KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KONSISTENSI NAWA CITA DALAM PRIORITAS NASIONAL RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2017 TERHADAP PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN Sofyan A. Djalil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Disampaikan dalam Musrenbang Regional Kalimantan Tahun 2016 Jakarta, 11 Maret 2016
DAFTAR ISI PENDAHULUAN
• Musrenbang Penyusunan RKP 2017 • Penegasan Paradigma Perencanaan dan Penganggaran • Dasar Hukum Perencanaan • Permasalahan Perencanaan dan Penganggaran
TEMA STRATEGIS & INDIKASI RENCANA PEMBANGUNAN KALIMANTAN
Slide 4 Slide 5 Slide 6 Slide 7
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN • Arahan Presiden Terkait Penyusunan RKP 2017 Slide 9 • Pendekatan Penyusunan RKP 2017 Slide 10 • Ilustrasi Rencana Terintegrasi Kedaulatan Pangan dan Kedaulatan Energi Slide 11 • PENDEKATAN PEMBANGUNAN DALAM PENYUSUNAN RKP 2017 • Pendekatan Pembangunan: Holistik, Tematik, Integratif dan Spasial • Ilustrasi Perencanaan Terintegrasi: Pembangunan Kedaulatan Pangan
KAWASAN INDUSTRI DAN KEK • Pembangunan Kawasan Industri dan KEK
Slide 13 Slide 15-20
Slide 22 Slide 23 Slide 24 Slide 25
Slide 27 Slide 28 Slide 30-39 Slide 41-55 Slide 57-71 Slide73-85
PARIWISATA • Pembangunan Pariwisata
RPJMN 2015-2019 SERTA PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017 • Visi dan Misi Pembangunan 2015-2019 • Strategi Pembangunan Nasional • Sasaran Pembangunan RPJMN 2015-2019 • Prioritas Nasional RKP 2017
• Sasaran dan Tema Pembangunan Wilayah • Tujuan Penataan Ruang KEDAULATAN PANGAN • Pembangunan Kedaulatan Pangan KEDAULATAN ENERGI • Pembangunan Kedaulatan Energi KEMARITIMAN DAN KELAUTAN • Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan
Slide 87-93
KAWASAN PERBATASAN • Pembangunan Kawasan Perbatasan KONEKTIVITAS • Pembangunan Konektivitas PENUTUP • Penutup • Jadwal Penyusunan RKP 2017
Slide 95-108 Slide 110-124 Slide 126-128 Slide 129
LAMPIRAN Slide - 2
PENDAHULUAN
Slide - 3
MUSRENBANG PENYUSUNAN RKP 2017 SEBAGAI FORUM PENYELARASAN
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) merupakan forum bersama antarpemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka menyusun rencana pembangunan nasional yang ditujukan untuk mempertemukan bottom up planning dengan top down planning. Pelaksanaan Forum Musrenbangnas ditujukan untuk mensinkronisasikan rencana pembangunan pemerintah pusat (Kementerian/Lembaga) dengan usulan/kebutuhan pembangunan Pemerintah Daerah (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Namun demikian, pelaksanaan Forum Musrenbangnas kadang dianggap sebagai forum yang bersifat “seremonial” dengan tidak banyak kesepakatan yang dihasilkan. Tidak banyaknya kesepakatan yang tercapai dalam pelaksanaan Musrenbangnas dikarenakan ketersediaan anggaran yang terbatas, sementara usulan/kebutuhan sangat banyak. Selain itu, masih adanya proses politik dalam perencanaan yang harus dilalui. Untuk itu, Pemerintah baik pusat maupun daerah harus menyusun PRIORITAS PEMBANGUNAN. Hanya rencana pembangunan yang benar-benar prioritas saja yang diusulkan dan dibahas dalam forum Musrenbang sehingga pelaksanaannya dapat berjalan lebih efektif. Slide - 4
PENEGASAN PARADIGMA PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
Amanat konstitusi menegaskan bahwa ANGGARAN NEGARA adalah INSTRUMEN untuk mencapai tujuan nasional.
Politik perencanaan dan anggaran negara harus dikendalikan oleh TUJUAN yang akan dicapai (policy driven), dan tidak seharusnya dikendalikan oleh ketersediaan anggaran (budget driven).
Teknis perencanaan dan anggaran adalah memastikan tujuan pembangunan dapat dicapai dengan mengoptimalikan seluruh sumber daya (pemerintah, perbankan dan swasta); dan meningkatkan EFISIENSI, EFEKTIVITAS dan KEADILAN alokasi pengeluaran atau belanja pemerintah, penyaluran kredit perbankan dan investasi swasta.
Proses perencanaan dan penganggaran adalah OPTIMALISASI SUMBERDAYA (pemerintah, perbankan dan swasta) untuk mencapai tujuan pembangunan, dan memperbaiki KUALITAS BELANJA.
Slide - 5
DASAR HUKUM PERENCANAAN UU 25 /2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional • Pasal 4 ayat 3 RKP merupakan penjabaran dari RPJM Nasional, memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program Kementerian/Lembaga, lintas Kementerian/Lembaga, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah
• Pasal 263 ayat 4 RKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Kerja pemerintah dan Program Strategis Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat UU 17/2003 tentang Keuangan Negara
• Pasal 12 ayat 2 Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara. Slide - 6
PERMASALAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN
Penganggaran selama ini lebih banyak didasarkan pada Tugas dan Fungsi (Tusi) dari K/L daripada pencapaian sasaran pembangunan nasional yang efektif dan efisien. Karena penekanan pada Tusi K/L, suatu proyek terpaksa dilakukan oleh berbagai K/L. Tanpa koordinasi yang efektif, maka suatu bagian proyek yang dikerjakan K/L - A telah selesai, namun bagian lain yang dikerjakan oleh K/L - B belum dimulai atau bahkan belum ada anggarannya. Contoh: Waduk terbangun, namun saluran irigasi belum dimulai; sawah tercetak, namun air tidak pernah sampai. Terjadi inefisiensi anggaran, misalnya duplikasi program. Program yang sama dilaksanakan oleh pada berbagai K/L dengan tingkat kompetensi dan efektifitas yang berbeda. Contoh: program bedah rumah dilaksanakan oleh belasan K/L, Program Bansos dilakukan oleh 21 K/L. Anggaran tidak fokus dan tersebar tipis pada setiap Tusi dan cenderung dibagi rata tanpa indikator dan formula yang tepat. Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur misalnya, cenderung dibagi rata kepada semua daerah tanpa dikaitkan dengan pembangunan infrastruktur tertentu yang menjadi prioritas pemerintah. Perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi dan terpadu adalah kunci untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program sehingga sasaran dan manfaat pembangunan lebih mudah dapat tercapai. Slide - 7
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN : Money Follow Program
Slide - 8
ARAHAN PRESIDEN TERKAIT PENYUSUNAN RKP 2017 (HASIL SIDANG KABINET 10 FEBRUARI 2016)
Setiap Menteri dan Kepala Lembaga wajib mengendalikan anggaran di setiap K/L yang dipimpinnya. Tidak boleh masalah anggaran hanya diserahkan kepada Biro Perencanaan.
Anggaran negara harus berorientasi manfaat untuk rakyat dan berorientasi pada prioritas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
Kebijakan anggaran belanja yang dilakukan tidak berdasarkan money follow function, tetapi money follow program prioritas. Tidak perlu semua tugas dan fungsi (tusi) harus dibiayai secara merata.
money follow function
http://setkab.go.id/bukan-dirjen-ke-bawah-presiden-jokowitegaskan-menteri-kendalikan-penggunaan-anggaran/
money follow program prioritas
Dirjen...
Sesdirjen...
Direktur...
Kepala Bagian ...
Direktur...
Direktur...
Kepala Bagian ...
Memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi rakyat.
Semua nomenklatur Proyek harus jelas, misalnya membeli jaring, membeli benih, dan seterusnya. Slide - 9
PENDEKATAN PENYUSUNAN RKP 2017 : BAPPENAS SEBAGAI SYSTEM INTREGATOR • Usulan program/kegiatan harus dilaksanakan secara komprehensif sesuai dengan arah pembangunan serta pencapaian target/sasaran Agenda Prioritas Nasional (NAWA CITA) pada RPJMN 2015-2019. Untuk itu , usulan program/kegiatan perlu dilakukan secara terpadu dan terintegrasi, baik lintas sektor, lintas K/L (lintas SKPD), maupun lintas wilayah. • Diperlukan upaya pengintegrasian berbagai Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas Kementerian/Lembaga ke dalam satu tujuan (goal) yang jelas dan terukur dengan usulan kegiatan dan pendanaan daerah. • Hanya Kementerian PPN/Bappenas (dan Bappeda) yang mempunyai fungsi utama sebagai koordinator perencanaan lintas sektor, lintas wilayah, maupun lintas kementerian/lembaga (lintas SKPD). Bappenas (Bappeda Provinsi) akan menjadi integrator setiap K/L (SKPD) dan pemerintah daerah (Pemerintah Kab/Kota) agar bisa bersinergi dalam menjalankan suatu program. • Bappenas sedang menyiapkan perencanaan dengan pendekatan holistik-tematik, integratif dan spasial dalam upaya pencapaian sasaran agenda prioritas nasional agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien. • Dalam pendekatan perencanaan tersebut, maka hanya program dan kegiatan Kementerian/Lembaga yang secara langsung mendukung pencapaian proritas nasional menjadi program dan kegiatan prioritas. Slide - 10
ILUSTRASI RENCANA TERINTEGRASI KEDAULATAN PANGAN DAN KEDAULATAN ENERGI KEDAULATAN PANGAN KEDAULATAN ENERGI Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN 2015 – 2019 a.l : 1. 2.
Meningkatkan produksi dalam negeri: produksi padi 82 juta ton, jagung 24,1 juta ton, kedelai 2,6 juta ton, gula 3,8 juta ton di 2019; Pembangunan dan peningkatan jaringan irigasi air permukaan, air tanah dan rawa 9,89 juta ha; rehabililtasi jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa 3,01 juta ha; pembangunan dan peningkatan irigasi tambak 304,75 ribu ha di tahun 2019; pembangunan 49 waduk (2014-2019)
SWASTA/PPP Food Estate di Luar Jawa (Merauke); bibit unggul berkualitas;
PUSAT
PUSAT
Belanja K/L, al. Peningkatan produksiberas, jagung, kedelai dll Belanja Non K/L, al. Subsidi Pupuk bagi Petani
Belanja K/L, al. Meningkatkan pengeloaan susidi energi; Pembangunan Kilang Baru Belanja Non K/L, al. Subsidi BBM, LPG 3 Kg dan LGV
BAPPENAS System Integrator
Food Cold Storage; dll
1. Produksi Energi Kelistrikan 35.000 MW pada tahun 2019 2. Meningkatkan Konsumsi Listrik Perkapita dari 843 Kwh (2014) menjadi 1200 Kwh (2019) 3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi
DAERAH Rehabilitasi dan Pengembangan jaringan irigasi tersier; Pengembangan air tanah dangkal, air permukaan dll
BUMN Penyediaan dan penyaluran beras (Perum Bulog) Mendukung program kemitraan usaha nelayan individu (PT Perikanan Nusantara)
SWASTA /PPP Independent Power Producers LIstrik; Penyediaan gas untuk kelistrikan;
BAPPENAS System Integrator
Biodiesel;
KA Borneo
DAERAH Rehabilitasi instalasi Biogas; Dukungan Pembangunan PLTMH off grid; Dukungan instalasi biogas skala rumah tangga
BUMN Menunjang kebijakan dan program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah (PT Geo Dipa Energy) Meningkatkan kapasitas pelayanan penyediaan listrik (PT PLN)
Slide - 11
PENDEKATAN PEMBANGUNAN DALAM PENYUSUNAN RKP 2017 : HOLISTIK-TEMATIK, TERINTEGRASI, dan SPASIAL
Slide - 12
PENDEKATAN PEMBANGUNAN : HOLISTIK, TEMATIK, INTEGRATIF DAN SPASIAL (1/2)
Holistik- Tematik: Untuk mencapai sasaran prioritas nasional Kedaulatan Pangan, perlu koordinasi multi kementerian, yaitu antara lain Kementan, KemenPUPR, Kemen ATR, dan Kemen KLH, KemenPerdagangan serta Pemerintah Daerah.
Integratif: Pencapaian Kedaulatan Pangan perlu dilakukan secara terintegrasi melalui peningkatan produktifitas lahan existing, menyetop konversi lahan produktif, reforma agraria, pencetakan sawah baru, pengembangan pertanian organik, pengendalian harga dan impor pangan, dan seterusnya (kombinasi berbagai program/kegiatan).
Spasial: pembangunan sawah baru misalnya, harus mempertimbangkan lokasi, berdekatan dengan irigasi, terintergrasi dengan jalan, gudang, pasar, dan lain-lain.
Slide - 13
PENDEKATAN PEMBANGUNAN : HOLISTIK, TEMATIK , INTEGRATIF DAN SPASIAL (2/2)
Contoh: Prioritas Nasional Kedaulatan Pangan Mempunyai multitarget (banyak sasaran)
Sasaran Pokok, antara lain : o
Peningkatan produksi padi,
o
Peningkatan produksi jagung,
o
Peningkatan produksi ikan dll.
Program Prioritas antara lain : 1.
Reforma agraria
2.
Stop konversi lahan produktif
3.
Pemulihan kesuburan lahan
4.
Pembangunan desa mandiri benih
5.
Pengembangan pertanian organik
6.
Peningkatan produksi ikan, garam dan rumput laut
7.
Pengendalian harga dan impor pangan
8.
Peningkatan produksi padi dan pangan lainnya (protein hewani)
Prioritas Nasional, Sasaran Pokok serta Program Prioritas telah tertuang dalam : • Nawacita Jokowi – Jusuf Kalla • Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019
Prioritas Nasional menjadi Program Strategis Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagaimana UU 23/2014 Ayat 263 (4)
Slide - 14
ILUSTRASI PERENCANAAN TERINTEGRASI: PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN LEVEL 1
Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR
Kementan, Pemda
PROGRAM PRIORITAS
Kemen ATR, Pemda
Peningkatan produksi padi dan pangan lain
Kemendag, Kementan, Kemenkeu
Pengendalian harga dan impor pangan
Kemen KP Pemda
PRIORITAS NASIONAL
Reforma agraria
Stop konversi lahan produktif
Pembangunan Kedaulatan Pangan
Peningkatan produksi ikan, garam, rumput laut
Pemulihan kesuburan lahan
Pembangunan Desa Mandiri Benih
Kementan, Pemda
Kementan, Pemda
Pengembangan pertanian organik
Kementan
Slide - 15
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Perencanaan Terintegrasi Peningkatan Produksi Padi Kementan, Kemen ATR, Kemen PUPR, Pemda
LEVEL 2 Pencetakan Sawah Baru
Kementan, Kemendag, Kemenkeu, BUMN
KEGIATAN PRIORITAS
Kemendag, Pemda
Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung
Pembelian beras/gabah petani
Pembangunan pasar tradisional
Peningkatan produksi padi dan pangan lain
Kemen PUPR, Kementan, Pemda
Penyaluran subsidi benih dan pupuk
Pengembangan budidaya padi; Pengembangan pertanian padi organik
Technopark dan Science park; Pengembangan Balai Penyuluhan
PROGRAM PRIORITAS
Kementan, Kemendag, BUMN, Kemenkeu
Kementan, Pemda
Kementan, Kemenristekdikti
Kementan, Kemen ATR, Pemda
Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan)
Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian
Kementan, Kemendag, Pemda Slide - 16
MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (1/2) PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Kementerian / Lembaga
Kementerian Peningkatan Pemanfaatan Pertanian Produksi Padi dan Lahan Tidur Pangan Lain (Optimasi Lahan)
Program Prioritas
Program
Kegiatan
Program Perluasan dan Penyediaan dan Perlindungan Pengembangan Lahan Pertanian Prasarana dan Sarana Pertanian
Kegiatan Prioritas
Sasaran Memanfaatkan 10.000 ha lahan tidur untuk pertanian. Untuk padi = …. Ha Untuk Jagung = …... Ha Lainnya = ……Ha
Indikator Termanfaatkan nya 10.000 ha bekas lahan tidur untuk pertanian.
Lokasi Kabupaten A, B, C, D Koordinat : ………
Target 2017
Alokasi (Juta Rp.)
Ket
10.000 ha
Penyederhanaan Nomenklatur
Peningkatan Pencetakan Sawah Kementerian Produksi Padi dan Baru Pertanian Pangan Lain
Program Perluasan dan Tercetaknya 266.700 Ha Penyediaan dan Perlindungan Sawah Baru Pengembangan Lahan Pertanian Prasarana dan Sarana Pertanian
“Rumah dari kebijakan” (Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)
Tercetaknya Kabupaten A, 266,700 Ha B,C,D Sawah Baru, Koordinat : A yang ……… B………. dibuktikan C………. D………. dengan lokasi yang jelas, ada dukungan irigasi sehingga Sawah tersebut dapat dimanfaatkan.
266.700 Ha
Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu perlu sasaran yang konkret Slide - 17
MATRIKS PROGRAM PRIORITAS, KEGIATAN PRIORITAS, SERTA PROGRAM DAN KEGIATAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (FORM B) (2/2) PRIORITAS NASIONAL: KEDAULATAN PANGAN Program Prioritas
Kegiatan Prioritas
Kementerian / Lembaga
Peningkatan Pencetakan Sawah Kementerian Pertanian Produksi Padi dan Baru Pangan Lain
Program Prioritas
Program
Kegiatan
Program Perluasan dan Penyediaan dan Perlindungan Pengembangan Lahan Pertanian Prasarana dan Sarana Pertanian
Kegiatan Prioritas
Sasaran
Indikator
Lokasi
Terlindunginya x 000 Terlindunginya x 000 Kabupaten A, Ha Lahan Irigasi Ha Lahan Irigasi B, C, D Teknis dari Konversi Teknis dari Konversi Koordinat : untuk Penggunaan untuk Penggunaan ……… lain. lain. Terbitnya x buah Perda yang melindungi Lahan Irigasi Teknis
Target 2017
Alokasi (Juta Rp.)
Ket
10.000 ha
Penyederhanaan Nomenklatur Peningkatan Penyaluran Produksi Padi dan bantuan alat dan Pangan Lain mesin pertanian
Kementerian Pertanian
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian
“Rumah dari kebijakan” (Hanya muncul di dokumen terkait penganggaran)
Memberikan subsidi x % atas harga Alsintan, sehingga Petani/Kelompok Tani membeli Alsintan, menggunakan dan merawatnya.
Tersalurnya 7.300 Kab A …Unit; Unit Alsintan kepada Kab B…Unit ; Petani atau Kab. C….Unit Kelompok Tani dengan subsidi x % dari harga
7.300 unit
Menjadi alat ukur kinerja oleh Presiden/Kabinet, untuk itu perlu sasaran yang konkret Slide - 18
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Ilustrasi Rencana Pembangunan Bendungan Tahun 2017 TA.2015
RENCANA 2016
RENCANA 2017
13 BENDUNGAN
8 BENDUNGAN
9 BENDUNGAN
•Krueng Kreuto (Aceh), •Logung (Jawa Tengah), •Raknamo (Nusa Tenggara Timur),
•Lolak (Sulawesi Utara), •Karian (Banten), •Bintang Bano (Nusa Tenggara Barat),
•Rukoh (Aceh),
•Bener (Jateng) ,
•Ciawi (Jawa Barat),
•Semantok (Jawa Timur),
•Sukamahi (Jawa Barat),
•Pamakkulu (Sulawesi Selatan),
•Kuwil Kawangkoan (Sulawesi Utara), •Sukoharjo (Lampung), •Cipanas (Jawa Barat),
•Komering II (Sumatera Selatan), •Sadawarna (Jawa Barat),
•Tiro (Aceh),
•Tanju (Nusa Tenggara Barat),
•Leuwikeris (Jawa Barat),
•Lausimeme (Sumatera Utara),
•Mila (Nusa Tenggara Barat),
•Ladongi (Sulawesi Tenggara)
•Kolhua (Nusa Tenggara Timur),
•Passeloreng (Sulawesi Selatan), •Rotiklod (Nusa Tenggara Timur), •Tapin (Kalimantan Selatan), •Sei Gong (Kepulauan Riau), •Sindangheula (Banten)
•Sidan (Bali)
Rencana Penyelesaian Pembangunan 49 Waduk Baru dalam RPJM 2015-2019
Kegiatan
2015
2016
2017
2018
2019
Total
Groundbreaking
13
8
9
11
8
49
Penggenangan
5
3
6
7
8
29 Slide - 19
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Ilustrasi Integrasi Peningkatan Produksi Padi Provinsi Aceh BPTP Aceh Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh Waduk Rukoh (GB 2016) Waduk Tiro (GB 2017)
Produksi Padi Provinsi Aceh: ATAP 2014 : 1,82 juta ton ARAM 2015 : 2,33 juta ton Sasaran 2016 : 2,30 juta ton Sasaran 2017 : 2,37 juta ton Petani dan Lahan Provinsi Aceh (Sensus Pertanian 2013): Rumah Tangga Usaha Pertanian: 644,9 ribu RT Luas Sawah: 300,8 ribu ha Luas Lahan Pertanian Non sawah: 1,05 juta ha Penggilingan Padi: 3.233 unit
Pemanfaatan Waduk Keuliling (selesai 2008), Kab. Aceh Besar DI Keuliling Hulu (578,2 ha); DI Keuliling Hilir (1.053 ha); DI Krueng Aceh (809,3 ha, extension); dan DI Krueng Jreue (2.350 ha).
Waduk Keureuto di Kab. Aceh Utara, Groundbreaking 2015 Waduk Krueng Keureuto (daya tampung 216 juta m3) akan mengairi DI Alue Ubay (4.144 ha) dan DI Krueng Pase (6.677 ha).
Peningkatan & Rehabilitasi Jaringan Irigasi (tersier) : Aceh Besar 6.000 ha Aceh Jaya 1.000 ha Aceh Timur 8.200 ha Aceh Utara 2.000 ha Pidie 5.500 ha Piddie Jaya 2.300 ha Cetak Sawah : 14.000 ha Desa Mandiri Benih : 40 Desa Agro Science Park (1 unit) di BPTP Aceh Agro Techno Park (1 unit) di Aceh Timur Slide - 20
RPJMN 2015-2019 SERTA PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
Slide - 21
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN 2015 – 2019 9
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL 2015-2019: "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong" Visi ini diwujudkan melalui 7 (tujuh) MISI PEMBANGUNAN yaitu: 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan negara hukum. 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera. 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional. 7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial
Menghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara
1 2 Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
8 Melakukan revolusi karakter bangsa
9 PROGRAM PRIORITAS
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan
3
NAWACITA
7
Memperkuat kehadiran Negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
6
Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
4
Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia
5 Slide - 22
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
RKP 2015*)
RKP 2016
RKP 2017
RKP 2018
RKP 2019
MELANJUTKAN REFORMASI BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN EKONOMI YANG BERKEADILAN
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS
MEMACU PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA SERTA MENGURANGI KEMISKINAN DAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH
Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2018
Ditentukan dalam proses penyusunan RKP 2019
*) Disiapkan oleh KIB II, kemudian direvisi melalui Perpres No. 3/2015 tentang Perubahan RKP 2015
Slide - 23
SASARAN PEMBANGUNAN RPJMN 2015-2019
INDIKATOR MAKRO Pertumbuhan Ekonomi (%) (Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
Rasio Pajak terhadap PDB (%) (Angka Realisasi & Proyeksi)
Pengangguran (%) (Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
Angka Kemiskinan (%) (Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
Gini ratio (indeks) (Angka Realisasi & Penyesuaian Target)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Masyarakat (IPMAS)***
2014 (BASELINE)
2015
2016
2017
6,6 (5,3)** 14,2 (12,2)** 5,2-5,5 (5,6 – 5,9) 9,0-10,0 (10,0 – 10,8)
7,1 (5,5 – 5,9) 14,6 (12,6-12,8) 5,0-5,3
0,39
73,8
5,8 (4,8) 13,2 (10,6) 5,5-5,8 (6,18) 9,5-10,5 (11,13) 0,40 (0,41) 74,8
0,55
n.a
5,1 (5,0) 11,5 (10,9) 5,6-5,9 (5,94) 9,0-10,0 (10,96) n.a (0,41)
2018*
2019*
7,5
8,0
15,2
16,0
4,6-5,1
4,0-5,0
7,5-8,5
7,0-8,0
0,38
0,37
0,36
75,3
75,7
76,1
76,3
n.a
n.a
n.a
meningkat
(5,3 – 5,6)
8,5-9,5 (9,5-10,5)
Sumber: RPJMN 2015-2019 *) Dengan perkembangan keadaan saat ini, target-target tersebut perlu dipertimbangkan kembali Realisasi 2014 dan perkiraan realisasi 2015 **) Target APBN 2016 ***) Indeks baru dengan parameter: gotong royong, toleransi, dan rasa aman. Konsep masih dalam proses penyempurnaan dan pematangan, termasuk pembahasan variabel, sehingga target masih belum dapat ditetapkan secara kuantitatif. Slide - 24
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017 DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
• • • •
Revolusi Mental Pembangunan Pendidikan Pembangunan Kesehatan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
• • • • •
Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
• • • •
Pemerataan Antarkelompok Pendapatan Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan Pengembangan Konektivitas Nasional
KONDISI PERLU
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
• Prioritas Nasional, Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas didiskusikan dalam rangkaian pelaksanaan meeting di Bappenas (pelaksanaan multilateral meeting I, bilateral meeting dan multilateral meeting II) • Penjabaran Prioritas Nasional secara lengkap dapat dilihat di lampiran.
