Lampiran 1: TEKS BRITISH COUNCIL, PIDATO POLITIK, CONNEXIONS, DAN CERAMAH
Teks A: “From Sport to Spices” (Bulletin British Council, Edisi Oktober-Desember 2007) Teks Bahasa Inggris There are a lot of interesting things that Indonesian students encounter while studying in the UK. One overarching similarity: no matter how far they go, their belly remains Malay. Look before you whoop. That was one of the lessons Widjajanto learnt when studying in London a few years ago. One evening, going home from a discussion at the university, the ex-TEMPO journalist stopped off at a bar with a friend. He did not drink, but he needed to drop in because there was to be a live broadcast of the final match of the Champions Cup between Manchester United and Bayern Muenchen. The former chairman of the Indonesian Students Association in the UK happened to be a huge fan of MU. When in the final moments MU striker Ole Gunnar Solksjaer succeeded in breaking into Muenchen’s goal, Widjajanto and his friend instantly cheered. A few moments later he felt that something strange was going on. The whole bar looked curiously at them, it turned out that the bar they had chosen was where the German students hung out, “ I immediately nudged my friend for us to run away, so avoiding wrath,” reminisces Widjajanto, who studied for an MA degree in Communication Studies at the University of Westminister in 1998-99. Enjoying football or other sports on TV at a bar is one of the favourite pastimes of Indonesian students. Many actually want to watch a live match as they have reached the UK, the birthplace of football. However “The tickets were always expensive, and the supporters’ attitude also made us nervous,” says Atnike N. Sigiro, who has just finished her study in Social Policy and Development of the London School of Economics and Political Science (LSE). Fortunately, for Atnike’s other passion – the arts – many shows abound with prices that were friendly to her pocket, and even free. Atnike had the chance in London to watch the musicals Evita and The Phantom of The Opera and Verdi’s famous opera La Traviata. To save money she usually bought the so-called last minute tickets sold in Leicester Square. “The seat would be a long distance away from the stage”, Atnike reminisces. Studying in the UK also gives Indonesian students the opportunity to experience new communities. It’s only natural that there will be some culture shock, but this is only during the first three months at most. “For the first few weeks the local accent confounded me; later however I became enchanted by it” declares Anya Rompas who studied Gothic Literature at the University of Stirling in Scotland. Sometimes there are only a very few Indonesian students living in a certain town, forcing them to socialize with students from other countries from the very start of their stay in order to stay connected. The beginning can be awkward, but gradually
Universitas Sumatera Utara
the new friendships become comfortable. The terms of BYOM (Bring Your Own Meal), BYOB (Bring Your Own Booze), PYOB (Pay Your Own Bills) become common rules for the students in UK. “Except when the host clearly states that the guest don’t need to bring food or drinks,”explains Muhtar Ali, a lawyer who has just received his Master of Law degree (LL.M) in Commercial Law from the University of Edinburgh’s Law School. Patterns of comradeship among Indonesian students are indeed governed mainly by the location of their campus. Nezar Patria, who studied at the School of International Relations LSE, said that his campus was like an internasional village. The majority of students came from outside the UK. Interactions with the locals were relatively rare as their student boarding house was situated close to hotels, office buildings and the office of Scotland Yard. ”You don’t really want to chat with Scotland Yard, do you?” says Nezar, a journalist from Tempo magazine, who had been kidnapped during the New Order regime. Although rarely in direct contact with real English people, Nezar is nevertheless impressed by their subtlety and politeness. This reminds the Acehnese of the time when he was studying for his undergraduate degree in Yogyakarta. ”They are so much like the Javanese; in almost all general conversations, at restaurants or wherever, we hear ’yes sir’, ‘yes, please’, ’could you help me, please’, ’tea, please’, and such like”, says Nezar. Andri Akbar, who lived in Canterbury, Kent, had an even more interesting experience. He lived in a village which he thought of as similar to his wife’s village in Yogyakarta. As it was not such a big place, the people knew each other. Friends who came to visit him at Kent were amazed as Andri stopped every now and then, all the way through the village, to chat to everyone from an elderly couple to young families. The opportunity to hang around with other Indonesian students usually becomes a means to satisfy the longing for meals from the homeland. The spicy Indonesian food often becomes the target of desire for students from other countries, too. ”If someone had a visitor from Indonesia and prepared the hot, spicy beef stew rendang along with its sauce, good heavens, friends would certainly come over”, says Riri Riza, the film director who studied at Royal Halloway College in London in 2000.
Teks Bahasa Indonesia “From Sport to Spices” “Dari Nonton Bal sampai Rindu Sambal” (Bulletin British Council, Edisi Oktober-Desember 2007) Banyak hal menarik dijumpai mahasiswa Indonesia di Inggris. Satu kesamaan, jauh-jauh merantau perut mereka tetap Melayu juga. Teliti sebelum bergembira hati. Itulah salah satu pelajaran yang didapat Widjajanto saat kuliah di London beberapa tahun yang lalu. Suatu hari, pulang dari acara diskusi di kampus, mantan wartawan majalah TEMPO ini mampir ke sebuah bar bersama seorang temannya. Ia tidak hobi
Universitas Sumatera Utara
minum, tetapi ia memerlukan diri singgah karena malam itu ada siaran langsung final Piala Champions antara Manchester United dan Bayern Muenchen. Kebetulan, mantan Ketua PPI UK (Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom) ini penggemar berat MU. Maka, ketika pada menit terakhir striker MU Ole Gunnar Solksjaer berhasil menjebol gawang Muenchen, ia dan kawannya langsung bersorak gembira. Beberapa detik kemudian ia merasa ada sesuatu yang ganjil. Seisi bar menatap heran kepada mereka berdua. Ternyata, bar itu markas berkumpulnya mahasiswa asal Jerman.”Langsung saya gamit kawan saya dan balik kanan alias kabur, daripada kena amuk”, kenang Widjajanto, yang mengambil gelar MA untuk Communication Study di University of Westminster pada tahun 1998/1999. Nonton bal alias sepak bola melalui televisi di bar menjadi adalah salah satu hiburan favorit mahasiswa Indonesia. Sebetulnya, banyak yang kepengin nonton langsung mengingat mereka sudah sampai di Inggris, negara simbahnya sepak bola. Namun, ”Tiketnya selalu mahal, dan pola suporter juga bikin ciut nyali”, ujar Atnike N. Sigiro, yang baru saja merampungkan studi Social Policy and Development di London School of Economics and Political Science (LSE). Untunglah, untuk gairah Atnike yang lain, kesenian, tersedia banyak sekali tontonan dengan harga bersahabat, gratis bahkan. Di London, Atnike sempat menonton Evita, The Phantom of The Opera, dan Opera La Traviata Karya Verdi.Untuk menghemat biaya, biasanya ia membeli apa yang disebut last minute ticket di Leicester Square. ”Tempat duduknya jauh banget dari panggung,” kata Atnike. Belajar di Inggris juga memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia untuk mencecap pergaulan baru. Kejutan budaya pasti ada, tapi paling lama tiga bulan.” Beberapa minggu pertama, saya sempat kebingungan dengan aksen setempat, tetapi kemudian hal itu malah membuat saya makin terpesona.” ujar Anya Rompas, yang mengambil kuliah sastra Gothik di University of Stirling di Skotlandia. Kadang kala, jumlah mahasiswa Indonesia sangat sedikit yang ada di suatu kota sangat sedikit sehingga sejak awal mereka mesti bergabung dengan mahasiswa dari negera lain bila tidak ingin kuper. Awalnya kikuk, tapi lambat laun pola pertemanan baru ini nyaman dijalani. Istilah BYOM (Bring Your Own Meal), BYOB (Bring Your Own Booze), PYOB (Pay Your Own Bills) sangat dipahami dalam kehidupan mahasiswa di Inggris, misalnya. ”Kecuali pengundang secara tegas menyatakan bahwa yang hadir tidak perlu membawa makanan atau minuman kata Muhtar Ali, advokat yang baru mendapatkan gelar Master of Law (LL.M) bidang Commercial Laws dari School of Laws, University of Edinburgh. Pola pergaulan mahasiswa Indonesia memang banyak ditentukan lokasi kampus mereka. Nezar Patria yang kuliah di LSE jurusan History of International Relations menyebut kampusnya seperti kampung internasional. Mayoritas mahasiswanya berasal dari luar Inggris. Interaksi dengan warga sekitar relatif jarang karena asramanya terletak di sekitar hotel, perkantoran, dan Scotland Yard. ”Mosok mau ngobrol dengan Scotland Yard?” kata Nezar, wartawan TEMPO yang semasa rezim Orde Baru pernah menjadi korban penculikan.
Universitas Sumatera Utara
Meskipun jarang berhubungan dengan orang Inggris asli, Nezar sangat terkesan dengan adab mereka yang halus dan santun. Hal ini mengingatkan anak Aceh ini saat kuliah S1 di Yogyakarta. ”Mirip banget orang Jawa, hampir semua percakapan umum, di restoran atau dimana saja, kita mendengar ’yes, sir’, yes, please’, ’could you help me, please’, ’tea, please’, dan sejenisnya”, kata Nezar. Andi Akbar, yang tinggal di Kent, Canterbury, malah punya pengalaman lebih asik. Dia tinggal di perkampungan yang menurutnya mirip dusun istrinya di Yogyakarta. Karena tempat itu tidak terlalu ramai, warganya saling mengenal. Maka, takjublah beberapa kawan yang berkunjung ke Kent, karena sepanjang jalan di dusun itu, Andri kerap berhenti sejenak, bertegur sapa dengan semua orang, dari pasangan kakek-nenek sampai keluarga muda. Kesempatan berkumpul mahasiswa Indonesia biasanya dijadikan ajang untuk melampiaskan kangen pada masakan Tanah Air. Masakan berbumbu mereka juga sering menjadi incaran mahasiswa negara lain.”Kalau ada yang kerabatnya datang dari Indonesia dan bawa rendang plus sambalnya, wuih, ditanggung pasti didatangi kawankawan lain,” kata Riri Riza, sutradara film yang kuliah di Royal Halloway, London, tahun 2000/2001.
Teks B: “UK Alumni’s Job Market” (Bulletin British Council, Edisi Oktober-Desember 2007) Teks Bahasa Inggris British Education seems to become increasingly attractive in the eyse of the Indonesian citizens. Every year, around 500 Indonesian students depart to the UK to attain their master degrees. This number does not include those who set off to the UK form other countries. It is estimated that there are now around 1,100 Indonesian students in the UK. The remarkable thing is that seventy-two percent of them are privately funded. Studying in the Ukmust be considered as a significant investment, as the yearly education cost there reaches around ₤ 16,000 or around Rp 312 million. Such investment will bear fruit if the students immediately get jobs that they desire as soon as they graduate. Unfortunately, there is often not enough information about the job market. To bridge the gapbetween the Uk graduates’ aspirations and expectation of the industry, the Indonesian Students society of United Kingdom, in coorperation with the British Council and the British Chambers of Commerce (Britsham), is going to hold job recruitment Fair on November 4, 2007 (from 12 to 6 pm), at the intercontinental Midplaza hotel, jalan JenderalSudirman, Jakarta. Alumni form other European universities are also welcome. Job fair provides an invaluable opportunity for frsh graduates or for other alumni who wish to find some new challenges in their career. At the same time, the event can serve as an appropriate means both for Indonesian and UK companies to meet and hire potential young professionals. A survey finds that the most desired jobs of today are in the fields of banking, accountancy , finance, marketing,
Universitas Sumatera Utara
communication, public relations, advertising, business, and information-technology consulting, fashion, gas and oil industry, as well as the government sectors. To provide extra-knoelwedge for the alumni, there will also be a talk-show during the job fair, discussing about what it is that the job recruitment actually seek , as well as giving tips and tricks to get a job. The talk show is open for all the registered alumni, and will hosted by Jenni Maria Kalangi , executive director of the British Chamber of Commerce. The participating companies in the job fair will be Astragraphia Technology, the British American Tobacco (BAT) Citibank, Ernest & Young, HSBC, The Jakarta Post, Microsoft, PT Mitra Adi Perkasa, Price Waterhouse Coopers, Shell, Standard Chartered , Ogilvy, Total E and P Indonesia, Sampoerna Foundation and TOTAL.
Teks Bahasa Indonesia “UK Alumni’s Job Market” “Pasar Kerja Alumni Inggris” (Bulletin British Council, Edisi Oktober-Desember 2007) Pendidikan tinggi Inggris tampaknya kian menarik saja bagi warga Indonesia. Setiap tahunnya, sekitar 500 mahasiswa Indonesia berangkat ke sana untuk mengambil gelar master. Jumlah ini di luar mereka yang berangkat ke Inggris dari negara-negara lain. Diperkirakan, saat ini ada 1,100 mahasiswa Indonesia di Inggris. Hebatnya, 72 persen dari mereka berangkat dengan biaya sendiri. Kuliah di Inggris tentu dianggap investasi yang signifikan, karena biaya pendidikannya per tahun mencapai ₤ 16,000 atau sekitar 312 juta. Investasi tersebut bakal berbuah manis sekiranya begitu lulus para mahasiswa itu langsung menadapakan pekerjaan yang mereka idamkan. Hanya saja, seringkali tidak tersedia cukup informasi mengenai hal ini. Nah, untuk menjembati harapan lulusan Inggris dan dunia kerja, Perhimpunan mahasiswa Indonesia di Ukbekerjasama dengan british Council (Britcham) bakal menggelar acara Job recruitment Fair pada 4 November 2007 (12.00-18.00 WIB) di intercontinental Midplaza Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Acara ini terbuka juga bagi alumni perguruan tinggi Eropa lainnya. Job fair merupakan kesempatan berharga bagi lulusan baru maupun bagi lulusan lain yang berkeinginan mendapatkan tantangan baru dalam karirnya. Pada saat yang sama, acara ini bisa menjadi sarana tepat bagi perusahaan Indonesia maupun Inggris untuk mendapatkan professional muda yang potensial. Menurut survei, minat kerja yang paling diminati saat ini adalah perbankan, akutansi, keuangan, pemasaran, komunikasi, kehumasan, peiklanan, konsultan bisnis dan teknologi informasi, fesyen, industri gas, dan minyak, serta sektor pemerintahan. Agar para alumni mendapatkan ilmu pengetahuan , job fair juga dilengkapi dengan acara bincang-bincang yang bakal membahas apa yang dicari perekrut kerja, serta tips pintar dan jalan mendapatkan pekerjaan. Acara bincang-bincang ini terbuka
Universitas Sumatera Utara
bagi seluruh alumni yang terdaftar, dan akan dipandu oleh Jenni Maria Kalangi, Direktur Eksekutif Britcham. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam acara job fair ini adalah Astragraphia Technology, the British American Tobacco (BAT) Citibank, Ernest & Young, HSBC, The Jakarta Post, Microsoft, PT Mitra Adi Perkasa, Price Waterhouse Coopers, Shell, Standard Chartered , Ogilvy, Total E and P Indonesia, Sampoerna Foundation dan TOTAL
Teks C: “NSC’S Lake: MidEast “Remains of Vital Interest” to U.S.” (Text: Address to Washington Institute, May 16) (Pidato Politik dalam Foreign Affairs, May 23, 1994) Teks Bahasa Inggris WASHINGTON – THE Middle East “ remains of vital interest” to the United States despite the end of superpower rivalry, President Clinton’s national security adviser says. The Middle East can be a “paradigm for our nation’s approach to the post-cold war world,” Anthony Lake declared in remarks prepared for delivery May 16 at the Washington Institute for Near East Policy. “In essence, the Middle East is now faced with a choice between two futures. One path leads to a future in which extremists, wielding weapons of mass destruction, hold sway over a region torn by inter-communal and inter-state conflicts. The other alternative yields democratic progress, the free movement of people and goods, and dialogue leading to regional security. Violence orr peace; regression or freedom; isolation or dialogue: these are taken the choices,” Lake explained. The national security adviser also addressed what has become known as “the Huntington thesis” in his May 16 speech. Rejecting Harvard professor Samuel P. Huntington’s notion that the twenty-first century will be characterized by a “clash of civilizations” between the west and Islam, Lake said, “we strongly disagree (with that thesis). In the Middle East as throughout the world, there is indeed the fundamental divide. But the fault line runs not between “civilizations” or religions. No, it runs instead between oppression and responsive government, between isolation and openness, and between moderation and extremism. And it knows no distinction by race or creed.” “Our foe,” Lake declared, “is oppression and extremism, whether in religious or secular guise.” He said Washington draws the line against “those who seek to advance their agenda through terror, intolerance or coercion,” but he rejected the
Universitas Sumatera Utara
notion that “renewed emphasis on traditional values in the Islamic world must inevitably conflict with the west.” The text of Lake’s Remarks: It’s a real pleasure to be invited to address The Washington Institute’s Soref Simposium. I know from Martin that you are a serious Audience with an interest in, and deep knowledge of, the Middle East. As the old story goes, i feel like the professor asked to lecture on the subject of floods – knowing full well that Noah is in the audience. With Secretary Christoper in the midst of intensive talks, i will focus tonight (May 17) not on the current state of negotiations, but on our conceptual approach to the Middle East. For in many ways, Middle East is a paradigm for our nation’s approach to the Post-Cold War World. And it is our challenge and responsibility to build a regional environment in which the promise of a future of peace and hope can be realized. “In essence, the Middle East is now faced with a choice between two futures. One path leads to a future in which extremists, wielding weapons of mass destruction, hold sway over a region torn by inter-communal and inter-state conflicts. The other alternative yields democratic progress, the free movement of people and goods, and dialogue leading to regional security. Violence orr peace; regression or freedom; isolation or dialogue: these are taken the choices”. On any particular day, we can witness examples of these futures. Consider events of recent days. Efforts to unify and democratisize Yemenn fell apart when northerners and southerners chose the battlefield over the negotiating table. At the same time, in a step critical to ending a seemingly intractable conflict, Israeli soldiers peacefully tranferred authorithy in Gaza and Jerico to Palestinian authorities. In the middle of this era of turmoil and hope, the United States cannot afford to be a bystander. Despite the end of the superpower rivalry, the region remains of vital interest to our nation. The free flow of oil at reasonable prices from the gulf.... The security and well-being of Israel..... A secure and lasting Arab-Israeli peace..... The stability of friendly Arab countries ..... Our need to contain Iraq, Iran, and Libya, th Middle East reactionary, “backlash states”..... And efforts to curb the spread of weapons of mass destruction: all these reasons give our nation a very real stake in ensuring a more peaceful, prosperous and democratic future. We do not seek, however, to dominate the future of the Middle East. Too much of the troubled history of the region has been preoccupied with a struggle for dominance; too little effort has been devoted to a cooperative effort to promote common interests and shared values in a better future for all the peoples of the region.
Universitas Sumatera Utara
Nor do we see this battle for the future of the Middle East as a “clash of civilations.” Let me emphasize this point. Some suggested that in the post-cold War World, there is a fundamental divide pitting Western liberal democratic traditions against ostensibly oppsoing “civilizations” based on Islam and other religious traditions. These theorists believe there is no common ground for understanding between “the West and the rest” – only the prospect of confrontation and conflict. They assert that the United States, as the sole remaining superpower in search of a new ideology to fight, should be bent on leading a new crusade against Islam. In a quest for a new ideology to rally against , fundamentalism would replace communism as the west’s designated threat. We strongly disagree. In the Middle East as throughout the world, there is indeed a fundamental divide. But the fault line runs not between “civilisations” or religions. No, it runs instead between oppression and responsive government, between isolation and openness, and between moderation and extremism. And it knows no distinction by race or creed. In South Africa as in China; in Burma as in Russia; and in Gaza as in northern Iraq, the universal language of personal and political freedom is being spoken by brave men and women who are fighting for human rights and democracy. And the dramatic global changes of the past four years have shown that it is a language capable of transcending the past and transforming the future. This is as true in the Middle East and Muslim world as it is elsewhere. Our foe is oppression and extremism, whether in religious or secular guise. We draw the line against those who seek to advance their agenda through terror, intolerance or coercion. And i can assure you that President Clinton will continue to steadfastly oppose acts of terrorism aimed at stopping the peace process or denying the people of the Middle East a future of hope. The enemies of peace have not hesitated to use violence to advance their goal. But the president has affirmed that we will not allow them to succeed. We also reject the notion that a renewed emphasis on traditional values in the Islamic world must inevitably conflict with the west or with democratic principles. These values – of devotion to family and society tlien to faith and good works – are not alien to our own experience. It should come as no surprise that citizens throughout the Middle East and North Africa are testing and debating the role of these values in society and government. People in the region – as is the case around the world – are searching for ways to achieve responsive government, guarantee basic human rights and guide their lives. That many of them look to Islamic is neither unusual nor unique. This is a universal quest. Islam is not the issue. Today, the real conflicts which offend the conscience of the world are manifestly not “conflicts of civilisation.” In Bosnia, we are opposing hatred and the use of force. Our enemy is bogotry and ruthless nationalism. Serbian leaders may seek to legitimize their conquest with claims that they are holding off a Moslem threat to the West. But the world should not accept such patently false claims. Certainly, we will not accept it.
Universitas Sumatera Utara
We support a democratic Bosnian state in which Muslims and Christians live together in peace. We believe that the West has an interest in demonstrating that such a state – in the heart of Europe – is welcome and can survive and prosper.
Teks Bahasa Indonesia “NSC’S Lake: MidEast “Remains of Vital Interest” to U.S.” “Penasihat Keamanan Nasional Lake: Timur Tengah “Tetap Vital bagi Kepentingan A.S.” (Text: Address to Washington Institute, May 16) Teks: Pidato di Washington Institute, 16 Mei (Pidato Politik dalam Foreign Affairs, May 23, 1994) WASHINGTON – Timur Tengah tetap vital bagi kepentingan” Amerika Serikat walaupun persaingan antarnegara adidaya sudah berakhir, ujar penasihat keamanan nasional Presiden Clinton. Timur Tengah dapat menjadi “paradigma bagi pendekatan bangsa kita terhadap dunia pasca-Perang Dingin,” ujar Anthony Lake dalam pidato yang dipersiapkan untuk 16 Mei di Lembaga Washington untuk Kebijakan Timur Dekat. “Pada intinya, Timur Tengah kini dihadapkan pada pilihan antara dua masa depan. Satu jalan menuntun ke suatu masa depan di mana kaum ekstremis, dengan senjata pemusnah massal, memegang kendali atas suatu wilayah yang terkoyak-koyak oleh sengketa antar masyarakat dan antarnegara. Pilihan lainnya menghasilkan kemajuan demokratis, pergerakan bebas rakyat dan barang, dan dialog yang menuntun ke keamanan regional. Kekerasan atau perdamaian; kemunduran atau kebebasan; isolasi atau dialog: Inilah pilihan-pilihannya,” Lake menjelaskan. Penasihat keamanan nasional itu juga menyinggung apa yang sudah dikenal sebagai “tesis Huntington” dalam pidato tanggal 16 Mei-nya itu. Sambil menolak pandangan Samuel Huntington, profesor dari Universitas Harvard, bahwa abad keduapuluhsatu akan bercirikan suatu benturan peradaban” antara Barat dan Islam, lake mengatakan, “Kami dengan keras tidak setuju (dengan tesis itu). Di Timur Tengah maupun seluruh dunia, memang ada suatu peradaban mendasar. Tapi garis patahan itu tidak berjalan antara ‘peradaban’ dan agama-agama. Tidak, malahan garis patahan itu berjalan antara penindasan dan pemerintah yang tanggap, antara isolasi dan keterbukaan, dan antara moderasi dan ekstremisme. Dan garis itu tidak mengenal perbedaan ras atau kepercayaan.” “Musuh kita,” Lake menyatakan, “adalah penindasan dan ekstremisme, entah dalam samaran agama maupun sekuler.” Dikatakannya, Washington menarik garis terhadap “mereka yang berusaha memajukan agenda mereka melalui teror, ketiadaan toleransi
Universitas Sumatera Utara
dan pemaksaan,” tapi ia menolak anggapan bahwa “pembaruan tekanan pada nilainilai tradisional dalam dunia Islam niscaya akan berbenturan dengan Barat.” Naskah Pidato Lake: Sungguh sangat menyenangkan diundang untuk memberi sambutan pada Simposium Soref Institute Washington. Saya tahu dari Martin bahwa anda semua adalah hadirin yang mempunyai minat pada, dan berpengetahuan luas di bidang, Timur Tengah. Sebagaimana kisah lama, rasanya kepingin saya meminta profesor memberi kuliah mengenai masalah banjir – karena tahu pasti bahwa Nabi Nuh ada di antara para hadirin.. Di saat Menlu Christoper tengah terlibat dalam perundingan-perundingan intensif, malam ini (17 Mei) saya akan menitikberatkan pembicaraan bukan pada situasi perundingan saat ini, tapi pada pendekatan konseptual Timur Tengah adalah suatu paradigma bagi pendekatan bangsa kita terhadap dunia pasca Perang Dingin. Dan adalah tantangan dan tanggung jawab kita untuk membangun suatu lingkungan regional di mana janji akan suatu masa depan yang damai dan penuh harapan dapat diwujudkan. “Pada intinya, Timur Tengah kini dihadapkan pada pilihan antara dua masa depan. Satu jalan menuntun ke suatu masa depan di mana kaum ekstremis, dengan senjata pemusnah massal, memegang kendali atas suatu wilayah yang terkoyak-koyak oleh sengketa antar masyarakat dan antarnegara. Pilihan lainnya menghasilkan kemajuan demokratis, pergerakan bebas rakyat dan barang, dan dialog yang menuntun ke keamanan regional. Kekerasan atau perdamaian; kemunduran atau kebebasan; isolasi atau dialog: Inilah pilihan-pilihannya.”. Di hari yang mana saja kita dapat menyaksikan contoh masa-masa depan ini. Perhatikan kejadian-kejadian belakangan ini. Upaya untuk menyatukan dan mendemokrasikan Yaman berantakan karena pihak utara dan selatan memilih perang ketimbang duduk di meja perundingan. Bersamaan dengan itu , dalam suatu langkah penting untuk mengakhiri konflik yang tampaknya tidak dapat diselesaikan, para prajurit Israel dengan damai mengalihkan wewenang di Gaza dan Jerico ke tangan Palestina. Di tengah-tengah zaman kacau dan harapan ini, Amerika Serikat tidak dpat berdiam diri. Walaupun persaingan antarnegara adikuasa sudah berakhir, kawasan itu tetap vital bagi kepentingan bangsa kita. Mengalirnya minyak dengan bebas dengan harga pantas dari Teluk..... Keamanan dan kesejahteraan Israel .... Suatu perdamaian yang aman dan langgeng antara Arab dan Israel .... Stabilitas negara-negara Arab sahabat .... Kebutuhan kita untuk membendung Irak, Iran danLibia, “negara-negara keras” Arab yang reaksioner ... Dan upaya-upaya untuk mencegah tersebarnya senjata pemusnah
Universitas Sumatera Utara
massal: semua alasan ini memberi bangsa kita suatu taruhan yang sangat nyata dalam memastikan suatu masa depan yang lebih damai, makmur dan demokratis. Namun kita tidaklah berusaha mendominasi masa depan Timur Tengah. Terlalu banyak sejarah kacau kawasan itu dipenuhi oleh perjuangan mencari dominasi; terlalu sedikit upaya yang telah dilakukan bagi usaha memajukan kepentingan bersama dan nilai-nilai bersama dalam suatu masa depan yang lebih baik bagi semua bangsa di kawasan itu. Kita pun tidak memandang perjuangan demi masa depan Timur Tengah ini sebagai suatu “benturan peradaban”. Saya akan tekankan masalah pasca-Perang Dingin, terdapat suatu perbedaan mendasar yang mempertentangkan tradisi demokrasi liberal Barat dengan “peradaban-peradaban” yang nyata-nyata ini bermusuhan dan berdasarkan pada tradisi Islam atau agama-agama lain. Para teoritisi ini percaya bahwa tidak ada landnasan yang sama bagi saling pengertian antara “Barat dan yang lainlain” – hanya ada kemungkinan konfrontasi dan konflik. Mereka menyatakan bahwa Amerika Serikat, sebagai satu-satunya adikuasa yang masih ada dan tengah mencarimencari ideologi baru sebagai musuhnya, harus bertekad memimpin perang suci baru melawan Islam. Dalam upaya mencari ideologi baru sebagai musuhnya itu, fundamentalisme akan menggantikan kmonuisme sebagai ancaman yang disebut-sebut Barat. Kami sangat tidak setuju. Di Timur Tengah maupun seluruh dunia, memang ada suatu perbedaan mendasar. Tapi garis patahan itu tidak berjalan antara peradaban atau agama. Tidak, malah patahan itu berjalan antara penindasan dan pemerintah yang tanggap, antara isolasi dan keterbukaan, serta antara moderasi dan ekstremisme. Dan garis patahan itu tidak mengenal perbedaan ras dan kepercayaan. Di Afrika Selatan sebagaimana di Cina; di Burma sebagaimana di Rusia; dan di Gaza sebagaimana di Irak Utara, bahasa universal kebebasan dengan gagah berani berjuang dmei hak asasi dan demokrasi. Dan perubahan global yang dramatis dalam empat tahun terakhir ini menunjukkan bahwa bahasa itu mampu melampaui masa llau dan mengubah masa depan. Ini benar di Timur Tengah dna dunia Islam sebgaiamana di tempat lain. Musuh kita adalah penindasan dan ekstrimisme, entrah dalam samaran agama maupun sekular. Kami menarik garis terhadap mereka yang berusaha memajukan agenda mereka melalui teror, sikap tidak toleran dan pemaksaan. Dan saya jamin bahwa Presiden Clinton akan terus menentang keras tindakan terorisme yang bertujuan menghentikan proses perdamaian atau mengingkari masa depan penuh harapan bagi rakyat Timur Tengah. Tapi presiden sudah menegaskan bahwa kita tidak akan membiarkan mereka berhasil. Kami juga menolak anggapan bahwa pembaruan tekanan pada nilai-nilai tradisional dalam dunia Islam niscaya akan berrtentangan dengan prinsip Barat atau demokrasi.
Universitas Sumatera Utara
Nilai-nilai – berbakti kepada keluarga dna masyarakat, kepercayaan dan pekerjaan baik – tidak asing dalam pengalaman kita. Hendaknya jangan heran bahwa para warga negara seluruh Timur Tengah dan Asia Utara tengah menguji dan memperdebatkan peranan nilai-nilai ini dalam msayarakat dan pemerntah. Rakyat di kawasan itu – sebagaimana di seluruh dunia – tengah mencari cara-cara untuk mencapai pemerintah yang tanggap, menjamin hak asasi manusia dan membimbing hidup mereka. Bahwasanya banyak diantaranya menengok ke ajaran Islam adalah biasa dan tidak unik. Ini penacrian yang universal. Bukan Islamlah masalahnya. Kini, konflik nyata yang mengganggu nurani dunia jelaslah bukan “konflik peradaban”. Di Bosnia, kita menentang kebencian dan penggunaan kekuatan. Musuh kita adalah prasangka dan nasionalisme yang kejam. Para pemimpin Serbia mungkin berusaha melegitimasi penaklukan mereka dengan mengklaim bahwa mereka menangkal ancaman muslim terhadap Barat. Tapu dunia hendaknya tidak menerima klaim yang nyata-nyata palsu itu. Jelas kita tidak akan menerimanya. Kita mendukung negara Bosnia yang demokratis di mana kaum Muslim dan Kristen hidup berdampingan secara damai. Kita percaya bahwa Barat mempunyai kepentingan dalam menunjukkan bahwa negara demikian – di jantung Eropa – disambut dan dapat hidup makmur.
Teks D: “Coming to Terms with Technology” By: Achmad Razak (Connexions Magazine: The Offical of Sempati Air) Teks Bahasa Inggris Indonesia’s Minister of Research and Technology, B.J. Habibie, spent much of his early working life as a senior research engineer at Messerschmidt in Germany. He was entreched in the life of the aeronautic industry and at home in Germany, having studied at Aachen after his initial years of university in Bandung. Then came the call from President Soeharto. The president gave him a free hand to develop an aircraft industry at home, and today US companies are bidding for the chance to invest in state air craft factory IPTN’s plans to reproduce its new N-250 short-haul aircraft in America. Habibie believes in education. “A man who thinks about sustainable national development growth has to consider renewable human resources not as a means but as central,” he says. In the long run, he wants 3 % of Indonesia’s population to be enganged in some sort of research and technology work (that’s more that what the US can claim today). Habibie’s argument is that Indonesia cannot expect to play host to its major export industries such as textiles and foot wear forever. Someone else will claim the competitive advantage and then they’ll move on. Habibie’s aim is to make Indonesia ready for that day.
Universitas Sumatera Utara
Are Indoensians learning from their hi-tech guru ? Ari Pudyo, head of waste management at the National Atomic Agency, says research and development is certainly understood by Indonesian private industry but it has yet to develop. “It’s mainly a problem of the cost involved in setting up an R & D department,” he says. “the problem is that the private sector is profit-oriented, and you don’t get instant the results from R & D. That’s even if your research goes well. There have been a number of food companies who have tried to develop new products and failed.....” That can too easily be seen as a waste of time and money, he says. Budi Kuntjahjo, a senior staff member at th e Agency for the Assesment and Application of Technology, agrees money is often a problem for the government. He says he supported Minister Habibie’s plan to buy diesel-powered submarines from Germany for PT PAL, Indonesia’s state-owned ship-building. The plan was cancelled, but Kuntjahjo says “they would have been useful for research. We should not always look at the cost but what we can achieve from such a purchase.” The cost factor doesn’t mean R & D isn’t being done in Indonesia. Ari Pudyo cites Bakrie Bros and Barito Pacific Timber as two major companies with extensive R & D operations. Other companies work in conjunction with universities and other scientific institutions, although that means the research has to be of use to pure science as well as for its applications. “At the least, there are a number of companies which are committed to create their own R & D department.” One hindrance, he says, is the lack of any incentive from the government to offset the costs involved. Neither is there any real protection in terms of patents and copyright, which means the results of painstaking research are often “lifted” by competitor companies Many companies are doing their best despite the lack of encouragement. “Only five years ago, all of the supplies needed for the fish- farming industry were imported: feedmeal, ferrtiliser, water purifiers and so on,” says BBPT’s Kuntjahjo. “ the result was the price of production swelled, so that we were no longer competitive on international markets. Fortunately we were able to come up with solutions that were easy to use and which solved the problem. Education is very important not only in creating a population that’s prepared to try new things, says Kuntjahjo. “People believe that rather than try to make an innovation, it’s better to produce something that the market will receive because it’s what they know. It’s a difficult attitude to defeat.” That’s despite the fact that technology is starting to make its way into the most remote areas, in the form of solar power, and to kae inroads into health problems via Jakarta’s new centre for biogenetics. That centre also works with industry to improve animal weights through genetic engineering. Increased pressure for waste management is another area that is seeing progress, as companies look for low cost ways of dealing with waste. At the moment the majority of research is conducted at the government’s behest. The development of greatest interest from the private sector means skill ed staff have to be found somewhere. “Hijacking happend everywhere, says Kuntjahjo. “Fortunately not everyone wants to be hijacked because in our companies you are always under pressure to produce something that will increase economic returns. Still, there are plenty of my friends who have gone into private industry.” Ari Pudyo agrees
Universitas Sumatera Utara
that not all are attracted by the better wages of the private sector: “for a scientist, an environment where idealism reigns is very important”. For the time being, most technologyis brought from international sources. Often, the technology is second-hand, and truly out-dated in its country of region. Indonesian scientists still look forward to a day when their country will be like Malaysia, with a developed industrial capacity in high-tech area. Malaysia impresses already with its chip transistor production. It’s not so important that the technology be terribly advanced, for instance even integrated textile technology would be an advance, “ says Ari Pudayo. “even though Indonesia does so well with textiles we still lose if our quality is compared with the production from China and Thailand.” Indonesia’s state scientistshope their fellow civil servants in the Ministry of Finance will some day realise the need to spend more on technology development. After all, technology should be an on-going process, they argue. “our job should be to continually develop our products so that we do not get left behind,” says Pudyo. “If now we are only capable of building an aircraft like the CN-235, in five or ten years time we should be able make a model as highly developed as the DC 10 or something more sophisticated.” It’s a tall order with Indonesia’s economic pressures. The World Bank has long been critical of B.J. Habibie’s visions for his country’s future. World Bank specialists argue that Indonesia needs technology but not high-tech.the growth of industry R&D departements may help to solve that problem, as private industtry starts to take over some of the running, leaving Mr. Habibie’s true scientist to keep pushing forward the frontiers.
Teks Bahasa Indonesia “Coming to Terms with Technology” By: Achmad Razak “Merangkul Teknolog” Oleh: Achmad Razak (Connexions Magazine: The Offical of Sempati Air) Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, B.J Habibie menghabiskan sebgaian besar awal masa kerjanya sebagai seorang ahli riset pada Messerschmidt di Jerman. Ia telah memiliki kehidupan yang mapan di dunia industri aeronotika dan menganggap Jerman sebagai rumahnya sendiri, lantaran ia belajar di Aachen setelah melewati masa studinya di Bandung. Kemudian, datanglah panggilan dari Presiden Soeharto. Presiden memberikan bantuan kepadanya untuk mengembangkann industri pesawat terbang di Indonesia. Dan kini, perusahaan-perusahaan Amrika saling berlomba untuk mendapatkan kesempatan menanamkan investasi pada rencana yang dimiliki oleh pabrik pesawat terbang negara IPTN. Rencana ini adalah untuk memproduksi pesawat baru jenis N250 short-haul di Amerika Serikat.
