KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP DITJEN CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KONDISI SANITASI DI KAWASAN KUMUH Permukiman Kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat (UU No 1/2011)
Kondisi Sanitasi di Kawasan Kumuh : 1. Minimnya/tidak tersedianya fasilitas air limbah yang layak 2. Terjadinya genangan setiap hujan 3. Sampah tidak terkelola dengan baik
2
DATA KAWASAN KUMUH vs AREA BERESIKO SANITASI KAWASAN KUMUH 415 kab/kota
3.286 kawasan kumuh
2.755
RAWAN SANITASI 13.295 desa/kelurahan* rawan air limbah
desa/kelurahan
37.407 Ha
FAKTA :
Sebagian Kawasan Rawan Sanitasi bukan merupakan kawasan kumuh
Kumuh
Rawan Sanitasi
12.282 desa/kelurahan* rawan persampahan 9.268 desa/kelurahan* rawan genangan
Air Limbah : 410 desa/kelurahan kumuh & rawan sanitasi Persampahan : 75 desa/kelurahan kumuh & rawan sanitasi
Kumuh & Rawan Sanitasi
Drainase : 35 desa/kelurahan kumuh & rawan sanitasi
346 Kab/Kota* * Sesuai data Buku Putih Sanitasi s.d 2013 3
TANTANGAN PEMBANGUNAN SANITASI DALAM PENUNTASAN KAWASAN KUMUH PERMUKIMAN 1
• Perlunya peningkatan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2
• Peningkatan infrastruktur sanitasi di kawasan kumuh
3
• Diperlukan kejelasan dan kepastian lokasi (tanah) untuk pembangunan infrastruktur sanitasi di kawasan kumuh (terutama air limbah & persampahan) -> readiness
criteria
4
• Diperlukan pendampingan kepada masyarakat di kawasan kumuh 4
STRATEGI PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH Lokasi Prioritas
Lokasi Prioritas
Kawasan kumuh Kawasan rawan sanitasi Prioritas Penanganan
Lokasi Prioritas
Lokasi Prioritas
Persampahan
Air Limbah
1.
Identifikasi daerah beresiko sanitasi berdasarkan SSK di
Drainase
kawasan kumuh 2.
Penanganan yang tepat sesuai permasalahan di kawasan tersebut
5
PENANGANAN AIR LIMBAH DI KAWASAN KUMUH SANITASI BERBASIS MASYARAKAT (SANIMAS)
Merupakan pola penanganan air limbah skala
lingkungan melalui pembangunan sarana air limbah komunal berbasis masyarakat di daerah kumuh.
OPSI TEKNOLOGI: 1. MCK Komunal 2. IPAL Komunal 3. IPAL Kombinasi (MCK + jaringan perpipaan)
Tidak dianjurkan membangun sarana air limbah individual di kawasan kumuh dikarenakan : • Penduduk padat, kesulitan lahan untuk membangunan Tangki Septik Individual di setiap persil • Potensi merembes dan mencemari air permukaan besar
PENANGANAN AIR LIMBAH DI KAWASAN KUMUH INOVASI DALAM PELAKSANAAN SANIMAS
Pemanfaatan IPAL sebagai sarana public : • Tempat pertemuan warga • Lapangan olahraga • Sarana bermain
Pemanfaatan badan jalan sebagai sarana IPAL
PENANGANAN AIR LIMBAH DI KAWASAN KUMUH INOVASI DALAM PELAKSANAAN SANIMAS
Penerapan biodigester pada IPAL untuk pemanfaatan gas methan
PENANGANAN AIR LIMBAH DI KAWASAN KUMUH INOVASI DALAM PELAKSANAAN SANIMAS
Pemanfaatan efluen IPAL sebagai tempat budidaya perikanan
Peluang usaha bagi masyarakat untuk pembuatan media filter
PENANGANAN PERSAMPAHAN DI KAWASAN KUMUH TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) POLA 3R
Merupakan pola penanganan sampah skala lingkungan /kawasan dengan sistem 3R (reuse, reduce, recycle)
berbasis masyarakat dengan lokasi sasaran adalah kawasan kumuh. Manfaat : 1. Meningkatkan nilai guna sampah 2. Mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA 3. Membantu menciptakan kondisi zero waste di suatu kawasan permukiman
PENANGANAN PERSAMPAHAN DI KAWASAN KUMUH INOVASI DALAM PELAKSANAAN TPS 3R
Kombinasi TPS 3R dengan bank smpah untuk peningkatan pendapatan masyarakat
PENANGANAN PERSAMPAHAN DI KAWASAN KUMUH INOVASI DALAM PELAKSANAAN TPS 3R
Peningkatan nilai jual sampah melalui produk
olahan : kompos, pakan ternak, produk daur ulang
DRAINASE LINGKUNGAN UNTUK KAWASAN KUMUH Penanganan Drainase
genangan air hujan
Penanganan banjir limpasan sungai
Mengelola limpasan air hujan yang turun di suatu kawasan atau lingkungan permukiman untuk menghindari terjadinya genangan
Metode pelaksanaan : Lingkunganh Permukiman
Melalui pembangunan saluran drainase dan bangunan pelengkap lainnya
Inovasi : • Penerapan ecodrain • Pembuatan kolam retensi yang berfungsi sebagai cadangan air dan perbaikan kualitas air tanah • Pembuatan sumur resapan 13
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH
Pembangunan infrastruktur sanitasi diawali dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan PHBS
1
2
3
Penyiapan institusi pengelola infrastruktur yang dibangun
Pendampingan terhadap masyarakat dalam setiap tahapan
14
TERIMA KASIH
PEMBANGUNAN SANITASI MENDUKUNG 15 PENGURANGAN KAWASAN KUMUH PERKOTAAN