Slide - 25
TEMA STRATEGIS DAN INDIKATIF RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN
Slide - 26
SASARAN & TEMA PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN SASARAN PEMBANGUNAN WILAYAH KALIMANTAN SASARAN PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH PULAU KALIMANTAN PER PROVINSI TAHUN 2015-2019 Wilayah Kalimantan Barat Kalimantan Tengah
2015
Pertumbuhan Ekonomi (Persen) 2016 2017 2018 2019
5.9
6.0
6.2
7.2
7.9
6.1
7.0
7.5
8.2
8.7
Kalimantan Selatan
5.0
6.2
6.8
7.6
8.6
Kalimantan Timur Kalimantan Utara
4.5
5.6
5.6
6.4
7.0
5.0
5.0
6.0
6.4
6.9
SASARAN TINGKAT PENGANGGURAN WILAYAH PULAU KALIMANTAN PER PROVINSI TAHUN 2015-2019 Wilayah
Kalimantan Barat
2015
Tingkat Pengangguran (Persen) 2016 2017 2018
2019
Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan
2.6 2.6 4.0
2.5 2.5 3.9
2.4 2.4 3.7
2.3 2.3 3.6
2.2 2.2 3.4
Kalimantan Timur
8.4
8.0
7.6
7.2
6.9
Kalimantan Utara
7.9
7.6
7.2
6.6
6.3
TEMA PENGEMBANGAN WILAYAH
• Mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia, dengan meningkatkan konservasi dan rehabilitasi DAS, lahan kritis, hutan lindung, dan hutan produksi; serta mengembangkan SASARAN TINGKAT KEMISKINAN WILAYAH PULAU KALIMANTANsistem bencana alam banjir dan kebakaran hutan; • Lumbung energi nasional dengan pengembangan hilirisasi PER PROVINSITAHUN 2015-2019 Tingkat Kemiskinan (Persen) komoditas batu bara, termasuk pengembangan energi baru Wilayah 2015 2016 2017 2018 2019 terbarukan berbasis biomassa dan air atau matahari atau sesuai Kalimantan dengan kondisi SDA masing-masing provinsi; 8.7 8.0 7.4 6.8 6.1 Barat • Pengembangan industri berbasis komoditas kelapa sawit,karet, Kalimantan Tengah 6.0 5.8 5.3 4.8 4.3 bauksit, bijihbesi, gas alam cair, pasir zirkon dan pasir kuarsa; Kalimantan Selatan 4.5 4.2 3.8 3.5 3.2 Kalimantan Timur • Menjadikan Kalimantan sebagai salah satu lumbung pangan 5.1 4.7 4.3 3.9 3.5 Kalimantan nasional. Utara
6.7
6.2
5.7
5.1
4.6
Slide - 27
TUJUAN PENATAAN RUANG KALIMANTAN 1.
Kelestarian kawasan konservasi keanekaragaman hayati dan kawasan berfungsi lindung yang bervegetasi hutan tropis basah paling sedikit 45% dari luas Pulau Kalimantan sebagai Paru-paru Dunia
2.
kemandirian energi dan lumbung energi nasional untuk ketenagalistrikan
3.
pusat pertambangan mineral, batubara, serta minyak dan gas bumi di Pulau Kalimantan
4.
pusat perkebunan kelapa sawit, karet, dan hasil hutan secara berkelanjutan
5.
kawasan perbatasan negara sebagai beranda depan dan pintu gerbang negara yang berbatasan dengan Negara Malaysia dengan memperhatikan keharmonisan aspek kedaulatan, pertahanan dan keamanan negara, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan hidup
6.
pusat pengembangan kawasan perkotaan nasional yang berbasis pada air
7.
kawasan ekowisata berbasis hutan tropis basah dan wisata budaya Kalimantan
8.
Jaringan transportasi antarmoda yang dapat meningkatkan keterkaitan antarwilayah, efisiensi ekonomi, serta membuka keterisolasian wilayah
9.
swasembada pangan dan lumbung pangan nasional Slide - 28
KEDAULATAN PANGAN
Slide - 29
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Sasaran dan Arah Kebijakan Arah Kebijakan: Sasaran
2014 (baseline)
2015
2016
2017
2019
70,6
75,0
76,2
77,0
82,0
19,1 0,92 2,6
19,8 0,98 2,6*
21,4 1,50 2,8
22,4 1,90 3,0
24,1 2,60 3,8
0,45 10,6
0,42* 13,6
0,59 14,8
0,64 16,0
0,76 18,8
8,90
9,08
9,17
9,52
9,89
2,71 (2010-2014)
0,48**
0,30**
0,64**
3,01 (2015-2019)
189,75
195,58
203,48
229,45
304,75
16 (on going)
13
8
9
49 (2015-2019)
Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan Produksi Pangan Utama: - Padi (Juta Ton) Produksi Pangan Lainnya/Diversifikasi Pangan: - Jagung (Juta Ton)
- Kedelai (Juta Ton) - Produksi Gula (Juta Ton) Produksi Sumber Protein: - Daging Sapi (Juta Ton) - Ikan (Juta ton)
Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi: - Pembangunan Jaringan irigasi air permukaan , air tanah dan rawa (Juta ha, kumulatif) - Rehabililtasi dan Peningkatan jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa (Juta ha) - Pembangunan irigasi tambak (Ribu ha, kumulatif) - Pembangunan waduk (groundbreaking)
1. Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi DN: Padi: (i) penyelesaian pengamanan lahan berkelanjutan (menahan konversi sawah) dan perluasan sawah baru 1 juta ha dan jaringan irigasi; (ii) revitalisasi penyuluhan dan sistem perbenihan-1.000 desa berdaulat benih dan 1.000 desa pertanian organik 2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap pangan: (i) pembangunan gudang dengan fasilitas pasca panen; pengendalian pengaturan impor yang efektif; (ii) penguatan cadangan pangan dan stabilisasi harga pangan; (iii) pengembangan sistem logistik ikan 3. Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat: (i) konsumsi protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii) penggunaan pangan lokal non beras 4. Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan pangan: benih adaptif perubahan iklim, sekolah iklim dan asuransi pertanian
Kebijakan terkait Revolusi Mental: 1. Penurunan pemborosan air, pupuk, pestisida serta “Food Waste” di meja makan 2. Mendorong kreativitas dan inovasi 3. Mendorong diversifikasi produksi/konsumsi pangan yang sehat 4. Penegakan hukum dan disiplin
* Angka Sementara; ** Angka Tahunan
Untuk 3 tahun pertama: fokus pada swasembada padi Untuk kedelai fokus pada konsumsi DN utamanya untuk tahu dan tempe; Gula, daging sapi dan garam fokus pada pemenuhan konsumsi rumah tangga
Slide - 30
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1
Kementan, Kemen LHK, Kemen ATR
Kementan, Pemda
Reforma agraria
Kemen ATR, Pemda
Peningkatan produksi padi dan pangan lain
Kemendag, Kementan, Kemenkeu
Pengendalian harga dan impor pangan
Kemen KP Pemda
Stop konversi lahan produktif
Pembangunan Kedaulatan Pangan
Peningkatan produksi ikan, garam, rumput laut
Pemulihan kesuburan lahan
Pembangunan Desa Mandiri Benih
Kementan, Pemda
Kementan, Pemda
Pengembangan pertanian organik
Kementan
Slide - 31
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Perencanaan Terintegrasi Peningkatan Produksi Padi Kementan, Kemen ATR, Kemen PUPR, Pemda
LEVEL 2 Pencetakan Sawah Baru
Kementan, Kemendag, Kemenkeu, BUMN
Kemendag, Pemda
Rehabilitasi Jaringan Irigasi; Pembangunan Waduk; Pembangunan embung
Pembelian beras/gabah petani
Pembangunan pasar tradisional
Peningkatan produksi padi dan pangan lain
Kemen PUPR, Kementan, Pemda
Penyaluran subsidi benih dan pupuk
Pengembangan budidaya padi; Pengembangan pertanian padi organik
Technopark dan Science park; Pengembangan Balai Penyuluhan
Kementan, Kemendag, BUMN, Kemenkeu
Kementan, Pemda
Kementan, Kemenristekdikti
Kementan, Kemen ATR, Pemda
Pemanfaatan Lahan Tidur (Optimasi Lahan)
Penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian
Kementan, Kemendag, Pemda Slide - 32
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Sasaran Produksi Padi Per Provinsi No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Provinsi SUMATERA Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau JAWA DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten BALI - NUSA TENGGARA Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
Target Produksi Padi 2017 (ton)* 18.877.276 2.367.735 4.132.605 2.699.592 465.985 800.125 4.097.954 702.843 3.568.399 40.975 1.062 39.391.617 10.595 12.509.313 10.829.783 951.437 12.839.349 2.251.139 4.011.779 918.649 2.277.003 816.128
No.
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Provinsi KALIMANTAN Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Kalimantan Utara SULAWESI Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat MALUKU - PAPUA Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua INDONESIA
Keterangan: *: Perhitungan sasaran produksi padi dihitung berdasar baseline target RKP tahun 2016 dengan pertumbuhan sebesar 3,03% per tahun (RPJMN)
Target Produksi Padi 2017 (ton)* 5.592.962 1.769.852 911.345 2.285.792 473.146 152.826 8.787.457 729.120 1.215.107 5.401.972 615.254 341.933 484.070 444.992 111.414 85.240 46.903 201.435 77.106.083
Slide - 33
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Sasaran Produksi Daging Sapi Per Provinsi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Provinsi SUMATERA Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau JAWA DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten BALI - NUSA TENGGARA Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur
Target Produksi Daging Sapi 2017 (ton)* 129.671 9.355 32.993 27.313 13.932 8.802 17.086 4.861 11.377 3.292 660 349.344 13.796 86.184 69.886 10.033 125.000 44.446 41.059 9.889 14.732 16.438
No.
Provinsi
Target Produksi Daging Sapi 2017 (ton)*
KALIMANTAN
33.613
20
Kalimantan Barat
8.230
21
Kalimantan Tengah
4.705
22
Kalimantan Selatan
11.407
23
Kalimantan Timur
9.271
24
Kalimantan Utara
-
SULAWESI
38.407
25
Sulawesi Utara
5.076
26
Sulawesi Tengah
4.810
27
Sulawesi Selatan
16.305
28
Sulawesi Tenggara
3.761
29
Gorontalo
4.902
30
Sulawesi Barat
3.553
MALUKU - PAPUA
8.713
31
Maluku
1.873
32
Maluku Utara
33
Papua Barat
2.857
34
Papua
3.331
INDONESIA
652
600.806
Keterangan: *: Perhitungan sasaran produksi daging sapi dihitung berdasar baseline target RKP tahun 2016 dengan pertumbuhan sebesar 10,8 % per tahun (RPJMN) Slide - 34
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Sasaran Cetak Sawah (Ha) NAD: 11.000 Sumut: 3.000
Sumbar: 3.000
Kepulauan Riau: 600
Riau: 4.000 Jambi: 15.000
Kaltara: 3.600
Kalbar: 25.000
Kaltim: 5.500
Bangka Belitung: 20.000 Kalteng: 25.000 Jabar: 1.000
DKI Jakarta: Jateng: -
Nasional: 266.700 ha
Maluku Utara: 3.000
DIY: -
Papua Barat: 2.600 Sulteng: 20.000
Kalsel: 10.000 Jatim: -
Lampung: 15.000 Banten: -
Sulut: 3.000
Sulbar: 6.000
Sumsel: 9.300
Bengkulu: 900
Gorontalo: 3.000
Sulsel: 20.000
Sultra: 18.000
Maluku: 3.000
Papua: 6.200
Bali: NTB: 20.000
NTT: 10.000
Slide - 35
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Desa Mandiri Benih (Desa) NAD: 40 Sumut: 46
Sumbar: 60
Kepulauan Riau: -
Riau: 25 Jambi: 25
Kaltara: 10
Kalbar: 45
Kaltim: 27
Bangka Belitung: 10 Kalteng: 30 Jabar: 55
DKI Jakarta: Jateng: 55
Nasional: 1.000 Desa
Maluku Utara: 15
DIY: 15
Papua Barat: 16 Sulteng: 30
Kalsel: 40 Jatim: 55
Lampung: 40 Banten: 17
Sulut: 28
Sulbar: 22
Sumsel: 50
Bengkulu: 25
Gorontalo: 20
Sulsel: 50
Sultra: 25
Maluku: 16
Papua: 18
Bali: 20 NTB: 35
NTT: 35
Slide - 36
PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN Desa Organik Tanaman Pangan (TP) dan Hortikultura (Horti) – (desa) NAD: TP: 50 Horti: 1
Sumbar: TP: 50 Horti: 3
Sumut: TP: 50 Horti: 1
Kepulauan Riau: TP: 10 Horti: 1
Riau: TP: 20 Horti: 1 Jambi: TP: 20 Horti: 1
Bangka Belitung: TP: 20 Horti: 1 Sumsel: TP: 50 Horti: 1
Bengkulu: TP: 20 Horti: 1 Lampung: TP: 50 Horti: 1 Banten: TP: 50 Horti: 1
Kaltara: TP: 20 Horti: 1
Kalbar: TP: 50 Horti: 1
Jabar: TP: 50 Horti: 4
DKI Jakarta: TP: Horti: Jateng: TP: 50 Horti: 4
Nasional: 1.160 Desa Organik Tanaman Pangan 55 Desa Organik Hortikultura
Kalteng: TP: 50 Horti: 1
DIY: TP: 50 Horti: 4
Kaltim: TP: 20 Horti: 1 Kalsel: TP: 50 Horti: 1 Jatim: TP: 50 Horti: 3
Gorontalo: TP: 20 Horti: 1
Sulut: TP: 20 Horti: 1
Maluku Utara: TP: 20 Horti: 1 Papua Barat: TP: 20 Horti: 1
Sulbar: TP: 20 Horti: 1
Sulsel: TP: 50 Horti: 4
Sulteng: TP: 50 Horti: 2 Sultra: TP: 20 Horti: 2
Maluku: TP: 20 Horti: 1 Papua: TP: 20 Horti: 1
Bali: TP: 50 Horti: 3 NTB: TP: 50 Horti: 3
NTT: TP: 20 Horti: 1
Slide - 37
2017 Lanjutan RPJM 2 (8 Bendungan)
2013 2013 2013 2013 2014 2014 2013 2013 2015 2015
Groundbreaking 2015 (13 Bendungan)
2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015 2015
2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016
Groundbreaking 2017 (9 Bendungan)
Groundbreaking 2016 (8 Bendungan)
2015
KUNINGAN, Jabar BENDO, Jatim GONGSENG, Jatim TUKUL, Jateng GONDANG, Jateng PIDEKSO, Jateng TUGU, Jatim KARALLOE, Sulsel KEUREUTO, Aceh KARIAN, Banten LOGUNG, Jateng SINDANGHEULA, Jabar SEI GONG, Kepri TAPIN, Kalsel RAKNAMO, NTB LOLAK, Sulut PASSELORENG, Sulsel BINTANG BANO, NTB TANJU, NTB MILA, NTB ROTIKLOD, NTT CIAWI, Jabar SUKAMAHI, Jabar RUKOH, Aceh KUWIL KAWANGKOAN, Sulut SUKOHARJO, Lampung CIPANAS, Jabar LEUWIKERIS, jabar LADONGI, Sultra KOMERING II, Sumsel SEMANTOK, Jatim PAMUKKULU, Sulsel BENER, Jateng SADAWARNA, Jabar TIRO, Aceh LAUSIMEME, Sumut KOLHUA, NTT SIDAN, Bali
Rencana Pembangunan Bendungan 2017 2018 2018
2019 2019 2018 2019 2019 2020 2018 2020 2020 2020 2019 2019 2019 2020 2020 2021 2020 2020 2021 2020
Rencana Penyelesaian 16 Waduk dan Pembangunan 49 Waduk Baru dalam RPJM 2015-2019
2020 2021 2020 2021 2021 2021 2021
Kegiatan Groundbreaking Penggenangan
2014 16 0
2015 13 5
2016 8 3
2017 9 6
2018 11 7
2019 8 8
Total 65 29
2021 2021 2020
Slide - 38
Sebaran Potensi Pembangunan Irigasi 2017
Slide - 39
Longlist Rencana Pembangunan dan Rehabilitasi Irigasi 2017 No.
Provinsi
Irigasi Pembangunan Rehabilitasi (ha)
11 12 13 14 15 16 17 18 19 21
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kep. Bangka Belitung Kep. Riau
39,238.00 8,434.00 14,657.00 5,079.00 3,017 7,753 1,005 2,189 83 1,175.00
No.
Provinsi
(ha)
10,142.00 21,970.00 24,990.00 6,085.00 32,361 24,789 5,950 30,737 210 -
Irigasi Pembangunan Rehabilitasi (ha)
31 32 33 34 35 36 51 52 53
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa T engah DI Yogyakarta Jawa T imur Banten Bali Nusa T enggara Barat Nusa T enggara T imur
4,313 9,919.45 1,579.00 2,847.00 6,981.00 20,773.00 819.00
No.
Provinsi
(ha)
(ha)
44,082 84,637.71 1,708.01 153,222.00 2,737.00 221.00 1,410.00 7,100.00
Irigasi Pembangunan Rehabilitasi
61 62 63 64 65 71 72 73 74
Kalimantan Barat Kalimantan T engah Kalimantan Selatan Kalimantan T imur Kalimantan Utara Sulawesi Utara Sulawesi T engah Sulawesi Selatan Sulawesi T enggara
20,000.00 5,280.00 3,226.07 4,485.00 2,505.75 12,598.50 16,867.22 13,892.70 15,920.13
(ha)
57,543.00 8,755.98 6,667.00 18,330.00 808.00 4,460.00 8,701.55 57,431.10 7,710.00
No.
Provinsi
Irigasi Pembangunan Rehabilitasi (ha)
75 76 81 82 91 92
Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat TOTAL OUTCOME
8,257.42 9,498.00 20,082.00 11,221.00 74,160.00 5,132.00 352,986.35
(ha)
586.67 1,968.36 3,990.00 1,487.00 8,286.00 600.00 639,677.32
KEDAULATAN ENERGI
Slide - 40
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI Sasaran dan Arah Kebijakan 2014 (baseline)
2015
2016
2017
2019
Arah Kebijakan:
84,1%
88,5%
90,2%
91,1%
96,6%
843
914
985
1.058
1.200
1. Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gas dan batubara): lapangan baru, IOR/EOR, pengembangan gas non konvensional (shale gas dan CBM) 2. Meningkatkan Cadangan Penyangga dan Operasional Energi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii) pengadaan kontrak jangka menengah dan panjang untuk Sumber Daya energi
789
788
830
780
700
1.455
1.194
1.155
1.175
1.295
458
393
419
413
400
Gas bumi Dalam Negeri
57%
59%
61%
62%
64%
Batubara Dalam Negeri
16,6%
20,3%
26,5%
29,3%
60,0%
Pembangunan FSRU/ Regasifikasi (unit)
2
1
2
1
2
Jaringan pipa gas (kumulatif, km)
11.960
13.458
15.330
15.364
18.322
13
18
30
25
15
33/121.000
46/271.500
48/374.000
13
15
16
Sasaran Rasio Elektrifikasi Konsumsi Listrik Perkapita (Kwh)
Peningkatan Produksi Sumber Daya Energi:
Minyak Bumi (ribu BM/hari) Gas Bumi (ribu SBM/hari)
Batubara (juta Ton) Penggunaan Dalam Negeri (DMO):
3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam bauran energi: (i) insentif, pemberian subsidi, dan harga yang tepat; (ii) pemanfaatan bahan bakar nabati 4. Meningkatkan Aksesibilitas: (i) mendorong penggunaan Sumber Daya energi untuk penggunaan setempat; (ii) pemanfaatan gas kota; (iii) konversi BBM ke BBG 5. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i) pengembangan insentif dan mekanisme pendanaan untuk teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) audit energi; (iii) peningkatan peran perusahaan layanan energi (ESCO) 6. Meningkatkan pengelolaan subsidi energi yang lebih transparan dan tepat sasaran 7. Pemanfaatan optimum Sumber Daya Energi Terbarukan Kebijakan terkait Revolusi Mental:
Pembangunan SPBG (unit) Jaringan gas kota (lokasi/SR)) * Porsi EBT dalam Bauran Energi (%)
5/16.949** 2/8.000** 6
10
* Merupakan target tahunan: 2014 dan 2015 angka realisasi. Peningkatan sambungan rumah termasuk kerjasama dengan badan usaha dan diharapkan pada tahun 2019 secara kumulatif mencapai lebih kurang 1,3 juta SR. ** Hanya mencakup jumlah SR yang dibangun melalui APBN.
1. 2. 3. 4. 5.
Penguatan tata kelola (good governance) sumberdaya energi Pemanfaatan energi secara efisien Pelayanan BUMN energi yang memuaskan pelanggan Penambangan yang ramah lingkungan Penegakan hukum dan disiplin di sektor energi Slide - 41
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI Perencanaan Terintegrasi Kemen ESDM, Kemen BUMN
LEVEL 1 Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemendag, Pertamina
Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemendag, Pertamina
Pembangunan kilang minyak Tata Kelola Industri Migas dan Energi
Pengendalian impor minyak
Peningkatan produksi minyak bumi, memperpanjang sumur tua
Kemen ESDM, Kemen BUMN, SKK Migas Pertamina, PLN, PGN, Pemda
Percepatan pembangunan pembangkit listrik
Kemen ESDM, Kemen BUMN, PLN, PGN
Pembangunan Kedaulatan Kemen ESDM, Kemenhub, Kemenperin
Pengalihan transportasi berbasis BBM ke gas
Kemen ESDM, SKK Migas, Kemenkeu, Pemda
Energi
Iklim investasi migas yang kondusif
Kemen ESDM; Kemen BUMN; Kemenristekdikti, Pemda
Peningkatan penggunaan batubara dan gas
Pengembangan biofuel, Pembangunan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Kemen ESDM, Kemen BUMN, PLN, PGN
Kemen ESDM, Kemenkeu, Kemen BUMN, Kementan
Peningkatan kapasitas tangki
Kemen ESDM, Pertamina
Slide - 42
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI Perencanaan Terintegrasi Pembangunan EBT dan Konservasi Energi Kemen ESDM, Kementan, Pemda, Swasta
LEVEL 2
Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemenperin
Kemen ESDM, Kemen BUMN, Kemen LHK
Pengembangan komoditas tanaman BBN dan penyediaan BBN
Audit Energi Sektor Industri dan Penyedia Energi
Pembangunan PLTP
Kemen ESDM, Kemenkeu, Kemen BUMN
Pembangunan Biomassa
Pembangunan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Penyempurnaan mekanisme Pembelian EBT oleh PLN dan Pertamina serta Subsidi
PLT Matahari, Mikrohidro, dan Tenaga Angin
Kemen ESDM, Kemen LHK, BPPT, Swasta
Pengembangan Biogas Skala Kecil
Kemen ESDM, Kementan, LIPI, KUKM
Kemen ESDM, Kemen PUPR, Kemen PDTT, Kemen KUKM
Slide - 43
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI
Rasio Elektrifikasi KATEGORI
Aceh
93,54%
> 70 %
Sumut Kaltara
92,42%
Kaltim
72,51% Riau
Gorontalo
81,32%
Kepri
< 50 % Sulut
Kalbar
87,35%
50 - 70 %
94,07%
88,23%
78,26%
72,98%
Malut
93,63%
Papua Barat
78,92% Sumbar
Sumsel
82,11%
79,04%
Kalteng Sulteng
68,91%
78,13% Jambi
83,45% Bengkulu
85,85%
Babel
Sulbar
96,66%
75,89%
Jakarta
Jateng
99,39%
90,64%
86,12%
Banten
92,48% RASIO ELEKTRIFIKASI (%) 100.000
90.000
70.000
67.15
72.95
76.56
80.51
84.35
87.35
90.15
DIY
2011
(*POSISI SEPTEMBER 2015)
2012
Bali
Sulsel
87,98%
87,10%
85,44% 92.75
2013
2014
2015
2016
2017
NASIONAL
Jatim
NTB
NTT
85,86%
71,15%
58,11%
87,14
95.15 97.35 REALISASI
60.000 2010
Maluku
83,81%
98,19% Jabar
80.000
44,81%
Sultra
67,34%
Kalsel
Lampung
83,49%
Papua
2018
2019
TARGET BERDASARKAN DRAFT RUKN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
67.15%
72.95%
76.56%
80.51%
84.35%
87.35%
90.15%
92.75%
95.15%
97.35%
Slide - 44
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI Rencana Pengembangan Sumber Daya Air, Ketenagalistrikan, Transmisi & Gardu Induk di Kalimantan
No Kegiatan Energi dan Ketenagalistikan 1 2 3
PLTG/MG Kaltim Peaker 2 PLTGU Senipah PLTU Kaltim (MT)
No Kegiatan PENGAIRAN & IRIGASI 1.
2. 3. 4. 5.
