LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN 2007
LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan 2. Unit Kerja
: :
3. Alamat 4. Penanggungjawab Kegiatan a. Nama b.Jenis Kelamin c. Pangkat/Golongan c.1 Struktural c.2 Fungsional 5. Lokasi Kegiatan
: : : : : : : :
6. Status Kegiatan
:
7. Biaya Kegiatan TA 2007
:
8. Sumber Dana
:
Pengembangan Media Informasi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah Jl. Lasoso No. 62 Biromaru Ir. Abdi Negara, MP Laki - Lakai Penata Tk. I / III. d Peneliti Kabupaten Donggala, Tengah Lanjutan
Propinsi
Sulawesi
Rp. 118.587.000 (Seratus Delapan Belas Juta Lima Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Rupiah) P4MI
Mengetahui : Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah,
Penanggung Jawab Kegiatan,
Dr. Ir. Amran Muis, MS NIP. 080 079 474
Ir. Abdi Negara, MP NIP. 080 115 902
2
LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI Ringkasan Teknologi hasil penelitian dan pengkajian yang dihasilkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian belum diterapkan secara sempurna oleh petani di daerah poor farmers Kabupaten Donggala. Berdasarkan hasil PRA pada beberapa daerah poor farmers, kebutuhan teknologi yang dihimpun penyuluh di lapangan dan kebutuhan Pemerintah Kabupaten Donggala, maka di tahun 2007 telah dibuat bahan cetakan berbentuk folder 6 judul (Virgin Coconut Oil, Klon Unggul Kakao, Budidaya Bawang Merah, Pengelolaan Penyakit Tungro Secara Terpadu, Pengendalian Hama Tikus Dengan Sistem TBS, Pengelolaan Pasca Panen Dengan Mesin Perontok Padi) petunjuk teknis dua judul (PTT Jagung, Pengelolaan Hasil Buah-buahan, poster dua judul (Pengendalian Hama Lalat Buah, dan Pemanfaatan Limbah Kelapa) Kata kunci : teknologi, diseminasi, pengembangan media. 1.
Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya pengetahuan dan pendapatan petani maka semakin meningkat pula tuntutan petani atas kebutuhan informasi mengenai teknologi untuk peningkatan usahataninya (Saleh, 2006).
Oleh
karena itu diperlukan usaha penyampaian teknologi secara informatif, aplikatif dan efektif dari hasil kegiatan penelitian kepada petani. Sebagai tindak lanjut dari obyek hasil penelitian di suatu wilayah, maka perlu dilengkapi dengan alat bantu berupa publikasi. Publikasi dalam penyampaian informasi dapat berbentuk visual seperti tulisan-tulisan dan gambar-gambar dan berbentuk audio visual seperti video dan pameran. Menurut Gordon (1996) keunggulan penyampaian informasi berbentuk visual adalah mudah dalam penyebaran dan biaya relatif rendah. Sedang keunggulan penyampaian informasi berbentuk audio visual adalah memberikan gambaran yang lebih nyata dari unsur gambar dan gerak (Sumardi, 2005). Informasi teknologi yang disampaikan selain harus jelas dan mudah dipahami juga harus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil PRA di desa poor farmers, kebutuhan teknologi yang dihimpun penyuluh di lapangan, kebutuhan pemerintah Donggala, dan hasil tes bahan informasi 2005, maka
diperoleh
materi
teknologi
yang
diinginkan
pengguna
untuk
diinformasikan. 3
Peragaan teknologi merupakan kegiatan untuk mendemonstrasikan keunggulan teknologi yang didiseminasikan dibandingkan dengan teknologi yang ada. Teknologi diperagakan dengan bantuan gambar, grafik, data angka ataupun keragaan teknologi di lapangan. Salah satu peragaan teknologi yang dapat dilaksanakan untuk menunjang kegiatan diseminasi adalah melalui expose/pameran. Khairani (2005) melaporkan bahwa kegiatan ekspose yang dilaksanakan tahun 2005 dikunjungi oleh petani 23,8%, masyarakat umum 17,38%, pelajar/mahasiswa 13,76%, pengambil kebijakan/instansi terkait 12,59%, dosen/pengajar 12,24%, peneliti 11,02%, pengusaha 6,22%,penyuluh 2,01%, LSM 0,49% dan media massa 0,49%.
Dari data diatas terlihat
keanekaragaman pengunjung, dan petani memiliki persentase yang tertinggi yaitu 23,8%. Hal ini menunjukkan bahwa, kegiatan ekspose merupakan metode yang efektif untuk menyampaikan teknologi kepada pengguna dalam waktu yang relatif pendek.
