166
LAMPIRAN 1
Universitas Sumatera Utara
167
BIODATA PENELITI
Nama
: Nyimas Cintya Nike Infrila
Nama Panggilan
: Nyimas / Cintya
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 2 April 1995 Kewarganegaraan
: Indonesia
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat rumah asli
: Jl. Suka Tenang Gg. Pagaraji No. 7 Pasar III, Marendal 1, Deli Serdang.
Nama Orangtua
: Ayah : Kemas M. Efrizen Ibu : Dra. Wahyu Kumalasari
Pendidikan Formal • • • • •
Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara SMA Swasta Yayasan Pendidikan Harapan 1 Medan SMP Negeri 2 Medan SD Swasta Al-Fitriah Medan TK Swasta Eria Medan
Pengalaman Organisasi • • • •
2010 – 2011 2013 – 2014 2013 – 2014 2014 – 2015 USU
: Wakil Sekretaris Paskibra SMA Harapan 1 : Anggota Divisi Minat dan Bakat IMAJINASI FISIP USU : Ketua Divisi Humas Paskibra USU : Sekretaris Divisi Minat dan Bakat IMAJINASI FISIP
Universitas Sumatera Utara
168
LAMPIRAN 2
Universitas Sumatera Utara
169
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI Jalan Prof. A. Sofyan No. 1 Kampus USU Medan20155 Telepon/Fax : (061) 8217168 Laman: www.ilmukomunikasi.usu.ac.id LEMBAR CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI NAMA
: Nyimas Cintya Nike Infrila
NIM
: 120904069
PEMBIMBING
: Prof. Dra. Lusiana A. Lubis, M.A., Ph. D
NO.
TGL PERTEMUAN
1 2
15 Februari 2016
3 4 5 6
19 Februari 2016 25 Maret 2016 28 Maret 2016 20 April 2016 25 April 2016
8 6 Juni 2016 9 13 Juni 2016 10
1 November 2016
11
7 November 2016
12
8 November 2016
PEMBAHASAN
PARAF PEMBIMBING
ACC Proposal Seminar Proposal Penyerahan Revisi Proposal Pembahasan Revisi Proposal Penyerahan Revisi BAB I, BAB II, dan BAB III Pembahasan BAB I, BAB II, dan BAB III Penyerahan Revisi BAB I, BAB II, dan BAB III , serta Pedoman Wawancara Pembahasan BAB I, BAB II dan BAB III serta pedoman wawancara. Penyerahan BAB IV dan BAB V Pembahasan BAB I – BAB V Penyerahan dan pemnahasan revisi BAB IV dan BAB V
Catatan : Minimal pertemuan 6 (enam) kali untuk setiap pembimbing
Universitas Sumatera Utara
170
LAMPIRAN 3
Universitas Sumatera Utara
171
Informan 1
Nama
: Ust. Nayan Pelis
Tempat/Tanggal Lahir : Batubara, 02 Januari 1970 Umur
: 46 tahun
Suku
: Mandailing
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Guru dan Ustad
Pertanyaan Umum:
1. Apakah pekerjaan Bapak? “Fleksibel nyimas, bisa jadi apa saja hahaha. Kalau pagi dan siang bapak jadi guru, ngajar di sekolah SD yang di karya wisata, sekolah kita lah itu haha. Bapak masih ngajar disana. Kalau sudah selesai ngajar, ya bapak biasanya pulang, jadi imam di mesjid. Kalau lagi ada acara islam, bapak dipanggil jadi pengisi ceramah, ustad lah. sekarang bapak fokusnya ke dua itu aja, kalau politik udah gak terlalu jadi yang utama lagi, dulu iya lah bapak kan ada jabatannya di PKS, sekarang udah pergantian jabatan jadi bapak gak sibuk disitu lagi.” 2. Lulusan dari universitas apakah Bapak? “Oh bapak dari IAIN Medan nyimas.” 3. Sudah berapa lama Bapak menjadi guru dan ustad? “Kalau jadi guru, dari sejak nyimas belum lahir pun bapak sudah jadi guru haha, eh tapi nyimas lahirnya tahun berapa ya? Bapak jadi guru sekitar tahun 96an gitu. Masih muda waktu itu haha.. dulu ngajar di TK
Universitas Sumatera Utara
172
islam, terus sejak Alfitriah buka sekolah SD nya, bapak ngajar disitu sampai sekarang lah. kalau jadi ustad sejak tahun 2000an lah, sejak udah agak berumur 30an baru bapak dipanggil pak ustad. Tapi kalau soal belajar agama islam, dari masih muda bapak sudah mendalami.” 4. Apakah Bapak mencintai pekerjaan Bapak? “Oh ya jelas, mengajar anak-anak itu kan beribadah. Berdakwah menjadi ustad juga beribadah kan membagi ilmu mengajarkan sama banyak orang ilmu yang dipunya.” 5. Apa alasan Bapak sehingga memilih menjadi guru dan ustad? “Jadi guru ya karena memang bapak kuliah kan ngambil jurusan keguruan, jadi berniat jadi guru itu memang sudah ada. Kalau jadi ustad, sebenarnya bukan niat awal nyimas, tapi karena bapak dari dulu sudah jadi remaja mesjid, lalu ketua remaja mesjid, aktif di kegiatan islam, sampai akhirnya memperdalam ilmu agama, mulai lah bapak mencoba mengisi ceramah di mesjid-mesjid ketika sudah dipercayakan orang, baru lah semakin lama kan harus semakin memperdalam ilmu agama, makanya sekarang bisa sampai seperti ini.” 6. Apakah Bapak sudah berkeluarga? “Ya sudah dari tahun 93 bapak sudah beristri. Masih satu istrinya bapak, nyimas.” 7. Berapakah anak Bapak saat ini? “Sekarang anak sih sudah 2 ya. Yang paling besar sudah kelas 2 SMA, kalau yang kecil baru masuk SMP kemarin.”
Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya 1. Di dalam keluarga Bapak, apakah Bapak selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak-anak Bapak? “ Oh ya jelas. Itu perlu, kalau anak-anak gak diajarkan budaya sama agama, gak tau nanti mereka moral, gak tau agama nanti.” 2. Pernahkah Bapak mengawasi mereka dalam hal mempelajari seks?
Universitas Sumatera Utara
173
“Kalau anak yang besar kan laki-laki, umur dia yang sekarang ini sedang dalam masa rawan-rawannya anak muda lah, jadi perlu bapak awasi. Laki-laki kan kalau salah pergaulannya sudah susah nak. Tapi untungnya sampai sekarang dia masih mengikuti aturan main bapaknya,belum menyalah. Kalau yang kecil, perempuan. Menjaga perempuan ini lebih susah lagi, itulah makanya bapak sama anak-anak selalu mendekatkan diri. Jadi mereka gak merasa kurang kasih sayang dari orangtuanya. Kan anak-anak yang bandel itu, salah pilih pergaulan karena mereka mencari perhatian, biasanya karena orangtuanya gak memperhatikan mereka, keluarganya gak bahagia.” 3. Bagaimana pandangan Bapak melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini? “Bagaimana ya… bapak sudah gak bisa komentar lagi. Kadang di satu sisi, bapak sebagai guru sebagai ustad merasa gagal. Kenapa gak bisa mendidik dan mengajarkan semua orang hal yang baik. Bapak memang gak sempurna, tapi setidaknya masa muda bapak gak bermain dengan seks bebas. Tapi coba dilihat saja sekarang ini, dimana-mana sudah terlalu blak-blakan. Anak muda pacaran gak tau tempat, kalau terliat jadi zina, tapi yaa.. gak sengaja terliat. Kan jadi buat dosa bapak.” 4. Menurut Bapak, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Oh ya jelas tidak lah. itu sudah menyalahi aturan agama dan budaya kita orang Indonesia.” 5. Di mata Bapak sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Sudah terlalu bebas, penginapan-penginapan murah itu juga sudah bertebar. Buat yang gak punya uang, tempat-tempat gelap dan sepi bisa jadi sasaran. Kan gak mungkin semua bapak tegur, mereka kan sudah besar, sudah tua malah terkadang, masa gak bisa dipakai pemikirannya mana yang benar dan salah.” 6. Menurut Bapak, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Ini statement anak muda jaman sekarang yang sudah jelas salah. Pasti kalian berfikir kalau cinta itu rela memberikan apa saja, termasuk harga
Universitas Sumatera Utara
174
diri. Itu yang salah, seharusnya kalau kalian cinta itu harus saling menjaga bukan saling merusak satu sama lain. Berhubungan seks ibadah pada saat sudah menikah, tapi pada saat belum menikah itu haram. Jangankan berhubungan seks, pacaran saja haram.” 7. Menurut Bapak, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas? “Terlalu banyak kebebasan disini, memang disini tidak sebebas di luar negeri sana, atau di pulau jawa sana, tapi tetap aja disini sudah bebas. Tidak bisa juga dibilang tidak sama pengaruh budaya dari Barat sana. Pelan-pelan mulai dari musik, kebiasaan, pakaian-pakaian mereka, trend kehidupan mereka, semua diterima bulat-bulat sama orang-orang Indonesia ini, termasuklah orang medan. Sampai kebiasaan seks bebas pun sudah tertular di kita. Karena itu sudah menjadi hal yang biasa, itu pula yang kalian lihat, orang barat cerminan kalian padahal kita ini orang timur, ya begitulah jadinya.” 8. Jika dilihat dari sudut pandangan tokoh masyarakat, apa yang menjadi alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas? “Kalau menurut bapak ya karena dia kurang dapat perhatian dan kasih sayang orangtuanya, orangtuanya kurang peduli terhadap tumbuh kembangnya. Wajar seorang anak mencari kesenangan dari orang yang memperdulikannya dan memberikannya perhatian yang lebih. Itulah sebabnya kenapa peran keluarga itu penting, ketika seorang anak merasa nyaman dan dekat dengan keluarganya, tidak mungkin dia mencari perhatian kesana kemari. Dan yang pasti itu semua karena imannya lemah, seharusnya kita ini mendekatkan diri sama Allah, biar iman kita kuat biar godaan setan itu bisa kita abaikan. Ya kalau solat saja segansegan, bagaimana kita membentengi diri dari perbuatan maksiat.” 9. Menurut Bapak, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah? “Yang setau bapak ya ada saja itu, tidak semua tapi sudah banyak. Paling tidak mereka pasti kan berduaan, berpelukan, berciuman, itu kan sudah perbuatan setan yang mengikuti hawa nafsu, lama kelamaan bisa jadi lebih dari sekedar itu kalau nafsunya tidak bisa dikontrol.” 10. Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas?
Universitas Sumatera Utara
175
“ Kurang dekat sama Allah, atau sama Tuhan di agama apapun dia, gak ada iman yang membentengi dia buat bertindak yang salah. Pengaruh dari budaya luar juga mempengaruhi, faktor keharmonisan keluarga juga termasuk dan mempengaruhi. Pergaulan yang salah juga mempengaruhi, makanya kalian itu harus pandai-pandai memilih kawan, lihat dulu latar belakang keluarganya baik-baik atau tidak. bapak bukan membatasi, kalian boleh berteman dengan siapa aja tapi harus pandai menempatkan diri.” 11. Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Bapak, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya? “Jelas banyak, sekolah dan kuliah mereka pasti terhambat, pendidikan terhambat. Di umur yang masih muda, sudah harus menanggung beban yang besar, mengurusi anak, belum lagi menghadapi bahan pembicaraan tetangganya. Sukur kalau dia dinikahi, kalau enggak? Pasti jadi menambah beban orangtuanya juga, buat aib lagi buat keluarganya. Coba lah, udah bagus-bagus dibiayai orangtua, malah bertingkah. Kasihan lah orangtua itu nambah pikirannya. Kan bukannya sedikit sekarang remaja yang hamil di luar nikah. Lihatnya itu sedih, masih SMA udah harus gendong-gendong anak, padahal itu kan masa-masanya kalian berkembang, mencari jati diri kalian, merancang cita-cita nanti mau jadi. Tapi sudah mengurusi anak bayi. Tapi pesan bapak satu, meskipun kalian hamil di luar nikah, anak itu jangan digugurkan atau dibunuh, karena itu titipan Allah. Tetap harus kalian rawat dan jaga, mau jadi bebas bagi kalian, tetap harus dirawat sampai besar. Biar kalian tau bagaimana perjuangan orangtua itu mengurusi hidup kalian.”
Universitas Sumatera Utara
176
Informan 2
Nama
: Ust. Ahmad Supriyadi
Tempat/Tanggal Lahir : Siantar, 23 Juli 1972 Umur
: 44 tahun
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Guru dan Ustad
Pertanyaan Umum:
8. Apakah pekerjaan Bapak? “Bapak cuma jadi guru disini lah, sama jadi penceramah di mesjid atau di acara-acara gitu kalau lagi ada yang minta. Tapi kalau ada yang minta bapak jadi artis, bapak bisa juga haha.” 9. Lulusan dari universitas apakah Bapak? “Dari IAIN Medan, tau kan IAIN? Itu loh, udah google aja kalo gak tau.” 10. Sudah berapa lama Bapak menjadi guru dan ustad? “Jadi guru dari tahun 2002, jadi kira-kira udah 50 tahun hahaha.. oh salah ya? Sekitar 14 tahun lah bapak udah jadi guru. Kalo ustad ya sekitar segituan juga lah tahun 2005an.” 11. Apakah Bapak mencintai pekerjaan Bapak? “Bapak suka kerja jadi guru, karena jumpa murid-murid terus, gak suntuk hidup bapak rame jadinya. Belum lagi tingkah mereka yang aneh-aneh
Universitas Sumatera Utara
177
tapi lucu. Kalo jadi ustad itu kan hitungannya ibadah, jadi nambah pahala aja minta ridho dari Allah.” 12. Apa alasan Bapak sehingga memilih menjadi guru dan ustad? “Karena bapak memang suka dua pekerjaan itu, memang keinginan dari hati terdalam haha..” 13. Apakah Bapak sudah berkeluarga? “Alhamdulillah udah, tapi istri cuma satu sampai sekarang hahaha.” 14. Berapakah anak Bapak saat ini? “Anak bapak sekarang udah 2, dua-duanya perempuan, yang besar udah kelas 2 SMP, yang kecil masih kelas 3 SD .” Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya 12. Di dalam keluarga Bapak, apakah Bapak selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak-anak Bapak? “Iya nyimas, itu kan harus dari kecil udah diajarkan. Dari hal-hal kecil juga bisa, misalnya salam sama orangtua kalo mau berangkat sekolah itu kan udah nilai moral. Nah kalo udah makin besar baru makin banyak juga yang diajarkan sama mereka.” 13. Pernahkah Bapak mengawasi mereka dalam hal mempelajari seks? “Karena anak bapak masih kecil, belum terlalu diajarkan kali. Tapi kalo buat si kakak udah mulai agak diajarkan sama ibu nya, karena udah akil baligh kan dia, mulailah diajarkan pengetahuan seks itu yang benar itu gimana, sekarang udah boleh apa belum, ya percakapan ibu dan anak. Untungnya anak bapak ngerti, mudah-mudahan selamanya dia paham.” 14. Bagaimana pandangan Bapak melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini? “Ya kalo menurut bapak seks bebas disini udah hampir jadi hal yang lazim ya, tau lazim kan? Lazim loh… udah biasa haha..soalnya orangorang ini udah gak segan-segan pacaran di tempat umum sambil
Universitas Sumatera Utara
178
bercumbuh hahaha.. bapak rasanya mau ketawa aja, soalnya bingung mau bilang apa lagi kalo soal seks bebas disini.” 15. Menurut Bapak, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Wajar kalo udah menikah hahaha. Seks bebas itu gak boleh, haram hukumnya. Pacaran aja haram, berzina apalagi. Dosa besar zina itu.” 16. Di mata Bapak sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Ya udah kali ini bapak tanggapi serius ya. Menurut bapak ya bisa kita liat sendiri kan cemana. Namanya aja udah seks bebas, berarti udah bebas dilakukan. Jadi setau bapak seks bebas itu ada macamnya, yang intinya semua itu haram, dilarang agama. anak-anak sekolahan masih kecil udah pacaran, udah pegangan tangan, cium-cium pipi, bentar lagi cium bibir terus cium yang lain-lain itu. Kenapa anak kecil aja, anak SD lah kita bilang udah kayak gitu? Ya karena yang dia liat contoh di atasnya juga kayak gitu. Pernah main facebook kan? Pasti nyimas tau berita di facebook yang anak SD memasukkan foto dia sama pacarnya, tapi di dalam kamar berduaan. Anak SD jaman sekarang ya Allah…… bapak aja sampe sekarang belum pernah foto berduaan sama istri di kamar lagi posisi di bawah selimut, lah itu anak kecil kok udah curi start aja.” 17. Menurut Bapak, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Dulu bapak gak ada tuh pacaran sama ibu berhubungan seks kayak gitu. Pegang tangan ibuk aja bapak gak berani, tau bapak kalo pacaran itu haram, tapi dulu bapak sempat lah pacaran hahaha. Yaudah intinya masih pacaran kok berhubungan seks, nanti kalo udah diputusin, ditinggalin, nangis. Padahal diajak buat dosa mau.” 18. Menurut Bapak, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas? “Kalo menurut bapak itu karena orang-orang Medan udah terkontaminasi budaya luar negeri yang kita tau seks bebasnya memang diperbolehkan, kan beda sama kita yang disini. Jadi semacam mengikuti trend anak muda lah, lagi jamannya apa diikutin. Tapi kalo bapak rasa seks ini gak ada jamannya, kapan aja masuk dia tetap jadi trend..”
Universitas Sumatera Utara
179
19. Jika dilihat dari sudut pandangan tokoh masyarakat, apa yang menjadi alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas? “Yang pasti karena dia gak dekat sama Tuhannya, gak dekat sama Allah. Kalo dia beriman, pasti dijaga Allah supaya gak berbuat zina. Hatinya itu gak dibentengi sama iman makanya dia bisa berbuat zina seenaknya. Yang kayak gitu biasanya nyari duniawi aja.” 20. Menurut Bapak, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah? “Pasti udah banyak yang melakukan meskipun gak semua tapi tetap aja ada yang udah melakukan. Buktinya anak-anak yang hamil di luar nikah kan juga banyak.” 21. Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas? “Pergaulan itu juga mempengaruhi mereka buat seks bebas, ya kalo pergaulan mereka bagus-bagus kan gak mungkin bisa sampe melakukan seks bebas itu. Mungkin selain itu ya di dorong juga ada alasan lain, entah karena keluarganya sibuk jadi gak peduli sama anaknya juga bisa, atau ya kembali lagi seperti yang tadi bapak bilang karena imannya lemah.” 22. Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Bapak, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya? “Pendidikannya itu nomor satu kalo menurut bapak, sekolahnya jadi terganggu. Mau gak mau si perempuan kan harus cuti gak sekolah atau kuliah dulu karena dia harus hamil, melahirkan, ngurusi anaknya sampe bisa ditinggal. Belum lagi gak enak sama tetangga, kan itu aib besar, malu lah. iya kalo tetangganya mendukung, kalo mereka justru menjatuhkan? Kan psikis si kawan itu bisa makin rusak, bahaya buat anak yang di perutnya.”
Universitas Sumatera Utara
180
Informan 3
Nama
: Syafa Safira M.Psi.
