60
Lanjutan tabel 4.1 7.
Kartono S. Pd.I
2010-Sekarang
Sedangkan untuk kepengurusan atau komete dapat dilihat pada table 4.2 Tabel 4.2 kepengurusan atau komete MI Hayatuddiniah Jambu Burung No Nama Jabatan 1. Hasnuddin Ketua 2. Abdurrasyid Wakil Ketua 3. Jarkasi Seketaris 4. Harni Bedahara 5. Syahwani Pembina 6. Idrus Penasehat 7. Nasrullah Anggota 8. Fauzan Anggota 9. M. Napiah Anggota Sumber data: Dokumen MI Hayatuddiniah Jambu Tahun 2013-2014. 2. Jumlah Siswa Tahun 2013/2014 Keadaan atau jumlah peserta didik di MI Hayatuddiniah Jambu Burung pada Tahun 2013/2014, sesuai dengan kenyataan yang ada yang terdaftar di buku administrasi MI Hayatuddiniah Jambu Burung telah mengalami penurunan dari tahun ketahun, hal demikian disebabkan sering bertambahnya lembaga pendidikaan formal di desa Jambu Burung, jumlah siswa MI Hayatuddiniah Jambu Burung tahun ajaran 2013-2014 seluruhnya berjumlah 75 orang dari lakilaki berjumlah 43 orang dan perempuan berjumlah 32 orang yang terbagi dalam 6 rombongan belajar (kelas), untuk lebih jelasnya mengenai jumlah siswa MI Hayatuddiniah Jambu Burung dapat dilihat pada table 4.3 berikut: Table 4.3 Jumlah siswa MI Hayatuddiniah Jambu Burung Tahun Ajaran 20132014. Tingkat Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Kelas I 9 1 10 Lanjutan table 4.3 Kelas II 10 9 19
61
Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah
9 6 8 7 43
8 6 8 5 32
17 12 16 12 75
Sumber: Tata Usaha MI Hayatuddiniah Jambu Burung Tahun Ajaran 2013-2014 3. Keadaan Guru dan Tata Usaha MI Hayatuddiniah Jambu Burung didukung oleh tenaga guru secara keseluruhan berjumlah 11 orang. Adapun guru MI Hayatuddiniah Jambu Burung secara keseluruhan masih belatar belakang setatus honorer atau Guru Tidak Tetap dan tidak terdapat besetatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan tingkat pendidikan terakhir yang dimiliki hanya pada tingkat sekolah menengah dan hanya 3 orang yang berpendidikan serjana, untuk lebih jelasnya mengenai keadaan guru MI Hayatuddiniah Jambu Burung dapat dilihat pada table 4.4 berikut: Table 4.4 Keadaan Guru dan Karyawan MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Mata Jumlah pelajaran Jam No Nama Hari Kelas yang Mengaja diajarkan r 1 2 3 4 5 6 1.
Kartono S.Pd.I
Akidah
Senin-Sabtu
Akhlak 2.
Midhan S.Pd.I
Fiqih
V&
Ket 7
06
GTT
VI Sda
III-VI
24
GTT
Sda
VI
24
GTT
Sda
III
24
GTT
SKI 3.
Alidin
Al-Qur’an Hadits MuLok
Lanjutan table 4.4 4.
Fuad Hasan
IPA
62
IPS 5.
Mahmudah
Guru Kelas
Sda
III-VI
24
GTT
Sda
I
24
GTT
III 6.
Salamat
Bahs. Arab SKI
7.
Fitriyana S.Ag
Guru Kelas
Sda
III-VI
24
GTT
8.
Suhairi Efendi
Bahasa
Sda
III-VI
24
GTT
Sda
IV
24
GTT
Sda
II
24
GTT
Sda
IV-VI
24
GTT
Indonesia 9.
Abdul Hamid
PKN SBK
10.
Rawiyah
Guru Kelas II
11.
Kamruni
Matematika Penjeskes
Sumber: Dokumen tata usaha MI Hayatuddiniah Jambu Burung Tahu Pelajaran 2013-2014. 4. Pengaturan Gedung Sekolah Gedung MI Hayatuddiniah Jambu Burung sejak berdirinya sampai sekarang cukup memadai dibangun dengan 6 unit ruangan belajar yang dibangun secara mendatar, lengkap dengan sarana penunjang belajar mengajar. Dilengkapi dengan ruangan perpustakaan, kantor, WC (WC guru dan siswa berada terpisah). Kelengkapan lain yang dimiliki oleh Sekolah ini yaitu tempat pakir, tiang bendera dan nama sekolah.1 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut: Table 4.5 Sarana dan prasarana MI Hayatuddiniah Jambu Burung Tahun Pelajaran 2013-2014. No. Saran Jumlah Keadaan
1
Sumber, hasil observasi di MI Hayatuddiniah Jambu Burung pada hari senin, 19 Mei
2014.
63
1
Ruang belajar/kelas
6 buah
Baik
2
Perpustakaan
1 buah
Baik
3
Ruangan dewan guru
1 buah
Baik
4
Ruang Tamu guru
1 buah
Baik
5
WC Siswa
1 buah
Baik
6.
WC Guru
1 buah
Baik
7
Tempat Pakir
1 buah
Baik
Sumber: Dokumen tata usaha MI Hayatuddiniah Jambu Burung Tahu Pelajaran 2013-2014. Adapun fasilitas-fasilitas yang ada pada ruangan belajar (kelas) adalah sebagai berikut: a. Papan tulis b. Penghapus dan tempat kapur c. Papan absen siswa d. Meja dan kursi guru e. Jadwal pelajaran f. Meja dan kursi siswa g. Daftar kebersihan kelas h. Lemari penyimpanan i. Daftar nama-nama siswa j. Kalender k. Pot bunga Fasilitas-fasilitas yang ada pada ruangan tamu guru adalah sebagai berikut: a.
Meja dan kursi tamu
b.
Grafik dan program pengajaran
c.
Kalender
64
d.
Nama-nama guru
e.