Universitas Sumatera Utara
Habibie percaya pada pendidikan. “Seserorang yang memikirkan kelangsungan pertumbuhan perkembangan nasional, haruslah menganggap bahwa pembaruan sumber daya manusia bukan sebagai suatu cara namun sebagai suatu inti,” ujurnya. Dalam jangka panjang, ia menginginkan 3 % dari populasi Indonesia untuk terlibat dalam salah satu bentuk kerja riset dan teknologi. Angka ini adalah lebih besar dari jumlah yang diinginkam Amerika Serikat dewasa ini. Argumentasi Habibie adalah bahwa Indonesia tidak dapat terus-menerus mengandalkan hasil ekspor industri terbesarnya seperti sepatu dan tekstil. Pihak-pihak lain akan menyamai kelebihan persaingan yang kita miliki, dan mereka akan mendesak kita. Tujuan Habibie adalah untuk mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi hal itu. Apakah bangsa Indonesia telah belajar dari sesepuh teknologi canggih ini? Ari Pudyo, kepala pengelola limbah pada Badan Tenaga Atom Nasional, mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan (research and development R&D) adalah sesuatu hal yang telah dimengerti oleh industri swasta, namun belum berkembang. “Masalah utamanya adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan satu departemen R&D,” komentarnya. “Masalahnya sektor swasta orientasinya adalah laba, dan Anda tak akan mendapatkan hasil yang cepat dari R&D, walaupun apabila riset Anda berjalan dengan baik. Ada beberapa perusahaan makanan yang mencoba untuk mengembangkan produk-produk baru dan gagal...” Menurutnya, hal-hal seperti ini juga mudah dilihat sebagai suatu pemborosan uang dan waktu. Budi Kuntjahjo, sebagai staf senior pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, setuju bahwa faktor uang adalah faktor yang sering pula menjadi masalah bagi pemerintah. Ia mengatakan bahwa ia mendukung rencana Menteri Habibie untuk membeli kapal-kapal selam bertenaga disel dari Jerman untuk PT PAL, perusahaan pengembangan kapal negara. Rencana ini dibatalkan, namun Kuntjahjo berkata,”kapal ini sebenarnya akan berguna untuk riset. Kita seharusnya tidak selalu hanya memikirkan segi biaya, tetapi juga apa yang dapat kita raih dari pembelian seperti ini. Faktor Hambatan biaya bukan berarti bahwa R&D tidak dilakukan di Indonesia. Ari Pudyo menyebutkan Bakrie Bros dan Barito Pacific Timber sebagai dua perusahaan yang memiliki operasi R&D yang intensif. Perusahaan lain bekerjasama dengan universitas dan lembaga ilmiah lainnya, walaupun ini berarti bahwa riset yang dilakukan harus juga bermanfaat untuk ilmu pengetahuan itu secara murni selain untuk aplikasi. “Setidak-tidaknya, ada sejumlah perusahaan yang mempunyai komitmen untuk membangun divisi R&Dnya sendiri.” Ia mengatakan bahwa salah satu halangan adalah tidak terdapatnya insentif dari pemerintah untuk mengimbangi biaya yang dibutuhkan. Juga tidak ada perlindungan yang sebenarnya untuk hak paten dan hak cipta, sehingga jerih payah dari suatu riset acap kali doserobot begitu saja oleh perusahaan pesaing. Banyak Perusahaan yang masih terus mencoba meskipun nihilnya dorongan. “Hanya lima tahun yang lalu saja, pasokan yang dibutuhkan untuk beternak ikan seluruhnya harus diimpor, seperti pakan, pupuk, penjernih air dan lain-lain,” komentar Kuntjahjo dari BPPT. “Hasilnya adalah pembengkakan harga produksi, sehingga kita
Universitas Sumatera Utara
tak lagi mampu untuk bersaing di pasar Internasional. Kami beruntung telah menemukan jalan keluar yang mudah penggunaannya dan menyelesaikan masalah. Pendidikn tak hanya penting untuk menciptakan sebuah masyarakat ilmiah, namun juga dalam menciptakan sebuah populasi yang siap untuk mencoba hal-hal baru, demikian menurut Kuntjahjo. “Orang percaya bahwa daripada mencoba melakukan sebuah inovasi lebih baik untuk menghasilkan sesuatu yang akan diterima pasar karena merupakan sesuatu yang telah dikenal. Ini adalah suatu sikap yang sulit untuk dikalahkan.” Kenyataan ini masih terjadi meskipun teknologitelah mulai memasuki daerah-daerah terpencil dalam bentuk tenaga matahari, dan memasuki bidang kesehatan melalui pusat biogenetika yang baru di Jakarta. Pusat itu juga bekerja dengan industri dalam memperbaiki berat badan binatang melalui rekayasa genetika. Naiknya tekanan untuk pengelolaan limbah juga telah menghasilkan kemajuan, selagi perusahaan-perusaahn mencari jalan dengan biaya murah untuk menghadapi limbah. Pada saat ini, sebagian besar riset yang dilakukan berlangsung di atas kekuasaan pemerintah. Pengembangan minat untuk melakukan hal yang sama pada sektor swasta berarti adanya kebutuhan untuk mencari tenaga ahli. “Pembajakan terjadi dimana-mana,”ujar Kuntjahjo. “Untungnya, tidak semua orang mau dibajak. Karena diperusahan kami , Anda akan selalu di bawah tekanan untuk menghasilkan sesuatu yang meningkatkan penghasilan ekonomis. Namun, banyak teman saya yang telah pindah ke industri swasta.” Ari Pudyo setuju bahwa tidak semua orang tertarik dengan gaji yang lebih menggiurkan di sektor swasta: “bagi para ilmuwan, sebuah lingkungan di mana idealisme masih berjaya sangatlah penting.” Dewasa ini, kebanyakan teknologi dibeli dari sumber-sumber internasional. Acap terjadi, teknologi yang didapat sudah dari tangan ke dua, dan telah benar-benar usang di negara asalnya. Ilmuwan Indonesia masih berharap suatu hari negara ini dapat menjadi seperti Malaysia, yang memiliki kapasitas industri yang telah berkembang untuk teknologi tinggi. Malaysia dengan mencengangkan telah memproduksi transistor chip. “Bukan teknologi yang sangat maju yang dipentingkan. Bahkan teknologi tekstil yang terpadu saja adalah suatu kemajuan, “lanjut Ari Pudyo. “Meskipunproduk tekstil indonesia sudah bagus, kualitas kita masih kalah bila dibandingkan dengan produksi Cina dan Thailand.” Ilmuwan pemerintah mengharapkan bahwa pada satu hari rekan-rekan mereka di Departemen Keuangan menyadari kebutuhan untuk lebih banyak lagi mengeluarkan dana bagi pengembangan teknologi. Menurut mereka, bagaimanapun juga teknologi seharusnya adalah suatu proses yang berlanjut terus menerus. “Tugas kami adalah mengembangkan produk kami secara sinambung,sehingga kami tidak tertinggal di belakang,” kata Pudyo “Jika sekarang kita hanya mampu menghasilkan pesawat terbang jenisCN-235, dalam lima atau sepuluh tahun lagi kita sharusnya telah mampu membuat pesawat seperti DC 10 atau yang lebih canggih lagi.” Ini adalah suatu tuntutan yang berat dengan perekonomian Indonesia yang sarat tekanan. Bank dunia telah lama mengkritik pandangan Habibie mengenai masa depan negarany. Menurut para spesialis dari Bank Dunia, Indonesia memang membutuhkan teknologi, namun bukanlah teknologi canggih. Perkembangan divisi
Universitas Sumatera Utara
R&D di dalam industri mungkin dapat menyelesaikan masalah, sementara ektor industri swasta mulai mengambil alih sebagian dari persaingan itu, dan membiarkan ilmuwan-ilmuwan sejati Bapak Habibie untuk terus menggeser maju garis batasan. .
Teks E: “The Importance of English in Indonesia” By: Adim Soedarsono (Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) Teks Bahasa Inggris English is an international language, so it’s better if we are able to understand it. Particularly in a developing country like Indonesia, English is very important. A lot of effort is made by Indonesians to be able to speak and understand English. In Indonesia at the moment, a prerequisite to get a job is that the applicant knows English well, both written and spoken. This has even become a condition of some companies taking on new employees. Whatsmore their advertisements use English. So, that being the case, it automatically forces people to try to communicate well in English, and this is not easy. To solve this problem, English is one of the compulsory subjects in Junior and Senior High Schools all over Indonesia. Therefore, the government is expecting that Indonesians won’t be “blind” as regards English. Nevertheless, to make English the second language is very difficult, not like in Malaysia. This is because the first language in Indonesia is Indonesian and people’s second language are the respective regional languages. English is the foreign language. Nowadays in Indonesia, a lot of English courses have been founded. Their aim is to help Indonesians who want to be fluent in their English. Many places are offered in these courses. There are those that promise that in one month the student will be fluent in English. Is it possible? Also there are foreigners who come to Indonesia, not as tourists, but people who study Indonesia’s cultures. They can help each other. I mean, they study Indonesian with the Indonesians and the Indonesians can study English with the native speakers. This happened to us when a student from America went and learnt yoga in Solo. She didn’t have to pay the fees, provided that she didn’t mind giving English lessons for the other students, who were Indonesians of course. So, that’s a little bit about how important English is in Indonesia. It also happened that another U.S. student who studied in Indonesia (1988/1989) came back to Indonesia in 1992 and became an English lecturer at the Foreign Language Academy.
Universitas Sumatera Utara
Teks Bahasa Indonesia “The Importance of English in Indonesia” By Adim Soedarsono “Pentingnya Bahasa Inggris di Indonesia “ Oleh: Adin Soedarsono (Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) Bahasa Inggris adalah bahasa Internasional, maka sebaiknyalah apabila kita dapat mengertinya. Terutama di negara berkembang seperti Indonesia ini, bahasa Inggris adalah sangat penting. Banyak usaha-usaha yang dilakukan orang-orang untuk dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris. Sekarang ini di Indonesia untuk dapat memperoleh pekerjaan, lebih diutamakan untuk orang-orang yang bisa berbahasa Inggris dengan baik, baik lisan maupun tulisan. Ini bahkan sudah menjadi syarat umum bagi suatu perusahaan yang akan menerima pegawai baru. Bahkan sampai di iklan-iklannyapun ditulis dalam bahasa Inggris. Otomatis dengan adanya masalah tersebut memaksa masyarakat untuk lebih berusaha untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik, dan ini tidak mudah. Untuk mengatasinya, maka Bahasa Inggris dijadikan salah satu pelajaran wajib di SMP dan SMA di seluruh Indonesia, karena itu diharapkan masyarakat Indonesia tidak “buta” bahasa Inggris. Walaupun demikian untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua adalah sangat sulit, tidak seperti di Malaysia. Karena di Indonesia, umumnya bahasa pertama adalah bahasa Indonesia dan bahasa kedua adalah bahasa daerah masing-masing. Jadi bahasa Inggris adalah bahasa Asing. Dewasa ini di Indonesia banyak didirikan tempat-tempat kursus bahasa Inggris yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang ingin memperlancar bahasa Inggris mereka. Penawaran tempat-tempat kursus ini bermacam-macam. Ada yang menjanjikan bahwa hanya dalam satu bulan bahasa Inggris anda akan lancar. Mungkinkah? Dan juga ada orang asing yang datang ke Indonesia, bukan sebagai turis, tapi yang mempelajari budaya Indonesia. Mereka dapat saling memberi, maksudnya mereka belajar bahasa Indonesia dengan orang Indonesia dan orang Indonesia belajar bahasa Inggris dengan pembicara asli. Ini pernah terjadi ketika siswi kami (dari Amerika) mengikuti sekolah Yoga di Solo. Dia tidak harus membayar asalkan dia mau memberi pelajaran bahasa Inggris bagi siswa-siswa yang lain, yang tentu saja orang Indonesia. Itulah sedikit cerita tentang pentingya bahasa Inggris di Indonesia. Karena pentingnya pernah juga ada siswa Amerika yang dulu belajar 1 tahun di Indonesia (th.1988/1989) kemudian kembali ke Indonesia di tahun 1992 dan langsung menjadi dosen di Akademi Bahasa Asing.
Universitas Sumatera Utara
Teks F: “Folktale” (Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) Teks Bahasa Inggris In the village called Prosperity lived a farmer. He was very strong. so strong was he that to plough his rice field he didn’t use a buffalo. He pull the plough himself. Because of his strenght the farmer got the name Pak Amatkuat. Oneday Pak Amatkuat was cultivating his rice field at the side of the road. A cart loaded with coconuts was passing along the road. The road was slippery and muddy because heavy rain had fallen overnight. Not far from Pak Amatkuat’s rice field, the cart wheel bogged in the mud. “Damn! Slippery road!” shouted Pak Sudin, the owner of the cart. He took his whip and whipped his horse. The horse tried to pull the cart, but in vain. The cart wheel stayed firm. “Damn!” Pak Sudin’s voice got louder. He whipped his horse many times. But the cart stayed firm and wouldn’t move. Pak Amatkuat was watching Pak Sudin’s behaviour from his rice field. “Pak, Pak, I’ve heard that there’s a very strong person in the village. Where does he live? I need his help!” shouted Pak Sudin to Pak Amatkuat from his cart. Pak Amatkuat stopped working and approached Pak Sudin. “I’m the one who is known as the strong one in the village. I know you’re having difficulties but I haven’t seen you try to solve your own problem. You’ve blamed the slippery road, a horse who wasn’t strong enough to pull the cart, and the bogged cart wheel. And now you want me to help.” Pak Suidn’s face was red with embarassment. Pak Amatkuat continued. “It’s not that I don’t want to help you. But try and do it youself first!” Pak Sudin got off his cart, he whipped his horse. When the horse tried to pull the cart, Pak Sudin helped push it from behind. After trying several times, finally the cart wheel came free from the muddy ground. Pak Sudin then drove his cart without looking around in Pak Amatkuat’s direction. He was very embarrassed. But in his heart he acknowledged Pak Amatkuat’s words that people have to try and overcome their problems before asking for others help.
Teks Bahasa Indonesia “Folktale” “Dongeng Pak Amatkuat” (Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) Di desa Makmur tinggal seorang petani. Ia mempunyai tenaga yang kuat sekali. Begitu kuatnya hingga untuk membajak sawahnya saja, ia tidak menggunakan
Universitas Sumatera Utara
tenaga kerbau. Ia menarik bajak itu sendiri. Karena kekuatannya, petani itu mendapat panggilan Pak Amatkuat. Pada suatu hari Pak Amatkuat mencangkul di sawahnya yang terletak di tepi jalan. Sebuah gerobak bermuatan kelapa melintas di jalan itu. Jalan itu becek dan berlumpur karena semalam hujan turun deras sekali. Tak jauh dari sawah Pak Amatkuat roda gerobak itu terperosok ke dalam lumpur. “Keparat! Jalan kok becek!” teriak Pak Sudin, pemilik gerobak itu. Ia mengambil pecut lalu memecut kudanya. Sang kuda berusaha untuk menarik gerobak itu, tetapi sia-sia saja. Roda gerobak tetap di tempat. “Keparaaat!” suara Pak Sudin terdengar semakin keras. Ia memecut kudanya berkali-kali. Tetapi, gerobak itu tetap tak bisa berjalan. Pak Amatkuat memperhatikan tingkah Pak Sudin dari sawahnya. “Pak, Pak, saya dengar di desa ini ada orang yang kuat sekali. Dimanakah ia tinggal? Saya perlu bantuannya!” teriak Pak Sudin kepada Pak Amatkuat dari atas gerobaknya. Pak Amatkuat menghentikan kerjanya lalu mendekati Pak Sudin. “Sayalah orang yang terkenal kuat di desa ini. Saya tahu Bapak mendapat kesulitan, tetapi, saya tidak melihat Bapak mencoba untuk mengatasi masalah itu sendiri. Bapak malah menyalahkan jalan yang licin, kuda yang tak kuat menarik gerobak, dan roda gerobak yang terperosok. Sekarang Bapak pun hendak minta tolong pada saya.” Muka Pak Sudin merah karena malu. Pak Amatkuat melanjutkan kata-katanya. “Saya bukannya tidak mau membantu Bapak. Tetapi, cobalah Bapak berusaha dahulu!” Pak Sudin turun dari gerobaknya. Ia memecut kudanya. Ketika kuda itu mencoba untuk menarik gerobak, Pak Sudin membantu mendorongnya dari belakang. Setelah berusaha beberapa kali, akhirnya roda gerobak itu bisa keluar dari tanah berlumpur. Pak Sudin lalu menjalankan gerobaknya tanpa menoleh lagi ke arah Pak Amatkuat. Ia merasa malu sekali. Tetapi dalam hatinya, ia membenarkan kata-kata Pak Amatkuat, bahwa orang itu harus berusaha mengatasi kesulitannya sebelum minta bantuan orang lain.
Teks G: “Back to My Homeland” (Rubrik Kotak Surat Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) Teks Bahasa Inggris Dear Pelangi, Finally my “great year” in Australia was over. With heavy hearts my 9 AFS friends (from Indonesia) and I left Sydney Airport on 9 January 1993 at 11.15 am Sydney time.
Universitas Sumatera Utara
Arriving in Indonesia my feelings mixed together: happy, worried, srange and other feelings which are hard to express. We AFS students had a “re-culture shock camp.” The camp was to discuss about how to adapt in our own country again (it seems funny, but it’s true). On coming back from the camp on 10 January, I met my parents and sister in the afternoon, and we were very happy. Everyone was surprised because I’d become just so chubby. My impressions at being back in my homeland were that I was happy to see the coconut tree, rice fields and the smiles of the villagers. I was shocked by Indonesia’s traffic. People everywhere, bikes, motor bikes, becak, bajaj, and cars everywhere. I was so scared and always closed my eyes when we met trucks and buses. They‘re so crazy! The weather really made me melt, because of the humidity. Actually it wasn’t too hot (only 26’C) but the hunidity in the air made me sweaty and sticky. It was back to my home town (Kudus) on the morning of 11 January, and I was so excited. Much had changed, I went straight away to do some shopping at Matahari (a store like Grace Bros). My parents were also surprised because I ate a lot. I had to eat rice 3 times a day. I went back to school on 14 January 1993. I was a bit shocked being back at school in Indonesia (it seemed more confusing for me). I was sure I would get used to it very quickly. I think that’s about my experience of “re-culture shock” for Pelangi readers. Oh, yes. I’m also sad, because there’s no system of queueing in Indonesia! See you later! I miss Australia already! Lots of Love Adim Soedarsono
Teks Bahasa Indonesia “Back to My Homeland” “Kembali Ke Tanah Air” (Rubrik Kotak Surat Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) Pelangi yang baik, Akhirnya “tahun besar” saya di Australia berakhir. Dengan berat hati saya bersama 9 teman-teman AFS saya yang lain (dari Indonesia) meninggalkan Bandara (Pelabuhan Udara) Sydney tanggal 9 Januari 1993, pukul 11,15 waktu Sydney. Tiba di Indonesia, perasaan bercampur menjadi satu: senang, cemas, aneh dan perasaaan lain yang sulit diceritakan. Kami pelajar-pelajar AFS ada “camp reculture shock”. Camp ini membahas tentang cara beradaptasi di negara sendiri (kelihatan lucu tapi ini nyata).
Universitas Sumatera Utara
Pulang dari camp tanggal 10 Januari, sore bertemu dengan orang tua dan kakak, kami sangat senang sekali. Semua orang kaget karena saya bertambah gemuk sekali. Kesan saya kembali ke tanah air yaitu saya senang melihat pohon kelapa dan sawah serta senyum orang-orang desa. Saya sangat kaget dengan lalu lintas. Orang dimana-mana, sepeda, sepeda motor, becak, bajaj, dan mobil dimana-mana. Saya begitu takut, saya selalu memejamkan mata bila berpapasan/ bertemu dengan truk atau bis, yang benar-benar gila. Udara benar-benar membuat saya meleleh, itu karena kelembaban udara. Sebetulnya tidak terlalu panas, (cuma 26’C), cuma kelembaban udara membuat saya berkeringat dan melekat. Kembali ke kota saya (Kudus) pada tanggal 11 Januari, pagi, saya sangat senang. Banyak yang sudah berubah, saya langsung melakukan “shopping” di toko Matahari (toko seperti Grace Bros). Orang tua saya juga kaget karena sehabis satu tahun di Australia saya makannya jadi banyak. Ya, saya tiga kali sehari makan nasi terus. Kembali ke sekolah tanggal 14 Januari 1993, agak kaget dengan sekolah di Indonesia (terasa lebih membingungkan saya). Saya yakin akan terbiasa segera. Kiranya itu dulu pengalaman “re-culture shock” saya buat pembaca majalah Pelangi. Oh, ya. Saya juga sedih, karena di Indonesia tidak ada sistem antri! Sampai jumpa! Saya sudah rindu Australia. Penuh sayang, Adim Soedarsono
Teks H: “Caring of Humanity” (Contoh-contoh Pidato 3 Bahasa Oleh M. Azhar, Tahun 2007) Teks Bahasa Inggris Honourable chairman of this presentation Respectable master of this ceremony Respectable speakers And my loving audience Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bismillahirrohmanirrahim All praise may be to Allah, who has commanded us to spread peace to all man kind, and has forbidden to oppress and ill treat. May the peace and blessing of Allah be upon Allah’s prophet Muhammad p.b.u.h. Who has changed human life from oppressing to caring others, loving and helping each other. It’s a special happiness that in this moment I am given a chance to deliver a speech entitled with :
Universitas Sumatera Utara
CARING OF HUMANITY My brothers, there are people who worship in mosque from day to day, month to month, even years to years. They leave their children and wife with not enough supply, which makes them neglected. Not enough food to live healthy, not enough clothes to warm their bodies, and not enough facility to live properly. There are some others leave their house for concentrating to worship on mountains, in caves, or in forests. Automatically they don’t care of the orphan, the poor, the widows, etc. My brothers, is it true that religion teaches us to let the orphan and neglect the poor? May we worship Allah and do not care of human being ? If we learn Islamic teaching, Islam proportionally fertilizes humanity values. Islam is not a religion which pays on the relationship between human being and Allah then does not care of mankind. Even Allah threats people who do not care others, and let them in poverty, misery and neglected. But Allah promises his heaven to those who care others and their prosperity. Allah says about those will get His heaven : “ Who though they hold it dear, give sustenance to the poor man, the orphan, and captive.” “Righteousness does not consist in whether you face towards the east or the west. The righteous man is he who believes in Allah and the last Day, in the angels and the book and the prophets, who for the love of Allah gives his wealth to his kinsfolk, to the orphans, to the needy, to the wayfarers, and to the beggars, and the redemption of captives, who attends to his prayers and pays the alm-tax, who is true to his promises and steadfast in trial and adversity and in times of war, such are the true believers. Such are the God fearing.” And Allah stated that who doesn’t care to the orphans and the poor is actually a liar on religion. Allah says : “Have you thought of him that denies the last judgement/ It is he who turns away the orphan and doesn’t urge others to feed the poor.” Honourable audience in this presentation, we all see there are still many orphans, and beggars on the streets and poor huts on dirty area. The poor need not only to urge to be patient on misery. The beggars are not enough to forbid from begging. The orphans and widows not only enough be advised not to steal. But those are in misery need a hand lending and social solution. It means that besides teaching them to be patient, not to steal and live moderately, it’s also a must to help materially, give proper life facility and look for jobs which suitable with their ability and potention. My brothers, Thus, let us excluded to those who perform prayers, read the Holybook, and say a lot zikir, but do not care the poors, the orphans, the widows, the captives and those who get misery and agony. My brothers,
Universitas Sumatera Utara
Audience, related to Iman Bukhari from Abu Hurairah.r.a. that Rasulluah p.b.u.h. said; “Once upon of time there was a man walking thirstily then he got into a well and drank. While he got out, there was a dog licking dew of thirsty. Then he thought, the dog felt extremely thirsty as I did. Then he filled his shoe full with water, and brought out of the well with his mouth, then gave the drink to the dog. And thanks to Allah, thus Allah forgive the man, the companions said : “O the messenger of Allah, will we get reward cause of animal ? He answered: “Every growing flesh there is reward”. “ Related to Imam Bukhari from Abu Hurairah r.a; Rasulullah p.b.u.h. said : “There was a woman tortured cause of a cat she put in a cage to death. Then the woman went to the Hell. Allah will say to the woman on the day of judgement “ Why you didn’t give it food and drink while you put it in a cage, or didn’t let it out so that it ate earth’s insect?” My brothers, Caring for animal will send someone to heaven, moreover caring other human being, whom Allah has honoured over all creature. Allah says : “We have bestowed blessings on Adams children and carried them by land and sea. We have provided them with good things and exalted them above many of our creatures.” Thus, let’s increase our social care, that makes Allah loves us, and let us come into this heaven. Cause only man who cares others will be loved by Him and entered to the heaven. Finally, I’d like to say Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Teks Translasi Bahasa Indonesia “Caring of Humanity” “Mempedulikan Nasib Kemanusiaan) (Contoh-contoh Pidato 3 Bahasa Oleh M. Azhar, Tahun 2007) Yang terhormat ketua mudhoroh. Yang terhormat pembawa acara Para orator yang berbahagia Dan hadirin yang saya cintai Assalamu’alaikum Wr.Wb. Segala puji bagi Allah yang telah memerintahkan kita untuk menebarkan rahmat kepada manusia. Dan melarang melakukan penindasan dan penganiayaan. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabiyullah Muhammad saw yang telah merubah hidup manusia dari penindasan menuju kepedulian, kasih sayang serta saling menolong sesama manusia.
Universitas Sumatera Utara
Adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya di waktu ini, karena diberi kesempatan, sehingga saya bisa menyampaikan pidato dengan judul : MEMPEDULIKAN NASIB KEMANUSIAAN Saudara-saudara sekalian. Ada beberapa orang yang sibuk beribadah di mesjid berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Ia tinggalkan anak-anak isterinya di rumah dengan perbekalan yang kurang memadai sehingga anak-anaknya dan isterinya terlantar. Makan tidak memenuhi standard kesehatan, pakaian compangcamping, dan fasilitas rumah jauh dari kelayakan. Ada pula beberapa kaum yang meninggalkan rumah tangganya untuk konsentrasi ibadah di gunung-gunung, di gua-gua dan di hutan-hutan. Yang secara otomatis, mereka tidak lagi mengurus nasib anak-anak yatim, orang –orang miskin, anak-anak terlantar, wanita-wanita janda, dan lain-lain. Saudara-saudara sekalian, benarkah agama mengajarkan kita untuk membiarkan anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan anak-anak terlantar ? bolehkah kita sibuk beribadah kepada Allah dengan tidak mempedulikan nilai-nilai kemanusiaan ? Kalau kita melihat ajaran agama Islam itu sendiri, Islam sedemikian rupa menyuburkan nilai-nilai kemanuisaan. Islam bukanlah suatu agama yang sebatas memperhatikan hubungan manusia dengan Allah dengan tidak mau memperhatikan nasib manusia. Bahkan Allah mengancam orang-orang yang tidak mempunyai kepedulian terhadap nasib manusia. Membiarkan mereka dalam kondisi kesusahan, kebinasaan, dan ketelantaran. Sebaliknya Allah memberi jaminan surga hanya kepada orang-orang yang mempunyai kepedulian terhadap nasib atau kesejahteraan manusia. Allah berfirman memberi penjelasan tentang orang-orang yang akan masuk surga di akherat kelak : “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.” Dan Allah berfirman menjelaskan orang-orang bertaqwa sejati : “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir ( yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.” Dan Allah menyatakan bahwa orang yang tak peduli terhadap nasib anak yatim dan orang miskin pada sejatinya adalah orang-orang yang dusta dalam beragama. Allah berfirman :
Universitas Sumatera Utara
“ Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama ? (1) itulah orang yang menghardik anak yatim, dan (2) tidak menganjurkan memberi makan orang miskin, Hadirin peserta kutbah yang saya hormati. Sama-sama telah kita lihat masih banyaknya anak-anak yatim, anak-anak terlantar, gubuk-gubuk reot di kawasankawasan kumuh, peminta-minta di jalan-jalan raya. Orang-orang yang berada dalam kesusahan dan penderitaan tersebut, tak cukup hanya diberi materi agama atau siraman kerohanian, namun mereka membutuhkan bantuan kemanusiaan berupa uang, materi, obat-obatan, perumahan dan pekerjaan. Orang yang miskin tak cukup hanya diajak bersabar atas penderitaannya. Para peminta-minta tak cukup dilarang dari meminta. Anak-anak yatim dan wanita-wanita janda, tak cukup diberi nasehat untuk tidak mencuri. Namun orang-orang yang mendapat kesusahan ini, adalah perlu uluran tangan dan pemecahan sosial. Artinya semestinya kita di samping memberi pengarahan mereka untuk bersabar, tidak meminta-minta, dan hidup sederhana, sekaligus kita berkeharusan memberi bantuan materi, memberi fasilitas hidup yang layak dan mencarikan pekerjaan-pekerjaan sesuai potensi dan kemampuan mereka. Saudara-saudara sekalian: Karenanya marilah kita jangan sampai termasuk orang yang hanya rajin mengerjakan shalat, membaca Al-Quran dan dzikir. Namun pada saat yang sama kita tak mempunyai kepedulian terhadap orang miskin, anak yatim, wanita janda, para tawanan, dan orang-orang yang sedang mendapat kesusahan dan kesengsaraan. Hadirin sekalian, Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. bahwasanya Rasulullah saw bersabda : Pernah ada seorang laki-laki berjalan kemudian kehausan, lantas turunlah ia ke dalam sumur dan meminumnya. Saat ia keluar, tak tahunya ada seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya menjilati embun karena kehausan. Maka si laki-laki berujar : “ Si anjing ini telah merasakan kehausan sedemikian rupa seperti yang kualami. Kemudian si laki-laki mengisi sepatunya dengan air dan membawanya dengan mulutnya, lalu ia naik ke mulut sumur dan memberi minum si anjing dan bersyukur kepada Allah, maka Allah pun kemudian memberi ampunan kepada si lakilaki tadi. Para sahabat berujar : “Hai Rasululah, apakah kita juga akan mendapatkan ganjaran karena binatang? Nabi menjawab : “ Setiap daging yang tumbuh mendapat ganjaran.” Dan Iman Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. dari nabi saw bersabda : “Pernah seorang wanita disiksa karena kucing yang dikurungnya hingga meningal, lalu si wanita masuk neraka. Alllah akan mengatakan kepada si wanita di hari kiamat : “mengapa engkau tidak memberinya makanan dan minuman dikala engkau mengurungnya, tidak pula engkau melepaskannya sehingga si kucing makan serangga-serangga bumi ?. Saudara-saudara sekalian, sikap kepedulian terhadap hewan saja menjadikan seseorang masuk ke dalam surga, apalagi mempunyai kepedulian terhadap sesama manusia, yang jelas-jelas Allah telah memuliakan manusia di atas semua makhluk yang ada. Allah berfirman :
Universitas Sumatera Utara
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Maka marilah kita tingkatkan kepedulian sosial, agar kita dicintai Allah Ta’ala dan dimasukkanNya ke dalam surga. Sebab hanya manusia yang menaruh kepedulian terhadap sesamanyalah yang akan dicintaiNya dan dimasukkanNya ke dalam surga. Akhirnya, saya ucapkan Assalamualaikum. Wr.Wb.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2: ANALISIS TEMA-REMA DAN PERGESERANNYA DALAM TEKS Teks A: Analisis Tema-Rema dan Pergeserannya dalam Teks “From Sport to Spices” [“Dari Nonton Bal sampai Rindu Sambal”] (Bulletin British Council, Edisi Oktober-Desember 2007) There are a lot of interesting things that Indonesian students encounter while studying in the UK. Banyak hal menarik dijumpai mahasiswa Indonesia di Inggris. 1. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk bermarkah menjadi Tema tunggal bermarkah There are a lot of interesting things that Indonesian students encounter Tema (M - L) Rema Banyak hal menarik Tema ( T – L)
dijumpai mahasiswa Indonesia di Inggris. Rema
2. Tidak ada padanan while Tema (M-TB)
studying in the UK. Rema
One overarching similarity: no matter how far they go, their belly remains Malay. Satu kesamaan, jauh-jauh merantau perut mereka tetap Melayu juga. 3. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah dan majemuk bermarkah menjadi majemuk tak bermarkah One overarching similarity: no matter how far they go, Top (M-B) Teks (M-TB) Antar (M-TB) Top (M-B) Rema Satu kesamaan, Top (M-B)
jauh-jauh Top (M-TB)
merantau Rema
4. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Their belly remains Malay. Tema (M-B) Rema perut mereka Tema (M-B)
Tetap Melayu juga. Rema
Look before you whoop. Teliti sebelum bergembira hati. Universitas Sumatera Utara
5. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Look Tema (M-TB) Rema Teliti Tema (M-TB)
Rema
6. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema Before you whoop. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema sebelum Tema (M-TB)
bergembira hati. Rema
That was one of the lessons Widjajanto learnt when studying in London a few years ago. Itulah salah satu pelajaran yang didapat Widjajanto saat kuliah di London beberapa tahun yang lalu. 7. Tidak terjadi pergeseran pada Tema That was one of the lessons Widjajanto learnt Tema ( M – L ) Rema Itu Tema ( M – L )
lah salah satu pelajaran yang didapat Widjajanto Rema
8. Tidak terjadi pergeseran pada tema when Tema (M-TB)
studying in London a few years ago. Rema
saat Tema (M-TB)
kuliah di London beberapa tahun yang lalu. Rema
One evening, going home from a discussion at the university, the ex-TEMPO journalist stopped off at a bar with a friend. Suatu hari, pulang dari acara diskusi di kampus, mantan wartawan majalah TEMPO ini mampir ke sebuah bar bersama seorang temannya. 9. Tidak terjadi pergeseran pada Tema One evening, the ex-TEMPO journalist Top (M-TB) Top (M-B)
stopped off at a bar with a friend. Rema
Universitas Sumatera Utara
Suatu hari, Top (M-TB)
mantan wartawan majalah TEMPO mampir ke sebuah bar ini bersama seorang temannya. Top (M-B) Rema
10. Tidak terjadi pergeseran pada Tema going home from a discussion at the university Tema (M-TB) Rema pulang Tema (M-TB)
dari acara diskusi di kampus, Rema
He did not drink, but he needed to drop in because there was to be a live broadcast of the final match of the Champions Cup between Manchester United and Bayern Muenchen. Ia tidak hobi minum, tetapi ia memerlukan diri singgah karena malam itu ada siaran langsung final Piala Champions antara Manchester United dan Bayern Muenchen. 11. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He did not drink, Tema (M – L) Rema Ia Tema (M – L)
tidak hobi minum, Rema
12. Tidak terjadi pergeseran pada Tema but he Teks (M-TB) Top (M-B) tetapi Teks (M-TB)
ia Top (M-B)
needed to drop in Rema memerlukan diri singgah Rema
13. Tidak terjadi pergeseran pada Tema because there was to be a live broadcast of the final match of the Champions Cup between Mancherter United and Bayern Muenchen. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema karena
malam itu
Teks (M-TB) Top (M-B)
ada siaran langsung final Piala Champions antara Mancherter United dan Bayern Muenchen. Rema
The former chairman of the Indonesian Students Association in the UK happened to be a huge fan of MU.
Universitas Sumatera Utara
Kebetulan, mantan Ketua PPI UK (Perhimpunan Pelajar Indonesia United Kingdom) ini penggemar berat MU. 14. Terjadi pergeseran pada Tema topikal tunggal bermarkah menjadi tekstual tunggal tak bermarkah The former chairman of the in the UK happened to be a huge fan of Indonesian students Association MU. Top (T-B) Top (T – TL) Rema Kebetulan, Teks (T – TL)
mantan Ketua PPI UK (Perhimpunan penggemar berat MU. Pelajar Indonesia United Kingdom) ini Top (T-B) Rema
When in the final moments MU striker Ole Gunnar Solksjaer succeeded in breaking into Muenchen’s goal, Widjajanto and his friend instantly cheered. Maka, ketika pada menit terakhir striker MU Ole Gunnar Solksjaer berhasil menjebol gawang Muenchen, ia dan kawannya langsung bersorak gembira. 15. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah When in the final MU striker Ole Gunnar succeeded in breaking moments Solksjaer into Muenchen’s goal, Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Top (M-B) Rema Maka,
ketika
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
pada menit terakhir Top (M-TB)
striker MU Top (M-B)
Ole Gunnar berhasil menjebol Solksjaer gawang Muenchen, Top (M-B) Rema
16. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Widjajanto and his friend Top (M-B) Text (M-TB) Top (M-B) ia Top (M-B)
dan Text (M-TB)
kawannya Top (M-B)
instantly cheered. Rema langsung bersorak gembira. Rema
A few moments later he felt that something strange was going on. Beberapa detik kemudian ia merasa ada sesuatu yang ganjil. 17. Tidak terjadi pergeseran pada Tema A few moments later he Top (M-TB) Top ( M – L ) Beberapa detik kemudian Top (M-TB)
ia Top ( M – L )
felt Rema merasa Rema Universitas Sumatera Utara
18. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah topikal majemuk tak bermarkah menjadi Tema that something strange was going on. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema ada Tema (M-TB)
sesuatu yang ganjil. Rema
The whole bar looked curiously at them, it turned out that the bar they had chosen was where the German students hung out. Seisi bar menatap heran kepada mereka berdua. Ternyata, bar itu markas berkumpulnya mahasiswa asal Jerman. 19. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi Tema tunggal bermarkah The whole bar looked curiously at them, Tema (M-B) Rema Seisi bar Tema (T-B)
menatap heran kepada mereka berdua. Rema
20. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tekstual tunggal tak bermarkah dan topikal tunggal bermarkah it turned out that the bar was where the German students hung out, they had chosen Tema (M-B) Rema Ternyata,
bar itu
markas
Teks (T-TB)
Top (T-B)
Top (T-B)
berkumpulnya Jerman.
mahasiswa
asal
Rema
“I immediately nudged my friend for us to run away, so avoiding wrath,” reminisces Widjajanto, who studied for an MA degree in Communication Studies at the University of Westminister in 1998-99. ”Langsung saya gamit kawan saya dan balik kanan alias kabur, daripada kena amuk”, kenang Widjajanto, yang mengambil gelar MA untuk Communication Study di University of Westminster pada tahun 1998/1999. 21. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah dan topikal majemuk tak bermarkah menjadi Tema topikal majemuk tak bermarkah dan topikal majemuk bermarkah I immediately nudged my friend for us to run away, so avoiding wrath,” Top (M-B) Top (M-TB) Rema Universitas Sumatera Utara
Langsung
saya
Top (M-TB)
Top (M-B)
gamit kawan saya dan balik kanan alias kabur, daripada kena amuk”, Rema
22. Tidak terjadi pergeseran pada Tema reminisces Widjajanto, Tema (M-B) Rema kenang Tema (M-B)
Widjajanto, Rema
23. Tidak terjadi pergeseran pada Tema who studied for an MA degree in Communication Studies at the University of Westminster in 1998/1999. Tema (M-TB) Rema Yang Tema (M-TB)
mengambil gelar MA untuk Communication Study di University of Westminister pada tahun 1998/1999. Rema
Enjoying football or other sports on TV at a bar is one of the favourite pastimes of Indonesian students. Nonton bal alias sepak bola melalui televisi di bar menjadi adalah salah satu hiburan favorit mahasiswa Indonesia. 24. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah dan topikal majemuk bermarkah Enjoying or other on TV at a bar is one of the favorite football sports pastimes of Indonesian students. Top Top Top Top Top Rema (M-TB) (M-TB) (M-B) (M-TB) (T-TB) Nonton bal melalui televisi menjadi salah satu hiburan favorit mahasiswa alias sepak bola bar Indonesia. Top (T-TB) Top (T-TB) Rema Many actually want to watch a live match as they have reached the UK, the birthplace of football. Sebetulnya, banyak yang kepengin nonton langsung mengingat mereka sudah sampai di Inggris, negara simbahnya sepak bola. 25. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi antarpersona, topikal, dan tekstual Many actually want to watch a live match Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B) Sebetulnya, Antar (M-TB)
Rema banyak Top (M-B)
yang Teks (M-TB)
kepengen nonton langsung, Rema
26. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah menjadi topikal majemuk tak bermarkah as They have reached the UK, the birthplace of football. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema mengingat
mereka
Top (M-TB)
Top (M-B)
sudah sampai di Inggris, negara simbahnya sepak bola. Rema
However “The tickets were always expensive, and the supporters’ attitude also made us nervous,” says Atnike N. Sigiro, who has just finished her study in Social Policy and Development of the London School of Economics and Political Science (LSE). Namun, ”Tiketnya selalu mahal, dan pola suporter juga bikin ciut nyali”, ujar Atnike N. Sigiro, yang baru saja merampungkan studi Social Policy and Development di London School of Economics and Political Science (LSE). 27. Tidak terjadi pergeseran pada Tema However “The tickets Teks (M-TB) Top (M-B) Namun, Teks (M-TB)
”Tiketnya Top (M-B)
were always expensive, Rema selalu mahal, Rema
28. Tidak terjadi pergeseran pada Tema and the supporters’ attitude also made us nervous,” Teks (M-TB) Top (M-B) Rema dan Teks (M-TB)
pola suporter Top (M-B)
juga bikin ciut nyali”, Rema
29. Tidak terjadi pergeseran pada Tema says Atnike N. Sigiro, Tema (M-TB) Rema ujar Tema (M-TB)
Atnike N. Sigiro, Rema
Universitas Sumatera Utara
30. Tidak terjadi pergeseran pada Tema who has just finished her study in Social Policy and Development di London School of Economics and Political Science (LSE). Tema (M-TB) Rema yang Tema (M-TB)
baru saja merampungkan study Social Policy and Development di London School of Economics and Political Science (LSE). Rema
Fortunately, for Atnike’s other passion – the arts – many shows abound with prices that were friendly to her pocket, and even free. Untunglah, untuk gairah Atnike yang lain, kesenian, tersedia banyak sekali tontonan dengan harga bersahabat, gratis bahkan. 31. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah Fortunately, for Atnike’s – the arts –many abound with prices that other shows were friendly to her passion pocked, and even free. Teks Top Top (M-B) Top (M-B) Rema (M-TB) (M-TB) Untunglah, Teks (M-TB)
untuk gairah kesenian, Atnike yang lain, Top (M-TB) Top (M-B)
tersedia banyak sekali tontonan dengan harga bersahabat, gratis bahkan di London. Rema
Atnike had the chance in London to watch the musicals Evita and The Phantom of The Opera and Verdi’s famous opera La Traviata. Di London, Atnike sempat menonton Evita, The Phantom of The Opera, dan Opera La Traviata Karya Verdi. 32. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi topikal Atnike had the chance in London to watch the musicals Evita and The Phantom of The Opera and Verdi’s famous opera La Traviata. Tema (M-B) Rema Di London
Atnike
Top (M-TB)
Top (M-B)
sempat menonoton Evita, The Phantom of The Opera, dan Opera La Traviata Karya Verdi. Rema
To save money she usually bought the so-called last minute tickets sold in Leicester Square. Untuk menghemat biaya, biasanya ia membeli apa yang disebut last minute ticket di Leicester Square.
