KURIKULUM PROGRAM STUDI AKUNTANSI BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI STIE MURA LUBUKLINGGAU T.A. 2015/16
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA 1
Daftar Isi
Halaman Bab I
Pendahuluan
01
Bab II
Visi dan Misi
12
Bab III
Kurikulum Pendidikan Tinggi
14
Bab IV
Paradigma Kurikulum Pendidikan Tinggi
21
Bab V
Tahap tahap Penyusunan Kurikulum Program Studi
26
Bab VI
Capaian Pembelajaran
48
Bab VII
Struktur Kurikulum, Sebaran Mata Kuliah, dan Deskripsi Mata Kuliah
59
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
2
Kata Pengantar Segala Puji kami ucapkan bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya, sehingga buku Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau dapat terselesaikan. Buku ini disusun untuk dapat digunakan sebagai acuan penyelenggaraan perkuliahan yang berisikan Kurikulum, Tahap tahap Penyusunan Kurikulum, Struktur Mata Kuliah, Sebaran Mata Kuliah, dan Deskripsi Mata Kuliah, menyadari bahwa keberhasilan pembelajaran dan penilaian hasil belajar terkait dengan banyak aspek, maka diperlukan suatu acuan yang terstandar di berbagai aspek tersebut. Dengan tetap menyadari kekurangannya, buku panduan ini diharap dapat menjadi salah satu sumber acuan yang minimal dapat dipakai di dalam keseluruhan rangkaian aktivitas perkuliahan. Buku pedoman ini disusun dengan melibatkan seluruh unsur yang terkait dengan pelaksanaan kurikulum. Oleh karena itu dengan telah disahkannya buku ini, diharapkan semua pihak yang terkait seperti dosen, mahasiswa, dan karyawan mempunyai komitmen untuk melaksanakan aturan-aturan yang terdapat dibuku ini. Apresiasi dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyusunan dan penyempurnaan buku ini.
Lubuklinggau,
2016
Tim Penyusun
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
3
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di Perguruan Tinggi, kurikulum perlu direncanakan, dikembangkan, dan dimutakhirkan secara berkala seperti terlihat dalam Gambar1. Perencanaan, pengembangan dan pemutakhiran ini dilakukan dengan tetap mempertimbangkan perkembangan eksternal, seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kecenderungan perkembangan dunia industri, maupun perkembangan internal Perguruan Tinggi, Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Sekolah Tinggi dan Program Studi agar lulusan mampu menjawab tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan profesinya. Pengembangan kurikulum mencakup evaluasi dan pengembangan substansi materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran sebagai satu kesatuan model pembelajaran sesuai dengan sistem penjaminan mutu Sekolah Tinggi. Kurikulum dirancang berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong terbentuknya keterampilan berpengetahuan dan berpikir serta keterampilan kepribadian dan perilaku yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Subjek materi pembelajaran dalam kurikulum merupakan substansi keilmuan yang terus bertumbuh dan berkembang. Demikian pula, kebutuhan pengguna lulusan terhadap kompetensi lulusan juga mengalami perkembangan yang meminta respon dari profil lulusan yang dihasilkan dari suatu oleh suatu kurikulum pendidikan. Sedangkan kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan oleh dosen bersama para mahasiswa merupakan proses implementasi kurikulum yang bersifat dinamis dan hidup, serta diinginkan agar mencapai kompetensi pembelajaran secara efektif. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran, penyusunan dan penyelenggaraan kurikulum tidak bisa dilepaskan dari pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi kurikulum yang dilakukan terhadap proses
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
4
dan hasil penyelenggaraan sebelumnya, kekhasan dan kemampuan Program Studi, serta dihubungkan dengan kajian terhadap kebutuhan di masa mendatang.
Gambar 1. Siklus pemutakhiran kurikulum B. Dasar Pemikiran Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) berperan sebagai salah satu Program Studi, yang memiliki peran dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan membangun masyarakat yang sejahtera. Sebagaimana tertuang dalam Undang Undang No. 14 Tahun 2005, Perguruan Tinggi melalui Program Studinya mempunyai tugas untuk menyelenggarakan program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan Visi Terwujudnya Program Studi Akuntansi Yang Unggul dan menghasilkan alumni yang Memiliki Kompetensi, dapat Memanfaatkan Sistem Informasi Akuntansi dan Berakhlak Mulia Pada Tahun 2020. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) khususnya Program Studi Akuntansi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai penyelenggara Pendidikan dalam menghasilkan lulusan bidang akuntansi. Untuk menghasilkan lulusan bidang akuntansi yang berkualitas, kurikulum merupakan salah satu instrumen penting dalam proses pendidikan. Sebagaimana tertuang dalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, kurikulum pendidikan tinggi Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
5
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi. Dengan demikian tercapai tidaknya tujuan pendidikan akan sangat tergantung dari kurikulum yang diterapkan. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta tuntutan ke depan yang makin bersaing, diperlukan suatu sistem kurikulum yang mengikuti terhadap tuntutan zaman tapi tidak menghilangkan ciri khas Ilmu itu sendiri. Pada dasarnya penyiapan kurikulum dosen meliputi dua komponen pokok yaitu:
(i) komponen
kurikulum untuk memberikan bekal kompetensi kependidikan dan (ii) komponen kurikulum untuk memberikan bekal kompetensi substansi
materi yang akan
diajarkan.Proses Pengembangan kurikulum Program Studi Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) tidak terlepas dari upaya mengkaji sejarah perjalanan kurikulum itu sendiri. Perubahan kurikulum merupakan proses yang wajar terjadi dan memang seharusnya terjadi sebagaimana pernyataan Oliva (2004) “Curriculum change is inevitable and desireble”. Perkembangan Ipteks, kebutuhan masyarakat, kemajuan zaman, dan kebijakan baru pemerintah menyebabkan kurikulum harus berubah. Kehidupan di abad ini menghendaki dilakukannya perubahan sistem pendidikan tinggi yang bersifat mendasar. Bentuk perubahan-perubahan tersebut adalah: (i) perubahan dari pandangan kehidupan masyarakat lokal ke masyarakat dunia (global), (ii) perubahan dari kohesi sosial menjadi partisipasi demokratis, utamanya dalam pendidikan dan praktek berkewarganegaraan (Dikti, 2008). Terkait perubahan tersebut, pemerintah, melalui Peraturan Presiden RI
Nomor 8
Tahun 2012 mengeluarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor (Perpres nomor 8 tahun 2012). Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
6
KKNI yang terdiri atas sembilan jenjang memiliki implikasi terhadap kurikulum Perguruan tinggi. Setiap lulusan Perguruan tinggi, termasuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) harus mencapai jenjang tertentu dari KKNI. Lulusan prodi jenjang S1 harus mencapai KKNI level 6. Untuk itu, setiap prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) harus memperbaiki kurikulumnya disesuaikan dengan KKNI. Di samping mengacu pada KKNI, kurikulum Perguruan tinggi juga berbasis kompetensi (KBK). Konsep KBK dituangkan dalam Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002, yang mengacu kepada konsep pendidikan tinggi abad 21 UNESCO (1998), terdapat perubahan yang mendasar dimana luaran hasil pendidikan tinggi yang semula berupa kemampuan minimal penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum suatu prodi, diganti dengan kompetensi seseorang untuk dapat melakukan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikan tinggi ini yang semula penilaiannya dilakukan oleh penyelenggara pendidikan tinggi sendiri, dalam konsep yang baru penilaian selain oleh Perguruan tinggi juga dilakukan oleh masyarakat pemangku kepentingan (Dikti, 2008). Esensi KBK dan KKNI memiliki beberapa persamaan dalam sistem sertifikasi dan penghargaan. Orang yang memiliki sertifikasi kompetensi memiliki standar penghargaan. Sertifikasi kompetensi dilakukan oleh lembaga sertifikasi atau oleh pengguna. KKNI memiliki deskripsi generik yang menentukan kemampuan lulusan, apakah tingkat operator, teknisi/analis, atau jabatan ahli yang juga terkait dengan sistem penghargaan. KBK menggunakan istilah kompetensi, sedangkan KKNI menggunakan istilah capaian pembelajaran atau learning outcome (LO). Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja (Perpres Nomor 8, 2012). Terkait dengan adanya KKNI dan KBK Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) memandang perlu adanya perbaikan kurikulum di Program Studi Akuntansi STIE MURA. Pengembangan kurikulum merupakan proses Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
7
yang kompleks, multidimensi dan multilevel dimulai dari kurikulum yang ada. Selain mengacu pada tiga hal di atas, perbaikan kurikulum perlu didasari atas analisis past, present, dan future terhadap berbagai dimensi kehidupan. Demikian pula analisis SWOT terhadap kurikulum yang ada dan hasil tracer study terhadap kinerja lulusan. Selanjutnya, Program Studi Akuntansi STIE MURA perlu menetapkan kembali profil lulusan, learning outcome (LO), mata kuliah dan bobotnya, struktur kurikulum dan program semester, standar pembelajaran, dan penilaiannya. Perbaikan kurikulum perlu dilakukan secara sistemik dan menyeluruh. C. Tujuan Tujuan Penyusunan kurikulum Program Studi Akuntansi adalah: 1) Amanat statuta untuk melakukan pemutakhiran 2) Kurikulum 2016, merupakan kurikulum perubahan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi
Rawas (STIE MURA)
yang pertama, mengikuti KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia); 3) Pemutakhiran standar isi kurikulum dilakukan untuk merespon Perkembangan kebutuhan
masyarakat, keilmuan, regulasi, dan kemampuan sumberdaya; 4) Penguatan isi dan penyederhanaan struktur kurikulum dilakukan agar sesuai dengan Visi,
Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi Akuntansi 5) Mendefinisikan ulang standar isi kurikulum sebagai acuan bagi standar proses dan standar
penilaian pembelajaran yang lebih kokoh dan sederhana; dan 6) Sebagai standar isi bagi pengembangan courseware (bahan ajar) untuk berbagai program
pendidikan dan pengayaan konten terbuka pada Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau 7) Menetapkan kualifikasi lulusan di Program Studi Akuntansi 8) Menyusun Learning Outcome sesuai dengan deskripsi generik KKNI
D. Landasan 1) Landasan Yuridis a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional b. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen c. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
8
d. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) e. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan f. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Dosen g. Peraturan Pemerintah nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan h. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Dosen j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor k. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Dosen dan Angka Kreditnya. 2) Landasan Filosofis Pengembangan kurikulum prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) didasarkan atas berbagai filosofi seperti humanisme, esensialisme, parenialisme, idealisme, dan rekonstruktivisme sosial dengan pemikiran sebagai berikut: a. Manusia Indonesia sebagai makhluk Tuhan memiliki fitrah ilahi yang baik; mampu
untuk belajar dan berlatih untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan membentuk sikap cerdas, cendekia, dan mandiri. b. Pendidikan membangun manusia Indonesia seutuhnya yang Pancasilais; bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berperikemanusiaan, bermartabat, berkeadilan, demokratis, dan menjujung tinggi nilai-nilai sosial. c. Pendidikan membekali mahasiswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
progresif agar dapat eksis dan berjaya dalam kehidupannya. d. Pendidikan memperhatikan karakteristik dan kebutuhan mahasiswa, kebutuhan
masyarakat, kemajuan IPTEKS, dan kultur budaya bangsa Indonesia. e. Pendidik memiliki kompetensi profesional yang meliputi kompetensi kepribadian,
sosial, pedagogis, dan keahlian yang sesuai dengan bidang keilmuannya dan bekerja
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
9
secara profesional dengan prinsip ibadah, ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. f. Lembaga pendidikan merupakan suatu sistem yang mandiri, berwibawa, bermartabat
dan penuh tanggungjawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. 3) Landasan Teoritis Pengembangan kurikulum prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) didasarkan atas ilmu dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum sebagai berikut. a. Relevansi; kurikulum dan pembelajaran harus relevan dengan perkembangan IPTEKS,
kebutuhan masyarakat, dan perkembangan zaman. b. Kontinuitas; kurikulum S1, S2, dan S3 harus bersifat kontinu, terdapat keterkaitan dan
penjenjangan yang jelas. c. Fleksibilitas; kurikulum hendaknya memiliki fleksibilitas horizontal dan vertikal baik
dari segi isi maupun proses implementasinya. d. Efektivitas dan efisiensi; kurikulum didesain sedemikian rupa agar efektif dan efisien
di dalam implementasinya untuk mencapai learning outcome yang telah ditetapkan. Untuk level S1, misalnya, harus dapat diselesaikan dalam waktu empat tahun. e. Pragmatis; kurikulum yang telah disusun hendaknya dapat dilaksanakan atau
diimplementasikan dengan baik sesuai dengan berbagai kondisi yang ada di prodi. E. Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) Penyusunan kurikulum termasuk kurikulum pendidikan tinggi tidak lepas dari rujukan berbagai kebijakan maupun standar nasional yang disesuaikan dengan karakteristik pendidikan tinggi yang wajib menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Cakupan standar pendidikan tinggi lebih luas dari delapan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
10
Dengan terbitnya Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), kurikulum pendidikan tinggi juga sudah harus merujuk kepada cakupan capaian pembelajaran yang ditunjukkan oleh seorang lulusan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 mengamanatkan penerapan KKNI dalam lingkup pendidikan tinggi. Lebih jelas dikemukakan dalam Pasal 10 ayat 4 bahwa dalam lingkup Perguruan tinggi: 1. Setiap program studi wajib menyusun deskripsi capaian pembelajaran minimal
mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan jenjang 2. Setiap program studi wajib menyusun kurikulum, melaksanakan, dan mengevaluasi
pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan kebijakan, regulasi, dan panduan tentang penyusunan kurikulum progrm studi 3. Setiap program studi wajib mengembangkan sistem penjaminan mutu internal untuk
memastikan terpenuhinya capaian pembelajaran program studi. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah salah satu rujukan nasional untuk meningkatkan mutu dan daya saing bangsa Indonesia di sektor sumberdaya manusia melalui pencapaian kualifikasi sumberdaya manusia Indonesia yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dan sistem pelatihan kerja nasional, serta sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran. Peningkatan mutu dan daya saing bangsa akan sekaligus memperkuat jati diri bangsa Indonesia.