2.
Tujuan 2.1
Menyusun dan menyebarkan informasi teknologi usahatani lahan kering sebagai alat bantu penyuluhan dalam bentuk tercetak sebanyak 10 judul (enam judul berbentuk folder, dua judul berbentuk petunjuk teknis dan dua judul berbentuk poster) serta empat judul berbentuk video.
2.2
Mengekspose hasil penelitian dan pengkajian lahan kering sebanyak satu kali kepada ± 200 orang pengunjung.
3.
Keluaran 3.1
Tersebarnya paket teknologi tercetak sebanyak 10 judul dan empat judul berbentuk video.
3.2
Tereksposenya hasil penelitian dan pengkajian lahan kering sebanyak satu paket kepada ± 200 orang pengunjung.
4
4.
Tinjauan Pustaka Penyerapan informasi yang bersifat audible atau informasi yang dapat didengar langsung maupun tidak langsung (melalui radio atau telephone) adalah 20%. Penyerapan informasi yang bersifat audio visual atau informasi yang dapat didengar dan dilihat (melalui televisi atau video) adalah 60%.
Sedang
penyerapan informasi yang bersifat visual atau informasi yang dapat dilihat, berbentuk tulisan ataupun gambar adalah 75% (Sumardi, 2005). Gordon (1996) menyatakan keunggulan penyampaian informasi secara tercetak adalah mudah dalam penyebaran dan biaya relatif rendah. Penyebaran informasi melalui media cetak dapat menjangkau pengguna yang tersebar, jauh, dan lebih banyak dibanding komunikasi tatap muka. Media cetak juga dapat dibaca ulang sehingga lebih memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang dikandungnya. Walaupun demikian, sering media cetak yang disediakan tidak mencapai sasaran karena penyajiannya tidak sesuai dengan kemampuan pengguna yang dituju, misalnya informasi untuk petani disajikan menggunakan bahasa ilmiah. Media cetak tidak bermanfaat jika topik yang disajikan tidak sesuai dengan kebutuhan pembaca (Badan Litbang Pertanian, 2001). Melalui pameran pemahaman masyarakat umum tentang tugas, fungsi, program dan kegiatan unit kerja litkaji beserta hasil-hasilnya dapat meningkat. Selain itu informasi mengenai hasil-hasil litkaji dapat disosialisasikan dan dipromosikan. Dengan pemahahaman ini diharapkan dukungan instansi terkait, pemerintah daerah dan masyarakat umum terhadap unit kerja litkaji dapat meningkat (Badan Litbang Pertanian, 2001). Sumber Teknologi yang utama bagi penyuluh dan petani adalah BPTP dimana 81% penyuluh dan 73% petani menerima teknologi dari BPTP sedangkan sumber lain yaitu swasta, dinas, perguruan tinggi serta media massa lain relatif kecil (Fauziah, 2000).
5
5.
Pelaksanaan Kegiatan 5.1
Lokasi dan Materi Kegiatan 5.1.1
Media Informasi Pelaksanaan dipusatkan di BPTP sedang pengumpulan bahan dan pengambilan gambar dilakukan di sentra produksi sesuai materi pengembangan media. Materi informasi Tahun Anggaran 2007 adalah : a. Folder a.1 Virgin Coconut Oil a.2 Klon Unggul Kakao a.3 Budidaya Bawang Merah a.4 Pengelolaan Penyakit Tungro Secara Terpadu a.5 Pengendalian Hama Tikus Sistem TBS a.6 Penanganan Pasca Panen Menggunakan Mesin Perontok Padi b. Juknis b.1 PTT Jagung b.2 Pengolahan Hasil Buah-Buahan c. Poster c.1 Pengendalian Hama Lalat Buah c.2 Pemanfaatan Limbah Kelapa
5.2
Prosedur Kegiatan 5.2.1 Media Informasi Prosedur kegiatan media informasi berbentuk folder, juknis dan poster adalah : a. Kegiatan ini dimulai dengan identifikasi masalah agar pesan yang disampaikan tepat sasaran, tepat waktu dan sesuai kebutuhan pengguna. b. Menentukan pokok-pokok materi berdasarkan hasil PRA dari beberapa desa poor farmers, kebutuhan teknologi yang dihimpun
