LAMPIRAN A PROSEDUR PENELITIAN
LA.1 Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO3 Mulai
Dilakukan prosedur loading up hingga HRT 6 hari
Selama loading up, dilakukan penambahan NaHCO3 2,5 g/L LCPKS, Ni dan Co ke dalam tangki umpan
Setelah HRT 6 hari tercapai, penambahan NaHCO3 dihentikan, tetapi Ni, Co tetap ditambahkan.
Selesai Gambar A.1 Flowchart Tahap Penelitian Fermentasi Dihentikan Penambahan NaHCO3
Universitas Sumatera Utara
LA.2 Prosedur Loading Up Mulai
LCPKS yang telah difermentasikan dimasukkan kedalam fermentor suhu didalam fermentor 55C
HRT awal dimulai HRT 20 untuk adaptasi bakteri metanogen dengan umpan dimasukkan secara bertahap 4 kali sehari
Kecepatan didalam fermentor diatur hingga kecepatan antara 150 - 200 rpm
Apabila pada hari berikutnya pH pada fermentor sudah stabil dan nilai MAlkalinity tidak turun maka HRT dinaikkan 0,2 kali dari HRT awal hingga mencapai target HRT 6 hari.
Selesai Gambar A.2 Flowchart Prosedur Loading Up
Universitas Sumatera Utara
LA.3 Pembuatan Umpan Mulai
1 liter LCPKS segar dimasukkan ke dalam tangki umpan
Timbang NaHCO3 sebanyak 2,5 g/L dan masukkan kedalam pome segar.
Larutan Co dan Ni diambil dengan menggunakan micrometer sebanyak 300 μL, dan dicampurkan ke dalam pome segar
Campuran diaduk hingga homogen dengan kecepatan pengaduk di dalam tangki umpan mencapai 100 - 110rpm sehingga larutan tercampur dengan baik
Umpan ini yang nantinya akan dipompakan ke dalam tangki fermentor
Selesai
Gambar A.3 Flowchart Pembuatan Umpan .
Universitas Sumatera Utara
LA.4 Prosedur Recycle Mulai
Dibiarkan discharge ke dalam gelas ukur 100 ml
Dibiarkan disharge selama 6 jam hingga terjadi sedimentasi
Diambil lumpur bagian bawah sebanyak 84 ml
Dikembalikan ke dalam fermentor
Selesai Gambar A.4 Flowchart Prosedur Recycle
Universitas Sumatera Utara
LA.5 Pengujian Sampel 1. Analisa Alkalinity Analisa alkalinitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak karbonat yang diperlukan untuk menetralkan asam yang terbentuk selama proses fermentasi. Karena selama proses fermentasi pH dalam fermentor harus dijaga agar tetap netral sehingga bakteri dapat bekerja dengan baik. 2. Analisa Total Solid (TS) Total Solid merupakan gabungan antara padatan tersuspensi (suspended solid) dan padatan yang terlarut (dissolved solid). Analisa ini perlu dilakukan agar dapat diketahui parameter yang dibutuhkan dalam proses fermentasi sehingga diperoleh efisiensi proses. 3. Analisa Abu dan Volatile Solid (VS) Volatile solid (VS) merupakan materi organik atau padatan organik yang menguap pada proses pembakaran diatas 500oC. Analisa VS ini perlu dilakukan untuk mengetahui banyaknya materi organik dalam limbah. Materi organik inilah yang akan dikonversikan menjadi biogas oleh metano bakteri.
Universitas Sumatera Utara
LA.6 Prosedur Analisa 1. Analisa M-alkallinity Mulai
Diambil beaker glass dan dimasukkan rotating magnet ke dalamnya
Dimasukkan sampel sebanyak 5 ml
Ditambahkan aquadest hingga volume larutan 80 ml
Dirangkai peralatan analisa
Stirred dihidupkan dan kecepatan diatur hingga sampel tercampur sempurna
Campuran dititrasi dengan larutan HCL 0,1 N
Apakah pH = 4,8 ± 0,02 ?
Selesai Gambar A.5 Flowchart Analisa M-alkallinity
Universitas Sumatera Utara
M-Alkalinity =
1.