Lanjutan Pembangunan Bendungan Teritip Kota Balikpapan Lanjutan Pembangunan Embung Wain 2 Dan 3 Kota Balikpapan Lanjutan Pembangunan Bendali V Banjir Papan Lestari Sepinggan Kota Balikpapan Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Beriwit Kabupaten Berau Lanjutan Pembangunan Bendung DI Tepian Buah Kabupaten Berau
Slide - 45
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI Pembangunan Kilang Minyak Bontang Project Location
East Kalimantan
Investment Cost Contracting Agency
PT. Pertamina
Status
Pre-FS PT. Pertamina Ministry of Energy and Mineral Resources is preparing a draft Presidential Decree on the Guidelines for the construction of oil refineries and assignment PT. Pertamina (Persero) as PJPK Bontang Oil Refinery
Location Advantage
Land owned by the Government Low Social risk Low Potential Earthquake
Project Information: The project will develop a new oil refinery in Bontang East Kalimantan, by PT. Pertamina collaboration with private sector. The Refinery capacity is 300.000 bpsd (barrel crude oil per day), Crude composition: Basra Light 200.000 bpsd and Arabian Light 100.000 bpsd. General Work Plan: 2015 Activity
I
2016
II III IV I
2017
II III IV I
II III IV I
2018
2019
II III IV I
II III IV I
2020 II III IV I
2021 II III IV I
2022 II III IV I
2023 II III IV I
Critical
2024 II III IV
Responsible
Initiation Stage •
OBC Prep aratio n
•
Prio ritizatio n
•
Scheme Prep aratio n
•
Go vernment Ro ad sho w
•
G to G Ag reement
1 Mar 2015 - 31 Mar 2015
Line Ministry, KPPIP
1 Mar 2015 - 30 Ap r 2015
Lab el
1 Mar 2015 - 31 May 2015
KPPIP
1 Jun 2015 - 30 Jun 2015
KPPIP
1 Jul 2015 - 31 Jul 2015
KPPIP
Regulation Stage •
Actio n Plan
1 May 2015 - 30 Jun 2015
KPPIP, PJP
•
Pub lishing Assig nment D ecree
1 Mar 2015 - 30 Jun 2015
KPPIP, Line Ministry
•
Related Licensing
1 May 2015 - 30 Sep 2015
Line Ministry
•
Service Level Ag reement
1 Aug 2015 - 30 Sep 2015
KPPIP
Implementation Stage •
Kick Of f Pro ject
•
FS-BED -FEED
•
Land Prep aratio n
•
EPC
•
Op eratio n
1 Jul 2015 - 31 Jul 2015
KPPIP, PJP
1 Aug 2015 - 31 D ec 2016 1 Mar 2015 - 26 No v 2018
PJP PJP, BUMN Karya, KLH PJP
1 Jan 2016 - 30 Ap r 2020
PJP
Slide - 46
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI Pengembangan Pembangkit 35,5 GW (2015-2019) Sumatera: PLN : 1.1 GW IPP : 7.6 GW Total : 8.7 GW
Sulawesi: PLN : 2,0 GW IPP : 0,7 GW Total : 2,7 GW
Kalimantan: PLN : 0,92 GW IPP : 0,95 GW Total : 1,87 GW
Papua: PLN : 0,22 GW IPP : 0,12 GW Total : 0,34 GW
Maluku
Kalimantan
Sumatera
Maluku: PLN : 0,26 GW IPP : 0,02 GW Total : 0,28 GW
Sulawesi Java-Bali * Independent Power Producer (IPP) Jawa-Bali: PLN : 5,0 GW IPP : 15,9 GW Total : 20,9 GW
Papua
Nusa Tenggara Nusa Tenggara: PLN : 0,67 GW IPP : 0,03 GW Total : 0,70 GW
Indonesia: PLN : 10,2 GW IPP : 25,3 GW Total : 35.5 GW
47
Slide - 47
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI Pengembangan Pembangkit 35,5 GW + 7,4 GW (2015-2019) Sumatera: PLN : 2,3 GW IPP : 8,7 GW Total 11,1 GW
Kalimantan: PLN : 1,8 GW IPP : 1,0 GW Total : 2.8 GW
Sulawesi: PLN : 2.,4 GW IPP : 0,8 GW Total : 3.2 GW
Sulawesi Java-Bali
Jawa-Bali: PLN : 5,6 GW IPP : 18,3 GW Total : 23,9 GW
Papua: PLN : 0,29 MW IPP : 0,12 MW Total : 0,41 MW
Maluku
Kalimantan
Sumatera
Maluku: PLN : 0,31 GW IPP : 0,02 GW Total : 0,33 GW
Papua
Nusa Tenggara
Nusa Tenggara: PLN : 0,87 GW IPP : 0,11 GW Total : 0,98 GW
Indonesia: PLN : 13,5 GW IPP : 29,1 GW Total : 42.7 GW
Slide - 48
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI Daftar Pembangkit 35,5 GW + 7,4 GW (2017) Pemilik Pola
Lokasi
Subsistem
Kota/Kabupaten
Jenis
Nama Pembangkit
Total kap. (MW)
Rencana COD
Status Proyek
Status Proyek
PLN
PLN
Kalbar
Kalbar
Pontianak
PLTU
Parit Baru (FTP2)
50
2017
FTP2
Konstruksi
PLN
PLN
Kalteng
Kalselteng
Barito Utara
PLTMG
Bangkanai (FTP2)
140
2017
FTP2
Committed
PLN
PLN
Kaltim
Kaltim
Balikpapan/Penajam PLTG/MG Paser Utara
Kaltim Peaker 2
100
2017
Reguler
Plan
PLN
PLN
Kalsel
Kalselteng
Barito Kuala
PLTGU/MGU Kalsel Peaker 1
200
2017
Reguler
Plan
PLN
PLN
Kaltara
Kaltara
Malinau
PLTMG
Malinau
6
2017
Reguler
Plan
IPP
IPP
Kalbar
Kalbar
Ketapang
PLTD
Ketapang CPO
10
2017
Reguler
Plan
Ekspansi Kaltim
Kaltim
Kutai Kartanegara
PLTGU
Senipah (ST)
35
2017
Reguler
Pengadaan
IPP IPP
IPP
Kalbar
Kalbar
Ketapang
PLT Biomass Ketapang
10
2017
Reguler
Pengadaan
IPP
IPP
Kaltim
Kaltim
Kutai Kartanegara
PLTU
55
2017
Reguler
Konstruksi
Jumlah
Kaltim (MT)
606
Slide - 49
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI PETA RENCANA KELISTRIKAN SISTEM KALIMANTAN BARAT
Slide - 50
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI PETA RENCANA KELISTRIKAN SISTEM KALIMANTAN SELATAN
Slide - 51
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI PETA RENCANA KELISTRIKAN SISTEM KALIMANTAN TENGAH
Slide - 52
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI PETA RENCANA KELISTRIKAN SISTEM KALIMANTAN TIMUR
Slide - 53
PEMBANGUNAN KEDAULATAN ENERGI PETA RENCANA KELISTRIKAN SISTEM KALIMANTAN UTARA
Slide - 54
Program Water to Energy Tahun 2017 Rencana Pemanfaatan Waduk milik PUPR untuk PLTA 2017 (261 MW) N o 1
B a nguna n A ir Ut a m a
Lo k a s i
B endungan Jatigede
Jawa B arat
2
B endungan Jati B arang
Jawa Tengah
1.5
3
B endung Gerak Serayu
Jawa Tengah
5
4
B endung Karet Jatimelerek
Jawa Timur
2
5
B endung Gerak Lengko ng B aru
Jawa Timur
2
6
B endung M enturus
Jawa Timur
1.7
7
B endung M rican
Jawa Timur
3
8
B endung Turi
Jawa Timur
2.1
9
B endungan Wlingi
Jawa Timur
2
10
B endungan Karangkates
Jawa Timur
100
11
B endung Gerak Lo do yo
Jawa Timur
9
12
B endungan Tukad Unda 1
B ali
1.2
13
B endungan Tukad Unda 2
B ali
1.2
14
B endungan Titab
B ali
1.8
15
B endungan P andan Duri
Lo mbo k
2.84
16
B endungan B atutegi
Lampung
7.5
17
B endung Gerak P erjaya
Sumatera Selatan
5
18
B endung Gerak B atanghari
Sumatera B arat
4
T o tal
Kerjasama PUPR, ESDM, dan PLN MoU antara PUPR dan ESDM ditandatangani Desember 2015 (fasilitasi Bappenas)
P o t e ns i D a ya ( M W) 110
Peusangan 1 – 2, 88 Mw, Peusangan-4, 400 Mw (NAD) Bendungan Gerak Batanghari 4 MW (Sumsel)
Bendungan Gerak Perjaya 5 MW; (Sumbar) Kusan, 65 Mw (Kalsel)
Tukad Unda-1 1,2 MW; Tukad Unda-2 1,2 MW; (Bali)
Bendungan Batutegi, 7,5 MW (Lampung)
Jatigede 100Mw (Jabar) Serayu 5 MW (Jateng)
Karet Jatimlerek, 2 MW; Lengkong Baru 2 MW; Menturus 1,7 MW; Mrican 3 MW; Turi 2,1 MW; Wlingi 2 MW; Karangkates 100 MW(Jatim)
Slide - 55
2 6 1.8 4 POTENSI KAPASITAS (MW) NO
PROVINSI
KABUPATEN
BENDUNGAN / PLTA
STATUS Rencana PUPR Rencana PLN
Potensi Lanjutan Sinkronisasi Rencana Waduk dan PLTA 2017 (2 Gw)
1
Aceh
Aceh Tenggara
Law e Alas
Penyelesaian DED
141.2
151
2
Aceh
Aceh Utara dan Timur
Jambo Aye
Pembebasan Lahan
110
160
3
Aceh
Aceh Tenggara
Law e Mamas 1
PU : Pembebasan lahan, PLN: Studi oleh IPP
66.7
7
4
Jaw a Barat
Ciamis
Matenggeng
Sertifikasi Bendungan
27.2
900
5
Jaw a Barat
Majalengka
Cipasang
Tahap F/S
85.6
400
6
Jaw a Tengah
Banjarnegara
Maung
Tahap F/S
346
360
7
Sulaw esi Selatan
Luw u Timur
Karrebe
Pengisian Aw al by INCO
130
130
Kelara-Karraloe
Amdal 2013, FS,DD, sertifikasi, pembebasan lahan.
8.5
8.5
Pelosika
FS, DD 2013
8
Sulaw esi Selatan
Jeneponto
9
Sulaw esi Tenggara Konaw e Utara dan Kolaka
Total
59.2
10
974.4
2126.5
KEMARITIMAN DAN KELAUTAN
Slide - 56
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Sasaran dan Arah Kebijakan Sasaran
2014 (BASELINE)
2015
2016
2017
2019
Memperkuat Jatidiri sebagai Negara Maritim 13.466
750
500
target Deposit Pulau selesai
1 negara
1 negara
1 negara
1 negara
9 negara
• Meningkatnya ketaatan pelaku perikanan Membangun Konektivitas Nasional: Pengembangan pelabuhan untuk menunjang tol laut
52%
66%
73%
76%
87%
24
24
24
24
24
Pengembangan pelabuhan penyeberangan
210
15*
23*
20*
50 unit
30
30*
0*
28,3 10,6 10,1 2,5
33,1 13,6 10,6 3,3
35,4 14,8 11,1 3,6
39,4 16,0 13,4 3,8
40-50 18,8 19,5 4,5
21 unit
22 unit
22 unit
22 unit
24 unit
15,7 juta ha
16,5 juta ha
17,1 juta ha
17,9 juta ha
20 juta ha
Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau kecil ke PBB Penyelesaian batas maritim antar negara
17.466 (Selesai th 2017)
Pemberantasan Tindakan Perikanan Ilegal
Pembangunan (penyelenggaraan) kapal perintis Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan Produksi hasil kelautan (juta ton ) Ikan (Tangkap & Budidaya) Rumput Laut Garam Pengembangan pelabuhan perikanan Peningkatan luas kawasan konservasi laut
270 (kumulatif)
104 (kumulatif)
ARAH KEBIJAKAN: 1. Penyelesaian tata batas dan batas landas kontinen di luar 200 mil laut, serta penamaan pulau-pulau dan pendaftarannya 2. Pengaturan dan pengendalian ALKI 3. Penguatan lembaga pengawasan laut 4. Peningkatan Koordinasi dalam Penanganan Pelanggaran Tindak Pidana 5. Meningkatkan pembangunan sistem transportasi multimoda 6. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan 7. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan 8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas, daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut 9. Meningkatkan wawasan dan budaya bahari serta penguatan SDM dan Iptek kelautan 10. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan serta masyarakat pesisir Kebijakan terkait Revolusi Mental:
1. Perubahan mindset sebagai bangsa maritim 2. Perubahan kebijakan penyelenggaraan pelayaran Perintis 3. Penegakan hukum dan disiplin
Keterangan: *) Mulai tahun 2016 pembangunan kapal perintis dialihkan menjadi penyelenggaraan layanan perintis, mengikuti model pelayanan udara perintis.
Slide - 57
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Perencanaan Terintegrasi Kemen KP
LEVEL 1 Kemen KP, Kemenristek, Kemendikbud
Peningkatan produk kelautan Peningkatan budaya bahari, penguatan SDM dan iptek kelautan
Pengembangan pelabuhan perikanan dan sentra perikanan terpadu
Kemen KP, Kemenhub Kemen BUMN, Pemda
Kemen KP, Kemen ATR, Pemda Mendesain tata ruang wilayah pesisir dan lautan
Kemen KP, Kemen KUKM, Kemen PUPR, Kemenhub, Kemenristekdikti, Kemendag, Perbankan, Pemda
Pembangunan Kemaritiman dan Kelautan
Peningkatan taraf hidup nelayan : pemberian akses terhadap sumber modal, sarana produksi, infrastruktur, teknologi dan pasar
Kemen KP, Kemen LHK, Pemda
Konektivitas (tol) laut dan industri maritim
Pemberantasan illegal, unregulated dan unreported fishing (IUU) Peningkatan luas kawasan konservasi perairan berkelanjutan, penambahan kawasan konservasi, dan Rehab pesisir dan kualitas lingkungan laut
Pengelolaan daerah perbatasan laut, pulau pulau kecil
Kemenhub, Pemda
Kemen KP, POLRI, Bakamla, TNI, Kemenkumham, Pemda
Kemenhan, Kemen KP, Bakamla, Kemendagri, Kemenlu.
Slide - 58
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Perencanaan Terintegrasi Konektivitas (Tol) Laut dan Industri Maritim LEVEL 2
Kemenhub, BUMN
Pembangunan pelabuhan umum
Kemenhub, BAKAMLA, TNI/POLRI Keamanan dan keselamatan pelayaran
Kemenperin, BUMN,
Peningkatan Konektivitas (Tol) Laut dan Industri Maritim
Penguatan Industri Perkapalan dan Rancang Bangun Kelautan
Kemenhub, Kemenristekdikti, Perguruan Tinggi
Pembangunan Kapal Laut
Penguatan SDM Perkapalan
Insentif Usaha dan Iklim Investasi
BUMN (PT PAL), Swasta
Pengembangan Layanan Pelayaran Perintis
Kemenhub, BUMN
Kemenkeu, BKPM Slide - 59
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Masalah dan Tantangan : Perbatasan dan Pendataan Pulau-Pulau Kecil A. BELUM SELESAINYA PERBATASAN LAUT DENGAN 9 NEGARA TETANGGA Belum selesainya perbatasan laut dengan 9 negara tetangga saat ini baru batas laut dengan PNG yang telah selesai
B. BELUM SELESAINYA PENDATAAN PULAU DAN BELUM MEMADAINYA PEMBANGUNAN PULAU PULAU KECIL TERLUAR: Terdapat 92 pulau kecil terluar, diantaranya 31 pulau berpenduduk. Infrastruktur dasar dan ekonomi di pulau-pulau kecil terluar berpenduduk masih terbatas 1.763 pulau berpenduduk 11.703 pulau tidak berpenduduk
Dideposit ke PBB th 2012 = 13.466 Belum Dideposit ke PBB = 4.038
Jumlah pulau 17.504
Pulau besar >2.000 km2 =34 Pulau kecil ≤2.000 km2 =17.470
Berdasarkan survey tahun 2013-2015 sebanyak 1.399 pulau yang akan diverifikasi oleh tim nasional selanjutnya akan didaftarkan ke PBB
Slide - 60
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Masalah dan Tantangan : Kerusakan Wilayah Pesisir LUAS KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN 16,5 JUTA HA (2014)
Luas Kawasan Konservasi Perairan (juta ha)
18.0
LUAS MANGROVE INDONESIA: 3.3 JUTA HA (2015)
16.5
Peningkatan rehabilitasi kawasan pesisir, Pengelolaan kawasan konservasi laut perlu peningkatan peran pemerintah provinsi, kab/kota dan masyarakat dalam pengawasan dan konservasi laut
16.0 14.0 12.0 10.0 8.0
6.0
5.4
4.0 2.0 0.0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Slide - 61
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Masalah dan Tantangan : Illegal Fishing ASAL KAPAL PERIKANAN ILEGAL DI WPP-NRI
Modus Operandi: • Tanpa dokumen izin • Memiliki izin tapi melanggar ketentuan: alat tangkap, fishing ground, port of call • Pemalsuan dokumen • Manipulasi persyaratan (Deletion Certificate, Bill of sale) • Transhipment di laut, tidak pernah melaporkan pada pelabuhan perikanan • Double flagging
Terbatasnya sarana dan prasarana pengawasan dan belum memadainya sistem pemantauan kelautan dan perikanan yang terintegrasi Slide - 62
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Masalah dan Tantangan : Over Fishing Pengelolaan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) dan penerapan prinsip perikanan berkelanjutan; beberapa WPP sudah mengalami yang sudah over fishing. Diperlukan update data stok ikan secara berkala dengan data yang kredibel.
Perairan Indonesia terbagi dalam 11 WPP, dengan total estimasi potensi sumber daya ikan sebesar 6,5 juta ton per tahun (Kepmen KP 45/MEN/2011) Slide - 63
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Masalah dan Tantangan : Industri Pengolahan Perikanan Unit Pengolahan Ikan (UPI) lebih banyak berada di wilayah barat Indonesia (terutama di Jawa), sementara sebaran ikan banyak terdapat di wilayah timur Indonesia
Industri pengolahan perikanan terkonsentrasi di wilayah Jawa, skala usaha mayoritas kecil/mikro/rumah tangga, utilitas belum optimal daya saing rendah Slide - 64
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Masalah dan Tantangan : Kapasitas Industri Galangan Kapal Di Indonesia Jumlah galangan kapal di Indonesia masih belum mencukupi (250 unit) SEBARAN GALANGAN KAPAL (2012) Sumatera: 65 Galangan
Kalimantan: 62 Galangan
25%
26%
30 Galangan
Jawa: 92 Galangan
12%
37% Sumber: Kementerian Perindustrian (2012) Diperlukan pengembangan kapasitas industri galangan kapal nasional industri komponen kapal, penguatan armada perintis, dan armada pelayaran rakyat Slide - 65
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Masalah dan Tantangan : Pelabuhan Strategis 24 PELABUHAN STRATEGIS PENDUKUNG TOL LAUT
Total pelabuhan berjumlah 1.241 unit yang terdiri dari 33 pelabuhan utama, 217 pelabuhan pengumpul, dan 991 pelabuhan pengumpan (Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.725 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor No. KP. 414 Tahun 2013 Tentang Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional) Pengembangan pelabuhan masih terkendala pembebasan lahan dan koordinasi antar K/L terkait, serta perlu memperhatikan tata ruang Slide - 66
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Masalah dan Tantangan : Jaringan Pelayaran Pelayaran perintis masih sangat dibutuhkan (konektivitas), dimana saat ini terdapat 84 jaringan perintis dan 181 perintis penyeberangan.
Sumber: Kemenhub, 2013
Pelabuhan Komersial Trayek Pelayaran Komersil Trayek Pelayaran Perintis Slide - 67
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Kerangka Regulasi Tol Laut
Slide - 68
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Short Sea Shipping/Coastal Shipping SSS Sulawesi
SSS Kalimantan
SSS Papua -Papua Barat SSS Maluku -Malut
SSS Sumatera
SSS Jawa
WESTERN INDONESIA (BIGGER VESSEL)
Pelabuhan Hub Strategis Tol Laut
SSS Bali-NT
EASTERN INDONESIA (SMALLER VESSEL) Slide - 69
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Pelabuhan Palaran, Samarinda Total Indikasi Kebutuhan Pembiayaan 24 Pelabuhan Strategis (diluar kebutuhan lahan) adalah sebesar Rp. 6.805 Trilyun, untuk Pulau Kalimantan total indikasi kebutuhan pembiayaan 5 pelabuhan sekitar Rp 2.010 Triliun. • Terdapat di Kota Samarinda, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Pelabuhan ini berfungsi sebagai pintu gerbang pengiriman logistik dari Kota Samarinda dan Kawasan Hulu Mahakam ke Surabaya, Jakarta dan sebaliknya. • Fasilitas saat ini: • Dermaga sepanjang 270 m • Gudang cfs seluas 3.000 m² • Lapangan penumpukan seluas 7,7 HA • Lanjutan pengembangan : • Pembangunan terminal/dermaga pelabuhan • Pengadaan peralatan pelabuhan • Kebutuhan pendanaan Rp.497 trilyun (kerjasama PT Samudera Indonesia)
ANGGARAN (MILLIAR RUPIAH) NO.
PELABUHAN
PELINDO
2015
2016
2017
2018
2019
TOTAL
1. Banjarmasin
III
76
108
139
198
104
624
2. Tenau Kupang
III
12
21
33
-
12
79
IV
-
99
149
249
92
138
230
64
31
82
Samarinda dan TPK 3. Palaran Balikpapan dan TP 4. Kariangau 5. Pantoloan
IV IV
-
-
-
82
90
497 461
349
Slide - 70
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN KELAUTAN Pengembangan Angkutan Sungai Kalimantan 27 sungai di Kalbar
16 sungai di Kaltim & Kaltara
14 sungai di Kalimantan Selatan 12 sungai Kalimantan Tengah
Peran Angkutan Sungai Danau • Membuka keterisoliran serta meningkatkan perekonomian suatu daerah; • Terbuka aksesibilitas suatu daerah akan memperlancar distribusi barang dan jasa; • Pembangunan yang menjangkau sampai ke daerah pedalaman (captive area)
Inland Waterway (Pilot Project Kapuas & Mahakam) •
Pengangkutan Sungai • Pengembangan pengangkutan sungai disepanjang koridor Sungai Kapuas & Mahakam
•
Pengembangan jalur air yang ada tidak melibatkan investasi skala besar dan saluran air yang sudah digunakan untuk memindahkan batubara dari tambang ke pelabuhan.
Komoditas Kunci Komoditas kunci yang ada di wilayah sekitar sungai dan berpotensi menggunakan transportasi sungai, antara lain: Batubara, CPO, Karet, Hasil Hutan, Perikanan Darat, Hasil Tanaman Pangan, dan BBM
Slide - 71
KAWASAN INDUSTRI DAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS
Slide - 72
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI/KEK Sasaran dan Arah Kebijakan Sasaran
2014 (Baseline)
2015
2016
2017
2019
1. Sasaran Pertumbuhan Industri Industri (%) (Realisasi dan Proyeksi)
4,70 (4,63)
6,10 (4,25)
6,90 (5,40)
7,40 (6,50)
8,60 (8,00)
Kontribusi dalam PDB (%) (Realisasi dan Proyeksi)
20,70 (21,01)
20,80 (20,84)
21,00 (20,95)
21,10 (21,35)
21,60 (21,76)
7
7 lama + 3 baru
10 lama + 2 baru
12 lama + 2 baru
2. Sasaran Pembangunan Kawasan Industri/KEK
a. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Luar Jawa
b. Kawasan Industri
7
n.a
n.a
n.a
14
14
ARAH KEBIJAKAN: Pertumbuhan Industri: 1. Pengembangan perwilayahan industri di luar Pulau Jawa 2. Penumbuhan populasi industri dengan menambah paling tidak sekitar 9 ribu usaha 3. Peningkatan daya saing dan produktivitas (nilai ekspor dan nilai tambah per tenaga kerja) Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Luar Jawa: 1. Pengembangan potensi ekonomi wilayah, melalui percepatan industrialisasi/hilirisasi pengolahan SDA (a) menciptakan nilai tambah; (b) menciptakan kesempatan kerja baru, terutama industri manufaktur, industri pangan, industri maritim, dan pariwisata. 2. Percepatan pembangunan konektivitas/infrastruktur 3. Pengembangan SDM dan IPTEK 4. Pengembangan regulasi dan kebijakan 5. Peningkatan iklim investasi dan iklim usaha antara lain: Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan pemberian insentif fiskal dan non-fiskal Kebijakan terkait Revolusi Mental: Promosi mencintai dan memanfaatkan produk dalam negeri Peningkatan kemudahan dan percepatan pelayanan perijinan investasi Penegakan hukum dan disiplin
Slide - 73
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI/KEK Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1
Kemenperin
Kebijakan Industri Nasional
Kementan, Kemen KP, Kemen LHK, Kemen ESDM
KemenPUPR, Kemenhub, Kemenkominfo, Kemen ESDM, Kemen BUMN
Kemendag
Ketersediaan dan Kualitas Bahan Baku
Ketersediaan Energi dan Infrastruktur
Menciptakan iklim investasi
Percepatan Pertumbuhan Industri dan Kawasan Industri/KEK
Pembiayaan dengan akses dan biaya yang Kompetitif
SDM Industri yang Kompeten dan Disiplin
Peningkatan Akses ke Pasar Global (Ekspor)
Kemenkeu
Kemperin, BKPM, Pemda
Pemberian Insentif Fiskal yang Harmonis
Hubungan Industrial yang Bersahabat
Kemenaker, Polri, Pemda
BI, OJK
Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenperin, Kemenaker Pemda
Slide - 74
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI/KEK Perencanaan Terintegrasi LEVEL 2
Kemenperin, Kemen ATR, Pemda Penyediaan Lahan Kawasan Industri
Kemenristekdikti, Kementan, Kemen KP, Science dan BPPT, Techno Park Pemda
Kemendikbud, Kemenaker, Kemenristekdikti
Penyediaan Tenaga Terampil (BLK, SMK, Politeknik) Mensosialisasika n Mental Kewirausahaan
Konektivitas/ Aksesibilitas
Kemen PUPR, Kemenhub, Kemen ESDM
Kawasan Industri/ Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Insentif Fiskal dan Non Fiskal
Kemenkeu, Kemenperin
Iklim Investasi PTSP (Penghapusan Perda bermasalah)
BKPM/BKPD, Pemda, Kemendagri
Slide - 75
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK
Sebaran Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus
KEK & KI SEI MANGKEI KEK MOROTAI
Kab. Simalungun, Sumut KEK KALTARA KI KUALA TANJUNG
Kab. Pulau Morotai, Maluku Utara
KEK & KI BITUNG
KEK KALBAR & KI LANDAK Kab. Landak, Kalbar
Kota Bitung, Sulawesi Utara
KEK MBTK
KEK & KI PALU Kota Palu, Sulawesi Tengah
KEK SORONG KI BULI
Kabupaten Kutai Timur, Kaltim
KI MOROWALI
KEK TANJUNG API-API
KI KETAPANG
KI TELUK BINTUNI
Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan
KI JORONG KI TANGGAMUS KEK TANJUNG LESUNG
Maluku
KI BATULICIN
KI KONAWE
KEK MAKASSAR KI KENDAL
KI DEMAK
Kab. Pandeglang, Banten
KI BANTAENG
KI GRESIK KEK NTT
Keterangan: Lokasi KEK yang telah ditetapkan sampai 2014
KEK MERAUKE
KEK MANDALIKA Kab. Lombok Tengah, NTB
Lokasi KEK 2014-2019 Lokasi 14 Kawasan Industri Luar Jawa dan 3 Kawasan Industri Jawa
Slide - 76
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK
Peta Potensi Kawasan Industri KUALA TANJUNG
LANDAK
BATULICIN
PALU
MOROWALI
TELUK BITUNG
BULI
Alumina, Palm Oil
Natural Rubber Palm Oil
IRON/STEEL
Rattan Cacao
Ferro Nickel
Agro Industri Logistics
Ferro Nickel
SEI MANGKE
TANGGAMUS
KETAPANG
JORONG
BANTAENG
KONAWE
TELUK BINTUNI
Palm Oil
Marine Logistics
Alumina
Alumina, Palm Oil
Ferro - Nickel
Ferro-Nickel
Oil and Gas Petrochemical
Slide - 77
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK Peta Potensi Kawasan Industri No.