Hiasan dinding yang dibuat oleh siswa MI Hayatuddiniah
Fasilitas-fasilitas yang ada pada ruangan dewan guru adalah sebagai berikut: a. Meja dan kursi dewan guru b. Daftar keadaan guru c. Daftar keadaan siswa d. Papan pengumuman e. Lemari f. Alat-alat penghargaan pelajaran 5. Visi MI Hayatuddiniah Jambu Burung “Terwujudnya anak didik yang mempunyai dasar-dasar pengetahuan yang berguna untuk dirinya, keluarga dan lingkungan serta Berahlaqulkarimah”. 6. Misi MI Hayatuddiniah Jambu Burung a. Meningkatkan kegiatan pembelajaran b. Memelihara dan menjaga sarana dan prasarana Madrasah c. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan d. Meningkatkan kerjasama guru, komete dan orang tua siswa. e. Mendukung kegiatan luar Madrasah yang berhubungan dengan pendidikan. 7. Tujuan Madrasah Tujuan Madrasah setelah anak didik menyelesaikan pendidikan Madrasah adalah sebagai berikut:
65
a. Mempunyai bacaan tulis dan lancar membaca Alquran. b. Mempunyai kemampuan melaksanakan ibadah. c. Mempunyai kemampuan dalam hal mata pelajaran ilmu pasti. d. Mempunyai kemampuan menjaga kebersihan diri dan lingkungan. e. Mampu bersaing dengan madrasah lain. Sumber hasil wawancara dengan kepala sekolah dan dokomentasi MI Hayatuddiniah Jambu Burung 2013/2014. 8. Kurikulum pada MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). 9.
Profil MI Hayatuddiniah Nama Sekolah
: MI Hayatuddiniah.
Lokasi
: Jl. Bahagia RT.02 Jambu Burung
Kecamatan
: Beruntung Baru
Kabupaten
: Banjar
Provensi
: Kalimantan Selatan
Status Madrasah
: Suwasta
NIS
: 111263030035
Tahun Bedirinya
: Tanggal 25 Januari 1967
Ukuran Tanah
: Panjang
: 85 meter
Lebar
: 34, 85 meter
Luas
: 2.962.25 meter
10. Latar Belakang Pendidikan Guru kelas a. Guru kelas IV
66
Nama
: Suhairi Efendi
Tempat dan Tanggal Lahir
: Jambu Burung, 18 April 1982
Alamat
: Jambu Burung
Pendidikan
: SDN No.3 (1994) MTSN (1997) MAN (2001)
Pengalaman Mengajar
: MI Hayatuddiniah Jambu Burung (sampai sekarang)2
b. Guru kelas V Nama
: Midhan S. Pd.I
Tempat dan Tanggal Lahir
: Jambu Burung, 18 Juni 1963
Alamat
: Jambu Raya RT.03
Pendidikan
: SDN (1969) MTsN (1973) MAN (1980) IAIN Tarbiyah
Pengalaman Mengajar
Banjarmasin
Fakultas
(1984)
: MI Hayatuddiniah Jambu Burung (sampai sekarang)3
11. Sarana Prasarana Penanamana Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan
2 Wawancara dengan Bapak Suhairi Efendi, selaku Guru Kelas IV MI Hayatuddiniah Jambu Burung, pada hari senin, 26 Mei 2014.
3
Wawancara dengan Bapak Midhan S.Pd,I., selaku Guru Kelas V MI Hayatuddiniah Jambu Burung, pada hari selasa, 03 Juni 2014.
67
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang membentuk terjadinya proses pendidikan dan pengajaran, disamping pendidik, anak didik dan tujuan. Maksud penulis, dengan sarana dan prasarana di sini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pendidikan serta dapat membantu tercapainya tujuan dari pendidikan dan pengajaran, dengan semua alat yang digunakan untuk mendukung jalannya proses belajar mengajar, baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus yang dimiliki MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Wujud dari sarana dan prasarana tersebut dapat berupa tanah dan bangunan, alat-alat perlengkapan belajar mengajar, perlengkapan kantor dan sebagainya. Adanya berbagai sarana dan prasarana yang dimaksud bertujuan untuk memperlancar seluruh proses kegiatan belajar mengajar serta mempermudah pencapaian prestasi yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada hari Senin 26 Mei 2014, dengan guru SE ada beberapa sarana yang terdapat di MI Hayatuddiniah pada tahun pelajaran 2013-2014 ini memiliki sarana dan prasarana yang memadai, karena sudah memiliki banyak ruang kelas yang terpisah antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Khusus di ruangan kelas IV dan kelas V sarana prasarana yang tersedia antara lain jadwal kebersihan, papan kehadiran, sapu, penghapus, papan tulis dan bak sampah. Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan yaitu pada hari Senin 30 Mei 2014 dengan melibatkan kepala sekolah, guru M dan SE serta sebagian siswa kelas IV dan kelas V di MI Hayatuddiniah. Menjelaskan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman yang mencerminkan kepribadian yang bersih dan
68
jiwa yang bersih dengan tujuan agar terhindar dari berbagai macam penyakit selain itu dengan menjaga kebersihan lingkungan, ruangan terlihat indah dan terasa nyaman. Kebersihan sangat perlu dijaga dimanapun kita berada dengan cara membersihkan ruangan kelas setiap hari yaitu setiap hari senin sampai dengan sabtu.4 MI Hayatuddiniah Jambu Burung memang sudah diangap bersih, namun belum maksimal kebersihannya, yang perlu diperhatikan dari kebersihan sekolah adalah banyaknya sampah yang masih berserakan. Selain itu, fasilitas kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong untuk lebih bersemangat dalam proses kegiatan belajar mengajar, kebijakan baru tentang kebersihan harus diterapkan misalnya membuang sampah pada tempatnya, membuat jadwal piket kebersihan, menyediakan bak sampah pada masing-masing kelas atau ruangan, oleh karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga, begitu pula dengan kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi kebersihan MI Hayatuddiniah Jambu Burung saat ini belum menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih, masih banyak
dijumpai sampah-sampah yang dibuang sembarangan,
misalnya di kolong meja kantin dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata (tersembunyi). Padahal, tempat-tempat tersebut bukanlah tempat sampah.
4
Observasi dan wawancara dengan Siswa kelas IV dan V MI Hayatuddiniah Jambu Burung, pada hari senin, 30 Mei 2014.
69
Sampah-samapah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastik makanan dan lain-lain.5 Saat upacara bendera yang diadakan setiap hari senin, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa MI Hayatuddiniah Jambu Burung untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi tidak jarang juga ditemukan siswa masih saja mengotori lingkungan sekolah. Pihak sekolah sudah melakukan tindakantindakan untuk tercapainya lingkungan sekolah yang bersih, indah, sehat, dan nyaman. Tindakan-tindakan tersebut antara lain mengecat kursi dan bangku agar bersih dari coret-coretan yang tidak pantas untuk anak sekolah, mengunci ruangan kelas pada jam isterahat berlangsung agar siswa dan siswi tidak makan di kelas yang menyebabkan kelas menjadi kotor, membuat jadwal kebersihan kelas, larangan-larangan yang bersifat menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan membersi sanksi yang tegas bagi siswa yang melanggar, dengan adanya tindakantindakan tersebut diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan dan dapat menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang bersih, bebas dari sampah, sehat dan indah dapat mendukung kegiatan proses belajar mengajar, namun masih saja bias di jumpai tulisan-tulisan kecil di atas meja-meja kelas yang baru saja dicat ulang, sampah-sampah kertas di kolong meja. Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan 5
Observasi dan wawancara dengan Bapak Kartono, S. Pd,I selaku Kepala MI Hayatuddiniah Jambu Burung, pada hari senin, 02 Juni 2014.