Terdapat dua kata kunci untuk mengkaitkan
antara kurikulum dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yaitu capaian pembelajaran (learning outcomes) dan kualifikasi. Pengemasan capaian pembelajaran ke dalam jenjang kualifikasi KKNI sangat penting untuk keperluan penyandingan maupun penyetaraan kualifikasi dan atau rekognisi antara tingkat pendidikan dan atau tingkat pekerjaan. Di samping itu, pengemasan capaian pembelajaran ke dalam KKNI juga penting untuk keperluan harmonisasi dan kerjasama saling pengakuan kualifikasi dengan negara lain, baik secara bilateral maupun secara multilateral. Pengembangan kurikulum prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) didasarkan atas berbagai kebijakan yang ada sebagai berikut. 1. Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI), Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
11
– MURA Lubuklinggau) menetapkan seluruh prodi memperbaiki kurikulumnya sesuai dengan jiwa KBK, KKNI, dan mengacu buku panduan ini. 2. Visi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA
Lubuklinggau) yaitu 3. Pemutakhiran kurikulum prodi. Semua prodi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) wajib meninjau kembali kurikulumnya secara serentak terhitung mulai bulan Januari 2014 dengan mengacu pada buku panduan ini sesuai dengan jiwa KKNI, KBK, kemajuan IPTEKS, kebutuhan masyarakat, serta visi-misi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) 4. Penggunaan kurikulum baru. Kurikulum baru hendaknya mulai diujicoba pada
perkuliahan mahasiswa baru pada bulan September tahun ajaran 2014-2015. 5. Penyediaan dana pemutakhiran kurikulum. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi
Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) menyediakan dana bantuan kepada setiap prodi untuk mengembangkan dan melaksanakan kurikulum baru tersebut. F. Tim Penyusun Kurikulum Penyusunan kurikulum melibatkan seluruh staf akademik dan stake holder yang dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk meliputi: 1. Tim Kurikulum Sekolah Tinggi 2. Tim Kurikulum Program Studi Tim Kurikulum Perguruan Tinggi
Tim Kurikulum Program Studi 1
Tim Kurikulum Program Studi 2
Tim Kurikulum Program Studi 3
Gambar 2. Tugas umum dan mekanisme koordinasi Tim Kurikulum
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
12
Tugas dan mekanisme koordinasi antar Tim Kurikulum secara rinci disusun dan disahkan dalam Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau) G. Luaran Penyusunan Kurikulum Terdapat 4 buah luaran penyusunan kurikulum yaitu: A) Buku Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE – MURA Lubuklinggau), Struktur buku kurikulum sebagai berikut : 1) Justifikasi a.
Evaluasi kurikulum sebelumnya
b. Tracer Study Alumni dan Industri c.
Acuan
2) Standar Isi a.
Rumusan profil lulusan dan capaian pembelajaran
b. Pemilihan dan rangkaian Bahan Kajian c.
Penyusunan Mata Kuliah, Struktur kurikulum, dan SKS
d. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Metode Pembelajaran 3) Implementasi a. Skema Ekuivalensi, Implementasi Transkip Ijazah b. Berita Acara Review setiap tahap peyusunan.
Dalam Buku Kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas (STIE MURA Lubuklinggau) terdapat bagian yang disusun dalam satu bahasa Bahasa Indonesia, yaitu : profil lulusan, capaian pembelajaran, struktur kurikulum, dan rencana pembelajaran semester. B) Ringkasan Kurikulum Ringkasan Kurikulum terdiri dari : 1. Ringkasan Program Studi yang memuat Nama Program Studi, Kode nomenklatur,
dan gelar lulusan; 2. Deskripsi singkat program studi meliputi sejarah program studi dan lingkup keilmuan; 3. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran; 4. Struktur Kurikulum; dan Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
13
5. Rancangan Pembelajaran Semester, 6. Ringkasan Kurikulum disusun dalam satu bahasa, Bahasa Indonesia.
C) Konten Transkrip Akademik Konten Transkrip Akademik adalah: 1. Ringkasan Program Studi meliputi Nama Program Studi, dan gelar lulusan; 2. Struktur Kurikulum; dan 3. Rancangan Pembelajaran Semester
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
14
BAB II VISI DAN MISI A. Visi STIE MURA Lubuklinggau Menghasilkan lulusan Sarjana dan Magister dalam bidang Manajemen dan Akuntansi yang memiliki kompetensi, mampu bersaing di tingkat Nasional dan Internasional dapat memanfaatkan teknologi dan berakhlak mulia pada Tahun 2035. B. Visi Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau Terwujudnya
Program Studi Akuntansi Yang Unggul dan menghasilkan alumni yang
Memiliki Kompetensi,
dapat Memanfaatkan Sistem
Informasi Akuntansi dan Berakhlak
Mulia Pada Tahun 2020” C. Misi Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau Dengan berpedoman Visi di atas Program Studi Akuntansi mempunyai misi sebagai berikut : a. Menyelenggarakan Proses Belajar Mengajar dan pelatihan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dibidang ilmu akuntansi dan dapat menerapkan sistem informasi akuntansi. b. Menyelenggarakan
Penelitian dibidang akuntansi publik dan akuntansi bisnis serta
Pengabdian kepada masyarakat sebagai pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi. c. Menyelenggarakan dan mengembangkan kerja sama kemitraan dengan berbagai lembaga, pemerintah, BUMN, BUMS dan instansi lain sebagai usaha untuk meningkatkan kapasitas program studi. d. Menyelenggarakan suasana akademik yang menyenangkan bagi civitas akademik. e. Mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terutama ilmu akuntansi untuk kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat. D. Tujuan Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau Sesuai dengan Visi dan Misi di atas, tujuan Program Studi Akuntansi adalah sebagai berikut : a. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi dibidang Akuntansi yang kompeten, dapat memanfaatkan sistem informasi akuntansi dan berakhlak mulia. b. Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat. Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
15
c. Menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan publik dan bisnis. d. Terciptanya suasana akademik yang menyenangkan bagi civitas akademik. e. Mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terutama ilmu akuntansi untuk kesejahteraan masyarakat. E. Profil Lulusan Profil lulusan Prodi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau ditentukan melalui masukan dari asosiasi profesi, pihak stakeholder dan masyarakat (wali mahasiswa). Sehingga lulusan Prodi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau diharapkan akan menjadi: 1. Akuntan Perpajakan Lulusan dapat mengetahui dalam memenuhi ketentuan perpajakan, termasuk penyusunan laporan keuangan fiskal dan pengisian SPT serta perencanaan dalam rangka mengefisienkan beban pajak (tax planning). 2. Akuntan Intern Lulusan dapat menyusun sistem akuntansi, menyusun laporan keuangan kepada pihakpihak eksternal, menyusun laporan keuangan kepada pemimpin perusahaan, menyusun anggaran, penanganan masalah perpajakan dan pemeriksaan intern pada perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. 3. Akuntan Publik Lulusan dapat bekerja di Kantor Akuntan Publik dalam melaksanakan proses audit.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
16
BAB III KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI A. Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia Pada dasarnya setiap satuan pendidikan memiliki sistem untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sistem pendidikan tinggi di Indonesia memiliki empat tahapan pokok, yaitu (1) Input; (2) Proses; (3) Output; dan (4) Outcomes. Input Perguruan Tinggi (PT) adalah lulusan SMA, MA, dan SMK sederajat yang mendaftarkan diri untuk berpartisipasi mendapatkan pengalaman belajar dalam proses pembelajaran yang telah ditawarkan. Input yang baik memiliki beberapa indikator, antara lain nilai kelulusan yang baik, namun yang lebih penting adalah adanya sikap dan motivasi belajar yang memadai. Kualitas input sangat tergantung pada pengalaman belajar dan capaian pembelajaran calon mahasiswa. Setelah mendaftarkan diri dan resmi menjadi mahasiswa, tahapan selanjutnya adalah menjalani proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik memiliki unsur yang baik dalam beberapa hal, yaitu: (1) capaian pembelajaran (learning outcomes) yang jelas; (2) Organisasi PT yang sehat; (3) Pengelolaan PT yang transparan dan akuntabel; (4) Ketersediaan rancangan pembelajaran PT dalam bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan pasar kerja; (5) Kemampuan dan ketrampilan SDM akademik dan nonakademik yang handal dan profesional; (6) Ketersediaan sarana- prasarana dan fasilitas belajar yang memadai. Dengan memiliki keenam unsur tersebut, PT akan dapat mengembangkan iklim akademik yang sehat, serta mengarah pada ketercapaian masyarakat akademik yang professional Dalam perkembangannya, ketercapaian iklim dan masyarakat akademik tersebut dijamin secara internal oleh PT masing-masing. Namun, proses penjaminan mutu secara internal tersebut hanya dilakukan oleh sebagian kecil PT saja. Oleh karenanya, pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (KEMRISTEK DIKTI), mensyaratkan bahwa PT harus melakukan proses penjaminan mutu secara konsisten dan benar agar dapat menghasilkan lulusan yang baik. Setelah melalui proses pembelajaran yang baik, diharapkan akan dihasilkan lulusan PT yang berkualitas. Beberapa indikator yang sering digunakan untuk menilai keberhasilan lulusan PT adalah (1) IPK; (2) Lama Studi dan (3) Predikat kelulusan yang disandang. Namun proses ini tidak hanya berhenti disini. Untuk dapat mencapai keberhasilan, perguruan tinggi perlu menjamin agar lulusannya dapat terserap di pasar kerja. Keberhasilan PT Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
17
untuk dapat mengantarkan lulusannya agar diserap dan diakui oleh pasar kerja dan masyarakat inilah yang akan juga membawa nama dan kepercayaan PT di mata calon pendaftar yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas pendaftar (input). Siklus ini harus dievaluasi dan diperbaiki atau dikembangkan secara berkelanjutan (Gambar1-1). B. Landasan Pemikiran Kurikulum Pendidikan Tinggi Sebelum tahun 2000 kurikulum disusun berdasarkan tradisi 5 tahunan (jenjang S1) atau 3 tahunan (jenjang D3) yang selalu mengindikasikan berakhirnya tugas satu perangkat kurikulum. Selain itu, berorientasi kepada rencana strategis PT yang memuat visi dan misi PT juga telah berubah. Sebagian besar alasan perubahan kurikulum berasal dari permasalahan internal PT sendiri. Apalagi pada situasi global seperti saat ini, dimana percepatan perubahan terjadi di segala sektor, maka akan sulit bagi masyarakat untuk menahan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pada masa sebelum tahun 1999 (pre-millenium era) perubahan IPTEKS yang terjadi mungkin tidak sedahsyat pasca-millenium. Jika dipahami secara mendalam berdasarkan sistem pendidikan yang telah dijelaskan di atas, maka jika terjadi perubahan pada tuntutan dunia kerja sudah sewajarnyalah proses di dalam PT perlu untuk beradaptasi. Alasan inilah yang seharusnya dikembangkan untuk melakukan perubahan kurikulum PT di Indonesia.
Gambar 3: Alur Sistem Pendidikan Tinggi
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
18
Setelah diratifikasinya beberapa perjanjian dan komitmen global (AFTA, WTO, GATTS) oleh Pemerintah RI, maka dunia semakin mencair dalam berhubungan dan berinteraksi. Berbagai parameter kualitas akan dipasang untuk menstandarkan mutu lulusan di berbagai belahan bumi. Berbagai kesepakatan dan kesepahaman antar negara-negara di ASEAN mulai ditetapkan. Roadmap atau peta pengembangan mobilitas bebas tenaga kerja professional antar Negara di ASEAN telah dibentangkan. Perkembangan roadmap tersebut dimulai semenjak tahun 2008 dengan melakukan harmonisasi berbagai peraturan dan sistem untuk memperkuat institusi pengembang SDM. Kemudian pada tahun 2010 mulailah disepakati Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk berbagai profesi. Beberapa bidang profesi yang telah memiliki MRA adalah: (1) engineers; (2) architect; (3) accountant; (4) land surveyors; (5) medical doctor; (6) dentist; (7) nurses, dan (8) labor in tourism. Atas dasar prinsip kesetaraan mutu serta kesepahaman tentang kualifikasi dari berbagai bidang pekerjaan dan profesi di era global, maka diperlukanlah sebuah parameter kualifikasi secara internasional dari lulusan pendidikan di Indonesia. Selain alasan tuntutan paradigma baru pendidikan global di atas, secara internal, kualitas pendidikan di Indonesia sendiri, terutama pendidikan tinggi memiliki disparitas yang sangat tinggi. Antara lulusan S1 program studi satu dengan yang lain tidak memiliki kesetaraan kualifikasi, bahkan pada lulusan dari program studi yang sama. Selain itu, juga sukar dibedakan antara lulusan pendidikan jenis akademik, dengan vokasi dan profesi. Tidak adanya standar kualifikasi pendidikan ini membuat akuntabilitas akademik lembaga pendidikan tinggi semakin turun. Melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, dorongan sekaligus dukungan untuk mengembangkan sebuah ukuran kualifikasi lulusan pendidikan di Indonesia dalam bentuk sebuah kerangka kualifikasi, yang kemudian dikenal dengan nama Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) menjadi sebuah tonggak sejarah baru (milestone) bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia agar menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dan bersaing di tingkat global. Pasal 1 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 menyatakan: Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifiasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
19
dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI juga disusun sebagai respon dari ratifikasi yang dilakukan Indonesia pada tanggal 16 Desember 1983 dan diperbaharui tanggal 30 Januari 2008 terhadap konvensi UNESCO tentang pengakuan pendidikan diploma dan pendidikan tinggi (The International Convention on the Recognition of Studies, Diplomas and Degrees in Higher Education in Asia and the Pasific). Dalam hal ini dengan adanya KKNI maka negara- negara lain dapat menggunakannya sebagai panduan untuk melakukan penilaian kesetaraan capaian pembelajaran serta kualifikasi tenaga kerja baik yang akan belajar atau bekerja di Indonesia maupun sebaliknya apabila akan menerima pelajar atau tenaga kerja dari Indonesia. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perjalanan perubahan kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia diawali tahun 1994 melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 056/U/1994 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, dimana kurikulum yang mengutamakan ketercapaian penguasaan IPTEKS, oleh karenanya disebut sebagai Kurikulum Berbasis Isi. Model kurikulum ini, ditetapkan mata kuliah wajib nasional pada program studi yang ada. Kemudian pada tahun 2000, atas amanah UNESCO melalui concept the four pillars of education, yaitu learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together (Dellors, 1998), Indonesia merekonstruksi konsep kurikulumnya dari Kurikulum Berbasis Isi (KBI) ke Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum era tahun 2000 dan 2002 ini mengutamakan pencapaian kompetensi, sebagai wujud usaha untuk mendekatkan pendidikan pada kondisi pasar kerja dan industri. KBK terdiri atas kurikulum inti dan institusional, mencakup kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. Implementasi KBK memerlukan penetapan kompetensi utama melalui kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi, dan pengguna lulusan. Sedangkan kompetensi pendukung dan kompetensi lain, ditetapkan oleh perguruan tinggi sendiri. Dengan dorongan perkembangan global yang saat ini dituntut adanya pengakuan atas capaian pembelajaran yang telah disetarakan secara internasional, dan dikembangkannya KKNI, maka kurikulum di perguruan tinggi sejak tahun 2012 mengalami sedikit pergeseran dengan Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
20
memberikan ukuran penyetaraan capaian pembelajarannya. Kurikulum ini masih mendasarkan pada pencapaian kemampuan yang
telah
disetarakan untuk menjaga mutu lulusannya.