Nama KI
Luas (Ha)
Investasi (Rp. Triliun)
Tenaga Kerja (Jiwa)
Anchor Industry
Fokus Industri
1
Morowali, Sulawesi Tengah
1,200
49.7
80,000
PT. Sulawesi Mining Investment
Ferronikel
2
Sei Mangkei, Simalungun, Sumut
2,002
9.5
83,300
PT.Unilever Oleochemical Indonesia
Pengolahan CPO
3
Kuala Tanjung, Batu Bara, Sumut
1,000
4.5
113,200
PT. Inalum
Alumina
4
Teluk Bintuni, Papua Barat
2,112
31.4
51,500
PT. Pupuk Indonesia
Pupuk dan Petrokimia
5
Bitung, Sulawesi Utara
534
2.5
90,000
PT. Pelindo
6
Palu, Sulawesi Tengah
1,500
12.5
165,000
PT. Bangun Palu Sulteng
7
Mandor, Landak, Kalimantan Barat
306
1.22
33,600
--
Agro dan Logistik Rotan, Agro, dan Industri Lainnya Pengolahan Karet
8
Batulicin, Kalimantan Selatan
530
2.12
10,000
PT. Meratus Jaya Iron and Steel
Besi Baja
9
Jorong, Tanah Laut, KalSel
6,370
22.3
30,000
PT. Semeru Surya, PT. Delta Prima
Besi Baja dan Industri Agro
10
Buli, Halmahera Timur, Maluku Utara
300
4.4
10,000
PT. Feni Haltim
Ferronikel
11
Konawe, Sulawesi Tenggara
5,500
28.7
18,200
Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd
Ferronikel
12
Bantaeng, Sulawesi Selatan
3,000
24.4
163,200
PT. Hwadi dan Bantaeng Sigma Energi
Ferronikel
13
Ketapang, Kalimantan Barat
1,000
4
10,000
PT. Well Harvest Winning Alumina Refinery
Alumina
14
Tanggamus, Lampung
3,500
17.5
104,800
PT. Repindo Jagat Raya
Maritim
15
Kendal Industrial Park - Jateng
2,700
n.a
n.a
PT. Jababeka
Home Appliances
15
Demak, Jawa Tengah
300
10,0
24,750
PT. Jateng Land
Tekstil
16
Gresik JIIPE, Jawa Timur
1,500
10,5
123,750
Pelindo II dan AKR
CPO, Alat Berat, Otomotif Slide - 78
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS MALOY PEMBANGUNAN JALAN URAIAN
Pemeliharaan jalan akses menuju kawasan
TARGET
TAHUN PENGERJAAN Setiap tahun
SUMBER PENDANAAN -
PROGRESS
Kementerian PU&PR Pemprov Kaltim
Setiap tahun dilaksanakan pemeliharaan oleh Kementerian PU&PR dan Pemprov Kaltim sesuai kewenangannya
PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK DAN JARINGAN TRANSMISI URAIAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
TARGET
TAHUN PENGERJAAN
SUMBER PENDANAAN
PROGRESS
Pembangunan PLTU
20 MVA
2016 – 2018
Pemprov Kaltim
Menunggu sertifikasi HPL
Pembangunan Gardu Induk dan jaringan transmisi
30 MVA dan 150 kv
2018
PT PLN
Tercantum dalam RUPTL
PEMBANGUNAN PELABUHAN URAIAN
TARGET
TAHUN PENGERJAAN
SUMBER PENDANAAN
PROGRESS
Pembangunan pelabuhan curah cair
2014-2017
Kemen Perhubungan
Dalam proses pembangunan. Sampai 2015, telah dibangun trestle dan causeway
Pembangunan pelabuhan petikemas
na
Pelindo IV
Dalam proses
PENYEDIAAN AIR URAIAN Pembangunan jaringan pipa distribusi air dan instalasi pengolahan air bersih
TARGET 20 km (pipa) 200 l/d (instalasi)
TAHUN PENGERJAAN 2013 – 2017
SUMBER PENDANAAN
PROGRESS
Pemprov Kaltim
Telah disetujui menggunakan kontrak multi years
REVITALISASI BALAI LATIHAN KERJA URAIAN Pembangunan/ Pengembangan BLK Kutai Timur dan Kalimantan Timur
TAHUN 2019
Slide - 79
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK RENCANA TERINTEGRASI PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MBTK (1/2)
Kebutuhan Pembangunan 2017 Penyediaan lahan dan penataan ruang • RDTR di sekitar kawasan KEK Konektivitas/ Aksesibilitas
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
• Pembangunan Jalan Tol Balikpapan – Samarinda • Peningkatan jalan nasional Simpang Perdau – Maloy • Peningkatan jalan nasional Sangatta – Simpang Perdau • Peningkatan Jalan nasional Simpang Perdau – Batu Ampar • Pembangunan Pelabuhan Curah • Pembangunan pelabuhan Kontainer (Petikemas) Ketersediaan Energi dan Infrastruktur Dasar • Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan Jaringan Transmisi • Pembangunan rumah susun untuk karyawan • Pengembangan energi listrik berbahan baku limbah sawit (biomassa) dan batubara Penyediaan Tenaga Terampil dan Kelembagaan Pengelola yang Profesional
• • • •
Satuan / Unit 1 regulasi 99 km 83,17 km 32,2 km 94,4 km 70.000 DWT
20 km
Pembangunan BLK Pembangunan/Peningkatan SMK bidang Pertanian Peningkatan kelembagaan koperasi dan UKM Peningkatan Kapasitas Administrator KEK
Slide - 80
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK RENCANA TERINTEGRASI PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) MBTK (2/2)
No
1
Level l
Percepatan pertumbuhan Industri & KEK
Level II
Ketersediaan Energi dan Infrastruktur
Delivery System
Konektivitas/ Aksesibilitas KEK Maloy Batuta
Program dan Kegiatan Kementerian Kemenhub
KemenPUPR
Pembangunan faspel Maloy/Sangkulirang (CPO)
Peningkatan Jalan Nasional Simpang Perdau – Maloy
Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy/Sangkulirang* (Cargo & Batubara)
Peningkatan Jalan Sangatta - Simpang Perdau Peningkatan Jalan Simpang Perdau - Batu Ampar Peningkatan Jalan Talisayan - Batu Lepok – Sangkulirang Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Maloy 29,2 km (Quickwins) Pembangunan Jalan Dalam Kawasan Maloy (11,44 km)
Konektivitas/ Aksesibilitas KEK Kaltara
Pengembangan Bandara Nunukan
Pembangunan Jalan Lingkar Tanjung Selor
Pengembangan Bandara Binuang Pengembangan Bandara Juwata Pengembangan Bandara Long Layu Pengembangan Bandara Kol. R.A Bessing
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM yang telah di sinergikan antar sektor, antar wilayah dan antar pusat dengan daerah
Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan (Jalur Sepeda, Pedestrian) Fasilitas Integrasi Moda
Pembangunan Jalan Tg Selor - Sajau - Binai - Tanah Kuning (KIPI Tanah Kuning)
Slide - 81
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK KAWASAN INDUSTRI KETAPANG - KALBAR LUAS (Ha)
PENGGUNAAN LAHAN
Ke Pelabuhan
INDUSTRI
13 12
04
n la Ja
g an ap et (K
01 02 03 04
UMKM ANEKA INDUSTRI INDUSTRI SEDANG INDUSTRI BESAR
) an ng wa da en -K
INDUSTRI
LUAS (Ha) 04
25,41 61,44 06 101,63 25 270,58 03
INFRASTRUKTUR KAWASAN 05 06 07 08 09 10 11 12 13
PEMADAM KEBAKARAN POWER STATION FUEL STATION Selat Karimata PERGUDANGAN LIQUID STORAGE CENTER PUSAT PENGEPAKAN PENGELOLAAN AIR BERSIH PENGELOLAAN LIMBAH KERING IPAL
5,93 10,70 12,45 42,24 10,12 7,11 11,27 15,86 17,23
PERUMAHAN SARANA OLAH RAGA PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN SARANA PERIBADATAN AREA KOMERSIAL KANTOR MANAJEMEN MEDIA CENTER PERKANTORAN TRADE CENTER CONVENTION CENTER MEDICAL CENTER
PEMADAM KEBAKARAN POWER STATION FUEL STATION PERGUDANGAN LIQUID STORAGE CENTER PUSAT PENGEPAKAN PENGELOLAAN AIR BERSIH PENGELOLAAN LIMBAH KERING IPAL
5,93 10,70 12,45 42,24 10,12 7,11 11,27 15,86 17,23
FASILITAS PENUNJANG
22,92 2,94 1,19 3,83 21,69 2,52 2,16 13,68 2,68 6,04 3,70
14 PERUMAHAN 15 SARANA OLAH RAGA 25 16 PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN 01 17 SARANA PERIBADATAN 25 05 18 AREA KOMERSIAL 07 01 KANTOR MANAJEMEN 25 19 23 22 MEDIA CENTER 20 21 20 21 19 24PERKANTORAN 18 22 17 TRADE CENTER 25 15 16 23 CONVENTION CENTER 25 14 14 24 MEDICAL CENTER 02
22,92 2,94 1,19 3,83 21,69 2,52 2,16 13,68 2,68 6,04 3,70
18
25
217,40
TAMAN, MEDIAN, JALUR 10 09 HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM 01
Program dan Kegiatan Kementerian Kemenhub KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
KemenPUPR
DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI KEINDUSTRIAN WILAYAH I
PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI Terlaksananya Pengembangan Fasilitas Pembangunan Jalan Nangatayap - Sei Kelik - Siduk KORIDOR KALIMANTAN Pelabuhan Laut Teluk Batang Ketapang (NUNUKAN, PANGKALANBUN DAN KETAPANG)
GAMBAR
MASTER PLAN Terlaksananya Peningkatan kapasitas KAWASAN INDUSTRI PAGAR MENTIMUN KABUPATEN KETAPANG pelabuhan penyeberangan Teluk Pemeliharaan Jembatan Siduk - Ketapang Batang KETERANGAN
BATAS WILAYAH PERENCANAAN JALAN PROPINSI GARIS PANTAI
Terlaksananya Pengembangan kapasitas Peningkatan Jalan Siduk - Sukadana Bandara Rahadi Oesman LUAS (Ha)
PENGGUNAAN LAHAN
INDUSTRI
RUANG TERBUKA HIJAU 25 08
FASILITAS PENUNJANG 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
08
25,41 61,44 101,63 270,58
UMKM ANEKA INDUSTRI INDUSTRI SEDANG INDUSTRI BESAR
INFRASTRUKTUR KAWASAN 05 06 07 08 09 10 11 12 13
si in op Pr
PENGGUNAAN LAHAN
01 02 03 04
07
117,12 1.009,90
JALAN DAN SALURAN LUAS KAWASAN INDUSTRI 03
01 02 03 04
25,41 61,44 101,63 270,58
UMKM ANEKA INDUSTRI INDUSTRI SEDANG INDUSTRI BESAR
Peningkatan akses jalan dari kawasan industri ke pelabuhan
INFRASTRUKTUR KAWASAN 05 06 07 08 09 10 11 12 13
PEMADAM KEBAKARAN POWER STATION FUEL STATION PERGUDANGAN LIQUID STORAGE CENTER PUSAT PENGEPAKAN PENGELOLAAN AIR BERSIH PENGELOLAAN LIMBAH KERING IPAL
5,93 10,70 12,45 42,24 10,12 7,11 11,27 15,86 17,23
FASILITAS PENUNJANG 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
PERUMAHAN SARANA OLAH RAGA PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN SARANA PERIBADATAN AREA KOMERSIAL KANTOR MANAJEMEN MEDIA CENTER PERKANTORAN TRADE CENTER CONVENTION CENTER MEDICAL CENTER
22,92 2,94 1,19 3,83 21,69 2,52 2,16 13,68 2,68 6,04 3,70
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM yang telah di sinergikan antar sektor, antar wilayah dan antar pusat dengan daerah
RUANG TERBUKA HIJAU
02
11
25
TAMAN, MEDIAN, JALUR HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
JALAN DAN SALURAN
04
LUAS KAWASAN INDUSTRI
217,40 117,12 1.009,90
LUAS KAWASAN INDUSTRI = 1.000 Ha (IZIN LOKASI PT. KETAPANG BANGUN SARANA)
12 13
SKALA 1 : 30.000
0
1.000
2.000
3.000 m
SUMBER PETA
RUANG TERBUKA HIJAU 25
TAMAN, MEDIAN, JALUR HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
JALAN DAN SALURAN LUAS KAWASAN INDUSTRI
1. Keputusan Bupati Ketapang No: 248/PEM/2013
217,40 117,12 1.009,90
2. Keputusan Bupati Ketapang No: 249/PEM/2013
Slide - 82
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK KAWASAN INDUSTRI LANDAK - KALBAR
POWER STATION
KIM II
PENGELOLAAN AIR BERSIH MEDIA CENTER
INOVATION CENTER
KANTOR MANAJEMEN
KIM I
Program dan Kegiatan Kementerian
PERKANTORAN
EXHIBITION CENTER
PERKANTORAN
FUEL STATION AREA KOMERSIAL
CONVENTION CENTER PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN
MEDICAL CENTER
PERDAGANGAN
Kemenhub
KemenPUPR
SARANA PERIBADATAN
PERUMAHAN COMMUNITY CENTER
PUSAT PENGEPAKAN
Pengembangan Bandara Paloh
Pelebaran Jalan Seipinyu-Sebadu-Sidas
Pembangunan FASPEL Laut Pontianak/Kijing
Pembangunan Jalan Akses Kawasan Industri
07 PEMAKAMAN
INDUSTRI KECIL MENENGAH INDUSTRI KECIL MENENGAH
Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan (Jalur Sepeda, Pedestrian) INDUSTRI KARET
Fasilitas Integrasi Moda
INDUSTRI KARET
INDUSTRI KARET
Penyediaan Bus Pemadu Moda ANEKA INDUSTRI
ANEKA INDUSTRI
ANEKA INDUSTRI
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM yang telah di sinergikan antar sektor, antar wilayah dan antar pusat dengan daerah
ANEKA INDUSTRI
PEMADAM KEBAKARAN
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI SEDANG
INDUSTRI BESAR
IPAL
INDUSTRI BESAR
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
INDUSTRI KARET INDUSTRI KECIL MENENGAH ANEKA INDUSTRI INDUSTRI SEDANG INDUSTRI BESAR PERUMAHAN PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN SARANA OLAH RAGA SARANA PERIBADATAN COMMUNITY CENTER KANTOR MANAJEMEN PERKANTORAN PUSAT INOVASI MEDIA CENTER CONVENTION CENTER EXHIBITION CENTER AREA KOMERSIAL PERDAGANGAN MEDICAL CENTER PEMADAM KEBAKARAN POWER STATION FUEL STATION PENGELOLAAN AIR BERSIH IPAL
Slide - 83
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK KAWASAN INDUSTRI BATULICIN- KALSEL
Program dan Kegiatan Kementerian Kemenhub
KemenPUPR
Pengembangan Bandara Bersujud
Pembangunan Jalan Lingkar Batulicin
Pengembangan FASPEL Laut Banjarmasin
Pelebaran Jalan Pagatan-Batulicin
Pengembangan FASPEL Laut Batulicin
Pelebaran Jalan Serongga - Batulicin
Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan (Jalur Sepeda, Pedestrian)
Pembangunan Mentewe-Batulicin
Fasilitas Integrasi Moda
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM yang telah di sinergikan antar sektor, antar wilayah dan antar pusat dengan daerah
Slide - 84
PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN KEK KAWASAN INDUSTRI JORONG, TANAH LAUT - KALSEL
Program dan Kegiatan Kementerian Kemenhub
KemenPUPR
Pembangunan FASPEL Laut Pelaihari/Swarangan
Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Suarangan
Pembangunan Transportasi Ramah Lingkungan (Jalur Sepeda, Pedestrian)
Pembangunan Jalan Ambungan - Tajau Pecah
Fasilitas Integrasi Moda Penyediaan Bus Pemadu Moda
Data ini di ambilkan dari dokumen RPI2JM yang telah di sinergikan antar sektor, antar wilayah dan antar pusat dengan daerah
Slide - 85
PARIWISATA
Slide - 86
PEMBANGUNAN PARIWISATA Sasaran dan Arah Kebijakan
Sasaran
Wisatawan Mancanegara (Orang)
2014 (Baseline)
9,4 juta
ARAH KEBIJAKAN: 2015
9,7 juta
2016
12,0 juta
2017
13,0 juta
2019
20,0 juta
1. Pemasaran Pariwisata Nasional: mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan mendorong peningkatan wisatawan nusantara 2. Pembangunan Destinasi Pariwisata: meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata sehingga berdaya saing di dalam negeri dan di luar negeri
3. Pembangunan Industri Pariwisata: meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk/jasa pariwisata nasional di setiap destinasi periwisata yang menjaDi fokus pemasaran Wisatawan Nusantara (Kunjungan)
Devisa (triliun rupiah) (kurs Rp12.000)
250 juta
133,9
259 juta
150
260 juta
172,8
263 juta
185,9
275 juta
260
4. Pembangunan Kelembagaan Pariwisata: membangun sumber daya manusia pariwisata serta organisasi kepariwisataan nasional Kebijakan terkait Revolusi Mental: Membentuk masyarakat yang ramah dan lingkungan yang nyaman bagi pelancong Petugas yang ramah dan melayani Penegakan hukum dan disiplin
Slide - 87
PEMBANGUNAN PARIWISATA Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1
Kemenpar, Badan Promosi Indonesia Promosi Wisata
POLRI, Pemda
Jaminan keamanan dan ketertiban
Pengembangan Destinasi Wisata
Kemenpar, Pemda
WONDERFUL INDONESIA “Pembangunan Pariwisata Indonesia”
Kemenkumham
Layanan Keimigrasian, Bebas Visa, Visa On Arrival
SDM Pariwisata
Sikap masyarakat yang bersahabat
Kemenpar, Kemendikbud, Pemda
Kemenpar, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenaker
Slide - 88
PEMBANGUNAN PARIWISATA Perencanaan Terintegrasi Pengembangan 10 Destinasi LEVEL 2 Penyiapan Objek Wisata
Kemenko Maritim, Kemenko Ekon
Koordinasi Pembangunan Destinasi
Kemenpar, Kemen ESDM, Kemen KP, Kemen LHK, Pemda
Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Kemen PUPR, Kemenhub, Pemda
Pembangunan Fasilitas Umum dalam Kawasan
Kemen PUPR, Kemenkominfo, Kemen BUMN, Pemda
Pengembangan 10 Destinasi
Kemenpar, Kemen BUMN, Kemenkeu, Pemda
Kelembagaan Pengembangan Destinasi
Penyediaan BBM dan Listrik
Kemen ESDM, Kemen BUMN Slide - 89
PEMBANGUNAN PARIWISATA POTENSI WISATA ALAM
Slide - 90
PEMBANGUNAN PARIWISATA POTENSI WISATA BAHARI
Slide - 91
PEMBANGUNAN PARIWISATA POTENSI WISATA MICE (Meeting, Incentives, Conference, Exhibition)
Hasil Pemetaan 16 Destinasi MICE - Ditjen PDP, Kemenparekraf, 2013
Slide - 92
PEMBANGUNAN PARIWISATA Kawasan Destinasi Pariwisata Unggulan
Bandara Juwata
Bandara Supadio
Bandara Cilik Riwut
Bandara Sepinggan
Bandara Syamsuddin Noor
Kawasan Andalan dengan Sektor Unggulan Pariwisata Kawasan Periwisata Unggulan (Daya Tarik Wisata Unggulan) di Pulau Kalimantan: 1. Taman Nasional Kayan Mentarang 2. Kepulauan Derawan-Sangalaki 3. Long Bagun-Melak dskt 4. Kota Bangun-Tanjung Isuy dskt 5. Sangkulirang 6. Taman Nasional Kutai 7. Loksado 8. Taman Nasional Sebangau 9. Taman Nasional Tanjung Putting 10. Taman Nasional Danau Sentarum 11. Taman Nasional Betung Kerihun 12. Sambas dan sekitarnya
PKN sebagai pusat pengembangan pariwisata dan gerbang utama wisatawan Keterkaitan antar kawasan pariwisata dan pusat pertumbuhan Pintu utama wisatawan
Slide - 93
KAWASAN PERBATASAN
Slide - 94
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA Sasaran dan Arah Kebijakan Sasaran
2014 (Baseline)
Arah Kebijakan: 2015
2016
2017
2019
100 lokpri 7 PLBN
10 PKSN 150 lokpri 7 PLBN
10 PKSN (187 lokasi prioritas)
1. PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA a. Pengembangan Pusat
Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN)
b. Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan
3 (111 lokasi prioritas)
12 pulaupulau kecil terluar berpenduduk
50 lokpri 3 PLBN
10
30
50
92 pulau kecil terluar/ terdepan
*) Capaian sasaran tidak diukur setiap tahun. Sesuai PP 78/2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, penetapan daerah tertinggal dilakukan setiap 5 tahun sekali melalui Peraturan Presiden. Jumlah 42 daerah tertinggal tahun 2019 merupakan hasil dari 80 kabupaten terentaskan
Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara 1. Pembangunan infrastruktur Kawasan Perbatasan 2. Peningkatan keamanan wilayah perbatasan sebagai halaman depan negara 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan melalui peningkatan penyediaan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi Pembangunan Daerah Tertinggal 1. Percepatan Pembangunan infrastruktur/konektivitas 2. Promosi potensi daerah tertinggal untuk mempercepat pembangunan 3. Pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik 4. Pengembangan perekonomian masyarakat yang didukung SDM yang berkualitas Kebijakan terkait Revolusi Mental: Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara 1. Peningkatan kemudahan dan kecepatan pelayanan imigrasi, kepabeanan, karantina dan keamanan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) 2. Mengubah sikap dan cara pandang bahwa kawasan perbatasan bukan halaman belakang namun menjadi beranda negara Pembangunan Daerah Tertinggal: 1. Peningkatan kreativitas masyarakat di daerah tertinggal untuk mampu menghasilkan produk yang bernilai tambah berbasis keunggulan setempat 2. Membangun semangat kompetisi untuk mengejar ketertinggalan. 3. Penegakan hukum dan disiplin
Slide - 95
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1 Pengembangan 10 PKSN dan Perdagangan Lintas Batas Negara Kemenlu, Kemenhan, TNI, Kemendagri, BIG
Peningkatan Kualitas Diplomasi dan Kerjasama Batas Wilayah Negara
Kemenhan, TNI, POLRI, Bakamla, Kemen KP
Pengamanan Batas Wilayah Darat, Laut, dan Udara
Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara
Kementan, BNPP, Kemendag, Kemen KP, Kemenperin, Kemen PDTT,
Membuka Isolasi Lokpri, Peningkatan Sarpras Peningkatan SDM, dan Ekonomi Perbatasan
Pembangunan 7 PLBN Terpadu
Kemen PUPR, Kemenhub, Kemen ESDM, Kemenkominfo, Kemen PDTT, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenkes
Kemen PUPR, Kemenkeu, Kemenkumham, Kementan, Kemenkes, Kemenhan/TNI/POLRI, Kemendagri
Slide - 96
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA PERMASALAHAN
Kondisi ekonomi yang sangat timpang antara wilayah Indonesia dengan Malaysia di Pulau Sebatik. Kerap terjadi pemindahan dan pengrusakan patok batas secara sengaja. Tumpang tindih/ketidaksepemahaman batas wilayah laut antara Indonesia dengan Malaysia. Hal tersebut bisa mengancam keutuhan wilayah dan sumberdaya alam yang ada di dalam wilayah tersebut. Kondisi jalan ke desa – desa masih sangat terbatas dengan perkerasan tanah hingga aspal. Beberapa bagian jalan masih berupa lahan yang telah dibuka untuk badan jalan. Fasilitas PLBN belum terlalu lengkap dan bangunan yang ada kurang terpadu (kecuali Entikong yang sudah relatif lengkap).
Pembangunan infrastruktur yang terhalang oleh adanya hutan lindung. Garis batas yang belum diakui antara ke dua pihak. Terdapat beberapa outstanding border problems. Slide - 97
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA DASAR HUKUM PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA
UU 43 tahun 2008 tentang Wilayah Negara
• “KPN adalah bagian wilayah negara yang terletak sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain.” (Pasal 1) • “Untuk mengelola Batas Wilayah Negara dan mengelola Kawasan Perbatasan pada tingkat pusat dan daerah, Pemerintah dan pemerintah daerah membentuk Badan Pengelola nasional dan Badan Pengelola daerah” (Pasal 14) • UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah • Pasal 361 ayat 2 : Kewenangan Pemerintah Pusat di kawasan perbatasan meliputi seluruh kewenangan tentang pengelolaan dan pemanfaatan kawasan perbatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai wilayah negara. • Pasal 361 ayat 3 :Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan untuk: (a) penetapan RDTR; (b) pengendalian dan izin pemanfaatan ruang; dan (c) pembangunan sarana dan prasarana kawasan. • Pasal 361 ayat 7 : “Pemerintah Pusat wajib membangun kawasan perbatasan agar tidak tertinggal dengan kemajuan kawasan perbatasan di negara tetangga.” Slide - 98
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA PERUBAHAN PARADIGMA PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA DALAM RPJP 2005-2025 Dengan melihat perspektif lebih luas terhadap negara tetangga dan tetap memberdayakan potensi dalam negeri
OUTWARD LOOKING
INWARD LOOKING
HALAMAN BELAKANG
HALAMAN DEPAN
LINGKUNGAN
KEAMANAN
KESEJAHTERAAN
Menjadikan masyarakat mampu berdiri sama tinggi atau lebih maju dalam beraktivitas dengan masyarakat negara tetangga
Menjamin keutuhan wilayah, kedaulatan negara, perlindungan bangsa; sekaligus Memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat; dan Menjaga kelestarian 99 lingkungan
Slide - 99
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KAWASAN PERBATASAN NEGARA DALAM RPJMN 2015-2019
Tujuan Pembangunan : Menjadikan Kawasan Perbatasan Negara halaman depan negara yang berdaulat, berdaya saing, dan aman ISU STRATEGIS • Keterisolasian kawasan perbatasan negara merupakan isu utama perbatasan. • Terhambatnya pelayanan sosial dasar • Ketergantungan terhadap negara tetangga. • Belum efektifnya pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi. • Gangguan Keamanan dan Pelanggaran Hukum
Arah Kebijakan : “Mempercepat pembangunan kawasan perbatasan di berbagai bidang serta menempatkan kawasan perbatasan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga secara terintegrasi dan berwawasan lingkungan” Strategi : • Pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi • Membangun konektivitas • Membangun sumber daya manusia (SDM) • Melakukan transformasi kelembagaan lintas batas negara • Mempercepat penyelesaian status kewarganegaraan • Meningkatkan arus perdagangan ekspor-impor di perbatasan • Meningkatkan kualitas pengaturan, pembinaan pemanfaatan, dan pengawasan rencana tata ruang • Menerapkan kebijakan desentralisasi asimetris • Menerapkan kebijakan khusus dan menata pembentukan DOB • Mereformasi pelayanan publik di kawasan perbatasan
Slide - 100
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA SASARAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA TAHUN 2017 (1/2)
SASARAN Mewujudkan halaman depan negara sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga.
STRATEGI 2015 Pengembangan 10 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dan perdagangan lintas batas negara.
10 PKSN
2016
2017
2018
2019
10 PKSN
10 PKSN
10 PKSN
10 PKSN
100 Lokpri
150 Lokpri
187 Lokpri
187 LokprI
Membuka isolasi Lokasi Prioritas (Lokpri), peningkatan Sarpras Peningkatan SDM, dan Ekonomi perbatasan.