70
dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapakan tidak mencoret-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretancoretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung, juga bisa dijadikan lomba kebersihan dan kelestarian untuk masing-masing kelas, agar siswa dapat menjaga kebersihan kelas masing-masing, dengan adanya lomba kebersihan masingmasing kelas tersebut, juga pihak sekolah membuat satu peraturan yang didalamnya berisi anjuran bagi siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang melanggarnya. Hal yang paling pokok untuk siswa dalam menjaga kebersihan MI Hayatuddiniah Jambu Burung ini adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolahnya agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.6 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
6
Wawancara dengan Bapak Kartono, S.Pd,I., dan guru kelas IV dan V Sekolah MI Haytuddiniah Jambu Burung, pada hari sabtu 31 Mei 2014.
71
Gambar 4.1 Pintu gerbang
Gambar 4.2 Lapangan dan Ruangan Kelas
Gmbar di atas adalah merupakan kondisi MI Hayatuddiniah Jambu Burung, keadaan lingkungan yang dapat mendukung siswa dalam kegiatan belajar adalah lingkungan yang tenang, sejuk dan bersih. Keadaan demikian sudah selayaknya tercipta dalam kondisi dan situasi belajar mengajar yang membutuhkan
adanya
pemusatan
perhatian.
Keadaan
lingkungan
MI
Hayatuddiniah yang tercipta di Madrasah ini antara lain: a.
Kondisi gedung atau bangunan yang semi permanen serta dalam kondisi baik
b.
Pemisahan ruang kelas sehingga antara ruang kelas yang satu dengan ruang kelas yang lain tidak saling mengganggu dalam kegiatan belajar mengajar
c.
Tersedianya kursi dan meja belajar dalam kondisi yang baik serta dalam jumlah yang memadai
d. Penataan ruang kelas yang baik, rapi, teratur yang meliputi meja, kursi, gambara-gambar dan media belajar lainnya.
72
e. Penanaman pohon di halaman yang baik dan teratur juga menambah suasana menjadi nyaman dan sejuk.7
B. Penyajian Data Penyajian data tentang penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan oleh guru di MI Hayatuddiniah kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar, dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi sebagai jawaban dari serangkaian rumusan masalah pada bab terdahulu, maka berikut
disajikan data-data
berkenaan dengan hasil penelitian baik yang berupa hasil observasi, wawancara dan dokumenter. Penelitian ini dilakukan penulis di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar yang berlangsung dari tanggal 12 Mei sampai dengan 12 Juli 2014. Setelah dilaksanakan penelitian lapangan dengan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara dan dokumenter. Maka diperoleh data tentang penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan dan keadaan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Data-data yang dikumpulkan akan disajikan dalam bentuk deskriptif, yaitu mengemukakan data yang diperoleh ke dalam bentuk penjelasan uraian, kata-kata, sehingga menjadi kalimat yang mudah dipahami kemudian data tersebut digambarkan secara umum melalui uraian yang merupakan simpulan dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap guru dalam menanamkan nilai-nilai kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung. 7
Sumber, hasil observasi dan dokumentasi MI Hayatuddiniah Jambu Burung pada hari senin 02 Juni 2014.
73
Penyajian data tentang penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan oleh guru di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar akan lebih diuraikan secara sistematika agar mudah dipahami tentang penyajian data ini, maka akan disajikan urutan
permasalahan yang telah
dikemukakan, yaitu sebagai berikut: 1. Penanaman Nilai-nilai Kebersihan Lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar Kebersihan lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam dunia pendidikan, sehingga para guru dituntut untuk mengupayakan cara dalam menanamkan nilai-nilai kebersihan lingkungan kepada siswa. Adapun penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung meliputi: a. Keteladanan Kepribadian anak didik untuk berakhlak baik dan taat pada peraturan sekolah terbentuk dari keteladanan para pendidiknya dilihat dari tingah laku yang baik maka guru harus terlebih dahulu mencontohkan atau memberikan keteladanan agar peserta didik mengikuti, karena siswa pada sekolah dasar masih melihat hal-hal yang abstrak maka ia pasti akan mengikuti perilaku yang dicontohkan oleh gurunya. Jangan sampai seorang guru menekankan siswa berperilaku baik sedangkan guru tersebut tidak melakukan apa yang ia tekankan pada siswa. Hasil observasi pada hari senin 26 Mei 2014 terhadap guru M keteladanan yang diberikan guru M kepada siswa di MI Hayatuddiniah Jambu Burung ialah masalah kepribadian dan kedisiplinan, dalam hal kepribadian yaitu mengenai bagaimana cara bersikap dan bertingkah laku yang baik oleh para guru yang
74
dapat dicontoh dan dijadikan teladan bagi siswa seperti halnya berdo'a sebelum melakukan sesuatu dan sebagainya. Masalah kedisiplinan yaitu misalnya dengan rajin tidaknya guru dalam memberikan pelajaran dan tepat waktu. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SE dan M pada hari senin 26 Mei 2014 dan dilibatkan dengan observasi kelas dalam proses kegiatan kebersihan
berlangsung, guru SE menjelasakan bahwa penanaman nilai-nilai
kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah melalui keteladanan atau perilaku yang diberikan guru kepada siswa sebagai contoh teladan yang baik. Guru SE selalu memberikan suatu perilaku yang dapat ditiru atau dicontoh oleh anak didik khususnya di lingkungan sekolah dalam menjaga kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung, misalnya pada saat kegiatan kebersihan berlangsung guru SE selalu memberikan atau mengarahkan bagaimana tata cara menjaga kebersihan lingkungan tersebut dengan baik, selain itu guru SE juga selalu bersikap ramah dan penuh kasih sayang, penyabar, mengucapkan salam pada saat masuk dan keluar kelas, menunduk berjalan di depan orang yang lebih tua, mampu mengajar dengan suasana menyenangkan, datang tepat waktu, membuang sampah pada tempatnya, membakar sampah, ikut membersihkan halaman sekolah, ikut serta dalam membersihkan rumput di halaman sekolah pada saat kegiatan kebersihan berlangsung, sehingga dalam pandangan anak didik guru SE mampu memberikan contoh segala tindakan seorang pendidik, baik dalam ucapan maupun perbuatan sehingga guru SE tidak saja sebagai penonton atau sekedar penyuruh saja tetapi guru SE juga sebagai subjek atau gambaran perilaku saat kegiatan kebersihan berlangsung, sedangkan menurut guru M
