LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS Halaman Sampul
PELATIHAN IP CAMERA SEBAGAI ALAT BANTU KEAMANAN BERBASIS JARINGAN DI SMK NEGERI 2 SERIRIT Oleh: Made Santo Gitakarma, S.T., M.T. (Ketua) NIP: 197912102003121001 Agus Adiarta, S.T., M.T. (Anggota) NIP: 196608181998021001 I Wayan Sutaya, S.T., M.T. (Anggota) NIP: 197903082006041003 Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T. (Anggota) NIP: 197901232010121001
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2015
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Halaman Pengesahan 1. Judul Proposal
: Pelatihan IP Camera sebagai Alat Bantu Keamanan Berbasis Jaringan di SMK Negeri 2 Seririt : : Made Santo Gitakarma, S.T., M.T. : 197912102003121001 : Teknik Elektro : Lektor / Penata / IIIc : S1 Pendidikan Teknik Elektro / FTK : Br. Celukbuluh, Ds. Kalibukbuk, Kec/Kab Buleleng / 087861484104 : 2 (dua) orang
2. Ketua Tim Pengusul a. Nama Ketua b. NIP/NIDN c. Bidang Keahlian d. Jabatan/Pangkat/Golongan e. Jurusan/Fakultas f. Alamat Rumah/Telp 3. Jumlah Anggota Tim a. Identitas Anggota 1 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/Gol. b. Identitas Anggota 2 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/Gol. c. Identitas Anggota 3 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/Gol. 4. Lokasi Kegiatan 5. Jumlah biaya yang diusulkan
: Agus Adiarta, S.T., M.T. : 196608181998021001 : Lektor Kepala / Pembina / IVa : I Wayan Sutaya, S.T., M.T. : 197903082006041003 : Asisten Ahli / Penata Muda / IIIa : Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T. : 197901232010121001 : Asisten Ahli / Penata Muda / IIIa : SMK Negeri 2 Seririt : Rp. 12.500.000,(Dua belas juta lima ratus ribu rupiah) 10.000.000,-
Mengetahui Dekan Fakultas Teknik dan Kejuruan,
Ketua Pelaksana,
Dra. I D. A. Made Budhyani, M.Pd. NIP. 196501261992112001
Made Santo Gitakarma, S.T., M.T. NIP. 197912102003121001
Menyetujui Ketua LPM Undiksha
Prof. Dr. Ketut Suma, MS NIP. 195901011984031001 ii
5
Pelatihan IP Camera sebagai Alat Bantu Keamanan Berbasis Jaringan di SMK Negeri 2 Seririt Oleh: Made Santo Gitakarma, S.T., M.T., dkk
Ringkasan
Saat ini banyak masalah keamanan yang timbul di berbagai perusahaan, kampus, bahkan rumah pribadi. Masalah-masalah tersebut dapat berupa pencurian ataupun perampokan, dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah ini yaitu dengan menggunakan kamera pemantau. Internet Protocol Camera (IP Camera) merupakan salah satu pilihan yang banyak diminati masyarakat bahkan pemerintah dikarenakan memiliki kelebihan utama seperti kehandalahan, fleksibilitas, dan investasi jangka panjang. IP Camera adalah kamera pemantau yang berbasis protokol internet. Fleksibilitas yang tinggi memungkinkan IP Camera untuk diterapkan pada jaringan wired ataupun wireless. Kegiatan P2M ini merupakan pelatihan IP Camera di SMK Negeri 2 Seririt. P2M ini sejalan dengan penelitian yang penulis lakukan tahun 2014 dan 2015 dengan judul “Pengembangan
Perangkat
Pembelajaran
Jaringan
Komputer
Berbasis
Model
Pembelajaran Konstruktivis untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Kreatif Siswa SMK di Kabupaten Buleleng” dengan salah satu sampelnya di SMK Negeri 2 Seririt. Dalam kegiatan P2M yang dilakukan di SMK Negeri 2 Seririt, tim P2M dari Jurusan S1 PTE menyumbangkan perangkat pembelajaran Jaringan Komputer seperti IP Camera, Switch/Hub, dan Wireless Router yang sangat diperlukan di SMK Negeri 2 Seririt. Dari hasil pemberian materi pelatihan kepada 30 orang siswa didapatkan penguasaan Kompetensi Dasar: 1) Memahami konsep dasar jaringan komputer dan wireless dengan rata-rata kelas 82,2; 2) Memahami konsep dasar IP Camera dengan ratarata kelas 82,9; 3) Memahami konfigurasi Jaringan IP Camera dengan rata-rata kelas 87,5; 4) Mempraktekkan Aplikasi Monitoring IP Camera dan Fitur IP Surveillance dengan ratarata kelas 80; dan 5) Mempelajari keamanan IP Camera dengan rata-rata kelas 81,1. Sehingga didapat rata-rata keseluruhan penguasaan Kompetensi Dasar dengan masingmasing Indikator-nya adalah 82,74 yang melebihi kriteria ketuntasan 70%. Dengan demikian dapat dikatakan pelatihan IP Camera telah berhasil dan sesuai dengan harapan. Kata kunci : IP Camera, TKJ, keamanan, SMK iii
Prakata Puji syukur peneliti panjatkan kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena berkat rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan laporan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) Penerapan Ipteks tahun 2015 dengan judul “PELATIHAN IP CAMERA SEBAGAI ALAT BANTU KEAMANAN BERBASIS JARINGAN DI SMK NEGERI 2 SERIRIT” dapat diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam penyusunan laporan P2M ini Ketua Pelaksana banyak mendapat pengalaman lapangan, bersosialisasi dengan pihak sekolah dalam hal ini SMK Negeri 2 Seririt, dan mendapat masukan dan saran-saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada. 1. Bapak Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., Rektor Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) yang telah memberikan kesempatan kepada para pelaksana P2M melaksanakan kegiatan P2M dengan pendanaan dari institusi. 2. Bapak Prof. Dr. Ketut Suma, M.S., Ketua LPM Undiksha yang telah menyetujui kegiatan P2M ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Undiksha. 3. Ibu Dekan Dra. I Dewa Ayu Made Budhyani, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Dan Kejuruan yang menyetujui dan mengetahui kegiatan P2M ini. 4. Bapak I Made Sirsa, S.Pd. selaku Kepala Sekolah di SMK Negeri 2 Seririt yang telah mengijinkan kami mengadakan kegiatan P2M di sekolah untuk siswa dan guru TKJ yang ada. 5. Tim P2M dari Jurusan S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Kejuruan, Undiksha yang telah bekerja bersama-sama menyelesaikan kegiatan P2M ini hingga laporan ini dapat selesai tepat waktu. 6. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelesaian kegiatan P2M ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mangharapkan masukan dan saran demi kesempurnaan laporan ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi sekolah terutama SMK Negeri 2 Seririt dan dapat dilanjutkan untuk sekolah-sekolah lainnya. Singaraja, Oktober 2015 Ketua Pelaksana iv
Daftar Isi Halaman Sampul ................................................................................................................ i Halaman Pengesahan ........................................................................................................ ii Ringkasan ........................................................................................................................ iii Prakata ............................................................................................................................. iv Daftar Isi............................................................................................................................v Daftar Gambar ................................................................................................................. vi Daftar Tabel .................................................................................................................... vii Daftar Lampiran............................................................................................................. viii BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................1 BAB 2. TARGET DAN KELUARAN ...............................................................................8 BAB 3. METODE PELAKSANAAN .............................................................................. 10 BAB 4. HASIL YANG DICAPAI .................................................................................... 15 BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 23 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 24 LAMPIRAN .................................................................................................................... 25
v
Daftar Gambar Gambar 1. SMK Negeri 2 Seririt ........................................................................................3 Gambar 2. Diagram alur kegiatan P2M ............................................................................ 10 Gambar 3. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Made Santo Gitakarma, S.T., M.T. .......... 15 Gambar 4. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T. ............... 16 Gambar 5. Pertemuan hari pertama .................................................................................. 17 Gambar 6. Sambutan dari wakil kepala sekolah SMK Negeri 2 Seririt ............................. 17 Gambar 7. Pelatihan IP Camera hari pertama ................................................................... 18 Gambar 8. Pelatihan IP Camera hari kedua ...................................................................... 18 Gambar 9. Pelatihan IP Camera hari ketiga ...................................................................... 19 Gambar 10. Antusiasme siswa dalam mengikuti pelatihan IP Camera .............................. 19 Gambar 11. Bersama guru-guru TKJ dan mahasiswa PTE yang dilibatkan dalam pelatihan IP Camera ........................................................................................................................ 20
vi
Daftar Tabel Tabel 1 – Daftar distribusi siswa tiap tingkat tahun ajaran 2012-2013 ................................3 Tabel 2 – Indikator Keberhasilan Kegiatan Pelatihan ....................................................... 13 Tabel 3 – Materi Pelatihan IP Camera .............................................................................. 16 Tabel 4 - Hasil tes soal pelatihan IP Camera ..................................................................... 22
vii
Daftar Lampiran
Artikel .......................................................................................................................... - 1 -
viii
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini banyak masalah keamanan yang timbul di berbagai perusahaan, kampus, bahkan rumah pribadi. Masalah-masalah tersebut dapat berupa pencurian ataupun perampokan, dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah ini yaitu dengan menggunakan kamera pemantau. Internet Protocol Camera (IP Camera) merupakan salah satu pilihan yang banyak diminati masyarakat