Universitas Sumatera Utara
33. Terjadi pergeseran pada Tema antarpersona (majemuk-tak bermarkah) To save she usually bought the so-called last minute tickets money sold in Leicester Square. Top (M-TB) Top (M-B) Rema Untuk menghemat biaya, Top (M-TB)
biasanya
ia
Antar (M- TL)
Top (M-B)
membeli apa yang disebut last minute ticket di Leicester Square. Rema
“The seat would be a long distance away from the stage”, Atnike reminisces. ”Tempat duduknya jauh banget dari panggung,” kata Atnike. 34. Tidak terjadi pergeseran pada Tema ”The seat would be a long distance away from the stage”, Tema (M-B) Rema ”Tempat duduknya Tema (M-B)
jauh banget dari panggung,” Rema
35. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi Tema majemuk tak bermarkah Atnike reminisces. Tema (M-B) Rema Kata Tema (M-TB)
Atnike. Rema
Studying in the UK also gives Indonesian students the opportunity to experience new communities. Belajar di Inggris juga memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia untuk mencecap pergaulan baru. 36. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Studying in the UK also gives Indonesian students the opportunity to experience new communities. Top (T-TB) Top (T-TB) Rema Belajar
di Inggris
Top (T-TB)
Top (T-TB)
juga memberikan kesempatan mahasiswa Indonesia untuk mencecap pergaulan baru. Rema
It’s only natural that there will be some culture shock, but this is only during the first three months at most. Universitas Sumatera Utara
Kejutan budaya pasti ada, tapi paling lama tiga bulan.” 37. Tidak terjadi pergeseran pada Tema It ’s only natural that there will be some culture shock, Tema (M-B) Rema Kejutan budaya Tema (M-B)
pasti ada, Rema
38. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah but this is only during the first three months at most. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema tapi Teks (M-TB)
paling lama Top (M-TB)
tiga bulan. Rema
“For the first few weeks the local accent confounded me; later however I became enchanted by it” declares Anya Rompas who studied Gothic Literature at the University of Stirling in Scotland. Beberapa minggu pertama, saya sempat kebingungan dengan aksen setempat, tetapi kemudian hal itu malah membuat saya makin terpesona.” ujar Anya Rompas, yang mengambil kuliah sastra Gothik di University of Stirling di Skotlandia. 39. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “For the first few weeks the local accent Top (M-TB) Top (M-B) ”Beberapa minggu saya pertama, Top (M-TB) Top (M-B)
sempat setempat,
40. Tidak terjadi pergeseran pada Tema later however I Teks (M-TB) Text (M-TB) Top (M-B) tetapi
kemudian
confounded me: Rema
hal itu
Teks (M-TB) Teks (M-TB) Top (M-B)
kebingungan
dengan
aksen
Rema become enchanted by it” Rema malah membuat saya terpesona.” Rema
makin
41. Tidak terjadi pergeseran pada Tema declares Anya Rompas who studied Gothic Literature at the di University of Stirling di Skotlandia.,
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-TB)
Rema
ujar
Anya Rompas yang mengambil kuliah sastra Gothink di University of Stirling di Skotlandia., Rema
Tema (M-TB)
Sometimes there are only a very few Indonesian students living in a certain town, forcing them to socialize with students from other countries from the very start of their stay in order to stay connected. Kadang kala, jumlah mahasiswa Indonesia sangat sedikit yang ada di suatu kota sangat sedikit sehingga sejak awal mereka mesti bergabung dengan mahasiswa dari negera lain bila tidak ingin kuper. 42. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Sometimes there are only a very few Indonesian students living in a certain town, Antar (M-TB) Top (M-B) Rema Kadang kala, Antar (M-TB)
jumlah mahasiswa sangat sedikit yang ada di suatu kota Indonesia Top (M-B) Rema
43. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi tekstual majemuk tak bermarkah dan topikal majemuk bermarkah forcing them to socialize with students from other countries from the very start of their stay in order to stay connected. Tema (M-TB) Rema sehingga
sejak awal
mereka
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
mesti bergabung dengan mahasiswa dari negera lain bila tidak ingin kuper. Rema
The beginning can be awkward, but gradually the new friendships become comfortable. Awalnya kikuk, tapi lambat laun pola pertemanan baru ini nyaman dijalani. 44. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The beginning can be awkward, Tema (M-TB) Rema Awalnya Tema (M-TB)
kikuk, Rema
Universitas Sumatera Utara
45. Tidak terjadi pergeseran pada Tema but gradually the new friendships become comfortable. Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
tapi
lambat laun
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Rema
pola pertemanan baru Nyaman dijalani. ini Top (M-B) Rema
The terms of BYOM (Bring Your Own Meal), BYOB (Bring Your Own Booze), PYOB (Pay Your Own Bills) become common rules for the students in UK. Istilah BYOM (Bring Your Own Meal), BYOB (Bring Your Own Booze), PYOB (Pay Your Own Bills) sangat dipahami dalam kehidupan mahasiswa di Inggris, misalnya. 46. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The terms of BYOB (Bring PYOB (Pay Your BYOM (Bring Your Own Own Bills) Your Own Meal), Booze), Top (M-B) Top (M-B) Top (M-B) Istilah BYOM (Bring Your Own Meal), Top (M-B)
become common rules for the students in UK. Rema
BYOB(Bring PYOB (Pay Your sangat dipahami dalam Your Own Own Bills) kehidupan mahasiswa di Booze), Inggris, misalnya. Top (M-B) Top (M-B) Rema
“Except when the host clearly states that the guest don’t need to bring food or drinks,”explains Muhtar Ali, a lawyer who has just received his Master of Law degree (LL.M) in Commercial Law from the University of Edinburgh’s Law School. ”Kecuali pengundang secara tegas menyatakan bahwa yang hadir tidak perlu membawa makanan atau minuman kata Muhtar Ali, advokat yang baru mendapatkan gelar Master of Law (LL.M) bidang Commercial Laws dari School of Laws, University of Edinburgh. 47. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk – tak bermarkah “Except when the host clearly states Teks (M-TB) Teks (M-TB) Top (M-B) Rema ”Kecuali Teks (M-TB)
pengundang Top (M-B)
secara tegas menyatakan Rema
48. Terjadi pergeseran pada Tema topikal menjadi tekstual that the guest don’t need to bring food or drinks,” Teks (M-TB) Top (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
bahwa
yang
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
hadir tidak perlu membawa makanan dan minuman Rema
49. Tidak terjadi pergeseran pada Tema explains Muchtar Ali, a lawyer who has just received his Master of Law (LLM) in Commercial Laws from the University of Edinburgh’s Law School. Tema (M-TB) Rema kata Tema (M-TB)
Muhtar Ali, advokat yang baru mendapatkan gelar Master of Law (LLM) bidang Commercial Laws dari School of Laws dari School of Law, University of Edinburgh Rema
Patterns of comradeship among Indonesian students are indeed governed mainly by the location of their campus. Pola pergaulan mahasiswa Indonesia memang banyak ditentukan lokasi kampus mereka. 50. Terjadi pergeseran pada Tema topikal menjadi Tema topikal dan antarpersona Patterns of comradeship among Indonesian are indeed governed mainly students by the location of their campus. Top (T-B) Top (T-TB) Rema Pola pergaulan mahasiswa memang Indonesia Top (T-B) Antar (T-TB)
banyak Top (T-B)
ditentukan lokasi kampus mereka. Rema
Nezar Patria, who studied at the School of International Relations LSE, said that his campus was like an international village. Nezar Patria, yang kuliah di LSE jurusan History of International Relations, menyebut kampusnya seperti kampung internasional. 51. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Nezar Patria said Tema (M-B) Rema Nezar Patria Tema (M-B)
menyebut Rema
Universitas Sumatera Utara
52. Tidak terjadi pergeseran pada Tema who studied at the school of International Relations LSE, Tema (M-TB) Rema yang Tema (M-TB)
kuliah di LSE jurusan History of Internasional Relations, Rema
53. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema that his campus was like an international village. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema kampusnya Tema (M-B)
seperti kampung internasional. Rema
The majority of students came from outside the UK. Mayoritas mahasiswanya berasal dari luar Inggris. 54. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The majority of students Tema (T-B) Mayoritas mahasiswanya Tema (T-B)
came from outside the UK. Rema berasal dari luar Inggris. Rema
Interactions with the locals were relatively rare as their student boarding house was situated close to hotels, office buildings and the office of Scotland Yard. ” Interaksi dengan warga sekitar relatif jarang karena asramanya terletak di sekitar hotel, perkantoran, dan Scotland Yard. 55. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Interactions with the locals were relatively rare Top (M-B) Top (M-TB) Rema Interaksi Top (M-B)
dengan warga sekitar Top (M-TB)
relatif jarang Rema
56. Tidak terjadi pergeseran pada Tema as their student was situated close to hotels, office buildings boarding house and the office of Scotland Yard. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Karena
asramanya
terletak di sekitar hotel, perkantoran, dan Scotland Yard.
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Rema
You don’t really want to chat with Scotland Yard, do you?” says Nezar, a journalist from Tempo magazine, who had been kidnapped during the New Order regime. ”Mosok mau ngobrol dengan Scotland Yard?” kata Nezar, wartawan TEMPO, yang semasa rezim Orde Baru pernah menjadi korban penculikan. 57. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah ”You don’t really want to chat with Scotland Yard, do you?” Tema (M-B) Rema ”Mosok Tema (M-TB)
mau ngobrol dengan Scotland Yard?” Rema
58. Tidak terjadi pergeseran pada Tema say Nezar, a journalist from TEMPO magazine, Tema (M-TB) Rema kata Tema (M-TB)
Nezar, wartawan TEMPO Rema
59. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi tekstual dan topikal who had been kidnapped during the new order regime. Tema (M-TB) Rema yang Teks (M-TB)
semasa rezim Orde Baru Top (M-TB)
pernah menjadi korban penculikan. Rema
Although rarely in direct contact with real English people, Nezar is nevertheless impressed by their subtlety and politeness. Meskipun jarang berhubungan dengan orang Inggris asli, Nezar sangat terkesan dengan adab mereka yang halus dan santun. 60. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Although rarely indirect contact with real English people, Tema (M-TB) Rema Meskipun Tema (M-TB)
jarang berhubungan dengan orang Inggris asli, Rema
61. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Nezar is nevertheless impressed by their subtlety and politeness. Tema (T-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Nezar Tema (T-B)
sangat terkesan dengan adab mereka yang halus dan santun. Rema
This reminds the Acehnese of the time when he was studying for his undergraduate degree in Yogyakarta. Hal ini mengingatkan anak Aceh ini saat kuliah S1 di Yogyakarta. 62. Tidak terjadi pergeseran pada Tema This reminds the Acehnese of the time Tema (M-B) Rema Hal ini Tema (M-B)
mengingatkan anak Aceh ini Rema
63. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema when he was studying for his undergraduate degree in Yogyakarta. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema saat Tema (M-TL)
kuliah S1 di Yogyakarta. Rema
”They are so much like the Javanese; in almost all general conversations, at restaurants or wherever, we hear ’yes sir’, ‘yes, please’, ’could you help me, please’, ’tea, please’, and such like”, says Nezar. ”Mirip banget orang Jawa, hampir semua percakapan umum, di restoran atau di mana saja, kita mendengar ’yes, sir’, yes, please’, ’could you help me, please’, ’tea, please’, dan sejenisnya”, kata Nezar. 64. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi majemuk tak bermarkah ”They are so much like the Javanese; Tema (M-B) Rema ”Mirip banget Tema (M-TB)
orang Jawa, Rema
65. Tidak terjadi pergeseran pada Tema in almost all at or wherever, general restaurant, conversations Top
Top
Teks
Teks
we
Top
hear ’yes sir’, yes please’, ’could you help me, please’, ’tea, please’, and such like”, Rema Universitas Sumatera Utara
(M-TB)
(M-TB)
(M-TB)
(M-TB)
(M-B)
hampir semua percakapan umum
di restoran atau
di mana kita saja
Top (M-TB)
Top (M-TB)
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
mendengar ’yes sir’, yes please’, ’could you help me, please’, ’tea, please’, dan sejenisnya”, Rema
Top (M-B)
66. Tidak terjadi pergeseran pada Tema says Nezar. Tema (M-TB) Rema kata Tema (M-TB)
Nezar. Rema
Andri Akbar, who lived in Canterbury, Kent, had an even more interesting experience. Andi Akbar, yang tinggal di Kent, Canterbury, malah punya pengalaman lebih asik. 67. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Andi Akbar, had an even more interesting experience. Tema (M-B), Rema Andi Akbar, Tema (M-B),
malah punya pengalaman lebih asik. Rema
68. Tidak terjadi pergeseran pada Tema who lived in Canterbury, Kent Tema (M-TB) Rema yang Tema (M-TB)
tinggal di Kent, Canterbury Rema
He lived in a village which he thought of as similar to his wife’s village in Yogyakarta. Dia tinggal di perkampungan yang menurutnya mirip dusun istrinya di Yogyakarta. 69. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He lived in a village which he thought of as similar to his wife’s village in Yogyakarta Tema (M-B) Rema Dia
tinggal di perkampungan yang menurutnya mirip dusun istrinya di
Universitas Sumatera Utara
Yogyakarta. Tema (M-B)
Rema
As it was not such a big place, the people knew each other. Karena tempat itu tidak terlalu ramai, warganya saling mengenal. 70. Tidak terjadi pergeseran pada Tema As it was not such a big place, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Karena Teks (M-TB)
tempat itu Top (M-B)
tidak terlalu ramai, Rema
71. Tidak terjadi pergeseran pada Tema the people knew each other. Tema (M-B) Rema Warganya Tema (M-B)
saling mengenal. Rema
Friends who came to visit him at Kent were amazed as Andri stopped every now and then, all the way through the village, to chat to everyone from an elderly couple to young families. Maka, takjublah beberapa kawan yang berkunjung ke Kent, karena sepanjang jalan di dusun itu, Andri kerap berhenti sejenak, bertegur sapa dengan semua orang, dari pasangan kakek-nenek sampai keluarga muda. 72. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi Tema majemuk tak bermarkah Friends who come to visit him at Kent were amazed Tema (M-B) Rema Maka, Tema (M-TB)
takjublah beberapa kawan yang berkunjung ke Kent, Rema
73. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah as Andri stopped every now and then, all the way through the village, to chat to everyone from an elderly couple to young families. Text (M-TB) Top (M-B) Rema karena
sepanjang jalan
di dusun itu,
Andri
kerap berhenti sejenak, bertegur sapa dengan semua
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-B)
orang, dari pasangan kakeknenek sampai keluarga muda. Rema
The opportunity to hang around with other Indonesian students usually becomes a means to satisfy the longing for meals from the homeland. Kesempatan berkumpul mahasiswa Indonesia biasanya dijadikan ajang untuk melampiaskan kangen pada masakan Tanah Air. 74. Terjadi pergeseran pada Tema topikal tak bermarkah menjadi bermarkah The to hang with other usually becomes a means to opportunity around Indonesian satisfy the longing for meals students from the homeland. Top (T – L) Top (T – TL) Top (T – TL ) Rema Kesempatan
berkumpul
Top (T – L )
Top (T – TL)
mahasiswa Indonesia Top (T – L )
biasanya dijadikan ajang untuk melampiaskan kangen pada masakan Tanah Air. Rema
The spicy Indonesian food often becomes the target of desire for students from other countries, too. Masakan berbumbu mereka juga sering menjadi incaran mahasiswa negara lain. 75. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The spicy Indonesian food often becomes the target of desire for students from other countries, too. Tema (T – L ) Rema Masakan berbumbu mereka Tema (T – L )
juga sering menjadi incaran mahasiswa negara lain. Rema
”If someone had a visitor from Indonesia and prepared the hot, spicy beef stew rendang along with its sauce, good heavens, friends would certainly come over”, says Riri Riza, the film director who studied at Royal Halloway College in London in 2000. ”Kalau ada yang kerabatnya datang dari Indonesia dan bawa rendang plus sambalnya, wuih, ditanggung pasti didatangi kawan-kawan lain,” kata Riri Riza, sutradara film yang kuliah di Royal Halloway, London, tahun 2000/2001. 76. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema ”If someone had a visitor from Indonesia and prepared the hot, spicy beef stew rendang along with its sauce, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
”Kalau Tema (M-TB)
ada yang kerabatnya datang dari Indonesia dan bawa rendang plus sambalnya, Rema
77. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema good heavens, friends would certainly come over”, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema wuih, Tema (M-TB)
ditanggung pasti didatangi kawan-kawan lain”, Rema
78. Tidak terjadi pergeseran pada Tema says Riri Riza, the film director who studied at Royal Halloway College in London in 2000/2001. Tema (M-TB) Rema kata Tema (M-TB)
Riri Riza, sutradara film yang kuliah di Royal Halloway, London, tahun 2000/2001. Rema
Teks B: Analisis Tema-Rema dan Pergeserannya dalam Teks “UK alumni’s Job Market” “Pasar Kerja Alumni Inggris” (Bulletin British Council, Edisi Oktober-Desember 2007) British Education seems to become increasingly attractive in the eyse of the Indonesian citizens. Pendidikan tinggi Inggris tampaknya kian menarik saja bagi warga Indonesia. 79. Tidak terjadi pergeseran pada Tema British Education seems to become increasingly attractive in the eyse of the Indonesian citizens. Tema (T-B) Rema Pendidikan tinggi Inggris Tema (T-B)
tampaknya kian menarik saja bagi warga Indonesia. Rema
Every year, around 500 Indonesian students depart to the UK to attain their master degrees.
Universitas Sumatera Utara
Setiap tahunnya, sekitar 500 mahasiswa Indonesia berangkat ke sana untuk mengambil gelar master. 80. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Every year, around 500 Indonesian students Top (T-TB) Antar (T-TB) Top (T-B) Setiap sekitar tahunnya, Top (T-TB) Antar (T-TB)
depart to the UK to attain their master degrees. Rema
500 mahasiswa berangkat ke sana untuk Indonesia mengambil gelar master. Top (T-B) Rema
This number does not include those who set off to the UK form other countries. Jumlah ini di luar mereka yang berangkat ke Inggris dari negara-negara lain. 81. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi topikal dan tekstual This number include those who does not set off to the UK form other countries. Tema (M-TB) Rema Jumlah ini Top (T-B)
di luar yang mereka Top (T-TB) Teks (M-TB)
berangkat ke Inggris dari negaranegara lain. Rema
It is estimated that there are now around 1,100 Indonesian students in the UK. Diperkirakan, saat ini ada 1,100 mahasiswa Indonesia di Inggris. 82. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah It is estimated Tema (M-B) Rema Diperkirakan Tema (M-TB)
Rema
83. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi topikal majemuk tak bermarkah that there are now around 1,100 Indonesian students in the UK. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema saat ini ada Top (M-TB) Top (M-TB)
1,100 mahasiswa Indonesia di Inggris. Rema
The remarkable thing is that seventy-two percent of them are privately funded. Universitas Sumatera Utara
Hebatnya, 72 persen dari mereka berangkat dengan biaya sendiri. 84. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi tekstual dan topikal The remarkable thing is that seventy-two percent of them are privately funded. Tema (T-B) Rema Hebatnya, 72 persen dari mereka Teks (T-TB) Top (T-B)
berangkat dengan biaya sendiri. Rema
Studying in the Ukmust be considered as a significant investment, as the yearly education cost there reaches around ₤ 16,000 or around Rp 312 million. Kuliah di Inggris tentu dianggap investasi yang signifikan, karena biaya pendidikannya per tahun mencapai ₤ 16,000 atau sekitar 312 juta. 85. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Studying in the Ukmust be considered as a significant investment, Top (M-TB) Top (M-TB) Rema Kuliah di Inggris Top (M-TB) Top (M-TB)
tentu dianggap investasi yang signifikan, Rema
86. Tidak terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah as the yearly there reaches around ₤ 16,000 or education cost around Rp 312 million. Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-B) Rema karena
biaya per tahun pendidikannya Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB)
mencapai ₤ 16,000 atau sekitar 312 juta. Rema
Such investment will bear fruit if the students immediately get jobs that they desire as soon as they graduate. Investasi tersebut bakal berbuah manis sekiranya begitu lulus para mahasiswa itu langsung menadapakan pekerjaan yang mereka idamkan. 87. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Such investment will bear fruit Tema (M-B) Rema Investasi tersebut Tema (M-B)
bakal berbuah manis Rema
Universitas Sumatera Utara
88. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah if the students immediately get jobs that they desire as soon as they graduate. Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Rema sekiranya
begitu lulus
para mahasiswa itu
langsung
Teks (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-TB)
mendapatkan pekerjaan yang mereka idamkan. Rema
Unfortunately, there is often not enough information about the job market. Hanya saja, seringkali tidak tersedia cukup informasi mengenai hal ini. 89. Terjadi pergeseran pada Tema topikal menjadi antarpersona Unfortunately, there is often not enough information about the job market. Teks (T-TB) Top (M-B) Rema Hanya saja,
seringkali
tidak tersedia cukup informasi mengenai hal ini.
Teks (T-TB) Antar (T-TB)
Rema
To bridge the gapbetween the Uk graduates’ aspirations and expectation of the industry, the Indonesian Students society of United Kingdom, in coorperation with the British Council and the British Chambers of Commerce (Britsham), is going to hold job recruitment Fair on November 4, 2007 (from 12 to 6 pm), at the intercontinental Midplaza hotel, jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Nah, untuk menjembati harapan lulusan Inggris dan dunia kerja, Perhimpunan mahasiswa Indonesia di UK bekerja sama dengan British Council (Britcham) bakal menggelar acara Job recruitment Fair pada 4 November 2007 (12.00-18.00 WIB) di Intercontinental Midplaza Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. 90. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual with the British To bridge the the Council and the gap between the Indonesian British Chambers Uk graduates’ Students of Commerce aspirations and society of expectation of United (Britsham), Kingdom, in the industry, coorperation Top (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Nah,
untuk menjem-
Perhimpunan di UK mahasiswa bekerja
is going to hold job recruitment Fair on November 4, 2007 (from 12 to 6 pm), at the intercontinental Midplaza hotel, jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Rema
dengan British
bakal menggelar acara Job
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
bati harapan lulusan Inggris dan dunia kerja,
Indonesia
sama
Council (Britcham)
Top (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-TB)
Top (M-TB)
recruitment Fair pada 4 November 2007 (12.0018.00 WIB) di Intercontinental Midplaza Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Rema
Alumni form other European universities are also welcome. Acara ini terbuka juga bagi alumni perguruan tinggi Eropa lainnya. 91. Terjadi pergeseran pada Tema topikal menjadi Tema Alumni from other European universities are also welcome. Top (T-B) Top (T-TB) Rema Acara ini Tema (T-B)
terbuka juga bagi alumni perguruan tinggi Eropa lainnya. Rema
Job fair provides an invaluable opportunity for frsh graduates or for other alumni who wish to find some new challenges in their career. Job fair merupakan kesempatan berharga bagi lulusan baru maupun bagi lulusan lain yang berkeinginan mendapatkan tantangan baru dalam kariernya. 92. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Job fair provides an invaluable opportunity for frsh graduates or for other alumni who wish to find some new challenges in their career. Tema (T-B) Rema Job fair Tema (T-B)
merupakan kesempatan berharga bagi lulusan baru maupun bagi lulusan lain yang berkeinginan mendapatkan tantangan baru dalam kariernya. Rema
At the same time, the event can serve as an appropriate means both for Indonesian and UK companies to meet and hire potential young professionals. Pada saat yang sama, acara ini bisa menjadi sarana tepat bagi perusahaan Indonesia maupun Inggris untuk mendapatkan profesional muda yang potensial. 93. Tidak terjadi pergeseran pada Tema At the same the event can serve as an appropriate means both for
Universitas Sumatera Utara
time, Teks (T-TB) Top (T-B) Pada saat acara ini yang sama, Teks (T-TB) Top (T-B)
Indonesian and UK companies to meet and hire potential young professionals. Rema bisa menjadi sarana tepat bagi perusahaan Indonesia maupun Inggris untuk mendapatkan profesional muda yang potensial. Rema
A survey finds that the most desired jobs of today are in the fields of banking, accountancy, finance, marketing, communication, public relations, advertising, business, and information-technology consulting, fashion, gas and oil industry, as well as the government sectors. Menurut survei, minat kerja yang paling diminati saat ini adalah perbankan, akutansi, keuangan, pemasaran, komunikasi, kehumasan, periklanan, konsultan bisnis dan teknologi informasi, fesyen, industri gas, dan minyak, serta sektor pemerintahan. 94. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual A survey that the of today are in the fields of banking, finds most accountancy, finance, marketing, desired communication, public relations, jobs advertising, business, and information-technology consulting, fashion, gas and oil industry, as well as the government sectors. Top Teks Top Top (M-TB) (M-TB) (M-B) (M-TB) Rema Menurut survei,
minat kerja saat ini yang paling diminati
Top (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-TB)
adalah perbankan, akutansi, keuangan, pemasaran, komunikasi, kehumasan, periklanan, konsultan bisnis dan teknologi informasi, fesyen, industri gas, dan minyak, serta sektor pemerintahan. Rema
To provide extra-knoelwedge for the alumni, there will also be a talk-show during the job fair, discussing about what it is that the job recruitment actually seek , as well as giving tips and tricks to get a job. Agar para alumni mendapatkan ilmu pengetahuan job fair juga dilengkapi dengan acara bincang-bincang yang bakal membahas apa yang dicari perekrut kerja, serta tips pintar dan jalan mendapatkan pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
95. Tidak terjadi pergeseran pada Tema To provide there will also be a talk-show during the job fair, extradiscussing about what it is that the job knoelwedge for recruitment actually seek , as well as giving tips the alumni, and tricks to get a job. Top (M-TB) Top (M-B) Rema Agar para alumni job fair mendapatkan ilmu pengetahuan Top (M-TB)
Top (M-B)
juga dilengkapi dengan acara bincangbincang yang bakal membahas apa yang dicari perekrut kerja, serta tips pintar dan jalan mendapatkan pekerjaan. Rema
The talk show is open for all the registered alumni, and will hosted by Jenni Maria Kalangi, executive director of the British Chamber of Commerce. Acara bincang-bincang ini terbuka bagi seluruh alumni yang terdaftar, dan akan dipandu oleh Jenni Maria Kalangi, Direktur Eksekutif Britcham. 96. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The talk show is open for all the registered alumni Tema (M-B) Rema Acara bincang- terbuka bagi seluruh alumni yang terdaftar, dan akan dipandu bincang ini oleh Jenni Maria Kalangi, Direktur Eksekutif Britcham. Tema (M-B) Rema 97. Tidak terjadi pergeseran pada Tema and will hosted by Jenni Maria Kalangi, executive director of the British Chamber of Commerce. Tema (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
akan dipandu oleh Jenni Maria Kalangi, Direktur Eksekutif Britcham. Rema
The participating companies in the job fair will be Astragraphia Technology, the British American Tobacco (BAT) Citibank, Ernest & Young, HSBC, The Jakarta Post, Microsoft, PT Mitra Adi Perkasa, Price Waterhouse Coopers, Shell, Standard Chartered , Ogilvy, Total E and P Indonesia, Sampoerna Foundation and TOTAL. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi dalam acara job fair ini adalah Astragraphia Technology, the British American Tobacco (BAT) Citibank, Ernest & Young, HSBC, The Jakarta Post, Microsoft, PT Mitra Adi Perkasa, Price Waterhouse Coopers, Shell, Standard Chartered , Ogilvy, Total E and P Indonesia, Sampoerna Foundation dan TOTAL.
Universitas Sumatera Utara
98. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The in the job will be Astragraphia Technology, the British participating fair American Tobacco (BAT) Citibank, Ernest & companies Young, HSBC, The Jakarta Post, Microsoft, PT Mitra Adi Perkasa, Price Waterhouse Coopers, Shell, Standard Chartered , Ogilvy, Total E and P Indonesia, Sampoerna Foundation and TOTAL. Top (M-B) Top (M-TB) Rema Perusahaan- dalam acara perusahaan job fair ini yang berpartisipasi Top (M-B)
Top (M-TB)
adalah Astragraphia Technology, the British American Tobacco (BAT) Citibank, Ernest & Young, HSBC, The Jakarta Post, Microsoft, PT Mitra Adi Perkasa, Price Waterhouse Coopers, Shell, Standard Chartered , Ogilvy, Total E and P Indonesia, Sampoerna Foundation dan TOTAL. Rema
Teks C: Analisis Tema-Rema dan Pergeserannya dalam Teks “NSC’S Lake: Mideast “Remains of Vital Interest” to U.S.” Penasihat Keamanan Nasional Lake: Timur Tengah “Tetap Vital bagi Kepentingan” A.S. (Text: Address to Washington Institute May 16) (Teks: Pidato di Washington Institute, 16 Mei) (Pidato Politik dalam Foreign Affairs, 23 Mei 1994) WASHINGTON – THE Middle East “ remains of vital interest” to the United States despite the end of superpower rivalry, President Clinton’s national security adviser says. WASHINGTON – Timur Tengah tetap vital bagi kepentingan” Amerika Serikat walaupun persaingan antarnegara adidaya sudah berakhir, ujar penasihat keamanan nasional Presiden Clinton 1. Pergeseran tidak terjadi pada Tema WASHINGTON– THE Middle remains of vital interest” to the United States East despite the end of superpower rivalry, Top (M-B) Top (M-B) Rema WASHINGTON– Timur Tengah Top (M-B)
Top (M-B)
tetap vital bagi kepentingan” Amerika Serikat walaupun persaingan antarnegara adidaya sudah berakhir Rema
Universitas Sumatera Utara
2. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah President Clinton’s national security adviser says, Tema (M-B) Rema Ujar Tema (M-TB)
penasihat keamanan nasional Presiden Clinton. Rema
The Middle East can be a “paradigm for our nation’s approach to the post-cold war world,” Anthony Lake declared in remarks prepared for delivery May 16 at the Washington Institute for Near East Policy. Timur Tengah dapat menjadi “paradigma bagi pendekatan bangsa kita terhadap dunia pasca-Perang Dingin,” ujar Anthony Lake dalam pidato yang dipersiapkan untuk 16 Mei di Lembaga Washington untuk Kebijakan Timur Dekat. 3. Pergeseran tidak terjadi pada Tema The Middle can be a “paradigm for our nation’s approach to the post-cold East war world,” Tema (M-B) Rema Timur Tengah dapat menjadi “paradigma bagi pendekatan bangsa kita terhadap dunia pasca-Perang Dingin,” Tema (M-B) Rema 4. Pergeseran terjadi pada Tema tunggal bermarkah menjadi tak bermarkah Anthony Lake declared in remarks prepared for delivery May 16 at the Washington Institute for Near East Policy. Tema (T-B) Rema ujar Tema (T-TB)
Anthony Lake dalam pidato yang dipersiapkan untuk 16 Mei di Lembaga Washington untuk Kebijakan Timur Dekat. Rema
“In essence, the Middle East is now faced with a choice between two futures. “Pada intinya, Timur Tengah kini dihadapkan pada pilihan antara dua masa depan. 5. Pergeseran tidak terjadi pada Tema “In essence, the Middle East is now faced with a choice between two futures. Teks (T-TB) Top (T-B) Rema “Pada intinya,
Timur Tengah
Teks (T-TB)
Top (T-B)
kini dihadapkan pada pilihan antara dua masa depan. Rema
Universitas Sumatera Utara
One path leads to a future in which extremists, wielding weapons of mass destruction, hold sway over a region torn by inter-communal and inter-state conflicts. Satu jalan menuntun ke suatu masa depan di mana kaum ekstremis, dengan senjata pemusnah massal, memegang kendali atas suatu wilayah yang terkoyak-koyak oleh sengketa antar masyarakat dan antarnegara. 6. Pergeseran tidak terjadi pada Tema One path leads to a future in which extremists, wielding weapons of mass destruction, Tema (M-B) Rema Satu jalan Tema (M-B)
menuntun ke suatu masa depan di mana kaum ekstremis, dengan senjata pemusnah massal, Rema
7. Pergeseran tidak terjadi pada Tema hold sway over a region torn by inter-communal and inter-state conflicts. Tema (M-TB) Rema memegang kendali atas suatu wilayah yang terkoyak-koyak oleh sengketa antar masyarakat dan antarnegara. Tema (M-TB) Rema The other alternative yields democratic progress, the free movement of people and goods, and dialogue leading to regional security. Pilihan lainnya menghasilkan kemajuan demokratis, pergerakan bebas rakyat dan barang, dan dialog yang menuntun ke keamanan regional. 8. Pergeseran tidak terjadi pada Tema The other yields democratic progress, the free movement of people and alternative goods, and dialogue leading to regional security. Tema (M-B) Rema Pilihan lainnya Tema (M-B)
menghasilkan kemajuan demokratis, pergerakan bebas rakyat dan barang, dan dialog yang menuntun ke keamanan regional. Rema
Violence or peace; regression or freedom; isolation or dialogue: these are taken the choices,” Lake explained. Kekerasan atau perdamaian; kemunduran atau kebebasan; isolasi atau dialog: Inilah pilihan-pilihannya,” Lake menjelaskan.
Universitas Sumatera Utara
9. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Violence or peace; regression or these freedom; isolation or dialogue: Tema (M-B)
are taken the choices,” Rema
Kekerasan atau perdamaian; kemunduran atau ini inilah pilihankebebasan; isolasi atau dialog: pilihannya,” Tema (M-B) Rema 10. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Lake explained. Tema (M-B) Rema Lake Tema (M-B)
menjelaskan. Rema
The national security adviser also addressed what has become known as “the Huntington thesis” in his May 16 speech. Penasihat keamanan nasional itu juga menyinggung apa yang sudah dikenal sebagai “tesis Huntington” dalam pidato tanggal 16 Mei-nya itu. 11. Pergeseran tidak terjadi pada Tema The national security adviser also addressed Tema (M-B) Penasihat keamanan nasional itu Tema (M-B)
Rema
juga menyinggung Rema
12. Pergeseran tidak terjadi pada Tema what has become known as “the Huntington thesis” in his May 16 speech. Tema (M-TB) Rema apa Tema (M-TB)
yang sudah dikenal sebagai “tesis Huntington” dalam pidato tanggal 16 Mei-nya itu. Rema
Rejecting Harvard professor Samuel P. Huntington’s notion that the twenty-first century will be characterized by a “clash of civilizations” between the west and Islam, Lake said, “we strongly disagree (with that thesis). Sambil menolak pandangan Samuel Huntington, profesor dari Universitas Harvard, bahwa abad keduapuluh satu akan bercirikan suatu benturan peradaban” antara Barat dan Islam, lake mengatakan, “Kami dengan keras tidak setuju (dengan tesis itu)..”