0 Lokpri
ARAH KEBIJAKAN
Pembangunan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu. (akumulatif)
3 PLBN
7 PLBN
7 PLBN
-
-
Mempercepat pembangunan Kawasan Perbatasan Negara sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga secara terintegrasi dan berwawasan lingkungan.
Peningkatan pengamanan di 3 wilayah batas darat, 5 batas wilayah laut dan perbatasan wilayah udara.
3 Darat, 5 Laut, 1 Udara
3 Darat, 5 Laut, 1 Udara
3 Darat, 5 Laut, 1 Udara
3 Darat, 5 Laut, 1 Udara
3 Darat, 5 Laut, 1 Udara
Peningkatan kualitas diplomasi di 2 kawasan batas wilayah negara darat, di 3 kawasan batas wilayah laut, dan 1 batas wilayah udara
2 Darat, 3 Laut, 1 Udara
2 Darat, 3 Laut, 1 Udara
2 Darat, 3 Laut, 1 Udara
2 Darat, 3 Laut, 1 Udara
2 Darat, 3 Laut, 1 Udara
Koordinasi pengelola perbatasan negara
2 Regulasi
3 Regulasi
3 Regulasi
2 Regulasi
1 Regulasi
Slide - 101
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA SASARAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA TAHUN 2017 (2/2)
Peningkatan Konektivitas dan Sarana Pelayanan Dasar di 4 PKSN dan Lokpri
Koodrinasi Antar K/L dan Koordinasi Antara Pemerintah Pusat dengan Pemda Kalimantan
Pengembangan PKSN Paloh-Aruk, Entikong, Nanga Badau, dan Nunukan serta Pembangunan Kecamatan Lokasi Prioritas
Perundingan dan Penegasan Batas Wilayah Negara RI – Malaysia dalam Penyelesaian 9 (Sembilan) Outstanding Boundary Problem
Pengembangan Pusat Pelayanan CIQS Terpadu di 4 PKSN
Mengembangkan Pusat Kegiatan Hankam Negara di Beberapa Wilayah yang Memiliki Outstanding Border Problem dan PKSN
Slide - 102
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA Progres Pembangunan Pos Lintas Batas Negara Terpadu
Fokus Kemen. PUPERA (Cipta Karya)
3. Zona Pendukung PLBN
2. Zona Sub Inti PLBN • •
• •
Perumahan Pegawai Sarpras Linkungan
•
Rest Area Pasar
Public Area
1. Zona Inti PLBN Bangunan Pos Lintas Batas
2015
2016
Ground Breaking
Perlu kontribusi K/L lain utamanya dalam penyediaan fasilitas CIQS Berfungsi Terpadu
Pembangunan Zona Inti PLBN
PLBN Aruk Kab. Sambas
2017
Pembangunan Zona Sub Inti dan Zona Pendukung PLBN
2018
2019
PLBN Nanga Badau
Kab. Kapuas Hulu
PLBN Skouw
PLBN Entikong
Kota. Jayapura
Kab. Sanggau
PLBN Motaain Kab. Belu
PLBN Wini Kab. TTU
PLBN Motamasin Kab. Malaka
Slide - 103
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN WILAYAH KALIMANTAN (1/2)
Upaya Penyelesaian 9 Outstanding Border Problems
Pemenuhan Kebutuhan Listrik Patroli batas darat.
Pembangunan Jalan Poros Desa Fokus Pembangunan Jalan ke Perbatasan Akses ke Aruk (Kab. Sambas) dari Pontianak (312,66 Km) Akses ke Entikong (Kab.Sanggau) dari Pontianak (261,58 Km) Akses ke Nanga Badau (Kab.Kapuas Hulu) dari Pontianak (782,53 Km)
Pembangunan Jalan Pararel Perbatasan
Pembangunan PLBN Terpadu
77
Slide - 104
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN WILAYAH KALIMANTAN (2/2)
Pembangunan Titik Referensi Upaya penyelesaian over claiming batas dan batas ZEE.
Fokus Pembangunan Jalan ke Perbatasan Malinau – Long Bawan – Long Midang Mensalong – Tau Lumbis Lingkar Pulau Sebatik Pembangunan Jalan Lingkungan dan Jalan Desa
Pembangunan Jalan Pararel Perbatasan
Pembangunan PLBN Terpadu Pembangunan PLTS/PLTA
79
Slide - 105
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA PEMBANGUNAN JALAN PERBATASAN KALIMANTAN
Kalimantan Barat Temanjuk-Aruk-SeluasBalai KaranganSepulau-Nanga BadauPutusibau-Batas Kaltim Sp.Tanjung-Aruk-Batas Sarawak Balai KaranganEntikong-Batas Sarawak Nanga Badau-Batas Sarawak
•
KALIMANTAN
Akses Air Minum Layak
• • •
Jalan Perbatasan
NUSA TENGGARA TIMUR
•
•
• PAPUA
•
• •
•
Motaain-SilawanSalore-Haliwen Haliwen-SadiAsumau-HaekesakTuriskain Jayapura-ArsoWaris-Yeti
Kalimantan Utara Bts.Kaltim/KaltaraLong NawangBulungan-MalinauSimanggaris-Sei Ular Malinau – Long Bawan – Long Midang Mensalong – Tau Lumbis
•
•
•
• •
Haekesak-FulurNualain-Henes Nualain-Dafala
Yeti-Uorun-Oksibil
•
Kalimantan Timur Bts.Kalbar/KaltimLong PahagaiBts.Kaltara
Dafala-Laktutus Laktutus-Motamasin (Mot Amauk)
Oksibil-Tn.MerahMuting-Merauke Slide - 106
PERBATASAN TEMAJUK - SEBATIK Spam Di Kawasan MBR
Pembangunan rumah khusus daerah perbatasan 230 KK di Kec Krayan Selatan dan 845 KK di Kec Lumbis Ogong
Pembangunan Jalan Akses Jembatan Tayan (3,5 km)
Pembangunan Jalan Baru Rasau - Sepalau 1 (RasauBadau) "A1“ (4,4 km)
Pembangunan Jalan Baru Teberau - Bts. Kec. Siding/ Seluas 1 (Batas Kab. Sanggau - Batas Kab. Sambas) "A1“ (3,5 km)
Pembangunan Jalan Baru Bts.Kota Sanggau - Sekadau (Relokasi) (2 km)
Pembangunan Bendungan Kapuas Hulu
Infrastruktur Air Limbah
Sarana dan Prasarana Lingkungan Permukiman
Pembangunan Jalan Perbatasan Ruas Putussibau Nanga Era - Bts Kaltim
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
Pembangunan Jalan Tebas Sentebang Tn.Hitam – Jeruju - Liku Merbau Temajok
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
Lanjutan Pembangunan Fasilitas dan Penggenangan Embung Sebatik ( M3/Det) Kabupaten Nunukan
Pembangunan Jalan Tn.Hitam - Sp.Bantanan - Galing - Aruk
Pembangunan Jalan Perbatasan Ruas Temajuk Gunung Kukud Simpang Tanjung DD Bendungan Segedong Kab. Pontianak Pembangunan Jalan Baru Teberau - Bts. Kec. Siding/ Seluas 1 (Batas Kab. Sanggau Batas Kab. Sambas) "A1“ (3,5 km)
Pembangunan Jalan Baru Bts. Kec. Sekayan - Entikong/ Bts. Kab.Sintang Sanggau "O2“ (4,4 km)
Pembangunan Embung di Kabupaten Melawi (Tahap II)
Pembangunan Embung di Kabupaten Sintang (Tahap I)
Slide - 107
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA LOKASI PRIORITAS
Batas No. 1 1
Provinsi 2 Kalimantan Barat
Kabupaten/ Kota 3
3
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Lokpri
Lokpri Penanganan Tahun 2015
Lokpri Penanganan Tahun 2016
Lokpri Penanganan Tahun 2017
Lokpri Penanganan Tahun 2018
Lokpri Penanganan Tahun 2019
Sambas
4 D
5 Sajingan Besar
6 Sajingan Besar
7 Sajingan Besar
8 Sajingan Besar
9 Sajingan Besar
10 Sajingan Besar
Bengkayang
D
Jagoi Babang
Sanggau Sintang
D D D D D D D D
Jagoi Babang Siding Sekayam Ketungau Tengah Ketungau Hulu Puring Kencana Batang Lupar Embaloh Hulu Puttussibau Utara Puttussibau Selatan
Ketungau Hulu Puring Kencana
Jagoi Babang Siding Sekayam Ketungau Tengah Ketungau Hulu Puring Kencana Batang Lupar
Jagoi Babang Siding Sekayam Ketungau Tengah Ketungau Hulu Puring Kencana Batang Lupar Embaloh Hulu Puttussibau Utara
Jagoi Babang Siding Sekayam Ketungau Tengah Ketungau Hulu Puring Kencana Batang Lupar Embaloh Hulu Puttussibau Utara Puttussibau Selatan
Jagoi Babang Siding Sekayam Ketungau Tengah Ketungau Hulu Puring Kencana Batang Lupar Embaloh Hulu Puttussibau Utara Puttussibau Selatan
Mahakam Ulu
D
Long Apari
Long Apari
Long Apari
Long Apari
Long Apari
Long Apari
D D
Long Pahangai Maratua
Long Pahangai
Berau
Long Pahangai Maratua
Long Pahangai Maratua
Long Pahangai Maratua
Long Pahangai Maratua
D D D D D D D D D/L L D/L D D/L D/L D/L
Pujungan Kayan Hilir Bahau Hulu Kayan Selatan Kayan Hulu Lumbis Ogong Sebatik Tengah Sebatik Barat Sebatik Timur Sebatik Sebatik Utara Krayan Selatan Krayan Simanggaris Tulin Onsoi
Pujungan
Pujungan
Kayan Hulu Lumbis Ogong Sebatik Tengah Sebatik Barat Sebatik Timur Sebatik Sebatik Utara
Kayan Hulu Lumbis Ogong Sebatik Tengah Sebatik Barat Sebatik Timur Sebatik Sebatik Utara
Simanggaris
Krayan Simanggaris
Pujungan Kayan Hilir Bahau Hulu Kayan Selatan Kayan Hulu Lumbis Ogong Sebatik Tengah Sebatik Barat Sebatik Timur Sebatik Sebatik Utara Krayan Selatan Krayan Simanggaris Tulin Onsoi
Pujungan Kayan Hilir Bahau Hulu Kayan Selatan Kayan Hulu Lumbis Ogong Sebatik Tengah Sebatik Barat Sebatik Timur Sebatik Sebatik Utara Krayan Selatan Krayan Simanggaris Tulin Onsoi
Pujungan Kayan Hilir Bahau Hulu Kayan Selatan Kayan Hulu Lumbis Ogong Sebatik Tengah Sebatik Barat Sebatik Timur Sebatik Sebatik Utara Krayan Selatan Krayan Simanggaris Tulin Onsoi
Kapuas Hulu
2
D/L
Malinau
Nunukan
Sekayam
Slide - 108
KONEKTIVITAS
Slide - 109
PENGEMBANGAN KONEKTIVITAS NASIONAL Sasaran dan Arah Kebijakan Sasaran 1. LAUT • Pengembangan Pelabuhan Non Komersil (lokasi) • Rata-rata dwelling time (hari) 2. KERETA API • Terbangunnya jalur KA termasuk jalur ganda(Km) 3. JALAN • Terbangunnya jalan baru (Km) • Pengembangan jalan tol (Km) 4. UDARA • Terbangunnya bandara baru /peningkatan bandara yang ada 5. KEPERINTISAN • Tersedianya Subsidi Perintis Angkutan Laut (trayek) • Tersedianya Subsidi Perintis Angkutan Sungai dan Penyeberangan (trayek) • Tersedianya Subsidi Perintis Angkutan Udara (trayek) • Tersedianya Subsidi Perintis Angkutan Darat (trayek) • Tersedianya Subsidi Perintis Kereta Api (lintas) 6. PERKOTAAN • Pangsa pasar angkutan umum (%) • Pengembangan kereta perkotaan (kota) • Pengembangan BRT (kota besar) 7. KESELAMATAN • Menurunnya rasio angka kecelakaan kereta api (kecelakaan per 1 juta-km perjalanan kereta api) • Menurunnya angka fatalitas korban kecelakaan transportasi jalan (% dari kondisi baseline) 8. TELEKOMUNIKASI • Jaringan tulang punggung serat optik nasional di ibukota kabupaten/kota
2014 (Baseline)
2015
2016
2017
2019 Arah Kebijakan:
163 7–8
40 5–6
45 4–5
40 4–5
163 (kumulatif) 3–4
954,43
186,99
619,49
902,3
3.258 (kumulatif)
1.268 820
512 135
490 104
502,5 253
2.650 (kumulatif) 1.000 (kumulatif)
1
15
15 (lanjutan)
12 (lanjutan)
15 (kumulatif)
76
86
93
140
193
181
210
229
237
261
115
216
228
240
265
208
217
298
364
470
3
4
4
4
5
23 2 17
24 3 (kumulatif) 17 (kumulatif)
26 5 (kumulatif) 20 (kumulatif)
28 7 (kumulatif) 23 (kumulatif)
32 10 (kumulatif) 34 (kumulatif)
0,042
0,039
0,035
0,032
< 0,025
16
20
26
32
50
372
422 (kumulatif)
446 (kumulatif)
478 (kumulatif)
514 (kumulatif)
1. Mempercepat pembangunan transportasi yang memperkuat konektivitas nasional (laut, darat dan udara) 2. Memanfaatkan penguatan dimensi kemaritiman melalui pengembangan 24 pelabuhan strategis 3. Membangun pelayaran pesisir pada jalur logistik nasional 4. Pembangunan transportasi multimoda untuk mendorong penurunan biaya logistik nasional 5. Membangun transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan 6. Membangun transportasi yang terintegrasi dengan investasi untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus, Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan 7. Mempercepat pembangunan infrastruktur broadband dan menjangkau seluruh wilayah R.I
8. Mengembangkan transportasi massal perkotaan Kebijakan terkait Revolusi Mental: Pembangunan yang berorientasi Indonesia sentris Masa depan Indonesia tergantung pada keberhasilan pembangunan yang merata dan pembangunan maritim Penegakan hukum dan disiplin
Slide - 110
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN UTARA
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG • • -
• -
KSPN Pengembangan Bandara Tanjung Harapan, Bulungan PKN/PKW Pengembangan Bandara Kab. Nunukan Pengembangan Bandara Yuvai Semaring Long Bawan Kab. Nunukan Pengembangan Pelabuhan Tarakan ( Tengkayu) Pembangunan Pelabuhan Bongkar Muat di Pesawan Tg.Selor Pengembangan Pelabuhan Tanun Taka Pembangunan Pelabuhan Bebatu (Kabupaten Tanah Tidung) Pembangunan Jalan Mesalong-Sasipu--Tou Lumbis Pembangunan Jalan Long Nawang – Metulang – Long boh – Bts Kaltim Pengembangan Trayek AKDP (Antar Kota antar Provinsi) dan Lintas Batas Negara; Tanjung Selor - Tanjung Redep (KALTIM); Malinau Kota- pakingsemamu-binuang-long bawan-long midang-batas negara malaysia; Mensalong - tau lumbis -batas negara malaysia; Mensalong-seimenggarisbatas negara malaysia Pengembangan layanan angkutan pemadu moda Kota Tarakan, Tanjung Selor, Nunukan, Malinau dan KTT Pembangunan Bandar Udara Sebatik Pengembangan Pelabuhan Nunukan Pengembangan Pelabuhan Sebatik Pengembangan Dermaga Penyeberangan Nunukan Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sebatik Peningkatan Bandara Perintis Binuang Kec. Krayan Selatan Pembangunan Jalan Perbatasan Long Bawan - Long Midang - Batas Negara Pembangunan Jalan Perbatasan Long Bawan - Long Layu Pembangunan Jalan 2 Jalur 4 Lajur Lingkar Pulau Sebatik Pengembangan Bandara Long Apung KEK/Kawasan Industri Pengembangan Bandara Juwata-Tarakan Pembangunan Pelabuhan Internasional di Tanah Kuning Pembangunan Jalan Penghubung Kab. Bulungan – Tarakan Pembangunan Jembatan Pendukung Pengembangan Kota Baru Tarakan PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Tanjung Selor/Tarakan
Slide - 111
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TIMUR
Slide - 112
• • -
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
KSPN/ PKSN Pembangunan Bandara Maratua Pengembangan Pelabuhan Tanah Grogot Pembangunan jalur KA antara Muara Wahau - Lubuk Tutung Pembangunan jalur KA antara Murung Raya – Kutai Barat – Paser – PPU– Balikpapan Pembangunan Jalur KA Tanjung-Balikpapan Pembangunan Bandara Tana Paser Pembangunan Bandara Samarinda Baru Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Penajam Pasir Pembangunan Faspel Laut Kuala Semboja Pembangunan jalur KA antara Balikpapan – Samarinda Pembangunan Jalan Akses Jembatan Pulau Balang Pembangunan Bandara Maratua Pembangunan Jembatan Pulau Balang Pembangunan Jalan Tol Samarinda – Balikpapan Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Batu Dinding Kab. Kutai Barat Pembangunan Jalan Lingkar Samarinda Pembangunan Jembatan Tol Balikpapan – PPU PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Samarinda* Pengembangan Bandara Data Dawai PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Balikpapan* Pembangunan Bandara Perintis Long Apari Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai Batu Dinding Kab.Kutai Barat Pembangunan Jalan Long bagun - Long Pahangai Pembangunan Jalan Long Pahangai - Tiong Ohang Pembangunan Jalan Perbatasan Bts Kalbar - Tiong Ohang - Long Pahangai Pengembangan Bandara Long Bawan KEK/Kawasan Industri Pembangunan Jalan Akses Maloy Pembangunan Jalan Dalam Kawasan Maloy Pengembangan Bandara Bontang Pengembangan TPK Kariangau Pengembangan Terminal Peti Kemas Palaran Pembangunan Faspel Laut Palaran Pembangunan faspel Maloy/Sangkulirang (CPO) Pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy/Sangkulirang Pembangunan Jalan Sangkulirang-Taliyasan-Guntur-Tanjung Redep Pembangunan Jembatan Kelay Pembangunan infrastruktur pelabuhan sebagai pendukung Integrated Mining Development MEC Coal Project*
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL BALIKPAPAN – SAMARINDA - MALOY Pembangunan Jalan Akses Maloy
Pembangunan Jalan Sangkulirang-TaliyasanGuntur-Tanjung Redep
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaandi Kab Kutai Kartanegara
Pembangunan Bendung Sidomukti Kab. Kukar
a.
b.
c.
d.
Pembangunan Bendali V Banjir Papan Lestari Sepinggan Kota Balikpapan Lanjutan Pembangunan Bendungan Teritip Kota Balikpapan Pembangunan Embung Wain 2 dan 3 kota Balikpapan (2 Bh/30.000 m3) Pembangunan Check Dam DTA Bendali II Kota Balikpapan
Pembangunan Jalan Lingkar Samarinda
SPAM MBR dan SPAM IKK di Kutai Kartanegara, Samarinda, dan Kutai Timur
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan di Kota Balikpapan, Samarinda, dan Bontang Infrastruktur Air Limbah di Kota Balikpapan dan Samarinda Pembangunan Jembatan Pulau Balang II (MYC) di Kota Balikpapan
Pembangunan Jalan Tol BalikpapanSamarinda
Slide - 113
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN BARAT (1/2)
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG • • -
• -
KSPN/ PKSN Pembangunan Jembatan Kapuas II Pembangunan Jalan Perbatasan Ruas Putussibau - Nanga Era - Bts Kaltim PKN/PKW Pengembangan Bandara Supadio Pengembangan Pelabuhan Teluk Melano (Teluk Batang) Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Padang Tikar Pembangunan Jembatan Tayan Pembangunan Jalan Nanga Pinoh - Batas Kalteng Pembangunan Jalan Lingkar Luar Pontianak Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sekadau Pengembangan Pelabuhan Pontianak,Pantai Kijing* PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Pontianak Pembangunan Jalan Tebas-Sentebang-Tn.Hitam-Jeruju-Liku - Merbau – Temajok Pembangunan Jalan Tn.Hitam - Sp.Bantanan - Galing – Aruk Pembangunan Jalan Perbatasan Ruas Teberau Bts.Kec.Siding - Bts. Kab. Sanggau - Bts Kec Sekayam - Bts. Kab. Sintang Pembangunan Bandara Perintis di Provinsi Kalbar (Sintang) Tebelian Pengembangan Dermaga Penyeberangan Teluk Malike KEK/Kawasan Industri Pembangunan faspel laut Sintete Peningkatan Jalan Siduk - Sei Keli – Nangatayap Peningkatan Jalan Ketapang - Siduk - Sukadana - Teluk Batang Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sintete* Pembangunan Bandara Singkawang
Slide - 114
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN BARAT (2/2)
Pembangunan Jalan Tn.Hitam - Sp.Bantanan - Galing - Aruk Pembangunan Jalan Tebas Sentebang - Tn.Hitam – Jeruju - Liku - Merbau - Temajok
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Pembangunan Jalan Baru Rasau - Sepalau 2 (Rasau-Badau) "O2"
Pembangunan Jalan Baru Rasau - Sepalau 1 (Rasau-Badau) "A1"
Pembangunan Bendungan Segedong a.Pembangunan Jalan Akses Jembatan Tayan b.Pembangunan Jalan Baru Bts.Kota Sanggau - Sekadau (Relokasi) c.Pembangunan Jembatan Tayan
Pembangunan Jalan Lingkar Luar Pontianak Pembangunan Jembatan Kapuas II Pembangunan Outer Ring Canal Kota Metropolitan Pontianak Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan
Infrastruktur Drainase Perkotaan
Pembangunan Jalan Perbatasan Ruas Teberau - Bts. Kec. Siding - Bts. Kab. Sanggau – Bts. Kec. Sekayam - Bts. Kab. Sintang
Pembangunan Jalan Siduk - Sei Keli Nangatayap
Pembangunan Jalan Ketapang - Siduk Sukadana - Teluk Batang
Infrastruktur Air Limbah
Pembangunan Prasarana Pengambilan dan Saluran Pembawa Air Baku Kota Ketapang
Ketapang-Pontianak-Singkawang-Sambas Slide - 115
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN SELATAN
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG • • -
-
PKN/PKW Pembangunan KA Tanjung-Paringin- Rantau- MartapuraBandara Syamsoedin Noor – Banjarmasin Pembangunan jalur kereta api : Banjarmasin Pelaihari Batu Licin Sengayam Tanah Grogot Pembangunan Jalur KA Tanjung-Balikpapan Pembangunan Jalur KA Banjarmasin-Palangkaraya Pembangunan Faspel Laut Pelaihari/Swarangan Pembangunan Jalan akses menuju Pelabuhan Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut Pembangunan Jalan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin (Trisakti - Pasir Mas - Jembatan Barito) Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Trisakti dan Pelabuhan Pelaihari Peningkatan Jalan Ambungan - Tajau Pecah Pengembangan Sistem Transit dan Semi BRT Kota Banjarmasin KEK/Kawasan Industri Pengembangan Pelabuhan Laut Batulicin Pembangunan Pelabuhan Seibuku (sebuku) Pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam Pembangunan Faspel Laut Marabatuan Pembangunan Jalan akses Kawasan Industri Batulicin ke Pelabuhan Batulicin Pembangunan Jalan Kandangan - Hampang- Batu Licin Pembangunan Jalan Kawasan Industri Batulicin Ruas Batulicin-Lumpangi, Batulicin-Mentewe, Batulicin-Pagatan, Batulicin-S.Kupang, dan Simp. Kodeco-Mentewe Pembangunan Jalan Lingkar (Sei Ulin dan Batu Licin) Pengembangan Dermaga Penyeberangan P. Sebuku*
Slide - 116
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TENGAH (1/2)
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG • • -
KSPN/ PKSN Pengembangan Pelabuhan Laut Teluk Segintung dan Pelabuhan Kumai PKN/PKW Pembangunan Jalur KA : Kudangan – Nanga Bulik – Kumai Pembangunan Jalur KA Tumbang Samba – Rantau Pulut -Nanga Pembangunan Jalur KA Kuala Kurun – Rambambang – palangkaraya – Pulang Pisau – Batanjung (Kuala Kapuas) Pembangunan Jalur KA Banjarmasin-Palangkaraya Pengembangan Bandara Tjilik Riwut Pembangunan Bandara Muara Teweh Baru Pengembangan Pelabuhan Laut Teluk Segintung dan Pelabuhan Kumai Pengembangan Pelabuhan Laut Batanjung Pengembangan Pelabuhan Tongkang Bangkuang Pengembangan Pelabuhan Bagendang* Pembangunan Pelabuhan Tanjung Perawan di Kab.Pulang Pisau Relokasi Pelabuhan Pangkalan Bun ke Sebuai di Kabupaten Kotawaringin Barat Peningkatan Jalan Palangka Raya-Bukit Liti-Bukit Batu-Buntok-Ampah Pembangunan Jalan Sampit - Samuda -Ujung Pandaran Pembangunan Jalan Tumbang Samba-Tbg Senamang - Bts Kalbar Pembangunan Jembatan Tumbang Samba Pengadaan Bus Air PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Palangkaraya Pengembangan Dermaga Penyeberangan Sungai RPM Pemb. Dermaga Sungai di Kasongan Baru
Slide - 117
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL ARAH PENGEMBANGAN WILAYAH KALIMANTAN TENGAH (2/2)
Banjarmasin-Batulicin-Palangkaraya a. Infrastruktur Kawasan Perkotaan Kota Palangkaraya b.Infrastruktur Air Limbah Kota Palangkaraya c. Infrastruktur Drainase Perkotaan kota Palangakaraya d.SPAM di Kawasan MBR Kota Palangkaraya
a. Infrastruktur Kawasan Permukiman Perkotaan Kab. Kotabaru b.Infrastruktur Air Limbah Kab Kota Baru c. Pembangunan SPAM di Kabupaten Kotabaru d.Pembangunan SPAM IKK di Kabupaten Kotabaru e.Pembangunan SPAM di Kab. Kotabaru f. Spam Perdesaan Kab. Kotabaru
Pembangunan Jembatann Maluenn Kab. Kapuas a. Infrastruktur Air Limbah diKabupaten Kapuas b. SPAM Perdesaan Kab. Kapuas
Pembangunan Jalan Palangkaraya-BukittlitiBkt.Batu-Buntok-Ampah
Pembangunan Penyediaan Air Baku Kab. Kota Baru
a.Pembangunan Embung Tala b.Pembangunan Air Baku Banjar Bakula
Pembangunan SPAM Banjar Bakula a. Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Trisakti ( Pelabuhan Trisakti - Liang Anggang ) b. Pembangunan Jembatan Sei Basirih c. Pembangunan Fly Over Gatot Subroto
a.Infrastruktur Air Limbah Kab Tanah Bumbu b.Infrastruktur Drainase Perkotaan Kab. Tanah Bumbu c. Pembangunan SPAM Kawasan MBR Kab. Tanah Bumbu d.Pembangunan SPAM IKK di Kabupaten Tanah Bumbu
Pembangunan Jalan Lingkar dalam Batulicin
Pembangunan Jalan akses menuju Pelabuhan Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut
Pembangunan Jalan akses Kawasan Industri Batulicin ke Pelabuhan Batulicin Pembangunan Pengaman Pantai Rindu Alam
Slide - 118
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL SEBARAN KOTA-KOTA TEPI SUNGAI
Nunukan
Tarakan Tanjung Selor
Tanjung Redeb Singkawang Mempawah
Putussibau Sanggau
Sangata
Sintang
Pontianak
Sistem perkotaan nasional berbasis sungai (waterfront city) yaitu kotakota yang berkembang di tepi tubuh air (sungai besar atau laut) : PKN Banjarmasin-Banjarbaru, PKN Palangkaraya, PKN Pontianak, PKN Samarinda – Tenggarong – Balikpapan – Bontang, PKN Tarakan, PKW Sampit, PKW Pangkalan Bun, PKW Singkawang, PKW Mempawah, PKW Sanggau, PKW Sintang, PKW Putussibau, PKW Ketapang, PKW Kuala Kapuas, PKW Buntok, PKW Muarateweh, PKW Martapura, PKW Marabahan, PKW Sangata, PKW Nunukan, PKW Tanjung Selor, PKW Tanjung Redeb, dan PKW Tanah Grogot
Muara Teweh
Balikpapan Ketapang
Palangkaraya
Pangkalan Bun
Buntok Tanah Grogot
Dikembangkan dengan pola pikir bahwa tubuh air sebagai halaman depan
Kuala Kapuas Sampit
Banjarmasin
Slide - 119
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL PEMBANGUNAN KA TRANS KALIMANTAN
BALIKPAPAN - SAMARINDA: • Review Basic Desain/Trase & Detail Desain (2015) • AMDAL dan Larap (2016) • Pengadaan lahan (2016-2017) • Konstruksi (2018-2019)
SAMARINDA
89 km BALIKPAPAN
234 km TANJUNG
196 km
PALANGKARAYA
194 km
BANJARMASIN
TANJUNG – BALIKPAPAN : • Kajian Kelayakan & Trase (2015) • Detail Desain (2016) • AMDAL dan Larap (2016) • Pengadaan lahan (2017-2019) • Konstruksi segmen Tanjung – Tanah Grogot & Tanah Grogot – Balikpapan (2018-2019) BANJARMASIN – TANJUNG : • Kajian Tras e & Desain (2015) • AMDAL dan Larap (2016) • Pengadaan lahan (2017-2018) • Konstruksi segmen Tanjung – Rantau & Rantau – Banjarmasin (2018-2019)
BANJARMASIN – PALANGKARAYA : • Kajian Kelayakan & Trase (2015) • Detail Desain (2016) • AMDAL dan Larap (2016) • Pengadaan lahan (2017-2018) • Konstruksi segmen Banjarmasin – Pulang Pisau & Pulang Pisau – Palangkaraya (2018-2019)
Slide - 120
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL PT. KERETA API BORNEO
PENYELENGGARAAN PERKERETAAPIAN OLEH SWASTA DI KALIMANTAN TIMUR
INISIATOR PROYEK
:
PT. Kereta Api Borneo
RENCANA
:
JALUR KERETA API
:
Produksi Batubara jangka waktu 20 thn sebesar 45 juta ton (estimasi). Perkeretaapian Khusus PT. Kereta Api Borneo akan digunakan untuk mendukung kegiatan utamanya sendiri. Murung Raya – Kalipapak – Kota Bangun – Samarinda – Balikpapan, melintasi 4 Kabupaten: Penajam Paser Utara – Paser – Kutai Kartanegara dan Kutai Barat (± 285 Km)
SPESIFIKASI
:
1) 2) 3) 4)
Jalur KA tunggal sepanjang 285 km lebar sepur 1435 mm & menggunakan traksi diesel; pelabuhan khusus Dengan mengapalkan s/d berat mati 100.000 ton dan 15 m draft; dan Sarana type diesel, axle load 25 ton, dan kecepatan 80 km/jam. Investasi : US$ 2.423,11 Juta
PERKERETAAPIAN BATU BARA PT. TRANS KUTAI KENCANA
Inisiator proyek: PT. Trans Kutai Kencana Tujuan: Mengembangkan perkeretaapian khusus di Provinsi Kalimantan Timur berupa pengangkutan batubara dan pembangunan pelabuhan di Muara Bengalon – Lubuk Tutung. Jalur Kereta Api: Jalur kereta api di Kabupaten Kutai Timur dari Muara Wahau menuju Muara Bengalon sepanjang 130 Km. Spesifikasi: •Lebar Spur 1435 mm. •Kapasitas 34 Mtpa. Perkiraan Investasi : Rp. 11 triliun
Perlu Tindak Lanjut: 1. Usulan revisi pp 56 tahun 2009 tentang penyelenggaraan perkeretaapian 2. Pembentukan Konsorsium untuk KA Khusus
Slide - 121
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL PEMBANGUNAN JALAN TOL BALIKPAPAN - SAMARINDA Nama Proyek dan Lokasi
Persiapan
Sedang Berjalan
APBN/D (termasuk Loan)
✓
✓
BUMN
Swasta
Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (99km) (Perpres No.3 Tahun 2016)
Proyek
Balikpapan Samarinda Toll Road, East Kalimantan
Perkiraan Nilai Investasi (USD juta) 1,200.00
Status
• Dukungan Pemprov Kaltim berupa pembukaan lahan dan pekerjaan tanah serta pembebasan lahan; • Sudah ada Surat Izin Pinjam Pakai dari Menteri Kehutanan untuk trase jalan yang melintasi Hutan Lindung Sungai Manggar (HLSM); • Progres pengadaan lahan 85 % • Tahun 2015 Pemprov Kaltim mengalokasikan pekerjaan konstruksi sebesar 1,5 T Seksi 1 APBD : sudah terkontrak 20,3 km, APBN Jembatan Manggar 603 M (MYC 2015-2017) sudah disetujui oleh Menkeu • Dalam proses lelang untuk ruas yang menggunanakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) : Prakualifikasi telah selesai dengan 4 konsorsium yang lolos prakualifikasi
✓
Tindak Lanjut • Percepatan penyelesaian proses lelang Badan Usaha oleh BPJT untuk ruas yang akan menggunakan skema KPBU. • Percepatan proses pengadaan untuk lahan yang tersisa.