6
oleh penyuluh di lapangan, kebutuhan pemerintah Kabupaten Donggala dan hasil tes bahan informasi tahun 2007. c. Pengumpulan bahan hasil pengkajian dan penelitian yang sesuai pokok materi. d. Penulisan konsep materi yang dilakukan oleh penyuluh dan peneliti BPTP yang berpedoman kepada penulisan media informasi yang ada. e. Penyempurnaan konsep, dimana konsep akan diperiksa oleh tim evaluator f. Tes bahan informasi, konsep disebarkan pada penyuluh di Kabupaten Donggala untuk mengetahui apakah isi dari folder, petunjuk teknis, dan poster tersebut dapat dimengerti. g. Pencetakan dan perbanyakan folder, juknis dan poster. h. Penyebaran bahan informasi melalui BPP, Desa Poor Farmers, dan Dinas/Instansi terkait sedang pengepakan dan pengiriman dilakukan oleh petugas perpustakaan. i. Evaluasi dan pelaporan hasil-hasil kegiatan tahun anggaran 2007. Prosedur kegiatan media informasi berbentuk video adalah : a. Penentuan Topik, berdasarkan hasil PRA dari beberapa desa poor farmers, kebutuhan teknologi yang dihimpun oleh penyuluh di lapangan, kebutuhan pemerintah Kabupaten Donggala dan hasil tes bahan informasi tahun 2005. b. Penulisan konsep naskah yang dilakukan oleh penyuluh dan peneliti BPTP yang berpedoman kepada penulisan media informasi yang ada. c. Penyempurnaan naskah sebelum pengambilan gambar ke lapangan. d. Pencarian lokasi (hunting lokasi), dilaksanakan demi untuk kelancaran pengambilan gambar e. Pengambilan
gambar
dilakukan
oleh
staf
audio
visual
didampingi oleh penanggung jawab materi. 7
f. Proses Editing g. Pengisian suara. h. Perbanyakan dan Pemutaran i. Evaluasi dan pelaporan hasil-hasil kegiatan tahun anggaran 2007.
6.
Hasil dan Pembahasan 6.1 Media Informasi Menurut Kartasapoetra (2004) suatu informasi akan dapat diterima, dimanfaatkan dan diaplikasikan oleh pengguna jika sesuai dengan kebutuhan, mudah dipahami, dan bersifat praktis, dan sebaiknya agar bahan informasi tercetak dapat dikirim secara rutin karena bahan informasi tercetak ini sangat mereka butuhkan. Sesuai dengan pernyataan Saleh (2006) bahwa semakin meningkat pengetahuan dan pendapatan petani maka semakin meningkat pula tuntutan petani atas kebutuhan informasi mengenai teknologi untuk peningkatan usahataninya. Namun terlambatnya terkirim bahan informasi disebabkan oleh kendala teknis seperti editing dan percetakan yang masih dicetak di Jawa. Tahun Anggaran 2007 telah dicetak 14 bahan informasi, 6 judul berbentuk folder, dua judul berbentuk poster dan dua judul berbentuk petunjuk teknis
8
Tabel 1.
Daftar Bentuk, Judul, dan Sasaran Bahan Informasi
Bentuk Folder
Judul/Materi
Jumlah
Sasaran Penyuluh, Petugas KID, FAD, FD, Ketua Kelompok tani
1.
Virgin Coconut oil
1000 eksamplar
2.
Klon unggul kakao
1000 eksamplar
3.
Budidaya bawang merah
1000 eksamplar
4.
Pengelolaan
Penyakit 1000 eksamplar
Tungro Secara Terpadu 5.
Pengendalian
Hama 1000 eksamplar
Tikus
Bubu
Dengan
Perangkap (TBS) 6.
Pengelolaan Panen
Pasca 1000 eksamplar
Menggunakan
Mesin perontok padi Juknis
1.
PTT Jagung
500 eksamplar
2.
Pengolahan Hasil Buah- 500 eksemplar Buahan
Poster
1.
Pengendalian
Hama 500 eksemplar
Lalat Buah 2.
Pemanfaatan
Limbah 500 eksemplar
Penyuluh, Petugas KID, FAD, FD, Ketua Kelompoktani Penyuluh, Petugas KID, FAD, FD, Ketua Kelompoktani
Kelapa.
