KOTA SURAKARTA LAYAK ANAK ABSTRAK Kota, sebagai pusat tujuan arus urbanisasi menjadikan kota semakin ramai dengan hiruk pikuknya kesibukan masyarakat, kebisingan kendaraan, padatnya pemukiman, sehingga kota menjadi tidak sangat ramah terhadap lingkungan tumbuh dan berkembangnya anak, ternyata tanpa kita sadari bahwa kota jika dikelola dengan baik akan menciptakan lingkungan yang sangat bersahabat bagi kehidupan anak. Untuk mencipatakan kota yang ramah dan bersahabat dengan lingkungan tumbuh dan berkembangnya anak, Pemerintah Kota Surakarta telah melakukan berbagai langkah upaya ke arah perbaikan tersebut, salah satunya adalah dengan merubah kota yang semula menjadi kota yang dijauhi dan tidak bersahabat bagi lingkungan perkembangan anak, kini Kota Surakarta menjadi kota yang layak bagi tumbuh dan berkembangnya anak atau Kota Layak Anak (KLA) Program Kota Layak Anak (KLA) Kota Surakarta merupakan terobosan baru bagi Kota Surakarta, melalui program ini Pemerintah Kota Surakarta mengajak mesyarakat untuk ikut berpartisipasi bersama mengelola lingkungan kota menjadi lingkungan yang ramah dan layak bagi pertumbuhan dan berkembangnya anak. Adapun strategi yang dilakukan oleh Kota Surakarta dalam Kota Layak Anak dapat diunduh pada file terlampir..(diintisarikan dari Dokumentasi Best Practice Kota-Kota Tahun 2015, APEKSI, PUS.INTAN_SELFY).
KOTA SURAKARTA LAYAK ANAK
PENDAHULUAN Kota Surakarta sebagai kota yang memiliki kepadatan penduduk sebanyak 563.659 jiwa pada tahun 2013, kini seiring perkembangannya Kota Suarakarta selalu mengalami pertambahan penduduk hingga 3.25% setiap tahunnya. Sebagaimana layaknya kota, Kota Surakarta selalu dipadati penduduk sebagai akibat dari arus urbanisasi. Akibat ini pula berdampak terhadap perkembangan kota. Kota kini menjadi semakin padat dengan hingar bingarnya dunia bisnis dan tingkat kebisingan kendaraan bermotor yang semakin ramai. Tingginya tingkat kesibukan kota membuat kota semakin sempit membuka ruang public bagi anak untuk berinteraksi, bermain, dan berekreasi, sehingga kota semakin sulit untuk memberikan ruang yang mampu memberi rasa aman dan nyaman untuk memb erikan perlindungan terhadap hakhak anak. Banyak ragam pemasalahan yang dihadapi anak, meliputi: anak putus sekolah, anak dilacurkan/ trafficking dan ESKA, kekerasan anak (perkosaan, pencabulan, penganiayaan, persetubuhan) ,pelarian, anak terlantar, anak terkena gizi buruk, pekerja terburuk anak, anak jalanan, dan pekerja anak. Lalu bagaimana pemerintah kota menindaklanjuti permasalahan tersebut agar tidak memberi dampak negatif yang semakin luas maka dalam upaya menciptakan kota Surakarta sebagai kota ramah anak pemerintah kota membuat terobosan baru yaitu dengan menciptakan Program Kota Layak Anak (KLA) Kota Surakarta.
INOVASI Anak sebagai tunas, potensi dan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa memiliki peran strategis, ciri dan sifat khusus sehingga wajib mendapatkan perlindungan. Sebagaimana UU nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, perlindungan yang dimaksud adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hakhaknya agar hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, maka untuk mewujudkan penyelenggaraan perlindungan anak, Pemerintah Kota Surakata menginisiasi Program Kota Layak Anak (KLA) Pemerintah Kota Surakarta, yang diinisiasi sejak tahun 2003. Sebagai bukti
komitmen dari inosiasi tersebut Pemerintah Kota, yaitu dengan terlaksananya Gerakan Jam Wajib Belajar bagi anak-anak, yang kemudian ditindaklanjuti dengan program Kota Layak Anak (KLA).