Vol.HCl yang terpakai M HCl 1000 5 ..........(LA.1) Vol Sampel
Prosedur Analisa TS a. Cawan penguap dipanaskan selama 2 jam pada suhu 1300C, kemudian dinginkan didalam desikator, setelah dingin cawan kosong ditimbang. b. Sebanyak 10 ml sampel dimasukkan ke dalam cawan yang telah ditimbang sebelumnya kemudian ditimbang kembali. c. Cawan berisi sampel
dimasukkan ke dalam oven kemudian dipanaskan
selama 4 jam pada suhu 1300C untuk menghilangkan kadar airnya. d. Setelah cawan didinginkan, kemudian ditimbang kembali. e. Analisa TS dilakukan untuk LCPKS dan cairan di dalam jar fermentor. Total Solid = a × (1000/v) a =
..........(LA.2)
Selisih berat cawan setelah dipanaskan dengan sebelum dimasukkan sampel.
v = volume sampel. 2.
Prosedur analisa abu dan VS a. Cawan berisi sampel yang telah ditimbang TS-nya kemudian dipanaskan kembali di dalam muffle furnace pada suhu 7000C selama 3 jam. b. Setelah itu cawan penguap didinginkan hingga mencapai suhu kamar dan ditimbang kembali beratnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Analisa VS dilakukan untuk LCPKS dan cairan di dalam jar fermentor. Ash [mg/l] = a × (1000/v)
..........(LA.3)
a = perbedaan berat dari cawan penguap setelah dipanaskan pada suhu 700 0C dengan berat cawan kosong. v = volume sampel. VS [mg/l] = TS [mg/l] - Ash [mg/l]
..........(LA.4)
LA.7 Pembuatan Starter untuk Fermentasi Menggunakan NaHCO3 Starter diambil dari proses fermentasi limbah cair kelapa sawit pada penelitian sebelumnya. LA.8 Loading Up & Operasi Target 1. Starter sebanyak 1 liter ditambahkan dengan 1 liter air dan 2,5 gram/L NaHCO3, kemudian dimasukkan ke dalam fermentor. 2. Suhu di dalam fermentor diatur sedemikian rupa hingga suhunya mencapai 55 0C. 3. Kecepatan impeller di dalam fermentor diatur hingga kecepatan antara 150 rpm-200 rpm. 4. Kecepatan di dalam tangki umpan POME segar diatur hingga kecepatan mencapai 100-110 rpm agar larutan POME akan tercampur dengan baik. 5. HRT awal dimulai dengan HRT 12 hari karena untuk adaptasi metano bakteria dengan umpan dimasukkan secara bertahap yaitu 4 kali sehari.
Universitas Sumatera Utara
6. Apabila keesokan harinya pH pada fermentor sudah stabil dan nilai MAlkalinity tidak turun maka HRT kita naikkan 0,2 kali dari HRT awal. 7. Demikian seterusnya hingga mencapai target HRT yaitu HRT 6 hari. LA.9 Prosedur Pembuatan Umpan 1. Ambil 1 liter POME segar. 2.
Timbang NaHCO3 sebanyak 2,5 gram/liter dan masukkan ke dalam POME segar.
3.
Ambil metal solution dengan menggunakan micrometer sebanyak 300 μL, kemudian masukkan ke dalam POME segar.
4.
Aduk campuran hingga homogen.
5.
Masukkan campuran ke dalam service tank.
LA.10 Prosedur Recycle 1. Pindahkan keluaran fermentor (discharge) ke dalam gelas ukur 1000 ml 2. Biarkan keluaran fermentor (discharge) selama 6 jam hingga terjadi sedimentasi 3. Pisahkan bagian yang jernih dengan bagian yang mengendap 4. Ambil lumpur bagian bawah sebanyak 34% dari LCPKS yang akan diumpankan.
Universitas Sumatera Utara
LA.11 Pengujian Sampel Pengujian yang dilaksanakan adalah : a. Analisa M-Alkalinity Analisa alkalinitas ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak karbonat yang diperlukan untuk menetralkan asam yang terbentuk selama proses fermentasi. Karena selama proses fermentasi pH dalam fermentor harus dijaga agar tetap netral sehingga bakteri dapat bekerja dengan baik. 2. Ambil Beaker gelas kemudian masukkan rotating magnet ke dalamnya 3.
