KOMPARASI TRUE OR FALSE DENGAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR PKN
PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh: MONICA YAYANG A 510 120 240
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
1
2
3
4
KOMPARASI TRUE OR FALSE DENGAN CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR PKN Abstrak Latar belakang masalah penelitian ini adalah guru belum dapat menerapkan strategi yang sesuai dalam pembelajaran PKn. Padahal banyak strategi pembelajaran aktif yang dapat digunakans eperti strategi true or false dan strategi crossword puzzle. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar PKn dalam penggunaan strategi true or false dan strategi crossword puzzle, (2) strategi yang lebih besar pengaruhnya antara strategi true or false dengan strategi crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan subyek penelitian siswa kelas IIIA dan IIIB SD Muhammadiyah PK Pracimantoro tahun ajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan dokumentasi. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data berupa uji-t yang didahului dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan analisis data dengan α=5% diperoleh hasil t hitung > ttabel, yaitu 2,530 > 1,998 dengan nilai rata-rata hasil belajar PKn kelas IIIA lebih besar dibandingkan IIIB yaitu 83,788 > 76,87. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah : (1) ada perbedaan hasil belajar PKn dalam penggunaan strategi true or false dengan strategi crossword puzzle pada siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro tahun ajaran 2015/2016, (2) strategi true or false lebih besar pengaruhnya daripada strategi crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro tahun ajaran 2015/2016. Kata kunci: Crossword Puzzle, Hasil Belajar, True or False.
Abstract Background problem in this research is the teacher has not been able to implement appropriate strategies in learning of Civic Education. Though many active learning strategies that can be used as a true or false strategy and crossword puzzle strategy. This research aims to determine: (1) differences in learning outcomes of Civic Education the use of true or false strategy and crossword puzzle strategy, (2) a larger strategy influence between true or false strategy with crossword puzzle strategy to learning outcomes of Civic Education. This research is quantitative experiments with research subjects are students of 3 th grade A and 3th grade B SD Muhammadiyah PK Pracimantoro academic year 2015/2016. Data collection techniques using tests and documentation. Test instruments used validity and reliability. Data were analyzed using ttest, preceded by test for normality and homogeneity. Based on data analysis with α=5% results obtained tcount > ttabel, namely 2,530> 1,998 with the average value learning outcomes of Civic Education 3 th grade A is greater than 3th grade B namely 83.788> 76.87. The conclusion this research are: (1) there are differences in learning outcomes of Civic Education in the use of true or false strategy and crossword puzzle strategy on a 3th grade students of SD Muhammadiyah PK Pracimantoro academic year 2015/2016, (2) true or false strategy greater influence than crossword puzzle strategy to the learning outcomes of Civic Education at 3th grade students of SD Muhammadiyah PK Pracimantoro academic year 2015/2016.
Keywords: Crossword Puzzle, Learning Outcomes, True or False. 1.
PENDAHULUAN Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh manusia sejak lahir. Manusia belajar untuk memperoleh pengalaman dan perubahan yang menetap pada dirinya atau sering disebut sebagai hasil belajar. Purwanto (2009: 54) menjelaskan “hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.” Lile (2013: 126) “Learning outcomes or learning results defined what a person knows, understands and is able to do at the end of the learning process” hasil belajar didefinisikan sebagai hasil dari bagaimana seseorang mengetahui, memahami serta mampu mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diperoleh siswa meliputi beberapa mata pelajaran, salah satunya
5
adalah PKn. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran wajib di semua jenjang pendidikan termasuk di Sekolah Dasar. Menurut Bakry (2012: 3) “pendidikan kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia.” Pendidikan kewarganegaraan diharapkan dapat membentuk generasi yang berguna bagi nusa dan bangsa. Berdasarkan observasi pada siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro, kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PKn terlihat cukup baik. Terkadang guru menerapkan strategi pembelajaran dalam menyampaikan materi. Namun guru lebih sering menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti ceramah dan penugasan. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga menganggap mata pelajaran PKn membosankan karena banyaknya bacaan dalam materi PKn. Masalah-masalah tersebut dapat diatasi dengan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran PKn. “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien” (Sanjaya 2012:126). Riding & Rayner (2000: 80) dalam Saalik (2015: 37) menyatakan “Learning strategies defined as a set of one or more procedures that an individual acquires to facilitate the performance on a learning task” artinya strategi pembelajaran merupakan rangkaian dari satu atau beberapa prosedur bahwa setiap individu berhak memperoleh fasilitas dalam kegiatan belajarnaya. Banyak strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Namun guru harus pandai memilih strategi pembelajaran yang akan digunakan seperti strategi true or false dan strategi crossword puzzle dalam mata pelajaran PKn. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar PKn dalam penggunaan strategi true or false dan strategi crossword puzzle maka dilakukan penelitian dengan judul “Studi Komparasi Strategi True or False dengan Strategi Crossword Puzzle terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro Tahun Ajaran 2015/2016”. 2.
