 18088362806/11.02.2016) atas benih vannamei sudah diperiksa dan terbukti beberapa uji patogen yakni IHHNV, WSSV, TSV, YHV, BP, MBV, IMNV dan NHP sudah dilakukan, meski demikian semua penyakit yang ada pada daftar World Organization for Animal Health(OIE) tidak dipertimbangkan dalam monitoring bebas penyakit atas udang. Beberapa pengujian masih belum ditemukan menurut daftar OIE
EV Minor 1
NA
C
Peternakan tidak terintegrasi dengan tempat penetasan. Merujuk pada komentar 5.1.4a dan 6.2.1a.
Pernyataan dari tempat penetasan bahwa postlarva bukan berasal dari tangkapan liar atau benih liar, udang pembenihan berasal dari sistem pengembangan udang (SIA) dari produk daerah; yang berlokasi di Florida dan Hawaii, AS sudah diperiksa: tanggal pernyataan terakhir adalah 10 Januari, 2016.
6.2.3
6.2.4
Catatan Kaki
Indikator: Asal tempat pembenihan hasil tangkapan liar Persyaratan: Bersumber hanya dari tempat pembenihan ikan lokal [114]. Keberlakuan: Peternakan yang memakai benih yang berasal dari udang windu tangkapan liar
a. Menyerahkan pernyataan dari pemasok postlarva yang mengidentifikasi sumber (nama pantai tempat panen dan negara tempat panen) pembenihan. Menyimpan catatan pembelian postlarva selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan.
a. Memiliki pernyatan dari pemasok benih bahwa benihnya bukan hasil tangkapan liar (yakni benih yang diperoleh dari pembenihan di melalui Indikator: Tunjangan kompensasi untuk perangkap). postlarva hasil tangkapan liar selain dari arus pasang laut yang masuk ke kolam Persyaratan: Tidak Ada Keberlakuan: Semua b. Menyimpan kuitansi pembelian benih dari seluruh penyimpanan stok. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan
A. Memeriksa pernyataan dan memverifikasi bahwa benih dipakai adalah hanya yang ditangkap di pantai yang sama dan negara yang sama, di mana peternakan berlokasi
A. Memverifikasi bahwa peternakan memiliki pernyataan dari pemasok benih
B. Memverifikasi bahwa peternakan memiliki catatan akurat sumber benih.
NA
Tidak berlaku. Postlarva L. Vanamei PL di peternakan berasal dari benih yang dikembangkan peternakan, benih hasil tangkapan liar tidak digunakan
C
Pernyataan dari pemasok benih yang menyatakan benihnya tidak ditangkap secara liar sudah diperiksa (PT Centralproteina Prima) Ref. Surat Pernyataan bertanggal 10 Januari, 2016.
C
Kuitansi pembelian benih atas seluruh proses penyimpanan stok mencakup tahun 2015 dan 2016 sudah diperiksa. Catatan yang berhubungan dengan tempat penetasan, yakni jumlah kasus, tanggal pemeriksaan, tanggal panen, sumber pembenihan, tempat penetasan dan jumlah tangki, siklus spesies, kode postlarva, jumlah postlarva dsb. sudah tersimpan baik
C
Sertifikat yang dikirim atas tiap pengiriman benih untuk benih Non-GMO terbukti ada. Tidak ada udang GM tersedia secara komersial di peternakan
[114] Bersumber dari negara yang sama, sumber air yang sama, dan/atau subpopulasi genetis
Kriteria 6.3: Udang Transgenik [116] Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
6.3.1
a. Jika udang GM tersedia secara komersial di industri perikanan; peternakan harus menyediakan surat pernyataan dari tempat sumber A. Memverifikasi pernyataan mengenai tidak adanya keturunan penetasan bahwa peternakan tidak menggunakan udang hasil rekayasa hasil rekayasa genetik Indikator: Tunjangan kompensasi atas genetik (transgenik). pembudidayaan udang transgenik (termasuk keturunan dari udang hasil rekayasa genetik). Persyaratan: Tidak Ada. Keberlakuan: Semua b. Dihapus, dikarenakan tumpang tindih dengan a.
Catatan Kaki
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
B. Dihapus, dikarenakan tumpang tindih dengan A.
NA
[116] Udang Transgenik: pecahan dari GMO, adalah organisme yang telah diinjeksi DNA yang berasal dari spesies berbeda. Beberapa GMO tidak mengandung DNA dari spesies lain dan karena itu bukan transgenik tetapi cisgenik.
PRINSIP 7: MENGGUNAKAN SUMBER DAYA DENGAN TATACARA EFISIEN DAN BERTANGGUNG JAWAB PADA LINGKUNGAN Kriteria 7.1 - Daya telusur pada bahan mentah dalam pakan Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
C
Major NC
Minor NC
NA
Tidak Diberlakukan
a. Memiliki surat pernyataan (mengenai profil perusahaan pembuat pakan) dari pemasok pakan yang mengidentifikasikan seluruh kandungan yang membentuk lebih dari 2% pakan
7.1.1
7.1.2
Indikator: Bukti daya telusur mendasar atas kandungan pakan, termasuk sumber, spesies, negara asal dan metoda panen yang diperlihatkan produsen pakan [118]. Persyaratan: Daftar seluruh kandungan yang membentuk lebih dari 2% pakan yang tersedia di profil perusahaan Keberlakuan: Semua
A. Mengonfirmasi bahwa peternakan memiliki catatannya
b. Seluruh kandungan pakan yang membentuk lebih dari 2%, menyiapkan salinan dari pernyataan pihak ketiga sebagaimana dinyatakan dalam faktur dari pemasok kandungan pakan yang menyebutkan asal negara dan (untuk produk ikan), daerah penangkapan ikan menurut daftar daerah penangkapan B. Memeriksa pernyataan untuk kelengkapan dan mengonfirmasi ikan utama dari FAO dan subdivisinya, kepatuhannya (http://www.fao.org/fishery/cwp/handbook/H/en), spesies dan metoda panen. Catatan: tidak semua area utama mempunyai subdivisi untk dilaporkan ke FAO.
a. Menyerahkan bukti dari pihak ketiga (melalui keanggotaan ISEAL atau skema sertifikasi kepatuhan ISO 65 yang menggabungkan Code of Conduct for Responsible Fisheries dari FAO) yang menunjukkan rangkaian tindakan pengamanan dan daya telusur untuk seluruh kandungan kelautan selain Indikator: Terlihatnya rangkaian langkah produk sampingan. Daftar skema yang sesuai tersedia dalam situs ASC. pengamanan dan daya telusur untuk Langkah-langkah berikut bisa diikuti: produk perikanan dalam pemberian pakan 1. Mengidentifikasi seluruh pemasok pakan ke peternakan melalui keanggotan ISEAL atau skema 2. Menyiapkan daftar seluruh jenis pakan yang dibeli selama 12 bulan A. Memeriksa buktinya dan mengonfirmasi kepatuhan sertifikasi kepatuhan ISO 65 yang juga terakhir. menggabungkan FAO [119] Code of 3. Untuk tiap jenis pakan, meminta daftar seluruh produk perikanan yang Conduct for Responsible Fisheries. digunakan sebagai kandungan pakan dari pemasok pakan. Persyaratan: Ya Keberlakuan: Semua. 4. Di manakah kandungan pakan dimasuki input yang tersertifikasi (menurut persyaratan ini), meminta pemasok pakan untuk memberikan bukti sertifikasi daya telusur dari pihak ketiga (yakni sertifikat rangkaian langkah penanganan).
[118] Daya telusur harus pada tingkat teperinci yang memungkinan produser pakan menunjukkan kepatuhan dengan persyaratan dokumen ini. Kepatuhannya bisa dalam bentuk dokumentasi Catatan Kaki dari pihak ketiga mengenai skema jaminan mutu dan daya telusur kandungan. Persyaratan ini juga menganggap produsen pakan akan menyiapkan daftar lengkap kandungan pakan untuk paternakan dan menyadari bahwa porsi relevan dari laporan auditor mungkin tidak diungkapkan kepada peritel pembelian meski sumber kandungan mungkin tidak diberitahukan Catatan Kaki [119] Food and Agricultural Organization of the United Nations (FAO). Kriteria 7.2 - Asal kandungan pakan dari laut dan darat Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
C
C
C
The farm kept statement from from the sister concern feed manufacturer named PT. Central Pertiwi Bahari Feedmill (BAP Certificate No. M10061) identifying all the feed ingredients making up more than 2% of the feed. Feed uses are from PT Centralpertiwi Bahari only. Feed Brand: Bestari Vannamei was observed at farm site. Certificate of Analysis for Vannamei feed for feed codes: 581-B, 582-B, 583-B, 584S-B, 584-B was reviewed. This included percentage of Moisture (10.14%), Crude protein (31.72%), Fat 5.95%), Fiber (2.53%), Ash (7.57%), Phosphorous- 1.29%, Statement updated on 04.02.2016.
The statements of feed (updated on 22.01.2016) followed: Wheat flour (25-30%Turkey; Fish meal (5-15%)- Peru; Fish oil (2-4%)- Chile; Squid meal (2-5%)- Peru; Squid lever powder (8-15%)- Korea; Soyabean Meal (25-30%)- Brazil, Argentina; Corn (3-10%)-Local; Lechithin (2-4%)-China; Vitamin Premix (2-4%)- Singapore and Mineral Premix (2-4%)- Local. Declaration (letter of fish specie) from Pesquera Exalmar s.a.a. for Fishmeal are produced of: Peruvian anchovy Engraulis Ringens J.)
Peternakan hanya memiliki satu pemasok pakan, yakni PT Centralpertiwi Bahari Feed Manufacturer yang disertifikasi oleh IFFO (standar Global) (dari perbatasan bagian Utara EEZ) dengan unit lokasi bersertifikasi yang berbeda di Callao, Huacho, Tambo De Mora, Chimbote, Malabrigo), oleh SEAFOOD TRUST CERTIFICATION BODY dan Friend of The Sea (dari Samudra Pasifik bagian Timur). PT Centralpertiwi Bahari Feed Manufacturer disertifikasi oleh GLOBAL GAP. GGN no.:4050373049683 terkait dengan sertifikat GLOBAL GAP peternakan (sebagai sertifikat COC). CB adalah DNV Business Assurance. Produsen pakan memiliki sertifikat Global Trust Certification for Pasquera Exalmar S.A.A. untuk IFFO Global Standard dalam isu pasokan yang bertanggungjawab/ untuk pakan yang dipakai. Peternakan memiliki bukti daftar seluruh jenis pakan yang dibeli selama 12 bulan terakhir. Untuk setuap jenis pakan, pemasok pakan memiliki daftar seluruh produk perikanan yang dipakai sebagai kandungan pakan.
Instruksi untuk Klien untuk Indikator 7.2.1b - 100% Makanan Ikan & Minyak Ikan dari Sumber tersertifikasi Peternakan diwajibkan untuk mendapatkan informasi rinci dari pemasok pakan mereka mengenai sumber-sumber produk perikanan yang digunakan sebagai kandungan pakan. Adalah menjadi tanggung jawab peternakan untuk mendapatkan informasi relevan dari pemasok. Meski demikian,, ASC mengakui, bahwa pemasok pakan akan meminta jangka waktu untuk mematuhi Indikator. Keberlakuan: Indikator 7.2.1a akan berlaku sepenuhnya pada Maret 2019. Sementara itu, peternakan bisa memilih bagaimana untuk mematuhi Indikator 7.2.1a maupun 7.2.1b (mereka tidak wajib untuk mematuhi kedua indikator ini). Jika sebuah peternakan memilih untuk mematuhi indikator 7.2.1b, maka indikator 7.2.1 tidak berlaku dan auditor harus mencatat fakta ini dalam laporan audit. Catatan: istilah makanan ikan/ fishmeal dan minyak ikan/ fish oil seperti yang dipakai dalam manual audit ini sama berlakunya atas produk dari hewan ikan tidak bertulang belakang, seperti cumi-cumi atau spesies ikan tanpa sirip
7.2.1a
Indikator: Kerangka waktu untuk makanan ikan dan minyak ikan 100% (keseimbangan bobot) yang dipakai dalam pakan yang didatangkan dari perikanan [122] dan disertifikasi oleh keanggotan penuh ISEAL [123] yang mempunyai panduan yang secara khusus mendorong kelestarian ekologis perikanan yang diburu Persyaratan: Dalam lima tahun setelah a.Memiliki pernyataan dari pabrik pakan yang mengidentifikasikan asal tanggal penerbitan standar seluruh produk makanan dan minyak laut yang dipakai sebagai kandungan Keberlakuan: Semua, setelah Maret 2019 pakan (menyebutkan genus, spesies dan wilayah panennya). Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan dan semua persyaratan pakan hanya berlaku atas makanan dan minyak laut di lokasi.
b. Memberikan bukti bahwa produk minyak ikan dan makanan ikan yang dipakai dalam pakan adalah dari sumber yang bersertifikasi dan mematuhi standar keanggotaan ISEAL.
A. Mengonfirmasi bahwa peternakan mempunyai pernyataan dari pabrik pakan yang menyebutkan asal dari seluruh produk makanan dan minyak laut yang dipakai sebagai kandungan pakan (dengan menyebutkan genus, spesies dan wilayah panen).
C
Peternakan sudah memiliki pernyataan dari pabrik pakan yang mengidentifikasikan asal semua produk makanan dan minyak laut yang dipakai sebagai kandungan pakan (dengan menyebut genus, spesies dan wilayah panen). Komentar merujuk 7.1.1b
B. Memeriksa bukti dan mengonfirmasi kepatuhan
C
Komentar merujuk ke 7.1.2a
C
Pernyataan dari pemasok pakan mengenai makanan ikan dan minyak ikan yang menyebut nama spesies ada siap untuk pemeriksaan, hanya satu spesies yaitu Peruvian Anchovy Engraulis Ringens J. Peternakan menyerahkan nilai Fishsource untuk spesies ikan Engraulis Ringens J. Nilai Fishsource untuk spesies Engraulis Ringens J adalah >6 untuk kriteria 1 , dan 10 untuk kriteria 2,3,4,5.
Instruksi untuk Klien mengenai indikator 7.2.1b - Nilai FishSource dari produk yang dipakai dalam pakan. Untuk menentukan nilai FishSource dari spesies ikan yang dipakai sebagai kandungan pakan, lakukan hal berikut: - lihat http://www.fishsource.org/ - pilih "Species" tarik turun tab ke kiri - pilih spesies yang dipakai oleh peternakan sebagai sumber makanan atau minyak ikan - konfirmasikan bahwa pencarian itu mengidentifikasikan spesies yang benar, lalu pilih tab teratas yang bertuliskan "Scores" - Memeriksa nilai untuk memverifikasi kepatuhan Jika hasilnya menunjukkan spesies tidak memenuhi seluruh kriteria, maka pakan itu tidak memenuhi persyaratan standar ini. Jika spesies belum dinilai (yakni; spesies itu tidak terdaftar pada situs FishSource), maka pakan ini tidak memenuhi persyaratan standar ini. Hubungi FishSource melalui Sustainable Fisheries Partnerships untuk mengidentifikasi spesiesnya sebagai prioritas untuk penilaian
7.2.1b
Indikator: Nilai FishSource [122] [124] [125], dari mana asal untuk hasil perikanan minimum 80% dari makanan dan minyak ikan berdasarkan volume (Lihat Lampiran IV, subbagian 3 untuk penjelasan nilai FishSource) a. Untuk Kriteria FishSource 4 (penilaian populasi hewan bertelur) b. Untuk Kriteria FishSource 1, 2, 3 dan 5 Persyaratan: a. 8 b. 6 atau kepatuhan pada proposal sementara alternatif 7.1.1c Keberlakuan: Semua
a. Memiliki pernyataan dari pabrik pakan untuk memenuhi Indikator 7.2.1a. Jika produk perikanan termasuk produk yang tidak mematuhi nilai FS yang ditetapkan dalam persyaratan ini atau bukan bagian dari sebuah Improver Program (IP)/ Program Peningkatan sebagaimana ditetapkan dalam A. Memverifikasi bahwa peternakan memiliki informasi mengenai persyaratan, pernyataannya juga harus menyebutkan tingkat maksimum kandungan pakan penyertaan produk perikanan non-compliant/ tidak memenuhi syarat (perhitungan keseimbangan bobot bisa dipakai). Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan dan semua persyaratan pakan hanya berlaku atas ikan di lokasi
a. Untuk Kriteria FishSource 4 (penilaian populasi hewan bertelur) b. Untuk Kriteria FishSource 1, 2, 3 dan 5 Persyaratan: a. 8 b. 6 atau kepatuhan pada proposal sementara alternatif 7.1.1c Keberlakuan: Semua b. Untuk peternakan yang tidak menggunakan pakan yang mengandung makanan ikan dan minyak ikan dari sebuah pabrikan yang menjadi bagian dari sebuah Improver Program (IP). Serahkan nilai FS untuk setiap spesies B. Memeriksa nilai FS untuk spesies yang dipakai dalam pakan dan yang dipakai sebagai kandungan pakan (untuk seluruh spesies yang mengonfirmasi kepatuhannya. Periksa silang terhadap spesies yang disebutkan dalam 7.1.1b.b) pada seluruh pakan yang dipakai peternakan terdaftar dalam pernyataan pemasok pakan selama 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan dan semua persyaratan pakan hanya berlaku atas ikan di lokasi.
7.2.1c
7.2.2
Indikator: Jika nilai FishSource masih kurang, sebuah usaha perikanan dapat diharuskan mengikuti Improvers Programme (Fisheries Improvement Project/ Proyek Peningkatan Usaha Perikanan (FIP) yang transparan dan terbuka dengan pelaporan publik berkala (merujuk lampiran VII). Persyaratan: Lihat Lampiran VII untuk rincian kepatuhan Keberlakuan: Semua
Indikator: Persentase kandungan non-laut dari seumber yang disahkan oleh skema sertifikasi keanggotaan ISEAL yang mengakomodasi pelestarian lingkungan dan sosial Persyaratan; 80% untuk kedelai dan minyak sawit dalam lima tahun sejak tanggal publikasi Standar Udang ASC Keberlakuan: Semua, setalah Maret 2019
c. Untuk peternakan yang memakai pakan dengan kandungan makanan ikan dan minyak ikan dari pabrikan yang menjadi bagian dari Improver Program (IP). Siapkan bukti (yakni komunikasi, perjanjian, catatan rapat dsb.) yang menyatakan bahwa produsen makanan ikan dan minyak ikan telah bergabung dengan IP dengan laporan dan rencana kerja mengenai kemajuan (sedikitnya tahunan) tersedia secara terbuka. Sebuah pihak konsultan harus memastikan bahwa titik tolak dalam Rencana Tindakan dikhususkan untuk tahunan, dan laporan kemajuannya akan diposting secara terbuka/ publik.
Pernyataan dari pemasok pakan mengenai makanan ikan dan minyak ikan yang menyebut nama spesies ada siap untuk pemeriksaan, hanya satu spesies yaitu Peruvian Anchovy Engraulis Ringens J. Peternakan menyerahkan nilai Fishsource untuk spesies ikan Engraulis Ringens J. Nilai Fishsource untuk spesies Engraulis Ringens J adalah >6 untuk kriteria 1 , dan 10 untuk kriteria 2,3,4,5.
C
C. Memeriksa bukti dan mengonfirmasi akurasinya (mematuhi Lampiran VII). Sebuah pihak konsultan harus memastikan bahwa titik tonggak dalam Rencana Tindakan memang diperuntukkan tahunan, dan laporan kemajuan akan diposting secara terbuka/ publik
NA
Pada saat ini belum diberlakukan
a. Memiliki surat pernyataan dari pabrik pakan yang mengidentifikasikan persentase kandungan kacang kedelai dan sawit yang disertifikasi oleh pedoman ISEAL untuk standar kepatuhan terhadap kelestarian lingkungan dan sosial
A. Mengonfirmasi bahwa peternakan memiliki surat pernyataan dari pabrik pakan yang menyebutkan masing-masing persentase kandungan kedelai dan sawit dan sudah disertifikasi untuk standar kepatuhan ISEAL
NA
Pada saat ini belum diberlakukan
b. Menyerahkan bukti bahwa produk kedelai dan minyak sawit yang dipakai untuk pakan (sebagaimana terdaftar dalam 7.2.2a) adalah dari sumber yang disertifikasi 'telah mematuhi' standar keanggotaan ISEAL
B. Memeriksa bukti dan mengonfirmasi kepatuhannya. Auditor harus melihat langsung salinan sertifikat dan juga pernyataan kepatuhan dari pabrik pakan
NA
Pada saat ini belum diberlakukan
Catatan Kaki [122] Persyaratan ini berlaku atas makanan ikan dan minyak ikan dari perikanan hasil buruan dan bukan berdasarkan produk atau variasi tambahan dalam pakan Catatan Kaki [123] Seperti Marine Stewardship Council (MSC) yang mendorong langkah positif untuk menyokong pelestarian usaha perikanan melalui cara perangkap Catatan Kaki [124] http://www.fishsource.org/ Catatan Kaki [125] Atau nilai yang sama dengan memakai metodologi yang sama pula Kriteria 7.3: Pemakaian kandungan dalam pakan hasil dari modifikasi genetis (GM) Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
Instruksi untuk Kllien dan Auditor mengenai Indikator 7.3.1 bukti keberadaan atau ketiadaan kandungan GM dalam pakan harus dikumpulkan oleh auditor. Buktinya termasuk pernyataan pabrik pakan serta catatan dan pengujian sampel pakan (yakni; menggunakan peranti biomelekuler untuk memastikan keberadaan atau ketiadaan GM – menurut batas deteksi dan toleransi yang umumnya diterima oleh peraturan yang berlaku). Tiga Indikator: Tunjangan kompensasi untuk kesimpulan yang mungkin muncul, bergantung pada apakah bukti yang jelas mengenai keberadaan atau ketiadaan GMO sudah dikumpulkan atau pakan yang berisi kandungan yang telah masih ada keraguan dalam ketiadaan pernyataan yang jelas dari pabrik pakannya: dimodifikasi secara genetis HANYA jika - Pakan yang dipakai, dijamin bebas GM informasi mengenai pemakaian kandungan GM dalam pakan udang sudah - Pakan yang dipakai berisikan kandungan GM - Pakan yang dipakai mungkin berisikan kandungan GM dibuat, agar mudah diakses peritel dan Kesimpulan seperti itu dari analisis bukti perlu dikomunikasikan melalui rantai pengamanan menurut urutan keputusan di dalam Standar konsumen, termasuk:
7.3.1
7.3.2
7.3.3
a. Pengungkapan laporan audit jika kandungan GMO dipakai dalam pakan yang diberikan ke udang b. Diungkapkan, apabila kandungan GMO dipakai dalam pakan yang diberikan ke udang bersertifikasi ASC di sepanjang rantai produksi hingga ke peritel. Laporan auditor yang telah direvisi dipublikasikan dalam database yang mudah diakses di situs ASC (jika ada). Database ini, jika ada, harus siap jika diminta peritel dan konsumen. c. Pemakaian peranti komunikasi yang paling layak, cepat dan mudah dipakai untuk menginformasi peritel dan konsumen tentang seluruh produk yang disertifikasi Persyaratan: Ya [132] Keberlakuan: Semua
Indikator: Daftar (catatan kaki) kandungan pakan yang tidak mengandung GMO Persyaratan: Ya Keberlakuan: Para Petani yang menggunakan pakan bebas-GM
Indikator: Daya telusur atas pakan NonGMO oleh produsen pakan dan di peternakan Persyaratan: Ya Keberlakuan: Para petani yang menggunakan pakan bebas GM
a. Menyimpan surat pernyataan (tentang profil perusahaan pabrik pakan) dari pemasok pakan yang mengidentifikasikan seluruh kandukan pakan yang membentuk 2% lebih dari pakan (menurut 7.1.1a). Pernyataan itu harus menyebutkan status GMO dari tiap kandungan seperti sbb: - Bebas GM (Hasil laboratorium pengujian DNA diharuskan ada menyertai pernyataan pembuat pakan). - GM - Tidak diketahui
A. Mengonfirmasikan bahwa peternakan memiliki catatannya. Sampaikan informasinya kepada ASC untuk diposting pada database khusus untuk itu
a. (menurut 7.3.1a) Memiliki pernyataan (di dalam profil perusahsan) tentang pemasok pakan yang menyebutkan semua kandungan pakan yang membentuk lebih dari 2% pakan. Pernyataan itu harus menyebutkan status GMO dari setiap kandungan sbb: A. Mengonfirmasi bahwa perternakan mempunyai catatan dan - Bebas GM bahwa tidak satupun kandungan berstatus "Mengandung GM" - Mengandung GM - Tidak diketahui
a. Pabrik pakan pemasok memberi sebuah daftar kepada petani mengenai semua kandungan yang berpoptensi menjadi sumber GM
A. Memeriksa daftar dan dokumen pendukung yang dihasilkan dari pencarian literatur dan mengonfirmasi akurasi dari daftar tersebut, termasuk; jika ada, sertifikat Identity Preservation (IP)
Pernyataan pabrik pakan PT. Central Pertiwi Bahari (Sertifikat BAP No. M10061) mengenai status GM untuk kacang kedelai (dari Argentina atau Brazil) mungkin berasal dari produk GMO. Pernyataan tentang pakan itu (diperbarui pada 22.01.2016) sbb: Tepung gandum (2530%- Turki; makanan ikan (5-15%)- Peru; minyak ikan (2-4%)- Chile; makanan cumicumi (2-5%)- Peru; bubuk hati cumi-cumi (8-15%)- Korea; makanan kacang kedelai (25-30%)- Brazil, Argentina; jagung (3-10%)-Lokal; Lechithin (2-4%)-China; Vitamin Premix (2-4%)- Singapura dan Mineral Premix (2-4%)- Lokal. Pernyataan (surat tentang spesies ikan) dari Pesquera Exalmar s.a.a. untuk makanan ikan adalah produksi dari; Peruvian anchovy Engraulis Ringens J.); Peru
C
NA
Tidak Diberlakukan
NA
Tidak Diberlakukan
7.3.3
7.3.4
Indikator: Daya telusur atas pakan NonGMO oleh produsen pakan dan di peternakan Persyaratan: Ya Keberlakuan: Para petani yang menggunakan pakan bebas GM
b. Menyimpan catatan yang menyebutkan sumber (termasuk negara asal) dari seluruh kandungan yang terdaftar dalam 7.3.3a
Indikator: Sampel yang diambil secara acak oleh auditor diuji negatif oleh PCR a. Mengizinkan auditor untuk mengambil sampel dari beragam jenis pakan Persyaratan: Ya Keberlakuan: Petani yang yang ada di peternakan Memakai pakan bebas GM
B. Memverifikasi daya telusur dari daftar kandungan, hingga mencapai sumber utamanya
NA
Tidak Diberlakukan
A. Mengumpulkan sampel dan sampaikan semuanya ke laboratorium terakreditasi ISO 17025 atau laboratorium yang dioperasikan oleh universitas/kantor pemerintah untuk pemakaian PCR atau uji molekular lain yang mampu mengidentifikasi produk GM. Konfirmasikan status bebas GM dari sampel pakan.