Program pengembanganKLA, dilaksanakan melaluistrategi pembangunankabupaten/kotayang mengintegrasikankomitmendan sumberdaya pemerintah,masyarakatdan dunia usaha yangterencanasecara menyeluruh dan berkelanjutandalamprogramdan kegiatanpemenuhan hakanak dengan cakupan kegiatan yang meliputi: kesehatan, pendidikan,perlindungan anakdan partispasianak. Memasuki tahun 2006 Kota Surakarta ditunjuk mejadi salah satu pilot project pengembangan KLA oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang bekerjasama dengan UNICEF Selanjutnya pengembangan KLA dituangkan dalam bentuk Rencana Aksi Kota Pengembangan KLA (RAKPKLA) Kota Surakarta tahun 2008-2015 yang diperkuat dengan SK Wali Kota Surakarta no. 054/08E/1/2009, dimana RAK-PKLA tergagi dalam 5 (lima) kluster, yaitu: 1. Kluster 1: Hak sipil dan kebebasan dalam bentuk: a. Programkepemilikanaktekelahirangratis. Pelayanandapat melalui rumahsakit,puskesmas,rumahbersalinmaupunposyandumelalui TPPKKkelurahandengancarajemputbola maupun kolektif; b. Kartu Insentif Anak (KIA) adalah kartu discount dari 5%-7% untuk anak-anak berbelanja di toko buku, sarana olah raga di perhotelan, sarana hiburan anak, rumah sakit, supermarket, bis sekolah, toko batik, dan lain sebagainya. Kartu ini diterbitkan oleh Dispendukcapil untuk semua anak di Kota Surakarta usia 0-18 tahun dan diterbitkan secara gratis; c. Partisipasi anak dalam proses pembangunan melalui Forum Anak Surakarta (FAS). Pemkot jugamenyusunmekanisme
partisipasi anak dalam musrebangkel, musrenbangcam dan musrenbangkot serta partipasi aktifanak dalam musrebangkel, musrenbangcam dan musrenbangkot. 2. Kluster 2 : lingkungan keluarga dan pengasuhan alternative alternatif Menyediakantempatkonsultasi anak dan keluarga dalam bentuk Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja, Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja,Posyandu,danPTPAS (Pelayanan Terpadu Perempuandan AnakSolo) di setiapkelurahan. 3. Kluster 3 : kesehatan dasar dan kesejahteraan Pemerintahkotamemberikan Pemeliharaan KesehatanMasyarakat Surakarta (PKMS) yang merupakan jaminan kesehatan secara gratis untukkeluargamiskin. Selainitu, disediakanpularumahsakit ramah anakyangberlokasi diRSUDDr.Moewardi danRSUPKU Muhammadiyah Surakarta. Kemudian,dikembangkan juga puskesmas ramahanak,ruang laktasidisejumlah fasilitas publicseperti terminalbis, posyandu terintegrasi,dimana kegiatanposyandu yang diintegrasikan bersamakegiatanBKB, PAUD,membentukKelompokPendukungIbu sertaPemberian Makanan Tambahan AnakSekolah (PMTAS). Ramah anakdalamartimenyediakan fasilitasbermainbagianak-anak.
4. Kluster 4 : Pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni budaya, dengan kegiatan yang dikembangkan antara lian: a. Bantuan PendidikanMasyarakatKota Surakarta (BPMKS)yang diluncurkanbulanApril2010.Bantuandiberikanuntuksemuasiswa SD danSMP, sedangkan untuk siswa SMA diberikan stimulan. BPMKSinimerupakandanapendukungdariDana Bosbilabelum mencukupi.TimdariDisdikpora yang menentukankriteriadari penerima BPMKSini; b. Sekolahplusyang mengakomodasisiswadarikeluargatidakmampu yang berdomisilidi KotaSurakarta dengan dibebaskan dariseluruh biaya; c. ProgramGerakan Wajib JamBelajar(GWJB)dimanaanak-anak dihimbau untuk belajar antara jam 18.30-20.30WIB dengan cara anak-anak tidakboleh berkeliaran,TVharus dimatikan,dan orang tua/keluarga harus mendampingi mereka. Di setiapRW dibentuk satgasGWJBuntuk memantau program tersebut.Programinidimulai dengantandasirene yangdiperdengarkan melaluipengerassuara mesjidataukentongandipossiskamling;
d. Sekolah ramah anak, bantuan rambu dan sosialisasi zona selamatsekolah (ZOSS), pemberian helmbagianak sekolah,Solo Car Free Day, taman cerdas,taman main,dan panggungkreasianak; e. Perpustakaan kelilingdanmobil pintarsebanyak2 unit, menyediakan berbagaibuku bacaan maupun alatperaga tentang ilmu pengetahuanbagi anak-anaksecaragratis. 5. Kluster 5 :Perlindungan khusus, yang dilakukan dengan programpenanggulangan kekerasan terhadapperempuan dan anakdengan menyusun SOPpenanganan korban kekerasan anakdi tingkat kelurahan. Selain itu, terdapat penanganan anak jalan, anak dengan bantuanhukum(ABH), HIVAids, napza dan narkoba, anak terlantar,difabel,anakautis,pekerjaan terburukanak.Untuk penanggulangan ESKA(EksploitasiSeksual Komersial Anak)pemkot menyediakan rumah rehabilitasGraha YogaPertiwi.Pemkotjuga membangun KlinikCenter (Rumah PerlindunganSosial Anak) di LSK BinaBakatdimanadiberikanketrampilanseperti jahit,bengkel,montir, stirmobil,dll.DemikianjugadenganSekolahKita(PPAPSeroja)dan KLK(kelaslayanan khusus)untukanakjalanan (20%formal,80% ketrampilan).