Universitas Sumatera Utara
13. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Rejecting Harvard professor Samuel P. Huntington’s notion Tema (M-TB) Rema Sambil menolak pandangan Samuel Huntington, profesor dari Universitas Harvard, Tema (M-TB) Rema 14. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that the twenty-first will be characterized by a “clash of century civilizations” between the west and Islam, Teks (M-TB) Top (M-TB) Rema bahwa Teks (M-TB)
abad keduapuluh akan bercirikan suatu benturan peradaban” satu antara Barat dan Islam. Top (M-TB) Rema
In the Middle East as throughout the world, there is indeed the fundamental divide. Di Timur Tengah maupun seluruh dunia, memang ada suatu peradaban mendasar. 15. Pergeseran terjadi pada Tema topikal tunggal bermarkah In the Middle as throughout there is indeed the fundamental East the world, divide. Top (T-TB) Top (T-TB) Top (T-B) Rema Di Timur maupun seluruh dunia Tengah Top (T-TB) Top (T-TB)
memang ada suatu peradaban mendasar. Rema
16. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Lake said, Top (M-B) Rema Lake Top (M-B)
mengatakan, Rema
17. Pergeseran tidak terjadi pada Tema “We strongly disagree (with that thesis). Top (M-B) Rema “Kami Top (M-B)
dengan keras tidak setuju (dengan tesis itu). Rema
Universitas Sumatera Utara
But the fault line runs not between “civilizations” or religions. Tapi garis patahan itu tidak berjalan antara ‘peradaban’ dan agama-agama. 18. Pergeseran tidak terjadi pada Tema But the fault line runs not between “civilizations” or religions. Teks (T-TB) Top (T-B) Rema Tapi
garis patahan itu
Teks (T-TB) Top (T-B)
tidak berjalan antara ‘peradaban’ dan agamaagama. Rema
No, it runs instead between oppression and responsive government, between isolation and openness, and between moderation and extremism. Tidak, malahan garis patahan itu berjalan antara penindasan dan pemerintah yang tanggap, antara isolasi dan keterbukaan, dan antara moderasi dan ekstremisme. 19. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual No, it runs instead between oppression and responsive government, between moderation and extremism. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Tidak,
malahan
garis patahan itu
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
berjalan antara penindasan dan pemerintah yang tanggap, antara isolasi dan keterbukaan, dan antara moderasi dan ekstremisme. Rema
And it knows no distinction by race or creed.” Dan garis itu tidak mengenal perbedaan ras atau kepercayaan 20. Pergeseran tidak terjadi pada Tema And it knows no distinction by race or creed.” Teks (T-TB) Top (T-B) Rema Dan garis itu Teks (T-TB) Top (T-B)
tidak mengenal perbedaan ras atau kepercayaan.” Rema
“Our foe,” Lake declared, “is oppression and extremism, whether in religious or secular guise.” “Musuh kita,” Lake menyatakan, “adalah penindasan dan ekstremisme, entah dalam samaran agama maupun sekuler.” 21. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Lake declared,
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B)
Rema
Lake Tema (M-B)
menyatakan, Rema
22. Pergeseran tidak terjadi pada Tema “Our foe is oppression and extremism, whether in religious or secular guise.” Tema (M-B) Rema “Musuh kita,” Tema (M-B)
“adalah penindasan dan ekstremisme, entah dalam samaran agama maupun sekuler.” Rema
He said Washington draws the line against “those who seek to advance their agenda through terror, intolerance or coercion,” but he rejected the notion that “renewed emphasis on traditional values in the Islamic world must inevitably conflict with the west.” Dikatakannya, Washington menarik garis terhadap “mereka yang berusaha memajukan agenda mereka melalui teror, ketiadaan toleransi dan pemaksaan,” tapi ia menolak anggapan bahwa “pembaruan tekanan pada nilai-nilai tradisional dalam dunia Islam niscaya akan berbenturan dengan Barat.” 23. Pergeseran terjadi pada Tema tunggal bermarkah menjadi tak bermarkah He Said Tema(M-B) Rema Dikatakan Tema(M-TB)
nya, Rema
24. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Washington draws the line against “those who seek to advance their agenda through terror, intolerance or coercion,” Tema (M-B) Rema Washington
menarik garis terhadap “mereka yang berusaha memajukan agenda mereka melalui teror, ketiadaan toleransi dan pemaksaan,” Tema (M-B) Rema 25. Pergeseran tidak terjadi pada Tema but he rejected the notion Teks (M-TB) Top (M-B)
Rema
Universitas Sumatera Utara
tapi Teks (M-TB)
ia Top (M-B)
menolak anggapan Rema
26. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that “renewed on traditional in the Islamic must inevitably emphasis values world conflict with the west.” Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Top (M-TB) Rema bahwa
“pembaruan tekanan
Teks (M-TB)
Top (M-B)
pada nilai- dalam dunia niscaya akan nilai Islam berbenturan tradisional dengan Barat.” Top (M-TB) Top (M-TB) Rema
The text of Lake’s Remarks Naskah Pidato Lake It ’s a real pleasure to be invited to address The Washington Institute’s Soref Simposium. Sungguh sangat menyenangkan diundang untuk memberi sambutan pada Simposium Soref Institute Washington. 27. Pergeseran terjadi pada Tematunggal bermarkah menjadi tak bermarkah It ’s a real pleasure to be invited to address The Washington Institute’s Soref Simposium. Tema (T-B) Rema Sungguh sangat diundang untuk memberi sambutan pada Simposium Soref menyenangkan Institute Washington. Tema (T-TB) Rema I know from Martin that you are a serious Audience with an interest in, and deep knowledge of, the Middle East. Saya tahu dari Martin bahwa Anda semua adalah hadirin yang mempunyai minat pada, dan berpengetahuan luas di bidang, Timur Tengah. 28. Pergeseran tidak terjadi pada Tema I know from Martin Tema (M-B) Rema Saya tahu dari Martin Tema (M-B) Rema 29. Pergeseran tidak terjadi pada Tema That you are a serious Audience with an interest in, and Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-B)
bahwa
Anda
Teks (M-TB)
Top (M-B)
deep knowledge of, the Middle East. Rema semua adalah hadirin yang mempunyai minat pada, dan berpengetahuan luas di bidang, Timur Tengah. Rema
As the old story goes, i feel like the professor asked to lecture on the subject of floods Sebagaimana kisah lama, rasanya kepingin saya meminta profesor memberi kuliah mengenai masalah banjir – 30. Pergeseran terjadi pada Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah As the old I feel like the professor asked to lecture on the story goes subject of floods Top (M-TB) Top (M-B) Rema Sebagaimana kisah lama, Top (M-TB)
rasanya Top (M-TB)
kepingin saya meminta profesor memberi kuliah mengenai masalah banjir – Rema
- knowing full well that Noah is in the audience. karena tahu pasti bahwa Nabi Nuh ada di antara para hadirin. 31. Pergeseran tidak terjadi pada Tema – knowing full well Tema (M-TB) Rema karena Tema (M-TB)
tahu pasti Rema
32. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that Noah is in the audience. Teks (M-TB) Top (M-B) bahwa Teks (M-TB)
Nabi Nuh Top (M-B)
Rema
ada di antara para hadirin. Rema
With Secretary Christoper in the midst of intensive talks, I will focus tonight (May 17) not on the current state of negotiations, Di saat Menlu Christoper tengah terlibat dalam perundingan-perundingan intensif, malam ini (17 Mei) saya akan menitikberatkan pembicaraan bukan pada situasi perundingan saat ini,
Universitas Sumatera Utara
33. Pergeseran terjadi pada Tema topikal majemuk bermarkah With in the midst of I will focus tonight (May 17) not on Secretary intensive talks, the current state of negotiations, Christoper Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema Di saat
Menlu malam ini (17 saya Christoper Mei) tengah terlibat dalam perundinganperundingan intensif, Top (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Top (M-B)
akan menitikberatkan pembicaraan bukan pada situasi perundingan saat ini,
Rema
but on our conceptual approach to the Middle East for in many ways, Middle East is a paradigm for our nation’s approach to the Post-Cold War World. tapi pada pendekatan konseptual Timur Tengah adalah suatu paradigma bagi pendekatan bangsa kita terhadap dunia pasca Perang Dingin. 34. Pergeseran terjadi pada Tema topikal majemuk bermarkah but on our conceptual Middle East is a paradigm for our approach to the nation’s approach to the Middle East for in Post-Cold War World. many ways, Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema tapi Teks (M-TB)
pada pendekatan adalah suatu paradigma bagi pendekatan konseptual Timur bangsa kita terhadap dunia pasca Perang Tengah Dingin. Top (M-TB) Rema
And it is our challenge and responsibility to build a regional environment in which the promise of a future of peace and hope can be realized. Dan adalah tantangan dan tanggung jawab kita untuk membangun suatu lingkungan regional di mana janji akan suatu masa depan yang damai dan penuh harapan dapat diwujudkan. 35. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual dan topikal menjadi tema And it is our challenge and responsibility to build a regional environment in which the promise of a future of peace and hope can be realized. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Dan
adalah tantangan dan tanggung jawab kita untuk membangun suatu lingkungan regional di mana janji akan suatu masa depan yang damai dan penuh harapan dapat diwujudkan. Tema (M-B) Rema “In essence, the Middle East is now faced with a choice between two futures. “Pada intinya, Timur Tengah kini dihadapkan pada pilihan antara dua masa depan. 36. Pergeseran terjadi pada Tema topikal tunggal tak bermarkah “In essence, the Middle East is now faced with a choice between two futures. Teks (T-TB) Top (T-B) Rema “Pada Timur intinya, Tengah Teks (T-TB) Top (T-B)
kini Top (T-TB)
dihadapkan pada pilihan antara dua masa depan. Rema
One path leads to a future in which extremists, wielding weapons of mass destruction, hold sway over a region torn by inter-communal and inter-state conflicts. Satu jalan menuntun ke suatu masa depan di mana kaum ekstremis, dengan senjata pemusnah massal, memegang kendali atas suatu wilayah yang terkoyak-koyak oleh sengketa antar masyarakat dan antarnegara. 37. Pergeseran tidak terjadi pada Tema One path leads to a future in which extremists, wielding weapons of mass destruction, hold sway over a region torn by inter-communal and inter-state conflicts. Tema (M-B) Rema Satu jalan
menuntun ke suatu masa depan di mana kaum ekstremis, dengan senjata pemusnah massal, memegang kendali atas suatu wilayah yang terkoyak-koyak oleh sengketa antar masyarakat dan antarnegara. Tema (M-B) Rema The other alternative yields democratic progress, the free movement of people and goods, and dialogue leading to regional security. Pilihan lainnya menghasilkan kemajuan demokratis, pergerakan bebas rakyat dan barang, dan dialog yang menuntun ke keamanan regional. 38. Pergeseran tidak terjadi pada Tema The other yields democratic progress, the free movement of people and alternative goods, and dialogue leading to regional security. Tema (M- L) Rema
Universitas Sumatera Utara
Pilihan lainnya Tema (M-B)
menghasilkan kemajuan demokratis, pergerakan bebas rakyat dan barang, dan dialog yang menuntun ke keamanan regional. Rema
Violence or peace; regression or freedom; isolation or dialogue: these are taken the choices”. Kekerasan atau perdamaian; kemunduran atau kebebasan; isolasi atau dialog: Inilah pilihan-pilihannya.” 39. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Violence or peace; regression or these freedom; isolation or dialogue: Tema (M-B)
are taken the choices”. Rema
Kekerasan atau perdamaian; kemunduran Inilah pilihan-pilihannya.”. atau kebebasan; isolasi atau dialog: Tema (M-B) Rema 40. Pergeseran tidak terjadi pada Tema On any particular day, we can witness examples of these futures. Top (T-TB) Top (T-B) Rema Di hari yang kita mana saja Top (T-TB) Top (T-B)
dapat menyaksikan contoh masa-masa depan ini. Rema
Consider events of recent days. Perhatikan kejadian-kejadian belakangan ini. 41. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Consider events of recent days. Tema (T-TB) Perhatikan Tema (T-TB)
Rema
kejadian-kejadian belakangan ini. Rema
Efforts to unify and democratisize Yemenn fell apart when northerners and southerners chose the battlefield over the negotiating table. Upaya untuk menyatukan dan mendemokrasikan Yaman berantakan karena pihak utara dan selatan memilih perang ketimbang duduk di meja perundingan. 42. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Efforts to unify and
democratisize Yemen
fell apart
Universitas Sumatera Utara
Top (M-B)
Top (M-TB) Teks (M-TB)
Top (M-TB)
Upaya
untuk dan menyatukan Top (M-TB) Teks (M-TB)
mendemokrasikan Yaman Top (M-TB)
Top (M-B)
43. Pergeseran tidak terjadi pada Tema when northerners and
Rema
southerners
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
karena
pihak utara
dan
selatan
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
berantakan Rema
chose the battlefield over the negotiating table. Rema
memilih perang ketimbang duduk di meja perundingan. Top (M-B) Rema
At the same time, in a step critical to ending a seemingly intractable conflict, Israeli soldiers peacefully tranferred authorithy in Gaza and Jerico to Palestinian authorities. Bersamaan dengan itu, dalam suatu langkah penting untuk mengakhiri konflik yang tampaknya tidak dapat diselesaikan, para prajurit Israel dengan damai mengalihkan wewenang di Gaza dan Jerico ke tangan Palestina. 44. Pergeseran tidak terjadi pada Tema At the same in a step critical to Israeli time, ending a seemingly soldiers intractable conflict, Teks (M-TB)
Top (M-TB)
Bersamaan dengan itu,
dalam suatu langkah para prajurit dengan damai mengalihkan penting untuk Israel wewenang di Gaza dan mengakhiri konflik Jerico ke tangan Palestina. yang tampaknya tidak dapat diselesaikan, Top (M-TB) Top (M-B) Rema
Teks (M-TB)
Top (M-B)
peacefully tranferred authorithy in Gaza and Jerico to Palestinian authorities. Rema
In the middle of this era of turmoil and hope, the United States cannot afford to be a bystander. Di tengah-tengah zaman kacau dan harapan ini, Amerika Serikat tidak dpat berdiam diri.
Universitas Sumatera Utara
45. Pergeseran tidak terjadi pada Tema In the middle and hope, the United cannot afford to be of this era of States a bystander. turmoil Top (M-TB) Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema Di tengah- dan tengah zaman kacau Top (M-TB) Teks (M-TB)
harapan ini,
Amerika Serikat
tidak dapat berdiam diri.
Top (M-TB)
Top (M-B)
Rema
Despite the end of the superpower rivalry, the region remains of vital interest to our nation. Walaupun persaingan antarnegara adikuasa sudah berakhir, kawasan itu tetap vital bagi kepentingan bangsa kita. 46. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Despite the end of the superpower rivalry, Teks (M-TB) Top (M-B) Walaupun Teks (M-TB)
persaingan antarnegara adikuasa Top (M-B)
Rema sudah berakhir, Rema
47. Pergeseran tidak terjadi pada tema the region remains of vital interest to our nation. Tema (M-B) Rema kawasan itu Tema (M-B)
tetap vital bagi kepentingan bangsa kita. Rema
(The free flow of oil at reasonable prices from the gulf.... The security and well-being of Israel..... A secure and lasting Arab-Israeli peace..... The stability of friendly Arab countries ..... Our need to contain Iraq, Iran, and Libya, the Middle East reactionary, “backlash states”..... And efforts to curb the spread of weapons of mass destruction: ) (Mengalirnya minyak dengan bebas dengan harga pantas dari Teluk..... Keamanan dan kesejahteraan Israel .... Suatu perdamaian yang aman dan langgeng antara Arab dan Israel .... Stabilitas negara-negara Arab sahabat .... Kebutuhan kita untuk membendung Irak, Iran danLibia, “negara-negara keras” Arab yang reaksioner ... Dan upaya-upaya untuk mencegah tersebarnya senjata pemusnah massal: ) all these reasons give our nation a very real stake in ensuring a more peaceful, prosperous and democratic future.
Universitas Sumatera Utara
semua alasan ini memberi bangsa kita suatu taruhan yang sangat nyata dalam memastikan suatu masa depan yang lebih damai, makmur dan demokratis. 48. Pergeseran tidak terjadi pada Tema all these reasons give our nation a very real stake in ensuring a more peaceful, prosperous and democratic future. Tema (M-B) Rema semua alasan ini
memberi bangsa kita suatu taruhan yang sangat nyata dalam memastikan suatu masa depan yang lebih damai, makmur dan demokratis. Tema (M-B) Rema We do not seek, however, to dominate the future of the Middle East. Namun kita tidaklah berusaha mendominasi masa depan Timur Tengah. 49. Pergeseran terjadi pada Tema menjadi tekstual dan topikal We do not seek, however, to dominate the future of the Middle East. Tema (M-B) Rema Namun
kita
Teks (M-TB)
Top (M-B)
tidaklah berusaha mendominasi masa depan Timur Tengah. Rema
Too much of the troubled history of the region has been preoccupied with a struggle for dominance; Terlalu banyak sejarah kacau kawasan itu dipenuhi oleh perjuangan mencari dominasi; 50. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Too much of the troubled history of has been preoccupied with a struggle for the region dominance; Tema (M-B) Rema Terlalu banyak kawasan itu Tema (M-B)
sejarah
kacau dipenuhi oleh perjuangan mencari dominasi; Rema
too little effort has been devoted to a cooperative effort to promote common interests and shared values in a better future for all the peoples of the region. terlalu sedikit upaya yang telah dilakukan bagi usaha memajukan kepentingan bersama dan nilai-nilai bersama dalam suatu masa depan yang lebih baik bagi semua bangsa di kawasan itu.
Universitas Sumatera Utara
51. Pergeseran terjadi pada Tema menjadi topikal dan tekstual too little has been devoted to a cooperative effort to promote common effort interests and shared values in a better future for all the peoples of the region. Tema (M-B) Rema Terlalu sedikit upaya
yang
Top (M-B)
Teks (M-B)
telah dilakukan bagi usaha memajukan kepentingan bersama dan nilai-nilai bersama dalam suatu masa depan yang lebih baik bagi semua bangsa di kawasan itu. Rema
Nor do we see this battle for the future of the Middle East as a “clash of civilations.” Kita pun tidak memandang perjuangan demi masa depan Timur Tengah ini sebagai suatu “benturan peradaban”. 52. Terjadi pergeseran pada Tema Antarpersona dan topikal menjadi Tema Nor do we see this battle for the future of the Middle East as a “clash of civilations.” Antar (M-TB) Top (M-B) Rema Kita pun
tidak memandang perjuangan demi masa depan Timur Tengah ini sebagai suatu “benturan peradaban”. Tema (M-B) Rema Let me emphasize this point. Some suggested that in the post-cold War World, there is a fundamental divide pitting Western liberal democratic traditions against ostensibly oppsoing “civilizations” based on Islam and other religious traditions. Saya akan tekankan masalah pasca-Perang Dingin, terdapat suatu perbedaan mendasar yang mempertentangkan tradisi demokrasi liberal Barat dengan “peradabanperadaban” yang nyata-nyata ini bermusuhan dan berdasarkan pada tradisi Islam atau agama-agama lain. 53. Pergeseran terjadi pada Tema tunggal tak bermarkah menjadi bermarkah Let me emphasize this point. Tema (T-TB) Rema Saya Tema (T-B)
akan tekankan masalah pasca-Perang Dingin, Rema
54. Tidak Ada Padanan Some suggested Tema (M-B)
Rema
Universitas Sumatera Utara
55. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema that in the post- there is a fundamental divide pitting cold War Western liberal democratic World, traditions against ostensibly oppsoing “civilizations” based on Islam and other religious traditions. Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema terdapat
Tema (T-TB)
suatu perbedaan mendasar yang mempertentangkan tradisi demokrasi liberal Barat dengan “peradaban-peradaban” yang nyata-nyata ini bermusuhan dan berdasarkan pada tradisi Islam atau agama-agama lain. Rema
These theorists believe there is no common ground for understanding between “the West and the rest” – only the prospect of confrontation and conflict. Para teoritisi ini percaya bahwa tidak ada landnasan yang sama bagi saling pengertian antara “Barat dan yang lain-lain” – hanya ada kemungkinan konfrontasi dan konflik. 56. Pergeseran tidak terjadi pada Tema These theorists believe Tema (M-B) Rema Para teoritisi ini Tema (M-B)
percaya Rema
57. Pergeseran terjadi pada tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah there is no common ground for understanding between “the West and the rest” – only the prospect of confrontation and conflict. Tema (M-B) Rema bahwa Tema (M-TB)
tidak ada landasan yang sama bagi saling pengertian antara “Barat dan yang lain-lain” – hanya ada kemungkinan konfrontasi dan konflik. Rema
They assert that the United States, as the sole remaining superpower in search of a new ideology to fight, should be bent on leading a new crusade against Islam. Mereka menyatakan bahwa Amerika Serikat, sebagai satu-satunya adikuasa yang masih ada dan tengah mencari-mencari ideologi baru sebagai musuhnya, harus bertekad memimpin perang suci baru melawan Islam. 58. Pergeseran tidak terjadi pada Tema They assert
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B)
Rema
Mereka menyatakan Tema (M-B)
Rema
59. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual that the United as the sole remaining should be bent on States, superpower in search of leading a new crusade a new ideology to fight, against Islam. Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Rema bahwa
Amerika Serikat,
sebagai yang satu-satunya adikuasa
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-TB) Teks (M-TB)
masih ada dan tengah mencarimencari ideologi baru sebagai musuhnya, harus bertekad memimpin perang suci baru melawan Islam. Rema
In a quest for a new ideology to rally against , fundamentalism would replace communism as the west’s designated threat. Dalam upaya mencari ideologi baru sebagai musuhnya itu, fundamentalisme akan menggantikan komunisme sebagai ancaman yang disebut-sebut Barat. 60. Pergeseran terjadi pada Tema topikal tunggal tak bermarkah In a quest for a new fundamentalism would replace communism as the ideology to rally against , west’s designated threat. Top (T-TB) Top (T-B) Rema Dalam upaya mencari ideologi baru Top (T-TB)
sebagai musuhnya itu, Top (T-TB)
fundamentalisme Top (T-B)
akan menggantikan komunisme sebagai ancaman yang disebut-sebut Barat. Rema
61. Pergeseran tidak terjadi pada Tema We strongly disagree. Tema (M-B) Rema Kami sangat tidak setuju. Tema (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
In the Middle East as throughout the world, there is indeed a fundamental divide. Di Timur Tengah maupun seluruh dunia, memang ada suatu perbedaan mendasar. 62. Pergeseran bermarkah In the Middle East Top (M-TB)
terjadi pada Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak as throughout the there world, Top (M-TB) Top (M-B)
is indeed a fundamental divide. Rema
Di Timur maupun seluruh memang ada Tengah dunia, Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-TB)
suatu perbedaan mendasar. Rema
But the fault line runs not between “civilisations” or religions. Tapi garis patahan itu tidak berjalan antara peradaban atau agama. 63. Pergeseran tidak terjadi pada Tema But the fault line runs not between “civilisations” or religions. Teks (T-TB) Top (T-B) Rema Tapi garis patahan itu Teks (T-TB) Top (T-B)
tidak berjalan antara peradaban atau agama. Rema
No, it runs instead between oppression and responsive government, between isolation and openness, and between moderation and extremism. Tidak, malah patahan itu berjalan antara penindasan dan pemerintah yang tanggap, antara isolasi dan keterbukaan, serta antara moderasi dan ekstremisme. 64. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah No, it runs instead between oppression and responsive government, between isolation and openness, and between moderation and extremism. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Tidak,
malah
patahan itu
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
berjalan antara penindasan dan pemerintah yang tanggap, antara isolasi dan keterbukaan, serta antara moderasi dan ekstremisme. Rema
And it knows no distinction by race or creed. Dan garis patahan itu tidak mengenal perbedaan ras dan kepercayaan.
Universitas Sumatera Utara
65. Pergeseran tidak terjadi pada Tema And it knows no distinction by race or creed. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Dan Teks (M-TB)
garis patahan tidak mengenal perbedaan ras dan kepercayaan. itu Top (M-B) Rema
In South Africa as in China; in Burma as in Russia; and in Gaza as in northern Iraq, the universal language of personal and political freedom is being spoken by brave men and women who are fighting for human rights and democracy. Di Afrika Selatan sebagaimana di Cina; di Burma sebagaimana di Rusia; dan di Gaza sebagaimana di Irak Utara, bahasa universal kebebasan dengan gagah berani berjuang demi hak asasi dan demokrasi. 66. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual dan topikal In in and in Gaza the and South Burma as in universal Africa as in northern language as in Russia; Iraq, of China; personal
Top (MTB) Di Afrika Selatan sebagaimana di Cina; Top (M-TB)
Top (M-TB)
Teks (MTB)
Top (M-TB)
Top (M-B)
Teks (MTB)
political freedom
Top (M-B)
is being spoken by brave men and women who are fighting for human rights and democracy Rema
di Burma dan sebagaimana di Rusia;
di Gaza bahasa sebagai- universal mana di kebebasan Irak Utara,
dengan gagah berani
berjuang demi hak asasi dan demokrasi.
Top (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-TB)
Rema
Teks (M-TB)
Top (M-B)
And the dramatic global changes of the past four years have shown that it is a language capable of transcending the past and transforming the future. Dan perubahan global yang dramatis dalam empat tahun terakhir ini menunjukkan bahwa bahasa itu mampu melampaui masa lalu dan mengubah masa depan.
Universitas Sumatera Utara
67. Pergeseran tidak terjadi pada Tema And the dramatic global of the past four years changes Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Dan Teks (M-TB)
perubahan global dalam empat yang dramatis terakhir ini Top (M-B) Top (M-TB)
have shown Rema
tahun menunjukkan Rema
68. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that it is a language capable of transcending the past and transforming the future. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bahwa
bahasa itu
Teks (M-TB)
Top (M-B)
mampu melampaui masa llau dan mengubah masa depan. Rema
This is as true in the Middle East and Muslim world as it is elsewhere. Ini benar di Timur Tengah dan dunia Islam sebagaimana di tempat lain. 69. Pergeseran tidak terjadi pada Tema This is as true in the Middle East and Muslim world as it is elsewhere. Tema (M-B) Rema Ini benar di Timur Tengah dan dunia Islam sebagaimana di tempat lain. Tema (M-B) Rema Our foe is oppression and extremism, whether in religious or secular guise. Musuh kita adalah penindasan dan ekstrimisme, entrah dalam samaran agama maupun sekular. 70. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Our foe is oppression and extremism, whether in religious or secular guise. Tema (M-B) Rema Musuh kita adalah penindasan dan ekstrimisme, entah dalam samaran agama maupun sekular. Tema (M-B) Rema We draw the line against those who seek to advance their agenda through terror, intolerance or coercion. Kami menarik garis terhadap mereka yang berusaha memajukan agenda mereka melalui teror, sikap tidak toleran dan pemaksaan.
Universitas Sumatera Utara
71. Pergeseran tidak terjadi pada Tema We draw the line against those who seek to advance their agenda through terror, intolerance or coercion. Tema (M-B) Rema Kami
menarik garis terhadap mereka yang berusaha memajukan agenda mereka melalui teror, sikap tidak toleran dan pemaksaan. Tema (M-B) Rema And I can assure you that President Clinton will continue to steadfastly oppose acts of terrorism aimed at stopping the peace process or denying the people of the Middle East a future of hope. Dan saya jamin bahwa Presiden Clinton akan terus menentang keras tindakan terorisme yang bertujuan menghentikan proses perdamaian atau mengingkari masa depan penuh harapan bagi rakyat Timur Tengah. 72. Pergeseran tidak terjadi pada Tema And I can assure you Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Dan Teks (M-TB)
saya Top (M-B)
jamin Rema
73. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that President will continue to steadfastly oppose acts of terrorism Clinton aimed at stopping the peace process or denying the people of the Middle East a future of hope. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bahwa
Presiden Clinton
Teks (M-TB)
Top (M-B)
akan terus menentang keras tindakan terorisme yang bertujuan menghentikan proses perdamaian atau mengingkari masa depan penuh harapan bagi rakyat Timur Tengah. Rema
But the president has affirmed that we will not allow them to succeed. Tapi presiden sudah menegaskan bahwa kita tidak akan membiarkan mereka berhasil. 74. Pergeseran tidak terjadi pada Tema But the president has affirmed Teks (M-TB) Top (M-B) Tapi Teks (M-TB)
presiden Top (M-B)
Rema
sudah menegaskan Rema Universitas Sumatera Utara
75. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that we will not allow them to succeed. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bahwa Teks (M-TB)
kita Top (M-B)
tidak akan membiarkan mereka berhasil. Rema
We also reject the notion that a renewed emphasis on traditional values in the Islamic world must inevitably conflict with the west or with democratic principles. Kami juga menolak anggapan bahwa pembaruan tekanan pada nilai-nilai tradisional dalam dunia Islam niscaya akan berrtentangan dengan prinsip Barat atau demokrasi. 76. Pergeseran tidak terjadi pada Tema We also reject the notion Tema (M-B) Rema Kami juga menolak anggapan Tema (M-B) Rema 77. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that a renewed in the Islamic must inevitably conflict emphasis on world with the west or with traditional values democratic principles Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Rema bahwa
pembaruan tekanan
Teks (M-TB)
Top (M-B)
pada nilai-nilai niscaya akan berrtentangan tradisional dalam dengan prinsip Barat atau dunia Islam demokrasi. Top (M-TB) Rema
These values – of devotion to family and society tlien to faith and good works – are not alien to our own experience. Nilai-nilai – berbakti kepada keluarga dna masyarakat, kepercayaan dan pekerjaan baik – tidak asing dalam pengalaman kita. 78. Pergeseran tidak terjadi pada Tema These and society and good values – of tlien to works – devotion to faith family Top (M-B) Teks (M-TB) Top (M-B) Teks (M-TB) Top (M-B) Nilai-nilai dan – berbakti
masyarakat, dan kepercayaan
pekerjaan
are not alien to our own experience. Rema tidak asing dalam
Universitas Sumatera Utara
kepada keluarga
baik –
Top (M-B) Teks (M-TB) Top (M-B)
pengalama n kita. Teks (M-TB) Top (M-B)
Rema
It should come as no surprise that citizens throughout the Middle East and North Africa are testing and debating the role of these values in society and government. Hendaknya jangan heran bahwa para warga negara seluruh Timur Tengah dan Asia Utara tengah menguji dan memperdebatkan peranan nilai-nilai ini dalam msayarakat dan pemerintah. 79. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah It should come as no surprise Tema (M-B) Rema Hendaknya Tema (M-TB)
jangan heran. Rema
80. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that citizens and throughout the Middle East Teks (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
bahwa
para warga dan negara seluruh Timur Tengah
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
North Africa are testing and debating the role of these values in society and government. Top (M-B) Rema Asia Utara menguji dan tengah memperdebatkan peranan nilai-nilai ini dalam msayarakat dan pemerintah Top (M-B) Rema
People in the region – as is the case around the world – are searching for ways to achieve responsive government, guarantee basic human rights and guide their lives. Rakyat di kawasan itu – sebagaimana di seluruh dunia – tengah mencari cara-cara untuk mencapai pemerintah yang tanggap, menjamin hak asasi manusia dan membimbing hidup mereka. 81. Pergeseran tidak terjadi pada Tema People in the – as is the around the – are searching for region case world ways to achieve responsive
Universitas Sumatera Utara
Top (M-B)
Top (M-TB) Teks (M-TB)
Rakyat
di kawasan sebagaimana itu
Top (M-B)
Top (M-TB) Teks (M-TB)
government, guarantee basic human rights and guide their lives. Top (M-TB) Rema –di seluruh – tengah mencari dunia cara-cara untuk mencapai pemerintah yang tanggap, menjamin hak asasi manusia dan membimbing hidup mereka. Top (M-TB) Rema
That many of them look to Islamic is neither unusual nor unique. Bahwasanya banyak diantaranya menengok ke ajaran Islam adalah biasa dan tidak unik. 82. Pergeseran tidak terjadi pada Tema That many of them look to Islamic is neither unusual nor unique. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Bahwasanya Teks (M-TB)
banyak menengok ke ajaran Islam adalah biasa dan tidak diantaranya unik. Top (M-B) Rema
This is a universal quest. Ini pencarian yang universal. 83. Pergeseran tidak terjadi pada Tema This is a universal quest. Tema (T-B) Rema Ini Tema (T-B)
pencarian yang universal. Rema
Islam is not the issue. Bukan Islamlah masalahnya. 84. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Islam is not the issue. Tema(T-B) Rema Universitas Sumatera Utara
Bukan Islamlah Tema(T-B)
masalahnya. Rema
Today, the real conflicts which offend the conscience of the world are manifestly not “conflicts of civilisation.” Kini, konflik nyata yang mengganggu nurani dunia jelaslah bukan “konflik peradaban”. 85. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Today, the real conflicts which offend are manifestly not “conflicts of the conscience of the world civilisation.” Top (T-TB) Top (T-B) Rema Kini, Top (T-TB)
konflik nyata yang mengganggu jelaslah bukan nurani dunia peradaban”. Top (T-B) Rema
“konflik
In Bosnia, we are opposing hatred and the use of force. Di Bosnia, kita menentang kebencian dan penggunaan kekuatan. 86. Pergeseran tidak terjadi pada Tema In Bosnia, we are opposing hatred and the use of force. Top (M-TB) Top (M-B) Rema Di Bosnia, Top (M-TB)
kita Top (M-B)
menentang kebencian dan penggunaan kekuatan. Rema
Our enemy is bogotry and ruthless nationalism. Musuh kita adalah prasangka dan nasionalisme yang kejam. 87. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Our enemy is bogotry and ruthless nationalism. Tema (M-B) Rema Musuh kita Tema (M-B)
adalah prasangka dan nasionalisme yang kejam. Rema
Serbian leaders may seek to legitimize their conquest with claims that they are holding off a Moslem threat to the West. Para pemimpin Serbia mungkin berusaha melegitimasi penaklukan mereka dengan mengklaim bahwa mereka menangkal ancaman muslim terhadap Barat. 88. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Serbian leaders may seek to legitimize their conquest with claims Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B)
Rema
Para pemimpin mungkin berusaha melegitimasi penaklukan mereka dengan Serbia mengklaim Tema (M-B) Rema 89. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that they are holding off a Moslem threat to the West. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bahwa Teks (M-TB)
mereka Top (M-B)
menangkal ancaman muslim terhadap Barat. Rema
But the world should not accept such patently false claims. Tapi dunia hendaknya tidak menerima klaim yang nyata-nyata palsu itu. 90. Pergeseran tidak terjadi pada Tema But the world should not accept such patently false claims. Teks (T-TB) Top (T-B) Rema Tapi
dunia
Teks (T-TB) Top (T-B)
hendaknya tidak menerima klaim yang nyata-nyata palsu itu. Rema
Certainly, we will not accept it. Jelas kita tidak akan menerimanya. 91. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Certainly, we will not accept it. Antar (T-TB) Top (T-B)
Rema
Jelas kita tidak akan menerimanya. Antar (T-TB) Top (T-B) Rema We support a democratic Bosnian state in which Muslims and Christians live together in peace. Kita mendukung negara Bosnia yang demokratis di mana kaum Muslim dan Kristen hidup berdampingan secara damai. 92. Pergeseran tidak terjadi pada Tema We support a democratic Bosnian state in which Muslims and Christians live together in peace. Tema (T-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Kita Tema (T-B)
mendukung negara Bosnia yang demokratis di mana kaum Muslim dan Kristen hidup berdampingan secara damai. Rema
We believe that the West has an interest in demonstrating that such a state – in the heart of Europe – is welcome and can survive and prosper. Kita percaya bahwa Barat mempunyai kepentingan dalam menunjukkan bahwa negara demikian – di jantung Eropa – disambut dan dapat hidup makmur. 93. Pergeseran tidak terjadi pada Tema We believe Tema (M-B) Rema Kita Tema (M-B)
percaya Rema
94. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that the West has an interest in demonstrating that such a state – in the heart of Europe – is welcome and can survive and prosper. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bahwa
Barat
Teks (M-TB)
Top (M-B)
mempunyai kepentingan dalam menunjukkan bahwa negara demikian – di jantung Eropa – disambut dan dapat hidup makmur. Rema
Teks D: Analisis Tema-Rema dan Pergeserannya dalam Teks “Coming to Terms with Technology” “Merangkul Teknologi” (Connexions: The Offical Magazine of Sempati Air) Indonesia’s Minister of Research and Technology, B.J. Habibie, spent much of his early working life as a senior research engineer at Messerschmidt in Germany. Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, B.J Habibie menghabiskan sebagian besar awal masa kerjanya sebagai seorang ahli riset pada Messerschmidt di Jerman. 1. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Indonesia’s Minister of B.J. Research and Technology, Habibie, Top (M-B)
Top (M-B)
spent much of his early working life as a senior research engineer at Messerschmidt in Germany. Rema
Universitas Sumatera Utara
Menteri Riset dan B.J Habibie Teknologi Indonesia, Top (M-B)
Top (M-B)
menghabiskan sebagian besar awal masa kerjanya sebagai seorang ahli riset pada Messerschmidt di Jerman. Rema
He was entreched in the life of the aeronautic industry and at home in Germany, having studied at Aachen after his initial years of university in Bandung. Ia telah memiliki kehidupan yang mapan di dunia industri aeronotika dan menganggap Jerman sebagai rumahnya sendiri, lantaran ia belajar di Aachen setelah melewati masa studinya di Bandung. 2. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He was entreched in the life of the aeronautic industry at home in Germany, Tema (M-B) Rema Ia Tema (M-B)
telah memiliki kehidupan yang mapan di dunia industri aeronotika Rema
3. Tidak terjadi pergeseran pada Tema and was at home in Germany Tema (M-TB) dan Tema (M-TB)
Rema
menganggap Jerman sebagai rumahnya sendiri, Rema
4. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk tak bermarkah menjadi tekstual majemuk tak bermarkah dan topikal majemuk bermarkah having studied at Aachen after his initial years of university in Bandung. Tema (M-TB) Rema lantaran Teks (M-TB)
Ia Top (M-B)
belajar di Aachen Rema
after his initial years of university in Bandung. Setelah melewati masa studinya di Bandung. 5. Tidak ada padanan -
Rema
Universitas Sumatera Utara
Setelah Tema (M-TB)
melewati masa studinya di Bandung. Rema
Then came the call from President Soeharto. Kemudian, datanglah panggilan dari Presiden Soeharto. 6. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Then came the call from President Soeharto Tema (M-TB) Rema kemudian, Tema (M-TB)
datanglah panggilan dari Presiden Soeharto. Rema
The president gave him a free hand to develop an aircraft industry at home, Presiden memberikan bantuan kepadanya untuk mengembangkann industri pesawat terbang di Indonesia. 7. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The president gave him a free hand to develop an aircraft industry at home Tema (M-B) Rema Presiden Tema (M-B)
memberikan bantuan kepadanya untuk industri pesawat terbang di Indonesia. Rema
mengembangkann
and today US companies are bidding for the chance to invest in state air craft factory IPTN’s plans to reproduce its new N-250 short-haul aircraft in America. Dan kini, perusahaan-perusahaan Amrika saling berlomba untuk mendapatkan kesempatan menanamkan investasi pada rencana yang dimiliki oleh pabrik pesawat terbang negara IPTN. 8. Tidak terjadi pergeseran pada Tema And today US companies Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
Dan
kini,
Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
perusahaanperusahaan Amerika
are bidding for the chance to invest in state air craft factory IPTN’s plans to reproduce its new N-250 short-haul aircraft in America. Rema saling berlomba untuk mendapatkan kesempatan menanamkan investasi pada rencana yang dimiliki oleh pabrik pesawat terbang negara IPTN. Rema
Universitas Sumatera Utara
plans to reproduce its new N-250 short-haul aircraft in America. Rencana ini adalah untuk memproduksi pesawat baru jenis N-250 short-haul di Amerika Serikat. 9. Tidak ada padanan Rencana ini adalah untuk memproduksi pesawat baru jenis N-250 short-haul di Amerika Serikat. Tema (T-B) Rema Habibie believes in education. Habibie percaya pada pendidikan. 10. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Habibie believes in education. Tema (T-B) Rema Habibie Tema (T-B)
percaya pada pendidikan. Rema
“A man who thinks about sustainable national development growth has to consider renewable human resources not as a means but as central,” he says. “Seseorang yang memikirkan kelangsungan pertumbuhan perkembangan nasional, haruslah menganggap bahwa pembaruan sumber daya manusia bukan sebagai suatu cara namun sebagai suatu inti,” ujarnya. 11. Tidak terjadi pergeseran pada Tema A man who thinks about sustainable national development growth has to consider renewable human resources not as a means but as central,” Tema (M-B) Rema “Seseorang
yang memikirkan kelangsungan pertumbuhan perkembangan nasional, haruslah menganggap bahwa pembaruan sumber daya manusia bukan sebagai suatu cara namun sebagai suatu inti,” Tema (M-B) Rema 12. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi majemuk tak bermarkah he says. Tema (M-B) Rema ujar Tema (M-TB)
-nya Rema
Universitas Sumatera Utara
In the long run, he wants 3 % of Indonesia’s population to be enganged in some sort of research and technology work Dalam jangka panjang, ia menginginkan 3 % dari populasi Indonesia untuk terlibat dalam salah satu bentuk kerja riset dan teknologi. 13. Tidak terjadi pergeseran pada Tema In the long he wants 3 % of Indonesia’s population to be enganged run, in some sort of research and technology work Top (M-TB) Top (M-B) Rema Dalam jangka ia panjang, Top (M-TB)
Top (M-B)
menginginkan 3 % dari populasi Indonesia untuk terlibat dalam salah satu bentuk kerja riset dan teknologi. Rema
(that’s more that what the US can claim today). Angka ini adalah lebih besar dari jumlah yang diinginkan Amerika Serikat dewasa ini. 14. Tidak terjadi pergeseran pada Tema That is more that what the US can claim today Tema (M-B) Rema Angka ini
adalah lebih besar dari jumlah diinginkan Amerika Serikat dewasa ini. Tema (M-B) Rema Habibie’s argument is that Indonesia cannot expect to play host to its major export industries such as textiles and foot wear forever. Argumentasi Habibie adalah bahwa Indonesia tidak dapat terus-menerus mengandalkan hasil ekspor industri terbesarnya seperti sepatu dan tekstil. 15. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Habibie’s argument is Tema (M-B) Rema Argumentasi Habibie Tema (M-B)
adalah Rema
16. Tidak terjadi pergeseran pada Tema that Indonesia cannot expect to play host to its major export industries such as textiles and foot wear forever. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bahwa
Indonesia
tidak dapat terus-menerus mengandalkan hasil Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-B)
ekspor industri terbesarnya seperti sepatu dan tekstil. Rema
Someone else will claim the competitive advantage and then they’ll move on. Pihak-pihak lain akan menyamai kelebihan persaingan yang kita miliki, dan mereka akan mendesak kita. 17. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Someone else will claim the competitive advantage Tema (M-B) Rema Pihak-pihak lain akan menyamai kelebihan persaingan yang kita miliki Tema (M-B) Rema 18. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah and then they will move on. Teks (M-TB) Teks (M-TB) Top (M-B) Rema dan Teks (M-TB),
mereka Top(M-B)
akan mendesak kita. Rema
Habibie’s aim is to make Indonesia ready for that day. Tujuan Habibie adalah untuk mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi hal itu. 19. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Habibie’s aim is to make Indonesia ready for that day. Tema (T-B) Rema Tujuan Habibie Tema (T-B)
adalah untuk mempersiapkan Indonesia untuk menghadapi hal itu. Rema
Are Indoensians learning from their hi-tech guru ? Apakah bangsa Indonesia telah belajar dari sesepuh teknologi canggih ini? 20. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Are Indonesians learning from their hi-tech guru ? Antar (T-TB) Top (T-B) Rema Apakah Antar (T-TB)
bangsa Indonesia Top (T-B)
telah belajar dari sesepuh teknologi canggih ini? Rema
Universitas Sumatera Utara
Ari Pudyo, head of waste management at the National Atomic Agency, says research and development is certainly understood by Indonesian private industry but it has yet to develop. Ari Pudyo, kepala pengelola limbah pada Badan Tenaga Atom Nasional, mengatakan bahwa penelitian dan pengembangan (research and development R&D) adalah sesuatu hal yang telah dimengerti oleh industri swasta, namun belum berkembang. 21. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Ari Pudyo, head of waste management Top (M-B) Top (M-B) Ari Pudyo, Top (M-B)
at the National Atomic Agency says Top (M-TB) Rema
kepala pengelola pada Badan Tenaga mengatakan limbah Atom Nasional, Top (M-B) Top (M-TB) Rema
“It’s mainly a problem of the cost involved in setting up an R & D department,” he says. “Masalah utamanya adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan satu departemen R&D,” komentarnya. 22. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “It is mainly a problem of the cost involved in setting up an R & D department,” Tema (M-B) Rema “Masalah adalah biaya yang diperlukan untuk mendirikan satu departemen utamanya R&D,” Tema (M-B) Rema 23. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah He says. Tema (M-B) Rema Komentar Tema (M-TB)
-nya Rema
“The problem is that the private sector is profit-oriented, and you don’t get instant the results from R & D. “Masalahnya sektor swasta orientasinya adalah laba, dan Anda tak akan mendapatkan hasil yang cepat dari R&D, 24. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “the problem is Tema (M-B) Rema Universitas Sumatera Utara
“Masalahnya Tema (M-B)
(adalah) Rema
25. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah menjadi topikal majemuk bermarkah That the private sector is profit-oriented Teks (M-TB) Top (M-B) Rema sektor swasta Top (M-B)
orientasinya Top (M-B)
adalah laba, Rema
26. Tidak terjadi pergeseran pada Tema And you don’t get the instant results from R & D, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Dan Teks (M-TB)
Anda Top (M-B)
tak akan mendapatkan hasil yang cepat dari R&D, Rema
That’s even if your research goes well. walaupun apabila riset Anda berjalan dengan baik. 27. Terjadi pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah That is even Tema (M-B) Rema walaupun Tema (M-TB)
Rema
28. Tidak terjadi pergeseran pada Tema If your research Teks (M-TB) Top (M-B) Apabila Teks (M-TB)
riset Anda Top (M-B)
goes well. Rema
berjalan dengan baik. Rema
There have been a number of food companies who have tried to develop new products and failed.....” Ada beberapa perusahaan makanan yang mencoba untuk mengembangkan produkproduk baru dan gagal...” 29. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah There have been a number of food companies who have tried to develop new products failed.....”
