LAMPIRAN
52
Lampiran 2. Prosedur Uji Kinerja Formula Surfaktan APG untuk Enhanced Water Flooding
1. Tegangan Antar Permukaan Metode Spinning Drop (Gardener and Hayes, 1983) Cara kerja Spinning Drop Interfacial sebagai berikut : hidupkan power dan tombol lampu pada alat. Panaskan alat spinning drop, kemudian set pada suhu 70 oC (kondisi percobaan) dengan kecepatan putaran 9000 rpm. Setelah kondisi tersebut stabil, ke dalam glass tube diisikan larutan surfaktan dengan konsentrasi yang telah dibuat. Ke dalam glass tube yang telah berisi larutan surfaktan, diberi tetesan minyak (crude oil). Dalam glass tube tidak boleh ada gelembung udara. Masukan glass tube ke dalam alat spinning drop, dengan permukaan glass tube menghadap ke arah luar. Pembacaan radius tetesan dilakukan jika suhu alat telah mencapai 70 oC. Ulangi pembacaan ini sampai didapatkan harga yang konstan dari pembacaan radius tetesan. Bila pembacaan kurang jelas, fokus lensa dapat diatur. Perhitungan :
Keterangan : IFT = nilai tegangan antar muka (dyne/m) Δρ = perbedaan densitas fluida minyak dan larutan surfaktan (kg/m3) D = radius drop (m) W = kecepatan angular
2. Uji Compatibility Surfaktan dilarutkan dalam air injeksi atau air formasi. Amati dan dokumentasikan kelarutan surfaktan dalam air injeksi atau air formasi. Uji bernilai positif jika surfaktan larut dalam air injeksi atau air formasi. Uji bernilai negatif jika surfaktan tidak larut dalam air injeksi atau air formasi.
3. Pengukuran Densitas Hidupkan power alat densitometer. Pastikan sel pengukuran bersih dan kering. Masukkan larutan surfaktan ke dalam sel pengukuran yang terdapat pada alat. Tekan tombol start dan tunggu beberapa menit hingga hasil pengukuran terlihat pada monitor alat. Catat hasil pengukuran berupa densitas dan specific gravity yang diperoleh.
4. Pengukuran Viskositas Hidupkan power alat viscosimeter. Kalibrasi alat tersebut. Masukkan nomor spindle dengan memilih kunci spindle. Masukkan larutan surfaktan ke dalam spindle lalu spindle ditutup rapat dengan mur. Kecepatan putaran diset pada alat dimana kecepatan putaran sesuai dengan kebutuhan. Catat persen tenaga putaran dan viskositas yang diperoleh.
55
Lampiran 2. Prosedur Uji Kinerja Formula Surfaktan APG untuk Enhanced Water Flooding (lanjutan)
5. Pengkuran pH Masukkan kertas lakmus ke dalam formula surfaktan. Amati perubahan warna yang terjadi. Cocokkan perubahan warna yang terjadi dengan indikator warna yang tertera pada kotak lakmus.
6. Uji Phase Behavior Minyak mentah disaring dengan menggunakan filter berukuran 10 mikron untuk memisahkan partikel seperti pasir dari minyak mentah. Masukkan 2 ml surfaktan ke dalam graduated pipette berukuran 5 ml lalu ditambahkan 2 ml minyak mentah. Bagian bawah dan atas pipet diseal dengan bor api. Tempatkan pipet pada rak dan disimpan pada suhu reservoir selama 30 menit. Bolak-balikkan tiap pipet sebanyak 3 kali hingga cairan tercampur. Jangan dikocok. Selanjutnya, diamati dan dicatat perubahan pada antar muka cairan setelah 24 jam. Cairan dikatakan berada di titik keseimbangan ketika antar muka cairan tidak berubah secara signifikan. Data yang telah diperoleh dicatat pada “Phase Behavior Template”.
7. Uji Thermal Stability Sebanyak 20 ml formula surfaktan dimasukkan ke dalam botol yang telah diberi label. Selanjutnya dimasukkan ke dalam oven pada suhu reservoir. Setelah satu hari, diamati perubahan yang terjadi dan didokumentasikan serta diukur densitas dan IFT dari masing-masing larutan. Seluruh botol disimpan kembali pada oven bersuhu reservoir lalu diamati dan didokumentasikan serta diukur densitas, IFT dan viskositas dari masing-masing larutan. Buatkan plot hubungan antara IFT, viskositas dan perubahan yang terjadi akibat pemanasan. Uji ini dilakukan selama 12 minggu dengan pengamatan dilakukan tiap minggu.