bahkan
pemerintah
dikarenakan
memiliki
kelebihan
utama
seperti
kehandalahan, fleksibilitas, dan investasi jangka panjang. IP Camera adalah kamera pemantau yang berbasis protokol internet. IP Camera dapat mengirim dan menerima data melalui jaringan komputer dan internet. Fleksibilitas yang tinggi memungkinkan IP Camera untuk diterapkan pada jaringan wired ataupun wireless. Pengiriman sinyal IP Camera dilakukan menggunakan internet protokol melalui koneksi jaringan seperti LAN/WAN atau internet. Sebagian besar IP Camera menyediakan layanan alert jika aktifitas yang mencurigakan terdeteksi. Dibandingkan dengan Closed Circuit TeleVision (CCTV) yang konfigurasinya sudah pasti, warna hanya hitam putih, dan harganya cukup mahal, IP Camera menawarkan konfigurasi yang bisa diatur, memiliki kemampuan memproses visual berwarna dan audio serta dapat diakses PC secara langsung atau melalui LAN, internet, dan jaringan smart phone, sedangkan harganya lebih murah dibandingkan CCTV. Peng-instalasian IP Camera cukup sederhana dengan mengikuti petunjuk yang ada, namun dengan pengetahuan jaringan komputer IP Camera dapat diintegrasikan dengan jaringan komputer yang ada sehingga perangkat ini dapat diakses dari mana saja selama terkoneksi dengan internet, baik dengan laptop maupun telephone seluler. Di Undiksha telah diaplikasikan IPCamera di tiap sudut kampus yang jumlahnya puluhan dan terorganisir dalam satu server yang letaknya di Puskom. Sedangkan di jurusan S1 Pendidikan Teknik Elektro FTK Undiksha mengajarkan mahasiswanya praktek penggunaan IP Camera yang disisipkan dalam 2 mata kuliah yaitu : Jaringan Komputer dan Jaringan Wireless, untuk konsentrasi Teknik Komputer dan Jaringan. Peneliti yang mengajar mata kuliah tersebut telah merancang topologi dan manajemen pengelolaan pengamatan melalui video (video surveillance) menggunakan IP Camera dalam lingkungan jaringan intranet dan internet. 1
SMK Teknologi maupun TIK seharusnya sudah menerapkan IP Camera dalam lingkungan sekolahnya. Selain untuk keamanan lingkungan yang terekam setiap saat, juga menerapkan IP Camera dapat digunakan sebagai pembelajaran kepada siswa tentang bagaimana proses pemasangan hingga pengaturan IP Camera melalui jaringan komputer. SMK Teknologi maupun TIK yang ada di kabupaten Buleleng, ada 2 SMK yang membuka jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yaitu SMK Negeri 3 Singaraja dan SMK Negeri 2 Seririt. SMK Negeri 3 Singaraja telah menggunakan IP Camera di lingkungan sekolahnya, sedangkan SMK Negeri 2 Seririt yang baru berdiri 6 tahun lalu yaitu tahun 2008 masih belum menerapkan video surveilance untuk meningkatkan keamanan sekolahnya baik menggunakan CCTV maupun IP Camera. Hal ini dikarenakan keterbatasan dana dan belum ada teknisi yang mampu memasang dan mengoperasikan IP Camera. Menurut keterangan Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Seririt, I Made Sirsa S.Pd., di SMK Negeri 2 Seririt belum menerapkan sistem keamanan video surveilance dengan CCTV maupun IP Camera. Hal yang mendesak saat ini adalah pembangunan fisik seperti ruangan kelas yang belum memenuhi daya tampung siswa, sedangkan sistem keamanan masih belum dipikirkan. Namun Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Seririt berharap ada pihakpihak dari Undiksha maupun pihak lainnya yang membantu memberikan pelatihan untuk memahami penggunaan sistem keamanan yang dimungkinkan di sekolah tersebut. Kami dari jurusan S1 Pendidikan Teknik Elektro yang menerima siswa tamatan SMK Negeri 2 Seririt terutama yang berminat pada konsentrasi Teknik Komputer dan Jaringan merasa bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan kepada pihak sekolah baik itu perwakilan guru dan perwakilan siswa tentang sistem keamanan menggunakan IP Camera ini. Aktivitas sekolah dari PBM hingga ekstrakurikuler memungkinkan sekolah buka dari pagi hingga sore. Hal ini membuat keamanan sekolah penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan seperti pencurian maupun tindakan kejahatan lainnya. Dalam penelitian yang kami lakukan tahun 2014 dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Jaringan Komputer Berbasis Model Pembelajaran Konstruktivis untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Kreatif Siswa SMK di Kabupaten Buleleng” dengan sampel di SMK Negeri 2 Seririt, maka usulan proposal P2M ini sejalan dengan penelitian dimana perangkat pembelajaran perlu dipraktekkan dan alatalat pendukungnya seperti IP Camera, Switch/Hub, dan Router diperlukan. Berdasarkan pentingnya sistem keamanan di sekolah dan untuk penerapan praktek penelitian yang telah dilakukan maka usulan P2M ini sangatlah penting untuk dilaksanakan. 2
1.2 Analisis Situasi SMK Negeri 2 Seririt seperti terlihat pada Gambar 1 merupakan sekolah menengah kejuruan yang berada di Jl. Yudistira, Desa Banjar Asem, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng yang berjarak 38 km dari kota Singaraja. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2008 di atas tanah seluas 8.510 m2 dengan keberadaan ruang kelas sebanyak 10 ruang kelas yang diperuntukkan untuk siswa kelas X, XI, dan XII. Sekolah ini memiliki 3 program keahlian yaitu : MM (Multi Media), TKJ (Teknik Komputer Jaringan), dan Akuntansi. SMK Negeri 2 Seririt memiliki siswa sejumlah 734 orang yang meliputi kelas X sejumlah 233 orang, kelas XI sebanyak 267 orang, kelas XII sebanyak 234 orang seperti pada Tabel 1. Sebagai sekolah yang baru berdiri beberapa tahun belakangan ini, SMK Negeri 2 Seririt dapat dikatakan mampu menarik banyak siswa untuk belajar di sekolah tersebut.
Gambar 1. SMK Negeri 2 Seririt
Tabel 1 – Daftar distribusi siswa tiap tingkat tahun ajaran 2012-2013 No
Kelas
Laki
Perempuan
Jumlah
1
X
139
94
233
2
XI
150
117
267
3
XII
150
84
234
439
295
734
JML
Adapun kegiatan siswa di dalam kelas sangat dekat hubungannya dengan tingkah laku siswa selama berada di dalam kelas dan mengikuti pelajaran. Perilaku siswa/siswi SMK Negeri 2 Seririt dapat dikatakan sudah tertib selama berada di dalam kelas. Para siswa/siswi terlihat menunjukkan antusiasme yang cukup baik dalam mengikuti pelajaran. 3
Siswa-siswi jarang ada yang bercanda ataupun ribut ketika pembelajaran berlangsung. Para siswa-siswi pun tercatat tidak pernah melakukan hal-hal yang dapat menggangu jalannya proses pembelajaran di dalam kelas. Saat jam pelajaran dimulai terkadang ditemui siswa/siswa yang ribut, mengobrol, dan beberapa siswa/siswi yang masih berada di luar kelas. Begitu juga ketika pelajaran akan berakhir siswa/siswi sering berebut untuk keluar mendahului. Namun, sejauh pengamatan yang dilakukan, kendala-kendala kecil tersebut tidak sampai menggangu tertibnya pemberian dan penerimaan pelajaran di dalam kelas. Walaupun ada yang bercanda ataupun ribut, para guru dan petugas BK masih dapat mengatasi kenakalan siswa/siswi tersebut. Terkait dengan kegiatan siswa di dalam dan di luar kelas selama berada di sekolah, aturan-aturan pun ditetapkan oleh pihak sekolah untuk menjaga ketertiban dan meningkatkan kedisiplinan siswa. Aturan-aturan tersebut tertuang dalam tata tertib siswa yang telah diklasifikasikan berdasarkan jenis pelanggaran. Untuk siswa yang melanggar tata tertib, akan dikenakan sanksi sesuai klasifikasi pelanggaran yang dibuat. Selama siswa berada di luar kelas, perilaku siswa/siswi SMK Negeri 2 Seririt masih dapat dikontrol dan tergolong wajar mengikuti norma-norma kesopanan yang ada di sekolah. Siswa/siswi berada di luar kelas ketika tidak ada pelajaran berlangsung, yaitu saat istirahat. Ketika bel istirahat siswa/siswi memanfaatkan waktu tersebut untuk berbelanja di kantin, sebagian sebagian ada yang ngobrol atau bercanda dengan temannya, sebagaian lagi ada yang terlihat membaca-baca buku di sekitar sekolah atau koridor ruang kelas. Tampak siswa/siswi berbaur dan berinteraksi dengan siswa yang berbeda kelas dan saling mengakrabkan diri. Untuk beberapa siswa yang melakukan perbuatan yang kurang baik atau melanggar aturan dan norma yang ada, akan ditangani secara bertahap dan sistematis. Pertama, masalah yang ada antara siswa dengan guru yang bersangkutan diselesaikan terlebih dahulu dan bila tidak terselesaikan, masalah tersebut akan dibawa ke wali kelas. Jika hal yang sama ditemui, maka wali kelas akan membawa masalah tersebut ke BK. Apabila sampai permasalahan tidak dapat diselesaikan, BK akan membawa permasalahan tersebut kehadapan kepala sekolah dan kepala sekolah bersama-sama guru bahkan jika perbuatan tersebut jauh melanggar aturan dan norma yang ada, akan sampai melibatkan oran tua/wali siswa dan bersama-sama pihak sekolah dan orang tua/wali siswa akan mencari solusi untuk tindak pelanggaran tersebut.
4
Kegiatan ekstrakurikuler yang nyata diprogramkan dan dilaksanakan di SMK Negeri 2 Seririt adalah sebagai berikut: 1.
Bola Basket
2.
Bola Voli
3.
Bulu Tangkis
4.
Tari
5.
Futsal
6.
Tenis Meja
7.
PMR
8.
Pencak Silat
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler ini dibimbing oleh pembina dan koordinator masingmasing bidang, kemudian menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan itu. Seluruh kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dilaksanakan pada sore hari dan hari Minggu. Dari analisa situasi yang telah dilakukan baik aktivitas di dalam kelas, di luar kelas dan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan, tentu sistem keamanan sekolah sangatlah penting untuk dilakukan. Pihak sekolah dapat memonitor maupun menyediakan bukti video apabila terjadi kejahatan. Memonitor aktivitas sekolah dapat dilakukan, dan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti keributan atau tidak tertib maka pihak sekolah dapat menegur melalui pengeras suara maupun mendatangi langsung tempat kejadian. Pencurian, pemukulan, dan kejahatan lainnya dapat dibuktikan melalui rekaman video dari IP Camera. IP Camera dapat ditempatkan cukup banyak dan menyebar di gedung-gedung yang berbeda sehingga jangkauan video yang terekam dapat lebih luas. Dengan pelatihan penggunaan dan manajemen IP Camera berbasis jaringan untuk pihak sekolah, diharapkan dapat memberikan solusi sistem keamanan demi kenyamanan pihak sekolah dan stakeholder-nya.