NA
Tidak Diberlakukan
Catatan Kaki [132] Sertifikasi Bebas GMO atau organik oleh otoritas sertifikasi yang terakreditasi Kriteria 7.4: Efisiensi pemakaian ikan liar [136] untuk makanan ikan dan minyak ikan Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
Instruksi untuk Klien mengenai 7.4.1. FFERm = (% makanan ikan dalam pakan x eFCR) / 22.2 Jika peternakan memakai pakan yang lain, bobot rata-rata kandungan makanan ikan harus dihitung dengan cara berikut: % makanan ikan dalam pakan= [(% makanan ikan pakan A x jumlah pakan A yang dipakai) + (% makanan ikan pakan B x jumlah pakan B yang dipakai) + …+ / *Total jumlah pakan A, B+,…+ Harap dicatat bahwa perikanan berdasar produk yang memenuhi kriteria keberlangsungan dan daya telusur pada 7.1 dan 7.2 tidak dihitung dalam perhitungan ini dan karena itu bisa dipakai untuk membantu produsedn untuk memenuhi kepatuhannya
a. Menyimpan pernyataan dari pabrik pakan yang menyebutkan persentase rata-rata makanan ikan dan minyak ikan dalam tiap jenis pakan yang dipakai. Untuk audit pertana, catatan peternakan harus mencakup≥ 6 bulan
7.4.1
Indikator: Feed Fish Equivalence Ratio (FFER) [137]/ Rasio Ekuivalensi Ikan Pakan dari L. vannamei dan P. Monodon. Persyaratan: L. vannamei ≤1.35:1 dan P. monodon ≤1.9: 1 Keberlakuan: Semua b. Menyimpan catatan (yakni kuitansi) yang menunjukkan berat udang yang dipanen. Untuk audit pertama, catatannya harus mencakup sedikitnya satu siklus produksi per lokasi (Lihat Pembukaan)
c. Menghitung berat rata-rata FFER
A. Memverifikasi bahwa peternakan menyimpan informasi tentang persentase dari penyertaan makanan ikan dan minyak ikan atas semua jenis pakan
C
Komentar merujuk ke 7.1.1 b tentang % makanan ikan dan minyak ikan untuk segala jenis pakan yang dinyatakan (merujuk ke 7.1.1b). Makanan ikan 5-15% dan minyak ikan 2-4%
B. Memverifikasi bahwa peternakan menyimpan catatan yang memperlihatkan bobot udang yang dipanen
C
Pada tahun 2015 total 19.675.086 kg udang dipanen dari seluruh kolam di peternakan. Dan total 2.579.714 kg udang pada tahun 2016 (hingga Februari)
C. Memeriksa kalkulasi untuk memverifikasi akurasinya. Mengonfirmasi kepatuhan
C
Terdapat kalkulasi FFER untuk peternakan secara keseluruhan, termasuk informasi untuk tahun 2015: Total pakan yang dipakai 41619216 Kg,Total udang dipanen 19675086 Kg, eFCR- 2.12% makanan ikan dalam pakan dari peternakan dengan cara diburu= 11.51 FFER untuk pabrik pakan CPB pada 2015 adalah 1.09
Instruksi untuk Klien dan Auditor Mengenai Indikator 7.4.2a eFCR dihitung untuk seluruh panen selama periode 12 bulan. eFCR = Pakan, Kg atau MT/ Net produksi budidaya air, Kg atau MT (berat basah). Data mentah dari seluruh titik produksi harus tersedia dan harus diperiksa secara acak oleh auditor selama audit.
7.4.2a
Indikator: Economic Feed Conversion Ratio (eFCR)/ Rasio Ekonomis Konversi Pakan Persyaratan: Tersedianya Catatan Keberlakuan: Semua
a.Menyimpan kuitansi dan/atau pernyataan dari pemasok pakan yang menyebutkan volume pakan yang dibeli. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan dan cetatannya harus mencakup sedikitnya sat panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan).
A. Memeriksa catatan untuk mengonfirmasi bahwa peternakan memiliki catatan untuk seluruh pakan
C
41.619.216 Kg total pakan dibeli pada 2015 dan 5.320.000 Kg pada 2016 (hingga Februari) . Catatan dari pemasok pakan beserta fakturnya tersimpan baik
b. Menyimpan catatan yang menunjukkan jenis pakan dan total berat yang dipakai
B. Mengonfirmasi bahwa peternakan memiliki catatan lengkap dan akurat untuk pakan
C
Peternakan menyimpan catatan jumlah lengkap dan jenis pakan serta total berat pakan yang dipakai. Catatan stok pakan dari database dan catatan buku harian pakan diverifikasi di lokasi. Semuanya memuaskan
c. Menyimpan catatan (yakni kuitansi) yang menunjukkan berat udang yang C. Memverifikasi bahwa peternakan menyimpan catatan berdasarkan dipanen di kolam-kolam. Untuk audit pertama, catatan peternakan mencakup kolam yang menunjukkan berat udang yang dipanen sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan).
C
Catatan panen udang tersimpan baik. Catatan panen menyutkan kolam dan nomor petani beserta transportasi pada suhu dingin (<3 derajat centigrade). Catatan panen juga menyebutkan Kode Pakan dan Kode PL/ postlarva serta Asal PL. Catatan panen udang untuk tahun 2015 serta 2016 sudah diperiksa dan memuaskan. Total udang dipanen 19.675.086 Kg, Produksi 3.591 MT/0.5 hektar pada 2015; Total udang dipanen 2.579.714 Kg, produksi 3.481 MT/0.5 heltar pada 2016 (hingga Februari).
d. Menghitung eFCR dan hasilnya untuk setiap hasil yang dipanen selama 12 bulan terakhir dengan menggunakan formula yang sudah diberikan dalam Standar. Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan).
D. Memeriksa kalkulasi untuk tujuan akurasi dan kelengkapan
C
Catatan menunjukkan bahwa berdasarkan urutan kolam, FCR dihitung untuk setiap panen; eFCR 1.75 (2014), 2.12 (2015), 2.06 (2016)
e. Menghitung bobot rata-rata eFCR untuk siklus produksi lengkap dengan memakai formula yang sudah dijelaskan dalam Standar
E. Memeriksa kalkulasi untuk tujuan akurasi
C
Kalkulasi eFCR sesuai dengan formula yang diberikan dalam Standar. Informasi untuk tahun 2015: Total pakan dipakai 41.619.216 Kg, Total udang dipanen 19.675.086 Kg, eFCR- 2.12
Instruksi untuk Klien dan Auditor Mengenai Indikator 7.4.2b Efisiensi Daya Tahan Protein (PRE) = [% protein dalam udang yang dipanen/ (eFCR x % protein dalam pakan)] x 100% Jika banyak formulasi pakan dipakai, bobot rata-rata kandungan protein harus dihitung berdasarkan jumlah dari beragam pakan yang dikkonsumsi selama periode 12 bulan terakhir
7.4.2.b
Catatan Kaki
a. Menyimpan catatan yang menunjukkan jenis pakan dan jumlah yang dikonsumsi. Persyaratan ini berlaku atas seluruh pakan yang dipakai di tempat pertumbuhan yang dimasukkan dalam kalkulasi. Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan).
A. Mengonfirmasi bahwa peternakan memiliki catatan akurat dan lengkap atas pakan yang dipakai
C
Peternakan telah memperlihatkan jenis pakan dan total berat yang dipakai untuk setiap titik produksi. Komentar merujuk pada akurasi dalam 7.4.2a(b).
b. Menyimpan dokumentasi relevan atas % kandungan protein dari pemasok pakan untuk semua pakan yang dipakai di titik-titik produksi peternakan yang dimasukkan dalam perhitungan. Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan).
B. Memverifikasi bahwa peternakan memiliki dokumentasi untuk % protein. Untuk itu gunakan TN, konversi ke protein dilakukan dengan menghitung TN * 6.25. Dokumentasinya bisa saja label pada kantung pakan atau klaim atas pernyataan faktur pakan
C
Komentar merujuk ke 7.1.1 a. Sertifikat analisis untuk pakan Vannamei untuk kode pakan: 581-B, 582-B, 583-B, 584S-B, 584-B sudah diperiksa. Hal ini termasuk persentase kelembaban (10.14%), protein baku (31.72%), lemak 5.95%), serat (2.53%), ampas (7.57%), fosfor - 1.29%, pernyataan diperbarui pada 04.02.2016.
c. Gunakan hasil dari 7.4.2.a. dan kandungan protein untuk seluruh hewan udang yang direferensikan dalam literatur ilmiah untuk menghitung PRE.
C. Memeriksa perhitungan peternakan. Lakukan pemeriksaan silang catatan pembelian terhadap jumlah pakan yang dilaporkan peternakan
C
Pabrik pakan CPP: PRE dihitung dengan menggunakan tingkat kandungan protein udang sebesar 19% dengan kandungan protein dalam pakan sebesar 30%, eFCR 2.12. PRE- 29.87%.
Indikator: Efisiensi Daya Tahan Protein/ Protein Retention Efficiency Persyaratan: Tersedianya Catatan Keberlakuan: Semua
[136] Usaha perikanan berdasrkan produk yang memenuhi kriteria berkelanjutan dan daya telusur dalam 7.1 dan 7.2 tidak dimasukkan dalam perhitungan minyak ikan, makanan ikan dan ikan liar, jadi dengan demikian bisa dipakai untuk membantu produsen mencapai kepatuhannya.
Catatan Kaki [137] Feed Fish Equivalency Ratio (FFER)/ Rasio Ekuivalensi Ikan Pakan: jumlah ikan liar yang dipakai per kuantitas dari ikan budidaya yang diproduksi (x:x). Kriteria 7.5: Beban Rembesan Kontaminan Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
Instruksi untuk Klien dan Auditor Tentang Indikator 7.5.1 dan 7.5.2 Untuk peternakan yang beroperasi pada aliran melalui sistem dengan konstruksi ke tanah atau dasar tanah: mereka mempunyai dua opsi untuk menghitung muatan gizi. Untuk mempermudah peternakan persamaan (1) di bawah dapat digunakan dan tembusannya dikoreksi untuk gizi yang hilang dalam endapan, udara dan termuat dalam udang saat panen. Untuk peternakan yang beroperasi dalam sistem intensif dengan dasar bukan tanah (kapal terapung atau beton) mereka sebaiknya menggunakan rumus (2) di bawah yang hanya mengakomodasi muatan gizi yang larut dalam aliran masuk dan penembusan: (1) N beban kg/ton udang = N input dalam kg x 0.3 / ton udang yang dihasilkan P beban kg/ton udang = P input dalam kg x 0.2 / ton udang yang dihasilkan Di mana: NP input = kg input NP dari pakan dan pupuk Pakan NP (kg) = (kg Pakan 1 yang dipakai) x (% NP pakan 1 kandungan) + (kg pakan 2 dipakai) x (% NP pakan 2 kandungan) + dsb pupuk NP (kg) = (kg Pupuk 1 dipakai) x (% N/P Pupuk 1 kandungan) + (kg Pupuk 2 dipakai) x (% NP Pupuk 2 kandungan) + dll. Peternakan yang mengendalikan pembuangan rembesan, sebenarnya dapat mengukur volume air yang masuk: NP beban (kg/ton udang) = ((Konsentrasi NP dalam air yang tembus dalam mg/L – Konsentrasi NP dalam air pasokan dalam mg/L) x volume air tembus dalam m3) / 1000 x ton udang yang dihasilkan (2) Peternakan yang tidak dapat mengukur volume air yang tembus: NP beban (kg/ton udang) = (((Konsentrasi NP dalam air tembusan dalam mg/L - Konsentrasi NP dalam air pasokan dalam mg/L) x volume air kolam dalam m3 x arata-rata jumlah siklus produksi per kolam selama 12 bulan) + ((Konsentrasi air NP dalam kolam dalam mg/L - Konsentrasi NP dalam air pasokan dalam mg/L)) x volume air kolam dalam m3 x rata-rata harian % air diganti x rata-rata jumlah siklus produksi per kolam selama 12 bulan)) / 1000 x ton udang yang dihasilkan selama 12 bulan Catatan: NP artinya N atau P tergantung pada indikator yang diterapkan pada rumus
7.5.1
a. Menyimpan catatan tingkat pertukaran air harian, termasuk diagram yang A. Memverifikasi bahwa peternakan menyimpan catatan yang menunjukkan aliran air umumnya melalui peternakan. Untuk audit pertama, memperlihatkan tingkat pertukaran air harian termasuk diagram yang catatan harus mencakup satu pembenihan lengkap per lokasi (Lihat Pembuka) menunjukkan aliran air umumnya melalui peternakan.
C
Catatan (2015 dan 2016) menunjukkan bahwa peternakan mengoperasikan kolam semi darat dengan pertukaran air harian sebesar3.5%.
b. Menyimpan catatan yang menunjukkan jenis pakan dan pupuk serta jumlah yang dipakai. Untuk audit pertama, catatannya harus mencakup sedikitnya satu titik produksi lengkap per lokasi (Lihat Pembukaan).
B. Mengonfirmasi bahwa peternakan mempunyai catatan lengkap dan akurat atas pakan yang dipakai
C
Peternakan menyimpan catatan jumlah pakan dan pupuk yang dipakai. Komentar merujuk ke 7.4.2a(b).
c. Menyimpan catatan (yakni kuitansi) yang menunjukkan berat udang yang dipanen. Untuk audit pertama, catatannya harus mencakup sedikitnya satu titik produksi lengkap per lokasi (Lihat Pembukaan).
C. Memverifikasi bahwa peternakan sudah menyimpan catatan yang menunjukkan berat udang yang dipanen
C
Peternakan menyimpan catatan yang menunjukkan berat udang yang dipanen untuk setiap titik produksi. Komentar merujuk ke 7.4.2a(c).
d. Peternakan yang mengoperasikan kolam tanah dengan tingkat pergantian air harian 10% atau lebih rendah: Menyimpan bukti (baik dari pabrik, dari Indikator: Muatan Nitrogen yang tembus laboratorium independen berakreditasi ISO 17025 atau laboratorium yang per ton dari udang yang dihasilkan selama dijalankan universitas/kantor pemerintah) yang menyebutkan kandungan periode 12 bulan [138]. Nitrogen pada tiap jenis pakan dan pupuk yang dipakai. Persyaratan: Kurang dari 25.2 kg Nitrogen per ton dari udang L. vannamei. Kurang dari 32.4 kg Nitrogen per ton dari udang P. e. Peternakan YANG TIDAK mengoperasikan kolam tanah dengan tingkat pergantian air harian 10% atau lebih rendah: monodon. - Kirimkan hasil konsentrasi N dalam air tembusan dari sebuah laboratorium Keberlakuan; Semua independen penuh berakreditasi ISO 17025 atau laboratorium yang dijalankan universitas/ kantor pemerintah. - Kirimkan hasil konsentrasi N dalam air pasokan dari sebuah laboratorium independen penuh berakreditasi ISO 17025 atau laboratorium yang dijalankan universitas/ kantor pemerintah
D. Memverifikasi bahwa peternakan menyimpan buktinya
NA
Peternakan mengoperasikan kolam semi darat. Peternakan menggunakan formula perhitungan beban N&P dengan kontrol pembuangan rembesan serta mengukur volume rembesan air dengan cara serupa
E. Mengonfirmasi bahwa laboratoriumnya cukup berkualifikasi untuk melaksanakan pengujian air. Memeriksa hasil pengujiannya
C
Catatan uji laboratorium milik pemerintah (Ref. 42/AI/Lab/Poltekes/II/2016 bertanggal 03.02.2016) sudah diperiksa. Kandungan Nitrogen dari air rembesan menunjukkan 0.034 mg/L dan konsentrasi Nitrogen dalam pasokan air adalah 0.026 mg/L
f. Peternakan YANG TIDAK mengoperasikan kolam tanah dengan tingkat pertukaran air harian 10% atau lebih rendah: Menyimpan catatan air yang masuk. Untuk audit pertama, catatannya harus mencakup sedikitnya satu titik produksi lengkap per lokasi (Lihat Pembukaan)
F. Memverifikasi bahwa peternakan sudah menyimpan catatan lengkap air intake.
C
Peternakan sudah menyimpan catatan air intake. Peternakan juga sudah mengukur volume air rembesan termasuk pertukaran air. Volume air rembesan adalah 135.600.300 m3 pada 2015 dan 18.342.225m3 pada 2016 (hingga Maret).
g. Dalam situasi di mana tidak mungkin bagi peternakan untuk mengukur secara akurat volume air rembesan (yakni; disebabkan banjir musiman yang tidak biasa), peternakan harus menyiapkan sebuah diagram yang menggambarkan peternakan serta ukuran dan volume tiap titik produksi
G. Memverifikasi akurasi melalui pengamatan langsung. Untuk audit pertama: auditor harus melakukan pemeriksaan silang atas akurasi dari peta peternakan dari sedikitnya satu kolam yang dipilih acak dengan memakai Google Maps, citra satelit atau cara lain yang serupa (apabila informasi terperinci tersedia).
NA
Peternakan telah mengukur volume air rembesan
h. Dalam situasi di mana tidak memungkinkan bagi peternakan untuk mengukur secara akurat volume air merembes (yakni dikarenakan banjir musiman luar biasa), peternakan harus menyediakan catatan persediaan dan panen pada tiap kolam dan sebuah kalkulasi dari rata-rata jumlah siklus produksi per kolam selama 12 bulan.
H. Memeriksa catatan dan memverifikasi akurasi perhitungan
NA
Peternakan telah mengukur volume air rembesan
i. Dalam situasi di mana tidak memungkinkan bagi peternakan untuk mengukur secara akurat volume air rembesan (yakni dikarenakan banjir musiman luar biasa), peternakan harus mengirimkan hasil konsentrasi Nitrogen dalam air kolam dari laboratorium independen penuh berakreditasi ISO 17025 atau laboratorium yang dijalankan universitas/ kantor pemerintah
I. Mengonfirmasi bahwa laboratoriumnya cukup berkualifikasi untuk melakukan pengujian air. Memeriksa hasil pengujian
NA
Peternakan telah mengukur volume air rembesan
j. Dalam situasi di mana tidak memungkinkan bagi peternakan untuk mengukur secara akurat volume air rembesan (yakni dikarenakan banjir musiman luar biasa), peternakan harus menyerahkan bukti yang menyebutkan rata-rata % penggantian air harian
J. Memeriksa bukti dan mengonfirmasi akurasinya
NA
Peternakan telah mengukur volume air rembesan
k. Menerapkan rumus yang relevan dan menghitung pembuangan Nitrogen per ton dari udang yang dihasilkan
K. Memeriksa kalkulasi peternakan untuk mengonfirmasi kepatuhan peternakan terhadap persyaratan
C
Merujuk pada konsentrasi Nitrogen dalam air rembesan dan pasokan, volume dari air rembesan dan total jumlah udang yang diproduksi, peternakan telah mengukur buangan Nitrogen 0.055 kg Nitrogen per ton dari udang yang diproduksi pada 2015 dan 0.057 kg N per ton dari udang yang diproduksi pada 2016 (hingga Februari). Hasil ini sudah mematuhi persyaratan ASC
a. Menyimpan catatan yang menunjukkan jenis pakan dan pupuk serta B. Mengonfirmasi bahwa peternakan memiliki catatan akurat dan jumlah pemakaian. Untuk audit pertama, catatan harus mencakup sedikitnya lengkap atas pakan yang dipakai satu panen lengkap per lokasi (lihat kotak instruksi di atas).
C
Peternakan telah menyimpan catatan jumlah pakan dan pupuk yang dipakai. Komentarnya merujuk ke 7.4.2a(b).
b. Menyimpan catatan (yakni kuitansi) yang menunjukkan berat udang yang dipanen. Untuk audit pertama, catatannya harus mencakup sedikitnya satu panen lengkap per lokasi (lihat pembukaan)
C. Memverifikasi bahwa peternakan sudah menyimpan catatan yang menunjukkan berat udang yang dipanen
C
Peternakan menyimpan catatan yang menunjukkan berat udang yang dipanen untuk setiap titik produksi. Komentar merujuk ke 7.4.2a(c).
C. Peternakan yang mengoperasikan kolam tanah dengan pertukaran air harian pada tingkat 10% atau lebih rendah: memiliki bukti (baik dari pabrik, dari laboratorium independen berakreditasi ISO 17025 atau laboratorium yang dioperasikan oleh universitas/kantor pemerintah) yang menyebutkan kandungan N pada tiap pakan dan pupuk yang dipakai
D. Memverifikasi bahwa peternakan memiliki buktinya
d. Peternakan YANG TIDAK mengoperasikan kolam tanah dengan tingkat pergantian air harian 10% atau lebih rendah; - Mengirimkan hasil konsentrasi Nitrogen dalam air yang tembus dari sebuah laboratorium independen penuh berakreditasi ISO 17025 atau laboratorium yang dijalankan universitas/ kantor pemerintah. - Mengirimkan hasil konsentrasi N dalam air pasokan dari sebuah laboratorium independen penuh berakreditasi ISO 17025 atau laboratorium yang dijalankan universitas/ kantor pemerintah
7.5.2
e. Peternakan YANG TIDAK mengoperasikan kolam tanah pada tingkat pertukaran air harian 10% atau lebih rendah: Menyimpan catatan air yang masuk. Untuk audit pertama, catatannya harus mencakup sedikitnya satu pembenihan lengkap per lokasi (Lihat Pembukaan)
NA
Peternakan mengoperasikan kolam semi darat. Peternakan menggunakan formula perhitungan beban N&P dengan kontrol pembuangan rembesan serta mengukur volume rembesan air dengan cara serupa
E. Mengonfirmasi bahwa laboratoriumnya cukup berkualifikasi untuk melakukan pengujian air. Periksa hasil pengujian
C
Catatan pengujian laboratorium milik pemerintah (Ref. 42/AI/Lab/Poltekes/II/2016 bertanggal 03.02.2016) sudah diperiksa. Kandungan P/ fosfor dari air rembesan menunjukkan 0.028 mg/L dan konsentrasi P dalam air pasokan adalah 0.017 mg/L
F. Memverifikasi bahwa peternakan menyimpan catatan lengkap air intake.
C
Peternakan telah menyimpan catatan air intake. Peternakan telah mengukur volume air rembesan termasuk pertukaran air. Volume dari air rembesan adalah 135.600.300 m3 pada 2015 dan 18.342.225 m3 pada 2016 (hingga Maret)
7.5.2
f. Peternakan yang TIDAK BISA mengukur jumlah air yang tembus: menyiapkan sebuah diagram yang menjelaskan ukuran peternakan dan volume setiap pembenihan
G. Memverifikasi akurasi melalui pengamatan langsung. Untuk audit pertama: auditor harus melakukan pemeriksaan silang atas akurasi peta peternakan dari sedikitnya satu kolam yang dipilih acak melalui Google Maps, citra satelit atau cara yang serupa (jika informasi yang terperinci tersedia)
NA
Peternakan telah mengukur volume air rembesan
g. Peternakan yang TIDAK BISA mengukur jumlah air rembesan: menyediakan catatan persediaan stok dan panen di setiap pembenihan dan sebuah H. Memeriksa catatan dan memverifikasi akurasi kalkulasi penghitungan jumlah rata-rata siklus produksi per kolam selama 12 bulan
NA
Peternakan telah mengukur volume air rembesan
h. Peternakan yang TIDAK BISA mengukur jumlah air rembesan: Mengirimkan hasil konsentrasi P/fosfor dalam air kolam dari sebuah sebuah laboratorium I. Mengonfirmasi bahwa laboratoriumnya cukup berkualifikasi untuk independen penuh berakreditasi ISO 17025 atau laboratorium yang melakukan pengujian air. Periksa hasil pengujian. dijalankan universitas/ kantor pemerintah
NA
Peternakan telah mengukur volume air rembesan
i. Peternakan yang TIDAK BISA mengukur jumlah air rembesan: menyerahkan J. Memeriksa bukti dan mengonfirmasi akurasinya bukti yang menyebutkan rata-rata % penggantian air harian
NA
Peternakan telah mengukur volume air rembesan
C
Merujuk pada konsentrasi P/fosfor dalam air rembesan dan pasokan, volume air rembesan dan total jumlah udang yang dihasilkan, peternakan telah mengukur buangan P - 0.076 kg P per ton dari udang yang dihasilkan pada 2015 dan 0.02 kg N per ton dari udang yang dihasilkan pada 2016 (hingga Februari). Hasil ini telah mematuhi persyaratan ASC
a. Menyiapkan rencana pengelolaan endapan dan lumpur terperinci. Rencana ini akan memastikan bahwa takkan ada lumpur dan endapan dalam bentuk A. Memeriksa rencana pengelolaan endapan/ lumpur peternakan. apapun yang dibuang langsung ke titik air penampungan atau ekosistem alami
C
Dalam verifikasi di lokasi, lumpur dan endapan telah keluar dari kanal outlet dan inlet dengan ekskavator untuk menaikkan pematang peternakan hingga ketinggian tertentu dengan sasaran untuk pemeliharaan kanal. Tidak ada pembuangan ke luar peternakan yang dilakukan. OK. Program pemeliharaan sudah tercatat secara bulanan atas kanal inlet dan outlet. Peternakan telah menyusun sebuah SOP (PSIQA/QMS-208) dan ini sudah tersimpan baik.
b. Menyimpan catatan pembuangan, pemindahan serta pelepasan lumpur dan endapan. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 3 bulan
C
Catatan membuktikan lumpur dan endapan dibuang melalui kanal keluar lain. Tidak ada lumpur yang dibuang dari kolam dan kanal
j. Menerapkan rumus yang relevan dan menghitung pembuangan P/fosfor per ton udang yang dihasilkan
K. Memeriksa kalkulasi peternakan untuk mengonfirmasi bahwa peternakan sudah mematuhi persyaratan
Instruksi untuk Klien dan Auditor mengenai Indikator 7.5.3 Lokasi buangan endapan harus dikelilingi oleh tembok penahan air untuk mencegah tumpahan dan, jika mereka ada di area tanah berdaya serap tinggi atau dalam sebuah zona air bersih, buangan itu harus dibatasi tanah liat atau plastik untuk mencegah rembesan. Tembok penahan air harus berketinggian 0.75 meter dan dua kali luas area yang dibutuhkan untuk volume endapan yang akan ditempatkan, jadi sedikitnya setengah (0.375 meter) dari tinggi penyimpanan untuk musim hujan akan tersedia. Angka volume penyimpanan ekstra ini akan mampu menangkap air hujan dari peristiwa hujan 100 tahun di sebagian besar wilayah dan mencegah tumpahan dari endapan yang ditumpukkan
7.5.3
Indikator: Penanganan dan pembuangan bertanggung jawab atas lumpur dan endapan yang dikeluarkan dari kolam dan kanal-kanal. Persyaratan: Tidak ada pembuangan atau pelepasan lumpur dan endapan ke sungai umum dan tanah basah. Keberlakuan: Semua
B. Memeriksa catatan untuk mengonfirmasi pembuangan yang seharusnya sesuai skema rencana.
7.5.3
Indikator: Penanganan dan pembuangan bertanggung jawab atas lumpur dan endapan yang dikeluarkan dari kolam dan kanal-kanal. Persyaratan: Tidak ada pembuangan atau pelepasan lumpur dan endapan ke sungai umum dan tanah basah. Keberlakuan: Semua
c. Jika lumpur/endapan dipindahtangankan ke pihak luar, diharuskan menyimpan pernyataan dari pihak penerima yang menjelaskan volume lumpur, tanggal pengiriman dan perkiraan pemakaian. Pihak itu harus menyatakan bahwa lumpur tsb tidak akan dibuang langsung ke dalam air penampungan atau ekosistem alami
C. Jika jawaban ya atas (c), konfirmasikan bahwa peternakan telah mempunyai bukti dokumen yang semestinya
NA
Lumpur dan endpan tidak dibuang keluar peternakan
d. Jika sebuah gudang lumpur/endapan dipakai, buatlah sebuah peta yang menunjukkan lokasinya di dalam peternakan atau dokumen yang menunjukkan akses resmi ke gudang tsb (baik kepemilikan atau sebuah pernyataan dari pemilik hak pemakaian).