STRATEGI Program Kota Layak Anak (KLA) Kota Surakarta, merupakan program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta dalam rangka menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal. Adapun program ini dilakukan dengan strategi sebagai berikut: 1. Membangun komitmen dan pembentukan tim pelaksana pengembangan Kota Layak Anak (KLA); 2. Melakukan pengumpulan data dasar dalam database anak; 3. Melakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi anak kota pada umumnya melalui SKPD, lembaga dan organisasi terkait; 4. Melakukan identifikasi kegiatan anak melalui SKPD, lembaga dan organisasi terkait; 5. Melakukan identifikasi stakeholders yang membidangi anak sesuai indicator yang disusun; 6. Melakukan perumusan dalam tiga periodisasi pengembangan Kota Layak Anak (KLA), yaitu: a) Tahun 2006-2007: tahap perenacanaan model pengembangan KLA; b) Tahun 2008-2015: tahap pelaksanaan pengembangan KLA c) Tahun 2015 Kota Surakarta menjadi Kota Layak Anak 7. Pembentukan tim pelaksana pengembangan KLA yang dituangkan dalam SK Wali Kota Surakarta No. 13.05/08/1/2008 tentang Tim Pelaksana Pengembangan KLA; 8. Melakukan pembagian kelompok kerja kedalam bidang-bidang, yaitu: bidang kesehatan, Bidang pendidikan, bidang perlindungan anak, dan bidang partisipasi anak; 9. Mengalokasikan anggaran responsive anak pada tiap coordinator bidang yangmenangani; 10. Melakukan koordinasi dengan stakeholders yang terdiri dari pemerintah kota, DPRD, ormas, ornop, perguruan tinggi, swasta, tokoh agam, tokoh masyarakat, orang tua, dan anak-anak guna penyamaan perspsi dalam menyusun mekanisme kerja pengembangan KLA; 11. Melakukan sosialisasi konsep KLA; 12. Mengadakan advokasi dan sosialisasi terkait kebijakan pengembangan model KLA;
13. Melakukan monitoring dan evaluasi dan pelaporan secara periodik terhadap hasil pengembangan. Pengembangan Kota Layak Anak (KLA) dilaksanakan hingga tingkat kecamatan, kelurahan dan keluarga. Dalam rangka memperkuat kerjasama di tingkat kecamatan dan kelurahan dibentuk dibentuk tim pelaksana yang mengacu pada tim tingkat kota. Pemkot pun memberi bekal dana stimultan sebesar dua juta rupiah per tahun kepada masing-masing kelurahan dan kecamatan. PROFIL ANGGARAN PEMENUHAN HAK-HAK ANAK TAHUN 2012-2013 No. KEUANGAN 1
2
SKPD & lembaga Jumlah Anggaran (Rp) terkait 2012 2013 Keterangan Penguatan kelembagaan BAPERMAS PP 300.000.000. 434.496.000 KLA (pelatihan KHA bagi aparat PA & KB 138.400.000 Unicef (ABH) dan pendamping, kampanye, sosialisasi, dll) BAPPEDA 105.000.000 105.000.000 KPPHIA dan KLA 349.710.000 Unicef Hak sispil dan kebebasan (pemenuhan akta kelahiran, penyediaan fasilitas perpustakaan, fasilitas teknologi informasi, fasilitas kelompok anak, fasilitas kegiatan partisiapsi anak, dll)
Bapermas PP PA 189.000.000 dan KB
250.000.000
Profil anak dan kegiatan fas
DISPENDUK dan 250.000.000 CAPIL
300.000.000
Pemenuhan akte kelahiran
Dinas Pariwisata 1.815.000.000 seni dan budaya Kantor Arsip dan 185.725.000 perpustakaan daerah
3
4
5
Lingkungan Keluarga dan Dinsonakertrans Pengasuhan Alternatif (pembinaan Keluarga Balitadan Remaja, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas& tena ga konsultasi, penyediaan dan pemeliharaan LKSA/ Panti,dll) KesehatanDasar dan Dinas Kesehatan Kesejahteraan(Gizi, Imunisasi, Penanggulangan penyakit,dll) Pendidikan, Pemanfaatan Dinas Waktu Luang dan
