Seminar Nasional PengernbanganJarak Pagar (Jatroph ewcas Linn) Untuk Biodiesel d m NLinyak Bakar, Bogor, 22 Desernber 2005
SlSTEM BUDIDAM TANAMAN JARAK PAGAR (Jafroplsa ccrsws Linn) Dr. Ir. Hafiyadi
L PENDAMULUAN Krisis energi di Indonesia Wususnya energi dari bahan bakar fosil yang bersifat non renewable terjadi akibat semakin menipisnya adangan bahan bakar minyak sehingga rnenyebabkan meningkatnya harga BBM. Untuk itu Indonesia pedu rnencari sumber-sumber bahan bakar altematif yang bersifat renewable yang dapat dikembangkan di Indonesia. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu melalui penggunaan biodiesel dirnana bahan bakunya berasai dari tanarnan sehingga ketersediaannya lebih kontinyu. Seiain itu, penggunaan biodiesel lebih bersifat ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi gas GO2 dan CO di alam. Beberapa jenis tanaman yang memitiki potensi sebagai sumber bahan bakar antara lain kelapa sawit, kelapa, kemiri, singkong, tebu, jarak pagar, nyamplung dan sebagainya. Mengingat minyak kelapa sawit dan minyak kelapa banyak dirnanfaatkan sehgai rninyak rnakan (edible oif), maka peluang pemanfaatan jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel lebih besar. Minyak jarak pagar tidak temasuk dalam kategori minyak mzkan (non edible 08) sehingga pemanfaatan jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel tidak akan rnengganggu penyediaan kebutuhan minyak makan nasicmai, kebuhuhan industri oteokimia, dan ekspor
GPO. Seiarna ini tanaman jarak pagar hanya ditanam sebagai pagar dan tidak diusahakan secara khusus. Secara agronomis, tanaman jarak pagar dapat beradaptasi dengan lahan maupun agroklimat di Indonesia bahkan tanarnan ini dapat tunbuh dengan baik pada kondisi kering (curah hujan < 500 mm per tahun) rnaupun p d a fahan dengan kesuburan rendah (lahan rnarjinal dan tahan kritis). Mralaupun hnaman jarak tergolong tanaman yang tahan dan mudah turnbuh, tetapi ada pmasafahan yang dihadapi dalam agFibisnis saat ini yaitu belurn adanya varietas atau klon unggul, jumlah ketersediaan benih terbatas, teknik budidaya yang belum memadai dan sistern pernasamn serta harga yang befurn rnemiliki standar.
Seminar Naslonal Pengembangan Jarak Pagar (Jmapha Gurcas Linn) Untuk Biodiesel dan Mnyak B&x, Bogor, 22 Desernber 2005 il. JENlS DAN MBRFOLOGI TANAMAN JARAK Di Indonesia terdapat berCMgai jenis tanaman jarak antara lain jarak
kepyar (Ricinus communis), jarak baii (Jafropha podagriGa ), jarak ulung (Jafropha gossypifo/ia L.) dan jarak pagar (Jafmpha cuaas). Diantara jenis tanaman jarak tersebut yang memiiiki potensi sebagai penghasil minyak bakar (biofuel) adalah jarak pagar (Jafropha &usas). Jarak pagar telah lama dikenal masyarakat di berbagai daerah Indonesia, yaitu sejak diperkenalkan oleh bangsa Jepang pada tahun 1942-an, yang mana rnasyarakat diperintahkan untuk melakukan penanaman jarak sebagai pagar pekarangan. Beberapa nama daerah (nama lokal) yang diberikan lepada Eanaman jarak pagar ini antara lain Sunda Qarakkosta, jarak budeg), J a m oarak gundul, jarak pager), Madura (kalebe paghar), Bali oarak pager), Nusatenggara (Iulu !' .au, paku kase, jarak pageh), Alor (kuman nerna), Sulawesi oarak kosta. jar& wolanda, bindalo, bintaio, tondo utomene), Matuku (ai huwa kamala, b;at9caL, ad of^). Tanaman jarak pagar tennasuk famili Euphofiiaceae, satu famili dengan karet dan ubikayu. Pohonnya bewpa perdu dengan tinggi tanaman 1-7 m, bercabang fidak teratur. Batangnya berkayu, siiindris dan bifa terluka mengetuarkan getah. Daunya bempa daun tunggaf, berlekuk, bersudut 3 atau