D. Jika jawabannya ya atas (d), periksalah gudang lumpur selama kunjungan di lokasi
NA
Lumpur dan endpan tidak dibuang keluar peternakan
-
E. Selama wawancara masyarakat setempat dan karyawan, verifikasikan bahwa tidak ada bukti peternakan membuang lumpur/endapan langsung ke dalam air penampungan atau ekosistem alam, setidaknya dalam periode setahun sebelumnya
NA
Lumpur dan endpan tidak dibuang keluar peternakan
Instruksi untuk Klien dan Auditor mengenai Indikator 7.5.4 Spesifikasi untuk kolam penampungan Kolam penampungan harus dibuat sesuai dengan spesifikasi berikut: Waktu Daya Simpan Hidrolik/ Hydraulic retention time (HRT) = sembilan jam; (hal ini kan mencegah kolam penampung dari pembersihan terlalu seirng guna mempertahankan minimum HRT enam jam.) Rancangan kolam penampungan harus memasukkan fitur pengontrol pengurangan erosi dan rembesan (yakni, tekstur tanah yang layak, kepadatan tanah yang bagus dan lapisan rumput); Air yang masuk ke permukaan kolam penampungan melalui pembendungan atau pemompaan; air keluar dari permukaan kolam melalui sebuah pembendungan di sisi berlawanan; jika kolamnya berbentuk persegi atau hampir persegi, sebuah penahan harus dipasangkan untuk mencegah arus air tumpah di titik tertentu; Sebuah struktur pembuangan harus dibuat, jadi kolamnya bisa dikosongkan. Titik masuk air harus diletakkan di lima titik di dalam kolam. Titik masuk air ini akan bertambah hingga ketinggian pada tingkat air penuh di dalam kolam. Mereka akan dipakai untuk memperkirakan kedalaman rata-rata akumulasi endapan. Kedalaman endapan tidak boleh melebihi seperempat (25%) dari kedalaman asli kolam ini, dengan cara mengukurnya melalui jarak dari puncak titik masuk ke permukaan endapan. Alternatif untuk kolam penampungan atas penanganan rembesan Peternakan yang tidak memiliki ruang cukup untuk sebuah kolam penampungan dapat memanfaatkan kolam produksi yang berdekatan ke kolam yang tengah dipanen, sebagai kolam penampungnya. Alternatif lainny adalah menggunakan kanal pembuangan sebagai kolam pembuangan, di mana ambang batasnya bisa dipasangkan pada interval di dasar untuk menangkap endapan. Pemakaian kolam produksi dan kanal pembuangan sebagai kolam pembuangan bisa memungkinkan penanganan dan meresirkulasi semua air yang datang dari kolam yang dipanen; ini adalah praktik yang direkomendasikan Standar. Di sisi lain, bidang berumput atau parit bertanaman atau lahan basah buatan lainnya bisa dipakai untuk menangani rembesan di kolam. Tanah dan limbah yang ditampung lalu dibuang saat rembesan mengalir melalui atau melewati tanaman.
7.5.4
Indikator: Penanganan air rembesan dari kolam dengan asupan udara permanen. Persyaratan: Bukti bahwa semua air buangan masuk melalui sebuah sistem penanganan [139], dan konsentrasi tanah padat yang akan dibuang dlaam air rembesan < 3.3 mL/L [140]. Keberlakuan: Pertenakan dengan kolam berasupan udara permanen
a. Menyiapkan rencana penanganan air rembesan terperinci termasuk perhitungan waktu daya simpan hidrolik
A. Memeriksa rencana penanganan air rembesan peternakan
C
Rembesan dibuang dari kolam panen langsung ke kanal suboutlet peternakan dan kemudian ke kanal outlet utama. Kanal outlet utama, berukuran panjang kurang lebih 10 km (dari peternakan terdekat) langsung berhubungan dengan muka air Sungai Mesuji. Waktu daya simpannya dipertahankan sesuai rencana. Endapan di outlet utama digali dari dasar pada awaktunya, dan dipergunakan untuk memperbaiki tepian/pematang sepanjang kanal untuk mencegah erosi.
7.5.4
Indikator: Penanganan air rembesan dari kolam dengan asupan udara permanen. Persyaratan: Bukti bahwa semua air buangan masuk melalui sebuah sistem penanganan [139], dan konsentrasi tanah padat yang akan dibuang dlaam air rembesan < 3.3 mL/L [140]. Keberlakuan: Pertenakan dengan kolam berasupan udara permanen
Hasil dari interpretasi atau variansi permintaan/ Interpretation or Variance of Request yang dikirim ke ASC oleh CAB- IMO masih harus dikimpulkan. Maslaah ini muncul selama audit terakhir dan ternyata ditunda selama audit di lokasi ini. Berdasarkan hasil yang memuaskan atas parameter rembesan, beban N dan P per ton dari udang dan DO, tidak ada pelanggaran ditemukan dengan mengacu pada buangan rembesan. Meski demikian, investigasi/hasil lebih lanjut dari permintaan variansi diperlukan dalam rangka kepatuhan atas klausul persyaratan
b. Mempertahankan sebuah kolam penampungan yang dikelola mengikuti spesifikasi dari persyaratan ini
B. Dalam kunjungan di lokasi, memeriksa kolam penampungan atau alternatifnya yang cocok serta mengonfirmasi kepatuhannya
Pendin g
c. Menyimpan catatan pembuangan air pada kolam penampungan atau alternatif yang cocok. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencukup ≥ 3 bulan
C. Memeriksa catatan untuk mengonfirmasi kelayakan pengelolaan rembesan sesuai rencana.
C
Catatan buangan air dari kolam ke outlet utama per bulan sudah tersimpan
d. Menyimpan catatan pengukuran tanah padat yang akan dibuang pada semua jenis buangan air dan mematuhi sepesifikasi di [140]
D. Memeriksa kelengkapan catatan dan mengonfirmasi kepatuhannya
C
Konsentrasi tanah padat yang akan dibuang dalam air rembesan tercatat sbb; 0.74 ml/L (2014), 0.47 ml/L (2015) dan 0.35 ml/L (2016)
e. Menyusun pengukuran tanah padat yang akan dibuang untuk dilakukan saat nanti auditor ada di peternakan
E. Menyaksikan pengukuran tanah padat yang akan dibuang untuk mengonfirmasi kepatuhan pada prosedur
C
Auditor bisa menyaksikan langsung pengambilan sampel atas metoda pengukuran untuk tanah padat yang akan dibuang di laboratorium. Prosedurnya sudah mematuhi standar. Peternakan memiliki SOP untuk hitungan tanah padat yang akan dibuang dan prosedur ini tersimpan baik
C
Peternakan sudah menyerahkan susunan data pengukuran DO. Rencana pengambilan sampel sudah mematuhi persyaratan. Sesuai rencana, DO pada 2015 rata-rata data pagi hari memperlihatkan DO sebesar 3.81 mg/L dan data malam menunjukkan DO 4.61 mg/L. Rata-rata perbedaan oksigen terlarut harian (DDDO) adalah 16% . Pada 2016, data pagi dan malam hari tercatat masing-masing DO 4.22 mg/L dan 4.81 mg/L. Rata-rata perbedaan oksigen terlarut harian (DDDO) adalah 11%. DO/ oksigen terlarut diukur untuk suhu dan salinitas tertentu air. Hasilnya sudah
Instruksi untuk Klien mengenai Indikator 7.5.5 - Pengukuran perubahan persentase dalam konsentrasi Diurnal Dissolved Oxygen (DO) harus dilakukan di kantung/wadah air penampung 0.3 meter di bawah permukaan air satu jam sebelum terbitnya matahari dan dua jam sebelum matahari tenggelam (temperatur dan salinitas juga harus dicatat saat pengukuran DO). Nilai DO harus ditampilkan sebagai sebuah persentase saturasi/kejenuhan, dan perbedaan antara nilai saat matahari terbit dan matahari terbenam (fluktuasi diurnal DO) harus diukur. Pengukuran harus dilakukan sedikitnya dua kali sebulan atau bisa saja dilakukan sehari sekali. Dalam hal air pantai dipengaruhi pasang laut, tanggalnya harus ditentukan sedemikian rupa sehingga waktu pengukuran (satu jam sebelum matahari terbit dan dua jam sebelum matahari terbenam) sesuai dengan pasang laut tinggi dan rendah, untuk merefleksikan variasi yang berhubungan dengan kebiasaan air pasang. Mean tahunan dari fluktuasi diurnal DO harus kurang dari 65%. Peternakan udang mungkin melakukan pembuangan ke kanal atau sungai yang terhubung ke area air yang lebih besar dan terbuka sebuah sungai atau muara. Lokasi pengambilan sampel konsentrasi DO di air penampungan untuk sebuah peternakan semestinya berlokasi di segmen sistem pengairan ke tempat di mana air yang tembus langsung terbuang. Stasiun pengambilan sampel harus di luar zona di mana pencampuran masih belum tuntas dan konsentrasi beberapa variabel mutu air akan terangkat di atas ambang untuk air penampung. Sampelnya diambil di beberapa titik pada jarak 200 meter dari muara sungai, namun berdekatan dengan pesisir untuk menghindari situasi yang berbahaya yang berhubungan dengan pengumpulan sampel. Peternakan yang dapat memperlihatkan bahwa konsentrasi total N dan total P dalam air buangan lebih rendah dari yang di dalam kantur air penampungan, atau tidak membuang air apapun sejak audit terakhir (atau selama 12 bulan terakhir dalam hal audit pertama) melalui pemakaian teknik resirkulasi air akan bebas dari kewajiban mematuhi indikator ini. Dalam beberapa situasi, peternakan mungkin tidak mampu mengidentifikasi satu lokasi yang cocok untuk pengambilan sampel yang terletak 200m di bawah muara jalur air peternakan (yakni jika saringan alam digunakan). Peternakan seperti itu boleh mengajukan permohonan variasi (kepada auditor jika mereka bisa menunjukkan bahwa stasiun pengambilan sampel untuk monitoring terletak di titik pertama yang memungkinkan dalam air penampung di mana terdapat jarak yang jauh antara muara sungai dan air penampungan.
7.5.5
Indikator: Perubahan persentase dalam diurnal dissolved oxygen (DO)/ larutan oksigen harian relatif terhadap DO pada kejenuhan/ saturasi di kantung air penampung [141] untuk temperatur dan salinitas spesifik air. Persyaratan: ≤ 65% Keberlakuan: Semua
a. Menyerahkan pengukuran DO .
A. Memeriksa susunan data untuk mengonfirmasi bahwa monitoring sudah meliputi rentang waktu yang diharuskan
7.5.5
Indikator: Perubahan persentase dalam diurnal dissolved oxygen (DO)/ larutan oksigen harian relatif terhadap DO pada kejenuhan/ saturasi di kantung air penampung [141] untuk temperatur dan salinitas spesifik air. Persyaratan: ≤ 65% Keberlakuan: Semua b. Mengkalibrasi seluruh peralatan pada frekuensi dan metoda yang direkomendasikan oleh pabrikannya. Temperatur, salinitas dan ketinggian harus disesuaikan untuk kepentingan kalibrasi atau perhitungan
B. Memverifikasi bahwa teknisi peternakan sudah mengkalibrasi peralatan sebagaiaman disyaratkan
C
Teknisi peternakan sudah mengkalibrasi perangkat DO setiap sebelum pengukuran dilakukan
c. Menghitung perubahan persentase dalam DO untuk tiap tanggal monitoring dengan menggunakan persamaan dalam Lampiran D.
C. Memeriksa perhitungan untuk mengonfirmasi akurasinya
C
Peternakan sudah menyimpan seluruh susunan data DO dan kalkulasi % perubahan Diurnal Dissolved Oxygen/ Oksigen Terlarut Harian
d. Gunakan hasil-hasil dari 3.2.1c untuk menghitung rata-rata perubahan persentase dalam DO selama periode monitoring 12 bulan. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan
D. Mengonfirmasi rata-rata persentase perubahan dalam DO sudah ≤ 65%.
C
Pada 2015, rata-rata persentase perubahan DO adalah ≤ 65% (terentang mulai 16%). Pada 2016 (hingga tanggal audit), rata-rata persentase perubahan DO adalah ≤ 65% (terentang mulai 11%).
e. Mempersiapkan pengukuran DO saat auditor ada di peternakan
E. Menyaksikan peternakan mengukur DO untuk mengonfirmasi kepatuhan terhadap prosedur. Nilai-nilai di lokasi semestinya turun dalam rentang data peternakan untuk DO. Jika teramati hasil pengukuran ternyata di luar rentang itu, ajukan sebuah nonkonformitas/ ketidakselarasan.
C
Auditor sudah menyaksikan staf peternakan mengukur DO sebelum matahari terbenam dan terbit selama audit. Metodanya diterapkan dengan mengikuti pedoman standar & hasil DDDO berada di dalam rentang nilai dari setahun lalu.
Catatan Kaki [138] Peternakan diharuskan menetapkan beban rembesan nitrogen dan fosfor dengan menggunakan salah satu metoda yang dijelaskan dalam Lampiran VI. Catatan Kaki [139] Kolam penampungan buangan harus mematuhi karakteristik yang dijelaskan di Lampiran VI.
Catatan Kaki
[140] Konsentrasi settleable solids/ tandah padat yang akan dibuang pada titik outlet sistem penanganan rembesan harus diukur di awal dan di akhir periode pembuangan kolam, jika periodenya kurang dari 4 jam. Untuk pembuangan kolam yang lebih dari 4 jam, monitoring harus dilakukan dalam interval 6 jam. Untuk situasi waktu daya simpan beberapa hari, monitoring harus dilakukan sesaat setelah panen yang setara dengan waktu daya simpan hidrolik dari sistem penanganan. Tanah padat yang akan dibuang diukur sebagai volume padatan tanah yang terendap di dasar kerucut (kerucut Imhoff ) dalam satu jam. Gunakan metoda yang lebih mutakhir seperti pembacaan spektrofotometer, yang juga diizinkan.
Catatan Kaki [141] Mengukur di stasiun minimum 200 m pada arus turun dari muara sungai peternakan Kriteria 7.6: Efisiensi Energi Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
7.6.1
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 7.6.1 dan 7.6.2 - Konsumsi Energi Peternakan Berdasarkan Indikator 7.6.1, Peternakan diwajibkan menyimpan catatan atas jumlah pemakaian energi yang langsung berkaitan dengan produksi udang. Ini termasuk energi yang dipakai untuk: - pemompaan/ asupan udara ke air; - Pemompaan air - operasional kantor dan - transportasi internal (yakni di peternakan). Peternakan tidak diwajibkan meyimpan catatan untuk jenis konsumsi energi lainnya seperti, angkutan personel, material dan udang ke dan dari lokasi peternakan Berdasarkan indikator 7.6.2, peternakan diharuskan menghitung Permintaan Energi Kumulatif Tahunan/ Annual Cumulative Energy Demand (ACED) yang langsung berkaitan dengan produksi udang. Untuk melakukan hal itu, peternakan harus menggunakan catatan energi yang ditentukan di atas setelah mengonversi unit-unitnya menjadi Joules. Sebuah peranti konversi online bisa ditemukan di: Indikator: Konsumsi Energi [142] berdasarkan sumber [143] selama periode http://tonto.eia.doe.gov/energyexplained/index.cfm?page=about_energy_conversion_calculator. Seperti di atas, perhitungan ACED tidak termasuk transportasi ke/dari peternakan 12 bulan. Persyaratan: Catatan tersedia untuk seluruh aktivitas Keberlakuan; Semua
7.6.1
7.6.2
Catatan Kaki
Indikator: Konsumsi Energi [142] berdasarkan sumber [143] selama periode 12 bulan. Persyaratan: Catatan tersedia untuk seluruh aktivitas Keberlakuan; Semua
Indikator: Permintaan Energi Kumulatif Tahunan/ Annual Cumulative Energy Demand (megajoules/ton dari udang yang diproduksi) [144] selama periode 12 bulan Persyaratan: Catatan tersedia untuk verifikasi penghitungan. Keberlakuan; Semua
a. Menyimpan daftar aktivitas (seperti pemompaan asupan udara ke air, pemompaan air, kantor, transportasi internal, dsb.) yang termasuk dalam perhitungan konsumsi energi
A. Memeriksa kelengkapan daftar
C
Daftar aktivitas termasuk logistik, panen, pembudidayaan/kolam udang dan pemeliharaan kanal. Diesel, listrik dan bahan bakar minyak dipergunakan dalam aktivitas-aktivitas tersebut
b. Menyimpan catatan (yaitu kuitansi) konsumsi energi peternakan. Menghitung jumlah bahan bakar dan listrik yang dikonsumsi peternakan dalam 12 bulan terakhir. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan
B. Memeriksa kalkulasi. Memverifikasi bahwa peternakan menyimpan catatan konsumsi energi
C
Peternakan telah menghitung dan menyimpan catatan konsumsi energi untuk tahun 2013 hingga 2016 (sampai Maret). Tanggal tahun 2015 sudah diperiksa
a. Menggunakan catatan dalam 7.6.1b untuk menghitung Permintaan Energi Kumulatif Tahunan untuk peternakan per tonase dari udang yang diproduksi (pastikan bahwa periode yang berhubungan dengan tonase produksi sama dengan periode yang sama dari konsumsi energi yang dilaporkan).
A. Memeriksa penghitungan. Memverifikasi bahwa peternakan menyimpan catatan konsumsi energi. Dan memastikan bahwa periode produksi dari tonase yang diproduksi sesuai dengan periode konsumsi energi
C
Kalkulasi untuk tahun 2015 adalah; Listrik 308643169 mega joule, Diesel/ bahan bakar; 146331 mega joule . Total Produksi Udang untuk tahun 2015 adalah 19675.086 MT. Permintaan Energi Kumulatif Tahunan adalah 15.8 megajoules/ton dari udang yang dihasilkan.
[142] Hanya aktivitas yang dilakukan di dalam peternakan yang dimasukkan. Angkutan personel, material dan udang ke dan dari peternakan tidak dimasukkan. Untuk kejelasan, peternakan harus mendaftarkan aktivitas yang termasuk dalam catatan konsumsi energi, yakni; pemompaan udara ke air, pemompaan air, kantor, angkutan internal dsb.
Catatan Kaki [143] Catatan jumlah energi yang dikonsumsi harus disimpan berdasarkan jenis sumber energi; diesel/solar, bensin, gas alam, listrik, dsb
Catatan Kaki
[144] Untuk menghitung CED tahunan, kuantitas beragam energi yang terakumulasi selama 12 bulan ditampilkan dalam beragam unit, lalu semuanya harus dikonversi ke megajoules. Total jumlah dari sumber energi berbeda yang ditampilkan dalam megajoules kemudian dibagi produksi udang dalam tonase selama periode 12-bulan.
Kriteria 7.7: Penanganan dan pembuangan bahan dan limbah berbahaya Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
7.7.1
Indikator: Penanganan dan penyimpanan aman untuk bahan kimia dan material berbahaya [145]. Persyaratan: Bukti prosedur ada di tempat Keberlakuan: Semua
Evaluasi Auditor (Tindakan CB yang Diwajibkan):
a. Mengidentifikasi semua bahan kimia dan material berbahaya yang dipakai di peternakan
A. Selama pemeriksaan di lokasi, verifikasikan akurasi daftar bahan kimia dan berbahaya di peternakan
C
Dalam pemeriksaan di tempat, daftar bahan kimia dan material berbahaya peternakan sudah akurat
b. Menyiapkan prosedur untuk penyimpanan dan penanganan yang aman atas seluruh bahan kimia dan material berbahaya yang dipergunakan di peternakan
B. Memeriksa prosedur peternakan. Memverifikasi pelaksanaan selama audit di lokasi.
C
Peternakan sudah menetapkan prosedur penanganan semua bahan kimia dan material berbahaya yang dipakai di peternakan dan terbukti prosedur itu sudah tersimpan baik.
7.7.1
Indikator: Penanganan dan penyimpanan aman untuk bahan kimia dan material berbahaya [145]. Persyaratan: Bukti prosedur ada di tempat Keberlakuan: Semua
c. Memastikan penyimpanan yang aman atas seluruh bahan kimia dan material berbahaya
C. Memeriksa area penyimpanan untuk memverifikasi bahan kimia sudah disimpan aman
d. Memastikan seluruh karyawan sudah terlatih dalam prosedur penyimpanan dan penanganan yang aman bahan kimia dan material berbahaya di peternakan
D. Mewawancara staf peternakan untuk memverifikasi bahwa karyawan telah menerima pelatihan dan prosedurnya dipatuhi
EV Minor 2
Total 9 drum minyak pelumas (9 x 200 liter = 1800 liter) dipakai untuk operasi crane (pematang kanal air intake) di dalam lokasi peternakan tidak mempunyai tampungan sekunder untuk menangkap tumpahan
Rencana prosedur pelatihan sudah ada. Meski demikian prosedur untuk keamanan penyimpanan dan penanganan bahan kimia tidak memadai untuk mencakup aktivitas penyimpanan dan penanganan semua bahan kimia, untuk memenuhi persyaratan saat ini. Pelatihan terakhir dalam penanganan bahan kimia, bertanggal 28.10.2015. Catatan relevan yakni agenda, sertifikat kehadiran, catatan pre-tes, catatan post-test sudah diperiksa melalui wawancara.
Penga matan
Instruksi untuk Klien mengenai Indikator 7.7.2 Limbah harus dikelola dengan mematuhi peraturan setempat, jika ada. Dalam semua kasus, limbah harus dikelola melalui cara yang aman bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar (khususnya air alami), dalam tatacara yang paling memungkinkan bergantung pada fasilitas setempat. Jika fasilitas yang layak untuk pembuangan limbah tidak ada di area ini, peternakan udang dibolehkan mengubur limbah padat non-berbahaya di lokasi, dengan syarat semua tindakan pencegahan sudah dilakukan untuk mencegah kontaminasi permukaan tanah sekeliling dan air tanahnya. Limbah nonorganik tidak boleh dibakar di lokasi, karena mereka berpotensi mengeluarkan emisi gas beracun. Perusahaan pengelola limbah berakreditasi harus dimanfaatkan jika ada. Para petani harus menunjukkan penggunaan solusi pembuangan yang paling bertanggung jawab berdasarkan apa yang ada di daerah setempat. Jika limbah biologis berbahaya muncul, termasuk jeroan/kotoran udang dan bangkai udang, itu semua harus dikelola sesuai rencana berdasarkan risiko potensial dan panduan nasional dan/atau internasional. jika ada, serta solusinya harus dikenali untuk pembuangan limbah non-biologis berbahaya, termasuk pelumas bekas dan wadah bekas bahan kimia. Limbah yang bisa didaur ulang harus diidentifikasi dan dipisahkan di titik pengadaannya. Beberapa limbah (yakni kantong pakan dan wadah plastik) bisa dipakai lagi, dan jika dikembalikan ke pemasok harus mendapat dukungan. Jika menjual limbah yang bisa didaur ulang ke kolektor setempat, tujuan akhir limbah haruslah ditentukan. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan limbah daur ulang bisa dipakai untuk memberi insentif kepada karyawan atas imbalan memilah limbah dan menambah jumlah daur ulang yang dikerjakan di peternakan. Jika peternakan membangun dan mengoperasikan fasilitas TPA sendiri mereka mesti mampu menunjukkan keterlibatan ahli yang berkaitan dalam rancangan TPA disertai fokus tertentu di area, seperti jenis tanah, tabel air, risiko banjir dsb. Mesin yang rusak serta suku cadang bekas harus ditempatkan di area TPA khusus.
7.7.2
Indikator: Penanganan dan pembuangan limbah yang bertanggung jawab berdasarkan penilaian risiko dan kemungkinan daur ulang. Persyaratan: Bukti prosedur ada di tempat. Keberlakuan; Semua
a. Menyiapkan sebuah rencana pengelolaan limbah peternakan berdasarkan penilaian risiko dan pedoman nasional. Memastikan rencana itu mencakup penanganan dan pembuangan yang bertanggung jawab atas semua limbah peternakan
A.Memeriksa rencana pengelolaan limbah peternakan untuk mengonfirmasi bahwa hal itu mengakomodasi secara jelas penanganan dan pembuangan yang bertanggung jawab atas seluruh limbah peternakan. Memeriksa praktik pembuangan di peternakan saat di lokasi untuk memverifikasi bahwa rencana itu dilaksanakan
b. Menyerahkan bukti bahwa tidak ada manusia atau hewan di mana limbah padat sedang dibuang ke lingkungan alam serta menunjukkan bahwa penerapan solusi pembuangan yang paling bertanggung jawab didasarkan pada apa yang ada di daerah setempat
B. Memeriksa peternakan atas bukti limbah apapun yang dibuang ke lingkungan alam.
C
Toilet-toilet bersih yang memadai sudah ada
c. Memperlihatkan bahwa peternakan telah memilah dan mendaur-ulang limbah jika memungkinkan (yaitu kantung pakan dan wadah plastik).
C. Memeriksa peternakan atas bukti apapun, bahwa peternakan telah memilah dan mendaur-ulang limbah.
C
Peternakan telah memilah limbah dari limbah daur ulang sepeti kantung pakan, wadah plastik dsb
EV Major 1
Peternakan telah memilah semua limbah secara ekonomis dan non-ekonomis tanpa mempertimbangkan dampak pada lingkungan dan kesehatan manusia. Catatan pembuangan Ref. PS/CD/6-A-01 bertanggal Januari, 2016 terungkap bahwa total 6 item limbah dibuang oleh komunitas desa tanpa penilaian risiko. Selain itu, vendor berlisensi tidak dipilih demikian pula tujuan akhir limbah yang harus dispesifikasikan.
Catatan Kaki
[145] Pematang (dinding tahan air dan lantai yang dibangun di sekeliling tanki minyak atau cairan berbahaya lainnya untuk menahan mereka jika terjadi tumpahan) harus dibangun di sekeliling penyimpanan bahan mudah terbakar untuk menahan tumpahan. Pematang ini harus tahan air, dengan kapasitas 110% dari volume material tersimpan, dan tidak boleh memiliki lubang buangan (air hujan perlu dipompa atau disekop secara berkala). Bahan kimia kering harus dilindungi dari kelembaban di dalam bangunan. Semua wadah bahan kimia cair harus tertutup sampai kedap udara. Akses ke seluruh bahan kimia harus dibatasi hanya untuk personel yang berwenang.