• Dalam proses persiapan penerbitan Request for Proposal (RFP)
Slide - 122
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL PEMBANGUNAN BANDARA
Pembangunan Bandara Samarinda Baru Termasuk Kegiatan Strategis RPJMN 2015-2019 di Provinsi Kalimantan Timur.
Percepatan Pelaksanaan Pembangunan: 1. Pemerintah Pusat Berkomitmen Membantu Penyelesaian Pembangunan Sisi Udara. 2. Pada Tahun 2016 Rencana Pembangunan Sisi Udara Sudah Dianggarkan di Kementerian Perhubungan. 3. Rencana Pelaksanaan Pembangunan Sisi Udara Tahun 2016, Terkendala Penyerahan Aset Dari Pemerintah Provinsi Kepada Kementerian Perhubungan. 4. Diharapkan Pemerintah Provinsi Dapat Mengkoordinasikan Permasalahan Aset Sisi Udara dengan Kementerian Perhubungan. Slide - 123
PEMBANGUNAN KONEKTIVITAS NASIONAL PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI KALIMANTAN
Slide - 124
PENUTUP
Slide - 125
PENUTUP (1/3)
Pendekatan secara holistik, tematik, terintegrasi, dan spasial dalam perencanaan pembangunan mampu mendukung pencapaian tujuan pembangunan mulai dari perencanaan, penganggaran, hingga pelaksanaan.
Kementerian PPN/Bappenas (dan Bappeda) yang mempunyai kapasitas teknis dengan fungsi utama sebagai koordinator perencanaan lintas sektor, lintas K/L (lintas SKPD) dan lintas wilayah. Oleh karena itu Bappenas (Bappeda) bertindak sebagai system integrator dan resource allocator antar K/L (SKPD) dan pemerintah daerah (pemerintah Kabupaten/Kota) agar sinergi bisa tercapai.
Untuk mendukung prioritas nasional, maka diharapkan dalam pembahasan dengan SKPD dilakukan pendekatan: Money follow function diubah menjadi Money follow program. Dalam arti fokus anggaran hanya pada program-program yang sudah terbukti manfaatnya. Program-program lain akan minimal alokasinya Pengujian pada setiap program/kegiatan: Apakah proyek ini perlu? Apakah proyek ini perlu sekarang? Apakah produksi dan tenaga kerja dalam negeri dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam proyek ini? Apakah proyek akan dapat lebih efisien? Slide - 126
PENUTUP (2/3)
Dalam pembahasan dengan masing-masing Kabupaten/Kota dan antarwilayah di Kalimantan perlu diperhatikan: Pendetailan perencanaan yang lebih fokus dan terintegrasi dari program/kegiatan prioritas nasional (lokus kegiatan/proyek berikut kesiapan yang diperlukan) Perkuatan DAK yang proposal based approach dengan lebih meningkatkan keterkaitan alokasi DAK dengan pencapaian sasaran-sasaran program/proyek prioritas nasional
Pengenalan perencanaan berbasis sistem integrasi untuk Kabupaten/Kota
Oleh karena itu, Bappeda memiliki peran yang sangat penting dalam pengalokasi anggaran untuk kegiatan prioritas pembangunan nasional. Pola alokasi anggaran tidak semata-mata atas usulan SKPD berdasarkan Tugas dan Fungsi, namun berdasarkan prioritas program yang bermanfaat untuk mendukung pencapaian sasaran agenda prioritas pembangunan.
Slide - 127
PENUTUP (3/3)
Pengembangan wilayah Kalimantan dalam Rencana Kerja Pemerintah ke depan diarahkan pada : • Percepatan pusat-pusat pertumbuhan dengan komoditas prospektif (nilai tambah dan kesempatan kerja tinggi) • Percepatan pembangunan ekonomi berbasis maritim • Keterkaitan antara pusat pertumbuhan tersebut dengan daerah sekitar melalui konektivitas dan energi • Peningkatan kemampuan SDM terampil • Deregulasi terhadap aturan yang menghambat pelaksanaan investasi • Pembangunan daerah tertinggal dengan: • Pemberdayaan ekonomi lokal • Akses transportasi lokal • Pemenuhan infrastruktur dasar • Pembangunan kawasan perkotaan • Kota layak huni, hijau, cerdas • Pembangunan kawasan perdesaan • Mewujudkan kemandirian masyarakat desa mandiri dan berkelanjutan • Pembangunan kawasan perbatasan melalui security approach dan prosperity approach)
Slide - 128
JADWAL PENYUSUNAN RKP 2017
• Ratas Kerangka Ekonomi Makro dan Resource Envelope
Jan • Sinkronisasi Data Dokumen Perencanaan dan Penganggaran • Penetapan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan
Feb
• Musrenbangprov • Rangkaian Musrenbangnas
Mar
Apr
• Sidang Kabinet Rancangan Awal RKP & Pagu Indikatif • SKB MPPN/Ka Bappenas tentang dan MenKeu tentang Rancangan Awal RKP dan Pagu Indikatif • Rakorbangpus Multi – Pihak Tiga Pihak • Penyusunan Rencana Kerja K/L
• Lanjutan Pertemuan Tiga Pihak
• Penyampaian dan Pembahasan Nota Keuangan dan RUU APBN
• SKB MPPN/Ka. Bappenas dan MenKeu tentang Pagu Anggaran K/L
Mei
Jun
• Rancangan RKP • Penyampaian Rancangan RKP dan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal ke DPR • Pembicaraan Pendahuluan
Jul
Agust
• Sidang Kabinet Rancangan Akhir RKP • Perpres RKP • Penelaahan RKA-KL • Penyusunan Draft Nota Keu dan RUU APBN
• Penetapan UU APBN • Surat Menkeu tentang Kesepakatan Pemerintah - DPR • Penelaahan RKA K/L
Sep
• Pembahasan Nota Keuangan dan RUU APBN
Okt
• Finalisasi DIPA • Kepres APBN • Kepres RKP
Nov
Des
• Kepres Alokasi Anggaran
Slide - 129
Slide - 130
LAMPIRAN
Slide - 131
PRIORITAS NASIONAL LAINNYA DALAM RKP 2017
Slide - 132
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
• • • •
Revolusi Mental Pembangunan Pendidikan Pembangunan Kesehatan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
• • • • •
Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
• • • •
Pemerataan Antarkelompok Pendapatan Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan Pengembangan Konektivitas Nasional
KONDISI PERLU
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Slide - 133
REVOLUSI MENTAL Sasaran dan Arah Kebijakan 2014 (Baselin e)
2015
2016
2017
2019
3,61 *)
3,59 *)
3,63 *)
3,70 *)
3,75 *)
*)
*)
*)
*)
*)
Persentase kepuasan publik atas penanganan perkara
*)
*)
*)
*)
*)
Efektivitas pendidikan karakter di sekolah dan perguruan tinggi
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
Peningkatan semangat persaingan yang sehat (cooperate and compete)
*)
*)
*)
*)
*)
Perilaku hidup bersahaja, hemat, bersih dan sehat
*)
*)
*)
*)
*)
Indeks Pembangunan Masyarakat (toleransi, gotong royong, rasa aman)
*)
*)
*)
*)
*)
Berkurangnya jumlah konflik/kekerasan di kalangan masyarakat
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
*)
Sasaran 1. Meningkatnya Integritas Indeks Perilaku Anti Korupsi (Skala 1-5) Indeks Penegakan Hukum Berkualitas (Skala 0-1) Persentase aparatur Pemerintah/ Penegak Hukum yang mendapat sanksi
karena melanggar disiplin dan/atau pelanggaran hukum
Peningkatan kualitas, penurunan beban dan jumlah peraturan perundang-
undangan Efektivitas belanja pemerintah (manfaat, biaya dan kualitas)
2. Meningkatnya Etos Kerja Peningkatan kualitas pelayanan publik di K/L, Legislatif, dan Pemerintah Daerah Peningkatan produktivitas masyarakat (efisiensi dunia usaha, jumlah wiraswasta, hasil riset, publikasi ilmiah) Tunjangan profesi guru yang berbasis kinerja Peningkatan kontribusi produk dalam negeri dalam konsumsi rumah tangga nasional
3. Meningkatnya Gotong Royong
Meningkatnya daya tangkal masyarakat dari pengaruh radikalisme dan
terorisme Indeks Ketahanan Keluarga (angka perceraian, anak terlantar)
*) Kunci Revolusi *) *) *) *) K/L *) Akan diarusutamakan dan merupakan Indikator Kinerja Mental masing-masing
Arah Kebijakan Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik 1. Penegakan hukum dan disiplin aparat Pemerintah, penegak hukum dan masyarakat 2. Harmonisasi dan simplifikasi peraturan perundangan untuk mendorong kreatifitas masyarakat 3. Penanganan perkara yang transparan dan memuaskan 4. Pendidikan dan penghormatan etika dalam berpolitik Reformasi Birokrasi Pemerintahan 1. Layanan publik prima (cepat, mudah, ringkas , transparan, dan Birokrasi yang responsif) 2. Program Pembangunan dan belanja pemerintah didasarkan azas manfaat, bermutu, efisien dan efektif 3. Penerapan disiplin, reward & punishment dan sistem merit dalam birokrasi Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa 1. Peningkatan Etos Kerja (kerja keras, kreatif , dan professional) serta mendorong semangat inovasi dan kewirausahaan 2. Penumbuhan budaya konsumen cerdas dan cinta produk dalam negeri 3. Internalisasi nilai-nilai persaingan yang sehat (cooperate and compete, bekerja berorientasi hasil bermutu dan nilai tambah)
Peneguhan Jati Diri dan Karakter Bangsa 1. Pendidikan berbasis karakter (percaya diri, disiplin, jujur dan kerja keras) 2. Lingkungan pendidikan yang menyenangkan dan bebas dari intimidasi dan kekerasan (bullying free school environment) 3. Pendidikan agama dan etika yang mengajarkan akhlak mulia (keutuhan keluarga, kesalehan sosial, dan toleransi) 4. Peningkatan jiwa patriot, suka menolong, dan cinta tanah air Peningkatan Peran Lembaga, Keluarga dan Media Publik 1. Ruang publik yang ramah dan bebas dari penyebaran kebencian 2. Pembangunan karakter melalui media publik
Slide - 134
REVOLUSI MENTAL Perencanaan Terintegrasi Peningkatan Kemandirian Ekonomi dan Daya Saing Bangsa
LEVEL 1
Kemen KUKM, Kemendag, Kemenperin, Kemenpar, Kemendikbud KPPU, Kemenpora, Kemristekdikti, Kemen PDTT, Kementan, Kemen KP
Kemandirian Ekonomi
Kemendikbud, Kemenag, Kemendagri, Kemenkominfo, Kemen PPPA, BKKBN,
Peningkatan Peran Lembaga, Keluarga dan Media Publik
PERUBAHAN CARA PANDANG, SIKAP, PERILAKU YANG BERORIENTASI KEMODERENAN
-
-
Kepribadian dalam Kebudayaan
Kemendikbud, Kemenag, Kemristekdikti Kemendagri, Kemensos, Kemenhan
Peneguhan Jati Diri dan Karakter Bangsa
-
Meningkatnya INTEGRITAS: jujur, disiplin, tanggung jawab, sportif, adil dan taat hukum Meningkatnya ETOS KERJA: optimis, kerja keras, berprestasi, pantang menyerah, mandiri, produktif, hemat, kreatif, inovatif, berprestasi, dan pelayanan publik yang prima Menguatnya GOTONG ROYONG: kerja sama, toleran, saling menghargai, kemaslahatan umum
Penegakan Hukum dan Kelembagaa n Politik
Kemenkumham, POLRI, MA, Kejagung, MK, KY, KPK, Kemendagri, KPU
Kedaulatan Politik
Reformasi Birokrasi Pemerintaha n
Kemen PANRB, Kemendagri, Bappenas, LAN, BPKP, BKPM Slide - 135
REVOLUSI MENTAL Ilustrasi Perencanaan Terintegrasi Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik LEVEL 2
Kemendagri, KPU
Penegakan Disiplin Aparat Pemerintah dan Penegak Hukum
Pendidikan dan Penghormatan Etika dalam Berpolitik
POLRI, Kejagung, MA, Kemenkumham, KPK, semua K/L/Pemda
Penegakan Hukum dan Kelembagaan Politik
Kemenkumham, Bappenas, semua K/L/Pemda
Harmonisasi dan Simplifikasi Peraturan Perundangan
Penegakan Hukum yang Berkualitas
Kemenkumham, Polri, Kejagung, MA, KPK, K/L terkait
Slide - 136
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN Sasaran dan Arah Kebijakan Arah Kebijakan: Sasaran
Rata-rata lama sekolah penduduk usia di atas 15 tahun Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B Persentase SD/MI berakreditasi minimal B Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B
2014 (Baseline) 8,2 tahun 94,1% (2013) 50,4% (2013) 68,7% 62,5%
2015
2016
2017
2019
8,3 tahun 94,8%
8,5 tahun 95,1%
8,6 tahun 95,4%
8,8 tahun 96,1 %
55,9%
58,8%
61,8%
68,4 %
73,9% 68,7%
76,5% 71,8%
79,0% 74,8%
84,2% 81,0%
Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B Pesentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B
73,5% 48,2%
77,2% 53,8%
79,1% 56,6%
80,9% 59,4%
84,6% 65,0%
Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin dan 20%
0,85 (2012) 0,53 (2012)
0,86
0,87
0,88
0,90
0,58
0,58
0,59
0,60
(2012) 375 382 396
n.a. n.a. n.a.
n.a. n.a. n.a.
n.a. n.a. n.a.
(2018) 427; 50 438; 50 446; 45
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
n.a.*
penduduk terkaya Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya Nilai Test PISA dan Ranking (dari 65 Negara) **
- Matematika (Ranking 64 dari 65 Negara) - Sains (Ranking 64 dari 65 Negara) - Membaca (Ranking 60 dari 65 Negara) Tingkat integritas Lingkungan Pendidikan -SD-PT- (tidak
menyontek, bebas dari jual beli ijazah, sertifikat palsu, plagiarisme). Persentase Pendidikan menyenangkan dan bebas intimidasi dan kekerasan (bullying free environment).
n.a.* Revolusi Mental n.a.* Kurikulum dan pembelajaran yang progresif sesuai Keterangan: *) Proses Akan diarusutamakan dan merupakan Indikator Kinerja Kunci
kebutuhan zaman. **) Programme for International Student Assessment (PISA) dilakukan 3 tahun sekali. Publikasi hasil PISA terakhir tahun
1. Meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan dasar, serta memperluas dan meningkatkan pemerataan, akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah 2. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penguatan penjaminan mutu pendidikan, pengembangan kurikulum dan pelaksanaannya, serta penguatan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan kredibel 3. Meningkatkan profesionalisme, kualitas, pengelolaan dan penempatan guru 4. Revitalisasi LPTK secara menyeluruh untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan keguruan 5. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat dan layanan pendidikan anak usia dini 6. Meningkatkan kualitas pendidikan vokasi serta pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja 7. Meningkatkan akses, kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi Kebijakan Terkait Revolusi Mental 1. Meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan karakter dan budaya bangsa 2. Lingkungan pendidikan yang berintegritas, bebas intimidasi dan kekerasan 3. Penegakan hukum dan disiplin (bebas dari ijazah dan sertifikat palsu, plagiat, bolos) Slide - 137
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1 Penyediaan Guru yang Berkualitas dan Penempatan yang Merata
Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Kemen PUPR, Kemenkominfo, Kemen PDTT, Pemda, PLN
Peningkatan Ketersediaan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas
Kemendikbud, Kemenag Kemenristekdikti, Kemen PANRB, Kemen PDTT, Kemenkeu, Pemda
Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Pemda
Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Pemda
Penyediaan Bantuan Pendidikan yang Efektif
Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti, Pemda
Pengembangan Pembelajaran yang Berkualitas
Kemendikbud, Kemenag, Kemenristekdikti
Peningkatan Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter
Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan: PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, termasuk Pendidikan
Slide - 138
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN Penyediaan Guru yang Berkualitas dan Merata Kemenristekdikti, Kemenag:
LEVEL 2 Kemendikbud, Kemenag: • Pemetaan dan Audit guru yang berhak mendapat tunjangan profesi • Penyediaan tunjangan profesi guru berdasarkan kinerja guru • Penyediaan tunjangan khusus bagi guru di daerah 3T/perbatasan
Revitalisasi LPTK
• Sistem penerimaan calon mahasiswa LPTK yang selektif • Reformasi pendidikan keguruan melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) berasrama
Kemendikbud, Kemenag: •
Pemetaan kebutuhan guru baru per bidang studi per daerah
Pemda: • Penyediaan asrama/rumah dinas guru di daerah 3T • Penyediaan tunjangan daerah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran
Peningkatan Kesejahteraan Guru
Kemendikbud, Kemenag:
Penyediaan Guru yang Berkualitas dan Penempatan yang Merata
Peningkatan Profesionalisme Guru
• Sertifikasi guru • Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan • Penilaian Kinerja Guru
Kemenristekdikti: • Penguatan LPTK
Pemda: • Revitalisasi KKG/MGMP/KKKS/MKKS
Kemendikbud, Kemenag: • Pemetaan kebutuhan guru berdasarkan rasio guru:murid per sekolah • Penempatan Guru Garis Depan (GGD)
Kemen PDTT: • Pemetaan kebutuhan guru di daerah 3T
Kemen PANRB: • Penetapan kuota formasi guru sesuai dengan peta kebutuhan
Distribusi dan Pemerataan Guru
Kemenristekdikti: •
Pengiriman guru dari program SM-3T sesuai kebutuhan daerah
Pemda: • • •
Pemerataan guru antarsekolah dan antardaerah sesuai kewenangan Pengangkatan guru baru yang terkendali sesuai formasi Pengendalian pengangkatan guru honor oleh sekolah Slide - 139
PEMBANGUNAN KESEHATAN Sasaran dan Arah Kebijakan No 1
Sasaran Meningkatnya Status Kesehatan Ibu, Anak dan Gizi Masyarakat a. Menurunnya Angka kematian ibu (AKI), diukur dengan proksi: • Persalinan di fasilitas kesehatan (persen) • Kunjungan Antenatal (K4) (persen) b. Menurunnya Angka kematian bayi (AKB), diukur dengan proksi: • Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) (persen) c. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (bawah dua tahun) (persen) d. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR)
2
Menurunnya Penyakit Menular dan Tidak Menular a. Prevalensi HIV (persen) b. Prevalensi Tuberkulosis per 100.000 penduduk c. Prevalensi merokok pada usia ≤ 18 tahun (persen) d. Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun (persen)
3
Meningkatnya Perlindungan Finansial a. Penduduk yang menjadi peserta BPJS-Kesehatan (persen)
Baseline (2014)
2015
2016
2017
2019
346 (SP, 2010)
n.a
n.a
n.a
306
70,4 (2013)
75,0
77,0
79,0
85,0
70,4 (2013)
72,0
74,0
76,0
80,0
32 (2012)
n.a
n.a
n.a
24
71,3 (2013)
75,0
78,0
81,0
90,0
32,9 (2013)
31,3
30,5
29,6
28,0
2,60 (2012)
2,37
2,36
2,33
2,28
0,46 (2014)
<0,5
<0,5
<0,5
<0,5
3. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
297 (2013)
280
271
262
245
7,2 (2013)
6,9
6,4
5,9
5,4
4. Meningkatkan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
25,8 (2013)
25,0
24,6
24,2
23,4
15,4 (2013)
15,4
15,4
15,4
15,4
51,8 (Okt, 2014)
Arah Kebijakan 1. Memperkuat upaya promotif dan preventif 2. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan • Pembiayaan kesehatan. • Penyediaan, distribusi, dan mutu farmasi, alkes, dan makanan • Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan • Penguatan sistem informasi, manajemen dan litbang kesehatan • Penyediaan, persebaran dan kualitas SDM kesehatan
Kebijakan terkait Revolusi Mental: Meningkatkan respons pelayanan kesehatan (cepat, tepat, bersahabat) Efektivitas program preventif (Gerakan Masyarakat Sehat)
60,0
4 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan Keterangan: Data Kab/Kota AKI dan AKB diperoleh survei skala besar dan tidak tersedia setiap tahun a. Jumlah yang memilikimelalui minimal 1 RSUD yang 10 (2014) 94
68,0
77,0
Min. 95
190
287
481
Penegakan hukum dan disiplin (etika kedokteran, standar rumah sakit, dll) Slide - 140
PEMBANGUNAN KESEHATAN Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1
Kemenkes, Kemenpora, Kemendikbud, BPOM, BPJS, Kementan, Kemen KP, Kemensos, Kemenag, Kemenristekdikti, Kemenkeu, Kemen PDTT, Kemen PANRB, Kemenkominfo, Kemenhub, Kemendag, Kemenperin, BPOM, Kemen LHK, Kemenaker, Kemen PUPR, Kemendagri, Pemda
BKKBN, Kemenkes, BPS, Kemensos, Kemendagri, Kemendikbud, Pemda
Peningkatan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi
Penguatan Promotif dan Preventif: “Gerakan Masyarakat Sehat
Peningkatan Derajat Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Kemenkes, BPJS, Kemensos, BPS Kemen PANRB, Kemenristekdikti, BPOM, Pemda
Kemenkes, Kemendikbud, Kemenperin, Kementan, Kemendag, BKKBN, BPOM, Kemenag, Kemensos Kemen PPPA, Kemenkominfo Kemen PUPR, Kemen KP, Kemen PDTT, Kemendagri
Slide - 141
PEMBANGUNAN KESEHATAN Penguatan Promotif dan Preventif “Gerakan Masyarakat Sehat” Komenkominfo, Kemenkes, BPJS
LEVEL 2
Kemen PANRB, Kemenaker Olahraga dan deteksi dini penyakit di kantor
Kementan, Kemenkes
BPOM
Kemenag
Kampanye, Deteksi dini dan pencegahan penyakit
Kantin sekolah sehat, UKS, kampus bebas Narkoba
Karang Kitri, Konsumsi buah dan sayur lokal
Keamanan jajanan sekolah , pengawasan label dan iklan
Senam, Poco-Poco, Olahraga rekreasi, Lomba Olahraga, Sentra Olahraga
Kemen PANRB, Kemenpora, Pemda
Lapangan desa, car free day, Jalur sepeda dan pejalan kaki, Kawasan tanpa rokok,
Penguatan Promotif dan Preventif: “Gerakan Masyarakat Sehat”
Ceramah agama, penyuluhan kesehatan calon pengantin, Pesantren sehat
Kemenkeu
Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenag
Pengelolaan Sampah, pencegahan kebakaran hutan
Peningkatan cukai rokok
Kemenhub POLRI
Keselamatan Berkendara, Konektivitas moda transportasi
Gemar makan ikan, Perbaikan gizi balita dan ibu hamil
Air bersih, sanitasi, ruang terbuka di perumahan, Posyandu
Kemen KP, Kemenkes
Pemda
Kemen LHK
Kemen PUPR, Kemendes PDTT, Kemensos
Slide - 142
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Sasaran dan Arah Kebijakan Arah Kebijakan:
Sasaran
2014 (BASELINE)
2015
2016
2017
2019
Akses Air Minum Layak
70%
70,25%
77%
84%
100%
1.