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B) Ada Tema (M-TB)
Rema beberapa perusahaan makanan yang mencoba mengembangkan produk-produk baru dan gagal...” Rema
untuk
That can too easily be seen as a waste of time and money, he says. Menurutnya, hal-hal seperti ini juga mudah dilihat sebagai suatu pemborosan uang dan waktu. 30. Tidak terjadi pergeseran pada ema That can too easily be seen as a waste of time and money Tema (M-B) Rema hal-hal seperti ini Tema (M-B)
juga mudah dilihat sebagai suatu pemborosan uang dan waktu. Rema
31. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah He says. Tema (M-B) Rema Menurut Tema (M-TB)
nya, Rema
Budi Kuntjahjo, a senior staff member at the Agency for the Assesment and Application of Technology, agrees money is often a problem for the government. Budi Kuntjahjo, sebagai staf senior pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, setuju bahwa faktor uang adalah faktor yang sering pula menjadi masalah bagi pemerintah. 32. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Budi Kuntjahjo, a senior staff at the Agency for the Assesment agrees member and Application of Technology Top (M-B) Top (M-B) Top (M-TB) Rema Budi Kuntjahjo,
sebagai staf senior
Top (M-B)
Top (M-TB)
pada Badan Pengkajian setuju dan Penerapan Teknologi Top (M-TB) Rema
33. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi tekstual dan topikal money is often a problem for the government. Tema (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
bahwa
faktor uang
Teks (M-TB)
Top (M-B)
adalah faktor yang sering pula menjadi masalah bagi pemerintah. Rema
He says he supported Minister Habibie’s plan to buy diesel-powered submarines from Germany for PT PAL, Indonesia’s state-owned ship-building. Ia mengatakan bahwa ia mendukung rencana Menteri Habibie untuk membeli kapalkapal selam bertenaga disel dari Jerman untuk PT PAL, perusahaan pengembangan kapal negara. 34. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He says Tema (M-B) Rema Ia Tema (M-B)
mengatakan Rema
35. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi tekstual dan topikal he supported Minister Habibie’s plan to buy diesel-powered submarines from Germany for PT PAL, Indonesia’s state-owned ship-building. Tema (M-B) Rema bahwa
ia
Teks (M-TB)
Top (M-B)
mendukung rencana Menteri Habibie untuk membeli kapal-kapal selam bertenaga disel dari Jerman untuk PT PAL, perusahaan pengembangan kapal negara. Rema
The plan was cancelled, but Kuntjahjo says “they would have been useful for research. Rencana ini dibatalkan, namun Kuntjahjo berkata, ”kapal ini sebenarnya akan berguna untuk riset. 36. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The plan was cancelled Tema (M-B) Rema Rencana ini Tema (M-B)
Dibatalkan Rema
37. Tidak terjadi pergeseran pada Tema but Kuntjahjo says Teks (M-B) Top (M-B) Rema Universitas Sumatera Utara
namun Teks (M-B)
Kuntjahjo Top (M-B)
berkata Rema
38. Tidak terjadi pergeseran pada Tema they would have been useful for research. Tema (M-B) Rema kapal ini Tema (M-B)
sebenarnya akan berguna untuk riset. Rema
We should not always look at the cost but what we can achieve from such a purchase.” Kita seharusnya tidak selalu hanya memikirkan segi biaya, tetapi juga apa yang dapat kita raih dari pembelian seperti ini. 39. Tidak terjadi pergeseran pada Tema We should not always look at the cost Tema(M-B) Rema Kita seharusnya tidak selalu hanya memikirkan segi biaya, Tema(M-B) Rema 40. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah dan antarpersona majemuk tak bermarkah but what We can achieve from such purchase.” Teks (M-TB) Antar (M-TB) Top (M-B) Rema tetapi juga
apa
yang
dapat
kita
Teks (M-TB)
Antar (M-TB)
Teks (M-TB)
Antar (M-TB)
Top (M-B)
a
raih dari pembelian seperti ini. Rema
The cost factor doesn’t mean R & D isn’t being done in Indonesia. Faktor Hambatan biaya bukan berarti bahwa R&D tidak dilakukan di Indonesia. 41. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The cost factor doesn’t mean Tema (M-B) Rema Faktor Hambatan biaya Tema (M-B)
bukan berarti Rema
Universitas Sumatera Utara
42. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah R&D isn’t being done in Indonesia. Tema (M-B) Rema bahwa Teks (M-TB)
R&D Top (M-B)
tidak dilakukan di Indonesia. Rema
Ari Pudyo cites Bakrie Bros and Barito Pacific Timber as two major companies with extensive R & D operations. Ari Pudyo menyebutkan Bakrie Bros dan Barito Pacific Timber sebagai dua perusahaan yang memiliki operasi R&D yang intensif. 43. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Ari Pudyo cites Bakrie Bros and Barito Pacific Timber as two companies with extensive R & D operations. Tema (M-B) Rema Ari Pudyo Tema (M-B)
major
menyebutkan Bakrie Bros dan Barito Pacific Timber sebagai dua perusahaan yang memiliki operasi R&D yang intensif. Rema
Other companies work in conjunction with universities and other scientific institutions, although that means the research has to be of use to pure science as well as for its applications. Perusahaan lain bekerjasama dengan universitas dan lembaga ilmiah lainnya, walaupun ini berarti bahwa riset yang dilakukan harus juga bermanfaat untuk ilmu pengetahuan itu secara murni selain untuk aplikasi. 44. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Other work in conjunction with universities and other scientific companies institutions, Tema (M-B) Rema Perusahaan lain Tema (M-B)
bekerjasama dengan universitas dan lembaga ilmiah lainnya, Rema
45. Tidak terjadi pergeseran pada Tema although that means Teks (M-TB) Top (M-B) walaupun Teks (M-TB)
ini Top (M-B)
Rema
berarti Rema
Universitas Sumatera Utara
46. Terjadi pergeseran Tema menjadi tekstual dan topikal the research has to be of use to pure science as well as for its applications. Tema (M-B) Rema bahwa Teks (M-TB)
riset yang harus juga bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dilakukan itu secara murni selain untuk aplikasi. Top (M-B) Rema
“At the least, there are a number of companies which are committed to create their own R & D department.” “Setidak-tidaknya, ada sejumlah perusahaan yang mempunyai komitmen untuk membangun divisi R&Dnya sendiri. 47. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah “At the least, there are a number of companies which are committed to create their own R & D department.” Teks (M-TB) Top (M-B) Rema “Setidaktidaknya, Teks (M-TB)
ada Top (M-TB)
sejumlah perusahaan yang mempunyai komitmen untuk membangun divisi R&Dnya sendiri.” Rema
One hindrance, he says, is the lack of any incentive from the government to offset the costs involved. ”Ia mengatakan bahwa salah satu halangan adalah tidak terdapatnya insentif dari pemerintah untuk mengimbangi biaya yang dibutuhkan. 48. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He Says Tema (M-B) Rema Ia Tema (M-B)
Mengatakan Rema
49. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual majemuk tak bermarkah one hindrance is the lack of any incentive from the government to offset the costs involved. Tema (M-B) Rema bahwa Teks (M-TB)
salah satu adalah tidak terdapatnya insentif dari pemerintah halangan untuk mengimbangi biaya yang dibutuhkan. Top (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Neither is there any real protection in terms of patents and copyright, which means the results of painstaking research are often “lifted” by competitor companies Juga tidak ada perlindungan yang sebenarnya untuk hak paten dan hak cipta, sehingga jerih payah dari suatu riset acap kali doserobot begitu saja oleh perusahaan pesaing. 50. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Neither is there any real protection in terms of patents and copyright, Tema (M-TB) Rema Juga tidak ada Tema (M-TB)
perlindungan yang sebenarnya untuk hak paten dan hak cipta, Rema
51. Tidak ada padanan which means Tema (M-TB)
Rema
52. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi tekstual dan topikal the results of painstaking research are often “lifted” by competitor companies Tema (M-B) Rema sehingga Teks (M-TB)
jerih payah suatu riset Top (M-B)
dari acap kali diserobot begitu saja oleh perusahaan pesaing. Rema
Many companies are doing their best despite the lack of encouragement. Banyak Perusahaan yang masih terus mencoba meskipun nihilnya dorongan. 53. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Many companies are doing their best despite the lack of encouragement. Tema (T-B) Rema Banyak Perusahaan Tema (T-B)
yang masih terus mencoba meskipun nihilnya dorongan Rema
“Only five years ago, all of the supplies needed for the fish- farming industry were imported: feedmeal, ferrtiliser, water purifiers and so on,” says BBPT’s Kuntjahjo. “ “Hanya lima tahun yang lalu saja, pasokan yang dibutuhkan untuk beternak ikan seluruhnya harus diimpor, seperti pakan, pupuk, penjernih air dan lain-lain,” komentar Kuntjahjo dari BPPT. 54. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “Only five all of the supplies needed for were imported: feedmeal, ferrtiliser, years ago, the fish- farming industry water purifiers and so on,” Top (M-TB) Top (M-B) Rema Universitas Sumatera Utara
“Hanya lima pasokan yang dibutuhkan harus diimpor, seperti pakan, tahun yang lalu untuk beternak ikan seluruhnya pupuk, penjernih air dan saja, lain-lain,” Top (M-TB) Top (M-B) Rema 55. Tidak terjadi pergeseran pada Tema says BBPT’s Kuntjahjo. Tema(M-TB) Rema komentar Tema(M-TB)
Kuntjahjo dari BPPT. Rema
The result was the price of production swelled, so that we were no longer competitive on international markets. “Hasilnya adalah pembengkakan harga produksi, sehingga kita tak lagi mampu untuk bersaing di pasar Internasional. 56. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “ The result was the price of production swelled, Tema (M-B) Rema “Hasilnya Tema (M-B)
adalah pembengkakan harga produksi, Rema
57. Tidak terjadi pergeseran pada Tema so that we were no longer competitive on international markets. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema sehingga
Kita
Teks (M-TB)
Top (M-B)
tak lagi mampu untuk bersaing di pasar Internasional. Rema
Fortunately we were able to come up with solutions that were easy to use and which solved the problem. Kami beruntung telah menemukan jalan keluar yang mudah penggunaannya dan menyelesaikan masalah. 58. Terjadi pergeseran pada Tema antarpersona dan topikal menjadi Tema Fortunately we were able to come up with solutions that were easy to use Antar (M-TB) Top (M-B) Rema Kami
beruntung
telah
menemukan
jalan
keluar
yang
mudah
Universitas Sumatera Utara
penggunaannya Tema (M-B)
Rema
59. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual menjadi Tema and which solved the problem. Teks (M-TB) Teks (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
menyelesaikan masalah. Rema
Education is very important not only in creating a population that’s prepared to try new things, says Kuntjahjo. Pendidikan tak hanya penting untuk menciptakan sebuah masyarakat ilmiah, namun juga dalam menciptakan sebuah populasi yang siap untuk mencoba hal-hal baru, demikian menurut Kuntjahjo. 60. Terjadi pergeseran pada Tema Education is very important not only in creating a population that’s prepared to try new things, Tema (M-B) Rema Pendidikan Tema (M-B)
tak hanya penting untuk menciptakan sebuah masyarakat ilmiah, namun juga dalam menciptakan sebuah populasi yang siap untuk mencoba hal-hal baru, Rema
61. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk tak bermarkah menjadi bermarkah says Kuntjahjo. Tema (M-TB) Rema demikian Tema (M-B)
menurut Kuntjahjo. Rema
“People believe that rather than try to make an innovation, it’s better to produce something that the market will receive because it’s what they know. “Orang percaya bahwa daripada mencoba melakukan sebuah inovasi lebih baik untuk menghasilkan sesuatu yang akan diterima pasar karena merupakan sesuatu yang telah dikenal. 62. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “People believe Tema (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
“Orang Tema (M-B)
Percaya Rema
63. Terjadi pergeseran pada Tema that rather than try to make an innovation,it’s better to produce something that the market will receive Tema (M-TB) Rema bahwa Tema (M-TB)
daripada mencoba melakukan sebuah inovasi lebih baik untuk menghasilkan sesuatu yang akan diterima pasar Rema
64. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema because it ’s what they know. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema karena Tema (M-TB)
merupakan sesuatu yang telah dikenal. Rema
It’s a difficult attitude to defeat.” Ini adalah suatu sikap yang sulit untuk dikalahkan. 65. Terjadi pergeseran pada Tema It ’s a difficult attitude to defeat.” Tema (T-B) Rema Ini Tema (T-B)
adalah suatu sikap yang sulit untuk dikalahkan. Rema
That’s despite the fact that technology is starting to make its way into the most remote areas, in the form of solar power, and to kae inroads into health problems via Jakarta’s new centre for biogenetics. ”Kenyataan ini masih terjadi meskipun teknologitelah mulai memasuki daerah-daerah terpencil dalam bentuk tenaga matahari, dan memasuki bidang kesehatan melalui pusat biogenetika yang baru di Jakarta. 66. Tidak terjadi pergeseran pada Tema That ’s despite the fact Tema (M-B) Rema ”Kenyataan ini Tema (M-B)
masih terjadi Rema
Universitas Sumatera Utara
67. Tidak terjadi pergeseran pada Tema that technology is starting to make its way into the most remote areas, in the form of solar power, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema meskipun
teknologi
Teks (M-TB)
Top (M-B)
telah mulai memasuki daerah-daerah terpencil dalam bentuk tenaga matahari, Rema
68. Tidak terjadi pergeseran pada Tema and to came in roads into health problems via Jakarta’s new centre for biogenetics. Tema (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
memasuki bidang kesehatan melalui pusat biogenetika yang baru di Jakarta. Rema
That centre also works with industry to improve animal weights through genetic engineering. Pusat itu juga bekerja dengan industri dalam memperbaiki berat badan binatang melalui rekayasa genetika. 69. Tidak terjadi pergeseran pada Tema That centre also works with industry to improve animal weights through genetic engineering. Tema (T-B) Rema Pusat itu Tema (T-B)
juga bekerja dengan industri dalam memperbaiki berat badan binatang melalui rekayasa genetika. Rema
Increased pressure for waste management is another area that is seeing progress, as companies look for low cost ways of dealing with waste. Naiknya tekanan untuk pengelolaan limbah juga telah menghasilkan kemajuan, selagi perusahaan-perusaahn mencari jalan dengan biaya murah untuk menghadapi limbah. 70. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Increased for waste management pressure Top (M-B) Top (M-TB) Naiknya tekanan
untuk pengelolaan limbah
is another area that is seeing progress, Rema Juga telah menghasilkan kemajuan,
Universitas Sumatera Utara
Top (M-B)
Top (M-TB)
Rema
71. Tidak terjadi pergeseran pada Tema as companies look for low cost ways of dealing with waste. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema selagi Teks (M-TB)
perusahaanperusahan Top (M-B)
mencari jalan dengan biaya menghadapi limbah. Rema
murah
untuk
At the moment the majority of research is conducted at the government’s behest. Pada saat ini, sebagian besar riset yang dilakukan berlangsung di atas kekuasaan pemerintah. 72. Terjadi pergeseran pada Tema At the moment the majority of research Teks (M-TB)
Top (T-B)
is conducted at the government’s behest. Rema
Pada saat ini,
sebagian besar riset Top (T-B)
yang dilakukan berlangsung di atas kekuasaan pemerintah. Rema
Teks (M-TB)
The development of greatest interest from the private sector means skilled staff have to be found somewhere. Pengembangan minat untuk melakukan hal yang sama pada sektor swasta berarti adanya kebutuhan untuk mencari tenaga ahli. 73. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The development of from the private means skilled staff have to be found greatest interest sector somewhere. Top (T-B) Top (T-TB) Rema Pengembangan untuk melakukan hal yang berarti adanya kebutuhan untuk minat sama pada sektor swasta mencari tenaga ahli. Top (T-B) Top (T-TB) Rema “Hijacking happend everywhere, says Kuntjahjo. “Pembajakan terjadi dimana-mana,”ujar Kuntjahjo. 74. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “Hijacking happend everywhere, Tema (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
“Pembajakan Tema (M-B)
terjadi dimana-mana,” Rema
75. Tidak terjadi pergeseran pada Tema says Kuntjahjo. Tema (M-TB) Rema ujar Tema (M-TB)
Kuntjahjo. Rema
“Fortunately not everyone wants to be hijacked because in our companies you are always under pressure to produce something that will increase economic returns. “Untungnya, tidak semua orang mau dibajak. Karena diperusahan kami , Anda akan selalu di bawah tekanan untuk menghasilkan sesuatu yang meningkatkan penghasilan ekonomis. 76. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “Fortunately not everyone wants to be hijacked Antar (M-TB) Top (M-B) Rema “Untungnya, Antar (M-TB)
tidak semua orang Top (M-B)
77. Tidak terjadi pergeseran pada Tema because in our you companies Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
karena
di perusahaan kami,
Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
anda
mau dibajak. Rema are always under pressure to produce something that will increase economic returns. Rema akan selalu di bawah tekanan untuk menghasilkan sesuatu yang meningkatkan penghasilan ekonomis. Rema
Still, there are plenty of my friends who have gone into private industry.” Namun, banyak teman saya yang telah pindah ke industri swasta.” 78. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Still, there are plenty of my friends who have gone into private industry.” Teks (T-TB) Top (T-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Namun, Teks (T-TB)
banyak teman saya Top (T-B)
yang telah pindah ke industri swasta.” Rema
Ari Pudyo agrees that not all are attracted by the better wages of the private sector: “for a scientist, an environment where idealism reigns is very important”. Ari Pudyo setuju bahwa tidak semua orang tertarik dengan gaji yang lebih menggiurkan di sektor swasta: “bagi para ilmuwan, sebuah lingkungan di mana idealisme masih berjaya sangatlah penting.” 79. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Ari Pudyo agrees Tema (M-B) Rema Ari Pudyo Tema (M-B)
setuju Rema
80. Tidak terjadi pergeseran pada Tema that not all are attracted by the better wages of the private sector: “for a scientist, an environment Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bahwa Teks (M-TB)
tidak semua tertarik dengan gaji yang lebih menggiurkan di orang sektor swasta: Top (M-B) Rema
81. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah where idealism reigns is very important”. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema “bagi para sebuah di mana ilmuwan, lingkungan Top (M-TB) Top (M-B) Teks (M-TB)
idealisme Top (M-B)
masih berjaya sangatlah penting.” Rema
For the time being, most technology is brought from international sources. Dewasa ini, kebanyakan teknologi dibeli dari sumber-sumber internasional. 82. Tidak terjadi pergeseran pada Tema For the time being, most technology Teks (T-TB) Top (T-B) Dewasa ini, Teks (T-TB)
is brought from international sources. Rema
kebanyakan teknologi dibeli dari sumber-sumber internasional. Top (T-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Often, the technology is second-hand, and truly out-dated in its country of region. Acap terjadi, teknologi yang didapat sudah dari tangan ke dua, dan telah benar-benar usang di negara asalnya. 83. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Often, the is second-hand, and truly out-dated in its country technology of region. Antar (M-TB) Top (M-B) Rema Acap terjadi,
teknologi
Antar (M-TB)
Top (M-B)
yang didapat sudah dari tangan ke dua, dan telah benar-benar usang di negara asalnya. Rema
Indonesian scientists still look forward to a day when their country will be like Malaysia, with a developed industrial capacity in high-tech area. Ilmuwan Indonesia masih berharap suatu hari negara ini dapat menjadi seperti Malaysia, yang memiliki kapasitas industri yang telah berkembang untuk teknologi tinggi. 84. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Indonesian scientists still look forward to a day Tema (M-B) Rema Ilmuwan Indonesia Tema (M-B)
masih berharap Rema
85. Tidak terjadi pergeseran pada Tema when their country will be like Malaysia, with a developed industrial capacity in high-tech area. Teks (M-TB) Top (M-B) suatu hari
negara ini
Teks (M-TB)
Top (M-B)
dapat menjadi seperti Malaysia, yang memiliki kapasitas industri yang telah berkembang untuk teknologi tinggi.
Malaysia impresses already with its chip transistor production. Malaysia dengan mencengangkan telah memproduksi transistor chip. 86. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Malaysia impresses already with its chip transistor production. Tema (T-B) Rema Malaysia
dengan mencengangkan telah memproduksi transistor chip. Universitas Sumatera Utara
Tema (T-B)
Rema
It’s not so important that the technology be terribly advanced, for instance even integrated textile technology would be an advance, “ says Ari Pudayo. “Bukan teknologi yang sangat maju yang dipentingkan. Bahkan teknologi tekstil yang terpadu saja adalah suatu kemajuan, “lanjut Ari Pudyo. 87. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk menjadi tunggal It ’s not so important that the technology be terribly advanced, Tema (M-B) Rema “Bukan teknologi yang sangat yang dipentingkan. maju Tema (T-B) Rema 88. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah for instance even integrated textile would be an advance“ technology Top (M-TB) Teks (M-TB) Top (M-B) Bahkan Teks (M-TB)
teknologi tekstil yang terpadu saja Top (M-B)
89. Tidak terjadi pergeseran pada Tema says Ari Pudayo. Tema (M-TB) lanjut Tema (M-TB)
adalah suatu kemajuan,“
Rema
Ari Pudyo. Rema
“Even though Indonesia does so well with textiles we still lose if our quality is compared with the production from China and Thailand.” “Meskipun produk tekstil indonesia sudah bagus, kualitas kita masih kalah bila dibandingkan dengan produksi Cina dan Thailand.” 90. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “Even though Indonesia does so well with textiles Teks (M-TB) Top (M-B) Rema “Meskipun Teks (M-TB)
produk tekstil indonesia Top (M-B)
sudah bagus, kualitas Rema
Universitas Sumatera Utara
91. Tidak terjadi pergeseran pada Tema we still lose Tema (M-B) Rema kita Tema (M-B)
masih kalah Rema
92. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema if our quality is compared with the production from China and Thailand.” Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bila Tema (M-TB)
dibandingkan dengan produksi Cina dan Thailand.” Rema
Indonesia’s state scientistshope their fellow civil servants in the Ministry of Finance will some day realise the need to spend more on technology development. Ilmuwan pemerintah mengharapkan bahwa pada satu hari rekan-rekan mereka di Departemen Keuangan menyadari kebutuhan untuk lebih banyak lagi mengeluarkan dana bagi pengembangan teknologi. 93. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Indonesia’s state scientists hope Tema (M-B) Rema Ilmuwan pemerintah Tema (M-B)
mengharapkan Rema
94. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal their fellow civil in the Ministry of will some day realise the need to spend servants Finance more on technology development. Top (M-B) Top (M-TB) Rema bahwa
pada hari
satu rekan-rekan mereka
Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
di Departemen Keuangan
menyadari kebutuhan untuk lebih banyak lagi mengeluarkan dana bagi pengembangan teknologi. Top (M-TB) Rema
After all, technology should be an on-going process, they argue. Menurut mereka, bagaimanapun juga teknologi seharusnya adalah suatu proses yang berlanjut terus menerus. Universitas Sumatera Utara
95. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah After all, technology should be an on-going process, they argue. Teks (T-TB) Top (T-B) Rema Menurut bagaimanapun teknologi mereka, juga Top (M-TB) Teks (T-TB) Top (T-B)
seharusnya adalah suatu proses yang berlanjut terus menerus. Rema
“Our job should be to continually develop our products so that we do not get left behind,” says Pudyo. “Tugas kami adalah mengembangkan produk kami secara sinambung,sehingga kami tidak tertinggal di belakang,” kata Pudyo. 96. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “Our job should be to continually develop our products Tema (M-B) Rema “Tugas kami Tema(M-B)
adalah mengembangkan produk kami secara sinambung, Rema
97. Tidak terjadi pergeseran pada Tema so that we do not get left behind,” Teks (M-TB) Top (M-B) Rema sehingga Teks (M-TB)
kami Top (M-B)
tidak tertinggal di belakang,” Rema
98. Tidak terjadi pergeseran pada Tema says Pudyo. Tema (M-TB) Rema kata Tema (M-TB)
Pudyo Rema
“If now we are only capable of building an aircraft like the CN-235, in five or ten years time we should be able make a model as highly developed as the DC 10 or something more sophisticated.” “Jika sekarang kita hanya mampu menghasilkan pesawat terbang jenisCN-235, dalam lima atau sepuluh tahun lagi kita sharusnya telah mampu membuat pesawat seperti DC 10 atau yang lebih canggih lagi.” 99. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “If now we
are only capable of building an
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
“Jika
sekarang
Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
kita
aircraft like the CN-235, Rema hanya mampu menghasilkan pesawat terbang jenisCN-235, Rema
100. Tidak terjadi pergeseran pada Tema in five or ten we should be able make a model as highly developed years time as the DC 10 or something more sophisticated.” Top (M-TB) Top (M-B) Rema dalam lima atau kita sepuluh tahun lagi Top (M-TB) Top (M-B)
sharusnya telah mampu membuat pesawat seperti DC 10 atau yang lebih canggih lagi.” Rema
It’s a tall order with Indonesia’s economic pressures. Ini adalah suatu tuntutan yang berat dengan perekonomian Indonesia yang sarat tekanan. 101. Tidak terjadi pergeseran pada Tema It ’s a tall order with Indonesia’s economic pressures. Tema (T-B) Rema Ini Tema (T-B)
adalah suatu tuntutan yang berat dengan perekonomian Indonesia yang sarat tekanan. Rema
The World Bank has long been critical of B.J. Habibie’s visions for his country’s future. Bank dunia telah lama mengkritik pandangan Habibie mengenai masa depan negaranya. 102. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The World has long been critical of B.J. Habibie’s visions for his country’s Bank future. Tema (T-B) Rema Bank dunia Tema (T-B)
telah lama mengkritik pandangan Habibie mengenai masa depan negaranya. Rema
Universitas Sumatera Utara
World Bank specialists argue that Indonesia needs technology but not high-tech. Menurut para spesialis dari Bank Dunia, Indonesia memang membutuhkan teknologi, namun bukanlah teknologi canggih. 103. Tidak ada padanan World Bank specialists Tema (M-TB)
argue Rema
104. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual menjadi topikal that Indonesia needs technology but not high-tech. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Menurut para spesialis Indonesia dari Bank Dunia, Top (T-TB) Top (T-B)
memang membutuhkan teknologi, namun bukanlah teknologi canggih. Rema
The growth of industry R&D departements may help to solve that problem, as private industtry starts to take over some of the running, leaving Mr. Habibie’s true scientist to keep pushing forward the frontiers. Perkembangan divisi R&D di dalam industri mungkin dapat menyelesaikan masalah, sementara sektor industri swasta mulai mengambil alih sebagian dari persaingan itu, dan membiarkan ilmuwan-ilmuwan sejati Bapak Habibie untuk terus menggeser maju garis batasan. 105. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi topikal The growth of industry R&D departements may help to solve that problem, Tema (M-B) Rema Perkembangan divisi di dalam industri R&D Top (M-B) Top (M-TB)
mungkin masalah,
dapat
menyelesaikan
Rema
106. Tidak terjadi pergeseran pada Tema starts to take over some of the running, leaving Mr. as private industry Habibie’s true scientist to keep pushing forward the frontiers. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema sementara Teks (M-TB)
sektor industri swasta Top (M-B)
mulai mengambil alih sebagian dari persaingan itu, dan membiarkan ilmuwan-ilmuwan sejati Bapak Habibie untuk terus menggeser maju garis batasan. Rema
Universitas Sumatera Utara
Teks E: Analisis Tema-Rema dan Pergeserannya dalam Teks “The Importance of English in Indonesia” By Adim Soedarsono “Pentingnya Bahasa Inggris di Indonesia” Oleh Adim Soedarsono (Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) English is an international language, so it’s better if we are able to understand it. Bahasa Inggris adalah bahasa Internasional, maka sebaiknyalah apabila kita dapat mengertinya. 1. Tidak terjadi pergeseran pada Tema English is an international language, Tema (M-B) Rema Bahasa Inggris Tema (M-B)
adalah bahasa Internasional, Rema
2. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema so it is better Teks (M-TB) Top (M-B) Rema maka Tema (M-TB)
sebaiknyalah Rema
3. Tidak terjadi pergeseran pada Tema if we are able to understand it. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema apabila Teks (M-TB)
Kita Top (M-B)
dapat mengertinya. Rema
Particularly in a developing country like Indonesia, English is very important. Terutama di negara berkembang seperti Indonesia ini, bahasa Inggris adalah sangat penting. 4. Tidak terjadi pergeseran pada Tema particularly in a developing country Indonesia, Top (M-TB)
like English Top (M-B)
terutama di negara berkembang seperti bahasa Inggris Indonesia ini, Top (M-TB) Top (M-B)
is very important Rema
adalah sangat penting Rema Universitas Sumatera Utara
A lot of effort is made by Indonesians to be able to speak and understand English. Banyak usaha-usaha yang dilakukan orang-orang untuk dapat berbicara dan mengerti bahasa Inggris. 5. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi topikal dan tekstual A lot of effort is made by Indonesians to be able to speak Tema (M-B) Rema Banyak usaha-usaha Top (M-B)
yang Teks (M-TB)
dilakukan orang untuk dapat berbicara Rema
6. Tidak terjadi pergeseran pada Tema and understand English. Tema (M-TB) dan Tema (M-TB)
Rema
mengerti bahasa Inggris. Rema
In Indonesia at the moment, a prerequisite to get a job is that the applicant knows English well, both written and spoken. Sekarang ini di Indonesia untuk dapat memperoleh pekerjaan, lebih diutamakan untuk orang-orang yang bisa berbahasa Inggris dengan baik, baik lisan maupun tulisan. 7. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah In Indonesia at the moment, a perequisite to get a job is Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Rema Sekarang ini
di Indonesia
Top (M-TB)
Top (M-TB)
untuk dapat pekerjaan Top (M-B)
memperoleh lebih diutamakan Rema
8. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah that the applicant knows English well, both written and spoken. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema untuk orang-orang
yang
Top (M-TB)
Teks (M-TB)
bisa berbahasa Inggris dengan baik, baik lisan maupun tulisan Rema
This has even become a condition of some companies taking on new employees. Ini bahkan sudah menjadi syarat umum bagi suatu perusahaan yang akan menerima pegawai baru.
