Tabel I LenrbalraKeuangandan Karakteristikl)elanrlgannva Tidak nrcnrin
l.cnrbaga kcLrangantcnlpat tllclrlll't-lalll
Lcnrbaga Kcuangan
.,4 nl
Junt lalr Unit (Unit )
(u n ir) LaoanganUsalra lnforural
Fomral Fa
7
i
0
o
If () ()
(l
(l
(l
7
I
o
Fb
Fc
Ia
Ib
Ic
Id
()
)
0
2 o 2
o
Pertanian
0
0
()
Perdagangan
I
7
z
Industri/Jasa
l
J um lah
()
2 l2
l
(l
2
(,
Ic I
Ig
Ih
0
o
lr ()
38
60
()
0
0
IO
1,.)
(l
o
o
I
(l
t,
t7 53
r00
Ka[arattgttn:Fa = BRI : Id = pcdagangsaprodi. Fb : BPD. Ic = Pcmilik sanah. Fc : Kopcrasi: If : Ih = salang basalang: Ia = pinjaman antar kerabat lg : iulo-julo (arisan): Ib : pcdagang kcliling = : Pcdagangbcras: Ic Pcdaganginduk semang Ii Induk scmang
Dari Tabel I dapatdijelaskanbahwa lembagakeuanganformal sepertiBRI, BPD dan KIID hanyamemilikinasabah industriataujasa. denganjenis usahakecil perdagangan, Sedangkan lembagakeuanganinformalpadaumumnyamemilikinasabahdarijenis usaha kecil pertaniandan hanya beberapanasabah darijenis industri, perdaganganatau jasa. Tidak adanya nasabahlembaga keuangan formal (Bzu) dari jenis usaha pertanian disebabkansejak Tahun 1992kredit usahatani (KUT) sudahdihapuskan. Berarti bahwa sejak itu tidak ada lagi subsidi pemerintahdalam bentuk suku bunga terhadap usaha kecil pertanian.Sehingga pengusaha kecil pertanianharus membayar tingkat bunga yang sama dengan harga pasar. Hal ini menurut Pangestu (1996) tidak mungkindilakukanoleh usaha kecil pertaniankarena dari segi finansial proyek usaha kecil pertaniandinilai tidak layak. Pangestu (1996) menjelaskan, bahwa faktor inilah yang menyebabkanbesarnyatunggakankredit dari jenis pertanian
(KUr). 5.2.2.Dilihat dari BesarnyaPinjaman(kredit) LembagaKeuangankepadaUsahaKecil Untuk menggambarkan perananlembaga keuangan secaralebih jauh perlu dilihat dari besarnya kontribusi lembagakeuangan tersebutdalam aspek permodalan usahakecil, yaitu dengan menghitung besarnyajumlah pinjaman usaha kecil tersebut terhadaplembagakeuangan.Dari hasil perhitungandapat dikemukakan bahwa secara makro (aggregate) lembaga keuangan sudah mulai memegangperanan dalam perekonomiandi KecamatanLintau Buo I. Namun, dilihat dari sudut jumlah pinjaman ini, terdapat ketimpangan antara peranan lembaga keuangan formal dan informal. Hal ini disebabkanmasing-masing nasabah lembagakeuanganformal tersebutmeminjamdalamjumlah yang relatif lebih besar dari jumlah pinjamannasabah lembaga keuanganinformal.Rata-ratasetiap nasabahlembaga keuangan formal meminjam sebanyakRp 4 840 909,- . Sedangkan
lurnal Manajenrendan PenfuangunanVolunreVIU,
"1998
-53
nasabahlenrbagakeltangan ttp -177.892.-
inlirrrllal
rata-rata
ltanl'a
ntetniniant
sebanvak