75
keteladanan yang diberikan tidak hanya diberikan di kelas IV dan kelas V saja tetap keteladanan diberikan kepada semua siswa MI Hayatuddiniah Jambu Burung khusunya dalam menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Keteladanan yang sering digunakan oleh guru M dan SE untuk siswa seperti datang tepat pada waktunya, berpakaian rapi, selalu membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain. Hasil observasi terhadap guru M dan SE menunjukan setelah adanya keteladanan atau perilaku yang baik dari guru kepada siswa banyak siswa yang melaksanakan kegiatan kebersihan semakin banyak siswa yang merespon kegiatan tersebut, karena guru M dan SE tersebut merupakan guru yang diidola bagi mereka. Berdasarkan hasil observasi siswa kelas IV dan V, serta guru SE dan M pada senin, 26 Mei 2014 keteladanan yang diberikan guru kepada siswa di MI Hayatuddiniah Jambu Burung seperti dijelaskan di atas tadi berupa datang tepat pada waktunya, berpakaian rapi, selalu membuang sampah pada tempatnya dan keteladanan lainnya, menurut guru M dengan adanya keteladanan yang diberikan kepada siswa MI Hayatuddiniah Jambu Burung, maka siswa akan melihat perilaku yang diangap siswa baik bagi dirinya selain itu dengan adanya keteladanan atau perilaku yang baik bagi guru siswa dapat mematuhi peraturan yang berlaku di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. b. Perintah
76
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV dan kelas V dan dilibatkan dengan observasi kelas pada hari Jumat, 06 Juni 2014 dalam proses kegiatan kebersihan
berlangsung, guru M menjelaskan bahwa penanaman nilai-nilai
kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah melalui adanya perintah yang diberikan guru M kepada semua siswa yaitu berupa peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh anak didik yang bersifat memberi arah atau mengandung tujuan ke arah perbuatan khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung, dari hasil observasi terhadap guru M banyak siswa yang merespon kegiatan kebersihan berlangsung, tetapi perintah juga diberikan oleh guru M kepada siswa yang berani melarang peraturan-peraturan di sekolah, perintah yang diberikan tidak hanya pada saat di dalam kelas tetapi juga pada saat di luar kelas misalnya pada saat upacara bendera. Sedangkan menurut guru SE dengan adanya perintah tentu saja sekolah tidak akan menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah, menurut guru SE perintah tersebut berupa larangan-larangan yang diberikan oleh guru seperti: jangan membuang sampah di halaman sekolah, jagalah kebersihan, kebersihan sebagian dari iman. dan lain-lain. Melalui adanya larangan tersebut siswa MI Hayatuddiniah akan sadar bahawa lingkungan sangat penting bagi dirinya dan siswa akan menjaga kebersihan ruangan kelas demi kenyamanan ia untuk belajar. c. Motivasi Berdasarkan wawancara dengan guru M dan SE dan dilibatkan dengan observasi kelas pada hari Jumat, 06 Juni 2014 dalam proses kegiatan kebersihan berlangsung, guru SE menjelaskan bahwa penanaman nilai-nilai kebersihan
77
lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung dengan motivasi yang diberikan oleh guru bukan hanya diberikan kepada siswa yang merespon pada kegiatan kebersihan berlangsung, tetapi motivasi juga diberikan oleh guru kepada siswa yang berani melarang peraturan-peraturan di sekolah. Motivasi merupakan dorongan guru kepada siswa dalam melakukan suatu perbuatan dan penentu keberhasilan perbuatan, sedangkan tindakan merupakan peniru ulang, maka mereka perlu contoh dengan figure yang perlu diteladani dalam kehidupan seharihari termasuk kehidupan di lingkungan sekolah. Berdasarkan hasil observasi terhadap guru M dan SE motivasi yang diberikan
kepada siswa kelas IV dan kelas V dalam menjaga kebersihan
lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung seperti kelas ini kelas yang paling bersih diantara kelas lain, kelas ini benar-benar bersih dan rapi, atau kelas ini sangat bersih. Dari Hasil observasi pada hari Jumat 06, Juni 2014 terhadap guru M menunjukan setelah memberikan motivasi kepada siswa yang melaksankan kegiatan kebersihan semakin banyak siswa yang merespon kegiatan kebersihan tersebut. Berdasarkan hasil observasi siswa kelas IV dan kelas V, serta guru M dan SE pada senin, 09 Juni 2014 motivasi yang diberikan guru tersebut ketika kegiatan berlangsung seperti yang dijelaskan di atas berupa kelas ini kelas yang paling bersih diantara kelas lain, kelas ini benar-benar bersih dan rapi, atau kelas ini sangat bersih. Setelah anak selesai membersihkan ruangan kelas guru selalu memberikan bintang, matahari, dan bulan. Menurut guru SE dengan adanya motivasi ini, maka siswa termotivasi untuk taat pada peraturan sekolah dalam
78
menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burng Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. d. Nasehat Berdasarkan wawancara dan dengan observasi kelas, pada hari senin 16 Juni 2014 penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung, observasi terhadap guru M selalu memberikan nasehat berupa diawal ketika kegiatan kebersihan berlangsung, membuka pelajaran, atau diakhir ketika akan menutup pelajaran. Cara guru M menyampaikan nasehat ada yang berupa kalimat secara langsung dan terkadang juga diselipkan berupa analoganalog yang mengarah kepada peran pembelajaran umum. Hasil dari pengumpulan data yang diperoeh pada hari senin 16 Juni 2014 terhadap guru M dan SE bentuk nasehat yang diberikan oleh guru bervariatif ada yang berkenaan dengan arti penting kebersihan, tujuan kebersihan, cara menjaga kebersihan. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran siswa untuk mengikuti kegiatan kebersihan secara maksimal dan menjaga kebersihan secara keseluruhan. e. Hukuman Berdasarkan wawancara dan diikuti dengan observasi kelas, pada hari kamis, 19 Juni 2014 penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung observasi terhadap guru SE dalam menerapkan pemberian hukuman kepada siswa yang menunjukan respon negatif dalam kegiatan kebersihan baik karena siswa tidak memenuhi tugas atau respon sikap siswa yang cendrung berbuat tidak sopan dan menyalahi aturan selama kegiatan