Universitas Sumatera Utara
9. Tidak terjadi pergeseran pada Tema This has even become a condition of some companies taking on new employees. Tema (T-B) Rema Ini Tema (T-B)
bahkan sudah menjadi syarat umum bagi suatu perusahaan yang akan menerima pegawai baru. Rema
Whatsmore their advertisements use English. Bahkan sampai di iklan-iklannyapun ditulis dalam bahasa Inggris. 10. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Whatsmore their advertisements Teks (T-TB) Top (T-B) Bahkan sampai Teks (T-TB)
di iklan-iklannyapun Top (T-B)
use English. Rema ditulis dalam bahasa Inggris. Rema
So, that being the case, it automatically forces people to try to communicate well in English, and this is not easy. Otomatis dengan adanya masalah tersebut memaksa masyarakat untuk lebih berusaha untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik, dan ini tidak mudah. 11. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah So, that being it automatically forces people to try the case, to communicate well in English, Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema Otomatis Teks (M-TB)
dengan adanya memaksa masyarakat untuk lebih berusaha masalah untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa tersebut Inggris dengan baik Top (M-TB) Rema
12. Tidak terjadi pergeseran pada Tema and this is not easy. Teks (M-TB) Top (M-B) dan Teks (M-TB)
ini Top (M-B)
Rema
tidak mudah. Rema
To solve this problem, English is one of the compulsory subjects in Junior and Senior High Schools all over Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengatasinya, maka Bahasa Inggris dijadikan salah satu pelajaran wajib di SMP dan SMA di seluruh Indonesia, karena itu diharapkan masyarakat Indonesia tidak “buta” bahasa Inggris. 13. Terjadi pergeseran pada Tema To solve this problem, Tema (M-TB) Untuk mengatasi Tema (M-TB)
Rema
nya, Rema
14. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema English is one of the compulsory subjects in Junior and Senior High Schools all over Indonesia. Tema (M-B) Rema maka Teks (M-TB)
Bahasa Inggris Top (M-B)
dijadikan salah satu pelajaran wajib di SMP dan SMA di seluruh Indonesia, Rema
Therefore, the government is expecting Karena itu diharapkan 15. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema Therefore, the government is expecting Teks (M-TB) Top (M-B) Rema karena itu Tema (M-TB)
diharapkan Rema
that Indonesians won’t be “blind” as regards English. masyarakat Indonesia tidak “buta” bahasa Inggris. 16. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema That Indonesians won’t be “blind” as regards English. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema masyarakat Indonesia Tema (M-B)
tidak “buta” bahasa Inggris. Rema
Nevertheless, to make English the second language is very difficult, not like in Malaysia. Walaupun demikian untuk menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua adalah sangat sulit, tidak seperti di Malaysia. Universitas Sumatera Utara
17. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Nevertheless, to make English the second is very difficult, not like in language Malaysia. Teks (M-TB) Top (M-TB) Rema Walaupun demikian Teks (M-TB)
untuk menjadikan bahasa adalah sangat sulit, tidak seperti di Inggris sebagai bahasa Malaysia. kedua Top (M-TB) Rema
This is because the first language in Indonesia is Indonesian and people’s second language are the respective regional languages. Karena di Indonesia, umumnya bahasa pertama adalah bahasa Indonesia dan bahasa kedua adalah bahasa daerah masing-masing. 18. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi tekstual dan topikal This is because the first language in Indonesia is Indonesian Tema (M-B) Rema Karena Teks (M-TB)
di umumnya bahasa Indonesia, pertama Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B)
19. Tidak terjadi pergeseran pada Tema And people’s second language Teks (M-TB) Dan Teks (M-TB)
Top (M-B) bahasa kedua Top (M-B)
are the languages.
adalah bahasa Indonesia Rema respective
regional
Rema adalah bahasa daerah masing-masing. Rema
English is the foreign language. Jadi bahasa Inggris adalah bahasa Asing. 20. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi tekstual dan topikal English is the foreign language. Tema (M-B) Rema Jadi Teks (M-TB)
bahasa Inggris Top (M-B)
adalah bahasa Asing. Rema
Nowadays in Indonesia, a lot of English courses have been founded. Dewasa ini di Indonesia banyak didirikan tempat-tempat kursus bahasa Inggris
Universitas Sumatera Utara
21. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Nowadays in Indonesia a lot of English Courses Top (T-TB) Top (T-TB) Top (M-B) Dewasa ini
di Indonesia
banyak
Top (T-TB)
Top (T-TB)
Top (M-B)
have been founded. Rema
didirikan tempat-tempat bahasa Inggris Rema
kursus
Their aim is to help Indonesians who want to be fluent in their English. yang bertujuan untuk membantu orang-orang yang ingin memperlancar bahasa Inggris mereka. 22. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Their aim is to help Indonesians who want to be fluent in English. Tema (M-B) Rema Yang Tema (M-TB)
bertujuan untuk membantu orang-orang memperlancar bahasa Inggris mereka. Rema
yang
ingin
Many places are offered in these courses. Penawaran tempat-tempat kursus ini bermacam-macam. 23. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Many places are offered in these courses. Tema (T-B) Rema Penawaran tempat-tempat kursus ini Tema (T-B)
bermacam-macam. Rema
There are those that promise that in one month the student will be fluent in English. Ada yang menjanjikan bahwa hanya dalam satu bulan bahasa Inggris anda akan lancar. 24. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi topikal dan tekstual There are those Tema (M-B) Rema Ada Top (M-TB)
yang Teks (M-TB)
menjanjikan
25. Tidak terjadi pergeseran pada Tema that in one month the student
Rema will be fluent in English.
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-B)
bahwa Teks (M-TB)
hanya dalam satu bulan Top (M-TB)
Rema
bahasa Inggris anda Top (M-B)
akan lancar. Rema
Is it possible? Mungkinkah? 26. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Is it possible? Tema (M-TB) Rema Mungkinkah? Tema (M-TB)
Rema
Also there are foreigners who come to Indonesia, not as tourists, but people who study Indonesia’s cultures. Dan juga ada orang asing yang datang ke Indonesia, bukan sebagai turis, tapi yang mempelajari budaya Indonesia. 27. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Also there are foreigners who come to Indonesia, not as tourists, but people who study Indonesia’s cultures. Tema (M-B) Rema Dan Tema (M-TB)
juga ada orang asing yang datang ke Indonesia, bukan sebagai turis, tapi yang mempelajari budaya Indonesia. Rema
They can help each other. I mean, they study Indonesian with the Indonesians and the Indonesians can study English with the native speakers. Mereka dapat saling memberi, maksudnya mereka belajar bahasa Indonesia dengan orang Indonesia dan orang Indonesia belajar bahasa Inggris dengan pembicara asli. 28. Tidak terjadi pergeseran pada Tema They can help each other. Tema (M-B) Rema Mereka dapat saling memberi, Tema (M-B) Rema 29. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk tak bermarkah menjadi bermarkah I mean,
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B)
Rema
Maksudnya Tema (M-TB)
Rema
30. Tidak terjadi pergeseran pada Tema They study Indonesian with the Indonesians Tema (M-B) Rema Mereka Tema (M-B)
belajar bahasa Indonesia dengan orang Indonesia Rema
31. Tidak terjadi pergeseran pada Tema And the Indonesians can study English with the native speakers. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Dan Teks (M-TB)
orang Indonesia Top (M-B)
belajar bahasa Inggris dengan pembicara asli. Rema
This happened to us when a student from America went and learnt yoga in Solo. Ini pernah terjadi ketika siswi kami (dari Amerika) mengikuti sekolah Yoga di Solo. 32. Tidak terjadi pergeseran pada Tema This happened to us Tema (M-B) Rema Ini Tema (M-B)
pernah terjadi Rema
33. Tidak terjadi pergeseran pada Tema when a student from America Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) ketika Teks (M-TB)
siswi kami Top (M-B)
(dari Amerika) Top (M-TB)
went and learnt yoga in Solo. Rema mengikuti sekolah Yoga di Solo. Rema
She didn’t have to pay the fees, Dia tidak harus membayar, 34. Tidak terjadi pergeseran pada Tema She didn’t have to pay the fees, Tema (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Dia tidak harus membayar, Tema (M-B) Rema provided that she didn’t mind giving English lessons for the other students, who were Indonesians of course. asalkan dia mau memberi pelajaran bahasa Inggris bagi siswa-siswa yang lain, yang tentu saja orang Indonesia. 35. Tidak terjadi pergeseran pada Tema provided that she didn’t mind giving English lessons for the other students, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema asalkan
dia
Teks (M-TB)
Top (M-B)
mau memberi pelajaran bahasa Inggris bagi siswa-siswa yang lain, Rema
36. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Who were Indonesians of course. Tema (M-TB) Rema yang tentu saja Tema (M-TB)
orang Indonesia. Rema
So, that’s a little bit about how important English is in Indonesia. Itulah sedikit cerita tentang pentingya bahasa Inggris di Indonesia. 37. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema So, that is a little bit about how important English is in Indonesia. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Itu Tema (T-B)
lah sedikit cerita tentang pentingya bahasa Inggris di Indonesia. Rema
It also happened that another U.S. student who studied in Indonesia (1988/1989) came back to Indonesia in 1992 Karena pentingnya pernah juga ada siswa Amerika yang dulu belajar 1 tahun di Indonesia (th.1988/1989) kemudian kembali ke Indonesia di tahun 1992 38. Terjadi pergeseran pada Tema tunggal bermarkah menjadi tak bermarkah It also happened Tema (T-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Karena Tema (T-TB)
pentingnya Rema
39. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema That another U.S. Student who studied in came back to Indonesia in Indonesia (1988/1989) 1992 Teks (M-TB) Top (M-B) Rema pernah juga ada Tema (M-TB)
siswa Amerika yang dulu belajar 1 tahun di Indonesia (th.1988/1989) kemudian kembali ke Indonesia di tahun 1992 Rema
and became an English lecturer at the Foreign Language Academy. dan langsung menjadi dosen di Akamedi Bahasa Asing. 40. Tidak terjadi pergeseran pada Tema And became an English lecturer at the Foreign Language Academy. Tema (M-TB) Rema Dan Tema (M-TB)
langsung menjadi dosen di akamedi Bahasa Asing. Rema
Teks F: Analisis Tema-Rema dan Pergeserannya dalam Teks “Folktale” “Dongeng Pak Amatkuat” (Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) In the village called Prosperity lived a farmer. Di desa Makmur tinggal seorang petani. 41. Tidak terjadi pergeseran pada Tema In the village called Prosperity lived a farmer. Tema (T-TB) Rema Di desa Makmur Tema (T-TB)
tinggal seorang petani Rema
He was very strong. Ia mempunyai tenaga yang kuat sekali. 42. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He was very strong . Universitas Sumatera Utara
Tema (T-B)
Rema
Ia Tema (T-B)
mempunyai tenaga yang kuat sekali. Rema
So strong was he that to plough his rice field he didn’t use a buffalo. Begitu kuatnya hingga untuk membajak sawahnya saja, ia tidak menggunakan tenaga kerbau. 43. Tidak terjadi pergeseran pada Tema so strong was he that to plough his rice field, Tema (T-TB) Rema Begitu kuatnya Tema (T-TB)
hingga untuk membajak sawahnya saja Rema
44. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He didn’t use a buffalo. Tema (T-B) Ia Tema (T-B)
Rema
tidak menggunakan tenaga kerbau. Rema
He pull the plough himself. Ia menarik bajak itu sendiri. 45. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He pull the plough himself. Tema (T-B) Rema Ia Tema (T-B)
menarik bajak itu sendiri. Rema
Because of his strenght the farmer got the name Pak Amatkuat. Karena kekuatannya, petani itu mendapat panggilan Pak Amatkuat. 46. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Because of his strenght the farmer Teks (T-TB) Top (T-B) Karena kekuatannya, Teks (T-TB)
petani itu Top (T-B)
got the name Rema
mendapat panggilan Pak Amatkuat. Rema
Amatkuat.Pak
Universitas Sumatera Utara
Oneday Pak Amatkuat was cultivating his rice field at the side of the road. Pada suatu hari Pak Amatkuat mencangkul di sawahnya yang terletak di tepi jalan. 47. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Oneday Pak Amatkuat was cultivating his rice field at the side of the road. Top (M-TB) Top (M-B) Rema Pada suatu Pak Amatkuat hari Top (M-TB) Top (M-B)
mencangkul di sawahnya yang terletak di tepi jalan. Rema
A cart loaded with coconuts was passing along the road. Sebuah gerobak bermuatan kelapa melintas di jalan itu. 48. Tidak terjadi pergeseran pada Tema A cart loaded with coconut was passing along the road. Tema (T-B) Rema Sebuah gerobak Tema (T-B)
bermuatan kelapa melintas di jalan itu. Rema
The road was slippery and muddy because heavy rain had fallen overnight. Jalan itu becek dan berlumpur karena semalam hujan turun deras sekali. 49. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The road was slippery and muddy Tema (T-B) Rema Jalan itu Tema (T-B)
becek dan berlumpur Rema
50. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah Because heavy rain had fallen overnight. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Karena Teks (M-TB)
semalam Top (M-TB)
hujan Top (M-B)
turun deras sekali. Rema
Not far from Pak Amatkuat’s rice field, the cart wheel bogged in the mud. Tak jauh dari sawah Pak Amatkuat roda gerobak itu terperosok ke dalam lumpur. 51. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Not far from Pak Amatkuat’s rice field, the cart wheel
bogged in the mud.
Universitas Sumatera Utara
Top (M-TB)
Top (M-B)
Tak jauh dari sawah Pak roda gerobak itu Amatkuat Top (M-TB) Top (M-B)
Rema terperosok ke dalam lumpur. Rema
“Damn! “Keparat! 52. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “Damn! Tema (T-TB) Rema “keparat! Tema (T-TB)
Rema
Slippery road!” shouted Pak Sudin, the owner of the cart. Jalan kok becek!” teriak Pak Sudin, pemilik gerobak itu. 53. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Slippery road!” Tema (T-B) Rema Jalan Tema (T-B)
kok becek!” Rema
54. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Shouted Pak Sudin, the owner of the cart. Tema (T-TB) Rema Teriak Tema (T-TB)
Pak Sudin, pemilik gerobak itu. Rema
He took his whip and whipped his horse. Ia mengambil pecut lalu memecut kudanya. 55. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He took his whip Tema (M-B) Rema Ia Tema (M-B)
mengambil pecut Rema
Universitas Sumatera Utara
56. Tidak terjadi pergeseran pada Tema and whipped his horse. Tema (M-TB) Rema lalu Tema (M-TB)
memecut kudanya. Rema
The horse tried to pull the cart, but in vain. Sang kuda berusaha untuk menarik gerobak itu, tetapi sia-sia saja. 57. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The horse tried to pull the cart, but in vain. Tema (M-B) Rema Sang kuda Tema (M-B)
berusaha untuk menarik gerobak itu, tetapi sia-sia saja. Rema
The cart wheel stayed firm. Roda gerobak tetap di tempat. 58. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The cart wheel stayed firm. Tema (T-B) Rema Roda gerobak Tema (T-B)
tetap di tempat. Rema
“Damn!” Pak Sudin’s voice got louder. “Keparaaat!” suara Pak Sudin terdengar semakin keras. 59. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “Damn!” Tema (T-TB) Rema “keparat!” Tema (T-TB)
Rema
60. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Pak Sudin’s voice Got louder. Tema (T-B) Rema suara Pak Sudin Tema (T-B)
terdengar semakin keras. Rema
Universitas Sumatera Utara
He whipped his horse many times. Ia memecut kudanya berkali-kali. 61. Tidak terjadi pergeseran pada Tema He whipped his horse many times. Tema (T-B) Rema Ia Tema (T-B)
memecut kudanya berkali-kali. Rema
But the cart stayed firm and wouldn’t move. Tetapi, gerobak itu tetap tak bisa berjalan. 62. Tidak terjadi pergeseran pada Tema But the cart stayed firm and wouldn’t move. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Tetapi, Teks (M-TB)
gerobak itu Top (M-B)
tetap tak bisa berjalan. Rema
Pak Amatkuat was watching Pak Sudin’s behaviour from his rice field. Pak Amatkuat memperhatikan tingkah Pak Sudin dari sawahnya. 63. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Pak Amatkuat was watching Pak Sudin’s behaviour from his rice field. Tema (T-B) Rema Pak Amatkuat Tema (T-B)
memperhatikan tingkah Pak Sudin dari sawahnya. Rema
“Pak, Pak, I’ve heard that there’s a very strong person in the village. “Pak, Pak, saya dengar di desa ini ada orang yang kuat sekali. 64. Tidak terjadi pergeseran pada Tema “Pak, Pak, I ’ve heard Antar (M-B) Top (M-B) “Pak,Pak, Antar (M-B)
Saya, saya Top (M-B)
Rema
dengar Rema
65. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal bermarkah menjadi topikal tak bermarkah That there ’s a very strong person in the village.
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Rema
di desa ini Tema (M-TB)
ada orang yang kuat sekali. Rema
Where does he live? I need his help!” shouted Pak Sudin to Pak Amatkuat from his cart. Di manakah ia tinggal? Saya perlu bantuannya!” teriak Pak Sudin kepada Pak Amatkuat dari atas gerobaknya. 66. Terjadi pergeseran pada Tema antarpersona tak bermarkah Where does he live? Antar (T-TB) Antar (T-TB) Top (T-B) Rema Dimanakah Antar (T-TB)
ia Top (T-B)
tinggal? Rema
67. Tidak terjadi pergeseran pada Tema I need his help!” Tema (M-B) Rema Saya perlu bantuannya!” Tema (M-B) Rema 68. Tidak terjadi pergeseran pada Tema shouted Pak Sudin to Pak Amatkuat from his cart. Tema (M-TB) Rema teriak Tema (M-TB)
Pak Sudin kepada Pak Amatkuat dari atas gerobaknya. Rema
Pak Amatkuat stopped working and approached Pak Sudin. Pak Amatkuat menghentikan kerjanya lalu mendekati Pak Sudin. 69. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Pak Amatkuat stopped working Tema (M-B) Rema Pak Amatkuat Tema (M-B)
menghentikan kerjanya Rema
70. Tidak terjadi pergeseran pada Tema and approached Pak Sudin.
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-TB) Lalu Tema (M-TB)
Rema mendekati Pak Sudin. Rema
“I’m the one who is known as the strong one in the village. “Sayalah orang yang terkenal kuat di desa ini. 71. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tunggal bermarkah “I ’m the one who is known a sthe strong one in the village. Tema (M-B) Rema Saya Tema (T-B)
lah orang yang terkenal kuat di desa ini Rema
I know you’re having difficulties but I haven’t seen you try to solve your own problem. Saya tahu Bapak mendapat kesulitan, tetapi, saya tidak melihat Bapak mencoba untuk mengatasi masalah itu sendiri. 72. Tidak terjadi pergeseran pada Tema I know Tema (M-B) Rema Saya Tema (M-B)
tahu Rema
73. Tidak terjadi pergeseran pada Tema You ’re having difficulties Tema (M-B) Rema Bapak Tema (M-B)
mendapat kesulitan, Rema
74. Tidak terjadi pergeseran pada Tema but I haven’t seen Teks (M-TB) Top (M-B) tetapi, Teks (M-TB)
saya Top (M-B)
Rema
tidak melihat Rema
75. Tidak terjadi pergeseran pada Tema you try to solve your own problem.
Universitas Sumatera Utara
Tema (T-B) Bapak Tema (T-B)
Rema mencoba untuk mengatasi masalah itu sendiri. Rema
You’ve blamed the slippery road, a horse who wasn’t strong enough to pull the cart, and the bogged cart wheel. Bapak malah menyalahkan jalan yang licin, kuda yang tak kuat menarik gerobak, dan roda gerobak yang terperosok. 76. Tidak terjadi pergeseran pada Tema You ’ve blamed the slippery road, a horse who wasn’t strong enough to pull the cart, and the bogged cart wheel. Tema (M-B) Rema Bapak Tema (M-B)
malah menyalahkan jalan yang licin, kuda yang tak kuat menarik gerobak, dan roda gerobak yang terperosok. Rema
And now you want me to help.” Sekarang Bapak pun hendak minta tolong pada saya.” 77. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual And now you Teks (T-TB) Top (T-TB) Top (T-B) Sekarang Top (T-TB)
Bapak pun Top (T-B)
want me to help.” Rema
hendak minta tolong pada saya.” Rema
Pak Suidn’s face was red with embarassment. Muka Pak Sudin merah karena malu. 78. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Pak Sudin’s face was red with emabarassment. Tema (T-B) Rema Muka Pak Sudin Tema (T-B)
merah karena malu. Rema
Pak Amatkuat continued. Pak Amatkuat melanjutkan kata-katanya.
Universitas Sumatera Utara
79. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Pak Amatkuat continued. Tema (T-B) Rema Pak Amatkuat Tema (T-B)
melanjutkan kata-katanya. Rema
“It’s not that I don’t want to help you. “Saya bukannya tidak mau membantu Bapak. 80. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tunggal bermarkah “it ’s not that I don’t want to help you. Tema (M-B) Rema “Saya Tema (T-B)
bukannya tidak mau membantu Bapak. Rema
But try and do it youself first!” Tetapi, cobalah Bapak berusaha dahulu!” 81. Tidak terjadi pergeseran pada Tema But try Tema (T-TB) Rema Tetapi, Tema (T-TB)
cobalah. Rema
82. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk tak bermarkah menjadi Tema tunggal bermarkah and do it youself first!” Tema (M-TB) Rema Bapak Tema (T-B)
berusaha dahulu!” Rema
Pak Sudin got off his cart, he whipped his horse. Pak Sudin turun dari gerobaknya. Ia memecut kudanya. 83. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tunggal bermarkah Pak Sudin got off his cart, Tema (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Pak Sudin Tema (T-B)
turun dari gerobaknya. Rema
84. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tunggal bermarkah he whipped his horse. Tema (M-B) Rema Ia Tema (T-B)
memecut kudanya. Rema
When the horse tried to pull the cart, Pak Sudin helped push it from behind. Ketika kuda itu mencoba untuk menarik gerobak, Pak Sudin membantu mendorongnya dari belakang. 85. Tidak terjadi pergeseran pada Tema When the horse tried to pull the cart, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Ketika Teks (M-TB)
kuda itu Top (M-B)
mencoba untuk menarik gerobak, Rema
86. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Pak Sudin helped push it from behind. Tema (T-B) Pak Sudin Tema (T-B)
Rema
membantu mendorongnya dari belakang. Rema
After trying several times, finally the cart wheel came free from the muddy ground. Setelah berusaha beberapa kali, akhirnya roda gerobak itu bisa keluar dari tanah berlumpur. 87. Tidak terjadi pergeseran pada Tema After trying several times, Tema (M-TB) Rema Setelah Tema (M-TB)
berusaha beberapa kali, Rema
88. Tidak terjadi pergeseran pada Tema finally the cart wheel came free from the muddy ground. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
akhirnya Teks (M-TB)
roda gerobak itu Top (M-B)
bisa keluar dari tanah berlumpur. Rema
Pak Sudin then drove his cart without looking around in Pak Amatkuat’s direction. Pak Sudin lalu menjalankan gerobaknya tanpa menoleh lagi ke arah Pak Amatkuat. 89. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Pak Sudin then drove his cart without looking around in Pak Amatkuat’s direction. Tema (T-B) Rema Pak Sudin Tema (T-B)
lalu menjalankan gerobaknya tanpa menoleh lagi ke arah Pak Amatkuat. Rema
He was very embarrassed. Ia merasa malu sekali. 90. Terjadi pergeseran pada Tema He was very embarrassed. Tema (T-B) Rema Ia Tema (T-B)
merasa malu sekali. Rema
But in his heart he acknowledged Pak Amatkuat’s words that people have to try and overcome their problems before asking for others help. Tetapi dalam hatinya, ia membenarkan kata-kata Pak Amatkuat, bahwa orang itu harus berusaha mengatasi kesulitannya sebelum minta bantuan orang lain. 91. Tidak terjadi pergeseran pada Tema But in his heart he Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Tetapi Teks (M-TB)
dalam ia hatinya, Top (M-TB) Top (M-B)
acknowledge Pak Amatkuat’s words Rema membenarkan Amatkuat,
kata-kata
Pak
Rema
92. Terjadi pergeseran pada Tema That people have to try and overcome their problems Teks (M-TB) Top (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Bahwa Teks (M-TB)
orang itu Top (M-B)
harus berusaha mengatasi kesulitannya Rema
93. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Before asking for others help. Tema (M-TB) Rema Sebelum Tema (M-TB)
minta bantuan orang lain. Rema
Teks G: Analisis Tema-Rema dan Pergeserannya dalam Teks “Back to My Homeland” “Kembali Ke Tanah Air” (Rubrik Kotak Pos dalam Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) Dear Pelangi Pelangi yang baik, Finally my “great year” in Australia was over. Akhirnya “tahun besar” saya di Australia berakhir. 94. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Finally my “great year” in Australia Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Akhirnya Teks (M-TB)
“tahun besar” saya Top (M-B)
di Australia Top (M-TB)
was over. Rema berakhir. Rema
With heavy hearts my 9 AFS friends (from Indonesia) and I left Sydney Airport on 9 January 1993 at 11.15 am Sydney time. Dengan berat hati saya bersama 9 teman-teman AFS saya yang lain (dari Indonesia) meninggalkan Bandara (Pelabuhan Udara) Sydney tanggal 9 Januari 1993, pukul 11,15 waktu Sydney. 95. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah With my 9 (from and I left Sydney Airport on 9 heavy AFS Indonesia) January 1993 at 11.15 hearts friends am Sydney time. Top Top Top (M-TB) Teks Top Rema (M-TB) (M-B) (M-TB) (M-B)
Universitas Sumatera Utara
Dengan berat hati
saya
Top (M-TB)
Top (M-B)
bersama 9 (dari teman-teman Indonesia) AFS saya yang lain Top (M-TB) Top (M-TB)
meninggalkan Bandara (Pelabuhan Udara) Sydney tanggal 9 Januari 1993, pukul 11,15 waktu Sydney. Rema
Arriving in Indonesia my feelings mixed together: happy, worried, srange and other feelings which are hard to express. Tiba di Indonesia, perasaan bercampur menjadi satu: senang, cemas, aneh dan perasaaan lain yang sulit diceritakan. 96. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Arriving in Indonesia my feelings Top (M-TB) Top (M-TB)
Top (M-B)
Tiba
perasaan
di Indonesia,
Top (M-TB) Top (M-TB)
Top (M-B)
mixed together: happy, worried, srange and other feelings which are hard to express. Rema bercampur menjadi satu: senang, cemas, aneh dan perasaaan lain yang sulit diceritakan. Rema
We AFS students had a “re-culture shock camp.” Kami pelajar-pelajar AFS ada “camp reculture shock”. 97. Tidak terjadi pergeseran pada Tema We AFS students had a “re-culture shock camp.” Top (M-B) Top (M-B) Rema Kami Top (M-B)
pelajar-pelajar AFS Top (M-B)
ada “camp reculture shock”. Rema
The camp was to discuss about how to adapt in our own country again (it seems funny, but it’s true). Camp ini membahas tentang cara beradaptasi di negara sendiri (kelihatan lucu tapi ini nyata). 98. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The camp was to discuss about how to adapt in our own country again Tema (T-B) Rema Camp ini
membahas tentang cara beradaptasi di negara sendiri
Universitas Sumatera Utara
Tema (T-B)
Rema
99. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tidak bermarkah (it seems funny, Tema (M-B) Rema (kelihatan Tema (M-TB)
lucu Rema
100. Tidak terjadi pergeseran pada Tema but it ’s true). Teks (M-TB) Top (M-B) Rema tapi Teks (M-TB)
ini Top (M-B)
nyata). Rema
On coming back from the camp on 10 January, I met my parents and sister in the afternoon, and we were very happy. Pulang dari camp tanggal 10 Januari, sore bertemu dengan orang tua dan kakak, kami sangat senang sekali. 101. Tidak terjadi pergeseran pada Tema On coming back from the camp on 10 January, Tema (M-TB) Rema Pulang Tema (M-TB)
dari camp tanggal 10 Januari, Rema
102. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tidak bermarkah I met my parents and sister in the afternoon, Tema (M-B) Rema Sore Tema (M-TB)
bertemu dengan orang tua dan kakak, Rema
103. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema and we were very happy. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema kami Tema (T-B)
sangat senang sekali. Rema
Universitas Sumatera Utara
Everyone was surprised because I’d become just so chubby. Semua orang kaget karena saya bertambah gemuk sekali. 104. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Everyone was surprised Tema (M-B) Rema Semua orang Tema (M-B)
kaget Rema
105. Tidak terjadi pergeseran pada Tema because I ’d become just so chubby. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema karena Teks (M-TB)
Saya Top (M-B)
bertambah gemuk sekali. Rema
My impressions at being back in my homeland were that I was happy to see the coconut tree, rice fields and the smiles of the villagers. Kesan saya kembali ke tanah air yaitu saya senang melihat pohon kelapa dan sawah serta senyum orang-orang desa. 106. Terjadi pergeseran pada Tema topikal menjadi Tema My impressions at being back in my homeland were Top (M-B) Top (M-TB) Top (M-TB) Kesan saya Tema (M-B)
Rema
kembali ke tanah air yaitu Rema
107. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema That I was happy to see the coconut tree, rice fields and the smiles of the villagers. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Saya
senang melihat pohon kelapa dan sawah serta senyum orang-orang desa. Tema (M-B) Rema I was shocked by Indonesia’s traffic. Saya sangat kaget dengan lalu lintas. 108. Tidak terjadi pergeseran pada Tema I was shocked by Indonesia’s traffic.
Universitas Sumatera Utara
Tema (T-B) Saya Tema (T-B)
Rema sangat kaget dengan lalu lintas. Rema
People everywhere, bikes, motor bikes, becak, bajaj, and cars everywhere. Orang di mana-mana, sepeda, sepeda motor, becak, bajaj, dan mobil di mana-mana. 109. Tidak terjadi pergeseran pada Tema People everywhere, bikes, motor bikes, becak, bajaj, and cars everywhere. Tema (M-B) Rema Orang
di mana-mana, sepeda, sepeda motor, becak, bajaj, dan mobil di mana-mana. Tema (M-B) Rema I was so scared and always closed my eyes when we met trucks and buses. They‘re so crazy! Saya begitu takut, saya selalu memejamkan mata bila berpapasan/ bertemu dengan truk atau bis, yang benar-benar gila. 110. Tidak terjadi pergeseran pada Tema I was so scared, Tema (M-B) Rema Saya begitu takut, Tema (M-B) Rema 111. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk tak bermarkah menjadi bermarkah and always closed my eyes Tema (M-TB) Rema saya Tema (M-B)
selalu memejamkan mata Rema
112. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema when we met trucks and buses. Teks (M-TB) Top(M-B) Rema bila Tema (M-TB)
berpapasan/ bertemu dengan truk atau bis, Rema
Universitas Sumatera Utara
113. Terjadi pergeseran pada Tema tunggal bermarkah menjadi menjadi majemuk tak bermarkah They ‘re so crazy. Tema (T-B) Rema yang Tema (M-TB)
benar-benar gila. Rema
The weather really made me melt, because of the humidity. Udara benar-benar membuat saya meleleh, itu karena kelembaban udara. 114. Tidak terjadi pergeseran pada Tema The weather really made me melt, because of the humidity. Tema (T-B) Rema Udara Tema (T-B)
benar-benar membuat saya meleleh, itu karena kelembaban udara. Rema
Actually it wasn’t too hot (only 26’C) but the hunidity in the air made me sweaty and sticky. Sebetulnya tidak terlalu panas, (cuma 26’C), cuma kelembaban udara membuat saya berkeringat dan melekat. 115. Terjadi pergeseran pada Tema antarpersona dan topikal menjadi Tema Actually it wasn’t too hot (only 26’C) Antar (T-TB) Top(M-B) Rema Sebetulnya Tema (T-TB)
tidak terlalu panas, (cuma 26’C), Rema
116. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema But the hunidity in the air made me sweaty and sticky. Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Rema cuma kelembaban udara Tema (T-B)
membuat saya berkeringat dan melekat. Rema
It was back to my home town (Kudus) on the morning of 11 January, and I was so excited. Kembali ke kota saya (Kudus) pada tanggal 11 Januari, pagi, saya sangat senang.
Universitas Sumatera Utara
117. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah It was back to my home town (Kudus) on the morning of 11 January, Tema (M-B) Rema Kembali Tema (M-TB)
ke kota saya (Kudus) pada tanggal 11 Januari, pagi, Rema
118. Terjadi pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema And I was so excited. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Saya sangat senang. Tema (M-B) Rema Much had changed, I went straight away to do some shopping at Matahari (a store like Grace Bros). Banyak yang sudah berubah, saya langsung melakukan “shopping” di toko Matahari (toko seperti Grace Bros). 119. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi topikal dan tekstual Much had changed, Tema (M-B) Rema Banyak Top (M-B)
yang Teks (M-TB)
sudah berubah, Rema
120. Tidak terjadi pergeseran pada Tema I went straight away to do some shopping at Matahari (a store like Grace Bros). Tema (T-B) Rema Saya Tema (T-B)
langsung melakukan “shopping” di toko Matahari (toko seperti Grace Bros). Rema
My parents were also surprised because I ate a lot. Orang tua saya juga kaget karena sehabis satu tahun di Australia saya makannya jadi banyak. 121. Tidak terjadi pergeseran pada Tema My parents were also surprised Tema (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Orang tua saya Tema (M-B)
Juga kaget Rema
122. Terjadi pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah Because I ate a lot Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Karena Teks (M-TB)
sehabis satu di Australia tahun Top (M-TB) Top (M-TB)
saya Top (M-B)
makannya banyak. Rema
jadi
I had to eat rice 3 times a day. Ya, saya tiga kali sehari makan nasi terus. 123. Terjadi pergeseran pada Tema menjadi tekstual dan topikal I had to eat rice 3 times a day. Tema (T-TB) Rema Ya, Saya Teks (T-TB) Top (T-B)
tiga kali sehari Top (T-TB)
makan nasi terus. Rema
I went back to school on 14 January 1993. I was a bit shocked being back at school in Indonesia (it seemed more confusing for me). Kembali ke sekolah tanggal 14 Januari 1993, agak kaget dengan sekolah di Indonesia (terasa lebih membingungkan saya). 124. Terjadi pergeseran pada Tema tunggal bermarkah menjadi majemuk tak bermarkah I went back to school on 14 January 1993. Tema (T-B) Rema Kembali Tema (M-TB)
ke sekolah tanggal 14 Januari 1993, Rema
125. Terjadi pergeseran pada Tema tunggal bermarkah menjadi majemuk tak bermarkah I was a bit shocked being back at school in Indonesia Tema (T-B) Rema agak kaget Tema (M-TB)
dengan sekolah di Indonesia Rema
Universitas Sumatera Utara
126. Terjadi pergeseran pada Tema tunggal bermarkah menjadi tak bermarkah (it seemed more confusing for me). Tema (T-B) Rema (terasa Tema (T-TB)
lebih membingungkan saya). Rema
I was sure I would get used to it very quickly. Saya yakin akan terbiasa segera. 127. Tidak terjadi pergeseran pada Tema I was sure, Tema (M-B) Rema Saya Tema (M-B)
yakin, Rema
128. Terjadi pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah I would get used to it very quickly. Tema (M-B) Rema akan terbiasa Tema (M-TB)
segera. Rema
I think that’s about my experience of “re-culture shock” for Pelangi reader Kiranya itu dulu pengalaman “re-culture shock” saya buat pembaca majalah Pelangi. 129. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah I think Tema (M-B) Rema Kiranya Tema (M-TB)
Rema
130. Tidak terjadi pergeseran pada Tema That Tema (M-B)
’s about my experience of “re-culture shock” for Pelangi readers. Rema
Itu
dulu pengalaman “re-culture shock” saya buat pembaca majalah Pelangi. Rema
Tema (M-B)
Universitas Sumatera Utara
Oh, yes. I’m also sad, because there’s no system of queueing in Indonesia! Oh, ya. Saya juga sedih, karena di Indonesia tidak ada sistem antri! 131. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Oh, yes. Teks (T-TB) Teks (T-TB) Oh, Teks (T-TB)
ya. Teks (T-TB)
Rema Rema
132. Tidak terjadi pergeseran pada Tema I ’m also sad, Tema (M-B) Rema Saya Tema (M-B)
juga sedih, Rema
133. Tidak terjadi pergeseran pada Tema Because there ’s no system of queueing in Indonesia! Teks (M-TB) Top (M-TB) Rema Karena Teks (M-TB)
di Indonesia Top (M-TB)
tidak ada sistem antri! Rema
See you later! I miss Australia already! Sampai jumpa! Saya sudah rindu Australia. 134. Tidak terjadi pergeseran pada Tema See you later! Tema (T-TB) Rema Sampai jumpa! Tema (T-TB)
Rema
135. Tidak terjadi pergeseran pada Tema I miss Australia already. Tema (T-B) Rema Saya Tema (T-B)
sudah rindu Australia. Rema Penuh sayang, Adim Soedarsono.