PRINSIP 3: MENGEMBANGKAN DAN MENGOPERASIKAN PETERNAKAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN MASYARAKAT SEKITAR [50][51]
C
Major NC
Minor NC
NA
Kriteria 3.1: Seluruh dampak atas masyarakat sekitar, pengguna ekosistem dan pemilik tanah akan menuju, sudah, atau akan dinegosiasikan dalam cara terbuka dan bertanggung jawab Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
3.1.1
Kriteria 3.1: Seluruh dampak atas masyarakat sekitar, pengguna ekosistem dan pemilik tanah akan menuju, sudah, atau akan dinegosiasikan dalam cara terbuka dan bertanggung jawab Indikator: Para pemilik peternakan harus bersedia mengikuti Penilaian Dampak Sosial/ Social Impact Assessment (p-SIA) [52] partisipatif dan menyebarluaskan kesimpulan dan hasilnya secara terbuka dalam bahasa setempat. Pemerintah daerah dan sedikitnya satu organisasi masyarakat sipil yang dipilih oleh masyarakat harus mempunyai salinan dokumen ini. Proses dan dokumen p-SIA terdiri analisis risiko dan dampak bersama yang juga ditanggung masyarakat sekitar dan pemangku kepentingan [53]. Unsur partisipatif (tanggapan dan input masyarakat) akan tampak dan termasuk di dalam laporannya. Hasil-hasil kesepakatan antara peternakan dan masyarakat sekitar mengenai bagaimana mengelola risiko dan dampak, juga termasuk dalam laporan. Persyaratan: Laporan p-SIA yang akan menyokong langkah-langkah seperti digariskan dalam Lampiran II; tersedia dalam pemerintah daerah, masyarakat dan melalui organisasi masyarakat sipil yang terpilih; dan laporannya menuliskan tanggal rapat-rapat dan nama-nama peserta Keberlakuan; Semua
a. Menyiapkan p-SIA temasuk semua item yang dilaporkan di Lampiran II. Untuk peternakan berskala besar (yakni beroperasi terintegrasi dan vertikal) p-SIA nya harus dikuasakan pada ahli profesional. Sebuah p-SIA yang baru harus dilaksanakan setidaknya setiap 3 tahun > persiapan praaudit akan memasukkan kerjasama dengan pemangku kepentingan yang disediakan peternakan dan juga NGO atau serikat buruh dan pemerintah daerah > kerjasama segitiga ini diterapkan sebagai teknik audit: verifikasi laporan dan proses p-SIA termasuk sedikitnya satu pihak yang diwawancara yang dipilih acak dari daftar pemangku kepentingan masyarakat yang disiapkan peternakan, dan satu dari organisasi lokal yang dimasukkan peternakan dalam proses p-SIA, serta satu oleh firma audit yang diidentifikasi organisasi lokal yang diharapkan mengenali wilayah tersebut
C
Dalam p-SIA terperinci yang selesai pada Okt 2014 melalui sebuah tim spesialis dari Institut Pertanian, Bogor. Hasil dari pSIA sudah dikomunikasikan kepada para pemangku kepentingan melalui pertemuan-pertemuan. Catatan-catatan mengenai pertemuan yang diadakan pada 17 Feb 2016 di Desa Medasari dan 23 Meai 2015 di Desa Sungai Sibur, sudah diverifikasi
b. Untuk peternakan berskala besar, menyerahkan bukti tentang pengalaman dari ahli profesional yang dikuasakan. Memverfikasi CV atau ringkasan profesional serta konsultasi partisipatif sebelumnya dari para ahli profesional yang dikuasakan untuk pelaksanaan P-SIA.
C
Dalam p-SIA terperinci yang selesai pada Okt 2014 melalui sebuah tim spesialis dari Institut Pertanian, Bogor. Rincian tim yang berpartisipasi dalam konsultasi p-SIA terbukti tersedia
[50] Komunitas/ Masyarakat: Sekelompok orang dengan karakteristik yang sangat mungkin beragam saling berkaitan karena ikatan sosial, berbagi perspektif bersama, dan bergabung dalam perikatan kolektif di dalam sebuah wilayah geografis dengan batas-batas tertentu. Empat indikator: - sebuah negara dari masyarakat teroganisir dalam bentuk kecil (kota, desa, perkampungan) yang mengakui perwakilan tunggal (pemimpin, formal atau informal) - Masyarakat di dalam sebuah wilayah geografis dengan batas tertentu; cukup kecil untuk mengizinkan interaksi tatap muka sebagai bentuk utama perhubungan/ kontak antara individu-individu Catatan Kaki di dalam kelompok itu - mempunyai kepentingan bersama atau kebaikan bersama serta mengakui bahwa, dan sudah diakui mempunyai hal itu. - Sebuah kesadaran identitas dan karakteristik bersama (perasaan „kami‟ versus „mereka‟) pada keduanya/atau sosial, budaya, ekonomi, latar belakang etnik
[51] Prinsip ini berupaya meminimalisir ketidakadilan atau kegelisahan dalam komunitas yang terpengaruh yang mungkin berakibat pada aktivitas peternakan udang. Persyaratan mengakui bahwa hal itu hanya mungkin menjadi adil secara sosial pada titik di mana kerangka pemikiran hukum dan hasil yang dimusyawarahkan mengizinkannya. Meski begitu, GSC meyakini bahwa standar ini mencerminkan sebuah peningkatan signifikan dari realitas sosial masa lalu dan kini, dan akan berupaya memperkuat mereka terus-menerus. GSC telah membuat standar kesinambungan sosial Standar Udang ASC terhadap kesepakatan dan persetujuan publik internasional seperti Deklarasi PBB mengenai Hak Asasi Manusia, Hak atas Pembangunan, Deklarasi PBB Catatan Kaki tentang Hak Masyarakat Asli (IPRA), Sasaran Pembangunan Milenium/ Millennium Development Goals, dan kesepakatan inti ILO. Contoh dari persetujuan dengan sektor swasta misalnya; Pedoman OECD untuk kerjasama multinasional, Perjanjian Global PBB tentang Tanggung Jawab Sosial Korporat dan ISO 26000. Perbandingan yang lebih terperinci ditetapkan oleh protokol yang ada dan sedang dikembangkan dalam Inisiatif Multi-Stakeholder seperti Roundtable on Sustainable Palm Oil, Ethical Tea Partnership, Forest Stewardship Council dan dalam standar seperti SA8000 dan ETI. Lihat juga Lampiran II untuk bahan bacaan lainnya [52] Penilaian Dampak Sosial Partisipatif/ Participatory Social Impact Assessment (p-SIA): Sebuah penilaian konsekuensi serta risiko positif dan negatif dari sebuah proyek yang sudah direncanakan atau sedang berlangsung (di sini: sebuah peternakan atau pembangunan peternakan) yang ditanggung dengan cara sedemikian rupa di mana kelompok-kelompok pemangku Catatan Kaki kepentingan mendapat input dalam proses, hasil dan kesimpulan dari penilaian tersebut, dan bahwa langkah-langkah yang diambil serta informasi yang dikumpulkan bisa diakses terbuka oleh semua pihak. Lihat Lampiran II. Catatan Kaki
[53] Definisi pemangku kepentingan: Seseorang, kelompok, atau organisasi yang mempunyai kepentingan langsung atau tidak langsung dalam sebuah organisasi karena ia/ mereka bisa mempengaruhi atau dipengaruhi oleh tindakan, sasaran dan kebijakan organisasi itu
Kriteria 3.2: Keluhan dari pemangku kepentingan yang terdampak dan sedang diselesaikan Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
3.2.1
3.2.2
Indikator: Para pemilik peternakan harus mengembangkan dan menerapkan resolusi konflik yang bisa diperiksa kebenarannya serta kebijakan resolusi untuk masyarakat setempat. Kebijakan itu harus menegaskan bagaimana konflik diidentifikasi dalam pSIA dan keluhan baru akan ditelusuri secara transparan, bagaimana mediasi dari pihak ketiga bisa menjadi bagian dari proses dan menjelaskan bagaimana menanggapi semua keluhan yang diterima. Kotak keluhan, register keluhan dan tanda terima keluhan (dalam bahasa setempat juga dipakai). Persyaratan; Lengkap Keberlakuan; Semua
a. Menyiapkan dan pastikan ada pengajuan kebijakan resolusi konflik untuk masyarakat setempat. Verifikasikan bahwa kebijakan resolusi konflik menelusur dan mengakomodir semua keluhan yang diidentifikasi oleh P-SIA.
C
Kebijakan resolusi sengketa untuk masyarakat setempat tersimpan baik
b. Menyimpan catatan dari semua orang yang telah menerima salinan kebijakan itu dan juga NGO setempat atau Serikat Buruh dan pemerintah daerah. Metoda dokumentasi interaksi dengan pemangku kepentingan harus memperlihatkan bahwa jalur komunikasinya efektif, ketimbang mendorong penyebaran prosedur resolusi konflik
C
Catatan distribusi salinan juga ada
c. Menyimpan catatan rapat-rapat (diadakan sedikitnya dua kali setahun) yang diadakan bersama masyarakat dan komunitas setempat untuk mengidentifikasi dan memecahkan konflik/ perbedaan pendapat. Catatan itu harus mencakup daftar para peserta, agenda dan rencana tindakan yang disepakati serta ringkasan. Untuk audit pertama, catatannta harus mencakup sedikitnya satu pertemuan rapat (ini mungkin bagian dari proses p-SIA jika p-SIA dilaksanakan kurang dari 6 bulan sebelum audit).
C
Pertemuan masyarakat setempat memang direncanakan oleh organisasi dengan dasar skema berkala. Memverifikasi catatan dari rencana pertemuan tsb: - 15 Januari 2016 di Medasari Pidada - 5 Agustus 2015 di Desa Medasari
a. Menyimpan daftar keluhan, yang jelas mengidentifikasikan keluhan apa yang telah diselesaikan dan tanggal penyelesaiannya. Verifikasikan pengajuan kebijakan (tertulis atau verbal) bersama sedikitnya satu pemohon keluhan. Periksa dokumentasi atas semua tindakan yang sudah diambil sebagai tanggapan pada keluhan. Lalu verifikasikan dengan sedikitnya satu yang hadir dalam rapat mengenai akurasi risalah rapat, agenda, persetujuan, tindakan.
C
Indikator: Wilayah konflik [54] atau sengketa dicatat dan disebarkan ke peternakan, pemerintah daerah dan perwakilan masyarakat lingkungan. b. Menyimpan risalah rapat komunitas masyarakat, yang menyebutkan isu yang dibahas dan isu yang diselesaikan Sedikitnya 50% dari konflik harus diselesaikan [55] dalam satu tahun sejak tanggal diajukan, dan total 75% dalam periode antara dua audit berurutan. Persyaratan; Lengkap Keberlakuan; Semua
C
Organisasi menyimpan catatan keluhan yang diterima dan resolusi atas keluhan tersebut. Umumnya keluhan diterima dalam pertemuan para pemangku kepentingan dan solusinya diidentifikasi dalam pertemuan yang sama melalui diskusi Risalah pertemuan untuk pertemuan masyarakat sudah tersimpan. Dilakukan verifikasi untuk pertemuan yang diadakan pada: - 15 Januari 2016 di Desa Medasari Pidada - 5 Agustus 2015 di Desa Medasari - 23 Mei 2015 di Desa Sungai Sibur
3.2.2
Indikator: Wilayah konflik [54] atau sengketa dicatat dan disebarkan ke peternakan, pemerintah daerah dan perwakilan masyarakat lingkungan. Sedikitnya 50% dari konflik harus diselesaikan [55] dalam satu tahun sejak tanggal diajukan, dan total 75% dalam periode antara dua audit berurutan. Persyaratan; Lengkap Keberlakuan; Semua
c. Menyimpan risalah pertemuan pemerintah daerah dan perwakilan masyarakat (jika ada) yang menyebutkan isu yang dibicarakan.
NA
Sejauh ini, tidak ada isu besar yang dibahas dalam pertemuan. Seluruh poin kecil dibahas dan dicatat dalam risalah
[54] Persengketaan, untuk tujuan persyaratan ini, adalah situasi di mana satu pihak menganggap rintangan atas kepentingannya yang sah, disebabkan oleh tindakan pihak lain atau ketiadaan tindakan. Satu pihak adalah pemilik peternakan atau manajer. Pihak lainnya adalah masyarakat sekitar maupun sekelompok pemangku kepentingan di dalam masyarakat. Konflik atau sengketa, untuk tujuan persyaratan ini, tidak termasuk keluhan yang diajukan perorangan terkecuali dibuktikan kebenarannya/didukung oleh seorang pemimpin masyarakat atau organisasi komunitas. Peternakan mungkin tidak menjadi pihak yang bersalah saat konflik muncul, namun peternakan harus melaksanakan kewajibannya/ due diligence untuk menghindari ancaman apapun yang ditujukan terhadap kepentingan sah masyarakat di lingkungan sekitarnya. “Due dilligence” adalah upaya yang dilakukan oleh satu pihak dengan kebijakan umumnya atau yang memiliki alasan Catatan Kaki guna mencegah kekerasan terhadap pihak lain. Proses penyelesaian (konflik) didokumentasikan dan risalah pertemuannya disimpan. Risalah itu termasuk agenda, daftar kekhawatiran yang diajukan, resolusi atau kesepakatan yang dicapai, daftar mereka yang akan mengambil tindakan oleh siapa dan kapan, serta daftar para peserta. Pemerintah daerah dan, jika ada, sedikitnya satu komunitas sipil atau organisasi yang lazim yang dipilih oleh masyarakat harus mendapatkan akses ke proses penyelesaian sengketa dan dokumentasinya.
[55] Sebuah persengketaan/konflik akan dianggap terselesaikan jika kedua pihak (yang bersengketa), dalam proses negosiasi, menyepakati untuk mengeluarkan sengketa dari agenda (dalam Catatan Kaki istilah di persyaratan ini: jika kedua pihak menerima mediasi eksternal dan/atau keputusan hukum kemudian persengketaan dianggap selesai meski apakah mediator atau keputusan hukum sudah dibuat) Kriteria 3.3: Transparansi dalam menyediakan kesempatan kerja untuk masyarakat setempat [56] Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
3.3.1
3.3.2
Indikator: Peternakan harus mendokumentasikan bukti peletakan reklame/ iklan lowongan kepada masyarakat yang tinggal dalam jarak perjalanan harian dari peternakan sebelum menyewa seseorang yang tidak bisa melakukan perjalanan ke dan dari rumah secara harian [57]. Persyaratan: Bukti iklan pembukaan lowongan kerja bertanggal di pedesaan sekitar, dengan cara pengumuman tempel, papan iklan atau iklan dalam majalah atau koran setempat. Keberlakuan: Peternakan berskala besar dan menengah; mereka yang menyewa lebih dari satu pekerja permanen, pekerja non-lokal
Indikator: Justifikasi untuk pekerjaan dari tiap pekerja tersedia, dan berdasarkan profil serta jasanya (keterampilan, pengalaman atau CV dalam hal ybs pekerja sewaan imigran). Persyaratan: Catatan tertulis dan bertanggal dari lamaran dan wawancara dengan pelamar, termasuk menyebutkan apakah mereka berasal dari masyarakat luar atau dari daerah setempat. Catatan itu juga harus menyebutkan sebab sebuah lamaran diterima atau tidak. Nama dan
a. Menyerahkan bukti dari reklame lokal atas posisi yang ditawarkan, dari mana para karyawan berasal, sebuah lokasi selain wilayah lokasi peternakan. Hal ini dapat diverifikasi selama wawancara dengan pekerja.
C
Memverifikasi foto-foto yang memperlihatkan pengumuman informasi perekrutan
b. Menyerahkan sebuah daftar berisikan nama, alamat dan nomor kontak/ penghubung dari semua orang untuk dikonsultasikan yang mengiklankan posisi lowongan di masyarakat lokal. Dapat diverifikasi dalam wawancara dengan pekerja
C
80% dari karyawan yang bekerja di organisasi berasal dari wilayah setempat. Hanya untuk posisi teknis dan posisi yang lebih tinggi, organisasi merekrut karyawan langsung dari satu universitas
a. Menyimpan data karyawan juga menyebutkan daerah asal
C
Daftar karyawan tersimpan baik dalam kompter yang berisikan semua data yang dibutuhkan
3.3.2
Indikator: Justifikasi untuk pekerjaan dari tiap pekerja tersedia, dan berdasarkan profil serta jasanya (keterampilan, pengalaman atau CV dalam hal ybs pekerja sewaan imigran). Persyaratan: Catatan tertulis dan bertanggal dari lamaran dan wawancara dengan pelamar, termasuk menyebutkan apakah mereka berasal dari masyarakat luar atau dari daerah setempat. Catatan b. Menyerahkan catatan bertanggal dari lamaran dan wawancara. Hal ini dapat diverifikasi selama wawancara dengan pekerja itu juga harus menyebutkan sebab sebuah lamaran diterima atau tidak. Nama dan rincian nomor yang harus dihubungi dari pelamar akan memungkinkan verifikasi. Keberlakuan: Peternakan berskala menengah dan besar: mereka yang menyewa lebih dari saru pekerja permanen, pekerja non-lokal c. Menyerahkan penjelasan tertulis mengenai mempekerjakan karyawan di luar masyarakat setempat
Catatan Kaki Footnote
Catatan tersedia atas tiap pekerja dalam peternakan, termasuk hasil wawancara. Kelompok pekerja yang diwawancara mengonfirmasi akurasi informasi dalam catatan
C
C
Penjelasan tertulis mengenai tersedianya pekerjaan karyawan dari luar area namun hanya staf teknis yang direkrut dari universitas.
C
Semua petani udang menerima satu salinan kontrak. Namun jika mereka akan mengambil pinjaman dari bank, salinan itu disimpan oleh bank sebagai jaminan gadai
[56] Hanya diwajibkan untuk peternakan berskala menengah dan besar: mereka yang menyewa lebih dari satu pekerja permanen, pekerja non-lokal. [57] Tidak diberlakukan jika peternakan ternyata menyewa >50% dari staf lokalnya
Kriteria 3.4: Skema kontrak peternakan [58] (jika dipraktikkan) adalah adil dan transparan bagi petani kontrak Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
3.4.1
3.4.2
Indikator: Skema kontrak tertulis Persyaratan: Kontrak ditulis dalam bahasa yang wajar [59], dan ditandatangani a. Memastikan semua peternakan kontrak mempunyai salinan kontrak dalam bahasa yang wajar dan salinan yang ditandatangani dan tersedia untuk bersama, kedua pihak menyimpan kedua pihak (yakni kontraktor dan pihak yang dikontrak) salinannya. Keberlakuan: Produsen yang mempraktikkan peternakan kontrak
Indikator: Ketentuan-ketentuan Kontrak Persyaratan: Kontrak harus mematuhi Lampiran III (Bagian A) yang berisikan ketentuan dasar untuk memastikan syarat- a. Memastikan semua kontrak peternakan sudah mematuhi persyaratan dalam Lampiran III. Selain itu, memverifikasi bersama pekerja yang bekerja untuk pihak yang lebih kecil dalam hubungan kontrak untuk memverifikasi penerapan syarat-syarat yang kontrak syarat perjanjian dipahami kedua pihak. Keberlakuan: Produsen yang mempraktikkan peternakan kontrak
SC minor 3
Isi kontrak peternakan ditemukan tidak selaras dengan Lampiran III.
3.4.3
Catatan Kaki
Indikator: Transparansi dan keterbukaan negosiasi Persyaratan: Pertemuan-pertemuan antara pembeli dan petani kontrak untuk membahas dan menegosiasikan perjanjian diadakan sedikitnya dua kali setahun dan didokmentasikan. Pertemuan dihadiri oleh sedikitnya tiga perwakilan kelompok a. Menyimpan risalah rapat/ pertemuan dengan sedikitnya tiga perwakilan petani yang dikontrak dan menyebutkan isu yang dibicarakan peternakan atau koperasi. Semua anggota yang berkontribusi pada kontrak pasokan harus mendatangani perjanjian mereka terhadap syarat dan kondisi yang dinegosiasikan. Keberlakuan: Produsen yang mempraktikkan peternakan kontrak
Risalah rapat tersimpan baik untuk pertemuan antara pemilik peternakan dan organisasi
C
[58] Peternakan Kontrak: Peternakan kontrak bisa didefinisikan sebagai sebuah perjanjian antara petani dan perusahaan pemrosesan dan/atau pemasaran untuk produksi dan pasokan produk pertanian di bawah perjanjian di muka, kebanyakan dengan penetapan harga-harga sebelumnya. Skema ini juga selalu melibatkan pihak pembeli untuk menyediakan sebuah tingkat dukungan produksi melalui, misalnya, pasokan input dan jasa nasehat teknis. Dasar dari skema seperti ini adalah sebuah komitmen dari sisi petani untuk menyediakan satu komoditas spesifik dalam standar jumlah dan mutu yang ditetapkan pembeli serta komitmen dari sisi perusahaan untuk mendukung produksi petani dan membeli komoditas dimaksud” (FAO).
Catatan Kaki [59] Bahasanya harus bisa dimengerti oleh semua pihak yang menandatangan perjanjian. Bila perlu, kontrak harus diterjemahkan. PRINSIP 4: MENGOPERASIKAN PETERNAKAN DENGAN PRAKTIK KETENAGAKERJAAN YANG BERTANGGUNGJAWAB [60]
C
Major NC
Minor NC
NA
Kriteria 4.1: Tenaga kerja anak-anak dan pekerja muda [62] Compliance Criteria (Required Client Actions): Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 4.1.1 Persyaratan ini tidak berlaku untuk anak-anak petani yang diizinkan bekerja paruh waktu, disebabkan mereka lebih tua daripada usia minimum yang sah untuk bekerja, bahwa pekerjaan tersebut tidak mengganggu jadwal sekolah dan bahwa mereka tidak terlibat dalam pekerjaan yang berbahaya [65] (bekerja dekat kolam kecuali tetap diawasi oleh seorang pekerja dewasa yang mampu berenang, bekerja dekat bahan berbahaya dan berpotensi mengakibatkan iritasi, mengangkat beban berat yang tidak proporsional terhadap ukuran tubuh seseroang, menjalankan mesin berat dan bekerja pada giliran malam).
4.1.1.
a. Menyimpan daftar seluruh karyawan yang bekerja di peternakan dengan menyebutkan tanggal lahir > memverifikasi daftar karyawan untuk usia dan kriteria (atau kartu identitasnya) atas apa hal ini ditetapkan sebelumnya. > memverifikasi tanggal mulai bekerja. > memverifikasi pernyataan kebijakan tenaga kerja anak-anak. > menggunakan pengamatan di lokasi serta wawancara acak dengan pekerja
C
Usia termuda dari pekerja adalah 20 tahun dan tertua dari para pekerja adalah 56 tahun. Daftar karyawan dengan tanggal lahir serta bukti lahir tersimpan baik
b. Menyimpan salinan identitas resmi dari seluruh karyawan yang terdaftar, yang menyebutkan tanggal lahir mereka.
C
Kartu identitas resmi dari seluruh karyawan (KTP) tersimpan baik sebagai bukti tanggal lahir
Indikator: Usia minimum dari pekerja yang disewa [61] Persyaratan: Usia 18 tahun Keberlakuan: Semua
c. Memastikan bahwa tidak ada pekerja berusia lebih muda dari 18 tahun (gunakan tanggal lahir untuk menghitung usia pastinya), lihat catatan kaki.
C
No employee found below 18 years of age as the youngest employee is of age 20 .
d. Membuat sebuah deklarasi yang menyatakan bahwa peternakan menolak tenaga kerja anak-anak dan tidak akan mempekerjakan siapapun yang berusia lebih muda dari 18 tahun. Prosedur ketenagakerjaan untuk peternakan menyebutkan bahwa lowongan kerja tidak akan ditawarkan kepada individu berusia di bawah 18 tahun.
C
Organisasi memiliki pernyataan untuk mencegah perekrutan karyawan di bawah usia 18 tahun melalui sebuah memo 015/HR-GA/VII/2009 bertanggal 22 Juli 2009
Catatan Kaki
[60] Harap diingat, bahwa banyak negara mempunyai UU nasional yang mengakomodasi isu ketenagakerjaan secara ketat dan intensif, meski demikian ini tidaklah konsisten dalam konteks global. Mengakomodasi isu kunci ini dalam budidaya air tawar sangatlah penting, karena terdapat implikasi hak asasi manusia penting serta manfaat kemasyarakatan yang terbukti dari standar ketenagakerjaan yang berhubungan dengan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, pengelolaan yang baik dan stabilitas politik. Persyaratan tenaga kerja dalam dokumen ini membantu untuk memastikan bahwa semua operasi budidaya air tawar yang disertifikasi terhadap Standar Udang ASC telah mengurangi atau menghapus dampak kunci potensial dari isu ketenagakerjaan yang berkaitan dengan produksi. Lebih jauh, persyaratan ketenagakerjaan Standar Udang ASC didasarkan pada prinsip-prinsip inti Organisasi Tenaga Kerja Internasional/ International Labor Organization (ILO): kebebasan berkumpul, hak tawar menawar secara kolektif, larangan buruh/ tenaga kerja paksa, larangan tenaga kerja anak-anak, dan bebas dari diskriminasi, serta elemen lain yang dianggap hak fundamental dalam pekerjaan: upah yang adil dan jam kerja, kondisi keselamatan dan kesehatan yang layak serta praktik disiplin tanpa kesewenang-wenangan. Social Accountability International (SAI), sebuah NGO perburuhan/ standar sosial internasional terkenal menyarankan cara terbaik mengarahkan standar bersama standar praktik tenaga kerja terbaik, termasuk konvensi ILO.
Catatan Kaki
[61] Seorang pekerja sewaan (permanen) didefinisikan sebagai seseorang yang dikontrak untuk durasi satu siklus produksi atau lebih lama, dan menerima kompensasi uang sebagai pengganti waktunya bekerja di peternakan. Tenaga kerja sewaan, untuk aktivitas singkat tertentu dengan durasi maksimum dua pekan, seperti dalam memanen, tak dianggap sebagai tenaga kerja sewaan permanen. Sebuah keluarga-pekerja didefinisikan sebagai hubungan darah tingkat pertama atau kedua kepada pemilik utama (pria/wanita) dan/atau pasangannya DAN menerima tunjangan/ kompensasinya atas pekerjaan yang dilakukan di peternakan TIDAK dihitung berdasarkan waktu di mana ia bekerja di peternakan, namun proporsional terhadap produktivitas atau keuntungan peternakan (yakni seorang anak bergabung dengan ayahnya dalam usaha keluarga, atau sepupu tingkat dua melakukan pekerjaan sebagai ganti akomodasi dan makanan, atau saudara tingkat dua berbagi pendapatan dari panen). Anggota keluarga tingkat pertama atau kedua bersepakat untuk melakukan pekerjaan sebagai ganti pembayaran berdasarkan kerja-waktu dianggap „pekerja sewaan‟. Apakah perjanjiannya bersifat verbal atau di atas kertas, tidaklah berbeda. Pekerja yang dibayar sebagian menurut hari/ waktu dan dibayar sebagian melalui pembagian dalam penjualan produk dianggap „pekerja sewaan‟.