8. Uji Filtrasi Pengujian filtrasi dilakukan dengan menggunakan filter apparatus. Tetapi sebelumnya, pastikan seluruh bagian apparatus dalam keadaaan bersih. Hubungkan tangki nitrogen, pressure vessel, dan membrane filter holder dengan tabung dan valve. Selanjutnya hubungkan dengan tabung drain. Masukkan membran filter ke dalam membrane filter holder secara tepat. Basahi membran filter dan jangan sampai ada udara yang keluar. Masukkan 550–600 ml larutan surfaktan dengan salinitas optimal ke dalam pressure vessel lalu tutup hingga rapat bagian atas dan bagian suplai. Selanjutnya valve ditutup dan diberikan tekanan 20 psig melalui regulator nitrogen. Tempatkan graduated cylinder di bawah outlet filter lalu valve pada dasar filter pressure vessel dibuka dan hitung waktu dengan menggunakan stopwatch. Tekanan yang digunakan (20 psig) harus konstan. Pastikan larutan dalam filter sesuai dengan suhu reservoir. Catat kumulatif waktu dari tiap kenaikan filter sebanyak 50 ml. Filtrasi dilanjutkan sampai 500 ml larutan sudah terfiltrasi. Periksa membran filter apakah terdapat sobekan atau kerusakan lainnya seperti bagian yang tidak terbasahi dari filter. Jika terdapat kerusakan maka prosedur harus diulangi. Adanya material lain pada filter dicatat. Ulangi prosedur untuk formula surfaktan lainnya.
56
Lampiran 3. Prosedur Analisis Air Formasi Lapangan S 1. Pengukuran pH Hidupkan power alat pH-meter. Pastikan sel pengukuran bersih dan kering. Masukkan sampel larutan ke dalam sel pengukuran yang terdapat pada alat. Tekan tombol start dan tunggu beberapa menit hingga hasil pengukuran terlihat pada monitor alat. Catat nilai pH yang diperoleh.
2. Pengukuran Densitas Hidupkan power alat densitometer. Pastikan sel pengukuran bersih dan kering. Masukkan larutan surfaktan ke dalam sel pengukuran yang terdapat pada alat. Tekan tombol start dan tunggu beberapa menit hingga hasil pengukuran terlihat pada monitor alat. Catat hasil pengukuran berupa densitas dan specific gravity yang diperoleh.
3. Pengukuran Viskositas Hidupkan power alat viscosimeter. Kalibrasi alat tersebut. Masukkan nomor spindle dengan memilih kunci spindle. Masukkan larutan surfaktan ke dalam spindle lalu spindle ditutup rapat dengan mur. Kecepatan putaran diset pada alat dimana kecepatan putaran sesuai dengan kebutuhan. Catat % tenaga putaran dan viskositas yang diperoleh.
57
Lampiran 4. Prosedur Analisis Minyak Lapangan S
1. Uji Aspaltine Masukkan minyak mentah dan heksan dengan perbandingan 1 : 10, 1 : 13 dan 1 : 15 ke dalam tabung ulir. Selanjutnya, tabung ulir tersebut dikocok hingga minyak mentah larut dalam heksan. Kemudian masukkan tabung ulir ke dalam sentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 200 rpm. Setelah itu, amati apakah terbentuk endapan di dasar tabung ulir.
2. Pengukuran Densitas dan Specific Gravity Hidupkan power alat densitometer. Pastikan sel pengukuran bersih dan kering. Masukkan larutan surfaktan ke dalam sel pengukuran yang terdapat pada alat. Tekan tombol start dan tunggu beberapa menit hingga hasil pengukuran terlihat pada monitor alat. Catat hasil pengukuran berupa densitas dan specific gravity yang diperoleh.