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 27 Mei 1969 Umur
: 47 tahun
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Psikolog
Pertanyaan Umum: 15. Apakah pekerjaan Ibu? “Sekarang ibuk lagi sibuk ngajar aja sekali-sekali di TK punya ibu, yaa sama ngelanjutkan S3 ini. kalo ngajar udah gak terlalu sih, karena kan lagi ngejar S3 ini.” 16. Lulusan dari universitas apakah Ibu? “S1 sama S2 ibuk ya di UMA. Sekarang S3 lanjut di Pdjajaran.” 17. Sudah berapa lama Ibu menjadi seorang psikolog? “Kalo jadi psikolog sih ibuk gak terlalu psikolog banget ya hahaha. Cuma kalau ada yang mau konsultasi ya ibuk bisa, kan ibuk kuliah juga ngambil psikologi dari S1 sampe sekarang. 18. Apakah Ibu mencintai pekerjaan Ibu? “Ibuk paling suka kalo udah ada yang datang buat konsultasi sama ibuk. Jadi bisa dengarkan cerita orang, terus bisa saling membantu, jadi lebih ngerti kan sifat-sifat manusia. Jadi suka aja ibu kalo lagi jadi psikolog. Universitas Sumatera Utara
181
Jadi dosen juga ibu seneng, kan aneh-aneh tingkah mahasiswa, lucu-lucu. Apalagi kalo udah di kelas bahasannya asik-asik.” 19. Apa alasan Ibu sehingga memilih menjadi psikolog? “Banyak orang yang bilang kalo psikologi itu ilmu orang gila, buat mempelajari kejiwaan, padahal sebenarnya gak melulu soal itu. Banyak cabangnya, ada yang mempelajari kepribadian setiap orang nah ini seru. Bipolar, mental, banyak sebenarnya. Tapi orang-orang mikirnya psikologi itu buat ngobati orang gila aja. Padahal ya setiap orang itu sebenarnya kondisi psikisnya perlu di upgrade loh haha. Maksudnya tiap orang itu pasti kondisi psikisnya, kejiwaannya itu ada titik gila nya juga. Gak semua orang itu sempurna kok. Itulah ibuk senangnya jadi psikolog ini, karena memang ibuk suka sama bidang ini. setiap hari ada aja nemu hal baru jadinya.” 20. Apakah Ibu sudah berkeluarga? “Udah kok.” 21. Berapakah anak Ibu saat ini? “Anak ibuk cuma cowok satu-satunya, kan sebaya sama adek.” Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya 23. Di dalam keluarga Ibu, apakah Ibu selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak Ibu? “Ibuk ngajarin ya dari kecil, apalagi dia anak cowok kan satu-satunya pulak. Ibuk gak mau ya karena dia anak tunggal jadi dia bisa mengkek seenaknya aja minta ini itu. Makanya dari kecil udah diajarkan biar mandiri, jangan mengkek. Terus kan dia gak punya sodara perempuan juga, jadi ya ibuk ajarkan cara menghargai perempuan itu cemana, jangan jahat sama perempuan. ya intinya dari kecil itu udah diajarkan lah yang bagus-bagus sama dia.” 24. Pernahkah Ibu mengawasi anak Ibu dalam hal mempelajari seks? “Pernah dan selalu sih. Kan biasa kalo seorang ibu itu lebih dekat sama anak laki-lakinya, ya karena anak ibuk memang cuma satu dan laki-laki jadi dekatlah ibuk sama dia. Dari SMP pas dia cerita udah dewasa, dia
Universitas Sumatera Utara
182
langsung cerita ke ibuk, dia nanya itu maksudnya apa. Ya ibuk jelaskan lah mimpi basah itu apa, dan mulai ibuk jelaskan kalo mulai dari sejak saat itu tanda dia udah dewasa, semua hal-hal negatif bisa diperbuatnya. Ya ibuk ajarkan juga, jangan terlalu berhubungan dekat sama perempuan, boleh pacaran tapi kalo udah tamat sekolah, dan terbukti dia pacarannya sewaktu kuliah, itu yang setau ibuk ya hahaha. Kalo dulu masih SMP masih jujur lah dia kan, waktu mau tamat-tamat SMA ya dia gak cerita terlalu banyak kalo gak ibuk yang pancing, itu juga gak terbuka. Mungkin karena udah ngerasa private kali ya dia. Tapi ya ibuk percaya aja sama dia, seandainya pun dia pacaran ya ibuk cuma ngasih izin batasan paling jauh itu cium kening atau pipi aja, buat cium-cium bibir ibuk gak terlalu ngasih izin. Yaa pande-pande dia aja lah, yang penting jangan sampai kejauhan ngikutin nafsunya.” 25. Bagaimana pandangan Ibu melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini? “Itu yang ditakutkan, sekarang disini pun udah mulai banyak yang seks bebas. Memang gak terlalu blak-blakan kayak di Jogja atau Bandung sana, tapi tetap aja udah banyak. Mulai dari yang anak-anak baru puber, kalian-kalian yang udah sebesar ini juga udah mulai berani coba-coba seks bebas, sampe yang udah tua-tua juga banyak kan.” 26. Menurut Ibu, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Sebenarnya enggak wajar kalo dari pendapat ibuk, tapi ibuk ngerasa hal itu udah menjadi hal yang wajar di jaman sekarang ini. selalu menjadikan alasan perasaan cinta buat seks bebas. Padahal udah jelas itu salah, perbuatan yang merugikan.” 27. Di mata Ibu sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Ya kalo menurut ibuk sekarang ya seks bebas ini udah kayak jadi trend, seks bebas itu kan macamnya ada banyak, kalian ciuman aja itu udah dibilang seks bebas, karena apa? Karena kalian itu melakukannya ketika kalian belum menjadi suami istri. Karena trend itu tadi, apa-apa dikit dibilang pasti ya kan udah biasa aja sih ciuman aja. Atau bilangnya pasti, ya namanya sayang sama pacar ya ditunjukkan dari seks inilah.”
Universitas Sumatera Utara
183
28. Menurut Ibu, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Ya enggak lah, kalian kalo seks bebas berarti kalian itu merusak pasangan masing-masing. Si cowok merusak si cewek dan bisa aja jadi merusak masa depannya, gitu juga si cewek merusak pikiran si cowok. Ketika kalian melakukan seks bebas itu, secara tidak langsung itu akan merusak sel-sel otak kalian, kalian akan ketagihan, dan terus-terusan berfikir tentang hubungan seks. Misalkan hari ini ciuman, oh enak ya ternyata. Besoknya udah nyoba yang lain lagi, mulai ngeraba dada, lamalama mulai nyoba berhubungan seks kayak suami istri, dengan alasan apa? Cinta. Jadi setiap hari atau setiap kalian jumpa, di otak kalian itu cuma ada seks dan seks sama pasangan, rasa cinta itu makin lama bisa jadi makin hilang, karena butuhnya itu seks. Nah kalo udah putus, bisa kan jadi melakukan hubungan seks sama yang lain lagi tanpa pacaran. Nah itu dia, kenapa seks bebas sekarang udah mulai merajalela.” 29. Menurut Ibu, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas? “Apa ya… karena budaya kita udah becampur sama budaya luar kali ya dek. Soalnya kan budaya orang timur sama orang barat kan beda .” 30. Jika dilihat dari sudut pandangan psikolog, apa yang menjadi alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas? “Yang kayak tadi ibuk bilang, karena alasan cinta itu. Padahal kan sebenarnya itu nafsu, nafsu yang dibesarkan dan gak bisa ditahan. Kalo kita memang cinta sama pasangan masing-masing itu harusnya saling menjaga, bukan merusak. Itu yang ibuk tanamkan sama anak ibuk, jadi dia itu gak boleh sembarangan kalo sama perempuan.” 31. Menurut Ibu, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah? “Gak semua kok, tapi pasti udah banyak kalo sekarang ini.” 32. Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas? “Itu bisa jadi karena si cewek gak dapat perhatian dari orangtuanya, atau ya memang keluarganya itu gak back up kehidupan mereka. Pergaulan juga jadi alasan kenapa orang bisa melakukan seks bebas itu. Salah pilih
Universitas Sumatera Utara
184
pergaulan, terlalu mengikuti perkembangan trend yang gak baik itu bisa menjerumuskan. Misalnya kawan-kawannya suka dugem, ya dia ikut. Di diskotik kan banyak itu yang menjerumuskan. Bisa jadi juga, orang melakukan seks bebas itu karena keadaan, misalnya aja dia jadi psk karena untuk membiayai kehidupannya. Bisa jadi karena memang keluarganya susah, atau karena dia ngikutin pergaulan temen-temennya yang hidup mewah tapi gak terikuti sama dia.” 33. Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Ibu, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya? “Yang pasti kondisi psikis dia akan terganggu, itu udah pasti. Dengan beban yang dia tanggung kan, harus hamil, sukur kalo dia dinikahi dan gak ada yang tau kalo dia itu hamil di luar nikah, kalo gak ada yang nikahi kan bisa jadi musibah buat dia karena harus nanggung malu. Banyak loh mereka yang hamil di luar nikah dan gak dinikahi itu jadi gila. Ya makanya biar jadi gila kan, janganlah kalian coba-coba seks bebas itu sedikit pun. Karena kalian bakal ketagihan, itu udah alamiah kalian pengen lagi dan lagi. Seks itu kan memang kebutuhan, tapi kan kalo kalian belum nikah ya jangan.”
Universitas Sumatera Utara
185
Informan 4
Nama
: Nayla Apriliani, M.Psi
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Juni 1976 Umur
: 40 tahun
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Psikolog
Pertanyaan Umum: 22. Apakah pekerjaan Ibu? “Ya paling ngajar aja kalo ada yang manggil. Kalo ngajar tetap, saya udah gak ada lagi, soalnya udah sibuk ngurus usaha butik. Tapi ya kalo orang mau konsul-konsul urusan kejiwaan ya saya masih bisa, kalo ada yang manggil buat jadi pembicara di acara anak muda, saya juga bisa hahaha.. gini-gini basic kan psikolog.” 23. Lulusan dari universitas apakah Ibu? “S1 saya di USU, kalo S2 di Unpad.” 24. Sudah berapa lama Ibu menjadi seorang psikolog? “Sejak tamat yah haha. Ya kalo buka praktek buat jadi psikolog gitu ya gak pernah, tapi ya itu tadi basic emang psikolog kan jadi ya paham untuk bidang psikologi.” 25. Apakah Ibu mencintai pekerjaan Ibu? “Ya semua pekerjaan yang saya pilih pasti saya suka dan saya nyaman.” 26. Apa alasan Ibu sehingga memilih menjadi psikolog?
186
“Hmm.. apa yah.. mungkin karena darah itu mengalir aja dari sejak lahir ke saya haha. Soalnya saya dari kecil emang udah suka nanya ke siapa aja, misalnya saya tanya ‘kenapa sih ada orang gila?’, hahaha saya suka nanya kayak gitu ke ibu saya yaaa banyak lagi lah pokoknya. Saya penasaran kok orang-orang itu sifatnya bisa beda-beda, cara mereka mengekspresikan emosi mereka juga kenapa bisa beda-beda. Ya mulai dari situ aja sih saya tertarik aja gitu sama psikologi.” 27. Apakah Ibu sudah berkeluarga? “Sudah.” 28. Berapakah anak Ibu saat ini? “Anak saya udah 2, sepasang.” Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya 34. Di dalam keluarga Ibu, apakah Ibu selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak Ibu? “Ya diajarin, orang kalo gak tau budaya ya bahaya. Apalagi jaman sekarang kan semua udah ikut-ikut budaya barat yang jadi trend di anakanak muda. Ya jadi dari kecil saya ajarin ke anak-anak saya gimana nilai moral yang baik itu, yang paling utama ya saya ajarkan lah budaya islam itu gimana, ya karena kan dia agamanya islam. Dimulai dari agama, baru ke budaya lainnya. Mereka selalu saya kasih tau, mana yang baik dan mana yang buruk.” 35. Pernahkah Ibu mengawasi anak Ibu dalam hal mempelajari seks? “Kalau diawasin banget sih yah enggak yah. Yang penting saya percaya sama mereka dan mereka juga jaga kepercayaan saya aja. Kalau masalah seks, mereka ya dari umur-umur 10 tahun atau yaa mau menjelang puber udah saya ajarin, mana aja yang boleh dan yang enggak. Ya saya ajarin, semua yang ada di tubuh dia itu apalagi alat-alat senstif, itu fungsinya apa dan jangan sampe diliat apalagi dipegang orang, harus dijaga. Yaa semua dari hal-hal kecil dulu diajarin kan.” 36. Bagaimana pandangan Ibu melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini?
Universitas Sumatera Utara
187
“Yaa… pas kayak namanya lah udah bebas dek hahaha. Gak yang anak muda, orang dewasa pun ikut-ikut seks bebas, jadi udah dianggap kayak biasa aja. Padahal kan sebenarnya seks bebas itu gak bagus lah, dari segi agama salah, dari kesehatan juga salah. Lagian semua agama juga melarang kan adanya seks bebas. Buat yang anak muda, seks bebas terlalu sering dan sebelum waktunya juga bisa ngerusak alat reproduksi kalian, otak dan mental kalian juga. Di masa puber-pubernya sekarang saya liat sih banyak yang menjadikan hubungan seks itu sebagai kebutuhan yang harus di dapat, ya kalau udah gitu kan pikirannya jadi dipenuhi seks aja dan hal-hal yang berbau seks, jelas lah itu merusak kan. Dan kalau saya liat sendiri di Medan sih memang gak ada larangan yang benar-benar melarang seks bebas, yaa selama mereka melakukannya dan gak ketahuan ya gak apa.” 37. Menurut Ibu, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Ya enggak lah, meskipun mungkin banyak ya yang di sekeliling kita yang mengatakan seks bebas itu wajar, tapi tetap aja gak wajar kalo di mata saya pribadi.” 38. Di mata Ibu sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Tetap sama aja kayak yang tadi saya bilang, apalagi kalau di Pulau Jawa sana ya lebih bebas lagi. Seks bebas udah dipandang kayak trend sih buat anak muda, dan udah jadi gaya hidup juga buat beberapa bahkan sebagian besar orang.” 39. Menurut Ibu, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Menurut saya ya… gak harus sih sebenarnya. Tapi memang gak bisa juga dipungkiri kan kalau udah pacaran itu gak pengen melakukan hubungan seks itu. Semua itu kan nafsu dan juga perwujudan dari rasa sayang itu sendiri terhadap pasangannya. Udah bawaan setiap orang kalau pengen disayang-sayang, dipeluk, dicium, udah pasti setiap orang pengen. Nah itu makanya kembali lagi ke setiap individunya, yaa bagaimana caramereka mengontrol nafsunya itu. ” 40. Menurut Ibu, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas?
Universitas Sumatera Utara
188
“Ya jelas lah karena budaya barat yang masuk ke kita. Saya sih gak nyalahin budaya baratnya, ya itu emang udah budaya mereka. Apalagi dengan adanya globalisasi ini, sangat memungkinkan untuk terjadinya percampuran budaya. Tapi bukan berarti ketika budaya barat masuk ke budaya kita, harus kita terima semua mentah-mentah. Kan ada yang harus dipilih karena itu baik buat kita, dan ada yang harus dibuang atau gak diikutin karena itu jelas bertentangan dengan norma dan budaya kita. Nah masalahnya disitu, kebanyakan orang kita menerima budaya barat itu sepenuhnya dan menjadikannya trend.” 41. Jika dilihat dari sudut pandangan psikolog, apa yang menjadi alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas? “Karena penasaran yang berawal dari pergaulan sih kalau menurut saya. Yaa selain itu juga karena perasaan sendiri ya, kayak yang tadi saya bilang, semua orang pengen disayang-sayang yaa dalam kata lain pengen mesra-mesraan sama pacarnya kan, jadi ya gitu. Tapi memang banyak sih yang menyalahgunakan keinginan itu, malah dijadikan alasan untuk seks bebas.” 42. Menurut Ibu, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah? “Kalau semua sih, enggak yah. Tapi pasti udah banyak lah..” 43. Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas? “Faktornya.. hmm apa ya.. setiap orang pasti beda-beda faktornya dek. Bisa jadi karena keluarganya enggak mengajarkan norma-norma agama, kebudayaan dan hal-hal baik lainnya dari kecil, jadi dia gak ada bekal yang cukup untuk menjalani kehidupan di masa sekarang ini. Karena bekal yang gak cukup itu, kemungkinan besar dia untuk melakukan hal-hal yang salah dan di luar jalur itu ya ada. Apalagi kalau di dukung sama lingkungan pertemanannya yang juga gak bagus, yauda makanya jadilah seks bebas itu. Di jaman sekarang ini, kalian itu harus pinter-pinter pilih temen dek, cukup pun bekal pendidikan yang ditanamkan sama orangtua kalian, belum tentu selamanya bertahan kalau lingkungan pertemanan kalian gak bagus dan diri kalian sendiri mudah terikut teman.” 44. Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar
Universitas Sumatera Utara
189
pernikahan. Menurut Ibu, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya? “Mental yang paling jadi penghambat, diri mereka sendiri yang akan diuji. Sebelum dunia luar tau kalau mereka itu hamil di luar nikah, diri mereka sendiri udah ketakutan dalam menghadapi dunia luar, bahkan menghadapi keluarganya sendiri. Takut gak diterima atau diasingkan atau apalah, jadi karena pikiran yang aneh-aneh itulah makanya dia bisa aja melakukan hal-hal yang buruk, yaa seperti menggugurkan kandungannya dengan cara aborsi, atau bahkan bunuh diri. Seharusnya ya dia menanggung atas apa yang dia perbuat meskipun seharusnya dia tanggung berdua sama yang menghamili. Tapi tetap aja, harusnya ya dia gak boleh berbuat aneh-aneh dan harus menerima akibatnya lah.”
Universitas Sumatera Utara
190
Informan 5
Nama
: Dra. Khairiyah Ramlah Sari
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 20 April 1966 Umur
: 50 tahun
Suku
: Melayu
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Guru
Pertanyaan Umum: 29. Apakah pekerjaan Ibu? “Ya guru SMP, ibu juga cuma ngajar disini aja di SMP 2.” 30. Lulusan dari universitas apakah Ibu? “Oh ibu dari IKIP, kalo sekarang udah Unimed namanya.” 31. Sudah berapa lama Ibu menjadi seorang guru? “Berapa ya… sekitar 20 tahun kayaknya.” 32. Apakah Ibu mencintai pekerjaan Ibu? “Ya disuka-sukain aja lah haha, namanya dari kuliah juga udah milih kuliah di keguruan, jadi yaa harus dijalani lah jadi guru ini. Ibu suka ngajar, asalkan fasilitas buat belajar itu lengkap dan gak ketinggalan jaman. Gak suka ibu ngajar yang masih nulis-nulis di papan tulis atau anak-anak itu mencatat. Makanya ya pinter-pinter ibu lah cemana buat supaya suasana belajar itu jadi keren, jadi anak-anak itu pun cepat nangkap pelajaran. ” 33. Apa alasan Ibu sehingga memilih menjadi guru?
191
“Apa ya… karena dulu bapaknya ibu pun guru, jadi ngeliat dia ngajar atau ngajarin kami pun kok enak kali gitu, jadi ibu mengidolakan bapak dulu. Atau mungkin juga karena darah-darah pengajar itu ada kali ya haha, jadi semacam memang pengen aja jadi guru.” 34. Apakah Ibu sudah berkeluarga? “Sudah.” 35. Berapakah anak Ibu saat ini? “Anak ibu ada 2, yang satu cowok udah kerja sekarang, udah siap-siap mau nikah lah haha. Yang satu lagi cewek, masih kelas 5 SD.” Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya 45. Di dalam keluarga Ibu, apakah Ibu selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak Ibu? “Iya lah diajarin, lah orang ibu aja jadi guru kewarganegaraan haha masa anak sendiri gak diajarin nilai-nilai moral. Ya mereka dari kecil harus udah diajarin lah. Dari segala hal kecil, mulai dari cara menghormati dan menghargai orang yang lebih tua, bersikap yang baik gimana, yaa memang gak semuanya mereka itu bener atau dilakuin, tapi seenggaknya kan udah diajarin dan ditanamkan ke diri mereka, paling gak ya mereka taulah mana yang baik dan mana yang buruk. Tapi yang paling dasar itu ya mengajarkan soal agama, fondasi dasar mereka ya harus kuat agamanya.” 46. Pernahkah Ibu mengawasi anak Ibu dalam hal mempelajari seks? “Yang si abang lah ya, kalo adeknya apa yang mau diawasin orang masih kecil, ya paling dijaga aja biar gak diganggu orang pedofil. Kalo si abang ini ya dari SMP lah udah ibu awasin, bukan diawasin sih tapi lebih kayak memperhatikan dia, kan itu masa-masanya dia puber kan. Ibu berusaha sebaik mungkin supaya kalo ada apa-apa ya dia cerita ke ibu, mulai dari suka sama cewek, atau apalah. Nah jadi itu buat dia nyaman dan terbuka sama ibu. Tapi tetap ibu kasih tau, mana yang baik dan yang gak baik, terutama untuk urusan seks ya.. karena di masa-masa masih puber itu kan dia masih penasaran soal seks, belum dewasa lah istilahnya mau ikut-ikut kawan aja. Tapi memang waktu dia SMA, ya agak tertutup sama ibu soal cewek atau yang sifatnya pribadi lah. Cuma tetap ibu jaga hubungan kami
Universitas Sumatera Utara
192
ini kan biar gimana dia itu tetap butuh ibu, kadang kan mau anak-anak itu kalo udah agak besar sikit ngerasa udah bisa lah sendiri gitu. Tetap juga ibu ingatkan, jangan diikuti kali kawan kalo gak baik, jangan sampe nyoba narkoba atau seks bebas sekalipun, karena nanti bakal ketagihan. Ibu memang cuma bisa mengingatkan, karena ibu percaya sama dia, kalo misalnya ibu kekang dia pasti makin menjadi lah dia malah makin nyoba hal-hal seperti itu.” 47. Bagaimana pandangan Ibu melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini? “Kalo menurut ibu ya udah ga wajar aja sih buat kita yang punya budaya timur. Jadi semacam kayak apa yah… ngikutin budaya barat aja, kalo gak seks bebas gak keren, gak gaul. Udah biasa kali kayaknya disini, ya enggak pun seks bebas, kadang mau itu ibu liat anak-anak sekolah mojok, udah lah nanti cium-cium orang itu. Ibu males negurnya, itukan urusan mereka, udah gede mereka. Cuma kan dari hal kecil itulah seks bebas itu terjadi kan. Hari ini cium pipi, besok bisa cium bibir, udah kurang dirasanya, pengen lebih dia, udah entah apa-apa diciumnya.” 48. Menurut Ibu, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Enggak wajar lah. Mau banyak pun orang yang bilang wajar, tetap aja sama ibu gak wajar, mau ibu dibilang kuno pun tetap gak wajar. Ya gak di jaman sekarang ajanya, di jaman dulu pun udah banyak juga orang yang melakukan seks bebas, kawan-kawan ibu pun ada nya, dan tetap ibu anggap gak wajar.” 49. Di mata Ibu sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Ya hampir sama lah kayak pendapat sebelumnya, udah merajalela dan udah bebas kali karena udah dianggap kayak trend. Mungkin sekitar 10 tahun lagi, bisa jadi semua orang seks bebas itu jadi hal yang biasa aja. Atau mungkin 20 tahun lagi, di jaman generasi remaja sekarang bakal jadi orangtua, mereka mengizinkan dan mengharuskan anaknya berhubungan seks kalo udah 17 tahun, biar kayak di barat sana. Lagian cemana gak bebas yakan, fasilitas lengkap, gak ada uang untuk beli fasilitas ada banyak semak-semak hahaha apa lagi yakan. Iman lemah, otaknya pun asik mikir gituuu aja jadi mau cemana lagi. Ini kan jaman globalisasi, tapi menurut ibu sendiri orang Indonesia ini belum bisa
Universitas Sumatera Utara
193
menerima globalisasi itu, maksudnya semua aja diterima tapi gak dipilihpilih.” 50. Menurut Ibu, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Nah itu balik lagi ke si anak sama ke orangtuanya hahaha. Ya kalo orangtuanya ngasih-ngasih aja yaudah lah anaknya pun jadi bebas-bebas aja. Memang mungkin ya orangtua itu pasti gak ngasih lah kan anaknya seks bebas, tapi coba lah diliat anak-anak jaman sekarang, liburan ke luar kota ke luar negeri berdua sama pacarnya udah biasa kan? Itu orangtuanya apa gak mikir ya, ‘eh nanti anakku macem-macem gak ya sama pacarnya’. Nah itu dia, secaragak langsung, orangtua itu memfasilitasi dan memberikan celah yang sangat besar buat anakanaknya melakukan hubungan seks sama pacar. Memang kepercayaan itu perlu, tapi setidaknya kita tetap harus menjaga supaya gak jadi sesuatu yang gak diinginkan.” 51. Menurut Ibu, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas? “Ya globalisasi inilah, belum bisa dipilih-pilih dengan baik sama orang kita. Budaya-budaya jadi bercampur-campur, dan kita juga jadi kehilangan moral sebagai bangsa Timur. Bukannya budaya barat itu gak bermoral, cuma kan udah jelas berbeda budayanya.” 52. Jika dilihat dari sudut pandangan guru, apa yang menjadi alasan bagi seorang remaja untuk melakukan hubungan seks bebas? “Kurang itu pendidikan kewarganegaraan sama agamanya hahaha. Itu kan balek lagi ke iman dia sendiri cemana, sanggup gak dia supaya gak melakukan hal itu. Dan itu juga tergantung sama gimana lingkungan pertemanannya sendiri, apakah dia salah bergaul atau enggak. Kalo kami guru-guru ini cuma mengajarkan hal-hal yang dirasa baik dan berguna buat moralnya dia ajanya, sama kayak orangtua fungsinya. Tapi tetap semua itu balik lagi ke anaknya mau gimana.” 53. Menurut Ibu, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah?