Kurikulum ini dikenal dengan namaKurikulum Pendidikan Tinggi (KPT). Pada Tabel 1-1 di bawah ini menjelaskan perbandingan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Indonesia dari waktu ke waktu. Tabel 1. Perbandingan Kurikulum Pendidikan Tinggi dari waktu ke waktu KBI (1994)
KBK (2000/2002)
Kurikulum Nasional
Kurikulum
(Kepmendikbud)
Institusional
Inti
KPT (2012) dan Kurikulum Pendidikan Tinggi (UUPT Nomor: 12/2012)
(Kepmendikbud) Mengutamakan
Mengutamakan pencapaian Mengutamakan kesetaraan capaian
penguasaan ipteks
kompetensi
Tidak
pembelajaran
merumuskan Tidak ditetapkan batasan Terdiri dari sikap dan tata nilai,
kemampuannya
keilmuan
yang
harus kemampuan kerja, pengembangan
dikuasai
keilmuan,
kewenangan
dan
tanggungjawabnya.
Menetapkan
MK Penetapan
wajib (100 – 110) utama dari 160 sks (S1)
kompetensi Perumusan capaian pembelajaran dari
hasil minimal tercantum pada SNPT dan
kesepakatan program studi sejenis
Hasil kesepakatan prodi sejenis.
C. Arah Kebijakan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau Rujukan penyusunan kurikulum harus mengacu kepada berbagai kebijakan maupun standar nasional yang disesuaikan dengan karakteristik pendidikan tinggi yang wajib menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Cakupan standar pendidikan tinggi lebih luas dari delapan standar yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
21
Penerbitan Peraturan Presiden RI Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI), menuntut kurikulum pendidikan tinggi juga merujuk kepada cakupan
capaian pembelajaran yang ditunjukkan oleh seorang lulusan. Kata kunci yang mengkaitkan antara kurikulum dengan KKNI adalah capaian pembelajaran (CP) dan kualifikasi. Pengemasan CP ke dalam jenjang kualifikasi KKNI sangat penting untuk keperluan penyetaraan kualifikasi dan rekognisi antara tingkat pendidikan dan tingkat pekerjaan Di samping itu, pengemasan CP ke dalam KKNI juga penting untuk keperluan harmonisasi dan kerjasama saling pengakuan kualifikasi dengan negara lain, baik secara regional maupun secara internasional. Pengembangan kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau didasarkan atas berbagai kebijakan yang ada sebagai berikut ini. 1. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan mempertimbangkan capaian visi Program Studi
Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau 2. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan berpedoman pada Dokumen Mutu Program Studi
Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau yang terdiri dari Kebijakan Mutu, Standar Mutu, dan Manual Mutu. 3. Kurikulum senantiasa dapat diperbaharui (living document) sesuai dengan perubahan dan
perkembangan paradigma pendidikan tinggi atas dasar telaah kritis dengan didukung bukti ilmiah yang mengarah kepada kompetensi KKNI. 4. Penyusunan kurikulum dilakukan dengan melibatkan Tenaga Ahli, stakeholders (pemangku
kepentingan), Assosiasi Bidang Studi, dan civitas academika program studi untuk mendapatkan masukan. 5. Penyusunan dan perbaikan kurikulum dilakukan serentak di setiap Program Studi dan
diharapkan penerapannya juga dilakukan secara serentak. 6. Pengembangan
kurikulum
didukung
oleh
Landasan
Yuridis,
Landasan
Filosofi, dan Landasan Teoritis. 7. Pengembangan kurikulum atas dasar Landasan Yuridis dengan mempertimbangkan
peraturan-peraturan yang berlaku. 8. Pengembangan kurikulum atas dasar Landasan Filosofi seperti idealisme, humanisme,
esensialisme, parenialisme, dan rekonstruktivisme sosial.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
22
9. Pengembangan kurikulum atas dasar Landasan Teoritis didasarkan atas ilmu dan prinsip-
prinsip pengembangan kurikulum yang mencakup relevansi, kontinuitas, fleksibilitas, efektivitas, efesiensi, dan pragmatis. 10. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musirawas STIE MURA Lubuklinggau akan menyediakan
dana dan bantuan pemutakhiran kurikulum kepada setiap Program Studi yang ada di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musirawas untuk mengembangkan dan serta melaksanakan kurikulum tersebut.
Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA
23
BAB IV PARADIGMA KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI A. KKNI Dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi KKNI merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. Pernyataan ini ada dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Sangat penting untuk menyatakan juga bahwa KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional dan pelatihan yang dimiliki Negara Indonesia. Maknanya adalah, dengan KKNI ini memungkinkan hasil pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, dilengkapi dengan perangkat ukur yang memudahkan dalam melakukan penyepadanan dan
penyejajaran dengan hasil pendidikan bangsa lain di dunia.
KKNI juga menjadi alat yang dapat menyaring hanya SDM yang berkualifikasi yang dapat masuk dan bekerja ke Indonesia. Fungsi komprehensif ini menjadikan KKNI berpengaruh pada hampir setiap bidang dan sektor di mana sumber daya manusia dikelola, termasuk di dalamnya pada sistem pendidikan tinggi, terutama pada kurikulum pendidikan tinggi. B. KKNI Sebagai Tolak Ukur Pergeseran wacana penamaan kurikulum pendidikan tinggi dari KBK ke KPT memiliki beberapa alasan yang penting, sebagai berikut : a) Penamaan KBK tidak sepenuhnya didasari oleh ketetapan peraturan, sehingga masih
memungkinkan untuk terus berkembang. Hal ini sesuai dengan kaidah dari kurikulum itu sendiri yang terus berkembang menyesuaikan pada kondisi terkini dan masa mendatang. b) KBK mendasarkan pengembangannya pada kesepakatan penyusunan kompetensi lulusan
oleh perwakilan penyelenggara program studi yang akan disusun kurikulumnya. Kesepakatan ini umumnya tidak sepenuhnya merujuk pada parameter ukur yang pasti, sehingga memungkinkan pengembang kurikulum menyepakati kompetensi lulusan yang Pedoman Penyusunan Kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA 24
kedalaman atau jenjang capaiannya berbeda dengan pengembang kurikulum lainnya walaupun pada program studi yang sama pada jenjang yang sama pula. c) Ketiadaan parameter ukur dalam sistem KBK menjadikan sulit untuk menilai apakah
program studi jenjang pendidikan yang satu lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain. Artinya, tidak ada yang dapat menjamin apakah kurikulum program D4 misalnya lebih tinggi dari program D3 pada program studi yang sama jik a yang menyusun dari kelompok yang berbeda. d) KKNI memberikan parameter ukur berupa jenjang kualifikasi dari jenjang 1 (terendah)
sampai jenjang 9 (tertinggi). Setiap jenjang KKNI bersepadan dengan jenjang Capaian Pembelajaran (CP) program studi pada jenjang tertentu, yang mana kesepadanannya untuk pendidikan tinggi adalah jenjang 3 untuk D1, jenjang 4 untuk D2, jenjang 5 untuk D3, jenjang 6 untuk D4/S1, jenjang 7 untuk profesi (setelah sarjana), jenjang 8 untuk S2, dan jenjang 9 untuk S3. Kesepadanan ini diperlihatkan pada Gambar 3-1.
25
Gambar 4. Penataan Jenis dan Strata Pendidikan Tinggi e)
CP pada setiap jenjang KKNI diuraikan dalam diskripsi sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, tanggung jawab dan hak dengan pernyataan yang ringkas yang disebut dengan deskriptor generik. Masingmasing deskriptor mengindikasikan kedalaman dan jenjang dari CP sesuai dengan jenjang program studi.
f)
KPT merupakan bentuk pengembangan dari KBK, menggunakan jenjang kualifikasi KKNI sebagai pengukur CP untuk bahan penyusun kurikulum suatu program studi.
g) Perbedaan utama KPT dengan KBK terletak pada kepastian dari jenjang program studi
karena CP yang diperoleh memiliki ukuran yang pasti. C. Capaian Pembelajaran Sebagai Bahan Utama Penyusunan KPT Akuntabilitas penyusunan KPT dapat dipertanggung jawabkan dengan adanya KKNI sebagai tolok ukur dalam penyusunan CP. Secara khusus kewajiban menyusun CP yang menggunakan tolok ukur jenjang KKNI dinyatakan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan
Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi pada pasal 10 ayat 4, yakni: setiap program studi wajib menyusun deskripsi CP minimal mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi sesuai dengan jenjang. Bahkan pada ayat yang sama juga dinyatakan bahwa setiap program studi wajib menyusun kurikulum, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum mengacu pada KKNI bidang pendidikan tinggi. Dengan demikian semua perguruan tinggi di Indonesia yang menyelenggarakan program studi harus mengembangkan kurikulum dan menyusun CP dengan menggunakan KKNI sebagai tolok ukurnya. Capaian pembelajaran dapat dipandang sebagai resultan dari hasil keseluruhan proses belajar yang telah ditempuh oleh seorang
mahasiswa selama menempuh studinya pada satu
program studi tertentu, dimana unsur CP mencakup sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung jawab/hak. Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling terkait dan juga membentuk relasi sebab akibat. Oleh karenanya, unsur CP dapat dinyatakan bahwa siapapun orang di Indonesia, dalam perspektif sebagai SDM, pertama-tama harus memiliki sikap dan tata nilai keIndonesiaan, padanya harus dilengkapi dengan kemampuan 26
yang tepat dan menguasai/didukung oleh pengetahuan yang sesuai, maka padanya berlaku tanggung jawab sebelum dapat menuntut/mendapat hak-nya. Kesatuan unsur CP tersebut digambarkan seperti Gambar 5 :
Gambar 5. Capaian Pembelajaran Sesuai KKNI Apabila unsur-unsur pada CP tersebut dijadikan bahan utama dalam penyusunan kurikulum pada program studi, maka lulusannya akan dapat mengkonstruksi dirinya menjadi pribadi yang utuh dan unggul dengan karakter yang kuat dan bersih.
27
BAB V TAHAP-TAHAP PENYUSUNAN KURIKULUM PROGRAM STUDI
A. Penyusunan Struktur Program Studi Pengaturan mata kuliah dalam tahapan semester sering dikenal sebagai struktur kurikulum. Secara teoritis terdapat dua macam pendekatan penyusunan struktur kurikulum, yaitu model serial dan model paralel. Pendekatan model serial adalah pendekatan yang menyusun mata kuliah berdasarkan logika atau struktur keilmuannya. Pada pendekatan serial ini, mata kuliah disusun dari yang paling dasar (berdasarkan logika keilmuannya) sampai di semester akhir yang merupakan mata kuliah lanjutan (advanced). Setiap mata kuliah yang saling berhubungan ditunjukkan dengan adanya mata kuliah prasyarat. Mata kuliah yang tersaji di semester awal akan menjadi syarat bagi mata kuliah di atasnya. Permasalahan yang sering muncul adalah siapa yang harus membuat hubungan antar mata kuliah antar semester. Jika mahasiswa, mereka belum memiliki kompetensi untuk memahami keseluruhan kerangka keilmuan tersebut. Jika dosen, tidak ada yang menjamin terjadinya kaitan tersebut mengingat antara mata kuliah satu dengan yang lain diampu oleh dosen yang berbeda dan sulit dijamin adanya komunikasi yang baik antara dosendosen yang terlibat. Kelemahan inilah yang menyebabkan lulusan dengan model struktur serial ini kurang memiliki kompetensi yang terintegrasi. Sisi lain dari adanya mata kuliah prasyarat sering menjadi penyebab terlambatnya kelulusan mahasiswa karena bila salah satu mata kuliah prasyarat tersebut gagal mereka harus mengulang di tahun berikutnya. Adapun pendekatan struktur kurikulum model paralel menyajikan mata kuliah pada setiap semester sesuai dengan tujuan kompetensinya. Struktur paralel ini secara ekstrim sering dijumpai dalam model BLOK di program studi kedokteran. Model Blok adalah struktur kurikulum paralel yang tidak berdasarkan pembelajaran semesteran, tetapi
berdasarkan
ketercapaian kompetensi di setiap blok, sehingga sering pula disebut sebagai model MODULAR, karena terdiri dari beberapa modul/blok. Tetapi, struktur kurikulum paralel tidak hanya dilaksanakan dengan model Blok, tetapi dapat juga dalam bentuk semesteran yaitu dengan mengelompokkan beberapa mata kuliah berdasarkan kompetensi yang sejenis. 28
Sehingga setiap semester akan mengarah pada pencapaian kompetensi yang serupa dan tuntas pada semester tersebut, tanpa harus menjadi syarat bagi mata kuliah di semester berikutnya. Sebagai penutup dari rangkaian penyusunan kurikulum yang dilakukan oleh setiap program studi, dapat digambarkan dalam diagram di bawah ini. Di dalam gambar tersebut tampak bahwa pada awal pengembangan kurikulum, program studi harus menetapkan capaian pembelajaran pendidikannya, yang dikenal dengan profil (peran mahasiswa). Dari peran inilah, capaian pembelajaran di setiap tahap pendidikan dapat diturunkan dengan lebih akuntabel dan reliabel. Maknanya, tidak ada program studi yang terlewat dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang dituangkan dalam KKNI. Ketentuan dari penetapan capaian pembelajaran ini, diatur dalam standar kompetensi lulusan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Gambar 6. Tahapan Penyusunan Kurikulum B. Tahap tahap Penyusunan Kurikulum Tahap-tahap penyusunan kurikulum diperlihatkan pada Gambar 4.2. Dalam gambar tersebut diperlihatkan 8 langkah penyusunan kurikulum 2016 yang akan diuraikan pada subbab selanjutnya.