1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan analisis situasi dari SMK Negeri 2 Seririt maka yang menjadi akar permasalahan mitra dalam hal ini adalah keamanan sekolah untuk memberikan kenyamanan dan ketertiban di sekolah dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Kurangnya sarana pendukung sistem keamanan sekolah melalui video surveilance;
5
2) Belum adanya pelatihan tentang pentingnya IP Camera sebagai sistem keamanan yang memiliki banyak kelebihan dan berguna bagi pembelajaran khususnya di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 2 Seririt; 3) Belum siapnya SDM tenaga pengajar untuk memasang dan mengoperasikan IP Camera berbasis jaringan sebagai pendukung sistem keamanan di SMK negeri 2 Seririt; 4) Tindakan dan teguran dari pihak sekolah apabila ada siswa atau oknum tertentu yang melakukan kejahatan maupun mengganggu ketertiban sekolah hanya berdasarkan kesaksian dan laporan siswa, belum adanya bukti rekaman untuk memperoleh penjelasan yang detil kejadiannya.
1.4 Tujuan Kegiatan Adapun justifikasi tim pengusul dengan mitra dalam menentukan target persoalan prioritas yang disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program P2M adalah sebagai berikut: 1) Perlu adanya sarana pendukung sistem keamanan sekolah melalui video surveilance menggunakan IP Camera berbasis jaringan, 2) Melakukan pelatihan tentang pentingnya IP Camera sebagai sistem keamanan yang memiliki banyak kelebihan dan berguna bagi pembelajaran khsusunya di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 2 Seririt; 3) Perlu adanya buku panduan dalam memasang dan mengoperasikan IP Camera berbasis jaringan sebagai pendukung sistem keamanan di SMK negeri 2 Seririt; 4) Memberikan pemahaman dan teknik pengambilan bukti video maupun gambar dari hasil rekaman IP Camera dalam sistem keamanan sekolah.
1.5 Manfaat Kegiatan Kegiatan program P2M ini akan sangat bermanfaat bagi pihak sekolah, lingkungan sekitar, dan penulis sendiri. 1. Bagi Pihak Mitra Sekolah Pihak sekolah akan merasa diuntungkan dengan kegiatan program P2M ini karena mendapat pelatihan tentang pentingnya sistem keamanan sekolah dengan pemasangan IP Camera berbasis jaringan. Pihak sekolah juga dapat menyiapkan SDM nya lebih baik untuk dapat menggunakan dan mengoperasikan IP Camera 6
yang ada. Pihak sekolah terutama guru dan kepala sekolah dapat memantau kegiatan siswanya di beberapa tempat sekaligus secara realtime dan menegur apabila ada kegiatan yang mengganggu ketertiban sekolah. Siswa akan merasa nyaman misalnya ketika harus meletakkan helm di parkiran, menaruh tas, bermain dan belajar selama di SMK Negeri 2 Seririt. 2. Bagi Lingkungan Sekitar Masyarakat yang berada di sekitar dan terpantau melalui IP Camera yang ditempatkan di posisi tertentu akan ikut merasakan keamanan dengan adanya sistem keamanan menggunakan IP Camera ini. Orang tua siswa akan merasa nyaman anaknya bersekolah di SMK Negeri 2 Seririt karena suasana sekolah sebagian besar terpantau melalui IP Camera yang terpasang. 3. Bagi Penulis Merupakan tantangan bagi penulis untuk memberikan ilmu, wawasan, dan pengalaman di bidang pemasangan dan pengoperasian sistem keamanan IP Camera berbasis jaringan ke sekolah SMK Negeri 2 Seririt. Selain memberikan pemahaman tentang pentingnya keamanan sekolah melalui video surveilance IP Camera juga memberikan pemahaman cara pengajaran yang baik khususnya jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 2 Seririt yang berkaitan tentang jaringan komputer dan prakteknya menggunakan IP Camera.
7
BAB 2. TARGET DAN KELUARAN 2.1 Target Kegiatan P2M Kegiatan program P2M antara LPM Undiksha melalui penulis kepada pihak mitra dalam hal ini SMK Negeri 2 Seririt, dilakukan melalui kegiatan pelatihan kepada perwakilan guru dan siswa berkaitan dengan IP Camera berbasis jaringan sebagai sistem keamanan sekolah yang memiliki berbagai kelebihan dibandingkan dengan sistem keamanan analog menggunakan CCTV. SMK Negeri 2 Seririt dipilih sebagai mitra yang diajak kerjasama karena merupakan salah satu SMK Teknologi dan TIK yang membuka jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Penerapan IP Camera berbasis jaringan sebagai sistem keamanan sekolah sangatlah sesuai dengan sekolah yang membuka jurusan TKJ seperti SMK Negeri 2 Seririt. Selain SMK Negeri 2 Seririt belum membuat sistem keamanan sekolah dengan IP Camera tahun 2014, SMK Negeri 2 Seririt juga dapat memberikan contoh aplikasi jaringan komputer kepada siswanya. Hal ini sangatlah penting, seperti SMK TKJ lainnya yaitu SMK Negeri 3 Singaraja yang sudah menerapkan sistem keamanan menggunakan IP Camera berbasis jaringan. Target kegiatan pelatihan P2M ini adalah 30 siswa dan 6 guru di SMK Negeri 2 Seririt. Dalam kegiatan pelatihan P2M ini selain dilatih secara teori dan praktek, siswa juga direview tes soal sesuai indikator-indikator ketuntasan pelatihan yang telah dibuat untuk mengetahui tingkat ketuntasan dari pelatihan P2M IP Camera yang dilakukan. Sedangkan untuk guru tidak dilakukan review tes karena pemahaman para guru lebih tinggi dari mahasiswa. Dalam pelatihan ini SMK Negeri 2 Seririt mendapat bantuan seperangkat alat penyusun IP Camera sebagai bahan pengajaran yang nantinya dapat digunakan sebagai praktek siswa memahami prinsip kerja IP Camera. Pelatihan dilakukan selama 3 hari (30 jam) dari tanggal 4 – 6 Juni 2015 di ruang Laboratorium SMK Negeri 2 Srdengan memberikan materi yang sudah disusun sebelumnya.
2.2 Keluaran Peserta pelatihan IP Camera sebagai alat bantu keamanan berbasis jaringan di SMK Negeri 2 Seririt merupakan siswa dan guru-guru TKJ yang ada dan mengenal jaringan komputer. Dengan memberikan pelatihan IP Camera ini para siswa dan guru memahami pentingnya sistem keamanan sekolah dengan adanya pemantauan menggunakan CCTV 8
atau IP Camera untuk menyediakan bukti rekaman apabila ada penyimpanganpenyimpangan yang tidak sesuai dengan aturan yang ada di sekolah maupun norma-norma sosial yang berlaku. Pihak sekolah dalam hal ini SMK Negeri 2 Seririt memahami pentingnya pemantauan dengan IP Camera kemudian mengimplementasikannya dengan pengadaan alat-alat yang menunjang sistem keamanan sekolah. Pada tahun 2015, SMK Negeri 2 Seririt baru saja membeli 8 buah IP Camera, namun perangkat ini belum dikuasai pihak sekolah karena pemasangannya dilakukan oleh pihak swasta. Dengan adanya pelatihan ini, pihak sekolah merasa diuntungkan karena siswa dan guru menjadi paham konsep sistem keamanan dengan IP Camera. Tim pelaksana kegiatan P2M ini diharapkan nantinya menyelesaikan kegiatan P2M berupa laporan kemajuan, laporan keuangan, laporan kegiatan P2M, serta artikel yang akan dimuat di jurnal ilmiah.
9
BAB 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Rencana Kegiatan Dari rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya dan apa saja tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan program P2M ini, maka langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut dapat digambarkan seperti Gambar 2 berikut.