Universitas Sumatera Utara
194
“Ya enggak semua lah dan enggak selalu, tapi mungkin sebagian besar sih udah seks bebas sebelum nikah. Ya tapi kalo pacaran ya, paling enggak ciuman itu udah biasa.” 54. Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas? “ Setiap orang beda-beda sih ya kalo menurut ibu. Tapi kalo menurut ibu sih, itu semua tergantung gimana cara keluarga dia itu mendidik dia. Keluarga dan sekolah, apakah keluarga sudah memberikan yang terbaik untuk penanaman nilai moral anaknya? Kalo sudah, tapi dia masih menyalah, berarti lingkungan sekolahnya. Sekolah bukan mutlak cuma guru ya, teman-teman kan juga termasuk di sekolah.” 55. Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Ibu, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya? “Hambatan ya… ya cara dia bersosialisasi dengan lingkungannya lah nanti gimana. Kalo keluarga, udah lah yakan pada akhirnya keluarga dia juga akan mensupport dia meskipun dia udah menyalah. Kalo tetangga ini yang kita gak tau kan, teman-teman dia juga. Karena kan gak semua orang di jaman sekarang ini yang udah berfikiran terbuka dan modern, masih ada juga kan yang menganut kali paham-paham dan nilai-nilai budaya kita, jadi mungkin gak menerima sesuatu yang seperti itu. Ya kalo ibu sendiri sih memang gak setuju ada seks bebas itu, tapi kalo pada akhirnya ada yang harus hamil di luar nikah, yaa gak ibu jauhin lah. Tetap ibu support supaya dia tetap menjaga anaknya, ya jangan sampe lah digugurkan. Seenggaknya dari situ dia bisa belajar kalo apa yang dulu dia perbuat itu salah.”
Universitas Sumatera Utara
195
Informan 1
Nama
: Dr. Nurbani, M.Si
Tempat/Tanggal Lahir : Sidikalang, 2 Agustus 1961 Umur
: 55 Tahun
Suku
: Minang
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Dosen
Pertanyaan Umum:
36. Apakah pekerjaan Ibu? “Jadi dosen.” 37. Lulusan dari universitas apakah Ibu? “S1 ibu di komunikasi usu lah, kaloo S2 ibu di IPB tapi jurusan komunikasi pembangunan, S3 ibu juga komunikasi di Unpad. Cuma tigatiganya topik ibuk soal perempuan semua.” 38. Sudah berapa lama Ibu menjadi dosen? “ Wiih kalo jadi dosen ibuk udah lama lah, hampir 30 tahun. Ibuk juga ngajar di UMA, di FKM juga. Kalo di UMA, ibuk ngajar psikologi komunikasi. Kalo di USU udah 30 tahun ngajar, kan SK ibu keluarnya disini. Mana bole di dua-dua tempat. Kalo di UMA sekali-sekali aja ibu ngajar, iyaa… kalo dipanggil baru ibu ngajar disana.” 39. Apakah Ibu mencintai pekerjaan Ibu? “Ya.. suka aja.” 40. Apa alasan Ibu menjadi dosen?
Universitas Sumatera Utara
196
“Hmm kenapa ya… kamu mau yang standart atau yang.. hahaha. Kenapa ya.. gak tau kayaknya udah tercebur aja kesitu karena ibu dulu sebelum jadi dosen kan sempat di LSM. Yaa…namanya untuk pengembangan masyarakat jadi ibu pikir di masyarakat sama di perguruan tinggi juga sama aja. ” 41. Apakah Ibu sudah berkeluarga? “Ibu nikah tahun 89.” 42. Berapakah anak Ibu saat ini? “Tiga anak ibu.. tiga-tiga nya udah sarjana dan sudah bekerja.. belum menikah.. dua perempuan, satu laki-laki.” Komunikasi Antarbudaya dan Persepsi Budaya 56. Di dalam keluarga Ibu, apakah Ibu selalu menanamkan nilai-nilai moral dan budaya kepada anak-anak Ibu? “ Oh ya jelas. Itu perlu, kalau anak-anak gak diajarkan budaya sama agama, gak tau nanti mereka moral, gak tau agama nanti.” 57. Pernahkah Ibu mengawasi mereka dalam hal mempelajari seks? “Gak diawasin, tapi setiap ada nonton tv ada adegan ciuman apa pegangan tangan itu selalu dikasih penjelasan. Misalnya ada hal-hal yang boleh dilakukan dan yang enggak, ibu jelasin apalagi dari segi agama ya, ibu selalu mengajarkan dari segi agama ya karena kan muslim harus tau mana yang boleh dilakukan dan mana yang enggak. Jadi menurut ibu takutnya itu harus sama yang di atas, bukan yang di sekitar kita. Mulai dari kecil kalo mereka mau pergi-pergi selalu ibu kasih cuma pertanyaan ibu selalu ‘udah bawa mukenah belum?’ buat yang perempuan, kalo yang laki-laki ‘jangan lupa solat ya nak’, udah itu aja. Kalo sampe sekarang anak ibu kalo pacaran gak usah di luar, di rumah juga gak papa. Ngapain pacaran di luar nanti dibawak ke semak-semak. Kalo mereka pacaran mereka gak harus mengenalkan ke ibu, yang penting ibu tetap buat mereka nyaman aja.” 58. Bagaimana pandangan Ibu melihat maraknya seks bebas di Kota Medan ini?
Universitas Sumatera Utara
197
“Ha.. kalo itu ibu gak bisa kasih kesimpulan kesitu. Soalnya kan udah bebas kali seks bebas disini. Dikit-dikit berhubungan seks, gak tau lagi lah ibu sama anak jaman sekarang ini. Makanya buat orangtua yang ada di jaman sekarang itu susah jaga anak-anaknya. Ya harus pande-pandelah dari kecil udah diajarkan budaya sama moral lah.” 59. Menurut Ibu, apakah seks bebas merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Ya enggaklah kalo menurut ibu, tapi mungkin menurut sebagian besar orang udah jadi hal yang wajar .” 60. Di mata Ibu sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Bagaimana ya... Ya kayak tadi yang ibu bilang, udah bebas kali sekarang. Gak cuma di Medan aja, tapi di luar-luar sana juga udah bebas kali kan. Mereka berbuat begitu karena ada kesempatan yang sekarang ibu rasa udah banyak kali kesempatannya.” 61. Menurut Ibu, apakah berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Enggak harus, enggak boleh pun. Karena ibu sendiri pun kalo sama anak-anak ibu selalu mengingatkan, jangan ya pacaran di semak-semak. Kalo mau pacaran ya lebih bagus di rumah, mau nonton atau makan kan bisa di rumah gak harus ke luar. Jadi biar lebih mudah mengontrolnya kalo mereka pacaran di rumah. Kalo di luar kan gak tau kita mereka ngapain. Tapi untungnya anak ibu semuanya kalo pacaran bagus-bagus aja.” 62. Menurut Ibu, apakah penyebab utama dari pelanggaran kebudayaan di Kota Medan ini, terkhusus untuk hal seks bebas? “ Karna menurut ibu penyebabnya bukan cuma dari satu segi, banyak sekali penyebabnya. Selain dari orangtua, media sosial ini kan ngeri kali sekarang ini, itu juga bisa jadi pemicunya. Tapi kalo sebenarnya memang udah ada bekal yang kuat dari si anak dan kalo dia udah paham ya bisa dia milih mana yang baik mana yang enggak. Kayak ibu sama anak ibu, kami udah lama gak sama kan pisah-pisah tinggalnya, tapi tetap anak ibu rajin kami komunikasi, selalu bekabar.”
Universitas Sumatera Utara
198
63. Menurut Ibu, apakah pasangan remaja pada saat ini selalu melakukan hubungan seks di luar nikah? “Gak semua lah kan, tapi banyak yang berbuat begitu.” 64. Apakah faktor utama penyebab terjadinya seks bebas? “ Kalo ibu gak bisa nyalahkan satu-satu sih, semua. Orangtuanya juga gak ngontrol kan anaknya, padahal sekarang kan pergaulan juga udah ngeri-ngeri karena terpengaruh budaya luar. Ya istilahnya kan mereka itu kadang-kadang apa namanya ya.. kepleset, itulah kena godaan setan. Ya itu makanya menurut ibu kalo agamanya kuat, yaa dia lebih ini sih lebih tebal bentengnya. Makanya kalo udah mau ke arah-arah sana ya akan mikir dia. 65. Banyaknya pelaku seks bebas terkhusus pada remaja saat ini, tidak sedikit juga dari mereka yang pada akhirnya mengalami kehamilan di luar pernikahan. Menurut Bapak, apakah yang menjadi hambatan bagi para remaja yang hamil di luar nikah ketika hidup di dalam lingkungan masyarakatnya? “Ya tergantung dia tinggal di lingkungan bagaimana dulu. Kalo dia tinggal di lingkungan yang biasa, modern yaudah lahir aja anaknya. Sekarang kan banyak juga orang nganggap anak yang lahir tanpa nikah kan biasa kan, apalah istilahnya single parent. Tapi ya kalo dia tinggal di lingkungan yang belum modern, kemungkinan besar kehadiran dia dengan kondisi hamil di luar nikah itu gak diterima. Kalo di lingkungan ibuk kayaknya gak ada, biasanya kalo udah ketauan biasanya langsung dinikahkan. ”
Universitas Sumatera Utara
199
Informan 7 Nama samaran
: Ramzi
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 6 September 2000 Umur
: 16 tahun
Pekerjaan
: Pelajar SMA
Suku
: Melayu
Agama
: Islam
Wawancara Pertanyaan Umum : 1. Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? “Enggak kak." 2. Kapan terakhir kalinya Anda memiliki kekasih? “ Waktu SMP kelas 3 kak.” 3. Apakah saat itu dia adalah pacar pertama Anda? “Iya kak.” 4. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda pada waktu itu? “Awalnya biasa aja, lama-lama males juga sama dia.” 5. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda? “Dia banyak ngatur kak, jadi males aja. Masa kemana-mana harus lapor, macem awak mau lari aja.”
6. Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut? Universitas Sumatera Utara
200
“Ya karna suka aja kak, kalo dia baik terus cantik ya jadi lah haha.” Proses Komunikasi 1. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda? “Gak kayak keluarga lain lah, keluarga aku sebenarnya enak lah kami dekat sama mama yang anak-anaknya, tapi kalo sama papa enggak. Ngomong juga jarang-jarang aja, kalo ditanya papa aja baru ngomong. Yaa memang agak kurang bagus hubungan papa sama anak-anaknya, tapi kalo sama mama, kami dekat, selalu cerita semuanya.” 2. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda? “Paling cuma sama kakak atau sama mama aja.” 3. Apakah Anda memiliki teman dekat? “Punya kak beberapa.” 4. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda? “Biasanya ngomongin game, terus film-film kartun baru biasanya naruto, bicarai cewek kadang-kadang jugak lah haha, apalagi ya… paling ya pelajaran lah atau pr.” 5. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks? “Gak pernah, paling buat ketawa-ketawa aja kak, itu pun biasanya kalo ada bahan entah dari meme komik.” 6. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks? “Jarang lah, kami jarang bicara-bicara kek gitu.” 7. Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda?
Universitas Sumatera Utara
201
“Gak pernah kak hahaha, kami anak baek-baek semua jadi gak pernah kayak gitu-gitu.” 8. Lalu bagaimana reaksi Anda ketika teman-teman Anda menceritakan pengalaman mereka? “Karna memang gak pernah ada yang cerita, jadi ya biasa aja. Tapi paling kadang ada yang bahas-bahas kayak gitu, aku diam aja dengarkan kak haha, soalnya gak ngerti-ngerti kali cuma tau aja.” 9. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda? “Pernah tapi jarang lah, paling pun berantem kecil aja.” 10. Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah? “Siapa ya.. kalo masalah besar kali biasanya sama mama atau kakak lah, tapi masalah besarku apa lah, paling sebatas lupa ngerjakan pr haha. Biasanya memang kalo apa-apa cerita sama mama, sama kakak ya kalo cerita soal percintaan anak muda aja.” 11. Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat kalian berpacaran dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja? “Gak dua-dua sih hahaha. Belum cinta kak, cuma suka aja, eh rupanya dia banyak tingkah asik ngatur aja, yaudah gak jadi lah makin suka hahaha.”
12. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda? “Apa ya, banyak begadohnya haha banyak kali dia merepet. Kalo lagi akur paling kami bicarai kegiatan sehari-hari ngapai aja.” Pertanyaan Diri dan Persepsi 1. Sejak kapan Anda mulai mengenal seks? “Dari SD udah tau kak, kan udah belajar.”
Universitas Sumatera Utara
202
2. Seks seperti apakah yang Anda ketahui? “Seks apa ya hahaha, ya cuma tau dari pelajaran aja ya kalo kita itu lahir dari hubungan seks hahaha. Lama-lama ya tau aja seks itu apa-apa aja, ngapai aja, ya cuma tau ya kak gak pernah melakukan.” 3. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Ya enggak lah, bedosa kak haram hahaha.” 4. Di mata Anda sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Ya meskipun aku gak pernah kak, dan kawan-kawanku juga gak pernah cerita, tapi ya aku tau lah sikit-sikit haha. Aku pun punya kawan yang bandel cuma gak kukawani dekat kali karna tau aja dia gak baik. Tapi yaa…. Taulah kak kekmana, menurutku seks bebas ini udah bebas lah namanya aja seks bebas hahaha. Ini yang aku tangkap ya dari cerita kawan-kawanku yang bandel itu ya… mereka aja yang baru seumuran samaku, udah sering katanya sama cewek-cewek orang itu main seks, paling gak ciuman itu gak kemana, udah biasa. Jadi ya gitu ajalah kak, ciuman aja udah biasa kan, pasti yang lebih dari itu udah sering juga. Aku dengar-dengar aja kadang kalo orang itu cerita, kadang mau juga kan kalo orang itu kumpul, aku ikut gabung-gabung kadang pun sering juga aku ditawari cewek sama orang itu hahaha, karna dikira orang itu aku gak mau sama cewek, padahal aku memang gak mau pacaran karna pacaran nyusahin kurasa.” 5. Menurut Anda, apakah penyebab utama dari maraknya seks bebas di masyarakat, terutama di Kota Medan? “Apa ya, kalo kurasa sih ya karena pengaruh budaya barat aja sih, ya kan tau sama tau sih kak kalo jaman sekarang semua orang udah sok kebaratbaratan. Karna udah ngerasa bisa ngikutin gaya hidup orang barat, jadi nya ya lingkungan pun mendukung, mulai dari dibuat tempat-tempat mesum sampe seks jadi kebiasaan disini.” 6. Bagaimana pandangan Anda terhadap orang yang melakukan seks bebas? “Apa ya.. bodoh sih. Otaknya gak dipake, nafsu aja diutamakan, padahal kan bedosa hahaha. Lagian menurut aku ya kak, seks bebas itu merusak
Universitas Sumatera Utara
203
diri sendiri sih. Otak jadinya asik mau seks bebas aja, jadi bawaannya mau mesum aja” 7. Menurut Anda, berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Ya enggak lah, ngapain cobak. Yang setau aku ya dari cerita kakakku ini ya kak, kalo pacaran aja udah main seks, nanti jadi rasanya pacaran itu cuma sekedar seks aja, gadak lagi perasaan sayangnya cuma nafsu aja haha. Lagian, seks itu kan bikin jadi terikat, entah itu si cewek atau cowoknya, jadi lebih banyak ngatur kalo udah main seks gitu, aku gak tipe suka diatur pulak, jadi ya mending gak usah haha.” 8. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas? “Enggak kak, dosa.” 9. Menurut Anda, apakah alasan beberapa remaja sehingga mereka
melakukan hubungan seks sebelum menikah? “Pengaruh budaya barat haha. Ya gara-gara itu juga lah, kan jadi terikut pergaulan bebas juga sih kak, pergaulan bebas itu kan kalo kita salah milih kawan jadinya ya gitu. Kalo keluarga gak back up pergaulan anaknya, jadinya ya bisa jadi gitu kak.” 10. Menurut Anda, apakah faktor utama beberapa remaja melakukan seks bebas sebelum menikah? “Keluarga kak, menurutku ya kalo keluarganya sama lingkungan tempat tinggalnya gak mendukung dia buat berbuat baik, ya jadi lah dia anak bandel. Kadang ada keluarga yang gak harmonis, jadinya ya si anak mencari kebahagiaan di luar sana dengan cara seks bebas misalnya. Ada juga keluarga yang harmonis, tapi si anak tetap kena seks bebas karena pergaulan kawan-kawannya. Semua bisa aja terjadi sih, kalo menurutku ya, keluarga itu yang utama kak karna kan mereka ngontrol si anak ini cemana. Diajarin yang baik-baik aja bisa jadi gak baik, gimana lagi kalo gak diajarin yang baik sama sekali.” 11. Ketika seorang remaja melakukan hubungan seks sebelum menikah, dan kemudian terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, bagaimanakah pendapat Anda mengenai situasi tersebut?
Universitas Sumatera Utara
204
“Itulah kan, kalo di bilang kasian si ceweknya ya gak juga, orang dia mau aja, entah kalo tadi diperkosa kak. Jadi ya rasakanlah akibatnya hahaha. Paling ya tekanan mental aja sih kalo dia anaknya yang gak tahan mental, kalo pun lingkungannya nerima, pasti tetap malu sama nyesal juga dia itu. Jadi ya… jangan buat dosa aja makanya hahaha… kasian orangtua.”
Universitas Sumatera Utara
205
Informan 8 Nama samaran
: Dea
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 7 Juli 2003 Umur
: 13 tahun
Pekerjaan
: Pelajar SMP
Suku
: Aceh
Agama
: Islam
Wawancara Pertanyaan Umum : 7. Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? “Enggak kak." 8. Kapan terakhir kalinya Anda memiliki kekasih? “ Sebulan lalu kak haha.” 9. Apakah saat itu dia adalah pacar pertama Anda? “Enggak kak, pacar yang kedua.” 10. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda pada waktu itu? “Nyaman sebenernya kak, tapi Dea lagi males punya pacar aja, soalnya ribet.” 11. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda? “Dia suka kali sama Dea mungkin ya haha. Soalnya gak pernah gak nyariin, kadang kan Dea mau sama kawan tapi dia ngajak berdua terus. Lagian Dea juga sibuk kan banyak kegiatan sama les, jadinya jarang jumpa dia.”