Catatan Kaki
[62] Tenaga kerja anak: merujuk pada pekerjaan apapun yang dilakukan oleh anak-anak yang lebih muda dari usia yang ditentukan dalam definisi seorang anak, kecuali untuk pekerjaan ringan sebagaimana dijelaskan oleh Konvensi 138 ILO, pasal 7. Konvensi itu mengizinkan anak-anak berusia antara 15 sampai 17 tahun untuk bekerja dalam peternakan, dengan syarat waktu untuk sekolah dan bermainnya dijamin dan anak-anak dikecualikan/ tidak dimasukkan dalam pekerjaan yang, berbahaya, sewenang-wenang dan keras secara fisik.
Catatan Kaki
[63] Pekerjaan berbahaya: pekerjaan yang, berdasarkan sifatnya atau lingkungannya di mana pekerjaan itu dilakukan, cenderung membahayakan kesehatan, keselamatan atau moral pekerja
Kriteria 4.2: Tenaga kerja wajib paksa, terikat [66] Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan): Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 4.2.1 Kontrak harus dinyatakan secara jelas dan dimenegrti oleh pekerja sewaan serta tidak menjerumuskan pekerja menjadi berhutang budi. Pemilik pekerjaan dilarang menahan gaji atau sebagian dari gaji untuk pembayaran benda dan jasa yang telah dilakukan sebagai kewajiban. Akomodasi, pakaian, makan siang, transportasi, dsb, jika dan saat pemilik pekerjaan memanfaatkan barang dan jasa itu sebagai sebuah kewajiban, kemudian akan diserahkan untuk ganti upah/ gaji yang dinyatakan dalam kontrak. Program pelatihan kerja yang disyaratkan pemilik pekerjaan dibayar sepenuhnya untuk itu atau diberi penggantiannya oleh pemilik pekerjaan. Sluruh pembayaran harsu diselesaikan pada saat berakhirnya pekerjaan. Pemilik pekerjaan tidak diizinkan untuk menahan dan menyimpan dokumen asli identitas pekerja sewaan. (Catatan: perhatian ekstra harus diberikan atas situasi imigran dan kontraktor/subkontraktor, karena mereka bisa menghadapi masalah yang rentan tanpa dokumen identitas mereka). Indikator ini adalah hak pekerja untuk memilih di mana ia akan menghabiskan waktu libur mereka. Indikator ini tidak memerintahkan bahwa pekerja harus meninggalkan peternakan. Dalam banyak situasi (semisal peternakan yang jauh) para pekerja mungkin ingin tetap tinggal atau berdekatan dengan peternakan yang justru mungkin tidak nyaman.
4.2.1
Indikator: Hak atas pembayaran akhir penuh dan tunjangan Persyaratan: Pemilik pekerjaan tidak akan menahan bagian apapun dari gaji, properti atau tunjangan karyawan setelah berakhirnya pekerjaan. Keberlakuan: Semua
4.2.1
4.2.2
4.2.3
Catatan Kaki
Indikator: Hak atas pembayaran akhir penuh dan tunjangan Persyaratan: Pemilik pekerjaan tidak akan menahan bagian apapun dari gaji, properti atau tunjangan karyawan setelah berakhirnya pekerjaan. Keberlakuan: Semua
Indikator: Para karyawan mempunyai hak untuk menyimpan dokumen identitas dan izin kerja Persyaratan: Pekerja sewaan tidak diwajibkan untuk menyerahkan dokumen asli identitas kepada pemilik pekerjaan mereka setelah memulai pekerjaan Keberlakuan; Semua
Indikator: Pekerja sewaan memiliki keleluasaan bergerak di luar jam kerja Persyaratan: Pekerja sewaan harus bebas untuk meninggalkan tempat kerja dan mengelola waktu istirahat mereka Keberlakuan: Semua
a. Memastikan seluruh kontrak menyatakan dengan jelas kebebasan pekerja untuk mengakhiri pekerjaan mereka dan menerima pembayaran penuh sampai hari terakhir pekerjaan mereka. > mewawancara pekerja secara acak berkaitan hak dan kewajiban mereka dalam mengakhiri sebuah kontrak. > mewawancara pekerja secara acak apakah simpanan mereka sudah disimpan. > memverifikasi pemahaman mereka tentang kebijakan peternakan. > memverifikasi pekerja yang keluar apakah pembayaran sudah dilakukan selayaknya dan tidak ada hutang tertinggal.
SC Minor 2
Kontrak kerja dipegang para pekerja, namun di dalam kontrak tidak ada syarat dan ketentuan yang menegaskan kewajiban atas karyawan, apabila mereka ingin keluar dari organisasi
b. Memastikan hak pekerja, sebagaimana disebutkan dalam persyaratan ini, sudah dihormati dengan selayaknya
C
Hal ini sudah diverifikasi melalui wawancara pekerja; bahwa hak-hak pekerja sudah dilindungi secara layak,
c. Memastikan bahwa peternakan tidak menahan bagian apapun dari gaji, tunjangan, properti ataupun dokumen milik pekerja, dalam rangka mewajibkan mereka meneruskan bekerja untuk pemilik pekerjaan
C
Tidak ada bukti ditemukan bahwa organisasi menahan upah karyawan atas suatu alasan. Hal ini juga sudah diverifikasi melalui wawancara pekerja
d. Memastikan tidak ada karyawan yang diwajibkan untuk bekerja di peternakan dengan tujuan melunasi utangnya.
C
Tidak ada kasus seperti ini teridentifikasi selama audit.
a. Memastikan bahwa tidak ada siapapun di peternakan atau atas nama pemilik pekerjaan menahan dokumen asli identitas pekerja > memverifikasi melalui verifikasi acak bersama pekerja
C
Memverifikasi kasus-kasus secara acak melalui wawancara pekerja dan tidak ada kasus seperti itu ditemukan
C
Pada umumnya karyawan tinggal pada akomodasi perusahaan atau di pedesaan terdekat. Bekerja sesuai jadwal mereka dan berhak untuk meninggalkan bangunan peternakan jika mereka inginkan, dengan menginformasikan kepada otoritas lebih tinggi terlebih dulu. Hal ini sudah diverifikasi melalui wawancara pekerja
a. Memastikan karyawan bebas untuk meninggalkan tempat bekerja dan mengelola waktu istirahat mereka. > Memverifikasi melalui pemeriksaan atas paket pengantar karyawan atau pedoman/manual pekerja. > memeriksa buku catatan harian dan catatan mesin absen. > wawancara verifikasi bersama pekerja dan satuan pengamanan
[66] Tenaga Kerja Terikat: jika seseorang dipaksa oleh pemilik pekerjaan atau kreditur untuk bekerja dalam rangka melunasi hutang finansial kepada agens penyedia kredit
Kriteria 4.3: Diskriminasi [70] di lingkungan pekerjaan Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
4.3.1
4.3.2
4.3.3
Indikator: Adanya kebijakan anti –diskriminasi, termasuk, namun tidak terbatas pada, bagaimana menghadapi diskriminasi di tempat bekerja dan akses yang sama pada seluruh pekerjaan dalam kaitannya dengan gender, usia, asal muasal (lokal vs. pendatang), suku atau agama, dan menguraikan prosedur perusahaan secara jelas dan transparan dalam mengajukan/ menuntut dan menanggapi keluhan diskriminasi. Prosedur perusahaan yang jelas dan transparan diuraikan untuk mengajukan/menuntut dan menanggapi keluhan diskriminasi. Persyaratan: Dokumen kebijakan tersedia di peternakan dan isinya diketahui oleh para pekerja. Tampak prosedur ada pada tempanya dan dipergunakan. Tidak ada keluhan dari pekerja jadi mereka mematuhinya.. Keberlakuan: Semua
Indikator: Jumlah insiden diskriminasi Persyaratan: Tidak Ada Keberlakuan: Semua
Instruksi untuk Klien Tentang Indikator 4.3.1 Diskriminasi di lingkungan pekerjaan: Bukti adanya kebijakan/praktik anti-diskriminasi. Para karyawan harus sudah memiliki kebijakan anti-diskriminasi tertulis yang menyatakan perusahaan tidak berikatan atau menyokong diskriminasi dalam menyewa, penggajian, akses terhadap pelatihan, kenaikan jabatan, terminasi atau pensiun berdasarkan suku, kasta, asal kewarganegaraan, agama, cacat fisik, gender, orientasi sesks, keanggotaan serikat buruh, afiliasi politis, usia atau kondisi lain yang mungkin dapat menyebabkan diskriminasi. Prosedur perusahaan yang jelas dan transparan disusun untuk mengajukan/menuntut dan menanggapi keluhan diskriminasi. Para karyawan harus menghormati prinsip imbalan yang sama untuk pekerjaan yang sama. Bukti insiden diskriminasi: Testimoni pekerja akan mampu mendukung bahwa perusahaan tidak mencampuri hak personel untuk mengamati keyakinan atau praktik, atau untuk memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan suku, kasta, asal negara, agama, disabilitas/ cacat, gender, orientasi seks, keanggotaan serikat buruh, afiliasi politik atau kondisi apapun yang bisa menimbulkan diskriminasi.
Menyiapkan dan memastikan implementasi kebijakan anti-diskriminasi, yang menyatakan bahwa perusahaan tidak terlibat/medukung diskriminasi dalam menyewa, pengupahan, akses terhadap pelatihan, kenaikan jabatan, terminasi atau pensiun berdasarkan suku, kasta, asal negara, agama, disabilitas/cacat, gender, orientasi seksual, keanggotaan serikat buruh, afiliasi politik, usia atau kondisi apapun yang dapat menimbulkan diskriminasi. Memverifikasi bahwa semua pekerja sudah menerima salinan kebijakan anti-diskriminasi dan/atau menyadari dan mengerti kebijakan itu. Mengonfirmasi bahwa mereka mengetahui isinya.
a. Menyimpan sebuah register beserta kelihan (termasuk keluhan diskriminasi).
Indikator: Kesetaraan upah dan kesempatan. Semua pekerja sewaan, terlepas dari apapun gender mereka, asal, suku atau agama, menerima upah yang sama, tunjangan, kesempatan kenaikan jabatan, susunan keamanan kerja dan kesempatan pelatihan untuk pekerjaan a. Menyimpan catatan perubahan gaji karyawan, kenaikan jabatan, dan kesempatan pelatihan. Untuk audit pertama catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan yang sama pada peran yang sama serta tingkat pengalaman di dalam posisi hirarki yang sama. Persyaratan: Bukti kesetaraan upah dan kesempatan. Keberlakuan; Semua Applicability: All
Kebijakan anti-diskriminasi dikeluarkan bersama organisasi melalui sebuah memo pada 1 April 2015.
C
NA
C
Register itu memang tersedia namun tidak ada keluhan mengenai diskriminasi yang teridentifikasi. Hal ini juga sudah diverifikasi melalui wawancara pekerja.
Perubahan upah/ gaji umumnya mengikuti kebijakan perubahan upah organisasi. Demikian pula, pelatihan diberikan untuk semua orang dalam organisasi. Tidak ada bukti kasus diskriminasi ditemukan.
4.3.4
Catatan Kaki
Indikator: Menghormati hak dan tunjangan sebagai ibu/ pascamelahirkan Persyaratan: Karyawan tidak diwajibkan menguji kehamilan dan tidak dapat menerima sanksi dan/atau dipecat dikarenakan status sebagai ibu dan harus menjamin hak yang sah untuk cuti hamil/pascamelahirkan. Keberlakuan: Semua
a. Menyiapkan dan memastikan implementasi kebijakan yang melindungi ibu hamil dan menyusui. Setidaknya menyokong kebijakan publik, namun bahkan jika hal itu tidak ada, beberapa tingkatan perlindungan harus diterapkan dan dinyatakan/ dituliskan. > periksa keberadaan jadwal kerja khusus/yang disesuaikan untuk wanita hamil dan menyusui > catatan medis yang menyatakan kehamilan/sedang menyusui (harap diingat larangan mendakwa bahwa seseorang dikatakan hamil!). > terdapat analisis risiko mengenai kehamilan/menyusui serta keselamatan dan kesehatan pekerja
C
Organisasi memang sudah melakukan penilaian risiko atas wanita hamil dan menyusui (PM-WM/P2k3-101)
C
Catatan pelatihan untuk seluruh karyawan tersimpan baik. Hal ini juga telah diverifikasi melalui wawancara pekerja.
[70] Diskriminasi: pembedaan, pengecualian, atau preferensi/ lebih cenderung yang mengandung pengaruh yang membatalkan atau melemahkan kesetaraan kesempatan atau perlakuan. Tidak semua pembedaan, pengecualian, atau preferensi menentukan diskriminasi. Misalnya, suatu imbalan atau kenaikan upah atau bonus berdasarkan kinerja, karenanya bukanlah sebuah diskriminasi. Diskriminasi positif yang menguntungkan seseorang dari kelompok tertentu yang tak terwakili bisa saja sah di beberapa negara.
Kriteria 4.4: Lingkungan kerja, kesehatan dan keselamatan Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan): Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 4.4.1 Lingkungan kerja yang sehat dan aman. Harus ada bukti bahwa semua pekerja peternakan sudah menerima pelatihan dan memahami sepenuhnya pelatihan itu. Jika diwawancarai, para pekerja pelu menunjukkan pengetahuan dan pemahaman mengenai bahaya dan praktik yang aman. Para pekerja dilatih dalam hal praktik, prosedur dan kebijakan kesehatan dan keselamatan. Meminimalkan bahaya/ risiko dalam lingkungan pekerjaan, termasuk prosedur sistematis yang terdokumentasi serta kebijakan untuk menghindari bahaya di tempat kerja serta risikonya, harus ada dan informasinya harus tersedia untuk pekerja. Prosedur tanggap darurat harus ada dan diketahui seluruh pekerja. Tanda peringatan dalam bahasa yang mudah dipahami atau gambar yang mudah dimengerti harus dipakai di sekitar/ dekat peralatan dan/atau bahan (kimia) berbahaya. Seluruh pekerja harus berhak untuk mengindarkan diri mereka sendiri dari bahaya serius yang mungkin segera terjadi tanpa meminta izin dari perusahaan. Memberikan pelatihan keselamatan dan kesehatan berkala untuk pekerja sewaan (sekali setahun dan untuk seluruh pekerja baru), termasuk pelatihan mengenai potensi bahaya dan meminimalkan risiko.
4.4.1
Indikator: Persentase pekerja yang mendapat pelatihan praktik, prosedur dan kebijakan kesehatan dan keselamatan, yang relevan dengan pekerjaan. Peralatan keselamatan tersimpan baik dan siap digunakan. Persyaratan: 100% pekerja mendapat pelatihan. Sertifikat pelatihan dikeluarkan oleh otoritas nasional atau provinsi yang berkompeten dan relevan atau oleh pusat pelatihan yang a. Menyimpan catatan dan salinan sertifikat pelatihan untuk seluruh karyawan. Jika pemerintah tidak menyediakan pelatihan tersendiri dari sudah diakui otoritas diwajibkan untuk perusahaan independen dan dari sebuah departemen SDM dengan sebuah rencana terstruktur yang baik. > Auditor harus memeriksa operasional yang mempekerjakan lebih dan memverifikasi kualifikasi dari organisasi yang menyediakan pelatihan. dari lima karyawan [71] dan bukti bahwa peralatan keselamatan sudah dipakai oleh pekerja. Keberlakuan; Peternakan dengan karyawan lebih dari 5 (lima) orang
b. Memastikan bahwa seluruh pekerja memakai peralatan keselamatan jika diberlakukan. Untuk peralatan yang ada di lokasi, peralatan itu harus memperlihatkan keterangan tentang pemakaian (terakhir), dan dalam kondisi berfungsi efektif
SC Minor 1
Sebuah laporan non-konformitas diajukan mengenai kondisi pekerjaan sbb: - Pemadam api ditemukan tidak dalam kondisi bertekanan di asrama perusahaan (CS-36/C-11) - Kotak P3K ditemukan berisi obat-obatan yang kedaluwarsa di Bengkel Listrik (Obat-obatan seperti Molexdine Povidone iodine kedaluwarsa bulan 04/2016, Rivanol cairan antiseptik
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 4.4.2 Menetapkan peristiwa kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan kecelakaan yang berhubungan dengan keselamatan, serta pelanggaran yang dicatat juga tindakan koreaktif yang diambil. Sedikitnya, seluruh kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan yang membutuhkan beberapa bentuk perhatian dari tenaga medis profesional (perawat atau dokter) harus dicatat. Dokumentasinya harus dibuat dengan memerhatikan kesehatan pekerjaan dan pelanggaran keselamatan. Rekomendasinya adalah memasukkan catatan jumlah insiden dan jumlah orang dan hari yang hilang akibat insiden. Sebuah tindakan korektif/ perbaikan harus diimplementasikan sebagai respon terhadap kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan serta pelanggaran praktik keselamatan yang sudah terjadi. Ini perlu dianalisis dan mengakomodasi akar penyebabnya lalu memperbaiki dan mencegah risiko di masa nantinya atau kecelakaan dari keadaan yang sama.
4.4.2
4.4.3
Catatan Kaki
Indikator: Monitoring kecelakaan dan insiden serta tindakan korektif. Persyaratan: Seluruh kecelakaan dan insiden yang berhubungan dengan pekerjaan harus tercatat dan tindakan korektif harus didokumentasikan serta diimplementasikan. Keberlakuan: Semua
Indikator: Perlindungan biaya medis. Persyaratan: Pemilik pekerjaan harus menyediakan bukti jaminan/perlindungan atas seluruh pengeluaran yang berhubungan dengan kecelakaan/cedera yang terjadi di bawah tanggung jawab pemilik pekerjaan apabila tidak dilindungi oleh UU nasional. Keberlakuan: Semua
a. Menyimpan catatan dari seluruh kecelakaan serta tindakan korektif yang diambil. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan
C
Catatan kecelakaan kecil tersimpan baik. Pada 16 Januari 2016, Ivan Agung Santosa mengalami shock dikarenakan tersengat listrik saat mengganti trafo
b. Memastikan bahwa tindakan korektif sudah ada untuk peristiwa relevan. Apabila dilaporkan adanya pengulangan lanjutan atas kecelakaan yang sama, sebuah tren historis dari frekuensi yang menurun harus ditunjukkan.
C
Catatan penyelidikan insiden dan tindakan yang diambil atas hal tersebut tersimpan baik
C
Seluruh pekerja sudah dilindungi melalui skema asuransi kesehatan sesuai persyaratan hukum nasional. Catatan dari hal tersebut tersimpan baik
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 4.4.3 Bukti perlindungan atas kecelakaan. Harus ada kompensasi yang layak untuk melindungi biaya dan pendapatan yang hilang bagi semua pekerja sewaan yang mengalami kecelakaan atau cedera yang terjadi di lingkungan pekerjaan. Pertimbangan khusus harus diberikan kepada pekerja sementara, pendatang atau asing yang mungkin statusnya di luar undang-undang yang relevan dengan perlindungan dalam kasus cedera yang berhubungan dengan pekerjaan atau masalah kesehatan. Dokumen yang berhubungan dengan asuransi pekerja dapat diverifikasi dengan perusahaan asuransi yang diindikasikan.
a. Menyerahkan bukti daftar seluruh pekerja permanen dan bukti perlindungan jaminan kesehatan untuk seluruh pekerja
[71] Sertifikat pelatihan dikeluarkan oleh otoritas provinsi atau nasional yang berkompeten dan relevan atau otoritas setara yang diakui atau lembaga atau pusat pelatihan yang mendapat rekomendasi
Kriteria 4.5: Upah Minimum dan Adil [73] atau “upah yang pantas” Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
4.5.1
4.5.2
4.5.3
Indikator: Tingkat upah minimum sesuai dengan yang berlaku atas deskripsi tugas/pekerjaan spesifik mereka. Persyaratan: Seluruh pekerja sewaan [74], termasuk pekerja sementara, harus menerima pembayaran lebih besar atau sama dengan upah minimum yang ditentukan peraturan menurut negara atau wilayah di negara itu (yang mana yang berlaku). Pembayaran upah harus dilakukan: dalam tender yang sah, di tempat kerja atau ke rekening bank pekerja, pada ketentuan frekuensi yang ditetapkan dalam kontrak, disertai slip gaji yang terdokumentasi jelas dan diserahkan kepada pekerja, termasuk identifikasi pengurangan apapun, pembayaran di muka dan/atau kontribusi yang disepakati sebelumnya. Keberlakuan; Semua
Indikator: Pekerja permanen dibayar dengan upah yang adil. Gaji, jika masih belum pada tingkat “upah yang pantas”, dinaikkan secara bertahap hingga memasukkan dana yang pantas untuk kebutuhan dasar pekerja ditambah pendapatan tambahan yang memungkinkan pekerja menabung dan/atau membayar dana pensiun Persyaratan: Bukti yang ada menegaskan upah yang pantas atau pembayaran bertahap yang bertambah sepanjang waktu – serangkaian slip pembayaran di administrasi peternakan dan di tangan pekerja sendiri Keberlakuan: Semua
Indikator: Hukuman atas pelanggaran terhadap upah atau hak pekerja. Persyaratan: Tidak ada tunjangan karena menunda/ menahan pembayaran sebagian atau seluruh gaji, tunjangan atau hak pekerja sebagaiman ditetapkan hukum. Juga bukan hukuman atas (tuduhan) perilaku keliru pada sisi pekerja (cf. ILO 29 dan 105). Keberlakuan: Semua
a. Memiliki dokumen sah yang menyebutkan upah minimum untuk lokasi di mana peternakan beroperasi. > memverifikasi kontrak, catatan upah, dan slip pembayarannya. > memverifikasi upah lembur. > memverifikasi catatan terminasi. > memverifikasi hutang dan pengurangan dan/atau pembayaran di muka. > memeriksa secara acak bersama pekerja apakah mereka mengetahui upah minimum yang berlaku dan apakah catatan mencerminkan kenyataannya.
C
Upah dasar minimum untuk karyawan adalah Rp 2.250.000 yang ditetapkan oleh pemerintah. Tidak ada satupun karyawan yang menerima gaji lebih kecil dari itu.
b. Menyimpan salinan kontrak pekerja dan memastikan bahwa sedikitnya upah minimum dibayarkan kepada karyawan.
C
Kontrak karyawan berisikan upah yang ditetapkan dan tidak ada kontrak karyawan di luar kasus yang menjadi sampel mengandung upah lebih kecil dari upah minimum yang ditetapkan
c. Menyimpan tanda terima pembayaran gaji, ditandatangani oleh pekerja. Untuk audit pertama, tanda terima itu harus mencakup ≥ 6 bulan.
C
Tanda terima gaji tersimpan baik
d. Memastikan bahwa slip pembayaran diberikan kepada pekerja termasuk identifikasi pengurangan apapun, pembayaran di muka dan/atau komtribusi yang disepakati sebelumnya.
C
Umumnya, slip gaji diserahkan kepada pekerja, menginformasikan pengurangan apapun
a. Jika upah minimum belum ditetapkan undang-undang, hitunglah upah yang mampu mengganti kebutuhan dasar, dengan berkonsultasi dengan pekerja dan organisasi perwakilan mereka, serta penaksiran biaya hidup dari sumber yang kredibel. Mendokumentasikan prosesnya dan memastikan bahwa seluruh pekerja mempunyai akses untuk memeriksa dokumen ini di jam-jam yang pantas
NA
Upah Minimum ditetapkan oleh UU
C
Sebuah kenaikan gaji progresif teridentifikasi di atas upah minimum
a. Memastikan seluruh karyawan selalu diperlakukan dengan hormat dan bermartabat (yakni tidak ada tindakan fisik sewenang-wenang).
C
Telah diverifikasi melalui wawancara pekerja dan seluruh karyawan diperlakukan dengan hormat dan bermartabat. Tidak ditemukan kasus perlakuan kasar tercatat atau diinformasikan dalam wawancara pekerja
b. Memastikan tidak ada pengurangan dalam pembayaran gaji dan/atau tunjangan atas tindakan disiplin (misalnya atas perusakan peralatan yang tidak disengaja).
C
Tidak ada laporan kasus seperti itu juga tak ada bukti ditemukan dalam wawancara pekerja
b. Menyimpan catatan pembayaran gaji sesuai dalam 4.5.1c, yang menunjukkan upah yang pantas atau kenaikan gaji progresif.
4.5.4
4.5.5
a. Menyerahkan pernyataan yang menyebutkan mekanisme yang digunkan untuk penentuan upah Indikator: Adanya mekanisme penentuan upah dan tunjangan (termasuk, jika ada, kombinasi gaji dan skema bagi hasil panen). Persyaratan: Kriteria pengambilan keputusan dan proses penyesuaian gaji dan tnjangan sudah diketahui oleh seluruh pekerja Keberlakuan: Semua b. Memastikan karyawan mengetahui mekanisme yang digunakan untuk penentuan upah
Indikator: Skema perputaran kontrak ketenagakerjaan yang didesain untuk menangkal pekerja lama mendapat akses penuh kepada remunerasi yang adil dan setara juga tunjangan lainnya Persyaratan: Dilarang Keberlakuan; Semua
a. Memastikan bahwa skema kontrak tidak menangkal pekerja lama mendapat akses penuh terhadap remunerasi yang adil dan setara serta tunjangan lain
Catatan Kaki
[73] Upah yang adil dan pantas: sebuah tingkat upah yang memungkinkan pekerja menyokong keluarga berukuran rata-rata berada di atas garis kemiskinan. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan pokok seperti pangan, air bersih, pakaian, rumah tinggal, transportasi, pendidikan, pajak wajib, ditambah penghasilan tambahan, demikian pula tunjangan sosial yang sah secara hukum (yang bisa termasuk asuransi medis perawatan kesehatan, asuransi pengangguran, pensiun, dsb). Negara-negara OECD menetapkan 50% dari pendapatan tingkat menengah di negara dimaksud sebagai pendapatan minimum yang mampu memenuhi kebutuhan dasar itu. Dalam kasus di mana skema panen atau bagi hasil keuntungan dipakai antara mereka yang memiliki peternakan dan mereka yang dipekerjakan untuk bekerja di peternakan, nilai finansial dari upah minimum yang berlaku atau 50% dari tingkat upah menengah di negara (di mana pun yang tertinggi), pendapatan pekerjanya perlu mendapat jaminan tanpa mempertimbangkan kinerja peternakannya.