lembagakeuangan LJntuknlengetahuiapakah rata-ratajunrlah pinjamannasabah infbrmal keuangan lembaga lebihbesar darijurnlah pinjanrannasabah fbrmalbenar-benar "MetodaUji Beda rersebutdilakukanpengujianstatistik.yaitu dengan menggunakan = 7,63 dua Nitai Tengah"(Davan. 1996).Dari hasilpengujianterlihatbahwaZhitung 2,325 pada taraf nyata99o/o.Maka secara statistikdapat lebih besar dari Z tabel bahwakontribusilembagakeuanganformaldalam permodalanusaha kecil disirnpulkan lebih besar dari lembagakeuanganinformal. Kenyataan ini memberikan gambaran bahwa lembaga keuanganformal cenderungmemberikankredit dalam skalabesardan kurang melayanipermintaankredit dalamskalakecil. Hal ini dapat diterimakarenapihak lernbagakeuangan (BRI dan Melayanijumlah kredit BPD) adalahlembagaswastayangberrnotifmencari kerrntungan. karena dalam skalabesardan junrlah nasabahlebih sedikit akan lebih menguntungkan juga ini kecil. Hal lebih biaya administrasinyalebih kecil dan tingkat risiko yang merupakansalah satu hambatandalam menyalurkan kredit kepada usaha kecil yang membutuhkan skala kredit kecil (Suharto,l99l). karena itu, jangkauandari lembagakeuanganformal terutamaBRI dan BPD Oleh hanya akan terbatasuntuk melayaniusahakecildari golongan atas yang membutuhkan kredit dalam skala besar dan mampu memenuhipersyaratanpinjaman yang umumnya bersifat kaku. Sedangkanusahakecil golongan bawah yang membutuhkan kredit tidak hanya murah tingkat bunganyamelainkanjuga mudahmendapatkannya,tepat waktunya dan juga tepat jumlahnya,ini hanyadapat dijangkauoleh lembagakeuangan informal. 5.3. Bentuk Dan Kinerja LembagaKeuanganFormal dan lnformal dan informal yang ada didaerah penelitian Lembaga keuangan formal dikelompokkan kedalamtipetipe tertentu. Padalembagakeuanganformal terdapattiga bentuk lembaga keuangan yang beroperasi yaitu : Bank Rakyat Indonesia, Bank PembangunanDaerah dan Koperasi Unit Desa. Sedangkan pada lembagakeuangan informal padadaerahpenelitian meliputi berbagaibentuk yang di antaranyasamaseperti dan Soegiarto(1994) yangditemukanoleh Adam (1989) di Negara Sedangberkembang diYogyakarta, hanya sedikit ada perbedaan operasional tetapi memiliki prinsip-prinsip yang sama yaitu . Pedagangkeliling, Pedagang beras, Pedagangsaprodi, Pedagang induk semang,Pedagang induk semangindustri, Salang basalang, Pemilik sawah, Pinjamanantarkerabat,danjulo-julo. Spesifikasidari kinerja masing-masiirglembaga keuanganbaik formal maupun informalterlihat dalam hal tingkat bunga,besarnya nilai pinjaman,perlunyajaminan yang ditahan atau tidak, jangka wakru pengambalian,tempat pembayaran angsurankredit, sistempengembaliankredit, nasabah,skala usaha dan jenis usaha.Bentuk dan Kinerja lembagakeuanganformal dan informal dapatdijelaskanpadaTabel2.