206
12. Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut? “Karena dia baik sama Dea dan Dea juga suka sama dia.” Proses Komunikasi 13. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda? “Biasa aja sih kak, Dea dekatnya sama papa tapi papa sering keluar kota jadi sekarang Dea dekatnya sama mama. Kalo abang Dea kan ada 2, tapi dua-duanya suka pulang malam, yang satu sibuk les, satu lagi sibuk ekskul dia jadinya jarang kali sore di rumah. Tapi Dea sama abang-abang Dea dekat juga kok. Intinya kami dekat semua dan saling menyayangi kak hahaha. ” 14. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda? “Ya pernah kak, Dea sering cerita ke mama. Tapi kea bang juga sering, biasanya cerita cowok sih. Soalnya abang juga bilang, kalo ada cowok yang jahat sama Dea, lapor ke abang haha.” 15. Apakah Anda memiliki teman dekat? “Punya kak, kami satu geng berlima.” 16. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda? “Ya beda-beda kak, karena ada 2 temen Dea yang cowok jadi ya kadang kami ngebahas bahasan cowok. Yaa cuma Dea yang lebih dekat ke temen cowok, kalo temen cewek yang dua lagi gak pala dekat sama orang itu. Kalo lagi sama temen yang cewek ya bahasan kami soal cowok udah pasti kak haha, atau kadang ya bahas-bahas soal fashion, atau make up sikitsikit lah, yaa bahasan cewek lah kak cemana. Oh ya, film korea juga kak hahaha. Kalo sama temen Dea yang cowok, ya bahas apa yang bisa dibahas aja. Tapi kadang kalo orang itu udah kumat gilaknya, mau bahas soal cewek kak, jadi Dea dengarkan aja lah haha.” 17. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks?
Universitas Sumatera Utara
207
“Enggak sih kak, Dea dengar-dengar aja kalo cerita kayak gitu dari temen Dea yang cowok kak. Yaaa namanya cowok yakan, gak mungkin gak bahas kayak gituan. Cuma ya mereka bahas-bahas aja sih, Dea nguping. Tapi kadang mau juga nimbrung kalo mereka udah bahasannya kejauhan haha. Biar gak makin ngeres aja kak pikirannya.” 18. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks? “Jarang-jarang lah kak, itu juga kalo Dea gak sengaja dengar mereka bahas itu. Kalo Dea pribadi sih gak pernah bahas.” 19. Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda? “Apa yang mau diceritain kak orang kami aja gak pernah kayak giu semua sih setau Dea, gatau ya kalo mereka udah pernah. Tapi kami gak pernah cerita-cerita kayak gitu.” 20. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda? “Pernah kak, tapi gak yang gimana kali. Tapi lebih sering gak enakan sama kawan-kawan yang cewek. Soalnya yaa taulah yakan kalo temenan sama cewek sensitif kali hahaha..” 21. Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah? “Sama mama kak, tapi kalo cerita cowok ya sama abang juga hahaha jadi bisa tau dari pandangan cowok.” 22. Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat kalian berpacaran dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja? “Karena Dea suka lah kak, kalo gak suka ya gak bakal mau Dea. Tapi memang gak pernah sih Dea kalo pacaran mikir-mikir seks gitu kak, haha gak berani lah.”
23. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda?
Universitas Sumatera Utara
208
“Bahas sekolah kak, bahas keluarga, bahas apa yang bisa dibahas sih haha.” Pertanyaan Diri dan Persepsi 12. Sejak kapan Anda mulai mengenal seks? “Cuma sekedar tau ya kak, dari SD soalnya kan ada belajar soal seks dikit kak.” 13. Seks seperti apakah yang Anda ketahui? “Yaa soal pelajaran sih kak. Tapi sejak SMP ini udah mulai taulah sikitsikit seks itu ngapain aja. Tapi cuma sekedar tau ya kak haha.” 14. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Buat Dea sih enggak ya kak, karena setau Dea juga itu merugikan. Tapi gak tau ya kalo menurut orang-orang.” 15. Di mata Anda sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Dea gak terlalu paham cuma sekedar tau aja kak dari cerita-cerita kawan, cerita abang-abang Dea yaa pokoknya dari segala macam cerita sama berita-berita aja sih hahaha. Pokoknya menurut Dea yaa udah bebas lah sekarang seks bebas itu kayak udah hal biasa yang gak perlu takut-takut kali dan gak perlu ditutup-tutupin kali kalo kita ngelakuin hal itu.” 16. Menurut Anda, apakah penyebab utama dari maraknya seks bebas di masyarakat, terutama di Kota Medan? “Menurut Dea itu sih karena pengaruh dari luar negeri kak. Abang Dea juga bilang gitu sih, katanya karena kita sekarang udah sok-sok ikutan orang Barat kak gaya hidupnya, jadi ya gitu. Tapi setelah Dea liat-liat pun ya emang iya sih kak haha.” 17. Bagaimana pandangan Anda terhadap orang yang melakukan seks bebas?
Universitas Sumatera Utara
209
“Dea gak mau menghakimi ya kak, soalnya Dea udah diajarin dari dulu harus open minded haha. Tapi tetap aja menurut Dea, yaa terserah mereka mau melakukan itu apa enggak, kan ruginya di mereka. Tapi tetap aja menurut Dea itu perbuatan bodoh lah kak, cuma ya kita-kita ini harus saling mengingatkan aja jangan sampai kayak gitu dan kita juga jangan kayak gitu. Tapi kalo tetap mau dibuatnya yaudah itu urusan dia.” 18. Menurut Anda, berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Tergantung sih kak, kembali lagi ke setiap orang. Kalo menurut Dea sih enggak, ya karena pacaran itu gak prioritas utama sama Dea, lagian memang Dea gak mau sih kayak gitu-gitu. Ya gak tau kalo orang pacaran yang lainnya ya.” 19. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas? “Pegangan tangan aja gak pernah kak apalagi kayak gitu haha.” 20. Menurut Anda, apakah alasan beberapa remaja sehingga mereka
melakukan hubungan seks sebelum menikah? “Karena ikut-ikut kawan kak, karena udah jadi trend dirasanya, makanya dibuatnya lah kayak gitu. Tapi pun kalo keluarganya bagus kak, pasti gak bakal dia terikut hal-hal kayak gitu. Yaa bisa jadi juga sih kan karena keluarganya gak kasih perhatian lebih sama dia.” 21. Menurut Anda, apakah faktor utama beberapa remaja melakukan seks bebas sebelum menikah? “Faktor.. apa ya kak, kayaknya keluarga lah. ya kayak yang tadi Dea bilang, kalo keluarganya ya ibaratnya gak sayang sama dia, atau gak diajarkan yang bagus-bagus sama dia, gak rajin ditanyain tiap hari yaa anaknya pun bisa cari kesenangan lain di luar sana ya meskipun dengan cara yang gak bagus. Itu lah kenapa, kami sekeluarga saling dekat kak, soalnya kata mama kami ini harus merasa nyaman di keluarga sendiri, biar gak cari nyaman sama orang lain.” 22. Ketika seorang remaja melakukan hubungan seks sebelum menikah, dan kemudian terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, bagaimanakah pendapat Anda mengenai situasi tersebut?
Universitas Sumatera Utara
210
“Itu sih salah dia sendiri kak, kan dia yang mau berhubungan seks itu. Jadi ya dia harus nanggung akibatnya kak, mau dinikahi atau enggak ya itu takdir dia. Tapi yang jelas anaknya jangan sampe dibunuh, digugurkan atau dibuang sih kak, kasian. Nanti dia pun makin bedosa kak. Yaa kalo keluarga dia marah karena dia buat aib, atau tetangganya jadi jauhin dia ya itu lah akibatnya kak. Pande-pande dia lah bisa tahan apa enggak sama semua itu.”
Universitas Sumatera Utara
211
Informan 9 Nama
: Zakki
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 09 Oktober 1996 Umur
: 20 tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Suku
: Minang
Agama
: Islam
Wawancara Pertanyaan Umum : 13. Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? “Sekarang ya gak ada" 14. Kapan terakhir kalinya Anda memiliki kekasih? “Kapan ya, tahun lalu lah terakhir pacaran.” 15. Apakah dia adalah pacar pertama Anda? “Bukan pacar pertama dia.” 16. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda yang terakhir? “Hahaha.. nyaman-nyaman jambu lah.” 17. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda? “Dia itu gampang kali dengarkan cakap-cakap sama suara-suara dari luar. Misalnya ada kawannya komen kayak gini tentang hubungan kami, dia dengarkan. Terakhir jadinya berantem, gitu aja terus. Lagian kawankawannya suka kali ikut campur urusan kami. Buat risih.”
212
18. Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut? “ Ya karena suka lah. nanti kan lama-lama bisa jadi sayang atau cinta.” Proses Komunikasi 24. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda? “Keluarga kami itu harmonis, di keluarga kami itu segala keputusan itu dilakukan secara demokratis. Kalo ada misalnya harus ngambil keputusan gitu, biasanya kami kumpul, kami bahas sama-sama. Yaa demokratis lah cemana demokratis itu hahaha. Jadi gak ada paksaan dari orangtua atau otoriter. Terus pun kalo lagi ada waktu senggang, kami jalan-jalan sekeluarga, refreshing lah.” 25. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda? “Ya selalu lah. kami apa-apa selalu cerita, misalnya tentang apa ya… semua sih kami ceritain ke orangtua. Ya apapun ku ceritain gitu. Misalnya aku lagi dekat sama siapa, aku ceritain juga haha. Jadi orangtuaku tau siapa pacarku gitu. Kuliah juga pasti aku ceritain lah, kegiatan di kampus sama di luar juga, ya semua-semua lah.” 26. Apakah Anda memiliki teman dekat? “Punya lah banyak.” 27. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda? “Banyak, ya kadang bahas kuliah, keluarga, cewek, hahaha.. bahasan soal cewek ini memang gak bisa lepas. Yaa bahas-bahas aja cewek mana yang disuka atau yang suka diliat aja sih.” 28. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks? “Pernah lah sering. Cowok kalo gak bahas itu gak mungkin.” 29. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks?
Universitas Sumatera Utara
213
“Kalo bahas yang serius kali gak pernah lah. Tapi kalo lece-lecean ya sering sih tapi gak sering kali juga. Kalo ada bahan aja. Itupun aku cuma dengarkan aja, gak pala mau ikut melece atau bahas hahaha.” 30. Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda? “Enggaklah ya gak pernah lah, apalagi aku belum pernah kek gitu-gitu hahaha.” 31. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda? “Pernah... ya gara-gara salah paham itulah seringkali. Pengaruh dari orang luar merusak perkawanan kami, misalnya gampang kali dengarkan cakap-cakap dari yang bukan kawan-kawan dekat gitu soal kami, dah lah nanti terpengaruh dia. Kadang pun kawan sendiri yang mulutnya lebar kali bawa masalah, kami satu geng misalnya lagi bermasalah, dia merajuk sama kami, cerita dia ngadu sama kawan yang lain jadi nyebar lah cerita kami slek ke orang-orang luar”. 32. Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah? “Sama Tuhan lah hahaha udah paling bagus itu. Aku gak suka cerita cerita sama orang lain, bukannya dapat solusi malah kadang dibicarain dibelakang. Atau ya paling cerita sama kawan dekat yang bener-bener dekatlah.” 33. Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat itu dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja? “Ya karena memang suka, sayang, kalo soal seks mana pernah kami kek gitu, kan kujaga kali mantanku waktu itu gak ada niat mau merusak.”
34. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda? “Apa aja, paling sering bahas kuliah lah, terus kegiatan sehari-hari ngapain aja, bahas keluarga, bahas masalah-masalah atau kalo lagi berantem ya bahas kenapa bisa berantem itu sampe berhari-hari hahaha.”
Universitas Sumatera Utara
214
Pertanyaan Diri dan Persepsi 23. Sejak kapan Anda mulai mengenal seks? “Dari SD lah tapi buat education ya.” 24. Seks seperti apakah yang Anda ketahui? “Pelecehan sih, batas-batas laki laki ke perempuan itu gimana, karena kan aku taunya buat education. Kalo yang buat education gitu, ya mulai dari ciuman-ciuman gitu ya aku tau, sampe ke yang lain-lain pun tau aja sih aku.” 25. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Gak wajar lah bagi aku.” 26. Di mata Anda sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Di mataku itu sekarang udh gak terkontrol gitu ya. Istilahnya ya kapan dia mau dan ada kesempatan ya dilakukannya. Istilahnya ya kalo sekarang ini norma, nilai agama bagi mereka itu udah gak penting lagi, jadi ya gitu yang gak mematuhinya itu udah gak ada nilainya lagi untuk mencegah mereka melakukan itu, jd gak ada penghalang lagi lah. Ya udah kayak jadi habbit gitulah, kebiasaan. Jadi mereka berani berbuat. Ya kalo mereka liat dari sisi agamanya ya mereka mikirnya pun bencananya gak datang langsung kok, jadi masih ada kesempatan tobat. Ya padahal kan kita gak tau yakan kapan kita mati, bisa hari ini hidup, rupanya besok udah mati, gak ada lah sempat buat tobat .” 27. Menurut Anda, apakah penyebab utama dari maraknya seks bebas di masyarakat, terutama di Kota Medan? “ Kalo menurut aku ya.. pengaruh dari luar, lunturnya nilai budaya, gak ada imannya. Jadi dia gak ngerasa ada hukuman gitu yang dia rasakan dari akibat yang dia lakukan. Mungkin dia mikir selagi gak ada yang tau dan sama-sama mau buat seks bebas gitu ya gak masalah.” 28. Bagaimana pandangan Anda terhadap orang yang melakukan seks bebas?
Universitas Sumatera Utara
215
“Rasaku itu…… kek mana ya. Bodoh sih. Karna kan hidup itu cuma sekali. Kenapa gak dirasakan yang indah-indahnya. Kenapa gak ditunggu saatnya aja. Kan kenikmatan kek gitu sesaat aja. Selebihnya ganjaran.” 29. Menurut Anda, berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Tidak, karna menurut aku pacaran itu tidak ada, setelah aku sadari bahwa landasan di agama ada mutlaknya dilarang pacaran.” 30. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas? “Enggak sama sekali. Ini aku bukan sok suci ya, cuma ya memang gak pernah. Bukannya gak punya nafsu, tapi kan yang kayak gitu harus ditahan, daripada kena dosa terus pun nanti kena sial, bagus gak usah berhubungan seks sebelum nikah gitu. Pacaran aja dilarang agama kok, apalagi berhubungan seks kayak gitu.” 31. Menurut Anda, apakah alasan beberapa remaja sehingga mereka
melakukan hubungan seks sebelum menikah? “ Apa ya.. kalo menurut aku sih pergaulan juga termasuk salah satu alasannya. Ya mungkin awalnya penasaran karna dengar-dengar cerita kawannya yang udah berhubungan seks atau apalah yakan, terus yaudah jadi nyobain.” 32. Menurut Anda, apakah faktor utama beberapa remaja melakukan seks bebas sebelum menikah? “Ya itu lah paling karena kurang kuat imannya, penanaman agama sama budaya di keluarganya gak mendalam, jadi dia juga gak terbentengi dirinya buat berbuat kek gitu. Pertemanan sama lingkungan juga mempengaruhi, tapi yang paling penting sih itu balik ke diri sendiri lagi. Kalo di keluargaku sendiri sih kami memang ditanamkan dari kecil soal nilai-nilai agama dan kebudayaan itu. Jadi dari kecil ya kami udah paham. Aku pribadi sih kalo berkawan ya pilih-pilih background keluarganya juga, maksudnya dia ini anak baik-baik apa enggak gitu.” 33. Ketika seorang remaja melakukan hubungan seks sebelum menikah, dan kemudian terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, bagaimanakah pendapat Anda mengenai situasi tersebut?
Universitas Sumatera Utara
216
“ Nah itu lah kan, kalo udah seks bebas meskipun udah pake segala macam alat supaya mencegah kehamilan tapi kalo udah ditakdirkan hamil ya mau bilang apa coba. Makanya jangan dilakukan kalo gak mau kena resikonya. Nanti kalo udah gak mau hamil, dipaksa digugurkan padahal banyak orangtua lainnya yang pengen punya anak tapi gak bisa-bisa. Lagian, meskipun jaman sekarang ini seks bebas udah biasa kayaknya ya, tetap aja kalo si perempuan hamil di luar nikah akan dipandang jelek dan rendah. Belum lagi kalo dia masih sekolah, ya gimana sekolahnya kan jadi terhambat. Masih mudah udah harus hamil tanpa suami, kan malu. Rusak mentalnya, beban hidupnya nambah, buat malu keluarga juga, yang paling pasti dosanya sama Tuhan kan apalagi kalo sampe mau digugurkan anaknya. Yaaa intinya janganlah seks bebas itu, rugi aja yang di dapat.”
Universitas Sumatera Utara
217
Informan 10 Nama
: Prili
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 4 April 1995 Umur
: 21 tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Suku
: Melayu
Agama
: Islam
Wawancara Pertanyaan Umum : 19. Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? “Aku pun bingung jawabnya ini nyim haha.” 20. Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan dengan pacar Anda saat ini? “Hampir 5 bulan, cuma sekarang lagi gak jelas aja masih pacaran apa enggak” 21. Apakah ini adalah pacar pertama Anda? “Pacar ke empat sih abang ini. ” 22. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda sekarang? “Nyaman-nyaman aja sih, kadang. Hahaha..” 23. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda? “Orangtuaku sebenernya kurang setuju kalo aku pacaran sama dia, tapi kalo buat dekat bekawan-bekawan aja ya gak papa. Soalnya apa ya.. umur kami jaraknya lumayan jauh sih 7 tahun, lagian kerjaan dia juga gak menjamin buat nanti kalo misalnya nanti aku nikah sama dia. Terus dia
218
itu sifatnya masih kayak anak-anak, jadi mamaku rasa gak cocok juga kalo samaku yang lebih masih kayak anak-anak hahaha..”
24. Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut? “Biasanya karena aku suka sama dia, terus kayak selalu ada aja jalan buat pdkt, jadi yaudahlah jadi dekat. Nah abistu ya karena dia baik terus perhatian samaku, pasti aku gampang kali suka sama orang.”
Proses Komunikasi 35. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda? “Aku sama papaku gak dekat, gak aku aja sih, adek-adekku juga. Soalnya dia suka marah-marah, dulu sering berantem sama mamaku, sampe terakhir karena aku mau belain mamaku yang sering dipukuli dia, aku malah jadi kenak sasaran dia. Jadi aku yang berantem sama dia hahaha. Cuma sekarang ya udah biasa aja sih, gak becakap aja aku sama dia, nanti lah kalo udah pas waktunya baru kucakapi haha. Tapi kalo sama mamaku, aku dekat. Semua-semua ku ceritakan, ya gak semua sih tapi hampir semua hahaha. Sama adek-adekku juga dekat, meskipun sering berantem tapi yaa gitulah.” 36. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda? “Sama mamaku lah kalo masalah yang berat-berat, atau masalah seharihari juga sih. Kadang-kadang aja aku cerita soal cowok ke adek-adekku. Ke mama lebih sering intinya.” 37. Apakah Anda memiliki teman dekat? “Punya.” 38. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda? “Apa aja, karena kami bekawan pun cowok cewek, jadi banyak bahasannya. Dari bahasan yang bermutu, sampe yang sampah pun kami bahas haha.”
Universitas Sumatera Utara
219
39. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks? “Pernah haha. Tapi gak semua sih, ada yang udah paham jadi langsung nangkap kalo kami bahas kayak gitu dalam konteks becanda. Ada yang gak paham pun ikut-ikut paham aja. Tapi kalo udah bahas yang benerbener serius, pernah juga. Cuma gak untuk umum segeng lah, paling beberapa aja yang udah paham dan open minded. Soalnya kan gak semua kawanku ini pikirannya terbuka, ada yang bahas kayak gitu langsung sok sok jijik gitu padahal pun kalo udah kena bisa jadi dia lebih ketagihan.” 40. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks? “Kalo buat lece-lecean pasti selalu aja ada diselipkan di setiap lecean. Tapi kalo buat bahasan yang serius, itu biasanya kalo kami mau sharing aja soal sesuatu yang mengganjal.” 41. Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda? “Pengalaman sih enggak sering. Soalnya yang bener-bener udah sampe ke tahap hubungan seks yang jauh itu cuma beberapa, gak semua. Paling pun mereka yang open minded itu cuma sampe ciuman gitu lah. aku malah yang kadang suka cerita ke dua temenku yang emang udah paham dan cukup dewasa menurutku buat nanggepin hal kek gini. Ya aku juga cerita paling kalo misalnya ada sesuatu yang buat kepikiran aja sih atau kadang kalo ditanya mereka ‘udah ngapain aja kau?’ gituuu hahaha.” 42. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda? “Ya pernah lah, namanya bekawan. Tapi lebih sering memang gak enakan kalo sama kawan yang cewek, soalnya aku gak tipe yang suka kali menggosip, jadi kadang kurang cocok aja. Lebih nyaman temenan sama cowok sih.” 43. Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah? “Sama mama ku, tapi kalo ada cerita yang gabisa kuceritain ke mamaku, ya paling aku cerita ke temenku. Cuma kawan cowokku yang paling dekat ya, kalo kawan dekat cewek pun ada, cuma yang paling nyaman cerita ya
Universitas Sumatera Utara
220
sama satu orang kawan cewekku, satu kawan cowokku. Jadi kalo apa-apa gitu aku suka cerita ke dua orang yang beda, tapi bisa jaga rahasia, supaya aku bisa dengar pendapat orang itu dari sisi cowok sama sisi cewek haha.” 44. Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat ini dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja? “Yah karena cinta lah haha. Awalnya abang itu yang suka samaku, sampe dia nanya-nanyain aku ke mamaku. Ya mereka emang udah kenal, cuma karena waktu itu aku lagi dekat sama orang lain, jadi dia gak ku tanggapi. Cuma karena dia gencar kali kurasa, jadi lama-lama luluh juga haha. Makanya jadi dekat terus pacaran. Umur dia pun bukannya masi anakanak kan, jadi memang niatnya mau serius aja, mau komitmen, aku juga udah males pacaran main-main aja haha.”
45. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda? “Kami ngechat juga jarang, paling ketemu itu juga kalo lagi gak sibuk haha. Ya bahas apa ya, paling aku nanya-nanya cemana dia di kantor, atau aku cerita di kampus aku ngapain, aku mood nya lagi bagus apa enggak, bahas skripsi, atau kadang kerjaan ini kalo lagi ada event suntuk juga pas lagi sibuk skripsian, yaa banyak aku yang cerita, dia lebih sering dengarkan keluh kesahku aja sih haha. Tapi dia juga sering cerita kok.”
Pertanyaan Diri dan Persepsi 34. Sejak kapan Anda mulai mengenal seks? “Dari SMP. Nah jadi waktu itu aku pernah punya pacar anak bola, jadi pas gak lama kami pacaran, dia itu di karantina. Masuk ke asrama, jadi gak pernah jumpa. Yaa dari situ lah dia mulai lah kan agak-agak suka mincing ngebahas seks gitu, ya aku kan penasaran maksudnya apa jadi aku banyak googling ajalah. Jadi dari situ pahamnya, kalo cuma sekedar tau, ya dari SD, kan ada belajar bahas-bahas reproduksi.” 35. Seks seperti apakah yang Anda ketahui? “Dulu ya karena kami cuma bisa telponan, jadi kadang tebahas soal seks ya di telpon, kayak phonesex gitu. Tapi ya makin lama makin tau semua-
Universitas Sumatera Utara
221
semua lah haha. Cuma sekarang ya cukup tau aja, gak mau banyak tau lagi hahaha.” 36. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Sebenernya ya… enggak. Tapi karena udah banyak yang kayak gitu, jadi terasa kayak kalo berbuat pun gak papa asal gak ketahuan atau gak hamil. Tapi tetap aja sebenarnya menurutku gak wajar.” 37. Di mata Anda sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Ya kayak yang tadi ku bilang sih, udah banyak juga kan yang seks bebas gitu. Ya mungkin kita aja yang gak tau. Kayak aku gini lah, orang kalo nilai aku sekilas pasti gak nyangka kalo aku pernah seks bebas, tapi nyatanya kan emang pernah. Jadi sebenernya banyak aja yang udah melakukan seks bebas itu cuma kita gak tau. Ya aku aja ya, kawankawanku pun ada aja yang udah pernah, dari yang cuma gelik-gelik aja sampe yang udah expert pun ada. Gak usah lah munafik, yang pacaran itu pasti banyak yang udah ciuman, ciuman pun pasti ada dia megangmegang, lama-lama ya kurang dirasanya, udahlah semi-semi jadinya. Jadi, udah ku anggap disini udah biasa aja dilakukan asal gak ketauan. Gak ada juga yang memang melarang kali.” 38. Menurut Anda, apakah penyebab utama dari maraknya seks bebas di masyarakat, terutama di Kota Medan? “Budaya sih. Kan seks bebas udah jadi hampir trend lah kalo istilahnya. Di barat kan seks bebas itu wajar - wajar aja. Beda kalo disini kan itu dilarang, masih tabu sebenernya. Cuma ya karena udah jaman globalisasi dan budaya barat juga udah masuk kesini, jadi ya udah wajar-wajar aja. Apalagi kalo pengen ngikutin trend. Kan budaya barat dianggap gaul gitu, keren.” 39. Bagaimana pandangan Anda terhadap orang yang melakukan seks bebas? “ Aku gak bisa menghakimi, orang aku juga seks bebas dulunya. Cuma ya, memang sih seks bebas itu susah kali dihindari kalo udah pernah kenak sekali jadi mau lagi. Ya kalo rasaku sih, ada bagusnya supaya pelan-pelan dikurangi ajalah yang kayak gitu. Kalo lagi pengen banget gitu, ya ditahan. Terutama buat yang cewek ya, karena kan bakal rugi di dianya
Universitas Sumatera Utara
222
sendiri. Ya kalo cowok-cowok itu abis masukin udah abislah perkara. Enak di dia aja, kalo kita yang cewek kenapa-kenapa, belum tentu kan dia mau tanggung jawab. ” 40. Menurut Anda, berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Sebenernya enggak, tapi memang susah ngontrol nafsu kalo lagi berduaan sama pacar. Lagian seks itu buat kecanduan, ada bagusnya jangan pernah nyoba sekali pun karna nanti bakal ketagihan lagi, dilakuin lagi.” 41. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas? “Pernah lah, tapi kalo yang sama pacar cuma sama satu orang aja, sama yang kemaren ngajarin soal seks itulah. Terus ya paling ada sama gebetan, udah dekat kali sampe bertahun-tahun, gatau sih apa statusnya sebenernya haha, pernah juga sama dia.” 42. Kapan pertama kali Anda melakukan hubungan seks bebas? “Waktu kuliah, semester dua atau tiga gitu aku lupa. Sial aja kemaren dapat pacar yang asik ngajak kayak gitu, jadi terikut lah.” 43. Dengan siapa Anda melakukan hubungan seks bebas pertama kali? “Sama pacarku, waktu itu. Nyesal juga sebenarnya pacaran sama dia, jadi salah jalur gini aku kan haha. Padahal sebelum-sebelumnya aku gak pernah berurusan sama hal kayak gitu. Paling pun chat-chat mengarah ke arah situ aja, gak pernah sampe melakukan.” 44. Mengapa Anda bisa sampai melakukan hubungan seks bebas? “Karena penasaran dan pengen sih haha. Soalnya dulu asik diajakin aja, asik dipancing-pancing aja cuma aku nolak terus. Jadi, ada pas satu moment aku gak bisa ngelak dan nolak lagi, eh jadinya malah aku yang mau lagi. Tapi waktu itu sebenernya belum sampe berhubungan intim, cuma semi-semi aja, tapi tetap aja kan jadi kesitu juga arah-arahnya.” 45. Apa alasan terbesar Anda sehingga Anda mau melakukan hubungan seks bebas?
Universitas Sumatera Utara
223
“Alasan? Satu, aku penasaran. Dua, aku pengen nyoba. Ketiga, aku emang udah cinta kali sih sama pacarku waktu itu. Lagian aku kan emang gak dekat sama papaku, jadi aku ngerasa aku butuh disayang laki-laki. Nah pas pulak kan punya pacar, dia juga memang kuakui lah sayang kali dulu samaku, jadi ya aku nyaman aja sama dia, makanya jadilah kayak gitu. Ya intinya karna memang aku kurang kasih sayang dari papa aja, jadi aku cari kesenangan sama laki-laki lain haha.” 46. Faktor-faktor apa saja yang membuat Anda sampai melakukan hubungan seks bebas? “Kalo aku sih ya karna memang keluarga. Aku ngerasa gak nyaman sama situasi keluargaku yang kami itu jarang kali bahagia kurasa. Aku muak aja gitu kalo bosku dua-duanya asik berantem, ganggu kali. Satu rumah jadi suntuk, jadinya yaudah lah kalo aku dekat sama cowok terus aku jadian sama dia, aku ngerasa lepas aja. Karena aku ngerasa ada yang sayang samaku, jagain aku, terus gak buat otakku penat aja.” 47. Sudah berapa kali Anda melakukan hubungan seks bebas di luar nikah, sampai saat ini? “Sebenernya aku gak pernah berhubungan seks sampe tahap yang berhubungan intim. Cuma sampe apa sih ya bahasanya, kayak gitulah haha. Pokoknya aku udah pernah liat punya dia, dia juga gitu. Udah posisi gak berbaju, cuma nempel-nempel aja, jadi gak pernah sampe dimasuk-masukkan gitu ya. Nah kalo kayak gitu sih berapa kali ya… gak sampe sepuluh kali lah pokoknya total semuanya haha..” 48. Apakah pada saat Anda melakukan hubungan seks bebas, Anda tidak merasa takut dengan akibatnya? “Takut sih sebenernya, apalagi aku cewek. Makanya aku selalu nyuruh pake kondom biar aman, ya padahal emang gak pernah dimasukin, tapi ya biar aman aja, haha. Tapi mungkin pernah terkhilaf kan aku juga gak sadar, agak dimasukkan dikit, memang gak sampe dalam tap terasa kan kalo dimasukkan meskipun dikit, nah disitu aku pasti takut. Aku selalu ingatin sih jangan sampe dimasukin, soalnya gak mau aja kenapa-kenapa dan tetap mau aja masih perawan sampe nikah hahaha.”
Universitas Sumatera Utara
224
49. Ketika seorang remaja melakukan hubungan seks sebelum menikah, dan kemudian terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, bagaimanakah pendapat Anda mengenai situasi tersebut? “Ya karna aku perempuan ya dan kawanku pun yang hamil di luar nikah juga ada beberapa orang, jadi aku gak bisa nyaci dia. Toh aku juga pernah seks bebas, dan untungnya nasibku gak sejelek mereka. Ya itu pasti jadi situasi yang sulit kali lah, karena dia kan harus nanggung malu, aib keluarga, terus kalo gak kebal-kebal si cewek, susah juga lah. mentalnya bisa down kan, bahaya buat anaknya. Orang hamil itu harus disenang-senangkan biar anaknya juga ga kenapa-kenapa di oerut lahirnya selamat, kan gitu. Masalah laki-lakinya mau tanggung jawab apa enggak, menurutku sih kalo seandainya dia gak tanggung jawab yaudah, si cewek harus bisa nunjukkan kalo dia bisa menghidupi anaknya. Tapi ya dengan catatan, jangan pernah kasih izin si cowok buat ngeliat, nyentuh, apalagi mau ngambil anaknya kalo udah lahir.”
Universitas Sumatera Utara
225
Informan 11 Nama
: Andra
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 12 Oktober 1995 Umur
: 20 tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Suku
: Minang
Agama
: Islam
Wawancara Pertanyaan Umum : 25. Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? “Punya lah kak haha." 26. Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan dengan pacar Anda saat ini? “Udah mau setahun.” 27. Apakah ini adalah pacar pertama Anda? “Aku memang jarang pacaran , tapi gak lah ini pacar pertama juga hahaha. Pacar ke empat ini. ” 28. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda sekarang? “Ya nyaman-nyaman aja.” 29. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda? “Agama lah apa lagi haha. Kami kan beda agama. Sama apa ya, dia itu minta aku sering-sering perhatian sama dia, aku ya mana bisa. Memang bawaanku kayak gini kak haha. Lagian aku juga gak mau serius-serius kali sih, karena gak mungkin juga nyatu kan beda agama.”
226
30. Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut? “Entah haha. Mungkin karena suka aja, tapi kalo cinta kali enggaklah. Kalo soal urusan percintaan aku memang gak terlalu mikirkan kali. Gak punya pacar pun aku oke-oke aja sih hahaha, bebas malah kak bisa banyak ngabisin waktu sama pacar, gadak yang ngatur-ngatur kali.”
Proses Komunikasi 46. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda? “Asik kami semuanya. Sama ayah, mama, abang, nenek aku dekat. Tapi ya gitu lah, karena aku anak paling kecil, jadi kadang aku dianggap masih kecil sama mamaku. Sering dilarang pergi-pergi malam, ya maksudnya harus sama orang yang jelas sama kawan yang dikenal mamaku. Kalo sekarang udah agak berkuranglah, kalo dulu aku memang anak mami anak rumahan hahaha makanya jarang pacaran.” 47. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda? “Sama abang lah paling, itu pun cerita-cerita umum aja. Kalo soal pribadi aku jarang cerita lebih suka dipendam sendiri aja, namanya juga laki-laki. Kalo sama ayah atau mama ya cerita sekedar aja soal kuliah gitu.” 48. Apakah Anda memiliki teman dekat? “Punya lah beberapa kalo yang sahabat dekat, sisanya kawan-kawan main aja.” 49. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda? “Ya karena kami cowok, jadi bahasan juga gak jauh-jauh dari cewek haha. Gak yang sampe bahas-bahas pribadi kali, dibahas sih iya tapi jarang. Ya paling nanya kek mana hubungan kami sama pacar masingmasing. Selebihnya bahas apa aja yang bisa dibahas haha.” 50. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks? Universitas Sumatera Utara
227
“Ih hari-hari pun kak haha. Kami ini rata-rata newbie, pemain baru hahaha.baru berani cium anak orang pun pas kuliah, jadi masih kemarok. Dikit-dikit bahas lah kan misalnya cemana cara ngerayu cewek biar mau diajak ciuman, atau modus-modus lainnya. Kadang kami bahas juga cewek-cewek mana aja yang bisa digitukan, kadang kan memang ada cewek yang agak ya maaf ya murahan, diapain sama siapa aja mau. Tapi lebih sering bahas seks itu buat lucu-lucuan aja.” 51. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks? “Gak sering lah kalo buat dibahas kali, tiap liat cewek cantik yang badannya lumayan aja pasti tebahas hahha.” 52. Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda? “Gak lah kalo itu jarang kak. Paling sama yang memang betol-betol dekat aja, itu pun gak semuanya dia tau haha.” 53. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda? “Ya slek-slek gitu aja, kami kan laki-laki gak nya slek sampe gak becakap. Gak kayak cewek slek sikit berantem gak cakapan setaun, tapi nanti tibatiba udah bekawan lagi”. 54. Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah? “Lebih sering dipendam sih kalo masalah yang serius kali ya. Kalo masalah-masalah biasa cerita ke sahabat sehidup semati lah paling” 55. Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat ini dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja? “Ya…. Biar ada pacar aja haha. Ya cuma suka aja sama dia kak, soalnya dia yang suka duluan, ngejar kali dia waktu itu, yaudalah lama-lama jadian. Kalo seks gak pernah lah aku sama dia, paling ciuman aja, itu pun jarang kali hahaha. Kalo mau lebih dari ciuman, aku sama orang lain biasanya hahaha.”
Universitas Sumatera Utara
228
56. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda? “Ya paling bahas kuliah dia sama kuliahku. Cerita kawan-kawan kami, seharian ini ngapain aja, gitu aja sih. Paling bahas-bahas seks sikit lah. Cuma dibahas aja tapi gak pernah ngelakuin hahaha.”
Pertanyaan Diri dan Persepsi 50. Sejak kapan Anda mulai mengenal seks? “Dari SMA udah tau kak, kawan-kawanku kan pubernya pas SMP sama SMA, kurasa aku aja yang telat puber ini haha. Dulu sih cuma tau-tau aja, tapi gak pernah sampe ngelakuin. Pegangan tangan sama cewek aja masih grogi kadang, hahahaha.” 51. Seks seperti apakah yang Anda ketahui? “Aku gak tau nama-nama istilahnya kak, tapi yang aku tau ya seks itu udah kayak berhubungan badan lah. Tapi sekarang ya setau aku, masukkan jari ke kelaminnya perempuan, atau megang-megang alat kelamin lawan jenis itu macem berhubungan seks juga, apa sih itu namanya ya… semi-semi gitu haha.” 52. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Sah-sah aja kalo gak sampe hamil ceweknya kak, haha. Ya kalo disesuaikan sama adat-adat orang Indonesia ya udah gak cocoklah itu sebenarnya, kita kan orang timur. Cuma ya liatlah sekarang ini seks bebas aja udah biasa kali kuliat.” 53. Di mata Anda sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Kayak yang aku bilang tadi kak, udah biasa aja seks bebas ini. Tempattempat mesum ada banyak dimana-mana, terus pun anak-anak kayak kita gini juga udah biasa kali berurusan sama seks, gak usahlah kita yakan anggaplah kita udah mulai dewasa, yang anak-anak SMP, SMA itu cemana lagi. Tau kan pas heboh di fb yang berita soal postingan anak SD foto bareng di kamar tidur gitu kak pake selimut. Nah yaudah dari situ aja udah nampak kan urusan seks ini udah biasa kali. Pacaran sikit-sikit Universitas Sumatera Utara
229
ngepost foto ciuman lah, apalah. Kok ngeri kali gitu haha, aku aja pegangan tangan dulu pas masih sekolah agak getar kak hahaha. Ya kalo sekarang gak usahlah ditanya ya namanya udah mahasiswa, udah tau harus berbuat apa.” 54. Menurut Anda, apakah penyebab utama dari maraknya seks bebas di masyarakat, terutama di Kota Medan? “Apa ya, kebiasaan kayaknya kak. Budaya dari luar pun udah masuk kesini bebas aja kan, ya makin lama makin merajalela lah, kalo di Barat kan seks bebas itu ya bebas aja, kalo disini kan awalnya enggak, tapi lama-lama jadi kayak biasa aja. Terus pergaulan anak-anak jaman sekarang pun udah bebas kali, fasilitas lengkap juga haha. Fasilitas buat kek gituan maksudnya ya, tengok lah itu hotel-hotel mesum udah banyak, gak bisa di hotel di tempat karoke mesum juga bisa, tempat makan pun ada juga yang bisa kayak gitu haha. Kalo dibilang selalu ada razia, gak nya sering ada razia, paling cuma pas puasa aja. Dan satu lagi sih kak menurutku, karena diri kita sendiri nya, kalo orangnya pada dasarnya anti seks bebas ya gak bakal dia ngelakuin itu, tapi ya kalo memang otaknya udah seks bebas aja yaudah lah mau dilarang pun tetap dilakukan.” 55. Bagaimana pandangan Anda terhadap orang yang melakukan seks bebas? “Paten lah haha. Aku aja gak berani, ya aku pun cuma sampe yang semisemi gitu kak, kalo sampe yang berhubungan badan, berhubungan intim itu gak pernah lah, gak berani juga hahaha.. nanti hamil pulak anak orang, ya mau pake kondom pun tetap aja gak berani, karena aku kalo mau main-main kayak gitu biasanya memang sama orang yang aku kenal, bukan sama cewek-cewek yang dibayar ya, bukan sama pelacur lah kak pokoknya. Ya misalnya sama entah kawanku yang agak bandel sikit, yang mau diajak main, tapi gak sampe yang kayak gitu ya kak, alah ngerti lah ya hahaha. Kan jadi panjang, tadi nanya pandangan ya kak? Kalo menurutku sih itu udah urusan masing-masing, tapi kalo yang udah dewasa ya, kalo masih dibawah 20 tahun gitu, bagus gak usahlah. Masih banyak kali main-main kayak gitu biasanya terikut-ikut kawan. Kalo udah diatas 20 itu kan udah tau dia harus apa, jadi urusan masing-masing. Kalo tetiba nanti hamil si ceweknya kan, umur 20an itu udah bisa dinikahi, udah ada kerjaannya haha. ” 56. Menurut Anda, berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan?
Universitas Sumatera Utara
230
“Gak lah, kalo aku sih enggak ya. Karena kalo kita masih pacaran aja udah ngajak cewek kita berhubungan seks gitu, tandanya kita gak sayang sama dia, cuma mau itu nya aja. Makanya kalo mau berhubungan seks gitu sama orang lain aja, ibaratnya berhubungan sama orang yang memang udah agak rusak haha. Kalo pacar sendiri ya dijaga lah, jangan dirusak.” 57. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas? “Kalo aku sih gak pernah kak, ya karena itu tadi lah kalo pacar sendiri harusnya dijaga. Tapi kalo sama orang lain yang bukan pacar sih pernah, ya sama kawan yang memang udah rusak, atau pernah sih sama orang yang waktu itu kami emang lagi pdkt, aku juga baru-baru bandel, pas diajak semi-semi gitu mau haha. Ya itulah dari situ baru mulai aku.” 58. Kapan pertama kali Anda melakukan hubungan seks bebas? “Pas kuliah kak, gak ingat semester berapa pokoknya bukan pas masih jadi maba.” 59. Dengan siapa Anda melakukan hubungan seks bebas pertama kali? “Sama kakak senior haha, waktu itu kami lagi pdkt, cuma gak sampe jadian karena dia udah jadian sama orang lain.” 60. Mengapa Anda bisa sampai melakukan hubungan seks bebas? “Ya karena pengen haha, pertama ya karena penasaran aja kak, soalnya dari dulu aku memang kalo sama cewek gak berani, pacaran pun cuma ngechat aja haha. Ya abis itu cemana ya, namanya cowok nafsunya kan lebih besar daripada cewek, jadi ya gitulah, pas udah agak berani kan ada yang dekat juga samaku, yaudalah jadi hahaha.” 61. Apa alasan terbesar Anda sehingga Anda mau melakukan hubungan seks bebas? “Memang cuma karena penasaran aja, kawan-kawan udah cerita pernah ngapain aja sama pacar-pacar orang itu. Aku belum pernah ngapangapain, jadi gak bisa ikut becerita, makanya ku coba lah sekali kan main-main kayak gitu haha, ya intinya terikut pergaulan juga.”