29
Gambar 7 Alur Penyusunan Kurikulum 2016 STIE MURA Lubuklinggau Kurikulum 2016 disusun berbasis luaran (outcomes based).Langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun kurikulum adalah dengan melakukan analisis SWOT dan Tracer Study serta Market Signals. Ketiga kegiatan ini merupakan bagian penting dalam keseluruhan kegiatan evaluasi pelaksanaan kurikulum sebelumnya. Perlu ditekankan bahwa selama proses penyusunan kurikulum, keterlibatan seluruh staf program studi dan perwakilan (stake holder) Pemangku Kepentingan harus dilakukan untuk menjamin konvergensi konstruksi dari kurikulum program studi. 1) Alur Penentuan Profil Lulusan Alur penentuan profil lulusan diperlihatkan dalam Gambar 4.3. Pernyataan profil lulusan merupakan bukti akuntabilitas akademik program studi. Selain itu, profil lulusan menjadi pembeda program studi satu terhadap program studi lainnya.
30
Gambar 8. Alur Penentuan Profil Lulusan Langkah-langkah menyusun Profil Lulusan seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 8. adalah sebagai berikut: (a) Lakukan studi pelacakan (tracer study) kepada pengguna potensial yang sesuai
dengan bidang studi, ajukan pertanyaan berikut: “berperan sebagai apa sajakah lulusan program studi setelah selesai pendidikan?”. Jawaban dari pertanyaan ini menunjukkan sinyal kebutuhan pasar atau Market Signal. Tracer study dan market signal dapat dilakukan dengan metode kuesioner. (b) Identifikasi peran lulusan berdasarkan tujuan diselenggarakannya program
studi sesuai dengan Visi dan Misi STIE MURA Lubuklinggau. Ajukan pertanyaan berikut: “Lulusan yang dihasilkan seperti apa?”. (c) Lakukan benchmark dan positioning dengan program studi yang sama/sebidang
pada perguruan tinggi lain maupun yang diselenggarakan dalam STIE MURA Lubuklinggau sehingga ada penciri umum program studi. (d) Referensi lain dapat dipertimbangkan meliputi : kriteria akreditasi nasional dan
internasional, hasil FGD (Focus Group Discussion) dengan pakar-pakar sesuai bidang keilmuan program studi, dan literatur lainnya. (e) Semua data
yang
diperoleh dianalisis
dengan metode SWOT.
Apabila
diperlukan, metode analisis lain dapat digunakan. (f) Pernyataan profil tidak boleh keluar dari bidang keilmuan/keahlian dari
program studinya. Contoh: Program Studi Teknik Telekomunikasi tidak boleh 31
memiliki profil lulusan sebagai Medical Representative walaupun seandainya hasil tracer studi mendapatkan data tersebut. (g) Penting diingat bahwa profil merupakan peran dan fungsi lulusan bukan
jabatan ataupun jenis pekerjaan,
namun
dengan
mengidentifikasi
jenis
pekerjaan dan jabatan dapat membantu menentukan profil lulusan. Pernyataan profil lulusan merupakan sebuah kata benda. Deskripsi dari setiap pernyataan profil lulusan dapat disertakan untuk memudahkan dalam melaksanakan tahap pengembangan kurikulum berikutnya, misalnya dalam menentukan CP (Capaian Pembelajaran). 2) Contoh Penentuan Profil Lulusan Penentuan profil lulusan yang benar dan yang salah diberikan pada Tabel 2. berikut : Tabel 2. Contoh Penentuan Profil Lulusan yang Benar dan yang Salah
Contoh Profil Benar
Contoh Profil Salah
Komunikator
Anggota DPR
Pengelolaan Proyek
Pemasaran
Manajer
Birokrat
Konsultan Sekolah
Pegawai Negeri
Peneliti
Staf HRD
C. Penentuan Kompetensi Lulusan (Capaian Pembelajaran) 1) Alur Penentuan Capaian Pembelajaran (CP) Alur penentuan capaian pembelajaran diperlihatkan dalam Gambar 9. Capaian pembelajaran merupakan jawaban atas pertanyaan: “apa saja kemampuan yang harus
32
dimiliki sesuai profil ?”. Rujukan untuk menyusun CP adalah KKNI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Gambar 9. Alur Penentuan Capaian Pembelajaran Ada beragam cara untuk menyusun CP, Gambar 9. memperlihatkan contoh model penyusunan CP: (a)
Deskrisi CP unsur Sikap dan Keterampilan Umum diambil dari dari SN DIKTI bagian lampiran sesuai dengan jenjang program studi. Deskripsi yang tertera pada lampiran tersebut merupakan standar minimal dan dapat dikembangkan maupun ditambah deskripsi capaian lain atau baru sesuai dengan keunggulan dan kekhasan program studi. (termasuk unsur tanggung jawab dan hak).
(b)
Unsur Ketrampilan Khusus dan Pengetahuan dapat merujuk pada Deskriptor KKNI unsur Kemampuan dan Pengetahuan sesuai dengan jenjangnya. Misal: Jenjang S1 atau D4 sesuai dengan jenjang 6 KKNI.
(c)
Gunakan profil dengan deskripsinya untuk menurunkan CP. Ajukan pertanyaan “agar dapat berperan seperti pernyatan dalam profil tersebut, kemampuan dan pengetahuan apa yang harus dicapai dan dikuasai?” jawabannya bisa hanya satu atau lebih.
(d)
Capaian Pembelajaran harus menunjukkan keunggulan dan kekhasan program studi. Oleh karena itu, hasil benchmark dan positioning yang dilakukan pada saat 33
menentukan profil lulusan pada sub bab 2.2 digunakan kembali sebagai bahan pertimbangan.
Gambar 10. Model Penyusunan Capaian Pembelajaran 2) Penetapan Capaian Pembelajaraan Deskripsi Capaian Pembelajaran (CP) menjadi komponen penting dalam rangkaian penyusunan kurikulum pendidikan tinggi (KPT). Sebagaimana telah diungkapkan di bab sebelumnya, CP dapat dipandang sebagai resultan dari hasil keseluruhan proses belaja r yang telah ditempuh oleh seorang pembelajar/ mahasiswa selama menempuh studinya pada satu program studi tertentu. Unsur capaian pembelajaran mencakup: sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, dan tanggung jawab/hak. Seluruh unsur ini menjadi kesatuan yang saling terkaitt dan juga membentuk hubungan sebab akibat. Secara umum CP dapat memiliki beragam fungsi, diantaranya : a)
Sebagai Penciri, Deskripsi, atau Spesifikasi dari Program Studi.
b)
Sebagai ukuran, rujukan, pembanding pencapaian jenjang
pembelajaran
dan
pendidikan. c)
Sebagai komponen penyusun kurikulum dan pembelajaran.
Karena sifatnya yang multifungsi seperti di atas, maka sangat mungkin format diskripsi CP beragam sesuai dengan kebutuhannya. Pada fungsi tertentu CP dapat dideskripsikan secara ringkas, namun pada saat yang lain perlu untuk menguraikan secara lebih rinci. Keberagaman format CP sesuai dengan fungsinya tidak boleh menghilangkan unsur-unsur utamanya, sehingga CP pada program studi yang sama akan tetap memberikan pengertian dan makna yang sama walaupun dinyatakan dengan format berbeda. 34
3) Unsur dalam Capaian Pembelajaran Pengertian capaian pembelajaran menurut KKNI (Perpres RI No. 8 Tahun 2012) adalah: internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis, ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja. Dalam SN-DIKTI salah satu yang terkait dengan pengertian termuat dalam salah satu standar yakni “standar kompetensi lulusan” yang tertera pada pasal 5 ayat (1) Permenristek dikti No. 44 Tahun 2015 yang dituliskan sebagai berikut : “Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan”. Dimana sikap diartikan sebagai perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual, personal, maupun sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Sedangkan Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang melalui
pembelajaran,
pengalaman
kerja
mahasiswa,
diperoleh
penelitian dan/atau
pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Dalam SN Dikti, unsur ketrampilan dibagi menjadi dua yakni ketrampilan umum dan ketrampilan khusus. a)
Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib dimiliki
oleh setiap
lulusan
dalam
rangka
menjamin
kesetaraan
kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi; dan b)
Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keilmuan program studi. 35
Gambar 11. Penetapan Capaian Pembelajaran menurut SN-DIKTI Keterkaitan utama CP adalah pada diskriptor generik KKNI, hal ini sangat jelas dikarenakan definisi CP dinyatakan pertama kali dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang KKNI. Dalam KKNI, CP merupakan penera (alat ukur) dari apa yang diperoleh seseorang yang menyelesaikan suatu proses belajar baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur. CP, dengan demikian akan mengidentifikasi
unsur-unsur
pencapaian
belajar
tersebut,
sehingga
dapat
diidentifikasi jenjang atau derajatnya. 4) Tahap Penyusunan Capaian Pembelajaran Menurut SN-DIKTI CP lulusan terdiri dari unsur sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan pengetahuan. Rumusan unsur sikap dan ketrampilan umum yang merupakan bagian dari CP telah dirumuskan dalam SN-DIKTI sebagai standar minimal yang harus dimiliki oleh setiap lulusan sesuai jenis dan jenjang program pendidikannya. Sedangkan unsur ketrampilan khusus dan pengetahuan yang merupakan rumusan kemampuan minimal lulusan suatu program studi tertentu, wajib disusun oleh forum program studi yang sejenis atau diinisiasi dan diusulkan oleh suatu program studi. Hasil rumusan CP dari forum atau program studi dikirim ke Direktorat Pembelajaran Kemristek-DIKTI, dan setelah diverifikasi oleh tim pakar, hasil akhir rumusan CP bersama rumusan CP program studi yang lain akan dimuat dalam laman DIKTI untuk masa sanggah dalam waktu tertentu sebelum ditetapkan sebagai standar kompetensi lulusan (SKL) oleh Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan KemristekDIKTI. Penyusunan CP, secara substantif dapat dilakukan melalui tahapan berikut: 36
1. Bagi program
studi
yang
belum memiliki
rumusan
“kemampuan
lulusannya” dapat mencari referensi rumusan CP lulusan dari program studi sejenis yang memiliki reputasi baik, dan dari sumber lain yang pernah ditulis, misal dari: asosiasi profesi, kolegium keilmuan, konsorsium keilmuan, jurnal pendidikan, atau standar akreditasi dari negara lain. 2. Bagi program studi yang telah memiliki rumusan ‘kemampuan lulusannya’
dapat mengkaji dengan membandingkan serta menyandingkan rumusan tersebut terhadap rumusan CP pada KKNI untuk melihat kelengkapan unsur deskripsi dan kesetaraan jenjang kualifikasinya. 3. Menyesuaikan hasil rumusan dengan rumusan sikap dan ketrampilan umum yang
telah ditetapkan di SN-DIKTI sebagai salah satu bagian kemampuan minimal yang harus dicapai. 5) Jenis Formulasi CP Ragam formulasi deskripsi CP dimungkinkan dikarenakan pernyataannya yang menyesuaikan dengan kefungsiannya. Pada saat dipergunakan sebagai penciri atau pembeda program studi yang nantinya akan dituliskan pada SKPI yang menyatakan ragam kemampuan yang dicapai oleh lulusan, pernyataan CP cenderung ringkas namun mencakup semua informasi penting yang dibutuhkan. Sedangkan pada saat dipergunakan untuk mengembangkan kurikulum pada program studi, pernyataan CP justru harus rinci sehingga dapat menggambarkan kemampuan pada setiap profil yang dituju. Sebagai penciri program studi, seringkali pernyataan CP dituntut untuk seringkas mungkin sehingga dapat saja dinyatakan dalam satu paragraf yang mencakup seluruh unsurnya. Pernyataan CP untuk kebutuhan pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan menelusuri dari profil yang dituju dan mengantisipasi bahan kajian yang akan disusun. CP pada pengembangan kurikulum berpeluang lebih mudah dikembangkan. Hasil penyusunan CP untuk mengembangkan kurikulum dapat dipergunakan sebagai perantara dalam menyusun CP untuk penciri program studi yang lebih ringkas. Polanya adalah dengan merekonstruksi diskripsi rinci pada CP kurikulum dengan melakukan 37
filterisasi untuk mendapatkan substansi dari setiap pernyataan sehingga diperoleh kalimat atau paragraf yang konvergen. 6) Alur Penyusunan CP Pola atau alur penyusunan CP, utamanya untuk referansi dalam menyusun dokumen kurikulum minimal mencakup : a.
Profil : postur yang diharapkan pada saat pembelajar lulus atau menyelesaikan seluruh proses pembelajaran dengan kesesuaian jenjang KKNI
b. CP (Capaian Pembelajaran): dapat menyesuaiakan dengan deskriptor KKNI atau
unsur CP pada SN-DIKTI. c.
Bahan Kajian: sebagai komponen/materi yang harus dipelajari / diajarkan untuk mencapai CP yang direncanakan.
d. Mata kuliah: merupakan wadah sebagai konsekwensi adanya bahan kajian yang
dipelajari mahasiswa dan harus diajarkan oleh dosen. e.