Footnote
[74] Pekerja Sewaan: Para pekerja permanen dan sementara. Pekerja permanen: mereka yang pekerjaan utamanya adalah pekerjaan permanen/ tetap atau diiringi sebuah kontrak kerja untuk durasi tak terbatas dan pekerja reguler yang kontrak berlangsung selama 12 bulan dan lebih. Pekerja temporer/sementara: Para pekerja yang pekerjaan utamanya bersifat tidak berkala, pekerja sepintas atau musiman; pekerja harian, bekerja musiman atau atau sementara berdasarkan kontrak berdurasi kurang dari 12 bulan. Jikalau menyewa ulang pekerja yang sama: jika total dari dua periode penyewaan, waktu yang tidak berurutan di antara periode penyewaan, lebih dari total 12 bulan (termasuk, jika ada, periode percobaan), maka pekerja yang dimaksud adalah pekerja permanen.
Kriteria 4.6: Akses terhadap kebebasan berkumpul dan hak atas tawar menawar secara kolektif Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan): Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 4.6.1 Kebebasan untuk berkumpul dan melakukan tawar menawar secara kolektif menentukan persentase pekerja yang mempunyai akses ke serikat dagang, mampu tawar menawar secara kolektif, dan/atau akses pekerja ke perwakilan yang layak yang dipilih oleh pekerja tanpa campur tangan manajemen. Perusahaan wajib memastikan bahwa pekerja yang tertarik dalam tawar menawar kolektif atau bergabung dengan sebuah serikat pekerja atau organisasi pekerja atas pilihan mereka tidak akan mengalami diskriminasi. Jika hak-hak dibatasi, perusahaan harus menjelaskan kepada pekerja bahwa mereka sanggup menjanjikan para pekerja sebuah dialog kolektif melalui struktur perwakilan dan bahwa mereka akan mengizinkan para pekerja untuk memilih atau menentukan secara bebas perwakilan mereka. Para pekerja bebas untuk membentuk dan bergabung serikat dagang apapun atau organisasi pekerja yang diizinkan UU negara ybs, bebas dari bentuk campur tangan apapun dari para pemilik pekerjaan atau mendirikan organisasi pesaing atau didukung oleh pemilik pekerjaan. ILO melarang secara tegas “tindakan-tindakan yang diperuntukkan khusus untuk mendorong pendirian organisasi pekerja atau untuk menyokong organisasi pekerja secara finansial atau cara lain, dengan sasaran menempatkan organisasi itu di bawah kendali para pemilik pekerjaan atau organisasi pemilik pekerjaan.” Bukti yang ada akan diperiksa silang dengan serikat pekerja yang disebutkan atau oleh organisasi yang dipilih oleh pekerja.
Indikator: Persentase pekerja yang mendapat akses ke serikat dagang, organisasi pekerja dan/atau mempunyai kemampuan berorganisasi sendiri dan mampu melakuan tawar
C
Organisasi terbukti sudah menetapkan prosedur untuk menentukan gaji karyawan
C
Karyawan sudah mengetahui mekanisme untuk menentukan upah. Hal yang sama sudah dikonfirmasi melalui wawancara pekerja
C
Banyak pekerja yang sudah sangat lama bekerja untuk organisasi. Dan dengan demikian mereka memperoleh akses penuh terhadap remunerasi dan tunjangan lain yang adil dan jujur.
4.6.1
4.6.2
Catatan Kaki
Indikator: Persentase pekerja yang mendapat akses ke serikat dagang, organisasi pekerja dan/atau mempunyai kemampuan berorganisasi sendiri dan mampu melakuan tawar menawar secara kolektif [75] atau mempunyai akses kepada perwakilan yang dipilih oleh para pekerja tanpa campur tangan manajemen Persyaratan: 100% pekerja mendapat akses, apabila mereka memilih demikian, ke organisasi pekerja yang dapat mewakili mereka secara mandiri tanpa campur tangan pemilik pekerjaan. Keberlakuan; Semua
Indikator: Para anggota serikat buruh atau organisasi pekerja tidak didiskriminasi di hadapan para pemilik pekerjaan. Persyaratan: Para pemilik pekerjaan tidak boleh campur tangan atau menghukum pekerja karena menjalankan hak mereka dalam perwakilan. Keberlakuan; Semua
a. Menyimpan salinan kontrak karyawan dan memastikan bahwa kontrak yang ditandatangani bersama jelas-jelas tidak membatasi hak untuk berkumpul secara bebas.
C
Kontrak-kontrak tidak membatasi para pekerja untuk berkumpul
b. Memastikan bahwa para pekerja memiliki kebebasan untuk membentuk dan bergabung dengan serikat dagang dan/atau asosiasi pekerja apapun, serta bebas dari campurtangan pemilik pekerjaan dalam bentuk apapun atau organisasi pesaing yang dibentuk atau disokong pemilik pekerjaan. ILO melarang secara tegas “tindakan-tindakan yang ditujukan khusus untuk mendorong pendirian organisasi pekerja atau mendukung organisasi pekerja yang ada di bawah kendali pemilik pekerjaan atau organisasi pemilik pekerjaan.”
C
Karyawan bebas untuk bergabung dengan Serikat Pekerja sesuai pilihan mereka. Banyak pekerja sudah menjadi anggota serikat-serikat pekerja, seperti SPSI dan SBSI.
c. Memastikan bahwa serikat dagang dan/atau organisasi kemasyarakatan yang berkaitan dalam hak-hak ketenagakerjaan bisa mendapat akses/menginformasikan langsung kepada semua pekerja (poster, pamflet, kunjungan).
C
Serikat-serikat pekerja mendapatkan akses langsung ke para pekerja
d. Memastikan bahwa perwakilan serikat dagang dan/atau masyarakat sipil memiliki akses pada anggota mereka di tempat kerja pada waktu yang disepakati bersama dengan manajemen peternakan.
C
Sudah diverifikasi melalui wawancara pekerja
e. Menyerahkan sebuah pernyataan yang secara eksplisit menyebutkan komitmen pemilik pekerjaan atas hak kebebasan berkumpul dan hak melakukan tawar menawar secara kolektif > tidak secara mutlak ada dalam pernyataan. Pernyataan ini diketahui para pekerja demikian pula kesungguhannya. Dalam lingkungan yang sangat terbatas kesepakatan bersama ini (= mengizinkan+ tidak akan merugikan, menyalahgunakan) telah disadari keberadaannya secara verbal di hadapan organisasi masyarakat sipil terpercaya. Para pemilik pekerjaan dapat mengemukakan bagaimana mereka melakukan itu dan auditor bisa memverifikasinya.
C
Pernyataan ini adalah bagian dari kontrak pekerja
a. Memastikan bahwa para karyawan tidak dihambat dalam menjalankan hak mereka dalam perwakilan
C
Kasus seperti ini tidak ditemukan selama audit. Hal ini juga sudah dipastikan melalui wawancara pekerja
[75] Melakukan tawar menawar secara kolektif: negosiasi sukarela antara para pemilik pekerjaan dan organisasi pekerja dalam rangka menetapkan syarat dan ketentuan ketenagakerjaan melalui cara kesepakatan bersama (tertulis).
Kriteria 4.7: Praktik pelecehan dan disipliner di lingkungan kerja yang menyebabkan kerusakan mental dan/atau fisik permanen atau sementara Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
4.7.1
Indikator: Keadilan dalam hal langkah disiplin Persyaratan: Tidak ada contoh insiden kesewenangan [76]. Keberlakuan; Semua
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 4.7.1 Tindakan displin dalam lingkungan pekerjaan. Menetapkan insiden tindakan displin sewenang-wenang Mutlak, bahwa dilarang ada keterlibatan dalam atau mendukung pemberian hukuman fisik/ jasmani, mental atau pemaksaan fisik, atau kesewenangan verbal. Denda atau pengurangan upah tidak bisa diterima sebagai sebuah metoda untuk mendisplinkan pekerja, sebagaimana disebutkan dalam pernyataan kebijakan dan bukti dari kesaksian pekerja. Bukti kebijakan dan prosedur disiplin tanpa sewenang-wenang. Apabila tindakan displin diperlukan, peringatan verbal dan tertulis secara progresif/terus menerus boleh diterapkan. Sasarannya adalah selalu untuk memperbaiki kinerja pekerja sebelum melepas mereka pergi, sebagaimana disebutkan oleh pernyataan kebijakan dan bukti dari kesaksian pekerja."
4.7.1
Indikator: Keadilan dalam hal langkah disiplin Persyaratan: Tidak ada contoh insiden kesewenangan [76]. Keberlakuan; Semua
a. Memastikan adanya keadilan dalam tindakan disiplin dan bahwa tidak ada contoh insiden kesewenangan. Auditor harus memeriksa catatan tindakan disiplin yang diambil oleh pemilik pekerjaan; kepada siapa; dan alasan dari melakukan hal itu. Dengan cara ini, auditor bisa menghitung perbedaan tindakan disiplin dipertunjukkan.
b. Menyimpan catatan dari tindakan apapun yang telah diambil dalam menanggapi kejadian tindakan pelecehan atau disiplin yang sewenang-wenang. Tanggapannya harus layak dan dimaksudkan unruk mencegah kejadian ulangan. > dalam hal tidak ada catatan tertulis atau tidak lengkap: verifikasikan dengan serikat buruh atau asosiasi pekerja atau NGO sebagaimana disebutkan para pekerja. Auditor harus melakukan pemeriksaan silang bahwa masalah itu telah diakomodasi dalam pertemuan komunitas hingga kepatuhan terhadap PSIA dan di mana sebuah "insiden berbahaya" terjadi, auditor harus memverifikasi dengan komisioner/agen tenaga kerja eksternal.
4.7.2
4.7.3
Catatan Kaki
Indikator: Kebijakan dan prosedur yang jelas, adil dan transparan a. Menyiapkan dan memastikan implementasi dari kebijakan anti-pelecehan dan tindakan displiner sewenang-wenang. Auditor harus Persyaratan: Bukti dokumentasi dan memastikan bahwa salinan dari kebijakan anti-pelecehan dan tindakan displiner sewenang-wenang dilampirkan dalam kontrak pekerja komunikasi ke seluruh pekerja dan bahwa pekerja sudah secara verbal dijelaskan mengenai kebijakan ini secara lengkap Keberlakuan: Semua
Indikator: Larangan pelecehan Persyaratan: Bukti-bukti bahwa contoh kasus apapun sudah diakomodir dan diselesaikan Keberlakuan; Semua.
a. Menyimpan catatan mengenai tindakan apapun yang sudah diambil sebagai tanggapan atas contoh kasus pelecehan. Tanggapan harus layak dan ditujukan untuk mencegah kejadian ulangan. > dalam kasus di mana tidak ada catatan tertulis atau tidak lengkap: verifikasikan dengan sertikat buruh atau asosiasi pekerja atau NGO sebagaimana disebutkan oleh pekerja.
[76] Secara mental atau fisik, penyalahgunaan/kesewenangan mental: dikarakterisasikan oleh penggunaan kekuasaan yang disengaja, termasuk kesewenangan verbal, isolasi, seksual atau rasial, menakut-nakuti, atau mengancam melalui kekuatan fisik.
Kriteria 4.8: Kompensasi lembur dan jam kerja Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
Tindakan disipliner contohnya adalah surat peringatan dsb, sudah diterapkan sesuai persyaratan hukum perundangan.
C
Kasus yang sudah diverifikasi di mana tindakan disiplin sudah diambil: - Jimmy Carter - 14 Januari 2016 – surat peringatan dikeluarkan karena mengambil cuti tanpa izin - Supriyanto - 13 Juli 2015 - surat peringatan dikeluarkan karena mencuri udang dari peternakan
C
Kebijakan anti-pelecehan sudah ada di dalam organisasi dan sudah dikomunikasikan ke seluruh pekerja
C
NA
Tindakan seperti itu terbukti TIDAK ADA berdasarkan kebijakan ini, karena tidak ada kasus yang ditemukan
4.8.1
Instruksi untuk Klien mengenai Indikator 4.8.1 – Jam lembur dan jam kerja Menentukan insiden, pelanggaran, dan kesewenangan atas jam kerja dan lembur. Jam kerja aktual adalah waktu yang dihabiskan di tempat kerja untuk aktivitas produktif dan pada aktivitas lain yang menjadi bagian dari tugas dan kewajiban pekerjaan dimaksud (misalnya, membersihkan dan menyiapkan peralatan kerja). Hal ini juga termasuk waktu yang dihabiskan di tempat kerja jika orang itu tidak aktif karena alasan yang dikaitkan dengan proses produksi atau organisasi kerja (misalnya, jam siaga/ stand-by), di mana pekerja yang dibayar masih ada dalam urusan pemilik pekerjaan mereka selama periode-periode itu. Jam kerja aktual juga temasuk periode istirahat singkat yang dihabiskan di tempat kerja karena mereka kesulitan membedakannya secara terpisah, bahkan jika pekerja tidak “dalam urusan” pemilik pekerjaan mereka selama periode tersebut. Yang tidak termasuk secara eksplisit adalah istirahat makan siang, karena jam itu normalnya cukup panjang untuk dibedakan dengan mudah dari periode kerja. Pemilik pekerjaan harus mematuhi peraturan yang berlaku dan standar industri yang berhubungan dengan jam kerja. Sebuah “minggu kerja normal” bisa didefinisikan menurut hukum namun tidak boleh, berdasarkan waktu reguler, (secara terus-menerus atau sebgian besar waktu), melampui 48 jam. Variasi berdasarkan musiman bisa saja berlaku. Peternakan didorong untuk menyimpan catatan jam kerja. Personel harus menerima sedikitnya satu hari penuh (termasuk dua malam) libur dalam tiap periode tujuh hari selama mana mereka tidak Indikator: Jumlah maksimum jam boleh ditolak izinnya untuk meninggalkan lokasi/bangunan peternakan. Para pekerja tidak diwajibkan untuk meninggalkan peternakan kerja reguler: delapan jam/ hari atau selama waktu libur, namun berhak untuk melakukan hal itu jika mereka inginkan. Jikalau lokasi peternakan terlalu jauh untuk 48 jam/ minggu (rata-rata maksimum memungkinkan pekerja menikmati waktu santai di rumah, bersama keluarga atau di tempat rekreasi pilihan mereka, pemilik peternakan selama periode 17 minggu) termasuk harus menyediakan angkutan (pergi dan pulang) dan waktu libur yang mencukupi untuk memungkinkan pekerja menikmati hal itu jam “stand-by” (siap siaga); dengna sedikitnya tiap 17 minggu sekali. Para pekerja tidak akan dipaksa menyimpan catatan jam kerja (jika peternakan tidak melakukan itu). sedikitnya satu hari penuh (termasuk Seluruh jam lembur tidak boleh melebihi 12 jam per minggu untuk lebih dari dua minggu berturut, dan total jam kerja (termasuk jam dua malam) libur tiap periode tujuh hari. lembur) tidak boleh melebihi 60 jam dalam rata-rata selama periode 17 minggu. Seluruh jam lembur harus mendapat imbalan upah Persyaratan: Tercermin dalam catatan premium minimal +25% di atas upah reguler. Jam lembur harus bersifat sukarela. Pengecualian atas hal peryaratan terakhir ini bisa yang tersedia di peternakan dan 100% dibuat jikalau di mana jam lembur diperlukan untuk memenuhi permintaan bisnis jangka pendek, sepanjang hal itu legal dan ada kepatuhannya ditampilkan dalam kesepakatan tawar menawar kolektif terjadi dan mengakomodasi isu ini. Menurut konvensi ILO C-183, perlindungan diberikan kepada wawancara pekerja [77]. kaum wanita sebelum dan setelah baru melahirkan. Dalam situasi ini, wanita tidak diwajibkan untuk melakukan pekerjaan yang bisa Keberlakuan: Semua membahayakan kesehatan dirinya dan/atau anak. Perawatan kehamilan atau anak balita tidak akan pernah boleh menjadi alasan untuk mengakhiri pekerjaan dan beban bukti dalam hal pemecatan akan ditanggung pemilik pekerjaan. Tunjangan tunai selama perawatan
a. Menyimpan lembar jam kerja atau dokumen daftar kehadiran pekerja yang ditandangaani pekerja. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan.
b . Memastikan bahwa waktu reguler yang dijalani oleh pekerja peternakan tidak melebihi 8 jam/hari atau 48 jam/minggu.
4.8.2
4.8.3
Indikator: Hak untuk meningggalkan peternakan setelah selesainya kewajiban kerja harian Persyaratan: Bukti kebebasan bergerak untuk seluruh karyawan Keberlakuan: Semua
a. Memastikan semua pekerja bisa meninggalkan perternakan selama alokasi jam bebas mereka (yaitu; kapanpun, apabila mereka tidak sedang bekerja).
C
Telah diverifikasi dalam wawancara pekerja dan dikonfirmasi bahwa, pekerja dapat meninggalkan tempat bekerja jika mereka tidak sedang melakukan pekerjaan apapun. Namun para pekerja hanya bekerja selama waktu giliran mereka. Tidak ada jam kerja lembur
b. Menyimpan salinan kontrak karyawan dan memastikan bahwa kontrak ketenagakerjaan jelas menyatakan hak pekerja untuk berlibur
C
Kontrak karyawan menjelaskan persyaratannya
C
Para pekerja mendapat 4 (empat) hari libur per bulan, namun menurut izin resmi. Para pekerja juga dapat mengakumulasikan libur bulanan mereka dan mengambil libur sesuai keinginan mereka. Catatan mengenai hal ini tersimpan baik. Telah diverifikasi bersama para pekerja dalam wawancara bahwa mereka telah mengetahui hal ini dan tidak
Indikator: Waktu bebas/ libur minimum dari pekerjaan, dengan hak namun bukan kewajiban untuk meninggalkan a. Memastikan bahwa semua pekerja mempunyai sedikitnya 4 hari libur /bulan. bangunan/ lokasi peternakan jika akomodasinya ada di dalam peternakan, kecuali di mana baik pemilik pekerjaan maupun karyawan menyepakati bahwa hari libur tidak bisa diakomodasikan di dalam peternakan. Persyaratan: Empat kali 24-jam penuh per bulan Keberlakuan: Semua
4.8.3
4.8.4
Indikator: Waktu bebas/ libur minimum dari pekerjaan, dengan hak namun bukan kewajiban untuk meninggalkan bangunan/ lokasi peternakan jika akomodasinya ada di dalam peternakan, kecuali di mana baik pemilik pekerjaan maupun karyawan menyepakati bahwa hari libur tidak bisa diakomodasikan di dalam peternakan. Persyaratan: Empat kali 24-jam penuh b. Menyimpan lembar jam kerja untuk seluruh karyawan. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan. per bulan Keberlakuan: Semua
Indikator: Transportasi disediakan untuk pekerja (jika lokasi peternakan jauh dari tempat tinggal) untuk memungkinkan pekerja menikmati istirahat santai di rumahnya, bersama keluarga atau di tempat rekreasi pilihan a. Memastikan karyawan mendapatkan angkutan transportasi ke dan dari lokasi pertama di mana angkutan umum tersedia mereka. Persyaratan: Pemilik peternakan harus menyediakan transportasi ke dan dari lokasi pertama dari mana angkutan umum reguler tersedia. Keberlakuan; Semua
a. Memastikan bahwa jam lembur dibayarkan pada tingkat premium sedikitnya 25% di atas upah jam normal bagi seluruh karyawan.
4.8.5
4.8.6
C
Lembar jam kerja untuk seluruh pekerja telah tersimpan baik
C
Sebagian besar pekerja tinggal di dalam akomodasi perusahaan di dekat peternakan, sementara bagi mereka yang tinggal di pedesaan yang berdekatan, perusahaan telah mengelola jasa perahu
C
Praktik organisasi untuk bekerja hanya dalam jam giliran yang sudah ditetapkan. Tidak ada jam lembur diizinkan untuk pekerja apapun
Indikator: Tersedianya kompensasi lembur Persyaratan: Dibayarkan pada tingkat premium [78] sedikitnya 25% di atas upah jam normal Keberlakuan: Semua
Indikator: Jam lembur bersifat sukarela, dan tidak boleh lebih lama dari 12 jam/minggu. Persyaratan: kadang-kadang (bukan secara reguler). Keberlakuan; Semua
b. Menyimpan catatan pembayaran jam lembur
NA
Tidak diberlakukan karena tidak ada jam lembur yang disediakan
a. Memastikan bahwa bagi semua karyawan, jam lembur bersifat sukarela
NA
Tidak ada praktik jam lembur dalam organisasi
b. Memastikan bahwa bagi semua karyawan, jam lembur tidak melampaui maksimum 12 jam/minggu.
NA
Tidak ada praktik jam lembur dalam organisasi
c. Memastikan bahwa bagi semua karyawan, jam lembur hanya terjadi berdasarkan situasi luar biasa.
C
Tidak ada praktik jam lembur dalam organisasi
d. Menyimpan lembar jam kerja untuk seluruh karyawan. Untuk audit pertama, catatan peternakan harus mencakup ≥ 6 bulan. Pemeriksaan acak untuk akurasi lembar jam kerja
C
Lembar jam kerja dari sampel pekerja sudah diverifikasi, dan terbukti tidak ada jam lembur. Lembar jam kerja sudah tersedia untuk seluruh karyawan
e. Menyimpan salinan kontrak karyawan dan memastikan bahwa kontrak karyawan juga menyebutkan persyaratan jam lembur serta hakhak yang berkaitan
NA
4.8.7
Indikator: Hak cuti pascamelahirkan, termasuk istirahat harian atau pengurangan jam kerja untuk memenuhi kebutuhan merawat anak. Persyaratan: Cuti pascamelahirkan minimum selama 14 minggu (total periode bebas tugas termasuk sebelum dan/atau setelah melahirkan) serta termasuk jaminan untuk kembali bekerja. Gaji selama periode ini minimum harus pada level asuransi sosial yang diatur negara. Keberlakuan: Semua
C
Karyawan wanita sudah memahami hak mereka atas tunjangan pascamelahirkan
a. Memastikan karyawan memiliki salinan tertulis dari kontrak ketenagakerjaan mereka
C
Seluruh karyawan menerima kontrak ketenagakerjaan mereka. Hal ini sudah diverifikasi berdasarkan sampel melalui wawancara pekerja
b. Memastikan tidak ada karyawan yang bekerja melalui sebuah kontrak magang untuk lebih dari enam bulan
C
Tidak ditemukan kasus seperti ini
c. Memastikan karyawan mengerti kontrak ketenagakerjaan mereka
C
Seluruh kontrak ketenagakerjaan dibuat dalam bahasa setempat, yang bisa dimengerti oleh semua tenaga kerja
a. Memastikan seluruh karyawan wanita memahami (dan mengambil manfaat dari) hak mereka untuk mendapatkan cuti pascamelahirkan minimum 14 minggu serta kelangsungan pembayaran gajinya.
Catatan Kaki
[77] Audit akan memeriksa apakah para karyawan terbiasa dengan pedoman (dalam 4.8.1.) dan menggunakan wawancara pekerja untuk memeriksa kepatuhannya. Kepatuhan dijelaskan dalam wawancara.
Catatan Kaki
[78] Tingkat Upah Premium: sebuah tingkat pembayaran yang lebih tinggi daripada tingkat pekerjaan mingguan reguler. Hal ini harus mematuhi UU/peraturan nasional dan/atau standar upah yang adil. Juga harus sebesar 125% atau lebih tinggi dari tingkat upah normal.
Kriteria 4.9: Kontrak kerja yang adil dan transparan Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
4.9.1
4.9.2
Indikator: Tunjangan ganti rugi atas hubungan kontrak hanya ketenagakerjaan [79] atau skema magang yang keliru [80] termasuk kontrak ketenagakerjaan berputar/ berturut-turut untuk menolak bunga tunjangan. Persyaratan: Tidak Ada Keberlakuan; Semua
Indikator: Seluruh pekerja mempunyai izin kerja yang semestinya dan berlaku di negara ini. Persyaratan: Pemilik pekerjaan mempunyai daftar nomor referensi izin a. Menyimpan sebuah daftar nomor referensi izin atau salinan izin (yang berlaku) untuk seluruh karyawan. atau salinan dari izin untuk seluruh pekerja terkait. Keberlakuan: Semua
NA
4.9.3
4.9.4
4.9.5
Indikator: Para pekerja memahami sepenuhnya syarat pekerjaan mereka dan mengonfirmasikan perjanjian mereka (verbal atau tertulis). Kebijakan dan prosedur pekerjaan tertulis diwajibkan kala terdapat lebih dari lima pekeja sewaan. Persyaratan: Bukti perjanjian kontrak untuk seluruh pekerja. Kontrak tertulis: sebuah kontrak lengkap disimpan di kantor, ditandatangani bersama dan salinannya tersedia untuk pekerja. Perjanjian verbal: pemilik pekerjaan dan pekerja mengutip syarat-sayarat pekerjaan yang sama/ konsisten dalam wawancara independen. Keberlakuan: Semua
Instruksi Untuk Klien Mengenai Indikator 4.9.3 Kontrak pekerja haruslah adil dan transparan. Kontrak meliputi ketentuan tentang: tanggal masuk, menyebut periodenya, periode percobaan, gaji dan kebijakan gaji, perkiraan jam kerja, kebijakan tentang jam lembur, protokol keselamatan peternakan, ketentuan asuransi, kebijakan tantang langkah disiplin, daftar pengeluaran wajib, hak tertentu lainnya dan kewajiban kedua pihak, tanda tangan kedua pihak (dengan nama dan alamat yang diketik atau ditulis jelas) serta tanggal penandatanganan. Ketentuan umum atau kolektif bisa saja dilampirkan pad akontrak yang telah ditandatangani, namun pekerja harus mempunyai salinan tercetak lengkap semua itu. Peternakan yang mempunyai lebih dari lima pekerja yang disewa harus mengikuti kontrak berbasis kertas formal dan prosedur kebjakan. Pada peternakan dengan pekerja yang lebih sedikit (kurang dari lima), di mana petani dan pekerja berikatan dalam praktik pembuatan kontrak verbal, wawancara tertutup bersama pemilik peternakan, para pekerja dan komunitas setempat (semisal guru sekolah setempat, apabila ada anak yang bekerja di peternakan) mungkin diperlukan untuk memvalidasi apakah pembuatan kontrak yang adil dan transparan (yakni kontrak verbal) sudah dilakukan. Koperasi (kelompok peternakan) berjumlah hingga total lebih dari lima pekerja sewaan akan mematuhi kertas kerja yang ditentukan dalam indikator-indikator.
a. Jika itu kontrak tertulis: Memastikan semua kontrak karyawan ditandatangani bersama dan salinannya tersedia/ diserahkan kepada karyawan.
Seluruh kontrak pekerja sudah ditandatangani bersama oleh pekerja dan perwakilan organisasi
C
b. Jika kontrak verbal: Memastikan seluruh karyawan sudah memahami dan bisa menyebutkan syarat pekerjaan. Jika ada kebijakan tambahan verbal, ini harus dibuat tercetak dan diserahkan kepada pekerja
NA
c. Jika ada lebih dari 5 (lima) pekerja yang disewa, siapkan dan buatlah prosedur dan kebijakan pekerjaan tertulis
C
Prosedur dan kebijakan pekerjaan sudah tersimpan baik untuk segala jenis rekrutmen
a. Menyimpan salainan kontrak karyawan dan memastikan masa percobaan/ probation tegas dinyatakan dengan mematuhi peraturan setempat dan jika periode percobaan resmi tidak ada, maka masa percobaan tidak boleh melebihi 1 (satu) bulan.