Universitas Sumatera Utara
231
62. Faktor-faktor apa saja yang membuat Anda sampai melakukan hubungan seks bebas? “Kalo aku ya karna pergaulan kak, memang kawan-kawanku bukan anak bandel kali yang sampe cemana kali, tapi ya kalo soal kayak gitu ya pernah dan paham lah mereka. Jadi karna aku penasaran makanya terikut sikit. Terus pun di dunia maya soal pornografi udah banyak juga, ya jadi makin penasaran. Gak dunia maya aja sih, komik pun ada yang bokep kak haha cemana gak sor.” 63. Sudah berapa kali Anda melakukan hubungan seks bebas di luar nikah, sampai saat ini? “ada lah sekitar 4 atau 5 kali gitu, tapi cuma gitu-gitu aja ya kak semisemi gak sampe buat anak hahaha.” 64. Apakah pada saat Anda melakukan hubungan seks bebas, Anda tidak merasa takut dengan akibatnya? “Gak lah, gak takut kali maksudnya haha. Soalnya aku pun gak sampe yang cemana kali kak. Tapi kalo ditanya pengen atau enggak berhubungan seks sampe jauh kali gitu ya aku pengen, tapi ya kadang gak berani juga.” 65. Ketika seorang remaja melakukan hubungan seks sebelum menikah, dan kemudian terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, bagaimanakah pendapat Anda mengenai situasi tersebut? “ Yah bodoh lah mereka kok bisa sampe hamil hahahaha… yang jelas itu pasti situasi yang rumit kali lah, apalagi kalo mereka itu masih di bawah umur yakan, pasti bingung, mau diapakan anaknya. Kalo nikah, belum tentu orangtua si laki-laki mau. Jangankan orangtuanya, belum tentu pun si laki-laki mau kak, kan bisa aja dia tinggal kabur apalah susahnya sama dia gak ada ruginya sama dia. Yang kasian yaa yang perempuan lah. hamil gak ada suami, tekanan kali keknya mental dia nanti itu ngadepin keluarganya, sodaranya, tetangga, kawan-kawannya. Jadi ya.. kalo rasaku sih, kalo memang mau berhubungan seks, yah tetap harus konsisten sama konsekuensinya.”
Universitas Sumatera Utara
232
Informan 12 Nama samaran
: Dito
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 20 September 1994 Umur
: 21 tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Wawancara Pertanyaan Umum : 31. Apakah Anda memiliki kekasih pada saat ini? “Punya nyim." 32. Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan dengan pacar Anda saat ini? “Empat tahun lah.” 33. Apakah ini adalah pacar pertama Anda? “Bukan, ini pacar ketiga. Yang kuakui ya.” 34. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda sekarang? “Sebenernya aku gak nyaman.” 35. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda? “Cemana ya bahasanya.. pokonya dia itu egois baru cerewet. Ah bingung pun aku kalo ngasih contoh, banyak kali soalnya haha.”
36. Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut?
233
“Ya karena cinta lah, yang kedua yaa walaupun dia kayak gitu tetap dia yang paling tau dan paling mengerti tapi dengan cara dia sendiri.”
Proses Komunikasi 57. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda? “Musim salju lah.. dingin hahhaa. Dulu-dulu waktu aku masih kecil masih malu buat ngomong sesuatu yang sensitif, malu ngomong sama orangtua. Misalnya bahas pacar gitu aku gak pernah cerita, kalo bisa pun jangan sampe tau orangtuaku. Ya tapi kalo sekarang udah mulai lah aku cerita kan sama mereka, kadang pun curhat juga.” 58. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda? “Ya pasti pernahlah.” 59. Apakah Anda memiliki teman dekat? “Punya, banyak kawan dekat aku yaa sepuluh orang ada lah.” 60. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda? “Banyakla segala macam, mulai dari musik, film, agama, sampe seks-seks gitu pun kami bahas. Tapi lebih banyak seks nya sih hahaha. .” 61. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks? “Ya pernah lah hahaha.” 62. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks? “Kayaknya setiap jumpa pasti ada menyinggung-nyinggung itu, meskipun gak jadi topik dominan dalam pembicaraan kami .” 63. Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda?
Universitas Sumatera Utara
234
“Gak semua temen-temen deket juga mau cerita, paling beberapa orang yang dipercaya yang mau cerita-cerita gitu..” 64. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda? “Keknya konflik besar gak ada lah, kalo konflik kecil sih biasa. Tapi kalo sampe gak cakapan itu ya gak pernah sampe lama, paling diam gitu kalo marah.”. 65. Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah? “Yang pertama yaaa pacar, tergantung sih ya kalo masalahnya sama pacar ya ceritanya ke orang. Kalo masalahnya sama kehidupan ya cerita sama pacar.” 66. Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat ini dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja? “Berbarengan hahaha, sejalan. Ya di satu sisi memang cinta tapi seks itu juga jadi kebutuhan cuma ya gak sering.”
67. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda? “Oh biasanya kami bahas yang gak penting, jarang kami bahas tentang masa depan kami. Ya paling bahas-bahas seks di awal-awal pacaran ya, kalo sekarang udah gak lah.”
Pertanyaan Diri dan Persepsi 66. Sejak kapan Anda mulai mengenal seks? “Ooh aku kenal seks itu sejak aku pindah ke rumah yang sekarang, jadi itu kira-kira kelas 6 SD.” 67. Seks seperti apakah yang Anda ketahui? “Aaah.. Onani hahaha. Jadi pas bahas itu, kawan-kawanku punya foto cewek pake bikini terus orang itu onani bareng hahaha. Ya orang itu yang bareng, aku sendiri lah haha. Dari situ aku tau soal seks..”
Universitas Sumatera Utara
235
68. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Menurut aku pribadi nih, ya menurut aku gak wajar. Ya walaupun aku kek gini aku masih tau agama lah.” 69. Di mata Anda sendiri, bagaimana seks bebas di kalangan masyarakat sekarang? “Aku liat udah merajalela kali seks bebas kali sekarang. Apalagi di Medan, ya karna aku cuma tinggal di Kota Medan ya hahaha. Banyak tempat-tempat yang memang disediakan buat kayak gitu.” 70. Menurut Anda, apakah penyebab utama dari maraknya seks bebas di masyarakat, terutama di Kota Medan? “Mungkin karna lingkungan ya sama kurangnya pendidikan seks di usia dini. Ya sebenernya kan itu bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan ketika kita udah menginjak usia remaja..” 71. Bagaimana pandangan Anda terhadap orang yang melakukan seks bebas? “Kalo aku ngeliat orang yang seks bebas itu biasa aja sih, soalnya kawankawan aku rata-rata udah pernah kayak gitu. Cuma aku kalo ngeliat atau tau ada cewek yang udah pernah seks bebas itu jadi ada pandangan beda aja sama dia. ” 72. Menurut Anda, berhubungan seks pada saat berpacaran merupakan suatu hal yang harus dilakukan? “Kalo aku ya.. mungkin karena hubungan aku udah jauh, jadi aku ngeliat seks itu udah gak penting-penting kali. Malah banyak lebih pengen diperhatiin, karena udah kurang perhatian dan kasih sayang. Udah gak yang terlalu menggebu-gebu kayak pertama pacaran kalo soal pengen seks. Jadi lebih pengen perhatian, diperhatiin daripada hal-hal kayak gitu.” 73. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas? “ya pernah lah, tapi belum terlalu jauh. Semi-semi aja.”
Universitas Sumatera Utara
236
74. Kapan pertama kali Anda melakukan hubungan seks bebas? “Pas SMA lah, gak penting pacaran dulu aku. Jadi gak pernah duludulunya seks bebas. Pas SMA kelas 1 lah.” 75. Dengan siapa Anda melakukan hubungan seks bebas pertama kali? “Sama kenalan kawanku.” 76. Mengapa Anda bisa sampai melakukan hubungan seks bebas? “Jadi ada lah kenalan kawanku, ada lah lobi-lobi dari handphone mau ngasih jatah. Jadi dibilang cewek yang dilobi kawanku ini, ‘ajaklah kawannya’. Jadi kawannya si cewek itu, itulah samaku. Dan itu juga masih sebatas pegang-pegang aja, pegang dalam ya hahaha.” 77. Apa alasan terbesar Anda sehingga Anda mau melakukan hubungan seks bebas? “Karena pertamanya pengen tau rasanya, dan rupanya rasanya enak. Kalo gak sering-sering ya. Tapi kalo sering.. BOSAN.” 78. Faktor-faktor apa saja yang membuat Anda sampai melakukan hubungan seks bebas? “Kayak, situasi kalo mendukung dan biasanya gara-gara ngeliat sesuatu yang bergairah hahaha. Ya biasanya juga dari kawan-kawan kalo orang itu bahas itu kadang bergairah dia haha. Ya intinya kalo sering bahas kayak gitu bisa buat jadi pengen.” 79. Sudah berapa kali Anda melakukan hubungan seks bebas di luar nikah, sampai saat ini? “Gak teritung kalo yang semi-semi ya haha. Kalo yang asli gak pernah sama sekali, gak pernah sampe berhubungan intim gitu..” 80. Apakah pada saat Anda melakukan hubungan seks bebas, Anda tidak merasa takut dengan akibatnya? “Ya takutlah, takut dosa hahaha. Gak sih gak takut lah karna kan belum terlalu jauh, jadi gak takut terjadi kehamilan. Kalo sampe hamil dia, ya tanda tanyak lah siapa yang ngapain haha.”
Universitas Sumatera Utara
237
81. Ketika seorang remaja melakukan hubungan seks sebelum menikah, dan kemudian terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, bagaimanakah pendapat Anda mengenai situasi tersebut? “Bagus bunuh diri ajalah ceweknya hahaha. Tergantung lingkungannya lah kekmana, kalo lingkungannya modern terbuka, yaudah aman-aman aja dia hidup itu, kalo yang masih tradisional yaa sabar-sabar lah ya hahaha. Kasian aja orangtuanya itu pasti tertekan, kan buat malu keluarga. Dia pun juga pasti tertekan, karna kalo cowoknya ya manalah peduli, kan yang penting dia udah dapat enaknya, lagian si cewek pun mau aja hahaha. Yaudah banyak-banyak bedoa sama sabar ajalah kalo kayak gitu, kalo cowoknya mau tanggung jawab ya sukur, kalo enggak ya…. Udahlah rawat aja anak itu, jangan digugurkan.”
Universitas Sumatera Utara
238
Informan 12 Nama Samaran
: Wita
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 23 Juli 1995 Umur
: 21 tahun
Suku
: Batak
Agama
: Islam Wawancara
Pertanyaan Umum : 37. Apakah Anda memiliki pacar atau kekasih pada saat ini? “ Punya dong, masa hari gini gak punya pacar.” 38. Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan dengan pacar Anda saat ini? “ Berapa ya, sekitar jalan 3 tahun gitu. dua tahun sebelas bulan kalo gak salah. Kita gak pernah ingat tanggal jadian sih, yang penting pacaran aja, hahaha…” 39. Apakah ini adalah pacar pertama Anda? “ Ini yang ke berapa yah, hahaha. Banyak sih mantan aku. Dari SD aku udah pacaran, mungkin kalo gak salah ada puluhan kali ya aku pacaran, jadi gak ingat pasti udah berapa kali pacaran. Tapi yang jelas sama yang sekarang ini jelas bukan pacar pertama. Doain aja jadi yang terakhir ya nyim hahaha.” 40. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda sekarang? “ Ya nyaman-nyaman aja sih, paling ya awal-awal hubungan aja suka gak nyaman sama kondisi kami.” 41. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda? “ Dulu sih sebenernya sering gak nyaman. Ya karena awalnya banyak kan yang gak suka sama hubungan kita. Dapat restu dari orangtua ku juga
239
susah nyim. Soalnya umur aku sama pacarku juga lumayan jauh kan, 10 tahun. Terus pun kami beda agama. Susahlah awal-awal itu, banyak yang nyuruh putus lah, ngerusak hubungan kami lah, banyak aja cobaannya. Kalo keluarga besar udah kumpul, suka ditanya-tanya kadang disindir gitu kan, misalnya kayak dibilang mana bisa hubungan kami serius, dia aja bukan islam mana bisa nikah beda agama. Gitulah pokoknya.” 42. Lalu saat ini, apakah hal-hal semacam itu masih mengganggu hubungan Anda? “Ya kalo sekarang udah gak lagi sih, soalnya kan udah terbukti sampe sekarang hubungan kami awet-awet aja meskipun ya sering berantem sih. Sekarang juga dia lagi proses buat mengenal Islam lebih dalam, ya alhamdulillahnya sekarang dia masuk islam.” 43. Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut? “Kalo aku pribadi ya, jujur aja ya karena aku tertarik sama dia. Kalo sekarang ini aku lebih ngeliat gimana masa depanku kalo aku pacaran sama seseorang. Kalo dulu sih, ya karena aku liat aja mukanya ganteng, baik dia samaku, yaudah bisa langsung pacaran kami, hahaha. Maklumlah, dulu kan masih sempit pemikirannya jadi bawaannya mau senang-senang aja dulu.” 44. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas? “Wah hahahaha, kalo aku gak pernah seks bebas ya aku gak bakal punya anak sebelum nikah nyim. Ya itu tadi lah, dulu aku pacaran buat senangsenang aja, cari enaknya. Jadi buat urusan kayak gitu ya pasti aku pernah lah.”
Proses Komunikasi 68. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda? “Iklim maksudnya semacam suasanya gitu kan? Harmonis kali keluargaku, mama papaku akur, aku sama kakakku juga akur. Malah aku pengen kali punya suami kayak papaku, jadi keluarga kami nanti bisa bahagia hahaha. Papaku itu orangnya penyayang, penyabar. Kalo mamaku juga gitu, cuma ya mamak-mamak yakan jadi agak cerewet. Universitas Sumatera Utara
240
Mungkin kurangnya di keluargaku itu cuma karena mereka itu sibuk, duaduanya kerja. Jadi waktu sama kami juga kurang full lah, tapi tetap sih kalo ada waktu kami selalu jalan bareng keluarga.” 69. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda? “Pernahlah, sering pun. Semua selalu aku ceritain ke keluargaku. Karena aku paling dekat sama mama, jadi aku cerita ke mama. Kalo ke kakak ya kadang-kadang aja kalo emang lagi pengen cerita soal anak muda. Nah sialnya, aku gak ceritain soal pacarku yang buat hamil itu, sedikit pun aku gak pernah cerita. Soalnya dia kan bukan anak Medan asli, anak ngekos itu, aku pun gak pala tau asal usulnya. Cuma karena aku suka aja jadinya ya kami pacaran.” 70. Apakah Anda memiliki teman dekat? “Punya sih, lima orang. Bisa dibilang mereka itu udah kayak kakak sendiri. Kita kenal waktu aku tinggal di Batam dulu dan sampe sekarang masih dekat.” 71. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda? “Banyak juga. Gak jauh beda kayak ngobrol sama pacar. Itu-itu juga yang dibahas. Ya paling bedanya kadang aku curhat soal pacarku ya ke temenku.” 72. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks? “Pernah nyim. Apalagi sama temen-temen waktu aku masih SMP, SMA gitu lah. Ya kan dulu temenku yang bukan temen satu sekolah juga banyak, makanya ada juga temen yang gak baik. Tapi kalo sama tementemen yang sekarang yah kadang mau juga tebahas gitu, ya kan kita juga udah gede jadi paham aja, paling jadi bahan gosip atau ketawa aja.” 73. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks? “Yang sekarang nih? Kalo sekarang ya jarang sih tapi kalo waktu dulu jaman-jaman puber ya hari-hari itu aja dibahas. Malu sendiri ingatnya hahaha.”
Universitas Sumatera Utara
241
74. Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda? “Pernah lah. Malah jaman dulu pas puber, macem kayak ada tagline gitu kalo yang gak pernah ciuman itu berarti gak keren. Jadi ya makin tinggi tingkat main seks nya makin keren. Dipamerin malah kalo udah ngapain aja sama pacar. Tapi ya makin lama makin gede makin malu buat cerita.” 75. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda? “Pernahlah. Paling masalah cowok atau beda pendapat aja sih.” 76. Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah? “Sama pacar paling utama. Kalo sempat atau pas moment nya baru sama mama. Kalo sama temen sih jarang ya, kecuali ada lah sama satu orang temen di Jambi, yang udah dianggap kayak kakak sendiri.” 77. Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat ini dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja? “Kalo sama yang sekarang ya karena cinta. Udah tiga tahun masa gak cinta. Tapi kalo sama yang dulu-dulu sih ya cuma suka-suka aja, main enak-enak, abis itu kalo udah bosan yaudah putus hahaha.” 78. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda? “ Banyak sih, soal kerjaan dia sama kerjaan aku, masalah yang dihadapi, kegiatan sehari-hari ngapain aja, bicara masa depan juga sering sih hahaha. Tapi ya bicara soal-soal intim gitu juga yaaa pernahlah. Gak bisa munafik juga lah namanya pacaran kan, pasti bahas soal gitu-gituan juga nyim hahaha. Cuma ya sekarang dikontrol aja nafsunya.”
Pertanyaan Diri dan Persepsi 82. Sejak kapan Anda mulai mengenal seks? “Dari SMP kelas 1 nyim. Kan kau tau aku dulu cemana hahaha. Udah mulai taulah.” Universitas Sumatera Utara
242
83. Seks seperti apakah yang Anda ketahui? “Dari yang kecil-kecil sampe yang besar-besar pun aku tau. Tapi kalo di mataku sih seks itu ya kalo udah berhubungan intim lah. Jadi kalo cuma ciuman, megang-megang, itu ya biasa aja sih.” 84. Kapan pertama kali Anda melakukan hubungan seks bebas? “Hmm, kapan ya. Pas SMA kelas 1 sih baru ngelakuin itu.” 85. Dengan siapa Anda melakukan hubungan seks bebas pertama kali? “Waktu itu sama pacar sih, dia minta ya aku kasih.” 86. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Hmm, ini jawaban pemikiran jaman dulu atau sekarang nih nyim? Karena aku udah pernah hamil gak punya suami yakan, jadi aku udah tau resikonya, jadi aku tekankan sekali lagi seks sebelum nikah itu gak wajar dan gak boleh. Tapi sebenarnya kalo pas dulu ya aku ngerasa wajarwajar aja sih, kan itu menunjukkan rasa sayang kita sama pacar. Kalo sekarang ya, kalo sekedar ciuman sama pegang-pegang aja boleh lah, kalo sampe buat anak lagi gaklah. Udah gak wajar itu namanya. Eh labil ya jawabanku? Hahaha.. sebenernya aku masih seringnya main seks gitu sampe sekarang, meskipun gak sampe yang berhubungan seks kali. Jadi kalo dibilang gak wajar pun, ya aku masih melakukan sih. Gitulah intinya nyim hahaha.” 87. Mengapa Anda bisa sampai melakukan hubungan seks bebas? “Jadi kan dulu emang lagi masa puber gitu, ya gitulah kan masih kemarok gitu-gituan. Nah dulu kan aku suka nongkrong di warnet gitu sampe berjam-jam main game. Terus dapat kenalan lah orang-orang yang suka main di warnet itu juga. Terus yaudalah gak lama kenal, pacaran. Ya awalnya dari dial ah aku ngerti itu ciuman cemana, baru ke tahap lebih dalam lagi yakan hahaha, abis itu yaudalah karna udah sering kan cuma ciuman sama pegang-pegang, jadi ya dia minta hubungan seks gitulah. Pertama gak kukasi, cuma aku pun penasaran cemana rasanya, terus pun dia ngancam mau mutusin aku kan, jadi yaudalah jadi juga kami kek gituan.”
Universitas Sumatera Utara
243
88. Apa alasan terbesar Anda sehingga Anda mau melakukan hubungan seks bebas? “Semua karena penasaran sih. Awalnya ya penasaran, pengen tau gimana rasanya, yauda nyoba dari yang kecil-kecil, terus jadi ya sampe kebobolan gitu haha. Dan ternyata rasanya emang enak. Ya.. enak aja sih gitu, susah juga kalo dijelaskan, dirasakan sendiri ajalah nyim hahaha.” 89. Faktor-faktor apa saja yang membuat Anda sampai melakukan hubungan seks bebas? “Faktornya? Kurangnya pengawasan orangtua ku sih. Aku bebas karena dulu orangtua ku sibuk dua-duanya kerja terus, uang ngalir aja samaku jadi bebas ajalah aku. Terus karena pergaulan aku, kawan-kawan di luar sekolah ku ya anak-anak bandel memang, yang udah biasa seks gitu, jadi ya kalo belum berhubungan seks jadi gak keren gitu. Aku pun tau soal gitu-gituan karna liat-liat di internetnya, nonton youtube kan banyak filmfilm kek gitu hahaha.” 90. Sudah berapa kali Anda melakukan hubungan seks bebas di luar nikah, sampai saat ini? “Aduh hahaha. Aku malu nyim bilangnya. Berkali-kali kurasa udah. Tapi sejak abis kebobolan kemaren itu, aku udah gak mau lagi sampe yaaa gitulah. Paling pun cumin ciuman, pegang-pegang, gitu aja. Kalo sampe berhubungan seks kali udah gak pernah lagi. Masih trauma lah aku hahaha.” 91. Apakah pada saat Anda melakukan hubungan seks bebas, Anda tidak merasa takut dengan akibatnya? “Enggak nyim, gak tepikir ku pun kalo aku bisa hamil. Karna biasanya kalo kek gituan aku selalu ngitung kapan masa aku gak subur, jadi aku aman-aman aja ngelakuinnya. Orang yang kek gituan samaku pun selalu pake pengaman.” 92. Kapan Anda mulai mengetahui bahwa Anda telah hamil? “Pas baru naik kelas 2 SMA lah. Terakhir kali aku berhubungan seks itu pas kelas 1 akhir. Pas lagi belajar kan di kelas, aku muntah-muntah mual kali, badan pun gak enak aja. Memang udah dua bulan aku telat mens.
