bus. Terminal bus merupakan tempat menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum. Jumlah terminal di Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel 2.122. Tabel 2.122. Jumlah Terminal Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013 No
Tahun
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1.
Jumlah terminal tipe B
1
1
1
1
1
1
2.
Jumlah terminal tipe C/Sub Terminal
12
12
12
12
12
12
3.
Jumlah
13
13
13
13
13
13
Sumber : Dishubkominfo Kabupaten Temanggung Tahun 2013
Tabel
2.122
terminal yang ada
memberikan
gambaran
tentang
di Kabupaten Temanggung.
Satu
terminal tipe B yang ada yaitu Terminal Madureso, sedangkan Terminal Tipe C yang dikenal juga sebagai sub terminal adalah sub terminal yang berada di Parakan,
Ngadirejo,
Kranggan,
Pingit,
Candiroto,
Kaloran, Kandangan, Selopampang, Wonoboyo, Jumo dan Gemawang serta terminal Kerkhof. Saat ini keberadaan terminal dan beberapa sub terminal sudah tidak berfungsi sebagai transit mobil transportasi. Oleh karena itu ke depan perlu dilakukan kajian
ulang,
termasuk
keberadaan
Terminal
Temanggung, Sub Terminal Parakan dan Ngadirejo.
h. Urusan Lingkungan Hidup 1) Persentase penanganan sampah
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah
II - 140
Salah
satu
aspek
penting
dalam
bidang
lingkungan hidup adalah tentang persampahan. Dalam lima tahun terakhir, telah digalakkan Program 3 R dalam penanganan (pengurangan),
masalah
sampah
Reuse
(Pemanfaatan
Reduce
yaitu
kembali)
dan
Recycle (Pendauran ulang). Penerapan 3 R sampah terus dikembangkan dalam masyarakat pada skala rumah tangga dan pada komunitas terkecil yaitu pada tingkat Rukun Tetangga (RT)
dan
Rukun
Warga
(RW).
Sejak
tahun
2012
masyarakat mulai dikenalkan dengan Bank Sampah melalui
Program
Peningkatan
Kualitas
Lingkungan,
dimana setiap RT/RW yang mulai mengelola bank sampah dapat mengajukan dana stimulan dari APBD. Gerakan
Bank
Sampah
terbukti
dapat
meningkatkan persentase sampah yang ditangani dan masyarakat
sudah
terlihat
mulai
menyadari
nilai
ekonomis sampah, namun apabila dilihat dari volume sampah, tetap masih belum terlihat menurun karena belum semua RT/RW mengelola bank sampah. Data volume sampah yang direduksi ditingkat TPST disajikan pada tabel 2.123. Tabel 2.123. Prosentase Volume Sampah Yang Direduksi Pada Tingkat TPST Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013 No
Tahun
Uraian (m3)
1.
Volume sampah yang direduksii
2.
Volume sampah yang seharusnya
2008
2009
2010
2011
2012
2013
1,8 134,13
2 135,44
2,2 128,72
2,3 130,03
3,8 171,37
5 172,37
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah
II - 141
direduksi (m3) 3.
Prosentase (%)
1,34
1,47
1,70
1,76
2,21
2,90
Sumber : DPU Kabupaten Temanggung tahun 2013.
Berdasarkan tabel 2.123 diketahui bahwa pada tahun 2008 proporsi volume sampah yang berhasil direduksi baru mencapai 1,34 %. Angka ini terus bergerak naik menjadi 2,21 % pada tahun 2012. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan cukup signifikan karena mulai tahun 2012 pada skala komunitas RT/RW di perkotaan mulai digalakkan bank sampah dan telah berdiri satu buah TPST-3R di Kelurahan Kebonsari Kecamatan Temanggung. 2) Persentase penduduk berakses air minum Salah satu variabel penting dalam aspek pelayanan umum adalah pelayanan kepada masyarakat terhadap akses
air
minum
Kementerian
layak.