lurnal Manajenrcndan PenrbangunanVolunrcVIII,199B
-5-t
Keuanqan Tabel 2 Bentuk dan Kineria Lembar:a-lentbaqa Lcnrbaga Kcuangan
Tingkat bunga ('Zlblrt)
Nilai Pin-janran
Nasabah Pcnrbavaran S i stcrn Janti nan Waktu ( Pcngcurbal Sakal; lDitahan Pcngcnrbala l an i an /Tldak)
l{clatif. bcslr
ditahan
5 tahun
l{clatif besar
ditahan
j-5 tahuu
Kautorlll'l)
2-i talun
KanrorKIII)
sctlap Mrng
I)inuualt
t(jrgantunu ikala kecil rucriauiiarr )cragaltt WaktLrpanen )etani kccil
Formal
I tsRI 2.BPD 3.KUDInforn
l. ) - 1. 71 | {1 t ? I.tz-t-/
tf
I{clatit-atifkcci tidak
Kantor lll{l
Sctralr bularr Sctiap bulan
Skalabcsar Skala bcsar/ltragaur ;kalakccil ,/bcra
tidak
5 Minggu
I{clatit'kccil
tidak
3-9 Minggrt
l)isart alt
3 ,1 2 -t5 Relatif kercil
tidak
l-9 Mrnggu
Di sasah / tokr Seteloh paner )etani kccil
Tak dibatasi
tidak
l-9 Minggu
I)i toko/ Gross SctiapI.)ulan)cdagang er
5. Induk Ser /lndustrikecil S.Salang Basr
Tak dibatasi
tidak
-fak dibatasi
Tidak
1-3tahur
Dinulah,ipemo dal
)cirgusahabatu Sctelalr )ala bcrproditlisi Sesuaiperjar )emilik Modal jian
T.PemilikSav
4,75-5,75Relatif kecil
Tidal
l-9 Minggu
Di sauah
Waktupanen)etani pengga
l-ali dibatasi
Tidak
3-5Bulan
Di rurnah
SesuaiPeriar rerabat jian
l erganturg kelornook
Tidak
Toko Tergantung hanvak anppo
l.Pcd. Kclilin 2. Pcd.Bcras
8. 3-lJ - 71 Itelatif kccil
5-16.1
DClicqaral)
3. Ped.Sap rodi l.Ped.lnduk )emang
l&-llggarap
2
Di Pabnk
al)
S.Pin.antar kerabat 9.Julo-julo
0
SetiapMingp )edagangbesar
Keterangan: (-) menunjukkantidak ada data Pada tabel terlihat bahwa ada perbedaantingkat bunga antaralembagakeuangan formal dan lembagakeuanganinformal dikarenakan lembagakeuanganformal (BRI dan BPD) dari segiskalausaha sudahberskalanasional,dan di sampingitu juga kedua bank tersebutmendapatpinjamandan Bank Indonesiayang tingkat bunganyarelatif lebih rendah. Sedangkanpadalembagakeuanganinformal hal tersebuttidak terjadi. Perbedaantingkat bunga antar Bank disebabkanoleh perbedaanjenis kredit, besarnyakredit dan jangka waktu pengembaliankredit. Sedangkanpada KUD antara peminjamanggota dan peminjamnon anggota ada perbedaan,untuk peminjam pada anggotatingkat bunganyalebih rendah dibandingkantingakat bunga pinjamanpada non anggota. Perbedaantingkat bunga antara sesamalembaga keuanganinformal disebabkan adanyaperbedaankondisi usaha kecil yang meminjam yaitu peluang keberhasilandari usaha kecil peminjam, perbedaanlokasi tempat beroperasinyalembaga keuangan,
[urnal Manajcnrcndan PcnfuangunanVolunrc VIII, 1998
55
perbedaan kemampuanmodal dari lembagakeuangandan perbedaanpersepsi lerrtbaga keuanganitu sendiri terhadapkejujuranparanasabahnya. tempat Dalam hal nilai pinjaman,statusjaminan,jangka waktu pengembalian, pembayaran angsuran,sistempengembalian.skalausahadan jenis usahatidak terdapat perbedaanyang berarti antaraBRI dan BPD tetapi terdapatperbedaan antarakedua barrktersebutdenganKUD Perbedaankinerja antara sesamaLembaga keuangan informal dalam hal nilai tempatpembayaran pinjaman,ditahanatautidaknya jaminan,jangka waktu pengembalian, jenis usaha nasabah angsuran, sistem pengembalian, skala usaha nasabahdan menggambarkanbahwa lembagakeuanganinformal lebih atraktif dalam menyesuaikan yangjuga beragam.Keragamankinerja sistempeminjamandengankebutuhan nasabahnya tersebut terjadi karena proses penyesuaianpola pemberian pinjaman dengankondisi usahakecilitu sendiri. Kredit 5.4. Faktor-faktoryangMempengaruhiPermintaan 5.4.1.Penggunaan Model Regresi Sebagaimanatelah dibicarakan sebelumnyabahwa ada beberapafaktor yang diduga mempengaruhipermintaankredit diKecamatanLintau Buo I, yaitu tingkat bunga pinjaman, besarnya jaminan, besarnyamodal dan bentuk lembaga keuangan.Untuk variabeljumlah kredit, tingkat bungadanjumlah jaminan dan besarnyamodal merupakan variabelbiasa.