Metoda Pembelajaran: merupakan strategi efektif dan efesien dalam menyampaikan atau mengakuisisi bahan kajian selama proses pembelajaran.
f.
Metoda Penilaian: proses identifikasi dan penentuan tingkat penetrasi maupun penguasaan bahan kajian oleh pembelajar melalui parameter dan variabel ukur yang akuntabel.
g. Dosen/laboran/teknisi: SDM yang tepat dan kompeten
pada
bidangnya
sesuai
dengan profil yang dituju yang harus ada dan siap. h. Sarana Pembelajaran: yang membangun lingkungan dan suasana belajar yang
memberdayakan. Penyusunan CP dengan pola di atas setidaknya membutuhkan langkah penentuan atau identifikasi profil lulusan. Profil dapat disepadankan dengan spesifikasi teknis dari hasil proses produksi, dalam hal ini adalah proses pembelajaran pada institusi pendidikan. Dengan demikian, pendeskripsian profil menjadi langkah utama yang harus dilakukan dalam menyusun CP. Tidak akan ada CP yang dapat dihasilkan tanpa mengetahui profil terlebih dahulu.
38
7) Langkah Menentukan Profil Profil lulusan suatu program studi dapat disusun secara praktis dengan mengikuti alur sebagai berikut :
Gambar 12. Langkah Penyusunan Profil Lulusan Seyogyanya profil program studi disusun oleh kelompok program studi sejenis/asosiasi program studi, sehingga terjadi kesepakatan yang dapat diterima dan dijadikan rujukan secara nasional. Dalam penyusunan profil keterlibatan dari stake holders juga akan memberikan kontribusi untuk memperoleh konvergensi dan konektivitas antara institusi pendidikan dengan pemangku kepentingan yang nantinya akan menggunakan lulusannya. Hal ini menjamin mutu dari profil lulusan. Penentuan profil juga wajib merujuk pada jenjang kualifikasi lulusan sesuai dengan KKNI. Aspek yang perlu menjadi pertimbangan mencakup : sikap dan tata nilai, kemampuan, pengetahuan, tanggung jawab dan hak yang akan diemban oleh seorang lulusan. Kesesuaian tersebut dilakukan dengan membandingkan terhadap diskriptor generik KKNI. Untuk membangun kekhasan program studi, dianjurkan untuk mengidentifikasi keunggulan atau kearifan lokal/daerahsehingga rumusan profil akan memuat informasi mengenai kemampuan untuk menjawab persoalan dan tantangan yang berkembang 39
atau muncul di daerah masingmasing.Bahkan jika perlu menjadi nilai unggul dari program studi bersangkutan. Demikian halnya dengan perkembangan berbagai sektor yang muncul di masyarakat harus dapat diakomodasikan, sehingga turut dalam mewarnai profil. Profil yang telah terdefinisi dengan jelas akan menjadi modal utama dalam mengembangkan pernyataan CP program studi. Satu program studi setidaknya memiliki satu profil, sangat umum bahwa satu program studi memiliki lebih dari satu profil. Berapa jumlah profil maksimum dapat diperkirakan dengan merujuk pada jenjang pendikan diperbandingkan dengan diskripsi KKNI. Secara umum, semakin tinggi jenjangnya, berpeluang untuk memiliki jumlah profil lebih banyak. 8) Alur Menyusun Pernyataan CP Profil yang tersusun dengan cermat akan memudahkan dalam menyusun pernyataan CP. Metode paling sederhana dalam menyusun profil adalah dengan menguraikan setiap definisi profil menjadi unsur-unsur CP. Tip sederhana dalam menyusun CP dari profil yang ada adalah dengan pola fikir berikut: profil adalah indikasi apa yang dapat diperankan oleh seorang lulusan, sedangkan CP adalah apa yang harus dapat dilakukan oleh lulusan sesuai profil tersebut.
Gambar 13. Alur Penyusunan CP
40
Diagram di atas menunjukkan alur penyusunan CP yang diturunkan dari profil dengan menguraikan kedalam unsur-unsur deskripsi pada KKNI. Perumusan CP dengan menguraikan kedalam unsur KKNI harus juga memasukkan komponen lain yakni : a.
Indikator tingkat capaian: merupakan gradasi pernyataan deskripsi sesuai dengan jenjang yang akan dicapai, hal ini tertera dalam deskripsi generik KKNI;
b. Visi dan misi program studi: menjamin kekhasan dan cita-cita atau tujuan dari
program pendidikan dapat dicapai; c.
Bidang keilmuan: sangat penting untuk program studi jenis akademik sesuai dengan nomenklatur;
d. Bidang keahlian: pendidikan jenis profesi dan vokasi wajib mengidentikasi secara
teliti; e.
Kemungkinan bahan kajian yang diperlukan untuk membangun dan menyusun CP yang direncanakan;
f.
Referensi prodi sejenis yang berkembang di negara lain sebagai pembanding jika ada;
g. Peraturan yang ada; h. Kesepakatan prodi dan juga profesi terkait.
9) Rujukan Penyusunan Capaian Pembelajaran Pengembang kurikulum dapat menetapkan tujuan pembelajaran secara lebih spesifik jika menggunakan taksonomi pembelajaran untuk menyiapkan perencanaan desain pembelajaran sampai perlengkapan evaluasinya. Selama dekadeini, telah dikenalkan 3 (tiga) model besar taksonomi, yaitu mulai dari Bloom (1956), Anderson dan Krathwol (2002) dan terakhir adalah taksonomi belajar Marzano (2009). Penyusun kurikulum dan rancangan pembelajaran dapat memilih model taksonomi yang ada. Masingmasing memiliki kelebihan dan kekhasan. D. KKNI DAN SNPT Sebagai perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional serta sistem penilaian kesetaraan capaian pembelajaran nasional yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumberdaya manusia nasional yang bermutu dan produktif, telah disusun Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sebagai perwujudan mutu jati diri bangsa Indonesia dalam sistem pendidikan 41
nasional, sistem pelatihan kerja nasional serta sistem pengakuan kompetensi nasional, KKNI dimaksudkan sebagai pedoman untuk: a.
Menetapkan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja;
b. Menetapkan skema pengakuan kualifikasi capaian pembelajaran yang diperoleh melalui
pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja; c.
Menyetarakan kualifikasi antara capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, nonformal, informal, pelatihan atau pengalaman kerja;
d. Mengembangkan metode dan sistem pengakuan kualifikasi sumberdaya manusia dari
negara lain yang akan bekerja di Indonesia. Kesetaraan antara capaian pembelajaran setiap jenjang program pendidikan pada ke‐3 jalur pendidikan tinggi dengan jenjang kualifikasi KKNI dapat dilihat pada Gambar 14. Terlihat dalam gambar tersebut bahwa program diploma 3, diploma 4, sarjana dan magister adalah berada pada level 5, 6, dan 8.
Gambar 14. Diagram Level KKNI untuk Pendidikan Keilmuan, Keahlian, Profesi dan Pengembangan Karir 42
Berdasarkan Perpres No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, deskripsi lulusan pada level 5, 6, dan 8 adalah sebagai berikut: a.
Bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. b.
Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya.
c.
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta Mendukung perdamaian dunia.
d.
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya.
e.
Menghargai keanekaragaman budaya,
pandangan,
kepercayaan,
dan agama
serta
pendapat/temuan original orang lain. f.
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas. Tabel 3 Level KKNI Level 5 (Diploma 3)
Level 6 (Diploma Level 8 (Magister) 4, Sarjana)
Mampu
menyelesaikan
Mampu
Mampu
mengaplikasikan
pengatahuan teknologi, dan/atau seni
luas, memilih metode
bidang keahliannya
di dalam bidang keilmuannya atau
yang
dari
dan memanfaatkan
sudah
beragam pilihan yang
ilmu pengetahuan,
melalui riset, hingga menghasilkan
maupun
teknologi, dan/atau
karya inovatif dan teruji.
pekerjaan
dengan data,
berlingkup sesuai belum
baku
menganalisis
seni
serta
mampu
bidangnya
menunjukkan
kinerja
penyelesaian
dengan
mutu
dan
kuantitas yang terukur.
mengembangkan
praktek
profesionalnya
pada dalam
masalah
serta
mampu beradaptasi terhadap
situasi
yang dihadapi.
43
Menguasai
konsep
Menguasai konsep
Mampu memecahkan
teoritis
bidang
teoritis
permasalahan
pengetahuan secara
tertentu
umum,
serta
bidang
pengetahuan tertentu
dan/atau secara
mampu
umum dan konsep
memformulasikan
teoritis
bagian
penyelesaian
khusus
dalam
masalah
procedural
ilmu
teknologi,
seni di dalam bidang
keilmuannya melalui
pendekatan
inter atau multidisipliner.
bidang pengetahuan tersebut
secara
mendalam,
serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Mampu kelompok
mengelola Mampu kerja
menyusun laporan tertulis komprehensif
Mampu
dan mengambil
mengelola
pengembangan
keputusan
yang
riset
dan
bermanfaat
yang
bagi masyarakat dan keilmuan, serta
secara tepat berdasarkan
dalam mampu mendapat pengakuan
analisis informasi dan
data,
nasional dan internasional
dan
mampu memberikan petunjuk memilih berbagai alternatif solusi mandiri
secara dan
kelompok.
44
Bertanggung jawab pada Bertanggung jawab pekerjaan dapat
sendiri
tanggung
dan pada
pekerjaan
jawab sendiri dan dapat
atas pencapaian
diberi
diberi
hasil kerja kelompok
tanggung
jawab
atas
pencapaian
hasil organisasi Berdasarkan Permendikbud RI No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi, Rumusan Sikap dan Keterampilan Umum untuk Level Diploma, Sarjana, dan Magister adalah sebagai berikut: 1) Rumusan Sikap Setiap lulusan program pendidikan akademik, vokasi, dan profesi harus memiliki sikap sebagai berikut: (a) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; (b) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama,moral, dan etika; (c) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila; (d) Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; (e) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain; (f) Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan; (g) Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; (h) Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; (i) Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri; (j) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.