Analisis Kebutuhan
Pengajuan Proposal
Perijinan Kegiatan
Pengambilan Data
Pengamatan
Pelatihan Guru dan Siswa
Analisis Data
Kesimpulan Gambar 2. Diagram alur kegiatan P2M
Kegiatan program P2M Penerapan Ipteks ini seperti pada gambar diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan perlu dilakukan dengan melakukan kunjungan ke mitra kerjasama yaitu SMK Negeri 2 Seririt. Penulis awalnya melihat SMK di kabupaten Buleleng yang membuka jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yaitu SMK Negeri 3 Singaraja dan SMK Negeri 2 Seririt. Tahun 2014, penulis mencoba membantu kedua
SMK
tersebut
dalam
penelitian
untuk
pengembangan
perangkat
pembelajaran mata pelajaran yang berkaitan dengan jaringan komputer dengan metode konstruktivis problem based learning (PBL). Dari penelitian yang dilakukan, penulis merasa perlu praktek dari perangkat pembelajaran dengan alat 10
pendukungnya. Kedua SMK tersebut tidak ada masalah dari alat-alat pendukung praktek jaringan komputer, hanya saja SMK Negeri 2 Seririt belum menerapkan sistem keamanan IP Camera berbasis jaringan. Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah SMK Negeri 2 Seririt diketahui bahwa sistem keamanan di sekolah belum ada karena masih fokus dengan pembangunan fisik sekolah. Namun kepala sekolah SMK Negeri 2 Seririt menyambut baik apabila ada pihak dari Undiksha atau pihak lain yang dapat membantu melatih SDM nya dalam mengoperasikan IP Camera di sekolah tersebut. 2. Pengajuan Proposal Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dijelaskan diatas, tahap selanjutnya adalah pengajuan proposal kegiatan program P2M Ipteks bagi masyarakat (IbM). Dalam proposal ini dijelaskan maksud, tujuan dan cara mencapai kegiatan P2M yang diinginkan. Proposal ini diajukan ke Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Undiksha untuk didanai pada tahun 2015 dengan dana DIPA. 3. Perijinan Kegiatan Apabila proposal disetujui dan didanai oleh LPM Undiksha maka proses administrasi pertama yang harus dilakukan adalah perijinan kegiatan. Penulis akan meminta surat ijin dari LPM Undiksha kepada mitra kerjasama, dalam hal ini SMK Negeri 2 Seririt, untuk mengadakan kegiatan LPM sesuai penjelasan yang tertera di proposal. 4. Pelatihan Guru dan Siswa Setelah proses perijinan selesai, kemudian tahap selanjutnya adalah penentuan hari kegiatan pelatihan guru dan siswa tentang penggunakan IP Camera di SMK Negeri 2 Seririt. Kegiatan pelatihan ini akan dibuka secara resmi oleh pihak LPM Undiksha dan diketahui oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Seririt. Kegiatan ini akan berlangsung sesuai jadwal kegiatan yang disepakati antara tim pelaksana dan mitra. Segala bentuk kegiatan yang akan dijadwalkan akan dibicarakan sebelum pelaksanaan. 5. Pengamatan Dengan bahan penelitian berupa IP Camera, Switch, Wireless Router, dan Kabel dapat dilakukan pengamatan hasil dari pantauan video IP Camera yang terpasang. Percobaan dapat dilanjutkan dengan mengintegrasikan IP Camera dengan sistem jaringan komputer yang sudah established di tempat mitra. Pengamatan juga 11
dilakukan untuk menghitung berapa banyak IP Camera yang ideal untuk tempat mitra, dan sistem jaringan komputernya apakah menggunakan kabel atau wireless atau gabungan keduanya. 6. Pengambilan Data Dari hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat diambil data-data secara kuantitatif maupun kualitatif. Data dapat berupa jumlah peserta pelatihan, hasil percobaan yang dilakukan, dan perencanaan pengembangan sistem keamanan sekolah dengan IP Camera. 7. Analisis Data Data yang didapatkan kemudian dianalisis untuk membahas hal-hal yang terjadi baik dari pelatihan yang diberikan maupun dari perencanaan pengembangan sistem keamanan sekolah yang akan dilakukan. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif disertai argumen-argumen penulis tentang data yang didapatkan. 8. Kesimpulan Kegiatan program P2M ini dilaporkan ke LPM Undiksha dan pihak mitra dalam bentuk laporan kegiatan. Kesimpulan dari kegiatan program P2M ini diharapkan menjadi ringkasan bentuk pelatihan yang telah dijalankan. Dari kesimpulan yang didapat kemudian dapat dipikirkan saran-saran untuk pengembangan P2M selanjutnya.
3.2 Keterkaitan Program P2M Ipteks bagi masyarakat (IbM) ini tentunya memiliki keterkaitan di bidang kerjasama antara Undiksha dengan Pemda, dinas pendidikan, dan mitra yang diajak kerjasama. Dengan adanya program P2M ini maka Pemda Kabupaten Buleleng dapat mengetahui adanya kegiatan P2M ini melalui ijin yang dikeluarkan oleh Badan Kesejahteraan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Badan Kesbangpol Linmas) Kabupaten Buleleng. Dinas pendidikan juga mengetahui dari pihak sekolah adanya kegiatan P2M ini di sekolah, karena setiap kunjungan Dinas pendidikan ke sekolah akan dilaporkan semua kegiatan baik berupa kerjasama, penelitian maupun pengabdian dari stakeholder sekolah. Mitra kerjasama yaitu SMK Negeri 2 Seririt akan semakin erat hubungannya dengan Undiksha dalam hal ini jurusan S1 Pendidikan Teknik Elektro melalui MOU Kerjasama, karena kegiatan ini juga merupakan sosialisasi jurusan untuk memperkenalkan kondisi jurusan S1 Pendidikan Teknik Elektro kepada siswa SMK Negeri 12
2 Seririt. Mahasiswa baru jurusan S1 Pendidikan Teknik Elektro diharapkan meningkat dan banyak berasal dari siswa lulusan SMK Negeri 2 Seririt.
3.3 Metode Kegiatan Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan program P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan tentang IP Camera berbasis jaringan untuk sistem keamanan sekolah. Pelatihan ini ditujukan kepada perwakilan guru dan siswa yang ditunjuk oleh pihak sekolah dan dilakukan di SMK Negeri 2 Seririt. Segala pembiayaan pelatihan akan ditanggung tim pelaksana berdasarkan pembiayaan yang disetujui oleh LPM Undiksha. SMK Negeri 2 Seririt memfasilitasi tempat dan peserta yang akan diikutkan dalam pelatihan ini.
3.4 Rancangan Evaluasi Program P2M pelatihan IP Camera sebagai alat bantu keamanan berbasis jaringan di SMK Negeri 2 Singaraja ini perlu dievaluasi untuk mengetahui kinerja dan ketercapaian pelatihan yang dilaksanakan. Evaluasi ini diukur berdasarkan point-point yang harus tercapai selama dan setelah pelatihan berlangsung. Point-point indikator keberhasilan kegiatan pelatihan ini tertera pada tabel berikut :
Tabel 2 – Indikator Keberhasilan Kegiatan Pelatihan No 1
2
Kriteria Ketuntasan Memahami konsep Mendeskripsikan topologi jaringan komputer 60 % dasar jaringan Menyebutkan jenis-jenis jaringan komputer 70 % komputer dan wireless Memasang kabel UTP dengan metode 70 % straight dan crossover secara baik dan benar Menyebutkan dan memahami lapisan-lapisan 60 % jaringan komputer Memahami jaringan wireless 60 % Menyebutkan perangkat yang diperlukan 60 % untuk jaringan wireless Menunjukkan cara koneksi jaringan ke 70 % internet Memahami konsep Memahami pengertian IP Camera 60 % dasar IP Camera Mengetahui jenis-jenis IP Camera dan 60 % klasifikasinya Memahami teknologi yang berkembang 60 % dalam IP Camera Mengetahui sensor-sensor dalam IP Camera 60 % Kompetensi Dasar
Indikator
13
3
4
5
Memahami konfigurasi Jaringan IP Camera
Mempraktekkan Aplikasi Monitoring IP Camera dan Fitur IP Surveillance
Mempelajari keamanan IP Camera
Membaca dan mengartikan spesifikasi IP Camera Mengetahui perbedaan CCTV dan IP Camera Mengetes koneksi IP Camera ke PC sesuai prosedur yang benar Mengkonfigurasikan IP Camera secara wireless dan menghubungkannya ke PC Mengkonfigurasikan beberapa IP Camera dalam sebuah jaringan komputer Mengintegrasikan jaringan IP Camera ke jaringan komputer yang sudah establish Mempraktekkan teknik memutar pergerakan IP Camera melalui aplikasi monitoring Mempraktekkan setting pengubahan ukuran video monitor Mempraktekkan cara mencapture hasil IP Camera dalam bentuk video maupun gambar Mempraktekkan cara menyimpan video menjadi file yang tersimpan di PC Mempraktekkan cara menampilkan beberapa video IP Camera dalam satu layar Mencoba beberapa fitur IP Surveillance dan menjelaskan fungsi-fungsinya Mengetahui pengamanan IP Camera secara fisik Mempraktekkan pemberian username dan password untuk pengamanan IP Camera Memahami cara mengkoneksikan IP Camera ke internet dan mengaksesnya melalui browser internet Memahami cara mengakses IP Camera melalui smartphone
70 % 60 % 70 % 70 % 70 % 60 % 70 % 60 % 70 % 70 % 70 % 70 % 60 % 70 % 70 %
60 %
Dari tabel indikator diatas, kemudian disusun materi penyampaian dan tes praktek sehingga peserta pelatihan dapat memahami teori yang disampaikan dan dapat mempraktekkannya sesuai tujuan-tujuan pelatihan yang ingin dicapai.
14
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI 4.1 Persiapan Pada tahap persiapan, tim pelaksana melakukan penjajagan dan sosialisasi dengan pihak sekolah dalam hal ini SMK Negeri 2 Seririt. Penjajagan dan sosialisasi ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada tanggal 15, 19, dan 22 Mei 2015. Penjajagan dilakukan sebagai pemberitahuan awal bahwa akan diadakan pelatihan dari kegiatan P2M. Dalam penjajagan ini juga untuk melihat keadaan SMK Negeri 2 Seririt. Pada saat itu SMK Negeri 2 Seririt telah mengadaan beberapa alat IP Camera, namun semua peralatan akan dipasang oleh pihak swasta. Sehingga dengan adanya pelatihan IP Camera dapat membuka wawasan serta pengetahuan lebih baik berkaitan dengan IP Camera yang telah dipesan untuk dipasang.
4.2 Pelatihan IP Camera Pelatihan IP Camera sebagai alat pendukung keamanan berbasis jaringan dilakukan pada tanggal 4 – 6 Juni 2015. Pelatihan ini dilakukan selama 3 hari untuk lebih menguatkan pemahaman konsep IP Camera secara menyeluruh. Hari pertama 4 Juni 2015 pelatihan dilakukan dengan materi : 1. Konsep dasar jaringan komputer; 2. Konsep dasar jaringan wireless; 3. Teknologi IP Camera dan penggunaannya. Hari pertama total 9 jam, seperti terlihat pada tabel 3. Pada hari pertama juga dilakukan serah terima bantuan IP Camera seperti terlihat pada Gambar 3 dan 4 berikut.
Gambar 3. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Made Santo Gitakarma, S.T., M.T. 15
Gambar 4. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T.
Tabel 3 – Materi Pelatihan IP Camera NO
URAIAN MATERI
JAM
1.
Konsep Dasar Jaringan Komputer
3
2.
Konsep Dasar Jaringan Wireless
3
3.
Teknologi IP Camera dan Penggunaannya
3
4.
Konfigurasi Jaringan IP Camera
3
5.
Praktek Pemasangan Kabel Jaringan
4
6.
Praktek Aplikasi Monitoring IP Camera dan Fitur IP Surveillance
4
7.
Praktek Sistem Keamanan Jaringan IP Camera
2
8. 9.