C
Dalam semua kontrak masa percobaan ini sudah disebutkan
b. Memastikan masa percobaan dipahami oleh karyawan dan dihormati.
C
Karyawan sudah memahami persyaratannya. Hal ini sudah diverifikasi melalui wawancara pekerja
Indikator: Periode percobaan ditentukan dalam kontrak Persyaratan: Periode percobaan harus mengikuti perundang-undangan yang lazim di negara ini, namun tidak boleh lebih dari 30 hari, apabila tidak ada UU yang mengatur atau tidak berlaku [81]. Keberlakuan: Semua
Indikator: Dalam hal subkontrak [82] atau skema kerja rumahan, pemilik peternakan harus memastikan bahwa UU ketenagakerjaan, UU keamanan sosial dan ketentuan ILO yang tlah diratifikasi telah diikuti sepatutnya dan ditaati Persyaratan: Mengonfirmasi bahwa subkontraktor dan perantaranya mempunyai kontrak dengan pekerja mereka yang sesuai dengan peraturan dan perundangan Keberlakuan: Produsen yang mengadopsi skema subkontrak atau kerja/pekerjaan rumahan
Insruksi Untuk Klien Mengenai Indikator 4.9.5 – Skema Subkontrak dan kerja rumahan. Kru skema subkontrak untuk pekerjaan padat karya tertentu (semisal panen, menyortir) adalah praktik yang umum dalam budidaya air tawar namun sering menjadi bagian yang terpecah atau tidak mempunyai peraturan dari bisnis ini. Melalui skema subkontrak, jasa seperti ini dalam peternakan, tanpa disadari bisa berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan yang ada dalam bagian peraturan yang terpecahpecah di industri ini. Peternakan mengambil langkah yang diperlukan dari tanggung jawab sosialnya dengan menjalani ‘due diligence’ (uji tuntas/ kelayakan) sebelum menyewa dari penyedia jasa tertentu itu. ‘Due diligence’ ini digabungkan dalam persyaratan ini oleh petani dengan menunjukkan bukti bahwa mereka menyaring lebih dulu penyedia jasa dalam hal kemungkinan pelanggaran hak dasar pekerja. > memverifikasi bagaimana menyaring subkontraktor untuk kinerja mereka berkaitan dengan penanganan pekerja serta ketentuan kesehatan dan keselamatan. > memverifikasi bahwa peternakan telah menginformasikan subkontraktor, secara tertulis, dalam hal perlunya mematuhi kebijakan ini. > menguncujungi 1-2 subkontraktor secara acak dan/atau memverifikasi dalam wawancara dengan pekerja (reguler). a. Auditor harus memverifikasi bahwa peternakan telah mengirim surat permintaan kepada penyedia jasa subkontrak bahwa pekerja mereka dikontrak secara sah. Auditor juga harus memverifikasi bahwa peternakan telah menerima surat dari subkontraktor yang menyebutkan nama dan usia dari pekerja mereka dan bahwa mereka telah dikontrak secara resmi
NA
4.9.5
sosial dan ketentuan ILO yang tlah diratifikasi telah diikuti sepatutnya dan ditaati Persyaratan: Mengonfirmasi bahwa subkontraktor dan perantaranya mempunyai kontrak dengan pekerja mereka yang sesuai dengan peraturan dan perundangan Keberlakuan: Produsen yang mengadopsi skema subkontrak atau kerja/pekerjaan rumahan
b. Menyerahkan bukti bahwa penyedia jas sudah disaring mengenai kemungkinan pelanggaran hak dasar pekerja.
NA
c. Memastikan bahwa semua pekerja memang dipekerjakan oleh subkontraktor atau perantaranya serta menjalankan aktivitas yang relevan dengan peternakan dan mengikuti prosedur/ peraturan keselamatan dan kesehatan peternakan
NA
Catatan Kaki
[79] Skema kontrak hanya tenaga kerja: praktik menyewa pekerja tanpa membangun sebuah hubungan pekerjaan formal untuk tujuan menghindari pembayaran upah reguler atau ketentuan tunjangan wajib resmi, seperti perlindungan kesehatan dan keselamatan.
Catatan Kaki
[80] Skema Magang Yang Keliru: Praktik menyewa pekerja dalam skema magang tanpa menetapkan ketentuan magang/ upah berdasarkan kontrak. Satu skema magang menjadi keliru jika tujuannya adalah untuk membayar orang di bawah standar, menghindari kewajiban yang sah, atau mempekerjakan anak-anak.
Catatan Kaki
[81] Apabila hukum negara penghasil menuntut lebih, hukum harus ditaati
Footnote
[82] Pekerja Subkontrak: tidak langsung dikontrak oleh peternakan tapi melalui pihak perantara (subkontraktor).
Kriteria 4.10: Sistem manajemen – pekerja yang adil dan transparan [83] Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan): Instruksi Untuk Klien Mengenai Indikator 4.10.1-4 – Mekanisme yang Adil dan Transparan untuk menyelasikan konflik bersama. Catatan pertemuan dan keluhan yang didokumentasikan bisa diperiksa dan diverifikasi bersama manajemen, para pekerja, dan serikat buruh atau organisasi lain di mana pekerja menjadi anggotanya. Dokumen yang berhubungan dengan risalah dan keluhan harus memasukkan agenda (jika ada pertemuan), penyelesaian atau poin-poin tindakan atas mana kedua pihak menyetujuinya sebuah daftar peserta pertemuan (jika ada pertemuan).
4.10.1
Indikator: Pemilik pekerjaan memastikan bahwa semua pekerja mendpaatkan akses ke saluran komunikasi yang layak dengan para manajer mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan hak-hak ketenagakerjaan dan syarat pekerjaan. Persyaratan: Manajemen dan tenaga kerja purna waktu bertemu sedikitnya dua kali per tahun berdasarkan agenda tertulis dan risalah tertulis pertemuannya juga tersimpan. Keberlakuan: Semua peternakan >5 pekerja
Kotak-kotak keluhan ditemukan terletak di sejumlah lokasi untuk menampung saran dan juga keluhan. Beberapa keluhan yang telah diterima sudah diverifikasi melalui kotak-kotak keluhan ini: - Frekuensi perahu perusahaan untuk siswa agar ditambah - Masalah pemeliharaan asrama - Tempat sampah agar diletakkan di area asrama
a. Memastikan bahwa pekerja bisa mengajukan keluhan dan isu penting secara anonim (Saran: simpan kotak keluhan untuk para karyawan di seluruh lokasi peternakan)
C
b. Memastikan bahwa para pekerja mengerti prosedur keluhan peternakan dan didorong untuk memanfaatkannya oleh manajemen peternakan.
C
Para pekerja sudah mengetahui prosedur keluhan
c. Menyimpan catatan pertemuan (sedikitnya dua kali per tahun) yang diadakan bersama tenaga kerja. Catatan itu harus termasuk daftar para peserta, agenda dan rencana tindakan yang disepakati juga ringkasan. Untuk audit pertama catatan harus meliputi sedikitya satu pertemuan/ rapat
C
Catatan rapat dan pertemuan tersimpan baik. Risalah pertemuan juga mencakup rencana tindakan atas keluhan yang diterima
4.10.2
Indikator: Persentase isu yang diajukan para pekerja sudah tercatat, ditanggapi dan dimonitor oleh pemilik pekerjaan. Persyaratan: 100% Keberlakuan: Semua peternakan dengan >5 pekerja
a. Menyimpan sebuah register yang mencatat permasalahan yang diajukan para pekerja (termasuk formulir pengaduan), tanggal dan tanggapan yang diambil. Untuk audit pertama, register ini harus berisikan semua catatan dalam ≥ 6 bulan sebelumnya.
b. Memastikan bahwa para karyawan mendapat akses pada register tersebut pada waktu-waktu yang wajar. > memverifikasi, jika pengaduan tidak ada, dengan serikat pekerja atau asosiasi pekerja atau NGO sesuai permintaan para pekerja.
4.10.3
4.10.4
Catatan Kaki
Indikator: Rencana yang jelas, beserta a. Menyimpan daftar yang mencatat isu-isu yang disampaikan para pekerja dan termasuk rencananya (termasuk tindakan dan rentang proses, tindakan dan rentang waktu, waktu) untuk mengakomodasi silang pendapat yang masih harus diselesaikan. dikembangkan untuk mengakomodasi pengaduan, dan kepatuhannya. Persyaratan: Daftar pengaduan/ keluhan, rencana tindakan terkait serta rentang waktu untuk penyelesaiannya tersedia. Keberlakuan: Semua peternakan dengan >5 pekerja b. Memastikan bahwa rencana harus disokong
Indikator: Persentase keluhan yang diselesaikan dalam tiga bulan setelah keluhan diterima. Persyaratan: 90%, menurut rentang waktu dalam 4.10.3. Keberlakuan: Seluruh Peternakan dengan >5 pekerja
Isu-isu yang diajukan pekerja disimpan dalam sebuah file. Catatan beberapa kasus sudah diverifikasi
C
NA
C
Catatan yang tersimpan untuk rencana tindakan dilengkapi rentang waktu untuk menuntaskan hal tersebut
C
Mekanisme penanganan keluhan sudah dipatuhi semestinya
a. Menyimpan bukti dari isu-isu yang disampaikan para pekerja dan sedang diselesaikan. Bukti mungkin termasuk surat-surat yang ditandatangani oleh karyawan atau perwakilan mereka.
C
Catatan pertemuan yang diadakan untuk membahas keluhan juga mengandung catatan untuk penutupan keluhan
b. Mencatat isu-isu yang tengah dalam proses penyelesaian dalam daftar sebagaimana untuk 4.10.2.
C
Terbukti layak
c. Menyimpan ringkasan bulanan dan kalkulasi persentase isu yang terselesaikan dalam satu bulan.
C
Ringkasan bulanan terbukti tersimpan baik
[83] Berlaku untuk peternakan dengan jumlah pekerja lebih dari 5 (lima) orang
Kriteria 4.11: Kebutuhan dasar hidup bagi pekerja terakomodasi di dalam peternakan Kriteria Kepatuhan (Tindakan Klien Yang Diwajibkan):
4.11.1
4.11.2
Indikator: Kebutuhan dasar hidup bagi para pekerja yang terakomodasi di dalam peternakan layak dan aman. Persyaratan: Seluruh fasilitas (peternakan) dalam keadaan bersih, sehat, tahan hujan, aman dan layak untuk didiami sebagai tempat tinggal. Rumah tinggal yang didiami bersama harus memasukkan perlengkapan yang memungkinkan bebas dari visibilitas, seperti dinding, tirai atau tirai rotan/bambu geser. Air minum dan fasilitas memasak atau katering tersedia untuk seluruh pekerja yang diakomodasi di dalam lingkungan peternakan. Keberlakuan: Semua
Instruksi untuk Klien Mengenai Indikator 4.11.1 dan 4.11.2 Kriteria ini adalah mengenai menyediakan kebutuhan dasar yang nyaman dan pantas untuk kehidupan bagi pekerja yang tinggal di lingkungan peternakan. Maksud Kriteria ini tidak dimaksudkan untuk tempat bernaung sementara yang dipakai di dalam peternakan guna memungkinkan pekerja kadang berlindung dari hujan atau untuk tidur siang singkat dalam waktu jeda antar giliran. Syarat penghidupan ditujukan untuk pangan, tidur, beristirahat, rekreasi dalam rumah dan perawatan kesehatan pribadi semi permanen atau permanen. Aturan ketenagakerjaan internasional (ILO, SA8000) juga membuat referensi untuk ketersediaan lampu, dan ruang pribadi minimum per orang seluas 4 m2 di dalam pojok ruang tidurnya. > memverifikasi di tempat atas lokasi, kondisi, serta ukuran akomodosi. > memverifikasi hal itu memang dimanfaatkan pekerja (tidak hanya manajemen); dan itu bukan hanya pemakaian sementara.
a. Memastikan para karyawan yang terakomodasi di dalam peternakan mempunyai akses ke tempat tinggal yang pantas dan cocok dengan fasilitas yang bersih, menyehatkan, serta terlindung dari hujan.
C
Sejumlah pekerja sudah terakomodasi di dalam peternakan dengan fasilitas perumahan yang baik, fasilitas kebersihan dan fasilitas penting lain seperti, pusat ATM bank, toko, dsb.
b. Memastikan tempat tinggal yang dipakai bersama memasukkan perlengkapan yang memungkinkan untuk kebebasan dari visibilitas, seperti dinding, tirai atau sekat rotan/bambu geser.
C
Akomodasi yang dipakai bersama disediakan hanya untuk 2 karyawan di setiap rumah. Setiap rumah juga memiliki 2 (dua) kamar terpisah agar privasi terjaga
c. Memastikan para karyawan yang terakomodasi di dalam peternakan mempunyai akses ke air minum dan fasilitas memasak atau ketersediaan fasilitas katering.
C
Air minum melalui jalur pipa tidak tersedia di area ini, namun botol air minum tersedia dalam jumlah besar.
C
Dalam akomodasi, fasilitas kebersihan tersedia untuk seluruh karyawan. Di tempat pekerjaan, fasilitas kebersihan sudah terpisah untuk pekerja pria dan wanita.
Indikator: Fasilitas memadai untuk wanita. Persyaratan: Fasilitas kebersihan dan toilet yang terpisah dan pantas tersedia a. Menyediakan fasilitas toilet dan kebersihan terpisah dan layak untuk pria dan wanita, dengan kemungkinan pengecualian atas untuk pria dan wanita, dengan pasangan menikah yang diakomodasi bersama-sama. > apabila wanita ada di antara tenaga kerja (pekerja dan catatan penggajian): kemungkinan pengecualian atas pasangan menikah yang diakomodasi verifikasikan keberadaannya serta syarat kondisi fasilitas kebersihan yang terpisah itu bersama. Keberlakuan: Seluruh peternakan dengan >5 pekerja
LAMPIRAN A: Restorasi Mangrove Ini dimaksudkan untuk retorasi efektif atas kawasan/ lahan basah untuk dipakai oleh petani maupun auditor (Catatan: Lampiran I, II, III, IV, V, VI dan VII bisa ditemukan dalam Lampiran ini ditujukan untuk membantu para petani dan perusahaan budidaya udang dalam memahami apa yang dimaksud dengan ‘restorasi mangrove’, dan menggambarkan apakah manfaat dari restorasi ini bagi petani, dalam merencanakan langkah-langkah dasar yang dilibatkan dan restorasi mangrove, dan apa peran yang bisa dimainkan mangrove dalam manajemen dan perencanaan peternakan. Lampiran ini juga memberikan sebuah tinjauan singkat mengenai jenis keahlian yang diperlukan dalam melaksanakan restorasi mangrove, serta jenis lembaga yang bisa membantu tanggung jawab ini. Juka dimasukkan, sebuah daftar periksa bagi petani dan auditor agar membantu mereka menyelesaikan persyaratan standar Udang ASC, dan bagi para auditor dalam memverfikasi hal ini. Restorasi dan konservasi ekosistem disebutkan pada sejumlah kriteria dalam ASC Shrimp Standard khususnya Kriteria 2.2, yang mewajibkan petani untuk “merestorasi/ memperbaiki area yang sama dengan area yang sudah diubah menjadi stasiun pemompaan dan kanal inlet/outlet”. Untuk “peternakan yang dibangun atau diizinkan sebelum Mei 1999 di area mangrove, petani diharuskan mengganti/memberi kompensasi melalui restorasi seperti ditetapkan dalam B‐EIA, daftar/rencana nasional/negara/otoritas daerah, atau 50% dari ekosistem yang terdampak (apabila lebih besar)”. Petani juga diharuskan, di bawah kriteria 2.4, untuk “mempertahankan penyangga, batas dan koridor ekologis”. Ini mungkin juga akan mengharuskan pekerjaan restorasi agar mematuhi standar. Definisi-definisi Ekosistem Mangrove: Hutan Mangrove adalah salah satu ekosistem paling produktif di dunia. Mereka seringkali disebut sebagai ‘hutan air pasang’, ‘kawasan hutan pesisir’ atau ‘hutan hujan laut/ oceanic rainforest’. Mangrove adalah tanaman kayu yang tumbuh di ketinggian tropis dan subtropis di sepanjang titik temu daratan dan laut, tanjung, muara, laguna, sungai kering, dan di sungai, mencapai hulu hingga ke titik di mana air masih terasa rasa asinnya (saline) (Qasim, l998). Tanaman ini dan organisme terkait lainnya (mikroba, fungi, tumbuhan lain dan hewan), menentukan ‘komunitas hutan mangrove’ atau ‘mangal’ (Lihat Tomlinson PB (1986) The Botany of Mangroves. Cambridge, UK: Cambridge University Press. 413 p. Untuk daftar lengkap spesies tanaman mangrove asli dan sejenis). Faktor tanaman mangal (mangrove) dan abiotik yang berhubungan menentukan ekosistem mangrove (Kathiresan dan Bingham, 2001). Restorasi mangrove adalah pengenalan ulang dan menanam ulang himpunan spesies mangrove asli ke tempat yang mampu mendukung habitat mereka agar tumbuh menjadi ekosistem mangrove yang menampilkan fungsi yang sama dengan yang pernah mereka tunjukkan sebelumnya. Tujuan restorasi mangrove adalah penanam ulang/ pendirin ulang habitat (struktur) dan fungsinya seperti perlindungan pesisir, kontribusi untuk produksi perikanan dan peningkatan mutu estetis dari pemandangan alam yang sebelumnya musnah.
Istilah “restorasi” sudah diadopsi untuk secara spesifik mengacu pada aktivitas apapun yang ditujan untuk mengembalikan sistem ke kondisi eksistensi sebelumnya (apakah itu murni atau tidak) (Sensu Lewis 1990b). Istilah “rehabilitasi” selalu dipakai, dan diterpakan lebih umum dan digunakan untuk memaksudkan aktivitas apapun (termasuk restorasi dan penciptaan habitat) yang ditujukan untuk mengubah sebuah sistem yang memburuk atau alternatif yang stabil
Restorasi Mangrove; Manfaat untuk Peternak Mangrove yang sehat dapat menghasilkan pendapatan dan sumber daya untuk peternak dan di saat yang sama menyediakan perlindungan terhadap peristiwa ekstrim, misalnya. topan, dan proses yang lebih bertahap seperti instrusi/ gangguan air laut/asin dan erosi shoreline disebabkan mereka berada di area yang cukup luas. Penangkapan udang dan ikan di dekat dan di pesisir laut meningkat dan semakin terdiversifikasi seiring dengan meningkatnya keberadaan mangrove pada zona antar laut pasang. Mereka juga memberikan habitat dan berjasa sebagai tanah perawatan untuk peremajaan organisme laut di mana perikanan laut dan pesisirnya berada. Penangkapan udang dan ikan di sekitarnya bisa menjadi pendapatan tambahan bagi peternak atau melalui sebuah skema pengupahan yang juga bisa meningkatkan pendapatan pemilik tanah yang merestorasi mangrove yang dimanfaatkan nelayan setempat. Mangrove terutama digunakan untuk keperluan kayu bangunan atau kayu bakar. Produk non-kayu, kulit pohon (untuk zat warna), dedaunan (makanan ternak dan sayuran), buah-buahan (untuk membuat minuman), madu, lilin dan bahan atap dan juga ikan bersirip serta kerang-kerangan juga bisa dikumpulkan dari ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove juga menekan sejumlah besar karbon, ada apa yang disebut ‘blue carbon’ bisa dipasarkan. Peternak bisa menjual simpanan CO2 dalam pasar emisi sukarela.
Metoda-metoda Restorasi Mangrove Berikut ini adalah lima prinsip, pertimbangan dan saran praktis ekologis yang berdasarkan sebuah proses Restorasi Mangrove Ekologis/ Ecological Mangrove Restoration yang sudah lama menajdi pijakan , dibangun dari pembelajaran yang diperoleh melalui upaya rehabilitasi di seluruh dunia. 1. Memahami ekologi spesies mangrove di lokasi, khususnya pola reproduksi, distribusi sebaran, dan pembentukan tanaman baru yang sukses. 2. Memahami pola hidrologis (khususnya kedalaman, durasi dan frekuensi arus air pasang) yang mengendalikan penyebaran dan pembentukan serta pertumbuhan spesies mangrove (sasaran) yang berhasil. 3. Menilai modifikasi lingkungan asli mangrove yang sat ini mencegah regenerasi alami (pemulihan setelah mengalami kerusakan). 4. Memulihkan kondisi hidrologi dan kondisi lingkungan lainnya yang mendorong rekrutmen alamiah dari sebaran mangrove dan pembentukan tanaman yang berhasil. Misalnya melalui rehabilitasi sungai/teluk kecil di tepi laut atau pemindahan bendungan kecil lebih jauh ke dalam pulau, untuk memastikan karakteristik arus besar air pasang yang layak serta aliran air bersih yang mencukupi menuju tempat tumbuh mangrove (Lewis, 2005). Di mana modifikasi karya manusia atas pesisir pantai termasuk konversi berskala luas atas mangrove menjadi kolam pembudidayaan air laut, restorasi kolam-kolam tersebut kembali menjadi mangrove – melalui restorasi hidrologis, semisal dengan penghilangan sebagian pematang kolam – perlu dipertimbangkan, yang juga akan memabantu stabilisasi pantai, memberikan perlindungan dari erosi melalui ombak badai (Stevenson et al., 1999; Lewis et al., 2006, Winterwerp 2013); 5. Hanya mempertimbangkan sebaran tanaman aktual, sekumpulan tumbuhan baru yang dipertahankan, atau tumbuhan baru yang dikembangkan dengan baik setelah menentukan (melalui langkah 1-4) bahwa rekrutmen alami tidak akan memberikan keberhasilan sejumlah tanaman baru yang tumbuh, tingkat stabilisasi, atau tingkat pertumbuhan pepohonan kecil yang ditanam sebagai tujuan proyek restorasi.
Manual praktis berikut menawarkan pedoman tentang penanaman mangrove: http://www.wetlands.org/LinkClick.aspx?fileticket=EaD3s%2Bil5Mw%3D&tabid=56 Tautan tersebut baru diperbarui dengan enam langkah, yang menggabungkan aspek sosio-ekonomi dan persyaratan monitoring (Lewis, 2009). Tantangan restorasi mangrove yang berhasil: Banyak dari upaya pasca-tsunami untuk merestorasi/memperbaiki jalur hijau pesisir pantai melibatkan penanaman sederhana tanamana baru mangrove sebarannya. Teradapat sejumlah kesalahan terjadi, disebabkan penanaman spesies yang tidak cocok, dan di lokasi yang tidak cocok pula. Secara umum, kesalahan terjadi disebabkan kurangnya pemahaman mengenai lokasi restorasi itu sendiri: - Bagaimana sejarahnya? - Spesies mangrove apa saja yang pernah tumbuh di sana? - Di manakah mereka tumbuh? - Apa yang telah menyebabkan hancurnya atau degradasi mangrove? - Apa yang menjadi persyaratan hidrologis mereka? - Seberapa dalam substratnya di tempat di mana mereka tumbuh? - Asupan air segera apakah untuk wilayah itu? - Di manakah terjadinya pertukaran air pasang dan air laut?