Fasilitasi kelompok anak
605.050.000
Kegiatan perpustakaan keliling dan perpustakaan kampung Pelatihan keterampilan dan prektek belajar kerja bagi anak
172.880.000
175.000.000
699.930.000 1.180.000.000 21 M
800.000.000 1.600.000.000 22 M
PMTAS Posyandu PKMS
23 M
32 M
Bantuan
Kegiatan Budaya (Pendidikan AnakUsiaDini, Wajib Belajar 12 Tahun, pengadaan, pemeliharaanfasilitas rekreasi
Pendidikan dan olah raga Dinas Pendidikan dan olah raga
150.000.000
pendidikan masyarakat kota Surakarta Sekolah Inklusi
Dinas pariwisata seni dan budaya
6
PerlindunganKhusus ( Pelayanan, pengadaan, Pemeliharaan Fasilitas perlindungan anak,Dll)
Bapermas, PP, 10.000.000 PA dan KB Kota 25.000.000 Surakarta 50.000.000
-
Dinsonakertrans
50.000.000
50.000.000
PTPAS 25.000.000 (Bapermas, PP, PA, dan KB)
290.000.000
Operasi FAS Hibah FAS Forum anak kel Jebres Forum Anak Kec Jebres Pelayanan dan erlindungan social bagi korban eksploitasi perdagangan anak Pendampingan dan pembentukan pos pelayanan terpadu (PPT) di 10 kelurahan.
KENDALA Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan hak-hak anak.
HASIL YANG DICAPAI Selama program Kota Layak Anak (KLA) Kota Surakarta, adapun hasil yangtelah dicapai adalah: 1. Terbangunnya gerakan wajib jam belajar yang dilaksanakan di 51 kelurahan; 2. Terbangunnya sekolah ramah anak 25%; 3. Terdapat 9 (Sembilan) SDN Plus, dan 2 (dua) SMPN plus dan 1 (satu) SMKN yang memberikan bantuan dana baik bentuk beasiswa di luar dana bos yang diperoleh dari pemerintah (bantuan pendidikan masyarakat Kota Surakarta, BPMKS); 4. Zona Selamat Sekolah (ZOSS) di 171 sekolah; 5. Terbangunnya 7 (tujuh) taman cerdas sebagai tempat bermain, tempat mengembangkan kreasi seni, tempat mebaca dan tempat berlatih komputer yaitu Taman Cerdas Kelurahan Sumber,
6. 7. 8.
9. 10. 11. 12.
Kelurahan Kadipiro, Kelurahan Joyotakan, Kelurahan Mojosongo, Kelurahan Gandean, Kelurahan Panjang, dan Kelurahan Jebres; Terbangunnya 18 perpustakaan kampung; Terbangunnya 9 sanggar belajar, dan 17 sanggar seni Terbangunnya 6 taman bermain anak, taman-taman kota yang berada di pusat -pusat keramaiankotayang membuatkesanKotaSurakarta,selainasrijuga ramah terhadappublikkhususnyaanak-anakberupa fasilitasbermainuntukanak- anak. Tamantamantersebut adalahTamanMonumenBanjarsari, Taman Balekambang,Taman TerminalTirtonadi,Taman SekarTaji; Terbangunnya 5 puskesmas ramah anak yang mampu meningkatkan prosentase penerima imunisasi dasar lengkap; Terbangunnya 5 posyandu terintegrasi; Terbangunnya 67 Pojok ASI (ruang Laktasi) di sejumlah fasilitas public; Terbangunnya 17 rumah sakit ramah anak (negeri maupun swasta).
KEBERLANJUTAN Untuk menjamin keberlanjutan dari inovasi Kota Layak Anak (KLA) ini Tim Pelaksana bersama Pemerintah Kota Surakarta menandatangai nota kesepakatan bersama atau MoU no. 463/108 tentang Kesepakatan dalam Pengembangan KLA.
LESSON LEARN Program Kota Layak Anak (KLA) Kota Surakarta dapat berjalan sesuai rencana disebabkan oleh adanya komitmen kuat dan kolaborasi antar semua pihak.
(diintisarikan dari Dokumentasi Best Practice Kota-Kota Tahun 2015, APEKSI, PUS.INTAN_SELFY).