2.
Akses Sanitasi Layak
69,42% Akses Layak: 61,08% Akses Dasar: 8,34%
72,2% Akses Layak: 62,4% Akses Dasar: 9,8%
77,4% Akses Layak: 66,3% Akses Dasar: 11,1%
83,2% Akses Layak: 70,7% Akses Dasar: 12,4%
100% Akses Layak: 85% Akses Dasar: 15%
3.
4. Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan
38.431 Ha (Kondisi kumuh 100%)
38.431 Ha (Kondisi kumuh 85%)
38.431 Ha (Kondisi kumuh 70%)
38.431 Ha (Kondisi kumuh 45%)
38.431 Ha (Kondisi kumuh 0%)
5.
Meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai Menjamin ketahanan air melalui peningkatan pengetahuan perubahan sikap dan perilaku dalam pemanfaatan air minum dan pengelolaan sanitasi Penyediaan infrastruktur produktif dan manajemen layanan melalui penerapan manajemen asset Penyelenggaraan sinergi air minum dan sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat Peningkatan Efektivitas dan efisiensi pendanaan infrastruktur air minum dan sanitasi Kebijakan terkait Revolusi Mental:
Kekurangan Tempat Tinggal (Backlog) Berdasarkan Perspektif Menghuni *
7,6 Juta
7 Juta
6,5 Juta
*) Pencapaian target termasuk program “satu juta rumah”.
6 Juta
1.
Masyarakat peduli lingkungan (Reduce, Reuse, Recycle;hemat air, penangan sampah, lingkungan sanitasi bersih dan sehat)
2.
Penegakan hukum dan disiplin (tata ruang, membayar kewajiban air minum, listrik, dll.)
5 Juta
Slide - 143
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1 Fasilitasi Peningkatan Kualitas Hunian dan Permukiman kumuh
Kemen PUPR, Kemenkeu, Pengembang, Perumnas, Pemda, SMF (Sarana Multigriya Finansial)
Fasilitasi Penyediaan Hunian Baru dan PSU Pendukung
Kemen PUPR, Kemen LHK, Pemda, Perhutani
Peningkatan Ketersediaan Air Baku
Penyediaan Hunian Layak beserta Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Kemen PUPR, Kemensos, Kemen ATR, Pemda
Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi
Peningkatan Manajemen Layanan Air Minum dan Sanitasi
Kemen PUPR, Kemenkes, Kemen PDTT, Pemda
Kemen PUPR, Kemenkes, Kemenkeu, PDAM, Pemda
Slide - 144
PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Fasilitasi Penyediaan Hunian Baru dan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) Pendukung Kemen PUPR, Pemda
LEVEL 2 Kemen PUPR, Pemda
Kemen PUPR, Kemenkeu, Perbankan, Pengembang, Pemda, SMF (Sarana Multigriya Finansial)
Kemen PUPR Kemendagri, Kemenkeu, OJK & BI, Pemda
Penyediaan PSU
Bantuan Stimulan Pembangunan Baru Rumah Swadaya
KPR FLPP
KPR Swadaya
Fasilitasi Penyediaan Hunian Baru dan PSU Pendukung
Penciptaan Iklim Kondusif Untuk Penyediaan Rumah MBR (Regulasi, Perizinan, dst)
Kemen PUPR, Kemen BUMN, Perumnas
Kemen PUPR, Kemenkeu, Perbankan, Pemda
Pembangunan Rusunawa
Fasilitasi Pembangunan Rusunami
Optimalisasi Peran Perumnas
Pembangunan Rumah Khusus
Kemen PUPR, Perumnas, Pemda
Kemen PUPR, Pengembang, Pemda
Kemen PUPR Pemda
Slide - 145
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
• • • •
Revolusi Mental Pembangunan Pendidikan Pembangunan Kesehatan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
• • • • •
Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
• • • •
Pemerataan Antarkelompok Pendapatan Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan Pengembangan Konektivitas Nasional
KONDISI PERLU
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Slide - 146
PEMERATAAN ANTARKELOMPOK PENDAPATAN Sasaran dan Arah Kebijakan Sasaran 1.
Penciptaan lapangan kerja
a.
Penyediaan lapangan kerja
b.
Tenaga kerja formal (%)
2014
2015
2016
2017
2019
1,73 juta
191,2 ribu
+ 2 juta
+ 2 juta
+ 2 juta
40,5
42,1
43,6
46,0
51,0
2. Peningkatan kualitas dan keterampilan pekerja a.
Pelatihan Kerja Orang)
523.870
815.705
810.000
1.000.000
1.200.000
b.
Sertifikasi (orang)
151.250
93.813
123.000
150.000
200.000
3. Meningkatkan produktivitas usaha mikro dan kecil a.
Diklat dan pendampingan usaha (orang/unit usaha)
22.790 / 52.720
31.540/ 58.186
31.067/ 84.016
42.000/ 89.000
43.000/ 97.000
b.
Kewirausahaan (Orang)
91.000
70.400
112.600
138.000
150.000
3,409
3,04
10,5
10,5
64,6%
72,3%
74,0%
75,0%
77,4%
n.a
n.a
n.a
Ditentukan kemudian
100%
c. Subsidi KUR (Rp triliun) 4. Akses terhadap Pelayanan Dasar a.
Kepemilikan akte lahir
b.
Akses perumahan, air minum, sanitasi layak, dan penerangan
5. Perlindungan sosial bagi penduduk miskin dan rentan
Arah Kebijakan: 1. Mendorong aktivitas ekonomi untuk menghasilkan kesempatan kerja dan usaha yang lebih luas: • Memperluas industri manufaktur untuk memperluas lapangan kerja baru yang berkualitas • Mendorong pengeluaran pemerintah dan penciptaan investasi yang padat karya • Dukungan regulasi yang mendorong iklim investasi • Hubungan industrial yang harmonis 2. Pengembangan ekonomi produktif: • Meningkatkan akses permodalan dan layanan kredit mikro • Pendampingan dan pengembangan kelompok usaha • Mendorong terwujudnya kemudahan, kepastian, dan perlindungan usaha 3. Perluasan peningkatan pelayanan dasar, melalui: • Peningkatan ketersediaan infrastruktur dan sarana • Pengembangan dan penguatan sistem terkait penyediaan layanan dasar 4. Penyelenggaraan perlindungan sosial yang komprehensif: • Efektivitas program Bidik Misi • Penataan asistensi sosial: KIS, KIP, dan KKS • Perluasan cakupan SJSN dan Bantuan Tunai Bersyarat/ PKH Kebijakan terkait Revolusi Mental:
a.
Bantuan iuran jaminan kesehatan/KIS (individu)
86,4 juta
88,2 juta
92,4 juta
94,4 juta
107,2 juta
1. Redesain program yang memungkinkan perubahan mindset masyarakat miskin menjadi produktif, mandiri, dan bermartabat
b.
Bantuan tunai bersyarat/PKH (keluarga)
2,8 juta
3,5 juta
6 juta
7 juta
8 juta
2. Mengaitkan program sosial yang mendorong masyarakat miskin peduli dengan kesehatan , pendidikan dan Keluarga Berencana
c.
Bantuan pendidikan/KIP (anak usia sekolah)
11,9 juta
20,3 juta
21,6 juta
21,6 juta
21,6 juta
d.
Subsidi pangan (rumah tangga sasaran)
15,5 juta
15,5 juta
15,5 juta
15,5 juta
15,5 juta
3. Mempromosikan solidaritas sosial di masyarakat 4. Penegakan aturan dan disiplin Slide - 147
PEMERATAAN ANTARKELOMPOK PENDAPATAN Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1
Kemen KUKM, Pemda, Bank Penyalur KUR, Kemendag, Kemenperin, Kementan, Kemen KP, Perhatian Barekraf, khusus kepada Kemenaker, usaha mikro Kemen PDTT, dan kecil Kemenpar, Dunia Usaha
Kemensos, Kemenkes, Kemendikbud, Kemenag, Kemen ESDM, Kemen PUPR, BULOG, Kementan, Kemendagri
Pengurangan beban penduduk miskin dan rentan (Bantuan Sosial)
Kemen PUPR, Kemen PDTT, Pemda, Kemendagri Kemenaker,
Kemdagri, Dunia Usaha Kemendag, Kemenperin, Pemda,
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inflasi yang rendah
Penciptaan lapangan kerja dengan memperbesar investasi padat karya
Peningkatan Taraf Hidup Penduduk 40% Ekonomi Terbawah
Perluasan pelayanan dasar
Pengembangan kewirausahaan
Kemenaker, Kemenperin, BKPM, Kemenhub, Kementan, Kemendag, Kemen KUKM, Kemenpora, Kemen PDTT
Perkuatan basis perekonomian perdesaan
Kemen KUKM, Kemenaker, Barekraf, Kemendag, Kemenperin, Kementan,
Kemenkes, Kemendikbud, Kemen KP, Kemen PUPR, Kemenpar, Barekraf, Kemenkominfo Dunia Usaha
Kemen PDTT, Kemen dagri, Pemda, Kemen PUPR, Kemen KUKM, Kemenaker, Kemensos Kemen KP Kementan
Alokasi diprioritaskan kepada programprogram yang sudah teruji manfaatnya.
Kemend PDTT, Kemenpar, Kemen KP, Pemda, Dunia usaha
Slide - 148
PEMERATAAN ANTARKELOMPOK PENDAPATAN Perencanaan Terintegrasi Perkuatan Basis Perekonomian Perdesaan LEVEL 2
Kemen PDTT, Kemensos, Kemenaker, Kemen KP, Kemen KUKM
Ketepatan dalam penentuan target Kemen PDTT, Pemda
Kemen KUKM, Kemen PDTT
Pendampingan Masyarakat Desa
Kemendagri, Pemda
Perkuatan Basis Perekonomian Perdesaan
Penyediaan Sarana Prasarana Pendukung Kegiatan Ekonomi
Kemenaker, Kementan, Kemen PDTT, Kemensos, Kemen KP
Pendampingan Aparatur Desa
-----------------------Peningkatan Ekonomi Produktif
Kewirausahaan
Keterampilan teknis untuk dapat bekerja
Lembaga Keuangan berbasis komunitas
Lembaga Keuangan Mikro (Non-Bank), Kemen KUKM
Kemenaker, Kemendikbud, Kemen KP, Kementan Slide - 149
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA DAN DAERAH TERTINGGAL Sasaran dan Arah Kebijakan Sasaran
2014 (Baseline)
Arah Kebijakan: 2015
2016
2017
2019
100 lokpri 7 PLBN
10 PKSN 150 lokpri 7 PLBN
10 PKSN (187 lokasi prioritas)
1. PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN NEGARA a. Pengembangan Pusat
Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN)
b. Peningkatan keamanan dan kesejahteraan masyarakat perbatasan
3 (111 lokasi prioritas)
12 pulaupulau kecil terluar berpenduduk
2. PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL a. Jumlah Daerah Tertinggal 122 (termasuk 9 DOB)
50 lokpri 3 PLBN
10
30
50
92 pulau kecil terluar/ terdepan
n.a *
n.a *
n.a *
42
b. Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal
7,10%
6,96%
7,02%
7,17%
7,24%
c. Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal
16,6%
16,0%
15,4%
14,9%
14,0%
d. Indeks Pembangunan 68,5 68,1 68,5 68,8 69,6 Manusia (IPM) di daerah *) Capaian sasaran tidak diukur setiap tahun. Sesuai PP 78/2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah tertinggal Tertinggal, penetapan daerah tertinggal dilakukan setiap 5 tahun sekali melalui Peraturan Presiden. Jumlah 42 daerah tertinggal tahun 2019 merupakan hasil dari 80 kabupaten terentaskan
Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara 1. Pembangunan infrastruktur Kawasan Perbatasan 2. Peningkatan keamanan wilayah perbatasan sebagai halaman depan negara 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat wilayah perbatasan melalui peningkatan penyediaan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi Pembangunan Daerah Tertinggal 1. Percepatan Pembangunan infrastruktur/konektivitas 2. Promosi potensi daerah tertinggal untuk mempercepat pembangunan 3. Pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik 4. Pengembangan perekonomian masyarakat yang didukung SDM yang berkualitas Kebijakan terkait Revolusi Mental: Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara 1. Peningkatan kemudahan dan kecepatan pelayanan imigrasi, kepabeanan, karantina dan keamanan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) 2. Mengubah sikap dan cara pandang bahwa kawasan perbatasan bukan halaman belakang namun menjadi beranda negara Pembangunan Daerah Tertinggal: 1. Peningkatan kreativitas masyarakat di daerah tertinggal untuk mampu menghasilkan produk yang bernilai tambah berbasis keunggulan setempat 2. Membangun semangat kompetisi untuk mengejar ketertinggalan. 3. Penegakan hukum dan disiplin Slide - 150
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1 Pengembangan Ekonomi Lokal
Kemen PDTT, Kemendag, Kementan, Kemen KUKM, Kemen KP, Kemenperin,
Kemensos, BKPM, Kemenkeu, Kemendagri, Pemda
Kemen PDTT, Kemendikbud, Kemenristekdikti, Kemenkes, Kemenaker, Kemen KUKM, Kemenkominfo, Pemda
Peningkatan SDM dan Iptek
Kemen PDTT, Kemenhub, Kemen PUPR, Kemen ESDM, Kemendikbud,
Kemenristekdikti, Kemenkes, Kemensos, Pemda
Pembangunan Daerah Tertinggal
Peningkatan Aksesibilitas/ Konektivitas
Kemen PDTT, Kemen PUPR, Kemenhub, BNPP, Pemda
Alokasi diprioritaskan kepada programprogram yang sudah teruji manfaatnya.
Pemenuhan Pelayanan Dasar Publik Slide - 151
PEMBANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN Sasaran dan Arah Kebijakan Sasaran
2014 (Baseline)
Arah Kebijakan:
2015
2016
2017
2019
3. PEMBANGUNAN PERDESAAN
a. Penurunan desa tertinggal
n.a
Sampai 500 desa
1.000 desa
1.500 desa
s.d. 5.000 desa tertinggal
b. Peningkatan desa mandiri
n.a
Sedikitnya 200 desa
400 desa
600 desa
paling sedikit 2.000 desa
1
4
7
2+5 (usulan baru)
10
20 dioptimalkan perannya
4. PEMBANGUNAN PERKOTAAN a. Pembangunan Metropolitan di Luar Jawa sebagai PKN dan Pusat Investasi
2
b. Optimalisasi 20 kota otonomi berukuran sedang di Luar Jawa sebagai PKN/PKW dan penyangga urbanisasi di Luar Jawa
43 kota belum optimal perannya
c. Penguatan 39 pusat pertumbuhan
4
5
39 pusat
Pembangunan Perdesaan: 1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa, termasuk permukiman transmigrasi 2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha ekonomi produktif masyarakat desa /permukiman transmigrasi 3. Pengawalan implementasi UU Desa secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan melalui koordinasi, fasilitasi, supervisi dan pendampingan 4. Sinergi program pembangunan desa terpadu yang dikoordinir oleh pemerintah daerah 5. Pengembangan kapasitas dan pendampingan aparatur pemerintah desa dan kelembagaan pemerintahan desa secara berkelanjutan 6. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan, serta penataan ruang kawasan perdesaan/trasmigrasi yang menuju klasterisasi permukiman 7. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan /transmigrasi untuk mendorong keterkaitan desa-kota Pembangunan Perkotaan: 1. Perwujudan Sistem Perkotaan Nasional 2. Penerapn Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) : tertata baik, aman, nyaman, dan layak huni (memiliki taman, fasilitas olahraga, dan sarana rekreasi) 3. Pembangunan kota hijau yang berketahanan iklim dan bencana 4. Pengembangan kota cerdas yang berdaya saing dan berbasis teknologi dan budaya lokal
Kebijakan terkait Revolusi Mental: Pembangunan Perdesaan: Pemilihan program yang sudah teruji dan membawa manfaat kepada rakyat dan dilaksanakan secara terpadu Peningkatan produktivitas sumber daya manusia, dan mempertahankan modal sosial masyarakat desa/ transmigrasi Pembangunan Perkotaan: Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan perkotaan Penegakan hukum dan disiplin Slide - 152
PEMBANGUNAN PERDESAAN Perencanaan Terintegrasi Kemenkes, Kemen PUPR, Kemen PDTT, Kemensos, Kemendikbud, Kemen ESDM, Pemda, dan Pemdes
LEVEL 1
Kemen PDTT, Kemendagri, Kemendikbud, Kemenpar, Kemensos, Pemda, dan Pemdes
Kemen PDTT, Kemendagri, Kemenkeu, Pemda, dan Pemdes
Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum di Desa
Pembangunan SDM, Keberdayaan, dan Modal Sosial Budaya Masyarakat Desa
Pengawalan Implementasi UU Desa secara Sistematis, Konsisten, dan Berkelanjutan
Kemendagri, Kemenkumham, POLRI, Pemda, dan Pemdes
Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Desa
Pembangunan Perdesaan
Penguatan Pemerintahan Desa
Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Berkelanjutan
Kemendagri, Kemen PDTT, Pemda, Kementan, Kemen KUKM, Kemenperin, Kemenaker, Kemendag, Kemenpar, Kemen KP, Pemdes
Pengembangan Ekonomi Kawasan untuk Mendorong Keterkaitan Desa-kota
Kemen LHK, Kemen PUPR, BIG, Kemen PDTT, Pemda, dan Pemdes
Kementan, Kemen KUKM, Kemenperin, Kemenaker, Kemendag, Kemenpar, Kemen PDTT, Kemen KP, Kemen PUPR, Pemda, dan Pemdes
Integrasi Program RKP 2017 : Pemda dan Pemdes diperkuat
1. Tahun 2017 tidak ada lagi dana pembangunan desa yang dikelola oleh K/L, semua dibiayai melalui Dana Desa (kecuali dana perkuatan kelembagaan desa oleh Kemdagri dan Kemendes PDTT) 2. Kegiatan di kawasan perdesaan akan didanai melalui DAK dan kegiatan terpadu yang dikoordinasi oleh Pemda.
Slide - 153
PEMBANGUNAN PERKOTAAN Perencanaan Terintegrasi Kemen PUPR, Kemen ATR, Kemenhub
LEVEL 1 Mewujudkan Sistem Perkotaan
Kemendagri, Kemen PUPR
Meningkatkan Kapasitas Pengelolaan Kota
Pembangunan Perkotaan
Kemenkominfo, Kemen PUPR, Kemenperin
Mengembangkan Kota Cerdas yang Berdaya Saing dan Berbasis TIK
Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk Mewujudkan Kota yang Aman, Nyaman dan Layak Huni, serta Tertata Baik
Mengembangkan Kota Hijau yang Berketahanan Iklim dan Bencana
Kemenkes, Kemen PUPR, Kemendikbud, Kemensos, Kemen PPA
Kemen LHK, Kemen PUPR
Slide - 154
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2017
DIMENSI PEMBANGUNAN MANUSIA
• • • •
Revolusi Mental Pembangunan Pendidikan Pembangunan Kesehatan Pembangunan Perumahan dan Permukiman
DIMENSI PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN
• • • • •
Kedaulatan Pangan Kedaulatan Energi dan Ketenagalistrikan Kemaritiman dan Kelautan Pariwisata Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
DIMENSI PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN
• • • •
Pemerataan Antarkelompok Pendapatan Perbatasan Negara dan Daerah Tertinggal Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan Pengembangan Konektivitas Nasional
KONDISI PERLU
• Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Slide - 155
PEMBANGUNAN POLHUKHANKAM Sasaran dan Arah Kebijakan Indikator
2014 (Baseline)
2015
2016
2017
2019 Arah Kebijakan: 1. Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
Stabilitas Keamanan dan Ketertiban
Penyelesaian Perkara Persentase kepuasan publik atas layanan penegak hukum (Polisi, Kejaksaan, dan Hakim). Penyelesaian Kasus Tindak Pidana (P21) cepatan pemberian bantuan kepada masyarakat (menit) Pemenuhan MEF TNI (%) Potensi kontribusi Industri Pertahanan Nasional (%) Persentase institusi yang melaksanakan pengamanan informasi
Jumlah operasi terpadu Keamanan Laut Laju prevalensi penyalahgunaan narkoba (%) Jumlah kejadian terorisme (kali)
n.a 21’10” 176.710
n.a 21’00” 178.495
n.a 20’30” 180.279
n.a 20’10” 182.081
n.a 19’45” 185.740
28,1 21,0 15
36,0 35,0 20
44,5 41,6 25
53,1 45,5 30
71,2 53,8 40
11 0,08 9
12 0,05 10
12 0,03 1
12 0,03 0
12 0,03 0
a. b. c. d.
Peningkatan pelayanan prima kepolisian Keamanan laut yang terkendali Membangun lingkungan masyarakat bersih dari penyalahgunaan narkoba Peningkatan upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme dan deteksi dini atas ancaman terorisme
2. Kepastian dan Penegakan Hukum a.Penghormatan, perlindungan atas hak azasi manusia b.Penegakan hukum dan penanganan perkara transparan dan mencerminkan rasa keadilan masyarakat c.Pencegahan & pemberantasan korupsi yang efektif 3. Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi
Penegakan dan Kepastian Hukum
Indeks Pembangunan Hukum (Skala 0-1) Indeks Persepsi Korupsi Indeks Perilaku Anti Korupsi
0,68 34 3,61
0,68 – 0,69 36 3,59
0,69 – 0,71 38 3,63
0,71 – 0,73 42 3,70
0,75 50 3,75
63,72 32% -
73,04 60% Menjadi <5
n.a 60% Menjadi <5
74,3 70% Menjadi <5
75 90% Menjadi <5
Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi
Indeks Demokrasi Indonesia Penyelesaian sengketa informasi publik Berkurangnya jumlah konflik kekerasan komunal
Reformasi Birokrasi
Opini WTP atas Laporan Keuangan K/L/Provinsi/Kabupaten/Kota
74 %
Skor B LAKIP K/L/Provinsi/Kabupaten/Kota
60,24 %
78 % 57 % 36 % 46 % 65 % 39 %
82 % 64 % 42 % 51 % 70 % 48 %
87% 73% 48% 56% 75% 57%
95 % 85 % 60 % 65 % 85 % 75 %
a.Peningkatan kualitas lembaga demokrasi dan hak-hak politik, serta kebebasan sipil b.Peningkatan efektivitas penanggulangan konflik dan kekerasan dalam masyarakat c.Peningkatan akses dan kualitas informasi publik d.Pemeliharaan stabilitas keamanan kawasan e.Pemantapan peran di ASEAN dan efektitas politik luar negeri yang bebas aktif 4. Reformasi Birokrasi a. b. c.
Mewujudkan birokrasi yang bersih , transparan, dan akuntabel Mewujudkan birokrasi yang kreatif, efektif dan efisien Mewujudkan birokrasi yang berorientasi melayani
Kebijakan terkait Revolusi Mental: Peningkatan disiplin masyarakat Peningkatan disiplin aparatur negara dan penegak hukum. Birokrat yang professional, melayani dan berorientasi hasil. Penegakan Hukum dan Disiplin.