Universitas Sumatera Utara
244
Kukira biasa aja soalnya aku emang sering gitu jarang mens, biasa telat sebulan tapi kali ini dua bulan. Yaudalah karna udah sering kali aku mual gak enak badan jadi aku penasaran kan, kubeli lah testpack nyim. Ih matilah aku itu pun beliknya malu kalii, kubilang aja itu buat kakakku. Terus iseng kan sampe rumah ku tes, kukira gak bakal hamil, rupanya ih sumpah ya ingat itu terasa kali jantungannya sampe sekarang hahaha. Pas liat tesnya rupanya udah dua garis aja. Stress kali aku waktu itu lah.” 93. Apa yang Anda rasakan ketika pertama kali mengetahui bahwa Anda hamil? “ Aduh, mau bunuh diri aja rasanya aku. Bingung, ketakutan, panik, stress, udah gak tau lagi lah kan apa yang harus diperbuat. Sempat juga tepikir mau aborsi pas waktu itu, tapi kalo mikirkan aborsi itu sakit, terus bisa buat mati, gak jadilah aku aborsi. Jadi ada kawanku yang bilang kan disuruhnya makan nenas banyak-banyak biar keguguran. Tapi cuma dua hari aja kumakan nenas itu, terus karena aku udah gak tahan jadi terpaksa aku cerita sama orangtua lah.” 94. Bagaimana reaksi orangtua Anda ketika mengetahui bahwa Anda hamil? “Alhamdulillah kali aku punya orangtua kayak mama papaku. Pas aku kasih tau mereka, keliatan memang muka sedihnya, kecewa, tapi lebih kepada iba samaku. Gak ada nampak muka marah. Mereka langsung meluk aku dua-duanya. Pas dipeluk itulah aku nangis sampe gak bisa berenti. Terharu, sedih, nyesal, semualah udah. Tapi mereka tetap mensupport aku meskipun aku kayak gini merusak nama baik mereka kan.” 95. Bagaimana reaksi pasangan Anda ketika mengetahui bahwa Anda hamil? “Ah kalo dia gak usah ditanya, malah dituduhnya aku selingkuh sama orang. Dibilangnya aku berhubungan seks sama cowok lain. Padahal udah jelas cuma dia pacarku waktu itu. Aku kalo pacaran nyim, gak pernah tarek banyak, satu ya satu aja. Jadi tau aku kalo bandel sama pacar yang mana. Abis dituduhnya aku, dimaki-makinya aku, abistu dibentak-bentak. Aku ngasih tau dia pertama kali sebelum ngasih tau orangtuaku. Jadi aku berharap kali dapat support yakan, eh rupanya malah kenak maki. Makin gilak lah aku dibuatnya.” 96. Apakah pasangan Anda mau bertanggung jawab atas perbuatan kalian?
Universitas Sumatera Utara
245
“Ya jelas lah nyim. Jelas gak mau, hahaha. Melarikan diri dia. Pas aku datangi sendiri, itulah aku dimakinya, apalagi pas aku minta dia tanggung jawab, malah diusirnya aku. Terus yang kedua kalinya aku bawa orangtuaku ke kos dia. Dia kan anak kos nyim, aslinya bukan orang Medan, ntah orang mana aku udah lupa lah itu. Pas kami datangi, dia udah gak ada di kos. Kutanyain tetangga kos dia, katanya dia udah berapa hari gitu gak tinggal disitu lagi. Kucariin sampe ke kawankawannya, katanya orang itu gak tau dia dimana. Yauda mampuslah situ udah pasrah aja aku. 97. Ketika masyarakat sekitar tempat tinggal Anda mengetahui bahwa Anda hamil di luar nikah, bagaimana reaksi mereka? “ Sejak keluarga besarku tau kalau aku hamil, semua langsung shock. Karena waktu itu umurku masih 16 tahun, masih kelas 2 SMA. Yaudah aku langsung dianggap kayak menjijikkan dan dianggap aib. Keluarga besarku gak bisa menerima berita itu dengan legowo nyim, beda sama orangtuaku. Awalnya masih disembunyikan berita ini dari tetangga. Tapi lama kelamaan mulai ada gosip beredar, aku mulai dijauhin, padahal waktu itu perutku belum besar. Mulailah kan makin terasa gitu kayak sering dibicarain, dicaci mamak-mamak tukang gosip pun sering kali, kadang pengen ku sumpahin mereka supaya anaknya hamil di luar nikah juga karna sangking sakit hatinya aku. Ya maklum lah, orang hamil kan sensitif kali perasaannya. Jadi, atas inisiatif orangtuaku, akhirnya aku dipindahkan ke Jambi. Disana ada rumah dinas papaku, jadi aku diasingkan kesana. Tinggal disana sama mamaku sampe akhirnya aku melahirkan. Selama tinggal di Jambi, lingkungan disana juga baik samaku. Mereka tau kalo aku ini hamil gak punya suami, tapi gak pernah nyaci gitu, malah sering support. Kadang datang gitu bawain makanan, pas aku mau melahirkan tetangga sering datang buat ngasih ntah pernak pernik bayi, nasehat-nasehat gitu juga ada. Abis melahirkan mereka juga rajin datang ngeliatin anakku nyim. Makanya aku suka kali suasana disana, entah karena di tempat tinggalku yang disana itu masih agak pinggiran jadi masih agak bersahabat lingkungannya, gak tau lah ya haha.” 98. Bagaimana komunikasi Anda dengan keluarga Anda di rumah pada saat Anda hamil? “Komunikasi lancar aja kok, mereka selalu support aku juga bahkan sampe sekarang. Paling ya sama keluarga besar, dulu agak dijauhi tapi lama-lama udah mulai agak biasa lagi sih. Cukup tau ajalah pokoknya haha.”
Universitas Sumatera Utara
246
99. Siapakah orang yang paling berperan dalam menyemangati Anda ketika mereka sudah mengetahui bahwa Anda hamil di luar nikah? “Jelas lah keluarga nyim, terus tetangga-tetangga di Jambi juga, sama temen-temen terdekatlah. Pas SMA aku punya satu temen dekat yang di Medan, paslah cuma satu itu pulak kawanku yang anak baik-baik tapi ngertiin kondisiku nyim haha. Sisanya kawan yang lain sama aja kayak mamak-mamak tukang gosip itu haha.” 100. Bisakah Anda menceritakan bagaimana kehidupan Anda ketika menjalani sebagai seorang perempuan yang hamil di luar nikah? “ Pertama kali ngerasaian jadi orang yang dikucilkan, rasanya aku udah stress kali, dijauhin semua orang, diasingkan, gak punya temen. Meskipun udah dapat support dari keluarga pun tetap aja kadang tepikir ku pengen kali kubunuh aja anak ini, pengeeen kali ku gugurkan kandungan ini, cuma teringat kan anak ini manusia bernyawa, terpaksa harus kujaga dia sampe lahir. Apalagi aku hamil gak ada suami, beda ceritanya kalo tadi aku dinikahin, hamil pun masih sabar aku. Kemana-mana sendiri bawa perut besar, gadak suaminya kan diliatin. Terakhir pas udah masuk bulan kelima, asli aku gak mau keluar rumah karna malu. Pas udah bulan ketujuh, baru aku sadar kan kalo dia anakku, jadi mulai terasa ada ikatan batinnya. Barulah aku nyesal kan karena duludulu berniat mau bunuh anakku sendiri. Baru lah aku mulai sadar, berani keluar rumah, mulai sibuk kan ngurus perlengkapan bayi karena dia mau lahir. Pas udah melahirkan pun aku senang kali, anakku lahirnya selamat. Baru aku sadar kan kek gini rupanya jadi ibu, melahirkan anak itu susah. Anakku cantik pas waktu itu terharu kali lah. Cuma yang buat sedih itu satu ajanya, gak ada yang mengadzankan dia, jadi papaku yang mengadzankan dia. Sedih rasanya dia gak diazdankan sama bapaknya, tapi sama kakeknya. Abis itu, karena aku juga masih SMA dan perlu sekolah, mama papaku bilang supaya anakku ini diakui sebagai anak mereka. Jadi di akta kelahiran, anakku ini jadi adekku. Pertama aku gak mau yakan, masa nanti pas dia udah besar, dia taunya aku ini kakaknya bukan mamanya. Tapi setelah sebulanan kupikir, akhirnya ku iyakan juga. Tapi sampe sekarang anakku udah 5 tahun masih juga belum kami kasih tau siapa orangtua sebenernya. Mungkin nantilah, tunggu dia udah besar. 101. Bagaimana komunikasi Anda dengan ayah kandung dari anak Anda pada saat ini?
Universitas Sumatera Utara
247
“Udah lost contact nyim. Gak tau kabar dia sama sekali. Tapi seandainya pun ketemu dan dia minta anakku ke dia, gak bakal kukasih lah.” 102. Bagaimana hubungan antara pacar Anda dengan anak kandung Anda? “Baik nyim. Pacarku udah tau kalo aku ini pernah hamil, dia juga tau kalo adekku itu ternyata anakku. Tapi dia oke aja, gak mempermasalahkan soal itu. Malah dia kalo ke Medan selalu ngajak jalan anakku, sering dicariin dia malah.
Universitas Sumatera Utara
248
Informan 14 Nama Samaran
: Diah
Tempat/Tanggal Lahir : Bengkulu, 04 Agustus 1994 Umur
: 22 tahun
Suku
: Jawa
Agama
: Islam Wawancara
Pertanyaan Umum : 45. Apakah Anda memiliki pacar atau kekasih pada saat ini? “Alhamdulillah sekarang ini lagi punya hahaha” 46. Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan dengan pacar Anda saat ini? “Tanggal 8 nanti udah 7 bulan nyim” 47. Apakah ini adalah pacar pertama Anda? “Enggaklah, pacar ke berapa puluh mungkin hahaha. Tapi kalo pacar abis aku jadi janda, yang sekarang ini pacar kedua lah” 48. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda sekarang? “Nyaman kok sama yang sekarang ini. Soalnya dia menghargai aku kali, terus sayang samaku juga.” 49. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda? “Awal-awal pacaran yang buat gak nyaman ya karena jarak,. Dulu dia kuliah di Bandung, tapi sekarang udah balek tinggal di Medan lagi. Sama apa ya… paling karena dia dulu mantanku pas SMA, terus kami dulu putusnya gak baik-baik, jadinya kadang aku suka tebawa-bawa yang dulu hahaha. Oh ya, terus satu lagi nyim, dia dulu pas awal-awal pacaran suka kali ngetes aku soal seks. Dia ngetes kan, aku mau apa enggak kek gituan
249
lagi kalo sama dia, secara aku kan janda. Makanya aku palak kali, sering kali kami putus nyambung dulu.” 50. Lalu saat ini, apakah hal-hal semacam itu masih mengganggu hubungan Anda? “Udah enggak lah. Karena aku selalu nolak kan kalo diajaknya gegek, terus kubilanglah kalo aku yang sekarang udah berubah, gak mau lagi macem anak puber gilak seks bebas aja, jadi dia pun paham. Sekarang dia makin sayang samaku, terus menghargai aku lah.” 51. Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut? “Ya karena aku suka sama dia, dia suka samaku haha. Yang penting samaku ya dia bisa peduli samaku, perhatian, bertanggung jawab lah, terus menghargai aku sama anakku. untungnya pacarku yang sekarang ini masuk semua kriterianya hahaha.” 52. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas? “Pernahlah, makanya jadi punya anak hahaha. Kalo yang berhubungan seks ya cuma sama satu orang aja, tapi kalo gelik-gelik ya tiap punya pacar dulu selalu sampe ke tahap itulah, cuma gak sampe ke hubungan seks nya. Kalo sama yang sekarang udah gak pernah lah nyim, paling keras pun ciuman aja.”
Proses Komunikasi 79. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda? “Ngerilah udah macem tentara hahaha. Taulah kan mamaku orangnya keras dia dalam mendidik kami, kalo papaku masih agak lembutlah sikit. Mamaku ini macem kami ini tentara semua, makanya dari dulu sampe sekarang aku gak pala dekat sama mamaku, sering canggung. Cuma ya dia pun peduli sebenernya samaku, gitu-gitu dia mamakku juga meskipun aku ini anak angkatnya ya. Tapi kalo sama sodara-sodaraku ya kami lumayan dekatlah..” 80. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda? Universitas Sumatera Utara
250
“Pernah tapi jaranglah, paling kalo cerita itu ke abangku yang nomor dua sama nomor empat. Tapi itu pun dulu pas orang itu masih tinggal di rumah, sekarang kan udah nikah semua, jadi ya aku kalo apa-apa ceritanya ke kawan ajalah. Gak mungkin kan aku cerita ke mamaku nyim, ngomong aja kami jarang.” 81. Apakah Anda memiliki teman dekat? “Ada lah beberapa, tapi gak di satu tempat aja. Kawan kuliah ada, kawan SD, SMP, SMA pun ada yang masih dekat sampe sekarang. Kaulah nyim kan kawan dekatku juga hahaha.” 82. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda? “Karena kawan curhatku cuma kawan, jadi ya hampir semua hal aku cerita ke kawan. Ya paling soal pacar, soal anakku, sama soal keluarga mantan suamiku lah.” 83. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks? “Pernahlah, hahaha.. biasanya bicarain orang kan. Misalnya si ini udah pernah gegek sama si itu, tau-tau gitu aja. Apalagi kawan-kawan kuliah ini, dari yang baik sampe yang sok baik pun kami tau tingkahnya cemana soal seks haha. Tapi kalo orang itu cerita, aku denger aja, males nanggepin. Soalnya aku udh pernah ngerasain kan fase kek gitu, diceritain orang banyak, gak enak lah.” 84. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks? “Kalo sama kawan-kawan yang sekarang sih jarang, kalo lagi ada gosip aja paling tebahas. Kalo yang sering ya pas sama kawan-kawan SMP sama SMA lah, beberapa aja sih, namanya ya masih baru-baru bandel.” 85. Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda? “Kalo sama kawan yang kuliah ini sih ya pernah lah cerita. Aku kan ketauan hamil pas kuliah, jadi ya pasti ditanyain sama mereka, jadi terpaksa cerita. Dulu pun aku sempat bekawan sama anak yang bandel,
Universitas Sumatera Utara
251
melebihi aku lah bandelnya soal seks, sering dipake orang dia, jadi ya sering cerita lah kami.” 86. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda? “Pernah, tapi jarang kali lah.” 87. Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah? “Karena sekarang udah punya pacar, jadi sama pacar ceritanya. Terus ya paling sama kawan yang dekatlah, tergantung sikon dan mau cerita apa, jadi pilih-pilih orangnya juga.” 88. Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat ini dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja? “Udah cinta lah hahaha.. aku udah gak mau lagi berhubungan seks sama sekali. Maksudnya sampe buat anak lagi enggaklah. Paling cuma ciuman aja. Soalnya aku pun masih trauma kalo hamil lagi, pening kalilah ngurus anak ini.” 89. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda? “Paling soal kuliahku, keluarga dia keluargaku, anakku, sama ya bahas apa ajalah yang bisa dibahas hahaha.”
Pertanyaan Diri dan Persepsi 103.
Sejak kapan Anda mulai mengenal seks?
“Dari SMP kelas 6 SD lah, udah ngerti aku kek gitu-gitu.” 104.
Seks seperti apakah yang Anda ketahui?
“Sebenernya seks itu kan dimulai dari ciuman, cuma kalo menurutku ya seks itu berarti udah mulai main gitu nyim, apasih ya hmm kayak ya gitu hahahaha. Berhubungan suami istri gitu, udah seks lah. Kalo ciuman sih menurutku masih wajar aja, ciuman aja tapi ya gak pake grepe-grepe” 105.
Kapan pertama kali Anda melakukan hubungan seks bebas?
Universitas Sumatera Utara
252
“Pas udah SMA lah, pas udah pacaran sama mantan suamiku baru kami kek gitu.” 106.
Dengan siapa Anda melakukan hubungan seks bebas pertama kali?
“Sama pacar lah.” 107. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Enggak sebenernya. Dulu pun pas aku masih sering berhubungan suami istri gitu tapi sebelum nikah ya, aku udah taunya itu gak betol, cuma masih aja kukasih dan ku iyakan aja apa yang dia minta. Tapi tetap aja aku bilang itu gak wajar sebenernya.” 108.
Mengapa Anda bisa sampai melakukan hubungan seks bebas?
“Ya namanya dia minta, aku pun dulu cinta kali. Ya kukasih ajalah soalnya dia ngancam putus. Lagian enak sih kek gitu nyim hahaha. Pertama aku cuma mau sekali aja, tapi perempuan ini sekali dikasi enak, mau lagi. Makanya jangan sampe lah kau kena sekali aja, nanti minta terus.” 109. Apa alasan terbesar Anda sehingga Anda mau melakukan hubungan seks bebas? “Karena cinta. Soalnya yang sayang samaku pas waktu itu ya cuma dia. Orangtua ku manada ngasih perhatian lebih, becakap aja jarang kami.” 110. Faktor-faktor apa saja yang membuat Anda sampai melakukan hubungan seks bebas? “Karena kurang kasih sayanglah hahaha. Karna di keluarga aku gak dapat kasih sayang sama perhatian yang kayak anak-anak normal, ya namanya juga aku anak angkat. Ditambah lagi memang mamakku ini agak keras dia kalo ngedidik anak. Jadi ya karena ada orang lain yang sayang samaku, perhatiin aku, jadi ya aku ngerasa dia duniaku. Terus pun ya sisanya pengaruh lingkungan lah.” 111. Sudah berapa kali Anda melakukan hubungan seks bebas di luar nikah, sampai saat ini?
Universitas Sumatera Utara
253
“Gak ku itung udah berapa kali, tapi yang jelas seringlah. Tapi memang kalo ngelakuin hubungan seks itu ya cuma sama satu orang aja. Sisanya paling cuma sampe pegang-pegang aja.” 112. Apakah pada saat Anda melakukan hubungan seks bebas, Anda tidak merasa takut dengan akibatnya? “Enggak hahaha. Karena udah sering kali dulu gegek sama mantan suamiku ini pas kami SMA, hampir tiap hari kurasa pun, karena rumah dia gak pernah ada orang, jadi abis pulang sekolah langsung lah aku di gasnya hahaha. Awal-awal aja pake kondom, abistu udah gak lagi. Sering pun nembak dalam, tapi aku gak nya hamil-hamil, makanya aku selo aja. Sempat kan dulu dia kutinggalkan, karna dia playboy kali semua di dekatinya. Kalo cuma di dekati gak papa, ini pun cewek-cewek itu di grepe-grepe nya, entah pun udah diajak tidur sama juga. Cuma ntah kenapa kan tiga bulan ku jauhi, tiba-tiba dia dekati aku lagi tapi cuma minta gegek aja. Lama-lama palak lah aku risih kali. Aku memang masih cinta kali nyim, tapi aku gak tahan lah dia kek gitu ke semua cewek. Jadi terakhir kan aku solat lah, bedoa sampe nangis-nangis supaya dia nikahnya samaku. Rupanya betol yakan, kukasih juga lah apa yang dia minta, gegek lah kami malam-malam di rumahku karena pas kali gak ada orang di rumahku. Dia datang tiba-tiba, yaudah kejadian lah itu. Udah kubilang ini terakhir kali kek gitu, rupanya betol-betol terakhir kek gituan sebelum nikah. Eh rupanya aku hamil, sial kali hahaha..” 113.
Kapan Anda mulai mengetahui bahwa Anda telah hamil?