Masukkan sampel sebanyak 5 ml ditambahkan dengan aquadest hingga volume larutan 80 ml.
4. Beaker gelas diletakkan diatas magnetic stirrer, dan pH elektroda diletakkan di dalam beaker gelas, kemudian stirrer dihidupkan dan kecepatan diatur sedemikian rupa hingga sampel tercampur sempurna dengan aquadest. 5. Campuran dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N hingga pH mencapai 4,8± 0,02. 6. Analisa M-Alkalinity dilakukan untuk POME dan limbah fermentasi pada Jar fermentor. M-Alkalinity =
Vol.HCl yang terpakai M HCl 1000 5 .....(LA.5) Vol Sampel
(Yoshimassa, 2009)
Universitas Sumatera Utara
b. Analisa Total Solid Total Solid merupakan gabungan antara padatan tersuspensi (suspended solid) dan padatan yang terlarut (dissolve solid). Analisa ini perlu dilakukan agar dapat diketahui parameter yang dibutuhkan dalam proses fermentasi sehingga diperoleh efisiensi proses. 1. Panaskan cawan penguap selama 2 jam pada suhu 1300C 2. Dinginkan cawan penguap di dalam desikator. 3. Timbang berat cawan penguap. 4. Ambil sampel sebanyak 10 ml, lalu masukkan ke dalam cawan penguap dan timbang beratnya. 5. Masukkan sampel ke dalam oven kemudian panaskan selama 4 jam pada suhu 1300C. 6. Kemudian masukkan sampel ke dalam desikator untuk menurunkan suhunya. 7. Timbang berat sampel setelah dingin. 8. Analisa TS dilakukan untuk POME dan cairan di dalam jar fermentor. Total Solid = a*(1000/v)
..........(LA.6)
a = Selisih berat cawan setelah dipanaskan dengan sebelum dimasukkan sampel. v = volume sampel. (Yoshimassa, 2009)
Universitas Sumatera Utara
c. Analisa Ash dan VS Volatile solid (VS) merupakan materi organik atau padatan organik yang menguap pada proses pembakaran diatas 500oC. Analisa VS ini perlu dilakukan untuk mengetahui banyaknya materi organik dalam limbah. Materi organik inilah yang akan dikonversikan menjadi biogas oleh metano bakteri. 2. Cawan penguap setelah dari TS dipanaskan dengan menggunakan muffle furnace pada suhu 7000C selama 2 jam. 3. Setelah itu dinginkan cawan penguap di dalam desikator hingga mencapai suhu kamar. 4. Timbang berat cawan penguap. 5. Analisa VS dilakukan untuk POME dan cairan di dalam jar fermentor. Ash [mg/l] = a*(1000/v)
..........(LA.7)
a = perbedaan berat dari cawan penguap setelah dipanaskan pada suhu 7000C dengan berat cawan kosong v = volume sampel VS [mg/l] = TS [mg/l] - Ash [mg/l]
..........(LA.8)
(Yoshimassa, 2009) d. Analisa COD Analisis COD adalah menentukan banyaknya oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi senyawa organik secara kimiawi. Hasil analisis COD
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan kandungan senyawa organik yang terdapat dalam limbah. Analisa ini dilakukan di luar Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. 1.
Masukkan 10 ml atau 20 ml sampel kedalam labu erlenmeyer yang telah berisi batu didih.
2.
Tambahkan 0,4 gr kristal Hg2SO4, kemudian masukkan 10 ml larutan standar kalium bikromat. Tambahkan dengan hati-hati 30 ml asam sulfat yang telah mengandung Ag2SO4 sambil dikocok. Panaskan selama 2 jam.
3.
Dinginkan, kemudian tambahkan aquadest sampai 100 ml.
4.
Titrasi larutan tersebut dengan menggunakan larutan standar Ferro amonium sulfat 0,05 N dengan indikator ferroin.
5.
Catat pemakaian titran.
6.
Lakukan cara yang sama terhadap aquadest sebagai blanko.
7.