45
2) Rumusan Keterampilan Umum Tabel 4. Rumusan Keterampilan Umum untuk program diploma 3 dan diploma 4 adalah: Lulusan
Tiga
Lulusan
Program
Diploma
wajib memiliki keterampilan-umum
Sarjana
Terapan
wajib
sebagai berikut:
keterampilan umum sebagai berikut:
Mampu
Program
Diploma
menyelesaikan
pekerjaan
Empat/ memiliki
Mampu menerapkan pemikian logis, kritis,
berlingkup luas dan menganalisis data
inovatif,
bermutu,
dan
terukur
dalam
dengan beragam metode yang sesuai,
melakukan pekerjaan yang spesifik di
baik yang belum maupun yang sudah
bidang keahliannya serta sesuai dengan
baku;
standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan;
Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan Mampu
menunjukkan
kinerja
mandiri,
terukur;
bermutu dan terukur;
Mampu memecahkan masalah pekerjaan
Mampu mengkaji kasus penerapan ilmu
dengan sifat dan konteks yang sesuai
pengetahuan
dengan
memperhatikan
bidang
keahlian
terapannya
dan dan
teknologi
yang
menerapkan
nilai
didasarkan pada pemikiran logis, inovatif,
humaniora sesuai dengan bidang keahliannya
dan bertanggung jawab atas hasilnya
dalam
secara mandiri;
prosedur baku, desain atau karya seni,
rangka
menghasilkan
prototype,
menyusun hasil kajiannya dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain, atau
esai
seni, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
Mampu menyusun laporan hasil dan
Mampu menyusun hasil kajian tersebut di
proses kerja secara akurat dan sahih
atas dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi
serta
secar
desain, atau esai seni, dan mengunggahnya
yang
dalam laman perguruan tinggi;
efektif
mengomunikasikannya kepada
pihak
lain
membutuhkan; 46
Mampu
bertanggungjawab
atas
Mampu memelihara dan mengembangkan
pencapaian hasil kerja kelompok dan
jaringan kerja sama dan hasil kerja sama
melakukan
didalam maupun di luar lembaganya;
supervisi
dan
evaluasi
terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya; Mampu melakukan proses evaluasi diri
Mampu bertanggungjawab atas pencapaian
terhadap kelompok kerja yang berada
hasil
dibawah
dan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian
mengelola pengembangan kompetensi
pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja
kerja secara mandiri;
yang berada di bawah tanggungjawabnya;
Mampu
Mampu melakukan proses evaluasi diri
tanggung
menyimpan, menemukan
jawabnya,
mendokumentasikan, mengamankan, kembali
data
dan untuk
menjamin kesahihan dan mencegah
kerja
terhadap
kelompok
kelompok
dan
kerja
melakukan
yang
berada
dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri;
plagiasi; Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data
untuk
menjamin
kesahihan
dan
mencegah plagiasi; Tabel 5. Rumusan Keterampilan Umum untuk program sarjana dan magister adalah :
Sarjana
Magister
Lulusan Program Sarjana wajib Lulusan Program Magister wajib memiliki memiliki
keterampilan
umum keterampilan-umum sebagai berikut:
sebagai berikut:
47
Mampu menerapkan pemikiran logis, Mampu
mengembangkan
pemikiran
logis,
kritis, sistematis, dan inovatif dalam kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian konteks
pengembangan
atau ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam
implementasi ilmu pengetahuan dan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang teknologi yang memperhatikan dan memperhatikan menerapkan nilai
humaniora
dan
menerapkan
nilai
yang humaniora sesuai dengan bidang keahliannya,
sesuai dengan bidang keahliannya;
menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis, dan memublikasikan tulisan dalam
jurnal
nasional
dan
ilmiah
terakreditasi
mendapatkan
tingkat
pengakuan
internasional berbentuk presentasi ilmiah atau yang setara;
Mampu menunjukkan kinerja mandiri, Mampu melakukan validasi akademik atau bermutu, dan terukur;
kajian
sesuai
bidang
keahliannya
menyelesaikan masalah di
dalam
masyarakat atau
industri yang relevan melalui pengembangan pengetahuan dan keahliannya;
Mampu
mengkaji
implikasi
Mampu mengkaji implikasi pengembangan
implementasi
atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi
ilmu pengetahuan teknologi yang
yang memperhatikan dan menerapkan nilai
memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora
humaniora sesuai dengan keahliannya
berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah
berdasarkan kaidah, tata cara dan
dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan,
etika
rangka
desain atau kritik seni, menyusun deskripsi
menghasilkan solusi, gagasan, desain
saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi
atau kritik seni, menyusun deskripsi
atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya
saintifik hasil kajiannya dalam bentuk
dalam laman perguruan tinggi;
pengembangan
ilmiah
atau
dalam
sesuai
dengan
keahliannya
skripsi atau laporan tugas akhir, dan 48
mengunggahnya
dalam
laman
perguruan tinggi; Mampu menyusun deskripsi saintifik Mampu
menyusun deskripsi
saintifik hasil
hasil kajian tersebut di atas dalam kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi atau bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam dan mengunggahnya dalam laman laman perguruan tinggi; perguruan tinggi; Mampu mengambil keputusan secara
Mampu mengambil keputusan secara tepat
tepat dalam konteks penyelesaian
dalam konteks penyelesaian masalah di bidang
masalah
keahliannya,
di
bidang
keahliannya,
berdasarkan hasil analisis informasi
berdasarkan
hasil
analisis
informasi dan data;
dan data; Mampu
memelihara
dan
Mampu memelihara dan mengembangkan
kerja
jaringan kerja dengan pembimbing, kolega,
dengan pembimbing, kolega, sejawat
sejawat baik di dalam maupun di luar
baik di dalam maupun di luar
lembaganya;
mengembangkan
jaringan
lembaganya; Mampu
bertanggungjawab
atas
Mampu bertanggungjawab atas pencapaian
pencapaian hasil kerja kelompok dan
hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi
melakukan supervisi dan evaluasi
dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan
terhadap penyelesaian pekerjaan yang
yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di
ditugaskan
bawah tanggungjawabnya;
kepada
pekerja
yang
berada di bawah tanggungjawabnya; Mampu melakukan proses evaluasi
Mampu
melakukan
proses
evaluasi
diri
diri terhadap kelompok kerja yang
terhadap kelompok kerja yang berada dibawah
berada dibawah tanggung jawabnya,
tanggung jawabnya, dan mampu mengelola
dan mampu mengelola pembelajaran
pembelajaran secara mandiri;
secara mandiri;
49
Mampu
mendokumentasikan,
Mampu mendokumentasikan, menyimpan
menyimpan mengamankan, dan
mengamankan, dan menemukan kembali
menemukan kembali data untuk
data untuk
menjamin
mencegah plagiasi;
kesahihan
dan
menjamin kesahihan dan
mencegah plagiasi;
BAB VI CAPAIAN PEMBELAJARAN A. Model Penyusunan Kurikulum Sesuai dengan arahan dalam Buku Panduan Penyusunan Kurikulum Program Studi, perumusan kurikulum didasarkan kepada sejumlah pertimbangan yang sifatnya analisis lingkungan internal dan eksternal dalam bentuk analisis SWOT dan tracer study. Berikut ini dilukiskan model penyusunan kurikulum Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau berdasarkan KKNI :
50
Gambar 15. Model Perumusan Kurikulum Berbasis KKNI
B. Deskripsi Generik KKNI Terdapat sejumlah sejumlah deskripsi generik dari kualifikasi yang harus dicapai oleh Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau, seperti yang tertuang pada Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang terdiri dari deskripsi kompetensi yang harus dimiliki oleh semua level dan deskripsi kompetensi yang terkait dengan level/jenjang pendidikan yang disandang oleh lulusan Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau. Uraian deskripsi umum yang harus ada pada semua tingkatan dalam KKNI adalah sebagai berikut: a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 51
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalammenyelesaikan tugasnya, c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air sertamendukung
perdamaian dunia, d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi
terhadap masyarakat dan lingkungannya, e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, danagama serta
pendapat/temuan orisinal orang lain, f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untukmendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas. C. Kualifikasi Lulusan Lulusan Program Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau dalam perspektif KKNI berada pada level 6 yang diharapkan mencapai kualifikasi sebagai berikut: a. Mampu mengaplikasikan bidang keahlian akuntansi dan memanfaatkan IPTEKS pada
bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep
teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data, dan
mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok. d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi. D. Deskripsi Spesifik Program Studi Akuntansi Terdapat sejumlah pertimbangan dalam perumusan deskripsi spesifik Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau, yaitu uraian deskripsi generik KKNI untuk level 6, analisis SWOT, dan tracer study. Berdasarkan masukan atas ketiga hal tersebut, Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau menetapkan deskripsi spesifik program studi, yaitu: Tabel 6 Deskripsi Spesifik Program Studi Akuntansi 52
No
Deskripsi
Unsur
Deskripsi
Generik
Spesifik
Mampu
Mampu
mengaplikasikan bidang
akuntansi
keahlian akuntansi yang bersifat
umum
berkaitan
Keterampilan
berkomunikasi
Umum
menggunakan
bahasa (Pengembangan
inggris
dan
memanfaatkan IPTEKS
ilmu
memanfaatkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi pada bidang
dengan
kemampuan 1
Mampu
yang
mengaplikasikan
Bidang Akuntansi)
akuntansi Mampu beradaptasi terhadap situasi yang
dihadapi
strategi-strategi
dan yang
merencanakan diperlukan
perusahaan.
pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah
serta mampu beradaptasi terhadap
situasi
yang
dihadapi Menguasai
konsep
Menguasai konsep teoritis bidang ilmu
teoritis
bidang
Akuntansi secara umum
pengetahuan
tertentu
Menguasai konsep teoritis akuntansi,
secara umum dan konsep
Keuangan, dan Perpajakan serta Sistem
teoritis 2
bagian
khusus
dalam pengetahuan
bidang tersebut
secara mendalam, serta
Unsur
Informasi Akuntansi secara mendalam
Penguasaan
memformulasikan
penyelesaian
Pengetahuan
masalah prosedural secara manajerial
mampu memformulasikan penyelesaian
masalah
prosedural 3
Mampu mengambil keputusan
yang
tepat
Unsur
Mampu menyusun laporan keuangan
Keterampilan
dan menganalisis laporan keuangan 53
berdasarkan
analisis
Khusus
informasi dan data, dan
(Kecakapan
mampu
dan Analisa
memberikan
petunjuk dalam memilih
Bidang
berbagai alternatif solusi
Akuntansi)
secara
mandiri
dan
serta mampu membuat perencanaan pajak Mampu
mengambil keputusan dan
memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri
kelompok Bertanggung jawab secara profesional dan etik terhadap pencapaian hasil kerja individu Bertanggungjawab pekerjaan 4
sendiri
dapat
dan diberi
tanggungjawab pencapaian
pada
hasil
atas kerja
Bertanggung jawab secara profesional Unsur Sikap
dan etik terhadap pencapaian hasil
(Pembentukan
kelompok
Karakter)
Bersikap
organisasi
sesuai
dengan
tuntutan
spiritual Bersikap sesuai dengan tuntutan Sosial Bersikap
sesuai
dengan
tuntutan
Profesional E. Capaian Pembelajaran -
Unsur Sikap a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap Religius; b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan etika; c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; d. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila; e. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 54
f. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; h. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; i.
Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
j.
Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
k. Menjunjung tinggi dan menerapkan etika profesi. -
Penguasaan Pengetahuan a. Menguasai pengetahuan konseptual anggaran dan proses penyusunan anggaran secara umum dan menguasai pengetahuan prosedural tentang penyusunan master budgets, rolling budgets, activity based budgets dan teknik-teknik penyusunan anggaran secara mendalam, serta mampu memformulasikannya ke dalam penyusunan anggaran. b. Menguasai pengetahuan konseptual metode-metode penentuan harga pokok secara umum,dan menguasai penegetahuan tentang teknik-teknik activity based costing, target costing dan life cycle costing secara mendalam serta mampu memformulasikannya dalam penyelesaian masalah penentuan harga pokok. c. Menguasai pengetahuan konseptual akuntansi manajemen dan sistem pengendalian manajemen secara umum dan menguasai pengetahuan prosedural tentang berbagai teknik pengukuran dan pengedalian kinerja manajemen pada berbagai pusat pertanggungjawaban secara mendalam serta mampu memformulasilkannya dalam penilaian kinerja. d. Menguasai konsep teoritis audit, akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, sistem informasi akuntansi dan pengedalian secara umum dan menguasai pengetahuan prosedural teknik dan prosedur audit, pelaksanaan dan pelaporan audit internal secara mendalam serta mampu merumuskan prosedur audit internal keuangan, kinerja, ketaatan dan sistem informasi. e. Menguasai pengetahuan konsep teoritis akuntansi keuangan termasuk perusahaan gabungan secara umum dan menguasai pengetahuan prosedural metode-metode dan standar-standar
akuntansi
yang
berlaku
secara
mendalam
serta
mampu
memformulasikannya dalam penyusunan laporan keuangan. 55
f. Menguasai pengetahuan konsetual analisis laporan keuangan dan manajemen keuangan secara umum dna menguasai secara spesifik pengetahuan prosedural perhitungan rasiorasio tren-tren akuntansi dan interpretasinya secara mendalam serta mampu memformulasikannya untuk memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan para stakholder. g. Menguasai konsep teoritis perpajakan dan prinsip akuntansi keuangan secara umum, dan menguasai secara spesifik tentang peraturan umum perpajakanm PPh, PPN, PPNBM, Bea Materai dan PBB yang berlaku di Indonesia secara mendalam, serta mampu memformulasikannya dalam perhitungan dan perencanaan pajak. h. Menunjukkan penguasaan pengetahuan konseptual secara umum tentang prinsip-prinsip ilmu akuntansi, manajemen organisasi, sistem informasi, bisnis dan kewirausahaan hukum bisnis, ekonomi, matematika dan statistika bisnis, etika, bahasa dan komunikasi dan secara khusus menguasai pengetahuan metode, teknik dan aplikasinya untuk mendukung penyelesaian tugas pekerjaan akuntansi, serta mendukung persyaratan pendidikan lanjut jalur professional, vokasional atau akademik di bidang akuntansi. -
Keterampilan Khusus a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur dalam melakukan pekerjaan di bidang akuntansi serta sesuai dengan standar kompetensi kerja bidang akuntansi; b. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur; c. Mampu memahami sistem informasi berbasis komputerisasi yang mengolah data keuangan yang berhubungan dengan data transaksi dalam siklus akuntansi dan menyajikannya dalam bentuk laporan keuangan kepada manajemen perusahaan; d. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerjasama dan hasil kerjasama didalam maupun di luar lembaganya; e. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan bidang akuntansi yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya; f. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggungjawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; g. Mampu menyusun hasil kajian bidang akuntansi dalam bentuk kertas kerja, spesifikasi desain dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi; 56
h. Mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan prosedur standar, spesifikasi desain, persyaratan keselamatan dan keamanan kerja dalam melakukan supervisi dan evaluasi pada pelaksanaan pekerjaan akuntansi; i.
Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi
-
Unsur Keterampilan Umum a. Mampu menyiapkan master budgets, roliing budgets dan activity based budgets secara tim dan sesuai dengan kebijakan perusahaan dengan teknik-teknik statistik dan analisis kuantitatif menggunakan fasilitas komputer (spreadsheet); b. Mampu menyajikan informasi harga pokok dengan menggunakan teknik activity based costing, target costing, dan life cycle costing untuk penentuan harga jual, penilaian persediaan, pengendalian biaya dan pengambilan keputusan di bawah supervisi atasan dengan menggunakan fasilitas komputer; c. mampu menganalisis dan mengevaluasi kinerja manajemen dan pusat-pusat pertanggungjawaban menyarankan
dengan
cara-cara
menggunakan
untuk
berbagai
meningkatkan
kinerja
teknik
interpretatif
dengan
dan
pertimbangan-
pertimbangan aspek internal dan eksternal organisasi; d. Mampu menyiapkan laporan keuangan tidak kompleks untuk perusahaan tunggal dan perusahaan gabungan, sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum (SAK,ETAP, IFRS), kebijakan organisasi, dan prosedur operasional baku melalui sistem informasi akuntansi berbasis teknologi informasi dan manual; e. Mampu menganalisis dan mengevaluasi kinerja keuangan organisasi dengan menggunakan teknik-teknik analisis (rasio-rasio, tren, dan analisis statistik), menginterpretasikannya dalam berbagai perpektif para pemangku kepentingan, dan menyarankan cara-cara untuk meningkatkan kinerja keuangan dengan pertimbanganpertimbangan aspek internal dan eksternal organisasi; f. Mampu membuat perencanaan strategi perpajakan perusahaan dalam bentuk rekomendasi
kebijakan
perpajakan
perusahaan,
menyusun
laporan
keuangan
rekonsiliasi fiskal organisasi, dengan mengidentifikasi peluang-peluang pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku; g. Mampu melaksanakan prosedur audit internal (untuk aspek keuangan, kinerja, ketaatan dan pengendalian sistem informasi), dan menyiapkan kertas kerja dan draf laporan audit 57
internal sesuai dengan standar audit internal yang ditetapkan di bawah supervisi auditor senior; h. Mampu melaksanakan prosedur audit internal (untuk aspek keuangan, kinerja, ketaatan dan pengendalian sistem informasi), dan menyiapkan kertas kerja dan draf laporan audit internal sesuai dengan standar audit internal yang ditetapkan di bawah supervisi auditor senior; i.
mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmu akuntansi dengan didukung oleh ilmu pengetahuan dan keterampilan lain, seperti manajemen organisasi, bisnis dan kewirausahaan, hukum bisnis, ekonomi, matematika dan statistika bisnis, etika, bahasa dan komunikasi, sistem informasi, keyboard skill dalam membantu penyelesaian tugastugas bidang akuntansi secara efektif.