5, tulang daun menjari dengan 5-7 tulang utama, warna daun hijau (pemukaan bagian bawah lebih pucat dibanding bagian atas). Panjang tangkai daun antara 4-15 m. Bunga bewarna kuning kehijauan, bempa bunga majemuk be&entuk malai, bemmah satu. Bunga jantan dan bunga betina tersusun dalam rangkaian behntuk cawan, munml diujung batang atau ketiak daun. Buah benrpa buah kotak berbentuk bulat telur, diameter 2 4 cm,bemama hijau ketika rnasih muda dan kuning jika masak. Buah jarak
[email protected] mang yang rnasing - rnasing mang diisi 3 biji. Biji behentuk bulat
lonjong, w r n a coktat kehitaman. Biji iniiah yang banyak mengandung minyak dengan rendernen sekitar 30 - 40 % ill. SISTEM BUDIDAYA TAMAMAN Sistern budidaya tanaman jarak pagar selama ini belum dilakukan masyarakat untuk tujuan agn'bisnis. Umumnya tanaman ini ditanam sebagai pagar pernbatas pekarangan sehingga namanya dikenal sebagai jarak pagar.
Dalarn pengemhngan budidaya tanaman jarak pagar untuk fujuan agribisnis
Seminar Nasional Pengembangan Jarak Pagar ( J d r o p h w c m Linn) Unhrk Biodiesel dan Minyak Bakar, Bogor, 22 Desember 2005 periu diperhatikan persyarabn lingkungan tumbuh dan aspek keagronomian (budidaya) sebagai berikut :
A. Persyaratan Lingkungan Tumbuh Tanaman jarak pagar dikenal sebagai tanaman yang cukup bandel, dalam arti mudah beradaptasi terhadap lingkungan tumbuhnya, menghendaki lingkungan tumbuh yang optimal bagi pertumbuhannya, yaitu ketinggian tempat 0-1000 m di atas pemukaan laut, suhu berkisar antara 18 O C - 30 OC. Pada daerah dengan suhu rendah (< 18
OC)
menghambat pertumbuhan,
sedangkan pada suhu tinggi (> 35 O 6)menyebabkan gugur daun dan bunga, buah kering sehingga produksi menumn. Curah hujan antara 300 mrn - 1200 rnm per tahun. Dapai tumbuh pada tanah yang kurang subur, tetapi memiliki drainase baik, tidak tergenang, dan pH tanah 5,0 - 6,s. Berkaitan dengan ha1 tersebut tanaman ini potensial untuk dikembangkan pada daerah yang kering maupun maoinal. B. Persiapan Lahan Persiapan lahan yang perlu dilakukan meliputi pembukaan lahan (land
clearing),pengajiran dan pembuatan iubsng tanam. Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari sernak belukar tenrtamh disekitar tempat tanam. Pengajiran dilakukan dengan mnanapkan ajir jdae '~arnbuatau batang kayu) dengan jarak tanarn disesuaikan dengan renai7a populasi tanaman yang dihampkan. Penanaman dengan jarak tanam 2 rn x 3 m (populasi 1600 pohonlha), 2 m x 2
rn (populasi 2500 pohonlha) atau 1,5 m x 2,0 rn (populasi 3300 pohonha). Pada areal yang miring sebaiknya digunakan sistem kontur dengan jarak datarn barisan 1:s m. Ukumn iubang tanam tergantung dari bahan tanam yang digunakan. Jika bahan tanam berasal dari bibit dalam polibag lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 em. Sedangkan jika bahan tanam berupa stek (Iangsung tanam) lubang tanam dibuat dengan tugal yang terbuat dari kayu bulat berdiameter 3 cm dengan pengolahan tanah terlebih dahulu.
C. Pemb'rbhn Pembibitan tanaman jarak &pat dlakukan dengan rnenggunakan bahan tanam bemsai dari setek cabang atau batang, maupun benih. Bahkan penyediaan bibit dengan teknik
kultur jaringan
dirnungkinkan.