Kandungan COD dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: mg/l COD
=
(1000 × (A-B) × NFAS × 8) ml sampel
..........(LA.9)
Keterangan A = ml ferro amonium sulfat untuk titrasi blanko B = ml ferro amonium sulfat untuk titrasi sampel N = Normalitas ferro amonium sulfat 8 = berat equivalen oksigen (Yoshimassa, 2009)
Universitas Sumatera Utara
e. Analisa pH pH mempunyai arti yang sangat penting di dalam pengolahan limbah cair karena dari pH kita dapat mengetahui kondisi mikroba yang ada di dalam limbah cair, oleh karena itu analisa ini perlu dilakukan. 2. Ambil sampel yang ingin dianalisa 3. Masukkan sampel ke dalam beaker gelas 4. pH elektroda diletakkan di dalam beaker gelas dan dicatat pH sampel tersebut
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN B KARAKTERISTIK SAMPEL
LB.1 Karakteristik LCPKS Adolina dan Keluaran Fermentasi Tabel B.1 Karakteristik LCPKS Adolina dan Keluaran Fermentasi Variabel
Satuan
LCPKS
Keluaran (Recycle)
TS
mg/L
42,173
15,176
VS
mg/L
33,390
8,891
COD
mg/L
38,554
6700
Fe
mg/L
220
60
Ni
mg/L
0,49
0,28
Co
mg/L
0,43
0,007
Universitas Sumatera Utara
LB.2 Data Biogas Fermentasi dengan Recycle Dihentikan Penambahan NaHCO3 Tabel B.2.1 Data Biogas untuk Fermentasi dengan Recycle Dihentikan NaHCO3 Hari Ke
Produksi Biogas L/hari
Hari Ke
Produksi Biogas L/hari
1
2,44
22
5,45
2
3,62
23
5,10
3
5,03
24
5,30
4
4,36
25
6,62
5
4,81
26
6,71
6
5,47
27
4,98
7
4,90
28
5,69
8
5,53
29
5,79
9
6,37
30
5,55
10
6,58
31
5,16
11
3,59
32
5,84
12
6,45
33
5,39
13
5,42
34
5,58
14
5,39
35
5,92
15
5,74
36
5,55
16
6,81
37
5,46
17
7,73
38
5,35
18
7,01
39
5,64
19
7,61
40
5,42
20
7,09
41
5,12
21
5,47
42
5,21
Universitas Sumatera Utara
Hari Ke
Produksi Biogas L/hari
43
5,75
44
5,06
45
5,16
46
5,15
47
5,35
48
6,32
49
3,00
Universitas Sumatera Utara
Tabel B.2.2 Data Alkalinitas dan pH Dihentikan NaHCO3 dengan Recycle Hari Ke
Alkalinity
pH
Hari Ke
Alkalinity
pH
1
4800
7,63
23
2200
7,08
2
4600
7,52
24
2200
7,08
3
4800
7,25
4
3500
7,37
5
3500
7,10
6
2700
6,90
7
2000
6,70
8
1500
6,82
9
1700
6,73
10
2100
6,93
11
2100
6,94
12
2100
7,35
13
2450
7,20
14
2200
7,18
15
2200
7,16
16
2400
7,29
17
2600
7,19
18
2200
7,25
19
2500
7,23
20
2400
7,18
21
2300
6,89
22
2300
7,02
Universitas Sumatera Utara
Tabel B.2.3 Data TS dan VS dengan Recycle Dihentikan Penambahan NaHCO3 Hari Ke
TS
VS
1
60,49
67,70
2
26,71
45,50
3
23,11
25,50
4
67,27
61,70
5
31,02
31,90
6
38,05
55,90
7
39,05
60,10
8
39,62
43,70
9
20,42
59,00
10
33,74
69,50
11
29,02
55,80
12
29,15
54,60
13
35,47
56,70
14
36,16
54,20
15
34,93
61,00
16
26,19
61,40
17
29,02
50,50
18
27,16
62,20
19
23,57
58,50
20
36,24
47,60
21
38,14
56,00
22
25,16
49,30
23
37,68
54,30
Universitas Sumatera Utara