Slide - 156
PEMBANGUNAN POLHUKHANKAM Perencanaan Terintegrasi LEVEL 1 Stabilitas Pertahanan, Keamanan dan Ketertiban
Kemen PANRB, BKN
Reformasi Birokrasi
Situasi Kondusif
Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas Diplomasi
Kemenhan/TNI POLRI, BIN, BNN
Kepastian dan Penegakan Hukum
Kemenkumham, Kejagung, POLRI, MA, MK, KPK
Kemendagri, Kemenlu Slide - 157
PEMBANGUNAN POLHUKHANKAM Perencanaan Terintegrasi Reformasi Birokrasi LEVEL 2 Peningkatan Disiplin dan Pengawasan Kinerja dan Administrasi Keuangan
KASN, BPK, BPKP, Kemen PANRB, Kemendagri, K/L/D
Reformasi Birokrasi Kemen PANRB, Kemendagri, Ombudsman RI, K/L/D, Pemda
Penerapan Standar Pelayanan Publik dan Sistem Informasi Perijinan
Pelaksanaan Road Map RB, Peningkatan Asistensi, Fasilitasi, Bimbingan Teknis Pelaksanaan RB
Kemen PANRB, Kemendagri, K/L/D
Slide - 158
KEGIATAN STRATEGIS TAHUN 2016 (ON GOING)
Slide - 159
Peta Infrastruktur Prioritas Pulau Kalimantan KA TRANS KALIMANTAN
KALBAR
Palangkaraya – Banjarmasin – Balikpapan – Samarinda; Pontianak – Batas Negara; Pontianak – Palangkaraya; Samarinda – Tanjung Redep
Bandara Nangapinoh
LAUT :
Pelabuhan Laut Padang
KALTARA Bandara Juwata – Tarakan
Pelebaran Jalan TJ. SELOR - SP. 3 TJ. PALAS
Bandara Susilo Sintang
KALBAR
Tikar
Pembangunan Jalan Mensalong - Tau Lumbis
Rekonstruksi Jalan SP. TIGA APAS – SIMANGGARIS
KALTARA
KALBAR
KALBAR
KALTARA
KALTARA
KALTARA
Rekonstruksi Jalan TANJUNG BTS. KOTA SANGGAU
Bandara Long Ampung
KALTIM
KALTARA
Bandara Kalimaru
PLTS Terpusat Malinau 150 kW (3 unit)
KALBAR
KALTIM
LLASDP: Pemb. Derm. Penyeb. Jangkang II; Pemb. Der. Penyeb. Sintete Lts (Sintete - Natuna)
Pelebaran Jalan BATUAJI – KUARO
KALTIM LLASDP: Pemb. Derm. Sungai Batu Dinding
KALBAR PLTMG Mobile PP Kalbar 100 MW
KALBAR
KALTIM
KALTIM
LAUT : Pelabuhan Seibuku
LAUT : Pelabuhan Samarinda 7
PLTG/MG Mobile PP Kaltim 30 MW
KALTIM KALTENG Bandar Udara palangkaraya
Tjilik
Riwut-
Bandara Samarinda Baru
KALTENG Pelabuhan Pulang Pisau LAUT
KALTIM
KALTIM (SDA) Selesai 2016 : Bendungan Teritip
:
KALTENG PLTS Terpusat Kapuas 2 Unit 60 Kw
Jalan Tol Balikpapan – Samarinda, Pembangunan Jemb P. Balang
KALSEL
KALSEL
KALSEL (SDA) On going : Bendungan Tapin
LLASDP: Pembangunan kapal penyeberangan penumpang Ro-Ro 300 GT lintas P.Laut Timur Sebuku; Pembangunan kapal Penyeberangan Tanjung Serdang - P. Sebuku 300 GT
KALSEL
BANDARA GUSTI SJAMSIR ALAMKOTABARUN
PLTG/MG Mobile PP Kalselteng 200 MW
• Kereta Api TRANS Kalimantan: Muara Wahau - Muara Bengalon; Murung Raya – Kutai Barat – Paser – Penajam Paser Utara – Balikpapan; Puruk Cahu - Mangkatib/Batanjung; Jalur KA Baru Tanjung-Paringin-Barabai-Rantau-Martapura-Banjarmasin; Balikpapan-Samarinda; Tanjung-Balikpapan; Banjarmasin-Palangkaraya; Pontianak – Batas Negara; PalangkarayaSangau-Pontianak; Samarinda-Sangata-Tanjung Redep-Batas Negara; KA Bandara:
KALSEL
PEMBANGUNAN JALAN AKSES
PELABUHAN TRISAKTI ( Pelabuhan Trisakti Liang Anggang )
Pembangunan Rumah Khusus 77 Unit, Rp 15,12 Milyar Pembangunan Rumah Swadaya Rp 22,95 Milyar Pembangunan Rusunawa
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan Rp 137 Milyar Infrastruktur TPA (1 TPA) Rp 38,7 Milyar SPAM IKK (4 IKK) dan Pengembangan jaringan SPAM MBR (9 kab/kota Rp 72,5 Milyar Pembangunan Rumah Khusus 629 Unit, Rp 123,2 Milyar
• Pembangunan Rumah Khusus • Pembangunan Rumah Swadaya
• Pengembangan Jaringan SPAM MBR • SPAM di Ibukota Kecamatan (IKK) • SPAM Ibukota Pemekaran/Perluasan Infr. Permukiman Kws Perkotaan Infrastruktur Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan Rp 76 Milyar Pembangunan Rusunawa 768 Unit, Rp 161,6 Milyar Infrastruktur TPA (1 TPA) Rp 45 Milyar Peningkatan kualitas rumah swadaya Rp 45,2 Milyar
Peningkatan kualitas rumah swadaya Rp 37,68 Milyar Pembangunan Rusunawa 1152 Unit, Rp 242,4 Milyar SPAM MBR (10 kab) dan SPAM Ibu Kota Kecamatan (2 kab) Rp 84,2 Milyar Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan Rp 81 Milyar
SPAM Ibukota Pemekaran/Perluasan (4 kab) dan pengembangan jaringan SPAM MBR (6 kab) Rp 154,7 Milyar Infrastruktur TPA (2 TPA) Rp 61 Milyar Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan Rp 237 Milyar Pembangunan Rumah Khusus 116 Unit, Rp 22,68 Milyar
Kegiatan Strategis KA Trans Kalimantan 1
Persiapan pembangunan jalur KA antara Palangkaraya – Banjarmasin (desain): Rp. 5,5 M
Persiapan pembangunan jalur KA antara Tanjung – Balikpapan (desain): Rp. 5,6 M
3
4 2
5 1
Persiapan pembangunan jalur KA antara Pontianak – Batas Negara (desain): Rp. 2,8 M
2 3
4
Persiapan pembangunan jalur KA antara Samarinda – Sangata(FS dan trase): Rp. 1,8 M
5
Persiapan pembangunan jalur KA antara Pontianak – Sangau(FS dan trase): Rp. 2,2 M
6
AMDAL dan Larap lintas Banjarmasin-Tanjung, Banjarmasin-Palangkaraya, Tanjung- Balikpapan, Balikpapan-Samarinda: Rp. 9,9 M 162
Kegiatan Strategis Provinsi Kalimantan Timur (1) No
Kegiatan
Indikatif 2016 (Rp. Milyar)
No
Kegiatan
1
Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Beriwit Kabupaten Berau
2
Pembangunan Intake dan Pipa Transmisi Air Baku Labanan Berau Kab. Berau
3
Penanganan Banjir Sungai Mahakam di Jalan Gajah Mada Kota Samarinda
4
Pembangunan Bendali V Banjir Papan Lestari Sepinggan Kota Balikpapan
Indikatif 2016 (Rp. Milyar)
SDA
Jalan 1
Pelebaran Jalan BATUAJI - KUARO
2
Pembangunan Jembatan P. Balang
520,00
3
Pembangunan Jembatan S. Manggar
159,7 0
4
5
6
Peningkatan jalan Gunung Tabur - Tanjung Batu (Menuju Akses Kawasan Pariwisata Pulau Derawan)
20,00
180,00
30,00
35,00
25,00
Pembangunan Jalan Perbatasan Long Pahangai - Tiong Ohang Batas Kalbar
50,00
Pembangunan Jalan Perbatasan Tiong Ohang - Long Apari
35,00
25,00
Energi dan Ketenagalistrikan 1
Transportasi Udara
PLTG/MG Mobile PP Kaltim 30 MW
262,00
1
Bandar Udara Temindung-samarinda
45,00
2
Bandar Udara Kalimarau
106,00
3
Bandara Maratua
25,0
4
Bandar Udara Melak
87,00
1
Pelabuhan Samarinda
71,22
5
Bandar Udara Data Dawai
21,00
2
Pelabuhan Tanah Grogot
5,60
6
Bandar Udara Samarinda Baru
50,00
3
Pelabuhan Tanjung Laut
2,92
Transportasi (ASDP) 1
Pemb. Derm. Sungai Batu Dinding
15,00
Transportasi Laut
Provinsi Kalimantan Timur (2) No.
Kegiatan
Pengembangan Air Minum
Indikatif 2016 (Rp Milyar) 208,08
1.
Pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembangan air minum
5,97
2.
Fasilitasi PDAM (Kab. Kutai Barat)
2,50
3.
Pengembangan Jaringan SPAM MBR (Kab. Bulungan, Kab. Kutai Barat, Kab. Kutai Timur, Kab. Mahakam Ulu, Kab. Malinau, Kab. Paser)
73,85
4.
SPAM di Ibu Kota Kecamatan (Kab. Mahakam Hulu)
5. 6.
Kegiatan
Penataan Bangunan dan Lingkungan 1.
Pembinaan dan pengawasan bangunan gedung (Kab. Kutai, Kab. Kutai Barat, Kab. Kutai Kurtanegara, Kab. Kutai Timur, Kab. Mahakam Ulu, Kab. Paser, Kab. PPU, Kab. Tenggarong)
Penyediaan Perumahan
Indikatif 2016 (Rp Milyar) 12,45 12,45
112,22
1.
Pembangunan Rusunawa (Kab. Kutai Barat)
20,20
35,00
2.
PSU Perumahan (Kab. Penajam Paser Utara)
3,62
SPAM di Kawasan Kumuh (Kab. Bulungan, Kab. Malinau, Kab. Nunukan, Kota Tarakan)
9,80
3.
Pembangunan Rumah Khusus
22,68
4.
Pemeliharaan Rumah Khusus
842,50
SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan (Kab. Berau, Kab. Bulungan, Kab. Bontang, Kota Samarinda)
80,95
5.
Pembangunan Baru Rumah Swadaya
19,65
6.
Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya
44,22
Penyehatan Lingkungan Permukiman 1.
No.
112,20
Infrastruktur limbah dengan sistem terpusat skala kota, kawasan, komunal (Kota Balikpapan, Kota Samarinda, Kota Tarakan)
29,10
2.
Infrastruktur TPA (Kab. Bulungan, Kab. Mahakam Ulu)
61,00
3.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) (Kab. Paser)
5,00
4.
Infrastruktur Fasilitas Pengolahan Akhir Sampah (Kota Balikpapan)
12,50
5.
TPST/3R skala komunal (Kab. Bulungan, Kab. Malinau, Kab. Nunukan, Kota Balikpapan, Kota Samarinda)
4,60
Pembangunan Permukiman
313,90
1.
Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pengembangan permukiman (Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kota Samarinda, Kota Tarakan)
6,40
2.
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perdesaan (Kab. Bulungan, Kab. Kutai Barat, Kab. Kutai Kurtanegara, Kab. Kutai Timur, Kab. Malinau, Kab. Nunukan, Kab. PPU)
30,50
3.
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan (Kab. Berau, Kab. Kutai Timur, Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kota Samarinda, Kota Tarakan)
237,00
4.
Infrastruktur Permukiman Kawasan Khusus (Kab. Mahakam Ulu, Kab. Nunukan)
40,00
Kegiatan Strategis Provinsi Kalimantan Barat (1) No
Kegiatan
Indikatif 2016 (Rp Milyar)
Jalan 1 2 3
4
Kegiatan
Indikatif 2016 (Rp Milyar)
SDA Rekonstruksi Jalan TANJUNG - BTS. KOTA SANGGAU Pelebaran Jalan GALING - TANAH HITAM/TANJUNG HARAPAN Pembangunan Jalan Entikong - Bts. Kabupaten Bengkayang Pembangunan Jembatan Sungai Sambas Besar Panjang 800 M Ruas Jalan Tebas - Sei. Sambas Besar Kec. Tebas
50,00 50,00 40,00
40,00
Transportasi Udara Bandar Udara Rahadi Oesman-ketapang
40,30
2
Bandara Singkawang
25,0
3
Bandar Udara Susilo Sintang
93,30
4
Bandara Tebelian - Sintang
25,0
5
Bandar Udara Pangsuma-putussibau
32,60
6
Bandar Udara Nangapinoh
25,60
1
No
Transportasi (ASDP) 1
Pemb. Derm. Penyeb. Jangkang II
2
Pemb. Der. Penyeb. Sintete Lts (Sintete - Natuna)
3
Pengadaan Kapal Ferry Kab Sekadau
1 2 3 4
35,00 Pembangunan/Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Sanggau Ledo 25,00 Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI. Sanggau Ledo Kab. Bengkayang
50,00 Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Baku Kota Sambas 68,00 Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Baku Sebangkau
Pembangunan Sarana/ Prasana Pengendalian Banjir Kota 5 Pontianak Energi dan Ketenagalistrikan
100,00
1.
PLTG/MG Mobile PP Kalbar 100 MW
1.250,00
2.
PLTS Terpusat Sintang 2 Unit 35 kW
4,900
3.
PLTMH Kapuas Hulu 30 kW
2,400
Transportasi Laut 6,70
1
Pelabuhan Laut Padang Tikar
4,10
2
Pelabuhan Kendawangan
1,76
14,40 10,0
Provinsi Kalimantan Barat (2) No.
Kegiatan
Pengembangan Air Minum
Indikatif 2016 (Rp Milyar) 84,75
1.
Pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembangan air minum
7,25
2.
Fasilitasi PDAM (Kab. Kapuas Hulu)
4,00
3.
Pengembangan Jaringan SPAM MBR (Kab. Bengkayang, Kab. Kapuas Hulu, Kab. Ketapang, Kab. Kubu Raya, Kab. Landak, Kab. Melawi, Kab. Sambas, Kab. Sintang, Kota Singkawang)
28,00
4.
SPAM di Ibu Kota Kecamatan (Kab. Ketapang, Kab. Kubu Raya, Kab. Landak, Kab. Sanggau)
44,50
5.
SPAM Regional (Kota Pontianak)
1,00
Penyehatan Lingkungan Permukiman
43,00
1.
Infrastruktur TPA (Kab. Sanggau)
38,70
2.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) (Kota Singkawang)
4,30
Pembangunan Permukiman 1.
206,20
Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pengembangan permukiman (Kota Pontianak, Kota Singkawang)
3,20
2.
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perdesaan (Kab. Kapuas Hulu, Kab. Sambas, Kab. Kubu Raya)
6,00
3.
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan (Kab. Sambas, Kota Pontianak, Kota Singkawang)
137,00
4.
Infrastruktur Permukiman Kawasan Khusus (Kab. Kapuas Hulu, Kab. Sambas, Kab. Sanggau)
60,00
No.
Kegiatan
Penataan Bangunan dan Lingkungan
Indikatif 2016 (Rp Milyar) 12,30
1.
Pembinaan dan pengawasan bangunan gedung (Kab. Kapuas Hulu, Kab. Kayong Utara, Kab. Ketapang, Kab. Kubu Raya, Kab. Melawi, Kab. Sekadau)
6,95
2.
Penataan bangunan
0,35
3.
Percontohan ruang terbuka publik untuk menonton bersama video/film bertema revolusi mental (Kab. Melawi)
5,00
Penyediaan Perumahan
243,90
1.
Pembangunan Rusunawa (Kab. Mempawah)
20,20
2.
PSU Perumahan (Kecuali Kab. Ketapang, Kab. Pontianak, Kota Singkawang)
13,14
3.
Pembangunan Rumah Khusus
123,21
4.
Pemeliharaan Rumah Khusus
0,84
5.
Pembangunan Baru Rumah Swadaya
26,22
6.
Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya
60,28
Kegiatan Strategis Provinsi Kalimantan Selatan (1) No
Kegiatan
Indikatif 2016 (Rp Milyar)
Kegiatan
Indikatif 2016 (Rp Milyar)
ETI
Jalan 1
PEMBANGUNAN JALAN AKSES PELABUHAN TRISAKTI ( Pelabuhan Trisakti - Liang Anggang )
135,00
2
Pembangunan Jalan akses menuju Pelabuhan Pelaihari di Kabupaten Tanah Laut
30,00
3
Pembangunan jalan Banjarmasin - Pelaihari - Jorong
35,00
Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam-kotabaru
21,00
SDA
1
Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi D.I. Pitap
187,00
2
Pembangunan Penyediaan Air Baku Kabupaten Tabalong
15,00
3
Pembangunan Pengendali Erosi dan Proteksi S. Martapura, Kota Banjarmasin (lanjutan)
20,00
4
Pembangunan Pengendali Erosi dan Proteksi S. Tabalong Tanjung (lanjutan)
30,00
PLTS Terpusat Hulu Sungai Selatan 15 kW
2,2
PLTG/MG Mobile PP Kalselteng 200 MW
1.750
1.
2. Transportasi Laut 1
Transportasi Udara 1
No
Pelabuhan Sebuku
1,06
Transportasi (ASDP) 1
Pembangunan kapal penyeberangan penumpang Ro-Ro 300 GT lintas P.Laut Timur - Sebuku ;
15,00
2
Pembangunan kapal Penyeberangan Tanjung Serdang - P. Sebuku 300 GT
7,00
3
Pembangungan Der. Penyeb P. Sebuku Kab. Kota Baru
56,30
4
Provinsi Kalimantan Selatan (2) No.
Kegiatan
Pengembangan Air Minum
Indikatif 2016 (Rp Milyar) 102,98
1.
Pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembangan air minum
7,78
2.
Pengembangan Jaringan SPAM MBR (Kab. Balangan, Kab. Banjar, Kab. Barito Kuala, Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara, Kab. Kotabaru, Kab. Tabalong, Kab. Tanah Bumbu, Kab. Tanah Laut, Kab. Tapin)
66,20
3.
SPAM di Ibu Kota Kecamatan (Kab. Tanah Bumbu, Kab. Tanah Laut)
4.
SPAM di Kawasan Rawan Air/Perbatasan/Pulau Terluar (Kab. Banjar, Kab. Tabalong)
Penyehatan Lingkungan Permukiman
Kegiatan
Penataan Bangunan dan Lingkungan
Indikatif 2016 (Rp Milyar) 16,90
1.
Pembinaan dan pengawasan bangunan gedung (Kab. Balangan, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Hulu Sungai Utara, Kab. Mempawah)
5,90
18,00
2.
Penataan Bangunan (Kab. Balangan)
6,00
11,00
3.
Percontohan ruang terbuka publik untuk menonton bersama video/film bertema revolusi mental (Kab. Hulu Sungai Tengah)
5,00
55,10
1.
Infrastruktur limbah dengan sistem terpusat skala kota, kawasan, komunal (Kab. Hulu Sungai Tengah, Kota Banjarmasin)
23,00
2.
Infrastruktur TPA (Kab. Hulu Sungai Tengah)
25,50
3.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) (Kab. Tabalong)
5,00
4.
TPST/3R skala komunal (Kab. Balangan, Kota Banjarmasin)
1,60
Pembangunan Permukiman
No.
Penyediaan Perumahan 1.
Pembangunan Rusunawa (Kab. Balangan, Kab. Banjar, Kab. Barito Kuala, Kab. Tanah Laut, Kab. Tapin)
242,40
2.
PSU Perumahan (Kab. Balangan, Kab. Banjar, Kab. Barito Kuala, Kab. Hulu Sungai Selatan, Kab. Tabalong, Kab. Tanah Laut, Kab. Tapin)
11,25
3.
Pembangunan Rumah Khusus
7,56
4.
Pemeliharaan Rumah Khusus
5.
Pembangunan Baru Rumah Swadaya
16,38
6.
Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya
37,68
116,20
1.
Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pengembangan permukiman (Kab. Kotabaru, Kota Banjarmasin)
3,20
2.
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perdesaan (Kab. Balangan, Kab. Banjar, Kab. Barito Kuala)
14,00
3.
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan (Kab. Kab. Hulu Sungai Tengah, Kab. Kotabaru, Kota Banjarbaru)
81,00
4.
Perintisan Inkubasi Kota Baru (Kota Banjarmasin)
18,00
315,27
Kegiatan Strategis Provinsi Kalimantan Utara No
Kegiatan
Indikatif 2016 (Rp Milyar)
Jalan
No
Kegiatan
Indikatif 2016 (Rp Milyar)
Energi dan Ketenagalistrikan 1
Rekonstruksi Jalan SP. TIGA APAS - SIMANGGARIS
147,00
2
Rekonstruksi Jalan SIMANGGARIS - BTS. NEGARA (SERUDONG)
129,00
3
Pelebaran Jalan TJ. SELOR - SP. 3 TJ. PALAS
89,00
4
Pelebaran Jalan SP. 3 TJ. PALAS - SEKATAK BUJI
76,00
5
Pembangunan Jalan Long Kemuat - Langap
51,00
6
Pembangunan Jalan Mensalong - Tau Lumbis
65,00
7
Pembangunan Jembatan Sungai Belalau Ruas Jalan Malinau- PakingSemamu- Binuang- Long Bawan
40,00
8
Pembangunan Jembatan Sei Metun Pada Ruas Jalan Long NawangData Dian
40,00
9
Pembangunan Jalan Mahak Baru - Sungai Barang (Lanjutan)
35,00
10
Pembangunan Jalan Malinau - Paking -Semamu - Binuang -Long Bawan (Lanjutan)
1
PLTMG Tanjung Selor
206,20
2
PLTS Nunukan 50 kW
6,94
3
PLTS Terpusat Malinau 150 kW (3 unit)
35,89
4
PLTMH Malinau 400 kW
57,00
5
PLTMH Malinau 20 kW
3,93
Transportasi Udara
Penyediaan Perumahan
40,00
472,00
1
Bandar Udara Juwata-tarakan
2
Bandar Udara Malinau
10,00
3
Bandar Udara Tanjung Harapan
26,00
4
Bandar Udara Yuvai Semaring-long Bawan
74,00
91,66
1.
Pembangunan Rumah Khusus
15,12
5
Bandar Udara Nunukan
36,00
2.
Pemeliharaan Rumah Khusus
0,84
6
Bandar Udara Long Ampung
49,00
3.
Pembangunan Baru Rumah Swadaya
22,95
4.
Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya
52,75
Pengembangan Air Minum 1
Pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembangan air minum
9,30 9,30
Kegiatan Strategis Provinsi Kalimantan Tengah (1) No
Kegiatan
Indikatif 2016 (Rp Milyar)
Jalan 1 2
3
Kegiatan
Indikatif 2016 (Rp Milyar)
SDA Rekonstruksi Jalan Tanjung - Bts. Kota Sanggau Pelebaran Jalan Galing - Tanah Hitam/Tanjung Harapan
Peningkatan jalan Simpang Bangkal - Telaga Pulang - Kuala Pembuang - Teluk Segintung (akses Pelabuhan Segintung)
50,00 50,00
Bandar Udara Tjilik Riwut-palangkaraya
1 2
Lanjutan Pembangunan Jaringan Irigasi DI. Jamut
Pembangunan Penyediaan Air Baku Kota Pulang Pisau
19,00 50,00
3
Pembangunan Penyediaan Air Baku Kota Sampit Kab. Kotawaringin Timur
40,00
4
Pembangunan Sarana/Prasararana pengendalian banjir kota Sampit (Multi Years)
182,00
35,00
Transportasi Udara 1
No
681,00
Energi dan Ketenagalistrikan 2
Bandar Udara Iskandar-pangkalan Bun
172,00
3
Bandar Udara H. Asan - Sampit
60,00
4
Bandar Udara Beringin-muara Teweh
12,00
1
PLTS Terpusat 2 Unit 60 kW
10,80
2
PLTS Terpusat Pulang Pisau 15 kW
2,10
Transportasi Laut 5
Bandar Udara Tumbang Samba
14,00
6
Bandar Udara Sanggu-buntok
51,00
7
Bandar Udara Kuala Kurun
32,00
1
Pelabuhan Sukamara
1,36
2
Pelabuhan Pulang Pisau
1,70
Provinsi Kalimantan Tengah (2) No.
Kegiatan
Pengembangan Air Minum
Indikatif 2016 (Rp Milyar) 84,85
1.
Pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembangan air minum
13,18
2.
Fasilitasi PDAM (Kab. Barito Selatan, Kab. Barito Timur, Kab. Katingan)
6,50
3.
Pengembangan Jaringan SPAM MBR (Kab. Barito Timur, Kab. Gunung Mas, Kab. Katingan, Kab. Kotawaringin Timur, Kab. Lamandau, Kab. Pulang Pisau)
25,60
SPAM di Ibu Kota Kecamatan (Kab. Kotawaringin Timur, Kab. Lamandau)
19,15
No.
Kegiatan
Penataan Bangunan dan Lingkungan 1.
Pembinaan dan pengawasan bangunan gedung (Kab. Barito Selatan, Kab. Barito Utara, Kab. Kapuas, Kab. Lamandau, Kab. Murung Raya, Kab. Seruyan, Kab. Sukamara)
Penyediaan Perumahan
4.
5.
SPAM Ibu Kota Pemekaran/Perluasan (Kab. Barito Selatan, Kab. Barito Timur, Kab. Barito Utara, Kab. Kapuas, Kab. Katingan, Kab. Seruyan)
Pembangunan Permukiman 1.
2.
3.
Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan pengembangan permukiman (Kab. Kapuas, Kab. Kotawaringin Timur, Kab. Pulang Pisau, Kab. Sukamara, Kota Palangkaraya)
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perdesaan (Kab. Barito Selatan, Kab. Gunung Mas, Kab. Kapuas, Kab. Lumandau, Kab. Pulang Pisau, Kab. Seruyan)
Infrastruktur Permukiman Kawasan Perkotaan (Kab. Kotawaringin Timur, Kab. Pulang Pisau, Kab. Sukamara)
8,00
7,15 7,15
246,79
1.
Pembangunan Rusunawa (Kab. Barito Selatan, Kab. Barito Utara, Kab. Kapuas, Kab. Katingan, Kab. Kotawaringin Barat, Kab. Kotawaringin Timur)
2.
PSU Perumahan (Kab. Barito Utara, Kab. Kapuas, Kab. Katingan, Kab. Kotawaringin Barat)
4,35
3.
Pembangunan Rumah Khusus
15,12
4.
Pemeliharaan Rumah Khusus
0,84
5.
Pembangunan Baru Rumah Swadaya
19,65
6.
Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya
45,22
20,00
100,00
Indikatif 2016 (Rp Milyar)
Penyehatan Lingkungan Permukiman
161,60
64,80
1.
Infrastruktur limbah dengan sistem terpusat skala kota, kawasan, komunal (Kab. Pulang Pisau, Kota Palangkaraya)
14,00
2.
Infrastruktur TPA (Kab. Gunung Mas)
45,00
3.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) (Kab. Pulang Pisau)
5,00
4.
TPST/3R skala komunal (Kab. Kapuas)
0,80
16,00
76,00