F. Penetapan Mata Kuliah Tabel 7. Penetapan Mata Kuliah Bahan Kajian I
Pembentukan Karakter
PK-1.01.001
Pendidikan Kewarganegaraan
PK.-1.01.002
Pendidikan Agama
BB-2.02.001
Etika Profesi
PB-1.05.001
Keuangan perusahaan
PB-1.05.002
Seminar Akuntansi
PB-2.06.003
Tata Kelola Perusahaan
BB-2.06.002
Praktek Kerja Lapangan 58
Bahan Kajian II
Bahan Kajian III
Bahan Kajian IV
BB-1.07.003
Kuliah Kerja Nyata
PB-1.08.004
Seminar Proposal
PB-1.08.005
Skripsi
KK-1.01.001
Matematika Ekonomi
KK-1.03.006
Bahasa Indonesia
KB-2.02.004
Ekonomi Mikro
KB-1.03.008
Ekonomi Makro
KK-2.06.008
Metodologi Penelitian
KB-1.01.002
Pengantar Manajemen
Pengetahuan umum
KB-2.06.021
Hukum Bisnis
pendukung
KB-1.01.001
Pengantar Bisnis
KK-2.06.009
Statistik Ekonomi
Pengetahuan Umum
Kecakapan dibidang akuntansi
KK-1.01.003 KB-2.02.005 KB-2.04.014 KB-1.07.022 KB-1.03.006 KB-2.04.010
Pengantar Akuntansi Keuangan I Pengantar Akuntansi Keuangan II Analisis Laporan Keuangan Teori Akuntansi Akuntansi Keuangan Menengah I Akuntansi Keuangan Menengah II
KB-2.04.011
Auditing I
KB-1.05.019
Auditing II
KB-2.04.012
Sistem Informasi Akuntansi
KB-2.04.013
Perpajakan I
KB-1.05.018
Perpajakan II
KB-1.05.016
Akuntansi Keuangan 59
Lanjutan I KB-2.06.020 KB-1.07.023
Bahan Kajian V
Bahan Kajian VI
Akuntansi Keuangan Lanjutan II Akuntansi Internasional
KBP-2-06-001
Manajemen Resiko
Kecakapan lain
KBP-2-06-002
E-Bussines
dibidang akuntansi
KBP-2-06-003
Akuntansi Forensik
KBP-2-06-004
Akuntansi Koperasi
KBP-2-06-005
Akuntansi Perbankkan
KBP-1-07-001
Akuntansi Syariah
KBP-1-07-002
Akuntansi Sektor Publik
KBP-1-07-003
Penganggaran
KBP-1-07-004
Akuntansi Keperilakuan
Keterampilan umum
KK-1.01.002
Bahasa Inggris I
KK-2.02.005
Bahasa Inggris II
KB-2.04.015
Manajemen Strategi
KK-1.03.007
Akuntansi Komputer
KK-2.02.004
Komunikasi Bisnis
KB-2.02.003
Akuntansi Biaya
KB-1.03.007
Akuntansi Manajemen
KB-1.03.009 KB-1.05.017
Bank dan Lembaga Keuangan Sistem Pengendalian Manajemen
KB-1.07.024
Kewirausahaan
KK-1.07.010
Studi Kelayakan Bisnis
KK-1.07.011
Teori Pengambilan Keputusan
60
BAB VII STRUKTUR KURIKULUM, SEBARAN MATA KULIAH DAN DESKRIPSI MATA KULIAH Program Studi Akuntansi STIE MURA Lubuklinggau, mempunyai total SKS yang wajib ditempuh adalah 149 SKS dengan mata kuliah wajib berjumlah 45 mata kuliah dengan bobot 140 sks dan mata kuliah pilihan berjumlah 9 mata kuliah dengan bobot sks 27 sks dan yang wajib dipilih adalah 9 sks, hal tersebut tertuang kedalam struktur kurikulum dan sebaran mata kuliah Tahun Akademik 2015/2016 sebagai berikut : 61
Tabel 8 Struktur Kurikulum dan Sebaran Mata Kuliah SE
KELOM
KODE
MES
POK MATA
MATA
TER
KULIAH
KULIAH
MPK MPK MKK MKK MKK MKB MKB MKK MBB
PK.-1.01.001 PK.-1.01.002 KK-1.01.001 KK-1.01.002 KK-1.01.003 KB-1.01.001 KB-1.01.002 KK-2.02.004 BB-2.02.001
I
II
MATA KULIAH
Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan Agama Matematika Ekonomi Bahasa Inggris I Pengantar Akuntansi Keuangan 1 Pengantar Bisnis Pengantar Manajemen Komunikasi Bisnis Etika Profesi Bahasa Inggris II Akuntansi Biaya Ekonomi Mikro Pengantar Akuntansi Keuangan 2
III
IV
V
Bahasa Indonesia Akuntansi Keuangan Menengah I Akuntansi Manajemen Ekonomi Makro Bank dan lembaga keuangan lainnya Akuntansi komputer Akuntansi Keuangan Menengah II Auditing I Sistem Informasi Akuntansi Perpajakan 1 Analisis Laporan Keuangan Manajemen strategi Akuntansi Keuangan Lanjutan I Sistem Pengendalian Manajemen Perpajakan 2 Auditing II Keuangan perusahaan Seminar Akuntansi
SKS
2 2 3 3 4 3 3 3 3
MKK MKB MKB MKB
KK-2.02.005 KB-2.02.003 KB-2.02.004 KB-2.02.005
3 4 3 4
MKK
KK-1.03.006
3
MKB MKB MKB MKB MKK MKB MKB MKB MKB MKB MKB
KB-1.03.006 KB-1.03.007 KB-1.03.008 KB-1.03.009 KK-1.03.007 KB-2.04.010 KB-2.04.011 KB-2.04.012 KB-2.04.013 KB-2.04.014 KB-2.04.015
4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3
MKB MKB MKB MKB MPB MPB
KB-1.05.016 KB-1.05.017 KB-1.05.018 KB-1.05.019 PB-1.05.001 PB-1.05.002
4 3 4 3 3 3 62
VI
VII
VIII
MPK MKK MKB MPB MBB
Akuntansi Keuangan Lanjutan II Metodologi Penelitian Tata Kelola Perusahaan Hukum Bisnis Praktek Kerja Lapangan (PKL) Statistik Ekonomi Matakuliah Pilihan : 1.Manajemen Risiko 2.E-BUSINESS 3.Akuntansi Forensik Teori Akuntansi Akuntansi Internasional Kewirausahaan Studi Kelayakan Bisnis Teori Pengambilan Keputusan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Matakuliah Pilihan : 1.Akuntansi Syariah 2.Akuntansi Sektor Publik 3.Penganggaran Seminar Proposal Skripsi
MKB MKK MPB MKB MBB MKK
KB-2.06.020 KK-2.06.008 PB-2.06.003 KB-2.06.021 BB-2.06.002 KK-2.06.009
4 3 3 2 2 3
MKBP MKBP MKBP MKB MKB MKB MKK MKK MBB
KBP-2.06.001 KBP-2.06.002 KBP-2.06.003 KB-1.07.022 KB-1.07.023 KB-1.07.024 KK-1.07.010 KK-1.07.011 BB-1.07.003
3 3 3 3 3 3 2 3 3
MKBP MKBP MKBP MPB MPB
KBP-1.07.001 KBP-1.07.002 KBP-1.07.003 PB-1.08.004 PB-1.08.005
3 3 3 1 5
= Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian = Mata Kuliah Keahlian Dan Keterampilan = Mata Kuliah Keahlian Berkarya = Mata Kuliah Prilaku Berkarya = Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
Komposisi berdasarkan Kelompok Mata Kuliah sebagai berikut ; MPK MKK MKB MPB MBB
= 4 sks (3%) = 30 sks (21%) = 89 sks (61%) = 15 sks (10%) = 8 sks (5%) Tabel 9 Deskripsi Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Dan Deskripsi Mata Kuliah
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
SKS 2 63
Deskripsi Mata Kuliah : Peningkatan kualitas wawasan mengenai kepentingan publik dan kewarganegaraan serta mengerti problematika kontemporer bangsa dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara di era global, sehingga para mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan mampu memberikan kontribusi solusi pemecahan masalah, bukan menjadi bagian dari problem itu sendiri. Terbentuknya warganegara yang memiliki wawasan, sikap dan perilaku yang berparadigma Pancasila, nasionalisme Indonesia yang tepat, berindentitas nasional, memberikan konstribusi bagi pembangunan bangsa dan negara dalam konsep negara bangsa Indonesia. Pemahaman akan sistem politik dan sistem pemerintahan Indonesia yang konstitusional akan mampu memberikan arti penting setiap warganegara dalam kehidupan politik dan bernegara bangsa yang konstitusional. Mata kuliah ini, juga diharapakan mampu membentuk sikap dan perilaku yang mengerti dan menghargai Hak Asasi Manusia, dalam koridor penunaian hak dan kewajiban seseorang sebagai warganegara Indonesia sebagai masyarakat madani (civil society) yang demokratis. Mata Kuliah ini, juga memberikan wawasan kewilayahan negara baik historis, yuridis maupun yurisdiksi nasional Indonesia, sekaligus memberikan wawasan geopolitik dan geostrategi upaya pembangunan segala bidang, serta peran Indonesia dalam ikut serta mewujudkan perdamaian dunia atas dasar kemerdekaan. Pendidikan Agama Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini merupakan mata kuliah umum/pengembangan kepribadian yang diberikan kepada semua mahasiswa Prodi Akuntansi. Dalam perkuliahan ini dibahas materi-materi mengenai Makna, Tujuan, dan Metodologi Memahami Islam; Manusia, Agama, dan Islam; Al-Qur'an: Sumber Ajaran Islam Pertama; Hadits: Sumber Ajaran Islam Kedua; Ijtihad: Sumber Pengembangan Hukum Islam; Keimanan dan Ketakwaan; Ibadah: Aspek Ritual Umat Islam; Membangun Keluarga Yang Islami; Makanan dan Minuman dalam Islam; Konsep Dasar Ekonomi dan Transaksi dalam Sistem Muamalah Islam; Etos Kerja dan Entrepreneurship; Akhlak dan Tasawuf; Dakwah dan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar; Islam dan Isu-Isu Kontemporer; dan Syari'ah, Fiqih dan Hukum Islam Matematika Ekonomi Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini mempelajari beberapa materi matematika dasar yang mempunyai hubungan langsung dengan teori ekonomi mikro dan makro, meliputi : Deret dan Banjar, Time Value of Money, Fungsi Linier, Fungsi Non Linier, Diferensial Fungsi Sederhana dan Majemuk, Integral, Matriks, serta penerapannya dalam ilmu ekonomi.
2
3
64
Bahasa Inggris 1 Deskripsi Mata Kuliah : Dalam mata kuliah ini, Mahasiswa diharapkan memiliki tingkat penguasaan Bahasa Inggris tingkat menengah. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan isi teks yang dipelajari, menguasai kosa kata dalam bidang bisnis, menulis kalimat menggunakan kosa kata yang dipelajari, serta menulis paragraph berdasarkan aturan aturan tata Bahasa Inggris yang telah dan sedang dipelajari. Mata kuliah ini juga diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan menulis akademiknya
3
Pengantar Akuntansi Keuangan 1 Deskripsi Mata Kuliah : Akuntansi dan lingkungannya, transaksi, jurnal, buku besar, jurnal penyesuaian, neraca lajur perusahaan jasa dan dagang, laporan keuangan perusahaan dagang perseorangan, persekutuan, dan perseroan, perbedaan akuntansi perusahaan dagang dan industri, neraca lajur dan laporan keuangan perusahaan industri.
4
Pengantar Bisnis Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah yang memberikan pengertian dasar dan pengenalan pada pemahaman bisnis. Pemahaman tersebut bukan hanya bersifat definisi, melainkan aplikasinya serta factor-faktor lain yang berhubungan. Pemahaman mengenai bisnis akan mencakup pemasaran, manajemen sumber daya, akuntansi serta dasar strategi bisnis yang mampu menganalisa dan memilih bentuk organisasi bisnis, pengelolaan sumber daya dan investasi serta strategi yang tepat dalam memenangkan kompetisi bisnis yang akan dihadapi.
3
Pengantar Manajemen Deskripsi Mata Kuliah : Memberikan pengertian dan pengetahuan serta pemahaman dalam mengelola organisasi, dari mulai merencanakan, pengorganisasian, koordinasi,motivasi, kepemimpinan dan pengawasan serta menangani konflik dalam organisasi dan pengunaan Sistem Informasi Manajemen Komunikasi Bisnis Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah Komunikasi Bisnis merupakan mata kuliah yang membekali pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dengan mengedepankan penguasaan topik utama yaitu, 1. Konsep dasar Komunikasi 2.Komunikasi dalam Bisnis 3. Ragam dan jenis Komunikasi 4. Teknologi Informasi dalam Komunikasi Bisnis 5. Perancangan pesan Bisnis 6. Laporan Bisnis 7.Komunikasi lisan dan tulisan dalam Bisnis
3
3
65
Etika Profesi Deskripsi Mata Kuliah : Diharapkan setelah selesai mengikuti perkuliahan Etika Profesi, mahasiswa memiliki pengetahuan tentang etika, kesadaran etis dan perilaku etis. Peningkatan ini diharapkan akan berimplikasi pada meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam pengambilan keputusan yang etis. Suatu pengambilan keputusan etis tidak hanya melibatkan rasionalitas saja, tetapi juga emosi dan intuisi. Untuk meningkatkan pengetahuan etika, materi meliputi berbagai spektrum pemikiran dalam etika, deskripsi etika dan profesi, isu-isu etis dalam profesi, serta implementasi dan perkembangannya dalam realitas praktik profesi dalam dunia kerja yang nyata. Akuntansi Biaya Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas mengenai akuntansi biaya dan pengertian biaya, unsur-unsur biaya produksi, analisis perilaku biaya, alokasi biaya overhead, biaya pesanan, biaya proses dan biaya proses tambahan bahan, produk bersama dan produk sampingan, biaya standar untuk bahan baku dan tenaga kerja langsung, biaya standar untuk overhead, manajemen persediaan dan kualitas produk, activity based costing. Ekonomi Mikro Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini merupakan pedalaman dari pengantar Ilmu Ekonomi, dengan topik bahasan utama: Konsep pasar dan harga, perilaku konsumen dan produsen, struktur pasar dan strategi kompetitif serta keseimbangan umum dan kegagalan pasar. Akan dibahas pula penggunaan teori untuk menjelaskan berbagai gejala maupun kebijakan mikro ekonomi dalam konteks perekonomian indonesia. Prasyarat mata kuliah adalah pengantar Ilmu Ekonomi dan Matematika Ekonomi. Pengantar Akuntansi Keuangan 2 Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini menekankan pada konsep dasar akuntansi keuangan yang dapat membekali mahasiswa dalam mempelajari kewajiban jangka pendek dan akuntansi penggajian, pinsip-prinsip akuntansi, akuntansi untuk persekutuan, perseroan terbatas, kewajiban jangka panjang, investasi, laporan arus kas, analisis laporan keuangan. Dalam mata kuliah ini juga akan dibahas latihan dan soal yang beragam yang akan membantu di dalam mempelajari konsepkonsep akuntansi yang dijelaskan, berikut perlakuan akuntansi untuk masingmasing akun-akun utama perusahaan.