Tabel B.2.4 Data Biogas untuk Fermentasi dengan Non-Recycle Dihentikan Penambahan NaHCO3 Hari Ke
Produksi Biogas L/hari
Hari Ke
Produksi Biogas L/hari
1
3,02
21
4,01
2
4,98
22
4,43
3
5,68
23
4,20
4
5,17
24
5,58
5
5,89
25
5,43
6
6,49
26
5,92
7
7,45
27
6,72
8
7,97
28
4,94
9
7,92
29
6,14
10
7,86
30
5,16
11
7,75
31
4,75
12
7,43
32
4,54
13
7,03
33
3,91
14
7,25
34
4,02
15
7,60
35
3,64
16
7,01
36
4,50
17
7,02
37
4,60
18
5,13
38
4,36
19
4,63
39
4,61
20
4,25
40
4,57
Universitas Sumatera Utara
Hari Ke
Produksi Biogas
41
4,55
42
4,80
43
4,87
44
4,59
45
4,53
46
4,92
47
4,65
48
4,76
Universitas Sumatera Utara
Tabel B.2.5 Data Alkalinity dan pH dengan Non-Recycle Dihentikan NaHCO3 Hari Ke
Alkalinity
pH
Hari Ke
Alkalinity
pH
1
4700
7,38
22
1600
6,47
2
4500
7,42
23
1400
6,37
3
3300
7,52
24
1800
6,92
4
2900
7,17
3400
7,16
6
2900
7,02
7
2200
6,85
8
2400
7,14
9
2000
7,17
10
2000
7,00
11
1800
7,01
12
1800
7,16
13
2250
7,04
14
2100
7,28
15
1700
7,16
16
1900
7,02
17
2000
7,02
18
2200
7,02
19
1500
7,01
20
2000
7,08
21
1700
6,89
Universitas Sumatera Utara
Tabel B.2.6 Data TS dan VS dengan Non-Recycle Dihentikan Penambahan NaHCO3 Hari Ke
TS
VS
1
57,20
70,70
2
37,9
44,90
3
9,48
34,70
4
48,60
62,80
5
23,08
47,60
6
38,52
38,70
7
46,47
45,80
8
47,47
48,60
9
53,88
28,30
10
62,53
40,70
11
48,33
35,00
12
48,30
37,00
13
51,78
43,10
14
48,86
42,30
15
56,03
38,50
16
52,09
36,10
17
47,22
38,70
18
59,67
40,40
19
47,62
32,30
20
40,23
40,80
21
46,82
48,30
22
43,32
39,10
23
51,09
35,50
Universitas Sumatera Utara
Tabel B.2.7 Data Biogas untuk Fermentasi Menggunakan NaHCO3
Hari ke-
Produksi Biogas (L/hari)
VS
VS
LCPKS
Discharge
(mg/L)
(mg/L)
VS Terdegradasi
Produksi Biogas/VS
(mg/L)
(L/mgVS.hari)
1
7,61
26.474
7.616
18.858
0,000404
3
7,48
34.750
7.616
27.134
0,000276
5
7,46
34.750
8.056
26.694
0,000279
6
7,67
28.406
6.745
21.661
0,000354
8
7,05
37.385
6.745
30.640
0,00023
10
9,5
35.978
6.486
29.492
0,000322
12
8,83
35.905
6.486
29.419
0,0003
14
9,28
35.820
8.194
27.626
0,000336
16
9,17
34.157
8.026
26.131
0,000351
18
8,9
33.320
7.258
26.062
0,000341
20
10,92
40.402
7.258
33.144
0,000329
22
8,24
34.727
8.585
26.142
0,000315
25
6,46
35.928
7.562
28.366
0,000228
26
6,22
37.065
8.585
28.480
0,000218
28
6,64
31.506
7.562
23.944
0,000277
30
7,49
33.390
7.369
26.021
0,000288
31
7,75
44.036
7.369
36.667
0,000211
32
6,37
36.714
7.369
29.345
0,000217
33
6,77
34.813
6.502
28.311
0,000239
34
6,75
33.068
6.502
26.566
0,000254
35
7,16
37.470
6.502
30.968
0,000231
36
6,48
28.850
6.502
22.348
0,00029
Universitas Sumatera Utara
37
6,82
26.237
8.891
17.346
0,000393
39
8,82
29.992
8.891
21.101
0,000418
41
7,01
31.727
7.217
24.510
0,000286
43
7,17
31.254
7.217
24.037
0,000298
44
7,71
31.254
8.642
22.612