Universitas Sumatera Utara
Teks H: Analisis Tema-Rema dan Pergeserannya dalam Teks “Caring of Humanity” By M. Azar “Mempedulikan Nasib Kemanusiaan” Oleh: M. Azar (Buku Pidato Tiga Bahasa Karya M. Azar) Honourable chairman of this presentation Yang terhormat ketua mudhoroh. Respectable master of this ceremony Yang terhormat pembawa acara Respectable speakers Para orator yang berbahagia And my loving audience Dan hadirin yang saya cintai Assalamu’alaikum Wr.Wb. Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bismillahirrohmanirrahim Bismillahirrohmanirrahim 1. Pergeseran terjadi pada Tema topikal dan tekstual menjadi Tema sederhana Assalamu’alaimy Honourable Respectable respectable and loving kum Wr.Wb. of speakers chairman of master audienc Bismillahirrohthis this manirrohim e presentation ceremony, Top (M-B) Top (M-B) Top (M-B) Teks Top Rema (M-TB) (M-B) Yang terhormat Tema (M-TB)
ketua mudhoroh, pembawa acara, Para orator yang berbahagia dan hadirin yang saya cintai Assalamu’alaikum Wr.Wb. Bismillahirrohmanirrahim. Rema
All praise may be to Allah, who has commanded us to spread peace to all man kind, and has forbidden to oppress and ill treat. Segala puji bagi Allah yang telah memerintahkan kita untuk menebarkan rahmat kepada manusia. Dan melarang melakukan penindasan dan penganiayaan. 2. Pergeseran tidak terjadi pada Tema All praise may be to Allah Tema (M-B) Rema Segala puji Tema (M-B)
bagi Allah Rema
Universitas Sumatera Utara
3. Pergeseran tidak terjadi pada Tema who has commanded us to spread peace to all mankind, Tema (M-TB) Rema yang Tema (M-TB)
telah memerintahkan kita untuk menebarkan rahmat kepada manusia Rema
4. Pergeseran tidak terjadi pada Tema and has forbidden to oppress and ill treat. Tema (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
melarang melakukan penindasan dan penganiayaan. Rema
May the peace and blessing of Allah be upon Allah’s prophet Muhammad p.b.u.h. who has changed human life from oppressing to caring others, loving and helping each other. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabiyullah Muhammad saw yang telah merubah hidup manusia dari penindasan menuju kepedulian, kasih sayang serta saling menolong sesama manusia. 5. Pergeseran terjadi pada Tema antarpersona May the peace and blessing Allah
Antar (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
Shalawat
dan
salam
semoga
Top (M-B)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Antar (M-TB)
of be upon Allah’s prophet Muhammad p.b.u.h who has changed human life from oppressing to caring others, loving and helping each other. Top (M-B) Rema terlimpahkan kepada nabiyullah Muhammad saw yang telah merubah hidup manusia dari penindasan menuju kepedulian, kasih sayang serta saling menolong sesama manusia. Rema
Universitas Sumatera Utara
It’s a special happiness that in this moment I am given a chance to deliver a speech entitled with: CARING OF HUMANITY Adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya di waktu ini, karena diberi kesempatan, sehingga saya bisa menyampaikan pidato dengan judul: MEMPEDULIKAN NASIB KEMANUSIAAN 6. Pergeseran terjadi pada Tema bermarkah menjadi tak bermarkah It is a special happiness that in this moment Tema (M-B) Rema Adalah Tema (M-TB)
kebahagiaan tersendiri bagi saya di waktu ini, Rema
7. Pergeseran tidak terjadi pada Tema I am given a chance to deliver a speech entitle with: “Caring of Humanity”karena diberi kesempatan, Tema (M-B) Rema sehingga Teks (M-TB)
saya
bisa menyampaikan pidato dengan “Mempedulikan Nasib Kemanusiaan” Top (M-B) Rema
judul:
My brothers, there are people who worship in mosque from day to day, month to month, even years to years. Saudara-saudara sekalian. Ada beberapa orang yang sibuk beribadah di mesjid berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. 8. Pergeseran terjadi pada Tema antarpersona dan topikal menjadi Tema My brothers, there are people who worship in mosque from day to day, month to month, even years to years. Antar (M-B) Top (M-B) Rema Saudara-saudara sekalian, Tema (M-B)
ada beberapa orang yang sibuk beribadah di mesjid berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Rema
They leave their children and wife with not enough supply, which makes them neglected. Ia tinggalkan anak-anak isterinya di rumah dengan perbekalan yang kurang memadai sehingga anak-anaknya dan isterinya terlantar. 9. Pergeseran tidak terjadi pada Tema They leave their children and wife with not enough supply, Tema (M-B) Rema Universitas Sumatera Utara
Ia
tinggalkan anak-anak isterinya di rumah dengan perbekalan yang kurang memadai Tema (M-B) Rema 10. Pergeseran terjadi pada Tema menjadi tekstual dan topikal which makes them neglected. Tema (M-TB) Rema sehingga Teks (M-TB)
anak-anaknya Top (M-B)
dan Teks (M-TB)
isterinya Top (M-B)
terlantar. Rema
Not enough food to live healthy, not enough clothes to warm their bodies, and not enough facility to live properly. Makan tidak memenuhi standard kesehatan, pakaian compang-camping, dan fasilitas rumah jauh dari kelayakan. 11. Pergeseran terjadi pada Tema bermarkah menjadi tak bermarkah Not enough food to live healthy, not enough clothes to warm their bodies, and not enough facility to live properly. Tema (M-B) Rema Makan Tema (M-TB)
tidak memenuhi standard kesehatan, pakaian compangcamping, dan fasilitas rumah jauh dari kelayakan Rema
There are some others leave their house for concentrating to worship on mountains, in caves, or in forests. Ada pula beberapa kaum yang meninggalkan rumah tangganya untuk konsentrasi ibadah di gunung-gunung, di gua-gua dan di hutan-hutan. 12. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah There are some Tema (M-B) Rema Ada pula Tema (M-TB)
beberapa kaum Rema
13. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Others leave their house for concentrating to worship on mountains, in caves, or in forests. Tema (M-B) Rema Yang
meninggalkan rumah tangganya untuk konsentrasi ibadah di
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-TB)
gunung-gunung, di gua-gua dan di hutan-hutan. Rema
Automatically they don’t care of the orphan, the poor, the widows, etc. Yang secara otomatis, mereka tidak lagi mengurus nasib anak-anak yatim, orangorang miskin, anak-anak terlantar, wanita-wanita janda, dan lain-lain. 14. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Automatically they don’t care of the orphan, the poor, the widows, etc. Top (M-TB) Top (M-B) Rema Yang secara mereka otomatis, Top (M-TB)
Top (M-B)
tidak lagi mengurus nasib anak-anak yatim, orang– orang miskin, anak-anak terlantar, wanita-wanita janda, dan lain-lain. Rema
My brothers, is it true that religion teaches us to let the orphan and neglect the poor? Saudara-saudara sekalian, benarkah agama mengajarkan kita untuk membiarkan anakanak yatim, orang-orang miskin, dan anak-anak terlantar? 15. Pergeseran tidak terjadi pada Tema My brothers, is Antar (M-B) Antar (M-TB) Saudara-saudara sekalian, Antar (M-B)
it true Rema
benarkah Antar (M-TB)
Rema
16. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema that religion teaches us to let the orphan and neglect the poor? Teks (M-TB) Top (M-B) Rema agama Tema (M-B)
mengajarkan kita untuk membiarkan anak-anak yatim, orangorang miskin, dan anak-anak terlantar? Rema
May we worship Allah and do not care of human being? Bolehkah kita sibuk beribadah kepada Allah dengan tidak mempedulikan nilai-nilai kemanusiaan? 17. Pergeseran tidak terjadi pada Tema May we worship Allah Antar (M-TB) Top (M-B)
Rema
Universitas Sumatera Utara
Bolehkah Antar (M-TB)
kita Top (M-B)
sibuk beribadah kepada Allah Rema
18. Pergeseran tidak terjadi pada Tema and do not care of human being? Tema (M-TB) Rema dengan tidak mempedulikan Tema (M-TB)
nilai-nilai kemanusiaan ? Rema
If we learn Islamic teaching, Islam proportionally fertilizes humanity values. Kalau kita melihat ajaran agama Islam itu sendiri, Islam sedemikian rupa menyuburkan nilai-nilai kemanuisaan. 19. Pergeseran tidak terjadi pada Tema If we Teks (M-TB) Top (M-B) Kalau Teks (M-TB)
kita Top (M-B)
melihat ajaran agama Islam itu sendiri, Rema
20. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Islam proporsionally Top (M-B) Top (M-TB) Islam Top (M-B)
sedemikian rupa Top (M-TB)
learn Islamic teaching, Rema
fertilizes humanity values. Rema menyuburkan nilai-nilai kemanuisaan. Rema
Islam is not a religion which pays on the relationship between human being and Allah then does not care of mankind. Islam bukanlah suatu agama yang sebatas memperhatikan hubungan manusia dengan Allah dengan tidak mau memperhatikan nasib manusia. 21. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Islam is not a religion which pays on the relationship between human being and Allah Tema (M-B) Rema Islam Tema (M-B)
bukanlah suatu agama yang sebatas memperhatikan hubungan manusia dengan Allah Rema
Universitas Sumatera Utara
22. Pergeseran tidak terjadi pada Tema and doesn’t care of mankind. Tema (M-TB) dengan tidak mau memperhatikan Tema (M-TB)
Rema
nasib manusia. Rema
Even Allah threats people who do not care others, and let them in poverty, misery and neglected. Bahkan Allah mengancam orang-orang yang tidak mempunyai kepedulian terhadap nasib manusia. Membiarkan mereka dalam kondisi kesusahan, kebinasaan, dan ketelantaran. 23. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Even Allah threats people who do not care others, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Bahkan
Allah
Teks (M-TB)
Top (M-B)
mengancam orang-orang yang tidak mempunyai kepedulian terhadap nasib manusia. Rema
24. Pergeseran tidak terjadi pada Tema and let them in poverty, misery and neglected. Tema (M-TB) Rema Membiarkan Tema (M-TB)
mereka dalam kondisi kesusahan, kebinasaan dan ketelantaran. Rema
But Allah promises his heaven to those who care others and their prosperity. Sebaliknya Allah memberi jaminan surga hanya kepada orang-orang yang mempunyai kepedulian terhadap nasib atau kesejahteraan manusia. 25. Pergeseran tidak terjadi pada Tema But Allah promises his heaven to those who care others and their prosperity. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Sebaliknya
Allah
Antar (M-TB)
Top (M-B)
memberi jaminan surga hanya kepada orang-orang yang mempunyai kepedulian terhadap nasib atau kesejahteraan manusia. Rema
Allah says about those will get His heaven: Dan Allah berfirman menjelaskan orang-orang bertaqwa sejati: Universitas Sumatera Utara
26. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Allah says about those will get His Heaven: Tema (M-B) Rema Allah Tema (M-B)
berfirman memberi penjelasan tentang orang-orang yang akan masuk surga di akhirat kelak: Rema
“Who though they hold it dear, give sustenance to the poor man, the orphan, and captive.” “Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.” 27. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual “Who though they Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
“Dan
mereka
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-B)
hold it dear, give sustenance to the poor man, the orphan, and captive.” Rema
memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.” Rema
“Righteousness does not consist in whether you face towards the east or the west. “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, 28. Pergeseran terjadi pada Tema bermarkah menjadi tak bermarkah “Righteousness does not consitst in whether you face towards the east or the west. Tema (M-B) Rema “Bukanlah Tema (M-TB)
menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan Rema
The righteous man is he who believes in Allah and the last Day, in the angels and the book and the prophets, who for the love of Allah gives his wealth to his kinsfolk, to the orphans, to the needy, to the wayfarers, and to the beggars, and the redemption of captives, who attends to his prayers and pays the alm-tax, who is true to his promises and steadfast in trial and adversity and in times of war, such are the true believers. Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir ( yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
Universitas Sumatera Utara
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalan peperangan. 29. Pergeseran terjadi pada Tema sederhana menjadi Tema tekstual dan topikal The righteous is he who believes in Allah and the last Day, in the angels and the man book and the prophets, who for the love of Allah gives his wealth to his kinsfolk, to the orphans, to the needy, to the wayfarers, and to the beggars, and the redemption of captives, who attends to his prayers and pays the alm-tax, who is true to his promises and steadfast in trial and adversity and in times of war, such are the true believers. Tema (M-B) Rema Akan tetapi
sesungguhnya
kebajikan itu
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir ( yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orangorang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalan peperangan. Rema
Such are the true believers, Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); 30. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Such are the true believers. Tema (M-B) Mereka Tema (M-B)
Rema
itulah orang-orang yang benar (imannya; Rema
Such are the God fearing.” dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”
Universitas Sumatera Utara
31. Pergeseran terjadi dari Tema menjadi tekstual dan topikal are the God fearing.” Such Tema (M-B) Rema dan Teks (M-TB)
mereka itulah Top (M-B)
orang-orang yang bertaqwa.” Rema
And Allah stated that who doesn’t care to the orphans and the poor is actually a liar on religion. Dan Allah menyatakan bahwa orang yang tak peduli nasib anak yatim dan orang miskin pada sejatinya adalah orang-orang yang dusta dalam beragama. 32. Pergeseran tidak terjadi pada Tema And Allah Teks (M-TB) Top (M-B) Dan Teks (M-TB)
Allah Top (M-B)
stated Rema menyatakan Rema
33. Pergeseran tidak terjadi pada Tema topikal majemuk bermarkah that who doesn’t care to the orphans Teks (M-TB) Teks (M-TB) Rema bahwa
orang
yang
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
tak peduli terhadap nasib anak yatim Rema
34. Pergeseran tidak terjadi pada Tema topikal dan antarpersona and the poor is actually a liar on religion. Teks (M-TB) Teks (M-TB) Rema dan Teks (M-TB)
orang miskin Top (M-B)
pada sejatinya Antar (M-TB)
adalah orang-orang yang dusta dalam beragama. Rema
Allah says: Allah berfirman memberi penjelasan tentang orang-orang yang akan masuk surga di akhirat kelak: 35. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Allah says: Tema (M-B)
Rema
Universitas Sumatera Utara
Allah Tema (M-B)
berfirman memberi penjelasan tentang orang-orang yang akan masuk surga di akherat kelak : Rema
“Have you thought of him that denies the last judgement “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 36. Pergeseran terjadi pada Tema antarpersona dan topikal menjadi Tema “Have you thought of him that denies the last judgement Antar (M-TB) Top (M-B) Rema “Tahukah Tema (M-TB)
kamu (orang) ) yang mendustakan agama Rema
It is he who turns away the orphan and doesn’t urge others to feed the poor.” (1) itulah orang yang menghardik anak yatim, dan (2) tidak menganjurkan memberi makan orang miskin,” 37. Pergeseran tidak terjadi pada Tema it is he who turns away the orphan Tema (M-B) Rema (1) itulah orang orang yang menghardik anak yatim, Tema (M-B) Rema 38. Pergeseran tidak terjadi pada Tema and doesn’t urge others to feed the poor.” Tema (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
(2) tidak menganjurkan memberi makan orang miskin,” Rema
Honourable audience in this presentation, we all see there are still many orphans, and beggars on the streets and poor huts on dirty area. Hadirin peserta kutbah yang saya hormati. Sama-sama telah kita lihat masih banyaknya anak-anak yatim, anak-anak terlantar, gubuk-gubuk reot di kawasankawasan kumuh, peminta-minta di jalan-jalan raya. 39. Pergeseran terjadi pada Tema topikal tak bermarkah menjadi tekstual tak bermarkah Honourable audience in this presentation, we all see Antar (M-B) Top (M-TB) Top (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Hadirin Antar (M-B)
peserta kutbah Antar (M-TB)
yang Teks (M-TB)
saya Top (M-B)
hormati, Rema
40. Pergeseran terjadi pada Tema menjadi Tema topikal tak bermarkah dan bermarkah There are still many orphans, and beggars on the streets and poor huts on dirty area. Tema (M-B) Rema Sama-sama telah
kita
Top (M-TB)
Top (M-B)
lihat masih banyaknya anak-anak yatim, anak-anak terlantar, gubuk-gubuk reot di kawasan-kawasan kumuh, peminta-minta di jalan-jalan raya. Rema
The poor need not only to urge to be patient on misery. Orang yang miskin tak cukup hanya diajak bersabar atas penderitaannya. 41. Pergeseran tidak terjadi pada Tema The poor need not only to urge to be patient on misery. Tema (T-B) Rema Orang-orang yang miskin Tema (T-B)
tak cukup hanya diajak bersabar atas penderitaannya. Rema
The beggars are not enough to forbid from begging. Para peminta-minta tak cukup dilarang dari meminta. 42. Pergeseran tidak terjadi pada Tema The beggars are not enough to forbid from begging. Tema (T-B) Rema Para peminta-minta Tema (T-B)
tak cukup dilarang dari meminta.
The orphans and widows not only enough be advised not to steal. Anak-anak yatim dan wanita-wanita janda, tak cukup diberi nasehat untuk tidak mencuri. 43. Pergeseran tidak terjadi pada Tema The orphans and widows Top (M-B)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
not only enough be advised not to steal. Rema
Universitas Sumatera Utara
Anak-anak yatim Top (M-B)
dan Teks (M-TB)
wanita-wanita janda Top (M-B)
tak cukup hanya diberi materi agama atau siraman kerohanian. Rema
But those are in misery need a hand lending and social solution. Namun orang-orang yang mendapat kesusahan ini, adalah perlu uluran tangan dan pemecahan sosial. 44. Pergeseran tidak terjadi pada Tema But those are in misery need a hand lending and social solution. Teks (M-TB) Top (M-B) Namun
mereka
Teks (M-TB)
Top (M-B)
membutuhkan bantuan kemanusiaan berupa uang, materi, obat-obatan, perumahan dan pekerjaan. Rema
45. Tidak ada padanan Orang yang Top (T-B)
miskin tak cukup hanya diajak bersabar atas penderitaannya. Teks (T-TB) Rema
46. Tidak ada padanan Para peminta-minta Tema (T-B)
tak cukup dilarang dari meminta. Rema
47. Tidak ada padanan Anak-anak dan yatim Top (M-B) Teka (M-TB)
wanita-wanita janda tak cukup diberi nasehat untuk tidak mencuri. Top (M-B) Rema
48. Tidak ada padanan Namun Orangorang
yang
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
mendapat kesusahan ini adalah perlu uluran tangan dan pemecahan sosial. Rema
It means that besides teaching them to be patient, not to steal and live moderately, Artinya semestinya kita di samping memberi pengarahan mereka untuk bersabar, tidak meminta-minta, dan hidup sederhana, 49. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah It means Tema (M-B) Rema Universitas Sumatera Utara
Artinya Tema (M-TB)
Rema
50. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual menjadi antarpersona dan topikal that besides teaching them to be patient, not to steal and live moderately, Teks (M-TB) Teks (M-TB) Rema semestinya
kita
di samping
Antar (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
memberi pengarahan mereka untuk bersabar, tidak memintaminta, dan hidup sederhana, Rema
it’s also a must to help materially, give proper life facility and look for jobs which suitable with their ability and potention. sekaligus kita berkeharusan memberi bantuan materi, memberi fasilitas hidup yang layak dan mencarikan pekerjaan-pekerjaan sesuai potensi dan kemampuan mereka. 51. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah it ’s also a must to help materially, Tema (M-B) Rema berkeharusan Tema (M-TB)
memberi bantuan materi, Rema
52. Pergeseran tidak terjadi pada T ema give proper life facility Tema (M-TB) Rema memberi Tema (M-TB)
fasilitas hidup yang layak Rema
53. Pergeseran tidak terjadi pada Tema and look for jobs which suitable with their ability and potention. Tema (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
mencarikan pekerjaan-pekerjaan sesuai potensi dan kemampuan mereka. Rema
My brothers, Thus, let us excluded to those who perform prayers, read the Holybook, and say a lot zikir.
Universitas Sumatera Utara
Saudara-saudara sekalian: Karenanya marilah kita jangan sampai termasuk orang yang hanya rajin mengerjakan shalat, membaca Al-Quran dan dzikir. 54. Pergeseran tidak terjadi pada Tema My thus, let us excluded to those who perform prayers, brothers, read the Holybook, and say a lot zikir Antar Teks Top Top Rema (M-B) (M-TB) (M-TB) (M-B) Saudara- karenanya saudara sekalian: Antar Teks (M-B) (M-TB)
marilah
kita
Top (M-TB)
Top (M-B)
jangan sampai termasuk orang yang hanya rajin mengerjaan shalat, membaca Al-Quran dan zikir., Rema
but do not care the poors, the orphans, the widows, the captives and those who get misery and agony. Namun pada saat yang sama kita tak mempunyai kepedulian terhadap orang miskin, anak yatim, wanita janda, para tawanan, dan orang-orang yang sedang mendapat kesusahan dan kesengsaraan. 55. Pergeseran terjadi pada Tema menjadi tekstual dan topikal but do not care the poor, the orphans, the widows, the captives Tema (M-TB) Rema Namun
pada saat kita yang sama
Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
56. Pergeseran tidak terjadi pada Tema and those who Teks (M-TB) Top (M-B) Teks (M-TB) dan Teks (M-TB)
orangyang orang Top (M-B) Teks (M-TB)
tak mempunyai kepedulian terhadap orang miskin, anak yatim, wanita janda, para tawanan, Rema get misery and agony. Rema sedang mendapat kesusahan dan kesengsaraan. Rema
My brothers, Audience, related to Iman Bukhari from Abu Hurairah.r.a. that Rasulluah p.b.u.h. said; Hadirin sekalian, Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
Universitas Sumatera Utara
57. Pergeseran tidak terjadi pada Tema My brothers, Audience, related to Iman Bukhari Hurairah.R.A. Antar (M-B) Antar (M-B) Rema Hadirin sekalian, Antar (M-B)
Imam Bukhari Antar (M-B)
Abu
meriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. Rema
58. Pergeseran tidak terjadi pada Tema that Rasulullah p.b.u.h. Teks (M-TB) Top (M-B) bahwasanya Teks (M-TB)
from
Rasulullah saw Top (M-B)
said Rema bersabda: Rema
“Once upon of time there was a man walking thirstily then he got into a well and drank. Pernah ada seorang laki-laki berjalan kemudian kehausan, lantas turunlah ia ke dalam sumur dan meminumnya. 59. Pergeseran terjadi pada Tema topikal menjadi Tema “Once upon a time there was a man walking thirstily Top (M-TB) Top (M-B) Rema Pernah ada Tema (M-TB)
seorang laki-laki berjalan kemudian kehausan, Rema
60. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual dan topikal menjadi Tema then he got into a well and drank. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema lantas turunlah Tema (M-TB)
ia ke dalam sumur dan meminumnya. Rema
While he got out, there was a dog licking dew of thirsty. Saat ia keluar, tak tahunya ada seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya menjilati embun karena kehausan. 61. Pergeseran tidak terjadi pada Tema While he got out, Teks (M-TB) Top (M-B) Saat
ia
Rema
keluar,
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Rema
62. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah there was a dog licking dew of thirsty. Tema (M-B) Rema tak tahunya Tema (M-TB)
ada seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya menjilati embun karena kehausan. Rema
Then he thought, the dog felt extremely thirsty as I did. Maka si laki-laki berujar: “Si anjing ini telah merasakan kehausan sedemikian rupa seperti yang kualami. 63. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Then he thought, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Maka si laki-laki Teks (M-TB) Top (M-B)
berujar: Rema
64. Pergeseran tidak terjadi pada Tema the dog felt extremely thirsty as I did. Tema (M-B) Rema “ Si anjing ini Tema (M-B)
telah merasakan kehausan sedemikian rupa seperti yang kualami. Rema
Then he filled his shoe full with water, and brought out of the well with his mouth, then gave the drink to the dog. Kemudian si laki-laki mengisi sepatunya dengan air dan membawanya dengan mulutnya, lalu ia naik ke mulut sumur dan memberi minum si anjing. 65. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Then he filled his shoe full with water, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Kemudian Teks (M-TB)
si laki-laki Top(M-B)
Mengisi sepatunya dengan air Rema
66. Pergeseran terjadi pada Tema and brought out of the well with his mouth,
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-TB) dan Tema (M-TB)
Rema membawanya dengan mulutnya, lalu ia naik kemulut sumur Rema
67. Pergeseran tidak terjadi pada Tema then gave the drink to the dog. Tema (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
memberi minum si anjing Rema
And thanks to Allah, thus Allah forgive the man dan bersyukur kepada Allah, maka Allah pun kemudian memberi ampunan kepada si laki-laki tadi. 68. Pergeseran tidak terjadi pada Tema and thanks to Allah, Tema (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
bersyukur kepada Allah, Rema
69. Pergeseran terjadi pada tema tekstual thus Allah forgive the man, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema maka
Allah pun
kemudian
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
memberi ampunan keopada si lakilaki tadi. Rema
the companions said: “O the messenger of Allah, will we get reward cause of animal? Para sahabat berujar: “Hai Rasululah, apakah kita juga akan mendapatkan ganjaran karena binatang? 70. Pergeseran tidak terjadi pada Tema the companions said: Tema (M-B) Rema Para sahabat Tema (M-B)
Berujar: Rema
71. Pergeseran tidak terjadi pada Tema
Universitas Sumatera Utara
“O Teks (M-TB)
the messenger will of Allah, Top (M-B) Antar (M-TB)
we
“Hai
Rasululah,
apakah
kita
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Antar (M-TB)
Top (M-B)
get reard cause of animal ? Rema
Top (M-B)
juga akan mendapatkan ganjaran karena binatang? Rema
He answered: “Every growing flesh there is reward”. Nabi menjawab: “ Setiap daging yang tumbuh mendapat ganjaran.” 72. Pergeseran tidak terjadi pada Tema He answered: Tema (M-B) Rema Nabi Tema (M-B)
menjawab: Rema
73. Pergeseran terjadi pada Tema topikal menjadi tekstual “Every growing flesh there is reward”. “ Top (M-B) Top (M-B) Rema “ Setiap daging Top (M-B)
yang Teks (M-TB)
tumbuh mendapat ganjaran.” Rema
Related to Imam Bukhari from Abu Hurairah r.a; Rasulullah p.b.u.h. said: Dan Iman Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. dari nabi saw bersabda: 74. Pergeseran terjadi pada Tema topikal menjadi tekstual Related to Imam Bukhari from Abu Hurairah r.a., Rasulullah p.b.u.h. Top (M-TB) Top (M-B) Dan Teks (M-TB)
Iman Bukhari Top (M-B)
said: Rema
meriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. dari nabi saw bersabda : Rema
“There was a woman tortured cause of a cat she put in a cage to death. “Pernah seorang wanita disiksa karena kucing yang dikurungnya hingga meningal, 75. Pergeseran tidak terjadi pada Tema “There was a woman tortured cause of a cat she put in a cage to death.
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B)
Rema
“Pernah seorang wanita
disiksa karena meningal,
Tema (M-B)
kucing
yang
dikurungnya
hingga
Rema
Then the woman went to the Hell. lalu si wanita masuk neraka. 76. Pergeseran tidak terjadi pada Tema then the woman went to the Hell. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Lalu Teks (M-TB)
si wanita Top (M-B)
masuk neraka. Rema
Allah will say to the woman on the day of judgement Allah akan mengatakan kepada si wanita di hari kiamat: 77. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Allah will say to the woman on the day of judgement Tema (M-B) Rema Allah Tema (M-B)
akan mengatakan kepada si wanita di hari kiamat : Rema
“ Why you didn’t give it food and drink while you put it in a cage, or didn’t let it out so that it ate earth’s insect?” “mengapa engkau tidak memberinya makanan dan minuman dikala engkau mengurungnya, tidak pula engkau melepaskannya sehingga si kucing makan seranggaserangga bumi? 78. Pergeseran tidak terjadi pada Tema “ Why you didn’t give it food and drink Antar (M-TB) Top (M-B) Rema “mengapa Antar (M-TB)
engkau Top (M-B)
tidak memberinya makanan dan minuman Rema
79. Pergeseran tidak terjadi pada Tema while you put I a cage, Teks (M-TB) Top (M-B)
Rema
Universitas Sumatera Utara
dikala Teks (M-TB)
engkau Top (M-B)
mengurungnya, Rema
80. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual menjadi topikal let it out so that it ate earth’s insect?” or didn’t Teks (M-TB) Antar (M-TB) Rema tidak pula
engkau
Antar (M-TB)
Top (M-B)
melepaskannya sehingga si kucing makan serangga-serangga bumi? Rema
My brothers, Caring for animal will send someone to heaven, Saudara-saudara sekalian, sikap kepedulian terhadap hewan saja menjadikan seseorang masuk ke dalam surga, 81. Pergeseran terjadi pada Tema topikal tak bermarkah menjadi topikal bermarkah My brothers, caring for animal will send someone to heaven, Antar (M-B) Top (M-TB) Rema saudara-saudara sekalian, Antar (M-B)
sikap kepedulian hewan saja Top (M-B)
terhadap menjadikan seseorang masuk ke dalam surga, Rema
moreover caring other human being, whom Allah has honoured over all creature. apalagi mempunyai kepedulian terhadap sesama manusia, yang jelas-jelas Allah telah memuliakan manusia di atas semua makhluk yang ada. 82. Pergeseran tidak terjadi pada Tema moreover caring other human being, Tema (M-TB) apalagi Tema (M-TB)
Rema
mempunyai kepedulian terhadap sesama manusia, Rema
83. Pergeseran terjadi pada Tema antarpersona whom Allah has honoured over all creature. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema yang
jelas-jelas
Allah
Teks (M-TB)
Antar (M-TB) Top (M-B)
telah memuliakan manusia di atas semua makhluk yang ada. Rema
Universitas Sumatera Utara
Allah say : Allah berfirman: 84. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Allah says: Tema (M-B) Rema Allah Tema (M-B)
berfirman: Rema
“We have bestowed blessings on Adams children and carried them by land and sea. “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. 85. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk menjadi tekstual, antarpersona, dan topikal tunggal “We have bestowed blessings on Adam’s children Tema (M-B) Rema “Dan Teks (T-TB)
sesungguhnya Antar (T-TB)
telah kami Top (T-B)
muliakan anak-anak Adam. Rema
86. Pergeseran terjadi pada Tema majemuk tak bermarkah menjadi Tema tunggal bermarkah and carried them by land and sea. Tema (M-TB) Rema Kami Tema (T-B)
angkut mereka di daratan dan di lautan. Rema
We have provided them with good things and exalted them above many of our creatures.” Kami beri mereka rizki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. 87. Pergeseran tidak terjadi pada Tema We have provided them with good things Tema (M-B) Rema Kami Tema (M-B)
beri mereka rizki dari yang baik-baik Rema
Universitas Sumatera Utara
88. Pergeseran terjadi pada Tema menjadi textual dan topikal and exalted them above many of our creatures.” Tema (M-TB) Rema dan
kami
Teks (M-TB)
Top (M-B)
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. Rema
Thus, let’s increase our social care, that makes Allah loves us, and let us come into this heaven. Maka marilah kita tingkatkan kepedulian sosial, agar kita dicintai Allah Ta’ala dan dimasukkanNya ke dalam surga. 89. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Thus, let ’s Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Maka Teks (M-TB)
marilah Top (M-TB)
increase our social care, Rema
kita Top (M-B)
tingkatkan kepedulian sosial, Rema
90. Pergeseran terjadi pada Tema menjadi tekstual dan topikal that makes Allah loves us, Tema (M-TB) Rema agar Teks (M-TB)
kita Top (M-B)
dicintai Allah Ta’ala Rema
91. Pergeseran terjadi pada Tema tekstual dan topikal menjadi tema and let us come into this heaven. Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema dan Tema (M-TB)
dimasukkanNya ke dalam surga. Rema
Cause only man who cares others will be loved by Him and entered to the heaven. Sebab hanya manusia yang menaruh kepedulian terhadap sesamanyalah yang akan dicintaiNya dan dimasukkanNya ke dalam surga. 92. Pergeseran tidak terjadi pada Tema cause only man who Teks (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
cares others will be loved by Him Rema
Universitas Sumatera Utara
sebab
hanya manusia
yang
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Teks (M-TB)
menaruh kepedulian terhadap sesamanyalah yang akan dicintaiNya Rema
93. Pergeseran tidak terjadi pada Tema and entered to the heaven. Tema (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
dimasukkanNya ke dalam surga. Rema
Finally, I’d like to say wassalammu’alaikum Wr.Wb. Akhirnya, saya ucapkan assalamualaikum. Wr.Wb. 94. Pergeseran tidak terjadi pada Tema Finally, I’ d like to say wassalammu’alaikum Wr.Wb. Teks (T-TB) Top (T-B) Rema Akhirnya, Teks (T-TB)
saya Top (T-B)
ucapkan assalamualaikum. Wr.Wb. Rema
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3: ANALISIS TEMA-REMA YANG MENGALAMI PERGESERAN Teks A: Analisis Tema-Rema yang Mengalami Pergeseran dalam Teks “From Sport to Spices” “Dari Nonton Bal sampai Rindu Samba” (Bulletin British Council, Edisi Oktober-Desember 2007) 1. Pergeseran Tema Majemuk menjadi Tunggal There are a lot of interesting things that Indonesian students encounter Tema (M-L) Rema Banyak hal menarik Tema ( T-L)
dijumpai mahasiswa Indonesia di Inggris. Rema
2. Pelesapan Tema tekstual dan Antarpersona One overarching no matter how far similarity: Top (M-B) Teks (M-TB) Antar (M-TB) Satu kesamaan, Top (M-B)
jauh-jauh Top (M-TB)
they
go,
Top (M-B)
Rema
merantau Rema
3. Pergeseran Tema tekstual dan topikal menjadi Tema sederhana Before you whoop. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Sebelum Tema (M-TB)
bergembira hati. Rema
4. Pergeseran Tema topikal menjadi tekstual The former chairman of the in the UK Indonesian students Association Top (T-B) Top (T-TL)
happened to be a huge fan of MU. Rema
Kebetulan,
mantan Ketua PPI UK (Perhimpunan penggemar Pelajar Indonesia United Kingdom) ini MU.
Teks (T–TL)
Top (T-B)
berat
Rema
5. Pelesapan Tema tekstual majemuk tak bermarkah When in the final MU striker Ole Gunnar succeeded moments Solksjaer breaking
in into
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-B) Top (M-B)
Maka,
ketika
pada menit striker terakhir MU
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
Muenchen’s goal, Rema
Ole Gunnar berhasil menjebol Solksjaer gawang Muenchen, Top (M-B) Rema
6. Pergeseran Tema tekstual dan topikal menjadi Tema sederhana that something strange was going on. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema ada Tema (M-TB)
sesuatu yang ganjil. Rema
7. Terjadi pergeseran pada Tema majemuk menjadi tunggal The whole bar looked curiously at them, Tema (M-B) Rema Seisi bar Tema (T-B)
menatap heran kepada mereka berdua. Rema
8. Pergeseran Tema sederhana menjadi Tema kompleks it turned out that the bar was where the German students hung out, they had chosen Tema (M-B) Rema Ternyata,
bar itu
markas
Teks (T-TB)
Top (T-B)
Top (T-B)
9. Pertukaran posisi Tema I immediately Top (M-B)
Top (M-TB)
Langsung
Saya
Top (M-TB)
Top (M-B)
berkumpulnya Jerman.
