DENPASAR KOTA LAYAK ANAK ABSTRAK Kota Denpasar sebagai ibukota dari pulau yang memiliki sebutan Pulau Dewata, menjadikan Denpasar sebagai pusat destinasi bagi para pelancong wisatawan asing maupun local. Karena keindahannya tidak sedikit pula masyarakat yang tertarik untuk tinggal dan menetap di Denpasar, dan menjadikan Denpasar memiliki tingkat urbanisasi yang cukup tinggi, sehingga kota yang indah kini menjadi padat dan tidak lagi ramah terhadap tumbuh kembang anak. Dalam rangka mewujudkan visi “Denpasar kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju keharmonisan”, Pemerintah Kota Denpasar menjalankan salah satu misinya yaitu ”meningkatkan pelayanan public menuju kesejahteraan masyarakat”. Namun kesejahteraan masyarakat Kota Denpasar belum dapat terwujud dikarenakan masih banyaknya permasalahan yang belum tertangani dengan baik di Kota Denpasar yang salah satunya adalah permasalahan anak. Untuk mewujudkan misi tersebut Pemerintah Kota Denpasar menyelenggarakan Program Kota Layak Anak Denpasar yang merupakan terobosan baru bagi Kota Denpasar, melalui program ini Pemerintah Kota Denpasar mengajak mesyarakat untuk ikut berpartisipasi bersama dalam membina dan mendukung berbagai aktivitas dan kreativitas anak serta menciptakan lingkungan kondusif yang ramah dan layak bagi pertumbuhan dan berkembangnya anak. Adapun strategi yang dilakukan oleh Kota Denpasar dalam Kota Layak Anak dapat diunduh pada file terlampir..(diintisarikan dari Dokumentasi Best Practice Kota-Kota Tahun 2014, APEKSI, PUS.INTAN_SELFY).
DENPASAR KOTA LAYAK ANAK
PENDAHULUAN Denpasar, merupakan kota yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tiak terlalu tinggi, namun sebagai kota besar menjadikan Depasar memiliki tingkat urbanisasi yang cukup tinggi. Kondisi yang sangat dimaklumi karena Denpasar memiliki daya Tarik trsendiri bagi sebagian masyarakat baik dari Kabupaten Bali maupun daerah lain di seluruh Indonesia, mengingat potensi yang dimilikinya yang meliputi bidang pariwisata, pendidikan, jasa, dan sebagainya. Sebagai kota pariwisata yang berwawasan berbudaya, Kota Denpasar tidak luput dari beraagam permasalahan kota, salah satunya adalah permasalahan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak di perkotaan. Adapun permasalahan yang dihadapi saat ini adalah: pertama, masih belum semua anak mempunyai akta kelahiran; kedua, masih belum semua anak diasuh oleh orang tua, keluarga, maupun orang tua asuh atau wali dengan baik; ketiga, masih belum semua anak mendapatkan pendidikan yang memadai; keempat, masih belum semua anak mempunyai kesehatan yang optimal; kelima, masih belum semua anak-anak dalam pengungsian, daerah konflik, korban bencana alam, anak-anak korban eksploitasi, kelompok minoritas, dan anak yang berhadapan dengan hukum mendapat perlindungan khusus. Mengingat anak merupakan bagian terpenting dari komponen masyarakatdan harus mendapatkan layanan terbaik dari pemerintah, maka dalam rangka mewujudkan salah satu misi Kota Denpasar dalam meningkatkan pelayanan public menuju kesejahteraan masyarakat, maka pemerintah kota melakukan terobosan baru yaitu dengan melaksanakan program Kota Layak Anak.
INOVASI Di dalam masyarakat, anak memiliki kedudukan yang sangat penting karena mereka merupakan generasi penerus bangsa dan sumberdaya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan masa mendatang. Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan terhadap anak merupakan hal yang sangat penting, di samping ini merupakan hak asasi anak itu sendiri. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari tingkat kesejahteraan
anaknya sebagai salah satu komponen penting masyarakat. Karena itu, merupakan salah satu tugas pemerintah untuk memenuhi kebutuhan anak sebagai bagian dari masyarakat Dengan kesadaran bahwa anak-anak merupakan bagian terpenting dari komponen masyarakat, anak-anak merupakan subyek yang harus mendapatkan layanan terbaik dari pemerintah, maka sejalan dengan program nasional yang dilaksanakan pemerintah, dalam mewujudkan salah satu misi Kota Denpasar, untuk mewujudkan penigkatan pelayanan public untuk kesejahteraan masyarakat, maka tahun 2010 Pemerintah Kota Denpasar melalui Walikota I. B. Rai D. Mantra mencanangkan inovasi Denpasar sebagai Kota Layak Anak. Adapun tujuan dari inovasi ini adalah sebagai bentuk perhatian pemerintah kota terhadap lingkungan tumbuh kembang anak, yang kemudian dijabarkan dalam misi Kota Layak Anak Denpasar, sebagai berikut: 1. Penguatan jati diri anak Kota Denpasar berlandasan budaya Bali; 2. Memberdayakan anak Kota Denpasar berlandasan kearif an lokal melalui budaya kreatif; 3. Mewujudkan pemerintahan yang baik untuk anak (good governance) melalui penegakan dan perlindungan hukum; 4. Meningkatkan pelayanan public untuk anak menuju kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan social, lingkungan hidup, ekonomi dan pariwisata, dan penigkatan infrastruktur; 5. Mempercepat pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat khususnya anak dari kalangan miskin melalui sistem ekonomi kerakyatan.