(nilai mutlak). Sedangkanvariabelbentuk lembaga keuangan merupakan variabel "dummy" (boneka). Untuk mempelajaribagaimanahubungan antara variabel independendengan variabel dependendiatasdiuji denganmodelRegresiDouble-Log Hasil estimasi denganmenggunakan Model Double-log dapat ditulis sebagai berikut: Y: - 0,4368- 0,7529Xl + 0,3034X2+ 0,6952){3+ 0,2225D + e' (-4,3t 7) (r,661) (3,520) (t,860) R2:0,9742 F :376,897 Dari hasil perhitungan terlihat bahwa koefiisien determinasi (R2) adalah sebesar0,9742. Ini berarti bahwa sebanyak97,420 dari variasi variabel dependen(Y atau besarnya pinjaman kredit) dapat diterangkan oleh perobahan variasi variabel independen (Xl atau biaya bungE X2 atau besarnya jaminan, X3 atau besarnya permodalandan D benruk leinbaga keuangan)dan hanya sebesar2,58yo diterangkan oleh variabel lain. Sehinggamodel regresi ini dapat digunakanuntuk menganalisis variabel-variabelyang diikut sertakandalam model. Sedangkannilai Fhitung sebesar 376,897 adalah lebih besar dari Ftabel l% (4 : 45) sebesar3,78 yang berarti secara serentakvariabelindependen(biaya bunga, besarnyajaminan,besarnyamodaldan bentuk lembagakeuangan) mempengaruhivariabel dependen(besarnyakredit) dengan tingkat kepercayaan 99oh.
lurnal Manajenrcndan PenfuangunanVolunte VIII, 1998
56
Kredit 5 4 3 l-lLrbunganAntara Besarnr,allia1,a Bunga denganPerntintaan Dari hasil pengujianmenrperlihatkan bahwa besarnyabiaya bungaberpengaruh negatifterhadappermintaan kredit. Sedangkan hubungan besarnyabunga pinjaman (Xl) terhadappermintaankredit (Y) adalahberpengaruhnyata(signifikan) Kenyataan tersebutdibuktikanoleh hasil analisa bahwa thitung: 4,317lebihbesardari ttabel 0.05 : 1,684. Untuk itu, besarnya tingkat bungadianggap berpengaruhterhadap permintaankredit. Hal ini sesuaidenganteori bunga yang dikemukakanoleh Keynes (Prather,l96l) bahwa bila nilai uang (bunga) naik makajumlah uang yang diminta (kredit) akanberkurang dengan asumsi faktor-faktor lain tetap dan sebaliknya 5.4.3. HubunganantaraBesarnyaJaminandenganPermintaan Kredit Hasil perhitunganmemperlihatkanbahwa besarnyajaminan berpengaruh positif terhadap permintaan kredit. Hubungan besarnya jaminan (X2) juga berpengaruh secara signifikanterhadapjumlah kredit (Y) yang dibutuhkan.Pernyataanini terbukti karenanilai t6;1*,: 1,664lebih besardari 166"1 0,10, dengannilai F1;6r: 1,303 dan pengaruhnya dapat dikatakansignifikan. Bagi lembagakeuanganformal terutama perbankan,barang yang sering diminta sebagaijaminan adalah sertifikat tanah, surat tanda pemilikan kendaraanbermotor (BPKB) dan atau hasilaudit usaha. Sedangkan. bagi lembagakeuanganinformal"jaminan pada umumnyabersifat kepercayaanyang biasanyadinyatakansecaraimplisit. pembayaran Bagi debitur (si peminjam)jaminan dianggap merupakancadangan kredit jika suatuusahayang dijalankannyamengalamikegagalan.Bagi kreditur jaminan merupakansalah satu faktor yang dapat digunakan untuk menanggulangirisiko gagalnya pengembaliankredit. Kreditur akan menyetujuisuatu barang sebagaijaminan bila nilai jualnyalebih besardari nilai pinjamankredit (Hofl1993).