0,000341
46
7,43
34.024
8.642
25.382
0,000293
Tabel B.2.8 Data Alkalinitas, kandungan CH4 dan CO2 Menggunakan NaHCO3 Alkalinitas (mg/L)
Ph
6.050
7,5
5.000
CO2 (mg/L) 38 31
4.650
7,55
40
5.550
7,56
32
5.000
35
4.800
38
Universitas Sumatera Utara
Tabel B.2.9
Data Kadar Fe, Laju degradasi Total Solid dan Volatil Solid
Menggunakan NaHCO3 TS
TS
Laju TS
VS
VS
Laju VS
Fe
LCPKS
Digester
Terdegradasi
LCPKS
Digester
Terdegradasi
(mg/L)
(mg/L)
(mg/L)
(%)
(mg/L)
(mg/L)
(%)
40.307
30.127
25,26
33.068
19.660
40,55
330
43.934
26.340
40,05
35.905
19.210
46,5
340
37.090
28.716
22,58
28.850
19.555
32,22
350
44.164
27.805
37,04
37.470
19.627
47,62
380
42.081
27.147
35,49
33.320
19.149
42,53
450
44.679
30.322
32,13
35.928
21.851
39,18
236
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN C CONTOH PERHITUNGAN
LC.1 Perhitungan Produksi Biogas / VS Dari Tabel B.2.9 diperoleh: Hari ke-1 Produksi Biogas
=
7,61 L/hari
VS LCPKS
=
26.474 mg/L
VS Discharge
=
7.616 mg/L
VS Terdegradasi
=
26.474 – 7.616 = 18.858 mg/L
Produksi Biogas/VS
7,61 0,000404 L/mgVS.hari 18858
LC.2 Perhitungan Laju TS dan VS yang terdegradasi Dari Tabel B.2.13 diperoleh: a. Laju TS terdegradasi TS LCPKS
=
40.307
TS Digester
=
30.127
Laju TS terdegradasi
40.307 30.127 100% 25,26% 40.307
b. Laju VS terdegradasi VS LCPKS
=
33.068
Universitas Sumatera Utara
VS Digester
=
Laju VS terdegradasi
19.660 33.068 19.660 100% 40,55% 33.068
LC.3 Perhitungan Kestabilan 3 x HRT 6 Volume Reaktor
= 2000 ml
Laju alir masuk
= 333 ml
Volume di dalam reaktor
= (2000-333) ml = 1667 ml
HRT
= 6 hari
Laju alir keluar pada HRT 6 = Laju alir masuk Volume didalam reaktor 6 6
=
333 1667 6 6
= 333 ml Jumlah umpan di dalam reaktor = 5 Laju alir masuk jumlah umpan didalam reaktor pada hari ke n 6 5 = 333 333 610,5 ml 6
Universitas Sumatera Utara
Penggantian isi digester (%) =
=
Jumlah umpan didalam reaktor Volume reaktor 610,5 = 0,3052 2000
= 30,52 % Tabel L.C.1. Persen Penggantian Isi Digester 3x
Jumlah umpan di dalam
Penggantian isi digester
HRT
reaktor (ml)
(%)
1
333
16,5
2
610,5
30,52
3
841,75
42,08
4
1034,45
51,72
5
1195,04
59,75
6
1328,87
66,44
7
1440,39
72,01
8
1533,32
76,66
9
1610,77
80,53
10
1675,31
83,76
11
1729,09
86,45
12
1773,91
88,69
13
1811,25
90,56
14
1842,38
92,11
15
1868,31
93,41
16
1889,93
94,49
17
1907,94
95,39
18
1922,95
96,14
(Yoshimassa, 2009)
Universitas Sumatera Utara
LC.4 Perhitungan Penggunaan NaHCO3 = 40
Kapasitas TBS Konversi TBS ke POME
= 0,60 (60%) Novaviro, 2010 = 40
Jumlah Produksi POME
× 365 ℎ Jam Kerja
=
20
= 300 ℎ
Hari Kerja dalam setahun
ℎ =
=
Jumlah Kebutuhan NaHCO3 (gr/L) =
ℎ
480.000
2,5
ℎ
ℎ
= 175.200
Jumlah Kebutuhan POME
175.200
ℎ
ℎ
= 365 ℎ
Hari Operasi
20
× 0,60 ×
ℎ ×
ℎ ×
.