Praktek Akses IP Camera Melalui Smartphone Android dan iOS Praktek Konfigurasi Jaringan IP Camera di SMK Negeri 2 Seririt JUMLAH
4 4 30
Pada hari kedua yaitu Jumat, 5 Juni 2015 diberikan pelatihan dengan materi: 1. Konfigurasi jaringan IP Camera; 2. Praktek pemasangan kabel jaringan; 3. Praktek aplikasi monitoring IP Camera dan fitur IP Surveillance. Pelatihan hari kedua ini dilakukan selama 16
11 jam. Dan pada hari terakhir yaitu Sabtu, 6 Juni 2015 dilakukan pelatihan dengan materi: 1. Praktek sistem keamanan jaringan IP Camera, 2. Praktek akses IP Camera melalui smartphone android dan iOS; 3. Praktek konfigurasi jaringan IP Camera di SMK Negeri 2 Seririt. Hari terakhir ini pelatihan dilakukan selama 10 jam. Sehingga apabila ditotal, siswa dan guru TKJ di SMK Negeri 2 Seririt telah melakukan pelatihan selama 30 jam. Pelatihan IP Camera ini cukup lama dilakukan karena berkaitan dengan prakteknya yang harus dilakukan beberapa jam untuk lebih memberikan pemahaman bagi yang belum mengerti. Gambaran pelatihan yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 5 hingga 11 berikut.
Gambar 5. Pertemuan hari pertama
Gambar 6. Sambutan dari wakil kepala sekolah SMK Negeri 2 Seririt 17
Gambar 7. Pelatihan IP Camera hari pertama
Gambar 8. Pelatihan IP Camera hari kedua
18
Gambar 9. Pelatihan IP Camera hari ketiga
Gambar 10. Antusiasme siswa dalam mengikuti pelatihan IP Camera
19
Gambar 11. Bersama guru-guru TKJ dan mahasiswa PTE yang dilibatkan dalam pelatihan IP Camera
Dalam acara pelatihan IP Camera tersebut diketuai Made Santo Gitakarma, S.T., M.T. dengan tiga tim anggota yaitu Agus Adiarta, S.T., M.T., I Wayan Sutaya, S.T., M.T., Ketut Udy Ariawan, S.T., M.T. Salah seorang guru yang mengajar di SMK Negeri 2 Seririt Made Sutama, S.Pd. mengatakan pelatihan yang diberikan oleh pihak Undiksha dalam hal ini tim dari jurusan Pendidikan Teknik Elektro sangat bagus dan bermanfaat bagi siswa dan guru, dimana guru dan siswa mendapat tambahan wawasan terkait dengan IP Camera. Made Sutama juga berharap nantinya dengan pelatihan ini siswa akan mendapatkan tambahan wawasan yang nantinya akan berguna untuk mereka di dunia industri. Kepala sekolah SMK Negeri 2 Seririt Made Sirsa, S.Pd. mengatakan kami merasa berbangga hati karena ada perhatian dari Undiksha sehingga ada pembelajaran baru dan para siswa kami bisa mendapatkan tambahan belajar. Selain itu dengan pelatihan ini para siswa mendapatkan kesempatan belajar lebih luas lagi untuk menambah pengetahuannya. “Dari pelatihan IP Camera ini kami harapkan siswa kami bisa mendapatkan tambahan belajar, wwasan mereka menjadi lebih luas dan sekaligus bisa menambah dampak positif terhadap mereka nantinya di dunia kerja sesuai dengan kompetensinya masing-masing” ungkap Made Sirsa, S.Pd.
20
Pada pelatihan tersebut siswa sebanyak 30 orang diberikan tes soal untuk mengetahui seberapa pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan. Tes diberikan sebanyak 30 soal yang terdiri dari materi-materi yang telah disampaikan dalam pelatihan. Materi tersebut terbagi menjadi 5 kompetensi dasar yaitu : 1) Memahami konsep dasar jaringan komputer dan wireless dengan rata-rata kelas 82,2; 2) Memahami konsep dasar IP Camera dengan rata-rata kelas 82,9; 3) Memahami konfigurasi Jaringan IP Camera dengan rata-rata kelas 87,5; 4) Mempraktekkan Aplikasi Monitoring IP Camera dan Fitur IP Surveillance dengan rata-rata kelas 80; dan 5) Mempelajari keamanan IP Camera dengan rata-rata kelas 81,1. Sehingga didapat rata-rata keseluruhan penguasaan Kompetensi Dasar dengan masing-masing Indikator-nya adalah 82,74 yang melebihi kriteria ketuntasan 70%. Dengan demikian dapat dikatakan pelatihan IP Camera telah berhasil dan sesuai dengan harapan. Hasil dari tes ini dapat dilihat pada tabel 4 berikut. Berdasarkan hasil dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, dapat dikatakan berhasil dengan baik untuk sekolah SMK Negeri 2 Seririt. Harapannya kegiatan P2M yang serupa dapat dilaksanakan untuk kegiatan P2M selanjutnya di sekolah yang berbeda. Materi yang disampaikan dalam kegiatan P2M yang dikemas dalam bentuk pelatihan ini sangatlah penting dan menjadi isu yang menarik karena menyangkut keamanan di sekolah. Setiap sekolah tentunya menginginkan keamanan yang baik sehingga proses belajar mengajar dan aktivitas lainnya di sekolah dapat terjamin pelaksanaanya dan meminimalisir tindakan-tindakan yang mengarah pada kejahatan.
21
Tabel 4 - Hasil tes soal pelatihan IP Camera
22
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan kegiatan P2M yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut. Dari hasil pemberian materi pelatihan kepada 30 orang siswa didapatkan penguasaan Kompetensi Dasar: 1) Memahami konsep dasar jaringan komputer dan wireless dengan rata-rata kelas 82,2; 2) Memahami konsep dasar IP Camera dengan ratarata kelas 82,9; 3) Memahami konfigurasi Jaringan IP Camera dengan rata-rata kelas 87,5; 4) Mempraktekkan Aplikasi Monitoring IP Camera dan Fitur IP Surveillance dengan ratarata kelas 80; dan 5) Mempelajari keamanan IP Camera dengan rata-rata kelas 81,1. Sehingga didapat rata-rata keseluruhan penguasaan Kompetensi Dasar dengan masingmasing Indikator-nya adalah 82,74 yang melebihi kriteria ketuntasan 70%. Dengan demikian dapat dikatakan pelatihan IP Camera telah berhasil dan sesuai dengan harapan.
6.2 Saran Pelatihan ini cukup berhasil karena telah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang ada. Hal-hal yang perlu disarankan antara lain: 1. Diharapkan pada kegiatan P2M berikutnya dapat diberikan pendanaan yang lebih besar, terutama apabila dilakukan kegiatan P2M serupa di sekolah yang belum memiliki IP Camera sama sekali. Sehingga pemberian bantuannya dapat diperuntukkan untuk menyumbangkan beberapa IP Camera dan menempatkan di posisi-posisi strategis untuk menjaga keamanan di sekolah tersebut. 2. Diharapkan pada kegiatan P2M yang mengambil topik yang sama dapat melibatkan guru-guru SMA, SMP maupun SD, karena sistem keamanan sekolah dengan CCTV maupun IP Camera ini penting untuk semua sekolah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian, pelecehan, perkelahian, keributan dan sebagainya.
23
DAFTAR PUSTAKA
A Heri Prasetyo (2012). Analisis dan Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera Sebagai Sistem Monitoring Area Berbasis Android (Studi Kasus: SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Tengaran). Anonymous (2006). IP Cameras Will Change Your Life. United States : BNP media. Arfiansyah,R. & Fitrisia,Y & Fadhli,M. (2012). Aplikasi Android Untuk Kontrol dan Monitoring Ruangan Menggunakan Ip Camera. Dwi Ardhanto Danuswara, Kodrat Iman Satoto, (2010). Implementasi IP Camera untuk Memantau Kantor Proyek PNPM Mandiri Perkotaan Propinsi DIY di PT. Tera Buana Manggala Jaya. Gilang Wibisana Pradita, Hanbeka Seruin (2012). Perancangan Sistem Keamanan Menggunakan IP Camera, Alarm, Serta Monitoring Dari Smart Phone Pada CV. Wisata Karya. Made Santo Gitakarma, I Wayan Sutaya, Ketut Udy Ariawan (2014), Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Jaringan Komputer Berbasis Model Pembelajaran
Konstruktivis untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Kreatif Siswa SMK di Kabupaten Buleleng, Laporan Penelitian, Lemlit Undiksha. Samuel Mahatma Putra, Handoko, Rika Mandasari, Bino Pramana Bestari, (2010). Analisis dan Perancangan Aplikasi Monitoring IP Camera Menggunakan Protocol HTTP pada Mobile Phone.