lurnal Manajenrcndan PembangunanVolunrc Vlll, 79gB
57
I
Kredit 5 4.4. HubunganantaraBesarnvaModal (skalausaha)denganPennilttaan positif modal berpengaruh penelitian besarnya Hasil memperlihatkanbahrva variabelini adalahsignifikan antara terhadap permintaan kredit. Hubungankedua dimiliki denganjumlah kredit (Y) yang digunakan. iunilah modal(X3) yang Hubunganini terbukti karenanilai thitung sebesar3,520 lebih besar dari ttabel 0.05 sebesar 1,684. Sehinggadapatditatbirbahwakenaikanjumlah permodalanyang dimiliki sebesar l% akan meningkatkan jumlah penggunaan kredit sebesar 0,69520 . Permodalanatau skala usaha merupakangambarandari kekuatanekonomi suatuusaha. Oleh karena itu, semakin besarmodal akan semakin besarkemampuanpengusahadalam mengendalikan usahanyadan akan menyebabkan semakin tingginya keberanian pengusaha dalammemintakredit. permintaankreditdaripengusaha bermodal Ada beberapahal yang menyebabkan relatif besarlebih besardari pada pengusahabermodal relatif lebih kecil yaitu: (l) Denganmenambahpermodalanjangkauanatau peluangpasardari perusahaanbermodal besar di pedesaan dapat diperluas sampai keluar daerah. (2) Dengan menambah permodalanusahabermodalbesar juga dapat membelibahanbaku dalamjumlah besar ke luar daerah(kota). (3) Kemampuanmanajemendari pengusahayang biasamengelola usahaberskalalebih besar lebih baikdari pengusahayang belum biasamengelolausaha dalam skalabesar,sekurang-kurannya dilihat dari sudut pengalaman. 5.4.5. HubunganantaraBentuk Lembaga Keuangan denganPermintaanKredit Dari hasil pengujian memperlihatkan bahwa bentuk lembaga keuangan (Dummy) yaitu formal dan informal ternyata juga berpengaruh positif terhadap permintaankredit (Y). Hubungankeduavariabelini adalahsignifikan,terbukti dari nilai thitung sebesar 1,860lebih besardari ttabel 0,05 sebesar 1,684. Adanya hubungan signifikan antara keduavariabel ini menggambarkanbahwa usahakecil yang meminjamkepadalembaga keuanganformal membutuhkanjumlah kredit yang relatif besar. Sebaliknyausahakecil yang meminjam kepadalembaga keuangan informal membutuhkanjumlah kredit yang relatif kecil. Hal ini sesuai denganmotto "kredit kecil, murah,mudah,tepat waktu dan tepat jumlahnya" pula (Suharto,l99l). Murah dalam hal ini sebenarnyajuga berkaitan dengankemudahan dalam prosedur dan persyaratan yang dikehendakioleh lembaga keuahgantersebut. Sebabprosedur yang berbelitbelitdan banyaknyapersyaratan yang harusdipenuhi sepertibanyaknya surat-surat keterangan,surat jaminan, proposalyang harus disediakanterlebih dulu serta laporan-laporanyang harus dibuat setiapperiode akan menghendakiperlunyabiaya administrasi.Demikian besarnyabiaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkankredit ini, secara ekonomi tidak layak jika jumlah pinjamannyarelatif kecil. Kenyataanini akan menyebabkan pengusaha kecil yang membutuhkanpinjaman relatif kecil akan memilih berhubungan dengan lembaga keuansaninformal
lurnal Manajernendan PenfuanguTnnVolunrcVIII,1998
_58