Folder Virgin Coconut oil
merangkum manfaat VCO terhadap
kesehatan, yang bahan bakunya banyak di pedesaan serta cara pembuatannya. Dibuat dalam versi petani agar mudah dipahami ditingkat pedesaan. Folder Klon unggul kakao menerangkan keberadaan klon-klon kakao yang pernah diuji di puslit koka tahan terhadap PBK, dan klon tersebut sudah tersedia di KP Sidondo Sulawesi Tengah. Folder Budidaya Bawang merah menerangkan masalah permasalahan petani dalam bercocok tanam bawang merah, mulai dari persiapan pengolahan tanah hingga siap tanam serta panen. Folder limbah pertanian sebagai pakan ternak dalam hal ini banyak limbah pertanian di pedesaan tidak termanfaatkan
9
sehingga isi folder menerangkan pemanfaatan limbah yang masih dapat diolah untuk pakan ternak. Folder Pengendalian hama tikus dengan bubu perangkap membahas tentang masalah petani terhadap gangguan hama tikus, folder pengendalain
hama
tikus
dengan
TBS
menerangkan
bagaimana
cara
pengendalian tikus di tingkat petani dengan sistem terorganisir dalam kelompok dan hasilnya nanti nampak pada tingkat petani sawah yang hamparan sawahnya endemik terhadap hama tikus. Folder Penanganan Padi pasca panen dalam hal ini penggunaan mesin perontok padi membahas masalah petani tentang penanganan pasca panen. Petunjuk teknis dibuat dalam bentuk buku yang isinya teknologi komponen PTT jagung agar petani mengetahui bagaimanan cara bertanam jagung dengan teknologi yang sudah dihasilkan oleh balit-balit nasional khusus tanaman jagung. Petunjuk teknis pengolahan hasil buah-buahan membahas tentang pasca pnen buah yang dapat diolah menjadi makanan jadi yang dapat bertahan lama. Pengendalian Hama Lalat Buah dibuat dalam lembaran Poster yang mengjak pengguna menerapkan teknologi pengendalian lalat buah dengan melihat gambar dan redaksi petani pengguna sudah dapat membuatnya. Pemanfaatan limbah kelapa dibuat dalam bentuk poster dengan harapan petani dapat memanfaatkan limbah kelapa untuk menambah pendapatan petani Penyaluran bahan informasi terbesar dilakukan melalui penyuluh di BPP. Hal ini disesuaikan dengan tugas penyuluh sebagai transfer teknologi atau menyampaikan inovasi dan mempengaruhi sasaran agar dapat mengadopsi inovasi/informasi teknologi yang disampaikan serta sebagai penghubung antara pemerintah dengan masyarakat sasarannya (Nuryanto, 2000).
7.
Kesimpulan Tahun Anggaran 2007 telah dibuat 14 bahan informasi, enam judul berbentuk folder, dua judul berbentuk poster dan dua judul berbentuk petunjuk teknis serta yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan bagi penyuluh dan petugas di desa P4MI Sulawesi Tengah
10
DAFTAR PUSTAKA BPTP Sulawesi Tengah, 2006. Laporan Hasil Kegiatan dan Pengkajian Teknologi Pertanian. BPTP Sulteng Badan Litbang Pertanian, 2001. Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Gordon, J.R., 1996 dalam Endang Lestari G. dan MA. Maliki, 2003. Komunikasi yang Efektif. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Fauziah, Sulaiman, 2000. Mekanisme Penyebaran Inovasi Pertanian Suatu Kajian Prosiding Lokakarya Nasional Pusat Perpustakaan Pertanian Bogor. Kartasapoetra, A. G., 1994. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta. Khairani, Caya., 2005. Laporan Hasil Ekspose Pengembangan Teknologi Komoditi Unggulan, Balai Pengkajian Teknoligi Pertanian Sulawesi Tengah. Lestari, Sri Budhi., Susi Mindarti, Made Ratnada, Jon Husdi, Dasmin Sidu, Khadija El Ramija, L. M. Gufroni, 2001. Manajemen dan Komunikasi Penyuluhan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Maskar dan Sumarni, 2004. Beberapa Varietas Unggul Tomat di Dataran Rendah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah. Nuryanto, Bambang. 2000. dalam Ekstensia Volume 12 Tahun VII Sepetember 2000. Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta. Rodiah, 2006. Perakitan Materi Penyuluhan Pertanian. Pusat Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Bogor. Saleh, Aminuddin, 2006. Tingkat Penggunaan Media Massa dan Peran Komunikasi Anggota Kelompok Peternak dalam Jaringan Komunikasi Penyuluh. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sumardi, 2005. Media Penyuluhan. Bahan Pengajaran pada Pelatihan Dasar Fungsional Bagi Penyuluh Pertanian. Pusat Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Bogor.
11