24
LAMPIRAN
LAMPIRAN
25
PELATIHAN IP CAMERA SEBAGAI ALAT BANTU KEAMANAN BERBASIS JARINGAN DI SMK NEGERI 2 SERIRIT 1
Made Santo Gitakarma, 2Agus Adiarta, 3I Wayan Sutaya, 4Ketut Udy Ariawan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, FTK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali Artikel Email: {
[email protected];
[email protected]; 3
[email protected];
[email protected] } ABSTRAK Saat ini banyak masalah keamanan yang timbul di berbagai perusahaan, kampus, bahkan rumah pribadi. Masalah-masalah tersebut dapat berupa pencurian ataupun perampokan, dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah ini yaitu dengan menggunakan kamera pemantau. Internet Protocol Camera (IP Camera) merupakan salah satu pilihan yang banyak diminati masyarakat bahkan pemerintah dikarenakan memiliki kelebihan utama seperti kehandalahan, fleksibilitas, dan investasi jangka panjang. IP Camera adalah kamera pemantau yang berbasis protokol internet. Fleksibilitas yang tinggi memungkinkan IP Camera untuk diterapkan pada jaringan wired ataupun wireless. Kegiatan P2M ini merupakan pelatihan IP Camera di SMK Negeri 2 Seririt. P2M ini sejalan dengan penelitian yang penulis lakukan tahun 2014 dan 2015 dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Jaringan Komputer Berbasis Model Pembelajaran Konstruktivis untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Kreatif Siswa SMK di Kabupaten Buleleng” dengan salah satu sampelnya di SMK Negeri 2 Seririt. Dalam kegiatan P2M yang dilakukan di SMK Negeri 2 Seririt, tim P2M dari Jurusan S1 PTE menyumbangkan perangkat pembelajaran Jaringan Komputer seperti IP Camera, Switch/Hub, dan Wireless Router yang sangat diperlukan di SMK Negeri 2 Seririt. Dari hasil pemberian materi pelatihan kepada 30 orang siswa didapatkan penguasaan Kompetensi Dasar: 1) Memahami konsep dasar jaringan komputer dan wireless dengan rata-rata kelas 82,2; 2) Memahami konsep dasar IP Camera dengan rata-rata kelas 82,9; 3) Memahami konfigurasi Jaringan IP Camera dengan rata-rata kelas 87,5; 4) Mempraktekkan Aplikasi Monitoring IP Camera dan Fitur IP Surveillance dengan rata-rata kelas 80; dan 5) Mempelajari keamanan IP Camera dengan rata-rata kelas 81,1. Sehingga didapat rata-rata keseluruhan penguasaan Kompetensi Dasar dengan masing-masing Indikator-nya adalah 82,74 yang melebihi kriteria ketuntasan 70%. Dengan demikian dapat dikatakan pelatihan IP Camera telah berhasil dan sesuai dengan harapan. Kata kunci : IP Camera, TKJ, keamanan, SMK ABSTRACT Currently, many security problems that arise in various companies, campuses, and even private homes. These problems may include theft or robbery, and one of the ways that can be done to anticipate this problem by using the camera monitors. Internet Protocol Camera (IP Camera) is one option that a lot of public interest because even the government has major advantages such as kehandalahan, flexibility, and long-term investment. IP Camera is a camera-based monitoring internet protocol. High flexibility allows the IP camera to be applied to wired or wireless networks. This is a training activity P2M IP Camera at SMK Negeri 2 Seririt. P2M is in line with research conducted by the author in 2014 and 2015 under the title "Development of Computer-Based Learning Tool Network Constructivist Learning Model to Enhance Critical Thinking Skills Competence and Creative Students of SMK
-1-
in Buleleng" with one sample at SMK Negeri 2 Seririt. In P2M activities conducted at SMK Negeri 2 Seririt, P2M team from the Department of S1 PTE donate learning tools such as Computer Network IP Camera, Switch / Hub, and Wireless Router indispensable in SMK Negeri 2 Seririt. From the results of the provision of training materials to 30 students obtained the mastery of basic competencies: 1) Understand the basic concepts of computer and wireless networks with an average of 82.2 class; 2) Understand the basic concepts of IP Camera with average grade 82.9; 3) Understand the network configuration IP Camera with an average grade of 87.5; 4) Practice Monitoring Applications and Features IP IP Surveillance Camera with an average grade of 80; and 5) Studying the IP Security Camera with average grade 81.1. So that the overall average gained mastery of basic competencies in each of its indicator is 82.74 completeness criteria that exceed 70%. Thus it can be said the training of IP cameras has been successful and in line with expectations. Keywords: IP Camera, TKJ, security, SMK
PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini banyak masalah keamanan yang timbul di berbagai perusahaan, kampus, bahkan rumah pribadi. Masalah-masalah tersebut dapat berupa pencurian ataupun perampokan, dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi masalah ini yaitu dengan menggunakan kamera pemantau. Internet Protocol Camera (IP Camera) merupakan salah satu pilihan yang banyak diminati masyarakat bahkan pemerintah dikarenakan memiliki kelebihan utama seperti kehandalahan, fleksibilitas, dan investasi jangka panjang. IP Camera adalah kamera pemantau yang berbasis protokol internet. IP Camera dapat mengirim dan menerima data melalui jaringan komputer dan internet. Fleksibilitas yang tinggi memungkinkan IP Camera untuk diterapkan pada jaringan wired ataupun wireless. Pengiriman sinyal IP Camera dilakukan menggunakan internet protokol melalui koneksi jaringan seperti LAN/WAN atau internet. Sebagian besar IP Camera menyediakan layanan alert jika aktifitas yang mencurigakan terdeteksi. Dibandingkan dengan Closed Circuit TeleVision (CCTV) yang konfigurasinya sudah pasti, warna hanya hitam putih, dan harganya cukup mahal, IP Camera menawarkan konfigurasi yang bisa diatur, memiliki kemampuan memproses visual berwarna dan audio
serta dapat diakses PC secara langsung atau melalui LAN, internet, dan jaringan smart phone, sedangkan harganya lebih murah dibandingkan CCTV. Penginstalasian IP Camera cukup sederhana dengan mengikuti petunjuk yang ada, namun dengan pengetahuan jaringan komputer IP Camera dapat diintegrasikan dengan jaringan komputer yang ada sehingga perangkat ini dapat diakses dari mana saja selama terkoneksi dengan internet, baik dengan laptop maupun telephone seluler. Di Undiksha telah diaplikasikan IPCamera di tiap sudut kampus yang jumlahnya puluhan dan terorganisir dalam satu server yang letaknya di Puskom. Sedangkan di jurusan S1 Pendidikan Teknik Elektro FTK Undiksha mengajarkan mahasiswanya praktek penggunaan IP Camera yang disisipkan dalam 2 mata kuliah yaitu : Jaringan Komputer dan Jaringan Wireless, untuk konsentrasi Teknik Komputer dan Jaringan. Peneliti yang mengajar mata kuliah tersebut telah merancang topologi dan manajemen pengelolaan pengamatan melalui video (video surveillance) menggunakan IP Camera dalam lingkungan jaringan intranet dan internet. SMK Teknologi maupun TIK seharusnya sudah menerapkan IP Camera dalam lingkungan sekolahnya. Selain untuk keamanan lingkungan yang terekam setiap saat, juga menerapkan IP Camera dapat digunakan sebagai pembelajaran kepada siswa tentang
-2-
bagaimana proses pemasangan hingga pengaturan IP Camera melalui jaringan komputer. SMK Teknologi maupun TIK yang ada di kabupaten Buleleng, ada 2 SMK yang membuka jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yaitu SMK Negeri 3 Singaraja dan SMK Negeri 2 Seririt. SMK Negeri 3 Singaraja telah menggunakan IP Camera di lingkungan sekolahnya, sedangkan SMK Negeri 2 Seririt yang baru berdiri 6 tahun lalu yaitu tahun 2008 masih belum menerapkan video surveilance untuk meningkatkan keamanan sekolahnya baik menggunakan CCTV maupun IP Camera. Hal ini dikarenakan keterbatasan dana dan belum ada teknisi yang mampu memasang dan mengoperasikan IP Camera. Menurut keterangan Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Seririt, I Made Sirsa S.Pd., di SMK Negeri 2 Seririt belum menerapkan sistem keamanan video surveilance dengan CCTV maupun IP Camera. Hal yang mendesak saat ini adalah pembangunan fisik seperti ruangan kelas yang belum memenuhi daya tampung siswa, sedangkan sistem keamanan masih belum dipikirkan. Namun Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Seririt berharap ada pihak-pihak dari Undiksha maupun pihak lainnya yang membantu memberikan pelatihan untuk memahami penggunaan sistem keamanan yang dimungkinkan di sekolah tersebut. Kami dari jurusan S1 Pendidikan Teknik Elektro yang menerima siswa tamatan SMK Negeri 2 Seririt terutama yang berminat pada konsentrasi Teknik Komputer dan Jaringan merasa bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan kepada pihak sekolah baik itu perwakilan guru dan perwakilan siswa tentang sistem keamanan menggunakan IP Camera ini. Aktivitas sekolah dari PBM hingga ekstrakurikuler memungkinkan sekolah buka dari pagi hingga sore. Hal ini membuat keamanan sekolah penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan seperti pencurian maupun tindakan kejahatan lainnya. Dalam penelitian yang kami lakukan tahun 2014 dengan judul
“Pengembangan Perangkat Pembelajaran Jaringan Komputer Berbasis Model Pembelajaran Konstruktivis untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Kreatif Siswa SMK di Kabupaten Buleleng” dengan sampel di SMK Negeri 2 Seririt, maka usulan proposal P2M ini sejalan dengan penelitian dimana perangkat pembelajaran perlu dipraktekkan dan alat-alat pendukungnya seperti IP Camera, Switch/Hub, dan Router diperlukan. Berdasarkan pentingnya sistem keamanan di sekolah dan untuk penerapan praktek penelitian yang telah dilakukan maka usulan P2M ini sangatlah penting untuk dilaksanakan. SMK Negeri 2 Seririt seperti terlihat pada Gambar 1 merupakan sekolah menengah kejuruan yang berada di Jl. Yudistira, Desa Banjar Asem, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng yang berjarak 38 km dari kota Singaraja. Sekolah ini berdiri sejak tahun 2008 di atas tanah seluas 8.510 m2 dengan keberadaan ruang kelas sebanyak 10 ruang kelas yang diperuntukkan untuk siswa kelas X, XI, dan XII. Sekolah ini memiliki 3 program keahlian yaitu : MM (Multi Media), TKJ (Teknik Komputer Jaringan), dan Akuntansi. SMK Negeri 2 Seririt memiliki siswa sejumlah 734 orang yang meliputi kelas X sejumlah 233 orang, kelas XI sebanyak 267 orang, kelas XII sebanyak 234 orang seperti pada Tabel 1. Sebagai sekolah yang baru berdiri beberapa tahun belakangan ini, SMK Negeri 2 Seririt dapat dikatakan mampu menarik banyak siswa untuk belajar di sekolah tersebut.