79
berlangsung. Memberikan hukuman adalah cara yang terakhir apabila siswa tidak dapat dididik dengan lemah lembut dan bagi siswa yang melanggar peraturan, contohnya siswa yang membuang sampah sembarangan maka guru akan memberi hukuman kepada siswa tersebut. Bentuk hukuman yang bisa diberikan kepada siswa bias berupa memberikan tugas tambahan, selama melaksanakan observasi terhadap guru M dan SE pada hari kamis, 19 Juni 2014 ada siswa yang membersihkan halaman sekolah, membersihkan ruangan guru serta kantor dan ada juga membersihkan seluruh ruangan kelas, menulis ayat-ayat Alquran. Sementara siswa yang lain (yang tidak mendapatkan hukuman) tetap meneruskan pembelajaran, bahkan terkadang siswa tidak diikutsertakan dalam pembelajaran jika siswa terlambat masuk ke ruangan kelas. Disamping itu guru M juga terkadang memberikan hukuman berupa tugas tambahan misalnya merisum materi pelajaran yang telah dipelajari dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan materi yang belum dikuasai siswa. Hasil observasi terhadap guru M ada perubahan bagi anak yaitu ada efek jera terhadap anak. Hasil dari data yang diperoleh terhadap guru SE dan M pada hari senin, 23 Juni 2014 pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung banyak ragamnya pelanggaran ini lebih banyak dilakukan terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Menurut guru M pelanggaran ini antara lain banyak dilakukan siswa dalam hal kedisiplinan, misalnya tidak memasukkan baju, tidak mengerjakan PR/tugas yang diberikan oleh guru, membuang sampah sembarangan, tidak melaksanakan piket
80
harian, terlambat datang ke sekolah atau terlambat mengikuti upacara senin pagi yang dilaksanakan di sekolah dan sebagainya. Selain dari pelanggaranpelanggaran tersebut, masih ada siswa yang sering berkata-kata kotor dan menulis kata-kata tersebut di papan tulis kelas, pelanggaran ini pernah dilakukan oleh beberapa siswa. Berdasarkan gambaran di atas, penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan oleh guru di MI Hayatuddiniah Jambu Burung salah satunya adalah hukuman yang diberikan oleh guru serta tindak lanjut dari guru terhadap pelanggaran yang dilakukan siswa perlu ditingkatkan lagi, baik dari pihak kepala sekolah, guru, maupun semua warga sekolah perlu mengadakan kerjasama yang lebih baik. Berdasarkan hasil observasi siswa kelas IV dan kelas V serta guru SE dan guru M pada hari Rabu, 25 Juni 2014 diketahui bahwa siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah itu akan dikenakan hukuman mulai dari yang ringan sampai berat sesuai peraturan sekolah yang diterapkan. Menurut guru M sangsi ringan bagi siswa yang melanggar peraturan sekolah akan mendapatkan peringatan berupa teguran atau sangsi dari guru kelas dan kepala madrasah (hukuman dapat berupa menulis ayat-ayat Alquran, membuat risuman pelajaran dan membersihkan ruangan) sedangkan hukuman yang berat berupa hukuman yang sesuai dengan peraturan yang dilanggar oleh siswa, seperti siswa yang merusak fasilitas madrasah wajib menganti dan memperbaiki senilai kerusakan tersebut. Adanya sangsi seperti ini dimaksudkan agar siswa tersebut termotivasi dan sadar untuk taat dan mematuhi peraturan sekolah. Namun sebelum dihukum siswa terlebih dahulu guru memberikan nasehat kepada siswa tetapi apabila
81
setelah diberikan nasehat masih saja melakukan hal yang sama, maka guru melakukan tindakan tegas kepada siswa yaitu hukuman. Berdasarkan hasil observasi terhadap guru SE pada hari kamis, 26 Juni 2014 pemberian hukuman oleh guru kepada siswa hukuman bersifat memperbaiki hukuman yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa hukuman tersebut berupa siswa yang tidak mentaati tata tertib di sekolah khususnya dalam menjaga kebersihan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Namun prinsip pemberian hukuman yaitu hukuman diberikan kepada siswa pada saat pembelajaran masih berlangsung sehingga siswa lainnya yang tidak mendapat hukuman tergangu. Hal ini berdampak negatif yaitu siswa tersebut akan ketinggalan pelajaran. Dengan demikian dapat diketahui bahwa hukuman yang diadakan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung bertujuan untuk memperbaiki siswa agar dapat mentaati peraturan yang ada di sekolah khususnya dalam menjaga kebersihan lingkungan. f. Penghargaan Berdasarkan hasil wawancara dan dikuatkan dengan observasi kelas, pada hari kamis, 26 Juni 2014
penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan MI
Hayatuddiniah Jambu Burung, terhadap guru M selalu memberikan penghargaan atau lebih tepatnya yaitu hadiah yang diberikan kepada siswa yang berprestasi terutama pada saat pembagian rapot. Hadiah yang bisa diberikan guru M berupa buku, polpen, pengaris, tas dan buku bacaan bahkan terkadang guru M juga memberikan hadiah berupa snack (makanan ringan), permen yang dibeerikan
82
pada saat kegiatan kebersihan berlangsung tepatnya pada saat siswa menunjukan respon yang positif selama kegiatan berlangsung. Namun menurut guru SE
menyatakan tidak pernah sama sekali
memberikan hadiah dengan alasan membuat siswa ketagihan terhadap hadiah tersebu, hal ini sangat disayangkan karena hasil observasi terhadap guru M menunjukan dengan pemberian hadiah siswa termotivasi untuk menjaga kebersihan dan ikut melaksanakan kegiatan kebersihan yang berlangsung. 2. Keadaan Kebersihan Lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar Proses penerapan penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan sekolah di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar tidak terlepas dari keadaan tempat dan keadaan siswa, untuk menyajikan data tentang keadaan kebersihan lingkungan sekolah di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru kabupaten Banjar ini pun akan dikemukakan secara satu persatu, sesuai dengan urutan masing-masing keadaan kebersihan yang telah dikemukakan sebelumnya, Bedasarkan data tentang keadaan kebersihan lingkungan kelas IV dan kelas V di MI Hayatuddiniah Jambu Burung meliputi: a. Keadaan Tempat Berdasarkan wawancara dan observasi terhadap guru SE pada hari senin, 16 Juni 2014 dapat dikemukakan bahwa sarana penunjang kegiatan kebersihan pada umumnya sudah tersedianya sapu dan tempat sampah pada setiap kelas. Hasil observasi terhadap guru SE banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru SE untuk memberikan kenyamanan kepada siswa. Misalnya, menyediakan bunga dan