Jika
Seminar Nasional Pengembangan Jar& Pagar (fdropha c u m Linn) Untuk Biodiesel dan mnyak Bakar, Bogor, 22 Desember 2005 menggunakan setek dipilih cabang atau batang yang telah eukup bekayu. Sedangkan untuk benih dipilih dari biji yang telah wkup tua yaitu diambii dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitarn. Saat ini di lndonesia belum ada varietas maupun Won unggui jarak pagar, sehingga sumber benih masih mengandalkan pengumpuikan dan' petani. Peluang untuk penelitian ke arah r'nj masih sangat luas sehingga menjadi tantangan bagi perguruan tinggi maupun lenbaga atau balai penelitian. Pembibitan dapat dilakukan di polibag atau di bedengan. Setiap polibag diisi media tanam bentpa tanah lapisan atas (top soil) dan dicampur pupuk kandang lebih baik. Wasil penelitian penggunaan pupuk kandang (2 : I-dan 'I : I) menghasilkan peaumbuhan dan kondisi bibit yang lebih baik dibandingkan tanpa pupuk kandang. Setiap polibag ditanami 1 (satu) benih. Lama di pembibitan 2 bulan. Kegiatan yang dilakukan selama pembibitan antara lain penyirarnan (setiap hari 2 kali pagi dan sore), penyiangan, dan seleksi.
Kegidan penanaman sebaiknya dilakukan pada awal atau setarna musim penghujan sehingga kebutuhan air bagi tanaman cukup tersedia. Bibit yang ditanarn dipilih yang sehat dan cukup kuat serta tinggi bibit sekitar 50 em atau lebih. Saat penanaman tanah disekitar batang tanarnan dipadatkan dan pemukaannya dibuat agak embung. Penanaman dapat juga dilakukan secara langsung dl' lapangan (tanpa pembibitan) dengan rnenggunakan stek =bang
atau batang. Datarn pembudidayaan tanaman jarak disarankan
menerapkan sistern turnpangsari dengan tanaman lain seperti jagung, vvijen atau padi ladang sehingga selain rnengurangi resiko serangan hama penyakit juga divesifikasi hasil. Jika pala penanaman dengan turnpangsari maka jarak tanam digunakan jarak agak tebar misalnya 2.0 m x 3.0 m
Gutrna disekitar tanarnan dikendafikan baik secara manual / rnekanis maupun s e a m kimia. Pelaksanaan pengendalian gulma dapat bersamaan dengan kegiatan pembumbunan barisan tanaman.
Seminar Nasional Pengembangan Jarak Pagar (JatrophaW G ~ SLinn) Untuk Biodiesel dan Minyak Bakar, Bogor, 22 Desernber 2005
F. Pernupukan Pada
prinsipnya pernberian pupuk
bertujuan untuk
menarnbah
ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Jenis dan dosis pupuk yang diperiukan disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah setempat. Belum ada dosis rekornendasi khusus untuk tanaman jarak pagar ini. Pada Tabel 1 disajikan perkiraan dosis pupuk tanaman jarak pagar. Tabel 1. Dosis Pernupukan Tanaman Jarak Pagar (glpohonftahun)
Tahun
SP-3 6
urea
KC1
Kieserit
2x20 2 x 30 2x40 2x60 2 x 80
2x5 2 x 10 2 x 50 2x20 2x20
ke 1
2 1 3 4 5 dst
2x20 2x40 2x60 2 x 100 2 x 150
j
2x20 2 x 30 2x50 2 x 75 2~100
Cara pernberian pupuk dilakukan sebagai berikut : o
pertarna dibuat parit kecil mengelifingi tanarnan sejauh % fajuk dengan kedaiaman sekitar 3 - 5 ern
o pupuk yang sudah disiapkan ditaburkan
I dirnasukkan ke dalam parit
o lubang parit selanju'inya ditutup dengan tanah dan dipadatkan
Pernberian pupuk organik disarankan untuk mempeaaiki struktur tanah.
G.Pernangkasan Pemangkasan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan jurnlah cabang produktif. Pemangkasan batang dapat mulai dilakukan pada ketinggian sekitar 20
cm dari pemukaan tanah untuk meningkatkan jumlah cabang.