“Waktu masuk kuliah semester dua lah. Seminggu lebih badanku gak enak kan, asik mual aja, muntah-muntah. Gak tau kenapa feeling aja aku, ku tes lah. Beli testpack, udah berharap kali aku gak hamil, rupanya hamil juga.” 114. Apa yang Anda rasakan ketika pertama kali mengetahui bahwa Anda hamil? “Kalo bisa mati, bagus mati aja aku pas kemaren itu. Langsung lenyap semua bayangan aku kuliah, traveling, pacaran yang serius, hilang semua. Gak tebayangku kek mana masa depanku, aku harus ngurus anak, sementara aku masih kuliah. Udah gila lah kurasa di detik pertama aku tau kalo aku hamil aja udah kurasain aku ini mau gila. Langsung lah ku telpon kawanku yang pernah gugurin kandungan itu. Diajarin dia kan supaya aku minum obat-obat buat gugurkan kandungan. Udah kubeli, kuminum, tapi masih ada aja anak ini. Semua makanan yang dilarang Universitas Sumatera Utara
254
buat orang hamil sengaja ku makan. Aku lari-lari, lompat-lompat, ih semua lah olahraga yang buat rahimku jatuh udah ku lakuin, gak juga gugur anak ini. Sampe terakhir aku udah pasrah lah. ” 115. Bagaimana reaksi orangtua Anda ketika mengetahui bahwa Anda hamil? “Marah lah, apalagi yakan hahaha. Kecewa pasti lah, marah pun mamakku cuma di diamkannya aja aku. Sama ya dia nyuruh aku bilangkan sama keluarga mantan suamiku itu biar dia tanggung jawab. Udah gitu aja. Cuma diamnya dia itu berarti marah. Kalo papaku ya dia kecewa, cuma gak marah-marah. Mau cemana lagi yakan, gitu katanya hahaha.. soalnya sebelum aku kejadian kayak gini, abangku udah pernah kejadian ngehamilin anak orang juga. Abang angkatku ya maksudnya.” 116. Bagaimana reaksi pasangan Anda ketika mengetahui bahwa Anda hamil? “Dia agak melarikan diri dulu nyim. Ngilang gitu tiga apa empat hari. Aku pun gak ngejar, kubiarkan aja.” 117. Apakah pasangan Anda mau bertanggung jawab atas perbuatan kalian? “Rupanya dia bilang ke orangtuanya, soalnya gak lama kan orangtuanya datang ke rumahku. Mereka bilang kalo anaknya mau tanggung jawab. Ya cemana ya, pas waktu itu aku udah gak bisa mikir, kalo nikah sama dia pun kurasa gak bahagia aku, soalnya udah tau kali aku kek mana tabiat dia. Tapi kalo gak nikah sama dia, siapa lagi yang mau tanggung jawab yakan. Jadi yaudah, mau gak mau dia tanggung jawab, kami nikah, aku tinggal di rumahnya. Lagian aku sama keluarga dia memang udah dekat dari sejak kami pacaran dulu.” 118. Ketika masyarakat sekitar tempat tinggal Anda mengetahui bahwa Anda hamil di luar nikah, bagaimana reaksi mereka? “Dikucilkan udah pasti lah. Lagian aku pun jadi makin jarang keluar rumah. Di kamar aja menyesali keadaan hahaha.. bahkan pas sampe nikah pun kami gak pake acara-acara. Cuma akad nikah aja, yang datang pun sikit kali kami undang. Abis itu, baru lah kami tinggal di rumahnya bou mantan suamiku. Bou itu kayak tante gitu lah nyim. Baru pas udah aku melahirkan, baru lah pindahnya ke rumah mami nya mantan suamiku. Pertama-pertama
Universitas Sumatera Utara
255
aku risih kalo jalan-jalan orang pasti ngeliatin aku, apalagi kalo ke mall. Cuma lama-lama aku biasa ajalah memang udah kek gini ceritanya mau cemana yakan haha.” 119. Bagaimana komunikasi Anda dengan keluarga Anda di rumah pada saat Anda hamil? “Keluargaku? Kalo sama keluargaku ya.. gada komunikasian yang gimana kali. Biasa aja, malah gak peduli orang itu. Lagian kan aku selama hamil sampe baru cerai kemaren memang gak tinggal sama orangtuaku. Paling ya sekali-sekali bapakku nelpon, kalo mamakku gausah tanyak lah hahaha.” 120. Siapakah orang yang paling berperan dalam menyemangati Anda ketika mereka sudah mengetahui bahwa Anda hamil di luar nikah? “Diri sendiri, hahaha...Ya selebihnya ada lah beberapa sahabatku yang mensupport. Padahal mereka tau gimana aku, tapi mereka gak menyalahkan aku malah ngasih dukungan supaya lebih sayang sama anakku, jaga kesehatan, sampe nemenin aku selama hamil pun ada. Ya kalo mantan suamiku gausah ditanya, tiap hari kerjaannya keluar rumah aja, main ps lah ke warnet lah futsal lah. Gak ada di urusnya aku. ” 121. Bisakah Anda menceritakan bagaimana kehidupan Anda ketika menjalani sebagai seorang perempuan yang hamil di luar nikah? “ Menyedihkan hahaha… aku nyesal kali rasanya hamil gini pas awal hamil ya. Udalah aku anak angkat, nyusahin, MBA pula kan kayaknya gak ada kali otakku. Memang aku dinikahin, tapi sama aja toh mantan suamiku gak peduli, yang ngurus aku malah mamaknya. Abis nikah, aku tinggal sama keluarga suamiku, keluargaku bukan gak mau nampung aku sih, cuma kan aku harus ikut suami. Tau kan gak enaknya numpang sama orang? Memang mamak dia gak ada nyuruh aku kerja-kerja bersihkan rumah, tapi ya aku tau diri. Kadang sih memang agak disindir gitu kan misalnya rumah kotor atau apalah, terpaksa aku bersihkan dulu. Pas lagi hamil ya itu nyim. Terus mantan suamiku gak pernah di rumah, ke warnet aja kerjanya, melalak aja ntah ngapain. Kalo pulang pun dia langsung tidur, becakap samaku juga jarangjarang. Pas lagi ada maunya aja dia baik-baik samaku, kalo lagi gak ada maunya ya aku gak dipedulikan. Jadi aku sering di rumah aja, gak pernah kemana-mana kecuali kalo lagi diajak sama mertuaku. Kawan-kawanku yang datang jenguk aku pun juga agak dibatasi, gak bisa sering-sering. Aku pernah kan dulu pergi ke rumah kawanku, lagi ada reunian. Aku udah hamil lima apa enam
Universitas Sumatera Utara
256
bulan gitu, yaudah aku cuma dianterin aja sama mantan suamiku. Pulangnya malam itu kan, ya aku pulang sendiri, dia gak mau jemput. Ya terakhir aku diantar sih sama kawanku. Apa ya, aku udah gak marah atau nuntut dia peduli samaku, yang penting anakku lahir selamat, nanti kalo udah besar bisa bahagia lah hidupnya. Awal-awal aja aku benci kali sama anak ini, tapi setelah aku kemana-mana sendiri, di rumah sendiri, kawan cakap juga gak ada, jadi mulai ada ikatan batin sama anak ini. Mulai dari situ lah aku sayangnya, baru sadar kalo dia anakku. Kalo mikirkan soal orang lain mandang aku, udah gak peduli aku. Aku juga gak cari simpati, aku tau aku salah dan yaudah ini hidupku gitu. Yang pasti aku gak mau kejadian ini terulang lagi, baik samaku ataupun sama kawan-kawanku. 122. Bagaimana komunikasi Anda dengan ayah kandung dari anak Anda pada saat ini? “Ya sama dia biasa aja. Dia pun sekarang udah ada pacarnya. Sejak kami cerai, hak asuh anakku ya sama dia. Karena aku kan masih kuliah, dan belum bisa membiayai anakku. Padahal akalakalan orangtua dia aja itu, cuma yaudah yang penting aku masih bisa jumpa anakku. Kadang seminggu sekali aku jumpa anakku, kalo gak aku yang datang ke rumah mantan suamiku, ya anakku dibawa ke rumahku, nginep dua atau tiga hari gitu. Ya kalo hubungan sama suamiku ya paling sebatas bahas anak kami ajalah. Dia masih tetap gak mau ngurus anakku, ya sekedar aja. Makanya anakku masih lebih dekat sama pacarku daripada sama bapaknya sendiri. Yang ngurus anakku ya mantan mertuaku lah.” 123. Bagaimana hubungan antara pacar Anda dengan anak kandung Anda? “Baik-baik aja, pacarku juga dekat sama anakku. Anakku juga gitu, lebih dekat sama pacarku daripada sama bapaknya. Dia manggil bapaknya malah manggil nama, kalo sama pacarku dia manggilnya daddy. Pacarku sayang sih sama anakku, dan dia juga terima kekurangan aku ini kan. Dia bilangnya mau serius, tapi ya doain aja lah hahaha.”
Universitas Sumatera Utara
257
Informan 15 Nama Samaran
: Yani
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 15 Juli 1994 Umur
: 22 tahun
Suku
: Batak
Agama
: Islam Wawancara
Pertanyaan Umum : 53. Apakah Anda memiliki pacar atau kekasih pada saat ini? “Sekarang punya kok.” 54. Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan dengan pacar Anda saat ini? “Udah hampir enam bulan lah.” 55. Apakah ini adalah pacar pertama Anda? “Maunya pacar terakhir aja haha.. gak lah, pacar entah ke berapa ini.” 56. Apakah Anda merasa nyaman menjalin hubungan dengan pacar Anda sekarang? “Alhamdulillah, nyaman dan bahagia terus haha.” 57. Hal apa yang membuat Anda merasa tidak nyaman dengan hubungan Anda? “Apa ya.. gak ada sih kalo sekarang ini. Gak ada yang terlalu ganggu, paling ya karena pacar aku sekarang lebih muda aja dari aku, jadi dia sibuk kuliah, susah jumpa aja kami..” 58. Lalu saat ini, apakah hal-hal semacam itu masih mengganggu hubungan Anda? “Enggak lah, kalo lagi weekend kan kita jalan, kadang pun dia ikut aku kalo pas aku lagi belanja ke KL.”
258
59. Ketika Anda menjalin suatu hubungan asmara dengan orang lain, apakah alasan terbesar Anda mau menjalin hubungan tersebut? “Kalo dia perhatian samaku, peduli samaku, pasti aku jadi suka sama dia. Yang penting sih karena dia bisa buat aku nyaman lah makanya aku mau pacaran sama dia.” 60. Apakah selama Anda menjalin hubungan asmara, Anda pernah terlibat dengan hubungan seks bebas? “Menurutmu aja lah nyim.. hahaha.. ya pernah lah. Sampe sekarang pun pernah sih tapi kadang-kadang aja haha.”
Proses Komunikasi 90. Bagaimana iklim di dalam keluarga Anda? “Kami bertiga akur-akur aja sih. Kalo sama bapakku, pas orangtuaku cerei pun kami masih komunikasi. Karna sekarang lebih sering bertiga aja, aku mamakku sama adekku, jadi ya akur aja sih kami. Kalo pas bisa bawa mamakku ke KL, ya kami bawa. Tapi kalo dekat kali memang sama adekku lah, namanya kami sama-sama usaha online shop nya berdua.” 91. Apakah Anda pernah bertukar pikiran atau bercerita dengan keluarga Anda? “Karena kami cewek semua satu rumah, jadi ya pasti lah itu kalo cerita atau begosip pun malah haha. Mamak kami pun udah macem kawan kalo diajak begosip, jadi enak aja.” 92. Apakah Anda memiliki teman dekat? “Punya lah tapi gak banyak.” 93. Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan teman dekat Anda? “Ya biasalah cakap-cakap sampah aja haha. Pembicaraan gak pentingpenting kali nyim, ya bahas apa yang bisa dibahas. Dari cerita kehidupan sampe hidup orang lain pun kami bahas hahaha.”
Universitas Sumatera Utara
259
94. Apakah Anda dan teman-teman Anda pernah membicarakan mengenai seks? “Kalo bahas soal itu mana mungkin gak kami bahas, haha… pasti ada lah tebahas. Sering pun kadang.” 95. Seberapa seringkah Anda dan teman-teman Anda membahas mengenai hubungan seks? “Seringlah hahaha… Enak aja bahas kayak gitu jadi lucu-lucuan kadang.” 96. Apakah Anda dan teman-teman Anda juga sering menceritakan pengalaman berhubungan seks mereka dengan Anda? “Kalo itu jarang lah, awal-awal nyoba kayak gitu baru sering cerita, macem laporan gitu lah aku sama kawanku yang udah pro. Jadi aku nanya kalo kayak gini terus nanti gimana lagi, resikonya apa, gitu, hahaha.. Tapi kalo sekarang ya karna udah besar udah jarang lah kami cerita, paling ya ngerti-ngerti aja. Misalnya kami pas lagi liburan entah kemana kan selalu berpasangan, yaudah paham-paham aja lah kalo ada yang nyewa kamar buat bedua aja haha..” 97. Pernahkah terjadi konflik antara Anda dengan teman-teman terdekat Anda? “Ya berantem-berantem gitu aja, beda pendapat aja.” 98. Dengan siapa Anda bercerita ketika Anda mempunyai masalah? “Sama adekku, sama pacarku, sama mamak kadang-kadang. Kalo sama kawan aku males cerita susah, hahaha. Biar orang itu taunya aku bahagia aja.” 99. Apakah hubungan Anda dengan pasangan Anda pada saat ini dilandasi oleh perasaan cinta atau hanya sebatas hubungan seks saja? “Ya cinta lah hahaha.. kalo seks itu kan karna udah cinta aja makanya kejadian, macem pelengkap aja sih. Pelengkap yang kalo bisa dijadikan. Hahaha..” 100.
Apa hal yang biasa Anda bicarakan dengan pasangan Anda?
Universitas Sumatera Utara
260
“Ya paling nanya hari ini ngapain aja, bahas kuliah dia, kerjaanku, sama ya paling bahas-bahas soal gituan lah nyim hahahaha..”
Pertanyaan Diri dan Persepsi 124.
Sejak kapan Anda mulai mengenal seks?
“Pas SMP lah kalo gak salah, pas masih 14 taun. SMP lah itu ya..” 125.
Seks seperti apakah yang Anda ketahui?
“Pas waktu itu nyim? Kalo pas waktu itu ya pertama cuma tau kissing aja, lama-lama jadi tau semua haha.” 126.
Kapan pertama kali Anda melakukan hubungan seks bebas?
“Ya pas SMP juga, diajak pacarku dulu.” 127.
Dengan siapa Anda melakukan hubungan seks bebas pertama kali?
“Sama….. euum….. pacar sih waktu itu hahaha. Kalo sekarang ya udah mantan namanya.” 128. Menurut Anda, apakah berhubungan seks sebelum menikah merupakan sesuatu hal yang wajar dilakukan atau tidak? “Wajar-wajar aja menurutku asal gak sampe kebobolan. Pande-pande lah. Seks itu kan bagian dari nafsu juga, buat nunjukkan perasaan kita sama pasangan.” 129.
Mengapa Anda bisa sampai melakukan hubungan seks bebas?
“Dulu kan pas masih kecil, aku gak ngerti lah soal gitu-gitu. Rupanya dapat pacar anak kuliahan, pas itu kan aku masih SMP. Diajaknya aku ciuman pertama kali, terus jadi diajak entah ngapain aja, lama-lama ya sampe berhubungan seks gitu lah. ” 130. Apa alasan terbesar Anda sehingga Anda mau melakukan hubungan seks bebas?
Universitas Sumatera Utara
261
“Karena penasaran sih memang, udah gitu ya karena memang aku sayang sama pacarku waktu itu.” 131. Faktor-faktor apa saja yang membuat Anda sampai melakukan hubungan seks bebas? “Pergaulan nyim. Kalo soal keluarga, dulu sebelum cerei orangtuaku, kami baik-baik aja nya. Karna memang kemaren itu aku dapat kawan yang agak-agak bandel, dapat pacar yang bandel juga, jadi ya gitu lah. Tebawa pun sampe sekarang, haha. Aku tau nya banyak yang ngatain aku kan karna gayaku aja kek gini, pake baju pendek-pendek, ketat, celana pendek, tapi ya memang kek gitu bawaannya ya cemana. Kawan-kawanku pun kayak gitu sampe sekarang, manada yang bejilbab panjang-panjang haha. Yang penting apa ya, aku gak buat susah orang lain aja.” 132. Sudah berapa kali Anda melakukan hubungan seks bebas di luar nikah, sampai saat ini? “Sering lah, gak ku itung-itung haha. Dari SMP aja udah mulai, sampe aku hamil, sampe anakku udah gak ada pun bahkan sampe sekarang pun masih ngelakuin kadang-kadang..” 133. Apakah pada saat Anda melakukan hubungan seks bebas, Anda tidak merasa takut dengan akibatnya? “Pertama kali aja aku takut, selebihnya udah enggak. Udah pro, hahaha.. ya karna udah tau cemana caranya biar gak hamil, jadi ya santai aja. Kalo kemaren itu pun hamil sebenarnya memang sengaja, biar kami nikah gitu. Kalo kemaren itu dibuat supaya gak hamil pun bisa haha.” 134.
Kapan Anda mulai mengetahui bahwa Anda telah hamil?
“Waktu baru-baru angkatan kita mau masuk kuliah lah.” 135. Apa yang Anda rasakan ketika pertama kali mengetahui bahwa Anda hamil? “Aku mikirkan takut melahirkannya aja haha. Kan emang niat awalnya itu mau dihamilkan, jadi aku sama pacarku dinikahkan waktu itu. Soalnya pas waktu itu hubungan kami gak pala disetujui kali sama bos dia, tapi anaknya pun cinta kali samaku, aku juga sih haha. Jadi ya udah lah, sengaja kami buat kayak gitu, biar hamil. Jadi kan ya bisa direstui kami jadi bisa nikah.” Universitas Sumatera Utara
262
136. Bagaimana reaksi orangtua Anda ketika mengetahui bahwa Anda hamil? “Kalo bapakku gak tau aku hamil, aku cuma bilang aja ke dia pas aku mau nikah. Kalo mamakku pas kubilang gitu ya dia kaget lah aku hamil, terus ku jelaskan juga kalo pacarku mau tanggung jawab, jadi agak tenang dia sikit haha.” 137. Bagaimana reaksi pasangan Anda ketika mengetahui bahwa Anda hamil? “Meskipun ini rencana dia awalnya, tapi dia kaget juga karna aku betulan hamil. Sempat agak ngilang sih dia beberapa hari gitu, tapi terakhir datang lagi haha.” 138. Apakah pasangan Anda mau bertanggung jawab atas perbuatan kalian? “Ya terakhirnya mau lah. Dia udah ngomong ke orangtuanya, kata dia sih orangtuanya marah-marah kan, gak setuju. Cuma lama-lama dikasih izin lah kami nikah, entah cemana cara dia bujuknya urusan dialah tu hahaha..” 139. Ketika masyarakat sekitar tempat tinggal Anda mengetahui bahwa Anda hamil di luar nikah, bagaimana reaksi mereka? “Pertama-tamanya mereka gak tau kalo aku nikah karena MBA, jadi selo aja tetanggaku. Aku kan nikah pas udah hamil sebulan, jadi belum besar perutku. Pas udah masuk-masuk bulan kelima, baru lah agak besar perutku, orang-orang udah nanya kan kok cepat kali udah besar, kubilang aja masih 3 bulan lebih gitu. Tapi entah tau darimana, jadi tau orang-orang itu kalo aku MBA, hahaha.. baru lah mulai agak dijauhi gitu. Ya gak dijauhi kali lah, cuma ya mamak-mamak kadang negur kalo aku tegur duluan, kadang ada feeling aja aku kalo lagi digosipin. Jadi yaudalah aku sama suamiku ngontrak rumah aja gak tinggal di rumahku lagi.” 140. Bagaimana komunikasi Anda dengan keluarga Anda di rumah pada saat Anda hamil? “Baik-baik aja semuanya, meskipun orang itu tau aku MBA tapi tetap mensupport aja. Hubunganku sama suamiku juga bagusbagus aja. Mungkin karena anak pertama yakan, jadi ibaratnya cucu pertama di keluargaku, makanya semua nyambut. ” Universitas Sumatera Utara
263
141. Siapakah orang yang paling berperan dalam menyemangati Anda ketika mereka sudah mengetahui bahwa Anda hamil di luar nikah? “Mamaku, adekku itu udah pasti yakan. Kami bertiga ini selalu saling support, jadi buat masalah apapun tetap mendukung. Suamiku juga support kemaren itu, sebelum nikah sebelum ada kejelasan izin dari orangtua dia yakan haha.” 142. Bisakah Anda menceritakan bagaimana kehidupan Anda ketika menjalani sebagai seorang perempuan yang hamil di luar nikah? “ Memang pertamanya ini ide aku sama mantan suamiku kan, cuma pas aku udah hamil kok dia gak langsung tanggung jawab tapi malah ngilang dulu. Pas dia udah bekabar, malah dia bilang kalo orangtuanya belum ngerestui. Gilak lah apa gak stres aku, cemana kalo gak jadi dinikahi, bisa malu kalilah aku yakan. Lumayan juga itu nunggu kepastian dinikahi. Tapi untungnya dia pande ngambil hati orangtuanya. Yaudadeh, jadi deh kita nikah hahaha. Yah pas awal-awalnya keluarga dia gak enak kali samaku, kalo aku datang ke rumah dia, gada dibaik-baikin, asik kenak sindir aja. Ko tau lah aku cemana yakan, senyum ajalah sok ketawa-ketawa, padahal dalam hati monyet nya ini sok kali orang kaya sebijik ini hahaha. Tapi pas aku udah mau lahiran, baru agak dibaikin aku sama mamaknya, pas udah melahirkan baru lah baik orang itu. Mau jugaknya dipegangnya anakku. kalo sama tetanggaku yaaa….. karna ketauannya lama, jadi gak pala aku pikirkan kali. Ya paling kalo tedengar aku orang itu gosipin aku, pura-pura sok gak dengar aja aku haha.” 143. Bagaimana komunikasi Anda dengan ayah kandung dari anak Anda pada saat ini? “Baik-baik aja sekarang kami kadang masih kontekan kok. Sejak anakku meninggal, kami kan cerei nyim, mamaknya ngulah lagi betingkah. Ada aja alasannya, kan katanya anakku udah mati jadi aku pun udah gak ada tanggungan lagi, dia juga gitu. Jadi kami bisa lah pisah. Datang si kawan ini pun diiyakan pulak lagi kata mamaknya. Yaudah lah, cerei. Hahaha.. tapi hubungan baik-baik aja sih.” 144.
Bagaimana reaksi pacar Anda ketika mengetahui bahwa Anda pernah menikah dan memiliki anak?
Universitas Sumatera Utara
264
“Ya dia nerima aja sih, kata dia itu kan masa laluku. Tapi sekarang kan aku udah kayak anak muda lainnya haha. Gak punya suami, gak punya anak juga hahaha. Jadi bebas dong nyim.”
Universitas Sumatera Utara