3
Bahasa Indonesia
3
4
3
4
66
Deskripsi Mata Kuliah : Mahasiswa memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Sikap positif dapat diwujudkan dengan mendorong mahasiswa memelihara bahasa nasional, mengutamakan bahasanya dan menggunakannya sebagai lambang identitas bangsanya, serta menggunakan bahasanya sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku. Mahasiswa diharapkan dapat menyusun karya tulis ilmiah sederhana dalam bentuk dan isi yang baik, dapat melakukan tugas-tugas dari dosen-dosen lain dengan menerapkan dasar-dasar yang diperoleh dari mata kuliah bahasa Indonesia. Ekonomi Makro Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini diharapkan dapat memberikan gambaran lengkap perkembangan dalam teori ekonomi makro. Penekanan akan dilakukan terutama dalam penggunaan model ekonomi secara formal untuk mempelajari berbagai permasalahan dalam ekonomi makro. Pendekatan mata kuliah ini terletak pada model-model ekonomi makro, maka dalam pemaparan mata kuliah ini akan banyak dipergunakan pendekatan matematika ekonomi. Topik yang akan dibahas dalam mata kuliah ini antara lain adalah alur perputaran ekonomi, analisis pendapatan nasional, teori konsumsi, teori investasi, keseimbangan IS-LM, model ekonomi keynesian dan Classical, pasar tenaga kerja, permintaan agreratif, perekonomian terbuka serta ancaman inflasi terhadap perekonomian. Akuntansi Keuangan Menengah 1 Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 merupakan pendalaman dari mata kuliah Pengantar Akuntansi Keuangan, mempelajari konsep dan aplikasi dari keseluruhan siklus akuntansi dan penyusunan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, sistem informasi akuntansi, perhitungan, pencatatan, penyajian dan pengungkapan kas, piutang, persediaan, Aset Tetap dan Aset tidak berwujud, liabilitas lancar dan liabilitas kontingensi.
3
Akuntansi Manajemen Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini mengkaji peran dan kedudukan akuntansi manajemen sebagai sistem informasi, karakteristik informasi biaya, analisis biaya untuk pengambilan keputusan jangka pendek, konsep biaya relevan, ketidakpastian dan analisis risiko dalam pengambilan keputusan, informasi biaya untuk pengambilan keputusan jangka panjang, dan penyusunan arus kas investasi jangka panjang
4
4
67
Akuntansi Komputer Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini akan menjelaskan tentang bagaiamana menyajikan laporan keuangan pada suatu organisasi atau perusahaan dengan bantuan komputer. Aplikasi komputer (software) yang digunakan adalah Mind Your Own Business (MYOB) Accounting. Untuk memberikan pemahaman yang lengkap tentang bagaimana menyajikan laporan keuangan dengan aplikasi MYOB, secara rinci akan disajikan beberapa materi berupa: sekilas MYOB Accounting, bekerja dengan MYOB Accounting, bekerja dengan MYOB Accounting, komponen MYOB Accounting, menyiapkan pembukuan, menyusun rekening atau account, pengaturan pajak, menyiapkan rekening terkait (linked account), mencatat saldo rekening/akun, mencatat transaksi keuangan.
3
Akuntansi Keuangan Menengah 2 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang konsep investasi dalam bentuk equity dan debt; Perolehan , disposisi dan pelepasan Aktiva Tetap; Akuntansi untuk Leasing; Kewajiban Jangka panjang ; Akuntansi dan Pelaporan Modal; Kebijakan Deviden dan Laba Yang Ditahan dan konsep Pengakuan Pendapatan Auditing 1
Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mempelajari tentang hakekat auditing, standar audit, laporan audit, etika profesi, kewajiban hukum, tujuan audit, bahan bukti, kertas kerja, perencanaan audit, materialitas dan risiko audit, prosedur analisis, studi atas SPI, Audit Fraud, Dampak Teknologi Informasi Terhadap Proses Audit dan program audit menyeluruh Sistem Informasi Akuntansi 3 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mengkaji konsep dasar sistem informasi akuntansi mencakup konsep dan karakteristik SIA, organisasi SIA, Teknologi Pengolahan dan Komunikasi SIA, pengendalian sistem dalam SIA Perpajakan 1 4 Deskripsi Mata Kuliah Mata ajaran ini akan membahas konsep pajak, definisi, dan permasalahan dalam pemungutan pajak. Berikutnya akan dibahas secara komprehensif mengenai Pajak Penghasilan baik tentang konsep penghasilan maupun konsep penerapan perhitungan PPh pasal 21, 22, 23, 24, 25, 26 dan 29. Pada bagian akhir, juga akan dibahas mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas 68
Barang Mewah. Analisis Laporan Keuangan 3 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mensyaratkan mata kuliah Akuntansi Keuangan Menegah II, karena mata kuliah ini membahas cara penyusunan laporan keuangan beserta elemen-elemen laporan keuangan. Mata kuliah ini membahas bagaimana cara membaca , menginterprestasikan dan menganalisa laporan keuangan suatu perusahaan. Manajemen Strategi 3 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah manajemen strategik difokuskan kepada konsep strategi dan proses formulasi, formasi, implementasi dan evaluasi strategi. Cakupan pembahasan mata kuliah ini meliputi; penetapan arah atau visi strategik (misi, visi, nilainilai dan tujuan), analisis lingkungan eksternal, identifikasi sumberdaya dan kapabilitas internal, pengembangan dan pemilihan strategik baik tingkat korporat, bisnis maupun fungsional, implementasi dan eksekusi strategi; serta evaluasi dan pengendalian strategik. Mahasiswa dikembangkan untuk mempunyai kemampuan berpikir strategik, membuat keputusan strategik dan memandang berbagai isu bisnis dari perspektif perusahaan secara menyeluruh Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 Deskripsi Mata Kuliah Dengan mempelajari akuntansi keuangan lanjutan 1 mahasiswa dapat mendefinisikan, menerapkan masalah prinsip dasar akuntansi dan pelaporan keuangan bentuk akuntansi khusus dalam organisasi. Prinsip akuntansi dasar dalam situasi khusus yang dihadapi organisasi biasanya dalam hal: pembentukan persekutuan dan pembagian laba-rugi, pembubaran persekutuan (perubahan pemilik, likuidasi), penjualan angsuran, konsinyasi serta akuntansi kantor pusat dan kantor cabang.
4
Sistem Pengendalian Manajemen Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mengkaji kerangka konseptual sistem pengendalian manajemen, lingkungan bisnis global dan perubahan paradigma manajemen, pembentukan mindset, perancangan struktur sistem pengendalian manajemen, jejaring informasi, sistem penghargaan berbasis kinerja, perancangan proses system pengendalian manajemen, dan reskilling manajer Perpajakan 2 Deskripsi Mata Kuliah
3
4 69
Kuliah ini memberikan kerangka untuk memahami, mengikuti perkembangan dan perubahan dalam bidang perpajakan di Indonesia. Materi yang dibahas adalah menyangkut pengertian, penggolongan, pengukuran atau penentuan dan prosedur pembayaran pajak terutang, pengakuan, atau pencatatan serta pelaporan berbagai macam pajak, baik pusat maupun pajak dan retribusi daerah menurut Undang-Undang dan peraturan atau ketentuan pajak yang berlaku dan efeknya terhadap laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan komersial. Auditing 2 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mempelajari tentang audit atas siklus penjualan dan penagihan, penggajian dan personalia, perolehan dan pembayaran, persediaan dan internal control, ekuitas dan hutang serta pembayaran kembali, saldo kas dan bank, pengaruh EDP pada auditing, penyelesaian audit, penugasan jasa atestasi dan kompilasi, internal audit, govermental audit dan operational audit.
3
Akuntansi Keuangan Lanjutan 2 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini mengkaji peran dan kedudukan akuntansi yang diterapkan dalam situasi khusus dan organisasi khusus, mencakup: Penggabungan Usaha, Laporan Keuangan Konsolidasi - Perolehan Perusahaan Anak, Laporan. Keuangan Konsolidasi – Investasi yang dibukukan dengan metode ekuity, Laporan Keuangan Konsolidasi – Pembukuan investasi dengan Metode Harga Perolehan, Laporan Keuangan Konsolidasi – Laba antar perusahaan surat berharga senior, Laporan Keuangan Konsolidasi – Perubahan kepentingan dalam perusahaan
4
Seminar Akuntansi Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa secara komprehensif tentang Standar Akuntansi Keuangan yang dikaitkan dengan perkembangan dunia usaha dan industri.Dengan berbekal pemahaman tersebut diharapkan mahasiswa mampu menyusun, menyajikan, menganalisis dan menginterpretasikan laporan keuangan, dan/atau menilai kewajaran laporan keuangan yang diterbitkan lembaga pemerintah maupun swasta.
3
Metodologi Penelitian Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memahami teori dan konsep penelitian, mengenal analisis penelitian dan memahami cara menggunakannya, serta mampu melakukan penelitian ilmiah di bidang
3
70
akuntansi. Secara spesifik mahasiswa akan belajar tentang proses penelitian yang dimulai dengan bagaimana mendefinisikan masalah, menelaah literatur, mengembangkan kerangka pemikiran, memformulasikan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menyusun laporan penelitian. Selain itu mahasiswa juga diberikan overview mengenai desain riset kualitatif, mengingat paradigma penelitian yang berkembang saat ini meliputi riset kualitatif dan kuantitatif. Mata kuliah ini juga akan meninjau perkembangan riset terkait saat ini dengan melakukan review terhadap artikel publikasi Tata Kelola Perusahaan Deskripsi Mata Kuliah Mata Kuliah ini memberikan pengertian corporate governance, alasan diperlukannya, prinsip-prinsip dan implementasinya, serta tinjauan terhadap praktek dan isu corporate governance di Indonesia. Pembahasan menekankan pada pentingnya peran profesi akuntan dan bagaimana profesi akuntan dalam mewujudkan corporate governance yang baik.
3
Hukum Bisnis Deskripsi Mata Kuliah Untuk membekali mahasiswa agar memahami pengertian konsep dasar hukum pada umumnya dan kaitan antara instrumen/aturan hukum dengan aspek bisnis, sehingga mampu mengantisipasi perkembangan dunia usaha dan mampu menganalisis masalah-masalah bisnis yang terkait dengan perkembangan hukum. Secara khusus, akan diberikan pemahaman tentang pengertian dan konsep dasar ilmu hukum dan hukum Indonesia, prinsip-prinsip umum hukum perdata, hukum dagang, hukum perikatan, hukum perseroan dan bentuk-bentuk kegiatan usaha, kepailitan, perluasan kegiatan usaha, perkreditan dan pengikatan jaminan ,hukum pasar modal, hukum penanaman modal, larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, distribusi barang ,perizinan dalam bidang usaha dan hukum penyelesaian sengketa Teori Akuntansi Deskripsi Mata Kuliah Teori Akuntansi merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Akuntansi. Tujuan mata kuliah ini adalah untuk membekali mahasiswa rerangka teoritis akuntansi keuangan sehingga mahasiswa mampu menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang sekarang ada dan apakah ada alternatif lain yang lebih baik. Mata kuliah ini membahas proses perekayasaan dalam membentuk rerangka konseptual yang menjadi landasan praktik akuntansi. Dalam mata kuliah ini juga akan dibahas konsep-konsep yang melatarbelakangi akuntansi keuangan. Konsep-konsep tersebut dititikberatkan pada konsep yang menjadi dasar pelaporan keuangan kepada pihak luar sebagai
3
3
71
pertanggungjawaban. Akuntansi Internasional Deskripsi Mata Kuliah Mahasiswa program studi Akuntansi diwajibkan mengambil mata kuliah ini, dengan SKS 3. Tujuan mata kuliah ini untuk membekali mahasiswa agar dapat menjelaskan dimensi inter-nasional dalam akuntansi, mendeskripsikan bisnis internasional dan strategi multinasional, membanding-kan sistem akuntansi di berbagai negara, mendeskripsikan tekanan interna-sional terhadap harmonisasi akuntansi internasional dan isu-isu yang terkait dengan dunia internasional / global.Mata kuliah ini membahas pola-pola pengembangan akuntansi internasional, dan perban-dingan sistem dan praktik akuntansi di berbagai negara di dunia. Dalam mata kuliah ini juga dibahas masalah teknik yang berkaitan dengan akuntansi internasional, antara lain sistem pelaporan, transaksi yang menyangkut mata uang asing, dan berbagai isu internasional tertentu (misalnya, goodwill dan inflasi). Pada bagian akhir akan dibahas masalah-masalah intern perusahaan multinasional, seperti pengendalian manajemen di lingkungan global, transfer pricing dan perpajakan internasional
3
Studi Kelayakan Bisnis Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada mahasiswa bagaimana menyusun suatu Studi Kelayakan Bisnis (SKB). Studi ini meliputi kerangka pemikiran, proses melakukan SKB, teknik teknik yang digunakan dalam SKB serta bagaimana menyusun proposal dan laporan SKB. Aspek aspek yang dipelajari meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek keuangan dan aspek ekonomi
3
72