Kota Layaka Anak Kota Denpasara dikembangkan melalui beberapa program inovatif, yaitu: 1. Penyusunan profil Denpasar Kota Layak untuk menjadi data acuan dalam penyusunan kebijakan pada tahun 2010; 2. Pemberian fasilitas hak-hak sipil, fasilitas anak-anak, atau pelayanan bagi anak sekolah, yaitu pemberian akta kelahiran gratis dan jamkesda serta penyediaan fasilitas diskon di beberapa toko buku di Denpasar bagi seluruh siswa sekolah apabila menggunakan seragam sekolah atau menunjukkan kartu pelajar, peningkatan lokasi taman bermain, dan program akta kelahiran gratis yang dilakukan bekerjasama dengan klinik bersalin, rumah sakit, puskemas dan mobil keliling; 3. Pengintegrasian keberadaan posyandu, PKK, dan PAUD untuk meningkatkan kualitas proses tumbuh kembang anak/remaja demi mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera; 4. Kegiatan (Bina Keluarga Balita) BKB merupakan sistem pelayanan terpadu dan dinamis di mana diberikan pelayanan program KB, kesehatan, pendidikan, serta program lain yang berkaitan dengan kegiatan
5.
6.
7.
8.
masyarakat; Memberikan penyuluhan dan workshop mengenai konvensi hak anak bagi guru Bimbingan Konseling (BK) tingkat SMP se-Kota Denpasar dengan melibatkan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2); Mengembangkan fasilitas Pojok ASI di berbagai terminal, pasar tradisional, pusat perbelanjaan melalui Surat Edaran Walikota; Memberikan peningkatan pengetahuan/kemampuan kepada anakanak melalui kerjasama denga pihak swasta untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan peningkatan kapasitas/ pengetahuan; Menyelenggarakan berbagai kegiatan, lomba, dan pertunjukan untuk membangun kreativitas anak; 9. Membentuk Forum Anak Kota Denpasar (FAD) di setiap banjar (desa), yang aktif dalam berbagai kegiatan hingga tingkat kota dengan melakukan kegiatan adat karena di banjar ditekankan untuk pelestarian budaya, seni, dan tradisi.
STRATEGI Program Kota Layak Anak Denpasar, merupakan program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar memlaui partisipasi masyarakat secara optimal. Adapun program ini dilakukan dengan strategi sebagai berikut: 1. Menetapkan visi misi program Kota Layak Anak; 2. Mengembangkan misi ke dalam program-program inovatif Kota Denpasar; 3. Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dari SKPD pemerintah kota dan pihak lain seperti perguruan tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan media massa; 4. Membangun komitmen dan pembentukan tim pelaksana pengembangan Kota Layak Anak; 5. Melakukan pengumpulan data dasar dalam database anak;; 6. Mengadakan advokasi dan sosialisasi terkait kebijakan pengembangan model Kota Layak Anak; 7. Melakukan pembinaan, pengawasan, dan membantu pengembangan program kota layak anak.
Skema Anggaran dari APBD untuk Berbagai Program Pendukung Kota Layak Anak No. Program Kegiatan 1
Penguatan kelembagaan (pelatihan bagi aparat, pendamping, kampanye, sosialisasi, dll)
2
Hak sipil dan kebebasan (akta kelahiran, penyediaan fasilitas perpustakaan, fasilitas teknologi informasi, fasilitas kelompok anak, fasilitas kegiatan partisipasi anak, dll) Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif (pembinaan keluarga balita dan remaja, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas & tenaga konsultasi, penyediaan dan pemeliharaan LKSA/panti, dll) Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan (gizi, imunisasi, penanggulangan penyakit, dll) Pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya (pendidikan anak usia dini, wajib belajar 12 tahun, pengadaan, pemeliharaan, fasilitas rekreasi, pengembangan kreativitas anak, dll)
3
4
5
6
Perlindungan khusus (pelayanan, pengadaan dan pemeliharaan fasilitas)
SKPD & lembaga Jumlah Anggaran (Rp) terkait 2010 2011 2012 Dikpora, Badan 1.294.221.000 6.725.793.790 4.718.183.400 KB dan PP, Diskes, Capil, (Disnakertransos, BPM, dan Pemdes) Capil Dikpora, 180.345.000 6.115.678.400 8.688.374.200 Badan KB dan PP, Disbud, Badan Arsip, Kominfo, Bagian Kesra Badan KB dan 306.992.000 PP, BPM dan Pemdes, Dikpora, Diskes, Disnakertaransos
1.093.410.200
2.621.031.600
Diskes, Badan KB 139.106.925 dan PP, BPM, Disnakertransos, BLH
622.664.625
126.149.570.669
Dikpora, Disbud, 10.638.184.417 16.957.430.921 135.167.205.794 PU, Tata Kota, Dinas Perijinan DKP, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, BLH Disnakertransos, 224.250.000 292.800.000 Badan KB dan PP, LPA, Dikpora
KENDALA Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap perlindungan hak-hak anak.