METODE Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif eksperimen. “Penelitian kuantitaif eksperimen adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angkaangka) yang diolah dengan metode statistik” (Badri 2012: 12). Sedangkan desain penelitiannya adalah penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu. Menurut Darmadi (2011: 36) penelitian quasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati eksperimen yaitu peneliti dapat membagi kelas yang ada dengan tidak membedakan antara kelas treatment dan kelas kontrol dengan mengacu pada bentuk yang sudah ada. Penelitian ini dilakukan melalui penerapan strategi pembelajaran pada kelas eksperimen yang terdiri dari seluruh siswa kelas III yaitu kelas IIIA dan IIIB SD Muhammadiyah PK Pracimantoro. Strategi true or false diterapkan pada siswa kelas IIIA sedangkan strategi crossword puzzle diterapkan pada siswa kelas IIIB. Strategi tersebut diterapkan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan tujuan untuk memperoleh nilai hasil belajar siswa. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro yang terdiri dari kelas IIIA dan kelas IIIB. Kelas IIIA berjumlah 33 siswa sedangkan kelas IIIB berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Uji instrumen menggunakan adalah uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan uji-t yang didahului dengan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. 3.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat dengan uji homogenitas. Data yang di uji adalah nilai ulangan PKn materi “Norma dan Aturan dalam Masyarakat”. Uji homogenitas menggunakan uji Bartlett untuk mengetahui apakah kelas IIIA dan kelas IIIB SD Muhammadiyah PK Pracimantoro memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. Hasil uji homogenitas dapat dilihat dalam tabel berikut:
6
Tabel 1 Ringkasan Uji Homogenitas Kelas fj sj² log sj² fj log sj² χ2hitung χ20,05; 1 Keterangan Eksperimen I 32 77,604 1,889 60,47 1,744 3,841 Homogen Eksperimen II 31 124,899 2,096 64,993 Jumlah 63 202,503 3,986 125,469 2 2 Berdasarkan tabel di atas diperoleh χ < χ tabel maka dapat disimpulkan bahwa variansi dari kedua kelas eksperimen adalah sama (homogen). Setelah kedua kelas eksperimen terbukti homogen, selanjutnya dilakukan penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan perlakuan yang berupa kegiatan belajar mengajar melalui strategi pembelajaran yang telah ditentukan. Kelas IIIA sebagai kelas eksperimen 1 diberikan perlakuan dengan strategi true or false pada hari Kamis, 11 Februari 2016 selama 2 x 35 menit. Sedangkan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen 2 diberikan perlakuan dengan strategi crossword puzzle pada hari Kamis, 04 Februari 2016 selama 2 x 35 menit. Setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung, kedua kelas eksperimen diberikan soal evaluasi untuk memperoleh nilai hasil belajar siswa. Berdasarkan nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen 1 diperoleh nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Nilai rata-rata (mean) sebesar 83,788 dan standar deviasi sebesar 11,321. Hasil pengelompokan dengan interval berdasarkan nilai evaluasi hasil belajar PKn siswa kelas eksperimen 1 dapat dilihat pada gambar histogram berikut: 12
Frekuensi
10 8 6 4 2 0 53 – 60
61 – 68
69 – 76 77 – 84 Interval
85 – 92
93 – 100
Gambar 1 Histogram Nilai Evaluasi Hasil Belajar PKn Kelas Eksperimen 1 Sedangkan berdasarkan nilai hasil belajar pada kelas eksperimen 2 diperoleh nilai tertinggi 100 dan terendah 55. Nilai rata-rata (mean) sebesar 76,875 dan standar deviasi sebesar 10,682. Hasil pengelompokan dengan interval berdasarkan nilai evaluasi hasil belajar PKn siswa kelas eksperimen 2 dapat dilihat pada gambar histogram berikut: 14 12 Frekuensi
10 8 6 4 2 0 53 – 60
61 – 68
69 – 76 77 – 84 Interval
85 – 92
93 – 100
Gambar 2 Histogram Nilai Evaluasi Hasil Belajar PKn Kelas Eksperimen 2
7
Nilai hasil belajar siswa yang telah diperoleh akan dijadikan sebagai bahan analisis data. Namun sebelum dilakukan analisis data, nilai hasil belajar siswa harus di uji normalitasnya. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil belajar siswa berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Lilliefors. Ringkasan hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2 Uji Normalitas Nilai Evaluasi Hasil Belajar PKn Kelas Lhitung Ltabel Keterangan Eksperimen I 0,1240 0,1542 Normal Eksperimen II 0,1463 0,1566 Normal Dari tabel diatas diperoleh Lhitung < Ltabel sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar siswa dari kedua kels eksperimen berdistribusi normal. Setelah data hasil belajar siswa dinyatakan normal kemudian dilakukan uji hipotesis dengan uji-t. Ringkasan penghitungan uji-t dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Uji Hipotesis Kelas Nilai rata-rata thitung t0,025;1,998 Keterangan Eksperimen I 83,788 2,530 1,998 H0 ditolak Eksperimen II 76,875 Dari tabel di atas diperoleh thitung > ttabel sehingga H0 ditolak. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar PKn dalam penggunaan strategi true or false dengan strategi crossword puzzle pada siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro tahun ajaran 2015/2016 dapat diterima. Berdasarkan nilai rata-rata hasil belajar siswa dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen I lebih besar daripada nilai rata-rata kelas eksperimen II sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa strategi true or false lebih besar pengaruhnya daripada strategi crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro tahun ajaran 2015/2016 dapat diterima. Strategi true or false merupakan strategi yang dapat meningkatkan kolaborasi siswa untuk terlibat kedalam materi pelajaran. Strategi ini menumbuhkan kerjasama, diskusi kelompok serta pengalaman belajar langsung (Zaini 2008: 24). Strategi true or false dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan melibatkan seluruh siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Strategi true or false mampu melatih siswa untuk menganalisis suatu pernyataan dan memberikan alasan terhadap hasil analisis tersebut. Proses analisis tersebut akan membuat siswa mudah memahami lebih dalam suatu materi pelajaran. Sedangkan strategi crossword puzzle merupakan suatu permainan yang dapat mengasah kemampuan berpikir seseorang. “Teka-teki dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung. Bahkan strategi ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal” (Zaini 2008: 71). Teka-teki silang atau crossword puzzle dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang menyenangkan. Melalui crossword puzzle siswa dapat bermain sekaligus belajar sehingga materi pelajaran akan terserap melalui permainan TTS yang menyenangkan. Dalam penelitian ini nilai rata-rata hasil belajar PKn kelas IIIA lebih besar daripada nilai rata-rata hasil belajar kelas IIIB. Hal ini membuktikan bahwa penerapan strategi true or false lebih baik daripada penerapan strategi crossword puzzle. Berdasarkan fakta di lapangan, strategi true or false lebih menarik minat siswa untuk belajar dibandingkan dengan strategi crossword puzzle. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lisa (2013) dengan judul “Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran PKn dengan Strategi True or False di SD Negeri 13 Surau Gadang Padang.” menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan strategi true or false dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Melalui strategi true or false siswa merasa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Selain itu strategi true or false mampu membangun keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya. Siswa yang kurang aktif akan belajar mengemukakan pendapatnya dengan berani dan percaya diri. Strategi ini juga dapat membangun minat siswa untuk belajar sehingga hasil belajarnya akan meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Afriyenita (2013) dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe True or False di SD Kartika 1-10 Padang”
8
menyimpulkan hal yang senada bahwa pembelajaran dengan strategi true or false dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Strategi true or false mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat dan mendengarkan diskusi. Melalui strategi true or false siswa akan terlatih untuk membangun sikap disiplin dan percaya diri dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil uji-t dalam penelitian ini diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,530 > 1,998 sehingga dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar PKn dalam penggunaan strategi true or false dengan strategi crossword puzzle pada siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro. Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan hasil belajar PKn dalam penggunaan strategi true or false dengan strategi crossword puzzle pada siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro tahun ajaran 2015/2016 dan hipotesis yang menyatakan bahwa strategi true or false lebih besar pengaruhnya daripada strategi crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro tahun ajaran 2015/2016 dapat dibuktikan kebenarannya. 4.
PENUTUP Berdasarkan analisis data dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar PKn dalam penggunaan strategi true or false dengan strategi crossword puzzle pada siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan uji-t diperoleh hasil thitung > ttabel, yaitu 2,530 > 1,998. Perbedaan hasil belajar dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen I lebih besar daripada nilai rata-rata kelas eksperimen II yaitu 83,788 > 76,875, sehingga strategi true or false lebih besar pengaruhnya daripada strategi crossword puzzle terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III SD Muhammadiyah PK Pracimantoro tahun ajaran 2015/2016. DAFTAR PUSTAKA Afriyenita, dkk. 2013. “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA dengan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe True or False di SD Kartika 1-10 Padang.” Jurnal Pendidikan Universitas Bung Hatta Vol 2 No 2 (2013). Diakses pada 28 November 2015 (http://ejurnal.bunghatta.ac.id/). Badri, Sutrisno. 2012. Metode Statistika Untuk Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Ombak. Bakry, Noor Ms. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Lile, Ramona dan Camelia Bran. 2013. “The Assessment of Learning Outcomes.”. Social and Behavioral Sciences. Diakses pada 20 November 2015 (http://creativecommons.org/licenses/by-ncnd/3.0/). Lisa, Nova, dkk. “Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran PKn dengan Strategi True or False di SD Negeri 13 Surau Gadang Padang”. Jurnal Pendidikan Universitas Bung Hatta Vol 2 No 2 (2013). Diakses pada 28 November 2015 (http://ejurnal.bunghatta.ac.id/). Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Saalik, Ulle, dkk. 2015. “Learning Strategies Explaining Differences in Reading Proficiency. Findings of Nordic and Baltic countries in PISA 2009”. Learning and Individual Differences. Diakses pada 20 November 2015 (http://dx.doi.org/10.1016/j.lindif.2015.08.025). Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani dan CTSD.
9