Tabel 2.41. Perhitungan Indeks Gini Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Kelompok Pengeluaran
Jumlah Penduduk
Rata-rata Pengeluaran (Rp/Kapita/Bln)
% Kumulatif Penduduk (Xk)
196
85.524
0,000268
100.000-149.999
28.857
135.747
150.000-199.999
94.334
178.615
200.000-299.999
226.421
300.000-499.999
214.188
500.000-749.999
90.400
750.000-999.999 >= 1.000.000
< 100.000
% Kumulatif Pengeluaran (Yk)
Xk-Xk-1
Yk+Yk-1
(Xk-Xk-1)* (Yk+Yk-1)
16.762.704
0,000055
0,000268
0,000055
0,00000001
0,039759
3.917.251.179
0,012829
0,039491
0,012883
0,00050877
0,168857
16.849.467.410
0,067774
0,129097
0,080602
0,01040554
241.494
0,478717
54.679.312.974
0,246080
0,309860
0,313853
0,09725068
382.020
0,771836
81.824.099.760
0,512903
0,293119
0,758983
0,22247245
605.968
0,895550
54.779.507.200
0,691536
0,123714
1,204439
0,14900554
32.648
858.115
0,940229
28.015.738.520
0,782894
0,044679
1,474430
0,06587638
43.676
1.524.356
1,000000
66.577.772.656
1,000000
0,059771
1,782894
0,10656567
730.720
Jumlah Pengeluaran
306.659.912.403
0,65208505
Indeks Gini
0,347914
Sumber : BPS Kabupaten Temanggung Tahun 2013, data diolah
Indeks Gini Kabupaten Temanggung tahun 2012 nilainya 0,35 semakin mengecil dibandingkan dengan indeks gini tahun 2011 yang nilainya 0,38 atau dengan kata lain ketimpangannya semakin mengecil. Sesuai kriteria UNDP Kabupaten Temanggung ketimpangannya termasuk sedang karena nilainya di antara 0,3 dan 0,5. Namun angka tersebut di atas juga menunjukkan bahwa masih perlu adanya upaya peningkatan pemerataan hasil pembangunan
khususnya
pemerataan
distribusi
pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin Indikator
yang
lain
untuk
melihat
tingkat
kesejahteraan ekonomi adalah dengan melihat data rumah tangga menurut status kesejahteraan. Menurut Basis data Terpadu
untuk
dikeluarkan
Tim
Program
perlindungan
Nasional
Percepatan
Sosial
yang
Penanggulangan
Kemiskinan (TNP2K;2011), jumlah rumah tangga menurut status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018
I I | 56
Tabel 2.42. Rumah Tangga Menurut Kecamatan dan Status Kesejahteraan Di Kabupaten Temanggung Tahun 2011
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kecamatan Parakan Kledung Bansari Bulu Temanggung Tlogomulyo Tembarak Selopampang Kranggan Pringsurat Kaloran Kandangan Kedu Ngadirejo Jumo Gemawang Candiroto Bejen Tretep Wonoboyo Jumlah
Jumlah Rumah Tangga (PPLS Tahun 2011) Desil 1 1.292 463 459 1.408 964 552 698 486 575 630 1.766 1.760 1.116 2.918 1.109 1.272 982 1.170 560 776 20.956
Sumber : BPS Kabupaten Temanggung Tahun 2011
Desil 2 1.323 684 656 1.564 1.245 715 925 613 1.051 1.038 1.808 1.600 1.441 1.969 1.082 1.309 1.198 866 672 814 22.573
Desil 3 1.446 843 692 1.569 1.762 793 1.108 835 1.264 1.270 1.410 1.310 1.529 1.590 842 899 1.277 700 716 717 22.572
Basis Data Terpadu dibangun dari hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial Tahun 2011 yang dilaksanakan oleh BPS. Pendataan dilakukan terhadap sekitar 40% rumah tangga di seluruh Indonesia yang paling rendah status ekonominya. Identifikasi awal dilakukan melalui pemetaan kemiskinan dengan memanfaatkan hasil Sensus penduduk tahun 2010, Survey Sosial Ekonomi Tahun 2010 dan Potensi Desa. Adapun perkembangan penanganan rumah tangga miskin berdasarkan data tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 2.43.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018
I I | 57
Tabel 2.43. Rekapitulasi Perkembangan Tahun 2008-2013 Penanganan Rumah Tangga Miskin PPLS Kabupaten Temanggung Data Tahun 2008 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah RTM
Sangat Miskin (%)
61.672 59.336 59.336 40.370 36.610 33.446
n.a n.a 3,162 3,162 2,230 2.230
Miskin (%) n.a n.a 25,662 21,902 22,691 22.691
Hampir Miskin (%) n.a n.a 11,54 11,54 8,525 6.991
Tidak Miskin (%)
Rencana RPJMD (%)
n.a 2,336 18,966 3,760 3,164 1.534
Realisasi RPJMD (%)
n.a 31,37 28,37 25,37 22,37 19,37
33,37 32,11 21,85 19,81 18,10 17,27
Sumber : Bapermades dan Bappeda Kabupaten Temanggung.