mahasiswa
asal
Rema
nudged my friend for us to run away, so avoiding wrath,” Rema gamit kawan saya dan balik kanan alias kabur, daripada kena amuk”, Rema
10. Penambahan Tema topikal Enjoying or other on TV
at a bar
is one of the favorite
Universitas Sumatera Utara
football Top (M-TB)
sports Top (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-TB)
pastimes of Indonesian students. Rema
Top (T-TB)
Nonton bal alias melalui televisi menjadi salah satu hiburan favorit sepak bola bar mahasiswa Indonesia. Top (T-TB) Top (T-TB) Rema 11. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks Many actually want to watch a live match Tema (M-B) Rema Sebetulnya, Antar (M-TB)
Banyak Top (M-B)
yang Teks (M-TB)
kepengen nonton langsung, Rema
12. Pergeseran Tema tekstual menjadi topikal as They have reached the UK, the birthplace of football. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema mengingat
Mereka
Top (M-TB)
Top (M-B)
sudah sampai di Inggris, negara simbahnya sepak bola. Rema
13. Pelesapan Tema topikal majemuk bermarkah Fortunately, for Atnike’s – the arts –many other shows passion Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
Untunglah,
untuk gairah kesenian, Atnike yang lain, Top (M-TB) Top (M-B)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
abound with prices that were friendly to her pocked, and even free. Rema
tersedia banyak sekali tontonan dengan harga bersahabat, gratis bahkan di London. Rema
14. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks Atnike had the chance in London to watch the musicals Evita and The Phantom of The Opera and Verdi’s famous opera La Traviata. Tema (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Di London
Atnike
Top (M-TB) Top (M-B)
sempat menonoton Evita, The Phantom of The Opera, dan Opera La Traviata Karya Verdi. Rema
15. Penambahan Tema antarpersona To save She usually bought the so-called last minute tickets money sold in Leicester Square. Top (M-TB) Top (M-B) Rema Untuk menghemat biaya, Top (M-TB)
biasanya
ia
Antar (M- TL)
Top (M-B)
membeli apa yang disebut last minute ticket di Leicester Square. Rema
16. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Atnike reminisces. Tema (M-B) Rema Kata Tema (M-TB)
Atnike. Rema
17. Pergeseran Tema topikal bermarkah menjadi tak bermarkah but This is only during the first three months at most. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema tapi Teks (M-TB)
Paling lama Top (M-TB)
tiga bulan. Rema
18. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks forcing them to socialize with students from other countries from the very start of their stay in order to stay connected. Tema (M-TB) Rema sehingga
sejak awal
mereka
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
19. Penambahan Tema tekstual “Except when the host Teks (M-TB) Teks (M-TB) Top (M-B) ”Kecuali
pengundang
mesti bergabung dengan mahasiswa dari negera lain bila tidak ingin kuper. Rema clearly states Rema
secara tegas menyatakan
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Rema
20. Pergeseran Tema topikal menjadi tekstual that the guest don’t need to bring food or drinks,” Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bahwa
Yang
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
hadir tidak perlu membawa makanan dan minuman Rema
21. Pergeseran Tema kompleks menjadi sederhana Patterns of among Indonesian are indeed governed mainly by the comradeship students location of their campus. Top (T-B) Top (T-TB) Rema Pola pergaulan mahasiswa Indonesia memang ditentukan lokasi kampus banyak mereka. Tema (T-B) Rema 22. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana that his campus was like an international village. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema kampusnya Tema (M-B)
seperti kampung internasional. Rema
23. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah ”You don’t really want to chat with Scotland Yard, do you?” Tema (M-B) Rema ”Mosok Tema (M-TB)
Mau ngobrol dengan Scotland Yard?” Rema
24. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks who had been kidnapped during the new order regime. Tema (M-TB) Rema yang
semasa rezim Orde Baru
Teks (M-TB)
Top (M-TB)
pernah menjadi penculikan. Rema
korban
Universitas Sumatera Utara
25. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana when he was studying for his undergraduate degree in Yogyakarta. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema saat Kuliah S1 di Yogyakarta. Tema (M-TL) Rema 26. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah ”They are so much like the Javanese; Tema (M-B) Rema ”Mirip banget Tema (M-TB)
orang Jawa, Rema
27. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Friends who come to visit him at Kent were amazed Tema (M-B) Rema Maka, Tema (M-TB)
takjublah beberapa kawan yang berkunjung ke Kent, Rema
28. Penambahan Tema topikal majemuk tak bermarkah As Andri stopped every now and then, all the way through the village, to chat to everyone from an elderly couple to young families. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema karena
sepanjang jalan
di dusun itu,
Andri
Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B)
kerap berhenti sejenak, bertegur sapa dengan semua orang, dari pasangan kakeknenek sampai keluarga muda. Rema
29. Pergeseran Tema topikal tak bermarkah menjadi bermarkah to hang with other usually becomes a means to The opportunity around Indonesian satisfy the longing for meals students from the homeland. Top (T–B) Top (T–TB) Top (T–TB) Rema
Universitas Sumatera Utara
Kesempatan berkumpul Top (T–B)
mahasiswa Indonesia
Top (T–TB)
Top (T–B)
biasanya dijadikan ajang untuk melampiaskan kangen pada masakan Tanah Air. Rema
30. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana ”If someone had a visitor from Indonesia and prepared the hot, spicy beef stew rendang along with its sauce, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema ”Kalau Tema (M-TB)
ada yang kerabatnya datang dari Indonesia dan bawa rendang plus sambalnya, Rema
31. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana Good heavens, friends would certainly come over”, Teks (M-TB) Top (M-B) Rema wuih, Tema (M-TB)
ditanggung pasti didatangi kawan-kawan lain”, Rema
Teks B: Analisis Tema-Rema yang Mengalami Pergeseran dalam Teks “UK alumni’s Job Market” “Pasar Kerja Alumni Inggris” (Bulletin British Council, Edisi Oktober-Desember 2007) 32. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks This number include those who does not set off to the UK form other countries. Tema (M-TB) Rema Jumlah ini Top (T-B)
di luar yang mereka Top (T-TB) Teks (M-TB)
berangkat ke Inggris dari negaranegara lain. Rema
33. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah It is estimated Tema (M-B) Rema Diperkirakan Universitas Sumatera Utara
Tema (M-TB)
Rema
34. Pergeseran Tema tekstual menjadi topikal that There are now around 1,100 Indonesian students in the UK. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema saat ini Ada Top (M-TB) Top (M-TB)
1,100 mahasiswa Indonesia di Inggris. Rema
35. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks The remarkable thing Is that seventy-two percent of them are privately funded. Tema(T-B) Rema Hebatnya, Antar(T-TB)
72 persen dari mereka Top(T-B)
berangkat dengan biaya sendiri. Rema
36. Penambahan Tema topikal majemuk tak bermarkah if the students immediately get jobs that they desire as soon as they graduate. Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Rema sekiranya
begitu lulus
para mahasiswa itu
Teks (M-TB)
Top (M-TB) Top (M-B)
langsung
Top (M-TB)
mendapatkan pekerjaan yang mereka idamkan. Rema
37. Pergeseran Tema topikal menjadi antarpersona Unfortunately, There is often not enough information about the job market. Teks (T-TB) Top (M-B) Rema Hanya saja, Seringkali Teks (T-TB) Antar (T-TB)
tidak tersedia cukup informasi mengenai hal ini. Rema
38. Penambahan Tema tekstual To bridge the the Indonesian gap between the Students society Uk graduates’ of United aspirations and Kingdom, in expectation of coorperation
with the British Council and the British Chambers of Commerce
is going to hold job recruitment Fair on November 4, 2007 (from 12 to 6 pm), at the intercontinental
Universitas Sumatera Utara
the industry, Top (M-TB)
(Britsham), Top (M-B)
Top (M-TB)
Midplaza hotel, jalan JenderalSudirman, Jakarta. Rema
Nah,
untuk menjembati harapan lulusan Inggris dan dunia kerja,
Perhimpunan mahasiswa Indonesia
di Uk dengan bekerja british sama Council (Britcham)
Teks (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-TB)
Top (M-TB)
bakal menggelar acara Job recruitment Fair pada 4 November 2007 (12.00-18.00 WIB) di intercontinental Midplaza Hotel, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Rema
39. Pergeseran Tema kompleks menjadi tema sederhana Alumni from other European universities are also welcome. Top (T-B) Top (T-TB) Rema Acara ini Tema(T-B)
Terbuka juga bagi alumni perguruan tinggi Eropa lainnya. Rema
40. Penambahan Tema tekstual A survey that the most of today finds desired jobs
Top (M-TB) Menurut survei,
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-TB)
minat kerja saat ini yang paling diminati
are in the fields of banking, accountancy, finance, marketing, communication, public relations, advertising, business, and informationtechnology consulting, fashion, gas and oil industry, as well as the government sectors. Rema adalah perbankan, akutansi, keuangan, pemasaran, komunikasi, kehumasan, peiklanan, konsultan bisnis dan teknologi informasi, fesyen, industri gas, dan minyak,
Universitas Sumatera Utara
Top (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-TB)
serta sektor pemerintahan. Rema
Teks C: Analisis Tema-Rema yang Mengalami Pergeseran dalam Teks “NSC’S Lake: MidEast “Remains of Vital Interest” to U.S.” Text: Address to Washington Institute, May 16 Penasihat Keamanan Nasional Lake: Timur Tengah “Tetap Vital bagi Kepentingan” A.S. (Pidato Politik dalam Foreign Affairs, May 23, 1994) 1. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah President Clinton’s national security adviser says, Tema (M-B) Rema ujar Tema (M-TB)
penasihat keamanan nasional Presiden Clinton. Rema
2. Pergeseran Tema tunggal bermarkah menjadi tak bermarkah Anthony Lake declared in remarks prepared for delivery May 16 at the Washington Institute for Near East Policy. Tema (T-B) Rema ujar Tema (T-TB)
Anthony Lake dalam pidato yang dipersiapkan untuk 16 Mei di Lembaga Washington untuk Kebijakan Timur Dekat. Rema
3. Penambahan Tema tekstual No, it runs instead between oppression and responsive government, between moderation and extremism. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Tidak,
malahan
garis patahan itu
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
Top (M-B)
berjalan antara penindasan dan pemerintah yang tanggap, antara isolasi dan keterbukaan, dan antara moderasi dan ekstremisme. Rema
4. Pergeseran Tema tunggal bermarkah menjadi tak bermarkah He said Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B) Dikatakan Tema (M-TB)
Rema nya, Rema
5. Pergeseran Tema tunggal bermarkah menjadi tak bermarkah It ’s a real pleasure to be invited to address The Washington Institute’s Soref Simposium. Tema (T-B) Rema Sungguh sangat diundang untuk memberi sambutan pada Simposium Soref menyenangkan Institute Washington. Tema (T-TB) Rema 6. Pergeseran Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah As the old I feel like the professor asked to lecture on the story goes subject of floods Top (M-TB) Top (M-B) Rema Sebagaimana kisah lama, Top (M-TB)
Rasanya Top (M-TB)
kepingin saya meminta profesor memberi kuliah mengenai masalah banjir – Rema
7. Pergeseran Tema topikal majemuk tak bermarkah menjadi bermarkah With in the midst of I will focus tonight (May 17) Secretary intensive talks, not on the current state of Christoper negotiations, Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema Di saat
Menlu malam ini saya Christoper (17 Mei) tengah terlibat dalam perundinganperundingan intensif, Top (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Top (M-B)
akan menitikberatkan pembicaraan bukan pada situasi perundingan saat ini, Rema
8. Pergeseran Tema topikal majemuk tak bermarkah menjadi bermarkah but on our conceptual Middle East is a paradigm for our approach to the nation’s approach to Middle East for in the Post-Cold War many ways, World.
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-TB)
tapi
pada pendekatan adalah suatu paradigma bagi pendekatan konseptual Timur bangsa kita terhadap dunia pasca Perang Tengah Dingin. Top (M-TB) Rema
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Rema
9. Pergeseran kompleks menjadi Tema sederhana And It is our challenge and responsibility to build a regional environment in which the promise of a future of peace and hope can be realized. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Dan
adalah tantangan dan tanggung jawab kita untuk membangun suatu lingkungan regional di mana janji akan suatu masa depan yang damai dan penuh harapan dapat diwujudkan. Tema (M-B) Rema 10. Penambahan Tema topikal tunggal tak bermarkah “In essence, the Middle East is now faced with a choice between two futures. Teks (T-TB) Top (T-B) Rema “Pada Timur intinya, Tengah Teks (T-TB) Top (T-B)
kini Top (T-TB)
dihadapkan pada pilihan antara dua masa depan. Rema
11. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks We do not seek, however, to dominate the future of the Middle East. Tema(M-B) Rema Namun
Kita
Teks (M-TB)
Top (M-B)
tidaklah berusaha mendominasi masa depan Timur Tengah. Rema
12. Pergeseran terjadi pada Tema sederhana menjadi kompleks too little has been devoted to a cooperative effort to promote common effort interests and shared values in a better future for all the peoples of the region. Tema (M-B) Rema Terlalu sedikit upaya
yang
telah dilakukan bagi usaha memajukan kepentingan bersama dan nilai-nilai bersama dalam suatu masa depan yang lebih baik bagi
Universitas Sumatera Utara
Top (M-B)
Teks (M-B)
semua bangsa di kawasan itu. Rema
13. Terjadi pergeseran pada Tema kompleks menjadi tema sederhana Nor do We see this battle for the future of the Middle East as a “clash of civilations.” Antar (M-TB) Top (M-B) Rema Kita pun Tema(M-B)
tidak memandang perjuangan demi masa depan Timur Tengah ini sebagai suatu “benturan peradaban”. Rema
14. Pergeseran terjadi pada Tema tunggal tak bermarkah menjadi bermarkah Let me emphasize this point. Tema (T-TB) Rema Saya Tema (T-B)
akan tekankan masalah pasca-Perang Dingin, Rema
15. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana that in the post- there is a fundamental divide pitting cold War Western liberal democratic World, traditions against ostensibly oppsoing “civilizations” based on Islam and other religious traditions. Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema terdapat
Tema (T-TB)
suatu perbedaan mendasar yang mempertentangkan tradisi demokrasi liberal Barat dengan “peradaban-peradaban” yang nyata-nyata ini bermusuhan dan berdasarkan pada tradisi Islam atau agama-agama lain. Rema
16. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah there is no common ground for understanding between “the West and the rest” – only the prospect of confrontation and conflict. Tema (M-B) Rema bahwa Tema (M-TB)
tidak ada landasan yang sama bagi saling pengertian antara “Barat dan yang lain-lain” – hanya ada kemungkinan konfrontasi dan konflik. Rema
Universitas Sumatera Utara
17. Penambahan Tema tekstual that the United as the sole remaining should be bent on States, superpower in search of a leading a new crusade new ideology to fight, against Islam. Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Rema bahwa
Amerika Serikat,
sebagai satu- yang satunya adikuasa
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Top (M-TB)
Teks (M-TB)
masih ada dan tengah mencari-mencari ideologi baru sebagai musuhnya, harus bertekad memimpin perang suci baru melawan Islam. Rema
18. Penambahan Tema topikal tunggal tak bermarkah In a quest for a new fundamentalism would replace communism as the ideology to rally against, west’s designated threat. Top (T-TB) Top (T-B) Rema Dalam upaya sebagai mencari musuhnya ideologi baru itu, Top (T-TB)
Top (T-TB)
fundamentalisme akan menggantikan komunisme sebagai ancaman yang disebut-sebut Barat. Top (T-B) Rema
19. Pergeseran terjadi pada Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah In the Middle East as throughout the there is indeed a fundamental world, divide. Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema Di Timur maupun seluruh memang ada Tengah dunia, Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-TB)
suatu perbedaan mendasar. Rema
20. Penambahan Tema tekstual majemuk tak bermarkah No, It runs instead between oppression and responsive government, between isolation and openness, and between moderation and extremism. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Tidak, Malah patahan itu berjalan antara penindasan dan pemerintah yang tanggap, antara isolasi dan Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Teks (M-TB)
keterbukaan, serta antara moderasi dan ekstremisme. Rema
Top (M-B)
21. Pelesapan Tema tekstual dan penambahan Tema topikal In in and in Gaza the and political South Burma as in universal freedom Africa as in northern language as in Russi; Iraq, of China; personal
Top (MTB) Di Afrika Selatan sebagaimana di Cina; Top (M-TB)
Top (MTB)
Teks (MTB)
Top (M-TB)
Top (M-B)
Teks (MTB)
is being spoken by brave men and women who are fighting for human rights and democracy Rema
Top (M-B)
di Burma dan sebagaimana di Rusia;
di Gaza bahasa sebagai- universal mana di kebebasan Irak Utara,
dengan gagah berani
berjuang demi hak asasi dan demokrasi .
Top (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-TB)
Rema
Teks (M-TB)
Top (M-B)
22. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah It should come as no surprise Tema(M-B) Rema Hendaknya Tema(MTB)
jangan heran. Rema
Universitas Sumatera Utara
Teks D: Analisis Tema-Rema yang Mengalami Pergeseran dalam Teks “Coming to Terms with Technology” By Achmad Razak “Merangkul Teknologi” Oleh Achmad Razak (Connexions: The Offical Magazine of Sempati Air) 1. Pergeseran Tema sederhana menjadi Tema kompleks having studied at Aachen after his initial years of university in Bandung. Tema (M-TB) Rema lantaran Teks (M-TB)
Ia Top (M-B)
belajar di Aachen Rema
2. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah he says. Tema (M-B) Rema ujar Tema (M-TB)
-nya Rema
3. Penambahan Tema tekstual majemuk tak bermarkah and then they will move on. Teks (M-TB) Teks (M-TB) Top (M-B) Rema dan Teks (M-TB)
mereka Top(M-B)
akan mendesak kita. Rema
4. Pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah He says. Tema (M-B) Rema Komentar Tema (M-TB)
-nya Rema
5. Pergeseran Tema tekstual menjadi topikal that the private sector Teks (M-TB) Top (M-B) sektor swasta Top (M-B)
orientasinya Top (M-B)
is profit-oriented Rema adalah laba, Rema
Universitas Sumatera Utara
6. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah That is even Tema(M-B) Rema walaupun Tema(M-TB)
Rema
7. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah There have been a number of food companies who have tried to develop new products failed.....” Tema (M-B) Rema Ada Tema (M-TB)
beberapa perusahaan makanan yang mencoba mengembangkan produk-produk baru dan gagal...” Rema
untuk
8. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah He says. Tema (M-B) Rema Menurut Tema (M-TB)
nya, Rema
9. Pergeseran Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Budi Kuntjahjo, a senior staff at the Agency for the Assesment and agrees member Application of Technology Top (M-B) Top (M-B) Top (M-TB) Rema Budi Kuntjahjo,
sebagai staf senior
Top (M-B)
Top (M-TB)
pada Badan Pengkajian setuju dan Penerapan Teknologi Top (M-TB) Rema
10. Pergeseran pada Tema sederhana menjadi kompleks money is often a problem for the government. Tema (M-B) Rema bahwa
faktor uang
Teks (M-TB)
Top (M-B)
adalah faktor yang sering pula menjadi masalah bagi pemerintah. Rema
11. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks he supported Minister Habibie’s plan to buy diesel-powered submarines from Germany for PT PAL, Indonesia’s state-
Universitas Sumatera Utara
owned ship-building. Tema (M-B)
Rema
bahwa
ia
Teks (M-TB)
Top (M-B)
mendukung rencana Menteri Habibie untuk membeli kapal-kapal selam bertenaga disel dari Jerman untuk PT PAL, perusahaan pengembangan kapal negara. Rema
12. Penambahan Tema tekstual dan antarpersona but what we can achieve from such a purchase.” Teks (M-TB) Antar (M-TB) Top (M-B) Rema tetapi juga Teks (M-TB)
apa
yang
dapat
kita
Antar (M-TB)
Teks (M-TB)
Antar (M-TB)
Top (M-B)
raih dari pembelian seperti ini. Rema
13. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks R&D isn’t being done in Indonesia. Tema (M-B) Rema bahwa Teks (M-TB)
R&D Top (M-B)
tidak dilakukan di Indonesia. Rema
14. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks the research has to be of use to pure science as well as for its applications. Tema (M-B) Rema bahwa Teks (M-TB)
riset yang harus juga bermanfaat untuk ilmu pengetahuan dilakukan itu secara murni selain untuk aplikasi. Top (M-B) Rema
15. Pergeseran Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah “At the least, there are a number of companies which are committed to create their own R & D department.” Teks (M-TB) Top (M-B) Rema “Setidaktidaknya, Teks (M-TB)
ada
sejumlah perusahaan yang mempunyai komitmen untuk membangun divisi R&Dnya sendiri.” Top (M-TB) Rema
Universitas Sumatera Utara
16. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks one hindrance is the lack of any incentive from the government to offset the costs involved. Tema (M-B) Rema bahwa Teks (M-TB)
salah satu adalah tidak terdapatnya insentif dari halangan pemerintah untuk mengimbangi biaya yang dibutuhkan. Top (M-B) Rema
17. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks the results of painstaking are often “lifted” by competitor companies research Tema (M-B) Rema sehingga Teks (M-TB)
jerih payah dari acap kali diserobot begitu saja oleh suatu riset perusahaan pesaing. Top (M-B) Rema
18. Pergeseran Tema kompleks menjadi tema sederhana Fortunately we were able to come up with solutions that were easy to use Antar (M-TB) Top (M-B) Rema Kami Tema (M-B)
beruntung telah menemukan jalan keluar yang mudah penggunaannya Rema
19. Pergeseran Tema kompleks menjadi tema sederhana and which solved the problem. Teks (M-TB) Teks (M-TB) Rema dan Tema (M-TB)
menyelesaikan masalah. Rema
20. Pergeseran Tema majemuk tak bermarkah menjadi bermarkah says Kuntjahjo. Tema (M-TB) Rema demikian Tema (M-B)
menurut Kuntjahjo. Rema
Universitas Sumatera Utara
21. Pergeseran Tema kompleks menjadi tema sederhana because it ’s what they know. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema karena Tema (M-TB)
merupakan sesuatu yang telah dikenal. Rema
22. Penambahan Tema topikal where idealism reigns Teks (M-TB) Top (M-B)
is very important”.
“bagi para sebuah di mana ilmuwan, lingkungan Top (M-TB) Top (M-B) Teks (M-TB)
Rema idealisme Top (M-B)
masih berjaya sangatlah penting.” Rema
23. Pergeseran Tema majemuk menjadi tunggal It ’s not so important that the technology be terribly advanced, Tema (M-B) Rema “Bukan teknologi yang sangat yang dipentingkan. maju Tema (T-B) Rema 24. Pelesapana Tema topikal for instance even integrated textile technology Top (M-TB) Teks (M-TB) Top (M-B) Bahkan Teks (M-TB)
teknologi tekstil yang terpadu saja Top (M-B)
would be an advance “
adalah suatu kemajuan,“
25. Pergeseran kompleks menjadi Tema sederhana if our quality is compared with the production from China and Thailand.” Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bila Tema (M-TB)
dibandingkan dengan produksi Cina dan Thailand.” Rema
26. Penambahan Tema tekstual dan topikal their fellow civil in the Ministry will some day realise the need to spend servants of Finance more on technology development. Top (M-B) Top (M-TB) Rema
Universitas Sumatera Utara
bahwa
pada satu hari
rekanrekan mereka
di Departemen Keuangan
Teks (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-B)
Top(M-TB)
menyadari kebutuhan untuk lebih banyak lagi mengeluarkan dana bagi pengembangan teknologi. Rema
27. Pergeseran pada Tema topikal majemuk tak bermarkah After all, technology should be an on-going process, they argue. Teks (T-TB) Top (T-B) Rema Menurut bagaimanapun teknologi mereka, juga Top (M-TB) Teks (T-TB) Top (T-B)
seharusnya adalah suatu proses yang berlanjut terus menerus. Rema
28. Pergeseran pada Tema tekstual menjadi topikal that Indonesia needs technology but not high-tech. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Menurut para spesialis Indonesia dari Bank Dunia, Top (T-TB) Top (T-B)
memang membutuhkan teknologi, namun bukanlah teknologi canggih. Rema
29. Pergeseran pada Tema menjadi topikal The growth of industry R&D departements may help to solve that problem, Tema (M-B) Rema Perkembangan divisi di dalam industri R&D Top (M-B) Top (M-TB)
mungkin masalah,
dapat
menyelesaikan
Rema
Teks E: Analisis Tema-Rema yang Mengalami Pergeseran dalam Teks “The Importance of English in Indonesia” By Adim Soedarsono “Pentingnya Bahasa Inggris di Indonesia” Oleh Adim Soedarsono (Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) 1. Pergeseran pada Tema tekstual dan topikal menjadi tema so it is better Teks (M-TB) Top (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
maka Tema (M-TB)
sebaiknyalah Rema
2. Pergeseran pada Tema menjadi topikal dan tekstual A lot of effort is made by Indonesians to be able to speak Tema (M-B) Rema Banyak usaha-usaha Top (M-B)
yang Teks (M-TB)
dilakukan orang untuk dapat berbicara Rema
3. Pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah In Indonesia at the moment, a perequisite to get a job Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Sekarang ini
di Indonesia
Top (M-TB)
Top (M-TB)
is Rema
untuk dapat lebih diutamakan memperoleh pekerjaan Top (M-B) Rema
4. Pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah that the applicant knows English well, both written and spoken. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema untuk orang-orang
Yang
Top (M-TB)
Teks (M-TB)
bisa berbahasa Inggris dengan baik, baik lisan maupun tulisan Rema
5. Pergeseran pada Tema topikal majemuk bermarkah So, that being it automatically forces people to try to the case, communicate well in English, Teks (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B) Rema Otomatis Teks (M-TB)
dengan adanya memaksa masyarakat untuk lebih berusaha masalah untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa tersebut Inggris dengan baik Top (M-TB) Rema
6. Terjadi pergeseran pada Tema kompleks menjadi Tema sederhana English is one of the compulsory subjects in Junior and Senior High Schools all over Indonesia. Tema (M-B) Rema maka
Bahasa Inggris
dijadikan salah satu pelajaran wajib di SMP dan SMA di seluruh Indonesia,
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Rema
7. Terjadi pergeseran pada Tema kompleks menjadi Tema sederhana Therefore, the government is expecting Teks (M-TB) Top (M-B) Rema karena itu Tema (M-TB)
diharapkan Rema
8. Terjadi pergeseran pada Tema kompleks menjadi Tema sederhana that Indonesians won’t be “blind” as regards English. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema masyarakat Indonesia Tema (M-B)
tidak “buta” bahasa Inggris. Rema
9. Pergeseran pada Tema sederhana menjadi kompleks This is because the first language in Indonesia is Indonesian Tema (M-B) Rema Karena Teks (M-TB)
di umumnya bahasa Indonesia, pertama Top (M-TB) Top (M-TB) Top (M-B)
adalah bahasa Indonesia Rema
10. Pergeseran pada Tema sederhana menjadi kompleks English is the foreign language. Tema (M-B) Rema Jadi Teks (M-TB)
bahasa Inggris Top (M-B)
adalah bahasa Asing. Rema
11. Pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Their aim is to help Indonesians who want to be fluent in English. Tema (M-B) Rema Yang Tema (M-TB)
bertujuan untuk membantu orang-orang memperlancar bahasa Inggris mereka. Rema
yang
ingin
12. Pergeseran pada Tema sederhana menjadi kompleks There are those Tema (M-B) Rema
Universitas Sumatera Utara
Ada Top (M-TB)
yang Teks (M-TB)
menjanjikan Rema
13. Pergeseran pada Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Also there are foreigners who come to Indonesia, not as tourists, but people who study Indonesia’s cultures. Tema (M-B) Rema Dan Tema (M-TB)
juga ada orang asing yang datang ke Indonesia, bukan sebagai turis, tapi yang mempelajari budaya Indonesia. Rema
14. Pergeseran pada Tema majemuk tak bermarkah menjadi bermarkah I mean, Tema (M-B) Rema Maksudnya Tema (M-TB)
Rema
15. Pergeseran pada Tema kompleks menjadi Tema sederhana. So, that is a little bit about how important English is in Indonesia. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Itu Tema (T-B)
lah sedikit cerita tentang pentingya bahasa Inggris di Indonesia. Rema
16. Pergeseran pada Tema tunggal bermarkah menjadi tak bermarkah It also happened Tema (T-B) Rema Karena Tema (T-TB)
pentingnya Rema
17. Pergeseran pada Tema kompleks menjadi Tema sederhana that another U.S. Student who studied came back to Indonesia in in Indonesia (1988/1989) 1992 Teks (M-TB) Top (M-B) Rema pernah juga siswa Amerika yang dulu belajar 1 tahun di Indonesia ada (th.1988/1989) kemudian kembali ke Indonesia di tahun 1992 Tema (M-TB) Rema
Universitas Sumatera Utara
Teks F: Analisis Tema-Rema yang Mengalami Pergeseran dalam Teks “Folktale” “Dongeng Pak Amatkuat” (Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) 18. Penambahan Tema topikal majemuk tak bermarkah Because heavy rain had fallen overnight. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Karena Teks (M-TB)
semalam hujan Top (M-TB) Top (M-B)
turun deras sekali. Rema
19. Pergeseran Tema tekstual dan topikal bermarkah menjadi topikal tak bermarkah That there ’s a very strong person in the village. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema di desa ini Tema (M-TB)
ada orang yang kuat sekali. Rema
20. Pelesapan Tema antarpersona tak bermarkah Where does he Antar (T-TB) Antar (T-TB) Top(T-B) Di manakah Antar (T-TB)
ia Top (T-B)
live? Rema
tinggal? Rema
21. Pergeseran Tema majemuk menjadi tunggal “I ’m the one who is known a sthe strong one in the village. Tema (M-B) Rema Saya Tema (T-B)
lah orang yang terkenal kuat di desa ini Rema
22. Pelesapan Tema tekstual And now Teks (T-TB) Top (T-TB) Sekarang Top (T-TB)
Bapak pun Top (T-B)
you Top (T-B)
want me to help.” Rema
hendak minta tolong pada saya.” Rema
23. Pergeseran Tema majemuk menjadi tunggal “it ’s not that I don’t want to help you.
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B) “Saya Tema (T-B)
Rema bukannya tidak mau membantu Bapak. Rema
24. Pergeseran Tema majemuk tak bermarkah menjadi tema tunggal bermarkah and do it youself first!” Tema (M-TB) Rema Bapak Tema (T-B)
berusaha dahulu!” Rema
25. Pergeseran pada Tema majemuk menjadi tunggal Pak Sudin got off his cart, he whipped his horse. Tema (M-B) Rema Pak Sudin Tema (T-B)
turun dari gerobaknya. Rema
26. Pergeseran Tema majemuk menjadi tunggal he whipped his horse. Tema (M-B) Rema Ia Tema (T-B)
memecut kudanya. Rema
Teks G: Analisis Tema-Rema yang Mengalami Pergeseran dalam Teks “Back to My Homeland” “Kembali Ke Tanah Air” (Majalah Pelangi, Volume 9, Tahun 1993) 27. Pelesapan Tema topikal majemuk bermarkah With my 9 (from and I heavy AFS Indonesia) hearts friends Top Top Top Teks Top (M-TB) (M-B) (M-TB) (M-TB) (M-B) Dengan berat hati
saya
bersama 9 (dari teman-teman Indonesia) AFS saya
left Sydney Airport on 9 January 1993 at 11.15 am Sydney time. Rema
meninggalkan Bandara (Pelabuhan Udara) Sydney tanggal 9 Januari 1993,
Universitas Sumatera Utara
Top (M-TB)
Top (M-B)
yang lain Top (M-TB)
Top (M-TB)
pukul 11,15 waktu Sydney. Rema
28. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tidak bermarkah (it seems funny, Tema (M-B) Rema (kelihatan lucu Tema (M-TB)
Rema
29. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tidak bermarkah I met my parents and sister in the afternoon, Tema (M-B) Rema Sore Tema (M-TB)
bertemu dengan orang tua dan kakak, Rema
30. Pergeseran Tema tekstual dan topikal menjadi tema sederhana and we were very happy. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema kami Tema (T-B)
sangat senang sekali. Rema
31. Pergeseran Tema kompleks menjadi tema sederhana My impressions at being back in my homeland were Top (M-B) Top (M-TB) Top (M-TB)
Rema
Kesan saya kembali ke tanah air yaitu Tema (M-B) Rema 32. pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana That I was happy to see the coconut tree, rice fields and the smiles of the villagers. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Saya Tema (M-B)
senang melihat pohon kelapa dan sawah serta senyum orangorang desa. Rema
33. pergeseran Tema majemuk tak bermarkah menjadi bermarkah and always closed my eyes Tema (M-TB) Rema
Universitas Sumatera Utara
saya Tema (M-B)
selalu memejamkan mata Rema
34. Pergeseran pada Tema kompleks menjadi Tema sederhana when we met trucks and buses. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema bila Tema (M-TB)
berpapasan/ bertemu dengan truk atau bis, Rema
35. Pergeseran Tema tunggal bermarkah menjadi majemuk tak bermarkah They ‘re so crazy. Tema (T-B) Rema yang Tema (M-TB)
benar-benar gila. Rema
36. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana Actually it wasn’t too hot (only 26’C) Antar (T-TB) Top(M-B) Rema Sebetulnya Tema (T-TB)
tidak terlalu panas, (cuma 26’C), Rema
37. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana but the hunidity in the air made me sweaty and sticky. Teks (M-TB) Top (M-B) Top (M-TB) Rema cuma kelembaban udara Tema (T-B)
membuat saya berkeringat dan melekat. Rema
38. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah It was back to my home town (Kudus) on the morning of 11 January, Tema (M-B) Rema Kembali Tema (M-TB)
ke kota saya (Kudus) pada tanggal 11 Januari, pagi, Rema
39. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana and I was so excited. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema saya sangat senang.
Universitas Sumatera Utara
Tema (M-B)
Rema
40. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks Much had changed, Tema (M-B) Rema Banyak Top (M-B)
yang Teks (M-TB)
sudah berubah, Rema
41. Penambahan Tema topikal majemuk tak bermarkah Because I ate a lot Teks (M-TB) Top (M-B) Rema Karena Teks (M-TB)
sehabis satu di Australia tahun Top (M-TB) Top (M-TB)
saya Top (M-B)
makannya jadi banyak. Rema
42. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks I had to eat rice 3 times a day. Tema (T-TB) Rema Ya, Teks (T-TB)
Saya Top (T-B)
tiga kali sehari Top (T-TB)
makan nasi terus. Rema
43. Pergeseran Tema tunggal bermarkah menjadi majemuk tak bermarkah I went back to school on 14 January 1993. Tema (T-B) Rema Kembali Tema (M-TB)
ke sekolah tanggal 14 Januari 1993, Rema
44. Pergeseran Tema tunggal bermarkah menjadi majemuk tak bermarkah I was a bit shocked being back at school in Indonesia Tema (T-B) Rema agak kaget Tema (M-TB)
dengan sekolah di Indonesia Rema
45. Pergeseran Tema tunggal bermarkah menjadi tak bermarkah (it seemed more confusing for me). Tema (T-B) Rema (terasa
lebih membingungkan saya).
Universitas Sumatera Utara
Tema (T-TB)
Rema
46. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah I would get used to it very quickly. Tema (M-B) Rema akan terbiasa Tema (M-TB)
segera. Rema
47. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah I think Tema (M-B) Rema Kiranya Tema (M-TB)
Rema
Teks H: Analisis Tema-Rema yang Mengalami Pergeseran dalam Teks “Caring of Humanity” By: M. Azar “Mempedulikan Nasib Kemanusiaan” Oleh: M. Azar (Buku Pidato Tiga Bahasa Karya M. Azar, 2007) 1. Pergeseran pada Tema antarpersona May the and blessing be upon Allah’s prophet Muhammad peace of Allah p.b.u.h who has changed human life from oppressing to caring others, loving and helping each other. Antar Top Teks Top Rema (M-TB) (M-B) (M-TB) (M-B) Shalawat dan
salam
semoga
Top (M-B)
Top (M-B)
Antar (M-TB)
Teks (M-TB)
terlimpahkan kepada nabiyullah Muhammad saw yang telah merubah hidup manusia dari penindasan menuju kepedulian, kasih sayang serta saling menolong sesama manusia. Rema
2. Pergeseran pada Tema bermarkah menjadi tak bermarkah It is a special happiness that in this moment Tema (M-B) Rema Universitas Sumatera Utara
Adalah Tema (M-TB)
kebahagiaan tersendiri bagi saya di waktu ini, Rema
3. Pergeseran pada Tema kompleks menjadi Tema sederhana My brothers, there are people who worship in mosque from day to day, month to month, even years to years. Antar (M-B) Top (M-B) Rema Saudara-saudara sekalian, Tema (M-B)
ada beberapa orang yang sibuk beribadah di mesjid berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Rema
4. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks which makes them neglected. Tema (M-TB) Rema sehingga anak-anaknya Teks (M-TB) Top (M-B)
dan Teks (M-TB)
isterinya Top (M-B)
terlantar. Rema
5. Pergeseran Tema bermarkah menjadi tak bermarkah Not enough food to live healthy, not enough clothes to warm their bodies, and not enough facility to live properly. Tema (M-B) Rema Makan Tema (M-TB)
tidak memenuhi standard kesehatan, pakaian compangcamping, dan fasilitas rumah jauh dari kelayakan Rema
6. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah There are some Tema (M-B) Rema Ada pula Tema (M-TB)
beberapa kaum Rema
7. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah Others leave their house for concentrating to worship on mountains, in caves, or in forests. Tema (M-B) Rema Yang Tema (M-TB)
meninggalkan rumah tangganya untuk konsentrasi ibadah di gunung-gunung, di gua-gua dan di hutan-hutan. Rema
Universitas Sumatera Utara
8. Pergeseran Tema tekstual dan topikal menjadi Tema that religion teaches us to let the orphan and neglect the poor? Teks (M-TB) Top (M-B) Rema agama Tema (M-B)
mengajarkan kita untuk membiarkan anak-anak yatim, orangorang miskin, dan anak-anak terlantar? Rema
9. Pergeseran Tema bermarkah menjadi tak bermarkah “Righteousness does not consitst in whether you face towards the east or the west. Tema (M-B) Rema “Bukanlah Tema (M-TB)
menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan Rema
10. Pergeseran Tema sederhana menjadi Tema kompleks The righteous is he who believes in Allah and the last Day, in the angels and man the book and the prophets, who for the love of Allah gives his wealth to his kinsfolk, to the orphans, to the needy, to the wayfarers, and to the beggars, and the redemption of captives, who attends to his prayers and pays the alm-tax, who is true to his promises and steadfast in trial and adversity and in times of war, such are the true believers. Tema (M-B) Rema Akan tetapi
Sesungguhnya
kebajikan itu
ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir ( yang memerlukan pertolongan) dan orangorang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalan peperangan.
Teks Teks Top (M-B) (M-TB) (M-TB) 11. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks Such are the God fearing.” Tema (M-B) Rema
Rema
Universitas Sumatera Utara
dan Teks (M-TB)
mereka itulah Top (M-B)
orang-orang yang bertaqwa.” Rema
12. Pergeseran Tema kompleks menjadi tema sederhana “Have you thought of him that denies the last judgement Antar (M-TB) Top (M-B) Rema “Tahukah Tema (M-TB)
kamu (orang) ) yang mendustakan agama Rema
13. Pergeseran Tema topikal tak bermarkah menjadi tekstual tak bermarkah Honourable audience in this presentation, we all see Antar (M-B) Top (M-TB) Top (M-B) Rema Hadirin Antar (M-B)
peserta kutbah Antar (M-TB)
yang Teks (M-TB)
saya Top (M-B)
hormati, Rema
14. Pergeseran tema sederhan menjadi tema kompleks There are still many orphans, and beggars on the streets and poor huts on dirty area. Tema (M-B) Rema Sama-sama telah
kita
Top (M-TB) Top (M-B)
lihat masih banyaknya anak-anak yatim, anak-anak terlantar, gubuk-gubuk reot di kawasan-kawasan kumuh, peminta-minta di jalan-jalan raya. Rema
15. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah It means Tema (M-B) Rema Artinya Tema (M-TB)
Rema
16. Pergeseran Tema tekstual menjadi antarpersona dan topikal that besides teaching them to be patient, not to steal and live moderately, Teks (M-TB) Teks (M-TB) Rema semestinya kita di samping memberi pengarahan mereka untuk bersabar, tidak memintaminta, dan hidup sederhana, Antar (M-TB) Top (M-B) Teks (M-TB) Rema
Universitas Sumatera Utara
17. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah it ’s also a must to help materially, Tema (M-B) Rema berkeharusan Tema (M-TB)
memberi bantuan materi, Rema
18. Pergeseran Tema sederhana menjadi kompleks but do not care the poor, the orphans, the widows, the captives Tema (M-TB) Rema Namun
pada saat kita yang sama
Teks (M-TB)
Top (M-TB)
Top (M-B)
tak mempunyai kepedulian terhadap orang miskin, anak yatim, wanita janda, para tawanan, Rema
19. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana “Once upon a time there was a man walking thirstily Top (M-TB) Top (M-B) Rema Pernah ada Tema (M-TB)
seorang laki-laki berjalan kemudian kehausan, Rema
20. Pergeseran Tema kompleks menjadi Tema sederhana then he got into a well and drank. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema lantas turunlah Tema (M-TB)
ia ke dalam sumur dan meminumnya. Rema
21. Pergeseran Tema majemuk bermarkah menjadi tak bermarkah there was a dog licking dew of thirsty. Tema (M-B) Rema tak tahunya Tema (M-TB)
ada seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya menjilati embun karena kehausan. Rema
22. Penambahan Tema tekstual thus Allah Teks (M-TB) Top (M-B) maka
Allah pun
forgive the man, Rema kemudian
memberi ampunan keopada
Universitas Sumatera Utara
Teks (M-TB)
Top (M-B)
si laki-laki tadi. Rema
Teks (M-TB)
23. Pergeseran Tema topikal menjadi tekstual “Every growing flesh there is reward”. Top (M-B) Top (M-B) “Setiap daging Top (M-B)
yang Teks (M-TB)
tumbuh mendapat ganjaran.” Rema
24. Pergeseran Tema topikal menjadi tekstual Related to Imam Bukhari from Abu Hurairah r.a., Top (M-TB) Dan
Iman Bukhari
Teks (M-TB)
Top (M-B)
Rema
Rasulullah p.b.u.h. said: Top (M-B) Rema
meriwayatkan dari Abu Hurairah, r.a. dari nabi saw bersabda: Rema
25. Pergeseran Tema tekstual menjadi topikal or didn’t let it out so that it ate earth’s insect?” Teks (M-TB) Antar (M-TB) Rema tidak pula
engkau
Antar (M-TB)
Top (M-B)
melepaskannya sehingga si kucing makan serangga-serangga bumi ?. Rema
26. Pergeseran Tema topikal tak bermarkah menjadi topikal bermarkah My brothers, caring for animal will send someone to heaven, Antar (M-B) Top (M-TB) Rema saudara-saudara sekalian, Antar (M-B)
sikap kepedulian terhadap menjadikan seseorang masuk hewan saja ke dalam surga, Top (M-B) Rema
27. Penambahan Tema antarpersona whom Allah has honoured over all creature. Teks (M-TB) Top (M-B) Rema yang
jelas-jelas
Allah
Teks (M-TB)
Antar (M-TB)
Top (M-B)
telah memuliakan manusia di atas semua makhluk yang ada. Rema
Universitas Sumatera Utara