83
tumbuhan akan memberikan kesegaran di ruangan kelas, menyediakan bak sampah, adanya sapu, papan tulis yang selalu bersih penataan ruangan kursi dan meja yang bersih bebas dari coret-coretan. Hasil observasi terhadap guru M dan SE pada hari selasa, 17 Juni 2014 situasi atau keadaan kelas dapat diketahui bahwa keadaan kelas IV dan V, tersedianya bak sampah, adanya sapu, papan tulis yang selalu bersih penataan ruangan kursi dan meja yang bersih bebas dari coret-coretan sehingga ruangan belajar siswa berasa nyaman, sejuk dan dilengkapi dengan ventilasi udara sehingga udara dapat keluar masuk dengan baik dan menjadikan ruangan MI Hayatuddiniah Jambu Burung menjadi sejuk dan nyaman. b. Keadaan Siswa Siswa merupakan faktor penting dalam dunia pendidikan, karena tanpa adanya siswa kegiatan belajar mengajar di Madrasah tidak dapat berlangsung. Selain itu siswa juga merupakan hal yang harus diperhatikan dalam memakai baju seragam sekolah, karena siswa juga turut mempengaruhi keberhasilan dalam menjaga kebersihan sekolah. Berdasarkan wawancara dan observasi pada hari senin 16 Juni 2014 dengan guru SE keadaan siswa pada umumnya dalam menjaga kebersihan dapat dilihat pada kerapian siswa dalam berpakaian lengkap dengan atributnya dan kebersihan kuku yang sudah menjadi tata tertib sekolah. Seorang siswa ke sekolah harus mengenakan baju dan celana atau rok seragam dan sepatu sesuai aturan yang berlaku. Sedangkan hasil wawancara terhadap guru M, siswa memakai baju seragam sekolah yang ditentukan berdasarkan hari dalam tiap minggunya. Dengan ketentuan tersebut menurut guru M dapat menciptakan
84
perasaan dan semangat disiplin, misalnya pada hari senin sampai dengan hari kamis siswa berseragam sekolah, hari jumat dan sabtu memakai seragam pramuka, dan setiap olahraga memakai pakaian seragam olahraga. Hal ini diperkuat dari hasil wawancara dengan guru M dan SE, bahwa peserta didik MI Hayatuddiniah Jambu Burung selalu memperhatikan siswa dalam kerapian dalam berpakaian dan kebersihan kuku yang sudah menjadi tata tertib MI Hayatuddiniah Jambu Burung.
C. Analisis Data Hasil data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumenter yang berkenaan dengan penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan oleh guru MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Data disajikan dalam bentuk uraian, maka langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah menganalisis data tersebut sehingga akan lebih bermakna, untuk lebih terarah penganalisisan juga akan dikemukakan bedasarkan pemaslahan secara sistematis, maka penulis menguraikan bedasarkan uraian penyajian data: 1. Penanaman Nilai-Nilai Kebersihan Lingkungan Sekolah oleh Guru di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar Penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung adalah tugas setiap guru kepada siswa. Menanamkan nilai-nilai kebersihan lingkungan oleh guru di MI Haytuddiniah Jambu Burung memang bukan pekerjaan yang mudah dan memerlukan waktu yang singkat. Tetapi
85
memerlukan usaha yang sunguh-sunguh, serta waktu dan kesabaran ektra. Sebab, nilai-nilai kebersihan adalah suatu masalah yang abstrak. Sehingga dalam menanamkannya pun harus secara bertahap, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, agar siswa dapat dengan mudah menerimanya. Adapun bentuk penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan oleh guru MI Hayatuddiniah Jambu Burung antara lain: a. Keteladanan Penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan dengan keteladanan yang dimiliki oleh guru merupakan suatu perilaku yang dapat ditiru atau dicontoh oleh anak didik khususnya di lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung dikarenakan pendidik adalah contoh yang paling tinggi dan contoh teladan yang baik dalam pandangan anak didik akan mencontoh segala tindakan seorang pendidik baik dalam ucapan ataupun perbuatan. Siswa sangat mengidamkan guru yang memiliki sifat-sifat yang ideal sebagai sumber keteladanan misalnya seperti mengucapkan salam pada saat masuk atau keluar ruangan, menunduk berjalan pada saat berjalan di depan orang tua, tidak mengeluarkan suara keras dari orang yang lebih tua. Keteladanan yang dimiliki guru kelas IV dan kelas V, semua guru telah memberikan perilaku atau contoh yang baik dan maksimal pada anak didiknya hal ini dapat dilihat dalam setiap proses kegiatan berlangsung guru kelas IV dan kelas V selalu memberikan perilaku tentang pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan
yang
Hayatuddiniah Jambu Burung.
ada
disekitar
khususnya
lingkungan
MI
86
Keteladanan adalah salah satu cara dalam pendidikan anak karena dengan keteladanan seorang pendidik sangatlah diperhatikan karena sudah pasti menjadi penuntun dan contoh yang baik pada diri anak akan tertanam ahlak yang baik. Sedangkan memberikan teladan yang baik kepada siswa ketika di sekolah untuk dituntut disiplin maka gurunya harus menunjukan sikap disiplin juga, oleh kaena itu keteladanan guru sebagai pendidk sangat diperhatikan, karena akan menjadi penuntun dan contoh bagi siswa. Pendidik harus memberikan keteladanan dan memberikan contoh seperti membuang sampah pada tempatnya, datang tepat waktu dan ikut menjaga kebersihan lingkungan agar anak dapat meniru apa yang telah dilaksankan oleh guru. Karena keteladanan yang diberikan oleh guru merupakan hal yang pertama dalam mendidik anak dapat melihat perilaku guru sehingga guru memberikan contoh kepada anak didik guru mulai membiasakan anak untuk melaksanakan piket kebersihan setiap hari yaitu setiap hari seninsabtu secara terus menerus dan ikut menjaga kebersihan lingkungan meskipun secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak. Di sekolah figure guru merupakan pribadi kunci keteladanan, gurulah penuntun utama bagi anak didik. Semua sikap dan perilaku guru akan dilihat, didengar, ditiru oleh anak didik. Ucapan guru dalam bentu perintah dan larangan harus dituruti oleh anak didik. Sikap dan prilaku anak didik berada dalam lingkungan tata tertib dan peraturan sekolah. guru mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mendidik, membimbing dan mengarahkan anak agar menjadi manusia yang berilmu pengetahuan dimasa depan.