Sedangkan Data Rumah Tangga Miskin
Kabupaten
Temanggung by name by address merupakan hasil pendataan PPLS tahun 2008 oleh BPS berdasarkan 14 indikator kemiskinan sebagai berikut : 1) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang. 2) Lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan. 3) Jenis
dinding
tempat
tinggal
terbuat
dari
bumbu/rumbia/kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester. 4) Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain. 5) Penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik. 6) Sumber air minum berasal dari/sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan. 7) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah. 8) Hanya mengonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018
I I | 58
9) Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun, bagi setiap anggota Rumah Tangga. 10) Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari. 11) Tidak
sanggup
membayar
biaya
pengobatan
di
puskesmas/poliklinik. 12) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan 0,5 Ha, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerja lainnya. 13) Kepala rumah tangga belum pernah sekolah atau tidak tamat SD. 14) Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp. 600.000,- seperti sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
Dari
pendataan
by
name
by
address
tersebut
diketahui bahwa di Kabupaten Temanggung terdapat 184.807 rumah tangga
dan
di antaranya terdapat 61.672 rumah
tangga miskin (33,37%). Angka ini dijadikan dasar dalam menetapkan target penurunan
penanganan kemiskinan
selama periode RPJMD tahun 2008 - 2013 sebesar 14%, sehingga angka kemiskinan diharapkan tinggal menjadi 19,37% pada tahun 2013. Dari target penurunan angka kemiskinan menjadi 19,37%, telah terlampaui targetnya sebesar 2,10% Sehingga angka kemiskinan di Tahun 2013 tinggal menjadi 17,27 %.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018
I I | 59
Kebijakan penanganan kemiskinan (pro poor policy) yang dilaksanakan merupakan perpaduan antara kebijakan pembangunan yang berpihak kepada kaum miskin (pro poor development) dan pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada orang miskin (pro poor growth). Untuk itu strategi yang dilaksanakan adalah mengintegrasikan antara “strategi langsung”, yaitu berbasis pada bantuan dan perlindungan sosial
yang diarahkan untuk mengeliminasi tipologi RTM
(seperti
kondisi
rumah
melalui
pemugaran
rumah,
plesterisasi, jambanisasi/MCK, air bersih dan lain-lain) dan “strategi tidak langsung”, yaitu berbasis pada pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil. Upaya yang telah dilakukan dalam mengintegrasikan dan mensinergikan kedua strategi tersebut dilaksanakan dengan mempertimbangkan skala prioritas pada desa-desa yang memiliki jumlah RTM di atas 45%, kemudian desa-desa dengan RTM antara 30-45%, dan selanjutnya desa-desa dengan RTM kurang dari 30% pada tahap berikutnya. Berdasarkan
strategi
dimaksud,
maka
target
angka
penurunan RTM 2008 - 2013 sebesar 14% (25.873 RTM) dari 33,37% (61.672 RTM) terhadap 184.812 rumah tangga sampai dengan akhir tahun 2013 mengalami
penurunan
dengan rincian sebagai berikut: a. Tahun 2009 target penurunan 3.696 RTM (2,00%) turun 2.336 RTM (1,26%) atau menjadi 59.336 RTM (32,11%) dari target 31,3 %.
RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018
I I | 60
b. Tahun 2010 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun 18.966 RTM (10,26%) atau menjadi 40.370 RTM (21,85%) dari target 28,3%. c. Tahun 2011 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun 3.760 RTM (2,03%) atau menjadi 36.610 RTM (19,81%) dari target 25,37%. d. Tahun 2012 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun 3.734 RTM (2,02%) atau menjadi 32.876 RTM (17,79%) dari target 22,37%. e. Tahun 2013 target penurunan 5.544 RTM (3,00%) turun 4.636 RTM (2,50%) atau menjadi 28.240 RTM (17,27%) dari target 19,37%. 2.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat Fokus
Kesejahteraan
Masyarakat
di
Kabupaten
Temanggung dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
Urusan Pendidikan meliputi
angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar, angka pendidikan yang ditamatkan, dan angka partisipasi murni.
Urusan Kesehatan meliputi angka
kematian bayi, angka usia harapan hidup, dan persentase balita gizi buruk. Ketenagakerjaan meliputi rasio penduduk yang bekerja. Secara jelas digambarkan dalam uraian berikut ini.
a. Urusan Pendidikan 1) Angka Melek Huruf Angka melek huruf merupakan tolok ukur capaian kinerja pendidikan dalam skala makro yang mendasarkan pada kemampuan membaca dan menulis penduduk yang RPJMD Kab. Temanggung Tahun 2013-2018
I I | 61