Ukuran
layak
Kesehatan adalah tidak
menurut
berasa, tidak
berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Ukuran tingkat pelayanan akses air minum dapat dilihat
dari
proporsi
jumlah
penduduk
yang
mendapatkan akses air minum baik berasal dari air mineral, air PDAM/Perpipaan, pompa air, sumur, atau mata air yang terlindung dalam jumlah yang cukup sesuai standar kebutuhan minimal. Proporsi
jumlah
rumah
tangga
yang
sudah
terlayani air minum tercantum pada tabel 2.124. Tabel 2.124. Proporsi Rumah Tangga Yang Mendapat Air Minum Layak RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah
II - 142
Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013 No 1
Uraian Proporsi rumah tangga dengan air minum layak
2008
2009
Tahun 2010 2011
2012
2013
49,50
60,80
67,71
74,48
82,48
70,91
Sumber : Bappeda Kabupaten Temanggung Tahun 2013
Dari tabel 2.124 dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 rumah tangga yang mendapat air minum layak sudah mencapai 82,48%. Angka tersebut meliputi penduduk perkotaan dan perdesaaan yang terlayani air minum dari PDAM dan Badan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BP-SPAM) sebagai hasil dari berbagai
program
penyediaan
air
minum
seperti
PAMSIMAS, PNPM, PSAB dan DAK. 3) Tempat pembuangan sampah per satuan penduduk Tempat
pembuangan
sampah
per
satuan
penduduk adalah jumlah daya tampung TPS dibagi jumlah penduduk kali 100%. TPS per satuan penduduk selama enam tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 tercapai 5,62% dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 6,41%. Sedangkan untuk rasio jumlah
TPS
terhadap
jumlah
penduduk
juga
ada
peningkatan dari 1 : 9.891 pada tahun 2013 menjadi 1 : 8.500. Secara jelas tersebut pada tabel 2.125. Namun capaian tersebut masih jauh dari angka ideal rasio TPS. Tabel 2.125. TPS per Satuan Penduduk Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013 Tahun No 1.
Uraian Jumlah TPS (unit)
2008
2009
2010
2011
2012
2013
73
73
81
81
83
87
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah
II - 143
Tahun No
Uraian
2.
Jumlah Daya Tampung TPS (m3)
3.
Jumlah Penduduk (jiwa)
2008
2009
2010
2011
2012
2013
39.785
39.785
44.166
44.166
45.288
47.450
727.184
733.418
739.873
6,07
6,17
6,41
1 : 8.978
1 : 8.836
1 : 8.500
715.072 721.679 708.467 Persentase daya tampung 4. TPS terhadap Jumlah 5,56 6,12 penduduk 5,62 Rasio jumlah TPS 5. 1 : 9.891 1 : 9.795 1 : 8.910 terhadap jumlah pendudu Sumber : DPU Kabupaten Temanggung tahun 2013
i.
Urusan Pertanahan 1) Persentase luas lahan bersertifikat Jumlah lahan bersertifikat adalah jumlah lahan yang sudah bersertifikat (Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Milik, dan Hak Pakai). Jumlah bidang lahan bersertifikat dapat dilihat pada tabel 2.126. Tabel 2.126. Jumlah Bidang Lahan Bersertifikat Kabupaten Temanggung Tahun 2012 dan 2013 No
Uraian
Tahun 2012
1.
Jumlah tanah bersertifikat HGB
3.862
Tahun 2013 4.189
2.
Jumlah tanah bersertifikat HGU
10
10
3.
Jumlah tanah bersertifikat HM
151.955
200.870
4.
Jumlah tanah bersertifikat Hak Pakai
577
7.089
5.
Jumlah tanah bersertifikat Wakaf
47
271
6.
Jumlah total bidang tanah sesuai SPPT
547.985
547.985
6.
Jumlah tanah yang bersertifikat (BPN)
212.429
216.617
7.
Jumlah tanah milik Pemda
1.288
1.288
8.
Jumlah tanah milik Pemda yang bersertifikat
n.a
977
Sumber : BPN dan DPPKAD Kabupaten Temanggung Tahun 2013
Tabel 2.126 menunjukkan adanya peningkatan jumlah bidang lahan bersertifikat dari tahun 2012 sebanyak 212.429 buah
menjadi sebanyak
buah
Hal
di
tahun
meningkatnya
2013.
tertib
tersebut
administrasi
216.617
menunjukkan
pertanahan
yang
menunjang kepastian hukum dalam kepemilikan tanah. 2) Penyelesaian kasus tanah Negara Tanah milik Pemda ada sejumlah 1.288 bidang, RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2015 - Gambaran Umum dan Kondisi Daerah
II - 144