87
Melihat dari data di sini jelas bahwa keteladanan itu diberikan dengan cara mencontohkan dan akhirnya siswa mengikuti dari apa yang telah dilakukan oleh guru tersebut. Selain memberikan keteladanan guru juga memberikan keteladanan berkaitan dengan pelajaran yang diajarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga guru dianggap sebagai teladan bagi siswa dan guru harus selalu bias memberikan contoh yang baik bagi siswanya. Hal ini sangat penting karena siswa sangat mudah meniru yang dilakukan oleh gurunya, misalnya guru yang selalu membuang sampah pada tempatnya maka siswa akan selalu membuang sampah di tempatnya oleh karena itu, keteladanan guru sebagai pendidik sangat diperhatikan, karena akan menjadi penuntun dan contoh bagi siswa MI Hayatuddiniah Jambu Burung. b. Perintah Penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan dengan perintah merupakan upaya guru agar terus mengurangi respon negatif dalam kegiatan kebersihan berlangsung. Perintah pada dasarnya yaitu suatu perkataan atau tindakan yang bermaksud menyuruh atau melakukan sesuatu bukan keluar dari mulut seseorang dan yang harus dikerjakan oleh orang lain, melainkan dalam hal ini termasuk pula peraturan-peraturan umum yang harus ditaati. Perintah harus disampaikan dengan lemah lembut perintah yang sering guru gunakan yaitu pada proses pembelajaran. Pemberian perintah dalam pendidikan sangatlah penting, karena dengan adanya perintah yang diberikan guru sangat berpengaruh terhadap siswa, pada proses pembelajaran guru memberikan perintah kepada siswa misalnya perintah tentang
88
menjaga kebersihan lingkungan khususnya menjaga kebersihan lingkungan yang ada di MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Kewajiban seorang guru dalam memberikan perintah dan menjauhi apa yang dilarang-Nya dan juga nasehat-nasehat yang lainnya yang mengarahkan kepada siswa agar mereka selalu menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung, yaitu guru menjelaskan pentingnya kebersihan lingkungan yang ada disekitar. Berdasarkan penelitian guru dalam menanamkan nilai-nilai kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung melalui perinath. Perintah tidak hanya menggunakan kata-kata saja namun juga dengan tulisan-tulisan yang mengandung perintah hal ini menunjukan bahwa guru kelas IV dan kelas V memberikan perintah kepada siswa untuk lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung. c. Motivasi Penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung dari data yang telah didapatkan melalui wawancara dan observasi, guru dalam upaya memberikan motivasi kepada siswa yang menunjukan respon dalam kegiatan dapat dikatakan baik, dimana guru tidak hanya memberikan motivasi kepada siswa yang melaksanakan kegiatan berlangsung namun juga kepada siswa yang tidak serius dalam melaksankan kegiatan kebersihan terebut. Motivasi memiliki banyak fungsi bagi manusia salah satunya adalah motivasi guru kepada siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Dalam menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung yang
89
dilakukan harus adanya pemberian motivasi agar siswa terdorong untuk melakukan hal yang diinginkan oleh guru untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Adanya motivasi yang diberikan guru kepada siswa untuk melakukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan maka akan mendapat hasil yang optimal bagi siswa, motivasi juga akan mempermudah tujuan yang ingin dicapai bagi seorang pendidik khusunya dalam menanamkan nilai-nilai kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa tindakan yang dilakukan oleh seorang guru agar siswa memiliki perilaku yang baik adalah mereka sering memberikan motivasi agar selalu menjaga kebersihan khususnya kebersihan yang ada di lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan kepada siswa sangat penting ditanamkan pada siswa apa lagi pada anak yang masih kecil, jika ia memotivasi untuk menjaga kebersihan setiap hari maka anak-akan melaksanakan piket kebersihan setiap hari. Adanya motivasi yang diberikan kepada siswa untuk melakukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan maka akan mendapatkan hasil yang optimal bagi siswa. Adanya motivasi juga akan mempermudah tujuan yang ingin dicapai. Motivasi yang dimaksud adalah setiap guru dalam memberikan dorongan kepada siswa agar mereka bisa menjaga kebersihan lingkungan karena kebersihan merupakan sebagian dari iman. Guru
dalam
menanamkan
nilai-nilai
kebersihan
lingkungan
MI
Hayatuddiniah Jambu Burung dalam memberikan motivasi tidak hanya menonton dengan menggunakan kata-kata saja namun juga dengan anggota tubuh, hal ini menunjukan bahwa guru kelas IV dan kelas V MI Hayatuddiniah Jambu Burung
90
dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Dalam hal ini motivasi guru kepada siswa sangatlah penting ditanamkan pada siswa apa lagi pada anak yang masih kecil, jika guru memberikan motivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah maka ia akan melakukannya, adanya motivasi yang diberikan guru kepada siswa untuk melakukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan maka akan mendapatkan hasil yang optimal bagi siswa, dengan adanya motivasi juga dapat mempermudah tujuan yang ingin dicapai oleh guru khususnya menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung. d. Nasehat Penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung melalui adanya nasehat. Dalam hal ini nasehat diberikan guru dalam rangka untuk menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Upaya pemberian nasehat ini dapat berupa penumbuhan kesadaran agar siswa menyadari pentingnya menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari. Nasehat merupakan hal yang mudah dan cepat dilakukan oleh guru kepada siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Namun bagi siswa hal ini paling mudah dilupakan, karena pemberian nasehat yang diberikan guru kepada siswa terkadang hanya didengarkan tapi tidak dilaksanakan oleh siswa. Akan tetapi pemberian nasehat ini sangat bermanfaat bagi siswa agar tetap bersemangat dalam menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Dalam hal ini nasehat diberikan oleh guru dalam rangka menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan, karena
91
menjaga kebersihan menjadi salah satu kewajiban bagi umat islam. Upaya pemberian nasehat merupakan penumbuhan kesadaran agar siswa memiliki motivasi yang kuat dalam menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung. Pemberian nasehat dalam menjaga kebersihan lingkungan sangat penting karena dengan nasehat akan memberikan pengaruh terhadap siswa, pada proses kegiatan kebersihan berlangsung, guru memberikan nasehat, misalnya pentingnya menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-hari. Kewajiban kita melakukan apa yang diperintah dan menjauhi apa yang dilarang dan juga nasehat-nasehat lainnya yang mengarahkan kepada kebersihan lingkungan sekitar agar mereka menjadi anak yang baik, yaitu guru menjelaskan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan khususnya lingkungan yang ada disekitar anak. Hal ini bukan hanya siswa saja dalam diberikan nasehat, akan tetapi guru pun juga menanamkan sifat-sifat terpuji bagi dirinya dalam menjaga kebersihan lingkungan agar dijadikan teladan bagi mereka. Berdasarkan hasil dari penyajian data, bahwa guru selalu memberikan nasehat kepada semua siswa agar senantiasa bersungguh-sungguh dalam menjaga kebersihan lingkungan dan selalu mengingatkan siswa dalam petugas piket harian yang dilaksankan setiap hari. Biasanya nasehat diberikan pada akhir atau penutup pelajaran. Dari hasil data tersebut semua guru telah melaksankan pemberian nasehat dengan sangat baik dan maksimal hal ini dapat dilihat dalam setiap proses pembelajaran berlangsung guru selalu memberikan nasehat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan yang ada disekitar kita.