=
1.200
Harga Dihentikan Penggunaan NaHCO3 = =
1.200
ℎ
selama 11hari =
×
. 2.300
. 30.360.000
ℎ
× digunakan
ℎ
Universitas Sumatera Utara
Harga Menggunakan NaHCO3 NaHCO3 =
1.200
= 1.
ℎ
×
. 2.300
. 1.007.400.000
× 365 ℎ
ℎ
ℎ
Selisih harga dihentikan NaHCO3 vs Menggunakan NaHCO3 = Rp.1.007.400.000,- – Rp.30.360.000,- = Rp.977.040.000,-/tahun Produksi biogas menggunakan NaHCO3 = 7 - 8,5 L/hari Produksi Biogas dihentikan penambahan NaHCO3 = 5,5 - 6,5 L/hari Selisih produksi biogas diantara keduanya adalah 2 L/hari = 100 L/50 hari. Jika dihitung kedalam rupiah: = 1 kg biogas = 815 liter ( densitas biogas 1,227 kg/m3) = 2 L = 0,002454 kg, 100 L = 0,1227 kg = 1 kg biogas Rp. ± 2500,- (www.kamase.org, 2011) = Rp. 2500 × 0,002454 kg = Rp. 6,135/hari. = Rp. 2500 × 0,1227 kg = Rp. 306,75/50 hari.
2.
Perhitungan dengan skala penelitian 50 hari a. Dihentikan penambahan NaHCO3: =
= 2,5 = 9 gr ×
NaHCO3 ×
× HRT 6 hari (digunakan selama 11 hari)
NaHCO3 × . 2300
× 11 hari = 9 gr.
NaHCO3 = Rp. 20.700,-/50 hari.
Universitas Sumatera Utara
Jika dirupiahkan: Produksi biogas yang dihasilkan adalah rata – rata 6,5 L/hari. = 0,815 m3 = 815 L.
,
³
6,5 L × 1,227
³
×1
³
= 0,0079755 kg (densitas biogas 1,227 kg/m3).
= 6,5 L / hari = 0,0079755 kg. = 1 kg biogas Rp. ± 2500,- (www.kamase.org, 2011). = Rp. 2500 × 0,0079755 kg = Rp. 19,938/hari. = Rp. 2500 × 0,0079755 kg × 50 hari = Rp. 996,937. Total yang didapat selama 50 hari adalah: Rp. 996,937. b. Menggunakan NaHCO3: =
NaHCO3 ×
= 2,5
× digunakan selama 50 hari
NaHCO3 × . 2300
= 41 gr ×
× 50 hari = 41 gr
NaHCO3 = Rp. 94.300,-/50 hari
Produksi biogas yang dihasilkan adalah 8,5 L/hari Jika dirupiahkan: =
,
= 0,815 m3 = 815 L. ³
8,5 L × 1,227
³
×1
³
= 0,0104295 kg (densitas biogas 1,227 kg/m3).
= 8,5 L / hari = 0,0104295 kg.
Universitas Sumatera Utara
= 1 kg biogas Rp. ± 2500,- (www.kamase.org, 2011). = Rp. 2500 × 0,0104295 kg = Rp. 26,073/hari. = Rp. 2500 × 0,0104295 kg × 50 hari = Rp. 1.303,687/50 hari. Total yang didapat selama 50 hari adalah = Rp. 1.303,687.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN D DOKUMENTASI
Gambar D.1 Tangki Umpan
Gambar D.2 Fermentor
Universitas Sumatera Utara
Gambar D.3 Gas Meter
Gambar D.4 Botol Keluaran Fermentor (discharge)
Universitas Sumatera Utara
Gambar D.5 Botol Biogas (Gas Collector)
Gambar D.6 Rangkaian Peralatan
Universitas Sumatera Utara
Gambar D.7 Peralatan Analisa
Gambar D.8 Furnace
Universitas Sumatera Utara
Gambar D.9 Oven
Universitas Sumatera Utara