3. Derajat API (0API) Hidupkan power alat densitometer. Pastikan sel pengukuran bersih dan kering. Masukkan minyak ke dalam sel pengukuran yang terdapat pada alat. Tekan tombol start dan tunggu beberapa menit hingga hasil pengukuran terlihat pada monitor alat. Catat hasil pengukuran berupa densitas dan specific gravity yang diperoleh. Kemudian, hitung 0API dengan menggunakan rumus; 0
API =
58
Lampiran 5. Ukuran Masing-masing Core Sintetik
Core
I
Diameter (cm)
Tinggi (cm)
1
2.3700
3.1950
2
2.3700
3.2000
3
2.3500
3.2050
Rata-Rata
II
2.3633 2.3700
3.1300
2
2.3700
3.1200
3
2.3600
3.1300
III
2.3667 2.3600
3.1500
2
2.3700
3.1500
3
2.3900
3.1800
IV
2.3733 2.3500
3.1850
2
2.3600
3.1600
3
2.3600
3.1850
V
2.3567 2.3500
3.1900
2
2.3500
3.1600
3
2.3700
3.1800
VI
Rata-Rata
2.3567
34.0
46.6
13.7476
35.5
45.4
13.9725
33.7
45.6
13.8496
34.0
46.5
13.8496
36.5
46.5
13.7828
38.3
47.1
3.1767
1
2.3500
3.1950
2
2.3400
3.1900
3
2.3500
3.1800
2.3467
14.0304
3.1767
1
Rata-Rata
(mDarcy)
3.1600
1
Rata-Rata
Permeabilitas
3.1267
1
Rata-Rata
Porositas (%)
3.2000
1
Rata-Rata
Volume (ml)
3.1883
59
Lampiran 6. Nilai IFT Masing-Masing Surfaktan APG Komersil Terhadap Minyak Lapangan S ( 0.3% surfaktan dilarutkan dalam air formasi lapangan S)
SAMPEL
Ulangan
Densitas 3
(g/cm )
IFT(dyne/cm)
1
0.9837
5.26E-02
2
0.9839
5.90E-02
1
0.9836
5.19E-02
2
0.9840
5.81E-02
1
0.9836
2.23E-02
2
0.9838
1.75E-02
1
0.9835
2.73E-02
2
0.9838
3.09E-02
1
0.9836
2.08E-02
2
0.9838
1.76E-02
Rata-rata (dyne/cm)
APG SK-02 5.58E-02
APG SK-03 5.50E-02
APG SK-05 1.99E-02
APG SK-06 2.91E-02
APG SK-50 1.92E-02
60
Lampiran 7. Nilai IFT Surfaktan SK-50 0.3% dengan Salinitas yang berbeda
Salinitas (ppm)
Ulangan
0 1
Densitas 3
(g/cm ) 0.9844
Rata-rata
IFT
Rata-rata
(g/cm )
(dyne/cm)
(dyne/cm)
0.9844
2.32E-02
2.32E-02
3
0.9852
1000
1.87E-02 0.9852
2
0.9853
1
0.9867
3000
1.79E-02 1.70E-02 1.18E-02
0.9867 2
0.9867
1
0.9883
5000
1.12E-02 1.06E-02 7.11E-03
0.9882 2
0.9881
1
0.9896
7000
8.94E-03 1.08E-02 6.60E-03
0.9896 2
0.9895
1
0.9912
9000
6.20E-03 5.79E-03 8.20E-03
0.9912 2
0.9913
9.08E-03 9.96E-03
61
Lampiran 8. Nilai IFT Surfaktan APG SK-50 0.3% 7000 ppm dengan Alkali yang berbeda
Alkali Tanpa Alkali
Densitas 3
Rata-rata 3
IFT
Rata-rata
(g/cm )
(g/cm )
(dyne/cm)
(dyne/cm)
0.9891
0.9891
7.37E-03
7.37E-03
NaOH (ppm) 0.9912 1000
2.82E-03 0.9910
0.9908 0.9934 3000
2.94E-03 3.06E-03 4.74E-03
0.9933 0.9933 0.9965
5000
3.73E-03 2.71E-03 4.63E-03
0.9959 0.9952 0.9989
7000
3.12E-03 1.61E-03 6.84E-03
0.9993 0.9998 1.0012
9000
6.10E-03 5.36E-03 8.29E-03
1.0012 1.0013
6.09E-03 3.90E-03
Ca2CO3 (ppm) 0.9911 1000
2.43E-03 0.9908
0.9905 0.9927 3000
5.37E-03 8.30E-03 2.59E-03
0.9928 0.9929 0.9937
5000
3.69E-03 4.80E-03 1.62E-03
0.9941 0.9945 0.9957
7000
3.21E-03 4.79E-03 2.45E-03
0.9960 0.9963 0.9984