Pernangkasan ditakukan pada bagian batang yang teliah cukup berkayu (wama mklat keabuabuan). Pemangkasan dilakukan secara periodik, selain n'iuk meningkatkan jumlah cabang produktif juga untuk mengatur tinggi tanarnan sehingga mudah dalarn pemelihara-aandan pemanenan.
M. Pengendalian Harna dan Penyakit Penanaman jarak pagar yang selarna ini telah dilakukan sebagaj tanaman tumpang sari dan tanaman pagar umumnya sedikit atau hampir tidak ada serangan harna dan penyakit yang berarti. Narnun penanaman secara
Seminar Nasional Pengembangan Jar& Pagar (Jatropha curc~sLinn) UntLEk Biodiesel dan Wnyak B a k q Bogor, 22 Desember 2005 luas dengan sistem monokultur berpotensi munculnya hama, yang apabila tidak ditangani dengan baik akan mengganggu pertumbuhan tanaman. Untuk itu pengendalian dapat dilakukan secara teknis maupun kimia. Hama yang menyerang tanaman muda terdin' atas ulat tanah, belalang dan ulat grayak. Harna yang menyerang tanaman dewasa terdiri atas hama pada batang (penggerek), ulat daun, serta hama bunga dan buah (kepik). Untuk itu pengendalian dapat difakukan secara teknis maupun kimia. IV. PAMEN DAN PRODUKTIVITAS
Tanaman jarak pagar (Jafmpha curcas) muki berbunga setelah umur 3
- 4 bulan, sedangkan pembentukan buah mulai pada umur 4 - 5 bulan. Bunga dan buah dapat terbentuk sepanjang tahun. Tanaman jarak pagar mempakan tanaman tahunan yang dapat hidup Iebih dari 20 tahun (jika dipeljhara dengan baik). A. Kriteria Panen
Panen dapat dilakukan setelah buah jarak cukup umur. Pemanenan buah dilakukan setelah biji masak. Biji masak dicin'kan dengan kulit buahnya yang benrbah warna dari kuning kecoklatan menjadi hitarn dan mengen'ng. Ciri lainnya yaltu kulit buah L e h k a sebagian secara aafami. Ketika kulit buah muiai mernbuka, berarti bijj di bagian dalarn buah jarak telah masak. Panen yang dilakukzn terlalu awaf akan menumnkan kandungan minyak, sementara bila panen terfarnbat dilakukan menyekbkan buah pecah sehingga biji yang jatuh ke tanah akan senakin banyak. B. Tekniik Pemanenan
Teknik pemanemn yang dapat dilakukankan p i t u dengan menggunmng atau rnemukul dahan bewlang-ulang hingga buah terlepas dan' dahan dan jatuh sehingga bisa dikumpujkan. Namun cara in't kumng efektif. Teknik pengarmpulan yang paling baik yaitu dilakukan dengan memetik buah secara langsung dari dahannya. Tingkat kemasakan buah dalarn satu malai (tros) tidak bermmaan, sehingga sebaiknya panen di lakukan per bcrah, namun ha! ini memerlukan biaya tinggi. OIeh kat-ena ifu umumnya panen dilakukan per malai dengan syarat 10 persen buahnya sudah menge~ng. Pemanenan dilakukan dengan tangan (manual) atau menggunakan pisau yang tajam atau gunting untrrk memotong tangkai malai di k w h kedudukan buah. Pada
Seminar Nasional Pengembangan Jarak Pagar (Jdpopk curcas Linn) Untuk Biodiesel dan Niinyak Bakar, Bogor, 22 Desember 2005 pohon yang tinggi, pemetikan buah dilakukan dengan rnenggunakan alat bantu b e m p galah, yaitu tongkat panjang yang dibagian ujungnya terikat kantong kecil.
6.Psoduksi Produksi akan stabil setelah tanaman benrmur lebih dari 1 tahun. Dengan tingkat populasi tanaman antara 2500-3300 pohonlha, maka tingkat produktivitas antara 6-10 ton biji I h a setelah tanaman berumur 5 tahun. ProduktiviBs tanaman tergantung dari sifat genetik tanaman, kondisi iklirn dan tanah setempat serta input produksi yang diberikan. Jika rendemen minyak s e b e s a r 35 % maka setiap ha lahan dapat diperoleh 2 , 5 - 3,ston minyak / ha / tahun.