Gambar 1. SMK Negeri 2 Seririt
-3-
Tabel 1 – Daftar distribusi siswa tiap tingkat tahun ajaran 2012-2013
Adapun kegiatan siswa di dalam kelas sangat dekat hubungannya dengan tingkah laku siswa selama berada di dalam kelas dan mengikuti pelajaran. Perilaku siswa/siswi SMK Negeri 2 Seririt dapat dikatakan sudah tertib selama berada di dalam kelas. Para siswa/siswi terlihat menunjukkan antusiasme yang cukup baik dalam mengikuti pelajaran. Siswa-siswi jarang ada yang bercanda ataupun ribut ketika pembelajaran berlangsung. Para siswa-siswi pun tercatat tidak pernah melakukan hal-hal yang dapat menggangu jalannya proses pembelajaran di dalam kelas. Saat jam pelajaran dimulai terkadang ditemui siswa/siswa yang ribut, mengobrol, dan beberapa siswa/siswi yang masih berada di luar kelas. Begitu juga ketika pelajaran akan berakhir siswa/siswi sering berebut untuk keluar mendahului. Namun, sejauh pengamatan yang dilakukan, kendalakendala kecil tersebut tidak sampai menggangu tertibnya pemberian dan penerimaan pelajaran di dalam kelas. Walaupun ada yang bercanda ataupun ribut, para guru dan petugas BK masih dapat mengatasi kenakalan siswa/siswi tersebut. Terkait dengan kegiatan siswa di dalam dan di luar kelas selama berada di sekolah, aturan-aturan pun ditetapkan oleh pihak sekolah untuk menjaga ketertiban dan meningkatkan kedisiplinan siswa. Aturan-aturan tersebut tertuang dalam tata tertib siswa yang telah diklasifikasikan berdasarkan jenis pelanggaran. Untuk siswa yang melanggar tata tertib, akan dikenakan sanksi sesuai klasifikasi pelanggaran yang dibuat. Selama siswa berada di luar kelas, perilaku siswa/siswi SMK Negeri 2 Seririt masih dapat dikontrol dan tergolong wajar mengikuti norma-norma
kesopanan yang ada di sekolah. Siswa/siswi berada di luar kelas ketika tidak ada pelajaran berlangsung, yaitu saat istirahat. Ketika bel istirahat siswa/siswi memanfaatkan waktu tersebut untuk berbelanja di kantin, sebagian sebagian ada yang ngobrol atau bercanda dengan temannya, sebagaian lagi ada yang terlihat membaca-baca buku di sekitar sekolah atau koridor ruang kelas. Tampak siswa/siswi berbaur dan berinteraksi dengan siswa yang berbeda kelas dan saling mengakrabkan diri. Untuk beberapa siswa yang melakukan perbuatan yang kurang baik atau melanggar aturan dan norma yang ada, akan ditangani secara bertahap dan sistematis. Pertama, masalah yang ada antara siswa dengan guru yang bersangkutan diselesaikan terlebih dahulu dan bila tidak terselesaikan, masalah tersebut akan dibawa ke wali kelas. Jika hal yang sama ditemui, maka wali kelas akan membawa masalah tersebut ke BK. Apabila sampai permasalahan tidak dapat diselesaikan, BK akan membawa permasalahan tersebut kehadapan kepala sekolah dan kepala sekolah bersama-sama guru bahkan jika perbuatan tersebut jauh melanggar aturan dan norma yang ada, akan sampai melibatkan oran tua/wali siswa dan bersama-sama pihak sekolah dan orang tua/wali siswa akan mencari solusi untuk tindak pelanggaran tersebut. Dari analisa situasi yang telah dilakukan baik aktivitas di dalam kelas, di luar kelas dan kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan, tentu sistem keamanan sekolah sangatlah penting untuk dilakukan. Pihak sekolah dapat memonitor maupun menyediakan bukti video apabila terjadi kejahatan. Memonitor aktivitas sekolah dapat dilakukan, dan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti keributan atau tidak tertib maka pihak sekolah dapat menegur melalui pengeras suara maupun mendatangi langsung tempat kejadian. Pencurian, pemukulan, dan kejahatan lainnya dapat dibuktikan melalui rekaman video dari IP Camera. IP Camera dapat ditempatkan cukup
-4-
banyak dan menyebar di gedung-gedung yang berbeda sehingga jangkauan video yang terekam dapat lebih luas. Dengan pelatihan penggunaan dan manajemen IP Camera berbasis jaringan untuk pihak sekolah, diharapkan dapat memberikan solusi sistem keamanan demi kenyamanan pihak sekolah dan stakeholder-nya. Berdasarkan analisis situasi dari SMK Negeri 2 Seririt maka yang menjadi akar permasalahan mitra dalam hal ini adalah keamanan sekolah untuk memberikan kenyamanan dan ketertiban di sekolah dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) Kurangnya sarana pendukung sistem keamanan sekolah melalui video surveilance; 2) Belum adanya pelatihan tentang pentingnya IP Camera sebagai sistem keamanan yang memiliki banyak kelebihan dan berguna bagi pembelajaran khususnya di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 2 Seririt; 3) Belum siapnya SDM tenaga pengajar untuk memasang dan mengoperasikan IP Camera berbasis jaringan sebagai pendukung sistem keamanan di SMK negeri 2 Seririt; 4) Tindakan dan teguran dari pihak sekolah apabila ada siswa atau oknum tertentu yang melakukan kejahatan maupun mengganggu ketertiban sekolah hanya berdasarkan kesaksian dan laporan siswa, belum adanya bukti rekaman untuk memperoleh penjelasan yang detil kejadiannya. Adapun justifikasi tim pengusul dengan mitra dalam menentukan target persoalan prioritas yang disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program P2M adalah sebagai berikut: 1) Perlu adanya sarana pendukung sistem keamanan sekolah melalui video surveilance menggunakan IP Camera berbasis jaringan, 2) Melakukan pelatihan tentang pentingnya IP Camera sebagai sistem keamanan yang memiliki banyak kelebihan dan berguna bagi
3)
4)
pembelajaran khsusunya di jurusan Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 2 Seririt; Perlu adanya buku panduan dalam memasang dan mengoperasikan IP Camera berbasis jaringan sebagai pendukung sistem keamanan di SMK negeri 2 Seririt; Memberikan pemahaman dan teknik pengambilan bukti video maupun gambar dari hasil rekaman IP Camera dalam sistem keamanan sekolah.
KAJIAN TEORI IP Camera Menurut Arfiansyah, et. al. (2012) menjelaskan bahwa IP Camera itu adalah CCTV (Closed-Circuit Television) kamera yang menggunakan Internet Protokol untuk mengirimkan data gambar dan sinyal kendali atas Fast Ethernet Link. Dengan demikian, IP Camera juga sering disebut sebagai kamera jaringan. IP Camera merupakan perkembangan dari CCTV. Yang membedakannya dengan CCTV biasa adalah setiap kamera memiliki IP sendiri sehingga kita bisa memilih kamera mana yang mau dilihat. IP Camera memungkinkan pemilik rumah dan bisnis untuk melihat kamera mereka melalui koneksi internet yang tersedia baik melalui komputer maupun mobile phone yang mendukung jaringan 3G. Sejumlah IP Camera biasanya ditempatkan bersama-sama dengan perekam Video Digital (DVR) atau jaringan video (NVR) untuk membentuk sistem pengawasan video. Keamanan pada saat ini menjadi hal yang sangat penting. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan keamanan baik untuk keamanan pada perusahaan maupun tempat pribadi seperti rumah. Sedangkan menurut Anonymous. (2006: 62), Kamera jaringan dapat disebut sebagai kamera dan komputer yang tergabung dalam satu unit yang canggih. kamera dapat menangkap dan mengirim video langsung secara langsung melalui jaringan IP seperti LAN, Intranet, atau internet dan memungkinkan pengguna untuk melihat
-5-
dan/atau mengelola kamera menggunakan web browser standar atau software manajemen video pada setiap komputer lokal atau remote pada jaringan. Kamera jaringan membuat orang-orang dari lokasi yang berbeda secara bersama mengakses gambar dari kamera jaringan yang sama ”. Jadi menurut pendapat ini dapat disimpulkan bahwa kamera jaringan merupakan kamera yang dapat diakses dari jauh pada lokasi yang berbeda melalui web browser atau software manajemen video. Kamera jaringan membuat orang-orang menjadi lebih praktis untuk memonitoring area atau ruangan yang dipantau”. Menurut (Mahmud Aryanto, 2010) IP camera atau ada juga yang menyebutnya Netcam (Network Camera) merupakan perangkat peng-capture dan recording objek terkini yang memiliki kemampuan memproses visual dan audio serta dapat diakses PC secara langsung, atau melalui LAN, Internet, dan jaringan telepon seluler. Instalasinya sangat sederhana. Sebuah IP camera ditempatkan di lokasi yang telah ditentukan guna memantau keadaan, kemudian lakukan setting melalui PC secara langsung atau melalui jaringan. Perangkat ini dapat diakses dari mana saja selama kita terkoneksi dengan internet, baik dengan laptop maupun telepon seluler. Dengan kemampuan serta kesederhanaan setting plus kemudahan akses yang dimilikinya, perangkat ini sangat mungkin mampu menggantikan perangkat monitoring yang telah ada. Pengguna IP camera dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu kalangan rumahan (home use) seperti perumahan, apartemen, dan kompleks real estate serta kalangan perkantoran seperti di perusahaan – perusahaan. Contoh IP camera diperlihatkan pada gambar berikut ini. IP Camera Panasonic BB-HCM581 1 seperti pada Gambar 2 memiliki spesifikasi sebagai berikut : Simultaneous MPEG-4 dan JPEG 42x Zoom (21x Optical & 2x Digital) Progressive Scan
Analog Video Output Color Night View Mode (0.09 lux) & CCD Sensor SD Memory Card Recording Image Transfer Function Remote Pan and Tilt Control Multi-camera Capability Cell Phone Monitoring
Gambar 2. IP Camera Panasonic BBHCM581 1 IP Camera Berbasis Jaringan Menurut definisi, yang dimaksud dengan jaringan komputer (computer network) adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer, hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras. Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli kemudian membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, di antaranya: Berdasarkan area atau skala Berdasarkan media penghantar Berdasarkan fungsi Topologi jaringan komputer adalah suatu aturan/rules bagaimana menghubungkan komputer (node) satu
-6-
sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti server, workstation, hub/switch, dan pengkabelannya (media transmisi data). Ketika kita memutuskan untuk memilih suatu topologi maka kita perlu mengikuti beberapa spesifikasi tertentu. Topologi jaringan komputer dapat juga digunakan untuk mempermudah memahami jaringan komputer. Ada 3 topologi utama yang menjadi asar bagi topologi yang lain, yaitu Bus, Ring, Star. Topologi yang umum digunakan untuk konfigurasi jaringan saat ini adalah topologi Star. Ada 2 cara untuk mengkoneksikan IP Camera kedalam jaringan yaitu dengan cara Wireless dan Kabel. Pada Gambar 3 berikut ini diberikan topologi jaringan IP Camera menggunakan Wireless dan Kabel. Prinsip kerja IP Camera adalah pertama kamera menangkap gambar, kemudian gambar yang ditangkap diubah menjadi sinyal elektrik. Sinyal ini dikonversikan dari format analog menjadi digital. Sinyal digital dikompres dan dikirim melalui jaringan.
mobile phone, pengguna langsung mengakses IP Camera tersebut dengan memasukkan alamatnya saja. Perbedaannya adalah protokol yang digunakan, apabila pengguna menggunakan komputer maka protokol yang digunakan adalah HTTP, sedangkan apabila pengguna menggunakan mobile phone maka protokol yang digunakan adalah RTSP.