9000
3.58E-03 4.72E-03 2.91E-03
0.9984 0.9984
2.77E-03 2.64E-03
62
Lampiran 9. Hasil Penyaringan 500 mesh Air Formasi Lapangan S dan Formula Surfaktan APG SK-50, 7000 ppm NaCl,1000 ppm NaOH
Air Formasi Lapangan S Volume (ml)
Formula Surfaktan
Waktu Alir (detik)
Waktu Alir (detik) Rerata
I
II
0
0
0
50
7
100
Fr
Rerata I
II
0.00
0
0
0.00
3
5.00
11
5
8.00
14
6
10.00
20
11
15.50
150
23
9
16.00
32
17
24.50
200
31
12
21.50
43
24
33.50
250
40
31
35.50
55
31
43.00
300
50
54
52.00
67
39
53.00
350
76
83
79.50
80
47
63.50
400
112
126
119.00
92
56
74.00
450
159
178
168.50
106
66
86.00
500
230
242
236.00
120
78
99.00
10.17
Fr
1.39
63
Lampiran 10. Hasil Penyaringan 21 µm Air Formasi Lapangan S dan Formula Surfaktan APG SK-50,7000 ppm NaCl,1000ppm NaOH
Air Formasi Lapangan S Volume (ml)
Formula Surfaktan
Waktu Alir (detik)
Waktu Alir (detik) Rerata
I
II
0
0
0
50
54
100
Fr
Rerata I
II
0.00
0
0
0.00
66
60.00
43
49
46.00
120
168
144.00
121
141
131.00
150
191
358
274.50
206
296
251.00
200
243
641
442.00
379
517
448.00
250
535
757
646.00
565
708
636.50
300
836
1106
971.00
899
1069
984.00
350
1052
1546
1299.00
1346
1582
1464.00
400
1559
1695
1627.00
1915
2369
2142.00
450
1923
2123
2023.00
2425
3162
2793.50
500
2188
2637
2412.50
2946
3705
3325.50
2.64
Fr
3.73
64
Lampiran 11. Hasil Penyaringan 0.45 µm Air Formasi Lapangan S dan Formula Surfaktan APG SK-50,7000 ppm NaCl,1000 ppm NaOH
AF Sanga-sanga Volume (ml)
Surfaktan
Waktu Alir (detik)
Waktu Alir (detik) Rerata
I
II
0
0
0
50
12
100
Fr
Rerata I
II
0.00
0
0
0.00
10
11.00
22
23
22.50
28
25
26.50
62
118
90.00
150
45
37
41.00
184
620
402.00
200
66
51
58.50
484
2187
1335.50
250
94
71
82.50
1099
5426
3262.50
300
125
94
109.50
2113
10438
6275.50
350
169
125
147.00
3499
17600
10549.50
400
240
171
205.50
5067
27887
16477.00
450
345
248
296.50
7590
37965
22777.50
500
634
396
515.00
10950
51939
31444.50
9.67
Fr
12.02
65
Lampiran 12. Nilai Densitas dan IFT Formula Surfaktan Pada Uji Filtrasi
Densitas
Sampel
3
(g/cm ) 1
0.99049
2
0.99050
1
0.98989
Tanpa Saring
Rerata 3
(g/cm )
IFT
Rerata
(dyne/cm)
(dyne/cm)
7.64E-04 0.99050
Filtrasi 500mesh
7.89E-04 8.14E-04 8.48E-04
0.99030 2
0.99071
1
0.99050
Filtrasi 21 µm
1.26E-03 1.67E-03 1.67E-03
0.99030
1.28E-03
2
0.99009
8.85E-04
1
0.99034
7.81E-04
Filtrasi 0.45 µm
0.99046 2
0.99058
1.06E-03 1.34E-03
66
Lampiran 14. Hasil Analisis Statistik Data hasil coreflooding test
Perlakuan
Ulangan 1
Ulangan 2
Rata-rata ± SD
0.1 PV
0.1111
0.0625
0.0868 ± 0.0344
0.2 PV
0.1818
0.1563
0.1690 ± 0.0180
0.3 PV
0.2083
0.1818
0.1951 ± 0.0187
Hasil Sidik Ragam Sumber Variasi
dB
Porevolume
2
0.012775 0.006387
Kekeliruan
3
0.001860 0.000620
Jumlah
5
0.014635
JK
F-Hitung F-Tabel 0.05
KT
10.30
0.045
Uji Duncan
1
Subset
Perlakuan
N
0.1 PV
2
0.2 PV
2
0.1690
0.3 PV
2
0.1951
1
2
0.0868
68