92
e. Hukuman Penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung melalui adanya hukuman merupakan upaya guru agar terus mengurangi respon negatif dalam kegiatan berlangsung. Hukuman pada dasarnya harus dilakukan dengan cara yang tepat serta pada waktu yang tepat pula. Sehingga tujuan dari pemberian hukuman betul-betul tepat guna. Hukuman yang diberikan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung adalah hukuman yang bersifat mendidik anak untuk menjadi lebih baik lagi. Pemberian hukuman adalah cara yang diberikan kepada siswa dan merupakan salah satu cara untuk menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung agar mereka selalu berbuat baik terutama mereka yang melangar peraturan sekolah, diantara semua siswa pastilah ada beberapa siswa yang melanggar peraturan di sekolah yang perlu diberikan tindakan tegas berupa hukuman. Hukuman adalah cara terakhir apabila siswa tidak bisa diberikan nasehat dan teguran dalam menjaga kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung Pemberian hukuman yang dilakukan guru merupakan salah satu upaya agar siswa tidak lagi mengulang, minimal dapat mengulangi segala macam bentuk pelanggaran. Hukuman yang akan diberikan hendaknya hukuman yang bersifat mendidik dan harus dilakukan dengan cara yang tepat serta pada waktu yang tepat pula, dengan adanya hukuman yang diberikan kepada siswa yang melanggar aturan atau tata tertib sekolah akan menjadi pelajaran dan pengalaman bagi dirinya dan siswa yang lain. Pemberian hukuman dilaksanakan sebagai salah satu cara guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih memperhatikan
93
pelajaran yang disampaikan guru dan mematuhi tata tertib sekolah. Hukuman yang diberikan kepada siswa seperti menulis basmalah sampai sepuluh kali, membersihkan sampah ruangan kelas, kantor, WC, dan membersihkan halaman sekolah dan lain-lain. Berdasarkan penelitian bahwa ada sebagian menyalahi prinsip pemberian hukuman yaitu hukuman diberikan kepada siswa pada saat pembelajaran masih berlangsung sehingga siswa lainnya yang tidak mendapat hukuman tergangu. Hal ini berdampak negatif yaitu siswa tersebut akan ketinggalan pelajaran. f. Penghargaan Penanaman nilai-nilai kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung dengan adanya pemberian penghargaan dilakukan untuk memotivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan dan keahlian yang akan diberikan kepada kelas bersih dan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Penghargaan yang diberikan oleh guru berupa hadiah, hadiah yang diberikan oleh guru merupakan hadiah dalam bentuk perlengkapan belajar seperti polpen, buku tulis, pengaris, tas dan buku bacaan lainnya yang tentunya bermanfaat dalam proses belajar siswa dan terkadang hadiah juga berupa makanan ringan seperti coklat, permen dan makanan ringan lainnya dengan tujuan agar siswa tetap semangat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini tentu merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan mengingat bahwa terbukti dengan pemberian hadiah siswa termotivasi untuk menjaga kebersihan dan ikut melaksanakan kegiatan kebersihan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung dengan semangat. Berdasarkan dari hasil penyajian data, bahwa guru selalu memberikan hadiah kepada siswa
94
yang berprestasi terutama pada saat pembagian rapot. Bahkan terkadang guru juga memberikan hadiah berupa permen, makanan ringan, bahkan alat belajar seperti pensil, pengaris, polpen dan lain-lain. Pemberian hadiah perlu dilakukan sewaktu-waktu dengan tujuan untuk memotivasi anak yang lain agar selalu berbuat positif kedepannya. Akan tetapi jika pemberian hadiah diberikan kepada orang yang tidak tepat maka hadiah itu tidak akan ada nilai bagi anak tersebut karena ia tidak merasa melaksanakan kebersihan lingkungan di sekolah, namun pada umumnya pemberian hadiah ini belum maksimal karena hanya dilakukan oleh sebagian kecil guru saja, dengan alasan membuat siswa ketagihan hal ini tentu merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan mengingat bahwa terbukti dengan pemberian hadiah siswa termotivasi untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Keadaan kebersihan lingkungan kelas IV dan kelas V di MI Hayatuddiniah meliputi: a. Keadaan Tempat MI Hayatuddiniah Jambu Burung ini diangap cukup tenang, karena letaknya di daerah pedesaan. Selain itu keadaan MI Hayatuddiniah mempunyai ventilasi udara sehingga udara tersebut bisa keluar masuk dan dapat menyejukan ruangan belajar, juga terdapat pepohonan sehingga menjadikan ruangan menjadi sejuk. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru untuk memberikan kenyamanan kepada siswa. Misalnya, menyediakan bunga dan tumbuhan sehingga memberikan kesegaran di ruangan kelas.
95
Ruang kelas yang nyaman dapat diciptakan pula dengan tersedianya bak sampah pada setap kelas, adanya sapu,
papan tulis yang selalu bersih,
memadukan warna-warna di ruangan kelas dan penataan ruangan, kursi dan meja yang bersih bebas dari coret-coretan. Penataan ruangan, kursi dan meja dimaksudkan untuk mendapatkan suasana baru. Ruangan diatur sedemikian rupa agar muncul suatu kenyamanan dalam belajar. b. Keadaan Siswa Berdasarkan hasil penelitian, keadaan siswa MI Hayatuddiniah Jambu Burung dalam menjaga kebersihan khususnya yang ada pada diri siswa dapat dilihat kerapian siswa dalam berpakaian. Sedangkan dilihat dari kegiatan kebersihan yang dilaksanakan setiap hari yaitu setiap hari senin-sabtu. Dalam menjaga kebersihan lingkungan MI Hayatuddiniah Jambu Burung siswa diperintahkan untuk selalu menjaga kerapian dalam berpakaian dan kebersihan kuku. Hal tersebut secara jelas telah diatur dalam tata tertib sekolah untuk selalu berseragam sekolah lengkap dengan atributnya. Seorang siswa ke sekolah harus mengenakan baju dan celana atau rok seragam dan sepatu sesuai aturan yang berlaku. kewajiban mengenakan seragam telah menjadi bagian dari tata-tertib sekolah dan dilaksanakan secara ketat, mulai dari ketentuan bentuk, bahan, atribut yang dikenakannya. Karena tujuan pendidikan yang ingin dicapai semata-mata untuk mengubah perilaku siswa itu sendiri khusunya dalam menanamkan nilainilai kebersihan lingkungan di MI Hayatuddiniah Jambu Burung.