2 3
Stevenson et al. 1999; Lewis, 2005 Erftemeijer & Lewis, 2000; Lewis, 2001; Primavera & Esteban, 2008
Area prioritas restorasi mangrove Petani udang harus fokus pada upaya restorasi mangrove mereka dengan urutan prioritas: 1) Wilayah yang diatur oleh peraturan nasional atau daerah– jalur hijau potensial terdekat atau bidang tepi pantai. Jika jalur sabuk hijau mangrove secara funsional sudah direstorasi dan mangrove di wilayah tepi pantai secara fungsional sudah direstorasi: 2) Berintegrasi dengan sistem pembudidayaan air tawar ekstensif dan tradisional, melalui pendekatan silvofisheries. Peternakan intensif mampu mengintegrasikan mangrove di wilayah mereka termasuk outlet air, wilayah pengolahan dan pengelolaan limbah. Dalam hal di mana cukup banyak petani kecil bersama-sama merestorasi sebuah area, mereka harus mengupayakan keterkaitan maksimum di antara bidang tanah mangrove guna memaksimalkan fungsionalitas ekosistemnya
Daftar periksa yang disarankan bagi para petani udang dan memandu auditor untuk pelaporan dan proses lengkap restorasi mangrove Sudah validasi
Akan diperbaiki
Memahami ekologi spesies mangrove di lokasi, khususnya pola reproduksi, distribusi sebaran, dan keberhasilan pembentukan tanaman baru Memahami pola hidrologis (khususnya kedalam, durasi dan frekuensi banjir air pasang) yang mengendalikan distribusi dan pembentukan dan pertumbuhan berhasil dari spesies mangrove (yang menjadi sasaran). Menilai modifikasi lingkungan asli mangrove yang saat ini mencegah regenerasi alami (pemulihan pascakerusakan). Merestorasi kondisi hidrologi dan kondisi lingkungan lain yang menyokong rekrutmen alami sebaran mangrove dan keberhasilan pembentukan tanaman baru Hanya dengan mempertimbangkan sebaran tanaman aktual, sekumpulan tumbuhan baru yang dipertahankan, atau tumbuhan baru yang dikembangkan dengan baik setelah menentukan (melalui langkah 1-4) rekrutmen alami tidak akan memberikan keberhasilan sejumlah tanaman baru yang tumbuh, tingkat stabilisasi, atau tingkat pertumbuhan pepohonan kecil yang ditanam sebagai tujuan proyek restorasi. Lembaga relevan, program – internasional dan nasional: Wetlands International IUCN - Mangroves for the Future program IUCN – Commission on Ecosystem Management (CEM): Restoration Thematic group (http://www.iucn.org/about/union/commissions/cem/cem_work/cem_restoration/) Society for Ecological Restoration GIZ CZM SocTrang (http://czm-soctrang.org.vn/en/Home.aspx) Mangrove Action Project
ASC NON-CONFORMITY REPORT
Company: PT Central Proteina Prima Farm
Non Conformity No. EV Major 01
File Number:
CLAUSE: 7.7.2 a
Date: 12/04/2016
OTHER TEAM MEMBER: Swapnil Shinde
Major non-conformity: X
Minor non-conformity:
TEAM LEADER: Md. Masud Hasan
Observation:
COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho
DESCRIPTION OF THE NON CONFORMITY: Tambak memisahkan semua limbah ekonomis dan non ekonomis dengan tidak mempertimbangkan impak lingkungan dan kesehatan manusia. Catatan pengiriman Ref. PS/CD/6-A-01 dated Jan, 2016 menggambarkan total 6 limbah yang dibuang oleh komunitas tanpa penilaian resiko. Disamping itu Vendor terlisensi tidak pernah dipilih atau tujuan akhir dari pembuangan tidak pernah diidentifikasi
Deadline for clearance: Audit Comments: CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company) Actual Clearance Date: COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho Root Cause Analisys (to be completed by the Company): Perusahaan memiliki dokumen penilaian resiko limbah, tetapi penilaian resiko terhadap impak lingkungan dan kesehatan manusia belum dilakukan karena kurangnya kompetensi
CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company): - Corrective action: Pembuangan limbah sudah mengikuti persyaratan, disamping itu penilaian resiko Ref. DP-CP-02 sudah mempertimbangkan impak lingkungan dan kesehatan manusia, identifikasi tujuan akhir pembuangan limbah dan melakukan penilaian resiko. Vendor yang terlisensi sudah dipilih - Preventive action: Perubahan dokumen OPS/CD/GA-01 dengan menambahkan nama area pembuangan, dan menambahkan prosedur penganganan limbah domestik di dalam manual lingkungan PSIQA/QMS-208, hal 17. Kepedulian juga disediakan terhadap masing-masing personil CLEARANCE REPORT (to be completed by BVCertification): ACCEPTED FOLLOW-UP COMMENTS Bukti-1 Perubahan instruksi kerja penanganan limbah PT. Wachyuni Mandira (IK-01/PS-CD/GA-01) 2. Identifikasi tujuan akhir pembuangan limbah ada (IK-01/PS-CD/GA-01) 3. Aspect/impact lingkungan dan kesehatan manusia sudah dibuat (PS-IQA/QMS-208 page 17) 4. Perubahan penilaian resiko limbah Ref. DP-CP-02 5. Vendors terlisensi 6. Catatan pengiriman limbah ekonomis ke pembungan limbah (untuk dia=daur ulang atau dibunakan kembali) 7. Catatan pelatihan di review. Tindakan perbaikan dan pencegahan diterima, disahkan dan closed AUDITOR: Md. Masud Hasan
SIGNED: Md. Masud Hasan
CLOSED CLOSED / ĐÓNG
DATE: 20.07.2016
Yes Yes / No
Date:
ASC NON-CONFORMITY REPORT Company: PT Central Proteina Prima Farm File Number: Date: 12/04/2016 Major non-conformity:
Non Conformity No. EV Minor 01 CLAUSE: 6.2.1 b
TEAM LEADER: Md. Masud Hasan
OTHER TEAM MEMBER: Swapnil Shinde Minor non-conformity: X
Observation:
COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho
DESCRIPTION OF THE NON CONFORMITY: Catatan Status Kesehatan ( Ref. Ref. 18088362806/11.02.2016) dari benih P. Vannamei sudah direview dan ditemukan beberapa pemeriksaan patogen misalnya IHHNV, WSSV, TSV, YHV, BP, MBV, IMNV and NHP sudah dilakukan, tetapi dafta penyakit sebagaimana ditetapkan oleh OEI belum dipertimbangkan dimonitoring pada udang. Beberapa pemeriksaan masih belum ada berdasarkan daftar tersebut
Deadline for clearance: Audit Comments: CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company) Actual Clearance Date: COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho Root Cause Analisys (to be completed by the Company): Benih didatangkan dari USA dan sudah di periksa IHHNV, WSSV, TSV, YHV, BP, MBV, IMNV and NHP. Benih dijual melalui dunia, oleh karena itu sudah diperiksa untuk beberapa variasi penyakityang dipersyratkan negara import. Mengacu kepada regulasi nasional, keputusan Menteri Perikanan dan kelautan, diidentifikasi KepMen No. 26/Kepmen/2013, disebutkan bahwa udan (L. Vannamei) untuk dikulturkan di Sumatera Selatan dan Lampung . Adalah diwajibkan untuk memeriksa hanya 4 macam penyakit WSSV, IHHNV, TSV, and IMNV. Berdasarkan regulasi, perusahaan melakukan pemeriksaan status penyakit dari WSSV, IHHNV, TSV dan IMNV pada larva lanjutan
- Corrective action: Penambahan referensi pada dokumen VHP (SH/SHI-II-06 halaman 13 poin 8), penilaian resiko penyakit yang mengacu kepada Keputusan Menteri Perikanan dan kelautan (Kepmen No 26/Kepmen KP/2013) yang digambarkan sebagai persyaratan pemeriksaan penyakit WSSV, IHHNV, TSV, and IMNV untuk larva lanjutan - Preventive action: Penilaian resiko penyakit potensial dari kultur udang pada tambak sudah dimasukkan pada dokumen Veterinary Health Plan (VHP). CLEARANCE REPORT (to be completed by BVCertification): ACCEPTED FOLLOW-UP COMMENTS Bukti Keputusan Menteri Perikanan dan Kelautan (KepMen No. 26/Kepmen/2013) dan Penilaian resiko sudah di review. bukti lanjutan diperlukan. Penutupan NC akan diverifikasi pada audit mendatang (dengan maksimum 12 bulan untuk penutupan NC) AUDITOR: Md. Masud Hasan
SIGNED: Md. Masud Hasan
CLOSED
DATE: 20.07.2016 Yea
ASC NON-CONFORMITY REPORT Company: PT Central Proteina Prima Farm
Non Conformity No. EV Minor 02
File Number:
CLAUSE: 7.7.1 c
Date: 12/04/2016
OTHER TEAM MEMBER: Swapnil Shinde
Major non-conformity:
Minor non-conformity: X
Observation:
TEAM LEADER: Md. Masud Hasan
COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho
DESCRIPTION OF THE NON CONFORMITY: Total sebanyak 9 drum oli (9 x 200 liter = 1800 liters) digunakan untuk operasi kren used (air intake kanal) di tambak belum memiliki tampungan kedua untuk jatuhan tetesan Deadline for clearance: Audit Comments: CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company) Actual Clearance Date: COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho Root Cause Analisys (to be completed by the Company): Ke 9 drum oli tersebut hanya sesaat, sebelum mensuplay alat berat pada kanal inlet. Penampungan k3 2 belum disediakan karena kurangnya kompetensi
CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company): - Corrective action: Menyediakan tampungan ke 2 untuk oli (Job Order untuk instalasi tampungan ke 2sudah dibuat , nomor 455 pada 4 May, 2016) - Preventive action: memastikan bahwa oli drum ditempatkan pada penampungan ke 2. Pelatihan kepedulian dilakukan untuk hal ini CLEARANCE REPORT (to be completed by BVCertification): ACCEPTED FOLLOW-UP COMMENTS Bukti Job Order untuk instalasi penampungan ke 2 sudah dibuat nomor 455 pada 4 May 2016) dan juga rencana penampungan ke2 sudah direview. Bukti lanjutan diperlukan. Penutupan NC akan diverifikasi pada audit mendatang (dengan maksimum 12 bulan untuk penutupan NC) AUDITOR: Md. Masud Hasan CLOSED
SIGNED: Md. Masud Hasan
DATE: 20.07.2016 Yes
ASC NON-CONFORMITY REPORT
Company: PT Central Proteina Prima Farm File Number: Date: 12/04/2016 Major non-conformity: X
Non Conformity No. SC Minor 1 CLAUSE: 4.4.1
TEAM LEADER: Md. Masud Hasan
OTHER TEAM MEMBER: Swapnil Shinde Minor non-conformity:
Observation:
COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho
DESCRIPTION OF THE NON CONFORMITY:
'Pengaturan meliputi asuransi dan Indikasi konsekuensi dari kegagalan utama, seperti non-pengiriman produk dan / atau non-pembayaran untuk produk yang diterima, sehingga disebut "tindakan Tuhan" (di sisi partai dikontrak) atau kebangkrutan (di sisi dari pihak kontraktor) tidak didefinisikan belum dalam Perjanjian Pertanian kontrak karena kurangnya kompetensi dan menindaklanjuti.
Deadline for clearance: Audit Comments:
Actual Clearance Date: Root Cause Analisys (to be completed by the Company): Less control of Fire extinguisher and the First Aid Box
CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company) COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho
CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company): Corrective action: Empty fire extinguisher has been re-filled (see the photo), expired medicines in the First Aid box has been replaced (see the photo of the box). Preventive action: Will be controlled regularly based on Occupational Health and Safety manual, page 25 point 4.6.10 CLEARANCE REPORT (to be completed by BVCertification): ACCEPTED FOLLOW-UP COMMENTS: Evidences of Corrective Action - 1. Picture of fire extinguisher and medicines and 2. Health and Safety Manual (procedure) have been accpeted. The NC closure evidences will be
'Bukti - 1. Gambar pemadam kebakaran dan obat-obatan dan 2. Kesehatan dan Keselamatan Manual (prosedur) telah accpeted. bukti-bukti yang lebih diperlukan, seperti catatan memeriksa kondisi pemadam (kondisi catatan memeriksa kondisi obat-obatan (kondisi kebersihan dan tanggal SIGNED: kedaluwarsa). NC Shinde bukti penutupan akan diverifikasi dalam audit berikutnya (dalamDATE: waktu AUDITOR:tekanan) Swapnildan Shinde Swapnil 12maksimal .07.2016 12 bulan CLOSED
Yea
ASC NON-CONFORMITY REPORT Company: PT Central Proteina Prima Farm
Non Conformity No. SC Minor 2
File Number:
CLAUSE: 4.2.1
Date: 12/04/2016
OTHER TEAM MEMBER: Swapnil Shinde
Major non-conformity: X
Minor non-conformity:
Observation:
TEAM LEADER: Md. Masud Hasan
COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho
DESCRIPTION OF THE NON CONFORMITY:
'Nonkonformitas Pernyataan: Kontrak bagi pekerja bergabung dengan organisasi tidak ditemukan mendefinisikan syarat dan kondisi untuk pemutusan kontrak dari sisi karyawan (jika karyawan ingin mengundurkan diri dari organisasi) Tujuan Bukti: Diverifikasi kontrak kerja untuk karyawan baru bergabung pada 1 Januari 2016 1. Maruli Tua (Employee No. 20160150001) 2. Vincentius Dwi Ratmanto (Employee No. 20160150002) 3. Ali Aiana (Employee No. 20160150003) Deadline for clearance: Audit Comments: CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company) Actual Clearance Date: COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho Root Cause Analisys (to be completed by the Company): Pernyataan pengunduran diri dari karyawan belum termasuk dalam kontrak pekerja. Selain itu, FORMULIR PKWT halaman 4 artikel 9.1.g tidak direvisi.
Pernyataan pengunduran diri dari karyawan belum termasuk dalam kontrak pekerja. Selain itu, FORMULIR PKWT halaman 4 artikel 9.1.g tidak direvisi.
CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company): Corrective action:Merevisi dari nama kontrak pekerja 1. Maruli Tua (Employee No. 20160150001), 2. Vincentius Dwi Ratmanto (Employee No. 20160150002), 3. Ali Aiana (Employee No. 20160150003) Preventive action: Format kontrak pekerja telah direvisi dengan menambahkan pengunduran diri tunjangan / kemungkinan dari karyawan itu sendiri, seperti yang dijelaskan di file FORMULIR halaman PKWT 4 artikel 9.1.g CLEARANCE REPORT (to be completed by BVCertification): ACCEPTED FOLLOW-UP COMMENTS Evidences- -Revisi FORM PKWT halaman 4 artikel 9.1.g telah diterima. NC bukti penutupan akan diverifikasi dalam audit berikutnya (dalam waktu maksimal 12 bulan untuk menutup NC) AUDITOR: Swapnil Shinde
SIGNED: Swapnil Shinde
CLOSED
DATE: 08.07.2016 Yes
ASC NON-CONFORMITY REPORT Company: PT Central Proteina Prima Farm File Number: Date: 12/04/2016 Major non-conformity:
Non Conformity No. SC Minor 3 CLAUSE: 3.4.2
TEAM LEADER: Md. Masud Hasan
OTHER TEAM MEMBER: Swapnil Shinde Minor non-conformity: X
Observation:X
COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho
DESCRIPTION OF THE NON CONFORMITY: Nonkonformitas Pernyataan: kontrak perjanjian tertulis untuk pengaturan pertanian kontrak tidak ditemukan sesuai Lampiran III dari standar ASC udang. Bukti Tujuan: Diverifikasi kontrak Pertanian untuk Mr Ali Rosidi (Pendaftaran Nomor W000691) dan Mr. Rebo (Pendaftaran Nomor W000673) dan poin-poin berikut tidak ditemukan dibahas dalam kontrak: 1. Pengaturan meliputi asuransi harus didefinisikan dalam kontrak, atau tidak adanya ini jelas disebutkan. 2. Kontrak harus menunjukkan konsekuensi dari kegagalan utama untuk menegakkan komitmen yang dibuat dalam kontrak, seperti non-pengiriman produk dan / atau non-pembayaran untuk produk yang diterima, sehingga disebut "tindakan Tuhan" (di sisi partai dikontrak ) atau kebangkrutan (di sisi dari pihak kontraktor.) Deadline for clearance: Audit Comments: CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company) Actual Clearance Date: COMPANY REPRESENTATIVE: Chusni Nugroho Root Cause Analisys (to be completed by the Company): Pengaturan meliputi asuransi dan Indikasi konsekuensi dari kegagalan utama, seperti non-pengiriman produk dan / atau non-pembayaran untuk produk yang diterima, sehingga disebut "tindakan Tuhan" (di sisi partai dikontrak) atau kebangkrutan (di sisi dari pihak kontraktor) tidak didefinisikan belum dalam Perjanjian Pertanian kontrak karena kurangnya kompetensi dan menindaklanjuti. CORRECTIVE ACTION REPORT (to be completed by the Company): - Corrective action: Revisi nama Perjanjian Kontrak Pertanian dari Mr. Ali Rosidi (Pendaftaran Nomor W000691) dan Mr. Rebo (Pendaftaran Nomor W000673) - Preventive action: Mengenai masalah asuransi, itu Dijelaskan dalam perjanjian kredit: pasal 8, titik 8,5 mengatur asuransi aset, sedangkan titik 8,6 menggambarkan kebangkrutan. Setiap petani memiliki dokumen perjanjian kredit ini CLEARANCE REPORT (to be completed by BVCertification): ACCEPTED FOLLOW-UP COMMENTS Bukti perlu: 1. Revisi nama Perjanjian Pertanian Kontrak Pak Ali Rosidi (Pendaftaran Nomor W000691) dan Mr. Rebo (Pendaftaran Nomor W000673); 2. Revisi Perjanjian Pertanian Kontrak yang meliputi konsekuensi dari kegagalan utama untuk menegakkan komitmen yang dibuat dalam kontrak disebut "tindakan Tuhan" (di sisi partai dikontrak), seperti bencana alam (banjir, gempa / tsunami, dll) . NC bukti penutupan akan diverifikasi dalam audit berikutnya (dalam waktu maksimal 12 bulan untuk menutup NC) AUDITOR: Swapnil Shinde CLOSED
SIGNED: Swapnil Shinde
DATE: 12.07.2016 Yes
Confidential data for commercially sensitive information nama personil, Gaji dll Semua informasi sensitif komersial (misalnya biaya remaja, biaya pakan, investasi, harga jual dll) tidak Ulasan sebagai bagian dari audit. Informasi sensitif yang berkaitan dengan karyawan telah diperiksa oleh auditor sosial dan disebutkan dalam laporan audit tetapi tidak link ke identifikasi setiap empl0yees tertentu '.
Including Written of other documented information and Bureau Veritas Certification responses to each submission. If no submission, precise "no submissions received"
Periode konsultasi publik Pengumuman audit (30 hari sebelum audit)
Draft laporan umum (10 hari dari publikasi)
Laporan pihak yang berkepentingan Tidak ada laporan yang diterima
Respon BV
Audit Preparation Checklist (for ASC Shrimp Standard): Purpose: This document has been developed to serve farms to prepare for their first (initial) on-farm ASC audit. This document is not applicable for surveillance and/or re-audits (!). If a farm does not have the needed documents/preparations available at the day(s) of the audit, this may lead to delays in the audit process & may lead to higher costs (e.g. auditors may need more time to process documents). Reference: Information in this document has been taken from the ASC Shrimp Audit Manual (AM). This document does not replace the Audit Manual! In case text in the checklists differs from Audit Manual, the Audit Manual is leading.
Applicability
Reference in Audit manual
All well water. This criteria applies only to well water and does not apply to surface water. Farms located near freshwater wells or abstracting freshwater from the ground
2.5.3a
All farms
2.5.4a
All farms
3.1.1a
All farms
3.2.1c
All farms
4.3.3a
All farms
4.4.2a
All farms
4.5.1c
All farms
4.8.1a
All farms
4.8.3b
All farms
4.8.6d
All farms
4.10.1c
All farms
4.10.2a
All farms
5.1.3a
All farms
5.1.3b
Description
Maintain monthly records of specific conductance measured in a freshwater well on, or in proximity to the farm (within 1km radius or the closest well), or any well used by the farm whatever its distance from the farm is. Continue at least every six months after the first audit at periods of highest and lowest values, as determined during the initial monthly monitoring. Maintain records for every six months of specific conductance measured in in adjacent land ecosystems and agricultural fields. The B-EIA should identify the sampling stations and the frequency of monitoring. Auditors should refer to footnote [48] for specific guidance on monitoring criteria. Provide a p-SIA (partcipatory Social Impact Assessment) inclusive of all items reported in Appendix II (see ASC Shrimp Standard). For large scale farms (e.g. vertically integrated operations) the p-SIA must be commissioned to professional experts. A new p-SIA should be conducted at least every 3-years. > pre-audit preparations to include liaising with stakeholders provided by farms and also the NGO or union and local government. > triangulation is applied as audit technique: the verification of p-SIA reports and process includes at least one randomly chosen intervieuwee from the community stakeholders list the farm provides, and one from the local organisation the farm included in p-SIA processes, and one by audit firm identified local organisation that can be expected to know the area.
Time farme
Min. 6 months after first audit
Start before first audit; continue every six months after first audit
N/A; after first pSIA is conducted review every three years
Maintain records of employees' salary changes, promotions and training opportunities. For first audits, farm records must ≥ 6 months Maintain records of of all accidents and corrective actions taken. For first audits, farm records must ≥ 6 months Maintain receipts of salary payments, signed by workers. For first audit, receipts must ≥ 6 months Maintain timesheets or worker attendance roll document signed by the worker. For first audits, farm records must ≥ 6 months Maintain timesheets for all employees. For first audits, farm records must must ≥ 6 months Maintain timesheets for all employees. For first audits, farm records must ≥ 6 months
At least one meeting prior to first audit (not more then 6 months before first audit) ≥6 months before first audit ≥6 months before first audit ≥6 months before first audit ≥6 months before first audit ≥6 months before first audit ≥6 months before first audit
Maintain records of meetings (at least twice per year) held with the workforce. Records must include list of participants, agendas and agreed action plan and summaries. For first audits records must cover at least 1 meeting.
For first audits records must cover at least 1 meeting
Maintain a register recording issues raised by workers (including complaint forms), date and response taken. For first audit, register must contain all records of the previous ≥6 months. Farm should demonstrate actual farm on-farm counting work sheets and they may or may not correlate with purchase receipts. Maintain records to show the total number of shrimp stocked into each enclosure during the last 12 months. For first audits, farm record≥s 6 must cover months and records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above). In case supplying hatchery is vertically integrated to farm, exit countings at hatcheries can be used instead. Maintain harvest records for each crop (e.g. selling receipts or processing plant receipts) that are sufficient to show the total number of shrimp harvested from each enclosure. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above)
≥6 months before first audit
Maintain records of meetings (at least twice per year) held with local communities to identify and resolve conflicts. Records must include list of participants, agendas and agreed action plan and summaries. For first audits records must cover at least one meeting (this could be part of the p-SIA process if the p-SIA was conducted less than 6 months before the audit).
For first audits, farm records must cover ≥ 6 months and records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site
Remark
All farms
5.1.4a
Be in possession of receipts and/or statements from postlarvae supplier indicating SPF and SPR status of hatchery broodstock and the pathogens for which the postlarvae was tested. Maintain records during the last 12 months. For first audits, farm record≥s m6 ust cover months
All farms
5.3.1a
Farm to prepare a list of all veterinary medicines, chemicals and biological products used on the farm in the past 12 months. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
All farms
5.3.1b
Provide records detailing the use of any veterinary medicines, chemicals and biological products on each enclosure in the farm in the last 12 months. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
All farms
5.3.2a
Maintain a list of all antibiotics used on the farm in the last 12 months. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
All farms
5.3.3b
Provide records detailing the use of any veterinary medicines, chemicals and biological products on each pond in the farm in the last 12 months. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
All farms
5.3.5a
Maintain a list of all products used on the farm (as per 5.3.1a) in the last 12 months. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
All farms
5.3.7a
Provide records detailing the use of any biological products on the farm in the last 12 months. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
All farms
6.1.1a
Maintain records of postlarval purchases over the last 12 months. For first audits, farm records must ≥ 6 months
6.1.2Aa
Provide farm records indicating shrimp sizes (e.g. average weight recorded monthly). For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see see instruction box above).
6.1.2Ab
Maintain records indicating the size of net mesh or grills for the entire farm, and record how selected mesh size is most appropriate for the smallest animals present at the time used. For first audits, farm records must ≥ 6 months
All farms
6.1.2Da
Keep records of mitigation and repairs in a permanent register. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see preamble).
All farms
6.1.3a
All farms
6.2.1a
All farms 6.2.1b
All farms
6.2.2a
Farms using seed generated from wild-caught P. monodon
6.2.3a
All farms
6.2.4b
When escapees are detected, record any actions taken to prevent reoccurrence. For first audits, these records must cover at least 1 full crop per site (see preamble). Provide documentary evidence proving testing of postlarvae for all relevant pathogens (see list in 5.1.4b and additional evidence in 5.1.4c) unless the pathogens is not present in the country. Maintain records of postlarvae purchases or receptions over the last 12 months. For first audits, farm records must cover ≥6 months. For all farms using broodstock other than wild P. monodon and for farms stocking postlarvae from wild monodon broodstock from the 1st January 2015 onwards. Provide documentary evidence proving testing of shrimp broodstock for all relevant pathogens (see list in 5.1.4b and additional evidence in 5.1.4c). Maintain records of postlarvae purchases over the last 12 months. For first audits, farm records≥ m 6ust cover months. Provide a declaration from postlarvae supplier identifying the species (Latin name) of shrimp farmed and the source of broodstock (including whether it is wild-caught or captive-reared). Maintain records of postlarvae purchases over the last 12 months. For first audits, farm records must cover≥ 6 months. Provide a declaration from postlarvae supplier identifying the source (coast where harvested and country of harvesting) of broodstock. Maintain records of postlarvae purchases over the last 12 months. For first audits, farm records must ≥ 6 months Maintain seed receipts for all stocking events. For first audits, farm records must ≥ 6 months
≥6 months before first audit For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site ≥6 months before first audit
≥6 months before first audit
≥6 months before first audit
≥6 months before first audit ≥6 months before first audit
All farms
7.2.1Aa
7.2.1Ba
All farms
7.2.1Bb
7.4.1a All farms 7.4.1b
All farms
Be in possession of a statement from feed manufacturer identifying the origin of all marine meals and oils products used as feed ingredients (to specify genus, species and region of harvest). For first audits, farm records must cover ≥ 6 months and all the feed requirements apply only to marine meals and oils on site. Be in possession of statement from feed manufacturer as for Indicator 7.2.1a. If fish products include products non complaint to the FS scores set in this requirement or not part of an Improver Program (IP) as defined in the requirement, the statement shall indicate also the maximum level of inclusion of non compliant fish products (mass balance calculations can be used). For first audits, farm records cover ≥ 6 months and all the feed requirements apply only to fish on site. For farms not using feed containing fish meal and fish oil from a manufacturer part of an Improver Program (IP). Provide a FS score for each species used as a feed ingredient (or for all species indicated in 7.1.1b.b) in all feeds used by the farm during the last 12 months. For first audits, farm records must cover ≥ 6 months and all the feed requirements apply only to fish on site. Be in possession of statement(s) from feed manufacturer indicating the average percentage of fish meal and fish oil in each type of feed used. For first audits, farm records must cover ≥ 6 months Maintain records (e.g. receipts) showing weight of shrimp harvested. For first audits, records must cover at least 1 full production cycle per site (see preamble).
7.4.2Aa
Be in possession of receipts and/or statements from feed supplier indicating feed volume purchased. For first audits, farm records must cover ≥ 6 months and records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
7.4.2Ac
Maintain records (e.g. receipts) showing weight of shrimp harvested by ponds. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
7.4.2Ad
Calculate eFCR and yield for each crop harvested during the last 12 months using the formulas given in the Standard. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
7.4.2Ba
Maintain records showing the type of feed and the amount used. This requirement applies to all feed used in the crops that are included in the calculation. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see preamble).
7.4.2Bb
Be in possession of relevant documentation of % protein content from feed suppliers for all feed used in the crops included in the calculation. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see preamble).
7.5.1a
Maintain records for daily water exchange ratess, including diagram showing general water flows through the farm. For first audits records must cover 1 full crop per site. (see instruction box above).
7.5.1b
Maintain records showing the type of feed and fertiliser and the amount used. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
7.5.1c
Maintain records (e.g. receipts) showing weight of shrimp harvested. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
7.5.1f
Farms that DO NOT operate earthen ponds at a daily water exchange rate of 10% or lower: Maintain records of water intake. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
7.5.1h
In situations where it is impractical for farms to accurately measure the volume of effluent water (e.g. due to irregular seasonal flooding), farms shall provide records of stocking and harvest events in each enclosure and a calculation of the average number of production cycles per pond over 12 months.
7.5.2a
Maintain records for daily water exchange ratess, including diagram showing general water flows through the farm. For first audits records must cover 1 full crop per site. (see instruction box above).
All farms
All farms
All farms
All farms
≥6 months before first audit
≥6 months before first audit
≥6 months before first audit
≥6 months before first audit For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover ≥ 6 months and records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audit; stocking & harvest events and average production cycles per pond for ≥ months For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site
7.5.2b
Maintain records showing the type of feed and fertiliser and the amount used. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
7.5.2c
Maintain records (e.g. receipts) showing weight of shrimp harvested. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
7.5.2f
Farms that DO NOT operate earthen ponds at a daily water exchange rate of 10% or lower: Maintain records of water intake. For first audits, records must cover at least 1 full crop per site (see instruction box above).
7.5.2h
In situations where it is impractical for farms to accurately measure the volume of effluent water (e.g. due to irregular seasonal flooding), farms shall provide records of stocking and harvest events in each enclosure and a calculation of the average number of production cycles per pond over 12 months.
All farms
All farms
7.5.3b
All farms
7.5.4c
All farms
7.5.5c
All farms
7.6.1b
Maintain records of sludge sediment disposal and or movements. For first audits, farm records must cover ≥ 3 months Maintain records of water discharge from the settlement basin or suitable alternative. For first audits, farm records must cover ≥ 3 months Use results of 3.2.1c to calculate the average percent change in DO over the entire 12-month monitoring period. For first audits, farm records must cover ≥ 6 months Maintain records (e.g. receipts) of farm energy consumption. Compute the quantity of fuel and electricity used by the farm in the last 12 months. For first audits, farm records must cover ≥ 6 months
For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audits, farm records must cover at least 1 full crop per site For first audit; stocking & harvest events and average production cycles per pond for ≥ months ≥3 months before first audit ≥3 months before first audit ≥6 months before first audit ≥6 months before first audit