Gambar 4. Konfigurasi jaringan IP Camera menggunakan Telkom Speedy
Gambar 5. IP Camera berbasis Jaringan
Gambar 3. Konfigurasi jaringan IP Camera menggunakan ISP Seperti terlihat dalam Gambar 5, untuk mengakses IP Camera apabila pengguna menggunakan komputer maka dapat langsung mengakses alamat dari IP Camera tersebut untuk melakukan streaming. Begitu juga apabila pengguna mengakses dengan menggunakan
Gambar 6. Diagram alur kegiatan P2M
-7-
METODE Dari rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya dan apa saja tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan program P2M ini, maka langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut dapat digambarkan seperti Gambar 6 berikut.
dasar jaringan komputer; 2. Konsep dasar jaringan wireless; 3. Teknologi IP Camera dan penggunaannya. Hari pertama total 9 jam, seperti terlihat pada tabel 3. Pada hari pertama juga dilakukan serah terima bantuan IP Camera seperti terlihat pada Gambar 7 dan 8 berikut.
Kegiatan program P2M ini akan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan tentang IP Camera berbasis jaringan untuk sistem keamanan sekolah. Pelatihan ini ditujukan kepada perwakilan guru dan siswa yang ditunjuk oleh pihak sekolah dan dilakukan di SMK Negeri 2 Seririt. Segala pembiayaan pelatihan akan ditanggung tim pelaksana berdasarkan pembiayaan yang disetujui oleh LPM Undiksha. SMK Negeri 2 Seririt memfasilitasi tempat dan peserta yang akan diikutkan dalam pelatihan ini.
Gambar 7. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Md Santo G, S.T., M.T.
HASIL DAN PEMBAHASAN Persiapan Pada tahap persiapan, tim pelaksana melakukan penjajagan dan sosialisasi dengan pihak sekolah dalam hal ini SMK Negeri 2 Seririt. Penjajagan dan sosialisasi ini dilakukan sebanyak 3 kali yaitu pada tanggal 15, 19, dan 22 Mei 2015. Penjajagan dilakukan sebagai pemberitahuan awal bahwa akan diadakan pelatihan dari kegiatan P2M. Dalam penjajagan ini juga untuk melihat keadaan SMK Negeri 2 Seririt. Pada saat itu SMK Negeri 2 Seririt telah mengadaan beberapa alat IP Camera, namun semua peralatan akan dipasang oleh pihak swasta. Sehingga dengan adanya pelatihan IP Camera dapat membuka wawasan serta pengetahuan lebih baik berkaitan dengan IP Camera yang telah dipesan untuk dipasang. Pelatihan IP Camera Pelatihan IP Camera sebagai alat pendukung keamanan berbasis jaringan dilakukan pada tanggal 4 – 6 Juni 2015. Pelatihan ini dilakukan selama 3 hari untuk lebih menguatkan pemahaman konsep IP Camera secara menyeluruh. Hari pertama 4 Juni 2015 pelatihan dilakukan dengan materi : 1. Konsep
Gambar 8. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Kt Udy Ariawan,S.T., M.T. Tabel 2 – Materi Pelatihan IP Camera
Pada hari kedua yaitu Jumat, 5 Juni 2015 diberikan pelatihan dengan
-8-
materi: 1. Konfigurasi jaringan IP Camera; 2. Praktek pemasangan kabel jaringan; 3. Praktek aplikasi monitoring IP Camera dan fitur IP Surveillance. Pelatihan hari kedua ini dilakukan selama 11 jam. Dan pada hari terakhir yaitu Sabtu, 6 Juni 2015 dilakukan pelatihan dengan materi: 1. Praktek sistem keamanan jaringan IP Camera, 2. Praktek akses IP Camera melalui smartphone android dan iOS; 3. Praktek konfigurasi jaringan IP Camera di SMK Negeri 2 Seririt. Hari terakhir ini pelatihan dilakukan selama 10 jam. Sehingga apabila ditotal, siswa dan guru TKJ di SMK Negeri 2 Seririt telah melakukan pelatihan selama 30 jam. Pelatihan IP Camera ini cukup lama dilakukan karena berkaitan dengan prakteknya yang harus dilakukan beberapa jam untuk lebih memberikan pemahaman bagi yang belum mengerti.
Gambar 9. Pelatihan IP Camera
Gambar 10. Bersama guru-guru TKJ dan mahasiswa PTE Kepala sekolah SMK Negeri 2 Seririt Made Sirsa, S.Pd. mengatakan
kami merasa berbangga hati karena ada perhatian dari Undiksha sehingga ada pembelajaran baru dan para siswa kami bisa mendapatkan tambahan belajar. Selain itu dengan pelatihan ini para siswa mendapatkan kesempatan belajar lebih luas lagi untuk menambah pengetahuannya. “Dari pelatihan IP Camera ini kami harapkan siswa kami bisa mendapatkan tambahan belajar, wwasan mereka menjadi lebih luas dan sekaligus bisa menambah dampak positif terhadap mereka nantinya di dunia kerja sesuai dengan kompetensinya masingmasing” ungkap Made Sirsa, S.Pd. Pada pelatihan tersebut siswa sebanyak 30 orang diberikan tes soal untuk mengetahui seberapa pemahaman mereka terhadap materi yang diberikan. Tes diberikan sebanyak 30 soal yang terdiri dari materi-materi yang telah disampaikan dalam pelatihan. Materi tersebut terbagi menjadi 5 kompetensi dasar yaitu : 1) Memahami konsep dasar jaringan komputer dan wireless dengan rata-rata kelas 82,2; 2) Memahami konsep dasar IP Camera dengan ratarata kelas 82,9; 3) Memahami konfigurasi Jaringan IP Camera dengan rata-rata kelas 87,5; 4) Mempraktekkan Aplikasi Monitoring IP Camera dan Fitur IP Surveillance dengan rata-rata kelas 80; dan 5) Mempelajari keamanan IP Camera dengan rata-rata kelas 81,1. Sehingga didapat rata-rata keseluruhan penguasaan Kompetensi Dasar dengan masing-masing Indikator-nya adalah 82,74 yang melebihi kriteria ketuntasan 70%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan kegiatan P2M yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut. Dari hasil pemberian materi pelatihan kepada 30 orang siswa didapatkan penguasaan Kompetensi Dasar: 1) Memahami konsep dasar jaringan komputer dan wireless dengan rata-rata kelas 82,2; 2) Memahami konsep dasar IP Camera dengan ratarata kelas 82,9; 3) Memahami konfigurasi Jaringan IP Camera dengan rata-rata kelas 87,5; 4) Mempraktekkan
-9-
Aplikasi Monitoring IP Camera dan Fitur IP Surveillance dengan rata-rata kelas 80; dan 5) Mempelajari keamanan IP Camera dengan rata-rata kelas 81,1. Sehingga didapat rata-rata keseluruhan penguasaan Kompetensi Dasar dengan masing-masing Indikator-nya adalah 82,74 yang melebihi kriteria ketuntasan 70%. Dengan demikian dapat dikatakan pelatihan IP Camera telah berhasil dan sesuai dengan harapan. Saran Pelatihan ini cukup berhasil karena telah dilakukan sesuai dengan perencanaan yang ada. Hal-hal yang perlu disarankan antara lain: 1. Diharapkan pada kegiatan P2M berikutnya dapat diberikan pendanaan yang lebih besar, terutama apabila dilakukan kegiatan P2M serupa di sekolah yang belum memiliki IP Camera sama sekali. Sehingga pemberian bantuannya dapat diperuntukkan untuk menyumbangkan beberapa IP Camera dan menempatkan di posisiposisi strategis untuk menjaga keamanan di sekolah tersebut. 2. Diharapkan pada kegiatan P2M yang mengambil topik yang sama dapat melibatkan guru-guru SMA, SMP maupun SD, karena sistem keamanan sekolah dengan CCTV maupun IP Camera ini penting untuk semua sekolah untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti pencurian, pelecehan, perkelahian, keributan dan sebagainya.
Dwi Ardhanto Danuswara, Kodrat Iman Satoto, (2010). Implementasi IP Camera untuk Memantau Kantor Proyek PNPM Mandiri Perkotaan Propinsi DIY di PT. Tera Buana Manggala Jaya. Gilang Wibisana Pradita, Hanbeka Seruin (2012). Perancangan Sistem Keamanan Menggunakan IP Camera, Alarm, Serta Monitoring Dari Smart Phone Pada CV. Wisata Karya. Made Santo Gitakarma, I Wayan Sutaya, Ketut Udy Ariawan (2014), Pengembangan Perangkat Pembelajaran Jaringan Komputer Berbasis Model Pembelajaran Konstruktivis untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Kreatif Siswa SMK di Kabupaten Buleleng, Laporan Penelitian, Lemlit Undiksha. Samuel Mahatma Putra, Handoko, Rika Mandasari, Bino Pramana Bestari, (2010). Analisis dan Perancangan Aplikasi Monitoring IP Camera Menggunakan Protocol HTTP pada Mobile Phone.
DAFTAR PUSTAKA A Heri Prasetyo (2012). Analisis dan Penerapan Aplikasi Streaming IP Camera Sebagai Sistem Monitoring Area Berbasis Android (Studi Kasus: SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Tengaran). Anonymous (2006). IP Cameras Will Change Your Life. United States : BNP media. Arfiansyah,R. & Fitrisia,Y & Fadhli,M. (2012). Aplikasi Android Untuk Kontrol dan Monitoring Ruangan Menggunakan Ip Camera.
- 10 -