V I K E S IN4P UL A N DA N S A RA N Kesinrpulan Usahakecil berskalakecil (golonganbawah ) membutuhkannilai kredit vang relatif kecil rneminjamke lernbaga keuanganinfbrmal dengantingkat bunga relatif tinggi. Sedangkanusahakecil berskalabesar( golongankeatas) membutuhkannilai kredit yang relatif besar meminjam ke lembaga keuangan formal dengantingkat bunga rendah. Dilihat dari jumlah usahakecil yang meminjam, lembagakeuangan informal lebih berperan dibandingkan lembaga keuanganformal. Sedangkandilihat dari nilai pinjama lembagakeuangan lormal yang lebih berperan dibandingkan lembaga keuanganinformal. J. Lembaga keuanganfbrmal yang aktif adalahBRI dan BPD, sedangkan lembaga keuangan informal yang aktif adalahpinjaman antar kerabat,pedagangkeliling, pedaganginduk semang,pedagangsaprodi,pemilik sawah, salang basalang,pemilik ricemilling, dan pedagang beras. Dimana antara lembagakeuanganformal dan lembagakeuanganinformalseolah-olahmemiliki pasartersendiri. lembaga 4 . Faktor-faktor besarnyajaminan, besarnya modal usaha, dan bentuk keuangan berpengaruh positip terhadappermintaan kredit. SedangkanTingkat bunga berpengaruhnegatif terhadappermintaankredit. l.
B. Saran l. Perlunya lembagakeuanganformal yang mampu menjangkauusahakecil golongan bawahyang relatif besar. 2. Agar usaha kecil golongan bawah membentukkelompok usahayang terintegrasi secara kuat sehingga lembaga keuangandapat memberikankredit secarabergulir. 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan guna melihat perspektif pengembangan lembaga keuangan komersialdan profesional yang sesuai dengan kondisi sosial ekonomiusaha kecil.
lurnal Manajenrcndan PenfuangunanVolunrc VIII,1998
_59
'l
DAFTAR I'USTAKA Anonim-1993. 1'cttruhl)cttur l)alam Angka. KeriasamaBappedaTk.ll TanahDatardan Kantor StatistikKabupatenTanahDatar Sumbar.Batusangkar. berkaitcrrt dettgan Akrasanee,N dkk, I 993. I;aktor-faktor keuangan yang pengembangan usahq kecil dan menengahdi Muangthai, dalam AspekaspekFinansial usaha kecildan menengah, studi kasus Asean (James,K dan Akrasanee,Nl993,Eds) LP3ESJakarta. Aryeetey,E.1996.Rural Finan'ceinAfrica : Inslitutionql Development.tandAcces.sfor the Poor dalam Annual WorldBank. Conferenceon DevelopmentEconomics,( Bruno,M dan Pleskovie,B,Eds,l996),The World Bank Washington,DC. HoflK
dan Stiglitz,J,G,1993.Imperfect Infurntatiorr And Rttral Crediet Markers : Economics of the Puzzles and PolicyPerspectives dalam The RuralOrganization, Theory Practise and Policy (HoflK,ED), 1993. Oxford UniversityPress.Newyork.
Kalangi,J, 1993. Peranqn Perkreditan Dalam PembangunanPertanian di Propinsi Sumatera Utara, Tesis yang tidak dipublikasikan, Program Pascasarjana KPK IPB- UNSRAT, Menado. Munir,S. 1991. Peranan Lembaga Keuangan Pedesaan di Sumbar, Snrdi Kasus Kabupaten Padang Pariaman, Tesis yang tidak dipublikasikan, Program Pasca SarjanaKPK IPB -Unand Padang. Suharto,P,l99l. Mengapa Kredit Kecil Mahal dalam Monetisasi Pedesaan, Bunga Rampai Keuangan Pedesaan,1991,( Danusaputro,M,Eds ) LPPI. Jakarta.
lurnal Manajenrcndan PembangunanVolunrc VIII, 1998
60