HASIL YANG DICAPAI Selama program Kota Layak Anak Denpasar, adapun hasil yang telah dicapai adalah: 1. Adanya profil Denpasar Kota Layak Anak sebagai acuan untuk penyusunan kebijakan terkait perlindungan dan pengembangan anak; 2. Seluruh anak di Kota Denpasar telah memiliki akta kelahiran dengan gratis dan memiliki kartu jamkesda; 3. Tersedianya pusat tumbuh kembang anak berkebutuhan khususyang difasilitasi oleh pemerintah Kota Denpasar sejak tahun 2010, yang hingga saat ini sudah terfasilitasi sebanyak 73 anak, sementara daftar tunggu pada tahun 2013 sudah mencapai 146 anak; 4. Terintegrasinya program posyandu, PKK dan PAUD dalam berbagai program untuk membangn kondisi yang mendukung terbentuknya lingkungan yang baik dan berkualitas bagi tumbuh kembang anak; 5. Menurunnya persentase pernikahan usia muda; 6. Menurunnya angka kematian bayi (2010: 3; 2011:27 ; 2012:0 ), meningkatnya persentase ASI ekslusif (2010:41.6%; 2011:65.21%) terdapat konselor ASI di setiap desa, kelurahan, kecamatan serta terdapat 29 pojok ASI; 7. Terfasilitasinya bakat minat anak/ remaja pada waktu liburan sekolah; 8. Terfasilitasinya program calistung, pelayanan kesehatan, life skil dan seni budaya bagi 40 anak pekerja kasar di Pasar Badung; 9. Terfasilitasinya diskon sebesar 10-15% di beberapa toko buku di Denpasar apabila berbelanja mengenakan seragam sekolah dan menunjukan kartu pelajar; 10. Terfasilitasi pengurusan karutu kuning bagi siswa oleh Dinas Tenaga Kerja yang hadir di sekolahsekolah; 11. Terfasilitasinya cyberscholl di setiap sekolah di wilayah Kota Denpasar; 12. Tersedianya media hiburan dan diskusi khusus melalui radio RPKD; 13. Memperoleh dukungan dana dari bank-bank swasta melalui K3S Kota Denpasar; 14. Tersedianya Forum anak Kota Denpasar; 15. Terlaksananya penerapan lingkungan bersih dan sehat pada UKS sekolah-sekolah; 16. Memperoleh penghargaan Kota Layak Anak selama tiga tahun berturut-turut 2011-2013; 17. Memperoleh penghargaan pemenuhan lima kluster hak anak yang terpenuhi, yaitu hak sipil dan kebebasan, lingkungan, keluarga, dan pengasuhan alternative, kesehatan dasar, pendidikan pemanfaatan waktu luang, serta perlindungan khusus kepada anak.
KEBERLANJUTAN Untuk menjamin keberlanjutan dari inovasi Kota Layak Anak Denpasar ini, maka ditindaklanjuti melalui Peraturan Walikota no.12 tahun 2011 tentang Perlindungan Anak, Peraturan Walikota no. 20 tahun 2011 tentang pembebasan Biaya Akta Kelahiran, dan Keputusan Walikota no. 188.45/275/HK/2012 tentang Pembentukan Sekretariat Tetap dan Tim Gugus Tugas Kota Layak Anak Kota Denpasar. Pada tahun 2013
sedang diajukan Rancangan Perda tentang Perlindungan Anak dan Perlindungan Perempuan serta Anak Korban kekerasan.
LESSON LEARN Program Kota Layak Anak Kota Denpasar dapat berjalan sesuai rencana disebabkan oleh adanya komitmen kuat dan kolaborasi antar semua pihak.
KEMAMPUAN TULAR Inovasi Kota Layak Anak Kota Denpasar dapat direplikasi oleh pemerintah daerah lainnya dengan cara memperhatikan prakondisi sebagai berikut: 1. Komitmen kuat dari pimpinan dan sejumlah jajaran pemerintah daerah; 2. Koordinasi yang baik antar lembaga dalam pemerintah daerah serta kemitraan dengan pihakpihak yang mendukung; 3. Aparat yang siap bekerja penuh dan serius dengan masyarakat.
(diintisarikan dari Dokumentasi Best Practice Kota-Kota Tahun 2014, APEKSI, PUS.INTAN_SELFY)